ANALISIS PERSEPSI, PERILAKU, DAN PREFERENSI MASYARAKAT SANTRI TERHADAP PERBANKAN SYARI’AH (Pondok Pesantren Modern Ibadurrahman)
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: Indra Sofyan NIM: 1112085000039
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016
i
i
ii
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. INFORMASI PRIBADI Nama
: Indra Sofyan
Alamat
: Jl. Raya Arko Kalisuren Komplek Inkopad RT 02 RW 06 Kec. Tajur Halang Kab. Bogor
No. Telepon
: 087879168667
Email
:
[email protected]
Tempat, Tanggal Lahir
: Jakarta, 18 Desember 1994
Agama
: Islam
Kebangsaan
: Indonesia
II. PENDIDIKAN FORMAL
Pendidikan
Nama Lembaga
Kota
SD
SDN Margajaya
SMP SMA
MTs Modern Ibadurrahman MA Modern Ibadurrahman
Tangerang Selatan Tangerang Tangerang
Perguruan Tinggi Negeri
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta – Perbankan Syariah
Tangerang Selatan
iv
Tahun Masuk 2000
Tahun Keluar 2006
2006 2009
2009 2012 2016
2012
III. PENGALAMAN ORGANISASI Lembaga/Institusi
Tahun
Ketua Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK) MPK – MA Pembangunan Syarif Hidayatullah Jakarta
2010-2011
Anggota ISPPI MA Departemen Sosial dan penerangan MA Modern Ibadurrahman Anggota HMJ Departemen Mahasiswa - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Anggota HMJ Departemen Agama – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2011-2012 2013-2015
IV. KEMAMPUAN Mampu bekerja secara tim maupun individu Mampu mengoperasikan Microsoft Office (Word, Excel, dan Powerpoint) Mampu berkomunikasi dengan baik
V. PENGALAMAN KERJA Maintenance Bank BRI KCU Bintaro
VI. LATAR BELAKANGF KELUARGA Ayah Tempat, Tanggal Lahir Ibu Tempat, Tanggal Lahir Alamat Telepon Anak ke dari
: Mustafa : Tasik Malaya, 10 September 1957 : E.A Siti soleha : Banten, 30, April-1962 : Jl. Raya Arko Kalisuren Komplek Inkopad RT 02 RW 06 Kec. Tajur Halang Kab. Bogor : 081212744390 : 2 dari 9 bersaudara v
ABSTRACT The study aims to analyze the influence of the public perception of madrasah students, community behavior of madrasah students, and community preferences toward madrasah students as measured by the shari’a banking products and banking principles of shari’ah. (pondok pesantren modern Ibadurrahman as study case) data used in this study are primary data by distributing questions. This study uses multipia linier regression analysis by using SPSS version 20.0 and Microsoft excel 2007. These results indicate that the public perception of madrasah student, community behavior of madrasah student and community preferences of madrasah student, simultaneously or together have a significant influence on banks syari’ah sig. 0.000>0.05. the results of this study showed partially public perceptions pupils signification affect Banking syari’ah sig. 0.020<0.05. community attitudes of madrasah student significantly partially affect the shari’ah Banking with sig.0.000<0.05. community preference of madrasah students partially affect the shari’ah Banking with sig. 0.000<0.05.
Keywords : public perceptions of students, Behavior Society of Madrasah Students, Community preference of Madrasah Sstudents, Banking Shari’ah.
vi
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Persepsi masyarakat santri, perilaku masyarakat santri, dan preferensi masyarakat santri terhadap Perbankan syari’ah yang diukur dengan produk dan prinsip perbankan syari’ah. (studi kasus pondok pesantren Modern Ibadurrahman) Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan menyebarkan angket kuesioner. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier beganda dengan menggunakan program komputer SPSS versi 20.0 dan microsoft Excel 2007. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Persepsi Masyarakat Santri, Perilaku Masyarakat Santri, dan Preferensi Masyarakat Santri, secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh yang siginifikan terhadap perbankan syari’ah dengan nilai sig. 0.000 < 0.05. Hasil Penelitian ini menunjukan secara parsial Persepsi Masyarakat Santri berpengaruh secara signifikan terhadap Perbankan syari’ah dengan nilai sig. 0.020 < 0.05 . Perilaku Masyarakat Santri berpengaruh secara signifikan terhadap Perbankan Syari’ah dengan nilai sig. 0.000 < 0.05 . Preferensi Masyarakat Santri secara parsial berpengaruh terhadap Perbankan syari’ah dengan nilai sig. 0.000 < 0.05.
Kata Kunci:
Persepsi Masyarakat santri, Perilaku Masyarakat Santri, Preferensi Masyarakat Santri, ,Perbankan syari’ah.
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mellimpahkan rahmat, hidayah dan kasih saying-Nya yang tiada terkira kepada hambanya. Shalawat dan salam tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW,sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Persepsi, Perilaku dan Preferensi Masyarakat Santri terhadap perbankan syari’ah (Pondok Pesantren Modern Ibadurrahman)”. Semoga skripsi ini memberikan manfaat kepada semua pihak dan menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca. Makadari itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1
Allah SWT, karena tanpa kehendak dan segala pertolongan Nya tidakmungkin saya dapat menyelesaikan skripsi ini.Terimakasih atas segala nikmat yang Engkau berikan,yaRabb.
2
Keluarga terbaik dan tersayang yang saya miliki, Ayahanda Mustafa dan Ibunda E.A Siti soleha yang selalu memberikan yang terbaik dan mencurahkan segala perhatiannya selama ini,yang telah bekerja keras demi anak-anak dan keluarga serta membantu penyelesaian skripsi ini. Kakakku tersayang Ika dewi dan Desi handayani yang memberikan dukungan baik moril maupun materil. tanpa dukungan dan pengorbanan kalian saya tidak akan menjadi pribadi seperti sekarang.
viii
3
Bapak Arief Mufraini.LC.,Msi selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu yang sangat berharga selama perkuliahan.
4
Bapak Dr. Herni Ali HT,MM selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang dengan
kerendahan
hatinya
bersedia
meluangkan
waktu
untuk
memberikan pengarahan, ilmu yang berharga,serta bimbingan yang sangat berarti selama penyelesaian skripsi.Terimakasih atas semua saran dan arahan
yang
Bapak
berikan
selama
proses
penulisan
hingga
terselesaikannya skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan Bapak. 5
Ibu Ay Maryani, SE.,M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran untuk memberikan bimbingan
dan
pengaruh
dalam
menyelesaikan
penyelesaian
skripsi.Terimakasih atas semua saran dan arahan yang Ibu berikan selama proses penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan Ibu. 6
Bapak Adhitya Ginanjar, SE., M.Si selaku Ketua JurusanPerbankan Syariah dan Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Perbankan syari’ah Fakultas Ekonomi dan BisnisUIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah meluangkan
waktunya
untuk
mendengarkan
kesulitan
saya
dan
memberikan saran-saran yang bermanfaat. 7
Bapak Ade Suherlan, SE., MM., MBA selaku Pembimbing Akademik.
8
Bapak Dr.Ade Sofyan Mulazid selaku pembimbing Akademik
9
Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu yang sangat berguna dan berharga bagi saya.Semoga ix
Allah selalu memberikan pahala yang sebesar-besarnya atas kebaikan para dosen FEB UIN Jakarta .Jajaran karyawan dan staf UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah melayani dan membantu saya selama perkuliahan. 10 Sahabat-sahabat “JALAN-JALAN MEN” Perbankan Syariah angkatan 2012, Abyan perdana putra, Ikromul azhmi, Rahmi fitriyah, Shella mutya syarif, Leni tantriana, dan Sri masitoh yang selalu mendukung pengerjaan skripsi dan atas kebersamaanya selama ini 11 Sahabat-sahabat terbaik, Irfan, Izzuddin, , Hendrik, Ncang Haji, Hanafi, Haritzah, Rezky, dan teman teman Siaga Kampus Eksyar yang menemani dari masa-masa awal kuliahhingga akhir dalam suka maupun duka, dan yang selalu memberikan dukungan serta doanya.SemogaAllah SWT senantiasa membalas kebaikan kalian. 12 Sahabat M.hasan jurusan Manajemen yang membantu mengerjakan dan memberi masukan dalam pengerjaan Skripsi. Semoga Allah SWT senantiasa membalas kebaikannya. 13 Teman-teman KKN elegant 2015, terima kasih untuk kenangan selama mengabdi di Desa Jonggol .Bogor 14 Sahabat SMA Septiandi, Adam adnan, Anggi, Sadam, Afif yang telah banyak membantu memberikan pencerahan dalam penyelesaian skripsi ini. 15 Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah angkatan 2012 yang saya cintai serta saya banggakan dan yang tidak dapat saya sebutkan satupersatu.Terimakasih atas empat tahun kebersamaan dengan kalian yang penuh warna, semoga kita bisa kumpul terus. x
16 Seluruh jajaran HMJ Perbankan Syariah periode 2012-2015 dan Mahasiswa Perbankan Syariah dari semua angkatan yang tidak bias saya sebutkan satu persatu,yang telah bersama saya selama kepengurusan. Terimakasih atas loyalitas, pembelajaran dan kerjasama kalian selama kepengurusan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan,baik kritik yang membangun dari berbagai pihak. Wassalamu’alaikumWr. Wb.
Jakarta, 29Juli 2016
Indra Sofyan
\
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI.................................................................. i LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF................................... ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI................................................... iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH........................... iv DAFTAR RIWAYAT HIDUP..............................................................................v ABSTRACT..........................................................................................................viii ABSTRAK............................................................................................................ix KATA PENGANTAR..........................................................................................x DAFTAR ISI........................................................................................................xiv DAFTAR TABEL...............................................................................................xvi DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xvii DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... iii BAB I. PENDAHULUAN A. B. C. D.
Latar Belakang Penelitian...........................................................................1 Perumusan Masalah....................................................................................8 Tujuan Penelitian........................................................................................8 Manfaat Penelitian......................................................................................9 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori...........................................................................................10 1 Pengertian Persepsi…....................................................................11 2 Pengertian perilaku…….................................................................15 3 Pengertian preferensi......................................................................19 4 Masyarakat santri………………...................................................23 5 Pengertian pondok pesantren.........................................................25 xii
B. C. D. E.
6 Tipe pesantren................................................................................26 7 Pengetian perbankan syari’ah........................................................29 8 Bank Syariah..................................................................................36 Penelitian terdahulu………………………………………........................39 Kerangka Pemikiran...................................................................................48 Keterkaitan Antar Variabel........................................................................49 Hipotesis.....................................................................................................52
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian..........................................................................53 B. Metode Penentuan Sampel.........................................................................53 C. Metode Pengumpulan Data........................................................................55 D. Metode Analisis Data.................................................................................56 E. Operasional Variabel Penelitian.................................................................63 BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian...............................................66 B. Deskripsi Data............................................................................................69 C. Analisis dan Pembahasan...........................................................................74 1 Uji Asumsi Klasik..........................................................................80 2 Uji Hipotesis...................................................................................84 3 Analisis Regresi Linier Berganda..................................................86 D. Interpretasi..................................................................................................98 BAB V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan................................................................................................91 B. Implikasi…................................................................................................92 C. Saran………..……………………………………………………………93 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................95 LAMPIRAN.........................................................................................................99
xiii
DAFTAR TABEL 1.1 : Perkembangan perbankan syari’ah…………………………........7 2.1 : Perbedaan bank syari’ah dan non syari’ah..................................38 2.2 : Penelitian Terdahulu....................................................................50 3.1 Operasional variabel penelitian………..……………………......61 4.1 : Kurikulum pembelajaran pondok pesantren……........................71 4.2 : Dat a s a mp e l pe ne l it ia n…… … . . . . . . . . . . . . . ......................72 4.3 : je n is k e la m i n r e s po nde n . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . ......................73 4.4 : Us ia r e s po nde n … ……… ……. . . . . . . . . . . . . . . ......................73 4.5 : T ing kat p e nd id ik a n t er a k h ir r e s po nd e n. .....................74 4.6 : Distribusi jawaban responden mengenai persepsi………….......75 4.7 : D ist r ibu s i ja w a ba n r e spo nd e n me ng e na i p er i la k u ...77 4.8 :.Distribusi jawaban responden mengenai preferensi. . . . . . . . . . . . . ..78 4.9 : D ist r ibu s i ja w a ba n r e spo nd e n me ng e na i pr o d uk d a n pr ins ip p er ba nka n s ya r i’ a h . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . ....79 4.10 : U j i va l id it as per s ep s i. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .....81 4.11 : U j i va l id it a s pe r i la k u…… …… …. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .....81 4.12 : Uji validitas Preferensi………………………………………..82 4.13 : Uji validitas produk dan prinsip perbankan syari’ah………….83 4.14 : Uji realibilitas…………………………………………………83 4.15 : Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-smirnov test…….85 4.16 : Uji multikolieniritas…………………………………………..86 4.17 : Uji Autokorelasi………………………………………………86 4.18 :Uji koefisien determinasi R…………………………………...88 xiv
4.19 : Uji statistik F………………………………………………….89 4.20 : Uji statistic T………………………………………………….90
xv
DAFTAR GAMBAR 2.1 :Kerangka berfikir…………………………………………….. .............53 4.1 : Uji heteroskedastisitas scaterplot……………………………………...87
xvi
DAFTAR LAMPIRAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Surat permohonan penelitian………………………………...……102 Kuesioner……………………………………………………….…103 Kuesioner………………………………………………………….104 Hasil distribusi jawaban responden………………………………..109 Hasil uji validitas ………………………………………………….113 Hasil uji realibilitas………………………………………………...117 Hasil uji asumsi klasik……………………………………………..118 Hasil uji hipotesis…………………………………………………..120
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah Perbankan syariah dalam peristilahan international dikenal sebagai Islamic Banking atau juga disebut dengan interest-free banking. (Muhammad, 2011:15) Seperti halnya bank konvensional, bank syariah mempunyai fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Bank syariah adalah lembaga keuangan atau perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan Al-qur’an dan Hadits Nabi SAW. (Muhammad, 2011:15), bank syariah ini lahir sebagai salah satu solusi alternatif terhadap persoalan bunga bank dan riba. Riba berarti menetapkan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman pokok secara bathil, dan menurut jumhur ulama, bahwa riba hukumnya haram. sesuai firman Allah “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila, keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata jual beli itu sama dengan riba, padahal allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba, orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahuli (sebelum dating larangan); dan urusannya (terserah) kepada allah, orang yang 1
2
kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal didalamnya. (QS-AL-Baqarah-275). Dalam praktik perbankan konvensional terdapat kegiatan-kegiatan yang dilarang syariat islam seperti praktik riba, membiayai produksi dan perdagangan barang-barang yang dilarang, misalnya minuman keras. Demi menghindari pengoperasian sistem bunga, lahirlah perbankan syariah yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Sebagai sebuah lembaga keuangan, Bank syariah memiliki fungsi yang sama dengan lembaga keuangan lainnya, yaitu menyalurkan dana dari pihak surplus ke pihak defisit dalam berbagai bentuk produk jasa yang ditawarkan. Namun, karena bank syariah beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah, maka sistem dan produk yang ditawarkan pun juga tidak sama dengan perbankan konvensional. Bank konvensional memiliki produk utama berupa kesepakatan kontrak untuk penyimpanan dan peminjaman uang, sedangkan didalam bank syari’ah terdapat pula akad (perjanjian) penyertaan modal (mudharabah/musyarakah), jual beli (murabahah), dan berbagai jasa keuangan lainnya. Hal yang membedakan antara bank konvensional dan bank syariah adalah terletak pada pengembalian dan pembagian keuntungan yang diberikan oleh lembaga keuangan kepada nasabah. Sehingga terdapat istilah bunga dan bagi hasil. Kesadaran masyarakat untuk menggunakan jasa perbankan saat ini semakin meningkat, tidak terkecuali kesadaran masyarakat menggunakan layanan jasa keuangan syariah, Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
3
perbankan konvensional yang mendirikan unit syariah. Dengan asumsi perbankan akan diminati oleh nasabah, dan asumsi nasabah yang menggunakan
layanan
secara
syariah
akan
lebih
tenang
karena
menggutamakan kemaslahatan. Untuk lebih jelasnya perkembangan perbankan syariah bisa dilihat pada tabel.1 mengenai perkembangan perbankan syariah yang diliris dari OJK dalam kurun waktu lima tahun. Tabel 1.1 Perkembangan perbankan syariah Indikator 2011 2012 2013 2014 6 11 11 11 BUS 26 27 25 23 UUS 114 131 138 150 BPRS Jaringan kantor
802
2015 11 24 155
1.069 1.258 1.763 2.101
Sumber : data statistik OJK yang diolah
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa perkembangan perbankan syariah semakin meningkat dalam kurun waktu 5 tahun, namun menurut kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Edy Setiadi mengatakan, meski tumbuh tinggi, akan tetapi jumlah rekening tabungan dan pembiayaan syariah baru mencapai 16 juta. oleh karena itu, perbankan syariah di Indonesia masih memiliki potensi sangat besar. Penetrasi rekening tabungan ada 12,7 juta, itu tumbuh 17% dari 10,8 juta. Sedang rekening pembiayaan 3 jutaan, naik 40% jadi total 16 juta. Tapi nominal tersebut kecil. Menurut Endang Rosawati head of corporate secretary and communication Bank BNI Syariah mengungkapkan bahwa beberapa regulasi memang belum banyak memihak terkait perkembangan perbankan syariah, sehingga sampai saat ini, Market Share dari perbankan syariah tidak lebih
4
dari 5% dari total market perbankan secara umum. Beda dengan perkembangan perbankan syari’ah di Malaysia yang sudah mencapai 40-50% Negara Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan perkembangan perbankan syari’ah di Negara Malaysia. Dari data tersebut menunjukan bahwa dengan hadirnya bank syariah ternyata belum sepenuhnya merubah persepsi maupun perilaku masyarakat di Indonseia khususnya masyarakat muslim di Indonsesia terhadap bank syariah sendiri. karena masih kurangnya pemahaman atau rendahnya pengetahuan masyarakat terkait dengan bank syari’ah, dilain sisi keberadaan bank konvensional lebih mendominasi dibandingkan bank syari’ah, disamping itu juga masih banyak lagi tantangan dan permasalahan yang dihadapi perbankan syari’ah dalam perkembangannya. Dalam pelaksanaanya perbankan syari’ah memiliki kendala diantaranya masih minimalnya SDM yang dimiliki oleh perbankan syari’ah tersebut, persepsi yang salah tentang perbankan syari’ah “adanya anggapan yang menyampaikan bahwa bank syari’ah sama dengan bank konvensional”, padahal diantara keduanya terdapat perbedaan yang sangat mendasar diantara kedua objek tersebut dan masih ditemukannya praktik-praktik perbankan syari’ah yang menyimpang dari prinsip-prinsip syari’ah. Direktur utama BNI Syariah, Imam teguh saptono mengatakan, market share perbankan syariah yang masih kecil tersebut memang menjadi keprihatinan tersendiri bagi Indonesia ditengah populasi penduduk muslim
5
terbesar didunia, tetapi penetrasi pasar bank syariah tak sebegitu besar dibanding dengan bank konvensional. Permasalahan yang terjadi ketika suatu bank syariah kurang diminati adalah adanya permasalahan dalam konsep pemasaran yang kurang maksimal. Ries dan trout dalam Prasetiojo dan Ihalau (2005;67) mengatakan bahwa pemasaran adalah peperangan antar produsen untuk memperebutkan persepsi konsumen. Seharusnya perbankan syariah yang berlandaskan pada konsep ekonomi Islam sangat diminati oleh masyarakat Indonesia yang sebagian besar masyarakatnya beragama Islam. Namun pada kenyataannya seringkali terjadi pemahaman yang berbeda dari kalangan internal pemeluk agama Islam maupun masyarakat pada umumnya. Masyarakat adalah salah satu elemen penting dalam dunia perbankan, hal ini dikarenakan masyarakatlah yang akan menjadi nasabah bagi bank syariah. Oleh karena itu, mengetahui Persepsi masyarakat terhadap bank syariah dan sekaligus sebagai bahan pertimbangan investasi didunia perbankan syariah. Di lain sisi masyarakat mempunyai harapan yang besar terhadap bank syariah. Dalam persepsi masyarakat , bank syariah adalah bank yang sempurna dan paling ideal, karena bukanlah islam adalah agama yang sempurna. Padahal bank syariah bukanlah islam itu sendiri, ia merupakan bank yang menerapkan konsep syariah, tanggapan atau sikap masyarakat terutama bagi masyarakat muslim itu sendiri khususnya masyarakat pesantren terhadap bank syariah cukup beragam, baik mengenai produk dan jasa yang
6
ditawarkan. Oleh karena itu, perkembangan perbankan syariah perlu mendapatkan perhatian dari pihak yang terkait. Responeden penelitian ini lebih difokuskan pada responden masyarakat santri pesantren karna masyarakat santri pesantren merupakan masyarakat berpendidikan yang aktif dalam lembaga pendidikan yang agamis, sudah tidak asing lagi bagi mereka mengenal konsep syariah karena dalam pendidikan keislaman terdapat ilmu-ilmu fiqih dan akhlak sebagai dasar perbankan syariah. Para santri juga tidak asing dengan perbankan, kemungkinan santri adalah orang yang menuntut ilmu yang jauh dari tempat tinggalnya sehingga untuk biaya kehidupannya mereka mengandalkan kiriman dari orang tuanya, dan perbankan adalah salah satu akses yang digunakan untuk transfer uang guna memenuhi kebutuhan santri. Dengan adanya perbankan syariah bagaimana persepsi, perilaku dan Prefrensi santri masyarakat pesantren terhadap perbankan syariah. dan apakah mereka berniat untuk melaksanakan syariah secara kaffah. Berdasarkan latar belakang tersebut menjadi ketertarikan penulis untuk meneliti mengenai ANALISIS PENGARUH PERSEPSI, PERILAKU DAN
PREFERENSI
SANTRI
MASYARAKAT
PESANTREN
TERHADAP PERBANKAN SYARIAH.
B. Perumusan masalah Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh persepsi santri pesantren secara parsial terhadap perbankan syariah?
7
2. Bagaimana pengaruh perilaku santri pesantren secara parsial terhadap perbankan syariah? 3. Bagaimana pengaruh preferensi santri pesantren secara parsial terhadap perbankan syariah ? 4. Bagaimanakah pengaruh persepsi, perilaku dan preferensi secara simmultan santri pesantren terhadap perbankan syariah ?
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Menguji dan menganalisis persepsi santri pesantren terhadap perbankan syariah 2. Menguji dan menganalisis perilaku santri pesantren terhadap perbankan syariah 3. Menguji dan menganalisis preferensi santri pesantren terhadap perbankan syariah 4. Menguji dan menganalisis persepsi, perilaku dan preferensi santri secara simultan terhadap perbankan syariah.
D. Manfaat penelitian 1. Bagi Penulis a. Meningkatkan ilmu pengetahuan lembaga keuangan terutama perbankan syariah b. Menambah pengetahuan tentang adanya persepsi perilaku dan sikap santri terhadap perbankan syariah c. Meningkatkan pola pikir ilmiah pada penulis
8
2. Bagi civitas akademika Sebagai aset pustaka yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh kalangan akademisi, baik dosen maupun mahasiswa dalam upaya memberikan pengetahuan, informasi dan sebagai proses pembelajaran mengenai persepsi perilaku dan sikap terhadap perbankan syariah. 3. Bagi Perusahaan Bagi perusahaan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan tambahan informasi yang dapat dipertimbangkan perusahaan khususnya pihak manajemen.
9
BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1.
Pengertian Persepsi Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-
hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimulus indrawi (sensory stimuli). Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah bagian dari persepsi. Walaupun begitu, menafsirkan makna informasi indrawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi, dan memori. (Jalaludidin, 2011:50) Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi, dimana sensasi adalah aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi yang menggembirakan. Sensasi juga dapat didefinisikan sebagai tanggapan yang cepat dari indra penerima kita terhadap stimuli dasar seperti cahaya, warna dan suara. Dengan adanya itu semua, persepsi akan timbul. (Etta mamang, 2013:64) Persepsi (perception) adalah proses dimana kita memilih, mengatur, dan menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti. Poin utamanya adalah
persepsi tidak hanya tergantung pada
rangsangan fisik, tetapi juga pada hubungan rangsangan terhadap bidang yang mengelilinginya dan kondisi dalam setiap diri kita.Seseorang mungkin menganggap wiraniaga yang berbicara dengan cepat bersifat agresif dan tidak 9
10
jujur, orang lain mungkin menganggapnya rajin dan membantu. Masingmasing orang akan merespons secara berbeda terhadap wiraniaga.(Kotler, 2009:17 9). Kenneth K sereno dan Edward M. Bodaken, juga Judy C. Pearson dan paul E,Nelson, menyebutkan bahwa persepsi terdiri dari tiga aktivitas, yaitu : seleksi, organisasi, dan atensi, sedangkan organisasi melekat pada interpretasi, yang dapat didefinisikan sebagai “meletakkan suatu rangsangan bersama rangsangan lainnya sehingga menjadi suatu keseluruhan yang bermakna.(Deddy 2009;190) (Etta mamang, 2013: 64) mengatakan bahwa persepsi kita dibentuk oleh: 1.
Karakteristik dari stimulus
2. Hubungan stimuli dengan sekelilingnya 3. Kondisi-kondisi didalam diri kita sendiri Suatu hal yang perlu diperhatikan dari persepsi adalah bahwa persepsi secara substansial bisa sangat berbeda dengan realitas. Ada sejumlah sumber yang digunakan seseorang dalam mengakses informasi sehingga dikenal terhadap sesuatu. Setidaknya, Menurut Kotler dan Amstrong (2011), ada empat sumber informasi yang menentukan dalam mengadopsi produk, pertama, sumber pribadi yang meliputi keluarga, teman, tetangga, dan kenalan. Kedua, sumber komersial, diantaranya iklan, tenaga penjual dan pedagang, ketiga, sumber publik yang
11
meliputi media massa dan organisasi penilai konsumen. Keempat, sumber eksperimental diantaranya penanganan, pengujian dan penggunaan produk. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses seleksi persepsi a) Faktor-faktor dari luar (Veithzal, 2007: 362) Faktor-faktor dari luar menurut Veizhtal sebagai berikut : 1) Intensitasi Semakin besar intensitasi stimulus dari luar, semakin besar juga hal itu dapat dipahami. Contoh : suara keras, warna yang menyolok akan lebih mudah diketahui daripada yang sebaliknya. 2) Ukuran Semakin besar ukuran suatu objek semakin mudah untuk diketahui Contoh: ikan yang lebih besar lebih mudah dilihat bentuk ukuran ini akan mempengaruhi persepsi seseorang. 3) Berlawanan atau kontras Prinsip berlawanan dengan sekelilingnya ini akan menarik banyak pilihan. Contoh: sebuah bulatan yang berwarna menyolok akan kelihatan lebih besar dari pada bulatan yang besarnya sama,tetapi sekelilingnya lebih besar. 4) Pengulangan Stimulus dari luar yang diulang akan memberikan perhatian yang lebih besar daripada yang sekali dilihat atau didengar. Dikatakan oleh Clifford morgan bahwa suatu stimulus yang diulangi akan
12
mempunyai kesempatan yang lebih baik untuk menangkap, kita selama satu priode yakni ketika perhatian kita terhadap tugas pekerjaan sedang memudar.sebagai tambahan pengulangan itu akan menambah kepekaan atau kewaspadan terhadap stimulus. 5) Gerakan Orang akan memberikan banyak perhatian kepada yang bergerak. Contoh: mengajar sambil bergerak lebih menarik dari pada yang duduk saja, dari gerak-gerak itu akan timbul suatu persepsi. b) Faktor-faktor dari dalam (Veizhtal 2007: 363) Faktor-faktor dari dalam menurut Veizhtal adalah sebagai berikut : 1) Belajar dan persepsi Contoh: seorang anak yang telah diajari oleh orang tuanya bahwa daging babi itu haram dan liur anjing itu mengandung najis, maka pada diri anak akan timbul persepsi bahwa anjing dan babi itu harus dijauhi. 2) Motivasi dan persepsi Motivasi mempengaruhi terjadinya persepsi. Sebagai contoh : membicarakan masalah pangan pada masyarakat yang kelaparan akan lebih menarik dan merangsang perhatian. 3) Kepribadian dan persepsi Kepribadian,
nilai-nilai,
dan
mempengaruhi persepsi seseorang.
juga
termasuk
usia
akan
13
Contoh: pada usia-usia tua lebih senang dengan musik-musik klasik sedang pada usia muda lebih senang dengan jenis untuk musik yang lain. 3. Proses persepsi Proses persepsi mencakup seleksi, organisasi, dan interpretasi perseptual. (Veizhtal, 2007:69) a) Seleksi perseptual Seleksi perseptual terjadi ketika konsumen menangkap dan memilih stimulus berdasarkan pada psikologis yang dimiliki, set psikologis adalah berbagai informasi yang ada dalam memori konsumen. Sebelum seleksi persepsi terjadi, terlebih dahulu stimulus harus mendapat perhatian dari konsumen. Oleh karena itu, dua proses yang termasuk dalam definisi seleksi adalah perhatian (attention) dan persepsi selektif (selective perception). b)
Organisasi perseptual Organisasi perseptual (perceptual organization) berarti konsumen
mengelompokkan informasi dari berbagai sumber kedalam pengertian yang menyeluruh untuk memahami secara lebih baik dan bertindak atas pemahaman itu, prinsip dasar dari organisasi perseptual penyatuan adalah bahwa berbagai stimulus akan dirasakan sebagai suatu yang dikelomkpokkan secara menyeluruh. Prinsip-prinnsip penting dalam integrasi persepsi adalah penutupan (closure), pengelompokkan (grouping), dan konteks (context).
14
1. Penutupan Prinsip penutupan paling cocok dipakai untuk merek produk yang cukup dikenal oleh para konsumen.prinsip ini digunakan untuk memancing konsumen untuk mengisi hurup yang kosong, sehingga menjadi suatu nama merek yang utuh, misalnya tampilan iklan yang nama mereknya tidak ditulis lengkap 2. Pengelompokan Proses penyebutan angka nomor telepon anda secara terpisahpisah agar mudah diingat disebut pengelompokan, tiga prinsip pengelompokan untuk menggolongkan stimulus atau objek adalah 1. Kedekatan (proixmity) 2. Kesamaan (similiarty) 3. kesinambungan (continuity). Konsumen juga akan mengelompokkan produk berdasarkan kesamaan (similarity), delapan bujur sangkar dan empat lingkaran akan dikelompokkan kedalam tiga set karena masing-masing mempunyai kesamaan. Set pertama adalah empat bujur sangkar, set kedua empat lingkaran, dan set ketiga bujur sangkar. Konsumen juga akan mengelompokkan simuli ke dalam bentuk yang
berkesinambungan dan tidak terpotong-potong lingkaran-
lingkaran kecil dalam gambar menunjukkan prinsip kontinuitas. Konsumen akan melihat lingkaran-lingkaran kecil itu membentuk
15
sebuah arah anak panah daripada sebagai dua baris atau tujuh kolom. Prinsip kontinuitas ini mengisyaratkan bahwa pesan dalam iklan seharusnnya berkesinambungan mulai dari identifikasi merek sampai pada manfaat yang bisa diperoleh oleh konsumen seandainya konsumen membeli produk yang diiklankan. 3.
Konteks (context) Stimuli yang diterima oleh konsumen cenderung dihubungkan
dengan konteks atau situasi yang melingkupi konsumen. Oleh karena itu, latar dari iklan akan mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk. c. Interpretasi perseptual Proses terakhir dari perspsi adalah pemberian interpretasi atas stimuli yang diterima konsumen. Interpretasi ini didasarkan pada pengalaman penggunaan pada masa lalu. Yang tersimpan dalam memori jangka panjang konsumen. B. PERILAKU 1. Pengertian Perilaku Perilaku dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah tanggapan seseorang mengenai lingkungan atau kejadian yang berhubungan dengan individu. Sedang menurut Prasetijo dan Ihalauw 2005:8 adalah perilaku konsumen dapat diartikan sebuah studi tentang bagaimana pembuat konsumen dapat diartikan sebuah studi tentang bagaimana pembuat keputusan (decision units), baik individu, sekelompok, ataupun organisasi,
16
membuat keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya. Schiffman dkk 2008:5 studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang atau jasa yang berhubungan dengan konsumsi. Selain itu perilaku konsumen merupakan halhal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka (Kotler, 2009: 166). Prasetijo dan Ihalauw (2005;5) menyimpulkan bahwa perilaku konsumen merupakan suatu proses yang terdiri dari beberapa tahapan: 1. Tahapan perolehan (acquestition): mencari (searching) dan membeli (purchasing). 2. Tahap, konsumsi (consumption): menggunakan (using) dan mengevaluasi (evaluating) 3. Tahap tindakan pasca beli (disposition): apa yang dilakukan konsumen setelah produk itu digunakan atau dikonsumsi. 2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku Kotler (2003;147)menyatakan empat karakteristik atau faktor yang
mempengaruhi perilaku masyarakat yaitu ; a. Faktor budaya
17
Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku masyarakat. Hal ini karena budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang Budaya merupakan suatu petunjuk arahan pada fase pemecahan masalah di masyarakat untuk memuaskan kebutuhan psikologis, personal dan sosial. Sub-budaya adalah bagian kecil dari budaya atau kelompok orang yang mempunyai sistem sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi. Sub-budaya termasuk nasionalitas , agama. Kelompok ras, dan wilayah geografis. Sedangkan kelas sosial adalah divisi masyarakat yang relative permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan tingkah laku yang serupa. Dalam konteks kultural, jika suatu produk tidak dapat lagi diterima karena nilainya tidak dapat lagi memuaskan kebutuhan maka masyarakat harus siap merevisi penawarannya. b.
Faktor sosial Faktor sosial perilaku masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor-faktor
sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta peran dan status sosial masyarakat, kelompok kecil merupakan orang atau kelompok yang berperan sebagai titik referensi dari individu untuk membentuk nilai, sikap serta perilaku baik secara umum maupun khusus. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Keluarga adalah orang atau pihak yang dihubungkan karena pertalian darah atau keturunan dengan perkawinan. Anggota keluarga dapat sangat mempengaruhi perilaku masyarakat. Keterlibatan suami istri sangat
18
bervariasi menurut kategori produk dan menurut tahap proses pembelian. Peran dan status sosial konsumen yaitu seseorang individu mempunyai tugas peranan yang berbeda saat berpartisipasi dalam keluarga ataupun organisasi. Seseorang individu mempunyai peranan beragam dalam keluarga. (Kotler, 2003:148) c. Faktor pribadi Faktor
pribadi
keputusan
pembelian
juga
dipengaruhi berbagai
karakteristik fari individu itu sendiri. Mulai dari umur dan tahap dari hidup. Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabotan, rekreasi sering kali berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahapan yang mungkin dilalui oleh
keluarga
sesuai
dengan
kedewasaannya.
Pekerjaan
seseorang
mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya pekerjaan kasar cenderung membeli banyak pakaian untuk bekerja, sedangkan pekerja kantor lebih banyak membeli jas dan dasi. Situasi ekonomi, kondisi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk. Gaya hidup, orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial, pekerjaan yang sama mungkin mempunyai gaya hidup yang jauh berbeda. Gaya hidup adalah pola kehiduppan seseorang yang diwujudkan dalam psikografiknya. Gaya hidup mencakup sesuatu yang lebih dari sekedar kelas sosial atau kepribadian seseorang. Gaya hidup menampilkan pola beraksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan didunia. Kepribadian dan konsep diri, kepribadian seseorang yang jelas
19
mempengaruhi perilaku membelinya. Kepribadiannya menhacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respon yang relative konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan sekitarnya.(Kotler, 2003,150) d.
Faktor psikologi. Faktor
psikologi
Pilihan
dikonsumsi
seseorang
lebih
lanjut
dipengaruhi oleh faktor psikologi yang penting, motivasi, persepsi, pengetahuan, serta keyakinan dan sikap. Motivasi adalah kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan tadi. Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada suatu saat. Kebutuhan biologis , yang muncul dari keaadaan yang tegang seperti lapar, haus, atau merasa tidak nyaman. Setelah itu kebutuhan psikologis,
yang
sering
muncul
dari
kebutuhan
akan
pengakuan,
penghargaan, atau rasa memiliki. Kebanyakan dari kebutuhan ini tiak cukup kuat memotivasi seseorang supaya bertindak pada suatu saat. Kebutuhan berubah menjadi motif kalau merangsang sampai tingkat itensitas yang mencukupi.(Kotler. 2003:156) keyakinan dan sikap. Melalui tindakan dan pembelajaran, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Keduanya ini pada waktunya, akan mempengaruhi perilaku konsumsi. C. PREFERENSI 1. Pengertian Preferensi Preference mempunyai makna pilihan atau memilih. Istilah preferensi untuk mengganti kata preference dengan arti yang sama atau minat terhadap
20
sesuatu. Preferensi merupakan suatu sifat atau keinginan untuk memilih. Menurut doris grober preferensi media umumnya meminta pengguna media untuk mengurutkan preferensi pengguna Terhadap suatu media (Vivian, 2010:567) Preferensi konsumen didefinisikan sebagai selera subjektif (individu), yang diukur dengan utilitas, dari bundel berbagai barang. Konsumen dipersilahkan untuk melakukan rangking terhadap bundel barang yang mereka berikan pada konsumen (Indiarto.2011). yang perlu diperhatikan adalah preferensi itu bersifat independen terhadap pendapatan dan harga. 2.
Proses pengambilan keputusan konsumen Proses yang digunakan konsumen untuk mengambil keputusan membeli
terdiri atas lima tahap (Kotler dan Amstrong, 2011) yaitu : 1. Pengenalan masalah Pengenalan masalah merupakan tahap pertama dari proses pengambilan kepututsan pembeli dimana konsumen mengenali suatu masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata dengan keadaan yang diinginkan. Pada tahap ini pemasar harus meneliti konsumen untuk menemukan jenis kebutuhan atau masalah apa yang akan muncul, apa yang memunculkan mereka, dan bagaimana, dengan adanya masalah tersebut, konsumen termotivasi untuk memilih produk tertentu.
21
2. Pencarian informasi Konsumen yang telah tertarik mungkin akan mencari lebih banyak informasi. Apabilla dorongan konsumen begitu kuat dan produk yang memuaskan berada dari jangkauan, konsumen kemungkinan besar akan membelinya. Namun jika produk yang diinginkan berada jauh dari jangkauan, walaupun konsumen mempunyai dorongan yang kuat, konsumen mungkin akan menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi. Pencarian informasi merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen telah tertarik untuk mencari lebih banyak informasi. Dalam hal ini, konsumen mungkin hanya akan meningkatkan perhatian atau aktif mencari informasi. Konsumen dapat memperoleh informasi dari sumber mana pun, misalnya : a.
Sumber pribadi : keluarga, teman. Tetangga, kenalan
b.
Sumber komersial : iklan, wiraniaga, dealer, kemasan, pajangan
c.
Sumber publik: media masa, organisasi penilai pelanggan
d.
Sumber pengalaman : menangani, memeriksa, dan menggunakan produk.
3. Evaluasi berbagai alternatif Pemasar perlu mengetahui evaluasi berbagai alternatif (alternatif evaluation), yaitu suatu tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek alternatif dalam satu susunan pilihan. Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada konsumen individu dan
22
situasi pembelian tertentu. Pemasar harus mempelajari pembeli untuk mengetahui bagaimana mereka mengevaluasi alternatif merek. Jika mereka tahu bahwa proses evaluasi sedang berjalan, pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk memengaruhi keputusan pembelian. 4.
Keputusan pembelian Keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan
keputusan pembelian sampai konsumen benar-benar membeli produk. Biasanya keputusan pembelian konsumen (purchase decision) adalah pembelian merek yang paling disukai. Namun demikian, ada dua faktor yang bisa muncul diantara niat untuk membeli dan keputusan pembelian yang mungkin mengubah niat tersebut. Faktor pertama adalah sikap orang lain : faktor kedua adalah situasi yang tidak diharapkan. Jadi, pilihan dan niat untuk membeli tidak selalu menghasilkan pilihan pembelian yang aktual. 5.
Perilaku pasca pembelian Tugas pemasar tidak berakhir ketika produknya sudah dibeli
konsumen. Setelah membeli produk, konsumen bisa puas atau tidak puas, dan akan terlibat dalam perilaku pasca pembelian (post-purchase behaviour) yang tetap menarik bagi pemasar. Perilaku pasca pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen mengambill tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan yang mereka rasakan.
23
Hubungan antara harapan konsumen dengan kinerja yang dirasakan dari produk merupakan faktor yang menentukan apakah pembeli puas atau tidak. Jika produk gagal memenuhi harapan, konsumen akan kecewa : jika harapan terpenuhi, konsumen akan puas : jika harapan terlampaui, konsumen akan sangat puas. Konsumen mendasarkan harapan mereka pada informasi yang mereka terima dari penjual, teman dan sumber lainnya. Jika penjual melebihlebihkan kinerja produknya, harapan konsumen tidak akan terpenuhi, dan hasilnya adalah ketidakpuasan. Semakin besar kesenjangan antara harapan dengan kinerja, semakin besar ketidakpuasan konsumen. Hal ini menunjkkan bahwa penjual harus membuat pernyataan yang jujur mengenai kinerja produknya sehingga pembeli bisa terpuaskan. Proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian aktual terus berlangsung lama sesudahnya. Pemasar perlu memusatkan perhatian pada proses pembrlian dan bukan pada keputusan pembelian saja. D. Masyarakat santri Masyarakat santri merupakan salah satu pilar penting dalam perkembangan agama Islam di Indonesia. Kepercayaan, nilai dan perilaku pesantren turut mempengaruhi masyarakat di luar pesantren. Pola hubungan ini menjadikan dunia pesantren menjadi alternatif ideal bagi perubahan di masyarakat (Abdurrahman,2001:2-3)
24
Pengaruh masyarakat santri terhadap masyarakat indonesia masih kuat, baik dalam peran pesantren sebagai pusat tarekat maupun pendidikan anakanak. (Julia day vol 60,2001). Dalam kurun waktu cukup lama, dijawa sudah berkembang tradisi besar Islam. Tradisi ini lahir sebagai hasil strategi para penyebar islam awal adalam mensikapi proses akulturasi dengan budaya masyarakat lokal. Tradisi besar yang kemudian dikenal dengan istilah “tradisi pesantren” itu menjadi babak baru dalam sejarah Jawa karena berhasil menjadi budaya tandingan bagi masyarakat pedalaman, hindu-jawa yang digawangi kalangan istana dan keraton jawa. Dengan lahirnya budaya tandingan yang berkembang dipedesaan, maka Islam jawa bukan lagi tampil sebagai subkultur, tetapi telah berkembang sedemikian rupa menjadi sebuah tradisi besar (great tradition). (Suryo, 2001:15) Pesantren sebagai bagian intristik dari mayoritas muslim indonesia dapat ditelusuri dari aspek historis pesantren yang keberadaannya relatif cukup lama. Penelitian tentang pesantren menyebutkan, pesantren sudah hadir dibumi nusantara seiring dengan penyebaran islam dibumi pertiwi ini. Ada yang menyebutkan, pesantren sudah muncul sejak abad akhir ke-14 atau awal ke-15, didirikan pertama kali oleh maulana malik ibrahim yang kemudian dikembangkan lebih jauh oleh sunan ampel. Namun berdasarkan data
yang
lebih
dapat
dipertanggung
jawabkan,
pesantren
dalam
25
pengertiannya yang sesungguhnya tumbuh-kembang sejak akhir abad ke-18. Dalam hal itu, tegalsari dianggap sebagai pesantren tertua.(Martin, 2004:23). 1. Pengertian pesantren Pesantren adalah sebuah institusi pendidikan keagamaan tertua yang tumbuh dan berkembang secara swadaya dalam masyarakat muslim indonesia. Lembaga pendidikan yang khas Indonesia ini bisa dilacak sejak awal kehadiran dan da’wah Islam di Indonesia (Hasan , 2001:319). Penyiaran islam khususnya dijawa relatif tidak menimbulkan problem konfliktual karena proses akulturasi, akomodasi, dan transformasi terhadap lembaga semisal yang telah eksis sebelumnya yang dimainkan oleh agama hindu budha. (Husni rahim,2001:145) Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pesantren diartikan sebagai asrama tempat santri atau siwa-siswa belajar mengaji sedangkan secara istilah, pesantren diartikan sebagai lembaga pendidikan islam dimana santri biasa tinggal dipondok dengan materi pengajaran kitab-kitab klasik dan kitab umum bertujuan menguasai pengetahuan agama islam secara detail serta mengamalkan sebagai pedoman hidup keseharian dengan menekankan pentingnya moral dalam kehidupan bermasyarakat. (Abu hamid, 1993,329) Abdurrahman mas’ud mendefinisikan pesantren refers to a place where the santri devotes most of his or her time to live in and acquire knowledge. (ismail, 2000;171). Definisi diatas menunjukkan betapa pentingnya sosok pesantren sebagai sebuah totalitas lingkungan pendidikan dalam makna dan nuansanya secara menyeluruh. Secara definitif Imam Zarkasyi, mengartikan
26
pesantren sebagai lembaga pendidikan islam dengan sistem asrama atau pondok, dimana kyai sebagai figur sentralnya, masjid sebagai pusat kegiatann yang menjiwainya, dan pengajaran agama islam dibawah bimbingan kyai yang diikuti santri sebagai kegiatan utamanya. (Amir , 1996;56) Istilah dan aktifitas tentang pesantren juga sering dipersamakan dengan pondok namun ada yang menggabungkan dua istilah tersebut menjadi pondok pesantren. Pondok dapat diartikan sebagai tempat penginap bagi santri yang belajar pada seorang kyai atau dilembaga pendidikan pesantren yang tempat tinggalnya jauh.(Wahjoetomo, 2000:70). 2. Tipe pesantren Setiap pesantren memiliki ciri khusus akibat perbedaan selera kyai dan keadaan sosial budaya maupun sosial geografis yang mengelilinginya. Dari berbagai tingkat konsistensi dengan sitem lama dan keterpengaruhan oleh sistem modern, secara garis besar pondok pesantren dapat dikatagorikan kedalam tiga tipe (Departemen agama 2003:31) a.
Pondok pesantren salafiyah Salaf artinya lama, dahulu atau traditional. Pomdok pesantren
salafiyah adalah pondok pesantren yang menyelanggarakan pembelajaran dengan pendekatan tradisional, sebagaimana yang berlangsung sejak awal pertumbuhannya. Pembelajaran agama islam dilakukan secara individual atau kelompok dengan konsistensi pada kitab-kitab klasik, berbahasa arab.
27
b.
Pondok pesantren kholafiyah (asyriyah) Khalaf artinya kemudian atau belakangan sedangkan ashri artinya
sekarang atau modern. Pondok pesantren khalafiyah adalah pondok pesantren
yang
menyelanggarakan
kegiatan
pendidikan
dengan
pendekatana modern, melalui satuan pendidikan formal, baik madrasah (MI. MTs, MA atau MAK) maupun sekolah (SD, SMP, SMA ,dan ,SMK) atau nama lainnya. c.
Pondok pesantren kombinasi Pondok pesantren salafiyah dan khalafiyah sebagaimana penjelasan
diatas, sebagian besar yang ada sekarang adalah pondok pesantren yang berada diantara rentangan dua pengertian diatas. Sebagian besar pondok pesantren yang mengaku dan menamakan diri pesantren salafiyah, pada umumnya juga menyelenggarakan pendidikan secara klasikal dan berjenjang. 3. Pengertian Santri Santri didefinisikan berarti orang-orang yang belajar buku-buku suci dari agama hindu. Pengertian ini diambil dari kata santri dari akar kata dari bahasa india. Pendapat lain menyebutkan bahwa santri berasal dari bahasa jawa yang berarti “ cantrik” orang yang mengikuti seorang guru kemana guru itu pergi menetap. (Zamkhasyari, 2002;18) Definisi masyarakat santri dikemukakan oleh Moh. Yahya (2010.9) sebagai masyarakat yang mengadopsi nilai-nilai positif pesantren.
28
Nilai-nilai yang diajarkan dipesantren merupakan transformasi dan tauladan seorang kyai atau guru kepada santri atau murid dan masyarakat sekitarnya. Pemahaman keilmuan dan uswah yang diperoleh dipesantren juga diterapkan oleh para alumni ketika kembali ke masyarakatnya. 4. Unsur-unsur masyarakat santri Masyarakat santri terdiri dari empat komponen, (Mahmud, 2001;102) yaitu 1)
Kyai, ustad, dan ulama (dipesantren); fungsi ke ulamaan dari kyai dapat dilihat melalui 3 aspek, yakni :
a. Sebagai pemangku masjid dan madrasah b. Sebagai pengajar dan pendidik c. Sebagai ahli dan penguasa hukum islam Misi utama seorang kyai adalah sebagai pengajar dan pengajur dakwah islam, dan mengambil peran lanjut orang tua. Ia sebagai guru sekaligus pemimpin
rohaniah
keagaamaan
serta
bertanggung
jawab
untuk
perkembangan kepribadian maupun kesehatan jasmaniyah anak didiknya. Dengan otorita rokhanah kyai sekaligus menyatakan hukum dan aliranalirannya, lewat kitab-kitab islam klasik 2) Santri pondok pesantren : yaitu siswa yang belajar dipondok pesantren, baik santri musim maupun santri kalong. 3) Alumni santri dari suatu pondok pesantren, yaitu siswa santri yang telah keluar dari pendidikannya dipesantren.
29
4) Masyarakat yang tinggal disekitar pesantren. E. Perbankan syariah 1.
Pengertian perbankan syariah Bank syariah adalah bank yang menjalankan prakteknya sesuai dengan
prinsip syariah. Dimana yang dimaksud dengan prinsip syariah adalah sebagai berikut (Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan syariah) Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarokah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntunngan (murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank kepihak lain (ijarah wa itiqna). Kemudian diperjelas lagi dengan adanya undang-undang RI no.21 tahun 2008 tanggal 16 juli tahun 2008 tentang perbankan syariah. Dimana yang dimaksud dengan perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unti usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Sedangkan pengertian dari masing-masing lembaga
30
seperti bank syariah, bank umum syariah, bprs dan UUS adalah sebagai berikut : (Undang-Undang R1 Nomor 21 tahun 2008). a. Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri dari bank umum syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah. b. Bank umum syariah adalah bank syariah yang kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. c. Bank pembiayaan rakyat syariah adalah bank syariah yang didalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. d. Unit usaha syariah, yang selanjutnya disebut UUS, adalah unit kerja dari kantor pusat Bank umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja dikantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan diluar begeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan atau unit syariah. 2. Tujuan bank syariah Secara umum tujuan berdirinya bank syariah adalah dapat memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pembiayaanpembiayaan yang dikeluarkan oleh bank syariah. Adapun secara khusus tujuan bank syariah diantaranya : (Muhammad, 2006;15)
31
a. Menjadi perekat nasionalisme baru, artinya bank syariah dapat menjadi fasilitator aktif bagi terbentuknya jaringan usaha ekonomi kerakyatan. b. Memberdayakan
ekonomi
masyarakat
dan
beroperasi
secara
transparan, artinya pengelolaan bank syariah harus didasarkan pada visi ekonomi kerakyatan dan upaya ini terwujud apabila ada mekanisme operasi yang transparan. c. Memberikan return yang lebih baik, artinya investasi bank syariah tidak memberikan janji yang pasti mengenai return yang diberikan kepada investor karena tergantung besarnya
return. Apabila
keuntungan lebih besar, investor akan ikut menikmatinya dalam jumlah besar. d. Mendorong penurunan spekulasi dipasar keuangan, artinya bank syariah lebih mengarahkan dananya untuk transaksi produktif. e. Mendorong pemerataan pendapatan, artinya salah satu transaksi yang membedakan bank syariah dengan bank konvennsional adalah pengumpulan dana zakat, infaq dan sedekah (ZIS). Peranan ZIS sendiri diantaranya untuk memeratakan pendapatan masyarakat f. Meningkatkan efifisiensi mobilisasi dana. g. Uswah hasanah sebagai implementasi moral dalam penyelenggaraan usaha bank.
32
3. Perbedaan bank syariah dan bank non syariah Perbedaan diindonesia menganut dual system banking (bank syariah dan non syariah),tapi keduanya memiliki perbedaan-perbedaan. Dimana perbedaan tersebut menjadikan kedua bank tersebut sangat bertolak belakang secara dasar. Perbedaan tersebut adalah: Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syari’ah Dan Bank Non Syari’ah Bank Syari’ah
Bank Konvensional
Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli dan sewa
Memakai perangkat bunga dalam kegiatan operasionalnya
Melakukan kegiatan investasi pada sektor yang halal saja
Melakukan kegiatan investasi yang halal dan haram
Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kemitraan
Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kreditur-debitur
Profit dan falah oriented
Profit oriented
Terdapat dewan pengawas syari’ah yang mengawasi semua kegiatan operasional perbankan
Tidak terdapat dewan sejenis
Sumber: Syafi’i Antonio
4. Prinsip-prinsip dasar dalam produk-produk bank syariah Secara garis besar, transaksi ekonomi yang didasarkan pada syariat islam ditentukan oleh hubungan akad. Akad-akad yang berlaku dalam keseharian pada dasarnya terdiri atas lima prinsip dasar. Adapun kelima prinsip yang akan ditemukan dalam lembaga keuangan syariah di Indonesia adalah (Muhammad, 2006;16)
33
a. Prinsip simpanan murni (al-wadiah) Prinsip simpanan murni merupakan fasilitas yang diberikan oleh bank syariah untuk memberikan kesempatan pada pihak yang kelebihan dana untuk menyimpan dana dalam bentuk al-wadiah. Fasilitas ini diberikan untuk tujuan investasi guna mendapatkan keuntungan seperti halnya giro dan tabungan. Istilah al-wadiah dalam dunia perbankan konvensional lebih dikenal giro. b. Bagi hasil (syirkah) Prinsip ini adalah suatu konsep yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dan pengelola dana. Pembagian hasil usaha ini dapat terjadi antara bank dengan penyimpan dana maupun antara bank dengan nasabah penerima dana. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini adalah mudharaban dan musyarakah. Prinsip mudharabah ini dapat digunakan sebagai dasar baik produk pendanaan (tabungan dan deposito) maupun
pembiayaan,
sedangkan
musyarakah
lebih
banyak
untuk
pembiayaan dan penyertaan. c. Prinsip jual beli (at-tijarah) Prinsip ini merupakan suatu konsep yang menerapkan tata cara jual beli, dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen bank dalam melakukan pembelian barang tersebut kepada nasabah dengan sejumlah harga
beli ditambah
keuntungan (margin). Implikasinya dapat berupa : murabahah, salam, dan istisna.
34
d. Prinsip sewa (al-ijarah) Prinsip ini secara garis besar terdiri dari dua jenis. Pertama, ijarah (sewa murni) seperti halnya penyewaan traktor dan alat-alat produk lainnya. (operating lease). Secara tekhnik bank dapat membeli dahulu barang yang dibutuhkan oleh nasabah, kemudian barang tersebut disewakan dalam waktu yang telah disepakati oleh nasabah. Kedua, bai al-takjiri atau ijarah mumtahiya bitamlik, yang merupakan penggabungan sewa dan beli dimana penyewa mempunyai hak untuk memiliki barang pada akhir masa sewa. e. Prinsip jasa/ fee (al-jir walumullah) Prinsip ini meliputi seluruh layanan non pembiayaan yang diberikan bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini antara lain : bank garansi, kliring, inkaso, jasa, transfer dan lain-lain. 5. Perkembangan produk-produk bank syariah Pada dasarnya kegiatan usaha perbankan dapat dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu : (Adiwarman , 2004: 97) a.
Penghimpunan dana (funding)
Penghimpunan dana dibank syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito, prinsip operasional syariah yang diterapkan adalah prinsip wadi’ah dan mudharabah. Wadi’ah yang diterapkan adalah wadi’ah yad dhamanah yang diterapkan pada produk rekening giro. Berbeda dengan wadi’ah amanah yang mempunyai prinsip harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipkan. Pada wadi’ah dhamanah pihak yang sititipi (bank) bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga boleh memanfaatkan harta
35
tersebut. Mudharabah disini dimana bank sebagai mudhorib (pengelola) dan deposan sebagai shohibul mal (pemilik modal). Mudharabah dibagi atas dua yakni muthlaqah dan moqayyadah. Mudharabah muthlaqoh adalah deposan memberikan
hak
sepenuhnya
pada
bank
untuk
memutar
atau
menginvestasikan dananya. Sedangkan mudharabah mqoyyadah adalah deposan memberi batasan pada bank untuk menginvestasikan dananya. Sebagai contoh batasan pada tempat, jenis usaha dan lainnya. b.
Penyaluran dana (financing) Dalam menyalurkan dananya, secara garis besar produk pembiayaan
syariah terbagi kedalam empat kategori yang dibedakan berdasarkan kepada tujuan penggunaannya, yakni : 1)
Pembiayaan dengan prinsip jual beli Berdasarkan
bentuk
pembayarannya
dan
waktu
penyerahan
barangnya, dibedakan menjadi pembiayaan murabahah, pembiayaan salam, dan pembiayaan isthisna. Murabahah disini dimana bank sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok disertai dengan margin yang disepakati. Dalam murabahah penyerahan barang dilakukan setelah akad dan pembayaran dapat dilakukan secara cicilan. Salam adalah transaksi jual beli dengan barang yang belum ada. Disini pembayaran dilakukan secara tunai dimuka dan penyerahan dilakukan setelahnya. Disini bank bertindak sebagai pembeli dan nasabah sebagai penjual. Isthisna merupakan transaksi yang mirip dengan salam, akan tetapi pembayaran dapat dilakukan secara cicilan.
36
Landasan hukumnya adalah surat al-baqarah (2) 275 : “ orang yang makan (mengambil) riba, tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata, sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan), dan urusannya (terserah) kepada allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka mereka itu penghuni-penghuni neraka, mereka itu kekal didalamnya.” 2)
Pembiayaan dengan prinsip sewa Prinsip syari’ah yang digunakan yakni ijarah dan ijarah muntahiya
bitamlik. Pada ijarah objek transaksinya adalah jasa. Sedangkan IMBT merupakan sewa yang diikuti pemindahan kepemilikan. 3)
Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil Produk pembiayaan syariah yang didasarkan atas prinsip bagi hasil
adalah pembiayaan musyarakah dan pembiayaan mudharabah. Musyarakah disini dimana baik bank dan nasabah sama memberikan kontribusi dengan keuntungan dan kerugian yang ditanggung bersama sesuai kesepakatan. Mudharabah dimana salah satu pihak sebagai pemilik modal dan yang satunya lagi sebagai pengelola.
37
4)
Pembiayaan dengan akad pelengkap Akad pelengkap ini tidak ditujukan untuk mencari keuntungan,
tetatapi ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan. Yang termasuk dalam akad pelengkap ini adalah hiwalah (peralihan utang), rahn (gadai), qardh (pinjaman uang), wakalah (perwakilan), dan kafalah (garansi bank). c.
Jasa (service) Selain menjalankan fungsinya sebagai intermediaries, bank syariah
dapat pula melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan pada nasabah. Jasa tersebut antara lain yaitu sharf (jual beli valuta asing) dan ijarah (sewa) misalnya penyewaan kotak penyimpan (safe deposit box) dan jasa tata laksana administrasi dokumen (custodian). 6. Perkembangan bank syariah Dengan adanya berbagai perkembangan perundangan dan kebijakan yang ada di indonesia membawa bank syariah pada perkembangan yang cukup signifikan. Dilihat dari kebijakan dan perundangan yang telah ada telah memberi efek yang cukup baik bagi dunia perbankan syariah. Dimulai dari titik tolak landasan hukum bank syariah melalui UU no 7 tahun 1992 tentang perbankan. Dalam UU tersebut prinsip syariah sudah dinyatakan walaupun masih samar yang dinyatakan sebagai bagi hasi. Kemudian prinsip ini benar-benar dinyatakan secara tegas dalam UU No 10 tahun 1998, kemudian diperbaharui menjadi UU No 23 tahun 1999 tentang bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan UU No 3 Tahun 2004.
38
Undang-undang ini memberikan arahan bagi konvensional untuk membuka cabang syariah atau mengkonversikan diri menjadi bank syariah. Landasan hukum bank syariah di Indonesia semakin kuat dengan dikeluarkannya UU No 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah. Ada beberapa hal penting yang menjadi catatat dari UU tersebut : a.
Adanya kewajiban mencantumkan kata ‘syariah’ bagi bank syariah, kecuali bagi bank-bank syariah yang telah beroperasi sebelum berlakunya UU No 21 tahun 2008 (pasal 5 No. 4). Bagi bank umum konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah (UUS) diwajibkan mencantumkan nama syariah setelah nama bank (pasal 5 no.5)
b.
Satu-satunya pemenang fatwa yang berkaitan dengan syariah adalah MUI. Karena fatwa MUI harus diterjemahkan menjadi produk perundang-undangan
(dalam hal ini peraturan Bank Indonesia/PBI),
dalam rangka penyusunan PBI, BI membentuk komite perbankan syariah yang beranggotakan unsur-unsur dari BI, departemen Agama, dan unsur-unsur masyarakat dengan komposisi yang berimbang dan memiliki keahlian di bidang syariah (pasal 26). c.
Adanya definisi baru mengenai transaksi murabahah. Dalam definisi lama dijelaskan bahwa murabahah adalah jual beli barang sebesar harga pokok barang ditambah dengan margin keuntungan. Menurut UU No 21 tahun 2008 disebutkan bahwa akan murabahah merupakan akad pembiayaan suatu barang dengan penegasan harga beli kepada pembeli dan embeli membayarnya dengan harga lebih dengan
39
keuntungan yang disepakati. Diubahnya kata ‘jual beli’ dengan kata ‘pembiayaan’ menjadi solusi bagi perbankan syariah. Karena dengan adanya perubahan tersebut berarti bank transaksi murabahah menjadi transaksi yang bebas pajak. Dengan adanya peraturan-peraturan tersebut membuat perbankan syariah semakin menuju pada lembaga yang menuju pada kesyari’ahan. Dimana untuk menjaga hal tersebut maka dibentuklah Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang bertugas untuk mengawasi operasional bank. (Muhammad,2007;48) F. Penelitian terdahulu Sebagai acuan perbandingan untuk penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka peneliti mencantumkan beberapa penelitian terdahulu diantaranya : 1. Dian ariani (2007) persepsi masyarakat umum terhadap bank syari’ah di Medan. Menyatakan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah tingkat
pendidikan,
usia
dan
pelayanan
mempengaruhi
persepsi
masyarakat terhadap bank syari’ah di Medan. Penelitian tersebut menggunakan penelitian kuantitatif. Hasil penelitian tersebut terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara variable pendidikan, usia dan pelayanan dengan persepsi masyarakat umum terhadap bank syari’ah di Medan. Dari ketiga variable bebas, terlihat bahwa variable pelayanan merupakan variable utama yang memberikan kontribusi paling besar
40
dalam hubungannya dengan hasil persepsi masyarakat umum terhadap bank syariah di Medan. 2. Lizta Siska Mutiara (2010) persepsi jual beli pembiayaan murabahah terhadap motivasi mahasiswa menjadi nasabah bank syari’ah Menyatakan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi atas prinsip jual beli dalam pembiayaan murabahah terhadap motivasi mahasiswa menjadi nasabah Bank syariah. Penelitian tersebut menggunakan penelitian kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi pembiayaan murabahah memiliki hubungan yang signifikan terhadap motivasi mahasiswa menjadi nasabah bank syariah. Hal ini terbukti dalam table coefficient, diperoleh nilai korelasi antara variable X (persepsi jual beli pembiayaan murabahah) dengan variable Y (motivasi mahasiswa menjadi nasabah Bank syari’ah) sebesar 0,427, hal ini menunjukan terdapat hubungan yang sedang dan positif karena berada pada interval 0,40-0,599, dan berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh nilai T hitung sebesar 4,459 dan T table sebesar 1,6622. Karena nilai t hitung > t table (4, 459> 1,6622) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat hubungan persepsi atas prinsip jual beli pembiayaan murabahah terhadap motivasi mahasiswa menjadi nasabah bank syari’ah. 3. Dani Panca Setiasih (2011) analisis persepsi, preferensi, sikap, dan perilaku dosen terhadap perbankan syari’ah. Menyatakan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi, prefrensi sikap, dan perilaku dosen terhadap perbankan syari’ah.
41
Penelitian ini bersifat kuantitatif dan metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik penyebaran angket, hasil penelitian menunjukan bahwa variable persepsi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sikap, diketahui bahwa nilai t hitung adalah 1,534 sedanhkan nilai t table adalah 1,692 yang lebih besar dibandingkan dengan t hitung. Sedangkan variable preferensi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sikap hal ini diketahui bahwa nilai t hitung adalah 3,307. Sedangkan nilai t table adalah 1,692 yang lebih kecil dibandingkan dengan t hitung dan variable sikap mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku diketahui bahwa nilai t hitung adalah 7,173 sedangkan nilai t table adalah 1,692 yang lebih kecil dibandingkan dengan t hitung, meskipun persepsi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap dosen pada perbankan syariah tetapi secara system perbankan syari’ah lebbih bagus atau amanah dibandingkan dengan perbankan konvensional. 4.
Metawa dan almossawi (1998) dari hasil penelitiannya di Bahrain menemukan bahwa keputusan nasabah dalam memilih bank adalah karena lebih didorong oleh factor agama. Nasabah menekankan pada ketaatannya pada prinsip-prinsip ajaran Islam. Selain itu juga keputusan nasabah didorong oleh factor keuntungan, factor keluarga dan teman, serta factor lokasi bank. Faktor-faktor tersebut dihubungkan dengan karakterisik nasabah seperti umur, pendapatan, dan pendidikan ternyata menunjukan bahwa secara signifikan factor agamis mempengaruhi
42
keputusan nasabah untuk memilih bank syari’ah. ( kamal naser, vol.17 No.3, 1999.135-150) 5.
T. Coyle (1999) melalui studi empirisnya di singapura dengan menggunakan bahwa secara umum muslim maupun non muslim kurang memahami produk bank syari’ah. Sikap muslim dan non muslim dalam memilih bank syari’ah adalah pelayanan yang cepat dan efisien, kerahasiaan bank, reputasi dan citra bank, ringannya biaya cek, dan tersedianya tempat parkir, untuk nasabah penyimpanan dana non muslim, bank yang dipilih adalah bank yang paling mampu memberikan pendapatan paling besar (66,5 persen akan menarik dananya bila bank syari’ah tidak mampu memberikan pendapatan). (T.Coyle,Vol 8.No, 7,1999,16-18)
43
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Metode Penelitian Penelitian Persamaan Perbedaan (Tahun) 1 Dani Analisis Menggunakan Teknik yang Panca Persepsi, metode non digunakan Setiasih preferensi, probability dalam (2011) sikap, dan sampling pengambilan (journal) perilaku dosen dalam sampel terhadap penarikan adalah perbankan sampel purposive syari’ah sampling sedangkan dalam penelitian ini aksidental sampling
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel persepsi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sikap, diketahui bahwa nilai t hitung adalah 1.534 sedangkan nilai t tabel 1,692 yang melebihi besar dibandingkan dengan t hitung.
44
No 2
Peneliti (Tahun) Liztya Siska Mutiara (2010) (journal)
Judul Penelitian Persepsi jual beli pembiayaan murabahah terhadap motivasi mahasiswa menjadi nasabah bank syari’ah
Lanjutan Tabel 2.2 Metode Penelitian Persamaan Perbedaan Menggunaka Hanya n sampling menggunak aksidental an satu dalam variabel pengambilan bebas yaitu sampel persepsi jual beli pembiayaan dalam menentukan motivasi mahasiswa menjadi nasabah bank syari’ah sedangkan dalam penelitian ini menggunak an tiga variabel yaitu persepsi, perilaku,dan preferensi
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel persepsi pembiayaan murabahah memiliki hubungan yang signifikan terhadap motivasi mahasiswa menjadi nasabah bank syari’ah
45
No 3
Peneliti (Tahun) BI Bank Indonesia (2000) (journal)
Lanjutan Tabel 2.2 Judul Metode Penelitian Penelitian Persamaan Perbedaan Potensi, Variabel Menggunakan preferensi dan yang variabel perilaku digunakan potensi masyarakat sama Jawa tengah dengan terhadap bank penulis syari’ah yaitu variabel preferensi dan perilaku
Hasil Penelitian Hasil dari penelitian terlihat sebagian responden tidak tahu 84.40% ketidaktahuan masyarakat terhadap produk perbankan syari’ah ini sebetulnya lebih banyak masih terbatasnya jumlah perbankan syari’ah yang ada di jawa tengah
46
No 4
Peneliti (Tahun) Khairuddin (2005) (journal)
Lanjutan Tabel 2.2 Judul Metode Penelitian Penelitian Persamaan Perbedaan Preferensi Dalam Penulis nasabah penelitian ini menggunaka terhadap hanya n 3 variabel produk menggunaka yaitu pembiayaan n 1 variabel persepsi, mudharabah, yaitu perilaku dan musyarakah preferensi preferensi dan murabahah bank syari’ah
Hasil Penelitian Menunjukan hasil bahwa nasabah berdasarkan karakteristikny a seperti jenis kelamin, pendidikan terakhir dan pendapatan perbulan, tidak mempunyai sikap terhadap semua atribut produk pembiayaan bank syari’ah
47
No 5
Peneliti (Tahun) Dian Ariani (2007) (journal)
Lanjutan Tabel 2.2 Judul Metode Penelitian Penelitian Persamaan Perbedaan Persepsi Hanya Teknik masyarakat menggunaka penarikan umum terhadap n satu sampel bank syari’ah variabel dengan menggunaka n metode simple random sampling, sedangkan penelitian ini menggunaka n sampling aksidental
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara variabel pendidikan, usia dan pelayanan dengan persepsi masyarakat umum terhadap bank syariah di medan.
48
G. Kerangka Berfikir Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian, dan landasan teori yang menjelaskan pengaruh persepsi, perilaku ,dan preferensi masyarakat santri terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah maka disusunlah kerangka berpikir dari penelitian ini dalam gambar berikut: Gambar 2.1 Pondok Pesantren Modern Ibadurrahman
Persepsi Santri (x1)
Perilaku Santri (x2)
Preferensi Santri (x3)
Produk dan Prinsip Perbankan Syari’ah (Y)
Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas 2. Uji realibilitas
Metode Analisis Data : 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas b. Uji Multikolonieritas c. Uji Heterokedastisitas d. Uji Autokorelasi 2. Uji Hipotesis a. Uji t (Parsial) b. Uji F (Simultan) c. Uji Adjusted R Square 3. Analisis Regresi Linier Berganda Kesimpulan, Implikasi
49
(X1), perilaku (X2) , dan preferensi (X3) masyarakat santri pondok pesantren terhadap perbankan syariah. Sedangkan variabel terikatnya (Y) adalah perbankan syariah yang diukur dengan produk dan prinsip perbankan syari’ah yang akan diuji baik secara parsial maupun simultan. H. Keterkaitan antar Variabel 1. Persepsi terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah Menurut Jalaludin (2011) persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa,
atau
hubungan-hubungan
yang
diperoleh
dengan
menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimulus indrawi. Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas dan memiliki kemampuan mempengaruhi yang luar biasa. Menurut Hamidi (2000) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa persepsi secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap perbankan syari’ah dan persepsi merupakan variabel dominan terhadap perbankan syari’ah .dimana persepsi masyarakat perbankan syari’ah merupakan perbankan yang menggunakan syari’at islam dimana syari’at tersebut harus dijalankan untuk membentuk pribadi muslim yang sejati. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara persepsi terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hamidi (2000) dalam penelitian nya menyebutkan bahwa persepsi masyarakat berpengaruh signifikan terhadap perbankan syari’ah.
50
2. Perilaku masyarakat terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah Menurut Prasetijo dan Ihalauw(2005).perilaku dapat diartikan sebuah studi tentang bagaimana pembuat konsumen dapat diartikan sebuah studi tentang bagaimana pembuat keputusan baik individu, sekelompok, ataupun organisasi membuat keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya. Menurut Kotler (2009) menhimpulkan perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi memiliuh, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.menurut Ary permata, Deny Nevita dalam penelitiannya menyebutkan bahwa perilaku masyarakat secara sendiri-sendiri (parsial) mempunyai pengaruh signifikan terhadap perbankan syari’ah dan perilaku masyarakat merupakan variabel dominan terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Zainal arifin(2015), Hasil penelitian nya menyebutkan bahwa perilaku masyarakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah. Ini berarti semakin nyaman masyarakat menggunakan produk perbankan syariah semakin meningkat masyarakat untuk menggunakan perbankan syari’ah .
51
3. Preferensi masyarakat terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah Menurut Vivian (2010), preferensi merupakan makna pilihan atau memilih. Istilah preferensi untuk mengganti kata preference dengan arti yang sama atau minat terhadap sesuatu. Preferensi merupakan suatu sifat atau keinginan untuk memilih. Menurut doris grober preferensi media umumnya meminta pengguna media untuk mengurutukan preferensi pengguna terhadap suatu media.. Menurut Dani Panca Setiasih (2011), Hasil dari peneltian nya menyebutkan bahwa preferensi secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Dani Panca Setiasih bahwa preferensi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah.
52
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian kebenaran dari hipotesis itu harus dibuktikan melalui data yang terkumpul. Definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis adalah
jawaban
sementara
yang
harus
dilakukan
kebenarannya,
berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka teori maka hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut : (Hartono, 2008:146) H1: persepsi masyarakat santri pondok pesantren berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap perbankan syariah. H2: perilaku masyarakat santri pondok pesantren berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap perbankan syariah. H3: preferensi masyarakat santri pondok pesantren berpengaruh positif dan secara parsial signifikan terhadap perbankan syariah H4: persepsi, perilaku, dan preferensi masyarakat santri pondok pesantren secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perbankan syariah
53
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kausalitas yang menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Agar penelitian ini terarah dan mendekati apa yang diharapkan. Maka pembatasannya dibatasi dalam penelitian ini persepsi, perilaku, dan preferensi terhadap perbankan syari’ah. Penulis melakukan penelitian terhadap pondok pesantren modern Ibadurrahman.
B.
Metode Penentuan Populasi Dan Sampel 1. Populasi Populasi menurut Sugiyono (2012; 117) adalah “wilayah generelisasi (umum) yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” Populasi adalah sumber data dalam penelitian tertentu yang memiliki jumlah banyak dan luas. (Deni Darmawan, 2013:137). Populasi yang akan dijadikan dalam objek penelitian ini adalah santri pondok pesantren modern Ibadurrahman dijalan K.H Hasyim Ashari cipondoh Kota Tangerang. 2. Sampel Sampel adalah suatu bagian atau proporsi dari populasi tertentu yang menjadi kajian atau perhatian. (Suharyadi, 2007:53). Teknik pengambilan 53
54
sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling, dimana tidak memberikan kesempatan (peluang) pada setiap anggola populasi untuk dijadikan anggota sampel. Adapun teknik penentuan sampel berdasarkan faktor spontanitas (sampling aksidental), artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik (ciricirinya), maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel (responden). Untuk ukuran sampel penelitian menurut menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai 500. bahwa sebagian besar uji statistik selalu menyertakan rekomendasi ukuran sampel, uji-uji statistik yang ada akan sangat efektif jika diterapkan pada sampel yang jumlahnya 30-60 atau 120-130 responden karena itu, dalam penelitian ini penulis akan menggunakan 60 sampel masyarakat santri pondok pesantren modern Ibadurrahman. (Suharyadi, 2007:53) C.
Skala pengukuran Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisiensi dan komunikatif (Sugiyono,2005:88). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala Likert. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
55
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun
item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan. (Sugiyono,2005:92). Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, dengan alternatif jawaban sebagai berikut
D.
1.
STS
=
Sangat Tidak Setuju
2.
TS
=
Tidak Setuju
3.
N
=
Netral
4.
S
=
Setuju
5.
SS
=
Sangat Setuju
Jenis dan teknik pengumpulan data 1. Data primer Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer, Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung melalui objek penelitian, Supranto, 2002:30). Berupa wawancara, dan menyebar angket atau kuesioner. Kuesioner adalah suatu alat pengumpulan data yang nantinya data tersebut akan diolah untuk menghasilkan informasi tertentu. (Husein umar, 2002:101). Angket/kuesioner ini digunakan bertujuan untuk mengetahui secara langsung tanggapan responden yang berhubungan dengan topik penelitian. dalam penelitian ini data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner kepada masyarakat pesantren Ibadurrahman, dalam hal ini
adalah ustadz/ustadzah dan santri yang diperlukan informasinya
dalam mendukung penulisan skripsi.
56
2. Data skunder Data skunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau penelitian arsip yang menurut peristiwa masa lalu. Data skunder dapat diperoleh dari jurnal, majalah. Buku, data statistik maupun dari internet, (Brawono,2006:30). E.
Teknik Analisis Data Data yang telah terkumpul dari hasil penyebaran kuesioner akan diolah dan dianalisis dengan tujuan data yang diolah tersebut menjadi sebuah informasi, sehingga karakteristik dapat lebih mudah dipahami untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan bantuan software statistical product and service solutions (SPSS) versi 20. 1. a.
Uji validitas dan realibitas Uji validitas Sugiyono, 2008:102 bahwa Validitas ialah mengukur apa yang ingin
diukur. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkatan-tingkatan kevalidan dan kefasihan usaha instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan mengungkap data variabel yang diteliti secara tepat. Uji validiras dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r table dengan degree of freedom (df)=n-2 dengan alpha 0,05, jika r hitung lebih besar dari r table dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.
57
b.
Uji realibilitas Uji realibilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk mengukur reliabilitas menggunakan uji statistik alpha cronbach. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai alpha cronbach lebih besar dari 0,060. (Imam ghazali,2011:48) 2.
Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik merupakan tahapan awal yang digunakan sebelum analisis linear berganda (Imam Ghozali, 2011:105). Ketika asumsi tidak terpenuhi, biasanya peneliti menggunakan berbagai solusi agar asumsinya dapat terselesaikan. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independent dan variabel dependent keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal (Imam Ghozali, 2011: 160). Data yang baik dan layak dalam penelitian adalah yang memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dengan beberapa cara diantaranya dengan melihat kurva normal probability plot. Normalitas dapat dilihat dengan cara melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik. Jika data (titik) menyebar jauh dari garis
58
diagonal, maka menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data (titik) menyebar menjauh dari garis diagonal maka tidak menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Imam Ghozali, 2011: 160). Untuk Uji normalitas penelitian ini juga menggunakan uji nonparametik Kolmogorov-Smrirnov (K-S) untuk mengetahui signifikansi data terdistribusi normal. Dalam uji Kolmogorov-Smirnov, suatu data dikatakan normal jika nilai asymptotic significance lebih dari 0,05 (Ghozali, 2011: 161). b. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah keadaan dimana antara dua variabel independent atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi dengan variabel bebas (independent). Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya multikolinearitas atau tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Imam Ghozali, 2011: 171). Jika variabel independent saling berkorelasi, maka variabel – variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independent yang memiliki nilai korelasi antar sesama variabel independent sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut:
59
1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independent banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependent. 2) Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independent. Jika antar variabel ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0.90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independent tidak berarti bebas dari multikolinieritas. Multikolinieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independent. 3) Multikolinieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independent manakah yang dijelaskan oleh variabel independent lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independent menjadi variabel dependent (terikat) dan diregres terhadap variabel independent lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independent yang terpilih jika dijelaskan oleh variabel independent lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolinieritas yang masih dapat ditolerir. Sebagai misal nilai tolerance = 0.10 sama dengan tingkat kolinieritas 0.95. Walaupun multikolinieritas dapat dideteksi dengan nilai tolerance
60
dan VIF, tetapi kita masih tetap tidak mengetahui variabel-variabel independent mana sajakah yang saling berkolerasi. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut
homoskedastisitas, jika berbeda disebut
heteroskedastisitas (Imam Ghozali, 2011:138). Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Kebanyakan data crossection
mengandung situasi
heterokedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, besar). Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependent) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di - studentized. Dengan analisis jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
61
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas (Imam Ghozali, 2011: 139). d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan penggangu pada periode t-1 (sebelumnya) jika terjadi korelasi maka dikatakan ada problem autokorelasi (Imam Ghozali, 2011: 140)\ 3.
Uji regresi linear berganda Regresi linear berganda bertujuan menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas.(Ety,dkk,2007;138). Regresi linear berganda bertujuan menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas (Ety,dkk,2007;138) Adapun persamaan regresi linear berganda tersebut yaitu: Y
=
a+b1x1+b2x2+b3x3=e
Dimana: Y
=
perbankan syariah
X1
=
persepsi masyarakat santri pesantren
X2
=
perilaku masyarakat santri pesantren
X3
=
preferensi masyarakat santri pesantren
a
=
konstanta
e
=
standar eror
62
a.
Koefisien determinasi Uji koefisien determinasi berguna mengukur seberapa jauh kemampuan
variabel bebas dalam merangkai variabel terikat, yaitu mengetahui seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependen, namun untuk regresi linear berganda sebaiknya menggunakan R square yang telah disesuaikan atau tertulis adjusted R square, karena telah disesuaikan dengan jumlah variabel indevenden yang digunakan dalam penelitian. (Bhuono,2005;51) 4.
Uji Hipotesis a. Uji t Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing
variabel independent secara individual (parsial) terhadap variabel devenden. Jika nilai probibality t lebih besar dari 0,05 maka tidak ada pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen (koefisien regresi tidak signifikan) sedangkan jika nilai probibality t lebih kecil dari 0,05 maka terdapat pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen (koefisien regresi signifikan) (Imam Ghozali, 2011:98) b. Uji simultan (F) Uji statistik F digunakan untuk mencari apakah semua variabel independen yang digunakan dalam model regresi secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen \untuk mengambil keputusan hipotesis diterima atau ditolak dengan membandingkan tingkat signifikasi (alpha) sebesar 5% (0,05) jika nilai probibality f lebih besar dari alpha 0,05 maka model regresi tidak dapat diprediksi untujk memprediksi variabel dependen dengan kata lain variabel independen
63
secara bersama-sama tidak berpengaruh (ghazali, 2011) dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk mengukur besarnya analisis pengaruh persepsi , Perilaku dan preferensi masyarakat santri
terhadap
perbankan syari’ah . F.
Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel utama yaitu variabel bebas
(independen) dan variabel terikat (dependen) yaitu sebagai berikut: 1) Variabel independen (X) dalam penelitian ini adalah ; a) Persepsi masyarakat santri pesantren (X1) b) Perilaku masyarakat santri pesantren (X2) c) Preferensi masyarakat santri pesantren (X3) 2) Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah terhadap perbankan syariah yang diukur melalui produk dan prinsip perbankan syari’ah Secara keseluruhan, penentuan indikator serta definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
64
Tabel.3.2 Operasional Variabel Penelitian No.
Variabel
Definisi operasional
1
Persepsi
Persepsi adalah
Indikator a. Sesuai dengan
pengalaman tentang objek, peristiwa,
prinsip syari’ah b. Sesuai dengan
atau hubungan-
budaya yang
hubungan yang
membentuk
diperoleh dengan
pribadi
menyimpulkan
Pengukuran
c. Kelompok
informasi dan
referensi (ustad
menafsirkan pesan.
atau kyai)
(Jalaluddin,
d. Informasi
2011:50)
e. Produk dan interpretasi
2
Perilaku
Perilaku adalah studi
a.
Membuka
tentang bagaimana
rekening di bank
individu, kelompok,
syari’ah
dan organisasi
b.
Seberapa sering
memilih, membeli,
melakukan
menggunakan, dan
transaksi dengan
bagaimana barang,
bank syari’ah
jasa, ide, atau
c.
Kenyamanan
pengalaman untuk
menjadi nasabah
memuaskan
bank syari’ah
kebutuhan dan
d.
Tidak akan
keinginan mereka
menggunakan
(Kotler, 2009:166)
bank lain selain bank syari’ah
Skala likert
65
No.
Variabel
Definisi operasional
Indikator
Pengukuran
(motivasi dan tindakan) e.
Merekomendasik an kepada teman
3
Preferensi
Preferensi
a.
Seleksi
meruoakan sebagai
b.
Kriteria
selera subjektif
c.
Memilih
(Individu) yang diukur dengan utilitas, dari bundle berbagai barang. (Vivian, 2010 : 567) 4
Perbankan
Bank syari’ah adalah
syari’ah
sesuatu yang
penyaluran dana
menyangkut tentang
: jual beli,
bank syari’ah dan
pembiayaan
unit usaha syari’ah,
a. produk
b. produk
mencakup
penghimpunan
kelembagaan,
dana
kegiatan usaha, serta
c. produk jasa
cara dan proses
d. prinsip keadilan
dalam melaksanaka
e. prinsip
kegiatan usahanya.(UndangUndang RI No 21 Tahun 2008)
kemitraan f. prinsip keterbukaan
Skala likert
66
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A.
Gambaran Umum Objek Penelitian 1.
Sejarah pondok pesantren modern Ibadurrahman Dalam penelitian ini objek penelitian adalah santri pondok pesantren
modern Ibadurrahman di kota Tangerang. Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang kompetens dalam bidang ilmu agama, pondok pesantren modern Ibadurrahman merupakan salah satu pesantren yang berasaskan ahlussunnah wal jama’ah. Nama “Ibadurrahman” terinspirasi dari surat AlFurqon ayat 63 yang berarti ‘hamba-hamba Allah yang maha pengasih’ melalui jalan tabarrukan terhadap Al-qur’an ini, Ibadurrahman berharap dapat melahirkan generasi muslim qur’ani yang mampu mengembangkan nilai-nilai islam ditengah masyarakat, lembaga ini dalam sejarahnya dikelola oleh yayasan pondok pesantren modern Ibadurrahman yang didirikan oleh Drs, Kh. Ahmad Ihsan dengan akta notaries No. 21 Tanggal 21 juli 2001 beralamat di jl. KH. Hasyim Ashari kenanga Cipondoh, Kota Tangerang, Banten. Sejak awal berdiri pada tahun 2001, pesantren ini telah berkomitmen memperjuangkan pendidikan umat Islam melalui upaya mempersiapkan kafa’ah
generasi
muslim
yang
intelektualis,
holistis
dan
mampu
mengintegrasikan ilmu dan skill nya secara modern dan terarah dengan tetap memprioritaskan akhlakul karimah sebagai karakter utama.
66
67
Saat pertama kali dibuka, pondok pesantren modern Ibadurrahman hanya diminati 28 0rang santri yang berasal dari sekitar Jakarta dan Tangerang saja, berbekal semangat yang tinggi dan dorongan dari keluarga, Drs. Kh. Ahmad Ihsan atau yang lebih dikenal dengan ustadz Cepot pun terus mengibarkan bendera Ibadurrahman di sela-sela dakwahnya di seluruh nusantara. Seiring waktu santri pun terus berdatangan dari berbagai daerah dan propinsi di Indonesia setiap tahunnya dengan jumlah santri saat ini lebih dari 1000 orang, diatas lahan 3 hektar dan berbagai fasilitas pendukung. Sesuai dengn tekad pendirinya, pondok pesantren modern Ibadurrahman tidak hanya menerapkan kurikulum pendidikan agama saja, namun berbagai disiplin ilmu termasuk skill pun diadopsi. Termasuk penekanan bahasa arab dan inggris (bilingual) dalam keseharian santri. Oleh karenanya, tenaga pendidik didatangkan dari berbagai lulusan Uniersitas dalam dan luar negri serta alumni pesantren modern dan salafy lainnya. Dalam pembelajaran agama mengunakan sistem materi khusus pelajaran agama. Adapun lama belajar adalah 6 tahun, pendidikan ini diwajibkan bagi santri putra maupun putrid. Sistem pembelajaran untuk memahami kitab-kitab klasik dengan sistem weton dan sorogan. Dalam pembelajaran ilmu agama pesantren Ibadurrahman sudah memiliki kurikulum sendiri untuk pemadatan materi agama, kurikulum yang dimiliki diantaranya sebagai berikut:
68
No. 1
Tabel 4.1 Kurikulum Pembelajaran Pondok Pesantren Ibadurrahman Tingkatan Kelas Materi pembelajaran Tingkat dasar 1
-Safinatun najah
(kelas dasar)
Akhalaqul banin wal banat Al-qur’an Ta’lim muta’alim Taqriib
2
Kelas 11
Ta’lim muta’alim Madharijah su’ud Risalatul najah Al’qur’an
3
Kelas III
Al jurumiyyah Sulam taufiq Hadits arba’in nawawi Addaroryul bahiyah Sulam munajab
4
Kelas IV
Al imrithy Targhib wa targhib Nususul adabiyyah
5
Kelas V
Al-fiyyah 1 Fathul mu’in
Sumber : pondok pesantren modern Ibadurrahman
69
2.
Karakteristik Profil Responden Responden dalam penelitian ini adalah para santri dan ustad/ustadzah
pondok pesantren modern Ibadurrahman. Berikut ini adalah deskripsi mengenai jumlah data responden dan identitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, usia, jabatan, pendidikan terakhir, dan pengalaman kerja responden. a. Data jumlah kuisioner yang disebarkan Tabel 4.2 berikut ini menyajikan jumlah kuisioner yang disebarkan kepada responden. Tabel 4.2 Data Sampel Penelitian No. Keterangan 1 Jumlah kuesioner yang disebar 2 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 3 Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 4 Jumlah kuesioner yang dapat diolah Sumber: Data primer yang diolah
Jumlah 60 0 0 60
Presentase 100% 0% 0% 100%
b. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin. Tabel 4.3 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Frekuensi Laki-laki 35 Perempuan 25 Jumlah 60 Sumber: Data priomer yabg diolah
Persentase 58.3% 41.7 % 100%
Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 35 orang atau 58.3 % responden berjenis kelamin laki-laki, dan sisanya sebesar 25 orang atau 41.7 % responden berjenis kelamin perempuan..
70
c. Deskripsi responden berdasarkan usia Tabel 4.4 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan usia. Tabel 4.4 Usia Responden Usia Frekuensi < 25 tahun 31 25-40 tahun 21 > 40 tahun 8 Jumlah 60 Sumber: Data primer yang diolah
Persentase 51.7% 35% 13.3% 100%
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden yang ada pada pondok pesantren modern Ibadurrahman 46.3% diantaranya dalam rentang usia dibawah 25 tahun, sedangkan yang berusia antara dari 25-40 tahun sebanyak 38.9%, dan sisanya adalah responden yang berusia diatas 40 tahun sebesar 14.8 %. Rata-rata mayoritas santri dan ustad/ustadzah responden yang berusia dibawah 25 tahun dan 31-40 tahun dimana usia tersebut adalah usia yang ideal untuk menghasilkan kinerja yang maksimal. Umur antara 25-40 tahun mampu berfikiran maju, pandai, pengetahuan luas, usahanya rata-rata maju, penghasilan tinggi dan memiliki produktivitas yang tinggi. d. Deskripsi responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir Hasil uji deskripsi responden berdasarkan posisi terakhir disajikan pada tabel berkut ini:
71
Tabel 4.5 Tingkat Pendidikan Terakhir Responden Pendidikan Frekuensi SMA 30 D3 12 S1 12 S2 6 Jumlah 60 Sumber: Data primer yang diolah
Persentase 50% 20% 20% 10% 100%
Berdasarkan tabel 4.5 di atas diperoleh informasi bahwa mayoritas responden sebanyak 37 orang atau sebesar 68.5% mempunyai pendidikan terakhir S1, sedangkan sisanya yaitu mempunyai pendidikan terakhir D3 sebanyak 7 orang atau sekitar 13.0%, lalu SMA sebanyak 6 orang atau sekitar 11.1% dan S2 sebesar 4 orang atau sekitar 7.4%. Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa mayoritas ustad/ustadzah dan santri merupakan lulusan sarjana S1. e. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Persepsi Masyarakat Santri Variabel X1 pada penelitian ini diukur melalui 6 pertanyaan yang disebarkan ke 60 responden dan mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap persepsi masyarakat santri dijelaskan pada tabel 4.6 berikut:
72
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Persepsi Masyarakat Santri No.
1
2
3 4
5
6
Pernyataan Dengan menggunakan jasa perbankan syari’ah anda dapat merealisasikan salah satu syari’ah Islam secara kaffah (menyeluruh) Perbankan syari’ah merupakan perbankan yang menggunakan syari’at Islam dimana syari’at tersebut harus dijalankan untuk membentuk pribadi muslim yang sejati Sistem dan produk-produk perbankan syari’ah sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah Saudara menggunakan jasa perbankan syari’ah karena Ustad/Ustadzah atau Kyai anda juga menggunakannya Informasi yang disaudara terima dari promosi berbagai Bank syari’ah maupu Bank konvensional menarik saudara untuk menjadi nasabah Bank syari’ah setujukah saudara terhadap informasi yang menyatakan bahwa produk-produk perbankan syari’ah sama dengan perbankan konvensional Mean %
STS %
TS %
N %
S %
SS %
Total %
0
8.3
6.7
55
30
100
0
8.3
6.7
55
30
100
0
8.3
10
53.3
28.3
100
0
3.3
50
31.6
0
3.3
15
50
31.6
100
0
8.3
10
53.3
28.3
100
0
6.6
10.6
52.8
30
100
15
100
Sumber : Data primer yang diolah Tabel 4.6 menunjukan bahwa pada variabel persepsi masyarakat santri mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 52.8 %. Dan pertanyaan
73
yang paling berpengaruh adalah pertanyaan no. 1 dan 2 , hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pertanyaan no. 1 dan 2 menjawab “setuju” sebesar 55 %. Hal ini menunjukan bahwa indikator Dengan menggunakan jasa perbankan syari’ah anda dapat merealisasikan salah satu syari’ah Islam secara kaffah (menyeluruh) dan Perbankan syari’ah merupakan perbankan yang menggunakan syari’at Islam dimana syari’at tersebut harus dijalankan untuk membentuk pribadi muslim yang sejati akan berpengaruh pada produk dan prinsip perbankan syari’ah. f. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Perilaku Masyarakat Santri. Variabel X2 pada penelitian ini diukur melalui 6 pertanyaan yang disebarkan ke 60 responden dan mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap perilaku masyarakat santri dijelaskan pada tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Mengenai perilaku masyarakat santri STS TS N S SS Total No. Pernyataan % % % % % % 1 Saudara sudah membuka 0 0 10 55 35 100 rekening di perbankan syari’ah Saudara sering melakukan 2 transaksi diperbankan syari’ah 0 0 10 55 35 100 3 4 5 6
Sangat nyaman menggunakan perbankan syari’ah Saudara melakukan pembiayaan di Bank syari’ah Saudara akan mengajak temanteman saudara untuk menjadi nasabah diperbankan syari’ah Tidak akan menggunakan bank lain untuk menggunakan jalur
0
0
6.7
58.3
35
100
0
0
15
45
40
100
0
1.7
13.3.
51.7
33.3
100
0
0
11.7
51.7
36.6
100
74
No.
Pernyataan
STS %
TS %
N %
S %
SS %
Total %
0
0.3
11.1
52.8
35.8
100
transaksi saudara Mean % Sumber : Data primer yang diolah Tabel 4.7 menunjukan bahwa pada variabel perilaku masyarakat santri mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 52.8 %. Dan pertanyaan yang paling berpengaruh adalah pertanyaan no.3, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pertanyaan no.3 menjawab “setuju” sebesar 58.3 %. Hal ini menunjukan bahwa indikator sangat nyaman menggunakan produk perbankan syari’ah berpengaruh pada produk dan prinsip perbankan syari’ah. g. Distribusi Jawaban Responden Preferensi masyarakat Santri. Variabel X3 pada penelitian ini diukur melalui 4 pertayaan yang disebarkan ke 60 responden dan mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap preferensi masyarakan santri dijelaskan pada tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Preferensi masyarakat santri No.
1
2
Pernyataan saudara lebih menyukai produk-produk perbankan syari’ah dibanding perbankan konvensional Saudara lebih cocok terhadap sistem perbankan syari’ah
STS
TS
N
S
SS
Total
% 0
% 6.6
% 11.6
% 53,3
% 28,3
% 100
0
6,6
8,3
51,6
28,3
100
75
No.
3
4
Pernyataan Saudara lebih senang berhubungan dengan perbankan syari’ah dibanding perbankan konvensional Produk-produk perbankan syari’ah lebih bagus dan menguntungkan di banding Bank konvensional Mean %
STS
TS
N
S
SS
Total
% 0
% 1,6
% 10
% 56,6
% 31.6
% 100
0
6.6
10
53.3
30
100
0
5.4
11.3
53.7
29.6
100
Sumber : Data primer yang diolah Tabel 4.8 menunjukan bahwa pada variabel preferensi mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 53.7 %. Dan pertanyaan yang paling berpengaruh adalah pertanyaan no. 3 hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pertanyaan no.3 menjawab “setuju” sebesar 56.6 %. Hal ini menunjukan bahwa indikator saudara lebih senang berhubungan dengan perbankan syari’ah dibanding perbankan konvensional. Artinya indikator berpengaruh terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah h.
Distribusi Jawaban Responden Mengenai produk dan prinsip perbankan syari’ah. Variabel Y pada penelitian ini diukur melalui 7 pertayaan yang disebarkan
ke 60 responden dan mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap produktivitas kerja dijelaskan pada tabel 4.9 berikut:
76
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Mengenai produk dan prinsip perbankan syari’ah STS TS N S SS Total No. Pernyataan % % % % % % Mudharabah, murabahah, salam, isthisna dan ijarah dapat 46.7 38.3 100 1 digunakan untuk produk 0 0 15 penyaluran dana dalam perbankan syari’ah Prinsip kerja wadi’ah dan mudharabah dapat digunakan 10 55 35 2 0 0 100 untuk menghimpun dana dalam perbankan syari’ah Akad Wakalah, kafalah, rahn , 35 3 dan qard dapat diterapkan pada 0 0 6.7 58.3 100 produk jasa perbankan Dalam penyaluran dana kepada nasabah, pihak bank 45 40 4 0 0 15 100 menerapkan prinsip jual beli (murabahah) Dalam penghimpunan dana, pihak bank syari’ah 5 0 0 11.6 51.7 36.7 100 menerapkan prinsip wadi’ah dan mudharabah Produk jasa bank syari’ah lebih 50 38.3 100 6 mengutamakan kepada sharf 0 0 11.6 (jual beli valuta asing) Prinsip wadi’ah dan mudharabah biasanya diterapkan pada 7 0 0 11.7 51.1 37.2 100 nasabah yang mempunya rekening giro Sumber : Data primer yang diolah
Tabel 4.9 menunjukan bahwa pada variabel produk dan prinsip perbankan syari’ah mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 51.1 %. Dan pertanyaan yang paling berpengaruh adalah pertanyaan no. 3. hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pertanyaan no.3 menjawab “setuju” sebesar 58.3 %. Hal ini menunjukan bahwa indikator Wakalah, kafalah, rahn , dan qard dapat diterapkan pada produk jasa perbankan.
77
Artinya responden setuju bahwa Wakalah, kafalah, rahn , dan qard dapat diterapkan pada produk jasa perbankan . A.
Hasil Uji Instrumen Penelitian
1.
Hasil Uji Kualitas Data a. Hasil Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikansinya sig 2tailednya dibawah 0.05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid. Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari tiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Persepsi masyarakat santri perilaku masyarakat santri preferensi masyarakat santri serta produk dan prinsip perbankan syari’ah dengan 60 sampel responden. Berikut adalah rincian tabel hasil uji validitas untuk setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini: 1) Uji Validitas Persepsi Masyarakat (PM) Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Persepsi Masyarakat Santri Nomor Pearson Butir Pertanyaan Corelation PM 1 0.855 PM 2 0.855 PM 3 0.859 PM 4 0.566 PM 5 0.566 PM 6 0.859 Sumber: Data primer yang diolah
Sig (2-Tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid
78
Tabel 4.10 menunjukkan variabel Persepsi Masyarakat Santri mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 hal ini menunjukan bahwa masing-masing pertanyaan pada variabel Persepsi Masyarakat dapat diandalkan dan layak sebagai penelitian. 2) Uji Validitas Perilaku Masyarakat Santri (PR) Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Perilaku Masyarakat Santri Nomor Pearson Butir Pertanyaan Corelation PR 1 0.832 PR 2 0.832 PR 3 0.738 PR 4 0.693 PR 5 0.739 PR 6 0.711 Sumber: Data primer yang diolah
Sig (2-Tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 4.11 menunjukkan variabel Perilaku masyarakat Santri (PR) mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi (2-tailednya) lebih kecil dari 0.05. hal ini menunjukan bahwa masing-masing pertanyaan pada variabel Perilaku Masyarakat Santri dapat diandalkan dan layak diajukan sebagai penelitian. 3) Uji Validitas Preferensi Masyarakat Santri (PP) Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Preferensi Masyarakat Santri Nomor Butir Pertanyaan PP 1 PP 2
Pearson Corelation 0.913 0.912
Sig (2-Tailed) 0.000 0.000
Keterangan Valid Valid
79
PP 3 0.680 PP 4 0.694 Sumber: Data primer yang diolah
0.000 0.000
Valid Valid
Tabel 4.12 menunjukkan variabel Preferensi Masyarakat Santri (PP) mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi sig 2-tailed lebih kecil dari 0.05. Hal ini menunjukan bahwa masing-masing pertanyaan pada variabel preferensi dapat diandalkan dan layak diajukan sebagai penelitian. 4) Uji Validitas Produk dan Prinsip Perbankan Syari’ah (K) Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Produk dan Prinsip Perbankan Syari’ah Nomor Pearson Butir Pertanyaan Corelation P1 0.403 P2 0.405 P3 0327. P4 0.420 P5 0.447 P6 0.414 P7 0.440 Sumber: Data primer yang diolah
Sig (2-Tailed) 0.001 0.001 0.011 0.001 0.000 0.000 0.000
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 4.13 menunjukkan variabel Produk dan prinsip perbankan syari’ah (P) mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi 2-tailed lebih kecil dari 0.05. Hal ini menunjukan bahwa masing-masing pertanyaan pada variabel Produk dan prinsip perbankan syari’ah dapat diandalkan dan layak diajukan sebagai penelitian.
80
b. Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0.60. Tabel 4.14 menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Cronbach’s Alpha Persepsi Masyarakat 0.858 Perilaku Masyarakat 0.848 Preferensi Masyarakat 0.883 Produk dan Prinsip 0.881 Sumber : Data primer yang diolah Variabel
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Tabel 4.14 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel persepsi masyarakat santri sebesar 0.858, perilaku masyarakat santri sebesar 0.848, preferensi 0.883, dan produk dan prinsip perbankan syari’ah 0.881. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih dari 0.60. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya. 2.
Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Normalitas
81
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
60 0E-7 4.17199260 .133 .116 -.133 1.029 .241
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Pada tabel 4.15 uji selanjutnya yang digunakan adalah uji kolmogorovsmirnov, diperoleh hasil output asymp. sig. (2-tailed) sebesar 0.241 atau jauh diatas 0.05 menunjukkan bahwa data tersebut terdistribusi secara normal. b. Hasil Uji Multikolonieritas Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen. Tabel 4.16 menunjukkan hasil uji multikolonieritas pada penelitian ini
82
Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolonieritas Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model
B (Constant)
1
Std. Error
9.795
6.649
Persepsi
.353
.148
Perilaku
.914 1.046
Preferensi
T
Sig.
Collinearity Statistics
Beta
Toleranc e 1.473
.146
.218
2.390
.020
.996
1.00 4
.194
.442
4.712
.000
.943
1.06 1
.211
.464
4.950
.000
.946
1.05 7
a. Dependent Variable: VAR00004 Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.16 diatas terlihat bahwa nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) disekitar angka 1 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai tolerance persepsi masyarakat sebesar 0.996, perilaku masyarakat sebesar 0.943, dan preferensi masyarakat santri sebesar 0.946. Selain itu nilai VIF untuk persepsi masyarakat sebesar 1.004, perilaku masyarakat sebesar 1.061, dan preferensi sebesar 1.057. Suatu model regresi dikatakan bebas dari problem multiko apabila memiliki nilai VIF kurang dari 10. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem multiko dan dapat digunakan dalam penelitian ini. c. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan
ke
pengamatan
VIF
yang
lain.
Deteksi
ada
tidaknya
83
heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yang diperlihatkan pada gambar 4.1 Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan gambar 4.1, grafik scatterplot menunjukkan bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi produk dan prinsip perbankan syari’ah berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu perilaku masyarakat , perilaku masyarakat, dan preferensi masyarakat.
84
d. Uji autokorelasi Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Tabel 4.17 menggambarkan hasil uji autokorelasi pada penelitian ini.
Model 1
Table 4.17 Uji Autokorelasi Model Summaryb Adjusted R Std. Error of DurbinR R Square Square the Estimate Watson a .732 .535 .510 4.28228 1.781
a. Predictors: (Constant), PM. P PF b. Dependent Variable: PP Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan penggangu pada periode t-1 (sebelumnya) jika terjadi korelasi maka dikatakan tidak ada problem autokorelasi (Imam Ghozali, 2011) Dari hasil uji diatas dengan menggunakan durbin Watson tabel memperoleh du=1,689 sedang kan dw= 1.781 maka du>dw sehingga dapat dikatakan tidak terdapat autokorelasi. 3.
Hasil Uji Hipotesis a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu
85
berarti variabel-varabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Imam Ghozali, 2011).
Mod el
Tabel 4.18 Hasil Uji Koefisien Determinan R2 Model Summaryb R R Square Adjusted R Std. Error of Square the Estimate
1 .732a .535 .510 4.28228 a. Predictors: (Constant), persepsi , perilaku, preferensi b. Dependent Variable: perbankan syari’ah
Tabel 4.18 menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,510 atau 51%, ini menunjukkan bahwa variabel produk dan prinsip perbankan syari’ah yang dapat dijelaskan oleh variabel persepsi masyarakat santri , perilak u masyarakat
dan referensi masyarakat adalah sebesar 51%.
Sedangkan sisanya sebesar 0.49 atau 49 % variabel yang lain atau variabel yang tidak di teliti penulis. b. Hasil Uji Statistik t Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.19, jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha (Ghozali, 2011) .
86
Tabel 4.19 Hasil Uji Statistik t Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta
Model
1
(Constant) Persepi
9.795 .353
6.649 .148
Perilaku Preferensi
.914 1.046
.194 .211
T
Sig.
.218
1.473 2.390
.146 .020
.442 .464
4.712 4.950
.000 .000
a. Dependent Variable: perbankan syari’ah Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.19, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 9.795 + 353X1 + 914X2 + 1046X3+ e Konstan = 9,795 Nilai konstanta positif variabel independen. Bila variabel independen naik atau berpengaruh dalam satu satuan, maka variabel perbankan syari’ah akan naik atau terpenuhi Persepsi X1 =353 Merupakan nilai koefisien regresi variabel persepsi terhadap perbankan syari’ah (Y) akan mengalami peningkatan 353 atau 35.3% koefisien bernilai positif artinya antara variabel persepsi dan perbankan syari’ah positif. Perilaku X2= 914 Merupakan nilai koefisien regresi variabel perilaku (X2) terhadap variabel perbankan syari’ah (Y) artinya jika perilaku mengalami kenaikan
87
satu satuan, maka perbankan syari’ah akan mengalami peningkatan sebesar 914 atau 9.14% koefisien bernilai positif. Preferensi X3=1046 Merupakan nilai koefisien regresi variabel preferensi (X3) terhadap variabel perbankan syari’ah (Y) mengalami kenaikan satu satuan, maka perbankan syari’ah (Y)
akan mengalami peningkatan sebesar 1046
koefisien bernilai positif artinya antara preferensi dan perbankan syari’ah hubungan positif akan mengakibatkan kenaikan pada pebankan syari’ah (Y) Hipotesis 1 : Pengaruh Persepsi Masyarakat Santri Ter hadap Produk Dan Prinsip Perbankan Syari’ah H1 :Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel persepsi masyarakat santri terhadap variabel produk dan prinsip perbankan syari’ah secara parsial. Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.19, variabel persepsi masyarakat santri mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.020. Hal ini mengindikasikan bahwa berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel persepsi masyarakat santri lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hamidi (2000) tentang persepsi dan sikap masyarakat santri jawa timur terhadap bank syari’ah, dimana variabel persepsi memberikan pengaruh yang positif terhadap perbankan syari’ah
88
Hipotesis 2 : Pengaruh Perilaku Masyarakat Santri Terhadap Pr oduk Dan Prinsip Perbankan Syari’ah. H2 :Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel perilaku masyarakat santri terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah secara parsial. Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.19, variabel perilaku masyarakat mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini mengindikasikan bahwa perilaku masyarakat santri berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel perilaku masyarakat santri lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini seseuai dengan penelitian terdahulu oleh Ary Permata Deny Nevita, Zainal arifin. dimana perilaku masyarakat berpengaruh positif didukung terhadap perkembangan bank syari’ah di karesidenan Kediri Hipotesis 3 : Pengaruh preferensi masyarakat santri terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah H3 :Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel preferensi masyarakat santri terhadap variabel produk dan prinsip perbankan syari’ah secara parsial. Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.19, variabel preferensi mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini mengindikasikan bahwa preferensi masyarakat santri berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel preferensi lebih kecil dari 0,05.
89
Hasil penelitian ini seseuai dengan penelitian terdahulu oleh Dani Panca Setiasih (2011) dimana preferensi masyarakat santri memberikan pengaruh yang positif terhadap perbankan syari’ah c. Hasil Uji Statistik F Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen yang diuji secara simultan. Tabel 4.19 berikut menggambarkan hasil uji statistik F.
Model Regression 1
Residual Total
Tabel. 4.20 Hasil Uji Statistik f ANOVAa Sum of Df Mean Square F Squares 1182.058 3 394.019 21.487 1026.926 2208.983
56 59
Sig. .000 b
18.338
a. Dependent Variable: perbankan syari’ah b. Predictors: (Constant), persepsi, perilaku, preferensi Sumber : Data primer yang diolah Hipotesis 4 : Pengaruh Persepsi, Perilaku dan Preferensi Masyarakat Santri Pondok Pesantren Modern Ibadurrahman Terhadap Produk Dan Prinsip Perbankan Syari’ah H4
:Terdapat pengaruh yang signifikan antara Variabel Persepsi Masyarakat, Perilaku Masyarakat, Preferensi Masyarakat terhadap variabel Produk dan Prinsip Perbankan Syari’ah secara simultan. Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.20 nilai F diperoleh
sebesar 21.487 dengan signifikansi 0,000. Ini berarti model regresi ini layak
90
untuk digunakan. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa persepsi masyarakat, perilaku masyarakat dan preferensi masyarakat santri berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah
91
BAB V PENUTUP A.
KESIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari persepsi , perilaku,
preferensi masyarakat santri pondok pesantren modern Ibadurrahman terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah. Berdasarkan hasil dari analisis dan pembahasan yang dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Pengujian yang dilakukan terhadap hipotesis 1 yaitu persepsi berpengaruh secara positif terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah dapat dilihat pada pengujian Uji t dengan nilai T hitung 2.390 dengan nilai signifikasi 0.20 < 0.05 sehingga membuktikan pula jika hipotesis 1 ini diterima. Hasil penelian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hamidi (2000) tentang persepsi dan sikap masyarakat santri jawa timur terhadap bank syari’ah, dimana variabel persepsi memberikan pengaruh yang positif terhadap perbankan syari’ah.
2.
Pengujian hipotesis 2 yaitu perilaku berpenuh terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah, dapat dilihat pada pengujian Uji t dengan nilai T hitung 4.712 dengan nilai signifikasi 0.00<0,05 sehingga hipotesis 2 ini diterima Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu oleh Ary permata Deny Nevita dimana perilaku masyarakat berpengaruh positif didukung terhadap perkembangan bank syari’ah di karesidenan Kediri. 91
92
3.
Pengujian yang dilakukan terhadap hipotesis 3, preferensi berpengaruh positif terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah. Dapat dilihat dengan uji T dengan nilai t hitung 4.950 tingkat signifikasi 0.00<0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ini diterima pada tingkat signifikan yang membuktikan pula jika hipotesis ini diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Zainal arifin dimana preferensi berpengaruh secara positif terhadap perbankan syari’ah.
4.
Pengujian yang dilakukan terhadap hipotesis 4, dimana persepsi, periaku dan preferensi diuji secara bersama terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah dapat dilihat dengan Uji F dengan nilai F 21.487 dengan nilai signifikasi 0.00 < 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa persepsi masyarakat santri, perilaku masyarakat santri, dan preferensi masyarakat santri berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu oleh Dani Panca Setiasih (2011) dimana persepsi perilaku
dan preferensi dosen
berpengaruh terhadap perbankan syari’ah. B.
IMPLIKASI Berdasarkan penjelasan dan kesimpulan yang telah diuraikan menyatakan
bahwa ketiga variabel independen, yakni persepsi masyarakat santri , perilaku masyarakat santri dan preferensi masyarakat santri berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y produk dan prinsip perbankan syari’ah, untuk variabel persepsi masyarakat santri jawaban yang paling dominan adalah menggunakan
93
jasa perbankan syari’ah karena Ustad atau Kyai anda juga menggunakannya, Lalu jawaban paling domminan dari variabel perilaku masyarakat santri
yaitu
masyarakat sangat nyaman menggunakan perbankan syari’ah, dan jawaban yang paling dominan dari variabel preferensi yaitu Saudara lebih senang berhubungan dengan perbankan syari’ah dibanding perbankan konvensional ketiga variabel dependen tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, yakni produk dan prinsip perbankan syari’ah baik secara parsial maupun simultan. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu berimplikasi terhadap Perbankan syari’ah Di Indonesia. Oleh karena itu, perlu menjadi perhatian yang serius bagi Perbankan Syariah Di Indonesia mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produk dan prinsip yang ada di Perbankan Syari’ah, terutama mengenai preferensi masyarakat santri karena variabel preferensi masyarakat santri paling berpengaruh terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah, Sesuai dengan hasil yang didapatkan melalui kuesioner. Perbankan syari’ah harus lebih memperhatikan seluruh aspek yang menyangkut persepsi masyarakat santri, perilaku masyarakat santri dan preferensi masyarakat santri agar produk dan prinsip perbankan syari’ah meningkat. C.
SARAN Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan sehubungan dengan hasil
penelitian yang telah dilakukan, ialah sebagai berikut: Bagi kalangan akademisi, diharapkan penelitian selanjutnya dapat menggunakan penelitian ini sebagai referensi untuk penelitian-penelitian
94
selanjutnya yang memiliki tema yang sama yaitu pengaruh persepsi masyarakat santri , perilaku masyarakat santri dan preferensi masyarakat santri terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengkaji komponen lain selain masalah persepsi , perilaku , preferensi dan produk serta prinsip perbankan syari’ah yang telah dibahas oleh penulis atau dengan dimensi dan indikator yang berbeda serta didukung oleh teori-teori atau penelitian terbaru.
95
DAFTAR PUSTAKA Ambari, Hasan Muarif, 2001 menemukan peradaban ; Jejak Arkeologis dan Historis Islam Indonesia, Jakarta Ariani,Dian, persepsi masyarakat umum terhadap bank syari’ah di Medan (2007) Arif, Mahmud 2001 “Tradisi Keilmuan dan Moralitas Pesantren” Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, No 1 Bruinesen, Martin Van, 1999 Kitab kuning pesantren dan Tarekat ; TradisiTradisi Islam di Indonesia, Bandung BI (Bank Indonesia) (2000) potensi , preferensi dan perilaku masyarakat jawa tengah dan DIY terhadap Bank syari’ah Bawono, Anton. Multivariate analysisis dengan SPSS Bhuono Agung , Strategi jitu memilih metode statistic penelitian dengan SPSS 2005 Darmawan,Deni, Metode Penelitian Kuantitatif 2013 Dhofer, Zamkhasyar 2002 Tradisi pesantren, Jakarta Ety rocgaety, dkk 2007 , Metodologi Penelitian Bisnis ; Dengan Aplikasi SPSS Ghazali,Imam 2011 Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang Hamid, Abu, 1993, Sistem Pendidikan Madrasah dan Pesantren di Sulawesi Selatan Howell, Julia Day, 2001, Ufism and the Indonesian Islamic Revival, The Journal of Asian Studier, Vol, 60, No,3 Hartono Irawan, 2008, Metode Penelitian Sosial, Bandung Jalaluddin Rakhmat, 2011, Psikologi ROSDAKARYA , Bandung
Komunikasi,
PT
REMAJA
Kasmir, 2014 , Manajemen Perbankan, Edisi Revisi ke 12 (Rajawali Pers) Jakarta Kusuma Widjaja, Pengantar Psikologi, Edisi ke 11, jilid 1 Karim, A Adiwarman, 2004, Bank Islam; Analisis Fiqih dan Keuangan PT, Rajagrafindo Persada Jakarta 95
96
Kamal Naser, Metawa dan Almossawi vol. 17 No.3, 1999. 135-150 Kotler Philip, 2003, Marketing Management ; Analysis, Planning, Implamantation, and control Khoiruddin, Preferensi nasabah terhadap produk pembiayaan mudharabah, musyarakah dan murabahah bank syari’ah (2005) Kotler Philip, Lane Keller Kevin, 2009, Manajemen Pemasaran, Translation copyright by penerbit Erlangga Mutiara,Liztya Siska persepsi jual beli pembiayaan murabahah terhadap motivasi mahasiswa menjadi nasabah bank syari’ah Muhammad, 2011, Manajemen Bank Syari’ah, Edisi Revisi ke 2 Yogyakarta Muhammad Ghafur Wibowo, 2008, Membuat Memahami Bunga dan Riba Ala Muslim Indonesia , Biruni press. Yogyakarta Muhammad,2007, Lembaga Keuangan Syari’ah, Graha Ilmu. Yogyakarta Mamang Sangaji Eta, Sopiah, 2013, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis disertai ; Himpunan jurnal penelitian, Yogyakarta Mulyana Deddy, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT REMAJA ROSDAKARYA, Yogyakarta Prasetiojo, Ristiyanti dan John J.O.L Ilhalauw, 2005, Perilaku Konsumen, Yogyakarta Priyanto,Duwi 2014 Buku Latihan SPSS Statistik parametrik, PT, Elex Media komputerindo Rahim,Husni, 2001, Arah Baru Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta Robbins Stephan P, 2007, Perilaku Organisasi buku 1, Jakarta Salemba 4 Schiffman,Leon G dan Leslies Lazar Kanuk, 2008, Consumen Behaviour Indonesia; PT Macanan Jaya Cemerlang. Setiasih, Dani panca Analisis persepsi, preferensi, sikap, dan perialu dosen terhadap perbankan syari’ah. (2011) Suryo,Joko, 2001, Tradisi Santri dalam Historiografi Jawa ; ed.Sunaryo Purwo Sumitro, Yayasan Masyarakat Sejarawan Indonesia, Jakarta Suharyadi ,Statistika Untuk Ekonomi , 2007 SM, Ismail,2000, Pendidikan Islam, Demokrasi dan Masyarakat Madani, Yogyakarta
97
Sugiono,2005, Metode Kualitatif dan Kuantitatif dan R&D, Bandung Singgih Santoso,2014, Buku Latihan SPSS statistik parametrik, PT.Elex Media Komputerindo, Jakarta. T.Coyle, persepsi masyarakat muslim dan non muslim di singapura terhadap perbankan syari’ah vol 8. No,7, 1999,16-18 Umar, Husein, 2002, Research Methode In Finance and Banking, Gramedia Pustaka, Jakarta Veizhtal Rivai, 2007, Kepemimpinan dan perilaku organisasi, PT Raja Grafindo persada Wahjoetomo,2000 Perguruan Tinggi Pesantren ; Pendidikan Alternatif Masa Depan, Jakarta Wahid, Abdurrahan,2001, Menggerakan tradisi; Esai-Esai Pesantren, Yogyakarta Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan Syari’ah Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syari’ah www.liputan6news.com www.newsbabe.co.id market share perbankan syari’ah diakses 1 Mei 2016
98
Lampiran 1
99
Lampiran 2 Hal: Permohonan pengisian kuesioner Kepada Yth, Bapak/Ibu Responden Di Tempat Dengan Hormat, Saya adalah mahasiswa program strata (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) jurusan perbankan syariah, sedang menyusun sebuah karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE), dengan ini saya: Nama : Indra Sofyan NIM : 1112085000039 Mengharapkan kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisi kuesioner yang terlampir. Adapun judul penelitian yang saya ajukan adalah “Analisis pengaruh persepsi, perilaku, dan preferensi masyarakat santri pondok pesantren modern Ibadurrahman terhadap perbankan syari’ah” Informasi yang diperoleh melalui kuesioner ini hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian (riset) dan tidak untuk kepentingan di luar riset termasuk penilaian kinerja Bapak/Ibu/Saudara/I, sehingga akan saya jaga kerahasiaannya sesuai dengan etika penelitian. Demikian permohonan saya, atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I dalam meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner dan menyatakan pendapat dalam penelitian ini, saya ucapkan terimakasih.
Hormat Saya,
Indra Sofyan
100
KUESIONER
Identitas Responden Mohon identitas Bapak/Ibu/Sdr/i diisi dengan memberi tanda check list (√) pada data, sebagai berikut :
1. Umur
:
20-25
26-35
36-45
> 46 Wanita
2. Jenis Kelamin
:
Pria
3. Jenjang Pendidikan
:
S3
S2
D3
SLTA
1 Tahun
2 Tahun
4 Tahun
> 5 Tahun
4. Lama Bekerja
5. Jabatan
:
S1
3 Tahun
: …………………………………
Petunjuk Pengisian Kuesioner Petunjuk Pengisian Kuesioner
Bapak/ Ibu diminta untuk
menjawab pertanyaan dibawah ini, kemudian dimohonkan menjawab pernyataan tersebut dengan memberikan tanda check list (√) satu dari lima alternatif jawaban yang terdapat dalam pernyataan tersebut: SS
= Sangat Setuju
S
= Setuju
N
= Netral
TS
= Tidak Setuju
STS
= Sangat Tidak Setuju
101
Daftar Pertanyaan PERSEPSI MASYARAKAT SANRI (X1) NO 1
PERNYATAAN Dengan menggunakan jasa perbankan syari’ah anda dapat merealisasikan salah satu syari’ah Islam secara kaffah (menyeluruh)
2
Perbankan syari’ah merupakan perbankan yang menggunakan syari’at Islam dimana syari’at tersebut harus dijalankan untuk membentuk pribadi muslim yang sejati Sistem dan produk-produk perbankan syari’ah sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah Sistem dan produk-produk perbankan
3
syari’ah sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah Saudara menggunakan jasa perbankan
4
syari’ah karena Ustad/Ustadzah atau Kyai anda juga menggunakannya
5
Informasi yang disaudara terima dari promosi berbagai Bank syari’ah maupu Bank konvensional menarik saudara untuk menjadi nasabah Bank syari’ah
6
setujukah saudara terhadap informasi
STS
TS
N
S
SS
102
NO
PERNYATAAN
STS
TS
N
S
SS
TS
N
S
SS
yang menyatakan bahwa produk-produk perbankan syari’ah sama dengan perbankan konvensional PERILAKU MASYARAKAT SANTRI (X2) No.
Pernyataan Saudara sudah membuka rekening di
1
perbankan syari’ah Saudara sering melakukan transaksi
2
diperbankan syari’ah Saudara Sangat nyaman
3
4
menggunakan perbankan syari’ah
Saudara melakukan pembiayaan diperbankan syari’ah Saudara akan mengajak teman-teman
5
saudara untuk menjadi nasabah diperbankan syari’ah Tidak akan menggunakan bank lain
6
untuk menggunakan jalur transaksi saudara
STS
103
PREFERENSI MASYARAKAT SANTRI (X3) NO PERNYATAAN saudara lebih menyukai produk-produk 1
perbankan syari’ah dibanding perbankan konvensional Saudara lebih cocok terhadap sistem
2
perbankan
syari’ah
perbankan konvensional Saudara lebih senang 3
dibandingkan berhubungan
dengan perbankan syari’ah dibanding perbankan konvensional Produk-produk perbankan syari’ah lebih
4
bagus dan menguntungkan di banding Bank konvensional
STS
TS
N
S
SS
104
PRODUK DAN PRINSIP PERBANKAN SYARI’AH (Y) No.
PERNYATAAN Akad mudharabah, murabahah, salam, isthisna dan ijarah dapat digunakan untuk
1
produk penyaluran dana dalam perbankan syari’ah Prinsip kerja wadi’ah dan mudharabah dapat
2
digunakan untuk menghimpun dana dalam perbankan syari’ah Akad Wakalah, kafalah, rahn , dan qard dapat
3
diterapkan pada produk jasa perbankan syari’ah Dalam penyaluran dana kepada nasabah,
4
pihak bank menerapkan prinsip murabahah (jual beli) Dalam penghimpunan dana, pihak bank
5
syari’ah menerapkan prinsip wadi’ah dan mudharabah Produk jasa bank syari’ah lebih mengutamakan
6
kepada sharf (jual beli valuta asing) Prinsip wadi’ah dan mudharabah biasanya
7
diterapkan pada nasabah yang mempunyai rekening giro
STS
TS
N
S
SS
105
Tabulasi Jawaban Kuesioner Persepsi Masyarakat Santri Res. Persepsi Masyarakat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1
2
3
3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 2 3 3 2 2 4
4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 2 3 3 2 2 4
4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 3 2 2 4 2 5 4
PERNYATAAN 4 5 4 5 5 3 2 4 4 4 5 4 4 5 5 3 2 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 3 4 3 4 4 4 4 4
4 5 5 3 2 4 4 4 5 4 4 5 5 3 2 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 3 4 3 4 4 4 4 4
6
TOTAL
4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 3 2 2 4 2 5 4
23 24 26 24 20 24 26 28 30 28 28 30 24 22 18 24 24 24 26 24 24 28 26 26 30 26 30 22 22 14 18 22 16 22 24
106
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 5 4 4 5 5 2
4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 5 4 4 5 5 2
4 4 5 5 5 5 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 5 4 4 4 5 2
4 4 4 4 5 5 3 3 3 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 3 4 3
4 5 4 4 5 5 3 4 3 5 5 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 3 5 3
4 4 5 5 5 5 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 5 4 4 4 5 2
24 28 28 28 30 30 26 22 22 24 26 26 24 24 24 24 18 18 26 28 24 24 24 28 14
107
RES. Perilaku Masyarakat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Tabulasi Jawaban Perilaku Masyarakat Santri PERNYATAAN 1 2 3 4 5 6
TOTAL
5 3 4 4 4 5 3 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 3 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4
30 20 24 21 22 30 22 24 26 21 24 30 30 24 24 28 30 27 24 28 24 26 24 26 21 26 30 25 27 30 28 22 24 23 22
5 3 4 4 4 5 3 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 3 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4
5 3 4 4 4 5 4 4 5 3 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 4 4
5 3 4 3 3 5 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 3 4 3 3
5 4 4 3 3 5 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3
5 4 4 3 4 5 4 4 5 3 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 5 5 5 4 4 4 4
108
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
RES. Preferensi Masyarakat 1 2 3 4 5 6 7 8 9
4 3 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 3 3 4 4 5
4 3 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 3 3 4 4 5
4 4 4 5 3 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5
3 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5
3 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 5 5 5
4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 5
22 23 25 26 22 26 30 28 28 28 28 30 27 26 28 24 26 24 26 26 21 19 25 27 30
Tabulasi Jawaban Preferensi Masyarakat Santri PERNYATAAN 1 2 3 4 TOTAL 4 2 4 5 5 4 4 4 2
5 2 4 5 5 4 4 5 2
5 4 4 5 5 4 4 5 4
4 2 4 5 5 4 4 4 2
18 10 16 20 20 16 16 18 10
109
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4 5 5 3 4 4 3 3 3 4 4 2 4 5 5 4 4 4 5 4 4
4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 2 4 4 5 2 4 5 5 4 4 5 5 4 4
4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 3 5 2 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4
4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4 5 5 3 4 4 4 3 3 4 4 2 4 5 5 4 4 4 5 4 4
16 20 20 16 16 18 20 16 16 18 16 17 16 19 14 14 16 18 16 20 20 13 16 15 15 10 14 16 18 10 16 20 20 16 16 18 20 16 16
110
49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
4 4 5 4 5 4 3 2 5 4 5 3
5 4 4 4 5 3 4 3 4 4 5 3
5 4 3 4 4 3 4 3 4 4 5 4
4 4 5 4 5 4 3 2 5 4 5 5
18 16 17 16 19 14 14 10 18 16 20 15
Tabulasi Jawaban Produk Dan PrinsipPerbankanSyari’ah Res. Produk PERNYATAAN Dan Prinsip 1 2 3 4 5 6 Perbankan Syari’ah 1 5 5 5 5 5 5 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 3 3 4 6 5 5 5 5 5 5 7 3 3 4 4 4 4 8 4 4 4 4 4 4 9 5 5 5 3 3 5 10 3 4 3 4 3 3 11 4 4 4 4 4 4 12 5 5 5 5 5 5 13 5 5 5 5 5 5 14 4 4 4 4 4 4 15 4 4 4 4 4 4 16 5 5 5 4 4 5 17 5 5 5 5 5 5 18 4 4 4 5 5 5 19 4 4 4 4 4 4 20 5 5 4 5 5 4 21 4 4 4 4 4 4
7
TOTAL
5 4 4 3 4 5 3 4 5 3 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4
35 24 28 26 26 35 25 28 31 24 28 35 35 28 28 33 35 32 28 32 28
111
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
4 4 5 5 3 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 5 3 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 3 3 4 4 5
4 4 5 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 3 3 4 4 5
5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5
5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5
4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 5 5 5
4 4 4 4 3 5 3 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 5
4 4 5 4 3 5 4 4 5 5 4 4 3 4 3 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 3 4 4 4 5
30 28 31 23 24 35 29 31 35 32 26 28 26 26 24 28 29 31 25 30 35 33 28 31 33 34 33 30 32 28 31 29 31 31 24 33 29 31 35
112
Lampiran 4 Hasil Uji Validitas 1. Persepsi Masyarakat Correlations PM2 PM3
PM1
PM1
PM2
PM3
PM4
PM5
PM6
TOT
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
PM4
PM5
PM6
TOT
1
1.000 **
.754 **
.172
.172
.754**
.855 **
60
.000 60
.000 60
.190 60
.190 60
.000 60
.000 60
1.000 **
1
.754 **
.172
.172
.754**
.855 **
.000 60
60
.000 60
.190 60
.190 60
.000 60
.000 60
.754 **
.754 **
1
.177
.177
1.000**
.859 **
.000 60
.000 60
60
.176 60
.176 60
.000 60
.000 60
.172
.172
.177
1
1.000 **
.177
.566 **
.190 60
.190 60
.176 60
60
.000 60
.176 60
.000 60
.172
.172
.177
1.000**
1
.177
.566 **
.190 60
.190 60
.176 60
.000 60
60
.176 60
.000 60
.754 ** 1.000 **
.177
.177
1
.859 **
.754 ** .000 60
.000 60
.000 60
.176 60
.176 60
60
.000 60
.855 **
.855 **
.859 **
.566**
.566 **
.859**
1
.000 60
.000 60
.000 60
.000 60
.000 60
.000 60
60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
113
2. Perilaku masyarakat Correlations P1 Pearson Correlation P1
P2
P3
P4
P5
P6
PTOT
Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
P2
P3
P4
P5
P6
1.000**
.589 **
.316*
.395 **
.000
.000
.014
60
60
60
1.000 **
1
1
.000
PTOT
.547
* *
.832 **
.002
.000
.000
60
60
60
.589 **
.316*
.395 **
60 .547*
.000
.014
*
.832 **
.002
.000
.000
60 .476*
60
60
60
60
60
60
.589 **
.589**
1
.442**
.330 *
.000
.000
.000
60
60
60
60
.316 *
.316*
.442 **
1
.014
.014
.000
60
60
60
.395 **
.395**
.002
*
.738 **
.010
.000
.000
60
60
60
.722 ** .267*
.693 **
.000
.039
.000
60
60
60
.330 *
.722**
1
60 .416*
.002
.010
.000
60
60
60
60
.547 **
.547**
.476 **
.000
.000
60
*
.739 **
.001
.000
60
60
60
.267*
.416 **
1
.711 **
.000
.039
.001
60
60
60
60
.832 **
.832**
.738 **
.693**
.739 **
.000
.000
.000
.000
.000
.000
60
60
60
60
60
60
.000 60 .711* *
60 1
60
114
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
3. Preferensi masyarakat Correlations PR1 PR2
PR1
PR2
PR3
PR4
PRTO T
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
PR3
PR4
PRTOT
1
.768 **
.354 **
.951**
.913 **
60
.000 60
.005 60
.000 60
.000 60
.768**
1
.720 **
.714**
.932 **
.000 60
60
.000 60
.000 60
.000 60
.354**
.720 **
1
.344**
.680 **
.005 60
.000 60
60
.007 60
.000 60
.951**
.714 **
.344 **
1
.894 **
.000 60
.000 60
.007 60
60
.000 60
.913**
.932 **
.680 **
.894**
1
.000 60
.000 60
.000 60
.000 60
60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
115
4. Produk dan prinsip perbankan syari’ah Correlations PP1 PP2 PP3
PP1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N Pearson Correlation PP2 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation PP3 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation PP4 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation PP5 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation PP6 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation PP7 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation PPTOT Sig. (2-tailed) N
PP4
PP5
PP6
PP7
PPTO T
.538 ** .709 ** .403 **
.871 **
.666 **
.431 **
.497**
.000
.000
.001
.000
.000
.000
.001
60
60
60
60
60
60
60
60
.871 **
1
.589 **
.316 *
.395**
.000 60
60
.000 60
.014 60
.002 60
.666 **
.589 **
1
.442 **
.330*
.000 60
.000 60
60
.000 60
.010 60
.431 **
.316 *
.442 **
1
.722**
.001 60
.014 60
.000 60
60
.000 60
.497 **
.395 **
.330 *
.722 **
1
.000 60
.002 60
.010 60
.000 60
60
.538 **
.547 **
.476 **
.267 *
.416**
.000 60
.000 60
.000 60
.039 60
.001 60
60
.709 **
.654 **
.547 **
.401 **
.406**
.667 **
1 .440 **
.000 60
.000 60
.000 60
.001 60
.001 60
.000 60
60
.000 60
.403 **
.405 **
.327 *
.420 **
.447**
.414 ** .440 **
1
.001
.001
.011
.001
.000
.001
.000
60
60
60
60
60
60
60
1
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.547 ** .654 ** .405 ** .000 60
.000 60
.001 60
.476 ** .547 **
.327 *
.000 60
.000 60
.011 60
.267 * .401 ** .420 ** .039 60
.001 60
.001 60
.416 ** .406 ** .447 ** .001 60
.001 60
.000 60
1 .667 ** .414 ** .000 60
.001 60
60
116
Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas 1. Persepsi masyarakat santri Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha .858 2.
6
Perilaku masyarakat santri
Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha .848
6
3. Preferensi Masyarakat Santri Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha .883
4
4. Produk Dan Prinsip Perbankan Syari’ah Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha .881
7
117
Lampiran 6 Hasil Uji Asumsi Klasik 1. UjiNormalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 60 Mean 0E-7 Normal Std. Parametersa,b 4.17199260 Deviation Absolute .133 Most Extreme Positive .116 Differences Negative -.133 Kolmogorov-Smirnov Z 1.029 Asymp. Sig. (2-tailed) .241 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. 2. UjiMultikolinearitas Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta
Model
1
(Constant) Persepsi
9.795 .353
6.649 .148
Perilaku Preferensi
.914 1.046
.194 .211
a. Dependent Variable: VAR00004
T
Sig.
Collinearity Statistics Tolerance VIF
.218
1.473 2.390
.146 .020
.996 1.004
.442 .464
4.712 4.950
.000 .000
.943 1.061 .946 1.057
118
3. Uji Heteroskedastisitas
4. Uji Autokorelasi
Model 1
R R Square a .732 .535
Model Summaryb Adjusted R Std. Error of Square the Estimate .510 4.28228
a. Predictors: (Constant), VAR00003, VAR00001, VAR00002 b. Dependent Variable: VAR00004
Durbin-Watson 1.781
119
Lampiran 7 Hasil Uji Hipotesis 1.
Hasiluji F
Model Regression 1
Residual Total
ANOVAa Df
Sum of Squares 1182.058
3
1026.926 2208.983
56 59
Mean Square 394.019
F
Sig.
21.487
.000 b
t
Sig.
18.338
a. Dependent Variable: PP b. Predictors: (Constant), PM, P, PF 2. Hasil Uj t Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta
Model
1
(Constant) Persepsi
9.795 .353
6.649 .148
Perilaku Preferensi
.914 1.046
.194 .211
.218
1.473 2.390
.146 .020
.442 .464
4.712 4.950
.000 .000
a. Dependent Variable: VAR00004 3. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted R Square
1 .732a .535 a. Predictors: (Constant), PM, P, PF, b. Dependent Variable: PP
.510
Std. Error of the Estimate 4.28228