PENGARUH KOMPETENSI AUDITOR INTERN DAN INDEPENDENSI AUDITOR INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN AUDIT INTERN (Survey pada Perusahaan Skala Menengah Besar di Tasikmalaya)
Dinda Ayu Wandira 083403094
Program Studi Ekonomi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
[email protected]
ABSTRACT
This research has done to know how the implementation and influence of competance and independence internal auditor to quality of internal audit reports at medium to large scale firm in Tasikmalaya. The research method used analysis descriptive method with survey approach. Instrument used in the form of questionnaires and data processing use is test validity, reliability and linear regression. Linear regression to determine the effect of independence and internal auditor competence either partially or simultaneously to internal auditor performance. The results showed that (1) competance of internal auditor at medium to large scale firm in The Tasikmalaya was good (2) independence of internal auditor at medium to large scale firm in The Tasikmalaya was good (3) copetance and internal auditor independence to partial influence and simultaneously quality of internal audit reports at medium to large scale firm in The Tasikmalaya . Keyword : Competence, Independence, Quality of Internal audit repots Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan dan pengaruh kompetensi, independensi auditor intern terhadap kualitas laporan audit intern pada Perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan survey. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dan pengolahan data yang digunakan
adalah uji validitas, reliabilitas dan regresi linier. Regresi linier untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan independensi auditor intern baik secara parsial maupun secara simultan terhadap kualitas laporan audit intern. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) kompetensi auditor intern pada Perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya baik (2) independensi auditor intern pada perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya baik (3) kompetensi dan independensi auditor intern berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap kualitas laporan audit pada perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya. Kata Kunci : Independensi, Kompetensi, Kualitas Laporan Audit Intern PENDAHULUAN
Di zaman yang serba modern dan semakin canggih ini, perusahaan baik di sektor swasta ataupun sektor pemerintahan dituntut terus meningkatkan kualitasnya dengan cara memanfaat secara optimal berbagai sumber dana dan sumber daya yang ada untuk bisa menghadapi persaingan di dunia perusahaan, dalam menghadapi persaingan tersebut maka sebuah perusahaan selayaknya melakukan berbagai upaya penyempurnaan dengan meningkatkan tata kelola perusahaan melalui peningkatan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas aktivitas, serta menyelaraskan kebijakan dan strategi usaha terhadap berbagai perubahaan lingkungan. Setiap perusahaan memiliki tujuan utama yang sudah ditetapkan tujuan itu yang berorientasi kepada pencapai keuntungan atau laba yang optimal, namun tidak sedikit perusahaan yang malah mengalami kebangkrutan dan tidak dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, agar tidak mengalami kebangkrutan dan dapat bersaing dengan perusahaan lainnya, perusahaan dalam mencapai tujuan nya memerlukan kerjasama dari berbagai pihak di setiap fungsi yang ada pada perusahaan. Dan semua tujuan perusahaan dapat tercapai apabila permasalah seperti penurunan kinerja karyawan dan penyimpangan-penyimpangan dapat ditekan serendah mungkin, dan jika dapat dihapuskan. Dengan melihat Laporan hasil audit yang diperoleh, manajemen dapat melihat evaluasi aktivitas yang dilakukan perusahaan sehingga selanjutnya dapat
memberikan keputusan terhadap penyimpangan yang terjadi dengan mengelola resiko, pengendalian intern yang memadai serta tata kelola perusahaan bagi kelangsungan dimasa mendatang. Maka dari itu Laporan audit sangat berpengaruh terhadap hasil yang diperoleh dalam melakukan audit intern. Adapun laporan audit yang berkualitas tidak terlepas dari kemampuan, sikap, dan temuan auditor . berbagai macam bentuk penyimpangan yang terjaidi dalam perusahaan tentu tidak akan dikelola dengan baik apabila auditor intern tidak memiliki kompetensi dan sikap independensi. Dengan kompetensi yang dimiliki auditor dapat membantu perusahaan dalam mengelola potensi resiko dan penyimpangan yang terjadi, sedangkan dengan independensi auditor mampu mengumpulkan potensi kecurangan dan resiko yang terjadi yang mana sangat diperlukan pengelolaan lebih lanjut. Seorang auditor yang memadai dituntut memiliki kompetensi dan independensi yang tinggi yang memadai untuk melaksanakan fungsi dan tanggung jawab auditor intern secara efektif. Pemakai laporan keuangan dan manajemen penting memandang kompetensi auditor internal agar nilai audit dan kualitas laporan audit Internal pun semakin baik. Auditor Internal dituntut memiliki kompetensi yang memadai agar dapat menjalankan fungsinya secara efektif. Kompetensi yang dimilki berupa pengetahuan, keahlian dan kecakapan. Pengetahuan yang dimilki diperoleh melalui pendidikan formal di bidang auditing dan akuntansi, dan keahlian di bidang lainnya, auditor harus tetap melanjutkan pendidikannya melalui pendidikan profesi bekelanjutan. Selain kompetensi sikap auditor yang penting diperhatikan adalah Independensi. Independensi merupakan standar umur nomor dua dari tiga standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang menyatakan bahwa dalam semua yang berhubungan dengan perikatan, independensi dan sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. Dalam melaksanakan tugasnya auditor internal harus memiliki sikap mental yang objektif status organisasi yang tinggi tidak memihak dan menghindari situasi yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan. Audit internal dikatakan independen apabila dapat melaksanakan
tugasnya secara bebas dan tidak dipengaruhi oleh pihak manapun. Dengan kebebasannya memungknkan auditor intern untuk melaksanakan tugasnya dengan maksimal. Jadi dalam upaya peningkatan kualitas laporan auditor yang akan menyajikan analisis, penilaian dan rekomendasi perbaikan kegiatan operasional perusahaan sehingga dapat melahirkan pengawasan dan pengendalian yang baik perlu adanya kompetensi dan sikap independensi yang tinggi dalam diri auditoor sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan terhindar dari kemungkinan terjadinya kecurangan dalam perusahaan. METODE PENELITIAN
Penulis melakukan penelitian pada perusahaan yang tergolong perusahaan menengah dan Besar yang berada di wilayah Tasikmalaya. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu terdiri dari : 1). Kompetensi Auditor Intern; 2). Independensi Auditor Internal; dan 3). Kualitas Laporan Audit Intern. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan survey. Prosedur Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian Lapangan (Field Research), teknik ini dilakukan untuk memperoleh data primer, yang dilakukan melalui : b) Observasi, yaitu penulis mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti. c) Kuesioner (questionnaires), kuesioner adalah daftar isian terstruktur yang diajukan oleh penulis kepada responden yang berhubungan erat dengan topik permasalahan, kuesioner yang penulis ajukan kepada responden mengacu kepada indikator dari variabel independen maupun variabel dependen. 2. Studi Kepustakaan (Library and Internet Study) Teknik ini dilaksanakan untuk memperoleh data-data sekunder guna mendukung data-data primer yang diperoleh selama penelitian. Data sekunder
ini diperoleh dari buku-buku serta referensi- referensi lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian. Model/ paradigma di dalam penelitian ini adalah paradigma ganda dengan dua variabel independen yaitu, hubungan antara variabel X1 (Kompetensi), Variabel X2 (independensi) dan variabel Y (Kualitas Laporan Audit). Uji Kualitas Data Pengujian Validitas Alat Ukur (Test Of Validity) Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang di gunakan mengukur apa yang perlu di ukur. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai tingkat kesalahan yang kecil, sehingga data yang terkumpul merupakan data yang memadai. Jika dari hasil analisis tersebut diperoleh rhitung ≥ rtabel pada α = 0,05 maka data tersebut adalah signifikan (valid) berarti layak untuk digunakan dalam pengujian hipotesis. Sebaliknya bila rhitung < rtabel maka data tersebut tidak signifikan (tidak valid) dan tidak dapat diikutsertakan dalam pengujian hipotesis penelitian. Pengujian Reliabilitas Alat Ukur (Test Of Realibility) Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang digunakan konsisten dalam mengungkapkan fenomena tertentu dari sekelompok individu meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Koefisien reliabilitas skala haruslah diusahakan setinggi mungkin, yang besarnya mendekati satu. Dalam menggunakan korelasi
Cronbach’s Alpha,
keputusan uji reliabelitas ditentukan dengan menggunakan ketentuan jika reliabilitas intern seluruh item (r1) ≥ rtabel (taraf signifikan 5%) maka item instrumen dinyatakan reliabel. Tapi jika reliabilitas intern seluruh item (r1) < rtabel maka instrumen dinyatakan tidak reliabel. Analisis Regresi Linier Ganda Dalam penelitian ini analisis regresi linier ganda dimaksudkan untuk memprediksi seberapa besar pengaruh variabel independen, dalam hal ini
kompetensi sebagai (X1) dan independensi sebagai (X2) terhadap peningkatan kinerja auditor internal (Y). Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis Analisis Data Prinsip pengklasifikasian jawaban responden yaitu berdasarkan jumlah skor tanggapan responden yang diperoleh, kemudian disusun kriteria penilaian terhadap setiap item pertanyaan. Penentuan kriteria penilaian skor jawaban responden didasarkan pada persentase skor yang dicapai terhadap skor yang ditargetkan. Skor yang dicapai diperoleh dari tanggapan responden, sementara skor yang ditargetkan adalah skor maksimum yang mungkin diperoleh dari total keseluruhan responden yang dihitung berdasarkan jumlah kuesioner yang kembali (Sugiyono : 2007).
Pengujian Hipotesis 1. Analisis Koefisien Korelasi Ganda Analisis korelasi merupakan alat analisis yang digunakan untuk menghitung atau mengukur keeratan hubungan antara variabel yang akan diteliti. Jenis korelasi yang digunakan adalah korelasi pearson. Untuk mengukur derajat hubungan antara variabel independensi (X1) dan variabel kompetensi (X2) terhadap variabel kualitas laporan audit internal (Y), maka dilakukan analisis koefisien korelasi pearson berganda. Korelasi berganda menurut Sugiyono (2009) yaitu “angka yang menunjukan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel secara bersama-sama atau lebih dengan variabel lain”. Adapun rumus korelasi pearson berganda adalah sebagai berikut: 2. Analisis Koefisien Determinasi Analsis koefesien determinasi merupakan pengkuadratan dari nilai korelasi (r2). Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh independensi dan kompetensi auditor intern terhadap kinerja auditor intern 3. Uji t Uji t digunakan dalam pengujian terhadap korelasi dimana dua atau lebih variabel independen berhubungan secara parsial (tidak bersamaan).
4. Uji F Uji F digunakan dalam pengujian signifikansi terhadap korelasi ganda dimana dua atau
lebih variabel independen berhubungan secara simultan
(bersamaan) terhadap variabel dependen 5. Penetapan Tingkat Signifikasi Taraf signifikasi (α) ditetapkan 5% ini berarti kemungkinan kebenaran hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95% atau toleransi kekeliruan 5%. Taraf signifikasi ini adalah tingkat yang umum digunakan dalam penelitian sosial karena dianggap cukup lekat untuk mewakili hubungan antara variabelvariabel yang diteliti PEMBAHASAN
Kompetensi audit intern adalah pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dari auditor internal. Audit intern haruslah memiliki pengetahuan, kecakapan, dan berbagai disiplin ilmu yang dibutuhkan untuk melaksanakan auditnya. Kriteria keahlian dan pelatihan teknis yang diperlukan oleh seorang auditor intern harus terpenuhi untuk mendapatkan kualitas hasil audit yang diinginkan. Oleh karena itu auditor intern haruslah ditempatkan pada suatu situasi dan kondisi yang memungkinkan untuk melaksanakan tugasnya dengan baik. Konsorsium Organisasi Standar Profesi Audit Internal (2004:10) mengenai kompetensi menyatakan: “Auditor Internal harus memiliki pengetahuan , keterampilan, dan kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab perorangan. Fungsi audit internal secara kolektif harus memilki atau memperoleh pengetahuan, keterampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawabnya.” Dalam melaksanakan pemeriksaannya, auditor intern harus kompeten agar mengetahui tipe dan banyaknya bukti audit yang harus dikumpulkan untuk mencapai kesimpulan yang tepat setelah bukti-bukti audit tersebut selesai diuji (Arens et al : 2003).
Internal auditor dikatakan independen apabila dapat secara bebas melakukan pekerjaan pemeriksaannya. Dengan independensi, internal auditor dapat memberikan pertimbangan yang tidak bias dan tidak memihak sehingga pelaksanaan pekerjaannya menjadi layak. Internal auditor harus independen terhadap aktivitas bagian-bagian yang diperiksanya pada perusahaan. Hiro Tugiman (2006:20) menyatakan bahwa : “Para auditor internal dianggap mandiri apabila dapat melaksanakan pekerjaannya secara bebas dan objektif. Kemandirian para pemeriksa internal dapat memberikan penilaian yang tidak memihak dan tanpa prasangka, hal mana sangat diperlukan atau penting bagi pemeriksaan sebagaimana mestinya. Hal ini dapat diperoleh melalui status organisasi dan sikap objektivitas para auditor internal.” Tahap akhir dari aktivitas audit internal adalah membuat laporan audit yang diperoleh dari pelaksanaan penugasannya. Laporan tersebut merupakan alat tugas dan wewenang bagiannya. Sebagai profesi yang sudah mapan, auditor internal memiliki Standar Profesi Audit Internal sebagai suatu sistem untuk menjamin diterbitkannya laporan audit internal yang berkualitas. Pengertian kualitas menurut Akmal (2006:65) adalah : “Kualitas adalah suatu hasil yang telah dicapai oleh subjek/objek untuk memperoleh tingkat kepuasan, sehingga akan menimbulkan hasrat subjek/objek untuk menilai suatu kegiatan tersebut.” Adapun kriteria laporan audit yang berkualitas adalah akurat, objektif, jelas, singkat, konstruktif,lengkap, dan tepat waktu. Hasil Pengujian Data Penelitian Hasil pengujian data penelitian diperoleh dari hasil uji validitas dan uji reliabilitas instrument penelitian. Berdasarkan hasil perhitungan product moment pearson dengan menggunakan program aplikasi SPSS 18.0, untuk variabel X1 (Kompetensi auditor intern) dan variabel X2 (Independensi auditor intern) semua pertanyaan dinyatakan valid karena rhitung > rtabel, yaitu lebih besar dari 0,632, dan untuk variabel Y (kinerja auditor inten) terdapat satu pertanyaan yang tidak valid yaitu nomor 10, butir pertanyaan yang tidak valid tersebut nilai rhitung < rtabel, yaitu
lebih kecil dari 0,632. Dengan demikian, semua pertanyaan yang tidak valid tidak dapat diteruskan ke pengujian selanjutnya (uji reliabilitas) dikarenakan tidak memenuhi uji kriteria valid. Kompetensi Auditor Intern pada Perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya Dari hasil penelitian penulis mengenai kompetensi auditor intern pada Perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya, maka auditor intern pada Perusahaan skala menengah di Tasikmalaya sudah berjalan secara independen. Hal ini dapat terlihat dari klasifikasi penilaian untuk setiap indikator kompetensi auditor intern menunjukkan nilai yang sangat baik. Artinya secara keseluruhan auditor intern pada Perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya sudah memiliki kompetensi yang baik, dengan memiliki keahlian, ketelitian, pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor dan menggunakan profesionalnya dengan cermat dan sekasama. Independensi Auditor Intern pada Perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya Dari hasil penelitian penulis mengenai independensi auditor intern pada Perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya, maka auditor intern pada Perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya sudah berjalan secara independen. Hal ini dapat terlihat dari klasifikasi penilaian untuk setiap indikator independensi auditor intern menunjukkan nilai yang sangat baik. Artinya secara keseluruhan auditor perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya, sudah berjalan secara independen, dengan memiliki status organisasi yang tinggi, sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan pihak lain dan melakukan pertimbangan secara objektif dalam melakukan penilaian. Kualitas Laporan Audit Intern pada Perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya Dari hasil penelitian penulis mengenai kualitas laporan audit pada skala menengah beasr di Tasikmalaya, maka auditor intern pada Perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya dapat menghasilkan kualitas lapora audit intern yang baik. Hal ini terlihat dari klasifikasi penilaian untuk setiap indikator kualitas
laporan audit intern menunjukkan nilai yang baik. Artinya kualitas laporan audit intern pada Perusahaan skala menengah beasar di Tasikmalaya, telah melakukan sesuai dengan kriteria akurat, objektif, jelas, singkat, konstruktif, lengkap, dan tepat waktu. Pengaruh Kompetensi Auditor Intern Secara Parsial Terhadap Kualitas Laporan Auditor Intern Untuk mengetahui pengaruh Kompetensi auditor intern secara parsial terhadap kualitas laporan audit intern pada Perusahaan di Tasikmalaya dapat diketahui dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Skor jawaban responden variabel kompetensi auditor intern (variabel X1) yang dihasilkan dikorelasikan menggunakan SPSS versi 18.00 (hasil perhitungan terlampir). Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi (r) diperoleh nilai r sebesar 0,867 dan koefisien determinasi (r square) sebesar 0,752 (0,867)², berdasarkan tabel interpretasi nilai 0,867 berada diantara nilai interval 0,80 – 1,00 dengan kriteria sangat kuat, yang berarti kompetensi auditor intern berpengaruh sangat kuat sebesar 86,7% terhadap kualitas laporan auditor intern pada Perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya, yang berarti pula kompetensi auditor intern mempunyai kontribusi meningkatkan kualitas laporan audit pada Perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya. Untuk mengetahui tingkat signifikasi pengaruh kompetensi auditor intern terhadap kualitas laporan audit intern dapat dilihat dari nilai t yang memperoleh nilai sebesar 4,608 dengan nilai signifikan sebesar 0,002 yang lebih kecil dari α = 0,05 yang berarti kompetensi auditor intern secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan audit intern pada Perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan telah teruji (dapat diterima) kebenarannya. Dengan
demikian
kompetensi
auditor
intern
dapat
memberikan
pengendalian intern yang baik dapat memberikan keyakinan kepada klien bahwa hasil audit yang diperoleh benar-benar dapat diandalkan.
Pengaruh Independensi Auditor Intern Secara Parsial Terhadap Kualitas Laporan Audit Intern Untuk mengetahui pengaruh independensi auditor intern secara parsial terhadap kualitas laporan audit intern pada Perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya dapat diketahui dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Skor jawaban responden variabel independensi auditor intern (variabel X2) yang dihasilkan dikorelasikan menggunakan SPSS versi 18.00 (hasil perhitungan terlampir). Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi (r) diperoleh nilai r sebesar 0,745 dan koefisien determinasi (r square) sebesar 0,555 (0,745)², berdasarkan tabel interpretasi nilai 0,555 berada diantara nilai interval 0,60 – 0,799 dengan kriteria kuat, yang berarti independensi auditor intern berpengaruh kuat sebesar 79,9% terhadap kualitas laporan audit intern pada Perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya, yang berarti pula independensi auditor intern mempunyai kontribusi meningkatkan kualitas laporan audit pada Perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya. Untuk mengetahui tingkat signifikasi pengaruh independensi auditor intern terhadap kualitas laporan audit intern dapat dilihat dari nilai t yang memperoleh nilai sebesar 2,956 dengan nilai signifikan sebesar 0,021 yang lebih kecil dari α = 0,05 yang berarti independensi auditor intern secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan audit intern pada Perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan telah teruji (dapat diterima) kebenarannya.
Pengaruh kompetensi Auditor Intern dan Independensi Auditor Intern Secara Simultan Terhadap Kualitas Laporan Audit Intern Untuk mengetahui pengaruh kompetensi auditor intern dan independensi auditor intern secara simultan terhadap kualitas laporan audit intern pada Perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya dapat diketahui dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Skor jawaban responden variabel
kompetensi auditor intern (variabel X1) yang dihasilkan dikorelasikan menggunakan SPSS versi 18.00 (hasil perhitungan terlampir). Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi (r) diperoleh nilai r sebesar 0,971 dan koefisien determinasi (r square) sebesar 0,943, berdasarkan tabel interpretasi nilai 0,971 berada diantara nilai interval 0,80 – 1,00 dengan kriteria sangat kuat, yang berarti kompetensi auditor intern dan independensi auditor intern berpengaruh sangat kuat sebesar 97,1% terhadap kualitas laporan audit pada Perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya. Pengaruh variabel lainnya (faktor residu) terhadap kinerja auditor intern selain independensi dan kompetensi auditor intern adalah sebesar 2,9%. Untuk mengetahui tingkat signifikasi pengaruh kompetensi auditor intern dan independensi auditor intern secara simultan terhadap terhadap kualitas laporan audit intern pada Perusahaan skala menengah besar di Tasikmlaya dilakukan uji F. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai F sebesar 57,575 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 yang berarti kompetensi auditor intern dan independensi auditor intern secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan audit intern pada Perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya. Dengan demikian terima Ha dan tolak Ho yang berarti bahwa hipotesis yang penulis ajukan telah teruji (dapat diterima) kebenarannya. Berdasarkan hasil penelitian, kecilnya faktor lain (faktor residu) yang mempengaruhi kualitas lapor audit intern di Tasikmalaya dapat diartikan bahwa kompetensi dan independensi auditor intern yang dilaksanakan oleh Perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya merupakan faktor yang mempengaruhi pada peningkatan atau penurunan kualitas laporan audit intern pada Perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya. Dengan dimilikinya kompetensi dan independendi auditor intern akan menghasilkan hasil audit yang akurat, objekti, jelas, singkat, konstruktif, lengkap, dan tepat waktu, sehingga laporan audit yang dihasilkan oleh auditor intern perusahaan dapat diandalkan. Pengendalian intern berjalan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan melalui perencanaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
PENUTUP Simpulan Berdasarkan
hasil
analisis
dan
pembahasan
mengenai
pengaruh
kompetensi dan independensi auditor intern terhadap kualitas laporan audit intern, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1.
Auditor intern pada Perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya pada umumnya telah melaksanakan kompetensi auditor intern dengan sangat baik. Hal ini terlihat dari interpretasi nilai total jawaban responden mengenai kompetensi auditor intern menunjukkan kategori sangat baik.
2.
Auditor intern pada Perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya pada umumnya telah melaksanakan independensi auditor intern dengan sangat baik. Hal ini terlihat dari interpretasi nilai total jawaban responden mengenai kompetensi auditor intern menunjukkan kategori sangat baik.
3.
Kualitas Laporan Audit Intern pada Perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya pada umumnya masuk dalam klasifikasi baik yang ditunjang dengan kompetensi dan independensi auditor intern yang sangat baik. Hal ini terlihat dari interpretasi nilai total jawaban responden mengenai kualitas laporan audit menunjukan dalam kategori baik.
4.
Kompetensi dan independensi auditor intern secara simultan berpengaruh terhadap kualitas laporan audit intern. Hal ini berdasarkan hasil pengolahan data yang bersumber dari jawaban responden. Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa, kompetensi dan independensi auditor intern secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan audit intern. Artinya apabila kompetensi dan independensi auditor intern dilaksanakan secara bersamaan dengan baik oleh auditor intern perusahaan, maka kualitas laporan audit yang dihasilkan oleh auditor intern perusahaa skala menengah besar di Tasikmalaya akan lebih meningkat.
Saran Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan diatas, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu sebagai berikut:
1. Bagi Pihak Perusahaan Independensi dan kompetensi auditor intern pada Perusahaan skala menengah besar di Tasikmalaya perlu terus dijaga dan ditingkatkan agar pencapaian kualitas laporan audit intern dapat lebih baik lagi. Hal itu dapat dibentuk dengan menjaga dan meningkatkan teknik dan prosedur dalam melakukan audit, dukungan manajemen terhadap auditor untuk melakukan pengawasan dengan lebih leluasa dan independen. Sehingga kepercayaan terhadap kinerja auditor intern dalam suatu perusahaan/oganisasi tidak menurun. Serta keberadaan auditor diharapkan dapat dibentuk oleh semua Perusahaan yang ada di Tasikmalaya agar pelaksanaan audit dapat terlaksana dan membantu manajemen perusahaan dari waktu ke waktu secara efektif dan efisien. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian yang dilakukan penulis meliputi pengaruh kompetensi dan independensi auditor intern terhadap kualitas laporan audit intern, untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas laporan audit intern, selain audit independensi dan kompetensi
auditor
intern
sehingga
hasil
penelitian
tersebut
dapat
diperbandingkan dengan hasil penelitian penulis.
DAFTAR PUSTAKA Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Jilid Dua Edisi Tiga. Jakarta : FE UI Arens, Alvin A dan Elder, Randal J dan Beasley, Mark S. 2003. Auditing dan Pelayanan Verifikasi Edisi Kesembilan. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia ________, 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Jakarta : Erlangga Boynton, Johnson dan Kell. 2001. Modern Edisi Tujuh. Jakarta: Erlangga ________,. 2003. Modern Auditing Jilid Dua Edisi Tujuh. Jakarta: Erlangga Gima Sugiama. 2008. Metode Penelitian Bisnis Dan Manajemen. Bandung: Guardaya Intimarta. Hiro, Tugiman. 2006. Standar Profesi Audit Internal. Yogyakarta : Kanisius
Jaafar, Redwan dan Sumiyati. 2008. Konsorsium, Kode Etik dan Standar Audit Edisi Kelima. Pusat Pengawasan dan Pelatihan Pengawasan BPKP. Mulyadi. 2002. Auditing Buku Satu. Yogyakarta : YPKN Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian Cetakan Keenam. Bogor : Gahlia Indonesia Razzaq, Kemal A.R. 2010. Pengaruh Kompetensi Auditor Internal Terhadap Kepatuhan Sistem Manajemen ISO 9001:2000. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Sarwono, Jonathan. 2010. Riset Akuntansi Menggunakan SPSS. Yogyakarta : Garaha Ilmu Sawyers, Lawrence B. 2005. Sawyers Internal Audit Buku Satu Edisi Lima. Jakarta : Salemba Empat Sekaran, Uma. 2006. Metode Penelitian Untuk Bisnis Buku Satu. Jakarta : Salemba Empat Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. ________. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta : Alfabeta Tunggal, Amin W. 2010. Audit Mutu (Quality Auditing). Jakarta: Rineka Cipta Akmal. 2006. Sistem Pengendalian Intern. Percetakan Penebar Swadaya. Jakarta. Halim, Abdul. 2003. Auditing 1( Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan ). Yogyakarta: AMP YPKN