PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM MENGEMUKAKAN DAN MEMPERTAHANKAN PENDAPAT PADA SISWA KELAS VIIe SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: TIKA FITRYANA NIM: 12500057 Abstraks: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Peningkatan Kepercayaan Diri dalam Mengemukakan dan Mempertahankan Pendapat pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016. Dalam penelitian ini sampling diambil menggunakan cara undian, dimana peneliti membuat undian sejumlah kelas yang kemudian undian tersebut diundi, kelas yang keluar menjadi sampel yang nantinya akan mengisi angket. Dalam penelitian ini sampel yang di peroleh adalah kelas VII E yang berjumlah 32 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, observasi dan dokumentasi. Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang kepercayaan diri dalam mengemukakan dan mempertahankan pendapat, observasi dilakukan untuk mengamati perilaku siswa, sedangkan metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang sekolah dan nama responden. Teknik analisis data dengan t-tes. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan t-tes diperoleh t hitung sebesar 10,204. Selanjutnya nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan db = (N – 1) = (32 – 1) = 31 pada taraf signifikansi 5% = 2,040 dan 1% = 2,744. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil t hitung = 10,204 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% = 2,040 dan 1% = 2,744. Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka hipotesis menyatakan bahwa: “Ada Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Peningkatan Kepercayaan Diri dalam Mengemukakan dan Mempertahankan Pendapat pada siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016” terbukti kebenarannya baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%. Kata Kunci: Layanan Bimbingan Kelompok, Kepercayaan Diri
PENDAHULUAN Kepercayaan diri merupakan salah satu komponen yang penting yang harus dimiliki bagi setiap individu. Dalam zaman yang semakin maju ini persaingan semakin ketet dan kualitas sumber daya manusia yang diperhitungkan. Pendidikan memiliki peran penting dalam pembentukan karakter anak bangsa untuk mampu bersaing di masa yang akan datang. Adanya rasa percaya diri pada siswa, siswa akan memiliki mental yang kuat sehingga mampu bertahan dalam persaingan zaman. . Bukan hanya siswa saja yang memiliki tanggung jawab dalam membentuk kualitas dirinya. Semua pihak turut bertanggung jawab atas terbentuk pribadi seorang siswa. Baik dukungan dari guru yang membimbing mereka disekolah, orang tua dengan memberi dukungan dirumah. Salah satu cara dalam peningkatan kualitas pribadi siswa dapat dengan cara membangkitkan semangat kepercayaan diri siswa dalam mengemukakan dan mempertahankan pendapat yang dilakukan melalui layanan bimbingan kelompok. Berdasarkan wawancara dengan guru bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Gondangrejo pada bulan November 2015, guru bimbingan dan konseling mengatakan bahwa masalah yang sering di alami oleh para siswa adalah kurang percaya diri, menurut pengamatan guru bimbingan dan konseling dari seluruh kelas VII sampai dengan IX hanya 30% siswa yang mempunyai rasa
percaya diri yang cukup baik dan 70% siswa mempunyai rasa percaya diri yang rendah. Diantara kelas-kelas tersebut yang mempunyai percaya diri paling rendah adalah mereka mayoritas kelas VII terutama kelas VII E di SMP Negeri 1 Gondangrejo. Fenomena ini dapat dilihat pada siswa SMP Negeri 1 Gondangrejo yang mempunyai tingkat kepercayaan diri yang rendah. Ada beberapa hal yang menunjukkan siswa kurang percaya diri dalam melakukan suatu tindakan salah satunya ialah siswa kurang percaya diri dalam mengemukakan dan mempertahankan pendapatnya saat berdiskusi. Rasa percaya diri sangat berpengaruh pada siswa. Sebagai manusia yang berkembang dan tumbuh menuju pasti ingin mengetahuijati dirinya. Banyak hal yang menyebabkan akan menjadi kurang percaya diri, diantaranya kurangnya pengetahuan anak mengenai masa pubertas masa dimana banyak perubahan yang akan terjadi, kurangnya perhatian orang tua mengenai tumbuh kembang anak dan kebutuhan anak serta lingkungan sosial yang kurang mendukung. Sebenarnya mereka memiliki potensi dan kemampuan untuk dikembangkan sebagai motivasi diri dalam meraih cita-citanya. Penyebab kepercayaan diri rendah pada siswa SMP Negeri 1 Gondangrejo salah satunya di kerenakan dalam pemberian layanan bimbingan kelompok yang kurang ideal. Dalam masa sekarang ini peran
guru BK sangatlah penting guna meningkatkan kualitas siswa yang berhubungan dengan rasa percaya diri pada siswa. Dari layanan yang diberikan guru BK baik yang bersifat pribadi maupun kelompok. Di sekolah, layanan Bimbingan kelompok sangat diperlukan dalam menangani masalah krisis kepercayaan diri. Oleh karena itu, perlu melakukan penelitian lagi melalui layanan bimbingan kelompok agar dapat memotivasi siswa menjadi percaya diri dalam melakukan suatu tindakan salah satunya ialah siswa harus berani dalam mengemukakan dan mempertahankan pendapatnya saat melakukan diskusi. Sehingga anak mampu bersaing dalam meraih prestasi di sekolah, maupun nanti dalam persaingan pada masa yang akan datang. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Peningkatan Kepercayaan Diri dalam Mengemukakan dan Mempertahankan Pendapat pada siswa kelas VIIe SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016?”. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah “Untuk mengetahui ada tidaknya Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Peningkatan Kepercayaan Diri dalam Mengemukakan dan Mempertahankan Pendapat pada siswa kelas VIIe SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016”.
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Gondangrejo. Pelaksanaan penelitian pada bulan Januari sampai bulan Februaari 2016. Bentuk dan strategi penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen kuantitatif, maksudnya adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau faktor-faktor lain yang mengganggu (Suharsini Arikunto, 2006 : 3) Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006:130) yang dimaksud dengan populasi adalah penyelidikan yang dihadapi sejumlah subyek atau individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama. Sugiyono (2013 :80) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Dari uaraian diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah suatu sasaran mempunyai sifat yang sama. Berdasarkan populasi diatas, maka dalam penelitian ini yang menjadi anggota populasi adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gondangrejo tahun pelajaran 2015/2016. Menurut Sugiyono (2008 : 91) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sedangkan menurut Sugiyono (2013 :81) sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jadi Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang memiliki sifat yang sama yang mewakili populasi.Adapun untuk bahan pertimbangan pengambilan sampel, bahwa : Sebagai pedoman pengambilan sampel, apabila subyenya kurang dari 100 orang lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitian merupakan sampel total, akan tetapi jika jumlah subyeknya lebih besar, dapat diambil antara 10% sampai dengan 15% atau 20% sampai dengan 25% atau lebih (Suharsimi Arikunto, 2006: 134) Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari keseluruhan populasi. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah sampel total yaitu kelas VIIe yang berjumlah 32. Variabel Penelitian Variabel Bebas dalam penelitian ini yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini sebagai variabel bebas adalah layanan bimbingan kelompok. Variabel Terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat adalah peningkatan kepercayaan diri dalam mengemukakan dan mempertahankan pendapat.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menggunakan angket, observasi dan dokumentasi. Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang kepercayaan diri dalam mengemukakan dan mempertahankan pendapat, observasi dilakukan untuk mengamati perilaku siswa, sedangkan metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang sekolah dan nama responden. Uji Coba Instrumen Sebelum angket disebarkan kepada siswa, perlu dilakukan pengukuran validitas dan rehabilitasnya setiap item angket dan reliabel untuk digunakan. Adapun pengukuran validitas dan reliabilitasnya dilakukan sebagai berikut : Uji Validitas, yaitu instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2014 : 168). Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Suharsimi Arikunto, 2010: 211). Validitas tes memberitahu kita tentang apa yang bisa kita simpulkan dari skor-skor tes. Adapun uji validitas yang diterapkan dalam penelitian ini
adalah dengan cara mecari validitas item. Dalam penelitian ini validitas yang dicari adalah validitas item / butir soal. Adapun untuk mencari validitas tersebut digunakan rumus Product Moment dengan angka kasar Uji coba instrumen dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji tingkat validitas dan reliabilitas dari angket Resiliensi. Uji coba instrumen (try out penelitian) dilaksanakan pada Siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Gondangrejo yang berjumlah 32 siswa. Reliabilitas menunjuk suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2013 : 100). Reliabilitas juga dapat dikatakan sebagai syarat lain yang juga penting bagi seorang peneliti. Berdasarkan uji coba angket kepercayaan diri dalam mengemukakan dan mempertahankan pendapat yang terdiri dari 46 item pernyataan dan diujicobakan pada 32 responden yaitu siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Surakarta ditemukan sebanyakan 8 item pernyataan yang tidak valid antara lain item nomor 3, 10, 23, 29, 33, 35 dan 45. Dari 6 item angket yang dinyatakan tidak valid, selanjutnya tidak disertakan dalan angket pada penelitian ini, karena 8 item pernyataan tersebut memiliki r hitung < r tabel.. Berdasarkan hasil uji reliabilitas try out angket kepercayaan diri dalam mengemukakan dan mempertahankan pendapat yang
dianalisis menggunakan rumus Spearman Brown diperoleh nilai 0,915 masuk kategori antara 0,800-1,00 atau mempunyai reliabilitas sangat tinggi. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan t-tes yang digunakan untuk menguji pengaruh bimbingan kelompok terhadap tingkat kepercayaan diri dalam mengemukakan dan mempertahankan pendapat siswa kelas VII e di SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Deskripsi Data Pre Test Berdasarkan hasil angket kepercayaan diri dalam mengemukakan dan mempertahankan pendapat sebelum pemberian layanan bimbingan kelompok pada siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Gondangrejo tahun pelajaran 2015/2016 diperoleh nilai tertinggi 133 dan terendah 114. Adapun dari analisis data diperoleh nilai mean = 121,469, median = 126 modus = 135,062 dan standar deviasi = 4,730 Deskripsi Data Post Test Berdasarkan hasil angket kepercayaan diri dalam mengemukakan dan mempertahankan pendapat setelah pemberian layanan bimbingan kelompok pada siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Gondangrejo tahun pelajaran 2015/2016 diperoleh nilai tertinggi
136 dan terendah 117. Adapun dari analisis data diperoleh nilai mean = 128,219, median = 129 modus = 130,562 dan standar deviasi = 5,164 Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil analisis data secara statistik tentang pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap peningkatan kepercayaan diri dalam mengemukakan dan mempertahankan pendapat pada siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016 diperoleh t hitung sebesar 10,204. Selanjutnya nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan db = (N – 1) = (32 – 1) = 31 pada taraf signifikansi 5% = 2,040 dan 1% = 2,744. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil t hitung = 10,204 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% = 2,040 dan 1% = 2,744. Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka hipotesis menyatakan bahwa: “Ada Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Peningkatan Kepercayaan Diri dalam Mengemukakan dan Mempertahankan Pendapat pada siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016” terbukti kebenarannya baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kepercayaan diri dalam mengemukakan dan mempertahankan pendapat siswa kelas VII E setelah diberikan layanan bimbingan kelompok mengalami
peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan kepercayaan diri dalam mengemukakan dan mempertahankan pendapat siswa pada pre-test nilai ratarata sebesar 121,469 sedangkan kepercayaan diri dalam mengemukakan dan mempertahankan pendapat siswa pada post-test nilai rata-rata sebesar 128,219. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa layanan bimbingan kelompok berpengaruh terhadap peningkatan kepercayaan diri dalam mengemukakan dan mempertahankan pendapat, hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung = 10,204 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% = 2,040 dan 1% = 2,744. Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Tatiek Romiah, (2006 : 13) menyatakan bahwa tujuan bimbingan kelompok adalah untuk membantu individu menemukan dirinya sendiri, mengarahkan diri, dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Winkel dan Hastuti (2012 : 547) mengatakan bahwa “Tujuan Bimbingan kelompok adalah menunjang perkembangan pribadi dan perkembangan sosial masing-masing anggota kelompok serta meningkatkan mutu kerja sama dalam kelompok guna mencapai aneka tujuan yang bermakna bagi para partisipan”. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat peneliti kemukakan bahwa melalui layanan bimbingan kelompok, siswa akan menyadari kelemahan dan kelebihannya,mengenali keterampilan, keahlian dan pengetahuan serta
menghargai dirinya sendiri dan sesuai dengan tugas-tugas perkembangan. Melalui keikutsertaan dalam layanan bimbingan kelompok maka siswa akan memiliki tingkat kepercayaan diri dalam mengemukakan dan mempertahankan pendapat yang tinggi dan dengan demikian siswa akan memiliki kepercayaan diri. Dapat menerima dirinya sendiri dan dapat menjalani hidup dengan penuh keyakinan, keberanian sehingga mampu bersaing dalam zaman yang semakin maju ini. Semakin kreatif karena kepercayaan dirinya terhadap kemampuan dan dapat bersikap hormat dan bijak dalam memperlakukan orang lain. Bimbingan kelompok merupakan tempat bersosialisasi dengan anggota kelompok dan anggota akan dapat memahami dirinya sendiri dengan baik. Di dalam kelompok, anggota belajar meningkatkan kepercayaan diri dan kepercayaan terhadap orang lain. Bimbingan kelompok juga merupakan kegiatan yang menekankan pada proses berpikir secara sadar, perasaan, dan perilaku anggota untuk meningkatkan kesadaran akan pertumbuhan dan perkembangan individu yang sehat. Melalui layanan bimbingan kelompok, siswa akan menyadari kelemahan dan kelebihannya, mengenali keterampilan, keahlian dan pengetahuan serta menghargai dirinya sendiri dan sesuai dengan tugas-tugas perkembangan. Melalui keikutsertaan dalam layanan bimbingan kelompok maka
siswa akan memiliki tingkat kepercayaan diri dalam mengemukakan dan mempertahankan pendapat yang tinggi dan dengan demikian siswa akan memiliki kepercayaan diri. Dapat menerima dirinya sendiri dan dapat menjalani hidup dengan penuh keyakinan, keberanian sehingga mampu bersaing dalam zaman yang semakin maju ini. Semakin kreatif karena kepercayaan dirinya terhadap kemampuan dan dapat bersikap hormat dan bijak dalam memperlakukan orang lain. Menurut Abu Achmadi (2003: 181) ada beberapa cara dalam mengemukakan pendapat yang baik dan benar, diantaranya adalah : 1) Menyampaikan pendapat dengan kata yang sopan. 2) Tidak memotong pembicaraan orang lain. 3) Didasarkan dengan akal sehat dan hati nurani yang luhur. 4) Berani menanggung resiko biala ada sanggahan dari pihak lain. 5) Jangan suka memaksakan kehendak. 6) Mengutamakan kepentingan bersama, bukan kepentingan pribadi. 7) Apabila saran, usulan, kritika tidak bisa diterima, maka harus besar hati untuk menerimanya. 8) Dapat melaksanakan hasil keputusan bersama secara jujur dan bertanggung jawab. Dari pernyataan diatas ketika seorang individu telah dapat menyampaikan pendapatnya dengan baik dan benar, maka secara otomatis akan dapat pula bisa mempertahan pendapartnya ketika pihak lain menyanggah pendapat tersebut. Dengan catatan ketika pendapat tidak bisa diterima untuk kepentingan
bersama maka dengan besar hati harus bisa menerima demi kebaikan kepentingan umum. Dalam penelitian ini penulis merasa masih banyak kekurangan karena terbatasnya kemampuan peneliti, adapun kekurangan tersebut antara lain : 1) Waktu penelitian yang singkat, sehingga mengakibatkan kurang maksimal dalam penggunaan berbagai macam metode untuk memperoleh data. 2) Alat ukur yang digunakan hanya bersifat statistik, sehingga berdampak terhadap hasil analisis yang diperoleh. 3) Ketepatan pada alat ukur baik mengenai validitas maupun reliabilitasnya, sehingga menghasilkan data penelitian yang kurang sahih. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data secara statistik tentang pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap peningkatan kepercayaan diri dalam mengemukakan dan mempertahankan pendapat pada siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016 diperoleh t hitung sebesar 10,204. Selanjutnya nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan db = (N – 1) = (32 – 1) = 31 pada taraf signifikansi 5% = 2,040 dan 1% = 2,744. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil t hitung = 10,204 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% = 2,040 dan 1% = 2,744. Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka hipotesis
menyatakan bahwa: “Ada Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Peningkatan Kepercayaan Diri dalam Mengemukakan dan Mempertahankan Pendapat pada siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016” terbukti kebenarannya baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%. Berdasarkan dari kesimpulan penelitian diatas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut: Bagi para siswa, diharapkan setelah adanya penelitian ini siswa dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam mengemukakan dan mempertahankan pendapat melalui kegiatan diskusi kelompok. Bagi guru, hendaknya dalam melaksanakan proses pembelajaran dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran dalam bentuk diskusi, sehingga siswa dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam mengemukakan dan mempertahankan pendapat. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menambah jumlah sampel penelitian agar dapat digeneralisasikan tidak hanya terbatas pada sekolah tertentu. Peneliti selanjutnya yang tertarik dengan masalah kepercayaan diri dalam mengemukakan dan mempertahankan pendapat disarankan melihat faktor lain.
DAFTAR PUSTAKA Abu Achmadi, 2003, Psikologi Umum, Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta Suharsimi Arikunto, 2013. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Angkasa. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian: suatu Pendekatan Pratik, Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Tatiek Romiah, 2006. Teori dan Praktek Bimbingn Kelompok. Malang Universitas Negeri Malang Winkel dan Sri Hastuti. 2006. Bimbingan Konseling. Yogyakarta: media Abadi