PENGARUH HABITS OF MIND TERHADAP KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA ( Penelitian Ekspos Facto )
SKRIPSI
Oleh
IMANIA BIDARI 1111017000023
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016
ABSTRAK IMANIA BIDARI (1111017000023), “ Pengaruh Habits Of Mind terhadap Kemampuan Generalisasi Matematis siswa”. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Jakarta, Desember 2016.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui : (1) Habits Of Mind yang dimiliki siswa kelas VIII-5 MTs Negeri 32 Jakarta dalam pembelajaran matematika, (2) Pengaruh Habits Of Mind terhadap Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa pada Kelas VIII-5 MTs Negeri 32 Jakarta. Habits Of Mind yang digunakan pada penelitian ini dibatasi pada empat kategori yaitu : bertahan (persisting) , metakognitif (thinking of thinking), berpikir luwes (thinking flexibly), menggunakan pengalaman lampau untuk membentuk pengetahuan baru (applying past knowledge to new situation). Subjek dalam penelitian ini adalah 38 siswa kelas VIII-5 di MTs Negeri 32 Jakarta. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian sampel. Objek penelitian Habits Of Mind dan Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai Mei 2016. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, angket dan tes. Setelah memperoleh data, dilakukan uji normalitas dan uji lineritas yang diperoleh hasil bahwa data berdistribusi normal dan terdapat hubungan linear pada data tersebut. Analisis data selanjutnya menggunakan regresi linear sederhana diperoleh persamaan sebagai berikut : Y = -86,165 + 2,116X. Taraf signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu α = 0,05. Hasil uji F menunjukan nilai sig.= 0,00 < α artinya habits of mind memiliki pengaruh terhadap kemampuan generalisasi matematis siswa. Selanjutnya hasil uji t menunjukan sig. konstanta = 0,004/2 = 0,002 < α dan sig. koefisien habits of mind (X) = 0,000/2 = 0,000 < α artinya konstanta dan koefisien habits of mind (X) pada persamaan regresi memiliki pengaruh signifikan. Besar koefisien korelasi r = 0,652, r2 = 0,425 dan koefisien determinasi = 0,425 x 100% = 42,5%. Berdasarkan hal tersebut diketahui bahwa Habits Of Mind memberikan pengaruh positif terhadap Kemampuan Generalisasi Matematis sebesar 42,5% sedangkan 57,5% dipengaruhi faktor lainnya yang tidak diukur dalam penelitiann ini Kata kunci : Habits Of Mind, Kemampuan Generalisasi Matematis.
i
ABSTRACT IMANIA BIDARI (1111017000023), "The Effect of Habits Of Mind against the Ability of students Mathematical Generalization". Thesis of Department of Mathematics Education, Faculty of Tarbiyah and Teachers Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, December 2016. This research was conducted in order to determine: (1) The Conditions Student’s Habits Of Mind of the class VIII-5 MTs Negeri 32 Jakarta on mathematics, (2) The Effect of Habits Of Mind on the ability of the students Mathematical Generalization in Class VIII-5 MTs Negeri 32 Jakarta . Habits Of Mind that used in this research is limited to four categories: (1) Persisting, (2) Thinking of Thinking, (3) Thinking Flexibly, (4) applying past knowledge to new situation .Subject in this research were 38 students of class VIII-5 at MTs Negeri 32 Jakarta. The research is the study sample. The object of research Habits Of Mind and the Ability of Students Mathematical Generalization. The study was held in April until May 2016. The prerequisite test using linearity test and normality test showing that data was normal and linear. Analysis of data using simple regression showed the similarity Y = -86,165 + 2,116 X. with signification level α = 0,05. The results of F test showed that sig. = 0,000 < 0,05 that means habits of mind had effect to the ability of the students mathematical generalization. : The results of t test showed that sig. of constant = 0,004/2 = 0,002 < 0,05 and sig. of variable x = 0,000/2 = 0,000 < 0,05 that means the constant and variabel are significant. The value coefficient of correlation r = 0.652, r2 = 0.425, and the value coefficient of determination = 0,425 x 100% = 42,5%. According to the result of analysis data, habits Of Mind had positive effect to the ability of the students Mathematical Generalization amounted to 42.5%, while 57.5% influenced by other factors that not measured in this research. Keywords : Habits Of Mind, Mathematical Generalization
ii
KATA PENGANTAR ﺑﺳﻢﺍﷲﺍﻟﺭﺤﻣﻦﺍﻟﺭﺤﻳﻢ Alhamdulillah segala puji
kehadirat illahirabbi Allah SWT yang telah
memberikan segala karunia, nikmat iman, nikmat islam, dan nikmat kesehatan yang berlimpah dari dunia sampai akhirat. Shalawat dan Salam senantiasa dicurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga, sahabat, dan para pengikutnya sampai akhir zaman. Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami. Namun, berkat kerja keras, doa, perjuangan, kesungguhan hati dan dorongan serta masukan-masukan yang positif dari berbagai pihak untuk penyelesaian skripsi ini, semua dapat teratasi. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1.
Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Bapak Dr. Kadir, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Bapak Dr. Abdul Muin, S. Si, M. Pd., Sekertaris Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4.
Ibu Dr. Gelar Dwirahayu, M.Pd., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan waktu, bimbingan, arahan, motivasi, dan semangat dalam membimbing penulis selama ini. Semoga segala kebaikan yang diberikan dibalas oleh Allah SWT.
5.
Ibu Dedek Kustiawati, M. Pd., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan waktu, bimbingan, arahan, motivasi, dan semangat dalam membimbing penulis selama ini. Semoga segala kebaikan yang diberikan dibalas oleh Allah SWT.
6.
Maifalinda Fatra, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik yang telahmemberikan arahan, motivasi, dan semangat dalam penulisan skripsi ini.
iii
7.
Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan mendapat keberkahan dari Allah SWT.
8.
Staf Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan Staf Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu dalam pembuatan surat-surat serta sertifikat.
9.
Pimpinan dan Staf Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam menyediakan serta memberikan pinjaman literature yang dibutuhkan.
10. Kepala MTs Negri 32 Jakarta, Bapak H. Ahmad Syakur, M. Pd. yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian. 11. Seluruh dewan guru MTs Negeri 32 Jakarta, khususnya Ibu Afrohatun Ni’mah, S. Pd. selaku guru matematika kelas VIII, Ibu Umi Kultsum, S.Pd selaku guru matematika kelas IX dan Ibu Nuni Isnaini, S.Pd. selaku Waka Kurikulum, dan guru-guru MTs Negeri 32 Jakarta lainnya yang
telah
membantu penulis dalam melaksanakan penelitian ini. Serta siswa dan siswi MTs Negeri 32 Jakarta, khususnya kelas VIII-5. 12. Keluarga tercinta Ibunda Dra. Musyarofah, M.Pd. (Almarhumah) dan Ayahanda Drs. Syaiful Iman, M.Pd yang tak henti-hentinya mendoakan, melimpahkan kasih sayang dan memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis. Adik – adik tersayang Almas Shabrina, Hana Zahra Anabela dan Hani Zahra Anabela yang selalu mendoakan, mendorong penulis untuk tetap semangat dalam mengejar dan meraih cita-cita. 13. Sahabat-sahabatku seperjuangan Amelia Rhaudiyatun S.Pd., Dini Mayang Saputri,S.Pd., Siti Nurul Afiyah, S. Pd., Ramlah Amalia, S. Pd., Lika Ruhma Hanifa, Ardita Agung Asriani yang selalu berjuang bersama dalam proses perkuliahan dan proses penyusunan skripsi. Mereka tempat berbagi cerita, memberikan semangat dan bantuan kepada penulis. Semoga Allah SWT selalu memudahkan urusan kita.
iv
14. Sahabat kosan, Irma, Kak Yayi, Delima, Hapsari yang selalu memberikan dukungan, saran dan motivasi kepada penulis. 15. Kakak senior Penidikan matematika, khususnya Kak Syahidah Bellanisa, S.Pd., yang telah bersedia membimbing penulis selama menyelesaikan skripsi ini serta memberikan dukungan, saran dan motivasi kepada penulis. 16. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Matematika Angkatan 2011, kelas A dan B. Sukses untuk kita semua, semoga kekeluargaan kita akan tetap terjalin. Ucapan terima kasih juga ditunjukan kepada semua pihak yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis hanya dapat memohon dan berdoa mudah-mudahan bantuan, bimbingan, dukungan, semangat, masukan dan doa yang telah diberikan menjadi pintu datangnya ridho dan kasih sayang Allah SWT di dunia dan akhirat. Aamiin yaa robbal’alamin.
Demikianlah, betapapun penulis telah berusaha
dengan segenap kemampuan
yang ada untuk menyusun karya tulis yang sebaik-baiknya, namun diatas lembaran-lembaran skripsi ini masih saja dirasakan dan ditemui berbagai macam kekurangan dan kelemahan. Karena itu, kritik dan saran dari siapa saja yang membaca skripsi ini akan penulis terima dengan hati terbuka. Penulis berharap semoga skripsi ini akan membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi penulis khususnya dan bagi pembaca sekalian umumnya.
Jakarta, Desember 2016
Penulis
v
DAFTAR ISI ABSTRAK ......................................................................................................................... i ABSTRACT...................................................................................................................... ii KATA PENGANTAR .................................................................................................... iii DAFTAR ISI.................................................................................................................... vi DAFTAR TABEL ......................................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1 A. Latar Belakang................................................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5 C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 5 C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5 D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6 E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6 BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ..........................................................................................................8 A. Deskriptif Teoritis ........................................................................................ 8 1.
Habits Of Mind ......................................................................................... 8
2.
Kemampuan Generalisasi Matematis ..................................................... 26
B. Hasil Penelitian Yang Relevan .................................................................. 30 C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 33 D. Hipotesis Penelitian.................................................................................... 39 BAB IIIMETODE PENELITIAN .........................................................................40 A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 40 B. Metode Penelitian....................................................................................... 40 C. Populasi dan Sample Penelitian ................................................................. 41 D. Variabel Penelitian ..................................................................................... 42 E. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ............................... 43 1.
Instrumen Habits Of Mind siswa (Non-Tes) .......................................... 43
2.
Instrumen Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa (Tes) ................ 47
vi
F.
Analisis Instrumen Penelitian .................................................................... 49 1.
Analisis Instrumen Non-tes Habits Of Mind .......................................... 49
2.
Analisis Instrumen Tes Kemampuan Generalisasi Siswa ...................... 53
G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 57 1.
Uji Prasyarat Analisis ............................................................................. 57
2.
Analisis Regresi Linear Sederhana ......................................................... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................65 A. Deskripsi Data ............................................................................................ 65 1.
Data Hasil Observasi Habits of Mind Siswa .......................................... 65
2.
Data Hasil Angket Habits Of Mind Siswa ............................................ 69
3.
Data Hasil Tes Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa.................. 70
4.
Data Hasil Uji Prasyarat Penelitian ........................................................ 72
5.
Data Hasil Regresi Linier Sederhana ...................................................... 73
B. Analisis dan Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ 77 1.
Analisis dan Pembahasan Habits Of Mind Siswa .................................. 77
2.
Analisis dan Pembahasan Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa 86
3.
Analisis dan Pembahasan Hasil Analisis Regresi .................................. 88
C. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 91 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................92 A. Kesimpulan ................................................................................................ 92 B. Saran ........................................................................................................... 92
vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1 A. Latar Belakang............................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 7 C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 7 C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 8 D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8 E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 8
BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ................................................................................................................. 10 A. Deskriptif Teoritis ...................................................................................... 10 1.
Habits Of Mind ....................................................................................... 10
2.
Kemampuan Generalisasi Matematis ..................................................... 27
3.
Keterkaitan Habits of Mind dengan Kemampuan Generalisasi Siswa ... 31
B. Hasil Penelitian Yang Relevan .................................................................. 37 C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 38 D. Hipotesis Penelitian.................................................................................... 40
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................. 41 A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 41 B. Metode dan Desain Penelitian.................................................................... 41 C. Populasi dan Sample Penelitian ................................................................. 42 D. Variabel Penelitian ..................................................................................... 43 E. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ............................... 44 1.
Instrumen Habits Of Mind siswa (Non-Tes) .......................................... 44
2.
Instrumen Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa (Tes) ................ 49
F.
Analisis Instrumen Penelitian .................................................................... 51 1.
Analisis Instrumen Non-tes Habits Of Mind .......................................... 51
2.
Analisis Instrumen Tes Kemampuan Generalisasi Siswa ...................... 55
G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 59 1.
Uji Prasyarat Analisis ............................................................................. 59
2.
Analisis Regresi Linear Sederhana ......................................................... 61
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 66 A. Deskripsi Data ............................................................................................ 66 1.
Data Hasil Observasi Habits of Mind Siswa .......................................... 66
2.
Data Hasil Angket Habits Of Mind Siswa ............................................ 71
3.
Data Hasil Tes Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa ................. 72
4.
Data Hasil Uji Prasyarat Penelitian ........................................................ 74
5.
Data Hasil Regresi Linier Sederhana ...................................................... 76
B. Analisis dan Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ 79 1.
Analisis dan Pembahasan Habits Of Mind Siswa .................................. 79
2.
Analisis dan Pembahasan Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa 87
3.
Analisis dan Pembahasan Hasil Analisis Regresi .................................. 90
C. Temuan Penelitian...................................................................................... 93 D. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 95 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 96 A. Kesimpulan ................................................................................................ 96 B. Saran........................................................................................................... 96
ix
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Indikator Habits Of Mind ................................................................... 25 Tabel 2.2 Keterkaitan Antara Indikator Habits Of Mind dan Kemampuan Generalisasi Matematis ...................................................................... 37 Tabel 3.1 Waktu Penelitian ................................................................................ 40 Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Angket Habits Of Mind .................................... 43 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Angket Habits Of Mind ..................................... 44 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Habits Of Mind Aktifitas di Kelas ....... 45 Tabel 3.5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Habits Of Mind Jawaban LKS/ Tugas Siswa .................................................................................................. 46 Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa .................................................................................................. 47 Tabel 3.7 Pedoman Penskoran Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa..... 48 Tabel 3.8 Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Empiris Angket Habits of Mind Siswa .................................................................................................. 50 Tabel 3.9 Distribusi Item Valid Angket Habits of Mind Siswa ......................... 51 Tabel 3.10 Koefisien Korelasi .............................................................................. 52 Tabel 3.11 Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa ................................................................................ 53 Tabel 3.12 Klasifikasi Taraf Kesukaran ............................................................... 54 Tabel 3.13 Hasil Uji Taraf Kesukaran Tes Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa ................................................................................ 54 Tabel 3.14 Klasifikasi Indeks Daya Beda ............................................................ 56 Tabel 3.15 Perolehan Skor Daya Beda Soal......................................................... 56 Tabel 4.1 Pesentase Hasil Observasi Habits Of Mind di Kelas ......................... 66 Tabel 4.2 Pesentase Hasil Observasi Habits Of Mind pada Jawaban Siswa ...... 66 Tabel 4.3 Pesentase Hasil Angket Habits Of Mind ............................................ 66 Tabel 4.4 Pesentase Hasil Observasi di Kelas .................................................... 67 Tabel 4.5 Pesentase Hasil Observasi Jawaban Siswa......................................... 68 Tabel 4.6 Perbandingan Skor Habits Of Mind ................................................... 69 viii
Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa ....... 70 Tabel 4.8 Skor Tiap Indikator Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa...... 71 Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas........................................................................... 72 Tabel 4.10 Hasil Uji Liniearitas ........................................................................... 73 Tabel 4.11 Hasil Koefisien Regresi ...................................................................... 74 Tabel 4.12 Hasil Uji F .......................................................................................... 74 Tabel 4.13 Hasil Uji t ........................................................................................... 75 Tabel 4.14 Hasil Uji Signifikansi Koefisien Korelasi .......................................... 76
ix
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
Empat Tingkatan Hasil Pendidikan ............................................... 10
Gambar 2.2
Gambar Kerangka Berpikir ........................................................... 38
Gambar 3.1
Hubungan Antara Variabel ............................................................ 42
Gambar 4.1
Perbandingan
Persentase
Kemampuan
Generalisasi
Tiap
Indikator ....................................................................................... 72 Gambar 4.2
Siswa Memperhatikan Penjelasan Guru ........................................ 78
Gambar 4.3
Siswa Bertanya pada Guru ............................................................ 78
Gambar 4.4
Siswa Mencatat Penjelasan Guru .................................................. 79
Gambar 4.5
Siswa Menjawab Soal/ Pertanyaan dari Guru ............................... 80
Gambar 4.6
Indikator Mendemonstrasikan Metode-metode Sistematis untuk Menganalisis Permasalahan........................................................... 81
Gambar 4.7
Indikator
Menggambarkan
Langkah-langkah
yang
digunakannya untuk melakukan Pemecahan Masalah .................. 82 Gambar 4.8
Indikator Menggunakan berbagai Cara Pemecahan Masalah Untuk Menyelesaikan Masalah yang Sama ................................... 83
Gambar 4.9
Indikator Mengabstraksi Makna atau Pengalaman untuk Mneyelesaikan Masalah Baru........................................................ 84
Gambar 4.10 Jawaban Tes Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa ............ 87
x
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Indikator Habits Of Mind Siswa.................................................... 93
Lampiran 2
Pemetaan Indikator Habits Of Mind Siswa ................................... 94
Lampiran 3
Kisi-Kisi Insrumen Angket Habits Of Mind Siswa....................... 95
Lampiran 4
Kisi-Kisi Insrumen Observasi Kelas Habits Of Mind Siswa ........ 100
Lampiran 5
Kisi-Kisi Insrumen Observasi LKS/ Jawaban Siswa Habits Of Mind Siswa .................................................................................... 101
Lampiran 6
Hasil Uji Validitas Insrumen Angket Habits Of Mind Siswa ....... 103
Lampiran 7
Hasil Uji Reliabilitas Insrumen Angket Habits Of Mind Siswa ... 106
Lampiran 8
Lembar Angket Habits Of Mind Siswa ......................................... 108
Lampiran 9
Lembar Observasi Kelas Habits Of Mind Siswa........................... 113
Lampiran 10 Lembar Observasi LKS/ Jawaban Habits Of Mind Siswa ............ 114 Lampiran 11 Hasil Angket Habits Of Mind Siswa ............................................. 115 Lampiran 12 Hasil Observasi Kelas Habits Of Mind Siswa............................... 119 Lampiran 13 Hasil Observasi LKS/ Jawaban Habits Of Mind Siswa ................ 123 Lampiran 14 Persentase Hasil Observasi dan Angket Habits Of Mind Siswa Secara Keseluruhan ...................................................................... 125 Lampiran 15 Kisi-Kisi Insrumen Tes Kemampuan Kemampuan Generalisasi Matematis ...................................................................................... 129 Lampiran 16 Instrumen
Tes
Kemampuan
Kemampuan
Generalisasi
Matematis ...................................................................................... 132 Lampiran 17 Kunci Jawaban Instrumen Tes Kemampuan Generalisasi Matematis ...................................................................................... 133 Lampiran 18 Hasil Uji Validitas Instrumen Kemampuan Generalisasi Matematis ...................................................................................... 136 Lampiran 19 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kemampuan Generalisasi Matematis ...................................................................................... 137 Lampiran 20 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Kemampuan Generalisasi Matematis ...................................................................................... 138
xi
Lampiran 21 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Kemampuan Generalisasi Matematis ...................................................................................... 139 Lampiran 22 Rekapitulasi Hasil Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran, dan Daya Pembeda Instrumen Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ...................................................................................... 140 Lampiran 23 Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Angket Habits Of Mind Siswa ................................................................... 141 Lampiran 24 Perhitungan Uji Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran, dan Daya Pembeda Instrumen Angket dan Tes Kemampuan Generalisasi Matematis ................................................................. 142
Lampiran 25 Hasil Tes Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa Kelas ....... 144 Lampiran 26 Data SPSS ..................................................................................... 145 Lampiran 27 Hasil Output SPSS......................................................................... 146 Lampiran 28 Tabel r Product Momen ................................................................. 149 Lampiran 29 Soal Observasi Jawaban Siswa...................................................... 150 Lampiran 30 Dokumentasi Penelitian ................................................................ 152 Lampiran 31 Jadwal Kegiatan Pengumpulan Data Penelitian ............................ 156 Lampiran 31 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................. 157 Lampiran 32 Uji Referensi .................................................................................. 158
xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang baik maka akan dihasilkan sumber daya manusia yang unggul yang berperan dalam membangun dan memajukan bangsanya. Oleh karena itu pendidikan diharapkan mampu membekali peserta didiknya dengan berbagai kemampuan, keahlian, sikap yang santun, dan budi pekerti luhur sehingga mampu menjadi sumber daya manusia yang berkuatitas baik. Sejalan dengan hal tersebut, UU RI No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Namun sayangnya pendidikan yang ada selama ini dianggap masih belum mampu mencapai tujuan tersebut secara maksimal. Hal tersebut dapat terlihat berdasarkan hasil TIMSS 2011 yang menunjukan profil kemampuan matematika siswa SMP di Indonesia dalam benchmark Internasional masih berada pada level rendah, dengan nilai 389. Padahal nilai untuk merepresentasikan rentang kemampuan peserta didik berdasar benckmark internasional tersebut adalah 625 untuk standar mahir, 550 untuk standar tinggi, 475 untuk standar menengah, dan 400 untuk standar rendah. Sedangkan capaian untuk tiap-tiap level mulai dari level mahir, tinggi, menengah dan rendah masing-masing berturut-turut adalah 0%, 2%, 15%, dan 43%. Dari perolehan presentase tiap level tersebut menunjukan bahwa peserta didik Indonesia belum mampu mencapai level mahir yang artinya belum mampu memberikan alasan berdasarkan informasi, menarik kesimpulan,
1
UU RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2015, h.3, (http://riau.kemenag.go.id/file/file/produkhukum/fcpt1328331919.pdf )
1
2
membuat generalisasi dan memecahkan persamaan linear. 2 Berdasarkan data tersebut menunjukan bahwa kemampuan metematika siswa SMP di Indonesia masih berada di level kemampuan yang rendah. Salah satunya ialah siswa belum menarik kesimpulan atau melakukan generalisasi dengan baik dalam matematika. Belum maksimalnya capaian presetasi siswa dalam bidang matematika salah satunya disebabkan oleh pembelajaran di sekolah yang terlalu menekankan pada aspek konten pembelajarannya saja dan kurang memberikan perhatian pada aspek pembentukan karakter siswa. Hal tersebut dapat terlihat melalui laporan hasil belajar siswa di sekolah (rapor) yang sebagian besar mendeskripsikan berapa nilai yang diraih siswa pada tiap mata pelajaran. Sedangkan sikap siswa hanya dideskripsikan oleh abjad A, B, C atau D, dengan kategori “baik sekali”, “baik”, “cukup”, atau “kurang” tanpa ada penjelasan lebih lanjut mengenai hal tersebut. Padahal tujuan belajar siswa di sekolah bukan hanya sekedar mendapatkan nilai. Kurangnya perhatian terhadap aspek pembentukan sikap atau karakter siswa dianggap berperngaruh terhadap rendahnya prestasi dan keberhasilan siswa dalam belajar matematika. Oleh karena itu pemahaman lebih terhadap aspek pembentukan karakter siswa dianggap mampu memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut. Habits of mind atau “kebiasaan pikiran”. merupakan salah satu aspek pembentukan karakter siswa yang dapat menentukan kesuksesan siswa baik dalam dalam belajar maupun kehidupan sehari-harinya, salah satunya ialah kesuksesan siswa dalam belajar matematika. Costa dan Kallick mendefinisikan kebiasaan berpikir habits of
mind sebagai kecenderungan untuk berperilaku secara
intelektual atau cerdas ketika menghadapi masalah, khususnya masalah yang tidak dengan segera diketahui solusinya. 3 Ketika seorang siswa menghadapi permasalahan dan menemui kebimbangan, ia cenderung membentuk pola perilaku cerdas tertentu yang dapat mendorong kesuksesannya dalam menyelesaikan
2
Hari Setiadi, Mahdiansyah, dkk., Kemampuan Matematika Siswa Menurut Benchmark Internasional TIMSS 2011, (Jakarta : Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2012), h.103. 3 Bety Miliyawati, “Urgensi Strategi Disposition Habits of Mind Matematis”, Junal Ilmiah Program Study Matematika STKIP Siliwangi (Bandung, Vol.3, No.2, 2014), h. 178.
3
permasalahan tersebut. Oleh karena itu habits of mind, berusaha menjelaskan bagaimana ia mengungkapkan dan mengolah pengetahuan yang dimilikinya. Habits of mind menurut Arthur L. Costa terdiri dari 16 kategori yaitu bertahan atau pantang menyerah; mengatur kata hati; mendengarkan pendapat orang lain dengan rasa empati; berpikir luwes; beripikir tentang berpikir; berusaha bekerja teliti dan tepat, bertanya dan problem posing; menggunakan pengalaman lampau untuk membentuk pengetahuan baru; berpikir dan berkomunikasi dengan jelas dan tepat; mengumpulkan berbagai data melalui berbagai indra; mencipta, berimajinasi, inovasi; merepon dengan kekaguman; bertanggung jawab terhadap resiko yang ada; humoris; berpikir ketergantungan; terbuka terhadap pembelajaran selanjutnya 4. Hal tersebut menunjukan bahwa habits of mind dapat terlihat dan diamati melalui proses pembelajaran yang dialami siswa. Rose Ash Sidiqi Marita dalam penelitiannya mengatakan bahwa habits of mind siswa secara keseluruhan masih tergolong rendah. Hanya habits of mind pada kategori berpikir ketergantungan yang tergolong sangat baik dengan persentase 95% dan kategori berpikir dan berkomunikasi dengan jelas dan tepat dengan persentase 62%. Sedangkan untuk 14 kategori lainnya tegolong masih rendah yaitu ≤ 54%. 5 Rendahnya hasil tersebut mungkin disebabkan karena siswa memiliki kecenderungan habits of mind yang berbeda-beda artinya belum tentu siswa yang memiliki semua karakteristik habits of mind tersebut. Generalisasi adalah intisari dari matemtika. Hal tersebut sesuai dengan peryataan Mason yang mengatakan bahwa “Generalizations are the lifeblood of mathematics”. 6 Generalisasi merupakan bagian dari penalaran induktif. Menurut Harry Dwi Putra kemampuan penalaran berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa. Hal ini dikarenakan matematika dan penalaran adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Matematika dipahami melalui penalaran sedangkan 4
Arthur.L. Costa dan Benna Kallick, Belajar dan Memimpin dengan ‘Kebiasaan Pikiran’ 16 Karaktertistik Penting untuk Sukses, (Jakarta : Indeks, 2012), h.18 5 Rose Ash Sidiqi Marita, Profil Habits Of Mind Siswa SMA kelas XI pada Pembelajaran Biologi Menggunakan Metode Praktikum dan Diskusi, Prosiding Mathematics and Sciences Forum 2014,2015, h. 443, (http://prosiding.upgrismg.ac.id/index.php/masif2014/masif2014/paper/viewFile/519/472) 6 Nourooz Hashemi, “Generalization in the Learning of Mathematics”, 2nd International Seminar on Quality and Affordable Education, Malaysia, 2013, h.208
4
penalaran dipahami dan dilatih melalui belajar matematika. 7 Nourooz Hashemi dalam penelitian yang berjudul “Generalization in the Learning of Mathematics”, mengatakan bahwa generalisasi merupakan aktifitas penting dalam mempelajari konsep matematika dan perlu untuk diaplikasikan lebih lanjut dalam pembelajaran. 8 Oleh karena itu keberhasilan siswa dalam memperlajari matematika dipengaruhi oleh kemampuan generalisasi yang dimilikya. Kemampuan melakukan generalisasi termasuk dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam matematika. Menurut Webb & Coxford dalam Nurina menjelakan beberapa kegiatan dalam pembelajaran matematika yang tergolong dalam kategori berpikir tingkat tinggi yaitu memunculkan dugaan, membuat analogi
dan
generalisasi,
logika
yang
beralasan,
pemecahan
masalah,
mempresentasikan hasil matematika, dan dapat membuat hubungan antara dugaan, analogi serta logika, sedangkan katergori berpikir tingkat rendah diantaranya yaitu : mengerjakan aritmatika sederhana, menggunakan aturan matematika secara langsung dan mengerjakan tugas algoritma. 9 Selanjutnya Sumarmo dan Nishitani menjelaskan bahwa dalam menyelesaikan soal matematika tingkat tinggi, siswa harus memiliki motivasi yang tinggi, antusias dan keinginan yang kuat untuk menyelesaikan masalah yang karena masalah tersebut tidak dapat secara langsung diketahui penyelesaiannya. 10 Hal tersebut sesuai dengan makna dari habits of mind. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa keberhasilan siswa dalam menguasai kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu kemampuan generalisasi dipengaruhi oleh habits of mind yang dimiliki siswa.
7
Harry Dwi Putra, Pembelajaran Geometri dengan Pendekatan SAVI Berbantuan WINGEOM untuk Meningkatkan Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa SMP, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol.1, 2013, h. 416 8 Hashemi, op.cit., h.214 9 Nurina Ayuningtyas, dan Endah Budi Rahaju. "Proses Penyelesaian Soal Higher Order Thinking Materi Aljabar Siswa SMP Ditinjau Berdasarkan Kemampuan Matematika Siswa." Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan 2.2 , 2013, h.3. 10 Izhumi Nishitani dan Utari Sumarmo,”High Level Matematical Thinking: Experiment with High School and Under Graduate Students Using various Approaches and Strategies”, 2016, h.11 ( https://gair.media.gunma-u.ac.jp/dspace/bitstream/10087/5130/1/03_Nishitani.pdf )
5
Berdasarkan uraian diatas mengenai kebiasaan pikiran atau habits of mind dan kemampuan generalisasi matematis siswa disimpulkan bahwa kemampuan generalisasi memilki peranan besar dalam matematika, penguasaan terhadap kemampuan tersebut akan berpengaruh baik terhadap keberhasilan siswa dalam mempelajari matematika. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan generalisasi matematis siswa adalah dengan mengkaji kemampuan tersebut berdasarkan kebiasaan pikiran atau habits of mind yang ada pada diri siswa. Dengan mengkaji hal tersebut guru atau tenaga pengajar akan mampu memahami bagaimana siswa memperoleh dan mengolah pemahaman serta pengetahuannya berdasarkan habits of mind yang dimilikinya serta bagaimana pengaruh terhadap kemampuan generalisasi matematis siswa. Hal tersebut juga dapat membantu guru memahami karakter siswanya melalui habit of mind. Penulis menduga bahwa habits of mind yang dimiliki siswa akan berpengaruh terhadap kemampuan generalisasi matematis yang dimilikinya. Oleh karena itu penulis termotivasi untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Habits Of Mind Terhadap Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat di definisikan masalah sebagai berikut : 1.
Rendahnya kemampuan matematika siswa.
2.
Rendahnya kemampuan generalisasi matematis siswa.
3.
Kurangnya perhatian terhadap aspek pembentukan sikap atau karakter siswa
C. Pembatasan Masalah Mengingat begitu luasnya ruang lingkup pada identifikasi masalah maka perlu diadakan pembatasan masalah agar pengkajian dalam penelitian ini lebih terfokus. Adapun pembatasan masalahnya adalah : 1.
Aspek pembentukan sikap atau karakter siswa yang diteliti dalam penelitian ini yaitu habits of mind siswa. Kategori habits of mind yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada 4 kategori saja yaitu bertahan (persisting),
6
metakognitif (thinking of thinking), berpikir luwes (thinking flexibly), menggunakan pengalaman lampau untuk membentuk pengetahuan baru (applying past knowledge to new situation). 2.
Kemampuan matematika yang digunakan dalam penetitian ini adalah kemampuan generalisasi matematis siswa dengan indikator berdasarkan teori dari Mason.
3.
Penelitian ini dilakukan pada materi pembelajaran bangun ruang pada kelas VIII.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mencoba merumuskan masalah yang akan dibahas dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1.
Apakah terdapat pengaruh habits of mind siswa terhadap kemampuan generalisasi matematika siswa?
2.
Bagaimanakah pengaruh habits of mind siswa terhadap kemampuan generalisasi matematika siswa.
D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Menjelaskan kecenderungan habits of mind yang dimiliki siswa. 2. Mengetahui pengaruh habits of mind yang dimiliki siswa terhadap kemampuan generalisasi matematis siswa
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dan kegunaan, yaitu : 1.
Bagi peneliti: a. Sebagai sarana perluasan wawasan mengenai pengaruh habits of mind (kebiasaan berpikir) terhadap kemampuan generalisasi matematika siswa.
7
b. Sebagai bahan masukkan bagi peneliti lainnya dalam mengkaji masalah yang serupa. 2.
Bagi siswa: a. Sebagai sarana untuk lebih mengenal dirinya dengan mengetahui kebiasaan pikiran atau habits of mind yang dimilikinya. b. Sebagai salah satu sumber informasi mengenai pengaruh habits of mind terhadap pembelajaran matematika sehingga dapat membantunya dalam belajar matematika.
3.
Bagi guru dan sekolah: a. Sebagai salah satu sumber informasi untuk mengetahui salah satu aspek pembentukan karakter siswa yaitu habits of mind bagaimana pengaruh habits of mind tersebut dalam pembelajaran matematika. b. Sebagai sarana bagi guru untuk lebih memahami karakter siswa melalui pemahaman mengenai habits of mind yang dimiliki siswa
BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Deskriptif Teoritis 1.
Habits Of Mind
a.
Pengertian Habits Of Mind Habits of mind terdiri dari dua kata yaitu “habits” dan “mind” yang jika diartikan
secara bahasa yaitu “kebiasaan” dan “pikiran atau berpikir”. Dalam penelitian ini habits of mind diartikan sebagai ‘kebiasaan pikiran’. Habits of mind atau kebiasaan pikiran didefinisikan oleh Arthur. L Costa dan Benna Kallick sebagai karakteristik dari apa
yang dilakukan oleh orang cerdas ketika mereka dihadapkan dengan permasalahan yang solusinya tidak dapat diketahui dengan mudah. 1 Kemudian menurut Ely Susanti kebiasaan pikiran diartikan sebagai pola perilaku cerdas yang memungkinkan tindakan produktif. 2 Menurut Amal berdasarkan kutipan Rose Ash Sidiqi Marita, habits of mind adalah sekelompok keterampilan, sikap, dan nilai yang memungkinkan orang untuk memunculkan kinerja atau kecerdasan tingkah laku berdasarkan stimulus yang diberikan untuk membimbing siswa menghadapi atau menyelesaikan isu-isu yang ada. 3 Selanjutnya menurut Ely Susanti juga mengartikan habits of mind sebagai perilaku yang mensinergikan otak ketika melakukan sesuatu, baik otak kanan maupun otak kiri yaitu mensinergikan antara intelektual dan emosional. 4 Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa habits of mind merupakan kecenderungan perilaku cerdas seseorang untuk menyelesaikan permasalahan yang tidak diketahui segera diketahui solusinya. Kebiasaan pikiran tersebut akan membantu keberhasilan
1
Arthur.L. Costa dan Benna Kallick, Leading and Learning with Habits of Mind 16 Essential Characteristic for Success, (United States of America : Association for Supervision and Curriculum Development (ASCD), 2008), h.16 2 Ely Susanti, Soal High Order Thinking Skill untuk Melatih Kebiasaan Berpikir Matematis, (Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sriwijaya, 2013), h.9. 3 Rose Ash Sidiqi Marita, “Identifikasi Kemampuan Habits Of Mind Siswa Praktikum dan Diskusi serta Pengaruhnya terhadap Penguasaan Konsep Sistem Organ”, Tesis pada Sekolah Pascasarjana UPI Bandung, Bandung, 2014, h.10, tidak dipublikasikan. 4 Susanti,op.cit., h.4
8
9
seseorang dalam memecahkan masalahnya dengan tindakan atau cara-cara yang produktif. Habits of mind pertama kali dikembangkan oleh Arthur L. Costa dan Benna Kallick pada tahun 1985 dan selanjutnyadikembangkan oleh banyak tokoh, salah satunya adalah olehRobert J. Marzano pada tahun 1992, dalam bukunya yang berjudul “A different Kind of Classroom”, ia menyatakan bahwa habits of mind merupakan salah satu dari lima dimensi belajar yaitu: (1) Sikap dan persepsi atau Attitude and Perceptions, (2) Memperoleh dan Mengintergrasikan Pengetahuan atau Acquire and Integrate Knowledge, (3) Mengembangkan atau Menghaluskan Pengetahuan atau Extending dan Refining Knowledge, (4) Menggunakan Pengetahuan Secara Bermakna atau Using Knowledge Meaningfull, (5) Kebiasaan berpikir atau Habits Of Mind. 5 Dimensi belajar merupakan suatu kerangka kerja instruksional yang bersifat komprehensif untuk membantu membantu dalam merencanakan pengalaman belajar yang akan disajikan kepada peserta didiknya. 6 Kelima dimensi belajar tersebut saling berkaitan satu dan lainnya dan membentuk suatu kerangka yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Habits of mind merupakan salah satu hasil dalam dunia pendidikan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Muhibin Syah yang mengungkapkan bahwa siswa yang telah mengalami proses belajar, kebiasaan kebiasaannya akan tampak berubah.
7
Selanjutnya menurut Burghardt yang dikutip oleh Muhibin Syah
kebiasaan belajar timbul karena proses penyusutan kecenderungan respons dengan menggunakan stimulasi yang berulang-ulang. 8 Oleh karena itu siswa yang belajar di sekolah akan memiliki kebiasan tertentu sebagai hasil dari proses pembelajarannya disekolah. Salah satu jenis kebiasaan yang dimiliki atau telah terbentuk dalam diri siswa adalah kebiasaan pikiran atau habits of mind. Menurut Costa terdapat empat tingkatan dalam pendidikan, yaitu : 5
Adi Rahmat, “Learning Dimension Based Teaching”, Makalah disampaikan dalam Simposium Nasional Penelitian Pendidikan Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan, Balitbang – Depdiknas , Jakarta, 25 – 26 Juli 2007. h.5 6 Ibid., h.6 7 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar,(Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2010), h.120 8 Ibid., h.120
10
1. Tingkat pertama yaitu materi, berkaitan dengan penguasaan konten atau konsep tertentu dari suatu pelajaran. 2. Tingkat kedua
yaitu
keterampilan berpikir, dalam proses
pembelajaran siswa dilatih kemampuan berpikirnya dengan meminta siswa mengerjakan suatu materi ajar dengan instruksi tertentu seperti “analisislah” atau “buatlah kesimpulan” sehingga dengan melatih kemampuan berpikir siswa maka siswa akan memiliki keterampilan berpikir tertentu. 3. Tingkat ketiga yaitu menguasai tugas kognitif yang menuntut pemikiran yang terampil, tugas-tugas kognitif yang diberikan guru akan melatih siswa untuk melakukan permikiran yang mendalam. 4. Tingkat keempat adalah habits of mind atau kebiasaan pikiran yang membantu siswa untuk mencapai kesuksesaanya. 9 Tinkatan hasil pendidikan tersebut digambarkan dalam bagan sebagai berikut : 10
Gambar. 2.1 Empat Tingkatan Hasil Pendidikan Gambar diatas menunjukan bahwa habits of mind merupakan level tertinggi hasil pendidikan, yang terbentuk secara bertahap dan tidak hanya melalui satu atau dua kali pembelajaran melainkan melalui proses panjang pembelajaran
9
Costa, op.cit., h. 51. Ibid., h. 51.
10
11
yang dialami siswa tersebut. hal tersebut sejalan dengan pendapat Horrace Mann yangmengatakan “Habits is a cable; we weave a threand of it each day, and at last we cannot break. 11 Artinya ialah kebiasaan diibaratkan sebagai sebuah tali, kita merajutnya dari sebuah benang hari demi hari sehingga kita tidak dapat merusaknya. Habits of mind mengisyratkan bahwa perilaku membutuhkan suatu kedisiplinan pikiran yang dilatih sedemikian rupa, sehingga menjadi kebiasaan untuk terus berusaha melakukan tindakan yang lebih bijak dan cerdas. Hal ini dapat dipahami karena segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh seorang individu merupakan konsekuensi dari kebiasaan pikiranya. Ketika menghadapi masalah, siswa cenderung membentuk pola perilaku intelektual tertentu yang dapat mendorong kesuksesan individu dalam menyelesaikan masalah tersebut. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat Aristotle kesuksesan
individu
sangat
ditentukan
yang mengungkapkan bahwa
oleh
kebiasaan-kebiasaan
yang
dilakukannya. 12 Oleh karena itu habits of mind yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi kesuksesaannya, salah satunya adalah kesuksesannya dalam belajar matematika di sekolah.
b. Indikator Habits Of Mind Sebuah kebiasaan pikiran atau habits of mind merupakan gabungan dari berbagai macam aspek yaitu keterampilan, sikap, pertanda, pengalaman masa lalu dan kecenderungan seseorang. Seseorang akan mengutamakan perilaku cerdas dibandingkan hal lainnya ketika menghadapi suatu masalah dan menentukan pola mana yang sebaiknya digunakan sehingga pas dan sesuai pada situasi tersebut. Menurut pendapat Marzano habits of mind menjadi dikategorikan menjadi 3 kelompok yaitu: self regulation, critical thinking dan creative thinking. Self regulation meliputi: (a) menyadari pemikirannya sendiri, (b) membuat rencana
11
Arthur.L. Costa , Habits Of Mind ,2015, hal.1 (http://www.habitsofmindinstitute.org/wp-content/uploads/2015/08/Habits-of-Mind-w-icons-andeduplanet.pdf ) 12 Bety Miliyawati, Urgensi Strategi Disposition Habits of Mind Matematis, Junal Ilmiah Program Study Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol.3, No.2, 2014, h. 178
12
secara efektif, (c) menyadari dan menggunakan sumber-sumber informasi yang diperlukan, (d) sensitif terhadap umpan balik, dan (e) mengevaluasi keefektifan tindakan. Critical thinking meliputi: (a) akurat dan mencari akurasi, (b) jelas dan mencari kejelasan, (c) bersifat terbuka, (d) menahan diri dari sifat impulsif, (e) mampu menempatkan diri ketika ada jaminan, (f) bersifat sensitif dan tahu kemampuan temannya.Creative thinking meliputi: (a) dapat melibatkan diri dalam tugas meski jawaban dan solusinya tidak segera nampak, (b) melakukan usaha semaksimal kemampuan dan pengetahuannya, (c) membuat, menggunakan, memperbaiki standar evaluasi yang dibuatnya sendiri, (c) menghasilkan cara baru melihat situasi yang berbeda dari cara biasa yang berlaku pada umumnya. 13 Sedangkan menurut Arthur L. Costa dan Benna Kallick habits of mind diidentifikasikan ke dalam enambelas karakteristik yaitu : 1) Berteguh Hati (Persisting) Orang yang memiliki kebiasaan pikiran ini merupakan pribadi yang tekun, mampu mengerjakan tugas yang diberikan dengan sungguh-sungguh hingga tuntas. Mereka tidak mudah menyerah, mampu untuk menganalisa masalah, membuat suatu sistem, struktur, atau strategi untuk memecahkan masalah tersebut dan mampu menggunakan semua strategi tersebut; mampu mengumpulkan bukti yang menunjukan bahwa strategi pemecahan masalahnya berhasil dan jika strateginya gagal maka mereka tahu bagaimana cara mengatasinya dan mencoba strategi lain. Dalam proses belajar, siswa yang memiliki kebiasaan bertahan (persisting) akan mampu belajar dengan sungguh-sunnguh dan tidak putus asa ketika menghadapi masalah yang tidak segera diketahui penyelesaiannya. Mereka akan berjuang untuk mengerjakan tugas yang diberikan hinga tuntas. 14 Indikator – indikator habits of mind ‘berteguh hati’ dideskripsikan sebagai berikut : 15
13
Nuryani.Y. Rustaman,” Pendidikan dan Penelitian Sains dalam Mengembangkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Untuk Pengembangan Karakter”Seminar Nasional VII Pendidikan Biologi, 2008, h.18 14 Costa, op.cit., h.18. 15 Ibid., h.195.
13
• Mendemostrasikan metode-metode sistematis untuk menganalisis permasalahan. • Membedakan gagasan-gagasan yang berhasil dan tidak. • Mempertimbangkan
banyak
alternatif
solusi
saat
berusaha
memecahkan masalah. • Secara berkelanjutan mengklarifikasi pekerjaan sekaligus memantau kinerja. Sedangkan menurut Rose Ash Sidiqi Marita menyebutkan indikator ‘berteguh hati’ sebagai berikut : 16 • Bekerja tekun. • Fokus pada tujuan. Kemudian Utari Sumarmo dalam makalahnya menjelaskan Persisting yaitu bertahan atau pantang menyerah sebagai berikut: Bertahan atau pantang menyerah
yaitu ketika menghadapi masalah yang kompleks, berusaha
menganalisa masalah, kemudian mengembangkan sistem, struktur, atau strategi untuk memecahkan masalah tersebut, berusaha menganalisa masalah; mencari alternative strategi untuk memecahkan masalah ; tidak mudah frustrasi. 17
2) Mengendalikan Impulsivitas (Managing Impulsivity). Seseorang yang memiliki kebiasaan ini mampu melakukan pemecahan masalah, dan memperhatikan dengan cermat apa yang terjadi selama pelajaran atau kegiatan di dalam kelas lainnya; mencatat apa yang dapat membantu mereka saat memecahkan masalah, dan mengubah strategi mereka dengan membuat rencana; menggunakan waktu tunggu untuk membantu memahami masalah, 16
Rose Ash Sidiqi Marita, “Identifikasi Kemampuan Habits Of Mind Siswa Praktikum dan Diskusi serta Pengaruhnya terhadap Penguasaan Konsep Sistem Organ”, Tesis pada Sekolah Pascasarjana UPI Bandung, Bandung, 2014, h.33, tidak dipublikasikan.. 17 Utari Sumarmo, “Pendidikan Karekter Serta Pengembangan Berpikir dan Disposisi Matematik dalam Pembelajaran Matematika,” Makalah disajikan dalam Seminar Pendidikan Matematika, NTT tanggal 25 Februari 2012, h.7 ( http://utarisumarmo.dosen.stkipsiliwangi.ac.id/files/2015/09/Makalah-Univ-di-NTT-Februari-2012.pdf )
14
menyusun strategi dan untuk berperan dalam berbagai kegiatan. Seseorang yang memiliki kebiasaan ini selalu berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak dan mengurangi tindakan coba-coba dalam mengumpulkan informasi untuk menyelesaikan masalah. Indikator – indikator habits of mind mengendalikan impulsivitas dideskrpsikan sebagai berikut : 18 • Menggunakan waktu tunggu sebagai kesempatan berpikir mengenai sebuah masalah. • Memperhatikan hasil percobaan dan setiap
kegagalan untuk
menentukan tindakan selajutnya. • Memperhatikan hal-hal yang dapat membantu. • Menggunakan strategi untuk mengatur diri sendiri seperti membuat catatan. Sedangkan menurut Rose Ash Sidiqi Marita menyebutkan indikator ‘mengendalikan impulsivitas’ sebagai berikut : 19 • Melakukan perencanaan. • Disiplin. • Berpikir sebelum bentindak. Kemudian Utari Sumarmo dalam makalahnya menjelaskan managing impulsivity yaitu mengatur kata hati, artinya seseorang yang mampu berpikir reflektif
dan
dapat
menyelesaikan
masalah
secara
berhati-hati,
mempertimbangkan beragam alternatif dan konsekuensinya dengan memilih informasi yang relevan. 20
3) Mendengarkan dengan Pengertian dan Empati (Listening to Others-With Understanding and Emphaty) 18
Costa, op.cit.,h.196 Marita. loc.cit. 20 Sumarmo.loc.cit. 19
15
Mendengarkan dengan pengertian dan empati adalah kebiasaan seseorang untuk mendengarkan sesuatu dengan seksama dan penuh pemahaman sehingga ia mampu memahami maksud atau makna dari hal yang didengarnya, bukan hanya sekedar mendengarkan saja. Orang yang memiliki kebiasaan ini akan mampu mengerti sudut pandang orang lain yang berberda. Mereka juga bersungguhsunggguh memperhatikan orang lain serta mampu menunjukan pemahaman dan empatinya tentang sebuah gagasan atau perasaan dengan memerafrasekannya dengan
tepat,
mengkajinya,
mengklarifikasinya,
dan
memberi
contoh
tentangnya. 21 Sedangkan menurut Rose Ash Sidiqi Marita menyebutkan indikator ‘mendengarkan dengan pengertian dan empati’sebagai berikut : 22 • Sikap peduli • Penuh perhatian. Selanjutnya, listening to others with understanding and emphaty menutut Utari Sumarmo yaitu mendengarkan pendapat orang lain dengan rasa empati. Kebiasaan memahami orang lain dan berempati merupakan satu bentuk perilaku yang cerdas. 23
4)
Berpikir Fleksibel (Thinking Flexibly). Seorang yang fleksibel merupakan memiliki kendali yang kuat, merka
mampu mengubah pikirannya saat menerima data baru, mencari dan melakukan banyak sasaran dan aktifitas secara simultan, dan menggunakan seperangkat strategi pemecahan masalah, mereka mengetahui kapan harus berpikir secara luas atau global dan kapan harus berpikir secara cermat dan mendetail. Mereka juga mampu menciptakan dan mencari berbagai pendekatan baru, memiliki rasa humor yang baik serta mampu melihat berbagai konsekuensi atau kemungkinan. 24 Siswa yang berpikir dengan fleksibel mampu mengubah sudut pandangnya dari egosentris menjadi allosentris. memiliki kapasitas untuk mengubah pikiran 21
Costa, op.cit., h.197 Marita. loc.cit. 23 Sumarmo.loc.cit. 24 Costa, op.cit., h.22 22
16
mereka berdasarkan informasi baru didapatkan dan pemikiran yang berlainan dengan keyakinan mereka sertamampu menyebutkan beberapa cara untuk memecahkan masalah yang sama. Selanjutnya siswa yang berpikir fleksibel akan menciptakan banyak gagasan dan berperan secara giat dan produktif selama sesi brainstroming. Selain itu siswa yang telah mengembangkan kebiasaan pikiran ini, menjadi pemikir yang bersistem. Mereka mampu menganalisis dan mengkaji bagian-bagian, namun mereka juga dapat melihat gambaran besarnya, mengidentifikasi hubungan–hubungan pola, dan interaksi yang lebih luas. 25 Sedangkan menurut Rose Ash Sidiqi Marita menyebutkan indikator ‘berpikir fleksibel’ sebagai berikut : 26 • Berpikiran terbuka. • Memiliki banyak jawaban dari berbagai sudut pandang terhadap suatu masalah. Selanjutnya thinking flexibly menurut Utari Sumarmo yaitu berpikir luwes yaitu ditunjukan dengan mampu berpikir reflektif, percaya diri, terbuka dan mampu mengubah pandangannya ketika memperoleh informasi tambahan. 27
5)
Beripikir tentang Berpikir / Metakognisi (Thinking about Thinking) Metakognisi, atau berpikir tentang berpikir merupakan kemampuan
seseorang untuk mengetahui apa yang diketahui dan tidak diketahuinya. Hal tersebut merupakan kemampuan seseorang untuk merancang strategi untuk memunculkan informasi yang diperlukan,sehingga mampu menyadari langkah dan strategi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah dan untuk merenungkan dan mengevaluasi produktivitas pemikiran mereka.Siswa yang memiliki kebiasaan ini akan mampu menggambarkan langkah-langkah bagaimana mereka akan memecahkan masalah, dan dapat menjelaskan tahapan atau proses yang sedang dijalankannya, serta mampu mendeskripsikan data apa yang mereka butuhkan dan melakukan perencanaan untuk mendapatkan data tersebut. oleh 25
Ibid, h.197 Marita. loc.cit. 27 Sumarmo.loc.cit. 26
17
karena itu siswa yang memiliki kebiasaan ini juga akan mampu menjalankan proses penalaran dengan baik. 28 Sedangkan menurut Rose Ash Sidiqi Marita menyebutkan indikator ‘berpikir tentang berpikir’ sebagai seseorang yang bekerja dengan perencanaan dan memonitornya. 29 Selanjutnya thinking of thinking menurut Utari Sumarmo yaitu Berpikir metakognitif, yaitu mampu berpikir apa yang sedang dipikirkan, memperkirakan secara komparatif, memonitor pikirannya, persepsinya, keputusannya dan perilakunya. 30 6)
Memeriksa Akurasi (Striving for Accuracy) Siswa yang memiliki kecenderungan habits of mind ini akan lebih berhati-
hati dalam pekerjaan dan tindakannya, mereka akan mengecek proyek, tugas dan ujian mereka berulang kali; meminta masukan dan koreksi dari orang lain; menentukan standar mutu tersendiri dan berusaha mencapainya dan menjadi lebih baik lagi. Para siswa akan meningkatkan standar yang mereka miliki saat berusaha melampaui prestasi mereka sebelumnya, mereka akan merasakecewa jika pekerjaan mereka tidak tuntas atau ceroboh dalam mengerjakannya dan meminta kesempatan untuk memperbaiki pekerjaannya. 31 Sedangkan menurut Rose Ash Sidiqi Marita menyebutkan indikator ‘memeriksa akurasi’ sebagai berikut : 32 • Melakukan peninjauan ulang kembali hasil kinerjanya. • Selalu mecari informasi yang tepat. • Teliti dan cermat dalam menyelesaikan suatu masalah. Selanjutnya striving for accuracy menurut Utari Sumarmo yaitu Berusaha bekerja teliti dan tepat, berusaha mencapai standar yang tinggi, dan belajar berkelanjutan. 33 28
Costa, op.cit., h.198 Marita. loc.cit. 30 Sumarmo.loc.cit. 31 Ibid, h.199 32 Marita. loc.cit. 33 Sumarmo.loc.cit. 29
18
7)
Mempertanyakan dan Menemukan Permasalahan (Questioning and Posing Problem) Merupakan kebiasaan seseorang untuk menemukan sebuah masalah untuk
diselesaikan. Siswa pada umumnya akan mengajukan pertanyaan karena rasa penasaran dan ketertarikan mereka terhadap suatu hal.Mereka akan mengajukan pertanyaan untuk mengisi celah antara apa yang mereka ketahui dan apa yang mereka belum ketahui, mereka berusaha mencari data pendukung melalui pertanyaan-pertanyaan untuk mampu menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapinya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membuat pemahaman mereka semakin baik. 34 Sedangkan menurut Rose Ash Sidiqi Marita menyebutkan indikator ‘mempertanyakan dan menemukan permasalahan’ sebagai berikut : 35 • Mempunyai minat. • Mempunyai rasa ingin tahu. • Mengajukan pertanyaaan hipotesis. Selanjutnya questioning and posing problem menurut Utari Sumarmo yaitu bertanya dan mengajukan masalah secara efektif disertai data pendukung. 36
8)
Menggunakan Pengetahuan Masa Lalu di Situasi Baru (Applying past Knowledge to New Situation) Siswa yang memiliki kebiasaan ini akan mampu mengambil makna dari
pengalamannya dan mampu menerapkannya pada situasi baru. Ketika dihadapkan dengan
masalah
baru
yang
membingungkan,
seseorang
cenderung
menghubungkannya dengan pengalaman lampau yang dimilikinya untuk menyelesaikan
masalah.Seseorang
yang
memiliki
kemampuan
tersebut
akanmenggunakan pengetahuan dan penglaman yang dimilikinya sebagai sumber
34
Costa, op.cit., h.200 Marita. loc.cit. 36 Sumarmo.loc.cit. 35
19
data atau teori untuk memahami masalah dan menggunakannya untuk menyelesaikan masalah baru. 37 Sedangkan menurut Rose Ash Sidiqi Marita menyebutkan indikator ‘menggunakan pengetahuan masa lalu di situasibaru’ yaitu mampu mengkontruksi pengetahuan lama dengan pengetahuan baru dalam menyelesaikan masalah. 38 Selanjutnya applying past knowledge to new situation menurut Utari Sumarmo yaitu memanfaatkan pengalaman lama dan melakukan analogi. 39
9)
Berpikir dan Berkomunikasi Secara Jelas dan Cermat (Thinking and communicating with clarty and precision) Siswa yang memiliki kebiasaan ini akan mampu berkomunikasi dengan
baik,
verbal maupun tulisan. Mereka akan mampu menuliskan nama benda,
gagasan, dan proses dengan benar. Ketika siswa mulai memahami bahasa yang lebih cermat untuk menjelaskan pekerjaannya, maka mereka mulai memahami konsep, mengidentifikasi ciri-ciri yang penting dalam mengenali persamaan dan perbedaan, dan membuat keputusan yang lebih matang dan rasional. Dalam menilai sesuatu siswa juga akan secara spontan menjelaskan kriteria yang menjadi dasar penilaiannya. Ketika membandingkan sesuatu, siswa juga akan mampu mendeskripsikan ciri-ciri yang dibandingkan dan kegunaan perbandingan yang mereka buat. Mereka akan menjelaskan alasan dibalik teori mereka dan mencari data untuk mendukung kesimpulan mereka. 40 Sedangkan menurut Rose Ash Sidiqi Marita menyebutkan indikator ‘berpikir dan berkomunikasi
secara jelas dan cermat’ yaitu mampu
mengkomunikasikan pendapat pribadi dengan jelas, tepat, dan akurat. 41 Selanjutnya thinking and communicating with clarty and precision menurut Utari Sumarmo yaitu berfikir dan berkomunikasi secara jelas dan tepat, dan hati-hati, menghindari generalisasi yang berlebihan, dan distorsi. 42
37
Costa, op.cit., h.201 Marita. loc.cit. 39 Sumarmo.loc.cit. 40 Costa, op.cit,h.201. 41 Marita. loc.cit. 38
20
10) Mencari dengan Semua Indra (Gathering Data through all senses) Merupakan kebiasaan untuk mencari dan mengumpulkan berbagai data dengan menggunakan semua indra yaitu indar perasa, peraba, pendengaran, penciuman dan penglihatan. Seseorang yang indranya terbuka, awas, dan tajam dapat menyerap lebih banyak informasi dari pada seseorang yang indranya lemah, tertutup, dan tidak sadar akan rangsangan indrawi. Oleh karena itu semakin banyak indra yang digunakan dalam mengumpulkan data maka akan semakin banyak atau semakin lengkap data yang diperolehnya. 43 Sedangkan menurut Rose Ash Sidiqi Marita menyebutkan indikator ‘mencari dengan semuaindra’ yaitu mampu menggunakan kelima panca indra dalam pengamatan suatu objek. 44
Selanjutnya gathering data through all senses menurut Utari Sumarmo yaitu memanfaatkan indera dengan tajam, berpikir intuitif dan memperkirakan solusi. 45
11) Mencipta, Berimajinasi, Inovasi (Creating, Imagining, Innovating) Merupakan kebiasaan seseorang untuk mampu menciptakan produk, solusi dan cara baru yang cerdas dan kreatif. Ia mampu memberikan solusi untuk masalah secara berbeda, memeriksa kemungkinan-kemungkinana alternatif dari banyak sudut. Selain itu orang dengan kebiasaan ini juga cenderung memproyeksikan diri mereka dalam berbagai peran dengan menggunakan analogi, memulai sebuah visi dan bekerja ke belakang, dan membanyangkan diri mereka sebagai objek yang sedang dipikirkan. 46 Sedangkan menurut Rose Ash Sidiqi Marita menyebutkan indikator ‘mencipta, berimajinasi, inovasi’ sebagai berikut : 47 • Menyampaikan setiap ide yang berbeda.
42
Sumarmo.loc.cit. Costa, op.cit, h.31 44 Marita. loc.cit. 45 Sumarmo.loc.cit. 46 Costa, op.cit h.202 47 Marita. loc.cit. 43
21
• Melakukan berbagai pendekatan yang berbeda saat menyelesaikan masalah. Selanjutnya creating, imagining, innovating menurut Utari Sumarmo yaitu Mencipta, berkayal, dan berinovasi, yaitu mampu memandang solusi masalah dari sudut pandang yang berbeda, termotivasi dari dalam dan bekerja karena merasa ada tantangan yang menarik dan bukan karena ada hadiah 48
12) Merepon dengan Kekaguman (Responding with Wonderment and Awe) Siswa yang menanggapi dengan kekaguman dan keheranan menunjukan sebuah sikap yang mengisyaratkan pesan bahwa “aku bisa” dan “aku menikmatinya”. Siswa yang memiliki kebiasaan ini memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan menikmati proses berpikir. Selain itu mereka juga menunjukan rasa kasih sayang sesama makhluk hidup lainnya, mengerti bahwa mereka harus melindungi lingkungan mereka, menghargai dan memahai peran orang lain serta dapat melihat nilai, keunikan dan hubungan dari apapun yang mereka temui. 49 Sedangkan menurut Rose Ash Sidiqi Marita menyebutkan indikator ‘merespon dengan kekaguman’ sebagai berikut : 50 • Mempunyai rasa ingin tahu tentang alam • Menikmati hal-hali disekelilingnya dan dapat mendeskripsikannya. Selanjutnya responding with wonderment and awe menurut Utari Sumarmo yaitu Bersemangat dalam merespons, yaitu bersemangat dalam bekerja, mengungkapkan rasa mampu dan saya senang mengerjakan suatu tugas 51
13) Bertanggung Jawab Terhadap Resiko yang ada (Taking Responsible Risk) Orang yang suka mengambil resiko merupakan seorang yang keluar dari batas kenyamanannya.Mereka senang melakukan hal-hal yang menarik, menantang dan penuh risiko tetapi mampu bertanggung jawab atas semua 48
Sumarmo.op.cit., h.8 Costa, op.cit., h.203 50 Marita. loc.cit. 51 Sumarmo.loc.cit 49
22
tindakannya. Sikap mengambil risiko tersebut akan menjadi sebuah kebiasaan melalui pengalaman yang dilakukannya secara berulang. Pengambilan risiko sering kali merupakan gabungan dari intuisi, pemanfaatan pengetahuan lampau, usaha untuk mendapatkan kecermatan dan ketepatan informasi, dan ketertarikan dalam menghadapi tantangan baru. 52 Sedangkan menurut Rose Ash Sidiqi Marita menyebutkan indikator ‘bertanggung jawab terhadap resiko yang ada’ sebagai berikut : 53 • Dapat melihat kegagalan sebagai hal yang menarik, menantang dan bermanfaat bagi kemajuan diri. • Mengetahui resiko dari setiap tindakan yang diambil. • Menggunakan pengalaman masa lalu dengan penuh pertimbangan, berusaha untuk mendapat informasi yang tepat, antusias dalam setiap pembelajaran baru. Selanjutnya taking responsible risk menurut Utari Sumarmo yaitu Berani bertanggung jawab dan menghadapi resiko yaitu ditunjukan dengan sikap tidak takut gagal, dan dapat menerima ketidakpastian karena berdasarkan pengalaman resiko sudah dapat diperkirakan 54.
14) Humoris (Finding Humour) Seorang yang memiliki kebiasaan ini memilki kemampuan untuk melihat situasi dari sudut pandang yang orisinal dan menarik.Hal ini karena mereka memiliki kerangka berpikir yang unik, sehingga mereka pandai dalam menemukan keanehan; menangkap absurditas, ironi, dan satir, menemukan diskontinuitas; dan mampu menertawakan peristiwa maupun diri sendiri. 55 Sedangkan menurut Rose Ash Sidiqi Marita menyebutkan indikator ‘humoris’ sebagai berikut : 56 52
Costa, op.cit h.204 Marita. loc.cit. 54 Sumarmo.loc.cit 55 Costa, op.cit. h.204 56 Marita. loc.cit. 53
23
• Dapat menikmati kegagalan atau ketidaksesuaian hasil. • Dapat bercanda disaat yang tepat. Selanjutnya finding humour menurut Utari Sumarmo yaitu Humoris. Individu yang humoris memandang situasi yang dihadapi sebagai sesuatu yang penting, dan memberikan apresiasi ke pada orang lain. 57
15) Berpikir Ketergantungan (Thinking Interdependently) Siswa yang memiliki kebiasaan ini merupakan siswa yang senang bekerja dalam kelompok dan mengesampingkan egonya untuk keberhasilan bersama atau kelompok. Mereka akan mencurahkan tenaga mereka untuk kepentingan kelompok, mendahulukan orang lain dan peduli terhadap anggota kelompok lainnya. Siswa dengan kebiasaan ini juga tidak hanya berkontribusi bagi kelompok tetapi juga mampu belajar atau mengambil pelajaran dari kelompok. 58 Sedangkan menurut Rose Ash Sidiqi Marita menyebutkan indikator ‘berikir ketergantungan’ sebagai berikut : 59 • Menyelesaikan setiap masalah yang diberikan. • Tanggap akan tugas yang diberikan. • Menerima jika pedapatnya tidak disetujui.
Selanjutnya thinking interdependently menurut Utari Sumarmo yaitu Berpikir saling bergantungan. Manusia sebagai mahluk sosial selalu berhubungan dengan manusia lainnya, saling membutuhan satu dengan yang lainnya, saling memberi dan menerima, dan lebih berpandangan kekitaan dari pada keakuan. 60
57
Sumarmo.loc.cit Costa, op.cit., h.205. 59 Marita. loc.cit. 60 Sumarmo.loc.cit 58
24
16) Terbuka terhadap Pembelajaran Selanjutnya (Remaining Open to continuous Learning) Seorang yang cerdas selalu berada dalam sikap siap belajar.Menurut Bateson mengungkapkan bahwa orang dengan kebiasaan pikiran selalu berusaha memperbaiki, bertumbuh, belajar, mengubah dan meningkatkan diri.Merea melihat permasalahan, situasi sulit, tekanan, konflik, dan kondisi yang berada di luar kendalinya sebagai sebuah kesempatan untuk belajar.Siswa yang memiliki kebiasaan ini merupakan siswa yang mampu memanfaatkan masukan dan saran dari orang lain. Mereka mampu menganggap semua hal yang mereka temui dan peristiwa yang mereka hadapi, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat sebagai dorongan atau motivasi untuk terus belajar. 61 Sedangkan menurut Rose Ash Sidiqi Marita menyebutkan indikator ‘terbuka terhadap pembelajaran selanjutnya’ sebagai berikut : 62 • Menikmati setiap proses belajar. • Berusaha untuk meningkatkan kualitas diri. • Berorientasi pada proses pembelajaran, bukan hasil pembelajaran. Selanjutnya remaining open to continuous learning menurut Utari Sumarmo yaitu Belajar berkelanjutan. Sejalan dengan pandangan belajar sepanjang hayat,manusia akan belajar berkelanjutan, mencari sesuatu yang baru dan lebih baik, berusaha meningkatkan diri, dan memandang masalah, situasi, tekanan, konflik,dan lingkungan sebagai peluang yang baik dalam belajar. 63 Berikut merupakan indikator habits of mind yang digunakan pada penelitian ini :
61
Costa, op.cit., h.206 Marita. loc.cit. 63 Sumarmo.loc.cit 62
25
Tabel 2.1 Indikator Habits Of Mind No 1.
2.
3
4.
Habits Of Indikator : Mind Persisting - Terbiasa tekun dalam pembelajaran. - Terbiasa mendemostrasikan metode-metode sistematis untuk menganalisis permasalahan. - Terbiasa mebedakan gagasan-gagasan yang berhasil dan tidak. - Terbiasa mencari berbagai cara untuk menyelesaikan tugas atau permasalahan. Thinking - Terbiasa bekerja atau bertindak sesuai rencana. about - Terbiasa sadar akan pemikiran dan tindakannya. Thinking - Terbiasa merancang strategi untuk memunculkan informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah. - Terbiasa menggambarkan langkah-langkah digunakannya untuk melakukan pemecahan masalah Thinking - Terbiasa berpikiran terbuka. Flexibly - Terbiasa memiliki banyak ide dan gagasan mengenai suatu hal - Terbiasa mengubah sudut pandang atau pemikiran mereka saat mendapat informasi baru atau tambahan. - Terbiasa menggunakan berbagai cara pemecahan masalah untuk menyelesaikan masalah yang sama. Applying - Terbiasa menggunakan pengetahuan yang telah Past dimilikinya untuk memahami masalah atau situasi baru. Knowledg - Terbiasa menghubungkan pengetahuan yang telah e to New Situation dimilikinya dengan pengetahuan baru. - Terbiasa mengabstraksi makna atau arti dari sebuah pengalaman untuk menyelesaikan masalah baru.
26
2.
Kemampuan Generalisasi Matematis
a.
Pengertian Kemampuan Generalisasi Matematis Generalisasi merupakan salah satu bagian dari penalaran. Menurut
Sumarmo dalam Ira Wulandari menyatakan bahwa generalisasi merupakan bagian dari penalaran induktif. 64 Penalaran induktif yaitu penarikan kesimpulan yang bersifat umum atau khusus berdasarkan pada data yang teramati. Sedangkan yang dimaksud dengan generalisasi adalah penarikan kesimpulan umum berdasarkan sejumlah data yang teramati. 65 Selanjutnya Soekadijo mengatakan bahwa penalaran yang menyimpulkan suatu konklusi yang bersifat umum dari premispremis yang berupa proposisi empirikitu disebut dengan generalisasi. 66 Ira Wulandari mengungkapkan bahwa generalisasi matematis adalah menarik kesimpulan dengan memeriksa keadaan khusus menuju kesimpulan umum. Generalisasi tersebut mencangkup pengamatan contoh-contoh khusus dan menemukan pola. 67 Berdasarkan beberapa pengertian mengenai generalisasi diatas dapat disimpulkan bahwa generalisasi merupakan proses membuat kesimpulan berdasarkan fakta –fakta yang ada dari keadaan khusus menuju kesimpulan umum yang menyangkut mengenai pola atau aturan tertentu. Menurut Soekadijo generalisasi memuat beberapa syarat, diantaranya adalah :
68
1) Generalisasi harus tidak terbatas secara numerik, artinya generalisasi tidak boleh terikat pada jumlah tertentu. 2) Generalisasi harus tidak terbatas secara spasio-temporal artinya tidak boleh terbatas dalam ruang dan waktu. 3) Generalisasi harus dapat dijadikan sebagai sumber pengandaian.
64
Ira Wulandari, “Peningkatan Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa SMA melalui Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing”, Tesis pada Sekolah Pascasarjana UPI Bandung, Bandung, 2012, h.17, tidak dipublikasikan. 65 Sumarmo, op.cit., h.13. 66 Harry Dwi Putra, Pembelajaran Geometri dengan Pendekatan SAVI Berbantuan WINGEOM untuk Meningkatkan Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa SMP, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol.1, 2013, h. 419. 67 Wulandari, op.cit., h.17. 68 Dwi Putra, loc.cit., h. 419.
27
Soekandijo juga menyatakan faktor-faktor probabilitas yang berhubungan dengan generalisasi memiliki sifat-sifat berikut: (1) makin besar jumlah fakta yang dijadikan dasar penalaran, makin tinggi probabilitas konklusinya; (2) makin besar jumlah faktor kesamaan di dalam premis, makin rendah probabilitas konklusinya dan sebaliknya; (3) makin besar jumlah factor disanaloginya di dalam premis, makin tinggi probabilitasnya konklusinya dan sebaliknya; (4) semakin luas konklusinya semakin rendah probabilitasnya dan sebaliknya 69. Dengan demikian generalisasi dibentuk berdasarkan pola atau kondisi berulang pada suatu kejadian yang diharapkan selalu terjadi juga pada kejadian yang berbeda yang memiliki pola atau kondisi yang sama. Semakin banyak fakta yang mewakili generalisasi yang diharapkan maka semakin tinggi probabilitas kebenaran konklusinya.
b. Indikator Kemampuan Generalisasi Matematis NCTM mendefinisikan proses generalisasi adalah mencatat keteraturan dan
memformulasikan
konjektur.
Selanjutnya
Ward
dan
Hardgrove
mendeskripsikan proses generalisasi yang meliputi: mengobservasi data, membuat hubungan yang mungkin, dan memformulasi konjektur. 70 Sedangkan proses generalisasi menurut Mason meliputi empat tahapan berikut: 71 a. perception of generality,
siswa baru mengenal sebuah aturan/ pola;
siswa juga telah mampu mempersepsi atau mengidentifikasi pola, dan mengetahui
bahwa
masalah
yang
disajikan
dapat
diselesaikan
menggunakan aturan/pola. b. ekspression of generality, siswa telah mampu menggunakan hasil identifikasi pola untuk menentukan struktur/ data/ gambar/ suku berikutnya; siswa juga telah mampu menguraikan sebuah aturan/ pola, baik secara numerik maupun verbal.
69
Ibid., h. 420 Wulandari., op.cit., h.16 71 Dwi Putra, loc.cit., h. 419 70
28
c. symbolic ekspression of generality, siswa telah mampu menghasilkan sebuah aturan dan pola umum; mampu memformulasikan keumuman secara simbolis. d. manipulation of generality, siswa telah mampu menggunakan hasil generalisasi untuk menyelesaikan masalah, dan mampu menerapkan aturan/ pola yang telah mereka temukan dalam berbagai persoalan.
Berdasarkan uraian mengenai tahapan proses generalisasi diatas maka indikator kemampuan generalisasi matematis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu terbagi menjadi tiga yaitu: •
Siswa mampu melakukan proses identifikasi pola atau tahap perception of generality.
•
Siswa dapat menggunakan hasil identifikasi pola untuk menentukan struktur atau data atau suku selanjutnya atau tahap ekspression of generality.
•
Siswa
mampu
menggunakan
menggunakannya
untuk
menghasilkan
menyelesaikan
aturan
masalah
umum
dan
(symbolic
and
manipulation of generality). Pada penelitian ini indikator symbolic ekspression of generality dan manipulation of generality digabung menjadi satu yaitu menjadi indikator symbolic and manipulation of generality Contoh butir tes yang mengukur kemampuan generalisasi matematik siswa di SMP pada materi segiempat adalah sebagai berikut: 1. Perhatikan gambar berikut!
.............. Pola ke-1
ke-2
ke-3
ke-n
Setiap persegi memiliki ukuran sisi yang sama yaitu 7 cm. Tentukan :
29
a. Berapa banyak persegi pada pola ke-1? Berapa luas total persegi pada pola ke1? b. Berapa banyak persegi pada pola ke-5? Berapa luas total persegi pada pola ke5? c. Bagaimana pola umum untuk menentukan luas persegi pada pola ke-n (n € bilangan asli) d. Berapa luas total persegi pada pola ke-35? 72 Dalam mengerjakan dan menjawab soal tersebut, siswa harus mengusai empat tahapan proses generalisasi. Tahap pertama yaitu perception of generality, pada tahap ini siswa harus mampu mengenali atau mengidentifikasi pola atau aturan apa yang terdapat dalam soal tersebut. Berdasarkanketerangan pada gambar diketahui bahwa banyak segiempat akan akan bertambah 2 buah dari jumlah pada pola sebelumnya. Maka jawaban untuk no.1a, banyak persegi pada pola pertama adalah 2 buah dan luasnya adalah 2𝑥7𝑐𝑚 𝑥 7 𝑐𝑚 = 98𝑐𝑚 2 P
Selanjutnya setelah mengetahui dan memahami pola apa yang terdapat
dalam soal tersebut maka siswa diharapkan mampu menggunakan hasil identifikasinya untuk menentukan pola atau struktrur selanjuntnya (expression of generality), yaitu pada soal 1b. Karena pada setiap pola selanjutnya segiempat bertambah 2 buah maka pola pertama 2 buah segimpat, pola kedua ada 4 buah segiempat pola ketiga ada 6 segiempat, pola keempat ada 8 buah segiempat, maka pola kelima ada 10 buah segiempat. Lalu untuk mencari luas pada pola kelima adalah 10𝑥7𝑐𝑚 𝑥 7 𝑐𝑚 = 490𝑐𝑚 2 P
Lalu pada tahapan symbolic expression of generality, siswa harusmampu
menghasilkan atau menentukan aturan atau pola umum untuk menentukan jumlah segiempat pada pola ke-n, yaitu pada soal no.1c.Sebelumnya telah diketahui bahwa banyak segiempat pada pola pertama hingga pola kelima adalah 2, 4, 6, 8, 10 maka untuk menentukan banyak segiempat pada pola ke-n yaitu 2𝑥𝑛 atau 2n. 72
Nihal Nadia, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Pendekatan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa.
30
Maka rumus untuk menentukan luas segiempat pada pola ke-n adalah 2𝑛 𝑥 7𝑐𝑚 𝑥 7𝑐𝑚.
Terakhir adalah tahap manipulation of generality yaitu siswa mampu
untuk menggunakan hasil generalisasi dan menerapkan pola atau aturan yang mereka temukan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada yaitu pada no.1e. Siswa harus mampu menentukan luas total segiempat pada pola ke-35. Untuk mengerjakannya siswa dapat menggunakan rumus umum yang telah diketahui sebelumnya yaitu 2𝑛 𝑥 7𝑐𝑚 𝑥 7𝑐𝑚, sehingga luas total segiempat pada pola ke-35
adalah 2 (35)𝑥 7𝑐𝑚 𝑥 7𝑐𝑚 = 3430 𝑐𝑚 2.Saat siswa mampu mengerjakan soal P
tersebut dengan baik maka siswa telah memilki kemampuan generalisasi matematis
B. Hasil Penelitian Yang Relevan •
Penelitian Prahesti Tirta Safitri yang berjudul “Pembelajaran Quick on the Draw untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis dan Habits of Mind Siswa Sekolah Menengah Pertama”. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui bahwa habits of mind siswa yang mendapat pembelajaran quick on the draw tidak berbeda secara signifikan dengan siswa yang memperoleh
pembelajaran
secara
konvensional,
tetapi
nampak
kecenderungan habits of mind siswa. 73 •
Penelitian Rose Ash Sidiqi Marita yang berjudul “Profil Habits of mind siswa SMA kelas XI pada Pembelajaran Biologi Menggunakan Metode Praktikum dan Diskusi”. Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa profil habits of mind siswa secara keseluruhan masih rendah. Sedangkan untuk habits of mind tiap karakteristik yang tergolong tinggi yaitu pada kategori thinking interdepedently 95%, thinking with communication with clarity and precesion 62 %, sedangkan untuk kategori lainnya masih dibawah 50% masih
73
Prahesti Tirta Safitri yang berjudul “Pembelajaran Quick on the Draw untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis dan Habits of Mind Siswa Sekolah Menengah Pertama”, Tesis pada Sekolah Pascasarjana UPI Bandung, Bandung, 2013, h.81, tidak dipublikasikan
31
rendahnya hasil tersebut dipengaruhi oleh efektif-tidaknya pembelajaran dikelas, kemampuan guru dalam menggali habits of mind siswa. 74 •
Penelitian Kevin Clune yang berjudul “Habits of mind and Matematical Processes”, penelitian tersebut berusaha menggambarkan habits of mind sebagai kerangka belajar yang digunakan dalam pembelajaran matematika. Kevin Clune dalam penelitiannya mengatakan bahwa habits of mind berguna untuk mempromosikan siswa agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, kemandirian dalam belajar, self-directed dan penguasaan terhadap konten pembelajaran. Habits of mind yang digunakan dalam penelitian ini hanya pada tujuh kategori saja yaitu : (1) Striving for accuracy, (2) Managing impulsivity, (3) Persisting, (4) Thinking about thinking, (5) Listening with understanding and emphaty, (6) Taking responsible risk, (7) Using past knowledge to new situation.75
•
Penelitian Ely Susanti yang berjudul “ Soal High Order Thinking Skill untuk Melatih Kebiasaan Berpikir Matematis”, berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui bahwa kebiasaan berpikir dapat dikembangkan melalui tugas atau soal yang sulit secara kognitif yaitu melalui soal high-order thinking skill. Habits of mind atau kebiasaan berpikir yang dapat dikembangkan tersebut yaitu:
(1) Berpikir fleksibel, (2) Berpikir secara interdependent, (3)
Memeriksa akurasi, (4) Kegigihan atau persisting. •
Penelitian Harry Dwi Putra yang berjudul “Pembelajaran Geometri dengan Pendekatan SAVI Berbantuan WINGEOM untuk Meningkatkan Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa SMP”. Harry Dwi Putra dalam penelitiannya mengatakan bahwa kemampuan penalaran memiliki peran penting terhadap keberhasilan siswa dalam belajar matematika. Hal ini dikarenakan matematika dan penalaran adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Matematika dipahami melalui penalaran sedangkan penalaran dipahami dan 74
Rose Ash Sidiqi Marita, Profil Habits Of Mind Siswa SMA kelas XI pada Pembelajaran Biologi Menggunakan Metode Praktikum dan Diskusi, Prosiding Mathematics and Sciences Forum 2014,2015, h. 443, (http://prosiding.upgrismg.ac.id/index.php/masif2014/masif2014/paper/viewFile/519/472)
75
32
dilatih melalui belajar matematika. Salah satu penalaran yang penting untuk dikuasai yaitu generalisasi. 76 •
Penelitian Nourooz Hashemi yang berjudul “Generalization in the Learning of Mathematics”, dalam penelitiannya ia mengatakan bahwa generalisasi merupakan aktifitas penting dalam mempelajari konsep matematika dan perlu untuk diaplikasikan lebih lanjut dalam pembelajaran. Oleh karena itu keberhasilan
siswa
dalam
memperlajari
matematika,
salah
satunya
dipengaruhi oleh kemampuan generalisasi yang dimilikya. 77 Berdasarkan hasil penelitian – penelitian sebelumnya mengenai habits of mind dapat diketahui bahwa dibutuhkan proses waktu yang cukup lama untuk mengubah habits of mind siswa. Hal tersebut terlihat pada hasil penelitian Prahesti Tirta Safitri yang menunjukan tidak adanya perbedaan signifikan antara habits of mind siswa pada kelas control dan kelas eksperimen. Selanjutnya teramatinya kecenderungan
habits of mind siswa berdasarkan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan. Pada penelitian Rose Ash Sidiqi Marita teramati bahwa kecenderungan habits of mind siswa yaitu pada kategori thinking interdepedently 95%. Penelitian Prahesti Tirta Safitri juga menyatakan teramatinya kecenderungan habits of mind siswa. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa akan muncul kecenderungan habits of mind yang berbeda bersarkan pada materi dan kegiatan pembelajaran yang disampaikan. Selanjutnya terdapat beberapa habits of mind yang terkait pada proses pembelajaran matematika, menurut Kevin Clune diantaranya yaitu (1) Striving for accuracy, (2) Managing impulsivity, (3) Persisting, (4) Thinking about thinking, (5) Listening with understanding and emphaty, (6) Taking responsible risk, (7) Using past knowledge to new situation. Sedangkan menutut penelitian
76
Harry Dwi Putra, Pembelajaran Geometri dengan Pendekatan SAVI Berbantuan WINGEOM untuk Meningkatkan Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa SMP, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol.1, 2013, h. 416 77 Nourooz Hashemi, “Generalization in the Learning of Mathematics”, 2nd International Seminar on Quality and Affordable Education, Malaysia, 2013, h.208
33
Ely Susanti yaitu: (1) Berpikir flekxibel, (2) Berpikir secara interdependent, (3) Memeriksa akurasi, (4) Kegigihan atau persisting. Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian – penelitian sebelumnya mengenai
kemampuan
generalisasi
matematis
siswa
diketahui
bahwa
kemampuan generalisasi merupakan kemampuan yang penting dalam dalam matematika, matematika dan generalisasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena peningkatan terhadap kemampuan generalasi siswa akan membantu keberhasilan siswa dalam belajar matematika.
C. Kerangka Berpikir Kebiasaan merupakan sikap atau perilaku yang melekat pada diri seseorang yang terbentuk melalui proses yang panjang. Selain itu kesuksesan individu sangat ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan yang dilakukannya. Ketika seseorang dihadapkan pada sebuah masalah ia akan menyelesaikan masalah tersebut sesuai dengan kecenderungan poala pikir dan perilaku yang ia miliki, respon dan tanggapan seseorang dalam menyelesaikan masalah akan berbedabeda satu sama lainnya. Hal tersebut salah satunya dipengaruhi oleh kebiasaan yang mereka miliki, yaitu kebiasaan pikiran atau habits of mind. Oleh karena itu keberhasilan siswa dalam belajar matematika disekolah juga dipengaruhi oleh kebiasaan pikirannya atau habits of mind yang dimilikinya. Generalisasi merupakan hal fundamental dalam matematika, artinya hampir semua pokok bahasan dalam matematika berkaitan dengan proses generalisasi. Oleh karena itu pemahaman dan penguasaaan terhadap kemampuan generalisasi akan sangat bermanfaat bagi siswa dalam menguasai dan memahami pelajaran matematika. Berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian ini peneliti berusaha mengidentifikasi pengaruh habits of mind yang dimiliki siswa terhadap kemampuan generalisasi matematis siswa. Dalam penelitian ini kategori habits of mind yang digunakan merupakan kategori habits of mind menurut Arthur L. Costa dan Benna Kallick yang dibatasi hanya pada empat kategori yaitu: berteguh hati (persisting), berpikir tentang
34
berpikir (thinking about thinking), berpikir fleksibel (thinking flexibly), menggunakan pengetahuan masa lalu di situasi baru (applying past knowledge to new situation). Pemilihan keempat kategori habits of mind tersebut berdasarkan tinjauan dari penelitian sebelumnya serta kesesuaiannya terhadap indikator kemampuan generalisasi matematis siswa yang dijelaskan sebagai berikut : a. Persisting dengan Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa
yang
memiliki
habits
of
mind
‘persisting’
terbiasa
mendemonstrasikan metode-metode sistematis dalam menganalisis masalah. Hal tersebut akan membantu siswa dalam melakukan identifikasi pola (perception of generality) dengan baik, misalnya dengan menuliskan hal-hal yang diketahui dari suatu permasalahan atau soal, membaca soal berulang kali hingga akhirnya ia mampu menemukan pola dalam soal tersebut. Selanjutnya siswa yang persisting juga terbiasa membedakan gagasan yang berhasil atau tidak yang dapat membantunya untuk mementukan struktur atau suku selanjutnya (expression of generality) dalam menyelesaikan soal generalisasi. Siswa akan mampu membedakan mana pola yang harus digunakan untuk menentukan struktur atau suku selanjutnya. Indikator persisting selanjutnya adalah terbiasa mencari berbagai cara untuk menyelesaikan permasalahan. Hal tersebut akan membantu siswa untuk menemukan pola umum atau hasil generalisasi dan menggunakannya untuk menyelesaikan masalah baru. (symbolic and manipulation of generality).
b. Thinking about Thinking dengan Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa yang memiliki habits of mind ‘thinking of thinking’ merupakan siswa yang sadar akan pemikirannya, saat ia dihadapkan pada permasalahan ia akan mampu menyadari apa yang telah diketahui dan belum diketahuinya. Hal tersebut akan membantu siswa untuk menyadari bahwa terdapat sebuah pola dalam permasalahan yang ditemuinya (perception of generality). Siswa yang memiliki habits of mind ini
juga merupakan siswa yang
terbiasa merancang strategi untuk memunculkan informasi yang diperlukan untuk
35
memecahkan masalah. Hal tersebut berguna untuk mementukan struktur atau suku selanjutnya dalam proses generalisasi (expression of generality). Karena siswa telah mampu mengidentifikasi pola (perception of generality) maka siswa akan menggunakan pola tersebut untuk sebagai salah satu strategi untuk menentukan suku selanjutnya dari soal (expression of generality). Selanjutnya siswa dengan habits of mind ini juga terbiasa melakukan pemecahan
masalah
dengan
menggambarkan
langkah-langkah
yang
digunakannya. Oleh karena itu, urutan pemikiran siswa dari menemukan pola dan menggunakan pola untuk menemukan suku selanjutnya merupakan penjabaran langkah-langkah pemecahan masalah yang akan menuntun siswa untuk menemukan atauran umum atau hasil generalisasi untuk menyelesaikan masalah baru (symbolic and manipulation of generality). Siswa akan dengan terstruktur menyelesaikan suatu soal dan mampu menjelaskan dari mana jawaban atau penyelesaian itu didapat.
c. Thinking Flexibly dengan Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa yang memiliki habits of mind ‘thinking flexibly’, terbiasa memiliki banyak ide dan gagasan mengenai suatu hal. Ide-ide atau gagasan yang dimilikinya tersebut akan membantunya dalam mengidentifikasi pola atau tahap perception of generality karena ia tidak terikat dengan hanya satu pemahaman saja. Saat ia menemukan suatu pemasalahan ia akan memikirkan banyak gagasan penyelesaian mengenai hal tersebut. Selanjutnya siswa yang berpikir flexsibel juga terbiasa mengubah sudut pandang saat mendapat informasi baru. Hal tersebut akan membuat siswa untuk menggunakan hasil identifikasi pola yang didapatnya sebagai informasi tambahan untuk membantunya menentukan struktur atau suku selanjutnya (expression of generality). Siswa bisa saja melakukan kesalahan saat ide atau gagasan yang dimilikinya untuk mengidentifikasi pola kurang tepat, namun saat ia menemukan fakta baru dan menyadari kesalahan ia mampu merubah pemahamannya dan menjawab soal dengan benar. Kemudian, siswa yang berpikir fleksibel juga terbiasa menggunakan berbagai pemecahan masalah untuk menyelesaikan suatu masalah. Hal tersebut
36
akan membantunya untuk melakukan tahap symbolic and manipulation of generality yaitu menggunakan hasil generalisasinya dalam menyelesaikan masalah yang ditemuinya. Pada tahap ini siswa akan mampu menggunakan pola yang didapatnya atau hasil generalisasinya sebagai salah satu cara dalam menyelesaikan soal, tetapi juga tidak menutup kemungkinan bahwa siswa akan memiliki cara lain dalam mengerjakan soal tersebut. d. Using Past Knowledge to New Situation dengan Kemampuan Generalisasi Matematis Terakhir, yaitu siswa dengan habits of mind ‘using past knowledge to new situation’ terbiasa menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dalam memahami masalah atau situasi baru. Siswa dengan kebiasaan ini akan mampu melakukan identifikasi pola dengan baik (perception of generality), ia akan menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya untuk mengidentifikasi pola apa yang terdapat pada soal generalisasi tersebut. Selanjutnya siswa juga mampu menggubungkan pengetahuan yang telah dimilikinya dengan pengetahuan baru. Hal tersebut akan membantu siswa untuk menggunakan hasil identifikasi pola sebagai pengetahuan yang dimilikinya untuk menentukan suku atau struktur selanjutnya (expression of generality). Siswa dengan habits of mind ini juga terbiasa mengabstraksi makna atau arti dari sebuah pengalaman untuk menyelesaikan masalah baru. Hal tersebut akan membantu siswa untuk menggunakan menemukan pola umum atau hasil generalisasi untuk menyelesaikan masalah (symbolic and manipulation of generality). Siswa akan menyadari bahwa pengetahuannya mengenai pola dapat membantunya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pada dasarnya habits of mind ini sangat sesuai dengan indikator kemampuan generalisasi. Karena proses generalisasi dilakukan secara bertahap dengan menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk dapat menarik kesimpulan dan menggunakan hasil generalisasi tersebut untuk menyelesaikan permasalahan baru. Untuk lebih jelasnya keterkaitan antara indikator habits of mind dan kemampuan generalisasi digambarkan pada tabel berikut :
37
Tabel 2.2 Keterkaitan antara Indikator Habits Of Mind dan Generalisasi Matematis Indikator Generalisasi Indikator Habits Of Mind
Perception Of Generality
Expression Of Generality
Symbolic and manipulation Of Generality
Terbiasa Terbiasa Terbiasa mencari mendemostrasikan membedakan berbagai cara untuk menyelesaikan metode sistematis gagasan-gagasan Persisting untuk menganalisis yang berhasil dan permasalahan. permasalahan. tidak. Terbiasa Terbiasa merancang strategi menggambarkan untuk langkah yang Terrbiasa sadar Thinking Of akan tindakan dan memunculkan digunakannya untuk Thinking informasi yang melakukan pemikirannya diperlukan dalam pemecahan memecahkan masalah. masalah. Terbiasa Terbiasa memiliki Terbiasa mengubah menggunakan banyak ide dan sudut pandang saat berbagai pemecahan Thinking gagasan mengenai mendapat Flexibly masalah untuk suatu hal informasi baru menyelasaikan masalah yang sama Terbiasa Terbiasa Terbiasa menggunakan mengabstraksi menghubungkan pengetahuan yang makna atau arti dari Using Past pengetahuan yang telah dimilikinya sebuah pengalaman Knowledge to telah dimilikinya untuk New Situation untuk memahami dengan menyelesaikan masalah baru pengetahuan baru masalah baru
Habits of mind atau kebiasaan pikiran merupakan perilaku cerdas seseorang ketika menghadapi permasalahan yang tidak segera diketahui solusinya.Menurut Arthur L. Costa habits of mind terdiri dari 16 karakteristik. Namun karakterstik habits of mind yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi hanya pada empat kategori, yaitu : (1) berteguh hati ataupersisting (2) berpikir tentang berpikir atau thinking about thinking (3) berpikir fleksibel atau thinking
38
flexibly (4) menggunakan pengetahuan lama di situasi baru atau applying past knowledge to new situation. Pemilihan keempat ketegori tersebut didasarkan pada kesesuaian tiap indikatornya terhadap indikator kemampuan generalisasi matematis siswa. Peneliti menduga bahwa tiap siswa memiliki habits of mind berbeda dan akan memberikan pengaruh berbeda juga terhadap pencapaian siswa dalam kemampuan generalisasi matematisnya. Berikut skema kerangka berpikir pengaruh habits of mind terhadap kemampuan generalisasi matematis siswa : MASALAH Rendahnya Keberhasilan Siswa dalam Belajar Matematika Kurang digalinya aspek pembentukan karakter siswa yaitu habits of mind siswa
Rendahnya kemampuan generalisasi matematis siswa
SOLUSI Meninjau bagaimana pengaruh habits of mind siswa terhadap kemampuan generalisasi matematika siswa Persisting
Habits of Mind
Thinking about Thinking
Kemampuan Generalisasi Matematis
Thinking Flexibly Use Past Knowledge to new
KESIMPULAN
Jika Habits of mind siswa memiliki pengaruh yang baik terhadap kemampuan generalisasi matematika siswa, maka habits of mind perlu ditingkatkan agar kemampuan generalisasi matematis siswa meningkat Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Penelitian
39
D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis mengajukan hipotesis yaitu: “Terdapat Pengaruh Habits of Mind Terhadap Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa”
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di MTsN 32 Jakarta. Waktu penelitian yaitu semester genap tahun ajaran 2015/2016 yang dilaksanakan pada bulan April hingga bulan Mei 2016. Tabel 3.1 Waktu Penelitian
B. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian korelasi yang bersifat ekpost facto atau causal research dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Widarto penelitian causal research yaitu penelitian
korelasi
yang melibatkan
tindakan
pengumpulan
data
guna
menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. 1 Sedangkan Zainal Abidin mengungkapkan bahwa penelitian ekpost facto ialah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat yang
1
Widiarto, Penelitian Ex Post Facto, 2016, h.3, (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dr-widarto-mpd/8penelitian-ex-post-facto.pdf )
40
41
tidak diberi perlakuan atau manipulasi oleh peneliti. penelitian tersebut berusaha menyelidiki apakah kondisi yang sudah ada bisa jadi menyebabkan perbedaan lanjutan dalam kelompok subjek. 2 Oleh karena itu pada penelitian ini penetiti tidak memberikan perlakuan kepada kelompok subjek yang diteliti. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran dan keteranganketerangan mengenai keadaan Habits Of Mind siswa yang dibatasi pada empat kategori yaitu Persisting, Thinking about Thinking, Thinking Flexibly, dan Using Past Knowledge to new serta mengetahui bagaimana hubungan dan pengaruh Habits Of Mind tersebut terhadap kemampuan Generalisasi Matematika siswa.
C. Populasi dan Sample Penelitian 1.
Populasi Populasi adalah adalah sekelompok elemen atau kasus baik itu individual, objek, atau peristiwa, yang berhubungan dengan kriteria spesifik dan merupakan sesuatu yang menjadi target generalisasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan. 3 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTsN 32 Jakarta pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari lima kelas.
2.
Sampel Sampel penelitian adalah sebagian dari unit-unit yang ada dalam populasi yang
cirri-ciri
atau
karateristiknya
benar-benar
diselidiki. 4
Teknik
pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah non probability sampling yaitu probabilitas elemen dalam populasi untuk terpilih tidak diketahui sehingga hasil temuan tidak dapat secara menyakinkan digeneralisasi. 5 Selanjutnya desain pengambilan sampel yang digunakan yaitu
2
Zainal Abidin, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bogor: Graha Widya Sakti, 2012), Cet.ke-2, h.151 3 Ibid., h. 65 4 Ibid., h. 67. 5 Puguh Suharso, Metode Penelitian kuantitatif untuk Bisnis: Pendekatan Filosofi dan Praktis,(Jakarta : Indeks, 2012), cet.3, h.73
42
purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu. 6 Sample dipilih atas pertimbangan yang dilakukan oleh peneliti dberdasarkan beberapa kriteria tertentu yaitu jumlah siswa, kondisi kelas, saran guru dan pihak sekolah. Pada penelitian ini kelas yang digunakan sebagai sampel penelitian adalah kelas VIII-5 yang berjumlah 38 siswa
D. Variabel Penelitian Variabel dalah konsep yang mempunyai variasi nilai atau mempunyai lebih dari satu nilai, keadaan kategori atau kondisi. 7 Variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Variabel bebas Variabel bebas (variabel X) adalah variabel penyebab yang diduga terjadi lebih dahulu. 8 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Habits Of Mind siswa dibatasi hanya pada empat kategori yaitu Persisting ,Thinking about Thinking, Thinking Flexibly, danUsing Past Knowledge to new.
2. Variabel terikat Variabel terikat (variabel Y) adalah variabel akibat yang diperkirakan terjadi kemudian. 9 Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan generalisasi matematis siswa. Berikut gambar hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat:
X
Y
Gambar.3.1 Hubungan antara variabel (X) dan (Y) 6
Abidin, loc.cit., h. 74. Ibid., h. 16. 8 Ibid., h. 25. 9 Ibid., h. 16 7
43
E. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen non-tes dan instrumen tes. Berikut akan dijelaskan kedua instrumen tersebut: 1.
Instrumen Habits Of Mind siswa (Non-Tes) Instrumen non-tes yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran mengenai Habits Of Mind siswa. a. Kuisioner (angket) Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dalam bentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang diajukan kepasa responden untuk dijawab. 10 Terdapat dua jenis kuesioner yaitu kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup.Penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, yaitu di dalam kusioner telah disediakan jawaban oleh peneliti. Kuisioner yang digunakan menggunakan skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, dalam bentuk pertanyaan dan diikuti oleh lima respon. 11 Kuesioner terdiri dari lima alternatif pilihan jawaban, yaitu SL (Selalu), SR (Sering), KK (Kadang-Kadang), dan J (Jarang) dan TP (Tidak Pernah). 12 Penskoran Habits Of Mind siswa, menggunakan format penskoran sebagaimana pada tabel berikut: Tabel 3.2 Format Penskoran Angket Habits Of Mind Pilihan jawaban Positif Negatif
10
SL
5
1
SR
4
2
KK
3
3
J
2
4
TP
1
5
Sambas A.M dana Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi, Regresi dab Jalur dalam Penelitian, (Bandung : Pustaka Setia, 2007), h.25. 11 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2012), h.195. 12 , Asep Saepul Hamdi & E.Baharudin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam Pendidikan, (Yogyakarta : Deepulish, 2012), h.60
44
Adapun kisi-kisi kuesioner atau angket yang digunakan dalam penelitian disajikan pada tabel kisi-kisi Habits Of Mind sebagai berikut : Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Angket Habits Of Mind Siswa No 1.
2.
Habits Of Mind Persisting
Thinking about Thinking
Indikator : a. Siswa tekun dalam pembelajaran b. Siswa terbiasa mendemostrasikan metodemetode sistematis untuk menganalisis permasalahan. c. Siswa terbiasa membedakan gagasan-gagasan yang berhasil dan tidak. d. Siswa terbiasa mencari berbagai cara untuk menyelesaikan tugas atau permasalahan. a. Siswa terbiasa bekerja atau bertindak sesuai rencana. b. Siswa sadar akan pemikiran dan tindakannya c. Siswa mampu merancang strategi untuk memunculkan informasi yang diperlukan dalam memecahkan masalah.
3
4.
Thinking Flexibly
d. Siswa terbiasa menggambarkan langkahlangkah digunakannya untuk melakukan pemecahan masalah a. Siswa terbiasa berpikiran terbuka.
b. Siswa memiliki banyak ide dan gagasan mengenai suatu hal c. Siswa mampu mengubah pandangan atau pemikiran mereka saat mendapat informasi baru atau tambahan. d. Siswa mampu menggunakan berbagai cara pemecahan masalah untuk menyelesaikan masalah yang sama. a. Siswa mampu menggunakan pengetahuan yang Applying telah dimilikinya untuk memahami masalah Past atau situasi baru. Knowledge to New b. Siswa mampu menghubungkan pengetahuan Situation yang telah dimilikinya dengan pengetahuan baru. c. Siswa mampu mengabstraksi makna atau arti dari sebuah pengalaman untuk menyelesaikan masalah baru.
No Angket
1, 2 3,4 5,6 7,8 9,10 11, 12 13, 14 15, 16 17, 18 19 20 21, 22 23, 24
25, 26
27, 28
29,30
31 32
45
b. Observasi Pengamatan atau observasi merupakan suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. 13 Dalam penelitian ini jenis observasi yang dilakukan adalah obeservasi
sistematik.
Observasi
sistematik
yaitu
observasi
dengan
menggunakan daftar sistematis berdasarkan faktor-faktor yang akan diamati. 14 Pada observasi jenis ini, peneliti hanya bertindak sebagai pengamat dan berada diluar kelompok yang diamati. Dalam penelitian ini kegiatan observasi dibagi menjadi dua, yaitu observasi aktivitas siswa saat pembelajaran matematika dikelas dan obsevasi terhadap jawaban siswa dalam mengerjakan soal/ (LKS). Adapun kisi-kisi lembar obervasi habits of mind disajikan pada tabel berikut: Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Habits Of Mind Aktivitas Siswa di Kelas No
Habits Of Mind
Indikator
1. Persisting a. Tekun dalam pembelajaran
b. Terbiasa mendemostrasikan metode sistematis untuk menganalisis masalah 2. Thinking a. Terbiasa bekerja atau bertindak sesuai rencana. about Thinking
Aktivitas di Kelas Membuat catatan mengenai pembelajaran matematika yang disampaikan guru Memperhatikan penjelasan guru Siswa bertanya pada guru Membaca buku untuk membantu memahami dan mengerjakan soal. Menyelesaikan & mengumpulkan tugas tepat waktu.
Melakukan kegiatan belajar sesuai dengan instruksi guru. b. Terbiasa sadar akan Mengikuti kegiatan pembelajaran pemikiran & tindakannya dengan tertib 3 Thinking a. Terbiasa memiliki banyak Mengajukan pendapat atau ide ide dan gagasan mengenai saat pembelajaran dikelas Flexibly suatu hal Mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan diberikan guru
13 14
Arikunto, Op.cit., h.45. Ibid. h.45
46
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Habits Of Mind Jawaban LKS / Tugas Siswa No 1
Habits of Mind Persisting
Indikator
Pengamatan Jawaban LKS
Keterangan
Siswa tekun dalam Ketuntasan pembelajaran dalam menjawab soal
Mengerjakan LKS/ soal yang diberikan hingga tuntas.
Siswa terbiasa Sistematika mendemostrasikan Penulisan jawaban metode-metode sistematis untuk menganalisis permasalahan.
Menuliskan kembali hal yang ditanya dan diketahui.
2
Thinking Of Thinking
Siswa terbiasa Cara menggambarkan Penyelesaian soal. langkah-langkah digunakannya untuk melakukan pemecahan masalah
Menuliskan rumus yang digunakan dan langkahlangkah penyelesaian soal matematika secara detail dan terurut.
3
Thinking Flexibly
Siswa mampu Cara menggunakan Penyelesaian berbagai cara soal. pemecahan masalah untuk menyelesaikan masalah yang sama
Menyelesaikan soal dengan cara berbeda dari cara yang diajarkan guru (menggunakan caranya sendiri)
4
Using Past Knowledge to New Situation
Siswa mampu Cara mengabstraksi Penyelesaian makna atau arti dari soal. sebuah pengalaman untuk menyelesaikan masalah baru.
Menggunakan pengetahuan lalu dalam menyelesaikan soal.
47
2.
Instrumen Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa (Tes) Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur
kemampuan generalisasi matematis siswa. Pada penelitian ini instrumen tes yang digunakan berbentuk uraian sebanyak 6 soal yang bertujuan untuk mengukur kemampuan generalisasi matematis siswa pada pokok bahasan bangun ruang. Soal tes tertulis disusun berdasarkan indikator kemampuan generalisasi matematis yang telah ditentukan. Adapun kisi-kisi instrumen tes kemampuan generalisasi matematis siswa disajikan pada tabel berikut : Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan generalisasi Matematis Siswa Kompetensi Dasar 5.1. Mengidentifi kasi sifatsifat kubus, balok , prisma, dan limas serta bagianbagiannya
5.3 Menghitung Luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas.
Indikator kemampuan Generalisasi a. Melakukan proses mengidentifikasi pola (perception of generality) b. Menggunakan hasil identifikasi pola untuk menentukan struktur atau data atau suku selanjutnya (ekspression of generality) c. Menghasilkan aturan umum dan menggunakannya untuk menyelesaikan masalah (symbolic and manipulation of generality)
a. Melakukan proses mengidentifikasi pola (perception of generality). b. Menggunakan hasil identifikasi pola untuk menentukan struktur atau data atau suku selanjutnya (ekspression of generality). c. Menghasilkan aturan umum dan menggunakannya untuk menyelesaikan masalah (symbolic and manipulation of generality)
Indikator soal Diberikan permasalahan berkaitan denga sifat-sifat kubus, siswa menentukan banyak sisi yang terdapat pada susunan kubus berdasarkan pola pada soal. Diberikan permasalahan berkaitan denga sifat-sifat kubus, siswa menentukan banyak susunan kubus berdasarkan pola yang terdapat pada soal. Diberikan masalah dengan konsep volume balok, siswadapat menentukan tinggi dan volume balok menggunaka pola yang terdapat pada soal.
No soal
1a
1b
1c
2a
2b
2c
48
Tabel 3.7 Kisi - Kisi Penskoran Kemampuan Generalisasi Indikator Kemampuan melakukan proses identifikasi pola (perception of generality).
Kemampuan menggunakan hasil identifikasi pola untuk menentukan struktur atau data atau suku selanjutnya (ekspression of generality).
Kemampuan menggunakan hasil generalisasi untuk menyelesaikan masalah (symbolic and manipulation of generality)
Skor Kriteria Penskoran Jawaban soal yang diberikan benar, dan menuliskan 5 cara penyelesaiannya dengan lengkap. Jawaban soal yang diberikan benar tetapi tidak 4 menuliskan cara penyelesaiannya dengan lengkap. Jawaban soal yang diberikan kurang tepat namun 3 menuliskan cara penyelesaiannya dengan lengkap. Jawaban soal yang diberikan kurang tepat dan tidak 2 menuliskan cara penyelesaiannya dengan lengkap. Menjawab yang soal yang diberikan tetapi tidak 1 menuliskan cara penyelesaiannya. Tidak menjawab soal yang diberikan 0 Jawaban soal yang diberikan benar dan menuliskan cara penyelesaiannya serta memberikan alasan/ 5 pola jawaban dengan benar. Jawaban soal yang diberikan benar dan menuliskan cara penyelesaiannya tetapi tidak memberikan 4 alasan/ pola jawaban. Jawaban soal yang diberikan benar namun tidak menuliskan cara penyelesaiannya dengan lengkap 3 dan tuntas Jawaban soal yang diberikan kurang tepat dan 2 menuliskan cara penyelesaiannya dengan lengkap. Menjawab yang soal yang diberikan tetapi tidak 1 menuliskan cara penyelesaiannya. Tidak menjawab soal yang diberikan 0 Jawaban soal yang diberikan benar dan menuliskan cara penyelesaiannya serta memberikan alasan/ 5 pola jawaban dengan benar. Jawaban soal yang diberikan benar dan menuliskan cara penyelesaiannya tetapi tidak memberikan 4 alasan/ pola jawaban. Jawaban soal yang diberikan benar namun tidak 3 menuliskan cara penyelesaiannya dengan tuntas Jawaban soal yang diberikan kurang tepat dan 2 menuliskan cara penyelesaiannya dengan lengkap. Menjawab yang soal yang diberikan tetapi tidak 1 menuliskan cara penyelesaiannya. Tidak menjawab soal yang diberikan 0
49
F. Analisis Instrumen Penelitian Instrumen tes penelitian dianalisis dengan melakukan perhitungan validitas reabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal, sedangkan intrumen non-tes hanya akan dilakukan perhitungan validitas empiris dan reabilitas saja. Adapun untuk lebih jelas akan dijelasakan sebagai berikut:
1.
Analisis Instrumen Non-tes Habits Of Mind
a. Validitas Instrumen Non-tes Habits Of Mind Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid jika dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur. 15 Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan validitas empiris. Validitas
empiris
adalah
hasilpengalaman atau uji coba.
16
validitas
yang
dinyatakan
berdasarkan
Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi
product moment dengan angka kasar, sebagai berikut : 17
r xy = Dimana :
𝑛 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
�{𝑛 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋)2 } { 𝑛 ∑ 𝑦 2 −(∑ 𝑦)}2
r xy
= koefisien korelasi variable x dengan variable y
∑𝑋
= jumlah skor item
N
= jumlah subyek
∑ 𝑋𝑌
= hasil perkalian antara variable X dan variable Y
∑𝑌
= jumlah skor skala
Uji validitas dilakukan untuk membandingkan hasil perhitungan r xy
dengan r tabel pada taraf signifikansi 5%, dengan terlebih dahulu menetapkan degrees of freedom atau derajat kebebasan yaitu dk = n-2. Instrumen dikatakan
15
Sambas A.M, Loc.cit,. h.30. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Bumi Aksara: Jakarta, 2012), ed.2, hal. 81 17 Ibid., h.87. 16
50
valid jika r xy > r tabel maka item valid dan jika r xy < r tabel maka item tidak valid. 18 Berikut Hasil uji validitas empiris angket habits of mind siswa :
Tabel 3.8 Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Empiris Angket Habits of Mind Siswa Nomor Soal r hitung r tabel Keterangan 0.541 0.355 1 Valid 0.426 0.355 2 Valid -0.046 0.355 3 Tidak Valid 0.385 0.355 4 Valid 0.534 0.355 5 Valid 0.511 0.355 6 Valid 0.551 0.355 7 Valid 0.673 0.355 8 Valid 0.267 0.355 9 Tidak Valid 0.394 0.355 10 Valid 0.408 0.355 11 Valid 0.311 0.355 12 Tidak Valid 0.579 0.355 13 Valid 0.486 0.355 14 Valid 0.367 0.355 15 Valid -0.108 0.355 16 Tidak Valid 0.419 0.355 17 Valid 0.388 0.355 18 Valid 0.383 0.355 19 Valid 0.025 0.355 20 Tidak Valid 0.639 0.355 21 Valid 0.531 0.355 22 Valid 0.399 0.355 23 Valid 0.649 0.355 24 Valid 0.698 0.355 25 Valid 0.507 0.355 26 Valid 0.698 0.355 27 Valid 0.597 0.355 28 Valid -0.167 0.355 29 Tidak Valid 0.360 0.355 30 Valid 0.574 0.355 31 Valid 0.555 0.355 32 Valid 18
Riduwan, Pengantar Statistika Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2011), cet.ke-4, h.353.
51
Tabel 3.9 Distribusi item valid Angket Habits Of Mind No
Habits Of Mind
Indikator :
a. Siswa tekun dalam pembelajaran b. Siswa terbiasa mendemostrasikan metodemetode sistematis untuk menganalisis permasalahan. c. Siswa terbiasa membedakan gagasangagasan yang berhasil dan tidak. d. Siswa terbiasa mencari berbagai cara untuk menyelesaikan tugas atau permasalahan. a. Siswa terbiasa bekerja atau bertindak 2. Thinking sesuai rencana. about Thinking b. Siswa sadar akan pemikiran dan tindakannya c. Siswa mampu merancang strategi untuk memunculkan informasi yang diperlukan dalam memecahkan masalah. d. Siswa terbiasa menggambarkan langkahlangkah digunakannya untuk melakukan pemecahan masalah a. Siswa terbiasa berpikiran terbuka. 3 Thinking Flexibly b. Siswa memiliki banyak ide dan gagasan mengenai suatu hal c. Siswa mampu mengubah pandangan atau pemikiran mereka saat mendapat informasi baru atau tambahan. d. Siswa mampu menggunakan berbagai cara pemecahan masalah untuk menyelesaikan masalah yang sama. a. Siswa mampu menggunakan pengetahuan 4. Applying yang telah dimilikinya untuk memahami Past masalah atau situasi baru. Knowledg e to New b. Siswa mampu menghubungkan Situation pengetahuan yang telah dimilikinya dengan pengetahuan baru. c. Siswa mampu mengabstraksi makna atau arti dari sebuah pengalaman untuk menyelesaikan masalah baru. *item yang tidak valid 1.
Persisting
Jumlah item Angket valid 1, 2 2 No
3*,4
1
5,6
2
7,8
2
9*,10
1
11, 12*
1
13,14 15,16*
2
17,18
2
19,20*
1
21,22
1
23,24
2
25,26
2
27,28
2
29*,30
1
31,32
2
52
b. Reliabilitas Instrumen Non-tes Habits Of Mind Reliabilitas instrumen artinya dapat instrument tersebut dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument sudah dianggap baik.19 Untuk menguji reliabilitas instrumen penelitian ini
digunakan rumus Alpha
Cronbach sebagai berikut, yaitu: 2 n Σσ i r11 = 1 − σ t2 n − 1
..... 20
Keterangan: r11
= koefisien reliabilitas instrumen
Σσ i2
= jumlah varian butir
σ t2
= varian total
n
= jumlah butir pertanyaan atau banyaknya soal. 2
Untuk menghitung σ i2 dan σ t2 gunakan rumus varians berikut ini: 𝜎 =
∑ 𝑥2 –
Kriteria koefisien reliabilitas dalam penelitian ini disajkan sebagai berikut :
(∑ 𝑥) 𝑛
𝑛
2
21
Tabel 3.10 Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi (r) Tingkat Hubungan |r| = 1 Sempurna 0,75 ≤ |r| < 1 Sangat Kuat 0,5 ≤ |r| < 0,75 Kuat 0,25 ≤ |r| < 0,5 Lemah 0 ≤ |r| < 0,25 Sangat Lemah r=0 Tidak Ada
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen angket habits of mind siswa, dari 26 butir soal valid yang digunakan diperoleh nilai 𝑟𝑟 11 = 0,88. Nilai tersebut menunjukkan nilai 𝑟𝑟 11 berada diantara 0,80 <𝑟𝑟 11 ≤ 1,00 maka berdasarkan
klasifikasi koefisien reliabilitas dari 26 butir angket valid yang digunakan memiliki derajat reliabilitas yang sangat tinggi. 19
Ibid., h.348. Arikunto, loc.cit. h.122. 21 Muhammad Farhan Qutratullah, Analisis Regresi Terapan: Teori, Contoh, Kasus, dan Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta: ANDI, 2013), h. 68 20
53
2.
Analisis Instrumen Tes Kemampuan Generalisasi Siswa
a.
Validitas Instrumen Tes Kemampuan Generalisasi Siswa Validitas atau kesahihan menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu
mengukur apa yang ingin diukur. Instrumen yang valid adalah instrumen yang mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti. 22 Instrumen tes terdiri dari beberapa soal sehingga perlu mencari validitas butir (tiap butir soal). Semakin tinggi koefisien korelasi maka semakin baik validitas alat evaluasi. Dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan pada tes kemampuan generalisasi matematis adalah uji validitas empiris. Uji validitas tes kemampuan generalisasi matematis dihitung dengan menggunakan rumus yang sama dengan uji validitas angket habits of mind yaitu dengan korelasi product moment . Berikut hasil uji validitas instrumen tes kemampuan generalisasi matematis yang berjumlah 6 soal, setelah dilakukan uji coba di kelas VIII MTs Negeri 32 Jakarta diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3.11 Hasil Uji Validitas Kemampuan Generalisasi Matematis Validitas Keterangan
Nomor Soal
22
r hitung
r tabel
1a
0.942
0.878
Valid
1b
0.899
0.878
Valid
1c
0.903
0.878
Valid
2a
0.908
0.878
Valid
2b
0.934
0.878
Valid
2c
0.882
0.878
Valid
Riduwan, Op.cit, h.348.
54
b. Reliabilitas Instrumen Tes Kemampuan Generalisasi Matematis Instrumen tes kemampuan generalisasi matematis dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam hasil ukurnya sehingga dapat dipercaya. Untuk menguji reliabilitas instrumen tes kemampuan generalisasi matematis digunakan rumus yang sama dengan reabilitas instrumen non-tes habits of mind yaitu menggunakan rumus Alpha Cronbach. Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen tes kemampuan generalisasi matematis siswa dari 6 butir soal valid yang digunakan diperoleh nilai𝑟𝑟 11 = 0,952. Nilai tersebut menunjukkan nilai 𝑟𝑟 11 berada diantara 0,75 < 𝑟𝑟 11 ≤
1,00 maka berdasarkan klasifikasi koefisien reliabilitas dari 6 butir soal valid yang digunakan memiliki derajat reliabilitas yang sangat kuat.
c.
Taraf Kesukaran Butir Soal Tes Kemampuan Generalisasi Matematis Uji taraf kesukaran butir soal merupakan salah satu indikator yang dapat
menunjukkan kualitas butir soal tersebut apakah termasuk sukar, sedang atau mudah. Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal berbentuk uraian digunakan rumus:
B 23 ... JS
P=
Keterangan: P= Indeks kesukaran B= Banyaknya poin siswa yang menjawab soal dengan benar JS= Poin maksimum seluruh siswa
Menurut ketentuan yang sering diikuti, klasifikasi indeks kesukaran dapat dilihat pada tabel berikut: 24
Tabel 3.12 23
Suharsimi, Op.cit., h.223. Ibid, h.225.
24
55
Klasifikasi Taraf Kesukaran Nilai P Interpretasi 0
d. Daya Pembeda Butir Soal Tes Kemampuan Generalisasi Matematis Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.Untuk mengetahui daya pembeda tiap butir soal digunakan rumus:
D=
B A BB 25 − ... JA JB
Keterangan: D= Indeks daya pembeda suatu butir soal B A = Banyaknya poin siswa kelompok atas yang menjawab benar B B = Banyaknya poin siswa kelompok bawah yang menjawab benar J A = Poin maksimum siswa pada kelompok atas J B = Poin maksimum siswa pada kelompok bawah
25
Arikunto, ibid., h.228.
56
Dengan klasifikasi daya pembeda yang digunakan adalah seperti yang terlihat pada tabel berikut: 26 Tabel 3.14 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda
Hasil
daya
Nilai D
Interpretasi
0,00 ≤D< 0,20
Jelek
0,20 ≤D< 0,40
Cukup
0,40 ≤D< 0,70
Baik
0,70 ≤D< 1,00
Sangat baik
pembeda
yang
diperoleh dari instrumen tes kemampuan
generalisasi matematis tidak terdapat soal yang mempunyai daya pembeda yang jelek. Hasil rekapitulasi uji daya pembeda instrumen tes kemampuan berpikir reflektif matematis dalam penelitian ini disajikan pada tabel berikut :
Tabel 3.15 Perolehan Skor Daya Pembeda Soal No. Soal
Nilai D
Klasifikasi D
1a
0.475
Baik
1b
0.500
Baik
1c
0.713
Sangat Baik
2a
0.375
Cukup
2b
0.388
Cukup
2c
0.513
Baik
G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang dipilih peneliti pada penelitian ini yaitu statistik deskriptif, sehingga variabel-variabel yang diteliti dapat diungkapkan satu per satu 26
Anas Sudijono. Pengantar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), h. 389.
57
serta teknik analisis kuantitatif dengan mengolah data yang telah diperoleh dari kelas yang diteliti. Analisis kuantitatif pada penelitian ini secara keseluruhan diolah menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Package for Social Sciences) versi 22. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi dengan menggunakan metode estimasi Ordinary Least Square (OLS). Hasil estimasi regresi kemudian akan dianalisis dengan beberapa uji yaitu untuk melihat seberapa baik garis regresi dengan konsep koefisien determinasi, uji t, dan uji F. Analisis regresi digunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui secara pasti. 27
1.
Uji Prasyarat Analisis Karena teknik analisis regresi yang digunakan menggunakan metode
Ordinary Least Square (OLS), maka sebelum dianalisis, data tersebut harus memenuhi uji prasyarat analisis yaitu uji asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik tersebut ialah uji normalitas dan uji liniearitas.
a.
Uji Normalitas Galat Taksiran Uji normalitas galat taksiran digunakan sebai persyaratan dalam analisis
regresi yaitu untuk mengetahui apakah data galat taksiran pada kelompok sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas pada penelitian ini menggunakan Uji Liliefors. Prosedur Uji Liliefors ditentukan sebagai berikut: 28 •
Pengamatan X 1 , X 2 ,..., X n ditransformasi ke skor baku Z 1 , Z 2 ,..., Z n dengan menggunakan rumus 𝑧 =
𝑥𝑖 − 𝑥̅ 𝑠
dimana 𝑥̅ dan s masing-masing
merupakan rata-rata dan standar deviasi sampel.
27
Ali Muhidin, Analisis Korelasi, Regresi Dan Jalur dalam Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), Cet.II, h. 187 28 Kadir, Statistika Terapan Konsep, Contoh, dan Analisis Data dengan Program SPSS/ Lisrel dalam Penelitian, (Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2015), Cet.I, h. 144.
58
•
Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(zi) = P(z < zi).
•
Selanjutnya dihitung proporsi skor Z 1 , Z 2 ,..., Z n yang lebih kecil atau sama dengan zi. Jik proporsi ini dinyatakan oleh S(zi), maka S(zi) =
• •
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 Z1,Z2,…,Zn yang ≤ Zi 𝑛
Hitunglah selisih F(zi) – S(zi) kemudian tentukan harga mutlaknya. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga multak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini Lo. Pengujian normalitas dilakukan dengan Uji Liliefors dengan bantuan
perangkat lunak SPSS V.22. Adapun perumusan hipotesis sebagai berikut: Ho:
(Y – Ŷ) Data berdistribusi normal
H1:
(Y – Ŷ) Data berdistribusi tidak normal Untuk memutuskan hipotesis dipilih yaitu mengacu berdasarkan nilai sig.
atau p-value pada kolom
Kolmogrov-Smirnova dengan kriteria pengambilan
keputusan sebagai berikut: • Jika signifikansi (p) ≤ α (0,05) maka H o ditolak, yaitu sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. • Jika signifikansi (p) > α (0,05) maka H o diterima, yaitu sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
b. Uji Liniearitas Liniearitas adalah keadaan yang menunjukan hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas bersifat liniear (berada pada garis lurus). Uji liniearitas digunakan untuk mencari model yang tepat apakah model merupakan model linear, kuadratik atau model kubus. 29 Pegujian liniearitas dilakukan dengan bantuan software SPSS V.22 for Windows. Hipotesisnya ialah : Ho:
Terdapat hubungan linear antara habits of mind dan kemampuan generalisasi siswa 29
Agus Widarjono, Analisis Multivarian Terapan, (Yogyakarta: UPPSTIM YKPN, 2015),
cet.2, h.93
59
H1:
Tidak terdapat hubungan linear antara habits of mind dan kemampuan generalisasi siswa Pengambilan keputuasan pada uji liniearitas dilihat berdasarkan output
tabel Anova pada nilai sig.Deviation from Liniearity yaitu sebagai berikut : 30 • Jika signifikansi (p) ≤ α (0,05) maka H o ditolak, yaitu hubungan antar variabel bersifat tidak liniear. • Jika signifikansi (p) >α (0,05) maka H o diterima, yaitu hubungan antar variabel bersifat liniear.
2.
Analisis Regresi Linear Sederhana Analisis Regresi adalah analisis yang mengukur pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Pengukuran pengaruh ini melibatkan satu atau lebih variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Hubungan antara variabel biasanya dinyatakan dalam bentuk persamaan matematika yang dikenal dengan hubungan fungsional antara variabel. Berikut adalah persamaan regresinya : Model Regresi : 𝒀 = 𝜶 + 𝜷 𝑿 + 𝜺 (populasi) Keterangan :
Fungsi Regresi :Ŷ = 𝜶 + 𝒃𝑿 (sampel)
𝛼
= Konstanta
b
= Koefisien Regresi (slope)
X
= Habits of Mind
a.
Uji Signifikansi Regresi Sederhana Y atas X (Uji F) Untuk mengetahui apakah variabel independent mempunyai pengaruh
terhadap variabel dependent atau tidak berpengaruh maka digunakan uji F (F-test) yaitu dengan cara membandingkan F hitung dengan F tabel . Nilai uji f dapat dihitung menggunakan rumus berikut: 31 1) Menghitung Jumlah Kuadrat (JK) 30
Ali Muhson, Modul Pelatihan SPSS 2012 (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Ali%20Muhson,%20S.Pd.,M.Pd./Modul%20Pe latihan%20SPSS%202012.pdf ) h. 23 31 Kadir,loc.cit. h. 180.
60
JK (T) JK (a ) JK (b/a) JK (S) JK (G) JK (Tc)
= ∑ 𝑦2 =
2
(∑ 𝑦) 𝑛
= 𝑏 ∑ 𝑥𝑦
= JK (T) – JK(a) – JK(b/a) 𝑖=12
=�
𝑖=1
�∑ 𝑦𝑖2 −
2
(∑ 𝑦𝑖 ) 𝑛𝑖
= JK (S) – JK(G)
�
2) Menentukan Derajat Bebas (db) db (T)
=n
db (a)
=1
db (b/a)
=1
db (S)
= n-2
db (G)
= n-k
db (Tc)
= k-2
3) Menghitung Rata-rata Jumlah Kuadrat (RJK) RJK (a)
=
RJK (b/a)
=
RJK (S)
=
𝐽𝐾 (𝑎)
𝑑𝑏 (𝑎)
𝐽𝐾 (𝑏/𝑎)
𝑑𝑏 (𝑏/𝑎) 𝐽𝐾 (𝑆)
𝑑𝑏 (𝑆)
4) Menentukan Nilai F hitung
F hitung =
𝑅𝐽𝐾 (𝑏/𝑎) 𝑅𝐽𝐾 (𝑆)
Kriteria uji signifikansi regresi linear sederhana yaitu, jika F hitung > F tabel maka H o ditolak dan Jika F hitung < F tabel maka terima H o. Pengujian statistik pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS yaitu analisis Regression. Adapun perumusan hipotesisnya sebagai berikut: H o : Habits Of Mind siswa tidak memiliki pengaruh terhadap kemampuan generalisasi matematika siswa.
61
H 1 : Habits Of Mind siswa memiliki pengaruh terhadap kemampuan generalisasi matematika siswa. Untuk memutuskan hipotesis mana yang dipilih, mengacu pada nilai yang ditunjukkan oleh nilai Sig. pada output yang dihasilkan oleh aplikasi SPSS V.22 for windows dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: • Jika nilai Sig. < 0,05 maka Ho ditolak, yaitu Habits Of Mind siswa memiliki pengaruh signifikan terhadap kemampuan generalisasi matematika siswa. • Jika nilai Sig. > 0,05 maka Ho diterima, yaitu Habits Of Mind siswa tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kemampuan generalisasi matematika siswa. Perumusan hipotesis statistik adalah sebagai berikut: Hipotesis I: H0 H1
:𝛽
:𝛽
= 0 ≠ 0
b. Uji Signifikansi Koefisien Regresi Sederhana (Uji t) Uji koefisien regresi linear sederhana (uji t) digunakan untuk mengetahui pengaruh secara signifikan antara variabel bebas dalam persamaan regresi yang telah ditentukan terhadap variabel tidak bebas. Rumus t hitung pada analisis regresi adalah sebagai berikut :
𝑡𝑖 =
Keterangan :
𝑏𝑖
𝑆𝑏𝑖
… 32
bi : Koefisien regresi variabel i Sbi : Standar error variabel i. Pengujian statistik pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS V.22. Hasil uji-t dapat dilihat pada output Coefficient melalui hasil
32
Kadir, ibid, h.209.
62
perhitungan dengan aplikasi SPSS. Adapun perumusan hipotesisnya sebagai berikut: Hipotesis untuk koefisien α : H o : koefisien α memiliki pengaruh signifikan terhadap model regresi. H 1 : koefisien α tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap model regresi. Hipotesis untuk koefisien b : H o : koefisien b tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap model regresi. H 1 : koefisien b memiliki pengaruh signifikan terhadap model regresi. Kriteria
pengambilan keputusan berdasarkan hasil SPSS dilakukan
berdasarkan kriteria sebagai berikut: • Jika nilai Sig. < 0,05 maka Ho ditolak, yaitu koefisien signifkan terhadap model regresi. • Jika nilai Sig. > 0,05 maka Ho diterima, yaitu koefisien tidak signifkan terhadap model regresi.
Hipotesis II: H0
:
H1
:
𝛼 =0
𝛼 ≠0
H0 H1
:𝛽 :𝛽
= 0 ≠ 0
Keterangan: 𝛽 : Habits of mind Siswa R
𝑎 : Konstanta
c.
Uji signifikansi Koefisien Korelasi X dan Y
1) Koefisien Korelasi X dan Y Koefisien korelasi adalah koefisien yang memperlihatkan tingkat keeratan hubungan antara variabel X dan Y. Sedangkan tanda (±) menunjukan jenis hubungan, jika tandanya positif (+) menunjukan hubungan searah, sedangkan
63
tanda negatif (-) menunjukan hubungan berlawanan. Koefisisen korelasi dapat dihitung menggunakan rumus berikut : 33 𝑟𝑟𝑥𝑦 =
Keterangan :
∑ 𝑥𝑦
�(∑ 𝑥 2 ) (∑ 𝑦 2 )
𝑟𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi X dan Y x = Habits of Mind Siswa
y = Kemampuan Generalisasi Matematis siswa
2) Uji Signifikansi Koefisien Korelasi X dan Y Untuk mengetahui apakah korelasi antara habits of mind dan kemampuan generalisasi matematis siswa signifikan maka dilakukan uji –t dengan rumus sebaga berikut: maka nilai koefisien korelasi tersebut dapat diinterpretasikan berdasarkan kriteria berikut :
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑟𝑥𝑦 √𝑛−2 2 �1− 𝑟𝑥𝑦
… 34
Adapun perumusan hipotesisnya sebagai berikut: H o : Korelasi antara habits of mind kemampuan generalisasi matematika siswa tidak signifikan. H 1 : Korelasi antara habits of mind kemampuan generalisasi matematika siswa tidak signifikan. Untuk memutuskan hipotesis mana yang dipilih, mengacu pada nilai yang ditunjukkan oleh nilai Sig. pada output yang dihasilkan oleh aplikasi SPSS V.22 dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: • Jika nilai Sig. < 0,05 maka Ho ditolak, yaitu korelasi antara habits of mind kemampuan generalisasi matematika siswa signifikan. • Jika nilai Sig. > 0,05 maka Ho diterima, yaitu korelasi antara habits of mind kemampuan generalisasi matematika siswa tidak signifikan 33 34
Kadir, ibid, h.182. Ibid, h.182.
64
Perumusan hipotesis statistik adalah sebagai berikut: H0 H1
:𝜌 :𝜌
= 0 ≠ 0
3) Koefisien Determinasi Koefisien determinasi adalah sebuah koefisien yang memperlihatkan besarnya variasi yang ditimbulkan oleh variabel bebas. Koefisien determinasi di definisikan sebagi kuadrat dari koefisien korelasi dikali 100%. 35
35
Ibid, h.182.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian mengenai habits of mind dan kemampuan berpikir generalisasi matematis ini dilakukan di MTs Negeri 32 Jakarta pada satu kelas yaitu kelas VIII-5 sebagai kelas observasi dengan siswa berjumlah 38 orang. Pengamatan dilakukan selama pembelajaran matematika pada bulan April 2016 hingga akhir Mei 2016. Pokok bahasan yang diajarkan selama pengamatan ini adalah materi bangun ruang. Pembelajaran yang dilakukan guru matematika pada kelas tersebut menggunakan pembelajaran konvensional. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana keadaan habits of mind siswa dan bagaimana pengaruhnya terhadap kemampuan generalisasi matematis siswa dengan melakukan observasi selama proses pembelajaran kemudian memberikan angket habits of mind serta memberikan tes kemampuan berpikir generalisasi matematis yang berbentuk soal uraian sebanyak 6 butir soal. Instrumen tes digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir generalisasi matematis
yang sebelumnya telah
diuji
cobakan
dan
telah
dianalisis
karakteristiknya berupa uji validitas, uji taraf kesukaran, uji daya pembeda dan uji reliabilitas. Sedangkan untuk instrument non tes berupa angket habits of mind hanya dilakukan uji reabilitas dan uji validitas saja. Setelah pengambilan data dilakukan maka selanjutnya dilakukan analisis terhadap data hasil angket habits of mind dah tes kemampuan berpikir generalisasi matematis siswa
1.
Data Hasil Observasi Habits of Mind Siswa Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil persentase
habits of mind yang berbeda-beda berdasarkan observasi kelas, observasi jawaban siswa dan hasil angket siswa pada tiap kategori habits of mind yang diteliti. Hal tersebut ditunjukan pada tabel berikut :
65
66
No 1 2 3 4
No 1 2 3 4
Tabel.4.1 Persentase Hasil Angket Habits of Mind Siswa Persentase Kategori Habits Of Mind Angket Persisting Thinking Of Thinking Thinking Flexibly Using Past Knowledge to New situation
76% 71% 66% 61%
Tabel.4.2 Persentase Hasil Observasi Kelas Habits of Mind Siswa Persentase Kategori Habits Of Mind Observasi Kelas Persisting Thinking Of Thinking Thinking Flexibly Using Past Knowledge to New situation
53% 97% 29% -
Tabel.4.3 Persentase Hasil Observasi Jawaban Habits of Mind Siswa No 1 2 3 4
Kategori Habits Of Mind Persisting Thinking Of Thinking Thinking Flexibly Using Past Knowledge to New situation
Persentase Observasi LKS 54% 57% 6% 15%
Berdasarkan hasil tabel diatas ditunujukan hasil persentase yang berbeda antara hasil angket dan hasil observasi. Hasil observasi kegiatan siswa dikelas menunjukan kecenderungan habits of mind siswa adalah thinking of thinking dengan persentase sebesar 97%. Kemudian hasil observasi LKS atau jawaban siswa menunjukan kecenderungan habits of mind siswa adalah thinking of thinking dengan persentase sebesar 57% Sedangkan hasil angket secara keseluruhan menunjukan kecenderungan habits of mind siswa adalah persisting dengan persentase sebesar 76%.
67
a.
Observasi Habits of Mind pada Aktivitas Siswa Belajar di Kelas Dalam penelitian ini obervasi dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan
daftar ceklis, hasil observasi aktivitas pembelajaran matematika dikelas selama empat kali pertemuan disajikan pada tabel berikut:
No 1
Tabel 4.4 Persentase Hasil Observasi Aktivitas di Kelas Persentase Persentase Habits Of Indikator Per Indikator Total (%) Mind (%) Tekun dalam Persisting 97% pembelajaran Terbiasa mendemostrasikan metode- metode sistematis untuk menganalisis permasalahan.
2 Thinking about Thinking
3 Thinking Flexibly
Terbiasa bekerja atau bertindak sesuai rencana. Terbiasa sadar akan pemikiran dan tindakannya Terbiasa memiliki banyak ide dan gagasan mengenai suatu hal
53% 8%
99% 97% 95%
29%
29%
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pada habits of mind kategori thinking of thinking dan persisting memiliki presentase yang cukup tinggi, untuk kategori thinking of thinking memiliki persentase sebesar 97%, sedangkan untuk kategori persisting yaitu 53%. Selanjutnya untuk kategori thinking flexibly memiliki persentase sebesar 29%.
68
a.
Observasi Habits of Mind pada Jawaban Siswa saat Mengerjakan LKS atau Tugas Pada penelitian ini pengamatan juga dilakukan terhadap jawaban siswa dalam
mengerjakan soal matematika, pengamatan tersebut terbagi pada tiga aspek yaitu, ketuntasan siswa dalam menjawab soal, sistematika penulisan jawaban dan cara penyelesaian soal. Berikut persentase data hasil observasi pada jawaban siswa:
No 1.
2.
3.
4.
Tabel 4.5 Persentase Hasil Observasi Jawaban Siswa Persentase Habits of Mind Indikator Per Indikator Persisting
Terbiasa tekun dalam pembelajaran
Persentase Per Kategori
95%
Terbiasa mendemostrasikan metode-metode sistematis untuk menganalisis permasalahan.
12%
Of Terbiasa menggambarkan langkah-langkah digunakannya untuk melakukan pemecahan masalah
57%
57%
Terbiasa menggunakan berbagai cara pemecahan masalah untuk menyelesaikan masalah yang sama
6%
6%
Using Past Siswa mampu Knowledge to mengabstraksi makna New Situation atau arti dari sebuah pengalaman untuk menyelesaikan masalah baru.
15%
15%
Thinking Thinking
Thinking Flexibly
54%
69
Maka berdasarkan hasil pengamatan jawaban siswa diketahui bahwa keempat kategori habits of mind yaitu persisting, thinking of thinking, thinking flexibly dan using past knowledge to new situation muncul dan dapat teramati melalui observasi jawaban siswa dalam penelitian ini. 2.
Data Hasil Angket Habits Of Mind Siswa Habits of Mind yang diteliti dalam penelitian ini didasarkan pada 4 kategori,
yaitu berteguh hati (persisting), metakognitif (thinking about thinking), berbikir luwes (thinking flexibly), dan menggunakan pengetahuan lalu untuk menghadapi situasi baru (using past knowledge to new situation). Hasil angket habits of mind ditinjau dari kategori yang telah ditentukan disajikan dalam Tabel sebagai berikut. Tabel 4.6 Perbandingan Skor Angket Habits Of Mind Siswa
P N
Valid Missing
Mean Minimum Maximum
38 0 75.5637 60.00 91.43
Statistics TOT TF 38 38 0 0 70.6016 66.3163 54.29 48.57 88.57 77.14
UP 38 0 61.1579 44.00 84.00
HOM 38 0 68.9676 56.15 83.85
Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa rata-rata nilai pada tiap kategori Habits of Mind memiliki nilai yang berbeda yaitu: 1. Kategori persisting memiliki rata-rata yaitu 75,56. 2. Kategori thinking about thinking memiliki rata-rata nilai yaitu 70,60 3. Kategori thinking flexibly rata-rata nilai yaitu 66,31. 4. Kategori using past knowledge to new situation memiliki nilai rata-rata yaitu 61,15 Sedangkan rata-rata nilai angket untuk habits of mind secara keseluruhan adalah 68,96. Berdasarkan hal tersebut maka dapat diketahui bahwa habits of mind pada
70
kategori persisting memiliki rata-rata tertinggi dibandingkan dengan katerori lainnya.
3.
Data Hasil Tes Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa Kelas VIII-5 Berdasarkan hasil perhitungan statistik secara keseluruhan menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan hasil tes kemampuan berpikir generalisasi matematis sebagai berikut: Tabel 4.7 Deskripsi Kemampuan Berpikir Generalisasi Matematis Siswa Statistics
G
N
38
Mean
59.7363
Median
56.6650
Mode Std. Deviation
83.33 18.26288
Variance
333.533
Range
63.33
Minimum
30.00
Maximum
93.33
Sum
2269.98
Berdasarkan tabel 4.4, terlihat bahwa dari 38 siswa pada kelas yang diamati diperoleh nilai rata-rata yaitu 59,73. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 93,33. Sedangkan nilai terendah yaitu 30, artinya kemampuan berpikir generalisasi matematis siswa cukup beragam, dan masih berada pada level yang rendah karena rata-rata nilai kelas hanya 59,73. Selanjutnya untuk skor kemampuan generalisasi matematis siswa tiap indikatornya disajikan pada tabel berikut:
71
Tabel 4.8 Skor Tiap Indikator Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa No
Persentase (%)
Indikator
1
Melakukan proses mengidentifikasi (perception of generality).
pola
69,2
2
Menggunakan hasil identifikasi pola untuk menentukan struktur atau data atau suku selanjutnya (ekspression of generality).
62,3
Menemukan aturan umum dan menggunakannya untuk menyelesaikan masalah (Symbolic and Manipulation of Generality)
47,6
3
Dari Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa pada tiap indikator memiliki jumlah soal dan jumlah skor maksimal yang sama. Skor tertinggi terdapat pada indikator melakukan proses mengidentifikasi pola (perception of generality) yaitu sebesar 69,2%. Selanjutnya untuk indikator menggunakan hasil identifikasi pola untuk menentukan struktur atau data atau suku selanjutnya (ekspression of generality) memperoleh skor sebesar 62,3%. Kemudian untuk indikator menggunakan hasil generalisasi untuk menyelesaikan masalah (Symbolic and Manipulation of Generality) diperoleh skor sebesar 47,6%. Hal tersebut menunjukan bahwa kemampuan generalisasi matematis siswa dalam Symbolic and Manipulation of Generality atau menggunakan hasil generalisasi untuk menyelesaikan masalah masih terbilang rendah dibandingkan dengan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi pola (perception of generality) dan kemampuan menggunakan hasil identifikasi pola untuk menentukan struktur selanjutnya (ekspression of generality) Secara visual persentase skor rata-rata pada ketiga indikator kemampuan generalisasi matematis siswa diagram berikut:
72
0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 Persentase Kemampuan Generalisasi
0,3 0,2 0,1 0 Perception of Generality
Ekspression of Generality
Symbolic and manipulation of Generality
Gambar 4.1 Perbandingan Persentase Hasil Tes Kemampuan Generalisasi Tiap Indikator 4.
Data Hasil Uji Prasyarat Penelitian
a.
Hasil Uji Normalitas Hasil uji normalitas menggunakan software SPSS V.22 for Windows dapat
dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic Unstandardized Residual
df
.095
38
Shapiro-Wilk
Sig. .200
Statistic *
.954
df
Sig. 38
.124
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel tersebut dilihat nilai sig. Kolmogorov-Smirnova yaitu = 0,200 > 0,05. Berdasarkan hasil tersebut maka H o diterima yang artinya adalah data skor data galat taksiran atau residu pada uji regresi yang dilakukan distribusi normal. Adapun perumusan hipotesis sebagai berikut: Ho:
(Y – Ŷ) Data berdistribusi normal
H1:
(Y – Ŷ) Data berdistribusi tidak normal
73
b. Uji Linearitas Berikut ini akan disajikan hasil pengujian liniearitas yang dilakukan dengan bantuan SPSS V.22 for windows, secara lengkap hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.10 Hasil Uji Linearitas ANOVA Table Sum of Mean Squares df Square F G* Between (Combined) 9523.328 18 529.074 3.568 HOM Groups Linearity 5239.492 1 5239.492 35.334 Deviation from 4283.837 17 251.990 1.699 Linearity Within Groups 2817.385 19 148.283 Total 12340.714 37 Berdasarkan hasil tabel tersebut diketahui bahwa nilai sig. pada
Sig. .004 .000 .132
baris
Deviation from Linearity yaitu 0,132 > 0,05 sehingga terima Ho yaitu hubungan antar variabel bersifat liniear. Karena hubungan antar variabel tersebut bersifat liniear maka analisis dengan model regresi linear sederhana dapat digunakan. Adapun perumusan hipotesis sebagai berikut: Ho:
Terdapat hubungan linear antara habits of mind dan kemampuan generalisasi siswa
H1:
Tidak terdapat hubungan linear antara habits of mind dan kemampuan generalisasi siswa
5.
Data Hasil Regresi Linier Sederhana Pada bagian ini akan dilakukan analisis data mengenai pengaruh variabel
habits of mind terhadap kemampuan generalisasi matematika siswa. Adapun datadata hasil penelitian mengenai angket Habits Of Mind siswa dan hasil tes kemampuan generalisasi dapat dilihat pada lampiran. Data hasil penelitian ini telah diolah melalui program SPSS V.22 for Windows (Statistical Product and
74
Service Solutions) dengan analisis regresi linier sederhana. Hasil perhitungan koefisien regresi tersebut ditunjukan pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.11 Hasil Koefisien Regresi Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant) HOM
Standardized Coefficients
Std. Error
B -86.165
28.401
2.116
.410
Beta
t
Sig.
-3.034
.004
5.154
.000
.652
Selanjutnya berdasarkan hasil tersebut dapat dirumuskan suatu persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut: 𝒀 = −𝟖𝟔, 𝟏𝟔𝟓 + 𝟐. 𝟏𝟏𝟔 𝑿
a. Data Hasil Uji Signifikansi Regresi Linear Sederhana Y atas X (Uji F) Dari hasil analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan aplikasi SPSS V.22 didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut : Tabel 4.12 Hasil Uji F ANOVAa Model 1 Regression Residual Total
Sum of Squares 5239.492 7101.222 12340.714
Df 1 36 37
Mean Square 5239.492 197.256
F 26.562
Sig. .000b
Berdasarkan hasil tersebut maka menunjukkan bahwa nilai Sig. = 0,000 < 0,05 sehingga Ho ditolak, artinya habits of mind siswa memiliki pengaruh terhadap kemampuan generalisasi matematika siswa. Adapun hipotesisnya sebagai berikut: H o : Habits Of Mind siswa tidak memiliki pengaruh terhadap kemampuan generalisasi matematika siswa.
75
H 1 : Habits Of Mind siswa memiliki pengaruh terhadap kemampuan generalisasi matematika siswa. Sedangkan hipotesis statistik adalah sebagai berikut: H0 : 𝛽 = 0
H1 : 𝛽 ≠ 0
b. Data Hasil Uji Koefisien Regresi Sederhana (Uji t) Hasil uji t menunjukan bagaimana pengaruh variabel bebas, yaitu habits of mind siswa terhadap kemampuan generalisasi matematis siswa. Berikut tabel hasil perhitungan uji t yang telah dilakukan: Tabel 4.13 Hasil Uji t Coefficientsa
Model 1
(Constant) HOM
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
-86.165
28.401
2.116
.410
Beta
t
.652
Sig.
-3.034
.004
5.154
.000
a. Dependent Variable: G
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sig. constant (α) = 0,004/2 = 0,002 < 0,05 maka Ho ditolak. Sedangkan nilai sig. HOM (b) = 0,000/2 = 0,000< 0,05 maka Ho ditolak. Artinya α dan b dalam persamaan regresi memiliki pengaruh signifikan terhadap model regresi. Adapun hipotesisnya sebagai berikut: Hipotesis I : H o : koefisien α memiliki pengaruh signifikan terhadap model regresi. H 1 : koefisien α tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap model regresi. Hipotesis II : H o : koefisien b tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap model regresi. H 1 : koefisien b memiliki pengaruh signifikan terhadap model regresi. Sedangkan hipotesis statistiknya ialah sebagai berikut: Hipotesis I
76
H0
:
H1
:
𝛼 =0
𝛼 ≠0
Hipotesis II H0 H1
:𝛽
:𝛽
= 0 ≠ 0
c. Data Hasil Uji Signifikansi Koefisien Korelasi X dan Y Hasil Uji Signifikansi Korelasi X dan Y ditunjukkan pada tabel berikut yaitu :
Model 1
R .652a
Tabel 4.14 Hasil Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Model Summary Change Statistics R R Adjusted R Square F Sig. F Square Square Change Change df1 df2 Change .425 .409 .425 26.562 1 36 .000
1) Koefisien Korelasi X dan Y Dari hasil tabel diatas didapatkan nilai R yaitu koefisien korelasi yang cukup kuat yaitu 0,652 karena berada pada rentang 0,5 – 0,75 dan memiliki jenis hubungan yang positif karena angka koefisien korelasi bernilai positif. Berdasarkan hasil tersebut maka diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang cukup kuat antara habits of mind dan kemampuan generalisasi matematis siswa. 2) Uji Signifikansi Koefisien Korelasi X dan Y Berdasarkan tabel 4.14 diatas diketahui bahwa sig. = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak. Artinya korelasi antara habits of mind dan kemampuan generalisasi matematis siswa signifikan. Adapun hipotesisnya sebagai berikut: H o : Korelasi antara habits of mind kemampuan generalisasi matematika siswa tidak signifikan. H 1 : Korelasi antara habits of mind kemampuan generalisasi matematika siswa tidak signifikan.
77
Sedangkan perumusan hipotesis statistik adalah sebagai berikut: H0 H1
:𝜌
:𝜌
= 0 ≠ 0
3) Koefisien Determinasi Besarnya pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent dapat dilihat pada nilai koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 0,425. Dengan demikian maka besarnya koefisien determinasi = 100% x 0,425 = 42,5%. Artinya bahwa 42,5%.variasi variabel kemampuan generalisasi matematis siswa dapat dijelaskan oleh variabel habits of mind atau dapat dikatakan bahwa habits of mind memilik pengaruh terhadap kemampuan generalisasi matematis siswa sebesar 42,5%.
B. Analisis dan Pembahasan Hasil Penelitian 1.
Analisis dan Pembahasan Habits Of Mind Siswa Berdasarkan data hasil observasi kegiatan pembelajaran matematika diketas
yang telah disebutkan diatas, diketahui bahwa pada habits of mind kategori persisting dan thinking of thinking memiliki presentase yang sangat tinggi, untuk kategori persisting pada indikator tekun dalam pembelajaran yaitu sebesar 97%. Selama pangamatan dalam proses pembelajaran dikelas, siswa terbilang yang cukup tekun atau dapat dikatakan memiliki habits of mind kategori persisting, saat guru mulai menjelaskan materi, hampir seluruh siswa memperhatikan apa yang disampaikan guru dengan seksama, mereka juga membuat catatan berdasarkan materi yang disampaikan guru, bahkan ada seorang siswa yang terlihat dalam setiap pengamatan selalu mencocokan penjelasan guru dengan penjelasan yang tertera dibuku. Siswa tersebut juga terlihat selalu membaca buku rangkuman rumus matematika miliknya ketika hendak mengerjakan soal.
78
(I)
(II)
Gambar. 4.2 Siswa Memperhatikan Penjelasan dari Guru Sedangkan persentase pada indikator mendemostrasikan metode- metode sistematis untuk menganalisis permasalahan hanya sebesar 8%. Tidak semua siswa mampu atau terbiasa mendemostrasikan metode- metode sistematis dalam menganalisis permasalahan. Hal tersebut terlihat dalam proses pengamatan yaitu hanya ada beberapa siswa saja yang terlihat bertanya pada guru ataupun berusaha mencari cara dari buku saat diminta mengerjakan soal, sedangkan kebanyakan siswa ketika mengalami kesulitan saat mengerjakan soal cenderung segera menyerah dan menunggu cara atau penjelasan dari teman mereka yang pandai, atau menunggu guru untuk menjelaskan dan menjawab soal tersebut. Berikut adalah gambar saat ada seorang siswa yang bertanya pada guru mengenai soal yang sedang dikerjakannya :
Gambar. 4.3 Siswa Bertanya Pada Guru
79
Selanjutnya untuk kategori thinking of thinking pada indikator bekerja atau bertindak sesuai rencana yaitu sebesar 99%. Selama proses pembelajaran siswa terlihat selalu mengikuti instruksi atau perintah guru dengan baik, mereka juga selalu mengerjakan tugas yang diberikan guru dan mengumpulnnya tepat waktu, saat guru meminta siswa untuk mencatat maka siswa pun mematuhinya dan saat guru meminta mereka mengerjakan soal, mereka berusaha menyelesaikan tugas tersebut meskipun ada beberapa siswa yang kesulitan menyelesaikan tugasnya, tetapi mereka tetap menyeleaikan sesuai kemampuannya. Lalu untuk indikator sadar akan pemikiran dan tindakannya yaitu sebesar 95% hal tersebut terlihat selama pengamatan berlansung siswa menunjukan sikap yang tertib dalam mengikut kegiatan pemebelajaran matematika dikelas. Meskipun ada beberapa siswa yang bercanda dan mengobrol saat proses pembelajaran, begitu guru menegur, siswa akan kembali tertib.
Gambar. 4.4 Siswa Mencatat Penjelasan Guru di Papan Tulis Untuk kategori thinking flexibly pada indikator memiliki banyak ide dan gagasan mengenai suatu hal yaitu sebesar 29%. Selama proses pengamatan terlihat hanya beberapa siswa saja dan seringkali siswa yang sama yang mengajukan pendapatnya saat diminta guru dan menjawab pertanyaan guru saat pembelajaran matematika, sedangkan siswa lainnya cenderung diam. Berikut adalah gambar siswa yang mengajukan diri untuk menjawab soal yang diberikan guru.
80
(I)
(II)
Gambar. 4.5 Siswa Menjawab Soal yang diberikan Guru Berdasarkan hasil pembahasan observasi kelas diatas dapat disimpulkan bahwa hanya tiga kategori habits of mind yang muncul dalam proses pembelajaran matematika dikelas. Dan dapat diketahui berdasarkan persentase tertinggi bahwa para siswa tersebut memiliki rata-rata kecenderungan habits of mind ‘thinking of thinking’ dengan persentase yaitu sebesar 97% Selanjutnya berdasarkan data hasil observasi LKS (jawaban siswa) pada tabel 4.2 diketahui bahwa keempat kategori habits of mind muncul dalam observasi tersebut. Untuk kategori persisting pada indikator tekun dalam pembelajaran yaitu persentasenya sebesar 94%. Hal tersebut terlihat pada observasi pertama hingga kelima. Berdasarkan hasil jawaban diketahui bahwa siswa yang selalu mengerjakan tugas yang diberikan hingga tuntas. Indikator selanjutnya yaitu mendemostrasikan metode-metode sistematis untuk menganalisis permasalahan, memiliki rata-rata persetase sebesar 11%. Hal tersebut berdasarkan sistematika penulisan jawaban dari tiap siswa, dimana hanya ada 10 orang saja yang menuliskan kembali hal yang diketahui dan ditanyakan dalam menjawab soal yang diberikan. Berikut salah satu contoh jawaban siswa yang menunjukan indikator mendemostrasikan metode-metode sistematis untuk menganalisis permasalahan: Soal : Luas permukaan suatu prisma adalah 576 cm2. Jika luas sisi tegaknya adalah 332 cm2. Maka luas alah prisma tersebut adalah …
81
(I)
(II) Gambar. 4.6 Indikator mendemostrasikan metode-metode sistematis untuk menganalisis permasalahan Pada gambar 4.10 diatas, gambar (I) menunjukan siswa yang
terbiasa
menuliskan kembali hal yang diketahui dan ditanyakan dalam menjawab soal yang diberikan, sedangkan gambar (II) menunjukan jawaban siswa yang tidak terbiasa menuliskan kembali hal yang diketahui dan ditanyakan dalam menjawab soal yang diberikan Untuk kategori thinking of thinking pada observasi kelas yaitu hanya dapat teramati pada indikator ‘terbiasa menggambarkan langkah-langkah yang digunakannya untuk melakukan pemecahan masalah’yaitu sebesar 54%. Hal tersebut teramati pada observasi soal kedua, ketiga, keempat dan kelima.Berikut adalah contoh jawaban siswa yang menunjukan indikator menggambarkan langkah-langkah yang digunakannya untuk melakukan pemecahan masalah : Soal : Sebuah balok berukuran panjang 12 cm dan lebar 9 cm. Jika panjang salah satu diagonal ruangnya 17 cm, maka luas permukaan balok tersebut …
82
(I)
(II) Gambar. 4.7 Indikator menggambarkan langkah-langkah yang digunakannya untuk melakukan pemecahan masalah Pada gambar 4.11 diatas, gambar (I) menunjukan jawaban siswa yang terbiasa menggambarkan langkah-langkah atau menulisakan cara penyelesaikan yang digunakannya untuk mengerjakan soal dengan lengkap. Sedangkan gambar (II) menunjukan jawaban siswa yang tidak terbiasa menggambarkan langkah-langkah atau menulisakan cara penyelesaikan yang digunakannya untuk mengerjakan soal dengan lengkap Kemudian untuk kategori thinking flexibly hanya teramati pada observasi ketiga dan kelima yaitu pada indikator ‘menggunakan berbagai cara pemecahan masalah untuk menyelesaikan masalah yang sama’. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa hanya terdapat 11 orang siswa yang memiliki jawaban yang berbeda dengan jawaban siswa pada umumnya di kelas tersebut. Rata-rata persentasenya yaitu sebesar 7%. Berikut adalah contoh jawaban siswa yang menunjukan indikator menggunakan berbagai cara pemecahan masalah untuk menyelesaikan masalah yang sama:
83
Soal : Buatlah sketsa jaring-jaring suatu bangun ruang yang memiliki luas permukaan 72 cm2 !
(I)
(II)
(III)
(IV) Gambar. 4.8 Indikator Menggunakan Berbagai Cara Pemecahan Masalah Untuk Menyelesaikan Masalah yang Sama Pada gambar 4.12 diatas, gambar (I) menunjukan jawaban siswa pada umunya atau jawaban yang tidak menunjukan indikator menggunakan berbagai cara pemecahan masalah untuk menyelesaikan masalah yang sama . Sedangkan gambar (II), (III) dan (IV) menunjukan jawaban siswa yang menggunakan berbagai cara pemecahan masalah yang berbeda untuk menyelesaikan masalah yang sama. Kategori habits of mind terakhir yang diamati pada observasi ini adalah using past knowledge to new situation pada indikator mampu mengabstraksi makna atau pengalaman untuk menyelesaikan masalah baru. Berdasarkan hasil observasi terlihat bahwa siswa mampu menggunakan pengetahuan lalu atau pengetahuan awal yang dimilikinya untuk menyelesaikan soal yang diberikan. Rata-rata persentase pada kategori ini yaitu 18%. Indikator tersebut muncul 2 kali pada observasi LKS.
Berikut adalah hasil jawaban siswa yang menunjukan siswa
menggunakan pengetahuan lalu untuk menyelesaikan permasalahan :
84
Soal : Diketahui diagonal sisi kubus yaitu √72 𝑐𝑚. Tentukanlah luas permuakaan dan volume nya !
(I)
(II) Gambar 4.9 Indikator Mengabstraksi Makna dari Pengalaman untuk Menyelesaikan Masalah Baru Pada gambar (I) menunjukan bahwa siswa menggunakan konsep phytagoras dalam mengerjakan soal tersebut. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk penggunaan pengetahuan masa lalu dalam menyelesaikan soal. Artinya siswa telah mampu mengabstraksi makna atau pengalaman yang dimilikinya untuk menyelesaikan masalah baru Sedangkan jawaban pada gambar (II) siswa menjawab langsung dengan menggunakan rumus diagonal sisi dan tidak menggunakan konsep phytagoras untuk menyelesaikan soal. Berdasarkan data hasil observasi jawaban siswa dan penjelasan diatas maka diketahui rata-rata kecenderungan habits of mind siswa pada observasi jawaban adalah thinking of thinking dengan persentase sebesar 54%. Selanjutnya, hasil perhitungan angket habits of mind menunjukan bahwa skor tertinggi habits of mind yaitu pada kategori persisting dengan rata-rata nilai 75,56. Artinya berdasarkan hasil angket rata-rata kecenderungan habits of mind yang dimiliki siswa pada kelas yang diteliti adalah kategori persisting. Siswa yang
85
memiliki habits of mind pada karegori ini merupakan siswa yang memiliki ketekunan, mampu belajar dengan sungguh-sungguh, dan tidak putus asa ketika menghadapi masalah yang tidak segera diketahui penyelesaiannya. Meskipun kecenderungan habits of mind yang dimiliki siswa adalah kategori persisting, hal tersebut bukan berarti siswa tidak memiliki habits of mind pada kategori lainnya, karena berdasarkan hasil angket skor pada setiap kategori habits of mind tidak ada yang bernilai nol (0). Sedangkan berdasarkan hasil angket secara keseluruhan diperoleh nilai habits of mind yaitu sebesar 68,96. Hal tersebut menunjukan bahwa habits of mind yang dimiliki siswa masih terbilang rendah. Sehingga diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan habits of mind yang dimiliki siswa. Berdasarkan pembahasan mengenai hasil observasi kelas, observasi jawaban siswa dan hasil angket habits of mind diketahui bahwa siswa memiliki rata-rata kecenderungan habits of mind yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut terjadi karena perbedaan jumlah indikator yang digunakan dalam kegiatan observasi kelas, observasi jawaban siswa dan angket habits of mind siswa. Tidak semua indikator pada setiap kategori habits of mind tersebut dapat terukur pada kegiatan onservasi kelas maupun observasi jawaban siswa (LKS). Pada observasi kegiatan siswa dikelas hanya tiga kategori habits of mind yang teramati dan tidak semua indikator pada ketiga kategori tersebut juga mampu teramati. Selanjutnya pada observasi LKS atau jawaban siswa, semua kategori habits of mind yang digunakan pada penelitian ini dapat teramati hanya saja tidak semua indikator dapat teramati. Sedangkan pada angket yang diberikan pada siswa semua kategori dan indikator habits of mind yang digunakan pada penelitian ini dapat terukur berdasarkan jawaban yang diberikan siswa pada angket. Oleh karena itu tidak dapat diambil kesimpulan gabungan mengenai kecenderungan habits of mind yang dimiliki siswa berdasarkan pada ketiga hasil dari observasi kelas, observasi jawaban siswa (LKS) dan angket habits of mind siswa. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil habits of mind tersebut akan dibahas pada bagian analisis dan pembahasan habits of mind siswa.
86
2.
Analisis dan Pembahasan Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa Hasil perhitungan skor tes kemampuan generalisasi matematis siswa
menunjukan skor rata-rata 59,73 yaitu berada pada kategori rendah. Ditinjau berdasarkan skor per indikator kemampuan generalisasi matematis siswa menunjukan persentase 69% untuk indikator perception of generality yang merupakan persentase tertinggi, hal tersebut karena soal untuk indikator ini terbilang cukup mudah karena siswa hanya diminta untuk menemukan pola berdasarkan susunan gambar dan keterangan pada soal cerita. Selanjutnya persentase 62 % untuk indikator ekspression of generality, soal pada indikator ini merupakan soal lanjutan dari soal pada indikator sebelumnya. Artinya jika siswa mampu menemukan pola pada soal sebelumnya, maka siswa akan mampu menggunakan pola tersebut untuk menjawab soal selanjutnya. Persentase selanjutnya yaitu 48% untuk indikator symbolic and manipulation of generality yang merupakan persentase terendah. Rendahnya persentase pada indikator ini, mungkin dikarenakan siswa belum mampu menemukan aturan umum atau pola umum untuk menyelesaikan masalah baru. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan generalisasi matematis siswa ditinjau berdasarkan skor rata-rata maupun persentase per indikator masih berada pada level yang cukup rendah. Berikut adalah soal dan contoh jawaban siswa pada tes kemampuan generalisasi matematika: Soal : Pak Adi adalah seorang pedagang minyak goreng. Ia memilki 10 kaleng penyimpananminyak berbentuk balok. Kaleng tersebut memiliki ukuran alas yang sama yaitu 20 cm x 30 cm dan tinggi yang berbeda-beda.Volume minyak pada kaleng pertama adalah 30 liter. Jika minyak pada kaleng pertama dipindahkan 1
pada kaleng kedua maka minyak hanya akan memenuhi 2 dari volume dari kaleng kedua, dan jika minyak pada kaleng pertama dipindahkan pada kaleng ketiga maka minyak hanya akan memenuhi seterusnya .
1 3
dari volume dari kaleng ketiga dan begitu
87
a. Tentukanlah tinggi kaleng pertama dan kedua! b. Tentukanlah tinggi kaleng ke-10 ! c. Jika pak adi menjual seluruh minyak pada kaleng pertama hingga kaleng kelima, dengan harga Rp 15.000/ liter maka berapakah uang yang diterima pak Adi?
(I)
(II) Gambar 4.10 Jawaban Tes Generalisasi Siswa Pada gambar (I) menunjukan bahwa siswa mampu melakukan tahap perception of generality atau menemukan pola dengan benar, sehingga siswa
88
mampu menjawab soal selanjutnya yang juga merupakan tahapan ekspression of generality dengan benar. Ketika siswa mampu melakukan tahapan perception of generality dan tahapan ekspression of generality dengan baik yaitu dengan menjawab benar soal pada bagian a, dan b, maka siswa tersebut pun akan mampu menjawab soal bagian c dengan benar atau mampu melakukan tahapan symbolic and manipulation of generality dengan baik pula. Sedangkan pada gambar (II) menunjukan bahwa tidak siswa mampu melakukan tahap perception of generality atau menemukan pola dengan benar, sehingga siswa tidak dapat menjawab soal selanjutnya yang juga merupakan tahapan ekspression of generality dengan benar. Karena ketika siswa tidak mampu melakukan tahapan perception of generality dan tahapan ekspression of generality dengan baik yaitu dengan menjawab benar soal pada bagian a, dan b, maka siswa tersebut pun akan mengalami kesulitan dalam menjawab soal bagian c dengan benar sehingga siswa tidak mampu melakukan tahapan symbolic and manipulation of generality dengan baik pula.
3.
Analisis dan Pembahasan Hasil Analisis Regresi Hasil analisis secara keseluruhan dapat membuktikan bahwa hipotesis (Ho)
yang diajukan dalam penelitian terbukti ditolak, yang menyatakan bahwa variabel habits of mind tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan generalisasi matematis siswa. Sehingga hipotesis (H 1 ) yang diajukan dalam penelitian ini diterima, yang menyatakan bahwa variabel habits of mind mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan generalisasi matematis siswa. Kesimpulan tersebut diambil karena berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan. Dari hasil analisis di atas diperoleh persamaan regresi yaitu Y= -86,165 + 2,116 X. Berdasarkan pengujian hipotesis uji F diperoleh nilai sig.F change = 0,000 < 0,05 maka diambil keputusan bahwa H 0 ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan antara habits of mind terhadap kemampuan generalisasi matematis siswa.
89
Selanjutnya, persamaan regresi Y= -86,165 + 2,116 X diuji apakah persamaan tersebut valid untuk memprediksi variabel terikatnya. Artinya apakah habits of mind yang dimiliki siswa dapat memprediksi tingkat kemampuan generalisasi matematis siswa. Dari hasil analisis di atas diketahui bahwa koefisien konstanta pada model linier yaitu -86,165 adalah signifikan karena sig = 0,004/2 < 0,05. Kemudian untuk hasil uji signifikansi koefisien regresi variabel kemampuan generalisasi matematis siswa menunjukkan hasil yang signifikan 2,116 dengan nilai sig. yaitu 0,000 < 0,05. Sehingga persamaan regresi tersebut dapat digunakan untuk meramalkan besarnya variabel kriterium (Y) berdasarkan variabel prediktor (X) atau meramalkan bagaimana kemampuan generalisasi matematis siswa (Y) ditinjau berdasarkan habits of mind siswa (X). Persamaan regresi tersebut dijelaskan sebagai berikut: •
a = -86,165 merupakan nilai konstanta, yaitu estimasi dari kemampuan generalisasi matematis siswa, jika variabel bebas yaitu habits of mind siswa mempunyai nilai sama dengan nol. Berdasarkan hal tersebut diketahui bahwa, jika siswa tidak memiliki habits of mind sama sekali maka kemampuan generalisasinya akan sangat kurang.
•
b = 2,116 merupakan besarnya kontribusi variabel habits of mind (X) yang mempengaruhi kemampuan generalisasi matematis siswa (Y). Koefisien regresi (b) sebesar 2,116 dengan tanda positif. Artinya jika variabel habits of mind (X) berubah atau mengalami kenaikan satu satuan maka kemampuan generalisasi matematis siswa akan mengalami kenaikan sebesar 2,116 dan sebaliknya jika nilai habits of mind turun satu satuan maka nilai dari kemampuan generalisasi matematis siswa juga mengalami penurunan sebesar 2,116 poin. Dari persamaan diketahui bahwa koefisien b bernilai positif, hal tersebut menunjukkan bahwa perubahan Y searah dengan perubahan X. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan generalisasi matematis siswa berbanding lurus dengan habits of mind siswa.
90
•
Nilai rata-rata habits of mind siswa adalah 68,41. Jika nilai rata-rata habits of mind siswa dimasukkan dalam persamaan regresi, yaitu : Y= -86,156 + 2,116 X Y= -86,156 + 2,116 (68,96) Y= -86,156 + 145,91 Y= 59,76 Artinya jika siswa memiliki nilai rata-rata habits of mind siswa sebesar 68,96 poin akan meningkatkan nilai kemampuan generalisasi matematis sebesar 145,91 poin atau akan mempunyai nilai nilai kemampuan generalisasi matematis sebesar 59,76.
•
Selanjutnya untuk mengetahui nilai habits of mind yang dibutuhkan siswa agar memiliki kemampuan generalisasi minimal atau Y= 0, yaitu siswa berada pada tahap antara bisa dan tidak bisa terhadap kemampuan generalisasi. Hal tersebut dapat diketahui melalui persamaan berikut : Y = -86,156 + 2,116 X 0 = -86,156 + 2,116 X 86,156 = 2,116 X X
= 86,156/ 2,116
X
= 40,71
Berdasarkan persamaan tersebut maka diketahui bahwa nilai habits of mind yang dibutuhkan siswa agar memiliki kemampuan generalisasi minimal yaitu siswa berada pada tahap antara bisa dan tidak bisa terhadap kemampuan generalisasi adalah 40,71 Berdasarkan hasil analisis tersebut juga diketahui bahwa terdapat keterkaitan antara habits of mind terhadap kemampuan generalisasi matematis siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan semakin baik habits of mind maka secara langsung mempengaruhi tingkat kemampuan generalisasi matematis siswa. Selanjutnya hasil analisis sebelumnya telah, dikemukakan bahwa hipotesis dalam penelitian ini yaitu “Terdapat pengaruh antara habits of mind siswa
91
terhadap kemampuan generalisasi matematis siswa” dapat diterima secara signifikan. Maka untuk mengetahui besarnya pengaruh habits of mind siswa terhadap kemampuan generalisasi matematis siswa, hal tersebut dapat dilihat berdasarkan nilai koefisien determinasi yaitu sebesar 42,5%. Hal tersebut menunjukkan derajat hubungan yang rendah. Sedangkan sisanya yaitu 100% 42,5 % = 57,5 % dipengaruhi variabel lain yang tidak diukur dalam penelitian ini. Rendah pengaruh habits of mind siswa terhadap kemampuan generalisasi matematis siswa mungkin juga disebabkan oleh terbatasnya kategori habits of mind yang digunakan dalam penelitian ini, yang dibatasi hanya pada empat kategori habits of mind yaitu : persisting, thinking about thinking, thinking flexibly, dan using past knowledge to new situation. C. Keterbatasan Penelitian Setelah berbagai upaya dalam penelitian ini dilakukan, masih terdapat beberapa hal yang belum dicapai dikarenakan beberapa hal sebagai berikut: 1.
Tidak dapat menjelaskan kecenderungan habits of mind karena terdapat perbedaan hasil persentase berdasarkan hasil observasi dan hasil angket. perbedaan persentase tersebut terjadi karena perbedaan jumlah indikator yang digunakan dalam observasi dan angket.
2.
Tidak dapat menjelaskan secara keseluruhan habits of mind yang mungkin dimiliki siswa. Hal tersebut karena pada penelitian ini habits of mind dibatasi pada empat kategori saja yaitu persisting, thinking about thinking, thinking flexibly dan using past knowledge to new situation. Sehingga kecenderungan habits of mind yang diketahui hanya berdasarkan pada empat ketegori tersebut saja bukan kecenderungan berdasarkan enam belas kategori menurut Arthur L. Costa.
3.
Pengaruh habits of mind terhadap kemampuan generalisasi matematis siswa dijelaskan berdasarkan analisis regresi pada hasil tes
kemampuan
generalisasi matematis siswa dan hasil angket habits of mind bukan berdasarkan hasil gabungan antara angket dan observasi mengenai habits of mind.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Siswa memiliki keempat kategori habits of mind yang diteliti yaitu bertahan (persisting); berpikir tentang berpikir (thinking about thinking); berpikir luwes (thinking flexibly); menggunakan pengalaman lampau untuk membentuk pengetahuan baru (applying past knowledge to new situation). 2. Habits of mind berpengaruh terhadap kemampuan generalisasi matematis siswa dengan pengaruh sebesar 42,5% sedangkan 57,5% dipengaruhi faktor lain yang tidak diukur dalam penelitian ini.
B. Saran Terdapat beberapa saran dari peneliti berdasarkan temuan pada penelitian ini, diantaranya: 1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa diketahui bahwa pengaruh habits of mind terhadap kemampuan generalisasi matematis siswa masih rendah. Hal tersebut mungkin karena pembatasan hanya empat katergori habits of mind yang digunakan pada penelitian ini. Oleh karena itu sebaiknya diteliti juga pengaruh habits of mind pada kategori lainnya terhadap kemampuan generalisasi matematis siswa. 2. Rendahnya pengaruh habits of mind juga memberikan hasil rendahnya kemampuan generalisasi matematis siswa, oleh karena itu sebaiknya pembelajaran disekolah memberikan perhatian lebih terhadap habits of mind siswa agar habits of mind dapat meningkat atau semakin baik sehingga, hasil kemampuan generalisasi matematis siswa juga akan semakin baik.
92
DAFTAR PUSTAKA
Arikutoro, Suharsimi. Majemen Penelitian. Jakarta: Rieneka Cipta. 2000 Arikuno, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2012. Costa, Arthur.L. dan Benna Kallick, Belajar dan Memimpin dengan ‘Kebiasaan Pikiran’ 16 Karaktertistik Penting untuk Sukses. Jakarta : Indeks. 2012. Costa, Arthur.L dan Benna Kallick, Leading and Learning with Habits of Mind 16 Essential Characteristic for Success, (United States of America : Association for Supervision and Curriculum Development (ASCD). 2008. Dwi Putra, Harry. Pembelajaran Geometri dengan Pendekatan SAVI Berbantuan WINGEOM untuk Meningkatkan Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa SMP. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Bandung. Vol.1, 2013. Hamdi, Saepul Asep & E.Baharudin. Metodologi Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam Pendidikan. Yogyakarta : Deepulish. 2012.
Hashemi, Nourooz dkk. “Generalization in the Learning of Mathematics”, 2nd International Seminar on Quality and Affordable Education, Malaysia. http://educ.utm.my/wp-content/uploads/2013/11/291.pdf . 2013. Kadir. Statistika Terapan Konsep, Contoh, dan Analisis Data dengan Program SPSS/ Lisrel dalam Penelitian. Jakarta : Rajagrafindo Persada. Cet.I, 2015. Marita, Rose Ash Sidiqi. “Profil Habits Of Mind Siswa SMA kelas XI pada Pembelajaran Biologi Menggunakan Metode Praktikum dan Diskusi” http://prosiding.upgrismg.ac.id/index.php/masif2014/masif2014/paper/vie wFile/519/472). 2014. Miliyawati, Bety .“Urgensi Strategi Disposition Habits of Mind Matematis”.http://download.portalgaruda.org/article.php?article=298505& val=5628&title=URGENSI%20STRATEGI%20DISPOSITION%20HABI TS%20OF%20MIND%20MATEMATIS. September 2014. Muhidin, Sambas Ali dan Maman Abdurahman. Analisis Korelasi,Regresi,dan Jalur dalam Penelitian. Pustaka Setia: Bandung. 2007.
92
93
Mulyasa, E. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2013. Nadia, Nihal. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Pendekatan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI Bandung. Tidak diterbitkan. 2012. Putri Agustina, Rima, “PISA 2012: Siswa Indonesia Miskin Kemampuan Bernalar”. http://blogs.itb.ac.id/appledore/2014/02/18/32/, 2015. Qutratullah Muhammad Farhan. Analisis Regresi Terapan: Teori, Contoh, Kasus, dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: ANDI. 2013. Rahmat, Adi. “Learning Dimension Based Teaching”. http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/1965123019 92021ADI_RAHMAT/Makalah_Poster_Slide_Presentations/Pendidikan/L earning_dimenssions_based_teaching_makalah.pdf. Juli 2015 Rustaman, Nuryani.Y.” Pendidikan dan Penelitian Sains dalam Mengembangkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Untuk Pengembangan Karakter”. http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/prosbio/article/view/748/416. 2011. Setiadi, Hari dkk. Kemampuan Matematika Siswa Menurut Benchmark Internasional TIMSS 2011. Jakarta : Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Alfabeta. Cet. XX. 2012.
R&D. Bandung:
Sugiyono. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis dan Disertasi. Bandung : Alfabeta. cet. I. 2013. Suharso, Puguh. Metode Penelitian Kuantitatif untuk Bisnis: Pendekatan Filosofi dan Praktis. Jakarta : Indeks. Cet.3. 2012. Suherman, Erman, dkk. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI dan JICA, 2003. Susanti, Ely. Soal High Order Thinking Skill untuk Melatih Kebiasaan Berpikir Matematis. http://eprints.unsri.ac.id/5691/1/SEMNAS_UNSRI_16_MEI.pdf . 2015.
94
Syukria, Arina. Kemampuan Komunikasi Matematis dan Habits Of Mind Mahasiswa pada Materi Lintasan Terpendek Menggunakan Algoritma FLOYD WARSHALL. Aceh : Jurnal Peluang, Vol.1, 2013. Trianto. Model pembelajaran terpadu: konsep, strategi & implementasi dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2010. UU
RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (http://riau.kemenag.go.id/file/file/produkhukum/fcpt1328331919.pdf). 2015.
Widarjono, Agus. Analisis Multivarian Terapan. Yogyakarta: UPPSTIM YKPN. Cet.2, 2015. Widiarto. Penelitian Ex Post Facto. (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dr-widartompd/8penelitian-ex-post-facto.pdf ). 2016 Wulandari, Ira. Peningkatan Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa SMA melalui Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing. Tesis pada Sekolah Pascasarjana UPI Bandung. Tidak diterbitkan. 2012.
93
Lampiran 1 Indikator Habits Of Mind No Habits Of Mind 1. Persisting
-
2.
Thinking about Thinking
-
3
Thinking Flexibly
-
4.
Applying Past Knowledge to New Situation
-
Indikator : Tekun dalam pembelajaran. Mendemostrasikan metode-metode sistematis untuk menganalisis permasalahan. Membedakan gagasan-gagasan yang berhasil dan tidak. Terbiasa mencari berbagai cara untuk menyelesaikan tugas atau permasalahan. Terbiasa bekerja atau bertindak sesuai rencana. Terbiasa sadar akan pemikiran dan tindakannya. Terbiasa merancang strategi untuk memunculkan informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah. Terbiasa menggambarkan langkah-langkah digunakannya untuk melakukan pemecahan masalah Terbiasa berpikiran terbuka. Terbiasa memiliki banyak ide dan gagasan mengenai suatu hal Terbiasa mengubah sudut pandang atau pemikiran mereka saat mendapat informasi baru atau tambahan. Terbiasa menggunakan berbagai cara pemecahan masalah untuk menyelesaikan masalah yang sama. Terbiasa menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya untuk memahami masalah atau situasi baru. Terbiasa menghubungkan pengetahuan yang telah dimilikinya dengan pengetahuan baru. Terbiasa mengabstraksi makna atau arti dari sebuah pengalaman untuk menyelesaikan masalah baru.
94
Lampiran 2 Pemetaan Indikator Habits Of Mind dalam Penelitian No
1.
2.
3
4.
Habits Of Mind Persisting
Thinking about Thinking
Thinking Flexibly
Indikator : Tekun dalam pembelajaran Terbiasa mendemostrasikan metode-metode sistematis untuk menganalisis permasalahan. Terbiasa membedakan gagasangagasan yang berhasil dan tidak. Terbiasa mencari berbagai cara untuk menyelesaikan tugas atau permasalahan. Terbiasa bekerja atau bertindak sesuai rencana. Sadar akan pemikiran dan tindakannya Terbiasa merancang strategi untuk memunculkan informasi yang diperlukan dalam memecahkan masalah. Siswa terbiasa menggambarkan langkah-langkah digunakannya untuk melakukan pemecahan masalah Terbiasa berpikiran terbuka.
Terbiasa memiliki banyak ide dan gagasan mengenai suatu hal Terbiasa mengubah pandangan atau pemikiran mereka saat mendapat informasi baru atau tambahan. Terbiasa menggunakan berbagai cara pemecahan masalah untuk menyelesaikan masalah yang sama. Terbiasa menggunakan Applying pengetahuan yang telah dimilikinya Past Knowledge untuk memahami masalah atau to New situasi baru Situation Terbiasa menghubungkan pengetahuan yang telah dimilikinya dengan pengetahuan baru. Terbiasa mengabstraksi makna atau arti dari sebuah pengalaman untuk menyelesaikan masalah baru.
Observasi Observasi Kelas LKS V V V
V
Angket V V V V
V
V
V
V
V
V
V V
V
V V
V
V
V
94
97
Lampiran 3 Kisi- Kisi Angket Habits Of Mind Nomor No
Habits Of Mind
Indikator :
Angket
Pernyataan
Nomor Ket
Belum
valid
divalisasi
1.
Persisting a. Terbiasa tekun dalam pembelajaran
Saya memperhatikan penjelasan dari guru matematika dengan saksama Saya berusaha mengerjakan soal matematika hingga tuntas meskipun sulit
saya membaca soal mendemostrasika matematika berulang kali ketika kesulitan memahami n metode-metode soal tersebut sistematis untuk Saya bertanya pada guru menganalisis ketika ragu dengan permasalahan. pemahaman saya dalam mengerjakan soal matematika
angket
1
Valid
1
2
Valid
2
3
Tidak Valid
-
4
Valid
3
5
Valid
4
6
Valid
5
b. Terbiasa
c. Terbiasa
Saya mencoba untuk menyelesaikan soal membedakan matematika cara sendiri gagasan-gagasan ketika tidak mengetahui yang berhasil dan rumusnya dengan pasti. Saya dapat menjawab soal tidak. dengan benar ketika menggunakan cara sendiri dalam menyelesaikan soal matematika
98
2.
d. Terbiasa mencari Saya mencoba cara yang berbeda ketika belum berbagai cara berhasil menyelesaikan untuk soal matematika dengan menyelesaikan benar. Saya mencoba cara yang tugas atau lebih mudah untuk permasalahan. menyelesaikan soal matematika. Thinking a. Terbiasa bekerja Saya mempelajari materi matematika yang belum atau bertindak about diajarkan guru dirumah. sesuai rencana Thinking Saya mengumpulkan tugas matematika tepat waktu. b. Siswa sadar akan Saya menyadari sikap yang dapat membantu dalam pemikiran dan belajar matematika tindakannya Saya menyadari sikap yang dapat menghambat saya dalam belajar matematika Saya mengetahui materi yang telah pahami dalam pelajaran matematika . Saya mengetahui materi yang belum saya pahami dalam pelajaran matematika. c. Terbiasa merancang strategi untuk
Saya memiliki strategi tertentu dalam belajar matematika
7
Valid
6
8
Valid
7
9
Tidak Valid
-
10
Valid
8
11
Valid
9
12
Tidak Valid
-
13
Valid
10
14
Valid
11
15
Valid
12
16
Tidak Valid
-
memunculkan
Saya memikirkan terlebih dahulu cara yang dapat informasi yang digunakan sebelum diperlukan dalam mengerjakan soal memecahkan matematika masalah.
99
d. Terbiasa
Saya menuliskan cara menggambarkan pemecahan masalah yang saya gunakan dalam langkah-langkah menjawab soal matematika digunakannya Saya menuliskan rumus untuk melakukan yang saya gunakan dalam menjawab soal matematika pemecahan
17
Valid
13
18
Valid
14
19
Valid
15
20
Tidak Valid
21
Valid
16
22
Valid
17
23
Valid
18
24
Valid
19
25
Valid
20
masalah 3
Thinking a. Terbiasa
Saya menghargai jika ada cara yang berbeda dengan berpikiran Flexibly saya dalam menyelesaikan terbuka. soal matematika Saya mengakui jika saya melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal matematika b. Terbiasa Saya mengajukan memiliki banyak pendapat dalam pembelajaran matematika ide dan gagasan Saya mengajukan diri mengenai suatu untuk menjawab pertanyaan yang diberikan hal guru dalam pembelajaran matematika c. Terbiasa Saya dapat mengubah pemikiran saya ketika mengubah mendapatkan pengetahuan pandangan atau baru mengenai pelajaran pemikiran matematika. Saya mencari berbagai mereka saat informasi tambahan, baik mendapat dari buku maupun internet informasi baru dalam mempelajari matematika atau tambahan. d. Terbiasa menggunakan berbagai cara
Saya dapat mengejakan soal matematika dengan cara yang berbeda dari cara yang diajarkan oleh guru.
100
pemecahan masalah untuk menyelesaikan
Saya dapat mengguakan berbagai cara yang berbeda utuk mengerjakan soal matematika yang sama
26
Valid
21
27
Valid
22
28
Valid
23
29
Tidak Valid
-
30
Valid
24
31
Valid
25
masalah yang sama. 4.
Applying a. Terbiasa Past Knowledg e to New Situation
Saya menggunakan pengetahuan yang telah menggunakan saya miliki untuk pengetahuan membantu memahami yang telah materi baru dalam dimilikinya untuk matematika memahami masalah atau situasi baru.
Saya berusaha mengingat hal-hal yang telah saya pelajari ketika mengerjakan soal matematika
b. Terbiasa
Saya menghubungkan menghubungkan pengetahuan sebelumnya dengan pengetahuan baru pengetahuan dalam belajar matematika yang telah Saya mengetahui bahwa dimilikinya beberapa materi dalam dengan matematika yang saling pengetahuan berhubungan. baru.
c. Siswa mampu mengabstraksi makna atau arti
Saya menggunakan pengalaman saya untuk membantu memahami pelajaran matematika.
101
dari sebuah pengalaman untuk menyelesaikan masalah.
H
Saya mengetahui bahwa belajar matematika bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari
32
Valid
26
102
Lampiran 4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Habits Of Mind No 1.
2.
Habits Of Mind Persisting
Thinking about Thinking
Indikator : a. Siswa tekun dalam pembelajaran
b. Siswa terbiasa mendemostrasikan metode-metode sistematis untuk menganalisis permasalahan. a. Siswa terbiasa bekerja atau bertindak sesuai rencana.
b. Siswa sadar akan pemikiran dan tindakannya
3
Thinking Flexibly
a. Siswa memiliki banyak ide dan gagasan mengenai suatu hal
Aktivitas di Kelas Siswa membuat catatan mengenai pembelajaran matematika yang disampaikan guru. Memperhatikan penjelasan dari guru Siswa bertanya pada guru Membaca buku untuk membantu memahami dan mengerjakan soal. Siswa menyelesaikan dan mengumpulkan tugas tepat waktu. Siswa melakukan kegiatan belajar sesuai dengan instruksi guru. Siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan tertib
Mengajukan pendapat atau ide saat pembelajaran dikelas. Mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan diberikan guru
No Observasi
1
2 3
4
5
6
7
8
9
103
Lampiran 5 Lembar Observasi Jawaban LKS / Tugas Siswa No 1.
2.
3.
4.
Habits of Mind Persisting
Thinking Of Thinking
Thinking Flexibly
Using Past Knowledg e to New Situation
Indikator Siswa tekun dalam pembelajaran
Pengamatan Jawaban LKS Ketuntasan dalam menjawab soal
Siswa terbiasa mendemostrasikan metode-metode sistematis untuk menganalisis permasalahan.
Sistematika Penulisan jawaban
Siswa terbiasa menggambarkan langkah-langkah digunakannya untuk melakukan pemecahan masalah
Cara Penyelesaian soal.
Siswa mampu menggunakan berbagai cara pemecahan masalah untuk menyelesaikan masalah yang sama.
Cara Penyelesaian soal.
Siswa mampu mengabstraksi makna atau arti dari sebuah pengalaman untuk menyelesaikan masalah baru.
Cara Penyelesaian soal.
Keterangan Mengerjakan LKS hingga tuntas Menuliskan kembali hal yang ditanya dan diketahui
Menuliskan rumus dan langkahlangkah penyelesaian soal matematikayang digunakan secara detail. Menyelesaikan soal dengan cara berbeda dari cara yang diajarkan guru (menggunakan caranya sendiri) Menggunakan pengetahuan lalu dalam menyelesaikan soal.
No Observasi 1
2
3
4
5
104
104
Lampiran 6 Validitas Angket Habits Of Mind Siswa No Angket Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 r hitung r tabel Ket
1
2
3
4
5
6
7
8
4 5 3 4 5 3 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 3 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3 0.5412 0.355
3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 5 3 3 5 5 4 3 3 5 3 3 5 4 3 3 4 3 4 3 4 0.4265 0.355
4 4 5 4 3 5 5 5 5 3 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 3 4 5 5 5 5 5 4 5 4 2 5 -0.046 0.355
4 3 4 3 3 5 2 3 2 5 3 3 3 3 3 3 5 3 2 3 2 3 3 2 4 5 5 3 3 5 2 2 0.3852 0.355
4 4 4 3 3 3 5 4 5 5 3 4 5 4 3 4 5 3 4 3 5 3 2 3 3 3 4 3 2 5 4 3 0.5346 0.355
4 2 3 5 2 3 3 3 4 4 4 4 5 3 4 4 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 2 0.5119 0.355
5 5 3 3 4 3 5 4 4 4 4 3 5 3 2 4 4 2 3 3 5 4 4 3 4 4 5 4 3 5 4 3 0.5515 0.355
5 5 3 4 4 4 5 4 5 5 4 3 5 5 5 4 5 4 3 4 5 3 4 5 5 5 4 4 2 5 4 5 0.6735 0.355
VALID
VALID TIDAK
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
105
Validitas Angket Habits Of Mind Siswa No Angket Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 r hitung r tabel Ket
9
10
11
12
13
14
15
16
3 4 3 3 3 5 3 2 3 4 4 5 5 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 4 4 2 5 2 2 3 5 3 3 2 3 5 3 3 4 3 3 1 5 4 3 4 5 5 3 2 5 3 5 3 4 5 4 1 5 4 3 4 5 4 3 4 5 4 3 4 5 4 3 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 2 4 2 5 4 3 2 5 4 4 4 3 5 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3 2 4 3 4 5 4 5 5 5 4 2 2 4 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 2 5 5 3 4 4 3 3 2 5 3 4 3 2 3 5 3 4 2 3 3 3 3 2 3 5 5 3 3 5 4 3 2 5 4 5 4 5 4 4 2 5 5 4 3 5 4 2 2 3 5 5 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 2 5 2 3 2 5 4 3 5 4 3 4 2 4 3 2 2 3 2 4 3 5 4 5 2 5 4 3 0.2678 0.39422 0.40808 0.3119 0.57902 0.48653 0.36788 -0.1088 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 TIDAK VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID TIDAK
106
Validitas Angket Habits Of Mind Siswa No Angket Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 r hitung r tabel Ket
17
18
19
20
21
22
23
24
4 4 4 2 4 3 5 5 4 5 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 2 5 4 5 3 3 3 2 2 4 0.4194 0.355
5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 4 4 5 3 5 3 5 5 4 4 5 5 4 5 0.3883 0.355
4 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 3 5 2 4 2 3 3 1 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 0.3834 0.355
5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 5 3 3 2 3 1 3 5 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 0.0258 0.355
3 3 3 2 3 2 4 3 3 4 4 3 3 2 2 3 4 3 2 4 4 3 1 3 5 3 3 2 2 4 3 3 0.64 0.355
4 3 2 3 3 2 3 2 3 5 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 2 3 3 2 4 1 3 1 2 2 2 2 0.5317 0.355
5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 4 4 5 4 3 4 5 3 3 4 5 4 5 5 5 3 3 5 0.399 0.355
4 4 3 3 4 3 5 4 5 5 4 3 5 5 4 3 5 3 4 3 5 4 3 5 5 2 5 3 3 5 3 5 0.6499 0.355
VALID
VALID
VALID
TIDAK
VALID
VALID
VALID
VALID
107
Validitas Angket Habits Of Mind Siswa No Angket Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 r hitung r tabel Ket
25
26
27
28
29
30
31
32
5 4 2 3 5 2 3 3 3 4 4 4 5 3 4 4 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 2 0.6981 0.355
5 3 2 3 3 3 1 2 1 4 3 2 2 3 4 3 5 3 2 3 5 3 3 2 4 2 5 2 2 2 3 2 0.5079 0.355
5 4 2 3 5 2 3 3 3 4 4 4 5 3 4 4 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 2 0.6981 0.355
5 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 5 3 3 4 5 5 4 2 5 3 3 3 3 5 4 4 0.5978 0.355
5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 5 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 2 4 3 2 4 3 3 3 -0.168 0.355
5 4 2 4 4 5 2 4 5 5 4 4 3 5 5 4 5 2 3 4 5 4 5 2 5 3 4 3 2 4 3 4 0.3609 0.355
5 4 2 4 4 5 2 4 5 5 4 4 3 5 5 4 5 2 3 4 5 4 5 2 5 4 4 3 2 4 3 4 0.5747 0.355
5 3 3 3 4 3 1 2 1 4 4 2 5 3 4 4 5 4 2 2 5 3 2 2 5 2 3 2 2 2 3 2 0.5555 0.355
VALID
VALID
VALID
VALID
TIDAK
VALID
VALID
VALID
108
Lampiran 7 Reabilitas Angket Habits Of Mind Responden S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 VARP SUM VARP total R xy
No Angket Valid 1 2 4 5 6 7 8 10 11 13 14 15 17 18 4 3 4 4 4 5 5 4 3 3 5 3 4 3 5 4 3 4 2 5 5 4 4 5 4 4 4 5 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 5 3 4 4 3 3 4 4 2 3 5 4 3 3 2 4 4 5 2 3 5 3 4 2 3 3 5 3 3 3 4 3 5 3 4 3 3 3 5 3 2 5 3 5 5 5 4 4 5 5 5 3 4 4 3 4 3 4 4 5 3 3 4 5 5 5 5 3 2 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 3 5 4 3 3 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 3 3 5 4 4 4 3 3 5 4 5 3 5 5 5 5 4 5 4 5 2 3 4 5 3 3 4 3 3 5 5 4 2 5 4 4 3 4 3 3 3 4 2 5 3 5 3 4 3 3 3 5 5 3 4 4 4 4 2 2 3 2 4 4 3 5 5 5 5 3 4 5 5 4 5 5 4 4 5 3 4 3 3 2 2 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 5 2 5 4 5 5 5 5 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 5 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 4 4 4 2 3 3 3 2 3 5 5 2 3 3 3 5 5 5 3 5 4 5 3 5 4 4 3 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 3 5 3 3 4 5 5 5 3 5 4 5 4 4 3 5 4 4 5 4 3 5 3 4 4 3 5 4 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 4 3 2 5 2 3 3 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 3 2 3 4 3 2 4 3 4 4 4 3 2 3 2 2 2 3 4 2 3 2 3 5 5 4 2 5 4 4 5 0.37 0.55 0.73 0.84 0.48 0.55 0.43 0.51 0.97 0.33 0.62 0.55 0.48 0.67 14.3 89.6 0.88
109
Responden S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 VARP SUM VARP total R xy
19 4 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 3 5 2 4 2 3 3 1 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 0.43 14.3 89.6 0.88
21 3 3 3 2 3 2 4 3 3 4 4 3 3 2 2 3 4 3 2 4 4 3 1 3 5 3 3 2 2 4 3 3
22 4 3 2 3 3 2 3 2 3 5 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 2 3 3 2 4 1 3 1 2 2 2 2
23 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 4 4 5 4 3 4 5 3 3 4 5 4 5 5 5 3 3 5
No Angket Valid 24 25 26 27 4 5 5 5 4 4 3 4 3 2 2 2 3 3 3 3 4 5 3 5 3 2 3 2 5 3 1 3 4 3 2 3 5 3 1 3 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 5 5 2 5 5 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 5 3 5 3 3 2 3 2 4 2 2 2 3 3 3 3 5 4 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 5 3 2 3 5 4 4 4 2 3 2 3 5 4 5 4 3 3 2 3 3 2 2 2 5 4 2 4 3 3 3 3 5 2 2 2
28 5 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 5 3 3 4 5 5 4 2 5 3 3 3 3 5 4 4
30 5 4 2 4 4 5 2 4 5 5 4 4 3 5 5 4 5 2 3 4 5 4 5 2 5 3 4 3 2 4 3 4
31 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 4 2 5 4 4 4 3 2 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 4
32 4 4 2 3 3 5 1 4 2 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 5 3 3 4 4 5 5 3 4 4 4
0.82 0.45 0.37 0.39 0.37 0.73 0.39 0.45 0.43 0.71 0.87
SUM 44 43 38 38 41 39 32 43 30 50 47 44 41 52 41 46 47 46 41 40 44 51 42 38 42 48 47 46 36 38 44 39 1398
110
Lampiran 8 1. Lembar Angket Habits Of Mind (Belum divalidasi) Angket Habits of Mind siswa Nama
:
Petunjuk Pengisian
:
Keterangan : Selalu Sering Kadang-Kadang Jarang Tidak Pernah No
Berilah tanda checklist (√) untuk setiap alternatif jawaban yang kamu pilih sesuai dengan jawabanmu : SL : SR : KK :J : TP Pernyataan
1
Saya memperhatikan penjelasan dari guru matematika dengan saksama
2
Saya berusaha mengerjakan soal matematika hingga tuntas meskipun sulit
3
saya membaca soal matematika berulang kali ketika kesulitan memahami soal tersebut
4
Saya bertanya pada guru ketika ragu dengan pemahaman saya dalam mengerjakan soal matematika
5
Saya mencoba untuk menyelesaikan soal matematika cara sendiri ketika tidak mengetahui rumusnya dengan pasti. Saya dapat menjawab soal dengan benar ketika menggunakan cara sendiri dalam menyelesaikan soal matematika
6
7 8 9 10 11 12
Saya mencoba cara yang berbeda ketika belum berhasil menyelesaikan soal matematika dengan benar. Saya mencoba cara yang lebih mudah untuk menyelesaikan soal matematika. Saya mempelajari materi matematika yang belum diajarkan guru dirumah. Saya mengumpulkan tugas matematika tepat waktu. Saya menyadari sikap yang dapat membantu dalam belajar matematika Saya menyadari sikap yang dapat menghambat saya dalam belajar matematika
Alternatif Jawaban SL SR KK SJ TP
111
13
Saya mengetahui materi yang telah pahami dalam pelajaran matematika .
14
Saya mengetahui materi yang belum saya pahami dalam pelajaran matematika. Saya memiliki strategi tertentu dalam belajar matematika
15 16
Saya memikirkan terlebih dahulu cara yang dapat digunakan sebelum mengerjakan soal matematika
17
Saya menuliskan cara pemecahan masalah yang saya gunakan dalam menjawab soal matematika
18
Saya menuliskan rumus yang saya gunakan dalam menjawab soal matematika
19
Saya menghargai jika ada cara yang berbeda dengan saya dalam menyelesaikan soal matematika
20
Saya mengakui jika saya melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal matematika
21
Saya mengajukan pendapat dalam pembelajaran matematika
22
Saya mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru dalam pembelajaran matematika
23
Saya dapat mengubah pemikiran saya ketika mendapatkan pengetahuan baru mengenai pelajaran matematika.
24
Saya mencari berbagai informasi tambahan, baik dari buku maupun internet dalam mempelajari matematika
25
Saya dapat mengejakan soal matematika dengan cara yang berbeda dari cara yang diajarkan oleh guru. Saya dapat mengguakan berbagai cara yang berbeda utuk mengerjakan soal matematika yang sama Saya menggunakan pengetahuan yang telah saya miliki untuk membantu memahami materi baru dalam matematika
26 27
28
Saya berusaha mengingat hal-hal yang telah saya pelajari ketika mengerjakan soal matematika
29
Saya menghubungkan pengetahuan sebelumnya dengan pengetahuan baru dalam belajar matematika
112
30 31 32
Saya mengetahui bahwa beberapa materi dalam matematika yang saling berhubungan. Saya menggunakan pengalaman saya untuk membantu memahami pelajaran matematika. Saya mengetahui bahwa belajar matematika bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari
2. Lembar Angket Habits Of Mind (Valid)
113
Angket Habits of Mind siswa Nama
:
Petunjuk Pengisian
:
Keterangan : Selalu Sering Kadang-Kadang Jarang Tidak Pernah No
Berilah tanda checklist (√) untuk setiap alternatif jawaban yang kamu pilih sesuai dengan jawabanmu : SL : SR : KK :J : TP Pernyataan
1
Saya memperhatikan penjelasan dari guru matematika dengan saksama
2
Saya berusaha mengerjakan soal matematika hingga tuntas meskipun sulit
3
Saya bertanya pada guru ketika ragu dengan pemahaman saya dalam mengerjakan soal matematika
4
Saya mencoba untuk menyelesaikan soal matematika cara sendiri ketika tidak mengetahui rumusnya dengan pasti. Saya dapat menjawab soal dengan benar ketika menggunakan cara sendiri dalam menyelesaikan soal matematika
5
6 7 8 9 10
11 12 13
Saya mencoba cara yang berbeda ketika belum berhasil menyelesaikan soal matematika dengan benar. Saya mencoba cara yang lebih mudah untuk menyelesaikan soal matematika. Saya mengumpulkan tugas matematika tepat waktu. Saya menyadari sikap yang dapat membantu dalam belajar matematika Saya mengetahui materi yang telah pahami dalam pelajaran matematika . Saya mengetahui materi yang belum saya pahami dalam pelajaran matematika. Saya memiliki strategi tertentu dalam belajar matematika Saya menuliskan cara pemecahan masalah yang saya gunakan dalam menjawab soal matematika
Alternatif Jawaban SL SR KK SJ TP
114
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Saya menuliskan rumus yang saya gunakan dalam menjawab soal matematika Saya menghargai jika ada cara yang berbeda dengan saya dalam menyelesaikan soal matematika Saya mengajukan pendapat dalam pembelajaran matematika Saya mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru dalam pembelajaran matematika Saya dapat mengubah pemikiran saya ketika mendapatkan pengetahuan baru mengenai pelajaran matematika. Saya mencari berbagai informasi tambahan, baik dari buku maupun internet dalam mempelajari matematika Saya dapat mengejakan soal matematika dengan cara yang berbeda dari cara yang diajarkan oleh guru. Saya dapat mengguakan berbagai cara yang berbeda utuk mengerjakan soal matematika yang sama Saya menggunakan pengetahuan yang telah saya miliki untuk membantu memahami materi baru dalam matematika Saya berusaha mengingat hal-hal yang telah saya pelajari ketika mengerjakan soal matematika Saya mengetahui bahwa beberapa materi dalam matematika yang saling berhubungan. Saya menggunakan pengalaman saya untuk membantu memahami pelajaran matematika. Saya mengetahui bahwa belajar matematika bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari
No
Kegiatan
No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8
Membuat catatan 1 mengenai pembelajaran Memperhatikan 2 penjelasan dari guru Siswa bertanya pada 3 guru
4
5 6
7
Membaca buku untuk membantu memahami dan mengerjakan soal. Mengumpulkan tugas tepat waktu. Melakukan kegiatan belajar sesuai instruksi guru. bercanda saat pembelajaran dikelas.
mengikuti kegiatan 8 belajar dengan tertib Menerima dan 9 menghargai pendapat Tidak terukur teman yang berbeda Mengajukan 10 pendapat atau ide saat pembelajaran Mengajukan diri 11 untuk menjawab pertanyaan diberikan
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
115
Lampiran 9 Lembar Observasi Kelas Pengamatan ke : No 1 2 3
4
5 6
7
Kegiatan Membuat catatan mengenai pembelajaran Memperhatikan penjelasan dari guru Siswa bertanya pada guru Membaca buku untuk membantu memahami dan mengerjakan soal. Mengumpulkan tugas tepat waktu. Melakukan kegiatan belajar sesuai instruksi guru. Mengikuti kegiatan belajar dengan tertib
Mengajukan 8 pendapat atau ide saat pembelajaran Mengajukan diri 9 untuk menjawab pertanyaan diberikan
Hari/Tanggal : No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
116
Lampiran 10 Lembar Observasi LKS/ Jawaban Siswa Pengamatan Ke :
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nama Siswa
Aditya Bayu Pratama Ahmad Akbar Almashadrina Zatalini Amalia Putri M Athifah Taymiyyah Auli Mirza Fatahillah Aulia Rahmawati Bilqis Dinda Shabrina Dinsha Sabina Putri H Disya Citta Alifia Dyandra Faza Qintara Firya Andrianu Alfia Hani Nurul K Haura Syafiqoh Ikhsanuddin Wahid M Jesnia Maura Khalisya Kansha Dianita P Laras Sari Lestyani Luna Amanda Mahmud Syah D Meizha Duan Hanafi Muhammad Dafa Muhammad Faiz N Muhammad Farhan Muhammad Rafi .A Nadira Altera Permata Nazalia A Putra Farhan R Rafif Rabbani Raissa Ariane Rosa Uswatunnisa Sabila Nada Rusyida Salma Sonia Jneina S Shafa Mutia Inas Shafira Damayanti Shella Chairunnisa Zhafira Hasna Salsabil Zharif Putri Rizty
Hari/ Tanggal : Sistematika Penulisan Mengerjakan LKS hingga tuntas
Ketuntasan Jawaban Menuliskan kembali hal yang ditanya dan diketahui
P1
P2
Cara Penyelesaian soal Menggunakan cara/ rumus umum dan menuliskan langkahlangkah penyelesaian soal secara detail & terurut. TOT
Menggunakan cara berbeda dari cara yang diajarkan guru (menggunakan caranya sendiri) TF
Menggunakan pengetahuan lalu dalam menyelesaikan soal. UP
117
117
Lampiran 11 Hasil Angket Habits Of Mind Keseluruhan Persisting No Angket
Responden S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 S34 S35 S36 S37 S38
1 4 5 5 5 4 5 3 5 5 4 4 5 5 4 3 5 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 3 5 4 4 5 4 4 5
2 3 3 5 3 4 5 3 4 3 2 2 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 5 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3
3 5 4 4 5 5 5 5 3 4 5 5 3 4 3 5 4 4 3 4 3 4 5 4 4 3 5 4 5 5 5 4 4 5 3 5 4 5 4
4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 2 3 2 3 5 4 2 4 4 3 3 5 4 5 3 4 3 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4
Jumlah
5 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 5 4 3 4 3 2 3
6 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 3 5 3 4 4 5 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 5 3 3 5 4 3 4
7 5 4 4 5 4 4 4 5 5 3 4 3 5 3 5 3 5 3 3 3 3 5 4 4 3 4 4 4 5 5 3 5 4 3 4 3 3 4
29 28 31 29 30 32 25 27 29 24 22 23 26 24 28 28 25 24 27 22 23 28 25 28 22 27 26 30 30 29 21 28 26 23 30 25 24 27
118
Hasil Angket Habits Of Mind Keseluruhan Thinking Of Thinking No Angket
Responden S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 S34 S35 S36 S37 S38
8 4 3 5 3 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 2 5 5 3 5 3 5 4 4 4 3
9 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 3 3 3 5 5 5 3 4 4 3 3 4
10 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 5 3 3 3 3 4 5 4 4 4 3 4 3 4 3 2 3 3 4 4 3 4 3
11 2 3 4 2 4 4 3 2 4 2 2 3 3 2 4 2 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 2 2 3 1 3 3 3 3 3
12 3 4 4 3 3 4 3 1 4 3 2 2 2 2 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 2 3 2 4 3 4 3
13 4 3 4 3 4 5 3 3 3 3 2 3 4 4 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 4 4 3 4 5 3 3 4 4 3
Jumlah
14 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 5 3 3 3 5 4 4 3 3 3 5 3 4 4 4 2 3 4 4 2 4
25 23 30 21 27 31 26 22 29 24 22 19 25 23 26 25 23 26 25 26 25 27 25 25 24 24 27 23 27 26 21 26 20 24 26 24 24 23
119
Hasil Angket Habits Of Mind Keseluruhan Thinking Flexibly Responden S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 S34 S35 S36 S37 S38
Jumlah
No Angket 15 2 4 4 2 5 5 3 4 4 3 2 4 2 2 1 4 3 3 3 4 3 3 2 3 1 3 4 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3
16 3 3 3 4 3 4 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 2 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 5 3 3 4 3 4 3 3 4
17 5 2 3 5 3 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 5 4 5 3 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 2 3
18 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3
19 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3
20 4 3 3 5 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 4 5 5 4 3 5 3 4 2 3 3 3 5 4 3 4
21 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 4 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 2 4 3 2 3 4 4 4
24 21 21 26 25 27 21 26 22 25 17 22 23 23 20 25 18 21 22 25 23 23 24 26 26 24 26 26 23 25 19 24 24 19 26 24 22 24
120
Hasil Angket Habits Of Mind Keseluruhan
Responden S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 S34 S35 S36 S37 S38
22 2 4 2 4 4 5 3 4 4 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 4 3 4 3 4 5 4 3 2 3 5 4 4 3 3
Using Past Knowledge No Angket 23 24 25 4 3 3 3 4 3 4 4 3 5 3 3 4 3 3 3 3 5 2 4 3 4 1 2 5 4 4 2 3 3 2 3 2 3 4 5 2 2 3 2 2 3 4 4 2 3 4 3 3 4 2 3 3 3 2 2 3 2 3 4 4 4 4 2 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 1 2 3 4 3 4 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 4 2 3 2 3 3 2
26 3 3 5 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 1 1 2 3 2 2 3 2 4 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2
Jumlah
Jumlah Total
NILAI
15 17 18 18 18 19 15 14 21 15 12 18 13 13 15 15 14 15 12 13 18 12 16 16 17 18 17 13 17 16 12 11 13 17 17 15 13 13
93 89 100 94 100 109 87 89 101 88 73 82 87 83 89 93 80 86 86 86 89 90 90 95 89 93 96 92 97 96 73 89 83 83 99 88 83 87
72 68 77 72 77 84 67 68 78 68 56 63 67 64 68 72 62 66 66 66 68 69 69 73 68 72 74 71 75 74 56 68 64 64 76 68 64 67
121
Hasil Angket Habits Of Mind Per Indikator Responden S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 S34 S35 S36 S37 S38 RATA-RATA
Skor Per Kategori Nilai Per Kategori P TOT TF UP P TOT TF UP 29 25 24 15 82.86 71.43 68.57 60.00 28 23 21 17 80.00 65.71 60.00 68.00 31 30 21 18 88.57 85.71 60.00 72.00 29 21 26 18 82.86 60.00 74.29 72.00 30 27 25 18 85.71 77.14 71.43 72.00 32 31 27 19 91.43 88.57 77.14 76.00 25 26 21 15 71.43 74.29 60.00 60.00 27 22 26 14 77.14 62.86 74.29 56.00 29 29 22 21 82.86 82.86 62.86 84.00 24 24 25 15 68.57 68.57 71.43 60.00 22 22 17 12 62.86 62.86 48.57 48.00 23 19 22 18 65.71 54.29 62.86 72.00 26 25 23 13 74.29 71.43 65.71 52.00 24 23 23 13 68.57 65.71 65.71 52.00 28 26 20 15 80.00 74.29 57.14 60.00 28 25 25 15 80.00 71.43 71.43 60.00 25 23 18 14 71.43 65.71 51.43 56.00 24 26 21 15 68.57 74.29 60.00 60.00 27 25 22 12 77.14 71.43 62.86 48.00 22 26 25 13 62.86 74.29 71.43 52.00 23 25 23 18 65.71 71.43 65.71 72.00 28 27 23 12 80.00 77.14 65.71 48.00 25 25 24 16 71.43 71.43 68.57 64.00 28 25 26 16 80.00 71.43 74.29 64.00 22 24 26 17 62.86 68.57 74.29 68.00 27 24 24 18 77.14 68.57 68.57 72.00 26 27 26 17 74.29 77.14 74.29 68.00 30 23 26 13 85.71 65.71 74.29 52.00 30 27 23 17 85.71 77.14 65.71 68.00 29 26 25 16 82.86 74.29 71.43 64.00 21 21 19 12 60.00 60.00 54.29 48.00 28 26 24 11 80.00 74.29 68.57 44.00 26 20 24 13 74.29 57.14 68.57 52.00 23 24 19 17 65.71 68.57 54.29 68.00 30 26 26 17 85.71 74.29 74.29 68.00 25 24 24 15 71.43 68.57 68.57 60.00 24 24 22 13 68.57 68.57 62.86 52.00 27 23 24 13 77.14 65.71 68.57 52.00 26.4474 24.7105 23.2105 15.2895 75.5639 70.6015 66.3158 61.1579
121
Lampiran 12 Hasil Kegiatan Observasi Kelas Keseluruhan No Kegiatan
1
Responden
Observasi ke : 2 3 4
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 S34 S35 S36 S37 S38
2
3
SUM 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
SUM
SUM
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Observasi ke : 2 3 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Observasi ke : 2 3 4
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5
0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 3 3 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 1 2 0 5 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
122
Hasil Kegiatan Observasi Kelas No Kegiatan
4
Responden
Observasi ke : 2 3 4
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 S34 S35 S36 S37 S38
5
6
SUM 1
0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5
0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUM 1
0 0 2 0 0 5 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Observasi ke : 2 3 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Observasi ke : 2 3 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
SUM 5
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
123
Hasil Kegiatan Observasi Kelas Keseluruhan No Kegiatan
Responden S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 S34 S35 S36 S37 S38
7
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Observasi ke : 2 3 4 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 SUM
5 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 3 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Observasi ke : 2 3 4 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0
9 SUM
5 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 4 3 0 2 5 0 0 2 0 0 0 0 2 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0
1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Observasi ke : 2 3 4 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
SUM
5 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 4 2 0 0 5 3 0 0 1 1 1 2 1 2 0 0 0 0 2 2 1 0 0 0 2 0 1 2 0 0 0 1 0 0 0 1 0
124
Hasil Kegiatan Observasi Kelas Keseluruhan Responden S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 S34 S35 S36 S37 S38 JUMLAH SKOR MAKSIMAL Persentase Per Indikator (%) Persentase Per Kategori (%)
Jumlah Skor Per Indikator 1a 1b 2a 2b 10 0 10 5 10 3 10 5 10 5 10 5 10 0 10 5 10 0 10 5 10 7 10 5 10 0 10 5 10 0 10 5 10 0 10 5 10 0 10 5 10 0 10 5 10 1 10 5 10 0 10 5 10 3 10 5 10 1 10 2 10 0 10 5 10 0 10 3 10 0 10 5 10 0 10 5 5 1 7 2 9 2 10 4 6 0 10 5 9 5 10 5 10 0 10 5 10 0 10 5 10 2 10 5 10 1 10 5 10 0 10 5 10 0 10 4 10 0 10 5 10 0 10 5 10 0 10 5 10 0 10 5 10 0 10 5 10 0 10 5 10 0 10 5 10 0 10 5 10 0 10 5 369 31 377 180 380 380 380 190 97% 8% 99% 95% 53% 97%
3a 0 6 5 0 2 8 3 0 2 1 1 1 2 3 5 1 0 0 0 2 2 1 0 0 0 2 0 1 2 0 0 0 1 0 0 3 1 0 55 190 29% 29%
125
Persentase Hasil Observasi Aktivitas di Kelas Habits Of Indikator Mind 1 Persisting Tekun dalam pembelajaran
No
2 Thinking about Thinking
3 Thinking Flexibly
Aktivitas di Kelas Membuat catatan mengenai pembelajaran matematika yang disampaikan guru Memperhatikan penjelasan dari guru Terbiasa Bertanya pada mendemostrasikan guru metode- metode Membaca buku sistematis untuk untuk membantu menganalisis memahami dan permasalahan. mengerjakan soal. terbiasa bekerja Menyelesaikan atau bertindak dan sesuai rencana. mengumpulkan tugas tepat waktu. Siswa melakukan kegiatan belajar sesuai dengan instruksi guru. Sadar akan Siswa mengikuti pemikiran dan kegiatan tindakannya pembelajaran dengan tertib Memiliki banyak ide dan gagasan mengenai suatu hal
Mengajukan pendapat atau ide saat pembelajaran dikelas. Mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan diberikan guru
Skor
Skor Maks
369
380
Persentase Persentase Total (%) (%)
98%
53%
31
380
8%
377
380
99% 97%
178
190
94%
59
380
16%
16%
125
Lampiran 13 Hasil Pengamatan LKS/ Jawaban Siswa Responden
1
2
3
4a
4b
5
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 S34 S35 S36 S37 S38
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
observasi no.1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
Pengamatan LKS/ Jawaban ke : 1 2 3 4a 4b 5 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
observasi no.2 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2
4b
5
observasi no.1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0
3
4a
126
Hasil Pengamatan LKS/ Jawaban Siswa Responden
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 S34 S35 S36 S37 S38 JUMLAH SKOR MAKS PERSENTASE
3
Pengamatan LKS/ Jawaban ke : 4a 4b 5 1 2 3 4a
1
2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
observasi no.4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4b
5
observasi no.4 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH OBSERVASI NO 2 3 4 5 1 P1 P2 TOT TF UP 4 6 0 0 1 5 6 1 0 1 1 6 3 2 2 5 6 0 0 1 5 6 0 0 1 4 6 4 2 2 3 6 4 0 0 5 5 0 0 0 4 6 0 0 1 1 5 0 1 1 5 6 0 1 0 3 6 3 0 1 5 5 0 0 1 1 6 0 1 2 4 6 0 0 1 5 5 1 0 1 4 6 0 0 1 2 6 1 1 1 2 6 0 1 1 4 4 0 0 0 4 6 0 0 1 2 5 0 0 1 0 6 3 1 0 4 5 0 0 1 2 5 0 1 0 0 6 0 1 1 5 5 0 0 1 4 6 0 0 0 5 6 0 0 1 3 5 0 0 1 5 6 0 0 1 3 6 0 0 1 5 6 2 0 1 5 6 0 0 1 4 5 0 0 1 0 6 3 1 1 4 6 0 0 1 4 6 3 0 1 216 28 131 13 34 228 228 228 228 228 95% 12% 57% 6% 15%
127
Lampiran 14 1. Persentase Hasil Angket Habits Of Mind Responden S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 S34 S35 S36 S37 S38
Jumlah Skor Per Kategori P TOT TF UP 29 25 24 15 28 23 21 17 31 30 21 18 29 21 26 18 30 27 25 18 32 31 27 19 25 26 21 15 27 22 26 14 29 29 22 21 24 24 25 15 22 22 17 12 23 19 22 18 26 25 23 13 24 23 23 13 28 26 20 15 28 25 25 15 25 23 18 14 24 26 21 15 27 25 22 12 22 26 25 13 23 25 23 18 28 27 23 12 25 25 24 16 28 25 26 16 22 24 26 17 27 24 24 18 26 27 26 17 30 23 26 13 30 27 23 17 29 26 25 16 21 21 19 12 28 26 24 11 26 20 24 13 23 24 19 17 30 26 26 17 25 24 24 15 24 24 22 13 27 23 24 13
Skor Maksimal Per Kategori P TOT TF UP 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25 35 35 35 25
Persentase Keseluruhan
Persentase Per Kategori P TOT TF UP 83% 71% 69% 60% 80% 66% 60% 68% 89% 86% 60% 72% 83% 60% 74% 72% 86% 77% 71% 72% 91% 89% 77% 76% 71% 74% 60% 60% 77% 63% 74% 56% 83% 83% 63% 84% 69% 69% 71% 60% 63% 63% 49% 48% 66% 54% 63% 72% 74% 71% 66% 52% 69% 66% 66% 52% 80% 74% 57% 60% 80% 71% 71% 60% 71% 66% 51% 56% 69% 74% 60% 60% 77% 71% 63% 48% 63% 74% 71% 52% 66% 71% 66% 72% 80% 77% 66% 48% 71% 71% 69% 64% 80% 71% 74% 64% 63% 69% 74% 68% 77% 69% 69% 72% 74% 77% 74% 68% 86% 66% 74% 52% 86% 77% 66% 68% 83% 74% 71% 64% 60% 60% 54% 48% 80% 74% 69% 44% 74% 57% 69% 52% 66% 69% 54% 68% 86% 74% 74% 68% 71% 69% 69% 60% 69% 69% 63% 52% 77% 66% 69% 52% 76%
71%
66%
61%
128
2. Persentase Hasil Observasi Kelas Habits Of Mind Pesisting Responden S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 S34 S35 S36 S37 S38 Persentase Keseluruhan
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Jumlah 2 3 5 0 5 3 5 3 5 0 5 0 5 2 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5 2 5 1 5 0 5 0 5 0 5 0 3 1 5 2 3 0 5 5 5 0 5 0 5 2 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0
4 0 0 2 0 0 5 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pesisting
Jumlah Total 10 13 15 10 10 17 10 10 10 10 10 11 10 13 11 10 10 10 10 6 11 6 14 10 10 12 11 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Thinking of thinking % 50% 65% 75% 50% 50% 85% 50% 50% 50% 50% 50% 55% 50% 65% 55% 50% 50% 50% 50% 30% 55% 30% 70% 50% 50% 60% 55% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50%
53%
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Jumlah 6 7 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 3 5 5 5 5 2 2 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Jumlah Total 13 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 12 15 13 15 15 9 14 15 15 15 15 15 15 15 14 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Thinking of thinking
Thinking Flexibly %
87% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 80% 100% 87% 100% 100% 60% 93% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 93% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
97%
Jumlah Jumlah % 8 9 Total 0 0 0 0% 4 4 8 80% 3 2 5 50% 0 0 0 0% 2 0 2 20% 5 5 10 100% 0 3 3 30% 0 0 0 0% 2 0 2 20% 0 1 1 10% 0 1 1 10% 0 1 1 10% 0 2 2 20% 2 1 3 30% 3 2 5 50% 1 0 1 10% 0 0 0 0% 0 0 0 0% 0 0 0 0% 0 2 2 20% 0 2 2 20% 0 1 1 10% 0 0 0 0% 0 0 0 0% 0 0 0 0% 0 2 2 20% 0 0 0 0% 0 1 1 10% 0 2 2 20% 0 0 0 0% 0 0 0 0% 0 0 0 0% 0 1 1 10% 0 0 0 0% 0 0 0 0% 3 0 3 30% 0 1 1 10% 0 0 0 0% Thinking Flexibly
29%
129
3. Persentase Hasil Observasi LKS/ Jawaban Siswa Jumlah Per Kategori Responden S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 S34 S35 S36 S37 S38
P
TOT
TF
UP
6 4 0 1 7 5 0 1 9 1 2 2 6 5 0 1 6 5 0 1 10 4 2 2 10 3 0 0 5 5 0 0 6 4 0 1 5 1 1 1 6 5 1 0 9 3 0 1 5 5 0 1 6 1 1 2 6 4 0 1 6 5 0 1 6 4 0 1 7 2 1 1 6 2 1 1 4 4 0 0 6 4 0 1 5 2 0 1 9 0 1 0 5 4 0 1 5 2 1 0 6 0 1 1 5 5 0 1 6 4 0 0 6 5 0 1 5 3 0 1 6 5 0 1 6 3 0 1 8 5 0 1 6 5 0 1 5 4 0 1 9 0 1 1 6 4 0 1 9 4 0 1 Persentase Keseluruhan
Jumlah Maks Per Kategori
Persentase
P
TOT
TF
UP
P
TOT
TF
UP
12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
50% 58% 75% 50% 50% 83% 83% 42% 50% 42% 50% 75% 42% 50% 50% 50% 50% 58% 50% 33% 50% 42% 75% 42% 42% 50% 42% 50% 50% 42% 50% 50% 67% 50% 42% 75% 50% 75%
67% 83% 17% 83% 83% 67% 50% 83% 67% 17% 83% 50% 83% 17% 67% 83% 67% 33% 33% 67% 67% 33% 0% 67% 33% 0% 83% 67% 83% 50% 83% 50% 83% 83% 67% 0% 67% 67%
0% 0% 33% 0% 0% 33% 0% 0% 0% 17% 17% 0% 0% 17% 0% 0% 0% 17% 17% 0% 0% 0% 17% 0% 17% 17% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 17% 0% 0%
17% 17% 33% 17% 17% 33% 0% 0% 17% 17% 0% 17% 17% 33% 17% 17% 17% 17% 17% 0% 17% 17% 0% 17% 0% 17% 17% 0% 17% 17% 17% 17% 17% 17% 17% 17% 17% 17%
57%
6% 15%
54%
130
4. Persentase Keseluruhan Habits of Mind Siswa
No 1 2 3
Kategori Habits Of Mind Persisting Thinking Of Thinking Thinking Flexibly Using Past Knowledge to New situation
4
Persentase Observasi Observasi Kelas LKS 53% 54% 97% 57% 29% 6% 15%
Angket 76% 71% 66% 61%
Keterangan : Perhitungan Persentase Hasil Observasi Rumus Menghitung Persentase Observasi 𝑓
P=𝑁
P = Persentase (%) f = frekuensi N = Jumlah Frekuensi Contoh : 1. Perhitungan persentase hasil observasi kelas siswa untuk responden S1 pada kategori persisting : f = 10 N = 20 10
P = 20
P = 50% Untuk perhitungan persentase pada responden lainnya dan kategori lainnya serta pada observasi LKS atau jawaban siswa digunakan rumus yang sama dan perhitungannya sama seperti contoh diatas.
131
Lampiran 15 KISI-KISI KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII SEMESTER GENAP TAHU AJARAN 2015/2016 N Kompetensi Indikator kemampuan Indikator soal Soal Dasar Generalisasi 5.1. a. Siswa mampu melakukan proses Diberikan permasalahan Terdapat beberapa tembok yang Mengidentifikasi berkaitan denga sifatterbuat dari susunan bata berbentuk mengidentifikasi pola (perception sifat-sifat kubus, sifat kubus, siswa kubus dengan ukuran rusuk 10 cm, balok , prisma, dan menentukan banyak sisi seperti pada gambar berikut: of generality). limas serta bagianyang terdapat pada bagiannya susunan kubus berdasarkan pola yang terdapat pada soal. Tembok tersebut hendak dicat dengan cat berwarna putih, berapakah banyak sisi yang terkena cat pada tembok pertama dan ketiga? Berapakah banyak sisi yang terkena b. Siswa dapat menggunakan hasil cat pada tembok ke-10 ? identifikasi pola untuk menentukan struktur
atau
selanjutnya
data
atau
suku
(ekspression
of
No soal 1a
1b
generality). c. Siswa mampu menggunakan hasil Diberikan permasalahan berkaitan denga sifatgeneralisasi untuk menyelesaikan sifat kubus, siswa masalah (manipulation of menentukan banyak susunan kubus generality) berdasarkan pola yang terdapat pada soal.
Berdasarkan pola susunan diatas maka berapakah banyak susunan kubus kecil yang diperlukan untuk membuat tembok setebal 10 cm dengan ukuran 1,9 m x 1m! gambarkanlah sketsa tembok teresbut!
1c
132
Kompetensi Dasar
Indikator kemampuan Generalisasi
Indikator soal
5.3 Menghitung a. Siswa mampu melakukan proses Luas permukaan mengidentifikasi pola (perception dan volume kubus, balok, prisma dan of generality). limas.
b. Siswa dapat menggunakan hasil identifikasi pola untuk menentukan struktur
atau
selanjutnya generality).
data
atau
suku
(ekspression
of
Diberikan masalah dengan konsep volume balok, siswadapat menentukan tinggi dan volume balok menggunaka pola yang terdapat pada soal.
Soal
No soal 2a
Pak Adi adalah seorang pedagang minyak goreng. Ia memilki 10 kaleng penyimpananminyak berbentuk balok. Kaleng tersebut memiliki ukuran alas yang sama yaitu 20 cm x 30 cm dan tinggi yang berbeda-beda.Volume minyak pada kaleng pertama adalah 30 liter. Jika minyak pada kaleng pertama dipindahkan pada kaleng kedua maka 1 minyak hanya akan memenuhi 2 dari volume dari kaleng kedua, dan jika minyak pada kaleng pertama dipindahkan pada kaleng ketiga maka 1 minyak hanya akan memenuhi 3 dari volume dari kaleng ketiga dan begitu seterusnya . Tentukanlah tinggi kaleng kedua dan ketiga! Tentukanlah tinggi kaleng ke-10 yang digunakan untuk menyimpan miyak tersebut!
2b
133
c. Siswa mampu menggunakan hasil generalisasi untuk menyelesaikan masalah generality)
(manipulation
of
Jika pak adi menjual seluruh minyak pada kaleng pertama hingga kaleng kelima, dengan harga Rp 15.000/ liter maka berapakah uang yang diterima pak Adi?
2c
134
Lampiran 16
Nama : Kelas : Kerjakanlah soal berikut dengan benar dan tepat ! 1. Terdapat beberapa tembok yang terbuat dari susunan bata berbentuk kubus dengan ukuran rusuk 10 cm, seperti pada gambar berikut !
a. Susunan tersebut hendak dicat dengan cat berwarna putih, berapakah banyak sisi yang terkena cat pada tembok pertama dan ketiga? b. Berapakah banyak sisi yang terkena cat pada tembok ke-10 ? c. Berdasarkan pola susunan diatas maka berapakah banyak susunan kubus kecil yang diperlukan untuk membuat dinding setebal 10 cm dengan ukuran 1,9 m x 1m? gambarkanlah sketsa dinding teresbut!
2. Pak Adi adalah seorang pedagang minyak goreng. Ia memilki 10 kaleng penyimpananminyak berbentuk balok. Kaleng tersebut memiliki ukuran alas yang sama yaitu 20 cm x 30 cm dan tinggi yang berbeda-beda.Volume minyak pada kaleng pertama adalah 30 liter. Jika minyak pada kaleng pertama dipindahkan pada kaleng kedua maka minyak hanya akan memenuhi
1 2
dari volume dari kaleng kedua, dan jika minyak pada kaleng pertama dipindahkan pada kaleng ketiga maka minyak hanya akan memenuhi
1 3
dari volume dari kaleng ketiga dan
begitu seterusnya . a. Tentukanlah tinggikaleng kedua dan ketiga! b. Tentukanlah tinggi kaleng ke-9! c. Jika pak adi menjual seluruh minyak pada kaleng pertama hingga kaleng kelima, dengan harga Rp 15.000/ liter maka berapakah uang yang diterima pak Adi?
135
Lampiran 17 Kunci Jawaban soal Generalisasi No Soal Jawaban 1.a Terdapat beberapa tembok yang terbuat a. Diketahui ukuran kubus = 10 x 10 x 10cm dari susunan bata berbentuk kubus Ditanya banyak sisi kubus yag terkena cat ? dengan ukuran rusuk 10 cm, seperti pada Jawab : gambar berikut: Sisi yang terkena cat pada susunan pertama yaitu : • Sisi depan =1 • Sisi belakang =1 • Sisi atas =3 • Sisi samping kanan = 2 • Sisi sampig kiri =2 Tembok tersebut hendak dicat dengan cat Jumlah =9 berwarna putih, berapakah banyak sisi Sisi yang terkena cat pada susunan ketiga yaitu : yang terkena cat pada tembok pertama • Sisi depan =1 dan ketiga? • Sisi belakang =1 • Sisi atas =7 • Sisi samping kanan = 4 • Sisi sampig kiri =4 Jumlah = 17 Alasan, karena seluruh sisi kubus yang berada didepan menjadi satu sisi yaitu sisi depan, selanjutya semua sisi kubus yang berada dibelakang dihitug menjadi satu sisi yaitu sisi dibelakang 1.b Berapakah banyak sisi yang terkena cat b. Sisi yang terkena cat pada susunan kesepuluh yaitu : pada susunan ke-10 ? • Sisi depan =1 • Sisi belakang = 1 • Sisi atas = 7+2+2+2+2+2+2+2 = 21 • Sisi samping kanan = 4+1+1+1+1+1+1+1 = 11 • Sisi sampig kiri = 4 ++1+1+1+1+1+1+1 =11 Jumlah = 45 Karena sisi depan dan belakang tetap, tetapi sisi atas selalu bertambah 2, sedangkan sisi sampig selalu bertambah 1 Cara lai n : Sisi yang terkena cat pada susunan kedua yaitu : • Sisi depan =1 • Sisi belakang =1 • Sisi atas =5 • Sisi samping kanan = 3 • Sisi sampig kiri =3 Jumlah = 13 Karena telah diketahui pola susunannya yaitu bertampah 4 sehingga pola susunannya yaitu 9, 13, 17, 21, 25, 29, 33, 37,41, 45... Jadi banyak sisi yang terkena cat yaitu 45 sisi
136
1.c
Berdasarkan pola susunan diatas maka berapakah banyak susunan kubus kecil yang diperlukan untuk membuat tembok setebal 10 cm dengan ukuran 1,9 m x 1m? gambarkanlah sketsa tembok teresbut!
Karena tinggi tembok adalah 1 m maka banyak susunan kubus untuk tinggi tembok adalah 100 cm : 10 cm = 10 Pajang tembok adalah 1,9 m = 190 cm, maka banyak susunan kubus untuk panjang tembok adalah 190 cm : 10 cm = 19 Jadi bayak kubus yag diperlukan adalah 10 x 19 = 190 kubus. Gambar sketsa tembok :
2.a Pak Adi adalah seorang pedagang minyak goreng. Ia memilki 10 kaleng penyimpananminyak berbentuk balok. Kaleng tersebut memiliki ukuran alas yang sama yaitu 20 cm x 30 cm dan tinggi yang berbeda-beda.Volume minyak pada kaleng pertama adalah 30 liter. Jika minyak pada kaleng pertama dipindahkan pada kaleng kedua maka 1 minyak hanya akan memenuhi 2 dari volume dari kaleng kedua, dan jika minyak pada kaleng pertama dipindahkan pada kaleng ketiga maka minyak hanya 1 akan memenuhi 3 dari volume dari kaleng ketiga dan begitu seterusnya . Tentukanlah tinggi kaleng kedua dan ketiga!
Diketahui : Ukura alas sama yaitu 20 x 30 cm Volume tempat pertama = 30 liter 1liter = 1dm3 = 1000cm3 Maka 30 liter = 30000cm3 Ditanya : a. Tinggi kaleng pertama dan ketiga b. Volume maksimal pada tempat ke-10 c. Harga jual miyak pada kaleng pertama sampai kaleng kelima Jawab : 1 V1= 2 V2 V2 = 2 V1 V2 = 2 x 30000 cm3 = 60000 cm3 Tinggi = volume : luas alas = 60000 cm3 : (20cm x 30cm) = 100cm (tinggi kaleng kedua) 1 V1= 3 V3 V3 = 3 V1 V3 = 3 x 30000 cm3 = 90000 cm3 V3 = luas alas x tiggi Tinggi = volume : luas alas = 90000 cm3 : (20cm x 30cm) = 150cm (tinggi kaleng ketiga) Karena 2.b Tentukanlah tinggi kaleng minyak pada 1 tempat ke-10! V1 = 2 V2 1
V1 = 3 V3
1
Maka V1 = 10 V10 V10 = 10 V1
137
V10 = 10 x 30000 cm3 = 300000 cm3 V3 = luas alas x tiggi Tinggi = volume : luas alas = 300000 cm3 : (20cm x 30cm) = 500cm (tinggi kaleng kesepuluh) Cara lain : V1 = 30000 cm3 = V1 = luas alas x tiggi Tinggi = volume : luas alas = 30000 cm3 : (20cm x 30cm) = 50cm (tinggi pertama)
2.c
Jika pak adi menjual seluruh minyak pada kaleng pertama hingga kaleng kelima, dengan harga Rp 15.000/ liter maka berapakah uang yang diterima pak Adi?
Karena tinggi kaleng pertama, kedua dan ketiga berturutturut ialah 50cm, 100 cm, 150 cm.... Maka polanya selalu bertambah 50cm Sehigga tinggi kaleng selanjutnya adalah 200cm, 250cm, 300cm, 350cm, 400cm, 450cm, 500cm, 550cm , ... Jadi tinggi kaleng kesepuluh adalah 500cm Diketahui : Harga minyak = Rp 15.000/ liter V1 = 30000 cm3 V2 = 2 V1= 2 x 30000 cm3 = 60000 cm3 V3 = 3V1 = 3 x 30000 cm3 = 90000 cm3 Maka : V4 = 4V1 = 4 x 30000 cm3 = 120000 cm3 V5 = 5V1 = 5 x 30000 cm3 = 150000 cm3 jumlah = 450000 cm3 atau cara lain, V1 = 30000 cm3 V2 = 60000 cm3 V3 = 90000 cm3 Berdasarkan volume tersebut maka diketahui bahwa volume tiap kaleng selalu bertambah 30000cm3 sehigga volume pada kaleng keempat dan kelima adalah : V4 = 90000 cm3 + 30000 cm3 = 120000 cm3 V5 = 120000 cm3 + 30000 cm3 = 150000 cm3 volume total = 450000 cm3 = 450 dm3 = 450 liter harga jual minyak = 450 x 15000 = 6750000 Jadi uang yang diterima pak Adi adalah Rp 6.750.000,00
Skor maksimal : 5 Total Skor
: 5 x 6 = 30
Nilai maksimal : 30 x
𝟏𝟎𝟎 𝟑
= 100
138
138
Lampiran 18 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa
No
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 A27 A28 A29 A30 A31 A32 Jumlah r hitung r tabel Keterangan
Butir Soal X1 5 3 4 3 2 3 2 3 4 5 3 5 5 5 5 2 3 4 3 2 4 2 1 1 1 1 2 2 3 0 2 1 91 0.942 0.320 Valid
X2 5 3 4 2 2 3 2 3 2 5 3 5 5 5 5 1 1 4 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 0 2 1 76 0.899 0.320 Valid
X3 3 3 5 3 1 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 1 1 4 5 0 2 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 74 0.903 0.320 Valid
X4 5 2 3 2 2 2 2 2 3 4 3 5 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 0 0 1 0 1 2 2 0 2 0 68 0.908 0.320 Valid
X5 X6 5 3 1 1 3 2 1 0 2 0 2 1 2 2 2 1 3 4 3 5 3 5 4 4 3 4 3 2 3 2 1 0 2 0 3 3 2 3 1 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 2 0 0 0 1 0 0 0 58 45 0.934 0.882 0.320 0.320 Valid Valid
Skor Total (y) 26 13 21 11 9 14 13 14 21 27 22 28 25 23 21 7 9 21 16 7 14 7 3 2 4 2 6 7 9 0 7 3 412
Nilai 87 43 70 37 30 47 43 47 70 90 73 93 83 77 70 23 30 70 53 23 47 23 10 7 13 7 20 23 30 0 23 10
139
Lampiran 19 Hasil Uji Reabilitas Instrumen Tes Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa Skor Butir Soal No Responden Total Nilai X1 X2 X3 X4 X5 X6 (y) 1 26 108 A1 5 5 3 5 5 3 2 13 54 A2 3 3 3 2 1 1 3 21 88 A3 4 4 5 3 3 2 4 11 46 A4 3 2 3 2 1 0 5 9 38 A5 2 2 1 2 2 0 6 14 58 A6 3 3 3 2 2 1 7 13 54 A7 2 2 3 2 2 2 8 14 58 A8 3 3 3 2 2 1 9 21 88 A9 4 2 5 3 3 4 10 27 113 A10 5 5 5 4 3 5 11 22 92 A11 3 3 5 3 3 5 12 28 117 A12 5 5 5 5 4 4 13 25 104 A13 5 5 5 3 3 4 14 23 96 A14 5 5 5 3 3 2 15 21 88 A15 5 5 3 3 3 2 16 7 29 A16 2 1 1 2 1 0 17 9 38 A17 3 1 1 2 2 0 18 21 88 A18 4 4 4 3 3 3 19 16 67 A19 3 1 5 2 2 3 20 7 29 A20 2 1 0 2 1 1 21 14 58 A21 4 2 2 3 2 1 22 7 29 A22 2 2 0 2 1 0 23 3 13 A23 1 1 1 0 0 0 24 2 8 A24 1 1 0 0 0 0 25 4 17 A25 1 1 0 1 1 0 26 2 8 A26 1 1 0 0 0 0 27 6 25 A27 2 1 0 1 1 1 28 7 29 A28 2 1 1 2 1 0 29 9 38 A29 3 1 1 2 2 0 30 0 0 A30 0 0 0 0 0 0 31 7 29 A31 2 2 0 2 1 0 32 3 13 A32 1 1 1 0 0 0 91 76 74 68 58 45 Jumlah 412 2.007
Σσ2i σ2t r 11 Keterangan
2.422
3.715
1.609
13.896 67.359375000 0.9524 Sangat Tinggi
1.527
2.616
140
Lampiran 20
Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa Butir Soal No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 A27 A28 A29 A30 A31 A32 Jumlah Rata-Rata P Ket.
X1
X2
X3
X4
X5
X6
5 5 3 5 5 3 3 3 3 2 1 1 4 4 5 3 3 2 3 2 3 2 1 0 2 2 1 2 2 0 3 3 3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 1 4 2 5 3 3 4 5 5 5 4 3 5 3 3 5 3 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 3 3 4 5 5 5 3 3 2 5 5 3 3 3 2 2 1 1 2 1 0 3 1 1 2 2 0 4 4 4 3 3 3 3 1 5 2 2 3 2 1 0 2 1 1 4 2 2 3 2 1 2 2 0 2 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 2 1 0 1 1 1 2 1 1 2 1 0 3 1 1 2 2 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 2 1 0 1 1 1 0 0 0 91 76 74 68 58 45 2.844 2.375 2.313 2.125 1.813 1.406 0.56875 0.475 0.4625 0.425 0.3625 0.28125 Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar
Skor Total (y) 26 13 21 11 9 14 13 14 21 27 22 28 25 23 21 7 9 21 16 7 14 7 3 2 4 2 6 7 9 0 7 3 412
141
Lampiran 21 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
A12 A10 A1 A13 A14 A11 A3 A9 A15 A18 A19 A6 A8 A21 A2 A7
X2
X3
X4
X5
X6
5 5 5 5 5 3 4 4 5 4 3 3 3 4 3 2
5 5 5 5 5 3 4 2 5 4 1 3 3 2 3 2
5 5 3 5 5 5 5 5 3 4 5 3 3 2 3 3
5 4 5 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2
4 3 5 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 2
4 5 3 4 2 5 2 4 2 3 3 1 1 1 1 2
63
57
64
48
44
43
0.788
0.713
0.800
0.600
0.550
0.538
2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 0 0
2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 0 0
1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0
2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0
2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah
25
17
7
18
13
2
DP Keterangan
0.313 0.475 Baik
0.213 0.500 Baik
0.088 0.713 Sangat Baik
0.225 0.375 Cukup
0.163 0.388 Cukup
0.025 0.513 Baik
A5 A17 A29 A16 A20 A22 A28 A31 A27 A25 A23 A32 A24 A26 A30 A33
Kelompok Bawah
X1
Jumlah 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Butir Soal
Kelompok Atas
No
142
Lampiran 22
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Reabilitas, Daya Pembeda dan Taraf Kesukaran No Soal 1a
Validitas Reabilitas Valid Valid
1c
Valid
2a
Valid
2b
Valid
2c
Valid
Sangat Tinggi
1b
Taraf Daya Kesukaran Pembeda Sedang Baik Sedang
Baik
Sedang
Sangat Baik Cukup
Sedang
Cukup
Sukar
Baik
Sedang
143
Lampiran 23 Perhitungan Uji Validitas dan Reabilitas Angket A. Uji Validitas Contoh perhitungan uji validitas angket nomor 1 : r xy =
r xy =
𝑛 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
�{𝑛 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋)2 } { 𝑛 ∑ 𝑦 2 −(∑ 𝑦)}2
32 (15773)− 136 (3676)
�{32 (594)−(136)2 } { 32 (427082)− 36762
r xy = 0,5411
Dengan dk = 32 – 2 = 30 dan α = 0,05 diperoleh r tabel karena r xy > r tabel ( 0,5411 > ) maka angket nomor 1 valid. Untuk pengujian angket nomor 2 dan seterusnya perhitungan uji validitas sama dengan perhitungan uji validitas nomor 1 B. Uji Reabilitas Tentukan varians skor tiap soal, missal varians skor nomor 1 : 𝜎2 = 2
𝜎 =
∑ 𝑥2 –
𝑛
590 –
(∑ 𝑥) 𝑛
2
1362 32
32
𝜎 2 = 0,38
Reabilitas Angket Jumlah Varian tiap Soal Σσ i2 = 14,5 Varians total σ i2 = 89,6 2 n Σσ i r11 = 1 − σ t2 n − 1
26 14,5 1 − r11 = 89,6 26 − 1
r 11 = 0,88
1
Arikunto, loc.cit. h.122.
..... 1
144
Lampiran 24 Perhitungan Uji Validitas dan Reabilitas, Daya Beda, dan Taraf Kesukaran Instrumen Tes Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa
A. Uji Validitas Contoh perhitungan uji validitas angket nomor 1 : r xy =
r xy =
𝑛 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
�{𝑛 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋)2 } { 𝑛 ∑ 𝑦 2 −(∑ 𝑦)}2
32 (1439)− 91 (412)
�{32 (308)−(91)2 } { 32 (7020)−( 412)2
r xy = 0,942
Dengan dk = 32 – 2 = 30 dan α = 0,05 diperoleh r tabel karena r xy > r tabel ( 0,942 > ) maka soal nomor 1 valid. Untuk pengujian soal nomor 2 dan seterusnya perhitungan uji validitas sama dengan perhitungan uji validitas nomor 1.
B. Uji Reabilitas Tentukan varians skor tiap soal, missal varians skor nomor 1 : 𝜎2 = 𝜎2 =
∑ 𝑥2 –
𝑛
323 – 6
(∑ 𝑥) 𝑛
2
912 6
𝜎 2 = 2,007
Reabilitas Angket Jumlah Varian tiap Soal Σσ i2 = 14,32 Varians total σ i2 = 70,18 2 n Σσ i r11 = 1− σ t2 n − 1
6 14,32 1 − r11 = 70,18 6 − 1
r 11 = 0,95
2
Arikunto, loc.cit. h.122.
..... 2
145
C. Daya Beda Contoh perhitungan daya beda soal nomor 1 :
D=
B A BB − JA JB
D=
63 25 − 80 80
D = 0.475 Berdasarkan klasifikasi daya beda nilai D = 0,475 berada pada kisaran 0,41 – 0,70, maka soal nomor 1 memiliki daya beda baik. Untuk soal nomor 2 dan seterusnya, perhitungan daya beda sama dengan perhitungan daya beda nomor 1
D. Taraf Kesukaran Contoh perhitungan daya beda soal nomor 1 : P=
B JS
P=
91 160
P = 0,568 Berdasarkan klasifikasi taraf kesukaran, nilai P = 0,568 berada pada kisaran 0,31 – 0,70, maka soal nomor 1 memiliki taraf kesukaran sedang. Untuk soal nomor 2 dan seterusnya, perhitungan taraf kesukaran sama dengan perhitungan taraf kesukaran nomor 1
146
Lampiran 25 Hasil Tes Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa Keseluruhan Responden S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 S34 S35 S36 S37 S38
1a
1b
3 3 5 3 5 5 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2
4 2 5 3 5 5 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 4 3 2 3 3 3 3 4 2 3 2 3 2 2 2 2
No soal 1c 2a 5 2 3 3 3 3 1 3 2 2 1 1 2 1 0 1 3 0 1 1 1 2 4 5 1 3 3 2 3 4 2 3 1 1 2 1 1 1
5 2 5 2 5 5 3 5 5 3 4 3 5 3 5 4 5 2 3 4 3 5 5 3 3 5 5 5 5 5 3 5 2 4 5 3 4 3
2b
2c
4 2 5 1 4 5 3 5 4 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 2 5 4 3 2 5 5 5 5 5 3 4 1 3 5 3 3 2
4 3 3 1 3 5 2 5 4 2 3 1 3 2 4 3 2 1 2 2 1 5 3 5 2 3 5 5 1 4 1 3 1 2 4 0 2 1
Jumlah
Nilai
25 14 26 13 25 28 13 24 21 14 15 12 18 13 18 16 18 9 14 16 12 25 24 22 12 22 25 23 21 25 14 21 9 16 21 11 15 11
83.33 46.67 86.67 43.33 83.33 93.33 43.33 80.00 70.00 46.67 50.00 40.00 60.00 43.33 60.00 53.33 60.00 30.00 46.67 53.33 40.00 83.33 80.00 73.33 40.00 73.33 83.33 76.67 70.00 83.33 46.67 70.00 30.00 53.33 70.00 36.67 50.00 36.67
147
Hasil Tes Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa Per Indikator
Responden 1a S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 S34 S35 S36 S37 S38
JUMLAH %
Indikator Kemampuan Generalisasi 1 2 3 2a 1b 2b 1c
3 3 5 3 5 5 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2
5 2 5 2 5 5 3 5 5 3 4 3 5 3 5 4 5 2 3 4 3 5 5 3 3 5 5 5 5 5 3 5 2 4 5 3 4 3
263 69%
4 2 5 3 5 5 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 4 3 2 3 3 3 3 4 2 3 2 3 2 2 2 2
4 2 5 1 4 5 3 5 4 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 2 5 4 3 2 5 5 5 5 5 3 4 1 3 5 3 3 2
237 62%
5 2 3 3 3 3 1 3 2 2 1 1 2 1 0 1 3 0 1 1 1 2 4 5 1 3 3 2 3 4 2 3 1 1 2 1 1 1
Nilai
25 14 26 13 25 28 13 24 21 14 15 12 18 13 18 16 18 9 14 16 12 25 24 22 12 22 25 23 21 25 14 21 9 16 21 11 15 11
83.33 46.67 86.67 43.33 83.33 93.33 43.33 80 70 46.67 50 40 60 43.33 60 53.33 60 30 46.67 53.33 40 83.33 80 73.33 40 73.33 83.33 76.67 70 83.33 46.67 70 30 53.33 70 36.67 50 36.67
2c 4 3 3 1 3 5 2 5 4 2 3 1 3 2 4 3 2 1 2 2 1 5 3 5 2 3 5 5 1 4 1 3 1 2 4 0 2 1
181 48%
Jumlah
Rata rata nilai 59,73
148
148
Lampiran 26 Data SPSS Responden S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 S34 S35 S36 S37 S38
HOM 71.54 68.46 76.92 72.31 76.92 83.85 66.92 68.46 77.69 67.69 56.15 63.08 66.92 63.85 68.46 71.54 61.54 66.15 66.15 66.15 68.46 69.23 69.23 73.08 68.46 71.54 73.85 70.77 74.62 73.85 56.15 68.46 63.85 63.85 76.15 67.69 63.85 66.92
G 83.33 46.67 86.67 43.33 83.33 93.33 43.33 80 70 46.67 50 40 60 43.33 60 53.33 60 30 46.67 53.33 40 83.33 80 73.33 40 73.33 83.33 76.67 70 83.33 46.67 70 30 53.33 70 36.67 50 36.67
RESIDU -23.7838 -18.9018 -20.3684 -18.7411 -7.27453 -18.6657 -18.6657 -23.4723 -12.0811 -5.57184 -11.9957 -10.3684 -7.11378 14.04127 1.09816 17.37127 -11.845 -0.45378 4.42816 4.58891 1.33428 15.98009 -8.19346 -1.68421 11.33428 -4.93883 4.90041 8.15504 13.12235 21.33428 19.70697 18.15504 6.76385 23.03697 13.2731 13.2731 10.10385 2.11805
149
Lampiran 27 Output Hasil SPSS 1. Hasil Uji Normalitas dengan SPSS Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic df Sig.
Shapiro-Wilk Statistic df Sig.
Unstandardized .095 38 .200* Residual *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
.954
38
.124
2. 3. Hasil Uji Linearitas dengan SPSS ANOVA Table Sum of Squares G* Between HOM Groups
df
Mean Square
(Combined)
9523.328
18
Linearity
5239.492
1
Deviation from Linearity
4283.837
17
251.990
2817.385
19
148.283
12340.714
37
Within Groups Total
529.074
.004
5239.492 35.334
.000
Coefficientsa
Model 1
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
(Constant) HOM
Std. Error
-86.165
28.401
2.116
.410
Beta
.652
a. Dependent Variable: G
Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
t
N
G
59.7363
18.26288
38
HOM
68.9676
5.62509
38
Sig.
3.568
4. Hasil Analisis Regresi Dengan SPSS Unstandardized
F
Sig.
-3.034
.004
5.154
.000
1.699
.132
150
Correlations G Pearson Correlation
G
1.000
.652
.652
1.000
.
.000
.000
.
G
38
38
HOM
38
38
HOM Sig. (1-tailed)
HOM
G HOM
N
Variables Entered/Removeda Variables
Variables
Entered
Removed
Model 1
HOM
b
Method . Enter
a. Dependent Variable: G b. All requested variables entered.
Model Summary Mode l R 1 .652
Adjuste Std. Error R dR of the R Square Square Square Estimate Change
a
.425
.409
14.04479
Change Statistics F Change
.425
26.562
df1
df2 1
36
a. Predictors: (Constant), HOM ANOVAa Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
5239.492
1
5239.492
Residual
7101.222
36
197.256
12340.714
37
Total a. Dependent Variable: G
b. Predictors: (Constant), HOM
F 26.562
Sig. .000b
Sig. F Change .000
151
Lampiran 28 Tabel Nilai-nilai r Product Moment
N 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Taraf Signifikansi 5%
1%
0,997 0,950 0,878 0,811 0,754 0,707 0,666 0,632 0,602 0,576 0,553 0,532 0,514 0,497 0,482 0,468 0,456 0,444 0,433 0,423 0,413 0,404 0,396 0,388 0,381 0,374 0,367 0,361 0,355 0,349 0,344 0,339 0,334 0,329 0,325
0,999 0,990 0,959 0,917 0,874 0,834 0,798 0,765 0,735 0,708 0,684 0,661 0,641 0,623 0,606 0,590 0,575 0,561 0,549 0,537 0,526 0,515 0,505 0,496 0,487 0,478 0,470 0,463 0,456 0,449 0,442 0,436 0,430 0,424 0,418
N 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 125 150 175 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
Taraf Signifikansi 5%
1%
0,320 0,316 0,312 0,308 0,304 0,301 0,297 0,294 0,291 0,288 0,284 0,281 0,279 0,266 0,254 0,244 0,235 0,227 0,220 0,213 0,207 0,202 0,195 0,176 0,159 0,148 0,138 0,113 0,098 0,088 0,080 0,074 0,070 0,065 0,062
0,413 0,408 0,403 0,398 0,393 0,389 0,384 0,380 0,376 0,372 0,368 0,364 0,361 0,345 0,330 0,317 0,306 0,296 0,286 0,278 0,270 0,263 0,256 0,230 0,210 0,194 0,181 0,148 0,128 0,115 0,105 0,097 0,091 0,086 0,081
151
152
Lampiran 29 Soal – soal Observasi LKS/ Jawaban Siswa Soal Observasi LKS/ Jawaban Ke-1 1. Gambar berikut adalah gambar jarring-jaring kubus. Jika persegi no.6 merupakan alas kubus, maka yang menjadi tutup kubus adalah no …
2. Dari rangkaian persegi berikut, manakah yang merupakan jarring-jaring kubus?
3. Perhatikan jarring-jaring balok ABCD.EFGH berikut :
Letak titik E ditunjukan oleh no …
Soal Observasi LKS/ Jawaban Ke-2 1. Diketahui diagonal sisi kubus yaitu√72 cm. Tentukanlah luas permuakaan dan volume nya ! Soal Observasi LKS/ Jawaban Ke-3 1. Buatlah sketsa jaring-jaring suatu bangun ruang yang memiliki luas permukaan 72 cm2!
153
Soal Observasi LKS/ Jawaban Ke-4 1. Sebuah Balok berukuran panjang 12 cm dan lebar 19 cm. Jika panjang salah satu diagonal ruangnya adalah 17 cm, maka luas permukaan balok tersebut ialah … 2. Luas permukaan suatu prisma adalah 576 cm2. Jika luas sisi tegaknya adalah 332 cm2. Maka luas alah prisma tersebut adalah …
Soal Observasi LKS/ Jawaban Ke-5 1. Diketahui seorang pedagang minyak goreng memiliki beberapakalengdengan ukuran yang berbeda untuk menyimpan minyaknya. Tempat tersebut berbentuk balok. Tempat pertama berukuran 50 x 50 x 100 cm. Jika tingginya tiap tempat penyimpanan berbeda 20 cm lebih tinggi dari tinggi semula maka tentukanlah: a. Volume minyak pada tempat kedua? b. Volume minyak pada tempat keenam? c. Jika harga minyak adalah Rp 5000,00 / liter, tentukanlah harga minyak pada tempat ke-6?
154
Lampiran 31 Contoh Jawaban Siswa
Contoh Jawaban Siswa pada Observasi LKS/ Jawaban Soal Ke-1
Contoh Jawaban Siswa pada Observasi LKS/ Jawaban Soal Ke-1
155
156
157
154
Lampiran 30 1. Foto Kegiatan Observasi
155
156
157
2. Foto Bersama Seluruh Siswa
158
Lampiran 31
Jadwal Kegiatan Pengumpulan Data Penelitian
No
Hari/ Tanggal
1
Selasa, 19 April 2016
2
Kamis, 21 April 2016
3
Selasa, 26 April 2016
4
Selasa, 3 Mei 2016
5
Jumat, 6 Mei 2016
6
Selasa, 16 Mei 2016 Kamis, 18 Mei 2016
7
Kegiatan Penelitian Observasi Observasi Kelas Soal
Keterangan
Pada observasi soal teramati HOM kategori Persisting Pada observasi soal teramati kategori 2 2 Persisting dan Using Past Knowledge Pada observasi soal teramati kategori 3 3 Persisting dan Thinking Flexibly Pada observasi soal teramati kategori 4 4 Persisting dan Thinking Of Thinking 5 5 Pada observasi soal teramati kategori Persisting, Thinking Of Thinking, Thinking Flexibly dan Using Past Knowledge Penyebaran angket habits of mind pada siswa Penyebaran instrument tes kemampuan generalisasi matematis pada siswa 1
1