I. RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007, Menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Kementerian Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Laporan Keuangan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ini telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI). Laporan Keuangan BKKBN Tahun Anggaran 2011 Audited ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Laporan Keuangan BKKBN Tahun Anggaran 2011 Audited ini disusun dari laporan keuangan seluruh satuan kerja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dan disusun secara berjenjang. 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2011 dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan, belanja, selama Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 terdiri dari Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp. 2.623.753.908,- atau 27262,61 persen dari yang diestimasikan dalam DIPA Tahun Anggaran 2011. Realisasi Belanja Negara (netto) Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 setelah dikurangi pengembalian belanja adalah sebesar Rp. 2.353.301.982.445,- atau 93,33% dari anggarannya. Jumlah realisasi Belanja tersebut terdiri dari realisasi Belanja Rupiah Murni sebesar Rp. 2.336.154.311.819,- atau 93,33% dari anggarannya dan Belanja Pinjaman dan hibah sebesar Rp.17.147.670.626,- atau 93,94% dari anggarannya. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 dan Periode 1 Januari 2010 s/d. 31 Desember 2010 dapat disajikan sebagai berikut: Tabel : 1 Periode 1 Jan' 2011 s/d. 31 Des' 2011 Anggaran Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Belanja Rupiah Murni Belanja Pinjaman dan Hibah JUMLAH
(dalam rupiah) Periode 1 Jan' 2010 s/d. 31 Des' 2010 Anggaran Realisasi
9,624,000
2,623,753,908
11,644,920
16,353,430,913
2,503,150,000,500
2,336,154,311,819
1,350,518,000,000
1,314,672,923,810
18,254,126,000
17,147,670,626
22,558,597,000
18,080,392,716
2,521,404,126,500
2,353,301,982,445
1,373,076,597,000
1,332,753,316,526
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 1
2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana per 31 Desember 2011 yang dibandingkan dengan per 31 Desember 2010. Jumlah Aset per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 1.588.840.105.435,- yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp. 682.386.147.628,-, Aset Tetap sebesar Rp. 886.614.559.330,- dan Aset Lainnya sebesar Rp. 19.839.398.477,-. Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 7.377.796.446,- yang merupakan Kewajiban Jangka Pendek. Jumlah Ekuitas Dana per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 1.581.462.308.989,- yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp. 675.008.351.182,- dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp. 906.453.957.807,-. Ringkasan Neraca per 31 Desember 2011 dan per 31 Desember 2010 dapat disajikan sebagai berikut : Tabel : 2 (dalam rupiah) Per 31 Des' 2011
Per 31 Des' 2010
Nilai kenaikan/ (penurunan)
Aset Aset Lancar
682.386.147.628
541.979.955.731
140.406.191.897
Aset Tetap
886.614.559.330
837.473.504.725
49.141.054.605
19.839.398.477
13.124.688.506
6.714.709.971
1.588.840.105.435
1.392.578.148.962
196.261.956.473
7.377.796.446
4.861.189.290
2.516.607.156
675.008.351.182 906.453.957.807 1.581.462.308.989
537.118.766.441 850.598.193.231 1.387.716.959.672
137.889.584.741 55.855.764.576 193.745.349.317
Aset Lainnya JUMLAH ASET Kewajiban Kewajiban Jangka Pendek Ekuitas Dana Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Investasi JUMLAH EKUITAS DANA
3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan dasar hukum, metodologi penyusunan Laporan Keuangan, dan kebijakan akuntansi yang diterapkan. Selain itu, dalam CaLK dikemukakan penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai. Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran, pendapatan, dan belanja diakui berdasarkan basis kas, yaitu pada saat kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari Kas Umum Negara (KUN). Dalam penyajian Neraca, aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari KUN. Dalam CaLK ini diungkapkan pula kejadian penting setelah tanggal pelaporan keuangan serta informasi tambahan yang diperlukan.
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 2
IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum
A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah; 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat; 7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia 191/PMK.05/2011 tentang Mekanisme Pengelolaan Hibah
Nomor
8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia 230/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi Hibah
Nomor
9. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharan Nomor Per-62/PB/2009 tentang Tata Cara Penyajian Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual pada Laporan Keuangan. 10. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-65/PB/2010 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga; 11. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharan Nomor Per-81/PB/2011 tentang Tata Cara Pengesahan Hibah Langsung Bentuk Uang dan Penyampaian Memo Pencatatan Hibah Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga 12. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharan Nomor Per-82/PB/2011 tentang Penyisihan Piutang Tak Tertagih.
A.2. KEBIJAKAN TEKNIS BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) Sasaran RKP
SASARAN RENCANA KERJA PEMERINTAH BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL Guna mencapai prioritas peningkatan kualitas SDM Indonesia, salah satu fokus yang harus dilaksanakan dengan berhasil adalah Revitalisasi Program KB seperti tertuang pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2011 sasaran yang harus dicapai antara lain :
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 3
a. Terlayaninya peserta KB baru sebanyak 7,2 juta yang terdiri dari peserta KB baru miskin (KPS dan KS 1) dan rentan lainnya sebanyak 3,8 juta; b. Peserta KB baru mandiri sebanyak 3,4 juta; c. Peserta KB baru dengan MKJP sebesar 12,5 persen; d. Peserta KB baru pria sebesar 4,0 persen; e. Meningkatnya jumlah peserta KB aktif dari sebanyak 26,7 juta menjadi 27,5 juta yang terdiri dari peserta KB aktif miskin (KPS dan KS 1) dan rentan lainnya dari sebanyak 11,9 juta menjadi 12,2 juta; f.
Peserta KB aktif mandiri dari sebesar 48,4 persen menjadi 49,6 persen;
g. Peserta KB aktif dengan MKJP dari sebesar 24,2 persen menjadi 25,1 persen; h. Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan KB di 4.700 klinik KB untuk mendukung peningkatan kualitas pelayanan KB di 23.500 kliik KB pemerintah dan swasta;
Capaian Kinerja
i.
Meningkatnya pengetahuan, sikap, perencanaan kehidupan berkeluarga;
dan
perilaku
remaja
tentang
j.
Meningkatnya keserasian kebijakan pembangunan dengan kebijakan pengendalian kualitas penduduk.
Pencapaian Kinerja BKKBN Tahun 2011 adalah sebagai berikut : 1. Jumlah seluruh peserta KB Baru (PB) berdasarkan sasaran RKP Tahun 2011 adalah sebanyak 7.200.000,- peserta sedangkan pencapaian RKP Tahun 2011 sebanyak 9.476.261 peserta dengan prosentase pencapaian sebesar 131,6%; 2. Jumlah PB KPS dan KS-I berdasarkan sasaran RKP Tahun 2011 adalah sebanyak 3.800.000,- peserta sedangkan pencapaian RKP Tahun 2011 sebanyak 4.212.797 peserta dengan prosentase pencapaian sebesar 110,9%; 3. Jumlah PB Mandiri berdasarkan sasaran RKP Tahun 2011 adalah sebanyak 3.400.000,- peserta sedangkan pencapaian RKP Tahun 2011 sebanyak 3.596.629 peserta dengan prosentase pencapaian sebesar 105,8%; 4. Persentase PB MKJP berdasarkan sasaran RKP Tahun 2011 sebesar 12,5% sedangkan pencapaian RKP Tahun 2011 sebesar 17,5%, dengan prosentase pencapaian sebesar 140%; 5. Persentase PB Pria berdasarkan sasaran RKP Tahun 2011 sebesar 4,0% sedangkan pencapaian RKP Tahun 2011 sebesar 7,9%, dengan prosentase pencapaian sebesar 197,5%; 6. Jumlah PA berdasarkan sasaran RKP Tahun 2011 sebanyak 27.500.000 peserta, sedangkan pencapaian RKP Tahun 2011 sebanyak 35.026.701 peserta, dengan prosentase pencapaian sebesar 127,4%; 7. Jumlah PA KPS dan KS-I berdasarkan sasaran RKP Tahun 2011 sebanyak 12.200.000 peserta sedangkan pencapaian RKP Tahun 2011 sebanyak 14.710.044 peserta, dengan prosentase pencapaian sebesar 120,6%;
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 4
8. Presentase PA Mandiri berdasarkan sasaran RKP Tahun 2011 sebesar 49,6% sedangkan pencapaian RKP Tahun 2011 sebesar 48,4%, dengan prosentase pencapaian sebesar 97,6%; 9. Presentase PA MKJP berdasarkan sasaran RKP Tahun 2011 sebesar 25,1% sedangkan pencapaian RKP Tahun 2011 sebesar 26,3%, dengan prosentase pencapaian sebesar 104,8%. 10. Sarana pendukung pelayanan KB yang disediakan bersumber dari dana APBN terdiri dari Laparoscopy 139 set, Obgyn bed 810 buah, IUD kit 22.820 set, Implant Kit 1.850 set, VTP Kit 796 set, Minilap Kit 817 set, Dry Sterilisator 100 buah, Felope Ring 36.126 set, ABPK 13.700 buah, BP3K 23.500 buah, dan Safety Box 179.984 buah. Selain itu yang bersumber dari pemanfaatan dana efisiensi adalah VTP Kit 400 set, Impant Removal Kit 9.071 set, Phantom Peraga dan Implant 6.144 set. Untuk kebutuhan Alkon yang dibiayai dari APBN terdiri dari IUD 1.085.964 buah, Implant plus Inserter 438.743 set, Implant tanpa Inserter 188.030 set, Pil 62.663.300 strip, suntik 17.998.400 vial, kondom 140.967 gross. Alkon yang dibiayai dari APBN-P yaitu kontrasepsi Implant dengan Inserter 327.040 set. Alkon yang dibiayai dari pemanfaatn dana efisiensi yaitu IUD 199.996 buah dan Implant plus Inserter 176.761 set. Untuk peningkatan kualitas pelayanan KB telah dilaksanakan pelatihan bagi 34.565 bidan dan 10.196 dokter agar terampil dalam pemasangan dan pencabutan implant, IUD. Pelatihan MOP untuk 1.200 dokter dan pelatihan MOW untuk 1.139 dokter. Pelatihan LDU untuk 1.500 PLKB, refreshing untuk 2.328 PLKB, dan pelatihan teknis lainnya bagi 4.100 PLKB. 11. Pengetahuan remaja tentang umur menikah dan melahirkan sudah cukup bagus. Median umur kawin pertama wanita 21 tahun, pria 35 tahun dan median umur wanita punya pertama (22 tahun). Median umur termuda aman melahirkan 20 tahun dantertua 35 tahun. 12. Untuk memberikan arah kebijakan bagi pelaksanaan pengendalian kuantitas penduduk secara nacional pada periode tahun 2010 sd. 2035, saat ini sedang disusun Grand Design pengendalian kuantitas penduduk. Tujuan dari penyusunan Grand Design ini adalah (1) mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan melalui rekayasa kondisi penduduk optimal yang berkaitan dengan jumlah, struktur/kompisisi, pertumbuhan, serta persebaran penduduk; dan (2) mengendalikan pertumbuhan dan persebaran penduduk sesuai dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan secara nasional melalui pengendalian angka kelahiran, penurunan angka kematian, dan pengarahan mobilitas.
Pendapatan
PENDAPATAN BADAN BERENCANA NASIONAL
KEPENDUDUKAN
DAN
KELUARGA
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 2.623.753.908,- realisasi PNBP pada BKKBN merupakan penerimaan biasa seperti tabel berikut di bawah ini :
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 5
Tabel : 3 Daftar Pendapatan PNBP Periode 1 Jan’2011 s/d. 31 Des’2011 dan Periode 1 Jan’2010 s/d. 31 Des’2010 No. 1 2 3
4 5
URAIAN
Periode 1 Jan'2011 Periode 1 Jan'2010 s/d. s/d. 31 Des'2011 31 Des'2010 Pendapatan Penjualan Dokumen-Dokumen - Rp 3,800,000 Pendapatan penjualan kendaraan bermotor Pendapatan Penjualan Hasil Sitaan/Rampasan dan Harta Peninggalan
9
Pendapatan Penjualan Lainnya Pendapatan Penjualan Kendaraan Bermotor, Rumah, Gedung, Bangunan dan tanah Pendapatan Penjualan Kendaraan Bermotor Pendapatan Penjualan Aset lainnya yg berlebih/rusak/dihapuskan Pendapatan Sewa benda-benda bergerak
10
Pendapatan Sewa benda tak bergerak
11
Pendapatan Sewa Rumah Dinas/Rumah Negeri Pendapatan Sewa Gedung, Bangunan & Gudang Pendapatan Jasa Lembaga keu (Jasa Giro) Pendapatan Hasil Denda dan Sebagainya
6 7
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Pendapatan Bea Lelang Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah Pendapatan bunga lainnya Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL Penerimaan Kembali Belanja Lainnya RM TAYL Penerimaan kembali Belanja lainnya TAYL Penerimaan Kembali Belanja Lainnya Pinjaman LN TAYL Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian yg diderita oleh Negara (TP/TGR) Pendapatan dari Penutupan rekening Penerimaan kembali persekot uang muka gaji Pendapatan Anggaran Lain-lain JUMLAH PNBP
- Rp
% Naik / Turun -100.00%
22,900,000
-100.00%
Rp
24,740,000
-
0.00%
Rp Rp
13,798,000 92,700,000
-
0.00% 0.00%
Rp
32,280,000
-
0.00%
454,815,000 Rp
302,764,000
50.22%
- Rp
1,200,000
-100.00%
- Rp
27,500,000
-100.00%
Rp
53,849,604 Rp
30,628,077
75.82%
Rp
256,121,321 Rp
955,347,800
-73.19%
Rp
62,907,342 Rp
37,830,418
66.29%
Rp
10,000,000
-
0.00%
Rp
- Rp 12,372,887 Rp
8,135,500 8,689,229
-100.00% 42.39%
Rp
- Rp 158,121,981 Rp
88,599 368,802,723
-100.00% -57.13%
Rp
628,736,980 Rp
5,687,579,231
-88.95%
Rp
148,229,150 Rp
7,122,151,025
-97.92%
- Rp
1,600,000
-100.00%
Rp
204,676,970 Rp
720,502,295
-71.59%
Rp Rp
739,379 658,750
-
0.00% 0.00%
Rp
469,006,544 Rp
1,053,912,016
-55.50%
Rp
2,623,753,908 Rp
16,353,430,913
-83.96%
Rp
Realisasi Pendapatan BKKBN Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 2.623.753.908,- yang berarti mengalami penurunan sebesar Rp. 13.729.677.005,- atau 83,96% dari Realisasi Pendapatan Periode 1 Januari 2010 s/d. 31 Desember 2010 sebesar Rp. 16.353.430.913,-.
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 6
Dilihat dari akun yang penurunannya paling signifikan, penurunan disebabkan antara lain : 1. Pendapatan Sewa Gedung, Bangunan dan Gudang mengalami penurunan sebesar Rp. 699.226.479,-; 2. Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL turun sebesar Rp. 210.680.742,-, Penerimaan Belanja Lainnya RM TAYL turun sebesar Rp. 5.058.842.251,-, Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL turun sebesar Rp. 6.973.921.875,-. 3. Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian yang Diderita oleh Negara turun sebesar Rp. 515.825.325,-. Penjelasan tambahan : Pada tabel daftar pendapatan PNBP di atas, Satuan Kerja Perwakilan BKKBN Provinsi Papua terdapat salah kode akun pada saat penyetoran PNBP ke Kas Negara, yaitu Akun 423114 (Pendapatan Penjualan Hasil Sitaan/Rampasan dan harta Peninggalan) sebesar Rp. 24.740.000,-, seharusnya termasuk ke dalam kelompok Akun 423219 (Pendapatan Penjualan Aset Lainnya yang Berlebih/Rusak/Dihapuskan) sebesar Rp. 24.740.000,-. Atas kesalahan tersebut akan dilakukan revisi kode akun PNBP pada KPPN Papua.
Pada Tahun 2012 terdapat Pendapatan Sewa Gedung, Bangunan dan Gudang yang berasal dari sebagian setoran Sewa Guest House Graha Kencana (GHGK BKKBN) sebesar Rp. 720.000.000,- yang terdiri dari : 1. Setoran tanggal 03-02-2012 sebesar Rp. 150.000.000,-; melalui Bank BNI; NTPN No. 0203081511000513; 2. Setoran tanggal 03-02-2012 sebesar Rp. 100.000.000,-; melalui Bank BNI; NTPN No. 0910061404110706; 3. Setoran tanggal 22-02-2012 sebesar Rp. 470.000.000,-; melalui Bank BNI; NTPN No. 1000010106070007.
Belanja
Belanja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Tabel : 4 Komposisi Belanja Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 Nama Perkiraan
Periode 1 Jan' 2011 s/d. 31 Periode 1 Jan' 2010 s/d. 31 % Naik / Turun Des' 2011 (Rp.) Des' 2010 (Rp.)
Belanja Pegawai
Rp
178,143,896,559 Rp
166,396,238,631
7.06%
Belanja Barang
Rp
2,081,356,508,492 Rp
1,147,963,901,572
81.31%
Belanja Modal
Rp
93,801,577,394 Rp
18,393,176,323
409.98%
Total
Rp
2,353,301,982,445 Rp
1,332,753,316,526
76.57%
Realisasi Belanja BKKBN Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 2.353.301.982.445,- yang berarti mengalami kenaikan secara nominal sebesar Rp. 1.020.548.665.919,- atau 76,57% dari Realisasi Belanja Periode 1 Januari 2010 s/d. 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 1.332.753.316.526,-.
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 7
Jika Realisasi Belanja Negara Bersih Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 dibandingkan dengan Periode 1 Januari 2010 s/d. 31 Desember 2010 maka telah terjadi kenaikan sebesar Rp. 1.020.548.665.919,- (76,57%) yang disebabkan karena : 1. adanya penambahan pegawai pada Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 berdasarkan Pengadaan CPNS Tahun 2010 serta adanya kenaikan gaji berkala berdasarkan PP No.11 Tahun 2011 dan kenaikan pangkat; 2. adanya peningkatan kegiatan untuk menunjang program Keluarga Berencana; 3. adanya proses pengadaan untuk penambahan peralatan dan mesin, penambahan gedung dan bangunan serta penambahan fisik lainnya sudah dapat dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan BKKBN Tahun Anggaran 2011 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas pelaporan BKKBN, termasuk di dalamnya jenjang struktural di bawah eselon I, kantor wilayah, serta satuan kerja yang bertanggung jawab atas otorisasi kredit anggaran yang diberikan kepadanya. Laporan Keuangan BKKBN disusun berdasarkan penggabungan data/laporan keuangan satuan kerja BKKBN. BKKBN pada Tahun Anggaran 2011 memperoleh anggaran yang berasal dari APBN sebesar Rp. 2.521.404.126.500,- meliputi :
9 satuan Kerja Pusat /KP sebesar Rp.1.300.734.928.000,32 Satuan Kerja Daerah/KD sebesar Rp.1.208.925.480.500,1 satuan kerja Dekonsentrasi/DK sebesar Rp. 11.743.718.000,-
Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). Satuan kerja membukukan transaksi keuangan melalui SAI baik untuk transaksi anggaran (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran), pendapatan maupun belanja. SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Kementerian/ Lembaga (LKKL) yang terdiri dari: 1. Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran disusun berdasarkan penggabungan Laporan Realisasi Anggaran seluruh entitas akuntansi yang berada di bawah BKKBN. Laporan Realisasi APBN terdiri dari Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja. 2. Neraca Neraca disusun berdasarkan penggabungan neraca entitas akuntansi yang berada di bawah BKKBN dan disusun melalui SAI. 3. Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang pendekatan penyusunan laporan keuangan, penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 8
Realisasi Anggaran dan Neraca dalam rangka pengungkapan yang memadai. Data BMN yang disajikan dalam neraca ini telah seluruhnya diproses melalui SIMAK-BMN. Kebijakan Akuntansi
A. 4. KEBIJAKAN AKUNTANSI Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN) atau dikeluarkan dari KUN. Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari KUN. Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Periode Tahun Anggaran 2011 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dalam penyusunan LKKL telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan LK BKKBN adalah:
Pendapatan
(1) Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan. Belanja
(2) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka (face) laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan Keuangan, belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi.
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 9
Aset
(3) Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumbersumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya. Aset Lancar
a. Aset Lancar Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan. Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya. Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan yang dicatat di neraca berdasarkan : - harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian; - harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; - harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.
Investasi
b. Investasi Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Investasi pemerintah diklasifikasikan kedalam investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki dalam kurun waktu setahun atau kurang. Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki selama lebih dari setahun. Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu non permanen dan permanen.
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 10
(i) Investasi Non Permanen Investasi non permanen adalah investasi jangka panjang yang tidak termasuk dalam investasi permanen dan dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. Investasi non permanen sifatnya bukan penyertaan modal saham melainkan berupa pinjaman jangka panjang yang dimaksudkan untuk pembiayaan investasi perusahaan negara/ daerah, pemerintah daerah, dan pihak ketiga lainnya. Investasi Non Permanen meliputi:
Seluruh dana pemerintah yang bersumber dari dana pinjaman luar negeri yang diteruspinjamkan melalui Subsidiary Loan Agreement (SLA) dan dana dalam negeri dalam bentuk Rekening Dana Investasi (RDI) dan Rekening Pembangunan Daerah (RPD) yang dipinjamkan kepada BUMN/BUMD dan Pemda.
Seluruh dana pemerintah yang diberikan dalam bentuk Pinjaman Dana Bergulir kepada pengusaha kecil, anggota koperasi, anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), nasabah Lembaga Dana Kredit Pedesaan (LDKP), nasabah Usaha Simpan Pinjam/TempatSimpan Pinjam (USP/TSP) atau nasabah BPR.
(ii) Investasi Permanen Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan. Investasi permanen dimaksudkan untuk mendapatkan dividen atau menanamkan pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang. Investasi permanen meliputi seluruh Penyertaan Modal Negara (PMN) pada perusahaan negara, lembaga internasional, dan badan usaha lainnya yang bukan milik negara. PMN pada badan usaha atau badan hukum lainnya yang sama dengan atau lebih dari 51 persen disebut sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Hukum Milik Negara (BHMN). PMN pada badan usaha atau badan hukum lainnya yang kurang dari 51 persen (minoritas) disebut sebagai Non BUMN. PMN dapat berupa surat berharga (saham) pada suatu perseroan terbatas dan non surat berharga, yaitu kepemilikan modal bukan dalam bentuk saham pada perusahaan yang bukan perseroan. Penilaian investasi jangka panjang diprioritaskan menggunakan metode ekuitas. Jika suatu investasi bisa dipastikan tidak akan diperoleh kembali atau terdapat bukti bahwa investasi hendak dilepas, maka digunakan metode nilai bersih yang direalisasikan. Investasi dalam bentuk pinjaman jangka panjang kepada pihak ketiga dan non earning asset atau hanya sebagai bentuk partisipasi dalam suatu organisasi, seperti penyertaan pada lembaga-lembaga keuangan internasional, menggunakan metode biaya. Investasi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs tengah BI pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal neraca, pos investasi dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 11
Aset Tetap
c. Aset Tetap Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan berdasarkan neraca kementerian negara/lembaga per 31 Desember 2011 berdasarkan harga perolehan. Pengakuan aset tetap yang perolehannya sejak tanggal 1 Januari 2002 didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu: (a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp 300.000 (tiga ratus ribu rupiah), dan (b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah). (c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
Aset Lainnya
d. Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Dana yang Dibatasi Penggunaannya, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain. TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran. TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap bendahara/ pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh bendahara/pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya. TPA dan TGR yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lainnya. Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki. Dana yang Dibatasi Penggunaannya merupakan kas atau dana yang alokasinya hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan tertentu seperti kas besi perwakilan RI di luar negeri, rekening dana reboisasi, dan dana moratorium Nias dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 12
termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang. Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam TPA, Tagihan TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah. Di samping itu, piutang macet kementerian negara/lembaga yang dialihkan penagihannya kepada Departemen Keuangan cq. Ditjen Kekayaan Negara juga termasuk dalam kelompok Aset Lain-lain. Kewajiban
(4) Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya. b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut. Ekuitas Dana
(5) Ekuitas Dana
Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan utang pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan utang jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang. LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 13
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI ANGGARAN (NETTO) Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp. 2,62 M
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah BKKBN Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 2.623.753.908,- atau 27262,61% dari yang dianggarkan, dan Realisasi Belanja Negara Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 2.353.306.308.645,- atau 93,33% dari yang dianggarkan, terdiri dari: 1. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah : a. Penerimaan Perpajakan Rp. b. Penerimaan Negara Bukan Pajak Rp. c. Penerimaan Hibah Rp. 2. Realisasi Belanja Negara a. Belanja Rupiah Murni b. Belanja Pinjaman dan Hibah c. Belanja Rupiah Pendamping d. Belanja Hibah e. Belanja PNBP f. Belanja BLU
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
0,2.623.753.908,0,2.336.154.311.819,17.147.670.626,0,0,0,0,-
Tabel : 5 Realisasi Pendapatan dan Belanja Negara Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 % No
Uraian
Anggaran
Realisasi
Real. Angg.
1 Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah
Rp
- Penerimaan Pajak
Rp
- Rp
-
0.00%
- Penerimaan Negara Bukan Pajak
Rp
9,624,000 Rp
2,623,753,908
27262.61%
- Penerimaan Hibah
Rp
- Rp
-
0.00%
Rp
2,521,404,126,500 Rp
2,353,301,982,445
93.33%
2 Realisasi Belanja Negara - Belanja Rupiah Murni
9,624,000 Rp
2,623,753,908
27262.61%
Rp
2,503,150,000,500 Rp
2,336,154,311,819
93.33%
- Belanja Pinjaman dan Hibah
Rp
18,254,126,000 Rp
17,147,670,626
93.94%
- Belanja Rupiah Pendamping
Rp
- Rp
-
0.00%
- Belanja Hibah
Rp
- Rp
-
0.00%
- Belanja PNBP
Rp
- Rp
-
0.00%
- Belanja BLU
Rp
- Rp
-
0.00%
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 14
B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
(BRUTO) Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp. 2,62 M
B.2.1. Pendapatan Negara dan Hibah Estimasi Pendapatan BKKBN Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 9.624.000,-, sedangkan realisasi Pendapatan Negara dan Hibah adalah sebesar Rp. 2.623.753.908,- atau 27262,61% ini merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak. Komposisi realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 dapat dilihat pada Grafik di bawah ini. Realisasi Pendapatan per Jenis Penerimaan
Grafik : 1 – Komposisi Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Periode 1 Jan’2011 sd. 31 Des’2011 & Periode 1 Jan’2010 sd. 31 Des’2010
Realisasi PNBP Rp.2,62 M.
B.2.1.1. Penerimaan Negara Bukan Pajak Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 sebesar Rp. 2.623.753.908,- Jika dibandingkan dengan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Periode 1 Januari 2010 s/d. 31 Desember 2010 berarti mengalami penurunan sebesar Rp. 13.729.677.005,- atau 83,96%, dari Realisasi Pendapatan Periode 1 Januari 2010 s/d. 31 Desember 2010 sebesar Rp. 16.353.430.913,-.
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 15
Tabel : 6 Daftar Pendapatan PNBP Periode 1 Jan’2011 s/d. 31 Des’2011 dan Periode 1 Jan’2010 s/d. 31 Des’2010 No. 1 2 3
4 5
URAIAN
Periode 1 Jan'2011 Periode 1 Jan'2010 s/d. s/d. 31 Des'2011 31 Des'2010 Pendapatan Penjualan Dokumen-Dokumen - Rp 3,800,000 Pendapatan penjualan kendaraan bermotor Pendapatan Penjualan Hasil Sitaan/Rampasan dan Harta Peninggalan
9
Pendapatan Penjualan Lainnya Pendapatan Penjualan Kendaraan Bermotor, Rumah, Gedung, Bangunan dan tanah Pendapatan Penjualan Kendaraan Bermotor Pendapatan Penjualan Aset lainnya yg berlebih/rusak/dihapuskan Pendapatan Sewa benda-benda bergerak
10
Pendapatan Sewa benda tak bergerak
11
Pendapatan Sewa Rumah Dinas/Rumah Negeri Pendapatan Sewa Gedung, Bangunan & Gudang Pendapatan Jasa Lembaga keu (Jasa Giro) Pendapatan Hasil Denda dan Sebagainya
6 7
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Pendapatan Bea Lelang Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah Pendapatan bunga lainnya Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL Penerimaan Kembali Belanja Lainnya RM TAYL Penerimaan kembali Belanja lainnya TAYL Penerimaan Kembali Belanja Lainnya Pinjaman LN TAYL Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian yg diderita oleh Negara (TP/TGR) Pendapatan dari Penutupan rekening Penerimaan kembali persekot uang muka gaji Pendapatan Anggaran Lain-lain JUMLAH PNBP
- Rp
% Naik / Turun -100.00%
22,900,000
-100.00%
Rp
24,740,000
-
0.00%
Rp Rp
13,798,000 92,700,000
-
0.00% 0.00%
Rp
32,280,000
-
0.00%
454,815,000 Rp
302,764,000
50.22%
- Rp
1,200,000
-100.00%
- Rp
27,500,000
-100.00%
Rp
53,849,604 Rp
30,628,077
75.82%
Rp
256,121,321 Rp
955,347,800
-73.19%
Rp
62,907,342 Rp
37,830,418
66.29%
Rp
10,000,000
-
0.00%
Rp
- Rp 12,372,887 Rp
8,135,500 8,689,229
-100.00% 42.39%
Rp
- Rp 158,121,981 Rp
88,599 368,802,723
-100.00% -57.13%
Rp
628,736,980 Rp
5,687,579,231
-88.95%
Rp
148,229,150 Rp
7,122,151,025
-97.92%
- Rp
1,600,000
-100.00%
Rp
204,676,970 Rp
720,502,295
-71.59%
Rp Rp
739,379 658,750
-
0.00% 0.00%
Rp
469,006,544 Rp
1,053,912,016
-55.50%
Rp
2,623,753,908 Rp
16,353,430,913
-83.96%
Rp
Dilihat dari akun yang penurunannya paling signifikan, penurunan disebabkan antara lain : 1. Pendapatan Sewa Gedung, Bangunan penurunan sebesar Rp. 699.226.479,-;
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
dan
Gudang
mengalami
Halaman 16
2.
3.
Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL turun sebesar Rp. 210.680.742,-, Penerimaan Belanja Lainnya RM TAYL turun sebesar Rp. 5.058.842.251,-, Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL turun sebesar Rp. 6.973.921.875,-. Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian yang Diderita oleh Negara turun sebesar Rp. 515.825.325,-.
Penjelasan tambahan : Pada tabel daftar pendapatan PNBP di atas, Satuan Kerja Perwakilan BKKBN Provinsi Papua terdapat salah kode akun pada saat penyetoran PNBP ke Kas Negara, yaitu Akun 423114 (Pendapatan Penjualan Hasil Sitaan/Rampasan dan harta Peninggalan) sebesar Rp. 24.740.000,-, seharusnya termasuk ke dalam kelompok Akun 423219 (Pendapatan Penjualan Aset Lainnya yang Berlebih/Rusak/Dihapuskan) sebesar Rp. 24.740.000,-. Atas kesalahan tersebut akan dilakukan revisi kode akun PNBP pada KPPN Papua.
Realisasi Belanja Negara Rp. 2,35 T.
Pada Tahun 2012 terdapat Pendapatan Sewa Gedung, Bangunan dan Gudang yang berasal dari sebagian setoran Sewa Guest House Graha Kencana (GHGK BKKBN) sebesar Rp. 720.000.000,- yang terdiri dari : 1. Setoran tanggal 03-02-2012 sebesar Rp. 150.000.000,-; melalui Bank BNI; NTPN No. 0203081511000513; 2. Setoran tanggal 03-02-2012 sebesar Rp. 100.000.000,-; melalui Bank BNI; NTPN No. 0910061404110706; 3. Setoran tanggal 22-02-2012 sebesar Rp. 470.000.000,-; melalui Bank BNI; NTPN No. 1000010106070007.
B.2.2. Belanja Negara Realisasi Belanja Negara Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 2.356.038.937.597,- atau 93,44% dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA Tahun Anggaran 2011. Sedangkan jumlah Realisasi Belanja Negara Periode 1 Januari 2010 s/d. 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 1.333.579.517.155,- (97,12%), dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA Tahun Anggaran 2010. Jika Realisasi Belanja Negara Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 dibandingkan dengan Periode 1 Januari 2010 s/d. 31 Desember 2010 terjadi kenaikan sebesar Rp.1.022.459.420.442,- (71,39%) yang disebabkan karena: 1. adanya penambahan pegawai pada Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 berdasarkan Pengadaan CPNS Tahun 2010 serta adanya kenaikan gaji berkala berdasarkan PP No.11 Tahun 2011 dan kenaikan pangkat; 2. adanya peningkatan kegiatan untuk menunjang program Keluarga Berencana; 3. adanya proses pengadaan untuk penambahan peralatan dan mesin, penambahan gedung dan bangunan serta penambahan fisik lainnya sudah dapat dilakukan dalam waktu 1 tahun anggaran. Realisasi Belanja terdiri dari (i) Belanja Rupiah Murni, (ii) Belanja Pinjaman Luar Negeri, (iii) Belanja Hibah dan (iv) Rupiah Murni Pendamping.
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 17
Tabel : 7 Realisasi Belanja Per Sumber Periode 1 Jan’2011 s/d. 31 Des’2011 dan Periode 1 Jan’2010 s/d. 31 Des’2010 Realisasi Periode 1 Jan'2011 s/d. 31 Des'2011 (Rp.)
Nama Perkiraan
Realisasi Periode 1 Jan'2010 s/d. 31 Des'2010 (Rp.)
% Naik / Turun
Belanja Rupiah Murni
Rp
2,336,292,994,498 Rp
1,299,968,960,212
75.12%
Belanja Pinjaman Luar Negeri
Rp
2,918,714,267 Rp
14,171,818,016
-81.15%
- Rp
3,912,067,200
-100.00%
Rupiah Murni Pendamping
Rp
2,598,272,473 Rp
10,526,671,727
-77.20%
Belanja Hibah Langsung Dalam Negeri
Rp
8,991,120,000 Rp
5,000,000,000
79.82%
Belanja Hibah Langsung Luar Negeri
Rp
5,237,836,359
Total Belanja Bruto
Rp
2,356,038,937,597 Rp
1,333,579,517,155
76.67%
Rp
2,353,301,982,445 Rp
Belanja Hibah Luar Negeri
Pengembalian Belanja
(2,736,955,152)
Total Belanja Netto
(826,200,629) 1,332,753,316,526
71.39%
Penjelasan 1. Pinjaman Luar Negeri Tabel : 8 Daftar Satker Penerima Pinjaman Luar Negeri Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 No.
Nama Satker
Anggaran
Realisasi
1 KBKR
Rp
650,307,000 Rp
394,018,821
2 Sumsel
Rp
289,966,000 Rp
284,242,455
3 Kalsel
Rp
314,830,000 Rp
314,515,500
4 NTB
Rp
311,870,000 Rp
292,904,363
5 NTT
Rp
395,654,000 Rp
394,380,760
6 Babel
Rp
186,390,000 Rp
173,684,053
7 Sulsel
Rp
467,931,000 Rp
465,074,750
8 Sulbar
Rp
185,126,000 Rp
184,029,200
9 Kalteng
Rp
269,145,000 Rp
261,630,000
10 Gorontalo
Rp
160,848,000 Rp
154,234,365
Rp
3,232,067,000 Rp
2,918,714,267
Total Pinjaman Luar Negeri
Berdasarkan tabel tersebut di atas terdapat beberapa satker yang menerima Pinjaman Luar Negeri ADB-DHS dan sudah dimasukkan ke dalam DIPA / Pagu Tahun Anggaran 2011. Sedangkan adanya Penerimaan Hibah Dalam Negeri dicatat berdasarkan Hibah Satker Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat yang diperoleh dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat senilai Rp. 9.000.000.000,-. Penerimaan tersebut telah teralisasi sebesar Rp. 8.991.120.000,- (99,90%) dan sisa pagu hibah sebesar Rp. 8.880.000,- sudah dikembalikan/disetorkan ke Kas Negara serta telah dicatat dalam Laporan Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah. 2. Hibah Luar Negeri a. Hibah Luar Negeri dari USAID Pada Tahun 2010 BKKBN (Satuan Kerja Puslitbang KBKR) telah menerima hibah langsung dari USAID melalui Macro International Inc. sebesar Rp. 4.417.085.000,dan sudah mendapat persetujuan revisi DIPA dari DJPB tanggal 29-11-2010. Hibah tersebut telah tercatat dalam LRA Satker Puslitbang TA 2010 sebagai LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 18
anggaran belanja yang bersumber dari Hibah Luar Negeri sebesar Rp.4.417.085.000,- serta telah direalisasikan dalam LRA TA 2010 yang tercatat sebesar Rp. 1.255.755.200,- (SP3H per 31 Desember 2010); Sisa anggaran belanja yang bersumber dari hibah sebesar Rp. 3.161.329.800,telah tercatat dalam LRA Satker Puslitbang TA 2010 sebagai anggaran belanja yang bersumber dari Hibah Luar Negeri dan sisa anggaran tersebut diluncurkan pada Tahun Anggaran 2011. Namun sisa hibah yang diterima oleh Satker Puslitbang sebesar Rp. 3.050.710.000,- sehingga terdapat perbedaan selisih sebesar Rp. 110.619.800,- yang disebabkan karena perbedaan kurs. Realisasi anggaran yang sudah dibelanjakan pada Periode Tahun Anggaran 2011 adalah sebesar Rp. 2.879.711.106,-, sehingga sisa dana yang tidak terserap sebesar 170.998.894,- dan sudah disetorkan ke Kas Negara melalui Bank BNI pada tanggal 10 Januari 2012, dengan kode mata anggaran 815114 (Penerimaan Pengembalian Uang Persediaan Tahun Anggaran yang Lalu) dan NTPN No. 0315120805130310 (bukti setor terlampir). Setoran sisa dana yang tidak terserap tersebut sebenarnya salah menggunakan kode mata anggaran yaitu seharusnya menggunakan kode mata anggaran 431239 (Pengembalian Pendapatan Hibah Luar Negeri - Langsung Bentuk Uang Lainnya). Saat ini surat ralat perbaikan kode mata anggaran tersebut sedang menunggu pengesahan dari KPPN Jakarta V. Laporan terkait Realisasi Anggaran Dana Hibah Luar Negeri saat ini sudah dapat dimasukkan ke dalam Aplikasi SAKPA 2011, karena Surat Pengesahan Hibah Langsungnya baru diterbitkan oleh KPPN Khusus Jakarta IV pada tanggal 06 April 2012, dengan pengesahan No. 047246X dan 047260X tertanggal 31 Desember 2011. b. Hibah Luar Negeri dari UNFPA Dalam DIPA Tahun Anggaran 2011 juga terdapat Hibah Luar Negeri dari UNFPA yang diterima oleh Satuan Kerja Deputi Bidang Pelatihan dan Pengembangan Program (Satker Latbang) sebesar Rp. 2.860.730.000,- dan sudah tercatat dalam Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2011 Satker Latbang. Hibah Luar Negeri tersebut merupakan program kerja sama pemerintah RI dengan UNFPA CP 8 Tahun 2011 pada Pusat Pelatihan dan Kerja sama Kependudukan dan Keluarga Berencana (PULIN). Laporan terkait Realisasi Anggaran Dana Hibah Luar Negeri saat ini sudah dapat dimasukkan ke dalam Aplikasi SAKPA 2011, karena Surat Pengesahan Hibah Langsungnya baru diterbitkan oleh KPPN Khusus Jakarta IV pada tanggal 06 April 2012, dengan pengesahan No. 047144X tertanggal 31 Desember 2011. Saldo akhir Rekening Koran Hibah Luar Negeri dari UNFPA per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 500.698.541,- yang tertampung dalam Bank BNI ditambah dengan cash on hand pada bendahara proyek sebesar Rp. 1.906.206,sehingga total saldo akhir per 31 Desember sebesar Rp. 502.604.747,Dari saldo akhir tersebut tercatat jumlah yang sudah dikembalikan ke UNFPA sebesar Rp. 305.764.241,- sedangkan yang akan diteruskan dan masuk ke dalam pagu anggaran/DIPA Tahun 2012 adalah sebesar Rp. 196.840.506,-. c. Hibah Dalam Negeri dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat Pada Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 Satuan Kerja Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat (Satker Jabar) menerima Hibah Dalam Negeri dari dana APBD Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan tercatat dalam Laporan Realisasi Anggaran pada bulan Agustus 2011 sebesar Rp. 9.000.000.000,- dan sampai dengan 31 Desember 2011 telah terealisasi sebesar Rp. 8.991.120.000,sedangkan sisa realisasinya sebesar Rp. 8.880.000,- sudah disetor kembali ke Kas Negara dan telah tercatat dalam laporan Pendapatan PNBP Satker Jabar. Hibah yang diterima oleh Satker Jabar tersebut merupakan Hibah Langsung Dalam LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 19
Negeri (kode sumber dana 10), sedangkan dalam Surat Pengesahan Hibah Langsung (SPHL) tercatat sebagai Hibah (terencana) Dalam Negeri (kode sumber dana 08). Belanja Hibah senilai Rp.1.026.720.000,- digunakan untuk membeli aset : 1. Kendaraan bermotor roda 4 (empat) sebanyak 4 buah 2. Alat Peraga Pendidikan (Phantom) sebanyak 33 buah, yang selanjutnya menjadi barang persediaan 3. AC Portable sebanyak 5 unit 4. AC Split sebanyak 4 unit 5. Lampu Sorot sebanyak 6 unit 6. Head Lamp sebanyak 7 unit Pencatatan pagu Hibah Langsung Luar Negeri berupa USAID dan UNFPA maupun Hibah Langsung Dalam Negeri Satker Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat terjadi perubahan kode sumber dana. Pada awal tahun untuk Hibah Langsung Luar Negeri menggunakan kode 09, namun setelah terbit Surat Pengesahannya tercatat kode sumber dana 11 (HLL). Dan untuk Hibah Langsung Dalam Negeri menggunakan kode Sumber Dana 08 (HDN) dan kode Cara Penarikan 02 (PL), tetapi pada saat pencairan pencatatannya menggunakan kode Sumber Dana 10 (HLDN) dan kode Cara Penarikan 02 (PL). Hal ini tidak bisa dilakukan revisi pagu DIPA (kode sumber dana) karena SPM pengesahannya baru terbit april 2012, sehingga Realisasi Anggaran Belanja pada kode laporan LRBKB 02d untuk hibah langsung dalam negeri dan hibah langsung luar negeri menjadi tidak sejajar dan terlihat minus pada kolom sisa anggaran.
Komposisi alokasi Belanja juga dapat disajikan seperti Grafik di bawah ini :
Grafik : 2 – Komposisi Alokasi Realisasi Belanja Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 dan Periode 1 Januari 2010 s/d. 31 Desember 2010
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 20
Realisasi Belanja Rp. 2,35 T
B.2.2.1. Belanja Realisasi Belanja menurut jenis belanja Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 2.356.038.937.597,- atau 93,44% dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA Tahun Anggaran 2011. Sedangkan jumlah realisasi belanja menurut jenis belanja Periode 1 Januari 2010 s/d. 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 1.333.579.517.155,- (97,12%), dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA Tahun Anggaran 2010. Jika Realisasi Belanja Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 dibandingkan dengan Periode 1 Januari 2010 s/d. 31 Desember 2010 terjadi kenaikan sebesar Rp. 1.022.459.420.442,- (71,39%) yang disebabkan karena: 1. adanya penambahan pegawai pada Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 berdasarkan Pengadaan CPNS Tahun 2010 serta adanya kenaikan gaji berkala berdasarkan PP No.11 Tahun 2011 dan kenaikan pangkat; 2. adanya peningkatan kegiatan untuk menunjang program Keluarga Berencana; 3. adanya proses pengadaan untuk penambahan peralatan dan mesin, penambahan gedung dan bangunan serta penambahan fisik lainnya sudah dapat dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Tabel : 9 Realisasi Perbandingan Per Belanja Periode 1 Jan’2011 sd. 31 Des’2011 dan Periode 1 Jan’2010 sd. 31 Des’2010 Nama Perkiraan
Realisasi Periode 1 Jan'10 sd. 31 Des'10
(Rp.)
(Rp.)
% Naik / Turun
Belanja Pegawai
Rp
179,379,723,744 Rp
166,903,721,993
7.47%
Belanja Barang
Rp
2,082,848,756,459 Rp
1,148,282,609,839
81.39%
Belanja Modal
Rp
93,810,457,394 Rp
18,393,185,323
410.03%
Total Belanja Bruto
Rp
2,356,038,937,597 Rp
1,333,579,517,155
76.67%
Pengembalian Belanja Total Belanja Netto
Komposisi Realisasi Belanja menurut Jenis Belanja Rp. 2,35 T
Realisasi Periode 1 Jan'11 sd. 31 Des'11
(2,736,955,152) Rp
2,353,301,982,445 Rp
(826,200,629) 1,332,753,316,526
76.57%
Komposisi realisasi Belanja menurut jenis belanja dari jumlah realisasi dapat disajikan seperti Grafik di bawah ini:
Grafik : 3 – Komposisi Realisasi Belanja menurut Jenis Belanja Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 21
Belanja Pegawai Rp. 179,37 .M
B.2.2.1.1. Belanja Pegawai Realisasi Belanja Pegawai Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 179.379.723.744,- atau 97,92% dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA Tahun Anggaran 2011. Realisasi Belanja Pegawai Periode 1 Januari 2010 s/d. 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 166.903.721.993,- atau 95,67% dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA Tahun Anggaran 2010. Sehingga, jika Realisasi Belanja Pegawai Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 dibandingkan dengan Periode 1 Januari 2010 s/d. 31 Desember 2010 terjadi kenaikan sebesar Rp. 12.476.001.751,- (7,06%). Begitu pula jika dibandingkan secara prosentase, terjadi kenaikan sebesar 2,25% (dari 95,67% menjadi 97,92%). Hal tersebut disebabkan karena adanya penambahan pegawai pada Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 berdasarkan Pengadaan CPNS Tahun 2010 serta adanya kenaikan gaji berkala berdasarkan PP No.11 Tahun 2011 dan kenaikan pangkat. Rincian realisasi Belanja Pegawai dapat disajikan seperti tabel di bawah ini : Tabel : 10 Rincian Realisasi Belanja Pegawai Periode 1 Jan’2011 sd. 31 Des’2011 dan Periode 1 Jan’2010 sd. 31 Des’2010 Nama Perkiraan Belanja Gaji dan Tunjangan PNS
Rp
Belanja Honorarium Belanja Lembur
Rp
Realisasi Periode
Realisasi Periode
1 Jan'11 sd. 31 Des'11
1 Jan'10 sd. 31 Des'10
(Rp.)
(Rp.)
177,619,617,244 Rp
164,713,001,993
7.84%
- Rp
328,725,000
-100.00%
1,760,106,500 Rp
1,861,995,000
-5.47%
-
0.00%
-
0.00%
166,903,721,993
7.47%
Belanja Vakasi Belanja Pegawai Transito Jumlah Belanja Bruto
Rp
Pengembalian Belanja Jumlah Belanja Neto
Belanja Barang Rp. 2,08 T
179,379,723,744 Rp (1,235,827,185)
Rp
% Naik / Turun
178,143,896,559 Rp
(507,483,362) 166,396,238,631
7.06%
B.2.2.1.2. Belanja Barang Realisasi Belanja Barang Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 2.082.848.756.459,- atau 93,00% dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA Tahun Anggaran 2011. Sedangkan Realisasi Belanja Barang Periode 1 Januari 2010 s/d. 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 1.148.282.609.839,- atau 97,38% dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA Tahun Anggaran 2010. Sehingga jika realisasi Belanja Barang Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 dibandingkan dengan realisasi Belanja Barang Periode 1 Januari 2010 s/d. 31 Desember 2010, maka terjadi kenaikan sebesar Rp. 934.566.146.620,- (81,39%). Hal tersebut dikarenakan adanya peningkatan kegiatan untuk menunjang program Keluarga Berencana.
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 22
Namun jika dibandingkan secara prosentase, Realisasi Belanja Barang pada Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 mengalami penurunan sebesar 4,38% (dari 97,38% menjadi 93,00%). Penurunan tersebut karena ada kegiatan yang belum terserap akibat dari kenaikan pagu pada Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011. Tabel : 11 Rincian Realisasi Belanja Barang Periode 1 Jan’2011 sd. 31 Des’2011 dan Periode 1 Jan’2010 sd. 31 Des’2010 Nama Perkiraan
Realisasi Periode 1 Jan'10 sd. 31 Des'10
(Rp.)
(Rp.)
% Naik / Turun
Belanja Barang Operasional
Rp
61,813,823,413 Rp
34,739,302,520
77.94%
Belanja Barang Non Operasional
Rp
1,488,782,106,617 Rp
832,225,978,884
78.89%
Belanja Barang Penunjang
Rp
11,414,521,815
-
0.00%
Belanja Jasa
Rp
93,619,925,620 Rp
35,558,747,620
163.28%
Belanja Pemeliharaan
Rp
29,664,808,130 Rp
26,013,422,591
14.04%
Belanja Perjalanan Dalam Negeri
Rp
395,861,575,105 Rp
217,157,317,491
82.29%
Belanja Perjalanan Luar Negeri
Rp
1,691,995,759 Rp
2,587,840,733
-34.62%
Jumlah Belanja Bruto
Rp
2,082,848,756,459 Rp
1,148,282,609,839
81.39%
(318,708,267)
368.22%
Rp
2,081,356,508,492 Rp
1,147,963,901,572
81.31%
Pengembalian Belanja Jumlah Belanja Neto
Belanja Modal Rp. 93,81 M
Realisasi Periode 1 Jan'11 sd. 31 Des'11
(1,492,247,967)
B.2.2.1.3. Belanja Modal Realisasi Belanja Modal Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 93.810.457.394,- atau 95,25% dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA Tahun Anggaran 2011. Sedangkan realisasi Belanja Modal Periode 1 Januari 2010 s/d. 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 18.393.185.323,- atau 94,54% dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA Tahun Anggaran 2010. Sehingga, jika Realisasi Belanja Pegawai Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 dibandingkan dengan Periode 1 Januari 2010 s/d. 31 Desember 2010 terjadi kenaikan sebesar Rp. 75.417.272.071,- (410,03%). Begitu pula jika dibandingkan secara prosentase, terjadi kenaikan sebesar 0,71% (dari 94,54% menjadi 95,25%). Kenaikan tersebut disebabkan karena adanya proses pengadaan untuk penambahan peralatan dan mesin, penambahan gedung dan bangunan serta penambahan fisik lainnya sudah dapat dilakukan dalam waktu 1 tahun anggaran.
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 23
Rincian realisasi Belanja Modal dapat disajikan seperti tabel di bawah ini : Tabel : 12 Rincian Realisasi Belanja Modal Periode 1 Januari 2011 s/d. 31 Desember 2011 dan Periode 1 Januari 2010 s/d. 31 Desember 2010 Nama Perkiraan
Realisasi
Realisasi
Periode TA 2011 (Rp.)
Periode TA 2010 (Rp.)
% Naik / Turun
Belanja Modal Tanah
Rp
5,676,400
-
0.00%
Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Rp
78,373,320,814 Rp
11,910,559,250
558.02%
Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Rp
13,477,457,685 Rp
5,481,035,768
145.89%
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
Rp
183,991,000 Rp
176,032,325
4.52%
Belanja Modal Fisik Lainnya
Rp
1,770,011,495 Rp
825,557,980
114.40%
Jumlah Belanja Bruto
Rp
93,810,457,394 Rp
18,393,185,323
410.03%
Pengembalian Belanja Jumlah Belanja Neto
(8,880,000) Rp
93,801,577,394 Rp
(9,000) 18,393,176,323
409.98%
B.3. CATATAN PENTING LAINNYA 1. Terdapat kesalahan MAK Belanja Modal Gedung dan Bangunan yang seharusnya merupakan Belanja Modal Peralatan dan Mesin sebesar Rp. 1.091.317.700,00 dan salah klasifikasi Aset Tetap Gedung dan Bangunan yang seharusnya merupakan Aset Tetap Peralatan dan Mesin sebesar Rp. 1.091.317.700,00. Pada Neraca Laporan Keuangan TA 2011 telah disesuaikan nilai tersebut dari Aset Tetap Gedung dan Bangunan ke dalam Aset Tetap Peralatan dan Mesin. 2. Deputi Bidang KBKR melaksanakan pengadaan 6.144 set phantom senilai Rp. 37.847.040.000,00 dengan menggunakan MAK 532111. Berdasarkan surat Sekretaris Utama Nomor: 020/I/LK.003/BBJS/2011 tanggal 7 Maret 2011, phantom tersebut dicatat sebagai Peralatan dan Mesin sub sub kelompok barang Alat Peraga Pelatihan Lainnya. Phantom tersebut didistribusikan kepada BKKBN Provinsi sesuai dengan rencana distribusi yang telah ditetapkan. Pada tahun-tahun anggaran sebelumnya, phantom diklasifikasikan sebagai persediaan dan pengadaannya menggunakan MAK 52 karena ditujukan untuk diserahkan kepada masyarakat. Berdasarkan hasil konfirmasi kepada pihak BKKBN provinsi diketahui bahwa phantom IUD dan phantom implant tersebut mudah rusak sehingga berisiko untuk dicatat sebagai aset tetap. 3. Terdapat rekening khusus Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Perwakilan BKKBN Provinsi Banten tersebut memiliki saldo sebesar Rp. 58.318.108,00 dan pendapatan jasa giro (bersih setelah dikurangi pajak dan biaya administrasi) sebesar Rp. 18.108,00 per 31 Desember 2011. Pembukaan rekening tersebut tidak pernah diajukan persetujuan ke Kementerian Keuangan. Namun pendapatan jasa giro tersebut telah disetorkan seluruhnya oleh BPP Bidang KS-PK ke kas negara pada tanggal 15 Maret 2012 dengan NTPN 0811021011150314.
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 24
C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA C.1. PENJELASAN UMUM NERACA Komposisi Neraca per 31 Desember 2011 dan per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tabel : 13 Komposisi Neraca Per 31 Desember 2011 dan Per 31 Desember 2010 Per 31-12-2011 (Rp.)
URAIAN
Per 31-12-2010 (Rp.)
Naik / Turun
Aset
Rp
1.588.840.105.435 Rp
1.392.578.148.962 Rp
196.261.956.473
Kewajiban
Rp
7.377.796.446 Rp
4.861.189.290 Rp
2.516.607.156
Ekuitas Dana
Rp
1.581.462.308.989 Rp
1.387.716.959.672 Rp
193.745.349.317
Jumlah Aset per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 1.588.840.105.435,- terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp. 682.386.147.628,-, Aset Tetap sebesar Rp. 886.614.559.330,- dan Aset Lainnya sebesar Rp. 19.839.398.477,-. Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 7.377.796.446,merupakan Kewajiban Jangka Pendek. Jumlah Ekuitas Dana per 31 Desember 2011 Rp.1.581.462.308.989,- terdiri dari Ekuitas Dana Lancar Rp.675.008.351.182,dan Ekuitas Dana Investasi Rp.906.453.957.807,-.
sebesar sebesar sebesar
Grafik komposisi neraca dapat disajikan seperti dibawah ini : Grafik : 4. Komposisi Neraca Per 31 Desember 2011 dan Per 31 Desember 2010
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 25
C.2. PENJELASAN PER POS NERACA ASET Aset Lancar Kas di Bendahara Pengeluaran Rp. 6,97 M
C.2.1. Kas di Bendahara Pengeluaran Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 6.972.725.190,dan saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 3.043.143.972,- (Rupiah Murni). Masih terdapat sisa UP/TUP pada Kas di Bendahara Pengeluaran disebabkan karena adanya keterlambatan penghitungan pertanggungjawaban kas sehingga tutup Buku Kas akhir tahun juga mengalami keterlambatan. Tabel : 14 Daftar Perbandingan Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran Per 31 Desember 2011 dan Per 31 Desember 2010 31 Desember 2011 (Rp.)
Eselon I BKKBN
Rp
31 Desember 2010 (Rp.)
6,972,725,190 Rp
Kenaikan/ Penurunan (Rp.)
3,043,143,972 Rp
% Naik (Turun)
3,929,581,218
129.13%
Tabel : 15 Rincian Saldo Kas Bendahara Pengeluaran Per 31 Desember 2011 dan Per 31 Desember 2010 No.
Kode
1
017326
SESTAMA
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
668430 682054 649505 649512 649526 649530 668419 668423 682061 017393 017621 017972 018030 018377 018381 018398 433011 433020 018403 018410 018424 433036 018431 433042 018445 433051 018452 433067 433073 018466
BIBEK ADPIN/IKPK KBKR KSPK LATBANG IRTAMA DITVOK PUSLITBANG KEPENDUDUKAN JABAR JATENG DIY JATIM ACEH SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL LAMPUNG KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULTRA MALUKU BALI
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Satker
Per 31 Des' 2011 (Rp.) 533,141,950 44,332,891 3,380,228,839 482,030,600 1,457,788,210 96,141,400 301,124,864 176,346,177 389,652 18,273 29,572,000 13,960,800 -
Per 31 Des' 2010 (Rp.) 11,850,300
Kenaikan (Penurunan) (Rp.) 521,291,650
- (Satker Tidak ada lagi) 118,268,426 (73,935,535) 1,931,226,155 1,449,002,684 26,354,350 455,676,250 291,961,737 1,165,826,473 96,141,400 373,521,312 (72,396,448) 147,669,562 28,676,615 389,652 18,273 12,430,505 (12,430,505) 29,572,000 78,142,125 (64,181,325) -
Halaman 26
Lanjutan Tabel 15 : Rincian Saldo Kas Bendahara Pengeluaran Per 31 Desember 2011 dan Per 31 Desember 2010 No.
Kode
32 33 34 35 36 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42.
018562 433098 433082 433102 631631 631610 631606 631627 666798 666700 666803 666781
Per 31 Des' 2011
Satker
Per 31 Des' 2010
(Rp.) NTB NTT PAPUA BENGKULU MALUT BANTEN BABEL GORONTALO KEPRI PAPBAR SULBAR BPMP- KB DKI JUMLAH
Rp
94,921,350 362,728,184 6,972,725,190 Rp
Kenaikan (Penurunan) (Rp.)
(Rp.) 1,280,000 50,289,500 150,000 3,043,143,972 Rp
(1,280,000) 94,921,350 312,438,684 (150,000) 3,929,581,218
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2010 senilai Rp. 3.043.143.972,- telah disetorkan pada tahun 2011, dengan rincian sbb: Tabel : 16 Penyetoran Saldo per 31 Desember 2010 No 1
Tanggal Setor
3
4
6
0207090607051314
Bank BNI
ADPIN/IKPK
Jumlah Rp
11,850,300
Rp
11,850,300
Rp
118,268,426
6-Jan-2011
0912040605061314
Bank BNI
Rp
1,553,726
6-Jan-2011
0515071014040300
Bank BNI
Rp
116,714,700
Rp
1,931,226,155
KBKR 14-Jan-2011
0307000310030215
Bank BNI
Rp
1,699,932,900
14-Jan-2011
0705020206010113
Bank BNI
Rp
200,000,000
14-Jan-2011
1103051400041500
Bank BNI
Rp
31,293,255
Rp
26,354,350
1307020801091513
Bank BNI
Rp
26,354,350
Rp
291,961,737
KSPK 4-Jan-2011
5
Nama Bank
SESTAMA 7-Jan-2011
2
No.NTPN
LATBANG 7-Jan-2011
0707110001001314
BANK BNI
Rp
265,056,737
10-Jan-2011
0011150815040503
BANK BNI
Rp
26,905,000
Rp
373,521,312
DITVOK
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
6-Jan-2011
1215101102110201
Bank BNI
Rp
71,064,295
6-Jan-2011
1413081112130010
Bank BNI
Rp
10,007,250
6-Jan-2011
1007141004040601
Bank BNI
Rp
222,382,362
6-Jan-2011
1502091400040115
Bank BNI
Rp
3,737,050
6-Jan-2011
0713121402080413
Bank BNI
Rp
58,142,605
6-Jan-2011
1013031513140512
Bank BNI
Rp
8,187,750
Halaman 27
Lanjutan Tabel 16 : Penyetoran Saldo per 31 Desember 2010 No 7
8
9
Tanggal Setor
12
Jumlah Rp
147,669,562
4-Jan-2011
0804120203150806
Bank BNI
Rp
44,137,652
6-Jan-2011
0513121302141407
Bank BNI
Rp
175,000
6-Jan-2011
1308040011140209
Bank BNI
Rp
211,700
6-Jan-2011
0205050505010001
Bank BNI
Rp
950,400
6-Jan-2011
0411071100020514
Bank BNI
Rp
146,750
6-Jan-2011
0015141513110112
Bank BNI
Rp
3,200,900
6-Jan-2011
0303070201030407
Bank BNI
Rp
111,540
6-Jan-2011
1104020404121210
Bank BNI
Rp
3,408,366
6-Jan-2011
1305130509121008
Bank BNI
Rp
25,000
6-Jan-2011
1008041411020514
Bank BNI
Rp
44,100
6-Jan-2011
0010120115100706
Bank BNI
Rp
9,250,000
6-Jan-2011
0714111415040313
Bank BNI
Rp
163,000
6-Jan-2011
1406040611131114
Bank BNI
Rp
200,000
6-Jan-2011
0002100114061001
Bank BNI
Rp
470,400
6-Jan-2011
0904120307001213
Bank BNI
Rp
15,464
6-Jan-2011
0515021107020609
Bank BNI
Rp
1,100,000
6-Jan-2011
1306120211061213
Bank BNI
Rp
407,093
6-Jan-2011
0201060515010506
Bank BNI
Rp
5,950,000
6-Jan-2011
0706120513110507
Bank BNI
Rp
77,702,197
Rp
12,430,505
SULUT 5-Jan-2011
1304021102111309
KANTOR POS
Rp
16,480,505
5-Jan-2011
1304021102111309
LEBIH SETOR
Rp
(4,050,000)
Rp
78,142,125
Rp
78,142,125
Rp
1,280,000
Rp
1,280,000
Rp
50,289,500
SULTRA 0103050301090210
BANK BRI
NTB 4-Jan-2011
11
Nama Bank
PUSLITBANG
3-Jan-2011 10
No.NTPN
1210081206010710
BANK BRI
BANTEN 6-Jan-2011
0200080905100509
BANK BRI
Rp
45,909,500
7-Jan-2011
0705150600090001
BANK BRI
Rp
4,380,000
BPMPKB DKI
Rp
150,000
5-Jan-2011
1213090100080307
Rp
107,654
5-Jan-2011
1011020511140813
Rp
42,346
Rp
3,043,143,972
Jumlah
Penjelasan : Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran Satuan Kerja Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 12.430.505,-, namun pada tanggal 05 Januari 2011 terdapat lebih setor UP/TUP ke Kas Negara sebesar Rp.4.050.000,-. Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2011 senilai Rp. 6.972.725.190,- telah disetorkan pada tahun 2012, dengan rincian sbb: LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 28
Tabel : 17 Penyetoran Saldo per 31 Desember 2011 No 1
Tanggal Setor
4
5
6
7
BANK BNI
0603131005151503
BANK BNI
KBKR
Jumlah Rp
533,141,950
Rp
533,141,950
Rp
44,332,891
Rp
44,332,891
Rp
3,380,228,839
9-Jan-2012
1005080702130015
BANK BNI
Rp
2,611,900
9-Jan-2012
0109040306030100
BANK BNI
Rp
3,205,285,485
9-Jan-2012
1008001306101308
BANK BNI
Rp
100,000,000
9-Jan-2012
0211040513080305
BANK BNI
Rp
72,331,454
Rp
482,030,600
KSPK 2-Jan-2012
0804050401140103
BANK BNI
Rp
118,479,700
2-Jan-2012
0804070911081011
BANK BNI
Rp
363,550,900
Rp
1,457,788,210
LATBANG 13-Jan-2012
0012010903111208
BANK BNI
Rp
957,788,210
13-Jan-2012
1309090101031404
BANK BNI
Rp
500,000,000
Rp
96,141,400
IRTAMA 19-Jan-2012
1011121411081005
BANK BNI
Rp
96,080,100
19-Jan-2012
0801141203010704
BANK BNI
Rp
61,300
Rp
301,124,864
Rp
301,124,864
Rp
176,346,177
DITVOK 5-Jan-2012
8
0910011508080411
ADPIN/IKPK 11-Jan-2012
3
Nama Bank
SESTAMA 13-Jan-2012
2
No.NTPN
1210120106080702
BANK BNI
PUSLITBANG 2-Jan-2012
1508091202120402
BANK BNI
Rp
150,000,000
3-Jan-2012
0406100004080611
BANK BNI
Rp
29,429,177
LEBIH SETOR 9
KEPENDUDUKAN 6-Jan-2012
10
BANK BRI
1013131509010604
BANK BUKOPIN
SULTENG 6-Jan-2012
12
0512111111101111
JATENG 13-Jan-2012
11
(3,083,000)
1308110507130013
BANK BRI
SULTRA 4-Jan-2012
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
0204100515140111
BANK BRI
Rp
389,652
Rp
389,652
Rp
18,273
Rp
18,273
Rp
29,572,000
Rp
29,572,000
Rp
13,960,800
Rp
13,960,800
Halaman 29
Lanjutan Tabel 17 : Penyetoran Saldo per 31 Desember 2011 No 13
Tanggal Setor
No.NTPN
PAPUA
Jumlah Rp
94,921,350
4-Jan-2012
1006010901031002
KANTOR POS
Rp
67,653,000
4-Jan-2012
0110031101140002
KANTOR POS
Rp
21,690,000
4-Jan-2012
1310151110070913
KANTOR POS
Rp
2,000,000
4-Jan-2012
0702041504101201
KANTOR POS
Rp
1,000,000
4-Jan-2012
1301100606040405
KANTOR POS
Rp
571,000
6-Jan-2012
0412000013151311
KANTOR POS
Rp
2,000,000
KANTOR POS
Rp
7,350
Rp
362,728,184
Rp
362,728,184
Rp
6,972,725,190
6-Jan-2012 14
Nama Bank
BANTEN 5-Jan-2012
0613001307051400
BANK BRI
Jumlah
1. Terdapat rekening khusus Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Perwakilan BKKBN Provinsi Banten tersebut memiliki saldo sebesar Rp.58.318.108,- dan pendapatan jasa giro (bersih setelah dikurangi pajak dan biaya administrasi) sebesar Rp18.108,- per 31 Desember 2011. Pembukaan rekening tersebut tidak pernah diajukan persetujuan ke Kementerian Keuangan. Namun pendapatan jasa giro tersebut telah disetorkan seluruhnya oleh BPP Bidang KS-PK ke kas negara pada tanggal 15 Maret 2012 dengan NTPN Nomor 0811021011150314; 2. Terdapat penurunan nilai Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran bila dibandingkan dengan Laporan Keuangan Un-Audited BKKBN TA 2011 disebabkan karena sesuai arahan KPPN Jakarta V bahwa setoran senilai Rp. 26.905.000,- dirubah kode mata anggarannya menjadi 815114 sehingga mengurangi saldo Kas Bendahara Pengeluaran LK Un-Audited BKKBN TA 2011. Kas di Bendahara Penerima Rp. 6.253,-
C.2.2
Kas di Bendahara Penerimaan : Kas pada Bendahara Penerima per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 6.253,- dan per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 6.253,Tabel : 18 Daftar Perbandingan Saldo Kas di Bendahara Penerimaan Per 31 Desember 2011 dan Per 31 Desember 2010 31 Desember 2011 (Rp.)
Eselon I BKKBN
Kas Lainnya dan Setara C.2.3 Kas Rp. 367,83 juta
Rp
6,253 Rp
31 Desember 2010 (Rp.) 6,253
Kenaikan/ Penurunan (Rp.)
% Naik (Turun) -
0.00%
Kas Lainnya dan Setara Kas : Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 367.839.400,-, sedangkan Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 1.418.702.072,-.
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 30
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2010 tersebut diatas terdiri dari sisa saldo kas dana hibah UNFPA di rekening penampung Satker Direktorat Advokasi dan KIE (Ditvok) sebesar Rp. 5.314.562,- dan sisa saldo kas dana hibah USAID di rekening penampung Satker Puslitbang sebesar Rp. 1.413.387.510,-. Sedangkan saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2011 terdiri dari : 1. Sisa saldo kas dana hibah UNFPA di rekening penampung Satker Latbang per 31 Desember 2011 pada Rekening Bank BNI No. 0225253491 an. BKKBN – UNFPA sebesar …………………………………………. Rp 500,698,541 Saldo cash on hand pada Bendahara Proyek sebesar …………………………………………. Rp
1,906,206
T O T A L sebesar ………………………………
Rp 502,604,747
Sisa saldo yang sudah dikembalikan ke UNFPA pada tanggal 25-01-2012 sebesar …
Rp (305,764,241)
Sisa Dana UNFPA yang akan diluncurkan pada Tahun 2012 ……………………………….
Rp 196,840,506
Pada saat penyusunan laporan keuangan BKKBN Un-Audited Tahun Anggaran 2011 pada bulan Februari 2012, seluruh saldo kas dana hibah UNFPA masih dicatat secara keseluruhan yaitu sebesar Rp. 502.603.841,- dan Surat Perintah Pengesahan Hibah Langsung belum diterbitkan oleh KPPN. Pada bulan April 2012 Surat Perintah Pengesahan Hibah Langsung telah diterbitkan dengan No. 047144X tertanggal 31 Desember 2011, sehingga sisa dana UNFPA yang dicatat dalam Neraca hanya sisa dana yang akan digulirkan/diluncurkan kembali pada tahun 2012 (bukti terlampir); 2. Sisa saldo kas dana hibah USAID di rekening penampung Satker Puslitbang per 31 Desember 2011 pada Rekening Bank BNI No. 0192025311 an. Pro. Optimalisasi Pemanfaatan Data SDKI sebesar Rp. 170.999.000,- dan sudah disetor ke Kas Negara sebesar Rp. 170.998.894. Tabel : 19 Daftar Perbandingan Kas Lainnya dan Setara Kas Per 31 Desember 2011 dan Per 31 Desember 2010 31 Desember 2011 (Rp.)
Eselon I BKKBN
Piutang Bukan Pajak Rp. 8,49 M
Rp
367,839,400 Rp
31 Desember 2010 (Rp.) 1,418,702,072
Kenaikan/ Penurunan (Rp.) (1,050,862,672)
% Naik (Turun) -74.07%
C.2.4. Piutang Bukan Pajak Jumlah Piutang Bukan Pajak secara total per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 8.499.808.374,- dan per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 6.080.431.968,-.
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 31
Tabel : 20 Daftar Perbandingan Piutang Bukan Pajak Per 31 Desember 2011 dan Per 31 Desember 2010 31 Desember 2011 (Rp.)
Eselon I BKKBN
Rp
31 Desember 2010 (Rp.)
8,499,808,374 Rp
Kenaikan/ Penurunan (Rp.)
6,080,431,968 Rp
2,419,376,406
% Naik / Turun 39.79%
Penjelasan :
Sejak Tahun 2006 s/d Tahun 2009, BKKBN telah mendapatkan anggaran belanja bantuan sosial sebesar Rp.59.859.000.000,- dengan rincian sbb : Tahun 2006 sebesar Rp. 10.000.000.000,-, Tahun 2007 sebesar Rp. 10.000.000.000,- Tahun 2008 sebesar Rp. 23.970.000.000,- dan Tahun 2009 sebesar Rp. 15.925.000.000,-. Pada periode Tahun Anggaran 2006 dan 2007 merupakan belanja bantuan sosial, berdasarkan peraturan Kepala BKKBN nomor 332/HK.010/F3/2008 tanggal 22 Juli 2008 dana bantuan modal diberikan dengan sistem bergulir pada kelompok UPPKS.
Realisasi jumlah pengiriman dana bantuan modal usaha ke kelompok UPPKS yang berasal dari APBN Pusat dan APBN Provinsi berdasarkan SPM/SP2D pada periode 22 Juli 2008 s/d 31 Agustus 2009 adalah sebesar Rp. 19.670.000.000,-.
Perkembangan pengembalian sisa dana kelompok UPPKS yang sudah disetor ke kas Negara s/d tanggal 24 desember 2010 adalah Rp. 13.589.568.032,- dari dana sebesar Rp. 19.670.000.000,-, sehingga dana UPPKS yang masih belum dikembalikan sebesar Rp.6.080.431.968,- (out standing) berada di provinsi dan SKPD kab/kota.
Berdasarkan hasil pemetaan I dan II terhadap UPPKS pada Perwakilan BKKBN Provinsi periode 22 Juli 2008 sd. 31 Agustus 2009, maka perkembangan dari piutang bukan pajak sebesar Rp. 6.080.431.968,- adalah sebagai berikut : Jumlah Bansos menurut BPK yang menjadi Piutang Negara .......................................... : Rp. 9.262.102.474, Provinsi yang dana Bansos tidak cair pada mapping II yaitu : Provinsi NTT ....................................... Rp. 32.500.000,-
Provinsi setor dana ke Kas Negara Lampung Rp. 4.715.526, Sumatera Barat Rp. 60.000.000, NTT Rp. 86.204.000, Riau Rp. 25.750.000, Banten Rp. 318.500, Jawa Tengah Rp. 245.596.100, Sumatera Utara Rp. 231.145.000, Sumatera Selatan Rp. 14.100.000, NTB Rp. 47.758.000, Papua Rp. 14.206.974,Jumlah setor dana ke Kas Negara
Rp. 729.794.100,: Rp. 762.294.100, SISA PIUTANG NEGARA ............................................... : Rp. 8.499.808.374,Dari jumlah dana sebesar Rp. 8.499.808.374,- berpotensi menjadi piutang tak tertagih.
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 32
Persediaan Rp.666,54 M
C.2.5. Persediaan Persediaan per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 666.545.768.411,-. Sedangkan Persediaan per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 531.437.671.466,-. Tabel : 21 Daftar Perbandingan Persediaan Per 31 Desember 2011 dan Per 31 Desember 2010 Per 31 Desember 2011 (Rp.)
Eselon I BKKBN
Rp
Per 31 Desember 2010 (Rp.)
666,545,768,411 Rp
% Naik / turun
Kenaikan / -penurunan
531,437,671,466 Rp
135,108,096,945
25.42%
Dalam aplikasi SIMAK BMN terdapat penurunan nilai Persediaan setelah migrasi sebesar Rp. 225.472.645.736,- disebabkan : 1. Pada bulan Februari 2011 terjadi restrukturisasi di BKKBN yaitu dengan ditiadakannya satker BIBEK (Biro Perlengkapan dan Perbekalan), dimana pada saat itu terdapat saldo Persediaan satker BIBEK sebesar Rp. 225.472.570.736,-. Implikasi dari ditiadakannya satker tersebut adalah masuknya nilai akun Persediaan tersebut ke dalam Satker Sekretaris Utama. Untuk nilai persediaan sejumlah Rp. 225.472.570.736,- telah masuk ke dalam Satker Sekretariat Utama sebagai transaksi tahun berjalan (transfer masuk persediaan) pada bulan Mei 2011 dan bukan dimasukkan pada saldo awal Tahun 2011. Hal tersebut menyebabkan saldo awal setelah migrasi pada akun Persediaan menurun menjadi sebesar Rp. 305.965.100.730,- = (Rp. 531.437.671.466 - Rp. 225.472.570.736) 2. Pada satker Provinsi Lampung nilai Persediaan sebelum migrasi adalah sebesar Rp. 13.225.277.877,- dan setelah migrasi nilainya menjadi Rp. 13.225.352.877,- (terdapat selisih lebih/kenaikan Rp. 75.000,-, sehingga nilai Persediaan setelah migrasi menjadi sebesar Rp. 305.965.025.730,(Rp. 305.965.100.730 - Rp. 75.000) 3. Kesimpulannya adalah penurunan migrasi Persediaan terjadi karena Satker BIBEK dan Satker Lampung yaitu Rp. 225.472.570.736,- + Rp.75.000,- = Rp. 225.472.645.736,-.
Tabel : 22 Daftar Rincian Persediaan per 31 Desember 2011 Akun 11511
URAIAN
Jumlah
Barang Konsumsi
Rp
115113 Bahan untuk Pemeliharaan
Rp
36,670,000
115114 Suku Cadang
Rp
967,899,884
115124 Peralatan dan Mesin untuk Dijual atau Diserahkan Kepada Masyarakat
Rp
20,707,029,840
115128 Barang Lainnya untuk Dijual atau Diserahkan Kepada Masyarakat
Rp
640,955,245,906
115131 Bahan Baku
Rp
1,496,000
115191 Persediaan untuk Tujuan Strategis/Berjaga-Jaga Lainnya
Rp
213,283,061
115199 Persediaan Lainnya
Rp
2,224,571,360
Rp
666,545,768,411
Total Persediaan
1,439,572,360
Nilai persediaan yang disajikan dalam Neraca Semester I 2011 merupakan nilai berdasarkan hasil opname fisik.
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 33
Penjelasan: 1. Terdapat perubahan pencatatan phantom dari Aset Tetap menjadi Persediaan, dimana pada Semester I phantom tercatat sebagai Aset Tetap dengan nama Alat Peraga Pelatihan Lainnya berdasarkan surat Sekretaris Utama Nomor : 020/I/LK.003/KBJS/2011 tanggal 7 maret 2011, maka pada Semester II ini dilakukan perubahan pencatatan phantom yaitu sebagai Persediaan berdasarkan Surat Sestama Nomor 2760/KU.803/B3/2011 tanggal 27 Desember 2011. 2. Terdapat persediaan alkon BKKBN Pusat dhi. Sekretariat Utama yang dititipkan di gudang pihak rekanan per 31 Desember 2011 sebesar Rp12.979.123.350,00 dengan rincian sebagai berikut: No. 1.
2.
Jenis Persediaan ADS
Susuk KB II Inserter
Kuantitas
Jumlah (Rp)
2.738.550 buah
4.053.054.000,-
32.530 set
8.926.069.350,-
Jumlah
Keterangan Enseval BA Nomor: 1266/I/LK.006/B3/ 2011 Tanggal: 18 Juli 2011 Enseval juga menitipkan kepada Triyasa Nagamas Farma (produsen). Pada tanggal 10 Januari 2012 telah dikirim ke gudang BKKBN Pusat sejumlah 1.261.000 buah. Djaja Bima Agung BA Nomor: 1998/I/LK.003/B3/ 2011 Tanggal: 5 Desember 2011 Pada tenggal 10 Januari 2012 telah dikirim semua ke gudang BKKBN Pusat.
12.979.123.350,-
3.
Terdapat persediaan milik Perwakilan BKKBN Provinsi Banten berupa Pil KB sejumlah 1.203.400 cycle senilai Rp2.389.952.400 yang dititipkan di Gudang BKKBN Pusat sesuai dengan surat penitipan Nomor: 1358/KU.902/J.1/2011 tanggal 4 Juli 2011. Persediaan tersebut telah dicatat dalam Laporan Persediaan Perwakilan BKKBN Provinsi Banten per 31 Desember 2011.
4.
Terdapat persediaan yang kondisinya sudah usang/rusak/kadaluarsa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Fisik Persediaan senilai Rp98.265.507,00 sebagai berikut: No. 1. 2.
3. 4. 5.
6. 7.
Provinsi Sulawesi Tenggara DIY
Bangka Belitung Jambi Kalimantan Barat
Sulawesi Tengah NAD
Jumlah
Jenis Persediaan Vasektomi Kit
Kuantitas 5 set
Kondom
Jumlah (Rp) 5.989.500,-
480 gross
-
Fallope Ring
93 set
-
Trocar Fallope Ring
735 buah 22 set
40.425.000,597.740,-
1 unit 1.495 each
7.810.000,21.855.405,-
47 set
12.896.565,-
29 set
787.930,-
Vanding Machine IUD Copper T Susuk KB Inserter Fallope Ring Pil KB Kondom Safety Box
II
3.100 cycle 11 gross 50 buah
Keterangan
Dalam Aplikasi Persediaan/ Laporan Mutasi Barang Persediaan dilaporkan dengan nilai Rp. 0,-
6.156.600,652.267,1.094.500,98.265.507,-
Sampai dengan pemeriksaan berakhir tanggal 17 April 2012, BKKBN belum mengajukan usulan penghapusan persediaan.
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 34
Aset Tetap Aset Tetap Rp. 886,61 M
C.2.6
Aset Tetap Aset Tetap secara total per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp.886.614.559.330,-. Aset tetap per 31 Rp.837.473.504.725,-
Desember
2010
adalah
sebesar
Posisi aset tetap dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel : 23 Posisi Aset Tetap Per 31 Desember 2011 dan Per 31 Desember 2010 Nama Perkiraan
Per 31 Desember 2011
Per 31 Desember 2010
(Rp.)
(Rp.)
kenaikan / -penurunan
% Naik / -turun
Tanah
Rp
367.172.735.193 Rp
377.754.240.518
(10.581.505.325)
-2,80%
Peralatan dan Mesin
Rp
261.094.306.212 Rp
222.741.572.491 Rp
38.352.733.721
17,22%
Gedung dan Bangunan
Rp
230.581.555.126 Rp
216.952.721.703 Rp
13.628.833.423
6,28%
Jalan, Irigasi dan Jaringan
Rp
15.278.142.051 Rp
13.672.949.891 Rp
1.605.192.160
11,74%
Aset Tetap Lainnya
Rp
3.916.407.657 Rp
4.003.175.122
(86.767.465)
-2,17%
Konstruksi dalam Pengerjaan
Rp
8.571.413.091 Rp
2.348.845.000 Rp
6.222.568.091
264,92%
Jumlah Aset Tetap
Rp
886.614.559.330 Rp
837.473.504.725 Rp
49.141.054.605
5,87%
Grafik : 5 Posisi Aset Tetap Per 31 Desember 2011 dan Per 31 Desember 2010
Posisi Aset Tetap pada Neraca per 31 Desember 2011 dibandingkan dengan Aset Tetap pada SIMAK BMN dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 35
Tabel : 24 Daftar Perbandingan Aset Tetap antara Neraca dan SIMAK BMN per 31 Desember 2011 Nama Perkiraan
Tanah Rp. 367,17 M
C.2.6.1
Asset Tetap dalam Neraca Asset Tetap dalam SIMAK (Rp.) BMN (Rp.)
Selisih
Tanah
Rp
367.172.735.193 Rp
367.172.735.193
-
Peralatan dan Mesin
Rp
261.094.306.212 Rp
261.094.306.212
-
Gedung dan Bangunan
Rp
230.581.555.126 Rp
230.581.555.126
-
Jalan, Irigasi dan Jaringan
Rp
15.278.142.051 Rp
15.278.142.051
-
Aset Tetap Lainnya
Rp
3.916.407.657 Rp
3.916.407.657
-
Konstruksi dalam Pengerjaan
Rp
8.571.413.091 Rp
8.571.413.091
-
Jumlah
Rp
886.614.559.330 Rp
886.614.559.330
-
Tanah Nilai Tanah secara total per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 367.172.735.193,- sedangkan nilai Tanah secara total per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 377.754.240.518,-, sehingga terdapat penurunan sebesar Rp. 10.581.505.325,- atau minus 2,80% bila dibandingkan dengan nilai tanah per 31 Desember 2010. Tabel : 25 Daftar Perbandingan Tanah Per 31 Desember 2011 dan Per 31 Desember 2010 31 Desember 2011 (Rp.)
Eselon I BKKBN
Rp
31 Desember 2010 (Rp.)
367.172.735.193 Rp
377.754.240.518
Kenaikan/ Penurunan (Rp.)
% Naik / Turun
(10.581.505.325)
-2,80%
Mutasi/perubahan nilai Tanah sebesar Rp. 10.581.505.325,- adalah sebagai berikut : Tabel : 26 Daftar Mutasi Nilai Tanah Per 31 Desember 2011 Keterangan
Jumlah
Saldo Awal 01-01-2011 Mutasi Tambah : pengembangan nilai aset koreksi pencatatan nilai/kuantitas pengembangan melalui KDP Total Mutasi Tambah Mutasi Kurang : Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas Koreksi Pencatatan Total Mutasi Kurang
377.754.240.518
27.861.400 47.827.500 200.744.000 276.432.900
(71.754.225) (10.786.184.000) (10.857.938.225)
Hasil Mutasi
(10.581.505.325)
Saldo Akhir 31-12-2011
367.172.735.193
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 36
Penjelasan : Pada nilai Tanah sebesar Rp. 367.172.735.193,- terdapat koreksi pencatatan tanah satker Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur senilai Rp. 9.738.000.000,- karena status kepemilikkan tanah satker tersebut masih dalam sengketa dengan Pemerintah Daerah Surabaya dan sampai saat ini masih belum diselesaikan, sehingga nilai aset tersebut belum dapat diakui kepemilikannya oleh BKKBN.
Realisasi Belanja Modal Tanah periode Tahun Anggaran 2011 adalah sebagai berikut : Tabel : 27 Realisasi Belanja Modal Tanah Periode 1 Januari 2011 sd. 31 Desember 2011 No.
MA
URAIAN
Jumlah
1,
531113 Belanja Modal Pembiayaan Honor Tim Tanah
Rp
4.200.000
2
531114 Belanja Modal Pembuatan Sertifikat Tanah
Rp
1.476.400
Rp
5.676.400
Total Belanja Modal Tanah
Penjelasan : Belanja terkait Aset Tanah tersebut di atas terdapat kesalahan penggunaan MAK, yaitu seharusnya menggunakan MAK 52.
Rincian Realisasi Belanja Modal Tanah dengan Penambahan Tanah tidak terkait Belanja Modal adalah sebagai berikut : Tabel : 28 Rincian Realisasi Belanja Modal Tanah dengan Penambahan Tanah tidak terkait Belanja Modal Periode 1 Januari 2011 sd. 31 Desember 2011 KETERANGAN
Jumlah
Penambahan Tanah terkait Belanja Modal Pembelian
-
Pengembangan nilai aset
Rp
5.676.000
Jumlah Rp
5.676.000
Rp
270.756.900
Jumlah Rp
270.756.900
Rp
276.432.900
Penambahan Tanah tidak terkait Belanja Modal Pembelian dengan Belanja Bahan
-
Penambahan mutasi Aset Total
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 37
Penjelasan: BKKBN menggunakan 148 lokasi tanah, 121 tanah diantaranya telah bersertifikat atas nama BKKBN dan 27 tanah sisanya tidak atau belum bersertifikat atas nama BKKBN dengan rincian berikut: Jumlah
No.
Kondisi
Satker Pengelola
a
Habis masa berlaku hak pakainya
2
BKKBN Provinsi Jawa Tengah
b
Status tanah dalam proses balik
1
BKKBN Provinsi Kalimantan Barat
proses
1
BKKBN Provinsi Kalimantan Barat
Status tanah bersertifikat hak milik
2
BKKBN Provinsi Sumatera Barat,
Tanah
nama c
Status
tanah
dalam
sertifikasi d
Sumatera Selatan e
Status
tanah
dimiliki
oleh
10
9 Satker Provinsi
Status Kepemilikan BKKBN hanya
4
BKKBN Provinsi Sumatera Utara
1
BKKBN Provinsi Kepulauan Riau
6
4 Satker
pemerintah daerah
f
berupa Perjanjian Penanggalan /Pelepasan Hak g
Status Kepemilikan BKKBN hanya berupa Surat Alokasi Tanah
h
Penggunaan didukung
lahan
tanpa
sertifikat/penguasaan
lahan Jumlah
Peralatan dan Mesin Rp. 261,09 M
C.2.6.2
27
Peralatan dan Mesin Peralatan dan Mesin secara total per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 261.094.306.212,-, sedangkan Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 222.741.572.491,sehingga terdapat kenaikan sebesar Rp. 38.352.733.721,- atau 17,22% bila dibandingkan dengan nilai peralatan dan mesin per 31 Desember 2010. Kenaikan sebesar Rp. 38.249.960.583,- tersebut diakibatkan adanya migrasi keluar sebesar minus Rp.17.911.278.957,- dan hasil mutasi positif sebesar Rp.56.264.012.678,-. Tabel : 29 Daftar Perbandingan Peralatan dan Mesin Per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 31 Desember 2011 (Rp.)
Eselon I BKKBN
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Rp
261.094.306.212 Rp
31 Desember 2010 (Rp.)
Kenaikan/ Penurunan (Rp.)
222.741.572.491 Rp
38.352.733.721
% Naik / Turun 17,22%
Halaman 38
Kenaikan nilai Peralatan dan Mesin sebesar Rp. 38.352.733.721,dapat terinci sebagai berikut : Tabel : 30 Daftar Mutasi Nilai Peralatan dan Mesin Per 31 Desember 2011 Keterangan
Jumlah
Saldo Akhir 31-12-2010 sebelum migrasi
222.741.572.491
Migrasi Keluar
(17.911.278.957)
Saldo awal 01-01-2011 setelah migrasi
204.830.293.534
Mutasi Tambah : Penambahan saldo awal
1.058.961.768
Pembelian
68.101.940.602
Transfer masuk
99.096.951.056
Hibah (masuk)
5.842.742.000
Penyelesaian Pembangunan
2.189.197.064
Pembatalan Penghapusan Penyelesaian Pembangunan dengan KDP Reklasifikasi Masuk Reklasifikasi dari aset lainnya ke aset tetap Perolehan reklasifikasi dari intra ke ekstra
24.378.200 300.000.000 2.218.517.542 202.351.000 68.350.000
Pengembangan nilai aset
205.824.100
Koreksi pencatatan nilai/kuantitas
824.416.648
Koreksi nilai tim penertiban aset
20.318.935
Penghentian aset dari Penggunaan
67.087.408
Koreksi Pencatatan Total Mutasi Tambah Mutasi Kurang : Koreksi pencatatan nilai/kuantitas Koreksi nilai tim penertiban aset Koreksi pencatatan
1.665.000 180.222.701.323
(371.353.114) (276.080.004) (33.859.282.057)
Penghapusan
(6.945.160.851)
Transfer keluar
(80.591.835.285)
Hibah keluar Penghentian aset dari penggunaan Penghapusan semu karena reklasifikasi dari Intra ke Ekstra Total Mutasi Kurang Hasil Mutasi Saldo Akhir 31-12-2011
(16.412.500) (1.896.672.655) (1.892.179) (123.958.688.645) 56.264.012.678 261.094.306.212
Penjelasan : Adanya penurunan sebesar Rp. 17.911.278.957,- pada nilai Peralatan dan Mesin sehingga setelah migrasi menjadi sebesar Rp. 204.830.293.534,- disebabkan :
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 39
1. Perubahan terhadap nilai Peralatan dan Mesin disebabkan oleh ditiadakannya satker BIBEK (Biro Perlengkapan dan Perbekalan), dimana pada saat restrukturisasi terdapat saldo nilai Peralatan dan Mesin satker BIBEK sebesar Rp. 18.007.823.318,-. 2. Saldo awal nilai Peralatan dan Mesin sebesar Rp. 222.741.572.491,- pada saat migrasi mengalami kenaikan sebesar Rp. 96.544.361,- sehingga nilai Peralatan dan Mesin menjadi Rp. 222.838.116.852,-. Kenaikan tersebut berasal dari migrasi akun-akun satker sbb : Tabel : 31 Daftar Satker dan Akun Aset Tetap Yang Mengalami Migrasi Per 1 Januari 2011 No.
Kode Satker Satker
Saldo Sebelum Migrasi
Aset Tetap Lainnya
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,
017393 017621 018030 018381 018398 433011 433020 018403 018410 018424 433036 433042 018452 433067 433073 018562 433082 631610 631606
(1) JABAR 6.979.056.175 JATENG 7.977.689.094 JATIM 9.763.453.821 SUMUT 5.333.959.784 SUMBAR 4.158.683.450 RIAU 3.947.042.900 JAMBI 3.415.809.971 SUMSEL 3.873.085.036 LAMPUNG 3.581.340.303 KALBAR 4.139.832.094 KALTENG 4.242.651.949 KALTIM 3.012.152.500 SULSEL 4.905.039.400 SULTRA 3.801.939.785 MALUKU 3.351.772.925 NTB 4.205.482.710 PAPUA 2.829.202.770 BANTEN 2.979.315.400 BABEL 2.565.630.799 JUMLAH 85.063.140.866 Total MIGRASI (2+3-4-5)
(2) 450.000 330.000 513.000 3.315.000 390.000 51.184.565 2.000 3.380.000 803.400 750.000 2.310.000 63.427.965
Gedung & Bangunan (3) 16.500.000 16.500.000 11.000.000 5.500.000 5.500.000 5.500.000 5.500.000 5.500.000 5.500.000 5.500.000 5.500.000 88.000.000
Persediaan (4) 75.000 75.000
Persediaan BMN Tak Termigrasi (5)
Saldo Setelah Migrasi
(6 = 1+2+3-4-5) 6.996.006.175 7.978.019.094 9.780.466.821 5.337.274.784 4.169.683.450 3.952.542.900 2.933.000 3.418.766.971 51.875.604 3.826.709.432 3.586.765.303 4.145.332.094 4.248.151.949 3.017.652.500 4.910.539.400 3.853.124.350 3.351.774.925 4.208.862.710 2.830.006.170 2.980.065.400 2.567.940.799 54.808.604 85.159.685.227 96.544.361 163.323.364.279
3. Akibat restrukturisasi dan ditiadakannya Satker BIBEK, nilai Peralatan dan Mesin satker BIBEK sebesar Rp. 18.007.823.318,- dimasukan ke dalam Satker Sekretariat Utama dan Satker Deputi Advokasi, Penggerakan dan Informasi pada bulan Mei 2011 sebagai transaksi tahun berjalan (transfer masuk persediaan) dan bukan dimasukkan pada saldo awal Tahun 2011. Hal ini mengakibatkan saldo awal setelah migrasi pada akun Peralatan dan Mesin menurun dari Rp. 222.838.116.852,menjadi sebesar Rp. 204.830.293.534,-. Sehingga terdapat penurunan sebesar minus Rp. 18.007.823.318,-. 4. Jadi Total Penurunan Persediaan akibat migrasi adalah sebesar
minus Rp. 17.911.278.957,Rp. 18.007.823.318,-).
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
(Rp.
96.544.361
dikurangi
Halaman 40
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Periode Tahun Angaran 2011 adalah sebagai berikut : Tabel : 32 Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Periode 1 Januari 2011 sd. 31 Desember 2011 No.
MA
URAIAN
Jumlah
1,
532111
Belanja Modal Peralatan dan Mesin (nilai bersih)
Rp
2
532121
Belanja Penambahan Nilai Peralatan dan Mesin
Rp
169.649.100
Total Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Rp
78.364.440.814
78.194.791.714
Rincian Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin dengan penambahan Peralatan dan Mesin adalah sebagai berikut : Tabel : 33 Rincian Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin dengan Penambahan Peralatan dan Mesin Periode 1 Januari 2011 sd. 31 Desember 2011 KETERANGAN
Jumlah
Penambahan Peralatan dan Mesin terkait Belanja Modal Pembelian/Pengadaan
Rp
78.183.391.714
Pengembangan nilai aset
Rp
169.649.100
Jumlah Rp
78.353.040.814
Rp
101.869.660.509
Jumlah Rp
101.869.660.509
Rp
180.222.701.323
Penambahan Peralatan dan Mesin tidak terkait Belanja Modal Penambahan Mutasi Aset
Total
Penjelasan : 1. Status Alat Pengolah Data (server dan printer) yang dikirimkan ke 33 SKPDKB Kabupaten/Kota Sebesar Rp577.198.000,00 belum jelas, dengan rincian berikut: No.
Provinsi
Server
Printer
1.
NAD
1
16.730.000,-
1
9.466.000,-
2.
Sumatera Utara
1
16.730.000,-
1
9.466.000,-
3.
Sumatera Barat
1
16.730.000,-
1
9.466.000,-
4.
Riau
1
16.730.000,-
1
9.466.000,-
5.
Jambi
1
16.730.000,-
1
9.466.000,-
6.
Sumatera Selatan
1
16.730.000,-
7.
Bengkulu
1
16.730.000,-
1
9.466.000,-
8.
Lampung
1
16.730.000,-
1
9.466.000,-
1
9.466.000,-
1
9.466.000,-
1
9.466.000,-
9.
Jawa Barat
1
16.730.000,-
10.
Jawa Tengah
1
16.730.000,-
11.
DI Yogyakarta
1
16.730.000,-
12.
Jawa Timur
1
16.730.000,-
13.
Bali
1
16.730.000,-
14.
NTB
1
16.730.000,-
15.
NTT
1
16.730.000,-
16.
Kalimantan Barat
1
16.730.000,-
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 41
17.
Kalimantan Tengah
1
16.730.000,-
1
9.466.000,-
18.
Kalimantan Selatan
1
16.730.000,-
1
9.466.000,-
19.
Kalimantan Timur
1
16.730.000,-
1
9.466.000,-
20.
Sulawesi Utara
1
16.730.000,-
1
9.466.000,-
21.
Sulawesi Tengah
1
16.730.000,-
1
9.466.000,-
22.
Sulawesi Selatan
1
16.730.000,-
23.
Sulawesi Tenggara
1
16.730.000,-
1
9.466.000,-
24.
Maluku
1
16.730.000,-
1
9.466.000,-
25.
Papua
1
16.730.000,-
1
9.466.000,-
26.
Banten
1
16.730.000,-
1
9.466.000,-
27.
Bangka Belitung
1
16.730.000,-
1
9.466.000,-
28.
Gorontalo
1
16.730.000,-
1
9.466.000,-
29.
Maluku Utara
1
16.730.000,-
1
9.466.000,-
30.
Papua Barat
1
16.730.000,-
1
9.466.000,-
31.
Kepulauan Riau
1
16.730.000,-
1
9.466.000,-
32.
Sulawesi Barat
1
16.730.000,-
1
9.466.000,-
Jumlah
32
535.360.000,-
25
236.650.000,-
2. Beberapa Kendaraan Bermotor tidak diketahui keberadaannya dan digunakan Pihak Lain tanpa ada Berita Acara Peminjaman dengan rincian berikut: Uraian
Jumlah Roda Dua Jumlah Roda Empat
Jumlah
Tidak diketahui keberadaannya
2
2
4
Digunakan Pihak LAin
2
15
17
Jumlah
4
17
21
3. Beberapa Satker Perwakilan BKKBN Provinsi melakukan penghapusan aset tetap tanpa melalui penghentian penggunaan BMN dan tidak melalui reklsasifikasi aset tetap ke aset lainnya, yaitu: a) b) c) d) e) f) g) h) i) j) k) l) m)
Sekretariat Utama Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu
4. Terdapat perbedaan nilai penghapusan dalam SK Penghapusan dengan nilai penghapusan di SIMAK BMN dengan rincian sebagai berikut: Satker/Perwakilan BKKBN Provinsi
No.
Nilai Penghapusan di SK Penghapusan (Rp)
Nilai Penghapusan di SIMAK BMN (Rp)
1.
Sekretariat Utama
158.930.000,00
166.000.000,00
2.
Jawa Barat
142.920.000,00
129.202.000,00
3.
Jawa Tengah
89.026.000,00
45.372.000,00
4.
Jawa Timur
143.300.000,00
169.803.301,00
5.
Sumatera Barat
41.650.000,00
33.250.000,00
6.
Sumatera Selatan
77.723.504,00
96.100.000,00
7.
Lampung
274.714.100,00
183.959.100,00
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 42
Gedung dan Bangunan Rp. 230,58 M
8.
Kalimantan Selatan
32.500.000,00
19.962.000,00
9.
Sulawesi Utara
182.400.00,00
106.930.000,00
10.
Sulawesi Tengah
48.162.500,00
90.900.000,00
11.
Sulawesi Tenggara
203.900.000,00
176.339.000,00
12.
Maluku
135.786.000,00
139.174.000,00
13.
Bali
40.000.000,00
35.000.000,00
14.
Papua
188.200.000,00
15.
Bengkulu
175.000.000,00
Tidak dapat ditelusuri 205.662.500,00
C.2.6.3. Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan secara total per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 230.581.555.126,-. Gedung dan bangunan per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp.216.952.721.703,-, sehingga terdapat kenaikan sebesar Rp.13.628.833.423,- atau 6,28% bila dibandingkan dengan nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2010. Kenaikan nilai Gedung dan bangunan sebesar Rp.13.628.833.423,diakibatkan adanya migrasi keluar sebesar minus Rp. 88.000.000,dan hasil mutasi positif sebesar Rp. 13.716.833.423,Pada saat migrasi terjadi penurunan nilai Gedung dan Bangunan sebesar Rp. 88.000.000,-, dimana nilai tersebut telah termigrasi ke Akun Peralatan dan Mesin. Tabel : 34 Daftar Perbandingan Gedung dan Bangunan Per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 Per 31 Desember 2011 (Rp.)
Eselon I BKKBN
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Rp
230.581.555.126 Rp
Per 31 Desember 2010 (Rp.) 216.952.721.703 Rp
kenaikan / penurunan
% naik / -turun
13.628.833.423
Halaman 43
6,28%
Kenaikan nilai Gedung dan Bangunan sebesar Rp.13.628.833.423,dapat terinci sebagai berikut : Tabel : 35 Daftar Mutasi Nilai Gedung dan Bangunan Per 31 Desember 2011 Keterangan
Jumlah
Saldo Akhir 31-12-2010 sebelum migrasi
216.952.721.703
Migrasi Keluar
88.000.000
Saldo awal 01-01-2011 setelah Migrasi
216.864.721.703
Mutasi Tambah : Pembelian
236.442.050
Penyelesaian Pembangunan dengan KDP Reklasifikasi masuk
368.214.000 3.113.375.000
Penyelesaian Pembangunan Langsung
69.745.000
Reklasifikasi dari aset lainnya ke aset tetap
45.163.000
Perolehan Reklasifikasi dari Intra ke Ekstra
23.470.000
pengembangan nilai aset
7.742.335.045
koreksi pencatatan nilai/kuantitas
3.925.565.438
Koreksi nilai tim penertiban aset
5.200.003
Penerimaan Aset Tetap Renovasi
343.766.000
pengembangan melalui KDP
7.966.763.200
Total Mutasi Tambah
23.840.038.736
Mutasi Kurang : Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas
(6.062.098.413)
Koreksi nilai tim penertiban aset
(13.351.000)
Reklasifikasi keluar
(3.792.296.000)
Koreksi pencatatan Penghapusan semu karena reklasifikasi dari Intra ke Ekstra Total Mutasi Kurang
(255.459.900) (10.123.205.313)
Hasil Mutasi
13.716.833.423
Saldo Akhir 31-12-2011
230.581.555.126
Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan Periode Tahun Anggaran 2011 adalah sebagai berikut : Tabel : 36 Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan Periode 1 Januari 2011 sd. 31 Desember 2011 No.
MA
URAIAN
Jumlah
1.
533111 Belanja Modal Gedung dan Bangunan (nilai bersih)
Rp
4.148.012.345
2.
533115 Belanja Perencanaan dan Pengawasan Gedung dan Bangunan (nilai bersih)
Rp
148.166.000
3.
533121 Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan (nilai bersih)
Rp
9.181.279.340
Rp
13.477.457.685
Total Belanja Modal Gedung dan Bangunan
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 44
Rincian Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan dengan penambahan Gedung dan Bangunan yang tidak terkait Belanja Modal adalah sebagai berikut : Tabel : 37 Rincian Realisasi Belanja Modal Gedung & Bangunan dengan Penambahan Gedung & Bangunan terkait Belanja Modal Periode 1 Januari 2011 sd. 31 Desember 2011 KETERANGAN
Jumlah
Penambahan Gedung dan Bangunan terkait Belanja Modal Pembelian
Rp
4.148.012.345
Perencanaan dan Pengawasan Gedung dan Bangunan
Rp
148.166.000
Pengembangan nilai aset
Rp
9.181.279.340
Jumlah Rp
13.477.457.685
Penambahan Gedung dan Bangunan tidak terkait Belanja Modal Pembelian dengan Belanja Bahan
-
Penambahan mutasi aset
Rp
10.362.581.051
Jumlah Rp
10.362.581.051
Rp
23.840.038.736
Total
Jalan, irigasi dan Jaringan Rp. 15,27M
C.2.6.4. Jalan, Irigasi dan Jaringan Jalan, Irigasi dan Jaringan secara total per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 15.278.142.051,-. Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 13.672.949.891,-, sehingga terdapat kenaikan sebesar Rp. 1.605.192.160,- atau 11,74% bila dibandingkan dengan nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2010. Kenaikan nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar Rp.1.605.192.160,- diakibatkan adanya migrasi keluar sebesar minus Rp. 7.635.318.521,- dan hasil mutasi positif sebesar Rp.9.240.510.681,-. Nilai penurunan akibat migrasi sebesar Rp. 7.635.318.521,- adalah nilai saldo awal milik Satker BIBEK yang masuk ke dalam Satker ADPIN (Advokasi, Penggerakan dan Informasi) pada bulan Mei 2011 sebagai transaksi tahun berjalan (transfer masuk persediaan) dan bukan dimasukkan pada saldo awal Tahun 2011. Tabel : 38 Daftar Perbandingan Jalan, Irigasi dan Jaringan Per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 Eselon I
BKKBN
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Rp
Per 31 Desember 2011
Per 31 Desember 2010
(Rp.)
(Rp.)
15.278.142.051 Rp
13.672.949.891 Rp
kenaikan / penurunan 1.605.192.160
% naik / turun 11,74%
Halaman 45
Kenaikan nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp.1.605.192.160,- dapat terinci sebagai berikut :
sebesar
Tabel : 39 Daftar Mutasi Nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan Per 31 Desember 2011 Keterangan
Jumlah
Saldo Akhir 31-12-2010 sebelum migrasi
13.672.949.891
Migrasi Keluar
(7.635.318.521)
Saldo awal 01-01-2011 setelah migrasi
6.037.631.370
Mutasi Tambah : Penambahan Saldo Awal
5.500.000
Pembelian
499.555.700
Transfer Masuk
8.015.706.221
Reklasifikasi masuk
678.969.000
Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset
11.000.900
Pengembangan nilai aset
410.166.560
Total Mutasi Tambah
9.620.898.381
Mutasi Kurang : Transfer Keluar
(380.387.700)
Total Mutasi Kurang
(380.387.700)
Hasil Mutasi
9.240.510.681
Saldo Akhir 31-12-2011
15.278.142.051
Terdapat selisih transfer masuk dan transfer keluar sebagai berikut: -
Transfer Masuk Transfer Keluar Selisih Transfer Masuk
: Rp. : ( Rp. : Rp.
8.015.706.221,380.387.700,- ) 7.635.318.521,-
Selisih sebesar Rp. 7.635.318.521,- tersebut merupakan nilai akun Jaringan Dengan Media Udara Lainnya milik Satker ADPIN (Advokasi, Penggerakan dan Informasi) yang berasal dari Satker BIBEK dan dimasukkan sebagai transaksi Transfer Masuk di Satker ADPIN pada tahun berjalan.
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Periode Tahun Anggaran 2011 adalah sebagai berikut : Tabel : 40 Realisasi Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan Periode 1 Januari 2011 sd. 31 Desember 2011 No.
MA
URAIAN
Jumlah
1, 534131 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan (nilai bersih)
Rp 166.941.000
2
Rp
534161 Belanja Penambahan Nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan (nilai bersih) Total Belanja Modal
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
17.050.000
Rp 183.991.000
Halaman 46
Rincian Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan dengan penambahan Jalan, Irigasi dan Jaringan yang tidak terkait Belanja Modal adalah sebagai berikut : Tabel : 41 Rincian Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan dengan Penambahan Jalan, Irigasi dan Jaringan terkait Belanja Modal Periode 1 Januari 2011 sd. 31 Desember 2011 KETERANGAN
Jumlah
Penambahan Jalan, Irigasi dan Jaringan terkait Belanja Modal Pembelian
Rp
166.941.000
Pengembangan nilai aset
Rp
17.050.000
Jumlah Rp
183.991.000
Penambahan Jalan, Irigasi dan Jaringan tidak terkait Belanja Modal Pembelian dengan Belanja Bahan
-
Penambahan mutasi aset
Rp
9.436.907.381
Jumlah Rp
9.436.907.381
Rp
9.620.898.381
Total
Aset Tetap Lainnya Rp. 3,91 M
C.2.6.5. Aset Tetap Lainnya Aset Tetap Lainnya secara total per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 3.916.407.657,-. Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp.4.003.175.122,-, sehingga terdapat penurunan sebesar Rp.86.767.465,- atau 2,17% bila dibandingkan dengan nilai Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2010. Penurunan nilai Aset Tetap Lainnya sebesar minus Rp.86.767.465,yang diakibatkan adanya migrasi keluar sebesar minus Rp. 63.428.965,- dan hasil mutasi negatif sebesar minus Rp. 23.338.500,-. Nilai penurunan akibat migrasi sebesar Rp. 63.428.965,- adalah nilai saldo awal milik Satker BIBEK yang sudah masuk ke dalam Satker Sekretariat Utama pada bulan Mei 2011 sebagai transaksi tahun berjalan (transfer masuk persediaan) dan bukan dimasukkan pada saldo awal Tahun 2011. Tabel : 42 Daftar Perbandingan Aset Tetap Lainnya Per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 Per 31 Desember 2011 (Rp.)
Eselon I BKKBN
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Rp
Per 31 Desember 2010 (Rp.)
3.916.407.657 Rp
4.003.175.122
kenaikan / penurunan (86.767.465)
% naik / -turun -2,17%
Halaman 47
Penurunan nilai Aset Tetap Lainnya sebesar Rp.86.767.465,- dapat terinci sebagai berikut : Tabel : 43 Daftar Mutasi Nilai Aset Tetap Lainnya Per 31 Desember 2011 Keterangan
Jumlah
Saldo Akhir 31-12-2010 sebelum migrasi
4.003.175.122
Migrasi Keluar Saldo awal 01-01-2011 setelah migrasi
(63.428.965) 3.939.746.157
Mutasi Tambah : Pembelian Penyelesaian Pembangunan dengan KDP Transfer Masuk Reklasifikasi masuk Penyelesaian Pembangunan Langsung Reklasifikasi dari aset lainnya ke aset tetap Perolehan Reklasifikasi dari Intra ke Ekstra pengembangan nilai aset koreksi pencatatan nilai/kuantitas Koreksi nilai tim penertiban aset Penerimaan Aset Tetap Renovasi pengembangan melalui KDP Total Mutasi Tambah
141.478.000 7.250.000 148.728.000
Mutasi Kurang : Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas Koreksi nilai tim penertiban aset Transfer Keluar Reklasifikasi keluar Koreksi pencatatan Penghentian Aset dari penggunaan Total Mutasi Kurang
(7.250.000) (163.816.500) (1.000.000) (172.066.500)
Hasil Mutasi
(23.338.500)
Saldo Akhir 31-12-2011
Konstruksi dalam Pengerjaan Rp. 8,57 M
3.916.407.657
C.2.6.6. Konstruksi Dalam Pengerjaan Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 8.571.413.091,-. Sedangkan Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 2.348.845.000,-, sehingga terdapat kenaikan sebesar Rp. 6.222.568.091,- atau 264,92% bila dibandingkan dengan nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2010. Tabel : 44 Daftar Perbandingan Konstruksi Dalam Pengerjaan Per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 Per 31 Desember 2011 (Rp.)
Eselon I BKKBN
Rp
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
8.571.413.091 Rp
Per 31 Desember 2010 (Rp.)
Kenaikan/ Penurunan % Naik / Turun (Rp.)
2.348.845.000 Rp
6.222.568.091
264,92%
Halaman 48
Tabel : 45 Rincian Saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan Per 31 Desember 2011
Tanah Dalam Pengerjaan
BKKBN Provinsi Jawa Timur BKKBN Provinsi Papua Barat BKKBN Provinsi Sulawesi Barat Total
Aset Lainnya Rp. 19,83 M
Nilai 4.239.405.491
Jenis KDP Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Aset tetap Rp lainnya Dalam Pengerjaan
Satker BKKBN Pusat (sestama)
Rp Rp Rp Rp
Gedung dan Bangunan dalam Pengerjaan Gedung dan Bangunan dalam Pengerjaan
15.000.000 3.960.152.600 356.855.000 8.571.413.091
Aset Lainnya C.2.7. Aset Lainnya Aset Lainnya secara total per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 19.839.398.477,-. Aset Lainnya secara total per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 13.124.688.506,-, sehingga terdapat kenaikan sebesar Rp. 6.714709.971,- atau 51,16% bila dibandingkan dengan nilai Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2010. Tabel : 46 Daftar Perbandingan Asset Lainnya Per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 Nama Perkiraan
Aset Tak Berwujud Rp.17,07 M
Per 31 Desember 2011 (Rp.)
Per 31 Desember 2010 (Rp.)
kenaikan / -penurunan
% naik / -turun
Aset Tak Berwujud
Rp
17.073.786.308 Rp
10.714.523.000 Rp
6.359.263.308
59,35%
Aset Lain-lain
Rp
2.765.612.169 Rp
2.410.165.506 Rp
355.446.663
14,75%
Jumlah Aset Tetap
Rp
19.839.398.477 Rp
13.124.688.506 Rp
6.714.709.971
51,16%
C.2.7.1 Aset Tak Berwujud Aset Tak Berwujud secara total per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 17.073.786.308,-. Aset Tak Berwujud secara total per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 10.714.523.000,-, sehingga terdapat kenaikan sebesar Rp. 6.359.263.308,- atau 59,35% bila dibandingkan dengan nilai Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2010. Kenaikan nilai Aset Tak Berwujud sebesar Rp. 6.359.263.308,diakibatkan karena adanya migrasi keluar sebesar Rp. 4.324.641.512,- dan hasil mutasi positif sebesar Rp. 10.683.904.820,-. Nilai penurunan akibat migrasi sebesar Rp. 4.324.641.512,- adalah nilai saldo awal milik Satker BIBEK yang sudah masuk ke dalam Satker Sekretariat Utama pada bulan Mei 2011 sebagai transaksi tahun berjalan (transfer masuk persediaan) dan bukan dimasukkan pada saldo awal Tahun 2011. Tabel : 47 Daftar Perbandingan Aset Tak Berwujud Per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 Per 31 Desember 2011 (Rp.)
Eselon I BKKBN LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Rp
17.073.786.308 Rp
Per 31 Desember 2010 (Rp.)
Kenaikan / -Penurunan
10.714.523.000 Rp
6.359.263.308
% Naik / -turun 59,35%
Halaman 49
Kenaikan nilai Aset Tak Berwujud sebesar Rp. 6.359.263.308,dapat terinci sebagai berikut : Tabel : 48 Daftar Mutasi Nilai Aset Tak Berwujud Per 31 Desember 2011 Keterangan
Jumlah
Saldo akhir 31-12-2010
10.714.523.000
Migrasi Keluar
(4.324.641.512)
Saldo awal 01-01-2011
6.389.881.488
Mutasi Tambah : Penambahan Saldo Awal
26.250.000
Pembelian
2.161.146.495
Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas
2.050.000.000
Transfer Masuk Reklasifikasi Masuk
4.382.081.152 10.766.320.662
Penyelesaian Pembangunan dengan KDP
8.086.015.695
Pengembangan Melalui KDP
1.200.000.000
Pengembangan nilai aset Total Mutasi Tambah
28.671.814.004
Mutasi Kurang : Transfer Keluar Reklasifikasi Keluar Koreksi Pencatatan Total Mutasi Kurang
(11.903.909.184) (6.084.000.000) (17.987.909.184)
Hasil Mutasi
10.683.904.820
Saldo Akhir 31-12-2011
17.073.786.308
Penjelasan : 1. Terdapat transfer masuk sebesar Rp. 4.382.081.152,- pada Satuan Kerja Advokasi, Penggerakan dan Informasi yang tidak mungkin akan dilakukan transfer keluar, karena asset tersebut berupa server yang ada di BKKBN pusat yaitu berupa : a. Software sebesar Rp.3.995.108.152,- dari Satker BIBEK dan sebesar Rp.57.440.000,- dari Satker IKPK; b. Lisensi sebesar Rp. 329.533.000,- dari Satker BIBEK 2. Nilai Aktiva Tak Berwujud berupa software dari 21 satker sebesar Rp. 34.753.000,00 belum dapat ditelusuri sumber dokumen pencatatannya Aset lain-lain Rp. 2,76 M
C.2.7.2 Aset Lain-lain Nilai Aset lain-lain secara total per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 2.765.612.169,- sedangkan nilai Aset Lain-lain secara total per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 2.410.165.506,-, sehingga terdapat kenaikan sebesar Rp. 355.446.663,- atau 14,75% bila dibandingkan dengan nilai Aset Lain-lain per 31 Desember 2010.
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 50
Kenaikan nilai Aset Lain-lain sebesar Rp. 355.446.663,- diakibatkan karena adanya hasil mutasi positif sebesar Rp. 355.446.663,Tabel : 49 Daftar Perbandingan Aset Lain-lain Per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 Per 31 Desember 2011 (Rp.)
Eselon I BKKBN
Rp
Per 31 Desember 2010 (Rp.)
2.765.612.169 Rp
Kenaikan/ Penurunan % Naik / Turun (Rp.)
2.410.165.506 Rp
355.446.663
14,75%
Kenaikan nilai Aset Lain-lain sebesar Rp. 355.446.663,- dapat terinci sebagai berikut : Tabel : 50 Daftar Mutasi Nilai Aset Lain-lain Per 31 Desember 2011 Keterangan
Jumlah
Saldo awal 01-01-2011 Mutasi Tambah : Reklasifikasi dari aset tetap ke aset lainnya Koreksi Pencatatan Total Mutasi Tambah
2.410.165.506
1.967.090.063 1.967.090.063
Mutasi Kurang : Koreksi pencatatan nilai/kuantitas
-
Koreksi nilai tim penertiban aset
-
Koreksi pencatatan Penghapusan Transfer keluar Hibah keluar Penggunaan Kembali BMN yang sudah dihentikan Penghapusan semu karena reklasifikasi dari Intra ke Ekstra Total Mutasi Kurang Hasil Mutasi Saldo Akhir 31-12-2011
(1.128.894.400) (235.235.000) (247.514.000) (1.611.643.400) 355.446.663 2.765.612.169
Aset lain-lain ini merupakan aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi. Terdapat transfer keluar di Satker Provinsi BKKBN Perwakilan Papua pada akun aset lain-lain senilai Rp. 235.235.000,- yaitu alat angkutan berupa kendaraan Station Wagon yang dihentikan pemakaiannya.
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 51
KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka Pendek Rp. 7,37 M
C.2.8.
Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban jangka pendek secara total per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 7.377.796.446,-, sedangkan nilai Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 4.861.189.290,-, sehingga terdapat kenaikan sebesar Rp. 2.516.607.156,- atau 51,77% bila dibandingkan dengan nilai Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2010. Tabel : 51 Daftar Perbandingan Kewajiban Jangka Pendek Per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 Per 31 Desember 2011 (Rp.)
Eselon I BKKBN
Utang Kepada Pihak Ketiga Rp. 223,60 Juta
C.2.9.
Rp
Per 31 Desember 2010 (Rp.)
7.377.796.446 Rp
Kenaikan/ Penurunan % Naik (Turun) (Rp.)
4.861.189.290 Rp
2.516.607.156
51,77%
Utang Kepada Pihak Ketiga Utang Kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 223.609.345,-, sedangkan Utang Kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 399.336.993,- yang merupakan penyeimbang Akun Kas di Bendahara Pengeluaran. Sehingga terdapat penurunan sebesar Rp. 175.727.648,- atau 44,00% bila dibandingkan dengan nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2010. Tabel : 52 Daftar Perbandingan Utang kepada Pihak Ketiga Per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 Per 31 Desember 2011 (Rp.)
Eselon I BKKBN
Uang Muka dari KPPN Rp.6,97 M
C.2.10.
Rp
Per 31 Desember 2010 (Rp.)
223.609.345 Rp
Kenaikan/ Penurunan % Naik / Turun (Rp.)
399.336.993
(175.727.648)
-44,00%
Uang Muka dari KPPN Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 6.972.725.190,- dan Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 3.043.143.972,- yang merupakan penyeimbang Akun Kas di Bendahara Pengeluaran. Sehingga terdapat kenaikan sebesar Rp. 3.929.581.218,- atau 129,13% bila dibandingkan dengan Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2010.
Tabel : 53 Daftar Perbandingan Uang Muka dari KPPN Per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 Per 31 Desember 2011 (Rp.)
Eselon I BKKBN
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Rp
6.972.725.190 Rp
Per 31 Desember 2010 (Rp.)
Kenaikan/ Penurunan % Naik / Turun (Rp.)
3.043.143.972 Rp
3.929.581.218
129,13%
Halaman 52
Pendapatan Yang Ditangguhkan Rp. 171,00 juta
C.2.11.
Pendapatan Yang Ditangguhkan Pendapatan Yang Ditangguhkan per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 171.005.147,- sedangkan Pendapatan Yang Ditangguhkan per 31 Desember 2010 juga sebesar Rp. 1.418.708.325,-, yang merupakan penyeimbang Akun Kas di Bendahara Penerimaan serta Akun Kas Lainnya dan Setara Kas. Bila dibandingkan dengan Pendapatan Yang Ditangguhkan per 31 Desember 2010 terdapat penurunan sebesar Rp. 1.247.703.178,- (87,95%). Penjelasan dapat dilihat pada point C.2.3. Tabel : 54 Daftar Perbandingan Pendapatan Yang Ditangguhkan Per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 Per 31 Desember 2011 (Rp.)
Eselon I BKKBN
Utang Jangka Pendek Lainnya Rp. 10,46 juta
C.2.12.
Rp
171.005.147 Rp
Per 31 Desember 2010 (Rp.)
Kenaikan/ Penurunan % Naik / Turun (Rp.)
1.418.708.325
(1.247.703.178)
-87,95%
Utang Jangka Pendek Lainnya Utang Jangka Pendek Lainnya per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 10.466.764,- sedangkan Utang Jangka Pendek Lainnya per 31 Desember 2010 adalah sebesar nihil, yang merupakan penyeimbang Akun Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek. Bila dibandingkan dengan Utang Jangka Pendek Lainnya per 31 Desember 2010 terdapat kenaikan sebesar tak terhingga (~). Tabel : 55 Utang Jangka Pendek Lainnya Per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 Per 31 Desember 2011 (Rp.)
Eselon I BKKBN
Rp
10.466.764
Per 31 Desember 2010 (Rp.)
Kenaikan/ Penurunan % Naik / Turun (Rp.) - Rp
10.466.764
~
EKUITAS Ekuitas Dana Lancar Rp. 675,00 M
Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Lancar secara total per 31 Desember 2011 sebesar Rp.675.008.351.182,- dan Ekuitas Dana Lancar secara total per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 537.118.766.441,-
Cadangan Piutang Rp. 8,49 M
C.2.13.
Cadangan Piutang Cadangan Piutang per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp.8.499.808.374,sedangkan Cadangan Piutang per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 6.080.431.968,-, yang merupakan penyeimbang Akun Piutang PNBP, Bagian Lancar TPA, Bagian Lancar TGR dan Piutang Lainnya. Sehingga terdapat kenaikan sebesar Rp. 2.419.376.406,- atau 39,79% bila dibandingkan dengan nilai Cadangan Piutang per 31 Desember 2010.
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 53
Tabel : 56 Daftar Perbandingan Cadangan Piutang Per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 Per 31 Desember 2011 (Rp.)
Eselon I BKKBN
Cadangan Persediaan Rp. 666,43 M
C.2.14.
Rp
Per 31 Desember 2010 (Rp.)
8.499.808.374 Rp
Kenaikan/ Penurunan % Naik / Turun (Rp.)
6.080.431.968 Rp
2.419.376.406
39,79%
Cadangan Persediaan Cadangan Persediaan per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 666.545.768.411,-. Sedangkan Cadangan Persediaan secara total per 31 Desember 2010 sebelum migrasi adalah sebesar Rp. 531.437.671.466,- dan setelah migrasi menjadi sebesar Rp. 305.965.025.730,-, yang merupakan penyeimbang Akun Persediaan. Sehingga terdapat kenaikan sebesar Rp. 135.108.096.945,- atau 25,42% bila dibandingkan dengan nilai Cadangan Piutang per 31 Desember 2010. Untuk penjelasan adanya penurunan nilai saldo awal Cadangan Persediaan setelah migrasi sebesar Rp. 225.472.645.736,- sama dengan penjelasan pada Akun Persediaan (C.2.5). Tabel : 57 Daftar Perbandingan Cadangan Persediaan Per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 Per 31 Desember 2011 (Rp.)
Eselon I BKKBN
Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek (Rp. 234,066 juta)
C.2.15.
Rp
Per 31 Desember 2010 (Rp.)
666.545.768.411 Rp
Kenaikan / -Penurunan
531.437.671.466 Rp
135.108.096.945
% Naik / -Turun 25,42%
Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek. Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek secara total per 31 Desember 2011 adalah sebesar (Rp. 234.066.109,-) dan per 31 Desember 2010 adalah sebesar (Rp. 399.336.993,-), yang merupakan penyeimbang Akun Utang kepada Pihak Ketiga, Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan dan Pendapatan Diterima Dimuka. Sehingga terdapat penurunan sebesar Rp.165.270.884,- atau (41,39)% bila dibandingkan dengan nilai Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek per 31 Desember 2010. Tabel : 58 Daftar Perbandingan Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 Eselon I BKKBN
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Per 31 Desember 2011 (Rp.) (234.066.109)
Per 31 Desember 2010 (Rp.)
Kenaikan/ Penurunan % Naik / Turun (Rp.)
(399.336.993) Rp
165.270.884
-41,39%
Halaman 54
Dana Lancar Lainnya Rp. 196,84 juta
C.2.16.
Dana Lancar Lainnya Dana Lancar Lainnya secara total per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 196.840.506,- dan per 31 Desember 2010 adalah sebesar nihil, yang merupakan penyeimbang Akun Kas Lainnya dan Setara Kas. Sehingga terdapat kenaikan sebesar tak terhingga (~) bila dibandingkan dengan nilai Dana Lancar Lainnya per 31 Desember 2010. Tabel : 59 Daftar Perbandingan Dana Lancar Lainnya Per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 Per 31 Desember 2011 (Rp.)
Eselon I BKKBN
Ekuitas Dana Investasi Rp. 906,45 M
Dana Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp. 886,61 M
Rp
Per 31 Desember 2010 (Rp.)
196.840.506
Kenaikan/ Penurunan (Rp.) - Rp
196.840.506
% Naik / Turun
~
Ekuitas Dana Investasi Ekuitas Dana Investasi secara total per 31 Desember 2011 sebesar Rp.906.453.957.807,- sedangkan Ekuitas Dana Investasi per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 850.598.193.231,C.2.17.
Dana Diinvestasikan dalam Aset Tetap Dana Diinvestasikan dalam Aset Tetap secara total 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 886.614.559.330,-.
per
Dana Diinvestasikan dalam Aset Tetap per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 837.473.504.725,-, sehingga terdapat kenaikan sebesar Rp. 49.141.054.605,- atau 5,87% bila dibandingkan dengan nilai Dana Diinvestasikan dalam Aset Tetap per 31 Desember 2010. Adanya penurunan nilai saldo Dana Diinvestasikan dalam Aset Tetap setelah migrasi sebesar Rp. 25.698.026.443,- merupakan akibat dari beberapa Aset Tetap yang nilainya ikut mengalami penurunan setelah migrasi, antara lain terdiri dari : 1. Aset Peralatan dan Mesin setelah migrasi mengalami total penurunan sebesar Rp. 17.911.278.957,- yang telah dijelaskan pada penjelasan Akun Peralatan dan Mesin (C.2.6.2) 2. Aset Gedung dan Bangunan setelah migrasi mengalami penurunan sebesar Rp. 88.000.000,- yang telah dijelaskan pada penjelasan Akun Gedung dan Bangunan (C.2.6.3) 3. Aset Jalan, Irigasi dan Jaringan setelah migrasi mengalami penurunan sebesar Rp. 63.428.965,- yang telah dijelaskan pada Penjelasan Akun Jalan, Irigasi dan Jaringan (C.2.6.4). 4. Aset Tetap lainnya setelah migrasi mengalami penurunan sebesar Rp. 7.635.318.521,- (C.2.6.5). Tabel : 60 Daftar Perbandingan Dana Diinvestasikan dalam Aset Tetap Per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 Eselon I BKKBN
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Per 31 Desember 2011 (Rp.) Rp
Per 31 Desember 2011 (Rp.)
886.614.559.330 Rp
Kenaikan/ Penurunan
837.473.504.725 Rp
% Naik / Turun
49.141.054.605
Halaman 55
5,87%
Dana Diinvestasikan dalam Aset Lainnya Rp. 19,83 M
C.2.18.
Dana Diinvestasikan dalam Asset Lainnya Dana Diinvestasikan dalam Asset Lainnya per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 19.839.398.477,Dana Diinvestasikan dalam Asset Lainnya per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 13.124.688.506,-, sehingga terdapat kenaikan sebesar Rp. 6.714.709.971,- atau 51,16% bila dibandingkan dengan nilai Dana Diinvestasikan dalam Aset Lainnya per 31 Desember 2010. Adanya kenaikan nilai saldo Dana Diinvestasikan dalam Aset Tetap setelah migrasi sebesar Rp. 4.324.641.512,- merupakan akibat dari beberapa Aset Lainnya yang nilainya ikut mengalami penurunan setelah migrasi, antara lain terdiri dari : 1. Aset Tak Berwujud setelah migrasi mengalami penurunan sebesar Rp. 4.324.641.512,- yang telah dijelaskan pada penjelasan Akun Aset Tak Berwujud (C.2.7.1) Tabel : 61 Daftar Perbandingan Dana Diinvestasikan dalam Asset Lainnya Per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 Eselon I BKKBN
Per 31 Desember 2011 (Rp.) Rp
Kenaikan/ Penurunan
Per 31 Desember 2011 (Rp.)
19.839.398.477 Rp
13.124.688.506 Rp
% Naik / -Turun
6.714.709.971
51,16%
C.3. CATATAN PENTING LAINNYA Adanya perbedaan Transfer Keluar dan Transfer Masuk pada akun Peralatan dan Mesin (hal. 38) di atas dapat dijelaskan item per item sebagai berikut : 1. Micro Bus (Penumpang 15 s/d 29 orang) Aset yang masuk ke satker Sestama dengan mengunakan menu “transfer masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker Sestama, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN.
2.
NO
KODE BARANG
1
3100204999 Peralatan Jaringan Lainnya
URAIAN
TRANSFER MASUK KUANTITAS 39
TRANSFER KELUAR
NILAI
KUANTITAS
2.211.551.500
SELISIH
NILAI
-
KUANTITAS -
(39)
NILAI (2.211.551.500)
Mini Bus (Penumpang 14 orang kebawah) Selisih terjadi karena adanya transfer masuk ke satker BKKBN Kalimantan Barat yang berasal dari Satker SESTAMA, namun Berita Acara untuk mutasi keluar belum diketahui. NO KODE BARANG 1
URAIAN
3020102003 Mini Bus (Penumpang 14 orang kebawah)
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
TRANSFER MASUK KUANTITAS
NILAI
1 100.000.000
TRANSFER KELUAR KUANTITAS -
SELISIH
NILAI
KUANTITAS -
NILAI
(1) (100.000.000)
Halaman 56
3.
Mobil Unit Kesehatan Masyarakat Aset yang masuk ke satker Sestama dengan mengunakan menu “transfer masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker Sestama, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN. NO 1
4.
1
KUANTITAS
3020105018 Mobil Unit Kesehatan Masyarakat
TRANSFER KELUAR
NILAI
KUANTITAS
2 963.435.000
SELISIH
NILAI
-
KUANTITAS -
NILAI
(2) (963.435.000)
KODE BARANG
URAIAN
TRANSFER MASUK KUANTITAS
3030307010 Scanner (Universal Tester)
NILAI
1 4.840.000
TRANSFER KELUAR KUANTITAS
SELISIH
NILAI
-
KUANTITAS -
NILAI
(1)
(4.840.000)
Termometer Standar Aset yang masuk ke satker Sestama dengan mengunakan menu “transfer masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker Sestama, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN. NO 1
6.
TRANSFER MASUK
URAIAN
Scanner (Universal Tester) Aset yang masuk ke satker Sestama dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker Sestama, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN. NO
5.
KODE BARANG
KODE BARANG
URAIAN
3030307010 Termometer Standar
TRANSFER MASUK KUANTITAS
NILAI
5 1.787.500
TRANSFER KELUAR KUANTITAS -
SELISIH
NILAI
KUANTITAS -
NILAI
(5) (1.787.500)
Rak Besi Aset yang masuk ke satker ADPIN dengan mengunakan menu “transfer masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker ADPIN, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN.
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 57
NO 1
7.
1
TRANSFER MASUK KUANTITAS
3050104003 Rak Besi
TRANSFER KELUAR
NILAI
1
KUANTITAS
17.820.000
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
-
-
NILAI
(1)
(17.820.000)
KODE BARANG
TRANSFER MASUK
URAIAN
KUANTITAS
3050105015 Alat Penghancur Kertas
1
TRANSFER KELUAR
NILAI
KUANTITAS
3.960.000
1
NILAI
SELISIH KUANTITAS
3.960.000
NILAI
-
-
Mesin Absensi Aset yang masuk ke satker Sestama dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker Sestama, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN. NO 1
9.
URAIAN
Alat Penghancur Kertas Aset yang masuk ke satker KBKR (Ditjalpem) dari satker Sestama NO
8.
KODE BARANG
KODE BARANG
TRANSFER MASUK
URAIAN
KUANTITAS
3050105017 Mesin Absensi
TRANSFER KELUAR
NILAI
KUANTITAS
5 96.910.000
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
-
-
NILAI
(5) (96.910.000)
Display Aset yang masuk ke satker ADPIN dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker ADPIN, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN. NO
KODE BARANG
URAIAN
1 3050105039 Display
TRANSFER MASUK KUANTITAS
NILAI
1 22.000.000
TRANSFER KELUAR KUANTITAS -
SELISIH
NILAI
KUANTITAS -
NILAI
(1) (22.000.000)
10. LCD Projector/Infocus Aset yang masuk ke satker ADPIN dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker ADPIN, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 58
NO 1
KODE BARANG
TRANSFER MASUK
URAIAN
KUANTITAS
3050105048 LCD Projector/Infocus
TRANSFER KELUAR
NILAI
KUANTITAS
11 254.204.500
8
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
196.174.500
NILAI
(3) (58.030.000)
11. Focusing Screen/Layar LCD Projector Aset yang ditransfer keluar oleh Satker Ditvok (MPC) ke tujuh Satker Perwakilan BKKBN Provinsi yaitu Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, BKKBN Provinsi Jawa Tengah, BKKBN Provinsi Jawa Timur, BKKBN Provinsi Banten, BKKBN Provinsi DIY, BKKBN Provinsi Sumatera Utara, BKKBN Provinsi Bali. NO 1
KODE BARANG
TRANSFER MASUK
URAIAN
KUANTITAS
3050105058 Focusing Screen/Layar LCD Projector
7
TRANSFER KELUAR
NILAI
KUANTITAS
89.551.000
7
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
89.551.000
NILAI
-
-
12. Sketsel Aset yang masuk ke satker ADPIN dengan mengunakan menu “transfer masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker ADPIN, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN. NO 1
KODE BARANG
URAIAN
TRANSFER MASUK KUANTITAS
3050201017 Sketsel
1
NILAI
TRANSFER KELUAR KUANTITAS
494.819.600
SELISIH
NILAI
-
KUANTITAS -
NILAI
(1) (494.819.600)
13. Alat Pendingin Lainnya Aset yang masuk ke satker ADPIN dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker ADPIN, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN NO 1
KODE BARANG
URAIAN
TRANSFER MASUK KUANTITAS
3050201017 Alat Pendingin Lainnya
NILAI
1 28.600.000
TRANSFER KELUAR KUANTITAS
SELISIH
NILAI
-
KUANTITAS -
NILAI
(1) (28.600.000)
14. Televisi Rincian (terlampir) NO 1
KODE BARANG
URAIAN
3050206002 Televisi
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
TRANSFER MASUK KUANTITAS
NILAI
33 342.319.630
TRANSFER KELUAR KUANTITAS
NILAI
1 29.272.000
SELISIH KUANTITAS
NILAI
(32) (313.047.630)
Halaman 59
15. Sound System Aset yang masuk ke satker ADPIN dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker ADPIN, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN. NO 1
KODE BARANG
URAIAN
3050206008 Sound System
TRANSFER MASUK KUANTITAS
TRANSFER KELUAR
NILAI
1
KUANTITAS
13.530.000
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
-
-
NILAI
(1)
(13.530.000)
16. Wireles Aset yang masuk ke satker ADPIN dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker ADPIN, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN. NO 1
KODE BARANG
URAIAN
3050206012 Wireles
TRANSFER MASUK KUANTITAS 3
TRANSFER KELUAR
NILAI
KUANTITAS
41.988.405
SELISIH
NILAI
-
KUANTITAS -
NILAI
(3)
(41.988.405)
17. Camera Video Aset yang masuk ke satker ADPIN dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker ADPIN, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN. NO
KODE BARANG
1 3050206020 Camera Video
TRANSFER MASUK
TRANSFER KELUAR
SELISIH
URAIAN KUANTITAS 1
NILAI 970.200.000
KUANTITAS -
NILAI
KUANTITAS -
NILAI
(1) (970.200.000)
18. Handy Cam Aset yang masuk ke satker KSPK dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker KSPK, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMNRincian (terlampir)
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 60
NO 1
KODE BARANG
URAIAN
3050206046 Handy Cam
TRANSFER MASUK KUANTITAS
NILAI
2
TRANSFER KELUAR KUANTITAS
12.180.000
SELISIH
NILAI
1
KUANTITAS
7.230.000
(1)
NILAI (4.950.000)
19. Audio Mixing Portable Aset yang ditransfer keluar oleh Satker Ditvok (MPC) ke tujuh Satker Perwakilan BKKBN Provinsi yaitu Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, BKKBN Provinsi Jawa Tengah, BKKBN Provinsi Jawa Timur, BKKBN Provinsi Banten, BKKBN Provinsi DIY, BKKBN Provinsi Sumatera Utara, BKKBN Provinsi Bali. NO
KODE BARANG
1
3060101002 Audio Mixing Portable
URAIAN
TRANSFER MASUK KUANTITAS 7
TRANSFER KELUAR
NILAI
KUANTITAS
26.642.000
7
NILAI
SELISIH KUANTITAS
26.642.000
NILAI
-
-
20. Audio Distribution Aset yang ditransfer keluar oleh Satker Ditvok (MPC) ke tujuh Satker Perwakilan BKKBN Provinsi yaitu Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, BKKBN Provinsi Jawa Tengah, BKKBN Provinsi Jawa Timur, BKKBN Provinsi Banten, BKKBN Provinsi DIY, BKKBN Provinsi Sumatera Utara, BKKBN Provinsi Bali. NO 1
KODE BARANG
URAIAN
3060101012 Audio Distribution
TRANSFER MASUK KUANTITAS 7
NILAI 25.163.600
TRANSFER KELUAR KUANTITAS 7
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
25.163.600
NILAI
-
-
21. Intercom Unit Aset yang ditransfer keluar oleh Satker Ditvok (MPC) ke tujuh Satker Perwakilan BKKBN Provinsi yaitu Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, BKKBN Provinsi Jawa Tengah, BKKBN Provinsi Jawa Timur, BKKBN Provinsi Banten, BKKBN Provinsi DIY, BKKBN Provinsi Sumatera Utara, BKKBN Provinsi Bali. NO 1
KODE BARANG
URAIAN
3060101031 Intercom Unit
TRANSFER MASUK KUANTITAS 7
NILAI 116.439.400
TRANSFER KELUAR KUANTITAS 7
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
116.439.400
NILAI
-
-
22. Microphone/Wireless MIC Aset yang ditransfer keluar oleh Satker Ditvok (MPC) ke tujuh Satker Perwakilan BKKBN Provinsi yaitu Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, BKKBN Provinsi Jawa Tengah, BKKBN Provinsi Jawa Timur, BKKBN Provinsi Banten, BKKBN Provinsi DIY, BKKBN Provinsi Sumatera Utara, BKKBN Provinsi Bali.
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 61
Selisih terjadi karena Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat kurang catat, dalam melakukan penginputan ke dalam SIMAK BMN. NO 1
KODE BARANG
URAIAN
TRANSFER MASUK KUANTITAS
3060101036 Microphone/Wireless MIC
NILAI
42
TRANSFER KELUAR KUANTITAS
434.291.000
SELISIH
NILAI
42
KUANTITAS
467.698.000
-
NILAI 33.407.000
23. Uninterruptible Power Supply (UPS) Aset yang masuk ke satker Sestama dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker Sestama, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN. NO 1
KODE BARANG
URAIAN
3060101048 Uninterruptible Power Supply (UPS)
TRANSFER MASUK KUANTITAS 37
NILAI 499.500.000
TRANSFER KELUAR KUANTITAS
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
-
-
NILAI
(37) (499.500.000)
24. Chairman/Audio Conference Aset yang masuk ke satker ADPIN dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker ADPIN, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN. NO
KODE BARANG
URAIAN
1 3060101065 Chairman/Audio Conference
TRANSFER MASUK KUANTITAS 2
NILAI 217.934.440
TRANSFER KELUAR KUANTITAS
SELISIH
NILAI
-
KUANTITAS -
NILAI
(2) (217.934.440)
25. Peralatan Studio Audio Lainnya Aset yang ditransfer keluar oleh Satker Ditvok (MPC) ke tujuh Satker Perwakilan BKKBN Provinsi yaitu Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, BKKBN Provinsi Jawa Tengah, BKKBN Provinsi Jawa Timur, BKKBN Provinsi Banten, BKKBN Provinsi DIY, BKKBN Provinsi Sumatera Utara, BKKBN Provinsi Bali NO
KODE BARANG
URAIAN
1 3060101999 Peralatan Studio Audio Lainnya
TRANSFER MASUK KUANTITAS 14
NILAI 41.580.000
TRANSFER KELUAR KUANTITAS 14
NILAI 41.580.000
SELISIH KUANTITAS -
NILAI -
26. Camera Electronic Aset yang ditransfer keluar oleh Satker Ditvok (MPC) ke tujuh Satker Perwakilan BKKBN Provinsi yaitu Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, BKKBN Provinsi Jawa Tengah, BKKBN LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 62
Provinsi Jawa Timur, BKKBN Provinsi Banten, BKKBN Provinsi DIY, BKKBN Provinsi Sumatera Utara, BKKBN Provinsi Bali. Selisih terjadi karena BKKBN Perwakilan Provinsi Jawa Barat dan BKKBN Provinsi Sumatera Utara masih kurang catat NO 1
KODE BARANG
URAIAN
TRANSFER MASUK KUANTITAS
3060102003 Camera Electronic
21
TRANSFER KELUAR
NILAI
KUANTITAS
852.661.347
21
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
1.117.023.600
NILAI
-
264.362.253
27. Video Distribution Amplifier Aset yang ditransfer keluar oleh Satker Ditvok (MPC) ke tujuh Satker Perwakilan BKKBN Provinsi yaitu Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, BKKBN Provinsi Jawa Tengah, BKKBN Provinsi Jawa Timur, BKKBN Provinsi Banten, BKKBN Provinsi DIY, BKKBN Provinsi Sumatera Utara, BKKBN Provinsi Bali. NO
KODE BARANG
TRANSFER MASUK
URAIAN
KUANTITAS
1 3060102011 Video Distribution Amplifier
TRANSFER KELUAR
NILAI
7
KUANTITAS
29.614.200
SELISIH
NILAI
7
KUANTITAS
29.614.200
NILAI
-
-
28. Video Monitor Rincian (terlampir) NO 1
KODE BARANG
URAIAN
TRANSFER MASUK KUANTITAS
3060102012 Video Monitor
33
TRANSFER KELUAR
NILAI
KUANTITAS
2.139.604.718
7
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
177.234.750
NILAI
(26)
(1.962.369.968)
29. Video Tape Recorder Portable Aset yang ditransfer keluar oleh Satker Ditvok (MPC) ke tujuh Satker Perwakilan BKKBN Provinsi yaitu Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, BKKBN Provinsi Jawa Tengah, BKKBN Provinsi Jawa Timur, BKKBN Provinsi Banten, BKKBN Provinsi DIY, BKKBN Provinsi Sumatera Utara, BKKBN Provinsi Bali. Selisih terjadi karena BKKBN Sumatera Utara masih kurang catat. NO 1
KODE BARANG
TRANSFER MASUK
URAIAN
KUANTITAS
3060102013 Video Tape Recorder Portable
14
TRANSFER KELUAR
NILAI
KUANTITAS
636.935.750
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
14 700.122.500
-
NILAI 63.186.750
30. Video Mixer Aset yang ditransfer keluar oleh Satker Ditvok (MPC) ke tujuh Satker Perwakilan BKKBN Provinsi yaitu Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, BKKBN Provinsi Jawa Tengah, BKKBN Provinsi Jawa Timur, BKKBN Provinsi Banten, BKKBN Provinsi DIY, BKKBN Provinsi Sumatera Utara, BKKBN Provinsi Bali. NO 1
KODE BARANG
URAIAN
3060102015 Video Mixer
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
TRANSFER MASUK KUANTITAS 7
NILAI 429.429.000
TRANSFER KELUAR KUANTITAS 7
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
429.429.000
NILAI
-
Halaman 63
-
31. Automatic Editing Control Aset yang ditransfer keluar oleh Satker Ditvok (MPC) ke tujuh Satker Perwakilan BKKBN Provinsi yaitu Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, BKKBN Provinsi Jawa Tengah, BKKBN Provinsi Jawa Timur, BKKBN Provinsi Banten, BKKBN Provinsi DIY, BKKBN Provinsi Sumatera Utara, BKKBN Provinsi Bali. NO 1
KODE BARANG
TRANSFER MASUK
URAIAN
KUANTITAS
3060102037 Automatic Editing Control
NILAI
7 227.057.600
TRANSFER KELUAR KUANTITAS
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
7 227.057.600
NILAI
-
-
32. Tripod Camera Aset yang ditransfer keluar oleh Satker Ditvok (MPC) ke tujuh Satker Perwakilan BKKBN Provinsi yaitu Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, BKKBN Provinsi Jawa Tengah, BKKBN Provinsi Jawa Timur, BKKBN Provinsi Banten, BKKBN Provinsi DIY, BKKBN Provinsi Sumatera Utara, BKKBN Provinsi Bali. Selisih karena Satker Perwakilan BKKBN Jawa Barat masih salah catat dalam melakukan penginputan, kesalahan akan dilakukan koreksi pada periode TA 2012. NO 1
KODE BARANG
URAIAN
3060102045 Tripod Camera
TRANSFER MASUK KUANTITAS
NILAI
21 103.664.001
TRANSFER KELUAR KUANTITAS
NILAI
SELISIH KUANTITAS
21 114.576.000
NILAI
- 10.911.999
33. Lighting Stand Tripod Aset yang ditransfer keluar oleh Satker Ditvok (MPC) ke tujuh Satker Perwakilan BKKBN Provinsi yaitu Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, BKKBN Provinsi Jawa Tengah, BKKBN Provinsi Jawa Timur, BKKBN Provinsi Banten, BKKBN Provinsi DIY, BKKBN Provinsi Sumatera Utara, BKKBN Provinsi Bali. Selisih karena Satker Perwakilan BKKBN Jawa Barat masih salah catat dalam melakukan penginputan, kesalahan akan dilakukan koreksi pada periode TA 2012. NO 1
KODE BARANG
URAIAN
3060102055 Lighting Stand Tripod
TRANSFER MASUK KUANTITAS
NILAI
28 1.762.818.752
TRANSFER KELUAR KUANTITAS
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
28 1.974.357.000
NILAI
- 211.538.248
34. Analog Delay Aset yang ditransfer keluar oleh Satker Ditvok (MPC) ke tujuh Satker Perwakilan BKKBN Provinsi yaitu Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, BKKBN Provinsi Jawa Tengah, BKKBN Provinsi Jawa Timur, BKKBN Provinsi Banten, BKKBN Provinsi DIY, BKKBN Provinsi Sumatera Utara, BKKBN Provinsi Bali. LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 64
Selisih karena Satker Perwakilan BKKBN Banten masih salah catat dalam melakukan penginputan, kesalahan akan dilakukan koreksi pada periode TA 2012 NO 1
KODE BARANG
URAIAN
3060102116 Analog Delay
TRANSFER MASUK KUANTITAS
NILAI
TRANSFER KELUAR KUANTITAS
7 162.537.000
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
7 162.547.000
NILAI
-
10.000
35. Camera Digital Aset yang ditransfer keluar oleh Satker Ditvok (MPC) ke tujuh Satker Perwakilan BKKBN Provinsi yaitu Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, BKKBN Provinsi Jawa Tengah, BKKBN Provinsi Jawa Timur, BKKBN Provinsi Banten, BKKBN Provinsi DIY, BKKBN Provinsi Sumatera Utara, BKKBN Provinsi Bali. Adanya aset yang masuk ke Satker ADPIN dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reorganisasi, namun dari Satker BIBEK tidak melalui menu “Transfer Keluar” pada Aplikasi SIMAK BMN. Sestama mentransfer keluar Camera Digital (3060102128) ke Satker Irtama namun pada Satker Irtama mencatat dengan kodefikasi yang berbeda yaitu Digital Camera (3090404004), sehingga seakan-akan aset tersebut belum dicatat. NO 1
KODE BARANG
URAIAN
TRANSFER MASUK KUANTITAS
3060102128 camera digital
TRANSFER KELUAR
NILAI
KUANTITAS
9 79.027.500
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
8 75.058.500
NILAI
(1) (3.969.000)
36. Public Addres Aset yang ditransfer keluar oleh Satker Ditvok (MPC) ke tujuh Satker Perwakilan BKKBN Provinsi yaitu Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, BKKBN Provinsi Jawa Tengah, BKKBN Provinsi Jawa Timur, BKKBN Provinsi Banten, BKKBN Provinsi DIY, BKKBN Provinsi Sumatera Utara, BKKBN Provinsi Bali. NO 1
KODE BARANG
URAIAN
3060206001 Public Addres
TRANSFER MASUK KUANTITAS
NILAI
7 69.107.500
TRANSFER KELUAR KUANTITAS
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
7 69.107.500
NILAI
-
-
37. Multiplex System Aset yang ditransfer keluar oleh Satker Ditvok (MPC) ke tujuh Satker Perwakilan BKKBN Provinsi yaitu Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, BKKBN Provinsi Jawa Tengah, BKKBN Provinsi Jawa Timur, BKKBN Provinsi Banten, BKKBN Provinsi DIY, BKKBN Provinsi Sumatera Utara, BKKBN Provinsi Bali.
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 65
NO 1
KODE BARANG
URAIAN
3060206004 Multiplex System
TRANSFER MASUK KUANTITAS
NILAI
TRANSFER KELUAR KUANTITAS
7 162.508.500
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
7 162.508.500
NILAI
-
-
38. Digital Recording System Merupakan Aset yang masuk ke Satker Irtama dari BIKUB dengan bukti perolehan nomor 1720/I/LK.006/B3/2011 NO 1
KODE BARANG
URAIAN
TRANSFER MASUK KUANTITAS
3060209007 Digital Recording System
TRANSFER KELUAR
NILAI
2
KUANTITAS
1.980.000
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
-
-
NILAI
(2)
(1.980.000)
39. Switcher Automatic Motor Aset yang masuk ke satker ADPIN dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker ADPIN, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN NO 1
KODE BARANG
URAIAN
3060319003 Switcher Automatic Motor
TRANSFER MASUK KUANTITAS
NILAI
TRANSFER KELUAR KUANTITAS
1 1.816.100.000
SELISIH
NILAI
-
KUANTITAS -
NILAI
(1) (1.816.100.000)
40. Switcher/Pacth Panel Aset yang masuk ke satker Sestama dan ADPIN dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker Sestama dan ADPIN, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN milik satker BIBEK NO
KODE BARANG
1
3060323015 Switcher/Pacth Panel
URAIAN
TRANSFER MASUK KUANTITAS 40
NILAI 404.492.500
TRANSFER KELUAR KUANTITAS
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
-
-
NILAI
(40)
(404.492.500)
41. Corn Image Interserver Kesalahan Kodefikasi, terdapat di satker BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan, asal perolehan dari satker BIBEK, seharusnya kodefikasi yang digunakan adalah server (3100204001). NO 1
KODE BARANG
URAIAN
3070101053 Corn Image Interserver
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
TRANSFER MASUK KUANTITAS
NILAI
1 16.730.000
TRANSFER KELUAR KUANTITAS -
SELISIH
NILAI
KUANTITAS -
NILAI
(1) (16.730.000)
Halaman 66
42. TV Monitor Aset yang masuk ke satker ADPIN dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker ADPIN, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN. NO 1
KODE BARANG
URAIAN
3080113081 TV Monitor
TRANSFER MASUK KUANTITAS 2
NILAI
TRANSFER KELUAR KUANTITAS
16.500.000
SELISIH
NILAI
-
KUANTITAS -
(2)
NILAI (16.500.000)
43. Personel Computer Aset masuk ke Satker KBKR transfer masuk dari Satker Sestama, namun kodefikasi yang digunakan oleh Satker KBKR kurang tepat, agar seragam seharusnya kode yang digunakan adalah P.C Unit (3100102001). NO 1
KODE BARANG
URAIAN
3080141194 Personel Computer
TRANSFER MASUK KUANTITAS 4
NILAI 53.240.000
TRANSFER KELUAR KUANTITAS
SELISIH
NILAI
-
KUANTITAS -
(4)
NILAI (53.240.000)
44. Stabilizer/UPS Aset yang masuk ke satker ADPIN dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker ADPIN, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN. NO 1
KODE BARANG
URAIAN
3080141251 Stabilizer/UPS
TRANSFER MASUK KUANTITAS 1
NILAI 41.800.000
TRANSFER KELUAR KUANTITAS -
SELISIH
NILAI
KUANTITAS -
(1)
NILAI (41.800.000)
45. Scanner (Assembly/counting System) Aset yang masuk ke satker Sestama dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker Sestama, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN. Aset yang masuk ke Satker KSPK dari Satker KBKR, namun ketidakseragaman dalam penggunaan Kodefikasi sehingga terjadi selisih. Pada satker KSPK tercatat sebagai Scanner (Assembly/Counting System) (3080303004) seharusnya kodefikasi yang digunakan adalah Scanner (Peralatan Personal Komputer) (3100203004).
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 67
NO 1
KODE BARANG
TRANSFER MASUK
URAIAN
KUANTITAS
3080303004 Scanner (Assembly/counting System)
TRANSFER KELUAR
NILAI
19
KUANTITAS
253.500.000
SELISIH
NILAI
-
KUANTITAS -
NILAI
(19)
(253.500.000)
46. Camera Scope Aset yang masuk ke satker ADPIN dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker ADPIN, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN. NO 1
KODE BARANG
URAIAN
TRANSFER MASUK KUANTITAS
3080304006 Camera Scope
NILAI
4
TRANSFER KELUAR KUANTITAS
3.520.000
SELISIH
NILAI
-
KUANTITAS -
(4)
NILAI (3.520.000)
47. Uninterruptible Power Supply (UPS) Aset yang masuk ke satker ADPIN dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker ADPIN, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN. NO 1
KODE BARANG
TRANSFER MASUK
URAIAN
KUANTITAS
3080305002 Uninterruptible Power Supply (UPS)
1
TRANSFER KELUAR
NILAI
KUANTITAS
15.873.000
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
-
-
(1)
NILAI (15.873.000)
48. Digital Camera Aset yang masuk ke Satker Irtama yang diperoleh dari Satker Sestama, namun kodefikasi yang digunakan berbeda atau tidak seragam. Transfer keluar dari Sestama menggunakan kodefikasi (3060102128) Camera Digital tapi Satker Irtama mencatat dengan kode (3090404004) Digital Camera. NO 1
KODE BARANG
URAIAN
3090404004 Digital Camera
TRANSFER MASUK KUANTITAS 1
NILAI 2.640.000
TRANSFER KELUAR KUANTITAS -
SELISIH
NILAI
KUANTITAS -
(1)
NILAI (2.640.000)
49. Mainframe (Komputer Jaringan) Aset yang ditransfer keluar oleh Satker Ditvok (MPC) ke tujuh Satker Perwakilan BKKBN Provinsi yaitu Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, BKKBN Provinsi Jawa Tengah, BKKBN Provinsi Jawa Timur, BKKBN Provinsi Banten, BKKBN Provinsi DIY, BKKBN Provinsi Sumatera Utara, BKKBN Provinsi Bali.
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 68
NO 1
KODE BARANG
TRANSFER MASUK
URAIAN
KUANTITAS
3100101001 Mainframe (Komputer Jaringan)
TRANSFER KELUAR
NILAI
KUANTITAS
7 105.502.320
7
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
105.502.320
NILAI
-
-
50. Komputer Jaringan Lainnya Aset yang masuk ke satker ADPIN dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker ADPIN, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN. NO 1
KODE BARANG
TRANSFER MASUK
URAIAN
KUANTITAS
3100101999 Komputer Jaringan Lainnya
14
TRANSFER KELUAR
NILAI
KUANTITAS
21.620.001
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
-
-
(14)
NILAI (21.620.001)
51. P.C Unit NO 1
KODE BARANG
URAIAN
3100102001 P.C Unit
TRANSFER MASUK KUANTITAS 110
TRANSFER KELUAR
NILAI
KUANTITAS
956.756.800
55
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
560.811.218
(55)
NILAI (395.945.582)
52. Lap Top Rincian (terlampir) NO 1
KODE BARANG
URAIAN
TRANSFER MASUK KUANTITAS
3100102002 Lap Top
32
TRANSFER KELUAR
NILAI
KUANTITAS
297.454.400
31
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
354.732.600
(1)
NILAI 57.278.200
53. Note Book Rincian (terlampir) NO 1
KODE BARANG
URAIAN
3100102003 Note Book
TRANSFER MASUK KUANTITAS 96
NILAI 1.141.494.400
TRANSFER KELUAR KUANTITAS 2
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
21.818.000
(94)
NILAI (1.119.676.400)
54. Personal Komputer Lainnya Aset yang masuk ke satker Sestama dan ADPIN dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker Sestama dan ADPIN, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN. NO 1
KODE BARANG
URAIAN
3100102003 Note Book
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
TRANSFER MASUK KUANTITAS 76
NILAI 523.389.000
TRANSFER KELUAR KUANTITAS -
SELISIH
NILAI
KUANTITAS -
(76)
NILAI (523.389.000)
Halaman 69
55. Serial Printer Aset yang masuk ke Satker Irtama yang diperoleh dari Satker Sestama, namun kodefikasi yang digunakan berbeda atau tidak seragam sehingga muncul selisih, yang mengakibatkan aset tersebut seperti belum dicatat. Transfer keluar dari Sestama menggunakan kodefikasi (3100203003) Printer (Peralatan Personal Komputer) tapi Satker Irtama mencatat dengan kode (3100201009) Serial Printer. NO 1
KODE BARANG
URAIAN
TRANSFER MASUK KUANTITAS
3100201009 Serial Printer
NILAI
4
TRANSFER KELUAR KUANTITAS
17.160.000
SELISIH
NILAI
-
KUANTITAS -
(4)
NILAI (17.160.000)
56. Hard Disk Aset yang masuk ke satker ADPIN dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker ADPIN, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN. NO
KODE BARANG
1
3100201012 Hard Disk
TRANSFER MASUK
URAIAN
KUANTITAS
TRANSFER KELUAR
NILAI
3
KUANTITAS
3.300.000
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
-
-
(3)
NILAI (3.300.000)
57. Monitor 1 unit masuk ke satker Sestama dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker IKPK serta 8 unit masuk ke satker ADPIN dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama sedangkan Satker IKPK ditiadakan dan diganti dengan Satker ADPIN, sehingga beberapa asetnya masuk ke beberapa Satker lain diantaranya ke Satker Sestama dan Satker ADPIN, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN.
NO 1
KODE BARANG
URAIAN
TRANSFER MASUK KUANTITAS
3100203002 Monitor
9
NILAI
TRANSFER KELUAR KUANTITAS
30.538.200
SELISIH
NILAI
-
KUANTITAS -
(9)
NILAI (30.538.200)
58. Printer (Peralatan Personal Komputer) NO 1
KODE BARANG
URAIAN
25 Printer (Peralatan Personal Komputer)
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
TRANSFER MASUK KUANTITAS 123
NILAI 898.172.700
TRANSFER KELUAR KUANTITAS 41
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
274.520.000
(82)
NILAI (623.652.700)
Halaman 70
59. Viewer (Peralatan personal Komputer) Aset yang masuk ke satker Sestama dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker Sestama, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN. NO 1
KODE BARANG
TRANSFER MASUK
URAIAN
KUANTITAS
3100203006 Viewer (Peralatan personal Komputer)
TRANSFER KELUAR
NILAI
2
KUANTITAS
23.432.200
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
-
-
NILAI
(2)
(23.432.200)
60. Peralatan Personal Komputer Lainnya Aset yang masuk ke satker ADPIN dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker ADPIN, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN. NO 1
KODE BARANG
TRANSFER MASUK
URAIAN
KUANTITAS
3100203999 Peralatan Personal Komputer Lainnya
TRANSFER KELUAR
NILAI
1
KUANTITAS
1.628.000
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
-
-
NILAI
(1)
(1.628.000)
61. Server Rincian (terlampir) NO 1
KODE BARANG
URAIAN
3100204001 Server
TRANSFER MASUK KUANTITAS 98
NILAI 2.587.339.442
TRANSFER KELUAR KUANTITAS 32
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
535.360.000
(66)
NILAI (2.051.979.442)
62. Router 67 unit masuk ke satker Sestama, 10 unit masuk ke satker ADPIN dan 1 unit masuk ke satker Perwakilan BKKBN provinsi Papua dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke beberapa Satker diantaranya ke Satker Sestama, Satker ADPIN dan Satker Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN. NO 1
KODE BARANG
URAIAN
3100204002 Router
TRANSFER MASUK KUANTITAS 78
NILAI 2.408.397.000
TRANSFER KELUAR KUANTITAS
SELISIH
NILAI
-
KUANTITAS -
(78)
NILAI (2.408.397.000)
63. Modem Aset yang masuk ke satker KSPK diperoleh dari Satker KBKR. NO 1
KODE BARANG
URAIAN
3100204004 Modem
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
TRANSFER MASUK KUANTITAS 3
NILAI 2.727.000
TRANSFER KELUAR KUANTITAS 3
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
2.727.000
NILAI
-
Halaman 71
-
64. Netware Interface External Aset yang masuk ke satker Sestama dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker Sestama, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN Satu unit ada di Satker Perwakilan BKKBN Papua yang merupakan transfer masuk dari Satker BIBEK NO 1
KODE BARANG
TRANSFER MASUK
URAIAN
KUANTITAS
3100204005 Netware Interface External
32
TRANSFER KELUAR
NILAI
KUANTITAS
38.400.000
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
-
-
(32)
NILAI (38.400.000)
65. Peralatan Jaringan Lainnya Aset yang masuk ke satker ADPIN dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker ADPIN, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN. NO 1
KODE BARANG
TRANSFER MASUK
URAIAN
KUANTITAS
3100204999 Peralatan Jaringan Lainnya
39
TRANSFER KELUAR
NILAI
KUANTITAS
2.211.551.500
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
-
-
NILAI
(39)
(2.211.551.500)
66. Alat Peraga Pelatihan Lainnya Rincian (terlampir) NO 1
KODE BARANG
TRANSFER MASUK
URAIAN
KUANTITAS
3160101999 Alat Peraga Pelatihan Lainnya
11,913
TRANSFER KELUAR
NILAI
KUANTITAS
73,378,413,900
6,549
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
40,341,840,000
(5,364)
NILAI (33,036,573,900)
67. Sofware Komputer Aset yang masuk ke satker ADPIN dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker ADPIN, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN NO 1
KODE BARANG
URAIAN
8010101001 Sofware Komputer
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
TRANSFER MASUK KUANTITAS
NILAI
172 3,995,108,152
TRANSFER KELUAR KUANTITAS -
SELISIH
NILAI
KUANTITAS -
(172)
NILAI (3,995,108,152)
Halaman 72
68. Lisensi Aset yang masuk ke satker ADPIN dengan mengunakan menu “Transfer Masuk”, asal perolehan dari Satker BIBEK sebagai akibat dari Reformasi Birokrasi. Satker BIBEK melebur dengan satker Sestama, sehingga beberapa asetnya masuk ke Satker ADPIN, namun tidak melalui menu “Transfer Keluar” dari aplikasi SIMAK_BMN. NO
KODE BARANG
1
8010101002 Lisensi
TRANSFER MASUK
URAIAN
KUANTITAS
TRANSFER KELUAR
NILAI
100
KUANTITAS
329,533,000
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
-
-
NILAI
(100)
(329,533,000)
69. Jeep Transfer keluar aset dari Satker Sestama ke satker Perwakilan BKKBN Provinsi dengan nomor Berita Acara 64/TU.101/H/2011 NO 1
KODE BARANG
TRANSFER MASUK
URAIAN
KUANTITAS
3020101002 Jeep
TRANSFER KELUAR
NILAI
KUANTITAS
-
-
2
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
219,155,638
NILAI
2
219,155,638
70. Digital Audio Taperecorder Aset yang masuk ke Satker Irtama yang diperoleh dari Satker Sestama, namun kodefikasi yang digunakan berbeda atau tidak seragam sehingga muncul selisih. Transfer keluar dari Sestama menggunakan kodefikasi (3060101076) Digital Audio Taperecorder tapi Satker Irtama mencatat dengan kode yang berbeda yaitu (3060209007) Digital Recording System. NO
KODE BARANG
1
3060101076 Digital Audio Taperecorder
URAIAN
TRANSFER MASUK KUANTITAS
TRANSFER KELUAR
NILAI
-
KUANTITAS -
NILAI
2
SELISIH KUANTITAS
1.980.000
2
NILAI 1.980.000
71. Scanner (Peralatan Personal Komputer) Aset yang dilakukan transfer keluar ke Satker KSPK dari Satker KBKR, namun ketidakseragaman dalam penggunaan Kodefikasi sehingga terjadi selisih. Pada satker KSPK tercatat sebagai Scanner (Assembly/Counting System) (3080303004) seharusnya kodefikasi yang digunakan oleh Satker KSPK adalah Scanner (Peralatan Personal Komputer) (3100203004). NO KODE BARANG 1
URAIAN
3100203004 Scanner (Peralatan personal Komputer)
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
TRANSFER MASUK KUANTITAS -
TRANSFER KELUAR
NILAI
KUANTITAS -
1
NILAI 1.500.000
SELISIH KUANTITAS 1
Halaman 73
NILAI 1.500.000
72. Alat Peraga Percontohan Lainnya Aset yang dilakukan Transfer Keluar dari Satker KBKR ke Satker Sestama, tapi kode barang yang digunakan kurang tepat sehingga megakibatkan selisih. KBKR menggunakan kode (3160102999) Alat Peraga Percontohan Lainnya, kode yang digunakan seharusnya (3160101999) Alat Peraga Pelatihan Lainnya. NO
KODE BARANG
1
3160102999 Alat Peraga Percontohan Lainnya
URAIAN
TRANSFER MASUK KUANTITAS -
TRANSFER KELUAR
NILAI
KUANTITAS -
SELISIH
NILAI
KUANTITAS
6.144 37.847.040.000
NILAI
6.144 37.847.040.000
Kesimpulan: Berdasarkan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan RI terhadap Laporan Keuangan Un-Audited BKKBN Tahun Anggaran 2011 diperoleh adanya ketidaksesuaian dalam kuantitas dan nilai di dalam mutasi aset tetap berupa transfer masuk dan transfer keluar pada Laporan Barang Milik Negara BKKBN. Transfer masuk BKKBN di dalam laporan mutasi barang pada TA 2011 adalah sebesar Rp 111.444.548.429, sedangkan transfer keluar BKKBN di dalam laporan mutasi barang TA 2011 adalah sebesar Rp 87.132.206.126, selisih antara transfer keluar dan transfer masuk adalah sebesar Rp (24.312.342.303),-. Ketidaksesuaian antara transfer keluar dan transfer masuk yang ada di dalam Laporan BMN BKKBN secara umum dijelaskan sebagai berikut : 1.
Pada tahun 2011 telah terjadi Restrukturisasi/Reformasi Birokrasi di lingkungan BKKBN yang menyebabkan adanya perubahan numenklatur dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, namun hal ini tidak berdampak pada Bagian Anggaran BKKBN (068). Reformasi Birokrasi ini menyebabkan perubahan kepada satuan kerja - satuan kerja yang ada di lingkup BKKBN Pusat sehingga aset-aset yang ada di dalam satker – satker tersebut berpindah dari satu satker ke satker lainnya.
2.
Adanya satuan kerja yang tidak melakukan pencatatan ke dalam SIMAK BMN terhadap aset yang masuk ke dalam lingkungannya sehingga mengakibatkan adanya kurang catat di dalam satker tersebut
3.
Adanya satker yang belum melakukan pencatatan terhadap mutasi keluar (transfer keluar) aset yang keluar dari lingkup satker tersebut kepada satker lain, padahal di satker lain sudah melakukan pencatatan terhadap aset yang masuk
4.
Adanya ketidakseragaman periode didalam melakukan pencatatan antara transfer keluar aset dengan transfer masuk aset yang terjadi antar satker
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 74
5.
Perbedaan dalam penggunaan kodefikasi antara aset yang ditransfer keluar dengan aset yang ditransfer masuk, sehingga timbul perbedaan dalam laporan mutasi barang
6.
Adanya satker yang masih salah dalam menginput harga satuan aset yang masuk, sehingga timbul selisih terhadap nilai aset
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 75
Pengungkapan Penting Lainnya
D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA D.1. REKENING PEMERINTAH Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 57/PMK.05/2007 tanggal 13 Juli 2007 tentang Pengelolaan Rekening Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Stuan Kerja. Sehubungan dengan Peraturan tersebut, Rekening BKKBN per 31 Desember 2011 terdapat rekening sebanyak antara lain : 1. Rekening Bendahara Pengeluaran untuk menampung dana APBN sebanyak 42 rekening dengan saldo per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 3.355.916.906,- milik Satker KBKR dan Satker Perwakilan Provinsi ; 2. Rekening Bendahara Penerimaan untuk menampung PNBP sebanyak 1 rekening dengan saldo sebesar Rp. 6.253,3. Rekening Bendahara Penampung untuk menampung dana bantuan Hibah UNFPA sebanyak 1 rekening yaitu Rekening BNI No. 0225253491 dengan saldo per 31 Desember 2011 sebesar Rp.500.698.541,- serta Bantuan Hibah USAID sebanyak 1 rekening yaitu Rekening BNI No. 0192025311 dengan saldo per 31 Desember 2011 sebesar Rp.170.999.000,(rekening terlampir) D.2. INFORMASI PENDAPATAN DAN BELANJA SECARA AKRUAL Selama Tahun 2011, BKKBN mencatat Belanja menurut Basis Akrual per 31 Desember 2011 pada 11 Satuan Kerja, yang merupakan Belanja Langganan Daya dan Jasa serta Belanja Gaji Pegawai dengan total Belanja menurut Basis Akrual sebesar Rp. 233.853.448,- (terlampir). D.3. PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN 1. Permasalahan terkait pengelolaan kerjasama pemanfaatan Guest House Graha Kencana (GHGK) BKKBN dijelaskan sebagai berikut : a) GHGK merupakan aset berupa Gedung dan Bangunan Mess/Wisma/Bungalow/Tempat peristirahatan permanen yang pengelolaannya dilakukan oleh Koperasi Pegawai BKKBN Pusat “Warga Kencana” yang dituangkan dalam Perjanjian nomor 464/KP.BKKBN/XII/2008 tanggal 1 Desember 2008 dengan jangka waktu kerjasama selama lima tahun, namun pemanfaatan GHGK ini belum memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan selaku Pengelola Barang; b) Untuk menyikapi hal tersebut BKKBN membentuk Tim Intern BKKBN dengan surat tugas No. 23/KT.005/TU/09 tanggal 30 April 2009, dan kegiatan operasional pemanfaatan GHGK untuk kepentingan komersial dihentikan sebelum ada dasar hukumnya. c) BKKBN mengusulkan persetujuan pemanfaatan sebagian tanah dan bangunan nomor 1402/AK.101/B1/2009 tanggal 6 Juli 2009 serta surat penyampaian kelengkapan data Nomor: 2417/KU.502/B3/2009 tanggal 3 Desember 2009.
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 76
d) Selanjutnya BKKBN menyampaikan surat nomor. 1693/KU.502/B1/2010 tanggal 29 Juli 2010 perihal kelengkapan data perijinan sewa pengelolaan GHGK, dan surat nomor. 2075/KU.502/B1/2010 tanggal 20 September 2010 perihal penyampaian kelengkapan data perijinan sewa pengelolaan GHGK. e) Kemudian diterbitkan surat persetujuan sewa atas sebagian tanah/ bangunan BKKBN dari Kementerian Keuangan RI Nomor: S-363/MK.6/2011 tanggal 14 Oktober 2011 dengan sewa sebesar Rp. 1.432.799.420,- selama 2 tahun. Disewa oleh Pihak Kedua yaitu Koperasi Pegawai Negeri “WARGA KENCANA” BKKBN dengan kontrak sebagaimana terlampir. 2. Terkait pemindah tanganan barang milik negara berupa Tukar menukar Gedung Cabang Balai Diklat Banyumas dengan sebidang tanah milik Pemda Banyumas dapat dijelaskan sebagai berikut : a) Balai Diklat Banyumas terletak di tanah Pemuda yaitu bersebelahan dengan gedung RSUD Banyumas, didirikan berdasarkan Keppres Nomor 33 tahun 1972. Dengan adanya peningkatan status RSUD Banyumas dari Type C ke Type B maka perlu dilakukan pengembangan untuk kepentingan peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat sehingga memerlukan penambahan fisik bangunan gedung; b) Balai Diklat KBN Banyumas adalah merupakan Kantor Balai Diklat yang tugas fungsinya melaksanakan kegiatan Pelatihan Tenaga Program. dan diperkuat dengan UU nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 nomor 161, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5080), serta didukung pula oleh Perka nomor nomor 92/Per/B5/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana; c) Sesuai dengan PMK nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara, maka diterbitkan Perka nomo 190/KEP/B3/2011 tentang pelimpahan sebagaian wewenang Penandatanganan Pengajuan Permohonan Pengelolaan Barang Milik Negara, dengan demikian proses pengurusan masalah Diklat Banyumas diserahkan ke BKKBN Perwakilan Jawa Tengah; d) BKKBN Provinsi Jawa Tengah selaku Kuasa Pengguna dari Gedung dan Bangunan Kantor Balai Diklat KBN Banyumas bersedia untuk melaksanakan tukar menukar apabila Pemerintah daerah Banyumas cq. RSUD Banyumas menyediakan tanah sebagai pengganti, dari Gedung dan Bangunan dan BKKBN akan meyediakan dana melalui APBN untuk Pembangunan Kantor Balai Diklat yang baru; e) Pemda Banyumas cq. RSUD Banyumas sepakat dan bersedia menyediakan tanah sebagai pengganti Gedung dan bangunan Kantor Balai Diklat KBN Banyumas, dengan cara tukar menukar gedung dan bangunan milik Diklat KBN Banyumas dengan sebidang tanah milik Pemda Kab. Banyumas yang terletak di LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 77
jalan Raya Kejawar Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas seluas 2.850 M2 diproses sesuai dengan peraturan yang berlaku; f) Setelah dilakukan penilaian oleh TIM dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) setempat aset BKKBN dinilai sebesar Rp. 799.487.000,- (Tujuh Ratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Empat Ratus Delapan Puluh Tujuh Ribu Rupiah) dan Tanah Pemerintah Daerah seluas 2.850 M2 dinilai Rp.706.800.000,- (Tujuh Ratus Enam Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah) sehingga terdapat selisih lebih sebesar Rp. 92.700.000,- (Sembilan Puluh Dua Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah). Oleh Pemda Banyumas cq. RSUD Banyumas sudah disetorkan ke Kas Negara melalui Bank Jateng Cabang RSUD Banyumas pada tanggal 15 Desember 2011; g) Berdasarkan Surat Kepala KPKNL Semarang nomor : S35/MK.06/WKN.09/KNL. 01/2011 tanggal 2 Agustus 2011 ijin prinsip tukar menukar Gedung pada BKKBN Provinsi Tawa Tengah yang terletak di jalan Rumah Sakit No. 1 Banyumas, dengan sebidang tanah milik Pemda dan persetujuan pelaksanaan tukar menukar dari KPKNL sudah tebit dengan surat nomor S-66/MK-6/WKN.09.KNL.01/2011 pada tanggal 18 November 2011; h) Kepala BKKBN selaku Pengguna Barang telah menandatangi Kontrak Kerja Sama dan Penandatanganan Berita Acara Serah Terima dengan Bupati Banyumas di Jakarta pada tanggal 9 Januari 2011. Sedangkan Gedung Balai Diklat KBN Banyumas belum dilakukan penghapusan sehingga masih tercatat di Neraca BKKBN (terlampir); i)
Tanah pengganti saat ini masih dalam proses balik nama dari Pemerintah Daerah Banyumas menjadi atas nama Pemerintah RI cq. BKKBN. Sehingga tanah pengganti tersebut belum tercatat di dalam Neraca BKKBN;
j) Pada tahun 2012 BKKBN telah menyediakan dana untuk pembangunan Gedung kantor Balai Diklat Banyumas. Saat ini masih menunggu proses baliknama sertifikat dari Pemerintah Daerah Banyumas ke Pemerintah RI cq. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Sedangkan clearance atas rencana pembagunan gedung Balai Diklat Kependudukan dan Keluarga Berencana Banyumas dari BPKP, Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sudah didapatkan; 3. Penghapusan Barang Milik Negara (BMN) tahun 2011 a) Kendaraan Roda 4. Pada tahun 2011 kendaraan roda 4 yang dihapus dari 19 satker sebanyak 58 unit. Alasan penghapusan rata-rata karena rusak berat karena faktor usia sehingga tidak dapat dipergunakan lagi untuk mendukung operasional dilapangan, (data terlampir).
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 78
b) Kendaraan Roda 2 Kendaraan roda 2 yang dihapus sebanyak 83 unit dari 10 satker alasan penghapusan rata-rata karena rusak berat dan karena faktor usia sehingga tidak dapat dipergunakan lagi untuk mendukung operasional dilapangan (data terlampir). c) Penghapusan Non Alkon Satker BKKBN Propinsi Jawa Barat melakukan Penghapusan sebanyak 25 macam non alkon berupa obat side efec, disposable, sarung tangan, peratan medis dan lain-lain dengan nilai perolehan Rp. 75.000.000,Satker BKKBN Propinsi Banten melaksanakan penghapusan sebanyak 4 macam non alkon Chlorpheniramine dan Tetrasiklina dengan nilai perolehan Rp. 294.204,- (data terlampir). d) Penghapusan Inventaris Kantor Satker BKKBN Propinsi Lampung melakukan penghapusan berupa barang inventaris kantor sebanyak 202 bh dengan nilai perolehan Rp. 197.110.100,- (data terlampir)
LAPORAN KEUANGAN BKKBN TA.2011 - AUDITED
Halaman 79