PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN A. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah Nomor: 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. 3. Keputusan Mendiknas Nomor: 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar mahasiswa. 4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi 5. Keputusan Mendiknas Nomor: 178/U/2001 Tentang pemakaian gelar kesarjanaan. 6. Keputusan Mendiknas Nomor: 045/U/2002 tentang kurikulum inti pendidikan tinggi. 7. Undang-undang Nomor: 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi 8. Permendikbud Nomor: 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 9. PP Nomor: 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. 10. Peraturan Akademik Unismuh Makassar SK Rektor Nomor: 019 Tahun 1431/2010M B. Pendaftaran dan Sistem Rekruitmen MABA Penerimaan mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Makassar menerapkan sistem "One Day Service". Penerapan sistem ini, selain untuk meningkatkan layanan calon mahasiswa baru juga untuk mendapatkan mahasiswa baru yang berkualitas serta meningkatkan kualitas lulusan.
Pendidikan dan Pengajaran
Page 1
Syarat Pendaftaran: 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8.
9.
10.
11.
12.
Lulusan dari jenjang SLTA/MA/SMK atau yang sederajat. Sehat jasmani dan rohani Warga negara Indonesia (WNI) Warga Negara Asing (WNA) mendaftar melalui Kementerian Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi di Jakarta kemudian mendaftar melalui Kantor Urusan Internasional Universitas Muhammadiyah Makassar sebagai pelaksana program. Menyerahkan fotocopi ijazah dan nilai UAN dan UAS yang sudah dilegalisir 1 lembar. Foto berwarna ukuran 2 x 3 sebanyak 3 lembar (Bagi Perempuan Menggunakan Jilbab) Mengisi formulir pendaftaran (melalui website dan manual) Bagi calon maba jalur undangan menyertakan Rekomendasi Sekolah dan Persyarikatan Muhammadiyah serta bukti nilai prestasi bidang seni, olah raga, dan bidang akademik lainnya. Membayar biaya pendaftaran, termasuk biaya belajar berupa sumbangan pelaksanaan pendidikan (SPP), biaya penyelenggaraan pendidikan (BPP), dan lain-lain. Sanggup mematuhi tata tertib kehidupan kampus dan memenuhi semua persyaratan sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar. Khusus MABA Fakultas Kedokteran telah dinyatakan lulus tes Psikologi Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI Test) dan Tes Buta Warna yang diselenggarakan oleh pihak fakultas kedokteran. Khusus MABA Fakultas Teknik Prodi Arsitektur telah dinyatakan lulus tes Buta Warna.
Pendidikan dan Pengajaran
Page 2
C. Registrasi Heregistrasi dilakukan oleh semua mahasiswa setiap semester dengan ketentuan: 1. Membayar lunas BPP dan biaya lain yang ditetapkan universitas 2. Mahasiswa dinyatakan aktif pada semester berjalan setelah melakukan pembayaran heregistrasi dan mengisi KRS yang ditandatangani/disahkan mahasiswa yang bersangkutan dan Kaprodi serta penasehat akademik. 3. Mahasiswa yang terlambat melakukan heregistrasi, tidak berhak mengikuti mata kuliah yang telah berjalan. 4. Mahasiswa yang telah melakukan heregistrasi memiliki hak memprogramkan mata kuliah yang telah ditetapkan oleh Program Studi di setiap semesternya. 5. Mahasiswa yang tidak aktif tanpa izin cuti dan akan aktif kembali pada semester berikutnya maka dikenakan biaya beban administrasi yang besarnya sesuai dengan Surat Keputusan Rektor 003a Tahun 1436H/2015M. D. Sistem Kredit Semester Beban belajar di Universitas Muhammadiyah Makassar diatur dalam Sistem Kredit Semester. Sistem kredit semester adalah sistem penghargaan terhadap beban studi dengan ketentuan: 1. Beban belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran satuan kredit semester (SKS). 2. Satu tahun akademik terdiri atas dua semester, yaitu semester ganjil dan semester genap. 3. Setiap semester terdiri 16 (enam belas) minggu kuliah atau tatap muka efektif. 4. Satu SKS setara dengan 160 (Seratus Enam Puluh) menit kegiatan belajar per minggu dan pelaksanaan kuliah untuk satu sks adalah kuliah 50 menit tatap muka terjadwal dan kerja terstruktur 50 menit ditambah kerja mandiri selama 60 menit sebanyak 16 kali dalam satu semester.
Pendidikan dan Pengajaran
Page 3
5. Setiap mata kuliah paling sedikit memiliki bobot 1 (satu) SKS. 6. Satu sks pada bentuk pembelajaran seminar atau bentuk pembelajaran lain yang sejenis, mencakup: kegiatan belajar tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per semester; dan kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester. 7. Satu sks pada bentuk pembelajaran praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara, adalah 160 (seratus enam puluh) menit per minggu per semester. E. Ketentuan Perkuliahan Mahasiswa diwajibkan mengikuti perkuliahan, seminar, workshop, praktikum, Kerja Lapangan, Kuliah tamu/pakar dan kegiatan akademik sejenisnya sesuai dengan rencana studi secara tertib dan teratur menurut ketentuan yang berlaku: Perkuliahan: 1. Kegiatan perkuliahan dapat dibedakan menjadi perkuliahan teori, pratikum dan kerja lapangan. 2. Perkuliahan teori adalah perkuliahan yang sifatnya mengkaji dan menguasai teori, konsep, dan prinsip suatu bidang studi. 3. Perkuliahan pratikum adalah perkuliahan yang sifatnya aplikasi dan penguatan teori, misalnya dilaboratorium, kelas model, workshop, dan lesson study. 4. Kuliah kerja lapangan adalah perkuliahan yang sifatnya mengaplikasikan teori dalam bentuk kerja nyata dilapangan. 5. Perkuliahan terdiri dari kegiatan tatap muka, terstruktur, kegiatan mandiri. 6. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan perkuliahan terjadwal, dosen dan mahasiswa saling berkomunikasi Pendidikan dan Pengajaran
Page 4
secara langsung berupa ceramah, diskusi, tanya jawab, case study, seminar atau kegiatan akademik lainnya. 7. Kegiatan terstruktur adalah kegiatan belajar diluar jam terjadwal, mahasiswa melaksanakan tugas dari dan dalam pengawasan dosen yang berupa tugas-tugas pekerjaan rumah, penulisan laporan, penulisan makalah, penelitian atau kegiatan lain yang sejenis. 8. Kegiatan mandiri adalah kegiatan belajar yang diatur oleh mahasiswa sendiri untuk memperkaya pengetahuannya dalam rangka menunjang kegiatan terstruktur/terbimbing yang berupa belajar diperpustakaan, wawancara dengan nara sumber, atau kegiatan lainnya yang sejenis 9. Kegiatan online adalah kegiatan belajar yang dilakukan secara online melalui internet dengan menggunakan sistem e-learning untuk mata kuliah tertentu. 10. Perkuliahan dilakukan secara teratur dalam satu semester 16 kali pertemuan yang dibuktikan dengan perangkat kontrol perkuliahan (daftar hadir dan pokok bahasan materi kuliah) yang ditanda tangani oleh mahasiswa dan dosen pengampu. 11. Pokok materi setiap mata kuliah diuraikan dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang disusun oleh dosen/kelompok dosen pada program studi jurusan bagian yang bersangkutan. Tata Tertib 1. Mahasiswa wajib mengikuti kuliah, praktik, kerja lapangan dan kegiatan akademik lain yang diselenggarakan fakultas sesuai dengan kalender akademik. 2. Mahasiswa yang tidak hadir pada suatu kegiatan akademik atau perkuliahan wajib menyampaikan surat pemberitahuan tentang alasan ketidakhadirannya. 3. Mahasiswa wajib mengikuti perkuliahan tatap muka sedikitnya 80%(delapan puluh persen) kecuali karena ada hal lain yang berada di luar kemampuannya. Pendidikan dan Pengajaran
Page 5
4. Jika kegiatan perkuliahan tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, dosen wajib memberitahu mahasiswa dan mengusahakan waktu lain sebagai pengganti. 5. Setiap mengikuti kegiatan akademik mahasiswa diwajibkan memiliki/ membawa Kartu Mahasiswa Aktif. 6. Setiap Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan wajib berpakaian rapi, sopan dan Islami. F. Beban dan Lama Studi Perkuliahan diselenggarakan dengan sistim Satuan Kredit Semester (SKS), untuk program Sarjana (S1) sekurangkurangnya 144 SKS dan sebanyak-banyaknya 160 SKS dijadwalkan untuk 8 semester dan dapat ditempuh maksimal 14 semester (7 Tahun) terhitung sejak terdaftar sebagai mahasiswa. G. Cuti Akademik Cuti dapat diambil maksimal 2 (dua) semester selama masa studi, baik berturut-turut atau berselang dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Telah mengikuti perkuliahan minimal dua semester (1 Tahun akademik); 2. Tidak diperhitungkan sebagai masa studi; 3. Membayar sebesar 10% dari BPP; 4. Surat permohonan cuti diajukan ke Direktorat Akademik dan Sistem Informasi (AKSI) diketahui oleh Dekan dan Ketua Jurusan/Program Studi sesuai dengan waktu yang ditentukan; 5. Pengajuan cuti pada tanggal (semester berjalan) yang ditetapkan oleh Direktorat Akademik dan Sistem Informasi (AKSI); 6. Pengajuan cuti setelah melewati batas waktu yang telah ditentukan tidak akan dilayani.
Pendidikan dan Pengajaran
Page 6
H. Kartu Rencana Studi (KRS) Pengurusan KRS oleh setiap mahasiswa dilakukan setiap awal semester berjalan dengan syarat: 1. Telah menyelesaikan pembayaran BPP dan pembayaran lain yang telah ditetapkan oleh Universitas. 2. Telah melaksanakan registrasi ulang. 3. Jumlah Satuan Kredit semester yang diprogramkan pada semester 1 dan 2 secara paket ditentukan oleh fakultas dengan ketentuan: i. Mahasiswa memprogram mata kuliah maksimal 24 SKS/Semester. ii. Mahasiswa diperbolehkan memprogram mata kuliah pada semester berikutnya sebanyak 24 SKS dengan syarat IPK ≥ 3, 0 iii. Batas akhir pengembalian KRS pada prodi dan simak paling lambat 1 minggu sebelum perkuliahan dimulai. 4. Jumlah Satuan Kredit semester yang diprogramkan pada semester 3 dan seterusnya ditentukan berdasarkan IP semester sebelumnya dengan rincian sebagai berikut: Indeks Prestasi Semester (IPS) Semester Ganjil/Genap Sebelumnya
Jumlah SKS yang Boleh diprogramkan pada Semester Ganjil/Genap Berikutnya
3,01 – 4,00
21 – 24
2,01 – 3,00
18 – 20
1,01 – 2, 00
15 – 17
0,00 – 1,00
12 – 14
Pendidikan dan Pengajaran
Page 7
I.
Kartu Hasil Studi 1. Kartu hasil studi yang telah ditandatangani oleh kaprodi diberikan kepada mahasiswa setiap semester paling lambat 1 bulan setelah Ujian Akhir semester 2. Kartu hasil studi digunakan untuk belanja mata kuliah pada semester berikutnya.
J. Transkrip Nilai Transkrip nilai diberikan kepada mahasiswa yang membutuhkan dan langsung malakukan pengurusan di bidang akademik prodi dengan ketentuan: 1. Transkrip nilai adalah nilai prestasi akademik mahasiswa dari semua mata kuliah yang telah diprogramkan dan diisi oleh prodi dan telah dimasukkan ke dalam buku induk/kearsipan prodi. 2. Semua mata kuliah yang sudah pernah diambil dan tercantum dalam KHS (total sks yang diikuti) harus dicantumkan dalam transkrip nilai. 3. Transkrip nilai dapat diberikan kepada mahasiswa setelah yang bersangkutan menyelesaikan studi atau masih dalam masa studinya atas permintaan yang bersangkutan, maupun permintaan resmi instansi terkait K. Evaluasi dan Ujian Semester I. Evaluasi dan ujian semester dilaksanakan dengan ketentuan: 1. Sistem Monitoring bertujuan untuk mengetahui kelancaran proses perkuliahaan yang dilakukan selama perkuliahaan berjalan oleh program studi, WD I, WR I dan atau P4M, UPM, dan GKM. 2. Sistem evaluasi bertujuan untuk mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar serta Pendidikan dan Pengajaran
Page 8
3.
4.
5.
6. 7. 8.
9. 10.
11.
memperoleh umpan balik bagi mahasiswa, dosen, dan ketua program studi, WD I, WR I dan atau P4M, UPM, dan GKM. Ujian semester merupakan salah satu alat evaluasi kemampuan menguasai materi mata kuliah dan menyelesaikan suatu persoalan atau lebih, yang dilakukan dalam jangka waktu terbatas sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sistem evaluasi terhadap keberhasilan penyelenggaraan proses belajar mengajar meliputi kegiatan kuliah, praktikum (laboratorium, studi lapangan, klinik), penelitian dan tugas akademik lainnya. Untuk mengungkapkan kemampuan ilmiah dan pendalaman materi, guna mencapai hasil evaluasi yang lebih objektif, maka kepada mahasiswa dapat dibebankan tugas-tugas khusus seperti tugas rumah, seminar kelompok, membuat koleksi, laporan studi kasus, laporan studi pustaka, penerjemahan jurnal, buku, atau bentuk Iainnya. Ujian dapat dikelompokkan atas: ujian semester, ujian skripsi atau komprehensif. Ujian Semester seperti dimaksud yaitu Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS). UTS dilaksanakan pada pertengahan semester secara terjadwal sesuai derigan kalender akademik Universitas. UAS dilaksanakan pada akhir semester secara terjadwal sesual dengan kalender akademik. UAS dilaksanakan serentak sesuai jadwal yang ditentukan. Dalam hal tertentu UTS dan UAS di luar jadwal yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud pada poin (9) dapat diadakan atas izin dekan. Bagi mahasiswa yang telah memenuhi syarat untuk UTS, dan UAS namun tidak dapat mengikutinya
Pendidikan dan Pengajaran
Page 9
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
dengan alasan tertentu yang didukung oleh keterangan resmi dan dapat diterima oleh dekan, dapat mengikuti ujian susulan UTS dan UAS yang waktunya dapat diatur tersendiri tidak lebih dan 1 (satu) minggu setelah UTS atau UAS terjadwal berakhir, kecuali ada alasan yang dapat dipercaya. Pelaksanaan UTS dan UAS dalam bentuk tertulis, dan dalam hal tertentu dapat dilakukan dalam bentuk lisan, atau bentuk lain yang ditetapkan oleh fakultas. Dosen pengampu mata kuliah wajib menyerahkan naskah UAS paling lambat 1 pekan sebelum pelaksanaan UAS Soal UTS dan UAS maupun ujian lainnya dapat berupa esai, pilihan ganda, dan atau bentuk lain yang ditentukan fakultas. Untuk mengikuti ujian, mahasiswa berkewajiban mengikuti dan melaksanakan aturan atau kaidah yang berlaku. Pada saat ujian berlangsung mahasiswa dilarang berlaku curang seperti kerjasama, menyontek atau membuka catatan dan tindakan lainnya. Pada saat ujian berlangsung, mahasiswa dilarang menganggu peserta ujian lainnya, atau berbuat sesuatu yang dapat menganggu ketentraman dan ketertiban ujian. Mahasiswa peserta ujian dilarang meminta bantuan pihak lain untuk membantu atau mengerjakan soalsoal balk langsung maupun tidak Iangsung seperti sistem joki atau sejenisnya.
II. Sistem Penilaian: 1. Dalam penilaian ujian dapat menggunakan Norma Absolut yaitu Penilaian Acuan Patokan (PAP) atau dengan norma relatif yakni Penilalan Acuan Normal
Pendidikan dan Pengajaran
Page 10
(PAN) tergantung pada proses belajar mengajar, populasi mahasiswa dan jenis mata kuliah. 2. Norma PAP digunakan bila proses belajar menuntut penguasaan yang akurat dan matang untuk mencapai kemahiran dan pengembangan afektif, kognitif, dan psikomotorik. 3. Norma PAN dapat dipakai berdasarkan pertimbangan masing-masing dosen pengampuh mata kuliah. 4. Nilai Lengkap Akhir Semester suatu mata kuliah adalah penjumlahan secara proporsional dan komponen nilal Praktikum, UTS, UAS dan ujian atau tugas lainnya, yang diterbitkan oleh dosen penanggung jawab mata kuliah dengan membubuhkan tanda tangannya untuk diproses menjadi KHS. 5. Pembobotan atau penjumlahan secara proporsional suatu nilai ditentukan oleh dosen penanggung jawab mata kuliah. 6. Nilai akhir semester diterbitkan dalam KHS yang ditanda tangani oleh kaprodi atau yang diberikan wewenang. 7. Mahasiswa atau pihak lain dilarang memodifikasi, mengubah nilai dosen maupun nilai dalam KHS. 8. Mahasiswa yang ingin melakukan perbaikan nilai kepada dosen harus melalui persetujuan kaprodi. 9. Mahasiswa yang tidak atau belum dapat menyelesaikan semua persyaratan tugas-tugas akademik termasuk ujian susulan UAS suatu mata kuliah dengan alasan yang sesuai dengan aturan dan ketentuan yang dapat diterima, maka untuk waktu 1 pekan setelah UAS dapat diberikan nilai Tunda oleh dosen pengampu mata kuliah bersangkutan. 10. Nilai Tunda sebagaimana dimaksud pada poin (9) harus dilengkapi dalam batas waktu paling lambat 3 minggu semenjak pengumuman nilai UAS atau Pendidikan dan Pengajaran
Page 11
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
sejenisnya. Setelah lewat waktu yang ditentukan maka nilai Tunda tersebut dinyatakan 0 atau E. Setiap mahasiswa yang memperoleh nilai D dan atau E harus memprioritaskan untuk memperbaiki nilai tersebut dengan wajib mengulang dan mengikuti kegiatan kuliah, praktikum, tugas akademik lainnya secara utuh dan penuh serta mencantumkannya dalam KRS sesuai dengan ketentuan. Setiap mata kuliah yang diulang untuk perbaikan nilai, maka nilai yang dipakai untuk menghitung IP dan IPK serta penulisan dalam transkrip adalah nilai yang diperoleh terakhir. Setiap mahasiswa yang akan mengikuti ujian sarjana/ujian akhir diatur dengan ketentuan masingmasing fakultasl/jurusan/program studi dengan ketentuan mempunyai nilai D maksimum hanya 2 (dua) mata kuliah. Untuk mata kuliah yang benilai D Iebih dari dua buah, dapat dilakukan ujian khusus oleh dosen penanggung jawab mata kuliah yang bersangkutan atas izin Dekan, dengan batasan kelebihan perolehan nllai D dengan ujian khusus tersebut maksimum 2 buah, dengan syarat mata kuliah tersebut telah diperbaiki diulang sebelumnya dengan mengikuti perkuliahan yang dicantumkan dalam KRS. Mahasiswa yang diperbolehkan mengikuti ujian perbaikan nilai adalah mahasiswa yang memperoleh nilai C dan D. Ujian khusus seperti dimaksud pada poin (14), dapat pula dilakukan apabila mata kuliah tersebut diambil oleh mahasiswa pada 1 (satu) semester sebelum Ujian Akhir Skripsi. Ketentuan Penilaian Hasil Ujian Akhir Semester yang menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) mengacu pada penilaian berikut:
Pendidikan dan Pengajaran
Page 12
Nilai Akhir
Huruf
Kategori
80 – 100
A
Sangat Baik
66 – 79
B
Baik
56 – 65
C
Cukup
46 – 55
D
Kurang
1 – 45
E
Sangat Kurang
III. Persyaratan Mengikuti Ujian: 1. Seorang mahasiswa berhak mengikuti UAS apabila telah mengikuti kuliah, praktikum untuk mata kuliah yang bersangkutan dengan syarat minimal 80% dan yang telah terlaksana oleh dosen. 2. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada semester berjalan. 3. Sebelum mengikui ujian diwajibkan melunasi pembayaran. 4. Mahasiswa diwajibkan membawa kartu ujian L. KKP/P2K a. Mata kuliah KKP/P2K merupakan kuliah dalam bentuk pengabdian pada masyarakat yang ditetapkan oleh fakultas masing-masing. b. Mahasiswa diperkenankan untuk mengikuti kegiatan sebagaimana dimaksud poin (a), bila telah lulus mata kuliah minimal 120 sks dengan IPK minimal 3,00 atau sesuai persyaratan khusus yang ditentukan oleh program studi. Pendidikan dan Pengajaran
Page 13
M. Tugas Akhir dan Ujian Akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dan Ujian Akhir dengan Ketentuan : 1. Mahasiswa yang akan menyelesaikan program studinya wajib menyusun tugas akhir. 2. Tugas akhir sebagaimana dimaksud pada poin (1) dapat berupa: skripsi, tesis, laporan praktek akhir, makalah analitik, dan bentuk tugas lainnya yang diatur tersendiri oleh program studi atas persetujuan dekan. 3. Mahasiswa diperkenankan untuk menyusun tugas akhir apabila telah menempuh mata kuliah minimal 130 sks dan persyaratan yang telah diatur tersendiri oleh program studi. 4. Pemeriksaan draft proposal atau sejenisnya oleh dosen pembimbing dan direvisi oleh mahasiswa yang bersangkutan tidak lebih dari 1(satu) bulan. 5. Hasil pembimbingan dibuktikan dalam bentuk kartu kontrol pembimbingan dari pembimbing I dan pembimbing 2 masing-masing minimal 3 (tiga) kali pembimbingan. 6. Lama penelitian atau sejenisnya maksimal 6 (enam) bulan. 7. Pemeriksaan skripsi dan hasil penelitian atau sejenisnya oleh dosen pembimbing dan direvisi oleh mahasiswa yang bersangkutan tidak lebih dari 2 (dua) bulan. 8. Skripsi, dan tesis sebagai tugas akhir diujikan sesuai jadwal yang diatur oleh fakultas/prodi. 9. Setiap mahasiswa sudah dapat mengikuti ujian akhir, apabila telah memenuhi syarat: a) Mahasiswa terdaftar aktif pada semester berjalan, b) Skripsi/tesis telah diprogramkan dalam KRS, c) Mahasiswa telah lulus semua mata kuliah kecuali skripsi d) Mencapai IPK ≥ 3,00
Pendidikan dan Pengajaran
Page 14
e) Telah lulus ujian komprehensif dan mendapat persetujuan dari kedua pembimbing dan atau lulus tes TOEFL/TOAFL untuk prodi yang menerapkan. 10.
Pelaksanaan Ujian akhir: (a) mahasiswa memakai kemeja, jas, dan berdasi (bagi laki-laki) dan berbusana muslimah, jas, rok hitam, dan baju putih (bagi perempuan); (b) anggota majelis tim penguji laki-laki memakai dasi dan anggota majelis tim penguji perempuan tidak memakai celana panjang (memakai rok); (c) ujian akhir dimulai/dilaksanakan bila minimal 3 (tiga) tim penguji hadir; (d) penilaian ujian akhir mengacu pada rubrik penilaian yang telah ditetapkan oleh fakultas/prodi.
11.
Mekanisme Pelaksanaan Ujian Akhir: (a) alokasi waktu setiap peserta ujian akhir maksimal 60 menit; (b) pimpinan majelis membuka ujian akhir; (c) peserta ujian akhir yang Muslim membaca Al Quran; (d) peserta ujian akhir mempresentasikan isi tugas akhir.
12. Penetapan Keputusan Ujian: (a) Peserta dinyatakan tidak lulus jika : rerata hasil ujian akhir tidak mencapai minimal nilai 2,50, atau plagiat dan atau dibuatkan; (b) batas waktu bagi peserta ujian akhir yang dinyatakan lulus diberikan batas waktu perbaikan tugas akhir maksimal 1 (satu) bulan; (c) peserta ujian akhir yang dinyatakan tidak lulus diberi kesempatan maksimal 2 (dua) kali ujian pada ujian akhir periode berikutnya; (d) bagi peserta ujian akhir yang dinyatakan tidak lulus karena plagiat dan atau dibuatkan, maka peserta tersebut harus mengajukan judul baru ke program studi; (e) bagi peserta ujian akhir yang muslim, yang tidak dapat membaca Al Quran maka yudisium ditunda dan dilakukan pembinaan oleh Wakil Dekan IV. 13. Mahasiswa yang telah lulus sebagaimana yang dimaksud pada poin (1) diwisuda setelah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di universitas. Pendidikan dan Pengajaran
Page 15
14. Mahasiswa yang telah diwisuda berhak memakai gelar akademik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 15. Mahasiswa yang telah lulus dalam menempuh ujian akhir diberikan predikat lulus. 16. Predikat kelulusan diberikan berdasarkan IPK bagi S1 dengan predikat:
c)
a) IPK 2,75 – 3,00 b) IPK 3,01 – 3,50 IPK 3,51 – 4,00
: Memuaskan : Sangat Memuaskan : Pujian (Cumlaude) dengan ketentuan waktu studi maksimal 4 (empat) tahun 18. Predikat kelulusan diberikan berdasarkan IPK bagi S2 dengan predikat: a) IPK 2,75 – 3,49 : Memuaskan b) IPK 3,50 – 3,70 : Sangat Memuaskan c) IPK 3,71 – 4,00 : Pujian (Cumlaude) dengan ketentuan waktu studi maksimal 3 (Tiga) tahun. N. Pendaftaran dan Ujian Skripsi/Tesis Setiap bulan dilaksanakan ujian Skripsi/tesis bagi masingmasing program studi yang pendaftarnya diatur oleh fakultas/program studi/Pascasarjana. O. Yudisium Persyaratan mengikuti yudisium, antara lain: 1. Telah lulus ujian skripsi dan atau tesis. 2. Telah terdaftar sebagai peserta yudisium Pascasarjana dan Fakultas masing-masing. Pendidikan dan Pengajaran
pada
Page 16
P. Wisuda 1. Syarat Wisuda Mahasiswa yang mengikuti persyaratan berikut:
wisuda,
harus
mengikuti
a. Telah mengikuti yudisium pada fakultas masing-masing b. Telah terdaftar sebagai wisudawan/wisudawati pada panitia penyelenggara wisuda universitas Muhammadiyah Makassar 2. Wisudawan berprestasi a. Wisudawan berprestasi tingkat fakultas adalah wisudawan/wisudawati yang lulus dengan predikat pujian (cumlaude) dan aktif dalam organisasi kemahasiswaan intra kampus. b. Wisudawan yang lulus dengan predikat pujian dan wisudawan berprestasi pada setiap fakultas, diberikan penghargaan khusus oleh Rektor. Q. Ketentuan Sanksi Akademik Mahasiswa 1. Mahasiswa dengan kehadiran perkuliahan kurang dari 80% tidak diperkenankan mengikuti ujian pada mata kuliah yang diprogramkan dalam Kartu Hasil Studi (KHS) dan diberi nilai E (Tidak Lulus). 2. Mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan akademik selama 2 (dua) semester pada tahun pertama dan mempunyai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) kurang dari 2,00 akan mendapat peringatan tertulis dari Ketua Prodi/Direktorat AKSI. 3. Mahasiswa yang telah mengikuti kuliah selama 4 (empat) semester, tetapi jumlah SKS yang diperoleh belum mencapai 48 SKS dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) kurang dari 2,00 dan tidak dapat memperbaiki nilainya dan Pendidikan dan Pengajaran
Page 17
hilang haknya sebagai mahasiswa Muhammadiyah Makassar (drof out).
Universitas
4. Sanksi akademik lainnya dapat diberikan, dalam hal apabila mahasiswa melakukan kegiatan terlarang, baik yang diatur dalam tata tertib kehidupan kampus maupun dalam peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. 5. Sanksi diberikan kepada mahasiswa yang melakukan kegiatan/ tindakan seperti berikut: a. Memalsukan tanda tangan yang terkait dengan nilai mata kuliah, KRS atau KHS, KKN/ P2K/ KKP/ Magang/ PKL serta persetujuan legalisasi lainnya, diberikan sanksi berupa pembatalan nilai semua mata kuliah/tugas yang terkait pada semester berjalan dan diberikan skorsing 1 (satu) semester berikutnya dengan memperhitungkan masa skorsing sebagai lama masa studi. b. Berlaku curang dalam ujian, tidak disiplin, menerima atau memberi kesempatan terhadap teman untuk menyontek, menimbulkan keributan atau mengganggu pelaksanaan ujian, diberi sanksi sesuai dengan tingkat pelaggaran yang dilakukan sampai dengan pembatalan terhadap mata kuliah yang terkait dengan kejadian itu bagi mahasiswa yang bersangkutan. c. Memberikan sesuatu dalam bentuk apapun kepada dosen atau karyawan yang terkait dengan dan mempengaruhi nilai mahasiswa atau kewajiban akademik mahasiswa Iainnya, diberikan sanksi berupa pembatalan nilai untuk mata kuliah dosen yang bersangkutan. d. Apabila proposal, skripsi, dan tesis terbukti dikerjakan oleh pihak lain atau melakukan plagiat, diberi sanksi berupa pembatalan terhadap proposal, skripsi, dan Pendidikan dan Pengajaran
Page 18
tesis tersebut, ditambah skorsing satu semester berikutnya dengan memperhitungkan masa skorsing sebagai lama masa studi. e. Apabila di kemudian hari setelah mahasiswa diwisuda, ditemukan kecurangan terkait pemalsuan nilai dengan berbagai cara dan melakukan plagiat atau dibuatkan skripsi atau tesis, maka ijazah dan gelar kesarjanaan yang bersangkutan dinyatakan batal. f.
Pemberian sanksi akademik ditetapkan dengan surat keputusan oleh pejabat yang berwenang, setelah menerima pertimbangan dari pihak terkait.
R. Beban Kerja Dosen a. Beban mengajar dosen minimal 12 (SKS)/semester b. Membimbing Skripsi Maksimal 10 Orang/Tahun dan Tesis maksimal 5 orang/Tahun. c. Penelitian minimal 2 Judul / Tahun. d. Pengabdian Kepada Masyarakat minimal 2 Judul / Tahun. S. Ketentuan Dosen Pengampu Mata Kuliah a. Berpendidikan Magister untuk Strata Satu dan Bergelar Doktor untuk strata dua. b. Memiliki Kompetensi keilmuan sesuai dengan mata kuliah yang diampu c. Dosen yang berhak mengangkat asisten minimal memiliki jabatan akademik lektor. d. Asisten Dosen berkualifikasi S2 (Magister) yang belum memiliki pangkat akademik. T. Ketentuan Pembimbing Skripsi/Tesis a. Dosen sebagai pembimbing skripsin dan tesis mahasiswa bertugas dan bertanggung jawab untuk: 1. Membimbing penyusunan rencana (proposal) penelitian/tugas akhir. Pendidikan dan Pengajaran
Page 19
b. c.
d.
e. f.
g.
h.
i. j.
2. Memeriksa konsep rencana penelitian. 3. Memonitor pelaksanaan penelitian. 4. Membimbing penyusunan tugas akhir. 5. Memeriksa konsep tugas akhir Pembimbing tugas akhir untuk setiap mahasiswa terdiri dari 2 orang dosen. Pembimbing pertama dengan syarat sekurangkurangnya: 1. Jabatan akademik Lektor Kepala. 2. Jabatan akademik Lektor, tetapi bergelar Magister. 3. Jabatan akademik Asisten Ahli, tetapi bergelar Doktor. Pembimbing lainnya dengan syarat minimal bergelar Magister atau Doktor berpangkat serendahnya Asisten Ahli Golongan Ill/b. Pembimbing lain sebagai dimaksud pada poin (d) dapat berasal dari perguruan tinggi lain yang relevan. Dalam hal ketersediaan jenjang jabatan akademik pada suatu fakultas tidak memungkinkan, persyaratan pembimbing dapat diturunkan. Pembimbing dapat diangkat dan diberhentikan dengan surat keputusan dekan dan atau pejabat yang ditunjuk untuk itu atas usul ketua Prodi. Dosen dapat membimbing tugas akhir mahasiswa paling banyak 10 orang per tahun atau disesuaikan dengan kondisi fakultas. Hak Kekayaan lntelektual sebagai hasil dan tugas akhir adalah milik Universitas. Pembimbing tugas akhir dapat diganti apabila dosen yang bersangkutan : a. Sakit; b. Tugas belajar, c. Mengundurkan diri yang disetujui dekan, d. Berhalangan tetap, e. Mahasiswa mengganti judul/materi tugas akhir, f. Alasan lain berdasarkan pertimbangan Ketua prodi yang disetujui Dekan.
Pendidikan dan Pengajaran
Page 20
k. Penggantian pembimbing tugas akhir ditetapkan dengan surat keputusan Dekan atas usul ketua prodi. U.
Ketentuan Penguji Penetapan Penguji Ujian akhir : (a) Tim penguji ujian akhir dalam setiap majelis terdiri atas : ketua, sekretaris dan dua orang anggota tim penguji yang ditunjuk oleh Ketua Program Studi dan di SK kan oleh Dekan; (b) Setiap majelis terdapat unsur pembimbing, dengan ketua penguji memiliki jabatan akademik minimal Lektor; (c) Penetapan penguji oleh Ketua Program Studi dengan kriteria: minimal Asisten ahli dan kualifikasi akademik S2 atau kualifikasi akademik S3.
V.
Penasehat Akademik a. Penasehat Akademik (PA) adalah pembimbing mahasiswa yang ditetapkan sejak awal studi mahasiswa bersangkutan melalui Surat Keputusan Dekan. b. Sebagai penasehat akademik, dosen bertugas dan bertanggung jawab untuk: a. Memberikan penjelasan kepada mahasiswa tentang sistem pendidikan dan administrasi akademik universitas, fakultas, dan program studi. b. Memberikan bimbingan khusus kepada mahasiswa dalam menentukan rencana studi menyeluruh pada awal studi, menuntun pengisian KRS semester dan mengesahkannya dengan membubuhkan tanda tangan. c. Memberikan penjelasan dan nasehat kepada mahasiswa agar memanfaatkan waktu dan fasilitas belajar secara maksimal, sehingga dapat menyelesaikan studi lebih awal, atau tepat waktu. d. Menyediakan waktu yang cukup untuk berkonsultasi dengan mahasiswa paling kurang 3
Pendidikan dan Pengajaran
Page 21
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
(tiga) kali dalam satu semester, yaitu pada awal semester, sebelum ujian tengah semester, dan sebelum ujian akhir semester yang dibuktikan dengan Kartu Kontrol Bimbingan Akademik. Mengevaluasi prestasi belajar mahasiswa yang diasuh melalui KHS dan melaporkannya secara teratur setiap akhir semester kepada ketua program studi untuk diteruskan kepada dekan. Memberikan nasehat kepada mahasiswa yang prestasinya menurun, meneliti sebab-sebabnya dan membantu mencarikan jalan keluar, agar prestasi mahasiswa tersebut dapat meningkat pada semester berikutnya. Bila ada mahasiswa yang bermasalah dalam proses perkuliahan yang tidak dapat diselesaikan oleh PA diteruskan kepada Kaprodi. Penasehat akademik diangkat dan diberhentikan oleh dekan atas usul ketua program studi berdasarkan home base. Dosen sebagai penasehat akademik dapat membimbing mahasiswa maksimum 20 orang pertahun akademik atau disesuaikan dengan kondisi fakultas. Penasehat akademik dapat diganti apabila : a. Sakit; b. Sedang tugas belajar, c. Mengundurkan diri yang disetujui dekan, d. Berhalangan tetap, e. Mahasiswa pindah program studi. Penggantian penasehat akademik sebagaimana dimaksud pada poin (10) ditetapkan dengan surat keputusan dekan atas usul ketua program studi.
W. Hak dan Kewajiban Mahasiswa terhadap Penasehat Akademik dan Dosen Pembimbing Pendidikan dan Pengajaran
Page 22
a. Dalam menyelenggarakan kegiatan akademik, setiap mahasiswa berhak: a. Memperoleh penjelasan dan nasehat dari penasehat akademik. b. Memperoleh bimbingan akademik dan penyusunan rencana penelitian, pelaksanaan penelitian, dan tugas akhir lainnya dari pembimbing. c. Menanyakan dan memperoleh hasil koreksi konsep rencana penelitian dan tugas akhir lainnya, paling lama 20 (Dua puluh hari) setelah penyerahan konsep kepada pembimbingnya. d. Menyelesaikan studi lebih cepat dari waktu yang telah ditetapkan setelah memenuhi kewajiban akademik. b. Dalam menyelenggarakan kegiatan akademik, setiap mahasiswa berkewajiban untuk: a. Berkonsultasi dan melaporkan kemajuan belajar secara teratur kepada penasehat akademik paling kurang 3 kali setiap semester, dan wajib meminta pengesahan KRS-nya. b. Menyelesaikan penelitian dalam rangka penyusunan tugas akhir paling lama 6 (enam) bulan sejak rencana penelitian/tugas akhir disetujui pembimbing, dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan dengan persetujuan Kaprodi. c. Bila mahasiswa tidak mampu menyelesaikan penulisan tugas akhir dalam jangka waktu 1(satu) tahun, sejak yang bersangkutan selesai melaksanakan penelitian, maka tugas akhir tersebut dapat dipertimbangkan kembali dan bila memungkinkan dapat diganti dengan judul yang lain sesuai rekomendasi pembimbing dengan persetujuan Kaprodi.
Pendidikan dan Pengajaran
Page 23
X.
Sanksi terhadap Dosen Pelanggaran terhadap aturan, larangan dan peraturan akademik ini dapat diberikan sanksi administratif (teguran tertulis) dan sanksi akademik (skorsing), yaitu antara lain: a. Sanksi diberikan kepada dosen apabila melanggar ketentuan-ketentuan dalam keputusan ini, selain sanksi yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan Iainnya. b. Sanksi diberikan kepada dosen yang melakukan kegiatan atau tindakan seperti berikut: a. Memberikan/melaksanakan tugas-tugas akademik kurang dari SKS yang ditetapkan. b. Melakukan perubahan nilai secara sepihak atau bernegosiasi nilai dengan mahasiswa. c. Membocorkan soal-soal ujian, baik soal mata kuliah sendiri atau mata kuliah dosen lainnya. d. Membantu mahasiswa mengerjakan soal-soal dalam ujian. e. Menerima pemberian dalam bentuk apapun dari pihak lain yang terkait dengan tujuan mempengaruhi nilai mahasiswa atau kewajiban dosen terhadap mahasiswa tertentu. f. Memperlakukan mahasiswa di luar kepatutan, seperti: mempersulit mahasiswa dalam kegiatan akademik, memperlakukan mahasiswa tidak adil, menyusun proposal tugas akhir untuk mahasiswa, mensyaratkan mahasiswa membeli diktat atau sejenisnya dari dosen dan hal-hal lain yang kurang patut. g. Melakukan semua bentuk plagiasi terhadap karya ilmiah orang lain. h. Sanksi diberikan oleh pimpinan sesuai kode etik dosen Muhammadiyah. c. Sanksi administratif terhadap dosen berbentuk: Teguran lisan dan Teguran tertulis.
Pendidikan dan Pengajaran
Page 24
a. Teguran lisan diberikan dalam hal apabila seorang dosen memberikan perkuliahan kurang dari 80% dari jumlah minimum yang ditetapkan (16 kali pertemuan) untuk suatu mata kuliah yang diampunya dalam satu semester untuk pertama kali. b. Teguran tertulis pertama diberikan dalam hal bila: c. Dosen penanggung jawab terlambat menyerahkan nilai lengkap akhir semester ke prodi sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. d. Dosen memberikan perkuliahan kurang 80% dari jumlah minimum yang ditetapkan untuk mata kuliah yang diampunya selama dua semester berturutturut. e. Teguran tertulis kedua diberikan dalam hal apabila dosen memberikan kurang 80% dari jumlah yang ditetapkan untuk mata kuliah yang diampunya dalam tiga semester berturut-turut. d. Dosen yang mengajar kurang dari 80% dalam semester berjalan tidak dapat dibayarkan nafkah mengajarnya. e. Pemberian sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada poin (3) diberikan oleh dekan. f. Pemberian sanksi sebagaimana dimaksud di atas ditetapkan dengan Surat Keputusan pejabat yang berwenang melalui pertimbangan senat terkait.
Pendidikan dan Pengajaran
Page 25
BAB III PENUTUP Keputusan ini berlaku bagi semua dosen dan mahasiswa dan berlaku mulai Tanggal ditetapkannya berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor 002a Tahun 1436H/2015M Tanggal 15 Januari 2015.
Pendidikan dan Pengajaran
Page 26
Pendidikan dan Pengajaran
Page 27