PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SONY XPERIA SERIES (STUDI KASUS PADA MAHASISWA S-1 UNIVERSITAS ISLAM MALANG ANGKATAN 2013) Oleh: Rizki Ifan Prasetyo *) Nurhajati **) Mohammad Hufron ***) Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Unisma Malang ABSTRACT The purpose of this study was to determine the effect of Product Attribute Decision To Purchase Mobile Sony Xperia Series. The population in this study were all Mobile users Sony Xperia Series at the Faculty of Economics, Islamic University of Malang. The sampling technique is done by using accidental sampling method. Data analysis was performed using multiple linear regression method. Based on the analysis results, it was concluded that: 1) Product attributes consisting of brand, price, quality and design significantly influence purchasing decisions Mobile Sony Xperia Series, 2) Of the four variables studied product attributes, brand variables provide a dominant influence on decision Mobile purchase Sony Xperia Series. Keywords: Attributes Product, Purchase Decision PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Di era globalisasi kemajuan teknologi semakin pesat khususnya di bidang komunikasi dan informasi, perusahaan maupun dunia bisnis dituntut untuk selalu mempunyai informasi yang akurat mengenai perkembangan lingkungan karena lingkungan pemasaran yang cepat sekali berubah. Tidak hanya di perusahaan maupun dunia bisnis saja, di kehidupan sehari-hari komunikasi dan informasi kerap kali dibutuhkan. Untuk mempermudah dalam mendapatkan sebuah informasi maka dibutuhkan suatu media komunikasi, salah satunya adalah handphone yang lebih efisien bila dibanding dengan telepon rumah. Kebutuhan akan komunikasi yang fleksibel menuntut tiap individu untuk memiliki handphone. Handphone menjadi produk yang paling digemari pada sepanjang tahun 2013 lalu. Dengan tingginya minat konsumen akan handphone canggih yang akrab kita dengar dengan istilah “smartphone” membuat para perusahaan handphone berlomba-lomba memproduksi handphone yang canggih dengan keunggulan dan keunikannya masing-masing. Sony merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi handphone canggih yang berbasis android dengan ciri khas yaitu Sony Xperia Series. Banyaknya merek handphone yang beredar dipasar seperti Nokia, Samsung, Sony, Blackberry, HTC, LG, dan berbagai macam handphone merek China yang kian menunjukkan keunggulannya membuat konsumen harus menentukan keputusan pembelian dari berbagai pilihan yang ada. Sebelum melakukan pembelian konsumen terlebih dahulu melihat, memilih dan membedakan suatu produk dengan produk yang lain guna memperoleh informasi tentang produk mana yang dinilai paling sesuai dan diharapkan dapat memberikan kepuasan. Dalam hal ini atribut produk di pandang penting oleh setiap konsumen guna untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.
Rizki Ifan Prasetyo, Nurhajati dan Mohammad Hufron
325
Menurut Simamora (2003:147), Atribut produk adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh pembeli pada saat membeli produk. Sejalan dengan pendapat Tjiptono (2008:103), Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan untuk menetapkan kebutuhan akan barang dan jasa yang perlu dibeli serta mengidentifikasi, mengevaluasi dan memilih diantara alternatif merek. Konsumen cenderung membeli produk yang disesuaikannya dari segi merek yang paling disukainya. Dan tugas dari produsen adalah memenuhi keinginan konsumen guna untuk menarik konsumen untuk membeli produk mereka untuk mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas maka yang dijadikan dasar dalam penelitian ini komponen atribut produknya dapat disesuaikan dengan produk yang diteliti. Adapun objek dalam penelitian ini adalah Handphone Sony Xperia, maka dari teori tersebut dapat diketahui bahwa komponen atribut produk yang ada di dalamnya meliputi merek, harga, kualitas dan desain, yang diharapkan akan mendukung keberhasilan penelitian ini. Hanphone Sony Xperia Series merupakan salah satu Smartphone yang cukup diminati dimasyarakat, oleh karena itu tidak heran ketika banyak orang yang memakai Handphone merek Sony. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Apakah atribut produk yang terdiri dari merek, harga, kualitas dan desain berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian Handphone Sony Xperia Series?; b) Apakah atribut produk yang terdiri dari merek, harga, kualitas dan desain berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian Handphone Sony Xperia Series? TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui dan menganalisis apakah atribut produk yang terdiri dari merek, harga, kualitas dan desain berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian Handphone Sony Xperia Series; 2) Untuk mengetahui apakah atribut produk yang terdiri dari merek, harga, kualitas dan desain berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian Handphone Sony Xperia Series. KONTRIBUSI PENELITIAN Adapun konstribusi yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Dapat memberikan sumbangan pemikiran dan dijadikan bahan pertimbangan atau acuan perusahaan terutama bagi pihak manajemen untuk memodifikasi atau memberikan inovasi-inovasi produk selanjutnya, sesuai dengan atribut yang digunakan oleh konsumen. b. Dapat digunakan sebagai bahan referensi pertimbangan untuk penelitian berikutnya. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS PENELITIAN TERDAHULU Handayani (2012) melakukan penelitian tentang ”Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Samsung Galaxy Series”. Dimana variabel yang diteliti adalah atribut produk yang meliputi atribut harga, kualitas dan merek terhadap keputusan
326
Rizki Ifan Prasetyo, Nurhajati dan Mohammad Hufron
pembelian Handphone Samsung Galaxy Series, menyatakan bahwa hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa variabel harga, kualitas produk dan merek secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Handphone Samsung Galaxy Series. Hal ini dapat dilihat dari nilai persentase masing-masing atribut produk adalah positif, merek memiliki pengaruh terbesar terhadap keputusan pembelian sebesar 41,5%, kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 32,1% dan harga memiliki pengaruh terkecil terhadap keputusan pembelian sebesar 27,4%. Sehingga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif dari variabel harga, kualitas dan merek terhadap keputusan pembelian Handphone Samsung Galaxy Series dapat diterima. Dewi (2012) dalam penelitiannya tentang “Pengaruh Atribut Produk (kualitas, fitur, design, kemasan dan merek) Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Di Kota Denpasar". Berdasarkan analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel atribut produk yang terdiri dari kualitas, fitur, design, kemasan dan merek memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen berturut-turut sebesar (0,173), (0,115), (0,148), (0,054), (0,054). Hasil uji hipotesis didapat bahwa atribut produk yang terdiri dari kualitas, fitur, design, kemasan dan merek memiliki pengaruh simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian konsumen. Akbar (2013) dalam penelitiannya tentang “Analisis Pengaruh Harga, Brand Image Dan Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Atau Smartphone Jenis Android”. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa harga menunjukkan koefisien regresi paling besar. Harga adalah faktor paling penting yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Faktor penting kedua adalah atribut produk kemudian brand image sebagai faktor ketiga yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. PENGERTIAN ATRIBUT PRODUK Menurut Simamora (2000:539) menyatakan bahwa “Atribut produk adalah manfaatmanfaat yang akan diberikan oleh produk, manfaat-manfaat ini dikomunikasikan dan dipenuhi oleh atribut produk yang berwujud seperti merek produk, mutu produk, ciri-ciri produk, desain produk, label produk, kemasan produk serta layanan pendukung produk, atribut-atribut ini sangat mempengaruhi reaksi konsumen terhadap sebuah produk”. Menurut Tjiptono (1997:103) “atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Sedangkan unsur-unsur atribut produk menurut Tjiptono (1997:231) terdiri dari merek, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan produk. Menurut Stanton (1991:169), Atribut produk meliputi harga, merek, kemasan, jaminan produk, warna, nama baik penjual, pelayanan penjual, kualitas produk, karakteristik fisik barang. Sementara itu Stores (Kaplan dan Norton, 1996:78) menyatakan bahwa “Product attributes its consumer value propositions: price, fashion and quality”, yang artinya “atribut produk dapat mengidentifikasi tiga tujuan sebagai atribut utama untuk proposisi nilai pelanggan, yaitu: harga, model atau desain dan mutu atau kualitas”. Sedangkan menurut Tjiptono (2008:109), unsur-unsur yang penting dalam atribut produk di antaranya meliputi merek, kamasan, pemberian label (labeling), jaminan (garansi), pelayanan dan harga.
Rizki Ifan Prasetyo, Nurhajati dan Mohammad Hufron
327
MEREK Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. Pada dasarnya suatu merek juga merupakan janji penjual untuk secara konsisten menyampaikan serangkaian ciri-ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada para pembeli. (Tjiptono, 2008:104). Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan merek (brand) sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikannya dari barang atau jasa pesaing (Kotler, 2008:332). Merek adalah suatu nama, istilah, tanda, lambang atau desain, atau gabungan semua yang diharapkan mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang, penjual atau sekelompok penjual, dan diharapkan akan membedakan barang atau jasa dari produk pesaing (Laksana, 2008:77). Dari beberapa pandangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa merek dapat dimulai dengan memilih nama, logo, simbol yang bertujuan untuk membedakan sebuah produk dengan produk pesaing melalui keunikan serta sesuatu yang dapat menambah nilai pelanggan. HARGA Harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya (Suwastha, 2008:241). Jika dilihat dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Pengertian ini sejalan dengan konsep pertukaran (exchange) dalam pemasaran. “Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan” (Tjiptono, 2008:151). Harga adalah elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan fitur produk, saluran, bahkan komunikasi membutuhkan lebih banyak waktu. Harga juga mengomunikasikan positioning nilai yang dimaksudkan dari produk atau merek perusahaan ke pasar. Produk yang dirancang dan dipasarkan dengan baik dapat dijual dengan harga tinggi dan menghasilkan laba yang besar (Kotler dan Keller, 2009:67). Menurut Kotler dan Armstrong (2010:314) yang dimaksud harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Harga yang ditawarkan kepada konsumen harus sesuai dengan pandangan konsumen atas nilai dan manfaat yang diperoleh dari prouk tersebut. Secara konteksual harga adalah hal yang berpengaruh dalam merangsang minat beli. Dengan demikiaan atribut yang satu ini sangat memegang peranan penting karena jadi atau tidaknya seorang konsumen melakukan pembeliaan terhadap suatu barang salah satu faktor yang menentukan adalah harga. Kemudiaan harga pun menentukan identitas dan kualitas suatu produk. KUALITAS PRODUK Menurut Kotler (2005:49) “kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau pelayanan pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat”. Menurut Tjiptono (2008:67) “kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat (benefit) bagi pelanggan. Kualitas suatu produk baik berupa barang atau jasa ditentukan melalui dimensi-dimensinya.
328
Rizki Ifan Prasetyo, Nurhajati dan Mohammad Hufron
Menurut Kotler dan Keller (2009:354) “kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, kemudahan operasi dan perbaikan serta atribut bernilai lainnya”. Menurut Kotler dan Amstrong (2010:229) kualitas produk adalah the characteristic of a product or service that bear on its ability to satisfy stated or implied customer needs. Kualitas produk adalah karakteristik sebuah produk atau jasa yang memberikan kemampuan untuk mencukupi kebutuhan pelanggan. Menurut Wijaya (2011:11) “kualitas adalah sesuatu yang diputuskan oleh pelanggan, artinya kualitas didasarkan pada pengalaman aktual pelanggan atau konsumen terhadap produk atau jasa yang diukur berdasarkan persyaratan-persyaratan tersebut”. Wijaya (2011:11) juga menyebutkan “secara operasional, produk berkualitas adalah produk yang memenuhi harapan pelanggan. Produk harus memiliki tingkat kualitas tertentu karena produk dibuat untuk memenuhi selera konsumen atau memuaskan pemakainya”. DESAIN Desain merupakan dimensi yang unik dari sebuah produk, dimensi ini banyak memberikan aspek emosional yang tinggi dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan. Desain produk dalam pasar yang berubah mengikuti zaman, harga dan teknologi tidaklah cukup untuk memberikan kepuasan bagi konsumen jika produk tersebut tidak memiliki nilai emosional yang tinggi. Kotler (2004:332) berpendapat bahwa “desain merupakan totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan konsumen”. Menurut Staton (1991:285) “desain merupakan salah satu aspek pembentukan citra produk. Sebuah desain yang unik, lain dari yang lain, bisa merupakan satu-satunya ciri pembeda produk”. Suyanto (2007:112) menyatakan bahwa “desain merupakan totalitas keistimewaan yang mempengaruhi cara penampilan dan fungsi suatu produk dalam hal kebutuhan pelanggan”. Menurut Rosnani (2010:233) berpendapat bahwa “desain dapat diartikan sebagai salah satu aktivitas luas dari inovasi desain dan teknologi yang digagaskan, dibuat, dipertukarkan (melalui transaksi jual beli) dan fungsional”. Masalah desain dari suatu produk telah menjadi salah satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian serius dari manajemen khususnya team pengembangan produk baru, karena sasaran konsumen yang dituju tidak sedikit yang mulai mempersoalkan masalah desain suatu produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. KEPUTUSAN PEMBELIAN Sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian, konsumen sering dihadapkan pada pilihan (alternative) yang beragam. Hal ini dikarenakan banyaknya produk maupun jasa yang berada dipasaran dengan fungsi dan manfaatnya masing-masing. Dalam membuat keputusan, konsumen harus memilih yang dianggap paling baik untuk dipilih di antara banyaknya pilihan yang dihadapkan kepadanya dengan harapan dapat memberikan kepuasan setelah membelinya. Setiadi (2010:331) mendefinisikan suatu keputusan yaitu melibatkan pilihan antara dua atau lebih alternatif tindakan atau perilaku. Keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara beberapa perilaku yang berbeda. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan, maka ia harus memilih pilihan alternatif. Jika konsumen tidak memilih pilihan alternatif, maka hal tersebut bukan merupakan situasi konsumen melakukan keputusan.
Rizki Ifan Prasetyo, Nurhajati dan Mohammad Hufron
329
Menurut Swasta (2002:15) menyatakan “Keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, evaluasi terhadap alternative pembelian, keputusan pembelian, dan tingkah laku setelah pembelian”. Sedangkan menurut Assauri (2004:141) menyatakan “Keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya”. Sciffman dan Kanuk (2004:174) mengartikan bahwa “Keputusan pembelian sebagai pemilihan dari dua atau lebih alternative yang ada, jadi keputusan hanya dapat dibuat jika ada beberapa alternative yang dapat dipilih. Proses pengambilan keputusan membeli merupakan pemilihan dari dua atau lebih alternative yang dapat dipilih dalam proses pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen”. Menurut Kotler dan Keller (2008:235) dalam pengambilan keputusan ada beberapa proses pembelian yang harus dilalui, yaitu dengan urutan proses sebagai berikut: pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, dan terakhir adalah keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. HIPOTESIS Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan tinjuan pustaka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut: 1. Atribut produk yang terdiri dari merek, harga, kualitas, dan desain berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian. 2. Atribut produk yang terdiri dari merek, harga, kualitas, dan desain berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian. METODE PENELITIAN JENIS, LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanasi (explanatory research). Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Universitas Islam Malang di Jl. MT. Haryono 193 Malang. Penelitian ini dilakukan antara bulan April sampai bulan Juli 2014. POPULASI DAN SAMPEL Populasi dalam penelitian ini yakni pengguna Handphone Sony Xperia Series adalah dengan terlebih dahulu melakukan observasi pendahuluan untuk menentukan proporsi populasi. Berdasarkan observasi pendahuluan yang dilakukan pada Fakultas Ekonomi angkatan 2013 yang total berjumlah 415 mahasiswa, diketahui pengguna Handphone Sony Xperia Series adalah 17 mahasiswa dengan proporsinya sebesar 4%. Sehingga populasi pengguna Handphone Sony Xperia Series pada mahasiswa S1 Universitas Islam Malang angkatan 2013, yang total keseluruhan berjumlah 1458 mahasiswa dengan proporsi 4% diketahui sebesar 58 responden. 58 responden didapat dari perhitungan sebagai berikut: 4% x 1458 = 58,32 (58) responden. Sedangkan teknik pengambilan sampelnya adalah dengan menggunakan accidental sampling
330
Rizki Ifan Prasetyo, Nurhajati dan Mohammad Hufron
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL 1. Merek adalah nama, istilah, simbol, rancangan atau kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari seseorang atau kelompok penjual, dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Indikator-indikator yang dipakai adalah: Khas, Unik, Merupakan merek yang terkenal, Mudah di ingat, Mudah dikenali, Memiliki citra yang baik dimata konsumen 2. Harga adalah ukuran atau jumlah yang harus dikeluarkan konsumen untuk mendapatkan sebuah produk atau jasa. Indikator-indikator yang dipakai adalah: Keterjangkauan harga, Harga produk bersaing dengan produk lain, Harga sesuai fitur (spesifikasi), Harga sesuai dengan manfaat yang diberikan 3. Kualitas produk adalah bagian kerja dari mutu produk yang ditawarkan. Kualitas berupa daya tahan merupakan jaminan kualitas produk berdasarkan ukuran daya tahan masa pakai barang. Indikator-indikator yang dipakai adalah: Tahan lama (tidak mudah rusak), Keandalan produk, Kemampuan dari produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen, Mempunyai fitur yang lengkap serta dapat memberikan kemudahan kepada konsumen 4. Desain adalah merupakan totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan konsumen. Indikator-indikator yang dipakai adalah: Bentuk yang manarik, Tampilan yang bagus, Memiliki ciri khas produk tersendiri 5. Keputusan pembelian adalah keputusan yang diambil oleh pembeli yang merupakan kesimpulan dari sejumlah keputusan dengan indikator-indikator berikut: Keyakinan memilih Sony adalah tepat, Mengutamakan Sony dibanding dengan yang lain, Akan membeli sony bila membutuhkan handphone lagi MODEL PENELITIAN
Atribut produk Merek Harga Kualitas
Keputusan Pembelian
Desain Gambar 1 Model Penelitian SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Sedang pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuisioner
Rizki Ifan Prasetyo, Nurhajati dan Mohammad Hufron
331
METODE ANALISIS DATA Analisis data dalam penelitian adalah menggunakan analisis regresi linier berganda. Adapun tahap analisisnya adalah sebagai berikut: Uji Instrumen, Uji Normalitas, Regresi Linier Berganda, Uji Asumsi Klasik, Uji Hipotesis. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Instrumen Penelitian Uji Validitas Hasil pengujian validitas instrumen dapat dilihat pada table berikut: Tabel 1 Uji Validitas Variabel Item Koefisien Korelasi p-value x1.1 0.549 0.000 x1.2 0.560 0.000 x1.3 0.586 0.000 Merek (X1) x1.4 0.593 0.000 x1.5 0.604 0.000 x1.6 0.711 0.000 x2.1 0.815 0.000 x2.2 0.823 0.000 Harga (X2) x2.3 0.719 0.000 x2.4 0.817 0.000 x3.1 0.648 0.000 x3.2 0.611 0.000 Kualitas (X3) x3.3 0.712 0.000 x3.4 0.750 0.000 x4.1 0.859 0.000 Desain (X4) x4.2 0.818 0.000 x4.3 0.833 0.000 y1 0.863 0.000 Keputusan Membeli (Y) y2 0.845 0.000 y3 0.776 0.000 Berdasarkan tabel 1 di atas, pada semua indikator masing-masing variabel, didapatkan koefisien korelasi positif, lebih dari 0,3 dan p-value hasil pengujian kurang dari α = 0,05. Sehingga dari pengujian ini dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian pada masingmasing variabel telah valid. Uji Reliabilitas Hasil uji validitas dapat dilihat pada table berikut: Tabel 2 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Alpha Cronbach Jumlah Item Keterangan Merek (X1) 0.646 6 Reliabel Harga (X2) 0.803 4 Reliabel Kualitas (X3) 0.616 4 Reliabel Desain (X4) 0.781 3 Reliabel Keputusan membeli (Y) 0.770 3 Reliabel 332
Rizki Ifan Prasetyo, Nurhajati dan Mohammad Hufron
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6. Sehingga dapat dikatakan instrumen pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini sudah reliabel atau dapat dihandalkan. Uji Normalitas Hasil uji validitas dapat dilihat pada table berikut: Tabel 3 Uji Asumsi Normalitas Variabel Kolmogorov-Smirnov Z p-value Keterangan Merek (X1) 0.891 0.405 Normal Harga (X2) 1.149 0.143 Normal Kualitas (X3) 1.305 0.066 Normal Desain (X4) 1.149 0.142 Normal Keputusan membeli (Y) 1.129 0.156 Normal Berdasarkan pengujian Kolmogorov-Smirnov di atas, didapatkan koefisien p-value pada semua variabel lebih besar daripada α = 0,05. Karena p-value lebih besar daripada α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas residual terpenuhi. HASIL UJI ASUMSI KLASIK Uji Multikolinearitas Hasil uji Multikolinearitas dapat dilihat pada table berikut: Tabel 4 Uji Asumsi Multikolinieritas Variabel Independen VIF Keterangan Merek (X1) 1.272 Non Multikolinier Harga (X2) 1.371 Non Multikolinier Kualitas (X3) 1.180 Non Multikolinier Desain (X4) 1.058 Non Multikolinier Dari hasil perhitungan yang ada di Tabel 4 masing-masing variabel bebas menunjukkan nilai VIF yang tidak lebih dari 10, maka asumsi tidak terjadi multikolinieritas telah terpenuhi. Uji Heteroskedastisitas Hasil uji Heteroskedastisitas dapat dilihat pada table berikut: Tabel 5 Uji Asumsi Heteroskedastisitas Variabel t-hitung P-value Keterangan Merek (X1) -0.516 0.608 Tidak Signifikan Harga (X2) -0.368 0.714 Tidak Signifikan Kualitas (X3) -1.772 0.082 Tidak Signifikan Desain (X4) 0.366 0.716 Tidak Signifikan Berdasarkan pada tabel pengujian heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser di atas, dapat dijelaskan bahwa masing-masing variabel bebas tidak memiliki korelasi yang signifikan terhadap absolut residual. Sehingga, dari pengujian ini dapat disimpulkan bahwa model regresi yang terbentuk tidak memiliki sifat heteroskedastisitas. HASIL ANALISIS REGRESI BERGANDA Hasil Analisis Regresi Berganda dapat dilihat pada table berikut: Tabel 6 Ringkasan Hasil Analisis Regresi Rizki Ifan Prasetyo, Nurhajati dan Mohammad Hufron
333
Variabel Constant Merek (X1) Harga (X2) Kualitas (X3) Desain (X4) Α R2adj F-Hitung P-value
Koefisien β -8.669 0.315 0.255 0.378 0.182 = 0,05 = 0,691 = 32,909 = 0,000
Standardized Koefisien β 0.384 0.304 0.357 0.198
thitung
P-value
Keterangan
-4.478 4.623 3.528 4.467 2.610
0.000 0.000 0.001 0.000 0.012
Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
Model regresi yang didapatkan berdasarkan Tabel 6 adalah sebagai berikut : Y = -8.669 + 0.315 X1 + 0.255 X2 + 0.378 X3 + 0.182 X4 + e Dimana : Y = Keputusan Nasabah X1 = Merek X2 = Harga X3 = Kualitas X4 = Desain KOEFISIEN DETERMINASI Berdasarkan pada Tabel 6, model regresi tersebut memiliki koefisien determinasi (R2adj) sebesar 0,691. Hal ini berarti bahwa model regresi yang didapatkan mampu menjelaskan pengaruh antara Variabel Merek (X1), Harga (X2), Kualitas (X3), dan Desain (X4) terhadap Keputusan Membeli (Y) sebesar 69,1% dan sisanya sebesar 30,9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdeteksi. UJI HIPOTESIS 1) Hasil Uji Secara Simultan Berdasarkan Tabel 6, didapatkan nilai F uji dengan p-value sebesar 0,000. Jika pvalue dibandingkan dengan α = 0,05 maka p-value lebih kecil dari α = 0,05. Dari perbandingan tersebut dapat diambil keputusan H0 ditolak pada taraf α = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara Variabel Merek (X1), Harga (X2), Kualitas (X3), dan Desain (X4) terhadap Variabel Keputusan Membeli (Y). 2) Hasil Pengujian Secara Parsial Berdasarkan pada hasil pengujian hipotesis model regresi secara parsial pada Tabel 6, dapat diketahui bahwa dari empat variabel bebas yang diteliti, semua variabel bebas yang memiliki p-value kurang dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Merek, Harga, Kualitas, dan Desain memberikan pengaruh signifikan terhadap Keputusan Membeli. Berdasarkan pada tabel 6, dapat diketahui pula bahwa variabel Kualitas Pelayanan (X1) memiliki koefisien standardized beta sebesar 0,405, dimana koefisien tersebut merupakan koefisien standardized beta yang paling besar. Sehingga, dari pengujian ini dapat disimpulkan bahwa Variabel Merek (X1) merupakan variabel yang memiliki pengaruh dominan terhadap Keputusan Membeli
334
Rizki Ifan Prasetyo, Nurhajati dan Mohammad Hufron
PEMBAHASAN Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Nasabah Variabel Merek (X1) memiliki koefisien regresi sebesar 0.315. Dengan menggunakan bantuan software SPSS, didapatkan statistik uji t sebesar 4,623 dengan p-value sebesar 0,000. P-value lebih kecil daripada α = 0,05 menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Variabel Merek (X1) berpengaruh signifikan terhadap Variabel Keputusan Membeli (Y). Koefisien regresi yang positif mengindikasikan bahwa variabel Merek (X1) memiliki pengaruh yang positif terhadap Keputusan Membeli (Y). Semakin baik merek, maka keputusan membeli Handphone Sony Xperia Series semakin tinggi. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Nasabah Variabel Harga (X2) memiliki koefisien regresi sebesar 0.255. Dengan menggunakan bantuan software SPSS, didapatkan statistik uji t sebesar 3,528 dengan p-value sebesar 0,000. P-value lebih kecil daripada α = 0,05 menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Variabel Harga (X2) berpengaruh signifikan terhadap Variabel Keputusan Membeli (Y). Koefisien regresi yang positif mengindikasikan bahwa variabel Harga (X2) memiliki pengaruh yang positif terhadap Keputusan Membeli (Y). Semakin positif respon terhadap harga, maka keputusan membeli Handphone Sony Xperia Series semakin tinggi. Pengaruh Reputasi Terhadap Keputusan Nasabah Variabel Kualitas (X3) memiliki koefisien regresi sebesar 0.378. Dengan menggunakan bantuan software SPSS, didapatkan statistik uji t sebesar 4,467 dengan p-value sebesar 0,019. P-value lebih kecil daripada α = 0,05 menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Variabel Kualitas (X3) berpengaruh signifikan terhadap Variabel Keputusan Membeli (Y). Koefisien regresi yang positif mengindikasikan bahwa variabel Kualitas (X3) memiliki pengaruh yang positif terhadap Keputusan Membeli (Y). Semakin baik kualitas, maka keputusan membeli Handphone Sony Xperia Series semakin tinggi Pengaruh Lokasi Terhadap Keputusan Nasabah Variabel Desain (X4) memiliki koefisien regresi sebesar 0.182. Dengan menggunakan bantuan software SPSS, didapatkan statistik uji t sebesar 2,610 dengan p-value sebesar 0,012. P-value lebih kecil daripada α = 0,05 menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Variabel Desain (X4) berpengaruh signifikan terhadap Variabel Keputusan Membeli (Y). Koefisien regresi yang positif mengindikasikan bahwa variabel Desain (X4) memiliki pengaruh yang positif terhadap Keputusan Membeli (Y). Semakin baik desain, maka keputusan membeli Handphone Sony Xperia Series semakin tinggi. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Atribut produk yang terdiri dari merek, harga, kualitas dan desain berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Handphone Sony Xperia Series.. 2. Dari empat variabel atribut produk yang diteliti, variabel merek memberikan pengaruh yang paling dominan terhadap keputusan pembelian Handphone Sony Xperia Series.
Rizki Ifan Prasetyo, Nurhajati dan Mohammad Hufron
335
SARAN Agar dapat memperoleh gambaran yang lebih mendalam serta komprehensif maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut: 1. Berdasarkan dari hasil penelitian, atribut desain memiliki nilai koefisien standardised beta yang paling rendah sebesar 0,198. Hal ini menunjukkan bahwa desain dari Handphone Sony Xperia Series kurang menarik minat beli konsumen. Maka dari itu perusahaan dapat melakukan inovasi baru terhadap atribut desain agar lebih menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian. 2. Penelitian ini terbatas pada penggunaan variabel atribut produk yang hanya meninjau dari beberapa dimensi saja yakni: merek, harga, kualitas dan desain. Untuk peneliti selanjutnya, disarankan untuk menambahkan variabel dari atribut produk yang lain seperti: jaminan (garansi), pelayanan penjualan dan layanan purna jual. karena ketiga variabel tersebut juga merupakan dimensi dari sebuah atribut produk dan secara tidak langsung juga mempengaruhi keputusan pembelian. 3. Penelitian ini dilakukan pada salah satu jenis vendor hanphone saja. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk membandingkan dengan vendor handphone jenis lain agar didapatkan hasil penelitian yang lebih luas. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2008. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi kelima, Riheka Cipta. Jakarta. Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Kotler. Philip, 2008, manajemen pemasaran. Edisi milenium diterjemahkan Benyamin Molan, PT. Prinhallindo, Jakarta. Kotler, Philip; Armstrong, Garry, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip dan Armstrong, Garry, 2010. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip, 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. PT. Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta. Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, “Manajemen Pemasaran Jasa”, Salemba Empat 2006. Jakarta. Santoso, Singgih. 2003, Mengatasi Berbagai Masalah Statistik Dengan SPSS Versi 11,5. Elex Media Komputindo. Jakarta. Stanton, William J, 2007. Prinsip Pemasaran, Jilid 1, Alih bahasa Yohanes Lamarto, Erlangga, Jakarta. Schiffman dan Kanuk. 2004. Perilaku Konsumen, edisi 7. Prentice Hall. Jakarta. Simamora, Bilson. 2004, Panduan Riset Prilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka, Jakarta Swastha, Basu, Ibnu Sukotjo, 2008. Pengantar Bisnis Modern. Cetakan ketiga, Liberty, Yogyakarta. Swastha. Basu dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta. Tjiptono, Fandy, 2008. Strategi Pemasaran. Edisi Ketiga. ANDI OFFSET, Yogyakarta. *) Rizki Ifan Prasetyo adalah alumnus Fakultas Ekonomi Unisma **) Nurhajati adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma ***) Mohammad Hufron adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma
336
Rizki Ifan Prasetyo, Nurhajati dan Mohammad Hufron