PENGARUH MENGIKUTI SHALAT BERJAMA’AH TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN ROUDLOTUS SA’IDIYYAH SUKOREJO GUNUNGPATI SEMARANG
SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
Disusun Oleh : AHMAD ZAIDUN 1104012
FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010
NOTA PEMBIMBING
Lamp. : 5 ( lima ) eksemplar Hal
: Persetujuan Naskah Usulan Skripsi Kepada. Yth. Bapak Dekan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang Di tempat
Assalamu’alaikum.Wr. Wb. Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana mestinya, maka kami menyatakan bahwa skripsi saudara/i: Nama
: AHMAD ZAIDUN
NIM
: 1104012
Fak/Jur
: DA’WAH / KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
Judul Skripsi : PENGARUH MENGIKUTI SHALAT BERJAMA’AH TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN ROUDLOTUS SA’IDIYYAH SUKOREJO GUNUNGPATI KABUPATEN SEMARANG Dengan ini telah saya setujui dan mohon agar segera diujikan. Demikian, atas perhatianya diucapkan terimakasih. Wassalamu’alaikum. Wr. Wb. Semarang, 05 Desember 2010 Pembimbing, Bidang Substansi Materi
Bidang Metodologi
__Drs. H. Muchlis Yahya, M.A__ NIP: 19610117 1988031002
_ Ahmad Faqih, S.Ag, M.Si_ NIP: 19730308 199703 1004
ii
PERNYATAAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 05 Desember 2010
Tanda Tangan
Ahmad Zaidun
iii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 9 Allah SWT, semoga menjadi amal yang shaleh. Amin. 9 Ayahandan dan Ibunda, kekasih hati yang aku cintai dan sayangi yang telah memberikan dorongan matriil dan imatriil. 9 Para pendidik yang budiman yang telah mendidik dan mengarahkanku. 9 Mereka yang selalu berjuang untuk memperoleh keridhoan Ilahi. 9 Orang-orang yang selalu dekat di hati.
iv
MOTTO
ﺍﻟﻜﻴﺲ ﻣﻦ ﺩﺍﻥ ﻧﻔﺴﻪ ﻭﻋﻤﻞ ﻟﻤﺎ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻤﻮﺕ ()ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻯ
“Orang cerdas adalah orang yang bisa mengintrospeksi dirinya, serta mau beramal untuk bekal setelah mati” (HR. Tirmidzi)
v
ABSTRAKSI
Nama: Ahmad Zaidun, NIM: 1104012, Judul: Pengaruh Mengikuti Shalat Berjama’ah Terhadap Perilaku Keagamaan Santri di Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh mengikuti shalat berjama’ah terhadap perilaku keagamaan santri Pondok Pesantren Roudlotus Saidiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang. Dua variabel utama dalam penelitian ini adalah Mengikuti Shalat Berjama’ah dan Perilaku Keagamaan. Mengikuti Shalat Berjama’ah terdiri dari empat indicator, yaitu keaktifan shalat berjama’ah, pemeliharaan shalat berjama’ah, kesinambungan shalat berjama’ah, dan penghayatan shalat berjama’ah. Sedangkan Perilaku Keagamaan juga terdiri dari empat indikator, yaitu perilaku keagamaan kepada Allah SWT., perilaku keagamaan kepada diri sendiri, perilaku keagamaan kepada sesama manusia, dan perilaku keagamaan kepada alam sekitar. Subyek penelitian ini adalah para santri Pondok Pesantren Santri Pondok Pesantren Roudlotus Saidiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang. Dengan pengambilan sampel dari 73 santri sebagai responden dari seluruh santri yang ada di pondok pesantren ini. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan tehnik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan angket. Dat yang diperoleh dari angket yang disebarkan kepada responden berupa angket tertutup skala Likert, yaitu pada jawaban A diberi skor 3, jawaban B diberi skor 2, dan jawaban C diberi skor 1. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis product moment dari Pearson. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara mengikuti shalat berjama’ah terhadap perilaku keagamaan dengan koefisien product moment r = 0,771, pada taraf signifikansi 5% maupun 1% dengan nilai thitung = 10,15, sedangkan nilai ttabel 0,05 = 1,671 dan ttabel 0,01 = 2,390, berarti hasilnya adalah signifikan karena thitung lebih besar dari ttabel.
vi
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT, seraya mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT Robbul ‘izzati yang telah melimpahkan Rahmat-Nya, serta kekuatan jasmani dan rohani kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas penulisan skripsi ini dalam rangka memperoleh gelas kesarjanaan Strata Satu (S.1) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang dengan judul “Pengaruh Mengikuti Shalat Berjama’ah Terhadap Perilaku Keagamaan Santri Di Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Kabupaten Semarang”. Sholawat serta salam senantiasa penulis sampaikan Keharibaan Nabiyullah Muhammad SAW., para keluarga, sahabat dan para pengikut beliau hingga sampai akhir zaman. Semoga kita selalu mendapat syafa’atnya kelak dihari kiamat. Amin. Selanjutnya, menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini yang tidak lepas dari bantuan dari beberapa pihak yang selama ini telah membantu dengan tulus dan ikhlas, maka kiranya tiada kata yang dapat diucapkan selain memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. H. M. Djamil, M.A., selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang yang telah merestui pembahasan skripsi ini. 2. Bapak Drs. H. M. Zain yusuf, M.M., selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan motivasi dan arahan tentang penulisan skripsi ini. 3. Bapak Drs. Fakhrur Rozi, M.Ag., selaku Kepala Jurusan KPI, yang telah memberikan pengarahan dan pengesahan dalam penyusunan skripsi ini. 4. Bapak Drs. H. Muchlis Yahya, M.A., dan Bapak Drs. Ahmad Faqih, S.Ag., M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
vii
5. Para dosen dan staf pengajar di lingkungan IAIN Walisongo Semarang yangtelah memberikan berbagai informasi pengetahuan kepada penulis. 6. Pengasuh, kepala Ponpes, para ustadz dan pegurus Ponpes Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang yang telah memeberikan ijin dan data-data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini. 7. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan motivasi dan doa demi kelancaran dalam penyusunan skripsi ini. 8. Kekasih pujaan hati yang aku cintai dan sayangi selalu siap sedia membantu dalam penyusunan skripsi ini, baik moriil maupu materiil. 9. Sahabat-sahabat yang tidak dapat disebut namanya satu persatu yang telah memberi motivasi dan bantuan untuk mewujudkan harapan dan anganku sebagai awal menggapai cita-cita. Atas segala jasa dan jerih payah serta bantuan tersebut, penulis mereka sangat berhutang budi yang tiada mampu untuk membalasnya, kecuali hanya doa semoga amal dan ibadahnya mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin. Akhirnya, penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna dalam arti sebenarnya. Namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri dan para pembaca pada umumnya.
Semarang, 05 Desember 2010
Penulis
Ahmad Zaidun
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................
i
NOTA PEMBIMBING ....................................................................................
ii
PENGESAHAN……………………………………………………………...
iii
PERNYATAAN ................................................................................................ iv PERSEMBAHAN .............................................................................................
v
MOTTO ............................................................................................................ vi ABSTRAKSI ..................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii DAFTAR ISI .....................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii BAB I
: PENDAHULUAN ...........................................................................
1
1.1. Latar Belakang ..........................................................................
1
1.2. Rumusan Permasalahan ............................................................
4
1.3. Tujuan Dan Manfaat Hasil Penelitian .......................................
4
1.4. Tinjauan Pustaka .......................................................................
5
BAB II : LANDASAN TEORITIK TENTANG SHALAT BERJAMA’AH DAN PERILAKU KEAGAMAAN SANTRI ......................
9
2.1. Shalat Berjama’ah .....................................................................
9
2.1.1. Definisi Shalat Berjama’ah..............................................
9
2.1.2. Dasar Hukum Shalat Berjama’ah .................................... 10 2.1.3. Hukum Shalat Berjama’ah .............................................. 11 2.1.4. Hikmah Shalat Berjama’ah.............................................. 12 2.2. Perilaku Keagamaan .................................................................. 15 2.2.1. Definisi Perilaku Keagamaan ......................................... 15 2.2.2. Bentuk-Bentuk Perilaku Keagamaan ............................ 17 2.2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Keagamaan ..................................................................................... 20
ix
2.3. Santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sujorejo Smg . 25 2.4. Hubungan Mengikuti Shalat Berjama’ah Dengan Perilaku Keagamaan ..................................................................................... 26 2.5. Hipotesis .................................................................................... 28 BAB III : METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 29 3.1. Jenis Dan Metode Penelitian ...................................................... 29 3.2. Definisi Konseptual Dan Operasional ........................................ 29 3.3. Sumber Dan Jenis Data .............................................................. 32 3.4. Populasi Dan Sampel ................................................................. 32 3.5. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 33 3.6. Metode Analisis Data ................................................................. 38 BAB IV : GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN DAN PERILAKU KEAGAMAAN
SANTRI
ROUDLOTUS
SA’IDIYYAH
SUKOREJO GUNUNGPATI SEMARANG ................................ 41 4.1. Keadaan Umum Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Semarang .................................................................... 41 4.2. Keadaan Kyai, Ustadz, Pengurus dan Santri ............................. 45 4.3. Pelaksanaa Shalat Berjama’ah Santri ........................................ 47 4.4. Perilaku Keagamaan Santri ....................................................... 52 BAB V : ANALISIS TENTANG PENGARUH MENGIKUTI SHALAT BERJAMA’AH TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN ...... 55 5.1. Analisis Pendahuluan ................................................................ 55 5.2. Analisis Uji Hipotesis ............................................................... 70 5.3. Analisis Lanjut .......................................................................... 75 BAB VI : PENUTUP ....................................................................................... 77 6.1. Kesimpulan ............................................................................... 77 6.2. Limitasi ..................................................................................... 78 6.3. Saran-saran ............................................................................... 78
x
LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP DAFTAR TABEL
Tabel 1: Kisi-kisi Instrumen Pertanyaan ............................................................ 34 Tabel 2: Uji Validitas Mengikuti Shalat Berjama’ah ......................................... 36 Tabel 3: Uji Validitas Perilaku Keagamaan ....................................................... 36 Tabel 4: Uji Reliabilitas ..................................................................................... 38 Tabel 5: Jumlah Santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang 2008/2009 ........................................................... 46 Tabel 6: Data Nilai Hasil Angket Tentang Mengikuti Shalat Berjama’ah Santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang ............................................................................................. 48 Tabel 7: Data Nilai Hasil Angket Tentang Perilaku Keagamaan Santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang ..... 52 Tabel 8: Distribusi Frekuensi Variabel Mengikuti Shalat Berjamaah ............... 57 Tabel 9: Kategori Nilai Mengikuti Ibadah Shalat Berjamaah ............................ 58 Tabel 10: Frequencies. Indikator A (Mengikuti Ibadah Shalat Berjama’ah)Variabel Independen (X) ............................................................ 60 Tabel 11: Frequencies. Indikator B (Mengikuti Ibadah Shalat Berjama’ah)Variabel Independen (X) ............................................................ 61 Tabel 12: Frequencies. Indikator C (Mengikuti Ibadah Shalat Berjama’ah)Variabel Independen (X) ............................................................ 62 Tabel 13: Frequencies. Indikator D (Mengikuti Ibadah Shalat Berjama’ah)Variabel Independen (X) ............................................................ 63 Tabel 14: Distribusi Frekuensi Tentang Perilaku Keagamaan Santri ................. 64 Tabel 15: Kategori Nilai Perilaku Keagamaan Santri ........................................ 65 Tabel 16: Indikator A (Perilaku Keagamaan Kepada Allah SWT) Variabel Dependen (Y) .................................................................................... 67
xi
Tabel 17: Indikator B (Perilaku Keagamaan Kepada Allah SWT) Variabel Dependen (Y) .................................................................................... 68 Tabel 18: Indikator C (Perilaku Keagamaan Kepada Allah SWT) Variabel Dependen (Y) .................................................................................... 69 Tabel 19: Indikator D (Perilaku Keagamaan Kepada Allah SWT) Variabel Dependen (Y) .................................................................................... 70 Tabel 20: Koefisien Korelasi Nilai mengikuti ibadah Shalat Terhadap Perilaku Keagamaan Santri di Pondok Pesantren Roudlotus Saidiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang ....................................................... 71 Tabel 21: Signifikansi Koefisien Korelasi ......................................................... 74
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Diagram Mengikuti Ibadah Shalat Berjamaah ................................. 59 Gambar 2: Diagram Perilaku Keagamaan Santri ............................................... 65
xii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Manusia
dalam
hidupnya
selalu
merindukan
kebahagiaan.
Kebahagiaan yang hakiki ternyata bukanlah berasal dari pola hidup bebas seperti burung, melainkan justru diperoleh melalui pola hidup yang konsisten mentaati suatu aturan tertentu, yaitu agama. Sebagai langkah awal dalam mencari kebahagiaan, manusia harus menyadari makna keberadaannya di dunia ini. Al Qur’an sebagai pedoman hidup menjelaskan tentang keadaan manusia dengan amat gamblang, yaitu sebagaimana yang disebutkan dalam surat An-Nisa’ ayat 13 dan 14 :
ﺎﻦ ﻓِﻴﻬ ﺎِﻟﺪِﻳﺭ ﺧ ﺎﻧﻬﺎ ﺍﹾﻟﹶﺄﺤِﺘﻬ ﺗ ﻦ ﺠﺮِﻱ ِﻣ ﺗ ﺕ ٍ ﺎﺟﻨ ﻪ ﺪ ِﺧ ﹾﻠ ﻳ ﻮﹶﻟﻪﺭﺳ ﻭ ﻪ ِﻄ ِﻊ ﺍﻟﻠﱠﻦ ﻳ ﻣ ﻭ ﺍﺎﺭﻪ ﻧ ﺪ ِﺧ ﹾﻠ ﻳ ﺩﻩ ﻭﺣﺪ ﺪ ﻌ ﺘﻳﻭ ﻮﹶﻟﻪﺭﺳ ﻭ ﻪ ﺺ ﺍﻟﻠﱠ ِ ﻌ ﻳ ﻦ ﻣ ﻭ (13) ﻢ ﻌﻈِﻴ ﺯ ﺍﹾﻟ ﻮ ﻚ ﺍﹾﻟ ﹶﻔ ﻭ ﹶﺫِﻟ (14)ﲔ ﻣ ِﻬ ﺏ ﻋﺬﹶﺍ ﻭﹶﻟﻪ ﺎﺍ ﻓِﻴﻬﺎِﻟﺪﺧ Artinya,“…Barang siapa taat pada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah mamasukkannya ke dalam surga yang mengalir didalamnya sungaisungai, sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah kemenangan yang besar. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan RasulNya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya, dan baginya siksa yang amat menghinakan.” ( QS. An Nisaa’: 13 dan 14 ). ( Depag RI, 1993: 118). Salah satu bentuk ketaatan itu adalah shalat. Shalat merupakan ibadah yang paling fundamental bagi umat Islam. Ia bukan sekadar
1
2
kewajiban bagi setiap Muslim, tetapi (seharusnya) merupakan kebutuhan manusia secara spiritualitas. Shalat berasal dari kata shalla-yushalli-shalat-shilat, yang berarti hubungan. shalat berarti adanya keterjalinan atau hubungan vertikal antara makhluk dan Khalik,. Shalat merupakan wahana untuk mendekatkan diri pada Tuhan, ber-taqarrub kepada Allah SWT, karena itu, seorang Mukmin yang
benar-benar
shalat,
jiwanya
tenang
dan
pikirannya
lapang
(http//psikologi2.tripot.com/sholst.htm)(2O:06:2009). Shalat merupakan hal pertama yang harus dipertanggungjawabkan oleh seorang hamba dalam pengadilan agung hari qiamat, dalam hadist Qudsi Tamim Ad Dari menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
ﻤﻠِـ ِﻪ ﻋ ﺮ ﺳﺎ ِﺋ ﺢ ﺻﹸﻠ ﺖ ﺤ ﺻﹸﻠ ﻼ ﹸﺓ ﹶﻓِﺎ ﹾﻥ ﺼﹶ ﻣ ِﺔ ﹶﺍﻟ ﻴﺎﻡ ﺍﹾﻟ ِﻘ ﻮ ﻳ ﺪ ﺒﻌ ﻴ ِﻪ ﺍﹾﻟﻋﹶﻠ ﺐ ﺴ ﺤ ﻳ ﻣﺎ ﻭ ﹸﻝ ﹶﺍ ﻤِﻠ ِﻪ ﻋ ﺮ ﺳﺎِﺋ ﺪ ﺴ ﺕ ﹶﻓ ﺪ ﺴ ﻭِﺍ ﹾﻥ ﹶﻓ ”Hal pertama yang akan dihisab (dimintai pertanggungjawaban) dari seorang hamba pada hari kiamat adalah sholat. Jika ia baik, maka baiklah seluruh amalannya; dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh amalannya,” (HR.Thabrani). (Al- Thabarany, 2001 : 398). Terlebih shalat berjama'ah, shalat berjama'ah di masjid adalah salah satu ciri utama masyarakat Islam. dalam berbagai kesempatan dengan tujuan berkumpulnya umat Islam disuatu tempat untuk melakukan sholat berjama’ah untuk memupuk rasa persaudaraan, persatuan, bertukar pikiran dan persamaan. Dalam banyak ayat-ayat-Nya, Allah SWT memuji kaum muslimin yang komitmen dengan sholat berjama’ahnya. Di antara pujian Allah adalah:
3
1. Sholat berjama’ah dijadikan salah satu indikator kesuksesan orangorang mukmin. 2. Sholat berjama’ah adalah salah satu indikator masyarakat yang bersyukur atas kemenangan yang dianugerahkan Allah kepada mereka (http//psikolog2.tripot.com/sholat.htm)(20:06:2009). Namun banyak orang yang mengabaikan karena mereka tidak mengetahui dan kurang meyakini hikmah yang terkandung dalam sholat berjama'ah itu sendiri. Fenomena yang ada sekarang, jarang sekali anakanak bahkan orang tua atau dewasa yang pergi ke masjid sholat berjama'ah (Wawancara: Widarto,30 April 2009 di masjid Nurul Huda Semarang), kalaupun ada kebanyakan sholat maghrib dan isya’, itupun hanya sebagian kecil dari penduduk yang ada. Sebagai dampaknya sering sekali didapati anak-anak atau orang dewasa bahkan santri yang kurang disiplin, sering mengulur waktu, rasa persaudaraan nya kurang, mudah bertengkar, sulit diajak gotong royong, dan masih banyak lagi. Mereka beranggapan bahwa yang penting itu mengerjakan sholat karena merupakan sebuah kewajiban. Bahkan ada santri yang malas sholat berjama'ah dengan berbagai alasannya (Wawancara dengan Pengurus Pondok, Mahrus Ali, 20 April 2009 di Semarang) padahal sholat berjama'ah itu adalah sangat dianjurkan Rasulullah S.A.W dan sudah menjadi peraturan Pondok Pesantren. Pada dasarnya Pondok Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan non formal yang masih tetap eksis di era millennium seperti sekarang. Pondok Pesantren tidak hanya menawarkan penguasaan cabang ilmu yang
4
termuat dalam sejumlah mata pelajaran kurikulumnya, namun lebih dari itu bahwa Pondok Pesantren adalah sebagai lembaga kehidupan untuk kembali menanamkan nilai-nilai moral dan etika yang semakin pudar dikalangan para santri khususnya santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang. Maka dengan adanya pembiasaan mengikuti shalat berjamaah diharapkan santri mempunyai perilaku keagamaan, mulai dari kedisiplinan, kebersamaan, saling menghargai, melatih mengatur waktu, menambah persaudaraan yang nantinya dapat mencegah diri dari permusuhan, dan lain sebagainya.
1.2
Rumusan Masalah Dengan latar belakang di atas, maka penelitian akan terfokus pada masalah yaitu adakah pengaruh mengikuti shalat berjama'ah terhadap perilaku keagamaan Santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyah Sukorejo Gunungpati Semarang ?
1.3
Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1.3.1
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh mengikuti sholat berjama'ah terhadap perilaku keagamaan santri Pondok Pesantren Roudlotus Sai’diyyah Sukorejo Gunungpati Semarang.
5
1.3.2
Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam skripsi ini adalah : 1.3.2.1 Manfaat teoritik Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana keilmuan dibidang ilmu dakwah, khususnya bidang penelitian shalat berjama'ah. 1.3.2.2 Manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk dimanfaatkan oleh para praktisi dakwah khususnya para pengasuh Pondok Pesantren dalam pembinaan para santrinya.
1.4
Telaah Pustaka Pertama, penelitian yang dilakukan Sulikhah (2001) yang berjudul “Pengaruh Pelaksanaan Ibadah Sholat Dan Puasa Wajib Terhadap Semangat Kerja Para Pengemudi Becak Di Kecamatan. Semarang Barat Kodya Semarang”. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, sedangkan aspek yang diteliti oleh Sulikhah adalah, mengetahui sejauh mana kesadaran pengamalan ibadah shalat dan puasa wajib para pengemudi becak. Metode yang diterapkan adalah dengan menggunakan metode survei dengan teknik pengambilan data melalui angket. Penelitiannya
menghasilkan
kesimpulan
bahwa,
sebanyak
responden para pengemudi becak di Kec. Semarang Barat. Sebanyak 70 %
6
dari 70 responden menyatakan melakukan ibadah shalat wajib kurang dari lima kali dalam sehari semalam, 20 % dari 20 responden menyatakan rajin, yaitu melakukan ibadah shalat wajib lima kali dalam sehari semalam. Yang tidak pernah menyatakan tidak pernah melakukan sama sekali sebanyak 10% dari 10 responden. Dari hasil di atas dapat diambil suatu pengertian bahwa kesadaran para pengemudi becak di dalam melaksanakan ibadah shalat wajib masih dibilang masih rendah disebabkan minimnya pengetahuan keagamaan. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Marfungah (2005) yang berjudul ”Pengaruh Intensitas Shalat Lima Waktu Terhadap Motivasi Beragama Anak Di Panti Asuhan Darul Hadlonah Semarang”. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, sedangkan aspek yang diteliti yaitu sejauh mana intensitas shalat lima waktu dalam memotivasi anak di Panti Asuhan Darul Hadlonah Semarang. Metode yang digunakan adalah survei. Teknik yang digunakan dengan menggunakan pengkodingan data yang di peroleh dari responden melalui penyebaran angket yang sudah dijawab dan dikembalikan pada penulis. Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : pada taraf signifikan 1 % diperoleh hasil 1xy = 642 dan rt = 0,312 pada taraf signifikan 5 % dan 0,403 pada taraf signifikan 1 %. Jadi, dengan demikian rxy lebih besar dari rt yang berarti hipotesis diterima.
7
Berdasarkan hasil perhitungan Freg dapat diketahui bahwa Freg adalah 26,667. Karena Freg = 26,667 > Ft = 4,08 pada taraf signifikan 5 % dan 7,31 pada taraf signifikan 1 % dengan demikian hipotesis diterima. Dengan demikian ada korelasi yang signifikan antara intensitas shalat lima waktu terhadap motivasi beragama anak di Panti Asuhan Darul Hadlonah Semarang. Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Suhari (2005). Penelitian ini berjudul ”Pengaruh Ketaatan Beribadah Shalat Terhadap Etos Kerja Karyawan Di Pt. Tri Sinar Purnama Kedungpani Kota Semarang”. Sedangkan aspek yang diteliti oleh Suhari adalah sejauh mana ketaatan beribadah shalat terhadap etos kerja karyawan. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan pengkodingan data dari penyebaran angket kepada responden. Berdasarkan hasil analisis data penelitian, bahwa ketaatan beribadah berpengaruh terhadap etos kerja karyawan di PT. Tri Sinar Purnama Kedungpani Semarang. Hal ini dapat diketahui dengan hasil pengukuran korelasi yang diperoleh dari ketaatan beribadah shalat dengan etos kerja karyawan dengan menggunakan taraf signifikan 5 %. Pad taraf signifikan 5 % nilai rt 0,195, sedangkan hasil rxy = 0,636 perolehan rxy lebih besar dari rt menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan demikian hipotesis diterima. Dari tiga penelitian diatas hanya meneliti mengenai masalah umum yaitu mengenai pengaruh pelaksanaan sholat fardlu lima waktu terhadap
8
para pelakunya. Sedangkan penelitian yang penulis lakukan lebih spesifik dan belum pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya yaitu pengaruh mengikuti sholat berjama’ah terhadap perilaku keagamaan santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idyyah Sukorejo Gunungpati Semarang.
BAB II LANDASAN TEORITIK TENTANG SHOLAT BERJAMAAH DAN PERILAKU KEAGAMAAN SANTRI
2.1 Sholat Berjama’ah 2.1.1
Definisi Sholat Berjama’ah Sholat menurut bahasa, berarti doa, memohon kebajikan (Ash Shidieqy, 1998: 42). Sholat ialah ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir, disudahi dengan salam, dan memenuhi syarat yang ditentukan (Rosjid, 2003: 53). Sholat menurut istilah syara’ ialah rangkaian kata dan perbuatan yang telah ditentukan, mulai dengan membaca takbir dan diakhiri dengan salam (Anwar, 2001: 15). Adapun yang dimaksud berjama’ah disini adalah hubungan antara imam dan makmum walaupun makmumnya hanya seorang (Anwar, 2001: 35). Dibawah ini akan penulis cantumkan beberapa pengertian mengenai sholat berjama’ah sebagai berikut: a). Menurut H. Sulaiman Rosjid (2003) dalam bukunya yang berjudul “Fiqh Islam” menerangkan bahwa yang dinamakan sholat berjama’ah adalah sholat yang dilakukan bersama-sama dan salah seorang dari mereka mengikuti yang lain yang dilakukan di tempat tertentu.
9
10
b). Menurut KH. Muhyiddin Abdussomad (2005) menerangkan sholat berjama’ah adalah sholat yang dilakukan sekelompok orang secara bersama-sama, yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam, dimana satu orang menjadi imam dan yang lainnya menjadi makmum yang dilakukan di tempat tertentu. c). Dalam Ensiklopedi Hukum Islam sholat berjama’ah adalah sholat yang dilakukan secara bersama-sama dipimpin oleh seorang imam (Dahlan, 1996: 1573). Dari beberapa pengertian tersebut diatas, maka dapat didefinisikan bahwa sholat berjama’ah di masjid adalah sholat yang dilakukan secara bersama-sama dengan sekelompok orang dimana satu orang menjadi imam dan yang lainnya menjadi makmum dengan memenuhi syarat-syaratnya, yang dilakukan di masjid. 2.1.2
Dasar Hukum Sholat Berjama’ah Dasar hukum sholat jama’ah yang kuat adalah dalam AlQur'an, Allah SWT berfirman dalam QS, An-Nisa' (4) ayat 102 :
ﺬﹸﻭﺍﻴ ﹾﺄﺧﻭﹾﻟ ﻚ ﻌ ﻣ ﻢ ﻬ ﻨﻢ ﻃﹶﺎِﺋ ﹶﻔ ﹲﺔ ِﻣ ﺘ ﹸﻘﺼﻠﹶﺎ ﹶﺓ ﹶﻓ ﹾﻠ ﺍﻟﻢﺖ ﹶﻟﻬ ﻤ ﻢ ﹶﻓﹶﺄﹶﻗ ﺖ ﻓِﻴ ِﻬ ﻨﻭِﺇﺫﹶﺍ ﻛﹸ ﻢ ﺘﻬﺤ ﺳِﻠ ﹶﺃ Artinya: ”Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersamasama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata,....” (Depag RI, 1993 : 138).
11
Menurut para ahli tafsir dan fiqh, ayat ini mengandung perintah untuk melaksanakan shalat berjama’ah dalam keadaan takut di medan perang. Lebih lanjut para fuqaha’ menyatakan, kalaulah shalat berjama’ah tidak disyariatkan, tentu saja di waktu perang juga tidak disyariatkan.(Dahlan, 1996 : 1573). Adapun dasar hukum shalat berjama’ah dalam sunnah Rasulullah Saw adalah berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda :
(ﺟ ﹰﺔ )ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ ﺭ ﺩ ﻦ ﻳﺸ ِﺮ ﻭ ِﻋ ﺒ ٍﻊﺴ ﻼ ِﺓ ﺍﹾﻟ ﹶﻔ ِّﺬ ِﺑ ﺻﹶ ﻦ ﻀﻞﹸ ِﻣ ﻋ ِﺔ ﹶﺍ ﹾﻓ ﺎﺠﻤ ﻼﺓﹸ ﺍﹾﻟ ﺻﹶ Artinya: “Shalat berjamaah itu lebih utama dari pada shalat sendirian dengan perbandingan dua puluh tujuh derajat.” (Bahreisj, 2001: 64). Berdasarkan ayat Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW diatas maka ulama’ fiqih sepakat (ijma’) bahwa sholat berjama’ah di masjid itu disyariatkan dan lebih utama dilaksanakan dari sholat sendiri (Dahlan, 1996 : 1574). 2.1.3
Hukum Sholat berjamaah Sebagian ulama' mengatakan bahwa hukum sholat berjama'ah itu adalah fardu 'ain, sebagian berpendapat bahwa sholat berjama'ah fardu khifayah, dan sebagian lagi berpendapat sunnah mu'akkad (sunat istimewa). Yang akhir inilah yang lebih layak, kecuali bagi sholat jum’at. Menurut kaidah persesuaian beberapa dalil dalam masalah ini, seperti yang telah disebutkan diatas, pengarang Nailul Autar berkata, “Pendapat yang seadil-adilnya dan lebih dekat kepada
12
yang betul ialah sholat berjama’ah itu sunat muakkad.” (Rasjid, 2003: 107). Bagi laki-laki, sholat lima waktu berjama’ah di masjid lebih baik daripada sholat berjama’ah dirumah, kecuali sholat sunat, maka di rumah lebih baik. Bagi perempuan, sholat di rumah lebih baik karena itu lebih aman bagi mereka (Rasjid, 2003 : 108). 2.1.4
Hikmah Sholat Berjamaah Adapun hikmah-hikmah yang terkandung dalam sholat berjama’ah dapat dilihat dari segi moral (rohani) dan dari segi kesehatan (jasmani). 2.1.4.1 Ditinjau dari segi moral. Dari segi moral sholat berjamaah diantaranya: 1. Dapat mendidik jiwa kita agar terhindar dari sifat-sifat sombong, tinggi hati, dan sebagainya, serta mengarahkan kita agar selalu tawakal dan berserah diri kepada Allah SWT (htt://psikolog2tripot.com/sholat.htm (20: 06:2009). 2. Menjadi penghalang dari mengerjakan kemungkaran dan keburukan. Firman Allah dalam QS. Al Ankabut ayat 45 :
...ﻨ ﹶﻜ ِﺮﺍﹾﻟﻤﺎ ِﺀ ﻭﺤﺸ ﻋ ِﻦ ﺍﹾﻟ ﹶﻔ ﻰﻨﻬﺗ ﺼﻠﹶﺎ ﹶﺓ ﺼﻠﹶﺎ ﹶﺓ ِﺇﻥﱠ ﺍﻟ ﻭﹶﺃِﻗ ِﻢ ﺍﻟ Artinya:…"Dan tegakkanlah sholat karena sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar (Depag RI, 1993 : 635).
13
3. Dapat
memperteguh
persatuan,
membangun
tali
persaudaraan antara umat Islam. 4. Mengajarkan bahwa semua manusia itu sama derajatnya. 5. Saling memberikan pertolongan dalam hal ibadah dan kepentingan lainnya dan lain sebagainya
(Alibasyah,
2002 : 160). 2.1.4.2 Ditinjau dari segi kesehatan. Shalat disamping mengandung hikmah secara moral seperti diuraikan diatas, juga mengandung hikmah secara fisik terutama
yang
menyangkut
masalah
kesehatan
(htt://psikolog2tripot.com/sholat.htm, (20: 06:2009). Hikmah shalat menurut tinjauan kesehatan ini dijelaskan oleh Dr. A. Saboe yang mengemukakan pendapat ahli-ahli (sarjana) kedokteran yang termasyhur terutama di barat. Mereka berpendapat sebagai berikut : 1. Bersedekap, meletakkan telapak tangan kanan diatas pergelangan tangan kiri. Sikap seperti ini akan memudahkan aliran darah mengalir kembali ke jantung , serta memproduksi getah bening dan air jaringan dari kedua persendian tangan akan menjadi lebih baik sehingga gerakan di dalam persendian akan menjadi lebih lancar. 2. Ruku’, yaitu membungkukkan badan dan meletakkan telapak tangan diatas lutut sehingga punggung sejajar merupakan suatu garis lurus. Sikap yang demikian ini akan mencegah timbulnya penyakit yang berhubungan
14
dengan ruas tulang belakang, ruas tulang punggung, ruas tulang leher, ruas tulang pinggang, dan sebagainya. 3. Sujud, sikap ini menyebabkan semua otot-otot bagian atas akan bergerak. Hal ini bukan saja menyebabkan otot-otot menjadi besar dan kuat, tetapi peredaran uraturat darah sebagai pembuluh nadi dan pembuluh darah serta limpa akan menjadi lancar di tubuh kita. 4. Duduk Iftirasy (duduk antara dua sujud & tahiyat awal), posisi duduk seperti ini menyebabkan tumit menekan otot-otot pangkal paha , hal ini mengakibatkan pangkal paha terpijit. Pijitan tersebut dapat menghindarkan atau menyembuhkan penyakit saraf pangkal paha (neuralgia) yang menyebabkan tidak dapat berjalan. Disamping itu urat nadi dan pembuluh darah balik di sekitar pangkal paha dapat terurut dan terpijit sehingga aliran darah terutama yang mengalir kembali ke jantung dapat mengalir dengan lancar. Hal ini dapat menghindarkan dari penyakit bawasir. 5. Duduk tawaruk (tahiyat akhir), duduk seperti ini dapat menghindarkan penyakit bawasir yang sering dialami wanita yang hamil. Kemudian duduk tawaruk ini juga dapat untuk mempermudah buang air kecil. 6. Salam, diakhiri dengan menoleh ke kanan dan ke kiri. Hal ini sangat berguna untuk memperkuat otot-otot leher dan kuduk, selain itu dapat pula untuk menghindarkan penyakit kepala dan kuduk kaku. Dari penjelasan di atas, maka dapatlah disimpulkan bahwa sholat disamping merupakan ibadah yang wajib dan istimewa ternyata juga mengandung manfaat yang sangat besar bagi
15
kesejahteraan dan kebahagiaan hidup umat manusia (http//psikologi2. tripot.com/sholat.htm)(20: 06: 2009). 2.2 Perilaku Keagamaan 2.2.1
Definisi Perilaku Keagamaan Perilaku sering disebut juga dengan tingkah laku, secara etimologi perilaku adalah tanggapan / tradisi individu terhadap rangsangan atau lingkungan (Depdikbud, 1994: 755). Sedangkan perilaku keagamaan dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang ada dalam diri individu yang mendorong untuk bertingkah laku sesuai kadar afeksi dan kognasi. Aspek kognitif dan afektif terikat dari pengalaman ketuhanan, rasa keagamaan, dan kerinduan akan tuhan. Sedangkan perilaku terhadap agama sebagai unsur kognitif. Menurut Elizabeth K. Nottingham perilaku keagamaan adalah usaha-usaha manusia untuk mengukur dalamnya makna dari keberadaan diri dan keberadaan alam semesta. Selain itu agama dapat membangkitkan
kebahagiaan
batin
yang
sempurna.
Meskipun
perhatian melibatkan dirinya dalam masalah-masalah kehidupan sehari-hari di dunia (Jalaludin, 2000 : 237). Senada dengan pernyataan di atas Muh. Wijanarto mendefinisikan perilaku keagamaan adalah keadaan yang ada pada diri seseorang dengan cara melaksanakan semua perintah Tuhan dan meninggalkan semua larangan-Nya.
16
Sehingga hal ini akan membawa ketenteraman dan ketenangan pada dirinya. Hanafi Ansori yang berpendapat bahwa perilaku keagamaan merupakan suatu bentuk penghayatan hidup bersama yang dilandasi dengan iman kepada Tuhan, dalam aktivitasnya selalu mencerminkan perilaku-perilaku yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Kelakuan religius menurut sepanjang agama berkisar dari perbuatan-perbuatan ibadah dan akhlak, baik secara vertikal terhadap Tuhan maupun secara horizontal sesama manusia (Ansori, 1999 : 48). Jadi tingkahlaku adalah reaksi total individu terhadap rangsangan sebagai penampilan reaksi pernyataan, ekspresi dari gejala kejiwaan yang berdasarkan kehendak. Perilaku keagamaan dapat diartikan sebagai praktek seseorang terhadap keyakinan dan perintah-perintah Allah, sebagai manifestasi (perwujudan) keyakinan tersebut. Seseorang yang mempunyai keyakinan yang kuat senantiasa akan selalu melaksanakan perintah Allah (Agama) tanpa merasa bahwa perbuatan tersebut merupakan suatu beban yang memberatkan, akan tetapi melaksanakan perintah Allah tersebut berdasarkan kesadaran yang timbul dari diri sendiri tanpa paksaan. Maka dapat disimpulkan bahwa perilaku keagaman adalah perilaku individu yang dijiwai oleh norma-norma agama Islam baik
17
secara vertikal maupun horizontal setelah mendapat rangsangan dari luar. 2.2.2 Bentuk-bentuk perilaku keagamaan Berdasarkan pengertian perilaku keagamaan tersebut di atas, maka hal tersebut dapat diwujudkan dalam berbagai kehidupan manusia, bukan hanya sekedar melakukan ritual, namun juga segala aktivitas yang didorong oleh kekuatan supranatural. Bentuk daripada perilaku keagamaan seseorang dapat diketahui daripada praktek agamanya, dimana ketaan dan hal-hal yang dilakukan sesuai dengan apa yang diperoleh dari agamanya. Perilaku keagamaan adalah aktifitas manusia dalam kehidupan berdasarkan atas nilai-nilai ajaran agama Islam atau pelaksanaan dari seluruh ajaran agama Islam. Bentuk-bentuk perilaku keagamaan seseorang diantaranya : 1.
Ibadah sholat Ibadah sholat baik fardhu maupun yang berbentuk sunnah, namun dalam hal ini ibadah sholat yang berkaitan dengan sholat dengan berjamaah. Secara harfiah kata sholat berasal dari bahasa Arab, yaitu isim masdar dari fi’il madhi sholla yang berarti do’a dan mendirikan sholat (yunus, 1973 : 220). Yang dimaksut sholat disini adalah ibadah khusus yang terdiri dari perkataan-perkataan dalam perbuatan-perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam
18
menurut beberapa syarat tertentu yang dianjurkan oleh rosulullah SAW (Manat,1993 :31). Sholat merupakan bentuk daripada pengabdian manusia dengan tuhannya yang harus dikerjakan oleh umat Islam dimanapun dan dengan kondisi yang bagai manapun. Orang Islam yang taat adalah orang Islam yang mengerjakn ibadah sholat dengan ikhlas tidak ada paksaan dan hanya ingin mendapat ridho dari Allah SWT. Dalam kehiudupan sehari-hari ap-abila sholat berjamaah dikerjakan dengan rutin dan penuh kekhusukan maka akan menuntun kearah kebenaran perilaku dansekaligus akan menjauhkan diri dari hal-hal yang buruk. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat Al Ankabut ayat 45:
....ﻨ ﹶﻜ ِﺮﺍﹾﻟﻤﺎ ِﺀ ﻭﺤﺸ ﻋ ِﻦ ﺍﹾﻟ ﹶﻔ ﻰﻨﻬﺗ ﺼﻠﹶﺎ ﹶﺓ ِﺇﻥﱠ ﺍﻟ Artinya : ”Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatanperbuatan) keji dan munkar ...” (Depag RI, 1996 : 634). Dalam mengerjakan sholat setiap hari telah ditentukan waktunya dengan tujuan melatih kedisiplinan dan pembinaan hidup yang teratur dan untuk kehidupan bermasyarakat akan memperkokoh persatuan dan kebersamaan dalam mengabdikan diri kepada Allah SWT. 2. Kepedulian sosial Dalm kehidupan bermasyarakt tentunya kita juga harus mempunyai bentuk kepedulian sosial. Kepedulian sosial; ini merupakan perilaku berbertuk sosial, Artinya perilaku –perilaku yang ditunjukkan
untuk
berhubungan
dengan
sesama
manusia
19
(hablumminannas)
misalnya
saling
tolong
menolong
,saling
menghormati. Firman Allah SWT (Q.S. Al-Maidah : 2)
....ﻮﺘﻌﺎﻮﻧﻮاﻋﻠﻰاﻠﺑﺮﻮاﻠﺗﻗﻮﻰ ﻮﻻﺗﻌﺎﻮﻧﻮاﻋﻠﻰ اﻹ ﺛم ﻮاﻠﻌﺪ ﻮان Artinya : “ Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa dan jangan tolong menolong kamu dalam dosa dan permusuhan” (Q.S. A- Maidah : 2) (Depag, 156-157).
3. Akhlak Sebagai Bentuk Perilaku Keagamaan Santri Akhlak secara etimologi berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat (Mustofa,2004 : 1). Menurut istilah “Akhlak” adalah usaha manusia untuk memakai akal budi dan daya pikirnya untuk memecahkan masalah bagaimana ia harus hidup kalau ia mau menjadi baik (Mustofa, 2004 : 3). Abdullah Hamid Yunus menyatakan :
ﺔﺍِﺑﻴﺎ ِﻥ ﺍﹾﻟﹶﺎﺩﻧﺴﺻ ﹶﻔﺔﹸ ﺍﹾﻟِﺎ ِ ﻲ ﻕ ِﻫ ﺧﻠﹶﺎ ﹶﺍﹾﻟﹶﺎ Artinya; akhlak ialah segala sifat manusia yang terdidik (Mustofa, 2004 : 3). Sedangkan “akhlak” menurut aspek terminologi adalah sebagai berikut: Menurut Ibn Maskawaih, akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran terlebih dahulu (Mansur, 2005: 22).
20
Menurut Imam Ghozali, akhlak adalah gambaran tentang kondisi yang menetap di dalam jiwa. Semua perilaku yang bersumber dari akhlak tidak memerlukan proses berfikir dahulu. Perilaku baik dan terpuji yang berasal dari sumber di jiwa disebut akhlak mahmudah dan berbagai perilaku buruk disebut akhlak mazdmumah. Perilaku menetap yang dilakukan dengan spontan tanpa proses berpikir, karena orang mau mengeluarkan harta atau diam ketika marah melalui usaha dan proses berpikir, ia tidak dapat dianggap orang yang dermawan dan sabar. Dalam kitab ihya’ ulumuddin Al-Ghozali menyatakan, “akhlak” ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa dari padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertim-bangan pemikiran dahulu. (Mustofa, 2004 : 4). 2.2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Keagamaan a. Faktor Intern Faktor hukum yaitu pengaruh emosi (perasaan) yang mana dari pengaruh emosi tersebut memunculkan selektifitas. Selektifitas ini merupakan daya pilih atau memuat perhatian untuk menerima, mengolah pengaruh-pengaruh yang datang dari luar diri manusia (Sarwono, 2002: 155). Emosi mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam pembentukan perilaku keagamaan. Hal ini didukung oleh Dr. Zakiah Daradjat yang menyatakan, sesungguhnya emosi memegang peranan
21
penting dalam sikap dan tindak agama yang dapat dipahami, tanpa menghindari emosinya (Daradjat, 1993: 77). Beberapa teori belajar dari psikologi behavioristik dikemukakan oleh para psikolog behavoristik, mereka ini sering disebut “Contemporary
Behavioristis”
atau
juga
disebut
“S-R
psychologists”. Mereka berpendapat bahwa tingkah laku manusia itu dikendalikan oleh ganjaran (reward) atau penguat (reinforcement) dari lingkungan. Skinner berpendapat bahwa manusia berbuat sesuatu dalam lingkungannya untuk mendatangkan pemenuhan kebutuhan atau menghindari datangnya hukum atau pengalaman yang tidak enak (Ancok, 2001: 72) termasuk dalam faktor internal yaitu kognisi. Para ahli aliran kognifis berpendapat bahwa tingkah laku seseorang senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi dalam situasi belajar, seseorang terlibat langsung dalam situasi itu dan memperoleh insight untuk memecahkan masalah. Jadi tingkah laku seseorang lebih bergantung kepada insight terhadap hubunganhubungan yang ada di dalam suatu situasi (Sartono, 1970: 127-128). Pendekatan perkembangan kognitif, yang mempunyai asumsi bahwa kemampuan kognitif merupakan sesuatu yang sangat fundamental membimbing tingkahlaku individu. Dalam pendekatan ini ada tiga model :
22
1.) Model Kognitif Piaget Perkembangan manusia dapat digambarkan dan konsep fungsi dan struktur konsep fungsi merupakan mekanisme biologi bawaan yang sama bagi setiap orang untuk mengorganisasikan pengetahuan ke dalam struktur kognisi, supaya dapat beradaptasi dengan lingkungan. Sedangkan konsep struktur adalah interaksi sistem pengetahuan yang mendasari dan membimbing tingkah laku inteligen, yang diistilahkan dengan konsep skema (refleks) (Faqih, 2000 : 14). 2.) Model Pemrosesan Informasi Manusia sebagai suatu sistem, terdiri dari input berupa rangsangan yang masuk ke dalam reseptor. Proses adalah pekerjaan otak yang mengkonfirmasikan informasi dalam berbagai cara, dan out put berbentuk tingkah laku. 3.) Model kognisi sosial; menekankan pengaruh pengalaman sosial terhadap perkembangan. b. Faktor Eksternal 1.) Lingkungan Keluarga Keluarga merupakan lingkungan utama bagi santri, oleh karena itu peranan keluarga (orang tua) dalam pengembangan kesadaran beragama santri sangatlah dominan.
23
Mengenai pentingnya peranan orang tua dalam pendidikan agama bagi anak, Nabi Muhammad.Saw bersabda;
ﻪ ﻧﻮ ِﺩﺍ ﻬ ﻳ ﻭ ﻪ ﹶﺍ ﻧﺮﺍ ﺼ ﻨﻳ ﻭ ﻪ ﹶﺍ ﻧﻮ ِﺩﺍ ﻬ ﻳ ﻩ ﻮﺍ ﺑﺮ ٍﺓ ﹶﻓﺎ ﻋﹶﻠﻲ ﹾﺍﻟ ِﻔ ﹾﻄ ﺪ ﻮﹶﻟ ﻳ ﻮ ٍﺩ ﻮﹸﻟ ﻣ ﻦ ﻣﺎ ِﻣ ()ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ Artinya : Setiap anak yang dilahirkan dari keadaan fitrah maka kedua orang tuanyalah anak itu menjadi yahudi, nasrani atau majusi (Mustofa, 1983 : 172). Seorang ahli psikolog, yaitu Hurlock berpendapat bahwa keluarga merupakan “Training Centre” bagi penanam niali-nilai (termasuk juga nilai-nilai agama) dan kemampuan untuk mengamalkan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, baik secara personal maupun sosial kemasyarakatan. 2. Lingkungan Masyarakat Yang dimaksud lingkungan masyarakat adalah situasi atau kondisi interaksi sosial dan sosio kultural yang secara potensial berpengaruh terhadap perkembangan fitrah keagamaan santri. Hurlock mengemukakan standar atau aturan – aturan kelompok memberikan pengaruh kepada pandangan moral dan tingkah laku para anggota-anggotanya. Corak perilaku anak merupakan cermin dan perilaku warga masyarakat pada umumnya (Jaelani, 2000 : 15). Perilaku atau akhlak orang dewasa yang menunjang bagi perkembangan kesadaran beragama santri adalah mereka yang
24
taat melaksanakan ajaran agama. Separuh agama, menjalin persaudaraan, saling menolong, jujur. Juga sikap dan perilaku yang dilarang agama seperti permusuhan, saling mencurigai, munafik, mengambil hak orang lain dan perilaku maksiat lainnya (Faqih, 2000 : 16). 3. Lingkungan Sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang mempunyai program sistematik dalam melaksanakan bimbingan pengajaran dan latihan kepada murid, agar mereka berkembang sesuai
potensinya
yang
menyangkut
aspek
fisik,
psikis
(intelektual dan emosional), sosial maupun moral spiritual. Menurut Hurlock, sekolah mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kepribadian santri karena sekolah merupakan substitusi dari keluarga dan guru substitusi dari orang tua (Jaelani, 2000 : 16). 4. Lingkungan Pesantren Pondok pesantren merupakan lembaga non formal yang berusaha membimbing dan mengarahkan masyarakat (santri) untuk belajar ilmu-ilmu keagamaan secara mendalam. Hal ini didukung dengan adanya faktor-faktor seperti; pelaksanaan shalat berjamaah, pengajian rutin, puasa dan kegiatan-kegiatan lainnya (Dhofier, 1982 : 56).
25
2.3 Santri Pondok Pesantren Roudlotus Sai’diyah Sukorejo Semarang Santri adalah seseorang yang menuntut ilmu agama atau belajar di sebuah lembaga pendidikan Islam non formal dengan seorang kyai (Muthohar, 2007: 106). Pondok Pesantren adalah tempat tinggal santri yang didalamnya terdapat aktivitas mengaji antara kyai dan santri (Muthohar, 2007 : 12). Dengan demikian santri Pondok Pesantren Roudlotus Saidiyah adalah semua santri yang menuntut ilmu agama Islam atau yang belajar di sebuah pendidikan Islam Non formal yang dibina langsung oleh seorang kiyai dengan bantuan para ustadz yang bertempat tinggal di Sukorejo Semarang; Santri merupakan bagian dari kehidupan Pondok Pesantren, dan biasanya jumlah santri dalam sebuah pesantren menjadi tolok ukur atas maju mundurnya suatu Pondok Pesantren. Semakin banyak santri maka Pesantren akan maju, dan juga sebaliknya (Dhofier, 1982: 56). Pondok Pesantren mempunyai peranan besar dalam pembentukan moral para santri salah satunya adalah dengan praktek membiasakan sholat dengan berjamaah, dengan ini santri dengan sendirinya akan terlatih untuk senantiasa ingat akan Allah sehingga ketaqwaannyapun akan meningkat dengan begitu perilaku keagamaanyapun akan menjadi lebih baik.
26
2.4 Hubungan mengikuti Sholat Berjamaah terhadap perilaku keagaman Santri Dengan rajin mengikuti sholat berjamaah seorang santri akan dapat menjaga diri dari perbuatan yang jelek atau jahat. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat Al Ankabut ayat 45:
....ﻨ ﹶﻜ ِﺮﺍﹾﻟﻤﺎ ِﺀ ﻭﺤﺸ ﻋ ِﻦ ﺍﹾﻟ ﹶﻔ ﻰﻨﻬﺗ ﺼﻠﹶﺎ ﹶﺓ ِﺇﻥﱠ ﺍﻟ Artinya : ”Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar ...” (Depag RI, 1996 : 634). Sholat bukanlah sekedar melaksanakan gerakan dan bacaan tertentu yang diawali takbir dan diakhiri dengan salam, tetapi harus tercermin dalam perilaku sehari-hari. Semua pengakuan Allah SWT sebagai Tuhan, Muhammad SAW sebagai Rasul, harus terbukti dalam perilaku, berupa ketaatan terhadap semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Bagi seseorang yang telah melakukan sholat berjama’ah dengan khusuk akan menumbuhkan perilaku keberagaman yang baik, baik hubungan dengan
Allah
SWT
maupun
hubungan
dengan
sesama
manusia
(http:\\psikologi2.tripod.com\sholat.htm)(20: 06: 2009). Kedudukan sholat berjama’ah dalam Islam merupakan wasilah paling ampuh dalam menghapus perbedaan status sosial antara kaum muslimin, menghilangkan sikap fanatik terhadap warna kulit, suku bangsa, dan nasab. Dengan sholat berjama’ah akan berpengaruh terhadap perilaku keagaman baik yang bersifat hubungan dengan Allah dengan cara meningkatkan kualitas ibadahnya, maupun yang bersifat hubungan dengan
27
sesama manusia yang berupa motivasi untuk senantiasa berperilaku baik menurut kadar ketaatannya. Takbir sebagai pembuka sholat menunjukkan sebuah pengakuan dan sikap dasar dalam kehidupan seoarang Muslim hanya Allah SWT yang maha besar, sehingga menumbuhkan pengabdian, permohonan, dan penyandaran hidup hannya kepada Allah SWT semata. Gerakan sholat seperti ruku’, I’tidal, sujud, dan tahiyat merupakan simbol penghormatan hakiki kepada Allah. Tatkala sujud, kepala kita disejajarkan dengan tanah. hal itu bermakna, di hadapan Allah manusia dan tanah sama-sama makhluk maka tidak pantas jika kita berlaku angkuh, gila hormat, dan sebagainya, sebab pujian dan penghormatan hakiki hanya diberikan kepada Allah SWT. Sholat ditutup dengan salam, sambil menengok ke kanan dan ke kiri. Ketika menutup sholat itu kita mendoakan orang di sekitar kita agar diberi keselamatan dan keberkahan. Bacaan dan gerakan itu bermakna, seorang Muslim hendaknya menebar kemaslakhatan dan manfaat bagi orang lain, bukan menjadi “trouble maker” atau pembawa bencana dan kesulitan bagi orang lain (http\\sholat\index.php.htm) (20: 06: 2009). Dengan demikian maka setiap santri yang aktif mengikuti shalat berjamaah di masjid akan berpengaruh terhadap perilaku keagamaannya. Hal itu berarti semakin tekun mengikuti shalat jama’ah, akan semakin baik pula perilaku keagamaan santri.
28
2.5 Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan sementara (Azwar, 1997: 49) jadi, sebuah hipotesis diterima jika fakta-fakta membenarkan dan akan ditolak jika kenyataannya bertolak belakang dengan kenyataan semula. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah hipotesis kerja (Ha). Ada pengaruh positif antara mengikuti sholat berjama’ah terhadap perilaku keagamaan santri di Pondok Pesantren RoudlotuS Sai”diyah Sukorejo Gunungpati Semarang.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis dan Metode Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu, menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1997: 5) 3.1.2. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survei, yaitu metode yang informasinya dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner (Singarimbun dan Effendi, 1989: 3). 3.2. Definisi Konseptual dan Operasional Dalam skripsi ini penulis mengangkat judul “Pengaruh Mengikuti Shalat Berjama’ah Terhadap Perilaku Keagamaan Santri Di Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Semarang”. Agar tidak terjadi kekeliruan dalam mengungkap pengertian yang dimaksud dalam judul tersebut, maka perlu dilakukan batasan pemahaman terhadap vareiabel yang diteliti, yaitu diperlukan definisi konseptual dan operasional. Hal ini sebagai usaha menjelaskan ruang lingkup penelitian tersebut. 3.2.1. Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah mengikuti shalat berjama’ah. Definisi konseptualnya adalah shalat, sholat yaitu
29
30
ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir, disudahi dengan salam dan memenuhi syarat yang ditentukan. (Rasjid, 2003 : 53). Adapun yang dimaksud berjama’ah disini adalah sholat yang dilakukan secara bersama-sama, dan salah satu dari mereka mengikuti yang lain yang dilakukan di suatu tempat tertentu (Rasjid, 2003 : 355). Dari pengertian tersebut, maka dapat didefinisikan bahwa shalat berjama’ah adalah shalat yang dilakukan kelompok orang secara bersama-sama yang dimulai dengan takbir dan diakhiri salam dimana satu orang menjadi imam dan yang lainnya menjadi makmum serta sesuai dengan syarat-syaratnya yang dilakukan di masjid. Definisi operasionalnya adalah shalat berjama’ah, yang dapat ditunjukkan dengan indikator sebagai berikut: 1. Keaktifan shalat berjama’ah. 2. Pemeliharaan shalat berjama’ah. 3. Kesinambungan shalat berjama’ah. 4. Penghayatan shalat berjama'ah 3.2.2. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perilaku keagamaan santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang. Definisi konseptualnya yaitu perilaku, perilaku adalah kegiatan manusia, tindakan manusia sebagai penampakan, realisasi pernyataan,
31
ekspresi dan manifestasi dari gejala-gejala kejiwaan (Jamaludin, 1993: 32). Sedangkan agama adalah segenap kepercayaan (pada Tuhan) serta dengan ajaran kebaikan dan kewajiban-kewajiban yang diberikan dengan kepercayaan itu (Poerwadarminto, 1970: 18). Santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang adalah seseorang yang menuntut ilmu atau belajar di sebuah lembaga pendidikan islam non formal yang dibimbing langsung oleh seorang kiai dibantu beberapa ustadz yang berlokasi di Sukorejo Gunungpati Semarang. Dengan demikian perilaku keagamaan santri Pondok Pesantren Roudlotus
Sa’idiyyah
Sukorejo
Gunungpati
Semarang
adalah
serangkaian tingkah laku santri yang dilandasi oleh ajaran-ajaran agama Islam, baik berbentuk deviasi vertikal terhadap Tuhan maupun secara horisontal terhadap sesama manusia. Definisi operasionalnya adalah perilaku keagamaan santri di Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang, yang dapat ditunjukkan dengan indikator-indikator sebagai berikut : 1. Berbuat baik kepada Allah S.W.T 2. Berbuat baik kepada diri sendiri 3. Berbuat baik kepada sesama manusia 4. Berbuat baikkepada alam sekitar
32
3.3. Sumber dan Jenis Data Suharsimi Arikunto (1998: 114) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari subjek penelitian. Dalam hal ini adalah para santri yang terdiri dari para peserta didik Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang. Sedangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 3.3.1. Data primer Data primer yaitu data yang ada pada penelitian ini adalah dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari (Azwar, 1997: 91). Adapun data primer dalam penelitian ini berupa hasil pengisian angket yang disebarkan ke responden. 3.3.2. Data sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh dari subyek penelitian (Azwar, 1997: 91). Data ini melengkapi dan menguatkan dari sekunder data primer, tentu saja berhubungan dengan skripsi yang penulis bahas, misalnya buku-buku, majalah, hasil penelitian, dan karya-karya lain. 3.4. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 1998: 115). Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang yang berjumlah 146 santri. Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
33
(Arikunto, 1998: 117). Jadi populasinya adalah seluruh santri yang berjumlah 146 santri, dan sampelnya adalah sejumlah santri yang jumlahnya kurang dari populasi. Sebagai pedoman sebagaimana tersebut dalam bukunya Suharsimi Arikunto (2002: 112) dinyatakan bahwa jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10 – 15 % atau 20- 25 % atau lebih. Maka sampel penulis tentukan sebesar 50 %, jadi jumlah sampelnya adalah 50 % x 146 = 73 santri. 3.5. Teknik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data adalah cara bagaimana dapat diperoleh data mengenai variabel tersebut (Arikunto, 1998: 137). Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket dan wawancara. Angket adalah metode yang menggunakan daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban dari responden (Koencoroningrat, 1991 : 173). Wawancarauatu proses interaksi dan komunikasi oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Singarimbun dam Effendi,1985 :145). Adapun jenis angket yang digunakan adalah bersifat tertutup dengan model bogardus (Arikunto, 1998: 141). Yaitu dengan jawaban yang sudah disediakan dengan diberi kode jawaban a, b, c. Sebagaimana yang dimaksud, maka dalam penelitian ini penulis telah melakukan pendefinisian terhadap masing-masing variabel sehingga dapat diketahuidimensi dan indikator yang diukir dari variabel tersebut, kemudian
34
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun kisi-kisi instrumen yang berupa pernyataan dan pertanyaan. Adapun kisi-kisi tersebut dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Pertanyaan No.
Variabel
1.
Pengaruh Mengikuti Shalat Berjama’ah (X)
Indikator - Keaktifan Sholat Berjama’ah - Pemeliharaan Sholat
No. Instrumen 1–3 4–7
Berjama’ah - Kesinambungan Sholat
8-9
Berjama’ah - Penghayatan sholat berjama’ah 2.
Perilaku Keagamaan (Y)
- Berbuat baik kepada Allah
10 - 11 1–3
SWT - Berbuat baik Kepada Diri
4–6
sendiri - Berbuat baik Kepada Sesama
7–9
Manusia - Berbuat baik Kepada Alam
10 – 13
Sekitar
Dari kisi-kisi tersebut dituangkan kedalam item-item pertanyaan yang masing-masing variabel terdiri dari 11 dan 13 item. Dalam pembuatan itemitem instrument dalam penelitian ini digunakan skala Likert. Menurut Kimnear sebagaimana dikutip oleh Umar Husein (2002: 95), skala ini berhubungan dengan pertanyaan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu.
35
Adapun jenis angket yang digunakan adalah bersifat tertutup, yaitu jawabannya sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih (Arikunto, 1998: 141). Angket ini digunakan untuk mencari data atau informasi yang relevan dan validitas yang setinggi mungkin. Dalam penelitian alat ukur yang digunakan adalah skala Likert dengan menggunakan tiga alternatif jawaban, yaitu untuk alternatif jawaban A diberi skor nilai 3, untuk alternatif jawaban B diberi skor nilai 2, dan alternatif jawaban C diberi skor nilai 1. 3.5.1. Uji Validitas Instrumen Uji validitas adalah kesucian alat ukur, yaitu alat ukur yang digunakan dalam pengukuran untuk menggunakan apa yang hendak diukur (Hasan, 2004: 15). Ada dua macam uji validitas yang akan penulis lakukan, yaitu: a. Validitas Konstruk (Construct Validity), yakni kerangka dari suatu konsep yang nantinya dari kerangka itu peneliti dapat menyusun tolak ukur operasional konsep tersebut dalam bentuk pertanyaanpertanyaan (Singarimbun dan Effendy, 1989: 125). Peneliti telah melakukan uji validitas konstruk melalui dua cara: Pertama, dengan memberikan definisi pada konsep yang akan diukur (tentang mengikuti shalat berjama’ah dan perilaku keagamaan) berdasarkan konsep para ahli yang tertulis dalam literatur. Kedua, untuk memperkuat
hasil
validitas
konstruk
tersebut,
penulis
mengkonsultasikan konsep tersebut dengan para ahli yang
36
berkompeten di dalam bidang konsep yang akan diukur. Dalam hal ini penulis konsultasikan kepada dosen pembimbing dan hasil yang diperoleh bahwa instrumen yang akan dijadikan sebagai alat untuk mengumpulkan data dinyatakan valid. b. Uji validitas dengan menghitung korelasi antara skor masingmasing pertanyaan dengan skor butir hasil pengujian yang diperoleh melalui SPSS menunnjukikan correlation pearson masing-masing instrumen yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 2. Uji Validitas Mengikuti Ibadah Shalat Berjamaah Variable
Nilai Pearson Corelation 0,5353** 0,6660** 0,5878** 0,5561** 0,6244** 0,5169** 0,5714** 0,5856** 0, 6684** 0.3786* 0,3725*
Item Pertanyaan
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Mengikuti ibadah Item 6 shalat berjamaah Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 ** : Signifikan pada level 0,01 *
Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
; Signifikan pada level 0,05 Tabel 3. Uji Validitas Perilaku Keagamaan
Variable
Item Pertanyaan
Perilaku
Item 12
Nilai Pearson Corelation 0,6731**
Status Valid
37
Keagamaan
Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 ** : Signifikan pada level 0,01 *
0,6208** 0,5189** 0,3804** 0,6161** 0,1799* 0,3339* 0,6462** 0,4584** 0,4746** 0,4748** 0,4859** 0,4868**
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
: Signifikan pada level 0,05 Pada tabel di atas menunjukkan bahwa korelasi antara masing-
masing skor item pertanyaan, baik variable X (X1 – X11) maupun variable Y (Y1 – Y13) terhadap total skor item-item masing-masing pertanyaan (mengikuti shalat berjam’ah dan perilaku keagamaan) menunjukkan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing pertanyaan pada variable X dan Y adalah valid, sehingga masing-masing item yang telah dikumpulkan melalui instrumen penelitian ini layak untuk dianalisis lebih lanjut. 3.5.2. Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas artinya memiliki sifat dapat dipercaya. Reliabilitas mengandung tiga makna, yaitu tidak berubah-ubah, konsisten dan dapat diandalkan (Hasan, 2004: 15). Agar pengujian hipotesis penelitian dapat mengenai sasaran, maka instrumen (alat ukur) yang digunakan harus reliabel. Dalam hal ini penulis menggunakan proses
38
perhitungan SPSS untuk mengukur tingkat reliabilitas instrumen tersebut, dan hasil dari pengujian dapat diperoleh dengan ditunjukkan pada tabel berikut ini: Tabel 4. Uji Reliabilitas Variabel - Mengikuti shalat berjama’ah (X) - Perilaku keagamaan (Y)
Item Cronbach Keputusan Pertanyaan Apha 1 s/d 11 0,8591 Reliabel 12 s/d 24
0,8194
Reliabel
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat reliabilitas variabel X = 0,8591, dan tingkat reliabilitas untuk variabel Y = 0,8194. Hal ini berarti bahwa alat ukur (instrumen) yang akan dipakai sangat reliabel untuk digunakan dalam pengumpulan dan pengolahan data. 3.6. Metode Analisis Data Setelah penulis memperoleh data dari obyek penelitian kemudian diadakan analisis data yang bersifat kuantitatif yang melalui beberapa tahap: 3.6.1. Analisis Pendahuluan Analisis pendahuluan yaitu tahap pemberian score angket yang dijawab oleh responden. Adapun pemberian score pada setiap item dalam penelitian ini menggunakan standar sebagai berikut: 1. Alternatif jawaban "a" diberi score 3 2. Alternatif jawaban "b" diberi score 2 3. Alternatif jawaban "c" diberi score 1 3.6.2. Analisis Uji Hipotesis
39
Analisis ini untuk menguji distribusi frekuensi yang telah disusun dalam analisis pendahuluan yaitu dengan analisis statistik yang memakai rumus statistik korelasi product moment sebagai berikut:
rxy =
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
{N ∑ X
2
}{
− (∑ X ) N ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2
2
}
Keterangan :
rxy
= Koefisien korelasi antara variabel X (shalat) dan variabel Y (keberagamaan)
∑XY
= Jumlah variabel X dikali vareabel Y
∑X
= Variabel shalat berjama’ah
∑Y
= Variabel sikap keberagamaan santri
N
= Jumlah responden
3.6.3. Analisis Lanjut Setelah hasil analisis uji hipotesis dengan rumus korelasi product moment dilakukan, kemudian hasil tersebut diinterprestasikan dengan mengkonsultasikan pada tabel product moment. Ketentuan yang dipakai sebagai berikut: 1. Jika nilai thitung lebih besar atau sama dengan nilai ttabel berarti hipotesis yang berbunyi ada pengaruh positif antara sholat berjama’ah terhadap perilaku keberagamaan santri adalah diterima. 2. Jika nilai thitung lebih kecil dari pada nilai ttabel berarti hipotesis yang berbunyi ada pengaruh positif antara shalat berjama’ah dengan perilaku keberagamaan santri adalah ditolak.
40
Setelah diperoleh persamaan korelasi antara variabel X dan Y, maka langkah selanjutnya adalah menghubungkan antara nilai thitung dengan nilai ttabel baik pada taraf signikansi 5% atau 1%. Apabila nilai yang dihasilkan dari thitung > ttabel maka yang hasil yang peroleh signifikan, yang berarti hipotesis yang diajukan diterima. Namun apabila nilai yang dihasilkan dari thitung < ttabel maka hasil yang diperoleh non-signifikan, yang berarti hipotesis yang diajukan ditolak. Kemudian penulis sertakan hasil SPSS untuk mencocokkan hasil yang telah dihitung secara manual dengan komputer.
BAB IV GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN DAN PERILAKU KEAGAMAAN SANTRI ROUDLOTUS SAID’IYYAH SUKOREJO GUNUNGPATI SEMARANG
4.1. Keadaan Umum Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang 4.1.1. Tinjauan Historis Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang didirikan oleh Hadrotus Syekh Muhammad Said Al Masyhad pada tahun 1994 sesuai wasiat dari gurunya Romo Kyai Muhsin Syafi’i Bululawang Malang Jawa Timur. Bermula dengan tanah wakaf kurang lebih 10 m2, ia mencurahkan perjuangannya di Kalialang Sukorejo dan sekitarnya hingga sekarang luas pesantren mencapai 20.000 meter persegi. Nama Roudlotus Sa’idiyyah dipakai berdasarkan petunjuk gurunya Simbah Kyai Marwan Jragung Demak dan Romo Kyai Muhsin Syafi’i Malang yang dibarengi dengan mujahadah dan riyadhoh beliau di makam para Wali Pulau Jawa. Dari tahun ke tahun pondok pesantren Roudlotus Sa’idiyyah berkembang dengan pesat, mulai pengobatan, Lembaga Pendidikan Diniyyah, Tahfidz Al Qur’an, hingga Pendidikan Formal SMP Islam
41
42
Terpadu Roudlotus Sa’idiyyah. (Wawancara: Ust. Fahmi, Kepala Pondok Pesantren,28 Oktober 2009, di Semarang). Pondok pesantren Roudlotus Sa’idiyyah mempunyai visi, misi dan tujuan pendidikan sebagaimana pesantren pesantren yang lain yaitu sebagai berikut : 1. Visi pendidikan pada pondok pesantren Roudlotus Sa’idiyyah adalah membentuk muslim ”Hamilil Qur’an Lafdhan Wa Ma’nan Wa Amalan”. 2. Misi pendidikan pada pondok pesantren Roudlotus Sa’idiyyah adalah memahami makna dan mengamalkan isi kandungan Al Qur’an. 3. tujuan pendidikan pada pondok pesantren Roudlotus Sa’idiyyah adalah membentuk generasi yang berkepribadian Qur’ani/ Muslim pemandu Qur’an yang hafal lafadhnya, mengerti isi kandungannya dan mengajarkan/ mengamalkan ajarannya. (Wawancara: Ust. Abdul Ghofur, Sie.Pendidikan, , 29 Oktober 2009, di Semarang). 4.1.2. Letak Geografis Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah saat ini menempati tanah seluas kurang lebih 20.000 m2 dan letaknya di Kalialang Desa Sukorejo kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Adapun batas-batas lokasi Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang dapat diuraikan sebagai berikut: -
Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Sekaran.
43
-
Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Manyaran.
-
Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Sadeng.
-
Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Sampangan.
4.1.3. Keadaan Pondok Pesantren 4.1.3.1. Lingkungan Fisik Gedung Pondok Pesantren Putra berdiri dengan sederhana satu komplek yang besar memiliki tujuh kamar santri dan satu kamar mandi dengan ukuran kurang lebih 8 x 4 meter perkamarnya. Bangunannya permanen dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1. Atap dan langit-langit berupa dak / cor (rencana lantai dua 2. Dinding-dinding dari tembok. 3. Masing-masing kamar memiliki lemari minimal 12 lemari. 4. Tembok dicat dengan warna cream. 5. Jendela dari kayu. Sedangkan gedung Pondok Pesantren Putri terdiri dari empat kamar besar dengan ukuran kurang lebih 6 x 8 meter persegi dan adanya kamar mandi di setiap kamarnya. 4.1.3.2.Sarana Fisik Sarana fisik yang ada di Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Ruang Lurah Pondok
: 1 lokal
2. Ruang Ustad
: 1 lokal
44
3. Ruang sekretaris dan bendahara
: 1 lokal
4. Ruang mengaji
: 8 lokal
5. Masjid
: 1 lokal
6. Musholla
: 1 lokal
7. Kantin
: 1 lokal
8. Lapangan bermain
: 1 lokal
9. Kamar mandi umum / tamu
: 1 lokal
4.1.3.3. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Sebagaimana umumnya lembaga Pendidikan Islam (Pesantren) lainnya, pesantren ini dipimpin oleh seorang Kyai dan memiliki pembantu seorang Lurah Pondok beserta jajaran kepengurusannya untuk membantu melaksanakan tugas dalam mendidik dan membina santri setiap harinya. STRUKTUR DEWAN PENGURUSPONPES ROUDLOTUS SA’IDIYAHTAHUN 2008/2009
45
4.2. Keadaan Kyai, Ustadz, Pengurus dan Santri 4.2.1. Keadaan Kyai Kyai adalah tokoh kharismatik yang diyakini memiliki pengetahuan agama yang luas sebagai pemimpin dan pemilik pesantren (Muthohar, 2007: 32). Kyai merupakan figur sentral yang memiliki otoritas untuk merencanakan,
menyelenggarakan
dan
mengendalikan
seluruh
pelaksana-an pendidikan. Kyai dan keluarganya menjadi tauladan bagi santri dan masyarakat sekitarnya. Di samping itu ia juga memikirkan pembangunan fisik pesantren dan pengembangannya dibantu oleh para donatur dan para dermawan. 4.2.2. Keadaan Ustadz dan Pengurus Ustadz dan pengurus adalah santri kyai yang dipercayai untuk mengajar agama kepada para santri dan dibimbing atau disupervisi oleh kyai (Muthohar, 2007: 33). Disamping itu juga mengurusi perawatan dan perbaikan sarana fisik Pondok Pesantren. Untuk mengetahui keadaan Ustadz dan Pengurus menurut latar belakang pendidikan dan status pada tahun kepengurusan 2008/2009. Tabel. 5 KEADAAN USTADZ DAN PENGURUS PONDOK PESANTREN ROUDLOTUS SA’IDIYYAH SUKOREJO GUNUNGPATI SEMARANG No. 1. 2. 3. 4.
Nama KH. Musyafa’ Ky. Fadloli Ust. W.Fahmi Ust. Nurruddin
Pendidikan Kepondokan Kepondokan Lulusan Pesantren Lulusan Pesantren
Status Penasehat Penasehat Ketua Pondok Waka. Pondok
46
Ust. Abd. Ghofur Lulusan Pesantren 5. Lulusan Pesantren Ust. Mahrus Ali 6. Ust. Arif T. Lulusan Pesantren 7. Santri Aktif 8. M. As’ad Ust. M. Munir Sarjana Keguruan 9. Ust. Aris Ginanto Sarjana Keguruan 10. Santri Aktif Nur Huda 11. Lulusan Pesantren 12. Ust. Hamdani Santri Aktif Sukron Makmun 13. Khotibul Umam Santri Aktif 14. M. Kharis Santri Aktif 15. Santri Aktif Ahmad Ahyadi 16. Santri Aktif Sobirin 17. Lulusan Pesantren Ust. Rif’an 18. 19. Ust. Nur Qulyubi Lulusan Pesantren Lulusan Pesantren Ustdz. Ma’rufah 20. Lulusan Pesantren Nur Sa’idah 21. Sumber: Data PonPes Roudlotus Sai’diyyah.
Sie. Pendidikan Waka Pendidikan Sie. Keamanan Waka Keamanan Sekretaris I Sekretaris II Bendahara Sie. Asrama Sie. Pengairan Sie. Perlengkapan Sie. Perlengkapan Sie. Kebersihan Sie. Humas Ustadz Ustadz Ustadzah Ustadzah
4.2.3. Keadaan Santri Santri
merupakan
bagian
dari
kehidupan
pesantren.
Pesantren kecil biasanya mempunyai santri-santri dari sekitar wilayahnya pada tingkat kecamatan atau kabupaten, sedangkan pesantren yang tergolong besar mempunyai santri-santri di seluruh pelosok nusantara (Muthohar, 2007: 34). Berdasarkan dari tehnik dokumentasi yang penulis lakukan, di bawah ini penulis laporkan tentang data santri putra putri tahun 2008/2009 (Data dari Pengurus Pondok). Secara keseluruhan berjumlah 146 santri untuk jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut:
47
Tabel 6. Jumlah Santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang 2008/2009 NO
Kamar Santri
Jumlah
Putra Putri Sunan Ampel 15 Siti Aminah Sunan Bonang 20 Siti khotijah Sunan Kudus 15 Fatimah Zahra’ Sunan Kali Jogo 17 Siti Aisyah Sunan Muria 15 Masyithoh Sunan Gunung Jati 16 Jumlah 98 Sumber : Data PonPes Roudlotus Sai’diyyah. 1 2 3 4 5 6
11 9 10 12 6 48
146
4.3. Pelaksanaan Shalat Berjama’ah Santri Berdasarkan observasi yang penulis lakukan, di pondok pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorjo Gunungpati Semarang shalat berjama’ah merupakan ibadah yang diwajibkan untuk semua santri baik putra maupun putri, juga kegiatan mengaji atau ibadah yang lain seperti membaca alQur’an, mendalami agama, beramal sholeh, puasa sunah dan riyadhoh (mengamalkan sesuatu berdasarkan bimbingan atau ijazah dari seorang kyai). Dalam hal ini penulis memfokuskan pada shalat berjama’ah. Shalat
berjama’ah
adalah
termasuk
yang
diwajibkan,yaitu
berjama’ah shalat fardlu ditambah mujahadah (shalat malam). Dari masingmasing kegiatan ada absensinya dan sangsi-sangsi bagi yang melanggarnya, contohnya sekali meninggalkan shalat berjama’ah dendanya Rp.500,- dan terus ditambahkan dari setiap pelanggaran-pelanggaran. Kemudian setiap malam jum’at ada pemanggilan / persidangan untuk santri yang bermasalah dan dilakukan secara rutin terus menerus. Namun bagi santri yang tidak
48
mampu membayar denda maka dikenakan hukuman sesuai kebijakan pengurus (Ust. Arif T, 2009). Dan berdasarkan observasi yang penulis lakukan kurang lebih satu bulan, yaitu penulis terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari santri mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali, penulis juga ikut melakukan apa yang dikerjakan santri, yang berarti ikut merasakan suka dukanya menjadi santri, sampai akhirnya penulis berpendapat bahwa dengan pembiasaan shalat berjama’ah maka perilaku atau sikap keberagamaan santri lebih baik dan kehidupan setiap harinya juga lebih teratur. Maka di pondok pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang pada setiap kamarnya ditempatkan seorang Ustadz atau pembimbing kamar untuk mengontrol aktivitas sehari-hari santri agar tetap terpelihara dan terkendali. Sebab setiap harinya santri harus belajar mengatur waktunya sebaik mungkin, meskipun sudah dijadwalkan oleh pengurus pondok pesantren, ada absensi shalat berjama’ah, absensi mengaji dan ketentuan-ketentuan setiap pelanggaran. Dengan demikian pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan terus menerus, ternyata santri lambat laun mengalami perubahan yang cukup signifikan. Mereka lebih tepat waktu, disiplin, peduli terhadap teman atau orang sekitarnya, suka kerja sama dan kesadaran menjalankan perintah agama lebih meningkat. Misalnya ketika mendengar panggilan shalat segera bergegas menuju masjid, bila temannya membutuhkan bantuan segera membantu, tidak canggung makan satu piring besar bersama-sama dan gemar beramal sholeh.
49
Disamping observasi yang penulis lakukan, untuk mengetahui pelaksanaan shalat berjama’ah santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunugpati Semarang, diperoleh angket yang penulis berikan pada sampel penelitian angket tentang mengikuti shalat berjama’ah, Adapun hasil dari angket tersebut penulis dapatkan dari penyebaran angket dari 146 santri diambil 73 santri yang kemudian diperoleh dari tabel berikut: Tabel 7. Data Nilai Hasil Angket Tentang Mengikuti Shalat Berjama’ah Santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang
Jawaban a. b. 1 2 3 11 0 9 2 8 3 9 2 8 3 8 3 8 3 7 4 5 6 4 7 2 9 8 3 8 3 7 3 3 8 1 10 4 7 4 7 2 9 11 0 1 9
No. Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
c. 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
33 27 24 27 24 24 24 21 15 12 6 24 24 21 9 3 12 12 6 33 3
Nilai Jawaban X Jumlah Nilai X 3 2 1 5 6 7 8 33 0 0 31 4 0 30 6 0 31 4 0 30 6 0 30 6 0 30 6 0 27 6 0 27 12 0 26 14 0 24 18 0 30 6 0 30 6 0 28 6 1 25 16 0 23 20 0 26 14 0 26 14 0 24 18 0 33 0 0 22 18 1
50
1
2
3
4
5
6
7
22 23
0 1
10 10
1 0
0 3
20 20
1 0
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
8 9 1 7 3 10 0 1 5 5 2 2 2 0 1 5 3 4 9 6 7 2 5 3 9 10 4 1 5 4 3 1 5 6 4 2
3 2 9 4 8 1 5 9 6 6 8 8 6 10 10 6 8 7 2 5 4 9 6 8 2 1 7 10 5 7 7 9 6 5 7 8
0 0 1 0 0 0 6 1 0 0 1 1 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1
24 27 1 21 9 30 0 3 15 15 6 6 6 0 3 15 9 12 27 18 21 6 15 9 27 30 12 3 15 12 9 3 15 18 12 6
6 4 18 8 16 2 10 18 12 12 16 16 12 20 20 12 16 14 4 10 8 18 12 16 4 2 14 20 10 14 14 18 12 10 14 16
0 0 1 0 0 0 6 1 0 0 1 1 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1
8 21 23 30 30 20 29 25 32 16 22 27 27 23 23 21 21 23 27 25 26 31 28 29 24 27 25 31 32 36 23 26 26 24 22 27 28 26 23
51
1
2
3
4
5
6
7
60 61
3 7
8 3
0 1
9 21
16 6
0 1
62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73
10 9 5 3 6 2 3 7 2 5 10 6
1 2 5 8 4 9 8 4 9 6 1 5
0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 Σ
30 27 15 9 18 6 9 21 6 15 30 18
2 4 10 16 8 18 16 8 18 12 2 10
0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
8 25 28 32 31 26 25 27 24 25 29 24 27 32 28 1948
Keterangan: 1
: Nomor masing-masing responden
2, 3, 4 : Banyaknya masing-masing jawaban A, B, dan C yang dipilih oleh responden pada item pertanyaan pada variabel X (mengikuti shalat berjama’ah) sejumlah 11 pertanyaan. 5, 6, 7 : Jumlah nilai jawaban X yang disesuaikan dengan bobot nilai pada setiap jawabannya, yaitu A = 3, B = 2 dan C = 1. Contoh pada responden nomor 1 Jawaban A: 11x 3 = 33 Jawaban B: 0 x 2 = 0 Jawaban C: 0 x 1 = 0 8
: Jumlah nilai X untuk masing-masing responden. Contoh pada responden nomor 1
52
33 + 0 + 0 = 33 Σ
: Nilai Total Variabel X
4.4. Perilaku Keagamaan Santri Berdasarkan observasi yang penulis lakukan, ternyata santri sangat berbeda dengan anak pada umumnya yang seusia, di pondok pesantren santri dituntut untuk selalu berakhlakul karimah atau mempunyai perilaku keagamaan yang lebih baik. Contohnya perilaku pada kyai, ia harus menundukkan pandangan, bila kyai di dekatnya ia harus merendahkan dirinya atau jongkok, melaksanakan apa dawuh (ucapan) kyai. Begitu pula prilakunya terhadap ustadz dan santri yang lain santri harus berperilaku santun, tidak boleh berkata kotor, berpakaian rapi, tidak boleh berambut panjang, makan minum harus sambil duduk, wajib amsol (kerja bakti) bila diperlukan.tidak boleh berpacaran dan lain-lain. Dalam hubungan terhadap Allah SWT yaitu ibadah santri sangat dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunah qobliyah atau ba’diyah, puasa – puasa sunah, memakai minyak wangi, menggunakan kayu siwak, tasbih dan kalau shalat disamping menutup aurat juga harus berpakaian rapi (memakai sarung,baju muslim,tidak bergambar atau tulisan dan peci). Pembinaan akhlak sangat ditekankan dibanding ketrampilan, santri dituntut untuk tetap berakhlakul karimah di dalm maupun di luar pondok. Disamping itu untuk mengetahui keadaan perilaku keagamaan santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang, juga diperoleh angket yang penulis berikan pada sampel penelitian angket
53
tentang perilaku keagamaan santri. Adapun hasil dari angket tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 8. Data Nilai Hasil Angket Tentang Perilaku Keagamaan Santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang No. Resp.
a.
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
13 10 11 12 6 9 10 9 12 8 5 10 9 3 4 1 4 6 5 13 3 3 4 7 12 4 6 4 10
Jawaban b. 2 3 0 3 2 0 6 3 3 3 1 4 7 2 2 10 8 11 9 7 7 0 9 9 8 5 0 9 7 9 3
c. 4 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 2 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0
39 30 33 36 18 27 30 27 36 24 15 30 27 9 12 3 12 18 15 39 9 9 12 21 39 12 18 12 30
Nilai Jawaban Y 3 2 5 6 0 0 6 0 4 0 0 1 12 1 6 1 6 0 6 1 2 0 8 1 14 1 4 1 4 2 20 0 16 1 20 1 18 0 14 0 14 1 0 0 18 1 18 1 16 1 10 1 0 1 18 0 14 0 18 0 6 0
Jumlah 1 Nilai Y 7 8 39 36 37 37 31 34 36 34 38 33 30 35 33 29 29 26 30 32 30 39 28 28 29 32 37 30 32 30 36
54
1 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
2 1 2 12 12 7 2 5 3 2 3 4 9 6 12 2 5 8 5 11 11 12 8 7 9 2 6 3 10 10 9 5 11 12 9 10 12 7 2
3 10 11 0 1 6 10 7 9 9 9 8 3 6 1 5 7 4 7 1 2 1 3 5 2 10 7 10 3 3 3 7 1 0 4 2 0 5 10
4 2 0 1 0 0 1 1 1 2 1 1 1 1 0 6 1 1 1 1 1 0 2 1 2 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
5 3 6 36 36 21 6 15 9 6 9 12 27 18 36 6 15 24 15 33 30 36 24 21 27 6 18 9 30 30 27 15 33 36 27 30 36 21 6
6 20 22 0 2 12 20 14 18 18 18 16 6 12 2 10 14 18 14 2 4 2 6 10 4 20 14 20 6 6 6 14 2 0 8 4 0 10 20
7 2 0 1 0 0 1 1 1 2 1 1 1 1 0 6 1 1 1 1 1 0 2 1 2 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
8 25 28 37 38 33 27 30 28 26 28 29 34 31 38 22 30 33 30 36 36 38 32 32 27 32 32 29 27 36 34 30 36 37 35 35 37 32 27
55
1
2 3 9 2 9 11 5
68 69 70 71 72 73
3 9 4 9 3 2 7
4 1 0 2 1 0 1 Σ
5 9 27 6 27 33 15
6 18 8 18 6 4 14
7 1 0 2 1 0 1
8 28 35 26 34 37 30 2347
Keterangan: 1
: Nomor masing-masing responden
2, 3, 4 : Banyaknya masing-masing jawaban A, B, dan C yang dipilih oleh responden pada item pertanyaan pada variabel Y (perilaku keagamaan) sejumlah 11 pertanyaan. 5, 6, 7 : Jumlah nilai jawaban Y yang disesuaikan dengan bobot nilai pada setiap jawabannya, yaitu A = 3, B = 2 dan C = 1 Contoh pada responden nomor 1 Jawaban A: 13 x 3 = 33 Jawaban B: 0 x 2 = 0 Jawaban C: 0 x 1 = 0 8
: Jumlah nilai Y untuk masing-masing responden. Contoh pada responden nomor 1 39 + 0 + 0 = 39
Σ
: Nilai Total Variabel Y
BAB V ANALISIS TENTANG PENGARUH MENGIKUTI SHALAT BERJAMA’AH TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN
Dalam bab ini diuraikan tentang data-data pengaruh mengikuti shalat berjama’ah, dan juga data-data tentang perilaku keagamaan santri di Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang. Data-data ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan rumus product moment dari Pearson. Analisis ini digunakan untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh mengikuti shalat berjama’ah terhadap perilaku keagamaan santri di Pondok Pesantren Roudlotus Saidiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang. Adapun langkahlangkah yang digunakan untuk menganalisis data tersebut dapat diuraikan dalam pembahasan di bawah ini. 5. 1. Analisis Pendahuluan Untuk mengetahui pengaruh mengikuti shalat berjama’ah terhadap perilaku keagamaan santri di Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang akan penulis paparkan dikegiatan riset melalui tabel-tabel yang diambil dari data-data responden. Untuk mengetahui lebih jelasnya data-data tersebut dapat diketahui melalui jawaban dari angket yang disebarkan kepada responden. Angket yang digunakan adalah angket yang mempunyai 3 alternatif jawaban, yaitu: Untuk alternatif jawaban A diberi skor nilai 3
56
57
Untuk alternatif jawaban B diberi skor nilai 2 Untuk alternatif jawaban C diberi skor nilai 1 Angket yang telah penulis sebarkan kepada 73 santri sebagai responden di Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang sebanyak 24 pertanyaan yang terdiri dari: a. Sebelas (11) pertanyaan seputar pelaksanaan ibadah shalat berjama’ah, yaitu pertanyaan nomor 1 sampai dengan 3 mengenai keaktifan shalat berjama’ah,
pertanyaan
nomor
4
sampai
dengan
6
mengenai
pemeliharaan shalat berjama’ah, pertanyaan nomor 7 sampai dengan 9 mengenai kesinambungan shalat berjama’ah, dan pertanyaan nomor 10 sampai dengan 11 mengenai penghayatan shalat berjama’ah. b. Tiga belas (13) pertanyaan seputar perilaku keagamaan santri, yaitu pertanyaan nomor 1 sampai dengan 3 mengenai Berbuat baik kepada Allah, pertanyaan nomor 4 sampai dengan 6 mengenai Berbuat baik kepada diri sendiri, pertanyaan nomor 7 sampai dengan 9 mengenai Berbuat baik kepada sesam manusia, dan pertanyaan nomor 10 sampai dengan 13 mengenai Berbuat baik kepada alam sekitar. Selanjutnya adalah membuat tabel distribusi frekuensi, kemudian menganalisis hasil angket tentang pengaruh mengikuti shalat berjama’ah terhadap perilaku keagamaan santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 5.1.1. Data Distribusi Frekuensi Variabel Mengikuti Shalat Berjama’ah Tabel 9.
58
Distribusi Frekuensi Variabel Mengikuti Shalat Berjamaah S_JAMAAH
Valid
16.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 25.00 26.00 27.00 28.00 29.00 30.00 31.00 32.00 33.00 36.00 Total
Frequency 1 1 3 3 7 6 7 8 9 5 3 8 5 4 2 1 73
Percent 1.4 1.4 4.1 4.1 9.6 8.2 9.6 11.0 12.3 6.8 4.1 11.0 6.8 5.5 2.7 1.4 100.0
Valid Percent 1.4 1.4 4.1 4.1 9.6 8.2 9.6 11.0 12.3 6.8 4.1 11.0 6.8 5.5 2.7 1.4 100.0
Cumulative Percent 1.4 2.7 6.8 11.0 20.5 28.8 38.4 49.3 61.6 68.5 72.6 83.6 90.4 95.9 98.6 100.0
Untuk menentukan nilai interval dari hasil angket tentang mengikuti shalat berjama’ah, penulis menggunakan rumus:
I=
∑( Nilai Tertinggi − Nilai Terendah) 3
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai tertingginya = 33, dan nilai terendah = 16, sehingga nilai interval dapat dihitung sebagai berikut: ∑(33 − 16) 3 = 5,7
I=
Jadi nilai interval untuk tabel megikuti shalat berjama’ah adalah 5,7 sehingga dapat dikelompokkan sebagaimana seperti tabel berikut:
59
Tabel 10. Kategori Nilai Mengikuti Ibadah Shalat Berjamaah Interval kelas Kategori 27,3-33 Tinggi 21,5-27,2 Sedang 15,7-21,4 Rendah Jumlah
Frekuensi 27 41 5 73
Prosentase 36,99 % 56,16 % 6,85 % 100 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 27 responden (36,99%) termasuk dalam kategori “tinggi” mengikuti ibadah shalat berjamaah. Selanjutnya sebanyak 41 responden (56,16%) termasuk dalam kategori “sedang” dalam mengikuti ibadah shalat berjama’ah. Sedangkan 5 responden (6,85%) termasuk dalam kategori “rendah” mengikuti ibadah shalat berjama’ah. Berdasarkan data distribusi frekuensi mengikuti shalat berjama’ah tersebut, maka dapat divisualisasikan dalam bentuk tabel grafis histogram berikut: Sholat Berjamaah 30
20
10
Std. Dev = 3.67 Mean = 26.7 N = 73.00
0 15.0
17.5
S_JAMAAH
20.0
22.5
25.0
27.5
30.0
32.5
35.0
60
Gambar1. Diagram Mengikuti Ibadah Shalat Berjamaah Dari keterangan di atas dapat dicari nilai rata (mean) mengikuti ibadah shalat berjama’ah dengan menggunakan rumus: ∑X N 1948 MX = 73 = 26,7 MX =
Dari perhitungan di atas dapat diketahui rata-rata (mean) = 26,7 sehingga dapat dianalisis bahwa mengikuti ibadah shalat berjama’ah termasuk kategori sedang yaitu pada interval 21,5-27,2. 5.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian Tentang Mengikuti Ibadah Shalat Berjama’ah Berdasarkan hasil penyebaran angket kepada responden dapat dilihat hasil deskripsi statistik frekuensi pengkodingan data setelah penyebaran angket dengan menggunakan SPSS. Dari data pengkodingan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 11. Frequencies Indikator A (Keaktifan Shalat Berjama’ah) Variabel Independen (X) No.
Pertanyaan
1
Sebelum masuk pesantren selalu mengikuti shalat berjamaah di masjid Setelah masuk pesantren selalu mengikuti shalat berjamaah di masjid Sering meninggalkan
2
3
A 23,3 %
Jawaban B 75,3 %
Selalu
Kadang-kadang
Tidak Pernah
58,9 %
39,7 %
1,4 %
Selalu
Kadang-kadang
Tidak Pernah
34,2 %
64,4 %
1,4 %
C 5,4 %
61
shalat berjamaah di masjid
Selalu
Kadang-kadang
Tidak Pernah
Dari pertanyaan pertama indikator mengikuti ibadah shalat berjama’ah pada variabel independen tentang “Apakah sebelum masuk pesantren selalu mengikuti shalat berjamaah ?” Dari jawaban responden diperoleh 23,3% menyatakan “selalu”, 75,3% menyatakan “kadang-kadang” dan 5,4% menyatakan “tidak pernah”. Selanjutnya item kedua mengenai “Apakah setelah masuk pesantren selalu mengikuti shalat berjamaah ?”, 58,9% menjawab “selalu”, 39,7 % menyatakan “kadang-kadang”, dan 1,4 % menyatakan “tidak pernah”. Untuk item ketiga tentang “Apakah Anda sering meninggalkan shalat berjamaah di masjid ?”, 34,2% menjawab “selalu”, 64,4% “kadangkadang”, dan 1,4% menyatakan “tidak pernah”.
Tabel 12. Frequencies Indikator B (Pemeliharaan Shalat Berjama’ah) Variabel Independen (X) No.
Pertanyaan
4
Selalu mengikuti shalat berjamaah di masjid meski sibuk Selalu mengikuti shalat berjamaah di masjid secara istiqomah dan tepat waktu
5
A 30,1 %
Jawaban B 61,6 %
C 8,2 %
Selalu
Kadang-kadang
Tidak pernah
26,1 %
61,6 %
12,3 %
Selalu
Kadang-kadang
Tidak pernah
62
6
7
Selalu berusaha memperbaiki cara shalat berjamaah di masjid Selalu memperhatikan kerapatan shof shalat
64,4 %
31,5 %
4,1 %
Selalu
Kadang-kadang
Tidak pernah
58,6 % Selalu
40 % Kadang-kadang
1,4 % Tidak pernah
Pada item pertanyaan keempat tentang “Apakah Anda selalu mengikuti shalat berjamaah di masjid ?”, 30,1% responden menyatakan “selalu”, 61,6% menyatakan “kadang-kadang”, dan 8,2% responden menyatakan “tidak pernah”. Untuk item kelima “Apakah selalu mengikuti shalat berjamaah di masjid secara istiqomah dan tepat waktu ?”. Ternyata dari responden diperoleh jawaban 26,1% menyatakan “selalu”, 61,6% menyatakan “kadang-kadang”, dan 12,3% menyatakan “tidak pernah”. Pada item pertanyaan keenam “Apakah Anda selalu memperbaiki cara shalat berjamaah di masjid ?”, 64,4% menjawab “selalu”, 31,5% menyatakan “kadang-kadang”, dan 4,1% menyatakan “tidak pernah”. Pertanyaan terakhir dari indikator pemeliharaan shalat berjama’ah tentang ”Apakah Anda selalu memperhatikan kerapatan shof dalam shalat ?”, 58,6% responden menyatakan “selalu” memperhatikan, 40 % menyatakan “kadangkadang”, dan 1,4% menyatakan “tidak pernah”. Tabel 13. Frequencies Indikator C (Kesinambungan Shalat Berjemaah) Variabel Independen (X) No.
8
Pertanyaan
Dalam menjalankan shalat
A 24,7 %
Jawaban B 69,9 %
C 1,4 %
63
9
fardhu pernah tidak berjamaah di masjid Berjamaah di masjid setiap hari dalam menjalankan shalat fardhu
Selalu
Kadang-kadang
Tidak pernah
41,1 %
56,2 %
2,7 %
Selalu
Kadang-kadang
Tidak pernah
Dari keterangan tabel di atas pada pertanyaan 8 sampai dengan 9 bahwa pada pertanyaan kedelapan mengenai “Apakah dalam menjalankan shalat fardhu pernah tidak berjama’ah di masjid ?”, 24,7 % menyatakan “selalu”, 69,9 % menyatakan “kadangkadang”,
dan
1,4%
menyatakan
“tidak
pernah”.
Sementara
pertanyaan kesembilan tentang “Apakah Anda selalu shalat berjama’ah di masjid dalam menjalankan shalat fardhu ?”, 41,1% menjawab “selalu”, 56,2% menyatakan “kadang-kadang”, dan 2,7% menyatakan “tidak pernah”.
64
Tabel 14. Frequencies Indikator D (Penghayatan Shalat Berjamaah) Variabel Independen (X) No.
Pertanyaan
10
Apakah Anda selalu ingat Allah pada saat melaksanakan shalat
11
Apakah Anda mengerti arti dan maksud bacaan shalat
A 53,4 % Selalu
Jawaban B 17,8 % Kadang-kadang
C Tidak pernah
74 % Mengerti
23,3 % Kurang mengerti
2,7 % Tidak mengerti
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa item 10 sampai dengan 11, pada pertanyaan kesepuluh tentang “Apakah Anda selalu ingat Allah pada saat melaksanakan shalat ?”. Ternyata dari hasil jawaban responden 53,4% menyatakan “selalu”, dan 17,8% menyatakan “kadang-kadang”. Sementara untuk item pertanyaan kesebelas mengenai “Apakah Anda mengerti arti dan maksud bacaan shalat ?”, 74% menyatakan “mengerti”, dan 23,3% “kurang mengerti”, dan 2,7 % menyatakan “tidak pernah”.
65
5.1.3. Data Distribusi Frekuensi Tentang Perilaku Keagamaan Santri Tabel 15. Distribusi Frekuensi Tentang Perilaku Keagamaan Santri PER_KEAG
Valid
22.00 25.00 26.00 27.00 28.00 29.00 30.00 31.00 32.00 33.00 34.00 35.00 36.00 37.00 38.00 39.00 Total
Frequency 1 1 3 4 6 5 10 2 8 4 5 4 7 7 4 2 73
Percent 1.4 1.4 4.1 5.5 8.2 6.8 13.7 2.7 11.0 5.5 6.8 5.5 9.6 9.6 5.5 2.7 100.0
Valid Percent 1.4 1.4 4.1 5.5 8.2 6.8 13.7 2.7 11.0 5.5 6.8 5.5 9.6 9.6 5.5 2.7 100.0
Cumulative Percent 1.4 2.7 6.8 12.3 20.5 27.4 41.1 43.8 54.8 60.3 67.1 72.6 82.2 91.8 97.3 100.0
Untuk menentukan nilai interval dari hasil angket tentang perilaku keagamaan, penulis menggunakan rumus: I=
∑( Nilai Tertinggi − Nilai Terendah) 3
Dari data tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai tertingginya 39 dan nilai terendah 22, sehingga nilai interval dapat dihitung sebagai berikut: (39 − 22) 3 = 5,7
I=
66
Jadi nilai interval untuk tabel perilaku keagamaan adalah = 5,7, sehingga dapat dikategorikan sebagaimana dalam tabel berikut: Tabel 16. Kategori Nilai Perilaku Keagamaan Santri Interval kelas 33,3 – 39 27,5 – 33,2 21,7 – 27,4 Jumlah
Kategori Tinggi Sedang Rendah
Frekuensi 30 35 8 73
Prosentase 41,1 % 47,9 % 11,0 % 100 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 30 responden (41,1%) termasuk dalam kategori “tinggi” perilaku keagamaannya. Kemudian sebanyak 35 responden (47,9%) termasuk dalam kategori “sedang” perilaku keagamaannya. Sedangkan sebanyak 8 responden (11,0%) termasuk dalam kategori “rendah” perilaku keagamaannya. Berdasarkan data distribusi frekuensi perilaku keagamaan tersebut, maka dapat divisualisasikan dalam bentuk diagram histogram seperti berikut: Perilaku Keagamaan 16 14 12 10 8 6 4 Std. Dev = 3.96 2
Mean = 32.2 N = 73.00
0 22.0
24.0
26.0
28.0
30.0
32.0
34.0
36.0
38.0
40.0
PER_KEAG
Gambar 2. Diagram Perilaku Keagamaan Santri
67
Dari keterangan di atas dapat dicari nilai rata-rata (mean) perilaku keagamaan santri dengan rumus sebagai berikut: ∑Y N 2347 = 73 = 32,15
My =
Dari perhitungan di atas diketahui nilai rata-rata (mean) = 32,15, sehingga dapat dianalisis bahwa perilaku keagamaan santri termasuk dalam kategori tinggi yaitu pada interval 27,5 – 33,2.
5.1.4. Deskripsi Hasil Penelitian Tentang Perilaku Keagamaan Tabel 17. Indikator A (Berbuat baik Kepada Allah SWT) Variabel Dependen (Y) No.
1
2 3
Pertanyaan
Apakah Anda selalu mentaati perintah Allah setelah aktif mengikuti shalat berjamaah Apakah Anda selalu menjauhi larangan Allah Bagaimana perilaku Anda bila sedang mendapat cobaan dari Allah, apakah Anda selalu bersyukur
A 37 % Selalu
Jawaban B 61,6 % Kadang-kadang
C 1,4 % Tidak pernah
32,9 % Selalu
63 % Kadang-kadang
4,1 % Tidak pernah
40 % Selalu
56,2 % Kadang-kadang
4,1 % Tidak pernah
Dari pertanyaan pertama indikator perilaku keagamaan pada variabel dependen tentang “Apakah Anda selalu mentaati perintah
68
Allah setelah aktif mengikuti shalat berjamaah ?” dari jawaban diperoleh
37%
responden
menyatakan
“selalu”,
dan
61,6%
menyatakan “kadang-kadang”, dan 1,4 % menyatakan “tidak pernah”. Untuk item pertanyaan kedua tentang “Apakah Anda selalu menjauhi larangan Allah ?”, 32,9% responden menyatakan “selalu”, dan 63% menyatakan “kadang-kadang”, dan 4,1 % menyatakan “tidak pernah”. Sedangkan pertanyaan item yang ketiga tentang “Bagaimana perilaku Anda bila sedang mendapat cobaan dari Allah, apakah Anda selalu bersyukur
?”,
40%
responden
menyatakan
“selalu”,
56,2%
menyatakan “kadang-kadang”, dan 4,1 % menyatakan “tidak pernah”. Tabel 18. Indikator B (Berbuat baik Kepada Diri Sendiri) Variabel Dependen (Y) No.
Pertanyaan
4
Setelah sering mengikuti shalat berjamaah, apakah Anda selalu rajin dalam belajar Bagaimana perilaku Anda terhadap peraturan pesantren apakah Anda selalu mentaati Perkelahian bagi anak remaja adalah wajar, apakah Anda pernah melakukannya
5
6
A 49,31% Bertambah rajin
Jawaban B 43,8% Kurang rajin
C 6,85 % Tidak rajin
54,8% Selalu
45,2 % Kadangkadang
Tidak pernah
30,1% Tidak pernah
8,2 % Tidak tahu
61,6 % Pernah
Pada item keempat tentang “Setelah sering mengikuti shalat berjama’ah, apakah Anda selalu rajin dalam belajar ?”. dari pertanyaan ini 49,31% responden menyatakan “bertambah rajin”, dan
69
43,8% menyatakan “kurang rajin”, dan 6,85 % menyatakan “tidak rajin”. Pertanyaan kelima tentang “Bagaimana perilaku Anda terhadap peraturan pesantren apakah Anda selalu mentaati ?”, 54,8% responden menyatakan “selalu”, dan 45,2% responden menyatakan “kadang-kadang”.
Sedangkan
pertanyaan
keenam
tentang
“Perkelahian bagi anak remaja adalah wajar, apakah Anda pernah melakukannya ?”, 30,1% menyatakan “tidak pernah”, dan 8,2% menyatakan “tidak tahu”, serta 61,6 % responden menyatakan ‘pernah”.
Tabel 19. Frequencies Indikator C (Berbuat baik Kepada Sesama Manusia) Variabel Dependen (Y) No.
Pertanyaan
7
Setelah Anda sering mengikuti shalat berjamaah bagaimana perilaku Anda terhadap orang lain yang lebih tua
8
Bagaimana perilaku Anda kepada teman sesama santri, apakah selalu baik Apabila ada yang minta sumbangan / pemintaminta bagaimana seharusnya
9
A 86,3 % Menghormati
Jawaban B 13,7 % Kadang-kadang
38,4 % Selalu
60,2 % Kadang-kadang
87,7 % Memberi
11 % Kadang-kadang
C Tidak pernah
1,4 % Tidak pernah 1,4 % Tidak pernah
Pada pertanyaan ketujuh tentang “Setelah Anda sering mengikuti shalat berjamaah bagaimana perilaku Anda terhadap orang lain yang lebih tua ?” 86,3% responden menyatakan “menghormati”,
70
dan 13,7% responden menyatakan “kadang-kadang”. Pertanyaan kedelapan tentang “Bagaimana perilaku Anda kepada teman sesama santri, apakah selalu baik ?”, 38,4% menyatakan “selalu”, dan 60,2% menyatakan “kadang-kadang”, serta 1,4% responden menyatakan “tidak pernah”. Sedangkan pada pertanyaan kesembilan tentang “Apabila ada yang minta sumbangan/ peminta-minta bagaimana seharusnya ?”, 87,7% menyatakan “memberi”, 11% menyatakan “kadang-kadang”, dan 1,4% menyatakan “tidak pernah”.
Tabel 20. Frequencies Indikator D (Berbuat baik Kepada Alam Sekitar) Variabel Dependen (Y) No.
Pertanyaan
10
Setelah Anda rajin mengikuti shalat berjamaah bagaimana seharusnya sikap Anda kepada alam sekitar Apakah Anda selalu merawat tanaman hias dan hewan peliharaan Anda Apakah Anda selalu mengikuti kerja bakti di lingkungan Anda Apakah Anda selalu membuang sampah di tempat sampah
11
12
13
A 78,1% Peduli
Jawaban B 21,9 % Kadang-kadang
C Tidak pernah
57,5 % Selalu
42,5 % Kadang-kadang
Tidak pernah
52,1% Selalu
43,8 % Kadang-kadang
4,1 % Tidak pernah
43,8 % Selalu
54,8 % Kadang-kadang
1,4 % Tidak pernah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada pertanyaan kesepuluh tentang “Setelah Anda rajin mengikuti shalat berjamaah bagaimana seharusnya sikap Anda kepada alam sekitar ?”, 78,1% responden menyatakan “peduli”, serta 21,9% menyatakan “kadang-
71
kadang”. Selanjutnya pada pertanyaan kesebelas tentang “Apakah Anda selalu merawat tanaman hias dan hewan peliharaan Anda ?”, 57,5% menyatakan “selalu”, dan 42,5% menyatakan “kadangkadang”. Kemudian pertanyaan keduabelas tentang ” Apakah Anda selalu mengikuti kerja bakti di lingkungan Anda ?”, 52,1% menyatakan “selalu”, dan 43,8% menyatakan “kadang-kadang”, serta 4,1% menyatakan “tidak pernah”. Sedangkan pada pertanyaan ketigabelas tentang “Apakah Anda selalu membuang sampah di tempat sampah ?”, 43,8% menyatakan “selalu”, dan 54,8% menyatakan “kadang-kadang”, serta 1,4% menyatakan “tidak pernah”. 5.2. Analisis Uji Hipotesis
Analisis ini digunakan untuk membuktikan diterima atau ditolaknya hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Adanya pengaruh positif antara mengikuti ibadah shalat berjamaah dengan perilaku keagamaan santri di Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang”. Untuk membuktikan hipotesis tersebut digunakan rumus Product Moment dari Pearson dengan menggunakan SPSS. Maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a. Mencari Korelasi Antara Variabel X dan Y Dengan Menggunakan Rumus Korelasi Product Moment dari Pearson: r=
n.(∑ XY ) − (∑ X ).(∑ Y ) {n. ∑ X 2 − (∑ X ) 2 }.{n. ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2 }
72
Untuk mencari rumus korelasi di atas, terlebih dahulu perlu disajikan tabel kerja yang terdiri atas enam kolom seperti yang tercantum dalam tabel berikut: Tabel 21. Koefisien Korelasi Nilai mengikuti ibadah Shalat Terhadap Perilaku Keagamaan Santri di Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang No. Responden 01 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
X
Y
X2
Y2
XY
02 33 31 30 31 30 30 30 27 27 26 24 30 30 28 25 23 26 26 24 33 22 21 23 30 30 20 29 25 32 16 22 27 27
03 39 36 37 37 31 34 36 34 38 33 30 35 33 29 29 26 30 32 30 39 28 28 29 32 37 30 32 30 36 25 28 37 38
04 1089 961 900 961 900 900 900 729 729 676 576 900 900 784 625 529 676 676 576 1089 484 441 529 900 900 400 841 625 1024 256 484 729 729
05 1521 1296 1369 1369 961 1156 1296 1156 1444 1089 900 1225 1089 841 841 676 900 1024 900 1521 784 784 841 1024 1369 900 1024 900 1296 625 784 1369 1444
06 1287 1116 1110 1147 930 1020 1080 918 1026 858 720 1050 990 812 725 598 780 832 720 1287 616 588 667 960 1110 600 928 750 1152 400 616 999 1026
73
01
02
03
04
05
06
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 Jumlah
23 23 21 21 23 27 25 26 31 28 29 24 27 25 31 32 36 23 26 26 24 22 27 28 26 23 25 28 32 31 26 25 27 24 25 29 24 27 32 28 1948
33 27 30 28 26 28 29 34 31 38 22 30 33 30 36 36 38 32 32 27 32 32 29 27 36 34 30 36 37 35 35 37 32 27 28 35 26 34 37 30 2347
529 529 441 441 529 729 625 676 961 784 841 576 729 625 961 1024 1296 529 676 676 576 484 729 784 676 529 625 784 1024 961 676 625 729 576 625 841 576 729 1024 784 52952
1089 729 900 784 676 784 841 1156 961 1444 484 900 1089 900 1296 1296 1444 1024 1024 729 1024 1024 841 729 1296 1156 900 1296 1369 1225 1225 1369 1024 729 784 1225 676 1156 1369 900 76585
759 621 630 588 598 756 725 884 961 1064 638 720 891 750 1116 1152 1368 736 832 702 768 704 783 756 936 782 750 1008 1184 1085 910 925 864 648 700 1015 624 918 1184 840 63293
Keterangan: Kolom 01: Subyek (responden) Kolom 02: Skor variable X
74
Kolom 03: Skor variable Y Kolom 04: Hasil pengkuadratan skor X Kolom 05: Hasil pengkuadratan skor Y Kolom 06: Hasil perkalian antara skor X dan Y Langkah selanjutnya adalah mengolah data di atas ke dalam rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut: Diketahui: ∑ X = 1948 ∑ Y = 2347 ∑ X 2 = 52952 ∑ Y 2 = 76585 ∑ XY = 63293 r= =
n.(∑ XY ) − (∑ X ).(∑ Y ) {n. ∑ X 2 − (∑ X ) 2 }.{n. ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2 } 73.(63293) − (1948).(2347) (73).(52952) − (1948) 2 .(73).(76585) − (2347) 2
=
4620389 − 4571956 (3865496 − 3794704).(5590705 − 5508409)
=
48433 (70792).(82296)
48433 5825898432 48433 = 76327,57 r = 0,6345 = 0,635 =
75
Dari pengolahan data SPSS diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 22. Signifikansi Koefisien Korelasi Correlations
S_JAMAAH
PER_KEAG
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
S_JAMAAH PER_KEAG 1 .635** . .000 73 73 .635** 1 .000 . 73 73
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Koefisien korelasi product moment (r) didapat sebesar 0,635 menyatakan besarnya derajat kearah hubungan antara mengikuti ibadah shalat berjama’ah dengan perilaku keagamaan santri di Pondok Pesantren Roudlotus Saidiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang. b. Analisis selanjutnya yaitu menentukan besarnya sumbangan (koefisien determinan koefisien penentu) variabel X terhadap variabel Y dengan rumus: Kp = r2 x 100% Kp = (0,635)2 x 100% = 0,403225 x 100% = 40,32%
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa pengaruh nilai mengikuti ibadah shalat berjama’ah terhadap perilaku keagamaan santri sebesar 40,32% ditentukan oleh variabel lain.
76
c. Untuk analisis yang terakhir adalah uji signifikansi dengan rumus thitung yaitu: t hitung =
r. n − 2 1− r2
=
0,635. 73 − 2 1 − 0,403225
=
0,635. 71 0,4071
(0,635).(8,42614977) 0,77251214 5,3506051 = 0,77251214 = 6,926 = 6,93 =
Berdasarkan perhitungan di atas, dengan ketentuan tingkat kesalahan a = 0,05 ; db = n-2 = 73-2 = 71, sehingga diperoleh ttabel = 1,671. ternyata thitung > ttabel atau 6,93 > 1,671. Ini berarti korelasi X dan Y atau hubungan mengikuti ibadah shalat berjama’ah dengan perilaku keagamaan santri di Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang adalah signifikan. 5.3. Analisis Lanjut
Pada taraf signifikan 5% maupun 1%, jika thitung lebih besar dari ttabel berarti signifikan, dan jika thitung lebih kecil dari ttabel maka tidak signifikan. Dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung = 6,93, sedangkan nilai ttabel 0,05 = 1,671 dan ttabel 0,01 = 2,390, berarti hasilnya adalah signifikan. Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat diketahui bahwa thitung lebih besar dari ttabel. Dengan demikian menunjukkan adanya hubungan yang
77
signifikan, yaitu ada korelasi positif dari kedua variabel tersebut. Maka hipotesis yang diajukan diterima, atau dengan kata lain ada pengaruh positif antara mengikuti ibadah shalat berjama’ah terhadap perilaku keagamaan santri di Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang.
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan Berdasarkan dari proses analisis data terhadap 73 santri yang dilakukan pada bab V menunjukkan kesimpulan sebagai berikut : Pertama, Pelaksanaan shalat berjama’ah di kalangan santri Pondok Pesantren
Roudlotus
Sa’idiyyah
Sukorejo
Gunungpati
Semarang.
Menunjukkan 56,16 % aktif melaksanakan shalat berjama’ah. Artinya dalam mengikuti shalat berjama’ah para santri dikategorikan sedang. Sedangkan yang rajin atau dalam kategori tinggi hanya 36,99 %. Kedua, berdasarkan hasil angket yang diperoleh, ternyata perilaku keagamaan santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyaah sukorejo Gunungpati Semarang termasuk dalam katerogi baik, terlihat dari jumlah nilai 35 dari nilai maksimum 39. Hal ini menunjukkan bahwa 41,1% mempunyai perilaku keagamaan yang baik. Ketiga, berdasarkan data kuantitatif, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara pelaksanaan shalat berjama’ah dengan perilaku keagamaan santri. Hal ini berarti bahwa semakin baik pelaksanaan shalat berjama’ah santri, maka semakin baik pula perilaku keagamaannya. Dan semakin buruk pelaksanaan shalat berjama’ah santri, semakin buruk pula perilaku keagamaannya. Hal ini terbukti dari hasil nilai koefisien product moment pada r = 0,635, pada taraf signifikansi 5 % (1,671) maupun taraf
78
79
signifikansi 1% (2,390). Dengan demikian hasil hipotesis penulis yang menyatakan ”Ada pengaruh positif yang signifikan antara pelaksanaan shalat berjama’ah santri dengan perilaku keagamaan santri” dapat diterima kebenarannya. 6.2. Limitasi Penelitian ini memilki keunggulan dibidang metodologi, yaitu pengolahan analisis data dengan SPSS yang sebelumnya sudah teruji validitas reabilitasnya, sehingga memberikan keaslian hasil yang diperoleh. Dalam penelitian ini penulis menyadari masih banyak kekurangan khususnya dalam bidang penerjemahan hasil penelitian berupa angka-angka kedalam bentuk yang diskriptif, namun penulis sudah beruapaya sebaikbaiknya agar mudah dipahami oleh pembaca. 6.3. Saran-saran Sehubungan dengan kesimpulan di atas, maka berikut ini akan penulis sampaikan saran-saran : 1. Untuk Pondok Pesantren a. Walaupun hasil penelitian tentang pelaksanaan shalat berjama’ah santri dikatakan sudah baik, namun harus terus diupayakan adanya pembiasaan dan contoh-contoh yang baik serta diciptakan suasana keagamaan yang harmonis, misalnya sering mengadakan pencerahan atau siraman rohani setelah shalat berjama’ah dan sebagainya.
80
b. Hendaknya mengembangkan sarana dan prasarana yang telah ada untuk menunjang kegiatan ibadah santri dalam keseharian agar lebih baik. c. Untuk memantau perilaku keberagamaan santri agar lebih baik, perlu diadakan kerja sama yang harmonis antara pondok pesantren dengan orangtua atau wali santri. 2. Untuk orangtua Hendaknya diupayakan suasana keluarga yang agamis dengan sering membiasakan shalat berjama’ah bersama keluarga. Disamping itu orangtua perlu mengadakan pengawasan terhadap perkembangan dan perubahan yang dialami anak. Sehingga apabila terjadi atau terdapat halhal yang dapat menggangu perkembangan jiwanya dapat dicari segera jalan keluarnya. 3. Untuk santri a. Semua ilmu yang diterima di bangku pondok pesantren baru akan ada maknanya apabila ilmu itu diamalkan dalam kehidupan seharihari. b. Hendaknya meningkatkan kedisiplinan dan keistiqomahan dalam melaksanakan shalat berjama’ah, baik mengenai waktu dan cara pelaksanaannya c. Bergaullah dengan orang-orang shaleh, niscaya akan mendapatkan ilmu darinya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Taufik. Metodologi Penelitian Agama; Suatu Pengantar. Yogyakarta: Tiara Wacana. 1989. Abdusshomad, Muhyiddin. Penuntun Qolbu. Surabaya: Khalista. 2005. Abubakar, Bahrun. Tahapan Mendidik Anak. Bandung: ISB. 2005. Ahmadi, Abu. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia. 1997. Ahyadi, Abdul Aziz. Psikologi Agama (kepribadian muslim pancasila). Bandung: Sinar baru Al-Gasindo. 2001. Al-Thabarani. Al-Mu’jam Al-Ausath Al-Maktabah Al-Syamilah, Edisi II. http://www.wagfeya.net/shamela, juz 4. (20: 2009). Alibasyah, Permadi. Bahan Renungan Kalbu. Jakarta: Mutiara Tauhid. 2002 Ancok, Djamaludin. Psikologi Islami. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2004. Anwar, Moh. Terj. Fathul Mu’in. Bandung: SBA. 2001. ---------- Terjemah Safinatunnaja, Bandung: SBA, 2003. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta. 2002. Ash Shiddieqy, Hasbi. Pedoman Sholat. Jakarta : Bulan Bintang. 1998. Azwar, Saifudin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1997. Bahreisj, Hussein. Al-Jamius Shahih. Surabaya: CV Karya Utama. t.th Dahlan, Abdul Azis. Ensiklopedi Hukum Islam. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, jilid 5. 1996, Depag RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Surabaya: Surya Cipta. 1993. Drajad, Zakiyah. Kesehatan Mental (peranan dalam pendidikan dan pengajaran). Jakarta: Bulan Bintang. 1993. Faqih, Ainur Rohim. Bimbingan dan Konseling Dalam Islam, UII. Yogya.2001.
Hadi, Sutrisno. Statistik. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, Jilid II. 1987. http//psikolog2.tripot.com/sholat.htm.20-09-2009 http\\sholat\index.php.htm.20-09-2009 Husein, Umar. Metode Riset Komukasi Organisasi. Jakarta: Gramedia Indonesia. 2002. Irsyady, Kamran As’at. Mengajari Anak shalat. Bandung: ISB. 2007. Jaelani, A.F. Penyuci Jiwa (Tazkiyat Al- Nafs) dan Kesehatan Mental. Jakarta: Amzah. 2000. Koencoroningrat. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Gramedia: Jakarta. 1991. Mansyur. Sulamut Taufiq (terjemah). Jombang: Cahaya Hati. 2005. Manaf, Muar.Pilar Ibadah Dan Do’a, Bamdung :Angkasa. 1993. Muthohar, Ahmad. Ideologi Pendidikan Pesantren. Semarang: Pustaka Rizki Putra. 2007. Nata, Abuddin. Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2002. Poerwadarminto, W.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka. 1985. Rahmad, Jalaludin. Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2000. Rasjid, Sulaiman. Fiqih Islam. Bandung: SBA. 2003. Saiful, Hidayat. Kamus Istilah Populer. Surabaya: Mekar. t.th. Sartono. Membentuk Pribadi Muslim. Jakarta: Gema Cipta. 1970. Sarwono. Dasar-Dasar Konseptual Bimbingan Dan Konseling Islam. Yogyakarta: UII Press. 2002. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2008. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3S. 1989. Yunus,Muhammad.Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta Yoguakarta. Penyelenggara penterjemah Al-Qur’an. 1973.
Zahri, Mustofa. Ma’rifatullah wa Ma’rifatur Rosul. Surabaya: PT Bina Ilmu. 2004. Zamar Khasye, Dhofier. Tradisi Pesantren Studi Tentang Pandangan Kehidupan Kiai. Jakarta: LP3S. 1982. Wawancara: Ust. Fahmi, Kepala Pondok Pesantren, Wawancara, 28 Oktober 2008, jam 16.00–17.00 WIB Wawancara: Ust. Abdul Ghofur, Sie.Pendidikan, Wawancara, 29 Oktober 2008, jam 16.00-17.00 WIB Wawancara: Mahrus Ali, 20 April 2009 di Ponpes Roudlotus Saidiyyah Semarang
Daftar Riwayat Hidup
Nama Tempat Tanggal Lahir Alamat
: Ahmad Zaidun : Semarang, 30 Juni 1982 : Banaran Rt. 2/V Kac. Gunungpati Semarang
Nama Orang Tua: Ayah Ibu Anak Ke
: Ahmadun : Komsah : 6 dari 7 bersaudara
Pendidikan
: - MI Al-Iman Banaran Lulus Tahun 1996 - MTs Al-Asror Patemon Lulus Tahun 1999 - MA Al-Asror Patemon Lulus Tahun 2002 - IAIN Walisongo Semarang Lulus Tahun 2010
LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN I: DATA UJI COBA DAN HASIL ANALISIS Nama : ____________________ Umur : ____________________ Angket Untuk Santri Petunjuk Pengisian a. Pilih salah satu jawaban yang paling cocok dengan keadaan anda dengan cara memberi tanda (×) b. Semua alternatif jawaban tidak ada yang salah c. Kejujuran anda sangat membantu dalam penelitian ini d. Terima kasih atas bantuan anda 1. Pelaksanaan Ibadah Sholat Berjama’ah Keaktifan Sholat Berjama’ah 1) Apakah Anda selalu mengikuti sholat berjama’ah di masjid? a. Selalu mengikuti b. Kadang-kadang mengikuti c. Tidak pernah mengikuti 2) Apakah Anda sering meninggalkan sholat berjama’ah di masjid? a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah Pemeliharaan Sholat Berjama’ah 3) Apakah Anda melaksanakan shalat berjama’ah secara istiqomah dan tepat waktu? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 4) Bagaimana sikap Anda saat mengerjakan shalat berjama’ah? a. Khusyuk b. Kurang khusyuk c. Tidak khusyuk 5) Apakah Anda selalu berusaha memperbaiki cara shalat berjama’ah?
a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah Penghayatan sholat berjama’ah 6) Apa yang Anda ingat saat melaksanakan shalat berjama’ah? a. Selalu ingat Allah b. Sering-sering ingat Allah c. Jarang ingat Allah 7) Apakah Anda mengingat arti dan maksud bacaan shalat? a. Selalu mengingat b. Kadang mengingat c. Tidak pernah
2. Perilaku Keagamaan Santri Tanggung Jawab Kepada Allah SWT 8) Apakah Anda mentaati semua perintah Allah? a. Selalu melaksanakan perintah-Nya b. Melaksanakan bila ada kesempatan b. Kadang melanggarnya 9) Bagaimana sikap Anda bila sedang mendapat nikmat dari Allah? a. Bersyukur kepada-Nya b. Kadang bersyukur c. Kadang lupa bersyukur 10) Bila berdo’a kepada Allah tidak segera terkabul, apa yang Anda lakukan? a. Berusaha dan terus berdo’a b. Tidak berdo’a lagi c. Pasrah Tanggung Jawab Kepada Diri sendiri 11) Bagaimana sikap Anda terhadap peraturan pesantren? a. Selalu memperhatikan b. Kadang memperhatikan
c. Masa bodoh 12) Perkelahian bagi anak muda adalah wajar, apakah anda pernah melakukannya? a. Tidak pernah b. Tidak tahu c.
Pernah
13) Apabila diperintah ustadz atau pengurus, bagaimana sikap Anda? a. Selalu mematuhi b. Kadang mematuhi c. Tidak patuh Tanggung Jawab Kepada Sesama Manusia 14) Bagaimana sikap Anda kepada sesama santri? a. Selalu baik b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 15) Bagaimana sikap Anda kepada pengurus dan ustadz? a. Selalu hormat dan patuh b. Kadang c. Tidak pernah 16) Apabila ada yang minta sumbangan atau peminta-minta, sikap Anda? a. Memberi b. Kadang-kadang c. Tidak pernah Tanggung Jawab Terhadap Alam Sekitar 17) Bagaimana sikap Anda terhadap lingkungan alam sekitar? a. Ikut memelihara keindahan alam b. Biasa-biasa saja c. Masa bodoh 18) Dimana Anda membuang sampah a. Di tempat sampah b. Di sembarang tempat
c. Sesuka hati Data sebaran angket untuk responden No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Responden Andre Wibowo Charisma Fakiyatul Azizah Sakti Khiatul Umam Erna Desi Adita Kurniawan Faisal Budi Ayu Setiyani Catur Awang Rizki Auliya Dwi Kumala Ulil Fuad Fardia Lutfi Yose Dorina Reza Destiawan Ifan Maulana Ninik Kholifah Clara Nisya Lissa Dwi Miftahul Huda Oktafiani J. M. Ikhsan Suriwiyanti Khoirul Ikhsan Hakimatul Achwa Muh. Misbach Arifatul Jannah Dwi Ari Sholikhin Widiyati
Umur 14 tahun 14 tahun 15 tahun 16 tahun 14 tahun 14 tahun 14 tahun 12 tahun 16 tahun 13 tahun 15 tahun 16 tahun 14 tahun 13 tahun 14 tahun 13 tahun 13 tahun 15 tahun 13 tahun 13 tahun 15 tahun 13 tahun 14 tahun 14 tahun 18 tahun 14 tahun 16 tahun 13 tahun 15 tahun 14 tahun
Hasil Uji Coba Uji Validitas Dan Reliabilitas VARIABEL X
VARIABEL Y
Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Resp.
1 3 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 3 1 2 1 2 1 1 1 2 2 3
2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2
3 2 1 2 1 2 2 2 3 3 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 3 1 2 2 1 1 1 1 2 2 3
4 3 1 2 1 2 3 2 2 2 3 1 2 1 2 3 1 2 1 1 3 1 1 1 2 2 2 1 2 3 3
5 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 1 3 2 1 3 3 1 3 3 3 2 2 3 2 3
6 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 3 2 2 2 1 1 2 2 3 1 2 1 1 2 2 3
7 3 2 3 1 2 2 3 3 3 3 2 1 3 2 3 1 3 2 1 3 3 1 2 3 3 2 2 3 2 2
8 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 3 2 1 3 1 1 1 1 3 2 2
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 1 1 3 3 1 1 3 1 3 1 2 2 3 3 2 2 3 3 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 1 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 3 1 1 1 3 3 2 1 3 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 1 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 3 3 2 2 3 1 3 2 2 1 2 2 2 1 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 2 1 3 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3 3 3 1 3 2 3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 3 1 1 2 3 3 1 2 3 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 3 1 1 1 2 2 1 1 2 2 3 1 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 1 3 1 3 3 3 3 1 3 3 2 2 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 2 3 2 1 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2
2 2 2 2 1 3 1 1 2 2 2 1 1 3 1 3 1 1 1 2 3 1 2 1 2 1 1 1 3 2 2
3 2 1 2 1 2 2 2 3 3 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 3 1 2 2 1 1 1 1 2 2 3
4 3 1 2 1 2 3 2 2 2 3 1 2 1 2 3 1 2 1 1 3 1 1 1 2 2 2 1 2 3 3
5 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 1 3 2 1 3 3 1 3 3 3 2 2 3 2 3
6 3 1 3 3 3 1 3 2 3 3 1 3 1 1 3 2 2 1 2 3 1 3 1 3 3 2 2 3 2 2
7 4 1 2 1 2 3 3 1 1 1 2 1 1 3 3 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 3 3
8 3 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 3 2 3
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 1 1 3 3 1 1 3 1 3 1 2 2 3 3 2 2 3 3 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 3 2 1 1 1 2 1 1 3 3 3 1 3 3 2 1 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 3 3 2 2 3 1 3 2 3 1 2 2 2 1 2 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 2 1 3 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 3 3 3 1 3 2 3 1 2 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 1 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 3 2 3 1 2 2 1 1 2 2 3 1 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 1 3 2 2 3 3 3 1 3 3 2 2 3
UJI VALIDITAS & REABILITAS VARIABEL X Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
30 0 30
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
% 100,0 ,0 100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha ,910
N of Items 18
Item Statistics Item-Total Statistics
SOAL_1 SOAL_2 SOAL_3 SOAL_4 SOAL_5 SOAL_6 SOAL_7 SOAL_8 SOAL_9 SOAL_10 SOAL_11 SOAL_12 SOAL_13 SOAL_14 SOAL_15 SOAL_16 SOAL_17 SOAL_18
Mean 1,6667 2,4000 1,6667 1,8667 2,4333 1,8333 2,3000 1,8000 1,7333 1,8667 2,4333 2,4333 1,7000 1,8667 2,4333 1,7667 2,5667 1,8667
Std. Deviation ,66089 ,49827 ,71116 ,77608 ,77385 ,64772 ,74971 ,66436 ,73968 ,77608 ,77385 ,77385 ,65126 ,77608 ,77385 ,72793 ,56832 ,62881
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
SOAL_1 SOAL_2 SOAL_3 SOAL_4 SOAL_5 SOAL_6 SOAL_7 SOAL_8 SOAL_9 SOAL_10 SOAL_11 SOAL_12 SOAL_13 SOAL_14 SOAL_15 SOAL_16 SOAL_17 SOAL_18
Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted 34,9667 58,792 34,2333 62,185 34,9667 57,068 34,7667 55,013 34,2000 54,786 34,8000 62,786 34,3333 55,885 34,8333 57,592 34,9000 60,576 34,7667 55,013 34,2000 54,786 34,2000 54,786 34,9333 58,823 34,7667 55,013 34,2000 54,786 34,8667 57,775 34,0667 64,409 34,7667 60,116
Scale Statistics Mean 36,6333
Variance 64,447
Std. Deviation 8,02790
N of Items 18
UJI VALIDITAS DAN REABILITAS VARIABEL Y
Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
30 0 30
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
% 100,0 ,0 100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha ,889
N of Items 18
Corrected Item-Total Correlation ,515 ,256 ,640 ,767 ,791 ,121 ,714 ,636 ,289 ,767 ,791 ,791 ,521 ,767 ,791 ,555 -,031 ,404
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,907 ,912 ,904 ,900 ,899 ,917 ,901 ,904 ,914 ,900 ,899 ,899 ,907 ,900 ,899 ,906 ,919 ,910
Item-Total Statistics
Item Statistics SOAL_1 SOAL_2 SOAL_3 SOAL_4 SOAL_5 SOAL_6 SOAL_7 SOAL_8 SOAL_9 SOAL_10 SOAL_11 SOAL_12 SOAL_13 SOAL_14 SOAL_15 SOAL_16 SOAL_17 SOAL_18
Mean Std. Deviation 2,4667 ,57135 1,7000 ,74971 1,6667 ,71116 1,8667 ,77608 2,4333 ,77385 2,2000 ,84690 1,7667 ,89763 1,5667 ,67891 2,3000 ,59596 1,8667 ,77608 2,4333 ,77385 2,4333 ,77385 1,7000 ,65126 1,8667 ,77608 2,4333 ,77385 1,7667 ,72793 2,5667 ,56832 1,8667 ,62881
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
SOAL_1 SOAL_2 SOAL_3 SOAL_4 SOAL_5 SOAL_6 SOAL_7 SOAL_8 SOAL_9 SOAL_10 SOAL_11 SOAL_12 SOAL_13 SOAL_14 SOAL_15 SOAL_16 SOAL_17 SOAL_18
Scale Mean if Item Deleted 34,4333 35,2000 35,2333 35,0333 34,4667 34,7000 35,1333 35,3333 34,6000 35,0333 34,4667 34,4667 35,2000 35,0333 34,4667 35,1333 34,3333 35,0333
Scale Variance if Item Deleted 58,392 54,234 53,013 50,171 51,223 55,872 53,223 54,230 58,179 50,171 51,223 51,223 55,338 50,171 51,223 53,223 59,540 54,930
Scale Statistics Mean 36,9000
Variance 59,748
Std. Deviation 7,72970
N of Items 18
Corrected Item-Total Correlation ,118 ,448 ,602 ,816 ,716 ,249 ,437 ,506 ,134 ,816 ,716 ,716 ,411 ,816 ,716 ,564 -,013 ,475
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,894 ,885 ,880 ,872 ,876 ,893 ,887 ,883 ,894 ,872 ,876 ,876 ,886 ,872 ,876 ,881 ,897 ,884
LAMPIRAN II: DATA PENELITIAN DAN HASIL ANALISIS Nama : ____________________ Umur : ____________________ Angket Untuk Santri Petunjuk Pengisian a. Pilih salah satu jawaban yang paling cocok dengan keadaan anda dengan cara memberi tanda (×) b. Semua alternatif jawaban tidak ada yang salah c. Kejujuran anda sangat membantu dalam penelitian ini d. Terima kasih atas bantuan anda 1. Pelaksanaan Ibadah Sholat Berjama’ah Keaktifan Sholat Berjama’ah 1) Apakah sebelum masuk pesantren, anda selalu mengikuti sholat berjama’ah di masjid? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 2) Apakah setelah masuk pesantren, Anda selalu mengikuti sholat berjama’ah di masjid? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 3) Apakah anda sering meninggalkan sholat berjama’ah di masjid? a. Tidak pernah b. Kadang-kadang c. Selalu Pemeliharaan Sholat Berjama’ah 4) Apakah anda selalu mengikuti sholat berjama’ah di masjid meski sibuk? a. Selalu melaksanakan b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
5) Apakah anda selalu mengikuti sholat berjama’ah di masjid secara istiqomah dan tepat waktu? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 6) Apakah anda selalu berusaha memperbaiki cara sholat berjama’ah di masjid? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak selalu 7) Terhadap kerapatan shof sholat, apakah anda selalu memperhatikan? a. Selalu memperhatikan b. Kadang-kadang c. Tidak pernah Kesinambungan Sholat Berjama’ah 8) Apakah dalam menjalankan sholat fardhu pernah dengan tidak berjamaah di masjid? a. Tidak pernah b. Kadang-kadang c. Selalu tidak berjamaah 9) Selalukah anda berjamaah di masjid setiap hari dalam menjalankan sholat fardhu? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah Penghayatan sholat berjama’ah 10) Apakah anda selalu ingat Allah SWT, pada saat melaksanakan sholat? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 11) Apakah anda mengerti arti dan maksud bacaan sholat?
a. Mengerti b. Kurang mengerti c. Tidak mengerti
2. Perilaku Keagamaan Santri Perilaku Keagamaan Kepada Allah SWT 12) Setelah aktif mengikuti sholat berjamaah, apakah anda selalu mentaati semua perintah Allah ? a. Selalu mentaati b. Kadang-kadang c. Tidak mentaati 13) Apakah anda selalu menjauhi larangan Allah? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 14) Bagaimana perilaku anda bila sedang mendapat cobaan dari Allah, apakah anda selalu bersyukur? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah Perilaku Keagamaan Kepada Diri sendiri 15) Setelah sering mengikuti sholat berjamaah, apakah anda selalu rajin dalam belajar? a. Bertambah rajin b. Kurang rajin c. Tidak rajin 16) Bagaimana perilaku anda terhadap peraturan pesantren,apakah selalu mentaati? a. Selalu mentaati b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
17) Perkelahian bagi anak muda adalah wajar, apakah anda pernah melakukannya? a. Tidak pernah b. Tidak tahu c. Pernah Perilaku Keagamaan Kepada Sesama Manusia 18) Setelah anda sering mengikuti sholat berjamaah, Bagaimana perilaku anda terhadap orang lain yang lebih tua? a. Menghormati b. Kadang-kadang c. Tidak menghormati 19) Bagaimana perilaku anda kepada teman sesama santri, apakah selalu baik? a. Selalu baik b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 20) Apabila ada yang minta sumbangan atau peminta-minta, bagaimana seharusnya? a. Memberi b. Kadang-kadang c. Tidak pernah Perilaku Keagamaan Kepada Alam Sekitar 21) Setelah anda rajin mengikuti sholat berjamaah, bagaimana seharusnya terhadap alam di sekitar anda? a. Peduli b. Kurang peduli c. Tidak peduli 22) Bagaimana dengan tanaman hias dan hewan periaraan anda, apakah anda selalu merawatnya? a. Selalu b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah 23) Apakah Anda selalu mengikuti kerja bakti di lingkungan anda? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 24) Apakah anda selalu membuang sampah di tempat sampah? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
Data sebaran angket untuk responden No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Responden Oktaviani Khoirul Ihsan Huda Miftah M. Ikhsan Fina Mustofa Hakimatul Ahwa Veri Rizal Muh. Labib Al-Faqih A. Khoirul Fifi Fardiatus Salamah Khiyarul Irene Ari Azzahra Auliya Suri Dwi Yanti Nurgraini Puput Fakiatul Azizah Amaliatul Anisyah Wahyu Faizah Surgayah A. Dwi Nur. H. Kolakoli Saodah Lusiana Rifah Finanti Sholifiati
Umur 15 tahun 14 tahun 13 tahun 13 tahun 16 tahun 14 tahun 18 tahun 14 tahun 15 tahun 15 tahun 16 tahun 14 tahun 15 tahun 13 tahun 15 tahun 14 tahun 15 tahun 13 tahun 15 tahun 14 tahun 13 tahun 13 tahun 14 tahun 17 tahun 15 tahun 16 tahun 16 tahun 15 tahun
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73
Lutfia Lastianingrum Fatimah Rika Rindi Anika Lailaturraohmah Izzatun Niswah Nafi'ah Fitri Rusdina Utami Miftakul Jannah Hidayatul Wasi'ah Adriliawati Qurotul Aini Mardiyanto M. Nafik Syafi'in Oki Bayu Miftahul Huda Nita Anoriany Ngamaliatul Chabai Faridatul M. Enggi Srinito Dina Virizal Nur Azizah Seruni Prahita Suci Rizki Ristianitiwi Silmi Khaffah Erika Yulianti M. Winarto Zilfa Fajar Kurnia Tiwik Wahyu A. Nur Ridwan Nur Fuanzen Fuad Hasan A. Mutohar Khoirul Ikhsan Anding Ahsanu Amala Ahmad Rofik Rizal Veri Ardiyan Abdullah Ahmad Muslih Agus Wahyudi Hidayatullah Huda Miftah M. Aidin M. Khoiul Anam Sakti Khiatul Umam Ahmad Tamyiz
15 tahun 14 tahun 13 tahun 14 tahun 13 tahun 17 tahun 13 tahun 13 tahun 13 tahun 13 tahun 16 tahun 15 tahun 16 tahun 14 tahun 14 tahun 12 tahun 12 tahun 13 tahun 12 tahun 12 tahun 14 tahun 12 tahun 11 tahun 13 tahun 12 tahun 14 tahun 12 tahun 15 tahun 13 tahun 13 tahun 14 tahun 14 tahun 15 tahun 12 tahun 17 tahun 14 tahun 13 tahun 15 tahun 16 tahun 17 tahun 11 tahun 13 tahun 14 tahun 14 tahun 14 tahun
Data uji validitas dan reabilitas skala mengikuti shalat berjama’ah dan perilaku keagamaan DATA VARIABEL UNTUK ANALISIS MENGIKUTI SHALAT BERJAMA'AH No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
1 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 2 2 3 2 2
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2
3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2
4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 3 1 1 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 3 3 2 2
5 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 3 2 3 1 2 2 2 1 2 1 2 2 3 2 2 3 3 1 2 2 2 3 3 2 2
6 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 1 2 2 3 3 2 2 2 3 1 2 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2
7 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 1 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 3 3 3 2 2
8 9 10 11 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 1 1 2 1 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3
DATA VARIABEL UNTUK ANALISIS PERILAKU KEAGAMAAN
NAMA RESPONDEN
Oktaviani Khoirul Ihsan Huda Miftah M. Ikhsan Fina Mustofa Hakimatul Ahwa Veri Rizal Muh. Labib Al-Faqih A. Khoirul Fifi Fardiatus Salamah Khiyarul Irene Ari Azzahra Auliya Suri Dwi Yanti Nurgraini Puput Fakiatul Azizah Amaliatul Anisyah Wahyu Faizah Surgayah A. Dwi Nur. H. Tolakoli Saodah Lusiana Rifah Finanti Sholifiati Lutfia Lastianingrum Fatimah Rika Rindi Anika Lailaturraohmah Izzatun Niswah Nafi'ah Fitri Rusdina Utami Miftakul Jannah Hidayatul Wasi'ah Adriliawati Qurotul Aini Mardiyanto M. Nafik Syafi'in Oki Bayu Miftahul Huda Nita Anoriany Ngamaliatul Chabai Faridatul M. Enggi Srinito Dina Virizal Nur Azizah Seruni Prahita Suci Rizki Ristianatiwi
1 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3 3
2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 2 3 2 2 2 3 1
3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 3 3 3 3
4 3 2 2 3 1 2 2 3 3 3 2 3 1 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 2
5 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3
6 3 3 3 1 3 1 3 1 3 1 1 1 3 2 1 1 2 3 1 3 1 1 1 1 1 3 2 2 2 1 3 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3 1
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3
8 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2
9 10 11 12 13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 1 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3
52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73
2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3
2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 3
1 3 1 2 2 2 2 1 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3
3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3
2 3 2 1 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3
3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2
3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
Silmi Khaffah Erika Yulianti M. Winarto Zulfa Fajar Kurnia Tiwik Wahyu A. Nur Ridwan Nur Fuanzen Fuad Hasan A. Mutohar Khoirul Ikhsan Anding Ahsanu Amala Ahmad Rofik Rizal Veri Ardiyan Abdullah Ahmad Muslih Agus Wahyudi Hidayatullah Huda M. Aidin M. Khoiul Anam Sakti Khiatul Umam Ahmad Tamyiz
2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2
2 1 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2
3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2
3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 1
2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2
HASIL ANALISIS PENELITIAN
Frequencies Statistics
N Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum
Valid Missing
S_JAMAAH 73 0 26.6849 .42954 27.0000 27.00 3.66999 13.46880 20.00 16.00 36.00 1948.00
PER_KEAG 73 0 32.1507 .46313 32.0000 30.00 3.95696 15.65753 17.00 22.00 39.00 2347.00
1 1 1 3 2 1 3 1 1 1 1 3 1 1 3 1 1 3 1 1 3 3
3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3
3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2
2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3
2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2
Frequency Table S_JAMAAH
Valid
16.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 25.00 26.00 27.00 28.00 29.00 30.00 31.00 32.00 33.00 36.00 Total
Frequency 1 1 3 3 7 6 7 8 9 5 3 8 5 4 2 1 73
Percent 1.4 1.4 4.1 4.1 9.6 8.2 9.6 11.0 12.3 6.8 4.1 11.0 6.8 5.5 2.7 1.4 100.0
Valid Percent 1.4 1.4 4.1 4.1 9.6 8.2 9.6 11.0 12.3 6.8 4.1 11.0 6.8 5.5 2.7 1.4 100.0
Cumulative Percent 1.4 2.7 6.8 11.0 20.5 28.8 38.4 49.3 61.6 68.5 72.6 83.6 90.4 95.9 98.6 100.0
PER_KEAG
Valid
22.00 25.00 26.00 27.00 28.00 29.00 30.00 31.00 32.00 33.00 34.00 35.00 36.00 37.00 38.00 39.00 Total
Frequency 1 1 3 4 6 5 10 2 8 4 5 4 7 7 4 2 73
Percent 1.4 1.4 4.1 5.5 8.2 6.8 13.7 2.7 11.0 5.5 6.8 5.5 9.6 9.6 5.5 2.7 100.0
Valid Percent 1.4 1.4 4.1 5.5 8.2 6.8 13.7 2.7 11.0 5.5 6.8 5.5 9.6 9.6 5.5 2.7 100.0
Cumulative Percent 1.4 2.7 6.8 12.3 20.5 27.4 41.1 43.8 54.8 60.3 67.1 72.6 82.2 91.8 97.3 100.0
UJI NORMALITAS
NPar Tests Descriptive Statistics N S_JAMAAH PER_KEAG
73 73
Mean 26.6849 32.1507
Std. Deviation 3.66999 3.95696
Minimum 16.00 22.00
Maximum 36.00 39.00
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences
S_JAMAAH 73 26.6849 3.66999 .091 .082 -.091 .776 .584
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
PER_KEAG 73 32.1507 3.95696 .118 .118 -.109 1.005 .265
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
UJI HOMOGENITAS
Oneway Descriptives PER_KEAG
N 16.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 25.00 26.00 27.00 28.00 29.00 30.00 31.00 32.00 33.00 36.00 Total
1 1 3 3 7 6 7 8 9 5 3 8 5 4 2 1 73
Mean 25.0000 30.0000 28.6667 29.3333 29.5714 29.1667 30.4286 32.3750 33.6667 32.0000 29.6667 34.3750 35.0000 36.5000 39.0000 38.0000 32.1507
Std. Deviation . . 1.15470 2.30940 3.40867 2.22860 2.99205 2.87539 3.64005 4.74342 6.80686 2.26385 2.34521 .57735 .00000 . 3.95696
Std. Error . . .66667 1.33333 1.28836 .90982 1.13089 1.01660 1.21335 2.12132 3.92994 .80039 1.04881 .28868 .00000 . .46313
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound Upper Bound . . . . 25.7982 31.5351 23.5965 35.0702 26.4189 32.7239 26.8279 31.5054 27.6614 33.1958 29.9711 34.7789 30.8687 36.4647 26.1103 37.8897 12.7575 46.5758 32.4824 36.2676 32.0880 37.9120 35.5813 37.4187 39.0000 39.0000 . . 31.2275 33.0739
Minimum 25.00 30.00 28.00 28.00 26.00 26.00 28.00 27.00 28.00 27.00 22.00 31.00 31.00 36.00 39.00 38.00 22.00
Maximum 25.00 30.00 30.00 32.00 34.00 32.00 37.00 36.00 38.00 38.00 35.00 37.00 37.00 37.00 39.00 38.00 39.00
Test of Homogeneity of Variances PER_KEAG Levene Statistic 2.502
df1
df2 15
Sig. .007
57
ANOVA PER_KEAG
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares 560.331 567.012 1127.342
df 15 57 72
Mean Square 37.355 9.948
F 3.755
Sig. .000
Correlations Correlations
S_JAMAAH
PER_KEAG
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
S_JAMAAH PER_KEAG 1 .635** . .000 73 73 .635** 1 .000 . 73 73
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji validitas perilaku keagamaan Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
ITEM_1 ITEM_2 ITEM_3 ITEM_4 ITEM_5 ITEM_6 ITEM_7 ITEM_8 ITEM_9 ITEM_10 ITEM_11
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P H A)
Mean
Std Dev
Cases
2,1233 2,5616 2,3288 2,2055 2,1507 2,5890 2,5616 2,2329 2,3836 2,5342 2,7123
,4698 ,5267 ,5015 ,5764 ,6162 ,5734 ,5524 ,4865 ,5434 ,5023 ,5131
73,0 73,0 73,0 73,0 73,0 73,0 73,0 73,0 73,0 73,0 73,0
Statistics for SCALE
Mean 26,3836
N of Variables 11
Variance 14,3508
Std Dev 3,7882
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
24,2603 23,8219 24,0548 24,1781 24,2329 23,7945 23,8219 24,1507 24,0000 23,8493 23,6712
12,3619 11,6762 12,0525 11,8151 11,3756 11,9711 11,8706 12,1298 11,5833 12,7409 12,7237
Item-total Statistics
ITEM_1 ITEM_2 ITEM_3 ITEM_4 ITEM_5 ITEM_6 ITEM_7 ITEM_8 ITEM_9 ITEM_10 ITEM_11
Alpha if Item Deleted
,5353 ,6660 ,5878 ,5561 ,6244 ,5169 ,5714 ,5856 ,6684 ,3786 ,3725
,8484 ,8384 ,8445 ,8468 ,8412 ,8499 ,8455 ,8449 ,8379 ,8590 ,8596
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
73,0
N of Items = 11
,8591
Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
ITEM_1 ITEM_2 ITEM_3 ITEM_4 ITEM_5 ITEM_6 ITEM_7 ITEM_8 ITEM_9 ITEM_10 ITEM_11 ITEM_12 ITEM_13
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P H A)
Mean
Std Dev
Cases
2,3562 2,3014 2,3699 2,4247 2,5479 1,6849 2,8630 2,3973 2,8630 2,7808 2,5753 2,4795 2,4247
,5102 ,5448 ,5402 ,6218 ,5011 ,9110 ,3462 ,4927 ,3842 ,4166 ,4977 ,5800 ,5249
73,0 73,0 73,0 73,0 73,0 73,0 73,0 73,0 73,0 73,0 73,0 73,0 73,0
Statistics for SCALE
Mean 32,0685
N of Variables 13
Variance 15,8425
Std Dev 3,9803
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
29,7123 29,7671 29,6986 29,6438 29,5205 30,3836 29,2055 29,6712 29,2055 29,2877 29,4932 29,5890 29,6438
13,0967 13,0978 13,4912 13,7047 13,3364 13,7953 14,8322 13,2793 14,3600 14,1800 13,8368 13,4399 13,6769
Item-total Statistics
ITEM_1 ITEM_2 ITEM_3 ITEM_4 ITEM_5 ITEM_6 ITEM_7 ITEM_8 ITEM_9 ITEM_10 ITEM_11 ITEM_12 ITEM_13 _
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
Alpha if Item Deleted
,6731 ,6208 ,5189 ,3804 ,6161 ,1799 ,3339 ,6462 ,4584 ,4746 ,4748 ,4859 ,4868
-
S C A L E
,7911 ,7941 ,8024 ,8144 ,7957 ,8513 ,8158 ,7938 ,8089 ,8073 ,8061 ,8049 ,8050
(A L P H A)
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
,8194
73,0
N of Items = 13