perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI PASAR BARU DAN PASAR SAYUR MAGETAN
SKRIPSI
Oleh: ARI SUSANTO K 7406047
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI PASAR BARU DAN PASAR SAYUR MAGETAN
Oleh: ARI SUSANTO K 7406047
Skripsi Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Tata Niaga Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Ari susanto. K7406047. “PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI PASAR BARU DAN PASAR SAYUR MAGETAN”. Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret, Juni 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) ada tidaknya pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru dan Pasar Sayur Magetan. (2) ada tidaknya pengaruh yang signifikan secara parsial antara bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru dan Pasar Sayur Magetan. (3) variabel bauran pemasaran yang memiliki kontribusi paling besar terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru Magetan. (4) variabel bauran pemasaran yang memiliki kontribusi paling besar terhadap keputusan pembelian di Pasar sayur Magetan. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Populasinya adalah seluruh konsumen Pasar Baru dan Pasar Magetan. Sampel diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 60 konsumen dari Pasar Baru dan 60 konsumen dari Pasar Sayur. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik kuesioner dengan skala likert, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Secara bersamsama, faktor bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian {F hitung > F tabel (F
hitung Pasar baru
20.390, F hitung Pasar sayur 21.650 > F tabel
2.540)}. (2) Secara parsial, faktor bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian : (a) produk {t
hitung >
Baru), 2.144(Pasar Sayur) > 2.004 }, (b) harga {t
t
tabel atau
hitung
>t
(Pasar Baru), 3.444 (Pasar Sayur) > 2.004}, (c) tempat{t
t
tabel
hitung
hitung
2.345 (Pasar
atau t >t
tabel
hitung
3.057
atau t
hitung
3.183 (Pasar Baru), 2.377 (Pasar Sayur) > 2.004}. (d) promosi {t hitung > t tabel atau t hitung
2.221 (Pasar Baru), 2.364 (Pasar Sayur) > 2.004}. (3)variabel tempat
memiliki kontribusi paling besar terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru commit to user Magetan { Berdasarkan persamaan garis regresi Y= -1.524 + 0.161 X1 + 0.184 X2 + v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
0.204 X3 + 0.102 X4, maka X3 (tempat)
dengan nilai 0.204 paling banyak
memberikan kontribusi terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru}. (4) variabel harga memiliki kontribusi paling besar terhadap keputusan pembelian di Pasar Sayur Magetan { Berdasarkan persamaan garis regresi Y= -5.965 + 0.196 X1 + 0.277 X2 + 0.182 X3 + 0.236 X4 maka X2 (harga) dengan nilai 0.277 paling banyak memberikan kontribusi terhadap keputusan pembelian di Pasar Sayur}
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Ari Susanto. “THE EFFECT ON MARKETING MIX OF PURCHASE DECISIONS AT PASAR BARU AND PASAR SAYUR MAGETAN”. Theses. Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education. Sebelas Maret University, June 2010. The purpose of this study were to determine: (1) whether, there is a significant influence jointly between the marketing mix to the purchasing decision in Pasar Baru and Pasar Sayur Magetan. (2) whether, there is a significant partial effect between the marketing mix to the purchasing decision in Pasar Paru and Pasar Sayur Magetan. (3) marketing mix variables that have better contribution to the purchasing decision in the Pasar Baru Magetan. (4) marketing mix variables that have better contribution to the purchasing decision in the Pasar Sayur Magetan. This study used a discriptive quantitative research methods. The population is all of the consumer Pasar Baru and Pasar Sayur Magetan. Samples were taken with a Simple Random Sampling tecnique. The number of samples in this study were 60 consumers of Pasar Baru and 60 consumers of Pasar Sayur. The data collection techniques used were a questionnaire with Liker scale technique, observation and documentation. The data analysis technique used is multiple regression analysis. Based on the results of this research, it can be concluded: (1) Both, marketing mix factors significantly influence the purchasing decision {F table
(F
20.390, F
count Pasar Baru
21.650 > F
count Pasar Sayur
table
count
>F
2.540)}. (2) Partially,
marketing mix factors significantly influence the purchasing decision: (a) the product {t
count >
(b) the price {t
t
table
count
2.004}, (c) place {t
or t
>t
count
table
count >
t
> 2.004}. (d) promotion {t
2.345 (Pasar Baru), 2.144(Pasar Sayur) > 2.004 },
or t
count
table atau count >
t
t
3.057 (Pasar Baru), 3.444 (Pasar Sayur) > count
3.183 (Pasar Baru), 2.377 (Pasar Sayur)
table atau
t
count
2.221 (Pasar Baru), 2.364 (Pasar
Sayur) > 2.004}. (3) Place variable has the greatest contribution to the purchasing decision in Pasar Baru Magetan {Based on the regression equation line Y= -1.524 + 0.161 X1 + 0.184 X2 + 0.204 X3 + 0.102 X4 , then X3 (place) with a value of 0.204 at most contribute of purchasing decisions commit to user in Pasar Baru}. (3) Price variable
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
has the greatest contribution to the purchasing decision in Pasar Sayur Magetan {Based on the regression equation line Y= -5.965 + 0.196 X1 + 0.277 X2 + 0.182 X3 + 0.236 X4, then X2 (price) with a value of 0.277 had best contribution of purchasing decisions in Pasar Sayur}.
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dari sesuatu urusan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain dan hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap. (QS. Al Insyirah: 6-8)
Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena di dalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil. (Mario Teguh)
Menunda suatu pekerjaan berarti menabung beban. Gunakan waktu sebaik mungkin karena waktu selamanya tidak akan pernah kembali (Penulis)
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini untuk: Orang tuaku, Bapak Ngalimun dan Ibu Muhtarni Adiku tercinta Setio Reni Riska Dewi Suharningtiyas tersayang Sahabat-sahabatku Cute’X Community Penghuni Griya Sekar Kedaton Teman-teman PTN 2006 Almamater
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI PASAR BARU DAN PASAR SAYUR MAGETAN ”. Skripsi ini disusun guna
memenuhi tugas dan melengkapi sebagian
persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam penyusunan skripsi ini peneliti banyak mengalami hambatan dan kesulitan, namun berkat bantuan berbagai pihak akhirnya penyusunan skripsi ini dapat selesai. Oleh karena itu suatu kebahagiaan bagi peneliti, apabila dalam kesempatan ini peneliti dapat mengucapkan rasa terima kasih atas segala bantuannya kepada : 1.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini.
2.
Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, yang telah menyetujui penyusunan skripsi ini.
3.
Ketua BKK Pendidikan Tata Niaga FKIP UNS, yang telah memberikan ijin atas penyusunan skripsi ini.
4.
Dra. Kristiani, M.Si selaku Pembimbing Akademis yang telah membimbing dan mengarahkan peneliti dalam menyelesaikan bangku kuliah selama ini.
5.
Prof. Dr. Trisno Martono selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6.
Aniek Hindrayani S.E, M.Si selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga memperlancar penyusunan skripsi ini. commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
7.
digilib.uns.ac.id
Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DP2KAD) yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian.
8.
Responden yang telah menyediakan waktu dan tenaga untuk membantu peneliti dalam pengisian angket.
9.
Berbagai pihak yang telah memberikan bantuan dan pengarahan yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Semoga amal dan kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan
dari Tuhan Yang Maha Esa. Segala kritik dan saran sangat peneliti harapkan dari pembaca guna dapat memperbaiki penulisan yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,
commit to user
xii
Juli 2011
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
JUDUL .......................................................................................................
i
PENGAJUAN SKRIPSI ..............................................................................
ii
PERSETUJUAN ..........................................................................................
iii
PENGESAHAN ...........................................................................................
iv
ABSTRAK ..................................................................................................
v
MOTTO .......................................................................................................
ix
PERSEMBAHAN ........................................................................................
x
KATA PENGANTAR .................................................................................
xi
DAFTAR ISI ...............................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xvi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii
BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................
1
A. Latar Belakang . ........................................................................
1
B. Perumusan Masalah.....................................................................
4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................
4
D.Manfaat Penelitian.......................................................................
5
1.
Manfaat Teoritis ...............................................................
5
2.
Manfaat Praktis ................................................................
5
BAB II. LANDASAN TEORI ......................................................................
6
A. Tinjauan Pustaka ........................................................................
6
1.
2.
Pemasaran ........................................................................
6
a. Pengertian Pemasaran .......................................................
6
b. Manajemen Pemasaran .....................................................
6
c. Konsep Pemasaran ...........................................................
7
d. Strategi Pemasaran ...........................................................
8
Bauran Pemasaran ............................................................ commit to user a. Produk . ........................................................................
8
xiii
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Harga . ........................................................................
11
c. Tempat . ........................................................................
12
d. Promosi ........................................................................
14
Perilaku Konsumen ..........................................................
16
a. Pengertian Perilaku Konsumen .........................................
16
b. Model Perilaku Konsumen ...............................................
16
4.
Keputusan Pembelian .......................................................
17
5.
Pasar
. ........................................................................
19
a. Pengertian Pasar ...............................................................
19
b. Pasar Modern ...................................................................
21
c. Pasar Tradisional ..............................................................
24
B. Hasil Penelitian yang Relevan.....................................................
27
C. Kerangka Berpikir .......................................................................
28
D. Hipotesis
. ........................................................................
32
BAB. III METODE PENELITIAN ..............................................................
34
A. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................
34
3.
1.
Tempat Penelitian .............................................................
34
2.
Waktu penelitian ..............................................................
34
B. Metode Penelitian........................................................................
34
C. Populasi dan Sampel ...................................................................
35
1.
Populasi . ........................................................................
35
2.
Sampel . ........................................................................
35
3.
Teknik Pengambilan Sampel ............................................
36
D. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................
37
1.
Jenis dan Sumber Data .....................................................
37
2.
Skala Pengukuran Data .....................................................
37
3.
Metode Pengumpulan Data...............................................
38
E. Rancangan Penelitian ..................................................................
42
F. Teknik Analisis Data ...................................................................
44
BAB IV HASIL PENELITIAN..................................................................... commit to user A. Deskripsi Lokasi penelitian ...............................................................
48
xiv
48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Deskripsi Data Variabel.....................................................................
49
C. Pengujian Prasyarat Analisis .............................................................
50
1. ............................................................................................... Uji Normalitas .................................................................................
50
2. Uji Linearitas ..............................................................................
52
3. Uji Autokorelasi .........................................................................
56
4. Uji Multikolinearitas....................................................................
57
5. Uji Heteroskedastisitas ................................................................
60
D. Pengujian Hipotesis ..........................................................................
61
1. ............................................................................................... Anali sis Regresi Ganda .......................................................................
62
2. ............................................................................................... Meng hitung Koefisien Regresi secara Bersama-sama (Uji F) ...............
66
3. ............................................................................................... Meng hitung Koefisien Regresi secara Parsial (Uji t) ............................
68
E. Pembahasan Hasil Analisis Data........................................................
71
F. Permasalahan dan Cara Mengatasinya ...............................................
76
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ..................................
78
A.
Kesimpulan
. ........................................................................
78
B.
Implikasi
. ........................................................................
81
C.
Saran
. ........................................................................
81
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
83
LAMPIRAN .................................................................................................
85
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Deskripsi Data Statistik Pasar Baru ........................................................ 49 2. Deskripsi Data Statistik Pasar Sayur ........................................................ 50 3. ANOVA (Produk dengan Keputusan Pembelian di Pasar Baru)............... 52 4. ANOVA (Harga dengan Keputusan Pembelian di Pasar Baru) ................ 53 5. ANOVA (Tempat dengan Keputusan Pembelian di Pasar Baru) .............. 53 6. ANOVA (Promosi dengan Keputusan Pembelian di Pasar Baru) ............. 54 7. ANOVA (Produk dengan Keputusan Pembelian di Pasar Sayur) ............. 54 8. ANOVA (Harga dengan Keputusan Pembelian di Pasar Sayur) .............. 55 9. ANOVA (Tempat dengan Keputusan Pembelian di Pasar Sayur) ............ 55 10. ANOVA (Promosi dengan Keputusan Pembelian di Pasar Sayur) ........... 56 11. Uji Autokorelasi Data dari Pasar Baru ..................................................... 57 12. Uji Autokorelasi Data dari Pasar Sayur ................................................... 57 13. Collinearity Statistics Data dari Pasar Baru ............................................. 58 14. Collinearity Statistics Data dari Pasar Sayur ............................................ 59 15. Koefisien Regresi Data dari Pasar Baru ................................................... 52 16. Model Summary Data dari Pasar Baru ..................................................... 63 17. Koefisien Regresi Data dari Pasar Sayur ................................................. 64 18. Model Summary Data dari Pasar Sayur .................................................... 66 19. ANOVA (uji F) Data dari Pasar Baru ...................................................... 66 20. ANOVA (uji F) Data dari Pasar Baru ...................................................... 67 21. Coefficients (Uji t) data dari Pasar Baru................................................... 68 22. Coefficients (Uji t) data dari Pasar Sayur ................................................. 69 commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Model Perilaku Konsumen ......................................................................
17
2. Tahapan Proses Pembelian ......................................................................
19
3. Kerangka Barfikir ...................................................................................
30
4. Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual Data dari Pasar Baru .............................................................................................. 5. Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual Data dar
51
Pasar Baru .............................................................................................. 6. Scatterplot Regression Studentised Residual dengan Regression
51
Standardized Predicted Value Data dari Pasar Baru ............................... 7. Scatterplot Regression Studentised Residual dengan Regression
60
Standardized Predicted Value Data dari Pasar Sayur ...............................
61
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ................................................................
65
2. Kisi-kisi Angket .....................................................................................
86
3. Surat Pengantar Angket .........................................................................
87
4. Angket Penelitian ...................................................................................
88
5. Tabulasi Data Try Out .............................................................................
92
6. Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................................................
95
7. Tabulasi Data Penelitian.......................................................................... 101 8. Data Induk Penelitian .............................................................................. 113 9. Diskripsi Data ......................................................................................... 116 10. Uji Prasarat Analisis ................................................................................ 117 11. Uji Hipotesisi .......................................................................................... 124 12. Surat Ijin Menyusun Skripsi ................................................................... 130 13. Surat Ijin Penelitian ................................................................................. 131
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Dunia sedang menuju era yang disebut dengan globalisasi. Seiring dengan majunya tingkat teknologi yang ada membawa dampak pertumbuhan ekonomi Indonesia yang maju dan berkembang pesat khususnya di kota-kota besar, telah terjadi perubahan di berbagai sektor, termasuk di bidang industri dan produksi serta pada kegiatan eceran di Indonesia yang telah berkembang menjadi usaha yang berskala besar. Perkembangan bisnis eceran yang pesat ini tidak lepas dari faktor meningkatnya jumlah penduduk Indonesia dan juga meningkatnya jumlah pendapatan perkapita penduduk Indonesia serta didukung dengan teknologi dan informasi yang terus berkembang menyebabkan taraf hidup masyarakat Indonesia semakin meningkat. Hal ini membawa dampak kepada pola perilaku belanja seseorang, dimana semakin meningkatnya taraf hidup seseorang maka tuntutan akan tempat berbelanja yang nyaman dan dapat menyediakan segala kebutuhan konsumen dalam satu lokasi semakin dibutuhkan. Meningkatnya kebutuhan hidup seperti sekarang ini, salah satu yang keberadaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat pada saat ini adalah pasar Pasar merupakan kumpulan seluruh pembeli dan potensial atas tawaran pasar tertentu. Ukuran pasar tergantung pada jumlah pembeli yang mungkin ada atas tawaran pasar tertentu. Sesuai dengan perkembanganya dikenal dengan pasar tradisional maupun pasar modern. Pasar
tradisional biasanya menampung banyak penjual, dilaksanakan
dengan manajemen tanpa perangkat teknologi modern dan mereka lebih memiliki golongan pedagang menengah kebawah dan tersebar, baik di kampung-kampung kota-kota kecil dan kota-kota besar dengan masa operasi rata-rata dari subuh sampai siang atau sore hari. Sedangkan pasar modern adalah pasar yang menggunakan teknologi modern, konsumennya dan pedagang dari golongan
menengah keatas,
harga yang ditawarkan tetap dan sistem to user pelayanannya sendiri. Pada pasarcommit modern tempatnya rapi, teratur dan bersih,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
karena diatur dengan sebaik-baiknya. Sedangkan pada pasar tradisional tidak teratur, panas, becek, dan kotor karena tempatnya seadanya saja. Pada pasar modern, penjual kebanyakan dari golongan masyarakat menengah keatas, artinya mempunyai banyak modal untuk menyediakan berbagai
fasilitas dan barang
dagangan. Sedangkan pada pasar tradisional, penjual sebagian besar berasal dari golongan menengah kebawah. Hal ini dapat dilihat dari macam macam barang yang dijual terdiri dari beberapa macam merek saja. Di tengah-tengah persaingan yang ketat seperti sakarang ini agar suatu bisnis bisa tetap bertahan dan berkembang dalam dunia bisnis yang penuh persaingan dalam memperebutkan konsumen, maka harus mampu memahami konsumenya secara menyeluruh, karena konsumen merupakan pasar sasaran suatu produk. Diterima atau tidaknya produk tergantung persepsi konsumen atas produk tersebut. Jika konsumen merasa produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya pasti produk tersebut akan dibeli konsumen. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis disebabkan oleh pelanggan yang semakin cerdas, sadar harga, dan didekati oleh banyak produk. Kemajuan teknologi komunikasi juga ikut berperan meningkatkan intensitas persaingan. Oleh karena itu untuk mempertahankan kinerja bisnis, banyak perusahaan yang berupaya memberikan kepuasan untuk mempertahankan pelanggannya. Mengingat untuk mencapai
keberadaan tujuan, maka
konsumen
merupakan
perusahaan menyadari
faktor betapa
penting sentralnya
peranan konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa untuk menghadapi kehilangan
pelanggan
dengan
mengabaikan
keluhan
resiko
dan bertengkar
mengenai masalah-masalah kecil tidak dapat dianggap remeh. Apabila perusahaan menimbulkan pelanggan tidak puas maka ia akan menceritakannya pada
setiap orang, misalnya, orang
menceritakannya
kepada
sebelas
yang mendengar
orang
cerita
sedih tadi
yang menceritakannya
kepada
sebelas orang yang lain dan seterusnya. Jelas kata-kata yang buruk dari mulut ke mulut lebih cepat daripada kata-kata yang baik dan dengan mudah bisa meracuni sikap publik mengenai produk. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
Di era persaingan yang semakin ketat ini, salah satu cara untuk mendapatkan konsumen adalah dengan memuaskan kebutuhan konsumen secara konsisten dari waktu ke waktu. Strategi pemasaran untuk menciptakan permintaan konsumen dipengaruhi oleh barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen, harga barang atau jasa, lokasi atau tempat melakukan dagang dan kegiatan memperkenalkan kepada konsumen (promosi) atau lebih dikenal dengan istilah marketing mix. Dari penelitian sebelumnya telah diketahui marketing mix (bauran pemasaran) merupakan bauran dari unsur-unsur pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan lokasi yang dapat menstimulus konsumen. Bauran pemasaran merupakan dasar bagi suatu perusahaan untuk merancang strategi yang tepat agar dapat memenangkan persaingan. Karena bauran pemasaran merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi kelangsungan bisnis suatu usaha, maka menarik untuk mempelajari bagaimana bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi mampu mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian di suatu tempat perbelanjaan apabila diterapkan dalam suatu lokasi yang berbeda yakni di pasar modern dan pasar tradisional. Di Kabupaten Magetan ada dua pasar terbesar yang keduanya dikelola oleh pemerintah daerah setempat yakni Pasar Baru dan Pasar Sayur. Pasar Sayur dan Pasar Baru adalah pasar yang lokasinya berada di pusat Kota Magetan. Pasar Baru merupakan salah satu Pasar modern sedangkan Pasar Sayur adalah pasar tradisional yang keduanya berada di kawasan pusat bisnis. Dengan semakin berkembangnya pusat
perbelanjaan seperti sekarang ini tentunya akan
menimbulkan persaingan usaha yang semakin ketat. Masing-masing pusat perbelanjaan akan menggunakan strategi pemasaran terampuhnya untuk membuat masyarakat tertarik berkunjung dan akhirnya memutuskan untuk membeli. Hal ini menimbulkan persaingan semakin berat, sehingga baik Pasar Baru maupun Pasar Sayur berupaya untuk bersaing dengan perusahaan retail modern yang ada di kawasan tersebut seperti Via Swalayan, Pos Mode, Ada Swalayan, Alfamart maupun Indomaret untuk menarik konsumen. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan
judul
“PENGARUH
BAURAN
PEMASARAN
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI PASAR BARU DAN PASAR SAYUR MAGETAN”
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini akan mengkaji permasalahan sebagai berikut: 1.
Apakah bauran pemasaran (produk, harga, tempat dan promosi) secara barsama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru dan Pasar Sayur Magetan?
2.
Apakah bauran pemasaran (produk, harga, tempat dan promosi) secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru dan Pasar Sayur Magetan?
3.
Variabel bauran pemasaran manakah yang memiliki kontribusi paling besar terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru Magetan?
4.
Variabel bauran pemasaran manakah yang memiliki kontribusi paling besar terhadap keputusan pembelian di Pasar Sayur Magetan?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran (produk, harga, tempat dan promosi) secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru dan Pasar Sayur Magetan. 2.
Untuk mengetahui pengaruh bauran (produk, harga, tempat dan promosi) pemasaran secara parsial terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru dan Pasar Sayur Magetan.
3. Untuk mengetahui variabel bauran pemasaran yang memiliki kontribusi paling besar terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru Magetan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
4. Untuk mengetahui variabel bauran pemasaran yang memiliki kontribusi paling besar terhadap keputusan pembelian di Pasar Sayur Magetan.
D. Manfaat Penelitian Adapun beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini: 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan untuk mengembangkan pengetahuan di bidang pemasaran. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung teori yang telah ada tentang bauran pemasaran. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis Sebagai sarana untuk mengaplikasikan teori yang diperoleh di bangku kuliah dan memperdalam ilmu yang diperoleh terutama yang berhubungan dengan manajemen pemasaran. b. Bagi Dinas Pasar Kabupaten Magetan Membantu memberikan informasi atau input bagi Dinas Pasar Kabupaten Magetan dalam merumuskan strategi pemasaran, sehingga pihak pengelola akan dapat senantiasa menyusun strategi dalam rangka memenuhi harapan konsumen. c. Bagi Perguruan Tinggi Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian selanjutnya. Sehingga dapat memperbaiki segala kekurangan yang ada dalam penelitian ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka Dalam suatu penelitian dibutuhkan suatu tinjauan pustaka yang di dalamnya berisi teori-teori yang melandasi penelitian tersebut. Teori dapat berupa konsep-konsep, hukum-hukum dan prinsip-prinsip yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti.
1. Pemasaran a. Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Armstong (2008: 6) “Pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya”. Sedangkan pengertian pemasaran menurut William J. Stanton yang dikutip oleh Basu Swastha dan Irawan (2008: 5) adalah ”Suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”. Dari definisi tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pemasaran merupakan proses dimana perusahaan melakukan kegiatan merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan kepada pelanggan.
b. Manajemen Pemasaran Penanganan proses pertukaran memerlukan waktu dan keahlian yang banyak. Manajemen pemasaran akan terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak dari pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain sesuai dengan yang diinginkannya. commit to user 6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi (Kotler, 2008). Definisi ini mengakui bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup barang, jasa dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dengan tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terkait. Manajemen pemasaran dapat diterapkan pada semua bidang usaha. Dalam manajemen terdapat fungsi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan atau penerapan serta pengawasan. Tahap perencanan merupakan tahap yang menentukan terhadap kelangsungan dan kesuksesan suatu organisasi pemasaran. Proses perencanaan merupakan satu proses yang selalu memandang ke depan atau pada kemungkinan masa akan datang termasuk dalam pengembangan program, kebijakan dan prosedur untuk mencapai tujuan pemasaran.
c. Konsep Pemasaran Menurut Kotler dan Armstong (2008: 12) menyatakan bahwa “Konsep pemasaran adalah pencapaian tujuan organisasi tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan target pasar dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih baik daripada pesaing”. Konsep pemasaran dimulai dengan pasar yang terdefinisi dengan baik, fokus pada kebutuhan
pelanggan, dan
mengintegrasikan semua kegiatan pemasaran yang mempengaruhi pelanggan. Sebagai imbalannya, pemasaran mencapai keuntungan dalam menciptakan hubungan yang langgeng dengan pelanggan yang tepat, berdasarkan nilai dan kepuasan pelanggan. Sedangkan menurut Basu Swastha dan Irawan (2008: 10) mengatakan bahwa ”Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan”. Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep pemasaran memandang keberlangsungan commit tohidup user perusahaan banyak dipengaruhi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
oleh tingkat kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen ini menentukan pembelian ulang yang pada akhirnya akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan.
d. Strategi Pemasaran Persaingan yang semakin ketat saat ini mendorong perusahaan untuk menjalankan strategi pemasaran yang benar-benar tepat guna terciptanya tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan dan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Menurut Philip kotler (2008) strategi pemasaran adalah prinsip-prinsip dasar pemasaran yang mana suatu bisnis mengharapkan untuk mencapai sasaran pemasaran pada pasar sasaran. Strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya keseluruhan pemasaran, bauran pemasaran dan alokasi pemasaran. Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa strategi pemasaran merupakan cara-cara dasar yang meliputi serangkaian keputusan yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran yang dilakukan pada pasar sasaran. Strategi pemasaran harus konsisten dengan tujuan pemasaran, dan dapat dicapai dengan sumber daya yang ada dengan memperhitungkan perubahan lingkungan.
2. Bauran Pemasaran Definisi bauran pemasaran manurut P. Angipora (2002: 24) adalah “perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran market)”. Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2008: 58)
(target “bauran
pemasaran terdiri dari produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion) (empat P)”. a. Produk (product) Produk menurut Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2008: 266) adalah “Segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan”. Menurut Tjiptono commit to user (2000: 95) “Produk merupakan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan”. Sedangkan menurut Basu Swastha dan Irawan (2008: 165) bahwa “Produk adalah suatu sifat yang komplek baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya”. Jadi produk merupakan keseluruhan konsep objek yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Indikator produk dalam penelitian ini meliputi kualitas produk dan kelengkapan produk. 1) Kualitas Produk Kualitas produk merupakan hal yang perlu mendapat perhatian utama dari perusahaan atau produsen mengingat kualitas produk berkaitan erat dengan masalah keputusan konsumen (Sofjan Assauri, 2004: 192). Definisi kualitas menurut Boyd alih bahasa Imam Nurmawan (2000: 272) sebagai “Keandalan, estetika tinggi (bagaimana produk terlihat atau terasakan), atau konformasi (tingkat dimana produk memenuhi standart yang ditentukan)”. Sedangkan menurut John C. Mowen dan Michael Minor alih bahasa Dwi Kartini Yahya (2002: 90) “Kualitas produk adalah evaluasi menyeluruh pelanggan atas kebaikan kinerja barang atau jasa”. Kualitas dikendalikan oleh konsumen dan kerenanya perusahaan harus menilai persepsi konsumen atas kualitas. Perusahaan yang berhasil akan terus menerus meningkatkan kualitas produk mereka sehingga perusahaan
dapat
memenuhi
memberikan kualitas
keinginan
konsumen.
Dalam
upaya
yang baik biasanya perusahaan mengadakan
pengawasan dan pemeriksaan terhadap produk-produk yang dipasarkan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya barang-barang yang rusak, cacat, atau kadaluarsa. Sehingga kualitas barang-barang yang ada terjamin dan konsumen tidak merasa kecewa setelah melakukan pembelian. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
2) Kelengkapan Keragaman produk adalah kelengkapan produk yang menyangkut kedalaman, luas dan kualitas produk yang ditawarkan juga ketersediaan produk
tersebut
setiap
saat.
Selain
kualitas
barang
yang
perlu
dipertimbangkan oleh konsumen adalah kelengkapan barang yang ditawarkan oleh tempat di mana konsumen akan berbelanja. Dengan semakin tingginya tingkat keinginan konsumen untuk dapat berbelanja di satu tempat dengan segala fasilitas dan kelengkapan barang, hal ini menuntut tempat perbelanjaan untuk lebih bisa memahami keinginan konsumen. Setiap pengecer hendaknya berusaha jangan sampai mengecewakan pembeli karena tidak menyediakan barang yang dibutuhkan pelanggannya. Bagi konsumen pilihan barang mempunyai pengaruh yang sangat penting. Semakin banyak pilihan akan barang yang disediakan maka alternatif bagi konsumen semakin banyak pula sehingga konsumen dapat melakukan pilihan atas barang yang akan dibelinya yang disesuaikan dengan kemampuan dan daya belinya. Suatu tempat belanja sebaiknya menyediakan barang selengkap mungkin. Semakin lengkap barang yang ditawarkan akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli. Seperti yang diungkapkan oleh E. JeromeMc. Carty dan William D. Perreault Jr. alih bahasa Agus Dharma (2000: 255) bahwa “Banyaknya dan lengkapnya barang yang ditawarkan oleh suatu toko dapat menarik pelanggan”. Keanekaragaman barang yang disediakan oleh tempat belanja juga akan menambah alternatif bagi konsumen sehingga akan menjadi rangsangan tersendiri untuk mengunjungi dan berbelanja di tempat belanja itu. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keragaman produk adalah macam-macam produk dalam artian kelengkapan produk mulai dari merk, ukuran, dan kualitas serta ketersediaan produk tersebut setiap saat di tempat belanja. Salah satu unsur kunci dalam persaingan diantara bisnis eceran adalah ragam produk yang disediakan oleh pengecer. Oleh karena itu, commit to user pengecer harus membuat keputusan yang tepat mengenai keragaman produk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
yang dijual, karena dengan adanya macam-macam produk dalam arti produk yang lengkap mulai dari merk, ukuran, kualitas dan ketersediaan produk setiap saat seperti yang telah diuraikan d iatas. Dengan hal tersebut maka akan memudahkan konsumen dalam memilih dan membeli berbagai macam produk sesuai dengan keinginan mereka.
b. Harga (price) Definisi harga menurut Basu Swasta (2008: 241) adalah “Jumlah uang (ditambah beberapa pruduk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya”. Definisi harga menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2008: 345) adalah“ Jumlah yang ditagih atas suatu produk atau jasa”. Jadi harga adalah sejumlah uang yang ditagih atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Dalam menentukan keputusan pembelian, informasi tentang harga sangat dibutuhkan dimana informasi ini akan diperhatikan, dipahami dan makna yang dihasilkan dari informasi harga ini dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Indikator harga diketahui sebagai berikut: 1) Tingkat harga 2) Potongan harga 3) Waktu pembayaran 4) Syarat pembayaran (Swastha, 2008: 125) Yang dijadikan indikator dalam penelitian ini adalah tingkat harga dan potongan harga. 1) Tingkat Harga Ada perusahaan yang menjual harga suatu produk di bawah biayanya. Tujuannya bukan untuk meningkatkan penjualan produk yang bersangkutan, tetapi untuk menarik konsumen supaya datang ke toko dan membeli pula produk-produk lainnya, khususnya produk-produk yang bermark-up cukup commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
tinggi. Jadi suatu produk dijadikan semacam penglaris (pancingan) agar produk lainnya juga laku. Ada tiga ukuran yang menentukan harga,yaitu: 1. Harga yang sesuai dengan kualitas suatu produk 2. Harga yang sesuai dengan manfaat suatu produk 3. Perbandingan harga dengan produk lain 2) Potongan Harga. Menurut Swastha (2002: 169–171) potongan (discount)
merupakan
pengurangan dari harga yang ada. Pengurangan ini dapat berbentuk tunai atau berupa konsesi yang lain. Bentuk–bentuk potongan yang banyak dipakai antara lain: a) Potongan kuantitas, adalah potongan harga yang ditawarkan oleh penjual agar pembeli bersedia membeli dalam jumlah yang lebih besar, atau bersedia memusatkan pembeliannya pada penjual tersebut. b) Potongan dagang, juga disebut potongan fungsional (fungsional discount) adalah potongan harga yang ditawarkan pada pembeli atas pembayaran untuk fungsi–fungsi pemasaran yang mereka lakukan. Jadi, potongan dagang ini hanya diberikan kepada pembeli yang ikut memasarkan barangnya (disebut penyalur) c) Potongan tunai, adalah potongan yang
diberikan kepada pembeli atas
pembayaran rekeningnya pada suatu periode, dan mereka melakukan pembayarannya tepat pada waktunya. d) Potongan musiman, adalah potongan yang diberikan kepada pembeli yang melakukan pembelian di luar musim tertentu.
c.
Tempat (place) Tempat menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2008: 63)
“Meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sesama”.
Penentuan lokasi kantor beserta sarana dan prasarana pendukung
menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar konsumen mudah menjangkau user yang dimaksud dengan lokasi lokasi. Sedangkan menurut Basucommit Swastato(2002)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
meliputi saluran
distribusi,
jangkauan,
lokasi
penjualan,
pengangkutan,
persediaan, pergudangan. Menentukan lokasi tempat untuk setiap bisnis merupakan suatu tugas penting bagi pemasar, karena keputusan yang salah dapat mengakibatkan kegagalan sebelum bisnis dimulai. Memilih lokasi berdagang merupakan keputusan penting untuk bisnis yang harus membujuk pelanggan untuk datang ke tempat bisnis dalam pemenuhan kebutuhannya. Pemilihan lokasi mempunyai fungsi yang strategis karena dapat ikut menentukan tercapainya tujuan badan usaha. Menurut Tjiptono (2000), pertimbangan-pertimbangan yang cermat
dalam menentukan lokasi meliputi faktor-faktor: 1) Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum. 2) Visibilitas, misalnya lokasi dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan. 3) Lalu lintas (traffic) di mana ada 2 hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu: banyaknya orang yang lewat bisa memberi peluang terjadinya impulse buying, dan yang ke dua
kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi
hambatan, misalnya terhadap pelayanan kepolisian, pemadam kebakaran, atau ambulan. 4) Tempat parkir yang luas dan aman 5) Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang luas untuk perluasan usaha dikemudian hari. 6) Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. Misalnya warung makan yang berdekatan dengan daerah kost, asrama mahasiswa, atau perkantoran. 7) Persaingan, yaitu lokasi pesaing. Misalnya dalam menentukan lokasi wartel perlu dipertimbangkan apakah di jalan atau daerah yang sama, banyak pula terdapat wartel lain atau tidak. 8) Peraturan pemerintah, misalnya ketentuan yang melarang tempat reparasi (bengkel) kendaraan bermotor berdekatan dengan pemukiman penduduk.
Indikator lokasi dalam penelitian ini adalah akses, lalu lintas dan tempat commit to user parkir yang luas dan aman.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
d. Promosi (promotion) Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya. Promosi menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2008: 345) adalah “aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya”. Menurut Kotler & Armstrong variabel-variabel yang ada di dalam promotional mix ada lima, yaitu: 1. Periklanan (advertising) Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa. 2 . Penjualan Personal (personal selling) Presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan
penjualan
dan
membangun
hubungan
dengan
pelanggan. 3. Promosi penjualan (sales promotion) Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. 4. Hubungan masyarakat (public relation) Membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun "citra perusahaan" yang baik dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan. 5. Pemasaran langsung (direct marketing) Komunikasi langsung dengan pelanggan yang diincar secara khusus untuk memperoleh tanggapan langsung.
1) Teknik Promosi Promosi merupakan kegiatan perusahaan yang dilakukan dalam rangka memperkenalkan produk kepada konsumen sehingga dengan kegiatan tersebut konsumen tertarik untuk melakukan pembelian. Untuk menarik pelanggan maka to user tersendiri agar pelanggan tertarik dalam promosi harus mempunyaicommit teknik-teknik
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
dengan promosi yang kita lakukan. Seni menjual dan teknik promosi tersebut antara lain: a) Konsep Attitude (Sikap) Calon konsumen selalu mengharapkan sikap dan perilaku yang baik dan menyenangkan dari wirausaha seperti penampilan dan sikap yang sopan serta berfikir positif dalam melayani sehingga calon konsumen merasa puas dengan pelayanan
yang
diberikan
dan
kemungkinan
besar
pengalamannya
disampaikan kepada orang lain dan menjadi promosi gratis bagi perusahaan. b) Konsep Attention (perhatian) Apabila calon konsumen menunjukkan minat terhadap barang atau jasa, wirausaha dapat memberikan perhatian kepada calon konsumen dengan memberikan informasi yang baik terhadap produk atau jasa tersebut seperti mendengarkan dan memahami kebutuhan konsumen serta mencurahkan perhatian penuh kepada konsumen. c) Konsep Action (tindakan) Setelah konsumen merasa tertarik dengan produk dan jasa yang ditawarkan, wirausaha harus segera melakukan tindakan untuk memberikan kemudahan kepada
konsumen
dengan
mewujudkan
kebutuhan
konsumen
dan
menyatakan terimakasih dengan harapan konsumen kembali.
2) Display Display adalah bagian dari promosi penjualan yang mampu memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan yang besar dalam meningkatkan volume penjualan barang. Visual merchandise yang diwujudkan dalam display: a) Unik b) Dramatis c) Menyenangkan d) Sesuai dengan kultur e) Mudah dimengerti f) Menunjukkan penggunaancommit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
g) Mengundang kreativitas h) Menciptakan traffic konsumen
3. Perilaku Konsumen a. Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Griffin dan Ebert (2005: 435) perilaku konsumen adalah “Studi mengenai proses keputusan konsumen yang mendorong mereka membeli dan mengkonsumsi produk-produk”. Sedangkan menurut Engel dan kawan-kawan yang diterjemahkan oleh Husein Umar (2002: 50) Perilaku konsumen didefinisikan sebagai “Suatu tindakan yang langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan tersebut”. Menurut Basu Swasta (2002: 10) pengertian perilaku konsumen adalah: Kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatankegiatan tersebut. Dari definisi tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang mendorong konsumen untuk membeli, mengkonsumsi, serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan konsumen.
b. Model Perilaku Konsumen Dalam konsep pemasaran telah dinyatakan bahwa kegiatan perusahaan harus dimulai dengan mengenal dan merumuskan keinginan dan kebutuhan konsumennya. Mempelajari atau menganalisa perilaku konsumen adalah sesuatu yang sangat kompleks, terutama karena banyaknya variabel yang mempengaruhinya dan kecenderungan untuk saling berinteraksi. Model perilaku konsumen dikembangkan sebagai usaha untuk memudahkan dalam mempelajarinya. Berikut ini adalah model perilaku konsumen menurut Kotler dan armstrong (2008: 158) dapat digambarkan commit tosebagai user berikut :
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
Pemasaran dan rangsangan lain
Kotak hitam pembeli
Respons Pembeli
Pemasaran
Rangsangan lain
Karakteristik pembeli
Pilihan merek
Produk
Ekonomi
Proses keputusan
Pilihan penyalur
Harga
Teknologi
pembeli
Waktu pembelian
Tempat
Politik
Promosi
Budaya
Pilihan produk
Jumlah pembelian
Gambar 1: Model Perilaku Konsumen
Perilaku membeli konsumen dalam membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi mempunyai harapan tertentu mengenai apa yang dilakukan oleh produk dan jasa yang bersangkutan ketika digunakan dan kepuasan merupakan hasil yang diharapkan. 4. Keputusan Pembelian Menurut Kotler dan Armstong (2008) Proses keputusan pembeli terdiri lima tahap yaitu: 1) Pengenalan Kebutuhan Proses pembelian dimulai dengan pengenalan kebutuhan yaitu konsumen menyadari suatu masalah atau kebutuhan. Pada tahap ini pemasar harus meneliti konsumen untuk menemukan jenis kebutuhan atau masalah apa yang timbul dan apa yang menyebabkannya, dan bagaimana masalah itu bisa mengarahkan konsumen pada produk tertentu. 2) Pencarian Informasi Pada tahap ini konsumen ingin mencari informasi lebih banyak, konsumen mungkin hanya memusatkan perhatian atau melakukan pencarian informasi secara aktif. Ketika semakin commit to userbanyak informasi yang diperoleh,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
kesadaran konsumen dan pengetahuan akan merek dan fitur yang tersedia meningkat. Sebuah perusahaan harus mendesain bauran pemasarannya untuk membuat konsumen menyadari dan mengetahui merek tersebut. 3) Evaluasi Alternatif Tahap dimana konsumen memproses informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam sekelompok pilihan.
Bagaimana cara konsumen
mengevaluasi alternatif bergantung pada konsumen pribadi dan situasi pembelian tertentu. Sehingga pemasar harus mempelajari pembeli untuk menemukan bagaimana cara konsumen sebenarnya mengevaluasi pilihan merek. Jika konsumen tahu proses evaluasi apa yang berlangsung, maka pemasar dapat mengambil langkah untuk mempengaruhi keputusan pembeli. 4) Keputusan Pembelian Pada umumnya keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai. Tetapi ada dua faktor yang bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain. Faktor ke dua adalah faktor situasional yang tidak diharapkan seperti pendapatan, harga, dan manfaat produk yang diharapkan. Namun kejadian tak terduga bisa mengubah niat pembelian. Oleh karena itu preferensi dan niat pembelian tidak selalu menghasilkan pilihan pembelian yang aktual. 5) Perilaku Pasca Pembelian Pekerjaan pemasar tidak berakhir ketika produk telah dibeli. Setelah membeli produk, konsumen mengambil tindakan selanjutnya setelah pembelian berdasarkan kepuasan dan ketidakpuasan terhadap suatu pembelian. Yang menentukan kepuasan atau ketidakpuasan pembeli terhadap suatu pembelian adalah terletak pada hubungan ekspektasi konsumen dan kinerja anggapan produk. Jika produk tidak memenuhi ekspektasi maka konsumen kecewa. Jika produk memenuhi ekspektasi maka konsumen puas. Jika produk melebihi ekspektasi maka konsumen sangat puas. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
Pengenalan Kebutuhan
Pencarian Informasi
Evalusi Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku Pasca Pembelian
Gambar 2: Tahapan Proses Pembelian Sumber : Kotler dan Armstong (2008: 179) 4. Pasar a. Pengertian Pasar Penggunaan istilah pasar dapat diterapkan dalam teori ekonomi, dalam dunia usaha pada umumnya dan dalam bidang pemasaran khususnya. Pasar menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2008: 266) adalah “kumpulan pembeli aktual dan potensial dari suatu produk. Secara umum pasar mempunyai pengertian sebagai tempat pertemuan antara penjual dengan pembeli. Bagi produsen, posisi pasar mempunyai arti yang besar, sebagai sumber memperoleh uang dari hasil transaksi di pasar. Sementara bagi konsumen, pasar dianggap sebagai sumber memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Penggunaan istilah pasar dapat diterapkan dalam teori ekonomi, dalam dunia usaha pada umumnya dan dalam bidang pemasaran khususnya. Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli potensial yang memiliki kebutuhan dan keinginan tertentu serta mau dan mampu turut serta dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan tersebut. Besar kecilnya pasar tergantung pada jumlah orang yang menunjukkan kebutuhan, mempunyai sumber daya yang menarik bagi orang lain, mau menyediakan sumber daya tersebut untuk memperoleh apa yang mereka inginkan. Menurut Marwan Asri (1991), pasar dapat diartikan menurut berbagai segi dan pandangan : a) Menurut pengertian yuridis, pasar merupakan tempat atau bursa dimana saham- saham diperjualbelikan. b) Bagi pedagang pasar merupakan suatu lokasi tempat produk itu diterima, dipilih, disimpan, dan dijual. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
c) Bagi manajer penjualan pasar merupakan tempat atau letak geografis (kota, daerah) dimana ia harus merumuskan mengenai distributor, mengenai produk yang dijual, periklanan, salesman, dan sebagainya. d) Menurut ahli ekonomi, pasar adalah semua pembelian dan penjualan yang mempunyai perhatian, baik secara riil maupun potensial terhadap suatu produk atau golongan produk. e) Bagi seorang pemasar, pasar adalah semua orang, kelompok usaha, lembaga-lembaga perdagangan yang membeli atau cenderung untuk membeli suatu produk atau jasa. Dalam penelitian ini pasar lebih dicondongkan untuk diartikan sebagai suatu tempat bertemunya penjual atau pedagang dengan pembeli, dengan menyediakan berbagai macam alat pemuas kebutuhan yang dibutuhkan oleh pembeli. Besar kecilnya pasar tergantung pada jumlah orang yang menunjukkan kebutuhan, mempunyai sumberdaya yang menarik bagi orang lain, mau menyediakan sumberdaya tersebut untuk memperoleh apa yang mereka inginkan. Berdasarkan pengertian pasar sebagaimana telah dikemukakan di awal, yakni tempat bertemunya pembeli dan penjual, maka dapat dilihat secara umum instrumen pasar terdiri dari perspektif pengelola, maka pasar di satu sisi dapat dilaksanakan oleh pemerintah dan dapat juga dilaksakan oleh pihak swasta. Dilihat dari instrument pengelolaan ini, yang digolongkan dengan pasar modern adalah seperti Mall, Plaza, Supermarket maupun Mega Market. Untuk memahami pola persaingan dan tingkat intensitasnya antara pasar modern dengan pasar tradisional, perlu diketahui dulu perbedaan karakteristik antara kedua jenis ritel tersebut. Perbedaan karakterisktik tersebut dapat dilihat di Tabel di bawah ini.
Aspek
Pasar Tradisional
Pasar Modern
1
Historis
Evolusi panjang
Fenomena baru
2
Fisik
Kurang baik, sebagian baik
Baik dan mewah
3
Pemilik
Milik
masyarakat desa, Umumnya commit to user Pemda, sedikit swasta swasta
perorangan/
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
4
Modal
Modal
lemah/
subsidi/ Modal
swadaya masyarakat
5
Konsumen
Golongan
menengah
digerakkan
oleh swasta
ke Umumnya
bawah 6
kuat/
golongan
menengah ke atas
Pedagang
Beragam, massal, dari sektor Pemilik
yang masuk
informalsampai
modal
juga
pegadang pedagangnya atau beberapa
menengah dan besar
pedagang
formal
skala
menengah dan besar 7
Metode
Ciri dilayani, tawar menawar Ada ciri swalayan
pembayaran Tabel 1.Perbedaan karakteristik antara pasar tradisional dengan pasar modern Sumber: CESS (1998) Meskipun
terdapat
beberapa
perbedaan
tersebut,
tidak
menutup
kemungkinan akan terjadinya persaingan di antara keduanya. Persaingan ini terjadi ketika masyarakat memilih satu diantara keduanya sebagai tempat mereka berbelanja. Penentuan pilihan itu dipengaruhi oleh beberapa aspek, seperti peningkatan pendapatan rata-rata masyarakat per kapita, terutama fisik, modal dan kelompok konsumen b. Pasar Modern Pasar modern pada saat ini sering disebut sebagai pusat belanja yag terdiri atas suatu bangunan komersial yang dimiliki/ dikelola oleh suatu manajemen, dengan kombinasi penyewa yang seimbang, dan memiliki lahan parkir sendiri. Pusat perbelanjaan yang terencana disesuaikan dengan wilayah yang dilayaninya. pasar modern adalah pasar yang dikelola dengan manajemen modern, umumnya terdapat di kawasan perkotaan, sebagai penyedia barang dan jasa dengan mutu dan pelayanan yang baik kepada konsumen (umumnya anggota masyarakat kelas menengah ke atas). Pasar modern antara
lain mall, supermarket,
departement store, shopping centre, waralaba, toko mini swalayan, pasar serba ada, toko serba ada dan sebagainya. Barang yang dijual disini commit to user memiliki variasi jenis yang beragam. Selain menyediakan barang-barang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
lokal, pasar modern juga menyediakan barang impor. Barang yang dijual mempunyai kualitas yang relatif lebih terjamin karena melalui penyeleksian terlebih
dahulu secara ketat sehingga barang yang rijek/tidak memenuhi
persyaratan klasifikasi akan ditolak. Secara kuantitas, pasar modern umumnya mempunyai persediaan barang di gudang yang terukur. Dari segi harga, pasar modern memiliki label harga yang pasti (tercantum harga sebelum dan setelah dikenakan pajak). Jenis-jenis gerai modern menurut Marwan asri (1991) antara lain: 1. Minimarket Terjadi pertumbuhan sebanyak 1.800 buah selama kurun waktu sepuluh tahun sampai tahun 2002. Luas ruang minimarket adalah antara 50m2 sampai dengan 200m2. 2. Convenience Store Convenience Store mirip minimarket dalam hal produk yang dijual, tetapi berbeda dalam hal harga, jam buka, luas ruang, dan lokasi. Convenience store ada yang buka 24 jam dengan luas lantai kurang dari 350 meter persegi dan berlokasi di tempat yang strategis. Gerai ini memiliki variasi dan jenis produk 3. Specialty Store Sebagian masyarakat lebih menyukai belanja di toko di mana pilihan produk tersedia lengkap sehingga tidak harus mencari lagi di toko lain. Keragaman produk disertai harga yang bervariasi dari yang terjangkau hingga yang premium membuat specialty store unggul. 4. Factory Outlet 5. Distro atau distribution outlet. 6. Supermarket Supermarket kecil mempunyai luas ruang antara 300m2 sampai 1.100m2, sedangkan supermarket besar mempunyai luas ruang antara 1.100m2 sampai 2.300m2. 7. Department Store atau toserba (toko serba ada) Gerai jenis ini mempunyai ukuran luas ruang yang beraneka, mulai dari commit to userDepartment store merupakan jenis beberapa ratus m2 hingga 2.000-3.000m2.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
ritel yang menjual variasi produk yang luas dan berbagai jenis produk dengan menggunakan beberapa staf, seperti layanan pelanggan (customer service) dan tenaga sales counter. Pembelian biasanya dilakukan pada masing-masing bagian pada suatu area belanja. 8. Perkulakan atau gudang rabat (semacam warehouse club). 9. Supercenter Supercenter adalah supermarket yang memiliki luas lantai 3.000 hingga 10.000 meter persegi dengan variasi produk yang dijual, untuk makanan sebanyak 30-40% dan produk-produk non makanan sebanyak 60-70%. Supermarket jenis ini termasuk supermarket yang tumbuh dengan cepat. Persediaan yang dimiliki berkisar antara 12.000-20.000 item. Supermarket jenis ini memiliki kelebihan sebagai tempat belanja dalam 1 atap (one stop shopping) sehingga banyak pengunjungnya yang datang dari tempat yang jauh. 10. Hypermarket Merupakan supermarket yang memiliki luas antara lebih dari 18.000 meter persegi dengan kombinasi produk makanan 60-70% dan produk-produk umum 30-40%. Hypermarket merupakan salah satu bentuk supermarket yang memiliki persediaan lebih sedikit dibanding supercenter, yaitu lebih dari 25.000 item yang meliputi produk makanan, perkakas (hardware), peralatan olahraga, furniture, perlengkapan rumah tangga, computer, elektronik, dan sebagainya. 11. Pusat belanja Terdiri atas dua macam : mal dan trade center. Mal memuat banyak gerai mulai dari toko biasa sampai supermarket, department store, amusement center, dan foodcourt. Trade center mirip mal tetapi tidak memiliki ruang publik seluas mal dan biasanya tidak tersedia department store dan amusement store. Pasar modern memiliki berbagai macam ciri-ciri yang mencolok yang tidak dimiliki oleh pasar tradisional yaitu dari struktur bangunan atau bentuk fisik commit to user yang lebih memiliki kemegahan bangunan, kemudahan dalam mengakses tempat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
belanja, area parkir yang luas, produk yang diinginkan tersedia serta fasilitasfasilitas tambahan yang menunjang kelancaran proses perdagangan. c. Pasar Tradisional Pasar tradisional terdiri dari dua kata yaitu pasar dan tradisional. Pasar dapat diartikan sebagai tempat terjadinya pertukaran dan tradisional yang dapat diartikan suatu keadaan yang bersifat turun temurun (Ratna Devi, 2008). Dalam suatu pasar tradisional tersedia berbagai gerai dengan segala macam produk yang diperlukan masyarakat, dari barang kebutuhan sehari-hari hingga produk tahan lama. Pasar tradisional adalah pasar yang dikelola secara sederhana dalam bentuk fisiknya tradisional yang menerapkan sistem transaksi tawar menawar secara langsung dimana fungsi utamanya adalah untuk melayani kebutuhan masyarakat baik di desa, kecamatan, dan lainnya. Yang berjualan di pasar terdiri UKM dan pedagang kaki lima. Harga di pasar tradisional ini mempunyai sifat tidak pasti, oleh karena itu bisa dilakukan tawar menawar. Dilihat dari tingkat kenyamanan, pasar tradisional selama ini umumnya kumuh dengan lokasi yang tidak tertata rapi. Pembeli di pasar tradisional (biasanya kaum ibu) mempunyai perilaku yang senang bertransaksi dengan berkomunikasi atau berdialog dalam hal penetapan harga, mencari kualitas barang, memesan barang yang dia inginkan, dan perkembangan harga barang-barang lainnya. Barang yang dijual di pasar tradisional umumnya barang-barang lokal dan ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas, barang yang dijual di pasar tradisional dapat terjadi tanpa melalui penyortiran yang ketat (hanya dipisahkan barang yang baik dan kurang baik). Dari segi kuantitas, jumlah barang yang disediakan tidak terlalu banyak sehingga apabila ada barang yang dicari tidak ditemukan di satu kios tertentu, maka dapat mencari barang tersebut ke kios yang lain. Rantai distribusi pada pasar tradisional terdiri dari produsen, distributor, sub distributor pengecer, konsumen. Kendala yang dihadapi pada pasar tradisional antara lain sistem pembayaran ke distributor atau sub distributor dilakukan dengan tunai, penjual tidak dapat melakukan promosi (status) atau memberikan discount commit to user komoditas. Mereka hanya bisa menurunkan harga barang yang kurang diminati
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
konsumen. Selain itu, dapat mengalami kesulitan dalam memenuhi kontinyuitas barang, lemah dalam penguasaan teknologi dan manajamen sehingga melemahkan daya saing. Ciri pasar menurut Ratna (2008: 28) dapat dilihat dari dimensi : 1) Arus barang dan jasa adalah a) Ciri yang paling menonjol adalah jenis barang yang diperjualbelikan disitu. Barang tersebut biasanya tidak besar, mudah diangkut, mudah disimpan, persediaannya dapat ditambah atau dikurangi. b) Apapun yang diperdagangkan, jumlah penjualan tinggi, dan volume tiap penjualan sangat kecil. Transaksi sangat besar jumlahnya dan arus barang sama sekali tidak langsung. Barang dagangan sekali masuk kedalam jaringan pasar cenderung untuk terus menerus berputar, berpindah-pindah tangan dari pedagang ke pedagang dalam jangka lama, sebelum akhirnya sampai kepada seorang konsumen yang sesungguhnya. 2) Mekanisme ekonomi yang memelihara dan mengatur arus barang dan jasa, ada tiga yaitu: a) Sistem harga luncur (sliding price system) Sistem harga luncur, disertai tawar menawar dan sering agresif. Tawar menawar yang tak habis-habisnya ini karena tidak adanya pembukuan yang komplek dan perhitungan anggaran atau biaya jangka panjang sehingga tidak ada harga pasti atau pantas. b) Neraca
yang
komplek
dari
hubungan-hubungan
kredit
yang
diselenggarakan dengan hati-hati.Artinya dalam konteks pasar ialah jaringan neraca kredit yang kompleks dan bercabang-cabang, yang mengikat bersama semua pedagang besar maupun kecil. Jaringan ini merupakan faktor integratif yang pertama-tama didalam pasar, karena telah mengakibatkan adanya penggolongan secara hirarkis diantara para pedagang, dimana pedagang besar memberi kredit pada yang lebih kecil dan yang lebih kecil berhutang pada yang lebih besar. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
c) Membagi-bagikan resiko dan dengan sendirinya, margin laba yang sangat ekstensif. Artinya meskipun ada tujuan memaksimalkan kegiatan perdagangan, untuk meningkatkan persentasi dari seluruh jumlah lalu lintas yang melewati usahanya, tetapi ada juga kecenderungan untuk melibatkan diri pada jual beli yang sangat beraneka ragam, dan bukannya menerjunkan diri dalam ke salah satu jual beli itu. Kekuatan pasar tradisional dapat dilihat dari beberapa aspek. Aspekaspek tersebut di antaranya harganya yang lebih murah dan bisa ditawar, dekat dengan permukiman, dan memberikan banyak pilihan produk yang segar. Kelebihan lainnya adalah pengalaman berbelanja yang luar biasa, dimana kita bisa melihat dan memegang secara langsung produk yang umumnya masih sangat segar. Akan tetapi dengan adanya hal tersebut bukan berarti pasar tradisional bukan tanpa kelemahan. Selama ini justru pasar tradisional lebih dikenal kelemahannya. Kelemahan itu antara lain adalah kesan bahwa pasar terlihat becek, kotor, dan terlalu padat lalu lintas pembelinya. Selain kelemahankelemahan di atas, faktor desain dan tampilan pasar, atmosfir, tata ruang, tata letak, keragaman dan kualitas barang, promosi pengeluaran, jam operasional pasar yang terbatas, serta optimalisasi pemanfaatan ruang jual merupakan kelemahan terbesar pasar tradisional dalam menghadapi persaingan dengan pasar modern
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
B. Hasil Penelitian yang Relevan 1. Penelitian yang dilakukan oleh Muchibah Indra Mayasari (2010) dengan judul Analisis Pengaruh Citra Supermarket Terhadap Loyalitas Konsumen pada Toko Alfamart di Boyolali. Variabel independent pada penelitian ini harga, pelayanan, kualitas produk, lingkungan fisik (lokasi) sedangkan variabel dependennya adalah loyalitas konsumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan
teknik pengambilan
sampel
menggunakan teknik accidental sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 150 orang. Jenis datanya adalah primer. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil uji-f menunjukkan ada pengaruh secara simultan antar
variabel independen
terhadap
variabel
dependen. Hasil
uji-t
menunjukkan ada pengaruh secara parsial antar variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel yang paling dominan mempengaruhi loyalitas konsumen adalah variabel lokasi. 2. Efi Anita Dewi (2008) dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Melakukan Pembelian pada Minimarket As Gross Ar Royyan di Ngoresan Jebres Surakarta. Variabel independent pada penelitian ini adalah produk, harga, lokasi, promosi dan pelayanan. Sedangkan
variabel
dependennya
adalah keputusan
pembelian.Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang pembeli di Minimarket As Gross Ar Royyan. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan non probabilty sampling dengan tipe accsidental sampling. Metode pengumpulan data terdiri dari
metode observasi, kuesioner dan
wawancara. Teknik analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Linear Berganda. Hasil uji-f menunjukkan ada pengaruh secara simultan antar variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji-t menunjukkan ada pengaruh secara parsial antar variabel independen terhadap variabel dependen.Variabel terhadap
lokasi merupakan faktor
keputusan
yang
paling
berpengaruh
konsumen dalam melakukan pembelian pada commit to user Minimarket As Gross Ar Royyan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
3. Rani Mayasari (2009) dengan judul Analisis Pengaruh Citra Pasar Tradisional terhadap Loyalitas Konsumen. Variabel independen yang digunakan adalah harga, pelayanan, kualitas, lingkungan fisik, lokasi dan keragaman barang. Sedangkan variabel dependennya adalah loyalitas konsumen. Obyek dalam penelitian ini adalah Pasar Projo di Ambarawa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 orang. Jenis datanya adalah primer. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel harga, pelayanan, kualitas, lingkungan fisik, lokasi dan keragaman barang berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen. Variabel yang paling dominan mempengaruhi loyalitas konsumen adalah variabel harga. 4. Aslamia Rosa (2008) dengan judul Kesetiaan Pelanggan terhadap Produk Kebutuhan Rumah Tangga di Pasar Tradisional. Penelitian ini untuk mengungkap faktor yang membuat pelanggan tetap berbelanja di pasar tradisional. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Pengolahan data yang digunakan adalah dengan menggunakan Model Persamaan Struktural (SEM). Dari analisa yang dilakukan ternyata faktor yang membuat pelanggan tetap berbelanja di pasar tradisional adalah faktor harga.
C. Kerangka Berpikir 1. Kerangka Berfikir Di era persaingan yang semakin ketat ini, salah satu cara untuk mendapatkan konsumen adalah dengan memuaskan kebutuhan konsumen secara konsisten dari waktu ke waktu. Strategi pemasaran untuk menciptakan permintaan konsumen dipengaruhi oleh barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen, harga barang atau jasa, lokasi atau tempat melakukan dagang dan kegiatan memperkenalkan kepada konsumen (promosi) atau lebih dikenal dengan istilah commit to user bauran pemasaran. Strategi pemasaran diterapkan untuk mencapai tujuannya,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
yaitu meningkatkan volume penjualan, pencapaian laba dan akhirnya perusahaan akan dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Keberhasilan dalam penerapan bauran pemasaran dapat memengaruhi keputusan pembelian, Bauran pemasaran dinyatakan dalam beberapa variabel yakni: produk, harga, tempat dan promosi. indikator produk dalam penelitian ini meliputi kualitas dan kelengkapan produk. Kualitas produk meliputi: keandalan, estetika (bagaimana produk terlihat atau terasakan), atau konformasi (tingkat dimana produk memenuhi standart yang ditentukan). Sedangkan kelengkapan produk merupakan macam-macam produk dalam artian kelengkapan produk mulai dari merk, ukuran, dan kualitas serta ketersediaan produk tersebut setiap saat. Harga dalam penelitian ini disini meliputi: tingkat harga dan potongan harga. Ada tiga ukuran yang menentukan ringkat harga,yaitu: harga yang sesuai dengan kualitas suatu produk, harga yang sesuai dengan manfaat suatu produk, perbandingan harga dengan produk lain. Bentuk–bentuk potongan yang banyak dipakai antara lain: potongan kuantitas, potongan dagan, potongan tunai. Tempat dalam penelitian ini adalah akses misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum, lalu lintas di mana ada 2 hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu: banyaknya orang yang dan yang ke dua kepadatan dan kemacetan lalu lintas dan indikator ang teradir adalah fasilitas tempat parkir yang luas dan aman. Promosi dalam penelitian ini adalah: teknik promosi dan display. Teknik promosi meliputi : berpenampilan menarik selalu bersikap sopan memahami kebutuhan konsumen memberikan bantuan dan kemudahan bagi konsumen. Sedangkan display diwujudkan dalam display yang menarik, menyenangkan, kreatif serta memberi memudahkan dalam mencari produk yang diinginkan konsumen. Adanya bauran pemasaran merupakan salah satu kunci sukses dalam mempengaruhi keputusan pembelian yaitu suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya. Adapun tahapannya adalah: pengenalan kebutuhan, pencarian commit topembelian, user informasi, evaluasi alternatif, keputusan perilaku pasca pembelian.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi mampu mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian baik berpengaruh secara bersama-sama maupun secara parsial di suatu tempat perbelanjaan apabila diterapkan dalam suatu lokasi yang berbeda yakni di pasar modern dan pasar tradisional, dalam hal ini adalah Pasar Baru dan Pasar Sayur Magetan. Dari uraian tersebut dapat dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut:
Bauran Pemasaran
Keputusan Pembelian di Pasar Baru Magetan (Y1):
Produk (X1) : 1. Kualitas 2. Kelengkapan
1. Pengenalan kebutuhan 2. Pencarian informasi 3. Evaluasi alternatif
Harga (X2): 1. Tingkat harga 2. Potongan harga
4. Keputusan pembelian 5. Perilaku pasca pembelian
Tempat (X3): 1. Akses
Keputusan Pembelian di
2. Lalu lintas
Pasar Sayur Magetan (Y2):
3. Tempat parkir
1. Pengenalan kebutuhan 2. Pencarian informasi
Promosi (X4): 1. Teknik promosi 2. Display
3. Evaluasi alternatif 4. Keputusan pembelian 5. Perilaku pasca pembelian
Gambar 3: Kerangka Berpikir commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
2. Definisi Operasional Variabel Penelitian ini mempunyai 2 variabel yaitu: variabel bebas (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). 1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah bauran pemasaran. Bauran pemasaran meliputi produk, harga, tempat dan promosi. Adapun variabel yang diukur adalah: a)
Produk Produk adalah produk merupakan keseluruhan konsep objek yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Yang dijadikan indikator produk dalam penelitian ini meliputi kualitas dan kelengkapan produk. Kualitas produk meliputi: keandalan, estetika tinggi (bagaimana produk terlihat atau terasakan), atau konformasi (tingkat dimana produk memenuhi standart yang ditentukan). Sedangkan kelengkapan produk merupakan macam-macam produk dalam artian kelengkapan produk mulai dari merk, ukuran, dan kualitas serta ketersediaan produk tersebut setiap saat di tempat belanja
b)
Harga Harga adalah sejumlah uang yang ditagih atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Yang dijadikan indikator harga dalam penelitian ini disini meliputi: tingkat harga dan potongan harga. Ada tiga ukuran yang menentukan ringkat harga,yaitu: harga yang sesuai dengan kualitas suatu produk, harga yang sesuai dengan manfaat suatu produk, perbandingan harga dengan produk lain. Bentuk–bentuk potongan yang banyak dipakai antara lain: potongan kuantitas, potongan dagan, potongan tunai.
c)
Tempat Tempat dalam penelitian ini adalah lokasi tempat penjualan. Yang dijadikan indikator tempat dalam penelitian ini adalah akses misalnya commit to user lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum, lalu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
lintas di mana ada 2 hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu: banyaknya orang yang dan yang ke dua kepadatan dan kemacetan lalu lintas dan
indikator ang teradir adalah fasilitas tempat parkir yang luas dan aman. d)
Promosi Promosi merupakan kegiatan perusahaan yang dilakukan dalam rangka memperkenalkan produk kepada konsumen sehingga dengan kegiatan tersebut konsumen tertarik untuk melakukan pembelian. Yang dijadikan indikator promosi dalam penelitian ini adalah: teknik promosi dan display. Teknik promosi meliputi : berpenampilan menarik selalu bersikap sopan memahami kebutuhan konsumen memberikan bantuan dan kemudahan bagi konsumen. Sedangkan display diwujudkan dalam display yang menarik,
menyenangkan, kreatif serta memberi
memudahkan dalam mencari produk yang diinginkan konsumen. 2.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian. Merupakan suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya. Adapun tahapannya adalah: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, perilaku pasca pembelian.
D. Perumusan Hipotesis Menurut Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2007: 28) Hipotesis berasal dari kata ”hipo” artinya kurang atau lemah dan ”thesis” artinya teori yang disajikan sebagai bukti, sehingga hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kebenarannya. Sedangkan Sugiyono (2009: 64) menyatakan bahwa ”Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat diuraikan bahwa hipotesis merupakan dugaan yang mungkin benar dan mungkin salah. Hipotesis akan to user ditolak jika salah dan akan commit diterima jika fakta-fakta membenarkannya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
Penerimaan dan pendekatan hipotesis tergantung kepada hasil-hasil penyelidikan atau pengujian terhadap fakta-fakta yang dikumpulkan. Perumusan hipotesis dalam penelitian ini dilandasi oleh teori yang ada yaitu pendapat Philip Kotler (2009) yang menyebutkan bahwa rangsangan pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi masuk ke dalam kesadaran
pembeli
dan
akan
mempengaruhi
pembelian.dan didukung oleh hasil penelitian yang
pengambilan
keputusan
sudah terlebih dahulu
dilaksanakan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Efi Anita Dewi (2008) yang dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh baik secara persial maupun secara
simultan antar
variabel independen
terhadap
variabel dependen.
Sedangkan variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan
konsumen
dalam melakukan pembelian pada Minimarket As Gross Ar Royyan (jenis pasar modern) adalah variabel lokasi. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Rani Mayasari (2009) yang dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh baik secara persial maupun secara simultan antar variabel independen terhadap variabel
dependen. Sedangkan variabel yang paling berpengaruh terhadap
loyalitas konsumen Pasar Projo di Ambarawa (jenis pasar tradisional) adalah variabel harga. Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh antara variabel bauran pemasaran (produk, harga, tempat dan promosi) secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru dan di Pasar Sayur Magetan. 2. Terdapat pengaruh antara variabel bauran pemasaran (produk, harga, tempat, dan promosi) secara parsial terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru dan di Pasar Sayur Magetan. 3. Variabel tempat memiliki kontribusi paling besar terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru Magetan. 4. Variabel harga memiliki kontribusi paling besar terhadap keputusan pembelian di Pasar Sayur Magetan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34 BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Tempat Penelitian
Tempat penelitian digunakan untuk mendapatkan data, informasi, keterangan-keterangan dan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan penelitian serta
sekaligus
sebagai
tempat
dilaksanakannya
penelitian.
Dalam
melaksananakan penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Pasar Sayur dan di Pasar Baru Magetan 2.
Waktu Penelitian
Waktu penelitian dimulai bulan Oktober 2010 sampai dengan selesainya penelitian ini. Penelitian ini akan dimulai sejak disetujuinya proposal penelitian sampai dengan penyusunan laporan penelitian.
B. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 309) mengemukakan bahwa “Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksud untuk mengumpulkan informasi mengenai status dan gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan”. Sedangkan menurut abu Achmadi (2007) penelitian diskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis dan menginterprestasi.
commit to user 34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif karena: 1.
Penelitian deskriptif lebih memusatkan pada aspek tertentu yang aktual dan menunjukkan hubungan antar berbagai variabel.
2.
Dalam penelitian deskriptif tidak ada kontrol terhadap variabel, peneliti tidak mengadakan pengaturan sehingga tidak akan terjadi manipulasi data karena variabel dilihat sebagaimana adanya.
3.
Pelaksanaan metode deskriptif tidak terbatas pada pengumpulan data, tetapi sampai pada saat interpretasi dan analisis data.
4.
Keuntungan menggunakan metode deskriptif dapat memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah pada masa sekarang secara aktual.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 130) “Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”, sedangkan menurut Sugiyono (2009: 215) merupakan “Wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek atau obyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu sebagai sumber data dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen di Pasar Sayur dan di Pasar Baru Magetan
2. Sampel Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 109) yang dimaksud dengan sampel adalah “Sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sedangkan menurut Sugiyono (2007: 73), sampel adalah “Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu”. Maka dari itulah peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari subyek populasi yang ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili yang lain yang tidak diteliti. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
Menurut Joseph F. Hair (1998) penentuan besarnya sampel untuk populasi infinit atau populasi yang tidak diketahui jumlahnya secara pasti untuk penelitian dengan analisis regresi berganda penentuan besarnya sampel dapat dilakukan dengan cara mengalikan jumlah variabel bebas dengan tingkatan perkalian 15 sampai 20. Atas dasar inilah maka jumlah sampel yang akan digunakan sebesar: n = 15 x jumlah variabel bebas n = 15 x 4 n = 60 maka jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini sebanyak 60 sampel tiap objeknya. 3. Teknik Pengambilan Sampel Pada dasarnya ada dua macam teknik sampling: yaitu teknik random sampling dan non random sampling. Teknik random sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi baik secara sendirisendiri atau bersana-sana diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan teknik non random sampling adalah cara pengambilan sampel yang tidak semua anggota popilasi diberi kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Di setiap jenis teknik pemilihan tersebut, terdapat beberapa teknik yang lebih spesifik lagi. Pada sampel acak (random sampling) dikenal dengan istilah simple random sampling, stratified random sampling, cluster sampling, systematic sampling, dan area sampling. Pada nonprobability sampling dikenal beberapa teknik, antara lain adalah convenience sampling, purposive sampling, quota sampling, snowball sampling. Dalam penelitian ini teknik yang digunakanan adalah teknik random sampling dengan cara Accidental Sampling Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Simple Random Sampling”. Cara atau teknik ini dapat dilakukan jika analisis penelitiannya cenderung deskriptif dan bersifat umum. Perbedaan karakter yang mungkin ada pada setiap unsur atau elemen populasi tidak merupakan hal yang penting bagi rencana analisisnya.commit Misalnya, dalam populasi ada wanita dan pria, to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
atau ada yang kaya dan yang miskin, ada manajer dan bukan manajer, dan perbedaan-perbedaan lainnya. Selama perbedaan gender, status kemakmuran, dan kedudukan dalam organisasi, serta perbedaan-perbedaan lain tersebut bukan merupakan sesuatu hal yang penting dan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil penelitian, maka peneliti dapat mengambil sampel secara acak sederhana. Cara pengambilan sampelnya adalah dengan Accidental Sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel jika dipandang cocok dan memenuhi ktriteria yaitu: orang yang berbelanja atau telah melakukan pembelian, mau dan mampu dijadikan sampel (sudah dewasa atau berumur 17-55 tahun dan mempu menjawab pertanyaan yang diberikan).
D. Teknik Pengumpulan Data 1.
Jenis dan Sumber Data
Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan data primer dan data sekunder. Menurut Sugiyono (2009 : 137) mengatakan bahwa “Data primer adalah data yang langsung diberikan kepada pengumpul data, sedangkan data sekunder adalah data yang tidak langsung diberikan kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumentasi”. Dalam penelitian ini digunakan data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden melalui daftar pertanyaan dan data sekunder yang berupa dokumen tentang Pasar Sayur dan Pasar Baru Magetan.
1. Skala Pengukuran Data Skala
pengukuran
menurut
Sugiyono
(2009:
92)
merupakan
“Kesepakatan acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada pada alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif”. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Bentuk skala likert yang digunakan adalah sebagai berikut: Sangat Setuju
bobot 4
Setuju
bobot 3
Tidak Setuju
bobot 2
Sangat Tidak Setuju
bobot 1
2. Metode Pengumpulan Data a. Observasi Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 133) menyatakan bahwa “Observasi merupakan kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra”. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap. Di dalam penelitian ini jenis teknis observasi yang lazim digunakan untuk alat pengumpulan data adalah: a) Observasi Pertisipan Observasi ini sering digunakan dalam penelitian eksploratif. Yang dimaksud observasi partisipan ialah apabila orang yang melakukan observasi turut ambil bagian atau berada dalam keadaan objek yang diobservasi. b) Observasi Sistematik Ciri pokok observasi sistematik adalah adanya kerangka yang memuat faktor-faktor yang telah diatur kategorinya, karenanya sering disebut observasi berkerangka/ observasi berstruktur. c) Observasi Exsperimental Observasi exsperimental adalah observasi yang dilakukaan dimana ada observer mengadakan pengendalian unsur-unsur penting dalam situasi sedemikian rupa sehingga situasi itu dapat diatur sesuai dengan tujuan penelitian dan dapat dikendalikan untuk menghindari atau mengurangi timbulnya faktor-faktor yang secara tak diharapkan mempengaruhi situasi itu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
b. Kuesioner Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 151) “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Menurut Singgih Santoso dan Fandy Tjiptono (2002: 71) “kuesioner dimaksudkan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban responden yang kemudian dijadikan informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan pemasaran”. Alasan peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berupa angket adalah sebagai berikut: 1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti. 2) Jumlah responden yang banyak tidak mungkin ditemui satu persatu serta untuk menghemat waktu, tenaga, dan biaya. 3) Responden dapat leluasa menjawab karena tidak dipengaruhi oleh sikap peneliti terhadap responden. 4) Data yang terkumpul lebih mudah untuk dianalisis karena pertanyaan yang diajukan sama dan telah ditentukan terlebih dahulu standar nilainya. Sebelum angket dibuat, maka penulis menyusun langkah-langkah penyusunan angket penelitian sebagai berikut: 1) Menetapkan tujuan Penetapan tujuan angket dimaksudkan untuk memberikan arah di dalam langkah penelitian untuk mendapatkan item-item pertanyaan yang sesuai dengan komponen yang ada. 2) Menyusun matrik spesifikasi data Tujuannya untuk memperjelas permasalahan yang dituangkan dalam angket termasuk batasan konsep yang akan diteliti, variabel-variabel apa saja yang perlu diidentifikasi. 3) Menyusun kisi-kisi angket Tujuannya agar didalam menyusun butir-butir item angka dapat menyebar pada seluruh variabel maupun indikator yang telah ditetapkan. 4) Merumuskan item angket commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
Merumuskan
item
angket
dengan
menggunakan
kata-kata
yang
menunjukkan indikator yang telah ditetapkan. 5) Uji coba angket Uji coba angket ditujukan untuk mengetahui kelemahan angket yang dibuat termasuk berbagai kesulitan yang ada, serta untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas. Adapun syarat-syarat validitas dan reliabilitas angket adalah sebagai berikut: a) Validitas alat ukur Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 168) “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen”. Suatu instrumen yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi. Adapun rumus yang digunakan untuk menguji validitas tersebut adalah dengan rumus korelasi produk moment dari pearson dengan angka kasar seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2006: 170) sebagai berikut:
N . XY X . Y
rxy
N . X
2
( X ) 2 N . Y 2 ( Y ) 2
Keterangan: rxy
= Koefisien korelasi yang dicari
N
= Jumlah responden
X
= Jumlah skor tiap butir
Y
= Jumlah skor tiap responden
Hasil dari rxy dikonsultasikan dengan tabel harga kritis product moment, apabila hasil yang diperoleh r hitung > r tabel dengan taraf signifikasi 5% maka angka tersebut valid. b) Reliabilitas alat ukur Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 178) “Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.Data yang reliabel berapa kalitopun diambil akan tetap sama hasilnya. commit user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas angket dalam penelitian ini yaitu rumus reliabilitas alpha / cronbanch alpha seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2006: 196) sebagai berikut : 2 K b rn= 1 12 K 1
Keterangan: rn
= reliabilitas instrument
K
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2
= jumlah varians butir
Σ12
= varians total Hasil uji signifikasi dikonsultasikan dengan tabel product moment
apabila hasil yang diperoleh r hitung > r tabel dengan taraf signifikasi 5% maka angket tersebut reliabel. 6) Revisi angket Revisi dilakukan setelah mengetahui hasil dari uji coba angket yang telah disebarkan kepada responden. Jika ada item yang tidak valid maka perlu diadakan revisi atau dihilangkan. 7) Memperbanyak angket Setelah diadakan revisi langkah selanjutnya adalah memperbanyak angket yang telah direvisi tersebut melebihi jumlah responden yang telah ditentukan.. c.
Dokumentasi Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 158) dokumentasi, berasal kata
dokumen artinya barang-barang tertulis. Didalam melaksanakan metode ini dapat dilakukan dengan meneliti benda-benda tertulis seperti buku, majalah, surat kabar, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42 3. Hasil Try Out
a. Uji Validitas Kuesioner Berdasarkan hasil try out validitas kuesioner dapat diketahui: 1) Sebanyak 8 item pertanyaan variabel produk, semua pertanyaan dinyatakan valid. Karena rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 5% dan N= 30 dengan nilai kritis 0.361. Salah satu contoh item yang valid no.1 bahwa berdasarkan hasil uji coba kuesioner diperoleh rhitung > rtabel atau 0.471 > 0.361 dengan taraf signifikansi 5%. 2) Sebanyak 8 item pertanyaan variabel harga, 7 pertanyaan dinyatakan valid. Karena rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 5% dan N= 30 dengan nilai kritis 0.361. Salah satu contoh item yang valid no.9 bahwa berdasarkan hasil uji coba kuesioner diperoleh rhitung > rtabel atau 0.579 > 0.361 dengan taraf signifikansi 5%. Sedangkan 1 item yang tidak valid yaitu no.15 bahwa berdasarkan hasil uji coba kuesioner diperoleh rhitung < rtabel atau 0.125 < 0.361 dengan taraf signifikansi 5%. 3) Sebanyak 12 item pertanyaan variabel lokasi, 11 pertanyaan dinyatakan valid. Karena rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 5% dan N= 30 dengan nilai kritis 0.361. Salah satu contoh item yang valid no.17 bahwa berdasarkan hasil uji coba kuesioner diperoleh rhitung > rtabel atau 0.625> 0.361 dengan taraf signifikansi 5%. Sedangkan 1 item yang tidak valid yaitu no.23 bahwa berdasarkan hasil uji coba kuesioner diperoleh rhitung < rtabel atau 0.025 < 0.361 dengan taraf signifikansi 5%. 4) Sebanyak 8 item pertanyaan variabel promosi, semua pertanyaan dinyatakan valid. Karena rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 5% dan N= 30 dengan nilai kritis 0.361. Salah satu contoh item yang valid no.29 bahwa berdasarkan hasil uji coba kuesioner diperoleh rhitung > rtabel atau 0.704 > 0.361 dengan taraf signifikansi 5%. 5) Sebanyak 5 item pertanyaan variabel keputusan pembelian, semua pertanyaan dinyatakan valid. Karena rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 5% dan N= 30 dengan nilai kritis 0.361. Salah satu contoh item yang valid commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
no.37 bahwa berdasarkan hasil uji coba kuesioner diperoleh rhitung > rtabel atau 0.610 > 0.361 dengan taraf signifikansi 5%. b. Uji Reliabilitas Kuesioner Berdasarkan hasil uji reliabilitas kuesioner variabel bauran pemasaran dan variabel keputusan pembelian, diperoleh nilai Cronbach’s Alpha 0.654, 0.691, 0.791, 0.752, 0.638. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60 sehingga untuk mengetahui sebuah kuesioner dikatakan reliabel atau tidak, dapat dilihat dari besarnya nilai Cronbach’s Alpha pada taraf signifikansi 5%, maka angket memenuhi syarat reliabel. Data mengenai perhitungan dapat dilihat pada lampiran. E. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang akan dilakukan dalam proses penelitian. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti yaitu : 1. Variabel Independen Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2001). Dalam penelitian ini yang termasuk variabel independen atau variabel bebas adalah: a. Produk b. Harga c. Lokasi d. Promosi 2. Variabel Dependen Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2001). Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah adalah keputusan pembelian. Kedua variabel akan melalui pemprosesan data untuk mengetahui pengaruh variabel bauran pemasaran commit(produk, to user harga, lokasi, promosi) dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
variabel keputusan pembelian dengan menggunakan teknik analisis regresi linear berganda.
Hubungan
antar
variabel
diidentifikasi
sebagai
hubungan
mempengaruhi yaitu variabel bebas mempengaruhi variabel terikat yang akan diuji melalui regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS for windows.
F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengolah data hasil penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik karena data yang diambil peneliti merupakan data kuantitatif. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi linear berganda. M Iqbal Hasan (2002: 254) menyatakan ”Regresi linear berganda adalah regresi dimana variabel terikatnya (Y) dihubungkan/dijelaskan lebih dari satu variabel, mungkin dua, tiga, dan seterusnya variabel bebas (X1,X2, X3,..., Xn) namun masih menunjukkan diagram hubungan yang linear”. Sehingga regresi linear berganda merupakan analisis tentang hubungan antara satu dependent variabel dengan dua atau lebih independent variabel. Ada pun beberapa persyaratan yang harus diuji kebenarannya sebelum melakukan analisis data adalah: 1. Uji Persyaratan Analisis a.
Uji Normalitas Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data akan dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Dalam penelitian ini, data untuk setiap variabel di uji normalitasnya. Deteksi normalitas dapat diketahui dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada suatu grafik. Menurut Singgih Santoso (2001: 214), penetapkan dasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
b. Uji Linearitas Menurut Dwi Priyatno (2008: 36), Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian pada program SPSS dengan menggunakan Test of Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai yang linear bila signifikansi (Liniearity) kurang dari 0,05. c.
Autokorelasi Autokorelasi digunakan untuk menguji suatu model apakah antara variabel pengganggu masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Untuk mengetahui apakah pada model regresi mengandung autokorelasi dapat digunakan program SPSS dengan pendekatan D-W (Durbin Watson). Menurut Singgih Santoso (2001: 218), kriteria autokorelasi ada 3, yaitu: 1) Angka D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif. 2) Angka D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi. 3) Angka D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif.
d. Multikolinearitas Multikolinieritas digunakan untuk menguji suatu model apakah terjadi hubungan yang sempurna atau hampir sempurna antara variabel bebas, sehingga sulit untuk memisahkan pengaruh antara variabel-variabel itu secara individu terhadap variabel terikat. Pengujian ini untuk mengetahui apakah antar variabel bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak saling berkorelasi. Untuk mendeteksi multikolinearitas digunakan program SPSS uji korelasi pearson. Menurut Duwi Priyatno (2008: 39) uji dilakukan dengan mengamati nilai VIF dan TOLERANCE. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikoliniearitas adalah jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak
lebih
dari
multikolinearitas.
5,
maka model dapat commit to user
dikatakan
terbebas
dari
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
e. Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas
digunakan
untuk
mengetahui
apakah
variabel
pengganggu dalam persamaan regresi mempunyai varian yang sama atau tidak. Untuk mengetahui terjadinya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot yang menunjukkan hubungan antara Regression Studentised Residual dengan Regression Standardized Predicted Value. Menurut Singgih Santoso (2001: 210) menetapkan dasar pengambilan keputusan berkaitan dengan gambar tersebut adalah: Jika ada pola tertentu, seperti titik-titiknya membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heterokedastisitas. 2. Uji Hipotesis Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda dengan 4 variabel bebas (X1= produk, X2= harga , X3= tempat, dan X4= promosi) dan satu variabel terikat (Y = keputusan membeli). Untuk menghitung persamaan regresi digunakan rumus:
Y= β0 + β1.X1 + β2.X2 + β3.X3 + β4.X4 Keterangan: Y
= Keputusan membeli
β0
= Konstanta
β1, β2, β3, β 4
= Koefisien regresi
X1
= Produk
X2
= Harga
X3
= Tempat
X4
= Promosi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
a. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikat atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% atau 0,05. Ho diterima dan menolak Ha pada tingkat signifikan tertentu (α) jika Fhitung < Ftabel. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas (bauran pemasaran) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat (keputusan pembelian), dengan kata lain Ho ditolak dan menerima Ha pada tingkat signifikan tertentu (α) jika Fhitung > Ftabel, sehingga varibel bebas (bauran pemasaran) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat (keputusan pembelian). b. Uji t Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. Ho diterima dan menolak Ha pada tingkat signifikan tertentu (α) jika thitung < ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas (bauran pemasaran) secara parsial tidak ada pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (keputusan pembelian). Ho ditolak dan menerima Ha pada tingkat signifikan tertentu (α) jika thitung > ttabel, sehingga varibel bebas (bauran pemasaran) secara parsial ada pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (keputusan pembelian).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48 BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Pasar Baru Pasar Baru merupakan pasar tradisional yang dikonsep secara modern yang terletak di Kabupaten Magetan yang diresmikan Tanggal 25 Oktober 1990 yang dikelola di bawah Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Magetan. Pasar Baru yang terletak di Jl. P.Sudirman merupakan pasar yang menyediakan berbagai macam kebutuhan konsumen. Jenis Perdagangan yang ada di Pasar Baru adalah kegiatan utama berupa perdagangan dengan komoditi yang paling banyak diperdagangkan adalah tekstil, dan kegiatan sekunder berupa perdagangan yang mendukung kegiatan utama dengan komoditi aksesoris pakaian, makanan/ minuman, elektronik, gerabah, dll. Pasar Baru memberikan peluang usaha terbuka untuk umum dengan menyediakan ruang berupa kios dengan berbagai macam ukuran. Total kios adalah 344 unit baik kios permanen maupun maupun semi permanen dengan jumlah pedagang kurang lebih 289 pedagang tetap dan 20 orang pedagang tidak tetap. Pasar Baru dikunjungi oleh ratusan pengunjung tiap harinya yang umumnya hanya berasal dari sekitar lingkup Kabupaten Magetan. Hal ini bisa dilihat dari jumlah dan plat nomor kendaraan yang diparkir. 2. Pasar Sayur Pasar Sayur merupakan salah pasar tradisional yang juga dikelola di bawah Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Magetan yang terletak di Jl.Mayjen Sungkono, dengan luas lahan 30.000 m2. Pasar Sayur didirikan sejak jaman dahulu dan telah mengalami banyak perubahan, renovasi terakir dilaksanakan pada tanggal 2 maret 1986. Jenis Perdagangan yang ada di Pasar sayur adalah sembako, tekstil, aksesoris pakaian, barang klontong, makanan/ minuman dan buah-buahan, grabah, dll. Total kios Pasar sayur adalah 182 unit baik kios, 50 unit los permanen dan 39 unit los semi permanen dengan commit to user jumlah pedagang kurang lebih 1302 pedagang tetap dan 207 pedagang tidak tetap.
48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
Pasar Sayur dikunjungi ribuan pengunjung tiap harinya yang tidak hanya berasal dari Magetan saja tetapi juga berasal dari luar kota seperti Karanganyar.
B. Deskripsi Data Variabel Penelitian
yang
berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap
Keputusan Pembelian di Pasar Baru dan di Pasar Sayur Magetan” ini menggunakan 4 variabel bebas dan satu variabel terikat. Empat variabel bebas tersebut yaitu produk, harga, tempat dan promosi. Satu variabel terikatnya adalah keputusan pembelian. Berdasarkan data induk penelitian penyebaran kuesioner kepada konsumen di Pasar Baru dan di Pasar Sayur Magetan, maka deskripsi data variabel produk (X1), variabel harga (X2), variabel tempat (X3), variabel promosi (X4) dan variabel keputusan pembelian (Y), diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Deskripsi Data pada Konsumen Pasar Baru Tabel 1. Deskripsi Data Statistik Descriptive Statistics N Produk Harga Tempat Promosi Keputusan Valid N (listwise)
60 60 60 60 60 60
Minimum 18 17 26 17 11
Maximum 28 28 37 30 19
Mean 23.33 21.98 32.62 23.00 15.27
Std. Deviation 2.582 2.943 2.847 3.974 1.803
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan deskripsi data di atas menunjukkan jumlah pengamatan dalam penelitian ini adalah 60 konsumen. Berdasarkan deskripsi data di atas dapat diketahui skor variabel produk diperoleh skor minimum 18, skor maksimum 28, rata-rata 23.33 dan standar deviasi 2.582. Variabel harga diperoleh skor minimum 17, skor maksimum 28, rata-rata 21.98 dan standar deviasi 2.943. Variabel tempat diperoleh skor minimum 26, skor maksimum 37, rata-rata 32.62 dan standar deviasi 2.847. Variabel promosi diperoleh skor minimum 17, skor maksimum 30, rata-rata 23.00
dan standar deviasi 3.974. Variabel keputusan pembelian commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
diperoleh skor minimum 11, skor maksimum 19, rata-rata 15.27 dan standar deviasi 1.803. 2. Deskripsi Data pada Konsumen Pasar Sayur Tabel 2. Deskripsi Data Statistik Descriptive Statistics N Produk Harga Tempat Promosi Keputusan Valid N (listwise)
60 60 60 60 60 60
Minimum 16 18 25 17 11
Maximum 26 26 38 27 19
Mean 20.82 22.38 32.08 21.17 15.13
Std. Deviation 2.369 2.366 2.872 2.068 2.029
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan deskripsi data di atas menunjukkan jumlah pengamatan dalam penelitian ini adalah 60 konsumen. Berdasarkan deskripsi data di atas dapat diketahui skor variabel produk diperoleh skor minimum 16, skor maksimum 26, rata-rata 20.83 dan standar deviasi 2.369. Variabel harga diperoleh skor minimum 18, skor maksimum 26, rata-rata 22.38 dan standar deviasi 2.366. Variabel tempat diperoleh skor minimum 25, skor maksimum 38, rata-rata 32.08 dan standar deviasi 2.872. Variabel promosi diperoleh skor minimum 17, skor maksimum 27, rata-rata 21.17 dan standar deviasi 2.068. Variabel keputusan pembelian diperoleh skor minimum 11, skor maksimum 19, rata-rata 15.13 dan standar deviasi 2.029. C. Pengujian Persyaratan Analisis Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, data yang akan digunakan untuk analisis statistik dengan teknik regresi ganda harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Dalam penelitian ini data untuk setiap variabel diuji normalitasnya. Deteksi normalitas dapat diketahui dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal suatu grafik. Jika data menyebar di commitpada to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas a. Uji Normalitas Data dari Pasar Baru Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Keputusan
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Gambar 4. Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Hasil uji normalitas data menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Normalitas Data dari Pasar Sayur Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Keputusan
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Gambar 5. Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual Sumber: Data primer yang diolah, 2011 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
Hasil uji normalitas data menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Uji Linieritas Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Pengujian linieritas variabel bebas dengan variabel terikat menggunakan bantuan program SPSS 17.00 for windows. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test of Linerity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai yang linier bila signifikansi (Linierity) kurang dari 0,05. Rangkuman uji linieritas variabel bebas dengan variabel terikat adalah sebagai berikut: a. Uji Linearitas Data dari Pasar Baru 1) Variabel Produk (X1) dengan Keputusan Pembelian (Y1) Tabel 3. ANOVA (produk dengan Keputusan Pembelian) ANOVA Table Sum of Squares Keputusan *
Between
Produk
Groups
(Combined)
Mean df
Square
102.989
10
10.299
Linearity
51.747
1
Deviation from
51.242
9
5.694
88.744
49
1.811
191.733
59
F
Sig.
5.687
.000
51.747 28.572
.000
3.144
.005
Linearity Within Groups Total
Sumber: out put SPSS 17.00 for windows Hasil uji linieritas diperoleh signifikansi (linierity) sebesar 0,000. Karena signifikansi (linierity) lebih kecil dari 0,05, maka dikemukakan bahwa model regresi antara produk (X1) dengan keputusan pembelian (Y1) adalah linear.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
2) Variabel Harga (X2) dengan Keputusan Pembelian (Y1) Tabel 4. ANOVA (harga dengan Keputusan Pembelian) ANOVA Table Sum of Squares Keputusan *
Between
Harga
Groups
(Combined)
Mean df
Square
102.350
11
9.305
Linearity
57.404
1
Deviation from
44.946
10
4.495
89.383
48
1.862
191.733
59
F
Sig.
4.997
.000
57.404 30.826
.000
2.414
.020
Linearity Within Groups Total
Sumber: out put SPSS 17.00 for windows Hasil uji linieritas diperoleh signifikansi (linierity) sebesar 0,000. Karena signifikansi (linierity) lebih kecil dari 0,05, maka dikemukakan bahwa model regresi antara harga (X2) dengan keputusan pembelian (Y1) adalah linear. 3) Variabel Tempat (X3) dengan Keputusan Pembelian (Y1) Tabel 5. ANOVA (tempat dengan Keputusan Pembelian) ANOVA Table Sum of Squares Keputusan *
Between
Tempat
Groups
Mean df
Square
(Combined)
99.330
11
9.030
Linearity
67.106
1
Deviation from
32.224
10
3.222
92.404
48
1.925
191.733
59
F
Sig.
4.691
.000
67.106 34.859
.000
2.004
.115
Linearity Within Groups Total
Sumber: out put SPSS 17.00 for windows Hasil uji linieritas diperoleh signifikansi (linierity) sebesar 0,000. Karena signifikansi (linierity) lebih kecil dari 0,05, maka dikemukakan bahwa model regresi antara tempat (X3) dengan keputusan pembelian (Y1) adalah linear. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
4) Variabel Promosi (X4) dengan Keputusan Pembelian (Y1) Tabel 6. ANOVA (Promosi dengan Keputusan Pembelian) ANOVA Table Sum of Squares Keputusan *
Between
Promosi
Groups
Mean df
Square
(Combined)
89.043
11
8.095
Linearity
57.254
1
Deviation from
31.789
10
3.179
Within Groups
102.690
48
2.139
Total
191.733
59
F
Sig.
3.784
.001
57.254 26.762
.000
1.486
.174
Linearity
Sumber: out put SPSS 17.00 for windows Hasil uji linieritas diperoleh signifikansi (linierity) sebesar 0,000. Karena signifikansi (linierity) lebih kecil dari 0,05, maka dikemukakan bahwa model regresi antara promosi (X4) dengan keputusan pembelian (Y1) adalah linear. b. Uji Linearitas Data dari Pasar Sayur 1) Variabel Produk (X1) dengan Keputusan Pembelian (Y2) Tabel 7. ANOVA (produk dengan Keputusan Pembelian) ANOVA Table Sum of Squares Keputusan *
Between
Produk
Groups
(Combined)
Mean df
Square
117.798
10
11.780
Linearity
89.868
1
Deviation from
27.930
9
3.103
Within Groups
125.135
49
2.554
Total
242.933
59
F
Sig.
4.613
.000
89.868 35.190
.000
1.215
.308
Linearity
Sumber: out put SPSS 17.00 for windows Hasil uji linieritas diperoleh signifikansi (linierity) sebesar 0,000. Karena signifikansi (linierity) lebih kecil dari 0,05, maka dikemukakan bahwa model commit to user regresi antara produk (X1) dengan keputusan pembelian (Y2) adalah linear.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
2) Variabel Harga (X2) dengan Keputusan Pembelian (Y2) Tabel 8. ANOVA (harga dengan Keputusan Pembelian) ANOVA Table Sum of Squares Keputusan *
Between
Harga
Groups
(Combined)
Mean df
Square
F
Sig.
106.798
8
13.350
5.001
.000
Linearity
76.502
1
76.502 28.660
.000
Deviation from
30.296
7
4.328
Within Groups
136.135
51
2.669
Total
242.933
59
1.621
.151
Linearity
Sumber: out put SPSS 17.00 for windows Hasil uji linieritas diperoleh signifikansi (linierity) sebesar 0,000. Karena signifikansi (linierity) lebih kecil dari 0,05, maka dikemukakan bahwa model regresi antara harga (X2) dengan keputusan pembelian (Y2) adalah linear. 3) Variabel Tempat (X3) dengan Keputusan Pembelian (Y2) Tabel 9. ANOVA (tempat dengan Keputusan Pembelian) ANOVA Table Sum of Squares Keputusan *
Between
Tempat
Groups
(Combined)
Mean df
Square
120.347
12
10.029
Linearity
93.532
1
Deviation from
26.815
11
2.438
Within Groups
122.586
47
2.608
Total
242.933
59
F
Sig.
3.845
.000
93.532 35.861
.000
.935
.517
Linearity
Sumber: out put SPSS 17.00 for windows Hasil uji linieritas diperoleh signifikansi (linierity) sebesar 0,000. Karena signifikansi (linierity) lebih kecil dari 0,05, maka dikemukakan bahwa model regresi antara tempat (X3) dengancommit keputusan pembelian (Y2) adalah linear. to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
4) Variabel Promosi (X4) dengan Keputusan Pembelian (Y2) Tabel 10. ANOVA (Promosi dengan Keputusan Pembelian) ANOVA Table Sum of Squares Keputusan *
Between
Promosi
Groups
(Combined)
Mean df
Square
F
Sig.
132.526
9
14.725
6.668
.000
Linearity
72.941
1
72.941 33.033
.000
Deviation from
59.585
8
7.448
Within Groups
110.408
50
2.208
Total
242.933
59
3.373
.004
Linearity
Sumber: out put SPSS 17.00 for windows Hasil uji linieritas diperoleh signifikansi (linierity) sebesar 0,000. Karena signifikansi (linierity) lebih kecil dari 0,05, maka dikemukakan bahwa model regresi antara promosi (X4) dengan keputusan pembelian (Y2) adalah linear. 3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk melihat adanya variabel pengganggu dari masing-masing variabel bebas yang saling mempengaruhi. Untuk mengetahui apakah pada model regresi mengandung autokorelasi dapat digunakan pendekatan D-W (Durbin Watson). Kriteria autokorelasi ada 3, yaitu: a. Angka D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif b. Angka D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi c. Angka D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
a. Uji Autokorelasi Data dari Pasar Baru Tabel 11. Uji Autokorelasi b
Model Summary
Std. Error of the Model
R
R Square a
1
.773
Adjusted R Square
.597
Estimate
.568
1.185
Durbin-Watson 1.759
a. Predictors: (Constant), Promosi, Produk, Harga, Tempat b. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan uji autokorelasi di atas diperoleh hasil angka D-W sebesar 1.759. Nilai D-W terletak diantara -2 sampai 2 (-2 < 1.759 < 2), dengan demikian model regresi tidak terjadi autokorelasi. b. Uji Autokorelasi Data dari Pasar Sayur Tabel 12. Uji Autokorelasi b
Model Summary
Std. Error of the Model 1
R
R Square a
.782
Adjusted R Square
.612
Estimate
.583
1.310
Durbin-Watson 1.844
a. Predictors: (Constant), Promosi, Harga, Produk, Tempat b. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan uji autokorelasi di atas diperoleh hasil angka D-W sebesar 1.844. Nilai D-W terletak diantara -2 sampai 2 (-2 < 1.844 < 2), dengan demikian model regresi tidak terjadi autokorelasi. 4. Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas digunakan untuk melihat adanya hubungan linier antara beberapa variabel bebas dari suatu model regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas maka dapat dilakukan dengan melihat nilai VIF(Varians Inflation Factor). Menurut Duwi Priyatno (2008: 39) dilakukan dengan melihat nilai VIF dan pada model regresi. Pedoman suatu model regresi commit to user yang mempunyai persoalan multikolinearitas adalah:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
•
Mempunyai nilai VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel lainnya.
a. Uji Multikolinearitas Data dari Pasar Baru Tabel 13. Collinearity Statistics a
Coefficients
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
(Constant) Produk
.755
1.325
Harga
.761
1.313
Tempat
.717
1.395
Promosi
.714
1.400
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan uji multikolinieritas di atas dapat diketahui koefisien VIF untuk produk adalah 1.325, koefisien VIF untuk harga adalah 1.313, koefisien VIF untuk tempat adalah 1.395 dan koefisien VIF untuk promosi adalah 1.400. Karena nilai VIF masing-masing variabel tidak lebih dari 5 maka tidak terjadi multikolinieritas atau tidak ada hubungan antar variabel bebas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
b. Uji Multikolinearitas Data dari Pasar Sayur Tabel 14. Collinearity Statistics a
Coefficients
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
(Constant) Produk
.619
1.617
Harga
.804
1.244
Tempat
.603
1.658
Promosi
.685
1.460
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan uji multikolinieritas di atas dapat diketahui koefisien VIF untuk produk adalah 1.617, koefisien VIF untuk harga adalah 1.244, koefisien VIF untuk tempat adalah 1.658 dan koefisien VIF untuk promosi adalah 1.460. Karena nilai VIF masing-masing variabel tidak lebih dari 5 maka tidak terjadi multikolinieritas atau tidak ada hubungan antar variabel bebas. 5. Uji Heterokedastisitas Heteroskedastisitas
digunakan
untuk
mengetahui
apakah
variabel
pengganggu dalam persamaan regresi mempunyai varian yang sama atau tidak. Untuk mengetahui terjadinya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot yang menunjukkan hubungan antara Regression Studentised Residual dengan Regression Standardized Predicted Value. Menurut Singgih Santoso (2001: 210) menetapkan dasar pengambilan keputusan berkaitan dengan gambar tersebut adalah: •
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titiknya membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
•
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heterokedastisitas.
a. Uji Heterokedastisitas Data dari Pasar Baru Scatterplot
Dependent Variable: Keputusan
Regression Standardized Predicted Value
3
2
1
0
-1
-2 -3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Residual
Gambar 6. Scatterplot Regression Studentised Residual dengan Regression Standardized Predicted Value. Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan hasil uji heterokedastisitas diketahui bahwa pada model regresi diindikasikan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas yang serius. Dengan kata lain pada model tersebut varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain adalah tetap, atau homoskedastisitas. Temuan ini menunjukkan bahwa model regresi layak digunakan untuk memprediksi variabel keputusan pembelian yang didasarkan pada variabel produk, harga, tempat dan promosi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
b. Uji Heterokedastisitas Data dari Pasar Sayur Scatterplot
Dependent Variable: Keputusan
Regression Standardized Predicted Value
4
2
0
-2
-4 -3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Residual
Gambar 6. Scatterplot Regression Studentised Residual dengan Regression Standardized Predicted Value. Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan hasil uji heterokedastisitas diketahui bahwa pada model regresi diindikasikan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas yang serius. Dengan kata lain pada model tersebut varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain adalah tetap, atau homoskedastisitas. Temuan ini menunjukkan bahwa model regresi layak digunakan untuk memprediksi variabel keputusan pembelian yang didasarkan pada variabel produk, harga, tempat dan promosi.
D. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pernyataan yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Hipotesis akan diterima apabila data yang terkumpul dapat mendukung pernyataan hipotesis dan sebaliknya akan ditolak apabila data tidak mendukung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62 1. Analisis Regresi Ganda
Setelah dilakukan komputerisasi dengan menggunakan Program SPSS 17.00 for windows diperoleh harga koefisien regresi sebagai berikut: a. Analisis Regresi Ganda Data dari Pasar Baru Tabel 15. Koefisien Regresi a
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error -1.524
1.986
Produk
.161
.069
Harga
.184
Tempat Promosi
Coefficients Beta
t
Sig. -.767
.446
.231
2.345
.023
.060
.300
3.057
.003
.204
.064
.322
3.183
.002
.102
.046
.225
2.221
.031
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan tabel koefisien, maka persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y= -1.524 + 0.161 X1 + 0.184 X2 + 0.204 X3 + 0.102 X4 Dari persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut: a. Konstanta sebesar -1.524 menyatakan, bahwa jika produk (X1), harga (X2), tempat (X3), dan promosi(X4) secara matematika, X1, X2, X3 dan X4 adalah 0, maka besarnya keputusan pembelian konsumen (Y) nilainya sebesar -1.524. b. Koefisien regresi variabel produk (X1) sebesar 0.161 artinya produk mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel keputusan pembelian. Sedangkan koefisien 0.161 berarti bahwa peningkatan satu satuan variabel produk dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian sebesar 0.161 satuan. c. Koefisien regresi variabel harga (X2) sebesar 0.184 artinya harga mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel keputusan pembelian. Sedangkan commit to user koefisien 0.184 berarti bahwa peningkatan satu satuan variabel harga dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian sebesar 0.184 satuan. d. Koefisien regresi variabel tempat (X3) sebesar 0.204 artinya tempat mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel keputusan pembelian. Sedangkan koefisien 0.204 berarti bahwa peningkatan satu satuan variabel tempat dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian sebesar 0.204 satuan. e. Koefisien regresi variabel promosi (X4) sebesar 0.102 artinya promosi mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel keputusan pembelian. Sedangkan koefisien 0.102 berarti bahwa peningkatan satu satuan variabel promosi dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian sebesar 0.102 satuan. Variabel tempat memiliki nilai koefisien terbesar dibanding dengan variabel bebas lainnya, sehingga variabel tempat (X3) memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru (Y1). Tabel 16. Model Summary
b
Model Summary
Std. Error of the Model 1
R
R Square a
.773
Adjusted R Square
.597
.568
Estimate 1.185
a. Predictors: (Constant), Promosi, Produk, Harga, Tempat b. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan hasil perhitungan pada model summary diperoleh angka R square adalah sebesar 0.597. Hal ini berarti 59.7% keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh keempat variabel tersebut. Sedangkan sisanya (100% - 59.7% = 40.7%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
b. Analisis Regresi Ganda Data dari Pasar Sayur Tabel 17. Koefisien Regresi a
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error -5.965
2.319
Produk
.196
.092
Harga
.277
Tempat Promosi
Coefficients Beta
t
Sig.
-2.572
.013
.229
2.144
.037
.080
.323
3.444
.001
.182
.076
.257
2.377
.021
.236
.100
.240
2.364
.022
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan tabel koefisien, maka persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y= -5.965 + 0.196 X1 + 0.277 X2 + 0.182 X3 + 0.236 X4 Dari persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut: a. Konstanta sebesar -5.965 menyatakan, bahwa jika produk (X1), harga (X2), tempat (X3), dan promosi(X4) secara matematika, X1, X2, X3 dan X4 adalah 0, maka besarnya keputusan pembelian konsumen (Y) nilainya sebesar -5.965. b. Koefisien regresi variabel produk (X1) sebesar 0.196 artinya produk mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel keputusan pembelian. Sedangkan koefisien 0.196 berarti bahwa peningkatan satu satuan variabel produk dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian sebesar 0.196 satuan. c. Koefisien regresi variabel harga (X2) sebesar 0.277 artinya harga mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel keputusan pembelian. Sedangkan koefisien 0.277 berarti bahwa peningkatan satu satuan variabel harga dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian sebesar 0.277 satuan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
d. Koefisien regresi variabel tempat (X3) sebesar 0.182 artinya tempat mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel keputusan pembelian. Sedangkan koefisien 0.182 berarti bahwa peningkatan satu satuan variabel tempat dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian sebesar 0.182 satuan. e. Koefisien regresi variabel promosi (X4) sebesar 0.236 artinya promosi mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel keputusan pembelian. Sedangkan koefisien 0.236 berarti bahwa peningkatan satu satuan variabel promosi
dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan
kenaikan keputusan pembelian sebesar 0.236 satuan. Variabel harga memiliki nilai koefisien terbesar dibanding dengan variabel bebas lainnya, sehingga variabel tempat (X2) memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian di Pasar Sayur (Y2). Tabel 18. Model Summary b
Model Summary
Std. Error of the Model 1
R
R Square a
.782
Adjusted R Square
.612
.583
Estimate 1.310
a. Predictors: (Constant), Promosi, Harga, Produk, Tempat b. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan hasil perhitungan pada model summary diperoleh angka R square adalah sebesar 0.612. Hal ini berarti 61.2% keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh keempat variabel tersebut. Sedangkan sisanya (100% - 61.2% = 38.8%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66 2. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersama-sama mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. a. Uji F Data dari Pasar Baru 1) Komposisi Hipotesis Ho: tidak ada pengaruh secara signifikan antara produk, harga, tempat dan promosi secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian. Ha : ada pengaruh secara signifikan antara produk, harga, tempat dan promosi secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian. 2) Harga F hitung Tabel 19. ANOVA (Uji F) ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 114.512 77.221 191.733
df 4 55 59
Mean Square 28.628 1.404
F 20.390
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Promosi, Produk, Harga, Tempat b. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 b.
Harga F tabel Hasil F tabel sebesar 2.540
c.
Keputusan uji Ho ditolak jika F hitung > F tabel Ho diterima jika F hitung < F tabel
d.
Kesimpulan Nilai F
hitung
= 20.390; F
tabel
= 2.540, karena 20.390 > 2.540 maka Ho
ditolak, sehingga terdapat pengaruh secara signifikan antara produk, harga, tempat dan promosi secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
b. Uji F Data dari Pasar Sayur 1) Komposisi Hipotesis Ho: tidak ada pengaruh secara signifikan antara produk, harga, tempat dan promosi secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian. Ha : ada pengaruh secara signifikan antara produk, harga, tempat dan promosi secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian. 2) Harga F hitung Tabel 20. ANOVA (Uji F) ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 148.573 94.360 242.933
df 4 55 59
Mean Square 37.143 1.716
F 21.650
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Promosi, Harga, Produk, Tempat b. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 3) Harga F tabel Hasil F tabel sebesar 2.540 4) Keputusan uji Ho ditolak jika F hitung > F tabel Ho diterima jika F hitung < F tabel 5) Kesimpulan Nilai F
hitung
= 21.650; F
tabel
= 2.540, karena 21.650 > 2.540 maka Ho
ditolak, sehingga terdapat pengaruh secara signifikan antara produk, harga, tempat dan promosi secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian. c. Kesimpulan Uji F (menjawab hipotesis pertama Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel produk, harga, tempat dan promosi secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru dan juga di Pasar Sayur Magetan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68 3. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. a. Uji t Data dari Pasar Baru 1) Komposisi Hipotesis Ho: tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Ha : ada pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat 2) Harga t hitung Tabel 21. Coefficients (Uji t) a
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error -1.524
1.986
Produk
.161
.069
Harga
.184
Tempat Promosi
Coefficients Beta
t
Sig. -.767
.446
.231
2.345
.023
.060
.300
3.057
.003
.204
.064
.322
3.183
.002
.102
.046
.225
2.221
.031
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 3) Harga t tabel Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2.004 4) Keputusan Uji Ho ditolak jika t hitung > t tabel Ho diterima jika t hitung < t tabel 5) Kesimpulan a) Nilai t
hitung
produk (X1) = 2.345; t tabel = 2.004, karena 2.345 > 2.004 maka
Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel televise (X1) terhadap variabel keputusan pembelian (Y). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
b) Nilai t
hitung
harga (X2) = 3.057; t
= 2.004, karena 3.057 < 2.004maka
tabel
Ho diterima, sehingga tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel harga (X2) terhadap variabel keputusan pembelian (Y). c) Nilai t
hitung
tempat (X3) = 3.183; t tabel = 2.004, karena 3.183 > 2.004 maka
Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel tempat (X3) terhadap variabel keputusan pembelian (Y). d) Nilai t
hitung
promosi (X4) = 2.221; t
tabel
= 2.004, karena 2.221 < 2.004
maka Ho diterima, sehingga tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel promosi (X4) terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
b. Uji t Data dari Pasar Sayur 1) Komposisi Hipotesis Ho: tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Ha : ada pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat 2) Harga t hitung Tabel 22. Coefficients (Uji t) a
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Coefficients
Std. Error -5.965
2.319
Produk
.196
.092
Harga
.277
Tempat Promosi
Beta
t
Sig.
-2.572
.013
.229
2.144
.037
.080
.323
3.444
.001
.182
.076
.257
2.377
.021
.236
.100
.240
2.364
.022
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
3) Harga t tabel Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2.004 4) Keputusan Uji Ho ditolak jika t hitung > t tabel Ho diterima jika t hitung < t tabel 5) Kesimpulan a) Nilai t
hitung
produk (X1) = 2.144; t
tabel
= 2.144, karena 2.144 > 2.004maka
Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel produk (X1) terhadap variabel keputusan pembelian (Y). b) Nilai t
hitung
harga (X2) = 3.444; t
tabel
= 2.004, karena 3.444 < 2.004 maka
Ho diterima, sehingga tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel harga (X2) terhadap variabel keputusan pembelian (Y). c) Nilai t
hitung
tempat (X3) = 2.377; t tabel = 2.004, karena 2.377 > 2.004 maka
Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel tempat (X3) terhadap variabel keputusan pembelian (Y). d) Nilai t
hitung
promosi (X4) = 2.364; t
tabel
= 2.004, karena 2.364 < 2.004
maka Ho diterima, sehingga tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel promosi (X4) terhadap variabel keputusan pembelian (Y). c. Kesimpulan Uji t (menjawab hipotesisi kedua) Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel produk, harga, tempat dan promosi secara parsial terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru dan juga di Pasar Sayur Magetan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71 E. Pembahasan Hasil Analisis Data
Berdasarkan analisis regresi linear berganda data yang dari Pasar Baru diperoleh persamaan garis regresi Y= -1.524 + 0.161 X1 + 0.184 X2 + 0.204 X3 + 0.102 X4, sementara data dari Pasar Sayur diperoleh persamaan garis regresi Y= 5.965 + 0.196 X1 + 0.277 X2 + 0.182 X3 + 0.236 X4. Persamaan garis tersebut berfungsi sebagai pedoman untuk melakukan prediksi terhadap perubahan variabel dependen yaitu keputusan pembelian dengan variabel independen yaitu produk, harga, tempatdan promosi sebagai perubah. Harga koefisien regresi positif diartikan bahwa seluruh variabel independen berpengaruh positif terhadap variabel dependen, peningkatan variabel independen akan meningkatkan variabel dependen dan begitu sebaliknya. Untuk menguji persamaan garis tersebut berarti atau tidak untuk digunakan sebagai alat prediksi digunakan uji F. Berdasarkan perhitungan diperoleh: 1. Pengaruh Produk, Harga, Tempat dan Promosi secara bersama-sama terhadap Keputusan Pembelian Hasil uji diperoleh nilai F F
hitung
hitung
Pasar Sayur sebesar 21.650; F
besar dari F
tabel
Pasar Baru sebesar 20.390 ,sementara
tabel
= 2.540 ; karena nilai F hitung lebih
maka Ho ditolak, sehingga disimpulkan terdapat pengaruh
secara signifikan antara produk, harga, tempat dan promosi secara bersamasama terhadap keputusan pembelian baik di Pasar Baru maupun di Pasar Sayur. Penelitian ini telah berhasil membuktikan adanya pengaruh antara produk, harga, tempat dan promosi secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian baik di Pasar Baru maupun di Pasar Sayur. Keputusan pembelian merupakan perilaku pembelian seseorang dalam menentukan suatu pilihan produk untuk mencapai kepuasan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Di mana pengambilan keputusan membeli ini melewati tahaptahap mulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, sampai perilaku pasca pembelian. Hasil ini sesuai dengan pendapat Philip Kotler (2009) yang menyebutkan bahwa rangsangan user tempat, dan promosi masuk ke pemasaran yang terdiri dari commit produk,toharga,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
dalam kesadaran pembeli dan akan mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian.
2. Pengaruh Produk terhadap Keputusan Pembelian Hasil uji diperoleh nilai t sementara t
hitung
hitung
produk (X1) dari Pasar Baru = 2.377
produk (X1) dari Pasar sayur= 2.377 sedangkan t
2.004; karena nilai t
hitung
lebih besar dari t
tabel
tabel
=
maka Ho ditolak, sehingga
disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel produk (X1) terhadap keputusan pembelian baik di Pasar Baru maupun di Pasar Sayur (Y). Koefisien regresi untuk variabel produk dari Pasar Baru sebesar 0.161, berarti bahwa peningkatan satu satuan variabel produk dengan asumsi variabel bebas yang lain konstan
akan menyebabkan kenaikan
keputusan pembelian di Pasar baru sebesar 0.161 satuan. Sementara Koefisien regresi untuk variabel produk dari Pasar sayur sebesar 0.196, berarti bahwa peningkatan satu satuan variabel produk dengan asumsi variabel bebas yang lain konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian di Pasar Sayur sebesar 0.196 satuan. Penelitian ini telah berhasil membuktikan adanya pengaruh produk terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian tersebut didukung oleh pendapat Swasta yang menyatakan bahwa motivasi seseorang dalam melalukan pembelian dipengaruhi oleh keragaman produk meliputi mutu dan ketersedianan kepuasan
produk.
distribusi
Tingkat
fisik
ketersediaan
yang
produk
menggambarkan
mempengaruhi kepuasan
konsumen.
Konsumen pada umunya menginginkan perusahaan yang mempunyai persediaan barang yang lengkap untuk memenuhi kebutuhannya.
3. Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian Hasil uji diperoleh nilai t sementara t
hitung
hitung
harga (X2) dari Pasar Baru = 3.057
produk (X2) dari Pasar Sayur= 3.444 sedangkan t
2.004; karena nilai t
tabel
=
lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak, sehingga commit user disimpulkan terdapat pengaruh yang to signifikan secara parsial antara variabel hitung
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
harga (X2) terhadap keputusan pembelian baik di Pasar Baru maupun di Pasar Sayur (Y). Koefisien regresi untuk variabel harga dari Pasar Baru sebesar 0.184, berarti bahwa peningkatan satu satuan variabel harga dengan asumsi variabel bebas yang lain konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian di Pasar baru sebesar 0.184 satuan. Sementara Koefisien regresi untuk variabel harga dari Pasar sayur sebesar 0.277, berarti bahwa peningkatan satu satuan variabel harga dengan asumsi variabel bebas yang lain konstan
akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian di Pasar
Sayur sebesar 0.277 satuan. Penelitian ini membuktikan tidak adanya pengaruh harga terhadap keputusan pembelian. Pemberian potongan harga merupakan suatu solusi yang tepat untuk menarik pelanggan. Harga yang terjangkau akan menjadikan pilihan bagi pembeli untuk berlangganan, apalagi diikuti dengan kualitas barang yang dipasarkan tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Philip kotler yang menyatakan bahwa strategi penetapan harga digolongkan beberapa bagian diantaranya adalah penetapan harga geografis, discount atau potongan harga, penetapan harga diskriminasi, penetapan harga bauran produk, penetapan harga promosi. Disebutkan juga bahwa harga merupakan salah satu daya tarik bagi konsumen dalam mengembangkan program pemasaran
4. Pengaruh Tempat terhadap Keputusan Pembelian Hasil uji diperoleh nilai t sementara t
hitung
hitung
tempat (X3) dari Pasar Baru = 3.183
tempat (X3) dari Pasar Sayur= 2.377 sedangkan t
2.004; karena nilai t
hitung
lebih besar dari t
tabel
tabel
=
maka Ho ditolak, sehingga
disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel tempat (X3) terhadap keputusan pembelian baik di Pasar Baru maupun di Pasar Sayur (Y). Koefisien regresi untuk variabel tempat dari Pasar Baru sebesar 0.204, berarti bahwa peningkatan satu satuan variabel tempat dengan asumsi variabel bebas yang lain konstan
akan menyebabkan kenaikan
keputusan pembelian di Pasar baru sebesar 0.204 satuan. Sementara Koefisien to user regresi untuk variabel tempatcommit dari Pasar sayur sebesar 0.182, berarti bahwa
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
peningkatan satu satuan variabel tempat dengan asumsi variabel bebas yang lain konstan
akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian di Pasar
Sayur sebesar 0.182 satuan. Penelitian ini telah berhasil membuktikan adanya pengaruh tempat terhadap keputusan pembelian. Hal ini
sesuai dengan pendapat Swastha
(2001) menyatakan bahwa lokasi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjadikan produknya dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen. Artinya penetapan lokasi yang strategis dalam pendirian usaha memberikan pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Pengambilan lokasi pada Pasar Baru maupun Pasar Sayur cukup strategis yaitu terletak di pertengahan kota, sehingga sangat cocok sebagai tempat bagi masyarakat untuk bertransaksi dan mencari berbagai macam kebutuhan. Hal ini sesuai dengan pendapat Tjiptono yang menyatakan bahwa prinsip-prinsip yang harus dipertimbangkan dalam memilih lokasi suatu bisnis,salah satunya yaitu lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum serta lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan. 5. Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian Hasil uji diperoleh nilai t sementara t
hitung
hitung
promosi (X4) dari Pasar Baru = 2.221
promosi (X4) dari Pasar Sayur= 2.364 sedangkan t
2.004; karena nilai t
hitung
lebih besar dari t
tabel
tabel
=
maka Ho ditolak, sehingga
disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel promosi (X4) terhadap keputusan pembelian baik di Pasar Baru maupun di Pasar Sayur (Y). Koefisien regresi untuk variabel tempat dari Pasar Baru sebesar 0.102, berarti bahwa peningkatan satu satuan variabel promosi dengan asumsi variabel bebas yang lain konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian di Pasar baru sebesar 0.102 satuan. Sementara Koefisien regresi untuk variabel promosi dari Pasar Sayur sebesar 0.236, berarti bahwa peningkatan satu satuan variabel promosi dengan asumsi variabel bebas yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 75
lain konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian di Pasar Sayur sebesar 0.236 satuan. Penelitian ini membuktikan adanya pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian. Promosi merupakan alat komunikasi dan untuk mempengaruhi konsumen didalam pembelian atau pengguna jasa sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini sejalan dengan Philip Kotler yang menyatakan bahwa promosi adalah salah satu kegiatan dalam bidang pemasaran yang bertujuan menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya. Maka dapat dijelaskan bahwa promosi suatu komunikasi dalam bentuk informasi dari penjual kepada calon pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli yang tadinya tidak mengetahui menjadi mengenal akhirnya mengerti kemudian menjadi pembeli.
6. Variabel yang memiliki kontribusi paling besar terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan analisis regresi linear berganda data yang dari Pasar Baru diperoleh persamaan garis regresi Y= -1.524 + 0.161 X1 – 0.184 X2 + 0.204 X3 + 0.102 X4 Dalam persamaan regresi diperoleh koefisien regresi untuk masing-masing variabel adalah produk = 0.161; harga = 0.184 dan tempat = 0.204, promosi = 0.102. Nilai koefisien regresi terbesar adalah 0.204 yaitu untuk variabel tempat, sehingga dapat disimpulkan bahwa dari keempat variabel bebas yang memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian (Y) adalah variabel tempat (X3). Peningkatan satu satuan variabel tempat dengan asumsi variabel bebas lain konstan
akan menyebabkan kenaikan keputusan
pembelian sebesar 0.204 satuan. Sementara berdasarkan analisis regresi linear berganda data yang dari Pasar Sayur diperoleh persamaan garis regresi Y= -5.965 + 0.196 X1 – 0.277 X2 + 0.182 X3 + 0.236 X4 Dalam persamaan regresi diperoleh koefisien regresi untuk masing-masing commit to =user variabel adalah produk = 0.196; harga 0.277 dan tempat = 0.182, promosi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
= 0.236. Nilai koefisien regresi terbesar adalah 0.277 yaitu untuk variabel harga, sehingga dapat disimpulkan bahwa dari keempat variabel bebas yang memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian (Y) adalah variabel harga (X2). Peningkatan satu satuan variabel tempat dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian sebesar 0.277 satuan. F. Permasalahan dan Cara Mengatasinya 1. Pasar Baru Kondisi Pasar Baru memang nyaman, rapi, bersih, dan banyak fasilitas sehingga membuat pengunjung betah berlama-lama belanja, namun sebuah pasar tidak mungkin lepas dari permasalahan. permasalahan yang utama adalah pada pedagangnya yang kurang sopan terhadap konsumen. untuk mengatasi maka perlu di adakannya pelatihan bagi pedagang agar mampu melayani pembeli dengan baik. permasalahan yang lain adalah harga yang ditawarkan pedagang di Pasar Baru cukup tinggi, juka tidak pandai menawar maka akan mendapatkan barang dengan harga yang mahal, tentunya ini sangat merugikan konsumen. Untuk menangani permasalahan tersebut maka pedagang sebaiknya memberikan harga pas atau mungkin diberi lanel harga. Ada lagi permasalahan berkurangnya minati konsumen
karena produk yang ada di pasar baru kurang mengikuti trend
mereknya juga kurang terkenal sehingga banyak yang lebih memilih berbelanja di toko-toko pakaian yang lebih mengikuti trend. Untuk mengatasi hal tersebut maka pedagang di Pasar Baru harus up to date terhadap model-model pakaian yang terbaru serta bekerja sama dengan supliyer yang menjual produk bermerek. 2. Pasar Sayur Pasar Sayur juga tidak lepas dari permasalahan, permasalahan yang ada di Pasar Sayur adalah tempat yang kurang nyaman terutama tidak tersedianya lahan parkir yang memadai di daerah pasar tersebut. Sebagian besar lahan parkir di Pasar Sayur terutama untuk parkir kendaraan roda dua. Untuk parkir sampai saat ini masih menggunakan badan jalan sehingga menimbulkan kemacetan yang membuat masyarakat tidak nyaman. Untuk menangani hal tersebut maka perlu commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
segera dilakukan pembangunan tempat parkir yang memadai. Masalah lain yaitu produk yang di jual saring ada yang rusak/ cacat dan mempunyai kesan kurang higienis. belum lagi masalah penampilan pedagang yang kurang menarik dan tidak sedap dipandang mata. Hal itu membuat konsumen enggan untuk membeli produk terutama makanan di Pasar Sayur. Untuk mengatasi hal itu maka diperlukan edukasi bagi pedagang untuk menciptakan pasar yang bersih, indah dan higienis serta mampu melayani calon pembeli potensial dengan sebaikbaiknya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 78 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan 1. Kesimpulan Teori
a) Bauran pemasaran mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini sesuai dengan pendapat Philip Kotler (2009) yang menyebutkan bahwa rangsangan pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi masuk ke dalam kesadaran pembeli dan akan mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian. b) Strategi pemasaran untuk menciptakan permintaan konsumen dipengaruhi oleh barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen, harga barang atau jasa yang merupakan salah satu daya tarik bagi konsumen dalam mengembangkan program pemasaran,
penetapan lokasi yang strategis dalam pendirian usaha
dan kegiatan memperkenalkan kepada konsumen (promosi ) bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli yang tadinya tidak mengetahui menjadi mengenal akhirnya mengerti kemudian menjadi pembeli
atau
kesemuanya itu lebih dikenal dengan istilah bauran pemasaran. c) Penetapan lokasi yang strategis dalam pendirian usaha memberikan pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini sesuai dengan pendapat Swastha (2001) menyatakan bahwa lokasi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjadikan produknya dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen. d) Harga yang terjangkau akan menjadikan pilihan bagi pembeli untuk berlangganan, apalagi diikuti dengan kualitas barang yang dipasarkan tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Philip Kotler (2009) yang menyatakan bahwa strategi penetapan harga digolongkan beberapa bagian diantaranya adalah penetapan harga geografis, discount atau potongan harga, penetapan harga diskriminasi, penetapan harga bauran produk, penetapan harga promosi. Disebutkan juga bahwa harga merupakan salah satu daya tarik bagi konsumen commit to user dalam mengembangkan program pemasaran 78
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 79 2. Kesimpulan Hasil
Berdasarkan hasil analisis statistik untuk menguji hipotesis yang telah dilakukan dengan analisis regresi linear berganda dan pembahasan analisis data, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: a) Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji F diperoleh nilai Fhitung Pasar Baru sebesar 20.390 ,sementara F hitung Pasar Sayur sebesar 21.650; dan F tabel = 2.540 pada taraf signifikansi 0,05 sehingga dapat dikatakan nilai Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa “variabel bauran pemasaran (produk (X1), harga (X2), tempat (X3) dan promosi (X4)) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru dan Pasar sayur Magetan” diterima atau terbukti kebenarannya. Hasil ini sesuai dengan pendapat Philip Kotler (2009) yang menyebutkan bahwa rangsangan pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi masuk ke dalam kesadaran pembeli dan akan mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa ” Terdapat pengaruh antara produk (X1), harga (X2), tempat (X3) dan promosi(X4) secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru dan Pasar Sayur Magetan.” diterima atau terbukti kebenarannya. b) Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji t, untuk data dari Pasar Baru variabel harga (X1) mendapatkan hasil thitung sebesar = 2.345,; harga (X2) mendapatkan hasil sebesar 3.057; tempat (X3) mendapatkan hasil sebesar 3.183; dan promosi (X4) mendapatkan hasil sebesar 2.221. Sementara untuk data dari Pasar Sayur variabel harga (X1) mendapatkan hasil thitung sebesar = 2.144; harga (X2) mendapatkan hasil sebesar 3.444; tempat (X3) mendapatkan hasil sebesar 2.377; dan promosi (X4) mendapatkan hasil sebesar 2.364. Sedangkan nilai ttabel sebesar 2.004 pada taraf signifikansi 0.05. Dengan demikian hipotesis variabel bauran pemasaran (produk (X1), harga (X2), tempat(X3) dan promosi (X4)) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru dan Pasar Sayur diterima atau terbukti commit to user kebenarannya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 80
c) Dari hasil persamaan garis regresi untuk data dari Pasar Baru Y= -1.524 + 0.161 X1 + 0.184 X2 + 0.204 X3 + 0.102 X4, koefisien regresi untuk variabel produk (X1) sebesar 0.161, harga (X2) sebesar 0.184, tempat (X3) sebesar 0.204, dan promosi (X4) sebesar 0.102. Variabel tempat (X3) memiliki nilai koefisien tertinggi. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa ”variabel tempat memiliki kontribusi paling besar terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru.” diterima atau terbukti kebenarannya. d) Dari hasil persamaan garis regresi untuk data dari Pasar Sayur Y= -5.965 + 0.196 X1 + 0.277 X2 + 0.182 X3 + 0.236 X4 , koefisien regresi untuk variabel produk (X1) sebesar 0.196, harga (X2) sebesar 0.277, tempat (X3) sebesar 0.182, dan promosi (X4) sebesar 0.236. Variabel harga (X2) memiliki nilai koefisien tertinggi. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa ”variabel harga memiliki kontribusi paling besar terhadap keputusan pembelian di Pasar Sayur” diterima atau terbukti kebenarannya.
3. Permasalahan dan Cara Pemecahannya a) Pasar Baru Permasalahan yang di hadapi Pasar Baru antara lain kurang sopannya pedagang saat melayani calon pembeli, harga yang ditawarkan pedagang di Pasar Baru cukup tinggi dan juga produk yang ada di pasar baru kurang mengikuti trend dan tak ada yang bermerek terkenal. Untuk memecahkan masalah tersebut maka perlu diadakannya edukasi bagi pedagang tentang bagaimana melayani pembeli dengan baik dan sopan, pedagang sebaiknya memberi harga pas atau diberi label harga, serta pedagang harus up to date terhadap model-model pakaian yang terbaru atau mungkin bekerjasama dengan supliyer produk-produk ternama. b) Pasar Sayur Permasalahan yang di hadapi Pasar Sayur adalah tidak tersedianya lahan parkir yang memadai serta produk yang di jual mempunyai kesan kurang higienis, pedagangnyapun juga kurang memperhatikan penampilan. Untuk user penataan ulang bangunan fisik, memecahkan masalah tersebutcommit adalahtodengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 81
dan pembangunan tempat parkir yang memadai serta melakukan edukasi bagi pedagang untuk menciptakan pasar yang bersih, indah dan higienis serta mampu melayani calon pembeli dengan sebaik-baiknya.
B. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru dan Pasar Sayur Magetan, maka implikasi dari penelitian adalah sebagai berikut: 1.
Menyadarkan pengelola dan pedagang bahwa bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi secara keseluruhan mempengaruhi keputusan pembelian. Oleh karena itu, strategi pemasaran tersebut harus terus diterapkan dan dikembangkan agar dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian.
2.
Dengan diketahui variabel yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian maka pihak pengelola maupun pedagang Pasar Baru maupun Pasar Sayur dapat berbenah diri dalam merancang strategi pemasaran yang tepat.
3.
Perbedaan hasil penelitian mengenai variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian di Pasar Baru dengan keputusan pembelian di Pasar Sayur disebabkan karena perbedaan karakteristik pembelinya. Karakteristik konsumen tersebut misalnya pekerjaan, umur, pendapatan, pendidikan, jumlah tanggungan, dan lain sebagainya.
C. Saran Setelah menyimpulkan hasil penelitian, peneliti mencoba mengajukan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi Pasar a. Bagi Pasar memperbaiki
Baru, tempat
untuk meningkatkan atau
lokasinya
jumlah konsumen perlu
mengingat
hasil
penelitian
menunjukkan pengaruh tertinggi pada variabel tempat yang terdiri dari userkemudahan dan keamanan parkir. kemudahan akses menujucommit lokasi to serta
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 82
Misalnya dengan memperluas dan memperbaiki sarana parkir atau dengan menata kios-kios agar konsumen lebih nyaman berbelanja. Cara untuk menarik konsumen di Pasar Baru ialah pedagang hendaknya berpakaian rapi dan bersikap sopan terhadap calon pembeli selain itu juga mengatur penataan barang sehingga akan memudahkan konsumen dalam memilih dan mengambil barang. b. Bagi Pasar Sayur, untuk meningkatkan jumlah konsumen perlu menetapkan strategi pemasaran dengan fokus utama mempertimbangkan harga jualnya mengingat hasil penelitian menunjukkan pengaruh tertinggi pada variabel harga. Maka dari itu pedagang di Pasar Sayur hendaknya lebih sering memberikan potongan atau diskon pada jumlah item produk yang banyak, karena konsumen lebih suka berbelanja pada toko yang menawarkan diskon kecil untuk jumlah item produk yang banyak daripada toko yang menawarkan diskon besar untuk jumlah item produk yang sedikit. Pihak pengelola senantiasa memperhatikan kenyamanan konsumen misalnya dengan pembangunan tempat parkir yang memadai mengingat hasil penelitian menunjukkan pengaruh terendah pada variabel tempat. 2. Bagi Peneliti Lain Penelitian ini hanya meneliti pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi dengan keputusan pembelian.
Sebenarnya
masih
banyak
faktor-faktor
lain
yang
mempengaruhi keputusan pembelian, misalnya rangsangan lain dari pemasar seperti ekonomi, teknologi, politik, budaya, dan lain sebagainya. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya memperbanyak variabel penelitian yang berhubungan dengan keputusan pembelian, sehingga dapat diketahui faktor apakah yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian.
commit to user