PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI RUMAH DI PERUMAHAN BATURSARI SEMARANG Prasojo Mulyo N Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula 1 No.5 – 11 Semarang, Telp. (024)3567010 Fax (024)3565441 E-mail :
[email protected]
ABSTRACT
This researchis used for analyzing the impact of Marketing Mix towards the decision taken by the buyer of the house in Batusari, Semarang with samples of 73 respondents in Semarang and tools of analysis in this methods are, Double Regensi Linier whichconsist of Quisionaire (validalitas and reliabilitas), Test Assumptions Classical (normality, multicollinearity, and heterocedastisity), Testing Multiple Linear Regression, Hypothesis Testing (Test t and f) and Coefficient of Determination Test From the result of multiple linear regression analysis found that factor that affected buyeris the location by regression coefficiented 0,334.and affect significantly to probability value 0,000. Proce and promotion become the second reasons that affact the decision with regression coefficient 0,252 dan 0,236 and affect significantly to the probability level to 0,16 dan 0,20 and the last factor that affected people’s choiseis the Product with regression coefficient value 0,220 and affect significantly to it’sprobability value to 0,11. Simultantly, product, price, promotion, and location have significant impact to it‘sprobability level to 0,000 and in the coefficient test determination all these variable can explain Y factor as 79,2 %. Key words:
Product, Price, Promotion, Location, and Buying Decision
meningkatnya
PENDAHULUAN Pertumbuhan
penduduk
kebutuhan
sangat
konsumen akan barang dan jasa memacu
tinggi berdampak pada perkembangan
adanya perkembangan pusat bisnis yang
ekonomi
potensial bagi para penduduk, dimana
suatu
yang
jumlah
Negara.
Hal
ini
disebabkan oleh semakin meningkatnya
seringkali
kebutuhan akan barang dan jasa yang
memerlukan adanya suatu tempat hunian
diperlukan
yang murah dan nyaman.
konsumen.
Dengan
seseorang
terdesak
dan
Kondisi
semacam
ini
memicu para
rumah faktor keputusan pembelian inilah
investor dan developer berlomba-lomba
yang
dalam menciptakan tempat hunian yang
memutuskan sebuah keputusan. Perumnas
sesuai dengan keinginan dan harapan
hadir sebagai solusi pemerintah dalam
konsumen (seperti kualitas bangunan
menyediakan perumahan yang layak bagi
yang kokoh, penawaran harga yang
masyarakat
murah, dan lokasi yang strategis). Namun
Perumnas adalah Badan Usaha Milik
di tengah upaya tersebut para developer
Negara
justru
kesulitan-
Perusahaan
Umum
kesulitan seperti : meningkatnya harga
keseluruhan
sahamnya
bahan bangunan (22,2%), tingginya suku
Pemerintah.
bunga KPR (19,48%), sulitnya perizinan
Pemilihan
atau birokrasi (15,44%) dan tingginya
Semarang
pajak (14,63%) yang berdampak pada
didasarkan karena Sebagai kawasan yang
tingginya harga jual rumah yang di
terletak di perbatasan Kota Semarang dan
tawarkan (finance.detik.com) sehingga
Kabupaten
menyebabkan sebagian konsumen tidak
memiliki potensi yang cukup besar untuk
dapat menjangkaunya.
dikembangkan dalam berbagai bidang
dihadapkan
dengan
Oleh sebab itu, konsumen harus
sangat
berpengaruh
menengah
(BUMN)
ke
yang
Demak,
bawah.
berbentuk
(Perum)
dimana
dimiliki
Perumahan sebagai
dalam
objek
Desa
oleh
Batursari penelitian
Batursari
yang mampu mendorong pertumbuhan
selektif di dalam mempertimbangkan
perekonomian
masyarakatnya.
tempat hunian mana yang akan dibelinya
satunya dikembangan menjadi Kawasan
mengingat semakin tahun harga rumah
Perumahan
semakin meningkat. Di dalam membeli
masyarakat.
yang
layak
huni
Salah
bagi
Pada saat ini masing-masing perusahaan
objek penelitian dipilih 100 responden
berlomba-lomba
dari
menciptakan
tempat
keseluruhan
responden
yang
hunian yang sesuai dengan harapan dan
membeli rumah di Batursari sejak tahun
keinginan konsumen Menurut Dinas Tata
2008-2012.
Ruang dan Pemukiman Provinsi Jawa Tengah
menyatakan
developer
lebih
saling
dari
25
menunjukan
TINJAUAN PUSTAKA Dalam penelitian inipenulis membuat
keunggulannya beserta segala atributnya
tinjauan pustaka mengenai:
sebagai
1. Pengertian pemasaran
bentuk
upaya
pemenuhan
kebutuhan konsumen akan tempat hunian
Pemasaran
yang nyaman, murah, dan berkualitas.
perencanaan dan menjalankan konsep,
Oleh sebab itu, agar persaingan antar
harga promosi, dan distribusi sejumlah
produsen dapat dimenangkan, banyak
ide, barang dan jasa untuk menciptakan
faktor yang harus diperhatikan oleh para
pertukaran yang mampu memuaskan
produsen yang salah satunya melalui
tujuan individu dan organisasi (Lamb:
strategi
2001, 6). Untuk menarik minat konsumen
kebijakan
bauran
pemasaran
adalah
suatu
(marketing mix) secara efektif yang
agar
merupakan
mengkonsumsi produk ataupun barang,
kombinasi
dari
variabel
konsumen
proses
menggunakan,
produk, harga, promosi, dan distribusi.
dibutuhkan
suatu
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pemasaran
agar
apakah terdapat pengaruh antara variabel
penjualan. Strategi pemasaran adalah
4P (product, price, promotion, place)
kegiatan menyeleksi dan penjelasan satu
terhadap keputusan pembelian. Sebagai
atau
beberapa
konsep
strategi
meningkat
target
pasar
suatu
dan
mengembangkan serta memelihara suatu
produk, harga, tempat/distribusi, dan
bauran
promosi.
pemasaran
yang
akan
menghasilkan kepuasan bersama dengan
A.
Produk
pasar yang dituju (Lamb,2001, 54).
Menurut
Dalam strategi pemasaran ini, terdapat
didefinisikan sebagai segala sesuatu baik
strategi
yang
yang menguntungkan maupun tidak yang
menetapkan komposisi yang terbaik dari
diperoleh seseorang melalui pertukaran.
keempat
variabel
Dari definisi di atas dapat dijelaskan
pemasaran, untuk dapat mencapai sasaran
bahwa produk adalah segala sesuatu yang
pasar yang dituju dan sekaligus mencapai
memiliki nilai untuk dipasarkan untuk
tujuan dan sasaran perusahaan. Unsur
dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi
strategi
bauran
pemasaran
tersebut
untuk
adalah:
harga,
produk,
promosi,
bauran
pemasaran
komponen
atau
Lamb
(2001:414),
memenuhi
keinginan
produk
atau
kebutuhan.
distribusi.
B. Harga
2. Bauran Pemasaran
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:342)
Bauran pemasaran adalah kumpulan alat
harga
pemasaran
yang
ditagihkan atas suatu produk atau jasa,
untuk
atau jumlah dari nilai yang ditukarkan
dipadukan
taktis
terkendali
perusahaan
adalah
yang
para
di pasar sasaran. Kotler dan G.Amstrong
manfaat dari memiliki atau menggunakan
(2008:62).
pemasaran
sesuatu produk atau jasa. Sementara
terdiri dari 4 hal yang biasa disebut 4 P;
Lupiyoadi (2006) menyatakan bahwa
bauran
untuk
uang
menghasilkan respon yang diinginkanya
Dalam
pelanggan
sejumlah
memperoleh
harga merupakan uang yang dibayarkan
oleh konsumen untuk memperoleh jasa
nantinnya dengan revenue yang diterima
yang diinginkan dengan membandingkan
oleh perusahaan.
antara biaya dan manfaat yang diperoleh
C. Promosi
(The Consumer’s costs and benefits).
Promosi merupakan salah satu faktor
Biaya/costs anatara lain: waktu dan
penentu
tenaga, dan pinjaman, pendapatan atau
pemasaran.
tabungan pribadi dan keluarga, dan lain-
suatu produk, bila konsumen belum
lain
(benefits)
pernah mendengarnya dan tidak yakin
pengalaman,
bahwa produk itu akan berguna bagi
pemenuhan kebutuhan kualitas dan lain-
mereka, maka mereka tidak akan pernah
lain.
Konsumen
membelinya. Pada hakikatnya promosi
untuk
mencari
sedangkan
meliputi:
manfaat
prestise,
biasanya harga
cenderung
yang
dapat
adalah
keberhasilan
suatu
Betapapun
suatu
berkualitasnya
bentuk
komunikasi
memberikan nilai dan kepuasan yang
pemasaran.
tinggi.
komunikasi pemasaran adalah aktivitas
Menurut
Lupiyoadi
“Keputusan
penetapan
(2008,98) harga
juga
Yang
program
dimaksud
dengan
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi,
sedemikian penting dalam menentukan
mengingatkan
seberapa jauh pelayanan layanan jasa
perusahaan daan produknya agar bersedia
dinilai oleh konsumen, dan juga proses
menerima, membeli, dan loyal pada
dalam
produk yang ditawarkan perusahaan yang
membangun
citra”.
Kegiatan
penetapan harga memainkan peranan penting dalam proses bauran pemasaran, karena penetapan harga terkait langsung
pasar
dan/atau
sasaran
bersangkutkan (Tjiptono,2009:217).
atas
Menurut Tjiptono (2008:519) terdapat
jumlahnya sangat banyak dan tersebar
beberapa
luas.
bauran
komunikasi,
diantaranya:
Ada dua bentuk utama mass selling,
1. Personal selling
yaitu periklanan dan publisitas.
Personal selling adalah komunikasi
3. Promosi penjualan
langsung (tatap muka) antara penjual
Promosi
dan
untuk
persuasi langsung melalui penggunaan
memperkenalkan suatu produk kepada
berbagai insentif yang dapat diatur
calon
membentuk
untuk merangsang pembelian produk
terhadap
dengan segera dan/atau meningkatkan
calon
pelanggan
pelanggan
pemahaman
dan
pelanggan
produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.
penjualan
bentuk
jumlah barang yang dibeli pelanggan. 4. Hubungan
2. Mass selling, terdiri atas periklanan
adalah
masyarakat
(Public
relations)
dan publisitas
Public relations merupakan upaya
Mass selling merupakan pendekatan
komunikasi menyeluruh dari suatu
yang menggunakan media komunikasi
perusahaan
untuk
persepsi, opini, keyakinan, dan sikap
menyampaikan
informasi
untuk
kepada khalayak ramai dalam satu
berbagai
waktu. Metode ini memang tidak
perusahaan tersebut.
sefleksibel personal selling namun
mempengaruhi
kelompok
terhadap
5. Direct & online Marketing
merupakan alternatif yang lebih murah
Direct
untuk menyampaikan informasi ke
pemasaran yang bersifat interaktif,
khalayak
yang memanfaatkan satu atau beberapa
(pasar
sasaran)
yang
marketing
adalah
sistem
media
iklan
untuk
menimbulkan
c.
Lalu lintas
respon yang terukur dan atau transaksi
d.
Tempat parker yang luas dan
di sembarang lokasi.
aman
D. Lokasi
e.
Ekspansi
Program distribusi dan penjualan dapat
f.
Lingkungan yang mendukung
didefinisikan
E. Keputusan Pembelian
sebagai
program
yang
terdiri atas berbagai kegiatan pemasaran
Keputusan pembelian adalah keputusan
yang
konsumen
berusaha
memperlancar
dan
mengenai
merek-merek
jasa dari produsen kepada konsumen,
kumpulan pilihan (Kotler dan Keler,
sehingga penggunaanya sesuai dengan
2009:188).
yang
(2005:187) menjelaskan bahwa proses
Sementara
(Tjiptono,2008:584).
Hurriyati
menyampaikan
dalam
keputusan
dalam
Kotler
merupakan
sebuah pendekatan penyelesaian masalah
diartikan sebagai saluran distribusi (zero
yang terdiri dari lima tahap, yaitu:
channel, two level channel, dan multilevel
Menganalisa kebutuhan dan keinginan,
channel).
menilai
sumber-sumber,
Hurriyati (2005:57) menyatakan bahwa
tujuan
pembelian,
ada
perlu
alternatif
menentukan
membeli.
diperhatikan lokasi,yaitu: a.
Akses
b.
Visibilitas
faktor saat
Place
pengambilan
di
dapat
bebearpa
bahwa
(2005:55)
Lebih
ada
atas
mempermudah penyampaian barang dan
diperlukan
yang
preferensi
yang
pembelian
menetapkan
mengidentifikasi dan
keputusan
Penelitian ini mengambil rujukan dari
faktor
tersebut
dapat
mewakili
penelitian terdahulu, antara lain:
keseluruhan data sebanyak 58, 19 %.
1. Seanewati Oetama (2011) tentang
3. S. Satmoko, dkk (2005) tentang
analisis pengaruh bauran pemasaran
analisis efektivitas marketing mix
terhadap
terhadap tingkat pembelian Kentucky
keputusan
pembelian
konsumen dalam pembelian motor
Fried
honda di Indonesia. Hasil penelitian
Magelang.
menunjukan bahwa produk dan harga
menunjukan bahwa variabel harga dan
berpengaruh
distribusi
signifikan
keputusan
pembelian,
terhadap sedangkan
Chicken Hasil
(KFC)
di
penelitian
berpengaruh
kota ini
terhadap
keputusan beli konsumen, sedangkan
promosi dan saluran distribusi tidak
produk
berpengaruh
berpengaruh terhadap keputusan beli
terhadap
keputusan
konsumen dalam melakukan dalam melakukan pembelian motor honda. 2. Erna Widiana (2009) tentang analisis faktor-faktor
yang
mempengaruhi
dan
promosi
tidak
konsumen. 4. Aprih Santoso (2009) tentang analisis pengaruh faktor internal mahasiswa dan
bauran
pemasaran
keputusan konsumen dalam membeli
keputusan
rumah. Hasil penelitian menunjukan
penelitian menunjukan bahwa semua
bahwa
variabel bebas dapat mempengaruhi
24
variabel
yang
mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli rumah di PT MPB
pembelian
terhadap
teh.
Hasil
variabel terikat 5. Mocch Nasir (2008) tentang studi
ternyata lebih baik diringkas menjadi
perilaku
konsumen
terhadap
tujuh faktor baru, dimana ketuju
keputusan pembelian air minum aqua
di kota Surakarta. Hasil penelitian
Berdasarkan kerangka konseptual di atas
menunjukan produk dan promosi
maka
mempunyai
pengaruh
penelitian ini sebagai berikut:
signifikan
terhadap
positif
dan
keputusan
dapat
promosi,
sedangkan
signifikan
pengaruh
mempunyai
negative
berpengaruh
dan
terhadap
tidak
keputusan
pembelian. Dari
beberapa
penelitian
sebelumnya di dapatkan kerangka pikir
dan
lokasi
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian 2. Secara harga,
rujukan
dalam
1. Secara parsial variabel produk, harga,
membeli konsumen air minum aqua, harga
dikembangkan
simultan
variabel
produk,
dan
lokasi
promosi,
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan pembelian.
yang nantinya dijadikan sebagai dasar pembuatan Hipotesis:
METODE PENELITIAN
Kerangka Konseptual
Definisi Operasional dan pengukuran
PRODUK
variabel
HARGA
1. Produk (X1) KEPT. PEMB
PROMOSI
Kotler
LOKASI
menyatakan bahwa
Keterangan
Armstrong
(2008),
produk adalah
segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke
Variabel Independen :
Produk,
harga,
promosi, dan lokasi Variabel Dependen
dan
pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang bisa
: kept. Pembelian
memuaskan kebutuhan atau keinginan. Selanjutnya variabel produk dapat
diukur dengan indikator : kualitas
suatu produk, bila konsumen belum
bahan
pernah mendengarnya dan tidak yakin
baku
yang
keragamaan
warna
digunakan, rumah
ditawarkan sudah memenuhi
yang
bahwa produk itu akan berguna bagi
syarat
mereka, maka mereka tidak akan
estetika, design Produk Rumah, dan
pernah membelinya.
kekuatan Bangunan
(Tjiptono,2009:217).
2. Harga
Selanjutnya variabel promosi dapat
Lupiyoadi (2006) menyatakan bahwa
diukur dengan indikator: media cetak,
harga
pameran, brosur, dan kejelasan isi
merupakan
dibayarkan
oleh
uang
konsumen
yang untuk
memperoleh jasa yang diinginkan dengan membandingkan antara biaya
tulisan
di
dalam
brosur
membingungkan atau tidak 4. lokasi
dan manfaat yang diperoleh (The
Hurriyati
Consumer’s
costs
bahwa Place dapat diartikan sebagai
Selanjutnya
variabel
diukur
dengan
and
benefits).
(2005:55) menyampaikan
dapat
saluran distribusi (zero channel, two
indikator:
level channel, dan multilevelchannel).
harga
keterjangkauan
harga,
kesesuaian
Selanjutnya
harga
kualitas
bangunan,
diukur
dengan
variabel
dengan
lokasi
dapat
indikator
yang
diskon harga, dan penawaran harga
dikembangkan
disesuaikan dengan pendapatan
(2005:57) menyatakan bahwa ada
3. Promosi merupakan salah satu faktor
beberapa
oleh
faktor saat
Hurriyati
yang
perlu
penentu keberhasilan suatu program
diperhatikan
menentukan
pemasaran. Betapapun berkualitasnya
lokasi,yaitu: akses untuk transportasi
mudah dijangkau atau tidak, lokasinya
Populasi dan Sampel
jauh dari kebisingan atau tidak, tempat
1.
parkir yang luas dan aman, Ekspansi,
Populasi dalam penelitian ini adalah
Tersedia tempat yang cukup untuk
seluruh konsumen yang telah membeli
perluasan
kantor
dan menempati rumah di Perumahan
pemasaranya mudah dijangkau atau
Batursari sejak tahun 2008 sampai 2012
tidak, dam keputusan pembelian
yang mencangkup seluruh tipe yang
usaha,
5. Keputusan
lokasi
pembelian
keputusan pembeli mana
yang
adalah
tentang merek
dibeli
(Kotler
dan
Populasi
dibangun di setiap cluster yang berjumlah 1.031 unit rumah. 2.
Sampel
Amstrong,2008). Variabel dependen
Sampel dalam penelitian ini sejumlah 100
adalah variabel yang memberikan
responden dengan metode pengambilan
reaksi/respon terhadap variabel bebas
sampel Sistematis (Systematic Sampling)
(Sarwono,2008:107).
Dalam penelitian ini alat analisis yang
Variabel dependen dalam penelitian ini
digunakan antara lain Uji Kuesioner, uji
adalah
asusmsi klasi, regresi berganda, dan Uji
Keputusan
konsumen.
dapat
Pembelian
diukur
dengan
determinan.
indikator: keputuusan tentang kualitas produk harga tentang
rumah, promosi
tentang
HASIL PENELITIAN
keputusan
DAN PEMBAHASAN
keputusan rumah,
distribusi
rumah,
dan
1.
Uji Validitas
keputusan pembelian karena adanya
Uji
signifikansi
dilakukan
dengan
referensi dari keluarga atau teman.
membandingkan nilai rhitung dengan r
tabel untuk degree of freedom (df) = 71
dari keseluruhan indikator pada masing-
(diperoleh dari rumus df = n -2 atau 73-2
masing korelasi yang dihasilkan masing-
= 71), yang dimaksud n adalah jumlah
masing indikator lebih besar dari 0,2303
sampel sehingga didapat Rtabel sebesar
atau r hitung > r tabel, maka masing-
0,2303. Jadi dikatakan valid apabila
masing indikator variabel dinyatakan
Rhitung lebih besar dari Rtabel atau Rhitung
valid.
lebih besar dari 0,2303 (Gozhali,2006)
2.
yang dapat dilihat pada tabel:
Suatu variabel dikatakan reliabel, apabila
Tabel 1
(Ghozali, 2006): Hasil α > 0,6 = reliabel
Hasil Uji Validitas Variabel
Item
r hitung
r tabel
Kriteria
(df = 71) Produk
X1_1
0,756
0,2303
Valid
(X1)
X1_2
0,759
0,2303
Valid
X1_3
0,718
0,2303
Valid
X1_4
0,836
0,2303
Valid
Harga
X2_1
0,740
0,2303
Valid
(X2)
X2_2
0,757
0,2303
Valid
X2_3
0,714
0,2303
Valid
X2_4
0,726
0,2303
Valid
Promosi
X3_1
0,786
0,2303
Valid
(X3)
X3_2
0,791
0,2303
Valid
X3_3
0,751
0,2303
Valid
X3_4
0,830
0,2303
Valid
Lokasi
X4_1
0,831
0,2303
Valid
(X4)
X4_2
0,846
0,2303
Valid
X4_3
0,820
0,2303
Valid
X4_4
0,756
0,2303
Valid
X4_5
0,691
0,2303
Valid
Y1
0,855
0,2303
Valid
Y2
0,805
0,2303
Valid
Y3
0,788
0,2303
Valid
Y4
0,717
0,2303
Valid
Keputusan Pembelian (Y)
Uji Reabilitas
Hasil α < 0,6 = tidak reliable Tabel 2 Hasil Uji Reabilitas No.
Variabel
Alpha
Alpha
Hitung
Cronbach
Kriteria
1
Produk (X1)
0,893
0,6
Reliabel
2
Harga (X2)
0,875
0,6
Reliabel
3
Promosi (X3)
0,907
0,6
Reliabel
4
lokasi (X4)
0,916
0,6
Reliabel
5
Keputusan Pembelian (Y)
0,906
0,6
Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2013 Sumber : Data primer yang diolah, 2013
Berdasarkan pengolahan Uji Reabilitas
Berdasarkan uji validitas yang dilakukan
diketahui
terhadap variabel produk, harga, promosi,
produk, harga, promosi, dan lokasi) lebih
dan lokasi serta keputusan pembelian,
besar
masing
dari
o,
variabel
6
(variabel
sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
masing-masing
Gambar 1
variabel dapat dikatakan reliabel dan layak
digunakan
untuk
Hasil Uji Normalitas
pengujian
hipotesis selanjutnya. 3.
Uji Asumsi Klasik
Model regesi yang baik adalah yang memenuhi seluruh uji asumsi klasik, yaitu data terdistribusi normal, tidak terjadi Dalam grafik normalitas P-Plot
diatas
multikolonieritas, bebas dari autokolerasi, terlihat bahwa data menyebar di sekitar dan homoskedastisitas. Pada penelitian garis diagonal, maka data penelitian ini, tidak dilakukan autokolerasi karena berdistribusi
normal,
sehingga
layak
penelitian ini menggunakan kuesioner untuk menggunakan model regresi dalam yang
tidak
menggunakan
observasi pengujian
hipotesisnya.
Untuk
lebih
berurutan sepanjang waktu. mendukung uji grafik P-Plot diatas, a.
Uji Normalitas penelitian ini dilengkapi uji statistik. Uji
Uji normalitas bertujuan untuk menguji statistik yang digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel normalitas dalam penelitian ini adalah uji terikat dan variabel bebas keduanya statistik
non-parametrik
Smirnov
(K-S).
Kolmogorov-
mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji
K-S
dilakukan
Model regresi yang baik adalah memiliki dengan kriteria pengujian jika nilai distribusi data normal atau mendekati signifikansi (Asymp.Sig.) > 0,05 maka normal (Ghozali, 2006). data residual berdistribusi normal.
Jika nilai signifikansi (Asymp.Sig.) <
variabel independen (Ghozali, 2006).
0,05
Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai
maka
data
residual
tidak
berdistribusi normal.
Tolerance dan nilai Variance Inflation
Tabel 3
Factor (VIF). Jika nilai Tolerance > 0,10
Hasil Uji One-Simple K-S
atau sama dengan nilai VIF < 10, maka
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 73 Normal Mean 0 Paramete Std. Deviation 1.5218881 a rs Most Absolute 0.103 Extreme 0.103 Differenc Positive -0.059 es Negative Kolmogorov-Smirnov Z 0.88 Asymp. Sig. (2-tailed) 0.421 a. Test distribution is Normal.
dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas
penelitian
ini.
Hasil
uji
berikut ini : Tabel 4 Hasil Uji Mulitikolinieritas Coefficientsa
diatas
Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients
menunujukan bahwa Asymp.sig > 0,05 menunjukan nilai 0,421. Sehingga data penelitian ini berdistribusi normal. b.
pengujian
multikolinearitas dapat dilihat pada tabel
Berdasarkan uji statistik non-parametrik (K-S)
variabel
independen dalam model regresi pada
Sumber : Data primer yang diolah, 2013
Kolmogorov-Smirnov
antar
Model
B
Std. Error
Beta
1 (Constant)
.144
.240
R_produk
.220
.084
R_harga
.252
.102
R_promo
.236
R_lokasi .334 a. Dependent Variable: R_keptsan
Collinearity Statistics T
Sig.
Tolerance
VIF
.601
.550
.222
2.616
.011
.404
2.476
.228
2.475
.016
.342
2.922
.099
.229
2.381
.020
.314
3.186
.089
.331
3.751
.000
.372
2.686
Uji Multikolinearitas
Uji mulitikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
Sumber : Data primer yang diolah, 2013
Berdasarkan hasil pengolahan pada Uji Multikolinieritas
di
atas
diketahui
masing variabel (variabel produk, harga, promosi,
dan
lokasi)
pada
kolom
tolerance lebih besar dari 0,10 dan pada
pola yang jelas, serta titik-titik menyebar
kolom VIF masing-masing variabel lebih
di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu
kecil dari 10, sehingga data ini berarti
Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
tidak terdapat asumsi multikolinearitas
(homoskedastisitas).
dalam model regresi pada penelitian ini. c.
Gambar 2
Uji Heterokedasitas
Hasil Uji Heterokedasitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan
varians
dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
berdasarkan hasil pengolahan di atas
Dalam
peneliti
diketahui bahwa tidak terdaptnya pola
menggunakan grafik scatterplot untuk
yang jelas, serta titik-titik menyebar di
menguji ada tidaknya heteroskedastisitas.
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,
Caranya adalah dengan melihat grafik
maka
scatterplot tersebut. Jika ada pola tertentu,
heteroskedastisitas.
seperti tititk-titik yang ada membentuk
mengindikasikan bahwa penelitian ini
pola tertentu yang teratur (bergelombang,
tidak
melebar kemudian menyempit), maka
heteroskedastisitas, sehingga penelitian
mengindikasikan
ini dapat dibuktikan kebenarannya secara
penelitian
ini,
telah
terjadi
heteroskedastisitas., tetapi jika tidak ada
ilmiah.
tidak
terjadi
terjadi Hal
gangguan
asumsi ini
asumsi
4.
Uji Regresi Linear Berganda dan
b. Koefisien
variabel
produk
diketahui 0,220 adalah positif, artinya
Uji Hipotesis Tabel 5
apabila variabel produk ditingkatkan
Hasil Analisis Regresi Berganda
(desain tipe yang up to date) maka
Coefficientsa
akan
Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model
regresi
B
Std. Error
Beta
Collinearity Statistics T
Sig.
Tolerance
.144
.240
.601
.550
R_produk
.220
.084
.222
2.616
.011
.404
2.476
R_harga
.252
.102
.228
2.475
.016
.342
2.922
R_promo
.236
.099
.229
2.381
.020
.314
3.186
R_lokasi .334 a. Dependent Variable: R_keptsan
.089
.331
3.751
.000
.372
2.686
keputusan
pembelian.
VIF
1 (Constant)
meningkatkan
c. Koefisien
regresi
variabel
harga
diketahui 0,252 adalah positif, artinya apabila variabel harga ditingkatkan maka akan meningkatkan keputusan
Sumber : Data primer yang diolah, 2013
pembelian.
Dari hasil analisis diperoleh persamaan
d. Koefisien regresi variabel promosi
regresi : Y = 0,144 + 0,220 X1 + 0,252 X2 + 0,236
diketahui 0,236 adalah positif artinya
X3 + 0,334 X4
apabila variabel promosi ditingkatkan
Pengertian dari persamaan di atas adalah
maka akan meningkatkan keputusan
sebagai berikut:
pembelian. e.
a. Constanta diketahui sebesar 0,144 adalah positif, artinya apabila variabel produk, harga, promosi, dan lokasi konstan
maka
variasi
perubahan
keputusan pembelian adalah positif.
Koefisien regresi
variabel
lokasi
diketahui 0,334 adalah positif artinya apabila variabel lokasi ditingkatkan (lokasi yang strategis, mudah diakses dan mudah dijangkau) maka akan meningkatkan keputusan pembelian.
sebesar 0,011 lebih kecil dibandingkan
5. Uji Hipotesis A.
Pengujian
Signifikansi
Parameter
taraf signifikansi 5% atau 0,05; berarti
Parsial
terletak
Untuk menguji apakah variabel bebas
sehingga
berpengaruh secara signifikan terhadap
terdapat pengaruh yang signifikan
variabel terikat. Tingkat signifikasi yang
antara
digunakan dalam penelitian ini adalah 5%
Keputusan Pembelian (Y).
(Ghozali, 2006). Cara mengujinya dengan
pada
daerah
secara
H0
parsial
Produk
(X1)
ditolak, (individu)
terhadap
b. Uji Pengaruh antara Harga terhadap
membandingkan nilai probabilitas, Jika
Keputusan Pembelian
nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05
Berdasarkan pengujian statistik dengan
(untuk tingkat signifikansi = 5%), maka
SPSS didapatkan nilai probabilitas
variabel independen secara individual
sebesar 0,016 lebih kecil dibandingkan
berpengaruh terhadap variabel dependen.
taraf signifikansi 5% atau 0,05; berarti
Sedangkan jika nilai probabilitas lebih
terletak
besar
sehingga
daripada
independent
0,05
secara
maka
variabel
individual
tidak
pada
daerah
secara
H0
parsial
ditolak, (individu)
terdapat pengaruh yang signifikan
berpengaruh terhadap variabel dependen.
antara Harga (X2) terhadap Keputusan
Berdasarkan pada tabel 5, diketahui hasil
Pembelian (Y).
uji secara parsial sebagai berikut: a. Uji Pengaruh antara Produk terhadap
c. Uji Pengaruh antara Promosi terhadap Keputusan Pembelian
Keputusan Pembelian
Berdasarkan pengujian statistik dengan
Berdasarkan pengujian statistik dengan
SPSS didapatkan nilai probabilitas
SPSS didapatkan nilai probabilitas
sebesar 0,020 lebih kecil dibandingkan
taraf signifikansi 5% atau 0,05; berarti
adalah 5% (Ghozali, 2006). Berikut hasil
terletak
uji signifikansi sec
pada
sehingga
daerah
secara
H0
parsial
ditolak, (individu)
Tabel 6
terdapat pengaruh yang signifikan antara
Promosi
(X3)
Hasil Output Uji Anova ANOVAb
terhadap Model
Keputusan Pembelian (Y).
1
d. Uji Pengaruh antara Lokasi terhadap Keputusan Pembelian
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
42.523
4
10.631
Residual
10.423
68
.153
F
Sig.
69.357
Total 52.945 72 a. Predictors: (Constant), R_lokasi, R_harga, R_produk, R_promo b. Dependent Variable: R_keptsan
Berdasarkan pengujian statistik dengan SPSS didapatkan nilai probabilitas
Sumber : Data primer yang diolah, 2013
sebesar 0,000 lebih kecil dibandingkan
Berdasarkan hasil pengolahan pada Uji
taraf signifikansi 5% atau 0,05; berarti
Signifikansi
terletak
ditolak,
diketahui bahwa nilai probabilitas sebesar
(individu)
0,000 lebih kecil dibandingkan taraf
terdapat pengaruh yang signifikan
signifikansi 5% atau 0,05; sehingga
antara Lokasi (X4) terhadap Keputusan
terdapat pada daerah H0 ditolak, artinya
Pembelian (Y).
variabel Produk, Harga, Promosi, dan
pada
sehingga
B.
daerah
secara
Pengujian
H0
parsial
Signifikansi
Parameter
Lokasi
secara
secara
simultan
dapat
simultan/bersama-sama
Simultan
berpengaruh secara signifikan terhadap
Untuk menguji apakah variabel bebas
Keputusan Pembelian (Y) dan model
berpengaruh secara signifikasi terhadap
regresi dalam penelitian ini dikatakan fit
variabel terikat secara bersama-sama.
atau layak.
Tingkat
signifikasi
yang
digunakan
.000a
oleh variabel-variabel lain yang tidak
6. Uji Koefisien Determinasi Koefisien
determinasi
pada
intinya
diteliti dalam penelitian ini.
mengukur seberapa jauh kemampuan model pada variabel bebas (X) dalam
KESIMPULAN
menerangkan variasi variabel terikat (Y),
Dari hasil penelitian mengenai Pengaruh
dengan output sebagai berikut :
Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan
Model
R
Tabel 7
Pembelian Konsumen Dalam Membeli
Uji Determenasi
Rumah di Perumahan Batursari Semarang
Model Summaryb
dapat
ditarik
Adjusted R Square
DurbinWatson sebagai
berikut:
R Square
Std. Error of the Estimate
1 .896a .803 .792 .39150 2.032 a. Predictors: (Constant), R_lokasi, R_harga, R_produk, R_promo 1. Secara b. Dependent Variable: R_keptsan
produk Sumber : Data primer yang diolah, 2013
didapatkan
angka
kesimpulan
parsial dan individual variabel berpengaruh
signifikan
terhadap keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil uji regresi pada tabel 4.20
beberapa
koefisien
determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,792. Hal ini berarti bahwa variabel
2. Secara parsial dan individual variabel harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. 3. Secara parsial dan individual variabel
Produk, harga, promosi, dan lokasi
produk
memiliki
konstribusi
terhadap keputusan pembelian.
dalam
menerangkan
sebesar
79,2%
berpengaruh
signifikan
Keputusan
4. Secara parsial dan individual variabel
Pembelian (Y). Sedangkan faktor-faktor
lokasi berpengaruh signifikan terhadap
lain
keputusan pembelian.
memiliki
kontribusinya
sebesar
(100%-79,2%) = 20,8%, dapat dijelaskan
5. Secara bersama-sama produk, harga, promosi dan lokasi memiliki pengaruh
Terhadap Keputusan pembelian Teh. Jurnal Dinamika Sosbud. Volume 11 Nomor 1 Juni. Universitas Negeri Semarang.
yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dalam membeli rumah
di
Perumahan
Batursari
Semarang.
DAFTAR PUSTAKA JURNAL Moch.Nasir. 2008. Studi perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Aqua Di Kota Surakarta. Jurnal Manajemen dan Bisnis. Volume 12.Nomor 1 Juni. Universitas Muhammadiyah Surakarta.Surakarta. Oetama, Seanewati. 2011. Analisa Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen dalam Pembelian Motor Honda di Sampit. Jurnal Socientia Kopertis XI Kalimantan. Volume 3. Nomor 1. Februari 2011. S.Satmoko,T.Ekowati,B.M Setiawan dan A.Intan Sari. 2005. Analisis Efektifitas Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian KFC Di Kota Magelang. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Universitas Diponegoro.Semarang. Santoso dan Bambang Kunarto. 2009. Analisis Pengaruh Faktor Internal Mahasiswa dan Bauran Pemasaran
Widiana,M.Erna. 2009. Analisis faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli rumah. Majalah Ekonomi. BUKU Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka Cipta. Djarwanto, PS dan Subagyo Pangestu. 2000. Statistik Indukti. Edisi Keempat. Cetakan Kelima. Yogyakarta : BPFE. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 4. Semarang : PB Undip. Hurriyati, R. 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Cetakan Pertama. Bandung : CV.ALFABETA. Indriantoro dan Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Kedua. Penerbit : BPFEYogyakarta. Kotler, P dan K.L. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas. Jakarta: Penerbit Erlangga. KotlerP, G amstrong. 2008. Prinsipprinsip Pemasaran. Edisi Kedua Belas Jakarta: Penerbit Erlangga.
Lamb, Hair dan McDaniel. 2001. Pemasaran. Buku 1. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.
INTERNET www.Perumnas.co.id.
Lupiyoadi, Rambat dan A.Hamdani. 2008. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Nugriyantoro, Burhan Gunawan dan Marzuki. 2004. Statistik Terapan : Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Sarwono, J. dan T.Martadiredja. 2008. Riset Bisnis Untuk Pengambilan Keputusan. Yogyakarta : Penerbit Andi. Sekaran, Uma.2009. Metode Penelitian Untuk Bisnis.Edisi Empat. Jakarta:Salemba Empat. Simamora, Bilson. 2005. Analisis Multivariat Pemasaran. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Certakan Kedelapan. CV.Alfabeta. Bandung. Tjiptono, Candra dan Adriana. 2008. Pemasaran Strategik. Edisi 1. Yogyakarta : Penerbit Andi. Tjiptono, Fandy. 2009. Strategi Pemasaran. Edisi 2. Yogyakarta : Penerbit Andi. Widiana, Muslichah Erma. 2010. DasarDasar Pemasaran. Bandung : Karya Putra Darwati. Majalah SWA 2009.
http://finance.detik.com/read/2012/05/20/ 134849/1920203/1016/ini-yangmembuat-pengembang-propertiterus-naikkan-harga-rumah www.solusiproperti.com