PENGARUH PROGRAM PROMOSI PENJUALAN TERHADAP MINAT BELI HARIAN KOMPAS DI SURABAYA SELATAN Qoirul Anwar dan Saino Prodi Pendidikan Tata Niaga, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya e-mail :
[email protected] Abstract In the information age people live with ease in obtaining the information. Newspapers become an alternative source of information. Recognizing the need for information into business opportunities for companies to compete in it, so that the emerging of various types of newspaper. Competition requires companies to prepare a marketing strategy for the product to be accepted by consumers. In order for the company ahead of the competition requires careful planning of the marketing activities, such as a product to be marketed, the price that attractive and affordable by the target customers and how the companies promote their products to customers. This research is a quantitative survey approach that seeks to determine the effect of marketing strategies in the form of sales promotion programs on consumers purchasing behavior in KOMPAS. Data retrieval techniques with Non-Probability Sampling with Quota Sampling. This study uses a simple linear regression with a sample of 160 respondents. The results of this research showed that the effect of sales promotion programs (X) consisting of indicator: The number of incentives (X1.1), Media Promotion (X1.2), Old Promotion (X1.3), by a relatively very small daily KOMPAS is equal to 0,6% and the balance of 99,4% is explained by other variables outside of the study Keywords: Sales Promotion, Consumers Purchasing Behaviour Abstrak Pada era informasi manusia hidup dengan kemudahan dalam mendapatkan informasi. Koran menjadi salah satu alternatif sumber informasi. Menyadari kebutuhan akan informasi menjadi peluang bisnis bagi perusahaan untuk berlomba – lomba di bisnis ini sehingga bermunculan berbagai jenis koran. Adanya persaingan menuntut perusahaan untuk menyiapkan strategi pemasaran agar produk bisa diterima oleh konsumen. Agar perusahaan unggul dalam persaingan membutuhkan perencanaan yang matang mengenai kegiatan pemasaran, seperti produk yang akan dipasarkan, harga yang menarik dan terjangkau oleh pelanggan target serta bagaimana perusahaan mempromosikan produknya dengan pelanggan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan survey yang berusaha mengetahui pengaruh strategi pemasaran berupa program promosi penjualan oleh harian KOMPAS terhadap minat beli. Teknik pengambilan data dengan Non-Probability Sampling dengan Quota Sampling. Penelitian ini menggunakan metode regresi linear sederhana dengan sampel sejumlah 160 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh program promosi penjualan ( X ) yang terdiri dari indikator : Banyaknya insentif (X1.1), Media Promosi (X1.2), Lama Promosi (X1.3), oleh harian KOMPAS tergolong sangat kecil yaitu sebesar 0,6 % dan sisanya sebesar 99,4 % dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar penelitian ini Kata kunci : Promosi penjualan , Minat beli
Survey global Adobe-Edelman Berland
PENDAHULUAN Pada era informasi manusia hidup dengan
Dari
diagram (koran
disamping /tv)
terbukti
media
kemudahan dalam mendapatkan informasi.
tradisional
masih
Informasi digunakan untuk memudahkan
memiliki prosentase tertinggi pemakai dan
manusia dalam memenuhi kebutuhan mereka.
pemasar masing – masing 45% dan 42 %. Ini
Informasi mengenai kebutuhan makanan ,
menggambarkan perkembangan media cetak
perumahan , pakaian dan kebutuhan lain di
salah satunya Koran masih dipercaya sebagai
era informasi sekarang ini bisa diperoleh
media alternatif sumber informasi.
dengan relatif mudah yaitu dengan mencari
Menyadari kebutuhan akan informasi
informasi dari sumber – sumber informasi
menjadi peluang bisnis bagi perusahaan
yaitu dari media elektronik maupun cetak
untuk berlomba – lomba di bisnis ini
,koran merupakan media cetak sebagai salah
sehingga bermunculan berbagai jenis koran.
satu dari sekian banyak sumber informasi.
Di indonesia ada lebih dari 200 jenis koran
Survey Edelman 2013 mencatat, bahwa di
Indonesia,
masyarakat
ini berdasarkan survei future media forum
masih
mempercayakan sumber informasi mereka dari media. Dan uniknya media konvensional masih menduduki kepercayaan tertinggi. Kepercayaan
publik
media adalah dipercaya
67%, angkanya
kepada own-
Social
media lebih
68%,
media
konvensional (tv ,radio, koran, majalah) terbanyak jumlahnya, yakni 75%. Diperkuat survey
global
Adobe-Edelman
dengan diagramnya:
Berland
2011 pada tabel di bawah ini Sumber : Future Media Forum 2011
Dari tabel di atas ,membuktikan seiring bertambahnya kepercayaan masyarakat pada media , salah satu koran menjadi peluang bisnis bagi perusahaan untuk bersaing
di
bisnis ini Dengan adanya persaingan bisnis yang ada menuntut perusahaan untuk memiliki kemampuan respon yang cepat dan fleksibel
terhadap setiap peluang, ancaman dari luar,
Salah satu alternatif bentuk
promosi
tuntutan pelanggan, bahkan langkah-langkah
yang dilakukan perusahaan adalah promosi
kompetitor. Agar perusahaan unggul dalam
penjualan yang tujuannya adalah untuk
persaingan. Dibutuhkan perencanaan yang
mendorong konsumen kearah pembelian
matang mengenai kegiatan pemasaran, seperti
produk (Kotler,2008) , dengan pertimbangan
produk yang akan dipasarkan, harga yang
bahwa minat beli konsumen dipengaruhi oleh
menarik dan terjangkau oleh pelanggan target
stimuli pemasaran( Assael,2002)
serta bagaimana perusahaan mempromosikan
Harian KOMPAS melakukan beberapa
produknya dengan pelanggan ataupun dengan
kegiatan promosi yang salah satunya adalah
pihak-pihak
program promosi penjualan.
Promosi
lain
yang
merupakan
keberhasilan
suatu
berkepentingan. faktor
program
Salah
satu
penentu
program promosi penjualan harian KOMPAS
pemasaran.
dalam wujud pemberian hadiah langsung dan
Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila
undian
konsumen belum pernah mendengarkan dan
melakukan
tidak yakin bahwa produk itu akan berguna
langsung atau undian berhadiah pada periode
bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah
– periode tertentu yang mereka sebut dengan
membelinya. Promosi bukan saja merupakan
istilah “ Bulan Promosi Kompas” dengan
alat untuk menarik minat konsumen terhadap
ranah nasional.
produk
dengan model yang hampir sama mengganti
yang
ditawarkan,
tetapi
juga
merupakan bentuk komunikasi perusahaan dengan konsumen dan pelanggannya.
berhadiah. frekuensi
KOMPAS
pemberian
hadiah
Untuk periode sekarang ,
istilah mereka dengan “Gempita Kompas” Apakah
Seperti yang dipaparkan oleh Tjiptono
Harian
dengan
penjualan
yang
program
dilakukan
promosi
oleh
harian
(2002:219) bahwa:Pada hakikatnya promosi
KOMPAS tersebut mampu meningkatkan
adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran
volume penjualan harian KOMPAS karena
dan yang dimaksud dengan komunikasi
bertambahnya
pemasaran adalah aktifitas pemasaran yang
Surabaya
berusaha
dengan Koran harian lokal yang ada.
menyebarkan
mempengaruhi/membujuk,
informasi, dan
atau
pelanggan
yang
tentunya
khususnya akan
di
bersaing
Berdasarkan permasalahan di atas, maka
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan
dalam
hal
ini
penulis
tertarik
dan produknya agar bersedia menerima,
merumuskan permasalahan tersebut dengan
membeli, dan loyal pada produk yang
mengadakan
ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
judul
penelitian yang
“Pengaruh
Penjualan terhadap
Program
untuk
mengambil Promosi
Minat Beli Harian
KOMPAS di Surabaya Selatan”. Dengan
strategi
pemasaran
merupakan
suatu
batasan Minat Beli disini adalah minat
metode
menyampaikan
membayar dimuka paket berlangganan harian
perusahaan berupa program pemasaran
KOMPAS. Berlanggan 6 bulan atau 12 bulan.
yang ditujukan kepada pasar sasaran
pesan
suatu
berkesinambungan. Strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yaitu : pemilihan
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka
pasar, perencanaan produk, penetapan
rumusan masalah yang dapat diambil dalam
harga, sistem distribusi, dan komunikasi
penelitian ini adalah :
pemasaran.
Apakah ada pengaruh program promosi
Swastha
(2002:234)
mendefinisikan komunikasi pemasaran
penjualan dengan indikator besarnya insentif ,
sebagai
kegiatan
media promosi , lama promosi terhadap minat
dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan
beli harian KOMPAS di Surabaya khususnya
merupakan
di Surabaya Selatan
mempengaruhi
kegiatan
yang
yang
dapat
keputusan di bidang
pemasaran serta Tujuan
komunikasi
mengarahkan kepada
pertukaran yang lebih memuaskan dan
Dari
rumusan
masalah
yang
dikemukakan maka tujuan pembahasan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui apakah ada penjualan
pengaruh program promosi terhadap
minat
beli
harian
KOMPAS di Surabaya Selatan
saling menguntungkan. Dalam proses komunikasi
pemasaran
diantaranya
yang
dipertimbangkan
salah perlu
adalah
satu perlu strategi
promotion mix atau lebih dikenal dengan bauran promosi 2. Bauran Promosi
KAJIAN PUSTAKA
Bauran promosi menurut Kotler dan Gary A. (2002). Bauran promosi adalah
1. Strategi Pemasaran alat
ramuan
fundamental yang direncanakan untuk
promosi
mencapai
masyarakat
Strategi
pemasaran
tujuan
adalah
perusahaan
dengan
khusus
dari
penjualan yang
iklan dan
pribadi, hubungan
dipergunakan
mengembangkan keunggulan bersaing
perusahaan untuk mencapai tujuan iklan
yang berkesinambungan melalui pasar
dan pemasaranya.
yang dimasuki dan program pemasaran
Menurut Basu Swasa (1999)
,
yang digunakan untuk melayani pasar
promotional mix adalah “Kombinasi
sasarannya ( Tjiptono ,2008:6). Jadi
Strategi yang paling baik dari variable
Periklanan, Personal Selling dan alat
jelas bertujuan
Promosi
/pelanggan baru dan mempertahankan
lainya
yang
kesemuanya
menarik
direncanakan untuk mencapai tujuan
pelanggan
program penjualan”. Bauran promosi
produk yang ditawarkan oleh perusahaan,
terdiri dari : periklanan ,
yang
penjualan
,
penjulan
promosi
perorangan
,
hubungan masyarakat.
pada
(loyalitas)
akhirnya
terhadap
meningkatkan
volume penjualan. Alat sebagai wujud dari promosi penjualan disebut dengan alat promosi penjualan.
3. Promosi Penjualan Menurut Tjiptono (2002: 229) bahwa promosi
lama
konsumen
penjualan
adalah
bentuk
Kotler dan Gary (2008:206-207) bahwa alat promosi konsumen utama
persuasif langsung melalui penggunaan
meliputi
produk
pengembalian
dengan
segera
dan/atau
sampel
produk,
kupon,
harga
khusus,
khusus
iklan,
tunai,
meningkatkan jumlah barang yang dibeli
premium
pelanggan. Melalui promosi penjualan,
penghargaan dukungan, pajangan dan
perusahaan dapat menarik pelanggan
demontrasi di titik pembelian, dan kontes,
baru, mempengaruhi pelanggannya untuk
undian serta permainan, secara rinci alat
mencoba
promosi penjualan sekaligus sebagai
produk
pelanggan
baru,
membeli
mendorong
lebih
banyak,
menyerang aktifitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa
rencana
sebelumnya),
atau
indikator
,barang
promosi
penjualan
pada
penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Paket harga (price pack) Paket harga yang sering juga disebut
mengupayakan kerja sama lebih erat
cents-off
deals
menawarkan
harga
dengan pengecer.
produk tertentu lebih murah kepada
Pendapat lain dari Nickels dalam
konsumen.Paket harga dapat berupa satu
Swastha (2002: 279) bahwa promosi
kemasan dengan harga lebih rendah
penjualan
adalah
(seperti duaunit produk dengan harga
pemasaran
selain
periklanan,
dan
mendorong konsumen
kegiatan-kegiatan personal
satu produk), atau dua produk berkaitan
yang
yang dijadikan satu.Paket harga terbukti
pembelian
sangat efektif –bahkan lebih efektif
dengan
ketimbang kupon– untuk merangsang
publisitas,
efektivitas dan
selling,
pedagang
menggunakan alat-alat seperti peragaan, pameran, demonstrasi, dan sebagainya. Tujuan dari promosi penjualan dengan
penjualan jangka pendek. b) Hadiah (premium)
Hadiah
adalah
barang
yang
hasil yang diharapkan perlu adanya program
ditawarkan gratis atau dengan harga
promosi
miring sebagai insentif untuk membeli
program promosi penjualan yang efektif,
suatu
perusahaan
produk.
Suatu
hadiah
dapat
penjualan.
Untuk
harus
melakukan
meninjau
dan
diberikan di dalam kemasan (in-pack), di
mempertimbangkan beberapa aspek, antara
luar kemasan (onpack), atau melalui pos.
lain:
Jika
dapat
digunakan
kembali,
bungkusan itu sendiri dapat berfungsi
1) Banyaknya insentif / hadiah yang diberikan
sebagai hadiah.Hadiah kadang-kadang
Perusahaan
harus
dapat
menentukan
juga dikirimkan untuk konsumen yang
hadiah yang efektif ditinjau dari segi bentuk
memberikan bukti pembelian.
maupun harganya. Hadiah yang berlebihan
c) Barang promosi (advertising specialties)
belum tentu menarik jumlah pembeli yang
Barang promosi adalah pernak-pernik
sebanding, bahkan ada indikasi bahwa
yang bermanfaat, dengan cetakan nama
produk yang ditawarkan memiliki kualitas
pemasang iklan disitu. Barang-barang
yang lebih rendah dari produk-produk lain.
kecil
Pada
ini
diberikan
sebagai
hadiah
penelitian
ini
besarnya
insentif
kepada konsumen. Umumnya berupa
didasarkan pada setiap wujud program
pena, kalender, gantungan kunci, korek
promosi penjualan pada setiap alat – alat
api,
promosi yang memberkan insentif. Terdapat
kantong
belanja,
Tshirt,
topi,
gunting kuku, dan cangkir kopi.
tiga alat promosi pemberi insentif pada
d) Kontes, undian, dan permainan Kontes,
undian,
dan
penelitian ini, yaitu :
permainan
pack),
barang
paket harga (price
promosi
(advertising
memberikan konsumen peluang untuk
specialties) dan undian. Secara rinci alat –
memenangkan
alat
sesuatu
seperti
uang
promosi
penjualan
tunai, perjalanan, atau barang, entah
pengukuranya
dengan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
keberuntungan
atau
dengan
usaha ekstra. Menurut
a) Kotler
dan
Amstrong
yang
digunakan
beserta pada
Paket harga Sering
disebut
cent-off
deals
yang
(2004:666) setiap pemasar harus membuat
menawarkan harga produk lebih murah
keputusan – keputusan tambahan untuk
kepada konsumen. Paket harga dapat berupa
merumuskan
yang
satu kemasan dengan harga lebih rendah
suatu
atau dua produk berkaitan yang dijadikan
menyeluruh.
program Agar
promosi
langkah
dari
kegiatan dalam perusahaan memperoleh
satu. Menurut
Tjiptono (2005) dengan
istilah lain menyebut paket harga adalah
merupakan kuantitas produk ekstra yang
Bundle
diberikan perusahaan kepada konsumen
Pricing
,merupakan
strategi
pemasaran dua atau lebih produk dalam satu harga paket. Metode ini didasarkan pada pandangan
bahwa
konsumen
dengan harga biasa. Sehingga berdasarkan definisi diatas
lebih
pemberikan hadiah berupa barang tertentu
menghargai nilai suatu paket tertentu secara
yang diberikan produsen kepada konsumen
keseluruhan daripada nilai masing-masing
sebagai imbalan dari pembelian produk. Dan
item secara individual. Misalnya travel
juga sebagai sarana promosi dengan iklan
agency, menawarkan paket liburan yang
yang tertera pada hadiah tersebut.
mencakup transportasi, akomodasi, dan konsumsi.
Adapun indikator hadiah menurut Irma (2008) yang digunakan adalah:
Metode ini memberikan manfat besar bagi pembeli dan penjual. Pembeli dapat
(1) Manfaat adalah fungsi dari hadiah yang diberkan
menghemat biaya total, sedangkan penjual
(2) Nilai adalah kesan moril dan materil
dapat menekan biaya pemasarannya. Dari
dari hadiah yang diberikan dapat dilihat dari
pendapat
–
pendapat
diatas,
dapat
disimpulkan pengukuran indikator paket harga (pricing pack) meliputi:
harga dan prestise. Sedangkan berdasarkan jurnal peneltian dari Andrew G Person bahwa indicator dari
a. Murah
pemberian hadiah itu symbolic dan untuk
b. Hemat
penelitian ini adalah :
b) Barang promosi (advertising specialities) Menurut Kotler dan Gery (2008:206-
(1) Warna (2) Gambar
207) Barang promosi merupakan pernak –
Maka
dapat
ditarik
kesimpulan
pernik bermanfaat , dan biasanya ada
bahwa penelian ini digunakan 3 indikator
cetakan pemasangan iklan pada barang
dari 2 sumber jurnal tersebut , yaitu :
promosi tersebut. Dan barang – barang ini
(1) Manfaat
diberikan sebagai hadiah kepada konsumen.
(2) Nilai
Sedangkan menurut Terence A Shimp
(3) Gambar
(2004:226).
Hadiah ( dalam hal ini barang
promosi ) merupakan salah satu alat dari
c) Undian K. Douglas Hoffman , dkk (2005:465)
promosi penjualan yang digunakan untuk
berpendapat
memicu atau mendorong pembelian yang
kemenangan dalam memperoleh penghargaan
dilakukan
yang
oleh
konsumen.
Hadiah
semata
bahwa –
mata
:Undian
ditentukan
adalah
oleh
kesempatan, konsumen
karena tidak
dalam
perlu
undian
terlalu
ini,
Adalah
mereka
yang
berhubungan
banyak
dengan permanan atau mengambil bagian ,
kerusaha , brand manager lebih suka bentuk
yang dinilai disini , adalah seberapa jauh
ini debandingkan dengan kontes.
keterlibatan
Undian adalah salah satu teknik sales
tertentu
menminta
melakukan
mencantumkan
dalam
undian.
Misalnya, dengan melakukan permainan
promotion yang dilakukan dengan cara konsumen
konsumen
atau
kegiatan
pembelian
tertentu produk.
ketika Adapun
namanya dalam suatu media, permainan ini
indikator undian yang digunakan dalam
ditunjukkan ke konsumen setiap kali merea
penelitian ini adalah indicator Konneth.
melakukan pembelian (Kotler & Keller,
2) Media Promosi
2008:557). Bagitu pula Jerome Jewler &
Perusahaan harus dapat menentukan cara
Bonnie (2005:254) yang mengemukakan
agar
bahwa
perusahaan
undian
penjualan
adalah
yang
teknik
promosi
sedang
mengetahui melakukan
bahwa promosi.
atasi
Misalnya di toko, di media massa, melalui
keberuntungan , bukan keahlian , karena
pos dan sebagainya. Masing-masing cara
setiap orang memiliki kesempatan yang sama
menjangkau
atas
berbeda.
semua
merupakan
berdasarkan
masyarakat
kemenanangan.
yang
Terdapat banyak media promosi untuk
pemenang dipilih berdasarkan kebetulan,dan
memberitahukan program promosi penjualan
tidak dibutuhkan bukti pembelian (Larry
itu sendiri yang tergabung dalam istilah
Percy.dkk, 2006:225)
media periklanan. Media periklanan menurut
dua
konsumen
masyarakat
dimana
Ada
promosi
Undian
golongan
komponen
dalam
undian
Kotler
(2006:253)
digolongkan
menjadi
(Kenneth C. clow & Donald (2001:347):
beberapa jenis yaitu : Surat Kabar , Televisi,
a) Nilai ekstrinsik
Surat langsung , Radio, majalah , Reklame
Adalah nilai disebabkan oleh keadaan luar adalah daya pikat aktual item, semakin
Luar ruang, Yellow Pages, Berita Berkala , Brosur , Telepon dan Internet.
besar , semakin besar nilai yang dirasakan,
Pengukuran media promosi berdasar dari
semakin mungkin orang akan mengambil
tingkat keefektifan media promosi dalam
bagian.
menyampaikan pesan. Menurut Kotler dan
Artinya
,
ketertarikan
calon
konsumen disebabkan oleh performance fisik
Keller
(2006:633)
perumusan
pesan
udian yang memiliki daya tarik tersendiri.
memerlukan pemecahan atas tiga masalah ,
b) Nilai Intrinsik
yaitu apa yang harus dikatakan (strategi pesan) , bagaimana mengatakanya (strategi
kreatif)
dan
siapa
yang
harus
sehingga penelitian disini menggabungkan
menyampaikanya( sumber pesan).
pernyataan McQuarrie dan Munson (dalam
3) Lama Promosi
Schiffman dan Kanuk, 2000:210), Knight dan
srategi
penentuan
lama
promosi
bagi
Kim (2007) serta kumar dkk(2009) yaitu:
perusahaan bertujuan dengan waktu yang
a) Perhatian pada iklan suatu produk
ditetapkan calon konsumen segera untuk
b) Membaca
melakukan tindakan pembelian oleh karena
produk
itu pengukuran lama promosi disini adalah tanggapan
konsumen
terhadap
waktu
promosi . Apakah dengan waktu promosi
informasi
mengenai
suatu
c) Membandingkan suatu produk dengan merek lain d) Berkeinginan membeli merek tertentu
yang ditetapkan mempengaruhi tindakan konsumen
untuk
segera
melakukan
Hipotesis
pembelian Ha : Diduga bahwa variabel Program
4. Minat Beli
Promosi
Menurut Mowen dan Minor ( 2001:322 )
harian KOMPAS di Surabaya
berperilaku menurut cara tertentu dalam memiliki,
menggunakan
membuang,
produk
dan
jasa.
dan
mencari informasi, memberitahukan orang lain tentang pengalamanya dengan sebuah produk, membeli produk atau jasa tertentu, atau membuang produk dengan cara tertentu. Shiffman
dan
METODE PENELITIAN
Jadi,
konsumen dapat membentuk keinginan untuk
Menurut
berpengaruh
terhadap variabel minat berlangganan
minat beli adalah keinginan konsumen untuk
rangka
Penjualan
Kanuk
(2000:227), dalam riset pemasaran dan konsumen, minat beli merupakan pernyataan maksud konsumen untuk membeli. Skala maksud pembeli digunakan untuk menilai kemungkinan konsumen untuk membeli suatu produ atau berperilaku menurut cara tertentu. Dalam mengukur minat beli menggunaan dua komponen yaitu kognifif dan afektif,
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kausal dan data yang diperoleh di analisis
dengan
pendekatan
kuantitatif.
Dalam penelitian ini ,peneliti melakukan penilitian di daerah Surabaya Selatan. Populasi sasaran yang akan diteliti adalah pembaca harian KOMPAS yang merupakan pelanggan
belum
dan orang yang
mengetahui program promosi khususnya di Surabaya
Selatan
,untuk
mengetahui
karakteristik responden ( berstatus bembaca / pengamat/ pelanggan atau bukan ) sebelum angket
diberikan
dilakukan
wawancara
singkat dengan calon responden.
Karena
belum adanya sumber yang relevan terkait
Windows. (b) Uji Reliabilitas Reliabilitas
berapa jumlah pembaca ataupun pengamat
(keandalan)
iklan harian KOMPAS sehingga
kestabilan dan konsistensi responden dalam
jumlah
populasi tidak terukur. Menentukan diperhitungkan
menjawab
jumlah dalam
sampel
hal
yang
konstruk-konstruk
ukuran
suatu
berkaitan
dengan
pertanyaan
yang
ini
merupakan dimensi suatu variabel dan di
diperlukan dasar – dasar yang jelas , dimana
susun dalam suatu bentuk angket. (c) Uji
Malholtra (2004:369) mengemukakan jumlah
Asumsu Klasik yang meliputi : (1) Uji
sampel yang digunakan dalam studi
riset
Normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk
pemasaran yang terdiri dari beberapa katagori
menguji apakah dalam model regresi variabel
salah satunya adalah katagori periklanan
penggangu atau residual memiliki distribusi
tv/radio/media cetak , yang merupakan dasar
normal. Seperti yang diketahui bahwa uji t
pertimbangan penentuan jumlah sampel pada
mengasumsikan
peneliltian ini , yaitu
penelitian ini
mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi di
menggunakan sampel sebanyak 150 orang.
langgar maka uji statistik menjadi tidak valid.
Tetapi peneliti menentukan ukuran sampel
(2)
sebesar 160, yang dimaksudkan apabila
heterokedastisitas digunakan untuk menguji
terdapat angket yang dalam keadaan rusak
terjadinya perbedaan varians residual suatu
dan agar lebih
periode pengamatan ke periode pengamatan
representatif. Pengambilan
sampel dengan teknik sampling berupa
penelitian
yang
merupakan
non probability
quota
sampling
dengan metode accidental sampling.
Uji
bahwa
nilai
residual
Heterokedastisitas.
Uji
yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedatisitas dan jika berbeda di
Teknik pengumpulan data dilakukan
sebut heterokedastisitas.Model regresi yang
dengan cara wawancara, observasi dan angket
baik adalah yang homokedastisitas atau tidak
yang diberikan kepada responden. Teknik
terjadi heterokedastisitas. Teknik analisis data
analisis data (a) Uji validitas adalah suatu
disini adalah
ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
(a) Regresi linear sederhana. Analisi ini
kevalitan atau kesahan suatu instrumen.
dilakukan
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
variabel
mampu mengukur apa yang di inginkan.
perhitungannya dengan bantuan SPSS 16 for
setelah pengujian validitas maka akan di uji
windows dengan persamaan garis :
untuk bebas
validitas butir dari angket. Dalam penelitian
Y =a+bX
ini menggunakan program SPSS 16 for
Dimana :
mengetahui dan
terikat
pengaruh dan
dalam
(b)
Y = Minat beli
dengan nilai sebesar 0,728, dimana batas
a = konstanta
suatu variabel dapat dinyatakan reliabel
b = koefisien regresi
adalah
X = Program promosi Penjualan
demikian
Koefisien
Determinasi.
Koefisien
lebih
besar
dari
keseluruhan
0,60. variabel
Dengan layak
digunakan dalam penelitian ini.
determinasi adalah salah satu nilai statistik
Hasil identifikasi karakteristik responden
yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
yang dapat diidentifikasi melalui beberapa
antara dua variabel. Koefisien determinasi
faktor antara lain jenis kelamin, usia,
(R²) digunakan untuk mengukur seberapa
pendidikan terakhir, pekerjaan, pendapatan, ,
baik regresi sesuai dengan data aktualnya
hubungan dengan produk serta intensitas
(goodness of fit). Koefisien determinasi ini
melihat iklan sebagai berikut. Berdasarkan
mengukur prosentase total variasi variable
jenis kelamin, laki – laki memiliki jumlah
terikat Y yang dijelaskan oleh variabel bebas
tertinggi sebanyak 97 responden ( 60,6%) dan
didalam garis regresi. Nilai R2 terletak antara
responden perempuan sebanyak 63 responden
0 dan 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). R2 semakin mendekati
(39,4%) Sedangkan berdasarkan usia Dari
1 maka semakin baik garis regresi dan
160 responden, dapat dilihat responden
semakin
maka
berusia 18 - 24 Tahun sebanyak 42 orang
mempunyai garis regresi yang kurang baik.
(26%,3) yaitu usia objek penelitan dari para
(c) Uji t. Uji t merupakan uji parametrik
pelajar
untuk melihat signifikansi dari pengaruh
responden yang berusia 25 - 34 tahun yang
variabel bebas secara individu (parsial)
merupakan usia remaja - dewasa yang terdiri
terhadap variabel terikat. Ho : bi = 0, maka
dari pekerja dan sebagian kecil mahasiswa
variabel bebas tidak berpengaruh signifikan
sebanyak 34 orang (21,3%), dan yang berusia
terhadap variabel terikat. H1 : bi ≠ 0, maka
35 – 44 yang merupakan usia dewasa yang
variabel
sebanyak 48 orang (30%) dan yang terakhir
mendekati
bebas
angka
0
berpengaruh
signifikan
terhadap variabel terikat..
atau
mahasiswa.
Kemudian
responden usia lebih dari 45 sebanyak 12 orang( 7,5 %) yang merupakan responden
HASIL DAN PEMBAHASAN
katagori usia lanjut. Berdasarkan pendidikan
Variabel bebas yaitu promosi penjualan
terakhir
Lulusan
perguruan
tinggi
serta variabel terikat yakni minat beli setelah
mendominasi sebanyak 93 orang (58%).
dilakukan pengujian dengan menggunakan
Kemudiann lulusan SMA sebanyak 67 orang
cronbach
(41,9%) , responden rata – rata dari kalangan
keseluruhan
alpha
menunjukkan
variabel
dinyatakan
bahwa reliable
mahasiswa
dan
karyawan.
Dan
pada
peneliltian ini tidak ditemui responden dari
melihat iklan yaitu sebesar 94 responden
pendidikan terakhir SD atau SMP.
(58,8 %) sedangkan pembaca sebesar 66
Karakteristik responden berdasarkan jenis
responden (41,2%). Jumlah responden yang
pekerjaanya , hasil penelitian yang diperoleh
melihat iklan terbanyak mengindikasikan
dapat
dengan
bahwa pada waktu penyebaran angket ini
pekerjaan mahasiswa memiliki prosentase
mayoritas responden hanya sebatas melihat
tertinggi yaitu sebanyak 48 orang (30 %) ,
iklan pada brosur , baliho, iklan ditelevisi,
karyawan
dibanding dengan mereka para pembaca.
dilihat
bahwa
swasta
responden
41
orang
(25,6%),
PNS/BUMN sebanyak 37 orang (23,1 %),
Kemudian
kemudian lainya sebanyak 34 orang (21,3 %)
intensitas melihat iklan, sebagian besar
yang terdiri dari wiraswasta maupun ibu
melihat iklan “GEMPITA KOMPAS” hanya
rumah tangga. Responden yang memiliki
sebanyak 1-3 kali dan tercatat 108 responden
profesi
memiliki
(67,5%). Kemudian diikuti responden yang
30 % ( berdasarkan quota
melihat sebayak 4-5 kali yang berjumlah 40
sebagai
persentase pembagian
mahasiswa
responden
mengindikasikan
)
bahwa
,
hal
pada
karakteristik
berdasarkan
ini
responden. Kemudian disusul responden yang
saat
melihat > 5 kali yang hanya 12 orang (7,5 % )
penyebaran angket, responden didapat paling
hal
banyak
yang
responden terbanyak adalah dari responden
merupakan pembaca atau sekedar melihat
yang melihat iklan namun intensitas melihat
iklan.
iklan hanya 1 – 3 kali.
dari
kalangan
Karakteritik
mahasiswa
responden
ini
megindikasikan
walaupun
para
berdasarkan
Hasil Uji Asumsi Klasik yang terdiri dari
pendapatan, persentase responden dengan
Uji Normalitas dan Uji Heterokedastisitas
pendapatan
Rp.1000.000
memperlihatkan bahwa semua variabel bebas
sebanyak 39 orang (24,4%) , pendapatan
dalam penelitian ini terbebas dari uji asumsi
antara Rp.1000.000 hingga Rp.2000.000
klasik, yang masing-masing akan dijelaskan
sebanyak 30 orang ( 18,8 % ) , pendapatan
sebagai berikut.
kurang
dari
antara Rp.2000.000 hingga Rp.3000.000
Gambar 1
sebanyak 48 orang (30 %), dan responden
Histogram
dengan pendapatan lebih dari Rp.3000.000 sebanyak 34 orang (21,8 %). Berdasarkan hubungan dengan produk berdasarkan hubungan mereka dengan produk didominasi oleh responden yang hanya
Menurut persamaan regresi tersebut diatas , maka dapat dijelaskan sebagai berikut Hasil
Uji
Normalitas
dapat
dilihat
berdasarkan Gambar 1 di atas terlihat persebaran data pada Histogram terlihat
: a. Nilai (a) = konstanta , yaitu sebesar 11,352
membentuk garis lonceng. Maka dapat dikatakan
persebaran
data
berdistribusi
normal.
Berarti variabel
bahwa
apabila
yaitu
Program
bebas
Promosi Penjualan sama dengan nol Gambar 2
atau konstan, maka besarnya Minat
Hasil Uji Heterokedastisitas
Beli akan sebesar 11,352. Hal ini berarti
tampa
adanya
Program
Promosi Penjualan sekalipun Minat Beli
tetap
bisa
terjadi
pada
masyarakat. b. Nilai (b) = koefisien regresi untuk X , yaitu 0,031 Mengingikasikan
apabila
variabel
Promosi Penjualan naik satu satuan , maka Minat Beli akan naik sebesar 0,031. Dengan Hasil Uji Heterokedastisitas dapat dilihat berdasarkan pada gambar 2 di atas dapat dilihat bahwa titik-titik tidak membentuk pola yang jelas, dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat
disimpulkan
bahwa
tidak
terjadi
masalah heteroskedastisitas dalam model regresi. Variabel bebas (X) tersebut dapat digunakan dalam penelitian. Model persamaan regresi linier sederhana dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Y
= a + bX+e
Y
= 11,352 + 0,031X+ e
demikian dapat dikatakan hubungan searah antar variabel Promosi Penjualan ( X
)
dengan variabel Minat Beli ( Y ),yang artinya semakin positif promosi penjualan maka akan berdampak
positif
terhadap
minat
beli
konsumen Nilai koefisien determinasi
( Rsquare )
sebesar 0,006. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas Promosi Penjualan ( X ) memiliki pengaruh terhadap variabel terikat yaitu Minat Beli ( Y ) sebesar 0,006 atau 0,6 % , dengan demikian 99,4 % Minat Beli dipengaruhi oleh variabel diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini
Untuk menguji hipotesis menggunakan uji t
yaitu untuk mengetahui adanya
alat untuk menarik minat konsumen terhadap produk
yang
ditawarkan,
tetapi
juga
pengaruh antara variabel bebas dengan
merupakan bentuk komunikasi perusahaan
variabel terikat secara parsial. Nilai Sig untuk
dengan konsumen dan pelanggannya.
variabel bebas Program Promosi Penjualan
Seperti yang dipaparkan oleh Tjiptono
( X ) adalah sebesar 0.322. oleh karena Sig =
(2002:219) bahwa:Pada hakikatnya promosi
0,322 > α = 0,05 maka dinyatakan Signifikan.
adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran
Variabel Promosi Penjualan memiliki t
dan yang dimaksud dengan komunikasi
hitung sebesar 0,944, Karena thitung < ttabel
pemasaran adalah aktifitas pemasaran yang
(0,944 < 1,974), dengan demikian H0
berusaha
diterima yakni hipotesis “ tidak ada pengaruh
mempengaruhi/membujuk,
antara variabel Promosi Penjualan ( X )
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan
terhadap Minat Beli ( Y ) “ diterima
dan produknya agar bersedia menerima,
Berbagai tantangan bisnis yang ada menuntut
perusahaan
untuk
memiliki
menyebarkan
informasi, dan
atau
membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
kemampuan respon yang cepat dan fleksibel
Sedangkan
terhadap setiap peluang, ancaman dari luar,
mengemukakan ,“promotion encompasses all
tuntutan pelanggan, bahkan langkah-langkah
the tools in the marketing mix whose mayor is
kompetitor. Agar perusahaan unggul dalam
persuasive
persaingan dibutuhkan perencanaan yang
meliputi seluruh alat – alat di dalam bauran
matang mengenai kegiatan pemasaran, seperti
pemasaran untuk melakukan komunikasi
produk yang akan dipasarkan, harga yang
yang persuasif. Kotler melanjutkan bauran
menarik dan terjangkau oleh pelanggan target
promosi merupakan ramuan khusus dari
serta bagaimana perusahaan mempromosikan
iklan
produknya dengan pelanggan ataupun dengan
hubungan masyarakat yang dipergunakan
pihak-pihak
perusahaan uintuk mencapai tujuan iklan dan
Promosi
lain
yang
merupakan
keberhasilan
suatu
berkepentingan. faktor
program
penentu pemasaran.
Philip
Kotler
communication”.
pribadi,
promosi
(2000),
Promosi
penjualan
dan
pemasaranya. Salah satu alternatif bauran promosi yang
Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila
dilakukan
konsumen belum pernah mendengarkan dan
penjualan yang tujuannya adalah untuk
tidak yakin bahwa produk itu akan berguna
mendorong konsumen kearah pembelian
bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah
produk (Kotler,2008) , dengan pertimbangan
membelinya. Promosi bukan saja merupakan
perusahaan
adalah
promosi
bahwa minat beli konsumen dipengaruhi oleh stimuli pemasaran( Assael,2002) Dalam penelitian ini mengkaji
seberapa
dari
seluruh responden , mayoritas responden
peneliti mencoba
hanya sebatas mengetahui iklan yaitu
dipengaruhi stimuli pemasaran yang berupa
sebanyak 94 responden( 58,8 % ). Hal
promosi
ini
dijabarkan
tersebut
melalui
minat
bukan merupakan pembaca, melainkan
beli
penjualan
besar
1. Berdasarkan jawaban responden,
yang
diasumsikan
bahwa
responden
dengan
mayoritas belum banyak pengetahuan
disebarkan
tentang produk. Padahal Pengetahuan
kepada 160 responden di Surabaya selatan
produk ( selanjutnya atribut produk )
dengan teknik
merupakan unsur-unsur produk yang
pernyataan-pernyataan
angket
akan
yang
non probability sampling
dengan metode accidental sampling.
dipandang penting oleh konsumen dan
Promosi penjualan ( X ) oleh harian
dijadikan sebagai dasar pengambilan
KOMPAS diukur dengan mempertimbangkan
keputusan,
aspek
jaminan,
strategi
menurut
promosi
penjualan
yang
seperti pelayanan
merek,kemasan, dan
sebagainya
Kotler dan Amstrong (2004:666)
(Tjiptono, 2002). Konsumen memiliki
terdiri dari beberapa indikator ,peneliti hanya
tingkatan pengetahuan produk ( levels of
mengambil beberapa yang dianggap relevan
product
beberapa pengukuran tersebut adalah
yang
:
knowledge) yang dapat
berbeda,
dipergunakan
banyaknya insentif yang diberikan ( X1.1) ,
menerjemahkan
media promosi ( X1.2) dan lama promosi
membuat
(X1.3)
Pengetahuan mengenai atribut tersebut
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
akan
informasi
untuk
baru
pilihan
dan
pembelian.
mempengaruhi
pengambilan
pengaruh program promosi penjualan ( X )
keputusan konsumen. Pengetahuan yang
yang terdiri dari indikator : Banyaknya
lebih
insentif (X1.2), Media Promosi (X1.2), Lama
konsumen dalam memilih produk yang
Promosi
akan dibelinya(Sumarwan, 2002).
(X1.3),
oleh
harian
KOMPAS
tergolong sangat kecil. Hal ini terlihat dari
banyak
Kemudian
akan
dari
memudahkan
sudut
pandang
nilai R Square sebesar 0,6% dan sisanya
konsumen, pengetahuan konsumen akan
sebesar 99,4 % dijelaskan oleh variabel-
mempengaruhi keputusan pembelian apa
variabel lain di luar penelitian ini.
yang dibeli, berapa banyak yang dibeli,
Hasil negatif pada penelitian ini tidak
dimana membeli dan kapan membeli
lepas dari beberapa faktor yang diasumsikan
akan tergantung kepada pengetahuan
mempengaruhi hasil penelitian ini.
konsumen mengenai hal-hal tersebut.
Pengetahuan konsumen adalah semua informasi
yang
dimiliki
konsumen
Sehingga dari minimnya intensitas responden
melihat
iklan
KOMPAS
mengenai berbagai macam produk, serta
,penelitian ini belum memenuhi standar
pengetahuan lainnya yang terkait dan
kelayakan teori diatas. Dalam artian
informasi yang berhubungan dengan
daya ingat atas produk masih kecil ,
fungsinya
sehingga
keputusan
KOMPAS
belum
sebagai
konsumen
(Sumarwan,2002). Minimnya responden pembaca harian KOMPAS
pada
bisa
harian terbentuk.
Disebabkan juga oleh iklan produk lain
ini,
yang lebih gencar. Disamping itu media
mengindikasikan pengetahuan tentang
promosi harian KOMPAS belum banyak
produk
diketahui oleh responden karena media
masih
berdasarkan
teori
penelitian
beli
kecil –
sehingga teori
diatas
promosi
harian
KOMPAS
masih
keputusan pembelian harian KOMPAS
tergolong baru ( KOMPAS TV , BC TV
belum sepenuhnya terbentuk karena
merupakan stasiun televisi baru ).
keterbatasan responden yang mengetahui akan produk.
angket
jawaban
responden
mayoritas responden berprofesi sebagai
2. Berdasarkan jawaban responden , dari mayoritas
3. Dari
responden
hanya
(2004) pendidikan dan pekerjaan adalah
sebatas mengetahui iklan , intensitas
dua karakteristik konsumen yang saling
melihat iklan mereka hanya 1 – 3 kali
berhubungan. Beberapa profesi seperti
saja. Dalam artian intensitas melihat
dokter, pengacara, akuntan, peneliti
iklan mereka masih sangat minim.
memerlukan syarat pendidikan formal
Menurut Kanuk (2000 ), frekuensi iklan
agar
adalah
dalam
tersebut. Dan selanjutnya, profesi dan
pengingatan
pekerjaan seseorang akan mempengaruhi
faktor
mempengaruhi
yang
yang
mahasiswa 30 % , menurut Sumarwan,
penting
persuasi,
bisa
bekerja
sebagai
yang
profesi
kembali iklan , pengingatan kembali
pendapatan
merek dan preferensi merek. Pada situasi
Pendapatan dan pendidikan tersebut
keterlibatan rendah , seorang individu
kemudian akan mempengaruhi proses
akan lebih mempercayai pesan yang
keputusan dan pola konsumsi seseorang.
diberikan dengan frekuensi yang lebih
Pendidikan sebagai mahasiswa pada
sering dari pada pesan yang kurang
umumnya
sering diulang.
ketergantungan dengan orang tua dengan
dikatagorikan
diterimanya.
masih
ada
kata lain pendapatan pada umumnya dari
keputusan untuk
responden menjawab tidak setuju “ sebanyak
melakukan pembelian (berlangganan )
83 orang ( 51,9%). Kemudian responden
harian KOMPAS masih belum bisa
yang menjawab setuju hanya 64 orang ( 40
memutuskan
% ). Hal ini berarti responden belum bisa
orang tua. Sehingga
sendiri
melainkan
bergantung pada orang tua.
memastikan
4. Dari hasil angket terkait pendapatan
untuk
berlanggan
harian
KOMPAS.
responden. Diketahui responden dengan
Dari penelitian Trias Wibawati (2008)
pendapatan < dari 1jt – 2 Jt. Memberikan
yang mengkombinasikan promosi penjualan
jumlah yang cukup berpengaruh yaitu 69
dengan iklan pada PT.Jawa Pos Radar
responden (total dari 39 + 30 ). Dengan
Malang dan hasilnya bahwa 84% volume
status masih dalam katagori SES B.
penjualan harian pagi PT. Jawa Pos Radar
Sedangkan hasil survei marsindonesia
Malang perubahannya dipengaruhi secara
,2009
bersama
pembaca
harian
KOMPAS
sama
oleh
variabel
Promosi
merupakan golongan SES A dengan
penjualan dan iklan, pada penelitian ini
pengeluaran >
berbanding
2,5 Jt perbulan. Dari
penelitian dan merujuk hasil survei
terbalik
dengan
penelitian
terdahulu oleh Trias Wibawati ( 2008 ).
bahwa responden belum semuanya bisa
Dengan teori yang hampir sama namun
menjadi kriteria pembaca KOMPAS
objek penelitian berbeda , oleh Cakra Aditya
sehingga menjadi salah satu penyebab
Rahmad (2011) yang meneliti pengaruh
minat beli belum terbentuk.
promosi
Hasil Pengujian hipotesis dari uji t
pelanggan
penjualan Starbuck
terhadap Coffee.
loyalitas Dari
hasil
menunjukkan Fhitung (0,994) memiliki nilai
penelitianya variabel promosi penjualan dapat
yang lebih kecil dari Ftabel (1,974) dengan Sig
menjelaskan variabel loyalitas sebesar 59,9 %
= 0,322 > α = 0,05. Hal ini menunjukkan
dan pada koefisien korelasi menyatakan
bahwa variabel
Promosi Penjualan ( X )
hubungan yang sangat kuat antara promosi
tidak berpenggaruh terhadap Minat Beli ( Y ).
penjualan dengan loyalitas pelanggan sebesar
Penelitian ini belum bisa disesuaikan dengan
76,9 %. Dengan hasil ini penelitian tersebut
teori Nickels dalam Swastha(2002) bahwa
terkait
promosi penjualan adalah kegiatan pemasaran
penjualan masih berbanding terbalik dengan
untuk
penelitian ini.
mendorong
efektifitas
pembelian
konsumen dengan alat – alat promosi. Berdasarkan angket penilain responden dari indikator minat beli mayoritas dari total
pengukuran
variabel
promosi
Dari penelitian ini program promosi harian KOMPAS memiliki pengaruh yang sangat kecil terhadap minat
beli pada
masyarakat
khususnya
masyarakat
pada
2. Dari 99,4 %
variabel dipengaruhi
wilayah Surabaya selatan ( khususnya saat
oleh fariabel lain diluar penelitian hal
penelitian
yang
berlangsung
ada
di
wilayah
perlu
digali
lagi
oleh
surabaya selatan ) karena 99,4% faktor beli
perusahaan agar program promosi
konsumen pada penelitian ini dipengaruhi
penjualan yang telah dilakukan ,
faktor diluar penelitian.
didukung dengan variabel – variabel lain yang dapat menambah daya tarik harian KOMPAS.
PENUTUP
3. Dari minimnya pembaca responden Simpulan Dari hasil pembahasan pada bab – bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang sangat kecil antara program promosi penjualan terhadap minat beli konsumen dan sebagian besar pengaruh disebabkan oleh variabel-variabel lain di luar penelitian ini. Ukuran besar kecilnya ukuran pengaruh dipengaruhui banyak faktor salah satunya objek penelitian. Objek berbeda menghasilkan pengaruh yang berbeda
membuktikan harian
minat
kompas
wilayah
surabaya
khususnya
pada
selatan
masih
kurang yang hanya 41,3 % dari total responden sehingga menjadi tugas perusahaan menyusun strategi agar supaya
harian
KOMPAS
dapat
menumbuhkan minat baca harian KOMPAS ke masyarakat 4. Bagi peneliti selanjutnya disarankan
variabel bebas kesimpulan
untuk
untuk melakukan penelitian diluar
Saran Berdasarkan
baca
yang
telah
yang digunakan
penelitian ini mengingat terdapat
dikemukakan di atas dapat memberikan
pengaruh
sebesar
rekomendasi yang berupa saran – saran yang
variabel lain.
99,4
%
dari
dapat menjadi pertimbangan sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan , dengan hasil pengukuran
pengaruh
promosi
penjualan yang hasilnya sangat kecil terhadap minat beli perusahaan perlu mempertimbangkan promosi diadakan.
penjualan
efektifitas yang
telah
DAFTAR PUSTAKA Bamiduro J. A. 2000/2001.An Analysis Of Sales Promotion On Sales Volume In The Beverage Industry: The Case Of Nigeria Bottling Plc.A Journal of Intellectual,Scientific and Cultural Interest (online) Vol.10. Number 1, (http://www.emeraldinsight.com/), diakses 12 Oktober 2013)
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Cetakan IV, Semarang: Universitas Diponegoro. Harald J. Van Heerde, Sachin Gupta, And Dick R. Wittink . Sales Promotion Bump Due To Brand Switching. Journal Of Marketing Research Vol. XL (November 2003), 481– 491 Jewler,
A. Jerome & Bonnie L. Drewniany.2005.Creative Strategy in Advertising.Eighth Edition.USA: Thomson Wadsworth
Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. 2000. Prinsip-prinsip pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Salemba Empat Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan. Jilid 2. Jakarta: Indeks Kotler,Philip dan Keller, Kevin Lane.2006. Manajmen Pemasaran. Edisi 12.Jilid I.Terjemahan Benyamin Molan.2005.Jakarta: Indeks Kotler, P.,& Amstrong,G. 2008. PrinsipPrinsip Pemasaran 12th. Jilid 2. Edisi Bahasa Indonesia . Jakarta: Erlangga Knight,Dee K. dan Kim, Eun Young.2007.Japanese Consumers’Need for Uniqueness Effects on Brand Perceptions and Purchase Intention.Journal of Fashion Marketing and Management, (online), Vol.11,No. 2, (http//www.emaraldinsight.com, diakses 10 Oktober 2013) Kumar
, Archana ,dkk.2009. Indian Consumers’ Purchase Behaviour toward US Versus Local Brands.
Internasional Journal of Retail & Distribution Management,( Online ), Vol.37, No.6, (http//www.emeraldinsight.com, diakses 28 Oktober 2013) Malhotra , Naresh K.2004.Riset Pemasaran Pendekatan Terapan.Edisi Keempat. Jilid 1.Terjemahan oleh soleh Rusyadi Maryam.2005.Jakarta : Indeks Kelompok Gramedia Mowen,John C & Minor , Michael.2001.Perilaku Konsumen. Edisi kelima. Jilid 1. Terjemahan oleh Lina Salim.2002. Jakarta: Erlangga. Morissan.2007.Perilaku dan Komunikasi Pemasaran Terpadu.Tangerang: Ramdina Prakarsa Percy,Larry,dkk.2006. Strategic Advertising management. New York: Oxford University Press Shiffman,Leon G & Lieslie L.Kanuk.2000.Consumer Behaviour.Ninth Edition.New Jersey : Prentise Hall Shimp,
Terence A.2004.Periklanan & Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi Terpadu. Edisi 5 . Jilid 2.Jakarta :Erlangga
Swastha, Basu dan Irawan. 2000. Manajemen Pemasaran Modern Edisi II. Yogyakarta:Liberty Swastha, Basu, 2002, Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty Sumarwan,Ujang.2004.Perilaku Konsumen:Teori dan Penerapanya dalam Pemasaran .Bogor:Ghalia Indonesia
Toffler, Alvin. 1992.Pergeseran Kekuasaan. Bagian II. Jakarta: Panca Simpati Tjiptono, Fandy. 2002. Manajemen Jasa. Cetakan II. Yogyakarta: Andi Offset. Tjiptono,
Fandy.2005. Srategi Bisnis Modern.Yogyakarta: Andi Offset
Tjiptono,
Fandy. 2008. Srategi Pemasaran.Edisi 3. Yogyakarta: Andi Offset
Kompas.03 Agustus ,2012”Pembaca Muda” www.kompas.com “Gebyar Bulan Promosi Kompas”(diakses 20 Juli 2014) www.bulanpromosi.kompas.com “Syarat dan Ketentuan” (diakses 20 Juli 2013) www.gempita.kompas.com “Program undian Gempita Kompas”(diakses 12 Agustus,2013) www.marsindonesia.com “Survei Belanja Konsumen” (diakses 02 September 2013)