PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI MUJAHADAH NIHADLUL MUSTAGHFIRIN TERHADAP KONTROL DIRI SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL HIDAYAH SIDAYU BATANG
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
MASRUROH NIM: 071111016
JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISALAM FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012
ii
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skipsi ini adalah hasil kerja saya sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga pendidikan lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupum yang belum atau tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dari daftar pustaka.
Semarang, 27 Mei 2012
Masruroh
iv
MOTTO )٩٦ : اّلعنكبىت-( َوإِّنَ اهللَ َّلمَعَ ا ّْلمُحْسِنِين َ وَاّلَذِينَ جَاهَدُوا فِينَا ّلَنَهْدِيَنَ ُهمْ سُبُلَنَا
”Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridloaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang yang berbuat baik”. (QS. Al-A’raf : 180)
v
ABSTRAKSI Masruroh (07111016) Penelitian ini berjudul ” Pengaruh Intensitas Mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin Terhadap Kontrol Diri Santri Di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang” dengan tujuan untuk mengetahui adakah pengaruh intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin terhadap Kontrol Diri Santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang (Skripsi). Semarang: Program Strata I Jurusan Bimbingan Penyulihan Islam (BPI) Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang, 2012. Kajian pada penelitian ini adalah untuk mendapatkan dan menggambarkan pengaruh intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin terhadap kontrol diri santri di Pondok pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang. Penelitian ini terdiri dari variabel yaitu intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin dan kontrol diri Santri. Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin difokuskan pada tiga aspek yaitu: kedisplinan, kesungguhan, dan ketulusan, sedangkan kontrol diri difokuskan pada tiga aspek yaitu: kontrol perilaku, kontrol kognitif, dan cara mengambil keputusan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena data-data yang diperoleh berupa data-data numerik dan pengolahan datanya dengan menggunakan statistik. Penelitian ini berupaya untuk menguji hipotesis penelitian dengan mengaitkan intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin yang diasumsikan berpengaruh dan signifikan terhadap kontrol diri Santri. Subyek penelitian sebanyak 50 responden, pengambilan sampelnya menggunakan sampel claster. Pengumpulan datanya menggunakan angket dengan menggunkan skala Likert, data yang diperoleh dari angket yang disebar pada responden, berupa angket tertutup yang berbentuk rating scale. Penelitian ini mempergunakan metode analisis korelasi momen tangkar dari pearson dan analisis regresi (analisis regresi dengan menggunakan skor kasar). Hasil penelitian ini adalah ada pengaruh intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin terhadap kontrol diri santri ditunjukkan dari hsil Freg = 9,694 yang dikonsultasikan dengan r tabel dengan N = 50 atau derajat kebebasan db = 50 - 2 = 48. harga F pada tabel taraf signifikan 1% ditulis Ft (1:48) dan untuk taraf signifikan 5% ditulis 0,05 (1:48) pada tabel dapat diketahui bahwa F reg = 9,694 > Ft 0,05 : 4,04 = Signifikan dan hipotesis diterima, F reg = 9,694 > Ft 0,01 : 7,19 = Signifikan dan hipotesis diterima. Berdasrkan penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi semua pihak atau intansi yang terkait.
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk : Kedua orangtua saya, bapak Sarpangi dan ibu Marfu’ah yang selalu memberi dukungan baik moril maupun materiil dengan tulus ikhlas, skripsi ini sebagai tanda bakti saya kepada beliau berdua. Ayahku, Dede Ridwanullah terimakasih atas segala do’a dan motifasinya yang selalu memberikan semangat dalam hidupku. Pembimbing saya bapak Drs.H. Machasin M.si, dan ibu Mahmudah, S.Ag.,M.si yang telah membimbing saya dengan penuh kesabaran dan ketelitian sampai akhirnya skripsi ini selesai di kerjakan. Dosen-dosen Fakultas Dakwah yang telah memberikan ilmu-ilmunya, semoga ilmu yang selama ini saya peroleh dari bapak/ibu dosen bisa bermanfaat bagi saya, keluarga dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Saudara sejatiku, M.Fatkhur, Hafid Qari Habibi, senyum kalian telah membuat semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Teman sejatiku, Semi, Mak sop, Unso, Alfy, Arina, Diah, Fika, semoga karya ini mampu menjadi obat kerinduan diantara kita serta terimakasih atas bantuan dan motivasinya. Semoga Allah melipatgandakan balasan untuk semua kebaikan kalian. Serta teman-teman koz BPI E17, Dila, Hana, Fita, Maila, Ila, Ulfa, Iza, Rika, Fitri, Avi, Naila, terimakasih atas motivasi, waktu, perhatian yang kalian tuangkan. Teman-teman Fakultas Dakwah khususnya BPI 2007 yang telah memberikan suport, semangat, dorongan serta dukungan hingga akhirnya skripsi ini selesai dikerjakan.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta Alam yang selalu memberikan rahmat dan hidayahnya kepada hambanya. Shalawat dan salam semoga selalu terucapkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, yang menjadikan dunia ini penuh dengan pengetahuan dan ke ilmuan. Hanya nikmat dan rahnat Allah, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sebagai luapan semua rasa gembira dengan terselesainya penyusunan skripsi yang berjudul “PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI MUJAHADAH NIHADLUL MUSTAGHFIRIN
TERHADAP
KONTROL
DIRI SANTRI
DI PONDOK
PESANTREN NURUL HIDAYAH SIDAYU BATANG”, yang disusun untuk
memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Program studi Strata Satu (S.I) dalam ilmu dakwah di Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI). Penulis merasa yakin skirpsi ini tidak dapat diselesaikan secara baik tanpa pertolongan dan hidayah dari Allah SWT. Terselesainya penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, saran-saran serta motivasi dari berbagai pihak. Suatu keharusan bagi pribadi penulis untuk menyampaikan terima kasih yang tiada terhingga kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, khususnya kepada: 1. Bapak DR. Muhammad Sulthon, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang yang telah merestui dan memberikan izin dalam pembahasan skripsi ini. 2. Bapak Drs.H. Machasin, M.Si. dan ibu Mahmudah, S.Ag, M.Si. selaku ketua jurusan BPI serta merangkap sebagai pembimbing II, yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberi bimbingan dan pengarahan dalam menyusun skripsi ini. 3. Bapak dan ibu dosen Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang, yang telah memberikan ilmu kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
viii
4. Badan pengelola Pondok Pesantren yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di tempat tersebut dan telah bersedia memberikan data untuk kepentingan penulis skripsi ini. 5. Bapak dan ibu tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun matriil dengan tulus ikhlas menyekolahkan sampai jenjang perguruan tinggi. 6. Untuk semua temen-temen yang telah mendampingiku dalam keadaan suka maupun duka khususnya keluarga besar BPI angkatan 2007 (Irham, Atmo, Bahar, Mika, Gus Bu, Ali, Ridwan, Holil, Bang Komeng, Apip Lukman, Zeni, Munif, Hidayah, Fida, Fika, Diyah, Arina, Heti, Wintarti, Rahma,) seta tementemen Masjid Miftahul Jannah Perum Beringin Indah (Mas Nur, Shihab, Aqib, Sugeng, Rotor, Habib dll) dan masih banyak lagi teman-teman yang tidak dapat penulis cantumkan satu persatu. Akhir penulis berdo’a semoga Allah SWT selalu menerima amal shaleh dan membalas dengan pahala yang berlipat ganda. Amin. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini terlalu masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam segi bahasa, analisis, maupun materi kajian, maka dari itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif demi sempurnanya skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, terutama dalam bidang Bimbingan dan Penyulihan Islam (BPI)
Semarang, 27 Mei 2012
penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN. .......................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... iv HALAMAN MOTTO ........................................................................................ v ABSTRAK .......................................................................................................... vi HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii DAFTAR ISI ...................................................................................................... x TRANSLITERASI............................................................................................. xiii BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang..................................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah ............................................................................. 8 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 8 1.4. Tinjauan Pustaka.................................................................................. 9 BAB II. KERANGKA DASAR PEMIKIRAN TEORITIK 2.1. Landasan Kerangka Teoritik ............................................................ 13 2.1.1. Kontrol diri .............................................................................. 13 2.1.1.1. Pengertian Kontrol diri ................................................ 13 2.1.1.2. Jenis Kontrol diri ......................................................... 18 2.1.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kontrol diri .......... 22
iv
2.1.2. Intensitas Melaksanakan Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin ..... 24 2.1.2.1. Pengertian Mujahadah.................................................... 24 2.1.2.2. Adab Mujahadah ............................................................ 26 2.1.2.3. Manfaat Mujahadah ....................................................... 27 2.1.2.4. Korelasi antara Intensitas Mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin dengan Kontrol diri ................................................ 28 2.2. Hipotesis ........................................................................................... 31 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Metode Penelitian ............................................................. 32 3.2. Definisi Konseptual dan Operasional ............................................... 32 3.2.1.1. Definisi Konseptual ........................................................... 32 3.2.1.2. Definisi Operasional .......................................................... 33 3.3. Sumber Data dan Data ...................................................................... 35 3.4. Populasi dan Sampel ......................................................................... 36 3.5. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 37 3.6. Teknik Analisis Data ........................................................................ 42 BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 4.1. Situasi Umum ................................................................................... 45 4.1.1. Letak Geografis ...................................................................... 45 4.1.2. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren ..................................... 45 4.1.2.1. Jumlah Santri Pondok .................................................. 49 4.1.2.2. Pendidikan Santri ......................................................... 49
v
4.1.2.3. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang............................................................................... 51 4.2. Keadaan Sarana dan Prasarana................................................... 54 4.3. Gambaran Umum Pelaksanaan Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang…………………… 55 BAB V. HASIL PENELITIAN 5.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian ........................................................ 59 5.1.1. Data Skala Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin .................... 59 5.1.2. Data Hasil Skala Kontrol diri Santri ..................................... 63 5.2. Analisis Uji Hipotesis ....................................................................... 67 5.3. Analisis Lanjut .................................................................................. 76 5.4. Pembahasan hasil Penelitian ............................................................. 78 BAB VI. PENUTUP 6.1. Kesimpulan ....................................................................................... 81 6.2. Limitas .............................................................................................. 82 6.3. Saran ................................................................................................. 83 6.3.1. Bagi subjek penelitian .......................................................... 83 6.3.2. Bagi lembaga Pondok Pesantren .......................................... 84 6.3.3. Bagi Pimpinan ...................................................................... 84 6.4. Penutup ............................................................................................. 84 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIODATA
vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan sosial yang serba cepat sebagai konsekuensi modernisasi, industrialisasi, kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi, mempunyai dampak kehidupan pada masyarakat. Perubahan sosial tersebut telah mempengaruhi nilai kehidupan masyarakat sehingga tidak semua orang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan tersebut, yang pada gilirannya dapat menimbulkan ketegangan atau stres pada dirinya (Hawari, 1999: 2). Dampak lain yang tampak jelas yakni adanya perubahan pola hidup/gaya hidup, yang menganggap asing nilai-nilai moral, etika, agama, dan meninggalkan tradisi lama yang telah berkembang kuat dalam masyarakat. Akan tetapi dalam kenyataannya kemakmuran materi yang diperoleh ternyata tidak selamanya membawa kesejahteraan (Hawari, 1999: 13). Perubahan secara fundamental tersebut tampak nyata dalam kehidupan manusia yaitu dengan adanya bantuan-bantuan alat canggih, orang lebih efisien menguasai tantangan alam dan bisa menguasai lingkungan sekitar demi peningkatan kesejahteraan. Namun di samping adanya manfaat dan keuntungan tersebut muncul pula dampak-dampak sampingannya, yaitu berupa akses teknologi dan mekanisasi berupa
1
2
tindakan kekerasan dan penjarahan. Kejadian ini dibarengi dengan proses dehumanisasi terhadap umat manusia sehingga terjadi disintegrasi orde-orde sosial (Kartono dan Andari, 1989: 190-191). Banyak manusia yang mengalami kegoncangan dalam hidupnya, frustasi, kecewa, bahkan karena putus asa, nekat melakukan tindak bunuh diri. Itu tidak lain karena ajaran agama yang menjadi pegangan hidupnya tidak seimbang dengan kekuatan akal pikiran yang ada pada dirinya. Untuk menghadapi kondisi umat manusia seperti di atas maka perlu peningkatan peran dakwah Islam yang dimaksudkan tersebut, perlu diarahkan sebagai fungsi kontrol diri terhadap meningkatnya gejolak keinginan nafsu manusia untuk mengeksploitasi secara besar-besaran sumber daya alam yang ada. Selain itu dakwah Islam juga perlu diarahkan untuk membantu penyembuhan berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh modernisasi dan kemajuan ilmu teknologi yang ada. Dalam
dakwahnya
Rasulullah SAW,
sangat
memperhatikan
pembinaan rohani orang-orang beriman dengan memperdalam keimanan dan ketakwaan dalam diri mereka. Tidak disangkal lagi bahwa hal itu merupakan fase penting dalam mempersiapkan mental kaum muslimin sehingga mereka pun berada dalam kesiapan total untuk mengubah perilaku, kebiasaan, pikiran, dan hidup mereka secara total. Demikian pula, hal itu membuat mereka berada dalam kondisi siap untuk menerima ayat-ayat yang diturunkan, selanjutnya untuk mencegah kebiasaan-kebiasaan buruk tersebar dikalangan mereka (Najati, 2005: 303).
3
Dalam konteks ini melakukan dakwah sebagaimana yang dilakukan oleh Rasul pada zaman dahulu masih menjadi titik tolak untuk selalu dilakukan bagi da‟i ataupun da‟iyah, hingga saat ini agar manusia terhindar dari kesesatan, melanggar perintah Allah, dan selalu melakukan kebaikan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Imran ayat 104 yang berbunyi:
Artinya: “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma‟ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung”. (Q.S. ali-Imran: 104) Kontrol diri merupakan suatu kecakapan individu dalam kepekaan membaca situasi diri dan lingkungannya. Selain itu juga kemampuan untuk mengontrol dan mengelola faktor-faktor perilaku sesuai dengan situasi dan kondisi untuk menampilkan diri dalam melakukan sosialisasi kemampuan untuk mengendalikan perilaku, kecenderungan menarik perhatian, keinginan merubah perilaku, agar sesuai untuk orang lain, menyenangkan orang lain, selalu konform dengan orang lain, dan menutup perasaannya (Ghufron, 2010: 22). Calhoun dan Acocella dalam Ghufron (2010: 23) mengemukakan dua alasan yang mengharuskan individu mengontrol diri secara kontinu. Pertama, individu hidup bersama perilakunya agar tidak mengganggu kenyamanan orang lain. Kedua, masyarakat mendorong individu untuk
4
secara konstan menyusun standar yang lebih baik bagi dirinya. Ketika berusaha memenuhi tuntunan, dibuatkan pengontrolan diri agar dalam proses pencapaian standar tersebut individu tidak melakukan hal-hal yang menyimpang. Salah satu peran dakwah Islam yang dapat diimplementasikan dalam rangka untuk membantu proses penanganan kegoncangan hidup manusia yang merupakan dampak dari kemajuan teknologi dan modernisasi adalah dengan mengikuti mujahadah. Mujahadah di sini dimaksudkan sebagai salah satu sarana untuk terapi agama terhadap berbagai kondisi kehidupan masyarakat yang banyak mengalami kegoncangan dalam hidupnya seperti frustasi, kecewa, serta tidak bisa mengontrol dirinya. Pelaksanaan mujahadah ini semakin terlihat semarak di berbagai lembaga majelis dzikir yang ada, salah satunya yaitu Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin yang dilaksanakan di pondok pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang. Fenomena mujahadah tentu saja memiliki dampak positif bagi kehidupan masyarakat yang terkuasai oleh ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Salah satu manfaat yang dapat diperoleh dari mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin tersebut adalah tercapainya rasa tenang dan tentram bagi para santrinya sehingga mereka dapat terhindar dari perilaku yang menyimpang, stres, putus asa atau kondisi buruk lainnya. Di sisi yang lain para Santri di pondok pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang juga dihadapkan pada berbagai program kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai santri. Mereka juga dituntut untuk belajar sikap
5
mandiri yang tidak menggantungkan orang tua, sehingga dengan kondisi seperti ini sangat memungkinkan untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak baik bagi santri seperti, malas belajar, mencuri, dan berbagai perilaku lain yang menyalahi pondok. Untuk mengatasi dampak yang muncul pada santri tersebut maka pihak pondok pesantren berusaha memprogramkan kegiatan untuk mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin sebagai alternatif agar santri dapat mengontrol diri. Melihat permasalahan di atas, dengan mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin yang dilakukan di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang, mampu memberikan perubahan yang sangat signifikan terhadap diri seseorang untuk mengatur, membimbing, dan mengarahkan ke bentuk-bentuk perilaku serta dapat membantu berjuang melawan hawa nafsu dan mengendalikannya bahkan suatu ketika ada Santri yang terpengaruh oleh temannya untuk mengkonsumsi obat terlarang, sampai pada akhirnya santri mendapat takziran (hukuman) dari ustadz, untuk mengantisipasi hal tersebut para santri diwajibkan untuk mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin agar dapat mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa individu ke arah konsekuensi positif (Hasil wawancara dengan Khoirul Amin ustadz Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang pada tanggal 15 Juli 2010). Mujahadah yang dilaksanakan di pondok pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang yang secara aktif telah terbukti memberikan pengarahan dan bimbingan kepada manusia secara positif terutama bagi santri agar dapat
6
kontrol diri. Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin di pondok pesantren Nurul Hidayah pada dasarnya diberikan kepada santri karena secara umum santri mempunyai berbagai macam watak maupun perilaku yang mengarah kepada hal yang negatif baik dalam aspek biologis maupun psikis. Melihat santri yang rawan dengan perilaku yang tidak terpuji, dan bila ditinjau dari segi agama santri lebih condong kepada tindakan yang dilarang agama, maka keberadaan mujahadah Nihadlul Mustaghfirin sebagai sarana bimbingan santri dipandang sangat perlu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenakalan dan perilaku yang buruk, yaitu faktor pendidikan, lingkungan, keluarga, ekonomi, yang kurang mendukung. Kunci surga adalah dengan mencegah hawa nafsunya dalam upaya menggapai tujuannya, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “Mujahadah adalah kunci (pintu) hidayah, tidak ada kunci hidayah selain mujahadah. Berkaitan dengan pelaksanaan mujahadah di pondok pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang yang secara umum mendidik, membimbing, dan mengajarkan ilmu agama bagi santri agar mengikuti tata aturan dan kedisiplinan yang diterapkan di pondok pesantren Nurul Hidayah. Adapun pelaksanaan Mujahadah yang diterapkan di pondok tersebut dimulai setelah shalat isya’, kemudian melakukan sholat sunah bersama, shalat hajat, bermujahadah bersama dengan bacaan yang ditentukan seperti shalawat nabi, tahlil, do’a mujahadah, do’a kanzul „arsyi dan sebagainya dilanjutkan
7
dengan ceramah atau mau‟idloh khasanah oleh pemimpin mujahadah. Keistimewaan dengan teknik yang ditampilkan mujahadah yang diterapkan di pondok pesantren Nurul Hidayah memberikan dampak yang positif bagi pengembangan keberagaman santri dan pengikutnya serta menanamkan perilaku dan sikap yang berakhlakul karimah. Dengan sistem mujahadah yang bersandar pada ajaran Rasulullah SAW, yang dipimpin langsung oleh pimpinan pondok pesantren ini dapat memberikan solusi praktis dalam kehidupan masyarakat khususnya dalam upaya meningkatkan kontrol diri santri dan pengikutnya. Di samping itu mujahadah Nihadlul Mustaghfirin mempunyai sifat atau visi netral, independen, tidak ada hubungannya dengan organisasi masyarakat atau organisasi politik, atau partai politik apapun. Tujuan utama/ misi mujahadah Nihadlul Mustaghfirin ِ( لِاِصْالَحِ ذَاتِ ا ْل َبيْنuntuk mendamaikan orang-orang yang mempunyai permasalahan), baik urusan pribadi, organisasi ataupun urusan agama. Faidah Mujahadah Nihadlul Mustaghfiirin yaitu:
ِصيْلِ جَ ِميْعِ الْمَقَاصِدِ مِنْ اُمُوْرِ ال ُد ْنيَا وَالْ َاخِرَة ِ ْ( ِل َتحuntuk menghasilkan segala sesuatu yang menjadi tujuan dari beberapa urusan dunia dan akhirat/ multi guna) antara lain mencari ilmuddin, ilmuddunya, meraih kedudukan, derajat pangkat dunia akhirat (Hasil wawancara dengan Mutoharoh santri Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang pada tanggal 20 Juli 2011). Berdasarkan fenomena dan latar belakang tersebut penulis ingin menggali lebih dalam serta melakukan penelitian mengenai pengaruh intensitas mengikuti Mujahadah NihadlulMustaghfirin di pondok pesantren
8
Nurul Hidayah Sidayu Batang yang di dalamnya terdapat bentuk-bentuk solusi alternatif terhadap upaya kontrol diri santri. Untuk itu penulis tertarik meneliti dan mengkaji permasalahan tersebut. Dan untuk memperoleh gambaran yang jelas, maka penulis tuangkan dalam rencana penelitian ini dengan judul: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI MUJAHADAH NIHADLUL MUSTAGHFIRIN TERHADAP KONTROL DIRI SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL HIDAYAH SIDAYU BATANG.
1.2. Rumusan Masalah Masalah atau problematika adalah hal-hal yang akan dicari jawabannya melalui kegiatan penelitian. Adapun yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah: 1.2.1. Intensitas
Mujahadah
Nihadlul
Mustaghfirin
yang
meliputi
kedisiplinan, kesungguhan, ketulusan, dalam mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin sebagai variabel independent. 1.2.2. Kontrol diri yang meliputi pengendalian perilaku, cara berfikir, dan kemampuan mengambil keputusan sebagai variabel dependent.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empirik ada atau tidaknya pengaruh intensitas mengikuti Mujahadah terhadap Kontrol Diri dengan indikator sebagaimana dirumuskan dalam permasalahan yang diteliti. Untuk menguji ada tidaknya pengaruh dimaksud
9
maka peneliti mengambil sampel para Santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang. Sedangkan manfaat yang ingin diperoleh dari hasil penelitian adalah: 1.3.1. Secara Teori Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan secara teoritik tentang teknik-teknik psikologi dalam mengendalikan emosi serta dorongan-dorongan dalam dirinya dengan metode Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin, sehingga penelitian ini dapat menambah khasanah karya ilmiah bagi Fakultas Dakwah khususnya jurusan Bimbingan penyuluhan Islam. 1.3.2. Secara Praktis Bila dalam penelitian ini didapatkan hasil positif, maka intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin dapat dijadikan metode untuk meningkatkan kontrol diri.
1.4. Tinjauan Pustaka Penelitian yang dilakukan oleh Imam Sholikhan yang berjudul “Hubungan Kontrol Diri Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Dunia Kerja Pada Mahasiswa Semester Akhir Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang Tahun 2006/ 2007 (Tinjauan Bimbingan Konseling Islam) 2007. Hasil dari penelitian ini adalah dengan kontrol diri yang baik, akan tercapai hilangnya rasa cemas dalam menghadapi dunia kerja. Sehingga individu mampu mengetahui apa yang menjadi kekurangannya dan
10
senantiasa mampu memonitor dirinya dengan baik, karena segala sesuatu yang diputuskan oleh individu menjadi tanggung jawab individu sendiri. Penelitian yang dilakukan oleh Rahmat Aziz dan Yulianti Hotifah dengan judul “Hubungan Dzikir Dengan Kontrol Diri Santri Manula di Pondok Pesantren Roudlotul Ulum Kediri” 2005. Hasil penelitian adalah tingkat dzikir dan kontrol diri santri Manula di Ponpes RoudlotulUlum Kediri berada dalam kategori sedang. Hasil dari perhitungan regresi dengan taraf signifikansi 5 0/0 diperoleh Freg = 4,645 > Ft = 2,780, yang berarti ada korelasi yang signifikan antara dzikir dengan kontrol diri pada santri Manula di Pondok Pesantren Roudlotul Ulum Kediri. Penelitian yang dilakukan oleh M. Irfan yang berjudul “Eksistensi Pelaksanaan Pengajian Mujahadah di Pondok Pesantren Al-Istiqomah Kembangan Bintaro Demak dalam Pengembangan Dakwah Islam (Tinjauan Komunikasi Dakwah)”. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian adalah pelaksanaan pengajian Mujahadah Al-Istiqomah menempuh empat cara dakwah secara umum, yaitu: 1) Berdakwah dengan ritualitas dzikir dan do’a, 2) Berdakwah dengan jalan Al-Mauzi‟at AlHasanah dan Bi Al-Uswah Al-Hasanah, 3) Orientasi dakwah mengarah pada kebersihan hati dan perbaikan moral, 4) Berdakwah dengan membidik kepribadian seseorang secara langsung. Sejauh pengamatan dan pengetahuan peneliti, belum ada penelitian skripsi yang membahas tentang masalah ini. Untuk menghindari adanya plagiat maka berikut peneliti sertakan beberapa literatur serta hasil
11
penelitian yang ada relevansinya terhadap skripsi yang akan diteliti sebagai bahan perbandingan dalam mengupas berbagai masalah yang ada. Disini perbedaan skripsi yang membedakan dari penelitian ini adalah Mujahadah
Nihadlul
Mustaghfirin
sangat
berpengaruh
dalam
menumbuhkan dan meningkatkan kontrol diri pada Santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang.
1.5. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk
mempermudah
dalam
memahami
gambaran
secara
menyeluruh tentang skripsi ini maka penulis memberikan sistematika beserta penjelasan secara garis besar sebagai berikut: Bab pertama sebagai bab pendahuluan yang membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan skripsi. Bab kedua berisi tentang kerangka dasar pemikiran teoritik yang menjelaskan tentang kontrol diri dan intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin. Bab ini dibagi menjadi 3 sub. 1) Pengertian kontrol diri, jenis dan aspek kontrol diri, faktor-faktor yang mempengaruhi kontrol diri, 2) Pengertian Mujahadah, Manfaat Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin, Adab Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin, faktor-faktor yang mempengaruhi Mujahadah,
pengertian
intensitas
mengikuti
Mujahadah
Nihadlul
Mustaghfirin, ciri-ciri intensitas Mujahadah Nihadlul Mustahgfirin, 3) Korelasi antara intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin dengan kontrol diri.
12
Bab ketiga berisi tentang metode penelitian. Bab ini dibagi menjadi 6 sub. 1) Jenis dan metode penelitian, 2) Definisi konseptual dan operasional, 3) Sumber dan jenis data, 4) Populasi dan sampel, 5) Teknik pengumpulan data, 6) Analisis data. Bab, keempat bab ini merupakan gambaran umum tentang obyek penelitian. 1) Tinjauan sejarah, 2) Struktur Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang, 3) Visi dan misi, 4) Keadaan sarana dan prasarana, 5) Pelaksanaan mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang. Bab kelima, Bab ini merupakan hasil dari penelitian dan pembahasannya. Bab ini dibagi menjadi 3 sub. 1) Hasil penelitian yang berarti deskripsi data penelitian, 2) pengujian hipotesis, 3) pembahasan hasil penelitian. Bab keenam berisi tentang penutup adapun yang terkandung didalamnya adalah kesimpulan, dan dilengkapi dengan daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat pendidikan penulis.
BAB II KERANGKA DASAR PEMIKIRAN TEORITIK
2.1. Kerangka Landasan Teoritik 2.1.1. Kontrol Diri 1. Pengertian Kontrol Diri Kontrol diri merupakan suatu kecakapan individu dalam kepekaan membaca situasi diri dan lingkungannya.Selain itu, juga kemampuan untuk mengontrol dan mengelola faktor-faktor perilaku sesuai dengan situasi dan kondisi untuk menampilkan diri dalam melakukan sosialisasi kemampuan untuk mengendalikan perilaku, kecenderungan menarik perhatian, keinginan mengubah perilaku agar sesuai untuk orang lain, menyenangkan orang lain, selalu konform dengan orang lain, dan menutupi perasaannya (Ghufron, 2010: 21). Calhoun
dan
Acocella
(dalam
Ghufron
2010:
21)
mendefinisikan kontrol diri (self control) sebagai pengaturan proses-proses fisik, psikologis, dan perilaku seseorang dengan kata lain serangkaian proses yang membentuk dirinya sendiri Goldfried dan Merbaum (dalam Ghufron, 2010: 22) telah mendefinisikan kontrol
diri
sebagai
suatu
kemampuan
untuk
menyusun,
membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa individu ke arah konsekuensi positif. Kontrol diri
13
14
juga menggambarkan keputusan individu melalui pertimbangan kognitif untuk menyatukan perilaku yang telah disusun untuk meningkatkan hasil dan tujuan tertentu seperti yang diinginkan. Menurut Mahoney dan Thoresen (dalam Ghufron 2010: 23), kontrol diri merupakan jalinan secara utuh yang dilakukan individu terhadap lingkungannya. Individu dengan kontrol diri tinggi sangat memperhatikan cara-cara yang tepat untuk berperilaku dalam situasi yang bervariasi. Individu cenderung akan mengubah perilakunya sesuai dengan permintaan situasi sosial yang kemudian dapat mengatur kesan yang dibuat perilakunya lebih responsif terhadap petunjuk situasional, lebih fleksibel, berusaha untuk memperlancar interaksi sosial, bersikap hangat, dan terbuka. Menurut Chaplin sebagaimana dikutip oleh Rahmat Aziz dalam jurnal Psikologi Islami mengemukakan bahwa kontrol diri (self control) adalah kemampuan individu untuk mengarahkan tingkah lakunya sendiri, kemampuan untuk menekan atau menghambat dorongan yang ada. Sementara itu menurut Marvin dan Merbaum bahwa kontrol diri secara fungsional didefinisikan sebagai konsep dimana ada atau tidak adanya seseorang memiliki kemampuan untuk mengontrol tingkah lakunya yang tidak hanya ditentukan cara atau teknik yang digunakan, melainkan juga berdasarkan konsekuensi dari apa yang mereka lakukan (Aziz, 2005: 156).
15
Skinner dalam (Budiraharjo, 1997:118) telah menguraikan sejumlah teknik yang digunakan untuk mengendalikan perilaku, yang kemudian telah banyak dipelajari oleh social-learning theorist yang tertarik dalam bidang modeling dan modifikasi. Seseorang dikatakan mempunyai kontrol diri apabila mereka secara aktif mengubah variabel-variabel yang menentukan perilaku mereka. Misalnya ketika seseorang tidak bisa belajar karena radio dengan suara musik yang sangat keras, mereka mematikanya. Dengan demikian kita secara aktif melakukan perubahan pada variabel yang mempengaruhi perilaku seseorang. Menurut Sukadji (dalam Andjani, 1991: 55) ada 5 teknik yang dapat digunakan untuk mengontrol diri. Teknik mengontrol diri tersebut adalah: 1.
Teknik Pemantauan Diri Teknik ini berdasarkan asumsi bahwa dengan memantau dan mencatat perilakunya sendiri, individu akan memiliki pemahaman yang objektif tentang perilakunya sendiri.
2.
Teknik Pengukuhan Diri Dasar pikiran teknik ini ialah asumsi bahwa perilaku yang diikuti dengan sesuatu yang menyenangkan akan cenderung diulangi dimasa mendatang. Teknik ini menekankan pada pemberian pengukuh positif segera
16
setelah
perilaku
yang
diharapkan
muncul.
Bentuk
pengukuhan yang diberikan seperti yang disarankan Sukadji yaitu bentuk pengukuhan yang wajar dan bersifat intrinsik, seperti senyum puas atas keberhasilan usaha yang dilakukan,
serta
pernyataan-pernyataan
diri
yang
menimbulkan perasaan bangga. 3.
Teknik Kontrol Stimulus Dasar teknik ini adalah asumsi bahwa respon dapat dipengaruhi oleh hadir atau tidaknya stimulasi yang mendahului respon tersebut. Teknik ini bertujuan untuk mengontrol kecemasan dengan cara mengatur stimulus yang berpengaruh, cara ini bias berupa pengarahan diri untuk berfikir positif, rasional dan objektif sehingga individu lebih mampu mengendalikan dirinya.
4.
Teknik Kognitif Proses kognitif berpengaruh terhadap perilaku individu, dengan demikian apabila individu mampu menggantikan
pemikiran
yang
menyimpang
dengan
pikiran-pikiran yang objektif, rasional, maka individu akan lebih mampu mengendalikan dirinya. 5.
Teknik Relaksasi Asumsi yang mendasari teknik ini adalah individu dapat secara sadar belajar untuk merelaksasikan ototnya
17
sesuai keinginannya melalui usaha yang sistematis. Oleh karena itu, teknik ini mengajarkan kepada individu untuk belajar meregangkan otot yang terjadi saat individu mengalami kecemasan. Seiring dengan peredaan otot ini, reda pula kecemasannya (Andjani, 1991:55) Menurut Hanley dan Spatis (dalam Bukhori, 2003: 9) menyatakan bahwa salah satu usaha untuk meningkatkan kontrol diri adalah dengan melakukan meditasi. Meditasi menurut Wals adalah atau metode latihan yang digunakan untuk melatih perhatian agar dapat meningkatkan taraf kesadarn, dan selanjutnya dapat membawa proses mental yang lebih terkontrol. Sementara itu Ornstein (1985) mengungkapakan bahwa esensi meditasi adalah usaha untuk membatasi kesadaran pada satu objek stimulasi yang tidak berubah pada waktu tertentu. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa meditasi dapat diartikan sebagai sekelompok teknik atau metode latihan yang digunakan untuk melatih perhatian agar terpusat dengan menggunakan menggunakan objek stimuli yang tidak berubah pada waktu tertentu, sehingga kesadaranya menyatu dan proses mentalnya dapat dikontrol yang pada akhirnya perilaku seseorang akan sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Kontrol diri merupakan kemampuan untuk mengatur membimbing dan mengarahkan bentuk-bentuk perilaku melalui
18
pertimbangan kognitif sehingga bisa membawa ke arah positif (Hurlock, 1994).Kontrol diri melibatkan kemampuan untuk menahan keinginan dan menunda kepuasan termasuk kemampuan untuk memanipulasi diri, baik untuk mengurangi maupun meningkatkan perilaku (Bukhori, 2008:11). Berdasarkan pengertian-pengertian dari beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa kontrol diri berkaitan dengan bagaimana individu mengendalikan emosi serta dorongan-dorongan dari dalam dirinya. Kontrol diri melibatkan kemampuan untuk memanipulasi diri baik untuk mengurangi maupun meningkatkan perilakunya 2. Jenis dan Aspek Kontrol Diri Kontrol diri dengan sebutan kontrol personal, yaitu kontrol perilaku (behavior control), kontrol kognitif (cognitive control), dan mengontrol keputusan (decisional control) a. Kontrol Perilaku (Behavior control) Kontrol perilaku merupakan kesiapan tersedianya suatu respons yang dapat secara langsung mempengaruhi atau memodifikasi suatu keadaan yang tidak menyenangkan. b. Kontrol kognitif (Cognitive control) Kontrol kognitif merupakan kemampuan individu dalam mengolah informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterpretasi, menilai, atau menghubungkan suatu kejadian
19
dalam suatu kerangka kognitif sebagai adaptasi psikologis atau mengurangi tekanan. Aspek ini terdiri atas dua komponen, yaitu memperoleh informasi (information gain) dan melakukan penilaian (appraisal). Dengan informasi yang dimiliki oleh individu mengenai suatu keadaan yang tidak menyenangkan, individu dapat mengantisipasi keadaan tersebut dengan berbagai pertimbangan. Melakukan penilaian berarti individu berusaha menilai dan menafsirkan suatu keadaan atau peristiwa dengan cara memperhatikan segi-segi positif secara subjektif. c. Mengontrol keputusan (Decisional control) Mengontrol
keputusan
merupakan
kemampuan
seseorang untuk memilih hasil atau suatu tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakini atau yang disetujuinya. Kontrol diri dalam menentukan pilihan akan berfungsi, baik dengan adanya suatu kesempatan, kebebasan, atau kemungkinan pada diri individu untuk memilih berbagai kemungkinan tindakan (Ghufron, 2010: 31). Frederic Skiner (dalam Budiraharjo, 1997: 119) telah menguraikan
sejumlah
teknik
yang
digunakan
untuk
mengendalikan perilaku, yang kemudian banyak diantaranya dipelajari oleh social-learning theorist. Teknik tersebut adalah sebagai berikut: 1) Pengekangan Fisik (physical restrains)
20
Individu mengendalikan diri melalui pengekangan terhadap fisik, misalnya menutup mulut, untuk menghindari diri dari mentertawakan kesalahan orang lain. 2) Bantuan Fisik (physical aids) Menurut Skinner bantuan fisik dapat digunakan untuk mengendalikan perilaku. Seseorang meminum obat untuk mengendalikan perilaku yang tidak diinginkan. Misalnya seorang pengendara mobil minum obat perangsang supaya terhindar dari ketiduran pada waktu mengemudi sewaktu perjalanan jauh. Bantuan fisik juga dapat digunakan untuk memudahkan perilaku tertentu, yang bias dilihat pada situasi dimana seseorang memiliki masalah penglihatan dengan memakai kaca mata. 3) Mengubah
Kondisi
Stimulus
(changing
the
stimulus
condition) Dengan kata lain yaitu mengubah stimulus yang bertanggung
jawab,
tidak
menyingkirkan
dan
tidak
mendatangkan stimulus agar melakukan suatu perilaku tertentu, misalnya orang yang mempunyai kelebihan berat badan menyisihkan sekotak permen dari hadapanya untuk mengekang diri sendiri. 4) Memanipulasi Kondisi Emosional (manipulating emostional conditions)
21
Skinner mengatakan bahwa terkadang seseorang mengadakan mengendalikan
perubahan dirinya,
emosional
dalam
misalnya
diri
beberapa
untuk orang
menggunakan teknik meditasi untuk menghadapi stress. 5) Melakukan Respon-Respon lain (pervorming alternative responses) Menahan diri dari perilaku yang membawa hukuman dengan melakukan hal lain, misalnya untuk menahan diri agar tidak menyerang orang yang sangat tidak disukai, seseorang
,mungkin
melakukan
tindakan
yang
tidak
berhubungan dengan pendapat kita tentang mereka. 6) Menguatkan Diri Secara Positif (positif self reinforcement) Individu menghadiahkan diri sendiri atas perilaku yang patut dihargai, misalnya seorang pelajar menghadiahkan diri sendiri karena telah belajar keras dan dapat mengerjakan ujuian dengan baik, dengan makan makanan yang lezat, atau menonton film yang bagus. 7) Menghukum Diri Sendiri (self punishment) Menghukum diri sendiri karena gagal melakukan pekerjaan, misalnya karena gagal mendapatkan nilai yang bagus, seseorang menghukum diri dengan berdiam diri didalam dikamar (Budiraharjo, 1997: 119) Adapun dalam prakteknya terdiri dari tiga cara yaitu:
22
Pertama, Self Monitoring, yaitu suatu proses dimana individu mengamati dan merasa peka terhadap segala sesuatu tentang diri dan lingkunganya. Kedua, Self Reward, yaitu suatu teknik dimana individu mengatur dan memperkuat perilakunya dengan memberikan hadiah atau hal-hal yang menyenangkan, jika hal yang diinginkan berhasil. Ketiga, Stimulus Control, yaitu suatu teknik yang dapat digunakan untuk mengurangi ataupun meningkatkan perilaku tertentu. Kontrol stimulus menekan pada pengaturan kembali atau modivikasi lingkungan sebagai isyarat khusus atau respon tertentu (Aziz, 2005: 157). 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kontrol Diri Faktor kontrol diri dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: a. Faktor Internal Faktor internal yang ikut andil terhadap kontrol diri adalah usia. Semakin bertambah usia seseorang, maka semakin baik kemampuan mengontrol diri seseorang. Dengan demikian faktor ini sangat membantu individu untuk memantau dan mencatat perilakunya sendiri dengan pola hidup dan berfikir yang lebih baik lagi. Hal ini berkaitan dengan faktor kognitif kemasakan kognitif yang terjadi selama masa pra sekolah dan masa
kanak-kanak
secara
bertahap
dapat
meningkatkan
23
kapasitas individu untuk membuat pertimbangan sosial dan mengontrol periaku individu tersebut. Dengan demikian ketika beranjak dewasa inidividu yang telah memasuki perguruan tinggi akan mempunyai kemampuan berfikir yang lebih kompleks dan kemampuan intelektual yang lebih besar. b. Faktor Eksternal Faktor eksternal ini diantaranya adalah lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga terutama orang tua menentukan bagaimana kemampuan mengontrol diri seseorang. Sebagai orang tua kita dianjurkan menerapkan sikap disiplin terhadap anak sejak dini. Dengan mengajarkan sikap disiplin terhadap anak, pada akhirnya mereka akan membentuk kepribadian yang baik dan juga dapat mengendalikan perilaku mereka. Disiplin yang diterapkan orang tua merupakan hal penting dalam kehidupan, karena dapat mengembangkan kontrol diri dan self directions sehingga seseorang bisa mempertanggungjawabkan dengan baik segala tindakan yang dilakukan. Individu tidak dilahirkan dalam konsep yang benar dan salah atau dalam suatu pemahaman tentang perilaku yang diperbolehkan dan dilarang. (Ghufron, 2010: 32).
24
2.1.2. Intensitas Mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin 1. Pengertian Mujahadah Mujahadah berasal dari kata yang artinya sungguh-sungguh. (al’amtsilatu tasrifiyah, hal: 14). Kata jahada (bersungguh-sungguh) membentuk tiga kata kunci yang dapat mengantar manusia meraih predikat tertinggi sebagai manusia paripurna (insan kamil).Jihad berarti perjuangan fisik secara optimal dilakukan untuk mencapai tujuan.Ijtihad berarti perjuangan secara intelektual yang dilakukan secara bersungguhsungguh untuk mencapai suatu tujuan.Sedangkan mujahadah adalah kelanjutan dari perjuangan secara fisik dan intelektual, yaitu perjuangan batin atau rohani (http://laatahzan.word.press.com. Diunduh 18-5-2005). Mujahadah adalah hasrat yang kuat yang melahirkan perjuangan batiniyah yang terus menyala-nyala. Hasrat adalah api cinta yang terus membara dan mendorong perjalanan hidupnya menjadi lebih kaya, lebih bahagia, dan bermakna. Pada hasrat itulah seseorang merasakan hidup semakin cemerlang, karena mereka mempunyai harapan yang akan diraihnya. Kebahagiaan sejati baginya terletak pada perjalanan atau usahanya yang gigih, bukan pada pencapaiannya. Bagaikan seorang pendaki gunung, mereka merasakan kenikmatan, bukan karena mencapai puncaknya tetapi karena jerih payahnya yang amat sulit untuk mendaki gunung
25
tersebut. Nilai sebuah pencapaian terletak di beberapa seberapa panjang perjalanan yang ditempuh itu semua terletak pada “hasrat yang kuat” sebagai kata kuncinya (Tasmara, 2003: 74). Mujahadah dalam pandangan kaum sufi (ahli tasawuf) adalah bersungguh-sungguh untuk mencapai kedekatan dengan Allah dan untuk menaklukkan segala hambatan yang dapat merintangi tujuan tersebut. Mujahadah merupakan perjuangan panjang orang-orang yang menempuh jalan kerohanian menuju ilahi, karena sepanjang jalan ia senantiasa akan menemukan berbagai hambatan dan rintangan yang harus dihadapinya dengan penuh keyakinan dan kesabaran (Ali, 2003: 110). Mujahadah adalah perjuangan batin, sebuah elan (semangat) yang penuh dengan kesungguhan (jihad) dan terus-menerus mengetuk qalbu, sehingga tidak terperangkap oleh lembah setan. Mujahadah
lebih
pengetahuan
hakiki
menukik
kedalam,
(makrifat),
sehingga
untuk
mendapatkan
dirinya
senantiasa
mendapatkan dan berada diatas jalan yang sesuai dengan petunjuk (huda) cahaya kebenaran (Tasmara, 2001:76). Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa mujahadah adalah bersungguh-sungguh untuk mendekatkan diri kepada Allah untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan terhindar dari hambatan-hambatan untuk mendekatkan diri kepada Allah baik hambatan internal maupun hambatan eksternal.
26
2.
Adab Mujahadah Adab–adab mujahadah adalah: a. Di jiwai lillah–billah, lirrasul–birrosul, lilghauts-bilghauts b. Hudlur: hati hadir/ingat/menghadap kepada Allah SWT. c. Istihdlor: merasa benar–benar berada dihadapan Allah SWT. Disertai ta‘dhim (menghormat) dan mahabbah (mencintai) Rasulullah SAW. d. Tadzallu (merasa rendah dan hina) wal Iftiqor (merasa sangat membutuhkan) e. Tadhallum (merasa zalim dan berlarut–larut penuh dengan dosa dihadapan Allah SWT wa Rasulihi SAW. f. Berkeyakinan
bahwa
Mujahadahnya/doanya
diijabahi
(diterima) oleh Allah SWT (jangan sampai ragu–ragu). g. Adab lahir supaya disesuaikan dengan adab batin dan di anjurkan dalam keadaan dalam hadats (tidak batal) (Banjari, 2010: 45). Menurut Ilham (2004: 60) adab dalam mujahadah ada lima di antaranya adalah: a. Diharapkan dalam keadaan suci terlebih dahulu. b. Mujahadah hendaknya dilakukan di dalam masjid. c. Menghadap ke arah kiblat. d. Duduk dengan sikap rasa khusyuk
27
e. Diharapkan saat mujahadah memakai pakaian yang serba putih Adab dalam mujahadah ada empat di antaranya adalah: a. Dianjurkan dalam keadaan sempurna. b. Menghadap arah kiblat. c. Duduk dengan sikap rasa khusyuk. d. Merendahkan diri, tenang, anggun, dan menundukkan kepala (Nawawi, 2005: 21). 3. Al-Banjari (2010: 31) menyatakan bahwa mujahadah memiliki manfaat sebagai berikut di antaranya adalah: a. Akan menumbuhkan hati yang bersih dan suci. b. Menumbuhkan rasa percaya diri dan dapat memelihara amanah. c. Allah akan pelihara dari segala sesuatu yang mengganggu kekhusyukannya. d. Akan mendapat bantuan dari Allah. e. Akan terhindar dari kebohongan dan semakin taat kepada Allah. f. Allah akan membebaskannya dari berbagai bentuk kesalahan, kezaliman, dan ketidakselarasan, serta dapat menyembuhkan dari beragam penyakit lahir maupun batin. g. Allah akan membebaskan dari berbagai bentuk kezaliman dan dosa, serta memberikan rizki dari berbagai arah.
28
h. Dapat memberikan kekuatan untuk mengendalikan hawa nafsu. i. Allah akan membukakan pintu-pintu rizki, baik yang bersifat material maupun spiritual. Adapun manfaat mujahadah antara lain sebagai berikut: a. Menjernikan hati dan marifat billah (sadar kepada Allah) b. Memperoleh hidayah taufiq Allah SWT, Syafaat tarbiyah Rasulullah SAW. c. Mendidik menjadi orang
yang shaleh/Shalihah, yang
senantisa mendoakan kedua orang tuanya / leluhurnya. d. Keamanan,ketentraman,kedamaian
kesejahteraan,
dan
keberkahan hidup (Yadi, 2009: 61).
2.1.3. Korelasi Antara Intensitas Mengikuti Mujahadah Dengan Kontrol Diri Mujahadah dalam pandangan kaum sufi (ahli tasawuf) adalah bersungguh-sungguh untuk mencapai kedekatan dengan Allah dan untuk menaklukkan segala hambatan yang dapat merintangi tujuan tersebut. Mujahadah merupakan perjuangan panjang orang-orang yang menempuh jalan kerohanian menuju ilahi, karena sepanjang jalan ia senantiasa akan menemukan berbagai hambatan dan rintangan yang harus dihadapinya dengan penuh keyakinan dan kesabaran (Ali, 2003: 110).
29
Mujahadah merupakan satu dari bentuk dakwah islamiyah. Sedangkan dakwah itu sendiri memiliki arti mendorong manusia untuk berbuat baik dan menurut petunjuk dan perintahkan untuk berbuat baik dan mencegah mereka dari perbuatan yang mungkar agar mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dakwah islamiyah yaitu semua aktifitas manusia muslim di dalam berusaha merubah situasi kepada situasi yang sesuai dengan ketentuan Allah SWT. Dalam islam ada perintah untuk melaksanakan dzikir yaitu usaha mengingat dan menyebut Allah agar seseorang merasa terawasi oleh Allah. Mujahadah dapat menimbulkan kontrol diri dan ketengan dalam jiwa. Hal ini bisa dilihat dari manfaat yang dicapai ketika individu melaksanakan mujahadah. Mujahadah nihadlul mustaghfirin adalah mengingat dan menyebut nama-nama Allah dengan lisan, hati atau dengan kedua-duanya individu akan dapat menghentikan pikiran-pikiran dari gambaran negatif karena pada dasarnya mujahadah nihadlul mustaghfirin merupakan aktifitas yang menciptaka keadaan yang rileks dan dapat dijadikan sarana untuk menumbuhkan pemikiran positif terhadap suatu peristiwa, yang akhirnya akan membentuk perilaku yang baik dan juga dapat menimbulkan kontrol diri pada individu yang melaksanakan. Kontrol diri dapat diartikan sebagai suatu aktifitas pengendalian tingkah laku, pengendalian tingkah laku mengandung makna yaitu melakukan
pertimbangan-pertimbangan
terlebih
dahulu
sebelum
30
memutuskan sesuatu untuk bertindak. Kontrol diri merupakan upaya penekanan dan penanganan serta pertanggungjawaban pada segala yang dilakukan seseorang baik dalam pelaksanaan, koreksi dan evaluasi dari suatu perubahan tingkahlaku yang meliputi segala aktifitas kehidupan seseorang yang disesuaikan dengan keadaan diri, kemampuan dan kondisinya (Azis, 2005: 156). Intensitas adalah sering dan tidaknya individu dalam melakukan aktifitas, baik kualitas maupun kuantitas. Intensitas mujahadah Nihadlul mustaghfirin yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah perbuatan mengingat Allah dengan cara berdo’a dengan sungguhsungguh untuk mendekatkan diri kepada Allah secara berulang-ulang, baik secara lisan dengan hati atau dengan hati dan lisan. Mujahadah yang didalamnya terdapat aspek-aspek ritual berupa do’a, wiridan, dan ritual-ritual lainnya dapat membuat hati seseorang akan tenang, sehingga dengan hati yang tenang dalam setiap melakukan aktivitas akan berjalan dengan baik. Mujahadah sebagai salah satu sarana untuk perjuangan batin atau rohani agar mencapai kedekatan dengan Allah SWT berperan penting dalam merekonstruksi dan menanamkan pribadi manusia yang sejalan dengan nilai-nilai agama Islam. Sehingga dengan latar belakang, watak, sikap, perilaku, kepribadian dan pola pikir yang menyimpang dengan mengikuti mujahadah ini diharapkan mampu mengarahkan kondisi dalam upaya kontrol diri. Karena dengan dasar akhlak yang
31
berahlakul karimah seseorang akan mantap dalam menjalani kehidupan ini. Intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin adalah sebagai berikut di cirikan: 1. Kedisiplinan, adalah cara pendekatan yang mengikuti ketentuanketentuan yang pasti dan konsisten dalam mengikuti mujahadah. 2. Kesungguhan, adalah berusaha dengan sepenuh hati dalam mempersembahkan diri secara totalitas kepada Allah. 3. Ketulusan, adalah ketulusan hati atau kerelaan hati dalam mengikuti mujahadah (Tabataba’i, 2005: 48). 2.2. Hipotesis Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 1993: 62). Berdasarkan landasan teori di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah
bahwa
ada
pengaruh
intensitas
mengikuti
Mujahadah
NihadlulMustaghfirin terhadap kontrol diri Santri. Semakin tinggi intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin seseorang maka akan semakin tinggi tingkat kontrol dirinya. Begitupun sebaliknya semakin rendah intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin semakin rendah tingkat kontrol dirinya.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena data-data yang nantinya diperoleh adalah berupa angka-angka. Dari angka yang di peroleh akan dianalisis lebih lanjut dalam analisis data. Penelitian ini terdiri dari dua variabel
yaitu intensitas
Mujahadah
Nihadlul
Mustaghfirin
sebagai
independent. Dan kontrol diri sebagai variabel dependent. Penelitian ini menggunakan skala untuk mencari data penelitian yang disusun berdasarkan variabel yang akan diteliti. Karena penelitian ilmiah harus didasarkan penelitian yang objektif, untuk itu perlu diterapkan metode yang tepat, sebab metode berpengaruh besar terhadap hasil yang akan dicapai. 3.2. Definisi Konseptual dan Operasional 3.2.1. Definisi Konseptual 1. Intensitas Mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin Intensitas adalah sering dan tidaknya individu dalam melakukan aktivitas, baik kualitas maupun kuantitas. Mujahadah dalam Islam secara umum diartikan bersungguh-sungguh untuk mencapai kedekatan dengan Allah dan untuk menaklukkan segala hambatan yang dapat merintangi tujuan tersebut (Ali, 2003: 110). Intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin sering dan tidaknya
individu
dalam
32
mengikuti
Mujahadah
dengan
33
bersungguh-sungguh berdo’a dan mendekatkan diri kepada Allah secara berulang-ulang, baik secara lisan, hati, atau dengan hati dan lisan. 2. Kontrol diri Kontrol diri adalah suatu kecakapan individu dalam kepekaan membaca situasi diri dan lingkungannya. Selain itu, juga kemampuan untuk mengontrol dan mengelola faktor-faktor perilaku sesuai dengan situasi dan kondisi untuk menampilkan diri dalam melakukan sosialisasi kemampuan untuk mengendalikan perilaku, kecenderungan menarik perhatian, keinginan mengubah perilaku, agar sesuai untuk orang lain, menyenangkan orang lain, selalu konform dengan orang lain, dan menutupi perasaannya (Ghufron, 2010: 22). Kontrol diri melibatkan kemampuan untuk memanipulasi diri baik mengurangi maupun meningkatkan perilakunya (Bukhori, 2003: 58). 3.2.2. Definisi Operasional Intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin yang dimaksud disini adalah sering dan tidaknya individu dalam melakukan pengamalan Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin. Pengukuran
intensitas
mengikuti
Mujahadah
Nihadlul
Mustaghfirin dapat dilakukan dengan menggunakan skala intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin. Adapun dimensi pengaruh
34
(independen) adalah intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin yang meliputi: 1. Kedisiplinan Kedisiplinan adalah cara pendekatan yang mengikuti ketentuan-ketentuan yang pasti dan konsisten dalam mengikuti mujahadah. 2. Kesungguhan Kesungguhan adalah berusaha dengan sepenuh hati dalam mempersembahkan diri secara totalitas kepada Allah. 3. Ketulusan Ketulusan adalah ketulusan hati atau kerelaan hati dalam mengikuti mujahadah (Tabataba’i, 2005: 48). Kontrol diri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan individu mampu memonitor dirinya sendiri, sehingga tahu apa kekurangan yang ada pada individu, serta senantiasa berusaha untuk menguatkan dirinya secara positif. Segala sesuatu yang dilakukan individu merupakan bagian dari pelaksanaan dari apa yang telah direncanakan. Adapun dimensi dari variabel terpengaruh (dependen) adalah kontrol diri. Pengukuran kontrol diri dapat dilakukan dengan menggunakan skala kontrol diri berdasarkan bukunya M. Nur Ghufron yang berjudul Teori-teori Psikologi halaman 31 yang meliputi:
35
1. Kontrol perilaku Kontrol perilaku merupakan kesiapan tersedianya suatu respons
yang dapat secara langsung mempengaruhi atau
memodifikasi suatu keadaan yang tidak menyenangkan. 2. Kontrol kognitif (cognitive control) Kontrol kognitif merupakan kemampuan individu dalam mengolah
informasi
yang
tidak
diinginkan
dengan
cara
menginterpretasi, menilai, atau menghubungkan suatu kejadian dalam suatu kerangka kognitif sebagai adaptasi psikologis atau mengurangi tekanan. 3. Mengontrol keputusan Mengontrol keputusan merupakan kemampuan seseorang untuk memilih hasil atau suatu tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakini atau yang disetujuinya.
3.3. Sumber dan Jenis Data Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 1991: 102). Adapun sumber dan jenis data yang dipergunakan yaitu: 3.3.1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian (Azwar, 1998: 91). Sumber primer penelitian di sini adalah para Santri Nurul Hidayah Sidayu Batang, dengan jumlah 50 Santri yang akan dijadikan sampel penelitian. Dari pengambilan sampel
36
tersebut bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin terhadap kontrol diri Santri. Sedangkan data primer dalam penelitian disini adalah data yang diperoleh dari skors skala intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin dan skala kontrol diri. 3.3.2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain dari subjek penelitianya (Azwar, 1998: 91). Data ini berupa hasil dari buku-buku, arsip Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang, artikel, dan jurnal yang ada relevansinya dengan penelitian ini.
3.4. Populasi dan Sampel Populasi adalah jumlah keseluruhan subjek populasi (Arikunto, 1991: 102). Populasi penelitian ini adalah seluruh santri yang ada di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi. Artinya, sejumlah individu yang diambil dari populasi atau dapat dikatakan objek yang sesungguhnya dari penelitian.Jumlah populasi yang ada di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang sebanyak 200 orang. Sedangkan para ahli riset menyarankan untuk mengambil sampel sebesar 10-25% dari populasi apabila jumlah populasi tersebut dalam skala atau jumlah yang besar. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan sampel kluster (cluster random sampling) yaitu dengan
37
melakukan randomisasi terhadap kelompok, bukan secara subjek secara individu (Azwar, 1998: 87). Untuk sekedar patokan maka apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya apabila subjeknya besar (lebih dari 100) maka dapat diambil sampel 10-15% atau 20-25% lebih (Arikunto, 1991: 107). Untuk itu dari populasi yang berjumlah 200 orang diambil 25% (50 orang) sebagai sampel. Jadi sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah jumlah santri (N) X 25% (N X 25%) jadi 200X% = 50 sampel. Yang penentuannya dilakukan dengan acak.
3.5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua skala yaitu skala intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin dan Skala Kontrol Diri. Skala intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin yang tersusun menjadi 3 indikator yaitu: kedisiplinan, kesungguhan, ketulusan. Skala Kontrol diri yang tersusun menjadi 3 indikator yaitu: kontrol perilaku (behavior control), kontrol kognitif (Cognitive control), mengontrol keputusan. Beberapa aspek ini dijabarkan dalam pertanyaan yang mengikuti pola Favorabel dan Unfavorabel yang disajikan dalam 34 pertanyaan untuk skala intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin dan 32 pertanyaan untuk Skala Kontrol Diri.
38
Dalam penelitian ini, skala yang ditentukan untuk mengetahui intensitas mengikuti mujahadah yang terdiri dari 34 item pertanyaan angket, berisi pertanyaan favorable dan unfavorable. Nilai yang diberikan pada tiap masing-masing alternatif jawaban adalah sebagai berikut: untuk item favorable “sangat setuju” (SS) memperoleh angka 5, “setuju” (S) memperoleh nilai 4, “netral” (N) memperoleh nilai 3, “tidak setuju” (TS) memperoleh nilai 2, dan “sangat tidak setuju” (STS) memperoleh nilai 1. Tabel 3.1 Skor Jawaban Item Angket Jawaban
Favorabel
Unfavorabel
SS
5
1
S
4
2
N
3
3
TS
2
4
STS
1
5
Sedangkan untuk pertanyaan unfavorable adalah kebalikan dari angket favorable, yaitu: untuk alternatif jawaban “sangat setuju” (SS) memperoleh nilai 1, “setuju” (S) memperoleh nilai 2, “netral” (N) memperoleh nilai 3, “tidak setuju” (TS) memperoleh nilai 4, dan “sangat tidak setuju” (STS) memperoleh nilai 5. Adapun angket yang telah disiapkan untuk penelitian adalah sebagaimana berikut:
39
Tabel 3.2 Skala Blue Print Angket Intensitas Mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin Nomor Item No
Jumlah
Indikator Favorabel
Unfavorabel
Item
1
Kedisiplinan
2, 4, 16, 19, 29
3, 8, 10, 27, 30, 33
11
2
Kesungguhan
1, 6, 11, 18, 20, 31
17, 21, 22, 26, 28
11
3
Ketulusan
5, 9, 13, 14, 15, 25
7, 12, 23, 24, 32, 34
12
17
17
34
Jumlah
Tabel 3.3 Tabulasi Skala Blue Print Angket Kontrol Diri Nomor Item No
Jumlah
Indikator Favorabel
Unfavorabel
Item
1
Kontrol Perilaku
2, 4, 7, 9, 15, 32
6, 16, 18, 23, 27
11
2
Kontrol Kognitif
1, 17, 19, 20, 22, 31
5, 10, 24, 26, 30
11
3
Mengontrol 8, 12, 14, 25, 29
3, 11, 13, 21, 28
10
17
15
32
Keputusan Jumlah
Adapun setelah angket tersebut disebarkan, diperoleh data yang kemudian dianalisis dengan program SPSS 12.0 for Windows, diperoleh bahwa angket intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin dinyatakan valid sebanyak 30 item dan tidak valid 4 item, dengan skala sebagai berikut:
40
Sebaran item valid dan tidak valid (drop) pada angket intensitas mengikuti mujahadah Nihadlul Mutaghfirin. Kriteria Valid
Item Nomor
Jumlah
1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18,
30
20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 34 Drop
7, 12, 19, 31
4
Koefisien validitas instrumen angket di atas berkisar antara 0.291 sampai dengan 0.830 dan Alpha Cronbach’s 0.912 (sebagaimana pada lampiran uji SPSS terlampir). Setiap item pernyataan dinyatakan valid apabila nilai kisaran korelasi (r) lebih besar dari r-tabel dengan df N-2 = 50 - 2 = 48 diperoleh sebesar 0.279. Dengan demikian angket mujahadah nihadlul mustaghfirin dinyatakan 30 item adalah valid. Untuk reliabilitas, diambil dengan membandingkan nilai Alpha Cronbach’s 0.912 dengan nilai r-tabel 0.279 (0.912 > 0.279) sehingga angket mujahadah nihadlul mustaghfirin yang diujikan dengan 50 responden adalah reliabel.
41
Tabel 3.5 Skala Blue Print Angket Intensitas Mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin Setelah Disebarkan Nomor Item No
Jumlah
Indikator Favorabel
Unfavorabel
Item
1
Kedisiplinan
2, 4, 16, 29
3, 8, 10, 27, 30, 33
10
2
Kesungguhan
1, 6, 11, 18, 20
17, 21, 22, 26, 28
10
3
Ketulusan
5, 9, 13, 14, 15, 25
23, 24, 32, 34
10
15
15
30
Jumlah
Untuk angket kontrol diri, dilakukan hal yang sama dengan angket intensitas mengikuti mujahadah, yaitu setelah data diperoleh terkumpul dilakukan uji analisis validitas dan reliabilitas, diperoleh sebagai berikut: Sebaran item valid dan tidak valid (drop) pada angket kontrol diri Kriteria Valid
Item Nomor
Jumlah
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18,
30
19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32 Drop
8, 17
2
Koefisien validitas instrumen angket di atas berkisar antara 0.317 sampai dengan 0.965 dan Alpha Cronbach’s 0.931 (sebagaimana pada lampiran uji SPSS terlampir). Setiap item pertanyaan dinyatakan valid apabila nilai kisaran korelasi (r) lebih besar dari r-tabel dengan df N-2 = 50 - 2 = 48 diperoleh sebesar 0.279. Dengan demikian angket skala kontrol diri dinyatakan 30 item adalah valid dan 2 item tidak valid.
42
Untuk reliabilitas, diambil dengan membandingkan nilai Alpha Cronbach’s 0.931 dengan nilai r-tabel 0.279 (0.931 > 0.279) sehingga angket skala kontrol diri yang diujikan dengan 50 responden adalah reliabel. Tabel 3.4 Tabulasi Skala Blue Print Angket Kontrol Diri Setelah Disebarkan Nomor item No
Jumlah
Indikator Favorabel
Unfavorabel
Item
1
Kontrol Perilaku
2, 4, 7, 9, 15, 32
6, 16, 18, 23, 27
11
2
Kontrol Kognitif
1, 19, 20, 22, 31
5, 10, 24, 26, 30
10
3
Mengontrol 12, 14, 25, 29
3, 11, 13, 21, 28,
9
15
15
30
Keputusan Jumlah
3.6. Teknik Analisis Data Dalam pengolahan data yang diperoleh, digunakan analisis regresi satu prediktor, yaitu untuk menganalisis seberapa besar pengaruh variabel (X) Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin terhadap variabel (Y) yaitu kontrol diri. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 3.6.1. Analisis Pendahuluan Analisis pendahuluan dilakukan dengan menggunakan tabel distribusi
frekuensi/
pembagian
kekerapan
keseringan
sederhana untuk setiap variabel yang terdapat dalam penelitian.
secara
43
3.6.2. Analisis Uji Hipotesis Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan. Adapun jalan analisisnya adalah melalui pengelolaan data yang akan mencari pengaruh antara variabel independen (X) dengan variabel independen (Y) dengan dicari melalui analisis regresi satu prediktor (Hadi, 1994: 2009). Tabel 3.4 Rumus Analisis Regresi Sederhana Sumber Varian
db
Regresi (reg)
1
JK
( xy) x xy y x 2
2
2
Residu (res)
N-2
Total (T)
N-1
2
2
y
2
Keterangan: N
= Jumlah Responden
x
= Nilai dari variabel x
y
= Nilai dari variabel y
Db
= Derajat kebesaran (N-1)
Dbreg = Derajat kebebasan regresi (1) Dbres = Derajat keabsahan (N-2) JK
= Jumlah Kuadrat
RK
= Rerata Kuadrat
Freg
= Harga bilangan F untuk garis regresi
RK
Freg
JK reg
RK reg
dbreg
RK res
JK res RK res
44
RKreg = Rerata kuadrat garis regresi RKres = Rerata kuadrat residu
= Jumlah total atau sigma.
3.6.3. Analisis Lanjut Merupakan analisis pengolahan lebih lanjut dari hasil analisis uji hipotesis. Dalam penelitian ini membuat lembar interpretasi dari hasil yang telah diperoleh dengan jalan membandingkan harga Freg yang telah diketahui dengan jalan Ft 5% atau Ft 1% dengan kemungkinan: 1. Jika Freg besar dari Ft 1% atau 5% maka signifikan (hipotesis diterima). 2. Jika Freg kurang dari Ft 1% atau 5% maka signifikansi (hipotesis ditolak).
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
4.1. Situasi Umum 4.1.1. Letak Geografis Secara geografis Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang Jawa tengah, secara garis besar kondisi geografis diatas cukup strategis bagi mobilitas sosial pondok pesantren. Secara rinci letak bangunan Pondok pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang adalah sebagai berikut: 1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Blado. 2. Sebelah selatan berbatasan dengan pasar Bandar. 3. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Wonokerto. 4. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Simpar. Pondok pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang dibangun di atas tanah dengan luas 2500 m2. 4.1.2. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang Pondok ini didirikan pada tanggal 27 Juni 1970 yang bertepatan pada tanggal 30 Rabiulawal 1388 H oleh Bapak Kyai Abdul Jalil seorang asli penduduk dari desa Bandar Kabupaten Batang yang baru saja lulus dari pondok pesantren mengamalkan
ilmunya.
Atas
dasar
keprihatinannya
dan ingin terhadap
pendidikan agama Islam di daerah Sidayu dan sekitarnya, maka
45
46
beliau pada tahun 1970 mendirikan Pondok Pesantren yang lokasinya berdekatan dengan Masjid Miftahul Huda (Wawancara, K.H A. Jazuli 27 Maret 2012). Pondok pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang semula adalah pondok pesantren yang kecil yang terletak di Desa Sidayu Kecamatan Bandar. Pendiri pondok pesantren tersebut adalah K.H. Abdul Jalil yang bukan asli dari dukuh tersebut. Sekitar tahun 1970an KH. Abdul Jalil menikah dengan Siti Faniah yang asli penduduk Sidayu. Karena ikatan pernikahan inilah maka KH. Abdul Jalil sudah menjadi orang yang rajin dan suka menuntut ilmu karena ia adalah orang yang suka mondok dan berguru pada kepada Kyai pada Zaman itu. Salah satu Kyai yang beliau tuntut ilmunya adalah KH. Salman yang berada di Surakarta yang terkenal penganut Thariqat Naqsabandiyah. Setelah menikah beliau tidak dikaruniai anak lakilaki sehingga penerusnya tidak ada. Salah satu anak perempuanya yang bernama Siti Aminah menikah dengan salah satu Santrinya dan mempunyai anak yang bernama Muhammad Mabrur, beliau inilah yang menjadi pengasuh Pondok pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang yang dapat mengembangkan Pondok pesantren tersebut. Sidayu dan sekitarnya pada waktu itu dikenal sebagai dukuh yang masih diwarnai dengan kegiatan–kegiatan berbau mistis yang berpeluang menimbulkan syirik dan warganya masih banyak yang bermata pencaharian sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan
47
petani. Warga desa tersebut juga rata-rata penduduknya masih berpikiran kolot dan sulit diajak kepada kebaikan. Pada waktu itu basih banyak ditemui ilmu-ilmu hitam. Dan orang- orang sulit diajak kepada kebenaran dan mencemo’oh bila diajak kepada kebaikan (Wawancara, Nur Latifah, Tgl. 27 Maret 2012). Pada awal perintisan pesantren hanya terdiri dari sebuah kamar dipojokan masjid saja, tetapi seiring dengan perjalanan waktu masyarakat yang ingin menuntut ilmu semakin banyak. Sehingga tempat dipojokan masjid kurang memadai maka beliau berniat mendirikan bangunan baru disekitar masjid.
Keinginan dan niat
beliau rupanya didengar oleh Allah SWT dengan izin dan ridlonya pada tahun 1970 seorang sesepuh desa yang memiliki tanah disekitar masjid mewakafkan tanah yang berada di sekitar masjid untuk dijadikan pondok pesantren dan madrasah kepada Kyai Munir yang sampai saat ini menjadi tanah milik ponpes Nurul Hidayah. Dan luas tanah yang diwakafkan untuk mendirikan pondok pesantren AlHidayat Krasak adalah seluas 5 Ha. Menurut penjelasan pengasuh sebelum masuk pondok pesantren santri berasal dari latar belakang yang beragam ilmu agamanya, ada yang dalam agamanya masih nol maksudnya perlu didikan dari dasar sebagai contoh belum bisa membaca huruf Arab, tidak tahu atau tidak pernah sholat, dan kategori anak nakal yang yang biasa minum minuman keras dan sebagainya. Maka tidak
48
mengherankan masyarakat berasumsi bahwa Pondok Pesantren menjadi tempat pelarian tempat anak buangan serta menjadi tempat rehabilitasi bagi anak-anak nakal dan mantan preman. Setelah KH. Abdul jalil wafat maka pengasuh pondok pesantren diampu oleh KH. Muhammad Mabrur. Selama di pegang oleh KH. Muammad Mabrur pondok pesantren Nurul Hidayah mengalami banyak perkembangan antara lain: 1. Pembangunan Masjid Al-Huda 2. Pembangunan asrama Pondok Santri laki-laki dan perempuan 3. Perkembangan jamaah Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin Pondok pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang di bangun di atas tanah 2.500 m milik dari keluarga KH. Abdul Jalil. Adapun pembagian kepengurusan Pondok Pesantren adalah sebagai berikut: 1. Untuk urusan bidang Mujahadah di pegang oleh KH. Muhammad Mabrur. 2. Untuk urusan bidang pondok pesantren di pegang oleh KH. Adib Maesur. Dengan pembagian itu maka segala kegiatan pondok pesantren terkonsentrasi pada salah satu orang dengan bidangnya masing-masing tetapi tidak menutup kemungkinan saling membantu antar sesama bidang. Sehingga sampai sekarang pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang merupakan Pondok yang paling besar di Kecamatan Bandar.
49
4.1.3. Jumlah Santri Pondok Dari data Statistik pada akhir tahun 2011-2012 diperoleh keterangan bahwa jumlah Santri Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang sebanyak 200 santri, yang terdiri dari atas 80 santri laki-laki dan 120 santri perempuan. Seperti dalam tabel di bawah ini (data statistik: 2004). Tabel 4.1 Jumlah Santri Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang No
Kelompok
Jumlah
1.
Santri Laki-laki
80
2.
Santri perempuan
120
Jumlah
200
4.1.4. Pendidikan Santri Pada tingkat pendidikan, santri Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang mayoritas berasal dari desa yang ternyata memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi sebagaimana pada tabel berikut:
50
Tabel 4.2 Data Pendidikan Santri Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang No 1.
Jenjang Pendidikan MTs
Jumlah 55
2.
MA
145
Jumlah
200
4.1.5. Struktur Organisasi Pondok pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang Pada awal berdirinya belum ada organisasi atau kepengurusan yang mengatur jalannya kegiatan pondok pesantren Nurul Hidayah secara sistematis, semua kegiatan langsung dipimpin dan dibimbing oleh Kyai atau pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang. Namun karena jumlah Santri tiap tahun bertambah, perlu adanya semacam organisasi atau kepungurusan yang mengatur kehidupan pesantren dengan segala aktivitas. Melihat dari waktuwaktu pelaksanaan Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin di pondok pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang, adapun struktur organisasi ini dapat dilihat dalam skema berikut:
51
Tabel 4.3 Struktur Kepengurusan Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang periode 2011/2012 PENGASUH K.H. Muhammad Mabrur
KETUA K.H. Adib Maesur
WAKIL KETUA K.H. Abdul Karim
Bendahara
Sekretaris
Seksi-Seksi
1. Musyrifin 2. Joko Jamali
1. M. Yaqin 2. Zaenal Arifin
Keamanan 1. M. Hamid 2. M. Asykur
Pendidikan
Perlengkapan
Pengairan
M. Fauzi
1. Nur Salim 2. Junaidi
1. M. Muntaha 2. Sulaiman
Kebersihan
Humas
Jamaah
M. Fatkhur
M. Ridwan
M. Furqan
52
4.1.6. Program Kerja Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang Program dari Pondok Pesantren Nurul Hidayah adalah mempunyai maksud dan tujuan tertentu yaitu: untuk memberikan arah dan bobot pengabdian pengurus dan santri, untuk memberikan pedoman bagi pengurus dan seluruh staf anggota sesuai dengan aspirasi yang berkembang. Selain itu adalah pelaksanaan kegiatan Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin yang melibatkan pengurus Pondok, Santri, dan pengikut mujahadah yang langsung dipegang oleh Kyai atau Mursyid sebagai pemimpin Mujahadah, yang menjadi salah satu program kerja rutinitas Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang. Kegiatan santri di pondok pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang digolongkan dalam kegiatan harian, bulanan dan tahunan yang sudah ditetapkan dari pondok pesantren dan menjadi kewajiban semua santri untuk mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan. Kegiatan Santri Nurul Hidayah antara lain: 1) Kegiatan Harian a) Ba’da Subuh: Ta’alum Kitab (Kitab Ta’limul Muta’allim dan
Bidayatul Hidayah) b) Ba’da Ashar: Ta’alum Kitab (kitab Mawahibus Shomad,
Kifayatul Atqiya’ dan Fathul Qorib) c) Ba’da Magrib : mengaji Al Qur’an d) Ba’da Isya’ : mujahadah
53
e) Musyawarah tentang semua pelajaran yang di kaji dalam
Madrasah f) Qiyamul lail
2) Kegiatan mingguan a) Minggu Pagi : Thariqah/ pengajian jamaah putri b) Senin dan selasa Ba’da asyar: Muhafadlah madrasah c) Rabu Ba’da magrib: mengaji Tajwid dan Praktek d) Kamis Ba’da magrib : membaca Tahlil Ba’da isya : membaca Dziba’iyah dan latihan teknik khitabah e) Jum’at Pagi: Ro’an Sema’an Al Qu’ran f)
Sabtu Ba’da asyar: Muhafadlah nadlam nahwu
g) Minggu Pagi: Thariqah/ pengajian jama’ah putra Siang : Qiro’ah Al Qur’an
54
3) Kegiatan bulanan a) Tikronan nadhom tiap 3 bulan sekali selama seminggu sebelum pelaksanaan Imtihan. b) Mujahadah setiap Jum’at Wage 4) Kegiatan tahunan a) Mujahadah Kubro : setiap tanggal 20 Rajab dan 1 Muharram b) Peringatan Tahun Baru Hijriyah : setiap tanggal 1 Muharram c) Maulid Nabi (Al Berzanji): setiap tanggal 1-12 Robi’ul Awwal. d) Peringatan Isra’ Mi’raj: setiap tanggal 27 Rajab.
4.2. Keadaan Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang memiliki sarana dan prasarana yang menunjang kelancaraan belajar mengajar santri seharihari. Sebagaimana halnya suatu organisasi yang selalu memiliki inventaris (sarana dan prasarana) yang merupakan faktor yang sangat penting dalam mensukseskan suatu tujuan. Begitu juga Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang dalam mensukseskaan kegiatan belajar mengajar selalu memerlukan sarana dan prasarana yang memadai walaupun sederhana untuk menunjang tercapainya tujuan pondok pesantren. Sarana dan prasarana yang ada di pondok pesantren Nurul Hidayah meliputi kamar santri 15 (dalam kawasan pondok pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang), 8 lokal ruang kelas untuk madoktren, kantor pengurus dan
55
ruang tamu, ruang perpustakaan, ruang untuk dewan asatidz, 2 Aula, ruang TU dan ruang komputer.
4.3. Pelaksanaan Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang 4.3.1. Proses Pelaksanaan Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin Pelaksanaan
Mujahadah
Nihadlul
Mustaghfirin
yang
diterapkan di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang dimulai setelah Shalat Isya’, kemudian melakukan shalat sunnah bersama, shalat hajat, bermujahadah bersama dengan bacaan yang ditentukan seperti shalawat nabi, tahlil, do’a mujahadah, do’a kanzul arsy, dan sebagainya dan dilanjutkan dengan ceramah atau mauidloh hasanah oleh pemimpin Mujahadah mengenai masalah akhlak, syari’at, akidah dengan maksud agar pengikut dalam mengikuti mujahadah bertambah kuat iman maupun akidahnya, meningkatkan ibadahnya, dan menjalankan syari’at, serta akhlak yang dipimpin langsung oleh Bapak KH. Muhammad Mabrur. 4.3.2. Visi dan Misi Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin Sifat/ visi Mujahadah Nihadlul Mustahgifirin yaitu Netral, independen, tidak ada hubungannya dengan organisasi masyarakat atau organisasi politik atau partai politik apapun. Tujuan utama/misi Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin yaitu lislahidzatil
baini
(untuk
mendamaikan
orang-orang
yang
56
mempunyai permasalahan atau permusuhan baik urusan pribadi, organisasi, ataupun urusan agama. Adapun manfaat Mujahadah Nihadlul
Mustaghfirin
yaitu
litashilijami’il
maqasidi
(untuk
menghasilkan segala sesuatu yang menjadi tujuan dari beberapa urusan dunia dan akhirat/multi guna) antara lain mencari ilmuddin, ilmuddunya, meraih kedudukan, derajat, pangkat di dunia dan akhirat. 4.3.3. Cara mengamalkan Aurod 1. Fatikhah yang nomor tujuh pada lafadh ahlilqoryatii…… diisi nama desa yang ditempati Mujahadah baik mujahadah sendiri atau berjamaah. 2. Pada lafad khushuson……diisi nama orang yang dimaksud (orang yang dimintai do’a atau yang mau didoakan) 3. Do’a Mujahadah pada lafad aghistnii….. diisi permohonan satu persatu sesuai dengan yang dihadiahi fatikhah pada lafad khushushon. 4.3.4. Adab mengamalkan Aurad Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin 1. Sholat hajat dua rakaat. 2. Menghadap Qiblat. 3. Yakin atau percaya 4. Khudlurulqalbi ‘alalmarom (konsentrasi)
57
Artinya didalam membaca aurad tidak harus mengerti maknanya, hanya saja telinga orang yang membaca harus mendengar bacaanya sendiri. 5. Ikhlas. Artinya didalam membaca aurad tidak tergesa-gesa boleh membaca cepat sebatas tidak menghilangkan atau mengurangi huruf-huruf yang dibaca. 4.3.5. Materi Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin Materi Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang diambilkan dari Al-Qur’an dan Al-hadits dan juga menggunakan metode mauidloh hasanah. Sedangkan rangkaian Mujahadah maupun bacaan yang dibaca antara lain: 1. Pembacaan awwal al-hadlirah khususnya ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW, para Aulia Allah, para sahabat, suhada, sahabat, dan syekh Abdul Qadir Jailani dan para pendahulu jamaah mujahadah yang sudah meninggal. 2. Pembacaan istghfar 100X 3. Pembacaan Assholatuwassalamua’alaika…. 103X 4. Pembacaan laailahaillaaanta subhaanaka…100X 5. Pembacaan laahaulawalaaquwwata…. 100X 6. Pebacaan Surat Al-Fatikhah 7. Pembacaan ayat Kursi
58
8. Pembacaan Surat Al-ikhlas 9. Pembacaan Tahlil 10. Pembacaan Shalawat Nabi 11. Do’a Jadi penulis dapat menyimpulkan bahwa bacaan yang dibaca keseluruhan Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin adalah bacaan dzikir, do’a dan wirid.
BAB V HASIL DARI PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin dan kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang merupakan pendapat atas pertanyaan-pertanyaan dalam skala yang diberikan kepada responden (santri), sejumlah sampel yang telah ditentukan baik putra maupun putri. Adapun
angket
intensitas
mengikuti
Mujahadah
Nihadlul
Mustaghfirin yang terdiri dari 30 item pertanyaan dengan 15 pertanyaan favorable dan 15 pertanyaan unvaforable. Angket kontrol diri terdiri dari 30 item pernyataan dengan 16 favorable dan 14 pertanyaan unvaforable. Tiap item disertai dengan 5 alternatif jawaban yaitu sangat setuju (SS) dengan skor 5, setuju (S) dengan skor 4, netral (N) dengan skor 3, tidak setuju (TS) dengan skor 2, dan sangat tidak setuju (STS) dengan skor 1, untuk item favorable dan 5, 4, 3, 2, 1 untuk item unfavorable. Agar diketahui lebih lanjut dan jelas hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada deskripsi data berikut. 5.1.1. Data Skala Intensitas Mengikuti Mujahadah Nihadlul Mutagfirin Untuk melakukan penghitungan analisis pada skala intensitas mengikuti mujahadah nihadlul mustagfirin, diambil skor total dari jawaban angket yang telah diisi oleh responden sesuai dengan
59
60
frekuensi jawaban yang diberikan. Dari hasil data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.1 Hail Data Skala Intensitas Mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustagfirin No. Resp R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 Jumlah Rata-rata
Total Skor 125 130 132 132 107 129 112 119 90 114 119 103 124 100 119 132 135 110 122 132 122 98 98 110 108
No. Resp R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50
Total Skor 106 94 100 136 100 104 132 123 109 122 102 117 119 116 108 119 132 119 114 102 109 104 119 130 124 5782 115.64
Dari data di atas, kemudian disajikan dalam distribusi frekuensi skor intensitas mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin dalam skor rata-rata dengan menggunakan rumus:
61
1. Mencari interval kelas dengan rumus K = 1 + 3.3 log n = 1 + 3.3 log 50 = 1 + 3.3 (1.698970004) = 1 + 5.606601014 = 6. 606601014 6.606 Dibulatkan menjadi 7. Menentukan jumlah kelompok interval (K) = 5. 2. Menentukan range (R) (
(
)
)
3. Menentukan nilai interval
Maka data interval sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut:
62
Tabel 5.2 Skor Intensitas Mengikuti Mujahadah Interval 130 – 139 120 – 129 110 – 119 100 – 109 90 – 99 Jumlah
̅
F
f. ̅
134.5 124.5 114.5 104.5 94.5
10 8 14 14 4
1345 996 1603 1463 378
50
5785
Mean ∑ ̅
M = 115.7
4. Menghitung distribusi frekuensi (distribusi prosentase) intensitas mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin Untuk menentukan kualifikasi dan interval dari nilai X (intensitas mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin), setelah diketahui range, kelas interval, dan panjang interval, maka ditentukan (K) = 5 (luas kategori : SS, S, N, TS, STS). Jadi distribusi frekuensi diperoleh: Dengan
demikian
dapat
diperoleh
sebagaimana dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
interval
nilai
63
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi (Distribusi Prosentase) Intensitas Mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin Nilai Interval 130 120 110 100 90
– – – – – Jumlah
139 129 119 109 99
Frekuensi Persentase 10 8 14 14 4
20% 16% 28% 28% 8%
50
100%
Kualitas Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Berdasarkan data distribusi frekuensi (distribusi prosentase) Intensitas mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin di atas dapat diketahui bahwa: sebanyak 10 responden (20%) intensitas mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin dalam kategori sangat tinggi, 8 responden (16%) dalam kategori Tinggi, 14 responden (28%) dalam kategori Sedang, 14 responden (28%) dalam kategori rendah, dan 4 responden (8%) berada pada kategori sangat rendah.
5.1.2. Data Skala Kontrol Diri Santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang Untuk melakukan penghitungan analisis pada skala kontrol diri, diambil skor total dari jawaban angket yang telah diisi oleh responden sesuai dengan frekuensi jawaban yang diberikan. Dari hasil data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
64
Tabel 5.4 Hail Data Skala Kontrol Diri Santri No. Resp R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 Jumlah Rata-rata
Total Skor 126 144 111 116 115 130 103 112 122 99 121 118 99 102 132 136 144 112 112 120 124 104 98 134 106
No. Resp R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50
Total Skor 104 105 105 130 126 115 126 128 120 126 119 122 133 119 119 140 139 124 142 147 138 136 122 141 142 6108 122.16
Dari data di atas, kemudian disajikan dalam distribusi frekuensi skor kontrol diri dalam skor rata-rata dengan menggunakan rumus: 1. Mencari interval kelas dengan rumus K = 1 + 3.3 log n = 1 + 3.3 log 50
65
= 1 + 3.3 (1.698970004) = 1 + 5.606601014 = 6. 606601014 6.606 Dibulatkan menjadi 7. 2. Mencari range (
) 47
(
)
3. Menentukan nilai interval kelas
Maka data interval sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.5 Skor Kontrol Diri Interval
̅
F
f. ̅
138
–
147
142.5
8
1220
128
–
137
132.5
8
1060
118
–
127
122.5
16
1960
108
–
117
112.5
8
980
98
–
107
102.5
10
1025
50
6245
Jumlah
Mean ∑ ̅
M = 124.9
66
4. Menghitung distribusi frekuensi (distribusi prosentase) Kontrol Diri Untuk menentukan kualifikasi dan interval dari nilai Y (kontrol diri), setelah diketahui range, kelas interval, dan panjang interval, maka ditentukan (K) = 5 (luas kategori: SS, S, N, TS, STS). Jadi distribusi frekuensi diperoleh: Dengan
demikian
dapat
diperoleh
interval
nilai
sebagaimana dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi (Distribusi Prosentase) Intensitas Mengikuti Kontrol Diri Nilai Interval
Frekuensi Persentase
Kualitas
138 –
147
8
16%
Sangat Tinggi
128 –
137
8
16%
Tinggi
118 –
127
16
32%
Sedang
108 –
117
8
16%
Rendah
98 –
107
10
20%
Sangat Rendah
50
100%
Jumlah
67
Berdasarkan
data
distribusi
frekuensi
(distribusi
prosentase) kontrol diri di atas dapat diketahui bahwa: sebanyak 8 responden (16%) kontrol diri berada dalam kategori sangat tinggi, 8 responden (16%) dalam kategori Tinggi, 16 responden (32%) dalam kategori Sedang, 8 responden (16%) dalam kategori rendah, dan 10 responden (20%) berada pada kategori sangat rendah.
5.2. Pengujian Hipotesis Analisis ini digunakan untuk menguji diterima atau ditolaknya hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Adapun uji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh intensitas mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin terhadap kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang. Semakin tinggi intensitas mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin maka akan semakin tinggi tingkat kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang. Begitupun sebaliknya semakin rendah intensitas mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin maka akan semakin rendah tingkat kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang. Analisis ini dilakukan untuk mengolah data yang telah terkumpul dalam data variabel X yaitu intensitas mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin dan dari data variabel Y yaitu tingkat kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang, yang bertujuan untuk menguji diterima atau ditolaknya hipotesis yang diajukan penulis.
68
Untuk menguji hipotesis tersebut, digunakan analisis regresi dengan satu prediktor. Adapun tugas pokok analisis regresi adalah sebagai berikut: 1. Mencari korelasi antara kriterium dengan prediktor 2. Menguji signifikansi korelasi determinasi uji t 3. Mencari persamaan garis regresi 4. Mencari variasi regresi. Agar memudahkan pengolahan data langkah-langkah yang ditempuh adalah memasukkan data-data hasil angket yang diperoleh ke dalam tabel kerja analisis regresi sebagaimana dalam tabel dibawah ini: Tabel 5.7 Tabel Kerja Analisis Regresi Satu Prediktor dalam Sekor Kisaran Mean No. Resp. R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21
X
Y
X2
Y2
X.Y
125 130 132 132 107 129 112 119 90 114 119 103 124 100 119 132 135 110 122 132 122
126 144 111 116 115 130 103 112 122 99 121 118 99 102 132 136 144 112 112 120 124
15625 16900 17424 17424 11449 16641 12544 14161 8100 12996 14161 10609 15376 10000 14161 17424 18225 12100 14884 17424 14884
15876 20736 12321 13456 13225 16900 10609 12544 14884 9801 14641 13924 9801 10404 17424 18496 20736 12544 12544 14400 15376
15750 18720 14652 15312 12305 16770 11536 13328 10980 11286 14399 12154 12276 10200 15708 17952 19440 12320 13664 15840 15128
69
R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50
98 98 110 108 106 94 100 136 100 104 132 123 109 122 102 117 119 116 108 119 132 119 114 102 109 104 119 130 124 5782
104 98 134 106 104 105 105 130 126 115 126 128 120 126 119 122 133 119 119 140 139 124 142 147 138 136 122 141 142 6108
9604 9604 12100 11664 11236 8836 10000 18496 10000 10816 17424 15129 11881 14884 10404 13689 14161 13456 11664 14161 17424 14161 12996 10404 11881 10816 14161 16900 15376 675840
10816 9604 17956 11236 10816 11025 11025 16900 15876 13225 15876 16384 14400 15876 14161 14884 17689 14161 14161 19600 19321 15376 20164 21609 19044 18496 14884 19881 20164 755252
10192 9604 14740 11448 11024 9870 10500 17680 12600 11960 16632 15744 13080 15372 12138 14274 15827 13804 12852 16660 18348 14756 16188 14994 15042 14144 14518 18330 17608 709649
Dari tabel di atas dapat diketahui: ∑ X²
: 675840
∑ X : 5782
∑ Y²
: 755252
∑ Y : 6108
∑ XY
: 709649
N
: 50
Setelah diketahui dari tabel korelasi antara variabel X dan Y, maka selanjutnya data tersebut dimasukkan dalam rumus dengan langkah-langkah sebagai berikut ini:
70
1. Mencari korelasi antara prediktor X dengan kriterium Y dengan
menggunakan teknik korelasi momen tangkar dari Pearson, dengan rumus sebagai berikut: ∑ √(∑
)(∑
)
Sebelum mencari rxy harus mencari ∑xy, ∑x², ∑y² dengan rumus sebagai berikut: ∑
(∑ )
∑
(
∑
)
(∑ )
∑
(
∑
)
(∑ )(∑ )
∑
(
)(
Sehingga: ∑ √(∑
)(∑
)
)
71
)(
√(
)
√
Adapun koefisien korelasi determinasi r2 = 0.168 Dari data hasil angket intensitas mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin dan tingkat kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang tersebut di atas, maka dapat diketahui koefisien korelasi antara variabel X dan Y dengan menggunakan Program SPSS 12.0 for Windows sebagai berikut: (b)
Model Summary
Model 1
R Square
R
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
(a)
.410 .168 .151 12.558 a Predictors: (Constant), Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin b Dependent Variable: Kontrol Diri Santri
Koefisien korelasi Pearson (r) didapat sebesar 0.410, nilai tersebut menyatakan besarnya derajat keeratan hubungan antara intensitas mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin dan tingkat kontrol diri santri. Nilai sebesar 0.168 pada tabel R Square di atas menunjukkan bahwa besarnya intensitas mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin dan tingkat kontrol diri santri adalah 16.8% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 84.2%.
72
Setelah diadakan uji korelasi dengan rumus korelasi momen tengkar dari Pearson, maka hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan rtabel pada taraf signifikansi 5% dan 1% sebagai berikut: rxy = 0.410 > rtabel (n = 50) 0.05 = (0.279) rxy = 0.410 > rtabel (n = 50) 0.01 = (0.361). Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan “adanya pengaruh intensitas mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin dan tingkat kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang” dinyatakan diterima. 2. Uji Signifikasi Korelasi Melalui Uji t
Untuk menguji korelasi itu signifikan atau tidak, maka dapat dilakukan dengan melalui uji t dengan rumus sebagai berikut: √ √ √ √ (
)
73
Coefficients
Unstandardized Coefficients Std. B Error
Model
1
(a)
(Constant)
68.909
Intensitas Mujahadah Nihadlul .460 Mustaghfirin a Dependent Variable: Kontrol Diri Santri
Standardized Coefficients
Sig.
4.007
.000
3.113
.003
Beta
17.195 .148
t
.410
Dari nilai t pada tabel di atas = 3.113 akan diambil keputusan dengan mencocokkan pada signifikansi pada ttabel 0,05% dengan dk 50-2 diperoleh t(0,05:50) = 2.009. Sehingga dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel, maka korelasi variabel X dengan variabel Y signifikan. 3. Mencari persamaan garis regresi dengan menggunakan rumus regresi
sederhana sebagai berikut:
Keterangan: = Subyek dalam dependen a = Konstanta (harga ̂ 0 = 0) b = Angka arah atau koefisien regresi X = Subyek variabel independent yang mempunyai nilai tertentu. Dari data tabel kerja regresi telah diketahui mean masing-masing variabel; ∑ X²
: 675840
∑ X : 5782
∑ Y²
: 755252
∑ Y : 6108
∑ XY
: 709649
N
: 50
̅
: 115.64
̅
: 122.16
74
Untuk mengetahui
terlebih dahulu harus dicari harga a dan b
dengan menggunakan rumus sebagai berikut: ∑
(∑ )(∑ ) (∑ )
∑ (
) (
̅
( )( ) ( )
)
̅ ( (
) )
Jadi (
)
4. Mencari variasi regresi
Mencari variasi regresi dengan menggunakan rumus regresi sebagai berikut:
Sebelumya akan dicari: (∑ ∑
)
75
(
)
∑
(∑ ∑
)
(
)
76
Jadi:
Selanjutnya, dari penghitungan regresi di atas dapat disimpulkan pada tabel ringkasan regresi berikut: Tabel 5.8 Tabel Ringkasan Hasil Analisis Regresi (b)
ANOVA
Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
1528.757
1
1528.757
Residual
7569.963
48
157.708
Total
9098.720
49
F 9.694
Sig. .003
(a)
a Predictors: (Constant), Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin b Dependent Variable: Kontrol Diri Santri
5.3. Analisis Lanjut Pada analisis lanjut ini akan diinterpretasikan hasil dari hipotesis secara relefan dengan hipotesis yang diajukan yaitu ada pengaruh intensitas mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin dan tingkat kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang. Semakin tinggi intensitas mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin yang dilakukan oleh santri maka akan semakin tinggi tingkat kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang. Begitupun sebaliknya semakin rendah intensitas mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin maka akan semakin rendah tingkat kontrol diri santri di Pondok
77
Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang, dengan membuktikan hasil Freg pada tabel dengan (n = 50) pada taraf signifikan 5% dan 1%. Untuk menguji apakah intensitas mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang berpengaruh terhadap kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang itu signifikan, maka harga Freg = 9.694 dapat dikonsultasikan dengan Ftabel dengan n = 50 atau derajat kebebasan db = 50 – 2 = 48. Harga F pada tabel taraf signifikan 1% ditulis Ft 0,01(1:48) dan untuk taraf signifikan 5% ditulis Ft 0,05 (1:48) pada tabel dapat diketahui bahwa: Sumber Variansi Regresi
db
JK
RK
1
1528,757
1528,757
Residu
48
7569,963
157,708
Total
49
9098,720
Freg 9,694
Ft 5%
1%
4,04
7,19
Freg = 9,694 > Ft 0,05 : 4,04 = Signifikan dan hipotesis diterima. Freg = 9,694 > Ft 0,01 : 7,19 = Signifikan dan hipotesis diterima. Dengan
demikian
intensitas
mengikuti
mujahadah
nihadlul
mustaghfirin merupakan faktor yang dapat digunakan sebagai prediktor dalam meningkatkan kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang. Semakin sering mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin maka akan semakin tinggi kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang, begitu pula sebaliknya. Hal tersebut ditemukan pula oleh koefisien determinasi r² = 0.410² = 0.168. Adapun sumbangan variabel intensitas mengikuti mujahadah nihadlul
78
mustaghfirin dan tingkat kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang dapat diperoleh nilai sebesar 16.8%, sedangkan sisanya sebesar 83.2% dijelaskan oleh prediktor lain dan kesalahan-kesalahan lain (error sampling dan non sampling) ada kemungkinan disebabkan oleh faktor-faktor lain.
5.4. Pembahasan Hasil Penelitian Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin merupakan salah satu kegiatan yang dapat menghentikan gambaran-gambaran negatif serta dapat mengobati penyakit psikologis terutama dalam meningkatkan kontrol diri. Karena pada dasarnya
mujahadah
tersebut
dapat
menenangkan
jiwa
seseorang.
Internalisasi dari pemaknaan Mujahadah nihadlul mustaghfirin dapat menumbuhkan dan meningkatkan kontrol diri terutama dalam mengontrol perilaku yang menyimpang. Individu cenderung bisa mengatur dirinya sendiri, mampu mendahulukan skala prioritas yang harus dicapai oleh individu tersebut dan juga akan senantiasa berusaha mengejar ketertinggalan dan kekurangan yang dimilikinya. Individu yang mempunyai kontrol diri yang baik, ia senantiasa mampu mengendalikan perilaku yang menyimpang. Sebagai hasil penelitian di atas bahwa intensitas melaksanakan Mujahadah nihadlul mustaghfirin sangat berpengaruh dalam mengendalikan dan mengontrol timbulnya perilaku yang menyimpang pada Santri di Pondok pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang.
79
Al-Banjari
(2010:
15)
menyatakan
bahwa
ketika
seseorang
mengamalkan asma-asma Allah maka orang tersebut akan mendapatkan rahmat dan kasih sayang-Nya, dan Allah akan menjaga hatinya dari segala keburukan. Al-Jauziyah (dalam Bukhori, 2008: 107) menyatakan bahwa dzikir merupakan salah satu cara agar seseorang merasa selalu terawasi oleh Allah. Ia juga menyatakan bahwa dzikir dapat menimbulkan self control. Mujahadah mendatangkan ketenangan dan perasaan selalu diawasi oleh Allah, karena pada saat mujahadah mereka memusatkan pikiran dan perasaan kepada Allah dengan cara menyebut nama-Nya berulang-ulang, menyebabkan mereka mempunyai pengalaman berhubungan dengan Allah. Secara psikologis, akibat perbuatan mengingat Allah ini dalam alam kesadaran akan berkembang penghayatan akan kehadiran Tuhan, yang senantiasa mengetahui segala tindakan yang nyata maupun yang tersembunyi. Ia tidak akan merasa hidup sendirian di dunia ini, karena ada Dzat yang maha mendengar keluhkesahnya yang mungkin tidak dapat diungkapkan kepada siapapun.
Jadi
dengan
mujahadah
tersebut
seseorang mendapatkan
ketenangan di dalam batinnya. Dalam kondisi psikis yang tenang seseorang akan berpikir positif terhadap sesuatu peristiwa, dan menghindarkan diri dari pemikiran-pemikiran negatif yang menimbulkan kemarahan sehingga menumbuhkan kontrol diri. Mujahadah kepada Allah dalam alam kesadaran akan merasakan kehadiran Allah, yang senantiasa mengetahui segala tindakan yang nyata maupun yang tersembunyi, yang pada akhirnya mengarahkan seseorang untuk
80
selalu berfikir dan berperilaku positif. Salah satu alternatif kegiatan yang bisa menghentikan pikiran dari gambaran-gambaran penyebab kemarahan adalah dengan mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin. Karena pada dasarnya mujahadah nihadlul mustaghfirin merupakan aktifitas yang menciptakan keadaan tenang baik ketika sedang melakukan mujahadah maupun di luar mujahadah yang dapat menimbulkan ketenangan batin (Isya, 2001: 80). Dari uraian di atas terlihat bahwa subjek yang mengikuti mujahadah memperoleh ketenangan dan merasa terawasi oleh Allah. Pada kondisi tersebut memungkinkan seseorang untuk selalu berfikir positif, sehingga terhindar dari hal-hal yang menyimpang. Dengan mujahadah nihadlul mustaghfirin, maka subjek penelitian di atas memperoleh efek ketenangan. Apabila mujahadah nihadlul mustaghfirin tersebut selalu diucapkan secara berulang-ulang sambil membayangkan atau menghayati maknanya akan menghasilkan ketenangan. Pada saat kondisi psikis tenang maka seseorang akan mampu mengatur dirinya serta terhindar dari pikiran-pikiran negatif yang menimbulkan kemarahan sehingga dapat meningkatkan kontrol diri. Menurut Subandi (1994: 112) prinsip pokok dalam dzikir adalah pemusatan pikiran dan perasaan pada Allah dan menyebut nama-nama-Nya berulang-ulang. Karena dengan demikian seseorang akan mempunyai pengalaman berhubungan dengan Allah. Hal itu terjadi karena proses autosugesti.
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian di atas penelitian yang telah dilakukan, maka penelitian dapat mengambil kesimpulan: Bahwa intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin signifikan terhadap kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang. Intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang merupakan faktor yang dapat digunakan sebagai prediktor pada kriterium kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang, dengan hipotesis yang peneliti ajukan bahwa “Semakin sering intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin maka akan semakin tinggi tingkat kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin maka semakin rendah tingkat kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang. Dari hasil analisis dengan menggunakan rumus regresi dapat diketahui bahwa intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin berpengaruh terhadap kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang. Pada taraf signifikansi 5% dan 1% Freg = 9.694 dan rtabel dengan db = 50 – 2 = 48 ditulis Ft0,01(1: 48) dan untuk taraf signifikansi 5% ditulis Ft0,05(1: 48)
81
82
pada tabel diketahui Freg = 9.694 > Ft0,05 = 4,04 dan Freg = 9.694 > Ft0,01 = 7,19 berarti signifikan dan hipotesis diterima. Besaran nilai Freg = 9,694, hasil rata-rata intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang sebesar 115.7 pada interval 110 – 119 yang berarti rata-rata kualifikasi intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin adalah “Tinggi”. Sedangkan hasil rata-rata tentang kontrol diri santri sebesar 124.9 terletak pada interval 118 – 127 yang berarti rata-rata kualifikasi kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang adalah “Sedang”. Ditemukan pula koefisien determinasi r² = 0,410² = 0,168. Adapun sumbangan variabel intensitas mengikuti Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin dan tingkat kontrol diri santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang sebesar 16.8%, sedangkan sisanya sebesar 83.2% dijelaskan oleh prediktor lain dan kesalahan-kesalahan lain (error sampling dan non sampling).
6.2. Limitasi Penelitian ini menggunakan metode statistik dengan menggunakan rumus regresi
satu
prediktor
dengan
skor
kasar
sehingga
proses
pendistribusian angka ke dalam bentuk penjabaran juga menjadikan kendala bagi penulis karena proses tersebut diperlukan ketelitian dan kejelian penulis agar penghitungannya tepat.
83
Untuk meminimalisir kesalahan dalam pengolahan datanya penulis juga menggunakan program SPSS versi 12.0 for Windows agar penulis dapat membandingkan hasil perhitungan data sehingga tingkat kesalahan dapat diminimalisir. Namun demikian penulis juga sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikan hasil penelitian ini mudah dipahami dan dimengerti oleh pembaca. Kepada peneliti yang akan datang agar teliti dan hati-hati dalam menggunakan metode penelitian sehingga hasil yang diperoleh akan sesuai dan tepat.
6.3. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang diambil, maka dapat diajukan saran yang mungkin akan berguna bagi pihak yang berkompeten, yaitu: 6.3.1. Bagi subjek penelitian Untuk para santri hendaklah semakin meningkatkan intensitas mengikuti
Mujahadah
Nihadlul
Mustaghfirin
agar
senantiasa
ditanamkan pada diri santri Nurul Hidayah Sidayu Batang dan mengimplementasikan nilai-nilai Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin dalam kehidupan sehari-hari, hal ini penting untuk mendidik jiwa agar selalu ingat kepada Allah sebagai benteng bagi santri dari berkembangnya arus modernisasi yang telah banyak mengabaikan nilai-nilai moralitas.
84
6.3.2. Bagi lembaga Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang Bagi lembaga Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sidayu Batang yaitu pengurus yang memberikan layanan pembinaan bagi santri diharapkan mampu memberikan pelayanan yang menyeimbangkan aspek fisik, psikis, spiritual, fasilitas, dan juga waktu agar pelaksanaan Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin berjalan dengan baik. 6.3.3. Untuk pimpinan Untuk pimpinan hendaknya juga melakukan pendidikan psikomotorik (pengalaman) dan kognitif (rasional) dalam melakukan dan menanamkan nilai-nilai Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin.
6.4. Penutup Penulis berharap agar hasil penelitian ini bermanfaat bagi diri penulis dan pembaca umumnya. Mujahadah selama ini memang telah banyak tersebar. Tetapi jika dilihat selama ini Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin hanya dilihat dari aspek supranatural, seperti khasiat dan manfaatnya saja. Penelitian ini penulis harapkan memberikan kontribusi dalam khasanah intelektual karena pembahasan Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin lebih terfokus pada aspek prakteknya. Peneliti menyadari sepenuhnya, bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi kesempurnaan skripsi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Agustian, Ary Ginanjar. 2005. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ. Jakarta: Penerbit Arga. Ali, Yunasril. 2003. Jenjang-jenjang Ruhani. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta. Al-Jauziyah, Ibnu Qayyim. 2004. Menuju Kesucian Hati.Yogyakarta: Mardhiyah Press. Andjani, Sari, Efektifitas Teknik Kontrol Diri Pada Pengendalian Kemarahan, Jurnal Psikologi, Tahun ke XVIII Nomor 1, Juni 1991. An-Najjar, Amir, 2001. Ilmu Jiwa Dalam Tasawuf. Jakarta: Pustaka Azzam. Annas, Ahmad 2006. Paradigma Dakwah Kontemporer. Semarang: Pustaka Rizki Putra. Anshori, Afif, 2003. Dzikir Demi Kedamaian Jiwa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, Cet.9. Availible : http:// Latahzan. Word. Press. Com. [18-5-2005] Azis, Rahmat dan Yuliati Hitifah, 2005. Hubungan Dzikir dengan Kontrol Diri Santri Manula di Pesantren Roudlotul Ulum, Kediri, Jurnal Psikologi Islami, Vol 1, Nomor 2, Desember 2005 Azwar, Saifudin, 1998. Metode Penelitian. Yogyakarta, Pustaka Pelajar Budiraharjo, Paulus 1997. MengenaKpribadianMutakhir, Yogyakarta: Kanisius. Bukhori, Baidi, 2008. Dzikir Al-Asma Al-Husna, Semarang: Syiar Media Publishing. Departemen Agama RI. 1989. Al-Quran dan Terjemah, Semarang: Toha Putra. Ghufron, M.Nur, Rini Risnawita S. 2010. Teori-Teori Psikolog. Jogjakarta: ArRuzz Media. Hadi, Sutrisno, 1994. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset, Cet. XXVI. Hadi, Sutrisno, 2004. AnalisisRegresi, Yogyakarta. Hasil wawancara dengan Khoirul Amin, 15 juli 2010. HasilwawancaradenganMuthoharoh, 20 juli 2011 Hawari, Dadang, 1999. Do’a dan Dzikir sebagai Pelengkap Terapi Medis. Yogyakarta: PT. Dana Bakti Prima Yasa. Isya (ed), Basyar, 2001. Meredam Gelisah Hati Abdullah Gyimnastiar. Bandung: MQS Pustaka Grafika.
Kartono, Kartini dan Dr. Jenny Andari, 1989. Hygieni Mental dan Kesehatan Mental dalam Islam, Bandung: Mandar Maju. Mutaqqin, Joko, 2005.Mujahadah Dan Pengendalian Emosi Santri (Studi Pelaksanaan Mujahadah Pondok Pesantren Al-Huda Petak Sidoharjo Susukan Kabupaten Semarang), (Tidak dipublikasikan, Skripsi, Fakultas Dakwah IAIN Semarang). Najati, MuhammadUstman, 2005. Psikologidalam Al-Qur’an.Bandung: CV PustakaSetia. Shihab M, Quraisyi, 1996. Wawasan Al-Qur’an. Bandung: Mizan. Subandi, Psikologi Islami Dan Sufisme. Dalam Fuad Nashori, 1994. Membangun Paradigma Psikologi Islami, Yogyakarta: Sipress. Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), Bandung: Alfabeta. Tabataba’i, Ayatullah Husyain, 2005. Perjalanan Ruhani, Depok: Inisiasi Press. Tasmara, Toto, 2001. Kecerdasan Ruhaniyah. Jakarta: Gema Insani Press.
JAMA’AH MUJAHADAH NIHADLUL MUSTAGHFIRIN WIGATOS : (1) Sifatipun mujahadah NIHADLUL MUSTAGHFIRIN : Netral mboten wonten sambet rapetipun kaliyan organisasi masyarakat utawi organisasi politik punapa dene partai politik pupana kemawon. [2] Tujuanipun mujahadah NIHADLUL MUSTAGHFIRIN : Li-ishlaachi dzaatilbaini (kangge ngrukunaken tiyang-tiyang ingkang anggadahi permasalahan utawi sesatron saking urusan pribadi, organisasi utawi agami). [3] Faidahipun mujahadan HIHADLUL MUSTAGHFIRIN : Litachshill jamii’iimaqooshidi min umriddunya wal-akhirat (kangge ngasilaken pinten-pinten perkawis ingkang dipun seja saking urusan Dunyawi lan Ukhrowi). TATA CARANIPUN NINDAAKEN : [1] Fatichah ingkang kaping 7 wonten ing lafadh : AHLILQORYATI…………… dipun isi naminipun dusun ingkang dipun panggeni Mujahadah. [2] Wonten ing lafadh : KHUSNUDHON………. dipun isi naminipun tiyang ingkang dipun seja. [3] Wonten ing lafadh : AGHITSNI……………… lan lafadh : MIN CHAAJATI…………….. dipun isi punapa ingkang dipun suwun wonten ing lebetipun manah. TATA KRAMANIPUN NINDAAKEN AMRIH KASEMBADANIPUN PANYUWUNAN : [1] Sholat Hajat 2 Raka’at. [2] Madep ing Qiblat. [3] Yaqin. [4] Ikhlas. [5] Hadiripun maneh dateng perkawis ingkang dipun seja. PEPENGET :
Dipun sediaaken AUROD MUJAHADAH NIHADLUL MUSTAGHFIRIN ingkang rupi buku mawi huruf arab lan latin ingkang mengku dunga KANZUL ‘ARSYI lan fadlilah-fadlilahipun.
)1( )2( )3( )4( )5( )6( )7(
IDENTITAS DIRI
1. Nama
:………………………..
2. Alamat
:………………………..
3. Blok
:………………………..
PETUNJUK Kami bermaksud meminta bantuan kepada Anda dengan cara mengisi dua macam skala. Mohon Anda membaca petunjuk-petunjuk di bawah ini: 1. Dalam skala-skala ini terdapat sejumlah pernyataan. Setelah membaca secara seksama Anda diminta memilih salah satu dari 5 pilihan tanggapan yang tersedia dengan memberi tanda (X) pada pilihan yang disediakan, yaitu: SS
: Bila Anda sangat sesuai dengan pernyataan
S
: Bila Anda sesuai dengan pernyataan
TS
: Bila Anda tidak sesuai dengan pernyataan
STS : Bila Anda sangat tidak sesuai dengan pernyataan N
: Netral
2. Pilih alternatif tanggapan yang benar-benar sesuai dengan keadaan/pernyataan diri Anda. 3. Seumpama pertanyaan yang secara kenyataan Anda belum mengalaminya, Anda dapat membayangkan bila suatu saat Anda mengalaminya dan memperkirakan reaksi Anda terhadap hal tersebut. 4. Dalam menjawab skala ini mohon semua jawaban (tidak satupun yang terlewatkan), dan Anda tidak perlu takut salah, karena jawaban dapat diterima. 5. Kerahasiaan identitas dan jawaban Anda akan kami jamin. 6. Kesungguhan dan kejujuran Anda sangat menentukan kualitas penelitian ini. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.
Semarang, 9 Agustus 2011 peneliti
SKALA 1 NO
PERNYATAAN
1
Ketika motor saya hilang, saya harus sadar bahwa itu adalah musibah Saya diam saja apabila disakiti teman Saya bimbang dalam memilih tanpa pertimbangan orang lain Ketika saya mempunyai masalah yang tidak menyenangkan saya bisa mengendalikan Meskipun saya stres saya tidak berusaha untuk menghilangkan Saya mengabaikan apa yang saya lakukan meskipun merugikan saya Jika saya dijauhi teman saya, saya tidak akan dendam terhadapnya Saya harus bisa memilih mana yang baik dan yang salah Saya harus bisa mengontrol perilaku saya agar terhindar dari hal-hal yang negatif Saya tidak dewasa dalam memahami setiap perbedaan dan kesamaan
2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
15 16 17
18
19
20
Selama ini saya belum bisa memilih sesuai dengan keyakinan Ketika saya di suruh untuk mondok atau kuliah saya akan memilih kuliah Saya tidak bisa mengontrol emosi saya dalam memilih setiap perbedaan Ketika di suruh untuk memilih punya pacar kaya atau miskin saya lebih memilih yang kaya Ketika saya diajak temen saya ke hal-hal yang buruk saya bisa menghindarinya Ketika teman saya di tertawakan saya ikut mentertawakanya Ketika saya mendapat informasi tidak diterima disebuah pekerjaan, saya sabar dan sadar bahwa itu belum rejeki saya Saya melarikan diri dari pihak yang berwenang ketika saya melakukan tindakan kriminal Ketika saya mau berbohong kepada orang tua saya, saya harus berfikir untuk tidak melakukanya Saya selalu mencoba menahan diri saya,
N (Netral)
Tidak Sesuai ( TS )
Sangat Tidak Sesuai ( STS )
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
Sangat Sesuai ( SS )
Sesuai (S)
(SS)
21
22
23 24
25
26 27 28 29 30
walaupun orang itu selalu menyakiti saya Walaupun saya memperbanyak dzikir, saya tetap bimbang dalam mengambil keputusan Ketika saya disuruh mencontek temen saya pada waktu ujian, saya harus menolaknya dan berfikir akan belajar dengan lebih giat lagi Saya membicarakan aib teman saya kepada orang lain Setiap ada perbedaan yang muncul, saya tidak toleran terhadap mereka yang tidak sesuai dengan pendapat saya Saya selalu bergantung kepada orang lain dalam menghadapi masalah Saya selalu berubah fikiran dalam bertindak Saya tidak mau tahu atas perbuatan saya terhadap orang lain Saya selalu terpengaruh pada pilihan orang lain saya selalu mengambil keputusan sesuai dengan keyakinan ketika saya kuliah saya tidak mampu untuk menyesuaikan diri
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
31. Saya selalu berfikir positif dalam menghadapi setiap masalah 32. Ketika teman saya memukul saya, saya tidak membalasnya
SKALA 1 NO
PERNYATAAN
1
Ketika motor saya hilang, saya harus sadar bahwa itu adalah musibah Saya diam saja apabila disakiti teman Saya bimbang dalam memilih tanpa pertimbangan orang lain Ketika saya mempunyai masalah yang tidak menyenangkan saya bisa mengendalikan Meskipun saya stres saya tidak berusaha untuk menghilangkan Saya mengabaikan apa yang saya lakukan meskipun merugikan saya Jika saya dijauhi teman saya, saya tidak akan dendam terhadapnya Saya harus bisa memilih mana yang baik dan yang salah Saya harus bisa mengontrol perilaku saya agar terhindar dari hal-hal yang negatif Saya tidak dewasa dalam memahami setiap perbedaan dan kesamaan
2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
15 16 17
18
19
20
Selama ini saya belum bisa memilih sesuai dengan keyakinan Ketika saya di suruh untuk mondok atau kuliah saya akan memilih kuliah Saya tidak bisa mengontrol emosi saya dalam memilih setiap perbedaan Ketika di suruh untuk memilih punya pacar kaya atau miskin saya lebih memilih yang kaya Ketika saya diajak temen saya ke hal-hal yang buruk saya bisa menghindarinya Ketika teman saya di tertawakan saya ikut mentertawakanya Ketika saya mendapat informasi tidak diterima disebuah pekerjaan, saya sabar dan sadar bahwa itu belum rejeki saya Saya melarikan diri dari pihak yang berwenang ketika saya melakukan tindakan kriminal Ketika saya mau berbohong kepada orang tua saya, saya harus berfikir untuk tidak melakukanya Saya selalu mencoba menahan diri saya,
N (Netral)
Tidak Sesuai ( TS )
Sangat Tidak Sesuai ( STS )
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
Sangat Sesuai ( SS )
Sesuai (S)
(SS)
21
22
23 24
25
26 27 28 29 30 31 32
walaupun orang itu selalu menyakiti saya Walaupun saya memperbanyak dzikir, saya tetap bimbang dalam mengambil keputusan Ketika saya disuruh mencontek temen saya pada waktu ujian, saya harus menolaknya dan berfikir akan belajar dengan lebih giat lagi Saya membicarakan aib teman saya kepada orang lain Setiap ada perbedaan yang muncul, saya tidak toleran terhadap mereka yang tidak sesuai dengan pendapat saya Saya selalu bergantung kepada orang lain dalam menghadapi masalah Saya selalu berubah fikiran dalam bertindak Saya tidak mau tahu atas perbuatan saya terhadap orang lain Saya selalu terpengaruh pada pilihan orang lain saya selalu mengambil keputusan sesuai dengan keyakinan ketika saya kuliah saya tidak mampu untuk menyesuaikan diri Saya selalu berfikir positif dalam menghadapi setiap masalah Ketika teman saya memukul saya, saya tidak membalasnya
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
SKALA II
NO 1
2
3 4 5
6
7
8
9
10
11
12 13 14 15
16
PERNYATAAN Saya memperoleh ketenangan jiwa ketika saya melakukan mujahadah nihadlul mustaghfirin dengan sungguh-sungguh Saya melakukan mujahadah nihadlul mustaghfirin dengan terus menerus agar cita-cita saya tercapai Saya sering malas mengikuti mujahadah di Pondok Saya selalu mengikuti mujahadah agar dekat dengan Allah Ketika saya mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin saya melakukanya dengan sabar Saya yakin bahwa do’a saya terkabul ketika saya mengikuti mujahadah dengan khusyu’ Saya melakukan mujahadah nihadlul mustaghfirin tidak sesuai dengan jadwal di Pon-pes Nurul Hidayah Sidayu Batang Dengan jarang dalam mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin saya masih labil dalam mengontrol diri Saya mengikuti mujahadah dari hati saya sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain Saya mendapatkan nilai jelek karena saya jarang mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfiri di pondok Saya mengikuti mujahadah dengan kesungguhan hati agar hati saya tenang Saya putus asa ketika Allah memberikan cobaan kepada saya Saya akan mengikuti mujahadah dengan setulus hati saya Setiap nikmat yang diberikan oleh Allah saya mensyukurinya Dengan keikhlasan dalam mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin saya yakin bahwa Allah akan mengabulkan do’a saya Saya selalu melakukan mujahadah nihadlul mustaghfirin setiap waktu
STS SS TS S N (Sangat (Sangat (Tidak (Sesuai) (Netral) Tidak Sesuai) Sesuai) Sesuai)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(N) (SS)
(STS) (STS)
(TS)
(S)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
17
18
19
20
21
22
23 24
25 26
27 28
29
30
Ketika saya mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin dengan setengah hati saya merasa jauh dari Allah Dengan kemauan yang kuat dalam mengikuti mujahadah nihadlul mustghfirin adalah hal yang sangat penting bagi saya Saya hadir tepat waktu dalam mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin Saya mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin dengan sepenuh hati agar memperoleh ketenangan jiwa Saya yakin ketika saya mengikuti mujahadah kurang serius saya tidak dapat mengendalikan hawa nafsu Ketika saya mengikuti mujahadah dengan berbicara dengan orang lain suasana hati saya tidak tentram Saya mengikuti mujahadah dengan sangat terpaksa Saya ragu walaupun saya melakukan mujahadah nihadlul mustaghfirin do’a saya terkabul Setelah saya mengikuti mujahadah dengan rasa ikhlas hati saya tenang Ketika saya mengikuti mujahadah kurang sungguh-sungguh saya tidak memperoleh ketenangan jiwa Saya tidak pernah mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin Saya mengikuti mujahadah hanya formalitas saja agar di puji orang tua saya Saya selalu tepat waktu dalam mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirn agar hasilnya maksimal saya selalu malas dalam mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
31. Saya mengikuti Mujahadah agar dibukakan pintu hidayah oleh Allah SWT 32. Meskipun saya ikhlas mengikuti mujahadah hati saya bimbang 33. Saya tidak pernah mengikuti mujahadah tepat waktu 34. Saya mengikuti mujahadah dengan terpaksa.
SKALA II
NO 1
2
3 4 5
6
7
8
9
10
11
12 13 14 15
16
PERNYATAAN Saya memperoleh ketenangan jiwa ketika saya melakukan mujahadah nihadlul mustaghfirin dengan sungguh-sungguh Saya melakukan mujahadah nihadlul mustaghfirin dengan terus menerus agar cita-cita saya tercapai Saya sering malas mengikuti mujahadah di Pondok Saya selalu mengikuti mujahadah agar dekat dengan Allah Ketika saya mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin saya melakukanya dengan sabar Saya yakin bahwa do’a saya terkabul ketika saya mengikuti mujahadah dengan khusyu’ Saya melakukan mujahadah nihadlul mustaghfirin tidak sesuai dengan jadwal di Pon-pes Nurul Hidayah Sidayu Batang Dengan jarang dalam mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin saya masih labil dalam mengontrol diri Saya mengikuti mujahadah dari hati saya sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain Saya mendapatkan nilai jelek karena saya jarang mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfiri di pondok Saya mengikuti mujahadah dengan kesungguhan hati agar hati saya tenang Saya putus asa ketika Allah memberikan cobaan kepada saya Saya akan mengikuti mujahadah dengan setulus hati saya Setiap nikmat yang diberikan oleh Allah saya mensyukurinya Dengan keikhlasan dalam mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin saya yakin bahwa Allah akan mengabulkan do’a saya Saya selalu melakukan mujahadah nihadlul mustaghfirin setiap waktu
STS SS TS S N (Sangat (Sangat (Tidak (Sesuai) (Netral) Tidak Sesuai) Sesuai) Sesuai)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(N) (SS)
(STS) (STS)
(TS)
(S)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
17
18
19
20
21
22
23 24
25 26
27 28
29
30 31
32 33 34
Ketika saya mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin dengan setengah hati saya merasa jauh dari Allah Dengan kemauan yang kuat dalam mengikuti mujahadah nihadlul mustghfirin adalah hal yang sangat penting bagi saya Saya hadir tepat waktu dalam mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin Saya mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin dengan sepenuh hati agar memperoleh ketenangan jiwa Saya yakin ketika saya mengikuti mujahadah kurang serius saya tidak dapat mengendalikan hawa nafsu Ketika saya mengikuti mujahadah dengan berbicara dengan orang lain suasana hati saya tidak tentram Saya mengikuti mujahadah dengan sangat terpaksa Saya ragu walaupun saya melakukan mujahadah nihadlul mustaghfirin do’a saya terkabul Setelah saya mengikuti mujahadah dengan rasa ikhlas hati saya tenang Ketika saya mengikuti mujahadah kurang sungguh-sungguh saya tidak memperoleh ketenangan jiwa Saya tidak pernah mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin Saya mengikuti mujahadah hanya formalitas saja agar di puji orang tua saya Saya selalu tepat waktu dalam mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirn agar hasilnya maksimal saya selalu malas dalam mengikuti mujahadah nihadlul mustaghfirin Saya mengikuti Mujahadah agar dibukakan pintu hidayah oleh Allah SWT Meskipun saya ikhlas mengikuti mujahadah hati saya bimbang Saya tidak pernah mengikuti mujahadah tepat waktu Saya mengikuti mujahadah dengan terpaksa.
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)
HASIL UJI DATA Dengan Program SPSS 12.0 for Windows
Data Validitas dan Reliabilitas Variabel X Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
Item-1
4.30
.953
50
Item 2
3.72
.640
50
Item-3
3.72
.640
50
Item-4
3.78
.764
50
Item-5
3.72
.640
50
Item-6
3.88
.594
50
Item-7
4.10
.763
50
Item-8
3.94
.767
50
Item-9
3.72
.640
50
Item-10
4.16
.866
50
Item-11
3.72
.640
50
Item-12
4.18
.800
50
Item-13
3.72
.640
50
Item-14
3.72
.640
50
Item-15
3.92
.778
50
Item-16
4.08
.853
50
Item-17
3.88
.746
50
Item-18
3.72
.991
50
Item-19
3.72
.640
50
Item-20
3.64
.598
50
Item-21
3.74
1.006
50
Item-22
3.72
.640
50
Item-23
3.80
.881
50
Item-24
4.30
.614
50
Item-25
3.88
.746
50
Item-26
3.72
.640
50
Item-27
3.72
.991
50
Item-28
3.74
.633
50
Item-29
3.72
.640
50
Item-30
3.96
1.068
50
TOTAL
115.64
12.130
50
Correlations No. Item Item-1
Item-1 s/d Item-30 1
-.068
.322(*)
Sig. (2-tailed)
.
.638
.023
50
50
50
Pearson Correlation
.141
.192
.830(**)
Sig. (2-tailed)
.330
.181
.000
N Item 2
N Item-3
50
50
50
Pearson Correlation
.141
.192
.830(**)
Sig. (2-tailed)
.330
.181
.000
50
50
50
Pearson Correlation
.261
.289(*)
.551(**)
Sig. (2-tailed)
.067
.042
.000
50
50
50
Pearson Correlation
.141
.192
.830(**)
Sig. (2-tailed)
.330
.181
.000
50
50
50
Pearson Correlation
.209
-.169
.399(**)
Sig. (2-tailed)
.145
.242
.004
N Item-4
N Item-5
N Item-6
N Item-7
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item-8
.686
.234
.000
50
50
50
Pearson Correlation
.141
.192
.830(**)
Sig. (2-tailed)
.330
.181
.000
50
50
50
-.059
.537(**)
.433(**)
.682
.000
.002
Pearson Correlation
50
50
50
Pearson Correlation
.141
.192
.830(**)
Sig. (2-tailed)
.330
.181
.000
50
50
50
.329(*)
.152
.434(**)
.020
.293
.002
50
50
50
Pearson Correlation
.141
.192
.830(**)
Sig. (2-tailed)
.330
.181
.000
50
50
50
Pearson Correlation
.141
.192
.830(**)
Sig. (2-tailed)
.330
.181
.000
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
N
N Item-15
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item-16
.001 50
N
Item-14
.367
.478(**)
N
Item-13
.000
50
Sig. (2-tailed)
Item-12
50 .465(**)
.171
N
Item-11
50 .130
50
N
Item-10
50 .491(**)
-.059
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Item-9
TOTAL
Pearson Correlation
50
50
50
-.022
.143
.440(**)
.879
.321
.001
50
50
50
Pearson Correlation
.095
-.019
.322(*)
Sig. (2-tailed)
.510
.897
.022
50
50
50
N
Item-17
Pearson Correlation
.195
.147
.291(*)
Sig. (2-tailed)
.174
.307
.041
50
50
50
Pearson Correlation
.004
.278
.397(**)
Sig. (2-tailed)
.976
.050
.004
50
50
50
Pearson Correlation
.141
.192
.830(**)
Sig. (2-tailed)
.330
.181
.000
N Item-18
N Item-19
N Item-20
50
50
50
Pearson Correlation
.265
.201
.424(**)
Sig. (2-tailed)
.063
.162
.002
N Item-21
50
50
50
Pearson Correlation
.253
-.029
.378(**)
Sig. (2-tailed)
.076
.842
.007
50
50
50
Pearson Correlation
.141
.192
.830(**)
Sig. (2-tailed)
.330
.181
.000
50
50
50
Pearson Correlation
.243
-.117
.310(*)
Sig. (2-tailed)
.089
.418
.028
N Item-22
N Item-23
N Item-24
50
50
50
Pearson Correlation
.157
.330(*)
.382(**)
Sig. (2-tailed)
.277
.019
.006
N Item-25
50
50
50
Pearson Correlation
.195
.147
.291(*)
Sig. (2-tailed)
.174
.307
.041
50
50
50
Pearson Correlation
.141
.192
.830(**)
Sig. (2-tailed)
.330
.181
.000
50
50
50
Pearson Correlation
.004
.278
.397(**)
Sig. (2-tailed)
.976
.050
.004
50
50
50
Pearson Correlation
.132
.165
.793(**)
Sig. (2-tailed)
.361
.251
.000
N Item-26
N Item-27
N Item-28
N Item-29
50
50
50
Pearson Correlation
.141
.192
.830(**)
Sig. (2-tailed)
.330
.181
.000
50
50
50
-.068
1
.367(**)
.638
.
.009
50
50
50
.322(*)
.367(**)
1
.023
.009
.
50
50
50
N Item-30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
TOTAL
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Menentukan nilai validitas dengan korelasi r-pearson dengan: Derajat kebebasan (df) = 50 – 2 = 48 Tingkat signifikansi (α) = 0.05 Sehingga r-tabel = r (48; 0.05) = 0.279 Jadi nilai r item dinyatakan valid apabila > r-tabel.
Reliability Reliability Statistics Cronbach's Alpha .912
N of Items 30 Item Statistics
Item-1
Mean 4.30
Std. Deviation .953
N
Item 2
3.72
.640
50
Item-3
3.72
.640
50
Item-4
3.78
.764
50
Item-5
3.72
.640
50
Item-6
3.88
.594
50
Item-7
4.10
.763
50
Item-8
3.94
.767
50
Item-9
3.72
.640
50
Item-10
4.16
.866
50
Item-11
3.72
.640
50
Item-12
4.18
.800
50
Item-13
3.72
.640
50
Item-14
3.72
.640
50
Item-15
3.92
.778
50
Item-16
4.08
.853
50
Item-17
3.88
.746
50
Item-18
3.72
.991
50
Item-19
3.72
.640
50
Item-20
3.64
.598
50
Item-21
3.74
1.006
50
Item-22
3.72
.640
50
Item-23
3.80
.881
50
Item-24
4.30
.614
50
Item-25
3.88
.746
50
Item-26
3.72
.640
50
Item-27
3.72
.991
50
Item-28
3.74
.633
50
Item-29
3.72
.640
50
Item-30
3.96
1.068
50
50
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Item-1
111.34
140.596
.249
.914
Item 2
111.92
134.647
.813
.905
Item-3
111.92
134.647
.813
.905
Item-4
111.86
137.511
.505
.909
Item-5
111.92
134.647
.813
.905
Item-6
111.76
141.737
.357
.911
Item-7
111.54
139.111
.414
.911
Item-8
111.70
138.827
.427
.910
Item-9
111.92
134.647
.813
.905
Item-10
111.48
138.785
.373
.912
Item-11
111.92
134.647
.813
.905
Item-12
111.46
139.356
.378
.911
Item-13
111.92
134.647
.813
.905
Item-14
111.92
134.647
.813
.905
Item-15
111.72
139.430
.386
.911
Item-16
111.56
141.190
.257
.914
Item-17
111.76
142.431
.233
.913
Item-18
111.92
138.565
.325
.913
Item-19
111.92
134.647
.813
.905
Item-20
112.00
141.347
.382
.911
Item-21
111.90
138.908
.304
.914
Item-22
111.92
134.647
.813
.905
Item-23
111.84
141.280
.243
.914
Item-24
111.34
141.821
.337
.912
Item-25
111.76
142.431
.233
.913
Item-26
111.92
134.647
.813
.905
Item-27
111.92
138.565
.325
.913
Item-28
111.90
135.357
.773
.906
Item-29
111.92
134.647
.813
.905
Item-30
111.68
138.753
.288
.914
Scale Statistics Mean 115.64
Variance 147.133
Std. Deviation
N of Items
12.130
30
Untuk uji reliabilitas dapat diketahui dari nilai Alpha (0.912). Apabila nilai Alpha lebih besar dari r-tabel maka variabel diteliti (0.912 > 0.279) adalah reliabel.
Data Validitas dan Reliabilitas Variabel Y Descriptive Statistics
Item-1
Mean 4.26
Std. Deviation .600
N
Item 2
3.82
.629
50
Item-3
3.90
.707
50
Item-4
4.02
.769
50
Item-5
3.88
.849
50
Item-6
4.06
.767
50
Item-7
3.76
1.153
50
Item-8
4.08
.752
50
Item-9
3.98
1.040
50
Item-10
4.08
.778
50
Item-11
4.06
.890
50
Item-12
4.32
.891
50
Item-13
4.08
.829
50
Item-14
3.92
.829
50
Item-15
4.04
.755
50
Item-16
3.98
.845
50
Item-17
4.04
.781
50
Item-18
4.04
.755
50
Item-19
4.00
.833
50
Item-20
4.08
.829
50
Item-21
4.42
.702
50
Item-22
4.12
.746
50
Item-23
4.08
.752
50
Item-24
4.28
.607
50
Item-25
4.34
.593
50
Item-26
4.06
.767
50
Item-27
4.02
.769
50
Item-28
4.08
.752
50
Item-29
4.28
.607
50
50
Item-30
4.08
.752
50
TOTAL
122.16
13.627
50
Correlations Item Item-1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item 2
50
50
.463(**)
.544(**)
Sig. (2-tailed)
.381
.001
.000
50
50
50
Pearson Correlation
.207
.630(**)
.618(**)
Sig. (2-tailed)
.149
.000
.000
50
50
50
-.144
.209
.321(*)
.318
.145
.023
Pearson Correlation N
50
50
50
Pearson Correlation
.223
.271
.545(**)
Sig. (2-tailed)
.120
.057
.000
N Item-6
50
50
50
Pearson Correlation
.187
.841(**)
.808(**)
Sig. (2-tailed)
.193
.000
.000
50
50
50
.328(*)
.093
.401(**)
.020
.519
.004
50
50
50
Pearson Correlation
.270
.892(**)
.883(**)
Sig. (2-tailed)
.058
.000
.000
N Item-7
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item-8
N Item-9
50
50
50
Pearson Correlation
.074
.211
.362(**)
Sig. (2-tailed)
.610
.141
.010
N Item-10
50
50
50
Pearson Correlation
.261
.721(**)
.870(**)
Sig. (2-tailed)
.068
.000
.000
50
50
50
.429(**)
.511(**)
.628(**)
.002
.000
.000
50
50
50
Pearson Correlation
.070
.327(*)
.403(**)
Sig. (2-tailed)
.628
.021
.004
50
50
50
-.084
.055
.317(*)
.563
.704
.025
N Item-11
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item-12
N Item-13
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item-14
50
50
50
Pearson Correlation
.166
.305(*)
.348(*)
Sig. (2-tailed)
.250
.031
.013
50
50
50
.292(*)
.822(**)
.888(**)
.040
.000
.000
50
50
50
Pearson Correlation
.091
.388(**)
.541(**)
Sig. (2-tailed)
.530
.005
.000
50
50
50
N Item-15
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item-16
.005
50
Sig. (2-tailed) Item-5
.117
.127
N Item-4
.
TOTAL .389(**)
Pearson Correlation N
Item-3
Item-1 s/d Item-30 1 .225
N
Item-17
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item-18
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item-19
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item-20
50
50
-.082
.326(*)
.399(**)
.573
.021
.004
.000
50
50
50
Pearson Correlation
.172
.167
.400(**)
Sig. (2-tailed)
.234
.246
.004
50
50
50
Pearson Correlation
.157
.965(**)
.849(**)
Sig. (2-tailed)
.277
.000
.000
50
50
50
Pearson Correlation
.270
.892(**)
.883(**)
Sig. (2-tailed)
.058
.000
.000
Pearson Correlation
50
50
50
.917(**)
.263
.443(**)
.000
.065
.001
50
50
50
.780(**)
.350(*)
.413(**)
.000
.013
.003
50
50
50
-.035
.133
.323(*)
.811
.357
.022
50
50
50
Pearson Correlation
.254
.880(**)
.755(**)
Sig. (2-tailed)
.075
.000
.000
50
50
50
Pearson Correlation
.225
.964(**)
.820(**)
Sig. (2-tailed)
.117
.000
.000
Pearson Correlation
Pearson Correlation
N
N
50
50
50
Pearson Correlation
.076
.218
.367(**)
Sig. (2-tailed)
.599
.128
.009
50
50
50
Pearson Correlation
.225
1
.850(**)
Sig. (2-tailed)
.117
.
.000
50
50
50
.389(**)
.850(**)
1
.005
.000
.
50
50
50
N
N TOTAL
.000
50
.006
N
Item-30
.900(**)
.000
.087
Sig. (2-tailed)
Item-29
.858(**)
.040
Sig. (2-tailed)
N
Item-28
.292(*)
50
Sig. (2-tailed)
Item-27
50
.479(**)
N
Item-26
.000
50
50
Sig. (2-tailed) Item-25
.000
50
.383(**)
N Item-24
.047
50
N Item-23
.896(**)
.245
N Item-22
.794(**)
Pearson Correlation N
Item-21
.282(*)
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Menentukan nilai validitas dengan korelasi r-pearson dengan: Derajat kebebasan (df) = 50 – 2 = 48 Tingkat signifikansi (α) = 0.05 Sehingga r-tabel = r (48; 0.05) = 0.279 Jadi nilai r item dinyatakan valid apabila > r-tabel.
Reliability Reliability Statistics Cronbach's Alpha .931
N of Items 30
Item Statistics
Item-1
Mean 4.26
Std. Deviation .600
N
Item 2
3.82
.629
50
Item-3
3.90
.707
50
Item-4
4.02
.769
50
Item-5
3.88
.849
50
Item-6
4.06
.767
50
Item-7
3.76
1.153
50
Item-8
4.08
.752
50
Item-9
3.98
1.040
50
Item-10
4.08
.778
50
Item-11
4.06
.890
50
Item-12
4.32
.891
50
Item-13
4.08
.829
50
Item-14
3.92
.829
50
Item-15
4.04
.755
50
Item-16
3.98
.845
50
Item-17
4.04
.781
50
Item-18
4.04
.755
50
Item-19
4.00
.833
50
Item-20
4.08
.829
50
Item-21
4.42
.702
50
Item-22
4.12
.746
50
Item-23
4.08
.752
50
Item-24
4.28
.607
50
Item-25
4.34
.593
50
Item-26
4.06
.767
50
Item-27
4.02
.769
50
Item-28
4.08
.752
50
Item-29
4.28
.607
50
Item-30
4.08
.752
50
50
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Item-1
117.90
179.684
.351
.931
Item 2
118.34
176.760
.510
.929
Item-3
118.26
174.278
.584
.928
Item-4
118.14
179.551
.269
.932
Item-5
118.28
173.798
.499
.929
Item-6
118.10
169.398
.787
.926
Item-7
118.40
174.408
.327
.933
Item-8
118.08
168.157
.870
.925
Item-9
118.18
176.518
.293
.933
Item-10
118.08
167.830
.856
.925
Item-11
118.10
171.235
.586
.928
Item-12
117.84
176.709
.346
.932
Item-13
118.08
179.218
.261
.932
Item-14
118.24
178.513
.293
.932
Item-15
118.12
167.985
.876
.925
Item-16
118.18
173.947
.495
.929
Item-17
118.12
167.210
.884
.925
Item-18
118.12
167.740
.889
.925
Item-19
118.16
177.321
.346
.931
Item-20
118.08
175.544
.430
.930
Item-21
117.74
178.523
.355
.931
Item-22
118.04
168.978
.833
.925
Item-23
118.08
168.157
.870
.925
Item-24
117.88
178.720
.406
.930
Item-25
117.82
179.375
.375
.931
Item-26
118.10
179.520
.271
.932
Item-27
118.14
170.449
.729
.927
Item-28
118.08
169.463
.800
.926
Item-29
117.88
179.985
.327
.931
Item-30
118.08
168.851
.833
.925
Scale Statistics Mean 122.16
Variance 185.688
Std. Deviation
N of Items
13.627
30
Untuk uji reliabilitas dapat diketahui dari nilai Alpha (0.931). Apabila nilai Alpha lebih besar dari r-tabel maka variabel reliabel diteliti (0.931 > 0.279) adalah reliabel.
Frequency Table Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
Valid
90
Frequency 1
Percent 2.0
Valid Percent 2.0
Cumulative Percent 2.0
94
1
2.0
2.0
4.0
98
2
4.0
4.0
8.0
100
3
6.0
6.0
14.0
102
2
4.0
4.0
18.0
103
1
2.0
2.0
20.0
104
2
4.0
4.0
24.0
106
1
2.0
2.0
26.0
107
1
2.0
2.0
28.0
108
2
4.0
4.0
32.0
109
2
4.0
4.0
36.0
110
2
4.0
4.0
40.0
112
1
2.0
2.0
42.0
114
2
4.0
4.0
46.0
116
1
2.0
2.0
48.0
117
1
2.0
2.0
50.0
119
7
14.0
14.0
64.0
122
3
6.0
6.0
70.0
123
1
2.0
2.0
72.0
124
2
4.0
4.0
76.0
125
1
2.0
2.0
78.0
129
1
2.0
2.0
80.0
130
2
4.0
4.0
84.0
132
6
12.0
12.0
96.0
135
1
2.0
2.0
98.0 100.0
136
1
2.0
2.0
Total
50
100.0
100.0
Frequency Table Kontrol Diri Santri
Valid
98
Frequency 1
Percent 2.0
Valid Percent 2.0
Cumulative Percent 2.0
99
2
4.0
4.0
6.0
102
1
2.0
2.0
8.0
103
1
2.0
2.0
10.0
104
2
4.0
4.0
14.0
105
2
4.0
4.0
18.0
106
1
2.0
2.0
20.0
111
1
2.0
2.0
22.0
112
3
6.0
6.0
28.0
115
2
4.0
4.0
32.0
116
1
2.0
2.0
34.0
118
1
2.0
2.0
36.0
119
3
6.0
6.0
42.0
120
2
4.0
4.0
46.0
121
1
2.0
2.0
48.0
122
3
6.0
6.0
54.0
124
2
4.0
4.0
58.0
126
4
8.0
8.0
66.0
128
1
2.0
2.0
68.0
130
2
4.0
4.0
72.0
132
1
2.0
2.0
74.0
133
1
2.0
2.0
76.0
134
1
2.0
2.0
78.0
136
2
4.0
4.0
82.0
138
1
2.0
2.0
84.0
139
1
2.0
2.0
86.0
140
1
2.0
2.0
88.0
141
1
2.0
2.0
90.0
142
2
4.0
4.0
94.0
144
2
4.0
4.0
98.0 100.0
147
1
2.0
2.0
Total
50
100.0
100.0
Histogram Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
10
Frequency
8
6
4
2
Mean = 115.64 Std. Dev. = 12.13 N = 50
0 90
100
110
120
130
140
Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
Kontrol Diri Santri
8
Frequency
6
4
2
Mean = 122.16 Std. Dev. = 13.627 N = 50
0 90
100
110
120
130
Kontrol Diri Santri
140
150
Regression Descriptive Statistics
Kontrol Diri Santri Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
Mean 122.16
Std. Deviation 13.627
115.64
12.130
N 50 50
Correlations
Pearson Correlation
Kontrol Diri Santri
Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
1.000
.410
.410
1.000
.
.002
.002
.
Kontrol Diri Santri
50
50
Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
50
50
Kontrol Diri Santri Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
Sig. (1-tailed)
Kontrol Diri Santri Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
N
(b)
Model Summary
Model 1
R Square
R
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
R Square Change
Change Statistics F Change df1 df2
(a)
.410 .168 .151 12.558 .168 a Predictors: (Constant), Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin b Dependent Variable: Kontrol Diri Santri
9.694
1
Sig. F Change
48
.003
(b)
ANOVA
Model 1
Regression Residual
Sum of Squares 1528.757
df 1
Mean Square 1528.757
7569.963
48
157.708
F 9.694
Sig. (a) .003
Total
9098.720 49 a Predictors: (Constant), Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin b Dependent Variable: Kontrol Diri Santri Coefficients
Model 1
(a)
Unstandardized Coefficients Std. B Error
Standardized Coefficients Beta
(Constant)
68.909 17.195 Intensitas Mujahadah .460 .148 Nihadlul Mustaghfirin a Dependent Variable: Kontrol Diri Santri
.410
Collinearity Statistics t
Sig.
4.007
.000
3.113
.003
Tolerance
1.000
VIF
1.000
Collinearity Diagnostics
Model 1
Dimension 1
Eigenvalue
Condition Index
1.995
(a)
Variance Proportions Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin
(Constant)
1.000
.00
.00
.005 19.312 a Dependent Variable: Kontrol Diri Santri
1.00
1.00
2
Residuals Statistics Minimum
Maximum
(a)
Mean
Std. Deviation
N
Predicted Value
110.35
131.54
122.16
5.586
50
Std. Predicted Value
-2.114
1.679
.000
1.000
50
1.777
4.187
2.443
.590
50
108.90
131.66
122.15
5.620
50
-27.010
31.121
.000
12.429
50
-2.151
2.478
.000
.990
50
Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual
-2.183
2.537
.000
1.010
50
-27.836
32.615
.007
12.942
50
-2.277
2.698
.002
1.028
50
Mahal. Distance
.001
4.468
.980
.985
50
Cook's Distance
.000
.154
.021
.028
50
Centered Leverage Value
.000
.091
.020
.020
50
a Dependent Variable: Kontrol Diri Santri
Charts Histogram
Dependent Variable: Kontrol Diri Santri
10
Frequency
8
6
4
2 Mean = 6.11E-16 Std. Dev. = 0.99 N = 50
0 -3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Residual
3
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Kontrol Diri Santri 1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Scatterplot
Dependent Variable: Kontrol Diri Santri
Regression Studentized Residual
4
2
0
-2
-4 -2
-1
0
1
Regression Standardized Predicted Value
2
Tests of Normality One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Intensitas Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin 50
Kontrol Diri Santri 50
Mean
115.64
122.16
Std. Deviation
12.130
13.627
.109
.082
N Normal Parameters
(a,b)
Most Extreme Differences
Absolute Positive
.079
.082
Negative
-.109
-.065
.772 .591
.581 .888
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Normalitas variabel dapat ditentukan dari nilai Asym. Sig. (2-tailed). (0.591 dan (0.888) 2 lebih bear dari nilai X tabel = 0.279 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data tiap variable (X dan Y) berdistribusi normal.
Test of Homogeneity of Variances Kontrol Diri Santri Levene Statistic 5.778
df1 12
df2 24
Sig. .000
ANOVA Kontrol Diri Santri Sum of Squares
df
Mean Square
F .951
Between Groups
4528.791
25
181.152
Within Groups
4569.929
24
190.414
Total
9098.720
49
Sig. .550
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa signifikansi Lavene Statistic = 5.778 2 Nilai 5.778 lebih besar dari X tabel dengan signifikansi 0.05 = 0.279. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varians Y atas X adalah homogen, bahwa data yang diambil dari setiap unit sampel adalah homogen.
BIODATA PENULIS
Nama
: Masruroh
Tempat/Tgl Lahir
: Batang, 7 september 1988
Alamat
: Candi-Bandar-Batang, RT 01, RW 01
Pendidikan Penulis
: 1. MI Candi
2001
2. MTs Simbang Kulon
2004
3. MAS Simbang Kulon
2007
4. Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang Fakultas
Dakwah
Jurusan
BPI
Penyuluhan Islam). Lulus Tahun 2012.
(Bimbingan
dan