PENGARUH HARGA DAN TEMPAT TERHADAP OMZET PENJUALAN PADA USAHA MANIK-MANIK MILIK IBU RITA DI TENGGARONG Oleh : Rahim Abdullah Penulis Adalah Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Kutai Kartanegara
Abstract : From analysis data result and discussion, the regression equality which is resulted is Y = 0,727 + 0,293 X1 + 0,631 X2. This matter explain that there is same direction relation, it means if happen the increasing on X variable, so will cause the increasing to the Y variable. However constant value (a) as 0,727 explain if X1 and X2 same with zero, so the sale’s turnover same with 0,727 or can be said if there is no cost variable and place so the sale turnover is 0,727. Correlation which is resulted according to R number is 0,865, this matter point that correlation between cost and place with sale turnover is really strong, because 0,865 number is upper 0,5 and approach 1, r = 1. R square number is 0,749 comes from 0,8652, it means 74,9 % sale turnover can be explained or influenced by cost and place variable. However the rest ( 100 % - 74,9 % = 25,1 % ) sale turnover is explained or influenced by the another causes like promotion, model, desaign and so on. Anova experiment result r F test, is got F arithmetic as 87,843 with significance level 0,000. However F table value with df1 = 2 and df2 = 59, is got value as 3,150, it means that F arithmetic > F table or 87,843 > 3,150, so that can be said that cost and place variable together be able to show its influence to the sale turnover or regression model can be used to predict the sale turnover and the first hypothesis can be accepted.
Key Word : Price, Place I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dap berkembangnya perekonomian yang sangat kompleksional, selain didorong dengan mobilisasi penduduk juga dipengaruhi
Perkembangan dunia usaha di Kabupaten Kutai Kartanegara pada umumnya dan Kota Tenggarong pada khususnya, akhirakhir ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini ditandai dengan berdirinya beraneka ragam usaha yang menjual barang dan jasa. Pesatnya perkembangan dunia usaha tersebut menunjukkan bahwa semakin tingginya taraf hidup yang ditandai dengan tingkat kebutuhan dan keinginan akan barang dan jasa yang semakin meningkat.
oleh kebutuhan yang semakin meningkat. Para pesaing sudah bukan merupakan halangan atau hambatan dalam perkembangan usaha dimana setiap usaha yang dijalan-kan memiliki wadah tersendiri dengan segmentasi pasar yang sesuai. Telah banyak dikatakan bahwa tujuan umum perusahaan (bisnis) adalah membuat suatu produk atau jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya, menjual dengan harga wajar dan membentuk kebiasaan. Bila kita menganalisa pernyataan ini kita menda-
Lahirnya beberapa usaha kecil di
patkan dua fungsi esensial setiap perusaha-
Tenggarong telah memberikan warna terhaJEMI Vol 8/No 2/Agustus/2008
13
an-produksi dan pemasaran. Fungsi pemasa-
konsumen untuk melakukan pembelian, hal
ran berkenaan dengan sisi permin-taan
ini dikarenakan konsumen tidak merasa di-
(demand side), misal seleksi pembentukan
rugikan. Selain itu penetapan harga yang
kebiasaan dan penentuan harga. Se-dangkan
lebih rendah serta pemberian potongan har-
produksi berurusan dengan sisi penawaran
ga akan dapat menarik perhatian serta men-
(suplay side), misal penciptaan produk deng-
dorong konsumen untuk segara melakukan
an biaya seminimal mungkin. Dari seluruh
transaksi pembelian.
tipe organisasi baik pabrik barang, jasa,
Tempat yang strategis dalam artian
perusahaan swasta, perusahaan negara, ber-
mudah dijangkau, mudah dicari serta dikun-
motif keuntungan maupun tanpa keuntungan
jungi juga memiliki pengaruh terhadap
(non-profit).
omzet penjualan. Kondisi ini dikarenakan
Upaya mencapai tujuan perusahaan
dengan tempat yang strategis konsumen
antara lain diperlukan kegiatan yang menun-
akan semakin mudah untuk melihat barang
jang kelancaran operasi perusahaan. Kelan-
yang dijual atau dipajang sehingga konsu-
caran operasi perusahaan dapat dilaksanakan
men akan tertarik untuk melakukan pembe-
dengan baik, bila sebelumnya dilakukan
lian. Karena itu tempat yang strategis harus
perencanaan yang baik pula. Suatu perenca-
didukung oleh kebersihan dan penataan
naan yang baik, bila dalam proses penyusu-
barang-barang yang baik agar dapat mendu-
nannya didasarkan pada berbagai faktor di-
kung terhadap omzet penjualan.
antaranya kualitas maupun kuantitasnya.
Usaha pembuatan manik-manik mi-
Karena itu perencanaan yang disusun akan
lik ibu Rita merupakan salah satu usaha
sangat berpengaruh terhadap kehidupan,
pembuatan manik-manik yang ada di Teng-
kelangsungan dan kemajuan / perkembangan
garong seperti gelang, kalung, rompi, tas
dari perusahaan itu sendiri.
dan sebagainya yang terbuat dari manik-
Berbagai upaya yang dilakukan oleh
manik. Beberapa nama usaha penjualan
para pengusaha untuk menarik minat para
manik-manik yang ada di tenggarong adalah
konsumennya agar mau membeli dan meng-
sebagai berikut:
konsumsi barang atau jasa dari hasil produksinya antara lain adalah dengan penetapan harga yang sesuai dan pemilihan tempat yang strategis. Penetapan harga jual yang sesuai dengan kualitas produk, sesuai dengan
Tabel. 1 : Nama-nama usaha manik yang Ada di Tenggarong No
Pemilik
Alamat
1
Borneo
Juwita
Museum Mulawarman Blok A 1
2
Kenyah
Fulgensius
Museum Mulawarman Blok A 2
3
Dayak Raya
Samuel
Museum Mulawarman Blok A 3
4
Kalimanta n Shop
Indra
Museum Mulawarman Blok A 4
5
Rita
Rita
Museum Mulawarman Blok A 5
spesifikasi produk akan mampu memikat
JEMI Vol 8/No 2/Agustus/2008
Nama
14
mudah dilihat konsumen. Kenyataannya om6
Art Etnik Dayak
Haru
7
Alaydrus
Darmaji
Jl. Diponegoro No. 12 Jl. Kh. Akh. Mukhsin No. 143
zet penjualan pada usaha manik-manik milik Ibu Rita masih dirasa rendah, hal ini terlihat dari sepinya jumlah pengunjung yang datang
Sumber : hasil penelitian, 2009
membeli pada usaha ini, banyaknya stok Usaha
pembuatan
manik-manik
manik-manik yang belum terjual dan sering
milik ibu Rita dalam rangka untuk mening-
lepasnya target penjualan seperti yang di-
katkan omzet penjualan, langkah yang dila-
harapkan.
kukannya adalah dengan penetapan harga
Seharusnya dengan menetapkan harga
yang sesuai dan memilih tempat yang stra-
yang sesuai dengan kualitas prduk dan me-
tegis. Lewat harga yang sesuai dengan
milih tempat yang strategis, maka omzet
produknya diharapkan mampu memikat
penjualan dapat ditingkatkan. Karena itu
konsumen agar mau melakukan pembelian.
yang menjadi permasalahan dalam peneliti-
Dengan produk yang bagus seperti tahan
an ini adalah :
lama, menarik, unik dan etnik bisa memberkan kesan kepada para konsumen agar tertarik untuk melakukan pembelian. Pemilihan tempat yang strategis yaitu dibelakang Museum Mulawarman diharapkan dapat mena-
Apakah harga dan tempat mempunyai pengaruh terhadap omzet penjualan pada usaha manik-manik milik Ibu Rita ? 1.
Diantara variabel harga dan tempat, manakah yang mempunyai pengaruh
rik minat konsumen agar mau melakukan
paling dominan terhadap omzet penjua-
pembelian karena tempat yang dipilih bera-
lan pada usaha manik-manik milik Ibu
da pada posisi yang tepat yaitu pada saat
Rita ?
pengunjung Museum Mulawarman atau wisatawan keluar dari gedung museum sehingga bisa dipergunakan untuk cindera
B. Tujuan Penelitian Tujuan penulisan ini adalah untuk
mata.
mengetahui dan mengkaji hal-hal sebagai A. Rumusan Masalah Menghadapi persaingan dan meningkat-
berikut : 1.
Rita.
kan omzet penjualan, langkah yang ditempuh oleh pimpinan usaha manik-manik milik
Profil usaha manik-manik milik Ibu
2.
Besarnya pengaruh harga dan tempat
Ibu Rita adalah dengan menetapkan harga
terhadap omzet penjualan pada usaha
yang sesuai dengan kualitas produk yang di-
manik-manik milik Ibu Rita.
jual dan memilih tempat yang strategis agar
JEMI Vol 8/No 2/Agustus/2008
15
3.
Variabel yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap omzet penjualan
Definisi pemasaran menurut Payne (2005;27) adalah sebagai berikut : “…Suatu proses mempersepsikan, memahami, mengstimulasi dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang di pilih secara khusus dengan menyalurkan sumber-sumber sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut”.
pada usaha manik-manik milik Ibu Rita.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Manajemen Pemasaran 1.
Definisi pemasaran versi yang lainnya
Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran di mulai sejak
adalah : Semua kegiatan yang diarahkan untuk
sebelum barang-barang di produksi, dan tidak berakhir dengan penjualan, sedangkan tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk lebih jelasnya definisi tentang pemasaran menurut beberapa ahli pemasaran antara lain ada-
sistem
melalui proses pertukaran. Proses pertukaran melibatkan kerja. Penjualan harus mencari pembeli, menemukan dan memenuhi kebutuhan mereka, merancang produk yang tepat, menentukan harga yang sesuai, mem-
lah sebagai berikut : Suatu
memuaskan kebutuhan yang keinginannya
keseluruhan
dari
kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan un-
promosikan produk tersebut dan sebagainya. (Irawan, et. al. 2004:13)
tuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang
2.
Pengertian Manajemen Pemasaran
dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik
Kegiatan pemasaran ini haruslah
kepada pembeli yang ada maupun pembeli
dikoordinasikan dan di kelola dengan cara
yang potensial. (Swastha dan Handoko,
yang baik, karena kegiatan tersebut bertuj-
2006;4)
uan menimbulkan pertukaran yang diingin-
Menurut
Umar
(2005;31)
definesi pemasaran adalah : “…Meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun potensial”.
kan, baik yang menyangkut barang atau jasa, atau benda-benda lain yang dapat memenuhi kebutuhan psikologis, sosial dan kebudayaan. Lebih jelasnya pengertian manajemen pemasaran adalah sebagai berikut : Proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan
JEMI Vol 8/No 2/Agustus/2008
16
tujuan-tujuan
individu
dan
organisasi.
jumlah yang tepat dan dengan harga
(Kotler, Alih bahasa Sindoro, 2007;13) Menurut Swasta dan Handoko
yang tepat. 2.
definisi manajemen pemasaran adalah :
Fungsi Buying Pada pemasaran fungsi buying meru-
Penganalisaan, perencanaan, pelak-
pakan fungsi kunci karena merupakan
sanaan dan pengawasan program-program
suatu usaha untuk mendapatkan barang
yang bertujuan menimbulkan pertukaran
dagangan atau bahan baku secara efe-
dengan pasar yang dituju dengan maksud
sien dan efektif.
untuk
mencapai
tujuan
perusahaan.
3.
(Swastha dan Handoko, 2006;4). Definisi
manajemen
Fungsi Selling Fungsi Seling merupakan usaha mencari
pemasaran
pembeli dengan melakukan berbagai
yang lain adalah “Proses untuk meningkat-
cara
yang
ditujukan
untuk
dapat
kan efesiensi dan efektifitas dari kegiatan
menarik minat para pembeli. Sukses
pemasaran yang dilakukan oleh individu
atau tidaknya suatu perusahaan banyak
atau oleh perusahaan “. (Alma, 2005;86 ).
ditentukan oleh penjualan. Oleh sebab itu fungsi penjualan dikatakan merupa-
3.
Fungsi-fungsi Pemasaran
kan top fungtion dari pada usaha dimana ditentukan selisih antar input dan
Fungsi-fungsi pemasaran dalam per-
output.
kembangannya telah banyak mengalami perubahan, salah satunya menurut pan-
4.
Fungsi Grading and Standardization
dangan Panglaykim dan Hazil dalam buku-
Grading adalah suatu tindakan untuk
nya “Marketing Suatu Pengantar” yang
memisahkan atau memeriksan barang-
dikutip oleh Alma (2005;19) menyatakan
barang menurut pengkhususan yang
bahwa terdapat 9 fungsi dalam pemasaran,
telah ditetapkan untuk menentukan
antara lain adalah sebagai berikut :
gradenya.
1.
Fungsi Merchandising
Sedangkan fungsi Standardization yaitu
Fungsi ini menyangkut masalah peren-
usaha untuk memberikan standar ter-
canaan
pemasaran,
hadap suatu barang baik dalam bentuk
perencanaan tentang saat yang paling
kwalitas satu dan dua, tiga serta seterus-
tepat untuk menyalurkan barang terse-
nya.
tentang
daerah
but. Jadi maksudnya adalah perencanaan yang berkenaan dengan memasarkan
5.
Fungsi Penyimpaan dan Pergudangan (storage and warehousing)
barang atau jasa yang tepat pada tempatnya yang tepat, waktu yang tepat,
JEMI Vol 8/No 2/Agustus/2008
17
6.
Fungsi Storage yaitu sebagai tempat
kemukakan, maka hipotesis dalam penelitian
untuk menyimpan barang-barang antara
ini adalah sebagai berikut :
yang dihasilkan dan dibutuhkan.
1. Bahwa harga dan tempat mempunyai
Fungsi Pengangkutan (Transportations)
pengaruh
Transportation
omzet penjualan pada usaha manik-
adalah usaha untuk
memindahkan suatu barang dari sum-
yang
signifikan
terhadap
manik milik Ibu Rita.
bernya ketempat konsumen. Fungsi
2. Bahwa variabel harga mempunyai peng-
pengangkutan ini memberikan place
aruh yang dominan terhadap omzet
utility, dan time utility sehingga fungsi
penjualan pada usaha manik-manik milik
pengangkutan ini merupakan suatu jasa
Ibu Rita.
yang produktif, karena dengan pengangkutan itu secara geografis, dapatlah ditemukan centre produksi, dan centre konsumsi. 7.
III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Sesuai dengan identifikasi variabel
Fungsi Pembelanjaan (Financing)
penelitian, maka definisi operasional dari
Fungsi Pembelanjaan (Financing) adalah usaha untuk mendapatkan dana guna
masing-masing variabel adalah sebagai berikut :
keperluan membiayai seluruh kegiatan 1. Harga (X1), adalah sejumlah nilai/uang
dari lembaga marketing tersebut. 8.
Fungsi Komunikasi (Communicationa) Fungsi comunication adalah cara untuk menjalin hubungan antara produsen dan
Fungsi
Pengambilan
manik milik Ibu Rita kepada konsumen dalam hal kemampuan untuk membeli manik-manik dengan berbagai model
konsumen. 9.
yang ditawarkan oleh usaha manik-
Resiko
(Risk
Taking). Sedangkan pada Risk Taking adalah usaha untuk menanggulangi atau memperkecil resiko dalam usaha memasarkan barang/jasa dari produsen dan konsumen.
dan jenis yang mampu di jangkau oleh konsumen. Indikatornya adalah kesesuaian dengan produk, kesesuaian dengan kualitas, kesesuaian dengan ditempat lain dan tawar menawar. Skala ukur yang dipergunakan adalah skala likert dengan nilai tertinggi 5 untuk kategori sangat sesuai dan nilai terendah 1
B. Hipotesis Berdasarkan uraian latar belakang dan hasil perumusan masalah yang telah di-
JEMI Vol 8/No 2/Agustus/2008
kategori tidak sesuai. 2. Tempat ( X2 ) adalah kondisi lingkungan yang menunjukkan tata letak dimana
18
usaha manik-manik milik Ibu Rita beroperasi
dan memasarkan manik-
manik yang diproduksinya. Indikatornya
C. Tehnik Pengumpulan Data. Tehnik pengumpulan data yang dipergunakan adalah :
adalah mudah dijangkau, mudah dikenali, kebersihan dan penataan barang
1. Observasi, yaitu data yang diperoleh
dagangan. Skala ukur yang diperguna-
dengan cara mengadakan pengamatan
kan adalah skala likert dengan nilai
langsung ke obyek penelitian tentang
tertinggi 5 untuk kategori sangat mudah
proses penjualan
dan nilai terendah 1 kategori tidak mudah. 3. Omzet penjualan (Y) merupakan hasil yang telah dicapai oleh usaha manikmanik milik Ibu Rita dari penjualan
2. Interview,
yaitu
wawancara
dengan
pimpinan dan karyawan usaha manikmanik milik Ibu Rita tentang data yang diperlukan dalam penelitian ini. D. Populasi dan Sampel
manik-manik yang berasal dari jumlah unit dikali dengan harga jual. Indikatornya adalah pencapaian omzet, kesesuaian dengan harapan, kesetaraan dengan usaha lain dan kesesuaian modal dengan hasil yang dicapai. Skala ukur yang dipergunakan adalah skala likert dengan nilai tertinggi 5 untuk kategori sangat tercapai dan nilai terendah 1 kategori tidak tercapai.
Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan, jadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang datang pada waktu tersebut. Rata-rata jumlah konsumen yang datang, dilayani dan membeli pada usaha manik-manik milik Ibu Rita dalam 1 bulan sebanyak 62 orang. Populasi sebanyak 62 orang dianggap kecil atau berada dibawah 100, maka untuk jumlah sampel adalah keseluruhan dari populasi. Hal ini
B. Wilayah Penelitian
mengingat pendapat Sugiyono (2005,63)
Wilayah penelitian ini adalah pada
yang menyatakan semakin banyak jumlah
usaha manik-manik milik Ibu Rita yang ber-
sampel mendekati populasi, maka semakin
alamatkan di Komplek Museum Mulawar-
kecil kesalahan generalisassinya, dan begitu
man Blok A 5 Jalan Pangeran Diponegoro
juga sebaliknya semakin banyak jumlah
No. 02 RT. 1 Kelurahan Panji Kecamatan
sampel menjauhi populasi, amak semakin
Tenggarong. Hal ini dikarenakan selama ini
besar kesalahan generalisasinya.
pada usaha tersebut belum pernah dilakukan
Adapun teknik dalam menentukan
penelitian tentang pengaruh harga dan tem-
sampel yang dipergunakan dalam penelitian
pat terhadap omzet penjualan.
ini adalah dengan Sensus yaitu penentuan
JEMI Vol 8/No 2/Agustus/2008
19
sample dimana seluruah anggota populasi
dikatakan semakin erat/kuat hubungan-
diambil secara keseluruhan tanpa kecuali.
nya antara variabel bebas dengan varia-
(Sugiyono, 2005;60)
bel tak bebasnya. -
Apabila angka multiple R yang dipe-
E. Alat Analisis Dan Pengujian Hipotesis
roleh mendekati nol, maka semakin
1. Model Analisis Data
dengan variabel tak bebasnya.
lemah hubungan antara variabel bebas
Guna mengetahu besarnya pengaruh antara harga dan tempat terhadap omzet penjualan, model analisis data yang diperguna-
2. Pengujian Hipotesis a.
kan adalah regresi berganda, dengan model persamaan sebagai
mana variabel-variabel bebas yang digunakan secara bersama-sama mampu menjelas-
berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + ê (Sugiyono, 2005;250) Dimana : Y X1 X2 b1, b2 ê
Uji F Tujuan uji F untuk mengetahui sejauh
kan pengaruhnya terhadap variabel tidak bebasnya. Adapun rumus yang diguna-kan adalah :
= Omzet Penjualan = Harga = Tempat = Koefisien regresi partial = Error atau sisa (residual)
Dalam melakukan perhitungan penulis menggunakan alat bantu computer program
R2 (N-m-1) F = m(1-R2) (Sugiyono, 2005;259) Syarat pengujiannya adalah : -
Ho ditolak dan Ha diterima, apabila nilai F hitung > F tabel, artinya variabel
SPSS.
bebas secara bersama-sama mampu me-
Mengetahui keeratan hubungan antara
nunjukkan pengaruhnya terhadap vari-
variabel bebas dengan variabel tidak bebas-
abel tidak bebas.
nya diperlukan hasil dari multiple R / angka R. Rumus yang digunakan adalah :
-
Ho diterima dan Ha ditolak, apabila nilai F hitung < F tabel, artinya variabel
b1 ΣX1 Y + b2 ΣX2 Y R
= ΣY2
(Sugiyono, 2005;258) Syaratnya adalah : - Apabila angka multiple R yang diperoleh mendekati angka satu, maka dapat
JEMI Vol 8/No 2/Agustus/2008
bebas secara bersama-sama tidak mampu menunjukkan pengaruhnya terhadap variabel tidak bebas. b. Uji t Uji t digunakan untuk menguji sejauh mana variabel-variabel bebas yang
20
digunakan secara partial atau sendiri-
gunakan dapat digunakan untuk mengukur
sendiri mampu menunjukkan pengaruhnya
kepuasan konsumen. Syarat perhitungan
terhadap variabel tidak bebas. Rumus yang
validitas adalah :
digunakan adalah :
- Apabila r hitung < 0,3 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid
b t hitung =
(Sugiyono, 2005;216) Sb
Syarat pengujiannya adalah -
Ho ditolak dan Ha diterima, apabila nila t hitung > t tabel, artinya variabel bebas secara sendiri-sendiri mampu menunjukkan pengaruhnya terhadap variabel tidak bebas.
-
Ho diterima dan Ha ditolak, apabila nilai t hitung < t tabel, artinya variabel bebas secara sendiri-sendiri tidak mampu menunjukkan pengaruhnya terhadap variabel tidak bebas.
-
Apabila r hitung > 0,3 maka butir pertanyaan tersebut valid. (Sugiyono, 2005;87) Tabel. 2 : Hasil analisis Validitas No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Butir Pertanyaan Butir_1 Butir_2 Butir_3 Butir_4 Butir_5 Butir_6 Butir_7 Butir_8 Butir_9 Butir_10 Butir_11 Butir_12
R hitung 0,929 0,665 0,630 0,466 0,385 0,383 0,427 0,317 0,739 0,773 0,751 0,731
Hasil > 0,3 > 0,3 > 0,3 > 0,3 > 0,3 > 0,3 > 0,3 > 0,3 > 0,3 > 0,3 > 0,3 > 0,3
Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber data : output SPSS – Lampiran
Berdasarkan hasil analisis validitas menggunakan SPSS, dapat diketahui bahwa
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
nilai r hitung yang dihasilkan dari sebanyak
A. Analisis Data
12 butir pertanyaan adalah nilai terendah
Analisa ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara harga dan tempat terhadap volume penjualan pada usaha manikmanik milik Ibu Rita di Tenggarong. Datadata primer yang di dapat selama penelitian selanjutnya dilakukan analisis dengan alat analisis yang sudah ditetapkan sebelumnya sehingga dapat diambil suatu kesimpulan. 1. Uji Validitas dan Reliabilitas
0,317 sedangkan nilai tertinggi adalah 0,929. Hal ini berarti dari sebanyak 12 butir pertanyaan yang diajukan, semuanya telah memenuhi syarat validitas, dimana nilai r hitung (korelasi) masing-masing butir pertanyaan tersebut melebihi syarat minimal tingkat validitas atau r hitung > 0,3, artinya dari sebanyak 12 butir pertanyaan yang diajukan semuanya mampu mengukur tingkat kepuasan konsumen. Reliabilitas adalah pengukuran untuk
Validitas menunjukkan sejauh mana butir pertanyaan pada kuisioner yang diper-
JEMI Vol 8/No 2/Agustus/2008
menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran bila digunakan beberapa kali untuk 21
mengukur obyek yang sama, akan mengha-
pengaruh terhadap kepuasan konsumen
silkan data yang sama. Syarat perhitungan
tersebut data–data primer yang di dapat
reliabilitas adalah :
melalui angket /kuisioner penelitian dilaku-
- Apabila alpha cronbach < r tabel maka
kan analisis dengan bantuan SPSS (Statistic
butir pertanyaan tersebut tidak reliabel
Product and Service Solution) Rel 10 For
- Apabila alpha cronbach > r tabel maka
windows. Adapun hasil analisis selengkap-
butir
pertanyaan
tersebut
reliabel.
nya adalah sebagai berikut :
(Sugiyono, 2005;87)
Tabel. 3 Descriptive Statistics Mean
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS
Std. Deviation
N
Penjualan
3,7016
0,58820
62
dihasilkan adalah sebesar 0,881 dengan
Harga
3,1573
0,38739
62
jumlah pertanyaan 12 dan jumlah responden
Tempat
3,2460
0,69908
62
diperoleh
nilai
alpha
cronbach
yang
30 (lampiran reliability tabel reliability Sumber data : Output SPSS - Lampiran.
statistics). Nilai r tabel untuk uji dua sisi pada
taraf
kepercayaan
95
%
atau
Berdasarkan tabel Descriptive Statis-
signifikansi 5 % dapat dicari berdasarkan
tics di atas dapat diketahui bahwa :
jumlah responden atau N, karena N = 20,
maka derajat bebasnya (df) adalah N – 2 = 20 – 2 = 18, diperoleh nilai sebesar 0,468
Rata-rata penjualan ( dengan jumlah responden 62 orang ) adalah sebesar
3,702 dengan standar deviasi sebesar
(lampiran tabel r). Hal ini berarti bahwa
0,588, artinya secara rata-rata omzet
alpha > r tabel atau 0,881 > 0,468, sehingga
penjualan pada usaha manik-manik mi-
dapat disimpulkan dari 12 butir pertanyaan
lik Ibu Rita cukup tercapai.
yang disebarkan tersebut reliabel, artinya
Rata-rata harga ( dengan jumlah res-
bahwa ke 12 butir pertanyaan tersebut akan
ponden 62 orang ) adalah sebesar 3,157
menghasilkan nilai yang sama apabila
dengan standar deviasi sebesar 0,387,
diujikan dua kali atau lebih.
artinya secara rata-rata tanggapan res-
2.
ponden terhadap harga yang ditetapkan
Analisis Pengaruh Harga dan Tempat Terhadap Omzet Penjualan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
adalah cukup sesuai.
Rata-rata tempat (dengan jumlah res-
mengetahui signifikasi pengaruh harga dan
ponden 62 orang ) adalah sebesar 3,246
tempat terhadap omzet penjualan pada usaha
dengan standar deviasi sebesar 0,699,
maik-manik milik Ibu Rita. Guna menge-
artinya secara rata-rata tanggapan res-
tahui pengaruh variabel – variabel yang ber-
JEMI Vol 8/No 2/Agustus/2008
22
angka 0,865 berada diatas 0,5 dan mendekati 1, r = 1, hal ini sesuai dengan tabel interval berikut :
ponden terhadap tempet adalah cukup sesuai. Tabel. 4 Correlations Penjualan Pearson Correlation
Sig. (1tailed)
N
Penjualan
Harga
Tempat
1,000
0,578
0,849
Harga Tempat Penjualan
0,578 0,849
1,000 0,513
0,513 1,000
.
0,000
0,000
Harga Tempat Penjualan
0,000 0,000
. 0,000
0,000 .
62 62 62
62 62 62
62 62 62
Harga Tempat
Tabel 6 : Interval terhadap koefisien korelasi Interval Tingkat Hubungan Koefisien 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber data : Output SPSS - Lampiran.
Sumber : Sugiyono, 2005 216
Berdasarkan tabel Correlations di
- Angka R square yang dihasilkan adalah
0,749 berasal dari 0,8652, hal ini berarti 74,9 % omzet penjualan dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel harga dan tempat. Sedangkan sisanya ( 100 % 74,9 % = 25,1 % ) omzet penjualan dijelaskan atau dipengaruhi oleh sebabsebab yang lain seperti promosi, model, desain dan sebagainya.
atas dapat diketahui bahwa : - Besarnya hubungan antara variabel omzet penjualan dengan harga yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0,578 atau 57,8 % dan variabel omzet penjualan dengan tempat adalah 0,849 atau 84,9 %. Karena korelasi antara omzet penjualan
Tabel 7 : Anova
dengan tempat paling besar, maka variabel tempat mempunyai pengaruh domi-
Model
nan terhadap omzet penjualan diban-
1 Regression
Sum of Squares
df
Mean Square
15,799
2
7,900
5,306
59
0,090
21,105
61
F
Sig.
87,843
0,000( a)
dingkan variabel harga. Residual
Tabel. 5 Model Summary
Model 1
R 0,865a
R Square 0,749
Adjusted R Square 0,740
Std. Error of the Estimate 0,29988
Total
Sumber data : Output SPSS - Lampiran.
DurbinWatson 1,542
Sumber data : Output SPSS - Lampiran.
Berdasarkan tabel ANOVA tersebut, maka dapat dijelaskan sebagai berikut : -
Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat dijelaskan sebagai berikut : - Angka R yang dihasilkan adalah 0,865, hal ini menunjukkan bahwa korelasi antara harga dan tempat dengan omzet penjualan adalah Sangat Kuat, karena
JEMI Vol 8/No 2/Agustus/2008
Hasil uji Anova atau F test, didapat F hitung adalah 87,843 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas ( 0,000 ) jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat dipakai
23
untuk memprediksi omzet penjualan,
tidak ada variabel harga dan tempat ma-
atau dapat dikatakan variabel harga dan
ka omzet penjualan sebesar 0,727.
tempat yang diberlakukan secara bersa-
-
-
Nilai koefisien regresi X1 (harga) yang
ma-sama berpengaruh terhadap omzet
dihasilkan bertanda positif sebesar (+)
penjualan.
0,293 menyatakan bahwa setiap penam-
Sedangkan nilai F tabel dengan df1 = k
bahan 1 satuan variabel harga akan me-
= jumlah variabel bebas = 2 dan df2 = n
ningkatkan omzet penjualan sebesar
– k – 1 = 62 – 2 – 1 = 59, diperoleh nilai
0,293.
sebesar 3,150, hal ini berarti bahwa F
-
Nilai koefisien regresi X2 (tempat) yang
hitung > F tabel atau 87,843 > 3,150,
dihasilkan bertanda positif sebesar (+)
sehingga dapat dikatakan variabel harga
0,631 menyatakan bahwa setiap penam-
dan tempat secara bersama-sama mam-
bahan 1 satuan variabel tempat akan
pu menunjukkan pengaruhnya terhadap
meningkatkan omzet penjualan sebesar
omzet penjualan atau model regresi
0,631.
dapat dipakai untuk memprediksi omzet
-
penjualan.
fikansi konstanta dan variabel dependen (kepuasan konsumen), maka akan dila-
Tabel 8 : Coefficients Unstandardized Coefficients
Model
B
Kemudian untuk menguji tingkat signi-
Standard ized Coefficie nts
Std. Error
1 (Constant)
0,727
0,316
Harga
0,293
0,115
Tempat
0,631
0,064
Beta
kukan uji koefisien regresi dengan uji hipotesis sebagai berikut :
t
Sig.
2,302
0,025
0,193
2,539
0,014
0,750
9,863
0,000
H0 :
Koefisien regresi tidak signifikan
H1 :
Koefisien regresi signifikan
Pengambilan keputusan : -
Jika Statistik t hitung < Statistik t tabel, maka H0 diterima
Sumber data : Output SPSS - Lampiran.
-
maka H0 ditolak Atau
Tabel coeficients di atas menggambarkan : -
Jika Statistik t hitung > Statistik t tabel,
-
Persamaan regresi yang dihasilkan adalah Y = 0,727 + 0,293 X1 + 0,631 X2 Nilai konstanta (a) sebesar 0,727 me-
Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima
-
Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak
nyatakan bahwa jika X1 dan X2 sama dengan nol, maka omzet penjualan sama dengan 0,727 atau dapat dikatakan jika
Keputusan : -
Nilai t hitung harga sebesar 2,539, sedangkan nilai t tabel dengan df = n – 2 =
JEMI Vol 8/No 2/Agustus/2008
24
62 – 2 = 60, dan taraf kesalahan sebesar 5
62 dan k = 2 diperoleh nilai sebesar 1,51
% serta uji dilakukan dua sisi diperoleh
sehingga dapat dikatakan bahwa dw > dl
nilai t tabel sebesar 2,000, hal ini berati
sehingga dalam peneltiian ini tidak terjadi
bahwa t hitung > t tabel, artinya variabel
autokorelasi pada model statistik yang di-
harga secara sendiri-sendiri mampu me-
gunakan.
nunjukkan pengaruhnya terhadap omzet penjualan. -
b. Uji Multikolinieritas
Nilai t hitung tempat yang dihasilkan se-
Uji ini digunakan untuk mengetahui
besar 9,863, sedangkan nilai t tabel
ada atau tidaknya korelasi linier diantara
dengan df = n – 2 = 62 – 2 = 60, dan taraf
satu atau lebih variabel bebas, sehingga akan
kesalahan sebesar 5 % serta uji dilakukan
sulit untuk memisahkan pengaruh masing-
dua sisi diperoleh nilai t tabel sebesar
masing variabel bebas terhadap variabel
2,000, hal ini berati bahwa t hitung > t
tidak bebas. Deteksi terhadpa multikolinieri-
tabel, artinya variabel tempat secara sen-
tas dilakukan dengan analisis korelasi pear-
diri-sendiri mampu menunjukkan peng-
son diantara variabel bebas. Syarat penguji-
aruhnya terhadap omzet penjualan.
annya adalah : - Apabila angka VIF > 5,0, maka akan
3.
Uji Asumsi Klasik
terjadi multikolinieritas
a. Uji Otokorelasi Uji ini digunakan untuk mendeteksi
- Apabila angka VIF < 5,0 maka tidak tejadi multikolinieritas. (Umar, 2003;329)
ada atau tidaknya korelasi dalam analisis regresi linier berganda yang digunakan da-
Berdasarkan tabel tersebut menunjuk-
lam penelitian ini. Syarat untuk pengujian
kan bahwa nilai VIF yang dihasilkan ma-
ini adalah :
sing-masing variabel independen adalah
-
Apabila Durbin Watson (dw) dari hasil perhitungan SPSS lebih kecil (<) dari dl tabel maka akan terjadi otokorelasi,
-
Apabila Durbin Watson (DW) dari hasil perhitungan SPSS lebih besar (>) dari dl (tabel) maka akan tidak ada otokorelasi. (Umar, 2003;325) Hasil perhitungan menggunakan SPSS
diperoleh nilai Durbin Watson (dw) sebesar 1,542. Sedangkan nilai dl tabel dengan n =
JEMI Vol 8/No 2/Agustus/2008
untuk harga sebesar 1,357 dan pelayanan sebesar 1,357 berada dibawah 5,0 sehingga dapat dikatakan antara variabel independen tidak terjadi multikolonieritas, artinya tidak terjadi hubungan antara variabel independen yang satu dengan variabel independen yang lainnya. c.
Uji Heteroskedastisitas Uji ini digunakan untuk mengetahui
tidak terjadinya kesalahan faktor penganggu 25
yang mempunyai varian yang sama dalam
Sangat Kuat, karena angka 0,865 berada
penyebarannya, untuk variabel independen-
diatas 0,5 dan mendekati 1, r = 1.
nya. Syarat pengujiannya adalah -
-
Keeratan hubungan antara variabel
Apabila residual < 3,0 maka tidak terja-
harga dan tempat dengan omzet penjualan
di hesterokedasitas
berdasarkan angka R square adalah sebesar
Apabila residual > 3,0 maka terjadi
0,749 berasal dari 0,8652, hal ini berarti 74,9
hesterokedasitas. (Umar, 2003;330)
% omzet penjualan dapat dijelaskan atau
Berdasarkan print out nilai residu
dipengaruhi oleh variabel harga dan tempat.
yang dihasilkan adalah sebesar 0,722 dengan
Sedangkan sisanya ( 100 % - 74,9 % = 25,1
standar residualnya sebesar 2,408. Hal ini
%) omzet penjualan dijelaskan atau dipeng-
menunjukkan bahwa nilai residu yang diha-
aruhi oleh sebab-sebab yang lain seperti
silkan < 3, maka dalam penelitian ini tidak
promosi, model, desain dan sebagainya. Hasil uji Anova atau F test, didapat F
terjadi Heteroskedastisitas.
hitung adalah 87,843 dengan tingkat signi4. Pembahasan
fikansi 0,000. Sedangkan nilai F tabel dendata
gan df1 = 2 dan df2 = 59, diperoleh nilai
menunjukkan bahwa persamaan regresi yang
sebesar 3,150, hal ini berarti bahwa F hitung
dihasilkan adalah Y = 0,727 + 0,293 X1 +
> F tabel atau 87,843 > 3,150, sehingga
0,631 X2. Hal ini menyatakan bahwa
dapat dikatakan variabel harga dan tempat
terdapat hubungan yang searah, artinya apa-
secara bersama-sama mampu menunjukkan
bila terjadi kenaikan pada variabel X, maka
pengaruhnya terhadap omzet penjualan atau
akan menyebabkan kenaikan pada variabel
model regresi dapat dipakai untuk mempre-
Y. Sedangkan nilai konstanta (a) sebesar
diksi omzet penjualan.
Berdasarkan
hasil
analisis
0,727 menyatakan bahwa jika X1 dan X2
Berdasarkan uraian tersebut maka
sama dengan nol, maka omzet penjualan
dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama
sama dengan 0,727 atau dapat dikatakan jika
yang telah dikemukakan yang menyatakan
tidak ada variabel harga dan tempat maka
”Bahwa harga dan tempat mempunyai peng-
omzet penjualan sebesar 0,727.
aruh yang signifikan terhadap omzet penju-
Korelasi yang dihasilkan berdasarkan angka R adalah sebesar 0,865, hal ini menu-
alan pada usaha manik-manik milik Ibu Rita” dapat diterima.
njukkan bahwa korelasi antara harga dan
Nilai t hitung harga sebesar 2,539,
tempat dengan omzet penjualan adalah
sedangkan nilai t tabel sebesar 2,000, hal ini berati bahwa t hitung > t tabel, artinya
JEMI Vol 8/No 2/Agustus/2008
26
variabel harga secara sendiri-sendiri mampu
dan tempat maka omzet penjualan sebe-
menunjukkan pengaruhnya terhadap omzet
sar 0,727.
penjualan. Nilai t hitung tempat yang diha-
2. Korelasi yang dihasilkan berdasarkan
silkan sebesar 9,863, sedangkan nilai t tabel
angka R adalah sebesar 0,865, hal ini
sebesar 2,000, hal ini berati bahwa t hitung
menunjukkan bahwa korelasi antara har-
> t tabel, artinya variabel tempat secara
ga dan tempat dengan omzet penjualan
sendiri-sendiri mampu menunjukkan peng-
adalah Sangat Kuat, karena angka 0,865
aruhnya terhadap omzet penjualan. Karena
berada diatas 0,5 dan mendekati 1, r
nilai t hitung tempat lebih besar disbanding-
= 1.
kan dengan nilai t hitung harga, maka varia-
3. Angka R square adalah sebesar 0,749
bel tempat mempunyai pengaruh yang
berasal dari 0,8652, hal ini berarti 74,9 %
dominan terhadap omzet penjualan diban-
omzet penjualan dapat dijelaskan atau
dingkan dengan variabel harga.
dipengaruhi oleh variabel harga dan tempat. Sedangkan sisanya ( 100 % - 74,9 %
V. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pengalaman dan penga-
= 25,1 % ) omzet penjualan dijelaskan atau dipengaruhi oleh sebab-sebab yang lain seperti promosi, model, desain dan sebagainya.
matan penulis selama melakukan penelitian,
4. Hasil uji Anova atau F test, didapat F
dan uraian-uraian hasil analisis dan pemba-
hitung adalah 87,843 dengan tingkat
hasan yang didukung oleh dasar teori, maka
signifikansi 0,000. Sedangkan nilai F
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
tabel dengan df1 = 2 dan df2 = 59,
1. Persamaan regresi yang dihasilkan adalah Y = 0,727 + 0,293 X1 + 0,631 X2. Hal ini menyatakan bahwa terdapat hubungan yang searah, artinya apabila terjadi kenaikan pada variabel X, maka akan menyebabkan kenaikan pada variabel Y. Sedangkan nilai konstanta (a) sebesar 0,727 menyatakan bahwa jika X1 dan X2 sama dengan nol, maka omzet penjualan sama dengan 0,727 atau dapat dikatakan jika tidak ada variabel harga
diperoleh nilai sebesar 3,150, hal ini berarti bahwa F hitung > F tabel atau 87,843 > 3,150, sehingga dapat dikatakan variabel harga dan tempat secara bersama-sama
mampu
menunjukkan
pengaruhnya terhadap omzet penju-alan atau model regresi dapat dipakai un-tuk memprediksi omzet penjualan dan hipotesis pertama dapat diterima. 5. Hasil uji t antara harga dengan omzet penjualan diperoleh nilai t hitung sebesar 2,539, sedangkan nilai t tabel sebesar
JEMI Vol 8/No 2/Agustus/2008
27
2,000, hal ini berati bahwa t hitung > t
perti model, bahan dan desain yang
tabel, artinya variabel harga secara sen-
lebih bervariatif sehingga konsumen
diri-sendiri mampu menunjukkan penga-
memiliki banyak pilihan.
ruhnya terhadap omzet penjualan. Se-
3.
Guna meningkatkan penjualan, kepada
dangkan nilai t hitung tempat yang
pemilik usaha manik-manik milik ibu
dihasilkan sebesar 9,863, sedangkan nil-
Rita hendaknya melakukan promosi ba-
ai t tabel sebesar 2,000, hal ini berati
ik di surat kabar harian lokal seperti
bahwa t hitung > t tabel, artinya variabel
Koran Kaltim, ataupu radio-radio lokal
tempat secara sendiri-sendiri mampu
seperti Radio RPK, hal ini dimaksudkan
menunjukkan pengaruhnya terhadap om-
agar produk dapat lebih dikenal dimas-
zet penjualan. Karena nilai t hitung tem-
yarakat dan masyarakat mau melakukan
pat lebih besar dibandingkan dengan
pembelian.
nilai t hitung harga, maka variabel tem-
4.
Hendaknya variabel lain yang juga da-
pat mempunyai pengaruh yang dominan
pat meningkatkan volume penjualan ju-
terhadap omzet penjualan dibandingkan
ga ditingkatkan seperti pelayanan yang
dengan variabel harga, sehingga hipo-
diberikan kepada konsumen mulai dari
tesis kedua ditolak.
sebelum konsumen melakukan pembelian sampai purna jual, lebih diting-
B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas maka
katkan lagi sehingga pihak pengusaha dapat mengetahui apa yang menjadi
penulis dapat memberikan saran – saran
kebu-tuhan dan keinginan konsumen-
sebagai berikut :
nya.
1.
Kepada pengelola usaha manik-manik
Berdasarkan uraian tersebut menun-
milik ibu Rita hendaknya dalam penen-
jukkan bahwa hipotesis kedua yang telah
tuan harga jual, terlebih dahulu dila-
dikemukakan yang menyatakan ”Bahwa
kukan perhitungan secara matang agar
variabel harga mempunyai pengaruh yang
harga yang kompetitif dapat menarik
dominan terhadap omzet penjualan pada
minat konsumen untuk melakukan pem-
usaha manik-manik milik Ibu Rita” ditolak.
belian. 2.
Dalam rangka untuk meningkatkan omzet penjualan hendaknya pihak pengelola usaha manik-manik milik ibu Rita selalu memantau perkembangan dari ke-
DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari, 2005, Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi, Cetakan Kelima, Alfabeta, Bandung.
inginan dan kebutuhan konsumen se-
JEMI Vol 8/No 2/Agustus/2008
28
Gitosudarmo, Indriyo, 2006, Manajemen Pemasaran, Edisi Pertama Cetakan Kelima, BPFE, Yogyakarta Hadibroto, S, et.al, 2007, Dasar-Dasar Akuntansi, Cetakan Kesembilan, LP3ES, Jakarta Irawan, dkk, 2004, Pemasaran Prinsip dan Kasus, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta. Kotler, Philip, 2007, Manajemen Pemasaran Suatu Analisis, Perencanaan, Implementasi Dan Kontrol, alih bahasan Alexander Sindoro, Jilid satu PT. Prenhallindo, Jakarta. _____________, Gary, Amstrong, 2005, Principles Of Marketing, alih bahasa Alexander Sindoro, Prentice Hall International, Inc
Perilaku Konsumen, Edisi Perta-ma cetakan Ketiga, BPFE, Yogyakarta. ____________, dan Irawan, 2007, Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua, Setakan Kesepuluh, Liberty, Yogyakarta. Umar, Husein, 2005, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Wati Eka, 2006, Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Penjualan Sepeda Motor Merk Yamaha Pada CV. Sinar Utama Cabang Tenggarong, Skripsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Kutai Kartanegara. Winardi, 2006, Kamus Ekonomi, CV. Mandar maju, Bandung.
Marhaman Qafdatul, 2006, Analisis Pengaruh Dimensi Promosi Terhadap Omzet Penjualan Kosmetik Pada Agen Kosmetik Pradasari Cabang Tenggarong, Skripsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Kutai Kartanegara. Niswonger, Fess, 2007, Dasar-Dasar Akun-tansi, Cetakan Keempat, Edisi kedela-pan, Aksara Baru, Jakarta. Nugrahaini Septiana Indah, 2006, Analisis Harga Jual Sepeda Motor Merk Yamaha Jenis Jupiter Terhadap Volume Penjualan Sepeda Motor Pada CV. Sinar Utama Cabang Tenggarong, Skripsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Kutai Kartanegara. Payne, Andrian, 2005, The Esence of Service Marketing, alih bahasa Fandy Tjiptono, Andy Offset, Yogyakarta. Sugiyono, 2005, Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Kelima, CV. Alfabeta, Bandung. Swastha, Basu, 2005, Manajemen Pemasaran, Edisi Revisi, Cetakan Kelima, Liberty, Yogyakarta. Swastha, Basu, dan T. Hani Handoko, 2006, Manajemen Pemasaran Analisa
JEMI Vol 8/No 2/Agustus/2008
29