perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK HANDPHONE CHINA (STUDI KASUS PADA MAHASISWA FKIP UNS TAHUN 2012)
Oleh: RISWITANTI MUKTININGRUM K7408143 Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user
Juli 2012
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Riswitanti Muktiningrum. K7408143. PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK HANDPHONE CHINA (STUDI KASUS PADA MAHASISWA FKIP UNS TAHUN 2012). Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret, Juli 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pengaruh variabel atribut produk yang terdiri dari empat subvariabel yaitu kualitas produk, fitur, harga, dan desain secara simultan terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China (studi kasus pada Mahasiswa FKIP UNS Tahun 2012), (2) pengaruh variabel atribut produk yang terdiri dari empat subvariabel yaitu kualitas produk, fitur, harga, dan desain secara parsial
terhadap keputusan
pembelian konsumen pada produk handphone China (Studi kasus pada Mahasiswa FKIP UNS Tahun 2012). Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa kuesioner. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pengguna produk handphone China di FKIP UNS tahun 2012. Pada penelitian ini besarnya jumlah sampel ditentukan sebanyak 100 responden. Try out yang dilakukan terhadap 30 responden di dalam populasi, dengan hasil valid dan reliabel. Adapun teknis analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) adanya pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini tercermin dari hasil uji F diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000. Karena nilai probabilitas (0,000) lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak, sehingga dapat commit to user disimpulkan bahwa variabel atribut produk yang terdiri dari : kualitas produk,
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
fitur, harga, dan desain berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian konsumen. (2) hasil perhitungan data untuk variabel kualitas produk memiliki tingkat signifikansi 0,000, variabel fitur memiliki tingkat signifikansi 0,038, variabel harga memiliki tingkat signifikansi 0,007, dan variabel desain memiliki tingkat signifikansi 0,039. Oleh karena probabilitas (kualitas produk, fitur, harga, dan desain) lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikemukakan bahwa variabel atribut produk (kualitas produk, fitur, harga, dan desain) berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian konsumen.
Kata Kunci: Atribut produk, kualitas produk, fitur, harga, desain, keputusan pembelian konsumen
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Riswitanti
Muktiningrum.
K7408143.
INFLUENCE
OF
PRODUCT
ATTRIBUTES ON CONSUMER PURCHASING DECISIONS CHINA MOBILE PHONE PRODUCTS (CASE STUDIES IN STUDENT TEACHER TRAINING AND EDUCATION FACULTY OF UNS 2012), Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of the Sebelas Maret University. July 2012. The purpose of this Study was to determine (1) the presence or absence of simultaneous influence of product attributes (product quality, features, price, and design) on consumer purchasing decisions china mobile phone products (case studies in student teacher training and education faculty of UNS year 2012). (2) there are at least partially the influence of product quality, features, price, and design on consumer purchasing decisions china mobile phone products (case studies in student teacher training and education faculty of UNS 2012). This type of research conducted by the author is quantitative descriptive Study with data collection techniques in the form of questionnaires.The population of this Study are all students in FKIP UNS China Mobile phone users in year 2012. In this Study, the large number of samples were determined by 100 respondents. Try outs are conducted on 30 respondents in the population, with valid and reliable results. The technical analysis of the data used is the technique of multiple linear regression analysis. Based on the results of this Study concluded that (1) ) the influence of product attributes on consumer purchasing decisions. This is reflected in the acyl obtained F test probability value of 0.000. Because the probability value (0.000) is smaller than 0.05, then Ho is rejected, so it can be concluded that variable product attributes that consists of: product quality, features, price, and design jointly influential on consumer purchasing decisions. (2) the calculation of data to commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
product quality variable has a significance level of 0,000, features variable have a significance level of 0,038, price variables have a significance level of 0,007, and design variables have a significance level of 0,039. Therefore, the probability (product quality, features, price, and design) is smaller than 0.05, it can be argued that the variable (product quality, features, price, and design) is partially an effect on consumer purchasing decisions.
Keyword: Product attributes, product quality, features, price, design, consumer purchasing decisions
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Man jadda wa jada (barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dapatlah ia).”
“Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”
“Berangkat dengan penuh keyakinan, Berjalan dengan penuh keikhlasan, Istiqomah dalam menghadapi cobaan”
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Saya persembahkan skripsi ini untuk: Ayah dan ibu tercinta, terima kasih untuk do’a dan kasih sayang yang tak terhenti, Suami tercinta Muhafidz Ali Imron, terima kasih atas do’a, motivasi dan cintanya, Kakak-kakak dan adikku tercinta yang selalu mendukung dan menasihatiku, Sahabat, teman, dan saudara-saudaraku yang selalu memotivasiku, Teman-teman senasib dan seperjuangan Crew PTN 2008, Para pembaca yang budiman, Almamater.
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah SWT, atas segala Rahmat dan HidayahNya yang Dia berikan sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung hingga selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih tersebut penulis haturkan kepada: 1.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini.
2.
Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui penyusunan skripsi ini.
3.
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan pengarahan dan ijin dalam penyusunan skripsi ini.
4.
Ketua BKK Pendidikan Tata Niaga Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan pengarahan dan ijin dalam penyusunan skripsi ini.
5.
Prof. Dr. Trisno Martono, MM selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6.
Sudarno, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
7.
digilib.uns.ac.id
Segenap Dosen Pendidikan Tata Niaga yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan sehingga dapat menunjang terselesaikannya skripsi ini.
8.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Segala kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca guna dapat
memperbaiki penulisan yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan.
Surakarta, Juli 2012 Penulis
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI JUDUL ............................................................................................................
i
HALAMAN PERNYATAAN........................................................................
ii
HALAMAN PENGAJUAN ...........................................................................
iii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................
v
HALAMAN ABSTRAK ...............................................................................
vi
HALAMAN MOTTO ................................................................................... viii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................
ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................
x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB I. PENDAHULUAN..............................................................................
1
A.
Latar Belakang Masalah................................................................
1
B.
Identifikasi Masalah ............................................................. ........
8
C.
Rumusan Masalah ......................................................................... 10
D.
Tujuan Penelitian........................................................................... 10
E.
ManfaatPenelitian.......................................................................... 10 1.
Manfaat Teoritis ..................................................................... 10
2.
Manfaat Praktis ...................................................................... 11 commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 12 A.
Kajian Teori dan Hasil Penelitian Yang Relevan.......................... 12 1.
Tinjauan Tentang Pemasaran ................................................. 12
2.
Tinjauan Tentang Produk ...................................................... 14
3.
Tinjauan Tentang Atribut Produk .......................................... 19
4.
Tinjauan tentang Perilaku Konsumen ................................. .. 28
5.
Tinjauan Tentang Keputusan Pembelian konsumen ........... .. 35
6.
Hasil Penelitian yang Relevan ............................................... 39
B.
Kerangka Berpikir ......................................................................... 41
C.
Hipotesis........................................................................................ 44
BAB III. METODE PENELITIAN .............................................................. 45 A.
Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 45
B.
Rancangan Penelitian .................................................................... 46
C.
Populasi dan Sampel ..................................................................... 47
D.
Teknik Pengambilan Sampel ........................................................ 48
E.
Pengumpulan Data ....................................................................... 49 1.
Jenis dan Sumber Data ........................................................... 49
2.
Identifikasi Variabel............................................................... 46
3.
Metode Pengumpulan Data ................................................... 56
F.
Validasi Instrumen Penelitian ...................................................... 57
G.
Analisis Data ................................................................................ 60 1.
Uji Persyaratan Analisis......................................................... 61
2.
Uji Hipotesis .......................................................................... 63
BAB IV. HASIL PENELITIAN.................................................................... 66 A.
Deskripsi Data .............................................................................. 66
B.
Pengujian Persyaratan Analisis ..................................................... 67 1.
Uji Normalitas........................................................................ 67
2.
Uji Multikolinearitas .............................................................. 68
3.
Uji Heteroskedastisitas........................................................... 69
4.
Uji Autokorelasi ..................................................................... 69 commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
5. C.
D.
digilib.uns.ac.id
Uji Linieritas .......................................................................... 70
Pengujian Hipotesis....................................................................... 71 1.
Analisis Regresi Berganda ..................................................... 71
2.
Uji F ....................................................................................... 73
3.
Uji t ....................................................................................... 74
4.
Koefisien Determinasi ...................................................... .. 76
Pembahasan Hasil Analisis Data .................................................. 77
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ...................................... 83 A.
Simpulan........................................................................................ 83
B.
Implikasi........................................................................................ 86
C.
Saran ............................................................................................. 88
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 90 LAMPIRAN ................................................................................................... 93
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Hasil Penelitian Yang Relevan ................................................................. 39 3.1. Definisi Operasional Variabel................................................................... 52 3.2. Hasil Uji Validitas ....................................................................................... 58 3.3. Hasil Uji Reliabilitas.................................................................................... 60 4.1. Deskripsi Data Statistik............................................................................. 66 4.2. Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................................ 68 4.3. Hasil Uji Autokorelasi .............................................................................. 70 4.4. Koefisien Regresi...................................................................................... 71 4.5. ANOVA .................................................................................................... 74 4.6. Coefficients ............................................................................................... 75 4.7. Model Summary ....................................................................................... 76
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Tiga Tingkat Produk ............................................................................... 16 2.2. Model Perilaku Konsumen ....................................................................... 30 2.3. Tahapan Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ............................... 37 2.4. Kerangka berpikir ..................................................................................... 44 3.1. Jadwal Penelitian ...................................................................................... 45 4.1. Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual ................... 67 4.2. Scatterplot Regression Studentised Residual............................................ 69 4.3. Scatterplot Regression Studentised Residual (plot antara residu (e) dengan Y-topi ...................................................................................... 70
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Definisi Operasional ............................................................................... 94
2.
Angket .................................................................................................... 98
3.
Tabulasi Validitas Data Try Out............................................................. 102
4.
Data Output Reliabel Try Out................................................................. 107
5.
Tabulasi Data Penelitian ........................................................................ 111
6.
Output Hasil Analisis Regresi Berganda .............................................. 124
7.
Contoh Produk Handphone China ........................................................ 127
8.
Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi pada Dekan.......................... 128
9.
Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi dari Dekan ........................... 129
10.
Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi Kepada Rektor..................... 130
11.
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ...................................... 131
commit to user
xix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha di Indonesia saat ini semakin ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan memenangi persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Pada dasarnya semakin banyak pesaing maka semakin banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan harapannya. Akibat dari perubahan tersebut adalah pelanggan menjadi lebih cermat dan selektif menghadapi setiap produk yang diluncurkan. Hal ini berlaku pula di dalam persaingan industri telephone selular (handphone). Inovasi, kualitas, atribut, citra merek, dan tingkat harga produk menjadi hal-hal yang harus diperhatikan oleh produsen handphone, agar tidak dikalahkan oleh pesaingnya. Jumlah penduduk Indonesia menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dari survey tahun 2010 adalah sebesar 237,6 juta jiwa, dan pada tahun 2011 diprediksi telah mencapai 241 juta jiwa, sementara Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia tahun 2011 mencapai 30,02 juta jiwa. Data dari Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia menunjukkan bahwa jumlah pelanggan seluler di Indonesia per tahun 2011 telah mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu, naik 60 juta pelanggan dibanding tahun 2010. Data tersebut menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia menjadi konsumen handphone. Banyaknya handphone murah yang ada di Indonesia baik yang berasal dari vendor luar negeri atau pun lokal mendorong peningkatan jumlah pengguna handphone kelas menengah ke bawah ini. Harga handphone yang bisa dikatakan sangat murah dan banyaknya variasi handphone saat ini menjadikan membeli handphone menjadi sangat mudah. Kondisi ini menunjukkan bahwa commit to user tidak hanya masyarakat Indonesia kalangan atas yang dapat menikmati fasilitas
1
2 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ini, tetapi juga masyarakat menengah ke bawah dengan harga yang sesuai budget mereka. Hal ini juga didukung oleh merebaknya handphone China yang masuk ke pasar Indonesia. (dikutip dari teknojurnal.com). Menurut data lembaga riset GFK, pada awal tahun 2011 volume handphone di Indonesia mencapai 2,6 juta unit per bulan, kemudian pada pertengahan tahun tepatnya per Juni 2011, volume handphone di Indonesia mencapai 3,5 juta unit per bulan. Pada tahun 2012 diprediksikan volume handphone di Indonesia akan mencapai angka 4,5 juta unit per bulan, dengan persentasi pertumbuhan mencapai 10 – 15 persen. (sumber: selular.co.id) Faktor terjadinya fenomena meningkatnya jumlah dan jenis produk handphone yaitu adanya pemberlakuan perjanjian zona perdagangan bebas ACFTA (ASEAN-CHINA Free Trade Area) tahun 2010, maka berdampak pada derasnya telepon selular buatan China yang masuk ke Indonesia. Swa mencatat saat ini diperkirakan ada sekitar 200 merek ponsel Cina yang beredar di Indonesia.. Beberapa merek handphone buatan China yang beredar di Indonesia, baik resmi maupun black market antara lain: Venera, Huawei, B-world, Skybee, tiphone mobile, ht-mobile, nexian, etouch, dezzomobile, ponsel imo, i-mobile phone, nexcom mobile, gvon mobile, neo titanx, micxon, ktouch, vitell, asiafone, taxco-mobile, sunberrymobile, redberry, blueberry, zte, ivio, elzio, hp tocall, beyond, g star, dfone, virtuv, tiger-kfphone, dtc, xp mobile, youtell, sky, vodastar, blackjelly, cross, lexus, g-mobile, TOOT, Mito, Movi, Haier, vivo, it-mobile, X'TELL, enovo k-fone. Ponsel-ponsel China tersebut menawarkan berbagai macam fasilitas dan fitur-fitur sebagai penarik perhatian calon pelanggannya. Selain itu berbagai macam cara dilakukan guna memasarkan ponsel tersebut di Indonesia. Setidaknya ada 4 cara untuk memasarkan ponsel-ponsel yang terkenal akan harganya yang miring ini. Berikut adalah keempat metode pemasarannya : 1. Ponsel yang dirakit di Indonesia dengan spare part dari China. Nexian merupakan merek yang melakukan cara jenis ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
3 digilib.uns.ac.id
2. Memberi brand tertentu yang dibuat oleh perusahaan lokal. Ponsel benarbenar buatan China tetapi diberi merek lokal dalam pemasarannya. Contoh merek pada jenis ini adalah HiTech, K-Touch dan Startech. 3. Brand asli dari China yang dipasarkan secara resmi oleh distributor lokal. Contoh ponsel yang menggunakan metode ini untuk penjualannya adalah ZTE atau Huawei. 4. Ponsel yang dijual tanpa garansi dari distributor lokal. Ponsel jenis ini biasa menggunakan merek yang dibuat mirip seperti vendor ponsel terkenal, contohnya Nckia dan CECT. Jenis-jenis ponsel China yang beredar di pasaran antara lain: 1. Ponsel Dual SIM Card Ponsel ini mengandalkan fitur dual SIM Card sebagai nilai tambahnya. Pada tipe ini terdapat dua jenis ponsel, yaiu GSM-GSM dan GSM-CDMA. Sejauh ini belum tersedia dual SIM CDMA-CDMA. Pada awalnya ponsel ini menerapkan sistem pengaktifan salah satu SIM. Namun belakangan mereka menggunakan sistem dua SIM card aktif sekaligus. 2. Analog TV Phone Ponsel-ponsel jenis ini telah dilengkapi TV tuner sebagai sarana hiburan TV bagi penggunanya. Ponsel ini tidak memerlukan pulsa untuk menikmati fitur TV. 3. Touchscreen Meskipun belum termasuk kelas smartphone atau PDA, terdapat ponsel yang sudah dilengkapi dengan layar sentuh atau touchscreen sebagai fitur andalannya. Hampir semua ponsel China menjalankan OS native, sistem operasi yang mungkin berbasis Java. 4. Tiruan Ponsel Vendor Ternama Desain ponsel China jenis ini benar-benar persis dengan ponsel aslinya, tetapi jika dinyalakan akan terlihat jelas perbedaannya. Fitur dan sistem operasi yang akan memperlihatkan jarak antara ponsel China dan ponsel yang ditirunya. Contoh ponsel China kategori ini adalah Nokla atau Nckia yang mirip Nokia, commit to user
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
atau Suny Ericssom yang dimiripkan dengan Sony Ericsson. (dikutip dari ponsel.org). Berdasarkan pada berita yang dirilis dalam Kabari.com, telah terjadi sebuah peningkatan yang cukup tajam pada total pengiriman ponsel ke Indonesia. Menurut International Data Corporation, tercatat pertumbuhan 45.7% pada periode Januari – September. Tahun lalu pada periode Januari – September pengiriman ponsel ke Indonesia berjumlah 17.5 juta unit, tahun ini pengiriman ke Indonesia berjumlah 25.5 juta unit pada periode yang sama. Indonesia sepanjang 2009-2010 lalu, data GFK (lembaga riset elektronika independen) menyebutkan jika total pangsa pasar handphone China merek lokal sudah ada di rangking dua dunia dengan menyalip Samsung dan merek ternama lainnya. Hal ini merupakan prestasi tersendiri, sebab meskipun belum genap 5 tahun dijual bebas di Indonesia, produk handphone China ini sudah bisa mengalahkan merek besar yang sudah dijual belasan tahun di Indonesia seperti Soni Ericsson, Motorola, dan Siemens. Berdasarkan
pada
data
yang
diperoleh
dari
vivanews.com,
memperlihatkan data market share untuk handphone di Indonesia dari tahun 2009-2010 yaitu untuk merek nokia pada tahun 2009 market share sebesar 36,8 % dengan penjualan 105, 413.4 unit dan pada tahun 2010 market share turun menjadi 34,2 % dan penjualannya juga turun menjadi 111,473.6 unit. Handphone merek Samsung, pada tahun 2009 market share sebesar 19,3 % dengan penjualan 55,430.1 unit dan pada tahun 2010 market sharenya meningkat menjadi 21,1 % dengan penjualan 65,320.7 unit. Handphone untuk merek LG pada tahun 2009 menguasai market share sebesar 10,7% dengan penjualan 30,497.0 unit, dan pada tahun 2010 market share turun menjadi 9,0% dengan penjualan 29,366.7 unit. Perusahaan RIM (Research In Motion) dengan produk BlackBerry pada tahun 2009 market share sebesar 2,7% dengan penjualan 7,678.9 unit dan meningkat pada tahun 2010 dengan market share 3,4% dengan penjualan 11,228.8 unit. Merek Sony Ericson market share sebesar 4,7 % dan penjualan 13,574.3 unit pada tahun 2009, dan market share menurun menjadi 3,4 % dengan penjualan 11,008.5 unit pada tahun 2010. Handphone merek Motorola market share tahun 2009 commit usertahun 2010 market share menjadi adalah 5,6% dan penjualan 15,947.8 unit,topada
perpustakaan.uns.ac.id
5 digilib.uns.ac.id
2,8% dengan penjualan 9,109.4 unit. Handphone merek Apple, market share pada tahun 2009 adalah 1,9% dengan penjualan 5,434.7 unit dan meningkat pada tahun 2010 menjadi 2,7% untuk market sharenya dan penjualannya 8,743.0. merek HTC dengan market share 0,9 % dengan penjualan 2,471.0 unit pada tahun 2009 dan meningkat pada tahun 2010 market sharenya menjadi 1,8% dengan penjualan 5,908.8 unit. Merek ZTE yang merupakan produk handphone China, pada tahun 2009 market share 1,3% dan penjualannya 3,697.9 unit dan mengalami peningkatan pada tahun 2010 dengan market share 1,7% dengan penjualannya 5,545.8 unit. Merek G’Five yang juga merupakan produk handphone China yang mulai dipasarkan pada tahun 2010 mampu mencapai market share sebesar 1,6% dengan penjualan sebesar 5,208.6 unit, sedangkan untuk others (merek-merek handphone China yang lain) maket share sebesar 16,1% dengan penjualan 45,977.2 unit pada tahun 2009 dan meningkat pada tahun 2010 untuk market sharenya menjadi 19,30% dengan penjualan 62,653.2 unit. Produk handphone China semakin mendominasi pasar ponsel dalam negeri. Asosiasi Importir Seluler Indonesia atau AISI mencatat, selama kuartal 12010, setiap berbagai merek handphone dari China mencapai 9,6 juta unit atau 80% dari total impor handphone sebanyak 12 juta unit. Angka impor handphone China juga melonjak 52,4% sebanyak 6,3 juta unit dari kuartal 1-2009. Secara total, jumlah handphone yang diimpor ke Indonesia selama tiga bulan pertama 2010 naik 14,3% dibanding periode yang sama tahun 2009 dari 10,5 juta unit menjadi 12 juta unit. (dikutip dari vivanews.com). Handphone merupakan gadget yang sangat penting bagi seseorang pada saat ini. Handphone yang mereka miliki saat ini tidak hanya untuk komunikasi seperti untuk telepon dan sms saja, melainkan juga untuk online di jejaring sosial, chatting, hiburan, dan sebagainya, sehingga konsumen lebih memperhatikan fiturfitur yang disediakan oleh produk handphone tersebut. Beberapa faktor lain yang biasanya menjadi pertimbangan konsumen dalam memutuskan membeli handphone antara lain: model, kecanggihan teknologi, kualitas serta harga yang dimiliki. Harga adalah faktor yang biasanya menjadi pertimbangan konsumen commit to user dalam membeli semua produk terlebih untuk produk handphone. Hadirnya model
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
handphone baru dengan fasilitas yang lebih canggih terus-menerus membanjiri pasaran, secara otomatis membuat handphone model lama yang dimiliki oleh konsumen selama satu atau dua tahun, sudah merasa ketinggalan jaman meskipun masih
dalam
kondisi
yang layak
pakai.
Hal
tersebut
mengakibatkan
berkembangnya kebiasaan untuk berganti-ganti ponsel di kalangan penggunanya, khususnya bagi kalangan yang selalu ingin up to date dengan perkembangan teknologi handphone yang terbaru. Penjualan produk handphone China di kota Surakarta menurut Boen Setiawan, seorang pengelola Matahari Communication Center (MCC) mulai mengalami kenaikan yang signifikan sejak tahun 2009. Berdasarkan pada hasil wawancara dengan penjual produk handphone China di salah satu counter handphone di kota Surakarta, menyatakan bahwa penjualan produk handphone China meningkat tiga kali lipat setelah diberlakukannya AC-FTA, sementara penjualan produk handphone bermerek seperti Nokia, Samsung, Siemens, Sonny Ericsson, dan produk handphone bekas mengalami penurunan. Jika sebelumnya dalam sehari mampu menjual 10 unit handphone bekas maka sekarang menurun menjadi dua atau tiga unit. Konsumen lebih memilih memutuskan pembeliannya pada produk handphone China karena produk handphone China bisa didapatkan dengan harga yang murah, fasilitas lengkap dan tidak kalah dengan merek terkenal, serta pilihan tipe yang sangat beragam meskipun belum teruji kualitasnya. Dengan meningkatnya penjualan produk handphone China ini, maka penjual lebih banyak memasok produknya dengan produk handphone China daripada produk lain maupun handphone bekas yang penjualannya mengalami penurunan. Data mahasiswa FKIP UNS tercatat untuk angkatan 2011/ 2012 berjumlah 1.845 mahasiswa, angkatan 2010/ 2011 berjumlah 1.643 mahasiswa, angkatan 2009/ 2008 berjumlah 1.715 mahasiswa. Konsumen produk handphone China dikalangan mahasiswa FKIP UNS dapat dikatakan tinggi. survey pendahuluan yang dilakukan terhadap 150 mahasiswa FKIP UNS tahun akademik 2011/ 2012 yang dipilih secara random, sebanyak 74 mahasiswa yang memiliki commitChina to useryang terdiri dari berbagai merek dan menggunakan produk handphone
perpustakaan.uns.ac.id
7 digilib.uns.ac.id
handphone. Data pengguna produk handphone China menunjukkan untuk produk handphone China merek Cross sebanyak 28 mahasiswa, produk handphone China merek Nexian sebanyak 12 mahasiswa, produk handphone China merek IMO sebanyak 7 mahasiswa, produk handphone China merek Smart sebanyak 6 mahasiswa, produk handphone China merek ZTE sebanyak 4 mahasiswa, produk handphone China merek Blueberry sebanyak 4 mahasiswa, produk handphone China merek E-Touch sebanyak 3 mahasiswa, produk handphone China merek Huawei sebanyak 2 mahasiswa, produk handphone China merek AsiaPhone sebanyak 2 mahasiswa, produk handphone China merek Mito sebanyak 2 mahasiswa, produk handphone China merek Ht sebanyak 1 mahasiswa, produk handphone China merek Hi-Tech sebanyak 1 mahasiswa, produk handphone China merek Polygon sebanyak 1 mahasiswa, produk handphone China merek Vitell sebanyak 1 mahasiswa. Guna untuk mengukur keunggulan bersaing, konsep yang dikemukakan oleh Keegan, Morriarty, dan Duncan dalam Bilson Simamora (2001), menyatakankan bahwa keunggulan bersaing adalah performa produk yang lebih tinggi dibanding pesaing atribut-atribut penting bagi konsumen, sehingga dengan pendekatan ini bisa menjawab atribut apa yang menjadi keunggulan bersaing suatu produk, berapa besar keunggulan produk dibanding dengan produk pesaing. Atribut produk sangatlah penting untuk dijadikan dasar oleh konsumen dalam pembelian sebuah produk, sebab untuk melakukan pembelian konsumen akan bereaksi terhadap produk dengan segala atribut yang melekat didalamnya. Pada garis besarnya perusahaan harus mengerti apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap produk yang dihasilkan, diantaranya tentang harga yang terjangkau, kualitas yang baik, pelayanan yang memuaskan serta dapat memenuhi selera konsumen. Pemahaman tentang perilaku konsumen dalam memilih produk, pemasar dapat memahami dengan sebenarnya apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen, latar belakang konsumen, alasan melakukan pembelian produk, serta dalam kondisi bagaimana barang dan jasa dibeli, dimana dengan mengetahui adanya peluang pasar yang dapat dipenuhi oleh produk commit to user
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perusahaan,
maka perusahaan dapat memenuhi selera konsumen yang berati
kepuasan bagi konsumen. Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui atribut produk apa saja yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China yang menyangkut kualitas produk, fitur, harga, dan desain. Melalui penelitian ini diharapkan agar atribut produk apa yang mempengaruhi konsumen dalam memutuskan pembeliannya pada produk handphone China dapat diketahui. Secara spesifik obyek penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Mahasiswa dipilih sebagai sampel penelitian dengan berbagai pertimbangan yaitu dari sudut pandang akademis bahwa mahasiswa lebih mengerti dan memahami tentang arti penelitian dan diasumsikan mempunyai pengetahuan yang cukup untuk memberikan penilaian terhadap produk handphone yang mereka gunakan, dan dari sudut pandang konsumen, sebagian besar jumlah pengguna ponsel adalah dari kalangan akademisi terutama mahasiswa. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini ditujukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atribut produk yang terdiri dari kualitas produk, fitur, harga, dan desain terhadap keputusan pembelian konsumen deangn judul
“PENGARUH
ATRIBUT
PRODUK
TERHADAP
KEPUTUSAN
PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK HANDPHONE CHINA (STUDI KASUS PADA MAHASISWA FKIP UNS 2012)”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan berbagai permasalahan di atas, maka dapat diindentifikasi sebagai berikut: 1. Meskipun merupakan produk baru dengan merek-merek yang baru pula, namun penjualan handphone China selama 2 tahun mengalami peningkatan yang signifikan yaitu sebesar 3,3% dari 16,1% pada tahun 2009 menjadi 19,3% pada tahun 2010. Apakah hal tersebut dipengaruhi karena produk to user handphone China memiliki commit berbagai model yang menarik, kecanggihan
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
teknologi, kualitas, harga lebih murah, serta atribut produk lain yang melekat pada produk handphone China. 2. Meskipun atribut produk handphone China merupakan tiruan dari produk handphone ternama dan dengan harga yang lebih murah dari produk yang ditirunya, namun penjualan produk handphone China mengalami kenaikan dan mengalahkan produk handphone yang ditirunya. Apakah hal ini atribut produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konusmen. 3. Meskipun produk handphone China menawarkan dan memiliki berbagai macam atribut produk yang ditawarkan kepada konsumen, seperti kualitas produk, fitur, harga dan desain yang secara umum sama dengan yang ditawarakan dan dimiliki oleh produk handphone lain, namun konsumen memutuskan pembeliannya pada produk handphone China. Sehingga perlu di ketahui variabel atribut produk apakah yang paling mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen dalam membeli produk handphone China. 4. Meskipun handphone China belum termasuk kelas smartphone dan merupakan produk baru, namun fitur produk handphone China sudah lengkap sehingga dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk handphone China. Apakah hal ini berarti variabel fitur yang paling mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen dalam membeli produk handphone China. 5. Meskipun produk handphone China menggunakan brand lokal dan spare part dari China, namun konsumen lebih memilih untuk memutuskan pembeliannya pada produk handphone China. Apakah karena hal itu lah yang menyebabkan harga produk handphone China menjadi lebih murah dibandingkan dengan produk handphone lain sehingga produk handphone China lebih menjadi pilihan dalam keputusan pembeliannya.
commit to user
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut di atas, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah seagai berikut: 1. Apakah kualitas produk, fitur, harga, dan desain secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China (studi kasus pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012)? 2. Apakah kualitas produk, fitur, harga, dan desain secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China (studi kasus pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012)?
D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui dan memperoleh informasi mengenai pengaruh kualitas produk, fitur, harga, dan desain secara simultan terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China (studi kasus pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012. 2. Untuk mengetahui dan memperoleh informasi mengenai pengaruh kualitas produk, fitur, harga, dan desain secara parsial terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China (studi kasus pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012).
E. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan akan mempunyai manfaat, yaitu: 1. Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang Manajemen Pemasaran kaitannya dengan keputusan pembelian konsumen.
commit to user
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Manfaat Praktis a. Manfaat Bagi Perusahaan Yaitu untuk memberikan sumbangan pemikiran kepada perusahaan handphone terutama pada perusahaan handphone China maupun vendor handphone China tentang variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam membeli produk sebuah handphone sehingga dapat sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen dalam mengambil keputusan
dan
menetapkan
kebijaksanaan
dalam
pengembangan
perusahaannya. b. Bagi Perguruan Tinggi Dengan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan referensi dan dokumentasi terutama dalam bidang ilmu pemasaran sehingga dapat menambah hasil karya ilmiah guna mendukung Universitas Sebelas Maret Surakarta menjadi Universitas yang recognize, sehingga dapat mewujudkan world class university. c. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi peneliti lain yang berminat terhadap penelitian yang berkaitan dengan masalah
perilaku
konsumen,
serta
pengambilan keputusan yang lebih baik.
commit to user
membantu
konsumen
dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Landasan teori dalam suatu penelitian berisi pengkajian terhadap pengetahuan ilmiah yang sudah ada. Pengkajian dapat berbentuk asumsi dan konsep dalam lingkup studi yang akan diteliti. A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian Yang Relevan Pengkajian variabel-variabel penelitian diperlukan teori-teori yang relevan dimana teori-teori tersebut dikaji dalam tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka pada dasarnya merupakan pengkajian terhadap pengetahuan tentang konsep-konsep, hukum-hukum dan prinsip-prinsip yang relevan dengan permasalahan. Dilihat dari penelitian ini maka tinjauan pustaka yang dikaji adalah sebagai berikut: 1. Tinjauan Tentang Pemasaran Pemasaran memiliki peranan sangat penting bagi perusahan, karena kegiatan pemasaran tidak hanya ditujukan untuk mencapai suatu perputaran siklus bisnis, namun lebih daripada itu, yaitu untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Selain itu, kegiatan pemasaran juga dijadikan perangkat untuk mengatur perusahaan mencapai tujuan dan target yang diharapkan. a. Pengertian Pemasaran Stanton dalam Swastha dan Irawan (2008) menyatakan bahwa “Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial” (hlm. 5). Pengertian pemasaran menurut Kotler dan Amstrong “Pemasaran commit to user adalah proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok
12
perpustakaan.uns.ac.id
13 digilib.uns.ac.id
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, dan pertukaran produk serta dengan pihak lain” (2008: 6). Menurut Amarican Marketing Assosiation dalam Mowen & Minor mengembangkan definisi pemasaran sebagai berikut: “Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, penetapan harga, promosi dan distribusi ide, produk, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi” (2002: 8). Berdasarkan definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran lebih dari sekedar penjualan, proses pemasaran dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi dan tidak berakhir dengan penjualan saja, namun juga harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen maupun calon konsumen/ pembeli potensial. Apabila mereka merasa puas dengan kegiatan perusahaan sebelum melakukan pembelian, maka ia dapat menjadi konsumen yang melakukan pembelian. Aktivitas pemasaran memiliki peranan yang sangat penting bagi suatu perusahaan, karena kegiatan pemasaran tidak hanya ditujukan untuk menciptakan suatu perputaran siklus bisnis, namun lebih dari pada itu, yaitu untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Selain itu, kegiatan pemasaran juga dijadikan perangkat untuk mengantar perusahaan mencapai tujuan dan target yang diharapkan. b. Pengertian Manajemen Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh para pengusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya, maka dari itu, kegiatan pemasaran tersebut harus ada manajemen yang baik, dan mengkombinasikan fungsi-fungsinya dengan tepat sehingga kegiatan organisasi dan pemasaran dapat berjalan lancar. Manajemen pemasaran menurut Kotler (2002) menyatakan bahwa: Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan commit to user maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini sangat
perpustakaan.uns.ac.id
14 digilib.uns.ac.id
tergantung pada penawaran organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong, serta melayani pasar. (hlm. 7) Definisi di atas dapat dikatakan bahwa manajemen pemasaran adalah serangkaian proses untuk menciptakan suatu nilai guna membantu pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan. Kegiatan pemasaran tersebut meliputi kegiatan yang melalui serangkaian proses perencanaan, pengarahan, pengendalian, dan penetapan harga, pemetaan distribusi, serta kegiatan promosi.
2. Tinjauan Tentang Produk a. Pengertian Produk Produk merupakan keseluruhan konsep obyek yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Dalam pembelian produk, konsumen tidak hanya membeli fisik itu saja, tetapi membeli benefit dan value dari produk tersebut. Keputusan-keputusan tentang produk ini meliputi penentuan bentuk penawaran secara fisik, merek, pembungkus, garansi dan servis sesudah penjualan. Pengembangan produk dapat dilakukan setelah menganalisa kebutuhan dan keinginan pasarnya. Jika masalah ini telah diselesaikan, maka keputusan-keputusan tentang, harga, distribusi dan promosi dapat diambil. Kotler dan Amstrong (2008) mendefinisikan pengertian produk: Produk adalah sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup lebih dari sekedar barang-barang yang berwujud (tangible). Dalam arti luas. Produk meliputi objek-objek fisik, jasa, acara, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran entitas-entitias ini. (hlm. 266). Pengertian Produk menurut Swastha dan Irawan adalah “Suatu commit to user sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba,
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya” (2008: 165). Sementara menurut Tjiptono (2008) mengatakan bahwa: Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang fisik (seperti sepeda motor, komputer, buku), jasa (restoran, penginapan), orang atau pribadi (Madonna, Tom Hanks, Charles Barkley), tempat (Pantai Kuta, Danau Toba), organisasi (Ikatan Akuntan Indonesia, Pramuka), dan ide (keluarga Berencana). Jadi produk bisa berupa manfaat tangible maupun intangible yang dapat memuaskan pelanggan. (hlm. 76) Berdasarkan pada pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa produk tidak hanya sekedar terbatas pada sebuah benda hasil produksi suatu perusahaan saja, melainkan juga mencakup segala sesuatu yang dapat dikonsumsi oleh konsumen guna memenuhi kebutuhannya. Dalam merencanakan penawaran suatu produk, pemasar perlu memahami
dan
memperhatikan
tingkatan
produk
serta
dalam
pengembangan suatu produk mengharuskan perusahaan menerapkan manfaat-manfaat apa yang akan diberikan oleh atribut produk itu, manfaat itu dikonsumsi dan hendaknya dipenuhi oleh atribut produk, seperti pada gambar di bawah ini:
commit to user
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Produk tambahan
Nama merek
Manfaat Produ k
inti Aktua Tingkat kualitas
Fitur
l
Desain
Pelayanan purna jual
Pengiriman dan penilaian
Produk aktual
Kemasan Jaminan Instalasi
Gambar 2. 1: Tiga Tingkat Produk (Sumber: Kotler dan Amstrong, 2008: 268) Berdasarkan pada gambar 2.1 dapat di jelaskan bahwa tingkatan produk yang paling dasar adalah Manfaat Inti, yaitu apa yang benar-benar dibeli oleh pembeli atas suatu produk. Ketika merancang produk, mulamula pemasar harus mendefinisikan inti, manfaat penyelesaian masalah atau jasa yang dicari konsumen. Pada tingkatan kedua, para perencana produk harus mengubah manfaat inti menjadi produk aktual. Mereka harus mengembangkan fitur produk dan jasa, desain, tingkat kualitas, nama merek, dan kemasan. Contohnya pada produk handphone China merek Cross. Handphone China merek Cross adalah produk aktual. Nama, komponen, gaya, fitur, kemasan, dan atribut lain, semuanya telah digabungkan secara cermat untuk menghantarkan manfaat inti agar tetap terhubung. Manfaat inti dan produk aktual dengan manawarkan pelayanan dan manfaat konsumen tambahan. Handphone China merek Cross harus menawarkan lebih dari sekedar alat komunikasi. Handphone China merek user tentang masalah konektivitas Cross harus memberikancommit solusi tolengkap
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mobilitas tinggi. Oleh karena itu ketika pelanggan membeli handphone China merek Cross, perusahaan dan penyalurnya mungkin juga memberikan jaminan tentang komponen dan pengerjaan, instruksi cara menggunakan
peralatan,
pelayanan
perbaikan
yang cepat
ketika
diperlukan, dan nomor telepon bebas pulsa serta situs Web untuk digunakan jika mereka mempunyai masalah atau pertanyaan. (Kotler dan Amstrong, 2008). Tingkatan (level) produk menurut Tjiptono (2008), produk terdiri dari 5 tingkatan, yaitu: 1) Produk utama/ inti (core benefit), yang menawarkan manfaat atau kegunaan utama yang dibutuhkan pelanggan. 2) Produk generik, yang mencerminkan versi dasar (fungsional) dari suatu produk. 3) Produk yang diharapkan (expected product), yaitu sekumpulan atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pelanggan pada saat membelinya. 4) Produk tambahan (augemented product), meliputi pelayanan dan manfaat yang membedakan penawaran perusahaan dengan penawaran perusahaan pesaingnya. 5) Produk potensial, yaitu segala tambahan dan transformasi pada produk yang mungkin dilakukan di masa mendatang. b. Klasifikasi Produk Kotler dan Amstrong (2008) mengklasifikasikan jenis produk ada 2 macam, yaitu: 1) Produk Konsumen Adalah produk yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi. Produk konsumen meliputi: a) Produk kebutuhan sehari-hari (convenience product) adalah produk konsumen yang biasanya sering dan segera dibeli pelanggan, dengan usaha pembandingan dan pembelian yang commit to user minimum. Contohnya, sabun, permen, surat kabar, dan makanan
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
cepat saji. Produk kebutuhan sehari-hari biasanya murah, dan pemasar menempatkannya di banyak tempat agar produk itu tersedia ketika pelanggan memerlukannya. b) Produk belanja (shopping product) adalah produk konsumen yang lebih jarang dibeli dan pelanggan membandingkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya produk secara cermat. Ketika membeli produk belanja, konsumen menghabiskan banyak waktu dan tenaga
dalam
mengumpulkan
informasi
dan
membuat
perbandingan. Contoh produk belanja meliputi perabot, pakaian, mobil bekas, peralatan rumah tangga utama. Pemasar produk belanja biasanya mendistribusikan produk mereka melalui sedikit gerai tetapi menyediakan dukungan penjualan yang lebih mendalam untuk membantu pelanggan dalam melakukan usaha perbandingan mereka. c) Produk khusus (specially product) adalah produk konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi merek di mana sekelompok pembeli signifikan bersedia melakukan usaha pembelian khusus. Contoh produk khusus meliputi merek dan tipe mobil tertentu, perlengkapan fotografi mahal, pakaian rancangan desainer. Pembeli biasanya tidak membandingkan produk khusus. Mereka hanya menginvestasikan waktu yang diperlukan untuk menjangkau penyalur yang membawa produk yang diinginkan. d) Produk yang tak dicari (unsought product) adalah produk konsumen yang mungkin tidak dikenal konsumen atau produk yang mungkin dikenal konsumen tetapi biasanya konsumen tidak berpikir untuk membelinya. Kebanyakan inovasi baru utama tidak dicari sampai konsumen menyadari keberadaan produk itu melalui iklan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
19 digilib.uns.ac.id
Klasifikasi ini menurut Tjiptono (2008) didasarkan pada kebiasaan konsumen dalam berbelanja yang mencerminkan dalam tiga aspek berikut: a) Usaha yang dilakukan konsumen untuk sampai pada suatu keputusan pembelian. b) Atribut-atribut yang digunakan konsumen dalam pembelian. c) Frekuensi pembelian. 2) Produk industri (industrial product) adalah produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau untuk digunakan dalam menjalankan suatu bisnis. Oleh karena itu, perbedaan antara produk konsumen dan produk industri didasarkan pada tujuan untuk apa produk itu dibeli. a) Bahan baku dan suku cadang mencakup bahan mentah serta bahan dan suku cadang manufaktur. b) Barang-barang modal adalah produk industri yang membantu produksi atau operasi pembeli, termasuk peralatan instalasi dan aksesori. c) Persediaan dan jasa. Persediaan merupakan produk kebutuhan sehari-hari dalam bidang industri karena persediaan ini biasanya dibeli dengan usaha atau perbandingan minimum. Jasa bisnis meliputi jasa pemeliharaan dan perbaikan, serta jasa konsultasi bisnis. 3. Tinjauan Tentang Atribut Produk Atribut produk merupakan salah satu cara untuk memenangkan persaingan pasar dengan para pesaingnya untuk mempengaruhi konsumen. Setiap produsen menawarkan dan menampilkan berbagai macam atribut yang dapat menarik minat perhatian konsumen sehingga diharapkan konsumen akan memutuskan pembeliannya pada produk yang ditawarkannya tersebut. Dari berbagai atribut yang ditampilkan tersebut sebenarnya tidak semuanya akan dipertimbangkan oleh konsumen commitketika to user memutuskan pembelian, hanya
perpustakaan.uns.ac.id
20 digilib.uns.ac.id
beberapa atribut yang benar-benar menjadi pertimbangan konsumen ketika hendak memutuskan pembeliannya, sehingga dengan demikian perusahaan haruslah mengetahui atribut apa yang menentukan konsumen dalam memilih suatu produk tertentu. Mowen dan Minor mengatakan bahwa: “Atribut produk adalah karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki oleh objek” (2002: 312). Sedangkan menurut Tjiptono bahwa “Atribut produk merupakan unsur-unsur produk yang sering dijadikan dasar pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian” (2008: 103). Definisi tersebut memberikan pengertian bahwa atribut produk mempunyai pengaruh yang cukup besar pada persepsi konsumen terhadap suatu produk, karena di dalamnya terdapat unsur-unsur yang memberikan manfaat atas produk itu sendiri, karenanya semakin kuat manfaaat dan keunggulan atribut atas sebuah produk, maka akan memberi nilai lebih atas suatu produk tersebut. Pengembangan suatu produk melibatkan pendefinisian manfaat yang akan ditawarkan produk tersebut. Menurut Kotler dan Amstrong (2008), beberapa atribut produk antara lain meliputi kualitas produk, fitur, gaya dan desain produk. a. Kualitas produk (product quality) Kualitas produk adalah salah satu sarana positioning utama pemasar. Kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja produk dan jasa. Oleh karena itu, kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. Dalam arti yang lebih sempit, kualitas bisa didefinisikan sebagai “bebas dari kerusakan”. Tetapi sebagian besar perusahaan yang berpusat pada pelanggan melangkah jauh melampaui definisi sempit ini. Justru mereka mendefinisikan kualitas berdasarkan penciptaan nilai dan kepuasan pelanggan. (Kotler dan Amstrong, 2008). Garvin dalam Yamit (2005) mengembangkan dimensi kualitas ke dalam delapan dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan strategis terutama bagi perusahaan atau manufaktur yang menghasilkan commit to user barang. Kedelapan dimensi tersebut adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id
21 digilib.uns.ac.id
1) Performance (kinerja), yaitu karakteristik pokok dari produk inti. 2) Features, yaitu karakteristik pelengkap atau tambahan. 3) Reliability (kehandalan), yaitu kemungkinan tingkat kegagalan pemakaian. 4) Conformance (kesesuaian), yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. 5) Durability (daya tahan), yaitu berapa lama produk dapat terus digunakan. 6) Serviceability, yaitu meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, kemudahan dalam pemeliharaan dan penangan keluhan yang memuaskan. 7) Estetika, yaitu menyangkut corak, rasa dan daya tarik produk 8) Perceived, yaitu menyangkut citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. (hlm. 10) Dimensi kualitas yang dikemukakan tersebut, berpengaruh pada harapan pelanggan dan kenyataan yang mereka terima. Apabila kenyataan yang mereka terima lebih dari apa yang mereka harapkan, maka pelanggan akan mengatakan bahwa produk tersebut berkualitas, namun jika kenyataan yang diterima pelanggan kurang atau sama dengan yang diharapkannya, maka pelanggan akan mengatakan produk tersebut tidak berkualitas. Dimensi kualitas tersebut juga dapat dijadikan dasar bagi pelaku bisnis untuk mengetahui apakah ada kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang diterima konsumen. Apabila kesenjangan antara harapan dan kenyataan cukup besar, berarti itu menunjukkan bahwa perusahaan tidak mengetahui apa yang diinginkan konsumen. Kedelapan dimensi tersebut juga dapat digunakan untuk mengukur kualitas produk. Pengukuran kualitas dapat dilakukan melalui perhitungan biaya kualitas dan melalui penelitian pasar mengenai persepsi konsumen terhadap kualitas produk. (Yamit, 2005) b. Fitur produk. Sebuah produk dapat ditawarkan dalam beragam fitur. Model dasar, model tanpa tambahan apa pun, merupakan titik awal. Perusahaan dapat menciptakan tingkat model yang lebih tinggi dengan menambahkan commit to user lebih banyak fitur. Fitur adalah sarana kompetitif untuk
perpustakaan.uns.ac.id
22 digilib.uns.ac.id
mendiferensiasikan produk perusahaan produk perusahaan dari produk pesaing. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yang bernilai adalah salah satu cara paling efektif untuk bersaing. (Kotler dan Amstrong, 2008). c. Harga Menurut Mowen dan Minor (2002) harga juga sebagai salah satu atribut paling penting yang dievaluasi oleh konsumen, dan manajer perlu benar-benar menyadari peran tersebut dalam pembentukan sikap konsumen. Dalam situasi tertentu para konsumen sangatlah sensitive terhadap harga (misalnya, permintaan yang elastik), sehingga harga yang relative tinggi dibanding para pesaingnya dapat mengeliminasi produk dari pertimbangan konsumen. Akan tetapi, dalam kasus lainnya harga dapat dipergunakan sebagai indikator pengganti kualitas produk, dengan hasil bahwa harga yang lebih tinggi dipandang positif oleh segmen tertentu. Definisi harga menurut Stanton dalam Swastha dan Irawan (2008) adalah “Jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya” (hlm. 241). Definisi harga menurut Kotler dan Amstrong (2008) menyatakan bahwa “Harga secara sempit diartikan sebagai jumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa. Secara luas pengertian harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan yang memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa” (hlm. 345). Harga dari sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai apabila harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Jadi pada tingkat harga tertentu bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat pula. Seringkali pula dalam penentuan nilai suatu barang atau jasa, konsumen membandingkan kemampuan suatu barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhannya dengan kemampuan barang tersebut. Harga commit to user memiliki dua peran utama dalam proses pengambilan keputusan para
perpustakaan.uns.ac.id
23 digilib.uns.ac.id
pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi. Peranan alokasi dari harga yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Sedangkan Peranan informasi dari harga yaitu fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktorfaktor produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa apabila harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi. (Tjiptono, 2008) d. Gaya dan desain produk Cara lain untuk menambah nilai pelanggan adalah melalui gaya dan desain produk yang berbeda. Desain adalah konsep yang lebih besar daripada gaya. Gaya hanya menggambarkan penampilan produk. Gaya bisa menarik atau membosankan. Gaya sensasional bisa menarik perhatian dan menghasilkan estetika yang indah, tetapi gaya tersebut tidak benarbenar membuat kinerja produk menjadi lebih baik. Sementara desain lebih dari sekedar kulit luar. Desain adalah jantung produk. Desain yang baik tidak hanya mempunyai andil dalam penampilan produk tetapi juga manfaatnya. (Kotler dan Amstrong, 2008) Fungsi desain menurut Yamit (2005) adalah sebagai titik pertemuan logis untuk kualitas dan produktivitas. Apapun yang dilakukan untuk desain produk hal terbaik adalah desain produk yang tetap terfokus pada kualitas, karena kualitas dapat digunakan untuk menekan harga dan menaikkan bagian pasar pada waktu yang sama. Ini akan tercapai apabila kesadaran akan kualitas sudah ditanamkan dalam hati dan diterapkan secara sadar diseluruh organisasi. Empat unsur yang menentukan perhatian konsumen yang diarahkan pada sebuah atribut adalah: (1) karakteristik penerima pesan; (2) karakteristik pesan; (3) faktor-faktor yang mempengaruhi peluang tanggapan penerima; dan commit user 2002). (4) karakteristik produk. (Mowen dan to Minor,
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Menurut Tjiptono (2008) atribut produk tersebut meliputi: a. Merek (Brand) Merupakan nama, istilah, tanda, simbol/ lambang, desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. Pada dasarnya suatu merek
juga
merupakan
janji
penjual
untuk
secara
konsisten
menyampaikan serangkaian ciri-ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada para pembeli. Merek digunakan oleh perusahaan untuk beberapa tujuan, yaitu: 1) Sebagai
identitas,
yang
bermanfaat
dalam
diferensiasi
atau
membedakan produk suatu perusahaan dengan produk pesaingnya. 2) Alat promosi, yaitu sebagai daya tarik produk. 3) Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan, jaminan kualitas serta prestise tertentu kepada konsumen. 4) Untuk mengendalikan pasar. Menurut Kotler dalam Tjiptono (2008) ada enam makna yang bisa disampaikan melalui suatu merek yaitu: 1) Atribut Sebuah merek menyampaikan atribut-atribut tertentu, misalnya Mercedes mengistaratkan mahal, tahan lama, berkualitas, nilai jual kembali yang tinggi, cepat dan sebagainya. 2) Manfaat Merek bukanlah sekedar sekumpulan atribut. Karena yang dibeli konsumen adalah manfaat, bukan atribut. Atribut harus diterjemahkan ke dalam manfaat-manfaat fungsional dan atau emosional. 3) Nilai-nilai Merek juga menyatakan nilai-nilai produsennya. Misalnya Mercedes berarti kinerja tinggi, keamanan, prestise dan sebagainya. 4) Budaya Merek juga mencerminkan budaya tertentu. Misalnya Mercedes to user budaya Jerman, yaitu commit terorganisasi rapi, efisie, dan berkualitas tinggi.
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5) Kepribadian Merek juga dapat memproyeksikan kepribadian tertentu. Misalnya Mercedes memberi kesan pimpinan yang baik (orang), singa yang berkuasa (binatang), atau istana yang megah (obyek). 6) Pemakai Merek memberi kesan mengenai jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produknya. Misalnya orang cenderung menganggap wajar yang mengendarai Mercedes adalah orang eksekutif atau orang kaya. Merek memegang peranan penting dalam pemasaran. Produk berbeda dengan merek. Hal itu sesuai dengan pernyataan Aaker (1996) bahwa ada perbedaan yang cukup besar antara produk dan merek. Produk hanyalah suatu yang dihasilkan pabrik. Sedangkan merek merupakan sesuatu yang dibeli konsumen. Bila produk bisa dengan mudah ditiru pesaing, maka merek selalu memiliki keunikan yang relative sukar ditiru. Merek berkaitan erat dengan persepsi, sehingga sesungguhnya persaingan yang terjadi antar perusahaan adalah pertarungan persepsi dan bukan sekedar pertarungan produk. (Tjiptono, 2008: 105) Suatu merek agar dapat mencerminkan makna-makna yang ingin disampaikan, maka ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan, yaitu: 1) Merek harus khas atau unik. 2) Merek harus menggambarkan sesuatu mengenai manfaat produk dan pemakainya. 3) Merek harus menggambarkan kualitas produk 4) Merek harus mudah diucapkan, dikenali, dan mudah diingat. 5) Merek tidak boleh mengandung arti yang buruk di Negara atau bahasa lain. 6) Merek harus meyesuaikan diri dengan produk-produk baru yang commit user lini produk. mungkin ditambahkan ke to dalam
perpustakaan.uns.ac.id
26 digilib.uns.ac.id
b. Kemasan (Package) Pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah atau pembungkus untuk suatu produk. Tujuan penggunaan kemasan antara lain: 1) Sebagai pelindung isi, misalnya kerusakan, kehilangan, berkurangnya kadar/ isi. 2) Memberikan kemudahan dalam penggunaan, misalnya supaya tidak tumpah, dan sebagai alat pemegang. 3) Bermanfaat dalam pemakaian ulang, misalnya untuk diisi kembali/ reffil. 4) Memberikan daya tarik, misalnya warna, bentuk, maupun desainnya. 5) Sebagai identitas produk, misalnya awet, lembut atau mewah. 6) Distribusi, misalnya mudah disusun dan dihitung. 7) Informasi, yaitu menyangkut isi, pemakaian, dan kualitas. 8) Sebagai cermin inovasi produk, berkaitan dengan teknologi dan daur ulang. Menurut Tjiptono (mengutip dari pernyataan Berkowitz et.al, 1992) pemberian kemasan pada suatu produk bisa memberikan tiga manfaat utama, yaitu: 1) Manfaat komunikasi Manfaat utama kemasan adalah sebagai media pengungkapan informasi produk kepada konsumen. Informasi tersebut meliputi cara menggunakan produk, komposisi produk, dan informasi khusus (efek samping, frekuensi pemakaian yang optimal dan sebagainya). Informasi lainnya berupa segel atau simbol bahwa produk tersebut halal dan telah lulus pengujian/ disyahkan oleh instansi pemerintah yang berwenang. 2) Manfaat fungsional Kemasan juga memastikan peranan fungsional yang penting seperti memberikan kemudahan, perlindungan, dan penyimpanan. 3) Manfaat perseptual commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
27 digilib.uns.ac.id
Kemasan bermanfaat dalam menanamkan persepsi tertentu dalam benak konsumen. (2008: 106) c. Pemberian label Pelabelan berkaitan erat dengan pengemasan. Label merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual. Sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan, atau bisa juga merupakan etiket (tanda pengenal) yang disematkan pada produk. Dengan demikian ada hubungan erat antara labeling, packaging, dan branding. Menurut Stanton dalam Tjiptono (2008) secara garis besar terdapat tiga macam label yaitu: 1) Brand label Yaitu nama merek yang diberikan pada produk atau dicantumkan pada kemasan. 2) Descriptive label Yaitu label yang memberikan informasi obyektif mengenai penggunaan, konstruksi/ pembuatan, perawatan/ perhatian dan kinerja produk, serta karakteristik-karakteristik lainnya yang berhubungan dengan produk. 3) Grade label Yaitu label yang mengidentifikasi penilaian atau tingkatan kualitas produk dengan suatu huruf, angka, atau kata. d. Layanan pelengkap. Dewasa ini produk apa pun tidak terlepas dari unsur jasa atau layanan. Layanan pelengkap tersebut meliputi informasi, konsultasi, order taking, hospitally, caretaking, expection, billing, dan pembayaran. e. Jaminan (garansi) Jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya kepada konsumen. Jaminan bisa meliputi kualitas produk, ganti rugi dan sebagainya. Dewasa ini jaminan sering kali dimanfaatkan sebagai aspek promosi, terutama pada produk tahan lama. commit to user
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4. Tinjauan Tentang Perilaku Konsumen Perilaku konsumen merupakan studi yang sangat penting bagi suatu perusahaan dalam menjalankan konsep pemasarannya. Agar dapat berhasil dalam menjalankan konsep pemasarannya, perusahaan harus memahami dan mengetahui akan kebutuhan dan keinginan konsumen. Tanpa adanya suatu pemahaman dan pengertian tentang konsumen, suatu perusahaan tidak dapat dikatakan telah menjadikan konsep pemasaran sebagai pedoman walaupun perusahaan tersebut telah menjalankan fungsi pemasarannya dengan baik. Untuk mengetahui dengan jelas perilaku konsumen ini, seorang pemasar harus melakukan penelitian sebagai langkah awal untuk mengetahui motivasi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Menurut Sumarwan (2004) perilaku konsumen adalah “Semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, mengahabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal atau kegiatan mengevaluasi” (hlm. 26). Pemasar
yang
mengerti
perilaku
konsumen
akan
mampu
memperkirakan kecenderungan konsumen untuk bereaksi terhadap informasi yang diterimanya, sehingga pemasar dapat menyusun strategi pemasaran yang sesuai. Pemasar yang memahami konsumen akan memiliki kemampuan bersaing yang lebih baik. Hubungannya dengan keputusan pembelian suatu produk atau jasa, pemahaman mengenai perilaku konsumen meliputi jawaban atas pertanyaan seperti apa (what) yang dibeli, dimana membeli (where), bagaimana kebiasaan (how often) membeli dan dalam keadaan apa (under what condition) barang-barang dan jasa-jasa dibeli. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran perlu didukung pemahaman yang baik mengenai perilaku konsumen, karena dengan memahami perilaku konsumen perusahaan dapat merancang apa saja yang diinginkan konsumen.
commit to user
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Strategi pemasaran terdiri atas unsur-unsur pemasaran yang terpadu yang selalu berkembang sejalan dengan gerak perusahaan dan perubahanperubahan lingkungan pemasarannya serta perubahan perilaku konsumen. Hal ini disebabkan karena strategi pemasaran menyangkut dua kegiatan pemasaran yang pokok yaitu : pemilihan pasar-pasar yang akan dijadikan sasaran pemasaran dan merumuskan dan menyusun suatu kombinasi yang dapat tepat dari bauran pemasaran, agar kebutuhan para konsumen dapat dipenuhi secara memuaskan. Para pemasar wajib memahami keragaman dan kesamaan konsumen atau perilaku konsumen agar mereka mampu memasarkan produknya dengan baik. Para pemasar harus memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan konsumsi, sehingga pemasar dapat merancang strategi pemasaran dengan lebih baik. Pemasar yang mengerti perilaku konsumen akan mampu memperkirakan bagaimana kecenderungan konsumen untuk bereaksi terhadap informasi yang diterimanya, sehingga pemasar dapat menyusun strategi pemasaran yang sesuai. Tidak dapat diragukan lagi bahwa pemasar yang memahami konsumen akan memiliki kemampuan bersaing yang lebih baik. (Sumarwan, 2004)
Respons pembeli
Pemasaran dan rangsangan lain Pemasaran Rangsangan
Kotak hitam pembeli
Pilihan produk
Produk
lain
Karakteristik
Pilihan merek
Harga
Ekonomi
pembeli
Pilihan penyalur
Tempat
Teknologi
Proses
Waktu pembelian
Promosi
Politik
keputusan
Jumlah
Budaya
pembeli
pembelian
commit to user Gambar 2. 2: Model Perilaku Pembeli
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(Sumber: Kotler dan Amstrong, 2008: 158)
Gambar
2.2
tersebut
memperlihatkan
bahwa
pemasaran
dan
rangsangan lain memasuki “kotak hitam” konsumen dan menghasilkan respons tertentu. Pemasar harus menemukan apa yang ada di dalam kotak hitam pembeli. Rangsangan pemasaran terdiri dari empat P, product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). Rangsangan lain meliputi kekuatan dan faktor utama dalam lingkungan pembeli: ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Semua masukan ini memasuki kotak hitam pembeli, di mana masukan ini diubah menjadi sekumpulan respons pembeli yang dapat diobservasi: pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian, dan jumlah pembelian. (Kotler & Amstrong, 2008). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah sebagai berikut: a. Faktor budaya 1) Budaya Setiap kelompok atau masyarakat mempunyai budaya, dan pengaruh budaya terhadap perilaku pembelian bisa sangat bervariasi dari satu Negara ke Negara lain. Kebudayaan menunjukkan pada norma, kepercayaan dan kebiasaan yang dipelajari dari masyarakat dan memberikan bentuk yang umum dalam perilaku. 2) Sub budaya Sub budaya adalah bagian kecil dari budaya atau kelompok orang yang berbagi system nilai berdasarkan pengalaman hidup dan situasi yang umum. Subbudaya meliputi kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis. Perbedaan norma dan nilai akan berpengaruh terhadap strategi yang dilakukan pemasar dan berakibat adanya perbedaan perilaku pembeliaan di tempat lain. 3) Kelas Sosial
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
31 digilib.uns.ac.id
Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif permanen dan berjenjang dimana anggotanya berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama. Pemasar tertarik pada kelas sosial karena orang di dalam kelas sosial tertentu cenderung memperlihatkan perilaku pembelian yang sama. Pengelompokan kelas sosial adalah penting bagi pemasar karena berarti dalam kelas sosial yang sama menunjukkan kesamaan dalam apa yang mereka beli, bagaiman mereka belanja, dan media yang dipilih. Kriteria kelas sosial digunakan untuk mengidentifikasi segmen pasar, untuk mengusulkan bahasa dan simbol dalam iklan, untuk pengembangan dalam strategi pemasaran, dan untuk menunjukkan gaya dan karakteristik produk. b. Faktor sosial 1) Kelompok kecil Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung dan tempat di mana seseorang menjadi anggotanya disebut kelompok keanggotaan. Sebaliknya, kelompok referensi bertindak sebagai titik perbandingan atau titik referensi langsung (berhadapan) atau tidak langsung dalam membentuk sikap atau perilaku seseorang. Pemasar mencoba mengidentifikasikan kelompok referensi yang yang menjadi pasar sasaran mereka. 2) Keluarga Pengambilan keputusan dalam keluarga tidak hanya melibatkan satu orang saja, sehingga beberapa faktor yang tidak dipertimbangkan oleh perilaku perorangan menjadi penting. Setiap faktor dimainkan oleh anggota keluarga yang berbeda dalam pengambilan keputusan. Anggota keluarga memiliki peran yang berbeda dalam pengambilan keputusan. 3) Peran dan status Peran terdiri dari kegiatan yang diharapkan dilakukan seseorang sesuai commit to userMasing-masing peran membawa dengan orang-orang disekitarnya.
perpustakaan.uns.ac.id
32 digilib.uns.ac.id
status yang mencerminkan nilai umum yang diberikan kepadanya oleh masyarakat. Orang biasanya memilih produk yang sesuai dengan peran dan status mereka. c. Faktor pribadi 1) Usia dan tahap siklus hidup Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang hidup mereka. pembelian juga dibentuk oleh tahap siklus hidup keluarga. Pemasar sering mendefinisikan pasar sasaran mereka dengan tahap siklus hidup dan mengembangkan produk dan rencana pemasaran yang sesuai dengan tahap itu. 2) Pekerjaan Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa yang mereka beli. Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang mempunyai minat di atas rata-rata pada produk dan jasa mereka. perusahaan bahkan mengkhususkan diri membuat produk yang diperlukan oleh kelompok pekerjaan tertentu. 3) Situasi ekonomi Situasi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar barang-barang yang sensitif terhadap pendapatan mengamati gejala pendapatan pribadi, tabungan, dan suku bunga. Pemasar perlu menargetkan harga yang sesuai untuk produk mereka secara seksama. 4) Gaya hidup Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam keadaan psikografisnya. Gaya hidup dapat didefinisikan sebagai cara hidup yang ditunjukan dengan bagaiman seseorang menghabiskan waktu (aktivitas), apa yang mereka pertimbangkan penting dalam lingkungannya (minat), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan dunia sekitar mereka (opini). Gaya hidup harus didefinisikan secara objektif karena ini berbeda dengan demografi. commitada to user Dalam gaya hidup tidak definisi yang tetap seperti umur,
perpustakaan.uns.ac.id
33 digilib.uns.ac.id
pendapatan atau kedudukan. Gaya hidup dapat diukur dengan dua cara; yang pertama dengan mengembangkan aktivitas, minat, dan opini yang menunjukkan gaya hidup dan yang kedua dengan menentukan apa yang konsumen beli dan menyimpulkan gaya hidup mereka dari pembelian tersebut. 5) Kepribadian dan konsep diri Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respon yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan orang itu sendiri. Kepribadian mewakili seperangkat karakteristik individual yang dapat digunakan untuk menggambarkan pembeli. Kepribadian juga memberi petunjuk sebagai dasar dalam menempatkan produk (product positioning). d. Faktor psikologis 1) Motivasi Motif (motive) adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang mengarahkan seseorang mencari kepuasan. Teori Freud menyatakan bahwa keputusan pembelian seseorang dipengaruhi oleh motif bawah sadar yang bahkan tidak dipahami sepenuhnya oleh pembeli. Banyak perusahaan yang menugaskan tim psikolog, antropolog, dan ilmuwan sosial lainnya untuk melakukan riset motivasi. 2) Persepsi Persepsi adalah proses seseorang untuk memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran dunia yang berarti. Konsumen biasanya mengingat hal-hal baik tentang merek yang mereka sukai dan melupakan hal-hal baik tentang merek pesaing. Paparan, distorsi, dan retensi selektif ini maka pemasar harus bekerja keras untuk menyampaikan pesan mereka. 3) Pembelajaran Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Pembelajaran terjadi melalui interaksi to respons, user dorongan, rangsangan,commit pertanda, dan penguatan.
perpustakaan.uns.ac.id
34 digilib.uns.ac.id
4) Kepercayaan dan sikap Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Keyakinan bisa didasarkan pada pengetahuan nyata, pendapat, atau iman dan bisa membawa muatan emosi maupun tidak. Pemasar tertarik pada keyakinan yang diformulasikan seseorang tentang produk dan jasa tertentu, karena keyakinan ini membentuk citra produk dan merek yang mempengaruhi perilaku pembelian. (Kotler & Amstrong, 2008).
5. Tinjauan Tentang Keputusan Pembelian Konsumen Sutisna (2002) menyatakan bahwa “Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan. Setelah konsumen menyadari kebutuhan dan keinginannya tersebut maka konsumen kemudian akan melakukan tindak lanjut untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan” (hlm. 15). Kotler dan Amstrong (2008) merumuskan bahwa perilaku pembelian yang dilakukan oleh konsumen dapat dibedakan menjadi 4 tipe, yaitu sebagai berikut: a. Perilaku membeli yang kompleks Keterlibatan konsumen dalam proses pemilihan dan pembelian produk sangat tinggi. Keterlibatan konsumen dalam proses pemilihan dan pembelian akan menjadi semakin tinggi apabila produk yang akan dibeli merupakan produk berharga tinggi, jarang dibeli, berisiko, sangat berkesan, dan informasi yang dimiliki konsumen mengenai produk tersebut sedikit. Pemasar perlu membedakan ciri-ciri yang mencolok dari mereknya. Perincian tersebut dapat dilakukan melalui media cetak yang dapat menggambarkan produk mereka dengan lengkap melalui katalog belanja.
commit to ketidakcocokan user b. Perilaku membeli yang mengurangi
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Keterlibatan konsumen dalam proses pemilihan serta pembelian produk tinggi, namun konsumen akan melakukan proses pembelian dengan waktu yang lebih cepat karena perbedaan dalam hal merek tidak terlalu diperhatikan. Pemasar harus dapat memperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi pilihan konsumen terhadap merek, seperti harga, lokasi, dan tenaga penjual. Selain itu, komunikasi pemasaran yang baik juga diperlukan sebagai faktor yang dapat menimbulkan kepercayaan dari konsumen terhadap produk dan agar konsumen merasa telah menentukan pilihan yang tepat. c. Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan Keterlibatan konsumen dalam proses pembelian ini relatif kecil. Selain itu tidak terdapat perbedaan yang mencolok antar berbagai merek dalam kategori produk sejenis, sehingga pemasar dapat memanfaatkan promosi harga dan penjualan agar konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut. d. Perilaku membeli yang mencari keragaman Keterlibatan konsumen dalam proses pembelian relatif kecil, namun terdapat perbedaan yang mencolok antar berbagai merek. Dalam kondisi ini loyalitas konsumen kecil karena konsumen sering kali berganti-ganti merek dalam kategori produk sejenis. Perpindahan merek tersebut terjadi karena konsumen ingin memperoleh keragaman, bukan karena konsumen merasa tidak puas akan produk tersebut. Proses pengambilan keputusan pembelian yang akan dilakukan oleh konsumen akan melalui beberapa tahap, antara lain sebagai berikut:
commit to user
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pengenalan masalah
Pencarian informasi
Penilaian alternatif
Keputusan membeli
Perilaku pasca pembelian
Gambar 2. 3: Tahapan Proses Pengambilan Keputusan Pembelian (Sumber: Kotler dan Amstrong, 2008: 179)
Beberapa tahap pengambilan keputusan pembelian yaitu: a. Tahap pengenalan masalah Proses membeli dimulai dengan tahap pengenalan masalah atau kebutuhan. Kebutuhan dapat berasal dari dalam pembeli dan dari lingkungan luar. Selain itu pembeli juga akan menyadari adanya suatu perbedaan keadaan sebenarnya dan keadaan yang diinginkannya. Dalam tahap ini sebaiknya pemasar mengetahui apa yang menjadi kebutuhan konsumen atau masalah yang timbul dibenak konsumen, apa yang menyebabkan semua masalah itu muncul, dan bagaimana kebutuhan atau masalah itu dapat menyebabkan seseorang akan mencari produk tersebut. b. Tahap pencarian informasi Ketika seorang konsumen merasa bahwa ia harus membeli suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya, maka konsumen akan berusaha untuk mencari sebanyak mungkin informasi mengenai produk yang akan mereka beli. Jumlah informasi yang ingin diketahui seseorang
konsumen
kebutuhannya,
tergantung
banyaknya
informasi
pada yang
kekuatan telah
dorongan dimilikinya,
kemudahan memperoleh informasi tambahan, penilaiannya terhadap informasi tambahan, dan kepuasan apa yang diperolehnya dari kegiatan mencari informasi tersebut. Konsumen dapat memperoleh
commit to user
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
informasi yang dibutuhkan dari berbagai sumber, seperti sumber pribadi, sumber niaga, sumber umum, dan sumber pengalaman. c. Tahap penilaian alternatif Tahap ini konsumen diharuskan menentukan satu pilihan diantara berbagai macam pilihan merek yang ada di pasar. d. Tahap keputusan membeli Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah persepsi konsumen tentang merek yang dipilih. Seseorang konsumen cenderung akan menjatuhkan pilihannya kepada merek yang mereka sukai. Sedangkan faktor eksternal adalah sikap orang lain dan situasi yang tak terduga. Seorang konsumen yang akan melaksanakan keinginannya untuk membeli sesuatu akan membuat 5 macam sub keputusan pembelian, antara lain keputusan tentang merek, keputusan membeli dari siapa, keputusan tentang jumlah, keputusan tentang waktu pembelian, dan keputusan tentang cara pembayaran. e. Tahap perilaku pascapembelian Tugas pemasar bukan hanya memastikan bahwa produk yang mereka pasarkan laku terjual, namun akan terus berlangsung hingga periode pascapembelian. Hal itu karena setelah konsumen melakukan keputusan pembelian, maka pemasar akan mendapatkan dua kemungkinan tanggapan dari konsumen mereka. Gambar 2.3 memperlihatkan bahwa konsumen melewati seluruh lima tahap itu untuk semua pembelian yang dilakukannya. Tetapi dalam pembelian yang lebih rutin, konsumen sering menghilangkan atau membalik urutan beberapa tahap ini. Meskipun demikian, model tersebut memperlihatkan semua pertimbangan yang timbul ketika seorang konsumen menghadapi situasi pembelian yang baru dan kompleks. (Kotler dan Amstrong, 2008).
commit to user
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6. Hasil Penelitian Yang Relevan Sebagai dasar pijakan dalam rangka penyusunan penelitian ini, sangat penting untuk mengetahui hasil yang dilakukan oleh penelitian terdahulu. Penelitian yang berkaitan dengan atribut produk dan perilaku pembelian konsumen. Tabel 2.1 : Hasil Penelitian yang Relevan Nama Peneliti
Judul Penelitian
Hasil Penelitian
Bram Sanjaya
Faktor-faktor
Hasil uji hipotesis diperoleh bahwa
dan Retno
yang
faktor inovasi berpengaruh secara
Tanding
mempengaruhi
signifikan, faktor multimedia tidak
Suryandari
Mahasiswa dalam
berpengaruh secara signifikan, faktor
(Fakultas
pembelian telepon desain tidak berpengaruh secara
Ekonomi
seluler di
signifikan terhadap pembelian ponsel,
Universitas
Surakarta
faktor harga dan merek berpengaruh
Sebelas Maret
secara signifikan terhadap pembelian
tahun 2008)
ponsel pada mahasiswa, untuk faktor
Jurnal Bisnis
reliabilitas berpengaruh secara
dan Manajemen
signifikan, serta untuk faktor pengaruh
Vol. 8. No. 2.
dari luar juga berpengaruh secara
November
signifikan. Semua variabel independen
2008. ISSN
tersebut secara bersama-sama
1412-2219
mempengaruhi keputusan pembelian ponsel pada mahasiswa. Variabael yang paling dominan dalam mempengaruhi pembelian ponsel adalah pada variabel harga.
Mohammad
Analisis Variabel
Hasil uji hipotesis dapat diketahui
Bukhori
Atribut Produk commit to bahwa user variabel harga (X1)
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(Jurnal Ilmiah
Yang
berpengaruh signifikan terhadap
Bisnis dan
Mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen,
Ekonomi
keputusan
sedangkan variabel mutu (X2) dan
ASIA), Vol 4
pembelian
variabel merek (X3) tidak berpengaruh
No. 1 Desember
Handphone Sony
signifikan. Variabel kemasan (X4)
2009.
Ericsson
berpengaruh signifikan, dan variabel
Pada Mahasiswa Stie Asia Malang.
pelayanan (X5) dan variabel garansi garansi (X6) tidak berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian Handphone Sony Ericsson (Y). Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0.582, hal ini berarti 58.2% variasi dari variabel dependen, sedangkansisanya 41.8% dijelaskan oleh variabel lain diluar model dan error.
Vivi
Analisis Atribut
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Sulistiawati
Produk Yang
berdasarkan analisis faktor
(2011, Skripsi
Dipertimbangkan
yang dipublikasikan)
didapatkan 6 faktor yang
Konsumen Dalam
dipertimbangkan konsumen dalam
Pembelian
membeli
Handphone
Handphone BlackBerry, meliputi Faktor
Blackberry
1 didukung oleh variabel
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Fisip
Keanekaragaman produk BlackBerry (X1) dan fasilitas email (X11).
Universitas
Faktor 2 didukung oleh variabel fasilitas
Pembangunan
browsing/Google (X12) dan
Nasional
fasilitas fourshared (X13). Faktor 3 commit to user
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
“Veteran” Jawa Timur)
didukung oleh variabel faslitas Facebook (X7). Faktor 4 didukung oleh variabel service (X17) dan fasilitas BlackBerry Messenger (X9). Faktor 5 didukung oleh variabel tampilan menu BlackBerry (X2) dan Brand image (X16). Faktor 6 didukung oleh variabel kapasitas memori (X6) dan fasilitas Yahoo Messenger (X10).
B. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir digunakan untuk menunjukkan arah dari penelitian dan mempermudah
pemahaman
serta
penganalisaan
masalah,
maka
perlu
dikemukakan skema jalannya suatu pemikiran. Berikut adalah kerangka pemikiran dalam penelitian ini: Persaingan produk handphone dewasa ini sangat ketat. Banyak perusahaan handphone menawarkan keunggulan pada masing-masing produknya. Hal tersebut memotivasi perusahaan handphone untuk merancang strategi pemasaran yang tepat. Atribut produk menjadi unsur penting yang dijadikan dasar konsumen dalam melakukan pembelian. Begitu pula pada produk handphone China yang menawarkan dan menampilkan barbagai atribut yang melekat pada produknya. Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui atribut yang paling dipertimbangkan konsumen dalam memutuskan pembeliannya. Keputusan pembelian konsumen dapat terjadi jika produk serta atributnya sudah sesuai dengan keinginan dan harapannya. Konsumen memberikan respon tertentu sebagai hasil evaluasinya commit to user
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
terhadap kesenjangan antara harapan dengan kinerja produk. Kesenjangan yang dievaluasi konsumen ini menjadi penting mengingat hasil evaluasi itulah yang akan menentukan nilai produk bagi konsumen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kualitas produk, fitur, harga, dan desain. Sedangkan variabel terikatnya adalah keputusan pembelian konsumen. 1. Hubungan antara kualitas produk dengan keputusan pembelian Kualitas produk memiliki dampak langsung pada kinerja produk, oleh karena itu kualitas berhubungan erat dengan nilai dan keputusan pembelian dari konsumen, dalam arti sempit kualitas bisa didefinisikan sebagai “bebas dari kerusakan”, kualitas berarti kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya;
termasuk
keawetan,
keandalan,
ketepatan,
kemudahan
dipergunakan dan diperbaiki. Kualitas harus diukur dari segi persepsi atau tanggapan dari pembeli. Kualitas produk memiliki hubungan yang erat dengan sikap konsumen. Hubungan kualitas produk yang diterapkan oleh perusahaan erat kaitannya dengan keputusan pembelian konsumen. Kualitas produk yang diberikan perusahaan harus sesuai dengan jenis produk dan kondisi perusahaan, karena kesalahan dalam sistem pemasaran yang diberikan kepada konsumen dapat menurunkan berdampak
tingkat pada
keputusan
image
yang
pembelian kurang
konsumen,
baik
bagi
bahkan
dapat
perusahaan
serta
memungkinkan konsumen untuk beralih kepada perusahaan pesaing. Meskipun produk telah sesuai dengan yang diharapkan konsumen, tetapi tanpa ditunjang dengan kualitas yang baik dan benar maka akan mengakibatkan ketidakberhasilan dalam memenuhi keputusan pembelian konsumen. Dengan kualitas yang baik dapat memelihara hubungan yang baik antara konsumen dengan perusahaan. 2. Hubungan antara fitur dengan keputusan pembelian Fitur produk merupakan sarana kompetitif untuk mendiferensiasikan produk perusahaan dari produk pesaing, menjadi produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yang bernilai adalah salah satu cara paling efektif commit user merupakan ciri khas dari sebuah untuk bersaing jadi bisa diartikan fiturtoproduk
perpustakaan.uns.ac.id
42 digilib.uns.ac.id
produk yang membedakan dari produk lain. Fitur juga merupakan variabel yang menentukan kesuksesan suatu produk di lapangan karena konsumen tidak hanya tertarik dengan inti suatu produk tetapi juga dengan fasilitasfasilitas tambahan yang menyertai produk tersebut. (Kotler dan Amstrong, 2008). 3. Hubungan antara harga dengan keputusan pembelian Berdasarkan pada hukum permintaan yang menyatakan bahwa semakin tinggi harga maka jumlah barang yang diminta akan berkurang, ataupun sebaliknya. Jadi hubungan antara permintaan dan harga jual adalah berbanding terbalik. Oleh karena itu, apabila produsen menginginkan agar keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen dapat meningkat, maka produsen perlu memahami kepekaan konsumen terhadap harga, karena setiap konsumen memiliki kepekaan yang berbeda-beda terhadap harga. Setiap melakukan pembelian, konsumen akan mengharapkan bahwa harga yang ditetapkan produsen dapat terjangkau dan sesuai dengan keinginannya, yaitu harga yang murah. Oleh sebab itu keinginan konsumen dalam membeli produk sangat dipengaruhi oleh harga, sehingga harga mempunyai peran utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli. (Tjiptono, 2008). 4. Hubungan antara desain dengan keputusan pembelian Desain produk adalah konsep yang lebih besar dari gaya, karena gaya hanya menggambarkan penampilan produk. Gaya bisa menarik atau membosankan, gaya bisa sangat sensasional dan menarik perhatian tetapi belum tentu gaya tersebut sesuai dengan kinerja produk. Jadi bisa diartikan gaya hanya menguraikan tampilan produk, berbeda dengan desain, desain merupakan inti dari produk. Desain yang baik tidak hanya mempunyai andil dalam penampilan produk tetapi juga dalam manfaatnya, karena desain merupakan inti manfaat dari sebuah produk. Desain suatu produk lebih merupakan suatu gambaran nyata bahwa konsumen bukan hanya tertarik atas kegunaan inti (core) suatu produk dalam bentuk, warna, ukuran, dan lainnya to user(Kotler dan Amstrong, 2008) yang terkandung dalam desaincommit khas produk.
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan paparan konseptual tersebut di atas, maka kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah seperti di bawah ini:
Kualitas produk (X1)
Fitur (X2)
Keputusan pembelian konsumen (Y)
Harga (X3)
Desain (X4)
Gambar 2. 4: Kerangka Berpikir
C. Hipotesis Berdasarkan pada kerangka berpikir penelitian ini, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H1
:
Kualitas produk, fitur, harga, dan desain secara
simultan
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012. H2
:
Kualitas produk, fitur, harga, dan desain secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian menunjukkan lokasi dilakukannya penelitian.Waktu penelitian menunjukkan rentang pelaksanaan penelitian. 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini mengambil lokasi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret Surakarta. Sebagai dasar penelitian memilih tempat tersebut adalah: a. Tersedianya data yang dibutuhkan. b. Lokasi penelitian yang mudah dijangkau. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Januari – Juli 2012. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara bertahap. Adapun tahap-tahap pelaksanaanya sebagai berikut: Bulan Jenis Kegiatan
Jan
Feb
Mar
1. Persiapan penelitian a. Pengajuan Judul skripsi b. Permohonan pembimbing c. Observasi awal d. Pembuatan proposal e. Perizinan penelitian 2. Tahap penelitian a. Penyusunan instrumen penelitian
commit to user
44
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
45 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Uji instrumen penelitian c. Vallidasi instrumen penelitian d. Pelaksanaan penelitian 3. Tahap penyelesaian a. Pengolahan data b. Penyusunan laporan 4. Pelaksaan uji skripsi dan revisi
Gambar 3. 1 : Jadwal Penelitian (Sumber: Penelitian, 2012) B. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian. Rancangan penelitian yang dipilih mengacu pada jenis atau macam penelitian untuk mencapai tujuan penelitian, serta berperan sebagai alat pedoman untuk mencapai tujuan tersebut. Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012, maka rancangan penelitian disusun sebagai berikut :
1. Tahap pra lapangan/ persiapan Tahap persiapan meliputi penyusunan rancangan penelitian, menjajagi dan menilai kondisi awal hingga mempersiapkan perlengkapan penelitian. Penyusunan rancangan ini memuat latar belakang masalah dan alasan pemilihan pelaksanaan penelitian, kajian teori yang menghasilkan kesesuaian paradigma dengan fokus dan kesesuaian dengan teori sehingga membantu dalam proses analisis, selain itu, metode pelaksanaan dan rancangan pengumpulan data menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari commit to user rancangan penelitian.
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Tahap pekerjaan lapangan/ pengumpulan data dan kompilasi Tahapan pekerjaan lapangan merupakan proses pengumpulan data sebagai bahan anlisis dalam melakukan penelitian. Tahapan ini dapat dibagi dalam 3 kegiatan, yaitu: a. Memahami lokasi penelitian dan mempersiapkan diri. b. Proses pengumpulan data c. Penyeleksian dan kompilasi data 3. Tahap analisis data Tahap analisis data dilakukan untuk mencapai tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada Mahasiswa FKIP UNS tahun 2012. Atribut produk yang terdapat pada produk handphone China adalah atribut X yang terdiri dari kualitas produk (X1), fitur (X2), harga (X3), dan desain (X4) merupakan strategi
pemasaran
dalam
mempertahankan dan menarik pelanggan, dan atribut Y merupakan keputusan pembelian konsumen. Kedua variable akan melalui pemrosesan data untuk diorganisasikan ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan. Kegiatan yang dilakukan adalah mengatur urutan data serta mengorganisasikan ke dalam suatu pola dasar sehingga mudah dilakukan penafsiran. Hubungan antar variabel diidentifikasi sebagai hubungan mempengaruhi yaitu variabel bebas mempengaruhi variabel terikat yang akan diuji melalui regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS for windows. 4. Tahap penemuan kesimpulan/ hasil Dari analisis yang dilakukan diatas tersebut kemudian peneliti menarik kesimpulan dari fakta dan analisis untuk selanjutnya akan memaparkan hasilnya dalam sebuah sidang penelitian. Sidang ini akan menguji penelitian ini. C. Populasi dan Sampel commit to user
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Populasi merupakan keseluruhan individu dari permasalahan yang diteliti. Sampel adalah penarikan sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi. 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini merupakan populasi infinit atau populasi yang tidak diketahui jumlah populasinya secara pasti. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun akademik 2011/2012. 2. Sampel Pada penelitian ini, sampel yang diambil adalah mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret Suarakarta tahun akademik 2011/2012 yang menggunakan dan atau memiliki produk handphone China. Penulis melakukan penelitian pada mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta karena mahasiswa merupakan salah satu konsumen primer yang memiliki pengalaman dan keterlibatan yang tinggi terhadap keputusan pembelian produk yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini, digunakan rumus: n=
(Zα) (p)(q) d
Keterangan: n Zα
= jumlah sampel = nilai standar normal yang besarnya tergantung α,
bila α = 0,05 → Z = 1,96 p
= estimasi proporsi populasi
q
=1–p
d
= penyimpangan yang ditolelir sebesar 10%
Untuk memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan nilai p belum diketahui, maka dapat digunakan p = 0,5 dengan α = 0,05. Dengan demikian, jumlah sampel (n) yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:
commit to user
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
n= n=
(Zα) (p)(q) d
(1,96) (0,5)(0,5) d
n = 96, 04
Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan dibulatkan menjadi 100 orang sampel. (Supramono dan Haryanto, 2003). D. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah teknik Non Probability Sampling. Menurut Sugiyono (2001), “Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel” (hlm. 77). Cara yang dilakukan dengan cara accidental sampling. ”Accidental sampling merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/ insidental bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data” (Sugiono, 2001: 77). Penelitian ini menggunakan Accidental sampling dikarenakan tidak diketahui berapa banyak jumlah Mahasiswa pengguna produk handphone China di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pelaksanaan Accidental sampling dalam penelitian ini adalah Mahasiswa pengguna produk handphone China di FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. E. Pengumpulan Data Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 222) menyatakan bahwa “Teknik pengumpulan data adalah bagaimana peneliti menemukan metode setepattepatnya untuk memperoleh data kemudian disusul dengan alat pembantunya yaitu instrumen”. Teknik pengumpulan data meliputi jenis dan sumber data dan metode pengumpulan data. 1. Jenis dan Sumber Data
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
49 digilib.uns.ac.id
a. Jenis Data Menurut Sutrisno Hadi (2004) “jenis data dibagi menjadi dua yaitu jenis data yang dapat diukur secara langsung, atau lebih tepatnya dapat dihitung adalah data kuantitatif, sedang data yang hanya dapat diukur secara tidak langsung termasuk jenis data kualitatif.” (hlm. 74). Penelitian ini, penulis menggunakan jenis data kuantitatif. b. Sumber Data Ada dua jenis sumber data yang digunakan untuk menunjang penelitian ini, yaitu: 1) Data Primer Sumber data yang berkaitan dengan penelitian yang diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek penelitian di mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada sampel yang yang telah ditentukan sebelumnya yaitu pengguna produk handphone China atau yang sudah pernah menggunakan produk handphone China serta berstatus mahasiswa FKIP UNS Tahun 2012. 2) Data Sekunder Sumber data yang berkaitan dengan penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi. Data sekunder bentuknya berupa sumber daftar pustaka yang mendukung penelitian ilmiah serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan menganalisis secara tetap. Contohnya datadata yang diperoleh dari buku referensi, majalah, internet, dan lainnya. 2. Identifikasi Variabel Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Definisi operasional, simbol dan skala pengukuran dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut: a. Variabel independen (X) : Variabel independen dalam penelitian ini adalah atribut produk meliputi commit to user kualitas produk, fitur, harga, dan desain.
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1) Kualitas produk. a) Definisi Operasional: Kualitas yaitu ukuran relatif suatu barang atau jasa yang dapat memberikan gambaran mengenai seberapa jauh tingkat keunggulan suatu produk mampu memenuhi keinginan pelanggan. b) Simbol dan Skala Pengukuran: Simbol yang digunakan untuk variabel kualitas adalah X1. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert. 2) Fitur a) Definisi Operasional: Fitur adalah alat untuk bersaing yang membedakan produk suatu perusahaan dengan produk lainnya.
b) Simbol dan Skala Pengukuran: Simbol yang digunakan untuk variabel fitur adalah X2. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert. 3) Harga a) Definisi Operasional: Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin)
yang
dibutuhkan
untuk
mendapatkan
sejumlah
kombinasi dari produk dan pelayanannya. b) Simbol dan Skala Pengukuran: Simbol yang digunakan untuk variabel harga adalah X3. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert. 4) Desain a) Definisi Operasional: Desain adalah salah satu pertimbangan oleh konsumen yang meliputi bentuk, model, warna. Desain yang menarik akan semakin membuat konsumen tertarik pada produk tersebut. commit to user b) Simbol dan Skala Pengukuran:
51 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Simbol yang digunakan untuk variabel desain adalah X4. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert. b. Variabel dependen (Y) Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China. 1) Definisi Operasional: Keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China merupakan keputusan yang diambil konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk. 2) Simbol dan Skala Pengukuran: Simbol yang digunakan untuk variabel keputusan pembelian konsumen adalah Y. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert. Tabel 3. 1: Devinisi Operasional Variabel V
SUBV
INDIKATOR
SK
A
ARIA
A
R
BEL
L
I
A
A B E L a. Kinerja: yaitu
Sk
At
Kualit
ri
as
karakteristik pokok dari
ala
b
Produ
produk inti.
lik
ut
k
Pr
(X1):
od
yaitu commitdan kenyamanan. to user
b. Pelayanan: meliputi kecepatan, kompetensi,
ert 1 : Sangat Tidak
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
u
ukuran c. Ketahanan: berapa lama
k:
relatif
produk dapat terus
ya
suatu
digunakan.
itu
barang
m
atau
kemungkinan tingkat
3:
er
jasa
kegagalan pemakaian.
Set
up
yang
ak
dapat
an
memb
un
erikan
su
gamba
r-
ran
un su r pr od uk ya ng se ri ng dij ad
d. Keandalan:
menge nai sebera pa jauh tingkat keung gulan suatu produk mamp u
ik
meme
an
nuhi
da
keingi
sa
nan pelang commit to user
Setuju 2 : Tidak Setuju
uju 4 : Sangat Setuju
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
r pe ng a m bil an ke pu tu sa n ol eh ko ns u m en un tu
gan. Fitur
a. Kelengkapan: meliputi
Sk
(X2):
tingkat kelengkapan
ala
adalah
handling, dan
lik
alat
kelengkapan
ert
untuk
networking.
bersai
b. Kemudahan: yaitu
ng
pengguna dapat dengan
yang
mudah menggunakan
memb
fitur yang tersedia dan
edakan
tidak mengalami
produk
kesulitan ketika
sutau
memanfaatkan fitur
perusa
yang dikehendaki untuk
haan
digunakan.
denga
c. Keistimewaan: yaitu
n
produk memiliki tingkat
produk
aplikasi yang tidak
lainny
dimiliki oleh produk
a.
lain.
1 : Sangat Tidak Setuju 2 : Tidak Setuju 3: Set uju 4 : Sangat Setuju
k
Harga
a. Keterjangkauan harga:
Sk
m
(X3),
harga produk sesuai
ala
el
yaitu
dengan daya beli
lik
ak
jumlah
konsumen sehingga
ert
uk
uang
konsumen mampu dan
an
(ditam
mau mendayagunakan
pe
bah
kemampuan daya
m
bebera
belinya untuk membeli
be
pa
lia
produk handphone to user produkcommitChina.
1 : Sangat Tidak Setuju 2 : Tidak
54 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
n
kalau
b. Kesesuaian harga
mungk
dengan kualitas produk:
in)
harga yang dibayarkan
yang
konsumen sesuai
dibutu
kualitas yang diberikan
hkan
dan dirasakan oleh
untuk
konsumen atas
menda
penggunaan produk
patkan
handphone China.
sejuml
3: Set uju 4 : Sangat Setuju
c. Daya saing harga: harga
ah
yang ditetapkan pada
kombi
produk handphone
nasi
China relatif sama atau
dari
bahkan lebih rendah
produk
daripada produk lain
dan
yang sejenis.
pelaya
Setuju
d. Kesesuaian harga
nanny
dengan manfaat: harga
a.
yang dibayarkan konsumen sesuai manfaat yang diberikan dan dirasakan oleh konsumen atas penggunaan produk handphone China. a. Tampilan: produk
Sk
n
handphone China
ala
(X4):
memiliki tampilan luar
lik
yaitu
yang menarik, dan
ert
Desai
adalah berbeda dengan commit to user salah tampilan produk yang
1 : Sangat
55 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
satu pertim
lain. b. Model: produk
Tidak Setuju
banga
handphone China
n oleh
memiliki berbagai
konsu
macam model
men
handphone, seperti
3:
yang
model Qwerty,
Set
melipu
Touchscreen, maupun
uju
ti
model biasa, serta model
bentuk , model dan warna, desain yang semaki n menari k akan semaki
produk handphone China memiliki ciri khas sendiri. c. Ukuran: yaitu produk handphone China memiliki berbagai macam ukuran produk, ada yang berukuran besar maupun ukuran kecil (slim), dan ukuran tersebut sesuai dengan selera konsumen.
n memb uat konsu men tertari k pada produk terseb commit to user
2 : Tidak Setuju
4 : Sangat Setuju
56 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ut. K
a. Pengenalan kebutuhan:
Sk
ep
yaitu keinginan
ala
ut
konsumen untuk
lik
us
memenuhi suatu
ert
an
kebutuhan.
pe
b. Pencarian informasi:
m
yaitu pencarian
be
informasi oleh
lia
konsumen tentang
n
produk, baik dari
ko
keluarga, teman, iklan,
ns
pedagang, maupun
u
sumber informasi
m
lainnya.
en
c. Evaluasi alternatif: yaitu
(Y
pemilihan alternatif
):
berdasarkan informasi
ya
yang didapat, dalam hal
itu
ini berkaitan dengan
K
tingkat pembelian
ep
berdasarkan kualitas,
ut
fitur, harga dan desain.
us
d. Keputusan pembelian:
an
adalah terjadinya
ya
keputusan membeli atau
ng
tidak membeli.
di a m
e. Perilaku pascapembelian: yaitu
commitkepuasan to user dan tetap
1 : Sangat Tidak Setuju 2 : Tidak Setuju 3: Set uju 4 : Sangat Setuju
57 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bil
menggunakan produk.
ko ns u m en un tu k m el ak uk an pe m be lia n su at u pr od uk
3. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data untuk memperoleh data primer yang diperlukan, teknik yang digunakan adalah pengisian kuesioner. Kuesioner adalah
commit to user suatu cara pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada
58 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
responden dengan harapan akan memberi respons atas pertanyaan yang kita ajukan. Dalam penelitian ini kuesioner menggunakan pertanyaan tertutup.
Kuesioner dalam penelitian ini, kuesioner yang peneliti gunakan yaitu kuesioner bentuk langsung tertutup dengan model rating scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pertanyaan yang diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju.. Sedangkan skala penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Menurut Sugiyono (2001) mengatakan bahwa “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena sosial” (hlm. 86). Menurut Sugiyono (2001) jawaban setiap instrumen yang menggunakan data likert mempunyai gradasi penilaian sebagai berikut:
a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju Penyusunan angket dalam penelitian ini, alternatif jawaban ragu-ragu dihilangkan karena alternatif jawaban tersebut menpunyai arti ganda dan dapat menimbulkan kecenderungan responden untuk memilih alternatif jawaban tersebut. Hal ini sesuai pendapat Suharsimi Arikunto (2006) yang menyatakan bahwa:
Jika pembaca berpendapat bahwa ada kelemahan lima alternatif, karena responden cenderung memilih alternatif yang ada di tengah (karena dirasa paling aman dan paling gampang karena hampir tidak berpikir) dan alasan itu memang ada benarnya. Maka memang disarankan alternatif pilihannya hanya empat saja. Alternatif “Sangat Setuju” dan “Setuju” ada di posisi kubu awal (atau akhir) sedang dua pilihan lain yaitu “Tidak Setuju” dan “Sangat Tidak Setuju” di sisi kubu akhir (atau awal). Dalam hal ini dapat kita pahami karena “Sangat Setuju” dan “Setuju” sebetulnya berada pada sisi “Setuju”, tetapi dengan gradasi yang menyangatkan. Demikian juga dengan pilihan “Sangat Tidak Setuju” yang pada dasarnya adalah “Tidak Setuju. (hlm. 214)
commit to user
59 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan pendapat di atas maka setiap instrument mempunyai empat alternatif jawaban. pengukurannya adalah sebagai berikut:
SS
: Sangat Setuju
bobot 4
S
: Setuju
bobot 3
TS
: Tidak Setuju
bobot 2
STS
: Sangat Tidak Setuju
bobot 1.
F. Validasi Instrumen Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006) mengatakan bahwa “Instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat yang penting yaitu valid dan reliabel” (hlm. 160). Untuk lebih jelasnya akan peneliti jabarkan sebagai berikut:
1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang kita inginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Menurut Suharsimi Arikunto (2006) “Validitas adalah suatu ukuran yang menunujukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instumen” (hlm. 144). Untuk menguji validitas konstruk dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrumen ini adalah Product Moment dari Karl Pearson, sebagai berikut:
Keterangan:
=
{
∑
∑
− (∑ ) (∑ )
− (∑ ) } {
rxy
= koefisien korelasi
N
= jumlah subjek atau responden
X
= skor butir
Y
= skor total
commit to user
∑
− (∑ ) }
60 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
∑X2 = jumlah kuadrat nilai X ∑Y2 = jumlah kuadrat niali Y (Suharsimi Arikunto, 2006: 170) Instumen dikatakan valid apabila nilai korelasi (pearson correlation) adalah positif dan lebih besar dari 0,3. (Sugiyono, 2001). Perlu diadakan uji coba item (try out) sebelum angket disebarkan kepada responden yang sebenarnya, sehingga dapat diketahui tingkat validitas dari angket tersebut. Uji coba angket ini dilakukan terhadap mahasiswa FKIP UNS Surakarta yang menggunakan produk handphone China dengan jumlah 30 responden. Tabel 3. 2: Hasil Uji Validitas No. Item 1 2 3 4 5 6 7 8 6 7 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
rhitung 0.651 0.631 0.808 0.705 0.390 0.733 0.867 0.588 0.824 0.674 0.700 0.573 0.674 0.634 0.751 0.739 0.738 0.760 0.794 0.444 0.706 0.698 0.763 0.656 0.505
rtabel (n;30, 5%) 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
(Sumber: Hasil Penelitian 2012, data commit to diolah) user
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
61 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan data hasil try out di atas diketahui dari 25 item instrumen pernyataan yang digunakan adalah valid, karena nilai korelasinya adalah positif dan lebih besar atau sama dengan r tabel (0,361 untuk n=30). 2. Reliabilitas Reliabilitas instrumen dapat diartikan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen itu sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasikan data yang dapat dipercaya juga. Menurut Suharsimi Arikunto (2006) menyatakan “Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik” (hlm. 154). Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus alpha sebagai berikut:
Keterangan:
=
( − 1)
1−
r11
= Reliabilitas instrumen
k
= Banyaknya butir pertanyaan
∑
= Jumlah varian butir
∑
= Varian total (Suharsimi Arikunto, 2006). Menurut Duwi Priyatno (2008) “Suatu instrumen dapat dikatakan
reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6” (hlm. 26). Perlu diadakan uji coba item (try out) sebelum angket disebarkan kepada responden yang sebenarnya, sehingga dapat diketahui tingkat reliabilitas dari angket tersebut. Uji coba angket ini dilakukan terhadap mahasiswa FKIP UNS Surakarta yang menggunakan produk handphone China dengan jumlah 30 responden. Tabel 3. 3: Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1
Cronbach’s commit toAlpha user 0.712
Keterangan Reliabel
62 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
X2 X3 X4 Y
0.782 0.699 0.634 0.703 (Sumber: Hasil Penelitian 2012, data diolah)
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Berdasarkan output di atas bisa dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha semua variabel adalah lebih besar dari 0,6. Jadi bisa disimpulkan bahwa semua variabel adalah reliabel.
G. Analisis Data Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengolah data hasil penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik karena data yang diambil peneliti merupakan data kuantitatif. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi linear berganda. Suharsimi Arikunto (2006) menyataka ”Regresi ganda (multiple regression) adalah suatu peluasan dari teknik regresi apabila terdapat lebih dari satu variabel bebas untuk mengadakan prediksi terhadap variabel terikat” (hlm. 295). Sehingga regresi ganda merupakan analisis tentang hubungan antara satu dependent variable dengan dua atau lebih independent variable. Adapun beberapa persyaratan yang harus diuji kebenarannya sebelum melakukan analisis data adalah: 1. Uji Persyaratan Analisis a. Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data akan dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Dalam penelitian ini, data untuk setiap variabel diuji normalitasnya. Deteksi normalitas dapat diketahui dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada suatu grafik. Menurut Singgih Santoso (2001) menetapkan dasar pengambilan keputusan yang digunakan sebagai berikut:
commit to user
63 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Multikolinearitas Multikolinieritas digunakan untuk menguji suatu model apakah terjadi hubungan yang sempurna atau hampir sempurna antara variabel bebas, sehingga sulit untuk memisahkan pengaruh antara variabel-variabel itu secara individu terhadap variabel terikat. Pengujian ini untuk mengetahui apakah antar variabel bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak saling berkorelasi. Untuk mendeteksi multikolinieritas adalah dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF), di mana menurut Singgih Santoso (2001) “Pedoman suatu model regresi yang mempunyai persoalan multikoliniearitas adalah: Mempunyai nilai VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel lainnya” (hlm. 206). c. Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan model karena gangguan varian yang berbeda antar observasi satu ke observasi lain. Damodar Gujarati (2003) mengatakan bahwa salah satu cara untuk menguji heteroskedastisitas adalah dengan pengujian rank korelasi dari Spearman dengan formula sebagai berikut: = 1−6
(
∑
− 1)
Keterangan: di = Perbedaan dalam rank yang ditetapkan untuk dua karakteristik yang berbeda dari individual atau fenomena ke i N = Banyaknya individual atau fenomena yang di rank commit to user
64 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Setelah nilai rs diketahui langkah selanjutnya adalah dengan uji t sebagai berikut: =
√
1−
Ketentuan pengujiannya adalah sebagai berikut: 1) Jika nilai t > t kritis maka terdapat masalah heteroskedastisitas. 2) Jika nilai t < t kritis maka tidak terdapat masalah heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17 yaitu dengan mengamati grafik scatter plot, dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Jika titik-titiknya membentuk pola tertentu yang teratur maka diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heterokedastisitas. d. Autokorelasi Autokorelasi digunakan untuk menguji suatu model apakah antara variabel pengganggu masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Untuk mengetahui apakah pada model regresi mengandung autokorelasi dapat digunakan pendekatan D-W (Durbin Watson) dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: d
=
∑(
− ∑
)
= Nilai Durbin – Watson
∑ e = Jumlah kuadrat sisa (Damodar Gujarati, 2003).
Menurut Singgih Santoso (2001) kriteria autokorelasi ada 3, yaitu: 1) Nilai D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif. 2) Nilai D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi.
commit to user
65 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3) Nilai D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif. e. Linieritas Uji Linieritas digunakan untuk mendeteksi adanya hubungan linier antara variabel X dan Y yang bisa dilakukan melalui plot antara residu (e) versus Y-topi. Jika plot yang bersangkutan menggambarkan suatu scatter diagram (diagram pencar) dalam arti tidak berpola maka dapat dikatakan tidak terjadi mispesifikasi pada fungsi regresi, hal ini berarti bahwa hubungan antara variabel X dan Y adalah linier. (Siswandari, 2009) 2. Uji Hipotesis a) Menghitung Persamaan Garis Regresi Linier Ganda Analisis Regresi Linear Berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,...Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Persamaan regresi linear bergandanya dituliskan: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 Ketrangan : Y
=
keputusan pembelian konsumen.
X1
=
Elemen kualitas produk.
X2
=
Elemen fitur.
X3
=
Elemen harga.
X4
=
Elemen desain
a
=
Bilangan konstanta.
b
=
Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
(Philip Kotler, 2002) b) Uji F
commit to user
66 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersamasama mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikat atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% atau 0,05 (Duwi Priyatno, 2008:82). Rumus uji F: =
Keterangan:
⁄( − 1) (1 − )⁄( − )
R2
= Koefisien determinasi
n
= Jumlah observasi
k
= Jumlah variabel Hasil uji F dilihat dalam tabel ANOVA dalam kolom sig, jika
probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat dan model regresi bisa dipakai untuk memprediksi variabel terikat. Atau jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat. c) Uji t Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig (significance). Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Atau jika probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan masingmasing variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus t hitung pada analisis regresi adalah sebagai berikut: t hitung
bi Sbi
Keterangan :
commit to user
67 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bi = koefisien masing-masing variabel independent dengan i = 1, 2, 3, 4 sbi = standar error variabel i d) Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) Uji ini bertujuan untuk menentukan proporsi atau presentase total variasi dalam variabel terikat yang diterangkan variabel bebas secara bersama-sama. Menggunakan Adjusted R Square karena dalam regresi ini menggunakan lebih dari dua variabel bebas. Hasil perhitungan Adjusted R2 dapat dilihat pada output Model Summary. Pada kolom Adjusted R2 dapat diketahui berapa prosentase yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Dan sisanya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data merupakan gambaran hasil pengumpulan data tiap-tiap variabel yang diteliti. Penelitian yang berjudul “Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Handphone China (Studi Kasus Pada Mahasiswa FKIP UNS 2012)” ini menggunakan empat variabel bebas dan satu variabel terikat. empat variabel bebas tersebut yaitu kualitas produk, fitur, harga, dan desain.
Satu variabel terikatnya adalah keputusan pembelian
konsumen. Berdasarkan data induk penelitian penyebaran angket kepada mahasiswa FKIP UNS sebagai konsumen produk handphone China, maka variabel kualitas produk (X1), fitur (X2), harga (X3), desain (X4) dan variabel keputusan pembelian (Y), diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4. 1: Deskripsi Data Statistik Statistics X1
X2
X3
X4
Y
100
100
100
100
100
0
0
0
0
0
Mean
14,25
14,95
15,77
9,40
15,87
Std. Deviation
2,544
2,289
1,994
1,378
3,021
7
10
10
6
8
Maximum 21 20 (Sumber: Data primer yang diolah, 2012)
20
12
24
N
Valid Missing
Minimum
Deskripsi data di atas menunjukkan jumlah responden dalam penelitian ini adalah 100 konsumen dari seluruh populasi. Berdasarkan deskripsi data di atas dapat diketahui skor variabel kualitas produk diperoleh skor minimum 7, skor maksimum 21, rata-rata 14,25 dan standar deviasi 2,544. Variabel fitur diperoleh skor minimum 10, skor maksimum 20, rata-rata 14,95 dan standar deviasi 2,289. Variabel harga diperoleh skor minimum 10, skor maksimum 20, rata-rata 15,77 dan standar deviasi 1,994. Variabel desain diperoleh skor minimum 6, skor commit to user
68
69 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
maksimum 12, rata-rata 9,40 dan standar deviasi 1,378.Variabel keputusan pembelian diperoleh nilai minimum 8, nilai maksimum 24, nilai rata-rata 15,87 dan standar devisiasi 3,021. B. Pengujian Persyaratan Analisis Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, data yang akan digunakan untuk analisis statistik dengan teknik regresi ganda harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1.
Uji Normalitas Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Deteksi normalitas dapat diketahui dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada suatu grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji normalitas bisa dilihat dalam gambar berikut:
Gambar 4. 1: Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual (Sumber: Data primer yang diolah, 2012)
commit to user
70 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2.
Uji Multikolineritas Pengujian multikolineritas dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF), dimana menurut Singgih Santoso (2001) pada umumnya jika nilai VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinieritas dengan variabel lainnya. Tabel 4.2: Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B
(Constant)
Std. Error
Standardized Coefficients Beta
Collinearity Statistics t
Toleranc Sig. e VIF
-2,880
2,216
-1,300 0,197
X1
0,390
0,101
0,329 3,877 0,000
0,802 1,247
X2
0,244
0,116
0,185 2,101 0,038
0,743 1,346
X3
0,355
0,130
0,235 2,742 0,007
0,787 1,270
X4
0,419
0,200
0,191 2,097 0,039
0,693 1,444
a. Dependent Variable: Y (Sumber: data primer yang diolah, 2012) Berdasarkan uji multikolinieritas di atas diperoleh hasil sebagai berikut, diketahui koefisien VIF untuk kualitas produk adalah 1,247. Koefisien VIF untuk fitur adalah 1,346. Koefisien VIF untuk harga adalah 1,270. Koefisien VIF untuk desain adalah 1,444. Karena nilai VIF masingmasing variabel tidak lebih dari 5 maka model regresi bebas dari masalah multikolinieritas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
3.
71 digilib.uns.ac.id
Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Hasil pengujian heterokedastisistas dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.2: Scatterplot Regression Studentised Residual (Sumber: Data primer yang diolah, 2012) Berdasarkan gambar di atas, terlihat titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terdapat heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai. 4.
Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mendeteksi apakah variabel pengganggu dari masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Hasil uji autokorelasi dalam penelitian ini bisa dilihat dalam tabel berikut: commit to user
72 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.3: Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Model 1
R
R Square
Adjusted R Square
0,673a
0,453
0,430
Std. Error of the Estimate
DurbinWatson
2,281
1,926
a. Predictors: (Constant), X4, X1, X3, X2 b. Dependent Variable: Y (Sumber: Data primer yang diolah, 2012) Berdasarkan uji autokorelasi di atas diperoleh hasil angka D-W sebesar 1,926. Nilai D-W terletak diantara -2 sampai 2 (-2 < 1,926 < 2), dengan demikian model regresi terbebas dari masalah autokorelasi. 5. Uji Linieritas Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Hasil uji linieritas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 4.3: Scatterplot Regression Studentised Residual (Plot antara residu (e) dengan Y-topi) commit to user (Sumber: Data primer yang diolah, 2012)
73 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pernyataan yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Hipotesis akan diterima apabila hasil penelitian dapat mendukung pernyataan hipotesis dan sebaliknya akan ditolak apabila hasil penelitian tidak mendukung pernyataan hipotesis. 1. Analisis Regresi Berganda Setelah diolah dengan menggunakan software SPSS 17.0 for windows diperoleh nilai koefisien regresi sebagai berikut: Tabel 4.4: Koefisien Regresi Coefficientsa Unstandardized Coefficients
Standardize d Coefficients
Model
B
1
-2,880
2,216
-1,300
0,197
X1
0,390
0,101
0,329 3,877
0,000
0,802 1,247
X2
0,244
0,116
0,185 2,101
0,038
0,743 1,346
X3
0,355
0,130
0,235 2,742
0,007
0,787 1,270
X4
0,419
0,200
0,191 2,097
0,039
0,693 1,444
(Constant)
Std. Error
Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance VIF
a. Dependent Variable: Y (Sumber: Data primer yang diolah, 2012) Berdasarkan tabel coefficients tersebut, maka persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y= -2,880 + 0,390 X1 + 0,244 X2 + 0,355 X3 + 0,419 X4 Keterangan: Y
: Keputusan Pembelian
X1 : Kualitas Produk X2 : Fitur X3 : Harga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
74 digilib.uns.ac.id
X4 : Desain Berdasarkan persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut: a. Konstanta/intersep sebesar -2,880 secara matematis menyatakan bahwa jika nilai variabel bebas X1, X2, X3, dan X4, sama dengan nol maka nilai Y adalah -2,880. Dalam penelitian ini variabel bebas X1, X2, X3, dan X4, tidak mungkin sama dengan nol nilai Y tidak mungkin negatif. Damodar Gujarati (2006) mengatakan bahwa nilai intersep atau konstanta tidak selalu berarti karena seringkali jangkauan nilai variabel bebas tidak memasukkan nol sebagai salah satu nilai yang diamati. b. Koefisien regresi variabel kualitas produk (X1) sebesar 0,390 artinya kualitas produk mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012. Sedangkan koefisien 0,390 berarti bahwa peningkatan satu tingkat variabel kualitas produk dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian sebesar 0,390. c. Koefisien regresi variabel fitur (X2) sebesar 0,244 artinya fitur mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012. Sedangkan koefisien 0,244 berarti bahwa peningkatan satu tingkat variabel fitur dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian sebesar 0,244. d. Koefisien regresi variabel harga (X3) sebesar 0,355 artinya harga mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012. Sedangkan koefisien 0,355 berarti bahwa peningkatan satu unit variabel harga dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan keputusan pembelian sebesar 0,355. e. Koefisien regresi variabel desain (X4) sebesar 0,419 artinya desain to user variabel keputusan pembelian mempunyai pengaruh yang commit positif terhadap
75 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012. Sedangkan koefisien 0,419 berarti bahwa peningkatan satu unit variabel desain dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian sebesar 0,419. Variabel desain memiliki nilai koefisien terbesar dibanding dengan variabel bebas lainnya, sehingga variabel desain (X4) memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012 (Y). 2. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersama-sama mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. a.
Hipotesis Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel atribut produk (kualitas produk, fitur, harga, dan desain) secara bersamasama terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada Mahasiswa FKIP UNS tahun 2012. Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel atribut produk (kualitas produk, fitur, harga, dan desain) secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada Mahasiswa FKIP UNS tahun 2012.
b. Kriteria Pengujian Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 c.
Nilai Probabilitas Nilai probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat dan model regresi bisa dipakai untuk memprediksi variabel terikat.
commit to user
76 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.5: ANOVA ANOVAb Sum of Squares
Model 1
df
Mean Square
Regression
408,976
4
102,244
Residual
494,334
95
5,204
Total
903,310
99
F 19,649
Sig. 0,000a
a. Predictors: (Constant), X4, X1, X3, X2 b. Dependent Variable: Y (Sumber: Data primer yang diolah, 2012) Berdasarkan tabel ANOVA di atas bisa dilihat bahwa nilai probabilitas dalam kolom Sig. adalah 0,000, dimana nilai ini lebih kecil dari 0,05. Maka bisa disimpulkan bahwa Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variable atribut produk yang terdiri dari empat sub variabel yaitu kualitas produk (X1), fitur (X2), harga (X3),dan desain (X4), terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012 (Y). 3. Uji t Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. a.
Hipotesis Ho
: tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara parsial terhadap
variabel terikat. Ha
: ada pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel
terikat. b. Kriteria Pengujian Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05
commit to user
77 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Nilai Probabilitas Probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan masing-masing antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Tabel 4.6. Coefficients Coefficientsa Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model
B
1
-2,880
2,216
1,300
0,197
X1
0,390
0,101
0,329 3,877
0,000
0,802 1,247
X2
0,244
0,116
0,185 2,101
0,038
0,743 1,346
X3
0,355
0,130
0,235 2,742
0,007
0,787 1,270
X4
0,419
0,200
0,191 2,097
0,039
0,693 1,444
(Constan t)
Std. Error
Collinearity Statistics
Beta
t
Sig.
Tolerance VIF
a. Dependent Variable: Y (Sumber: Data primer yang diolah, 2012) 1) Nilai probabilitas kualitas produk (X1) adalah 0,000. Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel kualitas produk (X1) terhadap variabel keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012 (Y). 2) Nilai probabilitas fitur (X2) adalah 0,038. Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel fitur (X2) terhadap variabel keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012 (Y). 3) Nilai probabilitas harga (X3) adalah 0,007. Nilai probabilitas ini lebih commit to user kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang
78 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
signifikan secara parsial antara variabel harga (X3) terhadap variabel keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012 (Y). 4) Nilai probabilitas desain (X4) adalah 0,039. Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel desain (X4) terhadap variabel keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012 (Y). 4. Koefisien Determinasi Uji ini bertujuan untuk menentukan proporsi atau presentase total variasi dalam variabel terikat yang diterangkan variabel bebas secara bersama-sama. Menggunakan Adjusted R Square karena dalam regresi ini menggunakan lebih dari dua variabel bebas. Tabel 4.7: Model Summary Model Summaryb Model 1
R
R Square a
0,673
Adjusted R Square
0,453
0,430
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 2,281
1,926
a. Predictors: (Constant), X4, X1, X3, X2 b. Dependent Variable: Y (Sumber: Data primer yang diolah, 2012) Berdasarkan hasil perhitungan pada model summary diperoleh angka Adjusted R square adalah sebesar 0,430. Hal ini berarti 43,0% keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012 dapat dijelaskan oleh empat variabel tersebut. Sedangkan sisanya (100% - 43,0% = 57,0%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain.
commit to user
79 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. Pembahasan Hasil Analisis Data 1. Penafsiran Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan analisis data dalam penelitian ini melalui SPSS, hasil pengolahan data membuktikan bahwa seluruh variabel yang ada di dalam atribut produk yang terdiri atas empat variabel yaitu kualitas produk, fitur, harga, dan desain berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan garis regresi Y= -2,880 + 0,390 X1 + 0,244 X2 + 0,355 X3 + 0,419 X4. Nilai koefisien regresi positif diartikan bahwa seluruh variabel independen berpengaruh positif terhadap variabel dependen, peningkatan variabel independen akan meningkatkan variabel dependen dan begitu sebaliknya. Untuk menguji persamaan garis tersebut digunakan uji F dan uji t sebagai alat prediksi. Berdasarkan perhitungan diperoleh: a. Pengaruh Atribut Produk Secara Simultan Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji F, nilai probabilitas pada kolom sig sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian membuktikan bahwa variabel atribut produk yang terdiri dari kualitas produk, fitur, harga, dan desain terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012. Bentuk pengaruh dari atribut produk dapat digambarkan dengan persamaan regresi yang diperoleh nilai koefisien regresi yang bertanda positif, hal tersebut menunjukkan bahwa pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian produk handphone China adalah pengaruh positif. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa jika variabel atribut produk ditingkatkan satu tingkatan, maka akan diikuti dengan meningkatnya keputusan pembelian, dan sebaliknya apabila variabel atribut produk menurun satu tingkatan maka akan diikuti dengan to user menurunnya keputusan commit pembelian. Dengan demikian agar keputusan
perpustakaan.uns.ac.id
80 digilib.uns.ac.id
pembelian lebih meningkat, maka salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan produk handphone China adalah dengan meningkatkan atribut produk. b. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil analisis uji t terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variabel kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012 dengan nilai probabilitas kualitas produk adalah 0,000. Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel kualitas produk (X1) terhadap variabel keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012 (Y). Koefisien regresi untuk variabel kualitas produk menunjukkan nilai positif sebesar 0,390. Nilai positif berarti bahwa kualitas produk memberikan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Nilai koefisien sebesar 0,390 berarti bahwa dengan meningkatkan satu tingkat variabel kualitas produk dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian sebesar 0,390. Hal ini berarti konsumen sangat memperhatikan kualitas yang ada pada produk handphone China. Dalam hal ini kualitas produk yaitu kinerja produk, pelayanan, ketahanan, dan keandalan produk dapat menimbulkan kepercayaan konsumen yang berarti dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Jika standar atau spesifikasi kualitas produk handphone China ditingkatkan maka pembelian juga akan meningkat terhadap produk tersebut. c. Pengaruh Fitur Terhadap Keputusan pembelian Berdasarkan hasil analisis uji t terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variabel fitur terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012 dengan nilai probabilitas fitur adalah 0,038. Nilai probabilitas ini lebih commit Sehingga to user dapat disimpulkan bahwa fitur kecil dari 0,05 maka Ho ditolak.
perpustakaan.uns.ac.id
81 digilib.uns.ac.id
berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012. Koefisien regresi untuk variabel fitur menunjukkan nilai positif sebesar 0,244. Artinya fitur memberikan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Nilai koefisien sebesar 0,244 berarti bahwa dengan meningkatkan satu tingkat variabel fitur dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan tingkat keputusan pembelian sebesar 0,244. Hal ini berarti bahwa fitur menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan suatu keputusan pembelian produk handphone. Produk yang memiliki fitur lengkap dan menarik, maka akan dapat menarik minat konsumen untuk memutuskan pembeliannya pada produk tersebut. d. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil analisis uji t terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variabel harga terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012 dengan nilai probalitas 0,007 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti harga secara signifikan berpengaruh dalam membentuk keputusan pembelian konsumen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa harga yang diciptakan perusahaan handphone China berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Koefisien regresi untuk variabel harga menunjukkan nilai positif sebesar 0,355. Artinya harga memberikan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012. Nilai koefisien sebesar 0,355 berarti bahwa dengan meningkatkan satu tingkat variabel harga dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian konsumen sebesar 0,355. Hal ini berarti bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Harga menjadi pertimbangan konsumen untuk memutuskan pembelian suatu produk, karena harga yang dibayarkan oleh commit to user konsumen selalu dikaitkan dengan kualitas produk dan manfaat yang
82 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dirasakan konsumen. Maka kebijakan penetapan harga harus diperhatikan sesuai dengan produk yang diberikan kepada konsumen dan melihat daya beli konsumen atas produk tersebut. e. Pengaruh Desain Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil analisis uji t terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variabel desain terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012 dengan nilai probalitas 0,039 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti desain secara signifikan berpengaruh dalam membentuk keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012. Sehingga dapat disimpulkan bahwa desain yang diciptakan perusahaan produk handphone China berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Koefisien regresi untuk variabel desain menunjukkan nilai positif sebesar 0,419. Artinya desain memberikan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Nilai koefisien sebesar 0,419 berarti bahwa dengan meningkatkan satu tingkat variabel desain dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian konsumen sebesar 0,419. Hal ini berarti konsumen sangat memperhatikan desain yang ada pada produk handphone China, yang meliputi tampilan, model, dan ukuran. Dengan desain yang menarik akan menghasilkan gaya yang menarik, kinerja yang baik, kemudahan, dan kemurahan biaya penggunaan produk serta kesederhanaan dan keekonomisan produksi dan distribusi (Simamora: 2011). Sehingga dalam hal ini jika perusahaan handphone dapat meningkatkan desain produknya dengan memberikan desain yang menarik, yang berbeda dengan produk sejenis dengan merek yang lain serta adanya kekhasan produk yang dapat menimbulkan ketertarikan konsumen maka dapat meningkatkan pembelian konsumen.
commit to user
83 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berasarkan hasil olah data nilai koefisien regresi variabel kualitas produk (X1) adalah 0,390, variabel fitur (X2) adalah 0,244, variabel harga (X3) adalah 0,355, dan variabel desain (X4) adalah 0,419. Nilai koefisien variabel desain adalah yang paling besar dibandingkan dengan nilai koefisien variabel lainnya, sehingga variabel desain adalah variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada Mahasiswa FKIP UNS tahun 2012. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sanjaya dan Suryandari (2008) yang menyatakan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian ponsel pada mahasiswa di Surakarta adalah variabel harga. Hal ini dikarenakan sebagian responden lebih dominan dengan tipe visual, artinya apabila produk handphone itu memiliki model yang menarik, desain yang unik dan sesuai dengan selera, maka konsumen akan lebih memutuskan pembeliannya pada produk tersebut. Mengingat produk handphone China memiliki desain, tipe, ukuran, model, dan bentuk yang beraneka ragam dan berbeda dengan desain produk handphone lainnya, atau karena desain produk handphone China memiliki desain yang memperlihatkan desain mewah,
sehingga
konsumen
lebih
tertarik
untuk
memutuskan
pembeliannya pada produk handphone China. Hasil penelitian yang telah dilakukan pada mahasiswa FKIP UNS ini menunjukkan bahwa semua variabel atribut produk (kualitas produk, fitur, harga, dan desain) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya. Perbedaan ini dilatarbelakangi antara lain oleh objek penelitian dan karakter responden yang berbeda, dan dalam waktu yang berbeda. Hasil penelitian ini juga hanya berlaku pada konsumen produk handphone China pada Mahasiswa FKIP UNS tahun 2012, sehingga hasil penelitian ini belum bisa digeneralisasikan pada semua konsumen handphone China selain pada Mahasiswa FKIP UNS commit to user tahun 2012.
84 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Kesimpulan Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil analisis data untuk menguji hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a.
Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel atribut produk yang terdiri dari kualitas produk (X1), fitur (X2), harga (X3), desain (X4), secara bersama-sama (simultan) terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012 (Y).
b.
Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel kualitas produk (X1) terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012 (Y).
c.
Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel fitur (X2) terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012 (Y).
d.
Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel harga (X3) terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012 (Y).
e.
Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel desain (X4) terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada mahasiswa FKIP UNS tahun 2012 (Y).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN E. Simpulan Penelitian tentang Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Handphone China
(Studi Kasus Pada
Mahasiswa FKIP UNS tahun 2012) yang dipaparkan pada bab-bab terdahulu, dapat ditarik kesimpulan secara teoritis dan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Kesimpulan teori Atribut produk merupakan dasar dalam pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen, karena didalamnya ada unsur-unsur yang dianggap penting di dalam sebuah produk sehingga konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli
atau
tidak
terhadap
suatu
produk
adalah
melalui
hasil
pertimbangannya pada atribut yang melekat pada produk tersebut. Atribut produk dalam penelitian ini mengambil empat subvariabel yaitu: a. Kualitas produk: kualitas merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam pertimbangan konsumen atas sebuah produk. Kualitas memiliki dampak langsung pada kinerja produk, oleh karena itu kualitas berhubungan erat dengan nilai dan keputusan pembelian konsumen. Maka dapat dikatakan bahwa semakin baik kualitas suatu produk maka semakin tinggi pula keputusan pembelian konsumen atas produk tersebut. b. Fitur: merupakan salah satu sarana yang membedakan suatu produk dengan produk pesaing, fitur produk identik dengan sifat dan sesuatu yang unik, khas, dan istimewa yang tidak dimiliki oleh produk lainnya. Semakin menarik dan lengkap fitur suatu produk daripada fitur produk lain yang sejenis, maka konsumen akan lebih tertarik dengan memutuskan pembeliannya pada produk tersebut. c. Harga: harga merupakan salah satu atribut produk yang paling dipertimbangkan oleh konsumen dalam memutuskan pembeliannya, karena berdasarkan pada hukum permintaan yang menyatakan bahwa commit to barang user yang diminta akan berkurang, semakin tinggi harga maka jumlah
85
86 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ataupun sebaliknya. Jadi hubungan antara permintaan dan harga jual adalah
berbanding
terbalik.
Oleh
karena
itu,
apabila
produsen
menginginkan agar keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen dapat meningkat, maka produsen perlu memahami kepekaan konsumen terhadap harga, karena setiap konsumen memiliki kepekaan yang berbedabeda terhadap harga. Jadi dapat dikatakan bahwa semakin rendah harga suatu produk dengan harga produk lain yang sejenis maka keputusan pembelian konsumen akan semakin tinggi atas produk tersebut. d. Desain: desain adalah salah satu faktor yang paling penting dalam pengembangan suatu produk, karena desain juga merupakan pembeda antara produk perusahaan dengan produk pesaing. Konsumen yang cenderung mempermasalahkan desain produk memiliki pola pemikiran sendiri dimana mereka menginginkan suatu produk yang berbeda dengan konsumen yang lainnya, maka desain merupakan salah satu alat paling ampuh untuk membedakan dan menetapkan posisi produknya. 2. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dari penelitian tentang Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Handphone China (Studi Kasus Pada Mahasiswa FKIP UNS 2012) menyatakan bahwa: a. Semua variabel atribut produk yang terdiri dari kualitas produk (X1), fitur (X2), harga (X3), desain (X4), berpengaruh secara simultan terhadap variabel keputusan pembelian konsumen (Y). Hal ini berdasarkan pada hasil uji F yang menunjukkan nilai sig. adalah 0,000, karena nilai sig lebih kecil dari 0,05 maka terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamasama antara variabel atribut produk yang terdiri dari kualitas produk (X1), fitur (X2), harga (X3), desain (X4), berpengaruh secara simultan terhadap variabel keputusan pembelian konsumen (Y). Hasil ini menjawab hipotesis 1 yang menyatakan bahwa kualitas peoduk, fitur, harga, dan desain secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada Mahasiswa FKIP UNS tahun 2012. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
87 digilib.uns.ac.id
b. Semua variabel atribut produk yang terdiri dari kualitas produk (X1), fitur (X2), harga (X3), desain (X4), berpengaruh secara parsial terhadap variabel keputusan pembelian konsumen (Y). Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji t dengan nilai probabilitas kualitas produk sebesar 0,000, nilai probabilitas fitur 0,038, nilai probabilitas harga 0,007, dan nilai probabilitas desain 0,039. Karena nilai probabilitas variabel atribut produk yang terdiri dari kualitas produk (X1), fitur (X2), harga (X3), desain (X4) lebih kecil dari 0,05 maka terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel keputusan pembelian konsumen. Hasil ini menjawab hipotesis 2 yang menyatakan bahwa kualitas produk, fitur, harga, dan desain secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada Mahasiswa FKIP UNS tahun 2012. c. Besarnya pengaruh variabel kualitas produk, fitur, harga, dan desain sebesar 43,0% sementara sisanya 57,0 % dijelaskan oleh variabel lain. Jadi atribut produk yang terdiri dari kualitas produk, fitur, harga, dan desain secara keseluruhan memiliki pengaruh cukup besar dalam menciptakan keputusan pembelian produk handphone China pada Mahasiswa FKIP UNS tahun 2012.. d. Semua variabel atribut produk yang terdiri dari kualitas produk (X1), fitur (X2), harga (X3), desain (X4), berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel keputusan pembelian konsumen (Y) pada produk handphone China, dengan persamaan regresi yang diperoleh adalah Y= -2,880 + 0,390 X1 + 0,244 X2 +0,355 X3 + 0,419 X4. Hasil penelitian ini telah membuktikan bahwa empat variabel atribut produk, yaitu kualitas produk, fitur, harga, dan desain secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada Mahasiswa FKIP UNS tahun 2012. Adapun satu variabel yang memiliki konstribusi paling besar pengaruhnya terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada Mahasiswa FKIP UNS usersebesar 0,419. Sementara variabel tahun 2012 adalah variabelcommit desaintoyaitu
88 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kualitas produk memiliki nilai koefisien sebesar 0,390, variabel harga 0,355, dan variabel fitur 0,244. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel yang memiliki kontribusi terbesar terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk handphone China pada Mahasiswa FKIP UNS tahun 2012 adalah variabel desain. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sanjaya dan Suryandari (2008) tentang faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian ponsel pada mahasiswa di Surakarta, varaibel yang paling dominan mempengaruhi adalah variabel harga. Jadi hasil penelitian ini dapat mengembangkan teori bahwa variabel desain dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen dan merupakan variabel yang paling dipertimbangkan konsumen dalam memutuskan pembeliannya, dan variabel harga tidak selalu menjadi variabel utama yang dipertimbangkan konsumen dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada produk handphone. Desain produk handphone China memiliki tampilan, model, dan ukuran yang bervariatif, inovatif, dan unik, didukung pula oleh harga produk handphone China yang relaif lebih rendah daripada produk handphone yang lain, dilengkapi dengan fitur yang menarik dan canggih, sehingga konsumen lebih tertarik untuk memutuskan pembeliannya pada produk handphone China.
F. Implikasi Implikasi yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan produk handphone China: a. Bagi perusahasaan produk handphone China, penciptaan atribut produk yang terdiri dari kualitas produk, fitur, harga, dan desain memberikan dampak signifikan dan positif dalam membentuk keputusan pembelian konsumen. Hasil penelitian dapat menjadi masukan, bahan pertimbangan, serta referensi dalam mengambil kebijakan-kebijakan dalam penciptaan commit to useroleh pihak perusahaan. keputusan pembelian produk handphone
perpustakaan.uns.ac.id
89 digilib.uns.ac.id
b. Kualitas produk handphone berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Maka sebaikya perusahaan handphone selalu menjaga dan meningkatkan kualitas produknya agar konsumen merasa puas atas penggunaan produk tersebut hingga akan semakin menarik minat pembelian. c. Fitur produk handphone berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Maka sebaiknya perusahaan handphone selalu meningkatkan fitur-fitur yang ada di dalam produk handphone sesuai dengan perkembangan teknologi masa kini, sehingga produk yang memiliki fitur lebih lengkap, lebih up to date, dan lebih menarik akan menarik minat beli konsumen. d. Harga produk handphone berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Maka perusahaan handphone harus menetapkan harga yang sesuai dengan kualitas produk yang diberikan serta dapat dijangkau oleh masyarakat. Dengan harga yang menarik dan manfaat yang diperoleh konsumen sesuai dengan yang diharapkan, maka akan dapat menarik minat konsumen. e. Desain produk handphone berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Maka perusahaan handphone harus mampu menciptakan desain yang menarik, yang memiliki ciri khas sebuah produk tertentu, dan desain yang sesuai degan keinginan dan selera konsumen, sehingga dapat menarik lebih banyak pembelian. 2. Bagi dunia pendidikan a. Bagi Lembaga FKIP UNS Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi mengenai pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian konsumen, dan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi civitas akademika mengenai manajemen pemasaran serta untuk membandingkan teori yang telah diperoleh dengan praktik nyata dalam dunia yang sebenarnya. Khususnya bagi program studi Ekonomi Tata Niaga, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan di commit to user bidang studi mengenai atribut produk dan keputusan pembelian konsumen,
90 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sebab hasil penelitian ini memberikan hasil yang berbeda dengan hasil yang telah dikemukakan oleh studi-studi terdahulu. b. Bagi Mahasiswa Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi, perbandingan dan rujukan bagi studi dan penelitian selanjutnya. Namun diperlukan kehatihatian untuk mencermati karakteristik produk yang melekat pada obyek yang diteliti ketika akan mengaplikasikan studi ini pada konteks yang berbeda, karena obyek penelitian yang digunakan dalam studi ini hanya difokuskan pada sebuah produk handphone, sehingga berdampak pada generalisasi studi yang bersifat terbatas. c. Bagi masyarakat Hasil penelitian ini dapat dikembangkan secara lebih lanjut melalui teori keilmuan yang ada sebagai upaya untuk dapat meningkatkan pendalaman tentang atribut produk dan perilaku keputusan pembelian konsumen. Karena penelitian ini masih terdapat keterbatasan yaitu sampel yang diteliti hanya terbatas pada Mahasiswa FKIP UNS tahun 2012, sedangkan konsumen di wilayah lain belum diteliti, sehingga hasil penelitian dapat menunjukkan hasil yang berbeda jika diterapkan pada sampel yang berbeda, serta variabel yang diteliti hanya atribut produk yang terdiri dari kualitas produk, fitur, harga, dan desain, sedangkan masih terdapat variabel dan faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
G. Saran Setelah menyimpulkan hasil penelitian, peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut: 1.
Hendaknya calon konsumen dalam memutuskan untuk membeli produk handphone, benar-benar memperhatikan atribut produk dan mengenal produk yang akan dibelinya, sehingga tidak merasakan kekecewaan setelah membeli commit to user
91 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dan memakai produk tersebut. Pastikanlah bahwa produk handphone yang dibeli sesuai dengan kebutuhan dan keinginan penggunaan. 2.
Bagi perusahaan hendaknya menjaga dan meningkatkan atribut produknya sehingga dapat menarik minat konsumen dan pada akhirnya dapat memberikan kepuasan bagi konsumen.
3.
Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada responden, skor untuk kualitas produk (X1), indikator yang paling perlu ditingkatkan adalah ketahanan produk. Maka dari itu perusahaan handphone menambah kualitas produk yang berkaitan dengan ketahanan produk, misalnya dengan memberikan perangkat yang kuat dan mudah diperbaiki apabila mengalami kerusakan, agar konsumen lebih percaya akan kualitas produk yang diberikan sehingga dapat menciptakan keputusan pembelian konsumen.
4.
Berdasarkan hasil angket yang dibagikan kepada responden, skor untuk fitur (X2) , indikator yang perlu ditingkatkan adalah kelengkapan. Maka dari itu hendaknya perusahaan handphone menciptakan produk yang memiliki kelengkapan
produk
seperti
kelengkapan
handling,
accecoris,
dan
networking, sehingga menciptakan keputusan pembelian yang meningkat. 5.
Berdasarkan hasil angket yang dibagikan kepada responden, skor untuk harga (X3), indikator yang perlu ditingkatkan adalah kesesuaian harga dengan manfaat. Maka dari itu hendaknya perusahaan handphone menetapkan strategi harga dengan memperhatikan manfaat dan kualitas yang diberikan kepada konsumen, agar konsumen tidak merasakan kekecewaan atas harga yang telah dibayarkan untuk produk tersebut.
6.
Berdasarkan hasil angket yang dibagikan kepada responden, skor untuk desain (X4), indikator yang perlu ditingkatkan adalah ukuran. Maka dari itu hendaknya perusahaan handphone lebih memperhatikan ukuran produknya, tidak terlalu besar atau pun tidak terlalu kecil, dan tidak terlalu berat atau pun tidak terlalu ringan, karena konsumen lebih cenderung tertarik kepada produk yang mudah dibawa kemana-mana dan nyaman ketika digunakan. Sehingga dengan demikian akan lebih menarik konsumen untuk memutuskan commit to user pembeliannya.