ANALISIS STRATEGI BERSAING "TEH SOSRO" DALAM MENINGI
RUSMILAWATI 100092020320
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERT ANIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSIT AS ISLAM NEGEJU SYARIF HIDA YA TULLAH JAI(ARTA 2006 MI 1427 H
ANALISIS STRATEGI BERSAING "TE:H SOSRO" DALAM MENINGI(ATI
Skripsi Sebagai Salah Sa tu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Smrjana Pertanian Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Ncgeri Syarif' Hidayatullah Jakarta
Oleh: RUSMILAWATI
100092020320
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAI(ULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2006 MI 1427 H
ANALISIS STRA TEGI BERSAING "TEH SOSRO" DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PT. SINAR SOSRO KANTOR PENJUALAN P ALMERAH
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sa~jana
Pe11anian
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas !slam Negeri Syarif Hidayatullah Jakm1a Oieh RUSMILAWA TI
100092020320 Menyetujui, Pembimbing I!
Pernbirnbing l
I
~~ Prof. Dr. Tumari Jatileksono, MA, M.Sc NIP. 130 530 557
Jr. MudatsirNajamuddin, MM NIP. 150 317 958
Mengetahui, Ketua .Jurusan Sosial Ekonomi Pe11anian
~
Ir. Mudatsir Najamuddin, MM NIP. 150 317 958
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERT ANIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAY ATULLAR JAKARTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh : Nama NIM Program Studi .ludul Skripsi
: Rusmilawati : I 00092020320 : Agribisnis : Analisis Strategi Bersaing 'Teh Sosro" Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Pada PT. Sinar Sosro Kantor Penjualan Palmerah
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pe1tanian pada Jurusan Sosial Ekonomi Pe11anian, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah .lakaita.
.lakaita,
Maret 2006
Menyetujui, Dosen Pembimbing
romb;mb;o~
Pembimbing ll
Prof. Dr. Tumari Jatileksono, MA, M.Sc NIP. 130 530 557
Ir. NIP.150317958
~~:lin,
MM
Mengetahui, .: bekan."
Ketua .lurusan .
,,-
;01:.:Syopiy nsyah Jaya Putra, NIP. 150 317 956
M.s~· '
a4A~
[r. Mudatsir Najamuddin, MM NIP. 150 317 958
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul ANALISIS STRATEGI BERSAING "TEH SOSRO" DALAM MENJNGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PT. SINAR SOSRO KANTOR PENJUALAN PALMERAH. Telah diuji dan dinyatakan lulus dalam Sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi UJN Syarif Hidayatullah Jakarta. pada hari Rabu, 15 Maret 2006. Skripsi ini telah diterima sebaga.i salah satu syarat untuk memperoleh gelar Saijana Strata 1 (S 1) pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian.
Jakarta,
'""'"Jill
J
Maret 2006
Penguji Ill
Prof. Dr. Tumari Jatileksono, MA, M.Sc
Ir. Mudatsir Najarnuddin. MM
Mengetahui, Dekan · · l'akultas Sains dan Teknologi
PERNYATAAN
DENGAN IN! SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI !NI BENAR-BENAR HASIL KARY A SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta.
Maret 2006
RUSMILA WA Tl
100092020320
~\)\~)\~IF-
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu be~firman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"
.~\ ~\
Z.:Ui :ill} \Y;',,jC. c,, \I} U1
~
';} ~~ \)\j ('" :t. fall)
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijakmna'."
ABSTRAKSI
RUSMILA W ATI (10092020320), Analisis Strategi Bersaing "Teh Sosro" Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Pada PT. Sinar Sosro Kantor Penjualan Palmerah. (Di bawah bimbingan TUMARI JATILEKSONO dan MUDATSIR NAJAMUDDIN)
Strategi bersaing adalah pencarian akan posisi bersaing yang menguntungkan didalam industri. arena fundamental tempat persaingan te1jadi. Tujuan dari strategi bersaing adalah menegakkan posisi yang menguntungkan clan dapat dipertahankan terhadap kekuatan-kekuatan yang menetukan persaingan industri. Sedangkan keunggulan bersaing adalah suatu keunggulan diatas pesaing yang diperoleh dengan menawarkan nilai lebih kepada konsumen, baik melalui harga yang rendah atau dengan menyediakan lebih banyak manfaat yang mendukung penetapan harga lebih rnahal. PT. Sinar Sosro melalui perusahaan distributornya yaitu PT. Sasana Caraka Mekaijaya menggunakan strategi keunggulan bersaing diferensiasi yang terbukti dari banyaknya produk yang dibuat atau diproduksi oleh PT. Sinar Sosro. Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Sinar Sosro antai·a lain adalah Teh Botol Sosro, ST. Fruit Tea Botol. Fruit Tea Genggam, Fruit Tea Kaleng, Teh Botol Kotak 200 ml, clan Teh Botol Kotak 250 ml. Dominasi Sosro mulai dibayang-bayangi oleh masuknya pemain baru di bisnis minuman teh dengan nama besar bahkan mendunia. PT. Coca Cola Amatil Indonesia meluncurkan produk teh dalam kemasan botol dengan nama Frestea. Belakangan, untuk menjangkau segmen konsumen yang lebih besar lagi, di akhir ta.hun 2002 Coca-Cola menyediakan Frestea dalam kemasan kotak yang diistilahkan sebagai kemasan santai. Dapat dikatakan, kini Coca Cola bersaing head IO head dengan Sosro yang mengusung teh botol clan Fruit Tea. Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan pengaruh strategi bersaing PT. Sinar Sosro dalam ha! ini aspek harga produk PT. Sinar Sosro dengan PT. Coca Cola Amatil dengan procluk Frestea terhadap tingkat penjualan PT. Sinar Sosro. Variabelvariabel yang diteliti adalah variabel bebas yaitu harga teh sosro clan harga frestea clan variabel terikat yaitu kuantitas penjualan. Untuk mengetahui strategi clan seberapa besar pengaruh harga dalam perusahaan terhadap hasil penjualan, maka dalam hal ini penulis mengolah data dengan menggunakan program EXCEL yang meggunakan metode analisis regresi berganda (multiple regression). Berdasarkan analisis regresi cliperoleh produk ST. FTB, TBK 200 sebagai variabel yang berperai1 langsung dalam peningkatan penjualan dengan nilai probabilitas 0,000 sedangkan produk lainnya yaitu FTC, TBK 250, TBS clan FTG tidak signifikan dengan nilai probabilitas masing-masing lebih dari 0,01 yang berarti tidak berperan langsung dalam peningkatan penjualan.
KATA IPENGANTAR
Bismil/ahirrahmaanirrahiim ... Assalamu 'alaikum Wr. Wb. Alhwnduli//ah... Alhamdulillah ..... Alhamdulillahirabbil 'aalamiin Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat, clan hiclayah-Nya sehingga penulis clapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawal clan salam penulis sampaikan kepacla taulaclan kita Nabi Muhammad SAW. Dalarn penyusunan skripsi ini penulis rnenyaclari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini ticlak akan berhasil clengan 'baik tanpa bimbingan serta dukungan yang penuh ketulusan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis 111g111 mengucapkan terima kasih yang seclalarn-clalamnya kepacla: I. Kedua orang tuaku tercinta (Ayahanda H. Bahrani clan lbunda I-Ij. Syarfunnisa) yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan, semangat dan doa yang tiada henti-hentinya untuk penulis. 2. Adik-adikku
tersayang (lsna Khairani dan
Dina Athariah)
yang selalu
mernberikan warna keceriaan, semangat dan doa dalam penyusunan skripsi ini. 3. Bapak Prof. Dr. Tumari Jatileksono, MA, M.Sc, selaku Dosen pembirnbing I. yang telah rneluangkan waktunya untuk memberi arahan. birnbingan dan dukungan dengan tekun dan penuh kesabaran selama penulisan skripsi ini. 4. Bapak Ir. Mudatsir Najamuddin, MM selaku Dosen pembimbing II sekaligus sebagai Ketua Jurusan Sosial Ekonorni Pertanian yang secara kooperatif telah
memberikan bimbingan dan saran-saran yang sangat berharga dalam penyelesaian skripsi. 5. Bapak Ors. Ir. Yon Girie Mulyono, M.Si yang sudah bersedia menjadi dosen penguji pada ujian sidang. 6. DR. Syopiansyah .Jaya Putra, M.Sis. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi. 7. Bapak Asep P.O. selaku General Manager Marketing PT. Sinar Sosro. 8. Bapak Hernan Moerdoyo, SH selaku Divisi Personalia dan Umum serta para Staff PT. Sasana Caraka Mekmjaya yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. 9. Seluruh dosen dan staff .lurusan Sosial Ekonomi Pertanian. I 0. !bu Ora. Madinatul Musyarrofah, Bapak Gunadi. !bu Fitroh dan seluruh staff akademik Fakultas Sains dan Teknologi yang telah mernberikan bantuannya dalam menyelesaikan skrisi ini. I I. Muammar Aditya, SE
atas kasih sayang, kesabaran, perhatian, serta
pengertiannya yang diberikan kepada penulis selama ini, semoga pe1jalanan menu.ju masa depan ini mendapatkan ridha Allah SWT. 12. Lulu "booo .. ku yang cantik" yang selalu menemani, menjadi pendengar yang
baik, penyemangat yang tangguh bagi penulis, semoga persahabatan ini tak lekang oleh waktu. 13. Fauzah. Satyo, Abu, Acak & Pile, Husnul, Fatwa, Ajay, Mufid .. .thanx alot fi!r heing me guys.... Rino (Rince .... F'inally, this paper finished, keep smile wirh ur spirit man. .. ). Dan seluruh teman-teman Agribisnis A/B 2000, Tl 2000, FE 2000.
14. Heni dan Luthfy yang selalu memberi dukungan, mengingatkan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 15. KPA Club: Alhady Mustaqim S.Kom (thanx slidenya... ), Rusdiana, S.Kom (thanx statistiknya Prof..), Dedi Ahmad Dinuri S.Kom (ihanx siraman rohaninya .. ). Ary Adhitya S.Kom (thanx ocehan-ocehanmu... ), Dadan (lhanx warningnya.. ). Leleth (lhanx primernya... ) dan Ujang yang selalu menghibur penulis dengan nyanyian-nyanyiannya. 16. Dini Rachmiati S,Psi alas persahabatan, perhatian, dan dukungannya selama ini. 17. Mas Aryo dan Mba Sari, Viay dan Kak Hilda atas bantuannya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan dukungan dan saran khususnya yang telah banyak menyumbangkan ilmunya serta memberikan bimbingan sampai terselesaikannya skripsi ini. semoga Allah SWT memberikan balasan yang sebesar-besarnya baik didunia maupun diakhirat kelak. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Penulis menyadari akan kekurangan dari skripsi ini dan mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk pengembangan skripsi ini selanjutnya. Wassalamu 'alaikum Wr. Wb. Jakarta, Maret 2006
Penulis
DAFTARISI Halaman ABSTRAKSI ............................................................................................................ i KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii DAFTAR ISi ............................................................................................................. v DAFTAR TABEL ..................................................................................................... viii DAFT AR GAMBAR ................................................................................................ ix DAFT AR LAMPIRAN ............................................................................................. x BAB I.
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah ....................................................................... 4 1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4 1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5 1.5. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 5 1.6. Sistematika Penelitian .................................................................... 6
BAB II.
TINJAUAN PUST AKA 2.1. Landasan Teori ............................................................................... 8 2.1.1. Definisi Pemasaran .......................................................... 8 Strategi Perusahaan ......................................................... 11 2.1.2. 2.1.2.1. Definisi Strategi ............................................ 11 2.1.2.2. Klasifikasi Strategi ........................................ 13 2.1.3. Strategi Bersaing ............................................................. 14 2.1.3.l. Definisi Strategi Bersaing ............................. 14 2.1.3.2. Definisi dari Keunggulan Bersaing ............... 15 2. l.3.3. Keunggulan Bersaing yang Berkesinambungan ........................................ 15 2.1.4. Analisis Persaingan ......................................................... 16 2.1.4.1. Analisis struktur dan karakteristik industri ...................................... 16 2.1.4.2. Bentuk Pasar Persaingan ............................... 17 2.1.4.3. Jenis-Jenis Persaingan ................................... 18 2.1.4.4. ldentifikasi dan Analisis Kelompok Strategis ...................................... 20 2.1.4.5. ldentifikasi. Uraian, dan Evaluasi Pesaing Utama ............................... 21 2.1.4.6. Evaluasi Pesaing Utama ................................ 22 2.1.4.7. Tindakan Antisipasi Pesaing ......................... 22 2.1.4.8. ldentifikasi Pesaing Baru .............................. 22
2.1.4.9. Teori Market Leader ..................................... 23 2.1.5. Harga ...................................... :........................................ 25 2. J .5.1. Definisi Harga ............................................... 25 2. J .5.2. Peranan Harga ............................................... 26 2.1.5.3. Tujuan Harga ................................................. 27 2.1.5.4. lndeks Harga Konsumen ............................... 28 2.2. Kerangka Pemikiran Konseptual... ................................................. 28 BAB III.
METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian ......................................................... 3 l 3.2. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 31 3.3. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 32 3.4. Metode Analisis Data ..................................................................... 32 3. 5. Definisi Operasional ....................................................................... 33
BAB JV.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Perusahaan ................................ ,........................................ 35 4.2. Struktur Organisasi ........................................................................ 38 4.3. Bidang Usaha Perusahaan .............................................................. 44 4.3. l. 4.3.2. 4.3.3. 4.3.4. 4.3.5. 4.3 .6.
BAB V.
Tujuan PT. Sasana Caraka Mekmjaya ............................... 46 Visi PT. Sasana Caraka Mekarjaya .................................... 46 Misi PT. Sasana Caraka Mekmjaya ................................... 46 Bidang Usaha Sosro ........................................................... 47 Jenis-jenis Produk Sosro .................................................... 47 Pelaksanaan Dan Kegiatan Operasional Di Perwakilan Unit. ............................................................ 49
HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Perkembangan PT. Sinar Sosro ...................................................... 52 5. 1.1. Tingkat Harga ..................................................................... 53 5.1.2. Biaya ......................................... :........................................ 53
5.1.3. Daya Beli Konsumen ......................................................... 54 5.2. Pesaing ........................................................................................... 54 5.3. Tingkat Penjualan Produk Sosro .................................................... 55 5.4. Analisis Regresi ............................................................................. 56 5.4. l. Harga ST ............................................................................ 59 5.4.2. Harga Fruit Tea Botol ........................................................ 60 5.4.3. Harga Teh Botol Kotak 200 ml.. ........................................ 61
5.1 BAB VI
5.4.4. Harga Fruit Tea Can ........................................................... 5.4.5. Harga Teh Botol Kotak 250 ml.. ........................................ 5.4.6. Harga Teh Botol Sosro ....................................................... 5.4.7. Barga Fruit Tea Genggam .................................................. Uji Signifikansi Koefisien ..............................................................
Model Summary .......................................................... 91
Lampiran 8
Hasil Penjualan Teh Kemasan Sosro Produk FTC dan Barga Frestea ......................................................... 92
Lampiran 9
Model Summary ........................................................... 94
Lampi ran 10
Basil Penjualan Teh Kemasan Sosro Produk TBK 250 ml dan Harga Frestea .......................................................... 95
Lampiran 11
Model Summary ........................................................... 97
Lampiran 12
Basil Penjualan Teh Kemasan Sosro Produk TBS clan Barga Frestea ......................................................... 98
Lampi ran l 3
Model Summary ........................... : ............................ 100
Lampiran 14
Basil Penjualan Teh Kemasan Sosro Produk FTG clan Harga Frestea ....................................................... 101
Lampiran 15
Model Summary ......................................................... l 03
BABI PENDAHULUAN
1. l. Latar Belakang Masyarakat Indonesia sangat gemar mmum teh. Berdasarkan basil surve1 oleh beberapa lembaga rise! seperti AC Nielsen. MARS clan SW A. diakui bahwa sejak tahun 1999 hingga kini tingkat penetrasi pasar untuk teh mencapai lebih clari 95 persen. Artinya, minuman teh nyaris telah atau pernah clikonsumsi oleh setiap anggota masyarakat (www.sinarharapan.co.id. JO April
2005). Bahkan rise! clari MARS di lima kola besar di Indonesia yakni Jakarta. Medan, Surabaya, Bandung, dan Semarang, menunjukkan, penetrasi pasar oleh minuman teh lebih tinggi dari minuman kopi yang hanya dikonsumsi oleb 79 persen penduduk Indonesia khususnya di
perkotaa~1.
Meski belum acla data atau
statistik yang pasti, namun persentase terbesar dari penjualan teh masih dipegang oleh teh bubuk, lalu clisusul oleh teh dalam kemasan botol dan selanjutnya teh dalam kemasan lain seperti teh celup, teh instan. dan lain-lain
(www.sinarharapan.co.id. 10 April 2005). Selama hampir satu dekade hanya acla satu nama procluk teh dalam kemasan botol yang melekat, yaitu Sosro. Berbecla clengan produsen teh lainnya seperti PT Duta Serpack Inti (DSI) yang kontribusi terbesar bagi pemasukan perusahaan berasal dari produk teh bubuk dan sebagian kecil dari teh celup. Kontribusi terbesar bagi PT Sinar Sosro berasal clari hasil penjualan teb botol.
Diperkirakan lebih dari 90 persen pemasukan PT Sinar Sosro adalah dari teh botol (www.sinarharapan.co.id, JO April 2005). Dengan cakupan distribusi Sosro hampir seluruh wilayah Indonesia. Bahkan teh dalam kemasan botol Sosro diekspor ke Australia, Vietnam, Brunei Darussalam dan Amerika Serikat. (PT. Sinar Sosro, 2005). Dewasa ini, dalam kurun waktu satu setengah tahun terakhir semenjak pertengahan tahun 2003, dominasi Sosro mt1lai dibayang-bayangi oleh masuknya pemain baru di bisnis minuman teh dengan nama besar bahkan mendunia. PT Coca Cola Amatil Indonesia meluncurkan produk teh dalam kemasan botol dengan nama Frestea. Belakangan, untuk menjangkau segmen konsumen yang lebih besar lagi, di akhir tahun 2002 Coca-Cola menyediakan Frestea dalam kemasan kotak yang diistilahkan sebagai kemasan santai. Dapat dikatakan, kini Coca Cola bersaing head to head dengan Sosro yang mengusung teh botol dan Fruit Tea. Distribusi atau ketersediaan (availability) menjadi kunci sukses pemasaran. Sosro dikenal · memiliki jaringan distribusi yang sangat mengakar. Survei AC Nielsen beberapa waktu lalu rnenemukan availability Sosro mencapai l 00 persen. Narnun Caca-Cola juga tidak kalah kuat dalarn saluran distribusi (www.sinarharapan.co.id, JO April 2005). Saluran distribusi yang dikelola dengan baik oleh perusahaan maka akan menaikkan penjualan perusahaan itu sendiri. Penjualan merupakan salah satu aspek didalam pemasaran. Produsen menciptakan produk maupun jasa kemudian menjualnya
kepada konsumen yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Penjualan merupakan ha! yang terpenting dalarn kelangsungan hidup perusahaan. Penjualan merupakan sumber keuntungan perusahaan, oleh sebab itu perusahaan selalu melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang penjualan produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain adalah seperti inovasi produk, periklanan, penetapan harga dan lain-lain. Seperti kita ketahui tinggi rendahnya angka penjualan suatu perusahaan dapat dilihat dari banyak aspek. Salah satu aspek yang paling menclasar aclalah aspek persaingan. Perusahaan
apapun
clewasa
1111
pasti
menghadapi
persamgan.
Persaingan antara perusahaan lokal seperti PT. Sinar Sosro clengan perusahaan lvlulti National Company (MNC) sepe1ii PT. Coca Cola Amatil ticlak dapat
clihindari. Perusahaan harus mempunyai strategi yang tepat clalam menghaclapi persaingan tersebut. Keunggulan bersaing merupakan inti dari keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Strategi bersaing be1tujuan untuk memperoleh posisi yang menguntungkan clan dapat mempertahankannya clalam persaingan inclustri. Dalam strategi bersaing perlu adanya analisis mengenai persaingan tersebut. Analisis persaingan dimulai dengan mengidentifikasi struktur clan karekteristik industri climana perusahaan menghaclapi persaingan, kemuclian mengidentifikasi pesaing utama yang dihaclapi oleh perusahaan. Menarik untuk melihat persaingan di antara PT. Sinar Sosro dengan PT. Coca Cola Amatil ini penulis
melakukan penelitian dengan judul: Analisis Strategi Bersaing "Teh Sosro" Dalam Meningkatkan Volume Penjualan PT. Sinar Sosro pada perusahaan distribusi PT. Sasana Caraka Mekaijaya.
1.2. Pernmusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada. maka permasalahan yang dapat diidentifikasikan dan dirumuskan dalam penelitian ini aclalah : 1.
Bagaimana PT. Sasana Caraka Mekaijaya menggunakan strategi harga untuk menghaclapi persaingan?
2. Apakah clengan strategi harga yang c!iterapkan PT. Sasana Caraka Mekarjaya clapat meningkatkan penjualan procluk sosro? 3. Bagaimana Sosro clapat bersaing dengan competitor utamanya. yaitu PT. Coca Cola Amatil clengan produlmya Frestea?
1.3. Tujuan Penelitian
Sehubungan clengan aclanya beberapa permasalahan pacla perumusan masalah maka ntjuan dari penelitian ini adalah: I. Mempelajari bagaimana strategi harga yang cliterapkan di PT. Sasana Caraka Mekmjaya clapat mempengaruhi persaingan. 2. Mempelajari bagaimana strategi harga yang cliterapkm1 PT. Sasat1a Caraka Mekmjaya clapat meningkatkan penjualan procluk sosro. 3. Mempelajari bagaimana Sosro clapat bersaing clengan competitor utamanya yaitu Coca Cola.
..
l.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut : I. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan untuk menyusun rencana dan kebijakan di masa yang akan datang. 2. Sebagai data dasar dan bahan pembanding bagi penelitian selanjutnya.
LS. Rnang Liuglmp Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Sinar Sosro kantor penjualan Palmerah yaitu. PT. Sasana Caraka Mekmjaya. Data penjualan diambil dari penjualan produk sosro di wilayah palmerah dan sekitarnya. Data harga diambil dari kantor pusat PT. Sinar Sosro. Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan pengaruh strategi bersaing PT. Sinar Sosro dalam hal ini aspek harga produk PT. Sinar Sosro dengan PT. Coca Cola Amatil dengan procluk Frestea terhaclap tingkat penjualan PT. Sinar Sosro. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitas karena tujuan penelitian ini aclalah meneliti hubungan sebab akibat antara 2 variabel yaitu variabel bebas (harga teh sosro clan harga frestea) clengan variabel terikat (kuantitas penjualan). Penelitian ini dibatasi dengan hanya menganalisa harga teh sosro clan frestea serta kuantitas penjualan PT. Sasana Caraka Mekmjaya tahun 2000-2004.
1.6. Sistematika Penulisan
Secara garis besar bentuk sistematika dalam penulisan m1 adalah sebagai berikut: BAB!
PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang. perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan ruang lingkup penelitian.
BAB JI
TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas tentang definisi harga, strategi. klasifikasi strategi. definisi strategi bersaing. definisi dari keunggulan strategi bersaing. keunggulan
bersaing
yang
berkesinambungan,
serta
analisis
persamgan. BAB III METODE PENELITIAN Bab
ini
membahas
tentang
metode-metode
dalam
melakukan
penelitian diantaranya adalah: jenis dan surnber data penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini membahas tentang sejarah singkat perusahaan, lokasi usaha. bidang usaha perusahaan. BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas penentuan strategi harga untuk menentukan strategi bersaing dalam peningkatan penjualan teh sosro.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab penutup mengenai kesimpulan terhadap segala hal yang telah diuraikan beserta saran-saran.
BAB II TINJAUAN PUST AKA
2.1. Landasan Teori 2.1.1. Definisi Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dengan menjual hasil produknya kepada konsumen. Tujuan dari pemasaran tersebut adalah untuk mendapatkan laba dalam rangka mempertabankan kelangsungan hidup perusahaan. Pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu perusahaan terutama dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini. dimana semakin ketatnya persaingan antar perusahaan. Dalam suatu perusahaan. untuk menjual barang dan jasa diperlukan suatu strategi pemasaran yang efektif dan efisien. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk memahami dan mempelajari pemasaran. Secara sederhana pemasaran berasal dari kata pasar. yang secara sempit berarti tempat bertemunya penjual dan pembeli dalam suatu lingkungan. Philip Kotler ( 1993: 11) memberikan definisi pasar adalah sebagai berikut: ""Semua pelanggan potensial yang sama-sama mempunyai kebutuhan atau keinginan yang mungkin ingin dan mampu terlibat dalam pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan".
Jadi ukuran pasar tergantung pada banyak orang yang memiliki kebutuhan, mempunyai sumber daya yang menarik bagi orang lain dan ingin menawarkan sumber daya ini sebagai ganti apa yang mereka inginkan. Suatu proses hasil dari kegiatan pasar clinamakan pemasaran. Berikut ini beberapa penclapat para ahli mengenai clefinisi pemasaran adalah sebagai berikut: Berikut pendapat beberapa ahli mengenai pemasaran: Philip Kotler dan A.B. Susanto (2000: 11) dalam bukunya, "lvfana/emen Pemasaran di
Indonesia:
Ana/isis,
Perencanaan,
Implementasi
dan
Pengendalian"
mengernukakan bahwa: "Pemasaran adalah suatu proses sosial dan rnanajerial dirnana individu clan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain". Selanjutnya menurut Alex S. Nitisemito (1982: 13) clalam bukunya, "Marketing" mengatakan pemasaran aclalah: "Semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang atau jasa clari proclusen ke konsumen secara paling efisien dengan maksucl
menclefinisikan: "Pemasaran aclalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan incliviclu clan perusahaan menclapatkan apa yang mereka butuhkan clan inginkan melalui pertukaran clengan pihak lain clan untuk mengembangkan hubungan pertukaran''.
Sedangkan menurut Vernon A. Musselman dan John H. Jackson (1996:291) dalam bukunya, "Pengantar Ekonomi Perusahaan" mengutip definisi dari Asosiasi Pemasaran Amerika. yaitu: "Pemasaran (Marketing) adalah pelaksanaan dari kegiatan dunia usaha yang mengarahkan arus barang danjasa dari produsen ke konsumen atau pemakai". William .T. Stanton yang dikutip oleh Basu Swastha dan Irawan (1990:5)
dalam
bukunya,
"Manajemen
Peinasaran
Modern"
adalah:
''Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dan kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga. mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan bagi pihak yang ada maupun pembeli potensial". Kotler dan Armstrong (1994:5) mengutip dari Peter Drucker. seorang pemikir manajemen terkemuka mengatakan bahwa tujuan pemasaran aclalah membuat penjualan berlebihan, yaitu mengetahui dan memahami konsumen demikian baiknya sehingga produk atau jasa cocok, dan menjualnya sencliri. Hal ini bukan berarti penjualan dan promosi ticlak penting, tetapi keduanya aclalah bagian dari seperangkat alat pemasaran yang harus climainkan untuk menclapatkan dampak maksimum terhaclap pasar. Pengertian manajemen pemasaran menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (1997: I 0) adalah Analisis, perencanaan, implementasi clan pengenclalian atas program-program yang dirancang untuk menciptakan.
11)
membangun dan menjaga pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran (Target Buyer) untuk mencapai tujuan-tujuan organisasional. Asosiasi Pemasaran Amerika yang dikutip oleh Philip Kotler ( 1997: 13 ). mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan. barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi. Berdasarkan
definisi-definisi
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa
manajemen pemasaran adalah proses yang melibatkan analisa. perencanaan. pelaksanaan dan pengendalian aktivitas pemasaran barang. jasa dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dan tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terlibat. Perusahaan harus dapat menarik sumber daya dari pasar dan mengubah sumber daya tersebut menjadi produk yang berfaedah dan menjual produk tersebut di pasar yang kompetitif. Dalam ha! ini diperlukan suatu upaya dan keterampilan melalui manajemen pemasaran.
2.1.2. Strategi Perusahaan 2.1.2.1.
Definisi Strategi Strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan v1s1 organisasi melalui misi (Mulyadi, 2001:56). Sedangkan menurut Stephanie K. Marrus, seperti yang dikutip Sukristono (1995:78). strategi
''
didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemunpm puncak yang terfokus pada tujuan jangka panjang perusahaan, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat tercapai. Menurut Hammel dan Prahalad (1995:60) pengertian startegi merupakan tindakan yang bersifat incremenlal (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian. strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat te1jadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Te1jadinya keeepatan inovasi pasar yang barn dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetern;i inti di dalam bisnis
yang dilakukan. Strategi
membentuk
pola
pengambilan
keputusan
dalam
mewujudkan visi organisasi. Strategi dirumuskan untuk menggalang berbagai sumber daya organisasi dan mengarahkan ke pencapaian v1s1 organisasi. Tanpa strategi yang tepat, sumber daya organisasi akan terhambur konsumsinya sehingga akan organisasi dalam mewujudkan visinya.
berakibat pada kegagalan
2.1.2.2. Klasifikasi Strategi Menurut Mulyadi (200I:14 7). strategi dapat dklasifikasikan dan dapat dirumuskan ke dalam tiga tipe, yaitu :
1)
Grand Strategy Grand Strategy merupakan usaha ·secara terns menerus dan terkoordinasi untuk mencapai tujuan jangka panjang organisasi. Grand
strategy menurut Wheelen dan Hunger terdiri atas strategi pertumbuhan (Growth Strategy), strategi stabilitas (Stability Strategy), dan strategi pengurangan (Retrenchment Startegy). Menurut Fred R. David grand
strategy terdiri atas strategi integrasi vertikal (vertical integration strategy), strategi intensif (intensive strategy), strategi diversifikasi (diversification strategy), dan strategi bertahan (devensive strategy). Grand strategy ini umumnya diterapkai1 sebagai strategi korporat (corporate strategy). 2)
Generic Straregy Generic strategy merupakan usaha untuk mewujudkan biaya total terendah atau diferensi luas dengan fokus pasar luas atau sempit. Pengertian
startegi generik menurut Porter (1994:11) adalah suatu
pendekatan strategi perusahaan dalam rangka mengungguli pesaing dalam industri sejenis. Generic strategy me.nurut Porter (1994: 11) terdiri dari beberapa tipe, yaitu strategi diferensiasi (Differentiation). strategi
Value Based Strategy Value based strategy merupakan usaha untuk mengarahkan manajer agar bertanggung jawab atas penyerahan procluk atau jasa yang memberikan value terbaik untuk pemenuhan kebutuhan tertentu customer clan penciptaan sistem strategis· untuk secara berkelanjutan melakukan
perusahaan. Perusahaan dewasa ini menghadapi persamgan yang cukup ketat, ha! ini clisebabkan adanya globalisasi. Persaingan antara perusahaan lokal dan perusahaan luar negeri ticlak dapat clihinclari lagi. Oleh karena itu. perusahaan harus mempunyai stratcgi yang kuat dalam memenangkan persaingan tersebut. Menurut Porter (1994: I), strategi bersaing adalah pencarian pencarian akan posisi bersaing yang menguntungkan didalam industri, arena fundamental tempat persaingan te1jadi. Tujuan dari strategi bersaing adalah
menegakkan posisi yang menguntungkan dan dapat dipertahankan terhadap kekuatan-kekuatan yang menetukan persaingm1 industri. (Porter, 1994: I).
2. 1.3.2. Definisi Dari Keunggulan Bersaing Keunggulan bersaing menurut Porter (1994:3) berkembang dari nilai yang mampu diciptakan oleh sebuah perusahaan unluk pembelinya yang melebihi biaya perusahaan dalam menciptakannya. Scdangkan keunggulan bersaing menurut Kotler dan Amstrong (2001 :39) adalah suatu keunggulan diatas pesaing yang diperoleh dengan menawarkan nilai lebih kepada konsumen, baik melalui harga yang rendah atau dengan menyediakan lebih banyak manfaat yang mendukung penetapan harga lebih mahal. 2.1.3.3. Keunggulan Bersaing yang Berkesinambungan Adalah hal yang cukup sulit untuk dapat mempertahankan keuntungan dalam keadaan kondisi persaingan antara perusahaan. Menurut Sutojo (200! :35) beberapa hal yang menjadi kesulitan untuk mempertahankannya adalah masalah imitasi yang dilakukan oleh perusahaan pesaing lain dan juga adanya perusahaan baru yang mencoba untuk menjadi suatu usaha yang serupa seperti yang dijalankm1 oleh perusahaan kita. Selain itu. ancaman juga datang dari kompetisi harga yang dijalankan oleh pesaing clalam kondisi bersaing dipasar. Untuk membangun keunggulan bersaing yang berkesinambungan ini. dikaitkan dengan konsep The resourced based themy of the firm, yang dalam teori tersebut dikatakan bahwa keunggulan bersaing dikatakan
berkesinambungan apabila keunggulan tersebut dapat bertahan terhadap usaha dari pendatang barn yang potensial yang akan merebut posisi perusahaan dan melakukan usaha imitasi dari perusahaan pesaing terhadap produk yang dihasilkan perusahaan kita. Perusahaan harus mampu untuk menciptakan nilai perusahaan yang melebihi perusahaan lain berdasarkan kepada sumber daya (resources) yang dimiliki seperti misalnya aktiva spesifik dari perusahaan. faktor produksi yang dimiliki, paten, merek dagang, lokasi perusahaan. sumber daya manusia. dan lain-lain. Selain itu perusahaan juga harus memiliki kemampuan (capability) yang membedakannya dengan perusahaan lain yang sejenis yaitu berupa aktivitas perusahaan yang bi.sa dijalankan dengan sangat baik oleh perusahaan tersebut dibandingkan dengan pesaingnya. Sumber daya (resources) yang berbeda dari perusahaan pesaing akan membuat nilai kreasi (value creation) yang akan mudah dijalankan oleh perusahaan. Apabila perusahaan te1jebak dalam memiliki sumber daya (resources) dan kemampuan (capability) yang sama maka nilai kreasi (value creation) akan sulit dijalankan.
2.1.4. Analisis Pcrsaingan 2.1.4.1.
Analisis Struktnr dan Karakteristik lndustri Analisis persaingan dimulai dengan mengidentifikasi struktur industri
dimana
orgamsas1
akan
bersaing
dan
menguraikan
karakteristiknya. Industri itu sendiri merupakan sekelompok perusahaan yang menawarkan suatu produk atau kelas produk yang merupakan substitusi dekat satu dengan lainnya (Porter, 1994:204 ). Struktur industri mempunyai pengaruh yang kuat dalam menentukan aturan permainan persamgan selain strategi-strategi yang secara potensial tersedia bagi perusahaan 2.1.4.2. Bentuk Pasar Persaingan l. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal. karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang sangat tinggi efisiensinya. Ciri-cirinya adalah banyak terdapat penjual dan pembeli, dan setiap penjual ataupun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan dipasar.
2. Pasar Persaingan Monopoli Struktur pasar yang sangat bertentangan cm-cmnya dengan persamgan sempurna adalah pasar monopoli, yaitu suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saja, dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat. Ciri-cirinya adalah tidak mempunyai barang pengganti yang mirip. dapat rnenguasai harga. 3. Pasar Persai11ga11 Monopolistis Pasar persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar dimana terdapat banyak produsen yang mengliasilkan barang yang berbeda
corak (differentiated product). Ciri-cirinya adalah terclapat banyak penjuaL barangnya bersifat berbecla corak, persaingan promosi penjualan sangat aktif.
4, Pasar Persaingan Oligopoli Pasar persaingan oligopoli aclalah pasar yang tercliri clari hanya beberapa proclusen saja. Aclakalanya pasar oligopoli tercliri clari dua perusahaan saja. pasar tersebut clinamakan duopoli. Ciri-cirinya adalah menghasilkan barang standard atau barang berbecla corak, kekuasaan menentukan harga ada kalanya lemah clan acla kalanya sangat tangguh, pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan. 2.1.4.3. Jenis-Jenis Persaingan
1. Persaingan Merek Merupakan bentuk persaingan langsung yang banyak te1jacli climana suatu perusahaan
menganggap
pesamgnya
adalah
perusahaan
lain
yang
menawarkan produk clan jasa yang serupa. Merck akan bersaing secara keseluruhan atau bahkan pada segmen pasar tertentu dari jenis atau bentuk procluk tertentu. 2. Persaingan lndustri Merupakan bentuk persaingan dimana suatu perusahaan menganggap para pesaingnya aclalah semua perusahaan yang membuat procluk atau kelas produk yang sama.
3. Persaingan Jenis dan Bentuk Produk Merupakan bentuk persaingan dimana suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang memproduksi produk yang memberikan jasa yang sama. 4. Persaingan Generik
Merupakan bentuk persaingan dimana suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan uang konsumen yang sama.
5. Persaingan Geografis l)
Struktur dan Karakteristik Industri: a. Lingkungan Inclustri b. Pasar yang baru muncul (Emerging Market) c. Pasar yang terpecah (Fragmented) d. Transisional (Transitional) e. Pasar yang menurun (Declining) f.
2)
Global
Analisis Sistem Nilai Tambah Sistem ini berhubungan dengan penentua_n kesesuaian minat industri dengan sistem nilai tambah. Analisis dari sistem 1111 memperhatikan kecenderungan penting yang akan te1jadi (seperti konsolidasi pemasok). kekuatan relatif organisasi pada setiap tingkat
sistr~m
yang berbeda. clan
kemungkinan perubahan pada sistem. Variasi dalam sistem nilai tambah 1 ()
rnenunjukkan peluang atau
ancarnan
potensial
organisasi
untuk
rnelakukan analisis persaingan. 3)
Kekuatan Bersaing Ada lima kekuatan yang harus diamati dalarn analisi pasar atau industri : a.
Persaingan diantara perusahaan yang ada.
b.
Ancaman dari pesaing baru.
c.
Ancarnan dari produk substitusi.
d.
Kekuatan penawaran pemasok.
e.
Kekuatan penawaran pembeli.
Kelirna kekuatan persaingan (five forces model) juga menggarnbarkan jenis persaingan vertikal dan horisontal. Persaingan horisontal rnerupakan persamgan diantara perusahaan pada industri yang sama. Sedangkan persaingan vertikal merupakan persaingan diantara dan didalam saluran distribusi.
2. l.4.4. ldentifikasi dan Analisis Kelompok Strategis Perusahaan dalam sebuah industri kadang-kadang dapat ditempatkan dalam suatu kelompok yang anggota-anggotanya memiliki strategi yang harnpir sama. Konsep kelompok strategis membantu menfokuskan analisis persaingan perusahaan yang hampir sama satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, kelompok strategis dapat disebut sebagai perusahaan-perusahaan dalam sebuah industri yang menggunakan strategi umum dengan dirnensi strategi pokok.
Analisis kelompok strategis berguna untuk menentukan bagairnan cara bersaing. membandingkan performa. dan mengantisipasi strategi masa depan yang akan digunakan para pesaing utama. Perumusan kelompok strategis merupakan hal penting, terutama jika industri memilik banyak pesamg.
2.1.4.5. Identifikasi, Uraian, dan Evaluasi Pesaing Utama 1.
ldentifikasi Pesaing Utama Dalam mengidentifikasi pesamg utama. analisis kelompok strategis akan sangat membantu karena pesaing terdekat perusahaan adalah mereka yang mengejar pasar sasaran yang sama. Pemahaman yang penting akan diperoleh dari identifikasi ki:lompok strategis ini. Pertama, kekuatan penghalang yang masuk adalah yang berbeda-beda bagi setiap kelompok startegis. Kedua. j ika perusahaan berhasil memasuki salah satu dari kelompok tersebut, anggota dari kelompok ini akan menjadi pesaing utamanya.
2.
Penguraian Pesaing Utama Menurut Cravens (1994:230) dalam rnenguraikan pesamg utama,
perlu
diperhatikan
beberapa
informasi
yang
perusahaan, antara lain : I. Cakupan bisnis dan objektif. 2. Pengalaman manajemen, kemampuan, dan kemahiran. 3. Posisi pasar dan kecenderungannya.
dimiliki
4. Sasaran pasar dan dasar pembeli. 5. Strategi penempatan program pemasaran. 6. Keuangan, teknik, dan menunjukan kemampuan. 7. Keuntungan pesaing utama. 2. l.4.6. Evaluasi Pcsaing Utama
Evaluasi yang menentukan kekuatan dan kelemahan setiap pesaing meliputi: 1). Tingkat peliputan pasar. 2). Kepuasan konsumen. 3 ). Performa masa lalu. 4). Kemampuan yang ada.
2.1.4.7. Tindalrnn Antisipasi Pesaing Mengidentifikasi tujuan kelemahan atau kekuatan pesaing sangat membantu manajer dalam mengantisipasi reaksi yang mungkin dilakukan terhadap strategi perusahaan lain. Ada beberapa bentuk reaksi pesaing atas tindakan pesaing lain, antara lain : 1). Pesaing yang santai. 2). Pesaing yang selektif. 3 ). Pesaing harimau (tiger
competi/01~
4). Pesaing tak terduga (.stochastic competitor)
2.1.4.8. Identifikasi Pesaing Baru Pesaing barn biasanya berasal dari tiga sumber utama. yaitu perusahaan yang bersaing pada pasar yang berhubungan, perusahaan dengan
teknologi yang berhubungan, dan perusahaan yang menargetkan kelornpok konsumen yang hampir sama. Kondisi-kondisi
berikut ini
menunjukkan
cara pesamg barn
memasuki pasar (Carven, 1994:239) : I. Profit margin tinggi yang ingin dicapai oleh para penguasa pasar. 2. Peluang pertumbuhan pasar masa mendatang yang menarik. 3. Tidak terlihat adanya harnbatan untuk memasuki pasar. 4. Persaingan yang terbatas untuk satu dari beberapa pesaing. 5. Mendapatkan keunggulan bersaing yang lebih baik daripada perusahaan yang sudah ada untuk melayani pasar dapat dilakukan dengan mudah.
2.l.4.9. Teori Market Leader Keadaan
persaingan
clipasaran
menyebabkan
terjadinya
penggolongan perusahaan berdasarkan posisi mereka clalam merebut pangsa pasar yang tersedia. Hal ini menyebabkan pasar terbagi atas tiga bentuk. yaitu (Kotler dan Amstrong, 1991 :4 7) : 1.
Market Leader adalah posisi perusahaan yang memiliki pangsa pasar terbesar. Perusahaan dalam posisi ini akan mencapai keuntungan terbesar apabila te1:jadi perluasan pasar atau apabila menginvestasikan keuntungannya untuk menarik pelanggan agar menjauh clari pesaing. Untuk itu perusahaan terdorong untuk melakukan inovasi, persaingan efektif, clan penciptaan nilai bagi pelanggan.
2.
Market Clutllangers adalah pernsahaan yang menempati posisi kedua dalam persaingan pasar yang aktif menyerang pernsahaan untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih luas. Mereka akan berkonsentrasi kepada kelemahan dari pernsahaan pesaing. Biasanya mereka akan menggunakan jalan pintas dengan membangun produk barn. pasar barn, dan menggunkan teknologi yang cal'1ggih.
3.
Market Follower adalah perusahaan yang menempati posisi ini akan memilih untuk mengikuti daripada menantang posisi market leader dengan menggunakan strategi
pengikut pa;;ar yang mengikuti
perusahaan dalam ha! produk yang ditawarkan, pemberian harga. atau program marketing yang dijalankan market leader. 4.
Market Niche adalah perusahaan yang lebih kecil mungkin akan menjalankan strategi market niche, dimana mere:ka tidak mengadakan konfrontasi langsung namun mencari celah pasar yang mungkin dapat mereka rebut dari pasar yang mungkin belum terlayani oleh pesaingnya. Dengan mengetahui posisi ini tentu saja tidak mudah untuk mencapai dan mempertahankan posisi sebagai market leader. Perusahaan yang menjadi pemimpin harus menjadi nomor satu. Ada tiga hal yang barns dilakukan market leader, yaitu : 1)
Pernsahaan harus mencan tahu cara untuk clapat memperluas permintaan pasar.
2) Perusahaan harus mempertahankan pangsa pasar yang telah dimiliki dengan mempertahankan yang baik dan tindakan ofensif yang mungkin dijalankan. 3) Perusahaan dapat mencoba untuk memperluas pangsa pasar lebih jauh walaupun ukuran pasar tesebut tetap. Menurut Hammel dan Prahalad (1995:147) untuk mencapai posisi sebagai market leader dalam keadaan persaingan yang ketat didunia bisnis sekarang ini. perusahaan harus mengembangkan kemampuan naluri untuk suatu model bisnis baru sebagai strategi perusahaan.
2.1.5. Harga
2.1.5.l. Definisi Harga Secara sederhana. Chandra (2002: 149) mengatakan istilah harga dapat diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan atau aspek lain (nonmoneter) yang mengandung utilitas atau kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu produk. Menurut Sutujo (200 I: 57) harga adalah faktor penentu jumlah keuntungan dan kemampuan perusahaan untuk bersaing. Harga adalah bagian penting dan tidak terpisahkan dari bauran pemasaran (the marketing mix). Karenanya. harga juga tidak dapat dipisahkan dari ketiga komponen penjualan. Oleh karena itu. dalam menyusun strategi harga perusahaan tidak dapat mengabaikan kebijaksanaan
pemasaran jangka pendek dan menengah yang telah digariskan maupun strategi produk, distribusi dan promosi penjualan. 2.1.5.2.
Peranan Harga Harga memainkan peranan penting bagi perekonomian secara makro. konsumen, dan perusahaan. 1. Bagi Perekonomian Harga produk mempengaruhi tingkat upah, sewa, bunga dan laba. Harga merupakan regulator dasar dalam sistem perekonomian. karena harga berpengaruh terhadap alokasi faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, tanah. modal, dan kewirausahaan.
2. Bagi Konsumen Dalam penjualan rite!, ada segmen pembeli yang sangat sensitif terhadap faktor harga (menjadikan harga sebagai satu-satunya pertimbangan membeli produk) dan ada pula yang tidak. Mayoritas konsumen
agak
sensitif
tehadap
harga,
namun
JUga
mempertimbangkan faktor lain (seperti citra merek, lokasi toko. layanan, nilai dan kualitas). Selain itu, persepsi konsumen terhadap kualitas produk seringkali dipengaruhi oleh harga. Menurut mereka harga mahal rnencerminkan kualitas yang tinggi. 3. Bagi Perusahaan Dibandingkan dengan bauran pemasaran lainnya (produk, distribusi dan promosi) yang membutuhkan pengeluaran dana dalam jumlah
besar, harga merupakan satu-satunya elemen bauran pernasaran yang rnendatangkan pendapatan. Harga produk adalah determinan utama bagi permintaan pasar atas produk yang bersangkutan. Harga rnempengaruhi
pos1s1
bersaing
dan . pangsa
pasar
perusahaan.
Dampaknya. harga berpengaruh pada pendapatan dan laba bersih perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan mendapatkan uang melalui harga. 2.1.5.3.
Tujuan Harga
L Tujuan yang Berorientasi pada Penjualan Tujuan yang berorientasi pada hasil penjualan adalah mempertahankan atau
meningkatkan
pangsa
pasar
produk
yang
dihasilkan.
Mempertahankan pangsa pasar menjadi salah satu tujuan harga pada perusahaan skala besar maupun kecil.
2.
Tujuan yang Berorientasi pada Keuntungan Tujuan ini banyak dianut oleh perusahaan besar maupun kecil. Besar kemungkinan jumlah perusahaan yang menempatkan maksimalisasi harga sebagai tujuan usaha lebih banyak dibandingkan dengan tidak menempatkannya. Hanya saja di negara manapun tujuan perusahaan mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. mempunyai konotasi yang tidak baik. Konsumen selalu mengkaitkan tujuan tersebut dengan gerakan monopoli pasar, menetapkan harga yang terlalu tinggi. mengeruk laba untuk kepentingannya sendiri.
2.1.5.4. Indeks Harga Konsumen Pada umumnya. indeks harga konsumen ini merupakan ukuran statistik perubahan harga eceran
barang-barang dan jasa-jasa
konsumtif.
lndeks harga konsmnen ini bukanlah indeks biaya hidup da!am arti yang sebenarnya. karena indeks ini tidak mengukur perubaha.n dalam jumlah dan macam barang-barang serta jasa-jasa yang dibeli oleh konsumen atau jumlah pengeluaran total guna biaya hidup konsumen tersebut.
2.2. Kerangka Pemikiran Konseptual Memasuki era globalisasi sekarang ini. ada sejumlah perubahan dalam lingkungan pemasaran yang menghadirkan tantangan baru. Sejumlah kekuatan. seperti kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, serta globalisasi, telah membawa dampak besar bagi dunia bisnis. Pelanggan semakin hari semakin kritis. Mereka menuntut kualitas, layanan, kecepatan. fleksibilitas dan harga bersaing. Perbedaan persepsi konsumen terhaclap sejumlah produk semakin tipis. akibatnya loyalitas konsumen cenderung berkurang. Selain itu, konsumen juga semakin sensitif terhadap harga clalam proses pembel ian mereka. Pemasar menghadapi persaingan yang semakin dahsyat dari merekmerek lokal maupun global. Konsekuensinya. biaya promosi semakin melonjak dan marjin laba semakin tipis. Intensitas persaingan semakin ketat dengan menguatnya posisi para pengecer yang mulai menclominasi rak-rak pajangan mereka dengan merk sendiri (private brand) milik mereka sendiri.
Membahas persaingan didalam penjualan sebuah produk aclalah dengan strategi-strategi yang hams dimiliki sebuah perusahaan. Strategi ini bertujuan agar perusahaan clapat mengetahui bagaimana cara perusahaan menjaga produknya sendiri agar dapat bertahan dipasar. Dengan strategi yang diterapkan oleh perusahaan, maka diharapkan penjualan produk dapat berkembang dan terns meningkat. Dalam meningkatkan penjualan perusahaan selalu membuat target yang digunakan sebagai acuan dalam mencapai target penjualan. Untuk melihat persaingan harga diantara dua produk minuman teh kemasan yaitu teh sosro dengan frestea tersebut digunakan analisis regresi agar variabel satu dengan yang lain dapat cliketahui seberapa besar persaingannya sehingga dapat berpengaruh terhadap penjualan PT. Sinar Sosro.
PT. Sinar Sosro
PT. Sasana Caraka Mekmjaya
Agen Sosro
Barga Produk Sosro
Agen Cocaeola
I
Hm·ga Produk Cocacola (Frestea)
Konsumen
Analisis Regresi
Penjualan
Gambar 1: Kerangka Pemikiran Konseptual
1.f\
BABIU METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kantor penjualan PT. Sinar Sosro yaitu PT. Sasana Caraka Mekarjaya di Jalan Palmerah Utara No. 91 Jakarta Barnt. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari sampai Bulan Maret 2005.
3.2. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian Im jenis data yang diperoleh berupa data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data yang cligunakan clalam penelitian
m1
tercliri clari data primer clru1 data sekunder. a.
Data primer cliperoleh dari hasil wawancara langsung clengan pihak manajemen perusahaan, yaitu mru1ajer pemasaran, staf perijualan. serta staf-staf lain yang berhubungan clengan penulisan untuk mengetahui aktivitas dari perusahaan.
b.
Data sekuncler cliperoleh clari Baclan Pusat Statistik serta laporan keuangan perusahaan, yaitu data target penjualan clan haTga penjualan. Data sekunder yru1g digunakan untuk penelitian ini aclalah: 1. Gambaran umum
PT. Sasana Caraka Mekaijaya yang meliputi
sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan. visi clan misi perusahaan. bidang usaha clan jenis procluk.
2. Besarnya penjualan produk sosro dalam rupiah PT. Sasana Caraka Mekmjaya per bulan selama lima tahun terakhir dari tahun 20002004.
Metode Pengumpulan Data
3.3. 1.
Metode reccorded data Teknik reccorded data yaitu dengan mengambil data sekunder yaitu. data-data dari perusahaan yang diperlukan dalam penelitian ini. Data tersebut digunakan sebagai tambahan
~nalisis.
dikarenakan dalam
metode ini penulis mendapatkan suatu data yang akan dicari melal ui dokumen-dokumen atau arsip-arsip yang relevan dengan variabel yang diteliti dan dokumen tersebut merupakan dokurnen yang ada dalam perusahaan. 2.
Metode kepustakaan Teknik kepustakaan yaitu dengan membaca buku-buku dan literaturliteratur lainnya yang berhubungan dengan masalah penulism1 skripsi.
3.4. Metode Analisis Data Salah satu metode analisis data yang lebih efisien dan efektif dalam hubungan riset adalah penggunaan teknik statistik (Husein Umar. 1999). Tujuan analisis statistik adalah menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.
Dalam proses ini sering digunakan
statistik, kmena salah satu fungsi statistik adalah menyederhanakan data (Singarimbun dan Efendi, 1989). Untuk mengetahui strategi dan seberapa besar pengaruh harga dalam perusahaan terhadap hasil penjualan, maka dalam ha! ini penulis mengolah data dengan rnenggunakan program EXCEL yang rneggunakan metocle analisis regresi bergancla (multiple regression). Analisis ini merupakan salah satu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis besarnya hubungan clan pengaruh variabel inclepenclen yang jumlahnya lebih dari dua variabel. Bentuk persamaan regresi dengan dua variabel inclependen aclalah: Y =a+ b1 X1 + b2 X2 Dimana: Y = jumlah penjualan teh rnerek sosro (krat atau dus) a = variabel konstan (intercept) b = koefisien regresi yang berhubungan dengan variabel-variabel X 1= harga penjualan teh merek sosro (Rp/krat atau dus) X2 = harga penjualan teh merek pesaing sosro (Rp/krat atau clus)
3.5. Definisi Opernsional
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu: variabei bebas
(Independent Variable) dan variabel tak behas (Dependence
Variable).
(Independent
Variable)
Menurut
Husein
Umar (1999)
variabel
bebas
merupakan data variabel yang tidak tergantung pacla variabel lain. sedangkan variabel tak bebas (terikat) tergantung pacla variabel lain. Menurut Indriantoro
clan Supomo (2002:63), variabel terikat (Dependent Variable) aclalah tipe variabel yang clijelaskan atau clipengaruhi oleh variabel. lain. Dalam ha! ini variabel bebas aclalah harga teh sosro (X 1), harga teh kernasan merek lain (X2 ). Seclangkan variabel terikat aclalah besarnya penjualan teh kemasan clalam krat/clus pacla PT. Sasana Caraka Mekm:jaya per bulan selama lima tahun terakhir clari tahun 2000-2004. Y=
kuantitas penjualan aclalah besarnya jumlah penjualan per bulan procluk teh kemasan sosro yang te1jual clalam hitungan krat/dus.
X1 =
harga produk teh kemasan Sosro adalah harga produk teh kemasan sosro.
X2
=
harga produk teh kemasan Frestea adalah harga procluk teh kemasan cocacola.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1. Sejarah Perusahaan
Berawal dari usaha teh seduh rumah tangga pada tahun 1940 di daerah Slawi. Jawa Tengah yang dilakukan oleh keluarga Sosrodjojo. Produk yang dihasilkan dari usaha yang sederhana tersebut antara lain Teh Wangi Melati yang telah diperkenalkan pertama kali dengan merek Cap BOTOL, dan sangat digemari masyarakat dari dahulu hingga saat ini. Pada tahun 1965, Teh Wangi Melati merek Cap BOTOL yang sudah terkenal di daerah Jawa mulai diperkenalkan di Jakarta. Pada waktu itu teknik mempomosikan Teh Wangi Melati merek Cap BOTOL di Jakarta dinamakan strategi promosi Cicip Rasa dimana secara rutin beberapa staf yang dikoordinir oleh Bapak Soetjipto Sosrodjojo mendatangi tempat-tempat keramaian dengan menggunakan mobil dan alat-alat propaganda seperti memutar lagu-lagu untuk menarik
perhatian
dan
mengumpulkan
penonton.
Setelah
berhasil
mengumpulkan penonton cukup banyak, penonton yang ada tersebut dibagikan secara cuma-cuma Teh Wangi Melati merek Cap BOTOL. Setelah itu. staf yang ada juga mende.mokan cara menyeduh Teh Wangi merek Cap BOTOL untuk kemudian dibagikan agar dapat dieieipi langsung oleh penonton sehingga mereka yakin bahwa ramuan Teh Wangi
Melati merek Cap BOTOL adalah teh yang memiliki mutu dan kualitas yang baik.
Teknik
merebus teh
langsung ditempat keramaian itu
ternyata
membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga menimbulkan kendala. penonton yang sudah berkumpul menjadi tidak sabar dan banyak meninggalkan arena demo sebelum sempat mencicipi seduhan teh tersebut Untuk menanggulangi masalah tersebut maka sebelum dibawa kc tempat keramaian Teh Wangi merek Cap BOTOL diseduh terlebih dahulu di kantor dan dimasukkan kedalam panci kemudian dibawa dengan kcndaraan menuju tempat keramaian untuk dipromosikan. Namun teknik yang kedua masih mengalami kendala, yaitu air teh yang dibawa dalam panci banyak yang tumpah sewaktu dalam perjalanan karena kondisi kendaraan dan jalan-jalan di Jakarta pacla saat itu belum sebaik sekarang. Akhirnya clitempuh cara lain yaitu air teh yang telah cliseduh di kantor kemuclian clitaruh diclalam botol-botol bekas limun/kecap yang telah clibersihkan terlebih dahulu untuk selanjutnya dibawa ketempat-tempat kegiatan promosi Cicip Rasa berlangsung,. Ternyata cara yang ketiga ini berjalan baik clan terus clipakai selama bertahun-tahun. Setelah bertahun-tahun clilakukan pomo.si Cicip Rasa, akhirya pacla tahun 1969 rnuncul gagasan menjual air teh siap minum (ready lo drink lea) clan tetap segar setiap saat. Dalam kemasan botol clengan merek Teh Botol Sosro, merek tersebut dipakai untuk mendompleng merek teh seduh Cap Botol yang suclah lebih dulu popular. Desain botol pertama, clibuat pada tahun 1970, clan
tidak berubah selama lebih kurang 2 tahun. Untuk desain botol kedua yaitu pada tahun 1972 juga bertahan sampai 2 tahun. Pada tahun 1974 didirikanlah pabrik teh botol siap mmum dalam kemasan yang pertama di Indonesia dan bahkan pertama di dunia, dengan nama PT. Sinar Sosro dan di bangun di Jakarta, di kawasan Ujung Menteng (waktu itu masuk wilayah Bekasi, tetapi sekarang masuk wilayah Jakarta). Sejak saat itu desain botol Teh Botol Sosro berubah dan bertahan sampai
sekarang.
Sedangkan hasil produknya di beri nama TEH BOTOL SOSRO, Nama SOSRO diambil clan penggalan nama keluarga Sosrodjojo, dan dalam perkembangan selanjutnya ternyata proc\uk TEH BOTOL SOSRO melebihi kepopuleran dari teh kering Cap BOTOL. Pendiri Sosro ac\alah: !. Generasi I
- Peter Soekianto Sosrocljojo - Joseph Soewito Sosroc\jojo - Herman Sosroc\jojo - Listyawati Sosroc\jojo
Dari usaha keluarga yang sederhana tersebut, akhirnya berclirilah perusahaan GROUP SOSRO. Dengan usaha yang keras dan pengernbangan yang tiada henti-hentinya dilakukan sehingga clapat menghasilkan produkprocluk yang berkualitas tinggi dan keberaclaan procluk-produk Sosro dapat diterima oleh masyarakat/konsurnen. Untuk menclukung kelancaran distribusi produk PT. Sinar Sosro maka diclirikan PT. Sasana Caraka Mekarjaya yang bertanggung jawab menyalurkan produk-produk PT. Sinar Sosro ke konsumen. PT. Sasana Caraka Mekai:jaya sebagai wakil dari perusahaan GROUP SOSRO, yang bergerak sebagai clistributor/penyalur produk-produk Sosro. PT. Sasana Caraka Mekarjaya didirikan di Jakarta berkedudukan di JL. Palmerah Utara No. 9 L dengan akte No. 216 yang dikeluarkan oleh notaris Ny. Lili Siti Komariah, SH tanggal 17 Februari 1989 dan telah diumumkan dalam tambahan berita negara No. 2 tanggal 5 Januari 1990.
-1.2. Struktur Organisasi
Untuk menyusun organisasi betapapun kecilnya terlebih dahulu perlu disusun rencana ke1janya, karena organisasi pada umurnnya diartikan sebagai waclah serta proses ke1ja sama sejumlah manusia. yang terlibat clalarn hubungan formal dalam rangkaian hirarki untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi dalam mencapai tujuan perusahaan yang efektif clan efisien maka perlu adanya suatu struktur organisasi yang baik. Dari struktur organisasi. tugas
dan tanggung jawab dapat dilihat dengan jelas, sehingga akan memudahkan orang-orang yang ada didalarn suatu perusahaan untuk melaksanakan tugas masing-masing. Jadi sewajarnya struktur organisasi yang dimiliki suatu perusahaan merupakan garnbaran kegiatan yang dilaksanakan dan
una b
.J
menyatakan fungsi-fungsi tertentu, dirnana satu sarna lain dihubungkan dengan garis-garis saluran dan tanggung jawab yang ada dalarn pemsahaan itu. Pengertian struktur organisasi itu sendiri adalah "garnbaran secara ekonornis tentang hubungan ke1ja sama dari orang-orang yang terdapat suatu badan dalarn rangka us aha mencapai suatu tujuan". Stuktur organisasi PT. Sasana Caraka Mekarjaya tercliri dari: 1. Unit Manager
2. Administrasi penjualan 3. Supervisor I Trade Mark 4. Supervisor II Tade Mark 5. Supervisor Segitiga Emas 6. Supervisor Modern Mark 7. Supervisor Sales Representatif 8. Koordinator SPG MD Sedangkan tipe stuktur organisasinya adalah
struktur orga111sas1
fungsional yaitu wewenang pirnpinan tertinggi (Unit Manager) dilimpahkan ·w
kepada supervisor dan kepala sub bagian yang ada di bawahnya dan setiap supervisor dan kepala sub bagian tersebut mempunym wewenang untuk memerintahkan para staf atau karyawan yang ada dibawahnya sesuai dengan jabatannya masing-masing dan sesuai dengan program serta peraturan yang berlaku di PT. Sasana Caraka Mekarjaya. Secara garis besar susunm1 struktur PT. Sasana Caraka Mekmjaya dapat dijelaskan sebagai berikut: I.
Unit Manager Pada PT. Sasana Caraka Mekaijaya Unit Manager mempunyai wewenang untuk
mengawas1
para
Supervisor,
Administrasi
Penjualan
dan
Koordinator SPG MD yang langsung ada di bawalmya dan memberikan pengarahan kepada mereka mengenai tugas masing-masing. 2.
Administrasi Penjualan Diperintahkan langsung oleh Unit Manager dan tugas dari Administrasi Penjualan adalah mencatat semua penjualan dan pembayaran baik pembayaran secara tunai atau cash maupun pembayaran melalui eek giro, setelah itu adminitrasi penjualan melaporkan langsung kepada Unit Manajer setiap harinya. Letak posisi dan Administrasi Penjualan di bawah Unit Manajer dan diatas para Supervisor.
3.
Supervisor Diperintahkan Iangsung oleh Unit Manager dan 1ugas dan Supervisor tersebut memberikan laporan atas tugas yang diberikan kepadanya. Para Supervisor tersebut terdiri dari: a. Supervisor I Trade Mark Diperintahkan Iangsung oleh Unit Manager dan tugas dan Supevisor I Trade
Mark
adalah
memasarkan
produk
perusahaan
kepasar
tradisional yang bertempat atau yang mempunyal wilayah: l. Palrnerah. 2. Kebayoran. 3. Joglo. 4. Meruya. 5. Ciledug. b. Supervisor II Trade Mark Diperintahkan langsung oleh Unit Manager dan tugas dari Supervisor II Trade Mark rnemasarkan produk perusahaan ke pasar Tradisional yang mernpunyai wilayah: I. TanahAbang. 2. Senayan.
Al
3. S. Parman. 4. Grogol. c. Supervisor Segitiga Emas Diperintabkan langsung oleb Unit Manager dan tugas dan Supervisor Segitiga Emas adalab memasarkan produk perusabaan ke outlet-outlet yang ada di dalam gedung atau perusahaan-perusahaan yang berada di wilayah: l. Sudirman.
2. Thamrin. 3. Kuningan. d. Supervisor Modem Mark Diperintahkan langsung oleh Unit Manager dan tugas dari Supervisor Modern Mark adalab memasarkan produk peru:sahaan ke pasar-pasar modern seperti: 1. Perkulakan. Perkulakan adalah pasar modem yang menjual procluk clalam jumlab besar clalam arti lusinan atau perkarton. Contoh: Goro
2. Hypermarket. Hypermarket adalah pasar modern yang rnenjual produk dengan harga retail dalam arti dijual satuan ataupun lusinan (kartonan). Contoh: Carrefour 3. Supermarket Super market adalah pasar modern yang menjual produk dengan satuan maupun lusinan (kartonan). Contoh: Swalayan yang ada di Matahari, Ramayana, dan lain-lain. 4. Mini market Mini market adalah sejenis toko yang mempunyai alat yang lebih modern dibandingkan dengan pasar tradisional. Contoh: Alfa Mart e. Supervisor Sales Representatif Diperintahkan langsung oleh unit manajer dan tugas dari Supervisor Sales Representatif adalah mengembangkan outlet yang berada di daerah Segitiga Emas dan pengelolaan wilayah yang berada di pasar tradisional. Koordinator SPG MD diperintahkan langsung oleh Unit Manager dan tugas dan Supervisor SPG MD adalah mengkoordinir seluruh SPG yang di tempatkan di pasar modern.
Catalan Koordinator SPG MD dalam struktural jabatan di bawah naungan supervisor modern market (pasar modern) akan tetapi koordinator SPG MD membuat laporan langsung kepada unit manager. .
4.3. Bidang Usaha Perusahaan PT. Sinar Sosro mempunyai beberapa bidang usaha yang memiliki keterkaitan antara satu bidang dengan bidang lainnya. Nanmn bidang usaha utama dari PT. Sinar Sosro adalah produksi teh alami siap saji atau siap minum. Bidang usaha lainnya yang dikembangkan oleh PT. Sinar Sosro adalah pendirian perusahaan distributor sehingga produk-produk PT. Sinar Sosro dapat diterima oleh konsumen. Salah satu dari pengembangan usaha tersebut adalah mendirikan perusahaan yang secara khusus menangani bidang usaha distribusi pemasaran dan penjualan dari produk-produk SOSRO yaitu PT. Sasana Caraka Mekmjaya (SCM). Peranan bidang usaha yang menangani secana khusus distribusi pemasaran dan penjualan ini, mempunyai tantangan yang sangat berat dan besar, karena sebagai ganis besm· karena barisan terdepan dalam menjalankan usaha GROUP SOSRO harus dapat memperkenalkan dan menarik perhatian masyarakat
terhadap
produk-produk
SOSRO.
dan
juga
harus
dapat
mengantisipasi dan memantau perkembangan pasar serta para pesaingnya.
44
Dapat kita artikan bahwa bidang us&ha distribusi pemasaran dan penjualan ini adalah wakil dari perusahaan-perusahan produsen produk SOSRO (GROUP SOSRO) sehingga dalam pelaksanaan kegiatan usaha PT. Sasana Caraka Mekarjaya (SCM) hams selalu menjaga citra dan kredibilitas perusahaan. PT. Sasana Caraka Mekmjaya (SCM) sebagai distributor penyalur procluk-produk SOSRO. dalam kegiatannya berusaha :>emaksimal mungkin untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran produk-produk SOSRO sesuai clengan target yang telah ditetapkan. Disamping itu PT. Sasana Caraka Mekmjaya (SCM) sangat mengutamakan dan memperhatikan mutu pelayanan penjualan dan pemasaran karena dalam kegiatan opersionalnya selain sebagai distributor produk-poduk SOSRO, PT. Sasana Caraka Mekmjaya (SCM) juga wakil dari perusahaan GROUP SOSRO yang men1bawahi promosi, kornunikasi dan citra perusahaan procluk SOSRO. Jadi kontribusi clan kredibilitas PT. Sasana Carnka Mekmjaya (SCM) sangat rnempengauhi dan rnenentukan berhasil ticlaknya clistribusi pernasaran clan penjualan produk SOSRO, sehingga dalam kegiatan usahanya PT. Sasana Caraka Mekmjaya (SCM) secara terus-menerus mengembangkan faktor-faktor penclukungnya.
4.3.l. Tujuan PT. Sasana Caraka Mekarjaya Untuk menunjang peningkatan pemasaran dan penjualan poduk-poduk
1.
Sosro. sehingga dapat memenuhi target sepe1ii yang sudah ditetapkan. 2. Untuk pemerataan distribusi produk-produk Sosro. agar produk-produk tersebut diterima konsumen disemua wilayah dengan mudah dan cepat serta tersedia setiap seat. 3. Mempromosikan, mengamati dan mengantisipasi perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dan ketat sehingga dapat menghadapi persaingan di era globalisasi saat ini. 4. Mempertahankan dan menarik konsumen disaat persamgan usaha yang sangat ketat dewasa ini sehingga dapat mencapai dan meningkatkan target penjualan.
4.3.2. Visi PT. Sasana Caraka Mekarjaya Mengembangkan usaha/bisnis clalam biclang rnmuman (clengan Teh sebagai
Procluk
Utama)
clan
makanan
(khususnya
yang
menunpng
bisnis/produk utama tersebut).
4.3.3. Misi PT. Sasana Caraka Mekarjaya l.
Membangun citra Sosro sebagai produk teh yang alami, berkualitas clan unggul.
46
2.
Memimpin pasar dan jaringan distribusi dengan memasarkan produk produk baru di bidang minuman (khususnya teh) dan makanan. Begitu juga dengan sarana pendukung kegiatan operasionalnya clalam
upaya untuk memenuhi dan meningkatkan target pemasaran clan penjualan. PT. Sasana Caraka Mekaijaya menyecliakan sarana penunjang clalam kegiatan operasionalnya. I. Kenclaraan : truck engkel, truck double, truk box, pick up, clan motor. 2. Alat bantu jual: cooler box, electric cooler, gerobak clorong, clan lain-lain. 3. Material promo: spanduk, umbul-umbul. kaos clan lain-lain. Disamping sarana tersebut PT. Sasana Caraka Mekmjaya (SCM) juga aktif mengadakan clan
ikut
serta clalam
kegiatan
promosmya.
4.3.4. Bidat]g Usaha Sosro 1. Teh Kering 2. Teh Botol Kotak 3. Fruit Tea (Wedge. Botol,clan Kaleng) 4. Perkebunan Teh 5. Distribusi 6. Air Minum Dalam Kemasan
event-event tertentu
clalam
rangka
7. Percetakan 8. Pabrik Krat dan Straw 9. Perhotelan dan Tempat rekreasi
4.3.5. Jenis-Jenis Produk Sosro Adapun berbagai jenis produk SOSRO yang distribusi pemasaran dan penjualannya ditangani oleh PT. Sasana Caraka Mekaijaya yaitu: a. Teh siap minum: 1
Teh Botol Sosro
: 220 ml
2.
Teh Kotak/Tetra Sosro
: 200 ml
.>.
Teh Kotak/Tetra Sosro
: 250 ml
4.
Teb Kaleng/Can Sosro
: 330 ml
5.
Fruit Tea Botol
: 200 ml
6.
Fruit Tea Genggam/ Wedge : 200 ml
7.
Fruit Tea Kaleng/Can
L
.,
b.. Teh Celup Sosro:
l.
Kemasan isi
: 5 tea bags
Kemasan isi
: I 0 tea bags
Kemasan isi
: 15 tea bags
: 330 ml
4.
Kemasan isi
: 30 tea bags
5.
Kemasan isi
: 50 tea bags
c. Air dalam kemasan:
I.
Air mineral AS -
Gallon
: 19 It
2.
Air mineral AS -
Botol
: I It
Air mineral AS -
Botol
: 500 ml
4.
Air mineral AS - Gelas
: 220 ml
Dari produk-produk tersebut Teh Botol Sosro merupakan produk andalan dari produk-produk Sosro yang lainnya.
4.3.6. Pelaksanaan dan Kegiatan Opcrasional di Penvakilan Unit Dibawah ini adalah pelaksana dan penanggung jawab dalam kegiatan operasional diperwakilan yang bertanggung jawab terhadap berhasil atau tidaknya dalam memenuhi dan meningkatkan target pemasaran dan penjualan yaitu: General Sales Mariajer (GSM) yaitu pemegang kekuasaan tertinggi di perwakilan, yang bertanggung jawab kepada operasional di pusat. dan membawahi area sales manajer (ASM) serta beberapa bagian depaitemen yang terkait.
o
Area Sales Manajer (ASM) membawahi dan mengkocrclinir beberapa unit manajer clan bertanggung jawab kepacla GSM.
o
Unit Manager (UM) pimpinan tertinggi disetiap unit, yang bertanggung jawab kepada ASM dan GSM, dan membawahi sub unit manager (SUM). Kepala Admmnistrasi, Kepala Personalia. Kepala Stock Point, Staff Gudang dan Keamanan.
'"'
STRUKTUR ORGANISASI PT. SASANA CARAKA MEKAR JAY A
Unit Manager
Administrasi penjualan
SPY I Trade Mark
I SPY II Trade Mark
SPY Segitiga Em as
I
I
SPY II Mod Mark
SPY II Sales Rep.
Koordinator SPGMD
'
I Sub. Rgb Ret. Rgb Grs. Owp Ret. Owp Sls. To Motoris
Gambar 2: Struktur Organisasi PT. Sasana Caraka Melrnrjaya
BAB V BASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Perkembangan PT. Sinar Sosro Subsektor agroindustri memenuhi syarat sebagai industri yang memiliki daya saing yang kuat dalam jangka panjang dan dapat menyerap tenaga kerja baik secara langsung maupun tidak langsung.
Subsektor
agroindustri merupakan jembatan yang kokoh untuk menghubungkan sektor pertanian yang tangguh dan sektor industri yang maju. Potensi sumber daya alam Indonesia, luas lahan yang ada, kondisi alam, se11a letak Indonesia yang berada di kawasan tropis merupakan keunggulan bagi negara kita untuk mengembangkan agroindustri. Keadaan tersebut memungkinkan untuk menghasilkan berbagai jenis komoditas pertanian yang dapat digunakan sebagai bahan-bahan agroindustri, dari sekian banyak perusahaan terutama yang bergerak dibidang agroindustri, PT. Sinar Sosro merupakan salah satu contoh perusahaan terbaik yang sukses mengolah minuman ringan (Soft drink) teh, salah satu produk yang dihasilkan adalah teh dalam kemasan botol dengan merk Teh Botol Sosro. Sejak te1jadinya krisis ekonomi moneter sejak bulan Juli 1997 yang menimbulkan berbagai perubahan dalam lingkungan perusahaan. Pada masa kondisi ini Sosro terpaksa menaikkan harga produk Teh Botol Sosro karena
sebagian komponen Teh Botol Sosro masih menggunakan bahan baku impor, selain itu pada kondisi ini Sosro menghadapi suatu masalah baru yaitu menurunnya daya beli konsumen dan munculnya ancaman dari perusahaan pesaing yaitu Teh Hi-Ci, Teh Kita, Teh Bintang, Teh Giju, dan Teh 2 Tang yang mengancam pangsa pasar Sosro dengan earn mencoba masuk pada jalur distribusi Sosro. Dan pada awal tahun 2000 mulailah masuk pesaing teh kemasan serupa yang dikeluarkan oleh PT. Coca Cola, yaitu Frestea. Frestea inilah yang sekarang menjadi pesaing (competitor) utama produk Sosro.
5.2. Tingkat Hai·ga Tingkat harga produk Teh Sosro dipengaruhi oleh beberapa faktor, namun faktor yang dominan mempengaruhi adalah biaya dan daya beli konsumen. Sosro sebagai pemimpin industri teh kemasan selalu menaikkan harga per periode menyesuaikan inflasi terjadi yang terjadi di pasar. 5.1.1.Biaya Biaya merupakan dasar dalam menetapkan harga produk, sebab suatu tingkat harga produk yang tidak mampu menutup biaya akan mengakibatkan kerugian. Biaya ini berupa biaya operasional, seperti pemeliharaan gudang, pemeliharaan kendaraan, gaji karyawan, dan lain-lain.
5.1.2.Daya Beli Konsumen Dalam menetapkan harga, ha! lain yang harus diperhatikan adalah daya beli konsumen. Jika harga produk yang ditetapkan terjangkau oleh konsumen, maka tingkat penjualan akan mengalami peningkatan. Untuk lebih jelasnya mengenai tingkat harga produk yang ditetapkan sosro, berikut akan disajikan tabel tingkat harga produk Sosro pada periode 2000-2004: Tabel 1. Tingkat Harga Produk Sosro KP. Palmerah Periode 2000-2004 Peri ode ST.318 TBK200 Jan 00-Des 00 12000 23500 23500 Jan 01-Jun 01 12700 12700 25000 Jul 01-Des 01 25000 Jan 02-Jun 02 13200 14000 27500 Jul 02-Des 02 27500 Jan 03-Des 03 14000 16800 27500 Jan 04-Des 04
FfB 14500 15500 15500 16000 17000 18000 19000
ITC 43000 43000 46000 46000 50000 50000 50000
I
TBK250 25000 25000 28500 28500 30000 30000 32000
TBS 13700 15400 15400 16000 17000 17000 18000
FfG 20000 23000 23000 26000 27500 27500 27500
Sumber: PT. Sasana Caraka Mek31Jaya
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa tingkat harga yang ditetapkan oleh PT. Sasana Caraka Mekarjaya selalu terjadi kenaikan harga dalam lima tahun. Kenaikan harga dari setiap produk tidak secara bersamaan dan tidak adanya keseragaman angka dalam kenaikan setiap harga pada tiap-tiap produk PT. Sinar Sosro.
5.2. Pesaing Pesaing merupakan faktor penting dalam pertimbangan pengambilan keputusan tingkat harga produk yang dihasilkan sehingga perusahaan selalu
memantau harga yang ditetapkan oleh pesaing agar dapat diambil keputusan yang tepat dalam menentukan harga dari suatu produk yang sama dengan pesamgnya.
Tabel 2. Tingkat Harga Produk Frestea Periode 2000-2004 Peri ode Jan 00-Des 00 Jan 01-Jun 01 Jul 01-Des 01 Jan 02-Jun 02 Jul 02-Des 02 Jan 03-Des 03 Jan 04-Des 04
Frestea 13000 13000 13000 13000 17800 17800 17800
Sumber: PT. Cocacola Amatd Indonesia
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa kenaikan tingkat harga frestea tidak terlalu sering terjadi. Dalam kurun waktu lima tahun hanya terjadi satu kali kenaikan harga dengan sangat tinggi yaitu sekitar Rp 4800/ krat yang terjadi pada Juli 2002. Dapat dilihat harga Sosro selalu naik, sedangkan Frestea jarang sekali mengalami kenaikan, itu artinya sosro tidak pernah melihat harga pesaingnya naik, jika memang tingkat produksi naik maka sosro akan menaikkan harga produknya tersebut. Jadi sosro adalah sebagai price leader dalam industri teh kemasan.
5.3. Tingkat Penjualan Produk Sosro Tingkat penjualan produk sosro dari tahun ketahun bersifat fluktuatif dalam jumlahnya. Antara tahun yang satu dengan tahun yang lainnya setidaknya
te1jadi kenaikan atau penurunan tingkat penjualan. Hal ini terjadi karena adanya persaingan yang ketat antara Sosro dengan produk minuman kemasan lainnya. Dalam penjualan sosro selalu melakukan inovasi-inovasi barn dengan cara diversifikasi produk, dari mulai teh kemasan yang hanya mempunyai rasa teh saja sampai pada teh kemasan yang mempunyai segala macam rasa buah. Data mengenai tingkat penjualan produk Sosro selama lima tahun, yaitu tahun 2000 sampai dengan tahun 2004 terda.pat dalam lampiran. Berdasarkan lampiran I dapat diketahui bahwa dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2004 tingkat penjualan produk sosro terjadi peningkatan dan penurnnan dari masing-masing produk. Dari angka penjualan terkadang terlihat penurunan clan peningkatan yang cukup tinggi, ini tergantung pada bulan-bulannya. Biasanya bulan yang lebih tinggi tingkat penjualannya adalah pada bulan ramadhan, atau pada bulan-bulan dimana banyak terdapat acara-acara sekolah yang memang disponsori oleh Sosro.
5.4. Analisis Regresi Persamaan regresi berganda mernpakan persamaan regresi dengan menggunakan dua atau lebih variabel independen. Metode analisis regresi berganda digunakan untuk hubungan sebab akibat antara variabel X dan variabel Y, apakah terjadi sebab akibat ataukah tidak. Dalam hal ini penulis melakukan analisa regresi berganda dengan prosedur sebagai berikut:
I. Membuat Hipotesis Hipotesis teh kemasan sosro diasumsikan sebagai berikut: Ho berarti tidak terdapat pengaruh X terhadap Y Hi berarti terdapat pengaruh X terhadap Y 2. Pengambilan Keputusan Tingkat signifikansi yang digunakan adalah l % (a= 0,01 ). Dasar pengambilan keputusan dengan melihat nilai probabilitas ( P-Value ): Jika P-Value < 0,01 maka Ho ditolak, Hi diterima. Jika P-Value > 0,01 maka Ho diterima, Hi ditolak.
1-lasil analisis dengan menggunakan program EXCEL dengan metode analisis regresi berganda (multiple regression) disajikan dalam Tabel 3 clibawah ini : Tabel 3. Hasil Estimasi Koefisien Regresi Penju1alan Teh Sosro di Jakarta, KP. Palmerah Koefisien Model
Konstanta
Harga Teh Sosro
Barga Frestea
R'
F
N
ST
43632"
-4,413"
0,524
31,389
60
(0,000) -3,660"
0,542
33,666
60
0.772
96,649
60
FTC
(0,000) 43701" (0,000) 30020" (0,000) 10626"
0,726
75.365
60
TBK 250
(0,000) 73364"
(0,000) -2,240"
I ,996" (0,000) 1,863" (0,000) o.5so" (0,000) 0,060" (0, I 33)
0,480
26,335
60
(0,000) 32401" (0,000) 166789"
(0,000) -1,140"
0,427
21,210
60
(0,000) -4,134"
(0,064) -0, 170" (0,096) -1,324"
0,267
I 0,3 79
60
(0,000)
(0,000)
(0,036)
FTB TBK 200
TBS FTG
(0.000) -1.219" (0,000) -0,191"
0,59 I"
Sun1ber: PT. Sasana Caraka Meka1Jaya
Keterangan: (): P-Yalue " Signifikan pada a= 0.01 (99%) ts : Tidak signifikan pada a= 0.05 (95%)
Dari basil estimasi diatas hanya tiga procluk Sosro yang bersaing dengan Frestea, yaitu ST, FTB, clanTBK 200 ml artinya, jika harga salah satu clari procluk tersebut naik maka akan menaikkan penjualan pesaingnya, karena konsumen beralih ke produk yang lebih murah. Dan empat produk Sosro yang lain tidak bersaing dengan Frestea.
Berdasarkan tabel 3 serta hipotesa diatas maka clidapatkan persamaan regresi sebagai berikut: l.
Harga ST (P ST) Harga produk ST adalah harga asli yang terdapat dipasar. Persamaan regresi yang diperoleh sebagai berikut: Y = 43632"' - 4,413*" X 1 + 1,996"" X 2
Untuk harga ST dengan hasil persa111aan regresi tersebut dapat analisis bahwa ST dengan Frestea saling. bersaing. Hasil persamaan regresi menunjukkan nilai konstanta sebesar 43632, dengan t hitung sebesar 4,933, nilai koefisien produk ST adalah s•ebesar -4,413 dengan nilai t hitung -7,447, dan nilai produk Frestea sebesar 1,996 dengan nilai t hitung sebesar 5,436. P-Value untuk koefisien konstanta (0,000: 0,000: 0,000). Hasil koefisien regresi sebesar -4,413 dapat diartikan bahwa setiap penurunan harga sebesar Rp 1,- pada harga ST maka akan menurunkan kuantitas penjualan produk ST sebesar 4,413 krat. Hasil koefisien regresi sebesar 1,996 dapat diartikan bahwa setiap l\enaikan harga sebesar Rp Lpada harga Frestea maka akan meningkatkan kuantitas penjualan produk Frestea sebesar 1,996 krat. Artinya, apabila harga ST dinaikkan maka penjualan ST akan menurun dan jika harga ST diturunkan maka akan meningkatkan penjualan ST, Untuk Frestea jika harga frestea dinaikkan maka penjualan Frestea akan naik, sebabnya jika harga frestea diturunkan maka akan menurunkan penjualan Frestea (jumlah penjualan).
2.
Harga Fruit Tea Botol (P FTB) Harga produk FTB adalah harga asli yang terdapat dipasar. persamaan regresi yang diperoleh sebagai berikut : -· Y = 43701 ** - 3,660 ** Xi + 1,863 ** X2
Untuk harga FTB dengan persamaan regresi diatas dapat dilihat bahwa dalam hasil persamaan regresi tersebut sama dengan hasil persamaan regresi ST yaitu saling bersaing. Hasil persamaan regresi tersebut
menm~jukkan
nilai konstanta sebesar 43701. dengan t hitung
sebesar 5,475. nilai koefisien produk FTB adalah sebesar - 3.660 dengan nilai t hitung -7,612, dan nilai produk Frestea sebesar 1,863 dengan nilai t hitung sebesar 6,287. P-Value untuk koefisien konstanta (0,000; 0.000: 0,000). Hasil koefisien regresi sebesar
-3,660 dapat cliartikan bahwa
setiap penurunan harga sebesar Rp I,- pada harga FTB maka akan menurunkan kuantitas penjualan produk FTB sebc:sar 3,660 krat. Hasil koefisien regresi sebesar 1,863 clapat cliartikan bahwa setiap kenaikan harga sebesar Rp 1,- pada harga Frestea maka akan meningkatkan kuantitas penjualan produk Frestea sebesar .l ,863 krat. Artinya. apabila harga FTB dinaikkan maka penjualan akan inenurun dan j ika harga FTB cliturunkan maka akan meningkatkan penjualan. Untuk Frestea jika harga clinaikkan maka penjualan akan naik, sebabnya jika harga cliturunkan maka akan menurunkan penjualan.
3.
Harga Teh Botol Kotak 200 ml (P TBK 200) Barga produk TBK 200 ml adalah barga asli yang terdapat clipasar. persamaan regresi yang cliperoleb sebagai berikut :
Y = 30020 ** -1,219 ** X1 + 0~580 ** X2. Untuk barga TBK 200 ml dengan persamaan regresi diatas clapat di analisis clan diketabui babwa basil persamaan regresi tersebut sama dengan basil persamaan regresi ST dan FTB yaitu saling bersaing. Hasil persamaan regresi tersebut menunjukkan nilai konstanta sebesar 30020. dengan t bitung sebesar 11,333 nilai koefisien procluk TBK 200 ml sebesar -1,219 clengan nilai t hitung -13,902, clan nilai produk Frestea sebesar 0,580 dengan nilai t bitung sebesar 4,907. Nilai P-Value untuk koefisien konstanta (0,000 ; 0,000 ; 0,000). Nilai koefisien regresi sebesar -1,219 clapat di artikan bahwa setiap penunman harga sebesar Rp 1,- pada barga TBK 200 ml maka akan menurunkan kuantitas penjualan procluk TBK 200 ml sebesar 1,219 krat. Nilai koefisien regresi sebesar 0.580 clapat cliartikan bahwa setiap kenaikan barga sebe>ar Rp 1,- pacla harga Frestea maka akan meningkatkan kuantitas penjualan procluk Frestea sebesar 0,580 krat. Artinya, apabila harga TBK 200 ml clinaikkan maka penjualan akan menurun, jika barga TBK 200 cliturunkan maka akan meningkatkan penjualan, sama balnya untuk Frestea jika harga dinaikkan maka penjualan akan naik, dan jika harga dii:urunkan maka akan menurunkan penjualan Frestea.
4.
Harga Fruit Tea Can (P FTC) Barga produk FTC adalah harga asli yang terdapat dipasar. persamaan regresi yang diperoleh sebagai berikut :
Y = 10626'* - 0,191" X1 + 0,060'' X2 Untuk harga FTC dengan persamaan regresi diatas dapat di analisis dan diketahui bahwa hasil persamaan regresi tersebut sama dengan hasil persamaan regresi ST, FTB dan TBK 200 yaitu saling bersaing dengan frestea. Basil persamaan regresi tersebut menunjukkan nilai konstanta sebesar I 0626. dengan t hitung sebesar 11,616 nilai koefisien produk FTC sebesar -0,191 dengan nilai t hitung -12, I 21, dan nilai produk
Frestea
sebesar 0,060 dengan nilai t hitung sebesar 1.523. Nilai P-Value untuk koefisien konstanta (0,000 ; 0,000 ; 0,133). Nilai
ko·~fisien
regresi sebesar
-0,191 dapat diartikan bahwa setiap penunn1an harga sebesar Rp 1,- pada harga FTC maka akan menurunkan kuantitas penjualan produk FTC sebesar 0, 191 krat. Nilai koefisien regresi sebesar 0,060 dapat diartikan bahwa setiap kenaikan harga sebesar Rp 1,- pada harga Frestea maka akan meningkatkan jumlah penjualan produk Frestea sebesar 0,060 krat. A1tinya, jika harga FTC dinaikkan maka penjualan FTC akan menurun dan jika harga FTC diturunkan maka akan meningkatkan penjualan FTC. Untuk Frestea jika harga Frestea dinaikkan maka penjualan Frestea akan menurun, dan jika harga Frestea dituru11kan maka akan menaikan penjualan Frestea.
5.
Harga Teh Botol Kotak 250 ml (P TBK 2SO) Harga produk TBK 250 ml adalah harga asli yang terdapat dipasar_ persarnaan yang diperoleh sebagai berikut: Y = 73364** - 2,240"*
X1
+ 0,591 ts X 2
Untuk harga TBK 250 ml dengan persamaan regresi tersebut dapal di analisis dan diketahu bahwa harga TBI( 250 ml dengan frestea saling bersaing. Hasil persamaan regresi tersebut menunjukkan nilai konstanta sebesar 73364, dengan t hitung sebesar 6,896, dengan nilai koefisien produk TBK 250 ml sebesar -2,240 dengan nilai t hitung -7,207, dan nilai produk Frestea sebesar 0,591 dengan nilai t hitung sebesar 1,891. Nilai PValue untuk koefisien konstanta (0,000 ; 0,000 ; 0,064 ). Nilai koefisien regresi sebesar -2,240 dapat diartikan bahwa setiap penurunan harga Rp 1,- pada harga TBK 250 ml maka akan menurunkan kuantitas penjualan produk TBK 250 ml sebesar 2,240 krat. Nilai koefisien regresi 0,591 dapat diartikan bahwa setiap kenaikan harga sebesar Rp I,- pada harga Frestea maka akan meningkatkan kuantitas penjualan produk Frestea sebesar 0,591 krat. Artinya, jika harga TBK 250 ml dinaikkan maka penjualan TBK 250 ml akan rnenurun dan jika harga TBK 250 ml diturunkan rnaka akan meningkatkan penjualan, sarna halnya untuk Frestea jika harga dinaikkan maka penjualan Frestea akan naik, dan jika harga Frestea diturunkan maka akan rnenurunkan penjualan Frestea.
6.
Harga Teh Botol Sosro (P TBS) Barga produk TBS adalah harga asli yang terdapat dipasar. persamaan regresi yang diperoleh sebagai berikut: Y = 32401"" - 1,140'" X 1
-
0,170" X.z
Untuk harga TBS dengan persamaan regresi tersebut dapat di analisis dan diketahui bahwa harga TBS dengan
fo~stea
saling bersaing.
Basil persamaan regresi menunjukkan nilai konstanta sebesar 32401, dengan t hitung sebesar 8,929, nilai koefisien produk TBS adalah sebesar -1,140 dengan nilai t hitung-5,941, dan nilai
produk Frestea sebesar
0,170 dengan nilai t hitung sebesar -1,691. Nilai P-Value untuk koefisien konstanta (0,000 ; 0,000 ; 0,096). Nilai koefisien regresi sebesar -I ,I 40 dapat di artikan bahwa setiap penurunan harga Rp 1,- pada harga TBS maka akan menurunkan kuantitas penjualan produk TBS sebesar 1.140 krat. Nilai koefisien regresi sebesar -0, 170 dapat diartikan bahwa setiap penurunan harga sebesar Rp 1,- pada harga Frestea maka akan menurunkan kuantitas penjualan produk Frestea sebesar 0,580 krat. Artinya,
apabila harga TBS diturunkan maka penjualan TBS akan
menurun dan jika harga TBS dinaikkan akan meningkatkan penjualan TBS, sama halnya untuk Frestea jika hm:ga Frestea dinaikkan maka penjualan Frestea akan naik, dan jika harga Frestea diturunkan maka akan menurunkan penjualan Frestea.
7.
Harga Fruit Tea Genggam (P FTG) Harga produk FTG adalah harga asli y1mg terdapat dipasar. persamaan regresi yang diperoleh sebagai berikut: Y
=
166789'' - 4,134'' X1 - 1,324 15 X2
Persamaan regresi untuk harga FTG dapat diartikan bahwa harga FTB bersaing dengan harga frestea. Hasil persamaan regresi tersebut menunjukkan nilai konstanta sebesar 166789, dengan t hitung sebesar 5.499 nilai koefisien produk FTG sebesar -4.134 dengan nilai t hitung 4,303. dan nilai produk Frestea sebesar -1.324 dengan nilai t hitung sebesar-2,148. Nilai P-Value untuk koefisien konstanta (0.000 ; 0.000 ; 0,036). Nilai koefisien regresi sebesar
-4, 134 dapat diartikan bahwa
setiap penurunan harga Rp 1,- maka akan menurunkan kuantitas penjualan produk FTG sebesar 4.134 krat. Nilai koefisien regresi sebesar 1,324 dapat diartikan bahwa setiap penurunan harga sebesar
Rp 1.-
pada harga Frestea maka akan menurunkan kuantltas penjualan produk Frestea sebesar L324 krat. Artinya. apabila harga FTG dinaikkan maka penjualan akan meningkat dan jika harga FTG diturunkan maka akan menurunkan penjualan FTG. sama halnya untuk Frestea jika harga Frestea dinaikkan maka penjualan Frestea akan naik, dan jika harga Frestea diturunkan maka akan menurunkan penjualan Frestea.
5.5. Uji Signifikansi Koefisien Kriteria koefisien yang diujikan adalah sebagai berikut:
Ho= Koefisien Konstanta tidak signifikan. H 1= Koefisien Konstanta signifikan. Sedangkan untuk uj i koefisien variabel independen adalah:
Ho= Koefisien koefisien variabel tidak signifikan. · I-I 1= Koefisien koefisien variabel signifikan.
Dalam penelitian ini, pengambilan keputusan mengacu pada: Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 1 % ( a.= 0,0 I ). Dasar pengambilan keputusan dengan melihat nilai probabilitas ( P-Value ): Jika P-Value < 0,01 maka Ho ditolak, H1 diterima. Jika P-Value > 0,01 maka Ho diterima, H 1 ditolak. Berdasarkan
basil
penelitian
yang
diperoleh,
hipotesis
yang
menyatakan harga produk sosro (X1) tidak mempengaruhi penjualan (Y) ditolak, dan sebaliknya harga produk sosro (X2 ) mempengaruhi penjualan (Y) maka diterima. 1-!asil penelitian yang terlihat signifikan mempengaruhi peningkatan penjualan sosro adalah produk ST, Fruit Tea Botol dan Teh Botol Kotak 200 ml. Perbandingan harga antara produk-produk PT. Sinar Sosro dengan produk PT. Coca Cola Amatil yaitu Frestea akan dijelaskan dibawah ini:
Tabel 4. Rasio Harga ST Terhadap Frestea Peri ode
ST
Frestea
Jan 2000 - Des 2000
12000
13000
0,923
Jan 2001 - Jun 2001
12700
13000
0,977
Jul 2001 - Des 2001
12700
13000
0,977
Jan 2002 - Des 2002
13200
13000
1,015
Jan 2003 - Jun 2003
14000
17800
0,787
Jul 2003 - Des 2003
14000
17800
0,787
16800
17800
0,944
Jan 2004 - Des 2004
..
Ratio Barga
Sumber : Data Dwlah Sendm
-----------------
30000 25000 t - - - - !
-4-ST -<&--
20000
~·-··~'
Frestea
'======--------------------
5000+----
2
3
4
5
6
7
Periode
Sumber: Data Diolah Sendiri
Garn bar 3: Grafik Rasio Harga ST Terhadap Frestea
Berdasarkan gambar 3 terlihat grafik kenaikan harga ST lebih stabil dibandingkan Frestea dan pada Januari 2002 sampai Desember 2002 harga Frestea diatas harga ST. Terlihat juga grafik harga ST dan Frestea hampir bersinggungan artinya, hampir tidak adanya perbedaan harga antara antara ST dengan Frestea. Namun kenaikan harga yang terjadi setiap tahunnya lebih disebabkan adanya inflasi. Rasio harga antara ST dengan Frestea memiliki nilai
yang tidak terlalu besar yaitu antara 0,7 sampai dengan 1,0. Hal ini disebabkan harga ST dan Frestea tidak jauh berbeda.
Tabcl 5. Rasio Harga TBK 200 ml Tcrhadap Frcstca Peri ode
TBK200 ml
Frestea
Ratio Harga
23500 23500 25000 25000 27500 27500 27500
13000 13000 13000 13000 17800 17800 17800
1,808 1,808 1,923 1,923 1,545 1,545 1,545
Jan 2000 - Des 2000 Jan 2001 - Jun 2001 Jul 2001 - Des 2001 Jan 2002 - Des 2002 Jan 2003 - Jun 2003
Jul 2003 - Des 2003 Jan 2004 - Des 2004
..
Sumber: Data D1olah Send1n
25000 · - - ,- -
·-,~ '
~···
20000 + - - - - - - - · - - - - - - · -
j
_--,_---~-~-----%!
15000 4--------100004---
----l;;:.::
0
5000 1 - - - -
2
3
4
r---------
5
6
7
Periode
Sumber : Data Diolah Sendiri
Gambar 4: Grafik Rasio Harga TBK 200 ml Tel'liadap Frestea Berdasarkan ratio harga TBK 200 ml terhadap Frestea terlihat bahwa harga Frestea dibawah garis harga TBK 200 ml. Kenaikan harga yang cukup tinggi terjadi pada bulan Desember 2002 ke bulan Januari 2003 sebesar Rp
4800/krat. Sedangkan harga TBK 200 ml kenaikan harga yang te1jadi setiap tahun tidak terlalu tinggi atau terlihat cukup stabil. Kenaikan harga TBK 200 ml tersebut lebih disebabkan karena terjadinya inflasi. Rasio harga antara TBK 200 ml dan Frestea memiliki nilai antara 1,5 sampai dengan 1,9 artinya, adanya perbedaan harga yang cukup tinggi antara TBK 200 ml dengan Frestea.
Tabet 6. Rasio Harga FTB Terhadap Fr,estea Peri ode Jan 2000 - Des 2000 Jan 2001 - Jun 2001 Jul 2001 - Des 2001 Jan 2002 - Des 2002 Jan 2003 - Jun 2003 Jul 2003 - Des 2003 Jan 2004 - Des 2004
FTB 14500 15500 15500 16000 17000 18000 19000
Frestea 13000 13000 13000 13000 17800 17800 17800
Ratio Harga I, 115 1,192 1, 192 1,231 0,955 1,011 1,067
Sum her: Data Diolah Sendiri
30000 25000 ~
o• ~
~
=
J ..........• -
20000 15000
•
!0000 5000 01. 2
3
4
5
6
7
Peri ode
Sumber: Data Diolah Sendiri
Gambar 5: Grafik Rasio Harga FTB Terhadap Frestea
Berdasarkan tabel 6 dan gambar 5, harga FTB naik secara perlahan sedangkan harga Frestea pada bulan Januari 2000 sampai Desember 2002 tidak acla peningkatan, tetapi clibulan Januari 2003 mengalarni peningkatan yang cukup tinggi. Terlihat pacla bulan Januari 2003 harga frestea lebih tinggi dari pada FTB. tetapi di bulan Juli 2003 harga FTB menjacli cliatas Frestea. Rasia harga antara FTB dengan Frestea memiliki nilai yang cukup rendah antara 0.9 sampai dengan I ,2 artinya harga FTB dengan Frestea tidak jauh berbecla. Ini terbukti bahwa harga 3 procluk sosro cliatas sangat bersaing terhaclap Frestea.
Tabel 7. Rasio Harga I
Frestea
Ra1 io I-larrra
.Jan 2000 - Des 2000
43000
13000
3,308
Jan 200 I - Jun 2001
43000
13000
3,308
Jul 2001 - Des 2001
46000
13000
3,538
Jan 2002 - Des 2002
46000
13000
Peri ode
3,538 ~
Jan 2003 - Jun 2003
50000
17800
I I
2,809
.Jul 2003 - Des 2003
50000
17800
I
2,809
50000
17800
Jan 2004 - Des 2004
..
--
2.809
Sumber: Data D1olah Sendm
7(\
________________ ____ '"
20000
1----·· ------ --- --···-=:::=i==-=:=====-·
10000
+----
...
0+-----
-------o~------,:·~-----
2
4
3
5
6
7
Periode
Sumber : Data Diolah Sendiri
Gambar 6: Grafik Rasio Harga FTC 'ferhadap Frestea
Berdasarkan tabel 7 dan gambar 6, harga FTC dengan harga pesaingnya yaitu frestea berbeda sangat jauh. Kenaika.n harga teh kemasan produk
sosro ini lebih stabil bila dibandingkan dengan harga frestea yang
mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi pada bulan Januari 2003. Rasio harga antara FTC dan Frestea memiliki nilai yang cukup besm· yaitu m1tara 2,8 sampai 3,5 artinya, perbedaan harga FTC dengan Frestea cukup tinggi.
Tabel 8. Rasio Harga TBK 250 ml Terhada1p Frestea TBK 250 ml
Gambar 7: Grafik Rasio Harga TBK 250 ml Tc,rhadap Frestea
Berdasarkan tabel 8 dan gambar 7 terlihat bahwa harga TBK 250 ml ini cenderung naik secara pelahan. Sedangkan Frestea kenaikannya lebih tinggi pada bulan Januari 2003. Rasio harga antara TBK 250 ml dengan Frestea memiliki nilai antara 1,6 sampai dengan 2, I berarti adanya perbedaan harga yang cukup tinggi antara TBK 250 ml dengan Frestea. Ini dikarenakan isi kemasan ynga berbeda.
Tabet 9. Rasio Harga TBS Terhadap Frestea Peri ode
Garn bar 8: Grafik Rasio Harga TBS Terhadap Frestea
Berdasarkan tabel 9 dan gambar 8 terlihat bahwa kenaikan teh kemasan produk sosro ini rata-rata stabil. Harga TBS naik secara perlahan, mungkin ini adalah strategi agar dapat bersaing dengan teh kemasan produk yang lainnya. Sedangkan Frestea pada bulan Januari 2003 secara drastis menaikkan harga. Rasio harga TBS dengan Frestea memiliki nilai yang cukup
kecil antara 0,9 sampai dengan 1,2 berarti adanya persain:gan harga yang cukup ketat dikarenakan harga TBS dab Frestea yang hampir sama.
Tabet 10. Rasio Harga FTG Terhadap Frestea Peri ode Jan 2000 - Des 2000 Jan 200 I - Jun 200 I Jul 2001 - Des 2001 Jan 2002 - Des 2002 Jan 2003 - Jun 2003 Jul 2003 - Des 2003 Jan 2004 - Des 2004
Frestea 13000 13000 13000 13000 17800 17800 17800
FTG
20000 23000 23000 26000 27500 27500
.. 27500
Ratio Barga 1,538 1,769 1,769 2,000 1,545 1,545 1,545
Garn bar 9: Rasio Harga FTG Terhadap Frestea Berdasarkan gambar 9 terlihat bahwa grafik harga FTG naik secara perlahan tetapi produk pesaingnya frestea pada bulan Januari 2000 sampai bulan Desember 2002 cukup stabil, dan kenaikan yang cukup tinggi pada Frestea terjadi pada bulan Januari 2003. Sedangkan berdasarkan tabel I 0, rasio harga
antara FTG clengan Frestea memiliki nilai antara 1,5 sampai clengan 2.0 artinya. perbedaan harga antara FTG clengan Frestea ticlak jauh berbecla. Dari uraian cliatas dapat cliketahui bahwa harga clari procluk-procluk PT. Sinar Sosro cenclerung naik. Rasia atau perbanclingan harga yang terbesar teijacli pacla procluk Fruit Tea Can, ha! ini clisebabkan karena harga Fruit Tea Can cliatas harga Frestea, yang keclua aclalah rasio atau perbanclingan harga TBK 200 ml clengan Frestea, yang ketiga aclalah rasio atau perbanclingan harga antara TBK 250 ml clengan Frestea. yang keempat aclalah ras10 atau perbanclingan antara FTG clengan Frestea, yang kelima aclalah ras10 atau perbanclingan harga antara FTB clengan Frestea, yang keenam aclalah rasio atau perbanclingan harga antara ST clengan Frestea, kemuclian yang terakhir terlihat bahwa perbandingan harga antara TBS clengan Frestea terlihat stabil ha! ini clisebabkan perbandingan harga antara TBS clengan Frestea ticlak jauh berbecla sehingga hasil rasionya atau perbanclingannya kecil. Terlihat bahwa harga yang saling bersaing clengan Frestea adalah FTB, TBS, clan ST clikarenakan kemasan keempat produk tersebut sama. Keemapat barang tersebut merupakan barang subsitusi, jika barang salah satu naik maka konsumen akan beralih ketiga produk yang lain. lni terbukti Sosro sebagai market leader clan price leader. pesaing tidak mempengaruhi procluk Sosro, karena sosro clalam memberikan harga sesuai dengan inflasi yang te1jadi pada saat itu. Berbecla clengan Frestea yang prang menaikkan harganya. Dari uraian tersebut dapat clilihat pacla gambar IO.
6.1. Kesimpulan Pada bab terakhir ini penulis ingin memberikan beberapa point penting sebagai kesimpulan akhir dari penelitian ini: I. PT. Sinar Sosro adalah price leader dalam industri teh kemasan. I-la! ini ditunjukkan olch harga procluk PT. Sinar Sosro selalu meningkat secara nominal dalam kurun waktu kurang Januari 2000 sampai clengan Januari 2002. Kenaikan tersebut clisesuaikan clengan inflasi. Sedangkan pesaingnya PT. Coca Cola Amatil yang memprocluksi Frestea lebih jarang menaikkan harga produknya. 2. PT. Sinar Sosro sebagai marker leader dalam inclustri teh kemasan selalu melakukan inovasi-inovasi baru dengan cara diversifikasi procluk khususnya produk teh kemasan untuk mempertahankan posisinya sebagai 1narke1 leader. Dari mulai teh kernasan rasa teh asli sampai te:h kemasan rasa buahbuahan. 3. Berdasarkan analisis regresi cliketahui bahwa Frestea procluk clari PT. Coca Cola Amatil bersaing clengan produk ST, FTB, TBK 200 ml dari PT. Sinar Sosro. Jika harga Frestea naik Rp 1,- maka kuantitas penjualan ST, FTB. clan TBK 200 ml akan naik masing-masing 4,413 krat. 3,660 krat. 1.219 clus.
6.2. Saran
Dttri penelitian yang telah penulis lakukan ada beberapa rnasukan yang kiranya berguna bagi PT. Sasana Caraka Mekmjaya dan bagi penulis demi perbaikan dan pengembangan pemasaran untuk masa yang akan datang. I.
Strategi bersaing dari segi diversifikasi produk harus terns ditingkatkan. dengan menciptakan inovasi-inovasi produk barn, dengan tujuan agar hasil penjualan ikut meningkat.
2.
Manajemen perusahaan harus selalu meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam rneciptakan inovasi produk barn yang berkualitas dan menyempurnakan sasaran operasional perusahaan sehingga dapat terns bersaing dalarn persaingan nasional rnaupun internasional dimasa yang akan datang.
78
DAFT AR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. Jndika/Or Ekonomi. Edisi 2004. '.W04. Boyd. Walker, Larreche. Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global, Edisi Kedua, .Tilid I, Alih Bahasa Imam Nurmawan, Editor Yati Sumiharti, Erlangga, Jakarta. 2000. (Judul Asli, Marketing Management: A Strategic Approach with Global Orientation). lndriantoro. N, dan Bambang. S. Metodo/ogi Pene/itian Bisnis untuk Akuntansi dan lvfanajemen. BPFE, Yogyakaita. 2002.
- - - - - - - - - - · 1'vfanajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategi.1· dengan Orientasi Global", Edisi Kedua, Jilid 2, Alih Bahasa Imam Nurmawan, Editor Yati Sumiharti, Erlangga, Jakarta. 2000. Kotler.
Philip. lvlarketing ivfanagemenl: Analysis, Planning, Implementation, and Control. Eight Edition. Prentice-Hall International. Englewood Cliffs. New Jersey 07632. 1994.
Princples qf Marketing, Ninth Englewood Cliffs, New Jersey 07632. 1980.
Edition.
Prentice-Hall.
Kotler. Philip., Armstrong, Gary. Dasar-dasar Pemasaran, Edisi 5. .Jilid I. Alih Bahasa Wilhelmus W. Bakowatun, Editor Heru Sutojo, Intcrmedia. Jakarta. I 994. Kotler, Philip., Susanto, A.B. Manajemen Pemasa,:an di Indonesia: Analisis, Perencanaan, Jmplementasi dan Pengendalian, Edisi Pertama, Buku 1. Alih Bahasa Ancella Anitawati, Adaptasi Oleh A.B. Susanto, Salemba Empat, Jakarta. 2000.
Manajemen Pemasaran di Indonesia. Eclisi Pertama. Buku 2, Alih Bahasa Ancella Anitawati, Aclaptasi Oleh A.B. Susanto, Salemba Empat. Jakarta. 2000. Musselman, Vernon A., Jackson, John H. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Edisi Kesembilan, Jilicl I, Alih Bahasa Kusma Wariadisastra. Editor Gunawan Hutauruk, Erlangga, Jakarta. 1996. (Judul Asli, Introduction to Modern Bussiness, Ninth Edition).
Porter. MichaeL E. Keunggulan Bersaing (Menciptakan dan Memperrahankan Ki11e1ja Unggu/). Alih Bahasa Binarupa Aksara, Binarupa Aksara. Jakarta. 1994. Santosa. Budi, Purbayu. & Ashari. Analisis Statistik dengan Microsofi Excel & SPSS. Andi. Yogyakarta. 2005. Santoso, Singgih. SPSS Stalislik Parametrik. Cetakan Keempat. Elex Media Komputindo. Jakarta. 2004. Sukirno, Sadono. Pengantar Teori Mikroekonomi. Edisi Kedua. Cetakan Keenam, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. 1996. Sutojo, Siswanto. Menyusun Strategi Harga PRICING STRATEGY. Cetakan Pertama, PT Damar Mulia Pustaka, Jakarta. 200 I. Umar. Husein. Strategic Management in Aclion. PT Gram<;dia Pustaka Utama. Jakarta. 2001. www.sinarharapan.co.id
80
LAMP IRAN
Lampiran 1
Tingkat Penjualan Produk Sosro j(P. Palmerah Periode 2000-2004 BULAN Jan-00 Feb-00 Mar-00 Apr-00 Mei-00 Jun-00 Jul-00 Agust-00 Sep-00 Okt-00 Nop-00 Des-00 Jan-0 I
'
Feb-0 I Mar-01 ADr-0 I Mei-01 J un-01 Jul-01 Agust-0 I SeD-01 Okt-01 Nop-01 Des-01 Jan-02 Feb-02 Mar-02 Apr-02 Mei-02 .lun-02 Jul-02 Agust-02 Sep-02 Okt-02 Nop-02 Des-02 Jan-03 Feb-03
Has ii Penjualan Teh Kemasan Sosro Produk TBS dan Harga Frestea BULAN Jan-00 Feb-00 Mar-00 Apr-00 Mei-00 Jun-00 Jul-00 Agust-00 Sep-00 Okt-00 Nop-00 Des-00 .Jan-01 Feb-0 I Mar-01 Apr-01 Mei-01 Jun-0 l Jul-0 l Agust-01 Sep-0 l Okt-0 l Nop-01 Des-01 J an-02 Feb-02 Mar-02 Apr-02 Mei-02 Jun-02 Jul-02 Agust-02 Sep-02