PENERAPAN METODE KONSELING DIREKTIF DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI MAN PAKEM YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Pada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Disusun Oleh:
DENI PURWANTO 00470242
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2007
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya : Nama
: Deni Purwanto
NIM
: 00470242
Jurusan : Kependidikan Islam Fakultas : Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya ini adalah asli hasil karya atau penelitian saya sendiri dan bukan dari karya atau hasil buatan orang lain. Kalau ada beberapa kutipan atau karya orang lain yang kami ambil dari buku atau sumber lain kami sebutkan sumbernya pada catatan kaki.
iii © 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Dra. Asnafiyah, M.Pd Dosen Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta NOTA DINAS Hal
: Skripsi Saudara Deni Purwanto
Kepada Yth: Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah kami membaca dan meneliti serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing dari: Nama NIM Jurusan Judul
: : : :
Deni Purwanto 00470242 Kependidikan Agama Islam Penerapan Metode Konseling Direktif Dalam Bimbingan Dan Konseling Di MAN Pakem Yogyakarta
Telah dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Strata Satu Agama pada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Semoga saudara tersebut dapat segera dipanggil ke sidang munaqosyah guna mempertanggung jawabkan skripsinya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
ii
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
MOTTO
∩⊂∪ 4 ët ™ y $Βt ω ā )Î Ç ≈¡ | Σ∼ M 9Ï § } Šø 9© β&r ρu Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. (Q.S. An Najm: 39)* “Pejamkan matamu agar kamu bisa melihat dengan lebih jelas”**
*
Al-Qur’an dan Terjemahnya, Depag RI, 1989 Kyai H. Musthafa Bisri, Al-Mihrab, Edisi ke-3/2006, hlm. 38.
**
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi kepersembahkan buah almamaterku tercinta:
FAKULTAS TARBIYAH
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
KATA PENGANTAR
ﺑﺴﻢ ﺍﷲ ﺍﻟﺮﲪﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ ﺍﳊﻤﺪ ﷲ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﳌﲔ ﻭﺑﻪ ﻧﺴﺘﻌﲔ ﻋﻠﻰ ﺍﻣﻮﺭ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﺍﻟﺪﻳﻦ ﻭﺻﻠﹼﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻰ (ﺪﻧﺎ ﳏﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﺍﲨﻌﲔ )ﺍﻣﺎ ﺑﻌﺪﺳﻴ Puji syukur ke hadlirat Allah SWT, Sang Pemilik alam beserta seluruh isinya, dan atas nikmat-Nya pula penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Langsung (Metode Komunikasi Langsung) Dalam Bimbingan dan Konseling di MAN Pakem Yogyakarta”. Skripsi ini adalah sebagai tugas yang diberikan oleh Fakultas guna melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam, pada Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.. Selanjutnya lewat kesempatan ini, penulis sampaikan rasa penghargaan dan terima kasih yang sedalamnya kepada: 1.
Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah beserta staf yang telah memberikan kesempatan serta fasilitas kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
2.
Ibu Dra. Asnafiyah, M.Pd, selaku pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan petunjuk dan arahan yang sangat berharga kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3.
Bapak Drs. M. Jamroh Latief, M.Si, selaku ketua jurusan yang telah banyak memberikan masukan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
vii © 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
4.
Karyawan-karyawan fakultas Tarbiyah dan jurusan Kependidikan Islam, yang banyak membantu penulis dalam pengurusan administrasi sampai skripsi ini selesai.
5.
Bapak Kepala MAN Pakem Yogyakarta beserta para guru dan karyawannya, yang telah banyak memberikan bantuan dalam pembuatan skripsi ini.
6.
Bapak Drs. Sugeng Iswanto, selaku koordinator BK MAN Pakem Yogyakarta beserta stafnya, yang telah banyak membantu dalam pembuatan skripsi ini.
7.
Ibunda, ayahanda dan istri tercinta yang senantiasa memberikan dorongan doa dan kasih sayangnya. Kakakku dan adik-adikku yang senantiasa memberi warna dalam suka maupun duka.
8.
Teman-teman (Brothers Corporation, Selves Production, Premiere HPM, Syaka Cell All Crew, Panghegar All Crew), yang telah membantu penyusun baik moril maupun materiil. Semoga Allah SWT memberi pahala yang berlipat ganda kepada beliau-
beliau yang pernah penulis mohon bantuan. Akhirnya kepada para pembaca, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi khazanah keilmuan Islam, amin.
Yogyakarta, Mei 2007 Penyusun
Deni Purwanto viii © 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
SURAT PERNYATAAN ................................................................................
ii
HALAMAN NOTA DINAS ............................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
vi
KATA PENGANTAR .....................................................................................
vii
DAFTAR ISI....................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
xi
ABSTRAKSI ..................................................................................................
xiv
BAB I:
PENDAHULUAN .........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................
1
B. Rumusan Masalah.......................................................................
4
C. Alasan Pemilihan Judul ..............................................................
4
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................
5
1. Tujuan Penelitian ...................................................................
5
2. Manfaat Penelitian .................................................................
5
E. Tinjauan Pustaka ........................................................................
5
F. Kerangka Teoritik ......................................................................
9
1. Definisi Bimbingan dan Konseling .......................................
9
2. Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling ......................
12
3. Metode Komunikasi Langsung (Konseling Direktif) Dalam Bimbingan dan Konseling......................................................
13
G. Metode Penelitian .......................................................................
16
ix © 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
H. Sistematika Pembahasan.............................................................
21
BAB II: GAMBARAN UMUM PAKEM .................................................
22
A. Letak Geografis...........................................................................
22
B. Sejarah Singkat MAN Pakem ....................................................
25
C. Visi, Misi MAN Pakem .............................................................
26
D. Struktur Organisasi MAN Pakem ..............................................
28
E. Personalia Madrasah ..................................................................
30
F. Sarana dan Prasarana .................................................................
36
BAB III: PENERAPAN (METODE
METODE
KOMUNIKASI
KONSELING
DIREKTIF)
LANGSUNG DALAM
BIMBINGAN DAN KONSELING DI MAN PAKEM ..............
39
A. Pengertian dan Tujuan Penerapan Metode Komunikasi Langsung ....................................................................................
39
B. Kelebihan dan Kelemahan Penerapan Metode Komunikasi Langsung (Konseling Direktif) ..................................................
62
C. Pendukung dan Penghambat Penerapan Metode Langsung di MAN Pakem ..............................................................................
65
D. Hasil yang Dicapai Dari Penerapan Metode Komunikasi Langsung ....................................................................................
74
BAB IV: PENUTUP .....................................................................................
83
A. Kesimpulan ................................................................................
87
B. Saran-saran..................................................................................
84
C. Kata Penutup...............................................................................
85
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
90
LAMPIRAN-LAMPIRAN x © 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
DAFTAR TABEL Tabel I
Struktur Organisasi MAN Pakem Yogyakarta...........................
Tabel II
Struktur Organisasi Bimbingan dan Konseling MAN Pakem Yogyakarta .................................................................................
Tabel III
32
Data Pegawai dan Karyawan MAN Pakem Yogyakarta Tahun Pelajaran 2006-2007 ..................................................................
Tabel V
30
Daftar Guru MAN Pakem Yogyakarta Tahun Pelajaran 20062007............................................................................................
Tabel IV
29
34
Data Siswa MAN Pakem Yogyakarta Tahun Pelajaran 20062007............................................................................................
35
Tabel VI
Data Siswa MAN Pakem Yogyakarta Dalam 3 Tahun Terakhir
36
Tabel VII
Sarana dan Prasarana MAN Pakem Yogyakarta Tahun Pelajaran 2006-2007 ..................................................................
37
Tabel VIII Keaktifan Guru BK Mengadakan Dialog dengan Peserta Didik .................................................................................................... Tabel IX
47
Keaktifan Guru BK dalam Melakukan Problem Solving yang Dihadapi oleh Peserta Didik .....................................................
49
Tabel X
Keaktifan Guru BK dalam Mengadakan Kunjungan Kelas .......
50
Tabel XI
Keaktifan Guru BK Memberikan Layanan BK di Kelas ..........
51
Tabel XII
Keaktifan Guru BK Mmebuka Kesempatan Dialog .................
53
Tabel XIII Keaktifan Guru BK Memantau Kegiatan dan Tingkah Laku Peserta Didik di Luar Jam Sekolah ...........................................
54
Tabel XIV Keaktifan Guru BK dalam Memberikan Informasi-informasi Terbaru Bagi Kepentingan Peserta Didik/Konseli ....................
xi © 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
56
Tabel XV
Kepedulian Guru BK dalam Memberikan Motivasi terhadap Cita-cita Peserta Didik/Konseli..............................................
Tabel XVI
57
Keaktifan Guru BK dalam Memberikan Layanan Konsultasi Bagi Peserta Didik/Konseli ....................................................
60
Tabel XVII
Keaktifan Guru BK dalam Menindaklanjuti Masalah ..........
61
Tabel XVIII
Keaktifan Guru BK dalam Melakukan Kunjungan Rumah ..
64
Tabel XIX
Keaktifan Guru BK dalam Memberikan Masukan kepada Konseli/Peserta Didik ............................................................
Tabel XX
Tanggapan Peserta Didik terhadap Guru BK dalam Menjaga Rahasia ..................................................................................
Tabel XXI
68
Tanggapan Peserta Didik tentang Keterbukaan Sikap Guru BK .........................................................................................
Tabel XXII
67
68
Tanggapan Peserta Didik tentang Tanggung Jawab Guru BK ..........................................................................................
69
Tabel XXIII
Tanggapan Peserta Didik Ruangan Konsultasi BK. .............
70
Tabel XXIV
Hubungan Kerjasama Guru BK dengan Guru Mata Pelajaran, Wali Kelas dan Urusan Kesiswaan ......................
Tabel XXV
71
Kepedulian Pihak Sekolah terhadap Keberadaan dan Program-Program BK .........................................................
73
Tabel XXVI Prestasi Tamatan MAN Pakem Dalam 3 Tahun Terakhir .....
75
Tabel XXVII Minat Peserta Didik Masuk Perguruan Tinggi dalam 3 Tahun Terakhir ......................................................................
76
Tabel XXVIII Keaktifan Peserta Didik dalam Menerapkan Hasil Konseling
78
Tabel XXIX
Keaktifan Peserta Didik dalam Kegiatan di Masyarakat ......
79
Tabel XXX
Keaktifan
Siswa
dalam
Menghormati
Norma-norma
Sekolah................................................................................... xii © 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
80
Tabel XXXI Keaktifan Siswa dalam Menanamkan Moral Positif dalam Hidupnya ................................................................................
xiii © 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
81
ABSTRAKSI
Skripsi ini berjudul “Penerapan Metode Komunikasi Langsung (Konseling Direktif) di MAN Pakem Yogyakarta” adalah hasil penelitian lapangan yang dilakukan oleh penyusun dengan tujuan ingin mengetahui lebih jauh penerapan dan hasil yang dicapai dari metode komunikasi langsung tersebut. Adapun yang menjadi latar belakang penyusunan skripsi ini, karena adanya penerapan metode komunikasi langsung dalam bimbingan dan konseling MAN Pakem Yogyakarta, memungkinkan tercapainya tujuan pengembangan dan potensi peserta didik. Rumusan masalah dari skripsi ini meliputi bagaimana pelaksanaan penerapan metode komunikasi langsung dalam bimbingan dan konseling serta sejauhmana hasil yang dicapai dari penerapan metode tersebut. Alasan penelitian judul penyusun berasumsi terhadap pentingnya keberadaan bimbingan dan konseling di sekolah. Di samping itu penyusun merasa tertantang untuk memberi perhatian yang lebih serius terhadap maraknya berbagai penyimpangan dan perilaku indisipliner peserta didik yang menginjak masa pubertas. Alasan lainnya adalah penerapan metode komunikasi langsung yang telah dijalankan oleh staf BK di MAN Pakem Yogyakarta. Tujuan dan manfaat penelitian ini dimaksudkan untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman bagi penyusun dalam hal bimbingan dan konseling, manfaat lain adalah untuk menambah khazanah keilmuan dan sumbangan informasi bagi penelitian selanjutnya. Bagi MAN pakem Yogyakarta sendiri, sebagai masukan dan dan dorongan moeral kepada peran guru BK agar tetap konsisten dalam membimbing para peserta didiknya. Metode penelitian yang digunakan penyusun meliputi metode observasi, interview, kuesioner dan dokumentasi. Data-data yang didapat dianalisis dengan tehnik analisis kualitatif dan kuantitatif. Dari hasil penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa secara umum penerapan metode konseling direktif dalam Bimbingan dan Konseling di MAN Pakem sudah berjalan baik. Keberhasilan tersebut ditunjukkan dengan deskripsi jawaban responden 56-75%, artinya penerapan metode konseling direktif dalam Bimbingan dan Konseling di MAN Pakem cukup baik. Mengenai pembahasan ini dapat dibaca dalam Bab IV berikut saran dan kritik yang ditujukan untuk guru Bimbingan Konseling, wali kelas, pihak sekolah dan segenap elemen penyelenggara pendidikan di MAN pakem Yogyakarta.
xiv © 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Berbagai
masalah
yang
timbul
berkaitan
dengan
sikap
peserta
didik,terlebih yang sedang menginjak masa pubertas seperti emosi yang suka meledak-ledak, selalu ingin di perhatikan, motivasi belajar rendah, prestasi belajar menurun, kerap melakukan hal-hal indisipliner dan lain-lain. Masalah-masalah tersebut bisa dilatar belakangi oleh faktor-faktor internal karena bawaan seperti tingkat kecerdasan, bakat dan hasil belajar, motif, sikap, perasaan, keinginan dan lain-lain. atau faktor eksternal yang diterima dari lingkungan di luar dirinya. Disinilah peranan seorang konselor sangat diperlukan untuk membantu mengatasi masalah-masalah tersebut dengan memaksimalkan proses bimbingan dan konseling.1 Selain sebagai makhluk individual, seorang peserta didik juga akan merambah hidupnya dimasa yang akan datang ke dalam ranah sosial yang lebih luas dan penuh dengan tantangan. Kontak sosial dengan manusia lain yang plural akan memberikan stimulus pemikiran dan memaksa mereka untuk memilih jalan hidupnya sendiri. Bukan tidak mungkin jika satu saat seorang peserta didik akan berhadapan dengan maraknya perilaku amoral, free seks dan bahaya narkoba, tawuran massal, aksi provokasi dengan isu-isu yang menyesatkan dan lain-lain. Kompleksitas kehidupan manusia seperti inilah yang menjadi tantangan bagi para generasi 1
Ibid, hlm: 241
1 © 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
2
penerus, juga sebagai bukti bahwa kehadiran bimbingan dan konseling mutlak diperlukan. Untuk mengoptimalkan perkembangan dan potensi peserta didik, perlu diberikan bimbingan yang terarah. Pelaksanaan bimbingan tersebut sebaiknya menggunakan metode dan tehnik-tehnik bimbingan yang biasa digunakan dalam proses bimbingan dan konseling. Penerapan metode dan tehnik-tehnik bimbingan dan konseling ini, memungkinkan tercapainya tujuan perkembangan dan potensi peserta didik dengan optimal. Sebab disamping metode dan tehnik-tehnik, kegiatan bimbingan dan konseling biasa diikuti oleh berbagai pendekatan yang variatif, baik yang bersifat informatif, adjustif maupun terapis. Dan hendaknya proses ini ditangani oleh orang yang berkompeten di bidangnya yaitu seorang Konselor, Guru BK. atau ahli lain yang ditunjuk khusus.2 Metode dan tehnik-tehnik bimbingan dan konseling juga berfungsi untuk memahami
potensi
dan
kemampuan
anak,
mengembangkan
ke
arah
perkembangan yang sesuai potensinya, mengoptimalkan melalui bantuan-bantuan pengarahan untuk menjadi pribadi yang mandiri, penyesuaian dan melepaskan diri dari kesulitan. Namun patut disayangkan, sampai sejauh ini masih di temui di beberapa sekolah bahwa keberadaan seorang konselor bimbingan dan konseling di sekolah tak ubahnya “polisi sekolah” yang dalam prakteknya identik menangani peserta didik yang nakal atau kerap melakukan perilaku indisipliner. Akibatnya 2
Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi ProsesPendidikan, (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hlm: 248.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
3
komunikasi antara konselor dengan konseli cenderung monoton dan hanya memberikan pelayanan jika konseli mendapatkan masalah. Kondisi inilah yang menjadi alasan mendasar penulis untuk mencoba mengkaji lebih dalam tentang bimbingan dan konseling di sekolah dengan focus pembahasan “Penerapan Metode Langsung” dalam bimbingan dan konseling. Dengan harapan proses bimbingan dan konseling di masa yang akan datang menjadi sebuah proses komunikasi aktif antara konselor dengan para konselinya. Dalam Al-Quran surat Luqman: 6, Allah SWT. telah mengisyaratkan:
$yδx‹Ï‚−Gtƒuρ 5Οù=Ïæ ÎötóÎ/ «!$# È≅‹Î6y™ tã ¨≅ÅÒã‹Ï9 Ï]ƒÏ‰ysø9$# uθôγs9 “ÎtIô±tƒ tΒ Ä¨$¨Ζ9$# ÏΒuρ ∩∉∪ ×Îγ•Β Ò>#x‹tã öΝçλm; y7Í×‾≈s9'ρé& 4 #ρâ“èδ Artinya: Dan diantara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna dan menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokkan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.(Q.S. Luqman:6).3 Ayat diatas menunjukan bahwa kompleksitas kehidupan ini bisa membuat manusia tergoncang, yang pada akhirnya menjadikan hidup tidak selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah SWT., sekaligus semakin memperkuat alasan yang melatar belakangi perlunya bimbingan dan konseling. Untuk menghadapi berbagai fenomena seperti yang telah di sebutkan pada alinea sebelumnya, para penyelenggara pendidikan di MAN Pakem Yogyakarta senantiasa berusaha optimal melaksanakan proses bimbingan dan konseling, sehingga anggapan peserta didik terhadap citra guru B.K. sebagai “Polisi 3
Al-Quran dan Terjemahan, DEPAG RI., 1989, hlm: 653
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
4
Sekolah” di MAN Pakem sudah tidak ada .Terlebih konseli yang dihadapi adalah para peserta didik yang menginjak masa pubertas dengan latar belakang keluarga yang berbeda-beda.4 Berdasarkan uraian diatas, akhirnya penyusun berkeinginan kuat untuk menyusun skripsi dengan judul “PENERAPAN METODE KONSELING DIREKTIF DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI MAN PAKEM YOGYAKARTA”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penyusun merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan penerapan metode komunikasi langsung dalam bimbingan dan konseling di MAN Pakem Yogyakarta? 2. Bagaimana hasil yang dicapai dari penerapan metode komunikasi langsung dalam bimbingan dan konseling di MAN Pakem Yogyakarta?.
C. Alasan Pemilihan Judul 1. Asumsi penyusun terhadap pentingnya keberadaan bimbingan dan konseling di sekolah. 2. Penyusun merasa tertantang untuk ikut serta memberi perhatian yang lebih serius
terhadap
maraknya
4
berbagai
penyimpangan
dan
perilaku
Drs. Sugeng, Guru Bimbingan dan Konseling di MAN Pakem-Yogyakrta,Wawancara Pra-Survey, 2 September 2006.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
5
indisipliner yang dilakukan oleh para peserta didik yang menginjak masa pubertas. 3. Penerapan metode komunikasi langsung (dalam bimbingan dan konseling di MAN Pakem Yogyakarta.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh tentang tehnik dan hasil yang dicapai dari penerapan metode komunikasi langsung dalam bimbingan dan konseling di MAN Pakem Yogyakarta. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Penyusun, sebagai tambahan wawasan, pengetahuan dan pengalaman yang berhubungan dengan masalah bimbingan dan konseling. b. Bagi Ilmu Pengetahuan, untuk menambah khazanah keilmuan dan sumbangan informasi bagi penelitian selanjutnya. c. Bagi MAN Pakem Yogyakarta, sebagai masukan dan dorongan moral kepada para Guru Bimbingan dan Konseling agar tetap konsisten dalam membimbing para peserta didiknya.
E. Tinjauan Pustaka Sebagaimana kita maklumi, proses bimbingan dan konseling di maksudkan untuk membantu seseorang untuk berkembang dan menemukan jati dirinya di dalam kedewasaan masing-masing sehingga menjadi individu yang
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
6
mandiri
dengan
bekal
kearifan
sosial
dan
spiritual
ditengah-tengah
masyarakatnya. Ungkapan diatas juga senada dengan makna dari tujuan pendidikan, agar para peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian yang luhur, kecerdasan, akhlak yang mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.5 Namun harapan-harapan tersebut tidak dengan serta merta dapat terwujud, karena hambatan-hambatan yang dihadapi juga akan selalu ada dengan jenis dan wilayah yang berbeda-beda. Sebagai contoh, maraknya perilaku menyimpang, dan perilaku amoral sekarang ini, ternya para pelakunya tidak lagi di dominasi oleh kalangan preman atau pelaku kriminal dewasa, tapi juga telah menjangkiti ke wilayah kehidupan anak-anak dan remaja. Padahal mereka adalah “aset” bangsa yang harus dibangun dan dijaga mentalitasnya. Fenomena ini hendaknya mendapat perhatian serius dari para pemerhati, penyelenggara pendidikan dengan berusaha keras membangun kepedulian yang harmonis dalam menangani masalah tersebut. Dan untuk penanganan lebih lanjut, para konselor bimbingan dan konseling dapat menjadi mediator utama yang paling berkompeten dalam peranannya.
5
Undang-Undang SISDIKNAS, No. 20 tahun 2003, Bab I, Pasal I.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
7
Bimbingan dan konseling menjadi program yang sangat penting adanya, antara lain disebabkan munculnya berbagai masalah sosial yang secara langsung ataupun tidak telah berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan mentalitas anak.6 Untuk lebih memudahkan penyusun dalam penulisan skripsi ini, maka dirasa perlu melihat beberapa referensi tentang “Penerapan Metode Komunikasi Langsung (Konseling Direktif) Dalam Bimbingan dan Konseling di MAN Pakem Yogyakarta”. Dari sinilah kemudian penyusun memiliki beberapa pertimbangan pada daftar pustaka yang telah ditentukan dan diperlukan dalam penyusunan skripsi ini. Berikut ini beberapa buku yang dianggap penting dan layak dijadikan sebagai rujukan dalam penulisan skripsi ini, di antaranya adalah buku dengan judul Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Abu Ahmadi dan Ahmad Rohani A.M.), Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (I. Djumhur dan Moh. Surya), Administrasi dan Organisasi Bimbingan dan Penyuluhan (DR. Hadari Nawawi), Pokok-pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama (H.M. Arifin M.Ed.), Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan (W.S. Wingkel), Bimbingan dan Konseling Dalam Islam (Aunur Rahim Faqih). Bimbingan Dan Konseling Pola 17 (Dra. Hibana S. Rahman, M.Pd). Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah-Sekolah (H. Koestoer Partowisastro, S.PSY.). Selanjutnya buku-buku yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling diantaranya adalah Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia (Zakiah Darajat), 6
Dr. Hadari Nawawi, Administrasi dan Organisasi Bimbingan Penyuluhan, (Jakarta, Ghalia Indah, 1986), hlm: 24
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
8
Pendidikan Moral (Emile Durkheim), Psikologi Remaja (Andi Mapiare), Moral dan Masalahnya (A.I. Purwa Hadiwardoyo), Kesehatan Jiwa dalam Keluarga, Sekolah dan Mayarakat (Mustafa Fahmi), Tumbuh Bersama Sahabat I, Konseling Sebaya Sebuah Gaya Hidup (Mary Rebecca ‘Rivkha’ E. Rogacion R.G.S. alih bahasa Dr. A. Supratiknya), Landasan Psikologi Proses Pendidikan (Prof. DR. Nana Syaodih Sukmadinata). Selain beberapa buku diatas, penulis juga menyertakan beberapa Skripsi yang memuat pembahasan tentang Bimbingan dan Konseling. Diantaranya adalah Skripsi yang disusun oleh Haryanti, Jurusan Pendidikan Agama Islam, dengan judul “Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMU Islam I Yogyakarta Sebagai Bentuk Sinergi Antara Guru Pendidikan Agama Islam Dengan Guru Bimbingan dan Konseling (Guru BK.) Permasalahan yang disoroti dalam Skripsi ini adalah bagaimana menjalin hubungan yang harmonis antara Guru agama Islam dengan Guru BK. dalam melaksanakan Bimbingan dan konseling terhadap siswasiswi di SMU Islam I Yogyakarta. Skripsi yang disusun oleh
Yulis Purnomowati, Jurusan Kependidikan
Islam, dengan judul “Bimbingan dan Konseling Untuk Mengatasi Problematika Kehidupan remaja Usia 15-17 tahun Di Sekolah”. Dalam Skripsi ini dijelaskan tentang pelaksanaan Bimbingan dan konseling untuk remaja-remaja yang mempunyai masalah dengan masa keremajaanya atau lebih dikenal dengan masa pubertas. Sugeng Utomo, Jurusan Kependidikan Islam dalam Skripsinya yang berjudul “Intensitas Bimbingan dan Konseling di SMA PIRI I Yogyakarta”,
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
9
menjelaskan tentang kemampuan Guru BK. di sekolah yang bersangkutan dan peranannya dalam melalukan tindakan bimbingan dan konseling terhadap peserta didiknya. Ni’mah Arini Himawati, Jurusan Pendidikan Agama Islam, dengan judul Skripsi ”Kerjasama Guru BK. Dengan Guru PAI Dalam Membina Kesulitan Belajar Bidang Studi PAI Di SLTPN 28 Wareng – Butuh – Purworejo”. Dia membahas tentang pola hubungan yang dibangun oleh Guru BK. dan Guru PAI dalam membantu peserta didik di sekolah tersebut, untuk mempermudah belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam terutama para peserta didik yang latar belakang pendidikan ke-Islamannnya kurang. Demikian halnya dengan Skripsi ini, penyusun mengetengahkan pembahasan yang sama yaitu mengenai kajian Bimbingan dan Konseling. Hanya saja pembahasannya akan lebih mendalam pada masalah metode yang digunakan bimbingan dan konseling di MAN Pakem Yogyakarta. Di samping itu skripsi ini akan menjadikan bimbingan dan konseling sebagai sebagai proses komunikasi aktif antara konselor dengan konseli sebagaimana telah disebutkan dalam alinea terdahulu. Kiranya inilah perbedaan yang cukup mencolok dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
F. Kerangka Teoritik 1. Definisi Bimbingan dan Konseling Istilah Bimbingan dan Konseling, sebagaimana yang digunakan dalam berbagai literature terdahulu, berasal dari kata “Guidance and Councelling”. Arti
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
10
kata ini baru bisa dipahami maknanya dengan tepat jika ditinjau dari apa yang dimaksudkan dengan kedua kata tersebut. Khususnya yang digunakan di Amerika Serikat harus dibahas terlebih dahulu arti “Guidance” baru kemudian arti dari “Councelling”.7 a. Bimbingan/Guidance Kata bimbingan atau membimbing memiliki dua makna yaitu, bimbingan secara umum mempunyai arti sama dengan mendidik atau menanamkan nilainilai, membina moral, mengarahkan individu menjadi orang yang baik.8 Bimbingan juga mempunyai arti khusus, yaitu sebagai suatu upaya atau program membantu mengoptimalkan perkembangan individu, yang diberikan melalui bantuan pemecahan masalah yang dihadapi, serta dorongan bagi pengembangan potensi-potensi yang dimiliki oleh individu tersebut.9 Drs. H. Abu Ahmadi dan Ahmad Rohani H.M. dalam bukunya yang berjudul “Bimbingan dan Konseling di Sekolah”, mengartikan bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk mengatasi kesulitan-kesulitan didalam kehidupannya, agar individu itu dapat mencapai kesejahteraan dalam hidupnya, atau dengan kata lain, bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada seseorang dalam memecahkan kesukaran-kesukaran yang dialaminya.10 Rumusan tentang bimbingan yang cukup lengkap dapat dilihat dalam rumusan-rumusan berikut:
7
W.S. Wingkel, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, (Jakarta, PT. Grasindo, 1997) hlm: 65. 8 Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hlm: 233. 9 Ibid, hlm: 233. 10 Drs. Abu Ahmadi dan Ahmad Rohani H.M., Op-Cit, hlm: 3.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
11
1) Bimbingan merupakan suatu usaha untuk membantu perkembangan individu secara optimal, 2) Bantuan diberikan dalam situasi yang bersifat demokratis, 3) Bantuan yang diberikan terutama dalam penentuan tujuan-tujuan perkembangan yang ingin dicapai oleh individu serta keputusan tentang mengapa dan bagaimana cara menggapainya, 4) Bantuan diberikan dengan cara meningkatkan kemampuan individu agar dia sendiri dapat menentukan keputusan dan memecahkan masalahnya sendiri.11 b. Konseling/Counselling Menurut Drs. Bimo Walgito, konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara, dengan cara-cara yang sesuai keadaan individu yang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan dalam hidupnya.12 Jones F. Adam, yang dikutip oleh I. Djumhur dan Mohammad Surya, berpendapat tentang konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu dimana yang seorang (Konselor) membantu seorang yang lain (Konseli), supaya ia dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubungannya dengan masalah-masalah hidup yang dihadapi pada waktu itu dan waktu yang akan datang.13 Sumber lain menyebutkan, istilah konseling berasal dari kata Latin “Consilum” yang berarti dengan, bersama, mengambil, atau memegang. Maka bisa dirumuskan dengan ungkapan “memegang” atau “mengambil bersama”14.
11
Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, Op-Cit, hlm: 235. Drs. Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Yogyakarta, Andi Offset, 1989) hlm: 5 13 I. Djumhur dan Mohammad Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bandung, CV. Bina Ilmu, 1975), hlm: 26. 14 Mary Rebecca ‘Rivkha’ E. Rogacion R.G.S. alih bahasa Dr. A. Supratiknya, Tumbuh Bersama Sahabat I, Konseling Sebaya Sebuah Gaya Hidup, (Yogyakarta, Kanisius, 1996), hlm: 144 12
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
12
Bila dikaitkan dengan konseling, berarti mencoba menangkap suatu masalah bersama orang lain atau memahami sesuatu dengan bersama-sama. Bayangan yang timbul adalah dua pribadi yang sedang dihadapkan pada suatu gejala tertentu, keduanya sama-sama serius mencoba menangkap atau memahami gejala tertentu.15 Para penganut Adler memandang konseling sebagai proses yang meliputi empat fase; relasi dalam konseling bersifat kooperatif, fase pemeriksaan, menyampaikan interpretasi kepada konseli, dan fase re-orientasi.16
2. Tujuan Dan Fungsi Bimbingan dan Konseling a. Tujuan Bimbingan dan Konseling Dari beberapa definisi tentang bimbingan dan konseling diatas dapat dilihat apa yang menjadi tujuan dari program bimbingan dan konseling. Tujuan jangka panjang adalah agar para peserta didik mencapai perkembangan yang optimal, yaitu perkembangan yang setinggi-tingginya sesuai dengan potensi dasar yang dimilikinya. Sedangkan tujuan jangka pendeknya adalah: 1) Pemahaman yang lebih baik tentang dirinya, lingkungannya dan arah perkembangan dirinya, 2) Memiliki kemampuan dalam memilih dan menentukan arah perkembangan dirinya, mengambil keputusan yang tepat bagi dirinya dan lingkungannya, 3) Mampu menyesuaikan diri dengan baik, 4) Memiliki produktivitas dan kesejahteraan hidup.17 Dalam kajian bimbingan dan konseling Islam Aunur Rahim Faqih menyebutkan bahwa bimbingan dan konseling memiliki tujuan umum yaitu 15
Ibid,hlm: 144. Ibid, hlm: 145. 17 Nana Syaodih Sukmadinata, hlm: 237 16
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
13
membantu individu mewujudkan dirinya menjadi manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akherat. Sedangkan tujuan secara khususnya adalah membantu individu agar tabah dalam menghadapi masalah, membantu ndividu mengatasi masalah yang sedang dihadapinya, membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang baik atau telah baik agar mnjadi lebih baik, sehingga tidak akan menjadi sumber masalah bagi dirinya.18
b. Fungsi Bimbingan Dan Konseling Dengan memperhatikan tujuan scara umum dan khusus, dapatlah dirumuskan fungsi dari bimbingan dan konseling secabagai berikut: 1) Fungsi preventif; yakni membantu individu menjaga atau mencegah timbulnya masalah bagi dirinya, 2) Fungsi kuratif atau korektif; yakni membantu individu memecahkan masalah yang sedang dihadapinya, 3) Fungsi presertif; yakni membantu individu manjaga agar situasi dan kondisi yang semula tidak baik (bermasalah) menjadi baik (terpecahkan) dan kebaikan itu bertahan lama (in state of good). 4) Fungsi depelopmental atau pengembangan; yakni mmbantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang telah baik agar menjadi lebih baik, sehingga tidak memungkinkan sebab munculnya masalah.19
3. Metode Komunikasi Langsung (Konseling Direktif) Dalam Bimbingan dan Konseling Dalam beberapa literatur yang menjelaskan tentang bimbingan dan konseling terdapat beberapa perbedaan antara satu dengan lainnya. Begitu juga 18
Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Dalam Islam, (Yogyakarta: LPPAI UII Press, 2001) hlm: 37. 19 Ibid, hlm: 37
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
14
dalam hal pembahasan metode dan tehnik bimbingan, meskipun secara garis besar mempunyai tujuan yang sama. Ada diantaranya yang membahas tentang metode dan tehnik bimbingan dengan mendefinisikan secara terpisah antara metode dan tehnik, ada juga yang memdefiniskan metode dan tehnik dan satu pembahasan. Meskipun demikian perbedaan pola pembahasan tersebut secara garis besar mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk lebih memudahkan pemahaman dan pelaksanaan proses bimbingan dan konseling. Metode, lazim di artikan sebagai cara mendekati masalah sehingga diperoleh hasil yang memuaskan, sementara tehnik merupakan penerapan metode tersebut dalam praktek.20 Metode komunikasi langsung (metode konseling direktif) adalah metode dimana konselor/pembimbing memberikan layanan bimbingan dan konseling dengan tehnik komunikasi langsung (bertatap muka) terhadap orang yang di bimbingnya/konseli.21 Dalam sumber lainnya, metode komunikasi langsung sama dengan metode konseling direktif. Artinya layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan secara langsung/tatap muka antara konselor dan konseli.22 Asumsi yang mendasari metode komunikasi langsung ini adalah bahwa klien dianggap kurang mampu mengatasi masalahnya sendiri, dan memerlukan
20
Ibid, hlm: 53. Ibid, hlm: 54 22 Dra. Hibana S. Rahman, M.Pd., Bimbingan dan Konseling Pola 17, (Yogyakarta, UCY Press, 2003), Hlm: 62. 21
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
15
bantuan pembimbing. Dengan metode komunikasi langsung ini konselor lebih bersifat aktif (menjemput bola), dan sebaliknya konseli bersifat pasif. Metode komunikasi langsung dapat dirinci lagi menjadi: a. Metode Individual Dalam metode ini pembimbing melakukan komunikasi langsung secara individual dengan pihak yang dibimbingnya. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan tehnik percakapan pribadi, kunjungan ke rumah (home visit), atau kunjungan dan observasi mengamati kerja konseli dan lingkungannnya. b. Metode Kelompok Pembimbing melakukan komunikasi langsung dengan konseli dalam kelompok . Metode ini dapat diterapkan dengan tehnik-tehnik seperti melakukan diskusi kelompok, karyawisata, sosiodrama, psikodrama, atau dengan memberikan ceramah kelompok (group teaching).23 Demikian halnya dengan beberapa penulis yang membahas tentang bimbingan dan konseling diantaranya Drs. Abu Ahmadi dan Ahmad Rohani dalam bukunya yang berjudul Bimbingan dan konseling di Sekolah, metode adalah pendekatan masalah yang sistematis agar hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan. dan penulis-penulis lain memberikan uraian yang sama tentang metode komunikasi langsung yang dijelaskan secara rinci dalam tehnik bimbingan dan konseling secara individu dan kelompok.24
23 24
Ibid, hlm: 54 Drs. Abu Ahmadi dan Ahmad Rohani, Bimbingan dan Konseling di Sekolah
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
.
16
Penjelasan lebih singkat dan sederhana di uraikan oleh Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata dalam bukunya; Landasan Psikologi Proses Pendidikan, disebutkan bahwa keseluruhan tehnik bimbingan dan konseling dibedakan antara tehnik bimbingan individual dan tehnik bimbingan kelompok. Bimbingan individual adalah suatu bantuan yang diberikan kepada individu/siswa dalam situasi individual, baik yang bersifat informatif maupun teurapetik. Sedangkan bimbingan kelompok merupakan suatu bantuan yang yang diberikan kepada individu/siswa yang dilaksanakan dalam situasi kelompok, baik yang bersifat informatif, terapeutik bahkan yang bersifat adjustif.25
G. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara bertindak menurut sistem aturan atau tatanan yang bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secara rasional dan terarah sehingga dapat mencapai hasil optimal.26 Penelitian adalah pencarian fakta metode objektif yang jelas, untuk menemukan fakta dan menghasilkan dalil atau hukum.27 Metode yang penulis gunakan dalam menyusun skripsi ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu suatu metode yang digunakan untuk mendeskripsikan data, mencatat, dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sedang terjadi.28 Metode ini digunakan untuk menggali data dari informasi, kemudian data yang telah dikumpulkan dianalisis dan disajikan dalam deskriptif kualitatif. Selain 25
Nana Syaodih Sukmadinata, Op-Cit, hlm: 243. Anton H. Bekker, Metode-metode Filsafat, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986) 27 Muhammad Nadzir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), hlm. 16. 28 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), hlm. 115. 26
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
17
itu digunakan pula metode deskriptif kuantitatif yaitu untuk menganalisis tanggapan responden terhadap angket yang disebarkan mengenai bagaimana penerapan metode konseling direktif dalam Bimbingan dan Konseling di MAN Pakem. 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian dengan cara observasi atau pemantauan langsung di lokasi MAN Pakem Yogyakarta, guna mendapatkan informasi dan data-adta yang berkaitan dengan penerapan metode konseling direktif dalam bimbingan dan konseling.
2. Subyek Penelitian Yaitu, sumber data dimana peneliti dapat memperoleh data yang diperlukan dalam rangka penelitian.29 a. Sumber data Adapun sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kordinator dan staf bimbingan konseling, kepala sekolah, guru mata pelajaran dan wali kelas, karyawan dan peserta didik. b. Sample Penelitian, yaitu subyek penelitian yang diambil dari jumlah populasi.Untuk subyek peserta didik, penyusun tidak mengambil seluruh populasi. Penyusun berpedoman pada pendapat Dr. Suharsimi Arikunto,
29
Ibid., hlm. 103
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
18
yaitu: jika subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua, namun jika lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25%.30 c. Tehnik Sampling Dalam penelitian ini, penyusun mengambil teknik sampling purposive. Hal ini digunakan karena peneliti mempunyai pertimbangan tertentu dalam menetapkan sample sesuai dengan tujuan dari penelitian ini.31 Atas pertimbangan sikap pro aktif peserta didik dalam kegiatan Bimbingan dan Konseling di MAN Pakem Yogyakarta, penyusun mengambil sample sebanyak 40 orang dari kelas XA dan XB masingmasing 20 orang, 30 orang dari kelas X1 (X1 IPA: 11 orang, X1 IPS-1: 10 orang X1-IPS-2: 9 orang), dari kelas XII 30 orang. (XII-IPA: 5 orang, XII IPS 1: 12 orang, XII-IPS-2: 13 orang).
3. Metode Pengumpulan Data a. Metode Observasi, suatu metode pengumpulan data dengan cara pengamatan dan pencatatan sistematik sesuai fenomena-fenomena yang di selidiki.32 Penyusun menggunakan metode observasi, untuk mempermudah pengumpulan data penelitian tentang gambaran umum dan letak geografis, sarana dan prasarana MAN Pakem Yogyakarta.
30
Ibid, hlm: 104. Dr. Nana Sudjana dan Dr. Ibrahim, MA, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2004), hlm. 96. 32 Sutrisno hadi, Metodologi Research II, (Yogyakarta, Andi Offset, 1990), hlm: 136. 31
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
19
b. Metode Interview atau Wawancara, adalah metode pengumpulan data dengan tanya jawab sepihak yang di kerjakan dengan sistematik dan berlandaskan pada tujuan peyelidikan.33 Penyusun menggunakan metode interview/wawancara, untuk mempermudah penelitian tentang data-data meliputi sejarah singkat, kondisi objektif bimbingan dan konseling dengan penerapan metode langsung di MAN Pakem Yogyakarta. Metode interview yang digunakan penyusun adalah metode interview bebas terpimpin, dalam hal ini penyusun membawa pedoman yang berkaitan dengan hal-hal yang akan ditanyakan. c. Metode Kuesioner, metode ini merupakan tehnik pengumpulan data dengan mengadakan komunikasi terhadap sumber data secara tertulis.34 Kuisioner yang dimaksud berisi pertanyaan-pertanyaan untuk siswa yang berkaitan dengan program, metode-metode, dan pelaksanaan bimbingan dan konseling di MAN Pakem Yogyakarta. Hal ini di maksudkan untuk mengetahui keterangan dan tanggapan peserta didik yang relevan dengan tujuan survey serta memperoleh info dengan reabilitas dan validitas setinggi mungkin terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling di MAN Pakem Yogyakarta.35
33
Ibid, hlm: 193. I. Djumhur dan Muh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Guidance&Councelling), (Bandung, CV. Ilmu, 1975), hlm: 55 35 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, hlm: 64. 34
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
20
d. Metode Dokumentasi, yaitu metode pengumpulan data melalui bendabenda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan tata tertib, notulen rapat, catatan harian dan lain sebagainya.36 Metode ini digunakan penyusun untuk merperkuat validitas datadata yang telah terangkum sebelumnya.
4. Tehnik Analisis Data Setelah data hasil pencatatan peneliti terkumpul, langkah selanjutnya yaitu pengolahan dan analisis data, sehingga menjadi suatu informasi. Adapun langkah analisisnya adalah sebgai berikut: a. Analisis Data Kualitatif Tehnik ini bersifat analitik, sebagaimana dikatakan oleh Winarno Surakhmad bahwa: pelaksanaan metode deskriptif tidak hanya sebatas pengumpulan data dan menyususn tetapi meliputi analisa dan interpretasi tentang arti data tersebut.37 Metode analisis data ini disebut juga metode analisa data deskriptif analitik dengan pembahasannya berbentuk metode deduktif dan metode induktif. Metode deduktif adalah cara berfikir dengan menarik kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum mengarah pada pernyataan-pernyataan khusus dengan menggunakan penalaran rasio (berfikir rasional).38 Penulis mengawali penulisan skripsi ini dari definisi penerapan metode komunikasi langsung sebagai pernyataan umum menuju pada 36 37
Suharsimi Arikunto, Op-Cit, hlm: 131. Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung, Tarsito, 1980), hlm:
139. 38
Ibid, hlm: 6.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
21
langkah-langkah dan tehnik penerapan metode langsung sebagai pernyataan-pernyataan khusus. Metode induktif adalah pengambilan kesimpulan dimulai dari pernyataan/fakta-fakta khusus menuju pada kesimpulan yang bersifat umum. Proses berfikir induktif tidak dimulai dari teori yang bersifat umum, melainkan dari fakta dan data khusus berdasarkan pengamatan dilapangan atau pengalaman empiris. Data-data tersebut kemudian disusun, diolah, dikaji, dan ditarik kesimpulan yang bersifat umum.39 Dalam penelitian ini penyusun mulai dari pengamatan langkahlangkah dan tehnik penerapan metode langsung dalam bimbingan dan konseling sebagai pernyataan-pernyataan khusus untuk ditarik kesimpulan secara umum. b. Analisis Data Kuantitatif Yaitu analisis dilakukan terhadap data-data yang berwujud angka dengan
cara
mengklasifikasikan,
mentabulasikan
dan
melakukan
perhitungan dengan menggunakan rumus persentase untuk memperoleh hasil penelitian. Untuk analisis data kuantitatif ini penyusun menggunakan persentase dari beberapa indikator yang tertuang dalam tiga puluh item angket. Tehnis pencarian hasil, penyusun berpedoman pada rumus sebagai berikut:
39
Nana Sudjana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, (Bandung, Sinar Baru 1988),
hlm: 7.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
22
P = F
x 100%
N P = Persentase F = Frekuensi N = Number of Cases.40 Sedangkan dalam penganalisaan data-data yang sudah terkumpul penulis menggunakan metode statistik deskriptif dengan kategori persentase sebagai berikut: 76 – 100 %
= Baik
56 – 75 %
= Cukup
40 – 55 %
= Kurang Baik
0 – 39 %
= Tidak Baik41
I. Sistematika Pembahasan Bab I, Pendahuluan membahas tentang, latar belakang masalah, rumusan masalah, alasan pemilihan judul, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teoritik, metode penelitian dan sistematika pembahasan Bab II, Gambaran umum MAN Pakem Yogyakarta, letak geografis, sejarah singkat berdirinya MAN Pakem Yogyakarta, struktur organisasi, personalia madrasah, keadaan siswa, sarana dan prasarana. Bab III, Penerapan metode komunikasi langsung di MAN Pakem Yogyakarta, tujuan dan
penerapan metode komunikasi langsung dalam
bimbingan dan konseling, langkah-langkah penerapan metode komunikasi 40
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta, CV. Rajawali Press, 1989),
hlm: 40-41 41
Ibid., hal. 42.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
23
langsung, faktor pendukung dan penghambat, hasil yang dicapai dari penerapan metode komunikasi langsung. Bab IV, Kesimpulan, saran dan kata penutup.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Dari pembahasan mengenai "PENERAPAN METODE KONSELING DIREKTTF DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI MAN PAKEM YOGYAKARTA" penyusun menyimpulkan: 1. Penerapan metode komunikasi langsung dalam bimbingan dan konseling di MAN Pakem sudah berjalan dengan baik meskipun masih belum maksimal yaitu dari tahap analisa data tentang peserta didik/konseli, sintesa data, diagnosis masalah, prognosis, konseling atau pemecahan masalah, tindak lanjut/evaluasi hasil konseling. Keberhasilan tersebut ditunjukkan oleh hasil analisa data dengan menggunakan metode deskriptif analitik dengan kategori persentase jawaban responden 56-75%, artinya penerapan metode komunikasi langsung dalam BK di MAN Pakem sudah terlaksana cukup baik. 2. Animo peserta didik untuk konsultasi dengan guru Bimbingan Konseling cukup besar, hal ini menunjukkan bahwa komunikasi antara guru Bimbingan Konseling dengan peserta didik di MAN Pakem terjalin harmonis baik pada saat ada masalah maupun tidak.
B. Saran-Saran Melihat dari kesimpulan tersebut, maka penyusun menyampaikan saransaran:
83 © 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
84
1. Untuk kepala sekolah supaya lebih meningkatkan lagi kepeduliannya dalam mengkordinasikan program-program B.K. dengan programprogram lain yang diadakan oleh sekolah. 2. Sarana dan prasarana, semoga lebih tertata dan lebih kondusif, karena sarana dan prasarana B.K. yang maksimal tentunya akan sangat menunjang berjalannya layanan bimbingan yang efektif dan efesien. 3. Hubungan guru pelajaran, wali kelas, urusan kesiswaan dan guru B.K. agar bisa menjadi "team work" yang solid. Sehingga tumpang tindihnya program kerja dapat di hindari. Konselor/guru B.K. bukan sebagai "Polisi Sekolah". urusan disipliner peserta didik tidak di lekatkan pada konselor. Konselor tetaplah sebagai figur netral dalam mendampingi peserta didik apapun masalah yang dihadapinya. 4. Dan untuk guru B.K./konselor harus lebih konsisten, lebih kreatif dan inovatif dalam memberikan layanannya, sehingga dunia bimbingan dan konseling bisa tetap eksist demi menjaga moralitas generasi penerus bangsa. 5. Hendaknya pihak sekolah menambah/mengangkat tenaga konselor BK, minimal 1 orang, dengan latar belakang pendidikan yang sesuai. 6. Keberadaan BK di sekolah hendaknya tidak dipandang sebelah mata, oleh karena eksistensi BK akan tetap dibutuhkan saat ini dan saat mendatang. 7. Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh MAN Pakem seperti letak geografis dan iklim yang sejuk serta jumlah peserta didik yang relatif tidak banyak, semoga dapat dimanfaatkan lebih maksimal lagi.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
85
C. Penutup Tiada kata-kata yang paling pantas diucapkan penyusun selain syukur ke hadhirat Allah SWT. Dan atas karunia-Nya penulisan skripsi im dapat di selesaikan, dengan harapan menjadi kunci untuk membuka gerbang kehidupan di masa yang akan datang. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh penyusun, tentunya skripsi ini masih jauh dari sempurna. Hal ini tidak terlepas dari minimnya pengetahuan penyusun baik dalam cara penulisan maupun pemahaman keilmuan yang lain. Kritik dan saran akan sangat membantu kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, semoga bermanfaat dan menjadi sinar yang terang bagi dunia pendidikan Islam.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi dan Ahmad Rohani, Bimbingan dan Konseling di Sekolah
.
Al-Quran dan Terjemahan, DEPAG RI., 1989, hlm: 653 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta, CV. Rajawali Press, 1989. Andi Mappiare, Psikologi Remaja, Surabaya: Usaha Nasional, 1982 Anton H. Bekker, Metode-metode Filsafat, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986 Aunur Rahim Faqih, Bimbingan Dan Konseling Dalam Islam, UII Press, Yogyakarta. Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Dalam Islam, Yogyakarta: LPPAI UII Press, 2001. Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Yogyakarta, Andi Offset, 1989 Hadari Nawawi, Administrasi dan Organisasi Bimbingan Penyuluhan, Jakarta, Ghalia Indah, 1986. Hibana S. Rahman, M.Pd., Bimbingan dan Konseling Pola 17, Yogyakarta, UCY Press, 2003. I. Djumhur dan Muh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Guidance & Councelling), Bandung, CV. Ilmu, 1975 Mary Rebecca ‘Rivkha’ E. Rogacion R.G.S. alih bahasa Dr. A. Supratiknya, Tumbuh Bersama Sahabat I, Konseling Sebaya Sebuah Gaya Hidup, Yogyakarta, Kanisius, 1996 Muhammad Nadzir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988. Nana Sudjana dan Dr. Ibrahim, MA, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2004. Nana Sudjana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, Bandung, Sinar Baru 1988. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2004. Pius A. Partanto, M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya, ARKOLA, 1994.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
St. Kartono, Artikel Pendidikan Humanis, SKH. Kedaulatan Rakyat, Edisi Senin 26 Desember 2006. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1993. Sutrisno hadi, Metodologi Research II, Yogyakarta, Andi Offset, 1990. Tim Penulis FKIP-IKIP Yogyakarta, Psikologi Pendidikan ,UPP IKIP Yogyakarta, 1995. Undang-Undang SISDIKNAS , No. 20 tahun 2003, Pasal 39. Undang-Undang SISDIKNAS, No. 20 tahun 2003, Bab I, Pasal I. W.S. Wingkel, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Jakarta, PT. Grasindo, 1997. Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung, Tarsito, 1980
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
CURRICULUM VITAE
Nama
: DENI PURWANTO
TTL
: Ciamis, 11 November1980
Alamat Yogya : Jl. Meraksakti, 259 Pringwulung Condong catur, Sleman Yogyakarta 55281 Alamat Asal
: Jl. Sukasari, 70, Rt. 17, Rw. 08 Janggala, Cidolog, Ciamis, Jawa Barat
Nama Ayah
: A. Furqon
Pekerjaan
: Purna PNS
Nama Ibu
: Imas Masyithoh
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
PENDIDIKAN FORMAL
MI. Janggala II
lulus tahun
(1985 - 1991)
MTsN Buniseuri Ciamis
lulus tahun
(1992 - 1995)
MAN II Ciamis
lulus tahun
(1996 - 1999)
UIN Sunan Kalijaga
masuk tahun
(2000 - 2007)
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta