. HUBUNGAN KOMPETENSI GURU DEN GAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI MIN PETUKANGANSELATAN
Disusun oleh:
SUPRIYADI NIM : 803010004918
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH 2006
LEMEAR PENGESAHAN HUBUNGAN KOMPETENSI GURU DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI MIN PETUKANGAN JAKARTA SELATAN
SKRIP SI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dam Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh: SUPRIYADI NIM. 803010004918 Dibawah Bimbingan
Drs. H. MU' ARIF SAM, M.Pd NIP. 150 268 586
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA 1427 H./2006 M.
PENGESAHAN P ANITIA U.JIAN
Skripsi yang berjudul "HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI
A DENGAN KOMPETENSI GURU DI MIN PETUKANGAN SELATAN", telah
an dalam sidang menaqasah Fak:ultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 14 April 2006. Skripsi ini telah
na sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam
u:n strata 1 (satu) pada jurusan Pendidikan Agama Islam Jakarta, 20 Juni 2006
Sidang Munaqasah
)ekan/ Merangkap Anggota
Dekan/ Sekretaris Merangl[ap Anggota
Anggota
Penguji I
~·
': 150 289 32)
Penguji II
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Berkat rakhmat dan karunia-Nya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan, walaupun dalam waktu yang agak lama. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah dan terlimpah kepada Rasullullah SAW, beserta keluarga, para sahabat, dan umatnya yang senantiasa setia mengikuti ajaran agamanya hingga ahkir jaman. Skripsi yang be1judul " 1-Iubungan Kompetensi Guru Dengan Motivasi Berprestasi Siswa Di MIN Petukangan Selatan " merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Saijana Pendidikan Islam ( S.Pd.l ) Jurusan Pendidikan Agama Islam Program Guru Kelas Madrasah lbtidaiyah/Sekolah Dasar Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarifl-Iidayatullah Jakarta. Sangat disadari bahwa dalam proses dan hasil penelitian ini masih terdapar berbagai kekurangan. Namun demikian palng tidak hasil penelitian yang tertuang dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, bagi lembaga pendidikan yang menjadi obyek penelitian sebagai masukan dalam menentukan kebijakan tentang proses belajar mengajar dalam rangka peningkatan prestasi belajar siswa. Banyak pihak yang membimbing dab membantu dalam proses penulisan skripsi ini. Tanpa dukungan mereka rasanya mustahil penulis dapat menyelesaikan. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada semua pihak, terutama kepada :
I. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas !!mu Trabiyah dan Keguruan Universitar Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta; 2. Bapak Kelapa Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi DKI Jakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan studi SI; 3. Bapak Drs. H, Muarif Sam, M.Pd. yang telah membimbing dan mengarahkan penulisan skripsi ini; 4. Para dosen Fakultas !!mu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
yang
telah
mencurahkan
segenap
ilmu
pengetahuan kepada penulis selama kuliah hingga selesai; 5. Pimpi nan dan Seluruh staf akademik Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini; 6. Kepala sekolah dan segenap penga3ar serta karyawan Tata Usaha MIN Petukanga Selatan yang telah mendorong, memotivasi dan membantu penulis dalam meyelesaikan penulisan skripsi ini; 7. Istri dan keluarga tercinta yang banyak memberikan dorongan moril dan materiil, sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah sampai akhir masa studi; 8. Teman-teman mahasiswa program PGMI yang telah memberikan dorongan moril kepada penulis, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.
Akhirnya hanya kepada Allah jualah segalanya dikembalikan, semoga segala amal yang telah mereka sumbangkan mendapat balasan yang lebih baik dan manjadi tabungan kebajikan di ahkerat kelak. Amiin.
Jakarta,
Maret 2006
Penulis
IV
DAFTARISI KATA PENGANTAR ............................................................... .i DAFTAR ISi ........................................................................ .iv DAFTAR TABEL ................................................................... vi DAFTARLAMPIRAN ............................................................. vii BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang masalah .................................... I B. Identifikasi masalah ....................................... 4 C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................... 5 D. Sistematika Penulisan ..................................... 6 BABII
TINJAUAN TEO RI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian teori
1. Pengertian Motivasi Berprestasi Siswa ............. 7 2. Pengertian Kompetensi Guru ....................... 13 B. Kerangka Berpikir ........................................ 23
C. Rumusan Hipotesis ....................................... 24 BABIII
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian ........................................... 26 B. Waktudan Tempat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 26
v
C. Variabel ...................................................... 27 D. Populasi dan Sampel ....................................... 27 E. Tehnik Pengumpulan Data..............................
28
F. AnalisaData ................................................. 29 BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Madrasah Ibtidaiyah Negeri Petukangan Selatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 31 I. Sejarah dan Tujuan Berdirinya ..................... 31
2. Keadaan Guru dan Umum ......................... .32 3. Sarana dan Prasarana . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 37 4. StrukturOrganisasai ................................. 3.8 B. Diskripsi Data I. Data Kompetensi Guru .............................. 39
2.
DataMotivasi Berprestasi Siswa ................... .44
C. Pengajuan Hipotesis
I. Uji Normalitas ..........................................47 2. Uji Hipotesis ......................................... 48 D. Disakripsi Data................................................
51
Vl
BABV.
PENUTUP
A. KESIMPULAN ................................................ 54 B. SARAN-SARAN .............................................. 54 DAFTARPUSTAKA ............................................................. ... 56
vu
DAFTAR TABEL Halaman Tabel I:
Tenaga pengajar dan karyawan MIN Petukangan Selatan............. 35
Tabet 2:
Daftar nilai UAM MIN Petukangan Selatan Tahun 2001 - 2006 .... .36
Tabet 3 :
Sarana Pendidikan MIN Petukangah Selatan ........................... 37
Tabet 4:
Perolehan nilai angket kompetensi guru ................................. .40
Tabet 5 :
Tabet frekuensi Kompetensi guru ......................................... .41
Tabet 6:
Perolehan nilai angket motivasi berprestasi siswa ...................... .45
Tabet 7:
Tabel frekuensi Motivasi berprestasi siswa .............................. .46
Tabet 8:
Analisa Korelasi variable x dan variable y .............................. .49
Tabet 9:
Kisi-kisi angket morivasi berprestasi siswa .............................. 57
Tabet I 0
:Kisi-kisi angket kompetensi guru ......................................... 58
Tabet 11
: Skor nilai angket kompetensi guru ....................................... 66
Tabel 12
:Skor nilai angket motivasi berprestasi siswa ............................ 68
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
Angket Penelitian ............................................................ 60
Lampiran 2
Surat Pengantar Melaksanakan Riset ...................................... 70
Lampiran 3
Surat Keterangan Melaksanakan Riset .................................... ?!
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu usaha yang dilandasi dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab dalam rangka membina dan membentuk kepribadian, kecerdasan dan ketrampilan anak didik baik yang bersifat jasmani maupun
rohani.
Pendidikan
lebih
dari
sekedar
pengajaran,
karena dalam
kenyataannya pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa atau negara membina dan mengembangkan kesadaran diri antara individu-individu. Dengan kesadaran tersebut, suatu bangsa atau negara dapat mewariskan suatu kekayaan budaya atau pemikiran kepada generasi berikutnya sehingga menjadi inspirasi bagi mereka dalam setiap aspek kehidupan. Upaya meningkatkan pendidikan sebagai sarana pembinaan bagi generas1 yang mempunyai kepribadian, cerdas dan trampil tentu tidak terlepas dari peran guru yang mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak didik yang menjadi salah satu faktor dalam proses pendidikan di sekolah. Ditinjau dari
psikologi, manusia adalah mahkluk yang selalu mengalami
pe1iumbuhan (fisik) dan perkembangan Giwa) sejak terciptanya sampai meninggal 1• Pertumbuhan dan perkembangan itu mempunyai tempo yang berbeda-beda antara individu yang satu dengan individu yang lain, Begitu juga
1
AIi Suh Sahri, Pengantar Psiko/ogi
11111u1n
dan Perke111hangan,Jakarta, 1992 ha!. I3 J
Pertumbuhan dan perubahannya.
perkembangan
Ada
yang
manus1a tidak selalu
pertumbuhannya
lebih
cepat
seirama dalam
proses
dibandingkan
dengan
perkembangannya ada juga yang sebaliknya. Guru sebagai salah satu faktor pendidik harus mengetahui pertumbuhan dan perkembangan siswanya agar dapat memberikan motivasi secara tepat, karena tanpa mengenal anak didik, sulit bagi guru untuk mengajar dengan baik. Kalau kita mengajarkan sesuatu mata pelajaran, tak cukup hanya menguasai bahan mata pelajaran,
tetapi juga harus mengenal anak didik. Sebab sebenarnya
mendidik anak, tidak boleh lagi menganggap anak sebagai suatu benjana yang harus diisi oleh guru dengan bahan pelajaran. Karena balajar yang efektif hanya mungkin kalau anak itu sendiri turut aktif dalam merumuskan se11a memecahkan masalah 2 Guru adalah pembimbing dan pengarah yang mengendalikan proses belajar mengajar, sedangkan tenaga untuk menggerakkan belajar tersebut haruslah berasal dari anak didik. Dengan demikian anak didik harus dimotivasi untuk belajar bagi dirinya sindiri, seperti yang diungkapkan oleh Ivor K. Davies dalam bukunya Pengelolaan Belajar Mengajar,ia menyimpulkan3 I. Hal apapun yang dipelajari siswa,tak ada seorangpun yang dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya. 2. Setiap murid belajar menurut temponya sendiri,dan untuk setiap kelompok umur terdapat variasi dalam kecepatan belajar. 3. Seorang murid belajar lebih banyak kalau setiap langkahnya diberikan penguatan. 4. Penguasaan secara penuh dari setiap yang dimungklinkan belajar secara keseluruhan dan lebih bermti. Dari kesimpulan-kesimpulan dapat dipahami bahwa anak didik belajar dengan caranya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian pendidikan disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangannya. Dari uraian di atas juga dapat dipahami anak
2 3
Nas11/io11,Didak1ika Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995),ha/2 ! ll'or K. Davies,I'engelolaan Belcy·ar Mengajar,(.Jakarta:RqjaH'a/; !986)Cet. /,hal.25
didik adalah subyek pendidikan, ini berarti bahwa sebagian besar keberhasilan pendidikan tergantung pada faktor anak didik. Proses belajar mengajar tidak akan berhasil kalau anak didik tidak termotivasi untuk belajar. Oleh karena itu guru dituntut mempunyai kompetensi-kompetensi agar dapat mengenal anak didiknya dari segi fisik dan psykisnya dan kemudian dapat memotivasi. Guru adalah manusia biasa, dalam kehidupannya tidak lepas dari masalahmasalah, baik masalah pribadi, pekerjaan, kemasyarakatan dan lain-lain.Masalah-masalah tersebut dapat mempengaruhi kinerjanya sebagaia guru. Bagaimana kaitannya dengan motivasi berprestasi siswa ? . Sedangkan gurunya mempunyai banyak masalah, mungkinkah dapat memo ti vasi sis wanya agar berprestasi ? . Berdasarkan fenomena di atas maka, penulis tertarik untuk menyelidiki dalam bentuk karya ilmiah dengan judul " HUBUNGAN KOMPETENSI GURU DEN GAN MOTIV AS! BERPRESTASI SISW A ".Penelitiannya direncanakan di Madrasah Ibtidaiya Negeri Petukangan Selatan.
B. Identifikasi Masalah
Dalam dunia pendidikan guru adalah pembimbing dan pengarah yang mengendalikan proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan motivasi dari guru agar siswa berprestasi dengan maksimal. Motivasi berprestasi siswa timbul karena banyak hal, diantaranya :Dorongan orang tua, dorongan dalam diri siswa ingin berhasil dalam belajar, terdorong karena melihat teman berprestasi, keinginan siswa agar sukses dalam hidupnya, agar mudah melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, karena orang tuanya dari kalangan
terpelajar, karena kemampuan guru dalam mengajar, karena keteladanan seorang guru, karena kemampuan guru dalam memotivasi siswanya. Dengan demikaian masalah-masalah yang terkait dengan motivasi berprestasi siswa: dapat diidentifikasikan sebagai berikut : l. Apakah motivasi berprestasi siswa timbul karena dorongan orang tua? 2. Apakah motivasi berprestasi siswa dipengaruhi oleh keinginan anak itu sendiri ? 3. Sejauh manakan usaha orang tua memberikan motvasi untuk berprestasi pada anaknay? 4. Apakah motivasi berprestasi siswa dipengaruhi oleh lingkungan siswa? 5. Apakah kondisi sekolah mempengaruhi motvasi berprsetasi siswa? 6. Apakah keteladanan guru mempengaruhi motivasi berprestasi siswa ? 7. Adakah hubungan anatara motivasi berprestasi siswa dengan kompetensi guru? 8. Bagaimana pelaksanaan motivasi berprestasi siswa di MIN 09 Petukangan selatan
~
9. Apakah guru-guru MIN 09 Petukanga selatan berperan aktif dalam memotivasi siswanya?
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Mengingat luasnya cakupan masalah tentang motivasi berprestasi s1swa dan mengingat keterbatasan peneliti dalam ham kemampuan, waktu, tenaga, dan biaya, maka penelitian ini hanya dibatasi pada motivasi berpresrasi siswa dan kompetensi guru. Maka rnasalah yang diangkat dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Bagaimanakan motivasi berprestasi s1swa pada Madrasah lbtidaiyah Negeri Petukangan Selatan ? b. Bagaimanakah kompetensi guru IP A pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri Petukangan Selatan ? c.
Apakah ada hubungan antara kompetensi guru IP A dengan motivasi berprestasi siswa pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri Petukangan Selatan?
D. Sistcmatika Pcnulisan. Sistematika yang penulis terapkan dalarn penulisan sekripsi ini,penulis rnernbaginya dalam 5 (lima) bab, yang rinciannya sebagai berukut: BAB!
Pendahuluan, terdiri dari latar belakang rnasalah, pernbatasan perurnusan
rnasalah,
tujuan
penelitian,
metode
dan
penelitiandan
sisternatika penulisan. BAB II
Penyusunan kerangka teori yang terdiri dari deskrepsi teori yang rneliputi pengertian kompetensi guru, aspek-aspek kornpetensi dasar guru,motivasi berprestasi, keberhasilan belajar.
BAB Ill
Metodologi penelitian, yang terdiri dari variabel, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan analisa data.
BAB IV
Hasil penelitian yang terdiri dari gambaran umum MIN Petukangan Selatan dan analisa data.
BAB V
Penutup yang terdiri dari kesirnpulan dan saran-saran.
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Motivasi Berprestasi a. Pengertian Motivasi siswa dalam berprestasi Secara etimologi motivasi ialah sebab-sebab yang menadi dorongan tindakan seseorang. 1Secara terminology motivasi adalah sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu tertentu demi mencapai tujuan. Ali
Imron
2
dalam
bukunya
Be/ajar
dan
Pembelajaran
mendefinisikan motivasi sebagai keadaan diri seseorang yang mendorong individu tersebut untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan yang diinginkan. 3 Motivasi dapat juga diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila ia tidak suka, maka ia akan berusaha mengelak dan meniadakan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor luar tetapi motivasi sendiri tumbuh di dalam diri
1
W.J.S. Purwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1987), h.
2
Samana, A,M.Pd, Drs, Profesionalisme Keguruan, (Jakarta: Kanisius),, h.43 Ali Imron, Be/ajar dan Pembe/ajaran, (Jakaita: Pustaka Jaya, 1996), h. 87
105 3
7
seseorang. Dalam kegiatan belajar mengajar motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan
belajar,
menjamin
kelangsungan
belajar,
memberikan arah pada kegiatan belajamya, sehingga tujuan yang dikehendakinya itu dapat dicapai. Dalam kegiatan belajar mengajar, apabila ada seorang siswa tidak belajar dengan baik, maka harus diselidiki sebab-sebabnya. Dalam ha! ini sudah barang tentu peran interaksi dan motivasi guru sangat penting untuk mengetahui sebab-sebab itu dan bagaimana guru melakukan usaha-usaha untuk dapat menumbuhkan kembali motivasi anak didiknya agar melakukan aktivitas belajar dengan baik. Dalam kegiatan belajar mengajar motivasi sangat dipentingkan S. Nasution dalam bukunya Didaktik Asas-asas Mengajar mengatakan "hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi, makin tepat motivasi yang diberikan akan makin berhasil pula pelajaran itu, jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa" .4 Dari keterangan di atas
dapat dipahami bahwa motivasi
mempunyai tiga fungsi: I) Sebagai pendorong manusia untuk berbuat 2) Sebagai penentu arah tujuan
4
S. Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 76
8
3) Menyeleksi perbuatan, yakni perbuatan-perbuatan apa yang harus dijalankan guna mencapai tujuan. S Nasution membagi motivasi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsic dan ekstrinsik. Kedua jenis motivasi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : a. Motivasi intrinsik Yang dimaksud motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. 5 Sedangkan cara guru untuk memotivasikan murid dengan motivasi intrinsic ada dua cara yang luar biasa dilakukan. I) Penyelesaian antara kemampuan murid dan tingkat kesukaran materi pelajaran. Cara ini sangat efektif dan murid termotivasi,
dengan
mengorganisir
materi
pelajaran
sangat dan
disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak didik sedemikian rupa sehingga murid dapat mengikuti. 2) Materi pelajaran dijadikan masalah Masalah itu harus ada hubungannya dengan materi pelajaran dan tentu saja harus cukup menarik bagi murid, sehingga masalah itu menciptakan suatu keinginan pada murid untuk memecahkannya. 5
Ibid., h. 88
9
Guru yang dapat memotivasi secara intrinsic adalah guru yang baik, memotivasi secara intrinsic tidak begitu mudah, guru harus menguasai materi pelajaran dengan baik dan guru juga harus mengenal anak didiknya dengan baik untuk mengetahui pada ha!ha! apa murid tertarik.
b. Motivasi ekstrinsik Motivasi ektrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. 6 Belajarnya siswa dalam motivasi ini bukan karena kesadaran yang timbul dari dirinya akan pentingnya ilmu pengetahuan tetapi belajarnya siswa karena ada factor di luar pembelajaran yang ingin dicapai, factor itulah yang mempengaruhi siswa belajar seperti siswa belajar karena ingin mendapat pujian, untuk menghindari hukuman guru, untuk menghindari hukuman orang tua, untuk mendapat nilai yang tinggi dalam ujian. 7 Cara untuk memberikan motivasi ini bukan pekerjaan yang mudah, motivasi yang berhasil diberikan kepada seorang anak, mungkin bagi anak lain tidak berhasil. Dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik instrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan, dengan motivasi siswa dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif dan dapat mengarahkan serta memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Guru selalu berusaha secara sistematis untuk memperkuat motivasi siswa lewat penyajian mata pelajaran, sangsi dan hukuman pribadi dengan muridnya. 8 6
Ali lmran. Be/ajar dan Pembe!ajaran, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1996), h. 93 Heinz Kock, Saya Guru Yang Baik, (Jakarta: Kanisius, 1981 ), h. 70 8 Ibid., h. 74 7
10
Adapun beberapa cara untuk menumbuhkan ekstrinsik yaitu : 1) Dengan memberikan angka 2) Dengan memberikan hadiah 3) Dengan memberikan ulangan 4) Dengan menciptakan suasana bersaing 5) Dengan mengetahui hasil 6) Dengan memberitahukan hukuman 7) Dengan memberikan pujian
motivasi
Motivasi untuk belajar pada manusia pada dasarnya telah ada walaupun hanya sedikit, karena manusia mempunyai tanggung jawab internal pada manusia itu sendiri termasuk tanggung jawab untuk belajar. Sungguhpun demikian, rekayasa agar seseorang tetap belajar itu harus dilakukan. Rekayasa lingkungan dapat berupa motivasi ekstrinsik. Kenapa motivasi ekstrinsik ini perlu diberikan tak lain karena seorang tidak senan tiasa dalam keadana mau belajar, bias jadi orang yang mempunyai motivasi yang tinggi tiba-tiba melemah agar melemahnya tidak sampai pada tingkatan yang sangat rendah maka motivasi ekstrinsik diperlukan. Motivasi ekstrinsik yang diberikan secara tepat, justru secara perlahan dapat menanamkan motivasi instrinsik manakala be;lajar yang direkayasa itu sudah menjadi suatu kebiasaan. Jadi motivasi berpretasi itu merupakan suatu usaha untuk mencapai sukses yang bertujuan untuk berhasil dalam kompetensi dengan suatu ukuran keunggulan tertentu. Keunggulan di sini merupakan perbandingan antara prestasi yang pernah dicapai dengan
11
prestasi yang akan datang yang dicapai oleh dirinya sendiri atau prestasi yang dicapai oleh orang lain. Dengan motivasi berprestasi orang akan mempunyai daya dorong untuk selalu berupaya dan mendapatkan prestasi belajar semaksimal mungkin. Oleh karena itu dalam proses belajar mengajar motivasi berprestasi siswa perlu diperhatikan. Dengan adanya motivasi prestasi dalam belajar kegiatan tersebut akan lebih baik dan siswa akan semakin berkompetensi untuk mendapatkan nilai yang maksimal. Dengan motivasi berprestasi, siswa mempunyai keinginan untuk mencapai sukses, keinginan untuk lebih unggul atau menjadi yang terbaik, keinginan untuk mengatasi segala tantangan dan hambatan belajar; inilah yang menjadi indikator penelitian penulis. Motivasi berprestasi siwa adalah suatu keadaan diri pada siswa yang mendorong siswa untuk melakukan usaha-usaha dalam rangka mencapai prestasi yang maksimal. Motivasi berprestasi siswa dapat diukur berdasarkan indikator: keinginan untuk bersaing dengan sesama teman, keinginan untuk mendapat nilai yang baik, selalu ingin tahu kepada ha! yang belum jelas, selalu mengisi waktu luang dengan kegiatan yang baik, keinginan mencari informasi dari sumber di luar kelas , keinginan mendapat nilai yang baik.
12
2. Kompetensi Guru
a. Pengertian Kompetensi Kompetensi berasal dari kata "kompeten" yang berarti wenang, cakap, berkuasa, berkuasa memutuskan (menentukan) sesuatu. Sedangkan "kompetensi" adalah kewenangan atau kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu ha!. 9 Pengertian tersebut dalam kaitannya dengan guru dapat diartikan bahwa guru adalah orang yang mempunyai kewenangan dan harus mempunyai kecakapan dalam mendidik terutama kecakapan tentang bidang yang menjadi tanggung jawabnya, dan ikut pula menentukan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses belajar
Pendidikan anak pada awalnya merupakan kewenangan orang tua, namun karena orang tua sebagai pendidikan primer mempunyai kesibukan dan keterbatasan baik waktu maupun ilmu pengetahuan, 10 maka pendidikan selanjutnya diserahkan kepada suatu lembaga pendidikan di mana guru sebagai factor pendidiknya berwenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan membantu anak kearah kedewasaan.
9
518
W. J. S. Purwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1987), h.
10
Sutari Imam Barnadib, Pengantar !/mu Pendidikan Sistema/is, (Jogyakai1a: Fakultas Ilmu Pendidikan, 1987), h. 61
13
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa proses pendidikan pada dasarnya merupakan proses peralihan kewenangan dari orang tua kepada sekolah dan guru sebagai pelaksana pendidikarmya. b. Aspek-aspek Kompetensi Guru
Profesi guru bukanlah seperti profesi lainnya, sebab untuk memdidik, harus mempnyai ilmu tentang pendidikan,tercakup di dalarnnya tentang dedaktik metodik, spikologi perkembangan, dan yang tak kalah penting adalah kepribadian yang baik dan ketauladanan. Guru menjadi tauladan dan mempunyai pengaruh terhadap perkembangan anak didik dalarn tugasnya sebagai pendidik, mata anak didik selalu tertuju padanya, telinga anak didik selalu mendengarkan apa yang dikatakannya. Biasanya bila guru menganggap baik tentang sesuatu berarti baik pula disisi mereka. Oleh karena itu,
sebagai seorang pendidik, guru harus
memenuhi aspek-aspek kompetensi, atau dengan kata lain hams memenuhi syarat-syarat tertentu agar tugas yang diemban dapat dilaksanakn dengan baik. Aspek-aspek kompetensi itu menurut Sutari Imam Barnadib dalam bukunya Ilmu Pendidikan Teoritis ialah: taqwa, berilmu pengetahuan, sehat jasmani dan rohani, berkelakuan baik. 11
11
Amir Indra Kusuma, Pengantar I/mu Pendidikan, (Surabaya: Usahanasional, 1973), h. 171
14
1. Taqwa Sesuai dengan tujuan pendidikan Islam tidak mungkin mendidik anak agar bertaqwa kepada Allah, jika 1a sendiri tidak bertaqwa kepadanya, sebab ia tauladan bagi muridnya. 2. Berilmu pengetahuan Sebagai orang yang menyampaikan ilmu pengetahuan kepada murid, maka Guru harus mempunyai pengetahuan yang luas, pengetahuan yang disyaratkan bagi seorang guru, di samping pengetahuan yang berhubungan dengan mata pelajaran yang akan menjadi spesialisasinya diperlukan pula pengetahuan yang berkaitan dengan profesinya. Banyak orang berpendapat bahwa menjadi guru adalah cukup mudah.
Orang mengira,
bahwa asalkan sudah
mempunyai cukup pengetahuan tentang mata pelajaran yang akan diberikan, maka orang itu akan dapat mengajarkan mata perlajaran tersebut. Dengan demikian setiap orang yang pandai, akan dapat mengajar. Mengajar, memang setiap orang mungkin biasa, tetapi entah bagaimana hasilnya orang yang pandai mengaj ar be Ium tentu ia dapat menjadi seorang pendidik. Dari uraian di atas kita dapat mengetahui, bahwa sekedar pandai atau mempunyai pengetahuan yang cukup, belum merupakan suatu jaminan bagi seseorang untuk menjadi seorang guru yang baik.
IS
penyakitnya kambuh kembali, kalau kambuh dapat mengganggu tugasnya dan proses belajar mengajar tidka berjalan semestinya. 4. Berkelakuan baik Seorang guru harus mempunyai moral yang luhur, sehingga dalam gerak dan tingkah lakunya selalu dapat menjadi suri tauladan yang baik bagi anak didik. Seorang guru harus benar-benar dapat "digugu" dan "ditiru". Artinya segala tutur katanya, segala anjurananjurannya, nasehatnya harus dapat dipercaya dan dapat digunakan. Adapun sifat-sifat yang digolongkan ke dalam moral atau budi yang luhur di antaranya ialah: a. b. c. d. e. f. g. h. c.
Berlaku jujur Bersikap adil kepada siapapun, lebih-lebih kepada dirinya sendiri Cinta kepada kebenaran bertindak bijaksana Suka memaafkan tidka pembenci Mau mengakui kesalahan sendiri Ikhlas berkorban Tidka mementingkan diri sendiri Menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan tercela. 13
Kompetensi Dasar Guru Kompetensi dasar guru atau kemampuan-kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik, secara garis besar kompetensi dasar guru dapat dibagi menjadi dua:
13
Ibid. h. 181
17
I. Kompetensi Kepribadian dan Sosial
Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial dari seorang guru merupakan modal dasar bagi yang bersangkutan dalam menjalankan tugas keguruannya secara professional. 2. Guru menghayati serta mengamalkan nilai hidup
Mengamalkan nilai hidup berarti guru yang bersangkutan dalam situasi tahu, mau, dan melakukan perbuatan nyata yang mendamaikan diri serta lingkungan sosialnya yang selalu berpatokan pada nilai luhur kemanusiaan yang bersifat universal.
14
Sebagai
manusia, guru berpegang pada nilai-nilai tertentu yang akan menampakan diri dalam pembicaraan dan tingkah laku di depan kelas. Setiap guru mempunyai pandangan terhadap nilai-nilai kehidupan dan ia akan bertindak selaras dengan nilai yang dipedomaninya. Kenyataan ini sadar atau tidak sadar guru sudah memberikan pengaruh terhadap perkembangan siswa sesuai dengan nilai yang dipedomaninya. 3. Guru
mampu
berperanserta
aktif
dalam
pe/estarian
dan
pengembangan budaya masyarakat
Dengan daya kritis dan selektif, guru hendaknya mampu mempertimbangkan, menentukan nilai-nilai
budaya yang akan
dijadikan dasar sekaligus sasaran dalam membimbing, mengajar dan melatih siswa. 14
Samana, Profesionalisme Pergutuan. (Jakarta: Kanisius, 1994), cet ke I, h. 55
18
4. Guru hendaknya bertindakjujur dan bertanggungjawab
Guru dituntut betindak jujur dalam setiap langkah-langkahnya, baik yang menyangkut tugasnya di dalam kelas ataupun di luar kelas. Guru juga dituntut untuk bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diemban kepadanya. 5. Guru mampu berperan sebagai pemimpin, baik dalam _lingkungan sekolah maupun luar sekolah
Guru hendaknya dapat menciptakan suasanan belajar yang kondusif,
dan menjadi
penggerak atau organisator kemajuan
masyarakat sekitarnya untuk lebih sejahtera. 6. Dalam persahabatan dengan siapapun, guru tidak kehilangan prinsip serta nilai hidup yang diyakininya.
Dalam ha! ini guru diharapkan mampu menghargai pribadi orang lain yang berbeda dengan dirinya, seluruh pergaulan yang dialami oleh guru hendaknya dilandasi dengan kesopanan dan kesusilaan.
7. Guru adalahpribadiyang bermental sehat dan stabil Biasanya guru yang tidak stabii emosinya tidak menyenangkan bagi peserta didik, karena siswa sering tidak diperhatikan 15 8. Guru bersikap bersahabat dan terampil berkomunikasi dengan siapapun demi tujuan yang baik 15
Zakiah Darajat, Kepribadian Guru, Jakarta Bulan Bintang 1982 hal. 17
19
Supaya usaha pendidikan dan pengajaran di sekolah dapat berlangsung sebagaimana mestinya, kerjasama professional antara tenaga-tenaga pengajar, pimpinan sekolah dan masyarakat adalah sarat yang mutlak, baik melalui kontak informal maupunformal. 9. Guru hendaknya menggunakan waktu luangnya secara bijaksana dan produktif 10. Guru mampu berbuat kreatif dengan penuh perhitungan 11. Dalam kese/uruhan relasi sosial dan keprofesiona/an, guru hendaknya
bertindak tepat waktu dalam janji dan penyelesaian tugas-tugasnya. Penggunaan waktu secara efisien dalam kaitannya dengan tugas keguruan dan pengembangan karier. 12. Guru tampil secara pantas dan rapi.
Kegiatan pendidikan pada dasamya merupakan pengkhususan komunikasi personal antara guru dan siswa, kompetensi kepribadian dan sosial menunjukan perlunya struktur kepribadian yang dewasa, berpakaian rapih, berkahlak, dinamis, dan bertanggung jawab.
d. Kompctcnsi Profesional a. Merumuskan tujuan instruksional b. Memanfaatkan sumber-sumber materi belajar c. Mengorganisasi materi pelajaran d. Membuat, memilih dan menggunakan media pendidikan dengan tepat
20
e. Menguasai, memilih dan melaksanakan metode penyampaian yang tepat f.
Mengetahui dan menggunakan asesmen siswa
g. Mengelola interaksi belajar mengajar sehingga efektif h. Mengevaluasi dan mengadiminstrasikannya 1.
Mengembangkan semua kemampuan yang telah dimilikinya ketingkat yang lebih tinggi. 15 Rumusan
P3G,
Depdikbud
Jakarta
mengenai
Profil
kemampuan dasar guru. 1. Menguasaibahan a. Menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah b. Menguasai bahan perdalaman 2. Mengelola program belajar mengajar 3. Merumuskan tujuan instruksional 4. Mengenal dan dapat menggunakan metode 5. Menulis dan menyusun prosedur intruksional yang tepat 6. Melaksanakan program belajar mengajar 7. Mengenal kemampuan anak didik 8. Merencanakan dan melaksanakan pengajaran remedial 3. Mengelola kelas
15
Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama, I/mu Pendidikan Islam, (Jakarta: Depag RI,
I 982), h.
21
b. Mengatur tata ruang kelas c. Menciptakan iklim belajar mengajar yang kondusfi 4. Menggunakan media b. Mengenal memilih dan menggunakan media c. Membuat alat-alat Bantu sederhana d. Menggunakan dan mengelola laboratorium dalam rangka proses belajar mengajar e. Mengembangkan laboratorium
f.
Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar
g. Menggunakan mikro teaching dalam program pengalaman lapangan h. Menguasai landasan-landasan kependidikan 5. Mengenlola interaksi belajar mengajar 6. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran 7. Mengenail fungsi dan program pelayanan dan bimbingan dan penyuluhan 8. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah 9. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran 16 Dari rumusan-rumusan di atas dapat dipahami bahwa untuk menjadi seorang guru dituntut untuk memenuhi kemampuan dan keahlian dasar guru agar tugas yang 16
Samana, Profesioanlisme Guru, (Jakarta: Kanisius), h.123
22
diemban itu dapat dilaksanakan dengan baik, karena tanpa kompetensi tersebut tidka mungkin seorang guru dapat mengefektifkan proses belajar mengajar, mengingat siswa dalam belajamya tidka terlepas dari kesulitan, setiap siswa tumbuh dan berkembang menurut kodrat yang ada padanya, sesuai dengan kemampuan, kecerdasan dan keterampilannya Kompetensi guru dapat diartikan sebagai kewenangan, kecakapan, kekuasaan guru dalam memutuskan/menentukan sesuatu yang berkaitan dengan proses belajar mengajar.Kompetensi guru dapat diukur berdasarkan indicator sebagai berikut : kemampuan membuat program pengajaran, kmampuan mengelola kelas, kemampuan m,emotivasi siswa, disiplin diri dan tepat waktu, mengajar sesuai dengan kemampuannya, menguasai dedaktik metodik pengajaran.
B. Kerangka Berpikir Upaya peningkatan pendidikan sebagai sarana pembinaan bagi generasi yang mempunyai kepribadian ,cerdas dan trampil tentu tidak terlepas dari peran guru yang mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak didik yang menjadi salah satu faktor dalam proses pendidikan di sekolah. Seorang guru sebagai tenaga pendidik memiliki kewajiban untuk senantiasa meningkatkan profesionalismenya dengan menguasai kompetensi guru, baik kompetensi dasar maupun kumpetensi lainnya, sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang efektif dan nyaman serta menyenangkan , sehingga dapat
23
membuat interest anak didiknya dan membuat anak didik termotivasi mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Dalam usaha memotivasi, guru menggunakan berbagai teknik atau pendekatan motivasi pendidikan (hukuman, ganjaran, teguran, hadiah, pujian, sanksi, dan lain-lain), yang diharapkan dapat meningkatkan serta menumbuhkan motivasi belajar peserta didik.Dalam penggunaan pendekatan tersebut harus dipikirkan secara seksama penerapanya, apakah sesuai atau tidak dengan kondisi peserta didik, karena memotivasi siswa bukan hanya dapat menumbuhkan motivasi anak didik melainkan dapat pula menimbulkan dampak negatif bagi perkembangan jiwa anak didik. Guru dituntut dapat menerapkan dengan tepat guna, maksudnya adalah dalam memberikan motivasi harus mengenali dan memahami psikologi anak didiknya tanpa terkecuali.
Apabila guru dapat menjalankan dan menerapkan pendekatam motivasi tersebut di atas, dengan sendirinya diharapkan guru dapat menumbuhkan dan meningkatkan motivasi berprestasi siswa. Maka dengan demikian, diharapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan dan hasil belajar peserta didik.
C. Rumusan Hipotesis. Setelah melihat serta mengamati kaj ian teori, dan kerangka berpikir di atas, penulis mencoba merumuskan hipotesis dalam penelitian ini, yaitu :
24
Hipotesis Nol ( HO )
tidak
ada
hubungan
yang
siqnifikan
antara
kompetensi guru dengan motivasi berprestasi siswa MIN Petukangan Selatan. Hipotesis Analisis (Ha)
terdapat hubungan antara kompetensi guru dengan motivasi berprestasi siswa MIN Petukangan Selatan.
25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana motivasi siswa untuk berprestasi di MIN Petukangan Selatan 2.
Untuk mengetahui bagaimana kompetensi guru di MIN Petukangan Selatan .
3. Untuk mengetahui korelasi antara kompetensi guru dengan motivasi berprestasi siswa. Di MIN Petukangan Selatan
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MIN Petukanga Selatan Kecamatan Pesanggrahan Kota Jakarta Selatan provinsi DKI Jakarta. Sekolah ini dipilih sebagai tempat penelitian karena penulis merupakan staf pengajar pada sekolah tersebut, dan hasil penelitian dapat meningkatkan kompetensi guru, yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi siswa pada MIN tersebut. 2. Waktu Penelitian Dalam mendapatkan hasil penelitian yang akurat, maka penulis membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk melakukan penelitian langsung ke lapangan
(lokasi).Adapun lamanya penelitian ini, dimulai dari tanggal 4 Mei sampai 4 Oktober 2005. C. Variabel
Variabel
dalarn penelitian ini ada dua, yaitu kompetensi guru sebagai
variabel bebas (X), dan motivasi berprestasi siswa sebagai variabel terikat (Y)
D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah sejumlah masa (manusia atau bukan) yang terdapat pada suatu kawasan tertentu atau berada dalam satu unit kesaatuan tertentu. 1 Adapun populasi target adalah siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri Petukangan Selatan yang berjumlah 564 siswa. Dari jumnlah tersebut yang dijadikan sebagai populasi terjangkau adalah siswa kelas VI yang berjumlah 83 siswa . Alasan pemilihan siswa kelas VI dijadikan sebagai populasi terjangkau, dan peneliti berasurnsi bahwa siswa kelas VI merupakan tolok ukur prestasi madrasah tersebut, sudah dapat menjawab pertayaan-pertayaan yang ada pada angket penelitian, dan penelitian ini menggunakan angket. Sedangkan sample diarnbil sebesar 30 % dari 83 populasi terjangkau sejumlah 25 siswa dengan teknik pengambilan sample acak sederhana (Sample Random Sampling). Namun demikian diharapkan sampel tersebut merupakan cerminan dari populasi. Jadi
1
Aminudin Rosad, Metode Riset Pendidikan Fakultas Tarbiyah, Jakarta: 2002, hal. 16
apapun hasil penelitian dari sebagian siswa itu, juga merupakan keadaan populasi keseluruhan. E. Teknik Pengambilan Data Untuk mendapatkan informasi atau data yang akurat dan menjawab permasalahan maka digunakan instrumen- intrumen berupa : 1) Angket
Angket berisi data dalam bentuk pertayaan-pertayaan yang diseberkan kepada setiap responden,sehingga peneliti mendapat data yang akurat, relevan dengan tujuan penelitian dan mempunyai tingkat reliabilitas serta validitas yang tinggi. 2Dan jenis angketnya tertutup yang jawabannya sudah tersedia , responden tinggal memilih jawaban yang tersedian sesuai dengan keadaan dirinya dan tidak boleh memberikan jawaban lain. 2) Wawancara
Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertayaan-pertayaan yang berkaitan dengan masalah-masalah penelitian yang sudah direncanakan ,dengan lisan dan jawabannya pun dengan lisan kepada berbagai komponen pendidikan seperti kepala sekolah, guru, kepala TU dan karyawan lainnya. 3) Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catata, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen 2
Wardi Bahtiar, Metode llmu Dakwah, Jakarta ; logos 1999. cet I. hal. 75
rapat, leger, agenda dan sebagainya.Dalam penelitian ini penulis mencari data tentang jumlah siswa, jumlah guru, jam belajar, jadwal pelajaran dan lain - lain yang berkaitan dengan penelitian ini, yang ada di lingkungan MIN Petukangan Selatan. 4) Observasi
Dalam observasi peneliti mengunjungi langsung obyek penelitian agar mendapat data yang akurat diantaranya : situasi belajar, kinerja dan kedisiplinan guru, sarana dan prasarana dan lain-lain
D. Analisa Data
Karena penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian kuantitatif maka untuk menganalisanya penulis melakukan penskorandata ke dalam angka-angka kuantitatif, ha! ini dimaksudkan agar dapat menganalisanya dengan menggunakan teknik analisa statistik dengan menggunakan rumus Product Moment. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif korelasi, metode ini menyelidiki keyataan yang telah terjadi sebagaimana adanya, tanpa adanyamanipulasi perlakukan. 3 Dengan menggunakan rumus:
rxy=
NLxy-(Lx)!y) ~{NLx -(Lx) }{NLY -(Iy) 2
3
2
rxy
= Angka indek korelasi
N
=Number of cases
2
2 }
Ibnu Hajar, Dasar Dasar Metodologi penelitian kuantitatif dalam pendidikan, Jakarta: Raj a Grapindi,
1996. hal.208
I:YX
=
Jumlah hasil perkalian antara skor X dengan skor Y
I:X
= Jumlah seluruh skor X
:LY
=
Jumlah seluruh skor Y
Dan patokan rentangan koofisien korelasi baik yang positif maupun yang negatif, sebagai berikut: 0,00 - 0,20 = Sangat lemah,tak berarti 0,21 - 0,40 = Lemah, rendah 0,41 - 0,60 = Sedang 0,61 - 0.80 = Kuat, tinggi, berarti 0,81 - 1,00 = Sangat kuat, sangat tinggi
BAB IV HASIL PENELITIAN A.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah dan Tujuan Berdirinya
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Petukangan Selatan didirikan pada tanggal 10 Nopember
tahun 1992 yang bernaung di bawah Departemen
Agama Republik Indonesia. Pada saat didirikan kepala sekolahnya bernama Bapak Mahali Harahap.Seiring dengan kemajuan zaman dan peraturan yang berlaku di MIN Petukangan Selatan telah mengalan1i beberapa pergantian kepala sekolah. Pergantian kepala sekolah tersebut ditentukan oleh Kanwil Departemen Agama Provinsi DKI Jakarta. Pada saat ini kepala MIN Petnkangan Selatan adalah Bapak Moh. Noor Hasan S.Pd.I Pendirian MIN Petukangan Selatan menpunyai maksud dan tujuan untuk ikut serta membangun masyarakat dalam bidang intelektual dalam yang berciri khas agama Islam. MIN Petukangan Selatan setara dengan SD Plus Agama Islam, MIN Petukangan Selatan ini satu-satunya Madrasah lbtidaiyah Negeri di lingkungan kelurahan Petukangan. MIN Petukanagn Selatan berada di jalan Madrasah No:!
Komplek
Pesanggrahan Mas tepatnya di perbatasan provinsi DKI Jakarta dengan Provinsi Banten.
Adapun
latar belakang ekonomi
orang tua/wali
murid
MIN
Petukangan Selatan kebanyakan berpenghasilan menengah ke bawah: mata pencaharian mereka sebagian besar sebagai buruh dan pedagang kecil Dalam
melaksanakan
pendidikan
MIN
Petukangan
Selatan
mempunyai visi dan misi "UNGGUL DALAM BERPRESTASI , TELADAN DALAM PERILAKU BERDASARKAN IMAN DAN TAQWA".Visi ini kemudian dijabarkan dalam misi MIN Petukangan Selatan dengan indikator : I. Unggul dalam bidang akademik dan bidang non akademik
2. Teladan
dalam
menjalankan syari'at
Islam,berprilaku akhlakul
karimah dan memperoleh kepercayaan masyarakat. 3. Menumbuh kembangkan budaya gemar membaca. 4. Mengoptimalkan dan mengintegrasikan pembelajaran dan bimbingan 5. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama Islam. 6. Mengkondisikan dan menciptakan nuansa agamis. 7. Menerapkan managemen partisipatif seluruh warga madrasah. 2. Keadaan guru dan murid Guru merupakan sosok yang sangat penting dalam dunia pendidikan, karena atas jasanya siswa mengetahui segala ilmu pengetahuan. Guru sebagai pendidik sekaligus pengajar, tanpa guru proses pembelajaran tidak dapat dilaksanakan dan guru bertanggungjawab terhadap pembentukan pribadi anak
didik untuk menuju kedewasaan. Mencermati tugas guru yang begitu berat, maka dibutuhkan sikap ketauladanan, kesabaran dan tanggungjawab dalam mengabdi pada tugas dan mampu berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan visi dan misi madrasah. Kepribadian guru yang utuh dan berkualitas sangat penting karena dari sinilah muncul tanggungjawab propesional dan kesiapan untuk selalu mengembangkan diri. Untuk menjalankan tugas dan fungsi guru tersebut, minimal guru madrasah harus berpendidikan Diploma 2 ( D2 ). Secara umum guru-guru di MIN Petukangan Selatan berpendidikan D2 dan sebagian berpendidikan strata I ( S 1 ). Lebih jelas data tentang latar belakang pendidikan guru MIN Petukangan Selatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel 1 Tenaga Pengajar MIN. Petukangan Selatan No
Nama
LIP
Jabatan
Pendidikan
I.
Moh. Noorhasan, S.Pd.I
L
Kepala Sekolah
UMJ
2.
Supriyadi
L
Guru IPA
!KIP
3.
Martawih
L
Guru Quran Hadits
IAIN
4.
Mukhlis
L
Guru KTK
MA
5.
Sumidjoko
L
Guru /wali kelas VI B
DI
6.
Roheli
L
Guru/wali kelas VA
JAIN
7.
Ahmad Fuadi
L
Guru penjaskes
MAN
8.
Siti Aminah, S. Ag
p
Guru Aqidah Akhlak
STAI
9.
Mastiti. S.Ag
p
Guru/wal i kc las II B
STAI
10.
Neneng Durhayati
p
Guru/wal kelas V B
D. II
I I.
Tuti Asnawati
p
Guru/\vali kelas V C
JAIN
12.
Sri Mulyati
p
Guru IPA dan PLKJ
IAIN
13.
Shohifah Dewi
p
Guru/wali kelas lII A
IAIN
14.
Ora. Ulfah
p
Guru/wali kelas II A
IAIN
15.
Masenun. S.Ag
p
Guru/wali kelas I A
STAI
16.
Lela Jasliah
p
Gurulwali kelas I B
STIKP
17.
Dahliah, S.Pd
p
Guru/wali kelas VI A
!KIP
I 8.
Khuzaimah
p
Guru/wali kelas IV A
!KIP
19.
Latifah
p
Guru/wali keias II C
D II
20.
Syarkiah
p
Guru/wali kelas I C
IAIN
21.
Dewi Honi
p
Guru/wali kelas III B
D II
22.
Syaukah
p
Guru/\vali kelas IV B
DII
23.
Hj Sri Ambarwati
p
Guru PPKn dan KTK
!KIP
24.
M. Jalauddin. S
L
Guru B. Arab
IAIN
25.
Dedy Hasmy T, SE
L
TU pelaksana Dipa
PTS
26.
Mahyudin
L
Penjaga sekolah
SMP
27
Suhendi
L
Pesuruh/Cleaning Servis
SMA
28
Nahrowi
L
Satpam
SMP
Sumber data dari Tata Usaha MIN. Petukangan Selatan Siswa yang mengikuti pendidikan di MIN Petukangan Selatan ini bukan saja mereka yang berasal dari DKI Jakarta , namun ada juga yang berasal dari wilayah provinsi Banten,karena letak sekolah yang berada diperbatasan antara DKI Jakarta dan Privinsi Banten. Setiap tahunnya sekolah menerima murid baru dua kelas, denganjumlah maksimal 40 anak per kelas, mengingat jumlah lokal yang terbatas. Seperti sekolah-sekolah pada umumnya , setiap siswa yang akan memasuki sekolah terlebih dahulu diseleksi oleh panitia penerimaan siswa baru. Sesungguhnya setiap tahun minat orang tua siswa yang memasukkan
anak-anaknya di MIN Petukangan Selatan selalu tinggi, namun karenajumlah lokal yang tersedia terbatas dan kebijakan kepala sekolab hanya menerima siswa 80 anak, maka tidak seluruhnya siswa yang mendaftar dapat diterima. Untuk mengatasi ha! tersebut di atas MIN Petukangan Selatan melakukan seleksi dalam penerimaan siswa baru, baik kelas satu maupun kelas lainnya. Bentuk seleksi berupa seleksi administrasi, berupa kelengkapan batas usia rnemasuki sekolah dasar yaitu akta kelabiran dan tes intelegensi berupa kemampuan dasar koqnitif, afektif dan psikomotor. Untuk lebihjelasnya gambaran keadaan siswa MIN Petukangan Selatan tahun ajaran 2005 - 2006 dapat dilihat pada tabel di bawab ini. Tabel 2 Keadaan Siswa Madrasah lbtidaiyah Negeri Petukangan Selatan
No
Tingkat
Jumlab ruang belajar
Jumlah Siswa
I.
Kelas 1
3 lokal
L 68
47
P/L 115
2.
Kelas 2
3 lokal
51
45
96
3.
Kelas 3
2 lokal
44
38
82
4.
Kelas IV
2 lokal
39
47
86
5.
Kelas V
3 lokal
58
55
113
6.
Kelas VI
2 lokal
37
42
79
15 lokal
296
276
572
jumlah
p
Sumber data dari Tata Usaha MIN. Petukangan Selatan Dari tabel di atas menunjukan bahwa setiap tahun terjadi kenaikkan jumlah siswa yang cukup banyak di MIN Petukangan Selatan, ini disebabkan
8
Matematika
6,65
7,00
6,67
7,12
9
IPA
6,64
6,56
6,98
7,17
10
IPS
6,05
6,57
6,87
7,07
PLKJ
7,15
7,50
7,86
7,96
KTK
7,03
7,45
7,87
7,94
3. Sarana dan Prasarana Pendidikan Ketika pertama kali berdirinya pada tabun 1992 Madrasah Ibtidaiyah Negeri Petukangan Selatan mempunyai 10 Lokal sebagai sarana belajar. Maka pada perkembangannya sekolah ini telab mempunyai beberapa sarana tambaban yang menunjang kegiatan belajar mengajar . Adapun sarana pendidikan yang terdapat di Madrasab Ibtidaiyah Negeri Petukangan Selatan sebagai berikut : Tabel 4 Sarana Pendidikan MIN. Petukangan Selatan No
Nama
Jumlah
1.
Ruang Kelas
12 Lokal
2.
RuangGuru
I Lokal
3.
Ruang Kepala Sekolab
1 Lokal
4.
Ruang Tata Usaha
I Lokal
5.
Perpustakaan
1 Lokal
6.
Kantin
3 Buah
4. Struktur Organisasi
Mengenai susunan kepengurusan MIN Petukangan Selatan, secara lengkap sebagai berikut: STRUKTUR ORGANISASI
WAKASEK BID. KURIKULUM
I
KEPALA SEKOLAH
>--
WAKASEK BID. TATA USAHA
I
WALIKELAS
I
SISWA
-
WAKASEK BID. KESISWAAN
B. Deskrepsi Data 1. Data Kompetensi Guru
Sebagaimana telah dikemukakan dalam bab sebelumnya bahwa salah satu instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah mengguanakan angket agar diperoleh data yang akurat mengenai kompetensi guru Angket ini terdiri dari 20 pertanyaan yang disebarkan kepada siswa kelas VI , yang kemudian diambil sample sebanyak 25 siswa
Tabel 25 Perolehan Nilai Angket Kompetensi Guru NO RESPONDEN
JUMLAH NILA!
1
54
2
66
3
66
4
68
5
62
6
66
7
66
8
75
9
74
10
61
11
65
12
66
13
72
14
53
15
60
16
69
17
44
18
66
19
72
20
53
21
67
22
65
23
60
24
58
25
71
Dari data di atas maka dapat diketahui : a. Rentang kelas Rentang
=
skor terbesar - skor terkecil
=
79-44
=
35
b. Interval kelas K = I + (3,3) Log n =
I + (3,3) log 25
=
1 + (3,3) 1,39
= 1+4,587 5,587 ( dibulatkan menjadi 6)
=
c. Panjang kelas P = Rentang Ke las = 35 = 5,8333 ( dibulatkan menjadi 6 )
6 Tabel : 26 Tabel Frekuensi kompetensi guru
x,
No
Nilai Komp. Guru
f1
X1
1
44 - 49
1
46,5
46,5
2
50 - 55
3
52,5
157,5
3
56 - 61
4
58,5
234
4
62 - 67
8
64,5
516
5
68 -
73
7
70,5
493,5
6
74 - 79
2
76,5
153
Jumlah
25
f1
1600,5
Rata - rata ( Mean )
Data yang sudah disusun dalam tabel distribusi, rata-ratanya dapat dihitung dengan rumus : Rata-rata X = l:f1.x1 l:f, =
I 600,5 25 64,02
Modus (Mo)
Untuk menghitung modus atau nilai yang sering timbul menggunakan rumus:
MO =b =p (
b1 )
Keterangan : b = batas bawah kelas modal adalah kelas interval dengan frekuensi terbanyak. P = panjang kelas modal b 1 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas yang lebih kecil sebelum tanda kelas modal
b 2 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas yang lebih besar sesudah tanda kelas modal Dari data di atas diperoleh angka : b = 61,5 b1 = 8-4 = 4 b2=8-7=1 p
=
6
Modus = 61,5 + 6 ( 4 ) 4+1 = 61,5 + 4,8
=
66,3
Median ( Nilai Tengah )' Untuk menghitung median menggunakan rumus : Me=b+p( 1/2N-F) Keterangan : b = batas bawah kelas median ialah kelas dimana Median akan terletak p = panjang kelas median N = ukuran sample atau banyaknya data
F = jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas Lebih kecil dari tanda kelas median F = frekuensi kelas median Dari data di atas diperoleh angka : b = 61,5
p=5
f= 8 F=l+3+4=8 Me = 61,5 + 5 ( 12,5 - 8 ) 8 =
61,5 + 2,8
= 64,30
2. Data motivasi berprestasi siswa
Sebagaimana telah dikemukakan dalam bab sebelumnya bahwa salah satu instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah menggubnakan angket agar diperoleh data yang akurat mengenai motivasi berprestasi siswa. Angket ini terdiri dari 20 pertanyaan yang disebarkan kepada siswa kelas VI , yang kemudian diambil sample sebanyak 25 siswa
Tabel 47 Perolehan Nilai Angket Motivasi Berprestasi Siswa NO RESPONDEN
JUMLAH NILAI
I
50
2
52
3
61
4
63
5
65
6
62
7
61
8
52
9
53
10
57
11
55
12
61
13
66
14
59
15
48
16
47
17
64
18
63
19
55
20
51
21
56
22
63
23
55
24
50
25
53
Dari data di atas diperoleh angka : a. Rentang kelas = 66 - 47
=
19
b. Interval Kelas ( K) = 5,587 dibulatkan 6 c. Panjang Kelas ( P ) = 3, 16666 di bulatkan 3
Tabel :48 Tabel Frekuensi motivasi berprestasi siswa No
Nilai Motivasi Berprestasi siswa
f1
XJ
f1 XJ
I
47 - 52
6
49,5
297
2
53
-
58
8
55,5
444
3
59 - 64
9
61,5
553,5
4
65
-
2
67,5
135
70
Jumlah
25
Mean ( rata-rata )
Rata-rata Y =
=
l:f1 .x1
1429,5 25
=
57,18
1429,5
Modus (Mo) (Mo ) bb = p (
b1 )
b1 + b2 Keterangan : bb = 58,5 p=6 b1=9- 8 =I b2=9-2=7 Mo= 58,5 + 6 (
)
l+ 7
= 58,5 + 0,75 =
59,25
Median (Me)
Me=b+p( 1/zN-F) =
58,5 + 6 (112 25 - 8) 6
= 58,5 + 6 ( 0,75) =
58,5 + 4,5
= 63
C. Pengujian Hipotesis 1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat data variable x dan y berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data variable x dan y menggunakan uji Chi- Kuadrat. Berdasarkan perhitungan harga chi kuadrat hitung = 13,25 harga tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga chi kuadtrat label, dengan db= 23 dan taraf kesalahan 5%, maka harga chi kuadrat tabel 15, 1. karena harga chi kuadrat hi tung lebih kecil dari harga chi kuadrat tabel ( 13,25 < 15, 1 ), maka distribusi data kompetensi guru ( x ) tersebut normal. Hasil uji normalitas terhadap data variable motivasi berprestasi siswa ( y ) didapat chi kuadrat hitung 0,0786, harga tersebut kemudian dibandingkan dengan chi kuadrat tabel 13,1, karena harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari harga chi kuadrat tabel ( 0,0786 < 13, 1 ), maka distribusi motivasi berprestasi SISWa
( y ) tersebut dalam katagori normal. 2. Uji Hipotesis Untuk mengetahui apakah antara variable X ( kompetensi guru ) dan variable Y ( motivasi berprestasi siswa) terdapat korelasi yang siqnifikan . Sebelum dilakukan perhitungan untuk memperoleh angka lndeks Korelasinya (rxy), terlebih dahulu dirumuskan Hipotesis Nihilnya (Ho) dan Hipotesis Alternatif ( Ha) sebagai berikut :
Ho = Tidak ada hubungan yang siqnifikan antara kompetensi guru dengan motivasi berprestasi siswa. Ha
=
Ada hubungan yang siqnifikan antara kompetensi guru dengan motivasi berprestasi siswa.
Selanjutnya untuk memperoleh rxy terlebih dahulu menyiapkan tabel perhitungannya, sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 49 Analisa Korelasi V ariabel X dan Variabel Y
No. Responden
x
y
X'
Y'
X.Y
1
54
50
2.916
2.500
2.700
2
66
52
4.356
2.704
3.432
3
66
61
4.356
3.721
4.026
4
68
63
4.624
3.969
4.284
5
62
65
3.844
4.225
4.030
6
66
62
4.356
3.844
4.092
7
66
61
4.356
3.721
4.026
8
75
52
5.625
2.704
3.900
9
74
53
5.476
2.809
3.922
10
67
57
4.489
3.249
3.819
11
65
55
43255
3.025
3.575
12
66
61
43356
3.721
4.026
13
72
66
53184
4.356
4.752
14
53
69
2.809
3.481
3.127
15
60
48
3.600
2.304
2.880
.
16
69
47
43761
2.209
3.243
17
44
64
1.936
4.096
2.816
18
66
63
4.356
3.969
4.158
19
72
55
5.184
3.025
3.960
20
53
51
2.809
2.601
2.703
21
67
56
4.489
3.136
3.752
22
65
63
4.225
3.969
4.095
23
60
55
3.600
3.025
3.300
24
58
50
3.364
2.500
2.900
25
71
53
5.041
2.809
3.763
Total
x
y
xi
y2
X.Y
1.605
1.422
104.337
81.672
91.811
N
=
25
L:X
=
1.605
L:Y
1.422
L:X2
=
L:Y2
= 81.672
L:X.Y
=
104.337
91.281 NL:X.Y -(l:X) (l:Y)
rxy
25.91811 - 1605 x 1422 =
.J(25x104337-160527) (25x81672- 14222) 2.295275 - 2.282.310 ._/(2.608425 - 2.576.025) (2.041.800 - 2.022.084)
12 - 965 =
.y 32.400 x 19716 12.965 =
.y 638798400 12.965 =
.y 25274 =0,5129 D. Interprestasi Data
Dari peerhitungan di atas ternyata angka korelasi antara variable y dengan variable y bertanda positif dengan memperhatikan besarnya rxy yang diperoleh yaitu 0,5129 Untuk mengetahui hubungan antara kedua variable penulis menggunakan rumus menurut Anas Sudijono sebagai berikut
Besarnva "r" Product Moment
0,00 - 0,20
0,20 - 0,40
0,40 - 0,70
Interprestasi Antara variable x dan variable y memang terdapat korelasi, akan tetapi sanga lemah, sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variable x dan cariabel y) Antara variable x dan variable y terdapat korelasi yang lemah atau rendah Antara variable x dan variable y terdapat korelasi yang sedang atau cukup
0.70 - 0,90
0,90
-
1,00
Antara variable x dan variable y terdapat korelasi yang knat atau tinggi Antara variable x dan variable y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi
Apabila hasil tersebut diinterprestasikan secara kasar atau sederhana dengan mencocokkan hasil perhitungan angka indeks korelasi temyata besamya rxy yang diperoleh terletak antara 0,40
r product moment, -
0, 70 yang berarti
antara kompetensi guru ( variable x ) dan motivasi berprestasi siswa ( variable y ) terdapat korelasi yang sedang atau cukup. Hasil perhitungan uji korelasi untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan kompetensi guru dengan motivasi berprestasi siswa dilakukan dengan cara membandingkan (rxy) atau r0 dengan besarnra r
tabel
yang tercantum dalam
tabel nilai "r" Product moment dengan memperhitungkan df-nya terlebih dahulu df=N-nr df= Degres of freedom N =Number of cases nr = Banyaknya variable yang dikorelasikan df= 25-2 = 23 ( konsultasi tabel nilai "r" ) Untuk taraf signifikan 5% didapatkan nilai "r" tabel sebesar 0,396 dan pada taraf signifikan I% = 0,505 dengan demikian "r" hi tung lebih besar dari nilai
"r" tabel, baik pada taraf signifikan 5% maupun pada taraf signifikan 1%. Maka hipotesa alternative diterima sedangkan hipotesa nihil ditolak. Berdasarkan perumusan masalah dapat disimpulkan bahwa" terdapat hubungan positifyang signifikan antara kompetensi guru terhadap motivasi berprestasi siswa."
Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara kompetensi guru dengan moptivasi berprestasi siswa
menggunakan rumus koefisien penentu
sebagai berikut : KD=r2x 100% 0,5129 2 x 100 %
= =
=
0,2630 x 100 % 26,30 % Dari perhitungan diperoleh KD sebesar 26,30 % maka dapat
diketahui kontribusi kompetensi guru terhadap motivasi berprestasi siswa sebesar 26,30 % dengan demikian ada factor lain sebesar 70,70 % yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi siswa
BABV PENUTUP
A. Penntup
Berdasarkan uraian, keterangan dan analisa penulis dari bab bab terdahu!u, maka dapatpenulis simpulkan sebagai berikut : a. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi sebesar0,5 !29jika padatabel intreprestasi kasar0,5129 itu menunjukkan adanya hubungan yang siqnifikan antara kompetensi guru IP A dengan motivasi berprestasi siswa MIN Petukangan Selatan. b. Kontribusi korelasi kompetensi guru IP A terhadap motivasi berprestasi siswa terdapat pada katagori korelasi yang sedang atau cukup. c. Konteribusi guru IP A terhadap motivasi berprestasi siswa di Madrasah lbtidaiyah Negeri Petukangan Selatan sebesar 26,30 %, ini berarti 70,70 % nya dikontribusi faktor lain. B. Saran-saran
a. Kepada kepala sekolah hendaknya selalu mengupayakan atau mengusahakan penyediaan sarana prasarana yang lebih baik yang dapat menunjang peningkatan mutu di lembaga yang dipimpinnya. Selain itu faktor tenaga pendidik yang tidak kalah pentingnya harus ditingkatkan
a. Kepada kepala sekolah hendaknya selalu mengupayakan atau mengusahakan penyediaan sarana prasarana yang lebih baik yang dapat menunjang peningkatan mutu di lembaga yang dipimpinnya. Selain itu faktor tenaga pendidik yang tidak kalah pentingnya harus ditingkatkan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya sehingga mereka dapat menjalankan tugasnya seefektifmungkin. b. Kepada guru Madrasah Ibtidaiyah Negrei Petukangan Se Iatan senantiasa meningkatkan kompetensi keguruannya, khususnya personal sosial agar dapat lebih meningkatkan motivasi berprestasi siswa. c. Kepada siswa -siswi Madrasah Ibtidaiyah Negeri Petukangan Selatan aganneningkatkan motivasi belajarnya , karena dengan motivasi yang tinggi siswa dapat belajar dengan sukses. d. Kepada orang tua/wali siswa hendaknya memberikan motivasi kepada anaknya, walau bagaimanapun orang tua mempunyai pengaruh yang besar terhadap keberhasilan anaknya. Akhirnya penulis mengucapkan 0,!A!W \
Y .J
.ii .>.=.! \ berkat
rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan sekripsi ini.Penulis menyadari sedalam dalamnya bahwa di dalam penulisan sekripsi ini masih terdapat kekurangan-kekurangan ataupun kesalahan-kesalahan, kesemuanya ini dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan kemampuan penulis, oleh
karena itu dengan tangan terbuka penulis akan terima segala kritikan dan saran yang membangun demi perbaikan sekripsi ini. Semoga sekripsi ini berguna khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Amin Ya Robbal 'alamin
DAFTAR PUSTAKA
Kusuma AmirDaien Indra, Drs, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1973 Hajar Ibnu ,. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian KuantitatifDalam Pendididkan,Jakarta:
Raja Grapindi Persada, 1996
Imron Ali, , Belajar dan Pe,belajaran, Jakarta Pustaka jaya, 1006 Nasution S Prof.Dr., Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta Bum Aksara, 1995 Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta Depaq RI, 1982 Purwadarminta WJS , Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka 1987 Rosad, Arninudin , Prof. Dr Metode \Riset Pendidikan Fakultas Tarbiyah, Jakarta2002. Bernabib Sutari Imam, Pengantar Ilmu Pendidikan Statistik, Yogyakarta Fakultas Ilmu Pendidikan, 1987, Hal 6. Samana, A, M. Pd, Drs, Profesional Guru, Jakarta : Kanisius Sobri Ali Suf,, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: 1997
Kisi-kisi Angket motivasi berprestasi Indikator
No
1
Keinginan mendapat nilai baik
Item
NomorSoal
5
1,2,3,4,5 6, 7,8,9
Keinginan bersaing dengan
4
2 sesame teman Keinginan mempersiapkan
10, 11 2
3 pelajaran dengan baik
12, 13, 14
Selalu ingin tahu ha! yang belum
4
3 jelas
15,16,17
Mengisi waktu luang dengan
3
5 kegiatan yang positif
18,19, 20
Keinginan mencari informasi lain 3
6 di luarkelas
Kisi-kisi Angket kompetensi guru No
Indikator
Item
1, 2, 3,
Kemampuan membuat program
1
NomorSoal
3 pembelajaran
2
Kemampuan pengelolaan kelas
4, 5, 6
3
Kemampuan memotivasi siswa
4
7,8,9,10
4
Disiplin dan tepat waktu
3
11,12, 13, 14, 15, 16
Mengajar sesuai dengan
5
3 bidangnya
17,18,19,20
Menguasai dedaktik metodik
4
6 pengajaran
Angket Motivasi Berprestasi Siswa A. Identitas Responden Nama Kelas B. Petunjuk Pengisian I. Bacalah dengan seksama setiap pertayaan di bawah ini dan lingkarilah jawaban sesuai dengan perasaan kalian 2. Tidak ada jawaban yang bernilai benar atau salah dan tidak mempengaruhi terhadap nilai raport kalian, tetapi hanya merupakan pendapat tentang kondisi yang kalian rasakan. 3. Kerjakan setiap nomor jangan samapi terlewatkan 4. Mulailah pekerjaan kalian dengan membaca Basmalah
C. Soal I. Saya ingin menguasai pelajaran. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pernah
2. Saya mempelajari terlebih dahulu pelajaran sebelumdiajarkan di kelas a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pernah
3. Saya membaca kembali pelajaran yang telah diajarkan di kelas. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pernah
4. Saya menanyakan pelajaran yang dianggap belumjelas. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pernah
5. Saya mengajukan pertayaan pada waktu belajar apabila dipersilabkan a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pernah
6. Saya menyimakpelajaran dengan baik. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pernah
7. Saya ingin mendapat nilai yang baik. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pemah
8. Saya belajar sendiri jika guru yang bersangkutan tidak masuk kelas a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pemah.
9. Saya mencari bahan lain sebagai pelengkap. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pernah
I 0. Saya ingin mendapat nilai yang baik dalam setiap semester. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pernah
11. Saya berusaha menyelesaikan tugas dari guru. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pernah
12. Saya berusaha lebih rajin dari teman-teman. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pemah
13. Saya berkunjung ke perpustakaan untuk menambah ilmu. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pernah
14. Saya terdorong untuk mengungguli teman-teman yang mendapat nilai tinggi. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pernah
15. Jika guru tidak masuk, saya merasa rugi. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pernah
16. Saya berusaha lebih aktif dabn giat dari sebelumnya. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pemah
17. Saya protes terhadap guru yangjarang masuk. a. selalu
b. sering
c.kadang-kadang
d. tidak pernah
18. Saya berusaha menjawab pertayaan yang diajukan guru. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pernah
19. Waktu liburan, saya gunakan untuk kegiatan yang mendukung prestasi belajar. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pernah
20. Saya merasa memiliki teman bersaingjika nilai yang diperoleh teman lebih baik. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pemah
Angket Kompetensi Guru A.Identitas Responden Nama
.............................................
Ke las B.Petunjuk Pengisian 1. Bacalah dengan seksama setiap pertayaan di bawah ini dan lingkarilah jawaban sesuai dengan perasaan kalian 2. Tidak adajawaban yang bemilai benar atau salah dan tidak mempengaruhi terhadap nilai raport kalian, tetapi hanya merupakan pendapat tentang kondisi yang kalian rasakan 3. Kerjakan setiap nomor jangan sanmpi terlewatkan. 4. Mulailah peke1jaan kalian dengan membaca Basmalah. D. Soal 1. Guru IP A saya meguasai pelajaran setiapkali mengajar. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pemah
2. Guru IP A saya mengetahui kemampuan murid dalam menguasai pelajaran. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pernah
3. Guru IP A saya memberi dorongan semangat kepada siswanya. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pernah
4. Guru IPA saya menjelaskan pokok bahasan yang akan dipelajari pada awal pelajaran. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pernah
5. Guru IPA saya menyimpulkan pelajaran pada akbir pelajaran. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pernah
6. Guru IP A saya menggunakan berbagai metode. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. ti dak pernah
7. Guru IPA saya memberikan pertayaan pada akbir pelajaran. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pemah
8. Guru IP A saya memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pemah
9. Guru IPA saya memberi tugas pada akhir pelajaran. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pernah
10. Guru IP A saya menilai tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dan mengembalikannya lagi. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pemah
11. Guru IP A saya memberikan sanksi kepada siswa yang tidak mengerjakan tugas. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pemah
12. Guru IPA saya mengisi daftar hadir siswa. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pemah
13. Guru IP A saya menegur siswa yang terlambat masuk. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pemah
14. Guru IP A saya memberikan tugas kelompok. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pemah
15. Guru IPA saya memberikan bimbingan dan arahan terhadap murid yang bermasalah dalam belajar. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pemah
16. Guru IP A saya memberikan materi tambahan dari buku-buku lain yang tidak ada di buku paket. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pemah
17. Guru IP A saya memanggil dan menasehatisiswa yang bermasalah. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pemah
18. Guru IP A saya mengatur ruang kelas. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pemah
19. Guru IPA saya berusaha menggunakan media (alat Bantu) dalam setiap pembelajaran. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pemah
20. Guru IP A saya memberikan pujian terhadap murid yang berprestasi. a. selalu
b. sering
c. kadang-kadang
d. tidak pemah
Tabel 41 Perolehan nilai angket kompetensi guru I
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
No. ~
Saal
c
3::
r
No.
5:
Res po nden I
4
2
3
4
2
2
2
3
3
3
4
3
2
2
3
2
3
2
2
3
54
2
3
4
4
4
4
3
3
4
3
4
4
3
4
2
4
3
4
2
2
2
66
3
4
4
4
4
2
4
4
4
2
4
4
2
4
2
2
4
2
4
2
4
66
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
2
3
2
4
3
4
2
I
4
68
5
4
4
3
3
4
3
2
4
3
4
4
2
3
3
3
3
3
2
2
3
62
6
3
4
4
4
3
4
2
4
4
4
4
2
4
2
3
4
3
2
4
4
66
7
4
3
4
3
3
2
I
4
2
3
4
2
4
I
4
2
4
I
I
4
66
.
8
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
3
3
75
9
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
4
3
3
3
74
10
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
4
3
4
3
3
3
3
2
I
3
61
11
3
4
3
4
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
2
2
4
65
12
4
3
4
3
3
3
3
4
2
4
4
3
4
2
4
3
4
2
3
4
66
13
3
4
4
4
3
4
2
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
3
3
4
72
14
4
3
4
4
3
3
I
2
3
I
4
I
4
I
4
2
3
3
2
4
53
15
4
4
I
4
4
I
I
4
4
4
4
2
4
I
4
3
3
3
I
4
60
16
4
4
4
4
4
4
3
4
2
4
4
2
4
2
4
4
4
3
2
3
69
17
3
2
2
3
I
2
3
3
2
3
3
I
3
2
2
1
3
2
I
2
44
18
I
4
3
4
4
4
3
4
2
2
4
3
4
2
4
4
4
3
I
3
66
19
3
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
3
4
4
3
4
3
3
72
20
4
3
2
2
2
I
2
4
2
4
3
2
4
2
2
2
4
2
2
4
53
21
4
2
4
I
4
3
I
4
2
3
4
I
3
2
3
4
4
I
3
4
67
22
4
3
3
4
3
3
3
4
3
4
4
3
4
3
3
3
4
2
2
3
65
23
4
3
4
3
3
4
2
4
2
4
2
2
4
2
4
3
4
I
2
4
60
24
4
3
4
4
4
3
2
4
3
4
4
2
2
2
3
2
2
2
2
2
58
25
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
3
3
4
2
4
4
3
I
2
4
71
Tabel42 Skor nilai angket motivasi berprestasi 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
I
3
3
2
2
2
3
4
2
3
4
3
3
2
2
2
3
3
2
2
2
50
2
4
2
2
2
I
4
4
2
2
4
4
2
2
3
4
2
2
2
2
2
52
3
4
2
2
4
2
2
4
2
3
4
4
4
2
4
2
4
4
2
2
4
61
4
4
3
3
2
2
4
4
2
4
4
4
4
3
4
3
4
2
3
2
4
63
5
3
4
3
2
2
3
4
3
3
4
4
4
2
4
2
4
3
4
3
4
65
6
4
4
4
2
2
4
4
3
I
4
4
3
3
2
2
4
3
I
4
4
62
7
4
3
2
3
2
3
4
3
3
4
4
4
2
4
3
4
2
2
2
3
61
8
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
52
9
3
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
3
53
10
4
2
2
2
I
4
4
3
2
3
4
4
3
3
3
2
3
2
2
4
57
II
4
2
2
2
2
3
4
2
2
4
4
3
2
3
3
3
3
3
2
4
55
12
4
3
2
3
2
3
4
3
2
4
4
4
2
4
4
3
2
I
3
4
61
13
3
3
4
3
3
3
4
3
2
4
4
4
3
4
3
4
2
3
3
4
66
14
4
3
3
2
2
4
4
3
3
4
4
4
2
3
I
3
2
3
3
3
59
15
3
2
1
4
2
2
4
I
1
4
4
3
2
2
I
3
I
3
3
2
48
16
3
I
2
2
I
3
4
2
I
4
3
3
2
2
2
3
2
2
3
2
47
17
4
4
4
3
I
4
4
2
4
4
3
3
2
4
4
3
2
2
4
3
64
18
4
4
4
3
I
4
4
I
4
4
3
3
2
4
4
3
2
2
3
4
63
19
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
2
3
2
2
2
55
No. Soal No. Respo
nden
20
4
3
2
I
I
3
4
3
I
4
I
4
2
3
2
3
I
3
2
4
51
21
4
2
I
2
I
4
4
2
3
4
4
2
3
3
2
2
I
4
3
4
56
22
4
3
3
2
2
3
4
2
3
4
4
4
2
4
3
4
2
3
3
4
63
23
4
3
2
2
2
4
4
2
I
4
4
4
2
2
3
4
I
2
2
3
55
24
4
2
2
2
I
4
3
2
2
3
4
3
2
2
3
3
I
2
2
3
50
25
3
2
2
2
3
3
4
2
2
4
3
2
2
3
3
2
2
2
3
4
53