Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuatu dikatakan sebagai ma’ruf, karena jiwa manusia merasa senang dan setuju dengannya. Sebab, seseorang yang mengingkari sesuatu berarti dia enggan dan merasa tidak tentram dengannya. Sebaliknya, ia dikatakan mungkar, karena jiwa manusia tidak senang dan tidak mau menerimanya, ia dianggap buruk oleh syariat, diharamkan dan dimakruhkan. Para ulama menyatakan bahwa syarat orang yang mencegah dari kemungkaran tidak harus yang selamat dari maksiat. Setiap muslim wajib menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, baik secara individu maupun masyarakat. Mengingkari kemungkaran harus dilakukan dengan sebenar-benarnya, sungguh-sungguh dan terang-terangan kalau memang memungkinkan. Bahkan orang yang melakukan kemungkaran serupa juga harus aktif mengingkarinya. Amar ma’ruf nahi munkar laksana tempat berdirinya pagar-pagar pembatas yang dapat menjaga keutuhan dinul Islam dan menghalangi masuknya berbagai nada yang merusak dinul Islam. Karena itu, Allah menggabungkan amar ma’ruf nahi munkar dengan menjaga dien.
1
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Dalam firman-Nya :
šcqç6ͳ¯»-F9$# šcr߉Î7»yèø9$# šcr߉ÏJ»ptø:$# šcqßsÍ´¯»¡¡9$# šcqãèÅ2º§•9$# šcr߉Éf»¡¡9$# tbrã•ÏBFy$# Å$rã•÷èyJø9$$Î/ šcqèd$¨Y9$#ur Ç`tã Ì•x6YßJø9$# tbqÝàÏÿ»ysø9$#ur ÏŠr߉çtÎ: «!$# 3 ÎŽÅe³o0ur šúüÏZÏB÷sßJø9$# ÇÊÊËÈ “Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji (Allah), yang melawat, yang rukuk, yang sujud, yang menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah berbuat mungkar dan senantiasa menjaga batasan-batasan (hukum) Allah dan berilah kabar gembira kepada orangorang yang beriman.” (At-Taubah: 112) Amar ma’ruf nahi mungkar adalah dua perkara yang diwajibkan. Allah berfirman :
`ä3tFø9ur öNä3YÏiB ×p¨Bé& tbqããô‰tƒ ’n<Î) ÎŽö•sƒø:$# tbrã•ãBù'tƒur Å$rã•÷èpRùQ$$Î/ tböqyg÷Ztƒur Ç`tã Ì•s3YßJø9$# 4 y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd šcqßsÎ=øÿßJø9$# ÇÊÉÍÈ “Dan hendaknya ada diantara kalian satu umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali-Imron: 104) Dan sebagaimana Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wassalam:
ْﻣﻦ ﻨﻜﻢ ﺮ ﻣﻨﻜﺮ ﻣ ﻓﻠﻴﻐﻴ ﺪ ﺑﻴ ﻊ ْ ﻓﺎ ﻳﺴﺘﻄ ﺴﺎﻧﻪ ﺎ ﻓﺒﻠ ﻊ ْ ﻓ ﻳﺴﺘﻄ ﻚ ﻓﺒﻘﻠﺒﻪ ﺿﻌﻒ ﻟ ﻳﻤﺎ ﻻ.
2
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
“Barangsiapa diantara kalian ada yang melihat kemungkaran maka hendaklah ia merubah dengan tangannya. Bila tidak mampu maka dengan lisannya. Bila tidak mampu, maka dengan hatinya. Dan yang demikian itu selemah-lemah iman.” (HR. Muslim). Amar ma’ruf nahi munkar merupakan masalah yang agung. Dengannya peraturan akan tegak dan berkekuatan. Apabila kejahatan sampai merajalela, niscaya azab Allah akan ditimpakan secara merata baik kepada orang-orang yang sholeh maupun kepada orang yang thalih (jahat). Mungkin bencana yang terjadi di Indonesia saat ini adalah salah satu dari azab Allah karena banyaknya kemaksiatan yang terjadi di masyarakat. Buktinya, gempa bumi di Yogyakarta, tsunami di Aceh, banjir lumpur Lapindo, gunung meletus, dan masih banyak lagi bencana yang terjadi di Indonesia. Apakah semua ini adalah musibah, peringatan, ataukah azab dari Allah subhanahu wa ta’ala
? Kita tengok kembali kisah-kisah di dalam
Al-Qur'an tentang kaum ‘Ad, kaum Tsamud, kaum Nabi Nuh, kaum Nabi Luth. Mereka semua diazab oleh Allah ta’ala
karena tidak mau
mendengarkan peringatan. Mereka tetap pada kemaksiatan yang di larang oleh Allah. Akibatnya Allah pun murka dan membinasakan mereka semua kecuali orang-orang yang diselamatkan oleh Allah. Maka dari itu, amar ma’ruf nahi munkar benar-benar sangat penting demi tegaknya sebuah kebenaran, yaitu syariat Allah subhanahu wa ta’ala . Mengingat pentingnya amar ma’ruf nahi munkar, penulis berusaha menyampaikan hal tersebut secara ringkas agar mudah untuk dipahami para pembaca. Jika tidak ada satu orangpun yang melakukannya maka tunggulah azab dari Allah ta’ala . Pada intinya, setiap orang muallaf dituntut untuk
3
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
melaksanakan yang ma’ruf dan memerintahkan kepadanya dituntut untuk meninggalkan yang munkar dan mencegah darinya. Inilah jenis kewajiban yang tidak bisa ditawar lagi, tiada pengurangan dalam sebagian yang satu dengan sebagian yang lain.
B. Batasan Masalah Dari uraian di atas, selanjutnya akan dibahas lebih mendalam tentang pengertian amar ma’ruf nahi munkar, urgensi dan keutamaan amar ma’ruf nahi munkar, rukun-rukunnya, bentuk dan tingkatannya, sifat dan syarat para penyeru dan juga ancaman bagi orang yang meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar.
C. Perumusan Masalah 1. Apakah amar ma’ruf nahi munkar itu? 2. Bagaimannakah urgensinya? 3. Bagaimanakah keutamaan amar ma’ruf nahi munkar? 4. Bagaimanakah hukum amar ma’ruf nahi munkar? 5. Bagaimanakah rukun-rukun amar ma’ruf nahi munkar? 6. Bagaimanakah bentuk-bentuk amar ma’ruf nahi munkar? 7. Bagaimanakah tingkatan nahi munkar? 8. Bagaimanakah seharusnya sifat para penyeru amar ma’ruf nahi munkar? 9. Bila meninggalkan perkara amar ma’ruf nahi munkar, apa ancamannya?
D. Tujuan Penulisan
4
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Dalam pembahasan ini, penulis berusaha menyajikan permasalahan ini secara jelas agar dapat dipahami oleh para pembaca. Penulis berharap, bagi para pembaca yang budiman kaum muslimin pada umumnya dan khususnya bagi penulis dapat memahami pentingnya amar ma’ruf nahi munkar. Bila ada kemaksiatan di sekitar kita, maka kita mempunyai pengetahuan dan keberanian untuk mencegahnya.
5
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian 1. Pengertian Al-Ma’ruf
(
) ﳌﻌﺮ
Menurut bahasa, pengertian Al-Ma’ruf berkisar pada segala hal yang dianggap baik oleh manusia dan mereka mengamalkannya serta tidak mengingkarinya. Disebutkan dalam Al-Mu’jamul Wasiith bahwa Al-Urfu pengertiannya sama dengan Al-Ma’ruf yaitu lawan dari Al-Munkar, serta segala hal yang dikenal (dianggap baik) oleh manusia dalam adat dan muamalah mereka.1 Ibnu Atsir Rahimahullaah (wafat tahun 606 H) mengatakan, “AlMa’ruf (
) ﳌﻌﺮ
adalah satu nama yang mencakup segala apa yang
dikenal berupa ketaatan kepada Allah, pendekatan diri kepada-Nya, berbuat baik kepada manusia, dan segala apa yang disunnahkan oleh syari’at dari berbagai kebaikan dan apa yang dilarang olehnya dari segala macam kejelekan.2 Ibnul Jauzi Rahimahullaah (wafat tahun 597 H) mengatakan, “AlMa’ruf adalah apa yang dikenal kebenarannya oleh setiap orang yang berakal, dan lawannya adalah kemunkaran. Ada yang mengatakan bahwa
1 2
Al-Mu’jamul Wasiith (II/595) An-Nihaayah fii Ghariibi Hadiits (III/216)
6
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
al-ma’ruf adalah ketaatan kepada Allah dan kemunkaran adalah berbuat maksiat kepada-Nya.”3 Ar-raghib al-ashfahani rahimahullah (wafat tahun 425 H) mengatakan, “Al-Ma’ruf adalah satu nama bagi setiap perbuatan yang diketahui kebaikannya oleh akal atau syari’at, sedangkan al-munkar adalah apa yang diingkari oleh keduanya.”4 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah (wafat tahun 728 H) mengatakan, “Al-Ma’ruf adalah satu nama yang mencakup bagi segala apa yang dicintai oleh Allah, berupa iman dan amal sholih.”5 Al-Ma’ruf menurut bahasa Arab adalah sesuatu yang dianggap baik oleh hati dan hati menjadi tenang dengan perbuatan ma’ruf (baik) tersebut.”6 Sedangkan menurut syari’at, al-ma’ruf adalah segala hal yang dianggap baik oleh syari’at, diperintahkan untuk melakukannya, syari’at memujinya serta memuji orang yang melakukannya. Segala bentuk ketaatan kepada Allah masuk dalam pengertian ini, dan yang paling utama adalah mentauhidkan Allah Ta’ala dan beriman kepada-Nya.” 7 2. Pengertian Al-Munkar
() ﳌﻨﻜﺮ
Menurut bahasa, pengertian al-munkar berkisar pada segala hal yang dianggap jelek oleh manusia, mereka mengingkari serta menolaknya.
3 4 5 6 7
Zaadul Masyir fii ‘ilmit Tafsiir (hlm. 215) Mufradaat fii Ghariibil Qur’aan (hlm. 561) Iqtidhaa’ ash-Shiraatil Mustaqim (I/106) tahqiq Dr. Nashir bin ‘Abdul Karim Al-Aql Lihat Mu’jam Maqaayisil Lughah (hlm. 732) Haqiiqatul Amri bil Ma’ruuf an Nahyi ‘anil Munkar (hlm. 11)
7
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sedang menurut syari’at, al-munkar adalah segala hal yang diingkari, dan dicela pula orang yang melakukannya. Masuk juga dalam definisi munkar yaitu segala bentuk kemaksiatan dan bid’ah, dan yang pertama masuk dalam pengertian ini adalah syirik (menyekutukan Allah serta mengingkari keesaan, rububiyah, nama-nama dan sifat-sifat Allah Ta’ala ).8 Dengan kata lain, al-munkar adalah segala apa yang dilarang oleh syari’at atau menyalahi syari’at berupa hal-hal yang merusak dunia dan akhirat, akal dan fitrah yang selamat.9 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengatakan, “AlMunkar adalah satu nama yang mencakup segala apa yang Allah larang.” 10
B. Urgensi Amar Ma’ruf Nahi Mungkar Perintah dan larangan merupakan urgensi kehidupan manusia. Setiap manusia di dunia, memiliki perintah dan larangan, harus diperintah dan dilarang. Bahkan, meskipun dia hidup seorang diri, tentu akan memerintahkan dan melarang dirinya sendiri, baik dengan cara yang ma’ruf maupun dengan cara yang mungkar. Amar ma’ruf nahi munkar merupakan kunci kemaslahatan suatu masyarakat. Tanpanya, masyarakat akan terserang penyakit, yaitu hilangnya norma dan akhlaq, kerusakan merajalela dan diturunkannya siksa kepada seluruh manusia.
8
Haqiiqatul Amri bil Ma’ruuf wan Nahyi ‘anil munkar (hlm. 12) Lihat Al-Kabaa-ir wash shaghaa-ir ‘Anwaa-uhu wa Ahkaamuhu (hlm. 205) 10 Iqtidhaa-ush Shiraathil Mustaqiim (I/106) 9
8
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Allah subhanahu wa ta’ala telah mensifati masyarakat Islam periode pertama sebagai masyarakat yang memerintahkan kepada yang ma’ruf dan melarang dari yang munkar, disertai dengan berbagai amal sholih, sebagaimana dalam firman-Nya:
tbqãZÏB÷sßJø9$#ur àM»oYÏB÷sßJø9$#ur öNßgàÒ÷èt/ âä!$uŠÏ9÷rr& <Ù÷èt/ 4 šcrâ•ßDù'tƒ Å$rã•÷èyJø9$$Î/ tböqyg÷Ztƒur Ç`tã Ì•s3ZßJø9$# šcqßJŠÉ)ãƒur no4qn=¢Á9$# šcqè?÷sãƒur no4qx.¨“9$# šcqãèŠÏÜãƒur ©!$# ÿ¼ã&s!qß™u‘ur 4 y7Í´¯»s9'ré& ãNßgçHxq÷Žz•y™ ª!$# 3 ¨bÎ) ©!$# ͕tã ÒOŠÅ3ym ÇÐÊÈ “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan sholat, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah: 71). Mereka saling tolong menolong kepada hal yang telah disebutkan dan bukan kepada yang lain. Maka mereka disebut orang-orang mukmin dan berhak mendapat rahmat Allah serta pujian dari-Nya. Di samping itu, Allah subhanahu wa ta’la juga menyebutkan tentang orang-orang munafik. Sebagaimana dalam firman-Nya :
tbqà)Ïÿ»uZßJø9$# àM»s)Ïÿ»oYßJø9$#ur OßgàÒ÷èt/ .`ÏiB <Ù÷èt/ 4 šcrã•ãBù'tƒ Ì•x6ZßJø9$$Î/ šcöqpk÷]tƒur Ç`tã Å$rã•÷èyJø9$# šcqàÒÎ6ø)tƒur öNåku‰Ï‰÷ƒr& 4 (#qÝ¡nS ©!$# öNåkuŽÅ¡t^sù 3 žcÎ)
9
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
tûüÉ)Ïÿ»oYßJø9$# šcqà)Å¡»xÿø9$# ÇÏÐÈ
ãNèd
“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan-perempuan, sebagian dari mereka yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma’ruf dan mereka menggenggam tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.” (QS. At-Taubah: 67) Al-Qur'an mengungkap tentang orang-orang mukmin, bahwa sebagian di antara mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain dan begitu pula Al-Qur'an mengungkap sebagian orang-orang munafik terhadap yang lain. Tentu saja hubungan di antara orang-orang mukmin lebih kuat daripada hubungan diantara orang-orang munafik. Dikarenakan, hubungan orang-orang mukmin itu didasarkan pada keselarasan dan kesepakatan dalam manhaj, agama dan syari’at, berhimpun di sekitarnya dan bertolak darinya. Orang-orang mukmin memiliki kepribadian yang mandiri, tidak terpengaruh dan terpedaya oleh penyimpangan orang lain, loyalitasnya didasarkan pada keimanan. Sedangkan orang-orang munafik adalah sekelompok manusia yang berhimpun bukan pada suatu hal yang bisa mempersatukan bukan pula pada jalan yang jelas. Mereka hanya sekedar didorong taklid buta dan mengikuti orang lain. Karakter sebagian mereka larut dalam sebagian yang lain lalu hilang. Suatu kali Abu Bakar radhiyallahu anhu berdiri di hadapan manusia, memuji Allah dan menyanjung-Nya, lalu berkata : “Wahai semua manusia, sesungguhnya kalian sudah membaca ayat ini.” “Hai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian. Tiadalah orang-orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepada kalian apabila kalian telah mendapat petunjuk.” (QS. Al-Maidah: 105)
10
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda :
ﱠ ﻟﻨﺎ ﺮ ﻓﻠﻢ ﳌﻨﻜﺮ ﺷﻚ ﻳﻐﻴ ﺪ
ﺑﻮ
ﷲ ﻳﻌﻤﻬﻢ
( ﺑﻌﺬ
)
“Sesungguhnya jika manusia melihat kemungkaran lalu tidak merubahnya, maka begitu cepat Allah akan menyebarkan adzab kepada mereka.” (Diriwayatkan Ahmad dan Abu Dawud). Juga diriwayatkan dari beliau :
ﺘﺄﻣﺮ ﱠ ﻟ ﺑﺎﳌﻌﺮ
ﻟﺘﻨﻬﻮ ﻟﻤﻨﻜﺮ ﻋﻦ, ﻟﻴﺴﻠﱢﻄﻦُﻋﻠﻰ ﺷﺮ ﻛﻢ ﷲ
ﻴﺎ ﻛﻢ ﺧﻴﺎ ﻛﻢ ﻓﻴﺪﻋﻮ ﺧﻓﻼ ) ﻟﺘﺮﻣـﺬ
ُﻢ ﻳﺴﺘﺠﺎ.( ﺑﻦ
ﻋـﺪ
“Hendaklah kalian benar-benar menyuruh kepada yang ma’ruf dan benarbenar mencegah dari yang munkar, atau benar-benar Allah akan menjadikan orang-orang yang jahat diantara kalian berkuasa atas orang-orang yang baik diantara kalian, lalu doa mereka pun tidak akan dikabulkan.” (Diriwayatkan Ibnu Ady, At-Tirmidzy dan Al-Baghawy).
C. Keutamaan Amar Ma’ruf Nahi Munkar 1. Amar ma’ruf nahi munkar adalah tugas para Nabi dan Rasul, dari yang pertama hingga yang terakhir ‘alaiihimush shalaatu wa salaam Allah ta’ala
mengutus para Rasul agar mereka memerintahkan
manusia beribadah kepada Allah Yang Maha Esa dan melarang mereka dari mentaati thoghut. Allah ta’ala berfirman :
ô‰s)s9ur $uZ÷Wyèt/ ’Îû Èe@à2 7p¨Bé& »wqß™§‘ Âcr& (#r߉ç6ôã$# ©!$# (#qç7Ï^tGô_$#ur |Nqäó»©Ü9$# (…
11
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
“Dan sungguh, Kami telah mengurus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Beribadahlah kepada Allah dan jauhilah thoghut….” (QS. An-Nahl: 36) Dikarenakan pengutusan para rasul adalah untuk memerintahkan agar bertauhid dan melarang dari mentaati thoghut, maka sebagian ulama menetapkan bahwa diutusnya para rasul adalah untuk amar ma’ruf nahi munkar karena perintah mereka untuk bertauhid adalah amar ma’ruf dan larangan mereka dari mentaati thoghut adalah nahi munkar. Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi rahimahullah (wafat tahun 689 H) berkata, “Ketahuilah bahwa amar ma’ruf nahi munkar adalah poros yang agung dalam agama. Ia merupakan satu tugas penting yang karenanya Allah mengutus para nabi seluruhnya. Andaikata tugas ini ditiadakan, maka akan muncul kerusakan di mana-mana dan dunia pun akan binasa.”11 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, “Amar ma’ruf nahi munkar ialah sesuatu yang dengannya Allah menurunkan kitab-kitab-Nya, mengutus para rasul-Nya dan termasuk bagian (yang penting) dari agama.”12 Juga banyak disebutkan dalam Al-Qur'an bahwa para rasul adalah pemberi kabar gembira dan ancaman. Allah ta’ala berfirman :
Wxß™•‘ tûïÍ‘É‹YãBur 11 12
tûïÎŽÅe³t6•B žxy¥Ï9 tbqä3tƒ
Mukhtashar Minhaajil Qaashidiin (hlm. 156) Al-Amru bil Ma’ruf wan Nahyu ‘anil Munkar (hlm. 30) tahqiq Abu ‘Abdillah Muhammad bin Sa’id bin Ruslan
12
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Ĩ$¨Z=Ï9 ’n?tã «!$# 8p¤fãm y‰÷èt/ È@ß™”•9$# 4 tb%x.ur ª!$# #¹“ƒÍ•tã $VJŠÅ3ym ÇÊÏÎÈ “Rasul-rasul itu adalah sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah rasul-rasul itu diutus. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisaa’: 165). 2. Amar ma’ruf nahi munkar merupakan sifat dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, sayyidul mursalin, imam para nabi shalawaatullhi wa salaamuhu ‘alaihim yang terdapat dalam Taurat dan Injil, dalam firmanNya:
tûïÏ%©!$# šcqãèÎ7-Ftƒ tAqß™§•9$# ¢ÓÉ<¨Z9$# ¥_ÍhGW{$# “Ï%©!$# ¼çmtRr߉Ågs† $¹/qçGõ3tB öNèdy‰YÏã ’Îû Ïp1u‘öq-G9$# È@‹ÅgUM}$#ur Nèdã•ãBù'tƒ Å$rã•÷èyJø9$$Î/ öNßg8pk÷]tƒur Ç`tã Ì•x6YßJø9$# ‘@Ïtä†ur ÞOßgs9 ÏM»t6Íh‹©Ü9$# ãPÌh•ptä†ur ÞOÎgøŠn=tæ y]Í´¯»t6y‚ø9$# ßìŸÒtƒur öNßg÷Ztã öNèduŽñÀÎ) Ÿ@»n=øñF{$#ur ÓÉL©9$# ôMtR%x. óOÎgøŠn=tæ 4 šúïÏ%©!$$sù (#qãZtB#uä ¾ÏmÎ/ çnr⑨“tãur çnrã•|ÁtRur (#qãèt7¨?$#ur u‘q‘Z9$# ü“Ï%©!$# tAÌ“Ré& ÿ¼çmyètB y7Í´¯»s9'ré& ãNèd šcqßsÎ=øÿßJø9$# ÇÊÎÐÈ “(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan mencegah mereka dari mengerjakan yang munkar dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka dan membebaskan beban-beban dan belenggu-
13
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an), mereka itulah orangorang yang beruntung.” (QS. Al-A’raaf: 157). Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullaah mengatakan, “Ini adalah sifat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang terdapat dalam kitab-kitab (samawi) terdahulu.”13 3. Termasuk kewajiban yang paling penting dalam Islam Dari Tamim ad-Dari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ﻳﻦ ﻴﺤﺔ ﻟﺪ ﻟﻨﺼ,ﻳﻦ ﻴﺤﺔ ﻟﺪ ﻟﻨﺼ,ﻳﻦ ﻴﺤﺔ ﻟﺪ ﻟﻨﺼ,َﻦ ﻗﺎﻟﻮ ﺳﻮ ﻳﺎ ﳌ ِ ﻗﺎ ؟ ﷲ: ﷲ ِ ﺘﺎﺑﻪ ﻜ ﻟ ﻪ ﺮﺳﻮﻟ ﻟ ﻤ ﺔ ﻴﻦ ﻷَِﺋ ﻤ ﻨﻴﻦ ﳌﺴﻠ ﻟﻠﻤﺆﻣ ﻬﻢ ﻋﺎﻣﺘ. “Agama itu adalah nasihat, agama itu adalah nasihat, agama itu adalah nasihat. Mereka (para sahabat) bertanya, “Untuk siapa, wahai Rasulullah?” Rasulullah shallallahu ‘alaihhi wa sallam menjawab, “Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, Imam kaum muslimin atau mukminin, dan bagi kaum muslimin pada umumnya.”14 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, “Amar ma’ruf nahi munkar termasuk amal yang paling wajib, paling utama, dan paling baik.”15 4. Sebagai sebab keutuhan, keselamatan dan kebaikan bagi masyarakat
13
Tafsiir Ibni Katsir (III/487) Shahih : HR. Muslim (No. 55 (95)), Abu Dawud (No. 4944), An-Nasa-i (VII/156-157), Ibnu Hibban (No. 4555 at-Ta’aatul Hisaan ‘ala Shahih Ibnu Hibban), Ahmad (IV/102-103), AlBaihaqi (VIII/168), dan lafadz ini milik Ibnu Hibban dan Ahmad, dari sahabat Abu Ruqayyah Tamim bin ‘Aus ad-Daari ra. 15 Majmuu Falaawaa (XXVII/134) 14
14
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Satu masyarakat akan menjadi baik apabila ditegakkan amar ma’ruf nahi munkar di dalamnya. Sedangkan satu masyarakat akan binasa dan rusak apabila ditegakkan amar ma’ruf nahi munkar di dalamnya. Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ﻢ ﻣﺜﻞ ﻋﻠﻰ ﻟﻘﺎﺋﷲِ ﺣﺪ ﻴﻨﺔ ﺳﻔ, ﻋﻼﻫﺎ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﻓﺄﺻﺎ
ﻊ ﻴﻬﺎ ﻟﻮ ﻗ ﺳﺘﻬﻤﻮ ﻗﻮ ﻛﻤﺜﻞ ﻓﻋﻠﻰ ﺳﻔﻠﻬﺎ ﺑﻌﻀﻬﻢ, ﻳﻦ ﻓﻜﺎ ﻲ ﻟﱠﺬ ﻓ
ﺳﻔﻠﻬﺎﻦ ﺳﺘﻘﻮ ﻓﻮﻗﻬﻢ ﻣﻦ ﻋﻠﻰ ﻣﺮ ﳌﺎِ ﻣ, ﻓﻘﺎﻟﻮ:ﺧﺮﻗﻨﺎ ﻧﺎ ﻟﻮ ﻲ ﻴﺒﻨﺎ ﻓ ﻟﻢ ﺧﺮﻗﺎ ﻧﺼ ﻓﻮﻗﻨﺎ ﻣﻦ ﻧﺆ, ﻣﺎ ﻳﺘﺮﻛﻮﻫﻢ ﻓﺎ ﻴﻌﺎ ﻫﻠﻜﻮ ﺟﻤ, ﻳﻬﻢ ﻋﻠﻰ ﺧﺬ ﻴﻌﺎ ﻧﺠﻮ ﻧﺠﻮ ﻳﺪ ﺟﻤ. “Perumpamaan orang-orang yang tegak di atas batas-batas Allah (melaksanakan hukum-hukum Allah) dan orang-orang yang jatuh (melanggar) batas-batas Allah seperti satu kaum yang mereka berundi di atas perahu. Sebagian berada di atas dan sebagian berada di bawah. Adapun orang-orang yang berada di bawah. Adapun orang-orang yang berada di bawah apabila mereka ingin mengambil air mereka mesti melewati orang-orang yang berada di atas, dan mereka mengatakan, “Seandainya kita lubangi perahu ini, kita tidak akan mengganggu orang yang berada di atas kita.” Seandainya orang-orang yang berada di atas membiarkan orang-orang yang berada di bawah melubangi perahu, maka akan binasalah semuanya. Dan seandainya mereka memegang tangan (melarang) orang-orang yang berada di bawah melakukan hal itu, maka selamatlah yang berada di atas dan di bawah semuanya.”16 Dari hadits di atas, Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam memberikan perumpamaan tentang satu masyarakat, di mana orang-orang yang berada di bawah (yang dimaksud adalah orang-orang awam) melakukan kemaksiatan dan apabila orang-orang yang lainnya tidak
16
Shahih : HR. Al-Bukhari (No. 2493, 2686), At-Tirmidzi (No. 2173), Ahmad (IV/268, 269, 270), Al-Baihaqi (X/91) dan Al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (No. 4151), dari Shahabat anNu’man bin Basyir radhiyallaahu ‘anhuma
15
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
mencegahnya, maka akan binasalah semuanya. Maka, manusia tidaklah memiliki kebebasan berbuat semaunya. Manusia diciptakan di atas perintah dan larangan, sebagaimana dalam firman Allah Ta’ala :
óOçFö7Å¡yssùr& $yJ¯Rr& öNä3»oYø)n=yz $ZWt7tã öNä3¯Rr&ur $uZøŠs9Î) Ÿw tbqãèy_ö•è? ÇÊÊÎÈ “Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al-Mu’minuun: 115) Kata “main-main (tanpa ada maksud)” dalam ayat di atas telah dijelaskan oleh para ulama. Di antara maknanya ialah tidak diperintah dan tidak dilarang. Jadi, harus ada perintah dan larangan.17 Telah banyak negeri-negeri yang dihancurkan oleh Allah ‘azza wa jalla sebelum zaman Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam disebabkan banyaknya orang yang berbuat kemungkaran, serta tidak memenuhi dan menyambut dakwah para Nabi dan Rasul ‘alaihimus sallam. 5. Menghidupkan hati Diantara
keutamaan
amar
ma’ruf
nahi
munkar
ialah
menghidupkan hati, karena hati yang mengetahui perbuatan yang ma’ruf lalu
ia
mengerjakannya
dan
mengetahui
kemungkaran
lalu
ia
mengingkarinya, maka hatinya akan hidup. Berbeda dengan orang yang hatinya tidak mengetahui perbuatan yang ma’ruf dan munkar, maka ia akan binasa. Ibnu Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu berkata, 17
Lihat Syarah Tsalaatsatul Ushuul (hlm. 31) oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘UTsaimin, cet. III/Daar Ats-Tsurayaa lin Nasyr at Tauzi’
16
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
ﻗﻠﺒﻪ ﻳﻌﺮ ْ ﻣﻦ ﻫﻠﻚ
ﺮ ﻟﻤﻌﺮ ﻟﻤﻨﻜﺮ ﻗﻠﺒﻪ ﻳﻨﻜ
“Binasalah orang yang hatinya tidak mengetahui yang ma’ruf dan tidak mengingkari kemungkaran.”18 Al-Hafidz Ibnu Rajab rahimahullaah (wafat tahun 795 H) berkata, “Atsar ini mengisyaratkan bahwa mengetahui yang ma’ruf dan munkar dengan hati hukumnya adalah fardhu (wajib) atas setiap orang. Barangsiapa yang tidak mengetahuinya maka ia akan binasa.19 6. Sebagai sebab datangnya pertolongan, kemuliaan dan diberikannya kedudukan (kekuasaan) di bumi Sebagaimana Allah ta’ala berfirman : `ÏB (#qã_Ì•÷zé& tûïÏ%©!$# cr& HwÎ) @d,ym ÎŽö•tóÎ/ NÏdÌ•»tƒÏŠ Ÿwöqs9ur 3 ª!$# $oYš/u‘ (#qä9qà)tƒ Nåk|Õ÷èt/ }¨$¨Z9$# «!$# ßìøùyŠ ßìÏBºuq|¹ ôMtBÏd‰çl°; <Ù÷èt7Î/ ߉Éf»|¡tBur ÔNºuqn=|¹ur Óìu‹Î/ur «!$# ãNó™$# $pkŽÏù ã•Ÿ2õ‹ãƒ `tB ª!$# žcuŽÝÇZuŠs9ur 3 #ZŽ•ÏVŸ2 :”Èqs)s9 ©!$# žcÎ) 3 ÿ¼çnçŽÝÇYtƒ bÎ) tûïÏ%©!$# ÇÍÉÈ î“ƒÌ“tã ÇÚö‘F{$# ’Îû öNßg»¨Y©3¨B no4qn=¢Á9$# (#qãB$s%r& no4qŸ2¨“9$# (#âqs?#uäur Å$rã•÷èyJø9$$Î/ (#rã•tBr&ur ¬!ur 3 Ì•s3ZßJø9$# Ç`tã (#öqygtRur ÇÍÊÈ Í‘qãBW{$# èpt6É)»tã “…..Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama) Nya. Sungguh, Allah Maua Kuat, Maha Perkasa, (yaitu) orang-orang yang jika Kami beri kedudukan di muka bumi, mereka melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari
18
19
Atsar Shahih : Diriwayatkan ole hath-Thobarai dalam al-Mu’jamul Kabiir (IX/no. 8564). Dan ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf (no. 38577). Imam al-Haitsami berkata dalam Majma’uz Zawaaid (VII/257), “Rawi-rawinya adalah rawi-rawi Kitab ash-Shahih” Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam (I/245).
17
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
yang munkar, dan kepada Allah lah kembali segala urusan.” (QS. AlHajj: 40-41). Syaikh Muhammad bin Amin Asy-Syinqithi rahimahullaah berkata, “Ayat ini sebagai dalil bahwa Allah tidak akan menjanjikan kemenangan melainkan dengan syarat mereka melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan menyuruh yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Sedangkan orang-orang yang Allah teguhkan kedudukannya di muka bumi ini, maka Allah akan memberikan kekuasaan kepada mereka. Tetapi merekak yang tidak melaksanakan sholat, tidak mengeluarkan zakat dan tidak menyuruh kepada yang ma’ruf dan tidak mencegah dari yang munkar maka Allah tidak akan menjanjikan kemenangan kepada mereka dan mereka tidak termasuk ke dalam golongan Allah dan wali-wali Allah yang Allah janjikan kemenangan, tetapi mereka termasuk ke dalam golongan syaithan dan wali-wali syaithan.”20
7. Amar ma’ruf nahi munkar termasuk shodaqoh Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ........
ﻣﺮ ﺻﺪﻗﺔ ﺑﺎﳌﻌﺮ, ﺻﺪﻗﺔ ﳌﻨﻜﺮ ﻋﻦ ﻧﻬﻲ. “…. menyuruh berbuat ma’ruf adalah shodaqoh dan mencegah dari yang munkar adalah shodaqoh”.21
20 21
Adhwa-ul Bayaan (V/703-704) Shahih-HR. Muslim (No. 720, 1006, Abu Dawud (No. 5243, 5244) dan Ahmad (V/167, 168)
18
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Orang yang melakukan amar ma’ruf nahi munkar akan mendapatkan pahala yang besar sebagaimana sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam :
ﱠ ﻦ ﻲ ﻣ ﺜﻞ ﻳﻌﻄﻮ ﻗﻮﻣﺎ ﻣﺘ ﻬﻢ ﺟﻮ ﻣ ﻟ ﺮ ﳌﻨﻜﺮ ﻳﻨﻜ. “Sesungguhnya diantara umatku ada satu kaum yang diberi ganjaran seperti ganjaran generasi yang pertama, yaitu karena mereka mencegah yang munkar.”22 Hadits di atas menunjukkan bahwa orang yang mencegah kemungkaran mendapatkan ganjaran yang besar, karena mencegah kemungkaran lebih berat daripada menyuruh kebaikan. 8. Menolak marabahaya Musibah yang Allah timpakan kepada manusia sangat beragam, diantaranya adalah mendapatkan laknat, hati yang tertutup, semakin banyaknya kejelekan, doa tidak dikabulkan, dan lain-lain. Oleh karena itu, dengan adanya amar ma’ruf nahi munkar, Allah ta’ala
akan mengurangi siksa-Nya yang akan Dia timpakan kepada
hamba-hamba-Nya. Azab atau siksa tidak hanya Allah ta’ala timpakan kepada orang yang berbuat maksiat saja, tetapi mengenai juga yang lainnya dari orang yang berbuat kebajikan, sebagaimana dengan firman-Nya :
(#qà)¨?$#ur ZpuZ÷FÏù žw ¨ûtù‹ÅÁè? tûïÏ%©!$# (#qßJn=sß öNä3YÏB Zp¢¹!%s{ ( (#þqßJn=÷æ$#ur žcr& ©!$# ߉ƒÏ‰x© É>$s)Ïèø9$# ÇËÎÈ 22
Shahih. HR. Ahmad (IV/62, V/375. Lihat silsilah Ash-Shahiihah (No. 1700)
19
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
“Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orangorang yang zhalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya.” (QS. Al-Anfaal: 25). Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ﱠ ﻟﻨﺎ ﻢ ﻋﻠﻰ ﻳﺄﺧﺬ ﻓﻠﻢ ﻟﻈﱠﺎﻟ ﻳﺪﻳﻪ ﻘﺎ ﺑﻌ
ﺷﻚ
ﷲُ ﻳﻌﻤﻬﻢ
“Sesungguhnya manusia apabila mereka melihat orang yang berbuat zalim (kemungkaran) tetapi tidak menghentikan (mengubah)nya, hampir saja Allah meratakan azab kepada mereka.23 Juga sabda beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam :
ﻧﻔﺴِﻲ ﱠﻟﺬ ﻟﺘﺄﻣﺮ ﱠ ﺑﻴﺪ ﺑﺎﳌﻌﺮ
ﳌﻨﻜﺮ ﻋﻦ ﻟﺘﻨﻬﻮ
ﻜﻦ ﻟﻴﻮﺷ
ﻘﺎﺑﺎ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻳﺒﻌﺚ ُ ﷲ ﻨﻪ ﻋ ﻣ,ﻟﻜﻢ ﻳﺴﺘﺠﺎ ﻓﻼ ﺗﺪﻋﻮﻧﻪ ﺛﻢ. “Demi Rabb yang jiwaku berada di tangan-Nya. Hendaklah kalian menyuruh berbuat kebaikan dan mencegah dari kemungkaran, atau kalau tidak, hampir saja Allah menurunkan azab-Nya kepada kalian, kemudian kalian berada kepada-Nya, namun doa kalian tidak dikabulkan.”24 9. Orang yang mencegah dari perbuatan munkar akan diselamatkan oleh Allah ta’ala
$£Jn=sù (#qÝ¡nS $tB (#rã•Åe2èŒ ÿ¾ÏmÎ/ $uZøŠpgUr& tûïÏ%©!$# šcöqpk÷]tƒ Ç`tã Ïäþq•¡9$# $tRõ‹s{r&ur šúïÏ%©!$# (#qßJn=sß ¥>#x‹yèÎ/ ¤§ŠÏ«t/ $yJÎ/ (#qçR%x. šcqà)Ý¡øÿtƒ ÇÊÏÎÈ
23 24
Shahih. HR. Abu Dawud (No. 4338), dari Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallaahu ‘anhu Shahih. HR. Ahmad (V/388-389) dan At-Tirmidzi (No. 2169), dari Hudzaifah Ibnu Yaman radhiyallaahu ‘anhuma
20
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
“Maka setelah mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang orang berbuat jahat dan Kami timpakan kepada mereka orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik.” (QS. Al-A’raaf: 165). Mengenai ayat di atas, Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullaah mengatakan, “Ayat ini sebagai nash tentang selamatnya orang-orang yang mencegah kemungkaran dan akan binasanya orang-orang yang zalim, dan Allah akan membiarkan orang-orang yang diam karena balasan menurut jenis perbuatan. Mereka tidak berhak mendapatkan pujian, yang karenanya mereka dipuji dan mereka tidak berbuat sesuatu yang mungkar lalu mereka dicela. Tetapi dalam hal ini telah terjadi perbedaan pendapat diantara para ulama, apakah mereka (orang yang diam dari kemungkaran) termasuk orang yang binasa atau termasuk orang-orang yang selamat. Ada ulama yang mengatakan bahwa mereka termasuk orang yang dibinasakan dan ada lagi yang mengatakan tidak. wallaahu a’lam.25 Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullaah menjelaskan bahwa orang yang berbuat zhalim adalah orang yang berbuat maksiat (menzhalimi diri sendiri). Jadi, orang yang diselamatkan Allah subhanahu wa ta’ala adalah orang yang mencegah dari perbuatan jelek, sedang orang yang membiarkan kemungkaran akan disiksa oleh Allah. Hal ini berkaitan dengan Bani Israil dalam ayat-ayat yang sebelumnya. Allah ta’ala berfirman :
25
Tafsiir Ibnu Katsir (III/494), cet. Daar Thayyibah
21
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
$£Jn=sù (#öqtGtã `tã $¨B (#qåkçX çm÷Ztã $uZù=è% öNçlm; (#qçRqä. ¸oyŠt•Ï% šúüÏ«Å¡»yz ÇÊÏÏÈ “Maka setelah mereka bersikap sombong terhadap segala apa yang dilarang, Kami katakana kepada mereka, ‘jadilah kamu kera yang hina’.” (QS. Al-A’raaf: 166). Dijelaskan oleh Ibnu Abbas radhiyallaahu ‘anhuma bahwa pada waktu mereka diubah menjadi kera, mereka tidak memiliki keturunan.26 Allah ta’ala berfirman :
øŒÎ)ur ôMs9$s% ×p¨Bé& öNåk÷]ÏiB zNÏ9 tbqÝàÏès? $·Böqs% ª!$# öNßgä3Î=ôgãB ÷rr& öNåkæ5Éj‹yèãB $\/#x‹tã #Y‰ƒÏ‰x© (#qä9$s% ¸ou‘É‹÷ètB 4’n<Î) óOä3În/u‘ óOßg¯=yès9ur tbqà)-Gtƒ ÇÊÏÍÈ “Dan (ingatlah) ketika suatu kaum diantara mereka berkata, ‘Mengapa kamu menasehati kaum yang akan dibinasakan atau diazab Allah dengan azab yang keras?’ Mereka menjawab, ‘Agar kami mempunyai alasan (lepas tanggung jawab) kepada Rabb-mu dan agar mereka bertaqwa.” (QS. Al-A’raaf: 164). Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullaah menjelaskan ayat ini, “Dan kamu lakukan yang demikian itu agar kamu tidak lagi dihujat (nanti di hadapan Allah) dari menyuruh yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar.”27
Amar ma’ruf nahi munkar termasuk sifat-sifat orang mukmin yang shahih, dalam firman-Nya:
26 27
Tafsir Ibni Katsir (III/496) Tafsiir Ibni Katsir (III/494)
22
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
* (#qÝ¡øŠs9 [ä!#uqy™ 3 ô`ÏiB È@÷dr& É=»tGÅ3ø9$# ×p¨Bé& ×pyJͬ!$s% tbqè=÷Gtƒ ÏM»tƒ#uä «!$# uä!$tR#uä È@ø‹©9$# öNèdur tbr߉àfó¡o„ ÇÊÊÌÈ šcqãYÏB÷sム«!$$Î/ ÏQöqu‹ø9$#ur Ì•ÅzFy$# šcrã•ãBù'tƒur Å$rã•÷èyJø9$$Î/ tböqyg÷Ytƒur Ç`tã Ì•s3YßJø9$# šcqããÌ•»|¡ç„ur ’Îû ÏNºuŽö•y‚ø9$# š•Í´¯»s9'ré&ur z`ÏB tûüÅsÎ=»¢Á9$# ÇÊÊÍÈ “Mereka itu tidak (seluruhnya) sama. Diantara Ahli Kitab ada golongan yang jujur28, mereka membaca ayat-ayat Allah pada malam hari dan mereka (juga) bersujud (sholat). Mereka beriman kepada Allah dan hari akhir menyuruh (berbuat) yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar dan bersegera (mengerjakan) berbagai kebajikan. Mereka termasuk orang-orang yang shahih.” (QS. Ali-Imron: 113-114). 10. Amar ma’ruf nahi munkar adalah ciri generasi terbaik Firman Allah ta’ala :
öNçGZä. uŽö•yz >p¨Bé& ôMy_Ì•÷zé& Ĩ$¨Y=Ï9 tbrâ•ßDù's? Å$rã•÷èyJø9$$Î/ šcöqyg÷Ys?ur Ç`tã Ì•x6ZßJø9$# tbqãZÏB÷sè?ur «!$$Î/ 3 öqs9ur šÆtB#uä ã@÷dr& É=»tGÅ6ø9$# tb%s3s9 #ZŽö•yz Nßg©9 4 ãNßg÷ZÏiB šcqãYÏB÷sßJø9$# ãNèdçŽsYò2r&ur tbqà)Å¡»xÿø9$# ÇÊÊÉÈ “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan 28
Golongan Ahli Kitab yang telah memeluk agama Islam
23
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Ali-Imron: 110). Jika umat ini ingin mendapatkan izzah (kemuliaan) dan menjadi baik, maka mereka harus mengikuti generasi yang pertama, yaitu generasi para sahabat karena mereka selalu menyuruh yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Bahkan ciri-ciri ini telah diketahui oleh musuh-musuh Islam. Ada satu kisah bahwa ketika terjadi perang Yarmuk, komandan musuh mengutus satu orang Nasrani untuk pergi ke perkemahan kaum Muslimin. Setelah melihat keadaannya maka orang Nasrani itu kembali dan melapor kepada komandannya. Dia berkata, “Sesungguhnya aku datang kepadamu dari satu kaum. Mereka sholat di tengah malam, puasa di siang hari, menyuruh yang ma’ruf dan mencegah yang munkar, menjadi rahib (ahli ibadah) di malam hari dan menjadi singa (pemberani) di siang hari. Apabila ada amir (pemimpin) diantara mereka yang mencuri, maka dipotong tangannya, dan apabila diantara mereka ada yang berzina maka dirajam, karena mereka lebih mengutamakan yang haq, mengikuti yang haq dan menjauhkan hawa nafsu.”29 11. Amar ma’ruf nahi munkar adalah jihad yang paling utama Jihad yang paling utama adalah mengatakan kalimat yang haq (benar) kepada penguasa yang zhalim, sebagaimana sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:
29
Lihat Al-Hisbah (hlm. 33) karya Dr. Fadhl Ilahi
24
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
ﻓﻀﻞ ﻬﺎ ﻤﺔ ﻗﺎ ﻣﻦ ﳉ ﻨﺪ ﺣﻖ ﻛﻠ ﺮ ﺳﻠﻄﺎ ﻋ ﺟﺎﺋ “Jihad yang paling utama adalah orang yang mengucapkan kalimat yang haq (benar) kepada pemimpin yang zhalim.”30
Dan sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam :
ﻓﻀﻞ ﻬﺎ ﻤﺔ ﻗﺎ ﻣﻦ ﳉ ﻨﺪ ﻋﺪ ﻛﻠ ﺮ ﺳﻠﻄﺎ ﻋ ﺟﺎﺋ “Jihad yang paling utama adalah mengatakan kalimat adil kepada penguasa yang zhalim.”31 12. Sebagai terapi dari semua problematika yang ada di setiap zaman dan setiap negeri Problematika atau masalah yang ada saat ini bermacam-macam, baik mengenai masalah keluarga, masyarakat, akhlaq, ekonomi atau masalah agama yang perlu mendapatkan perhatian lebih dalam atau lingkungan sekitar yang paling sedikit mendapat perhatian. Berikut kami berikan contoh : Misalnya kebersihan jalan raya, kebun-kebun, sarana-sarana umum, dan jalan-jalan umum, meskipun itu termasuk perkara yang ditanggung dengan berat oleh berbagai Negara, tetapi Islam telah memecahkan problem tersebut dengan pembebanan yang sangat mudah dimana
Islam
mendorong
penganutnya
untuk
membersihkannya.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam mendorong umatnya agar 30
Shohih : HR. Ahmad (V/251. 256), Ibn Majah (no. 4012), al Baghowi dalam Syarhus Sunnah (no. 2473), dari Abu Ummamah radhiyallahu ‘anhu. Dirwayatkan jug aoleh Ahmad (IV/314, 315) dan an-Nasa’i (VII/161), dari sahabat Tariq bin Syihab radhiyallahu ‘anhu. 31 Shahih : HR. Ibnu Majah (no. 4011), dari sahabat Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu.
25
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
menjaga kebersihan dan beliau menjelaskan bahwa memalingkan gangguan dari jalan termasuk iman dan termasuk shodaqoh, beliau bersabda :
ﻳﻤﺎ ﺑﻀ ﻊ ا ﻻ
ﺳﺒﻌﻮ
ﺑﻀ ﻊ
ﺳﺘﻮﺷﻌﺒﺔ,ﻟﻪ ﻻ ﻗﻮ ﻓﺎﻓﻀﻠﻬﺎ
ﻻﱠ ُ ﷲ, ﻣﺎﻃﺔ ﻧﺎﻫﺎ ﻟﻄﱠﺮﻳﻖ ﻋﻦ ﻻ, ُﻦ ﺷﻌﺒﺔ ﳊﻴﺎ ﻣ ﻳﻤﺎ ﻻ. “Iman memiliki lebih dari tujuh puluh cabang atau lebih dari enam puluh cabang, cabang yang paling tinggi adalah perkataan ‘Laa illaha illallaah’, dan yang paling rendah adalah menyingkirkan (duri) gangguan dari jalan. Dan malu adalah salah satu cabang iman.”32 Sudah banyak amar ma’ruf nahi munkar mampu memberikan solusi dan memecahkan berbagai persoalan dan problematika yang sangat banyak di setiap keadaan, setiap waktu dan setiap tempat. Alhamdulillah.33 Problematika umat yang besar adalah banyaknya umat yang berbuat syirik, bid’ah dan maksiat yang membawa umat pada malapetaka, musibah dan problem-problem yang kompleks. Maka solusinya adalah dengan amar ma’ruf nahi munkar yaitu memerintahkan umat untuk bertauhid kepada Allah dan melarang mereka dari perbuatan syirik, bid’ah dan maksiat. 13. Amar ma’ruf nahi munkar merupakan diantara sebab dihapuskannya dosa Dari shahabat Hudzaifah Ibnu Yaman radhiyallaahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
32
Shahih : HR. Al-Bukhari dalam Adabul Mufrod (no.598), Muslim (no. 35), Abu Dawud (no. 4676), an-Nasa-i (VIII/110) dan Ibnu Majah (no. 57), dari Abu Hurairoh radhiyallahu ‘anhu. Lihat Shahiih al-Jaami’ish Shoghier (no. 2800). 33 Lihat al-Kabaa-ir Shaghaa-ir (hlm. 210).
26
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
ﺘﻨﺔ ﻲ ﻟﺮﺟﻞ ﻓ ﻪ ﻓ ﻫﻠ ﻪ ﻣﺎﻟ ﻟﺪ ﻟﻨﻬﻲ ﻻﻣﺮ ﻟﺼﺪﻗﺔ.
ﺟﺎ
ﻟﺼﻼ ﺗﻜﻔﱢﺮﻫﺎ
“Fitnah (cobaan) seseorang dalam keluarganya, hartanya, anaknya dan tetangganya dapat dihapuskan oleh sholat, shodaqah, dan amar ma’ruf nahi munkar.”34
14. Amar ma’ruf nahi munkar adalah perkataan yang paling baik dan seutamautama amal Allah ta’ala berfirman :
ô`tBur ß`|¡ômr& Zwöqs% `£JÏiB !%tæyŠ ’n<Î) «!$# Ÿ@ÏJtãur $[sÎ=»|¹ tA$s%ur ÓÍ_¯RÎ) z`ÏB tûüÏJÎ=ó¡ßJø9$# ÇÌÌÈ “Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, ‘Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?” (QS. Fushshilat: 33). D. Hukum Amar Ma’ruf Nahi Munkar 1. Dalil dari Al-Qur'an a. Firman Allah ta’ala
:
`ä3tFø9ur öNä3YÏiB ×p¨Bé& tbqããô‰tƒ ’n<Î) ÎŽö•sƒø:$# tbrã•ãBù'tƒur Å$rã•÷èpRùQ$$Î/ tböqyg÷Ztƒur Ç`tã Ì•s3YßJø9$# 4 y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd šcqßsÎ=øÿßJø9$# ÇÊÉÍÈ “Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma’ruf dan mencegah
34
Shahih : HR. Al Bukhari (no. 525, 1435) dan at-Tirmidzi (no. 2258).
27
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
dari yang munkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali-Imron: 104). b. Firman Allah ta’ala
:
öNçGZä. uŽö•yz >p¨Bé& ôMy_Ì•÷zé& Ĩ$¨Y=Ï9 tbrâ•ßDù's? Å$rã•÷èyJø9$$Î/ šcöqyg÷Ys?ur Ç`tã Ì•x6ZßJø9$# tbqãZÏB÷sè?ur «!$$Î/ 3 öqs9ur šÆtB#uä ã@÷dr& É=»tGÅ6ø9$# tb%s3s9 #ZŽö•yz Nßg©9 4 ãNßg÷ZÏiB šcqãYÏB÷sßJø9$# ãNèdçŽsYò2r&ur tbqà)Å¡»xÿø9$# ÇÊÊÉÈ “Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah …..” (QS. Ali-Imron: 110). c. Allah berfirman :
¨bÎ) tûïÏ%©!$# šcrã•àÿõ3tƒ ÏM»tƒ$t«Î/ «!$# šcqè=çGø)tƒur z`¿ÍhŠÎ;¨Y9$# ÎŽö•tóÎ/ 9aYym šcqè=çGø)tƒur šúïÏ%©!$# šcrã•ãBù'tƒ ÅÝó¡É)ø9$$Î/ šÆÏB Ĩ$¨Z9$# Oèd÷ŽÅe³t7sù A>#x‹yèÎ/ AOŠÏ9r& ÇËÊÈ “Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi tanpa hak (alasan yang benar) dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, sampaikanlah kepada mereka kabar gembira yaitu azab yang pedih.” (QS. AliImron: 21). d. Allah ta’ala berfirman :
¢Óo_ç6»tƒ no4qn=¢Á9$#
ÉOÏ%r& ö•ãBù&ur
28
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Å$rã•÷èyJø9$$Î/ tm÷R$#ur Ç`tã Ì•s3ZßJø9$# ÷ŽÉ9ô¹$#ur 4’n?tã !$tB y7t/$|¹r& ( ¨bÎ) y7Ï9ºsŒ ô`ÏB ÇP÷“tã Í‘qãBW{$# ÇÊÐÈ “Wahai anakku ! Laksanakanlah sholat dan suruhlah (manusia) berbuat yang ma’ruf dan cegahlah (mereka) dari yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.” (QS. Lukman: 17). 2. Dalil dari As-Sunnah Dari Abu Sa’id Al-Kaudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “AKu mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ْﻣﻦ
ﻨﻜﻢ ﺮ ﻣﻨﻜﺮ ﻣ ﻓﻠﻴﻐﻴ ﺎ ﺑﻴﺪ ﻊ ْ ﻓ ﻳﺴﺘﻄ ﺴﺎﻧﻪ ﻓﺒﻠ ﻊ ﻓﺎ ﻳﺴﺘﻄ
ﻚ ﻓﺒﻘﻠﺒﻪ ﺿﻌﻒ ﻟ ﻳﻤﺎ ﻻ. “Barangsiapa diantara kalian melihat keungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya, dan jika tidak mampu maka dengan hatinya dan itulah selemahlemah iman.”35 3. Dalil dari Ijma’ ulama Sedangkan ijma’ ulama dijelaskan sebagai berikut : a. Ibnu Hazm Azh-Zhahiri rahimahullah berkata, “Seluruh umat Islam telah bersrepakat mengenai kewajiban amar ma’ruf nahi munkar, tidak ada perselisihan diantara mereka sedikitpun.”36 b. Abu Bakar Al-Jashshah rahimahullah berkata, “Allah telah menegaskan kewajiban amar ma’ruf nahi munkar melalui beberapa ayat dalam Al-Qur'an lalu dijelaskan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang mutawafir. Dan para ulama terdahulu telah sepakat atas wajibnya.”37 35
Shahih : HR. Muslim (no. 49), Ahmad (III/10). Abu Dawud (no. 1140), an-Nasai, (VIII/III-222) dan at-Tirmidzi (no. 2172). 36 Al-Fashl fil Milal wal Ahwaa’ wan Nihal (V/19). 37 Ahkamul Qur’aan (II/486).
29
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
c. An-Nawawi rahimahullah berkata, “Telah banyak dalil-dalil Al-Qur'an dan As-Sunnah serta ijma’ yang menunjukkan wajibnya amar ma’ruf nahi munkar.”38 d. Asy-Syaukani rahimahullaah berkata, “Amar ma’ruf nahi munkar termasuk kewajiban pokok serta rukun terbesar dalam syariat Islam, yang dengannya sempurna aturan Islam dan tegak kejayaannya.”39
Ada perbedaan pendapat diantara ulama tentang wajibnya amar ma’ruf nahi munkar. Sebagian dari mereka mengatakan fardhu ‘ain dan sebagian yang lain mengatakan fardhu kifayah. Abu Bakar Al-Jashshah rahimahullaah mengatakan bahwa amar ma’ruf nahi munkar hukumnya fardhu kifayah. Apabila sebagian orang sudah melaksanakannya maka kewajibannya gugur bagi yang lainnya.”40 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengatakan, “bahwa tidak wajib atas setiap muslim, bahkan hukumnya fardhu kifayah, sebagaimana ditunjukkan oleh Al-Qur'an.”41 Amar ma’ruf nahi munkar kadang hukumnya fardhu ‘ain di beberapa keadaan, misalnya : a. Adanya perintah dan ketentuan dari penguasa Amar ma’ruf nahi munkar menjadi fardhu ain atas orang yang ditunjuk dan ditentukan penguasa atau wakilnya untuk melakukan tugas tersebut.42
38 39 40 41
Syarah Shahih Muslim (II/22). Fat-hul Qodir (1/603). Lihat Ahkamul Qur-aan (II/29). Majmu’al – Fatawa (XXVIII/126).
30
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
b. Hanya beberapa orang saja yang mengetahui tentang hal itu yang mengharuskan dilakukannya amar ma’ruf nahi munkar. Amar ma’ruf nahi munkar menjadi fardhu ‘ain atas orang yang bersendiri memiliki pengetahuan bahwa perbuatan ma’ruf telah ditinggalkan dan perbuatan munkar telah dilakukan. Imam An-Nawawi rahimahullaah berkata, “Sesungguhnya amar ma’ruf nahi munkar adalah fardhu kifayah kemudian terkadang menjadi fardhu ‘ain jika pada suatu keadaan dan kondisi tertentu tidak ada yang mengetahuinya kecuali dirinya.43
c. Terbatasnya kemampuan pada orang-orang tertentu Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullaah berkata, “Amar ma’ruf nahi munkar berubah menjadi fardhu ‘ain atas orang yang sanggup
melakukannya
diantara
orang
lain
tidak
sanggup
melakukannya.44 d. Berubahnya situasi dan kondisi Syaikh ‘Abdul Aziz bin Abdullah bin Ba’az rahimahullaah berpendapat, bahwa amar ma’ruf nahi munkar menjadi fardhu ‘ain ketika terjadi perubahan keadaan, dimana beliau berkata, “maka ketika
42
43 44
Lihat al-Ahkam as-Shulthaaniyah (hlm. 321), karya al-Qodhi Abu Ya’la al-Firaa’ al-Hanbali dan al ahkam as-Shulthaaniyah (hlm. 391), karya Imama al-Mawardi. Syarah Shahih Muslim (II/23). Al Hisbah fil Islaam (hlm. 9).
31
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
sedikitnya para da’i, ketika banyaknya kemungkaran dan ketika kebodohan telah berkuasa seperti keadaan sekarang ini maka dakwah menjadi
fardhu
‘ain
atas
setiap
orang
sesuai
dengan
kemampuannya.”45
E. Rukun-rukun Amar Ma’ruf Nahi Munkar Amar ma’ruf nahi munkar memiliki empat rukun, yaitu : 1. Pelaku amar ma’ruf nahi munkar. 2. Orang yang meninggalkan perbuatan ma’ruf dan mengerjakan perbuatan munkar. 3. Perbuatan yang ma’ruf dan perbuatan yang munkar. 4. Perbuatan amar ma’ruf nahi munkar itu sendiri.46
F. Bentuk-bentuk Amar Ma’ruf Nahi Munkar Dalam buku Al-Umdah Fii I’daadil Uddah dalam bab berpegang teguh pada Al-Qur'an dan as-sunnah amar ma’ruf nahi munkar dapat berupa dalam beberapa bentuk, diantaranya : 1. Al-Jihad Fii Sabilillah Yaitu dengan memerangi orang-orang kafir dan orang-orang murtad yang memerangi Allah dan Rasul-Nya yang mengancam Islam dan para pemeluknya. Jihad fii sabilillah merupakan sebab terbesar bagi terjaganya dinul Islam.
45 46
Ad-Da’wah ilallah wa Akhlaaqud Du’aat (hlm. 16). Haqiiqatul Amri bil Ma’ruuf wan Bahyi ‘anil Munkar (hlm. 55).
32
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Allah ta’ala berfirman :
NèdqãBt“ygsù ÂcøŒÎ*Î/ «!$# Ÿ@tFs%ur ߊ¼ãr#yŠ šVqä9%y` çm9s?#uäur ª!$# š•ù=ßJø9$# spyJò6Ïtø:$#ur ¼çmyJ¯=tãur $£JÏB âä!$t±o„ 3 Ÿwöqs9ur ßìøùyŠ «!$# }¨$¨Y9$# OßgŸÒ÷èt/ <Ù÷èt7Î/ ÏNy‰|¡xÿ©9 Ùßö‘F{$# £`Å6»s9ur ©!$# rèŒ @@ôÒsù ’n?tã šúüÏJn=»yèø9$# ÇËÎÊÈ “Seandainya Allah tidak menolak keganasan sebagian manusia dengan sebagian yang lain pasti rusaklah bumi itu.” (QS. Al-Baqarah: 251). Allah juga berfirman :
tûïÏ%©!$# (#qã_Ì•÷zé& `ÏB NÏdÌ•»tƒÏŠ ÎŽö•tóÎ/ @d,ym HwÎ) cr& (#qä9qà)tƒ $oYš/u‘ ª!$# 3 Ÿwöqs9ur ßìøùyŠ «!$# }¨$¨Z9$# Nåk|Õ÷èt/ <Ù÷èt7Î/ ôMtBÏd‰çl°; ßìÏBºuq|¹ Óìu‹Î/ur ÔNºuqn=|¹ur ߉Éf»|¡tBur ã•Ÿ2õ‹ãƒ $pkŽÏù ãNó™$# «!$# #ZŽ•ÏVŸ2 3 žcuŽÝÇZuŠs9ur ª!$# `tB ÿ¼çnçŽÝÇYtƒ 3 žcÎ) ©!$# :”Èqs)s9 ̓tã ÇÍÉÈ “Yaitu orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata, “Tuhan kami hanyalah Allah” dan sekiranya Allah tidak menolak keganasan sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biarabiara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid yang di dalamnya banyak disebut nama Allah.” (QS. AlHajj: 40). Jihad merupakan pokok dari amar ma’ruf nahi munkar sebagaimana kata Ibnu Taimiyyah di dalam Majmu Fatawa, 28/126) 2. Al-Jarh wa Al-Ta’dil (celaan dan pujian)
33
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Ia merupakan ilmu yang dengannya Allah mengkhususkan umat Islam. Dia menunjukkan kepada ilmu ini agar mereka dapat menjaga sunnah Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan selanjutnya dapat menjaga syari’at Islam secara keseluruhan. Para imam yang menulis ilmu ini selalu memberikan muqadimah (di dalam kitabnya) dengan hadits Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam :
ﻞ ﻠﻢ ﻫﺬ ﻳﺤﻤ ﻦ ﻟﻌ ﻟﻪ ﻋﺪ ﺧﻠﻒ ﻛﻞﱢ ﻣ,ﻴﻦ ﺗﺤﺮﻳﻒ ﻋﻨﻪ ﻳﻨﻔﻮ ﻟﻐﺎﻟ ﻴﻦ ﻧﺘﺤﺎ ﻠ ﻴﻦ ﺗﺄ ﻳﻞ ﳌﺒﻄ ﻠ ﳉﺎﻫ. “Ilmu yang akan dibawa oleh orang-orang yang adil dari setiap generasi yang datang kemudian. Mereka akan membuang penyelewengan orangorang yang melampaui batas, jiplakan orang-orang berbuat kebaktian dan takwil (tafsiran) orang-orang bodoh.” (Dishahihkan oleh Ahmad bin Hanbal). Hadits ini, meskipun dalam bentuk khabar (berita) namun bermanfaat sebagai perintah. Abu Halim Ar-Rosy telah meriwayatkannya di dalam kitab beliau (Al-Jarh wal ta’dil) dalam bentuk perintah.
ﻞ ﺘﺤﻤ ﻠﻢ ﻫﺬ ﻟ ﻟﻌ “Hendaklah (kamu) membawa ilmu ini….” (Al Jarh wa al-Ta’dil, 2/17) Kebutuhan terhadap ilmu tidak pernah terputus dengan adanya orang-orang yang melampaui batas, orang-orang yang berbuat kebathilan dan orang-orang bodoh yang ada di setiap generasi. Karena itu hadits ini menyatakan wajibnya memerangi orang-orang tadi di setiap generasi. 3. Al-Qiyam ‘ala Ahlil Bid’ah (memberikan tindakan tegas terhadap ahli bid’ah)
34
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Di dalam kitab Al-I’tishom, Asy Syatibi berkata, “Hukum tentang tindakan tegas terhadap ahli bid’ah ada yang bersifat khusus maupun umum. Ini merupakan persoalan besar dalam masalah fiqih. Hukum ini berkaitan dengan mereka dari sisi kejahatan mereka terhadap agama dan kerusakan mereka di muka bumi, serta keluarnya mereka dari dinul Islam yang utama. Sampai pada kata beliau, “Maka kami katakan, bahwa tindakan tegas terhadap ahli bid’ah itu bisa berupa tatsrib (celaan), tankil (memberikan hukuman yang menyakiti fisiknya), thand (pengusiran), ib’add (menjauhkannya) dan inkar (pengingkaran) menurut keadaan bid’ah yang ada pada dirinya. Tentu dengan pertimbangan apakah bid’ah yang dilakukannya itu berperan besar dalam merusak agama atau tidak. Atau apakah pelakunya dikenal sebagai ahli agama atau tidak, atau apakah pelakunya dikenal sebagai penyeru atau tidak. Atau apakah pelaku bid’ah itu meminta bantuan kepada pengikutpengikutnya dan dan keluar dari jamaah atau tidak. Atau apakah ia melakukannya karena kebodohan atau tidak. Dan bagi tiap-tiap pertimbangan itu memiliki hukum khusus yang bersifat ijtihad. Karena dalam syari’at Islam belum ada hukum/had yang tidak dilebihkan atau tidak dikurang darinya. Sebagaimana hukum had pada kebanyakan
perbuatan
maksiat
seperti
mencuri,
perampokan,
pembunuhan, menuduh zina, melukai, minum khamar dan lain-lain. Tidak diragukan lagi bahwa para mujahidin dari para imam memandang kebid’ahan itu menurut peristiwa-peristiwa yang terjadi dan
35
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
mereka menetapkan hukumnya dengan ijtihad atau pendapat mereka yaitu dengan mengeluarkan masalah-masalah dari asalnya. Sebagaimana atsar yang menyatakan adanya had (hukum) ‘bunuh’ terhadap khawarib dan apa yang datang dari Umar bin Khaththab terhadap Shabigh Al-Iroqy, yaitu Umar bin Khaththab memukul Shabigh Al-Iraqy. Telah diriwayatkan dari Malik tentang orang-orang yang mengucapkan bahwa Al-Qur'an adalah makhluk, bahwa orang tersebut disakiti dengan pukulan dan dipenjara sampai mati. Sehubungan dengan ahli bid’ah maka perlu dilihat apakah ia menampakkan bid’ahnya ataukah kebid’ahannya dilakukan tertutup? Dan apakah ia sebagai penyeru ataukah sebatas ikut-ikutan? Serta apakah ia melawan dengan kekuatan senjata ataukah keberadaan mereka dapat dikuasai oleh Negara Islam secara penuh? Sedangkan
kaitanya
dengan
keadaan
orang-orang
yang
mengingkari ahli bid’ah, maka harus diperhatikan dua perkara, ada tidaknya kemampuan atau kekuatan untuk memilih mafsadat yang lebih ringan dari dua mafsadat yang ada, yang nantinya akan ditanggung. Sehingga suatu mafsadat (kerusaan) itu, tidak boleh ditolak dengan mafsadat yang lebih besar. Perkara ini telah dijelaskan oleh Ibnu Taimiyyah dalam Majmu’ Fatawa (jus 28 halaman 203-218) Di saat daulah Islamiyah tidak ada, maka tidak ada kata minimal untuk menasehati ahli bid’ah. Karena itu jika mereka tidak kembali kepada jalan yang lurus, maka mereka harus ditinggalkan, demikian pula
36
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
kebid’ahan-kebid’ahan mereka disertai celaan terhadap mereka dan mengingatkan manusia dari ahli bid’ah. Allah ta’ala berfirman :
žw ߉ÅgrB $YBöqs% šcqãZÏB÷sム«!$$Î/ ÏQöqu‹ø9$#ur Ì•ÅzFy$# šcr–Š!#uqムô`tB ¨Š!$ym ©!$# ¼ã&s!qß™u‘ur öqs9ur (#þqçR%Ÿ2 öNèduä!$t/#uä ÷rr& öNèduä!$oYö/r& ÷rr& óOßgtRºuq÷zÎ) ÷rr& öNåksEuŽ•Ï±tã 4 y7Í´¯»s9'ré& |=tFŸ2 ’Îû ãNÍkÍ5qè=è% z`»yJƒM}$# Nèdy‰-ƒr&ur 8yrã•Î/ çm÷YÏiB ( óOßgè=Åzô‰ãƒur ;M»¨Zy_ “Ì•øgrB `ÏB $pkÉJøtrB ã•»yg÷RF{$# tûïÏ$Î#»yz $yg‹Ïù 4 š_ÅÌu‘ ª!$# öNåk÷]tã (#qàÊu‘ur çm÷Ytã 4 y7Í´¯»s9'ré& Ü>÷“Ïm «!$# 4 Iwr& ¨bÎ) z>÷“Ïm «!$# ãNèd tbqßsÎ=øÿçRùQ$# ÇËËÈ “Engkau tidak mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir, berkasih sayang terhadap orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun mereka adalah ayah-ayah mereka …… “ (QS. Al-Mujadilah: 22). Dan telah disebutkan tentang kumpulan indah tentang ucapanucapan salah di dalam mencela ahli bid’ah dan kewajiban untuk meninggalkan mereka dan memberi peringatan manusia agar hati-hati terhadap mereka.47 Kerusakan yang mengancam dinul Islam harus ditolak dengan jihad, bila kerusakan itu berasal dari pihak luar. Namun bila ia 47
Lihat di dalam Kitab Syarh I’tiqood Ahli Sunnah, Al Lalika’i I/129-141,Asy Syariah, Al Ajiri 54-57, Talbi, Ibnu Aljauzi hal 15-22 dan Al I’tishom, Asy Syatibi I/130.
37
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
datang/berasal dari dalam tubuh umat Islam harus di cegah dengan jarh wa ta’dil dan menindak tegas mereka dengan rincian yang jelas. Ini semua wajib dilaksanakan, seperti dalam firman Allah : kalau bukan karena Allah menolak keganasan sebagian manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi itu. Tetapi Allah memiliki keutamaan atas seluruh alam.” (QS. Al-Baqarah: 251)
G. Tingkatan Nahi Munkar Sabda Nabi Muhammad shallahu ‘alaihi wa sallam:
ْﻣﻦ ﻨﻜﻢ ﺮ ﻣﻨﻜﺮ ﻣ ﻓﻠﻴﻐﻴ ﺎ ﺑﻴﺪ ﻊ ْ ﻓ ﻪ ﻳﺴﺘﻄ ﺴﺎﻧ ﺎ ﻓﺒﻠ ﻊ ﻓ ﻳﺴﺘﻄ ﻚ ﻓﺒﻘﻠﺒﻪ ﺿﻌﻒ ﻟ ﻳﻤﺎ ﻻ. “Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran, maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya, dan jika tidak mampu, maka dengan hatinya, dan itulah selemah-lemah iman.”48 Hadits di atas menuturkan tingkatan-tingkatan nahi munkar dan keberadaannya sebagai bagian dari iman. Itu adakalanya dilakukan dengan hati, adakalanya dengan lisan dan adakalanya dengan tangan. Adapun dengan hati, maka itu wajib dilakukan dalam kondisi apapun, sebab tidak ada bahaya dalam melakukannya. Dan barangsiapa tidak melakukannya, maka ia bukan orang yang beriman, sebagaimana sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, “Itulah yang terendah” atau “selemah-lemah iman”. Beliau juga bersabda :
َ ﻟﻴﺲ
ﻚ ﻦ ﻟ ﻣ ﻳﻤﺎ ﺧﺮ ﻻ
“Tidak ada di balik itu keimanan sekecil apapun.”49 48
Muslim dalam al-Iman, 49/78, dari Abu Said.
38
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Ditanyakan kepada Ibnu Mas’ud, “Siapakah orang yang hidup tapi sebenarnya mati?” Ia menjawab, “Orang yang tidak tahu suatu yang ma’ruf dan tidak mengingkari kemungkaran.” Inilah orang yang diuji yang digambarkan dalam hadits Hudzaifah bin Al-Yaman. Di sini ada dua golongan manusia yang dalam memahami mar ma’ruf nahi munkar secara keliru, antara lain: Golongan pertama, meninggalkan kewajiban amar ma’ruf nahi munkar, karena (salah) menafsirkan ayat ini, sebagaimana dikatakan Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallaahu ‘anhu dalam khutbatnya, “Sesungguhnya kelian membaca ayat ini. Jagalah dirimu ! Tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Tetapi kalian meletakkan ayat bukan pada tempatnya. Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ﱠ ﻟﻨﺎ ﺮ ﺮ ﻓﻠﻢ ﳌﻨﻜ ﺷﻚ ﻳﻐﻴ
ﷲُ ﻳﻌﻤﻬﻢ
ﻘﺎ ﺑﻌ
“Manusia apabila mereka melihat kemungkaran tapi tidak merubahnya, nyaris Allah akan menimpakan adzab kepada mereka semua karenanya.”50 Golongan kedua, yaitu kalangan yang hendak memerintah dan melarang (mengerjakan amar ma’ruf) baik dengan lisannya maupun tangannya, tanpa pemahaman, kesantunan dan kesabaran serta tanpa melihat apa yang bermaslahat dari perkara itu dan apa yang tidak bermaslahat, apa
49 50
Bagian dari hadits Muslim dalam al-Iman,. 40/80 dari Abdullah bin Mas’ud. Ibnu Majah dalam al-Fitan, no. 4005, dan Ahmad, 1/5.
39
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
yang tidak mampu. Sebagaimana dalam hadits Abu Tsa’labah al-Khasyani, “Aku bertanya tentang itu kepada Rasulullah, maka beliau bersabda :
ﺮ ﺑﻞ ﺋﺘﻤ ﻟﻤﻌﺮ ﺣ ﳌﻨﻜﺮ ﻋﻦ ﺗﻨﺎﻫﻮ ﺑﺎ ﻣﻄﺎﻋﺎ ﺷﺤﺎ ﻳﺖ ﻣﺆﺛﺮ ﻧﻴﺎ ﻣﺘﺒﻌﺎ ﻫﻮ ﻋ ﺠﺎ ﻛﻞﱢ ﻓﻌﻠﻴﻚ ﺑﺮ ﻳﻪ ﺑﺨﺎﺻﺔ ﻧﻔﺴِﻚ ﱠ ﻟﻌﻮ ﻦ ﻓﺎ ﻜﻢ ﻣ ﻓﻴﻬﻦ ﻟﺼﺒﺮ ﻳﺎﻣﺎ ﺋﻣﺜﻞﻋﻠﻰ ﻟﻘﺒﺾ ﻞ ﳉﻤﺮ ﻟﻠﻌﺎﻣ ﻓﻴﻬﻦ ﻣﺜﻞﺜﻞ ﻳﻌﻤﻠﻮ ﺟﻼ ﺧﻤﺴِﻴﻦ ﺟﺮ ﻜﻢ ﻣ ﻋﻤﻠ. “Bahkan hendaklah kalian saling memerintahkan kebajikan dan mencegah kemungkaran hingga apabila kamu melihat kebatilan yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dunia lebih diutamakan masing-masing orang yang mempunyai pendapat kagum dengan pendapatnya, dan kamu melihat suatu perkara yang tidak kamu sanggupi, maka jagalah dirimu dan tinggalkanlah urusan orangorang awam. Sebab di belakangmu terdapat hari-hari kesabaran, yang di dalamnya seperti memegang bara api. Sedangkan orang yang beramal di dalamnya seperti pahala 50 orang yang beramal seperti amalan kalian.”51 Ia memerintah dan melarang dengan keyakinan bahwa ia melakukan semua itu karena mentaati Allah dan Rasul-Nya, padahal melanggar ketentuan-ketentuan-Nya. Sebagaimana yang dilakukan oleh banyak Ahlul Bida’ wal Ahwa’ (ahli bid’ah dan pengikut hawa nafsu), seperti Khawarij, Mu’tazilah, Rafidhah dan selain mereka dari kalangan yang keliru mengenai apa yang dilakukannya berupa perintah, larangan dan jihad atas perkara tersebut.
Akibatnya,
dampak
kerusakannya
lebih
besar
ketimbang
kebaikannya. Karena itu, Nabi memerintahkan supaya bersabar menghadapi kezaliman para pemimpin dan melarang memerangi mereka selama mereka menegakkan sholat. Beliau bersabda :
51
Abu Daud dalam al-Malahim, no 4341, at-Tirmidzi dalam Tafsir Alqur’an, 3058 dan ia menilai sebagai hadits hasan qhoriib, dan Ibnu Majah dalam al-Fitan, no. 4014 dan redaksi miliknya.
40
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
ﻟﻴﻬﻢ ﺣﻘﱠﻬﻢ
ﷲَ ﺳﻠﻮ ﻟﻜﻢ ﱠﻟﺬ
“Berikan kepada mereka hak-hak mereka, dan mintalah kepada Allah akan hak-hak kalian.”52 Karena itu salah satu prinsip Ahlus Sunnah wal Jamaah ialah senantiasa berada dalam jamaah dan tidak memerangi para imam, dan tidak berperang dalam fitnah. Adapun Ahlul Ahwa’ seperti Mu’tazilah berpendapat bahwa memerangi para imam itu merupakan prinsip ajaran mereka. Kaum Mu’tazilah membangun pokok-pokok ajaran mereka pada lima prinsip: 1) Tauhid, yaitu merampas sifat-sifat Allah, 2) Keadilan, yaitu mendustakan (atau menolak) takdir, 3) Manzilah baina manzilatain (kedudukan diantara dua kedudukan), 4) Meniadakan ancaman, dan 5) Menyuruh yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran, yang diantaranya adalah memerangi para imam.
H. Sifat Dan Syarat Penyeru Amar Ma’ruf Nahi Munkar Orang yang memerintahkan kepada yang ma’ruf dan menghindari kemungkaran juga harus melakukan kebaikan dan menghindari kemungkaran pada dirinya sendiri. Amalnya tidak akan menjadi shalih, jika ia tidak berilmu dan memiliki pemahaman. Sebagaimana kata Umar bin Abdul Aziz, “Barangsiapa beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka merusaknya lebih banyak daripada memperbaiki.” Dan sebagaimana dalam hadits Mu’adz bin Jabal radhiyallaahu ‘anhu, “Ilmu itu imamnya amal, sedangkan amal itu mengikutinya.” Ini sangat jelas, sebab niat dan amal, jika tanpa didasari 52
At-Tirmidzi dalam al-Fitan, 2190 dan ia menilai sebagai hadits hasan shahih, dan Ahmad, 1/384. keduanya dari Abdullah bin Mas’ud.
41
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
dengan ilmu adalah kebodohan, kesesatan dan menurutkan hawa nafsu. Inilah perbedaan antara Ahlul Jahiliyah (pengikut Jahiliyah) dan Ahlul Islam (pengikut
Islam).
Jadi suatu
keharusan
mengetahui
kebajikan
dan
kemungkaran serta mampu membedakan diantara keduanya. Suatu keharusan pula mengetahui keadaan pihak yang diperintahkan dan pihak yang dilarang. Dan yang paling tepat adalah memerintah dan melarang melalui jalan yang lurus (shirath al-mustaqim), yaitu jalan yang terdekat untuk mencapai tujuan. Dan amar ma’ruf nahi munkar keramahan adalah suatu keharusan. Sebagaimana sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam,
ﱠ ﻓﻖ ﻲ ﻳﻜﻮ ﻻ ﻟﺮ ﻻﱠ ﺷﻴﺊ ﻓ ﻧﻪ
ﻦ ﻳﻨﺰ ﻻ ﺷﺎﻧﻪ ﻻﱠ ﺷﻴﺊ ﻣ
“Tidaklah keramahan terdapat pada sesuatu melainkan akan menghiasinya, dan tidaklah keramahan tercabut dari sesuatu melainkan akan memperburuknya.”53 Beliau bersabda :
ﱠ َﻴﻖ ﷲ ﺐ ﻓ ﻓﻖ ﻳﺤ ﻓﻲ ﻟﺮﻪ ﻻﻣﺮ ﻛﻠﱢ, ﻲ ﻪ ﻳﻌﻄ ﻲ ﻻ ﻣﺎ ﻋﻠﻴ ﻋﻠﻰ ﻳﻌﻄ ﻟﻌﻨﻒ “Allah itu lembut mencintai kelembutan dalam segala urusan, dan Dia akan memberikan terhadap kelembutan apa yang tidak diberikan-Nya terhadap kekerasan.”54 Suatu keharusan juga agar da’i itu bersifat penyantun dan penyabar. Karena ia pasti akan mendapatkan celaan. Jika ia tidak penyantun dan penyabar, maka apa yang dirusak lebih banyak daripada yang diperbaiki. Sebagaimana Luqman berkata kepada anaknya :
53 54
Muslim dalam al-Birr wa ash-Shilah, 2594/78. Abu Daud dalam al-Adab, (4807) dan Ibnu Majah dalam al –Adab (3688).
42
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
...... ö•ãBù&ur Å$rã•÷èyJø9$$Î/ tm÷R$#ur Ç`tã Ì•s3ZßJø9$# ÷ŽÉ9ô¹$#ur 4’n?tã !$tB y7t/$|¹r& ( ¨bÎ) y7Ï9ºsŒ ô`ÏB ÇP÷“tã Í‘qãBW{$# ÇÊÐÈ “Dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)” (Luqman: 17). Karena itu Allah memerintahkan kepada para Rasul yang mereka itu adalah para imam dalam hal memerintahkan kepada kebajikan dan mencegah kemungkaran supaya bersabar. Seperti firman-Nya kepada Khatimul Anbiya’ (Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam) bahkan itu dikaitkan dengan tugas penyampaian risalah. Awal diutusnya beliau sebagai Rasul ialah diturunkan kepada beliau surat Al-Mudatsir, setelah diturunkan kepadanya surat Al-‘Alaq yang dengannya beliau diangkat sebagai Nabi. Allah ta’ala berfirman :
$pkš‰r'¯»tƒ ã•ÏoO£‰ßJø9$# ÇÊÈ óOè% ö‘É‹Rr'sù ÇËÈ y7-/u‘ur ÷ŽÉi9s3sù ÇÌÈ y7t/$u‹ÏOur ö•ÎdgsÜsù ÇÍÈ t“ô_”•9$#ur ö•àf÷d$$sù ÇÎÈ Ÿwur `ãYôJs? çŽÏYõ3tGó¡n@ ÇÏÈ š•Îh/t•Ï9ur ÷ŽÉ9ô¹$$sù ÇÐÈ “Hai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Tuhanmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah”.QS. Al-Muddatstsir : 1-7). Dia membuka ayat-ayat pengutusan (sebagai Rasul) kepada manusia dengan perintah supaya memberi peringatan dan menutupnya dengan perintah
43
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
supaya bersabar. Memberi peringatan itu sama halnya dengan memerintah kepada yang ma’ruf dan melarang kemungkaran. Kemudian Allah mengajarkan, bahwa setelah itu wajib bersabar. Dia berfirman :
÷ŽÉ9ô¹$#ur y7¯RÎ*sù
È/õ3ßÛÏ9
y7În/u‘
$oYÏ^ãŠôãr'Î/
(
ôxÎm7y™ur ω÷Kpt¿2 y7În/u‘ tûüÏm ãPqà)s? ÇÍÑÈ “Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami.” (QS. Ath-Thur: 48).
÷ŽÉ9ô¹$$sù (#qä9'ré&
$yJx. uŽy9|¹ ÏQ÷“yèø9$# z`ÏB È@ß™”•9$#
“Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari Rasul-rasul yang telah bersabar.” (QS. Al-Ahqaf: 35). Dia berfirman :
÷ŽÉ9ô¹$#ur 4’n?tã $tB tbqä9qà)tƒ öNèdö•àf÷d$#ur
#\•ôfyd
WxŠÏHsd ÇÊÉÈ
“Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik.” (QS. Al-Muzammil: 10). Allah ta’ala berfirman :
÷ŽÉ9ô¹$$sù È/õ3çtÎ: y7În/u‘ Ÿwur `ä3s? É=Ïm$|Áx. ÏNqçtø:$# ....... ÇÍÑÈ “Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu dan janganlah kamu seperti orang yang berada dalam (perut) ikan (yaitu Yunus).” (QS. Al-Qalam: 48).
44
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Allah ta’ala juga berfirman :
÷ŽÉ9ô¹$#ur $tBur x8çŽö9|¹ žwÎ) «!$$Î/ 4 ........ “Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah.” (QS. An-Nahl: 127). Jadi ketiga hal ini merupakan suatu keharusan: ilmu, kelembutan dan kesabaran. Ilmu itu sebelum memerintah dan melarang, kelembutan itu menyertainya dan kesabaran sesudahnya. Sebagaimana disebutkan dalam Atsar dari sebagian salaf dan mereka riwayatkan secara marfu’, yang disebutkan oleh Al-Qadhi Abu Ya’la dalam Al-Mu’tamad : “Tidak akan memerintah kepada yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran melainkan orang yang memahami tentang apa yang diperintahkannya dan memahami tentang apa yang dilarangnya, lemah lembut dalam apa yang diperintahkannya dan lemah lembut dalam apa yang dilarangnya, santun (atau bersabar) mengenai apa yang diperintahkannya dan santun mengenai apa yang dilarangnya.”(Kumpulan Fatwa Ibnu Taimiyyah,95/100).
I. Aancaman Bagai Orang Yang Meninggalkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar 1. Mendapat laknat dari Allah ta’ala Sebagaimana firman Allah ta’ala :
šÆÏèä9 tûïÏ%©!$# (#rã•xÿŸ2 .`ÏB û_Í_t/ Ÿ@ƒÏäÂuŽó Î) 4’n?tã Èb$|¡Ï9 yŠ¼ãr#yŠ Ó|¤ŠÏãur Ç`ö/$# zOtƒö•tB 4
45
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
y7Ï9ºsŒ $yJÎ/ (#q|Átã (#qçR%Ÿ2¨r šcr߉tF÷ètƒ ÇÐÑÈ (#qçR$Ÿ2 Ÿw šcöqyd$uZoKtƒ `tã 9•x6Y•B çnqè=yèsù 4 š[ø¤Î6s9 $tB (#qçR$Ÿ2 šcqè=yèøÿtƒ ÇÐÒÈ “Orang-orang kafir dari Bani Israil telah dilaknat melalui lisan (ucapan) Dawud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka tidak saling mencegah perbuatan munkar yang selalu mereka perbuat. Sungguh, amat buruk apa yang mereka perbaut.” (QS. Al-Maaidah: 78-79). Maksud ‘dilaknat’ pada ayat ini adalah dijauhkan dari rahmat Allah subhanahu wa ta’ala .55 2. Orang yang meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar mendapat celaan dan kehinaan Allah ta’ala berfirman :
Ÿwöqs9 ãNßg8pk÷]tƒ šcq–ŠÏY»-/§•9$# â‘$t7ômF{$#ur `tã ÞOÏlÎ;öqs% zOøOM}$# ÞOÎgÎ=ø.r&ur |Mós•¡9$# 4 š[ø¤Î6s9 $tB (#qçR%x. tbqãèoYóÁtƒ ÇÏÌÈ “Mengapa para ulama dan para pendeta mereka tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram? Sungguh, amat buruk apa yang mereka perbuat.” (QS. Al-Maaidah: 63). Ibnu Jarir ath-Thabari rahimahullaah berkata, “Para ulama berkata, ‘Tidak ada ayat dalam Al-Qur'an yang lebih keras teguran dan celaannya terhadap para ulama melainkan ayat ini dan ayat ini yang lebih ditakutkan oleh mereka.”56 3. Bertambah banyaknya kerusakan Allah ta’ala berfirman : 55 56
Tafsiir Kariimir Rahman fii Tafsiiri Kalamil Mannan, (hlm. 241). Tafsiir at-Thobari (IV/638).
46
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
t•ygsß ßŠ$|¡xÿø9$# ’Îû ÎhŽy9ø9$# Ì•óst7ø9$#ur $yJÎ/ ôMt6|¡x. “ω÷ƒr& Ĩ$¨Z9$# Nßgs)ƒÉ‹ã‹Ï9 uÙ÷èt/ “Ï%©!$# (#qè=ÏHxå öNßg¯=yès9 tbqãèÅ_ö•tƒ ÇÍÊÈ “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Ruum: 41).
Ibnu Abbas radhiyallaahu ‘anhu ketika menafsirkan ayat ini berkata, “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. Yaitu, dikuranginya keberkahan dan agar mereka bertaubat kepada Allah ta’ala .”57 Allah ‘azza wa jalla menjelaskan bahwa kesyirikan dan maksiat merupakan sebab tampaknya kerusakan di alam semesta. Ada juga yang berpendapat bahwa harga barang-barang kebutuhan pokok menjadi pemicu, semakin mahal, atau tidak lagi memiliki patokan (standar) dan semakin sedikitnya pekerjaan (mata pencaharian).58 4. Mendapat hukuman dari Allah ta’ala Nikmat yang telah Allah berikan kepada kita sangat banyak. Diantaranya adalah nikmat kesehatan, rasa aman, rizki, dan lain-lain. Namun, semua itu akan berubah apabila tidak ditegakkannya amar ma’ruf nahi munkar. Rasa aman menjadi ketakutan dan dikuranginya keberkahan rizki, sebagaimana sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
57 58
Tafsiir al-Qurthubi (XIV.28). Tafsiir Fat-hul Qodir (IV/300).
47
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
ﱠ ﻟﻴﺤﺮ ﻟﻌﺒﺪ
ﺮ ﻴﺒﻪ ﺑﺎﻟﺬﱠﻣﺐ ﻟ ﻳﺼ
“Sesungguhnya Allah akan mencegah rizki dari seorang hamba dengan sebab perbuatan dosa yang dilakukannya.”59 Kemudian nikmat sehat dihilangkan dengan diganti oleh Allah dengan penyakit, sebagaimana yang diberitakan Allah dalam firman-Nya :
z>uŽŸÑur ª!$# WxsWtB Zptƒö•s% ôMtR$Ÿ2 ZpoYÏB#uä Zp¨ZͳyJôÜ•B $yg‹Ï?ù'tƒ $ygè%ø—Í‘ #Y‰xîu‘ `ÏiB Èe@ä. 5b%s3tB ôNt•xÿx6sù ÉOãè÷Rr'Î/ «!$# $ygs%ºsŒr'sù ª!$# }¨$t6Ï9 Æíqàfø9$# Å$öqy‚ø9$#ur $yJÎ/ (#qçR$Ÿ2 šcqãèuZóÁtƒ ÇÊÊËÈ “Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tentram, rizki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmatnikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.” (QS. An-Nahl: 112). Diantara bentuk hukuman yang lain adalah Al-Khasf, yaitu ditenggelamkannya manusia ke dalam bumi dengan sebab banyaknya perbuatan maksiat dan melewati batas. Sebagaimana disebutkan dalam sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam :
ﻲ ﻓ ﻫﺬ ﺴﺦ ﺧﺴﻒ ﻻﻣﺔ ﻣ ﷲِ ﺳﻮ
ﻣ
ﻗﺬ. ﻦ ﺟﻞ ﻓﻘﺎ ﻴﻦ ﻣ ﻤ ﳌﺴﻠ,ﻳﺎ
ﻗﺎ ؟: ﻟﻘﻴﻨﺎ ﻇﻬﺮ
ﳌﻌﺎ ﺷﺮﺑﺖ
ﳋﻤﺮ. 59
Shahih : HR. Ahmad (V/280, 282), al Hakim (I/493), dari sahabat Tsuban radhiyallhu ‘anhu. Lihat silsilah Al-Ahadits ash-Shahiihah (no. 154) dan lihat buku “Do’a dan Wirid” oleh Yazaid bin Adul Qodir Jawas.
48
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
“Di tengah-tengah umat ini akan ada orang yag ditenggelamkan ke dalam bumi, diubah bentuknya, dan mereka dilempari dengan batu. Seorang dari kaum muslimin berkata, ‘Wahai Rasululah ! Kapan itu terjadi?’ Beliau bersabda, “Apabila sudah tampak para biduanita, senang dengan musik, dan orang-orang sudah terbiasa minum khmar.”60 Khasf ini bisa berupa gempa, banjir, wabah penyakit, ataupun bencana-bencana alam lainnya. 5. Dikuasai oleh musuh-musuh Islam Apabila ketaatan sudah berkurang, aqidah melemah, tauhid sudah tidak tegak, maka umat ini akan lemah dan mudah dikuasai oleh musuhmusuhnya. Sebagaimana di sebutkan dalam hadits Tsauban radhiyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ﻚ ﻻﻣﻢ ﻳﻮﺷ
ﻻﻛﻠﺔ ﺗﺪ ﻋﻰ ﻛﻤﺎ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﺗﺪ ﻋﻰ
ﻬﺎ ﻗﺼﻌﺘ. ﻓﻘﺎ
ﻞ ﻗﺎﺋ: ﻣﻦ ﻗﻠﱠﺔ ﺬ ؟ ﻧﺤ ﻦ ﻗﺎ ﻳﻮﻣﺌ: ﺬ ﻧﺘﻢ ﺑﻞ ﻴﺮ ﻳﻮﻣﺌ ﻛﺜ, ﻨﻜﻢ ﻏﺜﺎٌ ﻟﻜ ِ ﻟﺴﻴﻞ ﻛﻐﺜﺎ, ﻦ ﷲُ ﻟﻴﻨﺰﻋﻦ ﻣﻨﻜﻢ ﳌﻬﺎﺑﺔ ﻋﺪ ﻛﻢ ﺻﺪ ﻣ , ﻓﻦ ﻟﻴﻘﺬ ُﻲ ﷲ ﻟﻮﻫﻦ ﻗﻠﻮﺑﻜﻢ ﻓ. ﻞ ﻓﻘﺎ ﻗﺎﺋ: ﻗﺎ ﻟﻮﻫﻦ؟ ﻣﺎ ﷲُ ﺳﻮ ﻳﺎ: ﻴﺔ ﻟﺪﻧﻴﺎ ﺣﺐ ﻛﺮ ﻫ ﳌﻮ. “Hampir-hampir (nyaris) ummat ini dikerumuni umat-umat yang lain sebagaimana orang makan mengerumuni tempat dulangan untuk makan. Ada yang bertanya, “Apakah jumlah kita pada saat itu sedikit, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Bahkan pada waktu itu jumlah kalian banyak, tetapi kalian seperti buih. Allah mencabut rasa takut dari hatihati musuh kalian dan kalian terkena penyakit di wahn.” Maka ada yang bertanya, “Apakah di wahn itu wahai Rasulullah ?” Beliau menjawab, “Yaitu, cinta dunia dan takut mati.”61
60
61
Shahih : H. R. At- Tirmidzi (no. 2212), dari sahabat ‘Imron bin Hushain radhiyallahu ‘anhu. Ahmad (II/163) dari sahabat ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma. Lihat silsilah alAhaadit ash-Shohihah (no. 2203). Shahih : H. R. Ahmad (V/278) dan Abu Dawud (no. 4297). Lihat Silsilah al-Ahadaitsi ashShohihah. (958).
49
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Di zaman Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, musuh-musuh Islam, jika akan berperang melawan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, maka dalam waktu sebulan perjalanan sudah merasa sangat takut kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Hal ini sebagaimana sabda beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam :
ﺮ ﺷﻬﺮ ﻣﺴِﻴﺮ ﺑﺎﻟﺮﻋﺐ ﻧﺼ “Aku diberikan pertolongan oleh Allah dengan ketakutan musuh mendatangiku sejauh satu bulan perjalanan.”62 Keadaan umat Islam sekarang ini sudah kehilangan ‘izzah (kemuliaan), al-wala’wal bara’ (cinta dan benci) sudah hampir lenyap, bahkan umat Islam sudah banyak yang berwala’ (loyal) kepada kaum kafir, mereka juga cinta dunia dan takut mati. Berbeda dengan zaman para sahabat, banyak diantara mereka yang menginginkan segera mati syahid dan dapat meraih surga dengan hal itu. Untuk mengembalikan ‘izzah umat ini, maka umat harus kembali kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, sebagaimana sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam :
ﺗﺒﺎﻳﻌﺘﻢ ﻴﻨﺔ ﻴﺘﻢ ﻟﺒﻘﺮ ﻧﺎ ﺧﺬﺗﻢ ﺑﺎﻟﻌ ﺿ ﺗﺮﻛﺘﻢ ﺑﺎﻟﺰ ﻬﺎ ﳉ, ﻋﻠﻴْﻜﻢ ﷲُ ﺳﻠﱠﻂ ﺗﺮﺟﻌﻮ ﺣ ﻳﻨﺰﻋﻪ ﻻ ﻻ ﻳﻨﻜﻢ . “Apabila kalian telah melakukan jual-beli dengan cara ‘iinah, memegangi ekor-ekor sapi, ridha dengan tanaman, dan meninggalkan jihad, maka
62
Shahih : H. R. Bukhari (no. 335) dan Muslim (no. 521), dari shahabat Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu.
50
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Allah akan memberikan kehinaan kepada kalian. Dia tidak akan mencabut kehinaan itu dari kalian hingga kalian kembali kepada agama kalian.”63 Umar bin Al-Khaththab radhiyallaahu ‘anhu berkata, “Kami adalah satu kaum yang Allah berikan izzah, kehormatan, ketinggian dan kekuatan dengan kemuliaan Islam ini. Jika kami mencari selain Islam, maka kami hina atau dihinakan.”64 Dahulu para sahabat dengan sahabat yang lainnya adalah orangorang yang merdeka, artinya mereka hanya tunduk kepada Allah dan Rasul-Nya, tidak kepada selain keduanya. Para sahabat radhiyallaahu ‘anhum memahami bahwa tunduk, ruku’ dan sujud hanya kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Mereka berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan AsSunnah, maka mereka pun meraih izzah (kemuliaan). 6. Tidak dikabulkannya doa kita Dari Hudzaifah Ibnul Yaman radhiyallaahu ‘anhum bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ﺬ ﻧﻔﺴِﻲ ﱠﻟ ﺑﻴﺪ, ﻟﺘﺄﻣﺮ ﱠ ﻜﻦ ﳌﻨﻜﺮ ﻋﻦ ﻟﺘﻨﻬﻮ ﺑﺎﳌﻌﺮ ﻟﻴﻮﺷ ُﻘﺎﺑﺎ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻳﺒﻌﺚ ﷲ ﻨﻪ ﻋ ﻟﻜﻢ ﻳﺴﺘﺠﺎ ﻓﻼ ﺗﺪﻋﻮﻧﻪ ﺛﻢ ﻣ. “Demi Robb yang diriku berada di tangan-Nya. Hendaklah kalian menyuruh yang ma’ruf dan mencegah yang munkar atau (jika kalian tidak melakukannya) hampir saja Allah menurunkan siksa dari-Nya kepada kalian, kemudian kalian berdoa kepada-Nya, tetapi doa kalian tidak dikabulkan.”65
63 64 65
Shahih : H. R. Abu Dawud (no. 3462). Lihat Silsilah al-Haadits ash-Shohihah (110. Atsar Shahih : Al Hakim (1/62). H. R. Ahmad (V/388-389) dan at-Tirmidzi (no. 2169) dengan sanad hasan.
51
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Ulama mengibaratkan doa sebagai senjata orang yang beriman, dan apabila amar ma’ruf nahi munkar tidak ditegakkan, maka senjata tersebut sudah tidak berguna atau mungkin tidak ada lagi.
7. Akan dibinasakan oleh Allah ta'ala Dari Zainab binti Jahsy radhiyallaahu ‘anha ia berkata, pada suatu hari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam masuk menemuinya dalam keadaan takut, seraya bersabda :
ﷲُ ﻻ ﻟﻪ ﻻ, ﻠﻌﺮ ﻳﻞ ﻟ ﻗَﺘﺮ ﻗﺪ,ﺢ ﻦ ﻟﻴﻮ ﻓﺘ ﻣ ﻳﺄﺟﻮ ﻣﺜﻞ ﻣﺄﺟﻮ ﺣﻠﱠﻖ( ﻫﺬ ﻪ ﺻﺒﻌ ﺑﻬﺎ ﺑﺎ ﻻ ﻴﻬﺎ ﻟﱠ ﻗﺎﻟﺖ)ﺗﻠ:ﻗﻠﺖ:ﻳﺎ ﷲِ ﺳﻮ, ﻚ ﻴﻨﺎ ﻧﻬﻠ ﺤ ﻮ ؟ ﻓ ﻗﺎ ﻟﺼﺎﻟ: ﻧﻌﻢ, ﳋﺒﻴﺚ ﻛﺜﺮ. “Laa ilaaha illallaah, celakalah orang Arab karena kejelekan telah dekat. Hari ini dinding penghalang Ya’juj dan Ma’juj terbuka seperti ini (beliau melingkarkan kedua jarinya : ibu jari dan jari telunjuk)”. Zainab berkata, “Aku berkata, ‘Wahai Rasulullah! Apakah kami akan dibinasakan sementara diantara kami masih ada orang-orang shalih?” Beliau menjawab, ‘Ya, apabila kejelekan (perbuatan keji) merajalela.”66 8. Akan dituntut oleh Allah ta'ala pada hari kiamat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ﱠ َ ﻳﻮ ﻟﻌﺒﺪ ﻟﻴﺴﺄ ﷲ ﻘﻴﺎﻣﺔ ﻳﻘﻮ ﺣ ﻟ: ﻣﻨﻌﻚ ﻣﺎ ﳌﻨﻜﺮ ﻳﺖ ﺮ ؟ ﺗﻨﻜ ﻗﺎ ﺣﺠﺘﻪ ﻋﺒﺪ ﷲُ ﻟﻘﱠﻦ ﻓﺎ: ﻳﺎ ﺟﻮﺗﻚ
ﻓﺮﻗﺖ.
“Sesungguhnya Allah pasti akan bertanya kepada seorang hamba pada hari kiamat hingga Dia bertanya, ‘Apa yang menghalangimu jika melihat 66
Shahih : H. R. Bukhari (no. 3346), Muslim (no. 2880) dan selainnya.
52
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
kemungkaran untuk mengingkarinya?” Jika Allah telah mengajarkan hujjah kepada hamba-Nya tersebut, hamba tersebut berkata, ‘Wahai Rabb-ku, aku berharap kepada-Mu dan aku takut kepada manusia.”67
9. Orang yang tidak mencegah kemungkaran akan disiksa oleh Allah ta'ala Allah ta'ala berfirman :
Ÿwöqn=sù tb%x. z`ÏB Èbrã•à)ø9$# `ÏB ôMä3Î=ö6s% (#qä9'ré& 7p¨ŠÉ)t/ šcöqpk÷]tƒ Ç`tã ÏŠ$|¡xÿø9$# ’Îû ÇÚö‘F{$# žwÎ) WxŠÎ=s% ô`£JÏiB $uZøŠpgUr& óOßg÷YÏB 3 yìt7¨?$#ur šúïÏ%©!$# (#qßJn=sß !$tB (#qèùÌ•ø?é& Ïm‹Ïù (#qçR%x.ur šúüÏBÌ•øgèC ÇÊÊÏÈ $tBur tb%Ÿ2 š••/u‘ š•Ï=ôgãŠÏ9 3“t•à)ø9$# 8Nù=ÝàÎ/ $ygè=÷dr&ur šcqßsÎ=óÁãB ÇÊÊÐÈ “Maka mengapa tidak ada umat-umat sebelum kamu orang yang mempunyai keutamaan yang melarang (berbuat) kerusakan di bumi, kecuali sebagian kecil diantara orang yang telah Kami selamatkan. Dan orang-orang yang zhalim hanya mementingkan kenikmatan dan kemewahan. Dan mereka adalah orang-orang yang berdosa. Dan Rabbmu tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zhalim, selama penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Huud: 116-117). Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullaah berkata, “Allah berfirman : Apakah tidak diketemukan orang-orang baik dari sisa-sisa generasi terdahulu yang melarang kejahatan, kemungkaran, dan kerusakan di muka bumi yang ada diantara mereka? Dan firman-Nya 67
(ﻻﱠﻴﻼ ‘ )ﻗﻠkecuali
Hasan : Ahmad (III/29), Ibnu Majah (no. 4017), dan Ibnu Hibban (no. 7324-at-Ta’liiqotul Hisaan). Lihat silsilah al-Ahadiits ash-Shahiihah (no. 929).
53
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
sebagian kecil’, maksudnya ditemukan orang yang mempunyai sifat seperti ini, sedikit dan tidak banyak, mereka adalah orang-orang yang diselamatkan Allah di saat datang kemarahan-Nya dan tiba siksa-Nya, maka dari itu Allah menyuruh umat yang mulia ini supaya ada diantara mereka
yang
mampu
menyeru
kepada
kebaikan dan
melarang
kemungkaran.
Dan firman-Nya :
ﻳﻦ ﺗﺒﻊ ﻪ ﺗﺮﻓﻮ ﻣﺂ ﻇﻠﻤﻮ ﱠﻟﺬ ﻴ ﻓ “Dan orang-orang yang zhalim hanya mementingkan kenikmatan dan kemewahan, maksudnya mereka selalu berada dalam kemaksiatan dan kemungkaran dan tidak ada orang yang menegur perbuatan munkar itu sampai azab datang kepada mereka dengan serentak.”68 10. Jatuh dalam kebinasaan dan membuat hati menjadi sakit bahkan mati Sesungguhnya berbagai maksiat yang telah merajalela dan tidak diingkari merupakan sebab datangnya berbagai siksa dan hukuman serta berbagai musibah. Selain itu, diam dari kemungkaran dan tidak menyuruh untuk berbuat ma’ruf juga termasuk perbuatan maksiat dimana pelakunya berhak mendapatkan hukuman.69 Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallaahu ‘anhu telah menjelaskan kesalahan orang-orang yang berdalil dengan ayat ini (QS. Al-Maaidah: 105) tentang tidak wajibnya amar ma’ruf nahi munkar. Abu Bakar radhiyallallaahu ‘anhu berkata setelah beliau memuji Allah dan 68 69
Tafsir Ibnu Katsir (IV/360-361). Lihat al-Amru bil Ma’ruf wan Nahyu ‘anil Munkar: Ushuuluhu wa Dhawaabithuhu wa Aadaabuhu. (hlm. 87).
54
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
menyanjung-Nya. ‘Wahai manusia! Sesungguhnya kalian telah membaca ayat ini dan kalian meletakkannya tidak pada tempatnya.
ﺿﻞﱠ ﻣﻦ ﻳﻀﺮﻛﻢ ﻻ ﻧﻔﺴﻜﻢ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻫﺘﺪﻳﺘﻢ “Jagalah dirimu (karena) orang yang sesat itu tidak kaan membahayakanmu apabila kamu telah mendapat petunjuk …” dan sesungguhnya kami mendengar Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ﱠ ﻟﻨﺎﱠ ﻢ ﻋﻠﻰ ﻳﺄﺧﺬ ﻓﻠﻢ ﻟﻈﱠﺎﻟ ﻳﺪﻳﻪ
ﺷﻚ
ﷲُ ﻳﻌﻤﻬﻢ
ﻘﺎ ﺑﻌ. “Sungguh, apabila manusia melihat orang yang melakukan kezhaliman (kemungkaran) tetapi tidak menghentikan (mengubah)nya, hampir saja Allah meratakan azab kepada mereka.”70 Juga sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam :
ﻦ ﻣﺎ ﻴﻬﻢ ﻳﻌﻤﻞ ﻗﻮ ﻣ ﻲ ﻓ ﺛﻢ ﺑﺎﳌﻌﺎﺻ ﻋﻠﻰ ﻳﻘﺪ ﺮ ﻚ ِ ﻻﱠ ﻳﻐﻴ ﷲ ﻳﻌﻤﻬﻢ ﻳﻮﺷ ُ ﻘﺎ ﺑﻌ.
ﺮ ﻻ ﺛﻢ ﻳﻐﻴ
“Tidaklah suatu kaum melakukan perbuatan maksiat kemudian mereka mampu menubahnya namun mereka tidak mengubahnya melainkan Allah nyaris menurunkan hukuman kepada mereka.”71 Ibnu Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu berkata :
ﻗﻠﺒﻪ ﻳﻌﺮ ﻟﻢ ﻣﻦ ﻫﻠﻚ
ﺮ ﳌﻌﺮ ﳌﻨﻜﺮ ﻗﻠﺒﻪ ﻳﻨﻜ
“Binasalah orang yang hatinya tidak mengetahui yang ma’ruf dan tidak mengingkari kemungkaran.”72
70
71
Shahih : H. R. Abu Dawud (no. 4338), at-Tirmidzi (no. 3057), Ibnu Majah (no. 4005) dan selainnya dari sahabat Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu. Shahih : H. R. Abu Dawud (no. 4338), Ahmad (1/5), at-Tirmidzi (no. 2168. 3057), Ibnu Majah (no. 4005), dan Ibnu Hibban (no. 304, 305).
55
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Apabila orang yang tidak mengetahui amar ma’ruf nahi munkar binasa, apalagi halnya dengan orang yang mengetahui yang ma’ruf dan mengetahui yang munkar tetapi ia tidak melaksanakan, maka hatinya akan sakit. Bilal bin Sa’d rahimahullaah berkata, “Sesunguhnya maksiat apabila tersembunyi maka ia hanya membahayakan pelakunya saja, tetapi apabila dilakukan terang-terangan dan tidak diubah maka ia akan membahayakan seluruh manusia.73 Imam Ibnul Qayyim rahimahullaah dalam kitabnya, Lighaatsatul lahafaan, membagi hati menjadi tiga macam, yaitu hati yang sehat, hati yang sakit, dan hati yang mati. Hati yang sehat akan berusaha mengingkari kemungkaran, sedangkan hati yang sakit tidak bisa membedakan antara kebaikan dan kemungkaran, semua disesuaikan dengan kebutuhan. Hati yang
sakit akan membiarkan adanya
kemungkaran,
sebagaimana disebutkan dalam ayat tentang orang munafik :
’Îû NÎgÎ/qè=è% ÖÚz•£D ãNèdyŠ#t“sù ª!$# $ZÊt•tB ........ ÇÊÉÈ “Dalam hati mereka ada penyakit….” (QS. Al-Baqarah: 10). Imam Ibnul Qayyim rahimahullaah mengatakan bahwa orang yang hatinya sakit tidak dapat merasakan hatinya yang luka karena perbuatan dosa dan maksiatnya. Apabila dia berbuat maksiat atau melihat maksiat, 72
73
Atsar Shahih : Diriwayatklan oleh ath-Thobrani dalam al Mu’jamul Kabiir (IX/ 8564), dan Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf (no. 38577), Imam al-Haitsami berkata dalam Majma’uz Zawaa-id (VII/257) , rowi-rowinya adalah rawi-rowi kitab ash-Shahiih. Diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam al-Jaami’ Li Syu’abil Limaan (no. 7196), Abu Nuaim dalam Hilyatul Auliyaa (V/253, no. 7019).
56
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
maka dibiarkannya begitu saja dan dirinya tidak merasa sakit dengan kebodohannya (ketidaktahuannya) terhadap kebenaran. Pengaruh dosa dan maksiat sangat besar, baik bagi hati, anggota tubuh, keluarga, maupun masyarakat. Dan pengaruh yang pertama kali mengenai hati adalah Allah ‘azza wa jalla akan mencabut rasa cemburu terhadap Islam dari hatinya apabila ia diam terhadap kemungkaran. Yang lebih berbahaya lagi ialah hati yang keras dan mati. Karena pada hati yang keras dan mati semua ukuran (pertimbangan) dilihat dari hawa nafsu dan membencipun dengan hawa nafsu. Perbedaannya dengan hati yang sakit ialah bahwa dalam hati yang sakit masih ada kehidupan, tetapi dilihat mana yang lebih kuat, apakah hawa nafsunya ataukah cahaya imannya. 11. Penyebab musibah adalah kemaksiatan Berdasarkan apa yang diperlihatkan Allah kepada kita dari ayatayat-Nya di alam semesta dan dalam diri kita serta berdasarkan apa yang disinyalir dalam kitabNya bahwa kemaksiatan adalah sebab terjadinya berbagai musibah. Sebab berbagai musibah yang buruk dan siksaan itu karena berbagai perbuatan buruk. Sedangkan ketaatan itu adalah sebab turunnya kenikmatan. Sebab beramal secara baik itu merupakan factor datangnya kemurahan Allah. Dia berfirman :
!$tBur Nà6t7»|¹r& `ÏiB 7pt6ŠÅÁ•B $yJÎ6sù ôMt6|¡x. ö/ä3ƒÏ‰÷ƒr& (#qàÿ÷ètƒur `tã 9Ž•ÏWx. ÇÌÉÈ
57
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
“Dan musibah apa saja yang menimpamu itu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syura : 30). Dia berfirman :
!$¨B y7t/$|¹r& ô`ÏB 7puZ|¡ym z`ÏJsù «!$# ( !$tBur y7t/$|¹r& `ÏB 7py¥Íh‹y™ `ÏJsù y7Å¡øÿ¯R 4... ÇÐÒÈ “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.” (QS. An-Nisa’: 79). Dia berfirman :
¨bÎ) tûïÏ%©!$# (#öq©9uqs? öNä3ZÏB tPöqtƒ ‘s)tGø9$# Èb$yèôJpgø:$# $yJ¯RÎ) ãNßg©9u”tIó™$# ß`»sÜø‹¤±9$# ÇÙ÷èt7Î/ $tB (#qç7|¡x. ( ô‰s)s9ur $xÿtã ª!$# öNåk÷]tã 3 .... ÇÊÎÎÈ “Sesungguhnya orang-orang yang berpaling diantaramu pada hari bertemu dua pasukan itu, hanya saja mereka digelincirkan oleh setan, disebabkan sebagian kesalahan yang telah mereka perbuat (di masa lalu) dan sesungguhnya Allah telah memberi maaf kepada mereka.” (QS. Ali Imron: 155). Dia berfirman :
!$£Js9urr& Nä3÷Gu;»|¹r& ×pt7ŠÅÁ•B ô‰s% Läêö6|¹r& $pköŽn=÷VÏiB ÷Läêù=è% 4’¯Tr& #x‹»yd ( ö@è% uqèd ô`ÏB ωYÏã öNä3Å¡àÿRr& 3 ..... ÇÊÏÎÈ “Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuhmusuhmu (pada peperangan Badar) kamu berkata, ‘Darimana datangnya
58
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
(kekalahan) ini? Katakanlah,’ itu dari (kesalahan) dirimu sendiri.“ (QS. Ali Imron: 165). Dia berfirman :
....... bÎ)ur öNåkö:ÅÁè? 8pt¤ÍhŠy™ $yJÎ/ ôMtB£‰s% öNÍgƒÏ‰÷ƒr& ¨bÎ*sù z`»|¡SM}$# Ö‘qàÿx. ÇÍÑÈ “Dan jika mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri (niscaya mereka ingkar) karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar (kepada nikmat).” (QS. Asy-Syura : 48).
Dia berfirman :
$tBur šc%Ÿ2 ª!$# öNßgt/Éj‹yèã‹Ï9 |MRr&ur öNÍkŽÏù 4 $tBur šc%x. ª!$# öNßgt/Éj‹yèãB öNèdur tbrã•ÏÿøótGó¡o„ ÇÌÌÈ “Dan Allah sekali-kali tidak ada mengadzab mereka, sedang kamu berada di tangan mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengadzab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (QS. Al-Anfal: 33). Dia telah mengabarkan mengenai hukuman yang ditimpakan kepada para pelaku keburukan dari umat-umat terdahulu seperti : kaum Nuh, ‘Ad, Tsamud, kaum Luth, penduduk Madyan, dan kaum Fir’aun di dunia. Dia juga mengabarkan tentang adzab yang akan ditimpakan kepada mereka di akhirat kelak. Karena itu, seorang mukmin dari keluarga Fir’aun mengatakan :
tA$s%ur ü“Ï%©!$# ÉQöqs)»tƒ þ’ÎoTÎ)
59
z`tB#uä ß$%s{r&
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Nä3ø‹n=tæ Ÿ@÷WÏiB ÏQöqtƒ É>#t“ômF{$# ÇÌÉÈ Ÿ@÷WÏB É>ù&yŠ ÏQöqs% 8yqçR 7Š%tæur yŠqßJrOur tûïÏ%©!$#ur .`ÏB öNÏdω÷èt/ 4 $tBur ª!$# ߉ƒÌ•ãƒ $VJù=àß ÏŠ$t7Ïèù=Ïj9 ÇÌÊÈ ÏQöqs)»tƒur þ’ÎoTÎ) ß$%s{r& ö/ä3ø‹n=tæ tPöqtƒ ÏŠ$uZ-F9$# ÇÌËÈ tPöqtƒ tbq—9uqè? tûïÌ•Î/ô‰ãB $tB Nä3s9 z`ÏiB «!$# ô`ÏB 5OϹ%tæ 3 `tBur È@Î=ôÒムª!$# $yJsù ¼çms9 ô`ÏB 7Š$yd ÇÌÌÈ “Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa (bencana) seperti peristiwa kehancuran golongan yang bersekutu. (Yakni) seperti keadaan kaum Nuh, ‘Ad, Tsamud, dan orang-orang yang datang sesudah mereka. Dan Allah tidak menghendaki berbuat kezhaliman terhadap hamba-hambaNya. Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan siksaan hari panggil-memanggil (yaitu) hari (ketika) kamu (lari) berpaling ke belakang, tidak ada bagimu seseorangpun yang menyelamatkan kamu dari (adzab) Allah, dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tidak ada baginya seseorang pun yang akan memberi petunjuk.” (QS. Al-Mukmin: 30-33). Dia berfirman :
y7Ï9ºx‹x. Ü>#x‹yèø9$# ( Ü>#x‹yès9ur Íot•ÅzFy$# çŽt9ø.r& 4 öqs9 (#qçR%x. tbqßJn=ôètƒ ÇÌÌÈ “Seperti itulah adzab (dunia). Dan sesungguhnya adzab akhirat lebih besar.” (QS. Al-Qalam : 33). Dia berfirman :
........ 4 Nåkæ5Éj‹yèãZy™ Èû÷üs?§•¨B §NèO šcr–Št•ãƒ 4’n<Î) A>#x‹tã 8LìÏàtã ÇÊÉÊÈ “Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.” (QS. At-Taubah: 101).
60
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Dia berfirman :
Nßg¨Ys)ƒÉ‹ãZs9ur šÆÏiB É>#x‹yèø9$# 4’oT÷ŠF{$# tbrߊ É>#x‹yèø9$# ÎŽy9ø.F{$# öNßg¯=yès9 šcqãèÅ_ö•tƒ ÇËÊÈ “Dan sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebagian adzab yang dekat (di dunia) sebelum adzab yang lebih besar (di akhirat), mudahmudahan mereka kembali (ke jalan yang benar)”. (QS. As-Sajadah: 21). Dia berfirman :
ó=É)s?ö‘$$sù tPöqtƒ ’ÎAù's? âä!$yJ¡¡9$# 5b%s{߉Î/ &ûüÎ7•B ÇÊÉÈ Óy´øótƒ }¨$¨Z9$# ( #x‹»yd ë>#x‹tã ÒOŠÏ9r& ÇÊÊÈ $uZ-/§‘ ô#ϱø.$# $¨Ztã šU#x‹yèø9$# $¯RÎ) tbqãZÏB÷sãB ÇÊËÈ 4’¯Tr& ãNßgs9 3“t•ø.Ïe%!$# ô‰s%ur öNèduä!%y` ×Aqß™u‘ ×ûüÎ7•B ÇÊÌÈ §NèO (#öq©9uqs? çm÷Ztã (#qä9$s%ur ÒO¯=yèãB îbqãZøg¤C ÇÊÍÈ $¯RÎ) (#qàÿÏ©%x. É>#x‹yèø9$# ¸x‹Î=s% 4 ö/ä3¯RÎ) tbr߉ͬ!%tæ ÇÊÎÈ tPöqtƒ ß·ÏÜö7tR spt±ôÜt7ø9$# #“uŽö9ä3ø9$# $¯RÎ) tbqßJÉ)tFZãB ÇÊÏÈ “Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata. Yang meliputi manusia. Inilah adzab yang pedih. (Mereka berdoa), ‘Ya Rabb kami, lenyapkanlah dari kami adzab itu. Sesungguhnya kami akan beriman. ‘Bagaimanakah mereka dapat menerima peringatan, padahal telah datang kepada mereka seorang Rasul yang memberi penjelasan, kemudian mereka berpaling daripadanya dan berkata, ‘Dia adalah seorang yang menerima ajaran (dari orang lain) lagi pula seorang yang gila. Sesungguhnya (kalau) Kami akan melenyapkan siksaan itu sedikit saja sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar). (Ingatlah) hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya Kami adalah Pemberi balasan.” (QS. Ad-Dukhan: 10-16).
61
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Lalu menyebutkan kiamat secara mutlak, kemudian berfirman :
ö@yd y79s?r& ß]ƒÏ‰ym #Óy›qãB ÇÊÎÈ øŒÎ) çm1yŠ$tR ¼çmš/u‘ ÏŠ#uqø9$$Î/ Ĩ£‰s)çRùQ$# “·qèÛ ÇÊÏÈ ó=ydøŒ$# 4’n<Î) tböqtãó•Ïù ¼çm¯RÎ) 4ÓxösÛ ÇÊÐÈ “Sudahkah sampai kepadamu (ya Muhammad) kisah Musa. Tatkala tuhannya memanggilya di lembah suci yaitu Lembah Thuwa’, ‘Pergilah kamu kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas.” (QS. An-Nazi’at: 15-17). Hingga sampai pada firmanNya :
¨bÎ) ’Îû y7Ï9ºsŒ ZouŽö9Ïès9 `yJÏj9 #Óy´øƒs† ÇËÏÈ “Sesugguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada tuhannya).” (QS. An-Nazi’at: 26). Kemudian Dia menyebutkan tentang dunia (tempat bermula) dan akhirat (tempat kembali) secara terperinci. Dia berfirman :
÷LäêRr&uä ‘‰x©r& $¸)ù=yz ÏQr& âä!$uK¡¡9$# 4 $yg8oYt/ ÇËÐÈ “Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah membangunnya.” (QS. An-Nazi’at: 27).
Hingga firmanNya ;
#sŒÎ*sù ÏNuä!%y` èp¨B!$©Ü9$# 3“uŽö9ä3ø9$# ÇÌÍÈ “Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) telah datang.” (QS. An-Nazi’at: 34). Hingga firmanNya :
62
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
$¨Br'sù `tB 4ÓxösÛ ÇÌÐÈ t•rO#uäur no4quŠptø:$# $u‹÷R‘‰9$# ÇÌÑÈ ¨bÎ*sù tLìÅspgø:$# }‘Ïd 3“urù'yJø9$# ÇÌÒÈ $¨Br&ur ô`tB t$%s{ tP$s)tB ¾ÏmÎn/u‘ ‘ygtRur }§øÿ¨Z9$# Ç`tã 3“uqolù;$# ÇÍÉÈ ¨bÎ*sù sp¨Ypgø:$# }‘Ïd 3“urù'yJø9$# ÇÍÊÈ “Adapun orang yang melampaui atas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal (nya). Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (QS. An-Nazi’at: 37-41). Juga dalam surat Al-Muzammil, Allah berfirman :
’ÎTö‘sŒur tûüÎ/Éj‹s3çRùQ$#ur ’Í<'ré& ÏpyJ÷è¨Z9$# ö/àSù=ÎdgtBur ¸x‹Î=s% ÇÊÊÈ ¨bÎ) !$uZ÷ƒt$s! Zw%s3Rr& $VJŠÏtrbur ÇÊËÈ $YB$yèsÛur #sŒ 7p¢Áäî $¹/#x‹tãur $VJ‹Ï9r& ÇÊÌÈ tPöqtƒ ß#ã_ö•s? ÞÚö‘F{$# ãA$t7Ågø:$#ur ÏMtR%x.ur ãA$t6Ågø:$# $Y6•ÏVx. ¸xŠÎg¨B ÇÊÍÈ !$¯RÎ) !$uZù=y™ö‘r& óOä3ö‹s9Î) Zwqß™u‘ #´‰Îg»x© ö/ä3ø‹n=tæ !$uKx. !$uZù=y™ö‘r& 4’n<Î) šcöqtãö•Ïù Zwqß™u‘ ÇÊÎÈ 4Ó|Âyèsù ãböqtãö•Ïù tAqß™§•9$# çm»tRõ‹s{r'sù #Z‹÷{r& Wx‹Î/ur ÇÊÏÈ ”Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang mempunyai kemewahan dan beri tanggulah mereka barang sebentar. Karena sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan mereka yang menyala-nyala dan makanan yang menyumbat di kerongkongan dan azab yang pedih. Pada hari dimana bumi dan gunung-gunung bergoncangan, dan jadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan pasir yang beterbangan.
63
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sesungguhnya, Kami telah mengutus (dahulu) seorang Rasul kepada Fir’aun. Maka Fir’aun mendurhakan Rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat.” (QS. Al-Muzammil: 11-16). Karena itu Allah menyebutkan di hampir semua surat-surat yang berisi peringatan tentang adzab yang menimpa para pelaku keburukan di dunia dan siksa yang disiapkan untuk mereka yang di akhirat kelak. Adakalanya dalam sebuah surat disebutkan balasan akhirat saja, karena adzab akhirat itu lebih besar dan pahalanya juga lebih besar, itulah Darul Qarar (negeri keabadian). Dan disebutkannya balasan dan siksaan di dunia hanyalah sebagai konsekuensi belaka, seperti firman-Nya mengenai kisah Yusuf :
y7Ï9ºx‹x.ur $¨Y©3tB y#ß™qã‹Ï9 ’Îû ÇÚö‘F{$# é&§qt6tGtƒ $pk÷]ÏB ß]ø‹ym âä!$t±o„ 4 Ü=ŠÅÁçR $uZÏFuH÷qt•Î/ `tB âä!$t±®S ( Ÿwur ßì‹ÅÒçR t•ô_r& tûüÏZÅ¡ósßJø9$# ÇÎÏÈ ã•ô_V{ur Íot•ÅzFy$# ׎ö•yz tûïÏ%©#Ïj9 (#qãZtB#uä (#qçR%x.ur tbqà)-Gtƒ ÇÎÐÈ “Dan hendaklah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir, (dia berkuasa penuh) pergi menuju ke mana saja yang ia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa yang kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyakan pahala orang-orang yang berbuat baik. Dan sesungguhnya pahala di akhirat itu lebih baik, bagi orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa.” (QS. Yusuf: 56-57). Dia berfirman :
ãNßg9s?$t«sù ª!$# z>#uqrO $u‹÷R‘‰9$# z`ó¡ãmur É>#uqrO Íot•ÅzFy$# 3 ..... ÇÊÍÑÈ
64
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
“Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat.” (QS. Ali Imron: 148). Dia berfirman :
tûïÏ%©!$#ur (#rã•y_$yd ’Îû «!$# .`ÏB ω÷èt/ $tB (#qçHÍ>àß öNßg¨Zs•Èhqt7ãYs9 ’Îû $u‹÷R‘‰9$# ZpuZ|¡ym ( ã•ô_V{ur Íot•ÅzFy$# çŽt9ø.r& 4 öqs9 (#qçR%x. tbqßJn=ôètƒ ÇÍÊÈ tûïÏ%©!$# (#rçŽy9|¹ 4’n?tãur óOÎgÎn/u‘ tbqè=ž2uqtGtƒ ÇÍËÈ “Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui (yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakal.” (QS. An-Nahl: 41-42). Allah ta'ala berfirman tentang Ibrahim ‘alaihis salam :
$oYö7ydurur ÿ¼ã&s! t,»ysó™Î) z>qà)÷ètƒur $uZù=yèy_ur ’Îû ÏmÏG-ƒÍh‘èŒ no§qç7–Y9$# |=»tGÅ3ø9$#ur çm»oY÷•s?#uäur ¼çnt•ô_r& ’Îû $u‹÷R‘‰9$# ( ¼çm¯RÎ)ur ’Îû Íot•ÅzFy$# z`ÏJs9 tûüÅsÎ=»¢Á9$# ÇËÐÈ “Dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia, dan sesungguhnya dia di akhirat, benar-benar termasuk orang-orang yang shalih.” (QS. AlAnkabut: 27). Adapun mengenai hukuman dunia dan akhirat disebutkan dalam surat AnNazi’at :
ÏM»tãÌ“»¨Y9$#ur $]%ö•xî ÇÊÈ ÏM»sÜϱ»¨Z9$#ur $VÜô±nS ÇËÈ
65
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
“Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras, dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut.” (QS. An-Nazi’at : 1-2). Kemudian dia berfirman :
tPöqtƒ ß#ã_ö•s? èpxÿÅ_#§•9$# ÇÏÈ $ygãèt7÷Ks? èpsùÏŠ#§•9$# ÇÐÈ “(Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama menggoncangkan alam, tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua.” (QS. An-Nazi’at: 6-7). Juga dalam surat Al-Haqqah, Dia menyebutkan kisah umat-umat terdahulu, seperti Tsamud, ‘Ad dan Fir’aun. Kemudian Dia berfirman :
#sŒÎ*sù y‡ÏÿçR ’Îû Í‘q•Á9$# ×py‚øÿtR ×oy‰Ïnºur ÇÊÌÈ ÏMn=ÏHäqur ÞÚö‘F{$# ãA$t7Ågø:$#ur $tG©.߉sù Zp©.yŠ Zoy‰Ïnºur ÇÊÍÈ “Maka apabila sangkala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur.” (QS. AlHaqqah: 13-14). Hingga selesai apa yang diterangkan-Nya mengenai perkara surga dan neraka. Juga dalam surat Al-Qalam, Dia menyebutkan kisah para pemilik kebun yang menghalangi hak harta mereka dan adzab yang ditimpakan-Nya kepada mereka. Kemudian Dia berfirman :
y7Ï9ºx‹x. Ü>#x‹yèø9$# ( Ü>#x‹yès9ur Íot•ÅzFy$# çŽt9ø.r& 4 öqs9 (#qçR%x. tbqßJn=ôètƒ ÇÌÌÈ “Seperti itulah adzab (dunia). Dan sesungguhnya adzab akhirat lebih besar jika mereka mengetahui.” (QS. Al-Qalam: 33). Juga dalam surat At-Taghabun, Allah berfirman :
66
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
óOs9r& ö/ä3Ï?ù'tƒ (#àst7tR tûïÏ%©!$# (#rã•xÿx. `ÏB ã@ö6s% (#qè%#x‹sù tA$t/ur öNÏdÌ•øBr& öNçlm;ur ë>#x‹tã ×LìÏ9r& ÇÎÈ y7Ï9ºsŒ ¼çm¯Rr'Î/ MtR%x. öNÍkŽÏ?ù'¨? Oßgè=ߙ①ÏM»oYÉi•t6ø9$$Î/ (#þqä9$s)sù ׎|³o0r& $oYtRr߉öku‰ (#rã•xÿs3sù (#q©9uqs?ur 4 Óo_øótGó™$#¨r ª!$# 4 ª!$#ur ;ÓÍ_xî Ó‰‹ÏHxq ÇÏÈ zNtãy— tûïÏ%©!$# (#ÿrã•xÿx. br& `©9 (#qèVyèö7ム4 ö@è% 4’n?t/ ’În1u‘ur £`èVyèö6çGs9 ........ ÇÐÈ “Apakah belum datang kepadamu (hai orang-orang kafir) berita orangorang kafir dahulu? Maka mereka telah merasakan akibat yang buruk dari perbuatan mereka dan mereka memperoleh adzab yang pedih. Yang demikian itu karena sesungguhnya telah datang kepada mereka RasulRasul mereka (membawa) keterangan-keterangan lalu mereka berkata, ‘Apakah manusia yang akan memberi petunjuk kepada kami?’ Lalu mereka ingkar dan berpaling, dan Allah tidak memerlukan (mereka). Dan Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji. Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah, tidak demikian, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan…”. (QS. At-Taghabun: 5-7). Juga dalam surat Qaf, Dia menyebutkan keadaan orang-orang yang menyelisihi para Rasul serta menyebutkan janji dan ancaman di akhirat. Juga dalam surat Al-Qamar, Dia menyebutkan ini dan itu (yaitu adzab di dunia dan di akhirat). Serta dalam surat Alif Hamim (semua surat yang diawali dengan
( )ﺣﻢ
, seperti Hamim, Ghafir, Sajadah, Az-
Zukhruf, Ad-Dukhan, dan selainnya yang tak terhitung jumlahnya.
67
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sesungguhnya tauhid, janji, dan ancaman adalah mula-mula yang diturunkan. Sebagaimana yang termaktum dalam Shahih Al-Bukhari dari Yusuf bin Mahik, ia menuturkan, ‘Aku berada di sisi Aisyah Ummul Mukminin ketika orang yang berasal dari Irak (Iraqi) datang kepadanya lalu berkata, ‘Apakah kain kafan yang terbaik?’ Dia menjawab, ‘Amboi! Apakah yang mencelakakanmu?’ Ia berkata, ‘Wahai ummul mukminin, perlihatkan mushafmu kepadaku!’ Dia bertanya, ‘untuk apa?’ Ia menjawab, ‘Semoga aku dapat menyusun Al-Qur'an menurut mushaf tersebut, sebab ia dibaca tanpa tersusun.’ Dia mengatakan, ‘Tidak ada yang mencelakakanmu ayat apapun yang kamu baca sebelumnya. Surat yang terperinci (mufashshal) yang pertama kali diturunkan adalah menjelaskan tentang surga dan neraka. Hingga tatkala manusia telah masuk ke dalam Islam maka turunlah tentang halal dan haram. Seandainya mula-mula yang turun itu (berupa larangan), ‘Jangan minum khamr!’ niscaya mereka berkata, ‘Kami tidak akan meninggalkan khamr selamanya ‘seandainya turun. ‘Jangan berzina !’ niscaya mereka berkata, ‘Kami tidak akan meninggalkan zina selamanya.’ Telah turun di Makkah kepada Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam saat aku masih kanakkanak yang suka bermain, ‘Sebenarnya hari kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit.” (QS. Al-Qamar : 46). Dan tidaklah turun surat Al-Baqarah dan An-Nisaa’ melainkan aku telah berada di sisi beliau (sebagai istri). Ia (Yusuf bn Mahik) melanjutkan,
68
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
‘Kemudian Ummul Mukminin mengeluarkan mushaf untuknya lalu mendiktekan kepadanya ayat-ayat dari surat apa saja.”74
74
Al Bukhori dalam Fadha’il al Qur’an, no. 4993.
69
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Segala puji bagi Allah yang telah memberikan taufiq demi selesainya bahts ini. Dari pembahasan yag telah dikemukakan, kita dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Amar ma’ruf nahi munkar ialah menyuruh kepada kebaikan jika telah tampak kebaikan itu ditinggalkan dan melarang dari kemungkaran jika telah tampak kemungkaran itu dilakukan. 2. Amar ma’ruf nahi munkar merupakan kunci kemaslahatan masyarakat. Tanpanya, masyarakat akan terserang penyakit yaitu hilangnya norma dan akhlaq, kerusakan merajalela dan diturunkannya siksa kepada seluruh manusia. 3. Amar ma’ruf nahi munkar memiliki keutamaan yang banyak diantaranya : sebagai tugas para Nabi dan Rasul, sifat Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam, kewajiban paling penting dalam Islam sebagai sebab keutuhan, keselamatan dan kebaikan, menghidupkan hati sebagai sebab datangnya pertolongan, dan lain sebagainya. 4. Nash-nash dari Al-Qur'an dan As-Sunnah serta ijma’ ulama menunjukkan akan wajibnya amar ma’ruf nahi munkar. Hanya saja mereka berselisih tentang jenis wajibnya tersebut apakah fardhu ‘ain ataukah fardhu kifayah? Pendapat yang kuat adalah fardhu kifayah namun ada beberapa keadaan dimana amar ma’ruf nahi munkar berubah menjadi fardhu ‘ain.
70
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Diantaranya ialah : apabila jumlah dai sedikit, banyaknya kemungkaran dan kebodohan merajalela. 5. Amar ma’ruf nahi munkar memiliki empat rukun : (1) pelaku amar ma’ruf nahi munkar (2) orang yang meninggalkan perbuatan ma’ruf dan mengerjakan perbuatan munkar (3) perbuatan yang ma’ruf dan perbuatan yang munkar (4) perbuatan amar ma’ruf nahi munkar itu sendiri. 6. Bentuk-bentuk amar ma’ruf nahi munkar : Al Jihad Fii Sabilillah, Al Jarh wal Ta’dil dan Alqiyam ‘ala Ahlil Bid’ah. 7. Tingkatan nahi munkar ialah merubah dengan tangan, lisan atau dengan hati. Dan dengan hati adalah selemah-lemah iman. 8. Sifat para penyeru amar ma’ruf nahi munkar adalah berilmu, penyantun dan penyabar. 9. Ancaman bagi meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar diantaranya mendapat laknat Allah ta'ala, mendapat celaan dan kehinaan, bertambah banyaknya kerusakan, dan lain-lain. B. Saran Sesungguhya amar ma’ruf nahi munkar merupakan syariat Islam yang asasi yang wajib ditegakkan di muka bumi ini, dan tugas yang paling penting dari para Nabi dan Rasul adalah amar ma’ruf nahi munkar. Oleh karena itulah hendaknya kaum muslimin saling tolong menolong demi tegaknya agama Islam di muka bumi. Menegakkan amar ma’ruf nahi munkar hukumnya wajib dan tidak boleh menimbulkan kerusakan dan perpecahan. Karena itu, kepada seluruh
71
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
pelaksana amar ma’ruf nahi munkar hendaknya bertakwa kepada Allah, ikhlas, ittiba’ dan konsekuen dan konsisten berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah menurut pemahaman salafush sholih. Dan ingat bahwa syariat Islam mengajak kepada maslahat dan menolak mafsadat (kerusakan). Sesungguhnya agama Islam mudah dan tujuan pelaksanaan amar ma’ruf nahi munkar agar umat Islam melaksanakan agama Islam yang mudah dan menjauhkan apa-apa yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Kita berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar pada diri, keluarga, kerabat dan masyarakat.
72