PEMUPUKAN TANAMAN JAGUNG A. DEFINISI Pemupukan adalah penambahan satu atau beberapa hara tanaman yang tersedia atau dapat tersedia ke dalam tanah/tanaman untuk dan atau mempertahankan kesuburan tanah yang ada yang ditujukan untuk mencapai hasil/produksi yang tinggi. Pemupukan merupakan hal yang sangat penting pada pertumbuhan kedelai. Setiap lahan membutuhkan pupuk yang berbeda, sehingga perlu dilakukan pengujian dan penghitungan kebutuhan pupuk. Pengujian kebutuhan pupuk dapat dihitung dengan menggunakan beberapa cara yaitu:
1. Menggunakan informasi dari KATAM 2. Menggunakan Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK) 3. Menggunakan Bagan Warna Daun (BWD) PUTK adalah suatu alat untuk menganalisis kadar hara tanah pada lahan kering. Alat ini yang dapat digunakan di lapangan dengan cepat, mudah, murah dan cukup akurat. PUTK dirancang untuk mengukur kadar P, K, C-organik, pH dan kebutuhan kapur. Prinsip kerja PUTK adalah mengukur hara P, dan K tanah yang terdapat dalam bentuk tersedia secara semi kuantitatif. Penetapan P dan pH dengan metode kolorimetri (pewarnaan). Hasil analisis P dan K tanah selanjutnya digunakan sebagai dasar penentuan rekomendasi pemupukan P dan K spesifik lokasi. B. TUJUAN Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta dapat: 1. Menentukan dosis pemupukan sesuai dengan kebutuhan tanaman jagung spesifik lokasi. 2. Menyiapkan pupuk dengan tepat 3. Melakukan pemupukan dengan tepat C. MANFAAT Peserta
dapat
melakukan
pemupukan
kebutuhan hara tanaman jagung terpenuhi.
secara
tepat
sehingga
D. METODE Metode yang digunakan pada mata latihan ini adalah menggunakan metode ceramah, diskusi, simulasi, dan praktek. E. ALAT DAN BAHAN Alat dan bahan yang digunakan pada mata latihan ini adalah: 1. PUTK 2. Bagan Warna Daun (BWD) 3. Timbangan 4. Ember 5. Tugal 6. Pupuk (Urea, SP-36, KCL) F. WAKTU Waktu : 3 JP (@ 45 menit)
G.TEMPAT Lapangan/ usaha agribisnis H. LANGKAH KEGIATAN No Tahapan 1 Penentuan dosis pupuk spesifik lokasi
Uraian kegiatan A. Penentuan dosis pupuk menggunakan informasi KATAM 1. Semua peserta pelatihan menyiapkan HP (semua jenis HP) tidak dibatasi merk tertentu. 2. Semua peserta pelatihan melaku kan SMS ke Nomor : 082123456500 dengan cara INFO_PUPUK_JAGUNG TUNGGAL_PHONSKA _NAMA KECAMATAN (Bojongpicung). 3. Baca balasan dari SMS yang anda kirim. 4. Bila anda berhasil maka balasan sms adalah sebagai berikut : “Rekomendasi pupuk kedelai di kecamatan Bojongpicung
Alat bantu
Kabupaten Cianjur : Tunggal (perlu diberikan Urea : 50 Kg/Ha, SP 36 : 50 Kg/Ha, KCl 50 Kg/Ha” B. Penentuan dosis pupuk menggunakan PUTK 1. Mengambil Contoh tanah kurang lebih sebanyak ½ sendok stainless dimasukan ke dalam tabung reaksi.
1
2. Tambahkan pengekstrak dan diaduk hingga tanah dan larutan menyatu homogen dengan pengaduk kaca.
2
3. Lakukan penambahan pengekstrak sesuai dengan urutannya.
3
4. Diamkan sekitar + 10 menit hingga timbul warna. Warna yang muncul pada larutan jernih dibaca/ dipadankan dengan bagan warna yang disediakan.
4
5. Status hara P, dan K tanah dikelompokan menjadi 3 kelas status yaitu Rendah, Sedang, dan Tinggi, C-organik dibuat 2 kelas, yaitu < 3 % rendah dan > 3 % sedang.
5
6. Rekomendasi pemupukan P, K, Corganik dan kebutuhan kapur ditentukan sesuai dengan bacaan status hara hasil pengujian.
6
C. Penentuan dosis pupuk menggunakan BWD 1. Memilih sampel sebanyak 10 tanaman (lebih banyak lebih baik).
1
2. Pilih daun muda yang sudah terbuka sempurna (daun ketiga dari atas).
3. Letakan daun di atas BWD, bagian daun yang dipantau di sekitar 1/3 dari ujung daun.
2
3
4. Warna daun dibandingkan dengan warna BWD, skala yang paling sesuai dengan warna daun kemudian dicatat.
2
Persiapan pupuk
Menyiapakan pupuk: 1. Pupuk Urea 2. Pupuk SP-36 3. Pupuk KCL
1
2
3
3
Pelaksanaan pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan cara: 1. Menimbang pupuk sesuai dengan rekomendasi KATAM/pengujian PUTK/BWD.
2. Pemupuk dasar dilakukan bersaamaan dengan tanaman atau 3-5 hari setelah tanam dengan cara di tugal dengan jarak antara 7-10 cm dari lubang tanam. 3. Memupuk susulan tanaman kedelai (pemupukan ke dua) umur tanaman 30 – 35 HST dengan cara ditaburkan di sekitar tanaman jagung pada jarak kurang lebih 10 cm dari tanaman.
I. EVALUASI 1. Jelaskan bagaimana menggunakan PUTS atau KATAM ?
2. Bagaimana cara memupuk tanaman jagung ? J. HASIL Dalam praktek pemupukan, apakah Saudara mengalami kesulitan ? Beri tanda ( √ ) pada gambar berikut !!!
…….
……..
…….
dapat penerapan pemupkan tanpa bimbingan dapat penerapan pemupukan dengan bimbingan belum dapat penerapan pemupukan tanaman kedelai
K. INFORMASI 1. Pemupukan tanaman jagung berdasarkan 5 T ( tepat jenis, dosis, cara, waktu, tempat) dan hati – hati menggunakan pupuk
N seperti urea
karena berlebihan penggunaan pupuk N bukan meningkatkan produksi tanaman kedelai tetapi buah kempes, biji tidak berkembang sebagai mana mestinya, karena tanaman kedelai
mempunyai bintil akar yang
dapat mengikat N dari udara. 2. Untuk menentukan dosis pupuk dapat menggunakan rekomendasi dari KATAM. Selain itu juga dapat mengukur dosis pupuk menggunakan PUTK untuk kandungan P dan K, sementara kandungan N menggunakan BWD. Pemupukan spesifik lokasi meningkatkan hasil dan menghemat penggunaan pupuk. Pupuk N diberikan 2 kali, 7-10 dan 30-35 HST, dan N susulan berdasarkan BWD untuk mendeteksi kecupukan N bagi tanaman, dilakukan pada umur 40-45 HST. Pupuk P dan K dilakukan berdasarkan
status hara tanah atau mengacu kepada PUTK. Skala pada BWD untuk dosis pupuk pada tanaman jagung dapat dilihat pada tabel berikut:
Skala <4.0 4.0 5.0
Takaran Pupuk Urea (kg/ha) Hibrida Komposit 150 50 100 25 50 0
3. Tanaman jagung termasuk komoditas pangan yang sangat respon dengan pemupukan. Gejala defisiensi tanaman akan suatu unsur dapat kelihatan pada organ vegetatif (daun) dan organ produksi (tongkol). Berikut diperlihatkan defisiensi hara tertentu pada tanaman jagung:
Kekurangan N (Nitrogen)
Gejala kekurangan nitrogen (N): Daun berwarna kuning pada ujung daun dan melebar menuju tulang daun. Warna kuning membentuk huruf V. Gepajala nampak pada daun bagian bawah
Gejala lain tanaman kekurangan nitrogen (N) yaitu tongkol kecil dan ujung tongkol tidak berbiji.
Gejala kekurangan posphor (P) : pinggir daun berwarna ungu kemerahan mulai dari ujung ke pangkal daun. Gejala nampak pada daun bagian bawa.
Gejala lain tanaman kekurangan posfor (P), kesuburan polen menurun sehingga mengganggu persarian dan pembentukan biji, pembentukan biji tidak sempurna, tongkol kecil dan sering bengkok
Kekuragan Kalium (K)
Gejala Kekurangan Kalium (K): Daun berwarna kuning, bagian pinggir biasanya
Gejala lain tanaman kekurangan kalium
berwarna coklat seperti terbakar, tulang daun tetap hijau. Gejala warna kuning membentuk huruf V terbalik. Gejala nampak pada daun bagian bawah.
(K) yaitu ujung tongkol tidak berbiji penuh, bijinya jarang dan tidak sempurna
Kekurangan S Gejala Kekurangan SUlfur (S) : Gejala kekurangan Sulfur (S): Pangkal daun berwarna kuning dan bergaris-gasir. Gejala nampak pada daun yang terletak dekat pucuk