PENENTUAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DALAM RANGKA STRATEGI PEMASARAN GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING INTISARI 1) Cyrilla Indri Parwati, Inneuke Rose Wijayanti 1) Jurusan Teknik Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta e-mail :
[email protected] Ketatnya persaingan dalam bidang manufaktur maupun jasa menyebabkan setiap industri harus mampu bersaing sehingga industri tersebut bisa berkembang. Persaingan yang terjadi antar perusahaan semakin meningkat setiap waktu sehingga industri harus selalu mempunyai strategi yang terbaik. Adanya kebijakan pemerintah tentang perkembangan pembangunan dalam sektor industri sehingga dalam peningkatan tingkat efisiensi dan pendapatan diarahkan pada sektor perdagangan. Hal tersebut dilakukan supaya arus barang dan jasa bisa diperluas, sehingga tercipta peningkatan taraf kehidupan bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor internal dan faktor eksternal dalam pemilihan strategi pemasaran pada industri sandang di daerah Magelang. Analisis yang dilakukan menggunakan analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity and Threat) dan matrik BCG (Boston Consulting Group). Kedua analisis tersebut akan menfokuskan bagaimana mencari strategi meningkatkan daya saing dari faktor internal dan eksternal serta mencari posisi yang tepat dalam mengembangkan produk di pasaran. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh matrik Evaluasi Faktor Internal bernilai 3,17 untuk Evaluasi Faktor Eksternal bernilai 2,99. Hasil analisis BCG berada pada posisi start dengan pasar relative 8,11 % dan tingkat pertumbuhan pasar 63%. Kata Kunci : SWOT, BCG, EFI, EFE. DETERMINATION OF INTERNAL AND EXTERNAL FACTORS MARKETING STRATEGY IN THE CONTEXT TO INCREASE COMPETITIVENESS ABSTRAK Intense competition in the field of manufacturing and services led to any industry should be able to compete so that the industry can grow. Competition occurs between companies is increasing every time that industry should always have the best strategy. Government policy on the development of construction in the industrial sector, resulting in increased levels of efficiency and revenue directed to the trade sector. This is done so that the flow of goods and services could be expanded, so as to create improved living standards for the people. This study aims to determine the internal factors and external factors in the selection of clothing marketing strategies in the industry in Magelang. Analyzes were performed using SWOT analysis (Strength, Weakness, Opportunity and Threat) and matrix BCG (Boston Consulting Group). Both analyzes will focus how to look for strategies to increase the competitiveness of the internal and external factors as well as finding the right position in developing products in the market. Based on the research results obtained by the Internal Factor Evaluation matrix value of 3.17 for the Evaluation of External Factors worth 2.99. BCG analysis results are in pole position with relative market growth rate of 8.11% and a 63% market. Keyword: SWOT, BCG, EFI, EFE.
53
PENDAHULUAN Persaingan industri yang makin ketat mengakibatkan setiap industri untuk bersaing dan mampu mengikuti persaingan sehingga mendorong industri tersebut tumbuh dan berkembang. Hal ini tidak akan terlepas dari masalah yang ada baik dalam maupun dari luar industri. Adanya kebijakan pemerintah terhadap perkembangan pembangunan khususnya dalam sector industri maka dalam meningkatkan efisiensi dan pendapatan di sektor industri penekanan diarahkan pada sektor perdagangan. Hal ini dimaksudkan untuk memperluas arus barang dan jasa, sehingga akan tercipta peningkatan taraf kehidupan. Pemasaran suatu produk dilakukan untuk mengetahui dan mamahami konsumen dengan baik tentang produk sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Strategi bisnis merupakan penentu tentang cara-cara perusahaan bersaing dalam misi bisnis tertentu dan mempromosikan dirinya diantara para pesaing. Dengan demikian strategi bisnis mengacu pada pemikiran rasional yang disusun berdasarkan pokok persoalan yang dihadapi. Salah satu strategi bisnis dirancang berdasarkan analisis terhadap lingkungan internal dan lingkungan eksternal dengan bantuan analisis SWOT dan BCG. Suatu industri diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat pengguna, sehingga dapat bersaing dipasaran, meningkatkan penjualan, meningkatkan keuntungan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya suatu perencanaan strategi yang berfungsi sebagai alat untuk mengkomunikasikan tujuan perusahaan yang akan dicapai. Supaya dapat bersaing perusahaan harus mempunyai strategi tertentu dalam upaya meningkatkan volume penjualan dan memperluas pangsa pasar. Penetapan strategi pemasaran akan berpengaruh pada naik turunnya volume penjualan sehingga perlu memperhatikan dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal adalah faktor yang tidak dipengaruhi oleh kebijaksanaan perusahaan sedangkan faktor internal dapat dipengaruhi oleh kebijakan perusahaan. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dalam penelitian ini akan merumuskan bagaimana mengidentifikasi dan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman serta pendekatan Boston Consulting Group (BCG) dalam PT. X, juga mengusulkan strategi apa untuk mengatasi masalah yang muncul. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki perusahaan serta untuk mengetahui strategi pemasaran yang sebaiknya digunakan perusahaan dalam rangka peningkatan volume penjualan. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah matrik SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats) untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman dan matrik BCG untuk mengetahui posisi perusahaan berdasarkan tingkat pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatifnya.
Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Kebutuhan adalah suatu keadaan /situasi dimana kepuasan yang mendasar yang timbul dari kondisi manusia dirasakan terampas. Keinginan adalah hasrat akan sarana pemuasan yang spesifik akan kebutuhan pokok tersebut. Kehendak adalah keputusan-keputusan untuk menerima sarana pemuas yang istimewa dalam waktu dan kondisi tertentu. Adanya kebutuhan dan keinginan manusia menimbulkan konsep produk, yaitu sesuatu yang dianggap mampu memuaskan
54
kebutuhan dan keinginan tertentu. Konsep produk tidak terbatas pada obyek fisik. Sifat terpenting dari produk adalah kemampuannya untuk memuaskan suatu kebutuhan. Jadi pada hakekatnya adalah produk hanya suatu alat untuk memecahkan suatu masalah yaitu masalah memenuhi kebutuhan. (Radiosunu, 1987). Manajemen pemasaran adalah analisa perencanaan, implememtasi dan kontrol terhadap program-program yang disusun untuk menciptakan, membentuk, dan mempertahankan secara bersama-sama pertukaran dan hubungan yang menguntungkan dengan pasar yang menjadi sasaran demi tercapainya sasaran organisasional. Manajemen pemasaran tersebut bertumpu pada suatu analisa yang disiplin atas kebutuhan, keinginan, pemahamam, dan pilihan preferensi atas sasaran dan perantara (intermediary markets) sebagai landasan bagi desain, penetapan harga, komunikasi dan distribusi produk yang efektif. (Philip Kotler, 1985). Konsep produk adalah konsep yang merupakan orientasi manajemen yang beranggapan bahwa para konsumen akan mempunyai tanggapan baik produk bermutu yang dijual dengan harga layak dan bahwa diperlukan hanya sedikit usaha pemasaran dari perusahaan mencapai penjualan dan laba memuaskan. Konsep penjualan merupakan orientasi manajemen hutang beranggapan bahwa para konsumen pada umumnya tidak akan membeli produk perusahaan dengan jumlah yang cukup banyak, kecuali apabila mereka dipengaruhi dengan usaha promosi dan penjualan. Manajemen pemasaran adalah penganalisa, perencana, pelaksanaan dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dijadikan sasaran dengan dimaksud untuk mencapai “objektive” organisasi pemasaran (Radiosunu, 1987). Konsep Strategi Strategi merupakan pilihan arah utama untuk mencapai sasaran dan alokasi sumbersumber pendukung. Strategi adalah konsep perusahaan tentang bagaimana memenangkan peperangan. Kebanyakan perusahaan menetapkan pertumbuhan penjualan dan laba sebagai salah satu sasaran utama. Bila menginginkan pertumbuhan, maka perusahaan memerlukan strategi pertumbuhan. (Husein Umar, 2003). Perubahan yang mendasar menjadi pendorong ke arah timbulnya perhatian pada aspek aspek paling mendasar yang berhubungan dengan kelangsungan perusahaan dan sektor ekonomi global pada umumnya. Dari keadaan itu timbul satu konsep strategi perusahaan yang telah memberikan suatu persepsi baru didalam manajemen perusahaan atau organisasi secara umum. Konsep ini memandang bahwa kelangsungan hidup suatu perusahaan dipengaruhi dalam hal menerapkan keputusan dan kebijakan strategi. Strategi merupakan suatu cara yang menekankan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan manufaktur dan pemasaran. Semua bertujuan untuk mengembangkan persepsi kolporal melalui agregasi. . Strategi mengandung arti semua kegiatan yang ada dalam lingkungan perusahaan termasuk di dalamnya pengalokasian semua sumber daya yang dimiliki perusahaan. Maka dalam penyusunan rencana bisnis atau tepatnya perencanaan suatu strategi perlu melakukan langkah- langkah manajemen strategi. Yang membedakan hanyalah pada asumsi dasar yang digunakan dalam menyusun strategi. Jika dalam dunia bisnis asumsi dasar yang digunakan adalah untuk memenangkan persaingan, sedang dalam dunia militer untuk memenangkan suatu peperangan. Selain perbedaan di atas, kedua hal tersebut mempunyai sejumlah persamaan dalam hal cara-cara pencapaiaan tujuan dan konsep mengenai organisasi. (Burhan, 1994)
55
Keunggulan bersaing disebabkan oleh pilihan strategi yang dilakukan perusahaan untuk merebut peluang pasar. Ada tiga strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing yaitu : cost leadership, diferensasi, fokus. Perusahan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang lebih tinggi dibanding dengan pesaingnya jika perusahaan dapat memberikan harga jual yang lebih murah daripada harga yang diberikan para pesaingnya dengan nilai / kualitas yang sama. Harga jual yang lebih rendah dapat dicapai oleh perusahaan tersebut karena memanfaatkan skala ekonomis, efisiensi produksi, penggunaan teknologi, kemudahan akses dengan bahan baku, dan sebagainya. Perusahaan juga dapat melakukan strategi diferensiasi dengan menciptakan persepsi terhadap nilai tertentu pada konsumen misalnya, perespsi terhadap keunggulan kinerja produk, inovasi produk, pelayanan yang lebih naik, dan brand image yang lebih unggul. Selain itu strategi fokus juga dapat diterapkan untuk memperoleh keunggulan bersaing sesuai dengan segmentasi pasar sasaran yang diharapkan. (Potler E. Michael, 1993) Manfaat strategi perusahaan antara lain strategi merupakan salah satu cara untuk mengantisipasi masalah dan kesempatan dimasa depan pada kondisi lingkungan yang berubah secara cepat, strategi dapat memberikan suatu gambaran yang jelas tentang arah dan tujuan perusahaan di masa depan, strategi yang baik dapat meminimalkan resiko dan membuat tugas manajer lebih mudah. Faktor Lingkungan Internal Faktor lingkungan internal adalah data yang diperlukan dari lingkungan internal perusahaan. Data lingkungan internal terdiri atas struktur organisasi, sumber daya manusia dan produk . Pada struktur organisasi perusahaan dapat menggambarkan kelebihan ataupun kelemahan serta potensi yang dimiliki. Struktur organisasi ini merupakan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan. Sumber daya perusahaan tidak hanya berupa aset, seperti orang, uang, serta fasilitas, tetapi juga konsep serta prosedur teknik yang biasa dipergunakan di perusahaan. Kualitas sikap dan perilaku sumber daya manusia sangat dipengaruhi perkembangan sosial, politik, kebudayaan dan lain- lain. Oleh karena itu, kebijakan sumber daya manusia terpengaruh oleh faktor- faktor eksternal, antara lain berupa perkembangan pendidikan, jumlah penawaran tenaga kerja, perkembangan sosial, perburuhan, adat, agama, budaya, sistem nilai masyarakat lainnya. Sedangkan faktor- faktor internal sumber daya manusia akan dipengaruhi manajemen itu sendiri, yang terdiri atas tiga fungsi utama yaitu fungsi manajerial yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya manusia, fungsi operasional yang terdiri atas pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja, dan kedudukan sumber daya manusia dalam rangka pencapaian tujuan organisasi perusahaan secara terpadu. Pada data produksi yang di analisis adalah kualitas produk dan harga produk. Faktor Lingkungan Eksternal Faktor lingkungan eksternal adalah data yang diperoleh dari luar perusahaan yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan dalam percaturan perekonomian nasional maupun internasional, yaitu lingkungan umum (faktor social, teknologi), lingkungan perekonomian nasional, kebijakan perekonomian politik, lingkungan operasional (kondisi pesaing, kekuatan pembeli, ancaman kekuatan pendatang baru, kekuatan pemasok). Faktor sosial, kondisi sosial masyarakat memang berubah- ubah, hendaknya perubahan sosial yang terjadi, perusahaan dapat mengatasi. Kondisi sosial ini banyak aspeknya, misalnya sikap, gaya hidup, adat istiadat, dan kebiasaan dari orang-orang
56
dilingkungan eksternal perusahaan. Sebagian yang dikembangkan misalnya dari kondisi kultural, ekologis, demografis, religius, pendidikan dan etnis. Seandainya faktor sosial berubah, maka permintaan untuk berbagai produk dan aktifitas juga turut mengalami perubahan.Faktor teknologi, dewasa ini perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang pesat, baik di bidang bisnis maupun bidang yang mendukung kegiatan bisnis. Sebenarnya, teknologi itu tidak hanya mencakup penemuan-penemuan yang baru saja, tetapi juga meliputi cara-cara pelaksanaan atau metode-metode baru dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Artinya bahwa ia memberikan suatu gambaran yang luas, meliputi : mendesain, menghasilkan dan mendistribusikan setiap kegiatan usaha yang diinginkan. Untuk jalan terus menerus harus selalu mengikuti perkembangan-perkembangan teknologi yang dapat diterapkan pada produk atau jasa yang dihasilkan atau pada operasinya. Lingkungan perekonomian nasional , keadaan ekonomi suatu negara akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan industri. Faktor- faktor mengacu pada sifat, cara dan arah dari perekonomian dimana suatu negara akan atau sedang berkompetisi. Inikator dari kesehatan perekonomian suatu negara antara lain adalah tingkat inflasi, tingkat suku bunga, defisit atau suplus perdagangan, tingkat tabungan pribadi, dan bisnis serta produk domestik bruto. Dalam era globalisasi ini para analisis harus menilai, memonitor dan meramalkan perekonomian negara- negara lain. Kebijakan perekonomiaan politik , pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup masuknya industri dengan melakukan pengendalian dan pengawasan, seperti perjanjian lisesensi dan batasan-batasan pada akses ke bahan baku. Pemerintah juga dapat memainkan peranan tidak langsung seperti standar polusi udara dan peraturan keamanan. Arah, kebijakan dan stabilitas politik pemerintah menjadi faktor penting bagi para pengusaha untuk berusaha. Situasi politik yang tidak kondusif berdampak negatif bagi dunia usaha, begitu pula sebaliknya. Beberapa hal utama yang perlu diperhatikan dari faktor politik agar dapat berkembang dengan baik adalah undang-undang tentang lingkungan dan perburuhan, peraturan tentang perdagangan luar negeri, stabilitas pemerintah, peraturan tentang keamanan dan kesehatan kerja, sistem perpajakan. Matriks Evaluasi Faktor Esternal (Matriks EFE) dan Matriks Evaluasi Faktor Internal (Matriks EFI) Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor- faktor eksternal perusahaan berkaitan dengan peluang dan ancaman yang dimiliki oleh perusahaan. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisa hal- hal yang menyangkut lingkungan umum (faktor sosial dan faktor teknologi), lingkungan perekonomian nasional, kebijakan pemerintah dan politik, dan lingkungan operasional yang meliputi kondisi pesaing, kekuatan pembeli (konsumen), ancaman pendatang baru, kekuatan pemasok. Hal ini penting karena faktor eksternal berpengaruh secara langsung maupun tak langsung terhadap perusahaan. Tahap kerjanya adalah membuat daftar critical succes factor (faktor- faktor utama yang mempunyai dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha) untuk aspek eksternal yang mencakup perihal Opportunities (peluang), dan threath (ancaman) bagi perusahaan, menentukan rating setiap critical succes factor tadi dengan skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0 nilai bobot dicari dan dihitung, tentukan rating setiap critical succes factor antara 1 sampai 4 dimana : 1 = sangat lemah 2 = tidak begitu lemah 3= cukup kuat 4= sangat kuat. Kalikan nilai bobot dengan nilai ratingnya untuk mendapatkan skala semua critical succes factor. Dan jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total dari perusahaan yang dinilai. Skor
57
4,0 mengidentifikasikan bahwa perusahaan merespon dengan cara yang lebih luar biasa terhadap peluang-peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman dipasar industri. Sementara itu skor total sebesar 1,0 menunjukkan perusahaan tidak menghindari ancamanancaman eksternal. Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis ditingkat korporat yang lebih detail. Diagram tersebut dapat mengientifikasi 9 sel strategi perusahaan dapat dilihat pada gambar. tetapi pada prinsipnya ke-9 sel tersebut dapat di kelompokkan menjadi 3 sel utama : Growth Strategy (merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri (sel 1,2 dan 5) atau upaya diversivikasi (sel 7 dan sel 8)), Stability Strategy ( strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan), Retranchment Strategy (usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan oleh perusahaan (sel 3,6, dan, 9) seperti pada gambar 1. (Rangkuti Freddy, 2004)
Tinggi
Tinggi 1.GROWTH
Kekuatan Internal Bisnis Rata-rata 2.GROWTH
Konsentrasi melalui integrasi vertical Daya Tarik Industri
Sedang
Rendah
4.STABILITY Hati-hati
7.GROWTH
Konsentrasi melalui integrasi horizontal
Lemah 3.RETRENCHMENT Turnaround
5.GROWTH Konsentrasi melalui integrasi horizontal
6.RETRENCHMENT Captive Company atau divestment
STABILITY Tak ada perubahan profit strategi 8.GROWTH
9.RETRENCHMENT
Diversifikasi konsentrik
Difersifikasi konglomerat
Bangkrut atau likuidasi
Sumber: (Freddy Rangkuti, 2004)
Gambar 1. Model Untuk membedah kasus bisnis Matrik SWOT Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matrik SWOT. Matrik ini menggambarkan bagaimana pelunag dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki (Rangkuti Freddy, 2004). Pada formulasi ini akan digunakan faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang diformulasikan ke dalam strategi. Unsur SWOT meliputi : strength yaitu kemampuan dan situasi perusahaan mencapai keuntungan strategis dalam usahanya untuk mencapai tujuan. Kekuatan didefinisikan bagaimana suatu unit usaha strategis dapat memasarkan produknya secara kompetitif. Weakness adalah situasi dan ketidakmampuan yang bisa atau telah terjadi dalam kegagalan perusahaan mencapai tujuan. Opportunities adalah faktor ekstrenal yang banyak membantu organisasi dalam usaha mencapai atau meningkatkan tujuan. Threats adalah faktor luar yang terjadi dalam kegagalan perusahaan mencapai tujuan, ancaman dapat berupa keunggulan teknologi yang dilakukan pesaing.
58
Metode Boston Consulting Group (BCG) BCG merupakan sebuah lembaga konsultan terkemuka yang mengembangkan matrik pertumbuhan pangsa pasar (MAPP). Matrik ini bertujuan untuk mengetahui dimana posisi perusahaan berada berdasarkan tingkat pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif, sehingga diketahui strategi yang akan digunakan. Posisi pangsa pasar relative merupakan rasio dari pangsa pasar yang dimiliki suatu perusahaan dalam industri tertentu terhadap market share yang dimiliki perusahaan pesaing terbesar dalam industri tersebut. Matrik ini mempunyai angka-angka berupa sumbu X dan Y yang bisa berubah sesuai dengan kondisi perusahaan (Husein Umar, 2003). Metode ini bertujuan untuk mengembangkan strategi pangsa pasar berdasarkan karakteristik cash flownya, mengembangkan portofolio produk perusahaan sehingga kekuatan dan kelemahannya jelas, memutuskan apakah perlu meneruskan investasi untuk produk yang tidak menguntungkan, mengukur kinerja menejemen berdasarkan kinerja produk di pasaran.(Husein Umar, 2003) Posisi Pangsa Pasar Industri High 1,0
Medium 0,50
Low 0,0 High +20
Stars
Question Mark
Rata-rata Pertumbuhan Industri (%)
Cash
Cows Dogs
Medium 0
Low -20
Sumber : Umar Husein, 2003 Sumber : (Husein Umar, 2003)
Gambar 2. Diagram BCG Gwowth Share Matrix PEMBAHASAN Data internal perusahaan berupa kekuatan dan kelemahan di PT. Industri Sandang Nusantara adalah sesuai dengan tabel 1 sedangkan data eksternal berupa peluang dan ancaman dalam tabel 2. Hasil evaluasi faktor internal yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan seperti struktur organisasi, output, keuangan serta sumber daya manusia. Sedangkan faktor eksternal berkaitan dengan peluang dan ancaman yang berkaitan dengan lingkungan umum, perekonomian nasional, kebijakan pemerintah dan polotik dan lingkungan operasional, kekuatan pembeli, ancaman pendatang baru dan kekuatan pemasok.
59
Tabel 1. Identifikasi Lingkungan internal Aspek Struktur Organisasi Sumber Daya Manusia
Produk
Pemasaran
Kekuatan a. Tanggungjawab dan wewenang setiap bidang pembagiannya sudah cukup jelas a. Tenaga kerja terampil, terlatih dan berpengalaman pada pekerjaan b. Kesejahteraan karyawan dan keluarga terjamin c. Upah sesuai UMR a. Kualitas produk diakui dunia internasional dan memenuhi standar ISO b. Harga terjangkau dengan kaulita terjamin c. Bahan baku tersedia a. Jaringan distribusi luas b. Promosi dilakukan dengan giat
Laporan Keuangan
a. Bisnis sangat menguntungkan
Operasi dan Produksi
a. Sistem pengendalian persediaan bagus b. Lokasi dekat dengan jalan raya a. Terbukanya pihak perusahaan untuk dilakukan penelitian
Litbang
Kelemahan a. Peningkatan jenjang karier sulit b. Tidak adanya perputaran kerja a. Kesulitan mencari generasi b. Karyawan tidak mandiri c. Perencanaan dan pembinaan tenaga kerja belum terpola dengan baik a. Menurunnya volume penjualan b. Harga bahan baku yang tidak stabil
a. Belum berorientasi ekspor b. Prasarana dan sarana transportasi terbatas c. Pasar konsumen kelas atas belum tertembus a. Sistem manajemen keuangan belum rapi b.Perusahaan mengalami kerugian a. Produksi menggunakan teknologi lama (sebagian) a. Informasi manajemen kurang b.Fasilitas litbang kurang memadai c.Penelitian dan pengembangan usaha belum optimal
Data aspek eksternal perusahaan berupa peluang dan ancaman . Tabel 2.Identifikasi Lingkungan eksternal Aspek Lingkungan Umum
Kekuatan a. Kemajuan teknologi b. Tersedianya fasilitas perbengkelan yang menunjang perawatan pabrik
Sosial Ekonomi
a. Masuknya modal dan teknologi asing b. Kepercayaan pihal asing terhadap industri dalam negeri yang tinggi
Lingkungan Operasional
a. Kesempatan mengembangkan produk dan perusahaan dengan adanya kompetisi yang sehat a. Kebijakan pemerintah dalam pemeliharaan sumber daya alam
Kebijakan Pemerintah
60
Kelemahan a. Tingkat perekonomian makin rendah b. Adanya kompetitor dengan teknologi canggih a. Ketidakpastian perkembangan ekonomi dunia b. Nilai tukar rupiah yang tidak stabil c. Pertumbuhan ekonomi yang kurang baik a. Munculnya pesaing baru b. Ketidakpastian lingkungan usaha a. Adanya peraturan pemerintah tentang lingkungan b. Tingkat bungan BUMN yang tinggi
Dengan tahapan menentukan critical success factor, menentukan bobot dari critical success factor dengan jumlah bobot seluruhnya 1 (satu), menentukan rating setiap critical success factor , mengkalikan natara bobot dengan rating dan menjumlahkannya sehingga diperoleh nilai EFI sebesar 3,17 dan nilai EFE sebesar 2, 99. Artinya perusahaan ini berada pada posisi sel 4 yaitu strategi stabil jadi tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan. Bisnis ini berada pada daya tarik menengah karena menghadaapi pertumbuhan yang biasa saja dan tidak ada pertumbuhan dan harus hati-hati pada posisi ini. Matriks SWOT Matrik SWOT menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman eksternal dapat disesuaiakan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Matrik ini menghasilkan empat kemungkinan alternative strategi yaitu : 1. Strategi Kekuatan dan Peluang (Strength – Opportunities) a. Memepertahankan dan meningkatkan kualitas produk guna memenuhi kebutuhan pelanggan b. Peningkatan pelayanan c. Distribusi produk yang cepat dan terjamin d. Perluasan pangsa pasar e. Mengoptimalkan SDM yang ada f. Melakukan perbaikan secara continue setiap aktivitas g. Meningkatkan volume penjualan guna mempertahankan posisi market leader 2. Strategi Kekuatan dan Ancaman (Strength – Treaths) a. Meningkatkan kualitas kinerja b. Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan c. Menetapkan strategi harga dan pelayanan 3. Strategi Kelemahan dan Peluang (Weaknes – Opportunities) a. Peningkatan promosi penjualan b. Meningkatkan pengembangan dan penelitian c. Pemanfaat pasar domestik terus dioptimalkan d. Pemanfaatan teknologi untuk menghasilkan produk yang unggul e. Meminimalkan baiay transportasi f. Mengembangkan produk yang ramah lingkungan 4. Strategi Kelemahan dan Ancaman (Weaknes – Treaths) a. Melakukan efisiensi biaya b. Menjalin kerjasama degan mitra local dan luar negeri c. Memperhatikan kualitas dan mutu pelayanan pelanggan d. Melakukan efisiensi perusahaan Matrik BCG Matrik ini digunakan sebagai alat untuk mengukur pertumbuhan pasar per tahun, juga untuk menunjukkan pangsa pasar secara relative dibandingkan dengan pesaing terdekatnya. Berdasarkan data tahun 2009 sampai 2012 maka diperoleh tingkat pertumbuhan pasar untuk jenis A sebesar -34,48% pertahun, dari pangsa pasar relatifnya 1,18 pada posisi cash cows. Untuk jenis B tingkat perumbuhannya sebesar 63,43% dan pangsa pasar relatifnya 8,11 posisi stars. (lihar gambar 3)
61
Total Skor faktor Strategi Internal
4,0 Tinggi 1. GROWTH
Tinggi
Total Skor
3,0 Rata-rata
2,0
Lemah
2.GROWTH
3.RETRENCHMENT
Konsentrasi melalui
Konsentrasi melalui
Turnaround
integrasi vertikal
integrasi horisontal
3,0 4.STABILITY
2,99
Faktor Stretegi
3,17
O
Hati-hati Sedang
Eksternal
5.GROWTH
6.RETRENCHMENT
Konsentrasi melalui
Captive company
integrasi horisontal
atau divertment
STABILITY Tak ada perubahan 2,0
Rendah
profit strategi 7. GROWTH
8. GROWTH
9.RETRENCHMENT
Diversifikasi
Difersifikasi
Bangkrut atau
konsentrik
konglometar
likuidasi
1,0
Gambar 3. Diagram model untuk strategi korporat KESIMPULAN 1. Berdasarkan matrik SWOT adanya kombinasi faktor internal dan eksternal untuk memperkuat posisi perusahaan terhadap pesaing untuk pertumbuhan yang akan datang. 2. Hasil pengolahan matrik internal dan eksternal perusahaan ini pada posisi sel 4, yang diperoleh dari nilai EFI sebesar 3,17 ini menunjukkan posisi perusahaan kuat sedangkan nilai EFE 2,99 artinya posisi ekstrenalnya sedang. Strategi yang dipakai adalah startegi stability dan hati-hati dengan adanya faktor internal dan eksternal. 3. Berdasarkan analisis data maka tingkat pertumbuhan pasar untuk jenis A sebesar 34,48% pertahun, dari pangsa pasar relatifnya 1,18 pada posisi cash cows, artinya pangsa pasarnya relative rendah dan bersaing dalam pasar industri yang pertumbuhannya lemah. Untuk jenis B tingkat perumbuhannya sebesar 63,43% dan pangsa pasar relatifnya 8,11 posisi stars, artinya produk ini memimpin pasar.
62
1,0
DAFTAR PUSTAKA Burhan, 1994, “Perencanaan Strategi”, Jakarta, PT.Pustaka Binama Pressindo. Kotler, Philip, 1985, Manajemen Pemasaran,”Analisa Perencanaan dan Pengendalian”, Jilid 1, Jakarta Erlangga. Potler E. Michael, 1993, Keunggulan Bersaing , Jakarta, Erlangga. Rakut Freddy, 2004,” Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis”, Jakarta, PT.Gramedia Pustak Umum. Radiosunu, 1987, Manejemen Pemasaran, Suatu Pendekatan Analisis, Edisi Dua, BPFE, Yogyakarta Umar Husain, 2003, Strategic Management In Action, Jakarta, Erlangga.
63