perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pembinaan UMKM Kota Surakarta oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta
Anggih Wahid Hidayat D0108036
SKRIPSI Disusun Untuk Melengkapi Tugas- Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Admnistrasi
ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan, jangan pula lihat masa depan dengan ketakutan, tetapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran. (James Thunder)
Aku akan terus berlari, tak kan terhenti disini, berjuang meraih mimpi, hingga nafas kan terhenti ( j-rocks )
Hargailah sebuah proses. (Penulis)
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Skripsiinipenulispersembahkan kepada: -
Bapak & Ibu yang telah mengasihi dan mendukungku dalam segala sesuatu
-
Adikku yang kusayangi
-
Sahabat-sahabatku yang selalu memberi warna hidupku
-
Temankalian semualuarbiasa.
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Warohmatullohi Wabarokaatuh
kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis Pembinaan
UMKM
olehDinasKoperasidan UKM Kota Surakarta Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, dan bimbingan dari awal sampai selesai penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1.
Universitas Sebelas Maret dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang menjadi tempat saya untuk mendapatkan ilmu dan pendidikan.
2.
Bapak Drs. Son Haji, M.Si selaku pembimbing skripsi, atas bimbingannya, arahan, dan motivasi dengan sabar dan ikhlas sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
3.
Kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam membantu penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi.
Akhir kata penulis menyadari penulisan skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena, itu kritik dan saran yang membangun penulis harapkan untuk perbaikan skripsi ini. Penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan awal bagi penelitian selanjutnya yang lebih mendalam dan dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya. hmatullohi Wabarokaatuh.
Surakarta,
Penulis
commit to user vi
Februari 2013
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman JUDUL ...............................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ...........................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................
iii
MOTTO .............................................................................................
iv
PERSEMBAHAN ..............................................................................
v
KATA PENGANTAR .......................................................................
vi
DAFTAR ISI ......................................................................................
vii
DAFTAR TABEL ..............................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR .........................................................................
xi
ABSTRAK .........................................................................................
xii
ABSTRACT .......................................................................................
xiii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .........................................................
1
B. Rumusan Masalah ..................................................................
10
C. Tujuan ....................................................................................
10
D. Manfaat ..................................................................................
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................
12
A. Tinjauan Tentang Pembinaan .................................................
12
B. Tinjauan Tentang UMKM......................................................
19
C. Tinjauan Tentang Dinas Koperasi dan UKM.........................
27
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Kerangka Berpikir ..................................................................
30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...........................................
33
1. Jenis Penelitian .......................................................................
33
2. Lokasi Penelitian ....................................................................
34
3. Sumber Data ...........................................................................
34
4. Tekhnik Pengumpulan Data ...................................................
36
5. Validitas Data .........................................................................
38
6. Teknik Analisis Data ..............................................................
39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................
43
A. Deskripsi Kota Surakarta .......................................................
43
B. Gambaran Umum Dinas Koperasi .........................................
46
C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................
59
BAB V PENUTUP.............................................................................
99
A. Kesimpulan ............................................................................
99
B. Saran ....................................................................................... 100 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 101 LAMPIRAN
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1
Pertumbuhan Penduduk Kota Surakarta Tahun 2010 .....................................................................
Tabel 1.2
Penduduk Angkatan Kerja Kota Surakarta Tahun 2010 .....................................................................
Tabel 1.3
6
Jumlah UMKM Kota Surakarta Berdasarkan Sektor Usaha Tahun 2011 ...............................................
Tabel 4.1
5
Jumlah UMKM Kota Surakarta Berdasarkan Skala Usaha Tahun 2011 ................................................
Tabel 1.5
4
Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Di Sektor UMKM Kota Surakarta Tahun 2010 ............................................
Tabel 1.4
3
6
Pegawai Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta Menurut Satuan Kerja ..................................................... 56
Tabel 4.2
Pegawai Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................................... 57
Tabel 4.3
Pegawai Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta Menurut Pangkat/Golongan ............................................ 57
Tabel 4.4
Jumlah UMKM Berdasarkan Jenis Usaha (FORMAL) Tahun 2010 ..................................................................... 60
Tabel 4.5
Komposisi UMKM Berdasarkan Jenis Usaha Kota Surakarta Tahun 2010 ............................................ 61
Tabel 4.6
Jumlah UKM Berdasarkan Sektor Usaha
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kota Surakarta Tahun 2010 ............................................ 62 Tabel 4.7
Rencana Kegiatan Pelatihan Kewirausahaan Tahun 2012 ..................................................................... 65
Tabel 4.8
Profil Klaster, Sentra , KUB Kota Surakarta .................. 67
Tabel 4.9
Jumlah UKM Binaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta Berdasarkan Skala Usaha ...................... 83
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir ............................................... 32 Gambar 3.1 Model Analisa Interaktif ................................................. 42 Gambar 4.1 Susunan Organisasi Dinas Koperasi dan UKM Menurut Perda Kota Surakarta No. 6 Tahun 2001 ......... 50 Gambar 4.2 Pemasaran Produk UKM ................................................ 69 Gambar 4.3 Produk Hasil UKM ......................................................... 69
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Anggih Wahid Hidayat, D0108036, Pembinaan UMKM Kota Surakarta oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surakarta, Skripsi, Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2013, UMKM adalah salah satu upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dinas Koperasi dan UKM mempunyai peran untuk melakukan pembinaan terhadap UMKM ini, karena dengan adanya pembinaan yang baik maka UMKM yang ada di surakarta ini akan dapat berjalan dengan baik pula sehingga jika UMKM ini akan dapat menyerap banyak tenaga kerja dan dengan banya ,knya tenaga kerja yang terserap ini maka memungkinkan juga dapat mengurangi tingkat pengangguran yang ada di kota Surakarta ini, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masryarakat. Karena itu penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian terhadap pembinaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam pembinaan UMKM ini. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif sehingga dapat menggambarkan pembinaan Dinas Koperasi dan UKM kaitanya dengan pembinaan UMKM. Adapun Sumber data yang digunakan meliputi data primer yang diperoleh melalui proses wawancara dengan sumber data atau informan dan data sekunder yang yang berasal dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Metode penarikan sampel yang digunakan bersifat purposive sampling yaitu dengan memilih informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data. Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara. Uji validitas data dilakukan dengan menggunakan teknik trianggulasi data yaitu menguji data yang sejenis dari berbagai sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa pembinaanyang dilakukanolehDinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalammembina UMKM sudahcukupbaikdapat dilihat dari Kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM yang bisa dijadikan indikator untuk melihat pembinaan Dinas Koperasi dan UKMantara lain sebagai berikut; MengadakanDiklatdalamrangkapeningkatan SDM, UMKM sejenisdikelompokkansebagai KUB( Kelompok Usaha Bersama), Fasilitasidalamaksespermodalan, Proritas Pembinaan UKM Yang Memproduksi Produk Unggulan Daerah, Validasi data base UMKM, Fasilitasi dalam memperoleh HKI danIjin, Melakukan kemitraan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam melakukan pembinaan terhadap UMKM yang ada di Kota Surakarta ini sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan kegiatanpembinaan dan pemberian bantuan terhadap UMKM yang ada. . Namun demikian Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta masih banyak mengalami hambatan dalam pembinaan UMKM yang ada. Karena itu masih diperlukan upaya dalam mengatasi dan menghadapi berbagai hambatan tersebut demi tercapainya tujuan organisasi.
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Anggih Wahid Hidayat, D0108036, The Development of UMKM City of Surakarta ByDinasKoperasidan UKM City of Surakarta.Thesis, Administration Department, Social and Political Sciences Faculty, Sebelas Maret University.2013 UMKM is one of effort to developing the welfare of the society. DinasKoperasi and UKM has develope to do developing this UMKM, because with this good development. UMKM that exist in Surakarta will run well so that this UMKM could absorb a lot of employees. And with the large amount of employees that absorbed could decrease a lot of of unemployment workers in Surakarta in Surakarta. So that could increase the welfare of the society. Because of that, the writer feels necessary to do this research of the role of DinasKoperasi and UKM Surakarta in Development of UMKM. The research method that used in this research is descriptive qualitative, so that draw the DinasKoperasi and UKM relating the development of UMKM. The data resource that used is consist of primary data that gained through the interview process with data resource or informant and the secondary data that gained from the documents relating with the research. The sampling method that is used purposive sampling which means choosing the informant that is competent and can be trusted to be the data resource. The collecting data technique is observation, documentation and interview. The data validity test is done by using the data triangulation which means testing the data from any resource. The data analysis technique that used is interactive analysis technique that consist of three components: data reduction, data serving and conclusion. The result of this research shows that development of UMKM by DinasKoperasidan UKM Surakarta is good enough. could .see through the indicator of the development of UMKM by DinasKoperasi and UKM such asConductingtrainingin order toincrease human resources, UMKM are classified as a type of KUB (Joint Business Group), facilitation of accessto capital, priority UMKMDevelopment TheRegional Produce Featured products, validation data base, Facilitation in obtaining HKI and Permits, In partnership Based on the research, can be conclude that generally the role of DinasKoperasi and UKM Surakarta is running well enough. This thing can be seen from the implementation of the programs and the aiding for the existing UMKM so that, the DinasKoperasi and UKM Surakarta still has many obstacles in developing the existing UMKM. That why it still needs and effort to handle and face many of that obstacles for the goal of the organization
commit to user xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Anggih Wahid Hidayat, D0108036, Pembinaan UMKM Kota Surakarta oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surakarta, Skripsi, Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2013, UMKM adalah salah satu upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dinas Koperasi dan UKM mempunyai peran untuk melakukan pembinaan terhadap UMKM ini, karena dengan adanya pembinaan yang baik maka UMKM yang ada di surakarta ini akan dapat berjalan dengan baik pula sehingga jika UMKM ini akan dapat menyerap banyak tenaga kerja dan dengan banya ,knya tenaga kerja yang terserap ini maka memungkinkan juga dapat mengurangi tingkat pengangguran yang ada di kota Surakarta ini, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masryarakat. Karena itu penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian terhadap pembinaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam pembinaan UMKM ini. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif sehingga dapat menggambarkan pembinaan Dinas Koperasi dan UKM kaitanya dengan pembinaan UMKM. Adapun Sumber data yang digunakan meliputi data primer yang diperoleh melalui proses wawancara dengan sumber data atau informan dan data sekunder yang yang berasal dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Metode penarikan sampel yang digunakan bersifat purposive sampling yaitu dengan memilih informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data. Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara. Uji validitas data dilakukan dengan menggunakan teknik trianggulasi data yaitu menguji data yang sejenis dari berbagai sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa pembinaanyang dilakukanolehDinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalammembina UMKM sudahcukupbaikdapat dilihat dari Kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM yang bisa dijadikan indikator untuk melihat pembinaan Dinas Koperasi dan UKMantara lain sebagai berikut; MengadakanDiklatdalamrangkapeningkatan SDM, UMKM sejenisdikelompokkansebagai KUB( Kelompok Usaha Bersama), Fasilitasidalamaksespermodalan, Proritas Pembinaan UKM Yang Memproduksi Produk Unggulan Daerah, Validasi data base UMKM, Fasilitasi dalam memperoleh HKI danIjin, Melakukan kemitraan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam melakukan pembinaan terhadap UMKM yang ada di Kota Surakarta ini sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan kegiatanpembinaan dan pemberian bantuan terhadap UMKM yang ada. . Namun demikian Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta masih banyak mengalami hambatan dalam pembinaan UMKM yang ada. Karena itu masih diperlukan upaya dalam mengatasi dan menghadapi berbagai hambatan tersebut demi tercapainya tujuan organisasi.
commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Anggih Wahid Hidayat, D0108036, The Development of UMKM City of Surakarta ByDinasKoperasidan UKM City of Surakarta.Thesis, Administration Department, Social and Political Sciences Faculty, Sebelas Maret University.2013 UMKM is one of effort to developing the welfare of the society. DinasKoperasi and UKM has develope to do developing this UMKM, because with this good development. UMKM that exist in Surakarta will run well so that this UMKM could absorb a lot of employees. And with the large amount of employees that absorbed could decrease a lot of of unemployment workers in Surakarta in Surakarta. So that could increase the welfare of the society. Because of that, the writer feels necessary to do this research of the role of DinasKoperasi and UKM Surakarta in Development of UMKM. The research method that used in this research is descriptive qualitative, so that draw the DinasKoperasi and UKM relating the development of UMKM. The data resource that used is consist of primary data that gained through the interview process with data resource or informant and the secondary data that gained from the documents relating with the research. The sampling method that is used purposive sampling which means choosing the informant that is competent and can be trusted to be the data resource. The collecting data technique is observation, documentation and interview. The data validity test is done by using the data triangulation which means testing the data from any resource. The data analysis technique that used is interactive analysis technique that consist of three components: data reduction, data serving and conclusion. The result of this research shows that development of UMKM by DinasKoperasidan UKM Surakarta is good enough. could .see through the indicator of the development of UMKM by DinasKoperasi and UKM such asConductingtrainingin order toincrease human resources, UMKM are classified as a type of KUB (Joint Business Group), facilitation of accessto capital, priority UMKMDevelopment TheRegional Produce Featured products, validation data base, Facilitation in obtaining HKI and Permits, In partnership Based on the research, can be conclude that generally the role of DinasKoperasi and UKM Surakarta is running well enough. This thing can be seen from the implementation of the programs and the aiding for the existing UMKM so that, the DinasKoperasi and UKM Surakarta still has many obstacles in developing the existing UMKM. That why it still needs and effort to handle and face many of that obstacles for the goal of the organization
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia menurut data dari UNICEF dikatakan sebagai sebuah negara berkembang, sebagai negara berkembang, Indonesia saat ini jelas sedang melaksanakan pembangunan dalam berbagai bidang kehidupan. Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pembangunan yang dilakukan secara sistematis dengan melibatkan semua elemen masyarakat dilaksanakan secara terpadu untuk mencapai tujuan dalam rangka kemakmuran masyarakat. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan taraf hidup, dari yang kurang mampu secara ekonomi menjadi lebih mampu sebagai gagasan untuk mewujudkan sesuatu yang dicita-citakan. Dimana gagasan tersebut lahir dalam bentuk usaha untuk mengarahkan dan melaksanakan pembinaan, pengembangan, serta pembangunan bangsa. Pembangunan merupakan perubahan menuju kearah perbaikan. Perubahan ke arah perbaikan itu sendiri memerlukan pengerahan segala budi daya manusia untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan. Pembangunan tidak dapat berhenti atau dihentikan karena manusia hidup selalu dipenuhi oleh suasana perubahan. Inti pembangunan bukan hanya terjadinya perubahan struktur fisik atau material, tetapi juga
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
menyangkut perubahan sikap masyarakat. Pembangunan harus mampu membawa umat manusia melampaui pengutamaan aspek-aspek materi dari kehidupannya sehari-hari. Sesuai dengan pasal 33 ayat 1 UUD 1945 dijelaskan bahwa kemakmuran masyarakat sangat diutamakan tidak hanya kemakmuran seseorang saja. Koperasi danUsaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan representasi dari rakyat Indonesia dalam sehingga perlu diberikan prioritas
kehidupan
ekonomi
nasional,
yang tinggi dalam pembangunan
nasional. Dimana dalam hal ini orang-orang dituntut untuk dapat lebih mandiri dalam melakukan usaha atau dalam berwirausaha. Enterpreneurship atau kewirausahaan selalu menjadi topik yang menarik untuk dikaji. Di saat angka pengangguran masih cukup tinggi, entrepreneur lahir sebagai orang yang jeli melihat peluang dan tidak gampang menghadapi kesulitan (risk-taker). Kewirausahaan itu pada dasarnya untuk semua orang karena hal itu dapat dipelajari. Kewirausahaan adalah sebagai tonggak atau awal dari munculnya perusahaan besar yang dimana sebagai sebuah tonggak utama perekonomian bangsa, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran strategis di Indonesia. Namun berbagai permasalahan yang dihadapi bisnis kecil tersebut, salah satunya akibat lemahnya karakter wirausaha. Akibatnya, UMKM pun kurang berdaya saing tinggi. Oleh karenanya, diperlukan evaluasi dan pengembangan jejaring entrepreneurship dalam melakukan optimalisasi sinergis antara perguruan tinggi, pemerintah, BUMN, dan swasta demi mengembangkan kewirausahaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
di Indonesia.( http://www.umy.ac.id/herry-zudianto-jadilah-pengusaha-untukmembantu-orang-lain.html akses tanggal 27-05-2012) Kota Surakarta saat ini juga sudah dapat dikatakan sebagai salah satu kota yang besar di negara Indonesia ini. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan pertumbuhan penduduk yang ada di indonesia yang dari tahun ke tahun pertumbuhan penduduk di kota Surakarta ini selalu mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 1.1 Pertumbuhan Penduduk Kota Surakarta Tahun
Jumlah Penduduk (jiwa)
Pertambahan Jiwa Dari Kurun Waktu Sebelumnya 2008 498.891 49.335 2009 500.421 1.530 2010 503.421 3.000 Sumber : BPS (Surakarta Dalam Angka 2010)
Pertumbuhan Penduduk (%) 9,66 % 0,27 % 0,53 %
Data diatas menyatakan bahwa pertumbuhan masyarakat di kota Surakarta ini dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, sehingga dari peningkatan pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun tersebut, maka dapat dikatakan pula bahwa
angka angkatan kerja di kota Surakarta ini juga
bertambah banyak pula, seperti yang terlihat dari tabel berikut ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
Tabel 1.2 Penduduk Angkatan Kerja di Kota Surakarta Tahun 2010 Kelompok Penduduk
Jumlah
Angkatan Kerja Bekerja
Pengangguran
Jumlah
Jumlah Penduduk ( Jiwa )
235.998
22.575
258.573
503.421
% Angkatan Kerja Terhadap Penduduk
51,36 %
Sumber : BPS (Surakarta Dalam Angka 2010)
Data diatas tersebut menyatakan bahwa yang terjadi di kota Surakarta saat ini tersedia angkatan pekerjaan sebesar 51,36 % dari jumlah penduduk yang ada. Sehingga dengan jumlah angkatan kerja yang ada ini tentu saja tidak semua penduduk usia kerja di kota Surakarta dapat tertampung pada lapangan pekerjaan yang tersedia di kota Surakarta ini. Oleh sebab itu pemerintah perlu sekali memperhatikan perlunya adanya suatu usaha perluasan kesempatan kerja. Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah ini dapat menjadi salah satu alternatif dari pemerintah untuk mengatasi hal tersebut, karena dengan adanya UMKM ini akan banyak sekali membutuhkan tenaga kerja, sehingga angkatan kerja yang tidak tertampung dapat terserap dalam lapangan usaha. Oleh karena itu, pengembangan sektor UMKM perlu dilakukan dalam rangka penciptaan lapangan kerja yang baru. Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dalam membangun perekonomian suatu negara ataupun daerah, tidak terkecuali di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perhatian dan inisiatif ditujukan untuk pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) oleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
berbagai pihak, baik pemerintah maupun lembaga swasta, termasuk perbankan. Jumlah tenaga kerja yang mampu diserap oleh UMKM ini juga dapat dikatakan cukup banyak, hal ini dapat dilihat dalam tabel penyerapan tenaga kerja di bawah ini:
Tabel 1.3 Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja di Sektor UMKM Sektor
Jumlah
Jumlah(%)
4.533.000
4,56
577.000
0,58
Perdagangan dan jasa
74.928.000
75,38
Aneka usaha
194.03.000
19,57
Total
99.401.000
100,00
Non pertanian Pertanian
Sumber: BPS (dalam angka 2010) Peran UKM dalam perekonomian sebuah negara, termasuk Indonesia, memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai contoh, di Belanda, UKM merupakan 98,8% perusahaan yang ada dan menyerap 55% angkatan kerja. Sebanyak 35 juta dollar Amerika ekspor Italia merupakan kontribusi UKM yang menyerap 2,2 juta tenaga kerja. Di Vietnam, sebanyak 64% angkatan kerja diserap oleh UKM. Hal serupa juga terjadi di Indonesia. Menurut data Biro Pusat Statistik dan Kementerian Koperasi dan UKM 2011, jumlah UMKM pada 2011 menembus angka 55,21 juta unit dengan sebagian besar (54,6 juta) merupakan usaha mikro, sedangkan usaha kecil sebanyak 602.195 unit dan usaha menengah 44.280 unit. Penyerapan tenaga kerja
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
UMKM sebanyak 101,72 juta orang atau meningkat 3,55 dibanding 2010 sebanyak
99,401
juta
orang.
(http
://indo
cashregister
.com/2011/12/24/flashback-koperasi-dan-umkm-di-tahun-2011-solusi-untukmasalah-tenaga-kerja/ diakses tanggal 30-06-2012) Tabel 1.4 Jumlah UMKM Kota Surakarta Berdasarkan Skala Usaha
Skala usaha
Jumlah (unit) 2010
2011
Usaha kecil
5.463
7.547
Usaha Menengah
612
3.083
JUMLAH
6.075
10.630
Sumber:BPS(Surakarta dalam Angka 2011)
Tabel diatas menggambarkan bahwa jumlah UMKM yang ada di Surakarta mengalami peningkatan yang cukup signifikan terutama pada Usaha Menengah yang meningkat 3 kali lipat dari tahun sebelumnya. Ratarata
usia
usaha
UMKM
di
Kota
Surakarta
adalah
22
tahun..(
http://www.umkm-soloraya.com/umkm diakses tanggal 24-05-2012) Tabel 1.5 Jumlah UMKM Kota Surakarta Berdasarkan Sektor Usaha Sektor
Jumlah (unit) 2009
2010
2011
Non Pertanian
204
304
531
Pertanian
245
365
638
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
Perdagangan dan jasa
1.875
2.795
4.890
Aneka Usaha
1.753
2.611
4.571
Total
4.075
6.075
10.630
Sumber: BPS(Surakarta Dalam Angka 2011)
UMKM yang ada di Surakarta jika dilihat dari tabel diatas UMKM yang ada di Kota Surakarta jika dilihat dari sektor usaha mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Dari beberapa aspek usaha terdapat sekitar 87 persen UMKM ini memiliki keterbatasan dalam pengembangan usaha. Sehingga dalam hal ini peran pemerintah khususnya Dinas yang terkait dapat melakukan pembinaan dan peduli terhadap UMKM yang ada terutama dalam hal pengembangan usaha. Faktor-faktor yang dominan membatasi perkembangan usaha UMKM antara lain yaitu:
1. persaingan (persaingan klaster, persaingan domestik dan persaingan luar negeri), 2. penyelundupan, 3. kebjakan ekonomi, 4. kebijakan harga, 5. penguasaan teknologi, 6. permodalan dan manajerial. (http://www.umkm-soloraya.com/umkm diakses tanggal 24-05-2012)
Sementara itu, dari 10.630 UMKM yang menjadi binaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta. Penggunaan bank sebagai mitra
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
pengembangan UMKM di kota Surakarta belum optimal. Baru sekitar 48 persen UMKM di Kota Surakarta yang sudah berhubungan dengan Bank. Meskipun demikian pembinaan UMKM di Kota Surakarta belum optimal, setidaknya terdapat 63,4 persen UMKM yang belum mendapat pembinaan secara baik dari aparat yang berwenang. Secara umum, jika dilihat dari aspek potensi pengembangan produk UMKM, siklus produk UMKM Kota Surakarta 36 persen dalam tahap perkembangan, 42,5 persen berada dalam tahap matang.( http://www.umkm-soloraya.com/umkm diakses tanggal 2405-2012) Dinas Koperasi dan UKM mempunyai tujuan secara umum untuk menjadikan koperasi dan UKM sebagai pelaku ekonomi utama dalam perekonomian yang berdaya saing. Dengan adanya Hal ini Dinas Koperasi dan UKM kota surakarta ini mempunyai kewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap UMKM yang ada di Surakarta ini, dimana tujuan pembinaanUMKM ini antara lain adalah untuk
1. meningkatkan akses pasar dan memperbesar pangsa pasar 2. meningkatkan akses terhadap sumber-sumber modal dan memperkuat struktur modal 3. meningkatkan kemampuan organisasi dan manajemen 4. meningkatkan
akses
dan
penguasaan
teknologi(http://www.
pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning diakses tanggal 26-05-2012)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
Melihat tujuan dari Dinas Koperasi dan UKM ini. Dinas Koperasi dan UKM harus bisa melakukan pembinaan terhadap UMKM yang ada di Surakarta ini dengan melihat bahwa masih banyaknya UMKM yang mempunyai potensi untuk berkembang di Kota Surakarta ini. Pembinaan terhadap UMKM oleh Dinas Koperasi dan UKM kota Surakarta ini akan terasa penting karena dengan adanya pembinaan yang baik maka UMKM yang ada di surakarta ini akan dapat berjalan dengan baik pula sehingga jika UMKM atau bisa dikatakan industri kecil ini akan dapat menyerap banyak tenaga kerja dan dengan banyaknya tenaga kerja yang terserap
ini
maka
memungkinkan
juga
dapat
mengurangi
tingkat
pengangguran yang ada di kota Surakarta ini, sehingga dengan berkurangnya tingkat pengangguran yang ada di Kota Surakarta ini membuat kesejahteraan penduduk atau masyarakat Surakarta ini akan meningkat pula. Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ada, maka aspek yang akan diteliti adalah hal-hal apa saja yang akan dilakukan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam melakukan pembinaan terhadap UMKM yang ada di Kota Surakarta. Karena pengembangan sektor UMKM di kota Surakarta ini dirasakan sangat penting. Dengan melihat dari kondisi yang terjadi saat ini, dimana UMKM ini sendiri dianggap mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja yang belum terserap dalam dunia pekerjaan. Selain sektor UMKM ini juga mampu untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. Sehingga membutuhkan peran yang cukup baik dari pemerintah dalam hal pembinaan UMKM ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
C. TUJUAN PENELITIAN
.Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pembinaan UMKM oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Dapat memberikan masukan dan bantuan pemikiran kepada pihak-pihak yang terkait dengan pembinaan sektor UMKM kota Surakarta. 2. Dapat menambah pengetahuan bagi kita semua mengenai pembinaan sektor UMKM 3. Memberikan tambahan pustaka bagi siapa saja yang ingin mengetahui, mempelajari, dan meneliti lebih lanjut mengenai permasalahan ini. 4. Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan berkaitan dengan bagaimana pembinaan yang dilakukan Dinas Koperasi dan UKM terhadap pembinaan UMKM di kota Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Pembinaan 1. Pengertian Pembinaan
Pengertian
pembinaan
secara
umum
adalah
suatu
proses
penggunaan manusia, alat peralatan, uang, waktu, metode, dan system yang berdasarkan pada prinsip tertentu untuk usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya. (Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN),1988: 16.) Pengertian pembinaan yang lain adalah usaha tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna untuk memperoleh hasil lebih baik. (Peorwadarmita, 1991:44). Hal ini juga sesuai dengan yang dikemukakan oleh Miftah Thoha dalam bukunya yang menyebutkan bahwa :
pernyataan menjadi lebih baik. Dalam hal ini menunjukan adanya kemajuan, peningkatan, pertumbuhan, evolusi, atas berbagai kemungkinan, berkembang, atau peningkatan atas sesuatu. Ada dua unsur dari pengertian ini yakni pembinaan itu sendiri bisa berupa suatu tindakan, proses atau pernyataan dari suatu tujuan, dan kedua pembinaan (Miftah Thoha, 2003:7)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
Dari pengertian yang diungkapkan diatas dapat disimpulkan pula bahwa pembinaan ini menyangkut tentang suatu tindakan yang mempunyai tujuan ke arah yang lebih baik. Selain itu juga Miftah Thoha dalam bukunya juga menyebutkan bahwa pembinaan menurut Huse and Cummings merupakan ilmu perilaku dengan memakai perencanaan, pengembangan jangka panjang yang ditujukan untuk mengembangkan struktur, dan prosenya, sehingga efektifitas organisasi ini dapat dicapai. (Miftah Thoha, 2003:8-9). Adapun pengertian pembinaan yang lain adalah Human resources development is considered as one of the contributing factors to a economic development and global competitiveness. Studies and researches on human resource development focused on the global and regional levels proved that growth and development of developed countries and newly industrializing countries (NICs) is partly a result of sustained investment in human resource development interventions Richa mishra¸ Implementing Human Resource Development As A Tool For Effective Organizational Change, 1996 Hal 1 ) Dalam pengertian diatas dapat diartikan bahwa Pengembangan atau pembinaan sumber daya manusia dianggap sebagai salah satu faktor yang berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan persaingan global suatu negara. Studi dan penelitian tentang pengembangan sumber daya manusia difokuskan pada tingkat global dan regional membuktikan bahwa pertumbuhan dan perkembangan negara-negara maju dan negara industri
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
baru (NIC) sebagian merupakan hasil dari investasi berkelanjutan dalam pengembangan atau pembinaan sumber daya manusia L. David Brown, Mark Leach and Jane G. Covey dalam Organization Development for Social Change Hal. 1, mengemukakan bahwa:
focused on improving internal organizational dynamics and their impacts on organizational performance. OD concepts and tools can be used for purposes of solving social problems and catalyzing constructive social (L. David Brown, Mark Leach and Jane G. Covey dalam Organization Development for Social Change, 2004 Hal. 1) Dalam
pengertian
diatas
dapat
diartikan
bahwa
aktivitas
Pengembangan atau pembinaan organisasi (OD) umumnya berfokus pada peningkatan dinamika internal organisasi dan dampaknya pada kinerja organisasi. Konsep dan instrumen dari pembinaan organisasi ini dapat digunakan untuk tujuan memecahkan masalah sosial dan katalisator perubahan sosial yang konstruktif, Selanjutnya menurut Widjaja (1986:14) pembinaan adalah suatu proses atau pengembangan yang mencakup urutan-urutan pengertian, diawali dengan mendirikan, membutuhkan, memelihara pertumbuhan tersebut yang disertai usaha-usaha perbaikan, menyempurnakan, dan mengembangkannya.
Pembinaan
tersebut
menyangkut
kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pembiayaan, koordinasi, pelaksanaan, dan pengawasan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan hasil yang maksimal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
Menurut Musanef (2000:47) bahwa yang dimaksud dengan Pembinaan adalah segala usaha tindakan yang berhubungan langsung dengan
perencanaan,
penyusunan,
pembangunan,
pengembangan,
pengarahan, penggunaan serta pengendalian segala-segala suatu secara berdaya guna dan berhasil guna. Diartikan juga bahwa pembinaan adalah seni dan praktek inspirasi, energi, dan memfasilitasi kinerja, pembelajaran dan pengembangan SDM. Manfaat dari adalah pembinaan adalah membuka potensi, organisasi, dan diri SDM untuk mengidentifikasi dan menentukan tujuan khusus. Selain itu, pembinaan juga membantu individu mengatasi masalah-masalah yang kompleks /signifikan dalam mencapai tujuan dan melakukannya dengan cara memerhatikan tiap individual. Tujuan pembinaan adalah mengarahkan visi, menciptakan suatu dorongan motivasi, sehingga dapat memberdayakan orang yang sedang dilatih seperti karyawan melalui membangun hubungan yang lebih kuat terhadap tujuan
hidup/sasaran
keberhasilannya.
(Diakses
melalui
http://vibizlearning.com/new/knowledge/pentingnya_pembinaan_karyawa n diakses tanggal 22/01/2013) Dari pengertian pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembinaan ini adalah suatu tindakan atau proses yang dilakukan oleh suatu pihak terkait dalam rangka meningkatkan sumber daya untuk menvapai hasil yang diharapkan. Sehubungan dengan masalah pembinaan UMKM ini maka pembinaan disini dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini adalah Dinas Koperasi dan UKM
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
Kota Surakarta melalui program-program pengembangan dan pembinaan UMKM yang dicanangkan oleh Dinas Koperasi dan UKM ini, yang terdapat dalam Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Koperasi dan UKM yang terdapat dalam UU No.20 Tahun 2008. Dimana pembinaan dalam tugas pokok dan fungsi Dinas Koperasi dan UKM ini mempunyai tujuan untuk: 1.
Mewujudkan struktur perekonomian Nasional yang seimbang, berkembang dan berkeadilan
2. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan UMKM menjadi usaha yang tangguh dan mandiri 3. Meningkatkan peran UMKM dalam pembangunan daerah penciptaan lapangan kerja , pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan Dengan demikian, indikator dari pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM dalam melakukan pembinaan terhadap UMKM, dapat dilihat dari kegiatan pembinaan Koperasi dan UMKM Kota Surakarta, Adapun kegiatan pembinaan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah adalah: 1. Mengadakan Diklat dalam rangka peningkatan SDM 2. UMKM sejenis dikelompokkan sebagai KUB ( Kelompok Usaha Bersama) 3. Fasilitasi dalam akses permodalan. 4. Proritas Pembinaan UKM Yang Memproduksi Produk Unggulan Daerah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
5. Validasi data base UMKM. 6. Fasilitasi dalam memperoleh HKI dan Ijin 7. Melakukan kemitraan. Dimana dengan adanya pembinaan ini, UKM yang ada ini menjadi lebih baik dari sebelumnya
2. Tujuan pembinaan .Tujuan pembinaan UMKM selain yang tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2008 antara lain adalah: Meningkatkan akses pasar dan memperbesar pangsa pasar Meningkatkan akses terhadap sumber modal dan memperkuat struktur modal Meningkatkan kemampuan organisasi dan manajemen Meningkatkan akses dan penguasaan teknologi 3. Model pembinaan UKM Tiga model pembinaan UKM 1. Model APEC (1995) Dilingkungan APEC, para menteri yang membidangi UKM, dalam pertemuan pada tahun 1995 telah mengidentifikasi lima pokok penting dalam pembinaan dan pengembangan UKM yakni: a. SDM b. Keuangan c. Teknologi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
d. Akses pasar e. Akses informasi 2. UNDP (1997) Untuk
mendukung
policy
and
regulatory
UNDP
mengemukakan bahwa diperlukan support service yang terdiri atas 7 bidang: a. SDM b. Advisory Services c. Keuangan d. Akses pasar e. Infrastuktur f. Jaringan Usaha dan Asosiasi sektori g. Teknologi 3. Model Singapura Berbeda
dengan
dua
model
diatas,
model
singapura
menyertakan program bantuan tehadap UKM sesuai dengan tahapan pengembangan UKM. Ada empat tahap yang akan dilalui UKM yakni: a. Start-Up b. Growth c. Expansion d. Going-overseas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
Untuk tiap tahap telah diidentifikasi paket bantuan bagi UKM. Model singapura ini perlu dipelajari sebagai contoh untuk diterapkan
di
Indonesia.
(http://www.
pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning diakses tanggal 26-052012 B. Tinjauan Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) 1. Pengertian UMKM Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Tahun 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dijelaskan bahwa Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif ynag berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang, perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang. sedangkan Usaha
Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang, perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 dijelaskan juga mengenai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
beberapa kriteria Usaha Mikro, kecil, dan Menengah. Kriteria tersebut antara lain: a. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut : Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; at au Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah b. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut : Memiliki kekayaan bersih lebih dari 50.000.000,00 (lima puluh
juta
rupiah)
sampai
dengan
paling
banyak
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah ) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Memiliki
hasil
penjualan
tahunan
lebih
dari
Rp
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah ) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) c. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut : Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
Memiliki
hasil
penjualan
tahunan
lebih
dari
Rp
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000.,00 (lima puluh milyar rupiah). Selain itu , pengertiaan UMKM menurut Biro Pusat statistik (BPS) jika dilihat dari kriteria jumlah pekerja yang dimiliki. Kriteria UMKM ini antara lain: Usaha mikro Disebut usaha mikro jika karyawan yang dimiliki oleh usaha ini kurang dari 5 orang Usaha kecil Disebut usaha kecil jika karyawanya 5-19 orang Usaha menengah Dinamakan usaha menegah jika karyawanya 20-99 orang dalam stau perusahaan Meskipun banyak definisi mengenai usah mikro, kecil, dan menengah namun secara umum UMKM dilihat dari ciricirinyayaitu , sebagai berikut: Struktur organisasi yang sangat sederhana. Tanpa staf yang berlebihan. Pembagian kerja yang kendur. Memiliki hirarki manajerial yang pendek.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
Aktifitas sedikit yang formal, dan sedikit menggunakan pro ses perencanaan. Kurang membedakan asset pribadi dari asset perusahaan Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 dijelaskan bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah memiliki asas: a. Kekeluargaan b. Demokrasi ekonomi c. Kebersamaan d. Efisiensi berkeadilan e. Berkelanjutan f. Berwawasan lingkungan g. Kemandirian h. Keseimbangan kemajuan, dan i. Kesatuan ekonomi nasional. dari asas tersebut dapat disimpulkan bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM ini bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan
usahanya
dalam
rangka
membangun
perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan. Dimana menurut Maryatmo bahwa terdapat beberapa bentuk
pengembangan
yang
dapat
dilakukan
dalam
mengembangkan usaha kecil dan menengah, diantaranya yaitu : (R. Maryatmo dan Y. Sri Susilo, 1996 : 6) Pola keterkaitan dan kemitraan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
Dalam pola ini pada dasarnya berusaha mengkaitkan dengan UKM dengan usaha yang besar. UKM diharapkan dapat menjadi pemasok (sektor hulu) maupun menjadi sektor hilir dari kegiatan usaha yang besar. Menciptakan iklim usaha yang kondusif untuk dan berkembangnya UKM Kondisi
ini
kesempatan
dapat yang
diciptakan lebih
besar
dengan pada
memberikan UKM
untuk
mendapatkan akses terhadap pasar, akses terhadap sumber pembiayaan akses terhadap teknologi. Peningkatan akses pasar dapat dilakukan dengan memberikan proteksi kepada para UKM. Sedangkan akses terhadap sumber pembiayaan dapat dilakukan dengan memberikan kemudahan dalam mengakses kredit perbankan. Akses terhadap teknologi dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan. Dalam pelatihan tersebut UKM diharapkan memperoleh berbagai informasi baru mengenai
teknik produksi yang dapat
dilakukan melalui teknologi. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia Peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada SDM yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan manjerial dan kewirausahaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
Selain itu juga dijelaskan bahwa pembinaan dan pengembangan UKM dilakukan dalam berbagai bidang, diantaranya adalah : 1. Bidang
produksi
dan
pengolahan,
pembinaan
dan
pengembangan dilakukan dengan cara: a. Meningkatkan teknik produksi dan pengolahan serta kemampuan manajemen bagi usaha mikro, kecil, dan menengah. b. Memberikan kemudahan dalam pengadaan sarana dan prasarana, produksi dan pengolahan, bahan baku, bahan penolong, dan kemasan bagi produk usaha mikro, kecil, dan menengah. c. Mendorong penerapan standarisasi dalam proses produksi dan pengolahan. d. Meningkatkan
kemampuan
rancang
bangun
dan
perekayasaan bagi usaha menengah. 2. Bidang pemasaran, pembinaan dan pengembangan dilakukan dengan cara: a. Melaksanakan penelitian dan pengkajian pemasaran b. Menyebarluaskan informasi pasar c. Meningkatkan
kemampuan
manajemen
dan
teknik
pemasaran d. Menyediakan
sarana
dan
pemasaran
yang
meliputi
penyelenggaraan uji coba, lembaga pemasaran, penyediaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
rumah dagang, dan promosi usaha mikro, kecil, dan menengah. e. Memberikan
dukungan
promosi
produk,
jaringan
pemasaran, dan distribusi. f. Menyediakan tenaga konsultan profesional dalam bidang pemasaran. 3. Bidang sumber daya manusia, pembinaan dan pengembangan dilakukan dengan cara: a. Memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan b. Meningkatkan ketrampilan teknis dan manajerial c. Membentuk dan mengembangkan lembaga pendidikan dan pelatihan
untuk
melakukan
pendidikan,
pelatihan,
penyuluhan, motivasi dan kreativitas bisnis, dan penciptaan wirausaha baru. 4. Bidang desain dan teknologi, pembinaan dan pengembangan dilakukan dengan cara: a. Meningkatkan kemampuan di bidang desain dan teknologi serta pengendalian mutu. b. Meningkatkan kerjasama dan alih teknologi. c. Meningkatkan kemampuan usaha kecil dan menengah di bidang penelitian untuk mengembangkan desain dan teknologi baru.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
d. Memberikan insentif kepada usaha mikro, kecil, dan menengah
yang
mengembangkan
teknologi
dan
melestarikan lingkungan hidup. e. Mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah untuk memperoleh sertifikat hak atas kekayaan intelektual. Pada kenyataannya UKM merupakan unit usaha yang tergolong lemah, tidak saja lemah dalam pemilikan aset, tetapi juga lemah dalam pengetahuan,keterampilan, tekologi yang digunakan, dan sering juga lemah dalam semangatnya untuk maju. UKM pada umumnya
memiliki
kelemahan
dalam
aksesnya
terhadap,
permodalan, informasi pasar, teknologi (hasil penelitian), serta lemahnya dukungan kebijakan. Upaya-upaya yang perlu dilakukan dalam pembinaan dan pemberdayaan usaha kecil harus mengarah pada tiga sasaran. Sasaran itu antara lain: a. upaya yang bersifat langsung, yaitu upaya yang arah, penerapan serta dampaknya terkait dengan usaha kecil. Upaya ini dapat secara langsung memecahkan masalah internal yang dihadapi oleh usaha kecil, meliputi pemberian bantuan; pendanaan dan modal usaha stimulan, pembinaan sumber daya manusia dan pendampingan, sarana dan prasaran teknologi, sistem informasi dan jaringan informasi usaha, serta bantuan penguatan kelembagaan masyarakat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
dan aparat dalam menyelenggarakan kegiatan dalam lingkaran pemberdayaan usaha kecil. b. upaya yang bersifat tidak langsung yaitu upaya yang arah, penerapn dan dampaknya tidak memiliki keterkaitan langsung terhadap tujuan terbentuknya usaha kecil yang efisien dan produktif. Upaya ini meliputi ; pemberian bantuan pembangunan prasarana fisik berupa jaringan jalan, jembatan,
tambahan
perahu,
pasar,
pengembangan
transportasi umum, pengembangan prasarana sosial dasar dan pengembangan prasarana umum. c. Upaya khusus yaitu upaya yang dibutuhkan untuk mempertajam bantuan bagi penanggulangan kasus-kasus khusus yang menimpa usaha kecil, seperti bantuan khusus yang
mengkoordinasikan
berbagai
bantuan
bagi
pemberdayaan usaha kecil C. Tinjauan Tentang Dinas Koperasi dan UKM 1. Pengertian Dinas Koperasi dan UKM Pembentukan Dinas Koperasi (UKM) didasarkan
dengan mengacu
menyatakan bahwa Perekonomian
dan Usaha Kecil Menengah pada Pasal 33 ayat 1 yang
disusun
sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan. Selain itu, pada Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XVI/MPR-RI/1998 tentang politik ekonomi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah perlu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
diberdayakan dan dibina dengan baik, karena UMKM ini dipandang mempunyai kedudukan, peran, dan potensi strategis untuk mewujudkan struktur perekonomian nasional yang berimbang. Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2001. Dinas Koperasi Dan UKM mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang Koperasi
dan
Usaha
Mikro
Kecil
dan
Menengah.
Untuk
menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Dinas Koperasi dan UKM ini mempunyai fungsi: a. Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas, b. Penyusunan rencana program pengendalian, evaluasi dan pelaporan c. Pemberian perijinan di bidang Koperasi dan UMKM, d. Perumusan kebijakan teknis di bidang koperasi dan UMKM, e. Penyelenggaraan sosialisasi, Pembinaan jabatan fungsional. Untuk dasar hukum yang digunakan dalam melakukan pembinaan ini dapat dilihat di Rencana Strategis Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta antara lain adalah Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian menegaskan bahwa Pemerintah bertugas: 1. Menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong pertumbuhan serta pemasyarakatan koperasi. 2. Memberikan bimbingan dan kemudahan kepada koperasi 3. Memberikan perlindungan kepada koperasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
Dimana pembinaan koperasi ini dilakukan dengan memperhatikan keadaan dan kepentingan ekonomi nasional, serta pemerataan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Selain itu dasar hukum tentang pembinaan UMKM ini juga terdapat dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil yang menyatakan bahwa tujuan pembinaan ini antara lain: 1. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha kecil menjadi usaha yang tangguh dan mandiri serta dapat berkembang menjadi usha menengah 2. Meningkatkan peranan usaha kecil dalam pembentukan produk nasional, perluasan kesempatan kerja dan berusaha, peningkatan ekspor, serta peningkatan
dan
pemerataan
pendapatan untuk
mewujudkan dirinya sebagai tulang punggung serta memperkukuh struktur perekonomian nasional.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
D. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir digunakan sebagai dasar atau landasan dalam pengembangan berbagai konsep dan teori yang digunakan dalam penelitian ini, serta hubungannya dengan perumusan masalah yang telah dirumuskan. Mengacu pada konsep dan teori di atas, maka kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Kota Surakarta merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang dapat dikatakan memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak, sehingga dengan banyaknya penduduk yang ada di kota Surakarta ini membuat jumlah angkatan kerja yang ada di Kota Surakarta ini menjadi tinggi. Dengan adanya banyaknya angkatan kerja yang tidak terserap oleh lapangan pekerjaan yang ada di Kota Surakarta ini. Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau yang biasa disebut UMKM ini merupakan sebuah solusi yang dapat digunakan, dimana UMKM ini dapat menyerap banyak angkatan kerja yang belum terserap sehingga UMKM ini dapat menjadi suatu jawaban untuk mengurangi banyaknya angkatan kerja yang belum terserap. Tetapi masalah yang sering terjadi di Kota Surakarta menyangkut masalah UMKM
ini adalah kurang
terbinanya UMKM tersebut, sehingga untuk mengembangkan usaha yang mereka miliki para pemilik UMKM ini merasa sulit karena kendalakendala yang ada, seperti dalam hal ini adalah permodalan dimana untuk mengembangkan suatu Usaha ini memerlukan modal yang cukup besar juga. Sehingga dengan melihat potensi yang Dimiliki oleh UMKM ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
dalam menyerap tenaga kerja ini, maka pemerintah dengan Dinas Koperasi dan UKM perlu melakukan pembinaan terhadap UMKM yang ada di Kota Surakarta ini. Peran Dinas Koperasi dan UKM dalam Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2001. Dinas Koperasi Dan UKM mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, sehingga dalam hal ini Dinas Koperasi dan UKM ini mempunyai peranan yang cukup besar dalam melakukan pembinaan dan pengembangan terhadap UKM yang ada di Kota Surakarta ini.
Pembinaan tersebut dapat dilihat dari kegiatan pembinaan Dinas
Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam melakukan pembinaan UMKM yaitu: 1. Mengadakan Diklat dalam rangka peningkatan SDM 2. UMKM sejenis dikelompokkan sebagai KUB ( Kelompok Usaha Bersama) 3. Fasilitasi dalam akses permodalan. 4. Proritas Pembinaan UKM Yang Memproduksi Produk Unggulan Daerah 5. Validasi data base UMKM. 6. Fasilitasi dalam memperoleh HKI dan Ijin 7. Temu usaha dengan KADIN . HIPMI dan lainny sehingga diharapkan UMKM yang ada di Surakarta ini dapat terbina dengan baik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir
Kegiatan dinkop dalam melakukan pembinaan UMKM:
1. Mengadakan Diklat dalam rangka Banyaknya angkatan kerja yang ada di kota Surakarta
peningkatan SDM sejenis dikelompokkan sebagai KUB ( Kelompok Usaha Bersama) Fasilitasi dalam akses permodalan. Proritas Pembinaan UKM Yang Memproduksi Produk Unggulan Daerah Validasi data base UMKM. Fasilitasi dalam memperoleh HKI dan Ijin Melakukan kemitraan
2. UMKM Belum terbinanya UMKM dengan baik
3. 4.
5. 6. 7.
Terbinanya UMKM
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
BAB III METODE PENELITIAN
1. JENIS PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif yang dimaksud dalam konteks ini adalah penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai pembinaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta. Menurut Bungin (2007 : 68) pendekatan kualitatif dengan deskripsi dapat dijadikan dasar untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, situasi, atau fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi obyek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, atau gambar tentang kondisi, situasi atau fenomena tertentu. Pendekatan deskriptif kualitatif ini dipilih karena dengan pendekatan ini akan diperoleh pemahaman yang mendalam dan sangat dimungkinkan memperoleh informasi-informasi baru terkait dengan objek yang diteliti, yaitu mengenai pembinaan suatu instansi publik. Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat menggambarkan realitas keadaan atau fenomena yang sebenarnya terjadi di lapangan. Metode penelitian deskriptif kualitatif lebih tepat apabila digunakan untuk meneliti masalah-maalah yang membutuhkan studi mendalam. Apalagi terkait tentang bagimana pembinaan UMKM yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
2. LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian dilakukan di Dinas Koperasi dan UKM Surakarta yang terletak di Jalan Yosodipuro no. 162 Surakarta. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada kenyataan lapangan bahwa. Dinas Koperasi dan UKM adalah lembaga yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang koperasi dan UMKM ini. Hal ini mendorong peneliti untuk memilih Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta sebagai tempat penelitian untuk mengkaji lebih dalam tentang peran instansi pemerintah yang berkenaan dengan pembinaan UMKM yang ada di Surakarta ini. 3. SUMBER DATA Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi (Arikunto, 2006 : 118). Sedangkan sumber data adalah subyek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2006 : 129). Sumber data pada penelitian ini meliputi : a. Data Primer Data primer merupakan data yang langsung dikumpulkan sendiri di lokasi penelitian. Data primer ini dikumpulkan dengan cara wawancara atau berkomunikasi secara langsung dengan informan kunci yang terpilih. Teknik dalam pemilihan informan ini digunakan purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pemilihan dengan kecenderungan peneliti untuk memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap (Sutopo, 2002 : 56). Oleh karena itu, peneliti mencari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
informan yang benar-benar mengetahui tentang segala informasi yang dibutuhkan secara mendalam, yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, dalam hal ini adalah tentang pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Surakarta dalam melakukan pembinaan dan pengembangan terhadap UMKM yang ada di Kota Surakarta ini. Adapun sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan memilih informan sebagai berikut : 1) Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta 2) Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM . 3) Kepala Seksi Pembinaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM)
b. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung yang berasal dari data bantu lainnya yang diperoleh atas kerja sama dengan instansi atau lembaga terkait guna melengkapi data-data yang telah tersedia. Data sekunder ini dikumpulkan dari berbagai informasi tentang Pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM kota Surakarta dalam melakukan pembinaan terhadap UMKM. Menurut Bungin (2007 : 122) dokumen adalah informasi yang disimpan atau didokumentaikan sebagai bahan dokumenter. Sedangkan bahan dokumen yang akan digunakan di dalam penelitian ini meliputi arsip atau dokumen resmi yang diperoleh dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
4. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan untuk penelitian. Cara pengumpulan atau pengambilan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif meliputi metode wawancara mendalam (in-depth interview), observasi, dan telaah dokumen (Bungin, 2007 : 107). Penelitian ini antara lain menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : a. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang berupa tatap muka percakapan tanya jawab langsung pada pihak yang terkait dengan tujuan mendapatakan informasi yang lebih jelas dan mempunyai kedalaman yang cukup tentanng berbagai aspek dalam penelitian ini. Wawancara ini dapat dilakukan beberapa kali sesuai dengan keperluan para peneliti yang berkaitan dengan kejelasan dan kemantapan masalah yang sedang diteliti. Wawancara dilakukan dengan melakukan tanya jawab terhadap narasumber yang dianggap mengetahui dan dapat memberikan informasi untuk menggali data deskriptif tentang Pembinaan UMKM oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta. b. Observasi Observasi merupakan teknik yang digunakan untuk menggali data berupa dari umber data yang berupa peristiwa tempat atau lokasi, bendabenda serta rekaman gambar-gambar (Sutopo, 2002 : 64). Observasi ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
adalah teknik pengumpulan data dalam penelitian dengan melakukan serangkaian pengamatan dan penelitian secara langsung terhadap obyek yang diteliti. Tidak hanya dengan pengamatan, tetapi juga dengan mendengarkan, mencatat, dan melihat secara langsung kegiatan atau aktivitas yang dilakukan komponen obyek yang diteliti.
c. Telaah Dokumen Metode ini untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang catatan, transkrip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat dan sebagainya (Arikunto, 2002: 202). Menurut HB. Sutopo (2002: 55) mengemukakan bahwa dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas. Telaah Dokumen merupakan tipe informasi untuk memperoleh data sekunder agar mendukung dan menambah bukti serta data dari sumbersumber lain. Dokumentasi diperoleh dari dokumen-dokumen administratif, keputusan dan ketetapan resmi, kesimpulan rapat dan lain sebagainya. Dokumen dan arsip merupakan sumber data yang sering memiliki posisi penting dalam pengamatan kualitatif agar pengamat dapat memahami latar belakang suatu peristiwa itu bisa terjadi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
5. VALIDITAS DATA Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian, harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Oleh karena itu, setiap peneliti harus bisa memilih dan menentukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperolehnya. (H.B. Sutopo, 2002:77-78). Cara yang digunakan untuk mengembangkan validitas data adalah Triangulasi. Menurut Patton dalam H.B. Sutopo (2002:78) menyatakan bahwa ada 4 macam triangulasi: 1. Triangulasi data (data triangulation) yaitu dimana peneliti menggunakan beberapa sumber dengan data yang sama. 2. Triangulasi peneliti (investigator triangulation) yaitu pengumpulan data yang sama dan dilakukan oleh beberapa orang peneliti. 3. Triangulasi metodologis (methodological triangulation) yaitu peneltiain yang dilakukan dengan menggunakan metode yang berbeda ataupun dengan mengggunakan data yang sejenis, tetapi dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda. 4. Triangulasi
teoritis
(theoritical
trianguilation)
yaitu
menggunakan
penelitian tentang topik yang sama dan datanya dianalisis dengan menggunakan beberapa perspektif teoritis yang berbeda. Dalam penelitian ini hanya menggunakan triangulasi metodologis. Triangulasi metodologis atau metode dilakukan dengan menggunakan metode atau teknik yang berbeda dalam rangka mendapatkan data yang sama. Metode tersebut yaitu wawancara dan observasi. Peneliti akan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
membandingkan antara hasil wawancara dengan hasil observasi dan telaah dokumen sehingga diharapkan kevalidan data akan lebih terjamin.
6. TEKNIK ANALISIS Menurut Patton dalam Lexi J. Moleong (2002:103) analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Model analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif yaitu model analisis yang memerlukan tiga komponen berupa induksi data, sajian data serta penarikan kesimpulan/verifikasi dengan menggunakan proses siklus (Sutopo HB, 2002 : 48). Dalam penelitian kualitatif terdapat tiga komponen analisis data seperti yang diungkapkan oleh Miles dan Huberman dalam Sutopo (2002 : 91-93), yaitu : 1. Reduksi Data Menurut Miles dan Huberman reduksi data adalah komponen pertama dalam analisis merupakan proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi dari fieldnote. Reduksi data dapat juga mempertegas, memperpendek, membuat fokus, dan membuang hal-hal yang tidak penting serta mempunyai fungsi untuk mengatur data sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan. Selain itu dalam pengumpulan data, reduksi data membuat suatu batas-batas permasalahan. Dari data-data yang dihimpun, baik dari hasil wawancara, observasi, maupun dokumen-dokumen akan dilakukan penyeleksian. Penyeleksian yang dilakukan didasarkan pada batasan penelitian ini. Sehingga ketika ada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
data yang tidak sesuai atau keluar dari batas penelitian harus direduksi. Adapun batasan penelitian ini adalah mengetahui seperti apa pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM dalam melakukan pembinaan terhadap UMKM yang ada di Surakarta ini. 2. Sajian Data Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan (H. B. Sutopo, 2002: 92). Dengan melihat suatu penyajian data, peneliti akan melihat apa yang terjadi dan memungkinkan untuk mengajarkan suatu analisis ataupun tindakan lain berdasarkan penelitian tersebut. Penyajian data yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisi kualitatif yang valid. Suatu sajian data haruslah berdasarkan pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan dalam penelitian sehingga narasi yang yang tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi secara terperinci untuk menjelaskan dan menjawab pertanyaan tersebut. Telah dijelaskan bahwa penelitian tentang pembinaan UMKM oleh Dinas Koperasi dan UKM ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini, penyajian data yang digunakan peneliti antara lain, data yang berbentuk narasi deskriptif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
3. Penarikan Simpulan Dari awal pengumpulan data, peneliti harus mengerti tentang arti data yang diperoleh dan mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin terjadi, alur sebab-akibat, dan proposisi, pada dasarnya makna data harus diuji validitasnya supaya simpulan penelitian menjadi lebih kokoh dan dapat dipercaya (H. B. Sutopo, 2002: 93). Setelah adanya pengumpulan data pada tahap awal penelitian yang mana dalam penelitian data tersebut harus dimengerti yang kemudian melakukan pencatatan peraturan, pola-pola pernyataan, konfigurasi yang kemudian mungkin ditarik kesimpulan. Suatu kesimpulan pada awalnya belum jelas namun setelah adanya reduksi data dan sajian sehingga memiliki landasan yang kuat. Kemudian ditarik suatu kesimpulan akhir berdasarkan data-data yang telah diproses.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
Gambar 3.1 Model Analisa Interaktif
Pengumpulan Data
Reduksi Data
Sajian Data
Penarikan Kesimpulan / Verifikasi
Sumber : Milles and Huberman dalam Sutopo (2002: 96)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kota Surakarta 1. Letak Geografi Kota Surakarta atau yang lebih dikenal dengan Kota Solo, secara astronomis terletak antara 110 7
-110
dan
-7
Secara geografis wilayah kota Surakarta terletak diantara Gunung lawu disebelah timur dan Merapi sebelah barat dengan ketinggian ± 92 M diatas permukaan
laut dan berada pada pertemuan Sungai Pepe, Jenes, dan
Bengawan Solo. Posisi Kota Surakarta sangat strategis dijalur lalu lintas ekonomi perdagangan maupun kepariwisataan diantara Yogyakarta Semarang , Surabaya
Solo
Bali.
Batas wilayah administrasi Kota Surakarta meliputi: Utara
= Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Karanganyar
Timur
= Kabubaten Karanganyar
Selatan
= Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar
Barat
= Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar
Luas wilayah administratifnya 4.404,06 Ha sebagian besar telah menjadi lahan pemukiman seluas 2.672,21 ha dan sisanya brturut-turut untuk jasa 428,06 ha, ekonomi industri dan perdagangan 383,51 ha, ruang terbuka 248,29 ha, pertanian 210,83 ha dan lain-lain 461,16 ha. Kota Surakarta terbagi dalam lima kecamatan, yaitu Kecamatan Laweyan,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
Serengan, Pasar Kliwon, Jebres dan Banjarsari. Kelima Kecamatan tersebut terdiri dari 51 kelurahan yang masing-masing kecamatan terdiri dari; Kecamatan Laweyan 11 Kelurahan, Kecamatan Serengan 7 kelurahan, Kecamatan Pasar Kliwon 9 kelurahan, Kecamatan Banjarsari 13 Kelurahan, Kecamatan Jebres 11 kelurahan, dan ke-51 kelurahan tersebut terdiri dari 592 RW, 2.645 RT dan 129.380 KK. 2. Kependudukan Berdasarkan sensus penduduk Tahun 2010 jumlah penduduk Kota Surakarta 500.642 jiwa, dimana jumlah perempuan lebih banyak daripada laki-laki, yaitu 257.279 perempuan dan 243.363 laki-laki. Jumlah penduduk berdasarkan 5 kecamatan meliputi: Kecamatan Banjarsari
= 157.438 jiwa (31,45%)
Kecamatan Jebres
= 138.624 jiwa (27,9%)
Kecamatan Laweyan
= 86.315 jiwa (17,42%)
Kecamatan Pasar Kliwon
= 74.145 jiwa (14,81%)
Kecamatan Serengan
= 44.120 jiwa (8,81%)
Dengan luas wilayah yang hanya sebesar 44,03 membuat tingkat kepadatan penduduk sangat tinggi, bahkan tertinggi di Jawa Tengah yaitu 11.370 jiwa/km². Hal tersebut menuntut pemerintah untuk menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi penduduk Kota Surakarta, belum lagi adanya kaum commuters yang jumlahnya tidak kalah banyak. Laju pertumbuhan Kota Surakarta selama periode tahun 2000-2010 mengalami
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
penurunan yang signifikan yaitu 0,25 persen jauh dibawah angka laju pertumbuhan Jawa Tengah yaitu 0,46 persen. 3. Potensi Wilayah Kota Surakarta merupakan kota budaya di Jawa Tengah dengan mengusung slogan
yang menjadi trend setter
kota atau kabupaten lain terutama di bidang ekonomi dan budaya. Meskipun luas wilayahnya tidak begitu besar dan Sumber Daya Alamnya (SDA) tidak melimpah namun Kota Surakarta mempunyai potensi yang luar biaasa. Dengan memanfaatkan semua kelebihan yang ada di dalamnya, Surakarta mampu menarik perhatian daerah lain bahkan mancanegara. Keraton, Batik dan Pasar Klewer adalah tiga hal yang menjadi simbol identitas Kota Surakarta. Eksistensi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Pura Mangkunegaran menjadikan Surakarta sebagai poros, sejarah, seni dan budaya yang memiliki nilai jual. Seni dan pembatikan Solo menjadi pusat batik di Indonesia. Apalagi setelah resmi dibuka Kampung Batik Laweyan menjadi ikon area penuh dengan wisata batik dari proses pembuatanya sampai penjualannya. Pariwisata dan perdagangan tidak bisa dipisahkan, keduanya saling meningkatkan sektor ekonomi. Berbeda dengan kegiatan perdagangan, sektor pertanian kurang bisa diandalkan, kebutuhan pokok seperti beras, sayur
sayuran dan bahan
dasar protein harus bergantung dari daerah lain karena keterbatasan lahan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
Secara kumulatif, sektor tersier yang terdiri dari usaha perdagangan, hotel, dan restoran, angkutan, dan komunikasi serta jasa. Terdapat beberapa industri pengolahan yang didominasi oleh industri rumah tangga, kebanyakan industri bergerak dalam bidang pembuatan batik dan pakaian jadi yang hasilnya mencapai pasar internasional. B. Gambaran Umum Dinas Koperasi 1. Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta Pembentukan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) didasarkan dengan mengacu pada Pasal 33 ayat 1 yang menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asa kekeluargaan. Selain itu, pada Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XVI/MPR-RI/1998 tentang Politik Ekonomi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah perlu diberdayakan sebagai bagian integral ekonomi rakyat yang mempunyai kedudukan, peran, dan potensi strategis untuk mewujudkan struktur perekonomian nasional yang makin seimbang, berkembang, dan berkeadilan,. Sebagai implementasi dari Undang-Undang serta TAP MPR RI tersebut, maka Pemerintah Kota Surakarta mendirikan Dinas Koperasi dan UKM sebagai instansi yang bertugas menangani pengembangan sektor koperasi serta unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta saat ini menggunakan dasar Peraturan daerah Kota Surakarta Nomor
6 Tahun 2011. Dinas
Koperasi dan UKM mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
pemerintahan di bidang Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Dinas Koperasi dan UKM mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas, b. Penyusunan rencana program, pengendalian evaluasi dan pelap oran, c. Pemberian perijinan di bidang Koperasi dan UMKM, d. Perumusan kebijakan teknis di bidang koperasi dan UMKM, e. Penyelenggaraan sosialisasi, f. Pembinaan jabatan fungsional. 2. Visi dan Misi, Tujuan dan Strategi Dinas Koperasi Dan UKM a. Visi dan Misi Dinas Koperasi dan UKM VISI: Terwujudnya Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang mandiri dan berdaya saing tinggi untuk mendukung Kota Surakarta sebagai kota budaya MISI:1. Meningkatkan kemampuan Koperasi dan UKM untuk mengakses sumber-sumber pembiayaan produktif. 2. meningkatkan kemampuan Koperasi dan UKM untuk mengakses dan memperluas pangsa pasar. 3. Meningkatkan kemampuan Koperasi dan UKM untuk mengakses dan memanfaatkan teknologi dan informasi 4. Menigkatkan kemampuan pengelolaan Koperasi dan UKM
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
5. Berperanya Koperasi dan UKM dalam pembangunan ekonomi daerah.
b. Tujuan Dinas Koperasi dan UKM Tujuan Dinas Koperasi dan UKM secara umum adalah menjadikan Koperasi
dan
UKM
sebagai
pelaku
ekonomi
utama
dalam
perekonomian yang berdaya saing. Tujuan Dinas Koperasi dan UKM sekama periode 2005-2010 dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Mewujudkan kondisi yang menstimulan, mendinamisasi, dan memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya unit koperasi yang berkualitas usahanya dan unit UKM yang baru 2. Menumbuhkan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan usaha Koperasi dan UKM pada berbagai tingkat pemerintahan 3. Meningkatkan produktivitas, daya saing, dan kemandirian koperasi dan UKM guna mendukung Kota Surakarta sebagai kota perdagangan dan jasa menuju kota budaya 4. Mengembangkan sinergi dan peran serta masyarakat dan usaha dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM 5. Memberikan pelayanan publik yang berkualitas, cepat tepat, transparan, dan akuntabel.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
c. Strategi Dinas Koperasi dan UKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta telah melaksanakan pengambangan koperasi dan UKM agar mampu menjadi pelaku utama dalam perekonomian daerah. Upaya dan Langkah-langkah strategis pengembangan koperasi dan UKM akan terus dilaksanakan secara sistematis, konsisten, dan berkesinambungan pada masa mendatang. Adapun strategi pembinaan koperasi dan UMKM adalah: 1. Meningkatkan akses pasar dan memperbanyak pangsa pasar 2. Meningkatkan kemampuan akses terhadap sumber permodalan serta memperkuat struktur permodalan 3. Meningkatkan kemampuan pengelolaan usaha dan penguasaan tekhnologi 4. Meningkatkan kemampuan organisasi dan manajemen 5. Mengembangkan kemitraan yang mantap
3. Susunan Organisasi Berdasarkan keputusan Walikota Surakarta nomor 6 Tahun 2001 Tentang SOTK Perangkat Daerah Kota Surakarta, Susunan organisasi Dinas Koperasi dan UKM adalah sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
gambar 4.1 Susunan Organisasi Dinas Koperasi dan UKM Menurut Perda Kota Surakarta No. 6 Tahun 2001
Kepala Dinas
Kelompok Jabatan Fungsional
Bag. Tata Usaha
Sub Bagian Umum
Sub Dinas Bina Program
Sub Dinas Kelembagaan Koperasi dan UKM
Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Kepegawaian
Sub Dinas Usaha dan Permodalan
Seksi Perencanaan
Seksi Pendaftaran dan Pengesahan
Seksi Usaha
Seksi Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan
Seksi Pembinaan Koperasi dan UKM
Seksi Permodalan
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
Berdasarkan bagan susunan Organisasi diatas, maka susunan organisasi Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta terdiri atas: a. Kepala Dinas b. Bagian Tata Usaha, terdiri dari: 1. Sub Bagian Umum 2. Sub Bagian Kepegawaian 3. Sub Bagian Keuangan c. Sub Dinas Bina Program, terdiri dari: 1. Seksi Perencanaan 2. Seksi Pengendalian Evaluasi dan Pelaporan d. Sub Dinas Bina Kelembagaan Koperasi dan UKM 1. Seksi Pedaftaran dan Pengesahan 2. Seksi Pembinaan Koperasi dan UKM e.
Sub Dinas Usaha dan Permodalan 1. Seksi Usaha 2. Seksi Permodalan
f. Kelompok Jabatan Fungsional Adapun tugas dari masing-masing adalah sebagai berikut: a. Kepala Dinas Tugas: Melaksanakan urusan pemerintah di bidang Koperasi dan UKM b. Bagian Tata Usaha Tugas :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
Kepala Bagian tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan administrasi umum, perijinan, kepegawaian, dan keuangan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas, Bagian Tata Usaha terdiri dari: 1. Sub Bagian Umum Tugas: kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, penggandaan, perijinan, perjalanan dinas, rumah tangga, pengelolaan barang inventaris, pengaturan penggunaan kendaraan dinas serta perlengkapanya, hubungan masyarakat dan Sistim Jaringan Dokumentasi dan informasi hukum 2. Sub Bagian Kepegawaian Tugas: kepala
Sub
Bagian
Kepegawaian
mempunyai
tugas
melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian 3. Sub Bagian Keuangan Tugas: kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
c. Sub Dinas Bina Program Tugas: kepala Sub Dinas Program mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana strategis dan program kerja tahunan dinas, monitoring dan pengendalian serta evaluasi dan pelaporan sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Sub Dinas Bina Program terdiri dari: 1. Seksi Perencanaan Tugas: Kepala Seksi Perencanaan mempunyai tugas mengumpulkan mengolah dan menyajikan data sebagai bahan penyusunan rencana strategis dan program kerja tahunan dinas. 2. Seksi Pengendalian Evaluasi dan Pelaporan Tugas: kepala seksi pengendalian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan monitoring dan pengendalian, analisa dan evaluasi data serta menyusun laporan hasil pelaksanaan rencana strategis dan program kerja tahunan dinas d. Sub Dinas Bina Kelembagaan Koperasi dan UKM Tugas: Kepala Sub Dinas Bina Kelembagaan Koperasi dan UKM mempunyai pengembangan
tugas bidang
menyelenggarakan pendaftaran
commit to user
dan
pembinaan
dan
pengesahan
serta
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
pembinaan koperasi dan usaha kecil menengah sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Sub Dinas Bina Kelembagan koperasi dan UKM terdiri dari: 1. Seksi Pedaftaran dan Pengesahan Tugas: kepala Seksi pendaftaran dan Pengesahan mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan
dan
pengembangan
bidang
pendaftaran dan pengesahan 2. Seksi Pembinaan Koperasi dan UKM Tugas: Kepala seksi Pembinaan Koperasi dan UKM mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengembangan bidang Koperasi dan UKM e.
Sub Dinas Usaha dan Permodalan Tugas: Kepala Sub Dinas Usaha dan Permodalan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengembangan bidang usaha dan permodalan sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas. Sub Dinas Usaha dan Permodalan Terdiri dari: 1. Seksi Usaha Tugas:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
kepala Seksi Usaha mempunyai tugas melaksanakan tugas pembinaan dan pengembangan bidang usaha Koperasi dan UKM 2. Seksi Permodalan Tugas: Kepala Seksi Permodalan mempunyai tugas melaksanakn pembinaan dan pengembangan bidang permodalan f. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok jabatan fungsional di lingkungan dinas mempunyai tugas menunjang tugas pokok Dinas sesuai dengan keahlianya masing-masing. 4. Kepegawaian 1. Menurut satuan kerja Pegawai Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta terdiri dari satu orang Kepala Dinas, satu orang Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan tiga ornag Kepala Sub Dinas yang masing-masing membawahi dua seksi dan beberapa staff. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
Tabel 4.1 Pegawai Dinas Koperasi dan UKM Menurut Satuan Kerja
no
Satuan Kerja
jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
Kepala Dinas Kepala Bagian Tata Usaha Kepala Sub Bagian Kepala Sub Dinas Kepala Seksi Staff Sub Bag. Tata Usaha Staff Sub Dinas Bina Program Staff Sub Dinas Bina Kelembagaan Koperasi dan UKM
1 1 3 3 6 8 4 6
9
Staff Sub Dinas Usaha dan Permodalan
JUMLAH
7
39
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta 2. Menurut pendidikan Tingkat pendidikan yang dimiliki pegawai pada Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta bervariasi, dari tingkat Sekolah menengah Pertama sampai dengan perguruan tinggi. Untuk lebih jelasnya mengenai tingkat pendidikan pegawai di Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
Tabel 4.2 Pegawai Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta Berdasarkan Tingkat Pendidikan No 1 2 3 4 5
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Pasca Sarjana Sarjana Sarjana muda SLTA SLTP
3 21 1 13 1 39
JUMLAH Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta
3. Menurut Pangkat/Golongan Pegawai negeri Dinas Koperasi dan UKM dilihat dari golongan dan pangkatnya terdiri dari 9 jenis kepangkatan mulai dari yang tertinggi yaitu golongan IV c hingga yang terendah yaitu golongan II a. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.3 Pegawai Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta Menurut Pangkat/Golongan No 1 2 3 4 5 6
Pangkat/Golongan IV c IV b IV a III d III c III b
commit to user
jumlah 1 1 3 11 4 10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
7 8 9
IIIa II d II a
6 2 1 JUMLAH
39
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa golongan tertinggi yaitu IV c yang diduduki oleh Kepala Dinas, sedangkan prosentase tertinggi yaitu pegawai dengan golongan III d
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
C. Pembahasan Hasil Penelitian a. Hasil penelitian Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis di dapatkan beberapa informasi tentang pembinaan UMKM yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta antara lain adalah mengenai tujuan dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dimana tujuan dari Dinas ini secara umum adalah : 1. Mewujudkan
kondisi
yang
menstimulan,
mendinamisasi,
dan
memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya unit koperasi yang berkualitas usahanya dan unit UKM yang baru 2. Menumbuhkan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan usaha Koperasi dan UKM pada berbagai tingkat pemerintahan 3. Meningkatkan produktivitas, daya saing, dan kemandirian koperasi dan UKM guna mendukung Kota Surakarta sebagai kota perdagangan dan jasa menuju kota budaya 4. Mengembangkan sinergi dan peran serta masyarakat dan usaha dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM 5. Memberikan pelayanan publik
yang berkualitas, cepat tepat,
transparan, dan akuntabel. Dimana keadaan yang terjadi pada UMKM saat ini pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta disini sudah cukup baik dapat dilihat dari makin banyaknya anggota UMKM yang menjadi binaan dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini, dimana
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
menurut Bapak Vitriaman selaku Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil Dan Menengah(UMKM) yang mengatakan bahwa: elama 2010 jumlah UMKM yang telah terdata by name mencapai 6.075. Sementara pada 2009 hanya 4.075 UMKM. Adapun untuk pendataan UMKM ini mengacu pada UU RI Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM .( (wawancara tanggal 24 september 2012) Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa sektor usaha mikro, kecil dan menengah ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun dimana dari wawancara diatas terdapat peningkatan jumlah UMKM yang ada yaitu dari 4.075 UMKM menjadi 6.075 UMKM, untuk kriteria yang digunakan dalam pendataan sesuai dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM. Selain itu
jumlah UMKM yang dibina
berdasarkan jenis Usahanya dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 4.4 Jumlah UMKM Berdasarkan Jenis Usaha (FORMAL) Jenis usaha
Jumlah UMKM
Usaha Meubel
84
Usaha Batik
168
Usaha Handycraft
132
Usaha Kompor Minyak
7
Usaha dandang
14
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
Usaha Sangkar Burung
115
Usaha Konveksi
109
Usaha Alat musik
15
Usaha Shuttlecock
18
Usaha Jasa
1.255
Usaha Dagang
4.158
JUMLAH
6.075
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta 2010 Untuk Komposisi Usaha Formal dan Non Formal Usaha Kecil Menengah adalah: Tabel 4.5 Komposisi UMKM Berdasarkan Jenis Usaha Skala Jumlah (unit) Formal
6075
Non formal
48.507
JUMLAH
54.582
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta 2010
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
Untuk Jumlah UKM berdasarkan Sektor Usaha, adalah: Tabel 4.6 Jumlah UKM Berdasarkan Sektor Usaha sektor Jumlah Non pertanian
4.192
Pertanian
1.248
Perdagangan dan jasa
26.815
Aneka usaha
22.390
JUMLAH
54.582
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta 2010 Kriteria UMKM yang mendapat pembinaan dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta untuk mendapatkan bantuan terbagi
menjadi 2
antara lain: a. Kriteria umum UMKM yang layak mendapat bantuan Usaha kelompok atau perseorangan khususnya usaha skala mikro kecil yang jelas keberadaanya, berjalan aktif, dan diketahui atau disetujui oleh kepala dinas. Kelompok usaha mikro kecil yang memiliki anggota 15 orang atau lebih, dan mempunyai potensi untuk dikembangkan. Anggota kelompok telah memiliki usaha atau memulai usaha b. Kriteria khusus UMKM yang layak mendapat bantuan Usaha milik sendiri Memiliki omzet yang jelas yang nantinya dijadikan pertimbangan terkait kemempuan membayar pengembalian pinjaman
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
Mempunyai analisa usaha Yang dilakukan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam melakukan pembinaan terhadap UMKM ini adalah memberikan fasilitas yang dibutuhkan oleh setiap UMKM yang menjadi binaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini. Dimana fasilitas yang diberikan oleh dinas disini berfungsi sebagai stimulan kepada pemilik UMKM agar dapat lebih meningkatkan hasil produksinya. Untuk pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta terhadap UMKM yang ada di Kota Surakarta ini dapat dilihat dari program Pemerintah Kota Surakarta dalam melakukan pembinaan, dimana pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini meliputi: 1. Mengadakan Diklat dalam rangka peningkatan SDM. Pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dalam hal melakukan peningkatan SDM ini adalah dengan memberikan diklat-diklat yang diperlukan oleh orang di suatu kalurahan tertentu. Dikatakan juga dalam Rencana Strategis Kementrian Koperasi dan UKM bahwa Program dukungan perkuatan melalui diklat ini bertujuan untuk mengembangkan dukungan perkuatan bagi UMKM melalui diklat dan sejenisnya. Program ini mencakup rangkaian kebijakan dan aktivitas sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
1. Mengembangkan program dukungan perkuatan di luar diklat, seperti: pendampingan, magang, kunjungan dan bimbingan teknis dan pilot proyek. 2. Megembangkan program dukungan perkuatan bagi UMKM melalui diklat 3. Mengembangkan pedoman kurikulum dan pedoman pelaksanaan diklat UMKM 4. Mengembangkan sistem intensif bagi lembaga diklat koperasi dan kewirausahaan 5. Mengembangkan sertifikasi lembaga penyedia diklat kewirausahaan dan kewirakoperasian. 6. Mengembangkan program peningkatan kemampuan UMKM di bidang produktivitas dan mutu 7. Meningkatkan kerja sama antar lembaga diklat 8. Mengembangkan dan melaksanakan sistem perencanaan, fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan dukungan perkuatan UMKM melalui dikalt dan non diklat. Sehingga, dapat dikatakan juga bahwa tujuan program pembinaan melalui diklat diatas adalah bertujuan untuk peningkatan SDM, dan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini berperan dalam pembinaan bidang peningkatan SDM. Pembinaan tersebut dapat dilihat pada tabel rencana kegiatan pelatihan kewirausahaan berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
Tabel 4.7 RENCANA KEGIATAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHUN 2012
no
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
JENIS KEGIATAN
Manaj. Pemasaran Manaj. Pemasaran Jasa boga Jasa boga Jasa boga Jasa boga Jasa boga Jasa boga Diklat aksesoris Diklat aksesoris Service HP Service HP Service HP Diklat Sulam Diklat Sulam Manaj. Keuangan Manaj. Keuangan Payet Payet Design batik Design batik
JUMLAH PERSERTA 50 50 25 25 25 25 25 25 50 50 25 25 25 50 50 30 30 50 50 30 30
TRIWULAN I
TRIWULAN II
TRIWULAN III
Jan
Feb
mar
apr
mei
jun
jul
17 24 -
7 21 -
6 20 -
3 17 -
8 15 -
5 19 -
3 10 16 -
Agt s pua sa -
Sep t 4 18 -
TRIWULAN IV okt
nov
des
9 23 -
6 20
-
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta Hal ini juga seperti yang diucapkan oleh Bapak Vitriaman selaku Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil Dan Menengah(UMKM) yang mengatakan bahwa:
diklat-diklat atau yang biasa disebut dengan pelatihan kewirausahaan kepada orang disuatu kelurahan yang dalam usia produktif tapi belum mempunyai pekerjaan untuk dapat mengembangkan diri mereka sehingga mereka mempunyai ketrampilan, sehingga mereka ini dapat mendirikan sebuah usaha, sehingga wawancara tanggal 24 september 2012)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
Dari wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam upaya pembinaan terhadap UMKM yang ada ini adalah dengan memberi pelatihan kepada orang yang masih menganggur. Dimana pelatihan yang diberikan melalui diklat-diklat ini merupakan sarana yang efektif yang digunakan dalam pembinaan UMKM yang ada karena dengan adanya pelatihan ini diharapkan orang yang mendapat pelatihan kewirausahaan ini dapat mengembangkan usahanya setelah mendapat pelatihan dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini 2. UMKM sejenis dikelompokkan sebagai KUB ( Kelompok Usaha Bersama) Pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam pengelompokan usaha yang sejenis ini dapat dilihat dalam program penciptaan pasar lokal untuk pengembangan pangsa pasar bagi UMKM, antara lain sebagai berikut: Gladak Langen Bogan (GALABO) yang diperuntukan bagi UMKM yang bergerak di bidang kuliner. Night Market ngasopuro diperuntukuan untuk UMKM yang bergerak di bidang Handycraft, Souvenir, garment dan snack. Pemanfaatan City Walk diperuntukan untuk ajang pameran dagang UMKM
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
Pembinaan yang lain dapat dilihat dari pembentukan Klaster, sentra dan KUB oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta yang dilihat dari Tabel berikut ini: Tabel 4.8 Profil Klaster, Sentra , KUB Kota Surakarta Ket
Batik Laweyan
Batik Kauman
Tahu Tempe
Sangkar Burung
Meubel
Shuttle Cock
Kub Batik Warna Alam 1
Sentra Limbah Koran
Ketua
Ir. Alpha Fabela, ST, MT
Gunawa n Setiawa n, SE
Aco Warso
Bamban g Sulistyo
Sidik Budi Santosa
Kalis Prih Waluyo
Widodo
Siti Aminah
Jumlah Anggota Klaster
60 Unit Usaha
80 Unit Usaha
55 Orang
22 Anggota
90 Unit Usaha
11 Unit Usaha
20
-
Jenis Produksi
Kain, Pakaian Batik, Batik Cap, Batik Printing
Batik Kerajina n Sentra Kuliner
Tahu, Tempe
Sangkar Burung
Meja, Almari, Kursi, Rak, Dll
Shuttle Cock
Kain, Baju, Batik Cap, Batik Printing
Kerajina n Dari Limbah Koran
Koperasi
Ada
Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Belum Ada
Belum Ada
Pemasaran
Lokal, Nasional, Internasio nal
Lokal, Nasional , Internas ional
Lokal
Lokal, Nasiona l, Internas ional
Lokal, Nasional
Lokal, Nasion al
Lokal, Nasiona l
Lokal, Nasional, Internasi oanl
Alamat
Laweyan
Kauman
Mojoso ngo
Mojoso ngo
Gilingan
Pringgo layan
Semang gi
Kadipiro
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
Dimana penciptaan pangsa pasar dengan mengelompokan usaha ini bertujuan agar UMKM yang dibina oleh Dinas ini mempunyai kemudahan dalam hal pemasaran produk mereka. Hal ini juga seperti yang diucapkan oleh Bapak Vitriaman selaku Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) yang mengatakan bahwa: Pembinaan ini yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM adalah membantu kelompok-kelompok UMKM atau sentra-sentra produksi ini bisa menjadi satu atau bisa menjadi koperasi yang berdiri sendiri sehingga para pemilik UMKM ini tidak akan mengalami kesulitan dalam hal pemasaran. Dan dinas juga tidak sulit dalam Dari wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam pembinaan yang dilakukan oleh dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta disini adalah berupaya untuk menyatukan atau membuat UMKM yang dibina oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini menjadi satu dimana tujuan dari pengelompokan menjadi satu ini adalah agar dalam pemasaran hasil produksi mereka ini lebih mudah. Sehingga dapat dikatakan Pembinaan dalam melakukan pemasaran yang dilakukan Dinas Koperasi dan UKM disini tidak hanya membantu menjualkan barang-barang produk UMKM yang ada tetapi dalam hal ini pembinaan yang dilakukan Dinas Koperasi
dan
UKM
Kota
Surakarta
adalah
dengan
membantu
menyediakan space atau ruang yang digunakan untuk menawarkan hasil produksi mereka. Pembinaan yang dilakukan dapat dilihat dari gambar berikut ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
Gambar 4.1 Pemasaran produk UMKM
Gambar 4.2 Produk Hasil UMKM
.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
3. Fasilitasi dalam akses permodalan. Dalam hal ini Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini dalam melakukan pembinaan terhadap UMKM ini dilakukan dengan cara salah satunya adalah memfasilitasi UMKM yang dibina terutama dalam hal permodalan. tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini antara lain : permodalan UMKM untuk pengembangan usaha. dan memperluas pelayanan usaha bagi UMKM. volume usaha UMKM. bantuan permodalan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dapat dilihat dari pemberian kredit bergulir kepada UMKM yang menjadi binaan dari Dinas Koperasi dan UKM ini. Prosedur untuk pengembalian bantuan modal ini. Prosedurnya antara lain: Angsuran pengembalian pertama dilakukan setelah bulan ke 4 setelah pemberian pinjaman Jangka waktu pengembalian diberikan selama 2 tahun Bunga pinjaman adalah 0,5% per bulan dimana modal yang diberikan ini diharapkan bisa menjadi stimulan atau perangsang tumbuh dan berkembangnya UMKM yang menjadi binaan
Dinas
Koperasi
dan
UKM
tersebut.
Yang
dalam
pelaksanaannya kredit bergulir ini sudah dilakukan dengan cara memberikan bantuan terhadap tiap kecamatan. Berikut ini adalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
pemberian dana bantuan yang sudah dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta : Pemberian dana bergulir APBD Kota Surakarta. Tahun 2002 = Rp. 300.000.000 Untuk 40 Kop dan UKM Tahun 2003 = Rp. 390.000.000 untuk 52 Kop dan UKM Tahun 2004 = Rp. 413.691.000 untuk 60 Kop dan UKM Tahun 2006 = Rp. 950.000.000 , antara lain untuk KOPERASI MONJARI 45 ( Psr Klitikan Notoharjo) = Rp. 200 juta , sedangkan Rp. 750 juta untuk 151 Kop dan UKM. Rata-rata bantuan dana bergulir antara 3 s/d 7,5, jangka waktu 2 tahun , bunga 6%/th Tahun 2007 : - Rp. 300 Juta untuk 1 Koperasi & 1 KUB - Rp. 400 Juta untuk 79 UKM & Koperasi Tahun 2008 : - Rp. 450 Juta untuk 91 UMKM masing-masing ( 410 Jt) Tahun 2009 : - Rp. 650 Juta Selain pemberian Dana bergulir ini yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM dalam melakukan pembinaan dalam hal perkuatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
permodalan ini Dinas Koperasi dan UKM juga membantu dalam hal pemberian kredit dari APBN, antara lain: Tahun 2005 untuk Kop. Sido luhur (Kampung Batik Laweyan) sebesar Rp. 100 Juta. Tahun 2006.(Masing-masing Rp.100 Jt) 1. KSU Laras(Kec. Jebres) 2. KSU Bengawan (Kec. Ps Kliwon) 3. KSU Sejahtera (Kec. Banjarsari) 4. Kopontren Jamsaren ( Kec. Serengan) 5. Kopontren Amanah ( Kec. Jebres) Tahun 2007 KSU MONJARI 45 mendapatkan kredit untuk PKL sebesar Rp. 5.090.000.000,- ( 5,09 M ) Tahun 2007 Kredit Lunak PT. Gas Negara sebesar Rp. 1,5 M untuk 50 UKM ( Industri Kerajainan ) dan pemberian kredit melalui PT. Surakarta Sarana Ventura sebesar Rp. 1,25 M. dalam perkuatan permodalan ini peran yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKMdalam melakukan pembinaan juga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
dapat dilihat dari adanya program Kredit Modal Awal Padanan (MAP)- APBN, antara lain: Tahun 2002 , Rp. 200 Jt. Untuk Sentra Pengrajin Sangkar Burung di Mojosongo. Tahun 2003 ,Rp. 200 Jt.untuk Sentra Pengrajin Letter Kalilarangan. Tahun 2005, Rp. 250 Jt, untuk Sentra Pengrajin Dandang Kompor di Semanggi Program lain yang dilakukan Dinas Koperasi dan UKM dalam perkuatan modal ini juga dapat dilihat dari program Kredit Subsidi BBM dimana di program ini pada Tahun 2000 mendapat plafond sebesar Rp. 950 Jt, sampai saat ini telah disalurkan kepada Kop dan UKM sebanyak 9 kali pengguliran dengan Total Pemberian Pinjaman sebesar Rp. 2.412.500.000 ( Dua Milyar empat ratus dua belas juta lima ratus ribu rupiah). Pembinaan lain yang dilakukan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam hal perkuatan modal ini juga dapat dilihat dari program Penjaminan Kredit Koperasi Dan UKM, antara lain: Tahun 2006 telah dianggarkan sebesar Rp. 3 Milyar untuk Program Penjaminan Kredit Koperasi dan UKM dengan bekerjasama dengan PT ASKRINDO ( Asuransi Kredit
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
Indonesia ) , Program ini, diharapkan dapat memperluas akses modal Koperasi dan UKM kepada Lembaga Keuangan. Telah tersalur kredit dari BPD Jateng tahun 2002-2008 sebesar Rp.735.000.000 untuk 83 UKM. 4. Proritas Pembinaan UKM Yang Memproduksi Produk Unggulan Daerah Kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta disini adalah memfokuskan atau memprioritaskan Usaha Usaha yang menjadi unggulan di Kota Surakarta ini, dimana untuk setiap kecamatan memiliki produk unggulan masing-masing, berikut ini adalah Produk unggulan yang menjadi prioritas untuk dibina oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta, antara lain: . 1. Kecamatan Laweyan : Produk yang menjadi sektor unggulan dari kecamatan ini antara lain : Batik, Tekstil, garmen, meubel, baja ukir, sangkar burung, dan Shuttlecock 2. Kecamatan serengan Produk yang menjadi sektor unggulan dari kecamatan ini antara lain Industri makanan dan minuman, pakaian tradisionil, batik dan tekstil, aksesoris antik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 75
3. Kecamatan Pasar Kliwon : Produk yang menjadi sektor unggulan dari kecamatan ini antara lain Kerajinan dan
Batik kayu, pakaian ( sandal, sepatu ), makanan dan
minuman 4. Kecamatan Kecamatan jebres : Produk yang menjadi sektor unggulan dari kecamatan ini antara lain Mebel, Batik tekstil dan garmen, produk hiasan masaik bulu ayam 5. Kecamatan Banjarsari Produk yang menjadi sektor unggulan dari kecamatan ini antara lain Minuman tradisionil ( jamu, meubel, sangkar burung, batik tekstil , makanan minuman . 5. Validasi data base UMKM. .Dalam melakukan kegiatan pembinaan ini Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini adalah berkaitan dengan pendataan UMKM yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dimana yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini adalah mendatangi UMKM yang belum menjadi terdaftar menjadi Binaan Dinas tersebut. Tetapi dalam melakukan program kegiatan pembinaan ini belum dapat dilakukan secara optimal, karena masih banyak UMKM yang ada di Kota Surakarta ini dalam menjalankan usahanya jika mereka terdaftar maka mereka akan terkena pajak yang akan mengurangi pendapatan mereka
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
sehingga mereka para pemilik UMKM lebih memilih untuk tidak mendaftarkan usahanya ke Dinas terkait karena alasan tersebut. 6. Memfasilitasi dalam memperoleh HKI dan Ijin Usaha. pembinaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta disini adalah memberi fasititas dengan memberi bantuan kemudahan ijin, seperti: a. SURAT IJIN USAHA PERDAGANGAN(SIUP) Dalam mengurus Surat ijin Usaha Perdagangan ini, persyaratanya antara lain: 1. Mengisi formulir permohonan yang telah tersedia. 2. Foto Copy KTP Penanggung jawab persh. 3. Surat ijin dari Pimpinan bagi anggota TNI , POLRI, PNS 4. Surat ijin dari instansi terkait ( Hotel , RM,Angkutan, dll) 5. Foto Copy HO 6. Foto Copy NPWP 7. Neraca. 8. Foto Copy akte pendirian/ perubahan perusahaan b. TANDA DAFTAR PERUSAHAAN ( TDP) Dasar Hukum yang digunakan dalam Tanda Daftar Perusahaan ini adalah Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pendaftaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
Perusahaan. Syarat untuk pengurusan surat Tanda Daftar Perusahaan antara lain: 1. Mengisi Formulir permohonan yang tersedia. 2. Foto Copy KTP Penanggung jawab Perusahaan. 3. Surat ijin dari Pimpinan bagi anggota TNI, POLRI , PNS. 4. Foto Copy HO. 5. Foto Copy NPWP. 6. Foto copy akte pendirian / perubahan perusahaan. (CV,PT,FA, UD) c. IJIN GANGGUAN TEMPAT USAHA ( HO ) Persyaratan yang digunakan untuk pengurusan surat ini antara lain: 1. Mengisi formulir permohonan yang tersedia. 2. Foto Copy pemohon. 3. Foto Copy IMB dan IPB 4. Foto Copy rekomendasi lokasi. 5. Foto Copy NPWP 6. Foto Copy akte pendirian persh ( PT,CV,FA/UD) 7. Foto Copy Sertifikat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 78
8. Foto Copy pelunasan PBB terakhir. 9. Foto Copy perjanjian kontrak ( bila menyewa) 10. Surat Pernyataan ( bila menyewa) 11. Gambar situasi tempat usaha 12. Gambar denah tata letak dan tata ruang bangunan 13. Foto Copy ijin Gangguan tempat usaha ( HO) yang lama- bila perpanjangan. Hal ini juga seperti yang diucapkan oleh Bapak Vitriaman selaku Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil Dan Menengah(UMKM) yang mengatakan bahwa: pembinaan terhadap UMKM yang ada di Surakarta ini kami dari pihak Dinas Koperasi dan UKM selalu membantu UMKM dalam hal pengurusan pemberian ijin Depkes dari Departemen Kesehatan dan juga label halal 2012)
Dari wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam upaya pembiaan terhadap UMKM adalah dalam membantu pengurusan pemberian ijin surat-surat. Dimana dalam hal ini sebagai contoh adalah dalam pemberian ijin Depkes ini adalah bentuk fasilitas yang diberikan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam hal pembinaan terhadap UMKM yang menjadi binaanya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 79
7. Melakukan kemitraan. Pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam melaksanakan program pembinaan ini adalah melakukan kemitraan yang saling menguntungkan. Dimana disini Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini dalam melakukan kemitraan dengan perusahaan besar adalah melakukan perjanjian atau kerja sama yang saling menguntungkan agar UMKM dapat masuk menjadi bagian dari perusahaan besar terutama dalam hal pemasaran atau permodalan, dalam hal ini contoh yang dapat dilihat adalah Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini juga melakukan kemitraan dengan Bank yang ada dalam pemberian bantuan kepada
UMKM,
dimana
bank-bank
yang
bekerja
sama
dalam
melaksanakan program pemberian bantuan tersebut antara lain: BRI BANK SYARIAH MANDIRI BTN BNI BUKOPIN BANK MANDIRI Dimana jumlah bank yang ada di Kota Surakarta ini antara lain adalah: Bank Umum
:47 kantor cabang
BPR
:139 kantor pembantu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 80
Bank Umum Syariah: 4 kantor cabang selain bekerja sama dengan Bank yang ada di Surakarta dalam permodalan, Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta juga melakukan kerja sama dengan Supermarket yang ada di Surakarta dalam hal pemasaran produk. Setiap menjalankan usahanya para wirausaha tidak langsung mulus-mulus saja, dalam menjalankan usaha tiap wirausaha atau UMKM pasti memiliki kendala atau hambatan yang mebayangi dalam menjalankan usahanya, sehingga dari penelitian ini dapat dikatakan bahwa kendala yang dihadapi oleh UMKM sendiri antara lain adalah sebagai berikut: 1. Lemahnya akses terhadap akses pasar 2.
Lemahnya akses terhadap sumber permodalan
3.
Lemahnya akses terhadap manajemen
4.
Lemahnya akses terhadap tehnologi
5.
Lemahnya akses terhadap kemitraan usaha Kendala dalam melakukan pembinaan UMKM yang ada di Surakarta ini menurut Bapak Vitriaman selaku Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil Dan Menengah(UMKM) yang mengatakan bahwa:
dalam melakukan pembinaan ini itu ada dua, yaitu: 1. Data base dari UMKM yang ada di Surakarta ini tidak lengkap
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 81
2. Usaha-usaha dari UMKM semua yang ada ini dicampur, tidak dipilah-pilah, sehingga cukup menyulitkan dalam pembinaan dan pemberian
Dalam rangka mencapai tujuan pembinaan usaha kecil tersebut, maka pemerintah bertugas dan berperan untuk: 1. Menumbuhkan iklim usaha yang kondusif bagi usaha kecil melalui penetapan
peraturan
perundangan
dan
kebijakan,
pendanaan,
persaingan, prasarana, informasi, kemitraan, perijinan usaha dan perlindungan. 2. Melakukan pengembangan usaha kecil bersama-sama dunia usaha dan masyarakat terutama dalam bidang : produksi dan pengolahan, pemasaran, sumber daya manusia dan teknologi. 3. Menyediakan pembiayaan bagi pemberdayaan usaha kecil bersamasama dunia usaha dan masyarakat, berupa: kredit perbankan, pinjaman lembaga keuangan bukan Bank, modal ventura, pinjaman dari penyisihan sebagian laba BUMN, hibah dan jenis pembiayaan lainnya. 4. Memfasilitasi kemitraan usaha kecil dengan usaha menengah dan besar melalui pola: inti-plasma, sub kontrak, dagang umum, waralaba, keagenan dan bentuk-bentuk kemitraan lainnya 5. Menugaskan
Menteri
yang
membidangi
usaha
kecil
untuk
mengkoordinasikan dan mengendalikan usaha kecil 6. Melaksanakan sanksi pidana dan administratif kepada usaha menengah yang merugikan usaha kecil.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 82
Kontribusi atau peran dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembinan UMKM yang ada. Dimana dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat disini, peran Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta tidak bisa langsung dirasakan karena Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta disini dalam melakukan pembinaan tidak melakukan pemberian bantuan secara langsung, tetapi memberikan stimulan atau perangsang kepada UMKM yang ada di Kota Surakarta untuk mengembangkan usaha mereka, atau dapat dikatakan pembinaan yang dilakukan dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta disini adalah memberikan kail tidak memberi ikan. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Vitriaman selaku Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil Dan Menengah(UMKM) yang mengatakan bahwa:
sejahtera atau belum itu tidak bisa langsung dirasakan, karena Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini dalam memberikan bantuan tidak seperti pemberian bantuan yang dilakukan oleh Dinas Sosial yang langsung memberi bantuan langsung, tetapi kalu di Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini kita disini hanya memberikan fasilitas kepada UMKM yang akan kita bina kemajuan Usaha mereka tergantung dari mereka sendiri, dan untuk kesejahteraan sendiri, dpat dikatakan jika suatu usaha mereka maju mereka akan dapat membuka lapangan pekerjaan sendiri, sehingga dapat mngurangi angka pengangguran, dan jika pengangguran itu dapat di (wawancara tanggal 24 september 2012) Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan yang diharapkan oleh setiap orang ini tidak bisa dirasakan langsung atau dengan kata lain dikatakan bahwa pembinaan UMKM ini tidak
secara
langsung
dapat
commit to user
meningkatkan
kesejahteraan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 83
masyarakat terutama masyarakat Kota Surakarta. Kesejahteraan ini akan dapat dirasakan jika UMKM ini mampu mengoptimalkan semua bantuan yang diberikan oleh dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini. Karena jika mampu mengoptimalkan maka UMKM ini akan dapat berkembang dengan baik, sehingga akan dapat menyerap tenaga kerja yang banyak sehingga dapat mengurangi angka pengangguran yang ada di Kota Surakarta ini dan masyarakat dapat sejahtera. Dengan demikian dapat dikatakan juga bahwa pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam membina UMKM yang ada di Surakarta disini adalah dengan memberikan bantuan melalui programprogram pembinaan yang ada, sehingga UMKM yang ada di Kota Surakarta ini dapat berkembang dan terbina dengan baik. Dimana hasilnya dapat dilihat dari tabel di bawah ini: Tabel 4.8 Jumlah UKM Binaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta Berdasarkan Skala Usaha Skala usaha
Jumlah (unit) 2010
2011
Usaha kecil
5.463
7.547
Usaha Menengah
612
3.083
JUMLAH
6.075
10.630
Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 84
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa usaha pembinaan atau peran Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam melakukan pembinaan terhadap UMKM yang ada di Surakarta ini dapat dikatakan sudah baik. Dimana hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah UKM yang menjadi binaan dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini. b. Pembahasan Usaha mikro merupakan kelompok pelaku usaha terbesar di Indonesia dengan karakteristik berpenghasilan rendah, bergerak di sektor informal dan sebagian besar termasuk dalam kelompok keluarga miskin. Bahkan dalam sebagian besar kasus, kelompok usah mikro masih belum dapat memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup, seperti: gizi, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Usaha mikro memiliki karakteristik yang unik danperlu pembinaan secara optimal melalui mekanisme pasar yang bersaing. Untuk itu upaya pembinaan UMKM ini perlu ditetapkan sebagai suatu strategi tersendiri, dimana dalam hal ini dapat dilihat dalam Renstra Tahun 2005-2009 kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dalam strategi pemberdayaan usaha mikro yang terdiri dari rangkaian kebijakan sebagai berikut: a. Kebijakan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Melalui Program Subsidi Nasional Negara berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi rakyatnya, sehingga untuk kelompok ini dapat diberikan subsidi, baik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 85
untuk kebutuhan pangan, pendidikan dan kesehatanya. Program subsidi perlu dikelola secara sistematis agar mampu memandirikan usaha mikro secara berkelanjutan. b. Kebijakan Perlindungan Dan Kepastian Hukum Dalam Berusaha Usaha Mikro umumnya berusaha di sektor informal terutama di sektor pertanian, perdagangan kaki lima, pengangkutan dan jasa lainnya. Untuk itu, perlu upaya memberikan perlindungan dan kepastian hukum dalam berusaha, pencadangan ruang publik untuk tempatusaha bagi usaha mikro dan penyelarasan tata ruang dan wilayah dengan pemberdayaan usaha mikro c. Kebijakan Pengembangan Pranata Kelembagaan Usaha Mikro Dalam rangka meningkatkan daya tawar usaha mikro, maka usaha mikro perlu diorganisasikan dalam kelompok usaha bersama, yang terus dibina menjadi pra koperasi dan selanjutnya dikembangkan dalam wadah koperasi. Pranata kelembagaan usaha mikro perlu memperoleh prioritas dalam upaya mengembangkan usaha mikro d. Kebijakan Perluasan Akses Pembiayaan Bagi Usaha Mikro Perluasan akses pembiayaan bagi usaha mikro dapat dilakukan melelui pemberian dana bergulir bagi lembaga keuangan mikro dan koperasi pengembangan pola tanggung renteng, dan penyelesaian kredit program pada masa lalu e. Kebijakan Pendidikan Dan Pelatihan Ketrampilan Kerja
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 86
Pendidikan dan pelatihan ketrampilan kerja perlu diberikan kepada usaha
mikro
dalam
rangka
meningkatkan
daya
saingnya.
Pengembangan sekolah kejuruan dan pendidikan berbasis kompetensi lokal perlu ditumbuh kembangkan pada sentra
sentra usaha mikro.
f. Kebijakan Pengembangan Industri Pedesaan Pengembangan
industri
pedesaan
diharapkan
akan
mampu
mengalihkan usaha mikro yang bergerak di bidang pertanian ke sektor lain yang lebih produktif. Penataan kelembagaan dan penguatan sistem agribis serta pembangunan infrastruktur pertanian akan memperkuat posisi usaha mikro dan sekaligus mewujudkan ketahanan pangan. Landasan yang digunakan dalam pembinaan UMKM ini juga dapat dilihat dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil yang menyatakan bahwa tujuan pembinaan ini antara lain: 1. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha kecil menjadi usaha yang tangguh dan mandiri serta dapat berkembang menjadi usaha menengah 2. Meningkatkan peranan usaha kecil dalam pembentukan produk nasional, perluasan kesempatan kerja dan berusaha, peningkatan ekspor, serta peningkatan
dan
pemerataan
pendapatan untuk
mewujudkan dirinya sebagai tulang punggung serta memperkukuh struktur perekonomian nasional. Dalam rangka mencapai tujuan pembinaan usaha kecil tersebut, maka pemerintah bertugas dan berperan untuk:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 87
1. Menumbuhkan iklim usaha yang kondusif bagi usaha kecil melalui penetapan
peraturan
perundangan
dan
kebijakan,
pendanaan,
persaingan, prasarana, informasi, kemitraan, perijinan usaha dan perlindungan. 2. Melakukan pengembangan usaha kecil bersama-sama dunia usaha dan masyarakat terutama dalam bidang : produksi dan pengolahan, pemasaran, sumber daya manusia dan teknologi. 3. Menyediakan pembiayaan bagi pemberdayaan usaha kecil bersamasama dunia usaha dan masyarakat, berupa: kredit perbankan, pinjaman lembaga keuangan bukan Bank, modal ventura, pinjaman dari penyisihan sebagian laba BUMN, hibah dan jenis pembiayaan lainnya. 4. Memfasilitasi kemitraan usaha kecil dengan usaha menengah dan besar melalui pola: inti-plasma, sub kontrak, dagang umum, waralaba, keagenan dan bentuk-bentuk kemitraan lainnya 5. Menugaskan
Menteri
yang
membidangi
usaha
kecil
untuk
mengkoordinasikan dan mengendalikan usaha kecil 6. Melaksanakan sanksi pidana dan administratif kepada usaha menengah yang merugikan usaha kecil. Pentingnya koperasi dan Usaha mikro kecil menengah di Surakarta juga terdapat dalam Visi kota Surakarta yang terdapat dalam Perda No. 10 Tahun 2001 yaitu terwujudnya kota Sala sebagai kota budaya
yang
bertumpu pada potensi perdagangan, jasa, pendidikan, pariwisata dan olahraga. Sehingga sesuai dengan Visi dari Kota Surakarta ini maka
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 88
pembinaan koperasi dan UMKM menjadi hal yang sangat penting dan harus dilakukan oleh Dinas Terkait dalam hal ini adalah Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta. Dimana dalam melakukan pembinaan terhadap UMKM yang ada dapat dilihat dari kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini, yang meliputi: 1. Mengadakan Diklat dalam rangka peningkatan SDM 2. UMKM sejenis dikelompokkan sebagai KUB ( Kelompok Usaha Bersama) 3. Fasilitasi dalam akses permodalan. 4. Proritas Pembinaan UKM Yang Memproduksi Produk Unggulan Daerah 5. Validasi data base UMKM. 6. Fasilitasi dalam memperoleh HKI dan Ijin 7. Melakukan kemitraan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 89
c. Pembinaan UMKM yang Dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta Peran Pemerintah Daerah khususnya Dinas Koperasi dan UKM dalam hal kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari bagaimana UMKM ini apakah dapat terbina dengan baik hal ini.hal ini dapat dilihat dari programprogram Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta, dimana pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM dalam melakukan pembinaan terhadap UMKM yang ada di Surakarta ini, antara lain: 1. Mengadakan Diklat dalam rangka peningkatan SDM Pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dalam melakukan peningkatan SDM ini adalah dengan memberikan diklat-diklat yang diperlukan oleh orang di suatu kalurahan tertentu. Dikatakan juga dalam Rencana Strategis Kementrian Koperasi dan UKM bahwa Program dukungan perkuatan melalui diklat ini bertujuan untuk mengembangkan dukungan perkuatan bagi UMKM melalui diklat dan sejenisnya. Program ini mencakup rangkaian kebijakan dan aktivitas sebagai berikut: 1. Mengembangkan program dukungan perkuatan di luar diklat, seperti: pendampingan, magang, kunjungan dan bimbingan teknis dan pilot proyek. 2. Megembangkan program dukungan perkuatan bagi UMKM melalui diklat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 90
3. Mengembangkan
pedoman
kurikulum
dan
pedoman
pelaksanaan diklat UMKM 4. Mengembangkan sistem intensif bagi lembaga diklat koperasi dan kewirausahaan 5. Mengembangkan
sertifikasi
lembaga
penyedia
diklat
kewirausahaan dan kewirakoperasian. 6. Mengembangkan program peningkatan kemampuan UMKM di bidang produktivitas dan mutu 7. Meningkatkan kerja sama antar lembaga diklat 8. Mengembangkan dan melaksanakan sistem perencanaan, fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan dukungan perkuatan UMKM melalui dikalt dan non diklat. Sehingga, dapat dikatakan juga bahwa tujuan Dinas Koperasi dan UKM melakukan diklat diatas adalah bertujuan untuk peningkatan SDM, dan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini berperan dalam pembinaan bidang peningkatan SDM. Peningkatan SDM yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini juga dapat dikatakan sesuai dengan tujuan dari Dinas ini sendiri yaitu meningkatkan produktivitas, daya saing dan kemandirian Koperasi dan UKM guna mendukung Kota Surakarta sebagai kota perdagangan dan jasa menuju kota budaya. Dimana dengan adanya peningkatan SDM dengan pelatihan-pelatihan kewirausahaan ini diharapkan dapat meningkatkan hasil produksinya sehingga dapat bersaing dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 91
produk lain dipasaran, selain itu juga dapat dikatakan juga peningkatan SDM ini sesuai dengan tujuan dari dinas ini yaitu mewujudkan kondisi yang menstimulan, mendinamisasi, dan memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya unit koperasi yang berkualitas usahanya dan unit UKM yang baru, karena dengan adanya pelatihan ini akan merangsang pemilik usaha untuk mengembangkan usahanya, dan yang belum mempunyai usaha dengan adanya pelatihan ini akan dapat membuat usaha baru,
selain itu peningkatan SDM melalui pelatihan ini juga
sesuai dengan peran pemerintah dalam rangka mencapai tujuan pembinaan dalam Undang-undang No.9 Tahun 1995 tentang usaha kecil yaitu melakukan pengembangan usaha kecil bersama-sama dunia usaha dan masyarakat terutama dalam bidang: produksi dan pengolahan, pemasaran, sumber daya manusia dan tekhnologi. 2. UMKM sejenis dikelompokkan sebagai KUB ( Kelompok Usaha Bersama) Pembinaan yang sudah dilakukan dalam hal pengelompokan UMKM ini juga dapat dikatakan melakukan pembinaan dalam hal pemasaran karena pengelompokan UMKM ini bertujuan untuk mempermudah UMKM ini dalam hal pemasaran. Dalam melakukan pemasaran ini yang dilakukan Dinas Koperasi dan UKM disini tidak hanya membantu menjualkan barang-barang produk UMKM yang ada tetapi dalam hal ini pembinaan yang dilakukan Dinas Koperasi dan UKM adalah dengan membantu memasarkan barang hasil produksi UMKM
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 92
yang dibina dengan menyediakan tempat untuk berdagang. Pemasaran yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta disini dapat dikatakan bahwa pembinaan yang dilakukan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam tujuannya untuk menumbuhkan iklim usaha yang kodusif bagi pengembangan usaha Koperasi dan UKM pada berbagai tingkat pemerintahan
sudah dijalankan dengan baik,
hal ini dapat dilihat dari penyediaan tempat usaha untuk pemasaran produk-produk UMKM yang ada di Kota Surakarta ini, selain itu dalam Undang-undang No.9 Tahun 1995 dalam rangka pencapaian tujuan pembinaan usaha kecil dalam hal pemasaran ini dapat dikatakan sesuai dengan peran pemerintah dalam pembinaan Usaha kecil dalam tujuannya untuk melakukan pengembangan usaha kecil bersama-sama dunia usaha dan masyarakat terutama dalam bidang: produksi dan pengolahan, pemasaran, sumberdaya manusia dan teknologi.
3. Fasilitasi dalam akses permodalan.
Dengan adanya program-program pemberian bantuan seperti program pemberian dana bergulir, pemberian kredit APBN, Kredit Modal Awal Padanan, program Kredit Subsidi BBM dan program Penjamin Kredit Koperasi dan UKM dapat dikatakan juga bahwa Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini telah melakukan peran atau tugas dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 93
rangka mencapai tujuan pembinaan sesuai dengan Tujuan umum dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini yaitu mewujudkan kondisi yang stimulan, mendinamisasi, dan memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya unit koperasi yang berkualitas usahanya dan unit UKM yang baru. Dimana dengan adanya pemberian bantuan berupa modal ini akan membuat UKM yang ada ini akan dapat mengembangkan usahanya dan merupakan bentuk pembinaan dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini, selain itu pemberian dana bantuan ini juga dapat dikatakan juga bahwa Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini telah melakukan perannya sesuai dengan tujuan pembinaan dalam Undang-undang No.9 Tahun 1995 tentang Usaha kecil, dimana dalam Undang-undang itu dikatakan bahwa peran pemerintah dalam usaha pencapaian tujuan pemberdayaan dan pembinaan UKM salah satunya adalah menyediakan pembiayaan bagi pembinaan usaha kecil bersama-sama dunia usaha dan masyarakat. 4. Proritas Pembinaan UKM Yang Memproduksi Produk Unggulan Daerah Dalam melakukan pembinaan terhadap UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam membina ini memprioritaskan Sektorsektor unggulan yang ada di kecamatan kecamatan yang ada di Kota Surakarta ini. Dimana Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini telah melakukan peran atau tugas dalam rangka mencapai tujuan pembinaan sesuai dengan Tujuan umum dari Dinas Koperasi dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 94
UKM Kota Surakarta ini yaitu Meningkatkan produktivitas, daya saing, dan kemandirian koperasi dan UKM guna mendukung Kota Surakarta sebagai kota perdagangan dan jasa menuju kota budaya, selain itu pemberian prioritas ini juga dapat dikatakan juga bahwa Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini telah melakukan perannya sesuai dengan tujuan pembinaan dalam Undang-undang No.9 Tahun 1995 tentang Usaha kecil, dimana dalam Undang-undang itu dikatakan bahwa peran pemerintah dalam usaha pencapaian tujuan pemberdayaan
dan
pembinaan
UKM
salah
satunya
adalah
Meningkatkan peranan usaha kecil dalam pembentukan produk nasional, perluasan kesempatan kerja dan berusaha, peningkatan ekspor, serta peningkatan
dan
pemerataan
pendapatan untuk
mewujudkan dirinya sebagai tulang punggung serta memperkukuh struktur perekonomian nasional. 5. Validasi data base UMKM. Dalam melakukan kegiatan ini pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Kopoerasi dan UKM Kota Surakarta dalam validasi data base UMKM ini adalah dengan mendata semua UMKM binaan Dinas Koperasi ini, dimana bentuk pembinaan dalam kegiatan ini adalah Dinas Koperasi mendatangi secara langsung atau mendata langsung ke lapangan untuk melihat UMKM yang ada di Surakarta ini, dimana hal tersebut dapat dikatakan bahwa pembinan UMKM kaitanya dengan validasi data bsae UMKM ini. Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini
commit to user
telah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 95
melakukan peran atau tugas dalam rangka mencapai tujuan pembinaan sesuai dengan Tujuan umum dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini yaitu Memberikan pelayanan publik yang berkualitas, cepat tepat, transparan, dan akuntabel, selain itu validasi data base UMKM ini juga dapat dikatakan juga bahwa Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini telah melakukan perannya sesuai dengan tujuan pembinaan dalam Undang-undang No.9 Tahun 1995 tentang Usaha kecil, dimana dalam Undang-undang itu dikatakan bahwa peran pemerintah dalam usaha pencapaian tujuan pemberdayaan dan pembinaan UKM salah satunya adalah Menumbuhkan iklim usaha yang kondusif bagi usaha kecil melalui penetapan peraturan perundangan dan kebijakan, pendanaan, persaingan, prasarana, informasi, kemitraan, perijinan usaha dan perlindungan. 6. Fasilitasi dalam memperoleh HKI dan Ijin Dalam melakukakan pembinaan terhadap UMKM yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM ini antara lain adalah membantu atau memfasilitasi proses pemberian ijin-ijin, dimana dalam memfasilitasi UMKM dalam memperoleh ijin ini dapat dikatakan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini telah memenuhi salah satu tujuan umum dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta yaitu memberikan pelayanan publik yang berkualitas, cepat tepat, transparan, dan akuntabel. Hal ini dapat dilihat dari mudahnya proses pemberian ijin dan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini juga tidak ragu untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 96
terjun kelpangan untuk mensurvey usaha yang belum memiliki ijin usaha, selain itu pemberian ijin ini juga sesuai dengan peran pemerintah dalam rangka mencapai tujuan pembinaan usaha kecil dalam Undang-undang No.9 Tahun 1995 tentang usaha kecil, dimana peran pemerintah dalam pembinaan ini salah satunya adalah menumbuhkan iklim usaha yang kondusif bagi usaha kecil melalui penetapan
peraturan
perundangan
dan
kebijakan,
pendanaan,
persaingan, prasarana, informasi, kemitraan, perijinan usaha dan perlindungan, dimana pemberian ijin usaha disebutkan disitu dan hal tersebut juga sudah dilakuklan dengan baik oleh dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta
7. Melakukan kemitraan Pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta adalah melakukan kemitraan. Dimana program Kemitraan ini adalah kemitraan yang saling menguntungkan, dikatakan juga dalam Rencana Strategis Kementrian Koperasi dan UKM Kota Surakarta
bahwa
program
kemitraan
ini
bertujuan
untuk
mengembangkan kemitraan usaha antara KUMKM dengan pelaku usaha lainnya, BUMN dan instansi pemerintah. Program ini mencakup rangkaian kebijakan dan aktivitas sebagai berikut: 1. Mengembangkan kebijakan yang mendorong adanya kemitraan antar UMKM dan antara UMKM dengan pelaku usaha lainnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 97
2. Mengembangkan sistem intensif bagi pelaku kemitraan usaha dengan UMKM 3. Membentuk dan mengembangkan lembaga koordinasi kemitraan 4. Mengembangkan kebijakan dan kesempatan bagi UMKM sebagai pemasok institusi pemerintah dalam rangka pengadaan barang/jasa 5. Mengembangkan
sistem
distribusi
informasi
pengadaan
barang/jasa pemerintah yang dapat diakses secara mudah oleh UMKM 6. Melaksanakan perencanaan, fasilitasi, pemantauan atau evakuasi pelaksanaan kemitraan usaha antar UMKM maupun antara UMKM dengan pelaku usaha lainnya.
Dimana disini pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini dalam melakukan kemitraan dengan perusahaan besar adalah melakukan perjanjian atau kerja sama yang saling menguntungkan agar UMKM dapat masuk menjadi bagian dari perusahaan besar terutama dalam hal pemasaran atau permodalan, dalam hal ini contoh yang dapat dilihat adalah Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini juga melakukan kemitraan dengan Bank yang ada dalam pemberian bantuan kepada UMKM, selain itu Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta juga melakukan kerja sama dengan Supermarket yang ada di Surakarta dalam hal pemasaran produk. Kemitraan dengan perusahaan besar ini juga dapat dikatakan sudah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 98
sesuai dengan tujuan dari dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini yaitu dilihat dari tujuannya dalam mengembangkan sinergi dan peran serta masyarakat dan usaha dalam pemberdayaan koperasi dan UKM, sedangkan dalam Undang-Undang No.9 Tahun 1995 ini peran yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan pembinaan usaha kecil terutama dalam hal kemitraan dengan perusahaan besar ini dilihat dalam peran memfasilitasi kemitraan usaha kecil dengan usaha menengah dan besar melalui pola: inti plasma, sub kontark, dagang umum, waralaba, keagenan dan bentuk kemitraan lainnya, dimana hal ini juga sudah sudah dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam rangka pembinaan UMKM yang ada di Kota Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 99
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan bahwa pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam pembinaan UMKM ini sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini. Kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam melakukan pembinaan terhadap UMKM Kota Surakarta antara lain adalah: 1. Mengadakan Diklat dalam rangka peningkatan SDM 2. UMKM sejenis dikelompokkan sebagai KUB ( Kelompok Usaha Bersama) 3. Fasilitasi dalam akses permodalan. 4. Proritas Pembinaan UKM Yang Memproduksi Produk Unggulan Daerah 5. Validasi data base UMKM. 6. Fasilitasi dalam memperoleh HKI dan Ijin 7. Melakukan kemitraan.
Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembinaan UMKM ini antara lain adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 100
data base yang dimiliki oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta terhadap UMKM yang akan mendapatkan pembinaan disini kurang lengkap dan data yang ada di Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta disini usahanya masih belum dipisah, sehingga dalam pemberian bantuan dinas terkait banyak mengalami kesulitan. Sedangkan untuk faktor ekternal yang dihadapi oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta disini adalah lemahnya akses yang dimiliki oleh UMKM yang ada di Kota Surakarta ini akses tersebut antara lain adalah lemahnya akses terhadap akses pasar, sumber permodalan, manajemen, teknologi, kemitraan usaha.
B. Saran Dari kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran yaitu Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam melakukan pembinaan UMKM yang ada di Kota Surakarta ini untuk dipertahankan, sehingga kesejahteraan penduduk di Kota Surakarta ini dapat meningkat karena jika UMKM yang ada di Kota Surakarta ini dapat terbina dengan baik maka akan membuat lapangan pekerjaan baru sehingga dapat mengurangi pengangguran yang ada di Kota Surakarta ini. Selain itu penulis juga memberikan saran kepada pemilik usaha yang belum terdaftar di Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta untuk mengurus perijinan dan terdaftar sehingga Dinas Koperasi ini dapat mudah dalam hal pemberian bantuan terhadap pelaku usaha yang ada di Kota Surakarta ini.
commit to user