1
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses yang bertujuan untuk perubahan dan pertumbuhan ekonomi serta perbaikan mutu hidup dan kesejahteraan
seluruh
warga
masyarakat
untuk
jangka
panjang.
Pembangunan pertanian merupakan suatu usaha yang dilaksanakan oleh pemerintah bersama-sama masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu. Pembangunan pertanian ditujukan untuk selalu menambah produksi pertanian untuk
tiap-tiap konsumen
yang sekaligus
mempertinggi
pendapatan dan produktivitas pertanian. Pembangunan pertanian meliputi segala upaya untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan teknologi dan produksi dibidang pertanian (Mardikanto, 1993). Pembangunan pertanian mempunyai tujuan memperbaiki kondisi pertanian menjadi lebih baik, yaitu menjadikan sektor pertanian salah satu sektor perekonomian yang kuat dan mandiri. Salah satu tujuan dari pembangunan pertanian adalah membangun sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi untuk
meningkatkan
pendapatan
dan
kesejahteraan
para
petani
(Janah dan Effendi, 2011). Pembangunan pertanian di pedesaan telah menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang pesat, meski belum sepenuhnya di imbangi oleh peningkatan struktur pendapatan rumah tangga petani karena laju pergeseran ekonomi sektoral relatif lebih cepat dibanding laju pergeseran tenaga kerja (Manning, 2000). Lahan pertanian yang menyempit karena tingginya kebutuhan akan lahan merupakan dampak dari pesatnya arus industralisasi, kebutuhan, prasarana ekonomi, dan pemukiman menyebabkan semakin berkurangnya jumlah pangan bagi masyarakat (Romadhoan, 2013). Hal tersebut menjadi ancaman serius dimasa mendatang, ditambah semakin meningkatnya biaya produksi pangan bagi petani. Dampaknya
1
2
penghasilan petani semakin banyak terkuras, dan jumlah penduduk miskin kekurangan gizi semakin bertambah. Program P2KP merupakan program dari Kementerian Pertanian dengan pelaksana Badan Ketahanan Pangan. Pelaksanaan program P2KP merupakan implementasi dari Rencana Strategis Kementerian Pertanian yaitu Empat Sukses Pertanian yang terdiri dari (1) Pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan (2) peningkatan diversifikasi pangan, (3) peningkatan nilai tambah, daya saing, dan ekspor, (4) peningkatan kesejahteraan petani. Peningkatan Diversifikasi Pangan, merupakan salah satu kontrak kerja antara Menteri Pertanian dengan Presiden Republik Indonesia pada tahun 2009-2014, dengan tujuan untuk meningkatkan keanekaragaman pangan. Pelaksanaan program P2KP berbasis sumberdaya lokal diimplementasikan melalui kegiatan (1) Optimalisasi pemanfaatan pekarangan melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), (2) Model Pengembangan Pangan Pokok Lokal (MP3L), serta (3) Sosialisasi dan Promosi P2KP. Melalui tiga kegiatan besar ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat untuk membentuk pola konsumsi pangan yang baik (Kementrian Pertanian, 2014). Kegiatan program P2KP bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, gerakan P2KP ditujukan untuk meningkatkan keragaman dan kualitas konsumsi pangan masyarakat agar lebih beragam, bergizi seimbang dan
aman
guna
menunjang
hidup
sehat,
aktif,
dan
produktif
(Kementrian Pertanian, 2014). Partisipasi masyarakat di dalam kegiatan pembangunan akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Partisipasi akan menjadi suatu hal demokrasi jika masyarakat dilibatkan didalam proses kegiatan dari perencanaan hingga pemanfaatan hasil. Partisipasi masyarakat sangat penting dalam kegiatan program P2KP karena untuk membantu kemudahan dan kelancaran program. Kabupaten
Klaten
merupakan
salah
satu
Kabupaten
yang
melaksanakan program P2KP, sasaran dari program P2KP yaitu kelompok wanita tani yang memanfaatkan pekarangan sebagai lumbung pangan, untuk
3
memenuhi kebutuhan pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman. Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Klaten melaksanakan program P2KP berlangsung sejak tahun 2010 dengan 10 kelompok wanita tani dan terus mengalami perkembangan hingga pada tahun 2015 menjadi 16 kelompok wanita tani yang tersebar di Kecamatan Delanggu, Juwiring, Wonosari, Karangdowo, Pedan, Trucuk, Cawas, Ceper, Bayat, Wedi, Tulung, Polanharjo, Karanganom, Jatinom, Prambanan, Gantiwarno, Kemalang. Program P2KP di Kecamatan Juwiring berlangsung di Desa Bolopleret sejak tahun 2013 sampai tahun 2015 masih berlangsung. Program P2KP di Desa Bolopleret dijalankan oleh kelompok wanita tani “Karya Bunda”. Program P2KP diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap masyarakat secara ekonomis juga dapat melatih wanita tani “Karya Bunda” secara mandiri untuk memenuhi ketersediaan kebutuhan pokok yang bersumber pangan lokal yang berasal dari pekarangan yang dimiliki. Pelaksanaan program P2KP di Desa Bolopleret tidak terlepas dari partisipasi dan peran aktif dari masyarakat khususnya kelompok wanita tani “Karya Bunda” serta seluruh pemerintah baik pemerintah Desa Bolopleret, Kecamatan Juwiring dan Kabupaten Klaten pada setiap tahap kegiatan. Partisipasi kelompok wanita tani “Karya Bunda” sangat diperlukan dalam keberhasilan dan keberlanjutan program P2KP yang mendorong pemanfaatan pekarangan dan peningkatan pola konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Untuk itulah perlu dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi wanita tani dalam program P2KP di Desa Bolopleret Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten tersebut. B. Rumusan Masalah Pangan merupakan hal yang strategis dan sangat dibutuhkan oleh manusia, dimana pangan menjadi hal mendasar yang wajib dicukupi karena konsumsi pangan menjadi syarat yang menunjang berlangsungnya kehidupan. Penyelenggara urusan pangan di Indonesia diatur di dalam
4
Undang-undang Pangan Nomor 18 tahun 2012 pengganti Undang-undang Pangan Nomor 7 tahun 1996, yang dibangun berlandaskan kedaulatan dan kemandirian pangan (Peraturan Menteri Pertanian, 2013). Pelaksanaan program P2KP di Desa Bolopleret Kecamatan Juwring Kabupaten Klaten tidak terlepas dari partisipasi dan kerjasama kelompok wanita tani sebagai menerima program dan seluruh pihak yang terlibat dalam keberlangsungan program P2KP. Penelitian ini memfokuskan pada beberapa variabel yang diperkiran dapat membentuk partisipasi wanita tani yang meliputi umur, tingkat pendidikan, pengalaman berusaha tani, kemampuan ekonomi (tingkat pendapatan), jumlah keluarga dan luas luas lahan pekarangan. Partisipasi petani pada program P2KP dimulai dari tahap perencanaan dan pengambilan keputusan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi, dan pemanfaatan hasil. Partisipasi pada tiap tahap akan menentukan tingkatan partisipasi sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Program P2KP salah satu kegiatan yang mendukung ketahanan pangan untuk menjamin ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup, mutu yang layak yang didasarkan pada pemanfaatan pekarangan dan peningkatan pola konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Dari uraian di atas dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini yang meliputi: 1.
Bagaimana tingkat partisipasi wanita tani dalam program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) di Desa Bolopleret Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten?
2.
Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi wanita tani dalam program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) di Desa Bolopleret Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten?
3.
Apakah terdapat hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi wanita tani dengan tingkat partisipasi wanita tani dalam
5
program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) di Desa Bolopleret Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Mengkaji tingkat partisipasi wanita tani dalam program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) di Desa Bolopleret Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten.
2.
Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi wanita tani dalam program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) di Desa Bolopleret Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten.
3.
Menganalisis hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi wanita tani dengan tingkat partisipasi wanita tani dalam program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) di Desa Bolopleret Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten.
D. Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1.
Bagi peneliti, merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2.
Bagi petani, dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menerima dan menerapkan
program
baru
terutama
tentang
Program
Penganekaragaman Konsumsi Pangan sehingga dapat menambah penghasilan dan pengalaman. 3.
Bagi pemerintah Kabupaten Klaten dan Instansi terkait, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan selanjutnya, khususnya dalam pengembangan program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan.
4.
Bagi pembaca, dapat menjadi bahan informasi dan pertimbangan untuk peneliti selanjutnya.