Finance & Accounting Journal, Vol. 3, No. 1, March 2014 ISSN # 2252-6242
PENGARUH AUDIT OPERASIONAL DAN IMPLEMENTASI STRATEGI TERHADAP EFEKTIVITAS PENJUALAN PADA PT. X Bellina Wuwungan PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk Manado, Sulawesi Utara, Indonesia Email:
[email protected] Linus Ampang Pasasa Institut Teknologi Bandung Bandung, Jawa Barat, Indonesia Email:
[email protected] Bobby Wiryawan Saputra School of Accounting Harapan Bangsa Business School, Bandung, Jawa Barat, Indonesia Email:
[email protected]
ABSTRACT This study aimed to show sales effectiveness affected by operational audit and strategies implementation. This study used primary data on PT. X with 44 peoples as a sample and secondary data used sales data on PT. X from 2010 until 2012 obtained from marketing division. Statistical test used path analyze with Structural Equation Modeling (SEM) method and AMOS as a tool. This study showed sales effectiveness could be affected by operational audit and strategies implementation. Keywords: operational audit, strategy implementation, sales effectiveness
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan efektivitas penjualan dapat dipengaruhi oleh audit operasional dan implementasi strategi. Penelitian ini menggunakan data primer pada populasi PT. X dengan jumlah sampel 44 orang dan data sekunder menggunakan data penjualan PT.X dari tahun 2010 sampai 2012 yang diperoleh dari pihak marketing. Pengujian statistik menggunakan analisa jalur dengan metode Structural Equation Modeling (SEM) dan alat bantu program Analysis of Moment Structures (AMOS). Penelitian ini menunjukkan efektivitas penjualan dapat dipengaruhi oleh audit operasional dan implementasi strategi. Kata kunci: Audit Operasional, Implementasi Strategi, Efektivitas Penjualan
I.
PENDAHULUAN Konsumsi protein hewani orang Indonesia khususnya ayam dan telur yang masih rendah karena masyarakat beranggapan dengan mengkonsumsi telur dapat menimbulkan penyakit bisulan pada anak dan meningkatkan kolesterol, rendahnya daya beli masyarakat, kurang kesadaran pentingnya kecukupan gizi untuk anak, dan kurang informasi pentingnya mengkonsumsi telur dan ayam (Hardinsyah, 2012). Standar gizi nasional untuk konsumsi protein minimal 720 butir/kapital/tahun (Suryana, 2008) sedangkan tingkat konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia baru memenuhi 67 butir/kapital/hari (Darmawan, 2007). Rendahnya konsumsi telur pada masyarakat Indonesia membuka peluang bagi pelaku usaha 60
Finance & Accounting Journal, Vol. 3, No. 1, March 2014 ISSN # 2252-6242
peternakan ayam. Pelaku usaha ternak ayam yang dimaksud adalah usaha peternakan berskala kecil, menengah, dan berskala besar (Sejati, 2011). Semua perusahaan mempunyai tujuan yang ingin dicapai termasuk perusahaan peternakan. Pada umumnya hampir seluruh kegiatan perusahaan ditujukan untuk memperoleh laba. Meskipun demikian memperoleh laba bukanlah merupakan satusatunya tujuan perusahaan. Masih terdapat berbagai tujuan lain seperti memberi kesempatan kerja untuk mengurangi pengangguran, prestise, pertimbangan politik, upaya pengabdian kepada masyarakat, dan sebagainya (Muad, 2008). Tujuan perusahaan tersebut tentunya harus didukung dengan rumusan perencanaan yaitu strategi perusahaan. Strategi akan mendukung perusahaan untuk mencapai tujuannya dalam menghadapi persaingan (Carpenter & Sanders, 2009). Strategi tidak hanya berbicara mengenai kebutuan persaiangan tapi juga strategi harus disesuaikan dengan kemampuan perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan yang sama. Tapi juga bagaimana strategi tersebut dapat melihat visi, tujuan, analisis internal dan eksternal, dan model implementasi yang dapat digunakan untuk membantu merumuskan dan melaksanakan strategi (Carpenter & Sanders, 2009). Perusahaan tentunya harus mendapatkan keuntungan dari aktivitas dalam perusahaan. Salah satu aktivitas yang memberikan keuntungan adalah aktivitas penjualan. Aktivitas penjualan merupakan suatu usaha terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba (Iskandar, 2009). Aktivitas penjualan dalam perusahaan berhubungan dengan fungsi pokok ekonomi yang berada di masyarakat yaitu konsumsi, produksi, dan distribusi (Sarwanta, 2012). Dilihat dari sisi eksternal, aktivitas penjualan dapat memenuhi fungsi pokok ekonomi masyarakat. Dari sisi internal, terjadinya efektifitas pada penjualan jika faktor yang mempengaruhi penjualan dimanfaatkan secara maksimal. Efektifitas menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil fungsi semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitasnya (Yoserizal, 2012). Untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan suatu fungsi penjualan dalam hal ini penilaian efektivitas maka diperlukannya audit operasional sebagai penilaian efektifitas fungsi. Audit operasional juga diharapkan dapat membantu manajemen menjaga aktivitas penjualan agar tetap pada tujuan utamanya yaitu memperoleh laba yang maksimal. PT. X adalah perusahaan yang bergerak di sektor peternakan. Aktivitas yang paling berperan penting dalam perkembangan perusahaan adalah aktivitas penjualan. PT. X telah menetapkan target penjualan. Namun pihak perusahaan belum mengetahui apakah anggaran dan target penjualan tersebut berlaku efektif terhadap penjualan perusahaan atau tidak. Penelitian ini akan menilai apakah penjualan telah mencapai target yang telah ditentukan atau tidak untuk tiga tahun terakhir, melihat faktor-faktor yang mendukung dan menghambat penjualan, dan melihat apakah peran implementasi strategi dapat berpengaruh terhadap efektivitas penjualan perusahaan. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dilihat PT. X sudah melaksanakan aktivitas penjualan namun pelaksanaannya belum diketahui apakah berjalan efektif. II.
LANDASAN TEORI Audit operasional adalah suatu proses sistematis untuk menelaah dan mengevaluasi efektivitas, efisiensi, dan kehematan operasi organisasi yang nantinya akan di pertanggungjawabkan kepada pihak manajemen dalam bentuk opini untuk perbaikan operasi organisasi. Tujuan umum audit operasional adalah menilai kinerja dari manajemen dan berbagai fungsi, menilai efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh top management, dapat memberikan 61
Finance & Accounting Journal, Vol. 3, No. 1, March 2014 ISSN # 2252-6242
rerkomendasi kepada top management untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan, sistem pengendalian management, serta prosedur operasional perusahaan dalam rangka meningkatkan efisiensi, keekonomisan, dan efektivitas dari fungsi operasi perusahaan. Audit operasional terdiri dari lima struktur umum yaitu tahap perencanaan (planning), tahap program kerja (work program), tahap pelaksanaan kerja lapangan (field work), tahap pengembangan temuan audit dan rekomendasi (development of findings and recommendations), tahap laporan (reporting). Implementasi strategi adalah proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur (Kusmayadi, 2009). Efektivitas diartikan sebagai perbandingan masukan-keluaran dalam berbagai fungsi, sampai dengan pencapaian tujuan yang ditetapkan, baik ditinjau dari kuantitas (volume) hasil kerja, kualitas hasil kerja, maupun batas waktu yang ditargetkan (Agoes & Hoesada, 2009). Suatu organisasi dianggap efektif bila mencapai tujuan dengan efisien, hemat, dan menaati peraturan yang berlaku. Penelitian ini akan menganalisis bagian penjualan untuk mengetahui seberapa jauh perbedaan antara realitas dan target penjualan (Prasetyo, 2010). Untuk mengukur tingkat efektivitas suatu fungsi apakah mencapai tujuan yang telah dibuat atau tidak maka digunakan rasio efektivitas yaitu realisasi penjualan dibagi target penjualan dikali 100% (Bisma, 2010). Tujuan dari audit operasional yaitu menilai efektivitas, efisiensi, dan ekonomis atas aktivitas yang terjadi dalam perusahaan (Elder, Beasly, & Arens, 2010). Setiap aktivitas dalam perusahaan tentu mempunyai program untuk mencapai target dan tujuan setiap aktivitas. Hal tersebut tentunya didukung dengan anggaran untuk merealisasikan aktivitas setiap departemen dan prosedur agar aktivitas dapat berjalan baik sesuai tujuan. Berdasarkan komponen-komponen inilah dapat dinilai apakah suatu aktivitas penjualan dalam perusahaan berjalan secara efektif. Menurut penelitian Djanegara (2009) dan Lilian (2009), untuk mencapai tingkat penjualan yang efisien diperluakan suatu penilaian yaitu audit operasional. Audit operasional dilakukan jika terdapat pengimplementasian strategi untuk setiap aktivitas contohnya aktivitas penjualan. Menurut penelitian Kusmayadi (2009) implementasi strategi memiliki tiga komponen yaitu program, anggaran, dan prosedur. Berdasarkan ruang lingkup audit operasional (Taman, 2011) harus melaksanakan program sesuai dengan prosedur dan sejauh mana hasil suatu program dan fungsi mencapai suatu tingkat yang diinginkan (efektif). Menurut penelitian Robinson (2006) anggaran pada dasarnya merupakan fungsi yang mencakup penyusunan program untuk mencapai tujuan dan sasaran program. Menurut David (2011) sukses memformulasikan strategi tidak sepenuhnya menggaransi sukses dalam mengimplementasi strategi.Karena harus ada sumber daya manusia yang mendukung pelaksanaan strategi. Formulasi untuk implementasi strategi fokus melihat apakah kegiatan yang dilakukan efisien dan efektif atau tidak. Penelitian ini memilih penjualan sebagai aktivitas yang akan dinilai efektivitas karena penjualan merupakan aktivitas yang berpengaruh langsung terhadap pendapatan perusahaan. Dengan demikian implementasi strategi yang mencakup tiga komponen tersebut dapat berpengaruh terhadap efektivitas aktivitas penjualan. Menurut penelitian Kusmayadi (2009) memberikan indikasi bahwa audit operasional dianggap sebagai suatu faktor penting dalam menjaga konsistensi dan relevansi strategi yang ditetapkan. Audit operasional memberikan kontribusi yang besar baik dalam memberikan masukkan terhadap manajemen dalam penyempurnaan strategi yang dijalankan dalam pencapaian tujuan yang ditetapkan. Dalam implementasi strategi terdapat tiga komponen yang dapat mendukung tercapainya 62
Finance & Accounting Journal, Vol. 3, No. 1, March 2014 ISSN # 2252-6242
penerapan strategi yaitu program, anggaran, dan prosedur. Pelaksanaan audit operasional berada dalam tahap evaluasi dan pengendalian dalam tahapan manajemen strategi (Kusmayadi, 2009). Hasil evaluasi tersebut tentunya dari hasil pengimplementasian program yang disusun oleh perusahaan. Program yang dilaksanakan juga digambarkan dalam bentuk anggaran yang dibuat serta prosedur yang perlu dijalani atas program.Karena dengan adanya program otomatis diperlukannya prosedur baru sebagai penyesuaian pelaksanaan kegiatan. Berdasarkan ruang lingkup audit operasional (Taman, 2011), audit operasional menilai program yang dilaksanakan berdasarkan ketentuan dan prosedur yang efisien dan menilai sejauh mana hasil suatu program mencapai tingkat yang diinginkan (efektivitas), sangat berhubungan dengan komponen implementasi strategi yaitu anggaran, program, dan prosedur untuk menilai efektivitas pada aktivitas penjualan. Oleh sebab itu, hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah: H1: Audit operasional berpengaruh terhadap efektivitas penjualan H2: Implementasi strategi berpengaruh terhadap efektivitas penjualan H3: Audit operasional mempengaruhi implementasi strategi dalam menilai efektivitas penjualan III. III.1
METODE PENELITIAN SUMBER DATA Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Data primer yang digunakan berupa kuesioner dan wawancara. Sedangkan untuk data sekunder menggunakan laporan perusahaan, studi literatur untuk setiap variabel yang dipakai untuk penelitian. Populasi untuk penelitian ini adalah PT. X yang berada di desa Salamnunggal, kecamatan Cibeber, kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sampel yang akan dipilih adalah seluruh pihak yang berada dalam perusahaan karena populasi dari sampel yang akan diambil relatif kecil yaitu berjumlah 44 orang. Skala pengukuran dalam kuesioner menggunakan skala likert yaitu untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi. Kuesioner yang akan dipakai berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup karena daftar perntanyaan dan pernyataan telah disediakan sejumlah pilihan jawaban. Penelitian ini menggunakan proses wawancara. Target yang akan diwawancara adalah pengelola perusahaan dan bagian marketing. Data sekunder berupa data target dan realisasi penjualan PT. X selama tahun 2010 sampai 2012. III.1.1 Operasionalisasi Variabel Variabel eksogen yang digunakan dalam penelitian ini adalah audit operasional dengan tiga indikator yaitu audit atas penilaian ketaatan, audit atas penilaian kehematan dan dayaguna, audit atas penilaian hasil guna. Implementasi strategi didukung oleh tiga indikator yaitu program, anggaran, dan prosedur. Sedangkan terdapat variabel endogen yaitu efektivitas penjualan yang didukung oleh dua indikator yaitu tujuan perusahaan dan perbandingan target dan realisasi penjualan. III.1.2 Teknik dan Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh antar variabel eksogen dan endogen. Pengaruh tersebut dilihat dengan cara analisis deskriptif audit operasional dan implementasi strategi untuk melihat sejauh mana kedua variabel tersebut dapat menjelaskan efektivitas penjualan kemudian dilakukan analisis berdasarkan data kuantitatif. Pengolahan data dengan analisa SEM dilakukan dengan cara uji validitas dan reliabilitas data, merubah data dari bentuk ordinal menjadi interval, uji kecocokan data dengan melihat tabel Goodness of Fit dari model penelitian, uji hipotesis dengan melihat korelasi antar variabel dan indikator dan nilai probability, menarik kesimpulan atas uji hipotesis yang dilakukan dengan melihat jika Ha > 0,005 maka H0 diterima dan jika Ha < 0,005 maka H0 ditolak. 63
Finance & Accounting Journal, Vol. 3, No. 1, March 2014 ISSN # 2252-6242
IV.
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Proses penjualan PT.X dilakukan oleh bagian markeitng. Bagian marketing membuat pelaporan atas hasil penjualan setiap harinya. Pada akhir bulan laporan penjualan dikirim via email ke kantor pusat untuk meninjau hasil penjualan yang telah terjadi dalam periode satu bulan. Laporan harian yang dibuat bagian marketing PT.X berisi tanggal, pelanggan, jumlah telur yang dijual (dalam butir/kg), harga jual, jumlah yang dibayar pelanggan secara cash, dan siapa yang mengantar telur sampai ke pelanggan. Untuk mengetahui tingkat efektivitas penjualan PT. X, digunakan data yang telah diperoleh dari penjualan yaitu target dan realisasi penjualan selama dua periode yaitu penjualan tahun 2011 dan 2012. Periode penjualan ini dipilih karena ketersediaan data dari bagian marketing. Target dan realisasi penjualan dapat dilihat melalui tabel berikut : Tabel 4.1 Target dan Realisasi Penjualan (dalam kg dan rupiah) Tahun
2010 2011 2012
Kg Telur Target
Realisasi
1.095.000 1.095.000 1.898.000
1.089.137 357.691 928.149
(%)
Penjualan Target
99 13.155.942.000 33 14.423.700.000 49 27.405.040.000 Sumber: PT. X
Realisasi
13.031.670.203 4.686.930.791 13.308.540.600
(%)
99 32 49
Berdasarkan data tabel 4.1, penjualan 2010 mencapai 99% dalam kg telur dan rupiah. Dalam persentase dikatakan efektif karena sudah mencapai 80% tingkat efektivitas. Hal tersebut dikarenakan umur ayam pada pertengahan tahun 2010 mencapai puncak panen. Pencapaian tahun 2011 target penjualan sebesar 33% dalam kg dan 32% dalam rupiah. Hal ini mununjukkan penjualan tahun 2011 tidak efektif karena adanya pergantian sistem kandang menjadi close house dan panen ayam secara besar-besaran sehingga terjadi penurunan penjualan. Tahun 2012 penjualan meningkat yaitu dari tahun sebelumnya 357.691 menjadi 928.149. Dalam rupiah dari Rp 27.405.040.000 menjadi Rp13.308.540.600. Peningkatan tahun 2012 yaitu sebesar 49%. Penetapan target untuk tahun 2010 dan 2011 yaitu 3.000 kg per hari dan tahun 2012 target mencapai 5.200 kg per hari. Setelah dilaksanakan program audit dan analisa kuantitatif untuk kegiatan penjualan PT. X, ditemukan kondisi tidak adanya pemisahan fungsi antara bagian keuangan dan bagian marketing dan penjualan telur yang dilakukan PT. X kurang efektif. Berdasarkan kondisi tersebut ditemukan kekurangan yaitu: a. Penyebab 1). Tidak adanya pemisahan fungsi antara bagian keuangan dan marketing karena kurangnya ketersediaan sumber daya manusia yang ahli dalam bidang keuangan dan marketing. 2). Penjualan baik dalam unit maupun rupiah belum mencapai targetyang telah ditentukan untuk tahun 2012 karena target yang ditentukan berdasarkan perkiraan pihak marketing tinggi. b.
Akibat 1). Seluruh kegiatan pengeluaran dan pemasukkan kas di kontrol oleh dua orang. Kegiatan tersebut seperti input data produksi setiap hari, pengecekan harga telur per kg, membuat laporan penjualan harian, membuat laporan bulanan, pencatatan, piutang pelanggan, mengatur jadwal pembelian pelanggan setiap hari, negosiasi langsung dengan pelanggan, terjun langsung untuk menawarkan produk. Kemungkinan kesalahan dalam menginput atau menghitung data semakin besar, jika salah input data berdampak pada pelaporan keuangan yang bisa saja terjadi kekeliruan dalam penulisan atau perhitungan angka. Laporan yang dihasilkan bisa jadi tidak 64
Finance & Accounting Journal, Vol. 3, No. 1, March 2014 ISSN # 2252-6242
akurat. 2). Kegiatan penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan untuk tahun 2011 dan 2012 belum efektif. c.
Rekomendasi 1). Adanya pemisahan tugas antara bagian marketing dan bagian keuangan dengan penambahan sumber daya manusia dari pihak pusat yang memiliki kemampuan bidang keuangan dan bidang marketing. Pemisahan tugas tersebut untuk meminimalisir tingkat kecurangan dan kesalahan dalam pelaporan hasil penjualan. 2). Bagian perusahaan melakukan penetapan target disesuaikan dengan penjualan perbulan kemudian dicari rata-rata penjualan baik dalam unit maupun rupiah dalam bulan tersebut. Penetapan target perbulan karena pada kenyataannya produksi telur ayam tidak sama setiap bulan disesuaikan dengan kondisi ayam. Sehingga jika target disesuaikan dengan kondisi penjualan perbulan akan terlihat efektif atau tidak penjualan tersebut.
PT. X melaksanakan fungsi penjualan tidak lepas dari pengembangan program, anggaran, dan prosedur yang telah dibuat. Program PT. X yaitu meningkatkan penjualan untuk mencapai target yang ditentukan. Beberapa hal yang telah disusun untuk membantu meningkatkan penjualan adalah dengan mempromosikan telur yang dihasilkan lewat door to door ke pasar tradisional, pasar modern, dan luar wilayah, dan penggantian sistem kandang dari sistem kandang konvensional ke sistem close house. PT. X dalam menyusun program promosi tidak melakukan perubahan struktur yang signifikan. Namun lebih ditekankan pada keandalan pegawainya dalam mempromosikan produk PT. X. Program yang kedua yaitu penggantian sistem perkandangandari sistem konvensional menjadi sistem close house dengan Full Automatic Cages System. Program yang ditentukan oleh perusahaan ini untuk menambah kapasitas ayam dan produk yang akan dijual. PT. X melakukan penambahan tenaga ahli sebagai penyesuaian. Program yang disusun PT. X disesuaikan dengan kondisi keuangan perusahaan karena untuk pemasaran dan pengubahan sistem kandang memerlukan biaya yang cukup besar untuk mendapatkan pengembalian. Pelaksanaan program pemasaran dan penggantian sistem kandang akan mengarahkan pihak PT. X untuk mengembangkan standar operasional perusahaan. SOP berisi rincian aktivitas yang diperlukan dalam menyelesaikan sebuah program. Adanya program penjualan tersebut menunjang tingkat penjualan telur yang otomatis berpengaruh dalam tingkat efektivitas penjualan. Karena semakin penjualan mendekati target atau melampaui target maka persentase penjualan mendekati atau dikatakan efektif. Untuk megetahui apakah pengimplementasian strategi yang disusun berjalan sesuai dengan perencanaan diperlukan evaluasi dan pengendalian salah satu cara yaitu dengan audit operasional (Kusmayadi, 2009). IV.1
Pengolahan Data Statistik Data yang akan diolah adalah data kuesioner yang disebarkan diperusahaan kepada bagian marketing dan bagian terkait. Jumlah responden ada 44 orang, terdiri dari wanita 18 dan pria 26. Responden yang diambil adalah seluruh karyawan yang bekerja di PT. X.
65
Finance & Accounting Journal, Vol. 3, No. 1, March 2014 ISSN # 2252-6242
Tabel 4.1 Uji Validitas Corrected Item Total – Variabel Correlation Audit Operasional (X1.1) 0,834 (X.1.2) 0,678 (X1.3) 0,825 Implementasi Strategi (X2.1) 0,784 (X2.2) 0,697 (X2.3) 0,889 Efektivitas Penjualan (Y1.1) 0,526 (Y1.2) 0,862 Sumber: Lampiran A Pengolahan data tersebut menggunakan SPSS dimana data dinyatakan valid jika nilai signifikansinya > 0,300 (Wijaya, 2012). Untuk melihat tingkat signifikansi dapat dilihat melalui corrected item-total correlation. Hasil tersebut menunjukkan rata-rata nilai setiap variabel yang diuji signifikansinya berada diatas 0,300 yang berarti data yang digunakan valid dan layak untuk dilanjutkan ke pengujian selanjutnya.
No. 1 2 3
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Variabel Cronbach’s Alpha Audit Operasional 0,819 Implementasi Strategi 0,840 Efektivitas Penjualan 0,738 Sumber: Lampiran A
N 6 6 6
Berdasarkan tabel 4.4, menunjukkan ketiga variabel tersebut berada pada syarat reliabilitas yaitu 0,700 (Wijaya, 2012) berarti data yang diujikan reliabel dan layak untuk diuji kedalam pengujian selanjutnya. IV.1.1 Uji Kecocokan Tabel 4.5 Goodness of Fit model Goodness of Fit Cut off Hasil Index Value Olah CMIN/DF ≤ 3,0 2,926 probability level < 0,05 0,000 CFI ≥ 0,90 0,917 GFI ≥ 0,90 0,808 AGFI ≥ 0,80 0,617 RMR < 0,05 0,077 Sumber: Lampiran B
Evaluasi Model Baik Baik Baik Marginal Marginal Marginal
Berdasarkan tabel 4.5, hasil goodness of fit terlihat Chi-square 52,671 dengan df = 18 dan CMIN/df adalah 2,926 yang menunjukkan bahwa model yang ada telah cocok dengan data observasi 66
Finance & Accounting Journal, Vol. 3, No. 1, March 2014 ISSN # 2252-6242
karena. Berdasarkan syarat model fit, angka tersebut < 0,300 (Wijanto, 2008) berarti terindikasi model dan data dapat diterima kecocokkannya berikutnya. Terdapat tingkat probabilitas 0,000. Angka tersebut menunjukkan model yang diuji dipandang baik karena berada < 0,005 (Wijanto, 2008) sehingga pengujian dapat dilanjutkan untuk menguji hipotesis. Dalam evaluasi model terdapat pernyataan marginal, artinya model masih dapat diterima untuk dilanjutkan ke pengujian. Tabel 4.6 Korelasi Indikator Variabel Audit Operasional
Indikator
Coefficient Correlation (r)
Ketaatan 0,98 Hemat 0,75 Hasil Guna 0,94 Implementasi Strategi Program 0,87 Anggaran 0,90 Prosedur 0,83 Efektivitas Penjualan Tujuan 0,75 Target 0,94 Sumber: Lampiran C
Coefficient Determinant (r2) %
Strength
96,04% 56,25% 88,36% 75,69% 81% 68,89% 56,25% 88,36%
Strong Moderate Strong Strong Strong Strong Moderate Strong
Tabel 4.6 menjelaskan korelasi indikator yang dapat menjelaskan variabel. Namun terdapat indikator yang paling dominan korelasinya, yang pertama ketaatan terhadap audit operasional dengan besar koefisien korelasi kuat 0,98 (r2=96%). Hal tersebut berarti bahwa indikator ketaatan 96% dapat menjelaskan variabel audit operasional. Indikator kedua target dan hasil guna dengan masing-masing koefisien korelasi kuat 0,94 dan r2= 88,36%. Indikator program dan hasil guna 88,36% dapat menjelaskan implementasi strategi dan audit operasional. Indikator ketiga yaitu anggaran dengan koefisian korelasi kuat 0,90 (r2=81%). Hasil tersebut berarti 81% indikator anggaran dapat menjelaskan variabel implementasi strategi.Hasil diatas menggambarkan indikatorindikator pembentuk variabel tersebut telah menunjukkan indikator yang kuat dalam menjelaskan variabel. Tabel 4.7 Uji hipotesis variabel eksogen dengan endogen Estimate Variabel Standardize Audit Operasional → Efektivitas Penjualan 0,510 Implementasi Strategi → Efektivitas Penjualan 0,487 Audit Operasional → Implementasi Strategi 0,974 Sumber: Lampiran D
p *** *** ***
Dasar pengambilan keputusan hipotesis diterima atau ditolak dengan melihat pada kolom p (probability). Jika p > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, namun jika p < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Tanda *** mengartikan bahwa hipotesis bernilai 0,000 (Santoso, 2012). Tabel 4.8 memperlihatkan uji hipotesis dari penelitian yaitu hasil pengujian H1 membuktikan bahwa audit operasional memiliki pengaruh positif terhadap efektivitas penjualan. Pengaruh audit operasional terhadap efektivitas penjualan dapat dilihat nilai p adalah 0,000. Karena nilai p adalah 0,000 maka H1 diterima. Menurut Agoes & Hoesada (2009), audit operasional dapat menilai dan mengevaluasi efektivitas, efisiensi, dan ekonomis kegiatan operasional dalam perusahaan. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian Djanegara (2009), Lilian (2009), dan Sanjaya (2012) yang 67
Finance & Accounting Journal, Vol. 3, No. 1, March 2014 ISSN # 2252-6242
menyatakan audit operasional berpengaruh positif terhadap efektivitas penjualan. Hasil pengujian H2 membuktikan implementasi strategi memiliki pengaruh terhadap efektivitas penjualan. Pengaruh implementasi strategi terhadap efektivitas penjualan dapat dilihat nilai p adalah 0,000. Karena nilai p adalah 0,000 maka H2 diterima. Berdasarkan Hunger & Wheelen (2003), terdapat indikator dalam implementasi strategi yaitu program, anggaran, dan prosedur untuk mendukung kegiatan salah satunya kegiatan penjualan. Menurut David (2011) dalam buku Strategic Management, proses manajemen strategi pada akhirmya akanmelihat efektivitas dan efisiensi dari pengimplementasian suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan. Dalam penelitian ini impelementasi strategi lewat program, anggaran, dan prosedur penjualan dapat mempengaruhi tingkat pencapaian penjualan. Hasil pengujian H3 audit operasional mempengaruhi implementasi strategi dapat dilihat nilai p adalah 0,000. Karena nilai p adalah 0,000 maka H3diterima. Berdasarkan penelitian Kusmayadi (2009), audit operasional berada dalam tahap evaluasi dan pengendalian dalam proses manajemen strategi. Artinya audit operasional dilaksanakan berdasarkan pengimplementasian strategi yang dilakukan perusahaan. Hal ini didukung dengan teori David (2011) yaitu formulasi yang digunakan dalam pengimplementasian strategi pada akhirnya akan menilai efektivitas dan efisiensi dari suatu kegiatan yang dilakukan. Tabel 4.9 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Implementasi Strategi Audit Operasional Variabel PL PTL PT PL PTL PT Efektivitas Penjualan 0,487 0,487 0,510 0,475 0,985 Implementasi Strategi 0,974 0,974 Sumber: Lampiran E Berdasarkan hasil analisis secara statistik, terdapat pengaruh langsung audit operasional terhadap efektivitas penjualan sebesar 0,510 dan implementasi strategi terhadap efektivitas penjualan sebesar 0,487. Sedangkan terdapat pengaruh tidak langsung audit operasional terhadap efektivitas penjualan melalui implementasi strategi adalah sebesar 0,475. Hal ini menunjukkan pengaruh langsung audit operasional terhadap efektivitas penjualan sebesar 0,510 dan pengaruh audit operasional terhadap efektivitas penjualan lewat implementasi strategi yaitu sebesar 0,475. Pengaruh tidak langsung tersebut mendukung penelitian Kusmayadi (2009) yaitu audit operasional berada dalam tahap evaluasi dan pengendalian dalam prosesmanajemen strategi. Menurut David (2011) formulasi yang digunakan dalam pengimplementasian strategi pada akhirnya akan berada dalam tahap evaluasi dan pengendalian untuk menilai apakah kegiatan yang dilakukan berjalan efisien dan efektif atau tidak. Hal ini berarti melalui implementasi strategi, audit operasional dapat menilai efektivitas penjualan. V.
KESIMPULAN DAN SARAN Proses audit operasional untuk menilai efektivitas penjualan pada PT. X belum efektif karena belum adanya pemeriksaan secara berkala proses penjualan. Belum adanya pemisahan fungsi antara bagian marketing dan bagian keuangan sehingga masih adanya tugas rangkap yang mengakibatkan kemungkinan kesalahan input data yang nantinya berpengaruh terhadap laporan harian atau bulanan. Belum dilakukannya perluasan pasar agar penjualan semakin meningkat. Penjualan tahun 2010 efektif karena kondisi ayam dalam puncak produksi telur. 68
Finance & Accounting Journal, Vol. 3, No. 1, March 2014 ISSN # 2252-6242
Tahun 2011 terjadi penurunan penjualan secara drastis dikarenakan pergantian sistem kandang baru dan panen ayam besar-besaran. Namun tahun 2012 mulai terjadi peningkatan dengan adanya sistem kandang baru, produksi semakin banyak, pihak perusahaan menaikkan target penjualan namun belum efektif. Untuk analisis statistik, audit operasional memiliki pengaruh yang kuat terhadap efektivitas penjualan. Artinya audit operasional dapat digunakan untuk menilai efektivitas penjualan (David, 2011). Hal ini mendukung penelitian Djanegara (2009), Lilian (2009), dan Sanjaya (2012). Berdasarkan pengujian hipotesis, implementasi strategi berpengaruh terhadap efektivitas penjualan. Teori Hunger & Wheelen (2003) mengatakan proses manajemen strategi pada akhirnya akan menilai apakah pengimplementasian strategi sudah mencapai tujuan yang di targetkan (efektif) atau belum. Hasil penelitian menyatakan lewat indikator program, anggaran, dan prosedur dalam pengimplementasian strategi yang diterapkan pada PT. X dapat mempengaruhi efektivitas penjualan. Hasil pengolahan data menunjukkan, audit operasional mempengaruhi implementasi strategi dalam menilai efektivitas penjualan. Audit operasional dilakukan untuk menilai kegiatan yang dilakukan perusahaan yaitu pengembangan strategi perusahaan berjalan efektif, efisien, dan ekonomis. Kusmayadi (2009) mengemukakan audit operasional berada dalam tahap evalusi dan pengendalian dalam manajemen strategis. Hal ini menunjukkan audit operasional dapat menilai efektivitas kegiatan penjualan lewat pengembangan implementasi strategi. Dalam penelitian ini audit operasional dilaksanakan berdasarkan pengimplementasian strategi penjualan yang dilakukan PT. X. Hasil penelitian menunjukkan auditoperasional mempengaruhiimplementasi strategi sebesar 97,02% dalam menilai efektivitas penjualan. Berdasarkan hasil penelitian maka perlu ditambakan beberapa saran sebagai hasil evaluasi yaitu penambahan sumber daya manusia baik dari dari pihak pusat maupun merekrutorang yang memiliki kemampuan bidang keuangan dan bidang marketing. Pemisahan tugas tersebut dimaksudkan untuk meminimalisir kesalahan dalam pelaporan hasil penjualan. Menetapkan target penjualan yang disesuaikan dengan melihat rata-rata hasil penjualan bulan sebelumnya baik dalam kg maupun unit. Melakukan pemasaran diluar daerah Sukabumi atau Cianjur untuk memperbanyak pelanggan dan meningkatkan penjualan. Pengimplementasian strategi yang dilakukan perusahaan cukup baik hanya perlu ditambahkan perluasan pasar tidak hanya di sekitar Jawa Barat saja namun bisa sampai keluar provinsi. Sebaiknya dilakukan audit operasional untuk fungsi penjualan atau fungsi lain secara berkala untuk menilai apakah kegiatan yang telah disusun, anggaran yang telah dibuat, dan prosedurnya sudah benar dan berjalan efektif atau tidak. Saran untuk peneliti selanjutnya agar Penelitian berikutnya menggunakan responden yang lebih banyak untuk perusahaan sejenis agar output data yang dihasilkan lebih baik. Menambah variabel dan indikator yang memiliki hubungan serta berpengaruh untuk efektivitas kegiatan dalam perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA Agoes, S., & Hoesada, J. (2009). Bunga Rampai Auditing. Jakarta: Salemba Empat. Carpenter, A., & Sanders, W. (2009). Strategic Management. New Jersey: McGraw-Hill. Darmawan. (2007). Litbang, Departemen Pertanian. Retrieved from Dukungan Teknologi Penyediaan & Keamanan Produk Pangan Hewani: 69
Finance & Accounting Journal, Vol. 3, No. 1, March 2014 ISSN # 2252-6242
http://www.litbang.deptan.go.id/special/HPS/GAPMMI_A.pdf Elder, Beasly, & Arens. (2010). Auditing and Assurance Service, 14th Edition. North Carolina: Prentice Hall. Hardinsyah. (2012, Oktober 18). Konsumsi Telur Indonesia Paling Rendah di ASEAN. Retrieved from Warta Ekonomi: http://wartaekonomi.co.id/berita5800/konsumsi-telur-indonesiapaling-rendah-di-asean.html Iskandar. (2009). ridwaniskandar.files.wordpress. Retrieved from Pengertian Penjualan: http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/91-pengertian-penjualan.pdf Kusmayadi, D. (2009). Pengaruh Audit Operasional Terhadap Implementasi Strategi dan Dampaknya Pada Laba Operasi. Tasikmalaya: Universitas Tasikmalaya. Muad, F. (2008). Pengantar Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Prasetyo, A. H. (2010). Sukses Mengelola Keuangan Usaha Mikro Kecil. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sarwanta. (2012, April 14). Berbagi Informasi. Retrieved from Kegiatan Pokok Ekonomi (konsumsi, produksi, distribusi): http://sarwanta.com/2012/04/kegiatan-pokok-ekonomikonsumsi.html Sejati, W. (2011, Juni). Analisis Kelembagaan Rantai Pasok Telur Ayam Ras Peternakan Rakyat di Jawa Barat. Retrieved from Analisis Kebijakan Pertanian: http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/ART9-2e.pdf Suryana. (2008). Bulog . Retrieved from Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi : Faktor Pendukung Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia: http://www.bulog.co.id/old_website/data/doc/WIBPenganekaragaman_Konsumsi%20_Pangan_Dan_Giz.pdf Taman. (2011). Pedoman Bab I staff UNY. Retrieved from Buku Pedoman Audit Operasional: staff.uny.ac.id/sites/default/files/PEDOMAN-BAB1.docx Yoserizal. (2012). scribd. Retrieved from Beberapa Pengertian Efektivitas dan Efisiensi: http://www.scribd.com/doc/100500439/22186682-Beberapa-Pengertian-Efektif-Dan-Efisien
70
Finance & Accounting Journal, Vol. 3, No. 1, March 2014 ISSN # 2252-6242
LAMPIRAN A: Uji Validitas & Uji Reliabilitas Uji Validitas
Ketaatan Hemat HasilGuna Program Anggaran Prosedur Tujuan Target
Item-Total Statistics Scale Mean Scale Corrected Cronbach's if Item Variance if Item-Total Alpha if Deleted Item Deleted Correlation Item Deleted 23,1945 85,079 ,936 ,931 23,5514 91,991 ,769 ,942 22,9075 86,251 ,892 ,934 22,9465 88,096 ,867 ,936 22,9256 86,513 ,865 ,935 23,6286 86,071 ,816 ,938 22,9436 91,175 ,729 ,943 22,9560 63,055 ,925 ,950
Uji Reliabilitas Audit Operasional Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,819 6 Implementasi Strategi Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,840 6 Efektivitas Penjualan Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,738 6
71
Finance & Accounting Journal, Vol. 3, No. 1, March 2014 ISSN # 2252-6242
LAMPIRAN B: CMIN Model Default model Saturated model Independence model
NPAR 18 36 8
RMR, GFI Model Default model Saturated model Independence model
RMR ,077 ,000 1,540
GFI ,808 1,000 ,199
AGFI ,617
PGFI ,404
-,029
,155
NFI Delta1 ,882 1,000 ,000
RFI rho1 ,816
IFI Delta2 ,919 1,000 ,000
TLI rho2 ,871
CMIN 52,671 ,000 446,190
DF 18 0 28
P ,000
CMIN/DF 2,926
,000
15,935
Baseline Comparisons Model Default model Saturated model Independence model
,000
,000
CFI ,917 1,000 ,000
Result (Default Model) Minimum was achieved Chi-square = 52,671 Degrees of freedom = 18 Probability level = ,000
72
Finance & Accounting Journal, Vol. 3, No. 1, March 2014 ISSN # 2252-6242
LAMPIRAN C: Hasil Analisis Model
73
Finance & Accounting Journal, Vol. 3, No. 1, March 2014 ISSN # 2252-6242
LAMPIRAN D: Uji Hipotesis Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model) Estimate ImplementasiStrategi <--- AuditOperasional ,974 EfektivitasPenjualan <--- ImplementasiStrategi ,487 EfektivitasPenjualan <--- AuditOperasional ,510 Ketaatan <--- AuditOperasional ,977 Hemat <--- AuditOperasional ,752 HasilGuna <--- AuditOperasional ,941 Prosedur <--- ImplementasiStrategi ,832 Anggaran <--- ImplementasiStrategi ,898 Program <--- ImplementasiStrategi ,871 Tujuan <--- EfektivitasPenjualan ,745 Target <--- EfektivitasPenjualan ,941 Regression Weights: (Group number 1 - Default model) Estimate ImplementasiStrategi <--- AuditOperasional ,811 EfektivitasPenjualan <--- ImplementasiStrategi 1,148 EfektivitasPenjualan <--- AuditOperasional ,652 Ketaatan <--- AuditOperasional 1,000 Hemat <--- AuditOperasional 1,000 HasilGuna <--- AuditOperasional ,955 Prosedur <--- ImplementasiStrategi 1,104 Anggaran <--- ImplementasiStrategi 1,112 Program <--- ImplementasiStrategi 1,000 Tujuan <--- EfektivitasPenjualan ,361 Target <--- EfektivitasPenjualan 1,000
S.E. C.R. ,082 9,832 ,178 6,449 ,090 7,229
P *** *** ***
,063 15,187 ,149 7,393 ,129 8,623
*** *** ***
,054
***
6,720
74
Finance & Accounting Journal, Vol. 3, No. 1, March 2014 ISSN # 2252-6242
LAMPIRAN E: Pengaruh Langsung dan Pengaruh Tidak Langsung Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model) AuditOperasional ImplementasiStrategi ImplementasiStrategi ,974 ,000 EfektivitasPenjualan ,510 ,487 Target ,000 ,000 Tujuan ,000 ,000 Program ,000 ,871 Anggaran ,000 ,898 Prosedur ,000 ,832 HasilGuna ,941 ,000 Hemat ,752 ,000 Ketaatan ,977 ,000
EfektivitasPenjualan ,000 ,000 ,941 ,745 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model) AuditOperasional ImplementasiStrategi ImplementasiStrategi ,000 ,000 EfektivitasPenjualan ,475 ,000 Target ,926 ,458 Tujuan ,734 ,363 Program ,848 ,000 Anggaran ,875 ,000 Prosedur ,810 ,000 HasilGuna ,000 ,000 Hemat ,000 ,000 Ketaatan ,000 ,000
EfektivitasPenjualan ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
75