PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN KERAPIHAN BERSERAGAM PADA SISWA KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 1 COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh: DWI ROHMA NPM. 12500037 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Kedisiplinan Kerapihan Berseragam Pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Colomadu Tahun Pelajaran 2016/2017. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA N 1 Colomadu Tahun Pelajaran 2016/2017 kelas XII IPS 1 yang berjumlah 30. Dari jumlah anggota populasi tersebut semuanya digunakan sebagai sampel. Dengan demikian teknik sampling dalam penelitian ini adalah total sampling (sampling jenuh). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode angket, observasi dan dokumentasi. Metode angket dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang sikap disiplin, metode observasi dipergunakan untuk mengetahui tingkat disiplin siswa, sedangkan metode dokumentasi dipergunakan untuk memperoleh data tentang nama responden. Teknik analisis data dengan t-tes. Berdasarkan dari analisis data, dapat diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap perilaku kedisiplinan kerapihan berseragam siswa kelas XII IPS 1 SMA N 1 Colomadu Tahun Pelajaran 2016/2017. Ini dibuktikan dengan t hitung = 3,49 dikonsultasikan dengan t tabel dengan d.b = (N-1) = (30-1) = 29 dalam taraf signifikansi 5% dan 1%. Jadi dapat disimpulkan t lebih besar dari t berbunyi
tabel
hitung
atau 2,045 < 3,49 > 2,756. Dengan demikian hipotesis yang
“Ada pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap perilaku
kedisiplinan kerapihan berseragam pada siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Colomadu Tahun Pelajaran 2016/2017” terbukti kebenarannya pada taraf signifikansi 5% dan 1%. Kata kunci : Bimbingan Kelompok, Disiplin
1
mengikuti
PENDAHULUAN Kedisiplinan
merupakan
upacara
diberlakukan
di
bendera
SMA
yang
Negeri
1
suatu kesadaran diri pada individu
Colomadu adalah sebagai berikut:
untuk melakukan suatu upaya keadaan
siswa
tertib atau mengendalikan diri dan
memakai seragam yang lengkap, yatu
sikap
memakai pakaian OSIS, atribut sesuai
mental
ketentuan
dalam
dan
mematuhi
peraturan
yang
sebagai
dengan
peserta
kelasnya,
upacara
bertopi,
ditetapkan baik rumah, di sekolah, dan
menggunakan tali pinggang identitas,
masyarakat.
di
dan memakai kaos kaki identitas
sekolah, siswa dituntut untuk disiplin
sekolah. Bagi anak laki-laki panjang
dalam hal tata tertib yang harus
celana
dilakukan selama di sekolah. Siswa
dimasukkan. Bagi anak perempuan rok
bisa meraih prestasi yang baik bahkan
sampai mata kaki dan pemakaian rok
bisa menjalankan kehidupan secara
harus di pinggang, tidak boleh dipakai
efektif dengan sikap disiplin.
di pinggul serta baju putih harus
Dalam
kehidupan
Siswa perlu memiliki sikap
memperkuat
untuk
selalu
dirinya
baju
Pada kenyataannya disiplin
sendiri
patuh
kaki,
kerapian
berseragam
siswa
SMA
dan
Negeri 1 Colomadu saat mengikuti
mempertinggi daya kendali diri. Sikap
upacara masih kurang. Informasi yang
disiplin dari kesadarannya sendiri akan
diberikan oleh guru bimbingan dan
lebih memacu semangat untuk sukses
konseling
dan tahan lama dibandingkan sikap
yang sering muncul pada saat kegiatan
disiplin
ada
upacara rutin di setiap hari senin
pengawasan baik itu dari orangtua,
antara lain: (1) siswa tidak memakai
guru, dan tokoh masyarakat.
seragam sekolah secara lengkap; (2)
yang
terbiasa
mata
dimasukkan.
disiplin dengan melakukan latihan yang
sampai
timbul karena
bahwa
masalah-masalah
Kedisiplinan terkait dengan
siswa tidak memakai topi; (3) siswa
kegiatan di sekolah khususnya SMA
tidak memakai kaos kaki identitas; (4)
Negeri 1 Colomadu adalah bahwa
siswa tidak memakai ikat pinggang;
siswa harus mematuhi tata tertib yang
(5) siswa tidak memakai identitas
berlaku.
kelas, identitas lokasi maupun OSIS;
Dalam
hal
tata
tertib
2
dan (6) siswa memakai celana di
laku anak pada kegiatan lainnya di
bawah lutut dan di bawah pinggul.
sekolah. Oleh karena itu persoalan
Rendahnya
tingkat
rendahnya
tingkat
kedisiplinan
kedisiplinan kerapian berseragam ini
kerapian berseragam pada siswa SMA
dipengaruhi
Negeri 1 Colomadu harus segera
oleh
beberapa
faktor
antara lain faktor internal yakni siswa
diatasi.
kurang memiliki pemahaman akan
Sebagai bagian integral dari
pentingnya memakai seragam secara
sistem pendidikan layanan bimbingan
lengkap, siswa ingin tampil sesuai
dan konseling memiliki peran untuk
mode yang ditiru, tingkat inteligensi
meningkatkan kedisiplinan kerapian
siswa yang rendah membuat kurang
berseragam
peduli terhadap tata tertib sekolah,
layanannya, termasuk di dalamnya
serta kurang adanya peran orang tua
adalah
dalam mengawasi kerapian berpakaian
berseragam. Salah satu layanan dalam
anak-anaknya.
bimbingan dan konseling yang dapat
Rendahnya
tingkat
dengan
berbagai
kedisiplinan
kedisiplinan kerapian berseragam ini
diberikan
juga dipengaruhi oleh faktor guru
kelompok.
kerapian
adalah
bimbingan
antara lain guru kurang memantau
Bimbingan kelompok adalah
siswa-siswa, terutama yang kurang
layanan bimbingan dan konseling
tertib atau disiplin dalam berseragam,
yang memungkinkan sejumlah siswa
kurang adanya kesamaan langkah
secara
dalam
menindak
melakukan
bersama-sama
siswa
yang
dinamika
pelanggaran,
juga
berbagai
kelompok bahan
melalui memperoleh
dari
pemimpin
disebabkan oleh guru merasa bahwa
kelompok atau nara sumber tertentu
tanggung
dan membahas secara bersama-sama
jawabnya
sebatas
pada
bidang studi yang diampu, sementara
pokok
masalah ketertiban murid dirasa bukan
Achmad Juntika Nurihsan (2005:17)
pekerjaannya.
bimbingan
Kondisi kedisiplinan kerapian berseragam
yang
rendah
untuk
diyakini
bahasan
tertentu.
kelompok
mencegah
Menurut
dimaksudkan
berkembangnya
masalah atau kesulitan pada diri siswa.
dapat mempengaruhi pada tingkah 3
Hasil penelitian dari Tantri
persoalan penting dan mendesak untuk
Padmawati (2015) menyatakan bahwa layanan
informasi
dicari penyelesaiannya.
berpengaruh
Pada kenyataannya disiplin
terhadap efikasi diri siswa kelas VII D
kerapian
SMP Negeri 2 Karangmalang tahun
Negeri 1 Colomadu khususnya kelas
pelajaran
Kaitannya
XII IPS 1 saat mengikuti upacara
dengan penelitian ini bahwa siswa
masih rendah. Masalah-masalah yang
yang
memiliki
sering muncul pada saat kegiatan
efikasi diri yang baik. Akan tetapi
upacara rutin di setiap hari senin
selama ini layanan BK di SMA Negeri
antara lain: (1) siswa tidak memakai
1 Colomadu lebih didominasi oleh
seragam sekolah secara lengkap; (2)
layanan
orientasi.
siswa tidak memakai topi; (3) siswa
Artinya bahwa layanan bimbingan
tidak memakai kaos kaki identitas; (4)
kelompok jarang diaplikasikan oleh
siswa tidak memakai ikat pinggang;
guru
pengaruhnya
(5) siswa tidak memakai identitas
kedisiplinan
kelas, identitas lokasi maupun OSIS;
berseragam siswa belum diketahui
dan (6) siswa memakai celana di
secara pasti.
bawah lutut dan di bawah pinggul.
2016/2017.
disiplin
biasanya
informasi
BK,
terhadap
dan
sehingga tingkat
Disiplin kerapian berseragam di
sekolah,
khususnya
berseragam
Kondisi
kedisiplinan
siswa
SMA
kerapian
dalam
berseragam yang rendah ini diyakini
mengikuti upacara bendera merupakan
dapat mempengaruhi pada tingkah
cara pendidikan dalam membentuk
laku anak pada kegiatan lainnya di
karakter siswa untuk menjadi siswa
sekolah. Oleh karena itu persoalan
yang tertib dalam studi, tertib dalam
rendahnya
bekerja, dan tertib sebagai anggota
kerapian berseragam pada siswa SMA
masyarakat.
Negeri 1 Colomadu harus segera
Oleh
karena
itu
pelanggaran disiplin kerapian dalam berseragam
merupakan
tingkat
kedisiplinan
diatasi.
awal
Rendahnya kedisiplinan siswa
ketidaktertiban pada semua aspek
dalam menjaga kerapian berseragam
kehidupan,
di sekolah tersebut salah satunya
karenanya
merupakan
karena 4
layanan
bimbingan
dan
konseling,
khususnya
bimbingan
faktor
kelompok belum dilaksanakan secara ideal.
Berdasarkan
lain
yang
mengganggu
(Suharsimi Arikunto, 2013: 9).
permasalahan
Adapun yang menjadi populasi
tersebut, perlu dilakukan kegiatan
pada penelitian ini adalah semua siswa
bimbingan kelompok untuk melihat
kelas
pengaruhnya
kedisiplinan
Colomadu Tahun Pelajaran 2015/2016
kerapian berseragam siswa di SMA
yang berjumlah 30 siswa. Menurut
Negeri 1 Colomadu khususnya dalam
Suharsimi
mengikuti kegiatan upacara bendera.
populasi adalah keseluruhan subjek
terhadap
Penelitian ini bertujuan untuk
XII
IPS
1
SMA
Arikunto
penelitian.
Negeri
(2006:25)
Menurut
Sugiyono
mengetahui ada tidaknya Pengaruh
(2012:120) sampel adalah bagian dari
Layanan
Bimbingan
Kelompok
jumlah dan karakteristik yang dimiliki
Terhadap
Kedisiplinan
Kerapihan
oleh populasi tersebut. Sedangkan
Berseragam Pada Siswa Kelas XII IPS
menurut
Samsudi
(2009:40)
1 SMA Negeri 1 Colomadu Tahun
menjelaskan bahwa sampel adalah
Pelajaran 2016/2017.
kelompok kecil yang diambil dari lingkungan populasi dan kemudian di observasi atau dilakukan penelitian.
METODE PENELITIAN Penelitian
dilaksanakan
di
Jadi, sampel adalah sebagian dari
SMA Negeri 1 Colomadu. Penelitian
jumlah populasi yang memiliki sifat
ini akan dilaksanakan pada bulan Juni-
yang sama.
Juli 2016 (± 2 bulan pelaksanaan). Dalam
penelitian
skripsi
Adapun
untuk
bahan
ini
pertimbangan pengambilan sampel,
menggunakan penelitian eksperimen.
bahwa sebagai pedoman pengambilan
Penelitian eksperimen adalah suatu
sampel, apabila subyek kurang dari
cara untuk mencari hubungan sebab
100 orang maka lebih baik diambil
akibat (hubungan kausal) antara dua
semuanya,
faktor yang sengaja ditimbulkan oleh
merupakan
peneliti dengan mengeliminasi atau
apabila jumlah subyeknya lebih besar,
mengurangi atau menyisihkan faktor-
dapat diambil antara 10% sampai
sehingga sampel
penelitian
total,
namun
dengan 15% atau 20% sampai dengan 5
25% atau lebih (Suharsimi Arikunto,
digunakan suatu alat pengumpulan
2006:134). Sampel dalam penelitian
data sebagai berikut:
ini
Metode Angket
merupakan
seluruh
anggota
populasi yang berjumlah 30 siswa. Dalam
penelitian
ini,
Angket
peneliti
adalah
sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan
menggunakan teknik total sampling
untuk
(sampling jenuh). Sampling jenuh
responden dalam arti laporan tentang
merupakan teknik penentuan sampel
pribadinya,
bila
ketahui
semua
anggota
populasi
digunakan sebagai sampel.
memperoleh
atau hal-hal
kuesioner
Dalam
tertutup
bebas dan
penyampaian
secara
atau
ini
yang digunakan berupa
pertanyaan
akibat
ia
Arikunto,
penelitian
dua variabel penyebab atau variabel variabel
yang
(Suharsimi
2006:151).
Dalam penelitian ini terdapat
informasi dari
langsung.
variabel terikat. Variabel bebas adalah
Kuesioner
variabel yang mempengaruhi atau
mengetahui hal-hal yang berhubungan
yang diselidiki pengaruhnya terhadap
mengenai
variabel dependen (variabel terikat).
berseragam siswa kelas XII IPS 1.
Dalam
Observasi
penelitian
variabel
ini
sebagai
bebas adalah bimbingan
ini
dengan
kedisiplinan
bahwa
variabel yang dipengaruhi atau yang
pengumpulan
timbul sebagai akibat dari adanya
mengadakan
variabel
Syaodih
Sebagai
variabel
observasi
menjelaskan
berseragam.
suatu data
kerapian
sangat
teknik
tentang
adalah data
teknik dengan
pengamatan).
Sukmadinata
terikat adalah kedisiplinan kerapihan
Pengumpulan
untuk
Samsudi (2009: 101) menyatakan
kelompok. Variabel terikat adalah
bebas.
digunakan
observasi
(2007:224) merupakan
penghimpunan
kegiatan,
Nana
perilaku
data atau
penting dalam suatu penelitian, data
perbuatan, yang diperoleh langsung
yang diperoleh akan digunakan untuk
dari kegiatan yang sedang dilakukan
membuat kesimpulan dalam penelitian
siswa.
tersebut. Dalam penelitian ini untuk
menggunakan teknik observasi non
mendapatkan data yang lebih tepat
partisipan 6
Dalam
penelitian
terhadap
ini
tingkat
kedisiplinan
kerapian
berseragam
Berdasarkan
uji
coba
angket
siswa kelas XII IPS 1 SMA N 1
kedisiplinan kerapian berseragam yang
Colomadu.
terdiri dari 30 item, yang valid
Dokumentasi
sebanyak 25 item, dan yang tidak valid
Menurut
Suharsimi
sebanyak 5, yaitu item nomor 5, 8, 15,
Arikunto,
(2006:231) dokumentasi adalah suatu
20,
laporan tertulis dari suatu peristiwa
pernyataan yang bisa digunakan untuk
yang isinya terdiri dari penjelasan
mengumpulkan
terhadap peristiwa itu dan ditulis
kedisiplinan
dengan sengaja untuk menyimpan atau
sebanyak 25 item pernyataan.
merumuskan peristiwa
keterangan tersebut.
mengenai
21.
Dengan
Hasil
Berdasarkan
uji
kedisiplinan
demikian
item
data
mengenai
kerapian
berseragam
reliabilitas kerapian
angket
berseragam
pengertian di atas maka dokumentasi
dengan menggunakan rumus korelasi
merupakan
product
catatan-catatan
tentang
moment
angka
kasar.
suatu peristiwa yang pernah terjadi,
Selanjutnya
dicari
dengan
dimana catatan tersebut digunakan
menggunakan
rumus
Spearman
sebagai bahan pertimbangan hal-hal
Brown. Dari hasil analisis diperoleh r
yang akan datang. Dokumentasi dalam penelitian
ini
digunakan
hitung = 0,926 , sehingga angket
untuk
tersebut masuk dalam kategori antara
mengetahui data-data siswa kelas XII IPS 1
0,800-1,00
SMA Negeri 1 Colomadu,
kepada
angket
siswa,
pengukuran
perlu
Analisis yang digunakan adalah t-
disebarkan
tes. Menurut Sugiyono (2014:199),
dilakukan
validitas
dalam penelitian kuantitatif, analisis
dan
data merupakan kegiatan setelah data
rehabilitasnya setiap item angket dan
dari seluruh responden atau sumber
reliabel untuk digunakan. Uji coba instrumen dilakukan
dalam untuk
penelitian menguji
mempunyai
reliabilitas sangat tinggi.
Tahun Pelajaran 2015/2016 Sebelum
atau
data lain terkumpul. Setelah data-data
ini
yang diperlukan terkumpul terutama
tingkat
data
validitas dan reliabilitas dari angket
yang
diperlukan
menganalisis
penyesuaian diri.
data,
dalam penulis
menggunakan analisis data dengan rumus statistic t-tes 7
HASIL PENELITIAN DAN
Pengujian Hipotesis
PEMBAHASAN
Dari hasil analisis data yang
Hasil Penelitian Deskripsi
dianalisis dengan menggunakan t-tes
Data
Kedisplinan
Kerapian
Berseragam
Pemberian
Layanan
diperoleh hasil nilai t sebesar 3,49
Sebelum
(Lampiran
Bimbingan
kedisiplinan sebelum
tabulasi
data
kerapian
Selanjutnya
tersebut
Kelompok Hasil
13).
dengan
angket
di
nilai
konsultasikan
dengan d.b = (N-1) =
berseragam
(30-1) =29 pada taraf signifikansi 5%
layanan
=2,045 dan 1% =2,756. Jadi dapat
pemberian
bimbingan kelompok pada siswa SMA
disimpulkan bahwa hasil
N 1 Colomadu Tahun Pelajaran
lebih besar dari
2016/2017, diperoleh
signifikansi 5% = 2,045 dan 1% = 2,
nilai tertinggi
97 dan nilai terendah 74, dengan nilai
= 3,49 pada taraf
756.
Mean = 86,33; Median = 89; Modus =
Berdasarkan hasil analisis data
94,34; dan Standart Deviasi = 5,367.
diatas,
dapat
disimpulkan
bahwa
Deskripsi Hasil Angket Kedisplinan
Hipotesis 0 atau nihil (Ho) yang
Kerapian
Berseragam
menyatakan “Tidak Ada Pengaruh
Pemberian
Layanan
Sesudah Bimbingan
Kelompok
Layanan
Bimbingan
terhadap
Perilaku
Kelompok Kedisplinan
angket
Kerapian Berseragam Siswa Kelas XII
Berseragam
IPS 1 SMA N 1 Colomadu Tahun
sesudah pemberian layanan bimbingan
Pelajaran 2016/2017” ditolak dan
kelompok siswa kelas XII IPS 1 SMA
Hipotesis Kerja atau alternative (Ha)
N
yang
Hasil Kedisplinan
1
tabulasi
data
Kerapian
Colomadu,
diperoleh
nilai
diajukan
tertinggi 121 dan nilai terendah 81.
Pengaruh
Sedangkan
Kelompok
nilai
Mean
=
98,46;
menyatakan
Layanan
“Ada
Bimbingan
terhadap
Perilaku
Kerapian
Berseragam
Median = 95,5; Modus = 89,58;,
Kedisplinan
Standart Deviasi = 12,67.
Siswa Kelas XII IPS 1 SMA N 1 Colomadu
8
Tahun
Pelajaran
2016/2017” diterima kebenarannya,
kelas XII IPS 1 dan XII IPS 2, dengan
pada taraf signifikansi 5% dan 1%.
satu kelas diantaranya yakni kelas XII IPS 2 sebagai kelas uji coba dan kelas lainnya yaitu kelas XII IPS 1 dijadikan
Pembahasan Berdasarkan
hasil
uji
sebagai kelas penelitian. Penelitian ini
hipotesis di atas dapat diterima dengan
bertujuan untuk menganalisis tingkat
baik, Hipotesis 0 atau nihil (Ho) yang
sikap
menyatakan “Tidak Ada Pengaruh
Berseragam
Layanan
Bimbingan
Colomadu.
terhadap
Perilaku
Kelompok
Kedisplinan siswa
Kerapian SMA
N
1
Kedisplinan
Berdasarkan hasil observasi
Kerapian Berseragam Siswa Kelas XII
awal, siswa SMA N 1 Colomadu,
IPS 1 SMA N 1 Colomadu Tahun
Kabupaten Karanganyar pada saat try
Pelajaran 2016/2017” ditolak dan
out,
Hipotesis Kerja atau alternative (Ha)
Kedisplinan
yang
“Ada
rendah. Terlihat dari beberapa siswa
Bimbingan
yang dalam memakai seragam belum
terhadap
Perilaku
lengkap atau bahkan melanggar dari
Kerapian
Berseragam
aturan berseragam yang ditentukan
diajukan
Pengaruh Kelompok Kedisplinan
menyatakan
Layanan
Siswa Kelas XII IPS 1 SMA N 1 Colomadu
Tahun
beberapa
siswa
mengalami
Kerapian
Berseragam
sekolah.
Pelajaran
Berdasarkan
hasil
2016/2017” diterima kebenarannya,
pengamatan peneliti terhadap siswa
pada taraf signifikansi 5% dan 1%.
SMA N 1 Colomadu, pada dasarnya
Hasil penelitian ini dapat dijelaskan
mereka ingin mengurangi sikap tidak
bahwa layanan bimbingan kelompok
disiplinnya yang dilakukan beberapa
memberikan peran penting dalam
siswa-siswi anggota kelas tersebut,
tingkat
seperti saling mengingatkan ketika ada
Kedisplinan
Kerapian
Berseragam pada siswa kelas XII IPS
yang
tidak
1 SMA N 1 Colomadu.
mengingatkan
lengkap, ketika
ada
saling yang
Dimana pada penelitian ini,
berseragam tidak lengkap, adanya
peneliti mengambil populasi sebanyak
kesenjangan ketika siswa tersebut
dua kelas yaitu siswa maupun siswi
berseragam tidak sesuai aturan. Meski 9
tak semua dari anggota kelas dapat
penelitian ini dilakukan dengan jumlah
bersikap displinan yang baik namun
sample yang lebih besar.
dengan pancingan dari anggota kelas yang
lain
diharapkan
meningkatkan
sikap
KESIMPULAN DAN SARAN
dapat
Berdasarkan hasil analisis data
Kedisplinan
dengan menggunakan t-tes diperoleh
Kerapian Berseragam seluruh anggota
hasil nilai t sebesar 3,49. Selanjutnya
kelas.
nilai
Selain itu, sikap Kedisplinan
dengan
Kerapian dalam Berseragam dapat meningkat
apabila
didukung
= 2,045 dan 1% =2,756. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil
salah satunya guru yaitu melalui layanan
dengan db = (N-1) =
(30-1) = 29 pada taraf signifikansi 5%
oleh
orang-orang yang ada disekitar siswa,
pemberian
tersebut dikonsultasikan
3,49lebih besar dari
= pada taraf
bimbingan
signifikansi 5% =2,045 dan 1% =
layanan
2,756, dengan demikian Hipotesis 0
Bimbingan kelompok siswa dapat: 1.
atau nihil (Ho) yang menyatakan
Meningkatkan kesadaran siswa dalam
“Tidak
kerapian berseragam; 2. Meningkatkan
Bimbingan
kepercayaan
PerilakuKedisiplinan
kelompok.
Melalui
diri
siswa
dalam
Ada
Pengaruh Kelompok
Layanan terhadap Kerapian
berseragam secara rapi; 3. Mengetahui
Berseragam Siswa Kelas XII IPS
pentingnya berseragam dengan rapi.
1SMA N 1 ColomaduTahun Pelajaran 2016/2017” ditolak dan Hipotesis Kerja atau alternative (Ha) yang
Keterbatasan Penelitian
diajukan menyatakan “Ada Pengaruh
Penelitian ini masih banyak kekurangannya, Dimungkinkan pada
antara adanya
instrument
yang
lain:
1)
kelemahan
Layanan
Bimbingan
terhadap
Perilaku
Kelompok Kedisiplinan
Kerapian Berseragam Siswa Kelas XII
digunakan
IPS 1 SMA N 1 ColomaduTahun
sehingga berpengaruh terhadap hasil
Pelajaran
penelitian. 2) Adanya jumlah sampel
2016/2017”
diterima
kebenarannya, pada taraf signifikansi
yang terbatas, dimungkinkan akan
5% dan 1%.
memberikan hasil yang berbeda jika
10
DAFTAR PUSTAKA Achmad Juntika Nurihsan, 2005. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Refika Aditama.
_____,
Nana
Suharsimi Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Syaodih Sukmadinata, 2007. Bimbingan & Konseling dalam Praktek; Mengembangkan Potensi dan Kepribadian Siswa. Bandung: Maestro.
Tantri Samsudi, 2009. Desain Penelitian Pendidikan. Semarang: UNNES Press. Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung: Alfabeta.
11
2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Padmawati, 2015. Pengaruh Layanan Informasi terhadap Peningkatan Efikasi Diri Siswa Kelas VII D SMP Negeri 2 Karangmalang Tahun Pelajaran 2014/2015. [Skripsi]. Surakarta: BK FKIP UNISRI.