PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI MAJELIS DO’A “MAWAR ALLAH” TERHADAP PERILAKU DERMAWAN ( Studi pada Mahasiswa STAIN Salatiga Peserta Majelis Doa’ “Mawar Allah” Biro Konsultasi Psikologi Tazkia ) Tahun 2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: ADITIA PRAMUDIKA YUDA NIM : 111 09 007
JURUSAN TARBIYAH PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2013
PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI MAJELIS DO’A “MAWAR ALLAH” TERHADAP PERILAKU DERMAWAN ( Studi pada Mahasiswa STAIN Salatiga Peserta Majelis Doa’ “Mawar Allah” Biro Konsultasi Psikologi Tazkia ) Tahun 2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: ADITIA PRAMUDIKA YUDA NIM : 111 09 007
JURUSAN TARBIYAH PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2013
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Aditia Pramudika Yuda
NIM
: 11109007
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan atau karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.. Salatiga, 27 Desember 2013 Penulis
ADITIA PRAMUDIKA YUDA NIM: 11109007
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Phone (0298) 323706 Salatiga 50721 Wibsite : www.STAINsalatiga.ac.id Email :
[email protected]
Drs.H.Ahmad Sultoni, M.Pd. DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah skripsi Saudara Aditia Pramudika Yuda Kepada: Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalamualaikum. Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama
: Aditia Pramudika Yuda
NNIM
: 11109007
Jurusan/ Progdi
: Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam
Judul
: PENGARUH INTENSITAS MEGIKUTI KEGIATAN MAJELIS DOA MAWAR ALLAH TERHADAP PERILAKU DERMAWAN ( Studi Pada Mahasiswa STAIN Salatiga Peserta Majelis Doa Mawar Allah Biro Psikologi Tazkia Tahun 2013)
Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut diatas supaya segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamualaikum. Wr. Wb. Salatiga, 27 Desember 2013 Pembimbing Drs.H. Ahmad Sultoni, M.Pd. NIP. 19681104 199803 1 003
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Phone (0298) 323706 Salatiga 50721 Wibsite : www.STAINsalatiga.ac.id Email :
[email protected]
PENGESAHAN PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN SOSIAL GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMK N 2 SALATIGA TAHUN 20SUPYAN NIM : 11108103 Telah dipertahankan didepan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah PAI, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada taggal 1 september 2012, dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 kependidikan Islam. Susuanan Panitia Ujian Ketua penguji
: Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd
………………………
Sekretaris penguji
: Iiya Muhsin, S.HI., M.Si
………………………
Penguji I
: Drs. H. A. Mahzumi, MA
………………………
Penguji II
: Drs. Kastolani, M.Ag
………………………
Penguji III
: Drs. Miftahuddin, M.Ag
………………………
Salatiga, 11 September 2012 Ketua STAIN Salatiga
Dr.Imam Sutomo, M.Ag NIP: 19580827 198303 1 002
MOTTO
ت أَقْ َد َام ُك ْم ْ ِّص ْرُك ْم َويُثَب ُ ص ُروا اللَّهَ يَ ْن ُ إِ ْن تَ ْن “Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (Q. S Muhammad: 7)
ِ َّيا أَيُّها ال َّ َّ ت لِغَ ٍد ف ن ر ظ ن ْت ل و ه ل ال وا ق ات وا ن آم ين ذ ُ ْ ُ َ ْ س َما قَ َّد َم ْ ُ َ َ َ َ َ َ ٌ ْ َ َواتَّ ُقوا اللَّهَ إِ َّن اللَّهَ َخبِ ٌير بِ َما تَ ْع َملُو َن “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Q.S. Al-Hasyr: 18)
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah dengan izin Allah skripsi ini selesai Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang telah mendorong untuk selalu memperjuangkan mimpiku: 1. Ayah Sholeh Abdullah dan Ibu Haryani, inspirasiku ulung yang mampu mengisi setiap relung jiwa, memberi semangat serta mampu menjadi motor penggerak hidupku. Mendoakan aku setiap saat serta selalu berusaha mewujudkan setiap harapanku. Dan menasehatiku dalam kebaikan. 2. Kakak-kakakku, penyemangat hidup untuk bisa jadi yang terbaik dan meraih hidup yang lebih baik. 3. Dosen-dosen Tarbiyah, terima kasih telah mengalirkan ilmu kedalam hati, menjadi fasilitator serta mendorongku agar bisa berbuat yang terbaik untukku maupun bangsaku. Terima kasih jasa-jasamu takkan aku lupakan 4. Keluarga Besar MI Ma‟arif grabag 1 yang menjadi kawan – kawan seprofesi senantiasa mendukung setiap langkahku. 5. Keluarga Besar Kelas Fata Smart PAI A 2009, kebersamaan kita akan selalu aku simpan dalam memory dan akan tertoreh dalam sejarah hidupku. 6. Kawan-Kawanku Sepenanggungan Keluarga pengurus masjid Asyifa yang telah memberikan ilmunya dan pengalaman terutama dalam bidang keagamaan.
7. Keluarga Besar Bapak Tugiman kost Sahabat-sahabatku, yang telah menemaniku dalam kurun waktu 4 tahun bersamanya. Semoga perjuangan kita selalu mendapat ridho Allah SWT. 8. Adekku Aprile yang telah mendukungku dan menginspirasiku dalam kehidupanku.
KATA PENGANTAR Asslamu’alaikum Wr. Wb Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis mendapatkan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Bapak Dr. Imam Sutomo M.Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Ibu Dra. Siti Asdiqoh M. Si, Selaku Ketua Program Studi PAI. 3. Bapak Drs.H. Ahmad Sulthoni, M.Pd. sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas ini. 4. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini. 5. Direktur Biro Konsultasi Psikologi Tazkia STAIN Salatiga yang telah memberikan ijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian di kantor tersebut.
6. Bapak dan ibu serta saudara-sadaraku di rumah yang telah mendoakan dan membantu
dalam
bentuk
materi
untuk
membiayai
penulis
dalam
menyelesaikan studi di STAIN Salatiga dengan penuh kasih sayang dan kesabaran. Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang setimpal dan mendapatkan ridho Allah SWT. Akhirnya, semoga tulisan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Salatiga, 27 Desember 2013 Penulis
Aditia Pramudika Yuda NIM. 111 09 007
ix
ABSTRAK Pramudika, Aditia Yuda (NIM. 11109007). Pengaruh Intensitas Mengikuti Kegiatan Majelis Doa Terhadap Perilaku Dermawan ( Studi pada Mahasiswa STAIN Salatiga Peserta Majelis Doa‟ “Mawar Allah” Biro Konsultasi Psikologi Tazkia) Tahun 2013. Program Strata I Jurusan Pendidikan Agama Islam (STAIN) Salatiga. Pembimbing :. Ahmad Sulthoni Kata kunci: Pengaruh, intensitas mengikuti majelis doa, terhadap perilaku dermawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) Intensitas Mengikuti Majelis Doa 2) perilaku dermawan mahasiswa STAIN Salatiga peserta Majelis Do‟a “Mawar Allah” Biro Konsultasi Psikologi “Tazkia” STAIN Salatiga 3) Pengaruh intensitas mengikuti Majelis Doa Mawar Allah Biro Konsultasi Tazkia STAIN Salatiga terhadap perilaku dermawan yang dimiliki. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan angket. Subjek penelitian sebanyak 38 responden, menggunakan teknik product moment teknik Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner untuk menjaring data analisis X sebagai Intensitas mengikuti Majelis Doa Mawar Allah dan data Y sebagai Perilaku dermawan. Data penelitian yang terkumpul bahwa tingkat intensitas peserta mengikuti Majelis Doa dikategorikan tinggi dengan prosentase 24 % untuk kategori sedang dengan prosentase 52% dan sedangkan untuk kategori rendah 24 %. Sedangkan perilaku dermawan mahasiswa STAIN Salatiga dikategorikan tinggi dengan prosentase 45 % untuk kategori sedang dengan prosentase 47% dan sedangkan untuk kategori rendah 8%. Melalui rumus product moment ditemukan ada pengaruh intensitas Majelis Doa “Mawar Allah” Biro Konsultasi Psikologi “Tazkia” STAIN Salatiga secara bersama terhadap perilaku dermawan. Hal itu di buktikan dengan hasil penghitungan stastisik pada taraf signifikasi tabel 1% menunjukkan bahwa r hitung lebih besar dari r tabel yaitu : 0,653> 0,459.
X
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..........................................................................
i
HALAMAN BERLOGO ……….......................................................
ii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..........................................
v
MOTTO...............................................................................................
vi
PERSEMBAHAN..............................................................................
vii
KATA PENGANTAR........................................................................
viii
ABSTRAK..........................................................................................
x
DAFTAR ISI......................................................................................
xi
DAFTAR TABEL..............................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.................................................
1
B. Rumusan Masalah.......................................................... 6 C. Tujuan Penelitian............................................................
7
D. Hipotesis Penelitian........................................................
8
E. Manfaat Penelitian..........................................................
8
F. Definisi Operasional.......................................................
9
G. Metode Penelitian...........................................................
12
H. Sistematika Penulisan Skripsi.........................................
20
BAB II LANDASAN TEORI A. Majelis Doa...................................................................
22
1. Pengertian Majelis Doa...........................................
22
2. Dalil Perintah untuk Berdoa...................................
23
3. Keutamaan dalam Berdoa…...…………………....
24
4. Adab Berdoa...........................................................
29
5. Hal- hal yang Mempercepat Terkabulnya Doa........
34
6. Hal-hal yang Memperlambat Terkabulnya Doa.......
35
B. Majelis Doa Mawar Allah……......................................
37
1. Pengertian Majelis Doa Mawar Allah 2. Tujuan Majelis Doa Mawar Allah
...................... 37 ............................
38
3. Konsep Majelis Doa Mawar Allah..........................
39
4. Prinsip-prinsip Majelis Doa Mawar Allah...............
40
C. Perilaku Dermawan........................................................
41
1. Pengertian Perilaku Dermawan...............................
38
2. Landasan dan Keutamaan Dermawan....................
40
3. Fungsi Dermawan Setelah Sedekah........................
46
4. Karakteristik Dermawan.........................................
46
5. Hubungan Intensitas Mengikuti Majelis Doa Mawar Allah terhadap Perilaku Dermawan........................
48
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A.Gambaran Lokasi dan Obyek Penelitian..........................
54
B.Gambaran Umum Majelis Doa Mawar Allah Biro Konsultasi Psikologi “Tazkia” STAIN Salatiga.......................................
58
C. Persiapan Penelitian.........................................................
60
BAB IV ANALISIS DATA
BAB V
A. Analisi Pendahuluan.......................................................
68
B. Analisis Uji Hipotesis.....................................................
84
C. Hipotesis.........................................................................
89
PENUTUP A. Kesimpulan.....................................................................
90
B. Saran-saran.....................................................................
91
C. Keterbatasan Penelitian..................................................
93
D. Penutup...........................................................................
94
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
Xi
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Butir Soal Angket Intensitas majelis doa...................................16 Tabel 1.2 Butir Soal Angket Perilaku Dermawan..................................... 17 Tabel 3.1 Daftar Nama Responden .......................................................... 57 Tabel 3.2 Daftar JawabanAngket Intensitas Majelis doa.......................... 59 Tabel 3.3 Daftar Jawaban Angket Perilaku Dermawan ........................... 61 Tabel 4.1 Nilai Intensitas Peserta Megikuti Majelis Doa......................... 65 Tabel 4.2 Interval Intensitas Mengikuti Majelis Doa............................... 68 Tabel 4.3 Nilai Nominasi Intensitas mengikuti Majelis Doa................... 69 Tabel 4.4 Tabel Frekuensi Variable X..................................................... 72 Tabel 4.5 Nilai Perilaku Dermawan Peserta Majelis Doa....................... 73 Tabel 4.6 Interval Perilaku Dermawan.................................................... 76 Tabel 4.7 Nilai Nominasi Perilaku Dermawan Peserta Majelis Doa....... 77 Tabel 4.8 Tabel Frekuensi Variable Y..................................................... 80 Tabel 4.9 Tabel Pembantu Analisis Product moment.............................. 81
i
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia pasti memiliki masalah, jika tidak ada bermasalah Maka itu tidak layak disebut sebagai manusia, karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah sebagai mahluk yang paling sempurna. Salah satu kelebihan dari manusia adalah diberikannya manusia itu akal yang dapat difungsikan sebagai alat untuk berfikir, sehingga mustahil jika manusia yang sudah diberikan akal oleh sang pencipta tidak memiliki masalah. Berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia menuntut manusia untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya, seperti yang dijelaskan dalam dalil Al-qur‟an berikut ini (Q.S Hud : 9) sebagai berikut : ٌ إَُِّّٔ ىَفَشِحٌ فَخُ٘سَِِّّْٚئَبدُ عََّٞقُ٘ىََِّ رَ َٕتَ اىغََٞٗىَئِِْ أَرَقَْْبُٓ َّعََْآءَ ثَعْذَ ضَشَّاءَ ٍَغَّزُْٔ ى Artinya : “Dan jika kami berikan rahmat Kami kepadamanusia, kemudian rahmat kami cabut kembali, pastilah dia menjadi putus asa dan tidak berterima kasih” ( Departemen Agama , 2003 : 298 )
Dari ayat diatas dijelaskan bahwasanya manusia merupakan manusia yang sangat rentan memiliki sifat putus asa. Ketika Allah memberikan nikmat dan kemudian mengambil nikmat tersebut, maka manusia akan sangat putus asa, padahal putus asa akan rahmat-NYA, merupakan bentuk kekufuran.
Dalam al-Qur‟an ditandaskan QS. Al-Zumar ayat 53 sebgai berikut :
َُغْفِشٝ َُِ اهلل َّ هلل إ ِ أَّفُغِِٖ ٌْ الَرَقَْْطُ٘ا ٍِِ سَّدََْ ِخ اَِٚ أَعْشَفُ٘ا عَي َ ِٝ اىَّزَِٛبعِجَبدٝ و ْ ُق ٌُِٞعًب إَِّّ ُٔ ُٕ َ٘ اىْغَفُ٘ ُس اىشَّدََِٞة ج َ ُُّّ٘اىز Katakanlah,’’Wahai hamba-hamba-Ku yang melampui batas terhadap diri mereka
sendiri.
Janganlah
kamu
berputus
asa
dari
rahmat
Allah.Sesungguhnya Allah menampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang MahaPengampun,Maha Penyanyang. ( Departemen Agama, 2003 : 368 ) Namun tampaknya masih banyak manusia lupa akan ayat tersebut ketika menghadapi masalah. Banyak masalah yang menimpa diri kita, membuat kita frustasi, jauh dari Rahmat Allah, dan yang paling ironis mendahului
takdir
Allah
atau
mengakhiri
dengan
bunuh
diri,(
Na‟udzubillahimin dzalik ). Padahal dibalik masalah yang dihadapinya tersimpan hikmah yang sangat besar, atas segala permasalahan yang dihadapi dan tidak jarang manusia yang berputus asa karena mereka lupa dengan Allah SWT. ( shammakh,2009 : 67 ) Menurut Subarno ( 2008 : 6 ) Beliau menjelaskan bahwa perlu diingat oleh setiap mukmin adalah bahwasanya Allah telah menyediakan diri-Nya untuk membantu menyelesaikan permasalahan setiap hambaNya. Allah akan menghampiri hamba yang memerlukan dan Dia segan mendekat kepada manusia yang tidak membutuhkan-Nya.
Dari keterangan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa Allah siap untuk membantu hamba-Nya ketika dia meminta pertolongan kepada-Nya, dan Allah tidak menyukai manusia yang lupa akan Dia, karena lupa akan Allah, Maka ia dianggap sebagai mahluk yang sombong. Dalam AlQur‟an dijelaskan di surat Al-Mukmin ayat 60 :
ََُُ٘ذْخُيَٞ عِِٜ عِجَبدَر ْ َُ ع َ َُٗغْزَنْجِشٝ َُِِِٝ اىَّز َّ ت ىَنُ ٌْ إ ْ ِ أَعْزَجُِّٜ٘ه سَثُّنُ ٌُ ادْع َ َٗقَب َِِٝجَََّْٖ ٌَ دَاخِش “Dan Tuhanmu berfirman :”berdoalah kepada-Ku,niscaya akan kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombangkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” ( Departement Agama, 2003 : 378 ) Ayat diatas menegaskan bahwa Allah menyuruh manusia untuk berdoa
(memohon)
kepada-Nya
Maka
Allah
akan
mengabulkan
Doa‟nya.Oleh karena itu tidak adaalasan untuk manusia berputus asa, karena Allah siap mendengarkan segala permohonan, dan Allah siap membantu manusia dalam menyelesaikan masalahnya. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan, bahwa Doa merupakan permintaan atau permohonan manusia kepada Allah untuk mendapat kebaikan di dunia dan keselamatan di akhirat. Doa tidak semata untuk memohon pertolongan kepada Allah dan melepaskan diri dari kesulitan dan penderitaan tetapi,
Doa juga dimaksudkan sebagai sarana
mendekatkan hamba kepada Robb-Nya. Untuk mencapai maksud tersebut, manusia tidak mampu bersandar pada kekuatan dirinya. Untuk mencapai
maksud tersebut, manusia tidak mampu bersandar pada kekuatan dirinya atau bantuan sesama manusia, sebab rintangan yang dihadapinya ternyata lebih jauh dan lebih besar dari pada kekuatan yang dimiliki dirinya dan manusia lainnya, namun bukan berarti Allah menguji manusia melebihi dari kemampuan diri manusia tersebut. Namun Allah hanya ingin menguji kesetian hamba-Nya akan kenyakinannya terhadap keesaan yang dimilikiNya, sehingga dalam keadaan semacam ini manusia mampu menyadarkan segala permasalahan hidupnya hanya kepada rahmat dan pertolongan Allah. Dari keterangan diatas bahwasanya Doa adalah sebagai sarana manusia menyadarkan diri kepada-Nya. Namun dalam hal ini terkadang keinginan manusia tidak sesuai dengan harapan kita dan tidak semua dipenuhi oleh Allah, Hal ini dikarenakan Allah maha mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Salah satunya mujarab Doa yang selalu dijabah terutama
dengan
bersedekah.
Sedekah
ini
merupakan
upaya
menyelesaikan segala masalah terutama yang menghimpitnya. Dalam Hadist telah diterangkan : “Setiap persendian manusia wajib disedekahi, setiap hari yang padanya matahari terbit. Beliau bersabda, “Mendamaikan antara dua orang ( yang berselisih ) adalah sedekah, membantu seseorang dalam masalah kendaraannya lalu menaikkannya ke atas kendaraannya atau mengangkat barang bawaannya ke atas, kendaraan adalah sedekah. Beliau bersabda, “(Mengucapkan) kalimat yang baik adalah sedekah, setiap langkah yang dia berjalan menuju masjid untuk shalat
adalah sedekah dan menyingkirkan gangguan dari jalan adalah sedekah.” ( HR. Al-Bukhari dan Muslim ) Dari Penjelasan Hadist diatas bahwasannya perlunya bersedekah dengan berbagai cara, karena sesungguhnya setiap perbuatan baik dinilai dengan sedekah. Setiap sendi dari tulang dan persendian pada manusia tersusun secara indah dan merupakan anugrah paling besar dari Allah Swt. Kebesaran dan Keagungan Allah dalam menciptakan mahluk terbaik itu akan disadari, kecuali seseorang telah kehilangan nikmat tersebut. Sehingga dari pembahasan yang telah diuraikan dengan Doa‟ dan diterapkan
dengan
bersedekah,
masalah
yang
dialaminya
akan
terselesaikan. Serta yang dapat digaris bawahi dengan Doa melaului bersedekah melalui aktualisasi proses penyelesaian akan terselesaikan. Sebagai sarana upaya mendekatkan diri kepada Allah. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ihsan Yusuf terkait dalam hal ini bahwasannya hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif antara berdoa terhadap sikap optimisme siswa kelas XI SMA N I Boja. Penelitian ini dapat dikatakan bahwa semakin tinggi kegiatan berdoa semakin tinggi pula sikap optimisme siswa kelas XI SMA N 1 Boja. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwasanya aktifitas Doa mempengaruhi sikap optimisme anak. Sejalan dengan hasil diatas Maka peneliti ingin mencoba mencari bukti empirik tentang pengaruh Majelis
Doa terhadap sikap optimisme (http : // gusmar.multiply.com /journal/ item/Pentingnya_ Doa.13.00 WIB ) Biro Konsultasi TAZKIA memiliki sebuah kegiatan rutin yakni Majelis Doa“Mawar Allah” yaitu sebuah kegiatan
yang tujuan
mendekatkan manusia kepadaAllah, dan menjadikan manusia benar – benar mengerti akan arti kita berdoa kepada Allah. Dalam kegiatan tersebut ada cara penyantunan anak yatim dikarenakan Dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan Ahmad dari Abu Ummah : Barang siapa mengusap kepala anak yatim karena Allah Maka baginya kebaikan yang banyak dari setiap rambut ia usap. Dan barang siapa yang berbuat baik terhadap anak yatim perempuan atau laki-laki. Maka aku dan dia akan berada disyurga ini ,Rasullulah mengisayaratkan antara jari telunjuk dan jari tengahnya. Dari Hadist inilah sebenarnya sudah menjelaskan hubungan sedekah dan berdoa. Oleh karenanya, Melihat kegiatan yang menarik
ini, Maka penulis ingin meniliti adaatau tidaknya hubungan
intensitas mengikuti kegiatan tersebut terhadap perilaku dermawan para peserta Majelis Doa tersebut. Bertolak dari latar belakang masalah diatas Maka penulis mengangkat judul penelitian “PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI MAJELIS MAWAR ALLAH TERHADAP PERILAKU DERMAWAN” ( Studi pada Peserta Mahasiswa STAIN Salatiga Majelis Doa Mawar Allah Biro konsultasi „Tazkia‟ STAIN Salatiga ) TAHUN 2013.
B. Rumusan Masalah Memperhatikan latar belakang masalah diatas Maka dapat dikemukakan rumusan masalah adalah sebagai berikut : 1.
Bagaimanakah Intensitas mahasiswa STAIN
mengikuti Majelis
Doa“Mawar Allah” Biro Konsultasi Psikologi “Tazkia” STAIN Salatiga ? 2.
Bagaimana Perilaku dermawan mahasiswa STAIN yang megikuti Majelis Doa “Mawar Allah” Biro Konsultasi Psikologi “Tazkia” STAIN Salatiga?
3.
Apakah Pengaruh intensitas mahasiswa STAIN yang mengikuti Majelis Doa“Mawar Allah” Biro konsultasi Psikologi “Tazkia” STAIN Salatiga terhadap perilaku dermawan yang dimilikinya ?
C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
untuk mengetahui intensitas mahasiswa STAIN dalam mengikuti Majelis Doa“Mawar Allah” Biro Konsultasi Psikologi “Tazkia” STAIN Salatiga ?
2.
Untuk mengetahui perilaku dermawan
mahasiswa STAINMajelis
Doa‟ “Mawar Allah” Biro Konsultasi Psikologi “Tazkia”STAIN Salatiga. 3.
Untuk mengetahui pengaruh intensitas mahasiswa STAIN dalam mengikuti Majelis Doa“Mawar Allah” Biro Konsultasi Psikologi
“Tazkia” STAIN Salatiga terhadap perilaku dermawan yang dimilikinya ? D. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti. Tetapi masih harus dibuktikan, atau ditegaskan, atau diuji kebenaranya. (Arikunto, 1996:20) Berdasarkan telaah kepustakaan awal, Maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : adakah pengaruh antara intensitas kegiatan Majelis Doa terhadap perilaku dermawan ( studi pada mahasiswa STAIN Salatiga ) Th. 2013 semakin tingkat intensitas mengikuti Majelis Doa Mawar Allah Maka semakin bagus perilaku dermawannya. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan baik bagi pihak peneliti sendiri maupun bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan (secara akademik). Secara lebih rinci kegunaan penelitian ini dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan terutama yang berhubungan dengan keagamaan.
a)
Menjadikan bahan masukan untuk kepentingan pengembangan ilmu bagi pihak–pihak yang berkepentingan guna menjadikan penelitian lebih lanjut terhadap objek sejenis atau aspek lainnya yang belum tercakup dalam penelitian ini.
b)
Menjadikan
hasil
penelitian
ini
juga
diharapkan
mampu
memberikan informasi untuk khasanah keilmuan pendidikan agama Islam. 2. Manfaat Praktis a)
Menambah wawasan bagi para praktisi Pendidikan terutama para guru Pendidikan Agama Islam untuk menerapkan Majelis Doa dalam membimbing anak didik menyelesaikan masalah disertai dengan bersedekah.
b)
Sebagai masukan kepadapara pendidik dan peserta didik untuk mengadakanMajelis Doa dalam rangka bersama-sama sebagai sarana untuk menguatkan perilaku kedermawanan.
F. Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini meliputi Variabel independent (variabel bebas) yaitu (X) intensitas mengikuti kegiatan Majelis Doa dan variable terikat yaitu perilaku dermawan (Y). Variabel ini merupakan terjemahan tertentu yang masih memiliki pengertian yang bersifat umum. Oleh karena itu, supaya penelitian mempunyai batas pengertian yang jelas, dan mudah diukur, Maka perlu dijabarkan arti setiap variabel ke dalam suatu definisi operasional. Kemudian definisi Operasional dari setiap
variabel tersebut dijabarkan kedalam dimensi-dimensi dengan indikatornya masing-masing. Adapun definisi operasional variabel dengan dimensi dan indikatornya masing-masing sebagai berikut : 1.
Intensitas Intensitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan tingkatan atau ukuran intensitasnya, sedangkan intens, bergelora, penuh semangat, berapi-api, berkobar-kobar( KBBI : 2008 ) Jadi pengertian intensitas mengikuti Majelis Doa ini merupakan ukuran kehebatan atau kesungguhan atau semangat manusia dalam mengikuti kegiatan disuatu tempat.Berkumpul untuk memohon atau meminta segala yang dibutuhkan dirinya kepada Tuhan dengan tujuan menyerahkan diri dan bergantung kepada-Nya agar memperoleh apa yang di inginkannya. 2. Majelis Doa Mawar Allah”
Majelis berasal dari bahasa arab
"”ٍجالط
yang berarti tempat
duduk sedangkan pengertian Doa menurut Ash shiddieqy terdapat banyak pengertian tentang Doa namun peneliti mengambil arti dari Doa yang bermakna permintaan atau permohonan.
Jadi dalam
penelitian ini yang dimaksud dengan Majelis
Doa“Mawar Allah” adalah, sebuah kegiatan tempat untuk meminta atau memohon pertolongan kepada Allah secara bersama, melalui bentuk aktualisasi proses penyantunan anak yatim ini, sehingga, akan didapatkan makbulnya hajad seorang hamba atas permohonan-Nya. 3. Perilaku Dermawan Kata “Perilaku” adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan (Depdiknas,2007:859) dan dalam persepsi lain perilaku adalah tingkah laku, tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau tiap-tiap perbuatan. Sedangkan “Dermawan”sendiri bermakna perbuatan yang senantiasa memberi disertai membantu dan menolong orang lain yang sedang beradadalam kesulitan atas ridho Allah ( El-Sutha : 2009 , hal. 1 ). Dalam penelitian yang dimaksud ini adalah “Pengaruh Intensitas Mengikuti Kegiatan Majelis Doa‟ Mawar Allah Terhadap Perilaku Dermawan” ( Studi Pada Mahasiswa STAIN Salatiga Peserta Majelis Doa‟ Mawar Allah Biro Konsultasi Psikologi Tazkia ) Tahun 2013. Dalam penelitian ini peneliti menentukan indikator dari variable-variable penelitian yaitu : a. Variable Intensitas mengikuti Majelis Doa“Mawar Allah” adalah sebagai berikut :
1)
Kerutinan Mahasiswa STAIN mengikuti Majelis Doa“Mawar Allah”
2)
Semangat Mahasiswa STAIN dalam mengikuti Majelis Doa“Mawar Allah”
3)
Perhatian Mahasiswa STAIN ketika mengikuti Majelis Doa“Mawar Allah”
4)
Partisipasi Mahasiswa STAIN dalam mengikuti Majelis Doa“Mawar Allah”
5)
Kesungguhan Mahasiswa STAIN dalam mengikuti Majelis Doa“Mawar Allah”
b. Variable perilaku Dermawan 1)
Keikhlasan dalam memberi apa dimilikinya, tanpa menyebutnyebut apa yang didermakan
2)
Kepasrahan segala apa yang dimilikinya hanya miliknya Allah swt
3)
Ridho‟ akan yang didermakan karena Allah swt.
4)
Simpati terhadap perhatian orang-orang yang membutuhkan.
5)
Empati terhadap perasaan yang sedang dirasakan oleh orang lain.
6)
Kasih
sayang
yang
lebih
terhadap
orang-orang
yang
membutuhkan yang beradadalam kesulitan. 7)
Kemurahan dan Kelembutan hati untuk berusaha memberikan sesuatu yang berharga untuk orang lain.
G. Metode Penelitian 1.
Pendekatan dan Rancangan sepenelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dan menggunakan rancangan penelitian studi korelasional, untuk mengetahui hubungan setiap variabel penelitian menggunakan analisis statistik prosentase dan teknik analisis regresi untuk mengetahui besarnya pengaruh antar variabel. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kausal komparatif yakni menurut suyabrata (1995 : 26 ) penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat yang adamencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Jadi dalam penelitian ini peneliti memiliki dua variable yakni yang pertama merupakan variabel bebas yakni variabel yang menjadi sebab atau yang mempengaruhi variabel yang menjadi sebab atau yang mempengaruhi. Yakni intensitas mengikuti Majelis Doa‟ Mawar Allah. Sedangkan, variabel yang kedua merupakan merupakan variabel terikat yakni variabel yang menjadi akibat atau dipengaruhi oleh variabel sebab yaitu “Perilaku dermawan mahasiswa pada peserta Majelis Doa„Mawar Allah‟. Jadi dari kedua variable tersebut peneliti berusaha untuk mencari adanya hubungan sebab akibat varibel pertama dan kedua.
( pengaruh ) antara
2. Lokasi dan waktu penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Biro Konsultasi Psikologi “TAZKIA” STAIN Salatiga yang beralamat : Jl. Tentara Pelajar no.2 , Kota Salatiga. Penelitian ini dilaksanakan padabulan Juli tahun 2013, yang terbagi menjadi beberapa teknis dari proses pengumpulan data hingga proses penulisan laporan. 3. Populasi dan sampel a.
Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Penelitian populasi dilakukan apabila peneliti ingin melihat semua liku-liku yang adadi dalam populasi (Arikunto, 1996: 115). Untuk sekedar ancer-ancer Maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 1996: 120). Adapun yang dimaksud dengan populasi disini adalah seluruh Mahasiswa pada peserta Majelis Doa„Mawar Allah‟yang berjumlah 150 peserta.
b.
Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diselidiki (Arikunto,
1996:117).
Penulis
akan
melakukan
penelitian
dilapangan, dalam menentukan sampel sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto, bahwa apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua dan apabila subjeknya lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% (Arikunto: 1996: 120).
Padapenelitian ini penulis mengambil sampel 25% dari jumlah populasi. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 38 peserta. 4. Metode Pengumpulan data Langkah-langkah yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data adalah dengan menggunakan metode angket, metode observasi langsung ditempat. a. Metode angket Angket adalah sekumpulan pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi responden dalam arti laporan pribadi atau hal – hal yang diketahui (Arikunto, 1993:128). Metode ini digunakan untuk mendapatkan data intensitas mengikuti kegiatan Majelis Doa Mawar Allah dan perilaku dermawan. b. Metode observasi Merupakan
metode
dengan
jalan
pengamatan
dan
pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki (Hadi, 1986: 136). Metode ini digunakan sebagai metode pelengkap padapenelitian ini. Metode ini diharapkan dapat membantu dalam melengkapi data yang diperlukan dengan jalan mengamati proses pembelajaran di lapangan. 5. Instrumen penelitian Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa angket yang terdapat dalam lampiran. Angket terdiri dari dua yaitu yang pertama intensitas mengikuti Majelis Doa, dan perilaku dermawan.
Berikut ini tabel kedua variabel tersebut yang dicarikan dari berbagai sumber. Tabel 1.1 Butir Soal Angket “Intensitas Mengikuti Kegiatan Majelis Doa Mawar Allah” No
Indikator
No soal
Kerutinan 1.
Berapa
mengikuti Majelis
Butir-butir Soal
1.
kali
anda
mengikuti
Majelis
Doa“Mawar Allah” ?
Doa Apakah respon anda ketika ada kegiatan
Mawar Allah 2. Semangat 2.
Majelis Doa“Mawar Allah” ? Apakah
Mengikuti
3.
anda
selalu
mengikuti
prosesi
rangkaian Majelis Doa“Mawar Allah” dari awal sampai dengan akhir acara ?
Majelis
Doa
Mawar Allah 4.
Segmen apakah yang anda sukai dari kegiatan Majelis Doa“Mawar Allah” ?
3.
Perhatian
5.
Apa yang anda rasakan ketika mengikuti Majelis Doa“Mawar Allah” ?
Mengikuti Majelis
Doa
Mawar Allah
6.
Apakah yang memotivasi anda mengikuti Majelis Doa“Mawar Allah” ?
Partisipasi 4.
7.
kegiatan Majelis Doa“Mawar Allah” ?
Mengikuti Majelis
Bagaimanakah sikap anda ketika mengikuti
Doa
Mawar Allah 8.
Apa
kontribusi
anda
setelah
mengikuti
Majelis Doa“Mawar Allah” ? Kesungguhan 5.
Mengikuti
9.
Apa manfaat yang anda dapatkan setelah mengikuti Majelis Doa“Mawar Allah”?
Majelis
Doa
Mawar Allah 10.
Apa yang anda rasakan setelah mengikuti Majelis Doa“Mawar Allah” ?
Tabel 1.2 Butir Soal Angket Perilaku Dermawan No
Indikator
No soal
Keikhlasan 1.
Butir-butir Soal Setiap melihat seseorang yang sangat
dalam
1.
membutuhkan apakah yang anda lakukan ?
2.
Apakah perasaan anda ketika memberikan
merelakan segala
seuatu
yang
yang
seseorang
diberikan Allah
yang
memenuhi
kebutuhan
hidupnya ?
swt Empati 2.
untuk
Senantiasa
Majelis 3.
memperhatikan
Doa“Mawar Allah” identik
dengan Menghadirkan anak yatim apa perasaan anda ketika mengetahuinya ?
kepedulian perasaan orang lain
Seberapa 4.
besar
kepedulian
anda
menyisihkan sebagian harta untuk orang lain terutama kepadaanak yatim sedang membutuhkan ?
Pengorbanan 3.
kesediaan untuk
Ketika anda memiliki barang-barang yang 5.
memberikan segala
sesuatu
sudah tidak digunakan ,apakah yang anda lakukan ?
6.
Dengan sesuatu apakah anda memberikan
yang
segala apa yang dibutuhkan oleh orang lain ?
dimilikinya
Simpati 4.
Apakah
terhadap
segala
sesuatu
yang
7.
yang
anda
lakukan
ketika
memperhatikan orang yang disekitarnya membutuhkan uluran tangan kita?
terjadi disekitarnya
Dengan cara apakah permasalahan yang 8.
dimilikinya,
agar
hajad
kita
terselesaikannya?
5.
Kasih
sayang
yang
dimiliki
dengan
Apakah anda pernah mengurusi orang9.
penuh
kemurahan dan
orang yang membutuhkan di sekitarnya ? Menurut anda, siapakah orang yang paling
10.
perlu dibantu ?
kelembutan hati
6. Tehnik Analisis Data Analisis data adalah suatu metode dengan cara menganalisis data yang
di peroleh untuk mencari adatidaknya pengaruh intensitas
mengikuti kegiatan Majelis Doa Mawar Allah terhadap perilaku dermawan.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif kuantitatif Analisis koresional. Analisis data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif, menurut Arikunto langkahlangkah dalam analisis data deskriptif kuantitatif adalah sebagai berikut: a) Pengecekan kelengkapan data b) Tabulasi data kedalam tabel c) Mencari prosentase dari distribusi angka disetiap sel-sel tabel dengan rumus : P = F × 100 % N Keterangan : P : Prosentase F : Frekuensi N : Jumlah subjek penelitian 100% : Bilangan Konstan d) Dalam rangka pengujian hipotessis atau mencari hubungan antar variabel digunakan rumus product e) moment, adapun rumusnya sebagai berikut : Adapun rumus product moment, berdasarkan pakar ahli Sugiono (2010: 255) memberikan teknik analisis melalui rumus dibawah ini:
rXY = Keterangan: rxy
= Koefesian korelasi yang dicari
N
= banyaknya subjek yang diteliti
X
= Nilai variabel 1
Y
= Nilai variabel 2
H. Sistematika Penulisan Skripsi Dalam penulisan skripsi ini, terdiri dari lima bab yang dapat dijelaskan 1.
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN Pendahuluan, merupakan kerangka dasar yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika pembahasan.
2.
BAB II : LANDASAN TEORI Dalam bab II landasan teori ini diuraikan sebagai pembahasan teori yang menjadi landasan teoritik penelitian, kemungkinan adanya pengaruh intensitas mengikuti kegiatan Majelis Doa“Mawar Allah” padapeserta mahasiswa STAIN Salatiga terhadap perilaku dermawan.
3.
BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dilaporkan hasil pengumpulan data yang berkaitan dengan variabel penelitian, laporan gambaran umum mengenai lokasi
pengaruh intensitas
mengikuti kegiatanMajelis Doa“Mawar Allah”
pada peserta mahasiswa STAIN Salatiga 4.
terhadap perilaku dermawan.
BAB IV : ANALISIS DATA Pada bab IV akan dilakukan analisis terhadap data yang terkumpul secara sistematis tentang data “Pengaruh Intensitas Mengikuti Majelis Doa” padapeserta mahasiswa STAIN Salatiga Dermawan,
Pengujian
pengaruh
intensitas
terhadap “Perilaku mengikuti
Majelis
Doa“Mawar Allah” terhadap perilaku dermawan, Pengujian hipotesis pengaruh intensitas mengikuti Majelis Doa“Mawar Allah” pada peserta mahasiswa STAIN Salatiga terhadap perilaku dermawan, dan Analisis Lanjutan dari uji hipotesis. 5.
BAB V : PENUTUP Pada bab penutup akan menguraikan mengenai kesimpulan akhir dari hasil penelitian, saran-saran yang berhubungan dengan pihak-pihak terkait dari penelitian.
BAB II LANADASAN TEORI A. Pengertian Doa 1. Pengertian Doa Pengertian Doa menurut bahasa Doa berasal dari bahasa arab اند عا ءyang merupakan bentuk masdar dari mufrad داعيyang memiliki bermacam-macam arti. Dalam kamus bahasa arab dibawah dibawah judul huruf د,ع, وdisebutkan sebagai berikut ( Zakariya, 2011 : 09). a. ٍدعو, د عوةartinya menyeru, memanggil. b. ٍد عو, دعا ءartinya memanggil, mendoakan, memohon, meminta. c. ا ند عا ءadalah bentuk masdarnya, yang pada umumnya diartikan sebagai suatu keinginan yang besar kepadaAllah SWT dan pujian kepadaNya. Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia menjelaskan Doa adalah permohonan untuk memanjatkan permintaan kepadaAllah swt. Sedangkan, Ibnu Qayyim dalam kitabnya Baihul Fawaid menjelaskan Doa adalah permohonan untuk segala sesuatu dan tuntutan untuk menjauhkan segala sesuatu yang mendatangkan kemudharatan ( Subarno,2003 hal 20-21). Doa merupakan suatu media komunikasi antara seorang hamba dengan Sang Khaliq dalam rangka memohon dan meminta
hajat didunia dan diakhirat, serta juga mengeluh dan mengadu atas permasalahan hidup yang dihadapi ( Al-mahfani , 2006 : 27-30 ). Sejalan dengan pemikiran diatas penulis menyimpulkan bahwa Doa adalah bentuk permohonan dan permintaan dari seorang hamba kepadaTuhan-Nya dalam segala permintaan yang diingiinkan. Tujuan
Doa ini merupakan suatu sarana untuk mendekatkan diri
padaTuhan-Nya agar dia mendapatkan apa yang diinginkannya tersebut. serta inti ibadah sebagai tanda orang beriman. Oleh karenanya itu, Allah sangat menyukai jika manusia berdoa kepadaNya. 2. Dalil Perintah untuk Berdoa Berdoa bukan semata-mata hanya perbuatan meminta saja namun. Berdoa juga merupakan salah satu perintah dari Allah yang harus dilaksanakan oleh manusia, sesuai dengan dalil QS Al-Baqoroh sebagai berikut :
ِٜجُ٘ا ىَِٞغْزَجْٞع إِرَا دَعَبُِ فَي ِ ت دَعَْ٘ َح اىذَّا ُ ِٞت أُج ٌ ِٝ قَشِِّّٜ فَئَِّْٜ عِٛل عِجَبد َ ََٗإِرَا عَؤَى ََُُٗشْشُذٝ ٌَُّْٖ ىَعَيُِٜؤٍُِْْ٘ا ثَْٞٗى “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (Jawablah) bahwa Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi ( segala perintah )-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka beriman dalam kebenaran” ( Departemen Agama, 2003 : 14 ).
Dari ayat kauliyah diatas bahwasanya
Doa sangatlah
diperintahkan oleh Allah, karena Allah tahu segala kebutuhan manusia, dalam perintah ini dimaksudkan Allah agar manusia tidak merasa sombong atas diri manusia itu sendiri dan dengan perintah ini. Allah juga menunjukkan kekuatan-Nya untuk mengabulkan segala yang diminta oleh hamba-Nya. Menurut ustadz „Ashim binmusnof dalam tulisannya beliau mengatakan bahwa, Allah memerintahkan seorang muslim untuk berdoa karena setiap muslim membutuhkan Allah setiap saat. Penghambaan dirinya kepadaAllah mutlak harus dikerjakan. Berdoa merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh seorang hamba untuk membuktikan kebutuhannya kepadaAllah. Dan sebagai bukti ketundukannya kepadaAllah Dzat yang menguasai alam semesta. Jadi sangat jelas bahwa perintah untuk berdoa bukan hanya menjadi kewajiban bagi umat islam saja, tetapi juga merupakan kebutuhan manusia untuk meminta pertolongan kepadaAllah dan sebagai bukti kalau manusia hanya tunduk dan taat kepada-Nya. 3. Keutamaan dalam Berdoa Dianjurkan umat muslim untuk berdoa tentu tidak hanya sebuah ajaran untuk dilaksanakan, namun dalam berdoa tentu memiliki banyak keutamaan yang tersimpan didalamnya, adapun keutamaankeutamaan tersebut diantaranya sebagai berikut :
Doa merupakan sebuah ibadah dan sebuah bukti ketaatan kepadaAllah. Dalam hal ini Allah telah menjelaskan dalam firmannya Q.S Al Baqoroh :
ِٜجُ٘ا ىَِٞغْزَجْٞع إِرَا دَعَبُِ فَي ِ ت دَعَْ٘ َح اىذَّا ُ ِٞت أُج ٌ ِٝ قَشِِّّٜ فَئَِّْٜ عِٛل عِجَبد َ ََٗإِرَا عَؤَى ََُُٗشْشُذٝ ٌَُّْٖ ىَعَيُِٜؤٍُِْْ٘ا ثَْٞٗى “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (Jawablah) bahwa Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi ( segala perintah )-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka beriman dalam kebenaran” ( Departemen Agama, 2003 : 14 ). Keterangan yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada- Ku. a.
Doa merupakan perbuatan paling mulia dan dicintai Allah. Keutamaan ini sesuai dengan sabda Rasulullah, yakni :
ٍَِي اهللُ ي ْ َعه َ س اِكْسَ َو َ سهَ ْى نَى َ ًَ صَ ٌم اهللُ َءنَى ِّ و ْ ٍِ َانٌر ْ ٌَ اَبٌِْ ُْسٍَْسَ ٍة ع ْ َع ٍانٌدُعَاء “Dari Abi hurairah, tidak adasesuatu yang lebih mulia disisi Allah selain dari Doa ( HR. At-tirmidzi )
b.
Doa mengahalangi kemurkaan Allah. Karena jika manusia tidak mau berdoa kepadaAllah, Allah akan marah kepadanya.
c.
Doa menunjukkan kecerdasan dan kekuatan batin seseorang. Dari Abu hurairah bahwasanya Rasullallah bersabda :
.ُِخ اْنعِبَادَة ُّ اَندُّعَاءُ ي:ٍَ انَُّبٌِّ ص قَال ِ َك ع ٍ ِس بٍِْ يَان ِ َ ٍَ ا ْ َع Dari Anas “ Doa adalah otaknya ibadah ( HR. At-tirmidzi ) Dari Hadist tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa inti dan hal tertinggi yang adadidalam ibadah adalah mengingat Allah. Dan mengingat Allah umumnya dilakukan manusia padasaat ia sedang terdesak dengan kebutuhan dan hajat, yakni ketika sedang berdoa. d.
Doa
bisa
mencegah
bencana
yang
belum
terjadi,
dan
menghilangkanya bila sudah terjadi. Seperti yang di utarakan oleh Mustafa Zahri yakni kehidupan manusia sudah tertulis dalam qadha dan qadhar, hanya Doa sajalah yang dapat mengubah tulisan itu untuk memperbaikinya. Rasulullah bersabda,
ِْنٌُْ عِجَب دَ ا هللِ ثِب ى ُذ عَب ءَٞه فَعَي ُ َِ ْضٝ ٌْ َه َٗ ٌٍَِب ى َ َِ ْفِ ُع ٌٍَِب ُّضٝ ُ اىٌذ عَب َء ٌ ِا “ Doa itu bermanfaat terhadap apa yang sudah menimpa atau yang belum menimpa. Oleh karena itu, wahai sekalian hamba Allah. Hendaklah kalian berdoa”( Zahri, 1991 : 107 ). e.
Doa menjadi perekat tali cinta kasih sayang sesama mukmin. Karena seseorang yang men Doakan saudaranya yang lain yang
jauh Maka akan dikabulkan. Dalam firman Allah ditandaskan QS Maryam 96 sebagai berikut :
ِ ُٗدًّا ُ ََْو ىَُٖ ٌُ اىشَّد ُ ََجْعَِٞ ءَاٍَُْ٘ا َٗعََِيُ٘ا اىصَّبىِذَبدِ ع َ ُِِٝ اىَّز َّ إ “Sesungguhnya orang-orang yang beramal shalih, Allah akan menanamkan
dalam
(hati)
mereka
rasa
kasih
sayang”
( Departemen Agama, 2003 : 148 ) Dalam Hal ini ayat diatas berdoa merupakan sifat orang-orang muttaqin, yakni sifat orang-orang yang selalu takut kepadaAllah dan selalu ingin beradadijalan Allah. Allah telah berfirman dalam QS. Al-Hasyr ayat 9 :
َِ عَجَقَُّ٘بَِٝقُ٘ىَُُ٘ سَثََّْب اغْفِ ْش ىََْب َٗإلِخَْ٘اَِّْب اىَّزٝ ٌْ ِِِٕ جَآءُٗ ٍِِ ثَعْذ َ َِٝٗاىَّز ٌٌِٞف سَّد ٌ ُٗل سَء َ َِِّّ ءَاٍَُْ٘ا سَثََّْآ إ َ ِِٝال ىِّيَّز ًّ قُيُ٘ثَِْب غُِٜ َٗالَرَجْعَوْ ف ِ ََبِٝثِ ْبإل “Dan orang-orang yang datang sesudah mereka ( muhajjirin dan anshor ) mereka berdoa : Ya Tuhan kami, memberi ampunan kepadakami dan saudara kami, dan janganlah engkau menjadikan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang telah beriman, Ya Tuhan kami, sesungguhnya engkau maha penyantun lagi maha penyayang ( Departemen Agama, 2003 : 436 ). f.
Doa menjadikan orang menjadi kokoh ( teguh ) dalam menghadapi musuh dan sarana untuk mendapatkan pertolongan. Sebagaimana kisah thalut mengalahkan jalut dengan bala tentaranya dalam firman Allah dalam surat Al-Baqoroh 250 :
ذ أَقْذَاٍََْب ْ َِّْْب صَجْشًا َٗثَجَٞغ عَي ْ ِد َٗجُُْ٘دِِٓ قَبىُ٘ا سَثََّْآ أَفْش َ َُ٘ٗىَََّب ثَشَصُٗا ىِجَبى َِِٝ اىْقَْ٘ ًِ اىْنَبفِشََٚٗاّْصُشَّْب عَي “Tatkala jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun berdoa Ya Tuhan kami, berilah kesabaran padakami, berilah kesabaran padakami dan diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami dari orang-orang kafir ( Departemen Agama, 2003 : 32 ). g.
Doa sebagai pelarian dan tumpuan harapkan orang-orang yang teraninya. Seperti yang dicontohkan oleh Nabi-nabi terdahulu ketika dimusuhi oleh kaumnya, bahkan akan dibunuh dan dianianyai. Mereka berdoa kepadaAllah, seperti yang diceritakan oleh Allah dalam firmanya Q.S Al-Qomar 9-10 sebagai berikut :
َُّٔمَزَّثَذْ قَجْيٌَُْٖ قًَُْ٘ ُّ٘حٍ فَنَزَّثُ٘ا عَجْذََّب َٗقَبىُ٘ا ٍَجٌُُْْ٘ َٗاصْدُجِ فَذَعَب سَث َس
ْ ٍَغْيُ٘ةٌ فَبّْزَصِشَِّّٜأ
“Sebelum mereka, telah mendustakan (pula) kamu Nuh, Maka mereka mendustakan hamba Kami ( Nuh ) dan mengatakan. Dia seorang gila dan Dia sudah pernah diberi ancaman )Maka Dia mengadakepadaTuhannya : “Bahwasanya aku ini adalah orang yang
dikalahkan,
oleh
sebab
itu
menangkanlah
(aku)”
( Departement Agama, 2003 : 423). Dengan demikian
Doa menjadi kekuatan yang ampuh
untuk menghadapi setiap musibah dan bencana, kesedihan dan kegelisahan serta terjadinya hal-hal yang tidak disenangi.
Doa
akan menjadikan seseorang untuk menahan dan menanggung setiap beban dan penderitaan yang menimpa. Dalam Hadist lain, Rasullullah saw bersabda :
ٌٌ ِ َفا,وَادْ فَعُوْا عَُْكُىْ طَوَا زَ قَ ا نْبَأل ءِ فَاِ ٌٌ اندٌ عا ءِ باِ ندُّ عا ء ِش ْفُّ َو يَا نَّ ْى ٍَُْز ِ ْ يَا َ َز َل ٍَك,ْان ٌد عا َء ٍَُْ َفعُ يًَِّا َز ل َويًَِّا نَ ْى ٍَُْ ِز ل ) ٌَْل ٍَحْسِبُ ُّ ( و ا ِ انطبس ا “Tolaklah datangnya bala’ dari kalian dengan Doa, sesungguhnya Doa’ itu memberi manfaat terhadap apa yang telah terjadi dan apa yang belum terjadi. Apa ( bala’) yang telah terjadi Doa akan menyingkapkannya, dan apa yang belum terjadi Doa akan mengekangnya. (“HR. Thabrani ) Hadist di atas menjelaskan bahwa apabila bala‟ itu telah ditetapkan menimpanya. Maka Doa seorang hamba bisa menjadi kekuatan yang bisa menyingkapkan bala‟ yang sedang terjadi. Yakni ; Pertama, menjadi kekuatan berupa kesabaran dan ketabahan menghadapi musibah yang menimpa. Kedua, menjadi kekuatan yang sanggup menyingkapkan dan menghilangkan bala‟ yang sedang terjadi, dan membendung datangnya bala‟yang lebih berat lagi ( Zakariyah, 2011 : hal 22-23 ).
4. Adab berdoa Berdoa yang disyariatkan tidak sebatas meminta, dalam hal ini ada aturan kita berdoa agar berdoa kita panjatkan benar-benar diterima dan
dikabulkan
oleh
Allah.
Bagi
setiap
muslim
seharusnya
memanfaatkan waktu-waktu utama dan mulia untuk berdoa agar mendapatkan
kesuksesan,
keberuntungan,
kemenangan,
dan
keselamatan. Adapun menurut imam ghazali menerangkan dalam kitabnya (Zakariya,2011:63). sebagai berikut :
اِ ْحيَاءُ عُلُ ْوِم الديْ ِن
a) Memilih waktu mustajab dalam berdoa Dalam hal ini Al-ghozali menerangkan bahwa dianjurkan untuk memilih waktu yang baik untuk berdoa. Terutama waktuwaktu yang dimuliakan Allah seperti, padasaat hari arafah, padabulan ramadhan, padahari jum‟at, atau padawaktu sepertiga malam, dan padawaktu sahur dini hari. Anjuran ini sesuai dengan perintah Allah dalam QS. Adzariyat 18 firmannya yakni :
ََُُٗغْزَغْفِشٝ ٌُْٕ َٗثِ ْبألَعْذَب ِس “Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar” ( Departemen Agama, 2003 : 416 )
Dari keterangan dalil diatas bahwa waktu yang baik untuk berdoa, diajurkan untuk berdoa padawaktu-waktu yang baik. dan waktu yang mustajab untuk berdoa. b) Di saat berlangsungnya peristiwa mulia Yang dimaksud dengan peristiwa mulia disini adalah kondisi-kondisi yang dinyatakan sebagai saat ijabah oleh syariat islam seperti, ketika sujud dalam sholat, pada waktu peperangan, diwaktu tentara sebelah menyebelah berhadapa-hadapan, pada waktu turun hujan, pada waktu orang mengucapkan iqomah dalam waktu sholat dan sesudahnya, dan di kala hati sedang sepi. c) Menghadap kiblat dan mengangkat tangan Dalam berdoa sebaiknya kita menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan dan mengusap ke muka padawaktu selesai
berdoa.
Sehingga
tampak
lengannya
dari
bawah,
menghadap kiblat dianjurkan karena arah kiblat adalah arah, dan mengangkat tangan adalah sebagai bentuk bahwa kita benar-benar meminta kepadaAllah, dan sudah menjadi adat bahwa isyarat kita untuk meminta adalah dengan mengangkat kedua tangan kita. Salman meriwayatkan bahwa Rasullallah saw pernah bersabda :
اٌٌِ زَ بٌكُىْ تَبَا زَ كَ وَ تَعاَ نٌ حٌٌََُ كَسِ ٍْىُ ٍَسْتَحٌَِْ يٍِْ عِبَدِِِ اِذَا زَفَ َع صفْسًا ِ ٌ ٍَسُ دٌ ًَُْا ْ ٍََدَ ٍْ ِّ ِانَ ِّ ا
“Sungguh Tuhan-Mu adalah maha pemalu lagi Maha dermawan karenanya,
manakala hamba-hamba-Nya mengangkat tangan-
tangan mereka ( memohon ) kepada-Nya, Maka ia akan merasa malu mengembalikannya dalam keadaan kosong” ( HR.Abu daud dan Tirmidzi ) d) Melembutkan suara Dalam berdoa kita hendaknya dengan melembutkan suara, yakni antara berbisik dan ber-jahr ( mengeraskan suara ). Hal ini menunjukkan bahwa kita sangat hina dihadapanNya dan kita sangat butuh kepada-Nya. Allah berfirman dalam surat al-An‟am :63
َِِْخً ىَئْٞنٌُ ٍِِّْ ظُيََُبدِ اىْجَشِّ َٗاىْجَذْشِ رَذْعَُُّ٘ٔ رَضُشُّعًب َٗخُفَُِّْٞجٝ ٍَِ ُْقو َِِِٝ اىشَّبمِش َ ٍِ ََُِِّّ٘ َٕزِ ِٓ ىََْن ْ ٍِ أَّْجَبَّب Katakanlah,”Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan berendah diri dan suara yang lembut. ( Dengan mengatakan),. Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari(bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang bersyukur ( Departement Agama,2003 : 107 ). Allah juga berfirman dalam ayat lain Qs. Al-A‟Raf : 55
َِِِٝت اىَُْعْزَذ ُّ ُذََٝ ًخ إَُِّّٔ الْٞاُدْعُ٘ا سَثَّنٌُْ رَضَشُّعًب َٗخُف
“Berdoalah kepadaTuhan-Mu dengan berendah diri dan suara lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. ( Departement Agama,2003 : 87 ). Dari kedua ayat diatas bahwasanya Allah akan
selalu
senantiasa mengabulkan bagi orang selalu dekat bersama Allah. Dengan proses dzikir, dan berdzikir dapat dilakukan dengan lirih maupun jahr ( keras ) e) Jangan bersajak ketika berdoa Dalam berdoa hendaknya tidak memaksakan diri dengan bersajak. Maksud dari bersajak disini adalah dimana Doa yang dipuisikan sehingga tidak jelas maksud kandungannya, dalam berdoa kita harus jelas dengan apa yang kita minta, dan sebaiknya mencukupkan diri dengan Doa- Doa yang ma‟tsur saja, tanpa sajak yang dibuat-dibuat dan dipaksakan, sebab sikap yang demikian itulah yang disukai Allah. Dan janganlah lafadh Doa itu dibuatbuat sedemikian rupa. Sehingga, melampaui batas yang baik memilih Doa yang berasal dari nabi dan sahabat-sahabatnya atau orang-orang sholeh. Karena tidaklah setiap orang dapat menyusun Doa yang baik, khawatir kalau-kalau dalam karanganya itu melampaui batas.
f)
Berdoa dengan penuh pengharapan Orang yang berdoa hendaknya bersikap tadharru‟, khusu‟, dan takut serta penuh pengharapan akan terkabul Doanya. Dalam ayat QS Al-A‟raf : 56
َُِّ ْاألَسْضِ ثَعْذَ إِصْالَدَِٖب َٗادْعُُ٘ٓ خَْ٘فًب َٗطَََعًب إَِٜٗالَرُفْغِذُٗا ف َِِِِْٞ اىَُْذْغ َ ٍِّ ت ٌ ِٝذ اهللِ قَش َ ََْسَد Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaiki
dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa
takut ( tidak akan diterima) dan harapan ( akan dikabulkan ). Sesungguhnya Rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik ( Departemen Agama, 2003 : 125 ). Sehingga ayat inilah yang menjadi harapan bahwasanya Doa kita dengan penuh kenyakinan. Maka bukan tidak mungkin Doa kita terkabulkan. g) Memulai Doa dengan membaca dzikir Ketika hendak berdoa hendaknya didahului dengan berdzikir terlebih dahulu, karena rasanya tak sopan bila kita berdoa langsung mengutarakan Doa kita tanpa berdzikir dahulu, karena bedzikir merupakan ungkapan kita benar-benar dekat dan cinta kepadaAllah dan RasulNya.
Dalam ayat QS Al-A‟raf 180
ِِٔ أَعََْبئُِٜيْذِذَُُٗ فٝ َِِٝ فَبدْعُُ٘ٓ ثَِٖب َٗرَسُٗا اىَّزََْْٚٗهللِ ْاألَعََْآءُ اىْذُغ ََُُ٘عََْيٝ ُجْضََُْٗ ٍَبمَبُّ٘اَٞع Hanya Milik Allah al-Asma-ul Husna,Maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut al-Asma-ul Husna itu dan tinggalkan orangorang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut ( menyebut ) Nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan ( Departemen Agama, 2003 : 139 ). Sehingga dari ayat diatas perlunya mendahulukan berdoa dengan berdzikir. Agar apa yang diharapkan berdoanya senantiasa dikabulkan.
h) Berdoa seraya yakin akan dikabulkan Ketika berdoa kita harus yakin bahwa
Doa kita akan
dikabulkan Allah, dengan hati yang mantap tanpa adakeraguan akan kemampuan Allah untuk mengabulkan
Doa kita, dan
hendaknya kita menguatkan harapan Doa kita. Hal ini disebabkan karena padahakikatnya Allah itu sesuai dengan prasangka hambaNya, oleh sebab itu kita harus yakin akan dikabulkannya Doa kita. Serta yang didasarkan melalui berdoa menyakini dikabulkan dengan penuh kenyakinan. Bahwa apa yang dimintanya benar.
i)
Doa yang diulang-ulang Hendaklah Doa diulang-ulang terutama padalafadh-lafadh atau kalimat-kalimat yang penting, disebut tiga kali dan sungguh – sungguh berkenyakinan Doa itu segera diperkenankan Allah.
j)
Pengakuan Taubat Dalam hal ini pengakuan taubat dari semua dosa, meninggalkan semua perbuatan zhalim dan menghadapkan diri kepadaAllah SWT. Dan inilah yang menjadi pokok sesuatu Doa diperkenankan Allah.
k)
Doa dengan sabar Proses ini dalam berdoa perlunya didasarkan dengan kesabaran. Lebih jelasnya menurut ayat QS Al-Kahf : 28
َُْٖٔذَُُٗ َٗجُِٝشٝ ِٜ ِّ ُ سَثَُّٖ ٌْ ثِبىْغَذَا ِح َٗاىْعَش َ َُ٘ذْعٝ ََِِٝٗاصْجِشْ َّفْغَلَ ٍَ َع اىَّز َُِٔ أَغْفَيَْْب قَيْج ْ ٍَ َب َٗالَرُطِ ْعَُّّْٞب ِح اىذََْٞ َخ اىْذِٝذُ صِٝك عَ ُْٖ ٌْ رُش َ َْْبََٞٗالَرَعْ ُذ ع ُ أٍَْشُُٓ فُشُطًب َ ِ رِمْشَِّب َٗارَّجَعَ ََٕ٘ا ُٓ َٗمَب ْ َع Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhan-Nya di pagi dan senja hari. Dengan mengharap keridhoan-Nya dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka. Karena menhaharapkan perhiasan kehidupan dunia ini. dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah kami lalaikan dari mengingati kami, serta menuruti hawa nafsu dan
adalah keadaannya itu melewati batas (Departemen Agama, 2003:28 ). Sehingga dalam ayat diatas ditandaskan bahwasanya dengan melalui proses kesabaran dalam berdoa. Maka proses berdoa dengan bersabar niscaya cepat dikabulkan. 5. Hal – Hal yang dapat mempercepat terkabulnya Doa Selain adab-adab yang telah diuraikan diatas di bawah ini akan menjelaskan hal-hal yang dapat mempercepat terkabulnya Doa yang kita inginkan. a.
Perbanyak bershodaqoh Salah satu penyebab cepat dikabulkannya
Doa adalah
dengan bersedekah. Karena bersedekah dengan berdoa adalah sama-sama hal sangat penting. Untuk diri kita, dan bersedekah merupakan senjata bagi kita. Agar membuktikan kepadaAllah bahwa kita adalah seorang hamba yang selalu mensyukuri nikmatNya. Bila kita rajin memberi Maka Allah pun tak akan segan untuk memberi apa yang kita minta kepada Allah. b.
Meminta Doa kepada orang lain Meminta di Doakan orang lain akan sangat mempercepat terkabulkan Doa karena semakin banyak orang yang men Doakan kita, Allah pun akan semakin cepat mengabulkan permintaan Doa kita. Dalam hal ini, kita dapat meminta Doa- Doa kepadaorang-
orang yang mulia di sisi Allah seperti, para alim, ibu kita, guru kita, dan orang-orang mulia lainnya. c.
Memperbaiki Makanan yang kita Makanan yang baik juga mempercepat
Doa kita untuk
dikabulkan, telah dijelaskan oleh ibnu rajab dalam kitabnya Jami‟ul Ulum Wal Hikam bahwa para Rasul dan umatnya diperintahkan untuk Makan-Makanan yang halal dan menjauhkan yang jelek dan haram( Ibnu, 2003 hal : 12-13 ). Sehingga terkabulnya
Doa‟
kita
dapat
dikarenakan
menyimpulkan adanya
bahwasannya
sebab-sebab
yang
menjadikan Doa mudah dikabulkan oleh Allah Swt. 6. Hal-hal yang Memperlambat Terkabulnya Doa Setelah mengetahui hal-hal yang mempercepat terkabulnya Doa di bawah ini akan dijelaskan juga hal-hal yang memperlambat Doa. Salah seorang ulama sufi yang terkemuka yaitu ibrahim Bin Adham yang hidup padaabad ke delapan, pernah memberikan uraian tentang sebab-sebab Doa seseorang tidak diperkenankan oleh Allah. Beliau menjelaskan ada10 macam sebab-sebab tidak terkabulnya Doa ( Zakariya, 2011 ; 62 ). yaitu sebagai berikut : a.
Kita kenal Allah tetapi kita tidak memenuhi hak-hak Allah. Hak Allah yang paling utama adalah hak untuk disembah.
b.
Kita senantiasa membaca Al-qur‟an tetapi kita tidak mengamalkan apa yang ada dalam Al-qur‟an.
c.
Kita selalu mengatakan cinta kepadaRasulullah tapi kita tinggalkan Sunnah-sunnah beliau.
d.
Kita senantiasa mengatakan bahwa syaitan adalah musuh kita tapi dalam pergaulan sehari-hari kita tapi dalam pergaulan sehari-hari kita berlutut kepadasyaitan dengan memperturutkan hawa nafsu yang buruk.
e.
Kita selalu berdoa supaya terhindar dari api neraka tapi kita malah melemparkan diri kita sendiri kedalamnya, yakni kita tidak mau mengerjakan kebaikan tetapi kita malah bergelimang dengan perbuatan dosa dan maksiat.
f.
Kita selalu ingin masuk syurga tapi kita tidak suka untuk beramal agar kita masuk ke dalamnya.
B. Majelis Doa Mawar Allah 1.
Pengertian Majelis Doa Mawar Allah Mawar Allah ini secara etimologi, berasal dari surat Arrahman adakalimat ayat tersebut yang bertuliskan ًوَ زْ دَ ة. Jika kita mencari gambar tentang alam semesta. Maka ayat tersebut dapat digambarkan sebagai bentuk nebula yang berwujud Mawar Allah menyala, karena terdiri atas triliyun bintang. Simbol ini ( Mawar Allah ) mengajarkan kepadamanusia bahwa Allah adalah raja dan pemilik alam semesta yang tidak terbatas
luasnya. Dan gambar alam semesta itu berwujud Mawar merah menyala. Seakan- akan Allah berkata, “Aku Allah, Raja alam semesta alam persembahan alam ini dalam bentuk bunga Mawar merah menyala, karena Aku sangat memuliakanmu. Simbol Mawar Allah adalah kasih sayangnya Allah kepada manusia. Oleh karenanya, siapapun yang berdoa kepadaAllah pasti akan dikabulkan-Nya ( Sulthoni, 2012 : 64 ). Majelis
Doa merupakan sebuah wadah kegiatan sosial
keagamaan yang beradadi bawah naungan Biro Konsultasi Psikologi “TAZKIA” STAIN Salatiga, yang berdiri sejak tahun 2010. Wadah ini dibentuk agar masyarakat mendapat tempat yang kondusif untuk berdoa
bersama
sebagai
solusi
memecahkan
permasalaha-
permasalahan hidup. Bahwa sudah dijelaskan terkait denganMajelis Doa, secara spesifik Majelis Doa Mawar Allah berasal dari ayat terkandung dalam alquran Qs. Arrahman ayat 36 yang berbunyi :
ُِ ِء سَثِّنََُب رُنَزِّثَبٟ ءَاَٛ ِّ ذ َٗسْدَحً مَبىذَِّٕبُِ فَجِؤ ْ َّذ اىغَََّآءُ فَنَب ِ َّفَئِرَا اّْشَق Artinya : “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan, Maka apabila langit telah terbelah menjadi merah Mawar seperti ( kilapan ) minyak ( Departemen, 2003 hal : 20-23 ). Maksud ayat diatas menjelaskan, Bahwasannya Mawar dijadikan sebagai simbol untuk memperkuat kuat dan merekahnya rahaman kepadahambanya. Sebagai insan yang ditunjuk seorang
khalifah fill ard, haruslah mampu menyinarkan dalam kebaikan. Dalam kaitannya kegiatan sosial disini bahwa jama‟ah dapat membedakan cara pandang antara Doa itu tidak sebatas membaca Doa.Namun, berdoa didalam Majelis Doa Mawar Allah ini. Upaya tindakan nyata terutama dengan cara bersedekah. Harapannya, agar Doanya cepat dikabulkanya Allah( Sulthoni, 2012 : 22 ). 2.
Tujuan Majelis Doa Mawar Allah a. Wadah untuk lebih mendekatkan diri kepadaAllah dengan berdoa bersama serta sebagai sarana melafadzkan problem kehidupan yang berkaitan dengan pekerjaan, sekolah, jodoh, hutang, keharmonisan keluarga, penggapaian cita-cita dan masalah-masalah kehidupan lainnya. b. Sebagai saran untujk menyalurkan rasa peduli , simpati, dan empati dengan memberikan santunan / sedekah kepada anak yatim piatu di lingkungan kota Salatiga dan sekitarnya. c. Menyiapkan forum Silaturahmi umat Islam agar dapat saling berbagi.
3.
Konsep Majelis Doa Mawar Allah Setiap manusia lahir atas fitrah. Fitrah ini adalah keimanan kepada Allah. Artinya manusia sesungguhnya sudah memiliki bekal iman. Pertanyaannya: apakah potensi itu sudah digunakan secara konstruktif atau destruktif. Banyak yang mengimani setan daripada malaikat. Ada yang mengimani gagal daripada gagal. Ada yang
mengimani Doanya tertolak daripada terkabul. Agama lahir untuk mengarahkan iman digunakan secara membangun ( Sulthoni, 2007 hal: 42- 43 ). Dalam Alqur‟an QS. Thaha ayat 124 di firmankan sebagai berikut :
َََْٚبٍَ ِخ أَعَِْٞ٘ ًَ اىْقٝ ُٓ ُشَ ًخ ضَْنًب ََّٗذْشُشُِِٞ ىَُٔ ٍَع َّ فَئِٙض عَِ رِمْش َ َِ أَعْش ْ ٍََٗ Ayat diatas menjelaskana artinya : Bahwa Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya padahari kiamat dalam keadaan buta ( Departement Agama, 2003 : 256).
Sehingga, kita bisa menyimpulkan bahwasanya dalam suasana apapun kita haruslah selalu mengingat Allah. Karena dengan senantiasa mengingat Allah swt. menjadikan
hatinya akan selalu
tenang. 4.
Prinsip – prinsip Majelis Doa Mawar Allah menurut The Power of praying: dalam pendekatan loa dan visualisasi (Mind Management) sebagai berikut : a.
Allah senantiasa mengabulkan Doa seseorang
b.
Allah manut kepada prasangka hamba Dalam Hadist ditandaskan sebagai berikut : Anna Indallallah dhon ( sehingga diibaratkan 9 x 0 ketika hati sudah nol, sudah pasrah, sudah ikhlas kepadakehendak Allah. Maka Allah justru sering datang memberikan apa yang selama ini kita minta
atau lebih baik. Kalau kita ingin gusti Allah, „manut‟ dengan kita, Maka berdoalah dengan hati yang nol, yang pasrah, yang ihlas, yang mernyerahkan semua permintaan itu kepada Dzat yang maha tahu. Dzat yang lebih mengetahui kebutuhan kita, bukan keinginan kita. Kita
minta
sesuatu
kepada
Allah,
karena
Allah
memerintahkan kita minta. Kita minta karena menurut kita itu memang sesuai kita minta kepadaAllah. Namun yang sesuai menurut kita belum tentu pas menurut Allah. Hamba yang ikhlas mendahulukan ukuran sesuai dari Allah, bukan dari pikirannya. Karena sebagai pencipta kita, Allah mengetahui betul apa kelemahan dan kelebihan kita. Allah mengetahui masa depan kita. Dan Allah mengetahui betul kebutuhan kita. Oleh karenanya, biarkan kehendak-Nya yang berlaku. Biarkan kehendak-Nya yang terjadi. Karena apapun yang terjadi dalam kehendak Allah, sama sekali tidak merugikan manusia. Dia yang Kasihnya melebihi sejuta kasih Ibu, tidak akan pernah berkehendak Buruk. Maha Suci Allah dalam segala Kehendak-Nya.) (Sulthoni, 2012 : 205-206 ). c.
Allah mengikuti tingkat keyakinan hamba Faidha azamta fatawakal Allawallah ( barang siapa memiliki tekat Maka bertawakallah kepadaAllah )
d.
The Power Law of Giving and Receiving Merupakan kekuatan memberi dan menerima adalah energi alam yang selalu dituntut untuk berjalan. Manusia yang memberikan kepadaalam, Maka alam akan berbalik memberi kepadamanusia. Hukum ini berlaku untuk semua mahluk, baik benda mati maupun mahluk hidup. Dalam konsepnya ditekankan bahwa yang memberi baik akan menerima baik. Sebaliknya, yang memberi buruk yang tidak memberi tidak akan menerima tidak perlu memberi. Siapapun orangnya menerima tidak perlu memberi. seperti dicontohkan siapapun orang yang ingin menerima senyum, Maka berilah senyum, jangan berharap dapat senyum jika tidak berinisiatif memberi senyum. Sehingga aktivitas memberimenerima adanya seperti tidak adanya. Adatak bermakna dan bermakna tetapi ada ( Sulthoni, 2007 hal : 115 ).
C. Perilaku Dermawan 1.
Pengertian Perilaku Dermawan Kata Perilaku menurut Sarlito wirawan sarwono adalah tingkah laku, atau tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan. Serta lingkungan tiap-tiap perbuatan yang berdasarkan kehendak disebut “Kelakuan”, seperti kata benar dan dusta merupakan perbuatan yang memiliki makna dari adat atau kebiasaan.
Menurut para ahli yang bernama Zimbardo dan Abbasen perilaku adalah suatu predisposisi ( keadaan mudah terpengaruh ) terhadap seseorang, idea atau obyek yang berisi komponen-komponen kognitif, afektif, behavoristik. Menurut John H. Harvey dan William P. Smith pengertian perilaku dalah kesiapan merespon secara konsisten dalam bentuk positif atau negatif terhadap obyek atau situasi. Menurut Gerungan berpandapat pengertian attitude dapat diterjamahkan sebagai sikap dan kesedian beraksi terhadap suatu hal ( Ahmadi dkk, 1990 : 163-164 ) Menurut Kamus besar bahasa Indonesia berpendapat bahwa perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan ( Depdiknas,2007 834). Sejalan dengan pendapat berbagai macam pengertian diatas yang dijelaskan oleh para ahli terkemuka. Bahwa pengertian perilaku ini adalah kesiapan merespon yang sifatnya positif dan negatif terhadap obyek dan situasi secara konsisten. Respon tersebut dapat berupa respon positif maupun negatif. Adapun respon dalam pembahasan perilaku ini. Adanya keterkaitan dengan sifat derma. Karena padadasarnya, upaya seseorang untuk senantiasa memberi merupakan cerminan seorang yang dermawan. Menurut kamus bahasa indonesia, dermawan diartikan sebagai pemurah hati atau orang yang
suka berderma ( Poerwardaminta,1984 : hal 24). Menurut istilah dermawan bisa diartikan memberikan sebagian harta yang dimilikinya untuk kepentingan orang lain yang membutuhkan dengan senang hati tanpa keterpaksaan. Orang yang dermawan adalah orang yang senang jika bisa membantu orang lain yang sedang ditimpa kesusahan. Dengan demikian, memiliki sifat yang dermawan Maka hidupnya akan lebih bahagia. Karena dengan kedermawanannya, akan melapangkan dadanya. Secara sosial orang yang dermawan akan disenangi banyak orang, sehingga orang pun tidak enggan untuk bergaul dengannya. Sedangkan kebalikannya adalah sifat tamak. Orang yang tamak hidupnya selalu tidak tenang dan mudah dijauhi oleh seseorang. ( http : // www. Alislam-safa.com / prinsipkedermawanan / 17 oktober 2011 pkl. 07.14 ) periksa kembali 2.
Landasan dan Keutamaan Dermawan Abdullah
bin
Ahmad
Al-Ghamidi
menulis
perilaku
dermawan yang dicerminkan dengan bersedekah dalam kitab Fadlush Shadaqah wal Infaq, ( Ahmad, 2010 : 84 ). sebagai berikut : a.
Dalil berprasangka baik dan menerima ketetapan dari Allah Ta‟ala.
b.
Sebagai wujud syukur atas limpahan nikmat yang diberikan kepadaAllah
c.
Sebab mendatangkan kecintaan Allah dan kecintaan sesama manusia.
d.
Menguatkan hubungan bermasyarakat antar sesama.
e.
Ikut meringankan beban orang-orang fakir dan orang yang membutuhkan.
f.
Memangkas kecemburuan sosial.
g.
Menebarkan sifat kasih sayang dalam bermasyarakat sekaligus menghilangkan sifat permusuhan, kedengkian dan amarah.
h.
Perilaku membentuk jiwa yang suci dari sifat.
i.
Perilaku dermawan yang dicerminkan dengan bersedekah akan barakah dan bertambah, serta mampu membentengi dari berbagai musibah dan bala‟.
j.
Jalan yang akan mengantarkan menuju surga.
k.
Akan mensupport hubungan kekeluargaan yang lebih erat.
l.
Menghapus fitnah seseorang terhadap keluarga dan tetangganya.
m.
Membentuk jiwa yang sehat dan mulia serta menjadi penyebab datangnya pertolongan dari Allah. Jadi beberapa yang dijelaskan diatas mengandung ciri khas
orang yang berderma untuk orang lain. Hal ini juga dijelaskan dalam sebuah Hadist Rasullallah saw sebagai berikut :
َُ ْ سٍََضَبَٜنُْ٘ ُُ ِفٝ اَ جَْ٘دَاىٌَْب طِ َٗ مَب َُ اَجَْ٘ دَ ٍَب: ِمبَ َُ سَعُؤ هُ اهلل ٍْيَخِ ٍِِْ شَْٖشَْٙ مُوٌ ىَٜيْقَب ُٓ ِفٙ ُْوٙ ِْوُ َٗ مبَ َُ جِجْشٙ َِيْقَب ُٓ جِجْشٙ َِِٙد
ِْخٝ ِّْشً ٍَِِ اىشَُٞذَاسِ عُُٔ اْ ىقُشْاََُ فَشَ عُْ٘ هَ اهللُ اَجَْ٘ دُ ثب ىْخَٞسٍََضَب َُ ف ٍاىَُْشْعَبىَخ
“Rasullullah adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al-qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah saw melebihi angin yang berhembus. “ ( HR. Bukhari, no.6 ) Dari Hadist diatas diketahui bahwa Rasullullah saw padadasarnya adalah seorang yang super dermawan. Ini juga ditegaskan bahwa kedermawanan Rasulullah sangat ringan dan cepat dalam memberi, tanpa banyak berpikir, sebagaimana angin yang berhembus cepat. Dalam Hadist juga angin diberi sifat „mursalah‟ ( berhembus ), mengisyaratkan kedermawanan Rasullullah memiliki nilai manfaat yang besar, bukan asal memberi, serta terus-menerus sebagaimana angin yang baik dan bermanfaat adalah angin yang berhembus terus-menerus. Jika ada seseorang yang membutuhkan sesuatu, Maka beliau lebih mementingkan orang itu dari padadiri sendiri. Terkadang berupa Makanan dan terkadang berupa pakaian. Terkadang beliau membeli barang dan memberi uang lebih banyak daripadaharga semestinya. Beliau menerima hadiah dan membalas hadiah itu dengan banyak. Shadaqoh dan kebaikan yang beliau berikan bisa berupa harta yang
dimiliki, bisa dengan perbuatan dan perkataan. Beliau juga sangat menganjurkan dan mendorong umatnya untuk gemar bersedekah. Jika adaorang bakhil dan kikir melihat kedermawanan beliau, tentu keadaan beliau akan mendorongnya untuk bersedekah. Siapa pun yang bergaul dan menyertai beliau, tentu akan membuat hatinya menjadi lapang. Karenanya, beliau adalah orang yang yang paling lapang dadanya, paling baik jiwanya dan paling mulia hatinya. Pasalnya sedekah memiliki pengaruh yang amat besar terhadap kelapangan dada. Jadi, dari kisah Rasullallah saw diatas meneladani tentang betapa pentingnya bersedekah dan selalu semangat untuk memberi. Karena manfaat sedekah yang sangat besar ini akan dirasakan oleh kita sendiri maupun orang lain ( Fattah, 2010 hal : 84-88). 3.
Fungsi dermawan setelah bersedekah ( Fattah,2010 hal : 90-91). a. Dapat menumbuhkan dan mengembangkan b. Pemicu untuk meningkatkan ibadah c. Membangun etos kerja yang tinggi d. Membangun kesalehan sosial solehah e. Meghadirkan ketenangan dalam hidup f. Mengatasi krisi kemanusiaan
4.
Karakteristik dermawan menurut (Fattah,2010 hal. 102 – 104). Sebagai berikut : a. Memberi tanpa mengharapkan imbalan
Seseorang yang benar-benar dermawan tidak akan pernah mengharapkan sedikitpun imbalan setelah dia membantu orang lain. Entanh itu dengan harta atau dengan hal-hal lain yang dibutuhkan oleh orang lain. Orang tersebut akan memberikan bantuan dengan hati yang ikhlas, walaupun bantuan yang ia berikan hanya sedikit. Dalam Alqur‟an ditandaskan dalam surat AlBaqoroh 261 :
َوِ اهللِ مَََثَوِ دَجَّخٍ أَّجَزَذْ عَجْعَغََْب ِثوِٞ عَجُِْٜفِقَُُ٘ أٍََْ٘اىٌَُْٖ فٝ ََِِٝثوُ اىَّز ٌٌِٞهلل َٗاعِ ٌع عَي ُ َشَآءُ َٗاٝ ََِِف ى ُ ُِضَبعٝ هلل ُ مُوِّ عُْجُيَ ٍخ ٍِّبْئَ ُخ دَجَّخٍ َٗاِٜف Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, padatiap-tiap butir ; seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bai siapa yang dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui” ( Departemen Agama, 2003: 55). b. Tidak mengharapkan pujian (riya‟) Seseorang yang dermawan ketika menyumbang, mereka tidak perlu di sebut-sebut jumlah sumbangannya, agar dipuji oleh orang lain karena kebaikan yang telah ia lakukan kepadaorang lain yang membutuhkan bantuan. Bahkan jika ingin memberikan bantuan, seseorang yang dermawan akan memberikan bantuan apapun tanpa adaseseorang
yang menetahuinya. Ia hanya berkeyakinan bahwa apapun yang ia lakukan untuk membantu orang lain hanyalah mengharap Ridho dari Allah SWT. c. memiliki perhatian besar terhadap orang yang menderita Seseorang yang dermawan selalu memiliki kepekaan terhadap orang-orang yang benar-benar membutuhkan bantuan. Baik itu dari lahiriah ataupun batiniah. Ia akan memberikan perhatian dan membantu tanpa harus adayang menyuruh, karena hatinya secara otomatis akan tergerak untuk membantu. d. Jika kebetulan tidak dapat membantu Maka haruslah menolak dengan halus dan meminta maaf karena tidak dapat membantunya. Allah mencintai seseorang yang sopan dan dapat menghargai orang lain. Ketika kita tidak dapat membantu orang lain Maka kita dapat menolaknya dengan halus tanpa harus menyakiti hati orang yang meminta bantuan, sehingga orang tersebut dapat mengerti dan memahami mengapa kita tidak dapat memberikan bantuan. Dengan paparan diatas, meyakini bahwa harta yang kita miliki padahakikatnya bukan milik kita, Maka akan membuat kita merasa ringan saat mengeluarkan dan mambelanjakannya di jalan yang di ridhoi Allah swt. Serta hati terasa ringan karena yang dimiliki semua merupakan titipan sang illahi.
5.
Hubungan Intensitas Mengikuti Majelis Doa Mawar Allah terhadap Perilaku Dermawan Salah satu inti kegiatan Majelis Doa Mawar Allah yang dilaksanakan oleh Tim Majelis Doa Mawar Allah dibawah naungan Biro Psikologi konsultasi tazkia STAIN Salatiga yaitu Usaha berdoa bersama untuk meminta penyelesaian masalah melalui proses penyantunan anak yatim, Kegiatan prosesi penyantunan anak yatim ini dijamin sangat penting. Karena dalam Hal ini, Hadist Rasullallah bersabda : Diharapkan menumbuhkan sifat derma (ikhlas dalam memberikan sesuatu kepadaorang lain) . Sifat inilah yang mencerminkan seorang muslimin yang sejati. Karena dibalik semua ini akan membentuk karakter pribadi untuk merasakan perasaan orang lain (empati). Sehingga akan terjadi kedinamisan kehidupan tanpa adabatasan sekat sikaya maupun si miskin. Dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Hadist Riwayat Bukhori no 1421 sebagai berikut : Tatkala Allah SWT menciptakan bumi Maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun menciptakan gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya. Ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat terheranheran akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya ? “Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung? Allah menjawab “Adayaitu besi” kita mafhum
bahwa gunung batu pun bisa menjadi rata ketika dibor dan diluluhlantakkan oleh buldozer atau sejenis yang terbuat dari besi. Para malaikat pun kembali bertanya Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada besi ?. Allah yang Maha suci menjawab ada yaitu api. Besi bahkan baja bisa menjadi cair lumer dan mendidih setelah dibakar bara api. Kemudian para malaikat malaikat bertanya kembali .Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari padaapi?. Allah yang Maha Agung menjawab.Adayaitu air api membara sedahsyat apapun niscaya akan padam jika disiram oleh air. Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?” Kembali bertanya para malaikat. Allah yang Maha tinggi dan Maha sempurna menjawab “Ada yaitu angin” {Air di samudera luas akan serta merta terangkat bergulung-gulung dan menjelma menjadi gelombang raksasa yang dahsyat tersimbah dan menghempas karang atau mengombang-ambingkan kapal dan perahu yang tengah berlayar tiadalain karena dahsyat kekuatan angin. Angin ternyata memiliki kekuatan yang teramat dahsyat. Akhir para malaikat pun berta lagi .Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu. Allah yang Maha gagah dan Maha dahsyat kehebatan-Nya menjawab. Adayaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanan sementara tangan kiri tak mengetahuinya.” Artinya orang yang
paling hebat paling kuat dan paling dahsyat adalah orang yang bersedekah. Tetapi, tetap mampu menguasai diri. Sehingga sedekah yang dilakukan bersih tulus dan ikhlas tanpa adaunsur pamer ataupun keinginan untuk diketahui orang lain. inilah gambaran Allah swt. Memberikan kepada kita bagaimana seorang hamba yang ternyata mempunyai kekuatan dahsyat adalah hamba yang bersedekah tetapi tetap dalam kondisi ikhlas. Karena naluri dasar kita
sebenarnya
selalu
rindu
akan
pujian
penghormatan
penghargaan ucapan terima kasih dan sebagainya. Kita pun selalu tergelitik untuk memamerkan segala apa yang ada pada diri kita ataupun segala apa yang bisa kita lakukan. Apalagi kalau yang adapadadiri kita melakukan sesuatu berupa kebaikan bukan tidak mungkin akan meminta pujian maupun sanjungan.Oleh karena itu, Kegiatan Majelis Doa Mawar Allah ini selain merupakan wadah sebagai saran untuk menyalurkan rasa peduli, simpati, dan empati dengan memberikan santunan atau sedekah kepada anak yatim piatu di lingkungan kota Salatiga dan sekitarnya hati ) juga upaya pengaruh besar menumbuhkan perilaku dermawan padasetiap orang. Seperti yang diibaratkan Rasullullah dalam memberi, tanpa berpikir sebagaimana angin yang cepat berhembus cepat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa, seorang yang memahami hakikat perilaku dermawan dengan baik, ia justru akan pandai untuk menyisihkan sebagian hartanya untuk orang lain. Karena
pada dasarnya dengan perilaku mendermakan kepadaoranglain. Justru akan memberikan fadhilah yang besar terutama terkabulnya Doa atau permohonan yang kita harapkan. Selain itu juga, dengan intensitas bersedekah ini menganggap bahwa harta merupakan amanah besar dari Allah yang harus dipertanggungjawabkan baik dunia maupun akhirat. Pada hakikat memiliki perilaku dermawan sangat diperlukan bagi setiap muslim. Karena hal itu,akan berdampak pada karakter muslim sejati, yang seyogyanya bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Sehingga, perilaku itulah yang akan menghilangkan sifat sombong dan senantiasa akan sebaliknya, menumbuhkan perasaan bersyukur. Serta akan timbul rasa simpati dan empati dari pihak lain. Dan juga tidak adanya sekat si kaya dan simiskin. (http://ibnumajjah.wordpress.com) Sesuai dengan tujuanMajelis Doa Mawar Allah yaitu sebagai wadah untuk lebih mendekatkan diri kepadaAllah. Selain itu, berdoa bersama diharapkan sebagai sarana menyelesaikan problem kehidupan yang berkaitan dengan pekerjaan, sekolah, jodoh, hutang, keharmonisan keluarga, penggapaian cita-cita dan masalah-masalah kehidupan lainnya dengan cara “Berdoabukan sekedar membaca Doa’ melainkan upaya bentuk amaliah dengan menyantuni anak yatim. Dalam surat Al-Baqoroh ayat 177 ditandaskan di antara perintah Allah untuk berinfaq untuk anak adalah firmanNya:
ٌَُِِّْ ُٗجَُٕ٘نًَِِْٞ٘ ْاألَخِشِ َٗاىََْيَئِنَخِ َٗاىْنِزَبةِ َٗاىَّْجْٞظَ اىْجِشَّ أَُْ رَُ٘ىُّ٘ا َٗاىْٞ َى َٚ اىََْبهَ عَيَٚقِ َجوَ اىََْشْشِقِ َٗاىََْغْشِةِ َٗىَنَِِّ اىْجِشَّ ٍَِْ ءَاٍََِ ثبِهللِ َٗءَار َِِٜ َٗفِٞوِ َٗاىغَّبئِيَِِٞ َٗاثَِْ اىغَّجِٞ َٗاىََْغَبمٍََٚزَبْٞ َٗاىَٚ اىْقُشْثَِٛٗدُجِِّٔ ر اىضَّمَبحَ َٗاىَُْ٘فَُُ٘ ثِعَْٖذٌِِْٕ إِرَا عَبَٕذُْٗاَٚاىشِّقَبةِ َٗأَقبًََ اىصَّيَ٘حَ َٗءَار َِ صَذَقُْ٘اَِِٝ اىْجَ ْؤطِ أُْٗىَئِلَ اىَّزِٞ ىْجَؤْعَآءِ َٗاىضَّشَّآءِ َٗدَِِٜ فَِٝٗاىصَّبثِش َُ ْ٘ َُٗأُْٗىَئِلَ ُٕ ٌُ ُاْىَُزّق “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepadaAllah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitabkitab, nabi-nabi
dan memberikan harta yang dicintainya
kepadakerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang memintaminta; dan (memerdekakan) hamba sahaya…” (Departemen Agama, 2003 hal 21). Dan dalam Hadist juga diterangakan yang diriwayatkan oleh Abu Ummamah yang berbunyi :
َخ سَ ْأط َ َه ٍَِْ ٍَغ َ ِْٔ َٗعَيٌََّ قَبَٞهلل عَي ُ اَٚي َّ ْ صِٜ اىَّْ ِج ِ َ أٍَُّبٍَ َخ عٚ ْ ِِ أَث ْ َع َُُٓذٝ َْٖبَٞد عَي ْ َُّ ىَُٔ ثِنُوِّ شَعْشَحٍ ٍَش َ ِال ىِي ِٔ مَب َّ ََْغَذْ ُٔ إٝ ٌَََْْ ٍخ ىَِٞزٝ ْٗ َْ ٌٍ أَِٞزٝ َُْٓ ٌٍ عِ ْذَِٞزٝ ْٗ َََْ ٍخ أَِٞزٝ َِٚ إِى َ َِ أَدْغ ْ ٍََٗ ً اْىجََّْخِ دَغََْبدِٚمُ ْذُ أَّب ََُٕٗ٘ ف )أدَذ
ِْٓٔ (سٗاَِٞ أَصَجِع َ َِِْْٞ َٗقَشََُ ثَٞمََٖبر
“Barang siapa mengusap kepala anak yatim karena Allah Maka baginya kebaikan yang banyak dari setiap rambut ia usap. Dan barang siapa yang berbuat baik terhadap anak yatim perempuan
dan laki-laki. Maka aku dan dia akan beradadisyurga ini. Rasullullah mengisyaratkan seperti antara jari tengan dan jari telunjuk . Sehingga dari ayat Qur‟an dan Hadist diatas. Adanya intensita kegiatan mengikuti Majelis Doa Mawar Allah ini. Yang didasarkan melalui bentuk proses penyantunan anak yatim. Maka akan makbulnya apa yang diingingkan, karena
Doa yang
senantiasa diiringi oleh proses memberikan segala sesuatu untuk anak yatim. Akan memudahkan hajat kita dapat terselesaikan. Dan juga dapat memupuk perilaku dermawan bagi diri sendiri dan orang lain.
BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran umum Lokasi dan Objek Penelitian 1. Sejarah berdirinya Biro Konsultasi Psikologi “Tazkia” STAIN Salatiga Biro konsultasi psikologi “Tazkia” merupakan lembaga semi otonom berdiri dalam naungan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Lembaga ini didirikan pada tanggal 22 maret 2008 sebagai bentuk pelaksanaan Tridarma perguruan tinggi yakni pengabdian bagi masyarakat Kota Salatiga dan Sekitarnya. Awal berdirinya didorong oleh kepedulian terhadap berbagai problem yang dialami mahasiswa terutama pada problem psikologis yang mengganggu ketenangan hidup seseorang. Sejalan perkembangan dan tuntutan masyarakat, Biro Konsultasi Psikologi “Tazkia” memberikan berbagai layanan meliputi : konseling, peningkatan motivasi, Persiapan ujian, Peningkatan semangat kerja, Hipnosis / NLP for Teaching / Student. Berbagai layanan yang disiapkan oleh tenaga ahli yang kompeten dibidangnya. Karena itu Biro Konsultasi mahasiswa berubah menjadi Biro Konsultasi “TAZKIA”. 2. Visi dan Misi Biro Konsultasi Psikologi TAZKIA a.
Visi Biro Konsultasi Psikologi TAZKIA : jadi lembaga yang melayani kebutuhan mahasiswa dan masyarakat luas dalam mengoptimalkan potensi agar menjadi pribadi yang
berkepribadian sehat, berkualitas dan berprestasi melalui pendekatan psikologi dan relegius. b.
Misi Biro Konsultasi Psikologi TAZKIA : Memberikan layanan pada seluruh civitas akademika STAIN Salatiga dan masyarakat umum dalam menyelesaikan problematika psikologisrelegius. 1) Memberikan pendampingan pada seluruh civitas akademika STAIN Salatiga dan masyarakat umum dalam menumbuhkembangkan potensi diri. 2) Memberikan pelatihan-pelatihan kepada siswa, guru, orangtua, dan masyarakat luas dalam bidang pendidikan, pengembangan pribadi, pengembangan karier dan aspek lainnya. 3) Membantu instansi-instansi pemerintah dan swasta untuk memperoleh Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. 4) Membantu perusahaan maupun organisasi untuk meningkatkan produktifitas kerja.
3. Program kerja / Bentuk layanan. Bentuk layanan yang menjadi program kerja Biro Konsultasi Psikologi “Tazkia” antara lain : a.
KONSELING dan KONSULTASI : bertujuan membantu mengatasi berbagai masalah seperti problem studi, problem keluarga, problem social / pergaulan, problem kepribadian, gangguan belajar untuk pengembangan karier.
b.
TERAPI : adalah bantuan untuk penyembuhan gangguan perilaku dan gangguan emosi seperti stress, depresi, phobia, trauma, gagap dan sebagainya.
c.
PSIKOTES : bertujuan mengungkap kapasitas mental seseorang dan menempatkannya sesuai dengan potensi diri yang dimiliki. Jenis psikotes yang diberikan antara lain : test reikruitmen, test promosi jabatan, test multiple intelegensi.
d.
TRAINING/PELATIHAN
:
yaitu
memberikan
kegiatan
pelatihan sebagai pengembangan kepribadian bagi siswa, guru, orang tua, karyawan, dan masyarakat umum dalam berbagai tema, seperti : Training peningkatan motivasi, persiapan ujian, peningkatan semangat kerja, team building, hipnotis/NLP for teaching/student, law of atrraction berbasis Doa dan sedekah. e.
METODE : diantara metode yang sebagai problem solving yaitu hipnoterapi, outbond solusi qur‟ani, emotional freedom technique, wrokshop/ seminar/ pelatihan.
4. Susunan kepengurusan Biro Konsultasi “Tazkia” STAIN Salatiga tahun 2013 a. Direktur : Dra. Lilik Sriyanti, M.Si. b. Devisi Konseling / Konsultasi : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. & Dra. Maryatin c. Devisi Psikotes :
Eva Palupi, S.Psi. & Savitri, S.Psi. d. Devisi Pelatihan : Yusuf Khumaeni, SHI, MH.& Wahidin, S.PdI, MPd e. Devisi Resech dan Pengembangan SDM : H.Ahmad Sulthoni, M.Pd & Muna Erawati, S.Psi. M.Si, 5. Karya ilmiah Biro Konsultasi “Tazkia” STAIN Salatiga Karya ilmiah yang sudah dihasilkan oleh biro konsultasi psikologi “Tazkia”adalah sebagai berikut : a. Efektifitas pelatihan comunication Skill bagi dosen PA terhadap kemampuan berkomunikasi. ( 2008 ) b. Need Assesment Mahasiswa Baru Angkatan 2010. ( 2010 ) c. Efektifitas AMT ( Achievment Moyivation Training ) Bagi Mahasiswa Ber-IP Rendah.( 2010 ) d. Menggapai Masa Depan Gemilang ( Student‟s Guidance )( 2012) e. Selain karya ilmiah biro konsultasi psikologi juga menulis beberapa buku yang telah diterbitkan antara lain sebagai berikut : Buku saku Mahasiswa ( Student’s Guinding Book ) , Strategi Menjadi Mahasiswa Sukses.” B. Gambaran Umum tentangMajelis Doa “Mawar Allah” Biro Konsultasi Psikologi “Tazkia” 1. Pengertian Majelis Doa“Mawar Allah” Majelis
Doa “Mawar Allah” adalah sebuah wadah kegiatan
social keagamaan yang berada di bawah Biro Konsultasi psikologi
“Tazkia” STAIN Salatiga, yang berdiri sejak tahun 2010. Wadah ini dibentuk agar masyarakat mendapat tempat yang kondusif untuk berdoa bersama. 2. Tujuan Majelis Doa“Mawar Allah” Adapun tujuan adanya kegiatan Majelis Doa ini adalah : a. Memberi wadah berdoa bersama bagi umat islam,khususnya yang sedang mengahadapi masalah berat. Dalam wadah ini jama‟ah berdoa bersama-sama dengan berharap hajatnya dikabulkan Allah SWT. b. Memberikan santunan / sedekah kepada anak yatim piatu di lingkungan kota salatiga dan sekitarnya. c. Memberikan forum silahturohmi umat islam agar dapat saling berbagi. 3. Sifat Kegiatan Kegiatan ini bersifat sosial keagamaan dan terbuka untuk umum. Terutama Mahasiswa STAIN Salatiga. 4. PesertaMajelis Doa“Mawar Allah” a. Jama‟ah pengajian kota Salatiga b. Dosen, karyawan, Mahasiswa Stain Salatiga c. Umat Muslim di Kota Salatiga dan Sekitarnya 5. Susunan Acara Majelis Doa “Mawar Allah” a. 09.00-09.10 :
Pembukaan
b. 09.10-09.30 : Pengajian dan testimoni dari orang-orang yang merasakan “Keajaiban” berdoa dan bersedekah c. 09.40-10.00 : Dialog jamaah dan narasumber
d. 10.00-10.20 : Sholat Taubat, sholat Hajat dan dzikir e. 10.20-10.30 : Pembacaan kertas Doa yang dikumpulkan dari jamaah oleh tim Majelis Doa f. 10.30-10.50 : Penyantunan anak yatim g. 10.50-11.00 : Lantunan Asmaul Husna dan Doa secara jamaah 6. Identifikasi masalah yang dialami pesertaMajelis Doa “Mawar Allah” a. Masalah ekonomi Masalah ekonomi ini meliputi berbagai hal dengan keinginan peserta Majelis Doa terhadap sesuatu yang mereka butuhkan. Seperti keinginan untuk membeli sepeda motor, laptop, rumah, dan lain sebagainya. b. Masalah mencari pasangan hidup Masalah mencari pasangan hidup ini yakni keinginan para peserta yang belum memiliki pasangan hidup, terutama yang sudah terlalu lama belum mendapatkan jodoh. c. Masalah kesehatan Masalah ini yakni menyangkut kondisi yang kesehatan para peserta, mereka banyak meminta agar mereka selalu diberikan kesehatan dalam hidupnya, terutama bagi mereka yang sedang sakit, mereka meminta untuk dapat sembuh dari sakitnya. d. Masalah pendidikan Masalah ini menyangkut dengan keinginan peserta dalam pendidikannya mereka banyak meminta agar diberikan kelancaran
dalam studinya, diberi kelulusan, diberikan nilai yang baik, dan diberikan kesuksesan dalam pendidikannya. C. Persiapan Penelitian 1. Data Responden Adapun data responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 3. 1 Daftar Nama Responden
NO.
JENIS
JURUSAN /
KELAMIN
PROGDI
NAMA
1.
LSH
Perempuan
Tarbiyah / PAI
2.
FSN
Perempuan
Tarbiyah / PBA
3.
RM
Perempuan
Syariah / AHS
4.
RI
Perempuan
Tarbiyah / TBI
5.
DA
Perempuan
Tarbiyah / PAI
6.
FIK
Perempuan
Tarbiyah / PAI
7.
RPA
Perempuan
Tarbiyah / PAI
8.
NL
Perempuan
Tarbiyah / PAI
9.
YI
Perempuan
Tarbiyah / PAI
10.
WAN
Perempuan
Tarbiyah / PAI
11.
BK
Laki – Laki
Tarbiyah / PAI
12.
KA
Perempuan
Tarbiyah / PAI
13.
ZSW
Perempuan
Tarbiyah / PAI
14.
EN
Perempuan
Tarbiyah / PAI
15.
YADA
Perempuan
Tarbiyah / PGMI
16.
PW
Perempuan
Tarbiyah / PAI
17.
KIP
Perempuan
Tarbiyah / TBI
18.
Herman Zuhdi
Laki-Laki
Tarbiyah / TBI
19.
Aji Abidin
Laki-Laki
Tarbiyah / PAI
20.
NTN
Perempuan
Tarbiyah / PAI
21.
NS
Laki-Laki
Tarbiayah /PBA
22.
AL
Perempuan
Tarbiyah / TBI
23.
S
Perempuan
Tarbiyah / PAI
24.
RM
Perempuan
Tarbiyah / PAI
25.
LH
Perempuan
Tarbiyah / PAI
26.
A
Laki-Laki
Tarbiyah / PAI
27.
UL
Perempuan
Tarbiyah / PBA
28.
K
Perempuan
Tarbiyah / PAI
29.
IF
Perempuan
Tarbiyah / PAI
30.
AKR
Laki-Laki
Tarbiyah / PAI
31.
NH
Perempuan
Tarbiyah / PAI
32.
RAS
Perempuan
Tarbiyah / TBI
33.
EM
Perempuan
Tarbiyah / PAI
34.
LM
Perempuan
Tarbiyah / PAI
35.
ST
Perempuan
Tarbiyah / PAI
36.
I
Perempuan
Tarbiyah / PAI
37.
EW
Perempuan
Tarbiyah / PAI
38.
MC
Laki-Laki
Tarbiyah / PAI
2. Penyajian dan penelitian a. Daftar jawaban angket Intensitas mengikuti Majelis Doa “Mawar Allah” Hasil penyebaran angket dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.2 Daftar Jawaban Angket Intensitas Mengikuti Majelis Doa “Mawar Allah” Jawaban
Jumlah
No.
A
B
C
3
2
1
1.
7
2
1
21
4
1
2.
7
1
2
21
2
2
3.
9
0
1
27
0
1
4.
6
3
1
18
6
1
5.
8
1
1
24
2
1
6.
7
1
2
21
2
2
7.
7
1
2
21
2
2
8.
7
1
2
21
2
2
9.
6
2
2
18
4
2
10.
6
2
2
18
4
2
11.
5
2
3
15
4
3
12.
7
2
1
21
4
1
13.
7
2
1
21
4
1
14.
7
2
1
21
4
1
15.
5
3
2
15
6
2
16.
7
1
2
21
2
2
17.
9
1
0
27
2
0
18.
6
2
2
18
4
2
19.
6
1
3
18
2
3
20.
4
4
2
12
8
2
21.
5
4
1
15
8
1
22.
7
1
2
21
2
2
23.
8
1
1
24
2
1
24.
7
0
3
21
0
3
25.
5
3
2
15
6
2
26.
9
0
1
27
0
1
27.
7
2
1
21
4
1
28.
9
1
0
27
2
0
29.
8
1
1
24
2
1
30.
7
2
1
21
4
1
31.
6
3
1
18
6
1
32.
5
3
2
15
6
2
33.
6
2
2
18
4
4
34.
4
5
1
12
10
1
35.
1
3
6
3
6
6
36.
5
3
2
15
6
2
37.
8
1
1
24
2
1
38
8
0
2
24
0
2
b. Daftar Aawaban Angket Perilaku dermawan peserta Majelis Doa “Mawar Allah” Tabel 3.3 Daftar Jawaban Angket Perilaku Dermawan Peserta Majelis Doa “Mawar Allah” Jawaban
Jumlah
No.
A
B
C
3
2
1
1.
5
4
1
15
8
1
2.
7
2
1
21
4
1
3.
7
2
1
21
4
1
4.
6
3
1
18
6
1
5.
7
2
1
21
4
1
6.
7
2
1
21
4
1
7.
9
0
1
27
0
1
8.
7
2
1
21
4
1
9.
5
5
0
15
10
0
10.
6
4
0
18
8
0
11.
5
4
1
15
8
1
12.
6
4
0
18
8
0
13.
7
3
0
21
6
0
14.
4
5
1
12
10
1
15.
6
3
1
18
6
1
17.
10
0
0
30
0
0
18.
7
1
2
21
2
2
19.
3
7
0
9
14
0
20.
5
4
1
15
8
1
21.
5
4
1
15
8
1
22.
3
5
2
9
10
2
23.
6
3
1
18
6
1
24.
7
2
1
21
4
1
25.
6
4
0
18
8
0
26.
8
1
1
24
2
1
27.
6
3
1
18
6
1
28.
7
2
1
21
4
1
29.
7
2
1
21
4
1
30.
6
3
1
18
6
1
31.
3
6
1
9
12
1
32.
3
6
1
9
12
1
33.
5
3
2
15
6
4
34.
2
4
4
6
8
4
35.
2
4
4
6
8
4
36.
4
5
1
12
10
1
37.
8
2
0
24
4
0
38
5
4
1
15
8
1
Demikian data yang telah diperoleh dari penelitian ini untuk selanjutnya di lakukakan analisis pada bab selanjutnya.
BAB IV ANALISIS DATA Setelah data terkumpul lengkap, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa data. Dalam menganalisa data ini penulis menggunakan statistik untuk memperoleh jawaban dari rumusan masalah : 1.
Bagaimanakah intensitas Mahasiswa mengikuti Majelis Doa “Mawar Allah” Biro Konsultasi Psikologi “Tazkia” STAIN Salatiga ?
2.
Bagaimanakah perilaku dermawan peserta Majelis Doa “Mawar Allah” Biro Konsultasi Psikologi “Tazkia” STAIN Salatiga ?
3.
Adakah pengaruh antara intensitas peserta mengikuti Majelis Doa “Mawar Allah” Biro Konsultasi Psikologi “Tazkia” STAIN Salatiga terhadap perilaku derrmawan yang dimilikinya ? Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam analisa ini disusun
berdasarkan data hasil penelitian yang telah terkumpul. Berikut adalah uraian tentang analisis terhadap kumpulan data. A. Analisis Pendahuluan Analisis data tentang intensitas mengikuti Majelis Doa “Mawar Allah” berdasarkan skor atau nilai, untuk mengetahui perilaku dermawan peserta Majelis Doa “Mawar Allah” penulis menggunakan angket yang terdiri dari 10 item pertanyaan yang disebar pada 38 responden dari peserta Majelis Doa “Mawar Allah”.
1. Dari masing-masing pertanyaan dalam angket. Tersedia 3 alternatif jawaban dengan ketentuan sebagai berikut : a. Jika responden menjawab A maka skore yang diperoleh adalah 3 b. Jika responden menjawab B maka skore yang diperoleh adalah 2 c. Jika responden menjawab C maka skore yang diperoleh adalah 1 Tabel 4. 1 Nilai Intensitas Peserta Mengikuti Majelis Do’a “Mawar Allah” Jawaban
SKOR
Jumlah
NO.
A
B
C
3
2
1
Skor
1.
7
2
1
21
4
1
26
2.
7
1
2
21
2
2
25
3.
9
0
1
27
0
1
28
4.
6
3
1
18
6
1
25
5.
8
1
1
24
2
1
27
6.
6
3
1
18
6
1
25
7.
7
1
2
21
2
2
25
8.
7
1
2
21
4
1
25
9.
6
2
2
18
4
2
24
10.
6
2
2
18
4
2
24
11.
5
2
3
15
4
3
22
12.
8
2
0
24
2
0
26
13.
4
3
3
12
6
3
21
14.
7
2
1
21
4
1
26
15.
5
3
2
15
6
2
24
16.
7
1
2
21
2
2
25
17.
9
1
0
27
2
0
29
18.
6
2
2
18
4
2
24
19.
6
1
3
18
2
3
23
20.
4
4
2
12
8
2
22
21.
5
4
1
15
8
1
24
22.
7
1
2
21
2
2
25
23.
8
1
1
24
2
1
27
24.
7
0
3
21
0
3
24
25.
5
3
2
15
6
2
23
26.
9
0
1
27
0
1
28
27.
7
2
1
21
4
1
26
28.
9
1
0
27
2
0
29
29.
8
1
1
24
2
1
27
30.
5
1
4
15
2
4
21
31.
5
4
2
15
8
2
25
32.
6
2
1
18
4
1
23
33.
6
2
2
18
4
2
24
34.
4
5
1
12
10
1
23
35.
1
3
6
3
6
18
27
36.
5
3
2
15
6
2
23
37.
8
1
1
24
2
1
27
38.
8
0
2
24
0
2
26
Untuk mengetahui tinggi rendahnya intensitas mengikuti Majelis Doa “Mawar Allah” pada peserta mahasiswa STAIN Salatiga Majelis Doa “Mawar Allah” penulis perlu mencari interval dari data diperoleh yaitu dengan rumus sebagai berikut : I = ( Xt-Xr) + 1 Ki Keterangan : I = Interval Xt = Nilai X tertinggi Xr = Nilai X terendah Ki = Kelas interval ( Tinggi , Sedang , Rendah ) Dari data yang diperoleh diketahui nilai tertinggi adalah 29 dan nilai terendah adalah 21. Dengan memasukkan angka tersebut dalam rumus maka dapat dicari lebar interval sebagai berikut : i = ( 29-21) + 1 3
i=8+1 3 i= 9 3 i= 3 Tabel 4.2 Interval intensitas mengikuti Majelis Doa “Mawar Allah”
No.
Interval
1. 2. 3.
27-29 24-26 21-23
Jumlah Responden 9 20 9
Nilai nominasi A B C
Setelah mengetahui interval dari nilai yang diperoleh maka dapat diketahui : 1.
Nominasi antara 27 – 29 berarti nilai intensitas peserta mengikuti Majelis Doa “Mawar Allah” dikatakan Tinggi (A) sebanyak 9 responden.
2.
Nominasi antara 24-26 berarti nilai mengikuti Majelis Doa “Mawar Allah” dikatakan Sedang ( B ) sebanyak 20 responden.
3.
Nominasi antara 18-21 berarti nilai intensitas peserta mengikuti Majelis Doa “Mawar Allah” dikatakan Rendah ( C ) sebanyak 9 responden.
4.
Kemudian dibuat nominasi A ( Tinggi ) , B ( Sedang ) , C ( Rendah ) untuk mengetahui nominasi intensitas mengikuti Majelis Doa “Mawar Allah”. Tabel 4.3
Nilai Nominasi Intensitas Mengikuti Majelis Doa “Mawar Allah” No.
Skor
Nilai nominasi
Keterangan
1.
26
A
Tinggi
2.
25
B
Sedang
3.
28
A
Tinggi
4.
25
B
Sedang
5.
27
A
Tinggi
6.
25
B
Sedang
7.
25
B
Sedang
8.
25
B
Sedang
9.
24
C
Rendah
10.
24
B
Sedang
11.
22
B
Sedang
12.
26
B
Sedang
13.
26
B
Sedang
14.
26
A
Tinggi
15.
24
B
Sedang
16.
25
B
Sedang
17.
29
A
Tinggi
18.
24
B
Sedang
19.
23
B
Sedang
20.
22
B
Sedang
21.
24
B
Sedang
22.
25
B
Sedang
23.
27
A
Tinggi
24.
24
B
Sedang
25.
23
B
Sedang
26.
28
A
Tinggi
27.
26
A
Tinggi
28.
29
A
Tinggi
29.
27
A
Tinggi
30.
26
B
Sedang
31.
25
B
Sedang
32.
23
C
Rendah
33.
24
B
Sedang
34.
23
B
Sedang
35.
27
A
Tinggi
36.
23
B
Sedang
37.
27
A
Tinggi
38.
26
A
Tinggi
Setelah diketahui berapa banyak peserta Majelis Doa‟ yang berada pada kategori tinggi, sedang, rendah kemudian dicari prosentase masing-masing, yaitu untuk langkah pertama dalam analisa ini penulis menggunakan rumus prosentase yaitu : P = F X 100 % N Keterangan : P = Prosentase F = Frekuensi N = Jumlah responden Sehingga diketahui hasilnya sebagai berikut : a.
Prosentase dari kategori tinggi ( A ) ada 9 responden maka dapat dicari dengan rumus diatas yakni sebagai berikut : P=
X 100 %
P = 23,68 % P = 24 % Artinya , ada sebanyak 24 % peserta yang ada pada kategori tinggi b.
Prosentase dari kategori sedang ( B ) ada 20 responden maka dapat dicari dengan rumus prosentase yakni sebagai berikut : P=
X 100 %
P = 52 %
Artinya, ada sebanyak 52 % peserta yang ada pada kategori sedang. c.
Prosentase dari kategori rendah ( C ) ada 9 responden maka dapat dicari prosentansenya sebagai berikut : P=
X 100 %
P = 23, 68 % P = 24 % Artinya , ada sebanyak 24 % peserta yang ada pada kategori rendah. Tabel 4.4 Tabel Frekwensi Variable X Nominasi
Interval
Frekwensi
Prosentase
NO. Variabel X
(%)
1.
Tinggi
27-29
9
24%
2.
Sedang
24-26
20
52%
3.
Rendah
21-23
9
24%
2. Analisis data tentang perilaku dermawan peserta Majelis Doa “Mawar Allah”
Tabel. 4.5 Nilai Perilaku Dermawan Peserta Majelis Doa “Mawar Allah” Biro Konsultasi Psikologi “Tazkia”
NO.
Jawaban
Skor
Jumlah
A
B
C
3
2
1
Nilai
1.
5
4
1
15
8
1
24
2.
7
2
1
21
4
1
26
3.
7
2
1
21
4
1
26
4.
6
3
1
18
6
1
25
5.
7
2
1
21
4
1
26
6.
7
2
1
21
4
1
26
7.
9
0
1
27
0
1
28
8.
7
2
1
21
4
1
26
9.
5
5
0
15
10
0
25
10.
6
4
0
18
8
0
26
11.
5
4
1
15
8
1
24
12.
6
4
0
18
8
0
26
13.
7
3
0
21
6
0
27
14.
4
5
1
12
10
1
23
15.
6
3
1
18
6
1
25
16.
6
4
0
18
8
0
26
17.
10
0
0
30
0
0
30
18.
7
1
2
21
2
2
25
19.
3
7
0
9
14
0
23
20.
5
4
1
15
8
1
24
21.
5
4
1
15
8
1
24
22.
3
5
2
9
10
2
21
23.
6
3
1
18
6
1
25
24.
7
2
1
21
4
1
26
25.
6
4
0
18
8
0
26
26.
8
1
1
24
2
1
27
27.
6
3
1
18
6
1
25
28.
7
2
1
21
4
1
26
29.
7
2
1
21
4
1
26
30.
6
3
1
18
6
1
25
31.
3
6
1
9
12
1
22
32.
3
6
1
9
12
1
22
33.
5
3
2
15
6
2
23
34.
2
4
4
6
8
4
18
35.
2
4
4
6
8
4
18
36.
4
5
1
12
10
1
23
37.
8
2
0
24
4
0
28
38.
5
4
1
15
8
1
24
Untuk mengetahui tinggi rendahnya perilaku dermawan peserta Majelis Doa “Mawar Allah” penulis perlu mencari interval dari data yang diperoleh yaitu dengan rumus sebagai berikut : I = ( Xt-Xr) + 1 Ki Keterangan : I = Interval Xt = Nilai X tertinggi Xr = Nilai X terendah Ki = Kelas interval ( Tinggi , Sedang , Rendah ) Dari data yang diperoleh diketahui nilai tertinggi adalah 30 dan nilai terendah adalah 18 , dengan memasukkan angka tersebut dalam rumus maka dapat dicari lebar interval sebagai berikut : I = ( 30 – 18 ) + 1 3 I=
12 + 1 3
I=
13 3
I = 4,333333
Tabel 4.6 Interval Perilaku Dermawan Peserta Majelis Doa “Mawar Allah” Jumlah No.
Interval
Nilai Nominasi Responden
1.
26-29
17
A
2.
22-25
18
B
3.
18-21
3
C
Setelah mengetahui interval dari nilai yang diperoleh maka dapat diketahui : 1. Nominasi antara 26-29 berarti perilaku dermawan peserta mengikuti Majelis Doa “Mawar Allah” dikatakan tinggi ( A ) sebanyak 17 responden 2. Nominasi antara 22-25 berarti perilaku dermawan mengikuti Majelis Doa “Mawar Allah” dikatakan sedang ( B ) sebanyak 18 responden 3. Nominasi antara 18-21 berarti perilaku dermawan peserta mengikuti Majelis Doa “Mawar Allah” dikatakan rendah sebanyak 3 responden 4. Kemudian dibuat tabel nominasi A ( tinggi ), B ( Sedang ), C ( rendah ) untuk mengetahui masing-masing nominasi intensitas mengikuti Majelis Doa “Mawar Allah”
Tabel 4.7 Nilai Nominasi Perilaku Dermawan Peserta Majelis Doa “Mawar Allah” No.
Skor
Nilai Nominasi
Keterangan
1.
24
B
Sedang
2.
26
A
Tinggi
3.
26
A
Tinggi
4.
25
B
Sedang
5.
26
A
Tinggi
6.
26
A
Tinggi
7.
28
A
Tinggi
8.
26
A
Tinggi
9.
25
B
Sedang
10.
26
A
Tinggi
11.
24
B
Sedang
12.
26
A
Tinggi
13.
27
A
Tinggi
14.
23
B
Sedang
15.
25
B
Sedang
16.
26
A
Tinggi
17.
30
A
Tinggi
18.
25
B
Sedang
19.
23
B
Sedang
20.
24
B
Sedang
21.
24
B
Sedang
22.
21
C
Rendah
23.
25
B
Sedang
24.
26
A
Tinggi
25.
26
A
Tinggi
26.
27
A
Tinggi
27.
25
B
Sedang
28.
26
A
Tinggi
29.
26
A
Tinggi
30.
25
B
Sedang
31.
22
B
Sedang
32.
22
B
Sedang
33.
23
B
Sedang
34.
18
C
Rendah
35.
18
C
Rendah
36.
23
B
Sedang
37.
28
A
Tinggi
38.
24
B
Sedang
Setelah diketahui berapa banyak peserta yang berada pada kategori tingg sedang , rendah , kemudian dicari prosentase masing-masing kategori, yaitu untuk langkah pertama dalam analisa ini penulis menggunakan rumus prosentase yaitu : P = F X 100 % N Keterangan : P = Prosentase F = Frekuensi N = Jumlah responden Sehingga diketahui hasilnya sebagai berikut : Prosentase dari kategori tinggi ( A ) ada 17 responden maka dapat dicari dengan rumus diatas yakni sebagai berikut : P = 17 x 100 % 38 P = 45 % Artinya, ada sebanyak 45 % peserta yang ada pada kategori tinggi. Prosentase dari kategori sedang ( B ) ada 18 responden maka dapat dicari dengan rumus prosentase yakni sebagai berikut : P = 18 X 100 % 38 P = 47 % Artinya, ada sebanyak 47 % peserta yang ada pada kategori sedang.
Prosentase dari kategori rendah ( C ) ada 3 responden maka dapat dicari prosentasenya sebagai berikut : P= 3 35
X 100 %
P =8% Artinya , ada sebanyak 8 % peserta yang ada pada kategori rendah. Tabel 4.8 Tabel frekuensi Variable Y No.
Nominasi
Interval
Frekuensi
Variable Y 1 2 3
Tinggi Sedang Rendah Jumlah
Prosentase (%)
26-29 22-25 18-21
17 18 3 38
45 % 47 % 8 % 100 %
B. Analisis Uji Hipotesis Setelah dilakukan analisis terhadap kedua variable berdasarkan nilai atau skor dan berdasarkan item-item pertanyaan angket, langkah berikutnya adalah melakukan uji hipotesis untuk menguji kebenarannya. Adapun untuk mengetahui pengaruh intensitas mengikuti Majelis Doa “Mawar Allah” biro konsultasi psikologi terhadap perilaku dermawan (studi pada mahasiswa peserta Majelis Doa “Mawar Allah” biro konsultasi psikologi Tazkia STAIN Salatiga ) ditempuh analisa menggunakan
rumus
product
moment
yang
kemudian
peneliti
selanjutnya menganalisis diterima atau tidaknya hipotesis yang sudah di ungkapan, adapun rumus product moment tersebut adalah sebagai berikut : Rxy =
N∑ XY – ( ∑ x ) (∑ Y ) { N ∑ X2 – ( ∑ X )2 } {( N ∑ Y2 -∑Y)2
Keterangan : rxy = Koefesian korelasi yang dicari N = banyaknya subjek yang diteliti X = Nilai Variable 1 Y = Nilai Variabel 2 Sebelum menyelesaikan rumus tersebut diperlukan membuat tabel kerja Product moment sebagai berikut : Tabel 4.9 Tabel Pembantu Analisis Product Moment No.
X
Y
X2
Y2
X.Y
1.
26
24
676
576
624
2.
25
26
625
676
650
3.
28
26
784
676
728
4.
25
25
625
625
625
5.
27
26
729
676
702
6.
25
26
625
676
650
7.
25
28
625
784
700
8.
25
26
400
676
520
9.
24
25
361
625
475
10.
24
26
576
676
624
11.
22
24
484
576
528
12.
26
26
441
676
546
13.
26
27
441
729
567
14.
26
23
676
529
598
15.
24
25
576
625
600
16.
25
26
625
676
650
17.
29
30
841
900
870
18.
24
25
576
625
600
19.
23
23
529
529
529
20.
22
24
484
576
528
21.
24
24
576
576
576
22.
25
21
625
441
525
23.
27
25
729
625
675
24.
24
26
576
676
624
25.
23
26
529
676
598
26.
28
27
784
729
756
27.
26
25
676
625
650
28.
29
26
841
676
754
29.
27
26
729
676
702
30.
26
25
441
625
525
31.
25
22
400
484
440
32.
23
22
324
484
396
33.
24
23
576
529
552
34.
23
18
529
324
414
35.
27
18
729
324
486
36.
23
23
529
529
529
37.
27
28
729
784
756
38.
26
24
676
576
624
Jumlah
958
940
24198
23466
23761
Dari tabel diatas diketahui : ∑X
= 958
∑Y
= 940
∑ X2 = 24198 ∑ Y2 = 23466 ∑ XY = 23761 Kemudian hasil yang telah diketahui tersebut dimasukkan dalam product moment sebagai berikut :
r xy =
N ∑ XY – ( ∑X ) ( ∑Y ) √ N ∑ X2 – ( ∑ X )2 N ∑ Y2 – ( ∑ Y )2
r xy
=
r xy =
38 x 23761 – ( 9258 ) ( 940 )
902918
r xy =
2.398
r xy =
2.398
r xy =
2.398
r xy =
2.398 3777,5
r xy =
900520
0,6348
C. Hipotesis Untuk membuktikan signifikansi penelitian tersebut penulis menggunakan kaidah sebagai berikut : 1. Bila rxy > tabel product moment dengan taraf signifikan 1 % maka hasilnya adalah sangat signifikan. 2. Bila rxy > dari r tabel product moment dengan taraf signifikan 5% signifikan 5 % maka hasilnya adalah signifikan. 3. Bila r
xy
< dari tabel product moment dengan taraf 5% signifikan 5%
maka hasilnya tidak signifikan. Dari hasil perhitungan diperoleh r
xy
0,63481 , ini berarti rxy
lebih tinggi dari pada r tabel product moment yakni 0,413 pada taraf signifikan 1 %. Pada taraf 5 % r tabel product moment yakni 0,320, maka dapat diambil kesimpulan hipotesis nihil(Ho) ditolak, dengan kata lain hipotesis ( Ha ) diterima. Dalam hal ini berarti taraf signifikan yang diperoleh tinggi, ini berarti ada hubungan yang tinggi antara pengaruh intensitas mengikuti Majelis Doa “Mawar Allah” terhadap perilaku dermawan ( studi pada mahasiswa peserta Majelis Doa “Mawar Allah” Biro Konsultasi Psikologi Tazkia STAIN Salatiga tahun 2013 )
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa sebagai berikut : 1. Intensitas mengikuti kegiatan Majelis Doa tergolong pada kategori tinggi dengan prosentase 24 % sebanyak 9 responden, pada kategori sedang dengan prosentase
52% sebanyak 20 siswa, dan pada
kategori rendah dengan prosentase 24 % sebanyak 9 responden.. 2. Perilaku dermawan mahasiswa Stain Salatiga tergolong pada kategori tinggi 45 % sebanyak 17 responden, pada kategori sedang 47 % sebanyak 18 responden dan pada kategori rendah dengan prosentase 8 % sebanyak 3 responden. 3. Dari penelitian yang dianalisis secara statistik, disimpulkan bahwa ada pengaruh intensitas mengikuti Majelis Doa Mawar Allah terhadap perilaku dermawan ( studi pada peserta mahasiswa STAIN Salatiga tahun 2013). Hal ini terbukti dengan koefisiensi korelasi product moment dari hasil rxy hitung sebesar 0,63481 dan r tabel product moment sebesar 0,413 pada taraf signifikan 1 % , maka dapat diambil kesimpulan hipotesis nihil (Ho) ditolak, dengan kata lain hipotesis (Ha) diterima.
Dalam hal ini berarti taraf signifikan yang diperoleh tinggi. Ini berarti ada pengaruh yang tinggi antara intensitas mengikuti Majelis Doa „Mawar Allah” terhadap perilaku dermawan ( Studi Kasus pada Mahasiswa STAIN Salatiga Majelis Doa “Mawar Allah” Biro Konsultasi Psikologi Tazkia ) Tahun 2013. B. Saran – Saran 1. Biro Konsultasi Psikologi Tazkia a. Biro konsultasi Tazkia STAIN Salatiga diharapkan mampu bekerja optimal dalam melaksanakan program kerja agar hasil yang di dapat tercapai sesuai dengan visi dan misi dari biro konsultasi dapat terselenggara dengan baik. b. Biro konsultasi Tazkia STAIN Salatiga harapannya dapat tetap mengutamakan pelayanan secara baik pada klien, dan dapat selalu menjadi solusi terbaik bagi mahasiswa STAIN Salatiga khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk menyelesaikan masalah – masalahnya. c. Biro konsultasi STAIN Salatiga senantiasa berkontribusi terutama dalam dunia pendidikan islam maupun sosial yang terkait dengan kegitan Majelis Doa Mawar Allah. 2. Seluruh pengurus Majelis Doa “Mawar Allah” a. Seluruh pengurus tergabung dalam tim Majelis Doa diharapkan lebih kreatif, inovatif, dedikatif dalam menyelenggarakan kegiatan
Majelis Doa Mawar Allah, agar para jamaah lebih semangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan Majelis Doa ini. b. Seluruh pengurus Majelis yang tergabung dalam team Majelis Doa Mawar
Allah
diharapkan
menyelenggarakan
Majelis
dapat Doa,
selalu dan
semangat
diharapkan
dalam
pengurus
tergabung yang tergabung dalam team Majelis Doa Mawar Allah dapat selalu memberikan pelayanan yang terbaik untuk kegiatan Majelis Doa Mawar Allah ini. c. Seluruh pengurus Majelis yang tergabung dalam team Majelis Doa Mawar Allah diharapkan mampu menyelenggarakan Majelis Doa Mawar Allah ini, agar hasil yang dicapai dapat maksimal, dan peserta dapat merasa puas dalam mengikuti Majelis Doa Mawar Allah. 3. Masyarakat a. Kepada masyarakat disarankan untuk jangan berputus asa dengan berbagai macam masalah yang dihadapi, para jamaah karena Rahmat Allah senantiasa tercurahkan bagi orang-orang yang tidak berputus asa. Sehingga para jamaah yang memiliki segala permasalahannya melalui perantara Majelis Doa kepada Biro Konsultasi Psikologi Tazkia agar mendapat bimbingan dan arahan mengatasi permasalahannya.
b. Kepada para jamaah diharapkan diharapkan serius dan khusyuk dalam mengikuti kegiatan Majelis Doa Mawar Allah dan selalu berkontribusi di dalamnya 4. STAIN Salatiga a. Kepada STAIN Salatiga diharapkan dapat tetap mendukung kegiatan Majelis Doa Mawar Allah ini. b. Kepada STAIN Salatiga diharapkan juga dapat menghimbau kepada civitas akademika STAIN Salatiga untuk senantiasa berpartisipasi untuk mengikuti kegiatan Majelis Doa Mawar Allah. C. Keterbatasan Penelitian 1. Ada variabel lain yang belum diteliti yang sangat memungkinkan memberikan pengaruh kepada variabel perilaku dermawan. 2. Keterbatasan pengamatan peneliti saat responden mengisi angket tidak diperhatikan secara fokus dengan kondisi sosial psikologi responden (pada saat mengisi angket). 3. Keterbatasan dari hasil penenilian ini tidak dapat diujikan secara generalisasi kepada populasi lain. D. Penutup Alhamdulillahi robbal a‟lamin puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta‟ala. Akhirnya penulisan skripsi ini telah selesai dengan baik, ucapan terima kasih untuk semua yang mendukung penulisan skripsi ini, terutama pada Biro Konsultasi Psikologi yang telah
mengizinkan kepada saya untuk mengadakan penelitian ini. Kritik dan saran selalu diharapkan oleh penulis untuk menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Abu. 1991. Psikologi social . Jakarta : PT Rineka Cipta Ahmad, Abu. 2010. Meski Susah Tak Lupa Sedekah. Magelang : CV. Taqwa Media Ahmad Warson Munawir, Al-Munawir. 1997. Kamus bahasa Indonesia Yogjakarta : Pustaka Progresif Al-ghozali. 1994. Rahasia Dzikir dan Doa. Bandung : Karisma Al mahfani, Khaliruhhman. 2006. Keutamaan Doa dan Dzikir Untuk Hidup Bahagia Sejahtera. Jakarta : PT Wahyu Media Arifin, Gus. 2011. Zakat,Infak,Sedekah, Tinjauan Empat Madzhab. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek) : Suatu Pendekatan dan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Ar-Robi‟i, Sulaiman. 2006. Shodaqoh Memang Ajaib. Jakarta : Darul Qosim Daradjad, Zakiah. 1996. Do’a Menunjang Semangat Hidup. Jakarta :
CV Ruhama
Departemen Agama RI. 2003. Al-qur’an dan Terjemahnya. Bandung: CV. Diponegoro Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Hadi, Saiful El-Sutha. 2009. Makin Dermawan Makin Kaya, Makin Kikir Makin Miskin . Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama Hidayat, Jufri. 2011. Doa Dan Amalan Mustajab. Yogjakarta : Araska
http : // www. alislam-safa.com / prinsip dermawan http : // cocolatez . com / 2009 / 06 / 03 / Keutamaan Sifat dermawan http : // gusmar.multiply.com /journal/ item/Pentingnya_doa Http : // WWW.almanhaj.or.id/content/2743/slash/0 http : // www. alislam-safa.com / kemulian anak yatim http : // pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php http : // psychomap.blogspot.com/2011/07/teori-teori-motivasi- dan- menggali. html?zx= 4bef9087 da 697784 http : // jonikriswanto.blogspot.com / search/ label / Metode % 20 Penelitian Hadist Web Kumpulan Dan Referensi Belajar Hadist, Alquran dan terjemahanya Kasiram, Moh. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif. Malang : UIN-Maliki Press Munadi, Imam. 2007. Menjadikan Anda Selalu Dalam Posisi Terbaik Dan Terunggul. Jakarta : PT Mizan Publica Mustofa, Agus. 2007. Quantum Ikhlas. Jakarta : PT Gramedia Mansur , Yusuf. 2010. Doa-doa Kunci Rezeki. Jakarta : PT Ikrar Mandiriabadi Mahmud Wajih. 2007. Sedekah itu Mudah maka bersedekah. Semarang : PT. Pustaka Rizki Putra. Poerwardaminta. 1984. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Halaman 245 Santoso, Ippho. 2011. Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan. Jakarta : PT Gramedia Subarno,Imam. 2005. Doa sebagai Solusi Hidup. Jakarta : PT Mata Khatulistiwa
Suny, Muhsin. 2003. Menjadi Kaya dengan Sedekah. Jakarta : PT Era Intermedia Sulthoni, Ahmad. 2007. Sang Maha Segalanya Mencintai Sang Maha Siswa. Surabaya : PT. Temprina Media Grafika Sulthoni, Ahmad. 2012. Berdoa Tidak Sekedar Membaca Doa. Surabaya : PT. Temprina Media Grafika Surya Brata, Sumadi. 1995. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Thobroni, Muhammad. 2007. Mukjizat Sedekah. Yogjakarta : Pustaka Marwa Yazid bin Abdul Qadir Jawas, 2009 . Doa dan Wirid Mengobati Guna-Guna Dan Sihir Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah. Jakarta : Karisma Zahri, Mustaf. 1991. Kunci Memahami ilmu Tassawuf. Surabaya : PT Bina ilmu Zakariya, Taufiq. 2011. Kumpulan Doa dan Wirid Ampuh Kunci Sukses Bisnis. Yogjakarta : Lafal Indonesia
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: ADITIA PRAMUDIKA YUDA
Umur
: 24 th
Tempat, Tanggal lahir : Magelang, 31 Agustus 1989 Bangsa
: Indonesia
Agama
: Islam
Alamat
: Gembongan Rt: 06 Rw:03
Payaman,Secang,Magelang Menerangkan Dengan Sesungguhya PENDIDIKAN 1.
Tamatan SD N Payaman 2 Lulus Tahun 2001 / 2002
2.
Tamatan SMP N 3 Magelang Lulus Tahun 2004 / 2005
3.
Tamatan SMA N 5 Magelang Lulus Tahun 2007 / 2008
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
Magelang, 27 Desember 2013 Saya yang bersangkutan,
Aditia Pramudika Yuda NIM. 111 09 007