PENGARUH BUDAYA URBAN TERHADAP LOYALITAS PEMBELIAN PRODUK ELHAUS UNTUK KONSUMEN PRIA (STUDI KASUS : THE GOODS DEPT PIM) (PERIODE MARET – APRIL 2013)
Radhitio Anindhito Binus University Jalan Resak No. 9, Komplek Angkatan Laut, Pondok Labu, jakarta Selatan 08159523009
[email protected] Marta Sanjaya, S.IP.,M.Si
“THE INFLUENCE OF URBAN CULTURE TOWARD THE LOYALTY OF MALE CONSUMER FOR ELHAUS PRODUCTS (STUDY CASE : THE GOODS DEPT PIM, PERIOD MARCH TO APRIL 2013)
Abstract Fashion is a very phenomenal identity in an urban culture. In the urban culture, individual stylecan be assessed by using items or branded goods imposed. Given that The Goods Dept, One company that sells retail products - fashion products in the country and abroad who have segmentation in the urban capital of both women and men. One of the products that its sell in this department stores are Elhaus. The purpose of this study was to determine whether the background of urban culture and influence men in buying products Elhaus. Using quantitative methods, research data obtained from questionnaires to 98 samples of a total 4000 population of consumers The Goods Dept within 1 month of the period of March 18 to 14 April 2013, which will be implemented as much as 8 times, each weekend (23, 24, 30, March 31 and 6, 7, 13, and 14 April 2013). Data analysis using validity (Pearson correlation), test reliability (Cronbach alpha and corrected item total correlation), test for normality (KolmogorovSmirnov), a simple linear regression, and Pearson correlation. The results are, factors related to urban culture and influence on purchase loyalty of Elhausproducts at The Goods DeptPondok Indah Mall.Observations indicate that there is a very strengh correlation that is equal to 0.96 and there was a significant influence on purchase loyalty is equal to 93.4%,
Keywords: Urban Culture, Purchase Loyalty, Fashion
Abstrak Fashion merupakan sebuah identitas yang sangat fenomenal di dalam sebuah budaya urban. Di dalam budaya urban, kemodisan seseorang dapat dinilai dengan menggunakan benda atau barang-barang bermerek yang dikenakan. Dengan adanya hal tersebut The Goods Dept. Salah satu perusahaan retail yang menjual produk – produk fashion dalam negeri maupun luar negeri yang memiliki segmentasi pada kaum urban ibukota baik wanita maupun pria. Salah satu produk pria yang di jual di department store ini adalah Elhaus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah budaya urban melatar belakangi dan mempengaruhi pria dalam membeli produk Elhaus. Dengan menggunakan metode kuantitatif, data penelitian didapatkan dari penyebaran kuesioner kepada 98 sampel dari total 4000 populasi yang merupakan konsumen The Goods Dept dalam kurun waktu 1 bulan dalam periode tanggal 18 Maret sampai dengan 14 April 2013, yang akan dilaksanakan sebanyak 8 kali, setiap akhir pekan (23, 24, 30, 31 Maret serta 6, 7, 13, dan 14 April 2013). Analisis data menggunakan uji validitas (korelasi pearson), uji reliabilitas (cronbach alpha dan corrected total item correlation), uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov), regresi linier sederhana, dan korelasi pearson. Hasil observasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat sekali yaitu sebesar 0,96 dan ada pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pembelian yaitu sebesar 93,4%.
Kata kunci:Budaya Urban, Loyalitas Pembelian, Fashion
PENDAHULUAN Semenjak reformasi bergulir, kelihatannya arus globalisasi semakin deras masuk ke Indonesia dan telah merubah banyak aspek dalam kehidupan masyarakat. Baik di bidang sosial, ekonomi, dan budaya, semua berubah secara drastis dan cepat. Seketika kehidupan masyarakat berubah menjadi semakin beragam. Perubahan kehidupan tersebut sering dipandang sebagai suatu peralihan dari masyarakat tradisional ke modern. Budaya urban dirasa cukup menarik untuk dikaji terkait dengan kebudayaan dan kebiasaan individu dan masyarakat yang hidup dalam hingar-bingar kota-kota besar sebagai hasil dari proyeksi modernitas. Masyarakat urban adalah masyarakat yang hidup di perkotaan atau kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta dan lain-lain. Masyarakat urban selalu diidentikan dengan kehidupan yang glamour, penuh dengan segala kemudahan fasilitas, modern dan lain sebagainya, dan itu semua pastinya akan merujuk pada kehidupan yang hedonis dan pola perilaku yang konsumtif secara berlebih.
Fashion merupakan sebuah identitas yang sangat fenomenal di dalam sebuah budaya urban. Segala aktivitas masyarakat urban tidak akan terlepas dari gaya atau cara berpenampilan. Pria metroseksual ini terlahir akibat arus modernisasi media. Pria yang tinggal di kota besar telah beradaptasi dengan budaya urban, dimana mereka dituntut untuk berpenampilan menarik. The Goods Dept membawa budaya urban untuk semakin di kenal oleh warga ibukota pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Salah satu produk pria yang di jual di department store ini adalah Elhaus. Brand ini salah satu yang pendekatannya paling unik dengan membuat sesuatu yang fresh, misalnya detail yang berbeda dengan denim-denim lainnya serta menggunakan bahan – bahan yang bekualitas. Melalui hal tersebut, Elhaus hadir untuk memenuhi kebutuhan pria urban yang kerap memperhatikan penampilan akan aktifitas sehari – hari.
RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah adalah: 1. Apakah terdapat hubungan antara budaya urban terhadap loyalitas pembelian produk Elhaus di The Goods Dept Pondok Indah Mall 2? 2. Apakah budaya urban mempengaruhi loyalitas pembelian produk Elhaus pada konsumen pria di The Goods Dept Pondok Indah Mall? TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh budaya urban terhadap loyalitas pembelian produk Elhaus pada konsumen pria di The Goods Dept , Pondok Indah Mall 2, untuk mengetahui seberapa besar budaya urban yang ada di kota Jakarta, serta untuk mempelajari bagaimana Elhaus beradaptasi dengan budaya urban, sehingga mampu memasarkan produknya secara efektif.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang di gunakan merupakan penelitian kausalitas. “Dengan penelitian kausalitas ini selain mengukur kekuatan hubungan dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat (mempertanyakan masalah sebab akibat).” Suharso (2007: 14) Unit analisis/elemen yang di gunakan adalah individu, dalam hal ini adalah pengunjung The Goods Dept, Pondok Indah Mall 2. Horizon waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi one-shot atau cross sectional, yaitu sebuah studi yang dilakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan, mungkin selama periode harian, mingguan atau bulanan dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian. (Sekaran,2006: 177)
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode survei. Dalam penelitian survei, informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Operasional variabel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah : Operasional Variabel Budaya Urban Variabel
Dimensi
Budaya Urban (Variabel X)
Gagasan (Wujud)
Indikator
Gaya hidup merupakan wujud dari masyarakat urban. Contohnya adalah cara berpakaian. Aktivitas Hedonisme (Tindakan) merupakan suatu budaya yang melekat pada masyarakat urban. Artefak (Karya) Fashion merupakan hasil dari budaya urban. Sumber : Peneliti (2013)
Model Pengukuran Likert
Likert
Likert
Operasional Variabel Loyalitas Pembelian Variabel
Dimensi
Indikator
Loyalitas Pembelian (Variabel Y)
Melakukan pembelian ulang secara teratur Mereferensikan kepada orang lain
Tingkat intensitas pembelian pelanggan Tingkat rekomendasi pelanggan Tingkat kesetiaan pelanggan
Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari Sumber : Peneliti (2013)
Model Pengukuran Likert
Likert
Likert
Sampel dalam penelitian ini adalah pengunjung The Goods Dept yang membeli produk Elhaus di The Goods Dept, Pondok Indah Mall 2. Pengambilan sampel bertujuan (purposive sampling) yaitu penarikan sampel secara tidak acak dengan memilih.
Pengambilan sampel dengan kriteria, yakni pria yang membeli produk Elhaus di The Goods Dept PIM 2 dengan usia 15 – 35 tahun. Sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 98 berdasarkan perhitungan rumus Slovin. Instrumen yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah kuesioner dan skala yang digunakan untuk instrument penelitian adalah skala likert. Menurut Riduwan & Kuncoro (2008: 20), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah diterapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Variable penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah ; 1. Budaya urban (X) 2. Loyalitas Pembelian (Y)
HASIL DAN BAHASAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan software SPSS 19, mengenai gambaran gambaran pengaruh budaya urban dan loyalitas pelanggan, diketahui seberapa besar pengaruh dari masing-masing variabel bebas (budaya urban) terhadap variabel terikat (loyalitas pembelian).
Correlations x x
y .966**
Pearson 1 Correlation Sig. (2-tailed) .000 N 98 98 y Pearson .966** 1 Correlation Sig. (2-tailed) .000 N 98 98 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed). Sumber : Hasil Olah Data Penelitian (2013)
Variabel pengaruh budaya urban berhubungan secara signifikan terhadap variabel loyalitas pembelian dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,96, yang berarti hubungan tersebut bersifat sangat kuat sekali. Dimana berdasarkan tabel 3.3 hubungannya bersifat sangat kuat sekali karena termasuk dalam range 0,91 – 0,99.
Model
R
Model Summary R Square Adjusted R
Std. Error of
Square the Estimate 1 .966a .934 .933 1.37536 a. Predictors: (Constant), x Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian (2013) 1) Angka R square pada tabel 4.10 model summary adalah sebesar 0,934. Hal ini berarti loyalitas pembelian dapat dipengaruhi oleh pengaruh budaya urban sebesar 93,4%. Sedangkan sisanya sebesar 6.6% dipengaruhi oleh faktor lain. 2) Angka R yaitu koefisien korelasi pada tabel 4.10 model summary menunjukkan bahwa korelasi budaya urban (X) dengan loyalitas pembelian (Y) adalah 0,966. Angka 0,966 menunjukkan hubungan yang sangat kuat sekali karena berada dalam range 0,91 – 0,99 . Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 5.962 .939 .948 .026 .966
Model t 1 (Constant) 6.348 x 36.839 a. Dependent Variable: y Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian (2013)
Sig. .000 .000
Berdasarkan hasil perhitungan melalui tabel coefficient, yaitu untuk melihat tingkat pengaruh antara variabel X dengan Y : Y = a + bX Y = 5,962 + 0,948 a) Konstanta sebesar 5,962 b) Koefisien regresi variabel pengaruh budaya urban sebesar 0,948 artinya jika pengaruh budaya urban mengalami kenaikan satu satuan, maka loyalitas pembelian akan mengalami peningkatan sebesar 0,948 satuan. Koefisien bernilai positif, artinya semakin tinggi faktor pengaruh budaya urban maka semakin tinggi angka loyalitas pembelian.
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN Setelah penulis melakukan penelitian dan menganalisis data, maka dapat di simpulkan bahwa: 1. Elhaus, sebagai pemasar mampu melihat perkembangan budaya dengan cara melakukan penjualannya di gerai retail yang mengusung konsep urban, yaitu The Goods Dept. Dalam hal ini, Elhaus dapat mengenali
potensi gaya hidup konsumen untuk menentukan jenis produk yang akan dibeli yang sesuai dengan segmen gaya hidup. 2. Budaya urban yang sedang berkembang di tengah masyarakat perkotaan mengakibatkan pembelian dan konsumsi yang berubah pula. Hal tersebut mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pria terhadap produk – produk urban untuk melengkapi penampilan mereka. Dalam hal ini, produk Elhaus di gerai The Goods Dept Pondok Indah Mall 2 mampu memenuhi kebutuhan target konsumennya dengan menjual produk – produk fashion berupa, denim, dompet, kemeja dll dengan menggunakan bahan – bahan pilihan yang berkualitas tinggi. Hal tersebut mendasari konsumen pria dalam melakukan keputusan pembelian terhadap produk tersebut. 3. Berdasarkan uji regresi linier sederhana dan uji korelasi yang telah peneliti lakukan, menghasilkan kesimpulan bahwa budaya urban melatar belakangi loyalitas pembelian produk Elhaus di gerai The Goods Dept Pondok Indah Mall.
SARAN Adapun saran yang penulis berikan kepada The Goods Dept maupun Elhaus adalah sebagai berikut : 1) Diharapkan perusahaan dapat meramal dan melihat peluang dari kebudayaan yang dapat mempengaruhi pembelian dan konsumen dimasa mendatang, karena perkembangan budaya dan trend fashion akan berubah seiring perkembangan zaman. 2) Dalam perkembangan kebudayaan diharapkan teknologi dalam pembuatan produk dapat ditingkatkan sehingga pembelian dan konsumsi dapat meningkat pula. 3) Karena pentingnya loyalitas terhadap kelangsungan hidup perusahaan, maka perusahaan harus secara kontinue menjaga dan meningkatkan loyalitas dari para pelanggannya. Oleh karena itu untuk membangun loyalitas pelanggan, perusahaan harus memiliki hubungan yang baik dengan pelanggan sehingga perusahaan dapat lebih memahami akan kebutuhan, keinginan dan harapanharapan para pelanggannya.
REFERENSI A.
BUKU
Aaker, A.David.2004.Manajemen Ekuitas Merek. Alih bahasa oleh Aris Ananda.Jakarta : Mitra Utama Achmad Kuncoro, Engkos, dan Riduwan. 2008. Cara Menggunakan dan Memaknai. Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Alfabeta Ardianto, E.2011.Handbook of public Relations:Pengantar Komperhensif.Bandung : Simbiosa Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Dwi Priyatno, SE. 2008. Paham Analisis Statistik Data Dengan SPSS. Yogyakarta : Mediakom Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Griffin , Jill. (2005). Customer Loyalty, Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan.Pelanggan. Jakarta : Balai Pustaka Hidayati, Nurul Lia. 2011, Skripsi (Sarjana) Universitas Negeri Malang, Malang Hoenigman, J. J.2008.Sistem Sosial Budaya. Jakarta : Balai Pustaka
Kotler, Philip & Kevin L. Keller. 2009. Marketing Management International Edition : Kotler, Philip & Kevin L. Keller.2007. Manajemen Pemasaran, Edisi 12. Jilid 2. Penerbit PT Indeks : Jakarta
Kotler, Philip &Kevin L. Keller. 2006.Manajemen Pemasaran.Edisi 12. Jakarta : Indeks Kotler, Philip and Kevin L. Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi. 12. Jakarta : Indeks Kotler, Philip. Marketing Management 11th Edition. New Jersey : Pearson Education Kotler, Philip & Keller Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas, Erlangga : Jakarta Kriyantono, Rachmat.2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Kuncoro, Adithya.2010.Pengaruh Promosi & Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Telkom Speedy. Jakarta : Indeks Lovelock, Wright.2007.Manajemen Pemasaran Jasa, Cetakan Kedua. Jakarta : Indeks Mardalis, Ahmad. 2005. Meraih Loyalitas Pelanggan. Jakarta : Balai Pustaka Max.2004.Culture Studies.Yogyakarta : Pustaka Cendika Press
Miles.2005.Perilaku Konsumtif.Jakarta : Indeks Nugroho, Agung.2005.Strategi Jitu Memilih metode Statistik Dengan SPSS. Andi : Jogjakarta Nur.2003. Penguin Dictionary of Sociology. Jakarta : Indeks Parsudi.2003.Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Pohan, Vivi Gusrini R. 2011. Variasi Lintas Budaya Dalam Perilaku Konsumen. Jakarta : Salemba
Priyatno, Dwi.2008. Mandiri Belajar SPSS utk Analisis Data & Uji Statistik.Jakarta : Mediakom Riduwan. 2005. Dasar – Dasar Statistika. Bandung: CV Alfabeta Sangadji, Etta Mamang, Sopiah.2010. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : C.V Andi Sarwono.Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu Sekaran. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Solomon, Michael R, 2009, Consumer Behaviour: European Perspective 4th Edition, Financial Times/ Prentice Hall Solomon, Michael R. 2009. Consumer Behaviour: A European Perspective : Fourth Edition. Financial Times Printice Hall Solomon, Michael R.2007. Consumer Behavior: Buying, Having, and Being 7th. Jakarta: Erlangga Solomon.2007.Consumer Behaviour European Perspective. Financial Times : UK Storey.2003.Teori Budaya Pop.Yogyakarta : Qalam Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta Sugiyono.2011.Metode Penelitian Kuatitatif & Kualitatif. Yogyakarta : Pustaka Cendika Press Suparlan, Parsudi. 2003.Hubungan Antar Sukubangsa. Jakarta : YIK (Yayasan Ilmu Kepolisian)
Tjiptono, Fandy. 2007. Strategi Pemasaran.Edisi ke dua. Andi : Yogyakarta. Tjiptono, Fandy.2002.Manajemen Pemasaran.Andi : Yogyakarta B. JURNAL Aditia, Feri.2012. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Baju “MINT” di Counter Java Mall Semarang. Jurnal Ilmu Ekonomi Widya Manggala Suhari, Yohanes. 2008. Keputusan Membeli Secara Online dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK. Vol. XIII. No. 2. Juli. Hal. 140-146. Universitas Stikubank. Semarang
C. WEBSITE www.swa.co.id
RIWAYAT PENULIS Radhitio Anindhito, lahir di kota Jakarta pada 6 Juli 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Ilmu Komunikasi Pemasaran dan Jurusan Public Relation pada tahun 2013.