1
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam pembangunan di Indonesia karena sektor pertanian mampu menyediakan lapangan kerja, serta mampu mendukung sektor industri baik industri hulu maupun hilir. Sektor pertanian terdiri dari beberapa sub sektor, antara lain tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan. Salah satu sub sektor pertanian yang memiliki potensi untuk dikembangkan yaitu sektor peternakan, dengan hasil utamanya yaitu susu. Susu merupakan bahan pangan hasil ternak yang mempunyai nilai gizi yang tinggi. Berdasarkan zat gizi yang lengkap dan seimbang, susu bukan saja cocok untuk bayi dan anak-anak, tetapi juga bermanfaat bagi remaja maupun orang dewasa. Berikut merupakan tabel kandungan gizi dalam susu. Tabel 1. Kandungan Gizi dalam Susu Zat-zat dalam Susu Air Gula susu (laktosa) Protein Lemak
Nilai Kandungan 87,5% 5% 3,5% 4%
Sumber : Setya, 2012 Laktosa merupakan senyawa yang banyak digunakan dalam pembentukan sel otak, khususnya bagi anak-anak usia di bawah 7 tahun, agar jumlah maupun perkembangan sel otaknya berlangsung dengan normal dan lancar. Mineral yang banyak terdapat dalam susu adalah kalsium dan fosfor. Mineral lain seperti klorida, kalsium, magnesium dan natrium terlarut dalam air (Setya, 2012). Kalsium dalam susu mempunyai berbagai fungsi di dalam tubuh antara lain pembentukan tulang dan gigi, mengatur reaksi biologi, membantu kontraksi otot dan mengatur pembekuan darah. Di dalam tulang, kalsium mempunyai dua fungsi yaitu sebagai bagian dari struktur tulang dan sebagai cadangan kalsium bagi tubuh. Kalsium sangat diperlukan dalam proses pembentukan gigi. Kekurangan kalsium selama masa pembentukan
1
2
gigi dapat menyebabkan kerentanan terhadap kerusakan gigi. Selain kalsium dan lemak, di dalam susu juga terdapat protein yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap bakteri dan virus. Konsumsi susu secara teratur akan membentuk pertahanan tubuh (Wardyaningrum, 2011). Kabupaten Boyolali merupakan sebuah kabupaten kecil yang berada di Provinsi Jawa Tengah dan dikenal dengan sebutan kota susu, karena merupakan sentra peternakan sapi perah terbesar di Jawa Tengah. Berikut ini tabel yang menunjukkan produksi susu di Jawa Tengah. Tabel 2. Produksi Susu Menurut Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Tahun 2013 Kabupaten/Kota Kab. Boyolali Kab. Semarang Kota Salatiga Kab. Klaten Kab. Banyumas Kota Semarang Kab. Wonosobo Kab. Kudus Kab. Grobogan Kab. Magelang Kota Surakarta Kota Pekalongan Kota Tegal Kab. Sukoharjo Kab. Purbalingga Kab. Karanganyar Kab. Pati Kab. Temanggung Kab. Banjarnegara Kab. Pekalongan Kab. Kebumen Kab. Kendal Kab. Batang Kota Magelang Kab. Purworejo Kota Tegal Kab. Brebes Kab. Cilacap Kab. Sragen Kab. Blora Kab. Pemalang Kab. Rembang Kab. Jepara Kab. Demak Kab. Wonogiri Jumlah/Total 2013 2012 2011 2010 2009
Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka, 2014
Susu Sapi (liter) 46.906.493 27.530.077 4.452.894 4.259.568 4.033.965 3.009.036 909.652 768.688 708.026 662.567 625.000 608.116 554.326 325.746 285.395 265.272 245.450 228.947 226.307 179.915 168.168 142.473 103.884 90.890 60.480 60.480 39.820 31.950 24.649 22.859 16.399 15.600 10.378 5.167 97.578.637 105.516.134 104.141.255 100.149.736 91.762.220
3
Berdasarkan
Tabel
2,
diketahui
bahwa
Kabupaten
Boyolali
memproduksi susu sapi yang paling tinggi yaitu 46.906.493 liter pada tahun 2013. Produksi susu sapi di Kabupaten Boyolali setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. Berikut ini merupakan tabel produksi susu sapi di Kabupaten Boyolali. Tabel 3. Produksi Susu Sapi di Kabupaten Boyolali Tahun 2009 2010 2011 2012 2013
Susu Sapi (liter) 35.910.000 42.522.500 46.260.000 46.775.509 46.906.493
Sumber : Boyolali Dalam Angka, 2014 Berdasarkan Tabel 3, diketahui bahwa produksi susu sapi di Kabupaten Boyolali pada tahun 2009 sebesar 35.910.000 liter meningkat hingga 46.906.493 liter pada tahun 2013. Tingginya produksi susu sapi di Kabupaten
Boyolali
menyebabkan
munculnya
agroindustri
yang
menghasilkan produk-produk olahan susu yang beragam. Salah satu produk olahan susu sapi yaitu yoghurt. Menurut Suryono et al., (2013), yoghurt merupakan salah satu produk olahan susu yang diperoleh dari susu sapi dan diproses melalui proses fermentasi dengan penambahan starter organisme baik, salah satunya yaitu bakteri asam laktat. Secara umum yoghurt terbagi dalam dua jenis, yang pertama adalah yoghurt plain yaitu yoghurt tanpa rasa tambahan dan yang kedua adalah yoghurt drink yaitu yoghurt plain yang telah ditambahkan perasa tambahan buah-buahan seperti rasa stroberi, jeruk ataupun leci. Berikut ini merupakan tabel kandungan nutrisi dari yoghurt. Tabel 4. Nilai Gizi Yoghurt dalam 100 gram Zat Gizi dalam Yoghurt Kalori Protein Lemak Karbohidrat Kalsium Fosfor Zat Besi
Sumber : Legowo et al., 2009
Nilai Kandungan 55 kkl 3,3 g 2,5 g 4,0 g 120 mg 90 mg 0,1 mg
4
Agroindustri yoghurt yang pertama berdiri di Kabupaten Boyolali yaitu KUB Srikandi Barokah. KUB Srikandi Barokah merupakan kelompok peternak sapi perah yang mendapatkan pengawasan dan binaan dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali, Balai Penelitian Ternak Bogor dan Balai Besar-Pascapanen-Bogor yang terbentuk sejak tahun 2007. Pada awalnya, KUB Srikandi Barokah hanya memasarkan susu ke KUD Kota Boyolali, namun karena harga jual susu yang rendah, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali memberikan himbauan kepada KUB Srikandi Barokah untuk mencari solusi agar harga jual susu tersebut tinggi, sehingga pada tahun 2010 KUB Srikandi Barokah memproduksi yoghurt dengan merek Toyo Yoghurt. Dalam suatu usaha, pemasaran merupakan suatu kegiatan yang sangat penting. Menurut Swastha dan Sukotjo (2002), pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan produk, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Toyo yoghurt dipasarkan di daerah Boyolali dan sekitarnya. Namun dalam pemasarannya, KUB Srikandi Barokah memiliki beberapa kendala seperti pangsa pasar yang belum luas dan media promosi yang masih minim. Oleh karena itu, diperlukan adanya rumusan strategi pemasaran Toyo yoghurt pada KUB Srikandi Barokah. B. Rumusan Masalah KUB Srikandi Barokah memproduksi yoghurt sejak tahun 2010. Berikut ini merupakan tabel rata-rata produksi dan penjualan yoghurt di KUB Srikandi Barokah. Tabel 5. Rata-rata produksi dan penjualan yoghurt di KUB Srikandi Barokah Tahun 2013 2014 2015
Rata-rata produksi Rata-rata penjualan yoghurt per hari (liter) yoghurt per hari (liter) 100 85 150 128 200 170
Sumber : Data Primer, 2015
5
Berdasarkan Tabel 5, rata-rata produksi dan penjualan yoghurt per hari di KUB Srikandi Barokah mengalami peningkatan. Tetapi dalam pemasarannya, KUB Srikandi Barokah masih memiliki beberapa kendala, seperti pangsa pasar masih belum luas serta media promosi yang masih minim. Dengan demikian, diperlukan adanya strategi pemasaran. Menurut Assauri (2007), strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan agar tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dalam merumuskan strategi pemasaran yang paling tepat, perlu dilakukan suatu kajian untuk mengetahui faktor utama yang menyebabkan terjadinya kesenjangan kondisi KUB Srikandi Barokah saat ini dengan kondisi yang diharapkan di masa yang akan datang. Dari kajian permasalahan tersebut, selanjutnya dibuat suatu rekomendasi strategi yang tepat bagi pemasaran Toyo Yoghurt di KUB Srikandi Barokah. Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor internal dan eksternal apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi pemasaran Toyo Yoghurt di KUB Srikandi Barokah? 2. Alternatif strategi apa saja yang dapat diterapkan dalam memasarkan Toyo Yoghurt di KUB Srikandi Barokah? 3. Strategi apa yang menjadi prioritas untuk diimplementasikan bagi pemasaran Toyo Yoghurt di KUB Srikandi Barokah? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang merupakan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi pemasaran Toyo Yoghurt di KUB Srikandi Barokah.
6
2. Merumuskan alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran Toyo Yoghurt di KUB Srikandi Barokah. 3. Menentukan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran Toyo Yoghurt di KUB Srikandi Barokah. D. Kegunaan Penelitian Sebuah penelitian pasti memiliki kegunaan-kegunaan. Adapun kegunaan penelitian ini adalah : 1. Bagi Peneliti Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan pengetahuan tentang strategi pemasaran Toyo Yoghurt di KUB Srikandi Barokah dan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Bagi KUB Srikandi Barokah Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan alternatif strategi pemasaran Toyo Yoghurt yang dapat diterapkan di KUB Srikandi Barokah. 3. Bagi Pemerintah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan terutama dalam pemasaran agroindustri pengolahan susu. 4. Bagi Pembaca Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan rujukan/referensi bagi kalangan akademisi untuk keperluan studi dan penelitian selanjutnya mengenai topik permasalahan yang sama.