["'I JI -
RNA L BI/
J
I
ILMU PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
WACANA EDUKASI JURNAL ILMU PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN Berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian dan kajian analistis kritis di bidang ILMU PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
KetuaPenyunting DiahNatalisa
Wakil Ketua Penyunting AMurrahimldris
Penyunting Pelaksana Saleh Hidayat, Rusdy A. Siroj, Indawan
PenyuntingAhli Ali Saukah (Universitas Negeri Malang) Adnan Latief (Universitas Negeri Malang) Herawati Susilo (Universitas Negeri Malang) Mulyadi Eko Pumomo (Universitas Sriwij aya) Zulkardi (Universitas Sriwij aya) Ratu Wardharita (Universitas PGRI Palembang) Mumun Syaban (Universitas Langlang Buana) Iwan Junaedi (Universitas Negeri Semarang) A. Effendi Kadarisman (Universitas Negeri Malang)
Staf Penyunting Terbit Dua Kali Pertahun: Januari- Juni, Juii - Desember
Alamat Redaksi: Kopertis Wilayah II, Jalan Srijaya No. 883 Km. 5.5 Palembans 30153 Telepon (0711) 410423, 410722,Fax (071 1) .11 942 I E-mail: humas @ kopertis 2. or.rd
rssN 2087-54tX
WACAAIA EDUI(/.SI JURNAL ILMIT PENDIDII(AN
DAN PENEAJAMN
JANUARI . JUNI 2011
rssN 2087-541X
VOLUME 2 NO. I
Daftar Isi tlalaman pengaruh pembelaj aran Kooperatif Model S Q3R dengan LKS Terstruktur dan Tidak Ters-fukturTlerhadip Hasil Belajar Siswa par a Materi Indera Penglihatan di SMA Negeri 10 Palembang
1-5
Renty Wahyunidan Saleh HidaYat Computer Assisted Language Learning'. Pengemban gan Software Hot Potatoes untuk Pembelaj aran B ahasa Inggris Akhyar Rido dan Samanik Te a c
hin g Writin g (l s in g D i git at C ame r a
6-14
ar SMA Az zahr a Palemb ang
t5-22
Dewi Sartika Kegiatan Perbandingan Penguasaan Konsep Siswa yang Mendapatkan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Laboratori-um Verifftasi dengan Siswa yang Mendapatkan Laboratoriu m P robl e m S olv in g
23-30
Lukman Hakim peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X.5 Palembang Melalui Teknik Peta Konsep
SMAIjII
Indo Global Mandiri (IGM)
3t-41
MuhamiadAli, Qum Zaidan Marhani, HeruWinarko s
Nur
42-52
IsnainiYah.......... n
Puisi"
IntegratedWith
:fl' s
XII IA- 1 SMAN
aching
n-62 2
Lubuk Linggau Memahami
$-71
t FriansYah .............. r3
abus dan Skenario PembelajaranBerorientasi
PAKEM untuk
Logik Matematik Murid Kelas Awal di Sekolah Dasar
KotabumiUtaru Elizar
,r-8,
Wacana Edukqsi, Vttlume 2,
No.l, Januari - Juni 2A11
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA KELAS XII IA-1 SMAN 2 LUBUK LINGGAU MEMAHAMI PROGRAM LINIER MELALUI RECIPRO CAL TEACHIIVGI) Sukasno2),
Yetri Ningsih3), dan Drajat Friansyah4)
Abstract: This reseqrch aims at increasing student ability in class XII IA-1 SMAN 2 Lubuklinggau in understanding Lirtear Program through Reciprocal kaching. This research was conducted at SMA Negei 2 Lubuklittggauwith studentfrom class XII IA-1 in the academic year 2010/2011 as the subject of investigatiott, consists of 40 people. The procedure of research is classroom action researchwhich is a cycle of activity that consists of 4 stages, namely (1) planning acrion, (2) intpletnentatiou of the action, (3) observation, and (4) reJlection.The data*ere collecred by test and obsen,ation techniclues. Data analysis was done by comparing the data front the results of observation with specified success indicalors. The results of this research showed that there is an i,ncreose in student learning outcomes class XII IA-l SMA Negeri 2 Lubukl,inggatt throttgh the implementation of reciprocal teaching on the material Linear Progrant and an increase in student learning activities in the learning process. Intproved leanting outcontes can be seenfront the increasing number of tlrc srudents *ho achiet,e mastery learning, w'hich is 52,5Vc onfirst cycle with an ayerage value 63,2 to 82,51c in tlrc second cycle with ayerage value 78,4.
Keyword
:
reciprocal teaching, nuthematics learning, linear progrart
disebabkan oleh sukarnya memahami mata
PENDAHI]LUAN
pelajaran matematika.
Di lain pihak banyak ilmu-ilmu
yang penernuan dan pengembangannya bergantung pada matematika. Oleh karena itu semua orang yang berkepentingan dengan matematika akan
Di antara peta permasalahan pendidikan, kesadaran akan pentingn) a pengembangan pendidikan menjadi perharian )'ang utama oleh pendidik. Pengembangan pendidikan ini dapat berupa sarana dan prasarana, manajemen pendidikan, proses pembelaj aran dan lain-l ain. Dari banyaknya faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan pendidikan tersebut, salah satu faktor yang sangat penting adal ah i nov asi dalam
selalu mencari cara terbaik bagaimana mempelaj ari dan mengajarkan bidang tersebut. Berdasarkan hasil studi pen-dahuluan yaitu dengan cara berdis-kusi dengan guru matematika kelas
timbul dalam kelas, serta mengadakan kunjungan ke kelas untuk
men ggali permasalahan yang
pelaksanaan pembelaj aran.
Menurut Wahyudin (1999: 253),
melakukan observasi pada kegiatan pembelajaran,
matematika rnerupakan mata pelaj aran ),ang sukar
diperoleh data bahwa selama tiga tahun terakhir hasil belajar siswa pada pelajaran matematika
dipahami, sehingga ketidaksenangan siswa terhadap pelajaran matematika kemungkinan
t)
Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas
XII IA SMA Negeri 2 Lubuklinggau dalam
Xll IA-l
SilIAN 2 Lubuk Linggttu Menmhani Program Linier Melalui Reciprocal
Teaclirtg 2,3 ,4)
Staf Pengajar
P
rodi Penclidikctn Matenntika
ST Kl P-PG
RI Lubuklinggau
63
Sukasno, Ningsih
& Friansyah, Peningkatan Kemampuan
Siswa Kelas
XII IA-l SMAN 2 Ubuk Linggau..,..
(khususnya materi program linier) masih rendah
penting mengajarkan kepada siswa tentang
dan menun-jukkan adanya kecenderungan akan
bagaimana belajar. Siswa dilatih dengan cara diberi
terulang di tahun ini. Rata-rata nilai ulangzur harian
kesempatan yang luas untuk nEnenErkan langkatr-
XII IA tahun pelajaran 200912010 pada materi Program Linier sebesar 54,2. Sedangkan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk pelaj aran matematika kelas XII IA tahun pelajaran 2}I0l20ll sebesar 68. Nilai
langkah dalam memahami suatu konsep,
tersebut di luar perkiraan guru matematika, sebab
mandiri.Siswa diberi kesempatan untuk
pada saat kegiatan pembelajaran umumnya siswa
merangkum, men)rusun pertanyaan. renjelaskan
dapat mengerjakan soal latihan yang diberikan guru. Hal ini menunjukkan bahwa konsep yang
dan memprediksi. Dengan diberikannya
teftanam pada kognitif siswa tidak bertahan lama atau dengan kata lain proses pembelajarannya
kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran,
kurangbermakna.
konsep yang diajarkan, dapat meningkat dan bertatran lama dalam pola pikirnyaAda banyak model belajar yang berkaitan dengan cara pemberian stimulus @a kemandirian Aktivitas siswa dalam belajarnya. Khodijah (1999:13) menjelaskan bahwa salah satu
siswa kelas
melakukan pemecahan masalah dan menyusun
suatu pertanyaan tentang konsep yang dipelaj arinya. Kemandirian
wa
de
I
am belaj ar
dapat diawali dengan pemberian tugas-tugas
kesempatan yang lebih banyak unnrk beraktivitas
diharapkan kemampuan siswa unruk rnemahami
Dalam kegiatan pembelajaran, guru matematika jarang meminta siswanya untuk melakukan tugas-tugas membaca suatu topik kemudian mencoba mengambil ide dari topik itu dan menjelaskannya dalam sebuah rangkuman atau
dengan lisan secara mandiri. Guru selalu berperan senffal dalam proses pembelajaran, ia menjelaskan
pendekatan yang dapat digunakan dalam kegiatan
pembelaj aran untuk memberikan kesempatan kepada siswa melakukan analisis terhadap konsep
suatu topik berikut dengan contoh soal selanjuhya sis
sis
wa mulai mengerj akan soal- soal latihan. Data
yang dibacanya, melakukan langkah-langkah berupa menyusun pertanyaan atau rrenjelaskan
tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam
kegiatan pembelajaran masih rendah, Arends (L997 :123) mengatakan bahwa tujuan utama dari learning state gies adalah mengajar peserta didik secara mandiri, beberapa istilahnya adalah independent learner, strategic learner, dan selfregulated learner Agar hasil belajar siswa pada pelajaran matematika menjadi lebih baik, maka guru harus dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran yang baik. Weinstein dan Meyer (dalam Arends. 1997 :lZ) trengatakan bahwa pembelajararl yang baik adalah pembelajaran yang meliputi mengajar siswa tentang bagaimana belajar, bagaimana mengingat, bagaimana berpikia dan bagaimana
konsep yang dipelajarinya dan
nrenpredts
4dalah
reciprocal teaching. Reciprocal
te aching
merupakan salah satu
shategi pembelajaran yang memiliki manfaat agar tujuan pembelajaran tercapai melalui kegiatan belajar mandiri dan peserta didik mampu menjelaskan temuannya kepada pihak lain. Menurut Palinscar dan Brown dalam Slavin
(2008:89) penelitian terhadap reci-procal teaching menunjukkan bagaimana strategi pembelajaran langsung dapat meningkatkan pengaruh dari sebuah teknik yang berhubungan dengan pembelajaran kooperuif. MenumtArends (1997:266) reci-procal teaching adalah suatu pro-sedur pengajaran atau pendekatan yang dirancang untuk mengajarkan kepada siswa
memotivasi diri sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan sangat
64
Wacana Edukasi, Volume 2, No.1, Januari - Juni 2011
tentang strategi-strategi kognitif serta untuk
dalam kegiatan pembe-lajaran sehingga siswa akan
membantu siswa memahami isi bacaan atau materi
lebih aktif dan kreatif. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
pembelajaran dengan baik. Sedang-kan Resnick
(1987 :26) menyatakan bahwa reciprocal teaching adalah suatu kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa meliputi membaca wacana (bahan ajar) yang disediakan, merangkum
1.
(menyimpulkan), membuat pertanyaan,
2.
menjelaskan kembali, dan meny,usun prediksi.
Bagaimanapeningkatanpemahaman siswa kelas XII IA-l SMA Negeri 2 Lubuklinggau pada materi Program Linier setelah peneraparl Pembelaj aran melalui re ciproc al te aching? Bagaimana peningkatan aktivitas siswa kelas
XII IA-1 SMA Negeri 2 Lubuklinggau dalam proses pembelajaran melalui reciprocal
Palincsar (2007:1) menyatakan bahwa reciprocal teaching mengarah atau cenderung kepada suatu Aktivitas pembelajaran yang dilakukan dalam benruk dialog antara guru dan siswa dalam memahami suaru wacana. Dialog tersebut dibentuk dengan menggunakan empat
teaching? Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan aktivitas belajar siswakelas XII
IA-1 SMA Negeri
2
Lubuklinggau pada materi
Program Linier melalui reciprocal teaching.
stategi, yainr: merangkum. membuat pertanyaan, menjelaskan kembali, dan nremprediksi. Membuat
pertanyaan dalam hal ini adalah aktivitas siswa dalam membuat pertan)'aan atau memberikan contoh soal beserta penl'elesaiannya. Menjelaskan atau presentasi, dalam hai ini adalah aktivitas siswa
METODE PENELITIAN
dalam menjelaskan materi -r'ang telah dipelajari, menj elaskan contoh soal beserta penyelesaiannya atau mengkomunikasikan ide-ide mereka kepada
dilalsanakan di SMA Negeri
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan
Kelas (Class-room Action Research) yang Lubuklinggau mulai tanggal 8 " 29 Oktober 20 I 0. S ubj ek penelitiannya 2
adalah siswa kelas XII IA-1 SMA Negeri 2 Lubuklinggau tatrun pel ajuan20l0l201 1 dengan jurnlah 40 siswa. Penentuan siswa kelas XII IA- 1
siswa lain. Termasuk dalam aktivitas ini adalah
mendiskusikan a[au mengungkapkan mengenai materi yang kurang jelas arau kurarg dipahami yang terdapat pada topik y'ang telah diugaskan. Strategi menjelaskan kembali memberikan penekanan kepada siswa untuk menjadi guru dihadapan teman-temannya di depan keias. Berdasarkan pendapat di atas, dalam proses pembelajaran melalui reciprucal teaching siswa berperan sebagai "guru" menggantikan peran guru untuk mengaj arkan terrurn-temannya. Sementara itu guru lebih berperan sebagai model yang menjadi contoh, fasilitator yang memberi kemudahan, pembimbing yang melakukan scaffolding (bimbingan yang diberikan oleh orang yang lebih tahu kepada orang yang kurang tahu). Dalam hal ini siswa dilibatkan secara langsung
sebagai subjek penelitian didasarkan pada alasan
karena kelas tersebut memiliki kemampuan kognitif yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kelas XII IA lainnya, dengan demikian penerapan model reci-procal teaching dapat berlangsung dengan baik. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam
dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan dengan rincian dua kali pertemuan pelaksanaan tindakan dan satu kali pelaksanaan tes hasil belajar. Setiap pertemuan dilaksanakan
selama2 x 45 menit sesuai denganjadwal pelajaran
yangberlaku di sekolah. Setiap siklus diadakan penyempurnaan tindakan sesuai dengan hasil
65
Sukasno, Ningsih & Friansyah, Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas XII IA-1 SMAN 2 Lubuk Linggau.....
rcfleki
pada siklus sebelumny4 sehingga diperoleh
e.
Guru menyuruh beberapa siswa dari wakil kelompoknya untuk menj elaskan/menyajikan materi pelajaran yang dipelajari secara mandiri di depan kelas. Guru mengarahkan siswa, membim-bing dan menolong siswa yang mengalamikesulitan.
f,
Di akhir pertemuan, secara garis besar guru menjelaskan materi yang sebenarnya dan
hasil yang optimal.
Setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Secara rinci prosedur penelitian yang dilaksa-nakan pada setiap
siklus adalah:
L. Perencanaan Tindakan Dalam tahan tahap ini, kegiatan yang
memberi tugas soal latihan secara individu.
dilakukan adalah:
a.
Menyusun skenario pembelajaran dengan pendekatan re c ip ro c al te ac hin g.
b.
Membuat lembar observasi untuk mengamati
3. Observasi Semua kejadian pada saat pelaksanaan tindakan diobservasi. Observasi dilakukan oleh ketua peneliti dan anggota peneliti lainnya menggunakan lembar observasi 1'ang sudah disiapkan. Hasil observasi dan temuan. dijadikan data penelitian sebagai pendukung berhasil atau
aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam kegiatan pembelaj aran.
c. d.
Menyiapkan materi pelajaran yaitu materi pokok Program Linier. Menyusun soal tes penguasaan materi
tidakny
pelajaran.
4.
uan pembelaj aran.
Refleksi Hasil evaluasi danobservasi dianalisis untuk
2. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan
dijadikan rcfleksi. Hasil refleksi digunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus beril:rlnya. Jika
adalah:
a. Guru membagi kelompok menjadi
a tuj
hasil refleksi telah sesuai dengan ilrtikator yang 10
diharapkan, maka tidak perlu dilanjutkan
kelompok yang masing-masing beranggotakan
pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya.
4 orang pada siklus pertama, sedangkan pada
siklus kedua dibagi menjadi 20 kelompok.
b. Gurumembagikanmateri
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
ajar,kemudiansiswa
ditugaskan untuk membacanya. Selanj utnya siswa membuat rangkuman materi tersebut
Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan strategi reciprocal teaching dilaksanakan di kelas XII IA-1 S\L{ Negeri 2
untuk didiskusikan dengan kelompoknya.
c.
Siswa membuat pertanyaan/soal yang
Lubuklinggau denganjumlah sisu a sebanyak40 orang. Selama proses pembelajaran siswa dibagi menjadi 10 kelompok pada sik-lus pertama dan 20 kelompok pada siklus kedua. Pembagian kelompok dilakukan secara acak. Pengelompokkan seperti ini dapat memberikan kesempatan siswa untuk saling nvrgenal dan saling berdiskusi. Siswa diharapkan membantu antar anggota kelompoknva. berdiskusi, dan
berkaitan dengan materi yang dirangkumnya.
Siswa harus bisa menjawab pertanyaan tersebut. Pertanyaan ini diharapkan mampu mengungkap penguasaan materi yang dipelajarinya.
d.
Guru memeriksahasil pekerjaan siswa tentang
rangkuman yang berkaitan dengan materi pelaj aran yan g ditugaskan.
66
Wacana Edukctsi, Volume
2, Na"I, Januari - Juni 2atl
berargumentasi, saling berbagi pengetahuan yang
Dari hasil pengamatan atas tindakan
dimiliki serta saling rnengisi kekurangan masing-
pembelajaran di kelas pada pelaksanaan siklus pertama, hasil beiajar belum sesuai dengan harapan, dan siswa masih belum paham dalam
masing anggota kelompok dalam memahami materi
yangdiberikan. Langkah awal dari pelaksaaan tindakan ini adalah guru memberikan argas kepada siswa untuk mempelajari materi yang berkaitan dengan program linier, kemudian siswa membuat rangkuman, membuat contoh soal dan penl,elesaiannya terkait materi yang telah diberikan. Nlateri yang diberikan untuk setiap kelompok sama. Setiap kelompok bertanggung jau'ab terhadap materi yang ditugaskan. Dalam upal'a memahami materi yang telah ditugaskan, setiap kelompok disarankan untuk membaca buku acuan atau menanyakan kepada guru atau peneliti jika mengalami kesulitan sehingga setiap kelompok akan lebih memiliki persiapan dalam mempresentasikannya di depan
melaksanakan perubelajaran dengan menggunakan pendekatan
al teaching, sehingga siswa rnengalami kesulitan dalam meringkas (s uru - ma r i ze), memh uat pertanyaan (question), dan rnenjelaskan kembali ke depan kelas (clarify). Hal ini drkarenakan metode pembelajaran dengan penJekatan reciprocal teaching ini merupakan metode pembelajaran barubagi siswa. re
c
ip ro
c
Selarna proses peiaksanaan tindatr
pertama, ditemukan hal-hal sebagai berikut:
1.
Dalam perwakilan dari kelompok untuk menjadi penyaji di depan kelas masih tampak
ragu-ragu dan kurairg efektif, karena
kelas.
kelompok tersebut saling mrenuding antara teman yang satu dengan lainnya. Dalam hal ini, guru memberikan arahan kepada seluruh kelompok sebelum proses pembelajaran reciprocal teaching dtrrulai, setiap kelompok harus sudah menentukan terlebih dahulu wakilnya untuk menjadi penyaji.
Setelah g aktu untuk diskusi dirasa sudah cukup, guru menunjuk beberapa siswa wakil dari
kelompoknya untuk mempresentasikan atau menjelaskan hasil diskusi di depan kelas. Agar semua siswa,/kelo mpok s iap unruk mempresentasi
kan, maka untuk menentukan wakil kelompok yang tampil dilakukan dengan cara pengundian. Setelah selesai presen'nsi. sis* a iain menanggapi jika ada kesalahan atau hal-hal 1,ang belum jelas
2.
Siswa sebagai penl,aji yang rnerupakan wakil
dari kelompok kurang terampil dalam menjelaskan hasil diskusi materi pelajaran di
tentang materi tersebut. Dalam hal ini, guru
depan kelas, karena kurang mernatrami materi
mengarahkan sis* a, membimbing dan menolong
yang akan dijelaskan. Dengan demikian, guru
siswa yang mengalamr ke s uiitan,
memberikan penjelasan cara-caranya
Pada siklus peflama rata-ratajumlah siswa
menyaj ikan/menjelaskan materi pelaj aran di
yang malakukan aktivitas benan.va sebanyak 4,5 orang, aktivitas rnemberikan pendapat sebanyak
depan kelas.
3.
2 orang, memberikan komentar pada temannya yang menjelaskan materi sebanl,ak 1,5 orang. Jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 21 orang (52,5o1o) dan rata-rata hasil belajar siklus
Alokasi waktu yang tersedia tidak efektif karena ada kelompok yang ditunjuk untuk menjelaskan materi pelajaran, anggota kelompoknya saling menuding atau
pertama sebesar 63,2. Berdasarkan hasil tersebut,
menyerahkan anggota lainnya untuk tampil di
indikator keberhasilan yang dirumuskan belum tercapai, sehingga perlu dilakukan tindakan perbaikan siklus kedua.
depan kelas.
67
Sukasno, Ningsih
4.
& Friansyah, Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas XII IA-1 SMAN 2 Lubuk Linggau...,.
l.
Masih ada kelompok siswa yang tampak
metode pembelajaran dengan strategi
malu-malu tampil di depankelas, sehingga suara kurangjelas.
5.
al t e achin g. Peneliti mengaj arkan/ mencontohkan cara menjelaskan materi denganbaik. re c ip ro
Siswadarikelompoklairnyamasihmalu-malu bertanya dan mengemukakan pendapaU
c
2. Guru membagi kelompok menjadi
mengkomentari penjelasan temannya di depan
6.
Gurumemberikanpenjelasankembalitentang
20
kelas.
kelompok kecil yang masing-masing
Indikator keberhasilan tindakan yang diharapkan belum tercapai karena nilai ketuntasan belajar secara klasikal baru mencapai 52,57o dan rata-rata nilai baru mencapai 63,2. Oleh karena itu perlu
beranggotakan 2 orang, agarsetiap siswalebih
termotivasi untuk belaj ar.
3.
Guru menekankan penguastum materi kepada
guru siswa sebelum tampil di depan kelas.
dilakukan perbaikan dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran di kelas pada siklus kedua.
4.
Guru memberikan motivasi pada siswa untuk bertanya dan mengutarakan pendapat.
5.
Guru memberikan batasan u'aktu kepada siswa sebagai wakil kelompok dalam
Secara garis besar pelaksanaan siklus
menjelaskan materi pelajaran di depan kelas.
pertama berlangsung cukup baik dan kondusif, tetapi kegiatan pada siklus pertamaperlu diulang
6.
Guru selalu mengingatkan agar siswa aktif dalam menanggapi presentasi kelompok lain.
.
Guru selalu mengingatkan kepada siswa agar lebih serius dalam belajar kelompok dan memaksimalkan waktu yang telah diberikan.
agar kemampuan siswa dalam mempelajari materi 7
pelajaran secara mandiri, meringkas, dan diskusi
dengan kelompoknya dan kegiatan belajar mengajar melalui model reciprucal teaching dapat
ditingkatkan. Oleh sebab itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan dalam melaksanakan
Rekapitulasi data aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran sikius pertama dan siklus kedua dapat dilihat pada Tabel 1.
tindakan pembelajaran di kelas pada siklus kedua sebagaiberikut:
Thbel 1. RekapitulasiAktivitas Belajar Siswa pada Siklus Pertama dan Siklus Kedua
No. Aktlvltar Slswa Secara Kelomook I MensaiukanPertanyaan 2 Mensaiukan Pendaoat 3 Memberikan Sanssahan/berkomentar 4 Membaca Buku Pelaiaran 5 Menulis Rangkuman 6 Menielaskan 7 Menseriakan Soal Rata-rete
Pertama
Slklus
Slklus Kedur
4,5 1.5
l0 10
2.5 9.5
l9
5,71
ll,4
Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa aktivitas
berani dan tidak malu bertanva- mengungkapkan
siswa dalam belajar pada siklus kedua
pendapatnya dan memberikan komentar terhadap
berdasarkan kelompok mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus pertama. Siswa sudah
hasil presentasi temannl a di depan kelas. Hal ini menunjukkan bahwa slsu a altif dalam mengikuti
68
Wacana Edukasi, Volume 2,
pembelajaran di kelas. Kemampuan dan keterampilan menjelaskan hasil diskusi di depan kelas j uga sudatr kelihatan. Siswa merasa percaya
No.l, Januari - Juni 20ll
diri dalam menjelaskannya, sehingga waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efektif. Rekapitulasi data hasil belajarsiswa siklus pertama dan siklus kedua dapat dilihat pada Tabel2.
Tabel2. Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa pada Siktus Pertama dan Siklus Kedua Indikator
Slklur Pertgmr
Siklus Kedu
Belum Tuntas
t9 (17,5%)
7 (17,s%)
Tuntas
21(52,5%)
33 (82,5%)
Rata-rata Nilai
63,2
78,4
5.
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa Jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 33 orang (82,5Vo) dan rata-rata hasil belajar siklus kedua sebesar 78,4, hal ini berarti terdapat peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 12 orang (30Vc).Peningkatan rata-rata hasil belajar dari siklus pertama ke siklus kedua sebesar 24,05 Vo. B erdasarkan h asil tersebut, indikator
dan tidak malu-malu dengan kawankawannya, sehinggapenyajian materi di depan kelas sudah sesuai yang diharapkan.
6. Indikator keberhasilan tindakan
yang diharapkan sudah tercapai karena nilai
ketuntasan individu me ncapu
keberhasilan yang dirumuskan sudah tercapai. Selama proses pelaksanaan tindakan siklus
.
diharapkan sudah tercapai. Pada siklus kedua siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga ketertarikan siswa dengan pembelajaran ini meningkat. Dengan demikian
Guru telah rnemberikan batasan waktu kepada siswa sehingga pembelajaran sudah berjalan
penerapan reciprocal teaching dapat meningkatkan pemahaman siswa ke-las XII IA- I
Siswayang menjadi guru sudah terampil dalam
menjelaskan materi pelajaran di depan kelas
SMA Negeri
dan pertanyaan )'ang diajukan oleh siswa lainnya sudah bisa dijari'ab dengan baik.
3.
8,4.
Secara garis besar pelaksanaan siklus
dengan baik.
2.
7
kedua sudah baik karena indikator yang
kedua ditemukan hal-hal sebagai berikut: 1
Penampilan siswa dalam menyajikan materi pelajaran di depan kelas sudah percaya diri
2
Lubuklinggau pada materi Program
Linier.
Berdasarkan dari hasil pembahasan atas pelaksanaan tindakan kelas dari siklus pertama
Keberanian siswa dalam mengeluarkan pendapat semakin tampak sehingga beberapa
sampai siklus kedua dengan penerapan reciprocal
siswa dan wakil kelompok semakin berani angkat tangan agar mendapat kesempatan untuk menyajikan materi di depan kelas.
teaching dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
karena dengananak bisa menemukan sendiri, merangkum sendiri, mengeluarkan pendapat,
4. Siswa sudah terampil menl'elesaikan tugas
maupun mengajukan pertanyaan dan
dalam mempelajari secara mandiri baik
mengemukakan ide-idenya kepada pihak lain, akan menambah kemampuan bernalar siswa,
merangkum materi pelajaftrn maupun diskusi dengan kelompoknya.
mempertinggi kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Hal ini sesuai dengan
69
Sukasno, Ningsih & Friansyah, Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas XII
IA-l
SMAN 2 Lubuk Linggau.....
(2W:20) yang menyatakan
3. Ternyata dengan siswa menemukan sendiri,
bahwa reciprocal teaching adalah suatu strategi pembelajaran yang mengaktifkan siswa dan secara
merangkum dan rnengeluarkan pendapat dapat
relatif mengembangkan diskusi antara guru dengan
Berdasarkan penelitian yang telah
pendapat Isquervedo
me-ningkatkan keterampilan berpikir siswa.
siswa atau siswa dengan siswa, untuk
dilakukan, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:
mendapatkan hasil pendidikan yang lebih baik. Oleh karena itu, keterlibatansiswa untuk belajar
1. Guru agar lebih komunikatif dengan siswa,
secara mandiri merupakan indikator keefektifan
sehingga siswa tidak malu dan takut lagi untuk
belajar.
bertanya apabila mengalami kesulitan dan lebih
Hasil pembelajaran tidak hanya peningkatan
berani menyampaikan pendapatnya-
pengetahuan, tetapi juga meningkatkan keterampilan berpikir. Dengan demikian
2. Bagi guru, agar penggunaan metode
penerapan reciprocal teachin g diharapkan dapat meningkatkan hasil belajardan melatih kemampuan
pembelaj aran dengan pendekatan re c ip ro c al teaching dapat dijadikan sebagai alternatif
siswa berbicara, khususnya dalam mata pelaj aran
dalam pembelajaran matematika sehingga
matematika, maka sebagai guru perlu mengenal
proses pembelajaran tidak menjenuhkan.
dan mempelajari berbagai model pembelajaran dan
3. Bagi siswa, sebelum menjadi guru-siswa
metode pe-nyampaiannya. Reciprocal teaching
(menjelaskan materi pelajaran di depan kelas) sebaiknya menyiapkan diri dan mengua-sai
dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif lain dalam model pembelajaran matematika.
materi yang akan disampaikan serta
SIMPULAN DAN SARAN
menanyakan kepada guru apa-apa yang belun dimengerti mengenai materi pembelajaran.
4.
Berdasarkan hasil penelitian dan
Bagi calon peneliti lanjutan, pengelolaan waktu
dalanreci-prucal teaching hanrs diolah sebaik
pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
mungkin agar semua tahapan dalam
1. Penerapan pembelajaran melalui reciprocal teaching dapat meningkatkan kemampuan
pembelajaran tercapai sesuai skenario pembelajaran (RPP) yang telah dibuat dengan mendiskusikannya dengan guru agar tercapai hasilyangdiinginkan.
siswa kelas XII IA-1 SMA Negeri 2 Lubuklinggau dalam memahami materi Program Linier Tahun Pelajaran 20101201I. Persentase jumlah siswa yang dapat mencapai
DAFTARRUJUKAN
ketuntasan belajar dan rata-rata hasil belajar
pada materi program linier mengalami peningkatan dari siklus pertama ke siklus
Arends, R.I. 1997. Classroom Instruction and Managemenf. NewYork: Mc GranI-III
kedua.
2. P enerapan
pembelaj aran melalu i re ciproc al teaching dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas XII IA-1 SMA Negeri 2 Lubuklinggau
Isquervedo . 20M.Reciprocal Teaching A Useful
Tool Increasing Student Talking Time. Buletin Forum English Teaching. Volume42.
dalam proses pembelaj aran.
70
Wscsna Edwkasi, Valumo 2,
Na,l, lanwari
" Junt
20ll
Khodidjah. lggg.ModelPembelajaranTbrbalik Slavin, RobertE.2008. Cooperative Learning. Bandung:NusaMedi (Reciprocal Teaching) dalam
Pembelaiaran Matematika di SMU.Surabaya: UNS (tidak Wahyudin . 1999. Kemampuan Guru dipublikasikan)
.
Matematika, Calon Guru Matematika,
dan Siswa dalam Mata Pelaiaran Palincsar.
2OO7 .
ReciprocalTbaching.(Online).
Matematil
(http:i/www.ncret.org/sdrs/areas/issues/ tidak diterbitkan. Bandung: FPS UPI students/atrisUat6lk38.htm, diakses
18
Bandung.
Mei2010). Resnick, L.B. 1987. Hucations and Learning To Thir*.Wastngan : National Academy Press
7l