KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017
MATA PELAJARAN AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS a. Kompetensi Inti : Menguasai struktur, materi, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran/paket keahlian Agribisnis Ternak Unggas yang diampu
b. Kompetensi Dasar (KD)/ Kelompok Kompetensi Dasar (KKD) : Menerapkan penanganan (handling) ternak unggas
c. Materi Pembelajaran : III. Penanganan (handling) Ternak Unggas
1.1. Penanganan (handling) pada Ternak Unggas Penanganan adalah suatu proses yang pada kegiatan manusia melakukan pekerjaan terhadap ternak membutuhkan beberapa pengekangan atau penyesuaian diri ternak tersebut. Dalam penanganan ada yang disebut handling dan restrain. Handling adalah membuat gerakan hewan dibatasi sehingga tidak sulit penanganannya tetapi hewan masih bisa bergerak. Restrain adalah memperlakukan hewan agar tidak bisa bergerak dalam keadaan sadar. Pada dasarnya ternak merupakan hewan liar yang telah didomestikasikan untuk keperluan menghasilkan produk sesusai kebutuhan manusia. Dapat dipastikan bahwa semua jenis ternak yang telah didomestikasikan itu masih mempunyai sifat-sifat dasar, disamping itu ternak-ternak besar (seperti kerbau, sapi) mempunyai tenaga extra yang sangat kuat jika dibandingkan dengan kekuatan manusia, sehingga untuk keperluan pengelolaan sehari-hari kita dituntut untuk menguasai teknikteknik pengusaan ternak (Santosa, 2010). Handling adalah suatu cara atau teknik menangani ternak. Handling diperlukan untuk mempermudah penanganan ternak, baik di lapangan maupun di dalam kandang, menghindarkan kerugian yang disebabkan oleh ternak, menjamin keamanan ternak itu
1
sendiri, mempermudah penanganan sehari – hari, seperti pemotongan kuku, ekor, tanduk, dan lain – lain. Pengetahuan yang berkaitan denga penanganan ternak (handling) yaitu menggunakan tali atau tambang, cara mengikat juga perlu diketahui dengan baik. Hal – hal yang perlu diperhatikan saat melakukan handling ternak adalah mengusahakan datang dari arah depan ternak secara perlahan –lahan sehingga ternak mengetahui kedatangan kita dan tidak terkejut, memperlakukan ternak secara halus agar ternak tidak merasa terkejut.
1.2. Melakukan Penanganan Ternak Unggas Pemotong Paruh Pemotong paruh merupakan suatu keharusan dalam suatu usaha peternakan ayam untuk mendapatkan ayam untuk mendapatkan keuntungan. Ada empat hal yang akan dicapai dengan adanya pemotongan paruh ini yaitu : - Menghilangkan sifat kanibalisme pada ayam - Meningkatkan efisiensi dalam pemberian pakan – Mengurangi terjadinya stress – Menurunkan konversi makanan. Kanibalisme pada ayam merupakan kebiasaan saling mematuk diantara sesamanya yang meupakan naluri sejak lahir. Konversi makanan adalah banyaknya makanan yang dibutuhkan untuk tiap pertumbuhan berat badan per 1 kg. Pemotongan paruh yang dilakukan pada DOC juga memberikan keuntungan dalam hal penanganan jauh lebih mudah dan paruhnya masih lunak, disamping itu apabila ayam mengalami stress akibat pemotongan paruh maka masih tersedia waktu yang cukup panjang untuk mengembalikan kondisinya kepada keadaan semula. Untuk menghindari kemungkinan paruh kembali runcing pada umur 18 minggu ( periode grower ) dapat diatasi dengan cara memotong paruhnya sependek mungkin. Sebagai pedoman paruh dapat disisakan sepanjang 2-3 mm dari lubang hidung atau setengah dari panjang paruh semula. Alat untu
2
memotong paruh disebut debeaking dan memotong paruh disebut electric debeaker. Alat pemotong paruh yang biasa digunakan yaitu
electric debeaker.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemotongan paruh ini : a.
Pemotongan paruh dilakukan pada anak ayam umur 6 - 9 hari, dan paruh yang dipotong 1/3 dari panjang paruh bagian atas. Lama pemotongan sekitar 2-3 detik.
b.
Pisau pemotong harus pijar, yaitu temperatur pisau sekitar 815oC (1500 oF).
c.
Harus teliti, jangan memotong paruh anak ayam lebih dari 500-600 ekor/jam. Kalau tidak tepat harus dipotong lagi pada umur 10-12 minggu.
Debeaking adalah suatu usaha pemotongan paruh unggas untuk tujuan tertentu. Penerapan program potong paruh ini hanya untuk unggas darat saja sedang untuk unggas air tidak perlu karena pada unggas air jarang terjadi sifat kanibal. Alat potong paruh disebut dengan debeaker. Debeaking adalah suatu usaha pemotongan paruh unggas untuk tujuan tertentu. Penerapan program potong paruh ini hanya untuk unggas darat saja sedang untuk unggas air tidak perlu karena pada unggas air jarang terjadi sifat kanibal. Alat potong paruh disebut dengan debeaker.
Tujuan pemotongan paruh : 1. Mencegah kanibalisme 2. Mencegah pematukan bulu 3. Mengurangi ransum yang terbuang
3
Ilustrasi 3. Mesin pemotong paruh
Ilustrasi12. 3. Pemotong Alat elektrik debeaker Gambar Paruh (Sudaryani dan Santosa, 1995)