PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN MOTIVASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Akuntansi
Oleh : Nopitasari Nim: 102114116
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN MOTIVASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Akuntansi
Oleh : Nopitasari Nim: 102114116
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Motto dan Persembahan
..Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2 Tim 1:7)
“Tidak penting seberapa kali kau terjatuh, seberapa kali kau merasakan yang namanya kegagalan, yang terpenting adalah seberapa kuat kau untuk terus berusaha berdiri dan melangkah lagi demi apa yang kau inginka” (NS)
“No matter how you feel, get up, drees up and fight for your dreams” (Unknown)
Jangan pernah mengatakan kata menyerah untuk sesuatu yang belum kau perjuangankan terlebih dahulu. (NS)
Skripsi ini ku persembahkan untuk: Tuhan Yesus Ayah dan Ibuku, serta semua keluargaku Sahabat-sahabatku, Septri, Lea, dan mas Iyan Serta orang-orang yang selalu mendukung dan terlibat dalam proses penyelesaian Skripsiku
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Nopitasari menyatakan bahwa skripsi dengan judul HUBUNGAN KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN MOTIVASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT dan maju untuk diuji pada tanggal 30 September 2015 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang seolaholah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan saya selain, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin dan meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh Universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 30 Oktober 2015 Yang membuat pernyataan
Nopitasari
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Nopitasari NIM : 102114116 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya mem berikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya dengan judul: HUBUNGAN KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN MOTIVASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT, beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kapada Perpustakan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingann akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 30 Oktober 2015 Yang menyatakan
Nopitasari
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melipahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Hubungan Kompetensi, Independensi dan Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Johanes Eka Priyatma, M.sc., Ph. D, selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
yang
telah
memberikan
kesempatan
untuk
belajar
mengembangkan keperibadian kepada penulis. 2. Dr.H. Herry Maridjo, M.Si, selaku dekan Fakultas Ekonomi, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar lebih banyak tentang ilmu Akuntansi. 3. Dra.YFM.Gien Agustinawansari Ak.MM. Selaku dosen pembimbing 1, yang telah banyak membantu serta membimbing penulis dengan penuh kesabaran dalam proses penyelesaian skripsi ini. 4. Josephine Wuri SE, M.Si, selaku dosen pembimbing II yang telah banyak membantu penulis dalam proses pengujian dan menganalisis data dalam skripsi ini.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Bapak dan ibu dosen, yang telah memberi bekal ilmu yang tidak ternilai harganya kepada penulis selama belajar di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 6. Bapak/ibu/Saudara/saudari, Akuntan Publik di Yogyakarta yang telah bersedia menjadi responden dan meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner. 7. Ayah dan Ibu tercinta, skripsi ini aku persembahkan untuk kalian. Terima Kasih untuk semua doa, dan kerja keras kalian untuk ku selama ini, untuk semua hal yang telah kalian berikan kepadaku, nasehat-nasehat yang selalu membuatku semangat kembali di saat aku mulai lelah dan mengeluh dalam proses penyelesaian skripsi ini. 8. Kak Yupen dan Kak Ferdy, yang selalu menyemangati walaupun dengan kata-kata yang terkadang menyebalkan untuk didengar. 9. Koko Juliem, yang selalu memberi dukungan dan memotivasi. 10. Sahabat-sahabat terbaik dan seperjuangan, Septri, Lea, mas Yan, Mas Riaz, Puput. Terima kasih untuk kebersamaan, keceriaan dan kekonyolan yang akan menjadi kenangan terindah tak terlupakan. Ayo selalu jalani kehidupan dengan semangat masa muda, walupun nanti jadi tua...!!!!!! 11. Teman-Teman MPT yang selalu, memberikan semangat, dan dukungan, terutama Nandus dan Angel, Terima Kasih untuk masukan-masukan dan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini. 12. Teman-teman mahasiswa akuntansi angkatan 2010, khususnya kelas C.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. Keluarga Kos, Pak Riwi, ibu Titiq, ibu Iin, Daddy, Ayu, Ocha, Kristy, Sandra, Abdi, yang selalu menemani hari-hari selama kuliah di Yogya. 14. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 30 Oktober 2015
Nopitasari
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ....................... v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................... vi KATA PENGANTAR ................................................................................. vii DAFTAR ISI ......... ....................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvi ABSTRAK
............................................................................................ xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar belakang masalah .......................................................................... 1 B. Rumusan masalah ................................................................................... 3 C. Batasan penelitian .................................................................................. 3 D. Tujuan penelitian .................................................................................... 3 E. Manfaat penelitian .................................................................................. 3 F. Sistematika penulisan ............................................................................. 4 BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 6 A. KAP ........................................................................................................ 6 B. Kegiatan kantor akuntan publik ............................................................. 6 1. Kegiatan pembuktian atau pengujian ................................................ 6 2. Penyuluhan pajak ............................................................................... 6 3. Konsultasi manjemen ........................................................................ 7 4. Jasa akuntansi .................................................................................... 7 C. Kewajiban dan larangan KAP ................................................................ 7 D. Auditor ................................................................................................... 8 1. Auditor independen ........................................................................... 9 x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Auditor pemerintah ............................................................................ 9 3. Auditor internal ................................................................................. 9 E. Tingkatan auditor dalam organisasi ..................................................... 10 1. Patner ............................................................................................... 10 2. Manajer ............................................................................................ 10 3. Auditor senior .................................................................................. 11 4. Auditor junior .................................................................................. 11 F. Jasa profesi akuntan publik (auditor) ................................................... 11 1. Jasa atestasi ...................................................................................... 12 a. Jasa auditing ............................................................................. 12 b. Pemeriksaan .............................................................................. 12 c. Review ...................................................................................... 12 d. Prosedur .................................................................................... 12 2. Jasa nonatestasi ................................................................................ 12 G. Audit ..................................................................................................... 13 H. Tujuan audit ......................................................................................... 14 I. Jenis-jenis audit .................................................................................... 16 1. Audit laporan keuangan ................................................................... 16 2. Audit kesesuain ................................................................................ 16 3. Audit operasional ............................................................................. 16 J. Standar audit ......................................................................................... 17 1. Standar umum .................................................................................. 18 2. Standar pekerjaan lapangan ............................................................. 18 3. Standar pelaporan ............................................................................ 19 K. Kualitas audit ........................................................................................ 19 L. Kompetensi ........................................................................................... 21 M. Independensi ......................................................................................... 23 1. Independensi dalam program audit .................................................. 24 2. Independensi dalam verifikasi ......................................................... 24 3. Independensi dalam pelaporan ........................................................ 25 N. Motivasi ................................................................................................ 25 1. Pengertian motivasi ......................................................................... 25 xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Beberapa teori tentang motivasi ...................................................... 26 O. Penelitian terdahulu ............................................................................... 29 P. Perumusan hipotesis ............................................................................. 30 1. Hubungan antara kompetensi terhadap kualitas audit ..................... 30 2. Hubungan antara independensi terhadap kualitas audit .................. 31 3. Hubungan antara motivasi auditor terhadap kualitas audit ............. 32 BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 35 A. Jenis penelitian ..................................................................................... 35 B. Tempat dan waktu penelitian ............................................................... 35 C. Subjek dan objek penelitian ................................................................. 35 D. Sumber data .......................................................................................... 36 E. Teknik pengumpulan data .................................................................... 36 F. Definisi operasional variabel penelitian ............................................... 37 G. Teknik analisis data .............................................................................. 45 H. Uji asumsi klasik .................................................................................. 46 I. Uji hipotesis ......................................................................................... 47 BAB IV GAMBARAN UMUM KAP ........................................................ 49 A. KAP M. Kuncara Budi Santosa, SE, AK, MM, CPA ......................... 50 B. KAP Drs. Hadori Sugiarto & rekan ..................................................... 51 C. KAP Drs.Soeroso Donosapoetro ,MM ................................................ 52 D. KAP Indarto Waluyo, M.acc.Ak, CPA ................................................ 52 E. KAP Drs.Hadiono ................................................................................ 52 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................ 53 A. Deskripsi responden ............................................................................. 53 B. Analisis data ......................................................................................... 56 C. Uji asumsi klasik .................................................................................. 59 D. Uji hipotesis ......................................................................................... 60 E. Pembahasan .......................................................................................... 62
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI PENUTUP ..................................................................................... 67 A. Kesimpulan .......................................................................................... 67 B. Keterbatasan penelitian ........................................................................ 68 C. Saran ..................................................................................................... 69 DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 71 LAMPIRAN ................................................................................................ 74
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
A. Kuesioner ............................................................................................. 75 B. Rekap Kuesioner .................................................................................. 84 C. Uji Validitas Kompetensi ..................................................................... 92 D. Uji Reliabilitas Kompetensi ................................................................. 95 E. Uji Validitas Independensi ................................................................... 96 F. Uji Reliabilitas Independensi ............................................................... 98 G. Uji Validitas Motivasi Auditor ............................................................. 99 H. Uji Reliabilitas Motivasi Auditor ........................................................ 100 I. Uji Validitas Kualitas Audit ................................................................ 101 J. Uji Reliabilitas Kualitas Audit ........................................................... 104 K. Uji Normalitas .................................................................................... 105 L. Uji Korelasi partial Kompetensi, Independensi, dan Motivasi Auditor dan Kualitas Audit .................................................................................... 106
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tingkatan Auditor dan Lama Pengalaman Kerja ........................ 11 Tabel 3.1 Interprestasi Nilai r ..................................................................... 47 Tabel 4.1 Daftar KAP yang Aktif di Yogyakarta ........................................ 49 Tabel 5.1 Data Respondence rate ................................................................ 53 Tabel 5.2 Nama Kantor Akuntan Publik dan Jumlah Kuesioner yang diterima ................................................................................................................ 54 Tabel 5.3 Pengisian indentitas Responden Kuesioner ................................. 55 Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas ....................................................................... 56 Tabel 5.5 Hasil Uji Reliabiltas .................................................................... 58 Tabel 5.6 Hasil Uji Normalitas .................................................................... 59 Tabel 5.7 Hasil Uji Partial Corelation Kompetensi, Independensi, dan Motivasi Auditor terhadap Kualitas Audit ................................................. 60
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Hirarki kebutuhan Maslow ........................................................ 26
Gambar 2.3
Kerangka pemikiran ................................................................ 34
Gambar 5.1
Persentase pengembalian kuesioner .......................................... 54
Gambar 5.2
Persentase pengisian indentitas responden kuesioner ............... 55
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK HUBUNGAN KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN MOTIVASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT
Nopitasari NIM: 102114116 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kompetensi, independensi dan motivasi auditor terhadap kualitas audit. Penelitian ini dilaksanakan pada 5 Kantor Akuntan Publik (KAP) di Yogyakarta, jenis penelitian yang dilakukan berupa studi kasus, dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan teknik analisis data menggunakan korelasi partial. Hasil dari penelitian ini adalah : (1) Ada hubungan yang signifikan antara Kompetensi dan kualitas audit, (2) Ada hubungan yang signifikan antara independensi dan kualitas audit, (3) Tidak ada hubungan yang signifikan antara Motivasi Auditor dan kualitas audit. Kata Kunci: Hubungan, Kompetensi, Independensi, Motivasi Auditor, Kualitas audit.
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN COMPETENCE, INDEPENDENCE, AND AUDITOR MOTIVATION ON AUDIT QUALITY
Nopitasari NIM: 102114116 Sanata Dharma University Yogyakarta The aim of this research was to find out the relationship between competence, independence, and auditor motivation on audit quality. The research was done in 5 public accounting offices in Yogyakarta. The type of the research was case study with data collection technique using questionnaire, and data analysis technique using Partial Correlation. The results of this research were: (1) there was significant relationship between competence and audit quality, (2) there was significant relationship between independence and audit quality, (3) there was no significant relationship between auditor motivation and audit quality. Keyword : Relationship, Competence, Independence, Auditor Motivation, Audit Quality
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi,2002:2). Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan auditan dan jasa lainnya yang diberikan oleh akuntan publik inilah yang akhirnya mengharuskan akuntan publik memperhatikan kualitas audit yang dihasilkannya. Kualitas audit yang dihasilkan akuntan publik juga mendapat sorotan dari masyarakat setelah terjadi banyak skandal yang melibatkan akuntan publik baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Maraknya skandal keuangan yang terjadi baik di dalam maupun di luar negeri telah memberikan dampak besar terhadap kepercayaan publik terhadap profesi akuntan publik. Akuntan publik sebagai pihak ketiga yang independen seharusnya mampu memberikan jaminan atas relevansi dan keandalan sebuah laporan keuanga. (Hutabarat,2012) menyatakan jika auditor tidak mampu mendeteksi trik rekayasa laporan keuangan yang dilakukan oleh klien
maka yang
bermasalah adalah kompetensi yang dimiliki oleh auditor, namun apabila yang terjadi adalah auditor ikut mengamankan praktik rekayasa tersebut maka yang bermasalah adalah independensi auditor, misalnya kasus Enron dan Worldcom
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
dimana akuntan publik tidak mampu mendeteksi trik rekayasa laporan keuangan yang telah dilakukan oleh Enron dan Worldcom
membuat
kompetensi dan independensi yang seharusnya dimiliki oleh seorang akuntan publik
semakin
dipertanyakan,
karena
kompetensi
dan
independensi
merupakan dua karakteristik yang seharusnya dimiliki oleh seorang akuntan publik dalam mengaudit sebuah laporan keuangan. Independensi dalam audit berarti mengambil sudut pandang yang tidak bias dalam melakukan pengujian audit, independensi ini sangat penting karena banyaknya pengguna laporan keuangan bersedia mengandalkan laporan audit eksternal terhadap kewajaran laporan keuangan eksternal, karena ekspektasi mereka atas sudut pandang yang tidak bias dari akuntan publik. Jusup (2010:97) menyatakan bahwa kompetensi akuntan publik atau auditor menunjukkan terdapatnya pencapaian dan pemeliharan suatu tingkatan pemahaman dan pengetahuan yang memungkinkan seseorang akuntan publik untuk memberikan kemudahan dan kecerdikan dalam menyelesaikan tugasnya, namun walaupun seorang auditor telah memiliki kompetensi dan independensi yang cukup, belum tentu bisa menjamin seorang auditor akan memiliki komitmen yang tinggi untuk berlaku jujur dan apa adanya saat melakukan audit, dalam hal ini dibutuhkan suatu motivasi yang dapat mendorong semangat
juang
auditor
dalam
menyelesaikan
pekerjaan
dan
tidak
menyalahgunakan kompetensi yang dimiliki serta mampu mempertahankan indepndensinya sehingga dapat memenuhi standar yang ada, dengan adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
motivasi dalam diri seorang auditor akan sangat membantu auditor untuk lebih bersemangat, berperestasi dan berkomitmen, terhadap pekerjannya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dapat ditarik rumusan masalah yaitu: Bagaimana Hubungan Kompetensi, Independensi, dan Motivasi
Auditor
Terhadap Kualitas Audit? C. Batasan masalah Penulis merasa perlu memberikan batasan masalah pada penelitian ini dengan maksud agar lebih fokus dan tidak meluas dari permasalahan yang akan dibahas, dalam skripsi ini penulis membatasi auditor yang dimaksud, adalah auditor eksternal pada KAP yang berada di wilayah Yogyakarta yang telah ditentukan oleh penulis. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui Hubungan Kompetensi, Independensi, dan Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Profesi Auditor Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan suatu informasi dan bahan evaluasi yang berguna bagi para auditor dalam melaksanakan tugas dan memberikan pelayanan jasa audit kepada masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
2. Bagi Program Studi Akuntansi Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan referensi bagi penulis selanjutnya dengan penelitian yang sejenis di masa mendatang. 3. Bagi Penulis Hasil penelitian ini menambah informasi dan pengetahuan, tentang bagaimana hubungan kompetensi, independensi dan motivasi auditor terhadap kualitas audit . F. Sistematika penulisan Dalam penelitian ini, sistematika yang digunakan adalah sebagai berikut: Bab I.
Pendahuluan Berisi tentang latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah, batasan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
Bab II. Landasan Teori Bab ini berisi tentang landasan teori yang digunakan, dan perumusan hipotesis penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti, sehingga dapat menjadi bahan pendukung dalam proses penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Bab III. Metode Penelitian Bab ini menjelaskan tentang teknik penelitian, waktu dan tepat penelitian, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data dan metode analisis data. Bab IV Gambaran Umum KAP di Yogyakarta Bab ini berisi tentang gambaran umum 5
KAP yang berada di
Yogyakarta sebagai tempat penelitian. Bab V. Analisis dan Pembahasan Pada bab ini berisi tentang hasil penelitian, yang meliputi analisis data, dan pembahasan untuk masing-masing masalah yang telah diteliti. Bab VI. Penutup Berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian serta saran yang dianggap perlu untuk diberikan kepada para staf auditor,KAP, dan untuk peneliti selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. KAP Kantor akuntan publik (KAP) merupakan wadah bagi para auditor dalam memberikan jasanya dan untuk melaksanakan tugasnya seorang auditor bekerja pada kantor akuntan publik (KAP). KAP sendiri menurut undang-undang tentang akuntan publik no 5 tahun 2011, adalah badan usaha yang didirikan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan mendapatkan izin usaha berdasarkan undang-undang akuntan publik no 5 tahun 2011. KAP ini bisa berbentuk usaha perseorangan, persekutuan perdata, firma, atau bisa juga berbentuk usaha lain sesuai dengan karakteristik profesi akuntan publik yang diatur dalam undang-undang. B. Kegiatan Kantor Akuntan Publik Kantor akuntan publik melaksanakan empat kategori jasa yang utama yaitu: 1. Kegiatan pembuktian atau pengujian meliputi semua kegiatan kantor akuntan dimana diterbitkannya suatu laporan tertulis yang menyatakan kesimpulan atas keandalan dari pernyataan tertulis yang merupakan tanggungjawab pihak lain. Kegiatan pembuktian ini meliputi audit atas laporan keuangan historis, dan tinjauan atas laporan keuangan historis. 2. Penyuluhan pajak, menyusun surat pemberitahuan pajak dari perusahan dan perorangan baik yang merupakan kliennya maupun yang bukan.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
3. Konsultasi manjemen, jasa ini berkisar dari pemberian saran sederhana, mengenai pembenahan sistem akuntansi sampai keikutsertaan dalam menyusun strategi pemasaran dan konsultasi asuransi. 4. Jasa akuntansi dan atministrasi pembukuan, ini dilakukan karena banyaknya klien kecil dengan staf akuntansi yang terbatas menyerahkan pembuatan
laporan
keuangan
kepada
kantor
akuntan
publik.
(Sunyoto,2013). C. Kewajiban dan Larangan KAP Kewajiban dan larangan KAP menurut undang-undang tentang akuntan publik no 5 tahun 2011 adalah sebagai berikut: 1.
KAP atau cabang KAP wajib: a.
mempunyai paling sedikit 2 (dua) orang tenaga kerja profesional pemeriksa dibidang akuntansi
b.
mempunyai kantor atau tempat untuk menjalankan usaha
c.
memiliki dan menjalankan sistem pengendalian mutu.
d.
memasang nama lengkap kantor pada bagian depan kantor.
KAP wajib menyampaikan secara lengkap dan benar laporan kegiatan usaha dan laporan keuangan untuk takwim sebelumnya dan wajib menyampaikan
laporan
program
dan
realisasi
tahunan
program
pengembangan profesi akuntan publik (auditor) dan/atau dunia pendidikan bagi KAP paling lambat pada ahkir bulan April kepada menteri, dalam memberikan jasanya akuntan publik dan KAP wajib menjaga independensi serta bebas dari benturan kepentingan, yang meliputi kepentingan keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
atau memiliki kendali yang signifikan pada klien atau memperoleh manfaat ekonomis dari klien, memiliki hubungan kekeluargaan dengan orang yang memiliki posisi kunci di bidang keuangan, serta wajib menjaga kerahasian informasi yang diperoleh dari klien. 1. KAP dilarang untuk: a.
Melakukan kerja sama dengan KAPA (kantor akuntan publik asing) OAA (organisasi audit asing) yang telah melakukan kerja sama dengan KAP lain.
b.
Mencantumkan nama KAPA atau OAA yang status terdaftar KAPA atau OAA tersebut pada menteri dibekukan atau dibatalkan.
c.
Memiliki rekan non-akuntan publik yang tidak terdaftar pada menteri.
d.
Membuka kantor dalam bentuk lain, kecuali bentuk kantor cabang
e.
Membuat iklan yang menyesatkan.
D. Auditor Arens
(1995)
dalam
mendefinisikan auditor adalah
Kurnia
Rahayu,
Suhayati
(2010:13)
seseorang yang menyatakan pendapat atas
kewajaran dalam semua hal yang material, posisi keuangan hasil usaha dan arus kas yang sesuai dengan perinsip akuntansi berlaku umum di Indonesia. Auditor ditinjau dari sudut profesi akuntan publik, adalah pemeriksaan (examination) secara objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan atau organisasi tersebut. Kurnia Rahayu, Suhayati (2010:13), auditor terdiri dari 3 jenis yaitu: 1. Auditor independen Auditor independen berasal dari kantor akuntan publik, bertanggungjawab atas audit laporan keuangan historis auditeenya. 2. Auditor pemerintah Auditor pemerintah adalah auditor yang berasal dari lembaga pemeriksa pemerintah, di Indonesia lembaga yang bertanggungjawab secara fungsional atas pengawasan terhadap kekayaan atau keuangan negara adalah badan pemeriksa keuangan (BPK). 3. Internal auditor Internal auditor adalah pegawai dari suatu organisasi atau perusahaan yang berkerja di organisasi untuk melakukan audit bagi kepentingan manajemen perusahaan yang bersangkutan dengan tujuan untuk membantu manjemen organisasi mengetahui kepatuhan para pelaksana operasional organisasi terhadap kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan, sedangkan Mulyadi dan Kanaka (1998) dalam Sunyoto, (2013:30), menyatakan 3 jenis auditor adalah : a. Auditor independen, adalah auditor yang profesional yang menyediakan jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya. Audit tersebut terutama dibuat dan
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para pemakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
informasi keuangan seperti kreditur, investor, calon kreditur, calon investor dan juga pemerintah. b. Auditor pemerintah, auditor profesional yang berkerja di instansi pemerintah
yang
tugas
pokoknya
melakukan
audit
atas
pertangungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi atau entitas pemerintah atau pertangungjawaban yang ditujukan kepada pemerintah. c. Auditor intren, adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan baik perusahaan negara, maupun perusahaan swasta yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan manajemen puncak telah dipatuhi. E. Tingkatan Auditor dalam Organisai Pada umumnya tingkatan auditor dalam pelaksanaan penugasan audit di dalam kantor akuntan publik dibagi menjadi empat yaitu: 1. Partner, memiliki pengalaman kerja rata-rata menduduki jabatan tertinggi dalam penugasaan audit, bertanggungjawab atas hubungan dengan klien, bertanggungjawab menandatangani
secara laporan
menyeluruh
dalam
audit
management
dan
auditing.
Partner
letter,
dan
bertanggungjawab dalam penagihan fee audit dari klien. 2. Manajer, bertindak sebagai pengawas audit, bertugas untuk membantu auditor senior dalam merencanakan program audit dan waktu audit, meriview kertas kerja, laporan audit dan mangement letter. Pekerjaan manajer tidak berada di kantor klien, melainkan di kantor auditor, dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
bentuk pengawasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan para auditor senior 3. Auditor senior, bertugas untuk melaksanakan audit, bertangungjawab untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai rencana, bertugas untuk mengarahkan dan meriview pekerjaan auditor junior. Auditor senior biasanya akan menetap pada kantor klien sepanjang prosedur audit dilaksanakan 4. Auditor junior, melaksanakan prosedur audit secara rinci, membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang telah dilaksanakan. (Mulyadi dan Kanaka, 1998 dalam Sunyoto, 2013: 32). Tabel 2.1 Tingkatan Auditor dan Lama Pengalaman Kerja Tingkatan Auditor
Lama Pengalaman Kerja
Partner
10 tahun ke atas
Manager
5-10 tahun
Auditor senior
2-5 tahun
Auditor junior
0-2 tahun
Sumber: Arrens (2006:37) dalam Bahri (2010)
F. Jasa Profesi Akuntan Publik (Auditor) Mulyadi dan kanaka (1998) dalam Sunyoto (2013:13) profesi akuntan publik (auditor) menghasilkan dua jasa bagi masyarakat yaitu jasa atestasi dan jasa nonatestasi. Jasa atestasi adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai dalam semua hal yang signifikan, dengan kriteria yang telah ditetapkan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
untuk laporan keuangan historis asersi merupakan pernyataan manajemen bahwa laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. 1.
Jasa atestasi akuntan publik dapat dibagi menjadi 4 jenis yaitu: a. Auditing, jasa auditing mencakup pemerolehan dan penilaian bukti yang mendasari laporan keuangan historis suatu entitas yang berisi asersi yang dibuat oleh manajemen entitas tersebut, atas dasar audit yang dilaksanakan terhadap laporan keuangan historis suatu entitas, auditor menyatakan suatu pendapat mengenai apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar dalam semua hal material, posisi keuangan dan hasil usaha entitas sesuai dengan PABU. b. Pemeriksaan, istilah pemeriksaan digunakan untuk jasa lain yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik yang berupa pernyataan suatu pendapat tentang keseuaian asersi yang dibuat oleh pihak lain dengan kriteria yang telah ditetapkan. c. Review, jasa review berupa permintaan keterangan dan prosedur analistis terhadap informasi keuangan suatu entitas dengan tujuan untuk memberikan keyakinan negatif atau asersi yang terkandung dalam informasi keuangan tersebut. d. Prosedur yang disepakati, jasa atestasi atas asersi manajemen dapat dilaksanakan oleh akuntan publik berdasarkan prosedur yang disepakati antara klien dengan akuntan publik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
2. Jasa nonatestasi, jasa nonatestasi adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang didalamnya ia tidak memberikan suatu pendapat keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain kenyakinan. Jenis jasa nonatestasi yang dihasilkan akuntan publik (auditor) adalah jasa kompilasi, jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dalam jasa kompilasi auditor melaksanakan berbagai jasa akuntansi kliennya pencatatan manual, dan berkomputer, transaksi keuangan klien sampai dengan penyusunan laporan keuangan. Jasa perpajakan meliputi bantuan yang diberikan oleh akuntan publik kepada klien dalam pengisian surat pemberitahuan pajak tahunan (SPT), pajak penghasilan dan bertindak mewakili kliennya dalam menghadapi permasalahan pajak. G. Audit American Accounting Association (AAA) dalam
Kurnia Rahayu,
Suhayati (2010:1), audit merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif yang berhubungan dengan asersi-asersi tentang tindakan-tindakan dan peristiwa-peristiwa ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dan kriteria yang ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pengguna informasi tersebut. Alvin Arens, audit adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti atau pengevaluasian bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi tersebut dan kriteria yang ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh orang yang independen. (Suhayati, 2010:1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
Agoes (2008:3) dalam Aini (2010) menyatakan audit adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen serta pembukuan dan bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Singleton (2007:3) menyatakan bahwa audit adalah proses sistematis mengenai bagaimana mendapatkan dan mengevaluasi secara objektif bukti yang berkaitan dengan penilaian mengenai berbagai kegiatan dan peristiwa ekonomi untuk memastikan tingkat keseuaian antara penilaian-penilaian tersebut dan membentuk kriteria serta menyampaikan hasilnya ke para pengguna yang berkepentingan. Berdasarkan
beberapa
pernyataan
tersebut
maka
audit
dapat
disimpulkan sebagai suatu proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang independen untuk memeriksa dan mengevaluasi berbagai kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, dan kemudian melaporkan hasil penemuan dan hasil evaluasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut. H. Tujuan Audit Kell & Boynton (2002:6) dalam Aini (2010) tujuan audit adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha, serta arus kas yang sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Sedangkan tujuan audit spesifik ditentukan berdasarkan pernyataan yang dibuat oleh manjemen, dalam Singleton (2007) pernyataan manajemen dapat dibagi kedalam lima kategoi yaitu: 1. Pernyataan keberadaan atau keterjadian 2. Pernyataan kelengkapan 3. Pernyataan hak dan kewajiban 4. Pernyataan valuasi atau alokasi 5. Pernyataan penyajian atau pengungkapan. Mulyadi (2002:9) auditing dilaksanakan dengan suatu urutan langkah yang direncanakan, terorganisasi, dan bertujuan untuk: a. Memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif. Proses sistematik ditujukan untuk memperoleh bukti yang mendasari pernyataan yang dibuat oleh individu atau badan usaha, serta untuk mengevaluasi tanpa memihak atau berprasangka terhadap bukti-bukti tersebut. b. Menetapkan tingkat kesesuaian. Pengumpulan bukti mengenai pernyataan dan evaluasi terhadap hasil pengumpulan bukti untuk menetapkan kesesuaian pernyataan dengan kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria atau standar yang telah ditetapkan dan dipakai sebagai dasar untuk menilai pernyataan dapat berupa: 1) Peraturan yang ditetapkan oleh suatu legislatif. 2) Angaran atau prestasi lain yang ditetapkan oleh manajemen 3) Prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
I. Jenis-Jenis Audit Jusup (2001) menyatakan bahwa audit dapat dikelompokan menjadi tiga golongan yaitu: 1. Audit laporan keuangan Audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan sebagai keseluruhan, yaitu informasi kuantitatif yang akan diperiksa, dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan. pada umumnya kriteria yang digunakan adalah perinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU). 2. Audit kesesuaian Tujuan audit kesesuaian adalah untuk menentukan apakah pihak yang diaudit telah mengikui prosedur atau aturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang. 3. Audit operasional Audit operasional adalah pengajian (review) atas setiap bagian dari prosedur dan metoda yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas. Hasil dari audit operasional biasanya berupa rekomendasi kepada pihak manajeman untuk perbaikan operasi. Kurnia Rahayu, Suhayati (2010:9), audit terdiri dari: a. Financial statement audits (audit laporan keuangan), audit laporan keuangan bertujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
umum, yang dimuat dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). b. Operational Audits (Audit Operasional) 1) Memberikan informasi kepada manajemen mengenai efektivitas suatu unit atau fungsi. 2) Pengukuran efektivitas didasarkan pada bukti-bukti dan standarstandar. 3) Sifatnya investigatif 4) Objek pemeriksaaan meliputi semua aspek operasi perusahaan. c. Compliance Audits ( Audit Kepatuhan) Audit kepatuhan bertujan untuk menentukan apakah Auditee telah mengikuti kebijakan prosedur dan peraturan yang ditentukan pihak yang otoritasnya lebih tinggi. J. Standar Audit Standar auditing terdiri dari sepuluh standar dan semua Pernyataan Standar Auditing (PSA) yang berlaku. Sepuluh standar auditing dibagi menjadi tiga kelompok standar yaitu: (1) standar umum, yang mengatur tentang syaratsyarat diri auditor, (2) standar pekerjaan lapangan, mengatur mutu pelaksanaan auditing, dan (3) standar pelaporan memberikan panduan bagi auditor dalam mengkomunikasikan hasil auditnya melalui laporan audit kepada pemakai informasi keuangan standar auditing yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Standar audit menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP, 2001) adalah sebagai berikut: 1. Standar umum audit yang terdiri dari: a. Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki keahlian teknis yang cukup sebagai audior b. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap dan mental harus dipertahankan oleh auditor. c. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama. 2. Standar pekerjaan lapangan a. Pekerjaan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya b. Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus dapat diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat saat lingkup pengujian yang akan dilakukan. c. Bukti audit kompeten yang cukup harus dapat diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan, pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
3. Standar pelaporan. a. laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia b. Laporan auditor harus menunjukkan (jika ada) ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan priode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya. c. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan keuangan. d. Laporan audit harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau sesuatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak diberikan, maka alasannya harus dinyatakan, dalam hal mana auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan jika ada dan tingkat tanggungjawab yang dipikul oleh auditor. K. Kualitas Audit De Angelo (1991) dan Kusharyanti (2003:25) dalam Aprianti (2010) mendefenisikan kualitas audit sebagai kemungkinan (joint probability) dimana seorang auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi kliennya, kemungkinan auditor akan menemukan salah saji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
tergantung pada kualitas pemahaman auditor, sedangkan untuk melaporkan salah saji tergantung pada independensi seorang auditor. Kualitas audit sangat penting, karena kualitas audit yang baik merupakan dasar untuk pengguna laporan audit untuk mengambil suatu keputusan yang tepat sesuai dengan apa yang dibutukan. Wooten, (2003) dan Mirna Dyah (2007) dalam Ardini (2010), auditor dengan kemampuan profesionalisme tinggi akan lebih melaksanakan audit secara benar dan cenderung menyelesaikan setiap tahapan-tahapan proses audit secara lengkap dan mempertahankan sikap skeptisme dalam mempertimbangkan bukti-bukti audit yang kurang memadai yang ditemukan selama proses audit untuk memastikan agar menghasilkan kualitas audit yang baik. Lee, dan Wang (1999) dalam Rahmawati (2013) menyatakan kualitas audit adalah probabilitas bahwa auditor tidak akan melaporkan laporan audit dengan opini wajar tanpa pengecualian untuk laporan keuangan yang mengandung kekeliruan material, selain itu hasil audit dianggap berkualitas jika auditor menjalankan tugasnya dengan berpedoman pada prinsif-prinsif profesi. Simamora (2002) dalam Rahmawati (2013) menyatakan bahwa ada 8 prinsip yang harus dipatuhi akuntan publik yaitu: 1. Tanggungjawab profesi, dimana setiap anggota harus menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukan 2. Kepentingan publik, setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik dan komitmen atas profesionalisme
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
3. Integritas, setiap anggota harus memenuhi tanggungjawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. 4. Objektivitas, setiap anggota harus menjaga objektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalismenya. 5. Kompetensi dan kehatian-hatian, setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalismenya dengan hati-hati kompetensi dan ketekunan serta mempunyai
kewajiban
untuk
mempertahankan
pengetahuan
dan
keterampilan profesional. 6. Kerahasian, setiap anggota harus menghormati kerahasian informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan. 7. Perilaku profesional, setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang mendeskreditkan profesi. 8. Standar teknis, setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. L. Kompetensi Lee dan Stone (1995), dalam Efendy (2010) mendefinisikan kompetensi sebagai keahlian yang cukup yang secara eksplisit dapat digunakan untuk melakukan audit secara objektif. Dreyfus (1986) dalam
Aprianti (2010),
mendefenisikan kompetensi sebagai keahlian seseorang yang berperan secara berkelanjutan yang mana pergerakannya melalui proses pembelajaran dari “mengetahui sesuatu”menjadi“ mengetahui bagaimana” seperti misalnya dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
sekedar pengetahuan yang tergantung pada aturan tertentu kepada pernyataan yang bersifat intuitif. Susanto (2000) dalam Aprianti (2010) mendefinisikan kompetensi sebagai karakteristik-karakteristik yang mendasari individu untuk mencapai kinerja supervisor, kompetensi juga merupakan pengetahuan, kemampuan dan keahlian yang berhubungan dengan pekerjaan dan kemampuan yang berhubungan dengan pekerjaan non rutin. Tugiman (1997), menyatakan setiap pemerikasan (auditor) harus memiliki kecakapan dan pengetahuan sebagai berikut: a.
Memiliki keahlian, yang berarti kemampuan dalam menerapkan pengetahuan pada persoalan yang umumnya dihadapi dan menyelesaikan persoalan tersebut tanpa perlu mempelajari kembali secara luas dan bantuan atau asistensi yang berarti dari pihak lain.
b. Keahlian dalam prinsip-prinsip dan teknik-teknik akuntansi yang diperlukan oleh pemeriksa yang pekerjaannya secara luas berhubungan dengan berbagai catatan dan laporan keuangan. c. Memiliki pemahaman terhadap dasar dari berbagai pengetahuan seperti akuntansi, ekonomi, hukum, perdagangan, perpajakan, keuangan, metode-metode kuantitatif, dan sistem informasi yang dikomputerisasi. d. Harus
mampu
memahami
hubungan
antar
manusia
dan
,mengembangkan hubungan baik dengan pihak klien (yang diperiksa).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
e. Memiliki kecakapan dalam komunikasi baik secara lisan dan tulisan
sehingga
mereka
dapat
secara
jelas
dan
efektif
menyampaikan berbagai hal seperti tujuan pemeriksaan, evaluasi, kesimpulan, dan rekomendasi. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulan bahwa kompetensi auditor adalah semua hal yang menyangkut, kemampuan, keahlian,pemahaman, dan kecakapan
yang
harus
dimiliki
seorang
auditor
dalam
melakukan
penugasannya untuk dapat melakukan audit secara objektif, cermat dan seksama. M. Independensi Arens (2000) dalam Efendy (2010) mendefinisikan independensi dalam pengauditan sebagai penggunaan cara pandang yang tidak bias dalam pelaksanaan pengujian audit, evaluasi hasil pengujian tersebut, dan pelaporan hasil temuan audit. Mulyadi (1992) dalam Efendy (2010) mendefinisikan independensi sebagai keadaan bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain dan akuntan publik yang independen haruslah akuntan publik yang tidak terpengaruh dan tidak dipengaruhi oleh berbagai kekuatan yang berasal dari luar diri akuntan dalam mempertimbangkan fakta yang dijumpainya dalam pemeriksaan, dalam kode etik akuntan publik menyebutkan bahwa independensi sebagai sikap yang diharapkan dari seorang akuntan publik untuk
tidak mempunyai
kepentingan pribadi
dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
melaksanakan tugasnya yang bertentangan dengan prinsip integritas dan objektivitas. Mauts dan Sharaf (1993) dalam Aini (2010) menyatakan bahwa untuk dapat menjalankan kewajibannya harus ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh seorang auditor yaitu, kompetensi, independensi due profesional care mempertahankan perilaku independen bagi auditor dalam memenuhi tangungjawab mereka adalah penting, tetapi yang juga penting adalah pemakai laporan keuangan juga memiliki kepercayaan atas independensi tersebut. Definisi independensi dalam The CPA Handbook menurut E.B.Wilcox dalam Apriayanti (2010) merupakan suatu standar auditing yang penting karena opini akuntan independen bertujuan untuk menambah krebilitas laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen. Mautz dan Sharaf, dalam karya terkenal mereka, “The philosophy of auditing” dalam Sawayer’s (2005:35) independensi memiliki beberapa indikator diantaranya adalah: 1. Independensi dalam program audit a. Bebas dari intervensi manajerial atas program audit b. Bebas dari segala intervensi atas prosedur audit c. Bebas dari segala persyaratan untuk penugasan audit selain yang memang disyaratkan untuk sebuah proses audit 2. Independensi dalam verifikasi a. Bebas dalam mengakses semua catatan, memeriksa aktiva, dan karyawan yang relevan dengan audit yang dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
b. Mendapatkan kerja sama yang aktif dari karyawan manajemen selama verifikasi audit. c. Bebas dari segala usaha manajerial yang berusaha membatasi aktivitas yang diperiksa atau membatasi perolehan bahan bukti. d. Bebas dari kepentingan pribadi yang menghambat verifikasi audit. 3. Independensi dalam pelaporan a. Bebas dari perasaan wajib memodifikasi dampak atau signifikansi dari fakta-fakta yang dilaporkan. b. Bebas dari tekanan untuk tidak melaporkan hal-hal yang signifikan dalam laporan audit. c. Menghindari penggunaan kata-kata yang menyesatkan baik secara sengaja maupun tidak sengaja dalam melaporkan fakta, opini, dan rekomendasi dalam interprestasi auditor. d. Bebas dari segala usaha untuk meniadakan pertimbangan auditor mengenai fakta atau opini dalam laporan audit internal. N. Motivasi. 1. Pengertian motivasi Kartono (1994:147) dalam Bahri (2010) istilah motivasi diambil dari bahasa latin motivus, yang artinya sebab, pikiran dasar, dorongan bagi seseorang untuk berbuat atau ide pokok yang selalu berpengaruh besar terhadap tingkah laku manusia. Usmara (2006:14) mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kumpulan kekuatan tenaga yang berasal baik dari dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
maupun luar individu yang memulai sikap dan menetapkan bentuk, arah, serta intensitasnya. 2. Beberapa teori tentang motivasi a. Teori hirarki kebutuhan Maslow Maslow berpendapat bahwa orang memiliki kebutuhan yang mereka perjuangkan untuk dipenuhi, bahwa kebutuhan mereka kompleks, dan bahwa kebutuhan mereka terus-menerus berubah. Menurut maslow ada lima hirarki kebutuhan manusia yaitu sebagai berikut:
Kebutuhan aktualisasi diri Kebutuhan akan penghargaan Kebutuhan akan kasih sayang Kebutuhan akan rasa aman Kebutuhan fisiologis
Gambar 2.1 : Hirarki kebutuhan Maslow Sumber: Usmara (2006:18)
1) Kebutuhan Fisiologis, merupakan kebutuhan yang paling utama misalnya perumahan dan kebutuhan jasmani lainnya. 2) Kebutuhan akan rasa aman meliputi, keselamatan dan jaminan kerugian. 3) Kebutuhan akan kasih sayang meliputi, rasa memiliki, rasa diterima baik di lingkungan tertentu, persahabatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
4) Kebutuhan akan penghargaan meliputi, penghargaan dari orang lain, pengakuan, perhatian, peran, apresiasi atas suatu prestasi yang telah dicapai 5) Kebutuhan akan aktualisasi diri meliputi, pencapaian potensi, dan pemenuhan kebutuhan sendiri. b. Teori ERG Alderfer Clayton Alderfer mengemukakan bahwa ada tiga bentuk kebutuhan manusia yaitu: 1) Kebutuhan untuk eksistensi (existence needs). Ini mencakup semua bentuk keinginan jasmaniah dan fisik. 2) Kebutuhan untuk berhubungan (relatedness needs) Kebutuhan ini mencakup semua kebutuhan yang melibatkan hubungan dengan orang lain yang kita perhatikan. 3) Kebutuhan untuk bertumbuh (growth needs). Mencakup kebutuhan yang melibatkan orang-orang yang membuat usaha kreatif terhadap diri sendiri dan lingkungan. c. Teori dua faktor Teori ini dikemukakan oleh Herzberg, ada dua faktor yang memotivasi kerja yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah faktor yang lebih banyak dilakukan oleh karyawan atau individu yang melaksanakan suatu pekerjaan. Faktor-faktor intrinsik terhadap pekerjaan terdiri dari:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
1) prestasi 2) pengakuan atas prestasi 3) kerja itu sendiri 4) tanggungjawab 5) pertumbuhan atau kemajuan Faktor ekstrinsik adalah faktor yang berada dibawah pengawasan supervisor atau pihak lain. Faktor-faktor eksentrik terhadap pekerjaan adalah: 1) kebijakaan 2) administrasi perusahaan 3) pengawasan 4) hubungan interpersonal 5) kondisi kerja 6) gaji 7) status 8) rasa aman Abin
Syamsuddin
Makmun
(2003)
dalam
Efendy
(2010)
mengemukakan bahwa untuk memahami motivasi individu dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya: (1) durasi kegiatan, (2) frekuensi kegiatan, (3) persistensi pada kegiatan, (4) ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam mengahadapi rintangan dan kesulitan, (5) devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan, (6) tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
yang dilakukan, (7) tingkat kualifikasi prestasi atau produk (output) yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan (8) arah sikap terhadap sasaran kegiatan. O. Penelitian Terdahulu Mansouri (2009) dalam jurnalnya yang berjudul Audit Competence and Audit Quality: Case in Emerging Economy, menyatakan bahwa ada hubungan yang positif antara kompetensi, dan independensi terhadap kualitas audit, penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Augustine (2014) yang menyatakan bahwa independensi berhubungan positif terhadap kualitas audit, hal ini terlihat dari hasil uji data yang menggunakan AMOS dimana didapatkan hasil koefisien korelasi sebesar 0,536 angka ini lebih kecil apabila dibandingkan dengan tingkat signifikansi sebesar 10% (0.536, p < 0.001), sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Enofe (2013) dalam jurnalnya yang berjudul Audit Quality and Auditors Independence in Nigeria: An Empirical Evaluation, dimana Enofe menggunakan perusahan-perusahaan yang terdaftar di bursa efek Nigeria (NSE) sebagai populasi penelitian dan mengambil 20 laporan keuangan yang berakhir tahun 2011 sebagai sampel, dari penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa independensi berhubungan negatif terhadap kualitas audit, hal ini terlihat dari uji t yang menunjukkan angka -1,836015 dengan probabiltas sebesar 0,0893 angka ini tidak signifikan dengan tingkat signifikansi yang digunakan yaitu sebesar 5% atau 0.05, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Soekarsono (2012) menyatakan bahwa motivasi berhubungan positif terhadap kualitas hasil kerja auditor, dimana kualitas hasil kerja auditor juga dapat dilihat dari kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi (ry1) sebesar 0,499 angka korelasi tersebut lebih kecil bila dibandingkan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05, sehingga hipotesis
yang menyatakan bahwa motivasi
berhubungan positif terhadap kualitas hasil kerja auditor dapat teruji kebenarannya. P. Perumusan Hipotesis Berdasarkan landasan teori maka dikembangkan hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. Hubungan Kompetensi terhadap Kulitas Audit Kompetensi merupakan
hal penting yang harus dimiliki oleh
seorang auditor, kompetensi bisa terlihat dari pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang dimiliki oleh auditor, dengan memiliki pengetahuan yang cukup seorang auditor akan lebih mudah dalam mengetahui berbagai masalah yang timbul dalam proses audit, sedangkan dengan kemampuan serta keahlian yang dimiliki, akan lebih mudah bagi auditor untuk menganalisa dan mencari penyebab permasalahan-permasalahan tersebut secara lebih mendalam. De angelo (1981) Efendy (2010), menyatakan kualitas audit sebagai probabilitas atau kemungkinan bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran pada sistem akuntansi klien, agar dapat menemukan dan melaporkan pelanggaran pada sistem akuntansi klien dibutuhkan kompetensi auditor, oleh karena itu seorang auditor yang memiliki pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang memadai akan lebih mudah memahami dan mengetahui pelanggaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
ataupun perkembangan yang terjadi dalam lingkungan audit kliennya, sehingga mampu menghasilkan laporan hasil audit yang berkualitas baik. 2. Hubungan Independensi terhadap Kualitas Audit Suhayati dkk (2010:51) independensi dalam audit berarti cara pandang yang tidak memihak di dalam pelaksanaan pengujian, evaluasi hasil pemeriksaan, dan penyusunan laporan audit. Sikap mental independen
meliputi
independence
infact
dan
independence
in
appearance. Independen
dalam kenyataan (independence infact) akan ada
apabila auditor mampu mempertahankan sikap yang tidak memihak sepanjang pelaksanaan audit, atau sebagai kejujuran yang tidak memihak dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya, sedangkan independen dalam penampilan (independence in appearance) adalah auditor akan dianggap tidak independen apabila auditor memiliki hubungan tertentu dengan klien yang dapat menimbulkan kecurigaan bahwa auditor akan memihak klien atau tidak independen. Di Indonesia sendiri telah diatur dalam undang-undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 2011 tentang akuntan publik, dimana auditor tidak diperbolehkan untuk melakukan audit dengan klien yang sama lebih dari 3 tahun, sedangkan untuk KAP tidak diperbolehkan melakukan audit dengan klien yang sama melebihi 5 tahun. Pembatasan ini dimaksudkan agar auditor tidak terlalu dekat dengan klien,
sehingga
dapat
mencegah
terjadinya
skandal
akuntansi.
Independensi auditor juga dapat terancam apabila dalam melaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
audit, auditor mendapatkan tekanan dari klien, tekanan dari klien terjadi karena pihak klien mungkin ingin operasi perusahaannya atau kinerja perusahaan tampak berhasil yang biasanya terlihat dari nilai laba perusahaan, untuk mencapai tujuan tersebut tidak jarang klien melakukan tekanan kepada auditor dengan berbagai cara agar laporan audit sesuai dengan keinginan klien, dan apabila auditor yang bersangkutan tidak mampu menolak dan tidak mampu bertahan dari tekanan yang diberikan oleh klien, maka independensi auditor
dalam pelaksanaan audit akan
berkurang bahkan kemungkinan akan hilang, sehingga auditor menjadi tidak mampu memberikan laporan audit secara bebas dan objektif dan tidak dapat memberikan laporan yang bebas dari benturan kepentingan sehingga kualitas audit yang dihasilkanpun menjadi tidak sesuai dengan yang seharusnya serta dapat merugikan pengguna laporan keuangan. 3. Hubungan Motivasi terhadap Kualitas Audit Goleman (2001) dalam Efendy (2010) mengemukakan bahwa adanya motivasi, akan membuat seseorang mempunyai semangat juang yang tinggi untuk meraih tujuan dan memenuhi standar yang ada, dan akan mendorong seseorang atau auditor untuk berprestasi, dan berkomitmen terhadap pekerjaannya serta memiliki semangat yang tinggi untuk bekerja keras, hal ini dikarenakan motivasi dalam pengauditan merupakan seberapa besar dorongan yang dimiliki auditor untuk melaksanakan audit secara berkualitas, apabila auditor tidak memiliki motivasi yang mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
membuatnya berkomitmen pada pekerjaannya maka hal tersebut akan berpengaruh pada hasil audit yang akan dihasilkan. Ardini (2010) menyatakan bahwa kualitas audit akan tinggi apabila keinginan dan kebutuhan auditor yang menjadi motivasi kerjanya dapat terpenuhi, motivasi bisa saja berupa penghargaan dari manager atau partner serta sesama rekan seprofesi atas suatu keberhasilan auditor dalam proses menjalankan penugasan auditnya, hal tersebut dapat berdampak pada kualitas audit yang dihasilkan karena auditor akan merasa bahwa dirinya dapat memberikan manfaat bagi KAP serta merasa usaha dan kerja kerasnya dihargai, dengan adanya motivasi yang timbul atas hal tersebut dalam diri seorang auditor akan menambah semangat kerja auditor untuk menghasilkan laporan audit yang berkualitas. Berdasarkan dari uraian pengembangan hipotesis yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
hipotesis penelitian dan kerangka pikir
penelitian ini adalah sebagai berikut: H1: Ada hubungan yang signifikan antara kompetensi dan kualitas audit. H2: Ada hubungan yang signifikan antara independensi dan kualitas audit. H3: Ada hubungan yang signifikan antara motivasi auditor dan kualitas audit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Kompetensi
+ Kualitas Audit
Independensi
Motivasi Auditor
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian studi kasus yang dilakukan pada Kantor Akuntan Publik yang berada di Yogyakarta, karena penelitian ini menggunakan data yang diperoleh secara langsung dari auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik yang berada di Yogyakarta. Jenis data yang digunakan merupakan data kuantitatif yang diperoleh dari skor jawaban kuesioner, dan hasil dari penelitian ini hanya berlaku pada KAP yang berada di Yogyakarta.
B. Waktu dan tempat penelitian 1. Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret, April dan Mei 2015, 2. Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Akuntan Publik (KAP) di Yogyakarta. C. Subjek dan Objek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah para auditor yang bekerja pada 5 KAP di Yogyakarta, sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah Kompetensi, Independensi, Motivasi Auditor, dan Kualitas Audit.
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
D. Sumber Data 1. Sumber data Sumber data pada penelitian ini adalah primer, data primer diperoleh secara langsung dari KAP atas jawaban kuesioner (daftar pernyataan) yang telah diserahkan kepada responden. 2. Populasi dan penentuan sampel a. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Jogiyanto, 2007). Populasi dalam penelitian ini berjumlah 40 orang auditor yang bekerja pada 5 Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta. b. Penentuan
sampel
menggunakan
Convenience
sampling
yaitu
pengambilan sampel dilakukan secara bebas sesuai keinginan peneliti (Jogiyanto, 2007:76), jadi sampel dalam penelitian ini hanya diambil berdasarkan kemudahan saja sehingga sampel dalam penelitian ini hanya para auditor yang dapat dijumpai dan bersedia mengisi kuesioner, dari 40 orang auditor yang dijadikan sebagai populasi hanya 30 auditor yang dapat digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah Kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara membuat daftar pernyataan dengan menyediakan opsi jawaban, yang kemudian akan diberikan kepada responden, untuk mengisi dan memilih opsi jawaban sesuai dengan yang mereka inginkan, kemudian memberikan tanda centang (
, pada
penelitian ini kuesioner mengunakan skala likert dari 1-5 dimana setiap angka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
mencerminkan pernyataan tidak setuju sampai dengan sangat setuju dengan kolom penilian sebagi berikut. Nilai 1 untuk pernyataan sangat tidak setuju (STS) nilai 2 untuk pernyataan tidak setuju (TS) nilai 3 untuk pernyataan netral (N) nilai 4 untuk pernyatan setuju (S) nilai 5 untuk pernyatan sangat setuju (SS). F. Definisi Operasional Variabel Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan metode penelitian yang telah ditentukan maka definisi operasional pada penelitian ini adalah: a. Kompetensi Kompetensi
dapat diartikan sebagai
pengetahuan dan keterampilan yang
seseorang yang memiliki luas yang ditunjukan dalam
pengalaman audit, kompetensi dapat juga diartikan sebagai suatu kualifikasi yang dibutuhkan auditor untuk melakukan audit dengan baik dan benar. Variabel kompetensi diukur dengan 4 dimensi yaitu: 1) Pengetahuan
merupakan
segala
sesuatu
yang
telah
diketahui dan dimiliki oleh sesorang, pengetahuan dalam konteks audit dapat diperoleh melaui pendidikan formal ataupun pelatihan khusus di bidang audit. Dimensi pengukuran pengetahuan meliputi 5 indikator sebagai berikut: a) Pengetahuan tentang jenis industri klien sebelum melakukan audit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
b) Pengetahuan tentang prosedur-prosedur standar yang yang akan dilakukan c) Pengetahuan dari pendidikan formal dan pelatihan dibidang audit. d) Pengetahuan tentang standar akuntansi keuangan (SAK) dan standar profesional akuntan publik (SPAP) e) Pengetahuan tentang kondisi perusahaan klien 2) Keahlian dapat diartikan sebagai kecakapan atau kelebihan yang dimiliki auditor dalam menggunakan kemampuan dan kreatifitasnya dalam rangka menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan bermanfaat. Keahlian diukur dengan 4 indikator yaitu: a) Keahlian yang cukup dibidang sistem informasi yang terkomputerisasi b) Keahlian dalam mengoperasikan komputer c) Keahlian dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan d) Keahlian dalam penggunaan teknik-teknik dan prinsip akuntansi 3) Kemampuan, merupakan suatu kekuatan dan kesanggupan dalam diri seseorang auditor dalam melaksanakan suatu kegiatan ataupun melaksanakan pekerjaannya dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
penuh tanggung jawab. Kemampuan
meliputi 4 indikator
yaitu: a) Kemampuan dalam membuat laporan audit dan mempresentasikan. b) Mampu mengembangkan hubungan baik dengan pihak klien. c) Mampu
menganalisis
resiko
potensial
saat
melakukan audit. d) Mampu mendeteksi dan mengidentifikasi adanya gejala kecurangan (fraud) pada saat melakukan audit. b. Independensi Independensi adalah sikap yang diharapkan ada pada seorang auditor, untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi yang bertentangan dengan kode etik profesi. Independensi dapat juga diartikan sebagai suatu sikap auditor yang jujur, bebas dari benturan kepentingan, sehingga dapat melaporkan temuan-temuan audit berdasarkan bukti yang ada. Variabel independensi diukur dengan 3 dimensi yaitu: 1) Hubungan
auditor
dengan
klien,
dapat
berpotensi
mengurangi independensi seorang auitor, hal ini bisa disebabkan karena ada kemungkinan seorang auditor akan melaksanakan penugasan audit dalam jangka waktu yang lama, atau dengan klien yang mungkin saja telah memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
hubungan pribadi (teman, sahabat, atau keluarga) dengan auditor, sehingga auditor menjadi kurang ketat dalam melaksanakan prosedur audit, lama hubungan klien dan auditor diukur dengan 4 indikator sebagai berikut: a) Auditor sebaiknya melakukan penugasan audit untuk klien yang sama paling lama 3 tahun. b) Tetap berupaya bersifat independen walaupun telah lama menjalin hubungan dengan klien. c) Tidak semua kesalahan klien diungkapkan pada laporan audit dikarenakan klien merupakan kenalan baik auditor. d) Fasilitas yang diberikan oleh klien kepada auditor dalam penugasan audit, membuat auditor sungkan dan merasa kurang bebas melakukan audit. e) Auditor memberikan opini yang memuaskan karena selama penugasan audit, klien bersikap sangat baik pada auditor. 2) Tekanan dari klien, merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi independensi auditor, klien biasanya berharap agar
laporan
keuangan
yang
dibuat
pihak
klien
mendapatkan opini yang memuaskan bagi klien sehingga klien
melakukan
banyak
cara
agar
auditor
tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
menemukan kesalahan pada laporan keuangan. Tekanan dari klien meliputi 5 indikator. a) Hasil audit harus memuaskan pihak klien agar auditor tidak mendapatkan sanksi dari klien b) Auditor tidak berani melaporkan kesalahan klien karena takut posisinya akan digantikan oleh auditor lain. c) Selama melaksanakan audit auditor selalu di awasi pihak klien, sehingga auditor menjadi kurang fokus pada pekerjaannya. d) Agar tidak kehilangan klien, auditor terkadang bertindak tidak jujur. e) Auditor tidak melaporkan semua kesalahan klien, karena mendapatkan peringatan dari klien. c. Motivasi Motivasi merupakan suatu kekuatan-kekuatan yang bekerja dalam diri seseorang dan mengarahkan perilaku individu tersebut agar lebih bersemangat dalam melaksanakan pekerjaannya. Motivasi diukur dengan 2 dimensi sebagai berikut : 1) Lingkungan tempat kerja, dapat berdampak pada motivasi karena apabila lingkungan tempat berkerja tidak nyaman dan aman maka besar kemungkinan auditor akan merasa tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
betah dan tidak fokus pada pekerjaannya. Lingkungan tempat bekerja di ukur dengan 3 indikator sebagai berikut: a) Rekan kerja, memperlakukan auditor dengan baik b) Lingkungan tempat bekerja terasa nyaman dan aman c) Lingkungan tempat bekerja menyenangkan. 2) Apresiasi, dapat berdampak pada motivasi dikarenakan apresiasi merupakan suatu penghargaan atau penilaian positif yang diberikan kepada seseorang auditor atas hasil kerjanya yang memuaskan. Apresiasi diukur dengan 4 indikator sebagai berikut: a) Laporan hasil audit memuaskan dan mendapat pujian dari rekan kerja dan atasan. b) Mendapatkan
bonus
setiap
auditor
mampu
menyelesaikan audit tepat waktu. c) Evaluasi hasil kerja auditor, selalu mendapatkan hasil yang memuaskan. d. Kualitas audit Kualitas audit merupakan segala kemungkinan (probability) dimana auditor pada saat mengaudit laporan keuangan klien dapat menemukan pelanggaran yang terjadi dalam sistem akuntansi klien dan melaporkannya dalam laporan keuangan auditan, dimana dalam melaksanakan tugasnya tersebut auditor berpedoman pada standar auditing dan kode etik akuntan publik yang relevan (Irawati, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
untuk mengukur kuliatas audit dilakukan dengan menggunakan 3 dimensi pengukuran sebagai berikut: 1) Kesesuaian dengan standar audit, dibutuhkan oleh auditor sebagai langkah-langkah yang akan digunakan oleh auditor dalam
pelaksanaan
penugasaan
auditnya,
hal
ini
dikarenakan kesesuaian dengan standar audit berdampak pada laporan auditan dan kualitas audit yang akan dihasilkan oleh auditor. Kesesuaian dengan standar audit diukur dengan 5 indikator sebagai berikut: a) Bukti audit diperoleh melalui inpeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan audit. b) Saat menerima penugasan audit, auditor harus membuat atau menetapkan sasaran, ruang lingkup audit dan prosedur audit yang akan dilakukan. c) Menyajikan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. d) Semua hasil pekerjaan auditor diriview oleh manager sebelum laporan hasil audit dibuat. e) Auditor selalu menyajikan laporan audit yang memuat penjelasan atau tanggapan atau pihak objek audit tentang hasil audit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
2) Prinsip kehati-hatian, adalah prinsip seorang auditor dalam pelaksanaan penugasan audit dimana seorang auditor harus bersikap hati-hati dan tidak mudah percaya terhadap pernyataan klien tanpa adanya bukti yang mendukung, serta berhati-hati dalam pengambilan keputusan. Prinsip kehati-hatian diukur dengan 3 indikator sebagai berikut: a) Selama penugasan audit auditor tidak pernah percaya sepenuhnya pada pernyataan klien b) Auditor selalu hati-hati dan mempertimbangkan segala resiko yang mungkin akan terjadi, sebelum mengambil suatu keputusan c) Semua
bukti
audit
yang
diperoleh
auditor
digunakan dengan sebaik-baiknya. 3) Hasil audit atau laporan hasil audit merupakan tahap akhir dan penting dari suatu pekerjaan audit, dimana dalam laporan hasil audit akan dikemukaan semua hal yang menurut pertimbangan auditor cukup penting untuk di laporkan. Laporan hasil audit diukur dengan 4 indikator sebagai berikut: a) Laporan audit yang dihasilkan harus akurat, lengkap. b) Laporan audit yang disajikan secara obyektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
c) Laporan hasil audit yang disajikan secara, jelas, ringkas serta tepat waktu agar informasi yang diberikan bermanfaat secara maksimal. d) Laporan audit yang dihasilkan selalu memuat temuan-temuan audit. e) Laporan hasil audit yang dihasilkan memuat kesimpulan audit. f) Laporan hasil audit memuat rekomendasi yang menyakinkan. g) Auditor menggunakan bahasa dan kalimat yang jelas, mudah dipahami serta tepat sasaran dalam melaporkan hasil audit agar tidak menyesatkan pemakai laporan auditan. h) Laporan audit yang dihasilkan harus mampu mengemukakan tentang adanya pelanggaran atau tindakan perbaikan yang telah dilakukan oleh klien. G. Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011:52).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
2. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui dan mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban kuesioner konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47). Uji reliabilitas dilakukan terhadap pernyataan-pernyataan yang sudah valid untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran ulang pada kelompok yang sama, dengan alat ukur yang sama. Hasil uji reliabilitas dengan bantuan SPSS akan menghasilkan cronbach alpha. Jika hasil cronbach alpha memiliki nilai diatas 0,6 maka dikatakan bahwa data tersebut mempunyai keandalan atau reliabel. H. Uji Asumsi Klasik Sebelum data dianalisis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi dengan normal atau tidak , hal ini sebagai syarat digunakannya analisis parametrik (Priyatno, 2012: 85) Uji normalitas data tersebut dapat dilakukan melalui 3 cara yaitu menggunakan Uji Kolmogorof-Smirnov (Uji K-S), grafik histogram dan kurva penyebaran P-Plot. Untuk Uji K-S yakni jika nilai hasil Uji K-S > dibandingkan taraf signifikansi 0,05 maka sebaran data tidak menyimpang dari kurva normalnya. Sedangkan melalui pola penyebaran, plot dan grafik histogram, yakni jika pola penyebaran memiliki garis normal maka dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
dikatakan data berdistribusi normal, uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov. I. Uji hipotesis Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis korelasi partial analisis ini digunakan untuk menentukan hubungan antara dua variabel dengan mengendalikan variabel lain yang dianggap mempengaruhi. Koefisien korelasi biasanya dilambangkan dengan r sedangkan arti nilai r akan dijelaskan dengan tabel interprestasi nilai r sebagai berikut: Tabel 3.1 Interprestasi Koefisien Nilai r Interval Koefisisen Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199
Sangkat rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 -0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,00
Sangat kuat
Sumber: Sugiyono,(2001) dalam Nugroho (2011:68) Langkah-langkah uji hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menentukan Ho dan Ha, pada penelitian ini, Ho dan Ha adalah sebagai berikut: Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara Kompetensi dan Kualitas Audit. Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara Independensi dan Kualitas Audit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara Motivasi Auditor dan Kualitas Audit. Sedangkan untuk Ha adalah sebagai berikut: Ha: Ada hubungan yang signifikan antara Kompetensi dan Kualitas Audit Ha: Ada hubungan yang signifikan antara Independensi dan Kualitas Audit Ha: Ada hubungan yang signifikan antara Motivasi Auditor dan Kualitas Audit. 2. Menentukan taraf nyata atau tingkat signifikansi yang digunakan, pada penelitian ini tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 5% (0,05) 3. Menentukan kriteria pengujian, Ho dan Ha diterima atau ditolak. Ho diterima apabila nilai Ho lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 dan Ho ditolak apabila nilai Ho lebih kecil dari 0,05 sedangkan Ha diterima apabila nilai Ha lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05, Ha ditolak apabila nilai Ha lebih besar dari 0,05. 4. Membuat kesimpulan dari hasil uji Ho dan Ha diterima atau di tolak. Jika Ho < dari 0,05 maka Ho ditolak, dan hipotesis Ha diterima artinya bahwa Ada hubungan yang signifikan antara Kompetensi, Independensi, Motivasi Auditor dan Kualitas Audit, sedangkan apabila Ho > besar dari 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara Kompetensi, Independensi, Motivasi Auditor dan Kualitas Audit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM Ada 8 KAP yang aktif di wilayah Yogyakarta, KAP-KAP tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Daftar KAP yang aktif di Yogyakarta Nama KAP Alamat
N o 1.
2
M.Kuncara Budi Santosa, SE,
Jl.Godean Km 5, No 104
AK, MM,CPA
Yogyakarta
Drs. Soeroso Donosapoetro
Jl.Beo 49 Demangan Baru, Yogyakarta
3
Drs. Henry Susanto
Jl.Gajah
Mada
no.
22,
Griya
HDN,
jl.
Yogyakarta 4
Drs. Hadiono
Gedung
Kusbini no.27 Yogyakarta 5 6
Drs. Hadori Sugiarto & rekan
Jl.Dr. Sarjito no.9, Yogyakarta
Drs. J.Tanzil & associate
Jl.Raya
Seturan,
Tunggal,
Depok,
Catur Sleman-
Yogyakarta 7
Dra. Suhartati & rekan
Perum
Nogotirto
no.11,
Gamping- Sleman 8
Indarto
Waluyo,
M.Acc.Ak,
Jl. Ringroad Timur no.33
CPA Sumber: Data yang peroleh selama penelitian
dari 8 KAP yang aktif tersebut hanya 5 KAP yang bersedia menerima kuesioner KAP-KAP tersebut adalah :
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
A. KAP M. Kuncara Budi Santosa, SE, AK, MM, CPA KAP M. Kuncara Budi Santosa, SE, AK, MM, CPA adalah kantor akuntan publik yang berdiri sejak awal tahun 2014 dan mendapatkan izin berdasarkan keputusan menteri keuangan Republik Indonesia nomor 479/KM.1/2014, dan didirikan oleh M. Kuncara Budi Santosa. KAP ini memiliki pimpinan dan juga patner yaitu M. Kuncara Budi Santosa SE, AK, MM, CPA , Novita Pratika Ismayanti, SE sebagai manajer KAP, Adul Azizi, SE,AK,CA sebagai manajer jasa audit, Dianto Kurniawan SE, AK, CA, BPK sebagai manajer perpajakan, Bagus Sri Widodo, SE, AK sebagai manajer jasa akuntansi, Aria Marga SE, M.si sebagai manajer jasa konsultan keuangan dan manajemen, M. Fahmi Rhidho, S.T sebagai manajer jasa konsultan IT. KAP M. Kuncara Budi Santosa ini memberikan jasa yang berkualitas dan profesional dibidang jasa assurance maupun jasa non assurance seperti: a. Jasa audit b. Jasa akuntansi dan pembukuan c. Jasa kompilasi dan review d. Jasa perpajakan e. Jasa konsultasi manajeman dan keuangan f. Jasa internal control g. Jasa pelatihan, seperti pelatihan training, workshop, dan seminar untuk meningkatkan kemampuan SDM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
B. KAP Drs. Hadori Sugiarto & rekan Drs. Hadori Sugiarto & rekan adalah kantor akuntan publik dan konsultan manajemen yang berdiri sejak tahun 1973. Berkantor pusat di Jakarta dengan kantor-kantor cabang tersebar di Surabaya, Semarang, dan Yogyakarta, tenaga-tenaga profesional yang bergabung dengan Hadori & rekan merupakan spesialis yang mampu memberikan berbagai jenis konsultasi manajemen dan jasa bisnis lainnya disamping audit sebagai jasa utama. Jasa yang diberikan meliputi berbagai organisasi seperti perusahaan asing, perusahaan terbuka, perusahaan swasta, BUMN, dan organisasi nirlaba. Sejak tahun 1988 Hadori & rekan telah bergabung dengan HLB internasional, sesuai organisasi kantor akuntan publik internasional, dengan keanggotaan tersebut setiap anggota dapat menggunakan nama HLB didepan nama anggota didalam setiap dokumen formal, oleh karena itu Hadori & rekan berubah menjadi HLB Hadori & rekan dan telah mendapatkan persetujuan dari direktur pembinaan keuangan akuntan dan jasa penilai departemen keuangan. HLB internasional sendiri merupakan sebuah kantor akuntan publik eksekutif di London Ingris, memiliki anggota yang tersebar lebih dari 100 negara patner dan staf yang bergabung dengan HLB internasional lebih dari 1.430 patner, dan 9.900 staf dengan total pendapatan lebih dari US$ 972 juta per tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
C. KAP Drs.Soeroso Donosapoetro ,MM KAP Drs.Soeroso Donosapoetro ,MM memiliki 10 auditor dengan pimpinan KAP Drs.Soeroso Donosapoetro sendiri, KAP didirikan pada tahun 2004, dengan nomor dan tanggal izin usaha KEP-254/KM/2004 tanggal 25 juni 2004, serta dengan nomor pokok wajib pajak (NPWP) 05.154.496.3 -541.00 serta belum memiliki kerja sama dengan KAPA atau OAA, KAP ini memberikan jasa dibidang bisnis audit dan akuntansi. D. KAP Indarto Waluyo, M.acc.Ak, CPA KAP Indarto Waluyo di dirikan pada tahun 2011 dengan nomor dan izin usaha, 144/KM.1/2011 dengan usaha adalah perseorangan pimpinan KAP adalah Indarto Waluyo dan Onik Aryani A.Md sebagai manager kantor. E. KAP Drs.Hadiono KAP ini didirikan pada tahun 1998 dengan nomor dan tanggal izin usaha KEP-125/KM 17/1998 tanggal 15/12/1998, dengan bentuk usaha perseorangan, dengan pimpinan KAP adalah Drs. Hadiono.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden Jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 40 orang auditor yang berkerja pada 5 KAP di Yogyakarta dari 40 orang tersebut yang bersedia menerima dan dapat mengisi kuesioner berjumlah 30 auditor sedangkan sisanya tidak dapat menerima dan mengisi kuesioner dikarenakan masih berada diluar kota. Masing-masing Kantor Akuntan Publik hanya dapat menerima dan mengisi 5 sampai 8 kuesioner saja dengan tingkat pengembalian kuesioner (response rate) yang diperoleh adalah 75% sedangkan sisanya 25% tidak kembali agar lebih jelas dapat dilihat pada tabel 5.1 dan juga pada gambar 5.1 pie chart berikut: Tabel 5.1 Data responce rate kuesioner Keterangan Jumlah Persentase (%) Kuesioner yang kembali
30
75%
Kuesioner yang tidak kembali
10
25%
Total kuesioner yang disebar
40
100%
Sumber: data yang diolah
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
kuesioner yang kembali
75%
kuesioner yang tidak kembali
100%
total kuesioner yang disebar 25%
Gambar 5.1 Persentase pengembalian kuesioner
Berikut adalah nama Kantor Akuntan Publik yang telah bersedia menerima kuesioner. Tabel 5.2 No
Nama Kantor Akuntan Publik dan Jumlah Kuesioner yang diterima Nama Kantor Akuntan Jumlah Kuesioner Jumlah kuesioner Publik
1
KAP Drs.Soeroso
yang disebar
yang kembali
10
5
5
5
5
5
10
8
10
7
40
30
Donosapoetro,MM 2
KAP Drs Haditori & Rekan
3
KAP M.Kuncara Budi Santosa, SE,AK.MM,CPA
4
KAP Indarto Waluyo, M.acc.Ak, CPA
5
KAP Drs.Hadiono Jumlah
Sumber : Data yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Pada penelitian ini tidak dapat dijelaskan secara lengkap mengenai gambaran umum responden, seperti jabatan responden, lama pengalaman kerja, tingkat pendidikan terakhir, keahlian khusus, dan sertifikasi profesional secara rinci, dikarenakan pada saat pengisisan kuesioner kebanyakan responden tidak mengisi secara lengkap indentitas responden pada kuesioner, hal tersebut dapat dilihat pada tabel 5.3 dan gambar 5.2 di bawah ini. Tabel 5.3 Tabel Pengisian Indentitas Responden Kuesioner Pengisian
Keterangan indentitas responden
kuesioner
jumlah 12
Persentase 40%
secara lengkap Pengisian indentitas responden tidak lengkap
18
60%
Jumlah kuesioner
30
100%
Sumber: Data yang diolah
40% 100% 60%
pengisian indentitas responden kuesioner secara lengkap pengisian indentitas reponden tidak lengkap total kuesioner
Gambar 5.2 Persentase Pengisian Indentitas Responden Kuesioner Sumber: Data yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
B. Analisis Data
1. Uji Validitas Data Data penelitian yang telah terkumpul dan diperoleh dari jawaban kuesioner kemudian diolah untuk mengetahui sejauh mana ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam pengukuran
dengan menggunakan
pengujian validitas. Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas Variabel Korelasi Kompetensi No. Item 1 0.693 2 0.903 3 0.703 4 0.903 5 0.849 6 0.688 7 0.858 8 0.819 9 0.652 10 0.923 11 0.855 12 0.855 13 0.844 14 0.855 Variabel Independensi No.Item 1 0.528 2 0.386 3 0.593 4 0.399 5 0.659 6 0.529 7 0.660 8 0.500 9 0.446
R tabel
Keterangan
0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
10 0.421 Variabel Motivasi No item 1 0.860 2 0.753 3 0.837 4 0.960 5 0.818 6 0.680 7 0.849 8 0.882 Variabel Kualitas Audit No.Item 1 0.420 2 0.484 3 0.633 4 0.422 5 0.587 6 0.601 7 0.435 8 0.650 9 0.770 10 0.561 11 0.516 12 0.727 13 0.726 14 0.756 15 0.796 16 0.635
0.3340
Valid
0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340 0.3340
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber:Data yang diolah
Tabel tersebut menujukkan bahwa semua item pernyataan kuesioner valid. Pernyataan–pernyataan kuesioner dinyatakan valid karena semua pernyataan kuesioner memiliki angka korelasi yang lebih besar dari pada R table yaitu sebesar 0.3340. 2. Uji Reliabilitas Pengujian relialitas dilakukan untuk mengetahui dan mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel. Suatu kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban kuesioner konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47). Uji reliabilitas dilakukan terhadap pernyataan kuesioner yang telah dinyatakan valid. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini melibatkan 30 auditor sebagai responden, pengambilan keputusan di lakukan dengan cara melihat nilai Cronbatch’s alpha apabila nilai cronbattch’s alpha lebih besar dari 0,6 maka di nyatakan reliabel, tapi apabila lebih kecil dari cronbach,s alpha maka di nyatakan tidak reliabel (Ghozali, 2011) hasil uji reliabilitas sebagai berikut: Tabel 5.5 Hasil Uji Reliabilitas Nilai Cronbatch’s Alpha
Keterangan
Kompetensi
0.800
Reliabel
Independensi
0.712
Reliabel
Motivasi
0.784
Reliabel
Kualitas Audit
0.753
Reliabel
Variabel
Sumber: Data yang diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai cronbatch’s alpha untuk masing-masing variabel yaitu kompetensi, Independensi, motivasi auditor dan kualitas audit, memiliki nilai diatas 0,6 sehingga dapat dinyatakan reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel dependen dan independen berdistrubusi normal atau tidak. Model yang baik adalah berdistrubisi normal atau mendekati normal, cara untuk mengetahui variabel independen dan dependen berdistrubusi normal atau tidak, pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov test, dengan hasil pengujian sebagai berikut: Tabel 5.6 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
30 Normal Parameters
a,b
Mean Std. Deviation
,0000000 4,88083572
Most Extreme
Absolute
,096
Differences
Positive
,080
Negative
-,096
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
,526 ,945
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Output SPSS
Hasil uji normalitas pada tabel 5.6 diatas dapat dilihat bahwa nilai asymp.Sig.(2-tailed) sebesar 0.945 lebih besar dari 0,05 hal ini memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
gambaran bahwa variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal, dan layak digunakan dalam penelititan. D. Uji Hipotesis Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis korelasi partial yang merupakan pengukuran parametrik yang berfungsi untuk mengukur kekuatan hubungan atau seberapa erat hubungan linear antar dua variabel dengan mengendalikan variabel lain yang dianggap mempengaruhi. Tabel 5.7 Hasil uji Partial Corelation Kompetensi, Independensi dan Motivasi auditor terhadap kualitas audit Kualitas Audit
Correlations Motivasi kompetensi Kompetensi
Pearson Correlation
independensi
1
independensi
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
Motivasi
Pearson Correlation
auditor
Sig. (1-tailed) N
kulitas audit
kulitas audit *
-,344
,117
,031
,045
30
30
30
30
-,224
1
-,173
-,320
,180
,043
,117 30
30
30
*
-,173
1
-,040
,031
,180
30
30
30
30
*
*
-,040
1
-,344
Sig. (1-tailed)
,045
,043
,418
30
30
30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
-,320
,418
,315
Sumber : Output SPSS
*
30
Pearson Correlation
N
,315
*
-,224
Sig. (1-tailed) N
auditor
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
1. Uji hipotesis ada hubungan antara Kompetensi dan Kualitas Audit. dengan menentukan Ho dan Ha sebagai berikut: Ho:Tidak ada hubungan yang signifikan antara Kompetensi dan Kualitas Audit Ha: Ada hubungan yang signifikan antara Kompetensi dan Kualitas Audit. Hasil uji Partial Correlation pada tabel 5.7 di atas menunjukkan angka Correlation Coefficient untuk variabel kompetensi sebesar 0,315 angka ini dapat diartikan bahwa tingkat hubungan
kompetensi dan
kualitas audit masih rendah, dan dilihat dari arah hubungannya adalah positif sedangkan apabila dilihat dari angka Sig. (1-tailed) menunjukkan angka sebesar 0,045, angka ini lebih kecil dibandingkan tingkat signifikansi 0.05 (0,045 < 0,05) maka Ha diterima, jadi ada hubungan yang signifikan antara kompetensi dan kualitas audit. 2. Uji hipotesis ada hubungan yang signifikan antara Independensi dan Kualitas Audit Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara Independensi dan Kualitas Audit Ha: Ada hubungan yang signifikan antara Independensi dan Kualitas Audit Pada tabel 5.7 di atas
terlihat bahwa hubungan antara
independensi dan kualitas audit sebesar -0,320 angka ini juga masih bisa diartikan bahwa tingkat hubungan independensi dan kualitas audit juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
masih rendah dan memiliki arah hubungan yang negatif terhadap kualitas audit, sedangkan apabila dilihat dari angka yang ditunjukkan oleh Sig. (1tailed) sebesar 0,043, angka ini lebih kecil dibandingkan dengan 0.05 (0,043 < 0.05) maka Ha diterima, jadi ada hubungan yang signifikan antara independensi dan kualitas Audit. 3. Uji hipotesis ada hubungan yang signifikan antara Motivasi Auditor dan Kualitas Audit. Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara Motivasi Auditor dan Kulitas Audit Ha: Ada hubungan yang signifikan antara Motivasi Auditor dan Kualitas Audit. Pada tabel 5.7 di atas juga dapat dilihat bahwa tingkat hubungan motivasi auditor terhadap kualitas audit sangat rendah, yaitu sebesar 0,040 dengan arah hubungan yang dihasilkan adalah negatif sedangkan nilai sig. (1-tailed) sebesar 0,418 angka ini lebih besar dibandingkan dengan 0.05 ( 0,418 > 0,05) maka Ho diterima, jadi tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi auditor dan kualitas audit. E. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data di atas, berikut akan dijelaskan mengenai hasil penelitian. 1. Ada hubungan yang signifikan antara Kompetensi dan kualitas audit Pada uji Partial Corelation
menunjukkan nilai sebesar 0,315
angka ini menunjukkan bahwa tingkat hubungan kompetensi terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
kualitas audit masih rendah namun memiliki arah hubungan yang positif dan apabila dilihat dari nilai sig. (1-tailed) sebesar 0,045 angka ini lebih kecil dibandingkan dengan 0.05 (0,045 > 0.05) maka hipotesis Ha diterima, yaitu ada hubungan yang signifikan antara Kompetensi dan Kualitas Audit. Kompetensi yang diukur dengan tiga dimensi yaitu pengetahuan, keahlian dan kemampuan, memberikan arah
hubungan yang positif
terhadap kualitas audit dan diharapkan dapat menujang kualitas audit yang akan dihasilkan, karena untuk meningkatkan kualitas audit sangat bergantung pada tingkat kompetensi yang dimiliki oleh seorang auditor, sebagai seorang auditor yang merupakan pelaksana utama tugas audit, menjadikan kompetensi sebagai suatu hal yang wajib dimiliki dan sangat dibutuhkan oleh auditor, auditor yang memiliki tingkat kompetensi yang lebih tinggi dan lebih baik akan lebih mampu dalam menjalankan tugasnya serta mampu menghasilkan kualitas audit yang jauh lebih baik, sehingga wajib bagi auditor untuk senantiasa meningkatkan kompetensinya. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mansouri (2009) yang menyatakan bahwa kompetensi memiliki hubungan yang positif terhadap kualitas audit, dimana seorang auditor diharapkan untuk selalu meningkatkan kompetensinya melalui pelatihan khusus yang berhubungan dengan profesinya dan harus menerima pelatihan lebih lanjut baik formal maupun informal sepanjang karir mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
2. Ada hubungan yang signifikan antara Independensi dan Kualitas Audit. Hasil uji Partial Corelation menujukkan angka sebesar -0.320 angka ini berarti bahwa independensi memiliki tingkat hubungan yang juga masih rendah dan memiliki arah hubungan yang negatif terhadap kualitas audit, sedangkan apabila dilihat dari angka yang ditunjukkan oleh sig. (1-tailed) yaitu sebesar 0,043 angka ini lebih kecil dibandingkan dengan 0.05 (0,043 < 0.05) sehingga hipotesis Ha diterima, ada hubungan yang signifikan antara independensi dan kualitas audit. Variabel independensi yang diukur dengan 3 dimensi yaitu, hubungan dengan klien, tekanan dari klien dan juga independensi dalam pelaksanaan audit menyebabkan independensi memiliki arah hubungan
yang negatif
terhadap kualitas audit hal ini dikarenakan auditor yang telah memiliki hubungan yang lama dengan klien dan mendapatkan tekanan dari klien maka akan membuat auditor cenderung tidak tegas dalam menjalankan prosedur audit, dan auditor menjadi tergantung pada pernyataan yang diberikan oleh pihak klien, kedua hal tersebut sangat rawan bagi seorang auditor
untuk
tetap
menjaga
sikap
independensinya
pada
saat
melaksanakan audit dan juga tidaklah mudah bagi seorang auditor untuk menghindari hal-hal tersebut sehingga menyebabkan auditor menjadi tidak mampu melaporkan hasil audit secara bebas dan objektif serta terbebas dari benturan kepentingan, dan hal ini menjadikan independensi seorang auditor menjadi tidak maksimal, dan juga kualitas audit yang dihasilkanpun menjadi kurang berkualitas bagi para pengguna laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
keuangan, penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakaukan oleh Enofe (2013), yang menyatakan bahwa independensi tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kualitas audit dan mempunyai hubungan yang negatif terhadap kualitas audit, namun tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Augustine (2014) yang menyatakan bahwa independensi memiliki hubungan yang positif terhadap kualitas audit. 3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara Motivasi Auditor dan Kualitas Audit. Pada hasil uji Partial Corelation, menunjukkan angka sebesar -0,040 angka ini menunjukan bahwa motivasi auditor memiliki tingkat hubungan yang sangat rendah terhadap kualitas audit, dan juga memiliki arah hubungan yang negatif terhadap kualitas audit, sedangkan bila dilihat dari nilai sig.(1-tailed) adalah sebesar 0,418 angka ini lebih besar dibandingkan dengan 0.05 (0,418 > 0.05) maka hipotesis Ho diterima, jadi Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi auditor dan kualitas audit. Motivasi auditor dalam penelitian tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kualitas audit, dan memiliki arah hubungan yang negatif, dikarenakan motivasi pada penelitian ini hanya diukur dari 2 dimensi yaitu apresiasi dan juga lingkungan tempat bekerja, tidak nyamannya lingkungan tempat bekerja menyebabkan auditor menjadi tidak maksimal dalam mengerjakan tugas-tugas auditnya serta minimnya apresiasi menyebabkan auditor akan merasa hasil kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
kerasnya kurang dihargai oleh rekan-rekan seprofesi, selain itu kualitas audit juga tidak hanya bergantung pada seberapa besar tingkat motivasi yang dimiliki oleh seorang auditor, melainkan bergantung pada tingkat kompetensi dan independensi yang dimiliki, dengan adanya motivasi yang terlalu tinggi pada auditor akan menyebabkan auditor berkemungkinan besar akan melupakan independensinya dalam pelaksanaan audit, dan cenderung hanya akan mengejar kepentingan pribadi saja. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Soekarsono (2012) yang menyatakan bahwa motivasi memiliki hubungan yang positif terhadap kualitas audit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V1 PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana hubungan
kompetensi, independensi dan motivasi auditor terhadap kualitas audit dengan melakukan fokus penelitian pada 5 kantor akuntan publik yang berada di wilayah Yogyakarta. Berdasarkan hasil analisis data, dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada hubungan yang signifikan antara Kompetensi dan kualitas audit. Hal ini dilihat dari nilai partial correlation sebesar 0,315 yang memiliki arti bahwa tingkat hubungan kompetensi dan kualitas audit masih rendah namun memiliki arah yang positif terhadap kualitas audit, sedangkan Nilai sig. (1-tailed) adalah sebesar 0,045 angka ini lebih kecil dibandingkan dengan 0.05 (0,045 < 0.05) maka hipotesis Ha diterima, yaitu Ada hubungan yang signifikan antara kompetensi dan kualitas audit. 2. Ada hubungan yang signifikan antara independensi dan kualitas audit Hal ini dilihat dari partial correlation sebesar -0,320 angka ini berarti bahwa independensi juga memiliki tingkat hubungan yang masih rendah terhadap kualitas audit dengan arah hubungan yang ditimbulkan adalah negatif, sedangkan nilai yang ditunjukkan oleh sig. (1-tailed) adalah sebesar 0,043 angka ini lebih kecil dibandingkan dengan 0.05
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
(0,043 < 0.05) sehingga Ha diterima, jadi ada hubungan yang signifikan antara independensi dan kualitas audit. 3.
Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi auditor dan kulitas audit. Hasil uji Partial Correlation, memiliki angka sebesar -0,040 menunjukkan bahwa motivasi auditor memiliki tingkat hubungan yang sangat rendah terhadap kualitas audit, dengan arah hubungan yang ditimbulkan adalah negatif, sedangkan bila dilihat dari nilai sig (1-tailed) adalah sebesar 0,418 angka ini lebih besar dibandingkan dengan 0.05 (0,418 > 0.05) maka hipotesis Ho diterima, jadi tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi auditor dan kulitas audit.
B. Keterbatasan penelitian Penelitian ini terbatas pada sampel penelitian yang hanya melibatkan 30 auditor sebagai responden dari 5 kantor akuntan publik (KAP) yang berada di wilayah Yogyakarta, selain itu pengukuran variabel bersifat subjektif yang rentan terhadap kesalahan pengukuran, peneliti juga tidak dapat mengawasi proses pengisian kuesioner sehingga tidak dapat memastikan apakah pernyataan kuesioner benar-benar diisi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya atau tidak, serta masih minimnya penelitian terdahulu menyebabkan penelitian ini kekurangan referensi untuk judul yang sejenis dengan penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
C. Saran 1. Bagi Auditor pada kantor akuntan publik (KAP) di yogyakarta a. Auditor, yang merupakan pelaksana utama penugasan audit, diharapkan dapat menggunakan kompetensi yang dimiliki dengan sebaiksebaiknya, dan senantiasa meningkatkan kompetensi yang dimiliki, serta
auditor
diharapkan
untuk
tetap
selalu
menjaga
sikap
independensinya pada saat melaksanakan penugasan audit dikarenakan sikap independen seorang auditor sangat penting untuk tetap dipertahankan agar kualitas audit yang dihasilkan semakin baik dan dapat bermanfaat secara maksimal bagi para pengguna laporan keuangan. b. Diharapkan bagi beberapa KAP di Yogyakarta agar dapat mengupdate informasi tentang KAP secara lengkap, terutama bagi KAP yang alamat kantornya suka berpindah-pindah agar peneliti selanjutnya lebih mudah dalam proses pengambilan data dan diharapkan bagi KAP untuk lebih memperhatikan lingkungan tempat bekerja agar lebih nyaman, serta lebih banyak memberikan apresiasi bagi para auditor atau rekan seprofesi atas kerja keras mereka. 2. Bagi peneliti selanjutnya Keterbatasan yang dikemukakan dalam penelitian ini kiranya dapat menjadi bahan perbaikan bagi peneliti selanjutnya. Ada baiknya bagi peneliti yang akan datang memperluas variabel penelitian yang kiranya memiliki suatu hubungan yang positif dengan kualitas audit selain variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
yang yang ada dalam penelitian ini misalnya pengalaman auditor, telaah dari rekan auditor, etika profesi auditor dan juga jasa non audit serta menggunakan AMOS untuk menganalisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
DAFTAR PUSTAKA Aprianti Deva. (2010), Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Keahlian Profesional Terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi.Universitas Islam Negri Syarif Hidayattulah, Jakarta. Aini Nur. (2010), Pengaruh Independensi Auditor, Pengalam Kerja dan Etika Auditor Terhadap Kulitas Audit. Universitas Islam Negri Syarif Hidayattulah, Jakarta Agung Eka Putra Nugraha. (2012), Pengaruh Kompetensi, Tekanan Waktu, Pengalaman Kerja, Etika dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit. UNY, Yogyakarta Ardini, Lilis. (2010), Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit. Majalah Ekonomi STIESIA, Surabaya. Augustine., Enofe,O., Mgbame, Chijioke., Efayena, Oba., Edegware,Jonathan. (2014), Audit Firm Characteristics and Auditing Quality: The Nigerian Experience. Research Journal of Finance and Accounting. Vol.5 No 6. Bahri, Syamsul. (2010), Pengaruh Motivasi,Tindakan Suvervisi dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Junior. Universitas Islam Negri Syarif Hidayattulah, Jakarta. Efendy, Taufik Muh. (2010), Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah. Universitas Diponegoro. Semarang. Ghozali, Imam. (2011), Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Hutabarat, Goodman. (2012), The Effect of Audit Exprince Time Budget pressure, and Auditors’ Ethics On Audit Quality. Jurnal Ilmiah Esai. Vol.6 No 1 Jusup, Haryono Al. (2001), Auditing (Pengauditan). Sekolah Tinggi Ekonomi YKPN. Jogyakarta Mansouri, Ali., Pirayesh, Reza., Salehi,Mahdi. (2009), Audit Competence and Audit Quality: Case in Emerging Economy. Internasional Journal Of Business and Management.Vol. 4 No,2. Mulyadi. (2002:16), Auditing.Edisi 6 Salemba Empat. Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Nugroho, Anton Yohanes. (2011), it’s Easy Olah Data dengan SPSS. Skripta Media Creative, Yogyakarta. Nur Mawar Indah, Siti. (2010), Pengaruh Kompetensi, dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Auditor di Semarang) Universitas Diponegoro, Semarang. Priyatno, Duwi. (2012), Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Nonprametrik dengan SPSS dan Prediksi pertanyaan Pendadaran Skripsi dan Tesis. Gava Media, Yogyakarta. PSAP, (2001) Standar Audit, SA Seksi 150 no 01. Rahmawati, Januar Dwi Widya. (2013, Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit. Jurnal.
Kompetensi
dan
Sawayer’s. (2005:35), Internal Auditing. Edisi 5 Salemba Empat.Jakarta Setiawan, Tedi. (2013), Analisis Perbedaan Kinerja Auditor Dilihat Dari Segi Gender Pada Kantor Akuntan Publik Di Jakarta, Universitas Esa Unggul, Jakarta. Singleton, Hall. 2007, Audit Teknologi Informasi dan Assurance. Salemba Empat, Jakarta Soekarsono,R. (2012) Kualitas Kerja Auditor dalam Pemberantasan Korupsi (Studi Hubungan Antara Motivasi Berprestasi, Pengetahuan Teknis Audit, Dan Sikap Auditor Atas Pelaksanaan Supervisi Dengan Kualitas Kerja Auditor Dalam Pemberantasan Korupsi. Jurnal dan Penelitian. Volume, IV No. 2. Suhayati, Ely., Kurnia Rahayu, Siti. (2010:13), Auditing: Konsep Dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik. Edisi pertama Graha Ilmu, Yogyakarta. Sunyoto, Danang. (2013), Auditing (Pemeriksaan Akuntansi), Buku Kita, Jakarta. Tugiman, Hiro. (1997), Standar Profesional Audit Internal. Kanisius, Yogyakarta. Usmara. (2006), Motivasi Kerja Proses, Teori, dan Teknik Praktik. Amara Books, Yogyakarta. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Wirasuasti,dkk. (2014), e-Journal S1 Ak (volume 2 no:1). Universitas pendidikan Ganesha, Singaraja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Identitas Responden Nama KAP .......................................................................................................... Nama Responden................................................................................................. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Umur Sebutkan................................................................................................... Sertifikasi profesional: (Jawaban boleh lebih dari satu) CPA (certified public accountant) CFE (certified fraud examiners) CISA (Certified information system audiors) CA (chartered accountant) BAP (Bersertifikat konsultan pajak) AK (Akuntan) Lain-lain (sebutkan)........................................................................................... Keahlian khusus yang dimiliki saat ini disamping audit dan akuntansi Analisis sistem Konsultan pajak Konsultan manjemen Lain-lain (Sebutkan)............................................................................................. Tingkat Pendidikan terahkir: S1 S2 S3 Lain-lain (sebutkan)............................................................................................... Memiliki NPWP Ya Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Jabatan/posisi pada KAP: Patner Manager Auditor senior Auditor junior Lama Berkerja : Sebutkan.................................................................................... Pernah melakukan audit pada perusahaan go public Ya Tidak Petunjuk pengisian Kuesioner Berilah tanda centang ( ) pada kolom pilihan jawaban yang telah disediakan, sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara/Saudari setiap kolom jawaban hanya boleh dicentang satu (1) kali. Setiap jawaban yang diberikan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari memiliki bobot nilai sebagai berikut: Nilai 1: Untuk jawaban STS (Sangat Tidak Setuju) Nilai 2: Untuk Jwaban TS (Tidak Setuju) Nilai 3: Untuk Jawaban N (Netral/tidak tahu) Nilai 4: Untuk Jawaban S (Setuju) Nilai 5: Untuk jawaban SS (Sangat Setuju)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Pernyataan untuk Variabel Kompetensi No Pernyataan
Nilai STS
A.Pengetahuan 1
Saya harus memahami jenis industri
klien
sebelum
melakukan audit 2
Saya
wajib
mengetahui
prosedur- prosedur standar yang
akan
dilakukan,
sebelum melaksanakan audit 3
Saya
harus
memahami
Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
dan
Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP). 4
Saya
harus
memperoleh
pengetahuan dari pendidikan formal dan juga pelatihan khusus dibidang audit, untuk dapat
melakukan
audit
dengan baik 5
Saya
wajib
mengetahui
tentang fakta-fakta apa saja yang akan diaudit. B.Keahlian 6
Saya memiliki keahlian yang cukup
dibidang
sistem
TS
N
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
informasi yang dikomputerisasi 7
Saya dapat mengoperasikan komputer dengan baik dalam menunjang penugasan audit.
8
Saya
memiliki
keahlian
dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. 9
Saya menguasai teknik-teknik dan
prinsip
akuntansi,
perpajakan, dan hukum. C. Kemampuan 10
Saya mampu membuat laporan audit dan mempresentasikannya dengan baik.
11
Saya
mampu
memahami
hubungan antar manusia dan mengembangkan
hubungan
baik dengan pihak klien. 12
Saya mampu menganalisis resiko potensial pada saat melakukan audit.
13
Saya mampu mendeteksi dan mengidentifikasi adanya gejala kecurangan (fraud) pada saat melakukan audit
14
Saya mampu membedakan prosedur audit mana yang penting penting.
dan/atau
kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Pernyataan untuk Variabel Independensi No
Pernyataan
Nilai STS
A.Hubungan dengan Klien 1
Saya tidak pernah merasa dikendalikan atau dipengaruhi oleh klien dalam kegiatan audit yang masih dilakukan.
2
Saya melakukan pengauditan untuk klien yang sama, paling lama 3 tahun
3
Saya membuat laporan audit yang baik, karena selama saya melakukan audit, klien bersikap sangat baik pada saya B. Tekanan dari Klien
4
Saya
dituntut
oleh
klien
untuk
menyelesaikan audit tepat waktu 5
Saya akan diberikan sanksi administratif apabila tidak menyelesaikan audit tepat waktu
6
Saya harus menghasilkan laporan audit yang baik dan
memuaskan bagi pihak
klien 7
Saya merasa selalu diawasi oleh pihak klien selama melaksanakan audit C.Independensi
dalam
Pelaksanaan Audit 8
Saya selalu melakukan pelaporan audit yang terbebas dari benturan kepentingan
9
Saya selalu melaksanakan tugas audit
TS N
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
secara bebas dan objektif. 10
Saya memberikan laporan audit yang bebas dari pengaruh pihak manapun
Pernyataan Variabel Motivasi Auditor
No
Pernyataan
Nilai STS
A. Lingkungan Tempat Bekerja 1
Saya menyukai lingkungan tempat saya bekerja.
2
Teman-teman saya, memperlakukan saya dengan baik di tempat saya bekerja
3
Saya merasa aman dan nyaman di tempat saya berkerja
4
Teman-teman saya, selalu membantu saya,
saat
saya
membutuhkan
bantuan dalam hal pekerjaan B. Apresiasi 5
Saya selalu mendapatkan pujian dari rekan seprofesi, atas prestasi dan
hasil
kerja
saya
yang
memuaskan 6
Saya mendapatkan bonus setiap saya
mampu
menyelesaikan
penugasan audit tepat waktu. 7
Saya selalu mendapatkan hasil kerja
TS
N
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
yang memuaskan setiap dievaluasi oleh manajer saya. 8
Saya selalu bersemangat untuk bekerja
dengan
baik
karena
besarnya gaji yang saya terima seimbang dengan pekerjaan yang saya lakukan.
Pernyataan untuk Variabel Kualitas Audit
No
Pernyataan
Nilai STS
A. Kesesuaian dengan Standar Audit 1
Saya
memperoleh
melalui
inspeksi,
pengajuan
bukti
audit
pengamatan,
pertanyaan,
dan
konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit. 2
Saya selalu memberikan laporan audit yang menyatakan, apakah laporan keuangan disajikan sesuai dengan
prinsip
akuntansi
yang
berlaku umum di Indonesia. 3
Saya
harus
membuat
atau
menetapkan sasaran, ruang lingkup audit dan prosedur audit yang akan dilakukan
saat
penugasan audit,
menerima
TS
N
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
4
Manager saya selalu mereview semua
hasil
pekerjaan
saya,
sebelum laporan hasil audit di buat. 5
Saya selalu menyajikan laporan audit yang memuat penjelasan atau tanggapan
pejabat/pihak
obyek
audit tentang hasil audit. B. Prinsip Kehati-Hatian 6
Saya
tidak
pernah
percaya
sepenuhnya pada pernyataan klien selama proses pelaksanan tugas audit 7
Saya
selalu
berhati-hati
dan
mempertimbangkan segala resiko yang
mungkin
sebelum
akan
terjadi,
mengambil
suatu
keputusan. 8
Saya menggunakan semua bukti audit yang telah ditemukan, dengan sebaik-baiknya. C. Hasil Audit
9
Saya selalu menyajikan laporan audit yang akurat dan lengkap
10
Saya selalu menyajikan laporan audit yang objektif
11
Saya selalu menyajikan laporan audit yang jelas, ringkas dan tepat waktu diberikan maksimal
agar
informasi
bermanfaat
yang secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
12
Saya
selalu
memuat
temuan-
temuan audit dalam laporan audit 13
Saya selalu memuat kesimpulan dalam laporan audit
14
Saya selalu memuat rekomendasi dalam laporan audit
15
Saya menggunakan kalimat yang jelas dan tepat dalam melaporkan hasil audit agar tidak menyesatkan pengguna laporan audit.
16
Saya menyajikan laporan audit yang
mengemukakan
tentang
adanya pelanggaran atau tindakan perbaikan yang telah dilakukan oleh klien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Lampiran Rekap Kuesioner Variabel Kompetensi KOMPETENSI Responden
Total
No Pernyataan Kuesioner 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
60
2
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
70
3
4
4
3
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
4
59
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
58
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
4
4
64
6
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
56
7
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
65
8
5
5
5
5
4
4
4
5
4
5
5
5
4
5
65
9
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
56
10
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
68
11
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
70
12
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
70
13
5
5
4
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
67
14 15 16
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
58
5 5
4 5
4 5
4 5
4 5
4 5
4 5
4 5
4 5
4 5
4 5
4 5
4 5
4 5
57 70
17
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
58
18
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
19
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
58
20
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
66
21
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
58
22
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
70
23
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
4
4
65
24
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
70
25
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
66
26
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
58
27
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
68
28
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
58
29
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
66
30
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Lampiran Rekap Kuesioner Variabel Independensi
Responden
INDEPENDENSI No Pernyataan Kuesioner
Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
38
2
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
35
3
4
3
2
3
4
4
3
4
5
5
33
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
45
5
3
3
4
3
3
4
4
4
4
4
33
6
4
4
4
3
4
4
4
3
5
4
35
7
3
3
3
3
3
4
1
4
4
5
30
8
4
4
3
3
4
4
2
4
4
4
32
4
3
5
4
5
5
5
4
5
5
41
10
4
4
3
3
4
3
4
3
4
4
32
11
3
3
4
4
4
4
3
4
5
4
35
12
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
34
13
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
36
3
3
4
3
4
4
4
3
5
4
34
3
2
4
4
4
2
4
4
3
4
31
3
3
3
4
4
4
2
3
4
4
31
4
9
14 15 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
17
4
4
3
3
3
3
3
4
5
4
32
18
4
3
4
2
4
4
4
4
5
4
34
19
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
31
20
4
3
3
4
3
4
3
4
5
4
33
4
4
4
2
4
4
4
3
4
4
33
22
4
4
4
4
4
3
3
4
5
4
35
23
4
5
5
2
4
4
3
4
4
5
36
24
5
5
4
4
3
4
4
4
4
4
36
25
5
5
5
4
4
2
4
3
5
5
37
4
4
4
3
4
4
4
4
5
4
36
4
4
3
4
4
2
3
3
4
4
31
28
4
3
4
4
4
4
4
4
5
4
36
29
4
4
4
3
3
3
2
3
4
4
30
30
4
4
4
4
4
4
2
4
5
4
35
21
26 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Lampiran Kuesioner Variabel Motivasi Auditor Responden
MOTIVASI AUDITOR No Pernyataan Kuesioner 1
2
3
4
5
6
7
8
Total
1
4
4
4
4
4
4
4
4
32
2
4
5
5
4
4
2
4
4
32
3
5
5
5
5
5
5
5
5
40
4
4
4
4
4
4
4
4
4
32
5
4
4
4
4
4
4
4
4
32
6
4
4
4
4
4
4
4
4
32
7
4
4
4
4
4
4
4
4
32
8
4
4
4
4
4
2
4
4
30
9
4
4
4
4
3
4
4
4
31
10
4
4
4
4
4
4
4
4
32
11
4
4
4
4
4
4
4
4
32
12
4
4
4
4
4
3
3
4
30
13
4
4
4
4
4
4
4
4
32
14
4
4
4
4
4
3
4
4
31
15
5
5
5
5
5
5
5
5
40
16
4
4
4
4
4
4
4
4
32
17
4
4
4
4
4
3
4
4
31
18
4
4
4
4
4
3
4
4
31
19
4
4
4
4
4
4
4
4
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
20
4
4
4
4
4
4
4
4
32
21
5
5
5
5
5
5
5
5
40
22
4
4
4
4
4
4
4
4
32
23
4
4
4
4
4
4
4
4
32
24
4
5
4
4
4
3
4
4
32
25
4
4
4
4
4
4
3
3
30
26
4
4
4
4
3
3
4
4
30
27
4
4
4
4
4
2
4
4
30
28
4
4
4
4
4
4
4
4
32
29
4
4
4
4
4
3
4
4
31
30
4
4
4
4
4
4
4
4
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Lampiran Rekap Kuesioner Variabel Kualitas Audit Respon den
KUALITAS AUDIT No Pernyataan Kuesioner
Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
68
2
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
5
5
4
76
3
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
2
2
2
2
2
63
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
64
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
66
6
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
64
7
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
5
5
4
76
8
5
5
5
5
5
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
4
75
9
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
64
10
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
80
11
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
74
12
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
66
13
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
64
14
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
66
15
5
4
5
4
4
5
5
4
4
5
4
4
4
4
4
5
70
16
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
64
17
5
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
5
5
5
4
4
69
18
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
79
19
5
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
20
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
4
4
5
4
4
5
70
21
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
5
5
73
22
5
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
71
23
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
64
24
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
78
25
5
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
66
26
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
70
27
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
64
28
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
73
29
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
78
30
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Ouput uji validitas dan Reliabilitas Kompetensi
Correlations 1 1
Pearson
2
3
1 ,783
,717
*
5
,783
**
6
,756
**
7
,424
**
8
,577
**
9
,523
10
**
,289
,666
11 **
12
,520
**
,520
13 **
14
,476
**
,520
total **
,693
**
*
*
,000
,000
,000
,000
,010
,000
,002
,061
,000
,002
,002
,004
,002
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
Correlation Sig. (1-
*
4
tailed) N 2
Pearson
30 ,783
**
1 ,772
,813
,623
,791
,731
,480
,870
,712
,712
,665
,712
,903
**
*
Correlation Sig. (1-
1,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,004
,000
,000
,000
,000
,000
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
1
*
,268
tailed) N 3
Pearson
30 ,717
**
,772
**
,590
**
,418
*
,463
**
,405
,646
**
,486
**
,486
**
,437
**
,486
**
,703
**
*
Correlation Sig. (1-
,772
,000
,000
30
30
,000
,000
,011
,005
,013
,076
,000
,003
,003
,008
,003
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
1
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
tailed) N 4
Pearson
,783
**
Correlation Sig. (1tailed)
1,00 ,772
*
**
*
,000
,000
0 ,000
30
,813
,000
,623
,000
,791
,000
,731
,000
,480
,004
,870
,000
,712
,000
,712
,000
,665
,000
,712
,000
,903
**
,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
N 5
Pearson
30
30
30
30
**
*
*
**
,756
,590
,813
30
30
30
30
30
30
30
30
30
1
**
**
**
**
**
**
**
**
**
*
*
,000
,000
,000
,000
30
30
30
30
30
**
*
*
**
**
Correlation Sig. (1-
,813
30
,668
,873
,665
,491
,800
,607
,607
,683
,607
30 ,849
**
,000
,000
,000
,003
,000
,000
,000
,000
,000
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
1
**
**
**
**
*
*
**
*
tailed) N 6
Pearson
,424
,418
,623
,668
,816
,605
,816
,605
,401
,401
,471
,401
,688
**
*
Correlation Sig. (1-
,623
,010
,000
,011
,000
,000
30
30
30
30
30
30
**
*
*
**
**
**
,000
,000
,000
,000
,014
,014
,004
,014
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
1
**
**
**
**
**
**
**
tailed) N 7
Pearson
,577
,463
,791
,873
,816
*
*
,000
,000
,005
,000
,000
,000
30
30
30
30
30
30
30
**
*
*
**
**
**
**
Correlation Sig. (1-
,791
,796
,667
,796
,627
,627
,714
,627
,858
**
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
1
**
**
**
**
**
**
tailed) N 8
Pearson
,523
,405
,731
,665
,605
,796
,439
,729
,818
,818
,765
,818
,819
**
*
Correlation Sig. (1-
,731
,002
,000
,013
,000
,000
,000
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
,268
**
**
**
**
**
,008
,000
,000
,000
,000
,000
,000
30
30
30
30
30
30
30
1
**
**
**
**
**
tailed) N 9
Pearson Correlation
,289 ,480
*
*
,480
,491
,816
,667
,439
,577
,464
,464
,522
,464
,652
**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Sig. (1-
,061
,004
,076
,004
,003
,000
,000
,008
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
*
*
**
**
**
**
**
**
,000
,005
,005
,002
,005
,000
30
30
30
30
30
30
1
**
**
**
**
tailed) N 10
Pearson
,666
,646
,870
,800
,605
,796
,729
,577
*
*
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
*
*
**
**
*
**
**
**
**
Correlation Sig. (1-
,870
,818
,818
,765
,818
,923
**
,000
,000
,000
,000
,000
30
30
30
30
30
**
**
**
tailed) N 11
Pearson
,520
,486
,712
,607
,401
,627
,818
,464
,818
1 1,000
*
*
,002
,000
,003
,000
,000
,014
,000
,000
,005
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
*
*
**
**
*
**
**
**
**
**
Correlation Sig. (1-
,712
,935
1,000
,855
**
,000
,000
,000
,000
30
30
30
30
1
**
**
tailed) N 12
Pearson
,520
,486
,712
,607
,401
,627
,818
,464
,818
1,000
*
*
,002
,000
,003
,000
,000
,014
,000
,000
,005
,000
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
*
*
**
**
**
**
**
**
**
**
**
Correlation Sig. (1-
,712
,935
1,000
,855
**
,000
,000
,000
30
30
30
1
**
tailed) N 13
Pearson
,476
,437
,665
,683
,471
,714
,765
,522
,765
,935
,935
*
*
,004
,000
,008
,000
,000
,004
,000
,000
,002
,000
,000
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Correlation Sig. (1-
,665
,935
,844
**
,000
,000
30
30
tailed) N
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
14
Pearson
,520
**
*
,486
*
,712
**
,607
**
,401
*
,627
**
,818
**
,464
**
,818
**
1,000
**
1,000
**
,935
**
1
,855
**
*
*
,002
,000
,003
,000
,000
,014
,000
,000
,005
,000
,000
,000
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
*
*
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
1
Correlation Sig. (1-
,712
,000
tailed) N total
Pearson
,693
,703
,903
,849
,688
,858
,819
,652
,923
,855
,855
,844
,855
*
*
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Correlation Sig. (1-
,903
tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
Case Processing Summary N
Reliability Statistics Cases
Cronbach's
Valid a
Alpha
N of Items ,800
15
Excluded Total
% 30
100,0
0
,0
30
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Output Validitas dan Reliabilitas Independensi Correlations 1 1
Pearson
2 1
3
4
5
**
,285
,191
,178
,008 ,357
,000
,063
,156
,173
30
30
30
30
1
*
,783
6
7
8
9
10
total ,528
*
,129
,255
,248
**
,482
,026
,248
,087
,094
,001
30
30
30
30
30
30
,013
,059 -,025
,123
-,035
,038
,183
,386
,038
,473
,379
,448
,259
,427
,420
,166
,018
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,183
*
*
,080
,169
,279
Correlation Sig. (1-tailed) N 2
Pearson
30 ,783
**
,329
*
Correlation Sig. (1-tailed) N 3
Pearson
,000 30
30
,285
*
,329
1
,342
,120 ,458
N 4
Pearson
**
*
Correlation Sig. (1-tailed)
,593
,063
,038
,166
,032
,264
,006
,338
,185
,067
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,191
,013
,183
1
,269 -,025
,143
,231
,151
,070
,399
,156
,473
,166
,075
,447
,226
,109
,213
,356
,014
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,059
*
*
Correlation Sig. (1-tailed) N 5
Pearson
,178
,342
30 ,269
1
,303 ,498
,182
,248 ,319
,168
,093
*
,659
**
*
Correlation Sig. (1-tailed)
*
,173
,379
,032
,075
,052
,003
,043
,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
N 6
Pearson
30
30
30
30
30
,008
-,025
,120
-,025
,303
,482
,448
,264
,447
,052
30
30 1
30
30
30
30
,192
**
*
,203
,456
,316
30 ,529
**
Correlation Sig. (1-tailed) N 7
Pearson
,155
,006
,045
,140
,001 30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
,123
**
,143
**
,192
1
,131
,154
,036
,026
,259
,006
,226
,003
,155
,245
,209
,425
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
,131
1
,215
,285
,126
,063
,002 30
,357
,458
,498
,660
**
Correlation Sig. (1-tailed) N 8
Pearson
,129
-,035
,080
,231
,182 ,456
N 9
Pearson
**
*
Correlation Sig. (1-tailed)
,500
,248
,427
,338
,109
,168
,006
,245
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
,154
,215
1
,209
,255
,038
,169
,151
,248 ,316
,087
,420
,185
,213
,093
,045
,209
,126
30
30
30
30
30
30
30
30
*
,203
,036
,446
**
Correlation Sig. (1-tailed) N 10
Pearson
,134
,007
30
30
30
,285
,209
1
,421
,248
,183
,279
,070
,319
,094
,166
,067
,356
,043
,140
,425
,063
,134
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
Correlation Sig. (1-tailed) N total
Pearson Correlation
,528
**
,386
*
,593
**
,399
*
,659
**
,529
*
*
,660
*
*
,500
**
,446
*
*
,010 30
30
*
1
,421
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Sig. (1-tailed)
,001
,018
,000
,014
,000
,001
,000
,002
,007
,010
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
Case Processing Summary Reliability Statistics
N Cases
Cronbach's Alpha
N of Items ,712
10
Valid a
Excluded Total
% 30
100,0
0
,0
30
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Output Validitas dan Reliabilitas Motivasi Auditor Correlations 1 1
Pearson Correlation
2 1
Sig. (1-tailed) N 2
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
3
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
4
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
5
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
6
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
30 ,745
**
3
,745
**
,850
1,000
,792
,563
8
,792
**
Total
,867
**
,960
**
,000
,001
,000
,000
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
1
**
**
**
,189
**
**
30 **
,877
,877
,623
,664
,753
**
,000
,159
,000
,000
,000
30
30
30
30
30
30
30
1
**
**
,290
**
**
,000
,000
,060
,000
,000
,000
30
30
30
30
30
30
1
**
**
**
**
30
30
30
**
**
**
,850
,850
,000
,000
,000
30
30
30
30
**
**
**
**
,623
,623
,000
,000
,745
,745
,000
,000
,691
,792
,691
,792
,792
,747
,867
,837
,960
**
**
,001
,000
,000
,000
30
30
30
30
30
1
**
**
**
,000
,000
,000
30
30
30
30
30
**
**
**
,189
,290
,001
,159
,060
,001
,006
30
30
30
30
30
,563
,563
,691
,000
,000
,563
7 **
,000
**
,792
6 **
,000
30
1,000
5 **
,000
,000
,850
4 **
,450
,450
,597
,669
,818
**
,006
,000
,000
,000
30
30
30
30
1
**
**
30
,450
,432
,680
**
,006
,009
,000
30
30
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
7
Pearson Correlation
,792
Sig. (1-tailed) N 8
Pearson Correlation
N total
Pearson Correlation
N
**
,691
**
,792
**
,597
**
,000
,000
,006
30
30
30
30
30
30
**
**
**
**
**
**
,664
,747
,867
,669
**
,849
**
,000
,000
30
30
30
**
1
,898
,882
**
,000
,000
,000
,009
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
**
**
**
**
**
**
**
1
,753
,837
,960
,818
,680
,849
,000
,882
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
N
%
Cronbach's Cases
Valid a
9
,898
,000
Case Processing Summary
,784
,432
1
,000
Reliability Statistics
N of Items
**
,000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Alpha
,450
,000
,960
Sig. (1-tailed)
,623
,000
,867
Sig. (1-tailed)
**
Excluded Total
30
100,0
0
,0
30
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
Output uji Validitas dan Reliabilitas kualitas audit Correlations 1 1
Pearson
2 1 ,659
Correlation Sig. (1-tailed) N 2
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
3
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
4
Pearson
3
30 ,659
*
*
N 5
Pearson
*
6
,085 ,327
*
7
,444
*
8
9
10
11
12
13
14
15
16
total
-,056
,110
,167
,000 -,185
,149
,195
,195
,361
*
,195
,420
*
*
,000
,002
,328
,039
,007
,383
,282
,189
,500
,164
,216
,151
,151
,025
,151
,010
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
*
*
**
*
,164
*
,172
,261
,247 -,107
,186
,247 -,048
,081 ,326
,047
,181
,082
,094
,287
,163
,094
,401
,335
,040
,020
,020
,009
,193
,003
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
*
*
,139
**
*
*
*
,184
,227
,227
,292
,117
1 ,312
,378
,378
,431
,484
**
*
,000 30
30
*
*
,508
,312
1 ,426
*
,002
,047
30
30
,085
30
,172 ,426
*
*
,009
,001
,000
,232
30
30
30
*
*
1 ,813
,489
,323
,633
**
*
*
,006
,000
,003
,041
,166
,114
,114
,059
,268
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,139
,312
*
*
*
,184
,117
,117
,076 -,213
,422
,367
,049 ,323
*
*
,000
,002
,232
,047
,023
,399
,041
,166
,268
,268
,346
,130
,010
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,259
*
*
*
,188
,135
,135
,292
,028
,032
,160
,239
,239
,059
,441
30
30
30
*
*
,261 ,536
,082
,649
*
30
,039
,508
,451
*
,009
,327
,649
*
,181
*
,536
*
,328
Correlation Sig. (1-tailed)
,508
5
*
Correlation Sig. (1-tailed)
4
,813
1 ,736
*
*
*
*
,001
,000
,000
,396
,464
,189 ,342
,587
**
*
,084
,015
,005
,159
,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
N 6
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
7
Pearson
30 ,444
*
30
30
30
30
*
*
*
,247 ,649
*
,508
,736
N 8
Pearson
N 9
Pearson
N 10
Pearson
N 11
Pearson Correlation
30
30
30
30
30
30
*
,277
,043
,087
,087
,255
,195
1 ,508
,002
,002
,000
30
30
30
30
30
,139
,139
30
,259 ,508
*
,384
,444
,007
,008
,069
,412
,325
,325
,087
,151
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
1
**
*
*
*
,232
,232
,084
,002
30
30
30
30
30
30
30
*
*
*
*
*
,312
,396
,384
*
,451
,367
,451
,034
,008
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
*
*
*
*
*
*
,164
1 ,796
,020
,040
,193
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
*
*
*
*
**
,303
30
30
*
*
**
,367
,796
1 ,722
,189
,094
,000
,023
,005
,007
,023
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
*
**
*
,636
*
*
,523
,722
*
,000
,000
,025
,012
,012
,005
,052
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
1 ,693
*
,110
,150
,150
,221 ,487
*
,561
**
,001
30
30
30
30
30
30
30
*
,104
,224
,188
,224
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
*
,003
,002
,385
**
,120
,000
*
,770
,215
,008
*
,468
,215
,159
,277 ,480
,411
,281
,399
*
,411
,000
,003
,342
,361
*
,401
*
,585
*
,500
,323
**
,020
30
*
,650
,040
*
,081 ,323
,326
,018
30
-,185
,378
,002
*
*
,378
,000
30
,189 ,433
,326
*
*
,049
,385
*
30
,000 -,048 ,489
,523
*
30
*
**
,346
30
*
,435
,268
,006
*
,076 ,337
,268
,018
*
,117
,346
,015
,444
*
,117
,004
,047
,464
*
,076
,000
,006
,367
,480
,023
,163
,247 ,649
,636
*
,006
,282
,167
**
,018
,287
,186 ,451
,601
*
,383
,110
,433
30
*
*
Correlation Sig. (1-tailed)
30
*
*
,000
Correlation Sig. (1-tailed)
30
*
*
,094
Correlation Sig. (1-tailed)
30
*
*
Correlation Sig. (1-tailed)
30
*
,007
-,056 -,107
30
,585
*
*
30 ,693
*
*
*
1 ,306
,516
**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Sig. (1-tailed) N 12
Pearson
,164
,335
,041
,041
,032
,069
,004
,018
,000
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,076
*
*
,149 ,326
*
,184
,184
,188
,043
,326
,361
30
,110 ,306
*
,050
,292
,117
,159
,117
,002
30
30
30
30
30
30
*
*
**
*
1 ,877
Correlation Sig. (1-tailed) N 13
Pearson
,216
,040
,166
,166
,160
,412
,346
,040
,025
,281
,050
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,117
*
*
,195 ,378
*
,227
,117
,135
,087
,378
,411
,150
,104 ,877
Correlation Sig. (1-tailed) N 14
Pearson
N 15
Pearson
N 16
Pearson
N
,000
,000
30
30
30
30
30
*
**
*
1 ,916
,000
30
30
30
30
1
**
*
,292
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,117
*
*
*
*
,411
,150
,224 ,960
,916
*
*
,020
,114
,268
,239
,325
,268
,020
,012
,215
,117
,000
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
*
,076
*
*
*
*
*
,431
,292
,076
,292
,255
,326
*
,468
,221
,188 ,837
*
,795
*
,877
,663
,877
,000
,000
30
30
30
1 ,795
*
*
*
,000
,000 30
,346
,059
,087
,346
,040
,005
,120
,159
,000
,000
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
*
*
**
1
,164
,117 -,213
,028
,195 ,337
,164
,303 ,487
,224 ,629
*
**
*
,059
,195
,796
*
,009
*
**
,000
,025
*
,756
*
,151
,361
**
,000
,215
,378
,726
,000
,012
,087
,663
,000
,020
,135
,795
*
,268
,117
*
*
,325
Correlation Sig. (1-tailed)
,000
,239
,227
**
,000
,268
,195 ,378
,727
,000
,114
*
,629
*
,020
Correlation Sig. (1-tailed)
*
,837
*
,151
Correlation Sig. (1-tailed)
30
,960
,663
,663
*
*
*
,795
,151
,193
,268
,130
,441
,151
,034
,193
,052
,003
,117
,000
,000
,000
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,635
**
,000 30
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
total
Pearson
,420
*
*
,633
*
*
*
,010
,003
,000
30
30
30
Correlation Sig. (1-tailed)
,484
N
,422
*
,587
*
,601
*
,435
*
*
*
*
,010
,000
,000
,008
30
30
30
30
,650
**
,770
Alpha
Cases N of Items
,753
17
Valid
,727
*
,726
*
,756
*
,796
**
,635
*
*
*
,000
,000
,001
,002
,000
,000
,000
,000
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
% 57,7
Excluded
22
42,3
Total
52
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
*
*
30 a
,516
*
Case Processing Summary N
*
*
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
Cronbach's
,561
*
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Reliability Statistics
*
1
*
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Output uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters
30 a,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
,0000000 4,88083572
Absolute
,096
Positive
,080
Negative
-,096
Kolmogorov-Smirnov Z
,526
Asymp. Sig. (2-tailed)
,945
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Output Hasil Uji Korelasi Partial Kompetensi, Independensi, Motivasi Auditor, terhadap Kualitas Audit secara bersama-sama.
Correlations Motivasi kompetensi kompetensi
Pearson Correlation
independensi 1
Sig. (1-tailed)
,117
,031
,045
30
30
30
30
-,224
1
-,173
-,320
,180
,043
,117
N Motivasi auditor Pearson Correlation Sig. (1-tailed)
*
30
30
30
30
*
-,173
1
-,040
,031
,180
30
30
30
30
*
*
-,040
1
-,344
N kulitas audit
,315
*
-,344
N Pearson Correlation
kulitas audit *
-,224
Sig. (1-tailed)
independensi
auditor
Pearson Correlation
,315
Sig. (1-tailed)
,045
,043
,418
30
30
30
N *. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
-,320
,418
30