PEMBUATAN APLIKASI MOBILE KAMUS FISIKA UNTUK SMA DENGAN MENGIMPLEMENTASIKAN FASILITAS SENSOR CAHAYA BERBASIS ANDROID
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Alif Pranajati 10.11.4220
Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015
NASKAH PUBLIKASI
PEMBUATAN APLIKASI MOBILE KAMUS FISIKA UNTUK SMA DENGAN MENGIMPLEMENTASIKAN FASILITAS SENSOR CAHAYA BERBASIS ANDROID
disusun oleh Alif Pranajati 10.11.4220
Dosen Pembimbing
Sudarmawan, MT NIK. 190302035 Tanggal, 12 September 2015 Ketua Jurusan S1 Teknik Informatika
Sudarmawan, MT NIK. 190302035
PEMBUATAN APLIKASI MOBILE KAMUS FISIKA UNTUK SMA DENGAN MENGIMPLEMENTASIKAN FASILITAS SENSOR CAHAYA BERBASIS ANDROID Alif Pranajati1), Sudarmawan2), 1)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 2) Teknik
Elektro Universitas Gajah Mada Bulaksumur Yogyakarta 55281
Email :
[email protected]),
[email protected])
Abstract – The development of science and technology requires the ability to manage and use it, the ability are needed thought smart, systematic and critical which require the readiness of educational practitioners. Physics is a lesson that prepares students to be able to follow the development of science and technology, even physics is part of the development itself. But, not a few students even parents who think that physics lesson hard to learned. Regarding still many high school students who have difficulty in understanding and studying the subjects that related with science (IPA), especially physics. To overcome these problems is to use an application dictionary of Physics SMA (Kafika). Using this application, will reduce the existing shortcomings in during the learning process. Here I will make a mobile application Kafika, this application has a function as a learning tool for high school students. In addition, in this application I want to implement is also a light sensor facility. This application runs on the Android platform.
lagi, banyak aplikasi mobile yang diciptakan, membuat informasi-informasi yang dibutuhkan mudah untuk didapat. Para pengembang operating system pada handphone pun telah berhasil membuat device komunikasi tersebut menjadi sebuah smartphone dengan fungsionalitas lebih baik.
Keywords – Dictionary, Physics, Light Sensor, Android
Penelitian ini difokuskan pada masalah sarana alat bantu pembelajaran dalam mata pelajaran Fisika tingkat SMA yang mengimplementasikan penggunaan Light Sensor pada smartphone Android. Dengan menggunakan Aplikasi Kamus Android sebagai alat bantu pembelajaran yang bersifat mobile, diharapkan mampu meningkatkan dan mempermudah pemahaman siswa tentang istilah yang berkaitan dengan mata pelajaran Fisika tingkat SMA. Selain itu, penggunaan sensor cahaya sebagai acuan dalam pengaturan pencahayaan layar dimungkinkan dapat memperpanjang daya hidup baterai smartphone Android.
1. Pendahuluan Dalam lingkup dunia pendidikan tingkat SMA terutama mata pelajaran Fisika, pola belajar yang tepat dan efisien menjadi suatu hal yang diperlukan. Hal tersebut dikarenakan tingkat pemahaman terhadap konsep masih cukup rendah. Terbukti mata pelajaran Fisika termasuk dalam 3 besar mata pelajaran yang dianggap sukar bagi sebagian besar siswa. Tiga mata pelajaran di SMA, yakni Matematika, Fisika, dan Kimia, menjadi momok menakutkan bagi sebagian pelajar. Mereka khawatir tidak lulus ujian nasional akibat jebloknya nilai salah satu dari tiga pelajaran itu. Berbagai cara dilakukan agar lulus UN pada Maret 2010. (Kompas.com, 25-1-2010) Sementara di lain pihak dengan berkembangnya teknologi informasi, saat ini sudah banyak device yang diciptakan untuk mempermudah dalam mengakses informasi. Penggunaan handphone sebagai device akses informasi telah berkembang pesat pada era ini. Terlebih
Selain itu perangkat android memiliki keunggulan dalam penggunaan berbagai sensor-sensor yang bertujuan agar aplikasi menjadi lebih interaktif seperti di dalam game ataupun simulator. Sensor-sensor Android bersifat native sehingga tergantung dari ketersediaan chip sensor yang tertanam di dalam perangkat yaitu: Accelerometer, Compass, G-Sensor, Magnetometer, Gyroscope, Light Sensor, Temperature Sensor, Sound Sensor, Pressure Sensor dan Proximity Sensor. Namun, terlepas dari segala keunggulanya dalam penggunaan sensor masih belum banyak yang diketahui pengaruh penggunaan sensor-sensor dalam sebuah Aplikasi terhadap daya tahan baterai perangkat Android.
2. Landasan Teori 2.1 Kamus Menurut W.J. S Poerwadarminta “ Kamus adalah buku yang berisi keterangan tentang arti kata-kata ”. Sedangkan menurut Hoetomo M.A mendefinisikan “Kamus yaitu buku acuan yang memuat kata dan ungkapan yang biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan tentang maknanya” . [1]
1
2.2 Definisi Aplikasi Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. [2] 2.3 Definisi Aplikasi Mobile Aplikasi mobile merupakan aplikasi yang dapat digunakan walaupun pengguna berpindah dengan mudah dari satu tempat ketempat lain lain tanpa terjadi pemutusan atau terputusnya komunikasi. [3] 2.4 Android Android adalah sebuah sistem operasi berbasis linux untuk perangkat mobile yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. [4] 2.5 Bahasa Pemrograman yang Digunakan 2.5.1 Java Sejarah java berawal pada tahun 1991 ketika perusahaan Sun Microsystem memulai Green Project, yakni project penelitian untuk device intelligent customer electronic. Bahasa tersebut haruslah bersifat multiplatform, tidak tergantung kepada vendor yang memanufactur chip tersebut. [6] 2.5.2 Konsep OOP (Object Oriented Programming) Pemrograman berorientasi objek berarti sebuah teknik pemrograman yang dalam proses pengembangannya menggunakan terminologi objek, dimana setiap objek memiliki atribut beserta dengan fungsi yang dapat saling berinteraksi satu dengan yang lain seperti halnya objek. [7] 2.6 Basis Data Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data sendiri merupakan fakta mengenai objek, orang dan lain-lain. [8] 3. Analisis dan Perancangan 3.1 Analisis Sistem Berikut adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan.
memiliki dampak terhadap penggunaan daya pada baterai perangkat Android itu sendiri. Untuk mengatasi permasalahan tersebut penulis memutuskan untuk membuat sebuah aplikasi android yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran berupa kamus yang diharapkan mampu mempermudah siswa dalam memahami istilah-istilah mata pelajaran Fisika tingkat SMA dengan memanfaatkan sensor Android berupa sensor cahaya yang digunakan sebagai pengatur pencahayaan secara otomatis, bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaaan sensor tersebut terhadap daya baterai. 3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem Dalam perancangan sistem peneliti mendefinisikan kebutuhan sistem dan proses apa saja yang akan dilakukan oleh sistem. 3.1.2.1 Kebutuhan Fungsional Kebutuhan Functional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem. Berikut adalah kebutuhan fungsional yang dimiliki oleh aplikasi yang akan di buat: [11] 1. Sistem harus dapat melakukan pencarian istilah, memberikan referensi istilah terkait. 2. Sistem harus mampu menampilkan arti dari istilah yang telah dipilih oleh pengguna. 3. Sistem harus bisa menampilkan index kamus. 4. Sistem harus bisa mengatur pencahayaan secara otomatis. 3.1.2.2 Kebutuhan Non-Fungsional Kebutuhan Non-Fungsional adalah tipe kebutuhan yang berisi properti perilaku yang dimiliki oleh sistem. [11] Berikut adalah kebutuhan Non-Fungsional yang ada pada aplikasi yang akan dibuat: 1. Kebutuhan Perangkat Keras Pada pembuatan aplikasi penulis menggunakan notebook atau laptop. Selain itu penulis juga menggunakan smartphone Andoid sebagai alat uji. Berikut adalah spesifikasi dari masing-masing perangkat yang digunakan: Tabel 1. Kebutuhan Perangkat Keras (Notebook) No
Spesifikasi
Kebutuhan
3.1.1 Identifikasi Masalah Dalam lingkup dunia pendidikan tingkat SMA mata pelajaran Fisika menjadi salah satu momok menakutkan bagi sebagian pelajar. Terbukti mata pelajaran Fisika termasuk dalam 3 besar mata pelajaran yang dianggap sukar. Sementara di lain pihak dengan berkembangnya teknologi informasi, saat ini sudah banyak device yang diciptakan untuk mempermudah dalam mengakses informasi. Salah satu nya adalah Android. Dengan segala keunggulannya Android menyuguhkan berbagai sensor. Namun tanpa kita tahu penggunaaan sensor tersebut
1
Processor
Intel(R) Core(TM) i5-450M processor @ 2.40GHz
2
RAM
2048MB
3
VGA
IntelTM HD Graphics 1GB
4
Harddisk
500GB
Tabel 2. Kebutuhan Perangkat Keras (Smartphone Android) No
2
Spesifikasi
Kebutuhan
1
Display / Tampilan
IPS LCD + OGS, 16M colors, 5.0 inchi, qHD resolusi 540x960 piksel, multitouch
2
Jaringan
2G, 3G. Dual SIM CDMA GSM
merancang aplikasi untuk menerapkan solusi yang telah didapat. 2
3
Baterai
Li-Ion 2200 mAh
4
Internet
HTML
5
Audio
Vibration, MP3 ringtones, 3.5mm Jack, Loudspeaker
6
Dimensi
143.9 x 73.1 x 8.8 mm
7
Prosesor
Snapdragon, Quad-core 1.2 GHz Cortex-A7, GPU Adreno 302
8
Kamera
Kamera Utama 5 MP, LED Flash, autofocus, kamera depan 1.3MP
9
Fitur
Sensor : Accelerometer, proximity, Ambient Light, sensors, Magnetic field sensor SMS(threaded view), MMS, Email, Push Mail, IM, Java MIDP emulator, GPS, SNS Integration, Quick charge 1.0, organizer, Image / Video Editor, Document Editor / Viewer, Google Apps integration, FM Radio, media player Internet
10
Konektivitas
GPRS, EDGE, EVDO Rev. A, Wi-Fi 802.11 a/b/g/n, Wi-Fi hotspot, Bluetooth 4.0 with A2DP, microUSB v2.0
11
OS(Operating System)
Android Jelly Bean 4.3
12
Memori
RAM 1GB, penyimpanan internal 4GB, tersedia slot microSD 32GB
3
Programmer
Pengguna
Mengimplementas ikan rancangan yang diberikan dari analis untuk dibuat aplikasi atau sistemnya. Orang yang menggunakan aplikasi
1. 2.
1.
Mengusai bahasa pemrograman Menguasai SQL
Dapat menggunakan telepon genggam berbasis android
3.2 Perancangan Sistem 3.2.1 Perancangan UML Untuk lebih memperjelas tentang gambaran sistem maka penulis membuat UML dengan beberapa tipe yaitu Use case diagram, Activity diagram, Class diagram dan Sequence diagram. 3.2.1.1 Use Case Diagram Berikut adalah gambaran interaksi antara aplikasi dan aktor yang ada pada aplikasi ini:
2. Kebutuhan Perangkat Lunak Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam membuat aplikasi oleh penulis adalah sebagai berikut: Tabel 3. Kebutuhan Perangkat Lunak No
Software
Kebutuhan
1
Sistem Operasi
Windows 7
2
Program Editor
Eclipse Kepler
3
Database
SQLite Manager
Gambar 1. Use Case Diagram 4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Implementasi dan Pembahasan Case Pencarian Istilah
3. Kebutuhan Pengguna / Brainware Berikut adalah kebutuhan pengguna yang diperlukan: Tabel 4. Kebutuhan Brainware No
Brainware
Tugas
1
Sistem Analis
Melakukan analisis terhadap permasalahan dan solusi yang ada kemudian
Keterangan 1.
Dapat merancang sistem dengan baik
Dalam case pencarian istilah ini, pengguna menginputkan istilah yang diinginkan melalui dialog edittext. Sistem akan memberikan referensi terkait istilah yang user cari dan sistem akan menampilkannya dalam bentuk listview. Untuk mengetahui arti dari istilah tersebut pengguna perlu menekan salah satu item dari list item yang sudah tersedia.
3
menggunakan auto brightness. Lalu karena acuan dalam pengujian juga dilihat dari segi efisiensi baterai maka akan diuji dengan hasil yang ditampilkan dalam bentuk tabel. Berikut ini adalah hasil rerata pengujian disajikan dalam bentuk gambar tabel:
Gambar 15. Menampilkan menu Pencarian dan Filtering pada Menu Pencarian 4.2 Implementasi dan Pembahasan Case Tampil Index Implementasi dan pembahasan case tampil index merupakan hasil realisasi pada bab sebelumnya, yakni tentang pencarian istilah berdasarkan abjad depan layaknya menggunakan kamus.
Gambar 18. Menampilkan hasil Rerata Pengujian Berikut ini adalah keterangan pada gambar: 1. Kondisi A (layar redup tanpa auto brightness) 2. Kondisi B (layar normal tanpa auto brightness) 3. Kondisi C (layar terang tanpa auto brightness) 4. Kondisi D (layar redup dengan auto brightness) 5. Kondisi E (layar normal dengan auto brightness) 6. Kondisi F (layar terang dengan auto brightness) Berikut ini adalah hasil perbandingan rerata pengujian disajikan dalam bentuk gambar tabel:
Gambar 16. Menampilkan Index pada Perangkat
Gambar 19. Menampilkan Perbandingan Rerata Pengujian
Auto
4.4 Implementasi dan Pembahasan Case Tampil Rangkuman
Implementasi dan pembahasan case auto brightness merupakan hasil realisasi pada bab sebelumnya, yakni tentang pencahayaan layar secara otomatis berdasarkan intensitas cahaya di lingkungan sekitar perangkat.
Dalam case tampil rangkuman akan menampilkan tiga buah button untuk masuk ke submenu Rangkuman kelas X, Rangkuman kelas XI dan Rangkuman kelas XII. Dari setiap submenu tersebut didalamnya terdapat pokok bahasan rangkuman materi sesuai dengan masing masing kelas yang dipilih. Setiap pokok bahasan semua materi terangkum dalam sebuah tampilan detail rangkuman.
4.3 Implementasi Brightness
dan
Pembahasan
Case
Gambar 17. Menampilkan Auto Brightness pada Perangkat Testing pembuktian fitur auto brightness yang memungkinkan adanya efisiensi terhadap konsumsi baterai, dilakukan dengan percobaan membandingkan waktu hidup perangkat ketika tanpa mengunakan aplikasi tanpa auto brightness dengan aplikasi
Gambar 20. Menampilkan Isi Menu Rangkuman pada Perangkat 4.5 Implementasi dan Pembahasan Case Tampil Tentang 4
Dalam case tampil tentang pengguna dapat mengetahui cara penggunaan beserta informasi pembuatan aplikasi.
pencahayaan yang sama dilihat dari hasil rerata uji menunjukan bahwasannya penggunaan sensor akan menyita daya baterai itu sendiri. 3. Aplikasi ini mempunyai menu indeks layaknya sebuah kamus. 4. Aplikasi ini mempunyai fitur speech to text untuk melakukan pencarian, speech to text akan default bahasa Indonesia ketika online dan default bahasa Inggris ketika offline. 5. Aplikasi ini mempunyai menu rangkuman yang dapat membantu siswa dalam mengingat kembali materi yang ada.
Gambar 21. Menampilkan Tentang pada Perangkat
Daftar Pustaka [1] Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2002. [2] Verdi Yasin, REKAYASA PERANGKAT LUNAK BERORIENTASI OBJEK Pemodelan, Arsitektur dan Perancangan (Modeling, Architecture and Design) tahun. Jakarta: Mitra Wasana Media, 2012. [3] Shalahuddin, M. , A.S. Rosa, Pemrograman J2ME Belajar Cepat Pemrograman Perangkat Telekomunikasi Mobile. Bandung: Informatika, 2006. [4] Nazruddin Safaat, Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Bandung: Informatika, 2012. [5] Jazi Eko Istiyanto, Pemrograman Smart Phone Menggunakan SDK Android dan Hacking Android., 2013. [6] Benny Hermawan, Menguasai JAVA 2 & Object Oriented Programming. Yogyakarta: Andi, 2007. [7] Stendy B. Sakur, Pemrograman Berorientasi ObjekKonsep & Implementasi. Yogyakarta: Andi, 2011. [8] Kusrini, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Andi, 2006. [9] Budi Raharjo, Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung: Informatika, 2011. [10] Michael Owens, The Definitive Guide to SQLite. United States of America: Apress, 2006. [11] Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi, 2007. [12] Tri Widodo, FISIKA untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2009. [13] Tri Widodo, FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2009. [14] Sri Handayani and Ari Damari, FISIKA untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
4.6 Implementasi dan Pembahasan Case Speech to Text Dalam case tampil speech to text pengguna dapat menggunakan fitur speech to text dengan cara menekan button voice.
Gambar 22. Menampilkan Speech to Text pada Perangkat 5. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah penulis jelaskan dalam bab-bab sebelumnya mengenai pembuatan aplikasi kamus Fisika SMA, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut ini : 1. Cara kerja pencarian kata berdasarkan penyaringan item yang sudah ditampilkan terlebih dahulu dalam listview. Apabila ada kesamaan antara kata inputan maka sistem akan menampilkannya. Namun, apabila tidak ada kesamaan, sistem akan memberikan respon berupa kalimat default dari sistem. 2. Cara kerja dari auto brightness adalah dengan menyesuaikan pencahayaan layar, dengan cara mendapatkan nilai yang didapat dari light sensor dan menjadikannya acuan untuk mengatur pencahayaan. Terdapat 3 buah keadaan untuk kecerahan layar secara otomatis, yakni redup untuk lingkungan yang intesitas cahaya rendah, normal untuk intesitas cahaya sedang dan terang untuk intensitas cahaya tinggi. Hasil uji light sensor pada auto brightness terkait dengan efisiensi daya tahan baterai hanya sebatas dapat menyesuaikan kecerahan dengan lingkungan sekitar, karena adanya penyesuaian pencahayaan layar dengan kondisi pencahayaan di lingkungan sekitar perangkat. Namun, untuk keadaan
5
Biodata Penulis Alif Pranajati, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015. Sudarmawan, memperoleh gelar Sarjana Elektro (ST), Program Studi Teknik Elektro Universitas Gajah Mada, lulus tahun 1998. Tahun 2006 memperoleh gelar Magister Elektro (MT) Program Studi Teknik Elektro Univesitas Gajah Mada. Saat ini bekerja sebagai Dosen tetap di STMIK AMIKOM Yogyakarta2009. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
6