Modul ke:
Pengantar Psikodianostik OBSERVASI
Fakultas
PSIKOLOGI
Program Studi
Psikologi
Wenny Hikmah Syahputri, M.Psi., Psi.
Defenisi Observasi berasal dari bahasa latin yang berarti “melihat” dan “memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antaraspek dalam fenomena tersebut.
Observasi Menurut Jehoda (dalam Rahayu dan Ardani, 2004), observasi dapat menjadi alat penyelidikan yang ilmiah, apabilah: •Mengabdi kepada tujuan-tujuan penelitian yang telah dirumuskan •Direncakan secara sistematik, bukan terjadi secara tidak teratur, •Dicatat dan dihubungkan secara sistematik degan proposisiproposisi yang lebih umum tidak hanya dilakukan untuk memenuhi rasa ingin tahu semata. •Dapat dicek dan dikontrol validitas, reliabilitas, dan ketelitiannya sebagaimana data ilmiah lainnya.
Tujuan Observasi • • • • • • • •
Untuk keperluan asesmen awal Untuk menentukan kelebihan dan kelemahan observasi, dan menggunakan kelebihan tersebut untuk meningkatkan kelemahan klien. Untuk merancang Rencana Individual bagi klien berdasarkan kebutuhannya. Sebagai dasar kali pertemuan psikolog akan diketahui kemajuan yang dicapai klien. Bagi anak-anak, untuk mengetahui perkembangan anak pada tahap tertentu. Untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan klien. Digunakan dalam memberi laporan pada orangtua, guru, dokter, dan lainlain. Sebagai informasi status anak/remaja di sekolah, untuk keperluan bimbingan dan konseling.
Teknik Observasi A.Observasi Partisipan Obervasi partisipan meliputi tiga jenis yaitu: • Berpartisipasi secara lengkap • Berpartisipasi sebagai fungsional • Berpartisipasi sebagai pengamat
Teknik Observasi B. Observasi Sistematik
•
•
•
Ciri-ciri khusus dari tiap-tiap faktor dalam kategori-kategori tersebut adalah sebagai berikut: Materi Observasi Isi dan luas situasi yang akan diobservasi lebih terbatas.Perumusan-perumusan masalah yang hendak diselidiki puns dah dikhususkan, misalnya hubungan antara pengikut, kerjasama dan eprsaingan, prestasi belajar, dan sebagainya. Cara-cara pencatatan Persoalan-persoalan yang telah dirumuskan secara teliti memungkinkan jawabanjawaban, respon, agau reaksi yang dapat dicatat secara teliti pula. Jenis-jenis gejala atau perilaku yang muncul dapat dihitung dan ditabulasikan. Hubungan antara observer dan observe Pertama-tama situasi harus disiapkan sedemikian rupa sehingga para observe tidak keberatan dengan kehadiran observer. Pengalaman menunjukkan bahwa jika sebelum penyelidikan yang sebenarnya observer sudah pernah hadir dalam situasi, maka kehadirannya di sudut kamar tidak banyak mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok yang sedang berjalan.
Teknik Observasi C. Observasi Eksperimental
• • • •
Ciri-ciri penting dari observasi eksperimental adalah sebagai berikut: Observer dihadapkan pada situasi perangsang yang dibuat seseragam mungkin untuk semua observe. Situasi dibuat sedemikian rupa, untuk memungkinkan variasi timbulnya tingkah laku yang akan diamati oleh observer. Situasi dibuat sedemikian rupa, sehingga observer tidak tahu maksud yang sebenarnya dari observasi. Observer membuat catatan-catatan degan teliti mengenai cara-cara observer mengadakan aksi reaksi, bukan hanya jumlah aksi reaksi semata.
Alat Observasi 1. Anecdotal 2. Catatan Berkala 3. Check List 4. Rating Scale
Hal Yang diobservasi • •
• • • • •
Penampilan fisik misal; tinggi badan, berat badam, warna kulit, dll. Gerakan tubuh/penggunaan anggota tubuh, misal; bagaimana postur tubuh observe, bagian tubuh mana yang sering digunakan, dan bagian mana yang kurang banyak digerakkan (misalnya observe selalu menggerakkan tangan ketika bicara) Ekspresi wajah, yaitu bagaimana ekspresi wajah observe ketika sedang berbicara. Pembicaraan yaitu bagaimana isi pembicaraan yang dilakukan Reaksi emosi, yaitu bagaimana reaksi emosi observee terhadap suatu masalah yang ingin diteliti. Aktivitas yang dilakukan, misal; jenisnya, lamanya, dengan siapa, di mana dan sebagainya. Dan beberapa hal yang perlu diobservasi sesuai tujuan dari penelitian yang akan dilakukan.
Langkah – langkah Observasi • • • • • • •
Mengetahui/memperoleh pengetahuan yang akan diobservasi Menentukan tujuan umum dan tujuan khusus Membuat tata cara observasi (metode apa, alatnya apa) Membatasi dengan tegas hal-hal yang akan dibservasi Melakukan observasi dengan secermat-cermatnya Membuat hasil catattan/observasi Memahami pencatatan dan penggunaan alat.
Hal Penting dalam Observasi
• • • •
Untuk memaksimalkan metode observasi dan memaksimalkan kelebihan dan meminimalkan kelemahan metode observasi perlu dipenuhi hal-hal seperti : Peneliti harus memahami konteks di mana perilaku itu terjadi Dapat menangkap makna dari tindakan penuh arti yang dialami subyek Dapat menangkap word view masyarakat yang diamati Dapat menangkap perilaku yang berpola dari subyek yang diamati.
Terima Kasih Wenny Hikmah Syahputri, M.Psi, Psi