PENGARUH KOMPETENSI AUDITOR INTERN DAN INDEPENDENSI AUDITOR INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN HASIL AUDIT (Studi kasus pada Inspektorat Kota Tasikmalaya)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
Oleh: ELMA YULIANTINA 123403049
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2016
ABSTRACT THE INFLUENCE OF INTERN AUDITOR’s COMPETENCY AND INTERN AUDITOR’s INDEPENDENCY ON QUALITY OF RESULT AUDIT STATEMENT (Research at Inspektorat of Tasikmalaya City) By: ELMA YULIANTINA 123403049 Guidance: Iman Pirman Hidayat S.E., M.Si., Ak., CA. Rani Rahman SE., M.Ak
The purpose of this study was to describe (1) Competency of Intern Auditor, Independency of Auditor Intern and Quality of Audit Result Statement; (2) The correlation among influence Competency of Intern Auditor and Independency of Auditor (3) The partially Correlation among Competency of Intern Auditor and Independency of Auditor on Quality of Audit Result Statement (4) The Simultantly Correlation among Competency of Intern Auditor and Independency of Auditor on Quality of Audit Result Statement. This research used descriptive method with Case Study approach. Data collection implemented by primary data that obtained directly from subjects from Inspektorat of Tasikmalaya city and secondary data from literature. Results showed: (1) Competency of Intern Auditor, Independency of Auditor Intern and Quality of Audit Result Statement at inspektorat of Tasikmalaya City was good; (2) Competency of Intern Auditor and Independency of Audito was correlated; (3) Partially Significant relation for Competency of Intern Auditor, Independency of Auditor Intern and Quality of Audit Result Statement; (4) significantly relation Competency of Intern Auditor and Independency of Auditor on Quality of Audit Result Statement Keywords: Competency of Auditor Intern, Independency of Auditor Intern, and Quality of Audit Result Statement.
ABSTRAK PENGARUH KOMPETENSI AUDITOR INTERN DAN INDEPENDENSI AUDITOR INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN HASIL AUDIT (Studi Kasus Pada Inspektorat Kota Tasikmalaya) Oleh : ELMA YULIANTINA 123403049 Dibimbing oleh: Iman Pirman Hidayat S.E., M.SI., Ak., CA. Rani Rahman SE., M.Ak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Kompetensi Auditor Intern, Indenpendensi Auditor Intern Terhadap Laporan Hasil Audit; (2) hubungan Kompetensi Auditor Intern dengan independensi auditor; (3) Pengaruh secara parsial Kompetensi Auditor Intern dan Independensi Auditor Intern Terhadap Kualitas Laporan Hasil Audit; (4) Pengaruh secara simultan Kompetensi Auditor Intern dan Independensi Auditor Intern Terhadap Laporan Hasil Audit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan mengunakan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dalam hal ini Dinas Daerah Kota Tasikmalaya dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Kompetensi Auditor Intern, Indenpendensi Auditor Intern Terhadap Laporan Hasil Audit menunjukkan kondisi yang baik; (2)Kompetensi auditor intern dan independensi auditor intern memiliki hubungan yang saling mempengaruhi;; (3) Kompetensi Auditor Intern secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan Hasil Audit; Independensi Auditor Intern secara parsial berpengaruh signifikan Terhadap Kualitas Laporan Hasil Audit; (4) Kompetensi Auditor Intern dan Independensi Auditor Intern secara simultan berpengaruh signifikan Terhadap Laporan Hasil Audit. Kata kunci: Kompetensi Auditor Intern, Independensi Auditor Intern, dan Kualitas Laporan Hasil Audit.
1.1. Latar Belakang Penelitian Pelaksanaan program pembangunan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai. Dalam usaha mewujudkan program pembangunan nasional yang merata dan dapat di nikmati oleh seluruh rakyat, khususnya bidang ekonomi, menciptakaan iklim yang sehat bagi perkembangan di dunia usaha yang dilaksanakan melalui langkah langkah dan kebijaksanaan untuk mencapai laju pertumbuhan ekonomi sesuai yang diharapkan. Adapun laporan audit yang berkualitas tidak terlepas dari kemampuan, sikap, dan termuan auditor inspektorat di pemerintahan, berbagai bentuk penyimpangan yang terjadi dalam laporan tentu tidak akan dikelola dengan baik apabila audit intern tidak memiliki kompetensi dan sikap indenpendensi. Dengan kompetensi yang dimiliki auditor dapat membantu laporan audit kepemerintahan, sedangkan dengan indenpendensi auditor mampu mengumpulkan potensi kecurangan dan resiko yang terjadi mana saat diperlukan pengolaan yang lebih lanjut. 1.2. Identifikasi Masalah Dalam penelitian ini, peneliti dapat mengindentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana
kompetensi Auditor Intern pada Inspektorat Kota
Tasikmalaya. 2. Bagaimana indenpendensi Auditor Intern pada Inspektorat Kota
Tasikmalaya.
3. Bagaimana kualitas Laporan Hasil Audit Intern pada Inspektorat Kota
Tasikmalaya. 4. Bagaimana pengaruh kompetensi dan indenpendensi Auditor intern
baik secara parsial maupun simultan terhadap kualitas laporan hasil audit pada inspektorat kota tasikmalaya. 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dilaksanakan penelitian ini Untuk mengetahui sejauh mana Kompetensi yang dimiliki Audit Intern dan sejauh mana indenpendensi yang dimiliki Audit Intern serta Kualitas Laporan Hasil Audit Intern Pada Inspektorat Kota Tasikmalaya. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Kompetensi Auditor Intern dan Indenpendensi Auditor Intern baik secara parsial maupun simultan terhadap Kualitas Laporan Hasil Audit pada Inspektorat Kota Tasikmalaya. 1.4. Kegunaan Hasil Penelitian 1. Penulis Hasil penelitian ini dapat dijadikan sarana untuk menambah pengetahuan dengan menerapkan disiplin ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan. Sedangkan dalam aplikasinya diharapkan dapat menambah pengetahuan Pengaruh Kompetensi Auditor Intern Dan Indenpendensi Auditor Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Inspektorat Kota Tasikmalaya). 2. Pemerintah Kota Tasikmalaya Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah Kota Tasikmalaya dalam menerapkan sistem pengendalian manajemen, khususnya
dalam Kompetensi Auditor Intern Dan Indenpendensi Auditor Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan di inspektorat kota. 3. Pihak lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan referensi bagi pihak yang berkepentingan khususnya untuk mengkaji topik yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 4. Penelitian Lanjutan Penulisan usulan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat atau sebagai informasi yang diperlukan pembaca. Dengan adanya penelitian ini maka diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat dijadikan bahan untuk melakukan penelitian dengan ditambah faktor-faktor lain yang dapat dijadikan bahan penelitian sehingga penelitian ini akan lebih berkembang. 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Kompetensi Auditor Internal 2.1.1.1. Pengertian Audit Intern Pada dasarnya audit merupakan kegiatan yang membandingkan kondisi aktual yang ada dengan kriteria yang telah dibuat. Kondisi yang dimaksud disini merupakan keadaan yang seharusnya dapat digunakan oleh auditor sebagai pedoman untuk mengevaluasi informasi dalam lingkup akuntansi dan keuangan. Pengertian Audit menurut Mulyadi (2002:9) adalah sebagai berikut :“Proses sistematik untuk memeperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi,dengan
tujuan untuk menetapkan tingkat kesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, serta menyamoaikan hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.” 2.1.1.2 Tujuan Audit Intern Audit intern dalam perusahaan bertujuan untuk membantu manajemen dalam menjalankan tugas untuk mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan perusahaan. Audit intern membantu manajemen dengan cara memberikan analisis yang objektif, penilaian, rekomendasi, dan pendapat mengenai kegiatan perusahaan yang diperiksanya. Tujuan audit intern menurut Akmal (2006:3), adalah memberi pelayanan kepada organisasi untuk membantu semua anggota organisasi tersebut. Bantuan yang diberikan sebagai tujuan akhir adalah agar semua anggota organisasi dapat melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya secara efektif. 2.1.1.3 Ruang Lingkup Audit Intern Ruang lingkup kegiatan audit intern mencakup bidang yang sangat luas dan kompleks meliputi seluruh tingkatan manajemen baik yang sifatnya administratif maupun operasional. Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal dalam Standar Profesi Audit Internal (2004:13) mengemukakan tentang lingkup penugasan bahwa: “Fungsi audit intern melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan proses pengelolaan risiko, pengendalian, dan governance, dengan menggunakan pendekatan yang sistematis, teratur dan menyeluruh.”
Ruang lingkup audit intern harus meliputi pengujian dan pengevaluasian terhadap kememadaian dan efektivitas sistem pengendalian intern perusahaan dan kualitas kinerja berkaitan dengan tanggung jawab anggota organisasi yang bersangkutan. 2.1.1.4 Kode Etik Audit Intern Suatu kode etik dibutuhkan dan tepat untuk profesi audit intern, karena audit intern didasarkan pada kepercayaan (trust) yang diberikan oleh pihak-pihak yang dilayani. Ciri utama auditor intern adalah kecermatan menerima tanggung jawab terhadap kepentingan auditor. Auditor perlu memelihara standar perilaku yang tinggi agar dapat mengemban tanggung jawab secara efektif. Profesi intern auditing juga memiliki kode etik profesi yang harus ditaati dan dijalankan oleh segenap auditor. Kode etik memuat standar perilaku sebagai pedoman bagi seluruh auditor intern. Standar perilaku tersebut membentuk prinsip-primsip dasar dalam menjalankan praktik auditor intern. 2.1.1.5 Kompetensi Audit Intern Kompetensi auditor intern adalah pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dari auditor internal. Audit internal harusnya memiliki pengetahuan, kecakapan, dan berbagai disiplin ilmu yang dibutuhkan untuk melaksanakan auditnya. kriteria keahlian dan pelatihan teknis yang diperlukan oleh seorang auditor intern harus terpenuhi untuk mendapatkan kualitas hasil audit yang diinginkan oleh karena itu auditor intern haruslah ditempatkan pada situasi dan kondisi yang memumgkinkan untuk melakukan tugasnya dengan baik.
2.1.2
Indenpendensi auditor intern
2.1.2.1
Pengertian indenpendensi auditor intern Internal auditor dikatakan indenpenden apabila dapat secara bebas
melakukan pekerjaan pemeriksaannya. Dengan indenpendensi, internal auditor dapat memberikan pertimbangan yang tidak biasa dan tidak memihak sehingga pelaksanan pekerjaannya menjadi layak. Internal auditor harus indenpenden terhadap aktivitas bagian-bagian yang diperiksanya pada perusahaan. 2.1.2.2.Faktor-faktor pelaksanaan Indenpendensi Auditor Intern Faktor-faktor yang mempengaruhi independensi auditor Tidak dapat dipungkiri bahwa bahwa klien berusaha agar laporan keuangan yang dibuat oleh klien mendapatkan opini yang baik oleh auditor. Banyak cara dilakukan agar auditor tidak menemukan kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan bahkan yang lebih parah lagi adalah kecurangan-kecurangan yang dilakukan tidak dapat dideteksi oleh auditor. 2.1.3. Kualitas Laporan Hasil Audit 2.1.3.1.Pengertian Laporan Hasil Audit Tahap akhir aktifitas audit internal adalah membuat laporan audit yang diperoleh dari pelaksanaan penugasannya, laporan tersebut merupakan alat tugas dan wewenang bagiannya. Pengertian Laporan Audit menurut Akmal (2006:65) adalah: “Laporan audit merupakan satu—satunya dari produk unit audit internal. Secara teratur dilaporkan kepada manajemen senior, dewan direksi, dewan komisaris, dan komite audit. Karena perupakan satu-satunya produk audit yang sampai kepada mereka, pembaca cenderung mengasosiasikan kualitas laporan dengan kinerja dan
kemampuan professional unit audit internal standar kualitas laporan audit internal”. 2.1.4. Kualitas Laporan Hasil Audit 2.1.3.2.Pengertian Laporan Hasil Audit Tahap akhir aktifitas audit internal adalah membuat laporan audit yang diperoleh dari pelaksanaan penugasannya, laporan tersebut merupakan alat tugas dan wewenang bagiannya. Pengertian Laporan Audit menurut Akmal (2006:65) adalah: “Laporan audit merupakan satu—satunya dari produk unit audit internal. Secara teratur dilaporkan kepada manajemen senior, dewan direksi, dewan komisaris, dan komite audit. Karena perupakan satu-satunya produk audit yang sampai kepada mereka, pembaca cenderung mengasosiasikan kualitas laporan dengan kinerja dan kemampuan professional unit audit internal standar kualitas laporan audit internal”. 2.1.3.3.Penilaian Laporan Hasil Audit Tujuan utama dari penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Penilaian kinerja dapat digunakan untuk menekan perilaku yang tidak semestinya dan untuk merangsang serta menegakkan perilaku yang semestinya diinginkan, melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya serta pemberian penghargaan, baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik (Mulyadi, 2001:416). Dengan adanya penilaian kinerja, manajer puncak dapat memperoleh dasar yang obyektif untuk memberikan kompensasi sesuai dengan prestasi yang disumbangkan masing-masing pusat pertanggungjawaban kepada perusahaan
secara keseluruhan. Semua ini diharapkan dapat membentuk motivasi dan rangsangan pada masing-masing bagian untuk bekerja lebih efektif dan efisien. 2.2.
Kerangka Pemikiran Pergerakan kualitas audit Pada dasarnya merupakan kegiatan yang
membandingkan kondisi aktual yang ada dengan kriteria yang telah dibuat. Kondisi yang dimaksud disini merupakan keadaan yang seharusnya dapat digunakan oleh auditor sebagai pedoman untuk mengevaluasi informasi dalam lingkup akuntansi dan keuangan. Dalam Inspektorat Kota Tasikmalaya bahwa sebagian dari auditor di Inspektorat Kota Tasikmalaya bukan dari jurusan Akuntansi ataupun yang mengerti tentang Audit, Sehingga sebagaian pekerja di Inspektorat Kota Tasikmalaya harus belajar dari awal proses mengaudit karena terjadi fenomena tersebut Penulis mengambil judul untuk menjadikan bahan penelitian. Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintahan untuk mewujudkan keperintahan yang baik. Dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik, berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab diperlukan adanya Aparat Pengawasan Intern Pemerintah 2.3.
Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, penulis mengemukakan
hipotesis sebagai berikut : 1. Kompetensi auditor berpengaruh terhadap Indenpensi auditor intern. 2. Kompetensi auditor secara parsial berpengaruh terhadap kualitas laporan hasil audit
3. Indenpensi auditor intern secara parsial berpengaruh terhadap laporan hasil audit 4. Kompetensi dan indenpendensi auditor intern secara simultam berpengaruh terhadap kualias laporan hasil audit. 3.1
Objek Penelitian Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliable tentang sesuatu hal (variabel tertentu)(Sugiyono,2009:13).Adapun yang menjadi objek penelitiannya adalah Kompetensi Auditor Intern, Independensi Auditor intern, dan kualitas laporan hasil audit daerah pada Inspektorat Kota Tasikmalaya. 3.1.1
Gambaran Umum Kota Tasikmalaya
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 6 Tahun 2013 Tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah, inspektorat adalah sebagai Sentral Administrasi Pelaksanaan Pemerintah Daerah yang melaksanakan koordinasi penyusunan kebijakan pemerintah, pembangunan dan pelayanan masyarakat, inspektorat merupakan unsur pendukung pendukung tugas Bupati dibidang pengawasan, dan dipimpin oleh Inspektur yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati Melalui Sekertaris Daerah. Fungsi Pengawasan merupakan tugas dan tanggung jawab seorang kepala pemerintahan, seperti di lingkup pemerintah provinsi merupakan tugas dan tanggung jawab gubenur sedangkan di pemerintah kabupaten dan kota merupakan tugas dab tanggung jawab bupati dan walikota.
3.1.2
. Visi dan Misi Pemerintah Kota Tasikmalaya VISI :
Terwujudnya pengawasan intern yang professional dan mandiri guna menciptakan kepemerintahan yang baik (Good Governance) dan Pemerintah yang bersih (Clean Government) MISI: 1.
Meningkatkan Kompetensi dan Profesionalisme Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
2. Mewujudkan Akuntabilitas Penyelenggara Pemerintah 3.1.3
Tujuan, Sasaran Dan Kebijakan Inspektorat Kota Tasikmalaya Tujuan Inspektorat Kota Tasikmalaya 1. Terwujudnya tata kelola pengawasan intern pemerintah yang baik 2. Terselanggaranya pengawasan intern pemerintah yang mandiri dan akuntabel Sasaran Inspektorat Kota Tasikmalaya 1. Meningkatkan kemampuan SDM aparatur dan Pengelolaan anggaran pemerintah yang berpihak kepada kepentingan public 2. Terbangunnya pengawasan intern pemerintah yang mandiri dan akuntabel Kebijakan Inspektorat Kota Tasikmalaya 1. Meningkatkan kinerja aparat pengawasan fungsional pemerintah 2. Menciptakan pola pengawasan intern pemerintah yang konstruktif
3.2
Metode Penelitian
3.2.1
Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian merupakan ilmu yang memperbincangkan tentang
metode-metode ilmiah dalam menggali pengetahuan (Nawawi, 2004:25). Hal ini menggambarkan bahwa metode penelitian merupakan ilmu yang mengkaji serta membahas mengenai metode-metode untuk menemukan kebenaran pengetahuan secara sistematis, bertujuan, dan berencana. 3.2.2
Operasionalisasi Variabel Variabel penelitian adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehinggadiperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.(Sugiyono, 2009:38) Penulis menguraikan atau menjabarkan variabel-variabel yang terdapat di dalamnya, yang terdiri dari dua variabel, yaitu 1. Variabel Independen atau Variabel Bebas Suatu variabel digolongkan sebagai variabel bebas apabila dalam hubungannya dengan variabel lain, variabel tersebut fungsinya menerangkan atau mempengaruhi keadaan lainnya. Variabel Independen adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (Sugiyono, 2010: 59). Adapun yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah: 1. Kompetensi Auditor Intern (X1), Auditor internal harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanngungjawab perorangan. Fungsi audit internal secara
kolektif harus memiliki atau memperoleh pengetahuan, keterampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggungjawab (standar audit internal 2004:10) Adapun Aspek yang diteliti yaitu Keahlian Ketelitian, Kesesuaian dengan standar profesi. 2. Indenpendensi Auditor Intern (X2), indenpendensi adalah sikap bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan Oleh pihak lain, dan tidak tergantung pada orang lain. Indenpendensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dalam pertimbangan yang objektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya.” (mulyadi 2002:20) Adapun Aspek yang diteliti yaitu Status organisasi Dan Objektifitas. 2. Variabel Dependen atau Variabel Terikat Suatu variabel digolongkan variabel terikat atau tidak bebas apabila hubungannya dengan variabel lain, keadaan variabel tersebut diterangkan atau dipengaruhi oleh variabel yang diharapkan. Data informasi yang menjadi variabel terikat adalah Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. 3.2.3
Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis melakukan pengumpulan data melalui:
1.
Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan dimaksudkan untuk memperoleh gambaran sebenarnya tentang pelaksanaan darimasalah-masalah yang diteliti. Dalam penelitian lapangan ini, penulis memperoleh data primer dari Inspektorat
Kota Tasikmalaya. Langkah-langkah dalam pengumpulan data ini dilakukan dengan cara berikut: a. Wawancara (Interview) b. Pengamatan (Observation) c. Angket (kuisioner) 2.
Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan yaitu mengumpulkan data sekunder atau teoriteori yang akan digunakan sebagai bahanpembanding. Penulis mengadakan penelitian melalui buku-buku literatur serta sumber-sumber lainya yang ada hubungannya dengan objek penelitian.
3.2.3.1 Jenis Data Dalam penelitian ini, penulis memperoleh data dari dua sumber, yaitu: 1.
Data Primer Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subjek penelitian. Sumber asli dan dikumpulkan secara khusus guna menjawab pertanyaan penelitian yang bersangkutan (Sugiama, 2008:20). Data tersebut berupa deskripsi hasil wawancara, data hasil kuisioner dan dokumen berupa Renstra (Rencana Strategis)
Inspektorat
Kota
Tasikmalaya. 2.
Data Sekunder Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak ketiga (selain Inspektorat Kota Tasikmalaya), dengan kata lain data sekunder adalah interpretasi dari data primer yang sumbernya antara lain buku teks,
jurnal, buku pegangan, majalah, artikel surat kabar serta sumber sumber lain yang relevan dengan penelitian ini. Data sekunder umumnya diperlukan sebagai bahan rujukan (Sugiama, 2008:21). Data tersebut berupa artikel/berita beberapa peraturan pemerintah yang berkaitan aspek-aspek yang diteliti. 3.2.3.2 Populasi Sasaran Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2009:80) Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi sasaran yang penulis teliti adalah subjek yang berhubungan dengan Kompetensi Auditor Intern dalam kaitannya dengan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah yaitu pegawai Inspektorat Kota Tasikmalaya. 3.2.3.3 Penentuan Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2009:81) Teknik penarikan sampel adalah suatu proses seleksi sejumlah elemen yang memadai dari populasi, agar mengkaji dan memahami karakteristik sampel, sehingga akan memungkinkan melakukan generalisasi elemen-elemen tersebut pada populasi (Sekaran, 2006:266). Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini
adalah menggunakan
metode pengambilan sampel nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. (Sugiyono, 2009:84)
3.2.3.4 Prosedur Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian Lapangan (Field Research), teknik ini dilakukan untuk memperoleh data primer, yang dilakukan melalui : a. Kuesioner
(Questionnaires),
kuesioner
adalah
daftar
isian
terstruktur yang diajukan oleh penulis kepada responden yang berhubungan erat dengan topik permasalahan, kuesioner yang penulis ajukan kepada responden mengacu kepada indikator dari variabel
independen
maupun
variabel
dependen.
Penulis
menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup (closed question).
Kuesioner
dengan
pertanyaan
tertutup
meminta
responden memilih salah satu atau mungkin beberapa jawaban dari satu set jawaban yang telah disediakan dan ditetapkan oleh peneliti (Sugiama, 2008:159). b. Obervasi yaitu penulis mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti. c. Wawancara (Interview) yaitu suatu metode penelitian yang meliputi pengumpulan data melalui interaksi verbal secara langsung antara pewawancara dengan responden/pihak dinas terkait.
3.3.Teknik Analisis Data 3.3.1 Teknik Pengolahan Data Data mentah yang diperoleh dari jawaban responden terhadap instrumen penelitian (kuesioner) yang disebar harus diolah menjadi data baku, instrumen penelitian yang dibuat bertujuan untuk mentransformasi data kualitatif agar dapat dianalisis dengan metode statistik yang diterapkan.Adapun perubahan instrumen meliputi: 1. Pendefinisian operasionalisasi variabel kedalam indikatornya. 2. Menjabarkan indikator kedalam pernyataan. 3. Pemberian skala pengukuran untuk setiap jawaban responden. Responden diminta untuk mengisi kuesioner yang dibuat secara terstruktur, di dalamnya meliputi beberapa item pertanyaan yang disertai alternatif jawaban sesuai persepsi atau penilaian mereka. Satuan pengkuran yang digunakan adalah scoring, yaitu pemberian nilai skor pada setiap alternatif jawaban yang disediakan dalam pertanyaan dengan kategori jawaban yang bersifat tertutup terdiri atas 5 (lima) pilihan dengan menggunakan skala likert. 3.4.Uji Kualitas Data 3.4.1. Pengujian Validitas Alat Ukur Pengujian validitas alat ukur penelitian dapat menunjukab sejauh mana alat yang digunakan dalam penelitian mampu mengukur variabel yang terdapat dalam penelitian. Dengan kata lain, validitas alat ukur penelitian merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat akurasi alat ukur tersebut. Alat ukur yang salah akan mempunyai validitas yang rendah, begitu pula sebaliknya.
3.4.2. Pengujian Realibilitas Alat Ukur Penelitian Selain valid, alat ukur penelitian juga harus handal (realiable). Selain alat ukur dikatakan handal apabila memberikan hasil yang tetap terhadap variabel yang di ukur, meskipun berubah. Reabilitas merupakan index yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur penelitian dapat dipercaya atau diandalkan. Hal ini dapat dilihat apabila alat ukur digunakan berulang kali untuk mengukur gejala yang sama, dan hasil pengukurannya relatif konstan. 3.4.3. Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis 1.4.3.1 Analisis Data Teknik analisis data yang diarahkan untuk menjawab permasalahan penelitian yang didentifikasi dengan menguji hipotesis yang diajukan kemudian dibahas secara mendalam untuk menggambarkan fenomena atas kasus yang di teliti. Berdasarkan identifikasi masalah dan hipotesis yang diajukan, teknik analisis yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Inventarisasi data: pemilihan dan penyusunan data secara sistematis. 2. Klasifikasi data: pengelompokan data setelah dipilah-pilah menurut jenisnya 3. Tabulasi data: penyajian data dalam bentuk tabel sebagai dasar untuk analisis data. 4.1 Hasil Penelitian Deskripsi hasil penelitian ini akan menunjukkan bagaimana kompetensi auditor intern, indenpendensi auditor intern dan laporan hasil audit di Inspektorat Kota Tasikmalaya.
Tempat penelitian penulis adalah Inspektorat kota tasikmalaya. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini disampaikan langsung kepada responden dengan cara mendatangi langsung ke tempat penelitian. Kemudian pada waktu yang telah disepakati dengan responden, kuesioner diambil kembali oleh peneliti. Jangka waktu penyebaran dan pengembalian kuesioner adalah tanggal 27juni18juli 2016. Semua kuesioner yang disebar adalah sebanyak 18 buah, masingmasing perorangan di kantor inspektorat disebar kuesioner sebanyak 1 buah. Dari 18 buah kuesioner yang disebar, semuanya dikembalikan. 4.1.1
Kompetensi Audit Intern Inspektorat Kota Tasikmalaya Untuk lebih jelasnya mengenai Kompetensi Audit Intern di Inspektorat
Kota Tasikmalaya, untuk memperoleh data yaitu dengan cara penyebaran kuesioner yang terdiri dari daftar pernyataan-pernyataan yang disajikan dalam bentuk kuesioner. Adapun kuesioner tersebut diberikan kepada perorangan yang ada dikantor Inspektorat di Kota Tasikmalaya sebagai responden penelitian. Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, terlebih dahulu penulis melakukan uji validitas. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang memuat 29 butir pernyataan. Melalui pengujian korelasi product moment dengan SPSS 16.0 for Windows. Adapun hasil uji validitas untuk item pernyataan Kompetensi Audit Intern diperoleh bahwa rhitung > rtabel, nilai rtabel diperoleh 0.6021 dari df (degree of freedom) = 18-2 = 16 dengan sig. 5%. Artinya, seluruh pernyataan yang tertuang dalam kuesioner dinyatakan valid jika memiliki koefisien korelasi lebih dari nilai rtabel, sehingga dapat mengukur apa yang akan kita ukur. Disamping itu, tiap-tiap
butir dinyatakan reliabel karena diperoleh angka koefisien Cronbach alpha lebih besar daripada 0,497. 4.1.2 Indenpendensi Auditor Intern di Inspektorat Kota Tasikmalaya Untuk lebih jelasnya mengenai Indenpendensi Auditor Intern di Inspektorat Kota Tasikmalaya, untuk memperoleh data yaitu dengan cara penyebaran kuesioner yang terdiri dari daftar pernyataan-pernyataan yang disajikan dalam bentuk kuesioner. Adapun kuesioner tersebut diberikan kepada 18 dengan perorangan yang ada di Inspektorat Kota Tasikmalaya sebagai responden penelitian. Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, terlebih dahulu penulis melakukan uji validitas. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang memuat 10 butir pernyataan. Melalui pengujian korelasi product moment dengan SPSS 16.0 for Windows. Adapun hasil uji validitas untuk item pernyataan Kompetensi Audit Intern diperoleh bahwa rhitung > rtabel, nilai rtabel diperoleh 0.6021 dari df (degree of freedom) = 18-2 = 16 dengan sig. 5%. Artinya, seluruh pernyataan yang tertuang dalam kuesioner dinyatakan valid jika memiliki koefisien korelasi lebih dari nilai rtabel, sehingga dapat mengukur apa yang akan kita ukur. Disamping itu, tiap-tiap butir dinyatakan reliabel karena diperoleh angka koefisien Cronbach alpha lebih besar daripada 0,497. 4.1.3 Kualitas Laporan Hasil Audit Di Inspektorat Kota Tasikmalaya. Untuk lebih jelasnya mengenai Kualitas Laporan Hasil Audit di Inspektorat Kota Tasikmalaya, untuk memperoleh data yaitu dengan cara penyebaran kuesioner yang terdiri dari daftar pernyataan-pernyataan yang
disajikan dalam bentuk kuesioner. Adapun kuesioner tersebut diberikan kepada 18 perorangan di kantor inspektorat Kota Tasikmalaya sebagai responden penelitian. Berdasarkan hasil survei kepada 18 responden maka diperoleh jawaban yang merupakan tanggapan responden mengenai pertanyaan-pertanyaan kuesioner yang diajukan. Tanggapan responden tersebut dapat memberikan informasi dan gambaran yang jelas mengenai Kualitas Laporan Hasil Audit di Inspektorat Kota Tasikmalaya, Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, terlebih dahulu penulis melakukan uji validitas. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang memuat 18 butir pernyataan. Melalui pengujian korelasi product moment dengan SPSS 16.0 for Windows. Adapun hasil uji validitas untuk item pernyataan Kualitas Laporan Hasil Audit diperoleh bahwa rhitung > rtabel, nilai rtabel diperoleh 0.6021 dari df (degree of freedom) = 18-2 = 16 dengan sig. 5%. Artinya, seluruh pernyataan yang tertuang dalam kuesioner dinyatakan valid jika memiliki koefisien korelasi lebih dari nilai rtabel, sehingga dapat mengukur apa yang akan kita ukur. Disamping itu, tiap-tiap butir dinyatakan reliabel karena diperoleh angka koefisien Cronbach alpha lebih besar daripada 0,497. 4.2. Pembahasan 4.2.1
Pengaruh
Kompentesi
Audit
Intern
terhadap
independensi Audit Intern Dalam perhitungan yang penulis lakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Kompetensi Audit Intern, Indenpendensi Audit Intern Terhadap Kualitas Laporan Hasil Audit dan untuk mengetahui besarnya pengaruh
Kompetensi Audit Intern, Indenpendensi Audit Intern Terhadap Kualitas Laporan Hasil Audit dapat diketahui dan dihitung dengan menggunakan SPSS versi 16. Untuk melihat pengaruh Kompetensi Audit Intern, Indenpendensi Audit Intern Terhadap Kualitas Laporan Hasil Audit maka dapat dilihat dari nilai r yang diperoleh dari hasil perhitungan SPSS versi 16 (lampiran 3 halaman 124) yaitu sebesar 0,856. Positifnya nilai r menunjukan bahwa pengaruh Kompetensi Audit Intern, Indenpendensi Audit Intern Terhadap Kualitas Laporan Hasil Audit memiliki pengaruh positif artinya bahwa ketika Kompetensi Audit Intern baik maka Independensi Audit Intern pun akan baik. Dilihat dari besarnya nilai r (korelasi) yaitu sebesar 0,856 termasuk dalam kategori pengaruh yang kuat. 4.2.2 Pengaruh Independensi Auditor Intern Terhadap Kompetensi Auditor Intern pada Inspektorat Kota Tasikmalaya Dalam perhitungan yang penulis lakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Indenpendensi Audit Intern terhadap Kompetensi Audit Intern dan untuk mengetahui besarnya pengaruh Indenpendensi Audit Intern terhadap Kompetensi Audit Intern dapat diketahui dan dihitung dengan menggunakan SPSS versi 16. Untuk melihat pengaruh Audit Internal terhadap Kompetensi Audit Intern maka dapat dilihat dari nilai r yang diperoleh dari hasil perhitungan SPSS versi 16 (lampiran 3 halaman 125) yaitu sebesar 0,856. Positifnya nilai r menunjukan bahwa pengaruh Audit Internal terhadap Kompetensi Auditor Intern memiliki pengaruh positif artinya bahwa ketika Audit Internal Pemerintah baik maka
Kompetensi Audit Intern pun akan baik. Dilihat dari besarnya nilai r (korelasi) yaitu sebesar 0,856 termasuk dalam kategori pengaruh yang kuat. Sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh Kompetensi Audit Intern terhadap Indenpendesi Auditor Intern dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi (r2) yang diperoleh dari hasil perhitungan SPSS versi 16 (lampiran 3 halaman 126) yaitu sebesar 0,733 atau 73,3%. Hasil ini berarti Indenpendesi Auditor Intern berpengaruh terhadap Kompetensi Auditor Intern sebesar 73,3 % dan sisanya 26,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak penulis teliti. 4.2.3 Pengaruh Secara Parsial pengaruh Kompetensi Audit Intern Terhadap Kualitas Laporan Hasil Audit pada Inspektorat Kota Tasikmalaya Dalam perhitungan yang penulis lakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara parsial Kompetensi Audit Intern terhadap Kualitas Laporan hasil audit dan untuk mengetahui besarnya pengaruh secara parsial Kompetensi Auditor Intern terhadap Kualitas Laporan Hasil Audit dapat diketahui dan dihitung dengan menggunakan SPSS versi 16. Untuk melihat pengaruh secara parsial Kompetensi Auditor Intern terhadap Kualitas Laporan Hasil Audit maka dapat dilihat dari nilai koefisien beta yang diperoleh dari hasil perhitungan SPSS versi 16 (lampiran 3 halaman 127) yaitu sebesar 0,669. Positifnya nilai koefisien beta menunjukan bahwa pengaruh secara parsial Kompetensi Auditor Intern terhadap Kualitas Laporan Hasil Audit memiliki pengaruh positif artinya bahwa ketika Kompetensi Auditor Intern pengaruh Indenpendensi Audit Intern terhadap Kompetensi Audit Intern baik
maka Kualitas Laporan Hasil Audit pun akan baik. nilai koefisien determinasi (r2) yang diperoleh dari hasil perhitungan SPSS versi 16 (lampiran 3 halaman 127) yaitu sebesar 0.669 atau 66,9%. Hasil ini berarti secara parsial Kompetensi Auditor Intern berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Hasil Audit sebesar 66,9% dan sisanya 33,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak penulis teliti, seperti pengalaman auditor, standar laporan hasil audit dll 4.2.4
Pengaruh Secara Parsial Independensi Auditor Internal Terhadap
Kualitas Laporan Hasil Audit pada Inspektorat Kota Tasikmalaya Dalam Perhitungan yang penulis lakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara parsial Independensi Auditor Internal terhadap Kualitas Laporan Hasil Audit dan untuk mengetahui besarnya pengaruh secara parsial Independensi Auditor Intern terhadap Kualitas Laporan Hasil Audit dapat diketahui dan dihitung dengan menggunakan SPSS versi 16. Untuk melihat pengaruh secara parsial Independensi Auditor Intern terhadap Kualitas Laporan Hasil Audit maka dapat dilihat dari nilai koefisien beta yang diperoleh dari hasil perhitungan SPSS versi 16 (lampiran 3 halaman 127) yaitu sebesar 0,348. Positifnya nilai koefisien beta menunjukan bahwa pengaruh secara parsial Independensi Auditor Internal terhadap Kualitas Laporan Hasil Audit memiliki pengaruh positif artinya bahwa ketika Independensi Auditor Intern baik maka Kualitas Laporan Hasil Audit pun akan baik. Sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh Independensi terhadap Kualitas Laporan Hasil Audit dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi (r2) yang diperoleh dari hasil perhitungan SPSS versi 16 (lampiran 3 halaman 127)
yaitu sebesar 0,348 atau 34,8%. Hasil ini berarti secara parsial independensi Auditor Intern berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Hasil Audit sebesar 34,8% dan sisanya 65,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak penulis teliti, seperti standar pelaporan hasil audit, metode pelaporan hasil audit. 4.2.5 Pengaruh Secara Simultan pengaruh Kompetensi Auditor Intern, Indenpendensi Audit Intern Terhadap Laporan Hasil Audit pada Inspektorat Kota Tasikmalaya Besarnya pengaruh secara simultan Kompetensi Auditor Intern dan independensi Auditor Intern terhadap Kualitas Laporan Hasil Audit adalah sebesar 96,7% sedangkan 3,3% adalah pengaruh lain yang tidak diteliti termasuk pengalaman Auditor, Standar Audit. Ini terlihat dari penelitian yang telah dilaksanakan dimana pengaruh Kompetensi Auditor Intern 64,7% sedangkan Independensi Auditor Intern sebesar 32%. Sehingga dapat dilihat pengaruh kedua variabel begitu besar terhadap Kualitas Laporan Hasil Audit pada Inspektorat Kota Tasikmalaya. Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data yang diperlukan, maka dilakukan pengujian hipotesis yang diajukan. Pengujian hipotesis secara simultan menggunakan uji F yaitu untuk menguji apakah terdapat pengaruh secara signifikan antara Kompetensi Auditor Intern dan Independensi Auditor Intern terhadap Kualitas Laporan Hasil Audit pada Inspektorat Kota Tasikmalaya. Pengaruh secara simultan dapat dilihat pada hasil perhitungan SPSS versi 16 dimana R Square (R2) yaitu sebesar 0,967 dan sisanya 0,33 dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung sebesar 216,805
kriteria penolakan Ho, jika Fhitung > Ftabel, dengan mengambil taraf signifikan α sebesar 5%, maka dari tabel distribusi F-Snedecor diperoleh Fα; k; (n-k-1)= 18-21 = 15 adalah sebesar 3,68 atau cukup melihat sig F yaitu 0,000 < α (0,05) menunjukkan signifikan. 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan mengenai Pengaruh Kompetensi Auditor Intern Dan Indenpendensi Auditor Intern Terhadap Kualitas Hasil Audit pada Inspektorat Kota Tasikmalaya maka disimpulkan sebagai berikut : 1. Kompetensi Auditor Intern yang telah dicapai pada Inspektorat Kota Tasikmalaya
dengan
menggunakan
indikator
diantaranya
Keahlian,
Ketelitian, Kesesuaian dengan standar profesi. Independensi Auditor Intern pada Inspektorat kota Tasikmalaya yang telah dicapai dengan menggunakan indikator Status organisasi dan Objektifitas. Kualitas Laporan Hasil Audit pada Inspektorat Akurat, Objektif, Jelas, Singkat, Konstruktif, Lengkap, Tepat waktu menunjukkan kondisi yang baik. 2. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Kompetensi auditor
berpengaruh
singnifikan terhadap Indenpensi auditor intern. 3. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Kompetensi auditor secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan hasil audit 4. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Indenpensi auditor intern secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laporan hasil audit
5. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Kompetensi dan indenpendensi auditor intern secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualias laporan hasil audit.
5.2.Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kemajuan inspektorat kota Tasikmalaya maupun pada peneliti selanjutnya, adapun saran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bagi Inspektorat Kota Tasikmalaya Inspektorat
diharapkan
dengan
meningkatkan
kompetensi
dan
independensi auditor, sehingga audit yang dilakukan tidak hanya berkualitas, namun akuntabel dan dapat dibandingkan. Peningkatan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai berikut diantaranya: pelatihan auditor dan review sejawat. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya a. Penelitian dapat dilakukan pada ruang lingkup yang lebih menyeluruh, dan mendalam, karena penelitian ini hanya dilakukan pada Inspektorat Kota Tasikmalaya. b. Penelitian selanjutnya dapat memasukkan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi Kualitas Laporan Hasil Audit seperti standar pelaporan hasil audit, metode audit yang digunakan, maupun pengalaman audit seorang auditor.