PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
INSPEKTORAT Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 8-9 Telepon 3822263 Fax. 3813523 JAKARTA Kode Pos : 10110
KEPUTUSAN INSPEKTUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013 - 2017 INSPEKTUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
Menimbang
:
a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta telah ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013-2017; b. bahwa untuk penyelenggaraan pengawasan Pemerintahan Daerah oleh Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta perlu ditetapkan Keputusan Inspektur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tentang Rencana Strategis Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2013 - 2017.
Mengingat
:
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
1
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia; 3. Undang-Undang Nomor 17 Keuangan Negara;
Tahun 2003 tentang
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 10. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 12. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 13. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 75 Tahun 2004 tentang Pencegahan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme Melalui Optimalisasi Fungsi Pengawasan Pimpinan Unit Organisasi Satuan Kerja di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
2
MEMUTUSKAN : Menetapkan
:
KEPUTUSAN INSPEKTUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013-2017. Pasal 1 Rencana Strategis Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2013 - 2017 adalah Rencana Lima Tahunan yang menggambarkan visi, misi, tujuan, strategi, program dan kegiatan Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang akan menjadi acuan dalam melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah periode Tahun 2013 - 2017.
Pasal 2 Rencana Strategis Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2013-2017 sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 terdiri dari: BAB I
PENDAHULUAN
BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN BAB VII PENUTUP
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
3
Pasal 3 Rincian lebih lanjut Rencana Strategis Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2013 - 2017 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tercantum dalam Lampiran keputusan ini.
Pasal 4 Lampiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini. Pasal 5 Apabila terjadi kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Pasal 6 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 Juni 2013
Tembusan: 1. Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 2. Wakil Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 3. Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 4. Para Asisten Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 5. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
4
RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT PROVINSI DKI JAKARTA 2013 – 2017
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
5
DAFTAR ISI Kata Pengantar.................................................................................... Daftar Isi................................................................................................ BAB I Pendahuluan........................................................................... 1.1 Latar Belakang..................................................................... 1.2 Landasan Hukum................................................................. 1.3 Maksud dan Tujuan.............................................................. 1.4 Sistematika Penulisan........................................................... Bab II Gambaran Pelayanan SKPD.................................................... 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi............................... 2.2 Sumber Daya........................................................................ 2.3 Kinerja ................................................................................. 2.4 Tantangan dan Peluang ...................................................... Bab III Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi................. 3.1 Identifikasi Permasalahan..................................................... 3.2 Penentuan Isu-isu Strategis.................................................
Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan............ 4.1 Visi dan Misi........................................................................ 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah.............................. 4.3 Strategi dan Kebijakan......................................................... Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja.............. Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif............................. Bab VI Indikator Kinerja......................................................................
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
6
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 merupakan dokumen penting program dan komitmen Gubernur untuk masa kerja lima tahun ke depan. Berdasarkan rencana pembangunan tersebut Gubernur setiap tahunnya dan pada akhir masa jabatannya berkewajiban untuk melaksanakan dan mempertanggungjawabkannya kepada masyarakat di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Untuk mendukung komitmen Gubernur tersebut perlu dilakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Oleh karena itu, Inspektorat Provinsi DKI Jakarta sebagai Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) perlu menyusun Rencana Strategis Pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2013-2017.
Rencana
Strategis
Pengawasan
atas
penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Tahun 2013-2017 ini merupakan program dan komitmen pimpinan dan pejabat serta seluruh pegawai Inspektorat Provinsi DKI Jakarta untuk dijalankan selama periode lima tahun ke depan.
Rencana Strategis Pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah ini disusun berdasarkan tugas dan fungsi Inspektorat Provinsi DKI Jakarta.
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
7
1.2
Landasan Hukum Acuan dalam penyusunan Renstra Inspektorat Provisi DKI Jakarta yaitu : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008; 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025. 5. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; 15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
8
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Sebagaimana telah diatur beberapa kali, diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2009; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengawasan Akhir Masa Jabatan Kepala Daerah; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Penanganan Kasus Pengaduan; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Kode Etik Pengawasan; 22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota; 23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pejabat Pengawas Pemerintah di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah; 24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pola Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 26. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2008 Nomor 5); 27. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 28. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 14 tahun 2011 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran Terpadu; 29. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 2 tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017; 30. Peraturan Gubernur Nomor 102 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat.
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
9
1.3 Maksud dan Tujuan
Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Provinsi DKI Jakarta disusun berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yang mengamanatkan SKPD untuk menyusun Renstra yang berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Daerah. Dokumen Renstra SKPD adalah penjabaran RPJMD, terkait dengan program dan kegiatan SKPD dalam mendukung prioritas Gubernur. terpilih. Renstra juga merupakan satu dokumen rencana resmi daerah yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan instansi khususnya dan pembangunan daerah pada umumnya dalam jangka waktu 5 tahun kedepan sehingga SKPD dapat memanfaatkan sumber daya dan dana yang ada secara optimal untuk pencapaian.
1.4
Sistematika Penulisan Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Provinsi DKI Jakarta ini mengkomunikasikan rencana strategis Inspektorat selama periode tahun 2013 – 2017. Sistematika penyajian Renstra Inspektorat Provinsi DKI Jakarta periode tahun 2013 – 2017 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah, yaitu sebagai berikut :
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
10
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan
BAB II
TUGAS POKOK DAN FUNGSI 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 2.2 Sumber Daya 2.3 Kinerja 2.4 Tantangan dan Peluang
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan 3.2 Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi 4.2 Tujuan dan Sasaran 4.3 Strategi dan Kebijakan
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VII PENUTUP
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
11
BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT PROVINSI DKI JAKARTA
2.1
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Sesuai Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah, Inspektorat Provinsi DKI Jakarta
merupakan
unsur
pengawas
internal
penyelenggaraan
pemerintahan daerah. Berdasarkan peraturan daerah tersebut, Inspektorat Provinsi DKI Jakarta mempunyai tugas pokok yaitu Melaksanakan Pengawasan Fungsional terhadap Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah serta Usaha Daerah lainnya. Tugas pokok tersebut di atas selanjutnya dijabarkan ke dalam fungsi-fungsi yang harus dijalankan oleh Inspektorat Provinsi DKI Jakarta sebagai berikut : 1. Penyusunan, dan pelaksanaan rencana kerja dan anggaran inspektorat 2. Perumusan kebijakan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan BUMD 3. Pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah oleh perangkat daerah 4. Pengawasan pengelolaan badan usaha milik daerah 5. Pengawasan pengelolaan keuangan, kepegawaian, dan barang daerah pada perangkat daerah 6. Evaluasi laporan kinerja dan akuntabilitas perangkat daerah 7. Pemeriksaan dan pengusutan dugaan adanya penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang oleh pegawai 8. Pelaksanaan tindakan awal sebagai pengamanan dini terhadap dugaan adanya penyimpangan yang dapat merugikan daerah 9. Fasilitasi dan koordinasi pemeriksaan oleh aparat pemeriksa eksternal dan/atau internal pemerintah 10. Koordinasi tindak lanjut hasil pengawasan aparat pengawasan internal dan hasil pemeriksaan eksternal pemerintah
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
12
11. Pelayanan informasi pengawasan 12. Pelaporan hasil pengawasan kepada Gubernur 13. Pelaksanaan tugas khusus pengawasan yang diperintahkan oleh Gubernur 14. Pengelolaan dan pengamanan dokumen pengawasan 15. Koordinasi dan kerjasama dengan pihak yang berkompeten dalam rangka menunjang tugas pengawasan 16. Penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan prasarana dan sarana kerja inspektorat 17. Pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, dan ketatausahaan inspektorat, dan 18. Pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Struktur Organisasi Sebagai implementasi Perda Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 10 Tahun 2008, telah disusun Surat Keputusan Gubernur Provinsi Nomor 102 tentang Susunan dan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi DKI Jakarta, Inspektorat dipimpin oleh seorang Inspektur, yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggungjawab langsung kepada Gubernur dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah. Berikut Bagan Organisasi Inspektorat Provinsi DKI Jakarta :
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
13
Adapun tugas dan fungsi Inspektur adalah : 1. Memimpin pelaksanakan tugas dan fungsi inspektorat 2. Mengkoordinasikan tugas dan fungsi sekretariat, Inspektur Pembantu Bidang, Inspektur Pembantu Kota Administrasi/Kabupaten Kepulauan Seribu dan Kelompok Jabatan Fungsional. 3. Melaksnakan koordinasi dan kerjasama dengan SKPD, UKPD dan Instansi Pemerintah/Swasta dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi inspektorat. 4. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi inspektorat. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Inspektur dibantu oleh Sekretaris, Inspektur Pembantu Bidang dan Kota Administrasi/Kepulauan Seribu. Sekretaris berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Inspektur atas pelaksanaan tugas kesekretariatan. Demikinan juga Inspektur Pembantu Bidang dan Kota Administrasi/Kepulauan Seribu berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Inspektur serta mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut : 1) Inspekturat Pembantu Bidang Pemerintahan dan Khusus mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap terhadap penyelenggaraan urusan pemerintah daerah oleh SKPD/UKPD dan mempunyai fungsi : a. Penyusunan RKA dan DPA Inspektur Pembantu Bidang Pemerintahan dan Khusus. b. Melaksanakan DPA Inspektur Pembantu Bidang Pemerintahan dan Khusus. c. Penyiapan bahan Program Kerja Pengawasan Tahunan terhadap Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan dan Khusus. d. Pelaksanaan pengawasan terhadap terhadap Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan dan Khusus. e. Pelaporan hasil pengawasan terhadap terhadap Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan dan Khusus. f. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan terhadap terhadap Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan dan Khusus. g. Evaluasi Lakip SKPD/UKPD Inspektorat Pembantu Bidang Pemerintahan dan Khusus. h. Penyusunan bahan kebijakan pengawasan yang terkait dengan tugas dan fungsi Inspektorat Pembantu Bidang Pemerintahan dan Khusus. i. Peyiapan bahan dan penyusunan laporan inspektorat yang terkait dengan tugas dan fungsi Inspektorat Pembantu Bidang Pemerintahan dan Khusus.
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
14
j. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Pembantu Bidang Pemerintahan dan Khusus.
2) Inspektorat Pembantu Bidang Perekonomian dan BUMD mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap terhadap penyelenggaraan urusan pemerintah daerah oleh SKPD/UKPD dan mempunyai fungsi : a. Penyusunan RKA dan DPA Inspektorat Pembantu Bidang Perekonomian dan BUMD. b. Pelaksanakan DPA Inspektur Pembantu Bidang Perekonomian dan BUMD. c. Penyiapan bahan Program Kerja Pengawasan Tahunan terhadap Penyelenggaraan Pemerintah Daerah oleh SKPD/UKPD dalam bidang perekonomian, dan pengelolaan BUMD. d. Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah oleh SKPD/UKPD dalam bidang perekonomian, dan pengelolaan BUMD. e. Pelaporan hasil pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah oleh SKPD/UKPD dalam bidang perekonomian, dan pengelolaan BUMD. f. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah oleh SKPD/UKPD dalam bidang perekonomian, dan pengelolaan BUMD. g. Evaluasi Lakip SKPD/UKPD bidang perekonomian dan BUMD. h. Penyusunan bahan kebijakan teknis pengawasan yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Inspektorat Pembantu Bidang Perekonomian dan BUMD i. Penyiapan bahan dan penyusunan laporan inspektorat yang terkait dengan tugas dan fungsi Inspektorat Pembantu Bidang Perekonomian dan BUMD j. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Pembantu Bidang Perekonomian dan BUMD. 3) Inspektorat Pembantu Bidang Keuangan dan Aset mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah oleh SKPD dalam Bidang Keuangan dan Aset serta pengkajian ulang laporan keuangan pemerintah provinsi dan mempunyai fungsi : a. Penyusunan RKA dan DPA Inspektorat Pembantu Bidang Keuangan dan Aset. b. Pelaksanakan DPA Inspektorat Pembantu Bidang Keuangan dan Aset. c. Penyiapan bahan Program Kerja Pengawasan Tahunan terhadap pengelolaan Keuangan dan Aset. d. Pelaksanaan pengawasan terhadap pengelolaan Keuangan dan Aset. e. Pelaporan hasil pengawasan terhadap pengelolaan Keuangan dan Aset.
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
15
f. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan terhadap pengelolaan Keuangan dan Aset. g. Review laporan keuangan daerah. h. Evaluasi Lakip SKPD/UKPD bidang Keuangan dan Aset. i. Penyusunan bahan kebijakan pengawasan yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Inspektorat Pembantu Bidang Keuangan dan Aset. j. Penyiapan bahan dan penyusunan laporan inspektorat yang terkait dengan tugas dan fungsi Inspektorat Pembantu Bidang Keuangan dan Aset. k. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Pembantu Bidang Keuangan dan Aset.
4) Inspektorat Pembantu Bidang Pembangunan mempunyai tugas melaksanakan pengawasan fungsional terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah oleh SKPD di bidang urusan pembangunan dan lingkungan serta mempunyai fungsi : a. Penyusunan RKA dan DPA Inspektorat Pembantu Bidang Pembangunan. b. Pelaksanakan DPA Inspektorat Pembantu Bidang Pembangunan. c. Penyiapan bahan Program Kerja Pengawasan Tahunan terhadap pelaksanaan tugas pembangunan dan lingkungan. d. Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pembangunan dan lingkungan hidup. e. Pelaporan hasil pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pembangunan dan lingkungan hidup. f. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pembangunan dan lingkungan hidup. g. Evaluasi LAKIP SKPD/UKPD bidang pembangunan dan lingkungan hidup. h. Penyusunan bahan kebijakan pengawasan yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Inspektorat Pembantu Bidang Pembangunan. i. Penyiapan bahan dan penyusunan laporan inspektorat yang terkait dengan tugas dan fungsi Inspektorat Pembantu Bidang Pembangunan. j. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Pembantu Bidang Pembangunan.
5) Inspektorat Pembantu Bidang Kesejahteraan Masyarakat (Kesmas) mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah oleh SKPD/UKPD dalam bidang Kesmas dan mempunyai fungsi :
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
16
a. Penyusunan RKA dan DPA Inspektorat Pembantu Bidang Pembangunan. b. Pelaksanakan DPA Inspektorat Pembantu Bidang Kesmas. c. Penyiapan bahan Program Kerja Pengawasan Tahunan terhadap penyelengaraan Kesmas. d. Pengawasan terhadap penyelenggaraan Kesmas. e. Pelaporan hasil pengawasan terhadap penyelenggaraan Kesmas. f. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan terhadap penyelenggaraan Kesmas. g. Evaluasi LAKIP SKPD/UKPD bidang Kesmas. h. Penyusunan bahan kebijakan pengawasan yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Inspektorat Pembantu Bidang Kesmas. i. Penyiapan bahan dan penyusunan laporan inspektorat yang terkait dengan tugas dan fungsi Inspektorat Pembantu Bidang Kesmas. j. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Pembantu Bidang Kesmas.
6) Inspektorat Pembantu Kota mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah di wilayah kota, kecamatan dan kelurahan serta mempunyai fungsi : a. Penyusunan RKA dan DPA Inspektorat Pembantu Kota. b. Pelaksanakan DPA Inspektorat Pembantu Kota. c. Penyusunan program dan pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintah daerah oleh UKPD. d. Pemeriksaan dan pengusutan dugaan adaya penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang oleh pegawai. e. Pelaksanaan tindakan awal sebagai pengamanan dini terhadap dugaan adanya penyimpangan yang dapat merugikan daerah. f. Fasilitasi dan koordinasi pemeriksaan oleh aparat pengewasan eksternal dan/atau pengawasan oleh aparat pengawas internal pemerintah. g. Koordinasi tindak lanjut hasil pengawasan aparat pengawasan internal pemerintah dan hasil pemeriksaan eksternal. h. Pelayanan informasi pengawasan atas persetujuan inspektur. i. Pelaporan hasil pengawasan kepada inspektur. j. Pengelolaan dan pengamanan dokumen pengawasan. k. Koordinasi dan kerjasama dengan pihak yang berkompeten dalam rangka menunjang tugas pengawasan. l. Pemberian bimbigan, supervisi dan konsultasi urusan pemerintah daerah pada SKPD/UKPD. m. Penyediaan, penatausahaan, pengunaan, pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana kerja Inspektorat Pembantu Kota. n. Pengelolaan kepegawaian, barang, keuangan, ketatausahaan Inspektorat Pembantu Kota. o. Pelaksanaan pengaturan acara Inspektorat Pembantu Kota. p. Penyusunan bahan kebijakan pengawasan yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Inspektorat Pembantu Kota. Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
17
q. Penyiapan bahan dan penyusunan laporan inspektorat yang terkait dengan tugas dan fungsi Inspektorat Pembantu Kota. r. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Pembantu Kota.
7) Inspektorat Pembantu Kabupaten mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah di kabupaten administrasi, kecamatan dan kelurahan serta mempunyai fungsi : a. Penyusunan RKA dan DPA Inspektorat Pembantu Kabupaten. b. Pelaksanakan DPA Inspektorat Pembantu Kabupaten. c. Pengawasan penyelenggaran urusan pemerintah daerah oleh SKPD di Kabupaten, kecamatan dan kelurahan. d. Pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD/UKPD. e. Pengawasan pengelolaan keuangan, kepegawaian, barang daerah pada perangkat daerah. f. Pelaksanaan pengaturan acara Inspektorat Pembantu Kabupaten. g. Evaluasi kinerja dan akuntabilitas SKPD. h. Pemeriksaan dan pengusutan dugaan adaya penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang oleh pegawai. i. Pelaksanaan tindakan awal sebagai pengamanan dini terhadap dugaan adanya penyimpangan yang dapat merugikan daerah. j. Fasilitasi dan koordinasi pemeriksaan oleh aparat pengewasan eksternal dan/atau pengawasan oleh aparat pengawas internal pemerintah di kabupaten, kecamatan dan kelurahan. k. Koordinasi tindak lanjut hasil pengawasan aparat pengawasan internal pemerintah dan hasil pemeriksaan eksternal. l. Pelayanan informasi pengawasan atas persetujuan inspektur. m. Pelaporan hasil pengawasan kepada inspektur. n. Pengelolaan dan pengamanan dokumen pengawasan. o. Penyediaan, penatausahaan, pengunaan, pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana kerja Inspektorat. p. Perencanaan pengelolaan kepegawaian, barang, keuangan, ketatausahaan Inspektorat Pembantu Kabupaten. q. Penyusunan bahan kebijakan pengawasan yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Inspektorat Pembantu Kabupaten Adminstrasi. r. Penyiapan bahan dan penyusunan laporan inspektorat yang terkait dengan tugas dan fungsi Inspektorat Pembantu Kabupaten. s. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Pembantu Kabupaten.
2.2
Sumber Daya
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
18
Inspektorat Provinsi DKI Jakarta dalam menjalankan tugas dan fungsinya memiliki sumberdaya manusia sebanyak 313 yang terdiri dari 70 auditor dan 71 jabatan fungsional P2UPD. Sumberdaya tersebut ditempatkan dan bertugas di Inspektorat Provinsi DKI Jakarta, 5 (lima) wilayah Inspektorat Pembantu Kota dan 1 (satu) Inspektorat Pembantu Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Inspektorat Provinsi DKI Jakarta didukung dengan fasilitas perangkat keras dan lunak (hardware dan software). Perangkat keras (software) prasarana dan sarana berupa peralatan
elektronik
dan
komputer,
sedangkan
perangkat
lunak
(software) berupa Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT), Standar Audit, Standar Pemeriksaan dan Kode Etik, serta norma-norma pengawasan.
2.3 Kinerja Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Mengenai kinerja Inspektorat Provinsi DKI Jakarta dari tahun 2008 – 2012 disajikan dalam bentuk Tabel 2.1 berikut :
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
19
Tabel 2.1. Pencapaian Kinerja Inspektorat Provinsi DKI Jakarta No.
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi Inspektorat
1. Terselenggaranya kinerja Inspektorat dengan dukungan anggaran.
Target SPM
-
Target IKU
Target Indikator Lainnya
Target Renstra Inspektorat Tahun Ke -
Realisasi Capaian Tahun Ke -
Rasio Capaian pada Tahun Ke - (= Capaian/Target x 100%) Thn ke-2 Thn ke-3 Thn ke-4 Thn ke-5 (2009) (2010) (2011) (2012)
Thn ke-1 (2008)
Thn ke-2 (2009)
Thn ke-3 (2010)
Thn ke-4 (2011)
Thn ke-5 (2012)
Thn ke-1 (2008)
Thn ke-2 (2009)
Thn ke-3 (2010)
Thn ke-4 (2011)
Thn ke-5 (2012)
Thn ke-1 (2008)
70%
75%
80%
85%
90%
70%
75%
80%
90%
90%
100%
100%
100%
100%
100%
1.
Persentase SKPD yang mencapai target indikator kinerja utama (IKU) sebesar 80%
2.
Persentase Penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK-RI Tahun Anggaran berjalan dan sebelumnya
60%
65%
70%
75%
80%
60%
65%
70%
80,39
80%
100%
100%
100%
100%
100%
3.
Persentase Penyelesaian Tindak lanjut hasil pemeriksaan APIP Tahun Anggaran berjalan dan sebelumnya
70%
75%
80%
85%
90%
70%
75%
80%
85,86
90%
100%
100%
100%
100%
100%
6. Tercpitanya LAKIP SKPD yang memperoleh nilai baik.
4.
Menigkatnya opini BPK RI terhadap LKPD DKI
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
Disclaimer
WDP
WDP
WTP
WTP
Disclaimer
WDP
WDP
WTP
WTP
7. Terselesaikannya pelanggaran dan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh pegawai.
5.
Persentase kasus yang tertangani
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
2. Terciptanya pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah yang sesuai prosedur. 3. Terciptanya penyelenggaraan urusan pemerintah daerah oleh perangkat daerah. 4. Terciptanya pengawasan BUMD yang sesuai prosedur. 5. Terciptanya pengelolaan keuangan, kepegawaian, barang daerah dan perangkat daerah sesuai prosedur.
-
8. Penurunan terjadinya penyimpangan kerugian daerah. 9. Terciptanya mediasi dengan aparat pemeriksa ekstern/intern pemerintah. 10. Tersedianya tindaklanjut hasil pengawasan aparat pengawasan internal dan hasil pengawasan ekternal pemerintah. 11. Tersedianya pelayanan informasi pengawasan. 12. Tersedianya Laporan Hasil Pengawasan. 13. Tersedianya laporan hasil pengawasan tugas-tugas dari gubernur. 14. Tersedianya dokumen yang terkelola dengan baik. 15. Terciptanya koordinasi/kerjasama dengan pihak yang kompeten dalam menunjang tugas pengawasan 16. Tersedianya prasarana dan sarana kerja inspektorat. 17. Tersedianya informasi kepegawaian, keuangan, barang, dan ketetausahaan inspektorat. 18. Tersedianya pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi.
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
20
Seluruh target yang ditetapkan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta dalam penetapan kinerja setiap tahun selama 5 (tahun) pada periode tahun 2008 sampai dengan 2012 telah tercapai, dan juga telah sesuai dengan target Indikator Kinerja Utama (IKU), termasuk juga target untuk meraih laporan Keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) di tahun 2011 dapat diraih. Semua ini berkat usaha optimal yang dilaksanakan Inspektorat dalam menjalankan tugas dan fungsinya untuk mendorong, membina dan melakukan
pengawasan dan
asistensi terhadap kinerja SKPD lain di lingkungan Pemerintah Provinsi
DKI
Jakarta,
baik
melalui
pemeriksaan
reguler,
monitoring/review keuangan, pemeriksaan khusus maupun kasus, dan lai-lain. Tercapainya WTP Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tercapai karena pola pembinaan terhadap SKPD yang berkesinambungan terutama dalam mereview laporan keuangan SKPD maupun laporan keuangan Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) yang dibantu oleh BPKP sebagai tim asistensi. Perolehan WTP ini juga tidak terlepas dari upaya penyelesaian tindak lanjut penyelesaian rekomendasi/temuan BPK RI yang secara konsisten dilaksanakan. Profil layanan Inspektorat Realisasi dan rasio anggaran Inspektorat dari tahun ke tahun mengalami
fluktuasi.
Fluktuasi
anggaran
dan
realisasinya
ini
disebabkan oleh adanya perubahan komponen anggaran, keputusan legislatif (DPRD), perubahan jumlah pegawai (pegawai pensiun dan penerimaan pegawai), kebutuhan belanja langsung karena tuntutan teknologi di bidang pengawasan, komitmen pimpinan dalam rangka pemberantasan korupsi. Secara lengkap gambaran realisasi dan rasio anggran Inspektorat tertuang pada tabel 2.2 di bawah ini :
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
21
Tabel 2.2 : Uraian
No.
Thn ke-1 2008 1. Belanja Langsung
Anggaran pada Tahun ke - (Rp.) Thn ke-2 Thn ke-3 Thn ke-4 2009 2010 2011
Thn ke-5 2012
Thn ke-1 2008
Realisasi Anggaran pada Tahun ke Thn ke-2 Thn ke-3 Thn ke-4 2009 2010 2011
Rasio Antara Realisasi dan Anggaran pada Tahun ke - (%)
Thn ke-5 Thn ke-1 Thn ke-2 Thn ke-3 Thn ke-4 Thn ke-5 2012 2008 2009 2010 2011 2012
Rata - rata Pertumbuhan Anggaran Realisasi (Rp.) (Rp.)
23.241.406.170 23.786.073.724 30.820.155.800 27.400.042.500 60.635.083.871 13.749.688.313 17.866.317.202 15.544.594.451 16.443.683.716 39.595.455.109 59,16 75,11 50,44 60,01 65,30
7.478.735.540,20
5.169.153.359,20
2. Belanja Tidak Langsung 32.167.631.763 27.470.023.131 41.742.481.721 40.309.031.858 43.220.128.629 26.957.625.459 22.171.692.952 37.428.115.410 36.847.718.402 38.134.924.561 83,80 80,71 89,66 91,41 88,23
2.210.499.373,11
2.235.459.820,40
9.689.234.913,31
7.404.613.179,60
Total :
55.409.037.933 51.256.096.855 72.562.637.521 67.709.074.358 103.855.212.500 40.707.313.772 40.038.010.154 52.972.709.861 53.291.402.118 77.730.379.670 73,47 78,11 73,00 78,71 74,84
Belanja Tidak langsung pada tahun 2009 mengalami penurunan hal ini disebabkan banyak pegawai Inspektorat (Bawasda) yang memasuki usia pensiun (sebanyak 28 orang & 3 orang meninggal dunia) Pada tahun 2009 kebijakan pemerintah DKI Jakarta yang merekrut pegawai baru. Dengan adanya tambahan pegawai (baik yang baru maupun pindahan dari unit lain) tidak secara otomatis menambah jumlah alokasi maupun realisasi belanja tidak langsung (belanja gaji dan tunjangan pegawai). Hal ini karena jumlah pegawai yg masuk tidak lebih banyak dari pegawai yang masuk dan dari kepangkatan yang masuk masih rendah, sehingga nilai rupiahnya jauh dibandingkan dengan yang pensiun. (28 orang pensiun). Dari realisasi BTL (Gaji & Tunjangan) sebesar Rp26.938.456.176,pada 2007 menjadi Rp22.171.692.952 di tahun 2009 Sedangkan untuk belanja langsung mengalami peningkatan. Peningkatan
terjadi
Rp13.877.535.007
pada yang
belanja
langsung
dianggarkan
dan
(pegawai)
sebesar
realisasinya
sebesar
Rp9.551.328.100 (68,82%) untuk membayar honorarium kegiatan (pemeriksaan) yang dilakukan oleh Inspekorat terhadap SKPD-SKPD pada tahun 2009 sedangkan belanja barang jasa dan modal pada tahun 2009 yang dianggarkan sebesar Rp9.504.370.747 dan Rp404.167.970, hanya terealisasi
sebesar
Rp3.809.130.051
untuk
barang
dan
jasa,
Rp348.364.500 untuk barang modal.
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
22
Pada tahun 2009 juga diterbitkan keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta nomor 1241 tanggal 4 Agustus 2009 tentang Penetapan Standar
Biaya
Khusus
operasional
kegiatan
pengawasan
dan
pemantauan tindaklanjut hasil pengawasan Aparat pengawasan internal dan eksternal pemerintah sehingga hal tersebut juga memacu tingginya realisasi belanja langsung dibandingkan tahun sebelumnya (2008) yang hanya sebesar Rp13.749.688.313,- (naik sebesar ...%) Namun di tahun 2010 kenaikan tersebut terjadi pada Belanja langsung (barang dan jasa). Hal ini dikarenakan pembayaran honorarium biaya pengawasan masuk kedalam rekening perjalanan dinas, sehingga terjadi peningkatan yang sangat signifikan pada belanja tersebut yakni sebesar Rp21.701.141.500 yang dianggarkan, terealisasi sebesar Rp11.349.301.021,- dibanding belanja pegawai dan modal yang hanya sebesar Rp8.464.532.500 dan Rp654.481.800 yang dianggarkan, terealisasi sebesar Rp4.191.382.375 (49,51%) dan BM Rp3.911.055 (0,59%). Penyerapan pada BM hanya Rp3.911.055 hanya biaya lelang saja sedangkan pelaksanaan pelelangannya gagal, sehingga hanya mampu terserap biaya adm lelang. Pada 2011 realisasi belanja modal sebesar Rp 164.086.900 (82,04%) dari yang dianggarkan Rp200.000.000 Sedangkan
realisasi
belanja
barang
jasa
yakni
sebesar
Rp12.428.701.816 dari yang dianggarkan sebesar Rp21.793.500.000 dan penyerapan dalam barang jasa terbesar pada biaya perjalanan dinas yakni sebesar Rp11.028.398.846 atau sebesar 88,73% dari jumlah realisasi barang dan jasa. 2.4 Tantangan dan Peluang Tantangan dan peluang pengawasan yang dihadapi dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan. Berbagai
tantangan dan
permasalahan tersebut dapat dicarikan solusinya dengan tepat apabila kita mampu mengenalinya secara bijak, teliti dan seksama. Adapun tantangan dan permasalahan pengawasan yang dihadapi, yaitu:
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
23
1. Spirit dan Etos Kerja Aparat Pengawas Masih Perlu Ditingkatkan Semangat dan etos kerja aparat dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan masih perlu terus ditingkatkan. Aparat pengawas pada umumnya belum
memaksimalkan
pemanfaatan waktu yang tersedia untuk melakukan pengawasan di lapangan. 2. Sistem
Pemberian
Penghargaan
dan
Penjatuhan
Sanksi
Terhadap Aparat Pengawas Perlu Terus Ditingkatkan Secara
umum
pejabat
yang
diberi
wewenang
dan
tanggungjawab menguji jalannya sistem dan prosedur pemberian penghargaan kepada aparat yang berprestasi dan pengenaan atau penjatuhan sanksi kepada mereka yang melakukan penyimpangan dan dinyatakan bersalah belum dilaksanakan secara optimal. Kondisi demikian tidak mendorong aparat untuk bekerja secara proaktif dan kompetitif dalam mengejar tujuan dan sasaran kegiatan organisasi yang telah ditetapkan, sehingga pencapaian kinerja organisasi menjadi tidak maksimal. 3. Pelaksanaan
Pengawasan
Melekat
(Waskat)
Oleh
Para
Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah Masih Perlu Terus ditingkatkan dan Dibudayakan Pengawasan oleh atasan langsung terhadap aktivitas organisasi untuk menilai capaian kinerja dan kepatuhan/ketaatan aparat dalam menjalankan visi dan misi organisasi masih perlu dioptimalkan
dan
dibudayakan.
Pimpinan
Satuan
Kerja
Perangkat Daerah pada umumnya menganggap bahwa tugas melakukan pengawasan merupakan tugas dan urusan aparat pengawas fungsional. Untuk itu, perlu ada pemahaman dan pembudayaan bahwa pimpinan satuan kerja perangkat daerah mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan Pengawasan Melekat (Waskat). Waskat harus lebih diutamakan sedangkan pengawasan eksternal menjadi penunjang waskat.
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
24
4. Fungsi Inspektorat sebagai Quality Assurance (Penjamin Mutu) atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Fungsi Inspektorat bukan lagi sebagai watch dog tetapi sebagai pembinaan dan seiring reformasi birokrasi di segala aspek, fungsi Inspektorat mengarah kepada penjamin mutu (quality assurance).
Inspektorat
sebagai
aparat
pengawas
intern
pemerintah (APIP) harus dapat memberikan pembinaan kepada instansi pemerintah daerah dalam pelaksanaan tugasnya dan nantinya pun harus bisa menjamin pelaksanaannya sesuai dengan peraturan perundang -undangan dan hal ini bukanlah tugas yang ringan karena melibatkan dan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada di Inspektorat terutama sumber daya manusia. Oleh karena itu Inspektorat terus berupaya meningkatkan
seluruh
sumber
daya
yang
dimiliki
demi
terlaksananya fungsi quality assurance terhadap pelaksanaan tugas SKPD/UKPD sehingga terwujud suatu penyelenggaraan pemerintahan daerah yang memenuhi prinsip-prinsip good governance Program pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk mendorong terwujudnya pemerintahan daerah yang bersih dan bebas dari berbagai penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang. Sedangkan meningkatkan
strategi
percepatan
pengawasan penanganan
dilakukan kasus
KKN,
dengan
cara
meningkatkan
pengawasan reguler, meningkatkan profesionalisme aparat pengawas, meningkatkan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pengawasan serta menyempurnakan sistem dan prosedur pengawasan.
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
25
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT PROVINSI DKI JAKARTA
3.1 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Visi Gubernur Provinsi DKI Jakarta adalah Jakarta Baru, Kota Modern yang tertata rapi, menjadi tempat hunian yang layak dan manusiawi, memiliki masyarakat yang berkebudayaan, dan dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik. Dalam salah satu pointer penjelasan visi gubernur tersebut dijelaskan bahwa Provinsi DKI Jakarta merupakan kota yang dapat menyelenggarakan pemerintahan yang baik dan transparan dalam rangka menyediakan pelayanan publik yang berkualitas. Untuk menyelenggarakan dan membentuk pemerintah yang baik dan transparan ini diperlukan peran inspektorat selaku institusi pengawasan yang konsisten, intensif, berkesinambungan serta profesional dan independen. Adapun misi gubernur yang terkait dengan tugas dan fungsi Inspektorat Provinsi DKI Jakarta yaitu misi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 5 yaitu Membangun Pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik. Oleh karena Inspektorat Provinsi DKI Jakarta akan menindaklanjuti misi gubernur nomor lima tersebut. Namun, dalam mengimplementasikan misi gubernur tersebut ada beberapa kendala yang dihadapi oleh Inspektorat seperti tertuang pada tabel berikut :
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
26
TABEL 3.1 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Nomor
-
-
Misi Misi 5 Gubernur : Membangun Pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik
Permasalahan
Faktor Penghambat Penghambat Pendorong
-
Kekurangtersediaan sarana/alat pengawasan
Pemahaman terhadap entitas yang yang diawasi
-Komitmen Pimpinan SKPD (Chief Excecutive Officer)
-
Kekurangan tenaga pengawasan yang memiliki integritas dan independen
Formasi pegawai oleh BKD
Reward
-
Kekurangtersediaan pengembangan diri pengawas
Kuota Diklat yang diberikan oleh instansi pembina pengawasan terbatas.
Ketersediaan anggaran
-
Jumlah temuan/pelanggaran masih relatif tinggi.
Pemahaman aparatur terhadap regulasi yang dikeluarkan.
Inspektorat sebagai Quality Assurance dan pemberian asistensi.
-
Penyelesaian kasus
Bukti/data pendukung dalam hal validitas, akurasi dan kejelasan substansi laporan.
Program Gubernur : Reformasi Birokrasi
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
27
Inspektorat sebagai lembaga internal control yang berfungsi mengawal dan membantu pelaksanaan program Gubernur Provinsi DKI Jakarta yang berfungsi sebagai mata dan telinga gubernur dalam menjalankan kebijakan sebagai pengambilan keputusan bagi gubernur/kepala daerah. Sebagaimana diketahui bahwa misi gubernur terpilih (Bapak Joko Widodo dan Basuki Tjahya Purnama) memiliki 5 misi, inspektorat menjalankan amanat misi ke lima gubernur terpilih yakni “membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik”. Dalam kesempatan ini inspektorat mencoba menfokuskan pemeriksaan dalam bidang yang menjadi perhatian kepala daerah terpilih,
yakni pendidikan,
kesehatan, perumahan, transportasi dan pekerjaan umum. Disamping itu Inspektorat juga mengawal pengelompokan misi kepala daerah yang terdiri dari 4 pilar yakni; pilar ekonomi, sosial, lingkungan hidup dan aparatur. Pola pemeriksaan saat ini sudah mulai mengarah kepada pemeriksaan berbasis resiko (risk based audit). Hal ini akan lebih mengerucutkan/memfokuskan pemeriksaan pada tingkat kelemahan internal (SPI) yang tinggi. Selain itu inspektorat memiliki fungsi pembinaan yang juga lebih ditingkatkan seperti monitoring, asistensi dan reviu. 3.2 Identifikasi Permasalahan Masalah yang dihadapi Inspektorat Provinsi DKI Jakarta dalam melaksanakan tugas dan fungsinya diantaranya yaitu : a. Bahwa fungsi Inspektorat tidak lagi menjadi watchdog
tetapi juga
sebagai penjamin mutu (quality assurance). b. Mempertahankan Opini Badan Pemerisa Keuangan (BPK) RI atas Laporan Keuangan. c. Adanya kualitas temuan kurang memadai dan penyerapan anggaran yang belum optimal. Faktor penyebab permasalahan di atas adalah : a. Adanya
perubahan
paradigma
mendasar
dalam
pengawasan
penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan perkembangan saat ini, sebagaimana kebijakan pengawasan yang dikeluarkan oleh Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri terhadap kompleksitas dan cakupan kerja pemerintah daerah, yaitu untuk mendorong kepatuhan dan konsistensi implementasi aturan, serta meningkatkan upaya Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
28
pengendalian dan manajemen resiko. Peran APIP akan dikatakan maksimal apabila Sistem Pengendalian Internal (SPI) tersedia dengan baik, tujuan SPI dapat tercapai melalui quality assurance,
serta
efektivitas manajemen risiko melalui peran konsultasi. b. Akuntabilitas kinerja pemerintah dapat dilihat dari Opini Laporan Keuangan yang diberikan oleh auditor eksternal (BPK-RI). Semakin baik opini yang diberikan BPK-RI menandakan kinerja suatu instansi akuntabel. Selain itu predikat penilaian LAKIP sesuatu hal yang patut diperhitungkan dalam akuntabilitas kinerja, karena di dalam LAKIP tersebut juga menggambarkan potensi dan realisasi keuangan serta pencapaian output dan outcome dari setiap SKPD (Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta).
Hal
dipertanggungjawabkan
ini
merupakan kepada
suatu
masyarakat
hal
yang
(public)
harus sebagai
stakeholder. c. Taraf pengetahuan yang dimiliki oleh auditor berbeda-beda sehingga temuan yang dihasilkan merupakan temuan yang berulangkali dan dianggap sebagai rutinitas. Terkait penyerapan anggaran yang belum optimal disebabkan oleh karena penetapan APBD dan pelaksaan kegiatan yang tidak tepat waktu. Adapun menjadi fokus telaahan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta pada aspek quality assurance dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut :
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
29
TABEL 3.4 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Inspektorat Provinsi DKI Jakarta No.
-
Aspek Kajian
Inspektorat sebagai Internal Kontrol yang berfungsi menjadi Quality Assurance.
Capaian/Kondisi Kondisi Saat Ini
Standar Yang Digunakan
dalam proses pelaksanaanSistem Pengendalian Internal Pemerintah(SPIP) dan Standar Audit
Faktor Yang Mempengaruhi Internal Eksternal Pedoman Pemeriksaan/ Pedoman Operasional Pemeiksaan Reguler (POPREG).
Prosedur yang diKeluarkan oleh Kementerian
Permasalahan
1. Penyempurnaaan POPREG yang disinkronkan dengan kebijakan dari Pemerintah Pusat. 2. Peningkatan kapasitas SDM Pengawas.
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
30
Dari aspek kajian identifikasi permasalahan yang dilakukan terhadap kinerja inspektorat, terdapat perubahan paradigma dari aparat pengawas yang menjadi watch dog sekarang berfungsi menjadi quality assurance. Quality assurance berfungsi memberikan keyakinan yang memadai atas pelaksanaan tugas dan fungsi suatu kegiatan yang dilakukan. Standar yang digunakan untuk menjalankan fungsi quality assurance dalam melaksanakan tugas pengawasan/pemeriksaan adalah penerapan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) dan standar audit pemerintah maupun Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Perlu penyempurnaan Pedoman Operasional Pemeriksaan untuk menjalankan fungsi quality assurance. Disamping itu perlu menerapkan audit berbasis resiko (risk based audit).
3.3 Penentuan Isu Strategis Berdasarkan permasalahan tersebut maka isu strategis yang diangkat adalah : a. Inspektorat tidak hanya menjadi watchdog tetapi juga sebagai quality assurance dari bagi SKPD-SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dalam menjalankan fungsi inspektorat sebagai quality assurance untuk menjaga nilai IPK yang ditargetkan dalam RPJMD 2013-2017, terdapat beberapa kegiatan untuk menjaga dalam memperoleh IPK tersebut yakni berupa; 1. Pendampingan konsultatif dalam pembahasan penyusunan DPA SKPD 2. Sosialisasi/konsultatif pengawasan/pemeriksaan kepada SKPD 3. Reviu LKPD secara berkelanjutan 4. Penerapan pemeriksaan/audit berbasis resiko 5. Monitoring perencanaan sampai dengan pemanfaat barang/jasa (probity audit). b. Mempertahankan predikat Wajar Tanpa Pengecualian menjadi suatu yang harus selalu diupayakan dan berupaya untuk menghilangkan paragraf penjelas dalam opini laporan keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
31
c.
Manajemen Resiko menjadi alternatif pilihan agar prinsip-prinsip efisiensi dan ekonomis ini dapat tercapai, sehingga nantinya pengawasan/pemeriksaan pun akan mengarah pada kegiatan/APBD yang memiliki dampak resiko tinggi maupun berdampak secara langsung kepada masyarakat selaku stakeholder.
d. Percepatan penyelesaian tindak lanjut rekomendasi pengawas internal maupun eksternal. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan atau meniadakan paragraf penjelas dalam opini laporan keuangan BPK-RI e. Peningkatan predikat akuntabilitas kinerja pemerintah DKI Jakarta. Kredibilitas Pemerintah dapat dilihat dari opini laporan keuangan maupun dari penilaian yang diberikan oleh Kemenpan selaku pembina pemerintahan kinerja. Semakin tinggi nilainya, maka kepercayaan masyarakat akan semakin tingi pula terhadap pemerintahan. f.
Pengembangan kemampuan SDM dalam bidang pengawasan Isu yang ini merupakan ujung tombak dalam pengawasan, SDM yang profesional akan menghasilkan sesuatu yang berkualitas. Inspektorat menyadari akan hal itu, sehingga pengembangan SDM merupakan hal yang wajib bagi setiap aparat pengawasan. Adapun matriks tersebut dapat dilihat dalam tabel 4.1.1.
g. Penyusunan Standar Operasi Prosedur (SOP) bagi setiap masingmasing tugas.
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
32
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Berdasarkan visi dan misi Gubernur Provinsi DKI Jakarta pada RPJMD Tahun 2013 - 2017, yang menyebutkan bahwa : a. pada point penjelasannya tercantum mengenai “akan diselenggarakannya pemerintah yang baik dan transparan dalam rangka menyediakan pelayanan publik yang berkualitas”; b. pada misi nomor 5 (lima)
“membangun pemerintahan yang bersih dan
transparan serta berorientasi pada pelayanan publik”; c.
juga mengacu pada isu - isu strategis pada RPJMD 2013 – 2017 yaitu mewujudkan manajemen keuangan Provinsi DKI Jakarta menjadi lebih akuntabel, efektif, efisien dan transparan serta sesuai standar yang ditentukan;
d. serta juga isu-isu strategis yang telah yang telah diuraikan pada Bab III, maka sebagai tindak lanjut, inspektorat telah menyusun visi dan misi sebagai berikut : 4.1 Visi dan Misi Visi : ”Menjadi lembaga pengawas internal yang profesional sebagai penjamin mutu dan mitra kerja dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik”
Pemahaman terhadap visi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Inspektorat sebagai lembaga pengawasan fungsional intern hendaknya mampu menjadi mitra kerja yang independen dan akuntabel bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) / Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) dalam upaya mewujudkan Pemerintahan Daerah yang bersih dan bebas dari KKN.
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
33
2. Inspektorat dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan hendaknya didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan bermoral, sehingga mampu mendorong terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan Daerah yang bersih dan bebas dari KKN. Untuk meningkatkan
peran
serta
Inspektorat
dalam
penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah hendaknya terus dikembangkan kualitas sumber daya manusia serta aktif menyempurnakan sistem dan prosedur pengawasan. Untuk melaksanakan visi tersebut, inspektorat menyusun misi sebagai berikut : Misi : 1. Melaksanakan
pengawasan
dalam
bidang
pemerintahan
yang
berkeadilan dan merata. 2. Melaksanakan pengawasan dalam bidang Perekonomian dan BUMD yang tangguh dan handal. 3. Mempertahankan opini Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Wajar Tanpa Pengecualian. 4. Melaksanakan Pengawasan dalam bidang pembangunan berkelanjutan dengan sarana dan prasarana kota yang ramah terhadap lingkungan. 5. Melaksanakan pengawasan dalam bidang kesejahteraan masyarakat yang baik dan berkualitas. 6. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan kapasitas aparatur pengawasan. Adapun penjelasan misi di atas adalah sebagai berikut : 1. Untuk terselenggaranya pemerintahan Daerah yang bersih dan bebas dari KKN, pengawasan oleh Inspektorat hendaknya mampu mendorong para pelaku penyelenggara pemerintahan Daerah untuk meningkatkan kinerja serta mematuhi prosedur dan ketentuan yang berlaku. 2. Untuk mendapatkan hasil pengawasan yang obyektif, transparan dan akuntabel perlu diterapkan sistem pengawasan yang mengutamakan prinsip independensi dan etika moral. 3. Untuk
meningkatkan
produktivitas
hasil
pengawasan
(kinerja
pengawasan) perlu terus diupayakan pemberdayaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia pengawasan. Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
34
.
Melalui pemahaman atas visi dan misi pengawasan diharapkan bisa
dibangun komitmen pengawasan yang kuat dari seluruh komponen aparat pengawas
fungsional
Inspektorat
Provinsi
DKI
Jakarta
serta
untuk
menyamakan persepsi tentang arah dan kebijakan pengawasan. 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dalam rangka mencapai visi dan misi Inspektorat Provinsi DKI Jakarta, maka harus dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa perumusan tujuan strategis (strategic goals) organisasi. Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun. Dengan diformulasikannya tujuan strategis ini maka Inspektorat Provinsi DKI Jakarta dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi visi dan misinya dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Perumusan tujuan strategis
ini juga akan memungkinkan
Inspektorat Provinsi DKI Jakarta dapat mengukur sejauhmana organisasi dapat mencapai tujuan strategisnya, maka setiap tujuan strategis ditetapkan indikator kinerjanya (performance indicator) yang terukur. Adapun tujuan strategis dari Inspektorat Provinsi DKI Jakarta adalah sebagai berikut : 1. Terciptanya
penyelenggaraan
pengawasan
pemerintahan
yang
transparan, akuntabel dan bebas KKN serta pelaksanaan pengawasan yang independen. 2. Terwujudnya aparatur pengawas yang profesional. Sedangkan sasaran jangka menengah Inspektorat Provinsi DKI Jakarta yaitu Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada semua lapisan masyarakat
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
35
Tabel 4.1 Indikasi Rencana Program Provinsi DKI Jakarta
No
TUJUAN
1 Terciptanya penyelenggaraan pengawasan pemerintahan yang transparan, akuntabel dan bebas KKN serta pelaksanaan pengawasan yang independen 2 Terwujudnya aparatur pengawas yang profesional
SASARAN
Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada semua lapisan masyarakat
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
Peningkatan IPK Tingkat Penyelesaian Kasus Pengaduan Masyarakat Tingkat Ketrampilan/Kemahiran Aparat Pengawas Peningkatan Penilaian/Predikat Opini Kepuasan Pelayanan Masyarakat Tertib administrasi
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
KONDISI AWAL 2012
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA KONDISI PENDANAAN KINERJA AKHIR 2013 2014 2015 2016 2017 TAHUN 2017 Target Target Target Target Target
3,4
3,5
3,8
3,8
4
4,1
4,1
75,70%
78%
80%
80%
80%
85%
85%
48%
60%
70%
80%
90%
100%
100%
CC
CC
B
B
BB
A
A
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
-
Z.I
78%
79%
36
WBK WBK WBK WBK WBK (40SKPD) (1 SKPD) (1 SKPD) (1 SKPD) (2 SKPD) & WBBM 80%
81%
82%
83%
83%
Dalam lima tahun kedepan program dan target pencapaian kinerja Inspektorat sebagai janji kepada Gubernur untuk membawa ke arah Jakarta baru dan Inspektorat yang lebih berkualitas dan profesional. Pencapaian kinerja (outcome) inspektorat ditekankan pada peningkatan IPK yang nantinya akan menambah kepercayaan masyarakat baik nasional maupun dunia, (sektor bisnis maupun non bisnis) pada pemerintah DKI Jakarta. IPK ini diberikan secara rutin oleh lembaga Transparansi Internasional yang komponen penilaiannya memiliki range 0 – 100 yakni 0 mengindikasikan level korupsi yang tinggi dan 100 merupakan nilai terbaik (level korupsi rendah) atau bisa dikatakan tidak ada korupsi sama sekali. Indonesia pada tahun 2012 memperoleh level indeks 32 dibanding dengan negara-negara di ASEAN, Indonesia sangat jauh ketinggalan dengan Singapura, Brunei dan Malaysia. Sedangkan untuk tingkatan Provinsi di Indonesia, tahun 2010 DKI Jakarta berada diperingkat 38 dengan level indeks 4,43. Untuk penanganan pengaduan masyarakat kinerja (outcome) yang diukur yakni tingkat penyelesaian kasus pengaduan masyarakat yang saat ini (2012) baru mencapai
penyelesaian
75,70%.
Untuk
urusan/program
Penguatan
Akuntabilitas Kinerja, indikator (outcome) yang dijanjikan berupa Peningkatan penilaian/predikat yang diberikan oleh Kementerian PAN & RB opini laporan keuangan yang diberikan oleh BPK serta membentuk kepuasan konsumen dalam hal ini pembentukan Zona Integritas dan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) yang indikator penilaiannya terdiri dari 20 indikator yang ditetapkan oleh Kementerian PAN & RB. Disamping itu sebagai pelaksana internal control pemerintah, inspektorat berfungsi sebagai pemantau tindak lanjut hasil pemeriksaan, yang diperjelas lagi dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pemantauan TLHP BPK dan Pemeriksaan APIP. Hal ini Inspektorat memiliki kinerja outcome berupa tertib administrasi penyelesaian TLHP baik internal maupun eksternal.
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
37
Target Sasaran Tahunan MISI GUBERNUR
No. 5
Membangun Pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik
PROGRAM KERJA GUBERNUR
ISU STRATEGIS
PROGRAM PRIORITAS
IMPLEMENTASI PENANGANAN
SASARAN
TARGET SASARAN 2013
2014
2015
2016
2017
30
40
50
60
70
Bidang Reformasi Birokrasi
Melaksanakan reformasi a. birokrasi agar pemerintahan berjalan bersih, transparan, dan profesional
Inspektorat sebagai quality assurance dari bagi SKPDSKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Contoh: (Bedah DPA SKPD)
Program Peningkatan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Pendampingan Konsultatif penyusunan DPA SKPD
Pelaksanaan Rencana yang ada di DPA SKPD menjadi lebih optimal
SKPD
Sosialisasi/Konsultatif Pengawasan/pemeriksaan Reviu LKPD secara berkelanjutan
Pelaksana pada SKPD
SKPD
Predikat Opini WTP
Pem Prov
SKPD yang memberi dampak nyata ke masyarakat
SKPD
SKPD
Mempublikasikan melalui website: (a) program yang sedang dikerjakan berikut anggaran yang digunakan; (b) kemajuan proyek yang dikerjakan di tiap wilayah, dan (c) sistem pelayanan di kantorkantor pelayanan administrasi untuk masyarakat
c.
Penerapan Manajemen Audit Berbasis Resiko
Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu
Kegiatan-kegiatan memiliki resiko tinggi mempunyai pengaruh masyarakat
Mengefektifkan implementasi Undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan menjadikan Kantor-kantor Pemprov DKI Jakarta sebagai kantor percontohan dalam implementasi Undang-undang tersebut;
d.
Penerapan audit terhadap barang dan jasa maupun halhal lain yang memiliki sifat menyentuh dan mempunyai pengaruh kepada masyarakat besar dilakukan suatu audit yang dikenal dengan “Probity Audit”
PBJ
Monitoring/Asistensi dari Perencanaan sampai dengan kebermanfaatan barang/jasa tsb
Barang/Jasa
Mempercepat dan memperpendek waktu pengurusan izin, waktu pengurusan izin paling lama hanya enam hari kerja.
e.
Percepatan penyelesaian tindak lanjut rekomendasi pengawas internal maupun eksternal
Penghilangan catatan dalam opini yang diberikan oleh eksternal
Rekonsiliasi rekomendasi
Temuan Internal Eksternal
f.
Akuntabilitas kinerja pemerintah DKI Jakarta
Peningkatan predikat kinerja (LAKIP) Pemprov DKI Jakarta
Evaluasi LAKIP SKPD
SKPD
g.
Penerapan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) di Pemerintah DKI Jakarta (Provinsi dan Kota Administrasi/Kabupaten)
Penerapan 20 Indikator WBK
Pilot Project SKPD yang akan dijadikan WBK
SKPD memberikan pelayanan masyarakat
j.
mengefisienkan fungsi pemeriksaan diupayakan melalui pemeriksaan e-audit yang berbasis teknologi informasi
Pembelian membangun audit
k.
Pengembangan Kemampuan SDM bidang pengawasan
Pengiriman SDM Pengawasan ke Diklat, seminar, Bimtek dll.
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
dalam
dan aplikasi
yang dan ke
penyelesaian
dan
SKPD
SKPD
yang
10 SKPD
kepada
Pemberian hak akses untuk mengambil data transaksi yang ada di SKPD
Efektifitas dan efisiensi (Paperless)
Lap Keu, Lap Kinerja
Diklat Pembentukan Fungsional dan Diklat
SDM Pengawasan
303 orang
Jabatan
38
60
4.3 Strategi dan Kebijakan
Pada 5 (lima) tahun mendatang, Inspektorat DKI Jakarta akan mengawal Kebijakan dan Program Gubernur yang akan diimplementasikan dalam strategi dan kebijakan Inspektorat sebagaimana terlihat pada tabel berikut
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
:
39
Tabel 4.2. Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Visi
Menjadi lembaga pengawas internal yang profesional sebagai penjamin mutu dan mitra kerja dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik”
Misi 1.
Melaksanakan pengawasan dalam bidang pemerintahan yang berkeadilan dan merata.
Tujuan Terwujudnya pengawasan bidang pemerintahan
Sasaran -
Meningkatnya efektifitas pengewasan bidang pemerintahan.
Strategi 1 Strategi Peningkatan Pengawasan Reguler
1.
Penyusunan PKPT.
2 Menyusun Langkah Kerja (LK) dan Daftar Materi Pengawasan (DMP) berdasarkan skala prioritas pengawasan
2.
Penyusunan POPREG.
3.
Misi 2.
Sasaran
Tujuan Terwujudnya pengawasan dalam bidang keuangan dan aset.
Penyusunan SOP Pengaduan Masyarakat.
-
Meningkatnya efektifitas pengawasan bidang Perekonomian dan BUMD
Strategi
Kebijakan
1 Strategi Peningkatan Pengawasan Reguler
1.
Penyusunan PKPT.
2 Menyusun Langkah Kerja (LK) dan Daftar Materi Pengawasan (DMP) berdasarkan skala prioritas pengawasan
2.
Penyusunan POPREG.
3.
Misi 3.
Penelaahan kasus pengaduan masyarakat
Melaksanakan pengawasan dalam bidang Perekonomian dan BUMD yang tangguh dan handal.
Tujuan Terwujudnya pengawasan dalam bidang Perekonomian dan BUMD.
Kebijakan
Pengawasan terhadap penyertaan modal pemerintah dan bagi hasil laba BUMD.
Monitoring penyertaan modal pemerintah dan bagi hasil laba BUMD.
Mempertahankan opini Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Wajar Tanpa Pengecualian yang tangguh dan handal. Sasaran Meningkatnya efektifitas pengawasan bidang keuangan dan aset.
Strategi 1 Strategi Peningkatan Pengawasan Reguler
1.
Penyusunan PKPT.
2 Menyusun Langkah Kerja (LK) dan Daftar Materi Pengawasan (DMP) berdasarkan skala prioritas pengawasan
2.
Penyusunan POPREG.
3.
Pelaksanaan Review terhadap LKPD SKPD/UKPD semesteran dan tahunan.
3.
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
Kebijakan
Pelaksanaan Review terhadap LKPD SKPD/UKPD.
40
Tabel 4.2. Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Visi
Menjadi lembaga pengawas internal yang profesional sebagai penjamin mutu dan mitra kerja dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik”
Misi 4.
Melaksanakan pengawasan dalam bidang pembangunan berkelanjutan dengan sarana dan prasarana kota yang ramah terhadap lingkungan.
Tujuan Terwujudnya pengawasan dalam bidang pembangunan.
Sasaran Meningkatnya efektifitas pengawasan dalam bidang pembangunan.
Strategi 1 Strategi Peningkatan Pengawasan Reguler
1.
Penyusunan PKPT.
2 Menyusun Langkah Kerja (LK) dan Daftar Materi Pengawasan (DMP) berdasarkan skala prioritas pengawasan
2.
Penyusunan POPREG.
3.
Probity audit terhadap pengadaan barang dan jasa.
3.
Misi 5.
Tujuan Terwujudnya pengawasan dalam bidang Kesejahteraan Masyarakat.
Penerapan e-tender.
Melaksanakan pengawasan dalam bidang Kesejahteraan Masyarakat yang baik dan berkualitas. Sasaran Meningkatnya efektifitas dalam bidang Kesejahteraan Masyarakat.
Strategi
Kebijakan
1 Strategi Peningkatan Pengawasan Reguler
1.
Penyusunan PKPT.
2 Menyusun Langkah Kerja (LK) dan Daftar Materi Pengawasan (DMP) berdasarkan skala prioritas pengawasan
2.
Penyusunan POPREG.
3.
Probity audit terhadap pengadaan barang dan jasa.
3.
Misi 6.
Kebijakan
Penerapan e-tender.
Melaksanakan pembinaan dan pengembangan kapasitas aparatur pengawasan.
Tujuan
Sasaran
Terbentuknya auditor yang profesional
Seluruh auditor memiliki sertifikat yang diperlukan dalam rangka pemeriksaan
Terwujudnya Laporan Kinerja yang akuntabel.
Predikat LAKIP memperoleh peringkat AA
Terwujudnya penyelesaian rekomendasi hasil pemeriksaan.
Laporan Hasil Pemeriksaan internal dan eksternal.
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
Strategi
Kebijakan
Pengembangan SDM
Pengiriman Diklat Jabatan Fungsional Auditor/P2UPD.
Evaluasi
Pembinaan LAKIP SKPD.
laporan kinerja dan akuntabilitas perangkat daerah Intensifikasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
Rekonsiliasi hasil Tindak Lanjut dengan APIP dan eksternal.
41
Kebijakan pengawasan diarahkan untuk merealisasi visi, misi dan tugas dan fungsi pengawasan, sedangkan strategi pengawasan diperlukan untuk merealisasikan kebijakan pengawasan. Adapun strategi yang akan dilaksanakan Inspektorat yaitu : 1. Strategi Intensitas Pengawasan Reguler Strategi dilakukan untuk meningkatkan skala/indeks persepsi korupsi dalam segala hal khususnya pelayanan publik, mengingat IPK DKI Jakarta Pada 2010 menempati posisi
38 dari 50 kota/daerah yang
disurvey oleh Transparency Internasional Indonesia dalam websitenya www.ipkindonesia.org dengan jumlah responden 9237 dengan nilai 4,43 (http://www.ipkindonesia.org/report/2010/11/09/mengukur-tingkatkorupsi-kota-kota-di-indonesia-denpasar-dipersepsikan-bersihpekanbaru-dan-cirebon-bermasalah di akses 6 Mei 2013 jam 09.35). Skala 0 merupakan dipersepsikan sangat korup, sedangkan 10 dipersepsikan sangat bersih. Pada 2012 skala penilaian persepsi ini berubah dari skala 0-10 menjadi 0-100 dan ditambahkan dengan beberapa indikator penilaian. DKI Jakarta sebagai ibukota negara seharusnya menjadi patokduga (benchmark) bagi daerah-daerah lain di Indonesia. 2. Strategi Pengawasan/pemeriksaan berbasis resiko (risk based audit) Peningkatan APBD setiap tahunnya membuat harus ada strategi untuk mengawasi/memeriksa pelaksanaan APBD secara intens, namun keterbatasan
sumber
daya
dan
waktu
membuat
pengawasan/pemeriksaan harus memperhatikan hal tersebut, sehingga harus
dipilah
kegiatan-kegiatan
yang
memiliki
tingkat
resiko
penyimpangannya besar dan sangat mempengaruhi keputusan pimpinan dan
mempengaruhi
kepentingan
maupun
kesejahteraan
bagi
masyarakat.
3. Strategi Intensitas Monitoring Pelaksanaan APBD Penetapan APBD yang tidak tepat waktu menjadi salah satu alasan bagi pelaksana (SKPD) untuk tidak menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan terkesan mengakhirkan pekerjaan pada saat APBD akan berakhir. Hal Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
42
ini akan berdampak pada laju pertumbuhan ekonomi juga akan terjadi pengambilan/pencairan APBD secara rush. Monitoring pelaksanaan APBD
akan mengawal ataupun menguide para pelaksana (SKPD)
dalam penyelesaian pekerjaan secara tepat waktu dan tepat guna. Monitoring ini juga untuk meminimalisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) pada akhir tahun. 4. Intensitas
Sosialisasi/konsultatif
pengawasan/pemeriksaan
kepada
SKPD Fungsi Inspektorat sebagai quality assurance mempunyai tugas membina SKPD dalam pelaksanaan APBD. Pensosialisasian kebijakan maupun teknis pelaksanaan pemeriksaan diharapkan dapat memfilter kesalahan berulang yang terjadi pada SKPD. 5. Intensitas
Penyelesaian
Penanganan
Pengaduan
Masyarakat
(Kasus/Khusus) Kesadaran masyarakat akan keberadaan pemerintah daerah, khususnya dalam hal pelayanan masyarakat, membuat mereka lebih kritis menyikapi pelaksanaan tugas dan pekerjaan para abdi negara. Tingkat pengaduan pelayanan, penyelahgunaan wewenang yang masuk ke inspektorat saat ini cukup beragam dan tinggi. Masyarakat sebagai stakeholder
menginginkan
suatu
respon
maupun
penyelesaian
penanganan aduan pelayanan yang cepat, sehingga inspektorat dituntut untuk merespon maupun menanggapi dan menyelesaikan penanganan pengaduan masyarakat secara cepat dan tepat dengan sumber daya yang tersedia. 5. Intensitas penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan Perolehan opini Wajar Tanpa Pengecualian di tahun 2012 dalam laporan keuangan yang diaudit oleh BPK-RI, memerlukan upaya (effort) yang tinggi, juga memerlukan waktu yang tidak pendek. Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan juga salah satu faktor yang menyebabkan DKI Jakarta memperoleh opini WTP pada tahun 2012. TLHP yang belum selesai juga menjadi strategi inspektorat dalam mempertahankan opini WTP tersebut,
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
43
6. Intensitas
penyelesaian/pelaksanaan
kesesuaian
akuntabilitas
pemerintah Penilaian/perolehan predikat kinerja instansi pemerintah juga merupakan sesuatu yang vital, karena hal tersebut dapat meningkatkan prestisi DKI Jakarta di nasional, juga menambah kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah daerah. Sangatlah timpang bila opini laporan keuangan baik, namun predikat akuntabilitas kinerjanya buruk, sehingga hal ini juga menjadi perhatian bagi inspektorat dalam meningkatkan predikat akuntabilitas kinerja pemerintah DKI Jakarta. 7. Intensitas Monitoring Penerapan Zona Integritas untuk mencapai Wilayah Bebas Korupsi (WBK) pada pelayanan publik Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah maka Inspektorat sebagai
Aparat
Pengawas
Intern
Pemerintah
berkewajiban
melaksanakan Permenpan ini dengan melalui upaya monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan pembangunan/pembentukan zona integritas pada SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 8.
Pengiriman
Personil
pengawasan
ke
Institusi
pengembangan
kemampuan dalam pengawasan Peran pengawasan yang baik tidak terlepas dari kemapuan aparatur pengawasan yang up to date dalam mengembangkan pengetahun dan metode pengawasan. Pengembangan wawasan aparat pengawasan merupakan sesuatu yang mutlak yang harus dilakukan agar aparat pengawasan selalu selangkah di depan (one step ahead) dibanding dengan
aparat yang diperiksa (auditee). Pengembangan wawasan
pengetahuan juga merupakan konsekwensi dari Inspektorat selaku APIP yang diharapkan menjadi quality asurance bagi SKPD yang di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
44
Untuk mengimplementasikan visi, misi serta tugas pokok dan fungsi Inspektorat Provinsi DKI Jakarta, perlu dirumuskan arah kebijakan pengawasan sebagai berikut: 1. Kebijakan Publik a. Meningkatkan pengawasan reguler terhadap kegiatan pelayanan masyarakat, pengelolaan dan pemanfaatan keuangan dan aset daerah, pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia serta pengelolaan pendapatan Daerah; b. Meningkatkan percepatan penanganan kasus KKN
berdasarkan
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004; c. Meningkatkan kualitas aparat pengawas melalui berbagai pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan; d. Meningkatkan
pemenuhan
kebutuhan
sarana
dan
prasarana
pengawasan; e. Menerapkan sistem dan prosedur pengawasan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; f. Memberikan asistensi dan konsultansi pengawasan kepada satuan kerja perangkat daerah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi organisasi. 2. Kebijakan Teknis a. Menyusun program kerja pengawasan tahunan berdasarkan skala prioritas pengawasan; b. Melakukan
pengawasan
reguler
berdasarkan
program
kerja
pengawasan tahunan; c. Melakukan pengawasan dan
penanganan kasus KKN dengan
memprioritaskan sumber pengaduan masyarakat; d. Memantau penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan oleh pimpinan satuan kerja perangkat daerah; e. Memberikan konsultansi/asistensi pengawasan kepada satuan kerja perangkat daerah. 3. Kebijakan Pengadaan dan Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Pengawasan
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
45
a. Mengadakan sarana dan prasarana pengawasan berdasarkan kebutuhan organisasi; b. Memanfaatkan sarana dan prasarana pengawasan secara efisien dan efektif. 4. Kebijakan Pembinaan Sumber Daya Manusia a. Mengembangkan sumber daya manusia pengawasan; b. Menciptakan kesejahteraan sumber daya manusia pengawasan; c. Menerapkan penilaian kinerja sumber daya manusia pengawasan; d. Menerapkan sistem pemberian penghargaan dan pengenaan sanksi (reward and punishment).
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
46
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA INDIKATOR KINERJA Adapun rencana program dan kegiatan serta indikator kinerja Insektorat selama periode PJMD Tahun 2013 – 2017 secara rinci tertuang dalam tabel 5.1 berikut :
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Data Capaian Program (outcome) pada Tahun dan kegiatan Awal (output) Perencanaan
Peningkatan Program Peningkatan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah IPK - Pelaksanaan Pengawasan Reguler LHP Pengawasan Tutup Buku Tahun 2011 pada 5 Perusahaan - Daerah dan 1 Badan Pengelola THR. Lokasari di Provinsi LHP DKI Jakarta Pengawasan atas Pengelolaan Aset pada Dinas LHP Perhubungan Provinsi DKI Jakarta - Pengawasan atas Pengelolaan Aset Penerangan Jalan pada Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi DKI Jakarta Pengawasan Pemanfaatan Air Bawah Tanah di Wilayah Jakarta timur Pengawasan Pengelolaan Rumah Susun di Wilayah Jakarta Utara - Pengawasan atas Hasil Pengadaan Barang dan Jasa
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
3.4
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2013 Target
2014 Rp
3.5
Target
2015 Rp
Target
3.8
2016 Rp
Target
3.8
2017 Rp
Target
4
Rp
4.1
5,982,870,389
10,000,000,000
11,000,000,000
12,100,000,000
13,310,000,000
110,745,000
200,000,000
220,000,000
242,000,000
266,200,000
500,000,000
-
-
-
-
LHP
400,000,000
-
-
-
-
LHP
201,890,000
-
-
-
-
LHP
201,890,000
-
-
-
-
LHP
600,000,000
-
-
-
-
47
Kondisi Kinerja pada akhir
Unit Kerja Penanggung jawab
4.1
Bid Pemsus
& BUMD
Lokasi
Program dan Kegiatan
Program Penanganan Pengaduan Masyarakat (Kasus/Khusus)
Indikator Kinerja Data Capaian Program (outcome) pada Tahun dan kegiatan Awal (output) Perencanaan Tingkat Penyelesaian Kasus Pengaduan Masyarakat
Pemeriksaan Khusus yang bersifat tematik dan tugas- tugas penting lainnya yang diperintahkan pimpinan dan pelaporannya serta Pemeriksaan Akhir Jabatan, Pemtak, Monitoring dan Pelaporannya -
75.70%
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2013 Target
LHP
-
SKPD Pelayanan Masyarakat (LHP) Pemeriksaan Khusus Pelayanan Publik di Seluruh SKPD - Pelaksanaan Inspeksi Mendadak Laporan Jumlah Sidak
Pengawasan Kas Akhir Tahun Anggaran 2013 SKPD / UKPD Penyusunan Laporan Pengawasan Kas Akhir Tahun Anggaran 2012 SKPD / UKPD Pengawasan Atas Penyerapan Anggaran SKPD/UKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2013 Penyusunan LAKIP Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 - Pengawasan atas penerapan Kawasan Bebas Korupsi Evaluasi LAKIP SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Pra Evaluasi LAKIP Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 -
Evaluasi, Sinkronisasi dan Konsolidasi PKPT, RKA, kepegawaian, Keuangan dan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
Opini
WTP
Rp
78%
Penanganan Kasus Pengaduan dan Penyalahgunaan Jumlah Pengaduan Wewenang di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Masyarakat (LHP) dan Pelimpahan dari Pemerintah atau Lembaga lainnya
Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Semester I Tahun 2013
2014 Target
2015 Rp
Target
80%
2016 Rp
Target
80%
2017 Rp
Target
80%
Rp
85%
3,313,750,000
7,500,000,000
8,250,000,000
9,075,000,000
9,982,500,000
3,000,000,000
5,000,000,000
5,500,000,000
6,050,000,000
6,655,000,000
309,480,000
-
-
-
-
300,000,000
-
-
-
-
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
Laporan
500,000,000
1,000,000,000
1,100,000,000
1,210,000,000
1,331,000,000
Laporan
500,000,000
1,000,000,000
1,100,000,000
1,210,000,000
1,331,000,000
LHP
150,000,000
250,000,000
275,000,000
302,500,000
332,750,000
LHP
200,000,000
250,000,000
275,000,000
302,500,000
332,750,000
LHP
500,000,000
-
-
-
-
Laporan
150,000,000
200,000,000
220,000,000
242,000,000
266,200,000
LHP
500,000,000
500,000,000
550,000,000
605,000,000
665,500,000
Laporan
750,000,000
1,500,000,000
1,650,000,000
1,815,000,000
1,996,500,000
Laporan
70,000,000
200,000,000
220,000,000
242,000,000
266,200,000
PKPT
300,000,000
750,000,000
825,000,000
907,500,000
998,250,000
48
Kondisi Kinerja pada akhir
Unit Kerja Penanggung jawab
85%
Bid Pemsus
WTP
Bid Keuangan
Lokasi
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Data Capaian Program (outcome) pada Tahun 2013 dan kegiatan Awal (output) Perencanaan Target Rp
Program Percepatan Penyelesaian Tindaklanjut hasil pengawasan/pemeriksaan Tertib administrasi
-
-
Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Penanganan/Pemeriksaan Kasus yang ditangani Inspektorat Provinsi dan Inspektorat Pembantu Kota/Kabupaten Tahun 2012 dan tahun sebelumnya Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) BPKRI Tahun 2011 dan tahun sebelumnya Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) APIP Tahun 2011 dan Tahun Sebelumnya Pra Pemuktahiran Data TLHP APIP Konsolidasi Pengawasan Regional dan Pemuktahiran Data TLHP APIP
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
78%
85%
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2014 Target
2015 Rp
85%
Target
2016 Rp
90%
Target
2017 Rp
90%
Target
Rp
95%
95%
Laporan
250,000,000
750,000,000
825,000,000
907,500,000
998,250,000
Laporan
350,000,000
750,000,000
825,000,000
907,500,000
998,250,000
Laporan
600,000,000
750,000,000
825,000,000
907,500,000
998,250,000
Laporan
142,220,000
250,000,000
275,000,000
302,500,000
332,750,000
Laporan
112,200,000
250,000,000
275,000,000
302,500,000
332,750,000
49
Kondisi Unit Kerja Kinerja Penanggung jawab pada akhir
Sekretariat /
Lokasi
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Data Capaian Program (outcome) pada Tahun dan kegiatan Awal (output) Perencanaan
Tingkat Ketrampilan/Kemahi Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan ran Aparat Pengawas Pengembangan Sumber Daya Manusia Inspektorat Jml Pegawai Provinsi DKI Jakarta Koordinasi, sinkronisasi dan evaluasi Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Provinsi DKI Jakarta
48%
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2013 Target
2014 Rp
60%
Target
2015 Rp
Target
70%
237,500,000
2016 Rp
Target
80%
2017 Rp
Target
90%
500,000,000
550,000,000
Rp
100%
605,000,000
665,500,000
50,000,000
-
-
-
-
Penyediaan Alat Perlengkapan dan Peralatan Kantor Penyediaan Alat Tulis Kantor Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Penyediaan Cetakan Umum dan Cetakan khusus Inspektorat Provinsi DKI Jakarta
200,000,000
300,000,000
330,000,000
363,000,000
399,300,000
150,000,000
300,000,000
330,000,000
363,000,000
399,300,000
50,000,000
100,000,000
110,000,000
121,000,000
133,100,000
Penggandaan dan Penjilidan Pemeliharaan Komputer CPU, Laptop, Printer dan Monitor Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Pemeliharaan KDO Roda 4 dan 2 Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Pemeliharaan mesin tik manual / elektronik, rotary file, infocus dan mesin fotocopy Pemeliharaan Operasional Mesin Absensi Handkey dan Monitor Penyediaan Barang Pakai Habis Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air, Listrik dan Internet Penyediaan Konsumsi Pembinaan Mental Spiritual bagi Pegawai Inspektorat Provinsi DKI Jakarta
150,000,000
200,000,000
220,000,000
242,000,000
266,200,000
50,000,000
100,000,000
110,000,000
121,000,000
133,100,000
220,000,000
300,000,000
330,000,000
363,000,000
399,300,000
10,000,000
25,000,000
27,500,000
30,250,000
33,275,000
10,000,000
25,000,000
27,500,000
30,250,000
33,275,000
16,000,000
25,000,000
27,500,000
30,250,000
33,275,000
85,000,000
100,000,000
110,000,000
121,000,000
133,100,000
325,000,000
450,000,000
495,000,000
544,500,000
598,950,000
28,000,000
30,000,000
33,000,000
36,300,000
39,930,000
12,000,000
12,000,000
13,200,000
14,520,000
15,972,000
468,000,000
600,000,000
660,000,000
726,000,000
798,600,000
435,000,000
600,000,000
660,000,000
726,000,000
798,600,000
200,000,000
500,000,000
550,000,000
605,000,000
665,500,000
500,000,000
1,000,000,000
1,200,000,000
1,440,000,000
1,728,000,000
50,000,000 15,000,000 40,000,000
100,000,000 15,000,000 -
110,000,000 18,000,000 -
121,000,000 21,600,000 -
133,100,000 25,920,000 -
350,000,000
-
-
-
-
250,000,000 10,500,000
12,000,000
13,200,000
14,520,000
15,972,000
100,000,000
125,000,000
137,500,000
151,250,000
166,375,000
30,000,000
50,000,000
55,000,000
60,500,000
66,550,000
Penyediaan Bahan Bacaan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Pendidikan dan Pelatihan Sertifikasi Jabatan Fungsional Pendidikan dan Pelatihan Pembekalan Jabatan Fungsional P2UPD Peningkatan Tugas-tugas Koordinasi Pengawasan Pengadaan/Pengiriman Bimtek/Kursus/Pendidikan/Pelatihan/Sosialisasi/ Seminar Pengadaan Sarana Penunjang Pengawasan Penyediaan Buku / Bahan Perpustakaan Penyediaan Media Informasi Digital Pembangunan Sistem Informasi di Lingkungan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Penyediaan Kendaraan Dinas Operasional Roda 2 Penghapusan Barang Inventaris Penilaian dan Evaluasi Angka Kredit Jabatan Fungsional Penyediaan mesin absensi (handkey)
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
50
Kondisi Kinerja pada akhir
Unit Kerja Penanggung jawab
100%
Sekretariat /
Lokasi
BAB VI INDIKATOR KINERJA
Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD, serta Visi dan Misi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Inspektorat Provinsi DKI Jakarta telah menyusun Indikator Kinerja Utama (IKU) yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Inspektorat Provinsi DKI Jakarta dalam lima tahun (Tahun 2013 – 2017) mendatang dengan mengoptimalkan semua sumberdaya yang ada, seperti tertuang dalam dalam tabel 6.1 berikut ini : Tabel 6.1 Indikator Kinerja Sasaran SKPD
No
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI AWAL 2012
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN 2013 2014 2015 2016 2017 Target Target Target Target Target
KONDISI KINERJA AKHIR TAHUN 2017
1 Peningkatan IPK 2 3 4
Tingkat Penyelesaian Kasus Pengaduan Masyarakat Tingkat Ketrampilan/Kemahiran Aparat Pengawas Peningkatan Penilaian/Predikat Opini Kepuasan Pelayanan Masyarakat
5
Tertib administrasi
3,4
3,5
3,8
3,8
4
4,1
4,1
75,70%
78%
80%
80%
80%
85%
85%
48%
60%
70%
80%
90%
100%
100%
CC
CC
B
B
BB
A
A
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
-
Z.I
WBK (1 SKPD)
WBK (1 SKPD)
WBK (1 SKPD)
WBK (2 SKPD)
WBK (2 SKPD) & WBBM
78%
79%
80%
81%
82%
83%
83%
Untuk mencapai indikator kinerja program (outcome) pada tabel di atas, diperlukan adanya suatu intermediate outcome berupa output yang akan memberikan jembatan sebagai media untuk memperoleh hasil akhir yang diharapkan pada tahun 2017 nanti. Adapun intermediate outcome ini berupa kegiatan-kegiatan yang diukur dalam hasil output yang tercantum dalam tabel 6.2 berikut ini;
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
51
Tabel 6.2 Intermediate Outcome Inspektorat Provinsi DKI Jakarta
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
JENIS KEGIATAN YANG MENDUKUNG
Peningkatan IPK
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA KONDISI PENDANAAN KINERJA AKHIR 2013 2014 2015 2016 2017 TAHUN 2017 Target Target Target Target Target 3,5
3,8
3,8
4
4,1
4,1
Pengawasan Reguler
60
60
60
60
60
60 SKPD
Audit Berbasis Resiko
5
5
5
10
10
10 SKPD/Item
Monitoring perencanaan sampai dengan pemanfaatan barang/jasa (probity audit )
10
10
15
15
20
20 SKPD
78%
80%
80%
80%
85%
85%
60%
70%
80%
90%
100%
100%
60
50
40
40
40
230
70
30
20
20
20
130
Pengiriman Pembentukan Profesi
0
5
5
5
5
20
Seminar Diklat Subtantif Sosialisasi/konsultatif pengawasan/pemeriksaan kepada SKPD (SPIP, Asersi, SPJ, Pemanfaatan Aset, Unit Cost BLU, PP 71 Th 2010, Resiko Kegiatan/APBD, dll)
80 90
100 110
100 120
100 130
100 130
10
15
25
30
40
40
CC
B
B
BB
A
A
Penyusunan LAKIP Gubernur
1
1
1
1
1
1
Evaluasi LAKIP SKPD
48
48
48
48
48
48 SKPD
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
1
1
1
1
1
1 SKPKD
Tingkat Penyelesaian Kasus Pengaduan Masyarakat Tingkat Ketrampilan/Kemahiran Aparat Pengawas Pengiriman diklat Jabatan Fungsional Auditor Pengiriman Diklat Pungsional P2UPD
Peningkatan Penilaian/Predikat
Opini Review Lap Keuangan Prov Sem I & II Kepuasan Pelayanan Masyarakat
Z.I
WBK WBK WBK WBK WBK (2SKPD) & (1 SKPD) (1 SKPD) (1 SKPD) (2 SKPD) WBBM
Monitoring Pelayanan Publik
5
5
5
5
5
5 SKPD
Monitoring Penerapan 20 Indikator WBK
1
1
1
1
2
2 SKPD
79%
80%
81%
82%
83%
83%
TLHP APIP, Itjen
60%
70%
70%
75%
75%
TLHP Inspektorat Prov, Kota/Kab
80%
80%
80%
85%
90%
TLHP BPK-RI
70%
75%
75%
80%
90%
Tertib administrasi
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
52
BAB VII PENUTUP
Keberhasilan
pelaksanaan Pengawasan pada Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta merupakan tugas pokok dan fungsi utama (core business) dari Inspektorat Provinsi DKI Jakarta. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari organisasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Rencana
Strategis
Inspektorat
Provinsi
DKI
Jakarta
mengacu
sepenuhnya kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi DKI Jakarta. Keselarasan keduanya senantiasa harus dijaga secara dinamis dan dimanfaatkan didalam perencanaan pengawasan dan perencanaan anggaran Pengawasan. Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta diharapkan dikomunikasikan kepada seluruh jajaran aparat di Inspektorat Provinsi DKI Jakarta. Dengan adanya Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 diharapkan semuanya mengacu kepada Renstra yang telah disepakati bersama dan telah ditetapkan. Pada awal tahun, Renstra ini dijabarkan lebih lanjut dalam suatu rencana kinerja (performance plan) yakni pada setiap tahun (periode pelaksanaan kegiatan), kegiatan-kegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam setiap program bagi pencapaian sasaran strategis akan dibuatkan perencanaan tahunannya yang dituangkan dalam dokumen rencana kinerja tahunan dan pada akhir tahun pencapaian kinerja dilaporkan pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Provinsi DKI Jakarta. Demikian rencana strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta selama kurun waktu 2013 – 2017 ini diharapkan menjadi pedoman lebih lanjut bagi seluruh aparat Inspektorat Provinsi DKI Jakarta dalam rangka mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pada awal pelaksanaan kegiatan di 2013, karena RPJMD yang baru belum ditetapkan, sedangkan perencanaan tersebut
dilakukan
pada 2012 yang lalu, sehingga pelaksanaan kegiatan di 2013 ini masih
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
53
menggunakan program yang lama. Namun demikian, hal tersebut bukanlah suatu kendala bagi Inspektorat untuk terus mengawal dan mengawasi jalannya pemerintahan yang bersih dan bebas dari praktekpraktek birokrasi yang tidak sehat, sehingga nantinya akan membawa perubahan dan kepuasan masyarakat akan layanan birokrasi pemerintah DKI
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
Jakarta
54
.
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
55
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Data Capaian Program (outcome) pada Tahun dan kegiatan Awal (output) Perencanaan
Peningkatan Program Peningkatan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah IPK - Pelaksanaan Pengawasan Reguler LHP Pengawasan Tutup Buku Tahun 2011 pada 5 Perusahaan - Daerah dan 1 Badan Pengelola THR. Lokasari di Provinsi LHP DKI Jakarta Pengawasan atas Pengelolaan Aset pada Dinas LHP Perhubungan Provinsi DKI Jakarta - Pengawasan atas Pengelolaan Aset Penerangan Jalan pada Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi DKI Jakarta Pengawasan Pemanfaatan Air Bawah Tanah di Wilayah Jakarta timur Pengawasan Pengelolaan Rumah Susun di Wilayah Jakarta Utara - Pengawasan atas Hasil Pengadaan Barang dan Jasa
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
3,4
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2013 Target
2014 Rp
3,5
Target
2015 Rp
3,8
Target
2016 Rp
3,8
Target
2017 Rp
4
Target
Rp
4,1
4,1
5.982.870.389
6.581.157.428
7.239.273.171
7.963.200.488
8.759.520.537
110.745.000
121.819.500
134.001.450
147.401.595
162.141.755
500.000.000
550.000.000
605.000.000
665.500.000
732.050.000
LHP
400.000.000
440.000.000
484.000.000
532.400.000
585.640.000
LHP
201.890.000
222.079.000
244.286.900
268.715.590
295.587.149
LHP
201.890.000
222.079.000
244.286.900
268.715.590
295.587.149
LHP
600.000.000
660.000.000
726.000.000
798.600.000
878.460.000
56
Kondisi Kinerja pada akhir
Unit Kerja Penanggung jawab
Bid Pemsus
& BUMD
Lokasi
Program dan Kegiatan
Program Penanganan Pengaduan Masyarakat (Kasus/Khusus)
Pemeriksaan Khusus yang bersifat tematik dan tugas- tugas penting lainnya yang diperintahkan pimpinan dan pelaporannya serta Pemeriksaan Akhir Jabatan, Pemtak, Monitoring dan Pelaporannya -
Indikator Kinerja Data Capaian Program (outcome) pada Tahun dan kegiatan Awal (output) Perencanaan Tingkat Penyelesaian Kasus Pengaduan Masyarakat
75,70%
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2013 Target
LHP
-
SKPD Pelayanan Masyarakat (LHP) Pemeriksaan Khusus Pelayanan Publik di Seluruh SKPD - Pelaksanaan Inspeksi Mendadak Laporan Jumlah Sidak
Pengawasan Kas Akhir Tahun Anggaran 2013 SKPD / UKPD Penyusunan Laporan Pengawasan Kas Akhir Tahun Anggaran 2012 SKPD / UKPD Pengawasan Atas Penyerapan Anggaran SKPD/UKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2013 Penyusunan LAKIP Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 - Pengawasan atas penerapan Kawasan Bebas Korupsi Evaluasi LAKIP SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Pra Evaluasi LAKIP Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 -
Evaluasi, Sinkronisasi dan Konsolidasi PKPT, RKA, kepegawaian, Keuangan dan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
Opini
WTP
Rp
78%
Penanganan Kasus Pengaduan dan Penyalahgunaan Jumlah Pengaduan Wewenang di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Masyarakat (LHP) dan Pelimpahan dari Pemerintah atau Lembaga lainnya
Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Semester I Tahun 2013
2014 Target
2015 Rp
80%
2016
Target
Rp
80%
Target
2017 Rp
80%
Target
Rp
85%
3.313.750.000
3.645.125.000
4.009.637.500
4.410.601.250
4.851.661.375
3.000.000.000
3.300.000.000
3.630.000.000
3.993.000.000
4.392.300.000
309.480.000
340.428.000
374.470.800
411.917.880
453.109.668
300.000.000
330.000.000
363.000.000
399.300.000
439.230.000
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
Laporan
500.000.000
550.000.000
605.000.000
665.500.000
732.050.000
Laporan
500.000.000
550.000.000
605.000.000
665.500.000
732.050.000
LHP
150.000.000
165.000.000
181.500.000
199.650.000
219.615.000
LHP
200.000.000
220.000.000
242.000.000
266.200.000
292.820.000
LHP
500.000.000
550.000.000
605.000.000
665.500.000
732.050.000
Laporan
150.000.000
165.000.000
181.500.000
199.650.000
219.615.000
LHP
500.000.000
550.000.000
605.000.000
665.500.000
732.050.000
Laporan
750.000.000
825.000.000
907.500.000
998.250.000
1.098.075.000
Laporan
70.000.000
77.000.000
84.700.000
93.170.000
102.487.000
PKPT
300.000.000
330.000.000
363.000.000
399.300.000
439.230.000
57
Kondisi Kinerja pada akhir
Unit Kerja Penanggung jawab
85%
Bid Pemsus
WTP
Bid Keuangan
Lokasi
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Data Capaian Program (outcome) pada Tahun dan kegiatan Awal (output) Perencanaan Target
Program Percepatan Penyelesaian Tindaklanjut hasil pengawasan/pemeriksaan Tertib administrasi
-
-
Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Penanganan/Pemeriksaan Kasus yang ditangani Inspektorat Provinsi dan Inspektorat Pembantu Kota/Kabupaten Tahun 2012 dan tahun sebelumnya Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) BPKRI Tahun 2011 dan tahun sebelumnya Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) APIP Tahun 2011 dan Tahun Sebelumnya Pra Pemuktahiran Data TLHP APIP Konsolidasi Pengawasan Regional dan Pemuktahiran Data TLHP APIP
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
78%
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2013
2014 Rp
85%
Target
2015 Rp
85%
Target
2016 Rp
90%
Target
2017 Rp
90%
Target
Rp
95%
95%
Laporan
250.000.000
275.000.000
302.500.000
332.750.000
366.025.000
Laporan
350.000.000
385.000.000
423.500.000
465.850.000
512.435.000
Laporan
600.000.000
660.000.000
726.000.000
798.600.000
878.460.000
Laporan
142.220.000
156.442.000
172.086.200
189.294.820
208.224.302
Laporan
112.200.000
123.420.000
135.762.000
149.338.200
164.272.020
58
Kondisi Kinerja pada akhir
Unit Kerja Penanggung jawab
Sekretariat /
Lokasi
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Data Capaian Program (outcome) pada Tahun dan kegiatan Awal (output) Perencanaan
Tingkat Ketrampilan/Kemahi Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan ran Aparat Pengawas Pengembangan Sumber Daya Manusia Inspektorat Jml Pegawai Provinsi DKI Jakarta Koordinasi, sinkronisasi dan evaluasi Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Provinsi DKI Jakarta
48%
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2013 Target
2014 Rp
60%
Target
2015 Rp
Target
70%
237.500.000
2016 Rp
Target
80%
261.250.000
Rp
Target
90%
287.375.000
Kondisi Kinerja pada akhir
2017 Rp
100%
316.112.500
100%
347.723.750
50.000.000
55.000.000
60.500.000
66.550.000
73.205.000
Penyediaan Alat Perlengkapan dan Peralatan Kantor Penyediaan Alat Tulis Kantor Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Penyediaan Cetakan Umum dan Cetakan khusus Inspektorat Provinsi DKI Jakarta
200.000.000
220.000.000
242.000.000
266.200.000
292.820.000
150.000.000
165.000.000
181.500.000
199.650.000
219.615.000
50.000.000
55.000.000
60.500.000
66.550.000
73.205.000
Penggandaan dan Penjilidan Pemeliharaan Komputer CPU, Laptop, Printer dan Monitor Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Pemeliharaan KDO Roda 4 dan 2 Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Pemeliharaan mesin tik manual / elektronik, rotary file, infocus dan mesin fotocopy Pemeliharaan Operasional Mesin Absensi Handkey dan Monitor Penyediaan Barang Pakai Habis Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air, Listrik dan Internet Penyediaan Konsumsi Pembinaan Mental Spiritual bagi Pegawai Inspektorat Provinsi DKI Jakarta
150.000.000
165.000.000
181.500.000
199.650.000
219.615.000
50.000.000
55.000.000
60.500.000
66.550.000
73.205.000
220.000.000
242.000.000
266.200.000
292.820.000
322.102.000
10.000.000
11.000.000
12.100.000
13.310.000
14.641.000
10.000.000
11.000.000
12.100.000
13.310.000
14.641.000
16.000.000
17.600.000
19.360.000
21.296.000
23.425.600
85.000.000
93.500.000
102.850.000
113.135.000
124.448.500
325.000.000
357.500.000
393.250.000
432.575.000
475.832.500
28.000.000
30.800.000
33.880.000
37.268.000
40.994.800
Penyediaan Bahan Bacaan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Pendidikan dan Pelatihan Sertifikasi Jabatan Fungsional Pendidikan dan Pelatihan Pembekalan Jabatan Fungsional P2UPD Peningkatan Tugas-tugas Koordinasi Pengawasan Pengadaan/Pengiriman Bimtek/Kursus/Pendidikan/Pelatihan/Sosialisasi/ Seminar Pengadaan Sarana Penunjang Pengawasan Penyediaan Buku / Bahan Perpustakaan Penyediaan Media Informasi Digital Pembangunan Sistem Informasi di Lingkungan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Penyediaan Kendaraan Dinas Operasional Roda 2 Penghapusan Barang Inventaris Penilaian dan Evaluasi Angka Kredit Jabatan Fungsional Penyediaan mesin absensi (handkey)
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
12.000.000
13.200.000
14.520.000
15.972.000
17.569.200
468.000.000
514.800.000
566.280.000
622.908.000
685.198.800
435.000.000
478.500.000
526.350.000
578.985.000
636.883.500
200.000.000
220.000.000
242.000.000
266.200.000
292.820.000
500.000.000
600.000.000
720.000.000
864.000.000
1.036.800.000
50.000.000 15.000.000 40.000.000
55.000.000 18.000.000 -
60.500.000 21.600.000 -
66.550.000 25.920.000 -
73.205.000 31.104.000 -
350.000.000
385.000.000
423.500.000
465.850.000
512.435.000
250.000.000 10.500.000
11.550.000
12.705.000
13.975.500
15.373.050
100.000.000
110.000.000
121.000.000
133.100.000
146.410.000
30.000.000
-
-
-
-
59
Unit Kerja Penanggung jawab
Sekretariat /
Lokasi
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
60