PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP PENJUALAN MARTABAK ATET
SKRIPSI
Oleh : TOMMY WIJAYA 11 22 0005 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS IBA PALEMBANG 2015
1
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP PENJUALAN MARTABAK ATET
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Universitas IBA
Oleh : TOMMY WJAYA 11 22 0005 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS IBA PALEMBANG 2015
i
SKRIPSI PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP PENJUALAN MARTABAK ATET
Dipersiapkan dan disusun oleh :
TOMMY WIJAYA 11 22 0005
Telah Dipertahankan di Depan Tim Penguji Pada Tanggal Dan Dinyatakan Memenuhi Syarat
TIM PENGUJI
Ketua
: Esty Naruliza, SE.,MP
....................................
Anggota
: Asma Mario.,SE.,MM
....................................
Anggota
: RY. Effendi.,SE.,M.Si
....................................
Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi
R. Y. Effendi, SE., M.Si.
ii
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS IBA PALEMBANG
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI Nama Npm Program Studi Mata Kuliah Pokok Judul Skripsi
Tanggal Persetujuan
: TOMMY WIJAYA : 11 22 0005 : MANAGEMEN : MANAJEMEN PEMASARAN : PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP PENJUALAN MARTABAK ATET : Juli 2015
PEMBIMBING SKRIPSI Ketua
Anggota
Esty Naruliza,SE.,MP
Asma Mario.,SE.,MM
Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi
R. Y. Effendi, SE., M.Si.
iii
PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Tommy Wijaya
Tempat, Tanggal Lahir : Palembang, 26 januari 1990 Program Studi
: Manajemen
NPM
: 11 22 0005
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa : 1. Seluruh data, informasi, interprestasi serta pernyataan dalam pembahasan dan kesimpulan yang disajikan dalam karya ilmiah ini, kecuali yang disebutkan sumbernya, adalah merupakan hasil pengamatan, penelitian, pengolahan, serta pemikiran saya dengan pengarahan dari para pembimbing yang ditetapkan. 2. Karya ilmiah yang saya tulis ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik, baik di Universitas IBA maupun di perguruan tinggi lainnya. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila dikemudian hari ditemukan adanya bukti ketidakbenaran dalam pernyataan tersebut di atas, maka saya bersedia menerima sanksi akademis berupa pembatalan gelar yang saya peroleh melalui pengajuan karya ilmiah ini.
Palembang, Juli 2015 Yang Membuat Pernyataan,
TOMMY WIJAYA NPM : 11 22 0005
iv
Motto : Learn From Yesterday, Live For To Day, Hope For Tomorrow,
(Abert Einstein)
Dengan segala kerendahan hati Kupersembahkan skripsi ini kepada : Mama dan papa yang tercinta Adik-adik ku tersayang Para pendidikku yang ku hormati Almamaterku
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya jua penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Penjualan Martabak Atet” Skripsi ini merupakan tugas dan kewajiban yang harus ditempuh penulis guna melengkapi syarat untuk mencapai gelar sarjana ekonomi. Dalam penulisan skripsi ini mungkin masih banyak terdapat kekurangan secara teknik maupun teori. Namun, penulis telah berusaha memberikan yang terbaik agar skripsi ini dapat memberikan fadhilah bagi penulis serta pembaca. Dan atas kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini, penulis meminta maaf serta pembaca dapat memakluminya. Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, dukungan, bimbingan, petunjuk, nasehat serta informasi. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada : -
Ibu Dr. Ir. Karlin Agustina, M.Si selaku Rektor Universitas IBA Palembang.
-
Bapak Hadli, SE, M.Si selaku wakil Rektor III Universitas IBA Palembang.
-
Bapak R.Y. Effendi, SE., M.Si selaku Dekan, Pembimbing Akademik dan Penelaah Fakultas Ekonomi Universitas IBA Palembang
-
Ibu Mas Amah, SE., M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas IBA Palembang.
vi
-
Ibu Sri Ermaila, SE,M.Si selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi Universitas IBA Palembang.
-
Ibu Ellys, SE., M.P selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi Universitas IBA Palembang.
-
Ibu Nurkadina Novalia, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas IBA Palembang.
-
Ibu Rahmi, SE, M.Si selaku selaku Ketua Jurusan Ekonomi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas IBA Palembang.
-
Ibu Esty Naruliza, SE, MP selaku ketua pembimbing dan ketua Badan Penjamin Mutu Universitas IBA Palembang.
-
Ibu Asma Mario, SE, MM selaku Pembimbing dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas IBA Palembang.
-
Bapak dan Ibu Dosen yang telah banyak sekali memberikan ilmu, wawasan, nasehat, pengalaman dan informasi kepada penulis.
-
Kak Nasir, Mbak Wiwin dan Kak Yansen selaku Staf Tata Usaha yang telah banyak membantu proses jalannya skripsi.
-
Kedua orang tuaku yang telah memberikan kasih, sayang dan do’a selama ini.
-
Buat saudara-saudaraku yang telah mendoakan sampai skripsi ini selesai.
-
Buat para konsumen Martabak Atet di kota Palembang
-
Buat kakak dan adik tingkat yang telah mendukungku secara tidak langsung.
-
Buat Maryani, SE; Kak Supriyadi, SE; Zainuddin, Amriyadi, Faradillah terima kasih atas dukungan, informasi dan bantuannya.
vii
-
Dan untuk semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu dan telah banyak membantu penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skirpsi ini.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah kalian lakukan serta semoga skripsi ini dapat memberikan kontribusi yang positif bagi penulis dan pembaca. Aamiin.
Palembang, Juli 2015
Tommy Wijaya
viii
ABSTRAK PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP PENJUALAN MARTABAK ATET Oleh TOMMY WIJAYA
Penulisan skripsi ini di bawah bimbingan :
Esty Naruliza,SE.,MP Sebagai Ketua
Asma Mario.,SE.,MM Sebagai Anggota
Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan, banyak cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan tersebut, salah satunya dengan cara meningkatkan penjualan, begitu juga dengan Martabak Atet yang berada di kota Palembang yang ingin penjualannya terus meningkat. Penelitian ini dibuat untuk menganalisis pengaruh kualitas produk dan harga terhadap penjualan secara parsial dan simultan. Penelitian ini mengunakan analisis regresi linear berganda. Data yang digunakan adalah data primer dengan menyebarkan kuesioner secara langsung kepada konsumen Martabak Atet dikota palembang. Sampel yang digunakan sebanyak 213 responden. Pengujian dilakukan dengan tiga tahap yaitu uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,95 atau 95% dan sisanya 5% dipengaruhi oleh variabel lain. Baik pengujian secara parsial maupun pengujian secara simultan kualitas produk dan harga berpengaruh signifikan terhadap penjualan. Martabak Atet sebaiknya benarbenar memperhatikan kualitas produk dan harga, karena kedua variabel tersebut sangat berpengaruh terhadap peningkatan penjualan. Kata Kunci : kualitas produk, harga dan penjualan
ix
ABSTRACK PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP PENJUALAN MARTABAK ATET
By TOMMY WIJAYA
This thesis writing under the guidance : Esty Naruliza,SE.,MP As Chairman
Asma Mario.,SE.,MM As a member
Every company has a goal to get profits, many ways that can be done by these companies, one of the way by increase the sale, so Martabak Atet located in the city of Palembang who want increase His Sale. The study was made to analyze the effect of product quality and price of the sale of partial and simultaneous. This study uses multiple linear regression analysis. The data used are primary data by distributing questionnaires directly to consumers Martabak Atetat Palembang City. The Research Uses 213 respondense. The Tests carried out in three stages, namely the validity and reliability, the classic assumption test and test hypotheses. The results showed that the coefficient of determination ( R2 ) of 0.95 or 95 % and the remaining 5 % is influenced by other variables. Testing either partially or simultaneous testing of product quality and significant effect on the sales price. Martabak Atet should really pay attention to product quality and price, because the two variables are highly influential on the increase in sales.
Keywords : quality of products , prices and sales
x
DAFTAR ISI
Halaman Halaman Judul ...................................................................................... i Halaman Pengesahan ............................................................................ ii Halaman Persetujuan ............................................................................ iii Halaman Pernyataan ............................................................................. iv Halaman Motto dan Persembahan ......................................................... v Kata Pengantar ...................................................................................... vi Abstrak ................................................................................................. ix Daftar Isi ............................................................................................... xi Daftar Tabel .......................................................................................... xii Daftar Gambar ...................................................................................... xiv I.
PENDAHULUAN ......................................................................... 1.1. Latar Belakang Penelitian ........................................................ 1.2. Rumusan Masalah ................................................................... 1.3. Tujuan Penelitian .................................................................... 1.4. Kegunaan Penelitian ................................................................ 1.5. Kerangka Pemiliran dan Rumusan Hipotesis ............................ 1.5.1. Kerangka Pemikiran ....................................................... 1.5.2. Hipotesis ........................................................................
1 1 6 6 7 7 7 11
II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 2.1. Pemasaran .............................................................................. 2.1.1. Pengertian Pemasaran .................................................. 2.1.2. Manajemen Pemasaran .................................................. 2.1.3. Strategi Pemasaran ......................................................... 2.2. Kualitas Produk........................................................................ 2.2.1. Pengertian Kualitas Produk............................................. 2.2.2. Konsep Teori .................................................................. 2.2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Produk ................. 2.2.4. Indikator Kualitas Produk ............................................... 2.3. Harga ...................................................................................... 2.3.1. Pengertian Harga ............................................................ 2.3.2. Konsep Teori .................................................................. 2.3.3. Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Harga ............... 2.3.4. Indikator Harga............................................................... 2.4. Penjualan ................................................................................. 2.4.1. Pengertian Penjualan ......................................................
12 12 12 13 13 15 15 17 19 20 22 22 23 25 27 28 28
xi
2.4.2. Konsep Teori .................................................................. 2.4.3. Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Harga ............... 2.4.4. Indikator Harga...............................................................
28 30 33
III. METODE PENELITIAN ............................................................ 3.1. Objek Penelitian ....................................................................... 3.2. Desain Penelitian ..................................................................... 3.3. Operasional Variabel ............................................................... 3.4. Metode Penarikan Sampel ........................................................ 3.5. Prosedur Pengumpulan Data ..................................................... 3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................... 3.7. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 3.8. Metode Analisis Data ............................................................... 3.8.1. Analisis Regresi Linear Berganda ................................. 3.8.2. Uji Hipotesis .................................................................. 3.8.2.1. Uji t ................................................................... 3.8.2.2. Uji f................................................................... 3.8.2.3. Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ... 3.8.3. Analisis Kuantitatif ........................................................ 3.8.4. Analisis Kualitatif ..........................................................
35 35 35 35 36 37 38 40 41 41 42 42 43 43 44 44
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN................................................ 4.1.Data Demografi Responden .................................................... 4.1.1. Demografi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin......... 4.1.2. Demografi Responden Berdasarkan Umur ..................... 4.1.3. Demografi Responden Berdasarkan Pendidikan ............. 4.2.Tabulasi Kuesioner ................................................................. 4.2.1. Tabulasi Pernyataan Responden Tentang Kualitas Produk 4.2.2. Tabulasi Pernyataan Responden Tentang Harga ............. 4.2.3. Tabulasi Pernyataan Responden Tentang Penjualan ....... 4.3.Uji Kualitas Data .................................................................... 4.3.1. Pengujian Validitas ........................................................ 4.3.2. Pengujian Reliabilitas .................................................... 4.4.Uji Asumsi Klasik ................................................................... 4.4.1. Uji Normalitas ............................................................... 4.4.2. Uji Multikolinearitas ...................................................... 4.4.3. Uji Heterokedastisitas .................................................... 4.5.Bagaimana Pengaruh Kualitas Produk dan Harga terhadap Penjualan Martabak Atet di Kota Palembang........................... 4.6.Hasil Analisis regresi Linear Berganda .................................... 4.7.Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinan .........................
45 45 45 46 48 49 50 60 64 71 71 73 75 75 77 77
xii
78 81 82
4.8. Analisis Kualitatif Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Penjualan .................................................................
83
V. PENUTUP ..................................................................................... 5.1.Kesimpulan ............................................................................. 5.2.Keterbatasan Penelitian ........................................................... 5.3.Saran.......................................................................................
88 88 88 89
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................
90 91
xiii
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel
Judul Tabel
1.1. Data Penjualan Martabak Atet ...................................................... 1.2. Daftar Menu Martabak Atet .......................................................... 1.3. Daftar Pesaing Martabak Atet ....................................................... 1.4. Daftar Bahan Baku Martabak Atet ................................................ 3.1. Operasional Variabel .................................................................... 3.2. Skala Likert ................................................................................... 3.3. Pedoman Koefisien Korelasi ......................................................... 4.1. Demografi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 4.2. Demografi Responden Berdasarkan Umur ..................................... 4.3. Demografi Responden Berdasarkan Pendidikan ............................ 4.4. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 1 ................................................... 4.5. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 2 ................................................... 4.6. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 3 ................................................... 4.7. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 4 ................................................... 4.8. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 5 ................................................... 4.9. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 6 ................................................... 4.10. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 7 ................................................... 4.11. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 8 ................................................... 4.12. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 9 ................................................... 4.13. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 10 ................................................. 4.14. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 11 ................................................. 4.15. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 12 ................................................. 4.16. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 13 ................................................. 4.17. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 14 ................................................. 4.18. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 15 ................................................. 4.19. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 16 ................................................. 4.20. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 17 ................................................. 4.21. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 18 ................................................. 4.22. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 19 ................................................. 4.23. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 20 ................................................. 4.24. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 21 ................................................. 4.25. Hasil Pengujian Validitas Variabel Kualitas Produk ...................... 4.26. Hasil Pengujian Validitas Variabel Harga ...................................... 4.27. Hasil Pengujian Validitas Variabel panjualan ................................ 4.28. Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Kualitas Produk ................... 4.29. Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Harga .................................. 4.30. Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penjualan ........................... 4.31. Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel X1.X2, dan Y ...................... 4.32. Hasil Pengujian Normalitas ........................................................... 4.33. Hasil Pengujian Multikolinearitas .................................................. xiv
Halaman
3 4 5 5 36 40 43 45 47 48 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 72 73 73 74 74 75 77
4.34. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas .............................................. 4.35. Hasil Uji F .................................................................................... 4.36. Hasil Uji t...................................................................................... 4.37. Coeffisien...................................................................................... 4.38. Hasil pengujian Koefisien Determinasi ..........................................
78 79 80 81 83
DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar
Judul Gambar
1.1. Kerangka Pemikiran .................................................................... 4.1. Demografi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. ...................... 4.2. Demografi Responden Berdasarkan Umur ................................... 4.3. Demografi Responden Berdasarkan Pendidikan ............................ 4.4. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 1 ................................................... 4.5. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 2 ................................................... 4.6. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 3 ................................................... 4.7. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 4 ................................................... 4.8. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 5 ................................................... 4.9. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 6 ................................................... 4.10. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 7 ................................................... 4.11. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 8 ................................................... 4.12. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 9 ................................................... 4.13. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 10 ................................................. 4.14. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 11 ................................................. 4.15. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 12 ................................................. 4.16. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 13 ................................................. 4.17. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 14 ................................................. 4.18. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 15 ................................................. 4.19. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 16 ................................................. 4.20. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 17 ................................................. 4.21. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 18 ................................................. 4.22. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 19 ................................................. 4.23. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 20 ................................................. 4.24. Tabulasi Kuesioner Pernyataan 21 .................................................
xv
Halaman
10 46 47 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran
Judul Lampiran
1. Lembar Kuesioner ..................................................................... 2. Hasil Responden Kuesioner ....................................................... 3. Hasil Uji Dengan SPSS ..............................................................
xvi
Halaman
91 92 97
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Telah disepakatinya perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau
istilah lainnya ASEAN Economic Community (AEC) yang menurut rencananya akan dimulai pada tahun 2015. Jika ingin tetap bisa bersaing, Indonesia harus berbenah. Sebab, daya saing beberapa sektor industri utama kita masih kalah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Hal ini juga memaksa para pelaku UKM Indonesia untuk siap dan berani bersaing menghadapi produk-produk asing yang akan masuk ke pasar Indonesia. Perkembangan bisnis UKM (usaha kecil menengah) di Indonesia semakin lama
semakin
menonjol akan keragaman,
persaingan,
perubahan,
dan
ketidakpastian. Keadaan ini menimbulkan persaingan yang tajam antar perusahaan,
sehingga
memaksa perusahaan untuk lebih
memperhatikan
lingkungan yang dapat mempengaruhi perusahaan, agar perusahaan mengetahui strategi pemasaran seperti apa dan bagaimana yang harus diterapkan dalam menghadapi Persaingan dunia yang semakin ketat menuntut adanya strategi pemasaran yang efektif dan efisien. Dalam merumuskan strategi pemasaran dibutuhkan pendekatan-pendekatan analitis dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dalam perusahaan agar perusahaan mampu menghadapi perubahan lingkungan internal maupun eksternal.
1
Salah satu usaha yang memiliki persaingan yang ketat saat ini ialah bisnis kuliner, dimana pada saat ini dunia kuliner menjadi trend di kalangan masyarakat dan merupakan kebutuhan pokok. Terlebih lagi Indonesia dikenal dengan dunia kulinernya sehingga makanan yang diperjual belikanpun tersedia dalam berbagai jenis. Karena pangan merupakan kebutuhan manusia yang utama, maka usaha di bidang kuliner pun banyak yang bermunculan, sehingga membuat persaingan di dunia kuliner semakin tinggi, dan para pengusaha dituntut untuk menentukan perencanaan strategi pemasaran yang akan digunakannya untuk menghadapi persaingan yang ada saat ini. Perkembangan usaha adalah suatu bentuk usaha kepada usaha itu sendiri agar dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan agar mencapai pada satu titik atau puncak menuju kesuksesan. Perkembangan usaha di lakukan oleh usaha yang sudah mulai terproses dan terlihat ada kemungkinan untuk lebih maju lagi. Setiap perusahaan pada umumnya ingin berhasil dalam menjalankan usaha-usahanya. Usaha-usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan salah satunya melalui kegiatan pemasaran (marketing). pemasaran merupakan sebuah konsep ilmu dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan berkelanjutan bagi stekeholder (pelanggan, karyawan dan pemegang saham. Martabak Atet merupakan salah satu jenis UKM yang bergerak dibidang kuliner, dimana usaha tersebut sudah berdiri sejak tahun 1990. Awalnya Martabak Atet hanya memiliki satu outlet yang berlokasi di Jalan Dempo Luar Palembang, perkembangan martabak Atet dari tahun ke tahun semakin meningkat, hal ini ditunjukkan pada tahun 2010 Martabak Atet telah membuka cabang di daerah
2
Plaju Palembang. Hal itu dikarenakan beberapa pendukung, antara lain kualitas produk, kemasan, keragaman produk dan sebagainya. Namun demikian, banyaknya pesaing yang sekelas seperti Martabak Pulau Mas, serta kompetitor seperti Martabak Bangka 99 dan Bandung membuat konsumen terbagi-bagi, martabak Atet juga memiliki harga yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan martabak manis pada umumnya. Hal itu tentu dapat menimbulkan masalah dalam pemasaran mengingat banyaknya produk sejenis yang memiliki harga lebih murah yang tersebar dipasaran dan pada akhirnya berdampak pada penjualan. Berikut beberapa data penjualan dari tahun 2007 sampai 2014.
Tabel 1.1 Data Penjualan dari Tahun 2007-2014 Tahun
Penjualan (Rp)
2007
748.000.000
2008
816.000.000
2009
1.020.000.000
2010
1.119.000.000
2011
1.275.000.000
2012
2.091.000.000
2013
1.632.000.000
2014
1.734.000.000
Sumber : Martabak Atet (2015)
Dari tabel 1.1 dapat dilihat penjualan dari tahun 2007 sampai tahun 2011 mengalami peningkatan. Peningkatan yang drastis saat pembukaan cabang pada tahun 2012. Namun penjualan mengalami penurunan lagi pada tahun 2013 hal ini disebabkan banyaknya pesaing baru yang bermunculan. Pada tahun 2014 penjualan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya tetapi belum meningkat
3
seperti tahun 2012. Hal ini tentunya tidak boleh dibiarkan terus menerus pemilik usaha harus melakukan antisipasi agar penjualan dapat terus meningkat. Berikut disajikan daftar menu Martabak Atet, daftar pesaing dan bahan baku pembuatan Martabak Atet.
Tabel 1.2 Daftar Menu Martabak Atet 2015 MENU MARTABAK SUSU KACANG PANDAN PISANG COKLAT KACANG COKLAT KACANG CAMPUR ½ KACANG + ½ KEJU JAGUNG KISMIS KEJU SRIKAYA PANDAN CAMPUR KEJU CAMPUR SPESIAL KOMPLIT NUTELLA
HARGA 30.000 30.000 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000 40.000 40.000 40.000 40.000 40.000 45.000 65.000 65.000 80.000
Sumber : Martabak Atet (2015)
Tabel 1.2 memperlihatkan beberapa jenis martabak yang dijual oleh Martabak Atet, serta harga dari tiap jenis martabak, mulai dari harga yang paling murah yaitu susu dan kacang sampai harga yang tertinggi yaitu martabak nutella. Martabak kacang merupakan jenis martabak yang paling diminati oleh konsumen selain harganya yang relatif murah martabak kacang adalah jenis martabak yang paling banyak dijual dipasaran. Sedangkan martabak nutella merupakan jenis martabak yang dijualpaling mahal dibandingkan dengan jenis martabak lain dikarenakan harga bahan penegkapnya yaitu nutella yang terbilang cukup mahal.
4
Tabel 1.3 Daftar Pesaing Martabak Atet 2015 No.
Pesaing
1
Roti bakar
2
Martabak Har
3
Martabak Bandung
4
Martabak Pulau Mas
5
Martabak 99
Sumber : Martabak Atet (2015)
Tabel 1.3 memperlihatkan beberapa pesaing Martabak Atet yang berada di kota Palembang. Tidak hanya penjual martabak tetapi juga penjual makanan sejenis seperti roti bakar dan martabak har masuk dalam daftar pesaing. Beberapa pesaing diatas sudah memiliki brand di mata masyarakat dan sudah memiliki konsumen tetap sehingga patut untuk diperhitungkan. Tabel 1.4 Daftar Bahan Baku Martabak Atet 2015 Jenis bahan baku Bahan baku utama
Bahan pelengkap
Nama bahan baku
-
Tepung Terigu Blue band Gula pasir Susu Kacang Keju Wijsman Cokelat Srikaya
-
Vanili Telur ayam Garam Air Jagung Kismis Pandan Pisang Nutella
Sumber : Martabak Atet (2015)
Tabel 1.4 menjelaskan beberapa bahan baku utama dan bahan pelengkap yang digunakan untuk membuat aneka martabak yang dijual oleh Martabak Atet. Bahan baku utama dugunakan untuk membuat adonan martabak sedangkan bahan pelengkap digunakan untuk membuat aneka rasa martabak. Dengan adanya
5
keanekaragaman rasa dapat menciptakan martabak lebih menarik dan menggugah selera konsumen, sehingga konsumen lebih tertarik untuk membeli. Agar dapat bersaing, usaha Martabak Atet harus memiliki strategi-strategi tertentu untuk mengatasi penurunan penjualan dan dapat lebih meningkatkan penjualan. Oleh karena itu penulis mencoba meneliti “Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Penjualan Martabak Atet di Kota Palembang”.
1.2.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan masalah
yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh antara kualitas produk terhadap penjualan ? 2. Apakah terdapat pengaruh antara harga terhadap penjualan? 3. Apakah terdapat pengaruh kualitas produk dan harga terhadap penjualan?
1.3.
Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini mempunyai tujuan
untuk memperoleh bukti empiris mengenai : 1. Bagaimana pengaruh kualitas produk dan harga terhadap penjualan Martabak Atet di kota Palembang. 2. Bagaimana pengaruh kualitas produk dan harga terhadap penjualan Martabak Atet di kota Palembang. 3. Bagaimana pengaruh kualitas produk dan harga terhadap penjualan Martabak Atet di kota Palembang.
6
1.4.
Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan
kegunaan dalam
bentuk : 1. Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi ilmu pengetahuan dalam bidang pemasaran dan rujukan bagi peneliti selanjutnya. 2. Secara Praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemilik usaha Martabak Atet dalam mengambil keputusan penetapan harga dan kualitas produk agar dapat meningkatkan volume penjualan.
1.5.
Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1.
Kerangka Pemikiran
1.5.1.1. Kualitas produk Menurut Kotler dan Armstrong (2010), kualitas produk adalah the characteristic of a product or service that bear on its ability to satisty stated or implied custemer needs. Kualitas produk adalah karakteristik sebuah produk atau jasa yang memberikan kemampuan untuk mencukupi kebutuhan pelanggan. Menurut Kotler dan Armstrong (2007), kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya, kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian, yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, dan atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan.
7
1.5.1.2. Harga Harga merupakan satu-satunya unsur dalam marketing mix yang menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya merupakan unsur biaya saja. Harga mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan market share yang dapat dicapai oleh perusahaan. Menurut Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Bob Sabran (2009), harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya. Lebih jauh lagi, harga adalah sejumlah nilai yang konsumen tukarkan untuk sejumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa. Harga merupakan hal yang diperhatikan konsumen saat melakukan pembelian. Sebagian konsumen bahkan mengidentifikasikan harga dengan nilai.
1.5.1.3. Penjualan Penjualan adalah Proses dimana sang penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat baik bagi sang penjual maupun sang pembeli yang berkelanjutan dan yang menguntungkan kedua belah pihak (William G. Nickels, 1998). Menurut Swastha (2009) manajemen penjualan adalah perencanaan, pengarahan, perlengkapan, penugasan, penentuan rute supervise, pembayaran dan motivasi sebagai tugas yang diberikan pada para tenaga kerja.
8
1.5.1.4. Hubungan kualitas produk dan harga terhadap penjualan Penelitian yang dilakukan Iranita, Akhirman dan Lia (2013), yang melakukan penelitian dengan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas produk, kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen terhadap hasil penjualan karet alam Sumatera Barat. Karet alam adalah salah satu komoditas potensial ekspor Indonesia seiring dengan meningkatnya kebutuhan karet dari Industri dunia. Industri pengolahan karet alam di Indonesia khususnya untuk Sumatera Barat telah meraih dan meningkatkan hasil penjualannya melalui penyediaan kualitas terbaik karet alam yang sesuai dengan standar karet Internasional, memberikan pelayanan yang baik dan kepuasan yang tinggi dalam menjaga dan mempertahankan konsumen agar tidak beralih ke pesaing lain. Dalam perdagangan karet Internasional, konsumen mempunyai pilihan yang bervariasi sehingga banyak industry karet dunia melakukan konsepkonsep pemasaran yang dibutuhkan untuk dapat bersaing dengan industry lainnya. Tipe penelitiannya adalah kuantitatif, sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linear sederhana. Penelitian ini juga menggunakan metode sensus dengan sensus eksplanatori (explanatory census). Dari analisis regresi linear diperoleh koefisien regresi X1 (Kualitas produk), X2 (Kualitas pelayanan) dan X3 (Kepuasan Konsumen) memeiliki tanda koefisien positif. Hal ini berarti bahwa peningkatan kualitas produk, kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen akan meningkatkan hasil penjualan. Penelitian yang dilakukan oleh Putra (2011) yang mengangkat judul “Analisis pengaruh strategi pemasaran produk dan harga terhadap volume
9
penjualan pada PT.ANTAM Tbk”. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda yang bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Uji–t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dan Uji–F digunakan untuk menguji tingkat signifikansi secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen (Y). Dari hasil penelitian dan perhitungan diperoleh hasil bahwa secara bersamasama variabel harga dan produk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan volume penjualan nikel pada PT. Antam Tbk. Secara parsial variabel produk berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan sedangkan variabel harga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap volume penjualan nikel pada PT. Antam Tbk. Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Penjualan
Kualitas Produk (X1) Penjualan(Y) Harga (X2) Gambar 2.1. Paradigma Penelitian Keterangan: Pengaruh secara simultan Pengaruh secara parsial
10
1.5.2.
Hipotesis Dari gambar kerangka pemikiran diatas dapat di rumuskan hipotesisnya
sebagai berikut : Ho1 : Tidak Terdapat Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Penjualan. H11 : Terdapat Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Penjualan. Ho2 : Tidak Terdapat Pengaruh Harga Terhadap Penjualan. H12 : Terdapat Pengaruh Harga Terhadap Penjualan. Ho3 : Tidak Terdapat Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Penjualan. H13 : Terdapat Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Penjualan.
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Pemasaran
2.1.1. Pengertian Pemasaran Istilah pemasaran dalam bahasa inggris dikenal dengan nama marketing. Dalam bahasa indonesia diterjemahkaan dengan istilah pemasaran. Asal kata pemasaran adalah pasar = market, yang dipasarkan bisa berupa barang dan jasa. Memasarkan barang tidak berarti hanya menawarkan barang atau menjual barang tetapi mencakup berbagai kegiatan seperti membeli, menjual, dengan segala macam cara, mengangkut barang, menyimpan, mensortir dan sebagainya. Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan haga barag dan jasa. faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Menurut Hasan (2013), Pemasaran (marketing) merupakan sebuah konsep ilmu dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan berkelanjutan bagi stekeholder (pelanggan, karyawan, dan pemegang saham). Asosiasi
Pemasaran
Amerika
dalam
kotler
dan
kevin
(2007)
mendefinisikan pemasaran adalah : “suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya”.
12
2.1.2. Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan. Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
2.1.3. Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran. Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah Bauran Pemasaran, yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan, bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarannya. Marketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran,
variabel
mana
dapat
dikendalikan
oleh
perusahaan
untuk
13
mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin, dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Keempat unsur atau variabel bauran pemasaran (Marketing mix) tersebut atau yang disebut four p's adalah sebagai berikut: 1. Strategi Produk “Quality is the customer’s perception”. Artinya bahwa pelanggan menilai baik buruknya kualitas suatu produk itu berdasarkan persepsinya. Suatu produk dikatakan berkualitas jika memenuhi kebutuhan dan keinginan pembeli. Kualitas ditentukan oleh pelanggan, dan pengalaman mereka terhadap produk atau jasa. 2. Strategi Harga Sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Termasuk di dalamnya : harga pokok, diskon, syarat pembayaran, potongan harga dan kredit. 3. Strategi Penyaluran / Distribusi Di dalam usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan dibidang pemasaran, setiap perusahaan melakukan kegiatan distribusi. Distribusi merupakan kegiatan penyaluran produk dari produsen sampai ke konsumen pada waktu yang tepat.
Ada tiga aspek pokok yang berkaitan dengan keputusan-keputusan tentang tempat / distribusi, yaitu :
14
a)
Sistem transportasi perusahaan
b)
Sistem penyimpanan
c)
Pemilihan saluran distribusi
4. Strategi Promosi Periklanan adalah salah satu dari empat alat penting yang digunakan oleh perusahaan untuk melancarkan komunikasi persuasif terhadap pembeli dan masyarakat sesuai dengan yang ditargetkan. Sistem iklan tersebut dalam bentuk penyajian komunikasi non personal yang dilakukan lewat media pembayaran dengan menggunakan sponsor yang jelas. Komunikasi yang melalui sponsor bersifat massal karena menggunakan beberapa alat media seperti : radio, majalah, surat kabar, televisi, surat pos dan sebagainya.
2.2.
Kualitas Produk
2.2.1. Pengertian Kualitas Produk Kualitas merupakan suatu alat utama untuk mencapai posisi produk. Kualitas menyatukan tingkat kemampuan dari suatu merek atau produk tertentu dalam melaksanakan fungsi yang diharapkan. Pelanggan mendefinisikan kualitas dengan berbagai cara. Kualitas didefinisikan sebagai memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Heizer dan Render dalam wibowo (2006) mendefinisikan kualitas sebagai kemampuan produk atau jasa memenuhi kebutuhan pelanggan. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan need (kebutuhan) atau want (keinginan) target pasar. Menurut Kotler dan Keller (2008), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
15
memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informas, dan ide. Kualitas produk merupakan hal yang perlu mendapat perhatian utama dari perusahaan/ produsen, mengingat kualitas suatu produk berkaitan erat dengan masalah keputusan konsumen, yang merupakan tujuan dari kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan. Setiap perusahaan/ produsen harus memilih tingkat kualitas yang akan membantu atau menunjang usaha untuk meningkatkan atau mempertahankan posisi produk itu dalam pasar sasarannya. Menurut Kotler dan Armstrong (2010) , kualitas produk adalah the characteristic of a product or service that bear on its ability to satisty stated or implied custemer needs. Kualitas produk adalah karakteristik sebuah produk atau jasa yang memberikan kemampuan untuk mencukupi kebutuhan pelanggan. Menurut Kotler dan Armstrong (2007), kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya, kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian, yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, dan atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan. Kualitas produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk perhatian, akuisi, penggunaan dan konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
16
2.2.2. Konsep Teori Menurut Tjiptono (2008), mengklasifikasikan produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok utama yaitu barang dan jasa. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu : 1. Barang tidak tahan lama Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Contohnya antara lain sabun, minuman dan makanan ringan, kapur tulis, gula dan garam. 2. Barang tahan lama Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adlaah satu tahun). Contohnya antara lain TV, lemari es, mobil, komputer.
Selain berdasarkan daya tahannya, produk pada umumnya juga diklasifikasikan berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini, produk dapat dibedakan menjadi barang konsumen, dan barang industri. Barang konsumen adalah barang yang dikonsums untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (individu da rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis.
17
Umumnya barang konsumen dapat dikasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu : 1. Confinience Goods Confinience Goods merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi (sering dibeli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya. 2. Shopping Goods Shoopping goods adalah barang-barang dalam proses pemeliharaan dan pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diatara berbagai alternatif yang tersedia. Kriteria perbandingan tersebut meliputi harga, kualitas dan model masing-masing barang. Contohnya alat-alat rumah tangga (TV, mesin cuci, tepe recorder), furniture (mebel), dan pakaian. 3. Specially Goods Specially goods adalah barang-barang yang memiliki karakteristik dan identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Contohnya adalah barangbarang mewah dengan merek dan model spesifik 4. Unsought Goods Unsought goods merupakan barang-barang yang diketahui konsumen atau kalaupun sudah diketahui tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk membelinya. Contohnya asuransi jiwa, batu nisan, tanah kuburan.
18
2.2.3. Faktor yang mempengaruhi kualitas produk Pada hakikatnya, seseorang membeli suatu produk bukan hanya sekedar ingin memiliki produk tersebut. Para pembeli membeli barang atau jasa, karena barang atau jasa tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya. Dengan kata lain, seseorang membeli produk bukan karena fisik produk itu semata-mata, tetapi karena manfaat yang ditimbulkan dari produk yang dibelinya tersebut. Menurut Hasan (2013) pada dasarnya produk yang dibeli konsumen dapat dibedakan atas lima tingkatan, yaitu : 1.
Produk inti (core product), yang merupakan inti atau dasar yang sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh atau didapatkan oleh seorang pembeli atau konsumen dari produk tersebut.
2.
Produk generik, adalah produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar (perencanaan produk minimum agar dapat berfungsi).
3.
Produk harapan (expected produk), adalah produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli.
4.
Produk pelengkap (augmented product), yakni berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk pesaing.
5.
Produk potensial, adalah segala macam tambahan da perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang.
19
2.2.4. Indikator kualitas produk Menurut Sviokla dalam Lupioadi (2013) kualitas memiliki delapan dimensi pengukuran yang terdiri atas aspek-aspek berikut : 1.
Kinerja/Performance Kinerja merujuk pada karakter produk inti yang meliputi merek, atributatribut yang dapat diukur, dan aspek-aspek kinerja individu. Kinerja beberapa produk biasanya didasari oleh preferensi subjektif pelanggan yang pada dasarnya bersifat umum.
2.
Daya tahan/Durability Daya tahan yang berarti beberapa lama atau umur suatu produk bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk tersebut maka semakin besar pula daya tahan produk tersebut.
3.
Kesesuaian dengan spesifikasi/Conformance to specifications Yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.
4.
Keistimewaan produk /Features Dapat berbentuk produk tambahan dari suatu produk inti yang dapat menambah nilai suatu produk. Keragaman produk biasanya diukur secara subjektif oleh masing-masing individu (dalam hal ini konsumen) yang menunjukkan adanya perbedaan kualitas suatu produk. Dengan demikian,
20
perkembangan kualitas suatu produk menuntut karakter fleksibilitas agar dapat menyesuaikan diri dengan permintaan pasar. 5.
Reliabilitas/Reliability Dimensi ini berkaitan dengan timbulnya kemungkinan suatu produk mengalami keadaan tidak berfungsi pada suatu periode. Reliabilitas suatu produk yang menandakan tingkat kualitas sangat berarti bagi konsumen dalam memilih produk. Hal ini menjadi semakin penting mengingat besarnya biaya penggantian dan pemeliharaan yang harus dikeluarkan apabila produk yang dianggap reliabel mengalami kerusakan.
6. Kemampuan pelayanan/Serviceability Kemampuan pelayanan dapat juga disebut dengan kecepatan, kompetensi, kegunaan, dan kemudahan produk untuk diperbaiki. Dimensi ini menunjukkan bahwa konsumen tidak hanya memerhatikan adanya penurunan kualitas produk, tetapi juga waktu sebelum produk disimpan, penjadwalan pelayanan, proses komunikasi dengan staf, dan pelayanan lainnya. Variabel-variabel tersebut dapat merefleksikan adanya perbedaan standar perseorangan mengenai pelayanan yang diterima, di mana kemampuan pelayanan suatu produk tersebut menghasilkan suatu kesimpulan akan kualitas produk yang dinilai secara subjektif oleh konsumen. 7.
Estetika/Aesthetics, berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa dilihat dai rasa, tampak, bau, dan bentuk dari produk.
8.
Kesan kualitas/Perceived quality, sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena
21
terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk didapat dari harga, merek, periklanan, reputasi dan negara asal.
Setelah melihat dan mencermati dari delapan indikator tersebut diatas dalam penelitian ini peneliti hanya memakai lima indikator saja. Indikator tersebut antara lain adalah kinerja, kesesuaian dengan spesifikasi ,keistimewaan produk , kehandalan produk, dan kesan kualitas
2.3.
Harga
2.3.1. Pengertian Harga Harga bukan hanya angka-angka di lebel harga. Harga mempunyai banyak bentuk dan melaksanaka banyak fungsi. Misalnya sewa, uang sekolah, ongkos, upah, bunga, tarif, biaya penyimpanan, gaji dan komisi semuanya merupakan harga yang harus dibayar untuk mendapatkan barang dan jasa. Harga merupakan satu-satunya unsur dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan sedangkan unsur lainnya hanya merupakan unsur biaya saja. Harga mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan market share yang dapat dicapai oleh perusahaan. Harga merupakan hal yang diperhatikan konsumen saat melakukan pembelian. Hasan (2013) menerangkan bagi konsumen harga merupakan segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan oleh konsumen untuk memperoleh, memiliki, memenfaatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanan dari suatu produk. Bagi perusahaan penetapan harga merupakan cara untuk membedakan penawarannya dari para pesaing.
22
Menurut Hasan (2013) harga merupakan segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan oleh konsumen untuk memperoleh, memiliki, memanfaatkan sejumlah dari barang beserta pelayanan dari suatu produk. Harga menurut Kotler dan Amstrong (2010) adalah Sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Termasuk di dalamnya : harga pokok, syarat pembayaran, potongan harga dan kredit. Lebih jauh lagi, harga adalah sejumlah nilai yang konsumen tukarkan untuk sejumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa.
2.3.2. Konsep Teori Sepanjang sejarah harga ditetapkan melalui negosiasi antara pembeli dan penjual. Tawar menawar masih sering dilakukan di berbagai bidang. Menetapkan suatu harga untuk semua pembeli adalah ide yang relatif modern yang timbul bersama perkembangan perdagangan eceran skala besar pada akhir abad kesembilan belas. Tujuan strategi penetapan harga perlu ditentukan terlebih dahulu agai tujuan perusahaan tercapai. Ada beberapa tujuan penetapan harga yang diambil, yaitu : 1. Memperoleh laba yang maksimum Salah satu tujuan yang paling lazim dalam penetapan harga adalah memperoleh hasil laba jangka pendek yang maksimal. Pencapaian tujuan ini dilakukan dengan cara menentukan tingkat harga yang memperhatikan total hasil penerimaan penjualan dan total biaya dalam hal ini perusahaan
23
menetapkan harga untuk memperoleh tingkat keuntungan yang maksimal paling memuaskan. 2. Menetapkan share pasar tertentu Sebuah perusahaan dapat menetapkan tingkat harga untuk mendapatkan atau meningkatkan share pasar, meskipun mengurangi tingkat keuntungan pada masa lalu. Strategi ini dilakukan perusahaan karena perusahaan percaya jika share pasar bertambah besar, maka tingkat keuntungan akan meningkat pada masa depan. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang melakukan penetrasi pasar dengan cara menetapkan harga yang relatif rendah dari harga pasaran, sehingga memperoleh share pasar yang lebih besar. 3. Memerah pasar ( market skimming) Perusahaan mengambil manfaat memperoleh keuntungan dari bersedianya pembeli membayar dengan harga yang lebih tinggi dari pembeli yang lain, karena barang yang ditawarkan memberikan nilai yang lebih tinggi bagi mereka. 4. Mencapai tingkat hasil penerimaan penjualan maksimum pada waktu itu. Perusahaan menetapkan harga untuk memaksimumkan penerimaan penjualan pada masa itu. Tujuan itu hanya dapat dicapai apabila terdapat kombinasi harga dan kuantitas produk yang dapat menghasilkan tingkat pendapatan yang paling besar. 5. Mencapai keuntungan yang ditargetkan Perusahaan menetapkan harga tertentu untuk dapat mencapaia tingkat laba yang berupa rate of return yang memuaskan.
24
6. Mempromosikan produk Perusahaan menetapkan harga yang rendah untuk mendorong penjualan bagi produknya, bukan semata-mata bertujuan mendapatkan keuntungan yang besar.
2.3.3. Faktor yang mempengaruhi keputusan harga Sudarsono (2008)
menyatakan bahwa “Dalam menetapkan harga jual
perlu mempertimbangkan beberapa hal, antara lain : (a) harga pokok jual barang, (b) harga barang sejenis, (c) daya beli masyarakat, (d) jangka waktu pemutaran modal, (e) peraturan-peraturan dan sebagainya”. Hasan (2013) menyatakan bahwa keputusan tentang harga yang baik adalah apabila mampu mencerminkan seluruh kepentingan perusahaan, oleh karena itu perusahaan harus paham betul faktor-faktor yang secara langsung akan mempengaruhi tingkat harga yang akan ditentukan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan harga antara lain : a. Kondisi perekonomian Kondisi ekonomi (inflasi, booming atau resesi, dan tingkat suku bunga), kebijakan dan peraturan pemerintah, dan aspek sosial (kepedulian terhadap lingkungan) sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku, khususnya nilai tukar rupiah atas mata uang asing, berdampak pada peningkatan harga berbagai barang, khususnya barang impor, atau barang dengan kandungan impor.
25
b. Tujuan perusahaan Penetapan harga suatu produk sering dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan. Setiap perusahaan tidak selalu mempunyai tujuan yang sama dengan perusahaan lainnya. c. Faktor legal dan etis Faktor legal dan etis perlu dipertimbangkan, keduanya mempengaruhi strategi harga. Misalnya hukum dan regulasi negara melarang persetujuan “penetapan harga” seperti : (a) penetapan harga horizontal-kolusi antara para pesaing; (b) diskriminasi harga: pelanggan, produk dibei harga yang berbeda tanpa adanya alasan basis cost untuk diskriminasi; (c) penetapan harga dalam jangkauan distribusi – harga spesifik untuk distribusi; (d) informasi harga: melanggar tuntutan mengenai bentuk dan kesediaan informasi harga. d. Bauran pemasaran Penetapan harga harus dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran pemasaran lainnya, yaitu produk, distribusi, dan promosi. e. Biaya Biaya merupakan faktor dasar dalam penentuan harga yang minimal, sebab tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian. Sebaliknya, apabila tingkat harga diatas semua biaya akan menghasilkan keuntungan.
26
f. Ukuran bisnis Manajemen perlu memutuskan siapa yang harus menetapkan harga, setiap perusahaan menetapkan harga menurut caranya masing-masing. Seperti pada perusahaan kecil, umumnya harga ditetapkan oleh manajemen puncak. Pada perusahaan besar, seringkali masalah penetapan harga ditangani oleh divisi atau manajer line produk. g. Persaingan Kekuatan-kekuatan yang berpengaruh dalam persaingan setiap industri, adalah persaingan dalam industri yang bersangkutan, produk substitusi, pemasok, pelanggan, dan ancaman pendatang baru. h. Sifat pasar Setiap perusahaan perlu memahami kaitan sifat pasar dan permintaan yang dihadapinya, apakah termasuk pasar persaingan sempurna, persaingan monopolistik, oligopoli, atau monopoli.
2.3.4. Indikator harga Menurut Kartajaya (2006) indikator dari harga merupakan penilaian dari konsumen terhadap besarnya pengorbanan financial yang diberikan dalam kaitannya dengan spesifikasi yang berupa kualitas produk. Penilaian harga dapat juga dilihat dari kesesuaian antara suatu pengorbanan dari konsumen terhadap nilai yang diterimannya setelah melakukan pembelian, dan dari sanalah konsumen akan mempersepsikan dari produk atau jasa tersebut. Persepsi yang positif adalah hasil dari rasa puas akan suatu pembelian yang dilakukannya, sedangkan persepsi
27
yang negatif merupakan suatu bentuk dari ketidakpuasan konsumen atas produk atau jasa yang dibelinya. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa indikator dari harga antara lain adalah kesesuaian harga dan kualitas harga produk dengan manfaat yang didapatnya.
2.4.
Penjualan
2.4.1. Pengertian Penjualan Penjualan adalah Proses dimana sang penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat baik bagi sang penjual maupun sang pembeli yang berkelanjutan dan yang menguntungkan kedua belah pihak. Sedangkan menurut Kusnadi (2009), penjualan adalah sejumlah uang yang dibebankan kepada pembeli atas barang atau jasa yang dijual. Penjualan merupakan pembelian sesuatu (barang atau jasa) dari satu pihak kepada pihak lainnya dengan mendapatkan ganti uang dari pihak tersebut. Penjualan juga merupakan suatu sumber pendapatan perusahaan, semakin besar penjualan maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan.
2.4.2. Konsep Teori Adapun jenis-jenis penjualan adalah sebagai berikut : a. Trade Selling Trade Selling dapat terjadi bila mana produsen dan pedagang besar mempersilakan pengecer untuk berusaha memperbaiki distributor produk mereka. Hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan,
28
persediaan dan produk baru. Jadi titik beratnya adalah pada “penjualan melalui” penyalur dari pada “penjual ke” pembeli akhir. b. Missionary Selling Dalam missionary, penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli untuk membeli barang-barang dari penyalur perusahaan. Di sini, wiraniaga lebih cenderung pada “penjualan untuk” penyalur. Jadi, wiraniaga sendiri tidak menjual secara langsung produk yang ditawarkan, misalnya penawaran obat kepada dokter. c. New Business Selling New business selling, berusaha membuka transaksi baru dengan merubah calon pembeli menjadi pembeli. Jenis penjualan ini sering dipakai oleh perusahaan asuransi. d. Responsive Selling Setiap tenaga penjualan diharapkan dapat memberikan reaksi terhadap permintaan pembeli. Dua jenis penjualan utama di sini adalah route driving dan retailing. Para pengemudi yang menghantarkan susu, roti, gas untuk keperluan rumah tangga, para pelayan di toko serba ada, toko pakaian, toko spesial, merupakan contoh dari jenis penjualan ini. Jenis penjualan seperti ini tidak akan menciptakan penjualan yang terlalu besar meskipun layanan yang baik dan hubungan pelanggan yang menyenangkan dapat menjurus kepada pembeli ulang.
29
Dalam suatu perusahaan kegiatan penjualan adalah kegiatan yang sangat penting, karena dengan adanya kegiatan penjualan tersebut maka akan terbentuk laba yang dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Tujuan umum penjualan yang dimiliki oleh perusahaan yaitu: 1. Mencapai volume penjualan 2. Mendapat laba tertentu 3. Menunjang pertumbuhan perusahaan. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan umum perusahaan dalam melakukan kegiatan penjualan adalah untuk mencapai volume penjualan, mendapatkan laba yang maksimal guna menunjang pertumbuhan perusaaan. Berdasarkan penjelasan diatas bahwa penjualan tidak bisa diabaikan dalam fungsi pemasaran karena adanya proses penjualan barulah akan tercipta keuntungan, guna menunjang kelangsungan hidup perusahaan.
2.4.3. Faktor yang mempengaruhi penjualan Dalam praktek, kegiatan penjualan itu dipengaruhi oleh (1) Kondisi dan Kemampuan Penjual, (2) Kondisi Pasar, (3) Modal, (4) Kondisi Organisasi Perusahaan. 1. Kondisi dan Kemampuan Penjual Transaksi jual beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas barang dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Disini penjual harus dapat meyakinkan kepada pembelinya, agar dapat berhasil mencapai sasaran
30
penjualan yang diharapkan, untuk maksud tersebut harus memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan, yakni: a. Jenis dan karakteristik yang ditawarkan. b. Harga produk c. Syarat penjualan seperti pembayaran, penghantaran, pelayanan puma jual, garansi dan sebagainya
2. Kondisi Pasar Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya. Adapun factorfaktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah: a. Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar industri, pasar penjual, pasar pemerintah atau pasar intemasional b. Kelompok pembeli atau segmen pasar c. Daya beli d. Frekuensi pembelinya e. Keinginan dan kebutuhannya
3. Modal Akan lebih sulit bagi penjual untuk menjual barangnya apabila barang yang dijual itu belum dikenal oleh pembeli atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual. Dari keadaan seperti ini penjual harus memperkenalkan dahulu barangnya ketempat pembeli. Sehingga diperlukannya sarana dan usaha untuk melaksanakannya.
31
4. Kondisi Organisasi Perusahaan Pada perusahaan besar, baiasanya masalah penjualan ini ditangani oleh bagian tersendiri (bagian penjualan) yang dipegang oleh orang-orang tertentu atau ahli dibidang penjualan. Lain halnya dengan perusahaan kecil, dimana masalah penjualan ditangani oleh orang yang juga melakukan fungsi-fungsi lain. Hal ini disebabkan karena jumlah tenaga kerjanya sedikit, sistem organisasinya lebih sederhana, masalah-masalah yang dihadapi, serta sarana yang dimilikinya tidak sekompleks perusahaan-perusahaan besar. Biasanya, masalah penjualan ini ditangani sendiri oleh pimpinan dan tidak diberikan kepada orang lain. Pada umumnya ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penjualan, yaitu sebagai berikut : 1. Produsen Pihak produsen mempengaruhi penjualan yaitu dalam hal menghasilkan barang dan menentukan harga diantaranya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan harga. 2. Pihak konsumen Pihak konsumen dapat mempengeruhi penjualan yaitu karena hal-hal sebagai berikut : a. Daya Beli b. Selera Konsumen
32
Faktor-faktor diluar produsen dan konsumen yang mempengaruhi penjualan adalah : 1. Adanya peraturan pemerintah yang menyangkut perdagangan, perpajakan, kebijakan moneter dan sebagainya 2. Peranan pedagang besar, misalnya menimbun barang dalam waktu tertentu sehingga mempengaruhi penjualan 3. Kondisi politik yang tidak stabil, misalnya peperangan, bencana alam, dan huru-hara.
2.4.4. Indikator Penjualan Dari uraian faktor yang mempengaruhi penjualan didalamnya terdapat alat ukur penjualan. Namun tidak semua alat ukur dapat digunakan sebagai indikator karena perbedaaan jenis produk. Dalam kasus ini, produk termasuk barang tidak tahan lam, sehingga dalam penelitian ini peneliti mengambil beberapa indikator penjualan, antara lain sebagai berikut : 1.
Daya beli Daya beli mempengaruhi penjualan yaitu karena apabila daya beli konsumen meningkat maka penjualan juga akan meningkat. Akan tetapi kenaikan daya beli akan menyebabkan perusahaan akan menaikan harga barang-barang produksinya karena tenaga kerja perusahaan meminta kenaikan upah. Sedangkan apabila daya beli konsumen menurun, maka penjualan akan mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan harga tidak sebanding dengan biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan.
33
2.
Frekuensi Pembelian Frekuensi pembelian dapat mempengaruhi tingkat penjualan suatu produk karena semakin sering seseorang melakukan pembelian akan suatu produk gkatkan penjualan akan barang tersebut.
3.
Keinginan dan kebutuhannya Pada dasarnya manusia sebagai konsumen membeli barang dan jasa adalah untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan hidup. Hal ini berarti manusia tidak hanya membeli produk atau barangnya saja, akan tetapi yang dibeli adalah manfaat atau kegunaan dari produk tersebut. Oleh karena itu demi mendapatkan suatu barang atau produk untuk memenuhu keinginan dan kebutuhan
tersebut
maka
seseorang
akan
rela
menukarkan
atau
mengorbankan benda atau barng yang dimilikinya, seperti uang atau bendabenda lainnya. 4.
Selera konsumen Perubahan selera konsumen dapat mempengaruhi penjualan karena apabila selera konsumen berubah kemungkinan konsumen tersebut akan pindah kepada produk lain akibatnya penjualan menurun.
5.
Modal Untuk memperkenalkan barangnya kepada pembeli atau konsumen diperlukan adanya usaha promosi, alat transportasi, tempat peragaan baik dalam perusahaan maupun diluar perusahaan dan sebagainya. Semua ini hanya dapat dilakukan apabila penjual memiliki sejumlah modal yang diperlukan untuk itu.
34
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah semua konsumen Martabak
Atet di kota Palembang. Martabak Atet sendiri berada di jalan Dempo luar dan jalan Panjaitan Plaju Palembang.
3.2.
Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
penelitian kausalitas. Desain penelitian kausalitas adalah desain penelitian yang disusun untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab-akibat antar variabel. Dalam desain ini umumnya hubungan sebab-akibat tersebut sudah dapat diprediksi oleh peneliti, sehingga peneliti dapat menyatakan klasifikasi variabel penyebab dan variabel terikat, Sanusi (2011).
3.3.
Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel. dua variabel independen (X)
dan satu variabel dependen (Y). Variabel-variabel dalam penelitian ini diuraikan sebagai sebagai berikut : 1.
Kualitas Produk sebagai variabel X1 (Variabel independen)
2.
Harga sebagai variabel X2 (Variabel independen)
3.
Penjualan sebagai variabel Y (Variabel dependen)
35
Operasional variabel penelitian ini dapat dijabarkan secara lengkap pada tabel berikut ini : Tabel 3.1 Operasional Variabel No
Variabel
Konsep
1.
Kualitas Produk (X1)
2.
Harga (X2)
3.
Penjualan (Y)
3.4.
Kualitas produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk perhatian, akuisi, penggunaan dan konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Indikator
1. Kinerja 2. Kesesuaian dengan
Skala Ordinal
spesifikasi
3. Keistimewaan produk/ fitur 4. Kehandalan produk 5. kesan kualitas
Indkator dari harga merupakan 1. Kesesuaian harga Ordinal penilaian dari konsumen terhadap produk dengan besarnya pengorbanan financial kualitas produk yang diberikan dalam kaitannya 2. Kesesuaian harga dengan spesifikasi yang berupa produk dengan kualitas produk. Penilaian harga manfaat yang dapat juga dilihat dari kesesuaian didapat antara suatu pengorbanan dari konsumen terhadap nilai yang diterimannya setelah melakukan pembelian, dan dari sanalah konsumen akan mempersepsikan dari produk atau jasa tersebut. Penjualan adalah Proses dimana 1. Daya beli Ordinal sang penjual memuaskan segala 2. Frekuensi kebutuhan dan keinginan pembeli 3. Keinginan dan agar dicapai manfaat baik bagi sang kebutuhannya penjual maupun sang pembeli yang 4. Selera konsumen berkelanjutan dan yang 5. Modal menguntungkan kedua belah pihak.
Metode Penarikan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung Martabak Atet
yang berlokasi di Jl. Dempo Luar dan Jl. Panjaitan Plaju di kota Palembang. Dengan bertanya langsung kepada pemilik Martabak Atet, diperoleh rata-rata konsumen yang membeli martabak dalam sehari sebanyak 65 orang, sehingga jika
36
dalam satu minggu terdapat 7 hari kerja maka dalam satu bulan konsumen martabak Atet dapat mencapai 455 orang. Perhitungan sampel yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan rumus Slovin sebagai berikut :
𝑛 =
N (N x e2 ) + 1
Dimana : n : jumlah elemen/ anggota sampel N : jumlah elemen/ anggota populasi e : Error level (tingkat kesalahan), yang digunakan 5% atau 0,05. 𝑛 =
455 455(0,1)2 + 1
𝑛 = 212,8 Sehingga peneliti mengambil 213 orang dengan tingkat kesalahan 5% sebagai sampel dalam penelitian ini. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan tujuan tertentu, dengan kriteria bahwa konsumen yang dijadikan sampel penelitian adalah konsumen yang datang membeli martabak di Martabak Atet.
3.5.
Prosedur Pengumpulan Data Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan jenis dan sumber
data meliputi : 1.
Data Primer
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli, dengan cara melakukan field research (penelitian lapangan), data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner.
37
Penyebaran kuesioner yang telah disusun, di mana sejumlah pernyataan tertulis disampaikan pada responden untuk ditanggapi sesuai dengan kondisi yang dialami oleh responden yang bersangkutan. Responden akan menerima kuesioner yang berisi pernyataan mengenai kualitas produk, harga dan penjualan. Kuesioner juga dilengkapi dengan keterangan identitas responden dan petunjuk pengisian yang sederhana dan jelas untuk membantu responden melakukan pengisian dengan lengkap. 2.
Data sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan dukumpulkan oleh pihak lain, yaitu dengan cara melakukan metode dokumentasi, biasanya dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber, baik secara pribadi maupun kelembagaan. Data seperti rekapitulasi personalia, struktur organisasi, riwayat perusahaan dan sebagainya.
3.6.
Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian yang mengukur variabel dengan menggunakan instrumen dalam
kuesioner harus dilakukan pengujian kualitas terhadap data yang diperoleh dengan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk mengetahui ketepatan alat ukur dalam mengukur objek yang diteliti. 1.
Uji Validitas Menurut Sugiyono (2012) uji validitas adalah : “Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”
38
Validitas setiap item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah setiap skor butir. Biasanya syarat minimal untuk dianggap memenuhi syarat adalah jika r = 0,3. Berarti jika korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Rumus Korelasi Product Pearson 𝑟𝑥𝑦 =
r n x y
𝑛 𝑛
𝑥𝑖 2 −
𝑥𝑖 𝑦𝑖 − 𝑥𝑖
𝑥𝑖 2
𝑛
𝑦𝑖 𝑦𝑖 2 −
𝑦𝑖
2
= koefisien korelasi; = jumlah sampel; = nilai skor butir pernyataan; = nilai skor total butir.
Kuesioner dinyatakan valid apabila nilai koefisien lebih besar daripada 0,3 berdasarkan teori Sugiyono (2012).
2.
Uji Reliabilitas Menurut Sugiyono (2012) uji reliabel merupakan :
“Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur instrumen yang sama akan menghasilkan data yang sama”. Perhatikan bahwa suatu pengukuranmungkin reliabel tapi tidak valid, tetapi suatu pengukuran tidak bisa dikatakan valid bila tidak reliabel. Ini berarti reliabilitas merupakan syarat perlu tapi tidak cukup untuk validitas. Dalam penelitian ini model reliabilitas menggunakan koefisien alpha cronbach merupakan salah satu koefisien reliabilitas yang paling sering digunakan. Skala pengukuran yang reliabel sebaiknya memilki Cronbach’s Alpha minimal 0,3.
39
Sedangkan perhitungan bobot penilaian kuesioner bagi responden adalah dengan menggunakan skala Likert yang merupakan metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap subjek, objek atau kejadian tertentu. Skala likert yaitu skala yang berisi 5 tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut : Tabel 3.2 Skala Likert Tingkat Setuju Sangat Tidak Setuji Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju
Skor 1 2 3 4 5
Sumber: Sugiyono(2012)
3.7.
Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui, menguji serta
memastikan kelayakan model regresi yang digunakan dalam penelitian ini, dimana variabel tersebut terdistribusi secara normal, bebas dari multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1.
Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur daa berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05.
40
2.
Uji Multikolonieritas Pendeteksian terhadap multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat
nilai Variance Inflation Factor (VIF) dari hasil analisis regresi. Jika nilai VIF > 10 maka terdapat gejala multikolinearitas tinggi (Sanusi, 2011).
3.
Uji Heteroskedastisitas Gejala heteroskedastisitas diuji dengan Metode Glejser dengan cara
menyusun regresi antara nilai absolut residual dengan variabel bebas. Apabila masing-masing variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap absolut residual (α = 0,05) maka dalam model regresi tidak ada gejala heteroskedastisitas (Sanusi, 2011).
3.8.
Metode Analisis Data Analisis data adalah penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih
mudah diinterpretasikan, jumlah sampel yang berjumlah 213 responden dapat diolah dengan bantuan komputer melalui program SPSS 20.0 for Windows, Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
3.8.1. Analisis Regresi Linear Berganda Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006), untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (Kualitas Produk dan harga) dan variabel terikat (penjualan) akan digunakan metode analisis regresi berganda. Dalam perhitungan regresi berganda menggunakan perangkat lunak yaitu SPSS versi 20.
41
Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = a + bX1 + b2X2+ e
Dimana : Y : Penjualan a : Konstanta b : Koefisien arah regresi X1 : Kualitas Produk X2 : Harga e : error 3.8.2.
Uji Hipotesis
3.8.2.1. Uji t (Parsial) Tujuan dilakukanya Ujit t adalah untuk melihat apakah terdapat pengaruh secara individu variabel independen terhadap variabel dependen, dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen yaitu kualitas produk dan harga. Pengujian dapat dilihat jika : 1.
– t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel; maka Ho diterima.
2.
t hitung < – t tabel atau t hitung > t tabel; maka Ho ditolak.
3.
Nilai Prob ≥ α = 0,05; maka Ho diterima.
4.
Nilai Prob < α = 0,05; maka Ho ditolak. Untuk memberikan gambaran mengenai hipotesis yang akan diuji berikut
ini adalah hipotesisnya : Ho1 H1 Ho2 H2
: : : :
Tidak Terdapat Pengaruh kualitas produk Terhadap penjualan. Terdapat Pengaruh kualitas produk Terhadap penjualan Tidak Terdapat Pengaruh Pengaruh harga Terhadap penjualan Terdapat Pengaruh harga Terhadap penjualan
42
3.8.2.2. Uji F Uji model dilakukan dengan menggunakan nilai F, namun sebelumnya dilakukan perhitungan koefisien deteminasi (R2) untuk mengetahui seberapa besar konstribusi variabel kualitas produk dan harga terhadap penjualan. Hipotesis statistik dinyatakan untuk melihat pengaruh secara simultan 𝐽𝑖𝑘𝑎 𝐹𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 5%; 𝑑𝑓 = 𝑘; 𝑛 − (𝑘 + 1) 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝐹𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 5%; 𝑑𝑓 = 𝑘; 𝑛 − (𝑘 + 1) 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎. Hipotesisnya : Ho3 : Tidak Terdapat Pengaruh Pengaruh kualitas produk dan harga Terhadap penjualan Ha3 : Terdapat Pengaruh kualitas produk dan harga Terhadap penjualan
3.8.2.3. Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Menentukan koefisien determinan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan program aplikasi statistik SPSS 20.
Tabel 3.3 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Tingkat Hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat
Sumber : Sugiyono (2012)
43
3.8.3. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif Adalah analisis data dengan menggunakan kata-kata yang kemudian di uraikan lebih lanjut guna menarik suatu kesimpulan.
3.8.4.
Analisis Kuantitatif Analisis deskriptif kuantitatif merupakan analisis yang digunakan untuk
menganalisis data berbentuk angka-angka atau hal-hal yang dapat diukur. Dalam analisis ini penulis menggunakan analisa regresi linier sederhana. serta uji hipotesis
44
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Demografi Responden Setelah peneliti melakukan penyebaran kuesioner kepada konsumen Martabak Atet di kota Palembang, dari kuesioner yang dibagikan kepada 213 responden peneliti memperoleh beberapa informasi tambahan mengenai data para responden, seperti: jenis kelamin, umur dan pendidikan responden. Berikut ini data jumlah kuesioner yang diterima oleh peneliti berdasarkan data yang telah disebar.
4.1.1. Demografi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin responden, maka diperoleh penyebaran data pada tabel dan gambar diagram 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Demografi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin
Responden Persentase
1 Laki-laki
166
78%
2 Perempuan
47
22%
213
100%
Jumlah
Sumber : Pengolahan Data Primer ( 2015)
45
Dari tabel responden berdasarkan jenis kelamin di atas dalam bentuk diagram pie adalah sebagai berikut : Gambar Diagram 4.1 Demografi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin 22% Laki-Laki Perempuan
78%
Gambar diagram 4.1 di atas menunjukkan bahwa 78% atau 166 orang responden berjenis kelamin laki-laki dan 22% atau 47 orang responden berjenis kelamin perempuan. Dapat disimpulkan bahwa lebih banyak konsumen laki-laki yang membeli Martabak Atet dibandingkan dengan perempuan.
4.1.2. Demografi Responden Berdasarkan Umur Berdasarkan umur responden, maka diperoleh penyebaran data pada tabel dan gambar diagram 4.2 berikut:
46
Tabel 4.2 Demografi Responden Berdasarkan Umur No.
Umur
Responden Persentase
1
≤ 25 tahun
43
20%
2
26 – 35 tahun
72
34%
3
36 -45 tahun
64
30%
4
≥ 45 tahun
32
15%
5
Abstain
2
1%
213
100%
Jumlah
Sumber : Pengolahan Data Primer ( 2015)
Dari tabel responden berdasarkan umur di atas dalam bentuk diagram pie adalah sebagai berikut : Gambar Diagram 4.2 Demografi Responden Berdasarkan Umur
Umur 1% 15%
≤ 25 20%
26 - 35 36 - 45 ≥ 45
30% 34%
Abstain
47
Gambar diagram 4.2 di atas menunjukkan bahwa 20 % atau 43 orang responden berumur kurang dari 25 tahun, 34% atau 72 orang responden berumur 26 sampai dengan 35 tahun, 30% atau 64 orang responden berumur 36 sampai dengan 45 tahun, 15% atau 32 orang responden berumur lebih dari 45 tahun dan 1% atau 2 orang responden kurang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner dalam pengisian identitas mengenai umur. Tabel ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah responden yang masuk kategori berumur 26-35 tahun.
4.1.3. Demografi Responden Berdasarkan Pendidikan Berdasarkan pendidikan responden, maka diperoleh penyebaran data pada gambar diagram 4.3 berikut : Tabel 4.3 Demografi Responden Berdasarkan Pendidikan No.
Pendidikan
1
SD
10
5%
2
SMP
42
20%
3
SMU
98
46%
4
Diploma/Sarjana
56
26%
5
Abstain
7
3%
213
100%
Jumlah
Responden Persentase
Sumber : Pengolahan Data Primer ( 2015)
Dari tabel responden berdasarkan pendidikan di atas dalam bentuk diagram pie adalah sebagai berikut :
48
Gambar Diagram 4.3 Demografi Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan 3% 5%
SD 20%
26%
SMP SMU D3/Sarjana
46%
Abstain
Gambar diagram 4.3 di atas menunjukkan bahwa 5 % atau 10 orang responden berpendidikan sampai tingkat SD, 20% atau 42 orang responden berpendidikan sampai tingkat SMP, 46% atau 98 orang responden berpendidikan sampai tingkat SMU, 26% atau 56 orang responden berpendidikan sampai tingkat D3/Sarjana dan 3% atau 7 orang responden kurang berpartisipasi dalam pengisisn kuesioner dalam pengisian identitas mengenai tingkat pendidikannya.
4.2. Tabulasi Kuesioner Dari hasil jawaban responden terhadap kuesioner dapat dibuat tabulasi pernyataan responden terdiri dari 3 variabel yaitu kualitas produk (variabel X 1), harga (X2), dan penjualan (Y) dengan 21 item pernyataan. Berikut ini dijelaskan tentang tabulasi pernyataan responden tersebut.
49
4.2.1. Tabulasi Pernyataan Responden Tentang Kualitas Produk Tabel 4.4 Martabak Atet yang dijual memiliki tingkat kematangan yang baik Pilihan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Frekuensi 86 89 38 0 0 213
Persentase 40% 42% 18% 0% 0% 100%
Sumber : Pengolahan Data Primer ( 2015)
Dari tabel frekuensi di atas dalam bentuk diagram pie adalah sebagai berikut : Gambar Diagram 4.4
Martabak Atet yang dijual memiliki tingkat kematangan yang baik
18% 40%
SS S KS
42%
Dari tabel dan diagram 4.4 dapat dilihat 86 responden (40%) menyatakan sangat, 89 responden (42%) menyatakan setuju, 38 responden (18%) menyatakan kurang setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 42 % responden setuju jika Martabak Atet yang dijual memiliki tingkat kematangan yang baik. 50
Tabel 4.5 Martabak Atet yang dijual memiliki kandungan gizi sesuai yang diharapkan Pilihan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Frekuensi 12 150 51 0 0 213
Persentase 24% 70% 6% 0% 0% 100%
Sumber : Pengolahan Data Primer ( 2015)
Dari tabel frekuensi di atas dalam bentuk diagram pie adalah sebagai berikut : Gambar Diagram 4.5
Martabak Atet yang dijual memiliki kandungan gizi sesuai yang diharapkan 3%
16%
28%
SS S KS TS
53%
Dari tabel dan diagram 4.5 dapat dilihat 12 responden (6%) menyatakan sangat setuju, 150 responden (70%) menyatakan setuju, 51 responden (24%) menyatakan kurang setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 42% responden setuju jika Martabak Atet yang dijual memiliki kandungan gizi sesuai yang diharapkan
51
Tabel 4.6 Desain produk dan kemasan memenuhi harapan saya Pilihan
Frekuensi
Persentase
Sangat Setuju
70
33%
Setuju
121
57%
Kurang Setuju
22
10%
Tidak Setuju
0
0%
Sangat Tidak Setuju
0
0%
213
100%
Jumlah Sumber : Pengolahan Data Primer ( 2015)
Dari tabel frekuensi di atas dalam bentuk diagram pie adalah sebagai berikut : Gambar Diagram 4.6
Desain produk dan kemasan memenuhi harapan saya SS
10% 33%
S
KS
57%
Dari tabel dan diagram 4.6 dapat dilihat 70 responden (33%) menyatakan sangat setuju, 121 responden (57%) menyatakan setuju, 22 responden (10%) menyatakan kurang setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 57% responden sangat setuju jika desain produk dan kemasan Martabak Atet telah memenuhi harapan
52
Tabel 4.7 Martabak Atet yang ditawarkan memiliki cita rasa yang enak Pilihan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Frekuensi 93 51 69 0 0 213
Persentase 44% 24% 32% 0% 0% 100%
Sumber : Pengolahan Data Primer ( 2015)
Dari tabel frekuensi di atas dalam bentuk diagram pie adalah sebagai berikut : Gambar Diagram 4.7
Martabak Atet yang ditawarkan memiliki cita rasa yang enak SS S 32% 44%
KS
24%
Dari tabel dan diagram 4.7 dapat dilihat 93 responden (44%) menyatakan sangat setuju, 51
responden (24%) menyatakan setuju, 69 responden (32%)
menyatakan kurang setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 44% responden sangat setuju jika Martabak Atet yang ditawarkan memiliki cita rasa yang enak.
53
Tabel 4.8 Martabak Atet memiliki banyak pilihan rasa yang ditawarkan Pilihan Sangat Setuju Setuju
Frekuensi 89 91
Persentase 42% 43%
Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
33 0 0 213
16% 0% 0% 100%
Sumber : Pengolahan Data Primer ( 2015)
Dari tabel frekuensi di atas dalam bentuk diagram pie adalah sebagai berikut : Gambar Diagram 4.8
Martabak Atet memiliki banyak pilihan rasa yang ditawarkan SS
15%
S 42%
KS
43%
Dari tabel dan diagram 4.8 dapat dilihat 89 responden (42%) menyatakan sangat setuju, 91
responden (43%) menyatakan setuju, 33 responden (15%)
menyatakan kurang setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 43% responden setuju
jika Martabak Atet memiliki banyak pilihan rasa yang
ditawarkan.
54
Tabel 4.9 Martabak Atet yang ditawarkan memiliki kemasan yang menarik, sehingga ada keinginan untuk membeli Pilihan
Frekuensi 71 126 16 0 0 213
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Persentase 8% 59% 33% 0% 0% 100%
Sumber : Pengolahan Data Primer ( 2015)
Dari tabel frekuensi di atas dalam bentuk diagram pie adalah sebagai berikut : Gambar Diagram 4.9
Martabak Atet yang ditawarkan memiliki kemasan yang menarik, sehingga ada keinginan untuk membeli SS 8%
S 33%
KS
59%
Dari tabel dan diagram 4.9 dapat dilihat 71 responden (33%) menyatakan sangat setuju, 126
responden (59%) menyatakan setuju, 16 responden (8%)
menyatakan kurang setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 59% responden setuju jika Martabak Atet memiliki kemasan yang menarik sehingga konsumen memiliki keinginan untuk membeli. 55
Tabel 4.10 Martabak Atet memiliki tekstur yang lembut dan dapat langsung dikonsumsi Pilihan
Frekuensi 115 13 85 0 0 213
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Persentase 54% 6% 40% 0% 0% 100%
Sumber : Pengolahan Data Primer ( 2015)
Dari tabel frekuensi di atas dalam bentuk diagram pie adalah sebagai berikut : Gambar Diagram 4.10
Martabak Atet memiliki tekstur yang lembut dan dapat langsung dikonsumsi SS S 40%
KS 54%
6%
Dari tabel dan diagram 4.10
dapat dilihat 115 responden (54%)
menyatakan sangat setuju, 13 responden (8%) menyatakan setuju, 85 responden (40%) menyatakan kurang setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 54% responden setuju jika Martabak Atet memiliki memiliki tekstur yang lembut dan dapat langsung dikonsumsi. 56
Tabel 4.11 Tidak terdapat kerusakan pada produk saat dibeli (kurang matang) Pilihan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Frekuensi 63 74 76 0 0 213
Persentase 29% 35% 36% 0% 0% 100%
Sumber : Pengolahan Data Primer ( 2015)
Dari tabel frekuensi di atas dalam bentuk diagram pie adalah sebagai berikut : Gambar Diagram 4.11
Tidak terdapat kerusakan pada produk saat dibeli (kurang matang) SS 29%
36%
S KS
35%
Dari tabel dan diagram 4.11
dapat dilihat 63 responden (29%)
menyatakan sangat setuju, 74 responden (35%) menyatakan setuju, 76 responden (36%) menyatakan kurang setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 36% responden kurang setuju
jika Martabak Atet tidak terdapat kerusakan
(kurang matang).
57
Tabel 4.12 Rasa Martabak Atet lebih cocok dengan selera saya Pilihan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Frekuensi 51 100 62 0 0 213
Persentase 24% 47% 29% 0% 0% 100%
Sumber : Pengolahan Data Primer ( 2015)
Dari tabel frekuensi di atas dalam bentuk diagram pie adalah sebagai berikut : Gambar Diagram 4.12
Rasa Martabak Atet lebih cocok dengan selera saya
SS 24%
29%
S KS
47%
. Dari tabel dan diagram 4.12
dapat dilihat 51 responden (24%)
menyatakan sangat setuju, 100 responden (47%) menyatakan setuju, 62 responden (29%) menyatakan kurang setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 47% responden setuju
jika rasa
Martabak Atet lebih cocok dengan selera
konsumen.
58
Tabel 4.13 Sedikitnya 2-3 rasa yang dijual Martabak Atet merupakan rasa favorite saya Pilihan
Frekuensi 38 130 45 0 0 213
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Persentase 18% 61% 21% 0% 0% 100%
Sumber : Pengolahan Data Primer ( 2015)
Dari tabel frekuensi di atas dalam bentuk diagram pie adalah sebagai berikut : Gambar Diagram 4.13
Sedikitnya 2-3 rasa yang dijual Martabak Atet merupakan rasa favorite saya SS 18%
21%
S KS
61%
Dari tabel dan diagram 4.13
dapat dilihat 38 responden (18%)
menyatakan sangat setuju, 130 responden (61%) menyatakan setuju, 45 responden (21%) menyatakan kurang setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 61% responden setuju jikasedikitnya rasa yang dijual Martabak Atet merupakan rasa favorite mereka. 59
4.2.2. Tabulasi Pernyataan Responden Tentang Harga Tabel 4.14 Harga Martabak Atet sesuai dengan kualitas produk yang anda nikmati Pilihan
Frekuensi 78 108 26 1 0 213
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Persentase 37% 51% 12% 0% 0% 100%
Sumber : Pengolahan Data Primer ( 2015)
Dari tabel frekuensi di atas dalam bentuk diagram pie adalah sebagai berikut : Gambar Diagram 4.14
Harga Martabak Atet sesuai dengan kualitas produk yang anda nikmati 0%
SS 12% 37%
S KS TS
51%
Dari tabel dan diagram 4.14
dapat dilihat 78 responden (37%)
menyatakan sangat setuju, 108 responden (51%) menyatakan setuju, 26 responden (12%) menyatakan kurang setuju, 1 responden (0%) menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 51% responden
setuju
Harga
Martabak Atet sesuai dengan kualitas produk yang anda nikmati.
60
Tabel 4.15 Harga Martabak Atet sesuai dengan porsinya Pilihan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Frekuensi 66 121 25 1 0 213
Persentase 31% 57% 11% 0% 0% 100%
Sumber : Pengolahan Data Primer ( 2015)
Dari tabel frekuensi di atas dalam bentuk diagram pie adalah sebagai berikut : Gambar Diagram 4.15
Harga Martabak Atet sesuai dengan porsinya 0% 12% 31%
SS S KS TS
57%
Dari tabel dan diagram 4.15
dapat dilihat 66 responden (31%)
menyatakan sangat setuju, 121 responden (57%) menyatakan setuju, 25 responden (12%) menyatakan kurang setuju, 1 responden (0%) menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 57% responden setuju harga Martabak Atet sesuai dengan porsinya. 61
Tabel 4.16 Harga Martabak Atet sesuai dengan kualitas bahan yang digunakan Pilihan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Frekuensi 75 108 30 0 0 213
Persentase 35% 51% 14% 0% 0% 100%
Sumber : Pengolahan Data Primer ( 2015)
Dari tabel frekuensi di atas dalam bentuk diagram pie adalah sebagai berikut : Gambar Diagram 4.16
Harga Martabak Atet sesuai dengan kualitas bahan yang digunakan
14% 35%
SS S KS
51%
Dari tabel dan diagram 4.16
dapat dilihat 75 responden (35%)
menyatakan sangat setuju, 108 responden (51%) menyatakan setuju, 30 responden (14%) menyatakan kurang setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 57% responden setuju bahwa harga Martabak Atet sesuai dengan kualitas bahan yang digunakan.
62
Tabel 4.17 Harga Martabak Atet sesuai dengan kandungan gizi dalam bahan yang digunakan Pilihan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Frekuensi 56 123 32 2 0 213
Persentase 26% 58% 15% 1% 0% 100%
Sumber : Pengolahan Data Primer ( 2015)
Dari tabel frekuensi di atas dalam bentuk diagram pie adalah sebagai berikut : Gambar Diagram 4.17
Harga Martabak Atet sesuai dengan kandungan gizi dalam bahan yang digunakan 1% 15% 26%
SS S KS TS
58%
Dari tabel dan diagram 4.17
dapat dilihat 56 responden (26%)
menyatakan sangat setuju, 123 responden (58%) menyatakan setuju, 32 responden (15%) menyatakan kurang setuju dan 2 responden (1%) menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 58% responden setuju bahwa harga Martabak Atet sesuai dengan kandungan gizi dalam bahan yang digunakan. 63
4.2.3. Tabulasi Pernyataan Responden Tentang Penjualan Tabel 4.18 Saya jarang membeli martabak selain di tempat Martabak Atet Pilihan
Frekuensi
Persentase
Sangat Setuju
23
11%
Setuju
49
23%
Kurang Setuju
131
61%
Tidak Setuju
10
5%
Sangat Tidak Setuju Jumlah
0 213
0% 100%
Sumber : Pengolahan Data Primer ( 2015)
Dari tabel frekuensi di atas dalam bentuk diagram pie adalah sebagai berikut : Gambar Diagram 4.18
Saya jarang membeli martabak selain di tempat Martabak Atet 5%
11% SS 23%
KS
61%
Dari tabel dan diagram 4.18
S
TS
dapat dilihat 23 responden (11%)
menyatakan sangat setuju, 49 responden (23%) menyatakan setuju,131 responden (61%) menyatakan kurang setuju dan 10 responden (5%) menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 61% responden kurang setuju bahwa mereka jarang membeli martabak selain di Martabak Atet.
64
Tabel 4.19 Dari beberapa penjual martabak saya lebih suka membeli Martabak Atet Pilihan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Frekuensi 12 100 74 27 0 213
Persentase 5% 47% 35% 13% 0% 100%
Sumber : Pengolahan Data Primer ( 2015)
Dari tabel frekuensi di atas dalam bentuk diagram pie adalah sebagai berikut : Gambar Diagram 4.19
Dari beberapa penjual martabak saya lebih suka membeli Martabak Atet 5% 13%
SS S KS
35%
47%
TS
Dari tabel dan diagram 4.19 dapat dilihat 12 responden (5%) menyatakan sangat setuju, 100 responden (47%) menyatakan setuju,74 responden (35%) menyatakan kurang setuju dan 27 responden (13%) menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 47% responden setuju bahwa dari beberapa penjual martabak saya lebih suka membeli Martabak Atet.
65
Tabel 4.20 Dalam sebulan saya biasa membeli Martabak Atet 3-5 kali Pilihan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Frekuensi 35 96 61 21 0 213
Persentase 16% 45% 29% 10% 0% 100%
Sumber : Pengolahan Data Primer ( 2015)
Dari tabel frekuensi di atas dalam bentuk diagram pie adalah sebagai berikut : Gambar Diagram 4.20
Dalam sebulan saya biasa membeli Martabak Atet 3-5 kali 10%
16%
SS S
29%
KS TS 45%
Dari tabel dan diagram 4.20
dapat dilihat 35 responden (16%)
menyatakan sangat setuju, 96 responden (45%) menyatakan setuju,61 responden (29%) menyatakan kurang setuju dan 21 responden (10%) menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 45% responden setuju bahwa dalam sebulan bisa membeli 3-5 kali Martabak Atet.
66
Tabel 4.21 Dalam kurun waktu satu minggu saya selalu membeli Martabak Atet Pilihan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Frekuensi 41 104 50 18 0 213
Persentase 18% 50% 23% 9% 0% 100%
Sumber : Pengolahan Data Primer ( 2015)
Dari tabel frekuensi di atas dalam bentuk diagram pie adalah sebagai berikut : Gambar Diagram 4.21
Dalam kurun waktu satu minggu saya selalu membeli Martabak Atet 8% 19%
SS S
24% KS TS 49%
Dari tabel dan diagram 4.21
dapat dilihat 41 responden (19%)
menyatakan sangat setuju, 104 responden (49%) menyatakan setuju,50 responden (24%) menyatakan kurang setuju dan 18 responden (8%) menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 49% responden setuju bahwa dalam waktu satu minggu mereka selalu membeli Martabak Atet.
67
Tabel 4.22 Martabak Atet merupakan makanan favorite dalam keluarga saya Pilihan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Frekuensi 47 113 39 14 0 213
Persentase 22% 53% 18% 7% 0% 100%
Sumber : Pengolahan Data Primer ( 2015)
Dari tabel frekuensi di atas dalam bentuk diagram pie adalah sebagai berikut : Gambar Diagram 4.22
Martabak Atet merupakan makanan favorite dalam keluarga saya 7% 22% 18%
SS S
KS TS 53%
Dari tabel dan diagram 4.22
dapat dilihat 47 responden (22%)
menyatakan sangat setuju, 113 responden (53%) menyatakan setuju,39 responden (18%) menyatakan kurang setuju dan 14 responden (7%) menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 53% responden
setuju
bahwa
Martabak Atet merupakan makanan favorite keluarga mereka.
68
Tabel 4.23 Gorobak yang dipakai untuk berjualan martabak bersih dan rapi Pilihan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Frekuensi 59 113 34 7 0 213
Persentase 28% 53% 16% 3% 0% 100%
Sumber : Pengolahan Data Primer ( 2015)
Dari tabel frekuensi di atas dalam bentuk diagram pie adalah sebagai berikut : Gambar Diagram 4.23
Gorobak yang dipakai untuk berjualan martabak bersih dan rapi 3% SS
16%
28%
S KS TS
53%
Dari tabel dan diagram 4.23
dapat dilihat 59 responden (28%)
menyatakan sangat setuju, 113 responden (53%) menyatakan setuju,34 responden (16%) menyatakan kurang setuju dan 7 responden (3%) menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 53% responden
setuju
bahwa
gerobak yang dipakai untuk berjualan Martabak Atet bersih dan rapi.
69
Tabel 4.24 Merek Martabak Atet terlihat jelas sehingga lokasi mudah untuk ditemukan Pilihan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Frekuensi 81 16 113 3 0 213
Persentase 38% 8% 53% 1% 0% 100%
Sumber : Pengolahan Data Primer ( 2015)
Dari tabel frekuensi di atas dalam bentuk diagram pie adalah sebagai berikut : Gambar Diagram 4.24
Merek Martabak Atet terlihat jelas sehingga lokasi mudah untuk ditemukan 1% SS
S 38% KS 53%
TS 8%
Dari tabel dan diagram 4.24
dapat dilihat 81 responden (38%)
menyatakan sangat setuju, 16 responden (8%) menyatakan setuju, 113 responden (53%) menyatakan kurang setuju dan 3 responden (1%) menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 53% responden kurang setuju bahwa merek Martabak Atet terlihat jelas sehingga lokasi mudah untuk ditemukan. 70
4.3. Uji Kualitas Data Sebelum dilakukan uji asumsi klasik, terlebih dahulu dilakukan pengujian kualitas terhadap data yang diperoleh dengan uji validitas dan reliabilitas, dengan tujuan untuk mengetahui ketepatan alat ukur dalam mengukur objek yang diteliti.
4.3.1. Pengujian Validitas Pengujian
validitas
tiap
butir
digunakan
analisis
item,
yaitu
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Syarat minimal untuk dianggap memenuhi syarat adalah jika r = 0,3. Jadi jika korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
Tabel 4.25 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kualitas Produk (X1) (n = 213, α = 5%, r tabel = 0,30) No. Pernyataan Pernyataan 1 Pernyataan 2 Pernyataan 3 Pernyataan 4 Pernyataan 5 Pernyataan 6 Pernyataan 7 Pernyataan 8 Pernyataan 9 Pernyataan 10
r hitung 0,940 0,805 0,881 0,948 0,873 0,816 0,890 0,937 0,914 0,855
r tabel 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Pengolahan Data SPSS Windows 20 ( 2015)
71
Tabel 4.26 Hasil Pengujian Validitas Variabel Harga(X2) (n = 213, α = 5%, r tabel = 0,30) No. Pernyataan Pernyataan 11 Pernyataan 12 Pernyataan 13 Pernyataan 14
r hitung 0,699 0,694 0,777 0,753
r tabel 0,30 0,30 0,30 0,30
Keterangan Valid Valid Valid Valid
Sumber : Pengolahan Data SPSS Windows 20 ( 2015)
Tabel 4.27 Hasil Pengujian Validitas Variabel Penjualan (Y) (n =213, α = 5%, r tabel = 0,30) No. Pernyataan Pernyataan 15 Pernyataan 16 Pernyataan 17 Pernyataan 18 Pernyataan 19 Pernyataan 20 Pernyataan 21
r hitung 0,879 0,911 0,944 0,942 0,932 0,923 0,863
r tabel 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Pengolahan Data SPSS Windows 20 ( 2015)
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh keterangan bahwa dari 10 butir pernyataan untuk variabel Kualitas Produk (X1), 4 butir pernyataan untuk variabel Harga (X2) dan 7 butir pernyataan untuk variabel Penjualan (Y), dapat dilihat bahwa keseluruhan item dinyatakan valid atau dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data karena rhitung semua butir pernyataan untuk variabel kualitas produk, harga dan penjyalan
lebih besar dari r tabel. Sehingga dapat
digunakan untuk dilakukan pengujian selanjutnya.
72
4.3.2. Pengujian Reliabilitas Setelah dilakukan pengujian validitas, selanjutnya dilakukan pengujian reliabilitas. Suatu instrumen dikatakan reliabel bila digunakan untuk mengukur berkali-kali menghasilkan data yang sama. Untuk pengujian reliabilitas digunakan metode Cronbach’s Alpha. Suatu variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha > 0,3.
Tabel 4.28 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Kualitas Produk (X1) (n = 213, α = 5%, r tabel = 0,3) Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,967
10
Sumber : Pengolahan Data SPSS Windows 20 ( 2015)
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas untuk variabel X1, diketahui bahwa nilai koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,967. Skor tersebut lebih besar dari 0,3 sehingga item pernyataan untuk variabel X1 dapat dinyatakan reliabel.
Tabel 4.29 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Harga (X2) (n = 30, α = 5%, r tabel = 0,3) Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,709
4
Sumber : Pengolahan Data SPSS Windows 20 ( 2015)
73
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas untuk variabel X1, diketahui bahwa nilai koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,709. Skor tersebut lebih besar dari 0,3 sehingga item pernyataan untuk variabel X2 dapat dinyatakan reliabel.
Tabel 4.30 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penjualan (Y) (n = 213 , α = 5%, r tabel = 0,3) Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,965
7
Sumber : Pengolahan Data SPSS Windows 20 ( 2015)
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas untuk variabel Y, diketahui bahwa nilai koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,965. Skor tersebut lebih besar dari 0,3 sehingga item pernyataan untuk variabel Y dapat dinyatakan reliabel.
Tabel 4.31 Hasil Pengujian Reliabilitas Kualitas Produk (X1), Harga (X2) dan Penjualan (Y) (n = 213, α = 5%, r tabel = 0,3) Variabel Jumlah Butir Pernyataan Cronbach’s Alpha r tabel Keterangan
X1
X2
Y
10
4
7
0,967 0,3 Reliabel
0,705 0,3 Reliabel
0,965 0,3 Reliabel
Sumber : Pengolahan Data SPSS Windows 20 ( 2015)
Dari hasil pengujian reliabilitas yang telah dilakukan dapat disimpulkan baik variabel Kualitas Produk (X1), Harga (X2) dan Penjualan (Y) dapat dinyatakan reliabel, artinya bila digunakan untuk mengukur berkali-kali
74
menghasilkan data yang sama. Sehingga dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya.
4.4. Uji Asumsi Klasik Penelitian yang dilakukan menggunakan analisis regresi linier berganda, sehingga harus dilakukan pengujian asumsi klasik. Tujuannya adalah untuk mengetahui ada tidaknya pelanggaran asumsi residu (error terms). Uji asumsi klasik dalam penelitian ini mencakup uji normalitas, multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas.
4.4.1. Uji Normalitas Menurut Sugiyono (2012) , statistik parametris mensyaratkan bahwa setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal maka sebelum pengujian hipotesis dilakukan terlebih dahulu pengujian normalitas data. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode kolmogorof smirnov (KS). Jika nilai (sig.) pada tabel kolmogorof smirnov (KS) > 0,05 maka residual terdistribusi secara normal. Tabel 4.32 Hasil Pengujian Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual 213
N Normal Parametersa,b
Mean
Most Extreme Differences
Std. Deviation Absolute Positive Negative
,0000000 1,18467825 ,034 ,030 -,034
Kolmogorov-Smirnov Z
,496
Asymp. Sig. (2-tailed)
,966
Sumber : Pengolahan Data SPSS Windows 20 ( 2015)
75
Dari hasil pengujian normalitas, diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov adalah sebesar 0,496. Sedangkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada tabel OneSample Kolmogorov-Smirnov Test adalah lebih besar daripada 0,05 (0,966 > 0,05). Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa residual terdistribusi secara normal.
Sumber : Pengolahan Data SPSS Windows 20 ( 2015)
Berdasarkan pengujian pada gambar di atas , dapat dilihat hasil uji normalitas memperlihatkan bahwa pada grafik histogram diatas distribusi data mengikuti kurva berbentuk lonceng yang tidak menceng ke kiri (skewness) maupun menceng ke kanan atau dapat disimpulkan bahwa data tersebut adalah normal.
76
4.4.2. Uji Multikolinearitas Pendeteksian terhadap multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai VIF dari hasil analisis regresi. Jika nilai VIF > 10, terdapat nilai gejala multikolinearitas yang tinggi.
Tabel 4.33 Hasil Pengujian Gejala Multikolinearitas Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant)
Standardized Coefficients
B 8,364
Std. Error ,864
Kualitas Produk
,804
,013
Harga
,094
,042
Beta
Collinearity Statistics t 9,677
Sig. ,000
Tolerance
VIF
,972
62,687
,000
,998
1,002
,035
2,236
,026
,998
1,002
a. Dependent Variable: Penjualan
Sumber : Pengolahan Data SPSS Windows 20 ( 2015)
Berdasarkan pengujian gejala multikolinearitas, diketahui bahwa nilai VIF pada variabel kualitas Produk sebesar 1,002 dan veriabel harga sebesar 1,002 Dimana nilai VIF dari kedua variabel lebih kecil daripada 10. Dengan demikian model terbebas dari gejala multikolinearitas.
4.4.3. Heteroskedastisitas Gejala heteroskedastisitas diuji dengan metode Glejser dengan cara menyusun regresi antara nilai absolut residual dengan variabel bebas, Sanusi (2011). Apabila masing-masing variabel bebas tidak berpengaruh signifikan
77
terhadap absolut residual (α = 0,05) maka dalam model regresi tidak terdapat gejala heteroskedasitas. Tabel 4.34 Hasil Pengujian Gejala Heteroskedasitas Coefficients
Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant)
B
Standardized Coefficients
,389
Std. Error ,513
Kualitas Produk
,005
,008
Harga
,020
,025
Beta
Collinearity Statistics t
Sig. ,450
Tolerance
,757
VIF
,049
,713
,477
,998
1,002
,056
,810
,419
,998
1,002
a. Dependent Variable: AbsUi
Sumber : Pengolahan Data SPSS Windows 20 ( 2015)
Berdasarkan pengujian gejala heteroskedasitas, diketahui bahwa nilai probabilitas (Sig.) pada variabel kualitas produk adalah lebih besar daripada α = 0,05 (0,477 > 0,05). Nilai probabilitas (Sig.) pada variabel harga juga lebih besar daripada α = 0,05 (0,419 > 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi linear berganda bebas dari gejala heteroskedasitas.
4.5. Bagaimana pengaruh kualitas produk dan harga terhadap penjualan Martabak Atet di kota Palembang Dari hasil analisis dengan menggunakan software SPSS Windows 20. 1. Hasil Uji Simultan (Uji f) Ho : Tidak terdapat pengaruh kualitas produk dan harga terhadap penjualan Martabak Atet di kota Palembang. H1 : Terdapat pengaruh kualitas produk dan harga terhadap penjualan Martabak Atet di kota Palembang.
78
Dimana
:
Fhitung ≤ Ftabel maka H0 diterima dan H1 ditolak
Fhitung ≥ Ftabel maka H0 ditolak dan H1 diterima Tabel 4.35 Hasil Uji F ANOVA
Model 1 Regression Residual Total
Sum of Squares 5602,194
df 2
Mean Square 2801,097
297,534
210
1,417
5899,728
212
F 1977,018
Sig. ,000b
a. Dependent Variable: Penjualan b. Predictors: (Constant), Harga, Kualitas Produk
Sumber : Pengolahan Data SPSS Windows 20 ( 2015)
Berdasarkan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F, diketahui bahwa nilai F hitung pada tabel anova lebih besar dari F tabel (1977,018 > 3,00). Atau dapat juga dengan melihat nilai (Sig.) yang lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang berarti kualitas produk dan harga secara simultan berpengaruh singnifikan terhadap penjualan.
2. Hasil Uji Parsial (Uji t) uji t dilakukan Untuk menguji variabel secara parsial agar dapat diketahui secara parsial mengenai pengaruh dari masing-masing variabel. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen yaitu kualitas produk dan harga dan satu variabel dependen yaitu penjualan.
79
Untuk memberikan gambaran mengenai hipotesis yang akan diuji berikut ini adalah hipotesisnya : Ho1 H1 Ho2 H2
: : : :
Tidak Terdapat Pengaruh kualitas produk Terhadap penjualan. Terdapat Pengaruh kualitas produk Terhadap penjualan Tidak Terdapat Pengaruh Pengaruh harga Terhadap penjualan Terdapat Pengaruh harga Terhadap penjualan Tabel 4.36 Hasil Uji-t Coefficients
Model 1 (Constant)
Unstandardized Coefficients B Std. Error 8,364 ,864
Standardized Coefficients Beta
t 9,677
Sig. ,000
Collinearity Statistics Tolerance VIF
Kualitas Produk
,804
,013
,972
62,687
,000
,998
1,002
Harga
,094
,042
,035
2,236
,026
,998
1,002
a. Dependent Variable: Penjualan
Sumber : Pengolahan Data SPSS Windows 20 ( 2015)
Berdasarkan tabel 4.35 uji t di atas, diketahui bahwa nilai t hitung pada variabel kualitas produk adalah lebih besar dari t tabel [n – k – 1], (62,687 > 1,960). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis dari Ho1 ditolak, maka ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh kualitas produk terhadap penjualan. Dan bila dilihat dari probabilitasnya (Sig.), kualitas produk memiliki nilai probabilitas sebesar 0,000. Hal ini juga telah menjelaskan bahwa 0,000 < 0,05, maka Ho1 ditolak. Begitu juga dengan t hitung pada variabel harga adalah lebih besar dari t tabel [n – k – 1], (2,236> 1,960), hal ini menunjukkan bahwa hipotesis dari Ho2 ditolak, maka ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh harga terhadap penjualan. Dan bila dilihat dari probabilitasnya (Sig.), kualitas produk memiliki 80
nilai probabilitas sebesar 0,026 < 0,05. Jadi bila diuji dengan uji t (secara parsial), maka masing-masing variabel independen memiliki pengaruh signifikan positif terhadap variabel dependen. 4.6. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (kualitas produk dan harga) dalam penelitian ini terhadap variabel terikatnya (penjualan). Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan SPSS versi 20 , di dapat hasil seperti di bawah ini. Tabel 4.37 Coefficients
Model 1 (Constant)
Unstandardized Coefficients B Std. Error 8,364 ,864
Standardized Coefficients Beta
t 9,677
Sig. ,000
Collinearity Statistics Tolerance VIF
Kualitas Produk
,804
,013
,972
62,687
,000
,998
1,002
Harga
,094
,042
,035
2,236
,026
,998
1,002
a. Dependent Variable: Penjualan
Sumber : Pengolahan Data SPSS Windows 20 ( 2015)
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diperoleh suatu model dengan melihat nilai-nilai pada kolom B. Untuk nilai a diperoleh dari kolom B begitu juga untuk nilai b diperoleh dari kolom B. Dengan demikian dapat dibuat persamaan regresi linear berganda dari variabel-variabel penelitian ini sebagai berikut : Y = a + bX1 + b2X2+ e Y = 8,364 + 0,804 X1 + 0,094 X2 + e Dari persamaan regresi linear berganda di atas, dapat diartikan sebagai berikut : 1.
Nilai a = +8,364 81
Tanpa adanya pengaruh Kualitas Produk (X1) dan harga (X2) maka besarnya penjualan (Y) sebesar 8,364. 2.
Nilai b1 = +0,804 Memperlihatkan hubungan antara kualitas produk (X1) dengan penjualan (Y). Jika harga (X2) ceteris paribus (bernilai 0) maka setiap kenaikan 1 variabel kualitas produk akan mengakibatkan kenaikan pada penjualan sebesar 0,804.
3.
Nilai b2 = +0,094 Memperlihatkan hubungan antara nilai harga (X2) dengan penjualan (Y). Jika kualitas produk (X1) ceteris paribus (bernilai 0) maka setiap kenaikan 1 variabel harga akan mengakibatkan kenaikan pada penjualan sebesar +0,094.
4.7. Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinan Nilai koefisien korelasi untuk mengetahui tingkat keeratan antara variabel independen dengan veriabel dependen. Koefisien korelasi ini memiliki nilai antara -1 dan +1(-1 ≤ KK ≤ +1). Sedangkan nilai koefisien determinan dimaksudkan untuk melihat seberapa besar pengaruh yang dihasilkan dari kedua variabel mengingat penelitian ini adalah penelitian regresi linear berganda. Nilai koefisien determinan dapat dilihat dari kolom R Square. Tabel 4.38 Hasil Pengujian Koefesien Determinan Model Summary Model 1
R
R Square ,974a
,950
Adjusted R Square ,949
Std. Error of the Estimate 1,190
a. Predictors: (Constant), Harga, Kualitas Produk
82
b. Dependent Variable: Penjualan
Berdasarkan tabel model summary di atas, diketahui bahwa nilai koefisien determinan R Square adalah sebesar 0,950 di mana angka tersebut menunjukkan bahwa penjualan dapat dijelaskan oleh kualitas produk dan harga sebesar 95% sedangkan 5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masukan dalam penelitian ini. Sedangkan dari nilai koefisien korelasi diperoleh nilai sebesar 0,974 atau sebesar 97,4%. Angka tersebut masuk dalam tingkatan range antara 0,80 – 1,000 jika merujuk pada tabel Sugiyono (2012), maka dapat disimpulkan bahwa tingkat hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen dalam penelitian ini termasuk kategori sangat kuat.
4.8. Analisis Kualitatif Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Penjualan. Permasalahan yang ingin dijawab adalah” Seberapa besar pengaruh kualitas produk dan harga terhadap penjualan pada Martabak Atet di kota Palembang”. Pengujian hipotesis yang dilakukan bertujuan untuk suatu kesimpulan bahwa kualitas produk dan harga memberikan pengaruh terhadap penjualan Martabak Atet di kota Palembang, artinya tinggi atau rendahnya penjualan Martabak Atet dipengaruhi oleh kualitas produk dan harga. Berdasarkan permasalahan tersebut analisis pengaruh kualitas produk dan harga terhadap penjualan Martabak Atet dikota Palembang yang dipaparkan berikut ini didasarkan pada hasil perhitungan analisis regresi berganda. Regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel kualitas produk dan
83
harga terhadap penjualan. Setelah melakukan perhitungan regresi linear berganda maka diperoleh persamaan linearnya yaitu Y = 8,364 + 0,804 X1 + 0,094 X2 + e. Konstanta 8,364 dapat diartikan penjualan bernilai 8,364 jika kualitas produk dan harga tidak sesuai dengan harapan, tetapi jika kualitas produk sesuai dengan harapan maka penjualan akan meningkat sebesar 0,804 dengan harga tidak sesuai dengan harapan. Jika harga sesuai harapan maka penjualan akan meningkat sebesar 0,094 dengan kualitas produk tidak sesuai harapan. Sehingga dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan satu unit pada kualitas produk, maka akan terjadi peningkatan terhadap penjualan sebesar 0,804. Dan setiap kenaikan satu unit harga, maka akan meningkatkan penjualan sebesar 0,094.
Perubahan ini
menunjukkan peningkatan, karena b bertanda positif (b=0,804, b=0,094). Berdasarkan nilai koefisien korelasi diperoleh nilai sebesar 0,974 atau sebesar 97,4%. Angka tersebut masuk dalam tingkatan range antara 0,80 – 1,000 jika merujuk pada tabel Sugiyono (2012), maka dapat disimpulkan bahwa tingkat hubungan antara variabel kualitas produk dan harga terhadap variabel penjualan dalam penelitian ini termasuk kategori sangat kuat. Sedangkan dari nilai koefisien determinan R Square adalah sebesar 0,950 di mana angka tersebut menunjukkan bahwa penjualan dapat dijelaskan oleh kualitas produk dan harga sebesar 95% sedangkan 5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masukan dalam penelitian ini, seperti promosi dan tempat. Berdasarkan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F, diketahui bahwa nilai F hitung pada tabel anova lebih besar dari F tabel (1977,018 > 3,00). Atau dapat juga dengan melihat nilai (Sig.) yang lebih kecil dari 0,05 (0,000 <
84
0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang berarti kualitas produk dan harga secara simultan berpengaruh singnifikan terhadap penjualan. Berdasarkan pengujian hipotesis dengan uji t diketahui bahwa nilai t hitung pada variabel kualitas produk adalah lebih besar dari t tabel (62,687 > 1,960). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kualitas produk terhadap penjualan. Begitu juga dengan t hitung pada variabel harga adalah lebih besar dari t (2,236> 1,960), hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh harga terhadap penjualan. Jadi bila diuji dengan uji t (secara parsial), maka masing-masing variabel independen memiliki pengaruh signifikan positif terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil tersebut, penelitian telah menjawab pertanyaan yang terdapat pada rumusan masalah yaitu seberapa besar pengaruh kualitas produk dan harga terhadap penjualan Martabak Atet di kota Palembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas produk memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penjualan Martabak Atet. Hasil ini memberikan bukti empiris bahwa kualitas produk yang diberikan oleh Martabak Atet yang meliputi kinerja, kesesuaian dengan spesifikasi, keistimewaan produk, kehandalan produk dan kesan kualitas dapat mempengaruhi penjualan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel harga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penjualan Martabak Atet. Hasil ini memberikan bukti empiris bahwa harga yang ditawarkan oleh Martabak Atet yang meliputi kesesuaian harga dengan kualitas produk dan kesesuaian harga dengan manfaat yang didapat dapat mempengaruhi penjualan.
85
Penjualan dapat dijelaskan dengan beberapa indikator antara lain : (1) Daya beli, (2) Frekuensi pembelian, (3) Keinginan dan Kebutuhannya, (4)selera konsumen, dan (5) Modal. Adanya pengaruh antara kualitas produk dan harga terhadap penjualan sebagaimana diuraikan di atas, telah membuktikan teori yang sudah terakumulasi selama ini mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan. Penjualan dipengaruhi oleh dua faktor lingkungan yaitu: (1) faktor lingkungan tak terkendali yaitu faktor yang mempengaruhi penjualan diluar perusahaan, antara lain : sumber daya dan tujuan perusahaan, lingkungan persaingan, lingkungan ekonomi dan teknologi, lingkungan politik dan hukum serta lingkungan politik dan budaya. (2) faktor lingkungan terkendali yaitu faktor yang mempengaruhi penjualan di dalam perusahaan, antara lain: produk, harga jual, distribusi dan biaya promosi. Pendapat tersebut di atas diperkuat oleh pendapat Philip Kotler (2009), faktor-faktor
yang sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya penjualan
antara lain : (1) harga jual sangat penting dalam mempengaruhi penjualan atas barang atau jasa yang dihasilkan. Apakah barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan dapat dijangkau oleh konsumen sasaran.(2) Mutu atau Kualitas Produk, dengan mutu yang baik maka konsumen akan tetap loyal terhadap produk dari perusahaan tersebut,Begitupula sebaliknya apabila kualitas produk yang ditawarkan tidak bagus maka konsumen akan berpaling kepada produk lain. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut tampak bahwa faktor kualitas produk dan
86
harga yang dijadikan kajian dalam penelitian ini merupakan faktor yang dapat mempengaruhi penjualan Martabak Atet.
4.8. Implikasi Penelitian Dari kedua variabel bebas yang diteliti yaitu kualitas produk dan harga maka penjualan Martabak Atet lebih ditentukan oleh kualitas produk. Hal ini dikarenakan kualitas produk memiliki nilai t hitung sebesar 62,687 lebih besar dari harga dengan nilai t hitung 2,236. Maksudnya, dengan semakin baiknya kualitas produk Martabak Atet akan dapat meningkatkan harga dan pada akhirnya harga akan meningkatkan penjualan Martabak Atet. Maka untuk itu pemilik Martabak Atet harus mempertahankan keunggulan kualitas produk yang terdapat pada kualitas penggunaan bahan bakunya, sehingga menjadi daya tarik produk dengan kualitas yang baik.
87
BAB V PENUTUP
5.1.
Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk
dan harga terhadap penjualan Martabak Atet. Responden dalam penelitian ini sebanyak 213 responden yang merupakan konsumen dari Martabak Atet yang berada di kota Palembang. Setelah dilakukan beberapa tahap pengujian peneliti dapat menarik kesimpulan, hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas produk dan harga baik secara parsial maupun secara simultan berpengaruh singnifikan terhadap variabel penjualan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 95% penjualan dapat dijelaskan oleh variabel kualitas produk dan harga. Sedangkan 5% dijelaskan oleh variabel error atau faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
5.2.
Saran Dari hasil penelitian yang diperoleh, peneliti memiliki beberapa saran bagi
pemilik Martabak Atet dan mahasiswa yang akan meneliti selanjutnya. Saran untuk pemilik usaha Martabak Atet: Diharapkan pemilik usaha Martabak Atet lebih bijak dalam mengambil keputusan dimasa yang akan datang dalam rangka meningkatkan kualitas produk dan harga dalam menghadapi persaingan seiring dengan produk yang ditawarkan.
88
Saran untuk peneliti selanjutnya antara lain : 1. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah variabel lain karena semakin banyak variabel yang diteliti maka semakin banyak temuan yang didapatkan. 2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar menyebar kuesioner pada waktu yang tepat, karena saya hanya bisa menyebar kuesioner dimalam hari saja sehingga keterbatasan pencahayaan dalam membaca sanggat berpengaruh lamanya waktu dalam pengisian kuesioner.
89
DAFTAR PUSTAKA
Noor, Juliansyah.( 2011). Metodologi penelitian. Cetakan kedua. Jakarta. Penerbit Kencana Prenada Media Group. Hasan, Ali.(2013). Marketing dan kasus-kasus pilihan. Cetakan Pertama. Jakarta. Penerbit: CAPS ( Center for Academic publishing Service). Hasan, M. Iqbal.(2001). POKOK-POKOK MATERI STATISTIK 2 (Statistik Inferensif). Edisi Kedua. Jakarta. Penerbit : PT. Bumi Aksara. Heizer, J. Dan Render, B. (2008). Operation Management. 9th Edition. United States. Prentice Hall, Inc. Kartajaya, Hermawan. (2006). Hermawan kartajaya on segmentation : Seri 9 Elemen Marketing, Bandung. Mizan Pustaka. Kotler, P. dan Armstrong, G. (2007). Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan, Cetakan Kedua,PT.Indeks,Jakarta. Kotler dan Keller. (2008). A framework for Marketing Management.Fourth Edition, Pearson International Edition, New Jersey. Kotler dan Armstrong, G. (2010). Marketing an Introduction. , Pearson Prentice Hall, New Jersey. Kotler, & Keller. (2009). Marketing Management,13th edition, Pearson Prentice Hall. Penerbit: Erlangga. Lupiyoadi, Rambat dan A.Hamdani. (2006). Manajemen Pemasaran jasa. salemba Empat. Jakarta. Sanusi, Anwar. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan Kedua. Jakarta. Penerbit : Salemba Empat. Sugiyono.(2012). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung. Penerbit : CV.Alfabeta.
90
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP PENJUALA MARTABAK ATET
Nomer :..............(diisi oleh peneliti)
Petunjuk pengisian kuesioner Bapak/Ibu pelanggan Martabak Atet dimohonkan untuk memberikan pendapat atas pernyataan di bawah ini. Kemudian berilah tanda ceklist (√) satu dari lima alternative jawaban yang terdapat dalam pernyataan tersebut. I. IDENTITAS RESPONDEN Nama
: ……………………..........
Jenis kelamin
:
Umur
: .............tahun
Pendidikan
:
Perempuan
( boleh dikosongkan) Laki-laki
SD
SMU
SMP
D3/Sarjana
II. PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR PERTANYAAN
Bapak/Ibu dimohonkan untuk memberikan pendapat atas pernyataan di bawah ini. Kemudian berilah tanda ceklist (√) satu dari lima alternative jawaban yang terdapat dalam pernyataan tersebut. Pilihan jawaban : SS S KS TS STS
= = = = =
Sangat Setuju Setuju kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
91
PERNYATAAN No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
No. 11. 12. 13. 14.
No. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
Kualitas Produk (X1) Martabak Atet yang dijual memiliki tingkat kematangan yang baik Martabak Atet yang dijual memiliki kandungan gizi sesuai yang diharapkan Desain produk dan kemasan memenuhi harapan saya Martabak Atet yang ditawarkan memiliki cita rasa yang enak Terdapat banyak pilihan rasa yang ditawarkan Martabak Atet yang ditawarkan memiliki kemasan yang menarik, sehingga ada keinginan untuk membeli Martabak Atet memiliki tekstur yang lembut dan dapat langsung dikonsumsi Tidak terdapat kerusakan pada produk saat dibeli (kurang matang) Rasa Martabak Atet lebih cocok dengan selera saya Sedikitnya 2-3 rasa yang dijual Martabak Atet merupakan rasa favorite saya
SS
S
KS
TS
STS
Harga (X2) Harga Martabak Atet sesuai dengan kualitas produk yang anda nikmati Harga Martabak Atet sesuai dengan porsinya Harga Martabak Atet sesuai dengan kualitas bahan yang digunakan Harga Martabak Atet sesuai dengan kandungan gizi dalam bahan yang digunakan
SS
S
KS
TS
STS
Penjualan (Y) Saya jarang membeli martabak selain di tempat Martabak Atet. Dari beberapa penjual martabak saya lebih suka membeli Martabak Atet Dalam sebulan saya biasa membeli martabak atet 3-5 kali Dalam kurun waktu satu minggu saya selalu membeli martabak atet Martabak Atet merupakan makanan favorite dalam keluarga saya Gorobak yang dipakai untuk berjualan martabak bersih dan rapi Merek Martabak Atet terlihat jelas sehingga lokasi mudah untuk ditemukan
SS
S
KS
TS
STS
TERIMA KASIH
92
LAMPIRAN 2 Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
Item Pertanyaan 1 2 3 4 5 4 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 5 4 5 5 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 5 4 5 5 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 5 4 5 5 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 5 5 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 5 4 5 5 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 5 5 4 3 4 3
5 4 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4
6 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4
7 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3
8 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3
9 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3
10 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 5 4
11 5 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 5 2 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 3 5 4 5 5 3 4 4
12 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 5 5 3 5 5 3 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 5
13 4 3 4 5 4 3 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 3 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5
14 4 4 4 5 4 4 5 5 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5
15 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3
16 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3
17 5 2 2 2 2 2 5 2 2 2 2 2 5 2 2 2 2 2 2 2 5 2 2 2 2 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3
18 5 2 2 2 2 2 5 2 2 2 2 2 5 2 2 2 2 2 2 2 5 2 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3
19 5 2 2 2 2 2 5 2 2 2 2 2 5 2 2 2 2 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3
20 5 2 2 2 2 2 5 2 2 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4
21 5 2 2 2 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3
93
59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5
3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5
3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5
3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5
3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5
3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5
4 5 4 3 5 3 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 3 4 5 4 5 4 4 3 4 5 5 4 4 4 5 5 3 4 5 3 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4
5 4 3 4 4 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 5 3 5 5 4 4 4 5 5
4 4 3 3 5 3 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 3 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 3 3 3 5 3 4 4 4 5 4 5 4
4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5
3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4
3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5
3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5
3 3 3 3 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5
3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5
94
122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 5 3 4 4 5 5 4 4 4 5 3 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5
4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 3 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 3 3 4 4
5 4 3 5 4 4 4 5 4 3 4 5 4 5 3 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 4
3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
95
185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5
5 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 5 3 3 3 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4
4 4 4 3 4 5 2 3 4 3 5 4 3 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4
4 4 4 3 4 5 4 4 3 4 3 3 3 5 4 3 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4
4 2 4 4 4 5 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 3
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
96
LAMPIRAN 3 HASIL PENGOLAHAN SPSS Correlations P1 P1
P2
P3
P4
Pearson Correlation Sig. (2tailed)
1
Pearson Correlation
,739**
Sig. (2tailed) Pearson Correlation Sig. (2tailed) Pearson Correlation
,000
P6
P7
P8
P9
P5 ,857**
P6 ,800**
P7 ,788**
P8 ,831**
P9 ,811**
P10 ,802**
Total_Skor ,940**
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
1
,635**
,714**
,675**
,566**
,655**
,690**
,770**
,819**
,805**
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
1
,761**
,765**
,827**
,676**
,830**
,790**
,751**
,881**
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
1
,847**
,732**
,898**
,899**
,854**
,730**
,948**
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
1
,708**
,787**
,743**
,691**
,646**
,873**
,000
,000
,000
,000
,000
,000
1
,647**
,721**
,661**
,655**
,816**
,000
,000
,000
,000
,000
1
,856**
,772**
,660**
,890**
,000
,000
,000
,000
1
,901**
,772**
,937**
,000
,000
,000
1
,857**
,914**
,000
,000
1
,855**
,000
,000
,883**
,714**
,761**
,000
,000
,000
Pearson Correlation Sig. (2tailed) Pearson Correlation Sig. (2tailed) Pearson Correlation Sig. (2tailed) Pearson Correlation Sig. (2tailed)
,857**
,675**
,765**
,847**
,000
,000
,000
,000
,800**
,566**
,827**
,732**
,708**
,000
,000
,000
,000
,000
,788**
,655**
,676**
,898**
,787**
,647**
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,831**
,690**
,830**
,899**
,743**
,721**
,856**
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
Pearson Correlation
,811**
,770**
,790**
,854**
,691**
,661**
,772**
,901**
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,802**
,819**
,751**
,730**
,646**
,655**
,660**
,772**
,857**
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,940**
,805**
,881**
,948**
,873**
,816**
,890**
,937**
,914**
,855**
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
213
213
213
213
213
213
213
213
213
213
Pearson Correlation Sig. (2tailed)
Total_ Skor
P4 ,883**
,635**
Sig. (2tailed) P10
P3 ,847**
,847**
Sig. (2tailed) P5
P2 ,739**
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
,000
97
1
213
Correlations
Pernyataan11
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
Pernyataan12
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
Pernyataan11 1
213 **
,303
Pernyataan12 ,303**
Pernyataan13 ,370**
Pernyataan14 ,360**
Total_Skor ,699**
,000
,000
,000
,000
213
213
213
213
1
**
**
,694**
,000
,000
,000
,401
,000
,345
213
213
213
213
213
,370**
,401**
1
,493**
,777**
,000
,000
,000
,000
213 ,360**
213 ,345**
213 ,493**
213 1
213 ,753**
,000
,000
,000
213 ,699**
213 ,694**
213 ,777**
213 ,753**
Sig. (2,000 ,000 tailed) N 213 213 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
,000
,000
213
213
Pernyataan13
Pernyataan14
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed)
Total_Skor
N Pearson Correlation
,000 213 1
213
98
Correlations
Pernyataan15
Pernyataan16
Pearson Correlation Sig. (2tailed) Pearson Correlation Sig. (2tailed) Pearson Correlation Sig. (2tailed) Pearson Correlation
P15 1
P16 ,730**
P17 ,772**
P18 ,761**
P19 ,765**
P20 ,797**
P21 ,806**
Total_Skor ,879**
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
1
,875**
,836**
,806**
,797**
,776**
,911**
,000
,000
,000
,000
,000
,000
1
,934**
,877**
,829**
,743**
,944**
,000
,000
,000
,000
,000
1
,926**
,856**
,715**
,942**
,000
,000
,000
,000
1
,901**
,697**
,932**
,000
,000
,000
1
,742**
,923**
,000
,000
1
,863**
,730** ,000 ,772**
,875**
,000
,000
,761**
,836**
,934**
,000
,000
,000
,765**
,806**
,877**
,926**
,000
,000
,000
,000
,797**
,797**
,829**
,856**
,901**
,000
,000
,000
,000
,000
,806**
,776**
,743**
,715**
,697**
,742**
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,879**
,911**
,944**
,942**
,932**
,923**
,863**
Sig. (2,000 ,000 ,000 tailed) N 213 213 213 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
,000
,000
,000
,000
213
213
213
213
Pernyataan17
Pernyataan18
Pernyataan19
Pernyataan20
Pernyataan21
Total_Skor
Sig. (2tailed) Pearson Correlation Sig. (2tailed) Pearson Correlation Sig. (2tailed) Pearson Correlation Sig. (2tailed) Pearson Correlation
,000 1
213
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,967
10
Reliability Statistics Cronbach's Alpha ,709
N of Items 4
Reliability Statistics Cronbach's Alpha ,965
N of Items 7
99
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant)
B ,389
Std. Error ,513
Kualitas Produk
,005
,008
Harga
,020
,025
Standardized Coefficients Beta
Collinearity Statistics t
Sig. ,450
Tolerance
,757
VIF
,049
,713
,477
,998
1,002
,056
,810
,419
,998
1,002
a. Dependent Variable: AbsUi
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Model 1
B 8,364
Std. Error ,864
Kualitas Produk
,804
,013
Harga
,094
,042
(Constant)
Standardized Coefficients Beta
Collinearity Statistics t -9,677
Sig. ,000
Tolerance
,972
62,687
,000
,998
1,002
,035
2,236
,026
,998
1,002
a. Dependent Variable: Penjualan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual 213
N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute
,0000000 1,18467825 ,034
Positive
,030
Negative
-,034
Kolmogorov-Smirnov Z
,496
Asymp. Sig. (2-tailed)
,966
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
100
VIF
a
ANOVA
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 5602,194
2
Mean Square 2801,097
297,534
210
1,417
5899,728
212
df
F 1977,018
Sig. ,000b
a. Dependent Variable: Penjualan b. Predictors: (Constant), Harga, Kualitas Produk
Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients Std. B Error 8,364 ,864
(Constant)
Standardized Coefficients Beta
Collinearity Statistics t 9,677
Sig. ,000
Tolerance
Kualitas Produk
,804
,013
,972
62,687
,000
,998
1,002
Harga
,094
,042
,035
2,236
,026
,998
1,002
Adjusted R Square ,949
Std. Error of the Estimate 1,190
a. Dependent Variable: Penjualan b
Model Summary
Model 1
VIF
R ,974a
R Square ,950
a. Predictors: (Constant), Harga, Kualitas Produk b. Dependent Variable: Penjualan
101