PENERAPAN TEKNIK PENUGASAN DENGAN MEDIA KLIPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS OPINI SISWA DI KELAS XI BAHASA 1 SMA NEGERI 3 SINGARAJA Ni Putu Desy Damayanthi, I Gede Artawan, I Wayan Wendra Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail: {
[email protected],
[email protected]@ymail.com}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan (1) mendeskripsikan langkahlangkah yang ditempuh dalam penerapan teknik penugasan kliping, (2) mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa hingga tercapainya tingkat ketuntasan hasil belajar siswa pada kegiatan menulis opini dengan penerapan teknik penugasan kliping, dan(3) mendeskripsikan respons siswa terhadap penerapan teknik penugasan kliping. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan dan siswa kelas XI Bahasa 1 SMA Negeri 3 Singaraja yang berjumlah 33 orang. Objek penelitian ini adalah langkah-langkah,peningkatan hasil, dan respons siswa dalam penerapan teknik penugasan kliping. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, metode tes, dan metode angket/kuesioner.Data dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif.Terdapat beberapa langkah penerapan teknik penugasan kliping untuk meningkatkan aktivitas dan tercapainya ketuntasan hasil belajar menulis opini. Langkah-langkah tersebut adalah(1) menekankan pada pembelajaran menulisopini yang sebelumnya diajak untuk membuat kerangka opini dan mencantumkan abstrak yang dapat membuat siswa melakukan kegiatan menulis opini dengan lebih baik, (2) hasil penelitian ini adalah tercapainya ketuntasan hasil belajar menulis opini siswa berkat diterapkannya teknik penugasan kliping, yakni pada data awal skor rata-rata klasikal 68 dengan kategori cukup, siklus I memperoleh skor ratarata klasikal 75 dengan ketegori baik, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata klasikal siswa menjadi 84 dengan kategori baik, dan (3) siswa memberikan tanggapan sangat positif terhadap penerapan teknik penugasan kliping dalam pembelajaran menulis opini. Berdasarkan hasil penelitian ini, guru disarankan untuk menerapkan teknik penugasan klipingagar dapat secara langsung merangsang penemuan siswa terhadap masalah dunia nyata dan memberi siswa kesenangan dalam pembelajaran. Kata kunci: teknik penugasan kliping, menulis, opini
Abstract The aims of this Classroom Action Research (CAR) are: (1) to describe the steps in applying clipping task technique, (2) to describe the students’ improvement in achieving the standard score in writing opinion activity through the application of clipping task technique, and (3) to describe the students’ response towards the application of clipping task technique. The subjects of this research were 33 people which contained of the teachers and the students of XI Bahasa 1 Class at SMA Negeri 3 Singaraja. The objects of this research were: the steps, the improvement of the
result, and the students’ response in applying the clipping task technique. The procedures of data collection used in this research were: the observation, the task, and the questionnaire. Data analysis was conducted through descriptive quantitative and descriptive qualitative techniques. There were some steps in implemeting the clipping task technique to improve the activity and the to reach the standard score of writing achievement. Those steps were: (1) focusing on the writing the opinion, in which before applying it, the students were asked to make a draft and put the abstract that could make them conduct the writing opinion activity better, (2) the result of this research werethe improvement of students’ score because of the use of clipping task technique, in which in the very first data, the average of classical score was 68 with enough category; in cycle 1, the average of classical score was 75 with good category; and in cycle 2, the average of classical score was 84 with good category, (3) the students gave the positive response toward the application of clipping task technique in writing opinion activity. Based on those results, the other researchers are recommended to apply the clipping task technique in other language subjects. Keywords: the clipping task technique, writing, opinion
PENDAHULUAN Salah satu fungsi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah secara umum tentunya adalah sebagai sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia.Keterampilan berbahasa Indonesia dalam pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi empat aspek.Empat aspek tersebut adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.Pengajaran keempat aspek tersebut diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi.Komunikasi yang dimaksud tentunya dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis.Seseorang akan dikatakan pandai berbahasa apabila mampu menguasai keempat keterampilan tersebut. Keempat aspek ini harus dijalankan secara terpadu dalam pembelajaran karena memiliki hubungan yang sangat erat antara aspek yang satu dengan aspek yang lainnya (Tarigan, 2006 : vii). Dari keempat keterampilan tersebut, menulis adalah keterampilan yang sangat penting dikuasai. Gie (2002 : 22) mengatakan bahwa menulis merupakan keterampilan yang terbesar jasanya bagi peradaban manusia.Keterampilan menulis bukanlah bakat keturunan, melainkan hasil dari proses belajar dan ketekunan berlatih.
Tidak ada orang yang pandai menulis tanpa berlatih. Menulis merupakan proses bernalar. Untuk menulis suatu topik kita harus berpikir, menghubungkan berbagai fakta, membandingkan, dan sebagainya.Karena itulah, tidak heran jika banyak yang menyatakan bahwa menulis adalah kegiatan yang sulit dan rumit.Berkaitan dengan hal tersebut, Kartono (2009:17) menyatakan bahwa “menulis merupakan sebuah aktivitas yang kompleks, bukan hanya sekadar mengguratkan kalimat-kalimat,melainkan lebih daripada itu. Menulis adalah proses menuangkan pikiran dan menyampaikannya kepada khalayak”. Keterampilan menulis merupakan tingkat keterampilan berbahasa yang tingkat kesulitannya paling tinggi dibandingkan keterampilan berbahasa yang lainnya. Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan Tarigan ( 2008:4) yang menyebutkan bahwa keterampilan menulis adalah keterampilan yang paling sulit karena keterampilan ini membutuhkan seseorang untuk menyajikan grafologi, struktur bahasa dan kata-kata agar maksud penulis dimengerti oleh pembaca. Menulis merupakan proses menuangkan ide, pendapat, dan pikiran untuk disampaikan kepada orang lain. Sumarjo (dalam Komaidi, 2011:5) mengemukakan “menulis merupakan suatu proses yang melahirkan tulisan yang berisi gagasan”. Keterampilan menulis dapat dijadikan sebagai sarana pengembangan kreativitas
peserta didik dan sarana peningkatan kemampuan mereka dalam menggunakan bahasa, khususnya bahasa tulis sebagai sarana komunikasi. Kemampuan dalam hal tersebut akan membuahkan kelancaran dalam pemakaian bahasa atau kegiatan berkomunikasi tulis untuk mencapai tujuan. Mujianto, dkk( 2000:70) mengemukakan bahwa secara umum tujuan pembelajaran keterampilan menulis, yaitu siswa mampu menuangkan ide, gagasan/ pendapat secara tertulis ataupun sebagai kegiatan mengekspresikan ilmu pengetahuan, pengalaman hidup, ide, imaji, aspirasi. Melalui pembelajaran menulis diharapkan siswa tidak hanya dapat mengembangkan kemampuan membuat karangan biasa, tetapi juga cermat dalam membuat argumen. Salah satu jenis karangan argumentasi yang berisi pendapat penulisnya adalah opini. Opini atau yang lebih dikenal sebagai rubrik opini dalam surat kabar, menyajikan pemikiran-pemikiran kritis penulis berkaitan dengan fenomena yang terjadi di masyarakat. Santana (2007:9) menyatakan bahwa opini merupakan perasaan dan pikiran orang terhadap suatu subjek. Penulisan opini dapat diajarkan pada siswa SMA kelas XI semester II sesuai dengan standar isi “Menulis wacana yang bercorak argumentasi”.Argumentasi berdasarkan penalaran menurut pandangan penulis itu sendiri merupakan salah satu pendukung dalam penulisan opini. Keterampilan menulis opini ini sangat penting untuk dikuasai karena merupakan suatu keterampilan yang mendorong siswa untuk berpikir kritis terhadap permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Pikiran yang kritis akan menuntun seseorang dalam menemukan ketimpangan yang bisa saja tidak disadari sebelumnya. Ketimpangan yang seharusnya tidak boleh dibiarkan begitu saja lantaran kurangnya pikiran kritis dan keengganan untuk “protes” melalui sebuah tulisan opini. Selain itu, dengan menulis opini seseorang bisa memperoleh penghasilan, kehormatan sekaligus “nama” dari pemikiran-pemikiran
cemerlang yang dituangkan melalui tulisan opini dan dimuat dalam surat kabar. Mengingat perkembangan media massa dewasa ini dapat dikatakan sebagai media untuk menyampaikan berita, penilaian atau gambaran umum tentang banyak hal. Peningkatkan keterampilan menulis opini harus dimulai dengan kesadaran adanya permasalahan yang harus disikapi dengan pendapat yang kuat.Pada tahapan ini guru membimbing siswa pada kesadaran adanya suatu data, fakta, dan kejadian yang harus dianalisis oleh siswa dengan subjektif.Kemampuan yang harus dicapai oleh siswa, pada tahapan ini adalah siswa dapat memberikan argumen secara subjektif terhadap kesenjangan yang terjadi dari berbagai fenomena yang ada. Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan di SMAN 3 Singaraja, penulis menemukan permasalahan dalam diri siswa berkenaan dengan mata pelajaran bahasa Indonesia.Salah satu masalah yang penulis temukan adalah kurangnya kemampuan dalam kegiatan menulis opini oleh siswa kelas XI Bahasa 1.Ketika diminta untuk menulis opini, siswa-siswa tersebut merasa kebingungan untuk menulis argumen yang ingin disampaikan. Dari KKM yang telah ditetapkan, yakni 77, rata-rata siswa XI Bahasa 1 yang berjumlah 33, hanya 7 orang siswayang mencapai skor di atas 77 dan sisanya berada di bawah KKM. Selain melalui hasil observasi, masalah pembelajaran di atas juga dibenarkan oleh guru bahasa Indonesia yang mengajar di kelas XI Bahasa 1, Ibu Ni Luh Apni Juliandari, S.Pd. Selaku guru pengajar bahasa Indonesia, Ibu Apni menegaskan bahwa kemampuan siswa kelas XI Bahasa 1 dalam menulis opini dan menuangkan argumennya masih kurang. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya pengetahuan siswa terhadap permasalahan yang sedang hangat dibicarakan, kurangnya kemampuan siswa dalam mengorganisasikan ide dengan baik yang dapat digunakan sebagai bahan tulisan, dan topik yang ditentukan kurang diminati oleh siswa. Pemahaman siswa yang kurang terhadap berita yang akan dijadikan opini, akan menyebabkan siswa
kesulitan dalam mengorganisasikan ide dalam tulisannya. Ketidakpahaman tersebut akan menyebabkan gagasan yang diungkapkan siswa tidak jelas, tidak padat, tidak tertata dengan baik, dan tidak kohesif. Pemilihan topik juga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam menulis opini. Pemilihan topik yang tidak sesuai dengan keinginan siswa akan menyebabkan siswa enggan dalam menulis opini, maka dari itu pemilihan topik haruslah sesuai dengan keinginan siswa. Berangkat dari kesenangan siswa, dapat dipastikan siswa akan mengerjakan tugasnnya dengan baik dan sangat antusias. Berbagai alternatif yang dicobakan pun belum dapat meningkatkan kemampuan siswa.Salah satu alternatif yang pernah digunakan tersebut adalah dengan menayangkan vidio yang kontroversi untuk menekankan kedekatan siswa dengan materi pelajaran.Usaha tersebut ternyata belum memberikan kontribusi yang cukup meskipun siswa menunjukkan respons positif. Atas dasar tersebut, perlu dihadirkan sebuah media yang mampu meningkatkan kemampuan siswa dan menghilangkan perasaan jenuh terhadap media yang digunakan selama ini dalam menulis opini. Salah satu media yang dapat digunakan dalam menunjang pembelajaran ialah media kliping. Penerapan teknik penugasan dengan media kliping, dapat mempermudah siswa dalam menganalisis permasalahan dalam berita, menemukan ide pokok dalam berita, dan dapat mengorganisasikan ide dengan baik di dalam menulis opini. Penggunaan media pembelajaran tersebut diharapkan dapat meningkatkan proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Santoso(1998:165-166) mengatakan media bermanfaat untuk (a) menarik siswa hingga dapat meningkatkan motivasi belajar, (b) lebih memperjelas makna bahan pelajaran sehingga lebih mudah dipahami dan memungkinkan peserta didik menguasai tujuan pembelajaran dengan baik, (c) membuat variasi metode mengajar agar tidak semata-mata berupa komunikasi verbal sehingga siswa tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, dan (d) lebih memperbanyak siswa melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga melakukan aktivitas lain seperti pengamatan, tindakan, dan demontrasi. Alasan kedua mengapa penggunaan media dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasilnya adalah berkenaan dengan taraf berpikir siswa.Taraf berpikir manusia mengikuti perkembangan dimulai dari berpikir konkrit menuju abstrak, dimulai dari berpikir sederhana menuju berpikir kompleks. Media pembelajaran saat ini sudah berkembang pesat.Salah satu media pembelajaran yang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan kualitas dan kegemaran siswa dalam menulis opini adalah melalui penerapan teknik penugasan kliping.Teknik penugasan dengan media kliping merupakan suatu teknik penugasan yang diberikan kepada siswa untuk membuat kliping dari korankoran bekas. Ide pokok yang terdapat dalam berita yang dijadikan kliping, akan digunakan oleh siswa sebagai topik guna penyusunan opini. Kliping yang dibuat oleh siswa, nantinya akan dijadikan sebagai media belajar bagi siswa untuk mengembangkan ide-ide dalam membuat opini.Keunggulan penerapan teknik penugasan kliping dalam peningkatkan keterampilan menulis opini yakni sangat tepat digunakan sebagai media dalam menulis opini karena dengan menggunakan media klipingdapat menyajikan suatu topik yang sedang hangat untuk dibahas. Selain itu, klipingberfungsi untuk merangsang minat belajar siswa dan membantu untuk menuangkan serta memunculkan ide dan gagasannya dalam menulis opini. Dalam penerapan teknik penugasan dengan media kliping, siswa tidak sekadar mengumpulkan berita yang ada di koran ataupun majalah saja. Dalam penerapan teknik penugasan dengan media kliping ini, siswa diajak dan diberikan kesempatan untuk menganalisis contoh opini yang dimuat di koran. Hal tersebut bertujuan agar siswa dapat lebih mudah untuk memahami dan menemukan permasalahan yang ada dalam berita,
mempermudah menentukan ide pokok, dan mempermudah mengorganisasikan ide dalam menulis opini. Siswa juga diajak untuk belajar menulis dan mencantumkan abstrak di bagian awal paragraf pembuka. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah pembaca mengetahui isi berita yang disampaikan secara keseluruhan hanya dengan melihat bagian abstrak saja. Penerapan teknik penugasan kliping merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi argumen yang akan disampikan oleh siswa. Model pembelajaran ini memberikan lebih banyak kesempatan pada siswa untuk mengembangkan pemikirannya sendiri serta memperluas wawasannya dengan caramembuat kliping terlebih dahulu sebagai acuan siswa dalam merangkum ide-ide yang akan disampaikan. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti belum menemukan penelitian yang menggunakan teknik penugasan kliping untuk meningkatkan kemampuan menulis opini siswa. Namun, peneliti menemukan beberapa penelitian sejenis yang memiliki ciri khas tersendiri, tetapi berbeda dengan penelitian yang penulis rancang. Adapun penelitian sejenis terkait dengan penelitian penulis adalah sebagai berikut. Pertama, penelitian yang dilakukan Ketut Sariani (2009) dengan judul “Penerapan Teknik Portofolio untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Opini Siswa Kelas XI IA 1 SMA Negeri 4 Singaraja”. Penelitian tersebut dirancang dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tersebut lebih menekankan pada penggunaan teknik portofolio. Hasil penelitiannya menunjukkan penerapan teknik portofolio mampu meningkatkan kemampuan menulis opini siswa. Peningkatan itu dapat dilihat dari rata-rata nilai siswa. Sebelum dilakukan penelitian rata-rata nilai siswa adalah dibawah 70. Sedangkan, setelah penelitian rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 77,02. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah sama-sama mengkaji tentang keterampilan menulis opini. Walaupun begitu, subjek penelitian dan tempat penelitiannya berbeda dari penelitian yang akan penulis lakukan.
Penelitian sejenis yang lainya dilakukan oleh Gunanti (2010) dengan judul penelitian “Pengamatan Terhadap Karikatur untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Opini Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Selemadeg”. Penelitian ini menggunakan bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan 2 siklus. Hasil siklus pertama nilai siswa 76,57 dan meningkat pada siklus 2 menjadi 86,68. Penelitian ini juga berbeda dengan penelitian yang diteliti penulis.Dari segi media sudah sangat jelas bahwa penelitian yang dilakukan oleh Gunanti berbeda dengan penelitian yang peneliti rancang.Penelitian Gunanti menggunakan pengamatan terhadap karikatur sedangkan penelitian yang peneliti rancang menggunakan kliping. Penelitian-penelitian di atas memang sejenis dengan penelitian yang akan peneliti lakukan. Namun, penelitianpenelitian tersebut memiliki perbedaan dengan penelitian yang akan penulis lakukan saat ini. Perbedaan yang sangat mendasar tersebut yakni ditinjau dari media yang digunakan, objek kajian (objek formal), dan subjek (objek material). Berdasarkan hal itu, penelitian dengan judul “Penerapan Teknik Penugasan degan Media Kliping untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Opini SiswaKelas XI Bahasa 1 SMA Negeri 3 Singaraja” menarik dan perlu dilakukan. Berdasarkan hal yang telah disampaikan sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis:1)langkah-langkah penerapan teknik penugasan kliping untuk meningkatkan keterampilan menulis opini siswa kelas XI Bahasa 1 SMA Negeri 3 Singaraja, 2) peningkatan dari penerapan teknik penugasan kliping untuk meningkatkan keterampilan menulis opini siswa kelas XI Bahasa 1 SMA Negeri3 Singaraja, 3) respons siswa terhadap penerapan teknik penugasan kliping untuk meningkatkan keterampilan menulis opini siswa kelas XI Bahasa 1 SMA Negeri3 Singaraja. Adapun manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini.Manfaat tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yakni manfaat teoretis dan praktis.
Manfaat teoretis dari hasil penelitian tindakan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang pendidikan serta memperkaya bahan bacaan tentang sebuah alternatif metode yang efektif untuk kegiatan pembelajaran, serta memberikan tambahan pengetahuan dalam teori pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pemanfaatan teknik penugasan kliping sebagai media pembelajaran menulis opini. Secara praktis, hasil penelitian ini akan bermanfaat untuk beberapa pihak. Bagi Guru-guru bahasa Indonesia, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau strategi alternatif dalam mencari model pembelajaran yang sesuai dengan kegiatan pembelajaranketerampilan menulis siswa. Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan pengalaman baru guna memudahkan siswa tersebut dalam menulis opini. Penelitian ini juga dapat dijadikan cara inovatif untuk meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis.Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi jika melakukan penelitian sejenis.
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus. Dalam penelitian ini, peneliti merancang metode penelitian yang meliputi, refleksi awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi, dan refleksi, metode dan instrument pengumpulan data, dan analisis data. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas XI Bahasa 1 SMA Negeri 3 Singaraja yang berjumlah 33 orang. Objek penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar, langkah-langkah, dan respons siswa dalam penerapan teknik penugasan kliping.Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, metode tes, dan metode angket/kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif.
Dalam penelitian ini, data hasil tes menulis opini dianalisis menggunakan analisis data deskripstif kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan intrumen tes praktik menulis opini.Aktivitas belajar siswa dan langkah-langkah pembelajaran guru terhadap pelajaran menulis opini dengan penerapan teknik penugasan kliping dianalisis menggunakan analisisis data deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan instrumen lembar observasi aktivitas belajar siswa dan langkah-langkah pembelajaran guru. Sementara data respons siswa dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan instrumen angket. Sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan, kriteria keberhasilan belajar menulis opini ditunjukkan dengan adanya keberhasilan pemerolehan skor rata-rata kelas pada kategori tuntas atau 75% dari jumlah siswa memperoleh skor 77. Kriteria ini juga sesuai dengan KKM yang dirancang oleh guru pada sekolah itu. Dengan tercapainya kriteria keberhasilan yang telah ditentukan di atas, penelitian ini dapat dihentikan. Siklus tindakan yang mampu mencapai kriteria keberhasilan ataupun ketercapaian KKM dianggap sebagai tindakan terbaik yang memenuhi kriteria keberhasilan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian inidifokuskan pada temuan yang dapat meningkatkan kemampuan menulis opini dengan penerapan teknik penugasan dengan media kliping. Table. 01 Hasil Temuan pada Aspek Pemerolehan Skor Menulis Opini dan Respons Siswa Aspek yang diamati
Ratarata Siklus I
Kate gori
Ratarata Siklus II
Kate Meninggori kat
Ket
Pemerole han skor menulis opini siswa. Respons siswa terhadap
75,39
Baik
84
Baik
Menin gkat
Tuntas
3,4
Aktif
4,7
San gat aktif
Menin gkat
Tuntas
penerapan teknik penugasa n dengan media kliping.
Temuan pertama adalah terdapat beberapa langkah tepat yang harus ditempuh guru dalam menerapkan teknik penugasan kliping dalam upaya meningkatkan kemampuan dan tercapainya ketuntasan hasil belajar menulis opini.Langkah-langkah yang ditempuh dalam menerapkan teknik penugasan kliping dalam meningkatkan keterampilan menulis opini sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap opini.Langkah-langkah tersebut sebagai berikut. 1) Guru menyampaikan salam saat memasuki kelas, 2) Guru memberikan apersepsi terkait dengan materi yang akan dijelaskan, 3) Guru memfasilitasi siswa dengan memberikan umpan balik terkait materi yang belum mereka pahami, 4) Guru menjelaskan materi pelajaran yang belum dipahami siswa. Guru tidak hanya sekadar menjelaskan materi pelajaran saja, tetapi guru mengajak siswa menganalisis contoh opini, 5) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, 6) Guru menugaskan siswa untuk memilih salah satu berita yang disukai yang ada dalam koran, lalu menyusun berita tersebut menjadi sebuah kliping, 7) Guru menugaskan siswa membuat opini sesuai dengan tema dari berita yang telah dipilih untuk dikliping, 8) Guru menugaskan siswa membacakan opini yang telah dibuat,9) Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk memberikan tanggapan terhadap hasil kerja temannya, 10) Jika ada kesalahan dalam menulis, guru menugaskan siswa untuk memperbaiki opini yang dibuat oleh siswa,11) Selama proses pembelajaran, guru mengamati aktivitas belajar siswa (kedisiplinan, tanggung jawab, dsb) dengan lembar observasi,12) Guru memfasilitasi siswa untuk bertanya apabila ada hal-hal yang kurang jelas tentang opini, 13) Guru menyuruh siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran hari itu, 14) Guru mengadakan evaluasi secara proses, 15) Guru mengadakan refleksi,
16) Guru memberikan penghargaan terhadap usaha yang dilakukan siswa dalam belajar menulis opini.Seluruh rangkaian pelaksanaan aktivitas tersebut mampu dilaksanakan secara tepat, baik, dan efisien, sehingga aktivitas belajar dan hasil belajar siswa menulis opini dapat ditingkatkan.Siswa menjadi sangat senang dan aktif mengikuti pembelajaran menulis opini.Ini merupakan temuan penting pertama dalam penelitian ini. Temuan penting kedua yang menyangkut peningkatan kemampuan menulis opini siswa dengan penerapan teknik penugasan kliping.Penerapan teknik penugasan kliping ternyata mampu meningkatkan kemampuan siswa menulis opini.Hal ini terlihat dari peningkatan ratarata yang diperoleh oleh siswa. Berdasarkan tabel di atas skor rata-rata yang diperoleh siswa pada nilai awal adalah 68 dengan ketegori cukup, siklus I adalah 75 dengan kategori baik. Skor ratarata yang diperoleh siswa pada siklus II mengalami peningkatan yakni mencapai skor84 dengan kategori baik. Pada siklus I rata-rata skor siswa lebih rendah dibandingkan siklus II. Temuan penting yang ketiga adalah siswa memberikan respon sangat positif terhadap penggunaan teknik penugasan kliping dalam menulis opini. Hal tersebut dapat dilihat dari observasi yang dilakukan oleh peneliti selama penelitian berlangsung dan dapat juga dilihat dari hasil pengisian kuesioner pada siklus II yang telah peneliti bagikan kepada siswa. Setelah melakukan penelitian dalam dua siklus yakni siklus I dan II, ternyata siklus II menunjukkan peningkatan dan hasil yang dicapai telah sesuai dengan kriteria. Maka dari itu, peneliti menghentikan penelitian di siklus II ini. Siklus II dihentikan dikarena telah dapat menjawab permasalahan dalam penelitian dan hasil yang dicapai sudah mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan oleh sekolah. Setelah nampak pada hasil penelitian, maka pembahasan hasil penelitian ini difokuskan pada langkahlangkah pembelajaran yang mengalami peningkatan, peningkatan pemerolehan skor, dan respon siswa dalam penerapan
teknik penugasan dengan media kliping. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru agar nilai siswa meningkat yakni, 1) guru membebaskan siswa dalam memilih topik ayau tema yang diangkat dalam kegiatan menulis opini. Belajar berangkat dari kesenangan siswa, akan dapat menciptakan rasa senang bagi siswa ketika mengerjakan tugasnya. 2) menjalaskan materi yang belum dimengerti oleh siswa dan mengajak siswa untuk menganalisis contoh opini, agar siswa dapat memahami dengan mudah apa yang dijelaskan oleh guru, 3) guru mengajak dan membimbing siswa dalam mengorganisasikan ide. Guru mengajarkan siswa mengorganisasikan ide dimulai dari menyusun alinea pertama yang mengandung nilai pokok pikiran utama atau tesis yang akan dipertahankan. Setelah itu siswa dibimbing untuk menyusun alenia penjelas. Dalam alenia penjelas haruslah menjelaskan dan berkaitan dengan pokok pikiran utama. Siswa kemudian dibimbing untuk menyusun alenia penutup. Dalam alenia penutup, siswa memberikan simpulan yang terdapat dalam alenia penjelas. Pemerolehan hasil belajar siswa tenyata mengalami penigkatan setelah diterapkannya teknik penugasan kliping pada kegiatan menulis opini siswa kelas XI Bahasa 1 SMA Negeri 3 Singaja. Peningkatan nilai yang diperoleh siswa, dapat dilihat dari pemerolehan skor tes menulis opini siswa pada siklus I dan II yang mengalami peningkatan dan mencapai KKM, yaitu 77. Pada setiap tahap pembelajaran skor siswa selalu mengalami peningkatan, baik dari refleksi awal, siklus I, dan siklus II. Perolehan skor rata-rata yang dicapai siswa pada refleksi awal adalah 68 dengan kategori cukup, skor rata-rata yang dicapai siswa pada siklus I adalah 75 dengan kategori baik, dan perolehan skor pada siklus II adalah 84 dengan kategori baik. Peningkatan nilai siswa dalam menulis opini ini disebabkan oleh topik yang semula ditentukan oleh guru pada siklus I, tidak lagi ditentukan pada siklus II. Guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih topik sesuai dengan kesenangannya. Guru menyadari bahwa berangkat dari
kesenangan siswa akan mampu mengerjakan tugasnya dengan sangat antusias. Pemanfaatan topik yang menarik, dapat memudahkan siswa mengembangkan ide dalam menulis. Siswa berkeinginan untuk belajar menulis karena mereka senang pada topik yang dipilih. Guru membebaskan siswa memilih topik dengan memanfaatkan kliping sesuai dengan minat siswa. Temuan ini sejalan dengan prinsip pembelajaran kontekstual (Contextual teaching and Learning/CTL) yakni konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan kehidupan nyata, sehingga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari (Nurhadi, 2004: 103).Dengan pemilihan topik nyata nyata yang dekat dengan kehidupan sehari-hari , siswa telah mampu menumbuhkan ide-ide sehubungan dengan topik tersebut. Siswa pun merasa bahwa kegiatan menulis tersebut merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan. Siswa diberikan kebebasan untuk menulis sekreatif mungkin sesuai dengan topik dalam proses pembelajaran khususnya menulis opini. Respons siswa terhadap pembelajaran menulis opini dengan menerapkan teknik penugasan kliping yakni sangat positif. Respons tersebut tercermin dari kegiatan pembelajaran yang berlangsung secara kondusif dan hasil angket yang dibagikan kepada siswa pada siklus II mencapai rata-rata 4,7 dengan kategori sangat aktif. Sebelum diterapkan teknik penugasan kliping, guru mengatakan bahwa siswa kurang antusias dalam menyimak materi pelajaran yang diberikan. Siswa tampak menyibukkan diri dengan kegiatan di luar pembelajaran. Ketika diterapkan teknik penugasan kliping dalam pembelajaran menulis opini, siswa terlihat antusias dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Respon positif siswa juga terlihat ketika guru membebaskan siswa memilih topik yang akan dijadikan opini sesuai dengan keinginan siswa. Berangkat dari kesenangan siswa terhadap topik yang dipilihnya, siswa pun dengan sungguh-
sungguh dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Ternyata media pembelajaran sangat besar pengaruhnya bagi peningkatan nilai dan respons siswa di dalam kegiatan belajar mengajar, dan penerapan teknik penugasan dengan media kliping ini sangat cocok diterapkan. Temuan ini juga sejalan dengan pemaparan Sudjana dkk (2002:2) yang mengatakan bahwa tujuan penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar adalah agar metode mengajar lebih bervariasi, pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi, bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami, dan siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar. Sangatlah jelas terlihat bahwa penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan dalam kaitannya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Keberhasilan siswa tidak terlepas dari kemampuan guru dalam menggunakan kliping untuk meningkatkan kemampuan siswa dan membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Guru juga mampu mengelola kelas dan memberikab bimbingan bagi siswa yang dirasa masih memiliki kesulitan sehingga pembelajaran menjadi lebih kondusif. Di samping keberhasilan yang diraih dari penerapan teknik penugasan kliping, penelitian ini juga memiliki keterbatasan. Keterbatasan penelitian ini dapat mempengaruhi hasil penelitian yang dilakukan. Keterbatasan dalam penelitian ini yakni terdapat pada subjek penelitian yang penulis pilih. Dalam penelitian ini, peneliti hanya mengkhususkan siswa di kelas XI yakni kelas Bahasa 1 untuk menjadi subjek penelitian. Memilih kelas bahasa sebagai subjek penelitian, maka dari itu informasi yang diberikan sangat terbatas, yaitu sebatas pada kelas bahasa saja. Untuk lebih luas dalam mengkaji penerapan teknik penugasan kliping dengan media kliping, peneliti lain dapat melanjutkan penelitian ini dengan memilih subjek dari kelas yang berbeda. Kemampuan masing-masing siswa dari kelas yang berbeda akan sangat memengaruhi hasil penelitian yang
dilakukan dan dapat memberikan informasi lebih dari penelitain yang dilakukan. Kliping merupakan media pembelajaran yang tidak sekadar bisa digunakan dalam penulisan opini. Kliping juga memiliki kontribusi yang sangat banyak pada bentuk-bentuk tulisan yang lain seperti, paragraf argumentasi, eksposisi, dan lain sebagainya. Dengan demikian, keterbatasan ini akan berpeluang lebih bagi peneliti lain untuk membahas aspek-aspek yang belum peneliti bahas.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan beberapa hal mengenai penelitian ini. Pertama, langkah-langkah yang ditempuh dalam menerapkan teknik penugasan kliping dalam meningkatkan keterampilan menulis opini sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap opini. Langkah-langkah tersebut sebagai berikut. 1) Guru menyampaikan salam saat memasuki kelas. 2) Guru memberikan apersepsi terkait dengan materi yang akan dijelaskan. 3) Guru memfasilitasi siswa dengan memberikan umpan balik terkait materi yang belum mereka pahami. 4) Guru menjelaskan kembali materi pelajaran yang belum dipahami siswa. Guru tidak hanya sekadar menjelaskan materi pelajaran saja, tetapi guru mengajak siswa menganalisis contoh opini. 5) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. 6) Guru menugaskan siswa untuk memilih salah satu berita yang disukai yang ada dalam koran, lalu menyusun berita tersebut menjadi sebuah kliping. 7) Guru menugaskan siswa membuat opini sesuai dengan tema dari berita yang telah dipilih untuk dikliping. 8) Guru menugaskan siswa membacakan opini yang telah dibuat. 9) Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk memberikan tanggapan terhadap hasil kerja temannya. 10) Jika ada kesalahan dalam menulis, guru menugaskan siswa untuk memperbaiki opini yang dibuat oleh siswa. 11) Selama proses pembelajaran, guru mengamati aktivitas belajar siswa (kedisiplinan, tanggung jawab, dsb). 12)
Guru memfasilitasi siswa untuk bertanya apabila ada hal-hal yang kurang jelas tentang opini. 13) Guru menyuruh siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran hari itu. 14) Guru mengadakan evaluasi secara proses. 15) Guru mengadakan refleksi. 16) guru memberikan penghargaan terhadap usaha yang dilakukan siswa dalam belajar menulis opini. 17) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. Kedua, hasil belajar siswa meningkat setelah diterapkannya teknik penugasan kliping pada kegiatan menulis opini siswa kelas XI Bahasa 1 SMA Negeri 3 Singaja.Peningkatan nilai yang diperoleh siswa, dapat dilihat dari pemerolehan skor tes menulis opini siswa pada siklus I dan II yang mengalami peningkatan dan mencapai KKM, yaitu 77. Pada setiap tahap pembelajaran skor siswa selalu mengalami peningkatan, baik dari refleksi awal, siklus I, dan siklus II. Perolehan skor rata-rata yang dicapai siswa pada refleksi awal adalah 68 dengan kategori cukup, skor rata-rata yang dicapai siswa pada siklus I adalah 75 dengan kategori baik, dan perolehan skor pada siklus II adalah 84 dengan kategori baik. Peningkatan nilai siswa dalam menulis opini ini disebabkan oleh topik yang semula ditentukan oleh guru pada siklus I, tidak lagi ditentukan pada siklus II. Guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih topik sesuai dengan kesenangannya. Guru menyadari bahwa berangkat dari kesenangan siswa akan mampu mengerjakan tugasnya dengan sangat antusias. Ketiga, respons siswa terhadap pembelajaran menulis opini dengan menerapkan teknik penugasan kliping yakni sangat positif. Respons tersebut tercermin dari kegiatan pembelajaran yang berlangsung secara kondusif dan hasil angket yang dibagikan kepada siswa. Sebelum diterapkan teknik penugasan kliping, guru mengatakan bahwa siswa kurang antusias dalam menyimak materi pelajaran yang diberikan. Siswa tampak menyibukkan diri dengan kegiatan di luar pembelajaran. Ketika diterapkan teknik penugasan kliping dalam pembelajaran menulis opini, siswa terlihat antusias
dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Respon positif siswa juga terlihat ketika guru membebaskan siswa memilih topik yang akan dijadikan opini sesuai dengan keinginan siswa. Berangkat dari kesenangan siswa terhadap topik yang dipilihnya, siswa pun dengan sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan di atas, saran-saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Dalam pembelajaran menulis opini, guru hendaknya menerapkan teknik penugasan dengan menggunakan media kliping karena teknik tersebut dapat memberikan kesempatan yang bagus bagi siswa, merangsang penemuan langsung siswa terhadap masalah dunia nyata, memberi siswa kesenangan dalam pembelajaran dan dapat dijadikan strategi mengajar yang efektif. 2) Siswa hendaknya terus mengasah keterampilan menulis karena keterampilan menulis sangat penting kedudukannya dalam kehidupan seharihari. Peneliti menyarankan agar siswa menggunakan kliping dalam berlatih menulis opini. 3) Bagi sekolah besar harapan peneliti agar teknik penugasan kliping ini dapat diaplikasikan pada mata pelajaran lain, seperti pada mata pelajaran Bahasa Daerah Bali, Bahasa Jepang, Bahasa Mandarin, atau pada mata pelajaran lain yang melibatkan keterampilan menulis. 4) Bagi peneliti lain, masih banyak aspek-aspek yang belum dibahas dalam penelitian ini. Media kliping tidak sekadar berkontribusi pada penulisan opini saja, namun juga memiliki kontribusi yang banyak pada bentukbentuk penulisan yang lain sperti paragraf argumentasi, eksposisi, dan lain sebagainya. Dengan demikian, sangatlah banyak peluang bagi peneliti lain untuk meneliti aspek-aspek yang belum sempat peneliti teliti.
Daftar Pustaka Gie,
The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: ANDI.
Gunanti,
Dwi. 2010. Pemanfaatan Karikatur Media Massa untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Opini Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Selemadeg. Skripsi (tidak diterbitkan. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Undiksha Singaraja. Kartono.2009. Menulis Tanpa Rasa Takut Membeca Realitas dengan Kritis. Yogyakarta: Kanisius. Santana, Septiawan. 2007. Menulis itu Ibarat Ngomong. Bandung: Kawan Pustaka. Santoso, Joko. 1998. Wawasan Sosial Budaya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia sebuah Tantangan bagi Program Pendidikan Guru. Yogyakarta: Pusat Pengabdian pada Masyarakat IKIP Yogyakarta. Sariani, Ketut. 2009. Penerapan teknik Portofolio untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Opini Siswa Kelas XI IA 1 SMA Negeri 4 Singaraja. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Undiksha, Singaraja. Sudjana, Nana dan Rivai Ahmad.2002.Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Tarigan, Hendry Guntur. 1986. Menulis. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. 2006. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Wendra, I Wayan. 2009. Buku Ajar Penulisan Karya Ilmiah.
Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Yant Mujianto, Setiawan, Purwadi dan Suryanto. 2000. Puspa Ragam Bahasa Indonesia. Surakarta: FKIP UNS.