TESTING PROGRAM FOR PUBLIC EDUCATION BY THE BANKING SECTOR BANK INDONESIA TO INTRODUCE RURAL BANKS (CASE STUDY COMMUNITY PT. RB PARTNER WORKS) Fenny Dayani Undergraduate Program, Economy Faculty, 2010 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id
Keywords: BPR, public education, program in banking BI, BPR products, people around PT. BPR Mitra Karya. ABSTRACT Inadequate public understanding about the function and role of banks and banking products and services encouraged by Bank Indonesia (BI) to provide education to the public in the field of banking. This educational program aims to provide information and understanding to the public on the functions and operations of the bank. One of the banking community education programs with Bank Indonesia (BI) is a program to introduce BPR and BPR products. The program is expected to facilitate the provision of adequate information to the public about BPR and BPR products. Primary research data were obtained by distributing questionnaires to 100 respondents’ communities around PT. BPR Mitra Karya. To test one sample test was used. The questionnaire contains BPR and BPR products. Tools used in this research are SPSS software. Results showed that less than 50% of the community around PT. BPR Mitra Karya knows about BPR and its products. Thus, it can be said that educational programs conducted by Bank Indonesia (BI) has not been able to introduce BPR and BPR products to the public about PT. BPR Mitra Karya.
1
PENDAHULUAN Pada Arsitektur Perbankan Indonesia (API) terdapat empat tingkatan Struktur
meningkatkan peran dan kontribusinya dalam pengembangan UMKM.
Perbankan Indonesia, yaitu pada tingkat pertama
ditempati
itu,
BPR
juga
memiliki
Bank
produk-produk perbankan yang dapat
Internasional, tingkat yang kedua oleh
ditawarkan kepada masyarakat. Produk-
Bank Nasional, tingkat ketiga Bank
produk yang ditawarkan oleh BPR berupa
dengan fokus seperti daerah, korporasi,
deposito
ritel dan yang lainnya. Sedangkan, tingkat
memberikan kredit. Kredit yang diberikan
keempat ditempati oleh Bank Perkreditan
oleh BPR seperti Kredit Modal Kerja,
Rakyat (BPR) dan Bank dengan kegiatan
Kredit Investasi, dan Kredit Konsumsi.
usaha terbatas. Dari tingkatan Struktur
Sehingga,
Perbankan
memanfaatkan fasilitas produk perbankan
Indonesia
oleh
Selain
tersebut,
BPR
merupakan salah satu jenis bank yang dikenal
melayani
golongan
berjangka,
tabungan,
masyarakat
dan
dapat
yang ditawarkan BPR.
UMKM
Data Bank Indonesia menunjukkan
dengan lokasi yang pada umumnya dekat
bahwa rata-rata jumlah tabungan per
dengan
nasabah yang dimiliki BPR pada tahun
tempat
masyarakat
yang
membutuhkan.
2008 hanya sebesar Rp. 207,201/nasabah
Bagi UMKM, kredit yang diberikan
dan
tahun
2009
sebesar
Rp.
Sedangkan,
untuk
oleh BPR sangatlah bermanfaat dan
1.127,799/nasabah.
memberikan
bagi
rata-rata jumlah deposito per nasabah
pengembangan usahanya. Melalui kredit
yang dimiliki BPR pada tahun 2008
BPR,
hanya sebesar Rp.3.461,173/nasabah dan
nilai
UMKM
pengembangan
tambah
dapat
melakukan
usahanya
serta
tahun
2009
sebesar
Rp.4.305,275/
mendapatkan omset yang melimpah dari
nasabah. Untuk rata-rata jumlah kredit
perluasan usaha tersebut. Oleh karena itu,
per nasabah yang dimiliki BPR pada
BPR sebagai salah satu bank yang selama
tahun 2008 sebesar Rp.949,822/nasabah
ini
pelayanan
dan pada tahun 2009 sebesar Rp.991,878/
UMKM
nasabah. Sehingga, diindikasikan bahwa
telah
perbankan
memberikan terutama
kepada
sangat diharapkan untuk dapat lebih
nasabah
BPR
hanya
merupakan 2
masyarakat golongan mikro dan UMKM
yang tidak mengetahui mengenai produk
sedangkan
BPR.
masyarakat
golongan
menengah ke atas belum memanfaatkan produk BPR.
Hal
ini
Saat ini, Bank Indonesia (BI) telah
kemungkinan
melakukan sosialisasi kepada masyarakat
disebabkan secara umum masyarakat
dalam bentuk program edukasi untuk
lebih mengenal bank umum dibandingkan
masyarakat bidang perbankan. Salah satu
dengan BPR.
programnya yaitu memperkenalkan BPR
Hal tersebut juga didukung dari survei awal
yang
responden.
dilakukan Dari
terhadap
pertanyaan
30 yang
dan produk BPR. Program
edukasi
tersebut bertujuan untuk memberikan informasi
dan
pemahaman
kepada
diberikan kepada responden mengenai
masyarakat mengenai fungsi dan kegiatan
BPR menunjukkan bahwa hanya 10 dari
usaha bank. Namun, hasil survei awal
30
menunjukkan
responden
yang
hanya
pernah
bahwa
sebagian
besar
mendengar tentang BPR. Sebanyak 7
responden belum mengetahui BPR dan
orang responden yang pernah membaca
produknya. Oleh karena itu, penelitian ini
mengenai BPR. Kemudian, sebanyak 5
menguji program edukasi masyarakat
orang responden yang hanya pernah
bidang perbankan BI.
melihat BPR dan sisanya sebanyak 8
Rumusan
masalah
adalah
mengenai BPR. Pada pertanyaan yang
masyarakat
diberikan kepada responden mengenai
memperkenalkan BPR dan produknya
produk-produk
survei
kepada masyarakat sekitar PT. BPR Mitra
menunjukkan bahwa dari 30 responden
Karya. Tujuan penelitian ini adalah untuk
hanya 1 responden yang mengetahui
menguji
produk
orang
perbankan BI dalam memperkenalkan
BPR.
hasil
Sebanyak
1
bidang
program
program
ini
orang responden yang tidak mengetahui
BPR
Bagaimana
penelitian
perbankan
edukasi
edukasi dapat
bidang
responden
yang
pernah
membaca
BPR dan produknya kepada masyarakat
mengenai
produk
BPR.
Kemudian,
sekitar PT. BPR Mitra Karya. Manfaat
sebanyak 10 orang responden mengetahui
penelitian
ini
adalah
peneliti
dapat
sebagian kecil dari produk BPR sebanyak
menambah dan memperluas pengetahuan
10 orang dan sisanya sebanyak 18 orang
mengenai peranan dan keberadaan BPR
3
bagi
masyarakat.
Selain
itu,
dapat
Sampai
saat
ini
penyelenggaraan
digunakan sebagai bahan pertimbangan
operasional perbankan masih terdapat
untuk Bank Indonesia dalam mengukur
banyak permasalahan yang terjadi antara
keberhasilan
perbankan dan masyarakat. Salah satu
dari
dibidang
program
edukasi
perbankan
dalam
penyebab
terjadinya
memperkenalkan BPR dan produknya
tersebut
kepada masyarakat.
tingkat pengetahuan dan pemahaman
TINJAUAN PUSTAKA Dalam
rangka
memperkuat
fundamental industri perbankan serta memberikan arah dan strategi perbankan ke
depan
telah
disusun
Arsitektur
Perbankan Indonesia (API). Menurut Sigit
(2007)
kerangka
API
dasar
merupakan sistem
suatu
perbankan
Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. Arah kebijakan pengembangan industri perbankan
di
masa
datang
yang
dirumuskan dalam API dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu
mendorong
ekonomi nasional.
pertumbuhan
adalah
permasalahan
belum
memadainya
masyarakat
di
bidang
khususnya
perbankan.
keuangan Sehingga,
diperlukan adanya suatu edukasi untuk masyarakat dalam bidang perbankan yang bertujuan untuk memberikan informasi dan
pemahaman
kepada
masyarakat
mengenai fungsi dan kegiatan usaha bank,
serta
produk
dan jasa
yang
ditawarkan bank. Melalui webnya, BI memberikan program edukasi kepada masyarakat dibidang perbankan seperti halnya
mengenai
kelembagaan,
Pengaduan
Nasabah
dan
Mediasi
Perbankan,
Simpanan
dan
Investasi,
Perkreditan, Jasa Perbankan dan Aneka Info mengenai Bank Umum dan Bank Prekreditan Rakyat. Untuk
memperkuat
penyebaran
program edukasi bidang perbankan BI maka
diperlukan
program
promosi
kepada masyarakat. Kegiatan promosi dalam
prakteknya
menurut
Swastha
(1995) adalah sebagai alat untuk :
4
oleh
1. Modifikasi tingkah laku Orang yang melakukan komunikasi
sebagian
masyarakat.
Namun
kenyataannya, promosi
yang bersifat
itu mempunyai beberapa alasan, antara
persuasif
tumbuh
lain
berkembang,
mencari
kesenangan,
mencari
ini
malah karana
hasilnya
dan sangat
bantuan, memberikan pertolongan atau
menguntungkan. Promosi ini terutama
intruksi, pengembangan ide dan pendapat.
ditunjukan untuk meningkatkan jumlah
Sedangkan,
penggunaan dari suatu produk atau jasa
promosi
dari
segi
lain
berusaha merubah sikap tingkah laku dan
yang ditawarkan.
pendapat, serta memperkuat sikap dan
4. Mengingatkan
tingkah laku yang telah ada.
Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan
2. Pemberitahuan Kegiatan promosi dapat ditujukan untuk
memberitahu
pasar
yang
terutama
untuk
mempertahankan merk suatu produk agar tetap diminati oleh para konsumen.
ditunjukkan untuk penawaran produk atau
Promosi
jasa dari suatu perusahaan. Promosi yang
dilakukan apabila produk telah memasuki
bersifat informasi ini harus dilakukan
tahap
sejak
kehidupannya.
tahap-tahap
awal
dari
siklus
kehidupan produk yang akan ditawarkan.
macam
ini
kedewasaan
sangat
dalam
perlu
siklus
Menurut Wardana (2004) mengatakan
Karena sebagian konsumen tidak akan
bahwa
menggunakan
biasanya dapat dilakukan melalui media
suatu
produk,
apabila
untuk
mereka belum mengetahui bentuk produk
promosi, yaitu:
dan
1. Periklanan
manfaat
ditawarkan.
dari
Promosi
produk yang
yang
melaksanakan
(Advertising)
promosi
adalah
bersifat
bentuk presentasi dan promosi non
infomatif ini sangat penting dilaksanakan,
pribadi tentang ide, barang maupun
karena akan membantu konsumen dalam
jasa yang dibayar oleh sponsor untuk
memutuskan untuk menggunakan atau
memberikan
tidak produk tersebut.
masyarakat misalnya melalui televisi
3. Membujuk
atau radio.
Promosi yang bersifat membujuk (persuasi) umumnya kurang disenangi
2. Personal presentasi
informasi
kepada
selling
adalah
bentuk
lisan
dalam
suatu
5
percakapan dengan calon pembeli,
Pengujian hipotesis pada penelitian ini
untuk mempengaruhi sikap konsumen
dilakukan setelah data penelitian (berupa
agar terjadi kegiatan penjualan.
skor dari alat ukur yang digunakan)
3. Publikasi adalah bentuk pendorongan
diperoleh. Untuk mengetahui keefektifan
permintaan secara non pribadi untuk
dari
suatu produk, jasa maupun ide dengan
dilakukan uji satu sampel. Analisis data
menggunakan berita komersial di
dilakukan dengan menggunakan program
dalam media masa.
system computer SPSS ver. 17 for
4. Promosi penjualan ialah kegiatan
setiap
objek
penelitian
maka
Windows.
pemasaran selain personal selling, periklanan
dan
digunakan
publikasi
untuk
yang
mendorong
pembelian oleh konsumen. Kegiatan-
HASIL DAN PEMBAHASAN Uji t Satu Sempel
kegiatan ini dapat berupa peragaan,
Hasil yang ingin diharapkan dalam
demonstrasi, pertunjukan dan lain
penelitian ini adalah ingin mengetahui
sebagainya.
keefektifan setiap objek penelitian maka digunakan uji t satu sempel dengan uji hipotesisis satu sisi (one sided atau one
METODOLOGI PENELITIAN Objek
penelitian
ini
adalah
masyarakat sekitar PT. BPR Mitra Karya, yang berlokasi di Jalan Margonda Raya No. 399 A – Depok. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 100 orang responden masyarakat sekitar PT. BPR Mitra Karya. Kemudian, data sekunder diperoleh dari Statistik Perbankan Indonesia melalui web Bank Indonesia (www.bi.go.id).
tailed test) dengan hipotesis : H0 : µ ≥ µ0 H1 : µ < µ0 Dalam pengujian hipotesis, criteria untuk menolak atau tidak menolak H0 berdasarkan P value
adalah sebagai
berikut : Jika P value < α, maka H0 ditolak Jika P value ≥ α, maka H0 tidak dapat ditolak.
1. Memperkenalkan BPR
6
Untuk menguji apakah 50% atau lebih, dari 100 responden yang berada
Interprestasi Hasil :
disekitar
Perataan sampel χ = 27.14
PT.
BPR
Mitra
Karya
mengetahui spesifik tentang BPR dengan
Simpangan baku (standard deviation) =
hipotesis :
17.562, dimana n = jumlah pertanyaan
H0 : Lebih dari 50 orang mengetahui
yang diajukan.
BPR.
Standard Error mean =
Ha : Kurang dari 50 orang mengetahui
s √n
4.694
= 17.562 = √14
Uji t satu sampel ini menguji H0 : µ ≥
BPR.
50 terhadap H1 : µ < 50. Nilai uji t yang Tabel 4.1
didapat t = -4.870 dengan derajat
One-Sample Statistics
kebebasan = n – 1 = 14 – 1 = 13. Nilai p-
Std. N Mean
Std. Error
Deviation
Mean
values untuk two-tailed = 0.000 lalu dibagi 2 karena dua sisi maka 0.000/2 = 0. Dan jelas lebih kecil dari α = 0,05. Hal
BP
14 27.14
17.562
4.694
R
ini menunjukkan penolakan terhadap H0 : µ ≥ 50 yang berarti, dari 100 responden kurang dari 50 orang yang mengetahui tentang BPR.
Tabel 4.2 One-Sample Test
penelitian ini menyatakan bahwa belum
Test Value = 50
adanya kepercayaan terhadap fungsi BPR,
95% Confidence
Sig.
T
df
Sehingga, secara keseluruhan dalam
(2- Mean
Interval of the
taile Differe
Difference
d)
nce
Lower
Upper
peran BPR, jenis layanan BPR, produk BPR
dan
kelembagaan
BPR
pada
masyarakat sekitar PT. BPR Mitra Karya. Hal ini secara tidak langsung akan berdampak pada tidak meratanya layanan
B
-4.870 13 .000 -22.857 BP
-33.00 -12.72
perbankan
di
kalangan
masyarakat
khususnya pada pengembangan UMKM
R
7
dalam
meningkatkan
sumber
daya
95%
finansialnya.
Confidence
Sig.
(2- Mean Interval of the tail Differ Difference
2. Memperkenalkan Produk BPR Untuk menguji apakah 50% atau lebih,
T
Df ed) ence Lower Upper
dari 100 responden yang berada disekitar PT. BPR Mitra Karya mengetahui tentang produk-produk yang ditawarkan oleh
Produ -13.440 20 .000-39.762 -45.93 -33.59 k BPR
BPR dengan hipotesis : H0 : Lebih dari 50 orang mengetahui
Interprestasi Hasil :
produk BPR. Ha : Kurang dari 50 orang mengetahui
Perataan sampel χ = 10.24 Simpangan baku (standard deviation) =
produk BPR.
13.557, dimana n = jumlah pertanyaan yang diajukan.
Tabel 4.3 One-Sample Statistics Std. N Mean Produk
13.557
BPR
s
2.958
√n
= 13.557 = √21
Std. Error
Deviation
21 10.24
Standard Error mean =
Mean 2.958
Uji t satu sampel ini menguji H0 : µ ≥ 50 terhadap H1 : µ < 50. Nilai uji t yang didapat t = -13.440 dengan derajat kebebasan = n – 1 = 21 – 1 = 20. Nilai pvalues untuk two-tailed = 0.000/2 = 0 jelas lebih kecil dari α = 0,05 dan hal ini menunjukkan penolakan terhadap H0 : µ ≥
Tabel 4.4 One-Sample Test Test Value = 50
50 berarti dari 100 responden kurang dari 50 orang yang mengetahui produk-produk yang ditawarkan oleh BPR. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat sekitar PT. BPR Mitra Karya kurang mengenal
8
produk-produk yang ditawarkan oleh
Tabel 4.5
BPR seperti halnya tabungan, deposito
One-Sample Statistics
dan kredit.
Std.
Sehingga, secara tidak langsung akan
Deviatio Std. Error
berdampak pada usaha pengembangan kewirausahaan bantuan
dalam
modal
usaha
agar
dapat
menciptakan wirausaha-wirausaha kecil yang
baru.
Selain
N
Mean
n
Mean
memperoleh
itu,
juga
akan
Program
5
9.60
4.827
2.159
Edukasi BI
berdampak pada pengembangan industriindustri kecil (home industry), koperasi dan UMKM guna mendapatkan kredit
Tabel 4.6
investasi yang akan digunakan dalam
One-Sample Test
pengembangan usahanya seperti halnya
Test Value = 50
untuk membeli peralatan usaha atau
95%
kendaraan untuk memperlancar usahanya.
Sig.
Confidence
(2- Mean Interval of the tail Diffe Difference
3. Program Edukasi BI Untuk menguji apakah 50% atau
T
df ed) rence Lower Upper
lebih, dari 100 responden yang berada disekitar
PT.
BPR
Mitra
Karya
mengetahui tentang program edukasi BI dalam memperkenalkan BPR kepada
Progra -18.715 4 .000-40.400 -46.39 -34.41 m Edukas i BI
masyarakat dengan hipotesis : H0 : Lebih dari 50 orang mengetahui Program
Edukasi
Masyarakat
Perataan sampel χ = 9.60
Bidang Perbankan BI. Ha : Kurang dari 50 orang mengetahui Program
Edukasi
Bidang Perbankan BI.
Interprestasi Hasil :
Masyarakat
Simpangan baku (standard deviation) s = 4.827, dimana n = jumlah pertanyaan yang diajukan.
9
Standard Error mean =
s
= 4.827 =
√n
2.159
√5
Hasil dari penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Uji t satu sampel ini menguji H0 : µ ≥
1. Program edukasi masyarakat bidang
50 terhadap H1 : µ < 50. Nilai uji t yang
perbankan Bank Indonesia (BI)
didapat t = - 18.715 dengan derajat
tidak dapat memperkenalkan BPR
kebebasan = n – 1 = 5 – 1 = 4. Nilai p-
kepada masyarakat sekitar PT. BPR
values untuk two-tailed = 0.000/2 = 0
Mitra Karya.
jelas lebih kecil dari α = 0,05 dan hal ini menunjukkan penolakan terhadap H0 : µ ≥ 50 yang berarti dari 100 responden kurang dari 50 orang yang mengetahui program edukasi yang dilakukan BI dalam
memperkenalkan
BPR
pada
masyarakat. Sehingga,
dapat
dikatakan
bahwa
program edukasi yang dilakukan BI
2. Program edukasi masyarakat bidang perbankan Bank Indonesia (BI) tidak
dapat
memperkenalkan
produk-produk
BPR
kepada
masyarakat sekitar PT. BPR Mitra Karya. SARAN Berdasarkan
hasil
analisis
dan
belum dapat memperkenalkan BPR dan
kesimpulan di atas saran yang diberikan
produknya kepada masyarakat sekitar PT.
adalah :
BPR Mitra Karya. Hal ini dibuktikkan
1. Media promosi massal yang dapat
dari 100 responden kurang dari 50 orang
digunakan berupa televisi atau radio,
masyarakat sekitar PT. BPR Mitra Karya
diharapkan dapat membantu program
yang mengetahui BPR dan produk-
edukasi masyarakat bidang perbankan
produk yang ditawarkan oleh BPR karena
Bank
keberhasilan program edukasi tersebut
memperkenalkan
dapat diukur dari pemahaman masyarakat
masyarakat.
dalam mengenal BPR dan mengenal produk-produk BPR.
2. Untuk
Indonesia
(BI) BPR
penelitian
dalam kepada
selanjutnya,
penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan sampel yang lebih luas
KESIMPULAN
dan kuesioner dapat diuji secara validitas dan reliabilitas.
10
BKK
Kecamatan
Bendosari
Kabupaten Sukoharjo.
DAFTAR PUSTAKA Direktorat Pengawasan BPR. 2006. BI.
www.bi.go.id www.google.com
CBBPR. Kelompok Kerja Edukasi Masyarakat di Bidang Perbankan. 2007. “ Cetak Biru
Edukasi
Bidang
Masyarakat
Perbankan”.
di Data
Publikasi. Jakarta. Kelompok Kerja Edukasi Masyarakat di Bidang Perbankan. 2007. “ Cetak Biru
BPR”.
Data
Publikasi.
Jakarta. Pratisto, Arif. 2009. Statistik menjadi mudah dengan SPSS 17. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. Swastha, Basu. 1995. Manajemen Bisnis Modern. Liberty : Yogyakarta. Triandaru, Sigit & Totok Budisantoso. 2007.
Bank
Keuangan.
dan
Jakarta
Lembaga :
Penerbit
Salemba Empat. Uyanto, Stanislaus S. 2006. Pedoman Analisis
Data
dengan
SPSS.
Yogyakarta : Graha Ilmu. Wardana,
Wisnu.
2004.
Pengaruh
Promotion
Mix
Terhadap
Peningkatan
Jumlah
Nasabah
Bank : Studi Kasus PD. BPR
11