PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: GERYSA DIMAS BARUNA NPM. 12500093 ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan kedisiplinan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2015/2016. 2) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan tata tertib sekolah pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 192 siswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 36 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan proportional random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang kedisiplinan dan tata tertib sekolah, sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang sekolah dan nama responden. Teknik analisis data dengan t-tes. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan: 1) Pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan kedisiplinan pada siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016 diperoleh thitung sebesar 6,849 > ttabel = 2,030, sehingga disimpulkan ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan karakter kedisiplinan pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016. 2) Pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan tata tertib sekolah pada siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016 diperoleh thitung sebesar 9,195 > ttabel = 2,030, sehingga disimpulkan ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan tata tertib sekolah pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016. Kata Kunci: bimbingan kelompok, kedisiplinan dan tata tertib sekolah
1
tenaga
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan bagian integral
dalam
pendidik
mampu
membantu peserta didik/siswa dalam
pembangunan
menolong diri sendiri memilih dan
kehidupan berbangsa dan bernegara.
mengambil
Pasal 3 Undang-Undang No. 20 Tahun
tercapainya cita-cita mereka.
2003
menyatakan
bahwa
untuk
tujuan
keputusan
demi
Usaha pemerintah seperti yang
pendidikan nasional adalah untuk
telah
mengembangkan potensi peserta didik
implementasinya bisa kita lihat dengan
agar menjadi manusia yang beriman
jelas
dan bertaqwa, berakhlak mulia, sehat,
SD/sederajat, SMP/sederajat, maupun
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta
SMA/sederajat di mana para penerus
menjadi
yang
perjuangan bangsa ditempa dan dilatih
demokratis dan bertanggung jawab.
oleh para guru. Usaha pemerintah ini
Demi tercapainya tujuan pendidikan
mestinya mendapatkan acunan jempol
tersebut, diperlukan kerjasama yang
dari kita semua walaupun secara nyata
baik dan saling pengertian antara
masih ada siswa yang tidak bisa naik
ketiga lingkungan pendidikan yaitu
kelas bahkan ada yang tidak bisa lulus
lingkungan
Ujian Nasional, ketidak lulusan ini
warga
negara
keluarga,
lingkungan
sekolah, dan lingkungan masyarakat.
diuraikan
di
sebelumnya
sekolah-sekolah
baik
bukan semata mata karena sebuah
Tingkat kualitas Sumber Daya
kesalahan
kurikulum
atau
sistem
Manusia (SDM) juga ditentukan oleh
pendidikan yang ada, akan tetapi
keberhasilan pendidikan di negara ini.
masalah
Pendukung
cenderung
utama
dalam
yang
ada
adalah
disebabkan
lebih oleh
meningkatkan Sumber Daya Manusia
kurangnnya kesadaran siswa terhadap
(SDM) yang bermutu adalah dengan
disiplin
pendidikan
yang
Pengembangan bermutu
bukan
bermutu
pula.
pendidikan
yang
saja
Sekolah
merupakan
tempat
kelanjutan pendidikan yang sudah
tentang
dilaksanakan
dalam
lingkungan
transformasi ilmu pengetahuan dan
keluarga. Sekolah sebagai lembaga
teknologi
pendidikan
saja,
tetapi
bagaimana 2
mempunyai
tanggung
jawab
besar
untuk
mencapai
baik dapat menghasilkan kehidupan
tujuan pendidikan tersebut. Salah satu
yang teratur, sebab disiplin dapat
upaya yang perlu dilakukan oleh
mengatur perilaku dan menjadi unsur
sekolah adalah menumbuhkan karakter
yang
disiplin pada diri siswa.
siswa.
fundamental
dari
moralitas
Karakter adalah cara berpikir
Pembentukan kedisiplinan dan
dan berperilaku yang menjadi ciri khas
tata tertib dalam melakukan kegiatan
tiap
sehari-hari
siswa
untuk
hidup
dan
di
sekolah
harus
berkerjasama, baik dalam lingkup
berpedoman pada tata tertib yang
keluarga,
masyarakat, bangsa dan
berlaku. Kedisiplinan menjadi alat
Negara. Individu yang berkarakter
yang ampuh dalam mendidik karakter
baik
adalah
yang
bias
dan membangun karakter siswa. Jika
dan
siap
penegakan serta pembentukan disiplin
mempertanggungjawabkan tiap akibat
dapat dilakukan secara berulang-ulang
dari keputusan yang siswa buat sendiri
dan terus-menerus maka lama-lama
sebagai
akan
membuat
individu
keputusan
pengalaman
belajarnya.
menjadi
kebiasaan
yang
Menurut Amir Daien Indrakusuma
positif. Strategi yang diterapkan SMP
(2011: 102), membentuk karakter
Negeri
merupakan proses yang berlangsung
membentuk disiplin
seumur hidup dan bagian penting
pelaksanaan tata tertib yaitu dengan
kinerja
pembiasaan
pendidikan.
Karakter
1
Gondangrejo
dalam
siswa
melalui
kedisiplinan
merupakan bentuk kepribadian yang
bimbingan kelompok.
melekat pada diri seseorang. Salah
Upaya
melalui
membangun
satu bentuk karakter yang penting bagi
kedisiplinan siswa dan mematuhi tata
siswa adalah karakter kedisiplinan,
tertib
karena dengan membudayakan disiplin
melalui dua pendekatan yaitu, proses
dalam
intervensi dan pembiasaan. Proses
kehidupan
di
lingkungan
sekolah
dapat
dilaksanakan
sekolah pada siswa dapat memberi
intervensi
dampak yang positif bagi kehidupan
dilaksanakan melalui kegiatan belajar
siswa di luar sekolah. Disiplin yang
mengajar 3
dikembangkan
yang
sengaja
dan
dirancang
untuk mencapai tujuan pembentukan
Gondangrejo Karanganyar khususnya
karakter dengan menerapkan berbagai
siswa kelas VIII keseluruhan yang
kegiatan terstruktur sedangkan melalui
berjumlah 192 siswa masih kurang,
proses pembiasaan atau habituasi,
terbukti dari masih ada 57 siswa
diciptakan dan ditumbuhkan aneka
(30%) siswa terlambat masuk kelas,
situasi dan kondisi yang berisi aneka
sedangkan 67 siswa (35%) yang tidak
penguatan yang memungkinkan siswa
menyelesaikan
di
di
waktunya, dan juga seringnya para
masyarakatnya
siswa tidak mengerjakan tugas atau PR
membiasakan diri berperilaku sesuai
dari guru sebanyak 48 siswa (25%).
nilai yang diharapkan.
Untuk tata tertib seperti seragam
sekolah,
di
rumah,
lingkungan
dan
Dalam hal ini peran guru sangat
dibutuhkan
siswa
tugas
tepat
pada
atribut ada 96 siswa (50%) yang tidak
untuk
mematuhi peraturan yang sudah di
memberikan bimbingan supaya siswa
tetapkan sekolah.
mempunyai kedisiplinam dan tata
Tujuan penelitian ini adalah: 1)
tertib di sekolah. Oleh karena itu
Untuk
dengan adanya bimbingan kelompok,
pengaruh
bimbingan
kelompok
maka secara tidak langsung dapat
terhadap
peningkatan
kedisiplinan
membentuk kedisiplinan dan tata tertib
pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1
di
Gondangrejo
sekolah
melalui
bimbingan
mengetahui
kelompok yang dilaksanakan oleh
pelajaran
guru.
mengetahui Berdasarkan
apakah
Karanganyar
2015/2016. ada
Untuk pengaruh
survei
telah
peneliti
peningkatan tata tertib sekolah pada
lakukan pada saat PPL yang didukung
siswa kelas VIII SMP Negeri 1
hasil wawancara dengan Ibu Dra. Siti
Gondangrejo
Sholichah selaku Guru BK di SMP
pelajaran 2015/2016.
yang
Negeri 1 Gondangrejo Karanganyar, terlihat bahwa tingkat kedisiplinan dan tata tertib sekolah siswa SMP Negeri 1 4
kelompok
tahun
hasil
pendahuluan
bimbingan
apakah
2)
ada
Karanganyar
terhadap
tahun
2012:120).
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP
Negeri
1
Dalam
penelitian
ini
pengambilan sampel secara random
Gondangrejo.
20% dari jumlah keseluruhan siswa
Penelitian ini dilakukan pada bulan
kelas VIII SMP Ngeri 1 Gondangrejo
agustus awal sampai dengan bulan
Karanganyar
Agustus 2016.
2015/2016 adalah sebanyak 36 siswa.
Bentuk dan strategi
penelitian ini adalah dengan metode
tahun
pelajaran
“Teknik sampling adalah teknik
penelitian
ekperimen
kuantitatif.
pengambilan
Penelitian
ekperimen
kuantitatif,
menentukan
sampel
maksudnya adalah suatu cara untuk
digunakan
dalam
mencari hubungan sebab akibat antara
(Sugiyono,
2012:119).
dua faktor yang sengaja ditimbulkan
penentuan
oleh peneliti dengan mengurangi atau
menggunakan cara undian, karena cara
faktor-faktor lain yang mengganggu
undian
(Suharsini Arikunto, 2006: 3).
menghindarkan
“Populasi generalisasi
adalah yang
obyek/subyek
wilayah
terdiri
yang
sampel
untuk
yang
penelitian”
sampelnya,
ini
lebih dari
akan
Untuk peneliti
mudah
dan
faktor-faktor
subyektifitas peneliti.
atas:
Variabel penelitian ini terbagi
mempunyai
menjadi
dua,
yaitu
variabel
kualitas dan karakteristik tertentu yang
independent dan variabel dependen.
ditetapkan
Menurut Sugiyono (2012 : 38-38)
oleh
dipelajari
dan
peneliti
untuk
kemudian
ditarik
variabel
penelitian
pada
dasarnya
kesimpulannya”
(Sugiyono,
adalah segala sesuatu yang berbentuk
2012:119).
pengertian
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
populasi
Berdasarkan tersebut,
maka
dalam
untuk dipelajari sehingga diperoleh
penelitian ini yang menjadi anggota
informasi
populasi adalah seluruh siswa kelas
kemudian ditarik kesimpulannya.
VIII
yang berjumlah 192 siswa.
tentang
Variabel
hal
independen
tersebut,
sering
“Sampel adalah bagian dari jumlah
disebut sebagai variabel stimulus.
karakteristik
oleh
Dalam bahasa Indonesia sering disebut
(Sugiyono,
sebagai variabel bebas. Variabel bebas
populasi
yang tersebut”
dimiliki
5
adalah variabel yang memengaruhi
kepada
atau
menjawabnya.
yang
menjadikan
sebab
responden
untuk
Angket
merupakan
perubahannya atau timbulnya variabel
teknik pengumpulan data yang efisien
dependen
(Sugiyono,
bila peneliti tahu dengan pasti variabel
biasanya
yang akan diukur dan tahu apa yang
(terikat)
2012:64).
Variabel
ini
disebut juga dengan variabel X, dalam
bisa
penelitian ini yang termasuk dalam
(Sugiyono,
variabel
penelitian ini menggunakan angket
X
adalah
bimbingan
kelompok.
merupakan
dipengaruhi karena
atau
adanya
(Sugiyono,
dari
responden
2012:192).
“Dalam
dengan jenis angket tertutup, adapun
Variabel dependen atau variabel terikat
diharapkan
variabel
pengertian dari angket tertutup adalah
yang
angket
yang
sudah
disediakan
sehingga
responden
menjadi
akibat
jawabannya
variabel
bebas
tinggal memilih jawaban yang sesuai”
2012:64).
Variabel
(Suharsimi Arikunto, 2006:152).
dependen biasanya disebut dengan
Dokumentasi
variabel Y, dalam penelitian ini yang
“Dokumentasi sebagai teknik
termasuk dalam variabel Y1 adalah
pengumpulan data atau pengumpulan
Kedisiplinan dan Y2 Tata Tertib
informasi berupa tulisan, tempat, dan
Sekolah pada Siswa SMP N 1
orang” (Suharsimi, 2006:158). Dalam
Gondangrejo
mengadakan
Tahun
Pelajaran
2015/2016. Dalam
penelitian
yang
bersumber pada tulisan ini kita telah untuk
menggunakan metode dokumentasi.
mendapatkan data yang lebih tepat
Dokumentasi dalam penelitian ini
digunakan suatu alat pengumpulan
digunakan untuk memperoleh data-
data, sebagai berikut:
data
Metode Angket (Kuesioner)
Kedisiplinan dan Tata Tertib Sekolah
Angket
penelitian
ini,
merupakan
teknik
siswa
mengenai
Karakter
Pada Siswa SMP N 1 Gondangrejo
pengumpulan data yang dilakukan
tahun pelajaran 2015/2016.
dengan cara memberi seperangkat
Uji
pertanyaan atau pernyataan tertulis
coba
instrumen
dalam
penelitian ini dilakukan untuk menguji 6
tingkat validitas dan reliabilitas dari
dikemukakan oleh Suharsini Arikunto
angket kedisiplinan dan tata tertib
(2006: 72).
sekolah. Uji coba instrumen (try out
Hasil uji validitas
penelitian) dilaksanakan pada Siswa Kelas
VIII
A
Gondangrejo
SMP
yang
Negeri
berjumlah
Berdasarkan uji coba angket
1
kedisiplinan yang terdiri dari 20 item
26
pernyataan dan diujicobakan pada 26
siswa.
responden yaitu siswa Kelas VIII A Validitas adalah suatu ukuran
SMP
menunjukan
atau
ditemukan sebanyak 2 item pernyataan
kesahihan suatu instrumen, sehingga
yang tidak valid antara lain item
sebuah
nomor 10 dan 15. Dari 2 item angket
yang
kevalidan
instrumen dikatakan
valid
Negeri
1
apabila dapat mengukur apa yang
yang
diinginkan (Suharsimi Arikunto, 2006:
selanjutnya tidak disertakan dalan
64)
yang
angket pada penelitian ini, karena item
diterapkan dalam penelitian ini adalah
pernyataan tersebut memiliki r hitung < r
dengan cara mencari validitas item.
tabel.
Dalam penelitian ini validitas yang
pada lampiran.
Adapun
uji
validitas
tidak
valid,
Uraian hasil uji coba dapat dilihat
dicari adalah validitas item/butir soal. Adapun
dinyatakan
Gondangrejo
Berdasarkan uji coba angket
kriteria hasil uji validitas
tata terib sekolah yang terdiri dari 20
yaitu jika nilai r hitung > r tabel atau
item pernyataan dan diujicobakan
signifikansi < 0,05 maka butir item
pada 26 responden yaitu siswa Kelas
valid, sebaliknya jika nilai r hitung < r
VIII A SMP Negeri 1 Gondangrejo
tabel atau signifikansi > 0,05 maka
ditemukan sebanyak 1 item pernyataan
butir item tidak valid.
yang tidak valid yaitu item nomor 15.
Untuk instrumen korelasi
menguji angket
reliabilitas
Dari 1 item angket yang dinyatakan
menggunakan
Spearman-Brown
tidak
dengan
valid,
disertakan
selanjutnya
dalan
angket
tidak pada
langkah sebagai berikut : dengan
penelitian ini, karena item pernyataan
menggunakan rumus product moment
tersebut memiliki r
dengan
angka
kasar
yang 7
hitung
< r
tabel.
Uraian hasil uji coba dapat dilihat
HASIL PENELITIAN DAN
pada lampiran.
PEMBAHASAN Hasil Penelitian
Hasil uji Reliabilitas
Deskripsi
Berdasarkan hasil uji reliabilitas
menggunakan
Karakter
Kedisiplinan
try out angket kedisiplinan yang dianalisis
Data
Berdasarkan
rumus
kedisiplinan
hasil
sebelum
pemberian
Spearman Brown diperoleh nilai 0,967
bimbingan
masuk kategori antara 0,800-1,00 atau
Kelas
mempunyai reliabilitas sangat tinggi.
Gondangrejo
Berdasarkan hasil uji reliabilitas try
2015/2016 diperoleh nilai tertinggi 67
out angket tata tertib sekolah yang
dan terendah 53 (Lihat Lampiran 21).
dianalisis
rumus
Adapun dari analisis data diperoleh
Spearman Brown diperoleh nilai 0,920
nilai mean = 58,944 median = 60,155
masuk kategori antara 0,800-1,00 atau
modus = 62,577 dan standar deviasi =
mempunyai reliabilitas sangat tinggi.
3,589.
menggunakan
Teknik analisis data merupakan
kelompok
angket
VIII
pada
SMP
Negeri
tahun
Berdasarkan
siswa
pelajaran
hasil
angket
bagian terpenting dalam penelitian,
kedisiplinan
karena dengan analisis data tersebut
bimbingan
dapat diberi arti dan makna yang
Kelas
berguna dalam masalah penelitian.
Gondangrejo
Analisis ini yang digunakan sudah
2015/2016 diperoleh nilai tertinggi 69
jelas
rumusan
dan terendah 55. Adapun dari analisis
masalah atau menguji hipotesis yang
data diperoleh nilai mean = 62,667
telah dirumuskan (Sugiyono, 2009:
median = 61,25 modus = 58,416 dan
391). Setelah data-data yang penulis
standar deviasi = 3,164.
untuk
kumpulkan
menjawab
terutama
data
setelah
1
kelompok
VIII
SMP tahun
pemberian pada
siswa
Negeri
1
pelajaran
yang
diperlukan dalam menganalisis data
Deskripsi Data Tata Tertib Sekolah
ini penulis menggunakan analisis data
Berdasarkan hasil angket tata
rumus statistik t-tes.
terib 8
sekolah
sebelum
pemberian
bimbingan Kelas
kelompok
VIII
pada
SMP
siswa
ttabel dengan
1
db = (N – 1) = (36 – 1) = 35 pada taraf
pelajaran
signifikansi 5% = 2,030. Jadi dapat
2015/2016 diperoleh nilai tertinggi 69
disimpulkan bahwa hasil t hitung =
dan terendah 55. Adapun dari analisis
6,849 lebih besar dari ttabel pada taraf
data diperoleh nilai mean = 61,833
signifikansi 5% = 2,030.
Gondangrejo
Negeri
dikonsultasikan dengan
tahun
median = 62,136 modus = 62,742 dan
Berdasarkan hasil analisis data
standar deviasi = 3,164.
terib
Berdasarkan hasil angket tata
menyatakan
sekolah
pengaruh
bimbingan
kelompok
terhadap
peningkatan
kedisiplinan
bimbingan Kelas
di atas, maka hipotesis nihil yang
setelah
kelompok
VIII
pemberian pada
SMP
Gondangrejo
tahun
siswa
Negeri
1
bahwa:
“Tidak
ada
pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1
pelajaran
Gondangrejo
Tahun
Pelajaran
2015/2016 diperoleh nilai tertinggi 73
2015/2016”
tidak
terbukti
dan terendah 59. Adapun dari analisis
kebenarannya. Sedangkan hipotesis
data diperoleh nilai mean = 65,917
kerja yang menyatakan bahwa: “Ada
median = 66 modus = 66,166 dan
pengaruh
bimbingan
standar deviasi = 3,768.
terhadap
peningkatan
kelompok karakter
kedisiplinan pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun
Pengujian Hipotesis Pengaruh
Bimbingan
Pelajaran
Kelompok
kebenarannya
terhadap Peningkatan Kedisiplinan Berdasarkan hasil analisis data secara
statistik
bimbingan
tentang
kelompok
2015/2016” baik
terbukti
pada
taraf
signifikansi 5%.
pengaruh terhadap
Pengaruh
Bimbingan
Kelompok
peningkatan kedisiplinan pada siswa
terhadap Peningkatan Tata Tertib
Kelas
Sekolah
VIII
Gondangrejo
SMP Tahun
Negeri
1
Pelajaran
Berdasarkan hasil analisis data
2015/2016 diperoleh thitung sebesar
secara
6,849. Selanjutnya nilai thitung tersebut
bimbingan 9
statistik
tentang
kelompok
pengaruh terhadap
peningkatan tata tertib sekolah pada
Pembahasan
siswa Kelas VIII SMP Negeri 1
Pengaruh
Gondangrejo
terhadap Peningkatan Kedisiplinan
Tahun
Pelajaran
Bimbingan
Kelompok
2015/2016 diperoleh thitung sebesar
Berdasarkan hasil penelitian
9,195. Selanjutnya nilai thitung tersebut
diketahui bahwa kedisiplinan siswa
dikonsultasikan dengan
Kelas
ttabel dengan
VIII
SMP
Negeri
db = (N – 1) = (36 – 1) = 35 pada taraf
Gondangrejo
signifikansi 5% = 2,030. Jadi dapat
2015/2016
setelah
diberikan
disimpulkan bahwa hasil t hitung =
bimbingan
kelompok
mengalami
9,195 lebih besar dari ttabel pada taraf
peningkatan.
signifikansi 5% = 2,030. Berdasarkan
mendukung teori yang dikemukakan
hasil analisis data di atas, maka
oleh
hipotesis
nihil
menyatakan
menyatakan bahwa manfaat layanan
bahwa:
“Tidak
ada
pengaruh
bimbingan kelompok adalah mendapat
kelompok
terhadap
kesempatan untuk berkontak dengan
peningkatan tata tertib sekolah pada
banyak siswa; memberikan informasi
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1
yang dibutuhkan oleh siswa; siswa
Gondangrejo
Tahun
Pelajaran
dapat menyadari tantangan yang akan
2015/2016”
tidak
terbukti
bimbingan
yang
Tahun
1
Hasil
Winkel
dihadapi;
penelitian
(2012:
siswa
112)
dapat
ini
juga
menerima
kebenarannya. Sedangkan hipotesis
dirinya
kerja yang menyatakan bahwa: “Ada
teman-temannya sering menghadapi
pengaruh
bimbingan
persoalan, kesulitan dan tantangan
terhadap
peningkatan
kelompok
menyadari
bahwa
tertib
yang kerap kali sama; dan lebih berani
sekolah pada Siswa Kelas VIII SMP
mengemukakan pandangannya sendiri
Negeri
bila
1
Pelajaran
tata
setelah
Pelajaran
Gondangrejo 2015/2016”
kebenarannya
baik
pada
Tahun terbukti
berada
diberikan
taraf
dalam kesempatan
kelompok; untuk
mendiskusikan sesuatu bersama; lebih
signifikansi 5%.
bersedia menerima suatu pandangan atau pendapat bila dikemukakan oleh
10
seorang
teman
daripada
yang
Pengaruh
Sekolah
Hasil penelitian ini konsisten
Berdasarkan hasil penelitian
dengan penelitian yang dilakukan oleh Suwignyo
menyimpulkan
yang
diketahui bahwa tata tertib sekolah
kedisiplinan
pada siswa Kelas VIII SMP Negeri 1
(2015
bahwa
Kelompok
terhadap Peningkatan Tata Tertib
dikemukakan oleh seorang konselor.
Hari
Bimbingan
belajar siswa sebelum memperoleh
Gondangrejo
perlakuan
bimbingan
2015/2016
setelah
diberikan
kelompok, diperoleh kriteria sedang
bimbingan
kelompok
mengalami
(65,6%).
peningkatan.
berupa
Setelah
bimbingan
mendapatkan
kelompok,
disimpulkan bimbingan meningkatkan
Sehingga
layanan
kelompok
mampu
kedisiplinan
pada
menggunakan
analisis
bimbingan
kelompok
terhadap
kedisiplinan
yang
berpendapat
dan
1)
Diberikan
luas
untuk
membicarakan
Memiliki
pemahaman
yang
obyektif, tepat, dan cukup luas tentang berbagai hal yang mereka bicarakan.
wilcoxon diperoleh hasil bahwa ada layanan
yaitu:
kesempatan
2)
uji
pengaruh
siswa
berbagai hal yang terjadi di sekitarnya.
belajar
siswa. Berdasarkan hasil perhitungan dengan
sesuai
bahwa manfaat bimbingan kelompok
dapat
bahwa
tersebut
Tohirin (2012: 42) yang menyatakan
dengan demikian, terjadi peningkatan 10,5%.
Hal
Pelajaran
dengan teori yang dikemukakan oleh
kriteria
meningkat menjadi tinggi (76,1%)
sebesar
Tahun
3) Menimbulkan sikap yang positif terhadap keadaan diri dan lingkungan mereka yang berhubungan dengan hal-
belajar pada siswa kelas VIII.D SMP
hal yang mereka bicarakan dalam
Negeri
kelompok.
41
Gunungpati
Semarang
4) Menyusun program-
Tahun Ajaran 2014/2015” diterima
program kegiatan untuk mewujudkan
pada taraf signifikan 5%.
penolakan terhadap yang buruk dan dukungan terhadap yang baik. 5) Melaksanakan kegiatan-kegiatan nyata dan langsung untuk membuahkan hasil sebagaimana yang mereka programkan semula. 11
peningkatan kedisiplinan pada Siswa
Keterbatasan Penelitian Penelitian ini masih banyak
Kelas
VIII
SMP
Negeri
1
kekurangan yaitu: 1) Dimungkinkan
Gondangrejo
Tahun
Pelajaran
masih ada kelemahan pada alat ukur
2015/2016”
tidak
terbukti
yang
kebenarannya. Sedangkan hipotesis
digunakan
jumlah
sampel
serta
terbatasnya
sehingga
dapat
kerja yang menyatakan bahwa: “Ada
mempengaruhi hasil penelitian. 2)
pengaruh
bimbingan
kelompok
Dimungkinkan adanya
hasil yang
terhadap
peningkatan
kedisiplinan
berbeda
ini
pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1
jika
masalah
diteliti
dengan jumlah sampel yang lebih
Gondangrejo
besar.
2015/2016”
Tahun terbukti
Pelajaran kebenarannya
baik pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil analisis data
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data tentang
tentang
pengaruh
bimbingan
pengaruh
bimbingan
kelompok terhadap peningkatan tata
terhadap
peningkatan
tertib sekolah pada siswa Kelas VIII
kedisiplinan pada siswa Kelas VIII
SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun
SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun
Pelajaran 2015/2016 diperoleh thitung
Pelajaran 2015/2016 diperoleh thitung
sebesar 9,195. Selanjutnya nilai thitung
sebesar 6,849. Selanjutnya nilai thitung
tersebut dikonsultasikan dengan ttabel
tersebut dikonsultasikan dengan
ttabel
dengan db = (N – 1) = (36 – 1) = 35
dengan db = (N – 1) = (36 – 1) = 35
pada taraf signifikansi 5% = 2,030.
pada taraf signifikansi 5% = 2,030.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil t
Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil t
hitung = 9,195 lebih besar dari ttabel
hitung = 6,849 lebih besar dari ttabel
pada taraf signifikansi 5% = 2,030.
pada taraf signifikansi 5% = 2,030.
Berdasarkan hasil analisis data di atas,
Berdasarkan hasil analisis data di atas,
maka hipotesis nihil yang menyatakan
maka hipotesis nihil yang menyatakan
bahwa::
bahwa:
kelompok
bimbingan
“Tidak
“Tidak
ada
pengaruh
kelompok
terhadap
ada
pengaruh
bimbingan
kelompok
terhadap
peningkatan tata tertib sekolah pada 12
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1
terhadap
Gondangrejo
Tahun
Pelajaran
sekolah pada Siswa Kelas VIII SMP
2015/2016”
tidak
terbukti
Negeri
peningkatan
1
Gondangrejo
kebenarannya. Sedangkan hipotesis
Pelajaran
kerja yang menyatakan bahwa: “Ada
kebenarannya
pengaruh
signifikansi 5%.
bimbingan
kelompok
Hari
2015/2016” baik
pada
tertib
Tahun terbukti taraf
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
DAFTAR PUSTAKA Amir
tata
Daien Indrakusuma, 2011. Evaluasi pendidikan Penilaian Hasil-hasil Belajar, Malang: IKIP Malang.
________. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta.
Suwignyo. 2015. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Kedisiplinan Belajar Pada Siswa Kelas VIII.D SMP Negeri 41 Gunungpati Semarang Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Bimbingan Dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
Winkel WS. 2012. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogyakarta : Media Abadi
13