1
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN GULAKU OLEH KONSUMEN PADA PASAR SWALAYAN DI KABUPATEN KARANGANYAR Sri Utami, Eny Lestari, Bekti Wahyu Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No.36 A Kentingan Surakarta 57126 Telp./Fax (0271) 637457 Email:
[email protected], Telp. 085642023293 Abstract: The objectives of this research were: (1) to find out the description of the marketing mix Gulaku in swalayan market in Karanganyar District, (2) to find out the description the purchasing decision of Gulaku, (3) to find out the influence of the marketing mix Gulaku simultaneously or partially, (4) to determine the effect largest factor in purchasing decisions Gulaku. This research was used descriptive method. Location research selected by purposive method. The researcher takes 100 samples of buyer. This research was used primary data and secondary data.Analysis toll used include path analysis. The result showed that variable of marketing mix significantly influence to decision on purchasing Gulaku (30,35%), and then 69,65 % not included the research. Product variable (X1) has the greatest contribution (17,86%) toward decision on purchasing Gulaku. Key Words: Marketing Mix, Purchasing Decision, Gula Pasir Abstrak: Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui deskripsi bauran pemasaran Gulaku pada pasar swalayan di Kabupaten Karanganyar, (2) untuk mengetahui deskripsi keputusan pembelian Gulaku, (3) untuk mengetahuibesarnya pengaruh bauran pemasaran merek Gulaku secara simultan maupun parsial, (4)untuk mengetahui pengaruh yang paling besar mempengaruhi keputusan pembelian Gulaku.Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif analitis. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja. Penelitian ini mengambil jumlah sampel sebanyak 100 responden.Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Alat analisis yang digunakan adalah dengan mengunakan analisis jalur. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel bauran pemasaran berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian Gulaku sebesar 30,35%. Sedangkan sisanya 69,65% tidak dimasukkan dalam model. Variabel produk (X1) memberikan kontribusi paling besar terhadap keputusan pembelian Gulaku yaitu sebesar 17,86%. Kata Kunci: Bauran Pemasaran, Keputusan Pembelian, Gula Pasir
1
2
PENDAHULUAN Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang mempunyai hasil pertanian cukup melimpah. Seperti halnya pada subsektor perkebunan, salah satu tanaman perkebunan yang dominan diusahakan di Indonesia sebagai bahan pangan adalah tanaman tebu (Saccharum officinarum) yang menghasilkan air gula. Air gula ini yang akan dibuat menjadi gula pasir (Anonim, 2011). Gula pasir merupakan salah satu dari sembilan bahan pokok yang berfungsi sebagai sumber energi/kalori bagi tubuh yang relatif murah. Masyarakat mengkonsumsi gula sebagai sumber kalori atau lebih utamanya sebagai pemanis maupun pengawet. Konsumsi gula pasir tidak hanya penting bagi kebutuhan kita sehari-hari baik dalam skala rumah tangga, namun juga digunakan sebagai bahan pembantu utama dalam berbagai jenis industri makanan yang sampai saat ini peranannya tak mudah disubstitusi oleh bahan pemanis lain. Hal tersebut menyebabkan kebutuhan gula hampir dipastikan cukup besar(Toharisman, 2011). Industri gula pasir atau gula kristal putih didominasi oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI). Sampai dengan tahun 2009, jumlah industri gula pasir mencapai hampir 10 perusahaan yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra. PT Sugar Group Companies mampu menjadi leader (pemimpin) dalam industri gula dengan pangsa produksi sebesar
18,96% pada tahun 2009. Terobosan baru dilakukan oleh PT Sugar Group Companies (SGC) dengan mengeluarkan produk gula pasir bermerek pertama di Indonesia, yaitu Gulaku. Dahulu, dikalangan pelaku industri gula pasir, pemberian merek (branding) masih belum dianggap penting, sehingga produk gula pasir yang umum dikenal oleh masyarakat adalah gula curah/ketengan. Pemberian merek pada gula pasir diharapkan dapat menjadi salah satu cara yang tepat dan efektif digunakan oleh PT Sugar Group Companies untuk menghadapi persaingan dengan gula curah maupun dengan gula pasir bermerek lain. Selain pemberian merek, Gulaku telah dirancang dengan penciptaan produk yang berkualitas (Sudarmadi, 2004). Kebutuhan akan pengetahuan tentang perilaku konsumen merupakan hal yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi sejauhmana persepsi konsumen terhadap produk Gulaku. Kesesuaian antara bauran pemasaran Gulaku dengan harapan konsumen dapat menjadi alternatif strategi untuk meningkatkan bauran pemasaran produk Gulaku yang selama ini sudah dilaksanakan. Pemasaran Gulaku sudah meluas sampai di Kabupaten Karanganyar, keberadaan pasar swalayan menjadi salah satu pilihan konsumen untuk membeli gula pasir merek Gulaku.Hal inilah yang mendorong peneliti mengadakan suatu penelitian mengenai Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Gulaku oleh
3
Konsumen pada Pasar Swalayan Di Kabupaten Karanganyar. Tujuandilakukannya penelitian ini adalah pertama untuk mengetahui deskripsi bauran pemasaran Gulaku menurut konsumen pada pasar swalayan di Kabupaten Karanganyar, kedua untuk mengetahui deskripsi mengenai keputusan pembelian Gulaku oleh konsumen, ketigauntuk mengetahui besarnya pengaruh bauran pemasaran Gulaku terhadap keputusan pembelian Gulaku oleh konsumen, keempatuntuk mengetahui variabel bauran pemasaran Gulaku yang paling besar pengaruhnya terhadap keputusan pembelian Gulaku. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitusuatu metode penelitian dalam menentukan status kelompok obyek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diselidiki. Teknik pelaksanaan dalam penelitian ini adalah studi kasus karena memusatkan pada konsumen Gulaku pada pasar swalayan di Kabupaten Karanganyar sebagai sampel penelitian. Lokasi Penelitian Pemilihan daerah penelitian diambil secara sengaja (purposive sampling) yaitu di Kabupaten
Karanganyar. Penelitian dilaksanakan pada pasar-pasar swalayan di Kabupaten Karanganyar. Pasar swalayan dipilih sebagai lokasi penelitian karena sisi praktis dan kenyamanan tempatnya sebab tidak terjadi tawar-menawar antara penjual dan pembeli seperti di pasar tradisional. Maka hal ini akan membantu kelengkapan data dalam penelitian ini. Pasar swalayan yang digunakan sebagai lokasi penelitian adalah Mall Luwes dan Palur Plaza di Kabupaten Karanganyar. Teknik Sampling Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010).Sedangkan sampel yang digunakan yaitu sampel konsumen yang membeli gula pasir merek Gulaku di pasar swalayan. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (questionaire) yang telah dipersiapkan.Sumber data primer adalah responden sebagai pengambil keputusan dalam melakukan pembelian Gulaku yang mewakili rumah tangga dengan tujuan untuk dikonsumsi rumah tangga.Data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait dengan penelitian.
4
Metode Pegumpulan Data dan Instrumen Metode pengumpulan data dan instrumen berupa (1) Observasi dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap konsumen Gulaku pada pasar swalayan di Kabupate Karanganyar. (2) Wawancara, dilakukan wawancara kepada konsumen yang sedang membeli Gulaku pada pasar swalayan. (3) Kuesioner dengan cara memberikan seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada respondenyang telah dipersiapkan sebelumnya dalam penelitian. (4) Pencatatan, dengan cara mencatat data yang ada dari berbagai sumber atau lembaga yang terkait dengan penelitian ini, baik dari hasil wawancara maupun hasil pengamatan langsung di lapangan. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Uji validitas dilakukan untuk mengetahui validitas tiap butir pertanyaan.Validitas item dapat diketahui dengan melihat korelasi pearson (product moment). Indikator yang digunakan dengan membandingkan koefisien korelasi (r) dengan r tabel dengan rumus teknik korelasi pearson (Priyatno, 2008) adalah sebagai berikut: n
n
n
Xi
I 1
rxy n
i 1
i 1
2
n
X i2
n
n
X I YI Xi i 1
Yi i 1
n i 1
2
n
Yi 2
n
(1)
Yi i 1
Keterangan: r = Korelasi validitas item yang dicari, X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item, Y = Skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item, ∑X = Jumlah skor dalam distribusi X, ∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y, ∑X2 =
Jumlah kuadrat dalam distribusi X, ∑Y2 = Jumlah kuadrat dalam distribusi Y, n = Banyaknya responden
Sedangkan pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukuran yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode alpha Cronbach yakni dengan rumus sebagai berikut k
k k 1
Si2 1
i 1 2
(2)
S total
Keterangan: K = banyaknya item pertanyaan, Si2 = varians dari item ke-i, S2tot = total varians dari keseluruhan item Tabel 1. Jumlah Item Valid Variabel Produk (X1) Harga (X2) Lokasi (X3) Promosi (X4) Keputusan Pembelian (Y)
Jumlah Item Jumlah Item Total Valid 10 7 3 3 5 5 4 4 7 7
Sumber : Analisis Data Primer Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Ca hitung
Produk (X1) Harga (X2) Lokasi (X3) Promosi (X4) Keputusan Pembelian (Y)
0,692 0,821 0,790 0,780 0,753
Ca
Ket
minimal
0,396 0,396 0,396 0,396 0,396
Sumber : Analisis Data Primer
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
5
Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa (1) analisis deskriptif untuk mengetahui deskripsi tentang tanggapan bauran pemasaran oleh responden serta deskripsi mengenai keputusan pembelian oleh responden. Menurut Sugiyono (2008), deskripsi tersebut dapat dicari berdasarkan data dari rekapitulasi skoring penelitian, dimana nilai-nilai tersebut dibandingkan dengan kriteria skor terendah yang didapat melalui perhitungan skor ideal (kriterium) dan skor terkecil, sehingga melalui skor standar tersebut dapat diketahui daerah kontinum yang menunjukkan wilayah ideal dari setiap variabel yang diteliti. (2) Analisis jalur (path analysis)untuk menganalisis pola hubungan kausal antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung, secara serempak beberapa variabel eksogen terhadap variabel endogen. Menurut Riduwan dan Engkos (2010), langkah kerja pengujian hipotesis adalah:
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Karakteristik Responden
Gambar 1. Diagram Jalur Persamaan struktural: Y=
YX1 X1+ YX2 X2+ YX3 X3+ YX4 X4+
ε
Pengujian hipotesis dilakukukan dengan melihat uji statistik yang meliputi Uji F dan Uji t.
(3)
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Responden Gulaku pada pasar swalayan di Kabupaten Karanganyar terdiri dari 92% perempuan dan 8% laki-laki.Dalam keputusan pembelian Gulaku, responden yang dalam hal ini adalah rumah tangga, melakukan keputusannya dengan melibatkan peran suami dan istri bersama-sama. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur. Responden Gulaku pada pasar swalayan di Kabupaten Karanganyar sebanyak 54 responden (54%) termasuk dalam kelompok separuh baya dengan usia 36-50 tahun. Dalam kriteria golongan umur tersebut, konsumen sudah mampu berpikir rasional dengan pertimbangan tertentu sebelum melakukan pembelian Gulaku. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan. Sebanyak 61 responden(61%) responden Gulaku pada pasar swalayan di Kabupaten Karanganyarmemiliki pendidikan yang tinggi yaitu terdiri dari Diploma dan Strata.Responden yang mempunyai pendidikan cukup tinggi, berarti konsumen tersebut sangat responsif terhadap informasi munculnya suatu produk dengan inovasi baru seperti Gulaku serta memiliki pengetahuan cukup memadai dalam memutuskan pembelian.
6
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan. Pekerjaan yang didapatkan responden dipengaruhi pula oleh tingkat pendidikan yang dimiliki.Hal ini terbukti dengan sebanyak 46 responden (46%) bekerja di sektor formal atau termasuk pekerja yang dibayar baik oleh negara maupun perusahaan swasta yaitu bekerja sebagai PNS. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Total Rumah Tangga per Bulan. Sebanyak 42 responden (42%) memiliki pendapatan total rumah tangga berkisar Rp 3.000.001,00-Rp 4.500.000,00 per bulannya. Berdasarkan Bank Indonesia (2012) rumah tangga dengan pendapatan > Rp 1.000.000,00 per bulannya termasuk dalam kelompok menengah ke atas. Dapat disimpulkan bahwa konsumen Gulaku pada pasar swalayan di Kabupaten Karanganyar adalah golongan menengah ke atas. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga. Sebanyak 78 responden (78%) pada pasar swalayan di Kabupaten Karanganyar memiliki jumlah anggota keluarga ≤ 4 orang. Menurut BKKBN (1998), jumlah anggota keluarga tersebut termasuk dalam kelompok keluarga kecil. Jumlah anggota keluarga akan dapat mempengaruhi keputusan pembelian produk Gulaku dalam keluarga terkait dengan banyaknya jumlah Gulaku yang akan dibeli untuk konsumsi rumah tangga konsumen. Adanya perbedaan selera juga menyebabkan perbedaan pilihan antar anggota keluarga.
Pengalaman Responden Terhadap Produk Gulaku Pengalaman Responden Berdasarkan Sumber Informasi. Sumber informasi yang diperoleh konsumen Gulaku berasal dari berbagai macam sumber antara lain iklan televisi, iklan di surat kabar,relasi atau teman, dan tempat membeli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mendapatkan informasi mengenai Gulaku berasal dari televisi.Hal ini dikarenakan media televisi merupakan media yang mempunyai daya jangkau yang sangat luas dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Pengalaman Responden Berdasarkan Pemberi Pengaruh dalam Pembelian. Sebanyak 39 responden (39%) melakukan pembelian Gulaku berdasarkan pengaruh dari keluarga.Hal ini menunjukkan bahwa anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak memiliki pengaruh besar dalam pengambilan keputusan pembelian Gulaku. Anggota keluarga saling mempengaruhi dalam keputusan pembelian dan konsumsi suatu produk. Pengalaman responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Gulaku. Frekuensi terbanyak melakukan pembelian Gulaku adalah sebulan sekali sebanyak 62 responden (62%). Frekuensi pembelian tersebut dapat dipengaruhi dari kebiasaan berbelanja masyarakat Kabupaten Karanganyar secara bulanan.Masih dijumpai responden yang berbelanja secara tidak menentu. Hal ini
7
menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki jadwal khusus untuk merencanakan pembelian Gulaku. Pengalaman Responden Apabila Gulaku Tidak Tersedia. Seorang konsumen dikatakan memiliki loyalitas merek jika ia menunda pembelian atau mencari merek lain, jika merek yang diinginkan tidak tersedia di tempat pembelian Perilaku konsumen apabila Gulaku tidak tersedia di pasar swalayan sebanyak 62 responden (62%) menjawab mencari gula pasir Gulaku di tempat lain. Hal ini berarti bahwa kelompok responden ini bisa dikatakan sebagai konsumen yang loyal terhadap gula pasir merek Gulaku yang dikonsumsinya. Deskripsi Tanggapan Bauran Pemasaran Menurut Responden Persepsi Mengenai ProdukGulaku. Hasil tanggapan responden mengenai bauran produk yang terdiri dari merek produk, desain kemasan, variasi bentuk kemasan, warna kristal, variasi ukuran volume produk, rasa produk, dan kebersihan produk. Dilihat dari segi desain, variasi bentuk, dan variasi ukuran kemasan dinilai responden adalah menarik. Hal ini dikarenakan kemasan Gulaku berbeda dengan kemasan produk lain baik dari gambar, warna, bahan, variasi ukuran berat serta desain kemasan. Terkait rasa, Gulaku memiliki rasa manis yang pas serta memiliki warna kristal gula yang putih, kering dan bersih, sehingga mengindikasikan produk Gulaku hieginies dengan diertai pelabelan yang lengkap.
Persepsi Mengenai Harga Gulaku. Harga sering menjadi faktor penentu dalam pembelian suatu produk atau jasa. Hasil tanggapan responden mengenai bauran harga adalah bahwa harga Gulaku sesuai dengan kualitas yang dijual. Hal ini terjadi karena menurut para responden uang yang dikeluarkan sesuai dengan kualitas gula pasir yang didapat.Tingkat harga Gulaku dinilai biasa, karena menurut responden harganya masih sanggup dibayar dan terjangkau oleh responden. Persepsi Mengenai Lokasi Pembelian Gulaku. Konsumen melakukan pembelian Gulaku di pasar swalayan dengan alasan pasar swalayan nyaman, praktis dan responden sekalian berbelanja.Responden menilai bahwa lokasi pasar adalah strategis yaitu berada di dekat jalan raya, sehingga mudah dijangkau.Responden menyatakan bahwa lokasi pembelian adalah aman, nyaman, dan pelayanannya dinilai baik.Terkait dengan ketersediaan Gulaku, ketersediaannya di lokasi pembelian adalah tersedia, sehingga setiap saat konsumen mudah mendapatkan Gulaku. Persepsi Mengenai Promosi Gulaku. Menurut sebagian besar responden, iklan Gulaku baik melalui media cetak maupun media elektronik dinilai menarik.Hal ini dikarenakanadanya perpaduan gambar bergerak yang menarik disertai lirik lagu yang menarik pula.Pembuatan iklan Gulaku penuh dengan kreatifitas dan inovatif membuat iklan Gulaku masih selalu diingat sampai
8
sekarang.Isi pesan yang disampikan dinilai cukup jelas, sehingga iklan Gulaku mampu mempengaruhi kesan/pesan di benak konsumen. Berdasarkan hasil perhitungan, pelaksanaan bauran pemasaran berada pada kategori tinggi.Jadi pelaksanaan bauran pemasaran yang dijalankan Gulaku menurut responden Gulaku pada pasar swalayan di Kabupaten Karanganyar adalah tergolong tinggi dan dapat diterima oleh responden.Hal ini menandakan bahwa responden merasakan pelaksanaan atau kinerja bauran pemasaran Gulaku baik dari keempat dimensi pelaksanaan bauran pemasaran Gulaku. Deskripsi Keputusan Pembelian Gulaku oleh Responden Tanggapan Berdasarkan Pilihan Produk Gulaku. Respondenmenilai bahwa pembelian berdasarkan kebutuhan akan gula pasir bermerek adalah setuju. Hal ini berarti responden membeli Gulaku dikarenakan mereka membutuhkan gula pasir yang bermerek karena dari segi kualitas yang berbeda dengan gula pasir non bermerek.Gulaku dinilai memiliki perbedaan ciri produk dengan produk sejenis. Responden membeli Gulaku karena tersedia pilihan produk Gulaku yang sangat bervariasi, sehingga responden bebas membeli sesuai dengan keinginan dan selera masingmasing. Persepsi Berdasarkan Pilihan Merek. Konsumen harus memutuskan merek mana yang akan dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Kepercayaan reponden
terhadap merek Gulaku adalah cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa merek Gulaku sudah memperoleh kepercayaan yang cukup tinggi dari konsumen sebagai gula pasir berkualitas dengan merek terkenal diakui keberadaannya oleh oleh konsumen, sehingga tingkat kepercayaan konsumen yang tinggi terhadap produk Gulaku mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian. Persepsi Berdasarkan Pilihan Lokasi. Tanggapan sebagian besar responden mengenai keputusan pembelian berdasarkan kemudahan aksesbilitas ke lokasi pembelian menyatakan tingkat keputusan pembelian berdasarkan kemudahan aksesbilitas adalah mudah.Konsumen menganggap aksesbilitas ke lokasi pembelian mudah dijangkau dengan tersedianya sarana transportasi yang memadai dalam menjangkau lokasi pembelian. Persepsi Berdasarkan Pilihan Waktu. Tanggapan mengenai waktu pembelian Gulaku, tiap responden menjawab berbeda-beda. Sebagian besar konsumen menjawab bahwa konsumen sering melakukan pembelian Gulaku.Hal ini berarti responden memiliki frekuensi pembelian yang lebih banyak dibandingkan membeli gula pasir selain Gulaku.untuk waktu pembelian responden memiliki waktu berbelanja yang berbeda-beda pula Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa keputusan pembelian menurut responden berada pada kategori tinggi.Hal ini berarti bahwa keputusan pembelian gula pasir merek
9
Gulaku yang dilakukan olehresponden dilakukan berdasarkan pilihan produk, merek, lokasi dan waktu pembelian. Pengujian Hipotesis Pengaruh Bauran pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Gulaku Hipotesis yang di uji dalam penelitian ini adalah bahwa bauran pemasaran berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian Gulaku pada pasar swalayan di Kabupaten Karanganyar.nilai koefisien jalur dari persamaan struktural perlu dilakukan pengujian signifikansinya melalui dua langkah pengujian koefisien jalur yaitu langkah pengujian hipotesis secara simultan digunakan uji F dan pengujian secara parsial dilakukan uji t-student. Hasil analisis pengujian secara simultan menunjukkan bahwa variabel bebas (X) mempengaruhi variabel tidak bebas (Y), artinya bahwa variabel produk (X1), harga (X2), lokasi (X3), dan promosi (X4) berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian konsumen Gulaku pada pasar swalayan di Kabupaten Karanganyar. Secara matematis, hasil pengujian tersebut dirumuskan ke dalam persamaan: Y = 0,359 X1 + 0,214 X2 + 0,057 X3 + 0,061 X4+ e (4) Hubungan matematis ini menunjukkan nilai F hit sebesar 10,33 sedangkan nilai F tabel sebesar 2,70, sehingga F hit F tabel, berarti H0 ditolak (signifikan). Besarnya pengaruh variabel bebas dapat dilihat melalui nilai
koefisien determinasi (R2). Nilai koefisien determinasi adalah 0,3035 yang berarti bahwa variasi keputusan pembelian Gulaku dipengaruhi oleh variabel produk (X1), harga (X2), lokasi (X3), dan promosi (X4) sebesar 30,35% sedangkan sisanya sebesar 69,65% ditentukan oleh variabel lainnya. Dengan kata lain, sebenarnya keputusan pembelian Gulaku tidak hanya ditentukan oleh variabelvariabel tersebut, tetapi ditentukan juga oleh faktor-faktor lainnya. Secara statistik,hasil analisis dan pengujian hipotesis secara simultan menunjukkan hasil yang signifikan, untuk itu perlu dilakukan pengujian hipotesis secara parsial melalui uji tstudent. Berdasarkan Tabel 3, untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas (Xi) terhadap variable tidak bebas (Y). Berdasarkan hasil pengujian secara parsial diperoleh hasil bahwa variabel produk dan harga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Gulaku oleh konsumen pada pasar swalayan di Kabupaten Karanganyar, sedangkan variabel lokasi dan promosi berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian Gulaku oleh konsumen pada pasar swalayan di Kabupaten Karanganyar
10
Tabel 3. Hasil Analisis pada Koefisien Jalur X1, X2, X3, dan X4 Terhadap Variabel Y Secara Parsial Pengaruh X1, X2, X3, dan X4 terhadap Y Pengaruh X1 terhadap Y Pengaruh X2 terhadap Y Pengaruh X3 terhadap Y Pengaruh X4 terhadap Y Kesimpulan: t hitung > t tabel
Nilai Koefisien Jalur ( yxi) 0,359 0,214 0,057 0,061 H0 ditolak
t hitung
t tabel
3,362 2,167 0,505 0,570
1,985 1,985 1,985 1,985
Sumber: Analisis Data Primer Tabel 4. Persentase Pengaruh Variabel X1, X2, X3, dan X4 Terhadap Y No.
Variabel Independen
Pengaruh Langsung (%)
1. Produk (X1) 12,880 2. Harga (X2) 4,560 3. Lokasi (X3) 0,325 4. Promosi (X4) 0,372 Pengaruh secara total X1, X2, X3, X4 Y Pengaruh residu
Pengaruh Tidak Langsung (%) X2 X3 X4 Sub total 0,0281 0,010 0,011 0,497 0,028 0,005 0,003 0,375 0,010 0,005 0,002 1,717 0,011 0,003 0,002 1,687 X1
Total (%) 17,850 8,330 2,096 2,059 30,35 69,65
Sumber: Analisis Data Primer Berdasarkan Tabel 3 bahwa produk (X1) dan harga (X2) secara statistik berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian, sedangkan lokasi (X3) dan lokasi (X4) secara statistik berpengaruh tidak nyata terhadap keputusan pembelian konsumen. Tidak berpengaruh disini bukan berarti tidak ada pengaruhnya sama sekali terhadap keputusan pembelian konsumen, akan tetapi pengaruhnya sangat kecil sekali didalam sampel sehingga secara statistik di dalam populasi tidak teruji. Variabel X3 dan X4 secara statistik berpengaruh tidak nyata terhadap proses keputusan pembelian konsumen disebabkan antara lain : (1) Secara umum, distributor Gulaku sudah berada di tempat konsumen, sehingga menyebabkan lokasi kurang berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian konsumen. Selain itu,
pedagang perantara juga banyak menjual Gulaku di sekitar lingkungan konsumen, (2) Adanya promosi yang sudah diterapkan pihak pasar swalayan dengan menghadirkan berbagai produk Gulaku disertai daftar harga pada rak membuat promosi Gulaku yang sudah dilakukan pihak pasar sehingga menyebabkan promosi yang dilakukan oleh perusahaan melalui media menyebabkan kurang berpengaruh terhadap keputusan pembelian.Untuk lebih jelasnya tentang pengaruh masingmasing variable Xi terhadap Y baik pengaruh langsung, tidak langsung maupun pengaruh total dapat dilihat pada Tabel 4. Pengaruh langsung setiap variable X terhadap Y ditentukan oleh koefisien jalurnya masing-masing yaitu yx1, yx2, yx3, yx4 sedangkan pengaruh Xi melalui rxixj oleh yxi, yxj.
11
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagi berikut: Pertama, Deskripsi bauran pemasaran menurut konsumen berada pada kategori tinggi. Kedua, penilaian responden Gulaku pada pasar swalayan di Kabupaten Karanganyar terhadap keputusan pembelian konsumen dilihat dari pemilihan produk, merek, saluran pembelian, waktu pembelian, dan jumlah pembelian termasuk pada kategori tinggi. Ketiga, dilihat dari pengujian statistik ternyata pengaruh bauran pemasaran Gulaku terhadap keputusan pembelian oleh konsumen rumah tangga pada pasar swalayan di Kabupaten Karanganyar secara simultan berpengaruh positif sebesar 30,35%, sedangkan pengaruh faktor lain yang tidak bisa diabaikan perusahaan sebesar 69,65%. Keempat, Sub faktor bauran pemasaran yang dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Gulaku oleh konsumen adalah sub variabel produk sebesar 17,8569%. Saran Saran yang dapat diberikan adalah: (1) Perlunya peningkatan efektifitas semua variabel bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, lokasi, dan promosi secara selaras dimana variabel bauran pemasaran yang satu mempengaruhi efektifitas variabel bauran pemasaran lainnya, dikarenakan akan berdampak pada frekuensi dan jumlah pembelian yang dilakukan oleh konsumen semakin meningkat (2) Apabila ingin meningkatkan keputusan
pembelian perlu peningkatan pada variabel promosi secara efektif dan efisien, salah satunya adalah melalui iklan. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2011.Teknik Budidaya Tebu.Http://www.wikipedia.com. Diakses Tanggal 8 Februari 2012. BKKBN.1998. Gerakan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.Http://www.bkkbn.go.id. Diakses Tanggal 12 Januari 2013. Riduan dan Engkos Achmad Kuncoro.2010.Cara Menggunakan dan Memaknai Path Analysis (Analisis Jalur).Alfabeta. Bandung. Priyatno, Duwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS.MediaKom.Yogyakarta. Sudarmadi, 2004.Branding Setengah Hati Gulaku. Http:www.swa.co.id. Diakses Tanggal 1 Februari 2012. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung. Toharisman, Aris. 2011. Produksi Gula Nasional Defisit.Http://www.indonesia financetoday.com.Diakses Tanggal 16 Februari 2012.
12