0
PENERAPAN PERANGKAT ANALISIS MUTU DALAM MENINGKATKAN MUTU PRODUK TEH BOTOL SOSRO (STUDI KASUS PT. SINAR SOSRO, PANDEGLANG)
Oleh YULIA PANCA SATYARINI H24062668
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
RINGKASAN Yulia Panca Satyarini. H24062668. Penerapan Perangkat Analisis Mutu dalam Meningkatkan Mutu Produk Teh Botol Sosro (Studi kasus PT. Sinar Sosro, Pandeglang). Di bawah bimbingan H. Musa Hubeis. PT. Sinar Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di dunia. Masalah bagaimana berjalannya proses produksi merupakan masalah penting bagi perusahaan, karena proses produksi memiliki peran cukup besar dalam menghasilkan produk bermutu. Penelitian ini bertujuan (1) Mengidentifikasi penerapan perangkat analisis mutu pada proses produksi Teh Botol Sosro yang dilakukan PT. Sinar Sosro Kantor Pabrik (KPB) Pandeglang., (2) Menganalisis bentuk penyimpangan pada proses produksi Teh Botol Sosro di PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang dan (3) Menyusun rencana aksi perbaikan penyimpangan pada proses produksi Teh Botol Sosro di PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang. Penelitian dilakukan di PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang yang berlokasi di Jl. Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang, Banten. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data yang telah diperoleh dikelompokkan atas data kuantitatif atau data numerik dan data kualitatif atau data verbal. Data numerik meliputi jumlah produk cacat dari masing-masing faktor penyebab. Sedangkan data verbal meliputi sejarah perusahaan, perkembangan perusahaan, kegiatan dan prosedur produksi. Alat analisis yang digunakan adalah Grafik kendali, Check Sheet, Pareto Chart, Histogram, Run Chart, Flow Chart, Brainstorming, Affinity Diagram, Fishbone Diagram dan Decision Tree Diagram, dengan bantuan Minitab 15, SPSS 16.0 dan Microsoft Excel. Meskipun PT. Sinar Sosro telah menerapkan perangkat analisis mutu yaitu Gugus Kendali Mutu, masih didapatkan penyimpangan dari jumlah jenis produk tidak standar yang dianalisis menggunakan grafik kendali, yaitu botol asing, volume kurang, kosong tertutup, pecah hancur, sompal isi, tanpa tutup dan tutup miring. Dari keseluruhan jenis produk tidak standar tersebut dilakukan analisis diagram Pareto dengan menggunakan check sheet dan didapatkan bahwa volume kurang merupakan jenis produk tidak standar yang paling sering terjadi. Analisis volume kurang dimulai dari Histogram yang memperlihatkan bahwa volume yang sesuai standar 95,46%, head space panas sesuai standar 74,8% dan head space dingin sesuai standar 93,55%; Dari run chart terhadap masing-masing formasi dan akumulasinya diperoleh pada setiap akhir bulan tingkat produk bervolume kurang berada pada tingkat yang tinggi. Berdasarkan hasil Brainstorming, Affinity diagram, Fishbone diagram dan Decision tree diagram didapatkan rencana aksi yang perlu dilakukan adalah perbaikan dalam lima faktor yang menyebabkan terjadinya volume kurang, yaitu pemberian kipas angin, maintenance mesin, pemberian kenyamanan bagi karyawan, mempersempit jalur di Pos I, pemberian garis indikator di Pos III, kacamata khusus untuk selektor Pos II dan Pos III, pergantian shift dan perbaikan kursi karyawan.
PENERAPAN PERANGKAT ANALISIS MUTU DALAM MENINGKATKAN MUTU PRODUK TEH BOTOL SOSRO (STUDI KASUS PT. SINAR SOSRO, PANDEGLANG)
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI Pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh YULIA PANCA SATYARINI H24062668
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
2
Judul Skripsi
: Penerapan Perangkat Analisis Mutu dalam Meningkatkan Mutu Produk Teh Botol Sosro (Studi Kasus PT. Sinar Sosro, Pandeglang)
Nama
: Yulia Panca Satyarini
NIM
: H24062668
Menyetujui Dosen Pembimbing,
(Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl.Ing., DEA) NIP. 195506261980031002
Mengetahui: Ketua Departemen,
(Dr. Ir. Jono. M. Munandar, M.Sc) NIP. 196101231986011002
Tanggal Lulus :
4
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Blitar pada tanggal 18 Juli 1987. Penulis merupakan anak kelima dari lima bersaudara pasangan bapak Mohammad Abdul Djalil dan ibu Laily Suniati. Tahun 2006 penulis lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Pandeglang dalam program IPA. Pada tahun yang sama penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Ujian Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis memilih Jurusan Manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB dengan minor Sistem Informasi dari Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IPB. Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif dalam kegiatan kemahasiswaan sebagai sekretaris direktorat Produksi dan Operasi Bisnis dalam himpunan profesi Centre of Management (Com@) periode 2007/2008 dan sebagai staf dari direktorat yang sama pada periode 2008/2009. Disamping itu penulis juga aktif sebagai panitia dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Com@.
KATA PENGANTAR Segala puji senantiasa dipanjatkan ke kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Penerapan Perangkat Analisis Mutu dalam Meningkatkan Mutu Produk Teh Botol Sosro (Studi Kasus PT. Sinar Sosro, Pandeglang)” sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, maka kritik dan saran konstruktif diperlukan untuk hal yang lebih baik, semoga skripsi ini bermanfaat bagi khalayak banyak. Amin.
Bogor, Juli 2010
Penulis
6
UCAPAN TERIMA KASIH Penyusunan skripsi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak baik secara moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl.Ing., DEA sebagai dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi dan pengarahan kepada penulis. 2. Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto, M.Sc. dan Alim Setiawan, S.TP, M.Si., atas kesediaannya untuk meluangkan waktu menjadi dosen penguji dan memberi masukan kepada penulis. 3. Bapak, ibu, mas Yanuar, mbak Marlenny, mas Yulius dan mas Octo yang telah memberikan curahan kasih sayang, inspirasi hidup dan doa yang tulus. 4. Pak H. Dadang Pramularto sebagai General Manager, Bu Reno Yulianti sebagai Manajer Personalia dan Umum serta Pak Akrom sebagai Manajer Quality Control yang telah bersedia memberikan kesempatan penulis untuk melakukan penelitian di PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang. 5. Pak Armen, Pak Asep, Pak Hilal, Pak Surya, Pak Sudung, Pak Ade, Pak Jejen, Pak Jambak, Pak Indra, Pak Miftah, Pak Mustofa, Pak Hendra, Pak Dede, Pak Agus, Kak Yudi, Kak Heru, Pak Deni, Pak Encep, Pak Maman, Pak Asrori, Pak Sujai, Bu Ine dan seluruh staf Sosro yang telah bersedia membantu penulis dalam melakukan penelitian di PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang. 6. Seluruh staf pengajar dan karyawan/wati di Departemen Manajemen, FEM IPB. 7. Sahabat Jong Java : Dewi, Lisa, Ofi, Win chan, Tunjung, Akmal, Jojo dan Afif atas dukungan dan kebersamaannya selama ini. 8. Sahabat Wahda Indah : Manda, Irma, Uni, Mbak Linda dan Emil. 9. Sahabat Ar-Riyadh : Sulis, Dida, Isna, Mbak Tiara, Mbak Bebe, Mbak Ari, Mbak Lisa dan Mbak Tami. 10. Teman-teman mahasiswa/i Departemen Manajemen Angkatan 43 yang selalu bersama-sama membuat kenangan indah selama kuliah. 11. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.
DAFTAR ISI
Halaman RINGKASAN RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ iv KATA PENGANTAR ........................................................................................ v UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................. vi DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii I.
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah ............................................................................... 3 1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mutu ....................................................................................................... 4 2.2. Total Quality Management .................................................................... 5 2.3. Proses Produksi ...................................................................................... 9 2.4. Teknik Pengawasan Mutu ...................................................................... 10 2.5. Alat Perbaikan Penyimpangan Mutu ..................................................... 11 2.6. Penelitian Terdahulu yang Relevan ....................................................... 13 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian .............................................................. 15 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 15 3.3. Pengumpulan Data ................................................................................. 15 3.4. Pengolahan dan Analisis Data ............................................................... 17 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan ................................................................ 22 4.2. Proses Produksi di PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang ........................... 24 4.3. Sistem Manajemen Mutu di PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang ............ 34 4.4. Grafik Kendali ....................................................................................... 36 4.5. Perbaikan Penyimpangan ....................................................................... 40 4.6. Implikasi Manajerial .............................................................................. 54
8
KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan ...................................................................................................... 56 2. Saran ................................................................................................................ 57 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 58 LAMPIRAN ........................................................................................................ 59
DAFTAR TABEL
No.
Halaman
1. Check sheet produk tidak standar diluar kontrol ............................................ 41 2. Frekuensi atau tingkat kepentingan relatif produk tidak standar ................... 42
10
DAFTAR GAMBAR
No.
Halaman
1. Siklus PDCA ................................................................................................... 8 2. Proses produksi jalur tunggal .......................................................................... 10 3. Proses produksi jalur ganda ............................................................................ 10 4. Grafik kendali Shewhart ................................................................................. 11 5. Kerangka pemikiran penelitian ....................................................................... 16 6. Model botol Sosro .......................................................................................... 23 7. Proses water treatment ................................................................................... 26 8. Proses pembuatan sirup gula .......................................................................... 27 9. Proses penyeduhan teh dan pencampuran ...................................................... 28 10. Proses bottling line ......................................................................................... 29 11. Proses crate washer ........................................................................................ 30 12. Proses bottle washer ....................................................................................... 31 13. Proses pasteurisasi ......................................................................................... 32 14. Proses filler dan crowner ............................................................................... 33 15. Grafik kendali ̅ botol asing ........................................................................... 37 16. Grafik kendali ̅ volume kurang .................................................................... 37 17. Grafik kendali ̅ kosong tertutup ................................................................... 38 18. Grafik kendali ̅ pecah hancur ....................................................................... 38
19. Grafik kendali ̅ sompal isi ............................................................................ 39 20. Grafik kendali ̅ tanpa tutup .......................................................................... 39 21. Grafik kendali ̅ tutup miring ........................................................................ 40 22. Diagram Pareto produk tidak standar diluar kontrol ...................................... 43 23. Histogram volume .......................................................................................... 44 24. Histogram head space panas .......................................................................... 45 25. Histogram head space dingin ......................................................................... 45 26. Run chart formasi A ....................................................................................... 47 27. Run chart formasi B ....................................................................................... 47 28. Run chart formasi C ....................................................................................... 47
29. Run chart formasi D ....................................................................................... 47 30. Run chart formasi A, B, C dan D ................................................................... 47 31. Flow chart produksi Teh Botol Sosro ........................................................... 48 32. Affinity diagram volume kurang .................................................................... 50 33. Fishbone diagram volume kurang ................................................................. 52 34. Decision tree diagram volume kurang ........................................................... 53
12
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Halaman
1. Struktur organisasi PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang ................................. 60 2. Layout ruang produksi PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang ........................... 61 3. Data produk tidak standar Teh Botol Sosro pada bulan Februari 2010 ....... 62 4. Data produk tidak standar Teh Botol Sosro pada bulan Maret 2010 ........... 64 5. Data produk tidak standar Teh Botol Sosro pada bulan April 2010 ............ 67 6. Data volume dan head space Teh Botol Sosro pada bulan Februari 2010 ... 70 7. Data volume dan head space Teh Botol Sosro pada bulan Maret 2010 ....... 78 8. Data volume dan head space Teh Botol Sosro pada bulan April 2010 ........ 87 9. Data frekuensi volume dari bulan Februari – April 2010 ............................ 97 10. Data frekuensi head space panas dari bulan Februari – April 2010 ............. 98 11. Data frekuensi head space dingin dari bulan Februari – April 2010 ............ 100
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan
dari
tanaman
Camellia
Sinensis
dengan
air
panas
(www.biogen.litbang.deptan.go.id, 2010). Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati 0%. Aspek kesehatan teh beberapa tahun terakhir ini menarik perhatian berbagai pihak sejalan dengan kecenderungan masyarakat mengkonsumsi makanan atau minuman substitusi sebagai imbangan diet kaya lemak, kolesterol dan rendah serat. Teh yang sudah dikeringkan bisa dijual dalam bentuk lembaran daun teh atau digulung rapat berbentuk seperti bola-bola kecil (teh yang disebut gun powder). Tetapi perubahan konsumsi masyarakat yang menginginkan sesuatu yang bersifat lebih praktis mendorong kreatifitas para produsen teh. Teh tidak hanya diolah menjadi daun teh kering, tetapi diolah lebih lanjut menjadi teh dalam kemasan botol, kemasan kaleng, kemasan kotak, kemasan genggam, kemasan gelas maupun kemasan PET (Poly Ethylene) yang siap minum. PT. Sinar Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di dunia yang telah mengubah pandangan dari kebiasaan minum teh secara hangat menjadi lebih nikmat diminum dingin. Produk-produk yang dihasilkan adalah Teh Botol Sosro, Fruit Tea Sosro, Joy Tea Green Sosro, S-Tee, TEBS, Happy Jus, Freso dan Air Minum Prim-A. Sedangkan sister company dari PT. Sinar Sosro yaitu PT. Gunung Slamat memproduksi teh kering siap saji. Produk-produknya adalah Teh Celup Sosro, Teh Cap Botol, Teh Poci, Teh Terompet, Teh Sadel, Teh Sepatu dan Teh Berko. Salah satu produk unggulan PT. Sinar Sosro adalah Teh Botol Sosro kemasan botol beling atau sering disebut Returnable Glass Bottle (RGB). Teh Botol Sosro adalah produk minuman teh siap minum dalam kemasan botol
14
yang terbuat dari seduhan teh melati dicampur dengan gula pasir, Teh Botol Sosro kemasan botol beling merupakan produk pertama yang diproduksi oleh PT. Sinar Sosro yang sudah diluncurkan sejak tahun 1974. Pada tahun 2010 Teh Botol Sosro juga berhasil meraih Top Brand Index sebesar 51,8% (www.topbrand-award.com, 2010). PT. Sinar Sosro berada dalam persaingan yang sangat ketat diantara perusahaan-perusahaan sejenis, seperti PT. Coca Cola Amatil Indonesia, PT. Pepsi Cola Indonesia Beverages dan PT. Ultra Jaya Milk Industri. Pada umumnya, semua produk diproduksi dan diserahkan kepada pelanggan melalui suatu proses produksi atau proses kerja. Proses produksi atau proses kerja perlu ditingkatkan kinerjanya secara terus-menerus agar mampu memuaskan pelanggan secara terus-menerus pula, dimana selera atau kebutuhan pelanggan selalu berubah. Bagaimana berjalannya proses produksi merupakan masalah penting bagi perusahaan, karena proses produksi memiliki peran cukup besar dalam menghasilkan produk bermutu. Produk bermutu prima akan lebih atraktif bagi konsumen, bahkan akhirnya dapat meningkatkan volume penjualan. Selain itu, produk bermutu mempunyai aspek penting lain, yaitu pada umumnya konsumen yang membeli produk berdasarkan
mutu,
mempunyai
loyalitas
produk
yang
lebih
besar
dibandingkan dengan konsumen yang membeli berdasarkan orientasi harga. Banyak perusahaan membuktikan bahwa memproduksi produk bermutu dapat menggunakan biaya yang tidak lebih mahal daripada biaya untuk memproduksi produk bermutu rendah, karena cara berproduksi untuk menghasilkan produk bermutu tinggi secara simultan meningkatkan produktivitas, antara lain mengurangi penggunaan bahan dan mengurangi biaya. Menjual barang tidak bermutu, berkemungkinan besar akan menerima banyak keluhan dan pengembalian barang dari konsumen, sehingga biaya untuk memperbaikinya menjadi sangat besar dan memperoleh citra yang tidak baik.
1.2. Perumusan Masalah PT. Sinar Sosro sebagai industri yang memproduksi produk-produk teh siap minum dalam kemasan, harus memperhatikan proses produksi yang berjalan selama ini. Masalah yang terjadi didalam proses produksi dikarenakan adanya deviasi atau penyimpangan antara kinerja yang diharapkan (sasaran) dan kinerja aktual (hasil aktual). Dengan demikian, permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan perangkat analisis mutu pada proses produksi Teh Botol Sosro yang dilakukan PT. Sinar Sosro Kantor Pabrik (KPB) Pandeglang ? 2. Bagaimana bentuk penyimpangan yang terjadi pada proses produksi Teh Botol Sosro di PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang ? 3. Bagaimana memperbaiki penyimpangan yang terjadi pada proses produksi Teh Botol Sosro di PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang ? 1.3. Tujuan Penelitian 1. Mengidentifikasi penerapan perangkat analisis mutu pada proses produksi Teh Botol Sosro yang dilakukan PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang. 2. Menganalisis bentuk penyimpangan pada proses produksi Teh Botol Sosro di PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang. 3. Menyusun rencana aksi perbaikan penyimpangan pada proses produksi Teh Botol Sosro di PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang.
16
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Mutu Menurut Juran (Nasution, 2005: 2), mutu produk adalah kecocokan penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Kecocokan penggunaan itu didasarkan atas lima ciri utama berikut : a. Teknologi, yaitu kekuatan atau daya tahan, b. Psikologis, yaitu citra rasa atau status, c. Waktu, yaitu kehandalan, d. Kontraktual, yaitu adanya jaminan, e. Etika, yaitu sopan santun, ramah atau jujur. Crosby (Nasution, 2005: 2) mendefinisikan mutu sebagai conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan. Suatu produk memiliki mutu apabila sesuai dengan standar mutu yang telah ditentukan. Standar mutu meliputi bahan baku, proses dan produk jadi. Deming (Nasution, 2005: 3) menyatakan bahwa mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar. Apabila Juran mendefinisikan mutu sebagai fitness for use dan Crosby mendefinisikannya sebagai conformance to requirement, maka Deming mendefinisikan mutu sebagai kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen. Menurut Feigenbaum (Nasution, 2005: 3), mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (full costumer satisfaction). Suatu produk dikatakan bermutu apabila dapat memberi kepuasan sepenuhnya kepada konsumen, yaitu sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen atas suatu produk. Mutu merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia atau tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen (Garvin and Davis dalam Nasution, 2005: 3). Dalam ISO 8402 (Quality Vocabulary), mutu didefiniskan sebagai totalitas karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuan produk itu untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan
(Gaspersz, 2006: 1). Nasution (2005: 3) menyatakan bahwa mutu produk merupakan salah satu kebijaksanaan penting dalam meningkatkan daya saing produk yang harus memberi kepuasan kepada konsumen melebihi atau paling tidak sama dengan mutu produk pesaing. Pada dasarnya, sistem mutu modern dapat dibagi kedalam tiga bagian (Gaspersz, 2003: 14), yaitu : 1. Mutu Desain Mengacu kepada berbagai aktivitas yang menjamin produk didesain sedemikian rupa untuk memenuhi keinginan dan harapan dari pelanggan dan secara ekonomis layak untuk diproduksi. 2. Mutu Konformans Mengacu pada pembuatan produk yang memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan dalam mutu desain. Mutu konformans (kesesuaian) menunjukkan tingkat sejauhmana produk yang diproduksi memenuhi atau sesuai dengan spesifikasi produk. 3. Mutu Pemasaran dan Pelayanan Purnajual Berkaitan dengan tingkat sejauhmana dalam penggunaan produk memenuhi ketentuan dasar tentang pemasaran, pemeliharaan produk dan pelayanan purna jual. 2.2. Total Quality Management Pada dasarnya
Manajemen
Mutu
(Quality Management)
atau
Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management) didefinisikan sebagai suatu
cara
meningkatkan
kinerja
secara
terus-menerus
(continuous
performance improvement) pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan semua sumber daya manusia (SDM) dan modal yang tersedia (Gazpersz, 2006: 2). Departemen pertahanan Amerika Serikat (The U.S. Department of Defense) mendefinisikan TQM sebagai filosofi dan sekumpulan petunjuk prinsip-prinsip yang menjadi landasan untuk perbaikan terus-menerus dari suatu organisasi (Gaspersz, 2003: 6). Menurut Hardjosoedarmo (2004: 1) TQM merupakan penerapan metode kuantitatif dan pengetahuan kemanusiaan untuk :
18
1. Memperbaiki material dan jasa yang menjadi masukan organisasi. 2. Memperbaiki semua proses penting dalam organisasi. 3. Memperbaiki upaya memenuhi kebutuhan para pemakai produk dan jasa pada masa kini dan di waktu mendatang. Beberapa aspek TQM yang bersumber dari Amerika Serikat (Schmidt and Finnigan dalam Nasution, 2005: 18) adalah : 1.
Manajemen ilmiah, yaitu berupaya menemukan satu cara terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan.
2.
Dinamika kelompok, yaitu mengupayakan dan mengorganisasikan kekuatan pengalaman kelompok.
3.
Pelatihan dan pengembangan yang merupakan investasi dalam Sumber Daya Manusia (SDM).
4.
Motivasi berprestasi.
5.
Keterlibatan karyawan.
6.
Sistem sosioteknikal, dimana organisasi beroperasi sebagai sistem yang terbuka.
7.
Pengembangan organisasi.
8.
Budaya organisasi, yakni menyangkut keyakinan, mitos dan nilai-nilai yang mengarahkan perilaku setiap orang dalam organisasi.
9.
Teori kepemimpinan baru, yakni menginspirasikan dan memberdayakan orang lain untuk bertindak.
10. Konsep linking-pin dalam organisasi, yaitu membentuk tim fungsional silang. 11. Perencanaan strategik. Pada dasarnya, konsep TQM mengandung tiga unsur (Bounds et al., dalam Nasution, 2005: 28), yaitu : 1. Strategi nilai pelanggan Nilai pelanggan adalah manfaat yang dapat diperoleh pelanggan atas penggunaan barang/jasa yang dihasilkan perusahaan dan pengorbanan pelanggan untuk memperolehnya. Strategi ini merupakan perencanaan bisnis untuk memberikan nilai bagi pelanggan termasuk karakteristik produk, cara penyampaian, pelayanan dan sebagainya.
2. Sistem organisasional Sistem organisasional berfokus pada penyediaan nilai bagi pelanggan. Sistem ini mencakup tenaga kerja, material, mesin/teknologi proses, metode operasi dan pelaksanaan kerja, aliran proses kerja, arus informasi dan pembuatan keputusan. 3. Perbaikan mutu berkelanjutan Perbaikan mutu diperlukan untuk menghadapi lingkungan eksternal yang selalu berubah, terutama perubahan selera pelanggan. Konsep ini menuntut adanya komitmen untuk melakukan pengujian mutu produk secara berkelanjutan. Dengan perbaikan mutu produk berkelanjutan, akan dapat memuaskan pelanggan. Dalam proses produksi, penerapan TQM dapat dilakukan melalui tiga cara (Nasution, 2005: 29), yaitu : 1. Meniadakan atau mengurangi penyimpangan proses produksi agar persentase kerusakan tidak ada atau kecil dan mutu produk makin baik dengan menggunakan statistical quality control (SQC). 2. Menekankan pada preventive maintenance untuk mencegah kerusakan mesin dan mencegah kesalahan dalam proses produksi 3. Melalui employee self inspection sebagai salah satu unsur dalam manajemen proses yang akan meningkatkan kesadaran karyawan untuk selalu menjaga mutu produk Saat ini, terdapat tiga kekuatan utama yang memberi tekanan pada TQM dan akan sangat mempengaruhi arah masa depannya (Juran dalam Brelin dkk., 1997: 225), yaitu persaingan multi nasional dan global, teknologi dan ekologi. Terdapat tiga metode dalam TQM, yaitu : 1. Metode W. Edwards Deming Siklus Deming merupakan model perbaikan berkesinambungan yang dikembangkan oleh W. Edwards Deming. Siklus Deming terdiri atas empat komponen utama secara berurutan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1, yaitu Plan (P), Do (D), Check (C) dan Act (A).
20
Perbaikan Bertindak Berdasarkan Hasil yang Diteliti
Merencanakan Perubahan atau Pengujian Act 4
Mengamati Pengaruh Perubahan
Check 3
Plan 1 Do 2
Melaksanakan Perubahan
Gambar 1. Siklus PDCA Plan (mengembangkan rencana perbaikan) merupakan langkah setelah dilakukan pengujian ide perbaikan masalah. Do (melaksanakan rencana) merupakan proses pengimplementasian rencana yang telah disusun. Check/study (memeriksa atau meneliti hasil yang dicapai) merupakan pemeriksaan atau penelitian yang merujuk pada penetapan apakah pelaksanaannya sesuai dengan rencana. Action (melakukan tindakan penyesuaian bila diperlukan) merupakan penyesuaian berkaitan dengan standarisasi prosedur baru guna menghindari timbulnya kembali masalah yang sama atau menetapkan sasaran baru bagi perbaikan berikutnya. 2. Metode Joseph M. Juran The Juran Trilogy merupakan tiga fungsi manajerial yang utama, yaitu : a.
Perencanaan mutu, meliputi pengembangan produk, sistem, dan proses yang dibutuhkan untuk memenuhi atau melampaui harapan pelanggan.
b. Pengendalian mutu. c.
Perbaikan mutu, harus dilakukan secara on-going dan terus-menerus.
3. Metode Philip B. Crosby Pandangan-pandangan Crosby dirangkumnya dalam ringkasan yang disebut sebagai dalil-dalil manajemen mutu, yaitu : a. Dalil pertama : definisi mutu adalah sama dengan persyaratan b. Dalil kedua
: sistem mutu adalah pencegahan
c. Dalil ketiga
: kerusakan nol (zero defect) merupakan standar kinerja yang harus digunakan
d. Dalil keempat : ukuran mutu adalah price of nonconformance 2.3. Proses produksi Proses merupakan integrasi sekuensial (berurutan) dari orang, material, metode, dan mesin atau peralatan dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai tambah output untuk pelanggan. Suatu proses mengkonversi input terukur kedalam output terukur melalui sejumlah langkah sekuensial yang terorganisasi (Gaspersz, 2006: 23). Pall dalam Nasution (2005: 91) mengidentifikasi enam komponen penting untuk manajemen proses, yaitu : 1. Kepemilikan (ownership) menugaskan tanggungjawab untuk desain, operasi dan perbaikan proses. 2. Perencanaan (planning) menetapkan suatu pendekatan terstruktur dan terdisiplin untuk mengerti, mendefinisikan dan mendokumentasikan semua komponen utama dalam proses dan hubungan antar komponen utama itu. 3. Pengendalian (control) menjamin efektivitas, dimana semua output dapat diperkirakan dan konsisten dengan harapan pelanggan. 4. Pengukuran (measurement) memetakan performansi atribut terhadap kebutuhan pelanggan dan menetapkan kriteria untuk akurasi, presisi dan frekuensi perolehan data. 5. Perbaikan atau peningkatan (improvement) meningkatkan efektivitas dari proses melalui perbaikan-perbaikan yang diidentifikasi secara tetap. 6. Optimisasi (optimization) meningkatkan efisiensi dan produktivitas melalui perbaikan-perbaikan yang diidentifikasi secara tetap. Berdasarkan aliran (flow), proses produksi dapat dikelompokkan menjadi dua (Prawirosentono, 2007: 14), yaitu : 1. Aliran jalur tunggal (single path flow) Proses produksi mempunyai jalur tunggal untuk mengalirnya bahan baku dari mesin satu ke mesin berikutnya (material handlings) yang ditunjukkan pada Gambar 2.
22
Mesin 1
input
Mesin 7
Mesin 2
Mesin 5
Mesin 8
Mesin 3
Mesin 6
Mesin 9
Mesin 4
output
Mesin 10
Gambar 2. Proses produksi jalur tunggal 2. Aliran jalur ganda (multiple path flow) Aliran jalur ganda merupakan aliran proses produksi yang sejak awalnya menggunakan jalur proses dalam jumlah lebih dari satu, walaupun pada akhir proses produk berada dalam 1 muara seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Mesin 1 Mesin 2
Mesin 5
Mesin 7 Mesin 8
input
output Mesin 3 Mesin 4
Mesin 6
Mesin 9 Mesin 10
Gambar 3. Proses produksi jalur ganda 2.4. Teknik Pengawasan Mutu Menurut Nasution (2005: 127), teknik pengawasan mutu secara statistik (SQC) merupakan metode statistik yang menerapkan teori peluang dalam pengujian atau pemeriksaan contoh pada kegiatan pengawasan mutu suatu produk. SQC juga biasa disebut Statistical Process Control (SPC) adalah metode statistik yang memisahkan ragam yang dihasilkan sebab-akibat dan
ragam ilmiah untuk menghilangkan sebab khusus, membangun dan mempertahankan konsistensi dalam proses, serta menampilkan proses perbaikan (Goetsch dalam Nasution, 2005: 127). Teknik pengawasan mutu secara statistik yang digunakan adalah teknik grafik kendali. Teknik grafik kendali Shewhart seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4 merupakan teknik mutu yang paling umum dilakukan dalam pengawasan
Karakteristik barang yang diperiksa
mutu.
BKA (Batas Kontrol Atas) Garis sentral BKB (Batas Kontrol Bawah)
Nomor contoh barang yang diperiksa
Gambar 4. Grafik kendali Shewhart Terdapat lima grafik kendali yang dapat dipergunakan untuk melakukan pengawasan mutu (Nasution, 2005: 131), yaitu : 1. Grafik kendali proporsi p ( ) 2. Grafik kendali rataan x (X) 3. Grafik kendali rentang R (R) 4. Grafik kendali cacat C (C) Dari keempat metode tersebut, metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah grafik kendali proporsi ̅ , karena dalam diagram ini, pengamatan dilakukan terhadap atribut, bukan terhadap peubah. 2.5. Alat Perbaikan Penyimpangan Mutu Data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua jenis data, yaitu data numerik dan verbal. 1. Piranti Data Numerik Terdapat lima piranti atau alat yang digunakan dalam mengolah data numerik atau data kuantitatif untuk mengetahui apa masalah utama terjadinya penyimpangan (Nasution, 2005: 155).
24
a. Kertas Periksa (Check Sheet) Perangkat ini merupakan piranti yang sederhana, tetapi teratur dalam pengumpulan dan pencatatan data untuk mengetahui masalah utama. Kertas periksa mempunyai beberapa fungsi, diantaranya untuk memeriksa distribusi proses produksi, item cacat, lokasi cacat, pemeriksa penyebab cacat, konfirmasi pemeriksaan dan lain-lain (Ishikawa, 1988: 38). b. Pareto Chart Pareto chart digunakan untuk menunjukkan prioritas sebab-sebab kejadian atau persoalan yang perlu ditangani, membantu untuk memusatkan perhatian pada persoalan utama, menunjukkan hasil upaya perbaikan dan menyusun data menjadi informasi berguna (Nasution, 2005: 156). c. Histogram Perangkat ini merupakan piranti untuk menunjukkan ragam data pengukuran berbentuk bar graph yang menunjukkan distribusi frekuensi. Bar graph histogram disusun sepanjang jangkauan data pengukurannya. Histogram menunjukkan data pengukuran, sehingga dapat digunakan untuk menunjukkan variasi setiap proses. d. Diagram Perjalanan (Run Chart) Perangkat ini merupakan grafik yang menunjukkan ragam ukuran sepanjang waktu. Karena meliputi waktu, maka piranti ini lebih bersifat dinamik. Run chart dapat menunjukkan kecenderungan, daur dan polapola lain dalam suatu proses. Selain itu, run chart juga dapat digunakan untuk memantau suatu proses apakah pada proses terjadi perubahanperubahan sepanjang waktu. 2. Piranti Data Verbal a. Diagram Alur (Flow Chart) Perangkat ini merupakan gambaran skematik yang menunjukkan seluruh langkah dalam suatu proses dan bagaimana langkah tersebut saling mengadakan interaksi satu sama lain.
b. Brainstorming Perangkat ini digunakan untuk mengetahui apa akar penyebab terjadinya masalah. Brainstorming adalah cara untuk memacu pemikiran kreatif guna mengumpulkan ide-ide dari suatu kelompok dalam waktu relatif singkat (Hunt dalam Nasution, 2005: 166). Teknik ini dapat digunakan pada setiap tahap dalam disiplin pemecahan masalah untuk mendapatkan ide dari permasalahan, penyebab, akibat dan solusi (Rampersad, 2001: 18). c. Diagram Gabungan (Affinity Diagram) Perangkat ini digunakan untuk mengorganisasikan informasi, sehingga mudah dipahami untuk mengadakan perbaikan proses. Affinity diagram sering menggunakan hasil brainstorming, sehingga sangat berguna untuk menyaring data berjumlah besar dan berguna untuk menciptakan pola pikir baru. d. Diagram Sebab-Akibat (Fishbone Diagram) Perangkat ini merupakan suatu pendekatan terstruktur yang memungkinkan dilakukan suatu analisis lebih terperinci dalam menemukan penyebab-penyebab suatu masalah, ketidaksesuaian dan kesenjangan yang terjadi. e. Diagram Pohon Keputusan (Decision Tree Diagram) Perangkat ini adalah struktur flowchart yang menyerupai tree (pohon) dan merupakan piranti yang lazim digunakan untuk menghubungkan antara tujuan dengan tugas yang harus dilaksanakan dalam mencapai tujuan tersebut. Diagram ini berbentuk seperti bagan organisasi yang digulingkan. 2.6. Penelitian Terdahulu yang Relevan Beberapa penelitian terdahulu mengenai pengendalian mutu dalam proses produksi, diantaranya : 1 Reni Puspa Fazriyah (2005), dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas
Teknologi
Pertanian,
yang
mengangkat
judul
Analisis
Pengendalian Mutu pada Proses Produksi Permen Chocfuls di PT. Cadbury Indonesia-Jakarta. Metodologi dalam penelitian tersebut
26
dilakukan dengan pengamatan lapang dan pengumpulan data sekunder dengan mengukur berat permen Chocfuls per biji. Pengendalian mutu yang dilakukan meliputi pengendalian mutu bahan baku, bahan pembantu dan bahan pengemas dengan cara pemeriksaan di laboratorium. Data dianalisa dengan teknik grafik kendali dan histogram. Grafik kendali digunakan untuk menganalisa berat permen yang merupakan data berkelanjutan, jadi grafik kendali yang digunakan adalah X-R, grafik kendali menunjukkan adanya ketidaknormalan pada proses yang disebabkan oleh alat pencetak permen, suhu adonan yang tidak sesuai dan faktor manusia (inspector) dalam pengambilan contoh. Pada teknik histogram sebagian besar produk berada pada wilayah spesifikasi, yaitu 4,2 - 4,4 g dan ditemui beberapa produk berada di luar wilayah spesifikasi standar. 2 Yan Risiana (2007), dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, yang mengangkat judul Analisa Pengendalian Mutu pada Proses Produksi Pressure Tank PH 100 (Studi Kasus di CV. Saga Multi Industri, Sukabumi). Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan sekunder. Pengendalian mutu yang dilakukan meliputi pengendalian mutu bahan baku, pengendalian mutu proses dan pengendalian mutu produk jadi. Analisis dilakukan dengan menggunakan SQC. Dari hasil analisis yang telah dilakukan didapatkan permasalahan produksinya, yaitu produk bocor dan burry, serta penyebab utama terjadinya kedua permasalahan tersebut. Dengan menggunakan teknik grafik kendali x dan R, diameter body PH 100 menunjukkan proses tidak
terkendali dengan siklus perbaikan mesin setiap 15 hari sekali, tinggi body PH 100 menunjukkan proses tidak terkendali dengan siklus perbaikan mesin setiap 7 hari sekali, diameter base PH 100 menunjukkan proses tidak terkendali dengan siklus perbaikan mesin setiap 8 hari sekali, tinggi base PH 100 menunjukkan proses tidak terkendali dengan siklus perbaikan mesin setiap 11 hari sekali.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Dalam era globalisasi, persaingan akan menjadi semakin ketat, karena perusahaan harus bersaing pada tingkat global maupun internasional. Hanya perusahaan yang menghasilkan mutu produk yang sesuai dengan tuntutan pelanggan yang dapat memenangkan persaingan. Konsep operasional penelitian sebagaimana ditampilkan pada Gambar 5, diawali dengan mengidentifikasi mutu proses produksinya. Identifikasi ini diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan mutu pada saat proses produksi. Pengidentifikasian mutu proses produksi dilakukan dengan menggunakan teknik grafik kendali. Setelah mengetahui ada tidaknya penyimpangan mutu, dilakukan perbaikan
mutu
pada
proses
produksi
diluar
kendali.
Perbaikan
penyimpangan mutu dilakukan dengan cara mengolah data numerik yang didapat dengan menggunakan Check sheet, Pareto chart, Histogram dan Run chart. Kemudian data verbal diolah dengan menggunakan Flow chart, Brainstorming, Affinity diagram, Fishbone diagram dan Decision tree diagram. Dari data yang diolah tersebut akan ditemukan cara terbaik untuk memperbaiki penyimpangan mutu yang terjadi di dalam proses produksi. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang yang berlokasi di Jl. Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang, Banten, yang merupakan salah satu pabrik dari perusahaan terbesar yang bergerak di bidang industri teh siap minum dalam kemasan. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2010. 3.3. Pengumpulan Data Data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari wawancara dengan pihak terkait dalam perusahaan dan observasi dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan. Data sekunder diperoleh melalui literatur-literatur yang relevan dan laporan yang dimiliki perusahaan maupun instansi terkait.
28
Produk bermutu
Identifikasi adanya penyimpangan mutu Teknik grafik kendali
Data penyimpangan mutu
Data numerik Check sheet
Pareto chart
Histogram
Run chrt
Data verbal Flow chart Affinity diagram
Brainstorming Fishbone diagram
Decision tree diagram
Perbaikan penyimpangan mutu
Gambar 5. Kerangka pemikiran penelitian Data yang telah diperoleh dikelompokkan atas data kuantitatif atau data numerik dan data kualitatif atau data verbal. Data numerik meliputi jumlah produk tidak standar dari masing-masing faktor penyebab, jumlah produksi, volume, head space panas dan dingin dari contoh yang diambil setiap satu jam sekali. Sedangkan data verbal meliputi sejarah, visi, misi, perkembangan perusahaan, kegiatan dan prosedur produksi.
3.4. Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan
data
dilakukan
secara
bertahap,
dimulai
dengan
pengumpulan data, pengelompokkan data dan perhitungan penyesuaian untuk kemudian ditabulasikan menurut keperluan. Data yang telah ditabulasi disiapkan untuk input software pengolahan data yang sesuai dengan model yang digunakan. Data dan informasi yang diperoleh dianalisis secara deskriptif maupun secara kuantitatif. 1. Identifikasi Penyimpangan Mutu Tahap pertama dari pengolahan data adalah menyajikan data produk tidak standar mingguan maupun bulanan dalam bentuk tabel produk tidak standar terhadap waktu. Dari data tersebut dibuat teknik grafik kendali untuk mengetahui apakah penyimpangan mutu masih dapat ditolerir atau tidak. Grafik kendali untuk operasi dilakukan dengan empat langkah, yaitu : a. Mengumpulkan data. b. Menghitung garis sentral. c. Menghitung batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB). d. Membuat grafik kendali. 2. Metode Perbaikan Penyimpangan Mutu pada Proses Produksi a. Data Numerik 1) Kertas Periksa (Check Sheet) Dalam menyusun kertas periksa harus diperhatikan hal-hal berikut : i. Membentuk lajur-lajur untuk mencatat data harus jelas. ii. Data yang hendak dikumpulkan dan dicatat harus jelas tujuannya. iii.Mencantumkan waktu pengumpulan data. iv. Data dikumpulkan secara jujur. Data yang telah dikumpulkan dan dicatat dalam kertas periksa dapat dianalisis dengan memasukkan data tersebut kedalam grafik. 2) Pareto Chart
30
Perangkat ini digunakan untuk membandingkan berbagai kategori kejadian yang disusun menurut ukurannya, dari yang paling besar di sebelah kiri ke yang paling kecil di sebelah kanan. Susunan tersebut digunakan untuk menentukan pentingnya atau prioritas kategori kejadian-kejadian atau sebab-sebab kejadian yang dikaji atau untuk mengetahui masalah utama proses. Cara yang digunakan untuk menyusun Pareto chart terdiri dari empat langkah, yaitu : i. Menentukan persoalan yang hendak diselidiki dan menentukan macam data serta bagaimana data diolah. ii. Menyusun data tally sheet. iii.Menyusun data sheet untuk Pareto diagram. iv. Menggambarkan Pareto diagram dengan data pada langkah ke-3. 3) Histogram Terdapat tujuh langkah untuk menyusun histogram, yaitu : i.
Menghitung jumlah data pengukuran.
ii.
Menentukan jarak (R), bagi suatu himpunan data. R = nilai terbesar – nilai terkecil ............................................ (1)
iii. Membagi himpunan data dalam sejumlah kelas, (K). Apabila, jumlah data di bawah 50, maka jumlah kelas (K) antara 5-7, jumlah data diantara 50-100, maka jumlah kelas (K) antara 6-10, jumlah data diantara 100-250, maka jumlah kelas (K) antara 712, jumlah data diatas 250, maka jumlah kelas (K) antara 10-20, iv. Menentukan lebar kelas, (H). H= v.
.................................................................................... (2)
Menentukan batas-batas kelas.
vi. Menyusun tabel frekuensi. vii. Menggambarkan histogram berdasarkan tabel frekuensi. 4) Diagram Perjalanan (Run Chart)
Data yang dikumpulkan dengan menggunakan check sheet dapat dipetakan pada Run chart. Dalam hal ini diperlukan paling sedikit tujuh titik dalam suatu baris dan arah untuk mengambil kesimpulan dari Run chart. Jadi suatu titik tertentu tidak dapat diinterpretasikan sebagai suatu kejadian penting. Langkah membuat Run chart adalah : i. Mengumpulkan data yang diperlukan. ii. Menggambarkan sumbu vertikal (Y) dan horisontal (X). Pada umumnya sumbu horisontal menggambarkan ukuran waktu. iii.Memasukkan data pada grafik dan menggambarkan garis lurus yang menghubungkan tiap titiknya. b. Data Verbal 1) Diagram Alur (Flow Chart) Terdapat lima langkah untuk membuat Flow chart, yaitu : i. Menentukan proses yang akan dipetakan. ii. Menetapkan awal dan akhir proses. iii.Menetapkan langkah-langkah dalam proses. iv. Menetapkan aktivitas, keputusan, masukan dan keluaran dari proses. v. Memetakan proses dengan menggunakan simbol standar. 2) Brainstorming Dalam melaksanakan brainstorming perlu diperhatikan hal-hal berikut : i. Menciptakan kondisi dimana masing-masing individu merasa bebas untuk mengemukakan idenya. ii. Menghindari saling kritik atau tirani dalam mengemukakan ide oleh masing-masing individu. iii.Menulis ungkapan ide yang dikemukakan sebagaimana aslinya. iv. Pada akhir Brainstorming, dibuat rangkuman ide-ide yang dikemukakan. 3) Diagram Gabungan (Affinity Diagram)
32
Untuk membuat Affinity diagram, langkah yang dilakukan adalah : i. Mengumpulkan fakta-fakta yang diketahui mengenai suatu tema yang akan dibahas. ii. Mengelompokkan fakta-fakta tersebut menurut golongan tertentu. iii.Memberikan nama kepada masing-masing golongan fakta tersebut. iv. Menyusun golongan-golongan fakta tersebut menurut hirarki pentingnya golongan-golongan itu. v. Menyimpulkan tentang tindakan-tindakan korektif yang perlu diambil. 4) Diagram Sebab-Akibat (Fishbone Diagram) Penggunaan diagram sebab-akibat mengikuti langkah-langkah berikut : i. Mendapatkan kesepakatan tentang masalah yang terjadi dan ungkapkan masalah itu sebagai suatu pertanyaan masalah. ii. Menemukan sekumpulan penyebab yang mungkin dengan menggunakan teknik Brainstorming atau mengumpulkan ide-ide dari setiap individu yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi. iii. Menggambarkan diagram dengan pertanyaan mengenai masalah untuk ditempatkan pada sisi kanan (membentuk kepala ikan) dan kategori utama ditempatkan pada cabang utama (membentuk tulang-tulang besar dari ikan). iv. Menetapkan setiap penyebab dalam kategori utama yang sesuai dengan menempatkannya pada cabang yang sesuai. v. Menuliskan akar penyebab pada cabang-cabang yang sesuai dengan kategori utama (membentuk tulang-tulang kecil dari ikan). 5) Diagram Pohon Keputusan (Decision Tree Diagram) Terdapat lima langkah dalam menyusun Decision tree diagram, yaitu : i. Menentukan topik yang akan dianalisis
ii. Menentukan kategori utama dari topik dengan menggunakan Brainstorming atau Affinity diagram. iii.Meletakkan topik di bagian kiri dan kategori utama di bagian kanannya. iv. Menentukan unsur dan sub-unsur untuk setiap kategori utama. v. Meletakkan unsur dan sub-unsur untuk setiap kategori utama di sebelah kanan.
34
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT Sinar Sosro merupakan perusahaan penghasil teh siap minum dalam kemasan yang pertama di dunia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yaitu Sosrodjojo. Keluarga Sosrodjojo telah memulai usahanya dengan menjual teh kering dengan merk “Teh Cap Botol” pada tahun 1940 di Slawi, Jawa Tengah. Tahun 1953, keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya ke Jakarta untuk memperkenalkan produk “Teh Cap Botol” yang sudah sangat terkenal di daerah Jawa Tengah. Awalnya, teh ini diperkenalkan di pasar-pasar dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Tetapi teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya terlampau lama, sehingga pengunjung tidak sabar menunggu. Kemudian, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Tetapi kendala lainnya adalah sebagian besar teh tumpah dalam perjalanan ke pasar, karena pada saat itu jalanan di kota Jakarta masih berlubang. Akhirnya teh yang telah diseduh, dikemas dalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung, karena praktis dan bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu lama. Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual teh siap minum (ready to drink tea) dalam kemasan botol, maka pada tahun 1974 didirikan PT. Sinar Sosro. PT Sinar Sosro mendirikan pabrik di Pandeglang pada tahun 1966, tepatnya di Jl. Karang Tanjung, Desa Pagadungan, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang-Banten dengan struktur organisasi yang dapat dilihat pada Lampiran 1. Model botol untuk kemasan Teh Botol Sosro mengalami tiga kali perubahan seperti yang terlihat pada Gambar 6, yakni : 1. Botol Versi I Dikeluarkan pada tahun 1970 dengan merk “TEH CAP BOTOL SOFT DRINK SOSRODJOJO”
Gambar 6. Model botol Sosro 2. Botol Versi II Dikeluarkan pada tahun 1972 dengan merk “TEH CAP BOTOL” (dengan penulisan ”CAP” lebih kecil, sehingga orang lebih membaca TEH BOTOL), Tulisan TEH BOTOL diganti dengan warna merah putih yang menggambarkan produk asli Indonesia. Penulisan Sosrodjojo juga disingkat menjadi SOSRO dalam logo bulat merah. 3. Botol Versi III Pada tahun 1974, terjadi perubahan bentuk botol. Bentuk botolnya tidak seperti botol versi I dan II. Dengan bentuk botol yang baru dan perubahan pada penulisan merk “TEH BOTOL SOSRO” pada kemasannya. Design botol ke-III ini diperkenalkan seiring dengan didirikannya pabrik PT. SINAR SOSRO yang pertama di daerah Cakung, Jakarta. Beberapa dasar yang menjadi tonggak PT. Sinar Sosro dalam menjalankan usahanya adalah : 1. Visi Menjadi perusahaan minuman yang dapat melepaskan rasa dahaga konsumen, kapan saja, dimana saja dan memberikan nilai tambah kepada semua pihak yang terkait (Total Beverage Company). 2. Misi a. Membangun merk Sosro sebagai merk Teh yang alami, bermutu dan unggul.
36
b. Melahirkan merk dan produk minuman baru, baik yang berbasis teh, maupun non teh dan menjadikannya pemimpin pasar dalam kategorinya masing-masing. c. Membangun dan memimpin jaringan distribusi. d. Menciptakan dan memelihara komitmen terhadap pertumbuhan jangka panjang, baik dalam volume penjualan maupun penciptaan pelanggan. e. Membangun sumber daya masyarakat dan melahirkan pemimpin yang sesuai dengan nilai-nilai utama perusahaan. f. Memberikan kepuasan kepada para pelanggan. g. Menyumbang devisa ke negara. 3. Motto Prestasi Mutu Teruji 4. Kebijakan Mutu a. Memproduksi minuman teh yang alami bermutu dan unggul, sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan. b. Pimpinan dan seluruh karyawan PT. Sinar Sosro secara konsisten menerapkan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2000 melalui pengendalian mutu terpadu di semua lini perusahaan sesuai standar yang digunakan. 5. Nilai-nilai Utama a. Niat baik b. Kejujuran c. Integritas d. Pelanggan yang utama e. Kerjasama tim 4.2. Proses Produksi di PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang Terdapat tiga langkah utama dalam proses produksi yang dilakukan oleh PT. Sinar Sosro Pandeglang, yaitu : 1. Water Treatment Water treatment merupakan unit pengolahan air baku menjadi air dengan mutu standar tertentu yang ditujukan untuk : a. Proses pemasakan produk.
b. Pencucian botol. c. Kebutuhan cleaning dan sanitasi, seperti pada unit produksi, unit kitchen, dan unit Produk Botol (PB) atau Produk Isi (PI). d. Kebutuhan boiler. Air baku yang digunakan oleh PT. Sinar Sosro Pandeglang bersumber dari mata air Cilembur yang terletak di sekitar pabrik. Air baku tersebut dialirkan menuju kolam reservoir. Di dalam kolam ini, air baku diberi klorin yang berfungsi sebagai disinfektan untuk membunuh mikroorganisme yang terdapat pada air baku. Dalam reservoir terdapat level control yang digunakan untuk mencegah volume air kurang maupun berlebih dengan cara mengatur volume aliran air yang masuk ke kolam. Air dari kolam reservoir dipompa menuju sand filter, yaitu penyaringan
dengan
menggunakan
pasir
yang
berfungsi
untuk
menghilangkan kotoran yang tidak larut dari hasil endapan kolam. Pada tangki
ini
terdapat pasir silica dan strainer di bagian atasnya, serta
saringan bubble cup (jamur) pada bagian dasarnya. Selanjutnya, air dialirkan menuju carbon filter, yang merupakan tangki penyaringan yang berisi karbon aktif dan berfungsi untuk mengikat klorin (Cl2) yang akan menyerap bau, rasa dan warna. Setelah air melalui proses penyaringan, air akan dialirkan menuju tangki softener atau tangki pelunakan. Tangki ini berfungsi untuk mengurangi kesadahan air, karena adanya ion-ion Ca2+ dan Mg2+ yang dapat menimbulkan kerak pada alat penukar panas dan menimbulkan kekeruhan pada produk. Untuk memproduksi Joy Tea digunakan air demineral (air bebas mineral) biasa disebut air demin, sehingga setelah dilakukan pelunakan air dialirkan pada tangki Anion dan Kation yang berfungsi untuk mereduksi ion negatif (anion) dan positif (kation) dalam air. Selain itu, sebagian air dari tangki softener juga dialirkan ke tangki anion exchange yang juga berfungsi untuk mereduksi ion negatif, terutama ion silika (SiO32-) yang berpotensi menghasilkan kerak pada dinding / pipa boiler apabila bereaksi dengan ion Ca2+ dan ion Mg2+. Air industri dari tangki softener kemudian disimpan dalam tangki softener buffer,
38
sedangkan air kation-anion disimpan dalam tangki demin buffer dan air dari anion exchange dialirkan ke boiler
untuk dijadikan uap yang
digunakan dalam proses bottling line. Keseluruhan proses dalam water treatment ini dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Proses water treatment Sumber : Data internal PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang, 2010
2. Kitchen Kitchen merupakan unit dapur teh yang bertugas melakukan pemasakan Teh Cair Pahit (TCP) atau Teh Cair Asam (TCA) hingga menjadi Teh Cair Manis (TCM) atau Fruit Tea Manis (FTM), Pabrik di Pandeglang menghasilkan tiga jenis produk, yaitu Teh Botol Sosro (TBS), Fruit Tea Botol (FTB), Joy Tea Botol (JTB) dan S-Tee Botol ( STB). a. Pembuatan Sirup Gula Proses pertama yang dilakukan oleh unit kitchen adalah proses pembuatan sirup gula, yaitu dengan memasukkan gula ke dalam hopper. Gula tersebut akan larut dengan air industri dengan suhu minimal 900C yang mengalir dari dissolving tank dan mengalami sirkulasi kembali menuju dissolving tank, proses sirkulasi ini berlangsung selama ± 50 menit. Gula yang digunakan merupakan gula yang memiliki tingkat kesadahan yang rendah, butiran kristal yang halus, berwarna putih bersih dan harganya relatif lebih murah. Gula
yang telah larut dalam dissolving tank disebut dengan sirup gula. Sirup gula ini dialirkan menuju tempat penyaringan di bag filter dan kemudian disimpan di tangki buffer syrup seperti yang terlihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Proses pembuatan sirup gula Sumber : Data internal PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang, 2010
b. Penyeduhan Teh Selain proses pembuatan sirup gula, terdapat proses penyeduhan di tangki penyeduhan. Proses ini dilakukan dengan memasukkan teh kering kedalam tangki ekstraksi. Kemudian air industri dengan suhu minimal 990C dialirkan menuju tangki ekstraksi dan dilakukan sirkulasi dalam tangki selama ± 30 menit yang akan menghasilkan TCP. Pada dasar tangki ekstraksi terdapat alat penyaringan kasar yang berfungsi untuk menyaring ampas teh. TCP dialirkan menuju mix tank melalui niagara filter dan filtrox. Niagara filter merupakan saringan kasar yang berbentuk silinder panjang berlubang dengan diameter 2 mm, sedangkan filtrox merupakan tangki yang diberi bubuk cellatom (bubuk sejenis tepung) di dalamnya untuk membentuk beberapa lapisan filter aid yang biasa disebut cake, cake merupakan lapisan berbentuk cakram yang sangat halus dengan ukuran saringan 100 mesh dan berguna untuk menyaring kotoran tersuspensi dan kotoran halus.
40
c. Pencampuran Mix tank merupakan tempat pencampuran TCP dengan sirup gula yang akan menghasilkan TCM. Pada awalnya sirup gula dari buffer syrup dimasukkan kedalam mix tank, kemudian TCP dari tangki penyeduhan yang telah melalui niagara filter dan filtrox dimasukkan kedalam mix tank. TCP dan sirup gula didalam mix tank disirkulasi pada suhu 800C hingga kadar brix dan tannin sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Kemudian TCM dilalirkan ke pasteurisasi melalui penyaringan terakhir, yaitu bag filter seperti pada Gambar 9. Dalam bag filter terdapat kantong penyaring dari bahan polypropilen yang sangat halus dengan lubang penyaring 1 µm untuk menyaring partikel-partikel yang sangat halus pada TCM dan untuk menyaring filter aid yang terbawa pada saat TCP melewati filtrox.
Gambar 9. Proses penyeduhan teh dan pencampuran Sumber : Data internal PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang, 2010
3. Bottling Line Bottling Line ialah proses pembotolan TCM atau FTM yang telah mengalami proses pasteurisasi kedalam botol panas dan bersih. Keseluruhan yang terjadi pada proses ini dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Proses bottling line Sumber : Data internal PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang, 2010
a. Depalletizer Proses bottling line diawali pada mesin depalletizer, yaitu tempat pemisahan pallet dengan krat. Pallet yang telah dipisahkan dengan krat diletakkan pada pallet megazine, sedangkan krat akan bergerak menuju decaser. Sebuah pallet berisi 60 krat dan sebuah krat berisi 24 botol. b. Decrater/Decaser Decaser merupakan tempat pemisahan krat dengan botol. Krat bergerak menuju crate washer yaitu tempat pencucian krat, sedangkan botol menuju bottle washer melalui selektor botol kotor (Pos I). Pos I bertugas untuk menyeleksi botol kusam, botol karat, botol sompal, botol kotor dan botol asing. c. Crate Washer Pada crate washer, krat diputar hingga pada posisi terbalik, sehingga pencucian dilakukan dengan posisi krat yang tertutup ke bawah. Operator yang berada diantara decaser dan crate washer bertugas untuk menyeleksi krat asing, krat rusak, krat kotor berat dan krat yang logo Sosronya buram/hilang. Proses ini dapat dilihat pada Gambar 11.
42
Gambar 11. Proses crate washer Sumber : Data internal PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang, 2010
d. Bottle Washer Pada bottle washer terdapat 310 pocket yang berfungsi sebagai tempat botol selama pencucian. Botol memasuki bottle washer menuju pre soaking, dimana botol direndam dalam bak dengan suhu 500C yang bertujuan untuk meningkatkan suhu botol terlebih dahulu sebelum dilakukan pencucian dengan suhu tinggi, sehingga botol tidak akan pecah. Botol yang telah direndam dalam pre soaking bergerak menuju lye 1 (rendam). Pada lye 1 (rendam), botol direndam dalam larutan pencuci dengan suhu 800C yang terbuat dari NaOH 1–1,5%
dan
Diverboot (Divo) 0.1–0.2%. NaOH digunakan untuk mencuci botol, sedangkan divo digunakan untuk mengkilapkan botol. Kemudian botol dibawa menuju lye 1 (semprot), dimana bagian dalam botol akan disemprot dengan tekanan 1,5-1,8 bar. Kotoran yang terjadi dikarenakan adanya aliran air yang dibuang keluar melalui label removal dan sikat yang digerakkan oleh motor. Proses selanjutnya yaitu botol dibawa menuju lye 2. Pada tahap ini botol disemprot dengan larutan caustic dengan suhu 850C dan kadar caustic yang lebih rendah daripada lye 1 untuk menyempurnakan pencucian botol dengan caustic. Kemudian botol dibilas dengan air
bersuhu 75-850C pada hot water 3, 2 dan 1. Botol melalui pembilasan terakhir pada fresh water dengan air bersuhu 95-1000C. Diprediksikan botol keluar dari bottle washer dengan suhu minimal 800C. Proses pada bottle washer berlangsung selama ± 20 menit, proses ini dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12. Proses bottle washer Sumber : Data internal PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang, 2010
e. EBI Botol yang telah dicuci bergerak menuju Empty Bottle Inspector (EBI) yang berfungsi untuk mengidentifikasi botol kosong yang masih terdapat kotoran pada permukaan bawah botol. Pada prinsipnya, EBI bekerja berdasarkan penginderaan pada bagian dasar botol secara keseluruhan dengan menggunakan sensor photocell. Photocell dapat mengidentifikasi botol dari penyebaran cahaya yang dilakukan oleh prisma. Botol yang masih terdapat kotoran akan menempel pada sucker cup yang akan mengarahkan botol menuju ke rejection plate. Botol yang telah melewati EBI akan terus bergerak menuju filler melalui selektor botol kosong (Pos II) yang bertugas menyeleksi botol sebagaimana yang dilakukan oleh Pos I. Perbedaannya, botol yang bergerak dengan conveyor pada Pos II berjajar rapi satu persatu dan dalam penyeleksiannya operator dibantu oleh cahaya lampu. Sedangkan botol yang melalui Pos I berjajar-jajar 3-4 baris sekaligus dan tidak dibantu oleh cahaya lampu.
44
f. Pasteurisasi Pasteurisasi
merupakan
proses
yang
dilakukan
untuk
mengkondisikan TCM yang dialirkan dari kitchen agar mencapai suhu yang telah distandarkan pada waktu diisikan dalam botol. TCM dari mix tank dialirkan menuju small tank dalam unit mesin pasteurisasi dan dilakukan sirkulasi dengan mengalirkan TCM melewati Plate Heat Exchanger (PHE) yang terdapat steam sebagai media pemanasnya. TCM mengalami sirkulasi hingga mencapai suhu 950C dan pada waktu tertentu, proses sirkulasi ini dapat membunuh mikroorganisme. Untuk mengandalikan suhu, pasteurisasi diatur dengan temperature control pada ketinggian 930C. TCM yang belum mencapai suhu tersebut akan dialirkan melalui three way valve kembali menuju small tank. Three way valve yang mengarah ke filler akan terbuka, apabila suhu yang ditentukan untuk TCM telah tercapai. Jika suhu TCM telah sesuai, TCM akan dialirkan menuju filler melalui three way valve dan valve 100 yang berfungsi untuk menghentikan aliran TCM ke filler yang penuh. TCM yang terhenti oleh valve 100 kembali mengalir menuju small tank seperti pada Gambar 13.
Gambar 13. Proses pasteurisasi Sumber : Data internal PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang, 2010
g. Filler dan Crowner Pada proses ini, terjadi pengisian botol dengan TCM dan penutupan botol dengan crown cork. Botol yang memasuki mesin filler harus mencapai suhu 600C, untuk menjaga teh agar tahan lama (tidak mudah basi). Pengisian TCM diawali dengan mulut botol yang mendorong rubbersill untuk menghalangi udara luar yang dapat masuk selama proses pengisian TCM, kemudian ujung pompa vakum akan terbuka. Pompa vakum berfungsi untuk mengambil udara di dalam botol dan dengan gaya gravitasi, TCM akan mengalir turun mengisi botol. Setelah pengisian, botol yang telah berisi TCM dibawa menuju crowner. Sebelum crowner, crown cork disimpan terlebih dahulu di dalam box yang disinari dengan lampu ultra violet yang berfungsi untuk membunuh bakteri pathogen yang terdapat pada crown cox. Crown cox pada box dibawa oleh belt chain menuju hopper untuk menampung crown. Kemudian crown akan diposisikan dan dijepitkan ke mulut botol. Setelah melewati crowner, botol bergerak dengan conveyor melewati selang kecil yang mengeluarkan air ke arah botol untuk dibasuh yang berfungsi untuk menghilangkan sisa TCM yang ada diluar badan botol. Proses ini dapat dilihat pada Gambar14.
Gambar 14. Proses filler dan crowner Sumber : Data internal PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang, 2010
46
h. Video Jet Proses ini dilakukan dengan melakukan pengaturan pada mesin setiap awal shift, untuk mencetak tanggal kadaluarsa pada baris pertama dan kode produksi pada baris kedua. Tanggal kadaluarsa produk yaitu tepat 1 tahun setelah proses produksi, sedangkan kode produksi terdiri dari kode mesin, jam produksi dan informasi karyawan. Sebagai contoh, kode
180212 L0930A
yang berarti proses produksi dilakukan pada tanggal 18 Februari 2011 dan kadaluarsa pada tanggal 18 Februari 2012. Diproduksi oleh mesin L yaitu mesin di pabrik Pandeglang lini 2 (G untuk mesin lini 1), pada jam 09:30 oleh karyawan formasi A. Terdapat empat formasi karyawan di pabrik Pandeglang, yaitu formasi A, B, C dan D. i. Crater/Caser Produk isi bergerak menuju caser melalui selektor botol isi (Pos III) setelah diberi kode. Pos III bertugas untuk menyeleksi botol kusam, botol asing, volume kurang, botol kosong yang tertutup, botol pecah, botol sompal yang isi, botol tanpa tutup, dan botol yang tutupnya miring. PI yang lolos seleksi akan bergerak menuju caser yang berfungsi untuk memasukkan botol kedalam krat yang telah bersih. j. Palletizer Krat yang telah berisi botol akan dibawa menuju palletizer untuk diletakkan di atas pallet dan disusun sebanyak 60 krat. Pallet yang telah disusun dengan krat, diberikan label identitas produksi yang menginformasikan tanggal produksi, sistem dan formasi. Kemudian pallet dibawa menuju gudang penyimpanan produk. 4.3. Sistem Manajemen Mutu (SMM) di PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang Setiap perusahaan perlu selalu melakukan perbaikan dan peningkatan mutu untuk menghasilkan produk/jasa yang bermutu dan berdaya saing tinggi. Partisipasi karyawan pada semua level dapat memberikan kepuasan dan motivasi bagi karyawan itu sendiri, sehingga perhatian lebih yang diberikan pada faktor manusia tersebut dapat meningkatkan produktivitas.
Berdasarkan hal tersebut, PT. Sinar Sosro menggunakan Gugus Kendali Mutu (GKM) sebagai tindakan implementasi mutu yang dilakukan. Adapun organisasi GKM pada PT. Sinar Sosro adalah : 1. Steering Committee
: Direksi, wakil direktur, deputi wakil direktur dan general manager
2. Organizing Committee : Manager 3. Fasilitator
: Supervisor dan asisten supervisor
4. Pemimpin gugus
: Supervisor dan asisten supervisor
5. Anggota gugus
: Supervisor ke bawah
Dalam implementasinya, GKM dilakukan dalam kegiatan sistematis terdiri atas tujuh langkah : 1. Menentukan pokok masalah 2. Mencari penyebab 3. Menguji penyebab 4. Rencana penanggulangan dan target 5. Melakukan penanggulangan/perbaikan 6. Evaluasi hasil 7. Standarisasi Dengan 7 tools (7 alat) yang digunakan adalah : 1. Check sheet dan graphic 2. Startification 3. Pareto diagram 4. Histogram 5. Control Chart 6. Scatter diagram 7. Fishbone diagram Selain GKM, PT. Sinar Sosro membuktikan bahwa penerapan perangkat analisis mutu telah dilakukan di perusahaan dengan didapatkannya sertifikat mengenai mutu, diantaranya : a. ISO 9000:2000, yaitu sertifikat mengenai SMM untuk menjamin mutu pengolahan dan hasil produk.
48
b. ISO 14.000, yaitu sertifikat sistem lingkungan untuk menjamin keamanan lingkungan. c. HALAL, dikeluarkan oleh LPPOM MUI (Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika MUI) bekerjasama dengan Departemen Agama, BPPOM dan Balai POM Daerah untuk menjamin kehalalan bahan baku, proses dan produknya. d. Standar Nasional Indonesia (SNI), dikeluarkan oleh lembaga Sertifikasi Produk Departemen Perindustrian. e. HACCP, yaitu sertifikat sistem manajemen keamanan makanan untuk menjamin produk yang aman bagi konsumen. f. HIGIENE and SANITARY, sebagai salah satu persyaratan untuk ekspor yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan. 4.4. Grafik Kendali Grafik kendali yang digunakan adalah grafik kendali ̅ . Grafik kendali
̅ digunakan untuk mengetahui proporsi unit cacat. Grafik kendali ini
dilakukan pada data hasil produksi dan data jumlah rataan/krat dari produk tidak standar pada Pos III yang dapat dilihat pada Lampiran 3 untuk bulan Februari, Lampiran 4 untuk bulan Maret dan Lampiran 5 untuk bulan April, yang meliputi botol asing, volume kurang, kosong tertutup, pecah hancur, sompal isi, tanpa tutup dan tutup miring. Grafik kendali ̅ yang diperoleh dari pengukuran produk tidak standar TBS berupa botol asing dapat dilihat pada Gambar 15, volume kurang pada Gambar 16, kosong tertutup pada Gambar 17, pecah hancur pada Gambar 18, sompal isi pada Gambar 19, tanpa tutup pada Gambar 20 dan tutup miring pada Gambar 21. Suatu proses menunjukkan keadaan tidak terkendali apabila termasuk dalam kategori berikut (Iriawan dan Astuti, 2006: 316) : 1. Satu titik berada di luar batas kendali 3 2. Sembilan titik berurutan berada pada sisi yang sama dari garis tengah (mean) 3. Enam titik berurutan terus naik atau terus turun 4. Empat belas titik secara bergantian naik turun
P C h a r t o f B o to l A s in g 1
0 .0 0 6 0 .0 0 5
P r o p o r t io n
0 .0 0 4 0 .0 0 3 0 .0 0 2
1
U C L = 0 .0 0 1 2 3 0 _ P = 0 .0 0 0 5 3 6
0 .0 0 1
LC L= 0
0 .0 0 0 1
2
3
4
5
6
7 8 S a m p le
9
1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
Gambar 15. Grafik kendali ̅ botol asing
Dari gambar grafik kendali ̅ untuk botol asing, dapat dilihat bahwa
nilai Upper Control Limit (UCL), rataan p ( ̅ ) dan Lower Control Limit
(LCL) masing-masing 0,001230, 0,000536 dan 0. Grafik kendali tersebut menunjukkan dua titik yang mengindikasikan proses tidak terkendali, yaitu titik ke-8 dan ke-14. Bila dilihat pada data, proporsi cacat pada titik 8 adalah 0.0059 sedangkan proporsi pada titik 14 adalah 0,0016. P C h a r t o f V o lu m e K u r a n g 0 .0 9
1
0 .0 8
P r o p o r t io n
0 .0 7 1
0 .0 6
1 1
0 .0 5
U C L = 0 .0 4 9 2 9 _ P = 0 .0 4 3 1 9
0 .0 4 0 .0 3
L C L = 0 .0 3 7 0 9 1
1
1
2
1 1
1
3
1
1
4
5
6
7 8 S a m p le
9
1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
Gambar 16. Grafik kendali ̅ volume kurang
Dari gambar grafik kendali ̅ untuk volume kurang, dapat dilihat bahwa
terdapat sebelas titik diluar kontrol, yaitu titik 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11 dan
12. Grafik kendali tersebut menunjukkan nilai UCL, ̅ dan LCL masingmasing 0,04929, 0,04319 dan 0,03709. Bila dilihat pada data, proporsi cacat
pada titik 1 adalah 0,0344, titik 2 adalah 0,0334, titik 3 adalah 0,0316, titik 5 adalah 0,0288, titik 6 adalah 0,0317, titik 7 adalah 0,0499, titik 8 adalah
50
0,0632, titik 9 adalah 0,0580, titik 10 adalah 0,0851, titik 11 adalah 0,0290 dan titik 12 adalah 0,0350. P C h a r t o f K o s o n g T e r tu tu p 1
0 .0 0 5
0 .0 0 4 P r o p o r t io n
1
0 .0 0 3 U C L = 0 .0 0 2 4 9 2 0 .0 0 2 _ P = 0 .0 0 1 3 7 9 0 .0 0 1
0 .0 0 0 1
1
1
1
2
3
4
L C L = 0 .0 0 0 2 6 5 5
6
7 8 S a m p le
9
1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
Gambar 17. Grafik kendali ̅ kosong tertutup
Grafik kendali ̅ dalam Gambar 17 menunjukkan UCL 0,002492, LCL
0,000265 dan rataannya 0,001379. Dengan batas kendali tersebut, diketahui bahwa terdapat lima titik diluar batas kendali yaitu, titik 2, 3, 4, 9 dan 14. Proporsi dari titik 2 adalah 0,0002, titik 3 adalah 0,0002, titik 4 adalah 0,0002, titik 9 adalah 0,0052 dan titik 14 adalah 0,0034. P C h a rt o f P e c a h H a n c u r 1
0 .0 3 0 0
U C L = 0 .0 2 8 0 5
P r o p o r t io n
0 .0 2 7 5 0 .0 2 5 0
_ P = 0 .0 2 3 5 1
0 .0 2 2 5 0 .0 2 0 0 L C L = 0 .0 1 8 9 6 1
0 .0 1 7 5
1
0 .0 1 5 0 1
2
3
4
5
6
7 8 S a m p le
9
1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
Gambar 18. Grafik kendali ̅ pecah hancur
Grafik kendali ̅ pecah hancur memperlihatkan indikasi proses tidak
terkendali pada titik 3, 7 dan 9 dengan masing-masing proporsi adalah 0,0185, 0,0303 dan 0,0169. Grafik kendali menunjukkan UCL 0,02805, LCL 0,01896 dan rataannya 0,02351.
P C ha rt of S om pa l Isi 0 .0 1 8 1
0 .0 1 6
1
U C L = 0 .0 1 5 6 1
0 .0 1 4
_ P = 0 .0 1 2 3
P r o p o r t io n
0 .0 1 2 0 .0 1 0
L C L = 0 .0 0 8 9 9
0 .0 0 8 0 .0 0 6 0 .0 0 4 0 .0 0 2 1
0 .0 0 0 1
2
3
4
5
6
7 8 S a m p le
9
10
11
12
13
14
Gambar 19. Grafik kendali ̅ sompal isi
̅ sompal isi yang dihasilkan menunjukkan bahwa
Grafik kendali
terdapat tiga titik berada diluar kendali, yaitu titik 7, 10 dan 14. Proporsi yang
dilihat dari data pada titik 7 adalah 0,0162, titik 10 adalah 0,0010 dan titik 14 adalah 0,0161. Grafik kendali juga menunjukkkan nilai UCL, ̅ dan LCL masing-masing 0,01561, 0,0123 dan 0,00899.
P C h a r t o f T a n p a T u tu p 1
0 .0 2 5
1 1
P r o p o r t io n
0 .0 2 0 U C L = 0 .0 1 7 6 9 _ P = 0 .0 1 4 1 4
0 .0 1 5
L C L = 0 .0 1 0 6 0
0 .0 1 0 1 1
0 .0 0 5
1
1
1
2
3
4
5
6
7 8 S a m p le
9
10
11
12
13
14
Gambar 20. Grafik kendali ̅ tanpa tutup
Dari gambar grafik kendali ̅ untuk tanpa tutup, dapat dilihat bahwa
terdapat tujuh titik diluar kontrol, yaitu titik 1, 2, 7, 8, 9, 10 dan 13. Grafik kendali tersebut menunjukkan nilai UCL,
̅ dan LCL masing-masing
0,01769, 0,01414 dan 0,01060. Bila dilihat pada data, proporsi cacat pada
titik 1 adalah 0,0226, titik 2 adalah 0,0250, titik 7 adalah 0,0236, titik 8
52
adalah 0,0092, titik 9 adalah 0,0055, titik 10 adalah 0,0074 dan titik 13 adalah 0,0056. P C h a r t o f T u tu p M ir in g 0 .0 0 3 5
1
U C L = 0 .0 0 3 1 4 9
0 .0 0 3 0
P r o p o r t io n
0 .0 0 2 5 _ P = 0 .0 0 1 8 5 7
0 .0 0 2 0 0 .0 0 1 5 0 .0 0 1 0
L C L = 0 .0 0 0 5 6 6
0 .0 0 0 5 1
2
3
4
5
6
7 8 S a m p le
9
10
11
12
13
14
Gambar 21. Grafik kendali ̅ tutup miring
Dari gambar grafik kendali ̅ untuk tutup miring, dapat dilihat bahwa
nilai UCL, ̅ dan LCL masing-masing 0,003149, 0,001857 dan 0,000566. Grafik
kendali
ini
menunjukkan
hanya
terdapat
satu
titik
yang
mengindikasikan proses tidak terkendali, yaitu pada titik ke-3. Bila dilihat pada data, proporsi cacat pada titik 3 adalah 0,0034. Jadi dari semua grafik kendali ̅ yang telah dibuat pada masing-masing jenis produk tidak standar, diketahui bahwa semua jenis produk tidak standar berada di luar kendali. 4.5. Perbaikan Penyimpangan 1. Check Sheet Check sheet pada Tabel 1 dilakukan pada produk-produk tidak standar yang berada di luar kendali dari grafik kendali yang telah dibuat, yaitu botol asing, volume kurang, kosong tertutup, pecah hancur, sompal isi, tanpa tutup dan tutup miring. Data check sheet ini merupakan data harian pada bulan Februari, Maret dan April yang telah diakumulasi menjadi data mingguan.
53
No
Total
Jenis Produk
Februari
Tidak Standar
Minggu I
1
Botol Asing
2
Maret
II
III
IV
I
April
II 0
III 1
IV
0
0
0
0
Volume Kurang
649
614
366
1.455
3
Kosong Tertutup
10
4
2
7
6
28
15
4
Pecah Hancur
525
495
215
731
196
852
5
Sompal Isi
220
256
148
440
122
6
Tanpa Tutup
427
460
127
390
7
Tutup Miring
53
33
39
49
I
II
III
IV 1
V
147
0
0
0
948 1.576
812
666
662
12
73
8
8
46
47
76
404
575
529
237
199
199
444
671
620
7.003
459
307
296
138
101
101
282
350
356
3.913
131
508
448
229
77
58
58
347
478
329
4.191
17
53
30
42
36
20
20
30
43
21
496
244 1.166
0
V
1
662 1.019
35
185
855 12.329
Tabel 1. Check sheet produk tidak standar diluar kontrol
2010
54
41
63
Dari tabel check sheet produk tidak standar yang berada di luar kontrol, dapat dilihat bahwa total botol asing adalah 185 botol, 12.329 botol bervolume kurang, 404 botol kosong yang tertutup, 7.003 botol yang pecah hancur, 3.913 botol sompal yang terisi, 4.191 botol tanpa tutup dan 496 botol yang tutupnya miring. Botol asing merupakan produk dimana botol yang digunakan sebagai kemasan, bukan botol TBS. Volume kurang adalah volume bersih TCM yang terisi dalam botol kurang dari volume standar yang telah ditentukan. Kosong tertutup merupakan produk yang tidak terisi dengan TCM tapi tertutup oleh crown. Pecah hancur adalah produk yang botolnya pecah, sehingga tidak dapat digunakan lagi, pada umumnya botol pecah terjadi di filler karena botol retak yang lolos dari selektor masuk ke filler dengan suhu 800C, sehingga menyebabkan botol pecah. Sompal isi merupakan botol sompal yang lolos dari selektor dan masuk ke filler untuk proses pengisian TCM. Tanpa tutup merupakan produk yang telah terisi TCM di filler, tetapi tidak tertutup dengan crown cork. Sedangkan tutup miring adalah produk dimana tutup (crown) tidak menutup dengan sempurna atau miring. 2. Pareto Chart Dari total produk tidak standar yang telah didata pada check sheet, dibuat diagram Pareto yang diawali dengan pembuatan tabel frekuensi atau tingkat kepentingan relatif dari jenis produk tidak standar yang dapat dilihat pada Tabel 2. Diagram Pareto dibentuk sebagaimana yang dapat dilihat pada Gambar 22. Tabel 2. Frekuensi atau tingkat kepentingan relatif produk tidak standar Jenis Produk Tidak Standar
Persentase dari Total (%)
Persentase Kumulatif (%)
12.329 12.329
43,23
43,23
Pecah hancur
7.003 19.332
24,55
67,78
Tanpa tutup
4.191 23.523
14,69
82,47
Sompal isi
3.913 27.436
13,72
96,19
496 27.932
01,74
97,93
Volume kurang
Tutup miring
Frekuensi
Frekuensi Kumulatif
64
Kosong tertutup
404 28.336
01,42
99,35
Botol asing
185 28.521
00,65
100
Total
28.521
100
Gambar 22. Diagram Pareto produk tidak standar diluar kontrol Dari diagram Pareto yang telah dilakukan, dapat diketahui jenis produk tidak standar dari yang paling sering terjadi hingga yang paling jarang terjadi selama tiga bulan dari keseluruhan formasi. Berikut ini merupakan jenis produk tidak standar yang disebutkan secara berurutan dari yang paling sering terjadi, yaitu volume kurang yang mencapai 12.329 botol (43,23%), pecah hancur sebanyak 7.003 botol (24,55%), tanpa tutup sebanyak 4.191 botol (14,69%), sompal isi sebanyak 3.913 botol (13,72%), tutup miring sebanyak 496 botol (1,74%), kosong tertutup
65
sebanyak 404 botol (1,42%) dan botol asing yang mencapai 185 botol (0,65%). Total keseluruhan produk tidak standar yang diluar kontrol adalah 28.521 botol. Diketahui bahwa volume kurang merupakan masalah produk tidak standar yang paling sering terjadi, maka untuk selanjutnya yang menjadi pembahasan utama adalah mengenai volume kurang. 3. Histogram Dalam volume kurang, diukur juga head space ketika panas dan head space ketika dingin. Head space merupakan jarak yang diukur dari tutup botol hingga ketinggian air teh dalam botol. Data dari volume, head space panas dan head space dingin dapat dilihat pada Lampiran 5 untuk bulan Februari, Lampiran 6 untuk bulan Maret dan Lampiran 7 untuk bulan April. Histogram yang dibuat dari data volume dapat dilihat pada Gambar 23, histogram dari data head space panas pada Gambar 24 dan head space dingin pada Gambar 25. Histogram of Volume (ml) Normal
700
Mean StDev N
600
219.6 1.144 992
Frequency
500 400 300 200 100 0
210
212
214
216 218 Volume (ml)
220
222
224
Gambar 23. Histogram volume Dari histogram di atas dan tabel data frekuensi pada Lampiran 8 dapat dilihat bahwa volume yang sesuai dengan label pada botol, yaitu 220 ml dengan standar ± 2 ml mencapai 95,46%. Volume yang kurang dari standar sebanyak 4,4% dan 0,1% bervolume lebih dari standar. Jadi volume yang tidak sesuai standar hampir melebihi 5%, hal ini perlu diwaspadai agar ketidak sesuaian tersebut tidak mencapai 5%. Pengukuran
66
pada volume dilakukan dengan menggunakan gelas ukur berukuran 250 ml, yaitu dengan menuangkan TCM yang telah dikemas ke dalam gelas ukur untuk dilihat volumenya dalam satuan ml. Histogram of Head Space Panas (cm) Normal
300
Mean StDev N
250
3.196 0.1794 992
Frequency
200 150 100 50 0
2.75
3.00
3.25 3.50 3.75 4.00 Head Space Panas (cm)
4.25
Gambar 24. Histogram head space panas Pada head space panas ditentukan 2,6-3,2 cm sebagai standarnya. Dari histogram head space panas pada Gambar 24 dan data frekuensi dari Lampiran 9, head space panas yang sesuai dengan standar 74,8% dan 25,2% melebihi yang distandarkan. Ketidak sesuaian pada head space panas mencapai persentase yang tinggi, sehingga perlu segera dilakukan perbaikan. Histogram of Head Space Dingin (cm) Normal
600
Mean StDev N
Frequency
500 400 300 200 100 0
3.2
3.6
4.0 4.4 4.8 Head Space Dingin (cm)
5.2
4.449 0.1221 992
67
Gambar 25. Histogram head space dingin Pada head space dingin ditentukan 4,0-4,5 cm sebagai standarnya. Pada head space dingin terdapat 0,5% yang kurang dari ukuran yang distandarkan, sebanyak 93.55% yang sesuai dengan standar dan 5,95% melebihi standar, hal ini dapat dilihat dari Lampiran 10. Head space dingin yang tidak sesuai standar melebihi 5%, jadi perlu dilakukan perbaikan agar persentase ketidak sesuaian tersebut berkurang. Pengukuran head space dilakukan dengan alat ukur head space meter yang dilengkapi dengan jangka sorong, pengukuran ini dilakukan dua kali, yaitu pada saat panas, dimana produk baru keluar dari crowner dan pada saat dingin dimana produk yang telah diukur head space panasnya didiamkan terlebih dahulu hingga dingin, atau dilakukan perendaman dengan air untuk mempercepat proses pendinginan. Pengukuran head space panas dilakukan di dekat conveyor yang membawa botol keluar dari crowner agar dapat dilakukan pengukuran pada suhu 800C, sedangkan pengukuran head space dingin dilakukan di departemen QC untuk didinginkan terlebih dahulu. 4. Run Chart Run chart pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui pola tertentu yang terjadi pada jenis produk tidak standar bervolume kurang. Run chart untuk formasi A dapat dilihat pada Gambar 26, untuk formasi B pada Gambar 27, untuk formasi C pada Gambar 28, untuk formasi D pada Gambar 29 dan untuk keseluruhan formasi dapat dilihat pada Gambar 30. Dari run chart pada formasi A, B, C dan D memperlihatkan pola yang hampir sama, yaitu pada akhir bulan Februari (titik ke-4), akhir bulan Maret (titik ke-8) dan pada akhir bulan April (titik ke-13) tingkat produk bervolume kurang berada pada tingkat yang tinggi. Akhir bulan Maret yang sebenarnya terletak pada titik 9 dan akhir bulan April yang sebenarnya terletak pada titik 14 merupakan perhitungan setengah minggu. Hal ini mungkin disebabkan oleh semakin meningkatnya jumlah produksi setiap akhir bulan yang disesuaikan dengan permintaan dari pihak pemasar.
68
Gambar 26. Run chart formasi A
Gambar 27. Run chart formasi B
Gambar 28. Run chart formasi C
Gambar 29. Run chart formasi D
Gambar 30. Run chart formasi A, B, C dan D 5. Flow Chart Flow chart yang terjadi pada proses produksi TBS dapat dilihat pada Gambar 31. Flow chart ini dibuat dari penggabungan flow chart pada
69
keseluruhan proses produksi yang masih menjadi bagian-bagian pada proses produksi. Flow chart ini dibentuk untuk mempermudah dalam melihat keseluruhan proses produksi TBS yang terjadi di PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang. Pallet
Depalletizer Mata air
Krat
Decaser Resevoir Pos I Sand filter
Tidak
Produk standar Carbon filter Ya Gula
Softener
Hopper
Softener buffer
Teh kering
G u d a n g
Bottle washer EBI
Dissolving tank
Tangki penyeduhan
Bag Filter
Niagara filter
Buffer Syrup
Filtrox
Produk standar
Tidak
B o t o l
Ya Pos II
Mix tank Produk standar Bag filter
Tidak
Ya
Pateurisasi
Filler
Crow box
Crowner Video jet Pos III
Produk standar
Tidak
Ya Caser Palletizer
Krat Pallet
Gudang produk isi
Gambar 31. Flow chart produksi Teh Botol Sosro
C r a t e w a s h e r
P a l l e t m e g a z i n e
70
Proses awal dari flow chart ini diawali dari mata air yang ditampung di resevoir yang kemudian disaring di sand filter dan carbon filter kemudian dilunakkan di softener dan selanjutnya air dari softener ditampung di softener buffer. Air dari softener buffer dialirkan ke dissolving tank yang akan dicampur dengan gula yang masuk melalui hopper dan menghasilkan sirup gula. Sirup gula ini disaring di bag filter lalu disimpan di buffer syrup. Sirup gula dicampur dengan TCP yang terbuat dari teh kering yang dicampur dengan air softener dari softener buffer. TCP ini diseduh di tangki penyeduhan dan kemudian disaring di dasar tangki penyeduhan, niagara filter dan filtrox. Pencampuran sirup gula dengan TCP dilakukan dalam mix tank dan menghasilkan TCM. TCM disaring melalui bag filter dan dialirkan menuju pasteurisasi yang dialirkan kembali menuju filler. Di tempat lain, proses diawali dari depalletizer untuk memisahkan pallet dengan krat. Pallet yang telah dipisahkan diletakkan di pallet megazine, sedangkan krat bergerak menuju decaser untuk memisahkan krat dengan botolnya. Krat yang telah dipisahkan dengan botol akan bergerak menuju crate washer untuk dicuci, sedangkan botol akan bergerak melewati Pos I untuk diseleksi, jika botol tidak sesuai dengan standar maka akan diambil oleh selektor dan botol yang sesuai standar akan bergerak terus menuju bottle washer untuk dilakukan pencucian pada botol. Botol yang keluar dari bottle washer bergerak menuju EBI untuk dilakukan penyeleksian botol oleh EBI kemudian menuju ke Pos II untuk dilakukan penyeleksian kembali. Dari Pos II, botol menuju filler untuk diisi dengan TCM dan ditutup dengan crown cork pada crowner yang berasal dari crown box. Setelah TCM dikemas dalam botol, botol akan terus bergerak melaui video jet untuk dilakukan peng-coding-an dan diseleksi kembali di Pos III. Botol tidak standar yang terseleksi oleh selektor Pos I, EBI, Pos II dan Pos III akan dikirim ke gudang botol. Dari Pos III botol menuju caser untuk diletakkan kembali pada krat yang telah keluar dari crate washer, kemudian krat menuju palletizer untuk diletakkan pada pallet dari pallet
71
megazine. Pada proses akhir, pallet yang telah disusun dengan krat diatasnya, disimpan di gudang produk isi.
6. Brainstorming Brainstorming ini dilakukan dengan pihak yang terkait dengan proses produksi dan quality control (QC) dari tingkat manajer hingga tingkat karyawan. Brainstorming digunakan untuk mengetahui penyebabpenyebab produk volume kurang dan tindakan-tindakan yang perlu dilakukan dengan melakukan wawancara langsung. Permasalahan yang dibahas adalah mengenai volume kurang. Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak terkait dari departemen QC dan departemen Produksi dan Planning Enginering and Maintenance (PEM), yaitu manajer QC, supervisor QC, supervisor produksi dan PEM, field inspector QC, operator dan selektor produksi dan PEM.
7. Affinity Diagram Pokok persoalan yang ditentukan adalah mengenai volume kurang sebagai ilustrasi, gagasan-gagasan untuk affinity diagram yang telah dikelompokkan berdasarkan pengembangan judul atau tema yang dapat dilihat pada Gambar 32. Kecepatan filler Nozzle vakum
Botol sompal
Ketidakseimbangan posisi botol
Rubbersill aus
Rubbersill robek
TCM pada filling bowl melebihi batas maksimal Tekanan lifting cylinder kurang
SDM kurang teliti
PENYEBAB
Menghitung rentang antar botol bervolume kurang
Melihat kondisi botol bervolume kurang TINDAKAN
Memberikan kenyamanan pada karyawan
72
Gambar 32. Affinity diagram volume kurang
8. Fishbone Diagram Dari Gambar 33, diketahui bahwa kendala yang menyebabkan volume kurang diantaranya, yaitu lingkungan, mesin, material, manusia dan metode. Lingkungan masih menjadi kendala karena lingkungan produksi pada saat ini masih kurang kondusif. Panas yang sering dirasakan karyawan sangat mengganggu proses kerja karyawan, dikarenakan panas yang keluar dari alat-alat produksi dalam ruang produksi yang tertutup dan atapnya masih terbuat dari asbes yang merupakan bahan yang dapat membuat ruangan menjadi semakin panas. Apalagi sinar matahari yang masuk ketika pagi hari, mengganggu pandangan karyawan dalam bekerja. Kendala mesin yang utama terletak pada filler, yaitu posisi botol pada filler tidak seimbang dikarenakan dead plate dari conveyor ke table sudah aus sehingga mengganggu proses pengisian TCM. TCM yang luber pada filling bowl dikarenakan sensor level control yang tidak berfungsi atau pengaturan level control yang tidak tepat, selain itu TCM yang luber dapat disebabkan oleh pompa vakum yang mati sehingga menyebabkan pompa vakum terisi dengan TCM dan menggangu proses pengisian TCM. Nozzle vakum yang tersumbat akan mengurangi daya penghisapan udara dalam botol dan pada akhirnya TCM yang masuk ke botol hanya sebanyak volume udara yang terhisap oleh vakum dan lifting cylinder kurang menekan botol, sehingga nozzle TCM kurang terbuka dan menyebabkan TCM yang masuk kedalam botol lebih sedikit. Rubbersill pada filler juga memiliki pengaruh pada volume yang dihasilkan, karena rubbersill yang aus maupun robek akan mengakibatkan penghisapan udara oleh vakum tidak sempurna, karena udara di luar juga ikut terhisap. Kecepatan filler diatur oleh operator, apabila pengaturannya terlalu cepat maka sebelum botol terisi TCM sebanyak yang distandarkan, botol telah keluar dari filler, sehingga
menyebabkan
distandarkan.
volume
dalam
botol
kurang
dari
yang
73
Kendala material yang terjadi berasal dari kondisi botol kosong, yaitu sompal yang terdapat pada mulut botol. Mulut botol yang sompal akan mengganggu kelancaran nozzle vakum, karena nozzle vakum juga akan menghisap udara di luar botol, sehingga udara yang terhisap dari dalam botol hanya sedikit dan menyebabkan TCM yang mengalir didalam botol hanya sebanyak udara dari botol yang terhisap nozzle vakum. Mesin Lingkungan
Tidak seimbang Posisi botol Tersumbat
Panas
TCM luber
Material
Filling bowl
Volume
Kurang tekanan
kurang
Nozzle vakum Robek
Aus
Lifting cylinder Kecepatan
Rubbersill
Melihat alat ukur Ketelitian
Filler
Jenuh
Melihat botol sompal Manusia
Lelah
Kantuk
Sompal
Jangka sorong
Lampu selektor Kurang kosentrasi
Botol
Kalibrasi Mata lelah Penyeleksian Instinct
Pengukuran Kalibrasi Gelas ukur Metode
Gambar 33. Fishbone diagram volume kurang Metode yang menjadi kendala adalah penyeleksian, lampu selektor dan pengukuran volume maupun head space. Dalam penyeleksian volume kurang, operator Pos III hanya menggunakan instinct, tinggi coding atau membandingkan head space dengan head space TBS pada umumnya. Jadi tidak terdapat indikator yang tepat untuk menentukan volume kurang. Pada Pos II dan Pos III selektor dibantu lampu untuk melihat kondisi botol, maka dapat menyebabkan mata cepat lelah dan membuat mengantuk. Sedangkan dalam pengukuran volume terdapat kemungkinan adanya kalibrasi alat ukur, yaitu jangka sorong dan gelas ukur yang digunakan untuk mengukur volume dan head space panas maupun dingin. Kendala terakhir berasal dari manusia, yaitu ketelitian dan konsentrasi dari karyawan dalam bekerja. Ketelitian ini dimaksudkan pada ketelitian karyawan dalam melihat hasil pengukuran volume dan head
74
space dengan menggunakan alat ukur dan ketelitian operator dalam penyeleksian botol pada Pos I dan II. Sedangkan konsentrasi yang dimaksud adalah konsentrasi karyawan dalam bekerja yang pada umumnya diakibatkan oleh kantuk, lelah dan kejenuhan karyawan. 9. Decision Tree Diagram Lingkungan pada ruang produksi yang panas dapat mengurangi konsentrasi dari karyawan, maka diberikan kipas angin pada setiap pos tempat operator maupun selektor bertugas. Pada mesin diperlukan pelaksanaan maintenance yang lebih baik, karena meskipun maintenance telah dilakukan baik secara harian, bulanan maupun mingguan, mesin tetap sering mengalami kerusakan ketika proses produksi sedang berjalan. Hal ini disebabkan oleh maintenance yang belum dilakukan secara menyeluruh hingga bagian-bagian dalam mesin. Botol yang sompal secara langsung akan mempengaruhi pengisian TCM pada botol yang menyebabkan terjadinya volume kurang. Apabila botol sompal sampai ke filler maka akan terjadi volume kurang. Oleh karena itu, sebaiknya karyawan diberikan kenyamanan agar dapat bekerja secara lebih baik, sehingga botol sompal sudah terseleksi sebelum masuk ke filler. Lingkungan
Kipas angin
Mesin
Maintenance
Material
Kenyamanan pada karyawan
Volume kurang
Mempersempit jalur di Pos I Metode
Garis indikator di Pos III Kacamata khusus Pergantian shift
Manusia Perbaikan kursi Gambar 34. Decision tree diagram volume kurang Metode yang telah berjalan pada Pos I selama ini, yaitu botol yang bergerak dengan conveyor berjalan dalam beberapa barisan sekaligus,
75
sehingga membuat selektor kurang teliti dalam melihat botol tidak standar, sebaiknya botol yang melewati Pos I bergerak dalam satu barisan sebagaimana pada Pos II dan III. Sebaiknya pada Pos III diberikan garis indikator, sehingga operator tidak hanya menggunakan instinct untuk mengetahui volume kurang. Selain itu, pemberian kacamata khusus pada Pos II dan Pos III untuk mereduksi cahaya yang masuk pada mata, dapat mengurangi kelelahan pada mata yang biasanya dialami oleh selektor yang menyeleksi botol dengan melihat lampu. Kenyamanan bagi karyawan diperlukan, agar karyawan dapat berkonsentrasi dalam bekerja dan tetap teliti. Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan pemberian/perbaikan kursi untuk meningkatkan kenyamanan karyawan pada saat bekerja. Selain itu, pergantian shift pada selektor diperlukan untuk mengurangi kejenuhan karyawan dalam bekerja. 4.6. IMPLIKASI MANAJERIAL Berdasarkan perbaikan alat penyimpangan mutu yang dilakukan, didapatkan bahwa volume kurang merupakan jenis produk tidak standar yang paling sering terjadi. Dari informasi yang diperoleh dari sumber internal perusahaan, didapatkan beberapa sebab yang mengakibatkan terjadinya volume kurang, yaitu lingkungan yang panas, ketidak seimbangan posisi botol pada filler, TCM yang luber pada filling bowl, nozzle vakum yang tersumbat, lifting cylinder yang kurang menekan, rubbersill yang aus dan robek, filler yang terlalu cepat, botol sompal, ketelitian dan kurang konsentrasinya SDM, lampu selektor yang menyebabkan mata lelah, penyeleksian volume kurang yang hanya menggunakan instinct dan kalibrasi dalam alat ukur. Dari berbagai hal yang menyebabkan volume kurang tersebut perlu dilakukan upaya perbaikan, adapun upaya perbaikan yang dapat dilakukan oleh PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang adalah: a. Pemberian kipas angin pada setiap Pos untuk selektor dan operator. b. Maintenance mesin lebih baik dilakukan secara lebih rutin dengan tanpa menunggu mesin rusak.
76
c. Mempersempit jalur di Pos I supaya botol tidak standar terlihat dan terjangkau oleh selektor, disamping pemberian garis indikator pada Pos III untuk membantu selektor menyeleksi produk bervolume kurang. d. Pemberian kacamata khusus untuk selektor Pos II dan Pos III untuk mereduksi cahaya lampu yang masuk ke mata, sehingga mencegah mata mudah lelah. e. Diadakan perputaran shift antara Pos I, Pos II dan Pos III untuk mengurangi kejenuhan karyawan, disamping perbaikan kursi karyawan untuk meningkatkan kenyamanan karyawan.
77
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan a. Penerapan perangkat analisis mutu yang telah dilakukan PT. Sinar Sosro adalah check sheet dan graphic, startification, pareto diagram, histogram, control chart, scatter diagram dan fishbone diagram yang merupakan 7 alat dari GKM yang diterapkan. Penerapan perangkat analisis mutu yang telah dilakukan, dibuktikan dengan beberapa sertifikat mengenai mutu, yaitu ISO 9000:2000, ISO 14.000, HALAL, SNI, HACCP dan HIGIENE and SANITARY. b. Meskipun PT. Sinar Sosro telah menerapkan perangkat analisis mutu, masih didapatkan penyimpangan dari jumlah jenis produk tidak standar yang dianalisis menggunakan grafik kendali, yaitu botol asing, volume kurang, kosong tertutup, pecah hancur, sompal isi, tanpa tutup dan tutup miring. Dari keseluruhan jenis produk tidak standar tersebut dilakukan analisis diagram pareto dengan menggunakan check sheet dan didapatkan bahwa volume kurang merupakan jenis produk tidak standar yang paling sering terjadi.
Analisis
volume
kurang
dimulai
dari
histogram
yang
memperlihatkan bahwa volume yang sesuai standar 95,46%, head space panas sesuai standar 74,8% dan head space dingin sesuai standar 93,55%; Dari run chart terhadap masing-masing formasi dan akumulasinya diperoleh pada setiap akhir bulan tingkat produk bervolume kurang berada pada tingkat yang tinggi. c. Berdasarkan hasil brainstorming, affinity diagram, fishbone diagram dan decision tree diagrram didapatkan rencana aksi yang perlu dilakukan adalah perbaikan dalam lima faktor yang menyebabkan terjadinya volume kurang, yaitu pemberian kipas angin, maintenance mesin, pemberian kenyamanan bagi karyawan, mempersempit jalur di Pos I, pemberian garis indikator di Pos III, kacamata khusus untuk selektor Pos II dan Pos III, pergantian shift dan perbaikan kursi karyawan.
78
2. Saran a. PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang sebaiknya lebih memperhatikan kenyamanan karyawannya dalam bekerja, sehingga karyawan dapat bekerja secara lebih teliti dan konsentrasi. Selain itu perbaikan metode dan maintenance mesin perlu lebih diperhatikan juga supaya proses produksi dapat berjalan secara lebih baik/lancar. b. Dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penyimpangan yang terjadi setelah diterapkannya rencana aksi yang telah didapatkan dari penelitian ini. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap tingkat volume kurang yang terjadi di PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang.
79
DAFTAR PUSTAKA
Brelin, H.K., K.S. Davenport, L.P. Jennings dan P.F. Murphy. 1997. Focused Quality, Meningkatkan Mutu Produk dengan Hasil Nyata (Terjemahan). PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Fazriyah, R.P. 2005. Analisis Pengendalian Mutu pada Proses Produksi Permen Chocfuls di PT. Cadbury Indonesia-Jakarta. Skripsi pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Gaspersz, V. 2003. Total Quality Management. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. . 2006. Total Quality Management (TQM) untuk Praktisi Bisnis dan Industri. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Goetsch, D.L. and S.B. Davis. 2000. Quality Management : Introduction to Total Quality Management for Production, Processing and Services. Prentice Hall, New Jersey. Hardjosoedarmo, S. 2004. Bacaan Terpilih tentang Total Quality Management. Andi, Yogyakarta. Iriawan, N. dan S.P. Astuti. 2006. Mengolah Data Statistik dengan Mudah Menggunakan Minitab 14. Andi, Yogyakarta. Ishikawa, K. 1988. Teknik Penuntun Pengendalian Mutu (Terjemahan). Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta. Nasution, M.N. 2005. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor. Prawirosentono, S. 2007. Filosofi Baru tentang Manajemen Mutu Terpadu Abad 21 (Kiat Membangun Bisnis Kompetitif). Bumi Aksara, Jakarta. PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang. 2010. Data internal. Rampersad, H.K. 2001. Total Quality Management, An Executive Guide to Continuous Improvement. Springer, Berlin. Risiana, Y. 2007. Analisa Pengendalian Mutu pada Proses Produksi Pressure Tank PH 100 (Studi Kasus di CV. Saga Multi Industri, Sukabumi). Skripsi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. www.biogen.litbang.deptan.go.id. [25 Februari 2010]. www.topbrand-award.com. [25 Februari 2010].
80
LAMPIRAN
64
Manajer Personalia dan Umum Staf Personalia dan Umum
Supervisor Personalia dan Umum
Manajer Produksi dan PEM
Manajer (QC)
Manajer Accounting and Finance
Supervisor Logistik
Supervisor QC
Supervisor
Petugas Logistik
Supervisor Produksi dan PEM
Administrasi QC
Field Inspektor
Operator WWTP
Operator Gudang Bellow Standar
Operanik Operator
Analis (Kimia, Fisika dan Mikrobiologi)
Keterangan : PEM
= Planning Enginering and Maintenance
QC
= Quality Control
60
WWTP = Waste Water Treatment Plant
Staf Administrasi
Lampiran 1. Struktur organisasi PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang
General Manager
61
Lampiran 2. Layout ruang produksi PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang 6 m 2 ,4 5 m
5 ,6 5 m
3 m
25 m 2 ,5 5 m
6 ,4 m
K IT C H E N
7 ,6 m
5 ,6 5 m
5 ,6 5 m
2 ,6 2 m
L IN I 1
1 ,7 m
5 ,6 5 m
1 8 ,4 m
5,55m
GUDANG SPAREPART
6,7m
5 ,8 m
9,15m
RUANG SPVR
RUANGPANEL
10,15m
RUANG QC
R. ADM SHIFT
RUANG MGR. QC
8,3m 4,3 m
5 ,8 m
2 m
L IN I 2 5 ,8 m
22 m
5 ,8 m
5 ,8 m
2 m 1 0 ,5 m 1 4 ,9 0 m
5 ,2 5 m
2 ,6 5 m
6 ,5 m
W ATER TREATMENT
R E S E V O IR
2 ,6 5 m
34 m
7 m
62
1-7 Februari 2010
Target
Sat
Formasi B
Formasi C
Formasi D
Total
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
0
btl
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
Volume Kurang
0.03
btl
261
0.0394
253
0.0419
74
0.0215
61
0.0221
649
0.0344
Kosong Tertutup
0.006
btl
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
10
0.0036
10
0.0005
Pecah Hancur
0.018
btl
143
0.0216
174
0.0288
132
0.0383
76
0.0276
525
0.0278
Sompal Isi
0.02
btl
78
0.0118
63
0.0104
30
0.0087
49
0.0178
220
0.0117
Tanpa Tutup
0.06
btl
343
0.0517
16
0.0027
54
0.0157
14
0.0051
427
0.0226
Tutup Miring
0.01
btl
13
0.0020
29
0.0048
9
0.0026
2
0.0007
53
0.0028
btl
1184
0.1785
541
0.0896
493
0.1432
316
0.1146
2534
0.1343
Botol Asing
TOTAL
Formasi A 8-14 Februari 2010
Target
Sat
Formasi B
Formasi C
Formasi D
Total
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
0
btl
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
Volume Kurang
0.03
btl
156
0.0413
216
0.0420
172
0.0294
70
0.0194
614
0.0334
Kosong Tertutup
0.006
btl
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
4
0.0011
4
0.0002
Pecah Hancur
0.018
btl
73
0.0193
157
0.0305
159
0.0271
106
0.0294
495
0.0269
Sompal Isi
0.02
btl
58
0.0153
38
0.0074
69
0.0118
91
0.0252
256
0.0139
Tanpa Tutup
0.06
btl
52
0.0138
217
0.0422
145
0.0248
46
0.0128
460
0.0250
Tutup Miring
0.01
btl
0
0.0000
19
0.0037
12
0.0020
2
0.0006
33
0.0018
btl
604
0.1598
647
0.1258
1294
0.2209
408
0.1131
2953
0.1606
Botol Asing
TOTAL
62
Lampiran 3. Data produk tidak standar Teh Botol Sosro Pada Bulan Februari 2010
Formasi A
63
15-21 Februari 2010 Target
Sat
Formasi B
Formasi C
Formasi D
Total
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
0
btl
0
0
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
Volume Kurang
0.03
btl
0
0
204
0.0481
93
0.0286
69
0.0169
366
0.0316
Kosong Tertutup
0.006
btl
0
0
0
0.0000
0
0.0000
2
0.0005
2
0.0002
Pecah Hancur
0.018
btl
0
0
134
0.0316
39
0.0120
42
0.0103
215
0.0185
Sompal Isi
0.02
btl
0
0
29
0.0068
36
0.0111
83
0.0203
148
0.0128
Tanpa Tutup
0.06
btl
0
0
38
0.0090
36
0.0111
53
0.0129
127
0.0110
Tutup Miring
0.01
btl
0
0
17
0.0040
17
0.0052
5
0.0012
39
0.0034
btl
0
0
422
0.0994
764
0.2347
333
0.0814
1519
0.1310
Botol Asing
TOTAL
Formasi A 22-28 Februari 2010 Target
Sat
Formasi B
Formasi C
Formasi D
Total
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
0
btl
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
Volume Kurang
0.03
btl
487
0.0584
408
0.0567
285
0.0278
275
0.0467
1455
0.0460
Kosong Tertutup
0.006
btl
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
7
0.0012
7
0.0002
Pecah Hancur
0.018
btl
204
0.0245
190
0.0264
189
0.0184
148
0.0252
731
0.0231
Sompal Isi
0.02
btl
85
0.0102
82
0.0114
122
0.0119
151
0.0257
440
0.0139
Tanpa Tutup
0.06
btl
106
0.0127
133
0.0185
94
0.0092
57
0.0097
390
0.0123
Tutup Miring
0.01
btl
10
0.0012
10
0.0014
25
0.0024
4
0.0007
49
0.0015
btl
1467
0.1760
823
0.1144
1632
0.1592
812
0.1380
4734
0.1495
Botol Asing
TOTAL
Lanjutan Lampiran 3.
Formasi A
64
Sat
0
Volume Kurang
Formasi C
Formasi D
Total
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
btl
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
0.03
btl
3
0.0149
90
0.0478
71
0.0305
80
0.0198
244
0.0288
Kosong Tertutup
0.006
btl
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
6
0.0015
6
0.0007
Pecah Hancur
0.018
btl
0
0.0000
40
0.0212
16
0.0069
140
0.0346
196
0.0232
Sompal Isi
0.02
btl
0
0.0000
12
0.0064
18
0.0077
92
0.0227
122
0.0144
Tanpa Tutup
0.06
btl
5
0.0249
12
0.0064
82
0.0352
32
0.0079
131
0.0155
Tutup Miring
0.01
btl
0
0.0000
7
0.0037
7
0.0030
3
0.0007
17
0.0020
btl
14
0.0697
161
0.0855
530
0.2275
490
0.1210
1195
0.1412
Botol Asing
TOTAL
Formasi A
8-14 Maret 2010
Target
Sat
Formasi B
Formasi C
Formasi D
Total
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
0
btl
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
1
0.0001
1
0.0000
Volume Kurang
0.03
btl
472
0.0465
298
0.0270
260
0.0327
136
0.0179
1166
0.0317
Kosong Tertutup
0.006
btl
0
0.0000
16
0.0015
0
0.0000
12
0.0016
28
0.0008
Pecah Hancur
0.018
btl
147
0.0145
318
0.0289
132
0.0166
255
0.0335
852
0.0232
Sompal Isi
0.02
btl
112
0.0110
56
0.0051
112
0.0141
179
0.0235
459
0.0125
Tanpa Tutup
0.06
btl
94
0.0093
264
0.0240
96
0.0121
54
0.0071
508
0.0138
Tutup Miring
0.01
btl
15
0.0015
14
0.0013
15
0.0019
9
0.0012
53
0.0014
btl
1156
0.1139
1281
0.1162
1777
0.2237
801
0.1052
5015
0.1365
Botol Asing
TOTAL
63
Target
1-7 Maret 2010
Formasi B
Lampiran 4. Data produk tidak standar Teh Botol Sosro Pada Bulan Maret 2010
Formasi A
65
Sat
0
Volume Kurang
Formasi C
Formasi D
Total
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
btl
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
0.03
btl
292
0.0675
288
0.0748
199
0.0487
169
0.0252
948
0.0499
Kosong Tertutup
0.006
btl
4
0.0009
0
0.0000
0
0.0000
11
0.0016
15
0.0008
Pecah Hancur
0.018
btl
170
0.0393
80
0.0208
73
0.0179
252
0.0375
575
0.0303
Sompal Isi
0.02
btl
91
0.0210
28
0.0073
49
0.0120
139
0.0207
307
0.0162
Tanpa Tutup
0.06
btl
103
0.0238
127
0.0330
93
0.0227
125
0.0186
448
0.0236
Tutup Miring
0.01
btl
5
0.0012
8
0.0021
11
0.0027
6
0.0009
30
0.0016
btl
802
0.1855
531
0.1379
917
0.2243
827
0.1231
3077
0.1621
Botol Asing
TOTAL
Formasi A 22-28 Maret 2010
Target
Sat
Formasi B
Formasi C
Formasi D
Total
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
0
btl
0
0.0000
3
0.0005
144
0.0236
0
0.0000
147
0.0059
Volume Kurang
0.03
btl
555
0.1028
492
0.0748
386
0.0633
143
0.0208
1576
0.0632
Kosong Tertutup
0.006
btl
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
12
0.0017
12
0.0005
Pecah Hancur
0.018
btl
107
0.0198
157
0.0239
123
0.0202
142
0.0207
529
0.0212
Sompal Isi
0.02
btl
55
0.0102
47
0.0071
74
0.0121
120
0.0175
296
0.0119
Tanpa Tutup
0.06
btl
58
0.0107
64
0.0097
37
0.0061
70
0.0102
229
0.0092
Tutup Miring
0.01
btl
5
0.0009
25
0.0038
6
0.0010
6
0.0009
42
0.0017
btl
1210
0.2242
788
0.1198
1870
0.3066
601
0.0876
4469
0.1792
Botol Asing
TOTAL
64
Target
15-21 Maret 2010
Formasi B
Lanjutan Lampiran 4.
Formasi A
65
66
Target
Sat
0
Volume Kurang
29-31 Maret 2010
Formasi B
Formasi C
Total
Formasi D
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
btl
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
0
0
0
0.0000
0.03
btl
312
0.0599
192
0.0506
308
0.0616
0
0
812
0.0580
Kosong Tertutup
0.006
btl
0
0.0000
0
0.0000
73
0.0146
0
0
73
0.0052
Pecah Hancur
0.018
btl
74
0.0142
107
0.0282
56
0.0112
0
0
237
0.0169
Sompal Isi
0.02
btl
54
0.0104
24
0.0063
60
0.0120
0
0
138
0.0099
Tanpa Tutup
0.06
btl
10
0.0019
24
0.0063
43
0.0086
0
0
77
0.0055
Tutup Miring
0.01
btl
6
0.0012
2
0.0005
28
0.0056
0
0
36
0.0026
btl
811
0.1557
349
0.0920
880
0.1759
0
0
2040
0.1457
Botol Asing
TOTAL
Lanjutan Lampiran 4.
Formasi A
67
1-4 April 2010
Target
Sat
Formasi B
Formasi C
Formasi D
Total
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
0
btl
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
Volume Kurang
0.03
btl
189
0.0814
264
0.1782
134
0.0734
79
0.0359
666
0.0851
Kosong Tertutup
0.006
btl
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
8
0.0036
8
0.0010
Pecah Hancur
0.018
btl
40
0.0172
73
0.0493
40
0.0219
46
0.0209
199
0.0254
Sompal Isi
0.02
btl
28
0.0121
13
0.0088
25
0.0137
35
0.0159
101
0.0129
Tanpa Tutup
0.06
btl
2
0.0009
48
0.0324
0
0.0000
8
0.0036
58
0.0074
Tutup Miring
0.01
btl
0
0.0000
5
0.0034
13
0.0071
2
0.0009
20
0.0026
btl
280
0.1206
403
0.2720
212
0.1162
217
0.0987
1112
0.1421
Botol Asing
TOTAL
Formasi A 5-11 April 2010
Target
Sat
Formasi B
Formasi C
Formasi D
Total
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
0
btl
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
Volume Kurang
0.03
btl
207
0.0280
189
0.0278
147
0.0335
119
0.0282
662
0.0290
Kosong Tertutup
0.006
btl
0
0.0000
21
0.0031
2
0.0005
23
0.0055
46
0.0020
Pecah Hancur
0.018
btl
127
0.0172
120
0.0176
90
0.0205
107
0.0254
444
0.0195
Sompal Isi
0.02
btl
75
0.0102
65
0.0096
76
0.0173
66
0.0157
282
0.0124
Tanpa Tutup
0.06
btl
31
0.0042
90
0.0132
84
0.0191
142
0.0337
347
0.0152
Tutup Miring
0.01
btl
6
0.0008
12
0.0018
7
0.0016
5
0.0012
30
0.0013
btl
798
0.1080
593
0.0872
1124
0.2558
492
0.1168
3007
0.1319
Botol Asing
TOTAL
Lampiran 5. Data produk tidak standar Teh Botol Sosro Pada Bulan April 2010
Formasi A
68
Target
Sat
0
btl
0
Ratarata/krat 0.0000
Volume Kurang
0.03
btl
437
Kosong Tertutup
0.006
btl
Pecah Hancur
0.018
Sompal Isi
0
Ratarata/krat 0.0000
0.0478
184
0
0.0000
btl
244
0.02
btl
Tanpa Tutup
0.06
Tutup Miring
0.01
Botol Asing
TOTAL
0
Ratarata/krat 0.0000
0.0306
167
26
0.0043
0.0267
130
89
0.0097
btl
130
btl btl
Target
Sat
Formasi D
1
Ratarata/krat 0.0001
0.0349
231
0
0.0000
0.0216
102
51
0.0085
0.0142
67
14
0.0015
1137
0.1243
Jumlah
Formasi A 19-25 April 2010
Formasi C
Total
1
Ratarata/krat 0.0000
0.0252
1019
0.0350
21
0.0023
47
0.0016
0.0213
195
0.0213
671
0.0231
48
0.0100
162
0.0177
350
0.0120
0.0112
68
0.0142
213
0.0233
478
0.0164
11
0.0018
12
0.0025
6
0.0007
43
0.0015
551
0.0917
720
0.1504
975
0.1066
3383
0.1163
Jumlah
Formasi B
Jumlah
Formasi C
Jumlah
Formasi D
Jumlah
Total
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
0
btl
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
1
0.0001
1
0.0000
Volume Kurang
0.03
btl
351
0.0505
269
0.0350
433
0.0580
244
0.0237
1297
0.0400
Kosong Tertutup
0.006
btl
0
0.0000
53
0.0069
0
0.0000
17
0.0017
70
0.0022
Pecah Hancur
0.018
btl
143
0.0206
170
0.0221
166
0.0222
235
0.0228
714
0.0220
Sompal Isi
0.02
btl
87
0.0125
51
0.0066
100
0.0134
200
0.0194
438
0.0135
Tanpa Tutup
0.06
btl
19
0.0027
38
0.0049
97
0.0130
28
0.0027
182
0.0056
Tutup Miring
0.01
btl
6
0.0009
11
0.0014
7
0.0009
6
0.0006
30
0.0009
btl
861
0.1238
662
0.0861
1545
0.2070
857
0.0832
3925
0.1211
Botol Asing
TOTAL
67
12-18 April 2010
Formasi B
Lanjutan Lampiran 5.
Formasi A
69
Target
Sat
0
Volume Kurang
Formasi C
Formasi D
Total
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
Jumlah
Ratarata/krat
btl
35
0.0058
0
0.0000
0
0.0000
0
0.0000
35
0.0016
0.03
btl
287
0.0479
193
0.0422
189
0.0514
186
0.0235
855
0.0386
Kosong Tertutup
0.006
btl
0
0.0000
63
0.0138
0
0.0000
13
0.0016
76
0.0034
Pecah Hancur
0.018
btl
147
0.0245
90
0.0197
66
0.0180
317
0.0401
620
0.0280
Sompal Isi
0.02
btl
99
0.0165
41
0.0090
27
0.0073
189
0.0239
356
0.0161
Tanpa Tutup
0.06
btl
140
0.0234
52
0.0114
49
0.0133
88
0.0111
329
0.0149
Tutup Miring
0.01
btl
3
0.0005
7
0.0015
4
0.0011
7
0.0009
21
0.0009
btl
913
0.1523
504
0.1102
730
0.1987
1029
0.1301
3176
0.1434
Botol Asing
TOTAL
68
26-30 April 2010
Formasi B
Lanjutan Lampiran 5.
Formasi A
Keterangan : Sat = Satuan Btl = Botol
69
70
Lampiran 6. Data volume dan head space Teh Botol Sosro pada bulan Februari 2010
Tanggal
Waktu
01/02/2010
13:05
Volume (ml)
010211-L1305D
220
Panas 3.10
Dingin 4.50
020211-L1403D
220
3.05
4.50
15:20
010211-L1520A
218
3.20
4.50
16:03
010211-L1603A
220
3.25
4.42
17:10
010211-L1710A
218
3.18
4.50
010211-L1810A
218
3.20
4.50
010211-L1920A
219
3.20
4.50
20:15
010211-L2015A
220
3.10
4.45
21:10
010211-L2110A
218
3.20
4.50
22:10
010211-L2210A
220
3.05
4.42
010211-L2329C
220
3.00
4.30
020211-L0045C
219
2.89
4.19
020211-L0135C
221
2.95
4.25
2D
18:10 19:20
23:29 02/02/2010
3A
1C
00:45 01:35 02:24
05/02/2010
1C
020211-L0224C
219
3.09
4.39
03:05
020211-L0305C
219
3.15
4.45
16:45
050211-L1645B
219
3.21
4.50
050211-L1820B
221
3.00
4.33
050211-L2030B
222
3.00
4.30
050211-L2225B
220
3.20
4.50
050211-L2315C
220
3.05
4.35
00:20
060211-L0020C
220
2.98
4.28
01:45
060211-L0145C
220
2.95
4.25
02:35
060211-L0235C
219
3.12
4.42
060211-L0345C
219
3.20
4.50
04:35
060211-L0435C
220
3.00
4.35
05:34
060211-L0534C
219
3.12
4.42
06:10
060211-L0610C
221
2.89
4.59
07:14
060211-L0714A
218
3.20
4.50
08:05
060211-L0805A
218
3.18
4.50
09:00
060211-L0900A
220
3.05
4.43
10:05
060211-L1005A
220
3.10
4.46
060211-L1110A
218
3.16
4.47
12:08
060211-L1208A
220
3.08
4.46
13:26
060211-L1326A
220
3.05
4.45
14:03
060211-L1403A
220
3.10
4.45
16:20
060211-L1620B
220
3.10
4.50
060211-L1742B
220
3.15
4.50
060211-L1910B
220
3.10
4.46
18:20 20:30
5B
22:25 23:15 06/02/2010
Head Space (cm)
Kode Produksi
14:03
Shift/Formasi
03:45
11:10
17:42 19:10
1C
1C
2A
3B
71
Lanjutan Lampiran 6.
Tanggal
Waktu
06/02/2010
20:40
Volume (ml)
060211-L2040B
219
Panas 3.16
Dingin 4.50
060211-L2225B
217
3.30
4.65
060211-L2310D
220
3.64
4.50
00:15
070211-L0015D
221
3.70
4.45
01:03
070211-L0103D
220
3.66
4.50
02:16
070211-L0216D
220
3.60
4.50
03:00
070211-L0300D
220
3.62
4.50
04:16
070211-L0416D
220
3.70
4.50
05:07
070211-L0507D
220
3.72
4.50
06:03
070211-L0603D
219
3.65
4.40
07:07
070211-L0707A
218
3.20
4.50
07:10
070211-L0810A
218
3.18
4.50
09:10
070211-L0910A
220
3.10
4.44
070211-L1020A
220
2.98
4.32
070211-L1118A
219
3.17
4.48
12:10
070211-L1210A
218
3.20
4.50
13:05
070211-L1305A
218
3.20
4.50
14:60
070211-L1460A
220
3.10
4.45
15:10
070211-L1510B
219
3.15
4.52
16:42
070211-L1642B
220
3.13
4.50
070211-L1825B
220
3.20
4.50
19:55
070211-L1955B
219
3.16
4.50
21:25
070211-L2125B
220
3.10
4.43
070211-L2310D
220
3.45
4.00
02:05
100211-L0205D
220
3.00
4.15
03:16
100211-L0316D
219
3.24
4.33
100211-L0400D
220
3.33
4.29
05:03
100211-L0503D
219
3.15
4.25
06:02
100211-L0602D
220
3.20
4.30
07:55
100211-L0755B
221
3.00
4.38
09:40
100211-L0940B
220
3.16
4.46
100211-L1056B
218
3.18
4.53
12:25
100211-L1225B
220
3.06
4.40
13:50
100211-L1350B
217
3.30
4.64
15:12
100211-L1512C
220
3.05
4.35
100211-L1629C
220
2.95
4.25
100211-L1724C
221
2.98
4.28
100211-L1818C
219
3.12
4.42
23:10 07/02/2010
3B 1D
1D
10:20 11:18
18:25
23:10 10/02/2010
Head Space (cm)
Kode Produksi
22:25
Shift/Formasi
04:00
10:56
2A
3B
1D
1D
2B
16:29 17:24 18:18
3C
72
Lanjutan Lampiran 6.
Tanggal
Waktu
10/02/2010
19:39
Shift/Formasi
Volume (ml)
100211-L1939C
220
Panas 3.09
Dingin 4.39
100211-L2029C
219
3.11
4.41
100211-L2115C
220
3.04
4.34
100211-L2224C
220
2.99
4.29
100211-L2306D
220
3.48
4.50
00:10
110211-L0010D
220
3.52
4.39
01:05
110211-L0105D
220
3.40
4.50
02:14
110211-L0214D
220
3.42
4.50
110211-L0307D
220
3.10
4.35
04:11
110211-L0411D
220
3.45
4.50
05:20
110211-L0520D
219
3.50
4.45
06:05
110211-L0605D
221
4.44
4.45
07:40
110211-L0740B
210
3.15
4.41
09:10
110211-L0910B
210
3.15
4.45
11:45
110211-L1145B
219
3.20
4.50
12:28
110211-L1228B
219
3.16
4.48
13:55
110211-L1355B
219
3.20
4.50
15:12
110211-L1512C
219
3.25
4.50
16:24
110211-L1624C
219
3.10
4.42
17:34
110211-L1734C
220
3.05
4.36
110211-L1839C
219
3.20
4.45
20:29 21:15
3C
22:24 23:06 11/02/2010
03:07
1D
1D
2B
18:39 19:40
3C
110211-L1940C
220
2.99
4.28
20:15
110211-L2015C
220
2.95
4.24
21:55
110211-L2155C
219
3.19
4.38
22:15
110211-L2215C
220
3.09
4.28
110211-L2314A
220
3.05
4.42
00:04
120211-L0004A
218
3.20
4.50
01:21
120211-L0121A
218
3.20
4.50
02:15
120211-L0215A
218
3.20
4.50
23:14 12/02/2010
Head Space (cm)
Kode Produksi
03:06
1A
120211-L0306A
220
2.98
4.37
04:20
120211-L0420A
220
3.10
4.46
05:06
120211-L0506A
220
2.96
4.42
06:10
120211-L0610A
220
3.06
4.45
120211-L0825B
219
3.20
4.50
120211-L1735C
219
3.12
4.48
120211-L1814C
219
3.19
4.48
120211-L1934C
219
3.20
4.50
120211-L2029C
219
3.10
4.40
08:25
1A
2B
17:35 18:14 19:34 20:29
3C
73
Lanjutan Lampiran 6.
Tanggal
Waktu
12/02/2010
21:10
Volume (ml)
120211-L2110C
220
Panas 3.00
Dingin 4.30
120211-L2215C
220
3.12
4.32
120211-L2320A
219
3.18
4.50
00:10
130211-L0010A
218
3.20
4.50
01:32
130211-L0132A
220
2.96
4.43
130211-L0210A
218
3.20
4.50
130211-L0316A
220
3.10
4.44
04:20
130211-L0420A
218
3.20
4.50
05:03
130211-L0503A
220
2.98
4.37
12:20
160211-L1220C
220
3.05
4.35
160211-L1310C
220
2.99
4.29
14:20
160211-L1420C
220
3.12
4.42
-
-
221
3.24
4.44
-
-
220
3.47
4.50
17:09
160211-L1709D
220
3.45
4.50
160211-L1810D
220
3.25
4.50
160211-L1907D
221
3.18
4.43
20:05
160211-L2005D
220
3.25
4.47
21:11
160211-L2111D
220
3.40
4.50
22:03
160211-L2203D
220
3.45
4.50
160211-L2350B
217
3.22
4.57
01:21
170211-L0121B
220
3.00
4.40
02:55
170211-L0255B
219
3.19
4.50
170211-L0445B
219
3.20
4.50
06:15
170211-L0615B
218
3.21
4.56
07:24
170211-L0724C
220
3.02
4.32
08:30
170211-L0830C
220
3.15
4.45
09:21
170211-L0921C
220
3.22
4.50
170211-L1028C
219
3.13
4.47
23:20 13/02/2010
3C 1A
02:10 03:16
16/02/2010
13:10
1A
2C
18:10 19:07
23:50 17/02/2010
Head Space (cm)
Kode Produksi
22:15
Shift/Formasi
04:45
3D
1B
1B
10:28 11:45
2C
170211-L1145C
219
3.20
4.50
12:10
170211-L1210C
219
3.20
4.50
13:35
170211-L1335C
219
3.18
4.46
14:20
170211-L1420C
219
3.10
4.40
15:17
170211-L1517D
220
3.40
4.50
16:02
170211-L1602D
221
3.20
4.40
170211-L1710D
221
3.42
4.45
18:19
170211-L1819D
220
3.57
4.50
19:05
170211-L1905D
220
3.30
4.50
17:10
3D
74
Lanjutan Lampiran 6.
Tanggal
Waktu
17/02/2010
20:04
18/02/2010
Volume (ml)
170211-L2004D
220
Panas 3.55
Dingin 4.50
170211-L2115D
220
3.50
4.49
22:05
170211-L2205D
221
3.45
4.45
00:00
180211-L0000B
220
3.17
4.48
01:35
180211-L0135B
220
3.15
4.46
03:15
3D
180211-L0315B
217
3.26
4.56
04:32
180211-L0432B
218
3.23
4.52
06:35
180211-L0635B
220
3.20
4.50
180211-L0710C
220
3.12
4.36
08:32
220211-L0832D
220
3.00
4.25
09:10
220211-L0910D
220
3.42
4.50
10:04
220211-L1004D
220
3.37
4.50
220211-L1106D
220
3.48
4.48
12:07
220211-L1207D
219
3.13
4.38
13:00
220211-L1300D
220
3.30
4.50
14:05
220211-L1405D
220
3.35
4.50
15:25
220211-L1525A
220
2.98
4.43
16:34
220211-L1634A
220
3.06
4.45
17:10
220211-L1710A
218
3.20
4.50
220211-L1805A
218
3.18
4.50
220211-L1920A
218
3.20
4.50
20:15
220211-L2015A
220
2.96
4.37
21:10
220211-L2110A
219
3.18
4.50
22:10
220211-L2210A
220
2.98
4.42
220211-L2310C
220
3.05
4.35
00:21
230211-L0021C
219
3.12
4.42
01:34
230211-L0134C
219
3.20
4.40
02:12
230211-L0212C
220
3.09
4.39
230211-L0330C
221
2.98
4.38
04:25
230211-L0425C
221
2.89
4.18
05:12
230211-L0512C
220
2.95
4.25
06:20
230211-L0620C
220
3.12
4.42
07:10
230211-L0710D
220
3.15
4.50
230211-L0815D
220
3.25
4.50
230211-L0905D
220
3.32
4.50
230211-L2030B
218
3.18
4.50
230211-L2155B
221
3.10
4.30
240211-L0025C
220
3.10
4.40
07:10 22/02/2010
11:06
1B
2C
2D
18:05 19:20
23:10 23/02/2010
03:30
08:15
3A
1C
1C
2D
09:05 20:30 21:55 24/02/2010
Head Space (cm)
Kode Produksi
21:15
Shift/Formasi
00:25
3B 1C
75
Lanjutan Lampiran 6.
Tanggal
Waktu
24/02/2010
Shift/Formasi
Volume (ml)
01:30
240211-L0130C
220
Panas 3.05
Dingin 4.35
02:24
240211-L0224C
220
3.00
4.30
240211-L0310C
220
3.12
4.42
240211-L0432C
220
3.20
4.40
05:45
240211-L0545C
220
3.19
4.39
06:12
240211-L0612C
220
3.16
4.35
07:10
240211-L0710D
220
3.50
4.50
240211-L0812D
220
3.33
4.50
240211-L1200D
219
3.49
4.48
13:04
240211-L1304D
220
3.00
4.50
15:20
240211-L1520B
219
3.10
4.50
16:50
240211-L1650B
219
3.18
4.50
240211-L1820B
220
3.10
4.43
20:00
240211-L2000B
220
3.10
4.40
21:40
240211-L2140B
221
3.00
4.34
240211-L2315C
219
3.19
4.49
00:25
250211-L0025C
219
3.20
4.80
01:19
250211-L0119C
220
3.05
4.35
02:25
250211-L0225C
220
3.00
4.30
250211-L0340C
220
3.12
4.42
04:15
250211-L0415C
219
3.19
4.49
05:35
250211-L0535C
220
3.02
4.32
06:13
250211-L0613C
220
2.99
4.29
07:50
250211-L0750A
220
3.10
4.43
08:10
250211-L0810A
220
2.96
4.36
09:10
250211-L0910A
218
3.20
4.50
250211-L1032A
220
3.10
4.45
250211-L1126A
219
3.20
4.48
12:03
250211-L1203A
218
3.20
4.50
13:15
250211-L1315A
220
3.05
4.45
14:05
250211-L1405A
220
3.07
4.46
16:45
250211-L1645B
220
3.10
4.40
18:00
250211-L1800B
217
3.22
4.55
250211-L1900B
219
3.20
4.50
21:20
250211-L2120B
216
3.22
4.72
22:45
250211-L2245B
217
3.25
4.57
03:10 04:32
1C
08:12 12:00
18:20
23:15 25/02/2010
03:40
2D
3B
1C
1C
10:32 11:26
19:00
26/02/2010
Head Space (cm)
Kode Produksi
2A
3B
23:30
1C
250211-L2330C
220
3.09
4.59
00:10
1C
260211-L0010C
219
3.20
4.50
76
Lanjutan Lampiran 6.
Tanggal
Waktu
26/02/2010
01:24
Shift/Formasi
02:10 03:15
1C
04:10 27/02/2010
05:00 06:45
1D
Volume (ml)
260211-L0124C
220
Panas 3.10
Dingin 4.40
260211-L0210C
220
2.99
4.29
260211-L0315C
220
3.00
4.50
260211-L0410C
219
3.18
4.45
270211-L0500B
220
3.16
3.46
270211-L0645B
222
2.90
3.30
07:10
270211-L0710A
218
3.20
4.50
08:20
270211-L0820A
220
2.99
4.42
09:10
270211-L0910A
218
3.20
4.50
270211-L1025A
218
3.20
4.50
270211-L1120A
218
3.18
4.50
12:10
270211-L1210A
220
3.60
4.43
13:05
270211-L1305A
220
3.05
4.37
14:05
270211-L1405A
220
3.10
4.45
15:10
270211-L1510B
218
3.24
4.55
16:38
270211-L1638B
222
3.00
4.39
270211-L1810B
217
3.30
4.65
270211-L1940B
219
3.20
4.50
21:15
270211-L2115B
222
2.80
4.28
22:30
270211-L2230B
219
3.20
4.50
270211-L2307D
220
3.44
4.50
00:15
280211-L0015D
221
3.00
4.36
01:00
280211-L0110D
220
3.09
4.50
02:03
280211-L0203D
220
3.40
4.50
280211-L0319D
220
3.35
4.50
04:05
280211-L0405D
220
3.16
4.48
05:00
280211-L0500D
219
3.40
4.50
06:02
280211-L0602D
220
3.35
4.50
07:20
280211-L0720A
218
3.20
4.50
08:15
280211-L0815A
218
3.17
4.48
09:22
280211-L0922A
220
3.10
4.42
280211-L1014A
220
3.05
4.44
280211-L1110A
219
3.20
4.50
12:05
280211-L1205A
218
3.20
4.48
13:10
280211-L1310A
218
3.20
4.50
14:03
280211-L1403A
220
2.98
4.35
280211-L1514C
220
3.12
4.42
280211-L1635C
219
3.20
4.50
10:25 11:20
2A
18:10 19:40
23:07 28/02/2010
Head Space (cm)
Kode Produksi
03:19
3B
1D
1D
10:14 11:10
2A
15:14 16:35
3C
77
Lanjutan Lampiran 6.
Tanggal
Waktu
28/02/2010
17:20
Shift/Formasi
18:05 19:00 20:19
3C
Head Space (cm)
Kode Produksi
Volume (ml)
280211-L1720C
220
Panas 3.09
Dingin 4.34
280211-L1805C
220
3.15
4.45
280211-L1900C
220
3.02
4.32
280211-L2019C
220
3.18
4.38
78
Lampiran 7. Data volume dan head space Teh Botol Sosro pada bulan Maret 2010
Tanggal
Waktu
02/03/2010
07:10
Shift/Formasi
Volume (ml)
020311-L0710B
220
Panas 3.10
Dingin 4.47
020311-L0824B
220
3.10
4.48
020311-L1200B
217
3.23
4.60
13:30
020311-L1330B
219
3.18
4.50
15:20
020311-L1520C
219
3.12
4.42
16:45
020311-L1645C
219
3.20
4.50
17:20
020311-L1720C
220
3.09
4.29
020311-L1835C
220
3.01
4.51
020311-L1912C
219
3.18
4.38
20:29
020311-L2029C
219
3.20
4.50
21:15
020311-L2115C
220
2.98
4.28
22:24
020311-L2224C
220
2.95
4.25
020311-L2310D
220
3.82
4.30
00:22
030311-L0022D
220
3.58
4.48
01:11
030311-L0111D
220
3.65
4.50
030311-L0200D
220
3.65
4.50
03:05
030311-L0305D
220
3.38
4.38
04:06
030311-L0406D
220
3.52
4.50
050311-L1415B
220
3.10
4.45
15:07
050311-L1507D
220
3.06
4.50
16:10
050311-L1610D
221
3.38
4.48
17:00
050311-L1700D
220
3.63
4.50
18:05
050311-L1805D
220
3.37
4.50
050311-L1911D
220
3.60
4.50
20:06
050311-L2006D
220
3.54
4.50
21:05
050311-L2105D
220
3.38
4.50
22:00
050311-L2200D
220
3.40
4.50
08:24 12:00
2B
18:35 19:12
23:10 03/03/2010
02:00
05/03/2010
Head Space (cm)
Kode Produksi
14:15
19:11
3C
ID
ID
2B
3D
23:40
1A
050311-L2340A
219
3.10
4.44
06/03/2010
00:10
1A
060311-L0010A
220
2.99
4.32
08/03/2010
23:20
1B
080311-L2320B
216
3.44
4.70
09/03/2010
00:45
090311-L0045B
217
3.40
4.60
090311-L0210B
219
3.16
4.50
05:40
090311-L0540B
219
3.15
4.50
07:10
090311-L0710C
221
2.90
4.10
08:35
090311-L0835C
219
2.98
4.58
090311-L0959C
219
3.20
4.50
10:24
090311-L1024C
219
3.05
4.25
11:34
090311-L1134C
220
3.09
4.39
02:10
09:59
1B
3C
79
Lanjutan Lampiran 7.
Tanggal
Waktu
09/03/2010
12:10
Kode Produksi
Volume (ml)
3C
090311-L1210C
219
Panas 3.12
Dingin 4.42
15:07
090311-L1507D
221
3.00
4.40
16:11
090311-L1611D
220
3.25
4.50
17:02
090311-L1702D
220
3.44
4.50
090311-L1815D
221
3.33
4.45
18:15 19:06
3D
090311-L1906D
220
3.45
4.50
20:10
090311-L2010D
220
3.40
4.50
21:02
090311-L2102D
220
3.50
4.42
22:05
090311-L2205D
220
3.45
4.50
090311-L2345B
219
3.12
4.50
100311-L0125B
219
3.10
4.50
100311-L0300B
220
3.00
4.40
100311-L0445B
217
3.20
4.55
06:20
100311-L0620B
216
3.20
4.20
07:10
100311-L0710C
219
3.20
4.50
08:25
100311-L0825C
219
3.20
4.50
09:24
100311-L0924C
220
2.86
4.56
100311-L1020C
219
3.12
4.42
100311-L1129C
219
3.10
4.40
12:15
100311-L1215C
219
3.20
4.50
13:20
100311-L1320C
220
3.05
4.35
14:24
100311-L1424C
219
3.20
4.50
15:25
100311-L1525A
220
3.10
4.42
16:18
100311-L1618A
221
2.99
4.36
17:10
100311-L1710A
218
3.20
4.50
100311-L1805A
218
3.20
4.50
100311-L1918A
220
3.10
4.46
20:10
100311-L2010A
220
3.10
4.46
21:18
100311-L2118A
220
3.05
4.40
22:05
100311-L2205A
220
3.15
4.47
23:15
100311-L2315B
216
3.40
4.70
00:30
110311-L0030B
218
3.19
4.55
02:00
110311-L0200B
216
3.41
4.75
110311-L0340B
218
3.20
4.60
05:12
110311-L0512B
216
3.30
4.68
06:20
110311-L0620B
216
3.40
4.70
110311-L0720C
219
3.12
4.42
110311-L0945C
219
3.20
4.50
23:45 10/03/2010
1B
01:25 03:00 04:45
1B
10:20 11:29
2C
18:05 19:18
11/03/2010
Head Space (cm)
Shift/Formasi
03:40
3A
1B
1B
07:20 09:45
2C
80
Lanjutan Lampiran 7.
Tanggal
Waktu
11/03/2010
Volume (ml)
10:24
110311-L1024C
219
Panas 3.20
Dingin 4.50
11:30
110311-L1130C
219
3.20
4.50
110311-L1229C
220
3.18
4.48
13:10
110311-L1310C
220
3.09
4.39
14:24
110311-L1424C
219
3.10
4.40
15:10
110311-L1510A
219
3.20
4.50
16:10
110311-L1610A
220
2.97
4.27
110311-L1735A
220
2.99
4.29
110311-L1820A
220
3.05
4.35
19:15
110311-L1915A
220
3.10
4.45
20:40
110311-L2040A
218
3.22
4.52
110311-L2335B
220
3.10
4.40
00:55
120311-L0055B
215
3.40
4.70
02:40
120311-L0240B
219
3.20
4.50
04:00
120311-L0400B
216
3.40
4.70
05:15
120311-L0515B
215
3.40
4.70
06:40
120311-L0640B
216
3.40
4.71
07:05
120311-L0705D
220
3.70
4.50
08:10
120311-L0810D
220
3.64
4.50
120311-L0903D
219
3.15
4.40
10:07
120311-L1007D
220
3.26
4.50
11:00
120311-L1100D
220
3.64
4.50
15:10
120311-L1510A
220
3.05
4.42
16:07
120311-L1607A
219
3.18
4.50
17:03
120311-L1703A
220
3.10
4.45
120311-L1810A
218
3.20
4.50
120311-L1910A
218
3.15
4.50
20:19
120311-L2019A
220
3.05
4.43
21:10
120311-L2110A
220
3.10
4.44
22:03
120311-L2203A
220
3.10
4.45
00:05
130311-L0005B
216
3.50
4.70
01:35
130311-L0135B
219
3.19
4.50
130311-L0300B
220
3.10
4.41
04:35
130311-L0435B
220
3.05
4.40
06:10
130311-L0610B
216
3.45
4.50
07:10
130311-L0710D
220
3.87
4.50
130311-L0805D
220
3.80
4.50
130311-L0912D
221
3.75
4.40
2C
17:35 18:20
23:35 12/03/2010
09:03
3A
1B
1B
2D
18:10 19:10
13/03/2010
Head Space (cm)
Kode Produksi
12:29
Shift/Formasi
03:00
08:05 09:12
2A
1B
2D
81
Lanjutan Lampiran 7.
Tanggal 13/03/2010
Waktu
Volume (ml)
10:06
130311-L1006D
220
Panas 3.87
Dingin 4.50
11:03
130311-L1103D
220
3.72
4.50
130311-L1200D
220
3.68
4.50
13:05
130311-L1305D
220
3.60
4.45
14:02
130311-L1402D
220
3.25
4.50
15:14
130311-L1514A
220
3.10
4.45
16:21
130311-L1621A
218
3.20
4.50
17:60
130311-L1760A
218
3.18
4.50
130311-L1845A
219
3.16
4.50
130311-L1910A
219
3.18
4.45
20:15
130311-L2015A
218
3.20
4.50
21:15
130311-L2115A
218
3.20
4.50
22:03
130311-L2203A
220
3.10
4.45
130311-L2315C
219
3.20
4.50
00:20
140311-L0020C
219
3.19
4.49
01:35
140311-L0135C
219
3.20
4.50
02:24
140311-L0224C
220
3.05
4.35
140311-L0330C
219
3.12
4.42
04:30
140311-L0430C
219
3.15
4.45
05:00
140311-L0500C
220
3.00
4.35
06:30
140311-L0630C
220
3.02
4.32
07:10
140311-L0710D
220
3.58
4.50
08:05
140311-L0805D
220
3.74
4.50
09:25
140311-L0925D
220
3.45
4.50
140311-L1004D
220
3.45
4.50
140311-L1107D
219
3.55
4.35
12:09
140311-L1209D
220
3.42
4.50
13:06
140311-L1306D
221
3.50
4.42
14:00
140311-L1400D
220
3.45
4.50
15:21
140311-L1521A
218
3.18
4.48
16:07
140311-L1607A
220
3.05
4.42
140311-L1718A
218
3.20
4.50
140311-L2345C
219
3.20
4.50
00:24
150311-L0024C
220
3.09
4.39
01:30
150311-L0130C
219
3.12
4.42
150311-L0210C
220
3.00
4.30
03:20
150311-L0320C
220
3.02
4.32
04:35
150311-L0435C
220
3.05
4.35
18:45 19:10
23:15 14/03/2010
03:30
10:04 11:07
2D
3A
1C
1C
2D
3A
17:18 23:45 15/03/2010
Head Space (cm)
Kode Produksi
12:00
Shift/Formasi
02:10
1C
1C
82
Lanjutan Lampiran 7.
Tanggal 15/03/2010 18/03/2010
Waktu 05:28
Shift/Formasi
Kode Produksi
Volume (ml)
1C
150311-L0528C 180311-L1805B
18:05 19:25 21:00
3B
22:20
Dingin 4.49
220
3.10
4.47
180311-L1925B
221
3.02
4.33
180311-L2100B
217
3.25
4.60
180311-L2220B
212
3.28
4.65
180311-L2309D
220
3.25
4.00
00:18
221
3.67
4.45
01:10
190311-L0110D
220
3.40
4.50
02:05
190311-L0205D
220
3.65
4.40
190311-L0317D
220
3.12
4.50
04:20
190311-L0420D
220
3.33
4.00
05:06
190311-L0506D
219
3.70
4.38
06:00
190311-L0600D
220
3.65
4.00
07:08
190311-L0708A
218
3.20
4.50
08:10
190311-L0810A
220
3.05
4.42
190311-L0918A
220
3.05
4.44
10:20
190311-L1020A
219
3.18
4.48
15:51
190311-L1551B
221
3.00
4.50
17:12
190311-L1712B
220
3.10
4.40
190311-L1845B
217
3.36
4.60
190311-L2010B
217
3.35
4.60
21:30
190311-L2130B
219
3.20
4.50
22:50
190311-L2250B
216
3.38
4.70
190311-L2307D
220
3.60
4.50
00:05
200311-L0005D
220
3.62
4.50
01:20
200311-L0120D
220
3.64
4.48
02:18
200311-L0218D
220
3.64
4.50
200311-L0305D
220
3.65
4.50
04:20
200311-L0420D
219
3.60
4.45
05:10
200311-L0510D
220
3.58
4.50
06:03
200311-L0603D
220
3.64
4.50
07:15
200311-L0715A
218
3.20
4.50
08:10
200311-L0810A
217
3.20
4.50
09:21
200311-L0921A
220
3.10
4.45
200311-L1013A
218
3.20
4.50
11:30
200311-L1130A
218
3.20
4.50
12:07
200311-L1207A
220
3.10
4.42
13:20
200311-L1320A
218
3.20
4.50
03:17
09:18
18:45 20:10
23:07 20/03/2011
219
Panas 3.19
190311-L0018D
23:09 19/03/2010
Head Space (cm)
03:05
10:13
1D
1D
2A
3B
1D
1D
1A
83
Lanjutan Lampiran 7.
Tanggal 20/03/2011
Waktu
Shift/Formasi
Kode Produksi
Volume (ml)
1A
200311-L1403A
15:20
200311-L1520C
16:35 17:21
14:03
18:25
219
3.20
4.50
200311-L1635C
219
3.19
4.49
200311-L1721C
219
3.12
4.42
200311-L1825C
220
3.04
4.34
200311-L1925C
3.05
4.35
20:24
219
3.20
4.50
21:25
200311-L2125C
219
3.20
4.50
22:15
200311-L2215C
220
3.12
4.42
200311-L2307D
220
3.64
4.50
00:15
210311-L0015D
220
3.67
4.50
01:04
210311-L0104D
220
3.00
4.50
02:20
210311-L0220D
220
3.04
4.45
210311-L0316D
1D
220
3.50
4.50
04:10
210311-L0410D
220
3.60
4.50
05:03
210311-L0503D
220
3.63
4.48
06:09
210311-L0609D
220
3.61
4.50
07:18
210311-L0718A
218
3.20
4.50
210311-L0820A
218
3.17
4.50
210311-L0910A
220
3.10
4.42
220311-L0610D
220
3.35
4.50
08:05
220311-L0805B
220
3.15
4.40
09:20
220311-L0920B
221
2.95
4.30
220311-L1046B
220
3.10
4.40
12:10
220311-L1210B
220
3.10
4.40
13:45
220311-L1345B
219
3.20
4.50
15:20
220311-L1520C
220
3.04
4.34
16:15
220311-L1615C
220
3.12
4.12
17:20
220311-L1720C
220
3.02
4.32
220311-L1824C
03:16
08:20
1D
2A
09:10 06:10
10:46
1D
3B
221
2.98
4.28
220311-L1920C
222
2.79
4.09
20:35
220311-L2035C
220
2.95
4.25
21:30
220311-L2130C
219
3.13
4.43
22:05
220311-L2205C
220
3.02
4.32
220311-L2305D
220
3.32
4.50
230311-L0012D
220
3.25
4.50
230311-L0110D
220
3.50
4.50
230311-L0205D
221
3.52
4.45
18:24 19:20
23:05 23/03/2010
Dingin 4.32
220
23:07
22/03/2010
220
Panas 2.98
200311-L2024C
19:25
21/03/2010
3C
Head Space (cm)
3C
1D
00:12 01:10 02:05
1D
84
Lanjutan Lampiran 7.
Tanggal 23/03/2010
Waktu
Kode Produksi
Volume (ml)
03:06
230311-L0306D
04:10
230311-L0410D
220
Dingin 4.50
220
3.50
4.50
230311-L0505D
221
3.55
4.45
06:00
230311-L0600D
220
3.33
4.50
02:25
240311-L0225A
219
3.17
4.50
03:15
240311-L0315A
220
3.05
4.45
04:20
240311-L0420A
220
3.10
4.43
05:10
240311-L0510A
219
3.20
4.50
06:05
240311-L0605A
220
3.05
4.42
08:25
240311-L0825B
220
3.15
4.40
240311-L0936B
217
3.25
4.55
240311-L1105B
220
3.15
4.43
14:43
240311-L1443B
220
3.14
4.40
15:16
240311-L1516C
219
3.20
4.50
16:24
240311-L1624C
219
3.12
4.32
17:35
240311-L1735C
220
3.09
4.29
240311-L1829C
221
2.99
4.19
240311-L1914C
221
3.12
4.42
20:30
240311-L2030C
221
3.20
4.50
21:31
240311-L2131C
221
3.15
4.45
22:12
240311-L2212C
220
3.02
4.32
240311-L2318A
09:36 11:05
18:29 19:14
1D
1A
2B
3C
219
3.18
4.49
00:20
250311-L0020A
220
3.05
4.43
01:15
250311-L0115A
218
3.18
4.50
02:07
250311-L0207A
220
3.20
4.50
250311-L0342A
218
2.96
4.37
04:20
250311-L0420A
220
3.20
4.50
05:30
250311-L0530A
220
3.10
4.46
06:00
250311-L0600A
220
3.05
4.42
07:22
050311-L0722B
217
3.30
4.60
08:47
050311-L0847B
221
3.00
4.38
050311-L1010B
220
3.08
4.42
050311-L1135B
219
3.06
4.45
13:02
050311-L1302B
221
2.95
4.36
14:30
050311-L1430B
216
3.35
4.70
15:07
250311-L1507D
220
3.44
4.00
250311-L1600D
221
3.38
4.45
250311-L1703D
220
3.47
4.50
23:18 25/03/2010
Head Space (cm) Panas 3.45
05:05 24/03/2010
Shift/Formasi
03:42
10:10 11:35
16:00 17:03
1A
1A
2B
3D
85
Lanjutan Lampiran 7.
Tanggal 25/03/2010
Waktu
Kode Produksi
Volume (ml)
18:10
250311-L1810D
19:15
250311-L1915D
220
Dingin 4.50
220
3.20
4.50
250311-L2008D
221
3.45
4.40
21:05
250311-L2105D
220
3.50
4.50
22:03
250311-L2203D
220
3.21
4.50
250311-L2318A
219
3.18
4.50
00:25
220
3.05
4.42
01:32
260311-L0132A
218
3.20
4.50
02:25
260311-L0225A
219
3.20
4.50
260311-L0310A
218
3.20
4.50
04:20
260311-L0420A
220
3.10
4.45
05:10
260311-L0510A
218
3.20
4.50
06:04
260311-L0604A
220
2.98
4.37
260311-L0716B
03:10
1A
1A
220
3.37
4.60
09:35
280311-L0935C
220
3.04
3.39
10:10
280311-L1010C
220
3.12
3.42
280311-L1130C
220
3.05
3.05
280311-L1224C
220
3.00
4.30
13:30
280311-L1330C
220
3.05
4.55
14:39
280311-L1439C
220
3.01
4.51
15:35
280311-L1535D
220
3.12
4.42
16:18
280311-L1618D
220
3.09
4.39
17:35
280311-L1735D
220
2.98
4.28
280311-L1835D
220
3.03
4.33
280311-L1907D
220
3.10
4.50
20:19
280311-L2019D
220
3.15
4.35
21:05
280311-L2105D
220
3.05
4.40
22:00
280311-L2200D
220
3.13
4.43
280311-L2300B
220
3.42
4.50
00:15
290311-L0015B
220
3.47
4.30
01:10
290311-L0110B
220
3.25
4.31
290311-L0203B
220
3.45
4.50
03:15
290311-L0315B
220
3.20
4.50
04:05
290311-L0405B
220
3.41
4.50
07:30
290311-L0730C
220
3.05
4.35
290311-L0835C
220
3.09
4.39
290311-L0912C
219
3.20
4.50
290311-L1035C
219
3.20
4.40
07:16
11:30 12:24
18:35 19:07
23:00 29/03/2010
3D
260311-L0025A
23:18
28/03/2010
Head Space (cm) Panas 3.15
20:08
26/03/2010
Shift/Formasi
02:03
08:35 09:12 10:35
2B
2C
3D
1B
1B
2C
86
Lanjutan Lampiran 7.
Tanggal
Waktu
29/03/2010
30/03/2010
Kode Produksi
Volume (ml)
11:15
290311-L1115C
12:35
290311-L1235C
13:25 12:35
Head Space (cm)
220
Panas 3.19
Dingin 4.39
219
3.12
4.42
290311-L1325C
220
3.08
4.38
300311-L1235C
220
3.20
4.50
300311-L1310C
220
3.20
4.50
14:15
300311-L1415C
220
3.09
4.39
15:35
300311-L1535A
220
3.04
4.45
16:25
300311-L1625A
218
3.18
4.50
17:04
300311-L1704A
218
3.20
4.50
18:10
300311-L1810A
220
2.98
4.42
300311-L1934A
220
3.10
4.45
20:10
300311-L2010A
220
3.10
4.43
21:20
300311-L2120A
220
2.96
4.40
22:10
300311-L2210A
220
3.05
4.44
300311-L2310B
220
3.10
4.43
00:07
310311-L0007B
220
3.05
4.38
01:30
310311-L0130B
218
3.20
4.48
02:10
310311-L0210B
218
3.20
4.50
310311-L0308B
220
3.05
4.44
04:31
310311-L0431B
219
3.20
4.50
05:10
310311-L0510B
218
3.20
4.50
06:05
310311-L0605B
220
2.97
4.38
07:35
310311-L0735C
220
3.20
4.50
08:45
310311-L0845C
220
3.20
4.50
09:35
310311-L0935C
220
3.20
4.50
10:10
310311-L1010C
220
3.20
4.50
310311-L1135C
220
3.12
4.42
12:10
310311-L1210C
220
3.18
4.48
13:30
310311-L1330C
220
3.20
4.50
14:10
310311-L1410C
220
3.10
4.40
15:20
310311-L1520A
220
3.20
4.50
16:10
310311-L1610A
220
3.18
4.48
17:35
310311-L1735A
220
3.20
4.50
18:24
310311-L1824A
220
3.10
4.40
310311-L1920A
219
3.00
4.46
20:10
310311-L2010A
218
3.20
4.50
21:05
310311-L2105A
220
2.98
4.32
22:10
310311-L2210A
220
3.05
4.43
23:18
310311-L2318A
220
3.05
4.42
13:10
19:34
23:10 31/03/2010
Shift/Formasi
03:08
11:35
19:20
2C
2C
3A
1B
1B
2C
3A
87
Lampiran 8. Data volume dan head space Teh Botol Sosro pada bulan April 2010
Tanggal 01/04/2010
Waktu
Kode Produksi
Volume (ml)
00:21
010411-L0021A
01:20
010411-L0120A
02:10
220
Dingin 4.38
218
3.20
4.50
010411-L0210A
220
3.10
4.45
010411-L0323A
218
3.18
4.50
04:05
010411-L0405A
219
3.10
4.46
05:13
010411-L0513A
220
3.05
4.42
06:07
010411-L0607A
220
3.10
4.45
07:10
010411-L0710D
220
3.24
4.50
08:03
010411-L0803D
222
3.20
4.48
09:11
010411-L0911D
220
3.38
4.50
010411-L1008D
220
3.32
4.50
010411-L1117D
220
3.25
4.50
12:00
010411-L1200D
220
3.20
4.50
13:20
010411-L1320D
220
3.30
4.50
14:03
010411-L1403D
220
3.24
4.50
15:21
010411-L1521A
220
3.05
4.42
16:35
010411-L1635A
219
3.20
4.48
17:05
010411-L1705A
220
2.98
4.36
010411-L1803A
220
3.10
4.45
010411-L1921A
218
3.20
4.50
20:30
010411-L2030A
220
3.05
4.40
21:05
010411-L2105A
220
3.10
4.42
22:03
010411-L2203A
220
3.05
4.41
010411-L2315C
220
3.20
4.50
00:40
020411-L0040C
221
3.18
4.48
01:35
020411-L0135C
221
3.09
4.39
020411-L0212C
220
3.20
4.50
020411-L0335C
220
3.20
4.50
04:22
020411-L0422C
220
3.20
4.50
05:35
020411-L0535C
220
3.20
4.50
06:45
060411-L0645B
220
3.10
4.40
07:08
060411-L0708A
220
3.05
4.44
08:10
060411-L0810A
221
2.98
4.36
09:32
060411-L0932A
220
3.10
4.45
060411-L1010A
218
3.20
4.50
11:25
060411-L1125A
218
3.20
4.50
12:40
060411-L1240A
220
3.05
4.38
13:25
060411-L1325A
221
3.05
4.32
10:08 11:17
18:03 19:21
23:15
02:12 03:35
06/04/2010
Head Space (cm) Panas 3.10
03:23
02/04/2010
Shift/Formasi
10:10
1A
2D
3A
1C
1C
1C
2A
88
Lanjutan Lampiran 8.
Tanggal 06/04/2010
Waktu
Shift/Formasi
Kode Produksi
Volume (ml)
2A
060411-L1401A
15:25
060411-L1525B
16:30
220
Panas 3.10
Dingin 4.45
220
3.20
4.50
060411-L1630B
220
3.20
4.50
060411-L1820B
222
2.90
4.30
19:52
060411-L1952B
220
3.16
4.48
21:30
060411-L2130B
220
3.20
4.50
23:35
060411-L2335C
220
3.20
4.50
00:14
070411-L0014C
220
3.18
4.48
01:20
070411-L0120C
220
3.09
4.39
02:25
070411-L0225C
220
3.20
4.50
070411-L0339C
220
3.20
4.50
04:20
070411-L0420C
220
3.19
4.49
05:35
070411-L0535C
220
3.19
4.49
06:15
070411-L0615C
221
3.05
4.35
07:21
070411-L0721A
221
2.97
4.38
08:18
070411-L0818A
218
3.18
4.48
09:03
070411-L0903A
220
3.10
4.44
070411-L1035A
219
3.05
4.42
070411-L1125A
220
3.05
4.40
12:02
070411-L1202A
220
3.10
4.38
13:05
070411-L1305A
220
3.05
4.43
14:43
070411-L1443A
221
2.96
4.35
16:15
070411-L1615B
220
3.15
4.45
17:45
070411-L1745B
222
2.90
4.25
070411-L1920B
220
3.15
4.50
20:50
070411-L2050B
220
3.15
4.43
22:15
070411-L2215B
220
3.17
4.47
00:05
080411-L0005D
220
3.05
4.48
01:40
080411-L0140D
220
3.04
4.42
080411-L0320D
14:01
18:20
07/04/2010
03:39
10:35 11:25
19:20
08/04/2010
Head Space (cm)
3B
1C
1C
2A
3B
220
3.10
4.49
05:10
080411-L0510D
220
3.10
4.50
06:40
080411-L0640D
218
3.21
4.51
07:20
080411-L0720A
220
3.07
4.43
08:11
080411-L0811A
220
3.10
4.45
080411-L0923A
219
3.20
4.48
080411-L1010A
221
3.05
4.38
11:03
080411-L1103A
220
3.10
4.45
12:03
080411-L1203A
220
3.10
4.46
03:20
09:23 10:10
1D
2A
89
Lanjutan Lampiran 8.
Tanggal 08/04/2010 09/04/2010
Waktu
Shift/Formasi
Kode Produksi
Volume (ml)
2A
080411-L1305A 090411-L0430D
220
Panas 3.10
Dingin 4.44
220
3.42
4.50
090411-L0515D
220
3.35
4.47
090411-L0605D
220
3.25
4.45
090411-L0713A
220
3.10
4.42
07:10
090411-L0710A
221
3.05
4.38
09:18
090411-L0918A
220
3.10
4.45
10:05
090411-L1005A
220
3.10
4.43
00:09
110411-L0009D
220
3.36
4.50
01:37
110411-L0137D
220
3.42
4.50
110411-L0215D
221
3.74
4.48
110411-L0315D
220
3.35
4.50
04:10
110411-L0410D
220
3.30
4.50
05:05
110411-L0505D
220
3.28
4.50
07:15
110411-L0715B
220
3.10
4.48
09:45
110411-L0945B
220
3.10
4.50
110411-L1050B
221
2.90
4.40
12:27
110411-L1227B
219
3.20
4.50
13:50
110411-L1350B
217
3.30
4.60
15:30
110411-L1530C
216
3.30
4.60
16:50
110411-L1650C
219
3.10
4.49
18:30
110411-L1830C
216
3.35
4.60
19:25
110411-L1925C
220
3.20
4.50
20:35
110411-L2035C
220
3.20
4.50
21:15
110411-L2115C
220
3.20
4.50
22:19
110411-L2219C
220
3.20
4.50
110411-L2315D
220
3.20
4.50
00:29
120411-L0029D
220
3.15
4.45
01:20
120411-L0120D
220
3.20
4.50
02:10
120411-L0210D
220
3.20
4.50
03:45
120411-L0345D
220
3.20
4.50
04:25
120411-L0425D
220
3.19
4.49
05:31
120411-L0531D
220
3.15
4.45
06:24
120411-L0624D
220
3.20
4.50
07:30
120411-L0730B
217
3.28
4.58
120411-L0912B
220
3.10
4.40
120411-L1036B
216
3.20
4.59
120411-L1200B
220
3.17
4.46
13:05 04:30 05:15
1D
06:05 07:13 09/04/2010
11/04/2010
02:15 03:15
10:50
23:15 12/04/2010
Head Space (cm)
09:12 10:36 12:00
2A 2A
1D
2B
3C
1D
1D
2B
90
Lanjutan Lampiran 8.
Tanggal 12/04/2010 13/04/2010
Waktu
Shift/Formasi
Kode Produksi
Volume (ml)
2B
120411-L1330B 130411-L1910C
220
Panas 3.15
Dingin 4.45
220
3.20
4.50
130411-L2034C
220
3.20
4.50
130411-L2115C
220
3.20
4.50
130411-L2331A
218
3.20
4.50
00:08
140411-L0008A
218
3.18
4.50
01:10
140411-L0110A
220
3.05
4.42
02:10
140411-L0210A
218
3.20
4.50
140411-L0320A
218
3.20
4.48
04:10
140411-L0410A
220
3.05
4.42
05:13
140411-L0513A
220
3.10
4.45
06:05
140411-L0605A
219
3.20
4.48
08:20
140411-L0820B
220
3.10
4.40
09:45
140411-L0945B
220
3.12
4.48
11:10
140411-L1110B
220
3.10
4.40
12:35
140411-L1235B
221
3.05
4.35
14:05
140411-L1405B
220
3.10
4.40
15:06
140411-L1506D
221
3.00
4.45
16:19
140411-L1619D
220
3.34
4.50
17:02
140411-L1702D
220
3.70
4.50
140411-L1800D
220
3.39
4.50
140411-L1920D
13:30 19:10 20:34
3C
21:15 23:31 14/04/2010
03:20
18:00
1A
2B
3D
220
3.34
4.50
20:06
220
3.50
4.50
21:12
140411-L2112D
221
3.10
4.47
22:03
140411-L2203D
220
3.40
4.50
140411-L2310A
218
3.18
4.50
00:25
150411-L0025A
218
3.20
4.50
01:10
150411-L0110A
220
3.10
4.45
02:30
150411-L0230A
220
3.05
4.42
150411-L0318A
23:10
1A
218
3.18
4.50
04:15
150411-L0415A
218
3.20
4.46
05:30
150411-L0530A
220
3.05
4.40
06:11
150411-L0611A
220
2.98
4.38
03:18
16/04/2010
2B
140411-L2006D
19:20
15/04/2010
Head Space (cm)
1A
07:27
2C
150411-L0727A
217
3.28
4.60
21:45
3D
150411-L2145D
220
3.10
4.50
23:09
1A
150411-L2309A
220
3.05
4.38
160411-L0010A
220
3.15
4.42
160411-L0112A
221
2.97
4.35
00:10 01:12
1A
91
Lanjutan Lampiran 8.
Tanggal 16/04/2010
Waktu
Kode Produksi
Volume (ml)
02:31
160411-L0231A
03:18
160411-L0318A
Head Space (cm)
218
Panas 3.20
Dingin 4.50
220
3.05
4.43
160411-L0422A
220
3.10
4.44
05:15
160411-L0515A
220
3.10
4.40
06:10
160411-L0610A
220
3.10
4.43
07:35
160411-L0735C
220
3.20
4.50
08:24
160411-L0824C
220
3.20
4.50
160411-L0930C
220
3.12
4.42
160411-L1015C
220
2.92
4.22
11:35
160411-L1135C
220
3.20
4.50
14:24
160411-L1424C
220
3.19
4.49
15:09
160411-L1509D
220
3.12
4.50
16:00
160411-L1600D
220
3.17
4.50
17:05
160411-L1705D
221
3.55
4.45
18:08
160411-L1808D
220
3.20
4.50
160411-L1907D
220
3.25
4.50
20:03
160411-L2003D
221
3.40
4.45
21:10
160411-L2110D
220
3.15
4.50
22:05
160411-L2205D
220
3.20
4.50
160411-L2310A
219
3.18
4.46
00:12
170411-L0012A
220
3.05
4.42
01:35
170411-L0135A
218
3.18
4.50
02:10
170411-L0210A
218
3.20
4.50
170411-L0315A
220
3.10
4.45
04:20
170411-L0420A
219
3.20
4.50
05:31
170411-L0531A
220
3.05
4.42
06:10
170411-L0610A
220
3.10
4.45
07:35
170411-L0735C
220
3.20
4.50
08:13
170411-L0813C
220
3.19
4.49
09:15
170411-L0915C
220
3.85
4.55
10:20
170411-L1020C
220
3.20
4.50
170411-L1140C
220
3.20
4.50
12:25
170411-L1225C
220
3.55
4.35
13:39
170411-L1339C
220
3.10
4.40
14:20
170411-L1420C
220
3.18
4.48
15:07
170411-L1507D
220
3.45
4.50
170411-L1611D
220
3.70
4.50
170411-L1704D
220
3.65
4.50
04:22
09:30 10:15
19:07
23:10 17/04/2010
Shift/Formasi
03:15
11:40
16:11 17:04
1A
2C
3D
1A
1A
2C
3D
92
Lanjutan Lampiran 8.
Tanggal
Waktu
Shift/Formasi
Kode Produksi
Volume (ml)
Head Space (cm) Panas
17/04/2010
18/04/2010
18:10
170411-L1810D
220
3.40
4.50
19:05
170411-L1905D
220
3.10
4.50
20:09
170411-L2009D
220
3.25
4.50
21:12
170411-L2112D
220
3.15
4.50
22:03
170411-L2203D
220
3.20
4.50
180411-L0005B
220
3.10
4.45
180411-L0140B
220
3.17
4.48
00:05
3D
1B
01:40 20/04/2010
05:10
1B
200411-L0510B
217
3.29
4.60
07:20
2C
200411-L0720C
220
3.19
4.49
08:35
200411-L0835C
220
2.91
4.21
09:20
200411-L0920C
220
3.20
4.50
10:24
200411-L1024C
220
2.92
4.22
11:25
200411-L1125C
220
3.18
4.48
12:05
200411-L1205C
220
3.20
4.50
13:24
200411-L1324C
220
3.20
4.50
14:10
200411-L1410C
220
3.18
4.48
200411-L1508A
220
3.10
4.43
16:32
200411-L1632A
219
3.20
4.50
17:10
200411-L1710A
219
3.20
4.48
18:03
200411-L1803A
220
2.98
4.40
19:25
200411-L1925A
218
3.20
4.50
20:10
200411-L2010A
218
3.20
4.50
21:32
200411-L2132A
221
2.96
4.38
22:10
200411-L2210A
220
3.10
4.44
15:08
21/04/2010
Dingin
3A
23:36
1B
200411-L2336B
220
3.00
4.43
01:06
1B
210411-L0106B
220
3.14
4.48
03:01
210411-L0301B
222
2.90
4.30
04:34
210411-L0434B
220
3.00
4.40
06:05
210411-L0605B
219
3.20
4.50
07:09
210411-L0709D
220
3.59
4.50
08:15
210411-L0815D
220
3.27
4.50
09:04
210411-L0904D
220
3.10
4.50
10:06
210411-L1006D
220
3.50
4.50
11:10
210411-L1110D
221
3.70
4.45
12:20
210411-L1220D
220
3.65
4.50
13:05
210411-L1305D
220
3.30
4.50
14:00
210411-L1400D
220
3.40
4.50
210411-L1510A
221
3.08
4.42
15:10
2D
3A
93
Lanjutan Lampiran 8.
Tanggal 21/04/2010
Waktu
Kode Produksi
Volume (ml)
16:31
210411-L1631A
17:10
210411-L1710A
18:20
220
Dingin 4.44
220
3.10
4.45
210411-L1820A
218
3.18
4.50
210411-L1923A
218
3.20
4.50
20:23
210411-L2023A
221
3.05
4.40
21:10
210411-L2110A
220
3.10
4.43
22:05
210411-L2205A
220
3.10
4.45
00:00
220411-L0000B
220
3.05
4.40
01:35
220411-L0135B
220
3.10
4.45
220411-L0304B
216
3.30
4.70
04:30
220411-L0430B
219
3.20
4.50
06:00
220411-L0600B
220
3.10
4.40
07:10
220411-L0710D
221
3.49
4.45
08:10
220411-L0810D
220
3.18
4.50
09:03
220411-L0903D
220
3.25
4.38
220411-L1005D
220
3.50
4.50
220411-L1111D
220
3.20
4.50
12:07
220411-L1207D
220
3.45
4.50
13:05
220411-L1305D
220
3.35
4.50
14:00
220411-L1400D
220
3.40
4.50
04:25
230411-L0425C
220
3.20
4.50
230411-L0521C
03:04
10:05 11:11
23/04/2010
3A
1B
2D
220
3.19
4.49
06:15
230411-L0615C
220
3.15
4.45
07:09
230411-L0709D
214
3.20
4.50
08:10
230411-L0810D
220
3.20
4.50
230411-L0915D
220
3.20
4.50
10:03
230411-L1003D
220
3.14
4.50
11:05
230411-L1105D
220
3.20
4.50
15:03
230411-L1503A
220
3.10
4.44
16:27
230411-L1627A
220
3.10
4.45
17:12
230411-L1712A
221
3.05
4.40
230411-L1805A
218
3.20
4.48
230411-L1915A
220
3.10
4.47
20:10
230411-L2010A
219
3.18
4.48
21:20
230411-L2120A
221
3.05
4.41
22:15
230411-L2215A
220
3.10
4.43
05:21
09:15
18:05 19:15
24/04/2010
Head Space (cm) Panas 3.10
19:23
22/04/2010
Shift/Formasi
1C
2D
3A
23:15
2C
230411-L2315C
220
3.19
4.49
00:10
2C
240411-L0010C
220
3.20
4.50
94
Lanjutan Lampiran 8.
Tanggal 24/04/2010
Waktu
Kode Produksi
Volume (ml)
01:35
240411-L0135C
02:24
240411-L0224C
221
Dingin 4.40
220
3.20
4.50
240411-L0331C
220
3.20
4.50
240411-L0425C
221
3.09
4.39
05:30
240411-L0530C
221
3.12
4.42
06:15
240411-L0615C
220
3.18
4.48
07:04
240411-L0704D
220
3.34
4.50
08:10
240411-L0810D
220
3.65
4.50
09:16
240411-L0916D
220
3.65
4.50
240411-L1005D
220
3.67
4.50
240411-L1110D
221
3.50
4.45
12:17
240411-L1217D
220
3.25
4.50
13:06
240411-L1306D
220
3.20
4.50
14:02
240411-L1402D
219
3.20
4.50
15:15
240411-L1515B
220
3.00
4.40
16:51
240411-L1651B
219
3.10
4.50
240411-L1805B
219
3.10
4.50
19:40
240411-L1940B
219
3.12
4.50
21:45
240411-L2145B
217
3.12
4.55
240411-L2315C
220
3.19
4.49
00:20
250411-L0020C
220
3.10
4.40
01:24
250411-L0124C
220
3.20
4.50
02:39
250411-L0239C
220
3.20
4.50
250411-L0310C
220
3.15
4.45
04:30
250411-L0430C
220
3.20
4.50
05:20
250411-L0520C
220
3.09
4.39
06:15
250411-L0615C
220
3.12
4.42
07:09
250411-L0709D
221
3.30
4.45
08:10
250411-L0810D
220
3.40
4.50
09:15
250411-L0915D
220
3.25
4.40
10:06
250411-L1006D
220
3.40
4.50
250411-L1105D
220
3.30
4.50
12:16
250411-L1216D
220
3.25
4.50
13:05
250411-L1305D
220
3.39
4.50
14:00
250411-L1400D
220
3.20
4.50
250411-L1518B
220
3.10
4.50
250411-L1625B
220
3.10
4.50
270411-L1202A
220
3.10
4.45
04:25
10:05 11:10
18:05
23:15
03:10
11:05
15:18 16:25 27/04/2010
Head Space (cm) Panas 3.10
03:31
25/04/2010
Shift/Formasi
12:02
2C
2D
3B
1C
1C
2D
3B 2A
95
Lanjutan Lampiran 8.
Tanggal 27/04/2010
Waktu
Kode Produksi
Volume (ml)
270411-L1310A 270411-L1420A
16:25 17:50
220
Dingin 4.42
220
3.05
4.43
270411-L1625B
220
3.15
4.50
270411-L1750B
222
2.85
4.30
270411-L1930B
224
2.70
4.19
21:00
270411-L2100B
220
3.12
4.50
22:35
270411-L2235B
220
3.10
4.50
270411-L2307D
220
3.45
4.50
00:14
280411-L0014D
220
3.40
4.50
01:10
280411-L0110D
221
3.58
4.45
02:03
280411-L0203D
220
3.35
4.50
280411-L0307D
221
3.40
4.48
04:10
280411-L0410D
220
3.25
4.50
05:05
280411-L0505D
220
3.20
4.50
06:04
280411-L0604D
220
3.15
4.50
07:10
280411-L0710A
221
2.97
4.38
08:05
280411-L0805A
220
3.10
4.45
09:10
280411-L0910A
220
3.10
4.47
280411-L1025A
221
3.05
4.42
280411-L1108A
218
3.20
4.50
12:05
280411-L1205A
218
3.20
4.48
13:20
280411-L1320A
220
3.10
4.44
14:05
280411-L1405A
220
3.12
4.45
15:07
280411-L1507A
220
2.97
4.32
16:31
280411-L1631A
218
3.20
4.50
17:20
280411-L1720A
220
3.10
4.46
280411-L1808A
220
3.10
4.45
280411-L1907A
220
3.20
4.50
20:10
280411-L2010A
220
3.25
4.50
21:11
280411-L2111A
220
3.15
4.45
22:05
280411-L2205A
220
3.12
4.50
280411-L2309D
221
3.38
4.45
00:14
290411-L0014D
220
3.24
4.50
01:19
290411-L0119D
220
3.26
4.50
290411-L0210D
221
3.70
4.44
290411-L0326D
221
3.48
4.45
04:11
290411-L0411D
220
3.27
4.50
05:05
290411-L0505D
220
3.10
4.50
13:10
19:30
23:07
03:07
10:25 11:08
18:08 19:07
23:09 29/04/2010
Head Space (cm) Panas 2.94
14:20
28/04/2010
Shift/Formasi
02:10 03:26
2A
3B
1D
1D
2A
3B
1D
1D
96
Lanjutan Lampiran 8.
Tanggal 29/04/2010
Waktu
Shift/Formasi
Kode Produksi
Volume (ml)
1D
290411-L0604D
07:10
290411-L0710A
08:25 09:10
06:04
10:25
220
Panas 3.15
Dingin 4.50
220
3.10
4.43
290411-L0825A
221
2.98
4.38
290411-L0910A
220
3.05
4.40
290411-L1025A
220
3.10
4.45
290411-L1103A
218
3.20
5.50
12:01
290411-L1201A
220
3.05
4.42
13:06
290411-L1306A
219
3.18
4.48
14:10
290411-L1410A
220
3.10
4.44
15:35
290411-L1535C
220
3.20
4.50
16:25
290411-L1625C
220
3.19
4.49
17:34
290411-L1734C
220
3.09
4.39
290411-L1839C
220
3.20
4.50
290411-L1935C
11:03
18:39
3C
220
3.15
4.45
20:35
290411-L2035C
220
3.20
4.50
21:35
290411-L2135C
220
3.10
4.40
22:15
290411-L2215C
220
3.12
4.42
290411-L2308D
220
3.25
4.50
00:03
300411-L0003D
221
3.45
4.40
01:15
300411-L0115D
219
3.60
4.48
02:20
300411-L0220D
219
3.40
4.45
300411-L0305D
19:35
23:08 30/04/2010
2A
Head Space (cm)
1D
220
3.25
4.50
04:00
300411-L0400D
220
3.20
4.50
05:07
300411-L0507D
220
3.10
4.50
06:04
300411-L0604D
220
3.10
4.50
07:10
300411-L0710A
220
3.05
4.43
08:20
300411-L0820A
220
3.15
4.47
300411-L0903A
220
3.10
4.45
10:10
300411-L1010A
221
2.94
4.40
11:05
300411-L1105A
220
3.10
4.43
16:45
300411-L1645C
220
3.20
4.50
17:40
300411-L1740C
220
3.12
4.42
18:35
300411-L1835C
220
3.15
4.45
300411-L1929C
220
3.09
4.39
20:39
300411-L2039C
220
3.19
4.49
21:29
300411-L2129C
220
3.10
4.45
22:10
300411-L2210C
220
3.20
4.58
03:05
09:03
19:29
1D
2A
3C
97
Lampiran 9. Data frekuensi volume dari bulan Februari – April 2010
Volume Frequency 210
2
212 214 215 216 217 218 219 220 221 222 224 Total
1 1 2 17 21 93 143 623 78 10 1 992
Cumulative Percent 0.20 0.20
Percent
0.10 0.10 0.20 1.71 2.12 9.38 14.42 62.80 7.86 1.01 0.10 100
0.30 0.40 0.60 2.32 4.44 13.81 28.23 91.03 98.89 99.90 100.00
98
Lampiran 10. Data frekuensi head space panas dari bulan Februari – April 2010
Head Space Panas 2.70
Frequency
Percent
Cumulative Percent
1
0.10
0.10
Head Space Panas 3.21
2.79
1
0.10
0.20
2.80
1
0.10
2.85
1
2.86
Frequency
Percent
Cumulative Percent
4
0.40
75.20
3.22
5
0.50
75.71
0.30
3.23
2
0.20
75.91
0.10
0.40
3.24
6
0.60
76.51
1
0.10
0.50
3.25
25
2.52
79.03
2.89
3
0.30
0.81
3.26
3
0.30
79.33
2.90
6
0.60
1.41
3.27
2
0.20
79.54
2.91
1
0.10
1.51
3.28
4
0.40
79.94
2.92
2
0.20
1.71
3.29
1
0.10
80.04
2.94
2
0.20
1.92
3.30
15
1.51
81.55
2.95
9
0.91
2.82
3.32
3
0.30
81.85
2.96
8
0.81
3.63
3.33
5
0.50
82.36
2.97
6
0.60
4.23
3.34
3
0.30
82.66
2.98
22
2.22
6.45
3.35
11
1.11
83.77
2.99
10
1.01
7.46
3.36
2
0.20
83.97
3.00
29
2.92
10.38
3.37
3
0.30
84.27
3.01
2
0.20
10.58
3.38
7
0.71
84.98
3.02
9
0.91
11.49
3.39
2
0.20
85.18
3.03
1
0.10
11.59
3.40
25
2.52
87.70
3.04
7
0.71
12.30
3.41
2
0.20
87.90
3.05
74
7.46
19.76
3.42
7
0.71
88.61
3.06
5
0.50
20.26
3.44
4
0.40
89.01
3.07
2
0.20
20.46
3.45
18
1.81
90.83
3.08
4
0.40
20.87
3.47
3
0.30
91.13
3.09
21
2.12
22.98
3.48
3
0.30
91.43
3.10
135
13.61
36.59
3.49
2
0.20
91.63
3.11
1
0.10
36.69
3.50
14
1.41
93.04
3.12
41
4.13
40.83
3.52
3
0.30
93.35
3.13
5
0.50
41.33
3.54
1
0.10
93.45
3.14
3
0.30
41.63
3.55
5
0.50
93.95
3.15
39
3.93
45.56
3.57
1
0.10
94.05
3.16
11
1.11
46.67
3.58
4
0.40
94.46
3.17
9
0.91
47.58
3.59
1
0.10
94.56
3.18
45
4.54
52.12
3.60
8
0.81
95.36
3.19
23
2.32
54.44
3.61
1
0.10
95.46
3.20
202
20.36
74.80
3.62
2
0.20
95.67
99
Lanjutan Lampiran 10.
Head Space Panas 3.63
Frequency
Percent
Cumulative Percent
2
0.20
95.87
3.64
7
0.71
96.57
3.65
10
1.01
97.58
3.66
1
0.10
97.68
3.67
3
0.30
97.98
3.68
1
0.10
98.08
3.70
8
0.81
98.89
3.72
2
0.20
99.09
3.74
2
0.20
99.29
3.75
1
0.10
99.40
3.80
1
0.10
99.50
3.82
1
0.10
99.60
3.85
1
0.10
99.70
3.87
2
0.20
99.90
4.44
1
0.10
100.00
992
100
Total
100
Lampiran 11. Data frekuensi head space dingin dari bulan Februari – April 2010
Head Space Dingin 3.05
Frequency
Percent
Cumulative Percent
1
0.10
0.10
Head Space Dingin 4.40
3.30
1
0.10
0.20
3.39
1
0.10
3.42
1
3.46
Frequency
Percent
Cumulative Percent
59
5.95
23.29
4.41
5
0.50
23.79
0.30
4.42
64
6.45
30.24
0.10
0.40
4.43
31
3.13
33.37
1
0.10
0.50
4.44
19
1.92
35.28
4.00
5
0.50
1.01
4.45
88
8.87
44.15
4.09
1
0.10
1.11
4.46
18
1.81
45.97
4.10
1
0.10
1.21
4.47
12
1.21
47.18
4.12
1
0.10
1.31
4.48
48
4.84
52.02
4.15
1
0.10
1.41
4.49
20
2.02
54.03
4.18
1
0.10
1.51
4.50
397
40.02
94.05
4.19
3
0.30
1.81
4.51
3
0.30
94.35
4.20
1
0.10
1.92
4.52
3
0.30
94.66
4.21
1
0.10
2.02
4.53
1
0.10
94.76
4.22
2
0.20
2.22
4.55
8
0.81
95.56
4.24
1
0.10
2.32
4.56
3
0.30
95.87
4.25
10
1.01
3.33
4.57
2
0.20
96.07
4.27
1
0.10
3.43
4.58
3
0.30
96.37
4.28
8
0.81
4.23
4.59
3
0.30
96.67
4.29
8
0.81
5.04
4.60
13
1.31
97.98
4.30
15
1.51
6.55
4.64
1
0.10
98.08
4.31
1
0.10
6.65
4.65
3
0.30
98.39
4.32
16
1.61
8.27
4.68
1
0.10
98.49
4.33
4
0.40
8.67
4.70
10
1.01
99.50
4.34
5
0.50
9.17
4.71
1
0.10
99.60
4.35
24
2.42
11.59
4.72
1
0.10
99.70
4.36
8
0.81
12.40
4.75
1
0.10
99.80
4.37
6
0.60
13.00
4.80
1
0.10
99.90
4.38
24
2.42
15.42
5.50
1
0.10
100.00
4.39
19
1.92
17.34
992
100
Total
101