PENGARUH BIAYA IKLAN TERHADAP PENJUALAN PRODUK HP ANDROID SAMSUNG (studi kasus di dalam gerai Erafon Atrium Senen) ALOYSIUS RANGGA ADITYA NALENDRA 1)
AMIK BSI TANGERANG
[email protected] Abstrak – . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biaya iklan terhadap penjualan produk hand phone merek Samsung di gerai Erafon Atrium Senen. Pengaruh biaya promosi terhadap penjualan produk samsung menunjukkan adanya pengaruh biaya promosi terhadap penjualan sebesar 5,80 dengan menggunakan uji koefisian regresi, sedangkan menggunakan uji koefisien kolerasi mendapat hasil 0,69 yang memiliki hubungan yang cukup kuat, Berdasarkan perhitungn menggunakan uji koefisien determinasi diperoleh hasil sebesar 48,43%, yang menunjukkan pengaruh biaya promosi terhadap penjualan sisanya sebesar 51,57% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar biaya promosi. Kata Kunci: biaya iklan,promosi,penjualan menginformasikan, memberitahukan, membujuk dan I. PENDAHULUAN Setiap perusahaan menyadari bahwa penjualan mempengaruhi konsumen dalam memilih atau produk mempunyai peranan yang sangat penting membeli suatu produk yang ditawarkan oleh dalam menentukan kelangsungan hidup peusahaan perusahaan. Karena sumber pendapatan yang diterima oleh Pada umumnya perusahaan akan selalu perusahaan berasal dari penjualan produk. Oleh karena berusaha untuk tetap berkembang serta mampu itu, setiap perusahaan harus meningkatkan penjualan. bersaing untuk memcapai tujuan perusahaan. Agar Besar kecilnya penjualan tergantung dari tujuan perusahaan dapat tercapai diperlukan strategi kebutuhan dan keinginan masyarakat terhadap produk iklan yang efektif. Kegiatan promosi yang dilakukan tersebut. Salah satu cara untuk meningkatkan oleh suatu perusahaan tentu saja memerlukan penjualan adalah dengan kegiatan promosi, karena anggaran yang cukup mamadai untuk membantu promosi dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dalam mamasarkan produknya. perusahaan dari pesaing. Timbulnya persaingan dari Samsung Indonesia merupakan salah satu perusahaan perusahaan yang jelas tidak dapat dihindari dalam hal yang bergerak dibidang distributor dan manufaktur memasarkan produknya, termasuk juga dalam dalam bidang komunikasi yakni handphone. promosi. Perkembangan perusahaan tersebut saat ini berada di Dalam usaha merebut pasar, dibutuhkan puncak sehingga perusahaan tersebut harus berusaha kepercayaan masyarakat selaku konsumen terhadap semaksimal mungkin untuk memenangkan persaingan produk yang dipasarkan, ketepatan kepercayaan dalam bidang komunikasi agar perusahaan dapat tersebut disamping kualitas produk itu sendiri. Banyak meningkatkan volume penjualan untuk seluruh produk strategi yang dilakukan seperti pendirian cabang usaha yang dihasilkan dengan disertai oleh peningkatan diberagai daerah agar pelanggan semakin keutungan. Dengan media promosi berupa iklan baik mendapatkan apa yang dicari. Solusi seperti ini itu di dalam media cetak ataupun media digital lainnya cenderung memerlukan biaya yang sangat besar, memerlukan biaya yang tidak sedikit. Dengan karena itu untuk menanggulanginya diperlukan sebuah mahalnya biaya iklan untuk promosikan produknya media yang menjadi fasilitas bagi pelanggan dalam maka Samsung secara global selalu membebankan memperoleh informasi yang lengkap mengenai apa biaya iklan di dalam produknya. Berdasarkan uraian yang diinginkan dan dapat melakukan transaksi tersebut maka penulis merasa tertarik untuk dengan lebih mudah tanpa terkendala oleh waktu dan mengambil judul penulisan penelitian yaitu: jarak. “Pengaruh Biaya Iklan Terhadap Penjualan Pengembangan usaha saat ini ditandai dengan Produk Hp Android Samsung (Studi Kasus Di makin tajamnya persaingan, khususnya dalam Dalam Gerai Erafon Atrium Senen) ”. pengelolaan unit perusahaan. Hal ini ditandai dengan II. LANDASAN TEORI munculnya perusahaan yang menawarkan jenis produk Metode penelitian yang digunakan penulis yang berkualitas dengan harga yang bersaing dalam adalah metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu pemasaran. Untuk mengatasi ketatnya persaingan suatu metode penelitian yang ditujukan untuk dalam pemasaran maka salah satu upaya yang menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang dilakukan oleh perusahaan adalah dengan menetapkan berlangsung saat ini atau saat yang lampau. Penelitian strategi harga promosi, dimana dalam penerapan ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan strategi tersebut perusahaan berusaha untuk pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan menetapkan harga yang bersaing, sehingga tingkat suatu kondisi apa adanya dengan dengan penjualan terus meningkat. penggambaran kondisi bisa individual atau Mengiklankan adalah kegiatan yang dilakukan menggunakan angka-angka. oleh perusahaan dengan tujuan untuk 1
Nama Jurnal dan Edisi
Penelitian deskriptif kualitatif, bisa mendeskripsikan suatu keadaan saja, tetapi bisa juga mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya. Sehingga pelaksanaan kegiatan pemasaran investasi mengenai trading online khususnya pada PT. Mahadana Asta Berjangka Jakarta mudah dipahami 2.1Iklan Menurut Achroni (2013: 101), “Iklan merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pemasaran. Pemasaran sendiri memiliki peran yang sangat penting bagi sebuah bisnis, yaitu mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, mengembangkan perusahaan, dan mencapai tujuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan”. iklan menurut Saladin (2007: 123), “Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut”. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan : 1. Iklan sebagai alat bantu untuk mengidentifikasi produk 2. Sebagai alat untuk menghimbau pembeli 3. Sebagai alat untuk meneruskan informasi dalam proses pengambilan keputusan pembeli. 2.1.2. Jenis-jenis Promosi Menurut Achroni (2013a: 105), iklan memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan volume penjualan. iklan bertujuan menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pelangan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Setelah konsumen mengetahui produk yang baru, diharapkan konsumen akan terpengaruh dan terbujuk sehinga beralih keproduk tersebut. Dan pada akhirnya, perusahaan hanya sekedar mengingatkan bahwa produk tersebut tetap bagus untuk dibeli maupun di konsumsi. Sedangkan Menurut Assauri (2011:198), “Bauran iklan adalah kombinasi variable atau kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran, variable yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempegaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Kegiatan iklan yang dilakukan suatu perusahaan merupakan peralatan promosi, yang mencermikan pelaksanaan kebijakan promosi dari perusahaan tersebut. Kombinasi dari unsur-unsur atau alat promosi ini dikenal dengan apa yang disebut dengan acuan atau bauran promosi. Menurut Achroni (2013b: 105), Dalam melukan promosi agar dapat efektif perlu adanya bauran promosi, yaitu kombinasi yang optimal bagi berbagai jenis kegiatan promosi yang paling efektif dalam meningkatkan penjualan. Ada tujuh jenis kegiatan promosi antara lain: 1. Promosi mulut ke mulut 2
Promosi mulut kemulut bisa menjadi salah satu bentuk promosi yang efekif untuk meningkatkan penjualan umumnya orang akan dengan mudah percaya pada referensi yang diterima dari orangorang terdekat. 2. Penjualan tatap muka Personal selling, penjualan tatap muka atau kewiraniagaan adalah promosi secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli, yang bertujuan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan agar terjadi dorongan untuk membeli. 3. Periklanan Periklaknan atau advertising adalah bentuk nonpersonal atas barang dengan menggunakan media-media tertentu, yang ditujukan untuk mendorong pembelian. 4. Publisitas Publisitas adalah sejumlah informasi tentang sasaran, barang atau organisasi yang disebarluaskan kemasyarakat melalui media tanpa dipunggut biaya atau tanpa pengawasan sepongsor. 5. Promosi penjualan Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insetif yang dapat ditukar untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. 6. Pameran Pameran adalah salah satu ajang promosi yang paling efektif karena event ini umumnya selalu berhasil menarik pengunjung dari beragam latar belakang dalam jumlah yang banyak. 7. Promosi online Promosi online sebagai teknologi yang sangat berhasil dalam mempromosikan barang yang akan dijual dikarenakan promosi ini dijalankan melalui dunia maya tanpa bertatap muka langsung, kita tidak dibatasi wilayah maupun dunia sehingga jarak seolah tidak pernah ada. 2.1.6. Biaya Iklan Menurut Rangkuti (2010a: 205), “Biaya iklan adalah pengorbanan ekonomis yang menjadi beban perusahaan untuk melaksankan kegiatan promosinya”. Jadi biaya promosi merupakan pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan perusahaan yang menghasilkan barang, dimana biaya tersebut dinyatakan dalam bentuk uang. Biaya promosi ini digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh laba perusahaan. Menurut Rangkuti (2010b: 202), Prosedur untuk menyusun biaya berdasarkan program yaitu: 1. Mengidentifikasikan program yang akan dilakukan. Program yang akan disusun tersebut terdiri atas berbagai kegiatan, yang semuanya mengacu pada tujuan yang ingin dicapai. 2. Berdasarkan masing-masing kegiatan tersebut berupa biaya yang dibutuhkan. Biaya yang
dibutuhkan ditentukan sesuai dengan standar perhitungan yang sudah disusun perusahaan. 3. Biaya didasarkan program, dibuat dengan menerapkan prinsip berkesinambungan sesuai dengan target program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. 4. Evaluasi pemilihan program yang efektif didasarkan pada analisis cost-benefit, dengan tujuan untuk memaksimalkan benefit dan meminimalkan biaya. 2.2. Penjualan Menurut Rangkuti (2010a: 205), “Penjualan merupakan tujuan utama dilakukannya kegiaan perusahaan dalam menghasilakn barang, mempunyai tujuan akhir yaitu menjual barang atau jasa tersebut kepada masyarakat. Oleh karena itu, penjualan memegang peranan penting bagi perusahaan agar produk yang dihasilkan oleh perusahaan dapat terjual dan memberikan penghasilan bagi perusahaan”. Menurut Rangkuti (2010b: 206), “Penjualan adalah Pemidahan hak milik atas barang atau pemberian jasa yang dilakukan penjualan kepada pembeli dengan harga yang disepakati bersama dengan jumlah yang dibedakan kepada pelanggan dalam jumlah barang dalam periode akuntasi”. Sedangkan menurut Nasution (2006: 111), “Penjualan yaitu Suatu kegiatan penghubugan antara perusahaan dengan konsumen untuk merealisasikan tujuan pemasaran”. Menurut Sugiono (2010: 133), “Penjualan adalah penjualan bersih merupakan selisih antara penjualan baik yang dilakukan secara tunai maupun kredit dengan retur penjualan dan potongan penjualan”. 2.2.2. Kegiatan Penjualan Kegiatan penjualan merupakan kegiatan pelengkap atau suplemen dari pembeli, untuk memungkinkan terjadinya transaksi. Menurut Assauri (2011: 23), “Kegiatan penjualan merupakan satu kesatuan untuk dapat terlaksananya transfer hak atau transaksi jual beli”. Oleh karena itu, Kegiatan penjualan terdiri dari serangkain kegiatan yang meliputi penciptaan permintaan, menemukan si pembeli, negosiasi harga, dan syarat-syarat pembayaran. Dalam hal penjualan ini, si penjual harus menemukn kebijaksanaan dan prosedur yang akan diikuti untuk memungkinkan dilaksanakannya rencana penjulan yang telah ditetapkan. Penciptaan permintaan akan produk merupakan usaha penjual yang harus dilakukan pertama-tama, baik melalui advertising maupun melalui kegiatan tenaga penjual. Usaha seperti ini dilakukan untuk menciptakan permintaan dari produk yang ditawarkan. 2.2.3. Strategi Penjualan
Suatu produk betapapun bermanfaat akan tetapi jika tidak dikenal konsumen, maka produk tersebut tidak akan diketahui manfaatnya dan mungkin tidak dibeli konsumen. Olek karena itu, perusahaan harus berusaha mempengaruhi para konsumen untuk menciptakan permintaan atas produk itu, kemudian dipelihara dan dikembangkan. Usaha tersebut dapat dilakukan melalui strategi penjualan. Menurut Sofyan (2009: 167), Strategi penjualan yang dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran secara keseluruhan serta direncanakan akan diarahkan dan dikendalikan dengan baik, diharapkan dapat berperan secara berarti dalam meningkatkan penjualan dan market pasar. 2.2.2. Hubungan Biaya Promosi dengan Volume Penjualan Tujuan dari promosi ini adalah untuk meningkatkan pertumbuhan penjualan dan memperoleh keuntungan. Hal ini berarti biaya promosi mempunyai pengaruh terhadap volume penjualan. Menurut Nasution (2006: 131), mengatakan bahwa kegiatan promosi produk yang sejalan dengan rencana pemasaran secara signifikan atau berarti dapat mengembangkan laju penjualan hasil produksi. Perusahaan didalam memasarkan produknya agar produk tersebut cepat dikenal oleh konsumen, maka kegiatan promosi perlu dilakukan. Karena apabila promosi tidak dilakukan maka akibatnya sedikit sekali masyarakat yang mengenal barang tersebut yang berakibat permintaan menurun. Bauran promosi yang dilakukan secara efektif menyebabkan permintaan masyarakat akan barang itu semakin meningkat. Ini berarti bahwa semakin meningkat pula tingkat penjualan dan keuntungan yang kita peroleh. Dengan demikian, jelas sekali bahwa hubungan antara biaya promosi dengan penjualan saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. 2.3. Konsep Dasar Perhitungan Menurut Jonathan sarwono (2011;214), Untuk menguji kelayakan model regresi kita melakukan langkah-langkah sebagai berikut: Hipotesis Hipotesis Penelitian Pertama: Variabel bebas biaya promosi berpengaruh terhadap variabel tergantung penjualan. Hipotesis Operasional: H0 = Variabel bebas biaya promosi tidak berpengaruh terhadap variabel tergantung penjualan. H1 = Variabel bebas biaya promosi berpengaruh terhadap variabel tergantung penjualan. Hipotesis statistik: H0: =0 H1:≠0 2.3.1. Uji Koefisien Korelasi Koefisien kolerasi menurut Siagian dan Sugiarto (2006:271), “Koefisiensi kolerasi adalah Kolerasi yang hanya menunjukan sekedar hubungan dalam kolerasi variable tidak tergantung dan variable bebas”. Rumusnya adalah: n XY-XY 3
Nama Jurnal dan Edisi
R=
(n X-(X)2(n Y2-(Y)2 Keterangan: n = Jumlah Pasangan Data X = Variabel bebas Y = Variabel terikat 2.3.2. Uji Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi menurut Riduwan (2010: 228), “ koefisien determinasi secara sederhana dihitung dengan mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R)”. Rumusnya adalah : KD =R2 X100% Keterangan : KD = Nilai koefisien Determinan r = Nilai koefisien Korelasi 2.3.3. Uji persamaan Regresi Menurut sugiono (2012: 188), “ Persamaan regresi adalah persamaan Regresi yang digunakan untuk memprediksi iklim kerja organisasi berdasarkan gaya kepemimpinan, dimana studi ketergantungan satu atau lebih variable bebas terhadap variable tidak bebas. Dengan maksud meramalkan nilai variable tidak bebas”. Rumusnya adalah:
H0: =0 H1:≠0 Hitung Koefisien kolerasi pearson dengan menggunakan rumus yang diketahui adalah sebagai berikut: n = 12 XY = 45.206.547 X = 3.774 X2 = 1.258.450 Y = 142.423 Y2 = 1.987.751.249 Maka Kolerasi sebagai berikut: Rumus kolerasi adalah: 𝑛 ( 𝑋𝑌)−( 𝑋)( 𝑌) r= {𝑛
𝑋
2
2
−( 𝑋) }{𝑛
𝑌
2
2
−( 𝑌) }
12(45.206.547) – (3.774)( 142.423) r= 12(1.258.450)–( 3.774)2).(12(1.987.751.249) (142.423)2)
Y1 = a + bX 4.974.162 Keterangan : Y1 = Nilai yang diramalkan a = Konstanta atau bila harga X=0 b = Koefisien regresi X = Variabel bebas
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1PENGARUH BIAYA IKLAN TERHADAP PENJUALAN PRODUK HP ANDROID SAMSUNG 3.1.1.
Uji Koefisien Kolerasi Analisa kolerasi berusaha memprediksi bentuk hubungan antara pengaruh biaya iklan (X) terhadap penjualan (Y) agar dapat memprediksi variabel Y untuk variabel X tertentu , maka analisis kolerasi berusaha menghitung arah dan kekuatan hubungan antara variabel Y dan variabel X. Kekuatan dan arah hungan anatara dua variabel diukur dengan koefisien korelsi. Koefisien korelasi bertanda + (positif) atau – (negatife), dengan angka berkisar dari -1 hingga +1. Semakin mendekati +1, Koefisien kolerasi menunjukan adanya hubungan yang positif dan kuat. Koefisien kolerasi yang mendekati -1 menunjukan hubugan yang negatife dan kuat. Jika koefisien kolerasi mendekati 0, memberikan indikasi bahwa kedua variabel tidak memiliki hubungan. Hipotesis Operasional: H0 = Tidak ada hubungan signifikan antara biaya promosi dan penjualan. H1 = Ada hubungan signifikan antara biaya promosi dan penjualan. Hipotesis statistik: 4
r=
858.324X 3.568.704.059
4.974.162 r= 216,7948339 X 43418,77474 r = 0,69 Membuat hipotesis : Menentukan arah: 2 arah Menentukan taraf nyata (α) 5%/2 = 0.025 Menentukan T table (wilayah kritis) Wilayah kritis (α:db) Db = n-2 Db = 12 – 2 T tabel (0,025 :10) = 2,6337
Db = 10
Menentukan t hitung : rn-k t0 =
1-r2 0,6912-1
=
1-0,692
= 4,3681 Karena nilai t hitung 4,37(t0)>nilai t tabel 2,6337 (t), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan yang signifikan antara biaya promosi dan penjualan.
142.423 – 21.889,2 a=
3.1.2.
Uji Koefisian Regresi Analisa ini digunakan untuk pembuktian besar pengaruh biaya promosi (X) yang diterapkan oleh Samsung Indonesiaterhadap penjualan (Y), maka regresi ini dapat dicari dengan rumus: Y1 = a + b X b
12 120.533,8 a= 12 a = 10.044,4833
=n
nX-(X)
Jadi persamaan garis atau regresinya adalah Y= a + bX,Y=10.044,4833+ 5,80X dimana: a = 10.044,48 :artinya ketika nilai biaya promosi (variabel X) sebesar 0 maka
keterangan:
penjualannya akan sebesar 10.044,48.
Y1 = Nilai yang diramal
b = 5,80 : artinya ketika nilai biaya promosi
a
= Konstanta atau bila harga X=0
naik
b
= koefisien regresi
meningkat sebesar 5,80.
X = Variable bebas Dalam melakukan perhitungan uji koefisien regresi penulis melakukan dua tahapan yaitu mencari nilai b dan mencari nilai a, maka akan diperoleh hasil dari uji analisa tersebut sebagai berikut: 1.
Mencari nilai b
b=
𝑛
𝑋𝑌−
𝑛
𝑋 2 −( 𝑋)
𝑋
1
satuan
maka
penjualan
akan
Untuk menghitung nilai penjualan yang diprediksi dengan menggunakan persamaan regresi adalah : Untuk menguji apakah nilai intercept signifikan dengn mengunakan uji , caranya ialah, pertama buat hipotesis sebagai berikut : Hipotesis Operasional: H0 = nilai intersep tidak signifikan. H1 = nilai intersep signifikan.
𝑌 2
12(45.206.547) – (3.774)( 142.423) b= 12(1.258.450) – (3.774)2 542.478.564– 537.504.402 b= 15.101.400– 14.243.076
Hipotesis statistik: H0 : =0 H1 : ≠0 Membuat hipotesis : Menentukan arah: 2 arah
4.974.162
Menentukan taraf nyata (α) 5%/2 = 0.025
858.324
Menentukan T table (wilayah kritis)
b=
2.
b = 5,80
Wilayah kritis (α:db)
Mencari nilai a
Db = n-2
Db = 12 – 2 Db = 10
T tabel (0,025 :10) = 2,6337 a=
𝑌−𝑏
𝑋
𝑛
142.423– (5,80) (3.774)
Menentukan t hitung :
a= 12
SeX2 Sa = nX2
5
Nama Jurnal dan Edisi Y2-aY-bXY
2.862,48801.258.450 =
12 x 71.527
Se = n-2
= 3.093,6663138 a - 0 t0 =
1.987.751.249(10.044,4833x142.423)-(5,80x45.206.547) = 12-2
Sa 10.044,4833 = 3.4093,66 = 3,24733 t0 sebesar 3,24733 > t tabel sebesar 2,6337; maka H0 ditolak dan H1 diterima, Artinya nilai intersep signifikan. 3.1.3. Uji Koefisien Determinasi Uji koefisien determinasi secara sederhana dihitung dengan mengkuadratkan koefisien kolerasi (R). Rumusnya adalah :
1.987.751.249 - 1.430.565.445 – 262.197.972,6 = 10 294.987,831 = 10 = 17.175,209 2
n (3.774)2 = 1.258.45012
KD = R2 X100% Keterangan :
= 71.527 Se Sb =
X2
KD = Nilai koefisien determinasi r
= Nilai koefisien korelasi
Dari rumus tersebut dapat dihitung besarnya koefisien penentu yaitu sebagian berikut: KD = (r2) X100%
17.175,209 = 71.527 = 0,86 b - 0 t0 = Sb
= (0,692)X 100% = 0,48 X 100% = 48,43% Berdasarkan perhitungn diatas didapatkan koefisien determinasi sebesar 48,43%, sisanya sebesar 51,57% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar biaya promosi. Hipotesis Operasional: H0 = Variabel bebas Biaya promosi tidak berpengaruh terhadap variabel tergantung penjualan. H1 = Variabel bebas biaya promosi berpengaruh terhadap variabel tergantung penjualan. Hipotesis statistik: H0: =0 H1:≠0 Nilai t tabel sama dengan perhitungan diatas sebesar 2,6337 Untuk melakukan pengujian hipótesis, pergunakan pengujian dengan uji t seperti dibawah ini:
6
(X)2
X = X 2
5,80- 0 = 0,86 = 6,744 Nilai t0 sebesar 6,744 > nilai t tabel 2,6337 sebesar maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya variabel bebas biaya promosi berpengaruh terhadap variabel tergantung penjualan secara signifikan. IV. KESIMPULAN Pada bab ini penulis akan menyajikan kesimpulan yang diambil dari seluruh hasil penelitian tentang pengaruh biaya promosi terhadap penjualan pada Samsung Indonesia, sebagai berikut: 1. Biaya promosi merupakan biaya yang digunakan untuk kegiatan promosi yang dapat mendorong pembelian oleh konsumen dan yang dapat meningkatkan efektifitas para penyalur dengan mengadakan pameran, display, eksibisi, perangaan
atau demonstrasi dan berbagai kegiatan penjualan yang lain, yang dilkakukan sewaktu-waktu dan tidak efektif. 2. Penjualan adalah sebuah usaha yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang, dari produsen kepada konsumen Sebagai sasarannya. Tujuan utama penjualan yaitu mendatangkan keuntungan atau laba dari produk yang dijual. 3. Berdasarkan perhitungan Analisa Regresi Linear sederhana diperoleh persamaan Y= a + bX,Y=10.044,4833+ 5,80X yang menunjukkan bahwa adanya pengaruh biaya promosi terhadap penjualan sebesar 5,80 dan jika X naik 1 poin atau jika biaya promosi 10,050% Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang positif atau searah antara biaya promosi terhadap penjualan. 4. Dari hasil perhitungan Koefisien Korelasi diperoleh hasil sebesar 0,69 yang menunjukkan bahwa adanya hubungan antara biaya promosi terhadap penjualan Samsung Indonesia. 5. Berdasarkan perhitungan Koefisien Determinasi diperoleh hasil sebesar 48,43% yang menunjukkan pengaruh biaya promosi terhadap penjualan sebesar 48,43% dan sisanya 51,57% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar biaya promosi. 6. Dari hasil pengujian statistiknya dapat diketahui bawah t hitung > t tabel dengan nilai 4,3681 > 2,6337 yang berarti Ho yang menunjukan ditolak dan H a yang diajukan diterima, yang artinya terdapat pengaruh positif antara biaya promosi terhadap penjualan atau variabel X berkolerasi dengan variabel Y. 7. Berdasarkan nilai penjualan yang diprediksi untuk 12 kasus tersebut seperti hasil perhitungan diatas. DAFTAR REFERENSI Achroni, Keen. 2013. Menggenjot Penjualan Dan Omzet, Jakarta: LiteRindo. Assuri, Sofjan. 2011. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Badriyah, Hurriyah. 2013. Akuntasi Biaya, Jakarta: Penerbit HB. Carter, William. 2009. Akuntasi Biaya, Jakarta: Salemba Empat. Kholmi, Masyiah. 2013. Akuntasi Biaya, Malang: Kelima Mei. Nasution, Hakim Arman. 2006. Manajemen Pemasaran Untuk Engineering. Jakarta: CV Andi Offset. Rangkuti, Freddy. 2010. Strategi Promosi Yang Kreatif. Jakarta: PT. Gremedia Pustaka Utama.
Sarwono, Jonathan. 2011. Riset Skripsi dan Tesis dengan SPSS22, Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Siagian, Sondang., dan Agus Sugiarto. 2006. Metode Penelitian administrasi, Yogyakarta: Gava Media Yogyakarta. Sofyan, Rambe. 2009. Pemasaran Strategi. Jakarta: Inti Prima Promosindo. Sugiono, Arif. 2010. Pemasaran Strategi, Jakarta: Rineke Cipta. Biodata Penulis Aloysius Rangga Aditya Nalendra, memperoleh gelar Sarjana sastra di universitas Katolik Widya Mandala Madiun tahun 2010 dan mendapat gelar master menejemen di Universitas BSI Bandung tahunb 2011.
Riduwan. 2012. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Jakarta: Alfabeta. Saladin, Djaslim. 2007. Manajemen Pemasaran, Bandung: Linda Karya. Samryn. 2012. Akuntasi Manajemen, Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri. 7