Jurnal Ilmiah Niagara Vol. VI No. 1, Maret 2014
PEMBERDAYAAN PESANTREN SALAFIYAH MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN BERWIRAUSAHA DAN PEMANFAATAN POTENSI DAN SUMBERDAYA LOKAL (Studi Di Pesantren Al Chikmatul Mubaligoh, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang) Ima Maisaroh Prodi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
[email protected]
ABSTRAK Pesantren is the oldest education institution in Indonesia after family. It have been give big contribution in developing good and religious character of Indonesian. The good Indonesian leaders on the past are born by this education proceses, and also for today and even the next day. The Pesantren services in education focus to give Islamic religion education to the pupil (Santri), but, minim in schooling matter and life skill lesson for they fulfill their economic need. In otherwise the work-field only accept the people who have formal education and or which having life skill they need. So because of that, to make the alumnus of Pesantren having abilities and winning the competition in having jobs and and other business in fulfilling their economic need, we have to help them by any kind supports. From the research we have done, we found the match support they need is empowerment, which are including the entrepreneurship knowledge and any kind economic and life skill training so beside they having religion character and attitude, they also will having good entrepreneursip character, and entrepreneurial skill and mentality. Kata Kunci: Empowerment, Entrepreneurship, Life Skill Training, Pesantren PENDAHULUAN Pesantren sebagai suatu entitas pendidikan pada umumnya merupakan gerakan pencerdasan dan pembentukkan karakter manusia Indonesia. Pesantren adalah gerakan keswadayaan dalam bidang pendidikan yang mandiri dalam pengelolaan maupun sumber dananya sehingga dari sisi modal kapital keterbatasan dan ketergantungan pesantren terhadap penyelenggara dan pengelola sangat tinggi. Oleh karenanya fasilitas dan saranaprasarana pendidikan di pesantren, terutama di Pesantren Salafiyah, pada umumnya masih sederhana dan sangat terbatas. Tetapi sebagai lembaga pendidikan dalam transformasi nilai-nilai Agama Islam dan pembentukkan insan berkarakter dan memiliki integritas tinggi, pesantren menampung banyak peserta didik (santri) dan diminati masyarakat yang pada umumnya berlatar belakang ekonomi lemah sehingga kontribusi keuangan dari pihak
santri terhadap pesantren pun relatif kecil, tidak sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan penyelenggara / pengelola pesantren. Para santri (putra dan putri) ini adalah generasi muda yang pada umumnya cerdas. Mereka memiliki hasrat dan ketekunan belajar yang tinggi, sehingga kendala dan keserbaterbatasan tidak membuat semangat mereka surut untuk belajar dan membangun masa depan yang lebih baik dan bermanfaat bagi banyak orang. Bahkan, kekuatan hasrat dan ketekunan mereka menjadi berlipat ganda dan selalu bergelora dengan sambutan, dorongan motivasi dan siraman rohani yang diberikan dengan ikhlas oleh para kiai dan ustadz. Oleh karena posisi dan kontribusi strategisnya tersebut pesantren perlu diberi perhatikan seksama, diberi prioritas dalam pembinaannya dan didukung dalam pembangunan, dpeningkatan kapasitas dan kualitasnya. 1
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. VI No. 1, Maret 2014
Sebagai bagian integral dari Sistem Pendidikan Nasional, Pesantren memiliki kedudukan, fungsi dan peranan yang sangat penting dan strategis. Tafsir (204: 191) dalam Maisaroh (2009: 6) menyatakan bahwa Pesantren adalah lembaga pendidikan tertua di Indonesia - setelah rumah tangga. Pesantren telah memberi banyak kontribusi besar dalam membentuk karakter manusia Indonesia yang religius, melahirkan banyak pemimpin bangsa di masa lalu, kini, bahkan masa datang. Peran pesantren sebagai lembaga penyelenggara pendidikan di masa kini juga masih amat kuat. Peran pesantren di masa yang akan datang juga masih, bahkan akan tetap besar. Contoh yang faktual, betapa sulitnya pemerintah dalam memasyarakatkan program-program pembangunan di perdesaan bila tidak dibantu atau tanpa melalui jejaring para pemimpin dan alumni pesantren Tafsir (204: 192). Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan nsional mengamanatkan agar pemerintah mengalokasikan sebesar 20% dari APBN dan APBD untuk pembangunan pendidikan. Kebijakan tersebut antara lain diimplementasikan melalui pembebasan para peserta didik dari biaya operasional sekolah (BOS). Akan tetapi, kebijakan tersebut baru berlaku pada pendidkan formal dibawah pengelolaan Kementerian Pendidikan nasional dan Kementerian Agama sedangkan kebijakan tersebut masih belum berlaku bagi pesantren salafiyah yang justru sangat membutuhkan support dari pemerintah. Guna menjaga kontinuitas pendidikan dan pengajaran, serta meningkatkan pelayanan yang semakin baik terhadap para santrinya, serta peningkatan kapasitas kelembagaannya, para Pengelola Pesantren Salafiyah dituntut untuk berpikir strategis dan kreatif mendayagunakan segala potensi yang dimiliki dan mengolah sumberdaya
yang ada supaya menjadi “aktivitas produksi” yang produktif dan kontinyu menghasilkan pendapatan. Salah satu butir pemikiran strategis tersebut antara lain dengan menerapkan Program dan Kegiatan Kewirausahaan melalui pelatihan dan peningkatan keterampilan usaha yang produktif bagi para Pengelola dan para Santri. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dimana penelitian ini berusaha memotret dan menggambarkan obyek penelitian secara apa adanya. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, observasi, dan wawancara dan dokumentasi. Dengan merujuk pada pendapat Bagdon dan Taylor dalam Moleong (2002:3) data yang dihasilkan kemudian diolah dan diuraikan secara deskriptif sehingga memberikan gambaran visual sebagaimana kenyataan sosial yang terdapat di lapangan. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Obyek penelitian Pondok Pesantren Salafiyah Al Chikmatul Mubaligoh berlokasi di Kampung Pasagi Kembang, Desa Sindang Heula, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, dan telah terdaftar di Kementerian Agama RI dengan Nomor Sertifikat: Kd.28.01/PP.00.8/361/2008 dan Nomor Statistik Pondok: 512322004333. Pesantren ini memiliki struktur organisasi yang lengkap. Pimpinan Pesantren dan 21 Pengelola lainnya tinggal lokasi dan lingkungan sekitar pesantren. Saat ini Santri Mukim yang tercatat sebanyak 200 orang yang berasal dari luar Kampung Sindang Heula, terdiri 82 orang Santri Putrid dan 118 orang Santri Putra yang tinggal di Asrama. Sementara Santri Kalong sekitar 122 orang yang tinggal di sekitar Desa Sindang Heula dan dari desa / kecamatan lain di Kabupaten / Kota Serang.
2
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. VI No. 1, Maret 2014
Untuk menuju lokasi ini menggunakan kendaraan roda empat selain melalui jalan aspal berbatu dari Desa Tembong Kecamatan Cipocok, juga bisa dari Desa / Kecamatan Pabuaran. Bentang lahan daerah ini dan sekitarnya sebagian besar berupa sawah dan kebun yang luas dan subur. 1. Pendidikan dan Pengajaran Kegiatan pokok belajar mengajar di Pondok pesantren ini meliputi: Sholat Lima Waktu berjamaah, Tadarus Al Qur’an, Pengajian Sorogan, Pengajian Setoran. Sedangkan Pengajaran Keterampilan meliputi: 1) Keterampilan untuk Santriwati, antara lain meliputi tata busana (menjahit), tata boga (memasak), tilawah, qasidahan, marawis; 2 ) Keterampilan Santri Putra, antara lain: jahit-menjahit, kerajinan membuat peci, marawis, ceramah, bercocok tanam, tilawah. Guna menumbuhkan gairah dan prestasi para santri pengusaan terhadap berbagai keterampilan tersebut dilakukan berbagai lomba secara berkala dan ditampilkan pada setiap peringatan hari besar Islam (PHBI). 2. Administrasi dan pengelolaan. Administrasi dan pengelolaan di Pesantren ini masih sangat sederhana. Datadata santri dan iuran / infak dari para Santri dilakukan masih secara manual pada Buku Besar. Sarana tempat tinggal santri dan Santriwati. Para Santri tinggal di Kobong, yaitu bangunan tidak permanen. Tiap-tiap Kobong terdiri dari satu orang santri senior sebagai Mentor yang membimbing sebanyak empat sampai lima orang santri yang lebih junior. Sementera para Santriwati tinggal di bangunan yang telah permanen. B. Potensi dan sumber daya Pesantren Al Chikmatul Mubaligoh berada di lingkungan yang memiliki berbagai potensi dan sumberdaya yang dibutuhkan dan bisa diolah untuk menghasilkan dana
yang dibutuhkan untuk keberlangsungan penyelenggaraan dan pengelolaan Pesantren. Dari hasil observasi dan pemetaan yang dilakukan, potensi dan sumber daya yang terdapat di lingkungan Pondok Pesantren Al Chikmatul Mubaligoh antara lain berupa: Lahan sawah dan kebun yang masih luas dan subur dan potensial untuk pengembangan budidaya pertanian, peternakan dan perikanan air tawar. Desa Sindang Heula sudah ditetapkan sebagai sentra industry kerajinan berbasis bamboo, Dengan besarnya jumlah penduduk usia muda dan banyaknya pondok pesantren non-komersial maka pemberdayaan masyarakat berbasis kewirausahaan dan pesantren di lokasi ini akan menjadi program strategis untuk pengembangan SDM generasi muda dan peningkatan kapasitas pondok pesantren supaya mampu melahirkan generasi muda ungulan, memiliki pemahaman keagamaan luas, berakhlak mulia, memiliki wawasan wira usaha, terampil dan produktif. Dengan dieksplorasinya Potensi Unggulan dan Potensi Pendukung, diharapkan juga akan diketemukan Potensi Tersembunyi yang bisa dieksplorasi dan diefektifkan. Dengan banyaknya potensi geografis dan potensi social ekonomi yang terdapat di daerah ini maka pengembangan wawasan, pembentukkan mind sett dan keterampilan bagi generasi muda dan pondok pesantren tidak akan kekurangan bahan dan sumber belajar pembentukkan Wirausaha Muda Mandiri yang Nyantri, Terampil dan Profesional. Sebagian besar penduduk Desa Sindang Heula adalah generasi muda yang orangtua mereka pada umumnya berlatar belakang ekonomi menengah ke bawah. Sebagian kecil dari generasi muda ini berkesempatan mengenyam pendidikan formal, sementara yang sebagian besar mengambil jalur pendidikan pesantren dan madrasah yang sarana-prasarananya relatif terbatas dan sederhana. 3
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. VI No. 1, Maret 2014
Pondok pesantren pada umumnya memberi layanan pendidikan yang fokus pada pelajaran keagamaan dan minim pada pelajaran dan keterampilan yang bisa dijadikan bekal untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka kelak. Sementara itu, dunia kerja pada umumnya hanya menerima lulusan pendidikan formal yang memiliki keterampilan tertentu sesuai kebutuhan mereka. Dengan kecilnya peluang terserap di lapangan kerja formal, mereka akan bekerja dan bersaing ketat di sektor non-formal, menjadi “buruh serabutan” atau “menganggur”. Di Desa Sindang Heula telah dicanangkan akan dibangun Bendungan Sindang Heula seluas 118,5 Ha untuk memenuhi kebutuhan air baku bagi Kota dan Kabupaten Serang. Dengan demikian, lahan milik / garapan masyarakat akan berkurang, tetapi bendungan dan areal di sekitarnya berpotensi menjadi Lokasi Tujuan Wisata. Bendungan ini langsung atau tidak langsung akan menciptakan kesempatan kerja dan peluang berusaha. Suatu peluang kerja dipastikan membutuhkan SDM yang berpengetahuan dan keterampilan sesuai dengan yang dibutuhkan. Begitu pula dengan peluang usaha, hanya SDM yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kesiapan mental wirausaha yang akan mampu memperolehnya. Bahkan orang-orang yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan mentalitas Wira Usaha mampu menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja baru, dan menyerap tenaga kerja yang banyak. Dari uraian di atas pesantren Salafiyah Al Chikmatul Mubalighoh memiliki potensi yang besar untuk lebih berkembang dan menjadi lokomotif kemajuan pendidikan berbasis pesantren di lingkungan Desa Sindang Heula Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang. Dengan berbagai potensi dan sumber daya yang terdapat di sekitarnya Pesantren ini bisa keluar dari permasalahan yang dihadapinya dengan memanfaatkan
berbagai potensi dan sumberdaya tersebut. Untuk itu maka perlu dilakukan berbagai upaya yang signifikan melalui : Kegiatan sosialisasi dan pelatihan kewirausahaan yang sesuai dengan potensi yang ada di lingkungan Pesantren dalam rangka pemberdayaan SDM Pesantren, baik Pengelola maupun para Santri dan Santriwati; dan menjalin kerjasama yang sinergis dengan berbabagai pihak terkait seperti LPPM UNTIRTA, Kementerian Agama Kabupaten Serang/Provinsi Banten, dan Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Industri Perdagangan dan Koperasi, dan berbagai lembaga terkait lainnya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Pesantren Salafiyah Al Chikmatul Mubaligoh dan pesantren-pesantren salafiyah lainnya yang ada di Desa Sindang Heula Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang pengelolaan dan sumber pendanaannya bersifat mandiri, saranaprasarana yang dimiliki dan pelayanan yang diberikan kepada para Santri masih relatif sederhana dan terbatas sehingga membutuhkan bantuan baik dari pemerintah maupun dari pemangku kepentingan terkait agar dapat berkembang menjadi lebih baik dan lebih berdayaguna. Dengan potensi dan sumberdaya yang terdapat dilingkungannya, Pesantren Salafiyah yang merupakan gerakan keswadayaan dalam pendidikan keagamaan ini perlu memperoleh bantuan baik berupa program maupun dana yang memungkinkannya bisa lebih berkembang dengan pesat. Saran Sesuai dengan misi dan karakteristik pesantren salafiyah pada Pesantren Al Chikmatul Mubaligoh dan pesantren Salafiyah lainnya di Desa Sindang Heula, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, 4
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. VI No. 1, Maret 2014
bantuan yang dibutuhkan antara lain adalah : pertama, penguatan kapasitas kelembagaan dan manajemen pesantren; kedua, pemberian wawasan dan keterampilan manajerial bagi para Pimpinan dan Pengelola Pesantren; ketiga, pemberian wawasan dan keterampilan kewirausahaan bagi para Pimpinan dan Pengelola Pesantren, dan bagi para Santri yang sesuai dengan potensi dan sumberdaya yang dimiliki dan terdapat di lingkungan pesantren; terakhir memberikan bantuan sarana dan prasarana kelembagaan dan pendidikan yang dibutuhkan seperti: pompa dan instalasi air bersih, ruang MCK, ruang belajar, perpustakaan, labolatorium keterampilan, peralatan olahraga dan seni budaya. DAFTAR PUSTAKA Al Bahri, Ghajali. 1996. Pendidikan Pesantren Berwawasan Lingkungan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya; Asrohah, Hanun. 2001. Sejarah Pendidikan Islam. Ciputat: Logos, Cetakan II; Bakhtiar, Wardi. 1990. Laporan Penelitian Perkembangan Pesantren di Jawa Barat. Bandung: Balai Penelitian IAIN Sunan Gunung Djati; Departemen Agama RI. 2004. Pesantren Agro Bisnis. Jakarta: DitPeka Pontren Ditjen Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI; Dhofier, Zamakhsyari. 1982. Tradisi Pesantren. Jakarta: LP3ES; Kamal Hasan, Muhamad. 1987. Modernisasi Indonesia: Respon Cendikiawan Muslim. Jakarta: Lingkungan Studi Indonesia; Khaedari, Amin. 2006. Transformasi Pesantren. Jakarta: LekDis dan Media Nusantara; Langgulung, Hasan. 2001. Pendidikan Islam Dalam Abad ke 21. Jakarta: PT Alhusna Zikra; Madjid, Nurcholis. 1995. Islam Agama Peradaban: Membangun Makna dan
Relevansi; Doktrin Islam dan Sejarah. Jakarta: Paramadina; Maisaroh, Ima. 2009. Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Pesantren. Tesis, UII Yogyakarta; Mastuhu. 1994. Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren. Jakarta: INIS, Seri, XX; Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT remaja Rosdakarya, Cetakan ke 11; Nata, Abudin. 2003. Metodologi Studi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cetakan ke-8; Postman, Neil. 2002. Matinya Pendidikan: Redefinisi Nilai-Nilai Sekolah, Yogyakarta: Jendela, Cerakan ke-II; Singarimbun, Masri Dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES, Edisi Revisi, Cetakan II. Soetari, AD, Endang. 1987. Laporan Penelitian Sistem Pesantren Kepemimpinan Pondok Pesantren. Bandung: Balai Penelitian IAIN Sunan Gunung Djati. Tafsir, Ahmad. 2004. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cetakan ke-4; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Wan Daud, Wan Mohd Nor. 2003. Filsafat Dan Praktik Pendidikan Islam Syed M. Naquib Al-Attas. Bandung: Mizan, Yasmadi. 2005. Modernisasi Pesantren. Jakarta: Quantum Teaching. ________, Rencana Pembangunan Bendungan Sindang Heula. TT, Serang: Sindang Heula Leaflet, Serang: Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Sumber Daya Air, Balai Besar Wilayah Sungai CidanauCiujung-Cidurian;
5