PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN GO-FOOD DI KOTA BOGOR
AKASYAH PALAHUDDIN
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Penggunaan Jasa Go-Food di Kota Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Juni 2016
Akasyah Palahuddin NIM H24120008
ABSTRAK AKASYAH PALAHUDDIN. Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Penggunaan Jasa Go-Food di Kota Bogor. Dibimbing oleh ABDUL BASITH. Tingkat kemacetan dan curah hujan yang tinggi di Kota Bogor menyebabkan masyarakat sulit memenuhi kebutuhan dasarnya yaitu makanan. Dalam mengatasi permasalahan tersebut Go-Food hadir sebagai jasa layanan pesan antar berbasis aplikasi. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik konsumen yang menggunakan jasa Go-Food, (2) Menganalisis persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran Go-Food, (3) Menganalisis pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian jasa Go-Food. Data yang digunakan terdiri dari data primer (kuesioner) dan data sekunder (studi literatur). Metode pengolahan dan analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan bauran pemasaran berpengaruh terhadap keputusan penggunaan jasa Go-Food dan secara parsial peubah bebas harga dan proses memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan penggunaan jasa Go-Food. Kata kunci: bauran pemasaran, Go-Food, keputusan pembelian, regresi.
ABSTRACT AKASYAH PALAHUDDIN. Analysis Influence Marketing Mix on Purchasing Decesion Go-Food in Bogor. Supervised by ABDUL BASITH. High intensity of traffic and rainy season in Bogor makes people difficult to obtain their basic needs in case of food. In this situation Go-Food comes as one of the solution for their problem in form food aplication delivery order. The purpose of this study are: (1) to analyze the characteristics of Go-Food’s consumers in Bogor; (2) to analyze the customer's perception; (3) to analyze the effect of the marketing mix to Go-Food’s purchasing decision in Bogor. The data used in this research consist of primary data (questionnaires) and secondary data (literatures). The methods used for processing and data analysis are descriptive analysis and multiple linear regression analysis. The results showed that simultaneously marketing mix has influence on Go-Food’s purchasing decisions and partially independent variables of this research prices and process have a real influence on Go-Food’s purchasing decisions. Keywords: Go-Food, Marketing mix, Purchasing Decision, Regression
PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA GO-FOOD DI KOTA BOGOR
AKASYAH PALAHUDDIN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga skripsi dengan judul Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadaap Keputusan Penggunaan Go-Food di Kota Bogor ini berhasil diselesaikan. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Abdul Basith, MS., selaku pembimbing skripsi atas bimbingan dan arahannya selama proses penelitian. Di samping itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dr. Eko Ruddy Cahyadi, S.Hut., M.M. dan Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto, M.Sc., serta kepada pihakpihak yang telah membantu selama proses penelitian. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, seluruh keluarga, para sahabat serta teman-teman semua atas segala doa, dukungan dan kasih sayangnya. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Juni 2016
Akasyah Palahuddin
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
2
Manfaat Penelitian
2
Ruang Lingkup Penelitian
2
TINJAUAN PUSTAKA
3
Pemasaran Jasa
3
Bauran Pemasaran Jasa
3
Keputusan Pembelian
4
Go-Food
4
Penelitian Terdahulu
4
METODE
6
Kerangka Pemikiran Penelitian
6
Lokasi dan Waktu Penelitian
8
Pengumpulan Data
8
Pengolahan dan Analisis Data
9
Uji Asumsi Klasik
10
Analisis Regresi Linear Berganda
12
HASIL DAN PEMBAHASAN
12
Gambaran Umum PT Gojek Indonesia
12
Bauran Pemasaran Go-Food
13
Karakteristik Responden
14
Analisis Persepsi Responden terhadap 7P Produk Go-Food
15
Hasil Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Penggunaan Jasa GoFood di Kota Bogor melalui Regresi Linear Berganda 16 Implikasi Manajerial
19
SIMPULAN DAN SARAN
20
Simpulan
20
Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
20
LAMPIRAN
22
RIWAYAT HIDUP
26
DAFTAR TABEL 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Pengguna Internet di Indonesia Perkembangan Usaha Go-Jek Penelitian Terdahulu Rentang Skala Uji Multikolinearitas Karakteristik Responden Analisis Persepsi Responden Terhadap 7P Produk Go-Food Pengaruh Peubah Bebas Terhadap Peubah Terikat Uji F Uji t
1 1 5 10 12 14 15 16 17 17
DAFTAR GAMBAR 1. 2. 3. 4.
Kerangka Pemikiran Penelitian Uji Normalitas Uji Heterokedastisitas Implikasi Manajerial
7 11 11 19
DAFTAR LAMPIRAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Uji Validitas Kuesioner Uji Reliabilitas Kuesioner Jumlah Kendaraan Bermotor di Kota Bogor Pertumbuhan Jalan di Kota Bogor Jumlah Hari Hujan Rata-rata Perbulan di Kota Bogor Jumlah Curah Hujan Rata-rata Perbulan di Kota Bogor Jumlah Penduduk Kota Bogor
22 23 24 24 24 25 25
PENDAHULUAN Latar Belakang Pengguna internet di Indonesia selalu mengalami peningkatan tiap tahunnya. Hal ini dapat ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1 Pengguna internet di Indonesia Tahun 2011 2012 2013 2014 2015
Pengguna Internet di Indonesia (Juta) 55 63 82 107 139
Sumber : Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
Pengguna internet di Indonesia yang selalu meningkat tiap tahunnya dapat dijadikan sebagai peluang usaha bagi industri industri inovatif yang berbasiskan internet. Salah satunya adalah PT. Go-Jek Indonesia yang memanfaatkan peningkatan penggunaan internet di Indonesia. PT. Go-Jek Indonesia menyediakan layanan yang berbasiskan internet dengan menggunakan tukang ojek sebagai karyawan, layanan jasa yang diberikan kepada konsumen bermacam-macam seperti jasa ojek, jasa pijat, jasa pesan antar makanan, jasa pengiriman barang, dan lainnya. PT. Go-Jek Indonesia sudah berdiri sejak 6 tahun lalu. Perkembangan usaha PT. Go-Jek Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Perkembangan usaha Go-Jek Tahun Jumlah Unduhan Aplikasi 2013 27 000 2014 1 600 000 2015 10 000 000
Jumlah Pengemudi 700 21 000 200 000
Sumber : Go-Jek
Peningkatan selalu terjadi tiap tahunnya baik dari jumlah pengunduhan aplikasi serta jumlah pengemudi gojek, hal ini dapat mengindikasikan bahwa usaha gojek selalu mengalami perkembangan yang sangat baik tiap tahunnya. Secara resmi PT. Go-Jek Indonesia telah beroperasi di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Medan, Semarang, Palembang, Balikpapan, dan Kota Bogor. Kota Bogor meupakan kota dengan tingginya angka kemacetan serta tingginya curah hujan mengakibatkan banyak waktu yang terbuang oleh masyarakat ketika mereka berada dalam perjalanan yang berakibat pada terbatasnya waktu dalam pemenuhan kebutuhan dasar makanan. Bersamaan dengan peningkatan populasi tiap tahunnya yang mengindikasikan peningkatan kebutuhan makanan di Kota Bogor, namun disaat bersamaan terjadi peningkatan kemacetan serta tingginya curah hujan menyebabkan masyarakat semakin sulit untuk berpergian memenuhi kebutuhan makanan. Restoran cepat saji menjadi solusi bagi masyarakat
2 tersebut yang tidak mampu menyiapkan makanannya sendiri, namun muncul kendala kembali bagaimana mereka mengakses restoran cepat saji tersebut apabila waktu mereka terbuang akibat kemacetan dan hujan yang terjadi di Kota Bogor. Tingginya populasi, tingginya angka kemacetan, serta tingginya curah hujan di Kota Bogor menjadi peluang bagi perusahaan PT. Go-Jek Indonesia salah s atu layanan mereka yaitu Go-Food. Go-Food merupakan layanan pesan antar makanan berbasis aplikasi yang telah bekerja sama dengan lebih dari 30.000 restoran cepat saji di Indonesia. Go-Food berhasil mengakomodir kebutuhan masyarakat akan makanan dengan prinsip mengantarkan pesanan kurang dari 60 menit. Dari latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan penggunaan jasa Go-Food di Kota Bogor. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana karakteristik konsumen yang menggunakan jasa Go-Food ?, (2) Bagaimana persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran GoFood ?, (3) Bagaimana pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian jasa Go-Food di Kota Bogor ? Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik konsumen yang menggunakan jasa Go-Food, (2) Menganalisis persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran Go-Food, (3) Menganalisis pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian jasa Go-Food. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut: (1) Peneliti dapat mengimplementasikan ilmu yang dipelajari selama perkuliahan, (2) Informasi dan bahan masukan terhadap Gojek untuk meningkatkan kualitas pelayanan terutama untuk produk Go-Food, (3) Dapat memberikan informasi dan referensi kepada peneliti lain dibidang yang sama. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini difokuskan untuk melihat pengaruh antara bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian jasa Go-Food di Kota Bogor. Adapun bauran pemasaran jasa meliputi: produk, harga, tempat/lokasi, promosi, orang, fasilitas fisik, dan proses.
3
TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran Jasa Perusahaan penyalur jasa kebanyakan bersifat langsung dari produsen kepada konsumen seperti jasa perawatan, pengobatan dan lain-lain. Beberapa penulis mengungkapkan pengertian jasa dalam Alma (2009) sebagai berikut : 1. Menurut Stanto dalam Alma (2009), jasa merupakan sesuatu yang dapat diidentifikasi secara terpisah tidak berwujud, ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan. Jasa dapat dihasilkan dengan menggunakan benda-benda berwujud atau tidak. 2. Menurut Valarie dan Mary dalam Alma (2009), jasa adalah suatu kegiatan ekonomi yang outputnya bukan produk dikonsumsi bersamaan dengan waktu produksi dan memeberikan nilai tambah seperti kenikmatan, hiburan, santai, sehat, dan tidak berwujud. Bauran Pemasaran Jasa Ketika mengembangkan strategi untuk barang manufaktur pemasar biasanya mengacu pada empat elemen dasar strategis: produk, harga, lokasi, dan promosi. Sebagai sebuah kelompok keempatnya biasa disebut 4P dari bauran pemasaran. Sifat sifat jasa yang memiliki perbedaan dengan manufaktur membuat 7P perlu penyesuaian, karena itu perlu diperluas bauran dengan menambahkan proses, bukti fisik, dan orang (Lovelock 2011). 1. Product Menurut Kotler dan Amstrong (2008), produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. Atribut produk terdiri dari ragam, mutu, desain, fitur, nama merek, kemasan dan layanan. Merek atau brand merupakan nama, istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikannya dari para pesaing (Kotler dan Keller 2009). 2. Price Menurut Kotler dan Amstrong (2008), harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk. Harga adalah mekanisme finansial dimana pendapatan dihasilkan untuk mengimbangi biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan layanan serta menciptakan surplus untuk laba (Lovelock 2011). 3. Promotion Menurut Lovelock (2011), aktivitas promosi sering kali dirancang untuk menstimulasi pembelian percobaan sesegera mungkin atau untuk mendorong konsumsi ketika tingkat permintaan rendah. Tidak ada program pemasaran yang akan sukses tanpa komunikasi yang efektif. Komponen ini memiliki tiga peran penting: menyediakan informasi dan saran yang dibutuhkan, meyakinkan target pelanggan akan kebaikan sebuah merek atau produk, dan mendorong untuk mengambil tindakan dalam suatu waktu tertentu.
4 4. Place Menurut Kotler dan Amstrong (2008), tempat merupakan pemilihan dan pengelolaan saluran perdagangan yang digunakan untuk menyalurkan produk atau jasa dan untuk melayani pasar sasaran, serta mengembangkan saluran distribusi untuk pengiriman dan perniagaan produk secara fisik. 5. People Menurut Lovelock (2011), walaupun ada kemajuan teknologi, banyak jasa yang akan selalu membutuhkan interaksi langsung antara para pelanggan dan pegawai jasa. Perusahaan jasa perlu bekerja erat dengan divisi sumber daya manusia (SDM) dan memberikan perhatian khusus dalam memilih, melatih, dan memotivasi pegawai mereka. Selain harus memiliki keahlian teknik para pegawai perlu memiliki keahlian antar pribadi dan sikap yang positif. 6. Physical Evidence Menurut Lovelock (2011), perusahaan jasa juga harus menghabiskan waktu untuk berpikir tentang rancangan lingkungan fisik. Penampilan bangunan, taman, kendaraan, perabotan interior, peralatan, seragam pegawai, tanda, materi cetak, dan berbagai isyarat lain yang membuktikan wujud dari kualitas jasa perusahaan. 7. Process Menurut Lovelock (2011), manajer dalam sektor jasa perlu tahu bagaimana cara perusahaan melakukan sesuatu proses proses pokok yang sama pentingnya dengan perusahaan lakukan. Jadi, menciptakan dan menghantarkan elemen produk membutuhkan rancangan dan implemmentasi proses yang efektif. Rancangan proses yang buruk akan mengakibatkan penghantaran jasa yang lambat, birokratis, dan tidak efektif, buang buang waktu, dan pengalaman yang mengecewakan. Pada akhrinya akan meningkatkan kemungkinan kegagalan layanan. Keputusan Pembelian Menurut Kotler dan Keller (2009), keputusan pembelian adalah suatu tindakan konsumen untuk membentuk referensi diantara merek-merek yang ada dalam kumpulan pilihan dan membeli produk yang paling disukai. Konsumen mungkin membentuk niat pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti pendapatan, harga dan manfaat produk yang diharapkan (Kotler dan Amstrong 2008). Go-Food Go-Food adalah jasa kayanan pesan antar online di Indonesia dengan lebih dari 30.000 restoran yang bekerja sama dan didukung lebih dari 200.000 pengemudi Go-Jek. Go-Food akan mengantarkan pesanan kurang dari 60 menit. Penelitian Terdahulu Berikut lima penelitian terdahulu yang dijadikan peneliti sebagai bahan acuan penelitian terkait dengan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.
5 Tabel 3 Penelitian Terdahulu No Nama, Tahun dan Jenis Penelitian
1
2
3
Hafrizal 1 Okta Ade Putra SE. MM., 2012, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Volume 3. No 1. Januari 2012. Deta 2 Alfian Fajri, Zainul Arifin, Wilopo. 2013. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 6, No. 2 Desember 2013.
Sarifa 3 Marwa, Ujang Sumarwan, Rita Nurmalina. 2014. Jur. Ilm. Kel. & Kons., September 2014, p : 183192.
Judul
Peubah Bebas (X) dan Peubah Terikat (Y)
Teknik Sampling, Jumlah Sampel dan Metode Analisis
Hasil Penelitian
Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Perdana Prabayar Xldi Kota Padang. Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Menabung.
Bauran pemasaran jasa (X 1-7) Keputusan Pembelian (Y).
Non probability sampling, 150 responden dan Path analisis.
Distribusi, karyawan dan proses berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kartu perdana prabayar XL di Kota Padang.
Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Proses (X4), Orang (X5), Bukti Fisik (X6), Lokasi (X7), Keputusan pembelian (Y).
Probabilit y sampling, 98 responden dan regresi linear berganda.
Bauran Pemasaran Memengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Pembelian Asuransi Individiu
Harga (X1), Produk (X2), Karyawan (X3), Proses (X4), Bukti fisik (X5), Promosi (X6), Tempat (X7), Keputusan pembelian (Y)
Non probability sampling, 200 responden dan Regresi logistik.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1). Bauran Pemasaran Jasa yang terdiri dari Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Proses (X4), Orang (X5), Bukti Fisik (X6), Lokasi (X7) berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap Proses Keputusan Menabung (Y). 2). Variabel Produk (X1) merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap Proses Keputusan Menabung (Y). Terdapat lima bauran pemasaran yang berkontribusi terhadap keputusan pembelian, kelima bauran tersebut adalah harga, produk, proses, promosi, dan bukti fisik.
6 Lanjutan Tabel 3 No Nama, Tahun dan Jenis Penelitian
4
Edelia 4 Marselina. 2014. Skripsi .
Judul
Persepsi Konsumen Terkait Bauran Pemasaran dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Sop Duren Lodaya.
Peubah Bebas (X) dan Peubah Terikat (Y)
Produk (X1 ), Harga (X2 ), Tempat (X3 ) dan Promosi (X4 ), Karyawan (X 5 ), Bukti fisik (X6 ), Proses (X7 ), Keputusan Pembelian (Y).
Teknik Sampling, Jumlah Sampel dan Metode Analisis
Non probability sampling yaitu purposive sampling. 100 Responden . Regresi Linear Berganda.
Hasil Penelitian
Keputusan pembelian ulang konsumen Sop Duren Lodaya secara berturut-turut dipengaruhi oleh persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran yaitu promosi, proses, harga, partisipan, produk, dan tempat. Sementara jika Sop Duren Lodaya tidak memiliki enam variabel bebas yang berpengaruh signifikan tersebut maka tidak akan terjadi pembelian berulang oleh konsumen.
METODE Kerangka Pemikiran Penelitian Penelitian ini dilakukan karena semakin tingginya tingkat kemacetan dan tingginya curah hujan di Kota Bogor yang menyebabkan banyaknya waktu yang dihabiskan saat perjalanan, sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan lainnya seperti kebutuhan akan makanan. Restoran cepat saji menyediakan solusi untuk mereka yang tidak mampu menyiapkan makanan, namun muncul masalah kembali bagaimana mereka mengakses restoran cepat saji tersebut apabila waktu mereka lebih banyak dihabiskan dalam perjalanan. Maka dari itu layanan pesan antar berbasis aplikasi buatan PT. Go-Jek Indonesia, yaitu Go-Food menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan makanan masyarakat Kota Bogor yang tidak memiliki waktu dalam memenuhi kebutuhan makanannya. Go-Food siap mengantar makanan anda kurang dari 60 menit. Hal inilah yang menjadi landasan peneliti untuk menganalisis lebih lanjut melalui konsumen Go-Food yang diawali dengan identifikasi konsumen pengguna layanan jasa Go-Food di Kota Bogor, dilanjutkan dengan analisis persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran jasa Go-Food, dan diakhir dengan analisis pengaruh antara bauran pemasaran jasa dengan keputusan pembelian jasa Go-Food di Kota Bogor, dengan dibantu alat pengolahan data yaitu Statistical Package for the Social Science (SPSS) 23. Kerangka pemikiran diuraikan dalam Gambar 1.
7 Tingginya curah hujan Kebutuhan dasar manusia
Kemacetan di Kota Bogor
Fenomena layanan antar berbasis aplikasi
PT. GO-JEK Indonesia GO-FOOD Konsumen
Karakteristik konsumen 1. Jenis kelamin 2. Domisili 3. Usia 4. Pekerjaan 5. Pendapatan 6. Pengeluaran konsumsi 7. Frekuensi penggunaan jasa
Bauran Pemasaran Jasa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Produk Harga Promosi Tempat Orang Bukti fisik Proses
Analisis Deskriptif Analisis Regresi Linear Berganda
Keputusan Pembelian
Implikasi Manajerial
Rekomendasi Strategi Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian
8 Penelitian ini menggunakan variabel bebas berupa produk, harga, tempat, promosi, orang, bukti fisik, dan proses. Variabel tersebut akan dilihat pengaruhnya terhadap keputusan pembelian dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Sedangkan karakteristik konsumen dianalisis secara deskriptif. Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui karakteristik konsumen yang menggunakan jasa Go-Food, persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran Go-Food dan pengaruh variabel tersebut terhadap keputusan pembelian jasa Go-Food dan menjadi masukan untuk Gojek dalam meningkatkan kualitas layanan GoFood. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian mengenai “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Penggunaan Jasa Go-Food di Kota Bogor” ini dilakukan di Kota Bogor. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa masyarakat Kota Bogor dapat mewakili kebiasaan berbelanja menggunakan layanan delivery order dan lokasi tersebut mudah untuk dijangkau oleh peneliti. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2016 sampai dengan April 2016. Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui hasil pengisian kuesioner kepada responden untuk mendapatkan data yang dapat diinterpretasi. Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka berbagai literatur seperti buku, internet, artikel dan penelitian terdahulu yang relevan terhadap penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan contoh non probability sampling dengan metode convenience sampling, yaitu memilih unit-unit analisis dengan cara yang dianggap sesuai oleh peneliti atau anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden sebagai sampel. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan jasa Go-Food minimal 1 kali pada kurun waktu 6 bulan terakhir di Kota Bogor. Ukuran sampel menggunakan Roscoe (1982) yang dikutip Sugiyono (2010) memberikan saran-saran tentang ukuran sampel untuk penelitian sebagai berikut : 1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian 2. Bila sampel dibagi dalam kategori (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya), maka jumlah anggota setiap sampel minimal 30. 3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari 8able8le yang diteliti. 4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai dengan 20. Jumlah sampel (n) = 10 x ( total 8able8le ) Jumlah sampel (n) = 10 x (8) Jumlah sampel (n) = 80
9 Pengolahan dan Analisis Data Sebelum dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap 80 responden, dilakukan uji instrumen terhadap 30 responden untuk melihat validitas kuesioner dan reliabilitas kuesioner. Uji Validitas Menurut Priyatno (2014), uji validitas item merupakan uji instrumen data untuk mengetahui seberapa cermat suatu item dalam mengukur apa yang ingin diukur. Metode uji validitas yang digunakan dalam penelitian adalah metode korelasi pearson dengan alat bantu SPSS 23. Uji validitas diperoleh dengan nilai r product moment pada 9able n= 30 dan α = 0,10 maka diperoleh nilai r table atau nilai kritis 0,361. Hasilnya akan dinyatakan valid apabila r hitung ≥ r table dan akan dinyatakan tidak valid apaila r hitung < r table. Output hasil pengolahan dengan menggunakan SPSS 23 menunjukan 4 dari 35 pertanyaan tidak valid, maka pertanyaan tersebut tidak diikutsertakan dalam penelitian berikutnya. Hasil uji validitas dapat dilihat pada lampiran 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan kelanjutan dari uji validitas, item yang masuk pengujian adalah item yang valid. Menurut Priyatno (2012), reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan suatu hasil pengukuran relatif konsisten, apabila alat ukur digunakan berulang kali. Pertanyaan dikatakan reliabel, apabila jawaban konsisten terhadap pertanyaan yang diajukan. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan Software SPSS 23. Untuk menentukan apakah instrumen reliabel atau tidak menggunakan batasan 0,6 (Priyatno 2014). Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa tujuh peubah bebas dan satu peubah terikat mempunyai nilai Alpha Cronbach lebih dari 0,6. Artinya instrumen dinyatakan reliabel dan dapat diterima, sehingga analisa penelitian dapat dilanjutkan. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 3. Analisis Deskriptif Menurut Riduwan dan Sunarto (2011), analisis deskriptif adalah analisis yang menggambarkan suatu data yang akan dibuat baik sendiri maupun secara kelompok. Data yang digunakan pada kuesioner penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial (Sugiyono 2012). Model skor menurut Likert, yaitu: Bobot skor 5 = Sangat setuju Bobot skor 4 = Setuju Bobot skor 3 = Kurang setuju Bobot skor 2 = Tidak setuju Bobot skor 1 = Sangat tidak setuju Setelah diberikan bobot kemudian dicari nilai rataan tertimbang dengan menggunakan matematis perhitungan interval dengan rumus berikut: Interval = (Nilai tertinggi-nilai terendah)/(banyak kelas)
10 Maka diperoleh besarnya skala interval, yaitu (5-1)/5 = 0,8 dan selanjutnya dibuat rentang skala agar diketahui letak rataan penilaian responden terhadap setiap butir pertanyaan pada kuesioner penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Rentang skala Rentang skala 1 – 1,8 >1.8 – 2.6 >2.6 – 3.4 >3.4 – 4.2 >4.2 – 5
Keterangan Sangat tidak setuju Tidak setuju Kurang setuju Setuju Sangat setuju Uji Asumsi Klasik
Untuk memastikan bahwa persamaan regresi yang telah dilakukan adalah linear dan dapat dipergunakan valid untuk mencari peramalan, maka akan dilakukan uji asumsi klasik, yaitu dengan menggunakan uji normalitas, uji multikolineritas dan uji heteroskedastisitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Menurut Priyatno (2012), normalitas dapat dideteksi dengan menyebarnya data/titik pada sekitar sumbu diagonal. Berikut adalah hasil pengolahan uji normalitas dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Uji normalitas 2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar peubah bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara peubah bebas. Uji multikolinearitas dapat dilihat dari
11 besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor), apabila nilai VIF < 10 dan nilai Tolerance > 0,1, maka dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas (Priyatno 2012). Tabel 5 Uji multikolinearitas Model Produk Harga Promosi Tempat Orang Bukti Fisik Proses Sumber : data diolah (2016)
Tolerance 0.159 0.365 0.448 0.654 0.328 0.168 0.517
VIF 6.281 2.739 2.230 1.530 3.050 5.935 1.936
Dapat dilihat pada Tabel 8 menunjukkan bahwa semua peubah bebas telah memenuhi syarat dan tidak menunjukkan terjadinya multikolinearitas antara peubah bebas pada model regresi. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah keadaan di mana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap (Priyatno 2012). Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 Uji Heteroskedastisitas
12 Terlihat pada Gambar 3 Scatterplot, titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, sehingga model layak dilakukan pengujian selanjutnya. Analisis Regresi Linear Berganda Uji regresi berganda adalah alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel atau lebih terhadap satu variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih (X1) (X2) …. (Xn) dengan satu variabel terikat (Riduwan 2011). Persamaan model regresi linear berganda adalah: Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + b7 X7 + e Keterangan: Y = Keputusan pembelian X1 = Produk X2 = Harga X3 = Promosi X4 = Tempat X5 = Orang X6 = Bukti fisik X7 = Proses a = Konstanta b1,b2,b3,b4,b5,b6,b7 = Koefisien regresi e = Faktor-faktor pengaruh keputusan pembelian yang tidak diteliti dalam persamaan linear.
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum PT Gojek Indonesia Gojek merupakan sebuah perusahaan transportasi asal Indonesia yang melayani angkutan melalui ojek. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarin. Layanan Gojek tersedia di wilayah Jabodetabek, Bali, Bandung, Surabaya, Makasar, Medan, Palembang, Semarang, Yogyakarta, dan Balikpapan. Hingga bulan Januari 2016 telah diunduh sebanyak 10 juta kali di Google Play pada sistem operasi Android. Di situs resminya disebutkan beberapa layanan Gojek sebagai berikut : 1. Jasa kurir (90 minute delivery anywhere in the city) 2. Jasa transportasi (transparent pricing, free shower cap and masker) 3. Jasa belanja (shop for food, ticket, medicine, anything under Rp 1.000.000. We’ll pay for it first) 4. Jasa delivery makanan (delivering your favorite food under 60 minutes in Jabodetabek) Visi dan misi PT Gojek Indonesia adalah :
13 a. Visi Perusahaan Membantu memperbaiki struktur transportasi di Indonesia, memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari seperti pengiriman dokumen, belanja harian dengan menggunakan layanan fasilitas kurir, serta turut mensejahterakan kehidupan tukang ojek di Indonesia kedepannya. b. Misi Perusahaan 1. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola struktur transportasi yang baik dengan menggunakan kemajuan teknologi. 2. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada pelanggan. 3. Membuka lapangan kerja selebar-lebarnya bagi masyarakat Indonesia. 4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan. 5. Menjaga hubungan baik dengan berbagai pihak yang terkait dengan usaha ojek online. Bauran Pemasaran Go-Food Produk Go-Food merupakan salah satu produk dari Go-Jek yang merupakan perusahan transportasi berbasis ojek. Produk utama yang dijual Go-Food adalah jasa kurir makanan dengan waktu antar di bawah 60 menit menggunakan ojek berbasis aplikasi. Harga Harga kurir yang ditawarkan Go-Food adalah Rp. 10.000 dengan maksimal jarak 25 Km. Promosi 1. Strategi penetapan periklanan Penetapan media periklanan yang digunakan Go-Food dengan media internet dengan keunggulan selektivitas tinggi, biaya yang cukup terjangkau, serta didukung dengan kemampuan interaktif, Go-Food juga menggunakan tradisional marketing seperti publikasi melalui brosur dan juga dari mulut ke mulut hal ini sesuai dengan saluran distribusi langsung yang tergolong high contact. 2. Strategi penetapan hubungan masyarakat Publisitas Go-Food menggunakan situs internet. Dimana situs internet ini dipergunakan untuk menyampaikan pesan berita atas produk, meningkatkan produk, hubungan strategis, dan penghasilan keuangan, Tempat Go-Food yang memiliki saluran distribusi langsung yang tergolong high contact dan interaksi yang terjadi adalah penyedia jasa mendatangi pelanggan. Orang Seluruh karyawan Go-Jek termasuk tukang ojek. Bukti Fisik Logo Go-Food serta kurir Go-Food yang mudah dikenali dengan aksesoris jaket dan helm milik Go-Jek.
14 Proses Proses layanan Go-Food sangat mudah, hanya dengan mengklik fitur GoFood pada aplikasi Go-Jek. Kemudian akan muncul berbagai restoran dan rumah makan. Kemudian pengguna memilih menu makanan yang dipesan. Setelah menyetujui pesanan, maka pengguna tinggal menunggu makanan diantar pihak GoJek. Karakteristik Responden Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui kuisioner yang ditujukan kepada konsumen pengguna jasa Go-Food di Kota Bogor sebagai responden. Maka dapat diketahui frekuensi serta presentase responden berdasarkan kategori domisili, usia, pekerjaan, pendapatan, pengeluaran konsumsi, dan frekuensi penggunaan jasa Go-Food perbulan. Tabel 6 Karakteristik responden Jumlah Responden = 80 Kategori Jenis Kelamin
Domisili
Usia
Karakteristik
22
27.5
Wanita
58
72.5
Bogor Barat
36
45
Bogor Selatan
11
13.75
Bogor Tengah
7
8.75
Bogor Timur
4
5
Bogor Utara
12
15
Tanah Sareal
10
12.5
15-20 Tahun
19
23.75
21-25 Tahun
56
70
26-30 tahun
4
5
30 < Tahun
1
1.25
8
10
54
67.5
5
6.25
10
12.5
3
3.75
< Rp 1.000..000
18
22.5
Rp 1.000.001 – Rp. 2.000.000
30
37.5
Rp 2.000.001 – Rp. 3.000.000
17
21.25
Rp 3.000.001 – Rp. 4.000.000
10
12.5
Rp 4.000.001 – Rp. 5.000.000
3
3.75
Rp. 5.000.001 <
2
2.5
Pelajar/Mahasiswa PNS Wiraswasta Lainnya
Pendapatan
%
Pria
Pegawai Swasta Pekerjaan
Jumlah
15 Lanjutan Tabel 6 Jumlah Responden = 80 Kategori
Karakteristik
Pengeluaran Konsumsi
Jumlah
%
< Rp. 500.000
14
17.5
Rp. 500.001 – Rp. 750.000
33
41.25
Rp. 750.001 – Rp. 1.000.000
15
18.75
Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000
16
20
2
2.5
1-3 kali/bulan
59
73.75
4-6 kali/bulan
19
23.75
7-9 kali/bulan
2
2.5
Rp. 1.500.000 < Frekuensi Menggunakan Jasa
Sumber : data diolah (2016)
Berdasarkan data karakteristik responden pada Tabel 9, maka diperoleh konsumen Go-Food di Kota Bogor didominasi oleh wanita yang berstatus sebagai pelajar/mahasiswi dengan rentang usia 21-25 tahun dan berdomisili di kecamatan Bogor Barat. Jika dilihat pendapatan perbulannya berkisar antara Rp. 1.000.001 – Rp. 2.000.000 dengan rataan pengeluaran konsumsi perbulan berkisar pada Rp. 500.001 – Rp. 750.000 dengan frekuensi penggunaan jasa Go-Food 1-3 kali perbulan. Analisis Persepsi Responden terhadap 7P Produk Go-Food Pada bagian ini peneliti menganalisis persepsi responden terhadap bauran pemasaran pada Go-Food yang terdiri dari produk, harga, promosi, tempat, orang, bukti fisik, dan proses yang dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Analisis persepsi responden terhadap 7P produk Go-Food Atribut
Produk
4.125
Setuju
4.225
Sangat Setuju
4.1625
Setuju
4.15
Setuju
Logo dan desain
Rataan atribut
4.16563
Setuju
Harga terjangkau
4.1
Setuju
Harga kompetitif
4.25
Sangat Setuju
Harga sesuai mutu
4.2875
Sangat Setuju
harga sesuai dengan kepuasan
4.2125
Sangat Setuju
4.2125
Sangat Setuju
Rataan atribut Tahu kegiatan promosi Promosi
Keterangan
Pelayanan sesuai harapan
Merk lebih dikenal
Harga
Skor
Mutu pelayanan lebih baik
3.975
Setuju
Promosi memiliki daya tarik
4.2125
Sangat Setuju
Pernah membeli karena kegiatan promosi
3.9625
Setuju
Pesan promosi dimengerti
4.2375
Sangat Setuju
Rataan atribut
4.09688
Setuju
16 Lanjutan Tabel 7 Atribut Tempat
Skor
Mudah di akses Mudah mendapatkan jasa Rataan atribut Pelayanan baik
Orang
Sangat Setuju
4.2625
Sangat Setuju
4.31875
Sangat Setuju
4.1875
Setuju
4.2
Kesamaan kualitas jasa tiap kurir
4.075
Setuju
Sangat Setuju
4.35
Sangat Setuju
Rataan atribut
4.20313
Sangat Setuju
Seragam mudah dikenali
4.3375
Sangat Setuju
Seragam menarik
4.2625
Sangat Setuju
Warna seragam
4.1125
Setuju
Helm menarik
4.175
Setuju
Rataan atribut Proses
4.375
Pengantaran kurang dari 60 menit
Pelayanannya sesuai harapan
Bukti Fisik
Keterangan
Kemudahan prosedur Proses pengiriman tepat waktu Rataan atribut
4.22188
Sangat Setuju
4.275
Sangat Setuju
4.0375
Setuju
4.15625
Setuju
Sumber : Data diolah (2016)
Persepsi konsumen Go-Food di Kota Bogor telah memiliki persepsi yang baik terhadap bauran pemasaran Go-Food. Rataan penilaian tertinggi terdapat pada peubah bebas tempat, karena konsumen di Kota Bogor sangat mudah mendapatkan pelayanan jasa Go-Food. Hasil Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Penggunaan Jasa Go-Food di Kota Bogor melalui Regresi Linear Berganda Penelitian ini menggunakan peubah bebas yaitu produk, harga, promosi, tempat, orang, bukti fisik, dan proses serta variabel terikatnya adalah keputusan pembelian. Setelah melakukan uji asumsi klasik peneliti melakukan analisis koefisien determinasi (R2), uji F (simultan), dan uji t (parsial). Hasil koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Pengaruh peubah bebas terhadap peubah terikat Model 1
R ,461
a
R Square Adjusted R Square ,213 ,136
Std. Error of the Estimate ,47208
Sumber : data diolah (2016)
Pada Tabel 11 kolom R merupakan korelasi antara dua atau lebih peubah bebas terhadap peubah terikat. R yang bernilai 0,461 menggambarkan hubungan yang cukup erat antara bauran pemasaran jasa dan keputusan pembelian. Nilai R square sebesar 0,213 yang berarti pengaruh bauran pemasaran jasa berpengaruh
17 sebanyak 21,3% terhadap keputusan pembelian sedangkan sisanya sebesar 78,7% dijelaskan oleh peubah lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Pada penelitian ini, uji F dilakukan untuk melihat terjadinya pengaruh nyata peubah bebas terhadap peubah terikat secara keseluruhan. Pengujian dilakukan pada taraf nyata 0,1 α = 10%. Tabel 9 Uji F Model 1 Regression Residual Total
Sum of Squares 4,342 16,046
df
20,388
Mean Square 7 ,620 72 ,223
F 2,783
Sig. ,013b
79
Sumber : data diolah (2016)
Hipotesis yang di uji adalah: H0 : Bauran pemasaran secara simultan tidak berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian. H1 : Bauran pemasaran secara simultan berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian. Kriteria pada uji F adalah 1. Jika F hitung ≤ F tabel, maka H0 diterima Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak 2. Jika hasil hitung > hasil penelitian, maka H0 diterima Jika hasil hitung < hasil penelitian, maka H0 ditolak Untuk memperoleh F tabel dengan df1 (jumlah peubah – 1) = 7 dan df2 (jumlah data – jumlah peubah bebas – 1 ) = 72, maka diperoleh nilai F tabel sebesar 1,8 (α = 0,10). Kesimpulannya nilai F hitung > F tabel (2,783 > 1,8) dan hasil hitung < hasil penelitian (0,013 < 0,10), maka tolak H0 dan terima H1, artinya seluruh perubah bebas yang digunakan dalam penelitian ini berupa produk, harga, promosi, tempat, orang, bukti fisik, dan proses mempunyai pengaruh nyata secara bersamasama atau simultan terhadap keputusan pembelian. Pada uji t, jika thitung > ttabel dan nyata < 0,1, maka H0 ditolak dan terdapat pengaruh signifikan peubah bebas terhadap peubah terikat. Jika thitung < ttabel dan nyata > 0,1, maka H0 diterima dan tidak ada pengaruh signifikan antara peubah bebas terhadap peubah terikat. Tabel 10 Uji t
Model 1(Constant) Produk Harga Promosi Tempat
Unstandardized Coefficients B Std. Error -,840 ,603 ,319 ,288 ,353 ,192 -,172 ,136 ,040 ,141
Standardized Coefficients Beta ,290 ,318 -,197 ,037
T -1,392 1,106 1,837 -1,259 ,284
Sig. ,168 ,272 ,070 ,212 ,778
18 Lanjutan Tabel 10
Model Orang Bukti_Fisik Proses
Unstandardized Coefficients B Std. Error -,051 ,203 -,287 ,277 ,305 ,131
Standardized Coefficients Beta -,046 -,264 ,340
T -,251 -1,035 2,335
Sig. ,802 ,304 ,022
Sumber : data diolah (2016)
Diperoleh nilai t tabel dengan (α = 0,1) dan df1 dengan (80 – 7 – 1 ) 72 adalah 1,666, maka hasilnya adalah Hipotesis 1 (produk) = Thitung = 1,106 < ttabel dan nyata > 0,1 (0,272 > 0,1), maka terima H0 dan tolak H1 Hipotesis 2 (harga) = Thitung = 1,837 > ttabel dan nyata < 0,1 (0,70 < 0,1), maka tolak H0 dan terima H1 Hipotesis 3(promosi)= Thitung = -1,259 < ttabel dan nyata > 0,1 (0,212 > 0,1), maka terima H0 dan tolak H1 Hipotesis 4 (tempat) = Thitung = 0,284 < ttabel dan nyata > 0,1 (0,778 > 0,1), maka terima H0 dan tolak H1 Hipotesis 5(orang) = Thitung = -0,251 < ttabel dan nyata > 0,1 (0,802 > 0,1), maka terima H0 dan tolak H1 Hipotesis 6 (bukti Fisik) = Thitung = -1,035 < ttabel dan nyata > 0,1 (0,304 > 0,1), terima H0 dan tolak H1 Hipotesis 7 (proses) = Thitung = 2,335 > ttabel dan nyata < 0,1 (0,022 < 0,1), maka tolak H0 dan terima H1 Sehingga diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y = −0,840 + 0,319X1 + 0,353X2 − 0,172X3 + 0,040X4 − 0,051X5 − 0,287X6 + 0,305X7 Y = Keputusan pembelian X1 = Persepsi konsumen terhadap produk X2 = Persepsi konsumen terhadap harga X3 = Persepsi konsumen terhadap promosi X4 = Persepsi konsumen terhadap tempat X5 = Persepsi konsumen terhadap orang X6 = Persepsi konsumen terhadap bukti fisik X7 = Persepsi konsumen terhadap proses Hasil uji F secara simultan bauran pemasaran memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian pada Go-Food, namun secara uji parsial yang memiliki pengaruh signifikan positif terhadap keputusan pembelian produk Go-Food di Kota Bogor adalah harga dan proses. Variabel yang signifikan dan positif adalah variabel harga dan proses. Semakin baik presepsi konsumen terhadap harga dan semakin baik presepsi konsumen terhadap proses maka keputusan pembelian akan meningkat, maka dari itu perusahaan harus lebih memperhatikan strategi penetapan harga, menciptakan harga yang sesuai dengan kualitas, harga yang kompetitif, menciptakan prosedur yang mudah, serta ketepatan waktu dalam penghantaran jasa agar keputusan pembeliannya meningkat.
19 Implikasi Manajerial Karakteristik responden didominasi oleh wanita berusia 21-25 tahun, berstatus pelajar dan mahasiswa, dengan pendapatan Rp. 1.000.001 – Rp.2.000.000, pengeluaran untuk konsumsi Rp. 500.001 – Rp. 750.000, dan frekuensi penggunaan layanan Go-Food sebanyak 1 – 3 kali dalam kurun waktu sebulan.
Manajemen Pemasaran
1. Strategi penetapan harga yang kompetitif agar dapat bersaing dengan kompetitor 2. Kegiatan promosi yang disesuaikan dengan karakteristik konsumen 3. Pengaturan penyebaran armada Go-Food di Kota Bogor 4. Merancang proses pengantaran jasa yang efektif dan efisien 5. Merancang bukti fisik sesuai identitas produk jasa yang ditawarkan dan selaras dengan presepsi konsumen
1. Melakukan evaluasi terhadap strategi penetapan harga apakah sesuai dengan yang diarapkan konsumen dan mampu bersaing dengan harga yang ditawarkan pesaing. 2. Evaluasi keberhasilan program promosi apakah sesuai dengan yang ditargetkan 3. Penilaian efisiensi dan efektifitas proses yang dilakukan apakah sudah sesuai atau tidak 4. Pembatasan jumlah armada GoFood dalam satu wilayah
Manajemen Sumberdaya Manusia
PT. GO-JEK INDONESIA Produk Go-Food
1. Menentukan kebutuhan pegawai yang disesuaikan dengan pertumbuhan perusahaan 2. Membuat pelatihan peningkatan kompetensi pegawai 3. Meningkatkan kretivitas, inovatif, prestatif, dan keterampilan kerja pegawai di perusahaan
1. Survei kepuasan pelanggan terhadap kinerja pegawai 2. Penilaian keberhasilan program pelatihan dan sejauh mana program tersebut memberikan dampak bagi perusahaan
Planning
Organizing
Actuating
Gambar 4 Implikasi Manajerial
Controlling
20
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Karakteristik responden didominasi oleh wanita berusia 21-25 tahun, berstatus pelajar dan mahasiswa, dengan pendapatan Rp. 1.000.001 – Rp.2.000.000, pengeluaran untuk konsumsi Rp. 500.001 – Rp. 750.000, dan frekuensi penggunaan layanan Go-Food sebanyak 1 – 3 kali dalam kurun waktu sebulan. 2. Responden dalam penelitian ini telah memberikan respon yang positif terhadap bauran pemasaran jasa layanan Go-Food. Variabel tempat dinilai paling baik oleh konsumen. 3. Secara bersama-sama bauran pemasaran memiliki pengaruh nyata terhadap keputusan pembelian, namun secara parsial hanya variabel harga dan proses yang memiliki pengaruh nyata positif terhadap keputusan pembelian. Saran Saran dari penelitian ini adalah: 1. Untuk kedepannya perusahaan perlu memperhatikan strategi penetapan harga agar lebih kompetitif dan sesuai presepsi konsumen serta perusahaan perlu menciptakan proses yang efisien dan efektif serta penerapan standar prosedur dalam proses penghantaran jasa, karena semakin baik jasa yang diberikan maka konsumen dapat ikut memasarkan jasa layanan Go-Food kepada kerabat dekatnya secara sukarela, inilah yang disebut sebagai agen pemasaran dalam konsep new wave marketing (Kartajaya 2010). 2. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk mengkaji lebih dalam pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian ulang dan loyalitas terhadap jasa layanan Go-Food. Agar kita dapat mengukur pengaruh yang diberikan oleh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian ulang dan loyalitas.
DAFTAR PUSTAKA [APJII] Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia. 2015. Profil pengguna internet Indonesia 2014 . [Internet]. [diunduh 2016 maret 17]. Tersedia pada : https://www.sendspace.com/file/mke4ig. [BPS] Badan Pusat Statistik Kota Bogor. 2015. Kota Bogor dalam Angka 2015. Bogor (ID): BPS Kota Bogor. Alma, Buchari. 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung(ID): CV. ALFABETA Fajri DA. Arifin Z. Wilopo. 2013. Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Menabung. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) [Internet]. [diuduh 2016 Maret 17]; Vol. 6, No. 2, Desember 2012. Tersedia pada: http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/viewFi le/294/487.
21 Kotler P, Amstrong G. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran (Terjemahan, Edisi kedua belas. Jilid 1). Jakarta (ID): Erlangga. Kotler P, Kartajaya S, Setiawan I. 2010. Marketing 3.0. Jakarta (ID): Erlangga. Kotler P, Keller KL. 2009. Manajemen Pemasaran (Terjemahan, Edisi ketiga belas. Jilid 1). Jakarta (ID): Erlangga. Lovelock C, Wirtz J, Mussry J. 2011. Pemasaran Jasa Manusia Teknologi Strategi Perspektif Indonesia (Terjemahan, Edisi ketujuh. Jilid 1). Jakarta(ID): Erlangga. Marselina, Edelia. 2014. Persepsi Konsumen Terkait Bauran Pemasaran dan Pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian Ulang Sop Duren Lodaya. Skripsi Manajemen, Institut Pertanian Bogor [internet]. [diunduh 2016 Maret 17]. Tersedia pada: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/69463. Marwa S, Sumarwan U, Nurmalina R. 2014. Bauran Pemasaran Memengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Pembelian Asuransi Jiwa Individu. Jurnal Ilm. Kel. & Kons [Internet]. [diunduh 2016 Maret 17]; Vol. 7, No. 3, September 2014. Tersedia pada: http://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/viewFile/10030/7846. Priyatno D. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta (ID): ANDI. PT Gojek Indonesia. 2016. Apa itu Go-Food. [internet]. [diakses 2016 Maret 17]. Tersedia pada: www.go-food.com. PT Gojek Indonesia. 2016. Go-jek. [internet]. [diakses 2016 Maret 17]. Tersedia pada: www.go-jek.com. Putra HOA. 2012. Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Prabayar XL di Kota Padang. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan [Internet]. [diunduh 2016 Maret 17]; Vol. 3, No. 1, Edisi Januari 2012. Tersedia pada: http://www.journal.unitaspdg.ac.id/downlotfile.php?file=5.%20Pengaruh%20bauran%20pemasaran% 20jasa%20terhadap%20keputusan%20pembelian%20kartu%20perdana%20 prabayar%20XL.pdf. Riduwan. 2011. Dasar-Dasar Statistika. Bandung (ID): CV. ALFABETA. Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung (ID): CV. ALFABETA. Sugiyono.2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung (ID): CV. ALFABETA. Sumarwan U. 2011. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor (ID): Ghalia Indonesia.
22
LAMPIRAN Lampiran 1 Uji Validitas Kuesioner Peubah Indikator r tabel Produk A1 0,361 A2 0,361 A3 0,361 A4 0,361 A5 0,361 Harga B1 0,361 B2 0,361 B3 0,361 B4 0,361 Promosi C1 0,361 C2 0,361 C3 0,361 C4 0,361 Tempat D1 0,361 D2 0,361 D3 0,361 D4 0,361 Orang E1 0,361 E2 0,361 E3 0,361 E4 0,361 Bukti Fisik F1 0,361 F2 0,361 F3 0,361 F4 0,361 Proses G1 0,361 G2 0,361 G3 0,361 Keputusan H1 0,361 Pembelian H2 0,361 H3 0,361 H4 0,361 H5 0,361 H6 0,361 H7 0,361
r hitung 0,536 0,241 0,723 0,672 0,444 0,593 0,568 0,606 0,496 0,768 0,599 0,432 0,646 0,507 0,738 0,150 0,69 0,778 0,690 0,481 0,738 0,685 0,723 0,672 0,444 0,637 0,570 0,284 0,748 0,551 0,736 0,778 0,690 0,481 0,738
Keterangan Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
23 Lampiran 2 Uji Reliabilitas Kuesioner Produk (X1 ) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,665 4 Peubah bebas produk dinyatakan reliabel Harga (X2 ) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,668 4 Peubah bebas harga dinyatakan reliabel Promosi (X3 ) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,908 4 Peubah bebas promosi dinyatakan reliabel Tempat (X4 ) Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items ,807 2 Peubah bebas tempat dinyatakan reliabel Orang (X5 ) Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items ,673 4 Peubah bebas orang dinyatakan reliabel Bukti Fisik (X6 ) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,648 4 Peubah bebas bukti fisik dinyatakan reliabel
24 Proses (X7 ) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,867 2 Peubah bebas Proses dinyatakan reliabel Keputusan Pembelian (Y) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,823 7 Peubah terikat keputusan pembelian dinyatakan reliabel Lampiran 3 Jumlah kendaraan bermotor di Kota Bogor No Tahun Total Kendaraan Presentasi Kenaikan Kendaraan/tahun 1 2008 206 187 2 2009 232 565 12.79% 3 2010 270 224 16.19% 4 2011 301 087 11.42% 5 2012 336 878 11.89% Rata-rata peningkatan kendaraan/tahun 13.07% Sumber : Polres Bogor Kota
Lampiran 4 Pertumbuhan jalan di Kota Bogor Tahun Panjang Jalan (Km) % 2011 754 754 2012 752 650 -0.30% 2013 757 393 0.63% 2014 757 393 0% Total Rata-rata Pertumbuhan 0.11% Sumber : Bogor dalam Angka 2015
Lampiran 5 Jumlah hari hujan rata-rata perbulan di Kota Bogor Stasiun Pos Hujan Klimatologi Tahun Empang Katu Lampa Atang Sanjaya 2011 11.3 11.6 15.4 19.3 2012 14.8 13.9 17.6 20.1 2013 16.8 16.3 19.1 25.3 2014 15.7 13.7 17.0 18.8 Sumber : Bogor dalam Angka 2015
25 Lampiran 6 Jumlah curah hujan rata-rata perbulan di Kota Bogor Stasiun Pos Hujan Klimatologi Tahun Empang Katu Lampa Atang Sanjaya 2011 236.3 245.6 487.7 237.6 2012 329.3 305.7 535.3 304.5 2013 415.0 380.8 630.2 333.0 2014 417.4 395.4 576.1 352.5 Sumber : Bogor dalam Angka 2015
Lampiran 7 Jumlah penduduk Kota Bogor Tahun Populasi 2011 987 315 2012 1 004 831 2013 1 013 019 2014 1 030 720 Sumber: BPS Kota Bogor (2015)
26
RIWAYAT HIDUP Penulis bernama lengkap Akasyah Palahuddin dilahirkan di Bandarlampung pada tanggal 18 Mei 1994. Penulis merupakan anak pertama dari pasangan Bapak Kuswan dan Ibu Hartiyah. Penulis memulai jenjang pendidikan sekolah dasar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Beringin Raya pada tahun 2000-2006 lalu melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Bandarlampung pada tahun 20062009 dan menjenjang pendidikan SMA pada tahun 2009-2012 di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7 Bandarlampung. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Institut Pertanian Bogor melalui jalur SNMPTN Undangan untuk program studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Selama menjalankan studi di Institut Pertanian Bogor, penulis aktif mengikuti berbagai organisasi, kepanitian hingga kegiatan perlombaan seperti Marketing Debate Competition, Centre of Management Marketing Competition, dan Politik Ceria. Organisasi yang pernah diikuti oleh penulis adalah Himpunan Profesi Centre of Management menjadi Marketing Staff pada tahun 2013-2014.