PENDAHULUAN
AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM
Pokok Bahasan
Pendahuluan
Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian dan Definisi Penelitian 2. Penjenisan Penelitian 3. Hal-hal yang diperlukan
DEFINISI
Research berasal dari kata Perancis (kuno) → “re” + “cerchier” yang berarti mencari atau menemukan Secara mudah pengertian penelitian adalah pencarian pengetahuan Kegiatan/usaha secara tersistematis untuk mencari pengetahuan baru (Redman dan Mory) Penyelidikan secara cermat atau pengamatan khusus terhadap suatu fakta baru dalam berbagai cabang ilmu (Kamus Advanced Learner)
Menurut Clifford Woody 1 mendefiniskan atau mendefinisikan kembali suatu masalah; 2 merumuskan hipotesis atau memberikan solusi; 3 mengumpulkan, mengorganisasi data dan mengevaluasi data; 4 membuat kesimpulan; 5 menguji kesimpulan apakah sesuai dengan hipotesis.
suatu kegiatan sistematis utk mencari, mencatat, merumuskan & menganalisis sampai menyusun laporan terhadap suatu permasalahan sehingga ditemukan suatu pengetahuan/inovasi baru atau rekomendasi
TUJUAN
• mendapatkan gambaran atau wawasan penyebab fenomena atau situasi baru di lingkungan (hubungan sebab akibat) • menggambarkan karakteristik individu atau kelompok • menentukan frekuensi suatu peristiwa terjadi atau memprediksi/meramalkan suatu peristiwa • mengendalikan peristiwa maupun gejala yang terjadi • menyusun teori
TEORI TELAH PENELITIAN Ide
Teori
Analisis
ADA
Rancangan
SEBELUM Pengumpulan Data
Penemuan
PENELITIAN DILAKSANAKAN SEBELUM TEORI DITEMUKAN Ide
Rancangan
Analisis
Pengumpulan Data
Penemuan
Teori
MOTIVASI
• Mendapat gelar kependidikan atau penghargaan • Mendapatkan keuntungan finansial • Memecahkan masalah yang belum terpecahkan • Memberikan pelayanan kepada masyarakat • Mendapatkan kesenangan sebagai seorang intelektual
SYARAT
• Sistematis → penelitian harus runtut, benar dan dapat dimengerti (tujuan, metode, analisis dan hasil jelas dan sesuai fakta) • Kriteria peneliti : kompeten, faktual, jujur, objektif dan terbuka • Ada sarana dan pembiayaan cukup • Apabila terpenuhi maka dapat dikategorikan menjadi penelitian yang baik
CIRI KHAS
• Menurut Crawford : 1) Berkisar di sekeliling masalah yang ingin dipecahkan 2) Mengandung unsur originalitas 3) Didasarkan pandangan “ingin tahu” 4) Dilakukan dengan pandangan terbuka 5) Berdasar asumsi suatu fenomena mempunyai hukum dan pengaturan 6) Menemukan generalisir atau dalil 7) Studi sebab akibat 8) Menggunakan pengukuran yang akurat 9) Menggunakan teknik yang diketahui
JENIS
• Menurut bidang : penelitian pendidikan, sejarah, bahasa, ilmu teknik, ekonomi, dll • Menurut tempat : laboratorium, perpustakaan, lapangan • Menurut pemakaian : murni (pengembangan ilmu pengetahuan) dan terpakai/terapan (pemecahan masalah kepentingan manusia)
• Menurut tujuan 1) eksploratif, : penelitian mengekplorasi fenomena yang menjadi sasaran penelitian. 2) pengembangan (developmental research) : mengembangan suatu konsep atau prosedur tertentu. 3) verifikatif : membuktikan kebenaran teori pada waktu dan tempat tertentu.
• Menurut taraf 1)deskriptif : mendeskripsikan variabel yang diteliti tanpa dilakukan analisis keterkaitannya dengan variabel lain. 2)inferensial : dilakukan bukan sekadar mendeskripsikan variabel penelitian tetapi dilakukan analisis dalam hubungannya dengan variabel lainnya
• Menurut pendekatan 1) Longitudinal/time series : membandingkan perubahan subjek penelitian secara berkala/beberapa periode 2) cross sectional : mengamati berbagai subjek penelitian dalam waktu yang sama
• Menurut metode 1) Kualitatif : pemahaman keadaan atau objek tentang suatu masalah dalam bentuk data kualitatif (gambar, kata, atau naratif). Umumnya digunakan dalam sosiologi, antropologi, psikologi, pendidikan dan sosial lainnya 2) Kuantitatif : menggunakan data kuantitatif atau data lain yang dapat dikuantitatifkan dan diolah menggunakan teknik statistik
• Jenis penelitian tergantung kepada tujuan yang akan dicapai • Jenis penelitian akan memberikan kerangka kerja untuk metode pengumpulan dan analisis data yang sesuai.
PROSES
• • • •
Menformulasikan masalah Mengembangkan masalah melalui teori Membuat hipotesis Menyiapkan metode (desain penelitian, sampel, pengambilan data, metode analisis) • Menganalisis data • Menyesuaikan hasil analisis dengan hipotesis • Membuat kesimpulan
• Menformulasikan masalah, mengembangkan masalah melalui teori dan membuat hipotesis → tahap awal persiapan • Menyiapkan metode (desain penelitian, sampel, pengambilan data, metode analisis), menganalisis data dan menyesuaikan hasil analisis dengan hipotesis → tahap pelaksanaan • Membuat kesimpulan → tahap akhir → jawaban atas pertanyaan penelitian
SUMBER • Ken Suratiyah • Kothari, C.R. Research Methodology Second Revised Edition • Yusuf, AM. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan
KEBENARAN
AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM
Pokok Bahasan Kebenaran
Sub Pokok Bahasan 1.Teori Kebenaran
2.Jalan
Memperoleh
Kebenaran
3.Berpikir Ilmiah
PENDAHULUAN
• Kerja memcahkan masalah akan berbeda antara ilmuwan dan seorang awam • Penelitian dilakukan selain untuk menemukan solusi atas masalah juga untuk mencari kebenaran • Kebenaran dalam keilmuan bukanlah sesuatu yang selesai untuk selama-lamanya • Kebenaran dalam ilmu dibatasi fakta alam (yang diobservasi dengan pancaindera maupun alat bantu) dan kemampuan peneliti (pengetahuan dan kemampuan) → ada keterbatasan
• Keterbatasan membuat kebenaran tidak lengkap dan tidak terstruktur • Peneliti dapat mengurangi batasan dengan mengumpulkan informasi atau data pendukung baik yang dialami sendiri maupun dialami orang lain
TEORI KEBENARAN
KORESPONDENSI Pernyataan adalah benar jika berhubungan dengan fakta/bukti yang ada atau apabila suatu pertimbangan sesuai dengan fakta, maka pertimbangan ini benar, apabila tidak, maka pertimbangan itu salah
Contoh : Matahari terbit dari timur Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa
KOHERENSI suatu pernyataan dianggap benar bila bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar
kebenaran tidak hanya terbentuk oleh hubungan antara fakta atau realitas saja, tetapi juga hubungan antara pernyataan itu sendiri
Contoh : Semua penari profesional adalah seniman Sejumlah mahasiswa adalah penari profesional Jadi Sejumlah mahasiswa adalah seniman
PRAGMATIS benar tidaknya suatu dalil tergantung peran fungsi/kemanfaatan dalil tersebut bagi manusia dalam lingkup ruang dan waktu tertentu. Kebenaran dilihat dari kegunaan (utility), dapat dikerjakan (workability) dan akibat atau pengaruhnya yang memuaskan (satisfactory consequences)
PERFORMATIF kebenaran diputuskan atau dikemukakan pemegang otoritas dan terkadang menjadi kebenaran mutlak pada komunitas tertentu Pemegang otoritas yang menjadi rujukan bisa pemerintah, pemimpin agama, pemimpin adat, pemimpin masyarakat, dan sebagainya.
Contoh Penetapan 1 Syawal, sebagian muslim di Indonesia mengikuti keputusan pemerintah, sedangkan sebagian lain mengikuti fatwa ulama tertentu atau organisasi tertentu
KONSENSUS kebenaran apabila ada komunitas ilmuwan mengakui atau mendukung paradigma tersebut → merupakan nilai bersama suatu kelompok
Menurut Jurgen Habermas, konsensus harus memenuhi syarat: 1.Keterpahaman hal yang dibicarakan dapat dipahami 2.ada dialog antar ide 3.ketulusan/kejujuran semua kepentingan/interest dikemukakan sehingga ada keterbukaan 4.Otoritas orang yang terlibat dalam konsensus memiliki kewenangan untuk itu sehingga keputusannya dapat dipertanggungjawabkan.
Contoh : Dasar Negara Indonesia adalah Pancasila
JALAN MEMPEROLEH KEBENARAN
1. Kebetulan misal takdir 2. Trial and Error (Coba dan Salah) Pengulangan aktivitas tanpa dituntun petunjuk jelas sampai seseorang menemukan sesuatu. Sulit memecahkan masalah secara tuntas dalam waktu pendek → tidak efisien 3. Melalui Spekulasi (Intuisi) Dalam spekulasi seseorang dibimbing oleh suatu pertimbangan, walaupun kurang dipikirkan secara sistematis dan mendalam
4. Melalui Kewibawaan berasal dari pendapat orang yang dianggap berwibawa 5. Melalui Berpikir Kritis merangkum pengalaman dan fenomena dalam suatu rumusan untuk mencapai kebenaran.
6. Penemuan Kebenaran Melalui Penelitian Ilmiah
BERPIKIR ILMIAH
Pendekatan ilmiah merupakan proses menggunakan langkah tertentu secara sistematis, teratur dan terkontrol terhadap variabel tertentu
SIFAT KEBENARAN ILMIAH
Faktual atau didukung kenyataan baik bukti, data atau lainnya bukan berdasar daya khayal
universal atau berlaku umum
Objektif atau bebas prasangka
Logis karena menggunakan prinsi analitis
LANGKAH
mengenal atau mengidentifikasi topik yang akan dipelajari dapat suatu pertanyaan, isu atau masalah dapat diuji melalui pengumpulan dan analisis data
Mengadakan studi kepustakaan Untuk memperkuat teori
Menformulasikan hipotesis Kesimpulan sementara
Menentukan model untuk menguji hipotesis
melaksanakan prosedur pengumpulan data dengan benar Diawali identifikasi siapa yang berpartisipasi, mengukur dan menentukan jenis data, menggambarkan bagaimana data diperoleh
Analisis Data
Susun hasil temuan, kesimpulan, dan implikasi berdasar analisis data Kesimpulan, saran dan implikasi bukan datang dari “langit” tetapi dari analisis data yang dapat dipercaya
PENDEKATAN
DEDUKTIF • dimulai dari pengetahuan umum (teori) dan diakhiri fenomena atau hal khusus • berdasar kekuatan rasional dan cenderung untuk membenarkan cara sendiri Semua mahasiswa yang telah mengikuti kuliah metodologi penelitian dapat membuat proposal penelitian dengan baik. Budi adalah mahasiswa yang telah mengikuti kuliah metodologi penelitian. Budi adalah mahasiswa yang dapat membuat proposal penelitian dengan baik
INDUKTIF • dimulai penakaran yang mempunyai ciri khas dan terbatas ruang lingkupnya kemudian ditarik konklusi umum. • dipelopori oleh Bacon dengan pengamatan langsung objek dalam waktu lama dan mencukupi untuk menarik kesimpulan yang benar
• Cara berpikir keilmuan merupakan cara berpikir induktif-deduktif atau deduktif-induktif • Kebenaran keilmuan dapat didekati melalui : penalaran secara teoritis untuk mencari, menguji maupun menemukan sesuatu kesulitan, kelemahan maupun ketidaktepatan ilmu/teori yang ada dan selanjutnya diuji secara empiris berdasarkan fenomena di lingkungan
KEBENARAN/DALIL
MASALAH
TEORI
BERINTERAKSI DALAM
PEMBAHASAN
KHAZANAH ILMU
TEORITIK/SILOGISME
DEDUKTIF
HIPOTESIS
GENERALISASI
PEMBAHASAN
PENELITIAN LAPANGAN
OBSERVASI HUBUNGAN
INDUKTIF
KESIMPULAN
PEMBUKTIAN HIPOTESIS
DATA
KELEBIHAN ketepatan, kontrol, dapat diuji dan dimungkinkan menemukan sebab akibat
KEKURANGAN
sering gagal memahami keunikan manusia
SUMBER Jujun S. Suriasumantri dalam bukunya Ilmu dalam Perspektif Moral, Sosial dan Politik Yusuf, AM. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan
Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM
RPKPS Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Perumusan Masalah dan
1. Latar Belakang
Tujuan Penelitian
2. Pertimbangan Memilih
Masalah 3. Merumuskan Tujuan
4. Kegunaan Penelitian
ISI PENELITIAN
1 Pendahuluan a Latar Belakang b Perumusan Masalah c Tujuan Penelitian 2 Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori a Tinjauan Pustaka b Landasan Teori 3 Metode Penelitian a Sumber Data b Pengumpulan Data c Analisis Data 4 Deskripsi Daerah Penelitian 5 Hasil Analisis dan Pembahasan 6 Kesimpulan dan Saran
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG • Merupakan gambaran umum tentang suatu keadaan tertentu dan masalah yang ada berdasarkan fakta atau data • Memuat pula tentang pentingnya suatu masalah diteliti atau alasan mengapa penelitian penting dilakukan
IDENTIFIKASI MASALAH • Masalah dalam penelitian berbeda dengan masalah dalam pengertian sehari-hari • diartikan pertanyaan yang belum ada jawabannya dan menguraikan bagaimana seharusnya masalah tersebut dipecahkan
MEMILIH MASALAH • tahap awal dalam penelitian dan merupakan langkah yang sulit dalam perencanaan penelitian
• Masalah dipilih karena ada kesenjangan antara fakta (kondisi yang ada) dengan potensial (kondisi yang seharusnya) • menghadapi kondisi kompleks sehingga seringkali melibatkan begitu banyak faktor dan disiplin ilmu. • harus dilakukan dengan cerdas, cermat dan tekun
serta berdasar dari pikiran peneliti tentang hal relevan dan menarik
MODEL PERMASALAHAN • Normatif muncul apabila ada penyimpangan → pertanyaan bagaimana dan mengapa. Contoh setelah ada impor sapi, harga daging sapi tetap mahal, pertanyaan bagaimana dan mengapa terjadi • Model Permasalahan Operasional muncul apabila ada alternatif untuk mencapai tujuan → pertanyaan alternatif mana yang lebih baik dan mengapa demikian. Contoh untuk meningkatkan produksi padi ada dua pilihan yakni menambah pupuk atau meningkatkan penggunaan benih berkualitas
MODEL PERMASALAHAN • Model Permasalahan Analitik Muncul apabila ada gejala perubahan (naik/turun) suatu variabel → pertanyaan mengapa, apa sebab dan akibatnya Contoh Ekspor CPO Indonesia menurun maka muncul pertanyaan mengapa atau penyebabnya serta akibatnya apa bagi Indonesia
MODEL PERMASALAHAN • Model Permasalahan Deskriptif Muncul apabila ingin mengetahui apa dan bagaimana perbedaan antara variabel terjadi Contoh perbedaan produksi padi sebelum dan setelah program PAJALE
SUMBER MEMILIH MASALAH R = Reading dari internet, buku, jurnal, prosiding, koran, majalah dsb E = Experience dari diskusi, konsultasi dengan pihak yang berpengalaman N = Needs atau keinginan peneliti I = Interest atau minat dan semangat O = Observation atau mengamati apa yang terjadi di sekitar kita
KRITERIA MASALAH • Dari sisi objektif : 1) Masalah yang belum pernah diteliti orang lain/masalah aktual namun dapat pula penelitian untuk menverifikasi hasil penelitian orang lain. • Masalah yang ada diutamakan masalah baru walaupun pada kenyataannya tidak ada topik yang baru karena semua bidang sudah memiliki penelitian tersendiri • Penelitian tentang hal yang tidak menghasilkan hal baru bagi IPTEK akan kurang bermanfaat.
2) Berguna untuk pihak lain baik untuk pengembangan teori ataupun pemecahan terhadap masalah tersebut atau penting secara keilmuan (urgent)
• Dari sisi subjektif : 1) Memilih masalah yang menarik dan dapat dipahami/dapat diuji • Yang dimaksud menarik : penelitian diminati peneliti sehingga bersemangat dalam mengerjakan dan mampu mengatasi beberapa hambatan dalam penelitian • Masalah menarik diselidiki namun tidak harus masalah kontroversial
2) Dapat dijangkau sesuai sumber daya yang dimiliki, baik iSDM, referensi, alat, biaya, waktu, ketersediaan data serta tidak bertentangan dengan aturan kekurangan referensi akan mempersempit wawasan peneliti dalam menghadapi permasalahan dan menghambat penelitian
Terkadang peneliti perlu memperhatikan kepentingan penyandang dana dan sponsor atau pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian
PERUMUSAN MASALAH
• Peneliti menghadapi masalah yang masih umum sehingga rancangan penelitian menjadi kurang tepat • Langkah yang perlu diambil peneliti : identifikasi, pembatasan dan perumusan masalah menjadi lebih spesifik • Perumusan masalah adalah suatu proses dari mulai mengidentifikasi masalah atau topik penelitian sampai merumuskan satu pokok masalah.
CIRI YANG BAIK • • • •
Harus dapat dijawab dengan menggunakan data Menyatakan hubungan dua variabel atau lebih Hal yang penting dan berguna Tersedia bahan kepustakaannya
HASIL • Rumusan masalah hendaknya dinyatakan dalam kalimat tanya dengan singkat, padat, jelas dan mudah dipahami • Rumusan masalah hendaknya memberi petunjuk tentang kemungkinan mengumpulkan data untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan itu
TUJUAN
• Setelah menformulasikan masalah, maka langkah selanjutnya adalah membangun tujuan penelitian • Tujuan diharapkan mampu memecahkan masalah yang ada atau menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah • Tanpa tujuan jelas, suatu penelitian dapat dengan mudah diawali dengan langkah yang salah, menyimpang selama pelaksanaannya dan berakhir dengan laporan yang tidak meyakinkan
• Tujuan merupakan pernyataan apa yang harus dihasilkan peneliti atau keluaran yang ingin dicapai peneliti • Tujuan dengan kalimat pernyataan yang sederhana, ringkas tetapi jelas. • Tujuan tergantung jenis penelitian dan masalah yang akan diteliti • Tujuan harus konsisten dengan judul penelitian, lebih bersifat teknis, berhubungan dengan analisis yang dilakukan
KEGUNAAN
1 manfaat bagi ilmu pengetahun karena dapat mengembangkan teori 2 solusi masalah secara nyata
CONTOH RUMUSAN MASALAH • Usahatani Bagaimanakah tingkat biaya produksi, pendapatan, keuntungan usaha ? Faktor apa saja yang mempengaruhi produksi atau pendapatan? Bagaimanakah kelayakan usaha? Bagaimanakah risiko usaha? Berapakah kontribusi pendapatan xxx terhadap pendapatan rumah tangga?
CONTOH RUMUSAN MASALAH • Usahatani Bagaimanakah prospek usaha? Apakah usahatani sudah efisien? Faktor apa saja yang mempengaruhi efisiensi?
CONTOH RUMUSAN MASALAH • Pemasaran Bagaimanakah saluran pemasaran? Berapa besarnya marjin, biaya dan keuntungan pemasaran? Bagaimanakah farmer share? Apakah ada kointegrasi harga? Bagaimanakah integrasi pasar?
CONTOH RUMUSAN MASALAH • Perdagangan Internasional Bagaimana tren ekspor atau impor? Bagaimanakah daya saing? Apa saja faktor yang mempengaruhi ekspor atau impor?
CONTOH RUMUSAN MASALAH • Ketahanan Pangan Bagaimanakah ketahanan pangan tingkat rumah tangga? Faktor apa saja yang mempengaruhi ketahanan panga?
CONTOH RUMUSAN MASALAH • Sektor/subsektor/komoditas unggulan Apakah sektor/subsektor/komoditas merupakan unggulan? Bagaimanakah perubahan sektor/subsektor/komoditas? Bagaimana laju dan tipologi pertumbuhan sektor/subsektor/komoditas?
CONTOH RUMUSAN MASALAH • Kelembagaan Bagaimanakah kinerja atau efisiensi lembaga? Apa saja faktor internal dan eksternal yang berpengaruh? Strategi apa saja yang sesuai untuk pengembangan? Bagaimana persepsi anggota?
• Permintaan dan penawaran komoditas Apa saja faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran? Seberapa besar elastisitas permintaan dan penawaran? Bagaimana proyeksi permintaan dan penawaran?
SUMBER • Narbuko, C dan Abu A. Metodologi Penelitian • Singh, Y.K. Fundamental of Research Methodology and Statistics • Soewadji, J. Pengantar Metodologi Penelitian • Yusuf, AM. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan
MEMILIH TEORI DAN MERUMUSKAN HIPOTESIS
AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Memilih Teori dan
1. Tinjauan Pustaka
Merumuskan Tujuan
2. Landasan Teori 3. Kerangka Pemikiran 4. Hipotesis
TINJAUAN PUSTAKA
Berisi hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan
Dapat diambil dari jurnal, laporan penelitian, prosiding, ensiklopedia, dll Dapat pula memasukkan data update yang relevan dengan penelitian
Tinjauan pustaka berbentuk sebuah cerita yang runtut
Apa yang diceritakan dalam tinjauan pustaka berbeda dengan yang dikemukakan dalam latar belakang penelitian
• Fungsi : 1 memberikan gambaran/arahan/konsep (teori, hipotesis ataupun metode) tentang penelitian yang akan dilakukan 2 memperoleh informasi terbaru tentang objek yang akan diteliti
LANDASAN TEORI
• Definisi : himpunan konsep, definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Kerlinger dalam Soewadji 2012).
Digunakan agar penelitian memiliki dasar yang kokoh dan bukan sekedar perbuatan coba-coba
Diambil dari buku dan umumnya menunjuk suatu hukum yang sudah terbukti kebenarannya dan menjelaskan seperangkat gejala empiris secara logis
Teori untuk menambah wawasan dalam menyusun metode analisis dan pembahasan Berdasarkan teori yang diketahuinya, peneliti dapat membaca dan memahami fakta yang ditemui
MANFAAT acuan dalam pengkajian suatu masalah, merumuskan kerangka teoritis penelitian dan merumuskan-menguji hipotesis.
mendapatkan informasi historis dan perspektif permasalahan yang akan diteliti. mengetahui siapa saja peneliti lain dan pengguna di bidang yang sama.
KERANGKA PEMIKIRAN
• Bagan yang menunjukkan alur pikir peneliti dalam memecahkan masalah sesuai tujuan, tinjauan pustaka dan teori • Bagan mampu menggambarkan : 1 apa yang akan diteliti 2 apa yang akan dibuktikan 3 variabel yang digunakan serta 4 apa yang akan diukur
HIPOTESIS
• kata “hypo” artinya lemah dan kata “thesis” artinya pendapat • Hipotesis : jawaban/pendapat sementara atas masalah dimana kebenarannya memerlukan pengujian secara empiris. • Hipotesis dinyatakan dalam kalimat yang jelas dan spesifik. harus dapat teruji dan hasilnya dapat diterima atau ditolak
JENIS 1) menyatakan hubungan dan perbedaan Hipotesis hubungan (korelasi dan regresi) : pernyataan hubungan antara 2 variabel atau lebih Hipotesis ketidaksamaan : hubungan ketidaksamaan antarvariabel
2) Hipotesis nol dan hipotesis kerja Hipotesis nol diformulasikan untuk ditolak Hipotesis nol berimplikasi “tidak ada beda” 3) Hipotesis common sense dan ideal Hipotesis common sense : hubungan keseragaman kegiatan terapan. Contoh hubungan tenaga kerja dan luas lahan garapan Hipotesis ideal menyatakan hubungan yang kompleks.
DASAR a teori yang relevan dengan penelitian b kajian literatur terutama hasil penelitian sebelumnya c hasil observasi/pengamatan peneliti dan lain-lain
FUNGSI 1 solusi sementara atau kesimpulan awal atas masalah dalam penelitian 2 menyederhanakan penelitian sehingga lebih fokus 3. Batasan atau arahan dalam memilih data atau fakta yang relevan bagi penelitian
• Kualitas hipotesis tergantung pengamatan tajam, pemikiran kreatif, kerangka analisis serta metode yang digunakan peneliti
HUBUNGAN TEORI
DENGAN HIPOTESIS
KRITERIA • Spesifik aspek yang dibuktikan dan berisi pernyataan hubungan antara dua variabel atau lebih Contoh variabel I : pendapatan dan variabel II : kemiskinan Hipotesis : makin kecil pendapatan seseorang maka makin miskin kehidupannya
• Dirumuskan dalam bentuk pernyataan, sederhana dan jelas secara konseptual Berdasarkan contoh I a) Kapan seseorang dikatakan miskin dan apa kriterianya b) Berapakah pendapatan seseorang
• Dapat diuji secara empiris yakni didukung data dan dapat dibuktikan dengan teknik yang tersedia Berdasar contoh I : Maka data yang dibutuhkan adalah data kriteria miskin menurut suatu institusi tertentu dan data pendapatan individu
• Bersumber dari atau dihubungkan dengan teori serta bebas dari subjektivitas peneliti Hipotesis merupakan dugaan sementara sedangkan teori adalah kebenaran keilmuan yang telah dibuktikan dan diakui sehingga wajar bahwa hipotesis berdasarkan landasan yang telah dibuktikan kebenarannya.
GAGAL MEMFORMULASIKAN 1) Tidak ada kerangka teori yang terang 2) Kurang kemampuan menggunakan kerangka teori yang ada 3) Gagal mengenal teknik penelitian yang ada
KESALAHAN PEMBUKTIAN Kesalahan : terterima hipotesis yang sebenarnya harus ditolak atau menolak hipotesis yang sebenarnya diterima
BERAGAM METODE Green Planet PENELITIAN SOSIAL EKONOMI AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Beragam Metode Penelitian 1. Metodologi Penelitian Kasus Sosek Pertanian
2. RRA (Rapid Rural Apraisal) 3. PRA
(Participative
Rural
Apraisal) 4. Metode Penelitian Survei
METODOLOGI PENELITIAN KASUS
DEFINISI proses pengumpulan data dan informasi secara detail, holistik dan sistematis tentang karakteristik individu, kejadian, pendapat dari representasi kelompok menggunakan berbagai metode dan teknik serta banyak sumber informasi.
• Hasil : gambaran mendalam suatu objek yang diteliti. • dapat menggunakan bukti baik kuantitatif maupun kualitatif namun cenderung untuk mengumpulkan data kualitatif. • lebih menekankan kedalaman subjek ketimbang banyaknya jumlah subjek yang diteliti sehingga jumlah responden yang diteliti lebih sedikit.
CIRI UTAMA • Mengkaji mendalam suatu unit/objek penelitian Objek merupakan isu atau masalah dipelajari mendalam sehingga dapat dijelaskan terperinci dan komprehensif bagaimana dan mengapa karakteristik kasus tersebut terbentuk (heuristik) • Bersifat deskriptif dan menggunakan berbagai sumber data
• Bersifat kontemporer atau kasus sedang atau telah selesai terjadi, tetapi masih memiliki dampak dapat dirasakan pada saat penelitian dilaksanakan • Berorientasi pada disiplin ilmu/teori untuk menentukan arah, konteks, maupun posisi hasil penelitian
LANGKAH • • • •
• • • •
Tentukan masalah yang akan diteliti Rumuskan kasus yang akan dipelajari Tetapkan peran teori dalam penelitian kasus Tentukan kerangka penelitian secara konseptual dan teoritis Tentukan bentuk atau tipe penelitian Tetapkan cara pendekatan yang digunakan Pengumpulan data Menyusun laporan penelitian
CARA PENGUMPULAN DATA • dokumentasi surat, memorandum, agenda, laporan suatu peristiwa, proposal, hasil penelitian, hasil evaluasi, kliping, artikel; • rekaman arsip dari layanan, peta, data survei, daftar nama, rekaman-rekaman pribadi seperti buku harian, kalender dsb; • wawancara biasanya open-ended;
CARA PENGUMPULAN DATA • observasi langsung; • observasi partisipan dan • perangkat fisik atau kultural yaitu peralatan teknologi, alat atau instrumen, pekerjaan seni dll.
KELEBIHAN • mampu mengungkap hal spesifik, unik dan amat mendetail yang tidak dapat diungkap oleh studi lain. • tidak sekedar memberi laporan faktual, tetapi juga memberi suasana kebatinan dan pikiran yang berkembang dalam kasus yang menjadi bahan studi.
KELEMAHAN dipersoalkan dari segi validitas, reliabilitas dan generalisasi
METODE PRA & RRA
• PRA (Participative Rural Apraisal) dan RRA (Rapid Rural Apraisal) • Menurut Robert Chambers (yang mengembangkan metode ini) : sekumpulan pendekatan dan metode yang mendorong masyarakat pedesaan dan atau pesisir untuk turut serta meningkatkan dan mengkaji pengetahuan mengenai hidup dan keadaan mereka agar dapat menyusun rencana dan tindakan pelaksanaannya.
RRA • merupakan metode penilaian keadaan desa secara cepat dalam penelitian dan tanpa hipotesis • lebih banyak dilakukan “orang luar” dengan tanpa atau sedikit melibatkan masyarakat setempat. • digunakan untuk pengumpulan informasi secara akurat dalam waktu terbatas ketika keputusan pembangunan perdesaan harus diambil segera
PRA • penyempurnaan RRA. • dilakukan dengan lebih banyak melibatkan “orang dalam” sedangkan orang luar berfungsi sebagai narasumber • suatu metode untuk mempelajari kondisi dan kehidupan pedesaan yang memungkinkan masyarakat desa untuk saling berbagi, meningkatkan, dan menganalisis pengetahuan mereka tentang kondisi dan kehidupan desa, membuat rencana dan bertindak.
PERBEDAAN RRA & PRA RRA PRA Kurun waktu Akhir tahun 1970Akhir tahun 1980 perkembangan an (awal 1980 an) an (awal 1990 an) Universitas LSM Pembaharu Pengguna utama Universitas, donor LSM (main users) Pengetahuan Kemampuan Sumber Pengetahuan masyarakat masyarakat setempat setempat Perilaku Inovasi ditujukan Metode/teknik pada
RRA Digunakan luar untuk Tujuan
PRA
orangMenggali (ekstraktif) Memfasilitasi partisipasi Pengumpulan data Pemberdayaan (penelitian) masyarakat Pelaku utama Orang luar (peneliti) Masyarakat (main actors) setempat Hasil-hasil jangka Perencanaan, Pengembangan panjang proyek, publikasi kelembagaan dan tindakan masyarakat lokal yang berkelanjutan
PRINSIP UTAMA RRA & PRA • Partisipatif : masyarakat setempat diperlakukan sebagai mitra dalam pengumpulan dan analisis data; • Luwes : bukan sebagai metode baku, tergantung pada tujuan, sumberdaya, keterampilan, keahlian dan waktu; • Bekerjasama: antara pihak luar dan masyarakat, laki-laki maupun perempuan, dan gabungan berbagai bidang disiplin ilmu;
PRINSIP UTAMA RRA & PRA • Hemat: biaya dan waktu, tetapi memadai untuk analisis dan perencanaan; • Sistematis: pengambilan sampel terstrata agar memperbesar tingkat keabsahan dan kepercayaan; untuk memeriksa ulang hasil survei dasar.
METODE RRA & PRA • Diskusi Kelompok, misal FGD (Focus Group Discussion) • Survei dan wawancara • Matriks, misal ranking sosial ekonomi, analisis SWOT, • Visualisasi dan Diagram Hubungan • Metode Tempo • Metode Ruang
KELEBIHAN-KEKURANGAN RRA KELEBIHAN • Membutuhkan biaya yang rendah. • Dapat dilaksanakan dengan cepat.
KEKURANGAN • Bias dan terbatas. • Pengambil keputusan harus menguasai statistik.
KELEBIHAN-KEKURANGAN PRA KELEBIHAN • Masyarakat menjadi kreatif • Dapat mengidentifikasikan pemahaman dari isu yang kompleks.
KEKURANGAN
• Membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang lama.
METODE PENELITIAN SURVEI
DEFINISI merupakan teknik pengumpulan informasi dari sampel suatu populasi dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden dan digunakan untuk menguji hipotesis.
TUJUAN • Menghasilkan deskripsi beberapa aspek populasi yang dipelajari dan memerlukan informasi dari subjek yang dipelajari. • Mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekelompok objek atau populasi.
KELEBIHAN • Murah • Deskripsi populasi besar serta menjangkau lokasi terpencil. • Sampel sangat besar memberi hasil signifikan secara statistik dan mengeliminasi subjektivitas peneliti. • Banyak pertanyaan diterapkan mengenai suatu topik sehingga memiliki fleksibilitas tinggi. • Pertanyaan standar membuat pengukuran lebih tepat.
KEKURANGAN • Standarisasi metodologi memaksa peneliti merancang pertanyaan umum sehingga menghapus keunikan tiap responden. • Survei yang fleksibel membutuhkan desain administrasi stabil sepanjang pengumpulan data. • Peneliti harus memastikan bahwa sejumlah besar sampel memberikan respon (bebas respon bias). • Mungkin sulit bagi responden mengingat informasi atau mengatakan kebenaran tentang pertanyaan kontroversial.
METODE PENGAMBILAN SAMPEL
AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM
POPULASI & SAMPEL
POPULASI • Peneliti ingin menyimpulkan suatu hasil yang dapat dipercaya dan tepat guna untuk daerah atau objek penelitiannya • Kenyataan : jumlah responden besar, daerah luas variasi banyak biaya banyak, waktu lama, kesalahan besar • Populasi bukan berarti penduduk seperti yang dimaksud dalam studi tentang kependudukan
POPULASI • Bailey (1978) : jumlah keseluruhan dari unit analisis • Spiegel (1961) : keseluruhan unit mengenai darimana informasi yang diinginkan • Tuckman : kelompok darimana peneliti mengumpulkan informasi dan kepada siapa kesimpulan akan digambarkan
POPULASI sekelompok unsur atau elemen dapat berbentuk manusia, binatang, tumbuhan, lembaga, dokumen, kejadian, sesuatu hal yang menjadi objek penelitian
POPULASI • Untuk mendapatkan data populasi dapat dari dokumen sensus atau dokumen lain • Sebelum menentukan populasi, peneliti perlu memahami karakteristik populasi baik dari segi wilayah, individu, objek maupun kejadian yang terdapat pada lokasi penelitian
SENSUS • mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau total sampling • Penyebab : anggota populasi tidak terlalu besar dan heterogenitasnya tinggi.
SAMPEL • Penelitian tidak dilakukan terhadap seluruh populasi, melainkan hanya sebagian dari populasi atau yang disebut penelitian sampel • Sampel adalah sebagian saja dari seluruh jumlah populasi, yang diambil dari populai dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat dianggap mewakili dan menggambarkan seluruh anggota populasi • Ada hukum statistika yaitu semakin besar jumlah sampel semakin menggambarkan keadaan populasi
CIRI SAMPEL a. dipilih dengan hati-hati menggunakan cara benar b. harus mewakili karakteristik populasi c. Besarnya jumlah sampel hendaklah mempertimbangkan tingkat kesalahan sampel yang dapat ditoleransi dan tingkat kepercayaan yang dapat diterima secara statistik
KELEBIHAN SAMPEL • Biaya berkurang • Lebih cepat dalam pengumpulan dan pengolahan data • Lebih akurat • Lebih luas ruang cakupan penelitian
TEKNIK SAMPLING
cara atau teknik bagaimana menarik atau mengambil sampel dari populasi.
TEKNIK SAMPLING
POPULASI
SAMPEL GENERALISASI
KESIMPULAN
Teknik sampling ada dua yakni random/probability sampling dan non random/non probability sampling
RANDOM SAMPLING
cara menarik data atau mengambil sampel dari populasi secara acak dimana setiap individu dalam populasi mempunyai kesempatan sama untuk dipilih menjadi sampel
NON RANDOM SAMPLING Pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu sehingga tidak semua individu dalam populasi mempunyai kesempatan sama untuk diambil menjadi sampel • Teknik ini biasanya digunakan dalam penelitian kualitatif
JENIS RANDOM SAMPLING Simple random sampling cara pengambilan sampel dari populasi dengan acak sederhana. Cara pengambilan sampel : undian berbentuk replacement atau without replacement Contoh : Memilih petani dalam kelompok tani dengan undian
Systematic random sampling pengambilan sampel secara acak dan selanjutnya secara sistematis Sistem acak digunakan untuk memilih responden pertama sedangkan responden selanjutnya dipilih secara sistematis berdasarkan interval yang telah ditentukan
Contoh Terdapat 100 petani, kemudian akan dipilih 20 petani. Langkah pertama adalah susun urutan petani dari 1-100, kemudian tentukan interval (misal 5 atau k = 5), selanjutnya dipilih sampel pertama secara acak (misal diperoleh 6), maka sampel selanjunya 11 (6+5), 16 (11+5), ……, 96
Stratified random sampling mengambil sampel dari populasi yang pertama-tama dikelompokkan atas beberapa strata kemudian dipilih sampel secara secara acak dari tiap kelompok Fungsi pengelompokkan : membagi populasi ke dalam kelompok homogen sehingga tidak tumpang tindih dengan kelompok lain Contoh : Memilih petani dalam kelompok tani dimulai dengan membagi populasi dalam kelas (misal luas lahan), misal kategori lahan luas atau sedang atau sempit Kemudian dari tiap kelas dipilih responden secara acak
Cluster random sampling sampling acak dimana dimana tiap unit dikumpulkan sebagai satu kumpulan atau cluster Metode ini karena peneliti tidak tahu karakteristik populasi karena tersebar di wilayah luas.
• Hal yang perlu diperhatikan : a. Cluster dapat dirumuskan dengan baik b. Jumlah cluster cukup kecil
Proportional random sampling pengembangan dari stratified random sampling dimana jumlah sampel tiap strata sebanding dengan jumlah anggota populasi pada masingmasing stratum populasi
Multistage random sampling menggunakan lebih dari satu teknik random sampling
JENIS NON RANDOM SAMPLING Insidental sampling pengambilan sampel berdasarkan kebetulan (tidak direncanakan) atau unit/subjek tersedia bagi peneliti saat pengumpulan data dilakukan
JENIS NON RANDOM SAMPLING
Purposive sampling pengambilan sampel didasarkan pertimbangan/kriteria tertentu dari peneliti untuk mencapai tujuan penelitian
Quota sampling pengambilan sampel dari populasi yang mempunyai ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan terpenuhi.
Snowball sampling pengambilan sampel dari populasi berdasarkan keterangan dari sampel sebelumnya → jumlah sampel awalnya kecil kemudian membesar seolah-olah terjadi efek bola salju
JUMLAH SAMPEL
• Sejauh ini tidak ada ketentuan menetapkan berapa jumlah sampel yang harus diambil dari suatu populasi agar dapat dianggap mewakili seluruh anggota populasi • Namun pada dasarnya lebih banyak sampel yang dapat diambil tentunya lebih baik
Faktor yang menentukan besar kecilnya sampel (Mantra dan Masduki dalam Soewadji) : Derajat keseragaman semakin homogen populasi maka semakin kecil sampel yang diambil dan sebaliknya Tingkat presisi atau nilai kebenaran yang dikehendaki peneliti semakin besar sampel semakin mendekati nilai sesungguhnya
Disesuaikan dengan tujuan/kebutuhan analisis
Disesuaikan dengan pertimbangan tenaga, waktu dan biaya
KONSEPTUALISASI DAN PENGUKURAN VARIABEL
AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM
Setelah memilih ukuran variabel maka timbul pertanyaan : bagaimana reliabilitas dari alat pengukur dan bagaimana validitasnya Apabila tidak diketahui maka akan fatal dalam memberikan kesimpulan ataupun alasan hubungan antar variabel
VALIDITAS
Sebelum peneliti menggunakan instrumen pengumpula n data, maka peneliti harus yakin instrumen tersebut valid Validitas : seberapa jauh instrumen benar apa yang harus diukur, untuk mendapatkan data yang relevan dengan apa yang sedang diukur Makin tinggi validitas suatu instrumen makin baik instru men itu untuk digunakan
JENIS Isi sejauh mana isi alat ukur telah mewakili semua aspek suatu konsep Konstruk sejauh mana instrumen terkait secara teoritis mengukur konsep yang telah disusun
Prediktif ketepatan suatu instrumen dan hasil pengukuran dalam meramalkan atau memprediksi sesuatu untuk masa datang dalam aspek yang diukur Pengukuran serentak seberapa jauh hubungan suatu skor instrumen dengan instrumen lain yang dipandang sebagai kriteria yang dilaksanakan pada waktu hampir bersamaan
MENGUKUR
•
No
Responden
R1
R2
D
1
A
1
2
-1
1
2
B
3
1
2
4
3
C
4
3
1
1
4
D
6
5
1
1
5
E
7
8
1
1
6
F
8
6
2
4
7
G
9
7
2
4
8
H
2
9
-7
49
9
I
5
4
1
1
10
J
10
10
0
0
11
K
11
11
0
0
0
66
JUMLAH
RELIABILITAS
konsistensi atau kesalahan skor suatu instrumen penelitian terhadap individu yang sama dan diberikan dalam waktu yang berbeda atau berulang-ulang
atau mudahnya adalah ketepatan (akurat) alat ukur sehingga memberikan hasil yang serupa (mantap) walaupun digunakan berkali-kali sehingga kesalahan (error) dapat ditolerir
MENGUKUR
CARA MENENTUKAN Metode tes ulang Anggapan dasar metode ini adalah suatu instrumen memiliki reliabilitas yang tinggi bila dipergunakan pada subjek yang sama dengan waktu yang berbeda namun hasilnya sama atau mendekati sama.
Metode kesamaan rasional Metode menekankan dengan titik tekan kesamaan semua butir pertanyaan yang ada pada instrumen tes, baik pada ranah maupun tingkat kesukarannya. Artinya metode ini hanya dimaksudkan untuk mengukur reliabilitas yang mempunyai satu sifat.
Metode paralel sering pula disebut reliabilitas bentuk setara (equivalent-form reliability) yang mempunyai dua bentuk instrumen. dilakukan dengan dua kemungkinan : Pertama, dua orang peneliti menggunakan instrumen sama untuk mengukur variabel sama dengan menggunakan responden dan waktu yang sama.
Kedua, peneliti tunggal menggunakan instrumen yang berbeda untuk mengukur variabel yang sama dengan menggunakan responden dan waktu yang sama pula.
FAKTOR Konstruksi soal tidak tepat sehingga tidak dapat mempunyai daya pembeda yang luas Instrumen pertanyaan terlalu panjang sehingga menurunkan reliabilitas karena responden memberikan reaksi tidak sesuai keadaan sebenarnya. Penilaian yang subjektif pada waktu membuat skoring
FAKTOR Ketidaktepatan waktu yang disediakan dalam menyelesaikan suatu instrumen Tingkat kemampuan dalam kelompok tsb Penyebaran kelompok responden dimana makin besar perbedaan dalam suatu kelompok maka semakin baik hasilnya
HUBUNGAN VALIDITAS DENGAN RELIABILITAS
Validitas mempermasalahkan kesesuaian antara konsep dan kenyataan empiris Reliabilitas kesesuaian hasil pengukuran di tingkat kenyataan empiris Sehingga valid pasti reliabel, tapi tidak
sebaliknya
TERIMA KASIH
KONSEPTUALISASI DAN PENGUKURAN VARIABEL
AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Konseptualisasi dan
1. Pengertian Konsep dan Variabel
Pengukuran Variabel
2. Kategori Pengukuran 3. Teknik Penentuan Skala 4. Validitas dan Reabilitas Alat Ukur
2
PENGERTIAN KONSEP DAN VARIABEL
KONSEP • Konsep dalam penelitian berbeda dengan konsep dalam kehidupan, misal konsep (draft) surat • Konsep dapat diartikan sebagai abstraksi atau generalisasi suatu gejala sehingga dapat menggambarkan berbagai fenomena dengan ciri atau kekhasan yang sama
• Fungsi utama konsep : menyederhanakan pemikiran terhadap suatu hal, ide, gejala atau benda
• Konsep memiliki peranan penting bahkan dapat dikatakan merupakan unsur pokok dalam membentuk atau membangun teori • Apabila diibaratkan : Teori adalah dinding tembok maka konsep adalah batu bata • Konsep harus dapat diuji kebenarannya, baik penelitian eksak maupun sosial • Untuk menguji kebenaran konsep maka dibutuhkan suatu objek yang diukur yakni variabel
5
Contoh konsep : 1) Badan, suatu konsep yang menyatakan pengamatan terhadap objek 2) Migrasi atau mobilitas untuk menggambarkan perpindahan
VARIABEL • Berasal dari bahasa Inggris, vary = berubah-ubah dan able : dapat • sesuatu yang sifatnya dapat berubah-ubah dan menjadi objek pengamatan penelitian atau fenomena yang menjadi pusat perhatian penelitian untuk diobservasi atau diukur • atau konsep yang mempunyai bermacam nilai
7
JENIS VARIABEL Berdasarkan jenis data a) Variabel diskrit - Variabel yang pemilahannya dilakukan secara kategorikal dengan memperhatikan perbedaan kualitatif. - sering juga disebut sebagai variabel kategori dan nilainya TIDAK DAPAT dinyatakan dalam bentuk pecahan atau desimal di belakang koma.
8
Contoh : Jumlah benih 1,2,3,4 dst atau Klasifikasi pendapatan Sangat tinggi 1 Tinggi 2 Sedang 3 Kurang 4 Kurang sekali 5
9
b) Variabel kontinu variabel yang dapat ditentukan nilainya dalam jarak tertentu dan desimal yang tidak terbatas. Contoh: Luas lahan 2 ha, produktivitas padi 6,5 ton/ha
Berdasarkan posisi dan fungsinya
a) Variabel bebas dan terikat Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjelaskan variabel lain Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau dijelaskan variabel lain tetapi tidak dapat mempengaruhi variabel lain. b) Variabel kontrol variabel yang tidak dapat dimanipulasi dan digunakan sebagai salah satu cara mengontrol agar variabel bebas tidak terpengaruh variabel lain
c) Variabel extraneous variabel lain di luar variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat
d) Variabel antara - Variabel yang terjadi dan berlangsung akibat adanya variabel bebas dan merupakan sebab utama terjadinya perubahan variabel terikat - Namun pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat bisa secara langsung apabila akibat variabel bebas yang dipilih tidak membutuhkan kegiatan perantara dalam mempengaruhi variabel terikat 12
VARIABEL ANTARA VARIABEL BEBAS
VARIABEL TERIKAT
Contoh
Usia
Pendidikan
Kemauan Membaca
e) Variabel anteceden Variabel yang hampir sama dengan variabel antara namun letaknya mendahului variabel bebas
Variabel Anteceden
Variabel Bebas
14
Variabel Terikat
f) Variabel penekan Variabel yang melemahkan hubungan menyembunyikan hubungan yang sesungguhnya.
atau
g) Variabel pengganggu Variabel dapat menimbulkan terwujudnya kesimpulan yang salah arah
15
• Maksud : untuk melacak hasil yang lebih baik dan tepat dalam rangkaian hubungan sebab akibat di antara variabel yang diteliti • Rangkaian hubungan sebab akibat dapat ditelusuri terus namun perlu disadari kegiatan ini tidak ada akhirnya → peneliti harus berhenti pada suatu aspek yang dianggap penting dan secara teoritis ada gunanya
16
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL Hubungan simetris hubungan dimana variabel yang satu tidak mempengaruhi variabel lain Hubungan timbal balik hubungan dimana satu variabel dapat menjadi penyebab dan suatu saat dapat menjadi akibat variabel lain.
Misal peningkatan investasi menyebabkan peningkatan ekonomi, pada suatu saat lain peningkatan ekonomi dapat menjadi penyebab peningkatan investasi
Hubungan asimetris satu variabel mempengaruhi variabel lain
18
PENGUKURAN
• Pengukuran adalah salah satu kegiatan yang harus dilakukan dalam proses pengumpulan data menurut aturan tertentu • Dalam ilmu eksak, misal mengukur tekanan udara, megukur suhu badan; ilmu sosial, misal persepsi seseorang dll
20
JENIS Nominal - Pengukuran menyangkut klasifikasi atau kategorisasi sejumlah variabel ke dalam beberapa subkelas nominal - Hasil pengukuran : data kualitatif; sedangkan kuantitatif pengukuran hanya pada frekuensi suatu kategori - Contoh 1. Laki-laki Jenis kelamin 2. Perempuan
Ordinal - Menggolongkan objek sesuai jenjang atau posisi dalam suatu urutan - Pengukuran ini selain membuat kategori juga menentukan lebih besar atau kecil diantara variabel namun tidak menunjukkan jarak antar variabel - Contoh urutan jenjang petani berdasar luas tanah 1. Lahan sempit Petani 2. Lahan sedang 3. Lahan luas
Interval
- untuk mengurutkan objek menurut atribut dan memberikan informasi tentang jarak antara satu objek dengan objek lainnya - Contoh penggunaan pupuk (kg) 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 Jarak antara 4 – 5 sama dengan jarak antara 7 8
Rasio
- Informasi yang diperoleh selain urutan dan jarak antar objek juga jumlah absolut atribut yang dimiliki objek Contoh Petani A menggunakan pupuk urea 100 kg sedangkan petani B 200 kg maka dapat disimpulkan penggunaan petani B lebih banyak dari petani A
24
TEKNIK PENENTUAN SKALA
SKALA LIKERT
- Digunakan dalam pengukuran skala ordinal dan membedakan intensitas sikap atau perasaan seseorang terhadap suatu hal - Contoh 1 Sangat tidak setuju 2 Tidak setuju 3 Ragu-ragu 4 Setuju 5 Sangat setuju
26
- Kelebihan : mudah dalam membuat skor, menyusun pertanyaan dan intepretasi; reliabilitas tinggi; lazim digunakan dalam penelitian sosial - Kekurangan : terdapat kemungkinan orang yang memiliki sikap yang sama intensitasnya memilih alternatif jawaban berbeda
27
SKALA BOGARDUS - Metode menjawab pertanyaan secara berjenjang dimana apabila objek menjawab setuju atau tidak setuju untuk pertanyaan jenjang paling tinggi maka jawaban akan sama untuk pertanyaan sebelumnya
28
29
SKALA THURSTONE
- Untuk pengukuran skala interval - Bertujuan mengurutkan objek pada suatu variabel berdasarkan kriteria tertentu sehingga interval urutan dapat dibedakan sesuai urutan penting tidaknya
30
DATA
AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM
DATA Agripreneurship Education Program
• Data : rekaman atau gambaran atau keterangan suatu hal atau fakta • Apabila data diolah maka akan menghasilkan suatu informasi • Dalam penelitian, data sangat penting karena dengan data ini maka suatu masalah dalam penelitian dapat dipecahkan
Agripreneurship Education Program
3
• Mengingat begitu pentingnya data, maka tidak boleh menggunakan data yang salah baik sifat maupun jenisnya • Data dikumpulkan melalui proses pengamatan/observasi dari proses pengambilan sampel atau perhitungan suatu populasi
Agripreneurship Education Program
4
JENIS DATA MENURUT BENTUKNYA
a) Data kualitatif adalah fakta atau keterangan yang dinyatakan dalam bentuk kategori atau kata-kata b) Data kuantitatif adalah fakta atau keterangan yang dinyatakan dalam bilangan MENURUT SUMBERNYA a) Data primer adalah data yang diperoleh peneliti langsung dari objek yang diteliti b) Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen atau publikasi yang sudah dalam bentuk jadi Agripreneurship Education Program
5
OBSERVASI
SURVEI
Agripreneurship Education Program
EKSPERIMEN
SUMBER ELEKTRONIK
6
MENURUT PROSES DIKUMPULKAN
a) Cross section data adalah data yang dikumpulkan hanya pada satu waktu tertentu saja, misalnya pendapatan usahatani padi MT I b) Time series data adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu atau dari tahun ke tahun
Agripreneurship Education Program
7
TEKNIK DAN ALAT PENGUMPULAN DATA
Agripreneurship Education Program
METODE PENGUMPULAN DATA
a) b) c) d)
Angket/Kuesioner Wawancara Observasi Dokumenter
Agripreneurship Education Program
9
KUESIONER • digunakan apabila sumber data tersebar dan lokasinya luas sehingga tidak mungkin peneliti datang ke sumber data • Tujuan : memperoleh informasi relevan dengan tujuan penelitian dalam waktu serentak • digunakan dalam penelitian deskriptif, historis atau penelitian filosofis • Cara : memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
Agripreneurship Education Program
10
• Prinsip penulisan : isi sesuai tujuan peneilitian bahasa disesuaikan kemampuan berbahasa responden (kalimat sederhana dan tidak samar) pertanyaan tidak terlalu panjang Pertanyaan tidak membuat malu responden urutan pertanyaan dimulai dari umum menuju ke spesifik
Agripreneurship Education Program
11
• Jenis angket/kuesioner : a. Angket terbuka Memberikan kesempatan responden bebas menjawab Contoh menurut Bapak/Ibu bagaimana meningkatkan produksi pertanian di wilayah ini? b. Angket semi terbuka Jawaban sudah disediakan namun masih diberikan kesempatan responden bebas menjawab Contoh : Darimana mendapat informasi harga komoditas? a. Petani lain b. Media komunikasi (TV, radio) c. PPL d. lainnya……………… Agripreneurship Education Program
12
c. Angket tertutup Dalam angket ini jawaban sudah ditentukan Contoh : Apakah produksi pertanian Bapak/ibu meningkat setelah mendapat penyuluhan? a. Ya b. Tidak
Agripreneurship Education Program
13
• Langkah menyusun kuesioner : a. Persiapan yakni kerangka materi yang akan diteliti berisi faktor atau aspek yang diteliti serta jumlah item yang dibutuhkan b. Penyusunan materi : 1) Isi pertanyaan 2) Perumusan pertanyaan : kalimat sederhana, tidak rangkap arti, tidak subjektif dan sebagainya
Agripreneurship Education Program
14
3) Susunan pertanyaan sistematis sehingga mampu merangsang responden menjawab dengan jujur. 4) Bentuk pertanyaan harus memudahkan responden menjawab 5) Cara penyebaran
Agripreneurship Education Program
15
WAWANCARA • teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan atau mengetahui hal mendalam dari responden dengan jumlah responden sedikit • Teknik ini digunakan dengan tatap muka langsung dengan responden menggunakan alat interview guide
Agripreneurship Education Program
16
• Jenis : a. Wawancara berstruktur yakni pertanyaan telah disediakan pilihan jawaban bagi responden b. Wawancara mendalam yakni wawancara mengumpulkan data utama selanjutnya informasi lebih detail dikumpulkan melalui pengembangan c. Wawancara tidak berstruktur adalah wawancara hanya mendasarkan pedoman/pokok/butir pemikiran atas suatu informasi sehingga peneliti mempunyai kebebasan melakukan wawancara dengan responden Agripreneurship Education Program
17
ETIKA WAWANCARA • Menjelaskan tujuan wawancara serta institusi pewawancara • Isi wawancara teratur atau bisa hanya garis besar • Menjelaskan mengapa responden terpilih • Menetapkan waktu/janji dengan responden • Harus menguasai apa yang ingin ditanyakan • Jangan berdebat dengan responden • Respect dengan responden • Kegiatan mencatat tidak boleh mengganggu proses interview • Agripreneurship Sebaiknya interview satu per satu responden Education Program 18
KUALIFIKASI PEWAWANCARA • Jujur → tidak memanipulasi jawaban • Berminat → menentukan kualitas wawancara dan banyak kesalahan yang dibuat • Akurat → dalam mencatat jawaban, mengikuti instruksi kerja • Penyesuaian diri → terhadap situasi lingkungan dan responden • Personalitas dan tempramen → bersikap wajar • Intelegensia dan pendidikan → merupakan syarat namun tidak perlu harus tinggi Agripreneurship Education Program
19
OBESERVASI • dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap benda/makhluk, kondisi atau proses tertentu • digunakan dalam penelitian filosofis, historis, eksperimen dan deskriptif • Tujuan : membuat deskripsi atau perilaku atau frekuensi suatu kejadian
Agripreneurship Education Program
20
• Jenis observasi menurut struktur: a. Pengamatan tidak berstruktur dimana peneliti tidak mengetahui aspek yang diamati relevan dengan tujuan penelitian. Cara ini biasanya untuk penelitian antropologi b. Pengamatan berstruktur dimana peneliti telah mengetahui aspek yang diamati relevan dengan masalah serta tujuan untuk menguji hipotesis
Agripreneurship Education Program
21
• Jenis observasi : a) Participant observation yakni peneliti ikut menjadi objek yang diobservasi b) Non participant observation yakni peneliti tidak perlu menjadi objek yang diobservasi
Agripreneurship Education Program
22
• Ciri observasi yang baik: a) Selaras dengan tujuan penelitian b) Direncanakan sistematik baik jenis sampel, apa yang akan diobservasi, cara dan apa yang dicatat c) Bersifat kuantitatif d) Dicatat segera e) Hasilnya dapat dicek dan dibuktikan
Agripreneurship Education Program
23
• Alat observasi : a. Anecdotal record : catatan kelakuan luar biasa responden yang dianggap penting b. Catatan berkala : catatan kelakuan pada waktu tertentu saja sehingga data terkadang kurang lengkap c. Check list : daftar berisi nama subjek dan faktor yang hendak diselidiki
Agripreneurship Education Program
24
Faktor yang diobservasi
Petani A Petani B Petani C
Menanam varietas lokal Memupuk sesuai anjuran Memanen tepat waktu
x x
x x x
X
Mengolah hasil
-
-
-
Agripreneurship Education Program
25
• Alat observasi : a. Rating scale yakni mencatat keadaan subjek menurut tingkatnya, hampir sama dengan check list namun ada tingkatan b. Mechanical devices yakni menggunakan alat mekanik sebab lebih praktis dan efektif
Agripreneurship Education Program
26
• Kelebihan observasi : Terdapat kemungkinan mencatat hal, perilaku dan sebagaianya saat peristiwa terjadi sehingga tidak menggantungkan ingatan atau komunikasi verbal responden • Kelemahan observasi : a. Membutuhkan waktu yang lama b. Pengamatan terhadap fenomena lama tidak dapat dilakukan secara langsung c. Ada data kegiatan yang tidak dapat diperoleh dengan pengamatan Agripreneurship Education Program
27
DOKUMENTASI • cara mencari data/informasi dari buku, catatan, transkrip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat dan yang lain.
Agripreneurship Education Program
28
TABULASI DATA
Agripreneurship Education Program
• Data belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan dengan diawali melalui suatu tabulasi • Sebelum data ditabulasi maka perlu dilakukan pemerikasaan data (Editing) yakni kelengkapan pengisian, kejelasan tulisan, konsistensi/keajegan dan kesesuaian antar jawaban dan lainnya • Tabulasi adalah proses menempatkan data dalam bentuk tabel dengan cara membuat tabel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis
Agripreneurship Education Program
30
TABULASI DATA • Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor. • Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi skor • Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasikan dengan teknik analisis yang akan digunakan
Agripreneurship Education Program
31
ANALISIS DATA
AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM
ANALISIS DATA
• Untuk menguji kebenaran hipotesis, maka data yang telah dikumpulkan harus diolah/dianalisis. • Analisis data merupakan upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat data dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah terkait penelitian.
• Analisis data dibedakan menjadi 2 (dua) yakni analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif • Analisis data kuantitatif menggunakan statistik deskriptif dan inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan non parametris. • Teknik analisis data kualitatif dilakukan dari sebelum, selama dan sesudah penelitian
1. Editing Kegiatan mengevaluasi kelengkapan, konsistensi, dan kesesuaian antara kriteria data yang diperlukan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan penelitian. Apakah data sudah lengkap dan sempurna? Apakah data sudah cukup jelas untuk dibaca tulisannya? Apakah semua catatan sudah cukup dipahami? Apakah semua data sudah konsisten?
2. Coding Memberi kode pada data dengan tujuan merubah data kualitatif menjadi data kuantitatif (kuantifikasi data) atau membedakan aneka karakter. 3. Tabulasi Data Tabulasi data atau memasukkan data ke dalam tabel-tabel yang telah disediakan, baik tabel untuk data mentah maupun tabel kerja untuk menghitung data tertentu secara statistik.
4. Pembahasan atau Diskusi Hasil Penelitian Peneliti mengabstraksikan hasil uji hipotesis, membahas hasil penelitian serta mengkonsultasikannya dengan hasil penelitian sebelumnya.
ANALISIS DATA KUANTITATIF Statistik deskriptif
a. statistik untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. b. terdiri dari distribusi frekuensi, distribusi persen dan pengukuran tendensi sentral.
a. Tabel distribusi frekuensi Tabel menggambarkan pengaturan data secara teratur sesuai besar kecilnya angka atau digolongkan dalam kelas sesuai tingkatan dan jumlah yang sesuai dalam kelas.
Contoh Apakah pernah mengalami gagal panen dalam 1 tahun terakhir?
Jawaban
Frekuensi
Pernah
25
Tidak Pernah
5
Jumlah
30
b. Distribusi persen adalah pengaturan data yang dihitung dalam bentuk persen Jawaban
Frekuensi Persentase
Pernah
25
83,33
Tidak Pernah
5
16,67
Jumlah
30
100,00
c. Frekuensi kumulatif Adalah frekuensi yang dihitung secara meningkat ke atas dari frekuensi yang paling rendah sampai dengan yang paling tinggi Dosis Pupuk per Ha (kg) 0-100 101-200 201-300 301 Total
Frekuensi 6 15 8 1 30
Frekuensi komulatif 30 24 9 1
d. Tendensi sentral untuk menggambarakan bilangan yang dapat mewakili suatu kelompok bilangan tertentu. Contoh bilangan tendensi sentral ialah mean (ratarata), median dan mode.
Statistik inferensial
sering disebut statistik induktif/probabolitas adalah teknik statistik untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random.
• Statistik Parametris dan Nonparametris a)Penggunaan tergantung asumsi dan jenis data yang dianalisis. b)Statistik parametris kebanyakan digunakan menganalisis data interval dan rasio. c) Statistik nonparametris kebanyakan digunakan menganalisis data nominal dan ordinal
• Teknik analisis statistik parametrik Teknik analisis meliputi : a) Korelasi Pearson (Pearson Product Moment Correlation) Kegunaan : menentukan hubungan antara dua variabel yang berskala interval Besarnya korelasi 0-1. korelasi dapat berupa positif/searah dan berupa korelasi negatif(berlawanan arah
• Teknik analisis statistik parametrik b) Uji t untuk membandingkan rata-rata dua dengan data yang berskala interval
populasi
• Teknik analisis statistik non parametrik a) Korelasi Spearman (Spearman Rank Order Correlation) Kegunaan : menentukan besarnya hubungan dua variabel yang berskala ordinal atau tata jenjang. b) Chi Square Kegunaan mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung, Syarat penggunaan : data berskala nominal.
Perlakuan data
Skala Pengukuran
Teknik analisis
Non Parametrik
Nominal
Modus, Frekuensi, Persentase, McNemar, Chi Square, YulesQ, Fisher’s, Descriminant Analisis, Cohenn’s Light’s Agreement, Dummy variable regression, Epsilon, Lambda, Goodman and Kruskal’s tau-y Chi Square, Lambda, Modus, Median, Frekuensi, Persentase, Spearman’s Rho, Mann Whitney, Kruskal Wallis, Phi, Yule’s Q Gamma, tau-a,tau-b, Somer’s, Wilcoxon, Uji tanda, Kolmogorov Smirnov, Friedman two way
Ordinal
Perlakuan data
Skala Pengukuran
Teknik analisis
Parametrik Interval/Rasio Modus, Median, Mean, Frekuensi, Persentase, Standar Deviasi, t tes, f tes, ANOVA, Pearson Product Moment, Multiples Correlation, Partial Correlation, Multiples Regression, ANOVA, Factor Analysis, Analysis Covarians, Path Analysis
ANALISIS DATA KUALITATIF
• dilakukan dari sebelum, selama dan sesudah penelitian. • Teknik analisis sebelum di lapangan a. Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. b. Fokus penelitian ini masih bersifat sementara dan berkembang setelah memasuki dan selama di lapangan. c. Fakta dan data yang dianalisis sebelum ke lapangan tidak boleh mengarahkan dan mengendalikan peneliti selama di lapangan
• Teknik analisis setelah di lapangan Beberapa model yang digunakan : a. Model Bogdan dan Biklen dengan langkah 1) Motivasi diri membuat keputusan memusatkan studi 2) Mengembangkan pertanyaan analitis serta terarah pada studi yang telah ditetapkan 3) Rencanakan sesi pengumpulan data dengan mengingat apa yang ditemukan pada observasi pendahuluan
4) Menulis banyak komentar pengamat dan apa yang dipelajari di lapangan 5) Mulai menjajaki kepustakaan yang ada 6) Menggunakan metafora, analogi dan konsep b. Model Miles dan Huberman 1) Reduksi data 2) Data display 3) Kesimpulan/verifikasi
FAKTOR PENENTU ALAT ANALISIS
• Jenis masalah penelitian Masalah penelitian akan membimbing peneliti memilih jenis penelitian sehingga akan menentukan teknik analisis • Jumlah variabel dan skala pengukuran Jumlah variabel menentukan jenis analisis begitu pula skala pengukuran (nominal, ordinal, interval dan rasio) • Jenis hipotesis Jenis hipotesis menentukan teknik analisis dengan memperhatikan skala pengukuran yang digunakan
PENYAJIAN ANALISIS
• Besarnya sampel peneltian Misal untuk N kurang dari 30 dan data ordinal maka menggunakan rank order correlation • Sampel yang berhubungan atau bebas Misal sampel yang berhubungan menggunakan pretest dan posttest, sedangkan hubungan bebas dengan the mann-whitney U test • Bentuk hubungan Misal hubungan linear dan data linear maka digunakan analisis regresi tetapi apabila tidak linear digunakan teknik yang lain
• Data yang telah dianalisis perlu disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca/dipahami dan digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan. • Bentuk penyajian hasil analisis berupa angkaangka ringkasan atau tabel (daftar) atau grafik/diagram
LAPORAN PENELITIAN
AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM
LAPORAN PENELITIAN
• merupakan kerja akhir dari suatu proses penelitian atau tahapan penelitian tertentu yang merupakan deskripsi sementara ataupun terakhir yang disusun secara sistematis, objektif, ilmiah, dan dilaksanakan tepat pada waktunya. • Hasil penelitian merupakan media komunikasi antara peneliti dengan pembaca ataupun antara peneliti dengan badan yang menggunakan hasil penelitian
3
FUNGSI • Di lingkungan perguruan tinggi, untuk keperluan studi akademis. • untuk perkembangan ilmu pengetahuan. • Untuk keperluan masyarakat, pemerintahan atau lembaga bisnis tertentu. • untuk publikasi ilmiah. • membantu pembuat kebijakan dalam mempertimbangkan fakta dan mengambil rekomendasi memperpendek gap antara kenyataan dengan yang diharapkan. 4
SASARAN • Penulisan laporan penelitian merupakan suatu seni sehingga pengalaman menulis lebih banyak berperan dalam menambah keindahan penulisan • Penulis laporan harus menyadari bahwa pembaca laporan tidak mengikuti semua kegiatan penelitian • Penulis harus menyadari bahwa latar belakang pengetahuan, pengalaman, dan minat pembaca laporan tidaklah sama CARA PENULISAN HARUS DISESUAIKAN
5
Kelompok Pembaca
Fokus Perhatian Pemahaman teoritis, Dosen pembimbing dan metodologi, penyajian penguji kesimpulan dari bukti-bukti. Kolega (mahasiswa lain yang sedang meneliti) Hampir semua aspek Unsur yang Non-spesialis (dari disiplin mendeskripsikan situasi ilmu lain) sesungguhnya. Signifikansi hasil penelitian sesuai keinginan dan tujuan Pemberi dana sponsor Pengambilan keputusan, Implikasi makro dari hasil birokrat, dan politisi. penelitian. 6
JENIS LAPORAN
• Laporan lengkap (monograf) - berisi semua proses penelitian dengan mengutarakan semua teknik dan pengalaman peneliti - Teknik penulisan harus sesuai kelompok target - Peneliti harus mengungkapkan keberhasilan, masalah serta batasan yang dihadapi • Artikel Ilmiah - Merupakan perasan atau aspek tertentu yang dilaporkan dari laporan lengkap - Perlu berisi desain penelitian, prosesing data dan analisis yang lebih pendek dan padat. 8
• Laporan ringkas (summary report) - Penulisan kembali artikel atau studi yang pernah dilakukan - Laporan diarahkan pada penemuan utama saja tanpa memasukkan desain dan metode yang dipakai - Pembahasan, implikasi dan kesimpulan ditulis dalam bahasa sehari-hari
9
• Laporan untuk administrator atau Pembuat Keputusan - Dimanfaatkan untuk pengambil kebijakan atau disponsori oleh institusi tertentu - Laporan tidak perlu terlalu lengkap namun diarahkan untuk memecahkan masalah yang manarik bagi pembuat kebijakan - Biasanya berisi kegiatan yang telah dikerjakan saat ini, hasil serta evaluasi dan rekomendasi
10
MATERI LAPORAN
• Isi dan format suatu laporan tergantung tujuan studi dilakukan dan siapa audiens yang berkepentingan dengan laporan • Penelitian adalah suatu kerja ilmiah, maka laporan yang dibuat harus mengikuti tata aturan penulisan karya ilmiah • Isi Laporan : Judul singkat, spesifik, jelas serta menarik perhatian pembaca secara sepintas dan menggambarkan cakupan dan isi yang sedang diteliti
12
Kata Pengantar Daftar Isi Biasanya berisi judul bagian dan subbagian yang penting di dalam laporan. Daftar isi terpisah dengan daftar tabel dan daftar gambar, Abstrak Intisari laporan sehingga memberikan informasi penting dari penelitian baik masalah, hipotesis, metode pengumpulan data, teknik sampling, hasil penelitian, rekomendasi dan saran Tabel dan grafik tidak boleh dicantumkan dalam abstrak Terdapat kata kunci 13
Pendahuluan Menjelaskan problem secara luas atau latar belakang masalah yang diteliti Masalah dan Tujuan Penelitian Menspesifikasikan rumusan masalah dan mengidentifikasikan secara jelas rumusan masalah yang dibuat Tinjauan Pustaka Sumber-sumber rujukan (buku, jurnal, majalah) yang diacu hendaknya relevan dan terbaru
14
Metode Penelitian Berisi desain terperinci mengenai sampling, cara pengumpulan data, sifat dan jenis penelitian, waktu penelitian, dan unit of analysis Pengolahan data dan hasil analisis Membahas penemuan yang didapatkan dari hasil penelitian Membuat outline dari hasil pengolahan data seperti: tabel, grafik, dll.)
15
Kesimpulan Berisi kesimpulan yang didapatkan dari gambaran menyeluruh dari hasil penelitian Saran Ditujukan untuk mengatasi atau membantu menyelesaikan masalah yang diteliti. Logis serta memiliki kemungkinan untuk dapat dilaksanakan atau diterapkan.
16
Daftar Pustaka/Bibliografi • Semua sumber rujukan dan bacaan seperti buku, jurnal dan majalah ataupun yang belum terbit seperti kertas kerja, tesis dan disertasi. • Bibliografi dapat membantu pembaca mengetahui sumber yang digunakan dalam sesuatu kerja ilmiah. Lampiran Contoh format atau hasil kuesioner, wawancara atau pengamatan. Dokumen penting lainnya, seperti foto atau naskah tertentu
17
BAHASA
• Struktur bahasa harus sesuai kaidah bahasa Indonesia yang baku, baik kata maupun kalimat. Penulisan pun harus mengikuti ejaan yang berlaku • Penulis laporan harus tahu kepada siapa laporan ditujukan • Laporan penelitian harus lugas atau apa adanya artinya setiap tanda baca, huruf, angka, kata, kalimat, dan paragraf harus jelas artinya serta jelas keterangan yang ingin disampaikan • Hindari kata yang tidak jelas, seperti konotasi, makna ganda, penghalusan bahasa (euphemisme), pengerasan bahasa (puffery) dan metafora. 19
TERIMA KASIH
Nazir, M. 1985. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia
AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN 1
ETIKA PENELITIAN 2
Etika berasal dari bahasa Yunani ethos. Etimologis kebiasaan dan peraturan perilaku yang berlaku dalam masyarakat. Etika penelitian awalnya dipelajari secara informal dari cara peneliti sebelumnya namun saat ini etika penelitian HARUS dipelajari secara formal
3
Definisi : acuan moral bagi peneliti dalam melaksanakan proses penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Etika penelitian juga sebagai sikap dan acuan yang haruslah dijunjung tinggi dalam penelitian agar berjalan lancar.
4
Praktek yang tidak dapat diterima atau menyimpang dari etika : Penipuan, plagiarisme, pencurian data, penyimpangan dari kesepakatan dan penyalahgunaan dana atau kepercayaan,
5
MENGHORMATI RESPONDEN ATAU REKAN PENELITIAN 6
Peneliti perlu mempertimbangkan hak subjek untuk mendapatkan informasi terbuka terkait penelitian, memiliki kebebasan menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi dalam penelitian Hindari perbedaan perlakukan karena alasan jenis kelamin, ras, suku dan faktor-faktor lain Responden penelitian harus dilindungi dari dampak buruk fisik maupun emosi akibat jawabannya atau proses wawancara yang terjadi 7
Selain responden, peneliti juga harus memperhatikan rekan kerja Penempatan urutan nama penulis sangat bergantung kesepakatan yang dibangun tim peneliti serta jumlah aktivitas dalam penelitian Kesepakatan juga diperlukan antara dosen pembimbing dan mahasiswanya
8
MENJAGA KERAHASIAAN 9
Berkenaan dengan prinsip kerahasiaan (confidentiality), yaitu informasi subjek hanya digunakan terkait kepentingan riset dan akan dijaga kerahasiaannya jika hasil riset tidak dipublikasikan Peneliti tidak boleh menampilkan informasi identitas dan alat ukur apapun untuk menjaga kerahasiaan subjek sehingga tidak ada kesempatan orang lain untuk menghubungkan hasil penelitian dengan individu peserta penelitian 10
Dapat menggunakan koding (inisial atau identification number) sebagai pengganti identitas responden. Pewawancara tidak boleh memanfaatkan informasi yang diperoleh untuk keuntungan pewawancara dalam hubungannya dengan responden
11
Apabila penelitian dengan biaya sponsor, maka peneliti tidak boleh membuka penemuannya tanpa mendapat persetujuan dari sponsor
12
KEJUJURAN
13
Jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data, pelaksanaan metode dan prosedur penelitian, publikasi hasil Salah satu pelanggaran etika penelitian adalah penipuan saintifik (scientific fraud), yaitu usaha untuk memanipulasi fakta-fakta Bersih dari manipulasi jalannya penelitian dan/atau data penelitian yang tidak jujur untuk mencapai sasaran penelitian. 14
Penelitian juga harus bersih dari analisis data/informasi yang bias untuk kepentingan tertentu dalam pencarian kebenaran ilmiah, misal pengaruh pembari dana/sponsor penelitian Meskipun data/informasi yang menyimpang (outliers) secara statistik tidak ditampilkan, namun tetap harus ada penjelasannya. Peneliti dapat saja salah dalam penelitian namun tidak boleh bohong 15
ETIKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN 16
Dengan menjaga kejujuran maka peneliti telah melakukan studi yang objektif atas fakta dan data dengan menggunakan prinsipilmiah sehingga memperoleh hasil penelitian akurat
17
PLAGIARISM
18
DEFINISI Menurut Peraturan Menteri Pendidikan RI Nomor 17 Tahun 2010 dikatakan: “Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai” 19
RUANG LINGKUP Mengutip kata-kata atau kalimat orang lain tanpa menggunakan tanda kutip dan tanpa menyebutkan identitas sumbernya. Menggunakan gagasan, pandangan atau teori orang lain tanpa menyebutkan identitas sumbernya. Menggunakan fakta (data, informasi) milik orang lain tanpa menyebutkan identitas sumbernya. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri. 20
Melakukan parafrase (mengubah kalimat orang lain ke dalam susunan kalimat sendiri tanpa mengubah idenya) tanpa menyebutkan identitas sumbernya. Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan /atau telah dipublikasikan oleh pihak lain seolah-olah sebagai karya sendiri.
21
MENGHINDARI Plagiarisme ada dalam berbagai bentuk, baik itu mengutip secara langsung hasil penelitian orang lain maupun mengutip tanpa menyertakan sitasi dari sumber aslinya. Dalam penelitian harus memperhatikan paten, copyrights dan hak intelektual lain Sebaiknya tidak menggunakan data, metode atau hasil yang belum dipublikasi tanpa izin peneliti 22
Peneliti dapat menuliskan kembali opini orang lain dengan memberikan sumber jelas. Mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.
23
Menghindari autoplagiarism atau mengulang kembali karya tulis yang pernah dipublikasikan tanpa menyebutkan dimana pertamakali karya tersebut dipublikasikan
24
CONTOH http://internasional.kompas.com/read/2012/04/03/074 54695/Presiden.Hongaria.Mundur.karena.Kasus.Plagiat : Presiden Hongaria Pal Schmitt meletakkan jabatan pada Senin (2/4/2012) setelah gelar doktornya pada 1992 dicabut sesudah adanya pernyataan ia menjiplak sebagian dari disertasi setebal 200 halaman. http://www.merdeka.com/peristiwa/kasus-plagiarismeanggito-abimanyu-mundur-dari-ugm.html Anggito Abimanyu akhirnya menyatakan mundur sebagai dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM). Pengunduran diri ini terkait dengan plagiarisme pada tulisannya 'Gagasan Asuransi Bencana' di kolom Opini Kompas edisi 10 Januari 2014 25
SANKSI Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2010 telah mengatur sanksi bagi mahasiswa yang melakukan tindakan plagiat. Jika terbukti melakukan plagiasi maka seorang mahasiswa akan memperoleh sanksi sebagai berikut: Teguran Peringatan tertulis Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa Pembatalan nilai Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa Pembatalan ijazah apabila telah lulus dari proses 26 pendidikan.
TERIMA KASIH 27
PUSTAKA Perpustakaan Universitas Gadjah Mada
28
Membuat simulasi proposal dalam kelompok Cukup PPT saja, soft copy diserahkan paling lambat Rabu jam 9 File dikirimkan via email ke
[email protected]
29