Caturto Priyo Nugroho
AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA JILID 3 SMK
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang
AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA JILID 3 Untuk SMK Penulis utama
: Caturto Priyo Nugroho
Ukuran buku
: 17,6 cm x 25 cm
NUG a
NUGROHO, Caturto Priyo. Agribisnis Ternak Ruminansia Jilid 3 untuk SMK /oleh Caturto Priyo Nugroho ---- Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. viii. 144 hlm Daftar Pustaka : 441-442 Glosarium : 443-448 ISBN : 978-602-8320-00-9 ISBN : 978-602-8320-03-0
Diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008 Diperbanyak oleh PT Macanan Jaya Cemerlang
KATA SAMBUTAN Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakan kegiatan penulisan buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatan pembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa SMK. Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit didapatkan di pasaran. Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telah dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008. Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para pendidik dan peserta didik SMK. Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (download), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan ditayangkan soft copy ini diharapkan akan lebih memudahkan bagi masyarakat khususnya para pendidik dan peserta didik SMK di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri untuk mengakses dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan. Jakarta, 17 Agustus 2008 Direktur Pembinaan SMK
iii
KATA PENGANTAR Buku ini disusun sebagai salah satu buku teks pelajaran siswa SMK Pertanian, program keahlian Budidaya Ternak Ruminansia. Isi buku membahas aspek teknis budidaya ternak ruminansia besar dan aspek manajemen. Aspek teknis budidaya meliputi potensi dan peran peternakan, dasar-dasar budidaya, kaidah dan aturan K3, memilih bibit, memberi makan, membuat kandang, merawat kesehatan, tatalaksana pemeliharaan, bangunan, dan alat mesin. Aspek manajemen meliputi analisis kelayakan usaha dan pemasaran. Diharapkan buku ini dapat membekali siswa dalam menguasai kompetensi yang ditetapkan pada kurikulum. Tingkat konsumsi susu dan daging di Indonesia masih rendah, sedangkan kebutuhan tinggi sehingga terdapat peluang untuk usaha peternakan ruminansia. Ternak ruminansia besar yang utama adalah sapi perah, potong, dan kerbau. Produk ternak ruminansia umumnya terdiri atas daging, susu, kulit, dan bulu. Kontribusi peternakan sebagai sumber protein hewani, sumber tenaga, pemanfaatan hasil limbah pertanian, hasil ikutan pertanian, dan menyerap tenaga kerja. Untuk dapat mengelola usaha peternakan perlu menguasai dasar budidaya. Pengetahuan tentang identifikasi ternak, pemberian pakan, fasilitas, pencegahan penyakit, dan pengelolaan dengan prinsip good management practices. Usaha peternakan perlu dilaksanakan dengan prosedur kesehatan, keselamatan kerja (K3). K3 diperlukan untuk keselamatan peternak, ternak, dan produknya. Keberhasilan agribisnis peternakan banyak ditentukan oleh kualitas bibit ternak. Bibit ternak yang tidak baik tidak memberikan hasil produksi yang maksimal. Untuk dapat memilih bibit yang baik sangat diperlukan pengetahuan tentang jenis-jenis ternak, asal-usul ternak, dan performansi masing-masing ternak. Sistem pemeliharaan ternak di Indonesia dilakukan secara intensif, yang ditunjukkan dengan semua kebutuhan ternak disediakan oleh peternak. Pemenuhan kebutuhan nutrisi ternak harus dihitung secara cermat agar ternak menghasilkan daging dan susu secara optimal. Pakan yang diberikan berupa hijauan pakan ternak dan konsentrat. Pakan yang diberikan ternak harus semurah mungkin dengan tetap memperhatikan nutrisinya agar menguntungkan. Penyusunan pakan konsentrat menggunakan pendekatan least cost formula, yaitu formulasi dengan harga termurah.
v
Kandang berfungsi sebagai tempat hidup ternak, pelindung ternak dari iklim, dan keamanan. Pembuatan kandang disesuaikan dengan iklim di Indonesia. Peralatan merupakan alat bantu bagi peternak agar dapat mengelola ternak. Ketersediaan peralatan yang memadai akan meningkatkan produktifitas peternak. Ternak yang sehat akan memberikan produksi yang baik. Peternak perlu menjaga kesehatan ternak, melakukan pengobatan jika ternak sakit. Biaya pengobatan ternak lebih mahal daripada biaya mencegah penyakit, sehingga moto mencegah lebih baik daripada mengobati diterapkan di bidang peternakan. Peternak perlu memahami faktor penyebab penyakit, menjaga kebersihan, dan melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit. Diagnosa penyakit dianalisa berdasarkan gejala-gejala penyakit. Hasil diagnosa dijadikan dasar dalam pengobatan penyakit. Kegiatan pemeliharaan ternak meliputi pemberian pakan, minum, membersihkan kandang, pemeliharaan kesehatan ternak, menangani ternak, mengawinkan ternak, membantu proses kelahiran, mengoperasikan peralatan budidaya, memerah, dan lain-lain. Pada setiap jenis ternak memerlukan cara pemeliharaan yang khusus. Pemeliharaan pejantan, ternak muda, ternak induk, sapi kering, memerlukan penanganan yang berbeda. Sebelum memasarkan suatu produk kita perlu menyusun suatu rencana pemasaran yang berisi strategi, taktik, analisa keuangan, dan pengendalian pemasaran. Hari Raya Kurban merupakan saat di mana kebutuhan ternak kurban meningkat dengan harga yang tinggi. Saat tersebut membuka peluang yang baik untuk memasarkan ternak kurban. Sistem pemeliharaan sapi perah dan potong mempunyai potensi ekonomi yang baik. Analisis usaha dilakukan untuk sapi perah. Investasi terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Analisa usaha dilakukan dengan perhitungan analisis laba/rugi, neraca, dan aliran dana (cashflow). Pemerintah berupaya memberikan dukungan dalam pengembangan agribisnis peternakan melalui perbaikan regulasi, subsidi pembiayaan, inovasi teknologi, dan pengembangan SDM. Penggunaan buku ini sebaiknya dikombinasikan dengan modul yang berisi instruksi kerja yang jelas. Selamat belajar, semoga sukses. Penulis
vi
DAFTAR ISI Kata Sambutan Kata Pengantar Daftar Isi
iii v vii
BAB 8. TATALAKSANA PEMELIHARAAN 1. Tatalaksana Pemeliharaan Sapi Perah 2. Tatalaksana Penggemukan Sapi Potong 3. Penanganan Ternak 4. Aplikasi Konsep 5. Kasus 6. Pengayaan
313 355 365 380 380 381
BAB 9. PEMASARAN HASIL 1. Konsep Pemasaran 2. Konsep Perilaku Konsumen 3. Konsep Strategi Bersaing 4. Strategi Bersaing Generik Porter 5. Pengembangan Strategi Bersaing 6. Strategi Pemasaran 7. Taktik Pemasaran 8. Jalur Tata Niaga Ternak 9. Menyusun Rencana Pemasaran Sapi Potong 10. Memasarkan Hewan Kurban 11. Peluang Kerja Pemasaran 12. Lembar Aplikasi Konsep 13. Lembar Pemecahan Masalah 14. Lembar Pengayaan
383 387 390 392 393 394 395 401 405 416 418 419 419 419
BAB 10. ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA RUMINANSIA BESAR 1. Pengantar 2. Data Teknis Sapi Perah 3. Biaya Produksi 4. Perhitungan Pendapatan 5. Akuntansi Keuangan 6. Aplikasi Konsep 7. Lembar Pemecahan Masalah 8. Lembar Pengayaan
421 423 426 428 429 436 436 437
vi
BAB 11. PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN 1. Meningkatkan Koordinasi 2. Meningkatkan Kapasitas dan Pemberdayaan SDM 3. Peningkatan Sarana dan Prasarana 4. Peningkatan Inovasi dan Diseminasi 5. Peningkatan Pendidikan 6. Pengembangan Infrastruktur Daftar Pustaka Glosarium
viii
439 439 440 440 440 440 Lampiran A. Lampiran B.
BAB 8 TATALAKSANA PEMELIHARAAN
1.
Tata laksana Sapi Perah
Pemeliharaan
minggu lagi hendak beranak, haruslah diberikan pakan penguat yang jumlahnya
1.1. Pembesaran Anak
lebih dari yang dibutuhkan (challange
Hasil dari suatu peternakan sapi perah tergantung kepada keberhasilan program pembesaran anak-anak sapi dan sapi dara sebagai replacement stock untuk dapat mempertahankan ataupun menaikkan
produksi
perusahaan
susu
tersebut.
dari
Rata-rata
persentase mortalitas anak-anak sapi umur di bawah 3 bulan bisa sampai 20%. Di
beberapa
peternakan,
pada
umumnya adalah lebih ekononis bagi seorang peternak membesarkan sendiri anak sapi untuk replacement, walaupun terdapat pula beberapa perkecualian, misalnya pada peternakan sapi yang
terletak
dekat
perah
pada kota-kota
besar, kerap kali menjual anak sapinya yang baru dilahirkan berhubung tak adanya
tanah
untuk
Sapi-sapi betina dewasa yang 2-3
membesarkan
feeding) untuk menstimulir produksi susu yang tinggi pada masa laktasi berikutnya dan menghasilkan anak yang kuat. Dua atau tiga hari sebelum sapi betina beranak hendaklah dipisahkan dari sapi-sapi lainnya dan ditempatkan pada kandang tempat beranak yang sebelumnya telah dibersihkan dan dihapushamakan (desinfektir) serta telah diberi alas (bedding) dari jerami kering. P a d a u m u m n y a s a p i - s a p i a k an beranak dengan mudah tanpa ditolong oleh manusia, tetapi ada pula beberapa sapi yang perlu ditolong, bila waktu beranaknya itu lama sekali, guna mencegah kematian dari anaknya. Segera setelah sapi itu beranak induk sapi tersebut akan menjilat-jilat anaknya, dengan maksud untuk mengeringkan badan anaknya dan menstimulir peredaran darah serta
anak-anak sapi tersebut, sehingga harus membeli sapi-sapi dara dari tempat lain.
313
pernafasannya.
Bila
sapi
tersebut
sapi tersebut memberikan rangsangan
tidak menjilat anaknya lendir yang
pada
terdapat pada
memudahkan pemancaran air susu.
tersebut sapi
hidung
anak
sapi
harus dibersihkan dan anak
tersebut
harus
dikeringkan
dengan lap yang bersih dan kering. Bila anak yang dilahirkan mendapat kesulitan
bernafas,
ditolong
dengan
buatan. bernafas
maka cara
Segera
pernafasan
setelah
pada
haruslah
anak
tiap-tiap
maka tali pusarnya
sapi
kelahiran,
harus
diolesi
dengan yodium tintur untuk mencegah terjadinya infeksi pada tali pusarnya. Kemudian tempat
bersihkan
beranak
dari
kandang
jerami-jerami
yang basah dan diberi jerami yang kering sebagai kasur untuk anak sapi yang baru lahir, sehingga anak sapi itu mendapat tempat yang cukup hangat. Di
samping
itu
ambing
induknya
dibersihkan dengan air hangat dan kalau
memungkinkan
dicampur
dengan air chloor untuk mencegah terjadinya mastitis.
itu dalam keadaan normal, maka akan pada
induknya
30
menit
setelah lahir. Bila anak sapi tidak dapat menyusu
sendiri,
maka
hendaknya
dibantu menyusukan kepada induknya. Hal ini perlu sebab anak sapi tersebut harus
mendapat
kolostrum
dari
induknya, di samping itu supaya anak
314
induknya
Kolostrum
sangat
sehingga
diperlukan
oleh anak sapi yang baru lahir, karena banyak mengandung antibodi, protein, vitamin- vitamin (terutama vitamin A, B, C, D, E) dan mineral. Kolostrum juga mempunyai sifat mencahar dan untuk memacu alat pencernaan supaya
bekerja
anak
dengan
sapi baik.
Sekurang-kurangnya anak sapi harus mendapat kolostrum selama 3 hari. 1.2. Pemberian Susu pada Anak Sapi Pada dibiarkan
umumnya
anak
bersama-sama
sapi
induknya
selama 24 jam sampai 48 jam setelah lahir,
sesudah
dipisahkan
itu baru
dari
anak
induknya
sapi dan
ditempatkan d i k a n d a n g a n a k sapi. Tujuannya
adalah
agar
anak
mendapat
cukup
kolostrum
sapi yang
mempu- nyai suhu yang sama dengan induknya. Anak sapi yang menyusu
Pada umumnya bila anak sapi menyusu
ambing
langsung
pada
induknya
akan
memberikan rangsangan pada ambing induknya
untuk
nantinya mudah
diperah. Dalam pemberian air susu pada anak sapi, hendaknya air susu itu diambil dari susu induknya untuk beberapa hari. Setelah 5-7 hari susu dari induk lain dapat diberikan pada anak sapi tersebut. Bila induk mati atau tidak dapat memberikan
kolostrum
pada anaknya dapat diberi pengganti
umur 4 minggu, terutama pada anak-
kolostrum sebagai berikut:
anak
sapi
yang
besar
dan
kuat,
sedangkan pe- ternak-peternak yang lain Pengganti kolostrum:
menyukai lepas susu pada umur 12
1 butir telur dikocok dengan 300
minggu. Cara-cara ini tergantung pada
cc air hangat dicampur dengan 1⁄2
tenaga dan faktor-faktor biaya yang lain,
sendok teh castrol oil dan 600 cc
besarnya anak sapi, dan kesempatan
susu murni. Diberikan 3 kali sehari
tumbuh anak-anaknya.
selama 4 hari. Ditambah antibiotika. Antibiotika untuk anak sapi: per os 250
mg
chlortetracycline
tiap
Sebagai
pegangan
berapa
hari
banyaknya susu yang diberikan pada
selama 5 hari, setelah itu 125 mg
anak sapi tergantung pada berat lahir
chlortetracycline selama 16 hari, yang
anak sapi tersebut, ialah kurang lebih
terbaik sesudah lahir disuntik 200 mg
1 0 , 9, 8 dan 5% dari berat lahir
tetracycline (ackromycine) intra mus-
masing-masing
cular (i.m.)
pertama
anak
sampai
umur
dengan
minggu umur
5
minggu seperti tertera pada Tabel 38. Pemberian air susu pada anak sapi banyak
macam
Beberapa peternak
dan
caranya.
menyapih
Jumlah tersebut diberikan dibagi dua
anak
pagi dan sore dan sebaiknya susu
sapinya pada
tersebut
diberikan
masih
hangat
yang berasal dari perahan pada saat itu. Tabel 38. Jumlah Pemberian Susu untuk Pedet per Hari (Kg), berdasarkan Berat Lahir dan Umur
Kel
Berat Lahir
1.
Umur (Minggu) 1
2
3
4
5
2,5-28,5
2,25
2,50
2,75
2,25
1,75
2.
29 - 33
2,50
2,70
3,25
2,75
1,75
3.
33,5 - 37,5
2,75
3,25
3,75
3,25
1,75
4.
38 - 42
3,25
3,75
4,00
3,75
2,25
5.
42,5 - 46,5
3,75
4,00
4,50
3,75
2,25
6.
47 - 52
4,00
4,50
5,00
4,00
2,25
7.
di atas 52
4,50
5
5,50
5,50
2,25
Sumber: PT. Taurus Dairy Farm, 2007
315
Di samping pemberian tersebut
Untuk
mulai
makan
konsentrat
di atas pada umur satu minggu telah
dapat diajarkan dengan mengules-
mulai diajar makan rumput muda yang
uleskan
segar dan tak berembun. Rumput
mulutnya
tersebut
makanan
diberikan
sedikit
demi
sedikit. Semakin besar anak sapi itu
makanan atau
penguat
menambah
penguat
tersebut
pada sedikit pada
ember sesudah anak sapi minum susu.
semakin banyak rumput diberikan. Contoh pemeliharaan anak sapi Pada umumnya anak sapi mulai mau
makan
penguat)
calf
pada
starter
umur
tertera pada Gambar 111.
(makanan
satu
minggu
dalam jumlah sedikit.
Gambar 111. Pemeliharaan Anak Sapi Sumber: Dokumen Sutarto, 2007
316
Sesudah anak sapi dapat menghabiskan makanan penguat sebanyak 1⁄2 kg per hari, maka pemberian susu dapat dihentikan. Umur anak sapi dapat menghabiskan jumlah penguat tersebut tergantung pada bangsa sapi dan individu anak sapi tersebut.
Makanan penguat untuk anak sapi dapat terdiri dari 1⁄2 bagian bungkil kelapa, 1⁄4 bagian bungkil kacang tanah dan 1⁄4 bagian jagung, ketiga macam bahan makanan itu harus digiling halus menjadi tepung. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 39.
Untuk anak-anak sapi yang besar dan tumbuhnya cepat dicapai pada umur empat atau enam minggu. Tabel 39. Cara Pemberian Susu untuk Pedet (Per Hari) Umur
Macam Susu
Banyaknya Pemberian
2 - 3 hari
Kolostrum
2 - 3 per hari
4 - 6 hari
Susu (Kolostrum) 3 x per hari
7 hari
Susu (Kolostrum) 4 x per hari
3 minggu - 1 bulan Susu (Kolostrum) 5 - 6 x per hari + 0.25 kg konsentrat 11⁄2 bulan
Susu (Kolostrum) 4 - 5 x per hari + 0,5 kg konsentrat
2 bulan
Susu (Kolostrum) 3 - 4 x per hari + 0.75 kg konsentrat
2 1⁄2 bulan
Susu (Kolostrum) 2 - 3 x per hari + 0.90 kg konsentrat cone
3 bulan
Susu (Kolostrum) 2 x per hari + 1,00 kg konsentrat
3 1⁄2 bulan
Susu (Kolostrum) 1 x per hari + 1,00 kg konsentrat
4 bulan
Susu (Kolostrum) disapih
Sumber: PT. Taurus Dairy Farm, 2007
317
1.3. Pemeliharaan Anak Sapi diPasture
Anak-anak
sapi
yang
me-
nunjukkan tanda-tanda sakit, terutama hendak
karena pernyakit menular haruslah segera
hendaklah
dipisahkan dari anak-anak sapi yang
dipisahkan dari pasture yang dipakai
sehat dan lekas diobati. Bagi peternakan
oleh sapi-sapi dewasa. Hal ini supaya
atau
anak-anak
oleh
terdapat penyakit menular, maka perlu
dewasa,
diadakan vaksinasi terhadap penyakit-
Bila dilepas
anak-anak dipasture
maka
sapi tak
sapi-sapi
sapi
yang
diganggu telah
mencegah anak-anak sapi menyusu
daerah-daerah
yang
banyak
penyakit tersebut.
pada sapi-sapi yang sedang laktasi dan cacing-cacing dari hewan yang dewasa
menular
kepada
1.5. Pemotongan Kuku
anak-anak Kuku
sapi tersebut.
yang
tidak
terpelihara
akan s a n g a t m e n g g a n g g u k a r e n a Anak-anak sapi yang dilepas di pasture hendaklah sudah berumur 4 bulan lebih. Anak-anak yang lebih muda dari umur tersebut tak tahan terhadap lalat, panas matahari, dan pergerakan yang berlebih-lebihan, karena banyak berlari-lari ke sana kemari.
dapat mengakibatkan kedudukan tulang
1.4. Pemeliharaan Kesehatan Anak
Kuku yang tumbuh panjang dapat
tracak menjadi salah, sehingga titik berat badan jatuh pada teracak bagian belakang, bentuk punggung menjadi seperti busur, mudah terjangkit penyakit kuku, dan mengakibatkan kepincangan pada ternak.
menghambat aktivitas ternak, seper-
Sapi
ti naik-turun kandang, berjalan untuk Kandang
anak
sapi
harus
dibersihkan tiap hari, kandang dijaga tetap ke ring, cukup cahaya matahari dan cukup baik peredaran udaranya. Ember-ember yang dipergunakan untuk memberi susu dan makanan yang cair harus selalu dibersihkan dahulu sebelum dipakai.
318
mendapatkan makanan dan minum, atau berdiri dengan baik sewaktu melakukan perkawinan. Di samping itu menyebabkan ternak sulit berjalan dan timpang, sehingga mudah terjatuh dan mengalami cedera. Kalau ternak itu sedang mengalami kebuntingan, maka dapat mengaki batkan keguguran.
Upaya
untuk
menjaga
agar
1.6. Pemotongan Tanduk (Dehorning)
kedudukan kuku tetap serasi, maka Tanduk
setiap 3-4 bulan sekali dianjurkan untuk melakukan pemotongan teratur,
kuku
secara
terutama kuku kaki bagian
pada
ternak
berfungsi sebagai
alat
sapi
pertahanan
atau bela diri. Namun demikian tanduk
belakang. Sebab kuku kaki depan lebih
sering melukai peternak
keras dibandingkan bagian belakang
yang lainnya. Untuk mencegah hal
yang selalu basah terkena air kencing
tersebut alangkah baiknya
dan
kotoran.
kecepatan belakang
dari
segi
ternak
kuku
kaki
atau
depan
me-
hilangan
Tetapi
pertumbuhan, maupun
kaki
miliki kecepatan tumbuh yang sama,
yang
masih
dihilangkan.
dan
tanduk
muda dipotong Proses
tanduk
sapi
dikenal
pengdengan
dehorning.
sehingga baik kuku belakang maupun kuku
kaki
depan
perlu
Pemotongan
dilakukan
ini
akan
berlangsung mudah dan aman, kalau
pemotongan secara teratur.
umur ternak di bawah satu bulan. Tujuan
pemotongan
kuku
Tujuan
pemotongan tanduk
adalah
masalah
memudahkan penanganan ternak dan
penyakit kuku, menjaga keseimbangan
mencegah timbulnya perlukaan akibat
ternak, efisiensi penggunaan
tandukan.
adalah
untuk
mengatasi
ransum,
dan produktivitas ternak. Dehorning
dapat
dapat
dengan
dilakukan dengan cara merebahkan
disebut
ternak terlebih dahulu atau dapat pula
dehorner antara lain pemotong tanduk
tanpa merebahkan. Pemotongan kuku
elektrik
tanpa
dehorner (pemotong tanduk manual),
Pemotongan
kuku
merebahkan
kurang
memuaskan.
semua
bagian
ternak
kuku
Sebab
biasanya tidak
yang hendak
dan
menggunakan
dilakukan alat
dehorner. (electric
dehorner
yang
Jenis-jenis
dehorner), manual
paste
(pasta
untuk
merapuhkan tanduk).
dipotong dapat terpotong dengan baik dan akan sulit mengerjakannya jika kurang terampil.
1.6.1 Elektrik Dehorner Cara dengan
menghilangkan elektrik
dehorner
tanduk adalah
sebagai berikut, bulu di sekitar tanduk digunting
bersih,
dan
cuci
daerah
319
tersebut dengan sabun, lalu keringkan dengan kapas bersih.
1.6.2. Penghilangan Tanduk dengan Pasta
Pipa besi dibakar dalam tungku
Tanduk sapi dapat dihilangkan
lalu tempelkan bagian yang merah
dengan cara membunuh sel tumbuh
membara itu sehingga membakar kulit
pada ujung
di
kimia.
sekitar tunas tanduk. Perlakuan ini
sangat
cepat,
sekitar
detik
berlangsung
bahan
yang
sering
kimia
digunakan adalah soda api. Kulit pada sekitar ujung tanduk diolesi dengan
berlangsung lebih lama, karena bisa
paselin untuk mencegah bagian lain
merusak
sel
otak.
benar-benar
sekali
saja,
Bahan
dengan
jangan
yang
2
hanya
tanduk
Tunas
tanduk
terkena soda api, kemudian oleskan
terbakar,
mudah
soda api pada ujung tanduk sapi. Sel
akibat
tumbuh pada ujung tanduk akan mati
terkelupas.
Luka
pengelupasan, diobati dengan bubuk
dan tanduk tidak tumbuh lagi.
antibiotika. Tunas tanduk yang tercabut, tidak akan menumbuhkan tanduk lagi. 1.7. Pemberian Marka atau Penandaan (Marking/Branding)
1.6.2. Manual Dehorner Penghilangan
tanduk
dengan
Pemberian
Marka
(marking/
metode manual adalah dengan cara
branding) merupakan salah satu cara
memotong tanduk dengan gunting atau
untuk
melakukan
gergaji. Waktu melakukan pada pedet
ternak
yang
umur 6-10 bulan. Sapi yang akan
memudahkan
dipotong tanduknya dijepit dengan
recording. Banyak cara dan pilihan
kandang jepit, kemudian
untuk
dipegang Alat
dengan alat seperti tang.
pemotong
guilotine.
Bekas dengan
kepala.
pemotongan
diolesi
mencegah infeksi.
atau
tersebut,
seperti
pamasangan anting telinga, tattoo, foto
branding.
dengan
pendarahan
pencatatan
populer adalah pemberian cap atau
berbatasan
atau
agar
tanduk tanduk
aspal
dipelihara
dengan marka berwarna dan paling
pangkal
luka
identifikasi
pada
disebut
pada
menghentikan
320
tanduk
Pemotongan
dilakukan yang
hidungnya
identifikasi
teruntuk dan
Alat
yang
dapat
digunakan
1.7.4. Rotary Tattoo
dalam penandaan, antara lain: Rotary
tattoo
adalah
alat
penomoran atau pentatoan berbentuk
1.7.1. Electric tattoo
tang dan memiliki nomor-nomor yang Electric tattoo adalah alat tattoo elektrik
yang
menggunakan
listrik
sebagai sumber arus.
dapat
diatur
sesuai
dengan
kebutuhan. Outfit t a t t o o , a d a l a h a l a t p e nomoran a t a u pentatoan berbentuk tang
1.7.2. Paint Stick
dengan
dapat
nomor-nomor
dipasang
dan
yang
dikeluarkan
sesuai dengan kebutuhan. Paint Stick adalah alat penomoran yang berbentuk lipstick untuk menu
1.8. Supernumery Teat
liskan nomor atau tanda tertentu
(Puting yang lebih)
di bagian badan ternak, penandaan ini tidak permanen tetapi cukup tahan
Kerap
kali
pada
anak-anak
dan tidak mudah hilang oleh panas
sapi betina didapatkan puting yang
maupun hujan.
jumlahnya lebih yang
1.7.3. Ear Tag
lebih
pada
Ear
tag
adalah
empat
Cara
sampai
enam
penghilangan
puting
anting
yang ekstra tersebut ialah pertama-
bernomor yang biasanya dipasangkan
tama diolesi dengan yodium tinctur,
pada daun kuping, terbuat dari bahan
kemudian digunting dengan gunting
karet,
yang dihapushamakan. Setelah itu luka
plastik,
Pemasangannya
atau
sejenis
Puting
ini haruslah dihilangkan
umur
minggu.
dari empat.
alumunium.
dilakukan
dengan
bekas guntingan tadi diolesi dengan
bantuan alat yang disebut ear tag
yodium
tinctur.
aplicator. Jenis-jenis aplikator antara
berdarah
sedikit dan
lain:
pendarahan
● Applicator tang, adalah alat untuk
tekanlah
Biasanya
yang
tempat
kalau agak
yang
akan terjadi banyak
berdarah itu
memasangkan ear tag pada kuping
dengan kapas yang steril, maka darah
ternak,
akan berhenti dalam beberapa menit
bentuknya
bermacam-
macam bergantung atas jenis ear
kemudian.
tag tertentu. ● Aplicator gun, adalah tang aplikator yang berbentuk pistol.
321
tersebut
1.9. Freemartin Bila anak sapi dilahirkan dalam keadaan kembar seekor jantan dan seekor
betina,
maka
tersebut ± 90% akan anak
betina
Anak
sapi
yang
steril
betina
betina yang
dalam
keadaan ini harus dikeluarkan dari peternakan,
karena
menghasilkan
tak
anak.
akan
Tanda-tanda
anak betina yang Freemartin ialah alat kelamin betinanya tak tumbuh dengan sempurna,
demikian
alat-alat
reproduksi lainnya yang ada di dalam tubuh hewan tersebut,
dalam kandungan selaput anak dari anak-anak sapi yang kembar itu menjadi satu, dalam keadaan
ini
hormon
jantan terbentuk lebih dulu daripada hormon betina, maka hormon jantan tersebut
mempengaruhi pertumbuhan
alat-alat
reproduksi
anak sapi betina
tadi.
pertumbuhan
sapi-sapi
Pertumbuhan tergantung
yang
sekali
pemeliharaan
dan
makanannya.
Kerap
dara pertama
pada
cara
pemberian kali
para
peternak mengabaikan pemeliharaan anak-anak sapi
setelah
dara akan
Sapi-sapi
betina
muda
akan
tumbuh terus dengan baik sampai umur 5
tahun,
bila
pemeliharaan
dan
makanan yang diberikan pada masa, pertumbuhan
ini tidak
baik
maka
pada waktu sapi-sapi betina beranak untuk pertama kalinya besar badannya tak dapat mencapai ukuran yang normal dan hewan itu akan tetap kecil, di samping
itu
umur akan
beranak
terlambat
yang sampai
umur 3 tahun atau lebih keadaan ini banyak terdapat di Indonesia. Juga dalam hal produksi susunya tak akan sesuai
seperti
yang
diharapkan.
Karena itu perhatian haruslah banyak ditujukan pula pada pertumbuhan sapisapi
dara
dengan
memperhatikan
selalu
makanannya
baik
kualitas maupun kuantitasnya, agar tetap
mempertahankan
kecepatan tumbuhnya.
sapi-sapi
beranak
demikian
terhambat.
supaya
1.10. Pemeliharaan Sapi Dara
322
dengan
pertamanya
Hal ini disebabkan karena waktu di
sebelum
sehingga
(mandul),
ini disebut Freemartin.
tidak menerima susu lagi,
anak
sapi
Selain diberikan
hijauan, pula
Sejak mulai starter kasar sedikit
makanan
umur
yang 16-18% diganti
anak-anak 3
penguat.
bulan
mengandung
sapi calf
protein
secara sedikit demi dengan
makanan
penguat yang mengandung 12% atau 13% protein kasar, tetapi bila hijauan
yang
diberikan
maka makanan
berkualitas
sedang,
tersebut
sama
penting supaya sapi-sapi dara dapat beranak pada umur 2 tahun.
dengan calf starter (75% MN) jumlah konsentrat yang diberikan tergantung kualitas dan kuantitas hijauan yang diberikan kepada sapi dara tersebut.
Pada kira-kira 2 bulan sebelum beranak, maka pemberian makanan penguat
Sapi-sapi dara dapat dikawinkan untuk
pertama
kali
setelah
sapi
harus
ditambah
disesuaikan dengan kebutuhan sapi bunting.
Contoh pemeliharaan
sapi
tersebut berumur 15-18 bulan dan
dara dengan sistem koloni tertera pada
besar badannya telah cukup besarnya
Gambar 112.
dengan berat badan ± 300 kg. Hal ini
Gambar 112. Kandang Koloni untuk Sapi Dara Sumber: Dokumen Sutarto, 2007
323
1.11. Pemeliharaan Sapi Betina
itu
seringkali
perahnya betina
menurunkan
produksi susunya, terutama tukang
Dewasa Pada
dapat
pemeliharaan dewasa
yang
sapi-sapi sedang
diganti-ganti.
Seorang
yang tak mempunyai sifat sabar dan sayang
kepada
hewan
janganlah
berproduksi pekerjaan rutin, misalnya
menjadi tukang perah, sebab dapat
waktu
menurunkan produksi susu. Contoh
pemberian
makanan,
pemerahan, dan pekerjaan- pekerjaan
gambar
lainnya supaya tetap teratur janganlah
tertera pada Gambar 113.
dirubah-rubah.
pemeliharaan sapi dewasa
Penggantian pekerja-
pekerja yang memelihara sapi-sapi
Gambar 113. Pemeliharaan Sapi Dewasa Sumber: Dokumen Sutarto (2007)
324
pemotongan
1.11.1. Gerak Jalan
memotong Gerak jalan pada sapi-sapi yang sedang laktasi adalah penting sekali
kuku
dimulai
pinggir
kuku
dengan kemudian
bagian bawah kuku (sol) diratakan dan dibersihkan.
guna menjaga supaya tetap sehat, terutama sapi-sapi yang dipelihara di dalam kandang terus-menerus selama
1.11.3. Membersihkan Sapi
24 jam dan tak pernah dilepas di sapi-
Sapi-sapi yang sedang dipelihara
di lapangan
dan sedang berproduksi hendaknya
rumput selama 1-2 jam supaya sehat
dibersihkan badannya, selain supaya
kukunya dan mendapat sinar matahari.
menghasilkan susu yang bersih juga
Dengan melepas sapi-sapi betina di
sapi-sapi supaya tetap sehat. Sapi-sapi
lapangan rumput juga mudah untuk
betina yang diperah hendaknya disikat
mengetahui
tiap hari untuk menghilangkan rambut-
lapangan sapinya
rumput. Untuk perlu
berahi.
dilepas
sapi-sapi
ini
betina
Sebab
yang
saat-saat
rambut yang gugur.
Rambut-rambut
perkawinan yang tepat merupakan
yang panjang tumbuh pada ambing,
kunci
kaki bagian belakang dan
sukses
agar
sapi-sapinya
beranak tiap-tiap 12 bulan.
1.11.2. Pemeliharaan Kuku
atas, sapi-sapi yang dapat berjalanjalan tiap-tiap harinya kukunya akan sehat dari- pada yang dipelihara di kandang terus-menerus, sapi-sapi yang disebutkan terakhir ini sering mengalami sakit kuku. Hal ini disebabkan bentuk kuku dan kualitas kukunya jadi jelek, sehingga berat badan tersebut oleh
merata,
samping
di
kukunya itu
tak
secara
peredaran
darah di kaki/kuku tidak baik. Untuk memperbaiki
keadaan
diadakan pemotongan
dari
daerah
hendaklah
digunting
mencegah
adanya
yang menempel
Seperti yang telah disebutkan di
ditampung
belakang
ini kuku.
perlu Pada
bagian
lipat paha
pendek
untuk
kotoran-kotoran
padanya,
sehingga
menjaga kemungkinan adanya kotoran yang dapat jatuh ke dalam air susu pada waktu sapi tersebut diperah. 1.11.4. Pemerahan Sapi Sebelum
sapi
diperah
kandang
tempat di mana sapi itu hendak diperah harus dibersihkan atau dicuci dulu dan dihilangkan dari bau-bauan, baik yang berasal dari kotoran sapi maupun dari makanan atau hijauan yang berbau (silage). Karena air susu itu mudah sekali
menyerap
bau-bauan
yang
325
dapat mempengaruhi kualitas air susu.
terakhir dan air susunya dipisahkan dari air susu yang normal, sehingga tidak
Sebaiknya
sapi
diperah diberikan lebih
yang
hendak
makanan
penguat
dulu, supaya
merusak kualitas air susu yang normal.
sapi
tersebut
Pada umumnya sapi-sapi diperah
tenang.
Jangan
2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore
atau
hijauan
hari, tetapi ada pula pemerahan yang
lainnya sebelum atau selama diperah
dilakukan lebih dari 2 kali sehari. Ini
untuk
dikerjakan
dalam
keadaan
diberikan
rumput
menjamin
dihasilkan
air
tetap
susu
yang
bersih
dan
mempunyai kualitas yang baik.
pada
berproduksi
sapi-sapi
yang
yang
tinggi,
susu
misalnya pada sapi
yang produksi
susunya 20 liter per hari dapat diperah diperah
3 kali sehari, sedangkan sapi- sapi
hendaknya bagian badan sapi daerah
yang berproduksi susu 25 liter atau
lipat paha dan bagian belakang dicuci
lebih dapat diperah 4 kali sehari.
Sebelum
atau
sapi
dibersihkan
untuk
mencegah
kotoran-kotoran yang menempel pada
Pada
tiap-tiap
mau
mulai
bagian-bagian tersebut jatuh ke dalam
pemerahan dari tiap-tiap ekor sapi,
susu pada waktu sapi itu diperah.
guna
Sebelum ambing diperah harus dicuci
mastitis, maka pakailah cangkir atau
terlebih dahulu dengan air hangat untuk
piring yang bagian dalamnya berwarna
mengurangi
kontaminasi
hitam, kemudian peraslah dua atau tiga
bakteri pada susu, di samping itu
tetes air susu ke dalam cangkir/piring
untuk merangsang keluarnya atau
tersebut, maka bila ada darah atau
memancarnya
nanah
timbulnya
susu
sehingga
mengetahui
lekas
diketahui dilakukan
pemerahan dengan
dua
susu cara,
dapat yaitu
pemerahan dengan mengunakan alat mesin perah dan pemerahan secara manual. Bila
terdapat
air
susu
yang
abnormal yang dihasilkan dari seekor sapi, maka sapi ini harus diperah yang
326
diketahui.
tidaknya
Dengan
demikian ambing yang mastitis lekas
memudahkan pemerahan. Cara
ada
mencegah
dan
dapat
diobati
dan
terjadinya
mastitis
yang
lebih lanjut. Sebab mastitis yang kronis sulit untuk diobati.
1.11.6.
1.11.5. Kebersihan Susu
Kesehatan dan Kebersihan Petugas/ Pemerah
Perlakuan
kebersihan
susu
yang baik akan memberikan
hasil
susu dan produk-produk susu yang bersih
dan
sehat
Ada
lengkap dan pada umumnya ditemui
yang
harus
diperhatikan dalam penanganan susu. 1.11.6.1. Kesehatan Petugas Pemerahan
pada peternakan-peternakan kecil di daerah tropis.
Orang
yang
mengalami/
menderita penyakit menular seperti
Kebersihan
susu
yang
baik
akan memberikan hasil-hasil susu yang untuk
Hasil-hasil
hal
dengan
memanfaatkan peralatan yang kurang
sehat
beberapa
konsumsi
susu
akan
manusia. mempunyai
kualitas yang baik dalam penyimpanan. Kebersihan
susu
yang
tidak
penyakit pernafasan (contoh: radang saluran pernafasan atau influensa) atau penyakit pencernaan (contoh: diare), akan mengeluarkan dalam
oleh pembeli, dan tersebarnya berita di kalangan pembeli mengenai hal itu, ● Timbulnya penyakit dari makanan
● Penurunan penilaian terhadap pro-
besar
Oleh karena itu, jangan menangani susu
atau
menangani
sapi perah
apabila sedang: ●
Menderita sakit tenggorokan atau perut (diare dan/ atau muntahmuntah).
●
Peradangan
kulit
(peradangan
kulit dan bengkak, jerawat yang
duk dan tingkat kebanggaan industri
terinfeksi, bintik-bintik merah pada
produsen, ● Tidak dapat diterima oleh peraturan/
lebih
sehat.
yang busuk, ● Penurunan pendapatan produsen,
yang
dibandingkan dengan dalam keadaan
baik akan berakibat: ● Produk menjadi busuk, produk ditolak
jumlah
bakteri
kulit, dll). ●
Influensa berat atau demam.
hukum yang berlaku, ● Mikro organisme (bakteri) akan tumbuh dengan cepat dalam susu yang tidak bersih.
1.11.6.2. Menghindari Pencemaran Petugas
harus
memahami
pencemaran susu, untuk menghindari kebiasaan buruk yang mengakibatkan kekotoran,
dan
mencegah
327
perlakuan-perlakuan saat
berikut
pada
● Jangan merokok tembakau, atau
susu
dan
bahan lainnya pada saat menangani
menangani
peralatannya, yaitu:
susu. Merokok akan berakibat pen-
● Menggaruk-garuk pada bagian tubuh
cemaran langsung terhadap makan-
seperti muka, hidung, mulut, telinga,
an oleh abu atau puntung rokok,
atau rambut,
batuk, pencemaran makanan oleh
● Batuk atau bersin yang langsung diarahkan kepada susu atau produk
tangan yang menyentuh bibir pada saat merokok, ● Gunakan tutup kepala untuk mence-
susu, ● Menyentuh, memencet jerawat, bisul,
gah kotoran rambut dan tangan jatuh ke dalam susu, dan mencegah ter-
atau luka, ● Menggunakan cairan pelumas pada
jadinya pencemaran silang.
tangan untuk memerah atau menggunakan salep atau krim pelumas,
1.11.6.4. Kebersihan Lingkungan
● Mencoba rasa susu atau produk susu dengan menggunakan jari atau sendok yang berulang kali digunakan tanpa dicuci.
Kebersihan
dalam. Lingkungan luar meliputi di luar lokasi produksi, sedang lingkungan
1.11.6.3. Kebersihan Petugas
lokasi
di
mana
dihasilkan, dibungkus, dan disimpan.
tangan tetapi
mencakup
tempat susu dan produk-produk susu
Pemerahan
sederhana,
men-
cakup lingkungan luar dan lingkungan
dalam
Mencuci
lingkungan
biasanya
adalah
1.11.6.4.1. Lingkungan Luar
tidak Perbaikan/
dilakukan dengan benar. Cara mencuci tangan dan lengan:
pengaspalan
jalan,
perbaikan drainase dan pemangkasan rumput di sekitar lokasi produksi dan
● mencuci tangan dengan air untuk membuang kotoran yang melekat,
kandang pencemaran
akan
mengurangi
debu
pada
lokasi
● mencuci dengan menggunakan sa-
produksi. Air bersih harus tersedia
bun yang berbusa banyak dan air,
secukupnya untuk pencucian dan air
● menyikat/membersihkan bagian ba-
minum ternak.
wah kuku, Pembasmian
● kemudian mengeringkan dengan kertas tissue sekali pakai,
dapat
di
lakukan dengan mengurangi makanan dan
328
tikus
tempat
tinggalnya,
membuat
konstruksi bangunan agar mengurangi
dalam melakukan pemerahan dengan
kemungkinan
tangan. Hewan harus ditangani dengan
sarangnya,
menyediakan
perangkap,
menggunakan
racun
tikus
dan dengan
tenang dan pelan untuk mencegah kegugupan gugup
berhati-hati.
hewan.
selalu
Hewan
yang
mengakibatkan
lebih
banyak debu dan manure. Anak sapi serangga
perah, sapi dara muda atau hewan
lainnya adalah pembawa bakteri yang
lainnya (itik, ayam, dll) harus tidak
dapat ditularkan dapat menyebarkan
dalam
penyakit pest. Pengontrolan
disediakan
Lalat,
kecoa,
hewan
dan
tersebut
menghilangkan biaknya
terhadap
adalah
dengan
tempat-tempat
dan
tempat
kandang jalan
Kebersihan
listrik,
serangga.
pencemaran
merupakan
petugas/ pekeda
kaki
tempat
yang
tebal
serangga.
dengan
Pembasmian
hanya
insektisida
kimia)
harus
dicegah. sebagai
pembawa
Salmonella, akan menularkan lewat bangunan dan
suplai
air
di mana
terdapat kotorannya. Burung tertarik pada lokasi sapi perah karena adanya bahan pakan yang disediakan untuk ternak tersebut. Hewan dapat
menjadi
hewan
adalah
mengurangi
bangunan
kandang
sumber
utama
apabila
Penyisiran dan
di
yang
atas.
Potensi
mungkin
dari
peternakan adalah
pada baju, sepatu, dan pada orangnya.
1.11.6.4.2. Lingkungan Dalam Perusahaan harus menyediakan
bangunan
tidak
bersih.
pengguntingan
bulu
penting
untuk
pencemaran oleh bulu,
debu, dll. Hal ini adalah sangat penting
untuk
pemerahan.
Pada bangunan tersebut tidak boleh terdapat bahan pakan, bahan kimia atau
obat
yang disimpan,
kecuali
bahan untuk pencuci dan sanitasi. Apabila
dan
pencemaran
dijelaskan
menggunakan
(bahan
Burung
mencapai
personil/ petugas
telah
Keset
untuk
atau
ber-
makanannya.
pembasmi
sama
kandang sapi perah.
Serangga akan menghindari sinar, alat dan
yang
konsentrat
disediakan pada
saat
pakan pemerahan
maka pakan tersebut harus disimpan di luar bangunan pemerahan dan dibawa kedalam bangunan tersebut sesuai
kebutuhan.
memberikan saat
pakan
pemerahan
Tidak
boleh
hijauan
pada
karena
bisa
329
menimbulkan debu. Jatuhnya partikel
kurangnya
pakan tersebut harus dikurangi.
dipergunakan.
Perlu adanya perhatian khusus terhadap pelaksanaan pemerahan dan terbuat
berpori
(seperti
terpelihara harus
dari
bahan
tidak
semen)
dan
dengan
tetap
baik.
bersih
Lantai
selama
dan
Penanganan yang baik sebelum
dan
fasilitas
dan
harus sapi
persiapan
dilakukan/dimulai
dibawa
ke
lokasi
pemerahan. Penanganan dengan hatipada
adalah Peralatan
sebelum
Perah
hati
setelah pemerahan.
menit
1.14. Penanganan/ Persiapan Sapi
lokasi penanganan susu. Lantainya harus
15
setiap
yang
dilakukan
dan
mungkin
penting
pe-
diperlukan sedikit penyentuhan apabila
merahan seperti tempat pencucian dan
akan melakukan pemerahan dengan
rak tempat pengeringan harus dibuat
tangan.
Pemukulan
dari bahan tidak menyerap air, tidak
tangan
atau
berkarat contohnya stainless steel.
atau
alat
ranting
hewan
dengan
seperti
tongkat
harus
sangat
kayu
dikurangi. 1.12. Lokasi Pemerahan Harus
dipastikan
pemerahan
bersih.
Perlakuan pemukulan yang terus
bahwa Adalah
lokasi penting
members i h k a n l o k a s i p e m e r a h a n . La n t a i nya harus disapu dan/atau dicuci dengan air sehingga terlihat bersih.
menerus walaupun tidak terlalu keras akan mengakibatkan hewan menjadi ketakutan dan gugup. Hal tersebut akan memberikan akibat negatif pada pemerahan yaitu pada reaksi interval turun/mengalirnya susu.
1.13. Peralatan
Penyediaan
K a i n p e m b e r s i h p u t i n g , e m ber,
membawa
gelas
pemerahan,
merendam kontainer
cup).
puting
Tabung (teat
penampung
dibersihkan
sebelum
cup) susu
untuk dan perlu
dipergunakan.
konsentrat
adalah cara yang sangat baik untuk
bangku perah, ember untuk sampah, (strip
pakan
tersebut
hewan namun
ternyata
ke
lokasi
apabila
sudah
hal
dilakukan,
maka harus dilakukan seterusnya pada setiap
pemerahan.
Pemberian
Peralatan yang langsung berhubungan
konsentrat hanya pada saat setiap
dengan
pemerahan.
susu
seperti
ember, mesin
pemerah dan tabung penyimpan harus disanitasi dan dikeringkan sekurang
330
P e n y ediaan dalam jumlah lebih
Gambar 114. Cara Pemerahan Susu Secara Manual Sumber: VEDCA, 2007 banyak
pada
kemungkinan
beberapa dalam
hari
jumlah
dan
masih kotor maka harus dibersihkan
yang
secukupnya. Puting yang kotor harus
kurang pada waktu-waktu yang lain
dicuci
akan berakibat hewan menjadi tidak
tekanan
tenang.
dikeringkan
awal
yang
cup) adalah untuk memeriksa apakah mastitis atau kelainan lain
pada susu. Hal ini harus dilakukan sekurangnya satu bulan (lebih lama akan
lebih
baik)
pada
dan
kemudian
dengan
bersih
handuk
yang
hanya
untuk sapi tersebut (kertas atau kain).
ditampung pada gelas khusus (strip terdapat
rendah
menggunakan
1.15. Pemerahan Awal Pemerahan
dengan air mengalir dengan
fase awal
laktasi. 1.16. Persiapan Puting
Apabila
ambing
dan
puting
terus menerus kotor pada awal setiap pemerahan maka lingkungan hewan harus diperhatikan untuk mengatasinya. 1.17. Pemerahan Sekurangnya diperlukan waktu 30 detik
untuk
sebelum
membersihkan
puting
pemerahan dengan tangan
dimulai. Hal ini akan memberikan cukup
Kebersihan puting adalah penting
waktu untuk timbuInya respon turunnya
sebelum pemerahan. Apabila puting
susu. Pemerahan akan selesai dalam 57 menit.
331
1.17.1. Pemerahan Manual
Cara kerja mesin perah berbeda dengan pemerahan dengan tangan atau
Pemerahan dengan
manual
tangan
lembut dalam dan
harus
dilakukan cepat
pemencetan
penyedotan oleh pedet. Pengeluaran
dan
susu melalui pengisapan oleh sistem
puting,
vakum mesin, kemudian pulsator akan
tidak dengan keras/kasar, atau
mengatur
mekanisme
menarik atau memencet puting. Jangan
tekanan yang terputus
menggunakan pelumas
Perbandingan
atau
lainnya
vakum setiap
antara waktu
ketika melakukan p e m e r a h a n d e n g a n
membuka
t a n g a n . C o n t o h gambar pemerahan
dengan rasio pulsation.
dan
dan
menutup
detik. tabung disebut
dengan tangan tertera pada Gambar 114.
Susu yang sudah keluar dari puting akan
1.17.2. Pemerahan dengan Mesin
disalurkan
penampungan yang
ke
tempat
disebut
tabung/
ember susu. Susu dari ember susu Mesin
perah
digunakan
untuk
memanen susu dari sapi betina, jika pemerahan secara manual memerlukan tenaga kerja yang mahal dan tidak efisien. Mesin berfungsi mengeluarkan
kemudian
dipindahkan
ke
tangki
utama melalui prinsip kerja mekanik pompa. kemudian
Di
dalam
tangki
didinginkan
susu untuk
menghambat pertumbuhan bakteri.
susu dari ambing sapi. Bentuk mesin dirancang menyerupai cakar (Claw) dengan
empat
(teatcups)
mangkuk
berbentuk
puting
tabung
yang
terbuat dari besi dan karet, tabung vakum dan pulsator.
air
berlangsung
susu, terus
isapan
tidak
menerus
tetapi
terputus-putus. Mekanisme terputus ini memberikan kesempatan air susu turun ke puting dan mengembalikan peredaran darah pada puting susu.
332
Tipe mesin perah terdapat beberapa jenis, namun penulis akan membahas beberapa jenis yang banyak digunakan.
Fungsi pulsator sebagai pengatur isapan
1.17.2.1. Tipe Herringbone
Jenis jenis tersebut antara lain:
Gambar 115. Layout Herringbone Herring adalah sejenis ikan, sedang bone berarti tulang, jadi pengaturan sapi seperti bentuk tulang ikan hering. Contoh seperti tertera pada Gambar 115. Sudut kemiringan posisi sapi antara 30-35º. Sapi masuk melalui jalan di tengah, dan menempati posisi pada kedua sisi.
Pada mesin perah yang besar dapat pemerahan 600 sapi dapat dikerjakan oleh 2 orang. Pemasangan cup seperti tertera pada Gambar 116. Contoh gambar mesin perah tipe herringbone tertera pada Gambar 117 dan Gambar 118. Pada contoh ini penampung susu dibuat individu dan terbuat dari bahan kaca.
Pemerah bekerja di tengah kedua deretan sapi tersebut. Setelah mencuci ambing dan puting susu, cup dipasang pada keempat puting dengan urutan dari depan ke belakang.
333
Gambar 116. Pemasangan Cup pada Puting Sumber: Wikimedia, 2007
Gambar 117. Mesin Perah Herringbone Sumber: Wikimedia Foundation, 2007
334
Gambar 118. Mesin Perah Tipe Herringbone dengan Tabung Individu. Sumber: Sutarto, 2007
1.17.2.2. Tipe Rotary Milking Sheds
Mesin perah dilengkapi dengan sistem
Rotary milking terdiri dari meja
otomatis,
mendekati pintu
setelah keluar
maka
sapi cup
pemerahan
akan lepas dengan sendirinya secara
sebanyak 12-100 unit. Tipe
otomatis. Jenis mesin ini cocok untuk
mesin yang baik dengan jumlah fasilitas
jumlah sapi yang banyak (lebih dari
antara 24-34 unit dapat dioperasikan
1000 ekor). Layout mesin perah tipe
oleh 2 orang. Meja putar akan diputar
rotary abreast tertera pada Gambar
oleh motor elektrik, dengan waktu 1
119 dan 120. Sedangkan gambar rotary
putaran
tandem tertera pada Gambar 121.
putar individu
dengan
sama
fasilitas
dengan
waktu
pemerahan sampai selesai. Sapi yang selesai diperah akan keluar dan sapi yang baru (akan diperah) masuk.
335
Gambar 119. Layout Mesin Perah Tipe Rotary Abreast
Gambar 120. Mesin Perah Rotary
336
Gambar 121. Layout Mesin Perah Tipe Rotary Tandem Sumber: Wikimedia, 2007 1.17.2.3. Mesin Perah Portable
Prinsip
kerjanya
sama
dengan
mesin perah tipe lain. Contoh gambar Mesin perah tipe ini dirancang untuk peternak
yang
memiliki
sapi
mesin
perah
portable
tertera pada
Gambar 122.
dalam jumlah sedikit. Rancangan dibuat untuk satu sapi sekali pemerahan dan portable, yang dilengkapi dengan roda.
Gambar 122. Mesin Perah Portable Sumber: Milking Machines, Co.UK, 2008
337
Sapi-sapi
yang
akan
diperah
menurunkan
susu
ke
ambing
dan
dipindahkan dari kandang ke tempat
puting, jadi pemerahan dengan mesin
pemerahan.
perah tidak perlu melakukan palpasi
Tempat
mengumpulkan
sapi disebut cow yard atau paddock.
ambing.
Pada
tertera pada Gambar 123.
saat
di
cow
yard
sering
Contoh
kemudian
sapi
Hasil penelitian menunjukkan
pemerahan (Milking Parlour), jumlah
dapat
meningkatkan
produksi susu.
Suara dari mesin perah memberikan rangsangan
bagi
sapi
sapi
yang
masuk
sapi
diputarkan musik dari radio atau tape. musik
digiring
pengumpulan
masuk
disesuaikan
dengan jumlah cup yang tersedia.
untuk
Gambar 123. Sapi Betina Antri Siap Diperah Sumber: Dokumen Sutarto, 2007
338
ke tempat
Pencucian
1.18. Pasca Pemerahan
dan
dua pekerjaan Segera
setelah
pemerahan
sanitasi
yang
adalah
terpisah
dan
berbeda. Kedua pekerjaan ini (mencuci
dengan tangan selesai, susu harus
dan
disaring dan ditampung ke dalam
bersama-sama. A p a b i l a h a n y a d i l a k
kontainer
steril.
u k a n p e n c u c i a n tanpa sanitasi,
dipergunakan
sejumlah besar bakteri akan tetap
Saringan
yang bersih kain
yang
dan
harus bersih, sempuma, dan dicuci
sanitasi)
harus
dilakukan
tinggal pada permukaan kontainer.
dengan menggunakan deterjen dan bahan sanitasi kemudian dijemur di matahari.
Pencucian
adalah
proses
untuk
membuang sisa susu dari permukaan/ dinding kontainer. Sanitasi yaitu dengan penggunaan
Penyimpanan/Pendinginan susu
bahan
kimia
atau
pemanasan untuk secara sempurna Pendinginan susu sampai di bawah 3-4º
C,
harus
sesegera
mungkin
membuang
bakteri
dari
permukaan
kontainer.
dilakukan setelah pemerahan. Pada peternak kecil yang tanpa peralatan pendingin, tasikan sesegera
susu
perlu
dengan
ditranspor-
berhati-hati
mungkin
setelah
dan selesai
pemerahan dan segera didinginkan di tempat
pengumpulan
susu
(milk
collection center). Udara panas, sinar, goncangan berlebihan, dan waktu yang lama untuk mencapai alat pendingin, dapat merusak susu yang dalam keadaan hangat. Kontainer
1.19. Pemeliharaan Sapi Kering Pada
sapi-sapi
yang
sedang
berproduksi dan sekurang-kurangnya sudah bunting
7-71⁄2
bulan
harus
dikeringkan artinya tidak boleh diperah lagi. Pengeringan memberikan ambing,
perlu
istirahat
sehingga
untuk
pada
akan
sel-sel
menjamin
produksi susu y a n g t i n g g i p a d a transportasi
harus
bersih, tersanitasi, dan dapat disegel dengan pita perekat. Kontainer harus terbuat dari bahan berkualitas baik dan dapat dicuci dan
disanitasi
dengan
sempuma. Suhu transportasi 4-7º C.
laktasi y a n g a k a n datang. Bila tidak dikeringkan sekurang-kurangnya
11⁄2
bulan sebelum beranak kembali, maka produksi
susu
berikutnya
akan
menurun sekali dan dalam hal ini akan
merugikan
sekali
bagi
peternak sendiri.
339
Bila sapi telah bunting 71⁄2 bulan masih
menghasilkan
masih
tinggi
5
susu
yang
per
hari,
liter
sedangkan sapi ini harus dikeringkan
1.19.3. Penghentian Pemerahan yang Sekonyong-konyong Cara
ini
adalah
cara
yang
maka cara-cara mengeringkan sapi-
terbaik, bila tidak terdapat mastitis.
sapi tersebut adalah sebagai berikut:
Tiga hari sebelum dikeringkan semua makanan penguat
1.19.1. Pemerahan yang Berselang
diberikan
harus
pada sapi yang hendak
dikeringkan di samping i t u Cara
ini
sapi
tersebut
dimulai
tidak rumput
atau hijauan yang diberikan harus
dengan pemerahan satu kali sehari
dikurangi
untuk b e b e r a p a h a r i , k e m u d i a n d u a
jumlah ransum yang biasa diberikan
hari sekali diperah untuk beberapa
kepada
hari. Demikian
seterusnya
sampai
sampai sapi
sepertiga
tersebut.
Cara
ngurangan
terhadap
produksi susu sapi tersebut 2-3 liter
makanan yang
diberikan
per hari yang akhirnya pemerahan
mengurangi hasil susu.
dihentikan.
tidak
diperah akan
dalam 1.18.2. Pemerahan yang Tak
ambing,
dari pe-
jumlah ini,
akan
Susu
yang
mengumpul sehingga
di
akan
mengakibatkan suatu tekanan pada
Lengkap.
sel-sel
ambing
dan
air susu
tak
akan keluar lagi dari sel-sel ambing Cara
ini
dimulai
pemerahan
yang
air
semuanya
diperah
dengan
susunya keluar
tak
dan pada akhirnya air susu yang telah ada diabsorbsi oleh badan.
untuk
beberapa hari, misalnya sapi yang
Cara
pengeringan
tersebut
di
masih menghasilkan susu 6 liter per
atas adalah untuk mencegah terjadinya
hari,
mastitis.
maka
yang
diperah
keluar
hanya 4 liter per hari, sedangkan sisanya
yang
2
liter
dibiarkan
di
1.20. Masa Perkawinan Sapi Betina
dalam ambing. Setelah pemerahan tak lengkap itu dijalankan untuk beberapa hari,
kemudian
pemerahan
dilanjutkan
rata-rata
pada
sapi adalah 21 hari sekali, tetapi terdapat pula sapi-sapi yang periode
lengkap. Setelah produksi susu turun
berahinya bervariasi dari 17 sampai 26
sampai
hari.
liter
per
yang
berahi
tak
2-3
berselang
dengan
Periode
hari,
pemerahan dapat dihentikan.
340
maka
Lama
berlangsung
masa
berahi
ini
dari 6-36 jam dengan
rata-rata 18 jam untuk sapi betina dewasa dan 15 jam untuk sapi dara. Tanda-tanda
sapi
berahi
penting sekali harus diketahui oleh para peternak sapi perah untuk menjamin berhasilnya
setiap
perkawinan,
sehingga setahun sekali sapi-sapinya beranak. Keadaan ini penting guna menjamin
kelangsungan
dihasilkan
Gambar 124. Sapi Melenguh-melenguh
susu dalam suatu peternakan sapi perah. Beberapa
tanda
berahi
yang
terlihat pada sapi, antara lain: ●
Melenguh-melenguh atau mengeluarkan
suara
seolah-olah
memanggil pejantan (Gambar 124.) ●
Sering gelisah (Gambar 125.)
●
Sering
kencing
sedikit
seolah
terputus-putus. ●
Sering
Gambar 125. Sapi Gelisah
menggerak-gerakkan
atau mengangkat sehingga
vulvanya
pangkal
ekor
terlihat
jelas
(Gambar 126.) ●
Terjadinya bibir
pembengkakan
vulva,
biasanya
pada
ditandai
warna kemerah-merahan, terjadinya peningkatan peredaran darah di daerah
tersebut,
jika
diraba
terasa
hangat,
keluar
lendir
bening
dari
vulva
dan
menggantung
hingga
jatuh
di
Gambar 126. Sapi Menggerakgerakkan atau Mengangkat Pangkal Ekor
lantai kandang (Gambar 127.)
341
gejala-gejala berahi yang jelas seperti tersebut di atas. Keadaan ini akan menyulitkan peternak untuk mengetahui adanya berahi. Walaupun
begitu
dapat
pula
diketahui dengan adanya sapi-sapi jantan yang berdekatan dengan sapi betina Gambar 127. Mengeluarkan Lendir
yang
“berahi
diam”,
ialah
dengan gejala sapi jantan tersebut ingin mengawini sapi betina itu.
Bening dari Vulva
Sapi waktu,
harus untuk
dikawinkan
tepat
mendapatkan
suatu
persentase kebuntingan yang tinggi. Harus
diingat
bahwa
sapi
subur
(fertile) bila ada ovum yang dapat dibuahi. Ovum hanya dapat h i d u p dalam j a n g k a w a k t u p e n d e k setelah ovulasi.
Sapi
tidak
mengovulasikan
Gambar 128. Sapi Didekati dan Diam
ovumnya hingga estrus berakhir. Hal ini
Dinaiki Pejantan
memungkinkan dari 6-18 jam setelah heat
Kadang-kadang betina yang estrus
untuk
kebuntingan
menghasilkan optimum
sapi
yang harus
menunjukkan aktivitas tidak seperti
dikawinkan pada 2/3 masa berahi atau
biasanya,
beberapa
seperti
menggosokkan
pantat ke dinding kandang, menaiki ternak
lain,
kadang-kadang
dinaiki
pejantan
akan
diam
beberapa
sapi
(Gambar 128.) Terdapat yang
pula
mempunyai
sifat-sifat
birahi
yang diam ( s i l e n t h e a t ) , y a i t u s a p i yang
342
berahi tidak
setelah
tanda-tanda
berahi berakhir.
terjadi
penurunan nafsu makan, kalau didekati dan
jam
memperlihatkan
Secara kasar antara 24 jam periode setelah awal standing heat. Ketepatan pengamatan saat sapi benar-benar berahi ini sangat sulit. Oleh karena itu aturan menggunakan jari yang disebut pagi-sore sudah banyak dipakai. Bila sapi menunjukkan berahi pagi hari, maka sapi tersebut dikawinkan sore
harinya. Bila sapi menunjukkan birahi sore hari, maka sapi tersebut harus dikawinkan pagi hari berikutnya. Bagi sapi-sapi yang baru beranak, hewan tersebut baru dapat dikawinkan lagi pada 50-60 hari sesudah beranak, hal ini untuk mendapatkan persentase kebuntingan yang tinggi. Bila sapi tak dapat bunting pada 90 hari sesudah beranak, maka daya reproduksi tersebut menurun, artinya sulit untuk dijadikan sapi tersebut bunting. 1.21. Pemeliharaan Pejantan P e m e l i h a r a a n a n a k s a p i j a ntan adalah sama dengan anak sapi betina sampai anak sapi itu berumur ± 6 bulan. Sesudah itu cara pemeliharaannya berbeda. Anak sapi
jantan yang telah berumur 6-8 bulan sudah dewasa kelamin, karena itu haruslah dipisahkan dari anak-anak sapi betina juga dari sapi- sapi betina dewasa yang tidak bunting. Pemisahan tersebut bertujuan untuk menjaga jangan sampai mengganggu sapi-sapi betina tersebut. Anak
sapi
jantan
harus
dilatih
untuk dijinakkan dengan cara setiap hari harus dipegang-pegang walaupun hanya sebentar, dan dibiasakan juga dengan tali leher dan dipegang orang. Setelah
anak
sapi
jantan
tidak
berontak untuk dipegang dan diikat, kemudian dilatih dibawa dengan tali leher ke tempat yang jauh, supaya anak sapi tersebut biasa dibawa orang.
Gambar 129. Pemeliharaan Sapi Pejantan Sumber: Dokumen Sutarto, 2007
343
Bila sapi jantan itu telah berumur 6-8 bulan, maka haruslah sudah diberi lubang pada hidungnya dan dipasang sebuah cincin logam yang ringan yang mempunyai diameter 3,75 cm dan yang tak dapat berkarat (kuningan atau tembaga). Jika anak sapi tersebut telah berumur 12 bulan cincin tadi diganti dengan cincin yang kuat dengan diameter 7,5 cm.
Pelepasan
pejantan
di
lapangan adalah perlu sekali untuk menjamin
kesehatan kuku sapi, di
samping itu guna menjaga kondisi badan sapi pejantan supaya tetap baik,
khususnya
tersebut
banyak
perkawinan. hendaknya
bila
pejantan
dipakai
untuk
Sapi-sapi dipelihara
jantan
di
kandang
terpisah dari sapi-sapi betina untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan.
1.21.1. Pemeliharaan Kuku Seekor Pemeliharaan
kuku
sapi
jantan
dapat
sapi
dipakai sebagai pejantan bila telah
pejantan adalah penting, sebab bila
berumur 15-18 bulan dan badannya
kaki terutama yang belakang sakit,
telah cukup besar. Sapi jantan yang
maka sapi itu tak dapat dipakai untuk
telah berumur 18 bulan dapat dipakai
mengawini
atau
untuk mengawinkan 2 kali seminggu,
diambil spermanya untuk inseminasi
pada umur 2 tahun pejantan dipakai
buatan.
mengawini lebih dari 2-3 ekor sapi
seekor
betina
betina Sapi
jantan
mempunyai
dalam
seminggu.
Pejantan
berat
yang sudah dewasa umur 3-4 tahun
badan bisa sampai 1 ton, sehingga
dapat dipakai untuk perkawinan 4 kali
sebaiknya
alas
harus
seminggu,
dipasang
papan
untuk
tersebut
kandangnya yang
kuat
tetapi jangan
perkawinan
cara
lebih
dua
dari
menjamin kondisi kuku sapi pejantan
minggu
tersebut supaya tetap baik, kalau tidak
perkawinan untuk cara yang terakhir
pakai papan kuku pejantan tersebut
ini, sapi pejantan diberi cukup istirahat
sering sakit. Pemotongan kuku perlu
selama
dilakukan bila kuku-kuku sapi tersebut
pejantan dipakai 2 kali perkawinan
telah panjang, keadaan ini untuk
seminggu,
menjamin
dipakai
letak
kaki
yang
baik,
sehingga tidak akan terdapat gangguan pada kaki pejantan tersebut.
344
berturut-turut.
10
hari. terlalu
untuk
Setelah
Sebaiknya seekor sering mengawini
menurunkan daya fertilitasnya.
pejantan akan
Seekor
pejantan
dapat
dipakai
sifat-sifat sendiri dalam menghasilkan
kawin secara alam 50-60 ekor betina
susu yang berbeda dalam jumlah susu
setahun dan dapat
yang dihasilkan, kadar lemak susu, dan
dipakai
sampai
berumur 12 tahun.
warna
susu.
Jumlah
susu
yang
dihasilkan bangsa sapi Fries Holland 1.22.
Faktor-Faktor
yang
Mem-
adalah
yang
tertinggi dengan
bila
pengaruhi Kualitas, Kuantitas,
dibandingkan
bangsa-
dan Susunan Susu
bangsa sapi perah lainnya baik di daerah sub-tropis maupun di daerah tropis. Bangsa sapi juga menentukan
1.22.1. Bangsa Sapi
susunan susu sebagai yang tertera Telah
banyak
tiap-tiap
bangsa
diketahui sapi
bahwa
pada Tabel 40.
mempunyai
Tabel 40. Komposisi Kimiawi Susu Berbagai Bangsa Sapi
Bangsa
Air
Protein
Lemak %
Laktosa
Bahan Kering
Abu
Jersey
85.27
3.80
5.14
5.04
0.75
14.73
Guernsey
85.45
3.84
4.98
4.58
0.75
14.55
Ayrshire
87.10
3.34
3.85
5.02
0.69
12.90
Friesh Holand
88.01
3.15
3.45
4.65
0.68
11.93
Shorthorn
87.43
3.32
3.63
4.89
0.73
12.57
Sumber: Siregar, 1989 Telah diketahui pula bahwa susu yang
banyak
mengandung
lemak
1.22.2. Lama Bunting (Gestation Period)
akan banyak mengandung vitamin A dan
D
per
volume
susu,
karena
Peternak-peternak
telah
banyak
vitamin-vitamin tersebut berhubungan
mengetahui, bahwa sapi yang telah
dengan kadar lemak dalam susu.
dikawinkan
dan
bunting
akan
menghasilkan susu yang lebih sedikit daripada sapi
345
yang tidak bunting, keadaan ini jelas terlihat bila sapi telah bunting 7 bulan sampai beranak.
bangsa dan umur yang sama. Hal ini disebabkan sapi yang badannya besar akan makan lebih banyak, sehingga menghasilkan susu yang lebih banyak.
Suatu
hasil
menunjukkan
bahwa
penelitian
Juga ambing sapi yang besar akan
makanan-
lebih besar daripada sapi berbadan
makanan diperuntukkan foetus dan
kecil.
selaputnya adalah equivalen dengan 55-85 kg susu pada sapi Jersey atau
1.22.5. Estrus (Berahi)
100-135 kg susu pada sapi FH. Suatu penelitian yang lain pada sapi FH
Pada
waktu
sapi
berahi
menunjukkan angka yang lebih besar
terdapat perubahan-perubahan faali
240-400
yang
kg
susu.
Hal
ini
mempengaruhi
menunjukkan kebuntingan mempunyai
susunan
pengaruh yang tak langsung terhadap
Beberapa
produksi susu.
gejala
susu
yang
ekor
yang
volume
dan
dihasilkan.
sapi menunjukkan
nervous
(gelisah) dan
mudah terkejut sehingga tidak mau makan atau makan sedikit saja yang
1.22.3. Masa Laktasi
mengakibatkan
hasil
susu
turun.
Masa laktasi adalah masa sapi
Terdapat juga sapi yang tidak banyak
itu menghasilkan susu antara waktu
dipengaruhi oleh masa berahi. Bila
beranak dengan masa kering. Produksi
hasil susu turun banyak, maka kadar
susu per hari mulai menurun setelah
lemak dan susunan susu akan berubah
laktasi 2 bulan. Demikian pula kadar
karenanya.
lemak susu mulai menurun setelah 1-2 bulan masa laktasi, dari 2-3 bulan
1.22.6. Umur
masa laktasi kadar lemak susu mulai Sapi-sapi
konstan dan naik sedikit.
umur
tua
yang (3
beranak
pada
tahun)
akan
menghasilkan susu yang lebih banyak
1.22.4. Besarnya Sapi
daripada sapi yang beranak pada Beberapa
penelitian
telah
umur 2 tahun. Produksi susu akan
menunj u k k a n b a h w a s a p i - s a p i yang
terus
besar badannya akan menghasilkan
tambahnya
susu yang lebih
berumur 7 tahun atau 8 tahun.
banyak
daripada
sapi-sapi yang berbadan kecil dalam
346
meningkat umur
dengan sampai
sapi
beritu
Produksi susu selanjutnya akan
Bila calving interval diperpanjang
menurun sedikit demi sedikit, sampai
sampai 450 hari, maka laktasi yang
sapi
sedang berlaku dan laktasi yang akan
berumur
11
atau 12
tahun
produksi susu akan menurun sekali.
datang akan menghasilkan susu naik 3,5%, tetapi bila ditinjau dari segi
Meningkatnya
produksi
susu
ekonomi akan rugi karena tak sepadan
tiap laktasi dari umur 2 tahun sampai 7
hasil
tahun
dibandingkan dengan makanan yang
disebabkan
bertambahnya karena
besar
karena badan
pertumbuhan
sapi
dan
susu
yang
dihasilkan
diberikan kepada sapi.
jumlah
tenunan-tenunan dalam ambing juga
1.22.8. Masa Kering
bertambah. Produksi susu pada laktasi kedua Munurunnya
susu
pada
sapi-
dan
berikutnya
dipengaruhi
oleh
sapi tua disebabkan aktivitas kelenjar-
lamanya masa kering yang lalu. Untuk
kelenjar
tiap individu sapi betina produksi susu
ambing
sudah
Kemampuan produksi
berkurang.
susu
seekor
akan naik dengan tambah masa kering
sapi dara tidak hanya dipengaruhi
sampai 7 atau 8
oleh pertumbuhan badan, tetapi juga
dengan masa kering yang lebih lama
oleh
lagi
pertumbuhan ambingnya yang
mencapai
pertumbuhan
maksimum
produksi
minggu,
susu
tak
tetapi akan
bertambah.
pada laktasi ke 3 dan ke 4. 1.22.9. Frekuensi Pemerahan 1.22.7. Interval Beranak (Calving Interval) Calving adalah
12
interval dan
B i l a s a p i d i p e r a h d u a k a l i s e hari yang 13
optimum
bulan.
Bila
calving interval diperpendek akan menurunkan produksi susu 3,7-9% pada laktasi yang sedang berjalan atau yang akan datang.
dengan
jarak
waktu
yang
sama
antara pemerahan itu, maka sedikit sekali perubahan dari susunan susu itu. Bila sapi diperah 4 (empat) kali sehari, kadar lemak akan tinggi pada besok
paginya
pada
pemerahan
yang pertama. Makin sering sapi itu diperah hasil susu akan naik juga, seperti pada Tabel 41 yang ditunjukkan
oleh
penelitian
dari
Sudono (2003).
347
Kenaikan pada
hasil
susu
tergantung
kemampuan
sapi
itu
untuk
berproduksi, pakan, dan manajemen. Pada umumnya sapi-sapi diperah 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari. Pemerahan yang dilakukan lebih dari 2 kali sehari, hanya dikerjakan pada sapi- sapi yang berproduksi susu tinggi, misalnya pada sapi yang produksi susunya 20 liter per hari dapat diperah 3 kali sehari; sedangkan sapi-sapi yang berproduksi susu 25 liter atau lebih dapat diperah 4 kali sehari. 1.22.10. Tatalaksana Pemberian Pakan Pada produksi beberapa
umumnya susu
variasi
dan
lemak
pada
sapi
perah
perbedaan
dalam
peternakan
disebabkan
oleh
dalam
makanan dan tatalaksananya Makanan konsentrat
yang akan
terlalu
banyak
menyebabkan
kadar lemak susu rendah.
susu sebesar 10-30%. Pemberian air adalah pentinguntuk suatu produksi susu, karena susu 87% terdiri dari air dan 50% dari tubuh sapi terdiri dari air. Jumlah air yang dibutuhkan tergantung pada produksi susu yang dihasilkan oleh seekor sapi, suhu lingkungan dan jenis pakan yang diberikan. Perbandingan susu yang dihasilkan dan air yang dibutuhkan adalah 1:3,6. Air yang dibutuhkan untuk tiap-tiap hari bagi seekor sapi berkisar antara 37 dan 45 liter. Persentase
sapi
laktasi
merupakan f a k t o r y a n g p e n t i n g yang tak dapat diabaikan dalam tatalaksana yang baik dalam suatu peternakan untuk menjamin pendapatan peternak, hal ini dapat dilihat pada Tabel 41. Terlihat pada Tabel
42
bahwa yang
peternakan
sapi
perah
mempunyai
sapi
yang
sebanyak
60%
lebih
adalah
laktasi yang
menguntungkan.
Kondisi seekor sapi betina pada
Produksi susu rata-rata per ekor
waktu beranak mempunyai pengaruh
sapi mempunyai hubungan erat dengan
yang besar terhadap produksi susu dan
rasio antara pendapatan dan biaya
kadar lemak dari laktasi yang akan
pakan. Ternyata produksi susu rata-
datang, terutama bulan-bulan pertama
rata per ekor per hari sapi sebanyak
dari laktasi.
minimum 6 liter masih menguntungkan
P e m b e r i a n p a k a n y ang banyak pada seekor sapi yang kondisinya jelek pada waktu sapi itu sedang dikeringkan dapat menaikkan hasil
sebagai yang tertera pada Tabel 43.
348
Tabel 41. Hubungan Frekuensi Antara Pemerahan dan Hasil Susu
Umur Sapi
Frekuensi
Pemerahan
3 X sehari
4 X sehari
2 tahun
20 % > banyak dari 2 x diperah
35 % > banyak dari 2 x diperah
3 tahun
17 % > banyak dari 2 x diperah
30 % > banyak dari 2 x diperah
15 % > banyak dari 2 x diperah
26 % > banyak dari 2 x diperah
4 tahun
Sumber: Sudono, 2003
Tabel 42. Hubungan antara Persentase Sapi Laktasi dengan Ratio antara Pendapatan dan Biaya Makanan
Persentase Sapi Laktasi (%)
Rata-rata Ratio antara Pendapatan & Biaya Makanan
Pendapatan Bersih per Hari (Rp)
20 - 39
1,35
-840,68
40 - 59
1,52
2.478,82
60 - 79
2,14
8.580,67
> 80
2,15
12.000,96
Sumber: Dinas Peternakan DKI Jakarta, 2004
349
Tabel 43. Hubungan antara Produksi Susu Rata-rata Per Ekor Per Hari dengan Pendapatan Bersih dan Ratio antara Pendapatan dan Biaya Pakan
Produksi per ekor susu rata-rata per hari (liter)
Pendapatan bersih per hari (Rp)
Rata-rata ratio antara pendapatan dan biaya pakan
3,9
-4.610,24
1,10
4 – 5,9
4.55,98
1,53
6 atau lebih
13.110,43
2,66
1.22.11. Problema dalam Tatalaksana Pemeliharaan Sapi Pada
umumnya
perah di
Indonesia
produksi
●
efisiensi reproduksi (calving interval, service
perconception,
percentage, dan service periode).
sapi
rendah,
●
peremajaan dan Culling
dengan hasil susu rata-rata per ekor
●
pemakaian tenaga kerja.
adalah
calving
sapi per hari berkisar antara 3 sampai 10 liter, tergantung pada kualitas pakan dan bibit sapinya. Produksi susu yang rendah ini, mungkin disebabkan mutu ternaknya rendah ataupun pakan yang diberikan
baik
kuantitas
ataupun
kualitasnya kurang baik.
kita
Berdasarkan data yang didapat dari beberapa survey dan penelitian, maka pada Tabel 44. terlihat bahwa bila ratarata beranak pertama berumur ± 3 tahun hal ini akan menyebabkan kenaikan
Untuk keadaan tersebut di atas baiklah
1.22.12. Umur Beranak Pertama
meninjau
keadaan
ongkos-ongkos produksi, sehingga tidak efisien lagi. Sebenarnya sapi Friesh
tatalaksana peternakan sapi perah di
Holland
beberapa perusahaan dari beberapa
beranak pertama pada urnur 2-21⁄2 tahun
tempat.
asalkan
Faktor-faktor
diperhatikan tersebut
guna
dalam
yang
perlu
tatalaksana
mencapai
efisiensi
atau
keturunannya
tatalaksana
dan
dapat
pemberian
pakan pada anak-anak sapi dan sapi daranya cukup kuantitas dan kualitasnya.
produksi susu ialah:
Sapi-sapi dara y a n g m e n g a l a m i k e k u r
●
umur beranak pertama
a n g a n p a k a n badannya kecil-kecil dan
●
lama laktasi
berakibat adanya gangguan pada alat
●
masa kering
reproduksinya.
350
Tabel 44. Rata-rata Umur Beranak Pertama, Lama Laktasij Masa Kering, Calving Interval pada Beberapa Petemakan Sapi Perah Tempat peternakan
Jumlah sapi Umur beranak Lama laktasi betina dewasa pertama (bln) (bln) (ekor)
Masa kering
Calving interval
Pengalengan
29
42
11,6
3
15,5
Lembang
203
33
12,46
2,83
15,4
Bogor
44
36
8,4
6,5
15,0
Baturaden
75
28
10,3
3,5
13,9
Rawa Seneng
110
-
11,6
2,7
14,3
Cirebon
34
33
13,41
2,95
15,66
Sumber: Sudono, 2003 1.22.13. Lama Laktasi
Sapi-sapi di Baturaden mempunyai lama laktasi yang baik sedangkan
Lama
laktasi
“persistency”,
tergantung
pada
di
per-
laktasinya lebih dari 10 bulan. Hal ini
sedangkan
tempat-tempat
lainnya
sistency ini banyak dipengaruhi oleh
disebabkan
adanya
beberapa
faktor
reproduksi,
sapi-sapi
hereditas,
jenisnya,
kondisi masa
sapi
yang
waktu
kering
bukan
lama
gangguan tersebut
umur
sapi,
terlambat jadi bunting kembali, yang
beranak,
lama
umumnya
berikutnya,
dan
karena
tatalaksana
yang
kurang baik.
banyaknya pakan yang diberikan pada sapi sedang laktasi, dan lain-lain.
1.23. Masa Kering (Dry Periode)
D a r i Ta b e l 4 4 . t e r s e b u t t e r l ihat bahwa
peternakan
sapi
perah
di
Bogor mempunyai lama laktasi rata-rata kurang dari 10 bulan yaitu 8,4 bulan. Keadaan ini disebabkan kurangnya persistensi sapi-sapi peternakan tersebut.
yang
ada
di
Pada Tabel 43 terlihat bahwa sapi-sapi perah yang baik masa keringnya ialah peternakan di Lembang dan Rawa Seneng ± 2 bulan, sedangkan di peternakan-peternakan lainnya terlalu lama. Hal ini disebabkan adanya gangguan reproduksi artinya sulit untuk dijadikan bunting kembali.
351
Dalam hal lain masih banyak
kecenderungan
menurun.
terdapat perusahaan peternakan sapi
demikian
perah yang masa keringnya kurang
panjangnya lebih dari 13 bulan adalah
dari
alasan
tidak ekonomis. Calving interval yang
sapinya masih berproduksi banyak ± 5
panjang disebabkan karena tatalaksana
liter dan merasa
perkawinan yang kurang baik atau
6
minggu
dengan sayang
atau
rugi
calving
Dengan
interval
yang
kalau dikeringkan. Keadaan ini dapat
gangguan
menyebabkan terjadinya lama hidup
disebabkanoleh pemberian pakan yang
berproduksi (longervity) yang pendek
kurang sempurna. Keadaan sapi-sapi
dari sapi-sapi yang masa keringnya
perah di Indonesia dapat dilihat pada
pendek.
mempunyai
Tabel 43. di atas, di mana yang baik
panjang akan
adalah peternakan di Baturaden dan
Sapi
longervity
yang
yang
reproduksi
Seneng.
yang
menghasilkan susu yang lebih banyak
Rawa
per unit pakan yang dimakan, dengan
merupakan kunci sukses dalam usaha
demikian lebih efisien dalam biaya
peternakan
produksi susu.
produki susu rata-rata yang tinggi. Service
1.24. Efisiensi Reproduksi
sapi
Calving perah
per
di
interval samping
conception
yang
didapatkan pada peternakan di Rawa Calving interval yang baik adalah
Seneng didapatkan angka 2,61. Bila
12-13 bulan. Bila calving interval
angka service per conception lebih dari
lebih pendek daripada 320 hari (±10,7
1,85 pada suatu peternakan, maka
bulan), maka
perlu
akan
menyebabkan
adanya
perbaikan
penurunan p r o d u k s i s u s u s e b e s a r
reproduksi
dari
9 %
peternakan
tersebut.
per
hari masa
laktasi
yang
dalam
sapi-sapinya Di
di
Cirebon
sedang berjalan dan penurunan 2,7%
(1999), service per conception 2,67
pada laktasi yang akan datang. Bila
bulan.
calving interval diperpanjang sampai 15 bulan, produksi susu dari laktasi yang
Calving
percentage
yang
sedang berjalan naik dengan 3,5%
didapatkan berdasarkan data selama 11
dan laktasi yang akan datang juga naik
tahun (tahun 1988
kira-kira 3,5%. Bila calving interval
1999)
makin
susu
Seneng tiap-tiap tahunnya ± 80% dari
rata- rata per hari dihitung didasarkan
sapi-sapinya yang ada di peternakan
atas per “calving interval”, maka rata-
tersebut beranak. Sedangkan service
rata produksi susu per hari mempunyai
periodenya
352
panjang
dan
produksi
pada
sampai
peternakan
terlalu
lama
dengan
di
ialah
Rawa
± 4
bulan, yang baik ialah 2 bulan. Hal ini disebabkan
tatalaksana
dalam
re-
Culling
dari
hewan-hewan
tidak diternakkan
lagi
yang
dari
suatu
produksi/ perkawinan kurang baik. Di
peternakan sapi perah di Indonesia
Cirebon (1999) service periodenya 4,20
umumnya atas dasar sterilitas atau
bulan.
kemajiran. Cara yang dilakukan ini adalah tidak tepat, karena sterilitas bukanlah suatu sifat yang banyak
1.25. Peremajaan dan Culling
dipengaruhi
B i l a d i t i n j a u p a d a b e b e r a p a sapi perah,
maka
akan
terdapat
perbandingan yang tidak efisien antara sapi-sapi dewasa replacement sehingga
dengan
stock biaya
sapi-sapi
(peremajaan), pakan
yang
diberikan dan pemeliharaan lainnya relatif terlalu banyak, yaitu membesarkan
anak-anak
sapi
belum
berproduksi.
dara
yang
Kaadaan
ini
terdapat pada perusahaan sapi perah di Lembang
yaitu
rata-rata per tahun
replacement stocknya 7% sedangkan sebaiknya berkisar
replacement
20-25%
dari
per
tahun
jumlah sapi
betina dewasa. Hal ini sebenarnya dapat
dipenuhi
dengan
memilih
sapi- sapi betina dewasa sebanyak 55% dari jumlah sapi betina yang ada. Kemudian betina-betina yang terseleksi ini dipakai u n t u k m e n g h a s i l k a n a nakanak sapi betina sebagai replacement stock, sedangkan anak-anak sapi yang tidak
baik
peternakan.
harus
dikeluarkan
dari
oleh
(menurun),
sifat
tetapi
keadaan
herediter
melainkan
lingkungan
oleh
(pakan,
tatalaksana, penyakit, iklim, dan lanlain). Keadaan ini terbukti pada suatu peternakan sapi perah yang baik di KPBS Bandung dimana sapi-sapi di culling rata-rata per tahun 23,79% dari jumlah sapi betina dewasa. Dari julmlah
tersebut
biasa, 3,05% sakit
kaki,
6,92%
karena 6,73%
penjualan
tua,
4,94%
majir,
0,55%
karena mastitis, 0,57% abortus dan 1,12% karena mati. Bila
data
dengan di
ini
dibandingkan
Amerika
Serikat
untuk
kegunaan peternakan 5,1%, karena produksi yang rendah 7,3%, mastitis 2,5%, abortus 1,5%, steril/majir 1,8%, mati 1,1%, karena
tua
0,6%
dan
karena lainnya 1,7%. Dari data ini tampak
bahwa
culling
berdasarkan
produksi susu yang rendah tidak dilakukan.
353
1.27. Pemberian Pakan (Feeding)
1.26. Pemakaian Tenaga Kerja Rata-rata
20%
dari
seluruh
G a m b a r a n k e a d a a n p e m b e r ian
biaya untuk produksi susu adalah untuk
makanan
tenaga kerja. Zulladari Hasibuan (1999)
peternakan sapi perah di Indonesia
di Kota Madya Bogor mendapatkan
dapat dilihat dari hasil studi kasus
angka tersebut sebesar 18% dari biaya
peternakan
produksi. Adisulistijo (1990) di Kota
daerah Pasar Minggu, Kota Madya
Madya Semarang menunjukkan biaya
Bogor,
tersebut sebesar 9,6% dan di daerah
umumnya
Ungaran
rakyat
didapatkan
protein
dapat
pada
peternakan
rakyat
sebesar 13,6%.
pada
sapi
dan
peternakan-
perah di
Pengalengan,
daerahpada
peternakan-peternakan kekurangan
dicerna
(Pr.dd.),
sehingga untuk mengatasi ini dapat Efisiensi
dalam
penggunaan
tenaga kerja di Indonesia sebaiknya untuk
6-7
dibutuhkan kerja,
ekor cukup
makin
dipelihara makin
sapi
dewasa
seorang
tenaga
banyak
dalam efisien
suatu
sapi
yang
peternakan
tenaga
yang
dibutuhkan. Survey yang dilakukan oleh
Hutasoit
(1983)
pada
16
perusahaan peternakan sapi perah di Jawa
didapatkan
10
perusahaan
mempunyai tenaga buruh yang kurang efisien seorang
ialah
3-4
tenaga
ekor kerja.
sapi
untuk
Ternyata
dengan sistem pemeliharaan out and carry dalam pemberian rumput, maka seorang tenaga kerja dapat melayani 10-12 ekor sapi dewasa.
354
diberikan pakan konsentrat lebih banyak pada sapi-sapi yang sedang diperah.
2. Tatalaksana Penggemukan Sapi
O leh karena itu pada tempat-tempat tertentu pada padang penggembalaan
Potong
perlu disediakan minum
2.1. Sistem Penggemukan
Pasture
untuk
Pemenuhan
2.1.1. Pasture Fattening
tempat-tempat minum
terhadap
air sapi.
kebutuhan
mineral dapat tercukupi d e n g a n
fattening
merupakan
menyediakan lempengan-lempengan
sistem penggemukan sapi yang di-
garam
lakukan dengan cara menggembala-
misalnya molases blok pada tempat-
kan sapi di p a d a n g p e n g g e m b a l a a n.
tempat tertentu.
P e m b e r i a n pakan dalam sistem ini adalah
dengan
menggembalakan,
tidak ada penambahan pakan baik berupa konsentrat maupun hijauan. Oleh karena itu hijauan yang terdapat di padang penggembalaan di
samping
rumput-rumputan juga harus ditanami leguminosa
(kacang-kacangan)
agar
kualitas hijauan yang ada padang penggembalaan hanya
lebih
tinggi.
mengandalkan
rumputan maka
saja tanpa akan
Bila
rumputleguminosa,
sulit
diharapkan
dapur
atau
mineral
blok,
D e m i k i a n j u g a w i l a y a h p a d ang penggembalaan
perlu
ditanami
pohon peneduh untuk berteduh sapi terutama
pada
saat
Tanaman
panas.
pada
penggembalaan tanaman
hari
padang
dapat
lamtoro
berupa
atau
gamal.
Fungsi kandang hanya sebagai tempat berteduh di waktu panas ataupun pada malam hari. Sistem
penggemukan
pasture
merupakan
sistem
fattening
pertambahan bobot badan sapi yang
penggemukan
optimal. Padang penggembalaan harus
dibandingkan dengan sistem lain. Hal
selalu
ini disebabkan biaya
dipelihara
dari
kerusakan
maupun erosi, sehingga tatalaksana
berupa
penggembalaan
relatif
sapi
yang
yang
hijauan lebih
paling
murah
pakan
yang
dan tenaga
kerja
murah,
tetapi sistem
digemukkan harus baik. Pada padang
penggemukan
penggembalaan
memerlukan waktu yang lebih lama,
kapasitas untuk sapi
harus
dihitung
tampungnya,
hal
ini
sekitar
8-10
fattening
bulan
untuk
penggembalaan
memperoleh hasil penggemukannya.
yang berlebihan pada suatu
Bakalan yang digunakan adalah sapi
menghindari
petak tertentu atau over grassing. Sapi untuk
yaitu
pasture
memerlukan mempertahankan
air
minum
jantan atau betina dengan umur kurang lebih 2,5 tahun.
hidupnya.
355
S a p i y a n g d i g e m u k k a n d e ngan
2.1.2. Dry Lot Fattening
sistem D r y L o t f a t t e n i n g a d a l a h s i s tem penggemukan
sapi
dengan
dry
lot
fattening
tidak
digembalakan atau dikerjakan, tetapi selalu terus menerus dalam kandang.
pemberian ransum atau pakan yang
Bakalan
mengutamakan
adalah sapi jantan umur lebih dari 1
biji-bijian
seperti
yang digunakan
jagung, cantel, atau kacang-kacangan.
tahun
Pemberian jagung giling dan hijauan
berkisar 2-3 bulan.
yang
berkualitas,
digemukkan
sapi-sapi
akan
yang
menghasilkan
lama penggemukan
2.1.3. Kombinasi Pasture dan Dry Fattening
pertumbuhan yang tinggi. Pemberian hijauan tidak hanya satu jenis saja,
dengan
umumnya
Penggemukkan
sistem
ini
bila
tetapi merupakan suatu bentuk yang
dilakukan
telah diformulasikan dari berbagai jenis
mempertimbangkan
bahan seperti jagung giling, bungkil
ketersediaan
kelapa,
hujan banyak rumput, sapi digemukkan
dedak,
polar,
ampas
tahu
ditambah mineral.
musim sangat
daerah pakan.
tropik
harus
musim
untuk
Pada
musim
dengan sistem pasture fattening, pada
Pemberian hijauan pada sistem ini
di
dibatasi,
yang
pada
kemarau
sedikit,
di
mana
penggemukan
rumput dilakukan
dengan sistem dry lot fattening.
dasarnya pemberian hijauan untuk mempertahankan proses pencernaan,
Penggemukan
sistem
karena pemberian hijauan yang terlalu
dapat
tinggi akan mengganggu pencernaan
gemukan di padang penggembalaan
sapi. Kebutuhan hijauan bagi sapi
siang
penggemukan yaitu berkisar antara
sedangkan sore hari dan malam hari
0,5-0,8%
dikandangkan
bahan
kering dari bobot
yang
dengan
hari
dengan
selama dan
peng-
beberapa
jam,
diberi konsentrat
secukupnya.
badan sapi yang digemukkan. Penggemukan
diartikan
kombinasi
waktu
singkat, diperlukan pemberian
Dibandingkan pasture
dengan
fattening,
lama
sistem
kombinasi
sistem peng-
konsentrat yang tinggi pada komponen
gemukan
ransumnya. Perlu diperhatikan batas
singkat.
pemberian konsentrat yang lebih dari
pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
60% dari komponen ransum, sudah
jenis
tidak ekonomis lagi.
badan
Lama
ternak, sapi,
penggemukan kondisi, dan
di-
dan
bobot
kualitas
serta
kuantitas pakan yang diberikan.
356
lebih
Hubungan
umur
dan
Ada pula peternak yang hanya
lama
penggemukan adalah sebagai berikut:
memberikan
●
Sapi
bakalan
kurang
dari
umur
konsentrat atau pakan
tahun,
lama
dapat
1
2 tahun, lama penggemukan antara 6-7 bulan. ● Sapi bakalan dengan umur antara lama
penggemukan
antara 4-6 bulan.
● Bakalan
sapi
bulan.
dengan
dengan
cara
dalam
kandang
menerus
selama
Sistem
ini
cara
yang
sangat
minum diberikan dalam kandang seproses
penggemukan.
Pakan
yang diberikan terdiri dari hijauan dan konsentrat
sapi
untuk
● Ketersediaan
digemukkan
hijauan
cukup
limbah
memadai
dan
yang cukup memadai dan tersedia sepanjang tahun, ● Kotoran
dengan
pakan tersebut. Apabila hijauan yang lebih banyak tersedia maka hijauan yang lebih banyak diberikan. Sebaliknya bila konsentrat lebih banyak tersedia dan harga relatif murah, maka banyak pemberian konsentrat.
berupa
pupuk
pupuk pertanian. Sistem
kereman
menggunakan
bakalan
biasanya sapi
jantan
umur antara 1-2 tahun dalam kondisi kurus tapi sehat, lama penggemukan berkisar antara 3-6 bulan.
perbandingan
tergantung tingkat ketersediaan bahan
ternak
kandang sangat diperlukan untuk
tidak
sederhana. Pemberian pakan dan air lama
mendorong
cukup tersedia dan mudah diperoleh,
berbeda dengan sistem dry lot fattening tetapi
yang
● Ketersediaan ikutan hasil industri
terus
beberapa
ini
tersedia sepanjang tahun,
penggemukan
secara
hal
sistem kereman adalah:
P e n g g e m u k k a n s i s t e m k e r eman menempatkan
lain,
pada daerah yang
Faktor-faktor
pertanian
2.1.4. Kereman
adalah
dilakukan
tanpa
banyak tersedia hijauan.
● Sapi bakalan dengan umur antara 1-
tahun,
saja
dengan
penggemukan antara 8-9 bulan.
2-2,5
hijauan
Dari
hasil
penelitian,
dengan
pemberian ransum berupa hijauan dan konsentrat akan didapat pertambahan bobot badan harian (PBBH) rata-rata 0,8
kg/ hari, sedangkan bila hanya
diberi hijauan saja pada sapi ongole PBBH-nya hanya 0,52 kg/hari.
357
2.2. Pemeliharaan gemukan
Sapi
Sapi yang sudah gemuk akan
Peng-
memperlihatkan, pertumbuhan yang untuk
lambat b a h k a n m u n g k i n t idak tumbuh
meningkatkan produksi dan kualitas
sama sekali dan yang tambah adalah
daging sebaiknya digemukkan terlebih
jaringan
dahulu. Lama
mempunyai pertumbuhan yang lebih
Sebelum
sapi
dipotong,
waktu
penggemukan
lemak.
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
cepat
lain, bangsa sapi, keturunan, umur,
ataupun
kondisi
mempunyai
tubuh, jenis
kelamin,
dan
sapi
(testosteron)
bangsa
sebagai
di
daerah
tropis
jantan
dibandingkan
pakan yang diberikan. Pada umumnya sapi
Sapi
akan
sapi
betina
kebiri,
karena
hormon yang
jantan
juga
hormon
berperan
pertumbuhan.
mempunyai kemampuan produksi yang
Walaupun pertumbuhan sapi jantan
rendah. Demikian pula bangsa sapi
cepat, tetapi lebih lambat mencapai
yang
ada
bangsa
di
sapi
Indonesia
seperti
finish
yaitu
Peranakan
Ongole
Sedangkan sapi betina lebih cepat
(PO), Sumba Ongole (SO), Bali dan
mencapai
Madura
sapi
mempunyai
kemampuan
tumbuh yang kurang bila dibandingkan
kondisi
kondisi
betina
siap
potong.
finish
lebih
sehingga
sesuai
untuk
penggemukan jangka pandek.
dengan sapi yang berasal dari daerah Faktor
subtropik. Ditinjau
dari
umur,
sapi
muda
mempunyai kemampuan tumbuh yang lebih besar dibandingkan dengan sapi
tua ataupun anak sapi. Bila
diamati pertumbuhan sapi mulai dari lahir, dibuat kurva pertumbuhan akan berbentuk seperti huruf S (sigmoid). Dari
kurva
pertumbuhan
dapat sapi
tertentu,
di
mana
lambat,
kemudian
dilihat
bahwa
mengikuti pada
lama
yang
penggemukan
adalah kandungan energi, protein, dan mineral yang terdapat dalam pakan.
Semakin
tinggi
kandungan
energi dalam pakan semakin singkat waktu penggemukan. 2.3. Pemberian Minum
Pakan
dan
Air
pula
permulaan
cepat,
menentukan
terakhir
lambat
Pakan harus
untuk
mengandung
penggemukan cukup
energi,
kembali, dan akhirnya tidak tumbuh
protein,
lagi. Bagi peternak yang penting adalah
pakan didasarkan pada bobot badan
masa pertumbuhan yang cepat di mana
yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup
pada saat itu efisiensi penggunaan
pokok dan didasarkan pada besarnya
pakan sangat tinggi.
358
dan
mineral.
Pemberian
pertambahan bobot badan sapi per hari,
yaitu
kebutuhan pakan
untuk
memenuhi
produksi.
Pemberian
harus
kemampuan bahan
disesuaikan dengan ternak
kering
konsumsi
mengkonsumsi
pakan.
bahan
Kemampuan kering
sapi
2.3.2. Pemberian Pakan Sapi Pakan sapi diberikan pada pagi hari
dan
sore
diberikan
sebanyak
kebutuhan
sedangkan
diberikan Pada
badan.
diusahakan
dilihat
pada
tabel
kebutuhan pakan sapi penggemukan.
waktu
contoh
pakan/ ransum
70%
hari dari
sore
hari
pemberian
tidak
pakan
tercecer
atau
berserakan ke sana kemari, yang akibatnya
Berikut
pagi
sebanyak 30% sisanya.
berkisar antara ± 3% dari bobot Dapat
hari,
bisa
mengundang
lalat
pembawa penyakit.
sapi dewasa per hari. Hijauan 40-50 kg/ekor, konsentrat 2-5 kg/ekor, dedak
2.3.3. Pemberian Air Minum
halus 3 kg, bungkil kelapa 1 kg, mineral 30-50 gr, dan sedikit garam dapur. Jumlah pakan yang diberikan bervariasi tergantung umur, jenis kelamin, dan ukuran tubuh.
energi
biasa
kebutuhan
diperlukan
satuan
digunakan
penyusunan
untuk
pakan adalah
Digestible penyusunan
ternak
TDN
(Total
Nutrien). pakan
Dalam
sapi
dengan
menggunakan satuan energi TDN, dapat digunakan pedoman dari NRC, jika
Anak sapi lebih banyak memerlukan air
dari
pada sapi dewasa. Pada
diketahui
bobot
sedang
menyusui
(laktasi)
memerlukan air lebih banyak.
mengukur
ternak
ruminansia
berbeda-beda
menurut keadaan dan aktivitas sapi.
yang
energi. Di Indonesia satuan energi yang
air
cuaca yang panas dan pada sapi
2.3.1. Kebutuhan Energi Untuk
Kebutuhan
badan
dan
pertambahan bobot badan per hari.
Sapi
sebagai
ternak
pemakan
rumput biasanya banyak mendapat air dari p a k a n i t u , s e d a n g k a n m inum hanya sekedar tambahan. Sebaiknya sapi dibiarkan sesukanya meminum air, tetapi bila sapi dalam keadaan terlalu kelelahan, sebaiknya minumnya diatur
jangan
Pengaturan
itu
memasukkan
terlalu
banyak.
misalnya
dengan
jerami
dalam
air,
sedapat mungkin diberikan air yang bersih dan sejuk.
359
Sebagai
pedoman
bahwa
saja.
Sedangkan
sapi
yang
lebih
waktu
kebutuhan sapi akan air adalah kira-kira
penggemukannya
dari
6
35 liter per hari untuk sapi yang bekerja
bulan, pemberian obat cacing harus
dan 25 liter per hari bagi sapi yang tidak
dilakukan setiap 4 bulan sekali.
bekerja. Untuk sebaiknya
kebutuhan selalu
air
minum
disediakan
Pada
panas
air
daerah-daerah
minum
ketersediaannya
dan
selalu
Badan
air
minum yang bersih pada tempat air minum.
2.3.5. Mengontrol Pertambahan Bobot
yang
dikontrol
kebersihannya.
Pertumbuhan saat
yang
lahir,
efisien
disapih
dari
sampai
berproduksi (dewasa) akan sangat menentukan
harga
jualnya.
Oleh
Air minum sebaiknya diganti paling
sebab
perlu
dikontrol
atau
sedikit dua kali sehari.
dilakukan
itu,
pengukuran
pertambahan
bobot badan agar dapat terkontrol sehingga kualitas dari produksi/hasil
2.3.4. Pemberian Obat Cacing
dapat tercapai. Setelah 2-3 hari sapi masuk ke dalam kandang penggemukan harus
Untuk
mengukur
pertambahan
diberi obat cacing. Cacing merupakan
bobot badan dapat dilakukan dengan
parasit dalam tubuh sapi yang sangat
dua cara yaitu dengan menggunakan
merugikan,
neraca atau timbangan dan dengan
karena
menghambat
dapat
pertumbuhan. Ternak
menggunakan
ukuran-ukuran
tubuh
yang akan digemukkan harus terbebas
atau taksiran. Mengukur pertambahan
dari cacing yang bersarang dalam hati
bobot
maupun dalam usus.
timbangan ternak.
Ada
bermacam-macam
merek
obat c a c i n g y a n g d a p a t d i g u n a k a n untuk
memberantas
cacing,
di
antaranya adalah Worm-X dan Rinal yang banyak beredar di pasaran. Dosis penggunaannya sesuai dengan aturan yang
tertera
pada
label
petunjuk
pemakaian. Ternak yang digemukkan selama 6 bulan atau kurang dari 6 bulan cukup diberi obat cacing sekali
360
badan
Timbangan
dengan menggunakan
merupakan
alat
yang paling akurat untuk mengukur bobot badan ternak. Untuk bobot badan sapi diperlukan timbangan yang khusus yang disebut “scale”. Akan tetapi, alat timbangan tersebut sangat mahal dan sulit dipero!eh di lapangan dan di samping repot membawanya juga
sangat
berat
dan
memakan
tempat. Oleh sebab itu, orang lebih
cenderung untuk mengukur berat s a p i
2.4.1. Sapi BX
dengan melakukan penaksiran/ pendugaan bagian
dengan
tubuh
cara
tertentu
mengukur
dari
ternak
tersebut.
Sapi
BX
berasal
dari
sapi
persilangan brahman dengan sapi Eropa seperti short horn, herefort, drought master, dll. Tujuan sapi BX adalah
2.3.6. Cara Menggunakan Timbangan
menyilangkan
sapi
tropis
dengan
subtropis yang banyak dilakukan oleh Sebelum
ternak
ditimbang,
Australia
jarum timbangan harus benar-benar
tersebut
menunjukkan
potensi genetis sapi
angka
nol
dengan
dan
Selandia
diharapkan
Baru.
Sapi
memperbaiki brahman dan
tepat. Sapi harus benar-benar berdiri
tahan
dengan keempat kakinya memijak alas
iklim Indonesia). Untuk pembelian sapi
penyangga
BX jika kita membeli dalam jumlah
Pembacaan
pegas skala
timbangan.
timbangan
pada cuaca panas (kondisi
harus
besar lebih dari 1000 ekor kita bisa
dilakukan secara cermat yaitu de-ngan
mengimport langsung dari Australia,
memperhatikan
sedangkan bila kita akan memelihara
angka
skala
tim-
bangan.
dalam
Untuk memperoleh bobot badan sapi secara benar, maka penimbangan sebaiknya dipuasakan
jumlah
sedikit
kita
bisa
tentunya
lebih
membeli dari importir sapi. Dari
segi
dilakukan
setelah
sapi
murah impor
selama
12-24
jam.
juga
harga
langsung,
tetapi
harus memperhitungkan
Dengan dilakukan penimbangan maka
transportasi
pertambahan bobot badan harian sapi
berat
dapat diketahui.
berkisar
kapal
selama 6-8%
dan
biaya
kehilangan
transportasi dari
kita
yang
berat badan.
Dalam pembelian jumlah besar kita
2.4. Pemilihan dan Pembelian Sapi Potong
tidak bisa memilih secara detil karena pembelian secara masal, sebaliknya
Sapi disesuaikan
yang
akan
dengan
dibeli kebijakan
perusahaan. Apakah akan memelihara sapi lokal (bali, ongole, brahman) atau sapi
import
yang
Brahman Cross (BX).
dikenal
dengan
dalam
pembelian
skala
kecil
kita
bisa memilih secara rinci. Sapi
yang
dipilih
berdasarkan
kondisi kesehatan, postur tubuh, tulang kecil, perut tidak menggantung, dan kapasitas perut besar. Tulang yang
361
besar akan sulit dijual nantinya karena
2.4.2. Sapi Lokal
berat tulang banyak dan persentase daging lebih sedikit dibanding sapi dengan
tulang
kecil.
Perut
yang
Pemilihan lokal
dan
lebih
pembelian
rumit
karena
sapi jarang
menggantung mengindikasikan per-
dilakukan penimbangan tetapi dengan
tumbuhan berat badan yang lamban.
menaksir berat badan sapi. Di sini
Postur yang kerdil juga sulit untuk
diperlukan ketrampilan menaksir berat
digemukkan. Umur sapi yang dibeli
sapi. Ketrampilan tersebut tidak cukup
berkisar 1-1,5 tahun.
dipelajari
Pemilihan pada
sapi
berapa
juga
didasarkan
lama
program
penggemukan sapi yang akan kita laksanakan, semakin lama program penggemukan sapi, kita akan membeli sapi yang lebih muda dan sebaliknya semakin pendek kita membeli sapi yang lebih tua umurnya. Pembelian sapi BX biasanya berdasarkan berat badan, karena
setiap
perusahaan
punya
timbangan sendiri. Dalam
pembelian
perlu
harga
pengiriman
atau
penjual,
kemudian
harga
termasuk di
tempat
bagaimana
pembayarannya.
Apakah
bayar di muka sebelum sapi diangkut, tunai dibayar
setelah
sapi
setelah
diangkut
sapi
sampai
atau di
tempat pembeli. Pembayaran dalam jumlah
besar
sebaiknya
dilakukan
dengan transfer rekening bank untuk menghindari
berdasarkan
akan
berkembang
pengalaman
selama
jangka waktu yang lama . Sapi yang dibeli
juga
recordingnya
kurang
bagus sehingga pembeli juga harus menaksir umur sapi. Dalam penilaian
pemilihan performan
sapi sapi
lokal sangat
penting, karena erat dengan potensi genetis. Perut menggantung,
postur
kerdil, punggung tidak rata, kondisi kesehatan buruk adalah faktor yang
disepakati apakah
tatacara
tetapi
tindak
perampasan uang.
kejahatan
harus dihindari. Kondisi sapi yang kurus tidak masalah asal sehat dan kurusnya karena kurang makan, biasanya akibat kemarau panjang sehingga peternak sulit mencari pakan sapi. Pembelian sapi
bisa
dilakukan
langsung
ke
peternak, di pasar hewan, atau melalui pedagang penyedia sapi. Tingkat harga pada masing-masing penjual berbeda, tetapi perlu juga dipertimbangkan biaya transport pembeli dan biaya tenaga pembelian sapi. Beberapa perusahaan besar lebih senang membeli dari suplier
362
sapi, karena lebih praktis dan bisa dilakukan
transaksi
dengan
menim-
Data berguna
kedatangan untuk
sapi
sangat
menyusun
program
bisa
penggemukan sapi selanjutnya. Segera
dijadikan untuk hewan kurban. Kembali
setelah sapi datang diberi minum dan
ke
sapi
garam untuk menghilangkan stress dan
perusahaan apakah akan menjual sapi
mengem- balikan kondisi tubuh sapi.
kurban atau menjual sapi untuk daging.
Jika perjalanan sangat panjang bisa
Pemeliharaan secara intensif akan lebih
diberi perlakuan khusus dengan multi
menguntungkan
mineral
bang
sapi.
Sapi
tujuan
lokal
juga
penggemukan
kalau
penggemukan
dan
sapi untuk kurban, hanya penjualan
mengembalikan
hanya bisa dilakukan setahun sekali.
Pemilihan
Untuk
menentukan
sapi
kurban
pembelian
sapi
pada umur di atas 1,5 tahun dan
dalam
dipelihara sekitar 6 bulan, sehingga
potong.
diperoleh
berat
pada
berkisar
350-400
kg
saat
bibit
vitamin
untuk
dehidrasi
tubuh.
yang
baik
keberhasilan
usaha
sangat peternak
penggemukan
sapi
dijual
berat
hidup.
2.5. Mengamati Penampilan Feedlot
Performan sapi kurban juga harus gagah,
tidak
Tuntutan
cacat,
Kegiatan
pemeliharaan
sapi
meliputi
pemberian
harga beli jadi lebih mahal dari sapi
mineral,
vitamin,
biasa yang untuk produksi daging. Pada
kandang, mengelola kotoran, dll. Pada
saat penerimaan sapi ada beberapa
bagian ini akan lebih banyak dibahas
hal yang harus diperhatikan. Jumlah
mengenai pengamatan kondisi ternak.
sapi dihitung sesuai dengan surat
Kegiatan
jalan (DO) atau jumlah sapi yang
dibahas pada bagian yang lain.
Periksa
itu
sehat.
menyebabkan
dibeli.
kondisi
dan
juga
kondisi
budidaya
pakan,
minum,
membersihkan
lainnya
akan
sapi
apakah ada yang pincang, ada tidaknya luka
atau
patah
tulang
selama
perjalanan. Jika kita punya timbangan sendiri
sapi
penimbangan
ditimbang dicatat
dan pada
data buku
recording.
363
2.5.4. Kondisi Sapi
2.5.1. Kesehatan Ternak Kesehatan ternak harus diamati
Kondisi badan sapi yang perlu
penyakit
diamati
adalah
diidentifikasi dan dilakukan diagnosa
apakah
selama
penyakit. Perlakukan ternak yang sakit
bertambah gemuk atau kurus. Dalam
disesuaikan
diagnosa
kondisi yang ekstrim kondisi ini bisa
adanya
diamati dengan mata telanjang tanpa
nafsu
alat bantu. Jika sapi bertambah kurus
setiap
hari.
Gejala-gejala
dengan
hasil
penyakit. Indikasi dari gangguan
dari
kesehatan adalah
makan, minum menurun, sapi lesu,
harus
segera
dan perubahan-perubahan tanda vital
pemeliharaannya.
pertumbuhannya, sapi
dipelihara
dievaluasi proses
ternak. Namun hati-hati menurunnya nafsu makan juga bisa disebabkan
2.5.5. Ketersediaan Pakan dan Air Minum
oleh pakan yang tidak baik.
Kontrol ketersediaan pakan dan
2.5.2. Nafsu Makan dan Minum
minum Pengamatan dan
minum
dilakukan
dipantau
terus
untuk
makan
sapi feedlot. Periksa apakah tempat
juga
harus
pakan selalu kosong habis dimakan.Jika
menjamin
bahwa
ini terjadi dimungkinkan bahwa sapi
kegiatan
ternak
untuk
harus
ternak memperoleh nutrisi yang cukup
memerlukan
untuk pertumbuhan badannya. Pakan
Pengamatan dilakukan pada sore dan
(tengik, berkutu, berjamur, dll) yang
malam
hari,
tidak baik akan menyebabkan sapi
sering
lepas
tidak mau makan. Air minum yang
pada siang hari selalu terpantau yaitu
kualitasnya
pemberian
kurang
baik
juga
me-
nyebabkan sapi tidak mau minum.
pakan pada
lebih saat
banyak. tersebut
dari perhatian, sedang
konsentrat
2
kali
dan
hijauan 2 kali per hari. Di samping itu, persediaan pakan juga perlu dijaga kontinuitasnya untuk menjamin sapi
2.5.3. Defisiensi
mendapat pakan dengan jumlah dan Pengamatan ternak juga dilakukan untuk
gejala-gejala
defisiensi
vitamin
atau
Defisiensi
mineral.
tersebut
akan
pertumbuhan
ternak
segera diatasi.
364
mengganggu sehingga harus
jadwal yang baik.
Setiap penyimpangan performan
2.5.6. Menimbang Sapi
sapi Setiap bulan sapi ditimbang untuk
harus
dicatat
dan
dicari
penyebabnya secara teliti. Diagnosa
sapi.
atau analisis yang tidak tepat hanya
Penimbangan bisa dilakukan secara
akan menambah biaya pemeliharaan
sampling (contoh) yang dipilih secara
dan
acak. Pertumbuhan berat badan yang
performan sapi. Jika ini berlangsung
tidak sesuai dengan
dalam jangka waktu yang lama maka
mengontrol
dianalisis harus
pertumbuhan
target
penyebabnya.
dilakukan
harus Analisis
berdasarkan
data
tidak
akan
akan
memperbaiki
menurunkan
kemampulabaan
perusahaan.
catatan harian terhadap pengamatan budidaya dan kondisi sapi. Diagnosa yang
salah
perlakukan
akan
sapi
3. Penanganan Ternak
menyebabkan
yang
tidak
tepat
Seorang
handler
perlu
yang akhirnya tidak bisa memperbaiki
memahami bagaimana behaviour atau
performan sapi.
tingkah laku dari ternak yang akan ditanganinya. Bila memahami tingkah laku sapi, dapat diduga bagaimana sapi
2.5.7. Kondisi Iklim
tersebut memberikan respon bila diberi Kondisi iklim yang ekstrim panas atau
dingin
akan
stimulus.
mempengaruhi
performan sapi, untuk itu cuaca dan
Sapi seperti halnya ternak domba
temperatur ha- rus di pantau secara
tidak dapat melihat, mencium bau,
terus menerus. Pada kondisi panas
atau mendengar lingkungannya dengan
maka konsumsi pakan menurun dan
seperti yang dilakukan manusia. Sapi
minum
mempunyai
mata
kepalanya.
Sapi
bisa
meningkat. diatasi
Kondisi tersebut
dengan
membuat
di
kedua
melihat
sisi dan
konsentrat dengan nilai nutrisi yang
memperkirakan
lebih tinggi, sehingga walaupun sapi
sampingnya
makan
kebutuhan
(monocular vision) dan pandangan di
nutrisinya tetap terpenuhi. Sebaliknya
muka kepalanya dengan dua mata
pada
(binocular vision).
sedikit suhu
konsumsi
tetapi
dingin pakan
menyebabkan lebih
jarak dengan
benda satu
di mata
banyak
sehingga pemberian pakan harus lebih banyak
untuk memenuhi
kebutuhan
nutrisinya.
365
Sapi
cukup
sensitif
dengan
gerakan
atau
suara
yang
Arausal adalah kunci lain dari keberhasilan
penanganan
mengejutkan. Seekor pejantan akan
sapi. Arausal
dapat
sangat agresif pada saat musim kawin,
sebagai
demikian
seekor ternak. Ini dapat diamati dari
pula
melahirkan
sapi
akan
yang
selalu
baru
melindungi
mulai
tingkah
tidur
ternak
digambarkan
aktivitas
sampai
kondisi
dari yang
anaknya dengan segala kekuatannya,
paling ekstrim seperti menanduk atau
sehingga handler harus mengetahui
menendang bahkan menyerang dengan
apa karakteristik dari sapi. Handler
membabi buta.
harus tanggap kemampuan
atau
ternak
respek sapi
kekuatan dan kecepatan
pada seperti
umum
pemahaman
sapi,
arausal dimaksudkan menjaga ternak
sehingga tidak ada keragu- raguan atau
setenang mungkin, sehingga mereka
rasa
bergerak dengan tenang. Stimulus pada
takut
dari
Secara
dalam
melakukan
penanganan ternak sapi. Keragu-
ternak dalam beberapa
raguan
meningkatkan atau menurunkan tingkat
dan
rasa
takut
merupakan
rintangan yang akan memberhentikan
cara
dapat
dari arausal.
handler untuk bereaksi dengan tenang dan penuh perhatian.
Tingkah laku sosial sapi bervariasi menurut
Pengetahuan
tentang
tingkah
umur
dibandingkan
dan
dengan
bangsa,
domba.
Sapi
laku sapi sangat mendukung dalam
muda tidak mengikuti induknya saat
pendugaan
setelah
ternak
memberikan
dilahirkan
seperti
halnya
respon. Pendugaan reaksi sapi adalah
domba. Sapi muda berbaring secara
salah satu kunci penanganan sapi.
tenang di antara makanan pada suatu tempat di mana induknya sedang
Ternak akan memberikan respon
merumput.
bila diberi stimulus. Sehingga amatlah penting untuk mengetahui respon dari
Penjantan
muda
cenderung
sapi dalam berbagai macam situasi.
untuk bermain, tetapi hanya sampai
Stimulus yang diberikan harus dapat
umur
dikontrol sehingga tidak menciptakan
bangsa dan kemudian menjadi lebih
respon yang tidak terkendali.
agresif dan bahkan menguasai areal
tertentu,
tergantung
pada
tertentu serta menyerang pengganggupengganggu di wilayahnya. Seorang handler mungkin dapat terluka karena
366
ulah dari perkelahian sapi ketika sapi-
dan dapat membuatnya sukar untuk
sapi jantan tersebut dalam keadaan
dikendalikan
yang
Untuk
produksi sapi menurun.
akibat
contoh perubahan rutin pada pergan-
tidak
menghindari
terkendali. keadaan
kacau
serta
mengakibatkan
tingkah laku sapi jantan tersebut,
tian pemerah,
maka
dari kelompoknya untuk
harus
diusahakan
jalan
sapi perah inseminasi
buatan dan lain-lain.
keluar yang tepat. Sapi
isolasi
Sebagai
potong
betina
mungkin
Sapi
adalah
sangat
hewan
mudah
sosial
dan
terpisah
dari
juga pada suatu saat seperti setelah
sapi
melahirkan, akan menyerang sapi
kelompoknya, jika diganggu oleh sapi
lainnya atau seorang handler untuk
lainnya.
melindungi anaknya. Sapi-sapi yang baru melahirkan Sapi
potong
dapat
melukai
tidak selalu seagresif sapi potong betina
peternak dan merusak fasilitas yang
dalam
ada, sebagai akibat benturan-benturan
Bagaimana seekor induk sapi perah
dan
kecepatan
agresifitasnya. menduga cepatan,
atau arah,
bergerak
serta
dapat
Jangan
salah
karena
memperkirakan
ke-
dan
bila
ketepatan
seekor sapi menendang. Sapi yang berdiri
biasanya menendang keluar
mempertahankan berubah
anaknya.
menjadi
teriakan
agresif,
atau gonggongan
seekor anjing. Pejantan
sapi
perah
sering
pula menguasai tempat tertentu dan
dengan membentuk sudut 45 derajat ke
dapat
arah belakang. Tetapi sapi yang sedang
berbahaya bagi peternak atau sapi
bergerak cenderung untuk menendang
lainnya.
menjadi
agresif,
serta
ke arah belakang secara lurus. Sapi Banyak
hal-hal
yang
berkaitan
gosokkan
dengan sapi potong juga diterapkan
pagar
pada sapi perah.
tenang.
banyak dipelajari perah
tingkah
Pada sapi perah laku
yang
harus
dari
pengalaman.
Sapi
sering
mengalami
stres,
karena suatu perubahan yang rutin.
perah
suka
badannya
dan Jika
menggosokpada
membuatnya ingin
dinding menjadi
menyentuhnya,
maka usahakan agar sapi tersebut melihat
terlebih
dahulu.
Tindakan
yang mengejutkan dapat membuatnya menendang.
Hal ini meningkatkan tingkat arausal
367
Keberhasilan
di
dalam
unggas
harus
hati-hati
demi
budidaya atau pemeliharaan ternak
keselamatan. Berbicara keselamatan
sangat ditentukan oleh bagaimana
di
manajemen
handler dan ternaknya.
pemeliharaan
diterapkan. budidaya
Apabila atau
yang
sini
menyangkut
keselamatan
manajemen
pemeliharaan yang
Kegiatan
penanganan
atau
diterapkan bagus, maka kemungkinan
handling
berhasilnya suatu usaha juga sangat
diperlukan
besar.
pemeliharaan
pemeliharaan ternak. Setiap kegiatan
beberapa hal,
yang menyangkut hal- hal yang akan
Manajemen
ternak salah
menyangkut satunya
cara/teknik handling
adalah
bagaimana
menangani ternak
atau
dengan
benar.
yang
baik
di
dilakukan
sangat
setiap
terhadap
memerlukan
akan
kegiatan
ternak
biasanya
penanganan
terlebih
dahulu.
Sebagai
Sehingga tidak menyebabkan cedera
handling
dalam
bagi ternak dan si pelaku handling. Hal
sapi, kerbau, domba, dan kambing yang
ini
karena
umum adalah:
ternak
dari suatu tempat ke tempat yang lain,
sangat
penting
penanganan
atau
ruminansia
akan
handling jauh
berbeda
dengan ternak unggas.
melakukan
contoh
kegiatan
pemeliharan
ternak
memindahkan
pemotongan
ternak tanduk,
pemotongan kuku, recording dengan cara penandaan ternak, melakukan sapi,
kastrasi, memasang tali hidung (tali
kerbau, domba, dan kambing memiliki
keluh), memandikan ternak, memberi
tenaga
obat,
Ternak
ruminansia yang
lebih
seperti
besar/kuat
dan
dibandingkan dengan ternak unggas.
mungkinan
Di samping mempunyai tenaga yang
atau
besar/kuat, ternak tersebut mempunyai
sebagainya.
tanduk
untuk
menyeruduk
akan
menangani
kegiatan
merobohkan
kalau
di-
menjatuhkan
ternak
dan
lain
yang
berbahaya bagi keselamatan orang yang
bahkan
serta
mempunyai kemampuan menendang.
Pada
saat
penanganan/ khususnya
melakukan
handling ternak
ternak, ruminansia,
diperlukan keberanian, keyakinan, dan Sedangkan untuk ternak unggas
ketrampilan.
adanya
kebera-
ketrampilan
serta
seperti ayam dan puyuh, mempunyai
nian
sifat mematuk dan mencakar, sehingga
pengetahuan tentang teknik handling
setiap orang yang menangani/handling
jangan sekali-kali mencoba melakukan
ternak baik itu ternak ruminansia atau
handling,
368
dan
Tanpa
karena
resiko
yang
ditanggung sangat besar. Oleh karena itu,
demi
keberhasilan
pada
saat
melakukan handling harus didukung pengetahuan
yang
dengan teknik
berkaitan
penanganan
ternak. Dalam ilmu tingkah laku ternak dipelajari
bagaimana
ternak
makan, minum, jalan, istirahat, dan sebagainya. tentang
tali
temali sangat penting bagi peternak, dengan mengetahui tentang tali temali dapat
menentukan untuk
dan
memilih
dan
jenis tali yang cocok berapa
jumlah
pilinnya.
Karena tali tambang yang digunakan untuk mengikat ternak sapi, kerbau akan berbeda dengan tali tambang yang ternak
digunakan
untuk
mengikat
domba
dan
kambing.
Perbedaan tersebut dapat dilihat dari ukuran
talinya.
Tali
tambang
yang
digunakan untuk ternak sapi dan kerbau ukuran lebih besar apabila dibanding dengan
tali
bung 2 utas tali yang sama besarnya.
3.2. Simpul Pangkal (Tali Patok) Simpul
pangkal
digunakan
untuk mengikatkan tali pada sebuah tiang atau patok.
Pengetahuan
peternak
Simpul mati digunakan untuk menyam-
ternak
seperti: tali temali dan tingkah laku dapat
3.1. Simpul Mati (Tali Sambung)
tambang
untuk
ternak
tali
temali
3.3. Simpul Leher (Tali Leher) Simpul mengikat ternak
leher leher
digunakan ternak
tidak terjerat
untuk supaya
atau
tercekik
akibat tali yang digunakan. 3.4. Tali Halter (Tali Muka) Tali untuk
halter menuntut
biasanya atau
digunakan
memindahkan
ternak sapi/kerbau agar lebih mudah dikendalikan atau dijinakkan (Gambar 130).
domba dan kambing. Berbicara
tentang
dalam bidang peternakan, ada istilah tali halter, tali sambung, tali patok, tali simpul leher, dan lain sebagainya.
369
Penanganan
ternak
ruminansia
atau yang sering disebut dengan istilah handling
adalah
kegiatan
perlakuan
peternak terhadap ternak dengan baik dan benar. Baik dan benar di sini mengandung peternak
arti
bahwa
terhadap
menyebabkan
ter-
stres,
perlakuan nak
cidera,
tidak ternak
tercekik, atau yang lebih fatal adalah ternak sampai mati. Dan yang tidak kalah
penting
pada
saat
handling
tersebut tidak menyebabkan
petugas
handling (handler) terinjak, tertanduk, ataupun terseret oleh ternak tersebut. Gambar 130. Tali Halter
Di
dalam
kegiatan
handling
ternak ruminansia besar seperti sapi dan 3.5. Penanganan (Handling) Ternak Ruminansia Besar
kerbau setelah
mempelajari
laku
barulah
ternak,
tingkah
melakukan
kegiatan penanganan (handling), mulai Kegiatan
handling
atau
dari
mendekati
ternak,
mengalih
penanganan ternak ruminansia besar
perhatian terhadap ternak, memegang
(sapi dan kerbau), sebaiknya dimulai
ternak
dari mempelajari tingkah laku ternak
memasang tali tambang pada leher
tersebut. Dalam tingkah laku ternak sapi
ternak,
dan
tali halter, mengikat ternak pada tiang
kerbau
bagaimana
dapat ternak
diamati
dari
tersebut makan,
atau
dengan menuntun
patok,
perlahan-lahan, ternak
memberi
dengan
tanda
atau
minum, sedang istirahat, reaksi ternak
penomeran, mengukur bobot badan
apabila
ternak,
ternak
bagaimana
tersebut
apabila
ternak
didekati, sedang
mengidentifikasi
memindahkan
ternak
dari
ternak, kandang
berjalan, ternak sedang berlari, atau
satu ke kandang lainnya, melakukan
ternak sedang sendirian, ternak sedang
pengobatan ternak, menggiring ternak,
berada di kelompoknya, dan yang
dan lain sebagainya.
tidak
kalah
penting
adalah
mempelajari sifat-sifat ternak tersebut.
370
3.5.1. Menggiring (Mustering) Ternak
3.5.2. Pergerakan di Yard (Halaman Kandang)
Kuda
sangat
menggiring sapi,
efektif
sebab
untuk
kuda
lebih
Sapi
dapat
tinggi dan lebih lincah. Anjing dapat
dikendalikan
pula
diistirahatkan
digunakan
menggiring
untuk
sapi,
menolong
baik
ketika pada
telah
suatu
tempat
pada
setelah penggiringan atau setelah cukup
tingkat
waktu untuk mengenal lingkungannya
suasana
yaitu yard. Biasanya kurang lebih 30
gaduh yang mengejutkan. Kuda atau
menit sudah cukup untuk sapi-sapi
anjing tidak digunakan pada sapi-sapi
diistirahatkan di dalam yard.
penampungan arausalnya
yang karena
seperti
lebih
sapi
tinggi
bersama
yang karena
dengan
pendekatan
anaknya,
secara
tenang
adalah tindakan yang lebih baik.
Paling rutin
sepeda
motor
dua
orang
handler diperlukan untuk menangani
Di luar negeri seperti Selandia Baru
sedikit
yang
memuaskan
pada
sapi
potong di yard.
digunakan
menggiring sapi dan domba. S e k a l i
Ketika
bekerja
di
kandang
sapi telah terlepas dari kelompoknya,
diharuskan memakai sepatu boot yang
maka akan sukar untuk menyatukan
terbuat dari kulit atau karet dengan
lagi. Karena sapi tersebut akan segera
memakai pelindung ujung jari kaki.
belajar
Pelindung pada ujung jari kaki berguna
bahwa
sapi
tersebut
dapat
melarikan diri.
untuk
melindungi jari-jari
kaki
dari
injakan sapi. Tindakan lain yang baik Mustering
dilakukan
adalah melepaskan jam tangan dan
pada kondisi hari yang sejuk dan
menggulung baju setinggi mungkin.
ketika pandangan baik, sapi mungkin
Celana
lebih baik ditangani setelah periode
bahan tebal cukup baik untuk me-
merumput yang panjang (sore hari)
lindungi
dan
sapi atau terjepit pada pagar.
persiapan
terbaik
rute
baik
untuk
panjang kaki
yang
anda
terbuat dari
dari
tendangan
menghasilkan yang baik. Pada
beberapa
tempat
dari
yard, sapi biasanya bergerak lebih baik dalam satu arah dari pada lainnya. Suatu cara yang baik untuk selalu menjaga
komunikasi dengan ternak
371
adalah ketika sapi tersebut digerakkan.
memanjang. Hal
Bahkan
akan
dilakukan dari belakang di mana posisi
menyelamatkan penampilan dan posisi
akan berada pada blind area. Posisi
anda.
yang
kepala merupakan suatu indi- kasi yang
membingungkan
baik guna mengetahui ke arah mana
sapi
seekor sapi akan bergerak. Sapi- sapi
hal
tersebut
berarti
Gerakan-gerakan
mengejutkan
atau
sapi menyebabkan
tersebut
menendang.
ini secara
mudah
akan melihat pada arah yang mana kira-kira akan bergerak.
Saat berada dekat dengan sapi posisi dapat
handler
dengan
dipengaruhi
Bayangkanlah
suatu
bahu
sapi
Tingkatkan kekuatan yang meng-
gerakannya.
gerakkan sapi dengan sosok profil tubuh
garis
yang
akan lebih berhasil, jika menggunakan
melintang pada ternak melalui bahaya
bendera (Gambar 131), tongkat atau
yang menjadi titik imbang (point of
pipa paralon (Gambar 132). Ketika meng-
balance). Pergerakan ke belakang
g u n a k a n b e n d e r a, t o n g k a t a t a u p i p a
garis menyebabkan sapi bergerak ke
paralon, satu dari masing-masing tangan
arah depan dan sebaliknya. Dari de-
memberi kontrol pada suatu tempat yang
pan sapi, dapat membelokkan sapi ke
lebih besar, seperti sebuah batang yang
sisi samping dengan gerak ke salah
lebar.
satu sisi pada garis yang dibayangkan melalui tengah tubuh ternak secara
Gambar 131. Cara Menggunakan Bendera
372
Gambar 132. Cara Menggunakan Tongkat
Gambar 133. Posisi Menyebelahi Sapi Bendera yang digunakan umumnya
Untuk
mengurangi
dalam menggerakkan dengan
kekuatan sapi
terbuat dari bahan yang berat, karena
yaitu
jika bendera terbuat dari bahan yang
cara menurunkan bendera.
ringan maka akan mudah terterpa
Tongkat atau pipa putarlah dengan
oleh
posisi menyebelah sapi (Gambar 133).
meningkatkan
Hal
berlawanan.
ini
diperlukan
guna mengurai
angin
dan berkibar, sehingga arausal
sapi
secara
pada
sapi
benturan
seekor
tekanan. Mungkin
karena
permukaan
Muka
memar
atau tempat yang lebih luas dengan
disebabkan
menggunakan
akan
sapi
dengan pipa
paralon.
Memar
berjalan mundur lebih cepat daripada
akan
menurunkan
kualitas
karkas,
menggunakan
sehingga harus dibuang.
bendera, tongkat
sapi atau
pipa
oleh
paralon. Bendera yang dikibarkan di depan sapi akan menyebabkan sapi bergerak mundur.
373
Hal ini mengakibatkan hilangnya
lebih
mempunyai
cm,
untuk
lebih
pendapatan
akibat
sehingga
dibuangnya
daging.
Guna
mempunyai lebar 30 cm, sehingga
dari
cukup lebar untuk seorang handler
memar
benturan
akibat
tongkat
disarankan
atau
untuk
pipa,
melewatinya secara tepat.
cenderung Pada
menggunakan bendera.
situasi-situasi
handler Sodokan
atau
lebar
30
atau kurangnya mengurangi
cukup
lebar
tonjokan
pada
akan
ditendang,
seorang
ditanduk
kehadiran
atau
pengurangan
sapi setelah bergerak pada arah lurus
suatu kekuatan profil dan menghindari
tidak perlu dan berbahaya. Sodokan
dari
atau
seperti berdiri menyampingkan dari
tonjokan
arausal
akan
meningkatkan
yang mengakibatkan
sapi
posisi
mudah
diserang
ternak adalah penting, seperti ketika melakukan
menendang dan menanduk.
yang
drafting
pada
suatu
gerbang. Memakai sapi akan
kejutan
listrik
dipertimbangkan
pada dalam
Dengan pada sapi,
berdiri maka
menyamping
ketika
sapi-sapi
bergerak
melewati
berlebihan pada sapi menggunakan
mendesaknya,
tindakan melakukan
kejutan listrik akan mengacaukan sapi.
rol pada permukaan pagar bersama
Ada juga bahaya lain untuk handler
sapi
yaitu
mengurangi cedera.
keadaan ekstrim.
bila
sapi
Pemakaian yang
menendang
atau
merupakan
tindakan
dan
gunakan
menyerangnya. Kapan bekerja dekat dengan sapi, Pemakaian ekstrim
pada
memberikan
keadaan
kesan
bahwa
desain dari fasilitas perlu peningkatan.
putarlah
tubuh
di
sisinya
guna
menghindari tekanan lebih hebat dan yakinkan apakah sapi akan melakukan tendangan atau tidak. Kata-kata yang
Desain
yang
baik
dari
yard
tidak
kasar atau membentak serta
membuat handling menjadi mudah dan
dengan
aman
membuat sapi jinak.
baik
peternak.
bagi
ternak
maupun
Sudut yang tajam harus
dihindari dan harus mudah
untuk
seorang handler menghindari dalam keadaan darurat, maka diperlukan ide guna menyediakan celah harus kurang
374
sentuhan yang halus akan
3.5.3. Drafting (Memisahkan Ternak)
ternak
tenang
barulah
dilakukan
kegiatan pemisahan. Di
dalam
pemeliharaan
ternak
sapi dan kerbau yang dilakukan secara koloni
atau
Memisahkan
ternak
dimulai
berkelompok,
dengan memilih ternak yang akan
ada yang sakit atau
dipisahkan. Setelah ternak yang akan
terluka adalah besar. Terlukanya ternak
dipisah sudah terpilih, maka dekatilah
dalam kandang koloni bisa disebabkan
ternak tersebut dan pisahkan dengan
karena berantam atau karena berdesak-
ternak yang lain dengan hati-hati.
kemungkinan
desakan pada saat ternak tersebut berebut makan. Ternak yang luka atau ternak
yang
sakit
penanganan.
Pada
perlu
dilakukan
saat
3.5.4. Penangananan di dalam Race (Lorong Antara Pagar)
melakukan
penanganan ternak yang sedang sakit atau
luka, perlu dipisahkan dengan
kelompoknya.
Segala
sesuatu
ditempatkan oleh di
dalam
yang
seseorang
handler
race akan sangat mudah
untuk diserang atau dirusak oleh sapi, Kegiatan tidak hanya atau
memisahkan pada
saat
memisahkan
ternak
mengobati
antara
yang
sehat dengan yang sakit, ada juga kegiatan memisahkan ternak antara jantan dan betina, antara anak dan induknya, antara yang besar dan yang kecil tergantung dari tujuan pemisahan tersebut.
satu
lebih mudah kondisi
jangan
dengan
dilakukan
ternak
memisahkan
yang
pada
tenang.
ternak
lainnya,
dalam
saat
Jangan kondisi
stres/garang (liar), apabila ternak pada kondisi tersebut sebaiknya ditenangkan terlebih dahulu dengan jalan memberi pakan dan minum. Setelah kondisi
mengendalikan
ternak dengan menempatkan kaki atau tangan di dalam race karena akan berakibat fatal. Sewaktu-waktu seorang handler dapat memungkinkan untuk bekerja Tetapi
di
atas
suatu
ide
pagar
pada
race.
yang
baik
untuk
membuat tempat berjalan ketinggian cukup gerakan
S a a t m e m i s a h k a n t e r n a k a n tara yang
sehingga
dengan
untuk
sapi-sapi,
mengikuti paku
yang
menonjol dan mempunyai jaring kawat yang dipaku pada permukaan tempat berjalan
untuk
memberi
jaminan
pegangan pada keadaan basah. Seekor sapi
dalam
gerakannya menempatkan
race untuk
dapat
dihentikan
mundur
sebatang
dengan
kayu
atau
pipa melintang pada race di belakang sapi setinggi
persendian
kaki
dan
375
paha. Bila memilih balok kayu, pilihlah balok kayu yang tidak mudah patah.
Yang
perlu
diperhatikan
pada
saat menuntun ternak, jangan ada Sapi
dapat
digerakkan
sesuai
perlakuan
yang
kasar
terhadap
dengan arah yang diinginkan dengan
ternak tersebut, terlebih-lebih untuk
menempatkan profil yang berlawanan
mempermudah pada saat menuntun
dengan arah pergerakan sapi yang
ada yang membantu di depannya
diinginkan. Seekor sapi akan bergerak
dengan
mundur secara cepat ketika sebuah
hijauan di depan ternak tersebut. Jalan
bendera
lupa pakailah sepatu boot pada saat
ditempatkan
di
depan
membawa
berupa
mukanya. Secara keseluruhan, race
menuntut
yang penuh dengan beberapa ekor
bertujuan untuk melindungi kaki kita
sapi
dari injakan kaki ternak tersebut.
dapat
digerakan
mundur
ternak
pakan
tersebut,
hal
ini
secara cepat dengan menggerakan sapi-sapi tersebut
secara
individu,
3.5.6. Menuntun Ternak Dewasa
mulai dengan satu persatuan dari arah yang paling belakang.
Menuntun sapi atau kerbau yang jinak
3.5.5. Menuntun Pedet
bisa
kerbau didekati
sapi (gudel),
jinak. Apabila kerbau
(pedet) ada
(liar) dan
tanpa
menggunakan tali tambang, yaitu cukup dengan
Anak
dilakukan
dan yang
ada
pula
anak
memegang
atau
menarik
hidungnya ke atas.
susah yang
Tangan kanan memegang lubang
anak sapi dan anak
hidung ternak tersebut, dengan cara
(pedet
atau
gudel)
dalam
mema- sukkan
jinak
maka
mudah
untuk
hidung bagian kanan dan jari telunjuk ke
dikendalikan, mau dituntun ke mana
lubang sebelah kiri. Sedangkan tangan
pun mudah. Cara menuntun anak sapi
kiri
dan anak kerbau yang jinak cukup
ternak tersebut. Kemudian tuntunlah
mudah. Dengan jalan tangan kanan
ternak ke tempat yang dikehendaki.
menceng- keram dagu bagian bawah
Pada saat menuntun sama dengan
dekat
kiri
menuntun ternak pedet atau gudel
memegang erat tanduk atau telinga,
tersebut, jangan ada perlakuan yang
kemudian tuntun ternak tersebut ke
kasar dan gunakanlah sepatu boot
tempat yang dikehendaki.
pada saat menuntun.
keadaan
376
mulut,
dan
tangan
ibu
jari
ke
lubang
memegang tanduk atau telinga
Menuntun
sapi
atau
kerbau
ternak
tersebut.
Selain
kita
dewasa jinak dengan menggunakan tali
menggunakan sepatu boot pada saat
tambang. Untuk menuntun sapi dan
menuntun
kerbau
bantu yang berupa tali leher dan tali
dewasa yang jinak dapat
menggunakan
tali
tambang
yang
ternak,
gunakanlah
alat
hidung (tali keluh).
diikatkan pada leher ternak tersebut. Caranya
Panjang tali tambang yang digunakan
tangan
kiri
kita
menarik ujung tali leher dan tangan
kurang lebih 4,5 meter.
kanan
kita menarik tali hidung (tali
ujung
keluh), posisi kita sebaiknya di sebelah
tali tambang yang sudah diikatkan
kiri ternak. Ternak yang agak galak
pada leher ternak tersebut, posisi kita
apabila tali hidung (tali keluh) ditarik
berada
Karena
maka ternak tersebut akan kesakitan.
ternak sudah jinak maka pada saat
Karena merasa sakit, maka ternak
menarik ujung tali cukup pelan dan
tersebut akan mengikuti ke mana saja
posisi tali agak kendor saja.
akan dibawa.
Caranya
di
dengan
depan
Dengan
menarik
ternak.
ditariknya
ujung
tali
tambang yang sudah melingkar di leher
ternak tersebut, maka ternak
akan mengikuti di belakang ke arah tujuan yang dikendaki. 3.5.7.
sapi
agak
atau
hati-hati. Gunakan yang
Dewasa
kerbau
karet
atau
Setelah ternak sudah mau dituntun, penuh perasaan dan hati-hati.
3.5.8. Menuntun Ternak Dewasa yang Galak
yang mempunyai temperamen galak/
seperti
ganas adalah susah. Oleh karena
memadai dengan
Cara menuntun sapi atau kerbau
peralatan
sepatu boot yang terbuat dari atau
(malas
terutama tali hidung (tali keluh)nya.
kondisi agak galak, maka kita harus keamanan
berjalan
meronta), maka tariklah agak kencang
dewasa yang akan dituntun dalam ekstra
susah
kendorkan tarikannya. Lakukan dengan
Menuntun Ternak yang Agak Galak
Karena
Apabila pada saat dituntun ternak
kulit
memakai
itu,
harus
khusus.
mempunyai
Ternak
yang
ketrampilan mempunyai
pelindung ujung jari kaki. Pelindung
temperamen
pada ujung jari kaki berguna untuk
dituntun, maka ternak tersebut harus
melindungi jari-jari kaki dari injakan
diberi tali hidung (keluh) yang sudah
galak
pada
saat
377
dihubungkan Selain
itu
dengan
perlu
juga
tali
leher.
alat
bantu
berupa tali halter serta satu orang lagi yang membantu. Caranya
3.5.9. Mengikat Ternak Mengikat
hampir
sama
dengan
ternak
sapi
dan
kerbau, adalah mudah bagi orang
menuntun sapi atau kerbau yang agak
yang sudah mengerti,
galak yaitu tangan kiri kita menarik
bagi
ujung
halter
Mengikat ternak sapi dan kerbau dapat
sedangkan tangan kanan kita menarik
dilakukan untuk keperluan menuntun,
tali hidung (tali keluh) dan pangkal tali
atau
halter, posisi kita sebaiknya di sebelah
menggembala
kiri ternak. Ternak yang galak apabila
mungkin
tali hidung (tali keluh) nya ditarik maka
ternak di dalam kandang agar tidak ke
ternak tersebut akan kesakitan. Karena
mana-mana.
tali
leher
dan
tali
orang
yang
keperluan
dan
tidak
susah
mengerti.
peternak
untuk
ternaknya.
keperluan
untuk
Atau mengikat
merasa sakit, maka ternak tersebut akan mengikuti ke mana saja akan dibawa. Apabila
pada
saat
dituntun
ternak agak susah berjalan (malas atau meronta), maka tariklah agak kencang terutama tali hidung (tali keluh)nya.
Pada saat mengikat ternak sapi dan kerbau, perlu diperhatikan dengan seksama. Mengikat sapi dan kerbau sebaiknya menggunakan tali tambang dari rami. Pengikatan
ujung
tali
di
leher
Dan mintalah bantuan seseorang teman
sebaiknya tidak mudah lepas dan tidak
untuk mendorong
menyebabkan
belakang,
dengan
ternak cara
dari
arah
ternak
tercekik.
memegang
Apabila pada saat pengikatan tidak
ekornya. Setelah ternak sudah mau
tepat atau salah dapat membahayakan
dituntun,
ternak. Tali yang dipasang di leher
kendorkan
tarikannya.
Lakukan dengan penuh perasaan dan
ternak
hati-hati.
agar ternak tidak tercekik.
378
sebaiknya
dipasang
longgar,
Gambar 134. Cara Memandikan Sapi
Setelah ternak sapi atau kerbau tersebut, diikat dengan tali tambang di bagian leher
dengan
posisi
kendor
dan ikatan tidak akan lepas, kemudian ujung talinya diikatkan di patok atau di tiang. Dengan tujuan agar ternak tidak pergi ke mana- mana.
kotoran, sehingga pada saat sapi kotoran
tidak
masuk
ke
dalam air susu. Bersihkan
kaki
Kepala
adalah
selanjutnya, jika
bagian
memandikan
sapi.
Pada saat menyiramkan air di kepala sapi, pegang telinganya dan tekuklah. Cara memandikan sapi tertera pada Gambar 134.
Tubuh sapi bersih dari kotorandiperah
gerakan-gerakan sapi.
sapi
terlebih
Basahilah
bagian
tubuh
dan
lakukan penyikatan secara merata. Gunakan
sabun,
Penyikatan
dan
lebih
banyak
penyiraman
ketika
perlu. akan
membersihkan
dahulu dengan air dan disikat. Pada saat
tubuh
memandikan sapi usahakan salah satu
dikarenakan pada saat istirahat, sapi
tangan memegang
berbaring
tersebut
penting
tubuh guna
sapi.
Hal
mengetahui
bagian
jika
belakang. Hal
dengan
tubuh
ini
bagian
belakangnya.
379
4. Aplikasi Konsep a. Amati usaha peternakan sapi perah yang ada di sekitar sekolah. Jika dimungkinkan cari peternakan yang menggunakan mesin perah. Coba amati pemerahan yang dilakukan. Diskusikan
apakah
pemerahan
sudah baik atau belum. b. Amati suatu usaha penggemukan sapi yang ada di sekitar sekolah. Coba analisis: ●
Perkiraan berat badan
●
Kondisi sapi
●
Kondisi lantai kandang
●
Bentuk kandang
5. Kasus a. Ternak Kurus Peternak A menggemukkan sapi, dengan memberi makan jerami saja. Pertumbuhan sapi rendah dan kondisi sapi kurus. Diskusikan dengan temanteman mengapa sapi menjadi kurus? b. Sapi Perah Mastitis Peternak B memiliki sapi perah 50 ekor. Setiap pemerahan ambing tidak dicuci, dan sesudah pemerahan tidak disemprot desinfektan. Akibatnya beberapa sapinya menderita penyakit mastitis. Diskusikan mengapa sapi sakit mastitis?
380
6. Prinsip kerja mesin perah adalah . . .
6. Pengayaan
puting sapi 1. Anak sapi perah yang baru lahir sebaiknya dibiarkan bercampur dengan induknya minimal a. 10 jam b. 12 jam c. 24 jam
a. memencet b. menghisap puting secara terputus-putus c. menghisap terus menerus d. menekan puting 7. Masa pengeringan sapi perah sebaik-
d. 15 jam
nya . . . bulan sebelum beranak. a. 1,5 bulan
2. Pemotongan tanduk yang paling
b. 3 bulan
manusiawi adalah dengan
c. 4 bulan
a. gergaji
d. 5 bulan
b. elektrik c. bahan kimia
8. Interval beranak sapi lamanya
d. pisau
a. 12 bulan b. 10 bulan
3. Tujuan latihan sapi jalan-jalan adalah a. menjaga kesehatan
c. 9 bulan d. 15 bulan
b. menjaga kuku c. mendeteksi birahi
9. Lama laktasi sapi perah adalah
d. semua benar
a. 5 bulan b. 7 bulan
4. Apa tujuan mencuci ambing sebelum pemerahan
c. 9 bulan d. 10-12 bulan
a. menjaga kesehatan sapi b. susu yang diperah bersih
10. Sapi potong dengan berat 400
c. menghindari mastitis
kg, dapat diberi rumput sebanyak
d. semua benar
a. 40 kg b. 60 kg
5. Mengapa
orang
yang
dilarang menangani susu
sakit
c. 70 kg d. 30 kg
a. lemah b. menulari sapi c. membahayakan d. mencemari susu
381
Kunci jawaban 1. c 2. b 3. d 4. d 5. d 6. b 7. a 8. a 9. d 10. a
382
BAB 9 PEMASARAN HASIL
Sering timbul pertanyaan dibenak
keinginan,
dan
permintaan; produk;
kita, sebenarnya kegiatan pemasaran
nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran
dilakukan
dan transaksi; hubungan dan jaringan;
sebelum
atau
setelah
membuat produk? Paradigma lama pemasaran
dilakukan
setelah
pasar; serta pemasar dan konsep.
kita
membuat produk. Produk bisa berupa
1.1. Kebutuhan, Keinginan, dan
sarana produksi ternak, ternak hidup, susu,
daging,
dan hasil olahannya.
Sering kita kebingungan memasarkan produk
kita,
rencana
Permintaan
karena
belum punya
pemasaran.
Sebaiknya
Kebutuhan manusia
dan
keinginan
mendasari
pemikiran
pemasaran. Dari
waktu
waktu
rencana pemasaran dimulai sebelum
kebutuhan
kita memulai usaha. Pada bab ini akan
terus sejalan dengan perkembangan
diba- has
konsep
populasi
aplikasinya
di
pemasaran bidang
dan bisnis
manusia
ke
penduduk,
berkembang dan
perbaikan
ekonomi.
peternakan ruminansia besar. 1.1.1. Kebutuhan 1. Konsep Pemasaran Menurut teori Maslow kebutuhan Pemasaran
menurut
(1997) didefinisikan sosial
dan
dalamnya
manajerial
individu dan
mendapatkan butuhkan
sebagai
dan
menciptakan,
apa
Kotler
manusia dapat diuraikan mulai dari
proses
tingkat dasar yaitu kebutuhan akan
yang
di
kelompok
yang mereka
inginkan
dengan
menawarkan,
dan
makanan,
tempat
berlindung,
keamanan, hak milik, dan harga diri (aktualisasi makanan
diri). bisa
Kebutuhan
bersumber
dari
tumbuhan seperti biji-bijian, sayuran,
mem- pertukarkan produk yang bernilai
dan buah-buahan,
kepada pihak lain. Proses tersebut
hewan seperti susu, daging, telur, dan
terjadi
ikan.
karena
adanya
kebutuhan,
bersumber
dari
383
Kebutuhan buah-buahan bisa berupa
lain: orang Jawa Barat lebih suka
buah segar atau buah yang diolah.
mengkonsumsi daging sapi dibanding
Analisis
daging kerbau dll.
kebutuhan
sapi
dapat
dilakukan dengan mencari data primer dan
data
sekunder.
Data
primer
1.1.3. Permintaan
dapat dilakukan dengan menganalisa jumlah sapi yang dipotong di suatu daerah/wilayah tertentu.
dalam
Misalnya
kurun
waktu
rata-rata
sapi
Permintaan adalah keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan
dan
kesediaan
yang dipotong tiap hari. Bisa juga
membelinya.
dilakukan dengan menghitung tingkat
biasanya tidak terbatas, sedangkan
konsumsi
daging
olahannya.
Secara
dianalisa
tingkat
masyarakat
dan
hasil
kemampuan
kualitatif
bisa
terbatas.
sapi
suatu
menjadi
konsumsi
mampu
kesukaan
terhadap
Keinginan
untuk
untuk
manusia membelinya
Keinginan akan permintaan
berubah
jika masyarakat
membelinya.
Permintaan
daging sapi. Data sekunder bisa
produk sapi potong relatif sedikit karena
dicari
harga mahal dan daya beli konsumen
lewat
data
pada
dinas
peternakan, perdagangan, dan dinas
terbatas.
yang relevan. Berdasarkan analisis kebutuhan dapat disimpulkan bahwa
1.1.3.1. Produk
adanya kebutuhan konsumen terhadap produk sapi potong, dari sini nanti kita
Produk
adalah
akan tentukan berapa besar kita akan
yang
dapat
memenuhi kebutuhan tersebut.
memuaskan
segala
sesuatu
ditawarkan
untuk
suatu
kebutuhan
dan
keinginan. Barang, j a s a , d a n g a g a s a n a d a l a h k l a s i f i k a s i dari produk. Contoh
1.1.2. Keinginan
barang Keinginan pemuas
adalah
kebutuhan
Keinginan
akan
hasrat yang
suatu
akan
spesifik. kebutuhan
adalah
sapi
hidup,
susu,
daging, dan lain-lain. Contoh jasa; pelatihan,
pengiriman,
sedangkan
contoh
dan
gagasan
adalah
dipengaruhi oleh banyak faktor seperti
persaudaraan,
sosial, ekon o m i , b u d a y a , d a n s elera.
kekuatan komputer. Produk yang akan
M i s a l n y a orang Eropa untuk memenuhi
kita kembangkan atau pasarkan sapi
kebutuhan
hidup, susu, limbah ternak dll.
roti/kentang
makannya
menginginkan
sedangkan
orang
Indonesia menginginkan nasi. Contoh
384
falsafah
toko,
hidup,
dan
1.1.3.3. Daging dan Hasil Ikutan
1.1.3.1. Ternak Hidup
Produk
Ternak hidup dapat diklasifikasikan
daging
berdasarkan jenis, umur, dan cara
daging
segar
pemeliharaan.
Daging
olahan
pasaran jenis
ternak:
sapi
potong,
sapi
Dari
daging
olahan.
yang
adalah
banyak
sosis,
di
corned,
jenis
sapi
kategorikan
berupa jeroan (limpa, hati, jantung, babat, usus dll), tulang dan kulit.
perah, kerbau, dll ●
berupa
dendeng, abon, burger dll. Hasil ikutan
Klasifikasi : ●
dan
bisa
bisa
apakan
kita
sapi
PO
1.1.3.4. Limbah Ternak
(peranakan ongole), BX (Brahman Cross),
●
simental,
angus,
limbah
ternak
berupa
(Friesian Holstein jantan, sumba
pupuk kandang. Pupuk kandang dijual
ongole, Brahman, sapi Bali, dll
dalam bentuk curah atau kemasan.
umur sapi: 2 tahun, 1,5 tahun 1.2. Nilai, Biaya, dan Kepuasan
atau pedet 6 bulan ●
Produk
FH
berat
badan:
dikategorikan Nilai
berdasarkan hasil timbangan
adalah
perkiraan
●
jenis kelamin: jantan atau betina
konsumen atas seluruh kemampuan
●
warna
produk
● ● ●
kulit:
hitam,
abu,
hitam-
untuk
memuaskan
putih, coklat
kebutuhannya. Di dalam memuaskan
cara pemeliharaan: kereman atau
kebutuhannya
digembalakan
mempertimbangkan
perlakuan khusus: kastrasi, cara
peroleh dan biaya yang dikorbankan
pemeliharaan
untuk
ukuran sapi: besar, sedang, kecil
tersebut.
konsumen nilai
memuaskan
akan
yang
di-
kebutuhannya
1.3. Pertukaran dan Transaksi 1.1.3.2. Susu Untuk P r o d u k s u s u b i s a b e r u p a susu segar
dan
olahan yang
susu
olahan.
banyak
di
Susu
pasaran
dapat
memperoleh
produk seseorang mempunyai empat (4)
cara.
sendiri
Pertama,
produk
yang
memproduksi dibutuhkan,
adalah
susu
pasteurisasi,
susu
kedua dengan cara memaksa, ketiga
tepung,
susu
kental manis,
keju,
meminta-minta,
butter, yoghurt, dan lain- lain.
dan cara
keempat
yang paling lazim adalah pertukaran.
385
Pertukaran
adalah
memperoleh
Hasil
pemasaran
yang utama
adalah
tindakan
produk
yang
dikehendaki dari seseorang dengan
aset
perusahaan
menawarkan sesuatu sebagai imbalan.
pemasaran.
hubungan
pengembangan
berupa
Jaringan
jaringan
pemasaran
terdiri dari perusahaan dan semua Kondisi-kondisi
yang
harus
pihak
pendukung
dipenuhi agar pertukaran terjadi:
berkepentingan.
●
minimal terdapat dua (2) pihak
pelanggan,
yang terlibat,
penyalur,
●
masing-masing
pihak
memiliki
sesuatu yang berharga bagi pihak
yang
Pihak
tersebut
pekerja, pengecer,
peneliti, ilmuwan
pemasok, agen
yang
iklan,
bersama-
sama membangun hubungan bisnis.
lain, ●
masing-masing
pihak
berkomunikasi
dan
mampu
1.5. Pasar, Pemasar, dan Pembeli
melakukan Pasar terdiri dari semua pelang
penye- rahan, ●
masing-masing
pihak
menerima/menolak
bebas tawaran
potensial
masing-masing
pihak
bahwa berunding
dengan
yang
memiliki
kebutuhan tertentu yang sama, yang mungkin
pertukaran, ●
gan
bersedia
melaksanakan
yakin
pertukaran
pihak
kebutuhan dan keinginan tersebut.
lain adalah layak dan bermanfaat.
untuk
Pemasar
adalah
memuaskan seseorang yang
mencari satu atau lebih calon pem- beli. 1.4. Hubungan dan Jaringan
Calon
pembeli
adalah
yang
diidentifikasi
seseorang
oleh
pemasar
adalah
sebagai orang yang mungkin bersedia
praktik membangun hubungan jangka
dan mampu melakukan pertukaran nilai.
panjang yang
1.6. Manajemen Pemasaran
Hubungan
pemasaran memuaskan
dengan
pihak-pihak kunci seperti pelanggan, pemasok,
penjual,
mempertahankan bisnis
jangka
Pemasar membangun
yang
Manajemen
pemasaran
adalah
penyalur
guna
preferensi,
dan
proses perencanaan dan pelaksanaan
panjang
mereka.
pemikiran, penetapan harga, promosi
baik
berusaha
serta penyaluran gagasan, barang, dan
hubungan
jangka
jasa. Tujuan
manajemen
panjang yang saling mempercayai dan
adalah
saling menguntungkan dengan pihak-
pertukaran yang memuaskan tujuan-
pihak kunci.
tujuan individu dan organisasi.
386
untuk
pemasaran
menciptakan
sosial, pribadi, dan psikologis. Masing-
1.7. Konsep Produksi
masing diuraikan sebagai berikut: Konsep
produksi
bahwa
konsumen
produk
yang tersedia
menyatakan
akan
menyukai
di
banyak
tempat dan murah harganya. Manajer organisasi yang berorientasi memusatkan usaha produksi
produksi
perhatian pada usaha-
untuk
mencapai
yang
tinggi
dan
2.1.1. Faktor Agama
efisiensi distribusi
yang luas.
Dalam
ajaran
diperbolehkan
agama
tidak
mengkonsumsi
ternak
tertentu. Misalnya Islam
tidak
pemeluk
agama
diperbolehkan
makan
daging babi, orang hindu tidak makan daging sapi, dll. Agama tersebut tentunya mempengaruhi
2. Konsep Perilaku Konsumen Perilaku
konsumen
perilaku
pembelian
produk ternak.
menurut
2.1.2. Faktor Budaya
American Marketing Assosiation yang disitasi oleh Peter dan Olson (1999),
Budaya
adalah
penentu
didefinisikan sebagai interaksi dinamis
keinginan dan perilaku yang paling
antara pengaruh dan kognisi, perilaku
mendasar. Budaya terdiri dari sub-
dan kejadian di sekitar kita di mana
budaya
manusia melakukan aspek pertukaran
suku, agama, dan daerah geografis.
dalam
Di samping budaya kelas sosial juga
hidup
pandang strategi
mereka.
Dari
organisasi pemasaran
rencana
sudut
pemasaran, adalah
yang terdiri dari bangsa,
mempengaruhi
suatu
Kelas
perilaku
sosial
bisa
pembelian. terdiri
dari
yang
dirancang
untuk
pendapatan,
mempengaruhi
pertukaran
dalam
dan tempat tinggal. Misal masyarakat
mencapai tujuan organisasi.
Strategi
toraja lebih suka daging kerbau, orang
untuk
Batak menggunakan daging babi untuk
pemasaran
diarahkan
meningkatkan
kemungkinan/frekuensi
pekerjaan,
pendidikan,
acara tertentu dll.
perilaku konsumen. 2.1. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Faktor
2.1.3. Faktor Sosial Perilaku
yang
mempengaruhi
perilaku pembelian meliputi budaya,
dipengaruhi oleh
konsumen faktor
sosial
juga baik
berupa kelompok acuan, keluarga serta peran dan status. Kelompok
acuan
387
seseorang terdiri dari semua kelompok
untuk
yang memiliki pengaruh langsung atau
menyebabkan
tidak
Seseorang
langsung
terhadap sikap atau
perilaku seseorang.
Keluarga adalah
mengurangi
faktor
yang
ketidakpuasan.
yang
termotivasi
siap
untuk bertindak yang dipengaruhi oleh
organisasi pembelian konsumen yang
persepsi
paling
penting
Sebagian perilaku manusia adalah hasil
Peran
dan
seseorang
dalam
status
adalah tiap
posisi
orang
(keluarga, organisasi, dan klub.). Orang
sikap.
memilih
produk
yang
mengkomunikasikan
peran
dan
terhadap
situasi
tertentu.
belajar. Melalui bertindak dan belajar
kelompok
biasanya
dalam
masyarakat.
mendapatkan
keyakinan
dan
2.2. Proses Pembelian
statusnya dalam masyarakat. Makan daging
sapi
lebih
bergengsi
daripada makan daging ayam broiler.
Menurut
Peter
dan
Olson
(1999), tahapan umum perilaku untuk pembe- lian eceran barang konsumsi
2.1.4. Faktor Pribadi
dijelaskan p a d a Ta b e l 5 0 . Ta h a p a n p e m b e l i a n mulai dari prapembelian,
Keputusan
pembelian
juga
pembelian,
dan
pasca
pembelian.
dipengaruhi oleh faktor-faktor pribadi.
Selanjutnya apakah konsumen akan
Faktor tersebut terdiri dari; usia dan
membeli lagi atau tidak tergantung
tahap
pada kepuasan konsumen. Kepuasan
siklus
hidup,
pekerjaan,
keadaan ekonomi, gaya hidup, serta
konsumen
kepribadian, dan konsep diri pembeli.
setelah membandingkan nilai yang
adalah
tingkat
perasaan
didapatkan/dibeli dengan harapannya. 2.1.5. Faktor Psikologis
Bagi
pemasar
konsumen Faktor
psikologis
mempengaruhi motivasi, motivasi
pembelian
persepsi,
keyakinan,
yang
dan
adalah
pengetahuan,
pendirian.
Herzberg
Teori
menyatakan
bahwa motivasi dilandasi oleh dua fakt o r y a i t u f a k t o r y a n g m e n y e b a b kan
kepuasan
menyebabkan (dissatisfier).
388
dan
faktor
yang
ketidakpuasan Pemasar
berusaha
untuk
perlu
memuaskan
memperhatikan
tahap- tahap pada proses pembelian. Tahapan Umum
Perilaku
Pembelian
Eceran tertera pada Tabel 45.
Tabel 45. Tahapan Umum Perilaku Pembelian Eceran Tahapan Prapembelian
Jenis perilaku Kontak informasi
● ● ●
Pembelian
Pasca pembelian
Akses pendanaan
● ● ●
Kontak toko
●
Kontak produk
●
Transaksi
●
Konsumsi
●
Komunikasi
●
Contoh perilaku Membaca/mengamati koran, majalah, papan iklan Mendengarkan iklan radio, televisi Mendengarkan uraian teman/ salesman Menarik uang tunai dari bank/ATM Mengisi buku cek Mendapatkan kartu kredit, pinjaman Menentukan toko, perjalanan ke toko, masuk ke toko Menentukan lokasi produk dalam toko, mengambil produk, membawa produk ke kasir Mempertukarkan uang dengan produk, membawa produk ke lokasi penggunaan Pengkonsumsian/penggunaan produk, membuang bungkus/produk yang telah digunakan, pembelian ulang Memberitahukan ke orang lain pengalaman menggunakan produk, mengisi kartu garansi, memberikan informasi lainnya kepada perusahaan.
389
2.3. Perilaku Pembelian
penjualan untuk mendorong uji coba produk.
Pengambilan keputusan konsumen tergantung
pada
pembelian. pembelian
jenis
keputusan
Beberapa
perilaku
menurut
Kotler
3. Konsep Strategi Bersaing
(1997)
sebagai berikut:
Industri
didefinisikan
sebagai
perusahaan
yang
kelompok
menghasilkan produk yang dapat saling 2.3.1. Perilaku Pembelian yang Rumit
menggantikan.
Persaingan
dalam
satu industri terus- menerus menekan Konsumen
terlibat
dalam
tingkat hasil pengembalian modal yang
perilaku pembelian yang rumit saat
ditanamkan
mereka sangat terlibat dalam sebuah
pengembalian
pembelian dan menyadari akan adanya
oleh
perbedaan signifikan di antara berbagai
ekonomi
merek.
persaingan
Produk
yang dibeli biasanya
menuju yang
industri
tingkat
akan
yang
dinikmati
dalam
dinamakan
istilah industri
sempurna.
Tingkat
harganya mahal, jarang di- beli, berisiko
pengembalian dasar yang
dan sangat mengekspresikan pribadinya.
itu
Contoh
tingkat bunga obligasi pemerintah
produk
yang
perilaku
pembeliannya rumit adalah komputer.
kurang
atau
suku
panjang 2.3.2. Perilaku Pembelian karena
sama
bunga
dengan
bank
setelah
jangka
disesuaikan
dengan resiko kerugian modal. Para penanam
Kebiasaan
lebih
bersaing
modal
tidak
akan
mau
menerima tingkat pengembalian yang Banyak
produk
dibeli
dengan
besarnya di bawah tingkat tersebut
ke- terlibatan konsumen yang rendah
karena
dan tidak adanya perbedaan merek
menanamkan modalnya pada industri
yang signifikan. Contoh produk yang
lain,
perilakupembeliannya
mendapatkan hasil di bawah tingkat
karena
kebiasaan adalah garam. Barang yang dibeli bisanya murah dibeli.
Mereka
dan
pasif
menerima
informasi.
paling
baik
menggunakan
390
pada
dan
alternatif
perusahaan
selalu
itu akan keluar dari bisnis.
saat
Pemasar
Menurut lima
Porter
kekuatan
(1980)
persaingan.
terdapat Kelima
kekuatan tersebut adalah masuknya
menerapkan
strategi
pendatang
harga
promosi
pengganti, kekuatan
dan
yang
untuk
sering
menjadi penerima
informasi
adanya
baru,
ancaman
produk
tawar-menawar
pembeli,
kekuatan
tawar-menawar
suatu
industri. Daging
pemasok, serta persaingan di antara
disubstitusi
perusahaan yang ada.
domba,
oleh
ayam,
membeli tertekan. sapi
potong
baru,
baru
dalam
membawa
keinginan
untuk
Jika
kerbau, konsumen
pengganti
tersebut
maka laba potensial dari ternak akan
3.1. Ancaman Pendatang Baru Pendatang
dapat
daging
dll.
produk
sapi
bisnis
kapasitas merebut
harga
Makin yang
menarik
alternatif
ditawarkan
produk
pengganti makin ketat membatasi laba industri.
bagian pasar, serta seringkali juga sumberdaya yang b e s a r. J i k a p e r m i n
3.4. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
taan relatif sama (st abil) ma k a ak a n t e r j a d i s u r p l u s penawaran yang menyebabkan harga menjadi
Produk sapi merupakan produ
turun, atau biaya membengkak dan
k standar atau sedikit terdiferensiasi.
mengurangi
Banyaknya
akan
kemampu
labaan
peternak/suplier
menjual sapi potong menyebabkan
perusahaan.
konsumen 3.2. Persaingan di antara
memiliki
kekuatan
daya
tawar yang kuat. Konsumen
akan
mudah
Pengusaha yang Ada
pindah
peternak/suplier Persaingan
yang
di
antara
peternak
membeli
lain
karena
akan
mendapatkan produk yang sama.
atau supplier sapi potong yang ada berbentuk
persaingan
untuk
mendapatkan
posisi,
dengan
menggunakan
taktik-taktik
seperti
persaingan harga, iklan, pengenalan produk
baru,
meningkatkan
mutu
3.5. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok Pemasok bagi pemenuhan daging sapi
di
suatu
daerah
ada
dua
produk, dan meningkatkan pelayanan
kelompok. Kelompok pertama produksi
atau jamin- an kepada pelanggan.
dari daerah itu sendiri, kelompok yang lain menyuplai ternak dari luar daerah
3.3. Tekanan dari Produk Pengganti
tersebut.
Pemasok
menggunakan Produk produk
yang
pengganti dapat
adalah
menjalankan
fungsi yang sama dari produk dalam
menawar konsumen
tersebut
kekuatan
terhadap dengan
dapat tawar
jagal
atau
menyuplai
produk yang lebih murah. Pemasok
391
yang
kuat akan
dapat
menekan
untuk
mencapai
penurunan biaya,
tidak
pengendalian
biaya
mampu mengimbangi kenaikan harga
menghindari
pelanggan
produk
serta
kemampulabaan
jagal
yang
dijualnya.
pemasok
ditentukan
sedikitnya
pemasok
yang
karena
Kekuatan
oleh
banyak
dibanding
menjualnya,
tidak
toko
pelayanan,
armada
marjinal
biaya
litbang,
penjualan,
dan
periklanan. Keuntungan memiliki biaya rendah: ●
4. Strategi Bersaing Generik Porter yang
Mendapatkan laba di atas ratarata pesaingnya.
● bersaing
meminimalkan
ketat,
adanya
produk pengganti, dan produk pemasok.
Strategi
secara
Lebih
tahan
terhadap
rivalitas
efektif
pe- s a i n g , k a r e n a b i a y a y a n g l
meliputi tindakan ofensif atupun defensif
e b i h rendah memungkinkan untuk
guna menciptakan posisi yang aman
tetap
terhadap
walaupun
kekuatan-kekuatan
persaingan.
Secara
bersaing
mencakup
luas
strategi
untuk
bertahan,
keseimbangan gerakan perubahan Menurut bersaing
strategis,
keunggulan
●
untuk
Melindungi
perusahaan
dari
pembeli yang kuat, karena pembeli
melalui
hanya
akan
menggunakan
kekuatannya sampai ke tingkat
persaingan.
harga dari pesaing paling efisien
(1980),
generik
labanya
memanfaatkan
kekuatan Porter
pesaing
persaingan.
mempengaruhi
kekuatan
laba
para
mengorbankan
sejumlah
pendekatan yaitu penempatan posisi
mendapatkan
strategi
terdiri
biaya
dari
berikutnya. ●
menyeluruh,
Memberikan kepada
diferensiasi, dan fokus.
perlindungan
pemasok
yang
dengan menyediakan yang
4.1. Keunggulan Biaya Menyeluruh
lebih
menanggulangi
kuat
fleksibilitas
besar
untuk
kenaikan
biaya
input. Keunggulan melalui fungsional
biaya
seperangkat
dilakukan kebijakan
yang ditujukan
kepada
●
Posisi
biaya
menempatkan meng- hadapi
dapat dilakukan antara lain
relatif terhadap
fasilitas yang efisien, usaha yang giat
392
biasanya
perusahaan
pada
posisi yang menguntungkan dalam
sasaran pokok. Langkah-langkah yang skala
rendah
produk posisi
dalam suatu industri.
pengganti pesaing
Perusahaan akan mampu melayani
4.2. Diferensiasi
target strategisnya yang lebih sempit Diferensiasi
adalah
secara
lebih
efektif
menciptakan sesuatu yang dirasakan
dibanding
dengan
oleh keseluruhan
Perusahaan
yang
industri
sebagai
dan
efisien
pesaingnya.
memilih
sesuatu yang unik dan susah ditiru.
focus secara
Cara-cara diferensiasi dapat dilakukan
menghasilkan laba di atas rata-rata.
dengan
(merek),
Posisi ini memberikan perlindungan terhadap setiap kekuatan persaingan.
citra
rancangan
teknologi,
karakteristik
khusus,
pelayanan
pelanggan,
jaringan
penyalur, dan dimensi yang lain.
potensial
juga
strategi dapat
5. Pengembangan Strategi Bersaing
Keuntungan diferensiasi antara lain: ● Memberikan penyekat terhadap
Tujuan
strategi
bersaing
suatu
unit usaha dalam sebuah industri
persaingan karena adanya loyalitas
adalah
merek dari pelanggan dan mengu-
industri tersebut di mana perusahaan
rangi kepekaan terhadap harga.
dapat melindungi diri sendiri dengan
● Meningkatkan marjin laba yang
menemukan
sebaik-baiknya
posisi
terhadap
dalam
tekanan
menghindarkan kebutuhan akan po-
persaingan atau dapat mempengaruhi
sisi biaya rendah.
tekanan tersebut secara positif.
● Dengan marjin yang lebih tinggi dapat digunakan untuk mengurangi kekuatan pemasok dan pembeli karena pembeli tidak punya alternatif lain yang dapat dibandingkan. ● Kesetiaan pelanggan akan berada pada posisi yang lebih baik terhadap produk pengganti dibanding dengan pesaingnya. 4.3. Fokus (Nice Market) Strategi memusatkan
generik kelompok
fokus pemasaran
pada kelompok pembeli, segmen lini produk, atau pasar geografis tertentu.
393
segmen
6. Strategi Pemasaran
mana
Cara dan Menurut Kotler (1999), segmentasi dilakukan ciri-ciri
dengan
konsumen
mengidentifikasi yaitu
segmentasi
akan dibidik.
mengevaluasinya
menelaah
6.1. Segmentasi
yang
tiga
faktor,
dengan
yaitu
pertumbuhan
ukuran
segmen,
kemenarikan struktural segmen serta dana, dan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
geografis, demografis, dan sosiografis. 6.3. Differensiasi Segmentasi milah pembeli geografis.
geografis
memilah-
berdasarkan Segmentasi
Diferensiasi
wilayah secara
adalah
tindakan
merancang satu set perbedaan untuk
demografis memilah-milah konsumen
membedakan
berdasarkan
demografis
perusahaan dari penawaran pesaing.
seperti usia, ukuran keluarga, jenis
Perbedaan tersebut dapat dilakukan
kelamin,
penghasilan,
pada produk, pelayanan, personil, dan
agama,
ras,
Segmentasi
variabel
pendidikan,
dan
psikografis
pembeli berdasarkan
kelas
generasi.
citra.
membagi
diuraikan di bawah ini.
perilaku
Masing-masing
pembedaan
sosial,
gaya hidup, dan kepribadian. Segmentasi
penawaran
6.3.1. Diferensiasi Produk membagi
Diferensiasi
produk
fisik
kon- sumen berdasarkan pengetahuan,
mempunyai dua sisi yang berlainan.
sikap,
tanggapan
Di satu sisi produk sudah terstandar
produk.
sehingga pelu- ang untuk melakukan
digunakan
variasi perbedaan sedikit, contohnya
pemakai,
ayam pedaging, baja, dan aspirin. Di
tingkat pemakaian, status kesetiaan,
sisi yang lain terdapat produk dengan
tahap kesiapan pembeli, dan sikap.
diferensiasi
pemakaian,
mereka
terhadap
Variabel kejadian,
atau suatu
perilaku yang manfaat,
status
tinggi,
artinya
terhadap
produk tersebut bisa dilakukan banyak 6.2. Memilih Segmen Pasar Setelah mengidentifikasi maka
langkah
memutuskan
394
perusahaan segmen selanjutnya
pasarnya adalah
berapa banyak
dan
variasi,
contohnya
produk
bisa
kinerja,
mobil.
berupa
kesesuaian,
Pembeda
keistimewaan, daya
tahan,
keanda- lan, mudah diperbaiki, gaya, dan
rancan-
gan.
Daging
merah,
daging putih (veal), daging sapi rendah
lemak, sapi kurban, dan lain-lain.
pesaingnya. Personil yang terlatih baik dapat
Va r i a s i p e l a y a n a n p a d a b i s n i toko
dapat
rentang
dilakukan
swalayan
pelayanan
dengan sampai
penuh. Layanan penuh
dapat
penjual,
cepat
tanggap,
6.4. Penentuan Posisi Penentuan
posisi
adalah
sedangkan
tindakan merancang penawaran dan
dilakukan
citra perusahaan sehingga menempati
sendiri oleh pembeli. Misal sapi diantar
suatu posisi kompetitif yang berarti
ke pembeli, sapi diambil sendiri oleh
dan berbeda dalam benak pelanggan
pembeli, dan lain-lain.
sasarannya.
pada
oleh
diandalkan,
komunikasi yang baik.
adalah bila dalam transaksi pembelian dilayani
karakteristik;
kemampuan, kesopanan, kredibilitas,
6.3.2. Diferensiasi Pelayanan
s
menunjukkan
swalayan
semua
Kriteria
untuk
pembedaan antara lain penting, unik, unggul,
6.3.3. Diferensiasi Citra Citra
adalah
masyarakat
terhadap
atau
persepsi perusahaan
produknya. Citra yang efektif
untuk suatu produk memiliki tiga hal.
produk dan usulan nilai. Kedua, m e n y a m p a i k a n p e s a n d e n g a n c a r a yang berbeda
sehingga
tidak
dikelirukan
dengan pesan serupa dari pesaing. Ke-tiga,
mengirimkan
emosional sehingga
kekuatan
membangkitkan
hati maupun pikiran pembeli.
terjangkau. 7. Taktik Pemasaran
kompetitif
Gaspersz
(1997),
menyatakan
pema- saran jasa dilakukan dengan bauran komponen price,
place,
7
P (Product,
promotion,
physical
evidence,
process
participant).
Contoh-contoh
ngembangan
pemasaran
masing-masing
komponen
design, pepada sebagai
7.1. Produk
Perusahaan dapat memperole keunggulan
kasikan,
berikut:
6.3.4. Diferensiasi Personil
h
dikomuni-
mendahului (tidak mudah ditiru), dan
Pertama, menyampaikan satu pesan tunggal yang memantapkan karakter
dapat
dengan
memperkerjakan dan melatih orangorang yang lebih baik dari personil
○
Ide-ide pengembangan produk
○
Variasi dan model produk
○
Spesifikasi kualitas produk
395
○
Pengepakan atau pembungkusan
sebagai
○
Logo
semua
produk,
merek
dagang,
dan persepsi publik ○
Pelayanan
Promosi
alat-alat
dalam
meliputi
kombinasi
pemasaran yang peranan utamanya
pendukung
dan
komplementer ○ Derajat pelayanan atau self sevice)
berikut:
(full
service
adalah
untuk
mengadakan
komunikasi
yang
sifatnya
membujuk
promosi,
proses
komunikasi
dari
penyampaian
amanat atau berita tentang produk 7.2. Harga
dari penjual kepada para pembeli potensial.
○
Analisis kompetitif
○
Strategi
penetapan
harga,
7.4.1. Tujuan Promosi
tingkat dan perubahan harga, target pasar ○
Diskon,
Pada pemberian
berhadiah, kebijakan
kupon penjualan,
umumnya
suatu
promosi
mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut:
metode atau cara pembayaran ● Penampakkan 7.3. Tempat Salah
satu
tujuan
penting
dari
○ Strategi dan rencana distribusi
promosi adalah menyampaikan pesan
○ Manajemen pamer
pada sejumlah calon pembeli yang
dan
alokasi
tempat
○ Manajemen gudang dan persediaan ○ Kebijaksanaan dan standar tingkat pelayanan ○ Kenyamanan dan lokasi fasilitas
dituju atau yang ditargetkan, dengan demikian peru- sahaan harus memilih manajemen yang dapat dicapai ke pembeli yang dituju tersebut. Dalam rangka
penampakan
ini
perlu
diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
7.4. Promosi
yang Promosi adalah setiap aktivitas
menentukan
dituju
menentukan
atau
calon
yang
jumlah
pembeli
ditargetkan,
calon
pembeli
yang ditujukan untuk memberitahukan,
yang dituju, dan memilih media yang
membujuk
paling sesuai untuk dapat mencapai
atau
mempengaruhi
konsumen untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. Menurut Philip Kotler adalah
396
calon pem- beli tersebut.
● Perhatian Promosi perhatian
harus
dapat
konsumen
pembeli
yang
seringkali
menarik
atau
dituju,
sangat
sukar
menginterpretasikan
pesan
sampai
Calon pembeli
sering
kepadanya. kali
tidak
dapat
promosi
yang
tidak
direncanakan
namun
dengan
baik
atau
yang
untuk
menarik
perhatian, dari
terhadap promosi yang kita lakukan
digunakan
dapat
disebabkan
pesan
perhatian
banyak
calon pembeli
adanya
promosi
sedemikian
yang
memahami
calon
perubahan
menarik
yang
dilakukan
yang
tidak
dapat
kadang-kadang media
yang
menyebabkan
disampaikan menjadi
jelas
sehingga
pula o l e h p e r u s a h a a n l a i n n y a , s e h i
merubah
n g g a perhatian calon pembeli tidak
juga harus
hanya terpusat pada promosi yang
diadakan perubahan pesan. Dengan
dilakukan oleh
demikian
perusahaan
lainnya
penggunaan
dalam
melibat
media
apakah
perusahaan
harus
kita perlu yakin
advertensi,
bahwa pesan yang disampaikan melalui
promosi penjualan, dan usaha-usaha
media itu jelas dan dapat menarik
promosi
perhatian, karena banyak perusahaan
yang
meliputi
sejumlah
lainnya.
Jadi
perusahaan
dihadapkan pada masalah bagaimana
mempromosikan
agar promosi yang dilaku- kan oleh
produknya,
perusahaan lainnya. Cara yang dapat
tertarik,
dilakukan
perhatian
beberapa
misalnya
banyak promosi yang ada.
untuk
calon
menarik
pembeli
memberikan sponsor
untuk
tertentu, penggunaan orang
yang
sudah
masyarakat
dalam
menonjolkan
apa
di
pembeli
mengingat,
dan
promosi
banyak
memahami
dari
sekian
● Perubahan Sikap
mata
reklamenya, yang
calon
macam
suatu
acara
populer
berbagai
Setelah promosi dapat dipahami
lebih
oleh calon pembeli, maka perusahaan
menjadi k e i s t i m e w a a n p r o d u k n y a y
mengharapkan suatu tanggapan dari
a n g t i d a k terdapat pada produk
calon pembeli
lainnya, dan lain sebagainya.
tersebut. Setiap
terhadap perusaan
menyesuaikan promosinya ● Pemahaman
produk
yang
promosi harus dengan
dihasilkannya untuk
dapat merubah sikap calon pembeli Tujuan
promosi
lainnya
pemahaman
dari
promosi
ialah
yang
dicapai
pada waktu calon pembeli
yang ditujunya, misalnya perubahan agar
pembeli
pembeliannya
mengalihkan dari
produk
397
perusahaan
lain
ke
produk
yang
● Penjualan Pribadi
dihasilkan oleh perusahaannya. Banyak perusahaan meng- gunakan advertensi merubah sikap calon pembeli ditujukannya,
yang
advertensi belum tentu
Penjualan kegiatan
pribadi
merupakan
perusahaan
untuk
melakukan kontak langsung dengan
dapat menyebabkan sebagian besar
calon
pembeli
langsung ini diharapkan akan terjadi
untuk
segera
melakukan
pembeliannya.
konsumennya. Dengan kontak
hubungan atau interaksi yang positif antara
pengusaha
dengan
calon
konsumennya itu. Yang termasuk dalam
● Tindakan
penjualan
pribadi
adalah: penjualan
akhir
dari pintu ke pintu, penjualan lewat
promosi adalah untuk meningkatkan
surat, penjualan lewat telepon, dan
hasil perusahaan melalui peningkatan
penjualan langsung.
Sesuai
dengan
tujuan
hasil pen- jualan, maka tujuan promosi yang paling penting adalah untuk dapat menimbulkan
tindakan
dari
calon
pembeli yang ditujunya, karena hal ini menandakan
● Promosi Penjualan
berhasil atau tidaknya
suatu promosi.
Promosi
penjualan
kegiatan
merupakan
perusahaan
menjajakan
untuk
produk
dipasarkannya
yang
sedemikian
rupa
sehingga konsumen akan mudah untuk 7.4.2. Bentuk-bentuk Promosi
melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu,
● Periklanan
maka produk tersebut akan menarik perhatian
Periklanan merupakan alat utama
pajangan,
konsumen.
Misalnya
pertunjukan,
eksibisi,
bagi pengusaha untuk mempengaruhi
demonstrasi serta
konsumennya. Periklanan ini dapat
penjualan yang sifatnya tidak terus
dilakukan oleh pengusaha lewat surat
menerus
kabar, radio, majalah, bioskop, tele-
secara rutin. Bentuk-bentuk promosi
visi, ataupun dalam bentuk poster-poster
penjualan
yang dipasang di pinggir jalan atau tem-
contoh produk, kupon potongan h a r g a ,
pat-tempat yang strategis.
p o t o n g a n h a r g a , k u p o n y a n g dapat
dan
berbagai
tidak
antara
lain
usaha
dilaksanakan memberikan
ditukar barang, undian berhadiah, dan demonstrasi produk.
398
kecenderungan akan terus meningkat.
● Publisitas Publisitas yang
merupakan
biasa
perusahaan pengaruh
digunakan
juga
untuk
membentuk
secara
kepada
cara
tidak
konsumen,
oleh
langsung
agar mereka
menjadi tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini berbeda dengan promosi, di mana di dalam melakukan
publisitas
tidak melakukan
hal
perusahaan yang
bersifat
komersial. Publisitas merupakan suatu alat promosi yang mampu membentuk opini masyarakat secara tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha untuk “mensosialisasikan”
atau
“memasyarakatkan“. Misal produk kita masuk dalam berita majalah, koran atau
televisi
tetapi
kita
tidak
membayar biaya sponsor.
adalah
penjualan
melalui
jaringan
internet. Kita dapat membuat website kita,
memajang
daftar
produk dan harga. Transaksi dilakukan dengan internet, pembeli akan memilih yang
dibeli,
kemudian
pembayaran dilakukan dengan kartu kredit.
Selang
service counters, kebersihan ○ Penampilan dan kesehatan karyawan ○ Kenyamanan peralatan, reliabilitas, ketertarikan, kemudahan penggunaan ○ Kecocokan kapasitas eksterior seperti tempat parkir, taman ○ Kredibilitas profesional seperti apoteker, yang melayani pembelian pada apotek 7.6. Rancangan
○ Prosedur resolusi masalah pelang-
dilakukan
barang
terior), tema, dekorasi, penerangan,
dan deskripsi pekerjaan
E-commerce
perusahaan
○ Tata letak fasilitas (interior dan eks-
○ Prosedur operasi terperinci, manual
● E-Commerce
yang
7.5. Bukti Fisik
beberapa
waktu
pembeli akan menerima barang yang
gan ○ Prosedur pelatihan sebagai bagian dari pekerjaan ○ Penetapan standar performansi untuk fasilitas, proses, peralatan, dan pekerjaan yang menciptakan pelayanan kepada pelanggan. ○ Rancangan fasilitas dan tata letak untuk meningkatkan pergerakan pelanggan melalui proses.
dibelinya. Di Indonesia cara penjualan ini
belum
berkembang
tetapi
399
7.8.1. Keputusan Pasar Sasaran
7.7. Peserta ○
Pelatihan
tentang
interaksi
dan
resolusi masalah pelanggan ○
Sistem dan prosedur balas jasa karyawan
○
Personal selling (penjualan pesonal)
○
Prosedur
partisipasi
kelompok
pela- yanan atau pribadi dan normanorma perilaku. ○
Eksekusi
simultan
ketrampilan interaksi teknikal
Pengecer perlu menetapkan siapa yang belanja di tokonya. Penetapan pasar
dan
pada titik kontak dengan
pelanggan
produk,
meliputi
semua
kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung ke akhir
untuk
penggunaan
pribadi dan bukan bisnis. dapat
Pengecer
diklasifikasikan
menjadi:
pengecer toko, penjualan eceran tanpa toko, dan organisasi eceran. Pengecer bisnis
toko
yang
usaha
penjualannya
dari
penjualan
eceran. Jenis-jenis pengecer toko; toko khusus,
toko
swalayan,
serba
toko
ada,
pasar
kelontong,
toko
diskon, pengecer potongan harga, toko super,
dan
Keputusan
ruang yang
pamer dapat
oleh pengecer antara lain;
400
ragam
7.8.2. Keragaman Produk dan Perolehan Pengecer peramalan
harus
cepat
permintaan,
dagangan,
belajar
pemilihan
pengendalian
alokasi
tempat,
dan
Pemilik toko juga cepat belajar mengukur
keuntungan
langsung
produk yang memungkinkan mereka mengukur
biaya penanganan
produk
mulai
pemindahan nistrasi,
ke
suatu
penerimaan, gudang,
pemilihan,
admi-
pemeriksaan,
sampai produk dibeli pelanggan.
adalah
volume
terutama berasal
seperti
pajangan.
7.8. Usaha Eceran
konsumen
melandasi
media iklan, dan tingkat harga.
barang
eceran
akan
dekorasi toko, pesan dan
persediaan,
Usaha
ini
strategi selanjutnya
dari
pribadi
sasaran
katalog. dilakukan
7.8.3. Keputusan Harga Penetapan
harga
merupakan
langkah yang penting dalam usaha eceran dan harus diputuskan sesuai dengan target pasar. Pengecer harus memilih
apakah
menggunakan
strategi margin tinggi volume kecil, margin
rendah
volume besar atau
kombinasi keduanya.
7.8.4. Keputusan Promosi
kasi penjualan haruslah strategis, mu-
Pengecer menggunakan berbagai macam alat promosi untuk menarik pengunjung.
Promosi
bisa
berupa
iklan, mengadakan obral khusus, kupon
dah dijangkau angkutan umum maupun pribadi dan tersedia fasilitas penunjang seperti tempat parkir, ATM, dan lain-lain. 8. Jalur Tata Niaga Ternak
potongan harga, dan program-program Mata
lainnya.
rantai
dari peternak
7.8.5. Keputusan Tempat
produk
atau
peternakan
perusahaan
ke
konsumen akhir sangat bervariasi. Ada
Pengecer biasanya mengatakan bahwa tiga kunci keberhasilan usaha eceran adalah, lokasi-lokasi-lokasi. Lo-
yang jalurnya pendek dan ada yang panjang.
Pada pembahasan kali ini
penulis akan menguraikan tata niaga daging dan susu.
8.1. Tata Niaga Ternak Potong Skema Jalur Tata Niaga Ternak Potong PETERNAK BLANTIK PASAR HEWAN
PERUSAHAAN SAPI POTONG
RPH PERUSAHAAN
JAGAL/PENGUSAHA PEMOTONGAN TERNAK PENGECER DAGING
TOKO KULIT
PERUSAHAAN PROCESING
DISTRIBUTOR RETAILER KONSUMEN AKHIR
401
8.1.1. Peternak Peternak
sebagai
pemelihara
berfungsi
sebagai
dagangan.
Blantik
stok juga
barang berperan
sebagai pedagang pengumpul
ternak dalam jumlah sedikit. Ternak
mensuplai
hasil peliharannya dipasarkan langsung
besar.
yang
pedagang lain yang lebih
ke penjagal ternak atau ke pasar 8.1.4. Pasar Hewan
hewan.
Pasar hewan merupakan tempat
8.1.2. Perusahaan Ternak
jual dan beli ternak. Waktu pasaran Perusahaan ternak merupaka
ditiap
kabupaten
biasanya
berbeda.
n badan usaha yang memiliki usaha
Misal di kabupaten Cianjur setiap hari
dalam b i d a n g p e t e r n a k a n . S e b a g i a n
senin, kabupaten Sukabumi hari rabu,
b e s a r merupakan usaha penggemukan
Bogor hari
ternak. Jumlah ternak yang dimiliki lebih
peternak
banyak
sesuai dengan keinginannya.
dari
peternak,
beberapa
kamis
dll,
sehingga
bisa memilih hari pasaran
perusahaan memiliki ternak > 1000 ekor. Perusahaan menjual ternak ke pejagal
atau
ternaknya. sendiri
memotong
Ternak
kemudian
rusahaan
sendiri
yang dipotong dijual
procesing
8.1.5. Pejagal
ke
pe-
(pengolahan)
Pejagal
8.1.3. Blantik (Brooker)
orang
atau
badan usaha yang melakukan bisnis pemotongan ternak
daging atau ke pengecer.
adalah ternak.
dilakukan di
Pemotongan RPH
Potong
Hewan)
milik
Setelah
dipotong
karkas
(Rumah
pemerintah. dan
hasil
ikutannya dijual ke pengecer daging di Peternak
yang
akan
menjual
pasar atau supermarket.
dan membeli ternaknya menghubungi blantik, tawar menawar dan apabila
8.1.6. Pengecer Daging
tidak sesuai maka akan berpindah ke blantik yang lain. Demikian pula yang akan
membeli,
karena
kalau
mau
Pengecer
daging
merupakan
penjual daging yang menjual daging
berhubungan dengan peternak lainnya
langsung ke konsumen
tidak mempunyai informasi. Di rumah
konsumen industri. Konsumen akhir
blantik
dalam
kandang
402
pada
umumnya
tersedia
penampungan
yang
arti
mengkonsumsi
mereka daging,
akhir
atau
langsung sedang
konsumen membeli
adalah daging
mereka
untuk
yang
diolah
lagi,
konsumen. Toko, supermarket, pasar swalayan, dan lain-lain,
misalnya pedagang bakso, pembuat
tempat
abon, pemilik restoran, dan lain-lain.
daging.
8.1.7. Konsumen Akhir
8.1.11. Toko Kulit
Konsumen akhir adalah konsumen yang
membeli
daging
merupakan
pengecer menjual produk
Toko
kulit
merupakan
tempat
untuk
menjual kulit segar hasil pemotongan
dikonsumsi keluarganya.
Pembelian
ternak. Harga dihitung dari kualitas kulit
dalam
dan
dan satuan berat.
jumlah
sedikit
tidak
diperjualbelikan lagi.
8.2. Tata Niaga Susu
8.1.8. Perusahaan Pengolahan Daging Perusahaan merupakan membeli
pengolahan
badan daging,
usaha diolah
daging yang menjadi
berbagai produk dan menjualnya lagi. Hasil olahan berupa sosis,
cornet
beef, burger, bakso, dll. Produk ada yang dijual langsung ke kon- sumen dan ada yang melalui distributor.
Peternak sebagai pemelihara sapi perah
dalam
jumlah
sedikit.
Susu
hasil produksi dijual ke koperasi atau dipasarkan
langsung
ke
konsumen
dalam bentuk susu pasteurisasi. 8.2.2. Perusahaan Ternak Perusahaan ternak merupaka
8.1.9. Distributor Distributor
8.2.1. Peternak
n badan usaha yang memiliki usaha memiliki
peran
dalam
bidang
dalam mendistribusikan produk daging
perah.
dari produsen
kebanyakan
ke
pengecer.
Pada
perusahaan
besar
menunjuk
distributor
untuk
memasarkan
produknya ke satuan wilayah yang luas.
Susu
yang
dijual
diproduksi perusahaan
8.2.3. Koperasi merupakan
tempat
menjual susu segar dari peternak. Susu ditampung
ging
ke
sapi
pengolahan susu.
Koperasi
8.1.10. Pengecer Produk Olahan Da-
peternakan
di
koperasi
dan
didinginkan sampai suhu tertentu. Susu Pengecer
atau
retailer
adalah
penjual produk daging langsung ke
tersebut ada yang dipasteurisasi dan dijual ke konsumen dan ada yang diki -
403
Skema Jalur Tata Niaga Susu PERUSAHAAN SAPI PERAH
PETERNAK
INDUSTRI PENGOLAHAN
KOPERASI
PENGECER
DISTRIBUTOR
KONSUMEN AKHIR pasteurisasi
rim ke pabrik pengolahan susu.
UHT
(Ultra
High
Tempereture), dll. Produk ada yang Koperasi menetapkan standar mutu susu sebagai berikut: ● Lemak 4% ●
distributor dan ada yang langsung ke pengecer.
Bahan kering tanpa lemak 8% atau Total Solid (TS) 12%
●
dijual ke konsumen ada yang melalui
8.2.4.1. Distributor
Jumlah bakteri pencemar kurang dari 1 juta
Distributor
memiliki
peran
dalam mendistribusikan produk susu Penyimpangan tersebut
dari
akan
standar
menyebabkan
penurunan harga dari susu yang dijual.
olahan dari Pada
produsen
ke
pengecer.
perusahaan besar menunjuk
distributor
untuk
memasarkan
produknya ke satuan wilayah yang luas. 8.2.4. Industri Pengolahan Susu Perusahaan
pengolahan
susu
8.2.4.2. Pengecer Susu
merupakan badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan susu.
Pengecer susu merupakan penjual
Produk olahan susu antara lain keju,
susu yang menjual susu segar dan
susu
hasil olahnya ke konsumen akhir atau -
404
kental manis,
yoghurt,
susu
setengah
akhir.
dalam
arti
Konsumen
mereka
mengkonsumsi setengah
akhir
akhir
langsung
produk,
9. Menyusun Rencana Pemasaran Sapi Potong
sedang
adalah mereka yang
Rencana
pemasaran
meru-
membeli produk susu untuk untuk diolah
pakan s u a t u d o k u m e n p e r e n c a n a a
lagi, misalnya pembuat roti, penjual
n y a n g disusun secara teliti agar
beef burger, dll. Pengecer terdiri dari
pemasaran produk
pengecer
dengan
gang
susu
segar
yang
berda-
keliling,
toko,
supermarket,
pasar swalayan, dll.
dapat
baik. Pada
terlaksana
suatu
usaha
peternakan baru kegiatan ini dilakukan sebelum kita memulai membuat suatu produk.
Pada
usaha yang sudah
berjalan rencana ini disusun setiap
8.2.4.3. Konsumen Akhir
tahun, biasanya menjelang akhir tahun Konsumen akhir adalah konsumen yang
membeli
produk
susu
untuk
kegiatan berjalan. Kegiatan dimu- lai dengan analisis kebutuhan, strategi,
dikon- sumsi keluarganya. Pembelian
taktik
dalam
dan penjualan.
jumlah
sedikit
dan
tidak
pemasaran
gugus
wiraniaga,
diperjualbelikan lagi. 9.1. Strategi Pemasaran Peternak atau pengusaha dapa t memilih
jalur
produknya. rantai
untuk
Semakin
antara
pemasaran
pendek
mata dan
Kebutuhan daging dan susu s
konsumen akhir, m a k a a k a n s e m a k
ecara nasional per tahun sebanyak
i n b e s a r m a r g i n keuntungan yang
susu 2.046.000.000 kg sedang daging
diperoleh produsen, konsekuensinya
sebanyak
pekerjaan
memulai
makin
produsen
9.1.1. Analisis Kebutuhan
banyak
untuk
2.340.171.429 usaha
tentunya
kg.
Dalam
kita
tidak
memasarkan produknya. Sebaliknya
mungkin memenuhi kebutuhan secara
semakin panjang mata rantai semakin
nasional, tergantung dari skala usaha
kecil keuntungan di tingkat produsen,
kita maka kita bisa memenuhi berapa
tetapi semakin sedikit pe- kerjaan
bagian
pemasaran yang ditanganinya, k a r e n
Mengingat
a p a d a s e t i a p m a t a r a n t a i men
kita, wilayah yang akan menjadi target
g a m b i l keuntungan.
pemasaran kita kita batasi.
dari
kebutuhan
luasnya
wilayah
tersebut. negara
405
Produk
yang
dibutuhkan
9.1.3. Targeting
konsumen atau pasar daging segar terdiri dari daging domba, kambing,
9.1.3.1. Mengidentifikasi Potensial Pasar
kerbau, dan sapi. Untuk daging sapi dikategorikan daging sapi muda (veal) dan daging sapi de- wasa. Konsumen pembeli
daging
terdiri dari
rumah
Targeting milih
merupakan
calon
aktivitas
segmen
me-
konsumen,
tangga, restoran, dan seba- gian besar
misalnya kita memilih propinsi Jawa
adalah pedagang bakso. Daging sapi
Barat. Di Jawa Barat terdiri dari 19
merupakan bahan baku utama d a l a m
kabupaten. Jika skala usaha kita tidak
p e m b u a t a n b a k s o d i s a m p i n g bahan
terlalu
campuran lainnya. Daging yang tidak
beberapa kabupaten yang akan kita
laku pada hari yang sama biasanya diolah menjadi dendeng atau abon. Untuk konsumen kota besar tentunya terdapat industri pengolahan apakah pabrik bakso, cornet beef, sosis, dan produk olahan lainnya. 9.1.2. Segmentasi Segmentasi berdasarkan
kita
ambil
geografis.
contoh Negara
kesatuan Indonesia dipilah menjadi 32 propinsi. Masing-masing propinsi memiliki penduduk,
potensi sosial,
ekonomi, dan
income
kebutuhan
produk ternak yang berbeda, pada langkah ini kita belum memilih seg- men pasar.
406
jadikan Tabel
besar, target 46.
kita pasar
masih
memilih
produk
menunjukkan
kita.
kabupaten
dan kebutuhan sapi per hari di Jawa Barat.
Misal kita memutuskan memilih
Tabel 46. Kebutuhan Sapi setiap Kabupaten dan Kota di Jawa Barat
No.
Kabupaten
Kebutuhan per hari (Ekor)
5 kabupaten untuk memasarkan sapi kita.
Yaitu
kabupaten:
Cianjur,
Sukabumi, Bogor, Bekasi, dan Garut. Pada kelima kabupaten tersebut dicari kebutuhan sapi setiap hari 250 ekor.
1.
Banjar
50
2.
Tasikmalaya
50
3.
Cirebon
50
mentargetkan 10% dari pangsa pasar
4.
Indramayu
50
maka kita akan memasarkan 25 ekor
5.
Bandung kota
100
sapi per hari atau 750 ekor per bulan.
6.
Bandung
50
7.
Kuningan
50
8.
Garut
50
9.
Cianjur
50
kita
10.
Sukabumi
50
Pengumpulan
11.
Bogor
50
dengan meminta data sekunder ke
12.
Depok
50
13.
Bekasi
50
14.
Kerawang
50
15.
Subang
50
16.
Purwakarta
50
17.
Ciamis
50
18.
Indramayu
50
19.
Sumedang
40
Para pembeli produk yang dicatat
dan
potensial
diidentifikasi. Jika
kita
Data pejagal di lima kabupaten terse- but di identifikasi. Kemudian kita memilih beberapa pejagal yang akan jadikan
dinas
target
pembeli
data bisa
peternakan
sapi.
dilakukan
dan
dinas
perindustrian perdagangan. 9.1.3.2. Pembeli yang Potensial Ditetapkan Untuk baik ternak
mengetahui hidup
harga
maupun
jual, daging
segar kita bisa melakukan survey ke pedagang daging ataupun survey ke jagal ternak.
Catatan: Angka estimasi, untuk latihan pemasaran
407
Sesuai dengan target pasar yang dipilih secara
geografis,
maka
kita
dalam
memilih
pembeli
pertimbangkan
tidak
yang
hanya
kita harga
identifikasi jagal ternak yang ada di
yang tinggi tetapi juga reputasi pembeli
wilayah tersebut. Jagal-jagal tersebut
tersebut, banyak penjual yang tergiur
kita datangi dan kita tanya
dengan
berapa
harga
yang
tinggi,
harga sapi kalau mereka beli. Harga
kesulitan
yang
pembayaran ternaknya. Hal ini sering
berlaku
sistem
taksir
bervariasi berat
ada yang
badan
atau
harga per ekor dan ada harga per kilo- gram
berat
transaksi
penjualan
berpedoman
hidup.
dalam
tetapi
berakhir
dengan
penagihan
sengketa
antara
pembeli dan penjual.
Usahakan dengan
berat badan.
9.1.4. Diferensiasi
Misal
harga per kg Rp 20,000 berat hidup.
Misal
kita
melakukan
Harga yang berlaku di setiap daerah
pembedaan untuk produk sapi kita
tentunya
dengan sapi milik perusahaan lainnya,
bervariasi.
Jangan
lupa
bentuk tulang kecil-sedang, jenis sapi
disepakati tatacara pembayaran.
BX, dengan umur mini- mal 2 tahun. Cara
pembayaran
ada
yang
Diferensiasi
layanan
dengan
kita
tunai, kredit, atau jual putus berjangka.
berikan jasa pengantaran sapi untuk
Sebaiknya
pembelian di atas 5 ekor.
diupayakan
penjualan
secara tunai karena sudah menjadi rahasia umum t a t a n i a g a s a p i c u k u p
9.2. Taktik Pemasaran
r u m i t , b a n y a k transaksi yang macet karena yang
berbagai macam macet
di
tingkat
hal. Ada pedagang
daging dan ada yang macet di tingkat jagal
ternak.
didasarkan
Pemilihan
pada
9.2.1. Produk
reputasi
pembeli (track
Produk
kita
adalah
sapi
BX
dengan struktur tulang kecil sampai sedang, berat
dari kondisi keuangan, informasi dari
kualitas ternak biasanya dinilai dari
penjual lainnya. Hal ini penting untuk
kondisi ternak. Kondisi ternak yang
menjamin
banyak
transaksi
jual
beli. Pembeli
reputasi
yang
dipilih,
sedang
dengan
kurang baik jangan pembeli
dengan
reputasi yang baik kita dekati. Jadi
408
pakan
tahun.
kg,
umur
pembayaran
2
400-600
record) pembeli, yang bisa diketahui
kelancaran
minimal
antara
Jaminan
dipertimbangkan kesehatan,
keutuhan
meru(tidak
cacat), gemuk kurusnya kondisi sapi, besar
kecilnya
tulang
sapi,
jenis
kelamin (jantan atau betina), bentuk
ternak.
Bentuk
ternak
sangat
ternak.
Pada
saat
musim
sekolah
mempengaruhi terutama untuk ternak
(tahun ajaran baru) juga turun karena
yang digunakan untuk korban. Sedang
banyak
untuk
sangat
Sebaliknya harga ternak naik pada saat
kondisi-kondisi
musim bulan lebaran haji, perkawinan,
ternak
tergantung
konsumsi
dengan
peternak
lebaran,
sangat
Kenaikan tertinggi terjadi pada saat
tingkat
harga
dan
sapinya.
tersebut di atas. Kondisi ternak tersebut mempengaruhi
natal,
menjual
tahun
baru.
lebaran haji. Fluktuasi harga tersebut
ternak.
harus
diprediksi
strategi
9.2.2. Harga
untuk
pemasaran
menyusun
dan
prediksi
pendapatan perusahaan tahunan. Harga
jual
kita
tetapkan
Rp.
20.000,- per kg berat hidup untuk sapi jantan
dan
Rp.18.000,-
untuk
betina. Cara pembayaran
sapi
dilakukan
secara tunai. Setelah p e m b e l i d i p i l i h t e n t u n y a k i t a m u l a i melakukan nego harga
dan
berapa
banyak pembeli
mau membeli produk kita. Dari pembeli terpilih
akan
terseleksi
jika
tidak
tercapai kesepakatan harga, tata cara pembelian Dalam
dan
jumlah
menyepakati
pembelian.
harus
9.2.3. Tempat
dibuat
Sapi lima
Cara pengiriman, waktu pengiriman, pengiriman minimum, dll. Harga
ternak
akan berfluktuasi.
sepanjang Fluktuasi
musim
tahun tersebut
perkawinan,
perayaan lebaran, tahun baru, dan natal. Pada musim ke- marau ternak
turun
karena
pejagal
yaitu
di
Cianjur,
Data alamat pejagal yang dipilih kita identifikasi dan kita dokumentasikan. 9.2.4. Promosi ●
Periklanan Periklanan
lewat surat
ini
kita
lakukan
kabar
dan
majalah.
Kita tidak mengiklankan lewat televisi karena biaya iklan mahal. Sebagai
dipenga- ruhi oleh musim, masa anak sekolah,
kabupaten
ke
Sukabumi, Bogor, Bekasi, dan Garut.
sedetil mungkin, misal apakah harga franko jagal atau harga di kandang.
dipasarkan
harga
sulit mencari
rumput sehingga banyak petani menjual
gambaran, biaya iklan di surat kabar nasional sekali terbit
untuk
ukuran
7x9 cm sebesar Rp 8.000.000,-. ●
Penjualan Pribadi Promosi bisa dilakukan denga
n pendekatan langsung ke pembeli
409
(jagal)
maupun
pabrik
pengolahan
daging. Diperlukan
penjual
yang
mempromosikan
pandai
keunggulan
sapi
Untuk
diperlukan
itu
pandai
(sales)
atau produk kita.
bernegosiasi
9.2.6. Negosiasi Harga
sales dan
yang
menarik
penampilannya.
Negosiasi harga
terus
dilakukan
sejalan dengan perkembangan harga pasar. Banyak yang
mau
panjang
penjual
dan
pembeli
terikat
kontrak
jangka
mengingat
fluktuasi
harga.
Harga sapi bersifat going rate price artinya harga ternak berubah sejalan
● Promosi Penjualan
dengan perubahan harga produk di dilakukan
pasaran. Untuk itu penjual harus selalu
pameran
mengikuti
pameran
jangan
sampai
ketinggalan.
perdagangan yang diselenggarakan
Kesalahan
dalam
penetapan harga
oleh pemerintah dan asosiasi relevan.
akan
Promosi
penjualan
dengan
mengikuti
pembangunan,
dan
perubahan
berakibat
harga
pasar,
menurunnya
laba
perusahaan. Hasil kesepakatan harga dibuat
● Publisitas
secara
tertulis
untuk
meng-
hindari salah persepsi antara pembeli Perusahaan artikel
tentang
Artikel
dapat
menulis
dan penjual. Dalam perjanjian harus
ruminansia
besar.
disebutkan waktu berlakunya perjanjian
kita
tersebut dan ada klausul bahwa jika
majalah
terjadi perubahan pasar kedua belah
Dengan
pihak sepakat untuk merevisi perjanjian
kita
tersebut
publikasikan pertanian demikian
kemudian melalui
dan
koran.
perusahaan
kita
secara
tersebut.
tidak langsung terpublikasikan. Hasil petugas
9.2.5. Penjualan
manager
transaksi memperoleh dibeli peroleh
diinformasikan
kepada
pemasaran.
Kesepakatan
milik
melalui
sama dan ada yang beda, masing-
pembelian.
Pembeli
masing jagal harus dicatat. Kondisi
produk yang
tersebut menuntut jasa penjualan yang
hak hak
atas
jasa
produk yang dijual.
410
negosiasi
untuk setiap jagal tentunya ada yang
sedangkan hak
dan
merupakan
Penjualan pemindahan
analisis
penjual
mem-
berbeda satu dengan lainnya. Baik dari
(uang)
melalui
segi jumlah yang dibeli, harga, cara pembayaran, cara pengiriman dll.
9.3. Aktifitas Penunjang Pemasaran Beberapa
aktivitas
penunjang
9.3.2. Pemberian Perlakuan Sapi
yang
akan
dijual
melalui
pema- saran antara lain: penyortiran
perjalanan yang jauh dipuasakan atau
sapi,
tidak
pemberian
perlakuan,
sapi,
melengkapi
menimbang dokumen,
mengatur
pembayaran logistik.
sapi,
transportasi,
dan
Masing-masing
diberi
pemberangkatan.
sebelum
Untuk
sapi
yang
dijual jarak dekat diberi perlakukan
penetap-an
seperti
dijelaskan
Perlakuan
sebagai berikut:
makan
berat
pemeliharaan khusus
biasanya.
seperti
badan
pemacu
(diberi
sebanyak-banyaknya
minum
diglonggong)
adalah suatu tindakan menipu pembeli.
9.3.1. Penyortiran Sapi
Hal ini sebaiknya dihindari kalau kita Sapi sesuai
yang dengan
dikehendaki
dijual
dipilih
ingin menjalin bisnis untuk waktu yang
spesifikasi
yang
lama.
akan pembeli.
berdasarkan
umur
Pemilihan sapi,
dan
9.3.3. Menimbang sapi
performan sapi misalnya ukuran, berat, jenis
kelamin,
kondisi
tubuh
Penimbangan
sapi
yang
paling
ada
ideal adalah dengan timbangan digital,
tidaknya cacat, besar kecilnya tulang dll.
karena tingkat ketelitian tinggi. Pada
Jika transaksi
berat
timbangan manual akan bias karena
maka sapi ditimbang dan
ternak berge- rak terus yang akan
dicatat beratnya, biasanya pembeli
menghasilkan berat timbangan yang
menyaksikan
penimbangan
kurang akurat. Sayang timbangan sapi
untuk meyakinkan bahwa berat yang
digital harganya cukup mahal (sekitar
dicatat
yang sudah
26 juta untuk kapasitas 1 ton berat
dipilih dipisahkan dari kelompok sapi
ternak dengan ketelitian 0,1 kg). Hasil
yang
timbangan
(gemuk/kurus),
badan,
kesehatan, berdasarkan
proses
akurat. lain,
Sapi
biasanya
dikelompokkan
untuk
timbangan yang
pada ruang atau kandang khusus.
dihubungkan
Sapi yang tidak terpilih dikembalikan
langsung
ke kandang
lebih
hasil penimbangan dicatat pada nota
lanjut, atau mencari pembeli dengan
timbang- an dengan mencantumkan
spesifikasi yang sesuai.
nomer identi- tas sapi.
untuk
dipelihara
dengan
dicetak,
jika
printer
bisa
tidak
maka
411
Jika perusahaan memiliki armada
9.3.4. Melengkapi Dokumen
sendiri maka bagian penjualan bisa Dokumen untuk
yang
penjualan
diperlukan
sapi
adalah
nota
mengorder
bagian
kendaraan
yang
untuk
mengurusi
menggunakan
penimbangan sapi, surat jalan dari
kendaraan tersebut. Sopir harus tahu
perusahaan,
surat keterangan sehat
persis ke mana atau alamat pembeli
dari
peternakan,
nota
ternaknya. Perjalanan yang tidak efisien
penjualan. Dokumen biasanya dibuat
misalnya lupa jalur pendek, jalur macet
minimum rangkap 2, masing-ma- sing
dll
1 lembar untuk pembeli dan satu
transportasi.
kembali ke penjual untuk dokumen
belajar rute pengiriman yang paling
administrasi.
efisien, termasuk
dinas
dan
akan
jika
terjadi
meningkatkan Untuk
itu
biaya
sopir
jalur-jalur
kemacetan.
harus
alternatif
Kendaraan
yang digunakan juga harus dirawat
9.3.5. Mengatur Tranportasi
secara teratur agar pengiriman ternak Pengangkutan
ternak
hidup
memerlukan penanganan khusus. Alat transportasi
juga
diperlukan
biasa
yang
tinggi untuk
menghindari
Jika
ternak
meloncat. Penjual juga harus
armada
kapasitas
setiap
jenis
perusahaan
tidak
angkutan
sendiri,
perusahaan
yang
pemesanan
atau
terlalu
banyak
memiliki maka
penjual harus menyewa kendaraan dari
kendaraan, yang digunakan. Muatan berlebih
sesuai jadwal yang
dikehendaki pembeli.
baknya
mengetahui
lancar
jasa
angkutan.
kendaraan
Dalam harus
bisa
disepakati harga dan jumlah ternak
terhimpit, terinjak yang menyebabkan
yang dikirim, serta waktu pengiriman.
kecelakaan
Ketidaktepatan
membahayakan
selama
dan
ternak kematian
pengangkutan.
ternak
Sebaliknya
akan
waktu
pengiriman
menurunkan
kepuasan
pengangkutan yang terlalu sedikit akan
pelanggan
menurunkan efisiensi biaya transportasi.
kontrak jual-beli.
Jenis
kendaraan
yang
bahkan
pembatalan
digunakan
tentunya disesuaikan dengan jumlah
Setelah truk datang maka ternak
ternak yang akan diangkut, misal untuk
harus dinaikkan ke atas truk. Untuk
mengangkut 8 ekor kita bisa meng-
menaikkan
gunakan
menggunakan load-ing ramp (tangga
kendaraan
diesel doble ban.
sekelas
colt
sapi) dengan
412
ternak
yang tinggi
harus
tingginya disesuailan bak
truk
yang
digunakan.
Posisi
pengaturan
di
besar.
Diperlukan
dalam truk biasanya dengan posisi
perusahaan
pantat bertemu pantat jika lebih satu
piutang,
baris. Load- ing ramp berfungsi untuk
transaksi,
memudahkan
mencari pembeli.
menaikkan
sapi
dan
yang
apakah
kebijakan
tegas akan
atau
jika terjadi melanjutkan
menghentikan
dan
menghindari cedera pada ternak (patah kaki, luka, dan lain- lain). Pengiriman
9.3.7. Penetapan Logistik
ternak
akan
menghadapi pemeriksaan oleh petugas polisi di jalan. Untuk pengiriman biaya
harus
selama
itu
dokumen
lengkap.
Biaya-
perjalanan
harus
diperhitungkan dalam kalkulasi biaya pemasaran.
Penetapan logistik dilakukan agar sapi per
sapi
dilakukan
menjaga keamanan dari pencurian dan
maka
manajemen
perlu
diatur
pemeliharaan
sapi.
Jangka waktu penggemukan sapi 34 bulan maka cadangan sapi yang
cash dalam jumlah
besar,
karena
terlalu berisiko. Pembayaran juga bisa dilakukan dengan cek mundur, walau yang
meragukan
karena
sekarang masih banyak cek kosong. ternak
perusahaan
dibayar
akan
maka
mengeluarkan
kwitansi sebagai bukti pembayaran.
dan pengiriman
tegas. ternak
untuk
setiap
Penagihan ulang
harus
menghindari
kemacetan pembayaran yang makin
bakalan
bulan
harus
sapi
antara
9.4. Pengorganisasian Pengorganisasi
kegiatan
pemasaran meliputi
jadwal,
struktur
organisasi, staff dan uraian tugas staff. Jika dimungkinkan dilengkapi standar operating procedure (SOP) pedoman
aturan
sebagai
main
bagian
pemasaran. 9.5. Kalkulasi Pemasaran
Penunggakan pembayaran harus secara
dan
750-1000 ekor.
perampokan. Hindari membawa uang
sinkron
bulan
didatangkan
melalui transfer bank, hal ini untuk
disikapi
selalu
tersedia. Dengan target 750 ekor sapi
ekor
Pembayaran
Setelah
dipasarkan
ada di kandang 3 x 750 ekor = 2.250
9.3.6. Pembayaran
banyak
yang
Perhitungan dari
menghitung
pemasaran pendapatan,
dimulai biaya
pemasaran, pendapatan, dan evaluasi pemasaran. Masing-masing dijelaskan
413
sapi,
sebagai berikut:
biaya
administrasi,
biaya
komunikasi, listrik, air, dan operasional kantor.
9.5.1. Pendapatan (Income)
Beberapa
dasar
perhitungan
diuraikan di bawah ini: Pendapatan dari hasil penjualan sapi
dihitung
selama
1
●
Biaya transportasi sapi sebesar Rp. 25.000,- per ekor
tahun.
Dengan penjualan 750 ekor per bulan
●
Biaya listrik per bulan Rp. 200.000,-
maka dalam 1 tahun akan dijual 750
●
Operasional
●
hidup,
bulan
Operasional
telpon
per
bulan
Rp.1.000.000,-
dan harga jual Rp. 20.000,- per kg berat
per
Rp.1.000.000,-
ekor x 12 bulan = 9.000 ekor. Jika rata-rata berat badan 350 kg per ekor,
kantor
maka akan
diperoleh
●
Operasional air perbulan Rp.100.000,-
sebesar
Rp.
●
Biaya operasional trasportasi perbu-
pendapatan
lan Rp.10.000.000,-
63.000.000.000,●
Biaya produksi sapi per kilogram berat hidup Rp.16.000,-
9.5.2. Biaya Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran meliputi biaya tanaga kerja,
●
Biaya lain-lain Rp. 5.000,- per ekor.
●
Kalkulasi biaya tenaga pemasar tertera pada Tabel 47.
biaya perjalanan, biaya pengangkutan Tabel 47. Kalkulasi Biaya Tenaga Kerja No.
Jabatan
Jumlah
Gaji per bulan
Jumlah
1.
Manager
1 orang
3,000.000
3,000.000
2.
Sales
3 orang
2,000.000
6,000.000
3.
Administrasi
1 orang
1,000.000
1,000.000
4.
Akuntan
1 orang
2,500.000
2,500.000
5.
Assisten Akuntan
1 orang
1,000.000
1,000.000
6.
Satpam
1 orang
1,000.000
1,000.000
total per bulan
414
14,5000.000
9.5.3. Income Statement (Pernyataan
9.5.4. Mengevaluasi Pemasaran
Pendapatan) ● Analisis Data Penjualan Pendapatan dihitung dalam kurun Data penjualan dicatat (dibukukan)
waktu satu tahun, dengan dasar perhitungan di atas maka akan diperoleh
dan
dokumen
pendapatan seperti tertera pada Tabel 48.
secara tertib. Data tersebut kemudian
Perhitungan dihitung sebelum dikurangi
dianalisa untuk menghitung laba rugi
biaya pajak dan bunga bank (EBIT).
perusahaan. Berdasarkan laba
Tabel 48. Pendapatan Pertahun
rugi
penjualan
diarsip
analisa
akan dilakukan perbaikan
operasinal
perusahaan
agar
lebih
kompetitif dan menguntungkan. No. A
Uraian
Jumlah (ribu)
● Monitoring Penjualan
Pemasukan Jual Sapi
Kondisi
63,000,000
pasar
yang terus
atau
berubah
konsumen
maka
rencana
B
Pengeluaran
1
Tenaga
174,000
2
Transport Sapi
225,000
3
Biaya Listrik
2,400
4
Operasional Kantor
12,000
5
Telpon
12,000
6
Air
7
Trasportasi
8
Biaya Produksi
9
Lain-lain
45,000
Subtotal
50,991,600
target pada
EBIT
12,008,400
Setiap penyimpangan baik lebih atau
1,200 120,000 50,400,000
pemasaran tersebut perlu direview setiap waktu. Review
berhubungan
dengan
tingkat harga yang berlaku pada saat ini,
jumlah
permintaan pembeli, dan
persediaan ternak. Ketiga fak- tor tersebut dijadikan bahan dalam melaku-
kan
peninjauan
dan
termasuk
rencana
pemasaran
perubahan
target,
volume
pen- jualan dan persediaan ternak. Hasil
penjualan
setiap
bulan
dimonitor dan dibandingkan dengan rencana
EBIT = Earning Before Interes and Tax
kurang dari target
(pendapatan sebelum bunga dan pajak)
mengetahui
pemasaran.
dianalisis
untuk
penyebab penyimpangan
tersebut.
415
Penyimpangan
negatif
akan
bermanfaat
untuk
membantu
menurunkan kinerja tenaga penjual dan
memprediksi
harus dicari penyebab dan solusinya.
makin besar wilayahnya makin bias
Sebaliknya penyimpangan positif juga
hasilnya.
dianalisa untuk memperbiki
harga,
dan
sebaliknya
rencana
pemasaran di masa yang akan datang.
10. Memasarkan Hewan Kurban
Penyimpangan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang mudah diprediksi lebih
Pemeluk
agama
Islam
setiap
idul
qurban
mudah di antisipasi, tetapi ada bebarapa
tahun merayakan
faktor yang sulit dimengerti penyeban
dengan
menyembelih
ternak
sapi,
penyimpangan
domba,
atau kambing.
Misal
pada
tersebut,
seper-
ti
hari
bencana alam, perubahan kebijakan
tahun 2007 jatuh pada 20 Desember
pemerintah,
2007.
Pada
ternak
lebih
perubahan
pola
konsumsi masyarakat dll.
saat tersebut tinggi
harga
dari hari-hari
biasanya. Namun demikian ternak yang Harga dan volume penjualan bukanlah satu-satunya tolok ukur prestasi
dikurbankan harus memenuhi beberapa syarat tertentu.
penjualan, di sini perlu juga dianalisa biaya-biaya pemasaran. Kontrol atas
10.1. Persyaratan Hewan Qurban
biaya pemasaran bisa menekan biaya
menurut Syariat Islam
dan meningkatkan kemampulabaan perusahaan.
● Hewan sehat, tidak cacat misalnya tidak pincang, tidak buta, telinganya
● Trend Harga Diidentifikasi
tidak rusak, dan tidak kurus serta ekornya tidak terpotong.
Harga-harga
selama
5
tahun
terakhir didata dan dibuatkan trend kenaikan
harganya.
Trend
ini
diperlukan untuk mem- prediksi harga di
● Umur hewan untuk kurban. ●
Domba
atau
kambing
yang
telah berumur satu tahun atau lebih (yang telah berganti gigi).
tahun yang akan datang. Kenaikan rata-rata tahunan dihitung, juga data kenaikan
pada
memprediksi
bulanan
perubahan
Sapi/kerbau
yang
telah
untuk
berumur minimal 2 tahun atau yang
harga
telah berganti gigi. Penentuan umur
secara lebih detil dan cermat. Data
kambing/domba
yang dikumpulkan dari suatu wilayah
dengan memperhatikan pergantian gigi-
tertentu, makin kecil wilayahnya makin
gigi pertama menjadi gigi terasah.
416
dapat
dilakukan
10.2. Ketentuan Umur Penetapan Mussinah
10.2.3. Aspek Normatif
ketentuan
umur
kajian
bidang
dalam
Ibadah
Kurban
sebuah eksploitasi
mengajarkan beretika
dan
peternakan memiliki beberapa aspek
tanggung ja-wab. Dengan pemotongan
menguntungkan, yang meliputi:
umur tertentu, anak-anak hewan kurban terlindungi dari eksploitasi berlebihan sekaligus mempersiapkan stok kurban
10.2.1. Aspek produktif
tahun berikutnya. Adanya mussinah
proteksi
hewan
beralasan
sedang pada
karena
tahap
penambahan
sehingga
Harga
tertinggi
hewan
menurut departemen pertanian pada
pakan ke
dalam
tahun 2007 berkisar sbb: domba Rp.
badan. Adapun
22.000,- /kg, kambing Rp. 25.000,-/kg,
angka
kon- versi
sapi
Rp.
22.500,-/kg.
harga
badan cenderung konstan dikarenakan
kemampuan
proses
hewan, pelayanan, pengiriman,
selanjutnya
berupa
Tidak
pematangan organ-organ (maturity).
sangat
Kepastian
menjadi kurang efektif karena berat
walau
pada
penampilan dll.
tawar-menawar dalam untuk
keperluan
ibadah.
10.2.2. Aspek Kualitatif ini
tergantung
menawar,
dilarang
jual-beli Fase
kurban
efisien
bobot
pasca-mussinah
10.3. Harga Hewan Kurban
serta
produktif
mengonversi
hewan
akselerasi
pertumbuhan (high-growth) sangat
pra-
merupakan
fase
daging berkualitas prima, empuk, serat daging
tersebar
merata,
tidak
berlemak, serta warna segar (fresh): sebuah konsumsi istimewa bagi orang yang seleranya se- lalu menginginkan hal terbaik. Berbeda dengan daging cempe
atau
pedet
yang berserat,
lembek, berlendir, dan berbau anyir. Daging hewan tua bakal liat, keras, dan berkadar lemak tinggi.
417
Harga hewan kurban tahun 2007 di wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Tangerang diperkirakan sebagai berikut: Tabel 49. Perkiraan Harga Hewan Kurban 2007
No.
Harga tertinggi (Rp)
Berat ternak
agar
pada
waktunya
memenuhi
syarat
ternak
sebagai
telah hewan
kurban. Kehilangan peluang tersebut bisa mengakibatkan kerugian karena harga
ternak
setelah
hari
kurban
kembali normal. Pembeli
hewan
biasanya minta
diantar
kurban sampai
ke
tempat tujuan ternak, sehingga dalam
1
Sapi 200 kg
4.800.000
2
Sapi 250 kg
6.500.000
apakah harga di tingkat peternak atau
3
Sapi 300 kg
7.500.000
franko
4
Sapi 350 kg
9.300.000
5
Sapi 400 kg
10.000.000
6
Domba 20 kg
550.000
7
Domba 23 kg
650.000
8
Domba 26 kg
750.000
9
Domba 29 kg
890.000
10
Domba 32 kg
1.000.000
10.4. Menjual Hewan Kurban Promosi
hewan
dapat
dan melalui DKM pada masjid-masjid yang banyak m e l a k u k a n k u r b a n h e M o m e n t tersebut
menguntungkan peluangnya Jika
kita
ingin
pemeliharaan pada
peternak,
hanya
hari
tetapi
sekali
setahun.
melakukan
ternak
untuk
kurban,
bisnis dijual
haruslah
melakukan perhitungan yang matang
418
harga alamat
pengangkutan sangat antara
perlu
pembeli.
per
bervariasi peternak
disepakati Biaya
ekor
tentunya
tergantung dan
lokasi
jarak tujuan
hewan kurban. 11. Peluang Kerja Pemasaran Pada
bidang
pemasaran
tersedia peluang kerja yang cukup banyak
dan
menjanjikan
Peluang
yang
ternak,
jagal
daging/susu,
finansial.
paling dasar adalah
menjadi blantik (pedagang
dilakukan melalui media cetak, radio,
w a n .
negosiasi
ternak,
tenaga
perantara) pengecer
penjual (sales).
Kita sering iri karena keuntungan di tingkat pedagang lebih tinggi daripada di tingkat peternak. Namun demikian ha-
rus
kita
perdagangan
sadari juga
resiko besar.
dalam Resiko
produk rusak, tidak laku, harga yang tidak stabil, dll. Peluang kerja tersebut memberikan mata penca- harian yang lebih luas daripada sekedar budidaya
ternak saja. Dengan demikian siswa memiliki
peluang
memilih
Harga susu di tingkat koperasi
peternakan
yang jaraknya 30 km dari rumah
sebagai suatu mata pencaharian yang
peternak Rp2,500 per liter. Harga susu
layak.
di tingkat k o n s u m e n R p . 3 , 0 0 0 .
pekerjaan
di
untuk
13.1. Pemasaran Susu
bidang
Buatlah 12. Lembar Aplikasi Konsep sapi kurban. Jumlah sapi yang akan sebanyak
100
apakah
lebih
peternak
menjual ke konsumen langsung atau ke koperasi? 13.2. Analisis Peluang Sapi Kurban
Jenis sapi PO lokal.
Harga hidup
strategi
yang
ekor,
dengan rata-rata berat badan 500 kg.
12.1. Susunlah
mana
menguntungkan,
Buatlah suatu rencana pemasaran dipasarkan
analisis
pemasaran
yang terdiri dari:
bibit
sapi
Rp17,000.
dipelihara
per
kg
Sapi
berat
tersebut
se- lama 6 bulan dengan
biaya pemeliharaan Rp6,000 per ekor
●
Analisis kebutuhan sapi potong
per
●
Segmentasi
Rp22,000 per kg berat hidup. Rata-rata
●
Targeting
berat sapi 350 kg, dan populasi sapi
●
Struktur harga
sebanyak 50 ekor, target pertumbuh- an
hari.
Jika
harga sapi kurban
berat badan per hari (ADG) 0,8 kg. 12.2. Susunlah taktik pemasaran, yang terdiri dari : ●
Hitunglah
perkiraan
keuntungan
yang akan diperoleh peternak dari
Kombinasi 4 P (Product, Price, Place,
program penggemukan sapi kurban
dan Promotion)
tersebut.
●
Jadwal pemasaran
●
Perorganisasian,
siapa,
tugasnya
apa
14. Lembar Pengayaan Pilihlah salah satu jawaban yang benar.
12.3. Buatlah perhitungan pemasaran dengan cara menghitung:
1. Prinsip pemasaran menurut Kotler adalah:
●
Perhitungan pendapatan
a. memenuhi kebutuhan konsumen
●
Perhitungan biaya pemasaran
b. menjual sapi
●
Pernyataan pendapatan
c. menjual susu d. konsumen membeli sapi
13. Lembar Pemecahan Masalah
2. Untuk memperoleh barang seseorang dapat
419
a. memproduksi sendiri
b. pembayaran ternak
b. meminta
c. pengangkutan ternak
c. pertukaran (membeli) d.
semua jawaban benar
3. Diferensiasi produk bertujuan untuk a. membuat produk yang berbeda dengan produsen lainnya
d.
transaksi jual beli ternak
8. Mengapa harga sapi kurban lebih tinggi dari sapi konsumsi a. permintaan tinggi b. pembeli tidak tahu harga
b. memberi ciri khas pada produk kita
c. suplai sapi sedikit
c. memberi pembatas persaingan
d. sapinya lebih gemuk
d. semua benar 4. Targeting konsumen adalah kegiatan a. memilih segmen yang akan jadi target pemasaran produk kita b. memilah-milah konsumen c. mentarget semua konsumen d. tidak memilih konsumen 5.
Penetrapan harga sapi hidup mengikuti: a. standar harga yang ditentukan perusahaan b. mengikuti harga pasar
9. Pemasaran susu dapat dilakukan ke: a. konsumen langsung b. koperasi c. perusahaan pengolahan susu d. semua benar 10. Memperkirakan berat badan sapi untuk transaksi penjualan sebaiknya a. ditimbang dengan timbangan digital b. ditimbang dengan timbangan manual
c. harga tetap
c. perkiraan berat tubuh
d. target keuntungan per ekor
d. pengukuran dengan pita gordas
6. Promosi ternak dan hasil ternak diperlukan untuk: a. aktivitas untuk memberitahukan, membujuk atau mempengaruhi konsumen untuk tetap menggunakan produk b. memasang iklan c. memasang spanduk d. mengikuti pameran pembangunan 7.
Prinsip penjualan ternak adalah a. proses pemindahan hak atas ternak
420
Lembar kunci jawaban 1. a 2. d 3. d 4. a 5. b 6. a 7. a 8. a 9. d 10. a
BAB 10 ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA RUMINANSIA BESAR
1. Pengantar
pembibitan
sapi
potong
masih
Kebutuhan daging dan susu pada
dilakukan dengan pendekatan sosial
tahun 2007 secara nasional per tahun
ekonomi. Artinya peternak dalam
sebanyak
kg,
mengelola usahanya tidak dikelola
sebanyak
secara bisnis murni. Beberapa input
susu
sedang
2.046.000.000
daging
2.340.171.429 kg. Untuk memenuhi
(masukan) sarana
kebutuhan tersebut tidak bisa dicukupi
lahan, kandang, tenaga, dan pakan
oleh produksi dalam negeri, sebagian
tidak
besar masih diimpor terutama dari
usaha
peternakan
Australia
Baru. Tiap
untung
peternak
dan
susu
kan input yang sangat murah atau
terus meningkat, sehingga mendorong
rendah biayanya. Misalnya jika kita
usaha peternakan di Indonesia.
membibitkan
tahun
dan
Selandia
konsumsi
daging
Berkembangnya
usaha
pe-
ternakan dalam negeri di samping untuk memenuhi
kebutuhan
juga
untuk
mengurangi impor produk sehingga bisa
menghemat
devisa
dan
menurunkan jumlah pengangguran di Indonesia. Munculnya usaha-usaha baru
di
bidang
peternakan
akan
dihitung
produksi
secara
rinci.
tersebut
harus
sapi
seperti Agar bisa
mengguna-
Ongole
dengan
harga induk Rp. 4.000.000 per ekor, setelah dipelihara selama 1 tahun hanya
menghasilkan
anak
sapi
(pedet) 1 ekor dengan harga Rp. 1.000.000 sampai R p . 1.500.000. Maka biaya
produksi
harus
lebih
rendah dari harga jual pedet tersebut. 1.1. Usaha Sapi Perah
menyerap tenaga kerja lokal. Usaha
budidaya
ternak
ruminansia besar di Indonesia terdiri dari sapi potong, kerbau, dan sapi perah.
Pemeliharaan
kerbau
dan
Usaha
ternak
Indonesia masih oleh
peternak
mencapai
usaha
sapi perah
bersifat kecil
di
subsisten
dan
belum
yang berorientasi 421
ekonomi.
Rendahnya
produktivitas
ternak
tingkat
tersebut
lebih
Indonesia,
Malaysia,
Thailand,
dll.
Philipina,
Sapi
FH
dapat
disebabkan oleh kurangnya modal,
berproduksi baik bila dipelihara
serta
daerah
pengetahuan/ketrampilan
peternak
yang
reproduksi,
mencakup
hasil
penerapan pemerahan,
penyakit.
celcius
sehingga
Indonesia hanya terbatas di daerah
recording,
tertentu yang berhawa dingin/sejuk.
dan
Misalnya di Jawa Barat (Lembang,
Selain
itu
sapi
usaha
panen,
sanitasi,
pencegahan
22º
peternakan
pasca
sistem
dari
temperatur kurang
pakan,
pemberian
pengelolaan
aspek
dengan
di
Pangalengan),
di
perah
Jawa
di
Tengah
mengenai
(Temanggung, Ungaran, Boyolali), di
aspek tata niaga harus ditingkatkan
Jawa Timur (Pasuruan, Malang), di
sehingga
Sulawesi Selatan (Sinjai, Enrekang),
pengetahuan
peternak keuntungan
diperoleh
sebanding
pemeliharaannya. hanya
ada
sapi
perah
sebagian
yang dengan
Di
Indonesia
beberapa
perusahaan
komersial, besar
namun
merupakan
dan lain-lain. 1.2. Usaha Sapi Potong Sapi potong mempunyai potensi ekonomi
yang
tinggi
baik
sebagai
peternak subsisten. Dengan naiknya
ternak potong maupun ternak bibit.
harga susu mencapai Rp. 3.250 per
Selama
liter
memenuhi kebutuhan daging untuk
mendorong pertumbuhan
sapi
ini
restoran, perah
potong
lokal seperti rumah
perah akhir-akhir ini. Sapi
sapi
yang
umum
tangga,
industri
perdagangan
dapat
antar
hotel,
pengolahan,
pulau. Pasaran
diternakkan di Indonesia adalah sapi
utamanya
Fries Holland atau Frisien Holstein
seperti
atau FH yang berasal dari negeri
Bandung, Surabaya, dll. Jenis sapi
Belanda, Autralia, dan Selandia Baru.
potong
Sapi dari Selandia Baru ada yang
adalah ongole, Bali, Sumba Ongole,
jenisnya Friesian Holstein murni dan
Simental. Perusahaan sapi potong di
ada jenis Sahiwal Cross. Sahiwal
Indonesia
Cross merupakan persilangan sapi
(Brahman
Sahiwal dari India dengan sapi FH.
Commercial Cross (ACC). Beberapa
Selandia
perusahaan
Baru
mengembangkan
sahiwal
cross
negara
beriklim
422
untuk diekspor ke panas
seperti
adalah
kota yang
kota-kota besar
metropolitan dipelihara
memelihara Cross)
Jakarta,
masyarakat
ternak
BX
Australian
menggemukkan
sapi
ongole untuk dipasarkan pada saat hari raya kurban.
Pada
saat
ini
penulis
ingin
Konsepsi)
1,5, artinya
ada
yang
membahas analisis usaha sapi perah.
sekali IB bunting dan ada yang dua
Usaha sapi perah agak rumit tetapi
kali IB baru bunting. Biaya sekali IB
lebih menguntungkan daripada usaha
Rp. 50.000,-. Pengawinan berikutnya
sapi potong. Seperti halnya usaha di
dilakukan
bidang lainnya,
bulan.
usaha
sapi
perah
memerlukan input (induk sapi, pakan, obat, dll), proses dan output (susu dan
laktasi
2
2.4. Produksi Susu hari 15 liter. Masa laktasi selama 9
2. Data Teknis Sapi Perah
bulan (270 hari), atau produksi per
2.1. Induk
laktasi per ekor sebanyak 3.000 liter.
Sapi induk yang dibeli sebanyak 50 ekor berupa sapi dara jenis FH dengan
umur
11/22
Pemeliharaan pada tahun
tahun. pertama
belum menghasilkan anak dan belum diperah.
Diperkirakan
sapi
beranak pertama pada awal tahun kedua.
masa
Rata-rata produksi per ekor per
pedet).
bisa
setelah
Berat
sapi
waktu
dibeli
sekitar 300 kg.
Dengan demikian produksi susu per tahun 150.000 liter. 2.5. Pinjaman Modal Pinjaman biaya
modal
tetap
sebesar
dan Rp.
usaha biaya
untuk
variabel
763,140,000,-.
Besarnya suku bunga diperhitungkan 12% per tahun rata (flat). Jangka waktu pinjaman dan cicilan sela- ma 6 tahun.
2.2. Pemberian Pakan Pemberian pakan konsentrat 5 kg per hari per ekor, dan pemberian rumput antara 25-30 kg per ekor per hari. Harga konsentrat per kg Rp. 1.000,-, sedangkan harga hijauan per kg Rp. 100,-. Penanaman rumput gajah seluas 4 ha.
Grace period 1 tahun, cicilan dan bunga dibayar mulai tahun kedua sampai
dengan
keenam.
Tabel
50
cicilan. B u n g a d i h i t u n g d e n g a n mengalikan pinjaman dengan besarnya bunga 72%. Cicilan pinjaman
dilakukan
tahun
menunjukkan perhitungan bunga dan
dihitung
2.3. Perkawinan Perkawinan
Harga susu Rp. 3.250,- per liter.
setiap
bulan
dengan membagi jumlah dan
bunga
dengan
60
bulan.
Inseminasi Buatan, jika gagal akan diulang pada masa birahi selanjutnya. Rata-rata
conception
rate
(tingkat 423
Tabel. 50 Kalkulasi Bunga Dan Cicilan No.
Uraian
Satuan
1.
Pinjaman
2.
Bunga
3.
Total pinjaman dan bunga
4.
Cicilan perbulan
762.890.000 12 %
sapi melahirkan
12
dilakukan sampai
mulai 2
sebelum
bulan
melahirkan
sapi
dikeringkan.
21.869.513
dengan
harga
pedet
4
4.000.000,-
3. Biaya Produksi Biaya
produksi
dikelompokkan
men jadi biaya tetap (Fix Cost) dan Biaya
selama
Rp.
sampai Rp. 5.000.000,- per ekor.
biaya tidak
2.7. Pemeliharaan Pedet Pemeliharaan
549.280.800
5 bulan jual
sebelum melahirkan berikutnya. Dua bulan
6 tahun
1.312.170.800
2.6. Pemerahan Pemerahan
Nominal
tetap
(Variable
Cost).
tetap merupakan biaya-biaya
yang tidak terpengaruh dengan volume
bulan, setelah itu dijual dengan harga
produksi.
Biaya variable merupakan
Rp. 2.000.000,- per ekor. Pemberian
biaya
pakan konsentrat 1-2 kg per ekor per
dengan volume produksi.
yang
berubah-ubah
sesuai
hari, sedangkan pemberian rumput 510 kg per ekor per hari. Pemberian air susu sebanyak 2-4 liter per hari. 2.8. Pupuk Kandang Produksi kotoran per hari 5 kg kering
3.1. Biaya Tetap Yang termasuk biaya tetap pada usaha
sapi
perah
peralatan, bangunan,
adalah
tanah,
sapi
dara, perijinan, dan overhead cost
dan dijual dengan harga Rp. 300,- per kg.
(biaya
Penjualan dilakukan kepada peternak
administrasi) dll. Contoh tertera pada
sayur atau pedagang perantara.
Tabel 51. besarnya biaya tetap adalah
2.9. Pemeliharaan Induk Pemeliharaan selama 7 tahun, dalam satu siklus beranak 6 kali, setelah sapi berumur 71⁄2-8 tahun, sapi diafkir dan di424
di
muka
Rp. 567,940,000.
untuk pengurusan
3.3 Total Biaya
3.2. Biaya Variabel
Total biaya merupakan penjumlahan
Yang termasuk biaya variabel antara
dari biaya tetap dan biaya variable. Dari
lain pakan, obat, tenaga kerja, listrik, dll.
perhitungan usaha sapi perah maka
Contoh perhitungan biaya variabel tertera
biaya
pada Tabel 52. Besarnya biaya variabel
yang
diperlukan
=
R p . 567.940.000 + Rp. 195.200.000 =
adalah Rp.195,200,000.
Rp. 763.140.000 Tabel 51. Biaya Tetap (Fix Cost)
No.
Deskripsi
1
Sapi Dara
2
Unit
Satuan
Harga
Jumlah
50 ekor
7,000,000
7,000,000
Mesin Perah
1 unit
7,000,000
7,000,000
3
Gerobag Dorong
2 buah
500,000
500,000
4
Sabit
5 buah
10,000
10,000
5
Chooper Rumput
1 buah
8,000,000
8,000,000
6
Sekop
8 buah
30,000
30,000
7
Penampung Susu
50 buah
200,000
200,000
8
Ember
5 buah
10,000
10,000
Total Mesin Alat 9
Gudang Konsentrat
10 Gudang Rumput 11
Kandang Induk
12 Kandang Anak
26,340,000
2
25 m
300,000
300,000
25 m2
200,000
200,000
150 m2
300,000
300,000
100 m
300,000
300,000
100,000
100,000
5,000,000
5,000,000
2
13 Sumur
1 buah
14 Instalasi Listrik
1 set Total Bangunan
92,600,000
15 Ijin Tempat
1 ijin
2,000,000
2,000,000
16 Ijin Bangunan
1 buah
2,000,000
2,000,000
17 Proposal
1 dokumen
5,000,000
5,000,000
Total Overhead 18 Mobil 19 Lahan
1 buah 1,000 m2
9,000,000 40,000,000
40,000,000
50,000 TOTAL
567,940,000 425
Table 52. Biaya Variabel (Variable Cost) Biaya Variabel Tahun 1 No.
Jenis
Satuan
Harga
Jumlah
1
Tenaga Kandang
60 OB
700,000
42,000,000
2
Tenaga Admin
12 OB
700,000
8,400,000
3
Listrik
12 bulan
300,000
3,600,000
4
Pakan Konsentrat
1,000
91,250,000
5
Operasional Kantor
300,000
3,600,000
6
Operasional Kendaraan
365 hari
50,000
18,250,000
7
Obat-obatan
50 ekor
50,000
2,500,000
8
Sewa Lahan
4 ha
3,000,000
12,000,000
9
Penanaman Rumput
4 ha
2,000,000
8,000,000
10
Perawatan Rumput
4 ha
500,000
2,000,000
11
Pupuk
2400 kg
1,500
3,600,000
12
Pengawinan
75
50.000
7.750.000
91250 kg 12 bulan
TOTAL
426
195,200,000
Biaya Variabel Tahun 2 No.
Jenis
Satuan
Harga
Jumlah
1
Tenaga Kandang
48 OB
700,000
33,600,000
2
Tenaga Admin
12 OB
700,000
8,400,000
3
Listrik
12 bulan
300,000
3,600,000
4
Konsentrat Induk
91250 kg
1,000
91,250,000
5
Konsentrat Pedet
12000 kg
1,000
12,000,000
6
Operasional Kantor
300,000
3,600,000
7
Operasional Kendaraan
365 hari
50,000
18,250,000
8
Obat sapi dewasa
50 ekor
50,000
2,500,000
9
Obat pedet
50 hari
20,000
1,000,000
10
Sewa Lahan
4 ha
12,000,000
11
Perawatan Rumput
4 ha
12
Pupuk
3,000,0 00 500,00 0 1,500
3,600,000
13
Pengawinan
50.000
7.750.000
12 bulan
2400 kg 75 TOTAL
2,000,000
191,800,000
427
4. Perhitungan Pendapatan 4.1.
4.2
sampai Tahun Kelima
Pendapatan Tahun 1 Pada tahun pertama sapi dalam
kondisi bunting, belum menghasilkan susu,
pendapatan
penjualan
pupuk
hanya
kandang.
dari
Produk
pendapatan
per
tahun
dengan
Rp.
dengan harga Rp. 300,- per kg ● Anak sapi pedet sebanyak 50 ekor Rp. 1.500.000,- - Rp. 2.000.000,per ekor.
Tahun 1
Pendapatan tahun kedua, ketiga, ke-
Jual susu
2
Jual pupuk
27,000
3
Jual pedet
0
0
27,000
empat, dan kelima tertera pada tabel 54. Tabel 54. Pendapatan tahun 2-5 No
Pemasukan
Tahun 2
1
Jual susu
487.494
2
Jual pupuk kandang
27.000
3
Jual pedet
75.000 Total
428
harga
berumur 3-4 bulan dengan harga
1
Total
tahun
3.250,- per liter
Tabel 53. Pendapatan Tahun 1 Pemasukan
tahun
● Pupuk kandang sebanyak 90.000 kg
pertama tertera pada Tabel 53.
No
setiap
● Susu segar sebanyak 150.000 liter
Pupuk
harga Rp. 300,- per kg.
pada
diestimasi sebagai berikut:
kandang sebanyak 90.000 kg dengan
Perhitungan
Pendapatan Tahun Kedua
589.494
5. Akuntasi Keuangan
4.3. Pendapatan Tahun 6 ●
Susu
segar
sebanyak
150.000
liter dengan harga Rp. 3.250.- per
5.1. Investasi I n v e s t a s i y a n g d i g unakan untuk
liter ● ●
Pupuk kandang sebanyak 90.000
biaya tetap seperti sapi, mesin, dll,
kg dengan harga Rp. 300,- per kg
dan biaya tidak tetap yang digunakan
Anak sapi pedet sebanyak 50
untuk pemeliharaan selama 1 tahun.
ekor berumur 3-4 bulan dengan harga
Rp.
1.500.000,-
dengan Rp. 2.000.000,- per ekor ●
Sapi afkir 50 ekor dengan harga jual Rp. 4.000.000,- sampai dengan Rp. 5.000.000,- per ekor sapi. Perhitungan pendapatan tahun
keenam tertera pada Tabel 55.
Pemasukan
R p . 8 1 2 . 8 9 0 . 0 0 0 , - deskripsi investasi tertera pada Tabel 56. Tabel 56. Investasi Usaha Sapi Perah No
Uraian
Jumlah (Rp)
1
Mesin dan alat
2
Sapi
3
Bangunan
487,494
4
Overhead cost
Tabel 55. Pendapatan Tahun 6 No
Besarnya i n v e s t a s i a d a l a h
sampai
Tahun 6
26,340,000 350,000,000 92,600,000
1
Jual susu
2
Jual pupuk kandang
27,000
5
Mobil
40,000,000
3
Jual pedet
75,000
6
Lahan
50,000,000
4
Jual sapi afkir
250,000
7
Biaya Operasional
839,494
8
Modal sendiri
Total
Total
9,000,000
194,950,000 50,000,000 812,890,000
429
5.2. Perhitungan Laba Rugi
●
● Pendapatan dihitung dalam waktu 1 tahun yang diperoleh dari penjualan susu, pupuk kandang, anak sapi, dan sapi afkir pada tahun ke-6. ● Penyusutan dihitung sebesar 10% dari biaya tetap, umur peralatan dianggap 10 tahun. ● EBIT adalah Earning Before Interes and Tax atau pendapatan sebelum bunga dan pajak. Dihitung dengan pendapatan dikurangi biaya dan penyusutan. ● Bunga ditetapkan sebesar 12% per tahun dan dihitung dari besarnya pinjaman. ● EBT adalah Earning Before Tax atau pendapatan sebelum pajak. Pajak perusahaan sebesar 11.5% dihitung dari keuntungan kotor perusahaan (EBT).
EAT adalah Earning After Tax atau pendapatan setelah bunga dan pajak, dihitung dengan mengurangi EBT dengan besarnya pajak perusahaan. Pada tahun pertama terlihat nilai minus atau rugi, hal ini dikarenakan sapi belum memproduksi susu, jadi pendapatan hanya diperoleh dari penjualan pupuk kandang. Pada tahun kedua sampai ke-5 terlihat EAT positi karena ada pendapatan dari penjualan susu dan anak sapi. Pada tahun ke-6, terjadi peningkatan pendapatan dari penjualan sapi afkir. Untuk lebih detilnya dapat dilihat pada aliran dana (cash flow) yang terdapat pada lampiran. Keuntungan yang diperoleh pada tahun keenam sebesar Rp. 532.679.000,-. Laporan laba rugi tertera pada Tabel 57
Tabel 57. Laporan Laba Rugi (Dalam Ribuan) No
Uraian
1
Pendapatan
2
Biaya
3
Penyusutan
4
EBIT
5
Bunga 12%
6
EBT
7
Pph 11.5%
8
EAT
430
1
2
3
4
5
6
Total
27,000 589,494 589,494 589,494 589,494 839,494
3,224,470
762,430 191,740 191,740 191,740 191,740 191,740
1,721,130
56,794
56,794
340,764
-792,224 340,960 340,960 340,960 340,960 590,960
1,162,576
0
56,794
-792,224 249,413 249,413 249,413 249,413 499,413
704,842
28,683
91,547
56,794
457,734
28,683
91,547
56,794
91,547
0
91,547
56,794
28,683
91,547 28,683
57,433
172,163
-792,224 220,731 220,731 220,731 220,731 441,981
532,679
5.3. Neraca (Balance Sheet)
operasional
selama 1 tahun. Nilai
mesin dan bangunan diperoleh dari 5.3.1 Aktiva dan Pasiva
modal
Neraca terdiri dari AKTIVA dan
penyusutan
(fix
cost)
selama
dikurangi
setahun.
Nilai
penyusutan dihitung 10% dari modal
PASIVA. ● Aktiva
terdiri
dari
aktiva
lancar
yang terdiri dari piutang, uang kas dan
tetap
tambahan
investasi.
Aktiva
tetap terdiri dari penyusutan dan
tetap. Hutang jangka pendek kita anggap tidak ada walaupun pada kondisi
riil
selalu
terjadi.
Hutang
jangka panjang merupakan pinjaman ke
Bank
untuk
biaya
tetap
dan
nilai mesin, bangunan, tanah, dan
operasional.
biaya tetap lainnya.
perhitungan ini adalah 50 juta. Untuk
● Pasiva terdiri dari kewajiban dan equitas.
Kewajiban
Modal
sendiri
pada
memudahkan perhitungan semua laba
terdiri
ditahan oleh pemilik usaha. Laba
hutang jangka pendek dan hutang
ditahan merupakan akumulasi dari
jangka p a n j a n g . H u t a n g j a n g k a
nilai penyusutan, nilai sisa bangunan,
pendek misalnya
tanah dan keuntungan . Neraca usaha
hutang
bahan
pakan yang harus dibayar dalam waktu
singkat
(kurang
dari
bulan).
Hutang
jangka
panjang
berupa
hutang
yang
tahunan,
misal
2
waktunya
investasi
s a p i perah tertera pada Tabel 52.
biaya
5.4. Aliran Dana (Cash Flow) Aliran dana atau cash flow meng
tetap. Equitas terdiri dari modal
gambarkan
uang
sendiri, laba ditahan. Laba ditahan
yang
berapa keuntungan yang belum
bulanan selama 1 tahun. Model-model
diambil oleh pemilik usaha. Pada
penyusunan cash flow ada bermacam-
kondisi riil pemilik akan mengambil
macam, pada kali ini akan kita ambil
labanya untuk membiayai hidupnya.
satu contoh saja yang sudah banyak
masuk.
yang
keluar
Perhitungan
dan
dibuat
digunakan. 5.3.2. Kalkulasi Aktiva dan Pasiva Piutang pertama kita
pada
akhir
anggap
tidak
tahun ada.
Uang kas jumlahnya diperoleh dari cash
flow bulan Desember tahun
pertama . Investasi dihitung dari biaya
Masing-masing dijelaskan sebagai berikut: 5.4.1. Kas Awal Kas
awal
pada
usaha merupakan
saat
modal
mulai sendiri 431
yang dimiliki oleh pemilik usaha. Kas awal
pada
merupakan
bulan
kas
akhir
berikutnya pada
bulan
5.4.4. Surplus/Defisit Surplus/Defisit
dihitung
dengan
sebelumnya. Misalnya kas akhir bu-
menjumlahkan kas awal ditambah total
lan Januari Rp. 209.180.000,- akan
pemasukan kemudian dikurangi total
menjadi kas awal bulan Pebruari,
pengeluaran.
demikian seterusnya. Setelah ganti tahun,
maka
kas
akhir
tahun
pertama akan menjadi kas awal tahun
Pada
tahun
pertama
karena biaya investasi besar maka terjadi defisit, untuk itu diperlukan pinjaman untuk operasional usaha sapi
kedua.
perah. 5.4.2. Pemasukan Pemasukan
pada
tahun
5.4.5. Pembiayaan
pupuk
Pembiayaan terdiri dari pinjaman,
kandang, belum ada pemasukan dari
cicilan hutang, bunga pinjaman, dan
jual susu dan anak sapi. Pada tahun
pajak. Pada tahun 1, sapi belum ber-
pertama sapi belum beranak
produksi
pertama
hanya
dari
jual
dan
sehingga
perusahaan
belum memproduksi susu (Laktasi).
tidak perlu membayar cicilan dan
Pemasukan
bunga bank. Masa
kemudian
dijumlahkan
pinjaman
pada kolom total pemasukan.
tenggang
antara
dan pembayaran cicilan
disebut grace period, dalam hal ini grace periode selama 1 tahun. Pajak
Total Pemasukan Pemasukan jumlahan
dari
pada tahun pertama juga nihil atau merupakan kas
awal
pen-
tidak membayar karena perusahaan
dan
masih defisit. Besarnya pajak usaha
pemasukan. 5.4.3. Pengeluaran Pengeluaran pada tahun pertama terdiri biaya tetap dan biaya variabel. Pada tahun berikutnya pengeluaran hanya biaya variabel saja. Kemudian semua pengeluaran dijumlahkan pada kolom total pengeluaran. 432
dihitung
sebesar
111⁄2%
dari
keuntungan
perusahaan.
Lihat
perhitungan
laba
Total
pembiayaan
dihitung
ngurangi
pinjaman
bunga dan pajak.
rugi. dengan
dengan
me-
cicilan,
5.4.6. Kas Akhir Kas
5.5.2. BEP Unit
akhir
menjumlahkan
dihitung nilai
dengan
surplus/ defisit
BEP = biaya tetap Harga - biaya
dengan total pembiayaan. Kas akhir
y Biaya tetap = Rp. 567.940.000
ini akan menjadi kas awal bulan
y Biaya variable per liter susu Rp.1.301
berikutnya.
y Harga per liter susu Rp. 3.250
Cash flow usaha sapi perah selama
BEP = 567.940.000 = 329.431 liter
6 tahun tertera pada Tabel 59.
3250-1302
5.5. Break Event Point (BEP)
Dengan produksi susu 150.000
BEP merupakan suatu kondisi dimana
diperoleh
kalkulasi
yang
impas usaha sapi perah tidak rugi dan tidak untung. Perhitungan BEP dapat dilakukan dengan satuan harga dan satuan jumlah produk. Masing-masing
liter per tahun, dan produksi susu dimulai pada tahun ke dua, maka BEP akan dicapai pada awal tahun ke empat. 5.6 Analisis BCR Analisis
dijelaskan sbb:
Ratio)
BCR
bertujuan
(Benefit
Cost
membandingkan
5.5.1. BEP Rupiah
antara pendapatan dan biaya. Jika
BEP = biaya tetap
diperoleh angka BCR lebih dari 1
1 - (Biaya Variabel/Harga) y
Biaya tetap = Rp. 567,940,000
y
Biaya variable per liter susu
kan,
usaha tersebut menguntungmakin
semakin
tinggi angka
BCR
menguntungkan
usaha
tersebut. BCR = Pendapatan/Biaya
Rp195,200,000 = 1.301
= 3.224.470/1.721.130
3000x50 ●
maka
Harga per liter susu Rp. 3.250
BEP = 567,940,000 = 996,530.000
= 1,87 Perhitungan BCR diperoleh angka 1,87, hal ini menunjukkan bahwa usaha
1-1301/3025
sapi perah menguntungkan. Dengan
demikian
BEP
dicapai
pada akhir tahun ke tiga, pada saat pendapatan sebesar Rp1.179.015.000. 433
Tabel 58. Neraca tahun 1 dan Tahun ke 6 (Dalam Ribuan) A 1
AKTIVA Aktiva Lancar
tahun 1
Piutang
0
0
77,460
831,927
Investasi
194,950
0
Total Aktiva Lancar
272,410
831,927
16,794
100,764
151,146
67,176
0
100,000
350,000
250,000
50,000
50,000
Total Aktiva Lancar
567,940
567,940
Total Aktiva
840,350
1,399,867
Hutang Jangka Pendek
0
0
Hutang Jangka Panjang
762,890
0
Total Kewajiban
762,890
0
Modal Sendiri
50,000
50,000
Laba Ditahan
27,460
1,349,867
Total Equitas
77,460
1,399,867
Total Pasiva
840,350
1,399,867
Uang Cash
2
Aktiva Tetap Penyusutan Mesin-Bangunan Mesin Bangunan Penyusutan Sapi Induk Sapi Induk Tanah
B 1
2
434
tahun 6
PASIVA Kewajiban
Equitas
Tabel 59. Cash Flow 6 Tahun (Dalam Ribuan) NO
URAIAN
A
Kas Awal
B
Pemasukan
1
Jual susu
2
Jual pupuk kandang
3
Jual pedet
4
Jual sapi afkir Total Pemasukan
Tahun 1 50,000
2
3
4
5
6
77.460 184.103 290.747 397.390
504,034
0 487.494 487.494 487.494 487.494
487,494
27,000
27.000
27.000
27.000
27.000
27,000
0
75.000
75.000
75.000
75.000
75,000 250,000
27,000 589.494 589.494 589.494 589.494
839,494
C
Pengeluaran
1
Modal tetap
567,940
0
2
Tenaga kerja
50,400
50.400
50.400
50.400
50.400
50,400
3
Listrik
3,600
3.600
3.600
3.600
3.600
3,600
4
Konsentrat
90,000
94.000
94.000
94.000
94.000
94,000
5
Operasional kantor
3,600
3.600
3.600
3.600
3.600
3,600
6
Operasional mobil
18,240
18.240
18.240
18.240
18.240
18,240
7
Obat-obatan
1,250
2.500
2.500
2.500
2.500
2,500
8
Sewa tanah
12,000
12.000
12.000
12.000
12.000
12,000
9
Penanaman rumput
8,000
0
0
0
0
0
10
Perawatan rumput
5,600
5.600
5.600
5.600
5.600
5,600
11
MR
1,800
1.800
1.800
1.800
1.800
1,800
762,430 191.740 191.740 191.740 191.740
191,740
Total pengeluaran D
Surplus defisit
E
Pembiayaan
1
Pinjaman
2 3
F
-685,430 475.214 581.857 688.501 795.144 1,151,788
762,890
0
Cicilan hutang+Bunga
0
Pajak
0
Total pembiayaan Kas Akhir
0
0
0
0
0
21.869
21.869 262.428 262.428
262,428
28.683
28.683
28.683
28.683
57,433
762,890 291.111 291.111 291.111 291.111
319,861
77,460 184.103 290.747 397.390 504.034
831,927
435
7. Lembar Pemecahan Masalah
6. Aplikasi Konsep Buatlah penggemukan
analisis sapi
usaha
potong
a.
jika
Usaha pembibitan sapi potong kurang berkembang di Indonesia.
disediakan data sebagai berikut:
Biaya produksi yang mahal dan harga pedet yang relatif murah
● Jumlah sapi 50 ekor
adalah
● Berat sapi rata-rata 300 kg
penyebab
utamanya.
Coba diskusikan dengan teman bagaimana
● Pertumbuhan berat badan harian 0,8 kg
nurunkan
upaya-upaya biaya
me-
pemeliharaan
sapi tersebut. ● Harga sapi per kg Rp. 18.000 ● Biaya pemeliharaan Rp. 7.000
b.
perah
per ekor per hari.
kandang
dan
biaya
sebesar 40% dari biaya tidak
per-
tetap. agar
● Investasi tanah Rp. 10.000.000 Buatlah laporan laba rugi, Hitunglah BEP unit dan rupiah, Hitunglah BCR
upaya
kita
keuntungan
yang
diperoleh lebih besar.
● Harga kompos Rp. 300 per kg ● Pemeliharaan selama 6 bulan
Bagaimana
untuk menekan biaya konsentrat
● Harga jual sapi per kg Rp.18.000
436
bahwa
pakan konsentrat. Biaya tersebut
alatan sebesar Rp. 40.000.000.
(Benefit Cost Ratio).
terlihat
terbesar adalah biaya pembelian
● Tenaga kerja 3 orang ● Investasi
Dari hasil analisis usaha sapi
c.
Produksi
susu
sapi
perah
di
Indonesia masih rendah, rata-rata sekitar 10 liter per ekor per hari. Coba
diskusikan
produksi rendah.
mengapa
8. Lembar Pengayaan
5.
Yang
termasuk
biaya
variabel
adalah a. tenaga kerja
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar pada pertanyaan di bawah
b. pakan
ini.
c. obat-obatan d. semua benar
1. Pada usaha sapi perah produk utamanya adalah
6.
Jika kita pinjam uang sebesar Rp.
a. susu
100. 000. 000,
b. pedet
sebesar 16% per tahun
c. kompos
besarnya bunga per tahun adalah:
d. sapi afkir
a. 1.600.000
bunga maka
b. 1.000.000
2. Pada usaha penggemukan sapi
c. 3.200.000
produk utamanya adalah
d. 1.500.000
a. sapi b. kompos
dengan
7.
berapa rata-rata produksi per hari
Jika biaya tetap produksi sapi potong sebesar Rp. 50.000.000, sedangkan harga produk Rp. 7.000.000 dan biaya variabel sebesar Rp. 3.000.000, maka BEP dicapai pada a. Rp. 87.500.000
sebanyak:
b. Rp. 150.000.000
a. 20 liter
c. Rp. 21.000.000
b. 14 liter
d. Rp. 35.000.000
c. tenaga kerja d. pedet 3. Produksi susu per tahun 3.780 liter. Jika lama laktasi 270 hari,
c. 10 liter d. 16 liter 4. Yang termasuk biaya tetap (fixcost) adalah a. bangunan b. alat dan mesin c. tanah d. semua benar
8.
Jika pendapan usaha sapi perah sebesar Rp. 80.000.000, sedang biaya sebesar Rp. 60.000.000 maka besar BCR (Benefit Cost Ratio) adalah: a.
1,3
b.
1,5
c.
1,8
d.
1,6 437
9. Investasi
bangunan
dan
Kunci jawaban
sebesar
Rp.
1.
a
besarnya
2.
a
penyusutan 10% per tahun, maka
3.
b
nilai penyusutan adalah
4.
d
a. Rp. 120.000.000
5.
d
b. Rp. 10.000.000
6.
a
c. Rp.
1.200.000
7.
a
d. Rp. 12.000.000
8.
a
9.
d
peralatan 120.000.000.
10.
Jika
kita
sebanyak 50
jika
menjual ekor,
sapi dengan
harga per ekor Rp. 7.000.000 dan penjualan pupuk sebesar 15.000 kg dengan harga per kg Rp. 500., maka pendapatan yang kita peroleh a. Rp. 357.500.000 b. Rp. 350.000.000 c. Rp. 105.000.000 d. Rp.
438
75.000.000
10. a
BAB 11 PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN
Pembangunan agribisnis peternakan
akan
berhasil
Tujuan
jika
peningkatan
semua subsistem agribisnis yang
dinasi
terdiri
keterbukaan dalam merumuskan
dari
usaha
subsistem
tani,
hulu,
pengolahan,
adalah
koor-
kebijakan
meningkatkan
dan
manajemen
pemasaran, dan jasa penunjang
pembangunan, dan penyelaras-
dikembangkan secara simultan.
an pembangunan antar sektor dan wilayah.
Program
-
program 2. Meningkatkan Kapasitas dan
pemerintah antara lain:
Pemberdayaan SDM 1. Meningkatkan Koordinasi Sumberdaya Pembangunan
sektor
pe-
manusia
yang
bergerak di bidang peternakan
ternakan sebagai bagian tulang
sebagian
punggung ekonomi dikembang-
sedikit
kan
Perguruan Tinggi. Pengembang-
dengan
meningkatkan
besar lulusan lulusan
dan
koordinasi semua stake holder
an
antara lain departemen teknis,
meliputi revitalisasi penyuluhan,
pemerintah
pen-dampingan, pendidikan dan
dunia
daerah,
usaha
peternak,
swasta,
dan
masyarakat dalam mengembang-
sumberdaya
SLTA
SD,
manusia
pelatihan, serta penyelenggaraan pelatihan bagi peternak.
kan peternakan. 439
3.
Peningkatan Sarana dan
Pertanian,
program
diploma,
Prasarana
dan pendidikan perguruan tinggi. Lulusan tersebut akan mengisi
Peningkatan sarana
sarana
terdiri
pengembangan usaha
pra-
pekerjaan pada sistem agribinis
dari
peternakan, baik sebagai teknisi,
sarana-sarana
peternakan,
keuangan,
dan
sarana
pengolahan
peneliti, manajer, dan lain-lain.
lembaga
pengembangan
6.
Pengembangan Infrastruktur
serta
pemasaran. Infrastruktur yang dikembangkan meliputi listrik, irigasi, jalan
4. Peningkatan Inovasi dan
raya, pelabuhan, pasar, dan lain-
Diseminasi
lain.
Pengembangan
ini
Penelitian di bidang peternakan
melibatkan departemen terkait
dilakukan
seperti departemen
dengan
mengem-
bangkan balai penelitian ternak, balai penelitian kesehatan ternak, balai penelitian sapi perah, pene litian
hijauan
pusat-pusat
makanan
ternak,
pembibitan,
pusat
inseminasi buatan, dan lain-lain. Hasil-hasil kemudian
pengembangan didesiminasikan
ke
peternak melalui penyuluhan dan pelatihan peternak. 5.
Peningkatan Pendidikan Peningkatan
dengan Sekolah 440
pendidikan
mengembangkan Menengah
Kejuruan
pekerjaan
umum, pemda, dan lain-lain.
Lampiran A
DAFTAR PUSTAKA Anonimus, 2004. Guide to Good Dairy Farming Practice 2004. A joint publication of the International Dairy Federation and the Food and Agriculture Organization of the United Nations Rome, January 2004 Anonimus, 2006. Statistik Pertanian 2006, Pusat Data dan Informasi Deptan, Deptan. Anonimus, 2007. http://www.depkop.go.id/sipp-kukm/ Anton, A. 2006. Rencana Pembangunan Pertanian 2005-2009, Departemen Pertanian Annida Online : http://www.ummigroup.co.id/ Selasa, 18 Januari 05 AAK, 1991. Petunjuk Beternak Sapi Potong Dan Kerja. Kanisius Yogyakarta Blakely, J. 1998,. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. Gajah Mada University Pess Darmono. 1993. Tatalaksana Usaha Sapi Kereman. Kanisius Yogyakarta Eitgen W et all, 1987. Dairy Cattle Feeding and Management. John Wiley and Son, USA. Frandson. Penerjemah Srigandono dan Praseno K. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Penerbit Gajah Mada University Press. Gasperz, V. 1997. Manajemen Bisnis Total. PT. Gramedia Jakarta Hill, D.H. 1988. Cattle and Buffalo Meat Production in the Tropics. Granada Publishing Ltd. London. Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. Jurgenson. 1980. Approved Practices in Beef Cattle Production. The Interstate printers and publiher. Inc. Kotler, P.1998. Manajemen Pemasaran 9e. PT Prenhalindo, Jakarta Kisdarto, A. 2001. Produktifitas Aktualisasi Budaya Perusahaan. PT Gramedia , Jakarta Lyford, S.J. 1988. Growth and Development of Rumen Digestive System in: Church, D.C. The Ruminant Animal Digestive Physiology and Nutrition.
441
Leith, P.1989. The Cook’s Hand Book. Papermack Division, Macmillan Publ. Ltd. London Potter, N. 1996, Food Science. Published by Van Nostrand Reinhold Co, New York Lengkey, HAW.1998. Teknologi dan Kesehatan Daging. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Bandung. Murtidjo, B.A. 1991.Memelihara Kerbau. Penerbit Kanisius. Yogyakarta Pane, I. 1986. Pemuliabiakan Ternak Sapi. Penerbit PT Gramedia, Jakarta. Parakasi A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta Partodihardjo, S. 1980. Ilmu Reproduksi Hewan. Penerbit Mutiara Sumber Widya. Jakarta Porter, M. 1980. Strategi bersaing. PT Erlangga, Jakarta Peter, P dan Robinson, R. 1997. Consumer Behavior and Marketing Strategy, fourth edition. Homewood, Boston Rachman, R.N. 2004. Genetika Ternak, edisi 4. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta. Sumoprastowo. RM. 2003. Penggemukan Sapi dan Kerbau. Papas Sinar Sinanti. Jakarta Subronto . 2003. Ilmu Penyakit Ternak (Mammalia) I. Penerbit Gajah Mada University Press. Yogyakarta Subronto. 2003. Ilmu Penyakit Ternak (Mammalia) II.Penerbit Gajah Mada University Press. Yogyakarta Sarwono, B dan Hario, B. A. 2007. Penggemukan Sapi Potong Secara Cepat, Panebar swadaya Jakarta, Tillman, A.D. 1990. Planned Beef Production and Marketing. Penerbit Gajahmada University Press, Yogyakarta Tridjoko Wisnu Murti. 2002. Ilmu Ternak Kerbau. Kanisius. Yogyakarta Undang S. 2007. Tata Laksana Pemeliharaan ternak Sapi. Panebar Swadaya, Jakarta
442
Lampiran B
GLOSARIUM No
Istilah
Arti
1.
Alfatokoferol
: Vitamin E
2.
Argali
: Jenis domba dari Asia kecil
3.
Artificial Insemination
: Inseminasi buatan (IB)
4.
Bagging
: Mengemas
5.
Balance sheet
: Neraca
6.
Bos sondaikus
: Banteng
7.
Breeding
: Pembibitan
8.
Bubalus
: Kerbau
9.
Butter
: Mentega
10.
BX
: Brahman cross
11.
Ca
: Calcium
12.
Calving interval
: Interval beranak
13.
Cash flow
: Aliran dana
14.
Catching
: Menangkap ternak
15.
Cesar
: Operasi mengeluarkan bayi sapi
16.
Cheese
: Keju
17.
Chopper
: Mesin pencacah rumput
18.
Co
: Cobalt
19.
Cross breed
: Ternak silang
20.
Cu
: Copper
443
No
Istilah
Arti
21.
Cyanocobalalanin
: Vitamin B12
22.
DE
: Digestible Energy
23.
Deficiency
: Kekurangan suatu zat gizi
24.
Dehorning
: Menghilangkan tanduk
25.
Disease control
: Pengendalian penyakit
26.
Dosing
: Menimbang sesuai dosis
27.
DP
: Digestible Protein
28.
Dry period
: Masa sapi tidak memproduksi susu (kering)
29.
Dry lot fattening
: Penggemukan sapi dengan pakan konsentrat
30.
EAT
: Earning After Tax
31.
EBIT
: Earning Before Interest and Tax
32.
EBT
: Earning before tax
33.
Ergocalciferol
: Vitamin D
34.
Estrus
: Birahi
35.
Fe
: Fero
36.
Feces
: Kotoran ternak
37.
Feed
: Pakan
38.
Feeding
: Pemberian pakan
39.
Fix Cost
: Biaya tetap
40.
Freemartin
: Anak sapi betina dari kembar dampit yang Mandul
444
No
Istilah
Arti
41.
Friesian Holstein
: Jenis sapi perah
42.
GE
: Gross Energy
43.
Grading up
: Persilangan dengan ternak yang mutu genetisnya lebih baik
44.
Grinding
: Menggiling
45.
Good Management
: Praktek pengelolaan yang baik
Practices 46.
Handling
: Penanganan ternak
47.
Hay
: Rumput kering
48.
I
: Iodium
49.
Inbreeding
: Kawin keluarga
50.
K
: Kalium
51.
Kalori
: Satuan energi
52.
KKK (K3)
: Kesehatan dan Keselamatan Kerja
53.
Kerbau Murah
: Kerbau dari India
54.
King grass
: Rumput raja
55.
Colostrums
: Susu awal laktasi
56.
KUD
: Koperasi Unit Desa
57.
KW
: Kilo Watt
58.
Laktasi
: Masa produksi susu
59.
Least cost formula
: Formula pakan dengan biaya termurah
60.
Leguminosa
: Kacang-kacangan
61.
Marking
: Memberi tanda ternak
445
No
Istilah
Arti
62.
Mastering:
: Menggiring ternak
63.
ME
: Metabolism Energy
64.
Mg
: Magnesium
65.
Mixer
: Mesin pencampur pakan konsentrat
66.
Mixing
: Mencampur pakan
67.
Mn
: Mangan
68.
Mo
: Molybdenum
69.
Molasses
: Tetes tebu
70.
NE
: Net Energy
71.
NPN
: Non Protein Nitrogen
72.
NRC
: National Research Council
73.
Out crossing
: Silang luar
74.
Ovarium
: Sel telur
75.
P
: Phosphor
76.
Pasture
: Padang rumput
77.
Pelvic
: Saluran kelahiran
78.
Penis
: Alit melamine junta
79.
Penisetum Purpureum
: Rumput gajah
80.
Polls
: Sobekan rumput
81.
PPH
: Pajak penghasilan
82.
PPN
: Pajak pertambahan nilai
83.
Pyridoxine
: VitaminB6
84.
Rancidity
: Ketengikan
446
No
Istilah
Arti
85.
Retinol
: Vitamin A:
86.
Riboflavin
: Vitamin B2
87.
Rpm
: Rotary per Minute
88.
S
: Sulfur (belerang)
89.
Se
: Selenium
90.
Silage
: Rumput terfermentas
91.
Silo
: Tempatpembuatansilase
92.
Skrotum
: Testis
93.
Software
: Perangkat lunak
94.
Storing
: Menyimpan pakan
95.
Sweet Condensed Milk
: Susu kental manis
96.
TDN
: Total Digestible Nutrient
97.
Testimony
: Kesaksian
98.
Testosterone
: Hormon ternak jantan
99.
Thiamin
: Vitamin B1
100.
Uterus
: Kandungan
101.
Vagina
: Alat kelamin betina
102.
Variable cost
: Biaya variabel
103.
VFA
: Volatile Fatty Acid
104.
Whey
: Limbah pembuatan keju
105.
Zebu
: Jenis sapi dari India
106.
Zn
: Zink
447
448