Agribisnis Ternak Unggas
This post was published to atugsmknkdm at 22:38:44 30/05/2011
Modul agribisnis ternak unggas Category
MODUL 7
MEMBUAT PAKAN (SEMESTER GENAP AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS)
Sebe lum mem Tepung darah utusk Kapur an Minyak sawit untuk Dedak mem Jagung kuning buat Tepung ikan paka Premix mineral n DL Met kons L Lysine Bungkil kedelai entra t, kita perlu mempertimbangkan faktor ekonomisnya. Untuk mencampur konsentrat memerlukan investasi mesin pakan yang mahal misalnya untuk mesin dengan kapasitas produksi 30 ton perhari diperlukan investasi sebesar Rp.300.000.000. untuk peternak dengan jumlah ayam sedikit kebanyakan membeli konsentrat jadi atau membuat sendiri secara manual (dengan tangan dan peralatan sederhana). Untuk dapat memberikan kemampuan yang dibutuhkan pada usaha yang besar maka akan dibahas bagaimana membuat pakan konsentrat. Proses pembuatan dimulai dengan formulasi, menggiling, mengukur dosis, mencampur, membuat pellet, membuat cruble , menayak, mengemas dan menyimpan pakan. Bahan pakan
Jumlah (persen) 2 1 6 20 45 9 0,5 0,2 0,3 16
1. Formulasi Menyusun formulasi pakan konsentrat ayam telah dibahas pada bab formula pakan. Sebagai contoh salah satu formulas pakan broiler starter tertera pada tabel..... Tabel .....Formula pkan broiler starter
2. Grinding (Menggiling) Tujuan menggiling bahan pakan adalah untuk mengecilkan ukuran partikel. Dengan pertikel yang lebih kecil kita memperoleh beberapa keuntungan yaitu meningkatkan daya cerna, hasil pencampuran merata dan memungkinkan untuk diproses menjadi pakan bentuk pelet.
Model Mesin Penggiling Direktorat Pembinaan SMK 2008
Agribisnis Ternak Unggas
Proses pengecilan ukuran terdapat 3 rancangan yang berbeda yaitu : Hantaman, partikel pakan dikecilkan dengan dipukul dengan besi yang bergerak cepat dan dilempar menghantam suatu dinding. Bahan dikecilkan ukurannya dengan tekanan hantaman. Contoh mesin: hammer mill. Gesekan, partikel pakan dikecilkan melalui mekanisme gesekan dari 2 permukaan yang bergerak dengan kecepatan yang berbeda. Contoh: Disk Mill Tekanan, partikel pakan ditekan sampai pecah, contoh Roller mill Ukuran partikel yang dikehendaki untuk setiap jenis ternak tertera pada Tabel ...... Dari formula tersebut diatas bahan pakan yang perlu digiling adalah jagung dan bungkil kedelai. Mesin penggiling yang digunakan hammer mill atau disk mill. Contoh HammerMill tertera pada Gambar 146. Tabel. .... Ukuran Partikel Konsentrat
No
Ternak
Ukuran (mm)
1 2 3 4
Babi Broiler Petelur Sapi
0,5-0,7 0,7-0,9 0,9-1,5 0,8-1,0
Sumber: IPC,2000
Gambar 146. Hammer Mill
Hammer mill terdiri dari inlet (tempat masuk bahan), pelat pemecah, rotor dan palu, screen (saringan) dan outlet tempat keluarnya bahan pakan. Rotor terdiri dari as, piringan dan palu-palu. Kecepatan perputaran rotor antara 1500 atau 3000 rpm (rotari perminute). Palu dibuat dari lempengan besi yang diperkeras dengan ukuran palu rata – rata sbb: Panjang 150-250 mm Lebar 50-70 mm Tebal 3-8 mm Saringan (Screen) berfungsi mengatur ukuran partikel dari bahan pakan. Ukuran lubang screen antara 1,5 sd 12 mm, dengan daerah berlubang sekitar 30-50%. Kapasitas daya giling hammer mill dipengaruhi oleh karakteristik bahan yang digiling dan karakteristik instalasi mesin. Karakteristik bahan antara lain:
Direktorat Pembinaan SMK 2008
Kekerasan, dan kandungan serat kasar Kandungan air
Agribisnis Ternak Unggas
Kandungan partikel halus yang sudah ada Ukuran partikel yang diinginkan
Sedangkan ukuran karakteristik mesin yang berpengaruh antara lain: Kondisi dan ukuran pelat penghancur Kondisi palu (hammers) Luas dan lubang pada screen (saringan) Kapasitas aspirasi Sebagai perbandingan pada Tabel …… dipaparkan hubungan antara daya, bahan dan screen. Sebagai perkiraan diperlukan 5-8 KW (Kilo Watt) motor untuk menggiling 1 ton bahan campuran perjam.
Pengoperasian Gilingan Pengoperasian gilingan diklasifikasikan menjadi 2 yaitu penggilingan tunggal (Single Grinding), dan penggilingan campuran bahan pakan (Mix
Grinding), masing-masing dijelaskan sebagai berikut: Penggilingan Tunggal Sistem Penggilingan tunggal adalah bahan pakan digiling satu persatu, kemudian ditimbang dan dicampur. Keuntungannya diperlukan biaya energi yang lebih rendah dan ukuran partikel dapat dikontrol lebih baik. Digunakan jika bahan pakan yang sudah halus dan bahan pakan yang perlu digiling sedikit. Sistem Penggilingan campuran, bahan-bahan pakan ditimbang kemudian digiling bersama-sama, untuk selanjutnya dicampur. Bahan yang ukuran partikelnya sudah halus seperti mineral, vitamin tidak perlu digiling, bisa langsung dimasukkan mixer. Keutungannya bahan yang sulit digiling dapat digiling campur dengan bahan lain, tidak perlu menyimpan bahan yang sudah digiling sehingga hemat gudang.
Tabel. ..... Hubungan Daya, Bahan dan Screen dengan Kapasitas.
KW
Daya PK
Bahan
7,5 10 Jagung 7 10 Jagung 7 10 Sorgum 7 10 Sorgum 7 10 Padi 7 10 Gandum 7 10 gaplek pelet 7 10 Bungkil kedelai Sumber, IPC 2000
Direktorat Pembinaan SMK 2008
Lubang creen (mm) 3 8 3 8 3 3 3 3
Kapasitas Kg/jam) 1.240 3.300 1.760 4.680 1.100 900 1.880 1.580
Agribisnis Ternak Unggas
3. Dosing Dosing merupakan kegiatan menimbang bahan pakan dengan dosis sesuai formulasi. Misal kita akan membuat bahan sebanyak 100 kg, dengan formulasi pada Tabel ..... di atas. Alat timbangan yang digunakan bisa berbentuk timbangan duduk, timbangan pegas atau digital. Pada timbangan manual menggunakan sistem pegas sedang timbangan digital menggunakan Load Cell dan indikator elektronik. Timbangan tersebut digunakan untuk menimbang bahan yang dimasukkan dalam karung. Contoh-contoh bentuk timbangan tertera pada Gambar 147, 148 dan 149.
Gambar 147. Timbangan Platform
Gambar 148 Timbangan Pegas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
Agribisnis Ternak Unggas
Gambar 149. Timbangan Digital
Bahan pakan yang ditimbang masing-masing sebanyak yang tertera pada Tabel....... Keakuratan penimbangan sangat penting untuk menjamin komposisi pakan yang diinginkan. Penyimpangan ditentukan oleh jenis timbangan yang digunakan dan keakuratan pengoperasinnya. Keakuratan timbangan manual sekitar 0,3%, sedangkan pada timbangan digital sekitar 0,1-0,2% dari kapasitas timbang maksimum. Pada umumnya bahan pakan ditimbang dalam wadah karung, untuk bahan pakan yang porsinya sedikit sebaiknya menggunakan timbangan kecil, agar lebih akurat. Tabel...... menimbang pakan dengan formula Bahan pakan
Jumlah (kg)
Tepung darah Kapur Minyak sawit Dedak Jagung kuning Tepung ikan Premix mineral DL Met L Lysine Bungkil kedelai
2 1 6 20 45 9 0,5 0,2 0,3 16
4. Mixing Proses Mencampur Mixing (mencampur) bertujuan untuk membuat homogen masa bahan-bahan pakan agar tida mudah dipisahkan lagi. Bahan pakan yang dicampur bisa terdiri dari: Hanya bahan kering saja Direktorat Pembinaan SMK 2008
Agribisnis Ternak Unggas
Bahan kering dengan sebagian kecil bahan cair misal pakan dengan campuran tetes <10%. Mencampur cair dengan cair (lemak, vitamin, minyak) Bahan pakan diklasifikasikan menjadi bahan makro dan mikro. Bahan makro adalah bahan yang dalam formulasi jumlahnya > 5%, sedang bahan mikro jumlahnya antara 0,01 s.d 5%.
Homogenitas dan Kualitas Kualitas hasil campuran diukur dengan homogenitas campuran bahan. Tingkat homogenitas ditentukan oleh ukuran sampel dan aturan variasi yang ditetapkan. Ukuran sampel untuk pakan ayam 10 gram. Variasi penyimpangan yang diperbolehkan ditiap pabrik dan negara berbeda. Pabrik pakan yang bagus menetapkan standar penyimpangan sebesar ± 5%. Hasil pencampuran ditentukan oleh karakteristik bahan, mesin dan waktu mencampur.
Karakteristik Bahan Ukuran partikel yang makin kecil mempunyai peluang homogen lebih baik dari partikel yang lebih besar. Bentuk partikel yang tidak beraturan menyulitkan mencampur secara homogen. Tingkat kepadatan bahan pakan yang berbeda antara satu dengan lainnya menyulitkan homogenitas. Sebagai gambaran tingkat kepadatan bahan campuran 1-2,5 kg/dm3, lemak 1kg/dm3, bahan tanaman 1,4 dan mineral 2,4 kg/dm3. bahan yang kandungan airnya tinggi menyulitkan homogenitas, solusinya digiling dengan bahan pakan lainnya. Karakteristik Mesin Konstruksi dan cara pengoperasian mempengaruhi hasil pencampuran. Arah pergerakan bahan dalam mesin yang makin tidak teratur meningkatkan homogenitas. Makin cepat pergerakan pedal, atau pita mixer meningkatkan homogenitas. Dinding mixer yang kasar menyebabkan gerakan partikel tidak beraturan dan meningkatkan homogenitas. Listrik statis dari bahan pakan perlu diatasi dengan memasang kabel dari mixer ke tanah. Horizontal mixer memiliki batas isi maksimum dan minimum, dengan vertikal mixer dapat disi dengan variasi yang lebih leluasa. Waktu Mencampur Waktu yang diperlukan untuk mencampur dipengaruhi oleh tipe mixer, dan tingkat pencampuran awal (premixing). Mixer tipe vertikal memerlukan waktu mencampur 8-15 menit, sedangkan tipe horizontal butuh waktu 3-4 menit untuk memperoleh pencampuran yang homogen. Horizontal mixer perlu waktu lebih singkat karena gerakan bahan pakan dalam mixer lebih tidak beraturan daripada vertikal mixer. Bahan pakan mikro dilakukan pencampuran terlebih dahulu. Semakin banyak bahan yang premixing akan memerlukan waktu yang lebih singkat pada saat pencampuran bahan-bahan pakan.
Kontaminasi Kontaminasi merupakan tercampurnya pakan dengan bahan yang tidak dikehendaki dalam formula. Walaupun tidak menyakiti ternak tetapi mengganggu homogenitas dan kualitas pakan yang dibuat. Penyebab kontaminasi adalah kurang bersihnya peralatan yang digunakan, mengembalikan debu yang Direktorat Pembinaan SMK 2008
Agribisnis Ternak Unggas
dikumpulkan kedalam formula, kesalahan menimbang bahan pakan, dan kontaminasi dari bahan baku pakan.
Penambahan Bahan Cairan Mencampur bahan cair dengan bahan kering sangat sulit untuk memperoleh homogenitas. Bahan akan cenderung menggumpal dan susah dicampur. Contohnya penambahan minyak sait. Agar diperoleh homogenitas yang baik diperlukan mixer dengan perputaran pedal yang tinggi. Tingkat penambahan minyak tergantung tingkat penyerapan bahan kering lainnya. Disarankan untuk menambah antara 5-7% minyak pada pakan ayam broiler. Untuk menambahkan bahan cair diperlukan mesin khusus (Liquid adding Machine) atau secara manual dengan disemprotkan ke bahan pakan dalam mixer.
Jenis Mixer Mencampur bahan pakan yang sudah ditimbang dengan alat pencampur (Mixer). Jenis mixer ada dua macam yaitu vertical dan horizontal mixer. 1. Vertikal Mixer Vertical mixer terdiri dari wadah berbentuk silindris dengan penampung di bawahnya (hopper). Kelebihan vertical mixer adalah tenaga yang dibutuhkan lebih kecil (5,5 KW untuk mixer dengan kapasitas 2 ton), murah, kapasitas fleksibel. Kekurangannya adalah waktu mencampur lama (7-8 menit), pengosongan lambat, perlu bangunan tinggi. Contoh Vertikal Mixer tertera pada Gambar 150.
Gambar 150. Vertical Mixer
2. Horizontal Mixer Horizontal mixer terdiri dari silinder horizontal (atau berbentuk U), dengan as yang dipasang dengan pisau pencampur berbentuk helix tunggal atau ganda.
Direktorat Pembinaan SMK 2008
Agribisnis Ternak Unggas
Kelebihan horizontal mixer adalah waktu pencampuran singkat (3-5 menit), pengeluaran pakan cepat, bisa mencampur bahan cair. Kelemahannya adalah investasi tinggi, tenaga penggerak lebih besar (15 KW untuk mixer dengan kapasitas 1 ton/batch). Contoh horizontal mixer tertera pada Gambar 151.
Gambar 151. Horizontal Mixer
Proses mencampur dimulai dari bahan pakan yang paling sedikit kemudian bahan yang lebih banyak. Urutan pencampuran pada contoh pakan broiler starter adalah tepung ikan, kedelai, dedak, jagung dan terakhir minyak. Pada jenis alat tertentu bahan yang sedikit tidak bisa tercampur, sehingga diadakan pencampuran awal (pre mixing) sebelum dimasukkan mixer. Bahan yang dicampur awal adalah metionine, lysine, remix mineral, kapur dan tepung darah. Pencampuran dilakukan dengan mixer kecil. Kemudian dimasukkan kedalam mixer besar untuk pencampuran.
5. Bagging (Mengemas) Memasukkan pakan kedalam karung plastic PVC untuk pakan berbentuk mash (tepung). Setelah dimasukkan kemudian ditimbang sesuai dengan kemasan yang diinginkan, misal 50 kg per karung. Penutupan karung dapat dilakukan dengan mengikat tali, atau menjahit dengan mesin jahit. Contoh mesin jahit tertera pada Gambar 152.
Direktorat Pembinaan SMK 2008
Agribisnis Ternak Unggas
Gambar 152. Mesin Jahit Karung
Untuk pakan ayam broiler kebanyakan dibuat dalam bentuk crumbel atau butiran. Untuk itu pakan mash tersebut akan dibuat pellet dan crumble.
6. Storing (Menyimpan) Pada penyimpanan pakan jadi, alas lantai diberi pallet kayu. Perhatikan kelembaban, kebocoran, hama tikus dll. Bahan pakan konsentrat berasal dari tanaman dan limbah ternak yang mudah rusak. Kerusakan selama penyimpanan dapat disebabkan oleh biologis, fisik dan kimia. Kerusakan secara biologi disebabkan oleh serangga, kutu, mirkoorganisma bakteri (jamur dan ragi), tikus serta burung. Kerusakan yang disebabkan oleh fisik dan kimia disebabkan oleh kehilangan kelembaban, oksidasi lemak, dll.
7. Membuat Pellet Membuat pelet merupakan proses memadatkan campuran pakan tepung. Pross pembuatan pelet mempunyai kelebihan dan kekurangan. Masing-masing dijelaskan sbb:
Kelebihan dan Kekurangan 1. Kelebihan Pakan menjadi lebih padat dari bentuk tepung sehingg menghemat gudang penyimpanan, dan biaya pengangkutan Tidak terjadi perpisahan partikel besa dan kecil seperti pakan tepung Bahan pakan yang berdebu yang tidak bisa dicampur pada pakan bentuk tepung dapat dignakan pada pakan pelet Pemanasan bahan sebelum dibuat pellet akan membunuh bakteri, dan meningksnksn nilai gizi Penanganan pelllet lebih mudah dan kehilangan pakn lebih sedikit Konsumsi pakan lebih cepat dan mudah Ayam tidak bisa memilih bahan pakan yang besar. 2. Kekurangan Direktorat Pembinaan SMK 2008
Agribisnis Ternak Unggas
Biaya mesin pelet mahal Memerlukan tenaga kerja terampil Biaya perawatan mesin pelet mahal Konsumsi energi tinggi
Tahap Pembuatan Pellet Proses pembuatan pellet dapat dibagi menjadi 4 tahap yaitu pengkondisian bahan pakan dengan air, tetes atau dengan uap panas, pembentukan pellet, pendinginan pelet dan mengayak pellet jadi 1. pengkondisian Pengkondisian yang paling banyak dilakukan adalah penambahan tetes dan uap panas. Tets yang ditambahkan disarankan tidak lebih dari 12%, jika terlalu banyak bahan pakan akan menggumpal. Penambahan tetes dimaksudkan untuk meingkat energi dan aroma pakan. Uap panas dari boiler diperlukan untuk menimgkat daya rekat bahan dan membunuh bakteri. Pada mesin pellet kapasitas kecil (1-2 ton perjam) sering tidak ditambahkan uap air, sebagai gantinya ditambah air dengan dosis tidak lebih dari 2%. Operator mesin boiler harus terlatih dan memerlukan sertifikat opertor dari departeen tenaga kerja. Keslahan penoperasian boiler dapat meledak dan mencedarai operatornya. 2. Pengepresan Bahan pakan yang dikondisikan kemudian akan dipres dengan tekanan tinggi (1.200 kg/cm2) melalui lubang kecil. Bahan baku ditekan dan setelah keluar dari loang dipotong dengan pisau secara otomatis. Besarnya diameter lubang bervariasi antara 2 -10 mm. Mesin yang dipakai disebut mesi pellet. Jenis mesin pellet ada 2 yaitu berbentuk ulir (auger), dan ringdie preses. Gambar 153. contoh mesin pellet ring-die.
Gb 153. Mesin Pellet Sumber: Anyang Co LTd
3. Pendinginan Direktorat Pembinaan SMK 2008
Agribisnis Ternak Unggas
Pellet yang keluar dari mesin pellet masih panas dan lunak karena terjadinya gesekan pada proses pembuatan pellet. Untuk itu perlu didinginkan dan dikeringkan. Pendinginan dilakukan dengan mengalirkan udara kedalam pakan pellet pada mesin pendingin vertikal. Proses pendnginan berlangsung selama 15-20 menit. Contoh mesin pendingin tertera pada gambar154.
Gb 154. Mesin Pendingin Pelet Sumber: Anyang Co LTd
4. Pengayakan/Pembuatan Crumbel Untuk pakan yang akan diberikan dalam bentuk pellet, maka pellet yang sudah dingin akan diayak. Tujuan pengayakan untuk memisahkan partikel kecil pada pellet. Untuk pakan yang akan dibuat crumble maka pakan pellet yang sudah jadi akan dihancurkan lagi dengan mesin crumble. Contoh mesin pengayak tertera pada gambar.... dan contoh mesin pembuat crumble tertera pada gambar 155.
Gambar 155. Mesin Pengayak Pelet Sumber: Anyang Co LTd
Gambar 156. Mesin Pembuat Sumber: Anyang Co LTd
5. Penimbangan dan Pengemasan
Direktorat Pembinaan SMK 2008
Crumbel
Agribisnis Ternak Unggas
Pellet yang sudah jadi timbang dalam karung sebanyak 50Kg. Karungkarung tersebut kemudin dijahit dan disusun dalam gudang penyimpanan. Di banyak negara Eropa, pakan tidak dimasukkan karung, tetapi diangkut ke farm dalam bentuk curah. Pengangkutan dengan mobil tangki khusus. Di lokasi farm kana disimpan dalam silo untuk selanjutnya diberikan ke ayam melalui tempat pakan otomatis.
8. Kendala Pembuatan Pakan Kendala yang umum dihadapi dalam usaha pembuatan ransum unggas adalah : Ketersediaan bahan baku. Bahan baku pakan sulit untuk tersedia sepanjang waktu dengan kualitas yang sama. Peralatan untuk pembuatan pakan cukup mahal. Kualitas bahan baku berfluktuasi sebagai formulasi harus selalu disesuaikan dengan kualitas bahan baku pakan tersebut.
9. Lembar Aplikasi Konsep Lakukan pencampuran pakan ayam petelur kayer dengan formulasi konsentrat 35%, jagung 45% dan dedak 20%. Kandungan konsentrat air 10%, protein 37%, lemak 4%, serat kasar 8%, abu 35%, Ca 10-12% dan P 1,5%.
10. Lembar Pemecahan Masalah Harga pakan jadi mahal, sedang untuk mencampur sendiri sering hasilnya kurang bagus. Jalan yang diambil membeli konsentrat jadi dan mencampur dengan jagu8ng dan dedak lokal. Carilah informasi harga bahan pakan terebut dan hitunglah biaya pembuatan pakan per kg.
11. Lembar Pengayaan 1. Mesin penggiling dengan proses hantaman/pemukulan disebut a. Hammer Mill b. Disk Mill c. Roller Mill Direktorat Pembinaan SMK 2008
Agribisnis Ternak Unggas
2. Proses penimbangan bahan pakan sesuai dosis formulasi disebut: a. Grinding b. Dosing c. Bagging 3. Penyimpangan pengukuran homogenitas pakan rata-rata a. 10% b. 3% c. 5% 4. Tujuan mencampur bahan pakan adalah: a. Membuat bahan pakan homogen b. Mengahancurkan pakan c. Meningkatkan nilai gizi 5. Wajtu yang diperlukan untuk mencampur bahan pakan dengan horizontal mixer adalah a. 4 menit b. 15 menit c. 20 menit
PENGADAAN DAN PENYIMPANAN PAKAN
Peternak harus memutuskan apakah akan membeli pakan jadi, atau Direktorat Pembinaan SMK 2008
mencampur sendiri. Faktor yang haris dipertimbangkan adalah faktor ekonomi, ketersediaan bahan pakan,
Agribisnis Ternak Unggas
kemampuan peternak dan ketersediaan mesin pakan. Masingmasing alternatif dibahas sbb
Membeli Pakan Jadi pakan ayam jadi teredia dengan berbagai merek dan produk. Pemilihan merk pakan yang akan dibeli tergantung dari kualitas pakan, harga pakan, ketersediaan pakan disekitar lokasi usaha ayam kita. Pembelian pakan dengan partai besar dapat dilakukan langsung ke pabrik pakan. Setiap pabrik pakan memiliki technical service (TS) yang sering datang ke kita untuk menawarkan pakan ke farm kita. Order minimal mengikuti kapasitas angkut kendaraan misal 4 ton, 6 ton atau 8 ton sekali angkut. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah cara pembayaran. Cara pembayaran tergantung hasil negosiasi kita dengan produsen pakan. Ada pembayaran cash (tunai), atau dengan jangka waktu tertentu, misal 1 atau 2 minggu setelah pakan dikirim. Pada saat negosiasi juga perlu disepakati harga pakan, apakah harga franko pabrik atau harga franko farm kita. Untuk pembelian partai sedikit dapat membeli melalui poultryshop yang ada dikota kita. Namun semakin panjang mata rantai antara produsen pakan dan peternak semakin mahal harga pakan, karena pada setiap mata rantai mengambil keuntungan. Faktor yang perlu diperhatikan pada saat penerimaan pakan adalah memeriksa jenis pakan, jumlah pakan, kondisi kemasan apakah sesuai dengan order kita. Petugas pengirim pakan akan membawa surat jalan dan DO (delivery order) untuk diserahkan ke pembeli, ditanda tangani, diambil Direktorat Pembinaan SMK 2008
satu lembar dan lembar yang lain dikembalikan ke produsen/pengirim pakan. Setelah pengecekan sesuai dengan order maka pakan bisa diturunkan dan disimpan digudang pakan.
Membuat Pakan Sendiri Bahan pakan untuk menyusun konsentrat ternak unggas terdiri dari biji-bijian, produk hewani, mineral, vitamin, obat-obatan, asam amino, dan bahan limbah pertanian. Bahan bahan tersebut akan disusun suatu formula untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ayam kita. Setelah kita memutuskan akan mensun pakan sendiri maka kita akan mencari informasi dan mengadakan bahan tersebut. Agar pakan yang kita susun baik, maka bahan baku pakan juga harus berkualitas baik. Untuk mengetahui kualitas bahan dilakukan secara fisik dan kimia.
1. Uji Mutu Bahan Pakan Secara Fisik. Secara fisik tiap bahan pakan memiliki karakteristik yang berbeda antara satu bahan dengan bahan yang lain. Tekstur, bau dan warna merupakan tolok ukur fisik.
Tekstur Setiap bahan memiliki tekstur yang khas. Dedak padi memiliki tekstur yang halus, semakin kasar teksturnya maka semakin rendah mutunya. Bagian yang halus berasal dari kulit ari yang nilai gizinya baik, sedang tekstur kasar berasal dari pecahan
Agribisnis Ternak Unggas
sekam yang nilai gizinya rendah. Aroma Setiap bahan baku memiliki aroma yang khas. Dari segi aroma perlu dipertimbangkan apakah bahan pakan yang kita beli aromanya bagus atau tengik. Bahan pakan yang tengik menandakan bahwa bahan tersebut sudah lama dan tidak baik untuk ternak. Disamping ternak tidak suka, juga dapat menyebabkan ternak diare. Ketengikan bahan pakan (rancidity) terjadi karena asam lemak pada suhu ruang dirombak akibat hidrolisis atau oksidasi menjadi hidrokarbon, alkanal, atau keton, serta sedikit epoksi dan alkohol (alkanol). Aroma yang kurang sedap muncul akibat campuran dari berbagai produk ini.
Jamur Bahan pakan yang kadar airnya tinggi atau disimpan ditempat yang lembab dapt mudah tumbuh jamur. Sebaiknya jangan membeli bahan pakan yang berjamur karena kualitas turun dan dapat menyebabkan keracunan pada ayam.
Secara Kimia Warna Setiap bahan pakan memiliki warna yang spesifik. Penyimpangan warna dari warna standar menunjukkan adanya penyimpangan kualitas bahan pakan. Misal dedak warnanya coklat kekuningan, jika kita mendapati dedak berwarna kehitaman menunjukkan adanya penyimpangan mutu dedak tersebut.
Bahan yang kita beli perlu dicek apakah ada pencemaran dari benda atau produk lain. Misal pencemaran batu, sekam, bahan kimia, dan kotoran lainnya. Pencemaran bahan baku pakan bisa menurunkan kualitas pakan dan dalam beberapa kasus menyebabkan ayam keracunan, sehingga perlu dihindari pencemaran yang berbahaya.
Pencemaran
Direktorat Pembinaan SMK 2008
Kualitas bahan pakan dipengaruhi oleh kadar nutrisi yang dikandungnya. Analisa bahan pakan yang digunakan adalah analisa proximat. Analisa proximat digunakan untuk mengetahui kadar air, protein kasar, lemak, serat kasar, dan mineral. Pada pabrik pakan yang besar atau pembelian bahan/pakan jadi dalam jumlah besar analisa proximat perlu dilakukan untuk mengetahui mutu
Agribisnis Ternak Unggas
pakan. Pada pembelian dalam jumlah sedikit analisa proximat jarang dilakukan karena biaya analisa yang relatif mahal dan memerlukan waktu yang agak lama. Teknisi yang ahli bisa mengetahui kadar air dengan merasakan dengan sensor tangan (meremas) atau menggigit bahan pakan. Bahan pakan dengan kandungan air tinggi akan terasa lembab ditangan, atau pada waktu digigit tingkat kekerasannya berbeda. Bahan yang sering diuji dengan gigitan adalah biji jagung. Penyimpangan kualitas dapat menyebabkan penolakan bahan pakan atau penurunan harga bahan pakan tersebut. Bahan pakan yang rusak mutunya sangat rendah dan ternak tidak akan menyukainya. Kondisi kualitas bahan pakan berdasarkan hasil analisis proximat pada laboratorium yang bersertifikat dijadikan masukan untuk negosiasi harga bahan pakan. Tingkat harga yang disepakati antara pemasok (penjual) bahan baku dan pembeli sangat tergantung dari kualitas bahan pakan dan kemampuan negosiasi dari pembeli dan penjual.
Direktorat Pembinaan SMK 2008
Misalnya kita membeli dedak 20 ton dengan kesepakatan perjanjian sbb: standar kualitas kadar air 10,2%, kadar protein 13%, Serat kasar 15% dan harga Rp. 1500,- per kg. Dari hasil analisis proximat diketahui kualitas dedak kadar air 13%, protein 10% dan serat kasar 20%. Maka akan dilakukan negosiasi ulang mengenai harga dedak tersebut. Dari hasil kesepakatan misalnya harga disepakati Rp. 700,per kg. Pada kondisi tersebut biasanya posisi penjual sangat lemah, sebaliknya pembeli diposisi yang kuat. Dengan demikian pengetahuan pembeli terhadap karakteristik bahan baku sangat penting. Dalam pembelian tidak hanya faktor harga yang dipertimbangkan tetapi kualitas dari bahan pakan tersebut juga perlu dipertimbangkan.
Penyimpanan Bahan Baku dan Pakan Pakan yang kita pesan segera dibongkar (diturunkan ) dari truk. Pada kebanyakan farm ayam pembongkaran dilakukan dengan tenaga manusia. Setelah diturunkan langsung dibawa ke tempat penyimpanan. Tempat penyimpanan harus dibuat agar dapat menjamin kualitas pakan yang kita simpan.
Agribisnis Ternak Unggas
Syarat Bangunan Penggudangan Bangunan gudang merupakan salah satu penentu keberhasilan sistem dan proses penggudangan. Oleh karena itu untuk mendukung keberhasilan dalam sistem dan proses penggudangan bahan pakan dan pakan diperlukan persyaratan bangunan penggudangan. Persyaratan tersebut meliputi persyaratan lokasi dan letak bangunan serta persyaratan teknis bangunan.
Persyaratan letak bangunan Strategis berdasarkan perhitungan ekonomis, dekat dengan sumber produksi, dekat dengan lokasi pemasaran, untuk mempermudah proses pembelian dan penjualan. Dekat dengan sarana transportasi Terpisah dari bangunan rumah tinggal, mes, asrama dan perkantoran Mudah memperoleh fasilitas penerangan, sumber air cukup Jauh dari semak belukar, untuk menghindari dari hama tikus, burung, serangga Jauh dari tempat sumber pencemaran lingkungan, seperti tempat pembuangan sampah dan buangan-buangan lain Sesuai dengan rencana induk tata kota Area cukup luas untuk perluasan dimasa mendatang Persyaratan teknis Kerangka bangunan harus kokoh, konstruksinya kuat, Direktorat Pembinaan SMK 2008
untuk menjamin keselamatan bangunan itu sendiri, pekerja dan bahan yang disimpan Lantai dibuat dari bahan yang cukup kuat untuk dapat mendukung beban bahan yang disimpan. Kedap air, air tanah tidak naik dan masuk ke dalam ruang gudang Dinding kokoh dan kedap air Atap rapat sehingga tidak ada air hujan yang masuk ke dalam ruang gudang Sistem drainase yang baik Tidak ada saluran air di atap (talang) yang bocor Ventilasi cukup, untuk keperluan sirkulasi udara Pintu kuat dan rapat agar tidak mudah dimasuki tikus,serangga dan binatang pengerat lainnya Penerangan di luar dan di dalam cukup Pintu keluar dan masuk terpisah Ruang harus bersih dan rapi Memiliki tempat khusus untuk bongkar muat bahan pakan dan pakan Perlengkapan gudang cukup lengkap
Jenis-jenis Bangunan Penyimpanan Bangunan Gudang Bangunan gudang digunakan untuk penyimpanan dalam karung dengan cara penumpukan dengan sistem pallet, staffel maupun curah. Gudang in paling banyak digunakan oleh peternak di Indonesia.
Agribisnis Ternak Unggas
Silo Silo merupakan bangunan untuk gudang yang berbentuk seperti silinder. Digunakan untuk penyimpanan bahan yang berbentuk biji-bijian dan tepung dengan model curah (tidak dikemas). Di Indonesia silo banyak dgunakan pada pabrik pakan besar, dengan kapasitas > 20 ton perjam produksi pakan. Silo dipakai untuk menyimpan bahan pakan dalm jumh sebagai cadangan untuk menjaga kontinyiutas produksi pabrik pakan. Bin Bin merupakan tempat penyimpanan bahan pakan atau pakan untuk sementara sebelum mengalami mengalami proses selanjutnya. Bin biasanya berbentuk silinder atau tabung yang ditempatkan dengan posisi vertikal Tangki/drum Tangki merupakan bangunan untuk menyimpan bahan pakan yang berbentuk cair. Missal tetes, minyak dan lemak binatang. Peralatan dan Kelengkapan Ruang Penggudangan
Direktorat Pembinaan SMK 2008
Alat dan kelengkapan yang diperlukan untuk mendukung kegiatan penggudangan antara lain :
Alat transportasi di dalam gudang: Lori/hand palet atau whel barrow, Forklift Kelengkapan penyimpanan: Pallet, Kartu stok, Kelengkapan lain: Alat kebersihan, Termometer ruangan , Hygrometer, AC, ATK
Tata Cara Penggudangan Penggudangan bahan pakan dan pakan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Cara-cara penggudangan ini disesuaikan dengan jenis dan spesifikasi bahan pakan untuk mempermudah proses penyimpanan dan pembongkaran kembali bahan yang disimpan. Beberapa cara penyimpanan tersebut antara lain penyimpanan dalam karung, penyimpanan, dalam bentuk curah di lantai gudang penyimpanan dalam bentuk curah di dalam tangki dan penyimpanan dalam bentuk curah di dalam silo.
Penyimpanan Dalam Karung Yang dimaksud penyimpanan di dalam karung adalah bahwa sebelum disimpan di dalam gudang, bahan pakan dan pakan terlebih dahulu harus dikemas di dalam karung. Jenis karung yang digunakan dapat berupa karung plastik maupun karung goni.
Agribisnis Ternak Unggas
Penyimpanan Dalam Bentuk Curah di Dalam Gudang
biji-bijian, seperti jagung kuning.
Penyimpanan dalam bentuk curah di dalam gudang artinya bahwa bahan pakan ditumpah di lantai gudang yang sudah diberi sekat atau tanpa sekat.
Penyimpanan cara ini digunakan untuk bahan pakan yang berbentuk cair. Seperti tetes (molasses) atau minyak nabati. Penyimpanan cara ini biasanya dilengkapi dengan pompa untuk mempermudah proses pengeluaran bahan yang akan digunakan dalam pembuatan pakan.
Penyimpanan Dalam Bentuk Curah di Dalam Silo Penyimpanan dalam bentuk curah di dalam silo artinya bahwa bahan pakan disimpan dalam bentuk curah di lantai di dalam ruang penyimpanan khusus yang berbentuk silinder yang disebut dengan silo. Lantai gudang (lantai silo) membentuk kerucut dengan posisi yang runcing berada di bawah, sehingga bahan pakan akan mengumpul ke bawah. Proses penyimpanan dan pembongkarannya memerlukan bantuan sistem transport (conveyor) yang dijalankan secara otomatis dengan menggunakan tenaga listrik. Penyimpanan cara ini biasanya dilakukan untuk bahan pakan yang berbentuk
Direktorat Pembinaan SMK 2008
Penyimpanan Dalam Bentuk Curah di Dalam Tangki
Penyimpanan Dalam Bentuk Lain Bahan pakan yang akan digunakan dalam pembuatan pakan tidak selamanya dalam bentuk kemasan karung, baik karung goni, karung plastik, maupun kantong (zak) yang terbuat dari kertas, ataupun dalam bentuk curah. Ada kalanya bahan pakan tersebut dikemas dengan menggunakan kardus, kaleng maupun drum. Bahan-bahan ini biasanya terdiri dari obat-obatan, vitamin dan asam amino. Untuk bahan-bahan ini sistem
Agribisnis Ternak Unggas
disebutkan di atas tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikutnya perbandingan keuntungan dan kerugian antara sistem penyimpanan dalam karung dan penyimpanan dalam bentuk curah.
penyimpannya sama seperti di dalam gadung, tetapi memerlukan persyaratan dan perlakuan khusus sesuai karakteristik bahannya, misalnya harus di rung ber-AC. Berbagai macam cara penyimpanan seperti
Keuntungan dan Kerugian Sistem Penyimpanan Bahan Pakan Faktor Fleksibilitas
Sistem Karung fleksibel
Sistem Curah Tidak fleksibel
Kemungkinan mekanisme Penangan Tumpah, ceceran Modal Biaya Operasi Bahaya serangan tikus Serangan Hama
Kurang penuh Lambat Banyak hilang Kecil Tinggi Merajalela Berulang-ulang
Penuh Cepat Sedikit hilang Besar Rendah Tidak banyak Jarang berulang
Prosedur Penggudangan Tata letak penempatan Untuk mendapatkan sistem penggudangan yang efektif maka perlu dilakukan perencanaan tata letak penempatan bahan yang akan disimpan. Diantara tumpukan bahan terdapat lorong-lorong. Pengaturan lorong-lorong diantara tumpukan karung dimaksudkan untuk memperlancar pengaturan lalu lintas bahan di dalam gudang serta untuk peredaran udara yang memadai. Direktorat Pembinaan SMK 2008
Pengaturan tata letak penempatan bahan pakan atau pakan erat kaitannya dengan proses pemasukan untuk disimpan dan pengeluaran untuk digunakan atau didistribusikan. Pemasukan dan pengeluaran ini harus mengacu sistem FIFO (first in first out). Yang dimaksud sistem FIFO adalah bahan yang datang (masuk) gudang terlebih dahulu harus dikeluarkan / digunakan terlebih dahulu. Pakan yang diproduksi dahulu harus didistribusikan dahulu. Perencanaan tata letak penempatan bahan pakan dan pakan dapat digambarkan sebagai berikut:
Agribisnis Ternak Unggas
14
7
13
12
11
6
5
4
10
3
9
2
8
1
Gambar157. Tata letak penempatan pakan
Cara Penumpukan Bahan
pembongkaran karung dilakukan dengan mesin forklift.
Bahan pakan yang dikemas dalam karung dapat disusun dengan sistem pallet atau stafel. Sistem pallet adalah dengan menumpuk karung dengan cara kunci lima. Cara penumpukan ini dilakukan jika penumpukan dan
Untuk pakan jadi penyusunan penumpukan dilakukan di tempat pengemasan pakan, kemudian diangkut ke gudang penyimpanan dengan forklift. Cara penumpukan kunci diilustrasikan sbb
Gambar 158. Cara penumpukan kunci lima (tampak samping) Keterangan : 1. Pakan dalam karung 2. Pallet dari kayu 3. Lantai gudang dari semen Direktorat Pembinaan SMK 2008
Agribisnis Ternak Unggas
Penumpukan lapis 1
Penumpukan lapis 2
Gambar 159. Susunan tumpukan kunci Lima tampak atas Lapis ke 3 dan seterusnya merupakan pengulangan bentuk penumpukan lapis 1 danlapis 2 secara bergantian.
Penumpukan cara staffel Cara penumpukan stafel digunakan jika penumpukan dan pembongkaran dilakukan dengan tenaga manusia. Penumpukan dengan cara menyusun sejajar pakan dalam karung pada lapis kesatu, kemudian lapis kedua
Penumpukan lapis kesatu Gambar 160. Penumpukan Model staffel
Direktorat Pembinaan SMK 2008
dengan arah yang berlawanan dengan arah karung pada lapis kesatu. Lapisan ketiga mengulangi lepisan kesatu danseterusnya secara bergantian. Gambar 160. menggambarkan cara penumpukan dengan cara staffel.
Penumpukan lapis kedua
Agribisnis Ternak Unggas
Mencegah Kerusakan Pakan Dalam Gudang
Gb. 167. Model Staffel
Syarat Penyimpanan Penyimpanan pakan harus dapat mempertahankan kualitasnya sampai digunakan atau diberikan ke ayam. Syarat-syarat penyimpanan dijelaskan sbb Jumlah pakan yang disimpan sesuai dengan kapasitas gudang Kadar air dalam pakan tidak lebih dari 14% Bahan pengemas terbuat dari plastik, yang berlapis ganda serta kedap udara, untuk menghindari kontak langsung antara pakan dengan udara. Kondisi gudang sejuk, kering, tidak lembab, sirkulasi udara baik dan pakan tidak terkena sinar matahari secara langsung Alas lantai gudang diberi pallet kayu agar pakan tidak kontak langsung dengan lantai gudang, dan penumpukan pakan jangan terlalu tinggi. Jarak antara pallet dan lantai sekitar 10-15 cm, untuk menjaga sirkulasi udara sehingga tidak lembab Menerapkan sisten FIFO (First In First Out), yaitu pakan yang pertama datang digunakan terlebih dahulu. Direktorat Pembinaan SMK 2008
Pakan yang disimpan di dalam gudang dapat mengalami kerusakan. Kerusakan bisa terlihat dengan mata dan beberapa tidak dapat terlihat dengan mata. Kerusakan tersebut dapat terjadi karena kelalaian pengelolaan atau karena sifat pakan itu sendiri. Kerusakan yang dapat terjadi antara lain penyusutan /kehilangan berat, perubahan bentuk, penurunan nilai gizi. Faktor penyebab kerusakan dapat disebabkan oleh fisik, kimiawi, fisiologik, mikrobiologik dan biologis. Masing-masing dijelaskan sbb:
Penyebab Kerusakan
Biotik Kerusakan biotik adalah keruskan yang disebabkan oleh jasa renik (mikroorganisme), serangga, tikus, dan burung. Jasan renik jamur, bakteri, dan kapang dapat menimbulkan kerusakan fisik, menurunkan nilai gizi dan meracuni ayam. Serangga, tikus, burung yang makan pakan dapat menurunkan berat pakan dan membawa bibit penyakit
Abiotik Kerusakan abiotik adalah kerusakan yang disebabkan oleh fisik dan kimiawi. Kerusakan
Agribisnis Ternak Unggas
fisik meliputi benturan, himpitan, gesekan, temperatur yang tidak stabil dan kelembaban. Temperatur dan kelembaban mempengaruhi kadar air dan aktifitas air dalam pakan. Kadar air dan aktifitas air akan memacu perkembang biakan serangga dan jasad renik. Kadar air yang terlalu tinggi menyebabkan pengembunan yang akan mempermudah tumbuhnya jasad renik.
Kemik Kerusakan kimiawi disebabkan oleh penggunaan bahan kimia seperti zat pewarna, racun serangga dan obat-obat desinfektan lainnya. Bahan kimia dapat mengakibatkan keruskan fisik, penurunan gizi dan keracunan ayam.
karung sobek sehingga pakan tumpahdan pengembunan beberapa bagian di dalam guang. Tanda kerusakan fisiologis berupa perubahan warna, aroma, tekstur, aktifitas rspirasi. Kerusakankemik ditandai dengan bau apek, tengik timbulnya gas H2O, CO2, dan NH3 (amoniak) yang ditandai dengan bau meyengat tidak sedap. Aktifitas mikro organisme dapat meningkatkan temperatu dalam gudang, disamping itu dapat menyebabkan pakan menggumpal, perubahan warna dan timbulnya jamur pada pakan. Serangan hama tikus ditandai dengan adanya lubang pada karung, kotoran, sarang dan bau kencing tikus. Beberapa Hal Yang Menyebabkan Kerusakan sbb:
Tanda-tanda Kerusakan Tanda-tanda keruskan dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyebab keruskan pakan. Kerusakan dapat berupa fisik, fisiologis dan kemik. Tanda kerusakan fisik adalah pakan yang remuk, retak, pecah, Direktorat Pembinaan SMK 2008
Ventilasi buruk Ventilasi buruk menyebabkan sirkulasi udara jelek, akan menyebabkan timbulnya panas dan kelembaban. Panas dan lembab akan memicu perkembangan jasad renik yang dapat merusak pakan Perlakuan yang jelek Pelakuan yang tidak baik terhadap bahan pakan sebelum digudangkan akan merusak pakan. Perlakukan tersebut antara lain kadar air terlalu tinggi, kebersihan pada waktu pengemasan, perlakuan kasar yang menyebabkan pakan remuk, dll Fumigasi
Agribisnis Ternak Unggas
Fumigasi dilakukan untuk membunuh jasa renik didalam kandang. Fumigasi yang tidak tepat bahkan tidak dilakukan dengan benar akan menyebabkan tumbuhnya jasad renik di dalam gudang. Kebersihan gudang Kebersihan gudang yang tidak baik akan mengundang tikus dan serangga lainnya. Untuk itu gudang perlu selalu dijaga kebersihannya.
mikroorganisme yang dapat merusak pakan. Untuk mencapai kondisi tersebut memerlukan biaya yang mahal. Upaya yang dapat dilakukan adalah membuat gudang yang kedap air, berventilasi baik. Menjaga kebersihan gudang dan menjaga agar atap tidak bocor. Pada beberapa gudang besar dilengkapi dengan kipas untuk membantu sirkulasi udara (exhaust Fan).
Mengatasi Kerusakan Pengelolaan penyimpanan pakan yang baik mendukung kemanan pakan yang disimpan. Pengelolaan tersebut meliputi mengatur keluar masuknya pakan dengan pola FIFO, membuat gudang yang memenuhi syarat, menjaga kondisi gudang, mengendalikan hama gudang dan menangani pakan yang rusak.
Menjaga Kondisi Gudang Kondisi di negara kita dengan curah hujan tinggi >1000 mm per tahun dan temperatur yang panas 28-34*C akan menyebabkan kelembaban yang tinggi. kondisi ideal penggudangan adalah dengan temperatur 1822*C dan kelembaban < 65%. Kondisi lembab ini akan menyebabkan mudah timbulnya
Direktorat Pembinaan SMK 2008
Pemberantasan Hama Pemberantasan merupakan tindakan untuk mengendalikan hama gudang. Cara yang dapat ditempuh dengan melakukan fumigasi sebelum gudang dipakai, menyemprot bahan kimia dan secara fisik. Hama tikus dapat dikendalikan secara fisik dengan memesang perangkap atau memberi umpan racun. Serangga dan bakteri dapat dikendalikan dengan menyemprot isnsectisida. Jenis insektisida anatara lain : lindane, dichlorvos, benzene hexachlorida, dieldrin dll. Obat yang digunakan untuk
Agribisnis Ternak Unggas
fumigasi gudang antara lain phostoxin, karbondisulfida, metilbromida, gashidrosianida (HCN) dll.
ayam kita untung. Penyebab kehilangan bisa disebabkan kerusakan pakan, hama tikus, burung dan pencurian pakan oleh manusia. Untuk itu faktor keamanan juga harus diperhatikan untuk menekan kehilangan.
Penanganan Pakan Yang Rusak Pakan yang rusak harus diberikan penanganan yang sesuai dengan jenis kerusakannya. Tindakan yang dapat dilakukan antara lain dengan mengeringkan, menjahit karung, atau tidak diberikan ke ayam (dibuang). Pada kasus karung yang digigit tikus atau dipatuk burung akan menyebabkan karung sobek dan pakan tumpah. Karung yang sobek harus diperbaiki atau diambil untk segera diberikan ke ayam. Pakan yang sudah tumpah ke lantai sebaiknya tidak diberikan ke ayam karena sudah kotor. Pakan yang basah karena terkena air hujan dari atap yang bocor dapat dilakukan penjemuran supaya kering. Tindakan harus segera dilakukan karena pakan yang basah mudah rusak dan akan timbul jamur. Pakan yang berbau tengik, aroma tidak sedap dan tumbuh jamur sebaiknya tidak diberikan pada ayam. Ayam akan keracunan jika mengkonsumsi pakan yang rusak tersebut. Segera mencari penyebab kerusakan pakan tersebut untuk segera dilakukan tindakan pencegahannya.
Penyimpanan Bahan Baku Pakan penyimpanan bahan baku pakan pada prinsipnya sama dengan penyimpanan pakan jadi. Perbedaanya adalah pada penyusunan masing-masing jenis bahan baku. Setiap jenis bahan dikelompokkan pada tempat masingmasing. Pertama kita harus mengetahui karakteristik bahan baku pakan.
Karakteristik Bahan karaktristikistik bahan paka mempengaruhi cara penyimpanan. Penyimpanan bahan pakan berbentuk tepung, butiran, cair, atau mikro dijelaskan sbb.
Pada perusahaan pakan bahan berbentuk tepung disimpan di silo, dalam bentuk curah. Contoh: tepung ikan, dedak, dll. Pada perusahaan ayam kebanyak disimpan dalam karung dan disusun di gudang.
Kehilangan Pakan di Gudang Pengelolaan penggudangan pakan yang baik akan menekan kehilangan selama penyimpanan. Kehilangan harus ditekan serendah mungkin agar usaha Direktorat Pembinaan SMK 2008
Pakan Tepung
Bahan Butiran Bahan butiran seperti jagung, disimpan dalam karung pada perusahaan farm. Pabrik pakan
Agribisnis Ternak Unggas
umumnya menyimpan bahan butiran dalam silo.
Bahan Cair Bahan baku cair seperti minyak sawit dan tetes dapat disimpan pada wadah seperti drum atau bak khusus.
Bahan Mikro Bahan mikro merupakan bahan pakan yang diperlukan dalam jumlah sedikit . Bahan asam amino, mineral dan vitamin, harus disimpan secara khusus dengan tingkat keamanan ang tinggi, mengingat harganya mahal.
Penyusunan Bahan Baku Pada pabrik pakan kecil bahan pakan disusun sesuai dengan jenisnya. Misal jagung, dedak, konsentrat premix, tepung ikan, tepung kedelai dll. Masing-masing bahan disusun dan diberi papan nama untuk memudahkan pengambilan untuk pembuatan pakan, kebanyakan bahan pakan dimasukkan karung sehingga proses penyusunannya mudah. Proses pengelolan gudang selanjutnya sama dengan pengelolaan pakan jadi.
Penerimaan Bahan Baku Setiap penerimaan bahan baku pakan harus di periksa mutunya. Pemerinsaan secara cepat biasanya hanya kadar air, dan pengecekan secara fisik. Pengecekan cukup Direktorat Pembinaan SMK 2008
dengan mengabil sampel secara acak, jadi tidak perlu diperiksa seluruhnya. Setelah dicek mutunya, kamudian diturunkan dari truk untuk disimpan di gudang. Pengangkutan dari truk ke gudang dapat menggunakan alat lori atau kereta dorong lainnya.
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
Agribisnis Ternak Unggas
Lembar Aplikasi Konsep Kunjungi gudang pakan ayam, kemudian amati kondisi gudang, mulai dari atap, lantai, ventilasi, pallet dan cara menyusun pakan. Jika memiliki alat, ukurlah temperatur dan kelembaban gudang tersebut. Buat laporan pengamatan.
Lembar Pemecahan Masalah Pada penyimpanan pakan dijumpai sebagian pakan basah dan berjamur sedang beberapa karubf sobek sehingga pakan tercecer. Jika anda sebagai petugas gudang akan segera mencari tahu penyebabnya dan cara mengatasinya.
Lembar Pengayaan
1. Kebanyakan pakan ayam yang sudah jadi disimpan dalam : a. Curah
b. Silo
c. Karung
2. Pakan yang pertama masuk harus digunakan terlebih dahulu kepada ayam, sistem tersebut dikenal dengan L a. FIFO
b. FILO
c. FIVA
3. Alas untuk gudang pagan disbut : a. Pallet
b. Vallet
c. Pellet
4. Penyusunan pakan yang dikemas dengan karung menggunakan prinsip a. Staffer
b. Wastafell
5. Tujuan fumigasi gudang adalah Direktorat Pembinaan SMK 2008
c. Wafer
Agribisnis Ternak Unggas
a. Membunuh jasad renik b. mangawetkan pakan c. menjaga kelembaban
Direktorat Pembinaan SMK 2008