SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 1
HALAMAN: 1 --153
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (e-journal)
PENERAPAN STRATEGI FUNDRAISING DI SAVE THE CHILDREN INDONESIA (FUNDRAISING STRATEGY IMPLEMENTATION IN SAVE THE CHILDREN INDONESIA) oleh Yessi Rachmasari1, Soni Akhmad Nulhaqim2, Nurliana Cipta Apsari3 1
Alumni Program Studi Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran 2 Dosen Departemen Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran 3 Dosen Departemen Studi Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran Email:
[email protected];
[email protected];
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan strategi fundraising yang dilakukan oleh Save The Children Indonesia meliputi strategi dialogue fundraising, strategi corporate fundraising, strategi multichannel fundraising, strategi retention and development donor. Strategi fundraising ini sebagai salah satu upaya Save The Children Indonesia untuk mendapatkan sumber pendanaan dalam menjalankan aktivitas dan program kegiatannya, melalui strategi fundraising ini Save The Children Indonesia dapat mengurangi ketergantungan dengan lembaga donor utama. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dan teknik studi kasus. Teknik pengumpulan data ialah wawancara mendalam, observasi nonpartisipasi, studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Teknik analisis dan pengolahan data ialah reduksi data, penyajian data (display data), dan verifikasi data. Penelitian ini melibatkan sembilan informan, yang terdiri dari, pengurus dalam unit divisi fundraising, fundraiser, donatur individu dan penerima donasi. Penentuan informan dilakukan berdasarkan tujuan penelitian untuk menggali lebih dalam mengenai penerapan strategi fundraising yang dilakukan oleh Save The Children Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah penerapan strategi dialogue fundraising yang dilakukan oleh Save The Children Indonesia ini melalui proses tatap muka dari donor potensial. Penerapan strategi corporate fundraising menggunakan pendekatan kemitraan internasional dan lokal. Penerapan strategi multichannel fundraising mengumpulkan dana melalui berbagai saluran, melalui telefeundraising, online fundraising, crowdfunding dan community fundraising. Untuk penerapan strategi retension and development donor dalam mempertahankan kepercayaan para donaturnya melalui pelayanan yang diberikan ialah kepemilikan legalitas, kemudahan mendapatkan pelayanan informasi, kemudahan pembayaran, laporan pertanggungjawaban keuangan dan kegiatan, dan giving thanks. Namun, dalam strategi fundraising yang dilakukan oleh Save The Children Indonesia ternyata masih belum optimalnya sosialisasi Save The Children Indonesia kepada masyarakat dan belum adanya kerjasama dengan perusahaan lokal. Dengan demikian, peneliti menyarankan program Corporate Fundraising as a Fundraising Strategy: “Save a Child, Galang Dana Pembuatan Rumah Pintar Untuk Anak Jalanan”. Kata kunci: strategi fundraising, Save The Children Indonesia ABSTRACT This study aimed to describe the fundraising strategy conducted by Save the Children Indonesia include dialogue fundraising strategy, corporate strategy, fundraising, fundraising multi channel strategies, retention strategies and donor development. This fundraising strategy as an effort to Save the Children Indonesia for obtaining funding in running the activities and program of 51
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 1
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
HALAMAN: 1 --153
activities, through this fundraising strategy Save the Children Indonesia can reduce dependence with major donors. The method used is descriptive method with qualitative approach and case study technique. Data collection techniques are in-depth interviews, observation non partisipasi, literature study and documentation study. Analysis techniques and data processing is data reduction, data presentation (display data), and verification of data. The study involved nine informants, consisting of, your Board division unit fundraising, fundraisers, individual donors and beneficiaries of donations. Determination of informants depends on the purpose of research implementation of a fundraising strategy conducted by Save the Children Indonesia. The results of this study can be seen that the implementation of a fundraising strategy dialogue conducted by Save the Children Indonesia is through the face of a potential donor. Application of corporate fundraising strategy using international and local partnership approach. Implementation of multichannel fundraising strategy to raise funds through various channels, through telefeundraising, online fundraising, crowdfunding and community fundraising. For the implementation of the strategy and development retension donor in maintaining the confidence of donors through the service provided is legal ownership, access to information services, ease of payment, financial accountability and activity reports, and giving thanks. However, in a fundraising strategy conducted by Save the Children Indonesia was still not optimal due to socialization Save the Children Indonesia to the community and the lack of cooperation with local companies. Thus, the researchers suggest program as a Corporate Fundraising Fundraising Strategy: "Save a Child, Fundraising Making Smart House For Street Children”. Keywords: fundraising strategy, Save the Children Indonesia
dana. Tri Iswardani yang merupakan aktivis
PENDAHULUAN Keberhasilan
sebuah
masyarakat mengatakan banyaknya organisasi
organisasi
pelayanan sosial dalam menjalankan setiap
pelayanan
aktivitasnya tidak luput dari manajemen
penanggulangan narkoba gulung tikar akibat
pelayanan
organisasi
ketiadaan dana (www.tempo.co.id, 18/12/13).
pelayanan sosial tersebut. Seringkali yang
Fenomena lain terkait ketiadaan dana yang
dialami oleh organisasi pelayanan sosial yaitu
dialami oleh organisasi pelayanan sosial dari
terkait permasalahan pendanaan dan biasanya
data yang dihimpun oleh Tim Public Interest
permasalahan tersebut akan mempengaruhi
Research and Advocacy Center (PIRAC) 3
aktivitas dari organisasi pelayanan sosial itu
besarnya bantuan dana asing untuk program-
sendiri. Fenomena yang terjadi saat ini terdapat
program organisasi pelayanan sosial semakin
organisasi pelayanan sosial yang mengalami
menurun jumlahnya dari setiap tahunnya,
kegelisahan dan keruntuhan terkait sektor
sehingga banyak organisasi pelayanan sosial
pendanaan. Di Indonesia sendiri, juga tidak
yang menjalankan program tidak maksimal,
sedikit organisasi pelayanan sosial yang
bahkan tidak sedikit yang terpaksa "gulung
menghentikan aktivitasnya akibat kekurangan
tikar" (www.pirac.org).
sosial
dari
setiap
52
sosial
yang
bergerak
pada
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 1
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
HALAMAN: 1 --153
Peristiwa semacam ini menunjukkan
yang ada di organisasi pelayanan sosial
bahwa dalam sebuah organisasi pelayanan
tersebut. Kondisi yang terjadi saat ini,
sosial memerlukan energi untuk mengadakan
organisasi pelayanan sosial dalam melakukan
kegiatan
(2002)
fundraising tidak ditunjang dengan strategi
aspek
fundraising yang efektif. Hal ini diperkuat oleh
manajemen dalam organisasi pelayanan sosial,
penelitian Kilbey (2008:5) sebagai berikut:
antara lain yaitu: Planning, Organizing,
Sekitar 65 sampai 75 persen dari organisasi
Budgeting, Human Resources Development,
yang disurvei telah tertulis dan jarang
dan Informasi System. Kelima aspek tersebut
menggunakan strategi pendanaan yang baik.
berfungsi untuk menunjang kinerja dari
Namun, analisis laporan keuangan organisasi
program-program organisasi pelayanan sosial
oleh Lotvonen (2005) mengungkapkan bahwa
dalam mencapai tujuan sebuah organisasi.
hanya 13 persen dari organisasi yang memiliki
Kelima aspek yang telah dikemukakan oleh
strategi pendanaan yang aman secara finansial
Kettner tesebut, terdapat salah satu aspek yang
dan berkelanjutan. Non Profit Organization
berfungsi
untuk
memiliki strategi penggalangan dana yang
organisasi
pelayanan
fundraising.
mengemukakan
Kettner
terdapat
lima
menjaga
keseimbangan
sosial
agar
dapat
tidak koheren, mungkin karena kurangnya
bertahan hidup dan mencapai tujuannya, yaitu
praktek manajemen yang baik.
aspek budgeting yang didalamnya mencakup
Berdasarkan
sumber pendanaaan dari organisasi pelayanan sosial
yang
diperoleh
dari
organisasi pelayanan sosial dalam melakukan kegiatan
kegiatan
sebagai
pendanaan
pengaruh
dalam
organisasi
pelayanan
salah
yang
satu
disesuaikan
mempunyai
disesuaikan
keberlanjutan
sebuah
dengan oleh
perlu
hendaknya
kebutuhan
tujuan
dari
yang
organisasi
pelayanan sosial tersebut. Strategi fundraising diperlukan oleh organisasi pelayanan sosial
menjaga
dalam melakukan kegiatan fundraising untuk
keseimbangan organisasi pelayanan sosial
menciptakan cara penggalangan dana yang
dalam membiayai aktivitas program dan
berbeda agar memudahkan para donatur yang
operasional
sosial.
ingin berdonasi. Berbagai teknik dan metode
Maraknya aktivitas fundraising saat ini yang
yang dilakukan oleh organisasi pelayanan
dilakukan oleh organisasi pelayanan sosial,
sosial untuk menciptakan strategi fundraising
maka diperlukan strategi fundraising dengan
yang efektif untuk menarik simpatisan para
memanfaatkan potensi dan sumber-sumber
donatur.
digunakan
organisasi
Selain
fundraising
itu,
fundraising
sosial.
tersebut,
strategi fundraising yang dilakukan oleh
kegiatan
fundraising. Fundraising
penjelasan
untuk
pelayanan
53
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 1
Hasil riset PIRAC mencatat besarnya
HALAMAN: 1 --153
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
penyelenggaran acara (special event) sebesar
potensi sumbangan masyarakat Indonesia
45
lebih dari Rp. 12,3 trilyun per-tahun dan baru
organisasi
sekitar 10% berhasil digalang oleh lembaga-
menggunakan direct mail maupun iklan
lembaga di Indonesia. Artinya masih ada 90%
layanan masyarakat sekitar 45 persen dengan
lagi yang belum digalang secara optimal.
menggunakan strategi beragam saluran dalam
Dalam
melihat
melakukan kegiatan fundraising. Metode
penggalangan dana yang optimal dengan
tersebut digunakan sebagai salah bentuk
menggunakan
strategi
hal
ini,
tim
metode
PIRAC
sebagai
strategi
persen.
Selanjutnya,
terdapat
juga
pelayanan
sosial
yang
yang dilakukan oleh organisasi
fundraising yang dilakukan oleh organisasi
pelayanan sosial untuk mencapai tujuannya
pelayanan
dalam mengajak masyarakat untuk dapat
sosial.
Berikut
ini,
metode
fundraising sebagai bagian dari strategi
berdonasi.
fundraising yang dilakukan oleh organisasi
Disisi lain, strategi fundraising juga
pelayanan sosial ditunjukkan pada grafik
dimanfaatkan
dibawah ini.
peluang
menjaga keberlanjutan kegiatan organisasi pelayanan sosial. Pada saat ini ditengah persaingan organisasi pelayanan sosial dalam melakukan fundraising, hal ini perlu didukung
door to… charity box special… workplace direct mail special… public… via… via banking
dengan strategi fundraising dalam penciptaan Metode fundraising
inovasi sebagai dukungan sumber pendanaan. Penyataan ini diperkuat oleh Irfan (2011) terkait
pentingnya
dana, yaitu;
pelayanan
tradisional saja dan mereka sekarang harus
sosial
benar-benar independent atau tidak tergantung.
menggunakan metode yang dilakukan di tempat
kerja
(workplace)
Hal ini berakibat pada meningkatnya perhatian
dengan
terhadap
menggunakan strategi face to face fundraising
berdonasi
prinsip-prinsip
manajemen
profesional yang menghasilkan pendapatan
sekitar 70 persen, melalui telepon 65 persen masyarakat
Organisasi nirlaba menyadari
bergantung pada sumber-sumber pendukung
PIRAC tersebut, penjelasan grafik tersebut organisasi
strategi
bahwa mereka tidak dapat terus menerus
Berdasarkan grafik hasil survey tim
yaitu
melakukan
fundraising dalam melakukan penggalangan
Sumber: Hasil Survey PIRAC
dan
alternatif
peningkatan sumber pendanaan dan untuk
Grafik 1.1 Metode Fundraising 80 60 40 20 0
dalam
internal yang lebih baik. Situasi inilah yang
melalui 54
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 1
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
HALAMAN: 1 --153
mendorong beberapa lembaga pengelola dana-
Save
The
Children
Indonesia
dana sosial untuk melakukan strategi dengan
merupakan salah satu organisasi pelayanan
menciptakan inovasi. Meskipun sesungguhnya
sosial internasional yang berfokus pada
kegiatan penggalangan dana (fundraising)
kepedulian terhadap isu-isu dan pemberian
adalah berguna juga bagi kegiatan operasional
pelayanan
lembaganya, namun tetap menjadi image yang
kesejahteraan
tidak baik jika terfokus hanyalah untuk
Indonesia terletak di Taman Margasatwa No.
mengejar uang semata.
26 C Jakarta Selatan. Save The Children
Berdasarkan
pernyataan
Save
The
Children
Indonesia sudah berdiri hampir 39 tahun tentu saja tidak dapat selalu mengandalkan dana dari
kepada penciptaan sumber-sumber pendanaan
lembaga donor dalam melakukan aktivitasnya.
saja. Tetapi, dapat menjaga kepercayaan
Aktivitas yang dilakukan oleh Save The
kepada masyarakat terhadap pelayanan yang
Children
diberikan oleh organisasi pelayanan sosial
Indonesia
saat
ini
dalam
perlindungan dan pemenuhan kebutuhan anak
tersebut. Sehingga, strategi fundraising yang
perlu didukung dengan manajemen pelayanan
dilakukan oleh organisasi pelayanan sosial
sosial yang baik. Salah satunya yaitu aspek
dilakukan dengan efektif dan penciptaan
pendanaan yang diperoleh melalui fundraising
inovasi baru untuk meningkatkan sumber
dalam menjalankan setiap kegiatannya. Oleh
pendanaan dan kualitas pelayanan kegiatan kepercayaan
anak.
tentang
1976. Pada saat ini Save The Children
fundraising tidak terfokus hanya mengejar
membangun
berkaitan
Indonesia telah ada di Indonesia sejak tahun
tersebut,
pentingnya strategi fundraising dalam aktivitas
dalam
yang
karena
kepada
itu,
kegiatan
fundraising
yang
dilakukan tersebut didasarkan pada strategi
masyarakat.
fundraising
yang
telah
dirancang
dan
Pada saat ini, oganisasi pelayanan
disesuaikan berdasarkan kebutuhan dan tujuan
sosial yang mampu bertahan hingga saat ini
organisasi. Salah satu tujuan organisasi
dalam menjalankan setiap aktivitas biasanya
pelayanan
didukung dengan strategi fundraising sebagai
fundraising
salah satu langkah pencapaian tujuan tersebut.
fundraising
Salah satu organisasi pelayanan sosial yang
mempertahankan
hingga saat ini masih mampu bertahan dalam
organisasinya. Hal ini diperkuat oleh (Tedham,
menjalankan aktivitas pelayanan sosial di
2012: 25) sebagai berikut: Mendapatkan
tengah maraknya organisasi pelayanan sosial
dukungan dalam hal keuangan tentu saja
yang bermunculan, yaitu Save The Children
diperlukan oleh organisasi untuk dapat secara
Indonesia.
efektif menjalankan program dan kegiatan 55
sosial dalam
menggunakan
strategi
menjalankan
aktivitas
yaitu
untuk
dapat
keberlangsungan
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 1
HALAMAN: 1 --153
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
yang dilakukan oleh organisasi pelayanan
Internasional. Dalam menjalankan aktivitas
sosial. Banyaknya organisasi pelayanan sosial
fundraising, Save The Children Indonesia
yang ada, tentu saja terjadi kompetisi besar dan
memiliki program fundraising diantaranya,
sumber
yaitu; face to face fundraising, corporate
daya
Organisasi
biasanya
pelayanan
membutuhkan
selalu sosial
penggalangan
terbatas. saat
dana
ini
fundraising, akuisi fundraising seperti; online
yang
fundraising,
professional dan kreatif, terus mencari strategi
fundraising,
yang inovatif dan efektif untuk mendorong
awalnya Save The Children Indonesia memulai
dukungan para pendonor.
aktivitas fundraising dengan menggunakan
berdiri
tentunya
menyusun
dan
community
telefundraising.
Pada
strategi bertatap muka. Kemudian, seiring
Organisasi pelayanan sosial yang telah lama
crowdfunding,
dengan
dan
kebutuhan
Save
The
Children
Indonesia yang semakin bertambah, Save The
menggunakan strategi fundraising agar dapat
Children Indonesia melakukan pertimbangan
mencapai tujuan organisasi sehingga dapat
dengan mengembangkan strategi fundraising
bertahan hingga saat ini. Kegiatan fundraising
lain yang dijalankannya pada saat ini. Strategi
yang dilakukan oleh Save The Children
fundraising yang dilakukan oleh Save The
Indonesia berupaya dalam menggunakan
Children Indonesia ini memiliki cara yang
strategi fundraising yang efektif maupun
konsisten berfokus terhadap tujuannya dalam
inovatif dan disesuaikan dengan kebutuhan
mengkampanyekan isu-isu terkait dengan hak
Save The Children Indonesia. Pada saat ini
anak
kegiatan fundraising yang dilakukan oleh Save
dalam
penggalangan
dana
yang
dilakukan.
The Children Indonesia telah berjalan selama kurang lebih 2 tahun pada tahun 2016 ini yang
Pada dasarnya strategi fundraising
dimulai melakukan penggalangan dana pada
yang dilakukan oleh organisasi pelayanan
tahun 2014. Kegiatan
yang
sosial dapat dikembangkan menjadi strategi
dilakukan oleh Save The Children Indonesia
yang inovatif dan efektif karena dibutuhkan
dimulai pada tahun 2014 karena baru
dalam menghimpun donor yang berkelanjutan
mendapatkan
untuk
fundraising
perizinan
Kementerian Sosial
terkait
resmi
dari
menjalankan
setiap
kegiatannya.
pengumpulan
Menurut, Sargeant (2010) fundraising yang
sumbangan (donasi). Salah satu alasan utama
biasa digunakan oleh organisasi pelayanan
Save The Children Indonesia melakukan
sosial
fundraising yaitu agar Save The Children
corporate
Indonesia tidak selalu bergantung terhadap
fundraising dan retention and development
donor utamanya yaitu Save The Children
donor. Namun, disisi lain Young, et.al (2007) 56
diantaranya;
dialogue
fundraising,
fundraising, multichannel
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
menjelaskan
VOLUME: 6
berbagai
bentuk
NOMOR: 1
strategi
HALAMAN: 1 --153
Berkaitan
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
dengan
penelitian
yang
fundraising yaitu; strategi penggalangan dana
dilakukan sebelumnya, dapat diketahui bahwa
perseorangan, perusahan, komunitas, internet,
penelitian sebelumnya membahas mengenai
dan telepon. Selanjutnya, dalam pembahasan
pelaksanaan
ini peneliti menggunakan konsep dari Sargeant
crowdfunding
(2010) tersebut, yaitu; dialogue fundraising,
pemaparan tersebut, maka belum diketahui
corporate
multichannel
strategi-strategi fundraising yang dilakukan
fundraising dan retention and development
oleh Save The Children Indonesia. Sehingga,
donor yang akan disinergikan dengan konsep
perlu adanya kajian yang berbeda yaitu terkait
yang disampaikan oleh Young, et al (2007).
dengan strategi-strategi fundraising dalam
fundraising,
pelayanan sosial yaitu Save The Children
Indoneisa dapat memberikan pengetahuan
Indonesia guna memperkaya bahan kajian,
baru untuk organisasi pelayanan sosial yang
menambah khazanah dan ilmu pengetahuan.
ingin melakukan strategi fundraising serupa.
Sehingga, perlu untuk dilakukan penelitian
Beberapa penelitian terkait dengan fundraising
untuk menggali staretgi fundraising yang
diantaranya
dilakukan oleh Save The Children Indonesia.
terdapat Akbar (2013), melakukan penelitian mengenai
pelaksanaan
fundraising
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan
pada
dengan
organisasi pelayanan sosial. Tujuan penelitian
tools
fundraising
di
pertanyaan
pokok:
Bagaimana
penerapan strategi fundraising di Save The
ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan mengenai
Dari
fundraising yang dilakukan oleh organisasi
yang dilakukan oleh Save The Children
sebelumnya,
diketahui.
proses
melakukan penelitian terkait dengan strategi
telah diuraikan, penerapan strategi fundraising
dilakukan
sudah
dan
organisasi pelayanan sosial. Maka peneliti
Berdasarkan dari latar belakang yang
telah
fundraising
Children Indonesia.
dalam
organisasi pelayanan sosial yang terdiri dari; fundraising
people,
fundraising
equipment
fundraising and
skills,
PERMASALAHAN
technology.
Bagaimana penerapan strategi fundraising di Save The Children Indonesia. Dalam hal ini, terdapat empat strategi fundraising yang biasanya dilakukan oleh organisasi pelayanan sosial dalam mencapai tujuannya, yaitu:
Begitupula dengan penelitian yang dilakukan dari Hendriansjah (2014), dalam penelitiannya yang terkait dengan proses crowdfunding yang dilakukan oleh #SaveMaster dan Yayasan KitaBisa bagi sekolah masjid terminal (master)
1.Bagaimana strategi dialogue fundraising di Save The Children Indonesia?
kedalam aspek kerjasama, kolektif, perhatian, kepercayaan dan kerjasama. 57
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 1
2.Bagaimana strategi corporate fundraising di Save The Children Indonesia?
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
HALAMAN: 1 --153
strategi fundraising yang dilakukan oleh Save The Children Indonesia.
3.Bagaimana strategi multichannel fundraising di Save The Children Indonesia? HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.Bagaimana strategi retention and development donor di Save The Children Indonesia?
Save merupakan
The salah
Children satu
jenis
Indonesia organisasi
pelayanan sosial yang berfokus pada kegiatan
METODE
dan program-program yang terkait dalam Metode penelitian yang digunakan
membantu
dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif
dengan
pendekatan
ingin
mengetahui
sejauh
mendapatkan
hak-
haknya. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh
kualitatif.
Friedlander
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena
anak-anak
dalam
(Wibhawa,
2010:124)
bahwa salah satu jenis dan karakteristik
mana
pelayanan sosial dalam organisasi sosial yaitu
penerapan strategi fundraising yang dilakukan
terkait dengan pelayanan kesejahteraan anak
oleh Save The Children Indonesia. Selain itu,
(child welfare service). Sehinga, dalam hal ini
melalui pendekatan kualitatif ini lebih tepat
Save The Children Indonesia merupakan
digunakan karena dapat diperoleh informasi
organisasi pelayanan sosial yang termasuk ke
yang lebih mendalam dan terperinci mengenai
dalam jenis dan karakteristik Human Service
penerapan strategi fundraising yang dilakukan
Organization (HSO) terkait dengan pelayanan
oleh Save The Children Indonesia. Teknik
kesejahteraan anak.
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini Dalam
adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data
menjalankan
setiap
yang digunakan adalah wawancara mendalam,
kegiatannya, Save The Children Indonesia
observasi nonpartisipasi, studi kepustakaan
tidak dapat selalu bergantung dari donor
dan studi dokumentasi. Teknik analisis data
Internasional sehingga Save The Children
yang digunakan adalah reduksi data, penyajian
Indonesia melakukan kegiatan fundraising
data (display data), dan penarikan kesimpulan.
untuk membiayai kegiatannya tersebut, karena
Penelitian ini melibatkan sembilan informan,
menurut (Gronbjerg dalam Hasenfeld, 1992)
yang terdiri dari, pengurus dalam unit divisi
organisasi
fundraising, fundraiser, donatur individu dan
mengusahakan
penerima
informan
donasi, pembiayaan pribadi ataupun bantuan
dilakukan berdasarkan tujuan penelitian untuk
dari orang ketiga. Dalam kegiatan fundraising
menggali lebih dalam mengenai penerapan
yang dilakukan oleh Save The Children
donasi.
Penentuan
58
pelayanan
sosial
pembiayaannya
dapat melalui
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 1
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
HALAMAN: 1 --153
Indonesia ini berupaya menggunakan strategi-
(2002) yaitu memiliki peranan penting untuk
strategi fundraising yang disesuaikan dengan
menentukan
kebutuhan dan tujuannya yang berfokus pada
pelayanan sosial dalam menjalankan setiap
kegiatan anak tersebut. Sejalan dengan Kettner
aktivitasnya.
(2002)
pendanaan
yang dilakukan
oleh
keberlanjutan
organisasi
Penerapan strategi fundraising yang
organisasi pelayanan sosial telah dirumuskan
dilakukan oleh Save The Children Indonesia
sesuai dengan tujuan organisasi.
saat ini berupaya untuk memperkenalkan
Penerapan strategi fundraising yang
profile dan kegiatan kampanye Save The
dilakukan oleh Save The Children Indonesia.
Children Indonesia kepada masyarakat luas.
Save The Children Indonesia menerapkan
Hal ini dilakukan selain untuk mendapatkan
strategi fundraising mengacu pada (Sargeant,
pendanaan jangka panjang serta dapat sebagai
2010), diantaranya yaitu: strategi face to face
peluang dalam memperkenalkan Save The
fundraising (dialogue fundraising), corporate
Children
fundraising,
Seperti
akuisisi
(multichannel
Indonesia yang
kepada
dikemukakan
masyarakat. oleh
Kotler
fundraising) dan retention and development
(1995:427) bahwa strategi penggalangan dana
donor. Pada awalnya, Save The Children
dalam
Indonesia menggunakan satu strategi saja
pendekatan
yaitu; strategi face to face. Namun, Save The
kebutuhan dan pendekatan peluang. Dalam hal
Children Indonesia melihat perkembangan
ini,
dalam
menggunakan tiga pendekatan tersebut.
kegiatan
fundraising,
seperti;
perkembangan donatur, teknologi maupun
kegiatan
penggalangan
dana
setiap
dapat
dilihat
inkramnetal,
The
itu,
melalui
pendekatan
Children
penerapan
Indonesia
strategi
fundraising yang dilakukan oleh Save The
dana
Children Indonesia melibatkan aspek-aspek
karena menurut (Klein, 2011) bahwa strategi penggalangan
Save
Selain
organisasi pelayanan sosial serupa yang melakukan
organisasi
yang terdiri dari pendekatan visi dan misi dari
organisasi
Save The Children Indonesia, berupaya dalam
pelayanan sosial bervariasi tergantung apa
menciptakan hubungan dan komunikasi yang
yang mereka capai dan disesuaikan dengan
baik antara pihak Save The Children Indonesia
keadaannya. Strategi fundraising ini dilakukan
dengan para donatur dan selalu berupaya
oleh Save The Children Indonesia dalam
dalam
menciptakan sumber-sumber pendanaan yang
membangun
jaringan,
seperti;
melakukan kemitraan dengan perusahaan,
mandiri dan jangka panjang. Selain itu, tujuan
mengajak individu dalam berdonasi baik
lain Save The Children Indonesia menerapkan
secara langsung maupun melalui media
strategi fundraising sejalan dengan Norton
internet. Hal ini sesuai dengan apa yang 59
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 1
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
HALAMAN: 1 --153
disebutkan Quebrol, et al (2002) terkait
Save The Children Indonesia dengan
penggalangan dana sebagai suatu proses
menggunakan strategi bertatap muka tersebut,
melibatkan tiga konsep, yaitu: Organizational
fundraiser dapat mempresentasikan program
Management
melalui
and
Communication
Development,
and
Prospecting
dan
interaksi
langsung
setidaknya
sebanyak 15 orang yang dilakukan oleg
Relationship building.
seorang fundraiser dan fundraiser dapat mengajak masyarakat terlibat langsung dalam berdonasi minimal 2 orang dengan nominal
1. Strategi Dialogue Fundraising Strategi
ini
dengan Young, et al (2007:179) bahwa strategi
dilakukan oleh Save The Children Indonesia
ini adalah salah satu sumber pendanaan yang
karena dirasa Save The Children Indonesia
paling mudah dilakukan dan mendapatkan
merupakan
dalam
jumlah uang yang besar. kegiatan face to face
memperkenalkan Save The Children Indonesia
fundraising Save The Children Indonesia ini,
dan memperoleh dana. Dalam hal ini, Save The
biasanya dilakukan di mall atau pusat
Children Indonesia sering menyebut strategi
perbelanjaan di Jakarta. Alasan pemilihan
dialogue fundraising dengan sebutan strategi
tempat di pusat perbelanjaan atau mall karena
face to face karena Save The Children
selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat.
Indonesia
dan
Dalam hal ini, juga memudahkan masyarakat
memperkenalkan kepada masyarakat terkait
yang ingin berdonasi tetapi tidak sempat
profil, program dan kegiatan yang dilakukan
datang
oleh Save The Children
Indonesia. Dalam
menyalurkan donasinya. Oleh karena itu, Save
strategi ini terdapat interaksi dan keterlibatan
The Children Indonesia membuka booth di
langsung calon donor dengan fundraiser ketika
tempat umum yaitu di mall atau di pusat
fundraisier
program
perbelanjaan untuk memudahkan donatur
kegiatan Save The Children Indonesia dan
untuk berdonasi di Save The Children
mengajak langsung mereka untuk berdonasi di
Indonesia. Untuk memudahkan masyarakat
Save The
ini
dalam mengenali identitas Save The Children
oleh
Indonesia dalam melakukan face to face
sebagaimana (Sargeant,
dialogue
masing-masing sebesar Rp. 100.000,-. Sejalan
strategi
fundraising
yang
dalam
efektif
berkampanye
mempresentasikan
Children yang 2010:260)
Indonesia.
Hal
dikemukakan strategi
dialogue
langsung
fundraising
di
dan
pusat
bingung
perbelanjaan,
untuk
para
fundraising ini dapat juga disebut strategi tatap
fundraiser (penggalang dana) Save The
muka untuk membujuk masyarakat berdonasi
Children
melalui komunikasi langsung dan interaksi
berwarna merah yang
percakapan.
Children Indonesia, mengenakan ID card dan 60
Indonesia
mengenakan
rompi
berlogo Save The
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 1
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
HALAMAN: 1 --153
membawa folder map yang berisi materi
dapat
kampanye dari Save The Children Indonesia.
kegiatan
Hal tersebut merupakan salah satu identitas
menggunakan strategi dialogue fundraising
yang diciptakan oleh Save The Children
ini.
Indonesia sebagai upaya untuk menarik
pendekatan
menjadi pembeda Save The Children Indonesia
fundraising
penggalangan
dana
didukung
masyarakat
tersebut
dengan
kemampuan
dan
(fundraiser). Para fundraiser menggunakan komunikasi dan interaksi secara langsung
dalam jenis strategi private site fundraising.
kepada
masyarakat
untuk
memberikan
tersebut
informasi terkait program dan kegiatan yang
dilakukan di pusat perbelanjaan karena target
dilakukan oleh Save The Children Indonesia
donor potensial menurut Save The Children
sekaligus mengajak masyarakat untuk dapat
Indonesia
kelas
berdonasi di Save The Children Indonesia.
menengah atau middle class agar dapat
Sesuai dengan Sprinkel (2005) yaitu organisasi
menjadi donatur dalam jangka panjang. Selain
pelayanan sosial harus dapat melakukan
itu, minimal berusia 21 tahun, memiliki
komunikasi dan dapat berinteraksi secara
penghasilan tetap, kartu kredit atau buku
langsung kepada masyarakat yang dijadikan
tabungan dan memiliki ketertarikan dalam
target sasaran organisasi nirlaba tersebut.
yaitu
muka
kepada
melakukan
yang dilakukan oleh para penggalang dana
pusat perbelanjaan (mall) dan tergolong ke
bertatap
dalam
dengan
keterampilan dalam berkomunikasi yang baik
dengan
menggunakan strategi bertatap muka di pusat-
Strategi
dana
to face ini, Save The Children Indonesia
serupa.
Mengacu pada Lindalh (2010) fundraiser melakukan
lain,
melakukan
melalui strategi dialogue fundraising atau face
dengan organisasi pelayanan sosial yang aktivitas
organisasi
penggalangan
Disisi
perhatian masyarakat untuk mengenal dan
melakukan
membantu
masyarakat
dari
kampanye dan program Save The Children
Oleh karena itu, fundraiser mempunyai
Indonesia. Jenis dan target donatur yang telah
peranan penting dalam melakukan pencarian
ditentukan sebelumnya oleh Save The Children Indonesia
dalam
strategi
ini
sumber pendanaan melalui strategi dialogue
dapat
fundraising ini. Dalam hal ini, mengacu pada
memudahkan Save The Children Indonesia dalam
melakukan
pendekatan
Norton dan Culshaw (2000) keberhasilan
kepada
penerapan strategi
masyarakat. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan
oleh
Smith
(1997)
yang dilakukan oleh
organisasi pelayanan sosial tidak luput dari
yaitu
peranan
organisasi pelayanan sosial yang berfokus
fundraiser
yang
memiliki
keterampilan dan kemampuan yang baik dalam
kepada target dan jenis dalam mencari donor
melakukan penggalangan dana. Poin utama 61
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 1
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
HALAMAN: 1 --153
yang menjadi keahlian dan keterampilan
supporter
fundraiser di Save The Children Indonesia,
memberhentikan calon donatur ini,
diantaranya; memiliki komunikasi yang baik,
fundraiser
kerjasama
dapat
semua calon donatur yang lewat tetapi
memahami profil serta visi dan misi Save The
fundraiser melihat target sasaran yang
Children Indonesia dengan baik maupun tidak
telah
pantang
menghadapi
Children Indonesia yaitu calon donatur
masyarakat yang memiliki berbagai karakter
yang usianya kira-kira diatas 21 tahun
dan dalam menghadpi tolakan saat di lapangan.
dan
Hal tersebut, sesuai dengan Norton (2002:20-
penghasilan cukup serta memiliki kartu
28) untuk keterampilan menggalang dana yang
kredit atau kartu tabungan.
harus
tim
yang
menyerah
dimiliki
baik
serta
untuk
fundraiser
diantaranya;
(pendukung).
tidak
memberhentikan
ditetapkan
yang
Untuk
oleh
Save
sudah
The
mempunyai
2. Introduction (Pembukaan)
kesungguhan membantu mewujudkan tujuan
Setelah melakukan pendekatan dengan
organisasi, percaya diri dan siap menghadapi
calon
tolakan, gigih, serta mampu menangkap
donatur
tersebut,
kemudian
fundraiser memperkenalkan diri dan
peluang.
profile
Keterampilan fundraiser tersebut pada
dari
Save
The
Children
Indonesia kepada para calon donatur.
akhirnya dapat meningkatkan performa Save
3. Program
The Children Indonesia untuk mendapatkan
Program)
sumber dana dalam menjalankan program dan
Setelah melakukan pendekatan dengan
kegiatannya secara suistanable. Dalam hal ini,
calon donatur, kemudian fundraiser
Save The Children Indonesia membekali para
mempresentasikan
program-program
fundraiser dalam berinterkasi langsung dan
Save The Children
Indonesia terkait
mengajak masyarakat untuk berdonasi di Save
dengan anak tersebut, seperti; program
The Children Indonesia dengan menggunakan
pendidikan, kesehatan, gizi buruk anak
empat tahapan, diantaranya yaitu:
maupun isu-isu yang terkait anak lainnya.
1. Approach (Pendekatan)
Pertama
terhadap
seorang fundraiser yaitu melakukan dengan
(Presentasi
fundraiser
menjelaskan permasalahan yang terjadi
Langkah pertama yang dilakukan oleh
pendekatan
Presentation
anak
fundraiser
cara
solusi
memberhentikan calon donatur atau
dari
saat
ini.
menjelaskan
Kedua, mengenai
permasalahan
yang
dijelaskan sebelumnya. Ketiga, setelah
Save The Children Indonesia biasa
menjelaskan mengenai solusi dari
menyebut calon donaturnya yaitu calon 62
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
permasalahan
tersebut,
NOMOR: 1
fundraiser
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
HALAMAN: 1 --153
mewujudkan
strategi
fundraising
untuk
menjelaskan hasil yang sudah di capai
memberikan hasil yang terbaik bagi organisasi.
Save The Children Indonesia dalam
Komunikasi yang dibangun di dalam sebuah
mengatasi solusi dari permasalahan
tim fundraiser terjalin dengan baik karena di
tersebut.
dalam divisi fundraising ini bekerjasama untuk
4. Asking (Mengajak Untuk Berdonasi)
mencapai tujuan secara efektif dan efesien
Kemudian, pada tahapan ini fundraiser
dalam penggalangan dana yaitu mendapatkan
mengajak
pendanaan
calon
donatur
untuk
sesuai
dengan
target
yang
berpartisipasi melakukan donasi di
diharapkan oleh organisasi. Mengacu pada
Save The Children Indonesia dan
Skidmore
dijelaskan
cara
kerjasama tim (teamwork) menjadi suatu
Save The Children
komponen yang penting dalam organisasi
berdonasi
pula di
bagaimana
Indonesia.
bentuk
kerjasama
pelayanan sosial, bentuk kerjasama tim akan berjalan dengan baik apabila digunakan untuk
5. Closing (Penutup)
mencapai tujuan bersama.
Terakhir penutupan (closing). Dalam hal ini, berdasarkan pengamatan dialog yang
(1995:177)
dilakukan
fundraiser
Untuk menunjang penerapan strategi
yaitu
dialogue fundraising ini Save The Children
mengucapkan terima kasih kepada
Indonesia fundraiser dibekali IPad yang
donatur atas waktunya yang telah
menggunakan sistem waysact yang berfungsi
diberikan dan untuk dapat berpartipasi
untuk memudahkan dalam memverifikasi data
menjadi donatur Save The Children
donatur
Indonesia.
program
Save
The
melakukan
dengan
kegiatan
penggalangan
dana.
Namun, disisi lain kekurangan sistem waysact
menggunakan strategi dialogue fundraising
tersebut hanya dapat di download dan
ini, diantaranya; komunikasi, penyampaian
tersinkronisasi pada IOS saja. Selain itu,
pesan, presentasi, dan penggambaran penerima
sistem waysact ini juga tidak dapat digunakan
manfaat.
ketika terkendala oleh sinyal yang buruk.
Pendekatan
komunikasi
yang
di
lakukan oleh fundraiser Save The Children Indonesia
Children
pelayanan sosial. Dalam hal ini yaitu dalam
tahapan seorang penggalang dana dalam fundraising
kegiatan
mempresentasikan
teknologi sistem dapat mendukung organisasi
yang dikemukakan (Sargeant, 2010: 87) bahwa
kegiatan
dan
Indonesia. Mengacu pada (Kettner, 2002)
Dari pernyataan tersebut sebagaimana
melakukan
tersebut
kepada
masyarakat
2. Strategi Corporate Fundraising
dapat 63
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 1
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
HALAMAN: 1 --153
Strategi corporate fundraising yang
Children Indonesia tetapkan. Hal ini sesuai
dilakukan oleh Save The Children Indonesia
dengan konsep dari Sargeant (2010) yaitu hal
yaitu untuk dapat mengembangkan sumber
tersebut dibuat untuk memperjelas dalam
pendanaan untuk Save The Children Indonesia
melakukan kerjasama yang tidak sesuai
untuk keberlanjutan program pelayanan dalam
dengan visi dan misi organisasi pelayanan
jangka panjang dalam membangun jaringan
sosial. Oleh karena itu, Save The Children
kemitraan dengan perusahaan. Sebagaimana
Indonesia
yang dikemukakan oleh Sargeant (2010:453)
perusahaan, Save The Children Indonesia
bahwa
fundraising
melakukan pencarian berbagai informasi profil
membangun
perusahaan terkait yang akan menjadi mitra
pengembangan organisasi pelayanan sosial
Save The Children Indonesia sebagai upaya
dalam bekerjasama dengan perusahaan yang
dalam pengidentifikasian kemungkinan resiko
mempunyai
Dalam
yang terjadi melalui internet. Namun, disisi
strategi ini pula, Melalui strategi corporate
lain pencarian informasi yang dilakukan oleh
fundraising ini Save The Children Indonesia
Save The Children Indonesia terkadang tidak
membangun
dengan
dapat semua karena keterbatasan informasi
perusahaan yang bertujuan untuk mendorong
yang diperoleh dari website perusahaan
dan
tersebut.
strategi
merupakan
corporate
konteks
untuk
kepentingan
jaringan
mempercepat
tertentu.
kemitraan
kemajuan
terhadap
kampanye isu-isu yang terkait dengan anak,
dana
sehingga tidak dapat di publish begitu saja.
dengan
Save The Children Indonesia menggunakan
menggunakan strategi corporate fundraising
beberapa
ini untuk menindaklanjuti program-program
mencari
Children Indonesia dengan perusahaan yang
Indonesia
agar dapat saling bersinergi satu sama lain
Children
Indonesia
dalam
melakukan
perusahaan
yang
mempunyai
untuk
menjalin
partnership.
Perusahaan yang menghubungi Save The
yang disesuaikan dengan kebutuhan bersama. Save
dalam
kesamaan fokus dengan Save The Children
menjadi mitra Save The Children Indonesia
demikian,
pendekatan
kemitraan yaitu Save The Children Indonesia
yang telah disusun bersama antara Save The
Meskipun
dengan
perusahaan yang terkadang bersifat privacy
perlindungan terhadap anak-anak. Selain itu, penggalangan
bermitra
Hal itu disebabkan beberapa informasi
baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun
kegiatan
sebelum
Children Indonesia untuk menjalin kemitraan
The
dalam mengeluarkan dana CSR perusahaan
melakukan
tersebut.
Hal
ini
sejalan
dengan
yang
kemitraan tetap melihat pada kesesuaian
dikemukakan oleh Young, et al (2007: 134)
visi,misi dan nilai-nilai yang telah Save The
seperti pengajuan proposal, promosi bersama, 64
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 1
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
HALAMAN: 1 --153
sponsorship kegiatan atau publikasi serta
mendukung kampanye global dari Save the
bantuan biaya pelayanan yang dikeluarkan.
Children: EVERY ONE. Kampanye ini akan
Save
The
Children
menyelamatkan
Indonesia
fundraising
fundraising
local.
internasional
internasional Untuk
dalam
Kemudian, Save the Children melakukan
fundraising corporate
fundraising Save The Children
Indonesia.
dengan
pemberantasan kematian pada anak dan ibu.
dan
strategi
hidup
memberikan inspirasi tindakan segera terhadap
mempunyai dua bentuk corporate fundraising, yaitu
jutaan
kerjasamaa dengan perusahaan Accenture dalam membantu remaja-remaja di negaranegara seperti Indonesia, mesir, Filipina,
Adapun penejalsannya yaitu sebagai berikut:
Vietnam,
a. Fundraising Internasional
Bangladesh
dan
Cina
dalam
ketrampilan dan keahlian untuk mendapatkan ini
pekerjaan atau memulai usaha. Lalu, terdapat
merupakan bentuk dari corporate fundraising
Prudential yang berkomitmen selama tiga
yang dilakukan oleh Save The Children
tahun
Internasional dalam melakukan kemitraan
Internasional untuk mendukung program dan
dengan
skala
kegiatan Save the Children di Indonesia,
internasional. Pada saat ini perusahaan yang
Filipina, Kamboja dan Vietnam yang berfokus
merupakan global partnership dari Save The
pada pengasuhan dan pendidikan usia dini.
Children Internasional yaitu; IKEA, Reckitt
Selain itu, Save The Children Indonesia pernah
Benkisser, Starbuck, Hyundai, Prudential,
melakukan pendekatan berdasarkan Cause
Unilever,
GlaxoSmithKline
Related Marketing (CRM). Pendekatan CRM
(GSK). perusahaan internasional seperti IKEA
ini yang dilakukan oleh Save The Children
melakukan kerjasama dengan Save The
Indonesia yaitu; perusahaan detol pernah
Children
melakukan kerjasama dengan Save The
Fundraising
internasional
perusahaan-perusahaan
Accenture,
Internasional
dalam
program
bersama
Save
The
Children
pengembangan melawan pekerja anak. Dalam
Children Internasional.
hal ini, IKEA memproduksi soft toys (mainan
Perusahaan Dettol tersebut menjual sabun cuci
anak-anak)
terkait
tangan di Indonesia juga kemudian di kemasan
pendidikan. Untuk setiap pembelian mainan,
sabun cuci tangan tersebut di tambahkan stiker
uang tersebut disumbangkan untuk membantu
#savechild sehingga masyarakat yang membeli
dan mendanai program Save The Children
sabun cuci tangan Dettol telah ikut berdonasi
sejak tahun 2013 di seluruh dunia, termasuk
sebesar 10% dari pembelian sabun Dettol
program perlindungan anak-anak di Indonesia.
tersebut. Dettol dan Save The Children global
Selanjutnya,
terdapat
telah mengkampanyekan kesehatan anak dan
berkomitmen
selama
untuk
kampanye
Unilever tiga
tahun
yang untuk 65
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
kebersihan.
VOLUME: 6
Sebagaimana
(Varadarajan
Menon,
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
HALAMAN: 1 --153
pendapat
Untuk melakukan kerjasama melalui
1988)
dalam
kemitraan yang dibangun oleh Save The
kampanye
CRM
Children
memiliki dua tujuan yaitu mendukung cause
Children
sosial dan meningkatkan kinerja pemasaran
pengidentifikasian
untuk
sehingga
mengevaluasi Key Performance Indicator
perusahaan dapat memberikan donasi kepada
(KPI) serta mengantisipasi dari dampak yang
organisasi pelayanan sosial. Dalam hal ini
dihasilkan ketika Save The Children Indonesia
tujuan lain dari CRM yaitu mendapatkan
memutuskan
pendapatan dan menyediakan pertukaran yang
perusahaan yang terkait. Save The Children
dapat memaksimalkan tujuan dari Save The
Indonesia dalam bermitra dengan perusahaan
Children Indonesia gberfokus pada pelayanan
memiliki kebijakan yang digunakan sebagai
anak dengan mitra kerjasama perushaan.
landasan
Sejalan dengan pendapat dari Kotler (2010)
kerjasama
bahwa
program
Sargeant
dan
NOMOR: 1
(2010:445)
menghasilkan
pada
penjualan
dasarnya
kegiatan
CRM
Indonesia
tersebut,
Save
Indonesia
dalam
resiko
untuk
bermitra
memutuskan
dengan atau
melakukan
atas
untuk
dengan
melakukan
perusahaan.
bentuk
The
Apapun
kegiatan
untuk
menghubungkan pembelian produk atau jasa
melakukan kemitraan dan kerjasama dengan
dengan fundraising
(penggalangan dana)
perusahaan, Save The Children Indonesia tetap
untuk cause tertentu yang diangkat perusahaan
harus berlandaskan terhadap nilai-nilai yang
atau organisasi pelayanan sosial.
dirumuskan dalam bentuk visi, misi dan tujuan Save The Children Indonesia.
b. Fundraising local Namun, untuk saat ini fundraising local dalam
Dalam hal ini, Save The Children Indonesia
penerapannya belum dilakukan oleh Save The
dalam
Children Indonesia karena di tahun kemarin kegiatan
fundraising
lokal
ini
yang memiliki kriteria, berikut ini; perusahaan yang berhubungan dengan susu formula karena
Children Indonesia pada tahun 2015 Save The
Save The Children Indonesia mempunyai
Children Indonesia akan memulai bekerjasama kemitraan
dengan
tidak akan mendekati perusahaan-perusahaan
Padahal untuk rencana awalnya Save The
membangun
kemitraan
perusahaan mempunyai kebijakan etik yaitu
tertunda
disebabkan oleh beberapa faktor internal.
untuk
melakukan
program
lokal
dalam
mengkampanyekan
ASI,
perusahaan rokok, perusahaan alkohol, ada
corporation di Indonesia dan baru akan mulai
kaitannya dengan pronografi dan alkohol tidak
dijalankan kembali membangun kerjasama
akan di terima oleh Save The Children
dengan corporate lokal di pertengahan tahun
Indonesia dalam menjalin kemitraan dengan
2016 ini.
perusahaan tersebut. Hal ini dilakukan karena 66
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 1
HALAMAN: 1 --153
tidak sesuai dengan visi, misi maupun nilai-
Children
nilai dari Save The Children Indonesia.
menggunakan strategi face to face atau
Kebijakan tersebut sudah menjadi landasan
dialogue fundraising yang dirasa efektif oleh
secara
Save
global
dari
Save
The
Children
Indonesia
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
The
mengawali
Children
Indonesia
dengan
untuk
Internasional yang harus diikuti oleh seluruh
mendapatkan dana. Kemudian, Save The
Save The Children di setiap negara termasuk
Children Indonesia berupaya mengembang-
Save The Children Indonesia. Dalam hal ini
kan strategi lainnya yaitu dengan strategi
kebijakan yang ditetapkan oleh Save The
multichannel
Children Indonesia telah sesuai dengan
menggunakan strategi ini bertujuan dalam
Sargeant (2010) bahwa kebijakan etis yang
memperbesar
memetakan jenis perusahaan yang akan
diperoleh dan sebagai langkah antisipasi bila
bekerjasama dengan organisasi nirlaba, standar
salah satu strategi fundraising lainnya tidak
perilaku yang diharapkan, dan konsekuensi
berfungsi secara efektif. Sebagaimana dengan
dari
pernyataan yang dikemukakan oleh Norton &
pelanggaran
(seperti
penghentian
kemitraan). Sehingga,
sumber
karena
dengan
pendanaan
yang
Culshaw (2000) bahwa organisasi pelayanan peneliti
menyimpulkan
sosial
terkait
dalam
berbagai macam strategi fundraising lain.
Steckel dan Simmons (1992) dalam Sargeant (2010: 458) yang menjelaskan dalam strategi ini,
peluang
untuk memperoleh sumber pendanaan dari
fundraising ini bahwa sesuai dengan konsep
fundraising
memanfaatkan
mengembangkan strategi penggalangan dana
keseluruhan penerapan strategi corporate
corporate
fundraising
Variasi dari strategi akuisisi (multichannel) yang dilakukan oleh Save The Children Indonesia diantaranya yaitu:
organisasi
pelayanan sosial harus dapat menilai hubungan dengan perusahaan yang memiliki identfikasi seperti berikut ini; lingkup dan waktu kerjasama,
keterlibatan
dan
a. Telefundraising
dukungan
Telemarketing atau telefundraising adalah cara
perusahaan maupun pegawai, dampak dari
fundraising yang dilakukan oleh Save The
melakukan kerjasama, hasil yang dicapai, dan
Children Indonesia yang dilakukan melalui
kualitas hubungan yang didapat dengan mitra
telepon. Dalam hal ini, Save The Children
yang terkait.
Indonesia mendapatkan kontak masyarakat, salah satunya ketika masyarakat mengisi biodata diri dari kampanye 7 menit yang dibuat
3. Strategi Multichannel Fundraising
oleh Save The Children Indonesia. Kampanye
Pada awal Save The Children Indonesia
#7menit merupakan aksi yang dilakukan oleh
memulai kegiatan fundraising, Save The 67
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 1
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
HALAMAN: 1 --153
Save The Children Indonesia untuk mencegah
petugas di telepon, tanpa perlu mengisi
kematian bayi yang meninggal dalam setiap 7
formulir donasi. Namun, pada saat ini, untuk
menit terdapat 1 bayi yang meninggal dunia
melakukan telefundraising ini Save The
karena sebab yang sebenarnya dapat dicegah
Children Indonesia masih bekerjasama dengan
oleh pemerintah seperti; banyaknya daerah di
agency seperti; call center dan belum
Indonesia yang fasilitasnya kurang memadai,
dilakukan secara in house oleh Save The
minimnya tenaga kesehatan maupun tenaga
Children Indonesia sendiri. Mengacu pada
kesehatan yang kurang terampil. Melalui
(Sargeant,2010) telefundraising merupakan
kampanye ini dengan pengisian petisi yang
salah satu saluran dalam strategi akuisisi yang
berbentuk pembatas buku tersebut, masyarakat
dilakukan Save The Children Indonesia dengan
diajak oleh Save The Children Indonesia untuk
menggunakan
mengisi biodata diri dan menandatangani petisi
infromasi dan kampanye serta mengajak
tersebut sebagai upaya untuk mendesak
masyarakat dalam berdonasi.
pemerintah menghentikan kematian bayi.
telepon
untuk
pemberian
b. online fundraising.
Selanjutnya, dengan mengisi petisi tersebut nantinya petisi tersebut akan disampaikan oleh
Online fundraising atau digital fundraising ini
pemerintah oleh Save The Children Indonesia.
terkait dengan aktivitas fundraising yang dilakukan secara online. Masyarakat dapat
Melalui pengisian biodata diri di dalam
berdonasi melalui website Save The Children
keterlibatan kampanye #7menit tersebut Save
Indonesia secara online, kemudian sign up dan
The Children Indonesia mendapatkan data diri
setelah itu baru melakukan donasi. Donasi
masyarakat, setelah itu tim telefundraising
online memberikan pilihan cara cepat dan
akan melakukan komunikasi melalui telepon
mudah bagi masyarakat yang aktif dengan
dengan
tentang
internet dan ingin mendukung Save The
program dan kampanye yang dilakukan oleh
Children Indonesia.Dalam hal ini Save The
Save The Children Indonesia dan menawarkan
Children Indonesia memanfaatkan website
kepada masyarakat kesediaan untuk berdonasi
untuk mempermudah masyarakat yang ingin
dalam meningkatkan kesejahteraan anak-anak
sekali berdonasi di Save The Children
Indonesia. Ketika dihubungi melalui telepon
Indonesia. Untuk online donasi yang dilakukan
oleh agency yang bekerjasama dengan Save
Save The Children Indonesia ini hanya dapat
The Children Indonesia, calon donatur dapat
dilakukan bagi masyarakat yang menggunakan
langsung memberikan donasi, cukup dengan
kartu kredit saja.
menyebutkan jumlah donasi dan konfirmasi
pendapat dari (Klein, 2011: 286-288) yaitu
alat pembayaran yang akan digunakan kepada
fasilitas berupa untuk lembaran isian donatur
memberikan
informasi
68
Hal ini sesuai dengan
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 1
HALAMAN: 1 --153
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
dengan icon tertentu, dan diberikan suatu
sebesar Rp. 15.853.599 dari target yang
kalimat dibawahnya, “klik untuk berdonasi”.
dikumpulkan
sebesar
dari
target
Rp.
13.735.000 untuk pembuatan pondok belajar untuk anak-anak disabilitas tersebut. Mengacu c. Crowdfunding
pada Young (2012) langkah-langkah dalam
Crowdfunding adalah salah satu saluran
melakukan crowdfunding, yaitu:
pengumpulan dana yang dilakukan oleh Save
1. 2. 3. 4.
The Children Indonesia dalam mengumpulkan uang atau biasa juga yang disebut patungan dari masyarakat untuk mewujudkan sesuatu.
Membuat proyek yang menarik Buat sebuah video promosi Target pendanaan yang tepat Durasi promo yang tepat
Hanya pemanfaatan website untuk melakukan fundraising secara crowdfunding, seperti; ini,
Langkah-langkah melakukan crowdfunding
crowdfunding yang pernah dilakukan oleh
tersebut menjadi penting dilakukan agar tujuan
Save The Children Indonesia yaitu membantu
yang diharapkan dapat dicapai. Sehingga,
menyediakan fasilitas belajar dan mengajar
dalam hal ini crowdfunding yang dilakukan
bagi
oleh Save The Children Indonesia ini dapat
platform
kitabisa.com.
Dalam
anak-anak disabilitas di
hal
Kampung
melebihi dari target yang dicapai.
Sukamulya RT.01 RW.06 Desa Bongas, Cililin, Kab. Bandung Barat. Sejalan dengan Wheat (2013) bahwa penggalangan dengan menggunakan
crowdfunding
d. community fundraising
merupakan
Community fundraising merupakan
metode baru yang diterapkan dalam bentuk
kegiatan penggalangan dana yang dilakukan
sebuah aplikasi berbasis website atau platform
oleh komunitas dan hasil dari kegiatan yang
khusus. Save The Children Indonesia membuat
dilakukan oleh komunitas tersebut, diberikan
video singkat serta latar belakang dan estimasi
oleh Save The Children Indonesia. Community
biaya yang digunakan untuk pembuatan
fundraising yang pernah dilaku-kan yaitu
pondok belajar disabilitas tersebut yang
kegiatan yang diadakan oleh komunitas arsenal
digunakan untuk menarik masyarakat agar
Indonesia seperti; kegiatan lari bersama.
dapat ikut serta berdonasi. Setiap kampanye yang
terdapat
diberikan
di
deadline.
platform Dalam
Komunitas Arsenal tersebut menyisihkan
kitabisa.com hal
sebagian dana untuk disumbangkan kepada
ini,
Save The Children Indonesia dari hasil
crowdfunding yang dilakukan oleh Save The
pendaftaran dan penjualan tiket kegiatan lari
Children Indonesia berhasil mengumpul-kan
bersama.
dana dari kegiatan patungan tersebut yaitu
Komunitas
menyisihkan 69
sebagian
Arsenal dana
tersebut untuk
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 1
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
HALAMAN: 1 --153
disumbangkan kepada Save The Children
langsung) tidak digunakan oleh Save The
Indonesia dari hasil pendaftaran dan penjualan
Children Indonesia dalam saluran pendukung
tiket kegiatan lari bersama. Sebagaimana yang
strategi
dikemukakan
Chammbers
178)
sebagaimana pendapat dari Young, et al
community
fundraising
merupakan
(2007) mengungkapkan bahwa saluran atau
penggalangan
dana
melibatkan
metode lain yang digunakan untuk mendekati
komunitas yang mempunyai visi sama untuk
donatur potensial secara personal merupakan
disumbangkan kepada organisasi pelayanan
terpopuler dari penggalangan dana.
(2005:
dengan
multichannel
fundraising
ini
sosial untuk membangun hubungan dengan komunitas
atau
meningkatkan terhadap dilakukan.
masyarakat
kesadaran
program Proyek
dan
akan
maupun manfaat
kegiatan
Save
the
4. Strategi Retention and Development Donor Save The Children Indonesia melaku-
yang
kan strategi retention and development donor
Children
ini sebagai salah satu peluang. Sehingga, di
Indonesia, yang didanai oleh komunitas
dalam strategi ini dapat menjaga kepercayaan
Arsenal saat ini sedang mengembangkan
donatur bahkan mengembangkan donatur
keterampilan anak muda di wilayah Bandung.
untuk jangka panjang sehingga Save The
Dalam hal ini, memberikan pelatihan dan
Children
keterampilan kerja kepada anak-anak muda
kepercayaan
diri
berupaya
untuk
memberikan pelayanan yang terbaik kepada
agar dapat meningkatkan kerja tim mereka, menumbuhkan
Indonesia
donatur maupun calon donatur. Kepercayaan
dan
donatur terhadap Save The Children Indonesia
kepemimpinan melalui berbagai kegiatan.
dapat ikut membantu meningkatkan kesadaran
Community fundraising ini selain menerima
masyarakat untuk peduli terhadap anak-anak
sumbangan dalam bentuk uang dapat juga
Indonesia yang membutuhkan bantuan terkait
menerima sumbangan dalam bentuk alternatif
pelayanan pendidikan, kesehatan dan lainnya.
lainnya, misalnya seperti; barang yaitu, buku
Di dalam penerapan strategi ini, Save The
bacaan untuk anak-anak, peralatan sekolah,
Children Indonesia berupaya dalam menjalin
dan baju.
komunikasi yang baik dan memberikan
Pada saat ini, Save The Children
pelayanan yang baik kepada para donaturnya.
Indonesia tidak menggunakan direct mail
Dalam hal ini, Save The Children Indonesia
sebagai cara dalam penggalangan dana yang
juga membangun komunikasi secara berkala
dilakukan, direct mail yang digunakan Save
kepada
The Children Indonesia digunakan sebagai
donaturnya
dengan
memberikan
informasi terkait laporan pertanggungjawaban
laporan kegiatan dan pertanggungjawaban
yang dikirimkan melalui email. Selain itu,
kepada donatur. Sehingga, direct mail (surat 70
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 1
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
HALAMAN: 1 --153
terdapat pula pelayanan informasi untuk
diakses dengan mudah oleh masyarakat. Selain
menanggapi dengan cepat keluhan, kritik dan
itu, donatur dapat menghubungi customer
saran para donatur. Pelayanan yang diberikan
service terkait keluhan serta kritik saran
Save The Children
kepada Save The Children Indonesia.
Indonesia kepada para
donatur yaitu;
b. Kemudahan pembayaran
a. Memiliki legalitas fundraising
Ada berbagai cara dan alternatif yang
Save The Children Indonesia memiliki
memudahan pembayaran dalam berdonasi,
legalitas berbadan hukum dalam melakukan
antara lain; pembayaran dengan debet card,
kegiatan fundraising dan mempunyai izin
pembayaran dengan kredit card maupun
untuk pengadaan uang dan barang (PUB) yang
pembayaran melalui internet di website Save
diatur dalam Undang-undang nomor 9 tahun
The Children Indonesia. Selain itu, donatur
1961 tentang pengumpulan uang atau barang,
yang ingin berdonasi melalui website terdapat
dan Peraturan Pemerintah nomor 29 tahun
pula pada halaman donasi yaitu Internet
1980
pengumpulan
Payment Gateway ini menyediakan beragam
sumbangan, penyelenggara pengumpulan uang
cara pembayaran secara online yang tergolong
atau barang harus melakukan izin terlebih
mudah dan aman. Dengan begitu, masyarakat
dahulu berdasarkan wilayah. Dalam hal ini,
dapat dengan mudah berdonasi melalui
metode dan mekanisme fundraising hingga
website secara online dengan menggunakan
laporan keuangan dari aktivitas penggalangan
kartu kredit. Kemudahan pembayaran dalam
dana
Indonesia
berdonasi di Save The Children Indonesia
disampaikan kepada pemerintah. Selain itu,
dengan menyediakan berbagai pilihan jumlah
Save
donasi
tentang
Save
The
pelaksanaan
The
Children
Children
Indonesia
memiliki
dan
alternative
pembayaran
Standard Operasional Prosedur (SOP) dalam
memudahkan para donatur untuk berdonasi di
melakukan fundraising. SOP penggalangan
Save The Children Indonesia.
dana dibuat untuk memberikan pedoman
c. Laporan pertanggungjawaban
kepada pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan
Tanggung jawab Save The Children
penggalangan dana yang dilakukan oleh Save
Indonesia kepada para donaturnya dengan
The Children Indonesia. b.
memberikan laporan secara berkala. Save The
Pelayanan Informasi
Children
Indonesia
memastikan
dengan
pemberian laporan secara berkala kepada
Memberikan informasi secara lengkap
donatur dan dana yang digunakan secara
kepada masyarakat ataupun donatur baik
efisien untuk pemberian pelayanan kepada
secara langsung melalui fundraiser ataupun
anak-anak Indonesia. Hal ini, dilakukan Save
dari website dan media sosial yang dapat 71
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 1
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
HALAMAN: 1 --153
The Children Indonesia untuk memberikan
Hal
ini,
sesuai
Sargeant
(2008)
kepercayaan dan mendapatkan loyalitas dari
kepercayaan dalam konteks penggalangan
para
dapat
dana yang dapat dilihat sebagai loyalitas donor
memberikan donasinya dalam jangka panjang.
dan hubungan organisasi pelayanan sosial
Laporan
dan
yang dapat meningkatkan loyalitas donatur
informasi kegiatan yang telah dilakukan oleh
tersebut melalui komunikasi dengan para
Save The Children Indonesia dilaporkan
donaturnya, kualitas pelayanan, frekuensi
kepada donatur melalui email dan newsletter
organisasi melakukan komunikasi dengan
terkait kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
donatur dan kesigapan organisasi dalam
Save The Children Indonesia.
menanggapi keluhan.
donatur
sehingga
berkala
seperti;
donatur
keuangan
Kualitas pelayanan yang dilakukan
d. Giving thanks (tanda ucapan terima
oleh Save The Children Indonesia kepada para
kasih kepada donatur).
donatur
Pemberian stiker dan kartu giving
pengembangan
thanks sebagai bentuk penghargaan dan tanda
media
Indonesia.
Sehingga, para donatur dan Save The Children
Giving thanks yang diberikan kepada donatur
Indonesia lebih mudah untuk melakukan
meliputi; booklet, stiker dan welcome card. Di
interaksi
kartu ucapan terima kasih tersebut donatur
terkait
penyampaian
informasi
program dan kegiatan yang dilakukan oleh
dapat melihat program dan kegiatan yang
Save The Children Indonesia. Maka, hal ini
mereka bantu dan program yang telah
sesuai dengan Norton dan Culshaw (2000)
dilakukan oleh Save The Children Indonesia.
yaitu organisasi pelayanan sosial tidak hanya
Tujuan dari pemberian giving thanks tersebut yang dilakukan oleh Save The Children Indonesia yaitu salah satu bentuk penghargaan
sekedar
melakukan
semata
tetapi
kegiatan
memperhatikan
fundraising hubungan
komunikasi kepada para donaturnya.
yang diberikan oleh Save The Children
Melalui komitmen yang diberikan Save
Indonesia karena telah berdonasi. Hal tersebut dan
macam
manajemen Save The Children
donatur di Save The Children Indonesia.
menarik
berbagai
upaya
untuk menjembatani donatur dan pihak
terlibat dalam berpartisipasi langsung sebagai
dapat
dengan
komunikasi baik cetak maupun elektronik
ucapan terima kasih kepada donatur yang telah
juga
didukung
The Children Indonesia dengan menjaga
menyebarkan
awareness terhadap kampanye yang dilakukan
kualitas
pelayanan
dan
loyalitas
para
oleh Save The Children Indonesia.
donaturnya yang telah berdonasi di Save The Children Indonesia ini membuat masyarakat lebih loyalitas lagi terhadap Save The Children 72
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 1
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
HALAMAN: 1 --153
Indonesia dengan menjadi donatur dalam
proses tatap muka dari donor potensial
jangka panjang sesuai yang diharapkan oleh
Save
organisasi. Sejalan yang telah dikemukakan
Sehingga, melalui strategi ini dapat
oleh Norton (2002:474) bahwa hubungan
mengumpulkan pendanaan sendiri dan
dalam
menjaga
mengurangi ketergantungan dengan
kepercayaan masyarakat dapat menciptakan
lembaga donor. Penerapan strategi
iklim yang baik bagi organisasi.
dialogue fundraising di Save The
menarik
perhatian
dan
melibatkan
donatur
para fundraiser ketika melakukan
dalam
pendekatan kepada masyarakat untuk
program dan kegiatan yang dilakukan tersebut.
mengajak masyarakat berdonasi di
Namun, pada saat ini Save The Children
Save
Indonesia belum pernah melibatkan donatur
sering
karena penggalangan dana yang dilakukan
tahun.
Pattey
Children
Indonesia.
menghadapi
tolakan
dari
masyarakat ketika mencoba melakukan
oleh Save The Children Indonesia baru 1,5
The
Meskipun para fundraiser tersebut
individu dalam kegiatan yang dilakukannya
berjalan
Indonesia.
keterampilan, pengetahuan dan sikap
organisasi pelayanan sosial dapat dilakukan cara
Children
Children Indonesia ini tidak luput dari
Hubungan baik yang dilakukan oleh
dengan
The
pendekatan dan mengajak masyarakat
(2008)
melalui
mengungkapkan bahwa keterlibatan donatur
interaksi
mensosialisasikan
adalah langkah yang paling penting sebagai
berdonasi
kesempatan dan peluang organisasi pelayanan
di
langsung dan
untuk
mengajak
Save The Children
Indonesia tetapi fundraiser tetap gigih
sosial untuk menarik kepercayaan publik.
dan tidak mudah menyerah. Hal ini disebabkan karena sebagian besar masyarakat belum mengetahui Save
KESIMPULAN
The
Berdasarkan pada hasil penelitian dan
organisasi
pembahasan yang telah diuraikan sebelumya,
Indonesia pelayanan
internasional
mengenai penerapan strategi fundraising di Save The Children
Children
yang
sebagai sosial berfokus
memberikan pelayanan kepada anak-
Indonesia diperoleh
anak.
kesimpulan sebagai berikut:
Sehingga,
melalui
strategi
dialogue fundraising ini, Save The 1. Strategi Dialogue Fundrasising Pada
penerapan
strategi
Children Indonesia berupaya untuk
dialogue
mensosialisasikan profil dan program
fundraising yang dilakukan oleh Save
kegiatan Save The Children Indonesia
The Children Indonesia ini melalui
melalui kampanye terkait isu-isu anak 73
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 1
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
HALAMAN: 1 --153
baik di bidang kesehatan, pendidikan
terhadap anak tersebut. Pada penerapan
dan sebagainya. Namun, sosialisasi
strategi corporate fundraising ini, Save
melalui kampanye yang dilakukan oleh
The Children Indonesia saat ini belum
Save The Children Indonesia dalam
melakukan kerjasama dengan jaringan
strategi dialogue fundraising ini dirasa
perusahaan lokal yang ada di Indonesia
belum optimal sehingga menyebabkan
yang
masih banyaknya masyarakat yang
karena
belum mengenal Save The Children
Sehingga,
Indonesia ini.
kerjasama dengan perusahaan lokal di
2. Strategi Corporate Fundaising Penerapan strategi corporare
belum
kemitraan
Internasional
dari
ini
yang
(global).
Indonesia
strategi
multichannel
teknologi digital dan internet yang meliputi;
mendapatkan
telefundraising
penggunaan
telepon,
fundraising website
telah disepakati oleh Save The Children
dengan dan
crowdfunding
Indonesia dan mitra yang terkait. Disisi
dengan online
menggunakan
media dengan
sosial,
penggunaan
platform kitabisa.com dan community
lain, Save The Children Indonesia kemitraan
kalangan
berbagai saluran dengan pemanfaatan
Melalui,
yang dijalankan dalam waktu yang
melakukan
oleh
mengumpulkan dana menggunakan
dukungan terhadap program-program
dalam
dikenal
The Children Indonesia ini dalam
kemitraan internasional ini Save The Children
memungkinkan
fundraising yang dilakukan oleh Save
dilakukan oleh Save The Children Internasional
diterapkannya
tersebut,
Penerapan
Indonesia dana
belum
3. Strategi Multichannel Fundraising
internasional dan lokal. Pada saat ini
bantuan
internal.
masyarakat secara luas.
dengan perusahaan, yaitu; kemitraan
mendapatkan
permasalahan
Save The Children Indonesia yang
bentuk dalam melakukan kemitraan
Children
penundaan
memiliki pengaruh terhadap eksistensi
The Children Indonesia memiliki dua
The
oleh
Indonesia
fundraising yang dilakukan oleh Save
Save
disebabkan
fundraising
juga
dengan
melakukan
kegiatan bersama komunitas. Namun,
mempunyai kebijakan yang secara
dalam
tegas menolak perusahaan yang tidak
penerapannya
strategi
multichannel ini baru mulai dijalankan
sesuai dengan visi, misi, maupun nilai-
sekitar bulan September 2015 oleh
nilai dari Save The Children Indonesia
Save The Children Indonesia karena
dalam kegiatan pelayanan yang ramah
sebelumnya sempat terkendala oleh 74
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 1
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
HALAMAN: 1 --153
infrastruktur dalam pelaksanaannya.
mempunyai loyalitas dan kepercayaan
Sehingga, pada penerapannya strategi
yang tinggi terhadap Save The Children
multichannel fundraising di Save The
Indonesia maka secara otomatis dapat
Children Indonesia saat ini masih
mempengaruhi pengembangan jumlah
berfokus untuk melanjutkan kegiatan
donasi yang diberikan kepada Save The
dengan
Children Indonesia. Namun, pada
menggunakan
saluran
yang
media
telah
dan
digunakan
penerapan
strategi
ini
Save
The
sebelumnya dan belum mengadakan
Children Indonesia belum melakukan
inovasi baru terkait penerapan strategi
pertemuan bersama antara donatur
multichannel
dengan pihak Save The Children
fundraising
yang
dilakukan.
Indonesia. Padahal, dengan dilakukan acara
pertemuan
tersebut
memungkinkan Save The Children
4. Strategi Retention and Development Donor Penerapan strategi retension and
Indonesia mendapatkan donatur baru dan loyalitas donatur dalam berdonatur
development donor yang dilakukan
di Save The Children Indonesia juga
oleh Save The Children Indonesia
dapat meningkat.
cukup mendapatkan kepercayaan para donaturnya. Hal ini dilakukan Save The Children
Indonesia
melalui
SARAN
peningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan, legalitas,
seperti; kemudahan
pelayanan
laporan
donatur).
Hal
berasumsi bahwa strategi fundraising yang dilakukan oleh Save The Children Indonesia telah berlangsung cukup lama. Namun, pada
ini
realitanya
dilakukan oleh Save The Children
dapat
di
Save
The
melakukan
penelitian
baru melakukan fundraising dan menggunakan
mempertahankan
strategi fundraising pada tahun 2014. Selain
loyalitasnya dalam berdonasi jangka panjang
setelah
ditemukan bahwa Save The Children Indonesia
Indonesia dengan harapan agar para donatur
dan
Children Indonesia, pada awalnya peneliti
pertanggung-
giving thanks (tanda ucapan terima kepada
penelitian
fundraising yang dilakukan oleh Save The
kemudahan
jawaban keuangan dan kegiatan, dan
kasih
hasil
pembahasan mengenai penerapan strategi
mendapatkan
informasi,
pembayaran,
Berdasarkan
kepemilikan
itu, peneliti juga baru mengetahui terkait fakta
Children
di lapangan dalam penelitian ini yaitu, pertama
Indonesia. Ketika para donatur tersebut
sebagian besar masyarakat di Indonesia belum 75
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 1
mengenal brand hingga profil dan kegiatan
The Children Indonesia.
yang dilakukan oleh Save The Children Indonesia.
Kedua,
Save
The
Dalam hal ini, maka dirumuskan
Children
rekomendasi yang dapat dijadikan bahan
Indonesia juga belum membangun kerjasama
pertimbangan dalam upaya peningkatan dan
dengan perusahaan-perusahaan lokal yang ada
perbaikan strategi fundraising yang dilakukan
di Indonesia. Sehingga, dengan kerjasama
oleh Save The Children Indonesia, yaitu; Save
yang dibangun dengan perusahaan lokal
The Children Indonesia dapat melakukan
tersebut dapat menciptakan strategi pendanaan
optimalisasi terhadap sosialiasi brand image
baru yang menjadi alternatif dan peluang untuk Save
The
Children
Indonesia
Save
dalam
Indonesia
dapat
program dan kegiatan yang dilakukan oleh Save The Children Indonesia. Sehingga, ketika
televisi ataupun pemasangan baligho terkait
masyarakat
kampanye yang dilakukan oleh Save The
sudah
mengenal
Save
The
Children Indonesia maka masyarakat juga
Children Indonesia. Keempat, pada saat ini
lebih mudah diajak untuk berpartisipasi dalam
Save The Children Indonesia belum pernah
berdonasi di Save The Children Indonesia.
mengadakan kegiatan atau acara bersama
Selain itu, Save The Children Indonesia juga
donatur individu. Oleh sebab itu, sebaiknya
dapat memulai membangun jaringan untuk
diselenggarakan acara bersama donatur untuk
melakukan kemitraan dengan perusahaan-
mempertahankan loyalitas donatur kepada
perusahaan lokal yang ada di Indonesia dan
Save The Children Indonesia. Acara bersama
melihat peluang dalam membangun kemitraan
donatur tersebut dapat juga dilakukan Save The
dengan
Children Indonesia dengan melibatkan donatur
perusahaan
lokal
yang
tetap
disesuaikan dengan visi, misi dan nilai-nilai
tetap untuk turun di lapangan dan melihat
Save The Children Indonesia. Sehingga,
program dan kegiatan yang dilakukan oleh Indonesia
kepada
agar masyarakat luas mengetahui profil,
Indonesia di media massa, baik itu koran,
Children
Indonesia
setiap strategi fundraising. Hal ini dilakukan
mensosialisasikan kegiatan Save The Children
The
Children
inovasi campaign yang telah dilakukan pada
melakukan
pengembangan dengan mempublikasikan dan
Save
The
masyarakat dengan melakukan pengembangan
mendapatkan dana. Keempat, Save The Children
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
HALAMAN: 1 --153
dengan kerjasama yang dibangun dengan
terkait
perusahaan lokal tersebut dapat menciptakan
penyaluran donasi yang dilakukan oleh Save
strategi
The Children Indonesia. Dengan hal ini, maka
pendanaan
baru
yang
menjadi
alternative untuk Save The Children Indonesia.
donatur juga dapat memberikan masukan
Disisi lain, Save The Children Indonesia juga
kepada Save The Children Indonesia mengenai
dapat mengenalkan brand Save The Children
penyaluran donasi yang dilakukan oleh Save 76
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 1
HALAMAN: 1 --153
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
Indonesia ke masyarakat Indonesia mengenai
Indonesia sebagai organisasi pelayanan sosial
program dan kegiatan yang dilakukan melalui
internasional yang berfokus bidang pelayanan
kerjasama dengan perusahaan lokal tersebut.
terhadap anak-anak. Sehingga, dengan begitu
Dalam hal ini, donatur tetap dan perusahaan
masyarakat menjadi tergerak untuk ikut
terkait yang menjadi mitra dari Save The
berpartisipasi dalam berdonasi di Save The
Children Indonesia dapat melihat langsung
Children Indonesia. Kemudian, terjalinnya
penyaluran donasi yang dilakukan oleh Save
kerjasama aktif dengan perusahaan lokal yang
The Children Indonesia
ada di Indonesia, sehingga diharapkan akan dapat menjadi peluang dalam pendanaan
Oleh karena itu, peneliti mencoba
jangka panjang dan untuk keberlanjutan
menyarankan sebagai pertimbangan untuk
program.
strategi fundraising yang dilakukan oleh Save The Children Indonesia. Saran ini ditujukan untuk Save The Children Indonesia dalam mengoptimalkan strategi fundraising dan personal
branding
Indonesia
dengan
kepada
DAFTAR PUSTAKA
masyarakat
berkolaborasi
Buku :
bersama
perusahaan-perusahaan lokal yang ada di
Chambers, Donald. 2005. Social Policy and Social Programs. Boston: Pearson Education, Inch
Indonesia agar menciptakan kerjasama dan peluang sumber pendanaan baru bagi Save The
Creswell, John. 2013. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed, Edisi Ketiga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Children Indonesia serta memperkenal-kan Save
The
meningkatkan
Children
Indonesia
awareness
dengan
masyarakat
Indonesia terhadap kampanye Save The
Hasenfeld, Y. 1983. Human service organization (2nd ed.). New Jersey: Practice Hall Inc.
Children Indonesia yang berfokus terhadap anak-anak Indonesia. Dalam hal ini peneliti memberikan sebuah gagasan terkait dengan program
Corporate
Fundraising
as
___________.1992. Human service as complex organization (3rd ed.). USA: Sage Publication.
a
Fundraising Strategy: “Save a Child, Galang
Kalida, Muhsin. 2004. Pola dan Strategi Fundraising Dalam Pengembangan Lembaga
Dana Pembuatan Rumah Pintar Untuk Anak Jalanan”.
Sosial. Yogyakarta.
Hasil
yang
ingin
dicapai
dalam Kettner. 2002. Achieving Excellence in The Management of Human Service Organizations. Boston: Allyn and Bacon
kegiatan tersebut yaitu Masyarakat dapat mengenal kehadiran Save The Children 77
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 1
HALAMAN: 1 --153
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
and Investment (2nd edition). Canada: John & Wiley & Sons,Inc
Klein, Kim. 2011. Fundraising for Social Change (6th edition). San Fransisco: Josey Bass
Wheat, R. E., Wang, Y., Byrnes, J. E., & Ranganathan, J. 2013. Raising money for scientific research through crowdfunding.Trends in ecology & evolution, 28(2), 71-72.
Kotler, Philip, Ned Roberto, dan Nancy Lee. 2000. Social Marketing: Improving The Quality of Life Second Edition. SAGE Publications, Inc. Lindahl, Wesley E., 1992. Strategic Planning for Fund Raising: How to Bring in More Money Using Strategic Resource Allocation, San Francisco, Calif.: Jossey-Bass
Wibawa,Budi, Dkk. 2010. Dasar-Dasar Pekerjaan Sosial. Bandung: Widya Padjadjaran Young, Joyce, Ken W. & John S. (2007). Menggalang dana untuk organisasi nirlaba. Jakarta: PT. INA PUBLIKATAMA.
Moelong, Lexy J. 1998. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya
______, T. E. 2012. The Everything Guide to Crowdfunding: Learn how to use social media for small-business funding. Avon, MA, United States of America: Adams Media.
Norton, Michael. 2002. Menggalang Dana: Penuntun bagi Lembaga Swadaya Masyarakat dan Organisasi Sukarela di Negara-Negara Selatan (Masri Maris, Penerjemah) Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Karya Ilmiah:
______________and Culshaw M.2000. Getting started in fundraising, New Delhi: Sage Publications India Pvt, Ltd
Akbar, M.K.(2013). Studi Deskriptif Pelaksanaan Fundraising Dalam Lingkup Human Service Organization Di Yayasan Bustanul Ulum Di Kawasan Desa Cikadut Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Skripsi. Kesejahteraan Sosial UNPAD. Hendriansjah, Stefani. (2014). Proses Crowdfunding oleh #SaveMaster dan Yayasan Kita Bisa Bagi Sekolah Masjid Terminal (Master), Depok. Skripsi. Kesejahteraan Sosial UNPAD Irfan, Maulana (2011). Komunikasi Pemasaran Organisasi Sosial. Artikel. Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial & Politik, Universitas Padjadjaran diakses melalui http://kesos.unpad.ac.id/2011/09/27/ko munikasi-pemasaran-organisasi-sosial/
Pattey, G.Janice. 2008. Non Profit Fundraising Strategy. New Jersey: John Wiley & Son. Inch Sargeant, Adrean. 2010. Fundraising Principal and Practices. Sans Fransisco: John Wiley & Sons, Inc. All rights reserved. Skidmore,Rex A,. 1995. Social Work Administration Dynamic Management and Human Relationships. United Stated: Alyn & Bacon Sprinkel, Kay.2005. Beyond Fundraising New Strategies For Non Profit Innovation
78
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 1
pada tanggal 6 Januari 2016, pukul 14.30 WIB
HALAMAN: 1 --153
ISSN:2339 -0042 (cetak) ISSN: 2528-1577 (elektronik)
Publikasi elektronik http://www.savethechildren.or.id
Kilbey, Brian (2008). Fundraising For Social Service. Journal. Associate Professor, Department of Social Development, University of Cape Town Sargeant, A. and Woodliffe, L. (2007) Building Donor Loyalty: The Antecedents and Role of Commitment in the Context of Charity Giving,’ Journal of Nonprofit and Public Sector Marketing
http://www.pirac.org http://nasional.tempo.co/read/news/2013/12/1 8/05536269/kekurangan-dana-lsmnarkoba-bertumbangan diakses pada tanggal 3 Mei 2015, pukul 16.40 WIB http://www.thenewage.co.za/5780-1016-53NGOs_in_crisis_over_lack_of_funding _and_staff_loses diakses pada tanggal 5 Mei 2015, pukul 19.00 WIB
__________.(2008). Donor Retention: What Do We Know and What Can We Do About It? . Journal. Indiana University melalui http://www.afpnet.org/files/contentdocu ments/donor_retention_what_do_we_kn ow.pdf pada tanggal 17 Maret 2016, pukul 22.30 WIB Tedham, Ashley.(2012). Charitable Giving, Fundraising, and FaithBased Organizations: Islamic Relief World Wide and World Vision International - A Comparison. Journal. Graduate Institute of International and Development Studies PIRAC (2002). Investing in Ourselves Giving and Fundraising In Indonesia. Paper. Asian Development Bank
http://sekolahfundraising.com/tag/perencanaa n-strategis/ dari website http:// pirac.org diakses pada tanggal 17 Juni 2015, pukul 21.00 WIB http://indonesia.ucanews.com/2011/03/29/klin ik-tbc-ditutup-penderita-bingung/ diakses pada tanggal 20 Juni 2015, pukul 17.30 WIB http://www.rri.co.id/post/berita/206644/nasio nal/kemensos_upayakan_penyelenggara an_pengumpulan_uang_atau_barang_ya ng_sesuai_aturan.html diakses pada tanggal 15 Desember 2015
79