PEMBERIAN NAFKAH NARAPIDANA KEPADA ISTERINYA (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Kedungpane Semarang )
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata.I Dalam Ilmu Syari’ah
Oleh : ABDULLAH MUFID NIM : 2100210
JURUSAN AHWAL AL-SYAHSIYAH FAKULTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2006
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberian nafkah bagi isteri narapidana serta mengetahui pemberian nafkah bagi isteri narapidana dalam tinjauan Islam. Sedangkan manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah tambahnya khasanah pengetahuan yang berkaitan dengan nafkah bagi isteri narapidana serta menunjukkan bahwa nafkah bagi isteri narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kedungpane Semarang, mempunyai karakteristik dan pola tersendiri antara narapidana yang satu dengan yang lain. Metode yang dugunakan adalah wawancara, dokumentasi, dan observasi, sedangkan metode analisisnya adalah deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ke -18 narapidana yang dijadikan obyek dalam penelitian ini, ada beberapa cara yang ditempuh untuk memberikan nafkah kepada keluarga, selama para narapidana ini masih menjalani masa hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Kedungpane Semarang. Pertama : para narapidana ini tetap memberikan nafkah kepada isterinya dengan gaji yang dia terima negara. Pola seperti ini dilakukan oleh Haryanto yang berprofesi sebagai polri. Kedua : secara umum para narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas -1 Semarang tidak memberikan nafkah yang sudah menjadi kewajibannya tersebut, tetapi mereka memberi wewenang untuk mengelola harta yang ia tinggalkan dirumah. Dalam proses pengelolaan harta yang dia tinggalkan ini ada yang dijual untuk dijadikan modal usaha, maupun untuk sebagian biaya menjadi TKI tetapi ada juga yang tetap menjaga harta tersebut utuh dengan mengambil alih peran suami dalam memberikan nafkah bagi keluarga. Pola ini dilakukan para isteri narapidana yang memang memiliki pekerjaan tetap seperti buruh pabrik maupun karyawan swasta ataupun PNS. Ada dua sikap yang dikedepankan oleh isteri dalam mensikapi ketiadaan pemberian nafkah dari suami dikarenakan harus melaksanakan hukuman penjara di Lembaga Pemasyarakatan Kedungpane Semarang. Pertama: Tidak mempersoalkan hal nafkah tersebut. Dalam artian meskipun nafkah atas isteri adalah kewajiban suami tetapi karena suami sedang di penjara dan tidak mampu memberikan nafkah, secara umum para isteri narapidana ini bisa memaklumi dan memaafkan. Ini terjadi pada para isteri narapidana yang secara formal mereka bekerja dan mendapatkan penghasilan sendiri. Kedua ; Pada dasarnya para isteri narapidana yag tidak diberi nafkah ini, memaafkan, tetapi jika dalam perjalanannya mereka mempergunakan atau menjual harta benda pribadi seperti kalung, gelang, anting dan sebagainya, para isteri ini meminta ganti dikemudian hari jika keadaan sudah memungkinkan. Hukum Islam secara mendasar menyatakan bahwa suami yang tidak ada di tempat (kediaman) sama hukumnya dengan bila dia berada di tepat dalam kaitannya dengan hukum kewajiban memberi nafkah, kalau si suami yang tidak berada di tempat itu mempunyai harta yang riil, maka hakim harus menetapkan pemberian nafkah bagi istrinya. Ketentuan pembayaran nafkah itu dikenakan terhadap harta yang ditinggalkannya itu, tetapi bila tidak mempunyai harta yang riil, dia tetap diwajibkan memberi nafkah, dan dihitung sebagai hutang. Hal ini menjadi gugur apabila si istri memaafkan hak atas nafkah tersebut.
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah atas berkat rahmat Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, sekalipun mengalami hambatan dan rintangan yang tidak sedikit. Sebagai seorang mahasiswa yang sudah sekian lama menuntut ilmu dai perguruan tinggi dan telah menjadi tanggungjawab penulis untuk dapat memenuhi TriDarma Perguruan Tinggi, yang salah satunya adalah penelitian skripsi dengan judul: “Pemberian nafkah Narapidana kepada Isterinya: Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan kelas 1 Kedungpane Semarang”, merupakan realisasi untuk mencapai tujuan dan tuntutan tanggungjawab tersebut. Namun demikian, penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, karena masih terdapat banyak kekurangan. Hal ini bukanlah merupakan unsure kesengajaan, melainkan karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Penulis mnyadari sebagai hamba Allah, juga seperti manusia yang lain, dalam setiap usaha tidak terlepas dari bantuan pihak lain, maka dengan selesainya skripsi ini, penulis menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada mereka yang telah banyak membantu baik secara langsung maupun tidak lansung terutama kepada: 1. Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag., Dekan Fakultas Syari’ah yang telah memberikan izin dalam penulisan skripsi ini. 2. Samsul Anwar, Bc. IP. S.Sos., selaku Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas1 Kedungpane Semarang. 3. Drs. Taufiq, CH., selaku Pembimbing yang telah memberi petunjuk dan pengarahan atuapun mengoreksi naskap skripsi ini hingga menjadi wujud yang nyata. 4. Segenap Dosen Fakultas Syari’ah yang telah mengasuh dan membantu baik dalam studi maupun kegiatan di luar kampus . 5. Civitas Akademik IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan pelayanan kepada penulis selam studi.
6. Semua pihak yang telah membantu dalam memberikan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini. Harapan dan do’a penulis, senoga amal serta jasa dari semua pihak yang telah membantu penulis, semoga mendapat pahala dan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Akhirnya untuk Bapak dan Ibu tercinta aku berdo’a “Allahummagfirlii waliwalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaani shaghira”. (Ya Allah, ampunilah dosaku, dan dosa kedua orang tuaku, belas kasihanilah mereka sebagaimana mereka mengasihaniku semenjak masih kecil). Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan para pembaca pada umunya.
Semarang, 9 Januari 2006 Penulis
Abdullah Mufid
DAFTAR PUSTAKA
Abi Khusain bin Ali Hajjaj al Qusairy an-Naisaburi, Imam, Shohih Muslim, Jilid I, Bairut: Dar al-Fikr, 1992 Abu Ishaq Ibrahim bin Ali bin Yusuf, Imam, Kuci Fiqh Syafi’i, terj. Hafid Abdullah, Semarang : Asy-Syifa’, 1992 Abu Zakariya Yahya bin Saraf an-Nawawi, Imam, Riyadush Shalikhin, terj. Ahmad Sunarto, Jakarta: Pustaka Amani, 1999 Arikunto, Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rieneka Cipta, 1993 Bakar Jabir al-Jazari, Abu, Pola Hidup Muslaim: Minhajul Muslum Mu’ammalah, terj. Ahmad Sumpeno, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1991 Baqir al-Habsi, Muhammad, Fiqh Praktis: Menurut al-Qur’an, al-Sunnah dan Pendapat Para Ulama,Bandung: Mizan, 2002, hlm. 136-140 Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Depag RI, Ilmu Fiqh, Jakarta : Bagais Depag, 1985 Direktorat Pembinaan Badan Peradilan Agama Depag RI, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 2000 Hasan Ayub, Syaih, Fikih keluarga, terj. Abdl Ghofur, Jakarta: Pustaka al-Kaustar, 2001, hlm. 384. Hasby As-Syiddiqi, Muhammad, Hukum-Hukum Fiqih Islam : Tinjauan akhir Antar Madzhab, Semarang : Pustaka Riski Putra, 2001 Hasil wawacara dengan Kepala Bagian Umum Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Kedungpane Semarang, Bp. Heri Samsudin, pada tanggal 15 Juli 2005. Hasil
wawancara dengan Kepala sub Bagian Kepegawaian Lembaga pemasyarakatan Kelas 1 Kedungpane Semarang, Ibu Dra. Astiti
Hasil wawancara dengan Ketua Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Kedungpane, Semarang Bapak Syamsul Anwar, S. Sos., pada tanggal 15 Juli 2005 Jawad Mugniyah, Muhammad, Fiqih Lima Mazhab: Ja’fari, Hanafi, Maliki, Syafi’i dan hambali, terj. Afif Muhammad, Jakarta: Lentera, 1999
Muhajir, Noeng, Metode Penelitian Kualitatip, Yogyakarta : Rake Sarasin, 1996 Muladi dan Barda Nawawi, Teori dan Kebijakan Pidana, Bandung: Penerbit Alumni, 1998 Muthahari, Murtadha, Hak-Hak Wanita Dalam Islam, terj. Muhammad Anshorie, Jakarta: Lentera, 2000 Noor , et. al., Mohammad , Al-Qur’an dan Terjemahannya, Semarang: Toha Putra. 1989. Purnomo, Bambang, Pendekatan Pidana Penjara dengan Sistem Pemasyarakatan, Yogyakarta : Liberti, 1985 Rasjid, Sulaiman, Fiqih Islam: Hukum Fikih Lengkap. Bandung: Sinar Baru Algensindo 1994 Rofiq, Ahmad, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997 Rusdy, Ibnu, Bidayatul Mutahid, jilid. I, terj Harsi Abdullah dan Abdurrahman, Semarang : asy-Syifa, 1990, hlm. 464. Sabiq, Sayyed, Fikih Sunnah 7, terj. Muhammad Thalib, Bandung: al-Ma’arif, 1987, Sahal Mahfudh, Muhammad, Dialog dengan KH. Sahal Mahfudh: Solusi problematika Umat, Surabaya: Ampel Suci, 2003 Sevilla, Consuelo, Pengantar Metodologi Penelitian, Jakarta : Universitas Indonesia Press, 1993 Shalih Syaraf, Musa, Fatwa-Fatwa Kontemporer Probelmatika Wanita, terj. Iltizam Syamsudin, Jakarta : Pustaka Firdaus, 1997 Strauss, Anaselm dan Juliet Corbin, Dasar-Dasar Penelitian Kuantitatif, Terj. Junaidi Ghoni, Surabaya, Bina Ilmu : 1997 Tholib, Muhammad. Perkawinan Menurt Islam, Surabaya: al-Ikhlas, 1993 Undang-Undang NO. 12 Tahun 1995
Drs. Taufik, CH Jl. Masjid Gang Rajin No. 1 Pekauman Kendal
PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp. : 5 (lima) eksemplar Hal : Naskah Skripsi : a.n Sdr., Abdullah Mufid
Kepada Yth, Dekan Fakultas Syariah IAIN Walisongo Di Semarang
Assalamu’alaikum Wr.Wb Setelah saya mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya, bersama ini saya kirimkan naskah skripsi saudara ; Nama : Abdullah Mufid Nomor Induk : 2100210 Jurusan : Ahwal Syahsiyah Judul Skripsi : Pemberian Nafkah Narapidana Kepada Istrinya
(Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Kedungpane Semarang Selanjutnya saya mohon agar skripsi saudara tersebut napat segera dimunaqosahkan. Demikian harap menjadi maklum. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Semarang, 11 Januari 2006 Pembimbing
Drs. Taufik, CH NIP : 150 263 036
DEKLARASI
Dengan kejujuran dan tanggungjawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pemikiran-pemikiran orang lain kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan
Semarang, 09 Januari 2006 Deklarator
Abdullah Mufid
MOTTO
ﺎﻧ ﹾﻔﺴ ﷲ ُ ﺍ ﹶﻜ ﱠﻠﻒﷲ ﻟﹶﺎﻳ ُ ﻩ ﺍ ﺎﺎ ﺀَﺍﺗﻖ ِﻣﻤ ﻨ ِﻔ ﻴﻪ ﹶﻓ ﹾﻠ ﻴ ِﻪ ﺭِﺯ ﹸﻗ ﻋ ﹶﻠ ﺭ ﻦ ﻗﹸ ِﺪ ﻣ ﻭ ﻌِﺘ ٍِﻪ ﺳ ﻦ ﻌ ٍﺔ ِﻣ ﺳ ﻭ ﻖ ﺫﹸ ﻨ ِﻔ ﻴِﻟ (7:ﺍ )ﺍﻟﻄﻼﻕﺴﺮ ﻳ ﺴ ِﺮ ﺪ ﻋ ﻌ ﺑُ ﻌﻞﹸ ﺍﷲ ﺠ ﻴﺳ ﺎﻫﹶﺎﺎﺀَﺍﺗِﺍﻟﱠﺎ ﻣ Artinya:
1
“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rizkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (QS.at-Thalaq: 7).1
Yayasan Penyelenggaraan Penterjemahan al-Qur’an Depag RI, al-Quran dan Terjemahannya,Semarang : Toha Putera, 1989, hlm. 946
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................................
i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING .........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iii HALAMAN MOTTO ................................................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................
v
ABSTRAK .................................................................................................................. vi KATA PENGANTAR ................................................................................................ viii DAFTAR ISI ............................................................................................................... ix BAB I
BAB II
PENDAHULUAN ....................................................................................
1
A.
Latar Belakang Masalah ................................................................
1
B.
Rumusan Masalah .........................................................................
4
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian .....................................................
4
D.
Tinjauan Pustaka ...........................................................................
5
E.
Metode Penelitian .........................................................................
6
F.
Sistematika Penulisan ...................................................................
8
DESKRIPSI
UMUM
TENTANG
NAFKAH
BAGI
ISTERI
NARAPIDANA DALAM PERSPEKTIF ISLAM ................................... 11
BAB III
A.
Dasar Hukum Nafkah ................................................................... 12
B.
Jenis-jenis Nafkah ......................................................................... 15
C.
Syarat-syarat Isteri Berhak Menerima Nafkah .............................. 17
D.
Jumlah Nafkah yang Diterima Isteri ............................................. 20
E.
Nafkah bagi Isteri dan Wanita Beriddah ....................................... 22
F.
Nafkah Suami Ghaib ..................................................................... 30
G.
Hutang Nafkah .............................................................................. 32
DESKRIPSI
UMUM
TENTANG
NAFKAH
BAGI
ISTERI
NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 KEDUNGPANE SEMARANG................................................................. 34 A.
Deskripsi tentang Lembaga Pemasyarakatan ................................ 34
B.
Deskripsi Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Kedungpane Semarang ....................................................................................... 38 1. Sejarah dan Letak Geografis ..................................................... 38 2. Fasilitas Penunjang ................................................................... 40 3. Struktur Pengelola ..................................................................... 42 4. Data Penghuni Lembaga Pemasyarakatan ................................ 42
C.
Deskripsi tentang Nafkah bagi Isteri Narapidana ......................... 47 1. Deskripsi tentang profil Narapidana ......................................... 47 2. Deskripsi nafkah bagi isteri Narapidana ................................... 51
BAB IV
ANALISIS
TERHADAP
PEMBERIAN
NAFKAH
PARA
NARAPIDANA KEPADA ISTERINYA DALAM PERSPEKTIF .......... 59 A.
Analisis terhadap Pemberian Nafkah Narapidana kepada Isterinya dalam Perspektif Hukum Islam ...................................... 59
B.
Analisis Pemberian Nafkah Narapidana kepada Isterinya dalam Perspektif KHI ................................................................... 68
BAB V
PENUTUP.................................................................................................. 72 A. Kesimpulan .......................................................................................... 72 B. Saran-saran ........................................................................................... 74 C. Penutup ................................................................................................. 75
DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT PENDIDIKAN PENULIS LAMPIRAN-LAMPIRAN