56 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013
PENGARUH DINAMIKA POLITIK INDONESIA TERHADAP EKSISTENSI HARIAN KOMPAS (1965-2012) Andik Kurniawan & Abraham Nurcahyo* Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menemukan asal-usul dan peran tokoh pendiri Kompas; 2) mendapatkan gambaran sejarah cara bertahan Kompas dalam melewati Orde Baru; 3) mendapatkan pemahaman sejarah bagaimana strategi Kompas menempatkan diri di kultur politik era reformasi. Penelitian dilaksanakan dengan metode historis. Digunakan jenis penulisan kajian pustaka untuk mendapatkan hasil fakta sejarah yang diinginkan, yakni: asal-muasal berdiri, tokoh pendiri, serta strategi dan taktik yang dilakukan Kompas dalam menjaga eksistensinya di dunia pers Indonesia dan di dalam konteks sejarah politik tanah air. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari peraturan perundang-undangan, dokumen kerja lembaga, jurnal ilmiah, publikasi internet, dan buku-buku. Teknik yang digunakan dalam mendapatkan sumber adalah teknik studi pustaka. Diseleksi sejumlah dokumen primer dan publikasi-publikasi pendukung lainnya yang valid dan relevan dengan permasalahan guna mencapai tujuan penelitian. Teknik analisis data yang digunakan mengacu pada metodologi historis yang sistematikanya dimulai dari pertama, tahap heuristik, atau pencarian sumber. Kedua, kritik sumber, atau seleksi fakta. Ketiga, interpretasi, atau pemaknaan dari serangkaian bukti sejarah yang didapat. Keempat, penulisan hasil akhir dalam suatu bentuk narasi penjelasan sejarah. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan timbal-balik antara dinamika politik nasional dengan strategi umum yang menjadi kebijakan Dewan Redaksi Kompas. Kompas berhasil melalui tiga jaman ini dengan baik dan mengalami perkembangan skala usaha dengan luar biasa. Prinsip jurnalisme kepiting, suatu cara jurnalisme santun dan cenderung bermain aman, membantu Kompas berhasil melalui tiga jaman ini dengan baik, sekaligus mengalami perkembangan skala usaha dengan luar biasa. Kata kunci: Dinamika Politik, Harian Kompas Pendahuluan Demokrasi merupakan salah satu cara dari manusia untuk menyelenggarakan suatu negara. Prinsip dasarnya adalah suatu negara yang yang menjadi milik bersama; dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani demos dan kratos. Demos artinya adalah rakyat, dan kratos artinya adalah kekuasaan. Dalam pengertian sehari-hari, demokrasi seringkali dimaknai sebagai government by the people (Miriam Budiardjo, 2009: 105).
Meskipun terdapat banyak ragam gaya demokrasi di dunia ini, dengan ciri khas masing-masing,
namun
terdapat
kesepakatan tidak tertulis, bahwa pers atau media
massa,
merupakan
wilayah
demokrasi, democratic estate, keempat di samping eksekutif, yudikatif, dan legislatif. Sehingga negara-negara yang menghargai dan menggunakan prinsip demokrasi akan menempatkan pers sebagai suatu keharusan dalam kesehariannya. Atau dengan kata lain, bisa juga dikatakan bahwa karena begitu
* Andik Kurniawan adalah alumni pendidikan sejarah Fakultas Pendidikan IPS IKIP PGRI MADIUN * Abraham Nurcahyo adalah dosen pendidikan sejarah Fakultas Pendidikan IPS IKIP PGRI MADIUN
54 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013
pentingnya kehadiran pers dalam mengawal
pendekatan
keberlangsungan
demokrasi,
Indonesia telah melalui tiga tahapan yakni,
adanya pers merupakan pilar demokrasi
era orde lama, orde baru, dan era reformasi.
keempat di samping tiga pilar demokrasi
Berangkat
lainnya (Amien Raies, 2008: 115).
keberadaan pers menarik untuk dikaji guna
kehidupan
Indonesia, sesuai tujuan negara yang
sejarah
dari
mendapatkan
politik,
perjalanan
perspektif
pemahaman
tersebut,
seperti
apa,
tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang
kapan, dan dengan cara bagaimana pers
Dasar
menjalankan kegiatan jurnalistiknya dalam
1945,
termasuk
memproklamirkan demokrasi.
diri
Para
negara sebagai
pendiri
yang negara
konteks
bangsa
mempengaruhi dengan dinamika politik di
berkeyakinan bahwa sistem demokrasi yang diejawantahkan
dalam
suatu
hubungan
saling
pengaruh-
tanah air.
Negara
Untuk mendapatkan suatu narasi
Kesatuan Republik Indonesia adalah cara
rekontruksi yang lebih utuh bisa dimulai
terbaik untuk menyatukan dan menjalankan
dengan menelusuri bagaimana mula-mula
suatu negara baru, yang tersusun atas unsur
pers itu lahir. Kita juga bisa menengok lebih
yang sangat majemuk ini.
belakang lagi, dengan memikirkan mengapa
Seperti diketahui bersama, istilah
orang
mulai
menulis
lalu
mereka
demokrasi sangat bertalian erat dengan
mempublikasikan tulisannya.
istilah politik. Dengan meminjam istilah
Dimulai dari gambar di gua-gua, simbol-
Miriam Budiardjo (2009: 14), bahwa politik
simbol
dalam suatu negara adalah hal yang terkait
perlengkapan
mengenai masalah kekuasaan, pengambilan
berangsur manusia mulai menyadari betapa
keputusan, kebijakan publik, dan alokasi
pentingnya suatu simbol dibakukan guna
atau distribusi, maka akan dapat didapatkan
mengingat
suatu relevansi yang kuat antara pers yang
tertentu. Simbol atau tanda-tanda khusus ini
sehat dengan suasana politik dan iklim
yang kelak kita kenal sebagai huruf.
demokrasi yang bersahabat. Kondisi inilah
catatan
tangan hidup
atau
sederhana
manusia
menyampaikan
di
purba,
pesan
Huruf membentuk kata, menyusun
yang bisa digunakan sebagai landasan
bunyi,
kokoh guna melaksanakan pembangunan
sewaktu telah dikenal-digunakannya huruf
sesuai tujuan kemerdekaan.
inilah dikatakan manusia telah memasuki
Sejarah
Kemudian
jaman sejarah. Jaman ketika manusia telah
Indonesia
menggunakan tulisan dan berbagi pesan
dihadapkan akan dinamika berbangsa dan
secara luas. Jaman yang tidak lagi sama
bernegara
dengan jaman sebelumnya, ketika masih
Setidaknya
sejak yang
bahwa
kalimat.
dalam
perjalanannya
mencatat
merangkai
semula penuh
dengan
tantangan. menggunakan
berlangsungnya
jaman sederhana yang
P E N G A R U H D I N A M I K A P O L I T I K I N D O N E S I A ………| 55
belum mengenal dan menggunakan aksara.
industri ini yakni surat kabar harian
Pada masa sejarah ini manusia mulai
Kompas.
mempublikasikan tulisan, termasuk sebagai
berpengaruh dari grup Jawa Pos, selaku
sarana melestarikan cerita-cerita dongeng,
mitra bersaing di indutri yang sama, Dahlan
bunga-bunga
Iskan (2011:1), mengakui bahwa Kompas
nasehat,
maupun
untuk
meriwayatkan suatu pencapaian.
paling
berpengaruh.
Berikut
juga,
Kompas
Gramedia, induk perusahaan, yang sejatinya
Guttenberg, sekitar tahun 1450, beraneka
merupakan derivat dari kesuksesan surat
terbitan mulai bermunculan. Perubahan
kabar itu sendiri. Sebagaimana diketahui
berkelanjutan dari tradisi lisan pada masa-
bahwa Kompas Gramedia merupakan suatu
masa terdahulu berjalan beriring dengan
grup usaha yang mencakup unit usaha
suatu cara baru dalam berkomunikasi yaitu
koran Kompas, kompas.com, toko buku
bahasa
Gramedia, penerbitan, percetakan, televisi,
berikut
cetak
yang
oleh
tulis,
mesin
besar
merupakan koran terbesar. Satu yang paling
Tidak bisa dipungkiri, segera setelah diketemukannya
Tokoh
seluruh
media
turunannya. Tulisan yang terpublikasi pada
dan hotel.
gilirannya merupakan suatu perkembangan
Kompas adalah sebuah surat kabar
mengenai cara manusia berkomunikasi
yang terbit pertama kali pada tanggal 28
dengan manusia lain baik yang sekelompok,
Juni 1965. Satu hari dalam panasnya suhu
lain kelompok, sejaman, dan generasi pada
politik nasional. Didirikan oleh Petrus
jaman berikutnya. Hal ini dibuktikan dengan
Kanisius Ojong, biasa dikenal dengan P.K.
dibuatnya
prasasti-prasasti
Ojong,
meriwayatkan
pencapaian
suatu
guna tokoh
ataupun suatu kaum tertentu.
dan
merupakan
Jakob suatu
Oetama. surat
Kompas
kabar
yang
diterbitkan oleh golongan Katolik. Pada
Dari sekian produk tulis-menulis
awalnya merupakan suatu usulan dari
manusia, lahirlah satu bidang profesi yakni
Ahmad Yani kepada koleganya di kabinet
jurnalisme. Surat kabar adalah satu bentuk
yakni Frans Seda agar kalangan Katolik
produk jurnalisme yang sangat populer di
mempunyai media massa sendiri. Ini adalah
masyarakat. Surat kabar adalah suatu
sebuah respon atas pengaruh komunis yang
bentuk publikasi informasi secara berkala,
kian kuat di masyarakat dan di jajaran
biasanya harian, yang memegang peran
birokrat.
penting dalam industri pers Indonesia sepanjang kelahirannya hingga sekarang. Melacak jejak perkembangan pers di Indonesia
tak
lengkap
untuk
Kelahiran
Kompas
dilatari
berakhirnya politik demokrasi liberal yang ditandai dengan diumumkannya Dekrit
tidak
Presiden. Sebuah pidato bersejarah yang
mengapresiasi sebuah nama besar dalam
menandai dimulainya tahapan demokrasi
56 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013
terpimpin. Sejak diumumkannya Dekrit
menerbitkan sebuah surat kabar. Namanya
Presiden, 5 Juli 1959, perkembangan politik
Gagasan Baru atau Gagasan Pembaruan
mengarah pada pemusatan kekuatan ke tiga
seperti yang diusulkan oleh Uskup Agung
pihak utama. Pertama, Soekarno, Presiden
Semarang Mgr. Albertus Soegijapranata Sj.
dan pemimpin kharismatis yang mendirikan
Wacana ini tidak dapat berkembang lebih
republik
Angkatan
lanjut karena tidak mendapat ijin dari
Bersenjata Republik Indonesia, ABRI, yang
Kodam Jaya yang dipengaruhi oleh pihak
mendapat kekuatan dengan pemberlakuan
PKI. Maka ketika Frans Seda kemudian
status darurat perang di seluruh nusantara.
menyampaikan wacana penerbitan surat
Ketiga, pihak komunis yang memperluas
kabar
pengaruhnya
meminjam
kalangan pemimpin Partai Katolik pada
kewibawaan Soekarno (Frans Seda dalam
awalnya beberapa di antara mereka pesimis
St. Sularto, 2011:107-108).
akan adanya ijin dan masa depan untuk
Indonesia.
Pihak
Kedua,
dengan
cara
komunis
dan
militer
ini
kepada
teman-temanya
di
surat kabar baru ini nanti.
melakukan usaha-usaha untuk memperkuat
Sebagai tindak lanjut PK. Ojong dan Jakob
diri dengan serangkaian taktik propaganda.
Oetama menyepakati suatu penerbitan surat
Usaha yang dilakukan pada gilirannya
kabar yang mengusung tema humanisme
mencakup juga perang pola pikir melalui
dan
bidang jurnalistik. Frans Seda, di bulan April
Indonesia. Kelompok Katolik yang ada di
1965 adalah seorang menteri perkebunan
sekeliling dua pendiri Kompas akhirnya
yang sekaligus adalah ketua dari Partai
mendukung rencana penerbitan surat kabar
Katolik. Pihaknya mendapat himbauan dari
yang dimaksud.
toleran
terhadap
kemajemukan
Ahmad Yani untuk menyelenggarakan suatu
Mulanya Frans Seda dan teman-
surat kabar. Ahmad Yani, selaku Menteri/
teman menyiapkan nama Bentara Rakyat
Panglima Tentara Nasional Indonesia, TNI,
untuk
Angkatan
dengan
diterbitkan ini. Ketika usul penerbitan ini
non-
terdengar oleh Bung Karno, dalam salah
komunis yang dibredel, menyarankan agar
satu kesempatan ketika dalam kapasitasnya
golongan
sebagai anggota kabinet Presiden Soekarno,
Darat,
mempertimbangkan Katolik
koran-koran mempunyai
corong
surat
Seda
kabar
ditanya
baru
yang
apakah
akan
suaranya sendiri. Hal ini tentu tak lepas juga
Frans
berkenan
dari kepentingan politik Yani agar ada
diberikan nama untuk surat kabar itu. Bung
perimbangan terhadap pengaruh pihak
Karno memberikan nama Kompas, yang
komunis melalui media massa.
artinya adalah pemberi arah dan jalan
Setelah sebelumnya, pada tahun
dalam mengarungi lautan dan hutan rimba
1964, Partai Katolik pernah merencanakan
demikian yang diceritakan Jakob Oetama,
P E N G A R U H D I N A M I K A P O L I T I K I N D O N E S I A ………| 57
mengutip Frans Seda (dalam St. Sularto,
guna menunjukkan keberhasilan Kompas
2011: 104-108).
antaranya adalah, kesinambungan terbitan
Kompas menjalani tahun-tahun yang
selama 47 tahun, jumlah tiras pembaca,
berat di awal berdirinya. Tidak kalah berat
kekuatan
juga ketika giliran orde baru menggantikan
memperluas lini usaha, serta pengaruh
era pemerintahan Soekarno. Kemudian
Kompas terhadap kehidupan masyarakat
ketika masa keemasan orde baru pupus
berbangsa bernegara.
seiring
terbitnya
dan
kemampuan
reformasi,
Dalam perspektif Jakob Oetama (St.
Kompas
Sularto, 2011: 268) alur sejarah Kompas
semakin diuji dengan lanskap persaingan
setidaknya telah berhasil melalui tiga jaman
dunia usaha media yang terimbas juga
berbeda, yakni: 1) jaman pemerintahan
wacana globalisasi dan digitalisasi media
Soekarno, 2) jaman pemerintahan Soeharto,
massa.
dan 3) era reformasi. Melihat bahwa ada
kemampuan
fajar
finansial
bertahan
Pada
hidup
awal-awal
kelahirannya
hubungan yang erat antara situasi politik
Kompas dihadapkan situasi politik nasional
dengan
yang panas, kemudian era orde baru yang
Mengingat
sarat
kebebasan.
keberhasilan Kompas menempatkan diri di
Lantas dilanjutkan dengan era reformasi di
industri pers Indonesia, menarik untuk bisa
mana di satu sisi kelonggaran mulai didapat,
melakukan
namun di sisi yang lain juga menjadikan
bagaimana asal-usul Kompas lahir, siapa
industri media dimasuki pesaing dari luar
pendirinya,
negeri. Di era reformasi tercatat juga
perkembangannya mulai lahir tahun 1965
bersamaan dengan makin kompetitifnya
hingga 14 tahun umur era reformasi, tahun
industri media massa. Surat kabar Kompas
2012.
dengan
pengekangan
tidak lagi hanya bersaing head to head
kelangsungan akan
suatu dan
hidup
segala
segi
kajian bagaimana
pers. terkait
mengenai sejarah
Tujuan Dan Manfaat Penelitian
dengan sesama surat kabar lainnya; era new media
telah
Kompas
Berdasar pada rumusan masalah di
akhirnya juga adalah televisi, radio, dan juga
atas, maka tujuan penelitian ditentukan
situs-situs berita dalam jaringan internet.
sebagai berikut:
Kompas
datang.
Pesaing
sangat
layak
untuk
dijadikan tokoh utama dalam dunia pers tanah air. Hipotesis kajian ini adalah bahwa Kompas
dinilai
melaksanakan
usaha
1. Untuk menemukan asal-usul dan peran tokoh pendiri Kompas 2. Untuk mendapatkan gambaran sejarah
berhasil
untuk
cara bertahan Kompas dalam melewati
penerbitan
surat
Orde Baru
kabarnya. Parameter yang bisa digunakan
58 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013
3. Untuk mendapatkan pemahaman sejarah bagaimana
strategi
Kompas
kegiatan
jurnalistik
memperoleh,
meliputi
memiliki,
mencari,
menyimpan,
menempatkan diri di kultur politik era
mengolah, dan menyampaikan informasi
reformasi
baik dalam bentuk suara, gambar, suara dan
Adapun kegunaan penelitian yang
gambar, serta data dan grafik maupun
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
dalam bentuk lainnya dengan menggunakan
1. Bagi Program Pendidikan Sejarah
media cetak, media elektronik, dan segala
Untuk mendapatkan tambahan bahan kajian
bagi
berikutnya
jenis saluran yang tersedia.
penelitian-penelitian
yang
relevan
dengan
Dalam
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia (2008:1), Pers adalah.
penelitian sejarah Kompas ini.
1) usaha percetakan dan penerbitan; 2)
2. Bagi Pengembangan Ilmu Sejarah
usaha pengumpulan dan penyiaran berita; 3)
Untuk mendapatkan analisa historis
penyiaran
mengenai Kompas, lahir, dan sejarah
majalah, dan radio; 4) orang yang bergerak
tumbuhkembangnya sebagai pemimpin
dalam
dalam industri pers Indonesia. Penelitian
penyiaran
ini
majalah, radio, televisi, dan film.
dimaksud
juga
untuk
lebih
mempopulerkan tema-tema penulisan sejarah
kontemporer
di
Indonesia,
khususnya untuk generasi muda.
berita
melalui
penyiaran berita,
Ana
surat
berita;
5)
seperti
surat
Nadhya
Abrar
kabar, medium kabar,
(2011:7),
berpendapat bahwa pers secara konseptual memiliki empat posisi yakni: a. media
3. Bagi Kompas
komunikasi; b. lembaga sosial; c. produk
Untuk mendapatkan perspektif sejarah
informasi; d. lembaga ekonomi. Hal ini
politik
sejarah
mengandung pengertian bahwa wujud pers
hidup
bisa dilihat setidaknya dalam empat konsep
Kompas
tadi. Jadi dapat disimpulkan bahwa pers
dan
kontemporer mereka.
perspektif dari
perjalanan
Diharapkan,
mendapatkan tambahan masukan dalam
adalah
analisa pengambilan kebijakan di masa-
percetakan,
masa mendatang.
suatu informasi.
Tinjauan Pustaka A. Pers
sebagai
penerbitan,
macam dan
usaha
penyiaran
B. Surat kabar Istilah
Menurut UU. No 40 Tahun 1999
segala
surat
kabar
dalam
terminologi sehari-hari bersinonim dengan
tentang Pers.
koran. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pers adalah lembaga sosial dan wahana
(2008:1), mendefinisikan koran sebagai
komunikasi
lembaran-lembaran yang bertuliskan kabar,
massa
yang
melaksanakan
P E N G A R U H D I N A M I K A P O L I T I K I N D O N E S I A ………| 59
berita, atau semacam itu, terbagi dalam
diterbitkan oleh kelompok media Kompas
kolom-kolom dalam penyajiannya, dan terbit
Gramedia. Kompas adalah surat kabar
setiap hari atau rutin secara periodik.
nasional yang memiliki pengaruh besar
Dalam
definisi
ensiklopedi
terhadap masyarakat. Dari hasil angket
Britannica (2012:1), surat kabar adalah
pembaca Kompas tahun 2008 diketahui
publikasi yang biasanya dikeluarkan secara
bahwa profil pembaca utama Kompas
berkala, bisa harian, mingguan, atau pada
adalah mereka yang termasuk golongan
waktu reguler lain yang menyediakan
sosial ekonomi menengah ke atas. Hal ini
berita, pandangan, fitur, dan informasi lain
bisa dilihat dari kondisi keuangan dan latar
dari kepentingan umum dan yang sering
belakang pendidikan, setidaknya sebanyak
menyertakan iklan dalam tiap terbitannya.
60%
Microsoft Student 2009 (2008:1),
pembaca
Kompas
berpendidikan
perguruan tinggi (Kompasiklan, 2008).
mendefinisikan surat kabar sebagai suatu
Kompas, sebuah surat kabar yang
publikasi yang biasanya dikeluarkan setiap
bersemboyan amanat hati nurani rakyat,
hari atau mingguan, fungsi utama yaitu
merupakan
untuk melaporkan berita. Banyak surat
berfalsafahkan nilai perusahaan humanisme
kabar juga memberikan informasi bagi
yang ber-Tuhan. Di mana dalam masa-masa
pembaca, seperti laporan cuaca, jadwal
sebelumnya, Kompas lebih dahulu dikenal
televisi, dan daftar harga saham. Mereka
mempopulerkan
memberikan
politik,
transendental, namun sejak tahun 2000-an
ekonomi, dan seni dan budaya, dan kadang-
istilah humanisme yang ber-Tuhan lah yang
kadang termasuk fitur hiburan, seperti
dipakai.
komentar
tentang
sebuat
surat
istilah
kabar
yang
humanisme
komik dan teka-teki silang. Dalam hampir semua kasus dan dalam berbagai tingkatan
D. Kompas Gramedia
level, surat kabar bergantung pada iklan
Kompas Gramedia adalah sebuah
komersial untuk pendapatan mereka. Jadi
kelompok usaha yang meliputi beberapa
dapat disimpulkan bahwa yang disebut
unit usaha yang memiliki kompetensi utama
surat kabar atau koran adalah suatu
di bidang industri komunikasi massa, surat
lembaran berita yang terbit secara periodik,
kabar, portal berita online, majalah, dan
biasanya harian, dan umumnya didukung
toko buku. Kompas Gramedia merupakan
dengan pemuatan iklan.
kelompok usaha yang membawahi surat kabar Kompas. Kompas Gramedia menyebut
C. Kompas Kompas
dirinya sebagai “suatu kelompok usaha yang di
sini
merujuk
pada
awalnya berangkat dari sebuah cita-cita
pengertian sebuah surat kabar harian yang
bahkan ‘mimpi’ sekelompok orang untuk
60 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013
mengembangkan
ilmu
pengetahuan
….
Karena itu setelah Intisari, Kompas, dan
disusun di awal digunakan sebagai titik tolak penelusuran bukti-bukti sejarah.
disusul toko buku terpikir mendirikan percetakan sendiri.” (St. Sularto, 2011: 103) Kelompok usaha Kompas Gramedia merupakan suatu holding company, dengan berbagai
macam
perusahaan
Ada
dua
studi
pustaka
yang
digunakan untuk mendekati masalah yang diteliti, hal itu antara lain adalah: a. Studi pustaka utama, dimaksud adalah
yang
studi sumber-sumber yang diterbitkan
dikelolanya, yang awalnya dibangun untuk
pihak Kompas sendiri yaitu sejumlah
mendukung penerbitan Intisari tahun 1963,
edisi surat kabar Kompas itu sendiri,
disusul mengawal surat kabar Kompas
buku biografi Pendiri Kompas Jakob
tahun 1965, kemudian pendirian toko buku
Oetama, dan buku jurnalistik terbitan
Gramedia di tahun 1970.
Kompas. Termasuk juga website resmi
Untuk itu, dalam penulisan kajian ini
grup
Kompas
Gramedia:
diperjelas bahwa istilah Kompas artinya
www.kompasgramedia.com,
mengacu pada surat kabar Kompas yang
www.kompas.com,
didirikan pada tahun 1965. Gramedia, atau
www.kompasiklan.com. Keabsahan dan
toko buku Gramedia artinya adalah sebuah
relevansi data yang didapatkan akan
toko buku dengan segenap jaringannya di
mendekati derajat kualitas dengan teknik
banyak kota besar di Indonesia; didirikan
wawancara mendalam, deep interview,
pertama kali pada tahun 1970 di Jakarta.
terhadap petinggi Kompas ataupun Jakob
dan
Oetama sendiri. Metode Penelitian
b. Studi pustaka pendukung, dimaksud adalah
Metode
yang
digunakan
mendapatkan
sumber-sumber
dalam
tambahan, selain terbitan pihak Kompas,
penelitian menggunakan metode historis, di
dari buku, artikel jurnal ilmiah, bahan-
mana prosedur yang digunakan adalah
bahan ajar kuliah, atau makalah-makalah
sebagai berikut:
yang terkait dengan sejarah, publikasi,
1. Heuristik
pendidikan, dan juga tentang Kompas.
Heuristik adalah tahap di mana
2. Kritik sumber
diselenggarakan pencarian fakta-fakta atau
Pada tahap ini bukti-bukti sejarah
informasi yang sekiranya dianggap relevan
yang
dengan
tujuan
diseleksi. Suatu analisa kritis digunakan
disebut
sebagai
penelitian, bukti
selanjutnya
sejarah.
akan
digunakan
terlebih
dahulu
Latar
untuk mendapatkan suatu fakta atau bukti
belakang dan asumsi dasar yang telah
sejarah yang terbukti otentik dan relevan
P E N G A R U H D I N A M I K A P O L I T I K I N D O N E S I A ………| 61
saja untuk dipakai menyelesaikan penelitian
sumber layak meriwayatkan hal yang
(Helius Sjamsudin, 2007:131)
disampaikannya?
a. Kritik Eksternal Kritik
Eksternal
adalah
suatu
penelitian atas asal-usul dari sumber, suatu
3. Interpretasi Penggunaan
logika
untuk
pemeriksaan atas catatan atau peninggalan
menghubungkaitkan fakta-fakta yang ada
berikut untuk mengetahui apakah sumber
guna merekonstruksi tema sejarah yang
atau bukti atau kesaksian itu dirubah,
diangkat atau diteliti. Bambang Purwanto
dengan cara apapun, ataukah masih asli dari
(2001:112), memberikan suatu catatan
periwayat pertamanya (Helius Sjamsudin,
penting dalam menuliskan atau membaca
2007:134).
suatu tulisan sejarah,
Kritik eksternal digunakan untuk setidaknya
menjawab
….it is wrong to imagine that
pertanyaan-
historian accurately portray the past.
pertanyaan dasar sebagai berikut, Siapa
Historical description is historian concept
yang mengatakan? Dirujuk langsung dari
of the past, or a subjective creation of the
yang bersangkutan atau masih diubah
historian (….salah, jika membayangkan
melalui orang lain? Apakah sumber yang
bahwa sejarawan dapat memotret masa
diperoleh
lalu dengan (sangat) akurat. Deskripsi
memiliki
kompetensi
terkait
dengan hal yang disampaikannya?
sejarah adalah (suatu) konsep mengenai
b. Kritik Internal
(peristiwa) masa lalu, atau sebuah kreasi
Helius
Sjamsudin
mengutarakan
bahwa
(2007:143) tujuan
dari
pelaksanaan kritik internal adalah kepastian
(pikiran) subyektif mengenai masa lalu oleh seorang sejarawan). Subyektivitas
sahih tidaknya suatu sumber, atau bukti,
menceritakan
atau
sebetulnya
kesaksian.
Hal
ini
mengandung
suatu
juga
penulis
dalam
narasi
sejarah
sudah
diwelingkan
pengertian bahwa relevansi dari bukti
kepada para penulis atau pembaca
sangatlah penting.
sejarah oleh Kuntowijoyo (2001:102-
Tidak seperti kritik eksternal yang
105), namun beliau menyarankan sejauh
melihat suatu sumber dari sisi luar, kritik
mungkin supaya semangat menyusun
internal mencoba menyaring kesahihan
suatu penulisan adalah obyektivitas.
suatu sumber melaui dua proses penting
Guru Besar Sejarah Universitas Gadjah
penyidikan: 1) Apa arti asli isi sumber
Mada (UGM) ini memandang setidaknya
dipahami dengan baik? 2) Kesaksian harus
ada dua hal yang termaktub dalam
bisa dipastikan keasliannya. Apakah betul-
komponen interpretasi, yakni: 1) analisis,
betul asli isi kesaksiannya dan apakah si
2) sintesis. Analisis berarti menguraikan,
62 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013
sedangkan
sintesis
artinya
adalah
menyatukan.
dalam tiga bagian, yakni: A. Kompas Di Era
4. Penulisan
Orde Lama, B. Kompas Di Era Orde Baru,
Pada tahap ini suatu tesis atau rumusan
kemudian dinterpretasikan dan dinarasikan
masalah
yang
dan C. Kompas Di Era Orde Reformasi.
ditentukan
disusun menjadi suatu penjelasan sejarah, atau dengan kata lain tuturan sejarah.
A. Kompas Di Era Orde Lama 1. Era Orde Lama
Berbeda dengan disiplin ilmu lain, sejarah
Orde lama adalah sebuah istilah
seringkali mempunyai sifat seni dalam
yang umum digunakan untuk menyebut
pelaksanaan
ini
tata pemerintahan sebelum orde baru
setidaknya disebabkan dua hal, pertama,
(KBBI, 2008:1). Orde Lama merupakan
si sejarawan tidak berada di tempat yang
sebutan untuk suatu masa dalam kurun
sama
pemerintahan Sukarno. Ikrar Nusa
metodologinya.
dengan
kejadian.
Hal
Kedua,
si
sejarawan tidak berada di waktu yang
Bhakti
sama dengan kejadian. Waktu terjadinya
sebutan Orde Lama adalah sebagai
peristiwa sejarah ada di masa lalu. Dua hal
doktrin
ini menyebabkan sang sejarawan harus
Pemerintahan Suharto menyebut diri
cerdik
mereka Orde Baru agar menimbulkan
menutur
ulang,
dengan
(2004:198),
memandang
pemerintahan
keterampilan retorika tentu saja, seraya
suatu
tidak boleh meninggalkan prinsip dasar
pemerintahan demokrasi terpimpin,
keilmiahan suatu tulisan. Seringkali suatu
yang mereka katakan suatu sistem yang
tulisan sejarah berbentuk kisah, beberapa
bangkrut dan busuk, di masa Sukarno.
menyebutnya
seperti
dongeng
fiksi,
efek
Pada
kontras
Suharto.
tanggal
5
terhadap
Juli
1959,
namun kekhasan penulisan sejarah adalah
sebagai puncak krisis politik dalam
mengenai prinsip fokus dan bersifat
negeri yang bersumber dari sistem
kronologis tentang satu hal spesifik yang
parlementer yang liberal, Ir. Sukarno
telah ditentukan di awal penelitian.
selaku kepala negara mengumumkan Dekrit
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Presiden
yang
menandai
dimulainya masa demokrasi terpimpin. Terhitung sejak saat itu Indonesia tidak
Hasil penelitian berupa kumpulan fakta-fakta sejarah terkait dinamika politik Indonesia dalam tiga jaman Indonesia
lagi menggunakan paham demokrasi liberal. Dalam
catatan
Miriam
merdeka, Orde Lama, Orde Baru, dan Orde
Budiardjo (2009:129), era demorasi
Reformasi. Fakta-fakta sejarah yang didapat
terpimpin berlangsung antara tahun
P E N G A R U H D I N A M I K A P O L I T I K I N D O N E S I A ………| 63
1959-1965. Adapun ciri pokok dari
pemisahan
masa
politica.
demokrasi
terpimpin
adalah
kekuasaan
model
trias
dominasi dari presiden, terbatasnya
Dalam kaitan ini perlu dilihat
peranan partai politik, berkembangnya
Peraturan Presiden No. 14/1960, yang
pengaruh komunis, dan meluasnya
memberi kesempatan presiden untuk
peranan Angkatan Bersenjata Republik
turut campur mengenai kewenangan
Indonesia, ABRI, sebagai unsur sosial-
legislatif, dalam hal anggota Dewan
politik.
Pewakilan Dari satu segi, Dekrit Presiden 5
Rakyat
tidak
mencapai
mufakat. Serta kewenangan campur
Juli memang merupakan satu terobosan
tangan mengenai
untuk keluar dari kemacetan politik,
melalui Undang-Undang No. 19/1964.
melaui pembentukan kepemimpinan
Sukarno dalam otobiografi resminya
nasional yang kuat. Namun dalam
(2011:340-341), menyatakan bahwa
prakteknya,
perihal
terpimpin
pada
era
demokrasi
berlangsung
beberapa
penyimpangan konstitusi.
bidang yudikatif,
pengangkatannya
sebagai
Presiden seumur hidup adalah atas suatu desakan situasi politik. Dengan
Penyimpangan yang dimaksud
adanya jaminan bahwa pihak kiri tidak
adalah, ketetapan MPRS No. III/1963
akan mendominasi, serta pihak tentara
mengenai pengangkatan Ir. Sukarno
Angkatan Darat tidak mendirikan suatu
sebagai presiden seumur hidup. Juga di
pemerintahan militer maka dipandang
mana sebelumnya
secara
perlu memberi semacam garansi untuk
Dewan
kelompok-kelompok
sepihak
presiden
membubarkan
lain
misalnya
Perwakilan Rakyat, hasil pemilu 1955,
golongan Islam. Tetapi Bung Karno
untuk diganti dengan suatu Dewan
sendiri sebetulnya mengakui bahwa
perwakilan Rakyat Gotong Royong
kondisi
tunjukkan presiden. Dewan Perwakilan
menyulut tuduhan tidak demokratis,
Rakyat
khususnya dari pihak-pihak luar negeri.
Gotong
ditekankan pembantu
Royong
ini
peranannya pemerintah,
lebih sebagai
ini
Selain
mungkin
itu
akan
terjadi
sangat
juga
sedangkan
penyimpangan perundang-undangan di
fungsi kontrol ditiadakan. Hal ini
mana berbagai tindakan pemerintah
terlihat dengan diangkatnya pimpinan
dilaksanakan
Dewan
Presiden,
Perwakilan
Rakyat
Gotong
melaui
Penpres,
yang
Penetapan memakai
Royong sebagai menteri. Di sini terlihat
dekrit presiden 5 Juli sebagai sumber
di mana praktek politik yang ada
hukum. Pemerintah juga melakukan
semakin jauh meninggalkan prinsip
kebijakan satu jalur rel revolusi, di
64 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013
mana partai politik dan pers yang
belajarnya dijalani dengan menempuh
dianggap
tujuan
pendidikan di Hollandsch Chineseesche
revolusi akan ditutup atau dibreidel. G
School, HCS, Payakumbuh. Di sekolah
30 S/PKI telah mengakhiri era orde
dasar khusus warga keturunan Tionghoa
lama ini dan membuka jalan untuk
ini Ojong mulai menampakkan dirinya
dimulainya
sebagai seseorang yang berwatak serius
menyimpang
dari
demokrasi
pancasila.
(Miriam Budiardjo, 2009:130).
dan berdisiplin diri yang tinggi. Sebelum
2. Para Pendiri Kompas
merantau ke Jakarta Ojong menamatkan
Kompas didirikan oleh dua orang
pendidikan dasar dan sekolah Mulo di
yakni P.K. Ojong dan Jakob Oetama.
Payakumbuh dan Padang. Kemudian
Merupakan tokoh terkemuka di bidang
Ojong melanjutkan pendidikannya di
media massa yang sama-sama berlatar-
Sekolah Guru Atas Negeri di Jatinegara.
belakang golongan Katolik.
Ojong pada akhirnya mendapatkan gelar
a. P.K. Ojong
S1 Sarjana Hukumnya di Universitas
Petrus Auwjong
Kanisius
Peng
Indonesia pada tahun 1951. Ojong pernah menjadi guru SD
dengan nama P.K. Ojong, merupakan satu
Budi Mulia di Mangga Besar Jakarta
dari dua orang yang disebut sebagai
sebelum menjalani karir panjang di
pendiri harian Kompas. Ojong adalah
bidang
seorang keturunan keluarga perantauan
hukum, sosial, dan budaya. Beberapa di
dari Cina. Lahir di Bukittinggi, Sumatera
antaranya adalah wartawan Harian Keng
Barat, pada tanggal 25 Juli 1920. Ojong
Po dan Mingguan Star Weekly, Direktur
dikenal sebagai seorang jurnalis yang
Perusahaan Penerbitan PT Saka Widya,
berwatak terpuji. Pandangan hidupnya
bendahara
mewarnai nilai-nilai yang diusung oleh
Penerbit
Kompas Gramedia, Hidup sederhana,
Yayasan Indonesia yang menerbitkan
berpikir mulia.
majalah kebudayaan Horison, bendahara sebagai
lebih
atau dikenal
Ojong
Koen,
Ojong,
seorang
tokoh
pendidikan,
Pengurus Surat
kewartawanan,
Pusat
Kabar,
Serikat
bendahara
Lingkaran Seni Jakarta, anggota Dewan
jurnalistik adalah seorang yang piawai
Kurator
berbisnis
memiliki
Lembaga Pembela Umum Jaya. Ojong
kecerdasan intelejensia yang mumpuni.
juga tercatat pernah menjadi Ketua
Terlahir dari sebuah keluarga pedagang
Dewan Pembina Yayasan Tarumanegara
tembakau yang berkecukupan di daerah
yang
payakumbuh, Ojong kecil terbiasa dididik
Tarumanegara. Dalam kalangan Katolik,
untuk hidup irit dan bekerja keras. Masa
Ojong pernah menjadi anggota Badan
dan
terkenal
lembaga
Bantuan
menyelenggarakan
Hukum/
Universitas
P E N G A R U H D I N A M I K A P O L I T I K I N D O N E S I A ………| 65
Pimpinan koordinator
Pusat
Partai
Serikat
Katolik,
seminari, berpindah-pindah dari satu
Katolik
tempat ke tempat yang lain. Setelah di
Pers
Internasional wilayah Indonesia dan
Yogyakarta,
turut mendirikan serta menjadi direktur
Ambarawa,
Kantor Berita Katolik Asia di Hongkong.
Bantul, kemudian di Muntilan, terakhir di
Di bidang sosial, pernah mengetuai
Yogyakarta.
Yayasan Retino Blastoma di Jakarta
menengah
tahun 1979 yang menyantuni para
berlanjut di seminari tinggi di asrama
penderita cacat retina mata.
yang sama. Namun baru tiga bulan
P.K. Ojong dan Jakob Oetama
beberapa
bulan
kemudian Setelah tahun
mengenyam
di
di
Ganjuran,
lulus
1952,
seminari pendidikan
pendidikan,
Jakob
menerbitkan majalah Intisari pada tahun
mengundurkan diri. Jakob Oetama tidak
1963.
ingat
Kemudian
mendirikan
pada
harian
tahun
1965
Kompas,
juga
apa
alasan
mengundurkan
diri,
persisnya
ia
bertahun-tahun
bersama Jakob Oetama. Pada gilirannya
ketika ia ditanyakan kembali perihal hal
unit
bangun
itu, tetapi yang pasti bersamaan dengan
suatu
keluarnya dari seminari itu di dalam
kelompok usaha Kompas gramedia yang
benak Jakob Oetama sekarang ialah ia
menempati posisi terhormat di kalangan
ingin menjadi seorang guru.
usaha
yang
berkembang
pesat
mereka menjadi
bisnis nasional. P.K. Ojong meninggal
Atas
pertolongan
kerabat
diabadikan di halaman depan harian
Soepatmo, yang aktif berkegiatan di
Kompas sebagai pendiri bersama-sama
Gereja Vincentius, Jakarta. Bertempat
dengan mitra terbaiknya Jakob Oetama.
tinggal di dalam gang, tidak jauh dari
b. Jakob Oetama
gereja itu juga. Kebetulan juga Pak Patmo baru
saja
Yosep
satu
pada tanggal 31 Mei 1980. Namanya
Jakob Oetama lahir pada tanggal
ayahnya,
salah
Yohanes
mendirikan
Yayasan
27 September 1931 di Jogja. Pada
Pendidikan Budaya, yang mengelola
awalnya bercita-cita sebagai pastor. Itu
sekolah-sekolah budaya. Pada bagian ini
yang melatari pilihan studinya selepas
Jakob
Sekolah Menengah Pertama Pangudi
bersejarah
Luhur, Yogyakarta, untuk memasuki
hidupnya
pendidikan seminari, jenjang terendah
berpindah dari calon pastor menjadi
dalam proses pendidikan calon imam
calon guru, sekaligus dengan memilih
Katolik pada tahun 1945.
tempat merantau ke Jakarta, pusat dari
Jakob Oetama, semula bernama Jakobus Oetama, mengikuti pendidikan
mengambil
Indonesia.
yang untuk
satu kelak
langkah mengubah
selamanya
dengan
66 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013
Jakob menjalani profesi sebagai
Oudejans OFM sebagai pemimpin umum
guru SMP Mardiyuwana di Cipanas Jawa
adalah
Barat tahun 1952-1953 dan pindah ke
mengimplementasikan disiplin ilmunya.
Sekolah Guru Bagian B, SGB, di Lenteng
Oudejans merupakan seseorang yang
Agung,
diakui Ojong sangat berpengaruh dari
Jagakarsa,
kemudian
ke
tahun 1953-1954,
Jakob
Menengah
balik layar. Meski tidak setiap waktu
Pertama, SMP, Van Lith di Jalan Gunung
tampil di depan, tetapi banyak dari
Sahari,
Sekolah-
aktivitas majalah Penabur yang dinyalai
sekolah itu di bawah asuhan para pastor
oleh semangat dan bimbingannya. Jakob
Katolik
sendiri
tahun
Sekolah
tempat
1954-1956.
yang
Kongregasi
terhimpun
Ordo
dalam
menjabat
sebagai
seorang
Fratrum Minorum,
sekretaris redaksi. Dalam menunaikan
OFM, selain juga oleh tarekat Dominikan.
pekerjaannya, Jakob sekaligus mengisi
Jakob
majalah dengan menulis dalam banyak
kemudian
mengajar
sembari
melakukan pekerjaan sebagai sekretaris
hal,
redaksi majalah Penabur sejak tahun
biasanya dengan tanpa diberi identitas
1956.
nama. Jakob menulis mulai dari hasil Sambil
mengajar SMP, Jakob
mengikuti kuliah atau lebih tepatnya
banyak
bidang.
Jakob
menulis
liputan lapangan sampai ulasan-ulasan sosial, politik, dan budaya.
kursus B-1 Ilmu Sejarah, lulus. Kemudian
“Saya
sangat
terbantu
dan
kuliah di Perguruan Tinggi Publisitik
diperkaya oleh kepekaan humaniora
hingga tahun 1961, letaknya di Jalan
yang terpupuk dan terkembang berkat
Menteng
pendidikan
di
Menengah Atasa, SMA, Kanisius, yang
menurut
Jakob
pada
pindah
disampaikannya kepada St. Sularto (St.
Perguruan Tinggi Publisistik itu pindah
Sularto, 2011:36-40). Di mana dalam
lokasi di daerah Lenteng Agung, Jakarta
sekolah
Selatan, dan berganti nama menjadi
memiliki kelebihan dalam mengajarkan
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial, STIS.
masalah bahasa latin, filsafat, dan ilmu-
Raya
di
depan
perkembangannya
Diakui
Jakob
dengan
Sekolah
belajar
ilmu
seminari
seminari
menengah,”
seperti
memang
kemanusiaan.
yang
dikenal
Ilmu-ilmu
sejarah minatnya untuk menulis mulai
kemanusiaan, filsafat, dan sastra klasik,
tumbuh.
suatu
ditambah dengan kegemaran membaca,
mingguan berhaluan Katolik, diterbitkan
didukung studi komprehensif masalah-
dan diasuh oleh para pastor Fransiskan
masalah sosial budaya, sosial ekonomi, di
di mana Wahyu Sudibyo OFM sebagai
kemudian
Majalah
Penabur,
pemimpin redaksi, dan pastor J.W.
hari
memang
sangat
P E N G A R U H D I N A M I K A P O L I T I K I N D O N E S I A ………| 67
membantu Jakob dalam mengembangkan
beberapa tahun setelah dia mengajar
diri di bidang jurnalistik.
akan ditugaskan untuk menyelesaikan
Jakob
sendiri
mempunyai
Ph.D di Universitas Leuven, Belgia.
pandangan mengenai pentingnya filsafat
Hingga pada satu waktu Pastor J.W.
logika dan filsafat antropologi dikuasai
Oudejans
oleh jurnalis. Logika, menurut Jakob,
Jakob mengenai ketetapan hati Jakob
melatih berpikir secara jernih, berurutan,
yang
logis, melihat hakikat persoalan dalam
mendapat semacam anjuran untuk fokus
konteks
akal-bernalar.
memilih satu bidang antara seorang
Filasafat antropologi membantu jurnalis
guru/ dosen dengan jurnalis. Jika guru
untuk mengenal pikiran-pikiran besar
sudah banyak tapi wartawan belum,
dalam sejarah dan masa terkini manusia
begitu pertimbangan yang disampaikan
(St. Sularto, 2011:40).
Oudejans. Sehingga, dari titik itulah
yang
masuk
Lulus B-1 Sejarah dengan nilai rata-rata
9,
Jakob
sebetulnya
direkomendasi
untuk
mendapat
beasiswa di University Of Colombia,
Jakob
Sejarah
Eropa,
seorang
menanyakan
sesungguhnya.
akhirnya
Jakob
kepada mengaku
betul-betul
merasa
didorong untuk fokus kepada salah satu pilihan
bidang
hidup
yang
akan
ditekuninya (St. Sularto, 2011:43).
Amerika Serikat, oleh salah satu guru sejarahnya,
OFM
Jakob studi
untuk
kemudian
melanjutkan
menempuh
kuliah
pastor Belanda, Jesuit, Van den Berg Sj.
Komunikasi Massa di Fakultas Sosial
Jakob mengalami fase galau, di mana
Politik di Universitas Gadjah Mada. Lulus
pada saat itu sebenarnya keinginan
pada tahun 1961, Jakob sudah dekat
untuk melanjutkan profesi sebagai guru
dengan PK Ojong yang mengenalkannya
sudah mulai goyah, yang lama-kelamaan
dengan pers dan konsekuensi politik, di
semakin condong ke arah keinginan
mana
menjadi
Jakob
pembredelan Keng Po dari pemerintah
mengalami masa-masa gamang untuk
Orde lama. Ojong sendiri masih aktif di
memilih lanjutan karir antara wartawan
Star Weekly, yang pada awal tahun 1961
profesional
atau
seorang
guru
sudah
profesional.
Hingga
akhirnya
untuk
mengalami nasib serupa dengan Keng Po.
Jakob
PK Ojong dan Jakob Oetama akhirnya
melamar sebagai dosen di Universitas
sepakat untuk mendirikan media baru
Parahyangan, Unpar, Bandung. Diterima,
bernama Intisari yang pertama kali
bahkan sudah disiapkan rumah dinas.
dibicarakan pada tahun 1961 dan terbit
Unpar
perdana dua tahun kemudian. Satu mini
seorang
mengatasi
juga
jurnalis.
kegamangan
itu
merekomendasi
bahwa
Ojong
baru
menunjukkan
saja
mengalami
gejala
akan
68 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013
magazine yang mengambil bentuk dari
menganugerahkan gelar Doctor Honoris
majalah internasional Reader Digest,
Causa kepada Jakob Oetama atas dasar
suatu media yang berisikan tentang sari
pertimbangan
pati
kepemimpinannya dalam dunia media
perkembangan
ilmu-ilmu
pengetahuan dan teknologi dunia. Ada
kepeloporan
berikut
massa Indonesia.
kesamaan antara Ojong dan Jakob yang
Jakob Oetama dikenal dengan
membantu mereka bisa menyatu. Ojong
konsep
menyukai sejarah, terutama juga pada
Sebuah
bidang militer. Jakob Oetama memiliki
berlandaskan keimanan, yang dalam
ijasah B-1 Sejarah, lulus tahun 1956.
perwujudannya harus selalu disegarkan
Keduanya guru, keduanya wartawan, dan
dalam menghadapi segala perubahan
keduanya Katolik.
serba cepat dalam masyarakat yang
Bersama P.K. Ojong, pada bulan Agustus
1963
menerbitkan
Jakob Intisari
akhirnya dan
bisa
menjadi
humanisme prinsip
transendental.
humanisme
yang
diusungnya, ini sekaligus sebagai visimisi harian Kompas dalam menentukan langkah kebijakan pemberitaan.
Pemimpin Redaksi sampai tahun 1999.
Selain
kedua
nama
tersebut
Selain itu, semenjak Harian Kompas
seorang tokoh lain yang dianggap berjasa
diterbitkan pertama kali tanggal 28 Juni
dalam melemparkan gagasan pendirian
1965, jabatan Pemimpin Redaksi juga
suatu koran kepada PK Ojong dan Jakob
dipegang olehnya.
Oetama adalah Frans Seda. Frans Seda,
Tahun meninggalnya
1980, P.K.
setelah
Ojong,
Jakob
dengan
nama
lengkap
Fransiscus
Xaverius Seda, adalah seorang
tokoh
merangkap jabatan Pemimpin Umum
terkemuka dari golongan intelektual
Kompas.
semakin
Katolik. Pernah menjabat Menteri di
berkembangnya bisnis yang dirintisnya,
penghujung Orde Lama dan awal-awal
Jakob
dimulainya Orde Baru.
Seiring
dengan
ditetapkan
Direktur
Kompas
sebagai
Presiden Pada
Frans Seda juga tercatat sebagai
gilirannya, reorganisasi perusahaan di
ketua Partai Katolik pada kurun waktu
tahun
1961-1968.
2008
Gramedia.
menetapkannya
selaku
Atas
bantuannya
Presiden Komisaris Kompas Gramedia.
persyaratan ijin terbit 3.000 tanda
Jakob juga pernah diangkat menjadi
tangan pelanggan Kompas bisa dipenuhi.
dosen tidak tetap Jurusan Komunikasi
Cara yang ditempuh adalah dengan
Fakultas
Politik
memobilisasi golongan Katolik di Flores
Universitas Indonesia. Pada tanggal 17
untuk membantu memberikan bukti
April 2003, Universitas Gadjah Mada
langganan mereka. Frans Seda memang
Ilmu
Sosial
dan
P E N G A R U H D I N A M I K A P O L I T I K I N D O N E S I A ………| 69
seorang putra daerah kelahiran Flores.
pihak
Seda lahir pada tanggal 4 Oktober 1926
pengaruhnya dengan cara meminjam
dan pada tanggal 31 Desember 2009,
kewibawaan
meninggal di Jakarta.
dalam St. Sularto, 2011:107-108).
3. Asal-usul Nama Kompas
komunis
Pihak
Kompas adalah sebuah surat
yang
memperluas
Soekarno
(Frans
komunis
melakukan
dan
Seda militer
usaha-usaha
untuk
kabar yang terbit pertama kali pada
memperkuat diri dengan serangkaian
tanggal 28 Juni 1965. Satu hari dalam
taktik propaganda. Usaha yang dilakukan
panasnya suhu politik nasional. Didirikan
pada gilirannya mencakup juga perang
oleh Petrus Kanisius Ojong, biasa dikenal
pola pikir melalui bidang jurnalistik.
dengan P.K. Ojong, dan Jakob Oetama.
Frans Seda, di bulan April 1965 adalah
Kompas merupakan suatu surat kabar
seorang
menteri
yang diterbitkan oleh golongan Katolik.
sekaligus
adalah
Pada awalnya merupakan suatu usulan
Katolik. Pihaknya mendapat himbauan
dari Ahmad Yani kepada koleganya di
dari
kabinet yakni Frans Seda agar kalangan
menyelenggarakan suatu surat kabar.
Katolik
Ahmad Yani, selaku Menteri/ Panglima
mempunyai
media
massa
perkebunan ketua
Ahmad
dari
Yani
Partai untuk
tersendiri. Ini adalah sebuah respon atas
TNI
pengaruh komunis yang kian kuat di
mempertimbangkan koran-koran non-
masyarakat dan di jajaran birokrat.
komunis yang dibredel, menyarankan
Kelahiran
Kompas
dilatari
agar
Angkatan
yang
golongan
Darat,
Katolik
dengan
mempunyai
berakhirnya politik demokrasi liberal
corong suaranya sendiri. Hal ini tentu tak
yang ditandai dengan diumumkannya
lepas juga dari kepentingan politik Yani
Dekrit
agar
Presiden.
Sebuah
pidato
ada
perimbangan
terhadap
bersejarah yang menandai dimulainya
pengaruh pihak komunis melalui media
tahapan demokrasi terpimpin. Sejak
massa.
diumumkannya Dekrit Presiden, 5 Juli
Setelah sebelumnya, pada tahun
1959, perkembangan politik mengarah
1964,
Partai
Katolik
pada pemusatan kekuatan ke tiga pihak
merencanakan
utama. Pertama, Soekarno, Presiden dan
surat kabar. Namanya Gagasan Baru atau
pemimpin kharismatis yang mendirikan
Gagasan
republik Indonesia. Kedua, Angkatan
diusulkan oleh Uskup Agung Semarang
Bersenjata yang mendapat kekuatan
Mgr. Albertus Soegijapranata Sj. Wacana
dengan pemberlakuan status darurat
ini tidak dapat berkembang lebih lanjut
perang di seluruh nusantara. Ketiga,
karena tidak mendapat ijin dari Kodam
menerbitkan
Pembaruan
seperti
pernah sebuah yang
70 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013
Jaya yang dipengaruhi oleh pihak PKI.
Frans Seda (dalam St. Sularto, 2011:104-
Maka ketika
108).
Frans
Seda
kemudian
menyampaikan wacana penerbitan surat
4. Menjawab Panggilan Jaman
kabar ini kepada teman-temannya di
Kompas pertama kali terbit pada
kalangan pemimpin Partai Katolik pada
tanggal 28 Juni 1965 dengan format
awalnya beberapa di antara mereka
cetak
pesimis akan adanya ijin dan masa depan
sebanyak 4.800 eksemplar. Pada waktu
untuk surat kabar baru ini nanti.
itu untuk mendapatkan surat ijin terbit
empat
halaman,
dan
dibuat
Sebagai tindak lanjut PK. Ojong
dari penguasa sangatlah sulit. Aparatur
Jakob
mengajukan
yang menguasai perijinan dikuasai oleh
pandangan perihal suatu penerbitan
kelompok komunis. Terdapat pula suatu
surat kabar, namun bukan sebagai surat
syarat yang mempersulit penerbit yakni
kabar partai, tetapi sebagai surat kabar
telah
milik masyarakat umum, suatu surat
3.000 orang pelanggan media massa
kabar nasional. Suatu surat kabar yang
yang
mengusung
2010:1).
dan
Oetama
tema
humanisme
yang
bersendi pada multikulturnya Indonesia.
terdapat
sekurang-kurangnya
bersangkutan Apabila
(Kompas
Iklan,
masa
liberal
pada
Partai Katolik yang ada di sekeliling dua
kebebasan
pendiri Kompas akhirnya menyetujui
longgarnya, maka setelah 5 Juli 1959, Ir.
konsep penerbitan surat kabar yang
Sukarno atas dalih kepentingan nasional
dimaksud (St. Sularto, 2011:112).
menempuh sejumlah langkah politik
Mulanya Frans Seda dan teman-
yang
tidak
berpolitik
populer.
Di
antaranya
teman menyiapkan nama Bentara Rakyat
pembatasan
untuk surat kabar baru yang akan
pengekangan kebebasan pers.
diterbitkan ini. Ketika usul penerbitan ini
Namun
partai
sedemikian
politik
sejak
dan
meletusnya
terdengar oleh Bung Karno, dalam salah
peristiwa dini hari 1 Oktober 1965, atau
satu kesempatan dalam kapasitasnya
yang
sebagai
Gerakan 30 September PKI, G 30S/ PKI,
anggota
kabinet
Presiden
umum
dengan
suhu
berkenan diberikan nama untuk surat
temperatur tertinggi sepanjang sejarah
kabar itu. Bung Karno memberikan nama
Indonesia merdeka. Di satu sisi bisa
Kompas, yang artinya adalah pemberi
dikatakan bahwa yang terjadi adalah
arah dan jalan dalam mengarungi lautan
saling berhadapannya pihak komunis
dan
yang
dan pihak Angkatan Darat, beserta
diceritakan Jakob Oetama, mengutip
pendukung masing-masing. Namun di
rimba
demikian
nasional
nama
Soekarno, Frans Seda ditanya apakah
hutan
politik
dikenal
mencapai
P E N G A R U H D I N A M I K A P O L I T I K I N D O N E S I A ………| 71
sisi yang lain, boleh juga dikatakan
pada tanggal 27 Maret 1968 secara sah
bahwa
ini
MPRS yang sebagian besar merupakan
merupakan momentum yang berhasil
pendukung gerakan pengusung Orde
dimanfaatkan pihak Angkatan Darat
Baru,
untuk
operasi
mengangkat Suharto sebagai Presiden
untuk
Republik Indonesia. Menurut Suharto
sejarah
tahun
melaksanakan
militer
1965
suatu
besar-besaran
dengan
dalam
musuh politik Angkatan Darat yang lain.
(1996:228), tokoh tua yang telah lelah itu
Suatu konflik yang tentu saja akhirnya
kemudian
dimenangkan Angkatan Darat, yang tidak
selamat dan menyatakan tidak berminat
hanya memusnahkan PKI namun lebih
lagi terhadap kedudukan tertinggi yang
jauh lagi mampu melakukan suksesi
akhirnya diraih Jenderal Suharto.
nasional
tertinggi
terbesar
atas
sepanjang
otobiografi
Nasution
memusnahkan komunis berikut musuh-
kepemimpinan
buku
ketuanya
memberikan
resminya
surat
tanda
tokoh
Harus diingat, segera setelah
sejarah
peristiwa 1 Oktober 1965 pihak tentara
Indonesia, Ir. Sukarno.
praktis sudah menguasai kecamuk yang
Praktis semenjak Oktober 1965,
terjadi di Jakarta. Garis komando dan
sudah tidak sama lagi posisi politik Bung
dukungan kemampuan organisasi dalam
Karno dengan masa-masa sebelumnya.
masa genting, plus kepemilikan senjata
Bisa dikatakan tahun 1965 adalah titik
membantu mereka menguasai secara de
balik prestasi politik Bung Karno. Satu
facto
demi satu kekuasannya dipreteli, dimulai
diumumkannya status darurat, maka
dari dualisme kepemimpinan secara de
diambil langkah-langkah strategis untuk
facto. Mengapa terjadi dualisme? Karena
mengkondisikan suasana. Salah satu
meskipun Sukarno adalah Presidennya,
langkah yang diambil adalah dibredelnya
tetapi secara realita Jenderal Suharto
sejumlah media massa yang dianggap
adalah
pemerintahannya.
pro pihak komunis. Sejumlah media
Dengan modal dukungan militer dari
antaranya, Warta Bhakti, Bintang Timur,
korps-nya
dugaan,
dan Suluh Indonesia ditutup oleh pihak
dukungan dari Amerika Serikat dan
tentara. Kompas sendiri mengalami era
negara-negara Barat, bedil dan uang
ini dari seumur bayi kelahiran mereka
Suharto
yang
pelaksana dan
mampu
sejumlah,
melucuti
secara
kendali
turut
Ibu
diminta
Kota.
Dengan
menghentikan
bertahap kekuasaan Sang Pemimpin
penerbitan. Pada waktu itu hanya harian
Besar Revolusi (Roosa, 2006, terjemahan
Angkatan Bersenjata, milik ABRI dan
Institut
Berita Yudha, milik ABRI Angkatan Darat
Sejarah
Sosial
Indonesia,
2008:250-252). Hingga pada akhirnya
yang
diijinkan
terbit
(St.
Sularto,
72 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013
2011:10). Namun ternyata permintaan
begitu padat dan mendesak untuk segera
tidak terbit ini hanya berlangsung selama
dilaksanakan.
tiga hari saja, pada tanggal 6 Oktober 1965,
Kompas
kembali
menyapa
Harian Kompas, secara tegas menyatakan diri bukan sebagai koran
pembaca dengan korannya, yang nota
kelompok
bene dianggap tidak membahayakan
sebagai suatu koran nasional yang
stabilitas yang dibangun pihak Angkatan
menghormati keberagaman masyarakat
Bersenjata.
seorang
(St. Sularto, 2011:112). Berangkat dari
Wisconsin,
hal itulah Kompas menjalankan usaha
Sedangkan
sejarawan
bagi
Universitas
Katolik
saja,
melainkan
Amerika, selama kurun waktu 1965-
penerbitan
korannya,
1966, di mana tidak jauh beda dari media
meneguhkan
massa nasional lainnya, Kompas justru
menyumbang peran sebagai penjaga
adalah sekutu, atau sekurang-kurangnya
harmoni keberagaman anak bangsa.
diri
sekaligus
untuk
dapat
adalah golongan independen di luar polarisasi komunis versus Angkatan Darat yang kenyataannya membantu
B. Kompas Di Era Orde Baru 1. Orde Baru
menggalakkan propaganda histeria anti komunis
(Roosa,
2006,
terjemahan
Institut
Sejarah
Sosial
Indonesia,
2008:30).
Orde sebutan
Baru
untuk
kekuasaan
sebuah
menandai
Suharto.
Masa
era ini
berlangsung mulai 11 Maret 1966-20
Masa Orde Lama mencerminkan
Mei 1998 (Kamus Besar Bahasa
adanya kegelisahan warga masyarakat
Indonesia, 2008:1).
dalam mewujudkan dirinya sebagai satu
Era
bangsa,
adalah
dengan
beraneka
warna
ini
dimulai
dengan
diterimanya Surat Perintah Sebelas
komponen penyusunnya. Ketika euforia
Maret
kemerdekaan
Belanda
Presiden Sukarno. Meski awalnya
dirasakan
Sukarno bersikukuh bahwa surat ini
sejumlah pemimpin publik. Di waktu
bukan berarti penyerahan kekuasaan
yang sama sesungguhnya tantangan baru
negara,
yang tidak kalah beratnya datang, yakni
Suharto memanfaatkan Surat Perintah
menjaga persatuan nasional sebagai
11
suatu negara baru yang multikultur,
kekuasaan untuk melakukan suksesi
sekaligus
terhadap pemerintahan Sukarno.
begitu
selepas
dari
menggebu-gebu
suatu
negara
baru
yang
mempunyai agenda pembangunan yang
1966
oleh
namun
Maret
ini
Suharto
pada sebagai
dari
prakteknya legitimasi
Slogan dari Orde Baru adalah melaksanakan Pancasila dan Undang-
P E N G A R U H D I N A M I K A P O L I T I K I N D O N E S I A ………| 73
Undang Dasar 1945 secara murni dan
kepolisian. Dengan dalih dwi fungsi
konsekuen;
untuk
ABRI,
masa
mengkonstruksi
suatu
dibandingkan
kontras dengan
Jenderal
Suharto tata
kelola
demokrasi terpimpin, yang dituding
pemerintahan
banyak melakukan pengesampingan
untuk
konstitusi.
terkendali oleh para prajurit militer
Dalam
melaksanakan
rangka mencapai tujuan itu dilakukan
negara
Indonesia
dilaksanakan
secara
bersenjata.
serangkaian perombakan kebijakan
Unsur
militer,
khususnya
politik, baik dalam urusan dalam
TNI Angkatan Darat, masuk ke
negeri
jajaran birokrasi mulai dari kabinet,
maupun
menyangkut
hubungan luar negeri Indonesia.
parlemen, hingga ke level desa.
Metode yang digunakan Orde
Sebagai anak emas Presiden, pihak
Baru dalam membangun kekuasaan
angkatan
adalah
keleluasaan
militerisasi
pemerintahan.
aparatur
darat untuk
juga
diberi
menempatkan
Menempatkan
pasukan dari level markas besar,
perwira-perwira militer pada struktur
Mabes, Jakarta, tingkat propinsi,
birokrasi, khususnya dari kelompok
tingkat wilayah eks karisidenan,
Angkatan Darat. Serta memanfaatkan
tingkat kota/ kabupaten, tingkat
kerjasama
dan
kecamatan, hingga tingkat desa. Ini
permodalan dari kelompok Barat.
dibuktikan dengan diselenggarakan
Berbeda sekali dengan pemerintahan
komando teritori mulai Mabes TNI
Sukarno
AD,
sistem
ekonomi
yang
cenderung
Markas
Komando
Daerah
berseberangan dengan negara-negara
Militer, Makodam, Markas Komando
Barat, yang disebutnya negara-negara
Resimen Militer, Komando Distrik
neo kolonialis-imperialis, neokolim.
Militer ,Kodim, Komando Rayon
2. Corak Politik Pemerintahan Orde
Militer, Koramil, dan hingga pos
Baru
bintara Orde Baru adalah suatu era
pemerintahan
bergaya
kendali
militer yang terpusat di tangan Presiden Suharto. Pada era orde
pembina
Kebijakan
yang
desa,
Babinsa.
sama
tidak
diterapkan terhadap angkatan laut, dan udara. Sedangkan
angkatan
baru Angkatan Bersenjata Republik
kepolisian memang memiliki jenjang
Indonesia terdiri atas empat unsur
pasukan yang hampir setara dengan
yakni, angkatan darat, angkatan laut,
TNI AD di tiap tempat, namun
angkatan
peranannya
udara,
dan
angkatan
dikaburkan
oleh
74 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013
dominasi angkatan darat. Ini bisa
kepemimpinan Sukarno di era Orde
dilihat di mana untuk tingkat pusat
Lama dan kedekatan pihak angkatan
ada markas besar, kemudian di
udara dengan pihak komunisme
tingkat
pada waktu itu juga. (Kingsbury,
propinsi
kepolisian
daerah,
ada
markas
Mapolda,
di
2005:8)
tingkat wilayah eks karisidenan ada markas
kepolisian
Sebagaimana
umumnya
wilayah,
suatu pemerintahan bercorak junta
Mapolwil, di tingkat kabupaten/
militer, kebebasan berpendapat dan
kota ada markas kepolisian resort,
berekspresi di masa ini sangat
Mapolres, dan di tingkat kecamatan
dibatasi. Negara dijalankan untuk
ada
sektor,
melayani rakyat, namun sekaligus
Mapolsek., namun acapkali terjadi
secara permanen juga untuk selalu
fungsi pengamanan dan ketertiban
mencurigai dan berwaspada kepada
di lapangan, yang seharusnya adalah
rakyat
wilayah kerja kepolisian, didahului
musuh perang.
markas
kepolisian
oleh militer. Misalnya, ketika ada
seperti
halnya
Pemerintahan
terhadap
orde
baru
pencuri tertangkap di masyarakat,
mempopulerkan
umumnya oleh masyarakat lebih
pembangunan
diinginkan
di
pembangunannya: 1) Pertumbuhan
Koramil. Sementara pihak Koramil
ekonomi yang tinggi, 2) Pemerataan
sendiri sering latah juga untuk
pembangunan dan hasil-hasilnya, 3)
berinisiatif mengambil alih fungsi-
Stabilitas nasional yang mantap dan
fungsi kerja dari pihak kepolisian.
dinamis. Dalam poin mewujudkan
untuk
Meskipun
diproses
doktrin dalam
trilogi program
terkadang
stabilitas nasional yang mantap
pemimpin-pemimpin tentara dari
inilah, prakteknya menjadi suatu
unsur
dalih dari negara untuk secara
Angkatan
Udara,
atau
Angkatan Laut memegang posisi
berkala
strategis di lembaga TNI, namun hal
bertindak keras terhadap rakyatnya.
ini baru dimulai di era reformasi,
Elson
semasa
Presiden
akurat abstrak dari orde
Wahid,
dilanjutkan
Abdurrahman penerusnya
dan
sistematis
harus
menggambarkan
dengan baru
dengan istilah peniadaan pluralisme,
yakni Megawati Sukarnoputri. Hal
korporatisme
mana
kecurigaan yang permanen terhadap
yang
merupakan
suatu
balasan Angkatan Darat terhadap
rakyatnya
kesetiaan Angkatan Udara terhadap
Soeharto
Pancasila, sendiri.
adalah
serta Presiden
negara,
mirip
P E N G A R U H D I N A M I K A P O L I T I K I N D O N E S I A ………| 75
dengan gaya raja/ sultan yang
Mengapa
gerakan
totaliter. Sehingga ketika Soeharto
penumpasan PKI itu laku keras?
turun jabatan kekacauan yang ada di
Setidaknya
masyarakat
pertama frustasi masyarakat akan
seolah-olah
menimbulkan
anggapan
didapat
tiga
alasan,
betapa
situasi di era Orde Lama, kedua
sulitnya mengurus Indonesia (Elson,
stigma anti Tuhan yang dilekatkan
2001, terjemahan S. Wahono & IGH
pada
Bagoesoka 2005:594).
mudah
Kekuasaan yang efektif dari
PKI
dan
konco-konconya
menyulut
kelompok
kemarahan
masyarakat,
Presiden selaku pemimpin tertinggi
dari
eksekutif
berbanding
simpatisan kelompok agama. Ketiga,
terbalik dengan kekuasaan legistlatif
adalah karena PKI sendiri memiliki
DPR/ MPR yang lemah. Pada era
ciri perilaku yang provokatif dan
orde
negara
berhaluan radikal dalam melakukan
terpusat pada diri Presiden, Militer
aktivitas politiknya, sehingga mudah
Angkatan Darat, serta Golongan
menimbulkan
Karya.
masyarakat, dan rupanya ini bagi
negara
baru
kekuasaan
3. Orde Baru Versus Komunis Pemerintah menjadikan
agamawan
gesekan
atau
dengan
sebagian menjadi dendam.
Orde
Baru
Sebagai
suatu
gerakan
Komunis
penumpasan yang bertitel gerakan
Indonesia, PKI, komunisme beserta
balasan untuk G 30 S/ PKI pada
segenap
hakekatnya
musuh
Partai
kalangan
utamanya
pendukungnya
sebagai
operasi
militer
ini
negara.
Diselenggarakan
meluas dan berlarut-larut. Dasar
langkah-langkah
pembasmian
argumen yang digunakan sebagai
kelompok komunis secara sistematis
pembenarannya
dan
menyimpan potensi bahaya laten.
cepat.
Biasanya
dengan
menggunakan organ militer sebagai
PKI
mesin
pengkhianatan,
utama
eksekusi,
lantas
adalah
sewaktu-waktu
PKI
melakukan
pemberontakan
dengan lihai menerapkan taktik
dengan tujuannya adalah mengganti
nabok nyilih tangan, melibatkan
Pancasila dan UUD 1945 dengan
rakyat atau kelompok agama untuk
sistem
komunis.
membantu menghabisi target-target
situasi
sudah
yang dianggap musuh (Roosa, 2006,
katakanlah di tahun 1990-an, gaya
terjemahan Institut Sejarah Sosial
intimidasi, tudingan “kamu PKI”, dan
Indonesia, 2008:35-36).
kadang-kadang penculikan untuk
Bahkan mulai
ketika tenang,
76 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013
musuh politik masih saja dilakukan.
tahu secara ilmiah-akademis tentang
Sedikit ada yang dianggap berani
apa
dengan
Pemerintah Orde Baru terlanjur
pemerintah
segera
sebenarnya
itu
komunis.
dialamatkanlah cap PKI kepadanya.
untuk
Cap PKI ini sangat menjadi momok
budaya pemerintahan teror, atau
dan trauma di masyarakat. Terlanjur
dalam kata lain adalah Republik
diterima sebagai stereotipe bahwa
Patuh. Pemerintah mengkondisikan
PKI adalah setan atau binatang culas
masyarakat
yang keji. Sekali seseorang dicap PKI,
kepatuhan yang suci, meski untuk
maka tamat sudah
mencapai itu dilakukan serangkaian
kebahagiaan
hidupnya.
teror,
Mereka tuduhan
mengembangkan
yang
komunis
tersangkut
tidak
untuk
yang
penghilangan
suatu
memiliki
kerap nyawa
sampai seseorang.
punya
Banyak dari kelompok pengamat,
banyak pilihan atau keleluasaan
misalnya sejarawan Asvi Warman
membela diri. “Berani dengan Orde
Adam, yang curiga bahwa pada
Baru? Awas diciduk!” sudah menjadi
akhirnya
pendidikan
dalam
komunisme saja yang dibasmi, akan
keluarga Indonesia selama kurun
tetapi kubu Sukarnois dan musuh-
waktu 1966-1998 . Diproses sendiri
musuh politik yang lain juga turut
oleh aparat militer atau dipakakne,
dilenyapkan (Mahkamah Konstitusi
bahasa jawa: diumpankan, sama-
Republik Indonesia, 2006:30-32).
sama merupakan suatu hukuman
4. Pokok-pokok Kebijakan Pers Orde
yang
Baru
sehari-hari
menakutkan.
Tentara
dan
organ pendukung utama Orde Baru
tidak
hanya
Pelaksanaan
sensor
kubu
yang
sangat terbiasa, tepatnya disetel
ketat pada pers merupakan citra
otomatis untuk latah memberikan
yang melekat kuat dalam kebijakan
stempel
pers
PKI
bagi
yang
tidak
pemerintahan
Orde
Baru.
disukainya. Ironisnya, bahaya laten
Pengawasan yang ketat inilah yang
komunis atau bahaya PKI baru yang
menjadikan
bisa muncul sewaktu-waktu rupanya
pemberedelan
lebih terasa sebagai doktrin saja dari
terhadap sejumlah surat kabar dan
penguasa. Sebab di sisi yang lain,
majalah.
para perajurit militer atau para preman
pendukung
Orde
Sejarah
terjadinya atau
kasus
pelarangan
mencatat,
Baru
pembredelan pers pertama kali di
sendiri kebanyakan tidak sampai
awal Orde Baru adalah lanjutan dari
P E N G A R U H D I N A M I K A P O L I T I K I N D O N E S I A ………| 77
peristiwa Oktober 1965. Pada awal
perubahan Undang-Undang No. 11/
Orde Baru semua media massa yang
1966;
diduga
PKI
21/1982 tentang perubahan atas
diberangus. Media yang diijinkan
Undang-Undang No. 11/1966 (Sukri
hidup hanya media massa yang
Abdurrachman, 2003: 403).
berkaitan
dengan
dan
mendukung kekuasaan rezim Orde
Undang-Undang
Dilihat
dari
No.
sudut
Baru, yang sebagian besar didukung
perundang-undangan itu, di era
secara
tidak
Orde Baru payung hukum UU Pokok
langsung oleh pihak Angkatan Darat,
Pers berstatus mandatory right,
seperti Berita Yudha, Jakarta, dan
tidak
Pikiran Rakyat, Bandung, termasuk
merdeka. Di era Orde Baru, payung
sejumlah terbitan mahasiswa yang
hukum
pro Orde Baru, seperti Mahasiswa
mengendalikan
Indonesia, Bandung, dan Harian
sejumlah Peraturan Pemerintah, PP,
Kami, Jakarta. Ironisnya, di sisi lain
dan Peraturan Menteri, Permen. Di
rezim ini menghidupkan kembali
mana secara resmi penyelenggaraan
media massa yang diberangus di era
pers dipayungi oleh UU Pokok Pers
Sukarno, seperti Abadi, Indonesia
No. 11/1966 junto No. 4/1967 junto
Raya, Nusantara, dan Pedoman.
No. 21/1982. UU tersebut memberi
langsung
maupun
Penindasan terhadap pers dimulai
ketika
mengajukan Redaksi
pemerintah
Penanggung
harian
Jawab
Nusantara
ke
untuk
melindungi
yang
kewenangan
pers
digunakan
untuk
pers
adalah
kepada
Menteri
Penerangan untuk, lewat PP dan Permen, menjadi penentu kebijakan penyelenggaraan
PP
dan
menjadi
alat
Pengadilan karena membeberkan
Permen
korupsi dan dianggap menghina
kendali Menpen untuk mengatur,
Pemerintah Republik Indonesia dan
mengawasi dan memberi sanksi
Presiden
Fadjroel
termasuk membredel pers. Nasib
Sukri
kemerdekaan pers tergantung dari
Suharto
Rachman
(M.
dalam
Abdurrachman, 2003:390-391). Adapun perundang-undangan
goodwill politik pemerintah. PP dan
peraturan
Permen itu tidak ada bedanya
yang
dengan mandor dengan pentungan.
berlaku pada masa orde baru antara
Terserah Menpen, sesuai petunjuk
lain: Undang-Undang No. 11/1966
Bapak Presiden, apa yang mau
tentang
dilakukan dengan kewenangannya
ketentuan
pers
tersebut
pers.
pokok
pers;
Undang-Undang No. 4/1967 tentang
itu.
Bermunculan
sejumlah
PP
78 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013
antara lain tentang: 1) pembatasan
yang ada. Jika aman, kaki kepiting bisa
jumlah
penerbitan
pembatasan
jumlah
pers,
2)
maju beberapa langkah, jika kondisi tak
iklan
dan
memungkinkan, kaki kepiting pun bisa
halaman, 3) organisasi pers yang
mundur beberapa langkah.
hanya membolehkan satu asosiasi wartawan
dan
asosiasi
tokoh pers nasional. Pemimpin Redaksi
Karena
Pedoman yang ditutup pemerintah
kemerdekaan pers dapat disebut
pada tanggal 15 April 1974. Sebagai
sebagai mandatory right bersumber
sejawat sekaligus sahabat, Rosihan
dari kebijakan pemerintah lewat PP
menilai
dan Permen, maka mandat yang
cenderung main aman. Di satu sisi
sudah diterima pers dapat dicabut.
dimaknai sebagai kurang tajam dan
Lewat UU Pokok Pers No. 11/1966,
kurang menggigit, sangat tidak sama
pers mendapat mandat bahwa tidak
dengan gaya berani Mochtar Lubis,
ada pembredelan pers. Tetapi pada
namun di sisi yang lain pilihan ini
1984,
makin
adalah pilihan cerdas untuk bisa survive
Menpen
selama kepemimpinan rezim militer di
penerbitan
satu
Rosihan Anwar adalah seorang
pers.
sejalan
otoriternya
dengan
pemerintah,
mencabut mandat itu. Lewat Permen
bahwa
gaya
koran
Jakob
tanah air.
No. 1 Menpen boleh membatalkan
Jakob Oetama sebenarnya tidak
izin penerbitan pers. Apa yang
menyukai istilah Jurnalisme Kepiting
terjadi kemudian? Pers yang masih
itu, tetapi lebih lanjut lagi istilah itu
berani memberitakan hal-hal yang
terlanjur menjadi identitas Kompas.
tidak sesuai
petunjuk terancam
Identitas itu akan terus berlaku dan
dibredel dan atau dipidana penjara
bahkan perlu terus dikembangkan.
(Leo Batubara, 2009:570-571).
Menurut
5. Jurnalisme Kepiting Kompas yang
dialamatkan
kepada
Kompas merupakan olok-olok dari
bergerak
ala
itu
lebih
harus fleksibel di suatu negara yang tahapan
kepribadian
Kompas
kepiting,
mencoba
kedewasaan
demokrasinya
belum bagus (St. Sularto, 2011:152).
Rosihan Anwar (St. Sularto, 2011:144). Maksudnya,
istilah
menunjukkan cara bagaimana pers
Pada mulanya istilah jurnalisme kepiting
Jakob,
Bagi segenap kalangan yang belum
pernah
merasakan
secara
langsung pemerintahan di era Suharto
melangkah setapak demi setapak untuk
mungkin
agak
mengetes seberapa jauh kekuasaan
membayangkan
memberikan toleransi kebebasan pers
figur yang senantiasa tersenyum manis
bagaimana
kesulitan seorang
P E N G A R U H D I N A M I K A P O L I T I K I N D O N E S I A ………| 79
dalam
publikasi-publikasi
gambar
dirinya itu dinilai sebgai sosok yang
yang
St.
Sularto,
adalah
apa
yang
dikerjakan, begitu pembawaannya.
dingin dan angker. Jakob Oetama (dalam
dikatakan,
Dari sekian waktu berjalannya
2011:21-22)
kepemerintahan Orde Baru dapat dicatat
mencatat bahwa setidaknya Presiden
pokok-pokok penting tonggak sejarah
Suharto dua kali melakukan peringatan
politik
secara lisan kepada Kompas dalam
penting
dengan
suatu kesempatan tatap muka secara
Dengan
berusaha
tidak
langsung. Pertama, pada peringatan
makna
sejarah
peristiwa-peristiwa
Hari Pers Ke-32 tanggal 9 Februari
penting lainnya, dapat disebutkan hal-
1978 di Solo, Jawa Tengah. Dalam
hak yang berdampak terhadap eksistensi
kesempatan berjabat tangan dengan
Kompas sepanjang 1966-2012:
Jakob,
a. Meninggalnya Bung Karno
Suharto
mengancam
sambil
dengan
tersenyum
singkat,
yang
“Aja
meneh-meneh!”
dianggap
berpengaruh
eksistensi
Kompas.
mengurangi
Praktis meskipun secara de facto era Sukarno sudah lewat, namun
Peristiwa
kedua
yang
secara
figur,
Sukarno
masih
digunakan Suharto adalah pada saat di
merupakan ancaman bagi supremasi
atas
penerbangan
kekuatan tandingan, khususnya dari
lawatan kenegaraan dari Yugoslavia
politisi sipil terhadap stabilitas yang
dan Uni Soviet pulang ke tanah air pada
dibangun rejim militer Orde Baru.
tahun 1980-an. Berbeda dengan cara
Baru
mengatakan ancaman di Solo, di atas
Karno pada tanggal 21 Juli 1970, bisa
pesawat itu Suharto dalam kaitan
dikatakan secara semiotik bahwa
menjawab
wartawan
moral kelompok politik sipil, atau
koran
faksi ABRI selain Angkatan Darat
menyangkut gerakan mahasiswa tahun
sudah habis. Bapak Bangsa, sekaligus
1980-an yang mirip-mirip masa tahun
tokoh panutan mereka sudah tidak
1970-an mengatakan dengan bersuara
ada. Simbol pemersatu yang jadi
lantang dan tertawa terbahak-bahak,
junjungan berjuta pengagumnya ini
“tak
pulang selama-lamanya.
pesawat
perihal
dalam
pertanyaan liputan-liputan
gebuk!”
Diikuti sikap tangan
mengepal dan siap melayangkan tinju. Dibesarkan
dalam
kultur
setelah
meninggalnya
Dewan
redaksi
Bung
Kompas
Jawa
kebetulan juga memilih untuk tidak
Pedesaan dan budaya militer yang kuat,
terlalu vulgar dalam menurunkan
Suharto dikenal sedikit bicara. Apa
tulisan-tulisannya.
Situasi
sangat
berbeda dengan awal mereka terbit.
80 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013
Pada tahun 1970 praktis Angkatan
lain yang diperhitungkan sebagai hal
Darat merupakan suatu kelompok
yang menguntungkan ialah dengan
yang
terbitnya UU No. 3 Tahun 1975
kekuatannya
semakin
mendominasi Indonesia.
tentang kepengurusan partai-partai
b. Fusi Partai-Partai Politik Pada
yang terbatas hanya sampai tingkat
Tahun 1973
daerah tingkat dua, Kabupaten atau
Pada tahun 1971 dilaksanakan
Kota. Kebijakan ini mempersulit PPP
Pemilihan Umum, Pemilu, pertama di
dan PDI untuk melakukan pembinaan
era Orde Baru, dengan diikuti oleh 10
kader, sekaligus mempersulit mereka
partai politik. Pemilu ini dimenangkan
mendapatkan pendukung di desa-
oleh
desa.
Golongan
Kemudian
Karya,
guna
Golkar.
Inilah
mengapa
kemudian
memudahkan
muncul istilah massa mengambang,
menguasai percaturan politik secara
floating mass, untuk mendefinisikan
legal, pada tahun 1973 dikeluarkan
sejumlah
himbauan untuk meringkas jumlah
terorganisir secara resmi. Hal mana,
partai-partai
selain
yang
ikut
pemilu
simpatisan
kesempatan
yang
tidak
menggunakan
berikutnya. Caranya ialah dengan
jaringan birokrasi pegawai negeri
menggabungkan diri dengan partai-
yang wajib Golkar, yang kemudian
partai lain yang sejenis. Sebagai
membantu Golkar menang mudah di
hasilnya maka jumlah partai yang ada
Pemilu berikutnya pada tahun 1977.
tinggal dua yakni kelompok Islam di
Fusi ini mempunyai dampak
Partai Persatuan Pembangunan, PPP,
yang kuat bagi politik nasional. Bagi
dan pihak nasionalis, Kristen, dan
Kompas sendiri perkembangan dari
Katolik di Partai Demokrasi Indonesia,
hari
PDI. Ditambah lagi dengan Golkar
mereka
yang enggan mengaku sebagai Partai
sahabat Orde Baru atau memilih
Politik. Semua kontestan dilarang
musnah. Dalam catatan sejarawan
untuk menggunakan dasar partai
asing seperti John Roosa, Kompas
selain Pancasila. Kondisi ini artinya
adalah termasuk media independen di
adalah terjadi penguatan di pihak
luar
Golkar-Angkatan
Angkatan
Darat-Orde
Baru
ke
hari untuk
Darat
menyiarkan
atau
menguntungkan
memicu
kedaerahan loyalitas
yang
bisa
memaksa
memilih
polarisasi
karena isu-isu sentimen keagamaan isu
semakin
menjadi
komunis yang
cenderung
pemberitaan pihak
versus yang Tentara
dukungan
Angkatan Darat, dengan seolah-olah
ditiadakan secara sistematik Tindakan
menyembunyikan kekejamannya, di
P E N G A R U H D I N A M I K A P O L I T I K I N D O N E S I A ………| 81
tahun-tahun awal Orde baru hinggga
November 1977 aksi-aksi protes yang
berakhirnya Orde Baru (Roosa, 2006,
terjadi semakin mengerucut pada
terjemahan Institut Sejarah Sosial
tuntutan Suharto mundur pada tahun
Indonesia, 2008:30-31).
1978. Rangkaian peristiwa-peristiwa
Kompas sendiri memilih untuk mengatakan mereka
bahwa
adalah,
politik itu oleh hampir semua media
slogan
kerja
diberitakan, dengan gaya masing-
“menghibur
yang
masing
dari
papa, mengingatkan yang mapan” (St.
memberitakan,
Sularto:173-174). Pemberitaan yang
Meskipun
mengutamakan jurnalisme fakta, dan
namun
menyajikan
secara
provokatif.
media termasuk
cenderung
yang Kompas.
berhati-hati
kadang-kadang
menurut
santun,
tidak
pemerintah sajian Kompas selama
Masalah-masalah
suku,
beberapa waktu itu mulai kurang
agama, ras, dan perbedaan yang ada
enak
di Indonesia jika tidak dikelola secara
Seperti misalnya pemuatan tulisan di
arif,
halaman
dengan
kepentingan
menempatkan
nasional
depan
oleh
pemerintah.
pada
terbitan
atas
bertanggal 16 Januari 1978, Kompas
kepentingan pribadi dan kelompok,
(dalam St. Sularto, 2011:12), “Kas
tak
Komkamtib Sudomo: Turun Ke Jalan
urung
masyarakat ataupun
ke
di
didengar
menjerumuskan arah
radikalisme
Akan Ditindak Tegas”. Juga penggalan
Keinginan
dari tajuk rencana Kompas di hari itu
chauvinisme.
untuk mengedepankan kepentingan
juga,
pribadi atau golongan hendaknya
Sularto:2011:12),
diletakkan di bawah prioritas suatu
terbuka dan jujur karena memang
kepentingan umum atau kepentingan
terlibat berbagai kepentingan status
masyarakat
itulah
quo di sini. Ini bisa mempengaruhi
semangat jurnalisme Kompas yang
pandangan obyektif dan subyektif,
bagi pihak penguasa baru merupakan
bisa
media “teman”.
kenegarawanan”.
luas.
Seperti
c. Pemberedelan Kompas Tahun 1978 Sebagai
buntut
Kompas
(dalam “Kita
mengaburkan Ada
St. diminta
sikap semacam
tindakan preventif, meski cenderung
dari
represif yang diambil oleh militer
memanasnya politik nasional seusai
yang mendukung Presiden untuk
peristiwa Malari 1974, dari waktu ke
menertibkan corong suara media.
waktu gelombang aksi penentangan terhadap
dominasi
militer
mulai
terjadi di mana-mana. Mulai bulan
Selama Orde Baru berkuasa, berkali-kali
kompas
mendapatkan
teguran atau peringatan. Teguran itu
82 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013
bahkan
kadang-kadang
disertai
yang mau menguasainya. Untuk dapat
pada
melakukan hal itu, Kompas harus siap
akhirnya pada tanggal 21 Januari
menghadapi kecurigaan, tekanan, dan
1978 Kompas beserta beberapa media
ancaman dari manapun juga (St.
yang lain dibredel oleh Orde Baru.
Sularto, 2011:147).
dengan
ancaman.
Hingga
Namun pada tanggal 5 Februari 1978, Kompas
menyetujui
tawaran
Kompas
memilih
manut
kepada Orde Baru dengan alasan cara
pemerintah untuk menandatangani
bertahan
suatu surat berkepala surat tanggal 28
membawakan amanat hati nurani
januari 1978, tentang permintaan
rakyat,meski secara terselubung jika
maaf
kebetulan
dan
kesetiaan
terhadap
hidup
dan
berbenturan
pemerintah Orde Baru (St. Sularto,
kepentingan
2011:11-13).
Kompas
terus
dengan
pemerintah.
ini
sembari
Sikap diwarnai
Terdapat empat syarat yang
beberapa kali tindakan jurnalistik
menyertai ijin terbit kembali dari
yang menyerempet-serempet sensor
pemerintah
yakni:
Orde Baru. Pendeknya, tak jauh beda
tentang
dengan Bung Karno yang memilih
keluarga Presiden Suharto dan asal-
terbuka dan bekerjasama dengan
usul kekayaan keluarganya; kedua,
pihak penjajahan Jepang semata-mata
tidak akan mempersoalkan dwifungsi
demi alasan pilihan taktik berjuang
ABRI; ketiga, tidak akan menulis
dan bertahan hidup, mengingat begitu
tentang
berkuasanya
pertama,
Orde tidak
Baru,
menulis
masalah-masalah
yang
pemerintahan militer
berkaitan dengan suku, agama, ras,
Jepang yang menduduki Indonesia,
dan antar golongan; keempat, tidak
pada kurun waktu tahun 1942-1945.
akan
menurunkan
tulisan
yang
memperuncing konflik. Empat syarat ini
secara
membatasi
sistemik
Dasawarsa Orde Baru
berpotensi
Sejak terbit perdana pada tahun
Kompas
1965 hingga akhir masa Orde baru tahun
keleluasaan
berekspresi. (St. Sularto, 2011:24). Namun
6. Pertumbuhan Pesat Selama Tiga
Kompas
1999
Kompas
tercatat
menorehkan
sendiri
sejumlah keberhasilan yang luar biasa
menegaskan bahwa sikap Kompas
baik dari segi pengaruh maupun dari segi
terhadap
bisnis
penguasa
adalah
media
massa.
Dimulai
independen. Artinya mengambil jarak
kesuksesannya
terhadap
setiap
pembaca pelanggan dan pengiklan, pada
lembaga kekuasaan dan siapa saja
tanggal 2 Februari 1970, PK Ojong
pemerintah
dan
mendapat
dari
jumlah
P E N G A R U H D I N A M I K A P O L I T I K I N D O N E S I A ………| 83
mengambil kebijakan untuk melakukan diversifikasi
usaha
dengan
Kompas dibaca oleh kalangan
cara
menengah ke atas. Hasil angket pembaca
membuka toko buku Gramedia di Jalan
kompas 2004 misalnya menyebutkan,
Gadjah Mada, Jakarta Pusat, kemudian di
lebih dari 60 persen pembacanya adalah
tahun 1972 meresmikan penggunaan
lulusan perguruan tinggi dan 30 persen
percetakannya sendiri di Jalan Palmerah
pembacanya
Selatan, Jakarta; di mana sebelumnya
sedikit Rp.2.250.000,-. Koran ini menjadi
masih menumpang di percetakan Keng
standar capaian bisnis surat kabar.
Po. Ojong kemudian mendirikan usaha
Memang tidak berlebihan jika kemudian
radio Sonora pada tahun 1972 juga.
timbul suatu jargon, belum koran kalau
Selain itu grup Kompas Gramedia juga
belum baca Kompas.
berpenghasilan
paling
mendirikan banyak unit usaha lain yang
Kesuksesan Kompas, tidak hanya
dijadikan satu grup, antara lain Hotel
sekedar bertahan hidup di era represif,
Santika, Penerbitan Grasindo, Penerbit
namun juga sukses dalam artian yang
Kompas,
Penerbit
seluas-luasnya barangkali tidak pisa
Gramedia,
pabrik
KPG,
lain
dipisahkan dari sinerginya duet PK Ojong
sebagainya. Banyak aset, baik berupa
dan Jakob Oetama. Jika PK ojong terkenal
modal uang, tanah-bangunan, alat, dan
berwatak rasional, keras, dan tegas, serta
sumber daya manusia yang dimiliki grup
memiliki kecakapan dalam hal bisnis.
Kompas
Sebaliknya Jakob adalah gambaran suatu
usaha
Gramedia, yang
kertas,
Penerbit
suatu
awalnya
dan
kelompok
berasal
dari
watak yang tengah, bijaksana, cenderung
kesuksesan harian Kompas merebut hati
berhati-hati,
pembaca, dan mitra pelaku usaha yang
cerdas, dan bisa diartikan cerdas atau
mempercayakan kerjasama pariwaranya
malahan
pada harian ini. Singkatnya, manajemen
subyektifitas yang memandangnya (St.
Kompas sukses melakukan investasi
Sularto, 2011:16). Maka, paktis semenjak
secara
dengan
meninggalnya PK Ojong pada tanggal 2
menggunakan keuntungan yang didapat
Juni 1980 nama Kompas artinya merujuk
dari kesuksesan harian Kompas.
pada seorang
berkesinambungan
bersikap
komprehensif,
pengecut,
tergantung
Jakob Oetama. Berikut
Namun dalam hal ini yang lebih
adalah hal-hal yang bisa dilihat dari kiat
jadi penekanan adalah mengenai harian
Kompas menjalani aktivitas pers mereka
Kompas. Pembahasan sengaja dibatasi
di era Orde Baru:
dalam kaitan eksistensi harian Kompas
a. Enam Strategi Jakob Oetama
dalam melewati kurun waktu penting dalam pembabagan yang telah disusun.
Leo Sularto,
Batubara
(dalam
St.
2011:144-146)
84 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013
mengemukakan alasan yang lebih
bisnis menarik untuk dipelajari dalam
terperinci
studi lanjutan mengenai Kompas.
perihal
kesuksesan
Kompas. Menurut Leo keberhasilan
Keempat,
mengintegrasikan
Kompas bersumber dari keberhasilan
kepentingan
semua jajaran dalam membangun
kepentingan
profession culture: taat asas kepada
serasi. Sempat terjadi gesekan dengan
visi dan nilai-nilai serta enam strategi
serikat karyawan namun Kompas bisa
pemenangan
mengatasinya.
pergulatan.
Enam
strategi itu antara lain:
Taktik
professional
memenangkan
yang
pasar.
dilaksanakan
rekrutmen
yang
bantuan
institusi
Bagi
Kompas
perusahaan
adalah
eksistensi, untung, dan berkembang. Sedangkan
kepentingan
karyawan
sebagai seorang business man adalah
dengan
menyumbang dan mendapat imbalan
profesional,
uang, serta perasaan mental positif
selektif
membangun
dengan
ialah
mengalokasikan sejumlah besar dana untuk
dan
perusahaan
kepentingan
Pertama, competence
karyawan
yang tertantang.
knowledge
Kelima,
mengupayakan
journalist dan staf bisnis profesional
efisiensi, mengacu pada minimalisasi
dengan
dan
usaha atau biaya, dan efektifitas,
SDM-nya,
mengacu pada ketercapaian tujuan,
program
retraining
training
bagi
memanfaatkan
kemampuan
para
dengan baik. Jakob dan grup Kompas
pakar, kolumnis sebagai kontributor
dalam memperjuangkan diri sebagai
dalam bidangnya.
the biggest dan the most credible
Kedua, yang dikembangkan
multimedia
jauh
dari
adalah produk bukan menjual dusta
memonopoli informasi.
atau fitnah. Kompas menjauhkan diri
Keenam,
ambisi
mengupayakan
dari berita yang spekulatif, provokatif,
kepuasan konsumen dengan serius. Di
dan pembunuhan karakter. Dalam
antaranya Kompas menyelenggarakan
melakukan kritik disampaikan secara
lembaga
santun.
pengembangan, Ketiga, integrasi misi ideal
dengan
misi
bisnis.
Bagaimana
keseriusan Kompas untuk mengemas suatu konten yang berbobot namun
penelitian
dan
litbang
Kompas,
menyelenggarakan
riset
berkala,
melakukan
pendapat,
jajak
dan
menjalankan ombudsman. b. Peka Terhadap Jaman
tetap memenuhi kelayakan dalam hal
Cetakan harian Kompas itu bagus,
jelas,
tata
letak
serta
P E N G A R U H D I N A M I K A P O L I T I K I N D O N E S I A ………| 85
pewajahannya
berkarakter
serius,
cerdas, dan profesional. Kertas koran yang
digunakan
Kompas
sangat
C. Kompas di Era Orde Reformasi 1. Orde Reformasi a. Definisi
berkualitas. Jika dibandingkan dengan
Orde
Reformasi
Jawa Pos tentu jauh lebih bagus
istilah
kualitas cetak harian Kompas. Apalagi
pemerintahan
jika dibandingkan dengan kualitas
berakhirnya
cetak Pos Kota atau Memorandum,
mengadakan perombakan sistem
sangat
yang
jauh
sekali
disparitas
kualitasnya.
untuk
adalah
menyebut
tata
sesudah orde
lama
ke
baru
yang
arah
sistem
demokrasi. Secara umum orde
Jika pada awal cetaknya hanya
reformasi
dimulai
dengan
berupa empat halaman hitam-putih,
berakhirnya kekuasaan Suharto
maka pada tahun-tahun berikutnya
pada tanggal 20 Mei 1998 (Kamus
tampilan
Besar Bahasa Indonesia, 2008:1).
Kompas
mengalami
penyempurnaan-penyempurnaan
b. Latar belakang
yang diaharapkan untuk terus meng-
Pada awal-awalnya Orde
up to date Kompas. Sebagai catatan,
Baru mendapat apresiasi positif
dalam kaitannya sebagai media koran
dari banyak lapisan masyarakat
dengan
untuk melakukan pembenahan-
cakupan
nasional
harian
Kompas yang dulu kerap diolok
pembenahan
dengan
kesiangan,
kemerosotan ekonomi Orde Lama,
koran telat datang, atau kompas
beserta otoriternya gaya politik
morgen,
dengan
Sang Pemimpin Besar Revolusi,
percetakan
Sukarno. Kekuasaan Orde Baru
jarak jauh. Dimulai dengan di Bawen,
memperlihatkan perubahan yang
Jawa
1
jauh lebih baik dalam bidang
September 1997, dilanjutkan dengan
sarana prasarana fisik. Indonesia
kota-kota
lain
yang segera sesudah berakhirnya
Surabaya,
Palembang,
julukan
koran
menyikapi
mengusahakan Tengah,
suatu pada
tanggal
seperti
Makassar, Banjarbaru
era
Sukarno
terhadap
memperbaiki
Kalimantan Selatan, dan lain-lain. Dari
hubungan dengan negara-negara
sini
maju melaksanakan pembangunan
efisiensi
ditingkatkan
waktu dalam
dapat rangka
pendistribusian koran ke seluruh wilayah nusantara.
dengan
modal
pinjaman
dari
negara donor. Didapat
sejumlah
kepercayaan dari dalam maupun
86 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013
luar negeri. Kesulitan ekonomi di tahun
penghujung
Orde
Pada tahun 1996 suasana
Lama
politik nasional mulai memanas.
segera digantikan dengan gegap
Golongan Karya yang sejak tahun
gempita
1970-an
pelaksanaan
program
memenangkan
pemilu
pembangunan bermodal besar di
dengan
mudah
awal pemerintahan baru. Namun,
secara
terbuka
sayang jikalaupun ada peningkatan
oposannya, baik dari kalangan
kesejahteraan yang terwakili oleh
politisi maupun akademisi kampus.
angka-angka raihan pembanguna,
Kultur
dari sisi pemerataan belum bisa
adem-ayem karena terkondisikan,
dikelola dengan baik. Terdapat
kini
kesenjangan yang mencolok antara
tekanan dari masyarakat yang
sosial-ekonomi atas dengan rakyat
tidak puas. Hasil pemilu 1997 yang,
jelata.
lagi-lagi,
Maka,
pertumbuhan
bilapun ekonomi
ada yang
mulai
senayan mulai
dikritisi
oleh
yang biasanya
ramai
mendapat
dimenangkan
dipandang
para
kental
Golkar dengan
terjadi sebenarnya adalah sebagian
kecurangan sistematis. Masyarakat
kecil saja yang memiliki bagian
semakin
kemajuan ekonomi tadi. Sayangnya
dilaksanakannya
kelompok
bidang
Orde
menerus
Baru
terus
mempertahankan
kekuasan
dengan
berperilaku
otoriter.
mendesak
untuk
perubahan
politik,
di
ekonomi,
demokratisasi dalam kehidupan
semakin
sosial serta dihormatinya hak asasi
Nilai-nilai
manusia. Pada masa ini tenar
demokrasi yang sedianya dijadikan
dikenal istilah KKN, korupsi, kolusi,
acuan pola kerja penyelenggaraan
nepotisme, yang pada dasarnya
negara, sebagi konsekuensi kritik
adalah suatu stigma negatif yang
mereka terhadap Orde Lama, pada
dilekatkan
gilirannya justru mereka kebiri
Orde Baru.
sendiri. Hal ini setidaknya bisa
kepada
pemerintah
Terpilihnya
kembali
dilihat dari indikator berikut: 1)
Suharto
Pengekangan kebebasan berpolitik,
Indonesia
2) Pengekangan kebebasan pers, 3)
kecaman dari publik. Terdapat
Pemusatan kekuasaan pada Golkar,
insiden-insiden
Militer,
peristiwa politik pada waktu itu,
Suharto.
dan
Pengusaha
kroni
misalnya
menjadi
Presiden
mendapat yang
masalah
banyak mewarnai
pencopotan
anggota DPR yang dinilai terlalu
P E N G A R U H D I N A M I K A P O L I T I K I N D O N E S I A ………| 87
vokal. Dari kalangan akademisi,
latar belakang yang ada dalam
masyarakat
menghasilkan
tidak
melupakan
nama
Pamungkas,
Sri-Bintang
seorang
Fakultas
Teknik
Indonesia
yang
status
mudah
sehubungan pelecehan
dosen
pernyataan mundur dari jabatan kepresidenan
diberhentikan
nama
tuduhan
baik
Kepala
yang
dibacakan
Suharto, pada tanggal 21 Mei 1998
negerinya
dengan
desakan
reformasi. Puncaknya ialah pidato
Universitas
pegawai
suatu
di Jakarta. 2.
Tonggak
Peristiwa-Peristiwa
Politik Penting
Negara. Di mana pada sebuah
Turunnya
Suharto
pada
kunjungan kenegaraan Suharto ke
tanggal 21 Mei 1998 merupakan
Jerman
demonstrasi
satu peristiwa politik terpenting
kalangan mahasiswa Indonesia di
dalam sejarah reformasi. Tanggal ini
sana untuk menyambutnya. Hal ini
merupakan titik tolak dimulainya
di jaman Orde Baru sangatlah
masa baru, masa yang diharapkan
langka
sejumlah
terjadi
terjadi,
sedemikian Suharto
mengingat
kuatnya dalam
imperium
Presiden
membangun
kekuasaannya.
pihak untuk diadakan
perubahan-perubahan
mendasar
dalam negara Indonesia.
Bisa
Ada dua kejadian penting
dikatakan, memang Suharto terlalu
yang bisa dicatat dalam kurun waktu
kuat untuk bisa roboh dalam satu
1998-2012 terkait reformasi. Dua
pukulan. Tetapi setidaknya, cuatan
hal itu yaitu:
kasus politik semacam Bintang ini
a. Amandemen UUD 1945
sukses menjadi nyala pemantik api
Amandemen UUD 1945
gerakan pembaharuan dalam skala
diselenggarakan sebanyak empat
yang lebih masif.
kali. Pertama pada Sidang Umum
Krisis ekonomi di tahun
MPR Oktober 1999. Kedua, pada
1998, inflasi tinggi, kemiskinan,
Sidang Tahunan MPR Agustus
pengangguran.
2000,
birokrasi korup,
Tata
pemerintahan
pengekangan
berpolitik,
kelola
ketiga
pada
Sidang
yang
Tahunan MPR Oktober 2001, dan
kebebasan
perubahan keempat pada Sidang
pengekangan
pers.
Tahunan MPR Agustus 2002. UUD
Pemusatan kekuasaan di Golongan
yang telah mengalami empat kali
Karya,
perubahan inilah yang hingga
militer,
dan
pengusaha
kroni Suharto merupakan suatu
kini
digunakan.
Terjadi
88 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013
perubahan
secara
total
dan
langsung, maupun tidak langsung
mendasar yang terjadi sebagai
berimbas pada eksistensi Kompas.
konsekuensi adanya amandemen
Beberapa hal itu antara lain:
UUD ini, misalnya penurunan
a. Kebebasan Pers, Saingan Usaha
derajat lembaga MPR sebagai
Bertambah
lembaga tertinggi, kini menjadi
Kemudahan dalam perijinan
lembaga tinggi negara sejajar
telah membuat pemain dalam usaha
dengan Presiden. Perubahan juga
di bidang media massa meningkat
terjadi
drastis.
dengan
mekanisme
digunakannya
pemilihan
Hal
ini
adalah
berita
umum
menggembirakan, namun sekaligus
secara langsung untuk memilih
juga adalah tantangan bagi Kompas
Presiden Republik Indonesia.
untuk menanganinya.
b. Pemilu Langsung Banyak dalam
i) Persaingan Dengan Sesama Koran
perubahan
konstitusi
besar
Dalam
pentas
nasional
sehubungan
Kompas bersaing dengan Jawa
dengan dilaksanakannya empat
Pos, Media Indonesia, Republika,
kali
Sinar
perubahan.
Salah
satu
Indonesia.
Kesemuanya
perubahan aturan main yang
diterbitkan di Jakarta, namun
paling
perhatian
dalam prakteknya di luar Jakarta
masyrarakat adalah dalam hal
Koran-koran itu juga bersaing
tata cara pemilihan Presiden
dengan koran-koran daerah yang
Republik
Jika
membludak. Suatu kondisi yang
sebelumnya Presiden dipilih dan
oleh Jalaluddin Rakhmat (dalam
diangkat
Majelis
Hanif Hoesin, 2012:11) disebut
Perwusyawaratan Rakyat, MPR,
sebagai suatu euforia kuda. Di
sebagai lembaga tertinggi negara,
mana pada masa sebelumnya
namun
adanya
seolah-olah dunia pers itu sepi,
amandemen ke empat pada tahun
tenang, tidak ada gejolak, namun
2002 maka pemilihan Presiden
ketika dibuka kebebasan yang
dilakukan secara langsung oleh
luas industri pers itu seperti kuda
segenap rakyat yang memiliki
liar lepas kandang. Kuda itu
hak suara.
pencilakan kemana-mana dengan
menarik
Indonesia. oleh
seusai
3. Dampak Perubahan Politik
tidak karu-karuan.
Ada sejumlah dampak akibat perubahan
politik
yang
secara
Dalam kalimat yang lebih ekstrem, kebebasan pers di masa
P E N G A R U H D I N A M I K A P O L I T I K I N D O N E S I A ………| 89
Orde
Reformasi
mendorong
itu
pers
telah
diakses
dari
gadget-gadget,
bebas
misalnya smartphone atau Apple
menggosip, menuliskan apa saja
Ipad yang banyak dimiliki orang
kecuali
Indonesia
kebenaran.
Namun
di
era
sebagai pemain lama, Kompas
dewasa
mempunyai ketahanan budaya
portabel,
untuk tetap melaksanakan suatu
untuk
tersampaikan
pada
karakter
audiens
adalah
satu
jurnalisme
yang
ini.
reformasi
Memiliki
memiliki
sifat
kecepatan salah
humanis beriman.
keunggulan
ii) Persaingan Dengan Bentuk
berbasis teknologi internet; misal
Media Massa Lain
hasil
Dalam dunia yang telah sangat
berubah,
media
massa
pertandingan
sepakbola
Olimpiade antara Spanyol dan
persaingan
Honduras
yang
baru
saja
informasi rupanya tidak hanya
berakhir bisa langsung diakses
terjadi dari satu jenis media saja.
orang Indonesia hampir pada
Namun bisa saja antar satu media
menit yang sama peluit wasit
yang satu dengan jenis media
dibunyikan, melalui bantuan situs
yang
berita
lain
Memakan
saling tidak
memakan.
hanya
basis
olahraga
Livescores,
www.livescores.com
pembaca pelanggan, tetapi juga
b. Kekuasaan Media Massa Berada
target rekanan pemasang iklan.
Pada Pemilik Dan Selera Pasar
Sebagai
bila
Isu lain yang muncul di era
keluarga
reformasi dewasa ini adalah di mana
dipastikan
kekuatan media massa bergeser dari
berlangganan koran, namun di
pemerintah ke pemilik atau selera
jaman internet seperti sekarang
pasar. Dahulu kala wartawan politik
bisa jadi justru orang yang maju
di
sudah tidak lagi semata-mata
menyelesaikan
berlangganan
biasanya harap-harap cemas apakah
dahulu berada
kala
contoh, setiap
bisa
koran
cetak.
lapangan
bisa
ketika hasil diloloskan
sudah liputan
Keberadaan koran cetak mungkin
beritanya
saja sudah digantikan oleh versi
berwajib atau tidak. Masalahnya
digital koran atau majalah, atau
editor suatu surat kabar merupakan
situs-situs berita on-line. Situs,
binaan dari aparat berwenang. Pada
koran atau majalah versi digital
kurun waktu dewasa ini pemilik
itu sendiri dengan mudah bisa
media-lah
pusat
dari
pihak
segala
90 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013
keputusan suatu kebijakan redaksi
yakni jalan untuk terus berkarakter
berita dalam surat kabar. Misal
dan
Surya
sehingga
paloh
dengan
Media
aktif
mengedukasi masyarakat
pasar
memiliki
Indonesia-nya, sulit dimungkinkan
peningkatan kualitas selera baca.
suatu
Barangkali inilah terapan dari satu
laporan
berani
jurnalistik
menjelek-jelekkan
yang Partai
fungsi
pers
yakni
Nasdem, Partai yang didirikan oleh
pembacanya,
Surya Paloh.
mengeksploitasinya.
Terkait dengan selera pasar,
to
educate
tidak
sekedar
c. Jurnalisme Bodrex
maksudnya adalah seringkali selera
Dalam masa reformasi ini
masyarakat luas secara umumnya
praktek-praktek reportase politik di
lebih rendah dari standar idealisme
lapangan
yang dimiliki oleh dewan redaksi.
fenomena jurnalisme Bodrex. Yaitu
Pada era reformasi, berita-berita
fenomena
munculnya
wartawan-
mengenai gosip remeh-temeh dari
wartawan
bermental
pemeras.
artis yang kawin-cerai jauh lebih
Dilatari
menantang untuk diikuti ketimbang
kenaikan gengsi dan posisi tawar
lanjutan kasus Lapindo Brantas di
wartawan beberapa dari mereka
Sidoarjo. Itulah mengapa jika terlalu
menggunakan
memburu idealisme bisa-bisa suatu
melakukan
media
pelaksanaan profesinya di lapangan.
kehilangan
pembaca,
dikotori
oleh
oleh
adanya
kebebasan
kesempatan pemerasan
pers,
untuk dalam
otomatis juga pengiklan. Tetapi jika
Jurnalis Bodrex, kata Bodrex
terlalu memburu selera pasar, hal
ini berasal dari salah satu obat
yang paling mudah dijual adalah
pusing, atau sakit kepala, yang
eksploitasi
seksual,
terkenal di Indonesia. Hal ini relevan
kekerasan, dan pertunjukan hiburan
dengan memusingkannya paraktek
belaka.
wartawan-wartawan
daya
Koran
tarik
seperti
Republika,
karakter
yang
di
tanah air kita ini.
Kompas, dan Media Indonesia telah memiliki
pemeras
Wartawan Bodrex sendiri
teruji
kadang-kadang tidak berasal dari
dengan godaan selera pasar yang
suatu lembaga pers yang mapan.
rendah. Jika seolah-olah ada paksaan
Bahkan ada yang kantor saja masih
antara memilih idealisme jurnalisme
menumpang di tempat orang. Modal
dan selera pasar maka media-media
mereka
tersebut memilih jalan alternatif,
kamera digital seadanya. Pertanyaan
hanya
kartu
pers
dan
P E N G A R U H D I N A M I K A P O L I T I K I N D O N E S I A ………| 91
berikutnya, lalu mengapa mereka
dunia, Mario Garcia dari Amerika
bisa
Serikat,
melaksanakan
pemerasan,
tahun
2005
diminta
misalnya ke institusi pemerintahan?
mendadani wajah Kompas, sehingga
Ini tak lain karena diakui-tidak
Kompas tampil lebih modern dan
diakui ada penyelewengan yang
manis.
masih berjalan di tempat tersebut.
Dalam situs resmi Kompas
Inilah celah yang bisa dimanfaatkan
Gramedia
para Bodrex untuk menakut-nakuti
2012:1), Konsep
pegawai
merupakan isu utama dari konsep
institusi
yang
bersangkutan,
sekaligus
yang
(Kompas
Gramedia,
visual
ditawarkan
thinking
Mario
Garcia.
menegoisasikan berapa besar uang
Gambar, infografik, ilutrasi, menjadi
tutup mulut yang layak mereka
hal
dapatkan.
keseluruhan wajah surat kabar.
d. Strategi Dan Taktik Kompas
Seorang
Ada hal-hal strategis yang dilakukan
oleh
sangat
penting
wartawan
harus
bisa
di
dari
lapangan,
meulis
dan
untuk
memvisualiasaikan tulisannya agar
menyiapkan diri menghadapi situasi
lebih menarik karena lebih manis.
baru di era reformasi. Beberapa
Bersamaan
langkah itu menurut Leo Batubara
wajah
(dalam St. Sularto: 2011:144-146)
lembar khusus iklan yang diberi
antara
Pertama,
nama Klasika. Diharapkan lembar
penguatan SDM profesional. Kedua,
khusus Klasika ini memudahkan
mengutamakan
kualitas
pembaca mengakses informasi niaga
pemberitaan dan tampilan. Ketiga,
yang ditampilkan, sekaligus tentu
integrasi misi ideal dengan misi
saja sebagai salah satu sumber
bisnis. Keempat, mempertemukan
pendapatan
kepentingan
operasional koran, langkah ini tentu
lain
kepentingan efisien
Kompas
yang
adalah:
perusahaan karyawan.
efektif,
dan
dan Kelima,
keenam,
Kompas
tersebut,
diharapkan
perubahan diperkenalkan
terbesar bisa
dari
meningkatan
efektivitas pendapatan perusahaan.
mengupayakan kepuasan konsumen dengan serius.
dengan
Meninjau dari segi taktis di lapangan, ada beberapa hal yang
melakukan
bisa
diamati
dari
pemasaran
perbaikan tampilan korannya secara
Kompas. Hal itu antara lain: a) Harga
serius, dan dinamis, terus-menerus.
jual koran yang murah. Apabila
Seorang
dibandingkan dengan kompetitor
konsultan
desain
kelas
92 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013
ketatnya yaitu Jawa Pos, harga jual
Kompas, dan relasi saling terkait
Kompas justru di bawahnya. Jika
antar keduanya.
eceran di Madiun, Jawa Timur Jawa Pos
adalah
Rp.
3.500,-
sampai
Simpulan
dengan Rp. 4.000,- maka Kompas hanya mengenakan harga eceran
Hal yang harus diingat bahwa,
sebesar Rp. 3.000,-; b) Jumlah
keberlangsungan
halaman dan kertas koran yang
eksistensi pers, tidak hanya terpengaruh
menarik;
dari faktor internal perusahaan, seperti
c).
Isi
koran
sangat
suatu
kecakapan
kaum akademisi atau kaum politisi
dewan redaksi. Keberlangsungan suatu
apabila tulisannya sudah tampil di
usaha pers juga terpengaruh dari faktor-
Kompas; d) Gaya bahasa Kompas
faktor eksternal di luar perusahaan yakni:
santun dan cerdas. Penggunaan
situasi
bahasa Indonesia di harian Kompas
kepentingan
sangat apik dan sesuai kaidah
sebagai pemilik modal, termasuk juga faktor
berbahasa yang benar; e) Gaya
eksternal lain yang tidak kalah pentingnya
promosi
yakni
mengutamakan
ekonomi,
selera
pemilik
kebijakan
atau
pers,
berkualitas. Suatu kebanggaan bagi
Kompas
wartawan,
usaha
kecakapan
konsumen,
perusahaan
politik
pemerintah.
aktivitas below the line. Kompas
Indonesia
tidak menggunakan media-media
mencatat
seperti TV atau majalah untuk
pembatasan kehidupan pers. Masing-masing
mengiklankan diri.
penguasa
Cara
sepanjang
pers
sejarah
kemerdekaannya
panjang
memiliki
mengenai
dalih
atas
memahami
kepentingannya masing-masing. Hal ini
menjadi
selaras dengan pengertian bahwa suatu
pemimpin di industri surat kabar
kebijakan politik tidaklah terlahir di ruang
memang bisa dari banyak sisi.
hampa. Kebijakan politik adalah produk
Tulisan ini dibuat untuk membantu
suatu dinamika aksi reaksi antar variabel
memberikan beberapa catatan dan
yang terlibat di dalamnya.
keberhasilan
Kompas
analisa perihal dunia politik dan
Kajian
pustaka
dengan
metode
kaitannya dengan eksistensi koran
historis yang digunakan dalam penelitian ini
Kompas.
Dibutuhkan
banyak
menyimpulkan pemahaman sebagai berikut:
literatur
pendukung
untuk
melengkapi
tulisan
1. Kompas di Era Orde Lama
pengantar
mengenal sejarah politik, koran
Era Sukarno dengan pembatasan pers
ala
mengharuskan
demokrasi pemimpin
terpimpin membina
P E N G A R U H D I N A M I K A P O L I T I K I N D O N E S I A ………| 93
langsung
pers
demi
keberhasilan
redaksi Kompas
yang lain dalam
propaganda anti neo kolonialisme, neo
berbagai kesempatan berbicara. Ini juga
imperialisme.
tertera
Kompas
lahir
di
pada
nilai-nilai
penghujung berakhirnya Orde Lama.
company
Terjadi
(Agung Adiprasetyo, 2012:1).
perebutan
pengaruh,
atau
perebutan kekuasaan yang sengit antara kelompok-kelompok yang ada di tanah
value,
perusahaan,
Kompas
Gramedia
2. Kompas di era Orde Baru Orde
Baru
merupakan
suatu
air. Dinamika yang terjadi menempatkan
pemerintahan dengan supremasi tunggal
tiga kelompok utama sebagai pihak yang
di pihak Suharto. Suharto melarang
paling dominan menggulirkan sejarah
adanya suatu ekspos atau kritik terhadap
politik di tanah air, Kelompok Bung
diri Presiden dan kelompok utama
Karno, Militer Angkatan Darat, dan pihak
pendukungnya.
komunis.
Suharto memiliki kekuatan penuh
Latar
dan
dengan dukungan dari ABRI, khususnya
pemimpin Kompas berasal dari unsur
Angkatan Darat, dan dari legitimasi
intelektual Katolik. Terindikasi dua hal
resmi suatu partai politik Golongan
mengenai jati diri Kompas: Kompas yang
Karya. Kehidupan politik di era Orde
menyelenggarakan suatu pers Katolik
Baru bersifat statis. Kontestan Pemilu
anti komunis, dan sebagai Kompas yang
selain Golkar hanya berstatus sebagai
merupakan
ABRI.
pelengkap penderita ketimbang sebagai
Mereka membangun sejarah Kompas di
mitra tanding yang sepadan. Golkar
Jakarta. Ibu Kota suatu negara yang
memenangkan pemilu secara telak dalam
sangat sentralistik. Indonesia adalah
enam kali pemilu sepanjang tahun 1966-
Jawa, dan Jawa adalah Jakarta. Maka
1998. Orde Baru menerapkan suatu
strategis sekali posisi Kompas dalam
kebijakan
bertindak dalam kapasitasnya sebagai
Pemerintah,
suatu pers yang memihak dan mampu
Penerangan, menerapkan serangkaian
mempengaruhi opini orang banyak.
kegiatan pengawasan terhadap pers
Dari
belakang
koran
sudut
pendiri
pendukung
pandang
Kompas
Indonesia
pers
yang
melalui
termasuk
otoriter. Departemen
dengan
sendiri mereka menyampaikan bahwa
memonopoli
Kompas
koran
aneka macam tinta cetak sebagai bahan
independen. Koran yang menghargai
utama industri pers. Departemen ini
kemajemukan, kerjasama, dan berwatak
mengatur sederetan surat ijin prasyarat
nasionalime Pancasila. Ini seperti yang
produksi. Dari hal-hal tersebut bisa
diutarakan oleh Jakob Oetama, dan tim
diambil kesimpulan bahwa Orde Baru
merupakan
sebuah
pasokan dan
cara
distribusi
94 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013
mewajibkan suatu pers yang patuh atau
mencapai 500.000 eksemplar dengan
jika tidak pers tersebut akan dibunuh.
tingkat
Kompas melaksanakan suatu konsep
keterbacaan
mencapai
diperkirakan
1.850.000
orang
yang
jurnalisme kepiting dalam merespon
membaca Kompas tiap harinya (Kompas
kebijakan otoriter Orde Baru terhadap
Gramedia, 2012:1).
kebebasan
pers.
jurnalisme
Dari semula sebuah surat kabar
kepiting adalah suatu taktik main aman
nasional yang punya beberapa usaha
dan
pendamping,
penuh
Konsep
kehati-hatian
dalam
Kompas
akhirnya
memberitakan sesuatu yang menjadi hak
mereorganisasi diri menjadi sebuah grup
rakyat untuk diketahui, namun tetap
usaha Kompas Gramedia yang memiliki
dalam batas agar Bapak tidak marah.
banyak
unit
usaha.
Grup
Kompas
Ben Anderson (dalam Hill, 2011:98),
Gramedia menjadi salah satu imperium
menyikapi ini dengan melabel Kompas
industri pers di Indonesia dalam catatan
sebagai koran Orde Baru sejati. Kompas
seorang David T. Hill, Indonesianis
dipandang terlalu menjunjung tinggi
terkemuka dari Murdoch University,
kehati-hatian dan secara sadar memilih
Perth, Australia (Hill, 2011:99).
jadi moderat setiap mengupas masalahmasalah politik yang sensitif.
David Hill juga mencatat bahwa dibandingkan dengan sejumlah surat
3. Kompas di era Reformasi
kabar lain yang sukses di pasaran,
Kelonggaran
kebijakan
bendera Kompas-lah yang paling lama
berpendapat dan kebebasan pers oleh
berkibar sepanjang perjalanan sejarah.
pemerintah di
Kompas
disikapi
era Orde Reformasi
Kompas
dengan
berlebihan.
Pengalaman
sebelumnya
membantu
ketahanan
mereka
tidak di
amat
pencabutan
ijin.
jarang
mengalami
Kelompok
Kompas
era
Gramedia telah menjalin relasi yang erat
memperkuat
dengan sejumlah institusi media milik
bisa
pemerintah. Secara umum hubungan ini
memanfaatkan kebebasan pers secara
kadang harus memaksa Kompas memilih
proporsional.
untuk
untuk terus-menerus menjaga tulisan
memperkuat kesinambungan perluasan
mereka agar tidak melampaui batas. Di
skala usaha mereka. Dari terbit perdana,
bawah kendali Jakob Oetama sebagai
28 Juni 1965, dengan tampilan empat
pendiri
halaman hitam-putih dan oplah hanya
pihak manajemen tidak segan-segan
4.800 eksemplar pada tahun-tahun awal
mendisplinkan
jurnalis-jurnalisnya,
penerbitannya, hingga di tahun 2000-an
bahkan
sejumlah
pada era reformasi tiras Kompas sudah
daripada mengambil resiko berhadap-
Kompas
untuk fokus
dan
pemimpin
menutup
tertingginya,
terbitan
P E N G A R U H D I N A M I K A P O L I T I K I N D O N E S I A ………| 95
hadapan dengan pemerintah atau reaksi
penghormatan atas prinsip kesetaraan,
masyarakat (Hill, 2011:101). \
tenggang rasa, dan saling menghormati.
Sebagai
kabar
Kompas tidak terjebak untuk menciptakan
organisasi
suatu gesekan horisontal di masyarakat.
Kompas Gramedia ditempatkan sebagai
Alih-alih, bersifat agamis atau partisan,
salah satu unit usaha mereka di bawah
meskipun para pendiri dan orang penting di
Direktur Utama perusahaan Kompas
Kompas berasal dari kaum Katolik namun
Gramedia.
Kompas
catatan,
dalam
Di
surat
struktur
pihak
direksi
justru secara fakta, nasionalisme Kompas
terhadap
Jakob
sangat terasa betul merekatkan segala
Oetama dalam kapasitas Jakob sebagai
potensi bangsa untuk bersatu membangun
Presiden Komisaris Kompas Gramedia.
negeri demi hari esok yang lebih baik.
bertanggung
mana jawab
Ketiga, Saran
Kompas
hendaknya
melibatkan diri pada aktivitas komunikasi dua arah secara lebih intens. Surat kabar,
Berdasar
yang
secara tradisional memang lebih bersifat
didapatkan dari kajian sejumlah sumber,
komunikasi satu arah, yakni penyampaian
disarankan beberapa hal guna menjaga
isi materi dari dewan redaksi kepada
eksistensi Kompas untuk terus bisa tampil
pembaca. Kesertaan pembaca pada surat
di
karakter
kabar sangatlah terbatas, di mana hanya
sebagai koran yang memposisikan diri
sebatas keikutsertaan dalam kuis Teka Teki
sebagai koran orang pintar dan mapan.
Silang, pengiriman berita, atau artikel,
Pemposisian diri, positioning, yang tepat dan
maupun semacam titipan keluhan. Masih
konsisten membedakan diri dari pesaing
ada banyak cara baru untuk memperkuat
differentiatie, adalah prinsip dasar ilmu
antusiasme pembaca agar tidak pernah
manajemen
melepaskan diri untuk melanggan harian
depan.
pada
Pertama,
simpulan
menjaga
pemasaran
modern
yang
relevan untuk digunakan Kompas.
nasional ini. Hal baru yang bisa ditempuh
Kedua, Kompas hendaknya tetap
misalnya, membentuk klub pembaca atau
dalam slogan menjadi media pengemban
klub pelanggan dan memberikan insentif
amanat hati nurani rakyat. Amanat ini
yang layak terhadap pembaca yang loyal,
termasuk juga nurani kolektif anak bangsa
bisa dalam bentuk piagam atau medali.
untuk
tolong-
Hemat kata, setiap hal baru selalu akan
dan bekerjasama di segala
dikreasi oleh mereka yang selalu berjiwa
bidang pembangunan. Unsur kemajemukan
besar dan berwatak optimis. Untuk itu layak
penyusun negara Indonesia disikapi oleh
distimulus, dengan imbalan tertentu, setiap
Kompas
langkah proaktif dari pemerhati Kompas.
bersatu-padu,
menolong,
dengan
tetap
saling
mengedepankan
96 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013
Daftar Pustaka Adams, Cindy. 1965. Terjemahan oleh Syamsu Hadi. Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. 2011. Jakarta: Yayasan Bung Karno Agung Adi Prasetyo. 2012. Mengenal Nilai Kompas Gramedia (online), (http://www.kompasgramedia.com/a boutkg/ceomessage, Diunduh 14 Maret 2012) Amien Raies. 2008. Agenda mendesak Bangsa, Selamatkan Indonesia. Yogyakarta: PPSK Press Ana Nadhya Abrar. 2011. Analisis Pers, Teori Dan Praktek. Jogja: Cahaya Atma Pusaka Bambang Purwanto. 2011. Reality and Myth in Contemporary Indonesian History. Jurnal Humaniora (Online), Volume XIII, No. 1, (http://i-lib.ugm.ac.id, Diunduh 8 Maret 2012) Britannica, Encyclopedy 2012. Newspaper (online), (http://www.britannica.com/ Ebchecked/topic/ 413113/newspaper, Diunduh 24 Maret 2012) Chomsky, Noam & Herman, Edward S. 2002. Manufacturing Consent, The Political Economy Of Mass Media. New York: Pantheon Books Dahlan Iskan. 2011. Hidup Bahagia Jakob Oetama (online). (Error! Hyperlink reference not valid., Diunduh 21 Februari 2012) Elson, R.E. 2001. Suharto, Sebuah Biografi Politik. Terjemahan oleh Satria Wahono dan IG Harimurti Bagoesoka. Jakarta: Pustaka Minda Utama Hanif Hoesin. 2012. Selintas Sejarah Kebebasan Pers Di Indonesia (online), (http://kominfo.go.id, Diunduh 31 Juli 2012) Helius Sjamsudin. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak Hill, David T. 1995. Pers Di Masa Orde Baru. Terjemahan oleh Gita Widya Laksmi Soerjoatmojo. 2011. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Ikrar Nusa Bhakti. 2004. Dalam Rofle, Jim (Ed.), The Asia-Pacific, A Region In Transition (hlm. 195-206). Honolulu: Asia Pacific Center For Security Studies Kandiah, Michael D. 2012. Contemporary History (online), (http://www.history.ac.uk/ makinghistory/ resources/article/contemporary_hist ory.html, Diunduh 3 Maret 2012). Kingsbury, Damien. 2005. Power Politics And Indonesian Military. London: Taylor and Francis E-Library Kuntowijoyo. 2001. Pengantar Ilmu Sejarah. Jogjakarta: Yayasan Bentang Budaya _________ . 2008. Penjelasan Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana Leo Batubara. 2009. Indonesia Bergelut Dalam Paradoks. Jakarta: Dewan Pers Indonesia Louw, P. Eric. 2005. The Media And Political Process. London: Sage Publication Inc. Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. 2006. Risalah Sidang Perkara No. 006/PUU/2006. Jakarta: Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Miriam Budiardjo. 2011. Dasar Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Pusat Bahasa Kemdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (online), (http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/ indeks.php, Diunduh 10 Mei 2012) Roosa, John. 2006. Dalih Pembunuhan Massal, Gerakan 30 September Dan Kudeta Suharto. Terjemahan oleh Institut Sejarah Sosial Indonesia. 2008. Jakarta: ISSI dan Hasta Mitra Student 2009, Microsoft (DVD). 2008. Newspaper. Redmon, WA: Microsoft Corporation Suharto; G. Dwipayana; Ramadhan K.H. 1996. Soeharto, Pikiran, Ucapan Dan Tindakan Saya. Jakarta: Citra Lamtoro Gung Persada Sukri Abdurrachman. 2003. Krisis Masa Kini Dan Orde Baru. Dalam Muhammad Hisyam (Ed.). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
P E N G A R U H D I N A M I K A P O L I T I K I N D O N E S I A ………| 97
Sularto, St. 2011. Syukur Tiada Akhir, Jejak Langkah Jakob Oetama. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Tim Iklan Kompas. 2012. About Kompas (online), (http://www.kompasiklan.com/about , Diunduh 7 April 2012) Tim Kompas Gramedia. 2012. Kompas (online), (http://www.kompasgramedia.com/ business/newspapers/kompas, Diunduh 12 Maret 2012) Undang-Undang Republik Indonesia No 40 Tahun 1999 Tentang Pers (online), (http://komisiinformasi.go.id, Diunduh 1 Agustus 2012) Vickers, Adrian. 2005. A History Of Modern Indonesia. New York: Cambridge University Press