Pembaptisan Perdana yang dilakukan di Gereja St. Ambrosius pada tanggal 11 Desember 2016 menjadi penanda berdirinya Paroki Administratif St. Ambrosius. Pengukuhan Paroki Administratif ini menjadi semangat baru bagi seluruh umat di Gereja St. Ambrosius untuk mewujudkan apa yang diharapkan oleh Bapa Uskup. Beberapa kegiatan langsung digagas untuk kesiapan umat Allah di Gereja St. Ambrosius menjadi paroki mandiri, seperti: Sosialisasi dan pengesahan RKDP/ RAPB, pelatihan bendahara lingkungan, pelatihan sekretaris lingkungan, pelatihan penata bunga altar umat lingkungan, kegiatan Baksos tim PSE dan Pembaptisan Bayi. Adapun Tim baru di Gereja St. Ambrosius, Pengembangan Iman Talenta dan Kaderisasi (PITK) akan mempersiapkan sejumlah modul yang diperlukan untuk mengembangkan Umat Allah membangun spiritualitas yang searah dengan nama pelindung Gereja, Santo Ambrosius. 1
2
_______________________________________________________ _______________________________________________________ _______________________________________________________ _______________________________________________________ _______________________________________________________ 04 Sambutan Uskup Keuskupan Agung Jakarta _______________________________________________________ 05 Sambutan Pastor Paroki Villa Melati Mas - St. Ambrosius _______________________________________________________ 06 Sambutan Pastor Paroki Serpong - St. Monika _______________________________________________________ 07 Sejarah Perkembangan Umat _______________________________________________________ 09 Spiritualitas Santo Ambrosius _______________________________________________________ 11 Perjalanan Stasi menjadi Paroki Administratif _______________________________________________________ Pelindung: Retreat Dewan Stasi _______________________________________________________ Dewan Paroki St. Ambrosius Penentuan Visi dan Misi Gereja _______________________________________________________ Pendamping: Misa lingkungan dan Rapat Karya Romo Yosef Natalis Kurnianto, Pr. _______________________________________________________ Pemimpin Umum: 15 Perjalanan Paroki Administratif menjadi Paroki Mandiri _______________________________________________________ Juni Elen Pakpahan Pelatihan Bendahara Lingkungan _______________________________________________________ Tim Redaksi: Pelatihan Penata Altar Antonius Haris Aridewo _______________________________________________________ Priscilla Debby Pelatihan Sekretaris Lingkungan _______________________________________________________ Alexsander Edison T. Pelatihan Tim Keuangan _______________________________________________________ Aurelius Effendy 17 Paroki St. Ambrosius Saat Ini Penerbit: _______________________________________________________ Tim Komsos St. Ambrosius Lokasi dan Batas Gereja _______________________________________________________ email: Data Umat _______________________________________________________
[email protected] Sakramen Baptis, Komuni, & Penguatan Perdana _______________________________________________________ 23 Kekhasan paroki Villa Melati Mas _______________________________________________________ Design Gereja _______________________________________________________ Jika ada kritik, saran, PITK _______________________________________________________ masukan artikel, OMK _______________________________________________________ share cerita iman, 27 Tantangan Paroki atau bersedia bergabung _______________________________________________________ dengan Komsos Paroki, 28 Feature: Romo Pertama Paroki _______________________________________________________ silahkan kontak kami. 30 Serba-serbi & Pengumuman _______________________________________________________ _______________________________________________________ _______________________________________________________ _______________________________________________________ 3 _______________________________________________________
ewakili seluruh umat Keuskupan Agung Jakarta, saya ingin mengucapkan Proficiat, Selamat atas berdirinya Paroki Melati Mas, Gereja Santo Ambrosius. Pendirian Paroki ke66 di Keuskupan Agung Jakarta ini menandai syukur atas 210 tahun kehadiran Gereja di Keuskupan Agung Jakarta. Semoga dengan demikian umat Paroki Melati Mas, dengan mengenang dua ratus sepuluh tahun sejarah Gereja Katolik Keuskupan Agung Jakarta, merasa terdorong untuk semakin terlibat dalam memikul tanggung jawab sejarah, dengan semangat dasar Keuskupan Agung Jakarta mengikuti Yesus, Gembala Baik dan Murah Hati. Paroki baru berdiri, karya-karya akan terus berlangsung tetapi pembangunan Gereja sebagai Umat Allah, tidak akan pernah selesai. Umat Paroki Melati Mas, bersama-sama dengan seluruh umat Keuskupan Agung Jakarta, akan terus berusaha mewujudkan cita-cita untuk membangun “Gereja Keuskupan Agung Jakarta sebagai persekutuan dan gerakan umat Allah … (yang) menjadi pembawa sukacita Injili dalam mewujudkan Kerajaan Allah yang Maha Rahim dengan mengamalkan Pancasila demi keselamatan manusia dan keutuhan ciptaan” (Arah Dasar Keuskupan Agung Jakarta 20162020, alinea pertama). Paroki ini lahir dalam suasana masyarakat yang memprihatinkan. Selain kejahatan korupsi dan narkoba yang sangat parah, kesenjangan ekonomi yang semakin lebar, rusaknya lingkungan hidup, tindakan-tindakan yang mencerminkan intoleransi dan fundamentalisme agama mencederai kehidupan bersama di negeri tercinta ini. Semua itu bertentangan dengan cita-cita luhur bangsa yang terungkap dalam Pancasila. Oleh karena itu, kita sebagai umat Katolik di Keuskupan Agung Jakarta ingin melawan arus yang semakin besar itu dengan mengamalkan Pancasila.
Setelah mendalami dan berusaha mewujudkan sila pertama pada tahun 2016, pada tahun 2017 ini kita ingin mendalami dan mewujudkan sila kedua dengan semboyan: Amalkan Pancasila: Makin Adil, Makin Beradab. Agama yang semestinya menjadi kekuatan yang mempersatukan, ternyata dapat dijadikan alat untuk kepentingankepentingan yang tidak terpuji. Kita mesti menjadi pribadi beriman, murid-murid Yesus yang semakin setia mewartakan Kerajaan Allah. Iman yang semakin murni dan sejati, dengan sendirinya akan membangun persaudaraan. Selanjutnya persaudaraan yang semakin erat dengan sendirinya akan membawa buah-buah pelayanan kasih, khususnya yang menyangkut keadilan dan peradaban. Inilah dinamika kehidupan kita sebagai pribadi beriman, muridmurid Tuhan kita Yesus Kristus. Dinamika ini tidak akan pernah berhenti, tetapi terus berjalan maju dengan kualitas yang semakin tinggi dan kreativitas yang semakin unggul pula. Terima kasih kepada para imam dan seluruh umat Paroki Serpong, Gereja Santa Monika yang sejak lama sudah menyiapkan berdirinya Paroki Melati Mas ini. Terima kasih kepada para imam dan seluruh umat di Paroki Melati Mas yang telah menerima tanggungjawab untuk menjaga, melayani dan mengembangkan paroki baru ini. Semoga Tuhan selalu menyertai peziarahan iman kita. Semoga Ia menganugerahkan kelimpahan berkat, perlindungan dan damai sejahtera, serta meneguhkan persaudaraan seluruh umat di Paroki Santo Ambrosius, Melati Mas.
M
Jakarta, 26 Februari 2017 Mgr. Ignatius Suharyo Uskup Keuskupan Agung Jakarta 4
Umat Allah St. Ambrosius diharapkan mampu menghadirkan wajah Kerahiman Allah bagi sesama dan mewujudkan semangat Arah Dasar KAJ tahun ini: "Amalkan Pancasila: Makin Adil, Makin Beradab". Seperti halnya teladan St. Ambrosius yang memiliki kepedulian dalam menata kota Milan dan Gereja di jamannya, kita pun hendaknya juga menjadi bagian dari masyarakat dan negara Indonesia yang mau hadir dan terlibat bersama masyarakat sekitar. Marilah kita mulai langkah baru, mulai dari hal yang kecil dan sederhana Gereja St. Ambrosius Villa Melati Mas secara bersama-sama mewujudkan "Paguyuban Umat Beriman yang Peduli, Berbagi, dan Merakyat". Akhirnya saya mengucapkan terima kasih kepada Bp. Uskup Agung KAJ, Mgr. Ignatius Suhayo, yang telah berkenan hadir dalam penetapan dan pendirian Paroki Villa Melati Mas - St. Ambrosius ini. Terima kasih pula kepada para Rekan Imam, DPH dan seluruh umat Paroki Serpong - St. Monika yang sejak lama telah mempersiapkan berdirinya Paroki Villa Melati Mas - St. Ambrosius ini. Tak lupa juga terima kasih untuk Dewan Paroki mulai dari Stasi sampai dengan menjadi Paroki Administratif, serta seluruh umat St. Ambrosius atas persaudaraan dan pelayanannya kepada Umat Allah selama ini. Semoga Allah yang Maharahim, yang telah memulai karya baik ini berkenan menyempurnakannya; dan Bunda Maria senantiasa menyertai, menuntun, serta meneguhkan segala upaya kita bersama.
T
iada kata lain yang dapat saya ucapkan bersama seluruh Umat Allah Paroki Villa Melati Mas - St. Ambrosius, selain puji dan syukur atas berkat dan kemurahan Allah dalam seluruh peziarahan Gerejanya, sehingga tepat pada tanggal 26 Februari 2017 ini diresmikan sebagai sebuah paroki baru yang ke-66 di Keuskupan Agung Jakarta. Setelah proses penantian yang cukup panjang, mulai dari stasi hingga tahap persiapan menjadi Paroki Administratif pada tanggal 11 Desember 2016; dan akhirnya hari ini secara resmi ditetapkan sebagai paroki mandiri, yang menjadi bagian dari sejarah perayaan syukur atas 210 tahun Gereja Keuskupan Agung Jakarta tahun ini. Tak terasa pula bahwa persis 168 hari sudah saya menjalani tugas perutusan sejak bulan Agustus 2016, mulai sebagai Pastor Rekan di St. Monika - BSD dengan tugas khusus mempersiapkan Stasi Villa Melati Mas untuk menjadi paroki mandiri. Perjumpaan bersama seluruh Umat Allah dan Dewan Paroki, baik di Paroki St. Monika BSD maupun khususnya di Paroki Administratif St. Ambrosius - Villa Melati Mas, telah memberikan warna tersendiri bagi saya dalam kebersamaan menghadirkan Gereja sebagai persekutuan dan gerakan di Tangerang Selatan. Semoga dengan diresmikannya Paroki Villa Melati Mas - St. Ambrosius ini, umat semakin banyak dapat dilayani dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam menjadi murid-murid Kristus yang menghadirkan Sukacita Injili bagi masyarakat sekitar. Di tengah tantangan hidup keseharian keluarga-keluarga dan komunitas saat ini, baik dalam hal relasi – kesulitan ekonomi - juga problem kesehatan, Gereja sebagai
Serpong - Tangerang, 26 Februari 2017 Romo Yosef Natalis Kurnianto, Pr Pastor Paroki Villa Melati Mas - St. Ambrosius 5
S
alam Damai Dalam Kristus, Bapak, Ibu, dan saudara-saudari terkasih dalam Kristus, kita mengenal ungkapan Ecclesia Semper Reformanda, (gereja senantiasa tumbuh, gereja senantiasa baru). Tentu ini bukan sekedar ungkapan atau deretan tulisan. Namun lebih merupakan spirit dalam Gereja Katolik yang merupakan bagian tak terpisahkan dari dinamika gereja sebagai persekutuan dan gerakan umat Allah yang senantiasa baru. Baru bukan sebagai bangunan fisik maupun institusi, namun terlebih sebagai pribadi yang selalu diperbaharui berkat semangat pertobatan. Kristus sendiri sebagai pusat, centrum dari gerak hidup kita. Gereja Santo Ambrosius merupakan bagian tak terpisahkan dari gerak dinamika umat Allah Keuskupan Agung Jakarta. Dengan ditetapkannya menjadi paroki penuh (mandiri) yang ke-66 di dalam Keuskupan Agung Jakarta pada tanggal 26 Februari 2017, gerak dinamis umat tentu akan semakin tumbuh dan hidup. Dengan demikian semangat partisipatif dan transformative seluruh umat pun diharapkan tumbuh dan berkembang dalam menciptakan bonum commune (kemaslahatan/ kebaikan bersama) melalui kerjasama eksternal dalam masyarakat maupun internal, di dalam umat Santo Ambrosius sendiri. Selamat dan Proficiat untuk umat Santo Ambrosius terkasih. Tuhan memberkati. Romo Bernardus Yusa Bimo Hanto, OSC Pastor Paroki Serpong - St. Monika
6
Minggu, 7 Oktober 2012 Misa Perdana di Aula Gereja St. Ambrosius
Sejarah Perkembangan Umat Perkembangan Umat U
mat Katolik Villa Melati Mas dan sekitarnya pantas bersyukur karena dalam kurun waktu yang sangat cepat telah mengalami dua kali peningkatan status. Gereja St. Ambrosius yang diberkati oleh Bapak Uskup Mgr. Ignatius Suharyo pada tanggal 20 Desember 2015 ditingkatkan statusnya menjadi satu-satunya Paroki Administratif di Keuskupan Agung Jakarta pada tanggal 11 Desember 2016 yang akhirnya menjadi Paroki yang ke-66 di Keuskupan Agung Jakarta tanggal 26 Februari 2017. Rasa sukacita yang besar diberikan kepercayaan oleh Keuskupan Agung Jakarta untuk mengelola sendiri administrasi dan keuangan secara mandiri tentunya disertai tanggung jawab untuk dikelola dengan baik khususnya perkembangan iman Umat Allah. Keterlibatan umat yang mempunyai ketulusan, kerendahan hati, semangat melayani, dan mau bekerjasama sangat diperlukan untuk mengembangkan paroki ini. Berbagai talenta dan kreativitas yang dimiliki umat harus menyatu dalam satu visi dan misi yang sesuai dengan spiritualitas pelindungnya Santo Ambrosius.
sejarah perkembangan umat yang sangat luar biasa saat ini disertai harapan bagi kita untuk tidak melupakan perjuangan mereka dalam membangun komunitaskomunitas Katolik dari sedikit hingga banyak dan meneladani semangatnya untuk hidup dalam satu komunitas umat Allah yang bersatu, tumbuh dalam iman, mengenal satu sama lain, dan saling memperhatikan. Awal mula umat perdana di daerah Serpong adalah permintaan dari Pastur Paroki St Maria Hati Tak Bernoda, Tangerang Romo Tan Soe Ie, SJ pada tahun 1979 kepada Ketua Lingkungan Yohanes IV Bapak Goh untuk merintis pengembangan umat Katolik di wilayah Serpong dengan membuat sub lingkungan yang mempunyai area mulai dari jembatan Kebun Nanas, Tangerang hingga ujung Serpong dan Parung Panjang yang ketika itu sebagian besar adalah hutan karet. Pak Joko yang ditunjuk sebagai koordinator dengan kendaraan sepeda atau berjalan kaki sepulangnya bekerja di Damatex, tekun mencari umat-umat Katolik di perkebunan karet dan markas tentara Arhanud yang sudah ada di tahun 1979 ini. Lima orang umat perdana yaitu Pak Joko, istrinya Ibu Lies, dan pembantunya yang beragama Katolik serta Pak Karjono dan Pak Hutapea SEJARAH PERTUMBUHAN UMAT DI yang bekerja di perkebunan karet PTP mulai WILAYAH SERPONG Paroki Villa Melati Mas yang merupakan membangun komunitas Katolik dan menjadi umat perdana di sub lingkungan Yohanes IV Paroki St. Maria, pemekaran dari Paroki Serpong St. Monika memang Tangerang. menjadi paroki termuda saat ini namun pergerakan dan Kepindahan keluarga Pak Joko ke perumahan pertumbuhan Umat Allah di wilayah Serpong dirintis sudah cukup lama sejak tahun 1979. Rangkuman Pondok Jagung (yang saat ini masih ada di samping Mal WTC Matahari) pada tahun 1982 semakin mendekatkan wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap diri pada komunitas Katolik yang terbangun dan semakin beberapa umat di wilayah Serpong yang menjadi saksi mengembangkan jumlah umat Katolik. Mereka sejarah perkembangan umat yang sangat luar biasasaat ini disertai harapan bagi kita untuk tidak melupakan 7 berkumpul secara rutin dengan para tentara beragama perjuangan mereka dalam membangun komunitas- Katolik di markas Arhanud untuk saling menguatkan
mengembangkan jumlah umat Katolik. Mereka berkumpul secara rutin dengan para tentara beragama Katolik di markas Arhanud untuk saling menguatkan dan bertumbuh dalam iman. Romo Tan Soe Ie, SJ yang merupakan dosen seminari dan ahli peternakan ayam juga memberi pengaruh yang cukup kuat bagi umat perdana ini untuk terus semangat membangun komunitas Katolik dengan sering turun langsung ke bawah menyapa umat. Di Paroki St Maria sendiri kehadiran beliau juga bisa mengembangkan jumlah umat yang pada tahun 1979 ada sekitar 450 umat dengan mayoritas suku Jawa bertambah pesat dengan suku Chinese. Seiring perkembangan waktu dan pertumbuhan umat Katolik di wilayah Serpong pada tahun 1984 dilakukanlah pemekaran lingkungan Yohanes IV menjadi Lingkungan Yohanes V dengan Pak Sularso sebagai Ketua Lingkungan dan Lingkungan Yohanes VI dengan Pak Rahmad sebagai Ketua Lingkungan. Adapun pembagian areanya untuk Lingkungan Yohanes V dari jembatan Kebun Nanas hingga RS Ashobirin dan Lingkungan Yohanes VI dari RS Ashobirin hingga ujung Serpong. Mudika juga tidak luput diperhatikan untuk mulai dibangun komunitasnya. Mudika yang umumnya adalah anak-anak dari umat perdana yang aktif ini berkumpul dalam wadah Bina Iman Mudika. Mereka berkontribusi menjadi penggerak kegiatan liturgi, natal bersama di PTP Kebun Karet. Pembangunan Perumahan Villa Melati Mas di tahun 1983 yang memiliki area cukup luas menambah jumlah umat-umat Katolik baru. Sekolah Strada yang berada di blok F dalam sejarah pertumbuhan umat perdana menjadi tempat penting dimana umat melakukan misa rutin setiap minggunya di tempat ini selama beberapa tahun. Tahun 1988 berbekal beberapa umat perdana yang ada di Komplek Batan-BSD dimulailah pengembangan lingkungan baru St. Margaretha. Ada pun kegiatan tetap menjadi satu dengan Lingkungan Yohanes V dan Yohanes VI. Tahun 1989 Romo Bintarto, SJ selaku Romo Paroki St. Perawan Maria Hati Tak Bernoda, Tangerang menentukan batas wilayah pelayanan baru yaitu mulai jembatan Kebun Nanas hingga ujung Serpong dan Parung Panjang menjadi bagian dari Paroki St. Agustinus Karawaci. Romo Putranto, OSC yang berkarya di Paroki St. Agustinus mendampingi umat yang sudah cukup banyak ini hingga terbentuknya Stasi Ascensio pada tahun 1989 dan diresmikan oleh Pastor Paroki St. Agustinus Chris Tukiyat, OSC pada tanggal 5 Juni 1990. Seiring dengan adanya Stasi Ascensio ini terjadi juga perubahan nama lingkungan menjadi Lingkungan Maria Immaculata dan Lingkungan Jovita menggantikan Lingkungan Yohanes V dan VI sedangkan 8 Lingkungan Margaretha tetap. Turut serta terjadi
jembatan Kebun Nanas hingga ujung Serpong dan Parung Panjang menjadi bagian dari Paroki St. Agustinus Karawaci. Romo Putranto, OSC yang berkarya di Paroki St. Agustinus mendampingi umat yang sudah cukup banyak ini hingga terbentuknya Stasi Ascensio pada tahun 1989 dan diresmikan oleh Pastor Paroki St. Agustinus Chris Tukiyat, OSC pada tanggal 5 Juni 1990. Seiring dengan adanya Stasi Ascensio ini terjadi juga perubahan nama lingkungan menjadi Lingkungan Maria Immaculata dan Lingkungan Jovita menggantikan Lingkungan Yohanes V dan VI sedangkan Lingkungan Margaretha tetap. Turut serta terjadi perubahan kepemimpinan lingkungan dari Pak Rahmad kepada Pak Yose yang praktis menjadi Ketua Lingkungan pertama di Stasi Ascensio. Tahun 1990 Pak Yose sebagai Ketua Lingkungan Yovita dipanggil oleh Romo Bintarto ke Paroki St. Maria untuk diserahkan blue print Villa Melati Mas dimana di dalamnya terdapat tanah fasos dari Pemda yang terletak di blok P di pinggir sungai kecil. Umat yang begitu bersemangat dan merindukan adanya gereja segera membentuk Tim Pembangunan Gereja (TPG) dan terpilih Bapak Simon Tobing sebagai ketuanya yang dikukuhkan oleh Romo Putranto, OSC dalam misa di rumah Bapak Tata di Pondok Jagung. Namun keinginan umat Melati Mas dan sekitarnya untuk mempunyai gereja harus tertunda dengan memprioritaskan pembangunan gereja di BSD. Alasan pemindahan adalah luas tanah yang lebih besar dan agar umat bersama-sama fokus dalam pembangunan sebuah gereja terlebih dahulu. Dengan harapan agar gereja di daerah Serpong tersebut bisa segera terwujud, maka TPG Villa Melati Mas pun bergabung dan mendukung pembangunan gereja di Santa Monika. Berbekal semangat yang luar biasa umat untuk mempunyai gereja, proses pencarian dana pembangunan berlangsung sangat cepat dan hanya dalam waktu satu tahun umat mulai bisa melakukan misa di Bedeng (yang sekarang menjadi Pasturan Gereja St. Monika).
SPIRITUALITAS SANTO AMBROSIUS MENJADI SPIRITUALITAS BERSAMA UMAT PAROKI ADMINISTRATIF VILLA MELATI MAS alam hal pemberian nama sebuah Gereja yang akan dibangun nama yang akan digunakan tentunya menjadi sebuah hal penting untuk mengangkat spiritualitas umat yang mendiami Gereja tersebut. Sekitar tahun 2007 Romo Paroki ketika itu Pastor Yohanes Widyosuhardjo dan Romo pendamping PPG Pastor Antonius Eko Susanto,OSC sepakat untuk memberikan sebuah nama orang kudus Santo Ambrosius bagi Gereja yang akan dibangun di Villa Melati Mas. Untuk mengetahui alasan pemberian nama ini ada baiknya kita membaca riwayat hidup dari Santo Ambrosius.
D
SANTO AMBROSIUS Ambrosius lahir di di Trier, Trier,Jerman Jermansekitar sekitartahunkedudukannya datang ke Ambrosius lahir 334.Ayahnyasebagai pernah Gubernur menjabat Milano, Gubernur di Gaul, tahun 334. Ayahnya pernah menjabat Gubernur di Basilika untuk meredakan perselisihan di antara Perancis selatan. Setelah ayahnya meninggal, Ambrosius kembali ke Roma bersama ibu, dan dua orang Gaul, Perancis Selatan. dan Setelah ayahnya meninggal, umat.belajar Tiba-tiba terdengarlah suara anak kecil yang kakaknya : Marcelina Satyrus. Di Roma, Ambrosius ilmu hukum, dan kemudian membuka Ambrosius kembali ke Roma bersama ibu, dan dua berteriak, “Ambrosius Uskup, Ambrosius Uskup”, praktek sebagai pengacara bersama kakaknya, Satyrus di Sirmium. Keberhasilannya di bidang hukum, orang kakaknya: dan Satyrus.sehingga Di Roma, sehingga yang lain menjadi terkejut.Gubernur Umat percaya menarik perhatianMarcelina Kaisar Valentinianus, pada tahun 370 umat menobatkannya dengan Ambrosius belajar ilmu hukum, dan kemudian bahwa Roh Kudus-lah yang berbicara lewat anak ibu kota Milano. membukaKetika praktek pengacara bersama meninggal kecil, sehingga aklamasi, mereka memilih tahunsebagai 373, Uskup Milano, Auxentius dunia, secara dan terjadi pemilihan Uskup baru. kakaknya, Satyrus diterjadi Sirmium. Keberhasilannya di pemilihan Ambrosius sebagai Uskupsehingga Milano. Ambrosius dalam Konon, diceritakan kegaduhan dalam acara Uskup Milano, bidang hukum, menarik Kaisar Sebenarnya, Ambrosiusdi antara enggan kedudukannya sebagai Gubernurperhatian Milano, datang ke Basilika untuk meredakan perselisihan umat. Valentinianus, sehingga pada tahun 370 menerimanya, di samping dirinya belum dibaptis, Tiba-tiba terdengarlah suara anak kecil yang berteriak,”Ambrosius Uskup, Ambrosius Uskup”, sehingga umat menobatkannya menjadi Gubernur denganRoh ibuKudus-lah kota tetapi Ia merasa jabatan Uskupsecara itu yang lain terkejut.Umat percaya bahwa yangjuga berbicara lewat bahwa anak kecil, sehingga Milano. terlalu mulia bagi dirinya. Namun karena desakan aklamasi, mereka memilih Ambrosius sebagai Uskup Milano. Ketika tahun 373, Uskupmenerimanya, Milano, Auxentius ia menerimanya. Enam bahwa hari Sebenarnya, Ambrosius enggan disampingumat, dirinyaakhirnya belum dibaptis, tetapi juga Ia merasa meninggal dunia, dan terjadi pemilihan Uskup baru. berturut-turut, ia menerima semua sakramen yang jabatan Uskup itu terlalu mulia bagi dirinya. Namun karena desakan umat, akhirnya ia menerimanya. Enam Konon, diceritakaniaterjadi kegaduhan dalam acara harusditerima diterimaseorang seorang Uskup. Uskup Ambrosius hari berturut-turut, menerima semua sakramen yang harus Uskup. Uskup Ambrosius juga pemilihan Uskup sehingga Ambrosius dalam jugaIabelajar Kitab Suci didan bawah bimbingan belajar Kitab SuciMilano, dibawah bimbingan Imam Simplisianus; menjaga persatuan kemurnian ajaranImam iman kedudukannya sebagai Gubernur Milano, datang ke minggu Simplisianus; Iaseluruh menjagaumat persatuan dan serta kemurnian yang diwariskan oleh para rasul; mengatur ibadat hari dapat ikut dengan 9 ajaran sehingga Basilika untuk meredakan perselisihan di antara iman yang diwariskan oleh para rasul;Di gembira dan aktif; mengusahakan bantuan untuk orang miskin dan menpertobatkan orang-orang berdosa. umat. Tiba-tiba terdengarlah suara anak kecil yang mengatur ibadat hari minggu sehingga seluruh umat
Simplisianus; Ia menjaga persatuan dan kemurnian ajaran iman yang diwariskan oleh para rasul; mengatur ibadat hari minggu sehingga seluruh umat dapat ikut serta dengan gembira dan aktif; mengusahakan bantuan untuk orang miskin dan menpertobatkan orang-orang berdosa. Di bidang liturgi, Uskup Ambrosius menciptakan liturgi untuk jemaatnya di Milano, yang dikenal dengan “Liturgia Ambrosius”. Uskup Ambrosius juga menciptakan lagu-lagu yang dikenal dengan “Lagu Ambrosian”. Santo Ambrosius di samping mengajarkan nilai hidup kristianinya yang saleh, orang kudus ini juga memiliki peranan dalam pertobatan Santo Agustinus, putra Santa Monika. Dalam pengakuan St. Agustinus penerimaan penuh kehangatan dari St. Ambrosius dan cara hidupnya yang membuat St. Agustinus meninggalkan cara hidupnya yang lama, memberi diri dibaptis dan akhirnya menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan. Dua tahun berikutnya, Uskup Ambrosius jatuh sakit, dan setelah menerima sakramen yang terakhir, pada saat Jumat Agung, 4 April 397, Uskup Ambrosius menghembuskan nafasnya yang terakhir. Dalam sebuah buku Paus Benediktus XVI diceritakan Uskup Vercelli, Honoratus yang tinggal bersama St. Ambrosius ketika sakit dibangunkan oleh suara yang berkali-kali mengatakan “Bangunlah cepat! Ambrosius segera akan meninggal!” Honoratus segera turun menerimakan Tubuh Kristus kepada St. Ambrosius. Segera sesudah menyambut Viaticum –komuni orang sakit– dengan tangan terulur ia telah menikmati kebersamaan dengan para malaikat di surga. Jenasahnya dimakamkan dalam gereja yang kini dikenal dengan nama Gereja Santo Ambrogio di Milano. Dalam sebuah tulisan lain yang dibuat oleh salah seorang umat Paroki St. Ambrosius, Bapak Herman F. Pangemanan dan dilengkapi Romo Yosef Natalis Kurnianto, Pr mengangkat tiga mutiara Spiritualitas St. Ambrosius seorang tokoh besar Teologi, Filsafat sosial, Hukum dan Perpolitikan. 10
Gereja sebuah Tubuh Mistik Kristus Gereja adalah wujud Civitas Dei (Komunitas Allah) Gereja sebuah fenomena Tranformasi Sosial
S
Perjalanan Stasi menjadi Paroki Administratif menjadi Paroki Administratif
ejak 17 September 2016 Romo Yosef Natalis Kurniato Pr. mulai tinggal di Stasi St Ambrosius. Sesuai dengan SK Bapak Uskup Ignatius Suharyo no. 287/4.1.8/2016 ia menjalankan karya pelayanannya sebagai Pastor Rekan Paroki St Monika Serpong dengan tugas khusus mempersiapkan pendirian paroki baru St. Ambrosius, Villa Melati Mas. Tanpa membuang waktu Romo Natalis yang membawa energi besar dan warna baru mempersiapkan langkah-langkah bagi Stasi St Ambrosius agar bisa segera menjadi Paroki. Dua hal utama yang menjadi titik perhatian adalah: pembangunan infrastruktur yang merupakan kelanjutan penyelesaian Gereja St. Ambrosius (Gua Maria, Lonceng Gereja, dan Gedung Karya Pastoral) dan pembangunan SDM/ pelayan pastoral Gereja yang memiliki semangat pelayanan yang didasari adanya kerendahan hati, ketulusan, dan mau bekerjasama. Sebagai langkah awal, Dewan Stasi diberikan retret dua hari satu malam pada tanggal 12-13 November 2016 di Canossa, Bintaro dengan mengambil tema ”Dipilih, dipersatukan, dan diutus untuk melayani”. Melalui retret ini diharapkan para anggota dewan mempunyai semangat baru untuk melayani umat, mendapatkan energi baru untuk menjalankan program-program dan membangun kebersamaan untuk bekerjasama sebagai tim. Dalam retret ini juga diajak untuk lebih jauh menggali nilai-nilai spritualitas St. Ambrosius untuk menentukan visi dan misi Gereja St. Ambrosius. Penggalian nilai-nilai spritualitas pelindung gereja ini sangat penting agar Gereja punya visi misi yang menjadi derap langkah bersama. Melalui beberapa pertemuan lanjutan akhirnya disepakati Visi Gereja St. Ambrosius yaitu: “Paguyuban umat beriman yang peduli, berbagi dan merakyat.” dan Misi: 1. Meningkatkan habitus doa dalam keluarga dan lingkungan. 2. Meningkatkan kesadaran umat untuk terlibat dalam kehidupan menggereja. 3. Mengembangkan potensi umat dalam membangun semangat persaudaraan sejati dan berbelarasa melalui tata pelayanan gembala baik dan murah hati. 4. Membangun persaudaraan yang erat dalam masyarakat untuk menghadirkan wajah Allah yang penuh kerahiman. 5. Mengembangkan semangat kepedulian terhadap lingkungan hidup. 11
Foto: Retret Dewan Stasi St. Ambrosius, 12-13 November 2016 di Canossa, Bintaro.
Misa Lingkungan
alam rangka proses mempersiapkan stasi menjadi paroki diadakan kunjungan pastoral dan misa lingkungan, dimana dalam setiap kunjungan Romo Natalis juga didampingi oleh beberapa orang anggota Dewan. Menjadi ciri khas Romo Natalis yang selalu menggunakan data dalam menentukan program karya, dalam setiap kunjungan juga disertai dengan pendataan umat menggunakan media rekam. Pastoral berbasiskan data dengan Media Rekam ini yang akan dipergunakan untuk mendata masalah di lingkungan, membenahi struktur lingkungan dan mendata talenta-talenta umat sebagai pengelola Gereja. Misa lingkungan walaupun berdurasi cukup lama karena diisi dengan interaksi Romo dan umat tetap membuat umat antusias dan terpanggil untuk ikut ambil bagian dalam pelayanan baik di lingkungan atau pun paroki. Selama kurun waktu bulan Oktober hingga peresmian Paroki Admistratif 11 Desember 2016, Misa Lingkungan dilakukan di 22 dari 40 lingkungan di wilayah Paroki Ambrosius.
D
12
Rapat Karya
I
stilah Rapat Kerja (RAKER) yang selama ini diketahui oleh pengurus Gereja juga diperbaharui dengan istilah Rapat Karya (RaKa). Perbedaan cukup besar terhadap kedua istilah ini yaitu kata KERJA dan KARYA. Umat Katolik yang terpanggil untuk melayani bukanlah sedang bekerja tapi berkarya sebagai wujud dari iman. Melalui RaKa, bersama dalam bimbingan Roh Kudus kita diajak untuk merefleksikan dan bertanya, “Sudahkah selama ini diwujudkan visi-misi paroki dalam tata layanan pastoral? Apakah segala kegiatan yang dijalankan sungguh bermakna dan berarti bukan sekedar pastoral kegiatan? Bukan besarnya suatu kegiatan ataupun seberapa banyak hal yang kita lakukan. Kadang sesuatu yang kecil dan sederhana kurang begitu diperhatikan bahkan diabaikan padahal memiliki kekuatan yang besar jika sungguh dilakukan dengan cinta yang besar. Salah satu contoh nyata adalah Santa Teresa dari Calcutta. “Do Small Things with Great Love. “
Rapat Karya pertama kalinya ini yang melibatkan 145 orang pengurus Dewan Pleno dan perwakilan Sekolah Strada Bhakti Nusa yang berada di Villa Melati Mas pada tanggal 4, 10,11 Desember 2016 dan ditutup pada hari terakhir dengan peningkatan status Stasi menjadi Paroki Administratif. Mengambil tema: “Murid Kristus yang setia mengamalkan Pancasila melalui hal kecil dan sederhana menuju Gereja Mandiri yangRapat semakinKarya adil dan pertama beradab” kalinya ini yang dijalani dan menentukan program prioritas bersama melibatkan 145 orang pengurus Dewan sesuai ARDASacara yang disertai akan dijalankan tahundiisi 2017 Romo Natalis mendampingi secara Pleno penuh dan seluruh rangkaian dua sesidiyang perwakilan Strada Bhakti Nusa yang berada dari begitu banyaknya usulan dariPrasojo, pengurus narasumber Sekolah Romo Thomas Ulun, Pr – Direktur Pusat Pastoral Samadi – Klender dankegiatan Romo Adi di Melati KAJ. Mas pada tanggal 4, 10,11 seluruh Desember : dari paguyuban umat beriman Pr –Villa Sekretaris Dalam kebersamaan umatlingkungan yang adalahyaitu bagian 2016 ditutup pada hari terakhir dengan SPbersama 2 : Pendataan para yang pelayan Gereja, Paroki dan St. Ambrosius telah dilakukan refleksi-evaluasi karya pastoral sudah dijalaniRetreat dan peningkatan status prioritas Stasi bersama menjadi pastoral, pelatihan dan training forbegitu trainer menentukan program sesuaiParoki ARDASpelayan yang akan dijalankan di tahun 2017 dari Administratif. Mengambil tema: “Murid Kristus yaitu para: pelayan pastoral. banyaknya usulan kegiatan dari pengurus lingkungan yang setia mengamalkan Pancasila melalui hal kecil SP pastoral, 1 : Gerakan membangun habitus doa para dalam SP 2 : Pendataan para pelayan Gereja, Retreat pelayan pelatihan dan training for trainer dan sederhana menuju Gereja Mandiri yang semakin keluarga – Gerakan mewujudkan doa dengan pelayan pastoral. adil beradab” membangun habitus doa dalam keluarga kemurahan hatimewujudkan (GEMATI) Ambrosius. SP 1dan: Gerakan – Gerakan doa dengan kemurahan Romo Natalis mendampingi secara penuh Dalam RaKa pertama ini juga disepakati struktur hati (GEMATI) Ambrosius. seluruh rangkaian acara ini disertai dua sesi yang diisi kepengurusan kepengurusan Gerejayang yangmengakomodir mengakomodirsemangat semangat Dalam RAKA pertama juga disepakati struktur Gereja narasumber Romo Thomas Ulun,ke Prbawah (Direktur teamwork, turun disertai ke bawah yang teamwork, kesetaraan, dan turun yangPusat didasari semangat kesetaraan, berbagi dan dan merakyat harapan Pastoral Samadi, Romo Villa Adi Prasojo, semangat dan merakyat paguyuban umatKlender) berimandan Paroki Melati PrMasdidasari sungguh menjadiberbagi Komunitas Alternatif disertai yang (Sekretaris KAJ). Dalam kebersamaan seluruh umat paguyuban umat beriman Paroki Villa kehadirannya “berani tampil beda” dan memberi maknaharapan bagi masyarakat di sekitarnya. yang adalah bagian dari paguyuban umat beriman Melati Mas sungguh menjadi Komunitas Alternatif Paroki St. Ambrosius telah dilakukan refleksi- yang kehadirannya “berani tampil beda” dan evaluasi bersama karya pastoral yang sudah memberi makna bagi masyarakat di sekitarnya. dan menentukan program prioritas bersama sesuai13 ARDAS yang akan dijalankan di tahun 2017 dari
14
Perjalanan Paroki Administratif menjadi Paroki Mandiri menjadi Paroki Administratif ebanyak 18 lingkungan yang belum Berdasarkan data-data ini berbagai
S
dikunjungi untuk pendataan umat sekaligus Misa Lingkungan selesai dilakukan pada tanggal 8 Februari 2016. Beberapa hal yang menjadi catatan penting dari seluruh lingkungan telah menjadi modal awal untuk pelayanan Paroki Mandiri yaitu: - Kerinduan umat untuk secara rutin diadakan Misa Lingkungan. - Struktur organisasi pengurus lingkungan perlu diisi 2 orang per bidang untuk mendukung kaderisasi. - Tim Kunjungan Keluarga perlu segera dibentuk untuk menyapa seluruh umat yang ada di lingkungan. - Tim Lingkungan Hidup hampir seluruh lingkungan belum memiliki. - Kemandirian lingkungan untuk tugas rutin seperti koor dan penata umat. Lebih baik dibentuk oleh masing-masing lingkungan bukan gabungan dari beberapa lingkungan. - Tim dalam organisasi lingkungan perlu diberikan pelatihan untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik. - Ketua Lingkungan harus mampu membagi peran serta umat dalam kepengurusan dan pelayanan tidak dilakukan one man show. - Keinginan umat untuk terlibat dalam pelayanan cukup tinggi hanya belum dikelola dengan baik. Berdasarkan data-data ini berbagai 15 pelatihan langsung dipersiapkan oleh bidang
pelatihan langsung dipersiapkan oleh bidang Pengembangan Iman Talenta dan Kaderisasi (PITK). Pelatihan sekretaris lingkungan, bendahara lingkungan, tim keuangan, dan pelatihan penata bunga altar telah dilaksanakan sebelum peningkatan menjadi Paroki Mandiri. Kerinduan umat ini terbukti dengan tingkat partisipasi yang tinggi dalam setiap pelatihan dimana rata-rata 90 persen bahkan pelatihan bunga altar mencapai 99 % yaitu 116 peserta dimana ada 2 pria dan 6 anak OMK yang mengikuti. Pelatihan penata bunga altar ini juga sekaligus digunakan untuk membentuk Tim Lingkungan Hidup di masing-masing lingkungan. Melalui berbagai pelatihan ini diharapkan akan menghasilkan pengurus lingkungan dan pelayan pastoral yang mampu mengelola Gereja St. Ambrosius menjadi Paroki Mandiri yang berbasiskan data, sinergis, partisipatif, dan transformatif. Sistem dan prosedur tata kelola serta Anggaran Dasar Rumah Tangga Gereja juga dalam proses pembuatan dan beberapa SOP sudah mulai diaplikasikan yaitu SOP Keuangan dan Kekaryawanan. Dengan menjadi Paroki Mandiri pada tanggal 26 Februari 2017, selama kurun waktu hampir 6 bulan Romo Natalis mendapatkan tiga SK dari Bapak Uskup dalam menggembalakan umat di Gereja St. Ambrosius.
Pelatihan Penata Bunga Altar
Pelatihan Sekretaris & Bendahara Lingkungan Bendahara Lingkungan
16
PAROKI ST. AMBROSIUS SAAT INI 1. LOKASI GEREJA AMBROSIUS Bangunan Gereja Santo Ambrosius berlokasi di Blok O 6 No. 26, Villa Melati Mas dengan lahan seluas +/- 7900 m2 yang terbagi atas dua lokasi yaitu gedung gereja Santo Ambrosius di atas lahan 5700 m2 dan lokasi yang direncanakan dibangun Gedung Karya Pastoral di atas lahan seluas 2.200 m2.
Profil Gereja Santo Ambrosius : Luas Tanah 5.700 m2 Luas bangunan Gereja 2.149 m2 Luas Tanah Gedung Serba Guna 2.200 m2 Luas bangunan Gedung Serba Guna 850 m2 Kapasitas Gereja 750 orang Kapasitas Parkir Gereja 150 mobil Kapasitas Parkir Gedung Serba Guna 100 mobil
Gedung Gereja Santo Ambrosius memiliki luas bangunan 2.172 m2 terdiri dari: Ruangan gereja + balkon dengan kapasitas tampung : +/- 750 umat. Ruangan aula dengan kapasitas tampung : 600 umat.
17
PETA LOKASI
2. JUMLAH UMAT, LUAS WILAYAH DAN LINGKUNGAN Jumlah Umat No
Kelompok
Laki-laki
Perempuan
Total
1
Balita (< = 5)
120
106
226
2
BIA (6 - 11)
223
173
396
3
BIR (12 - 17)
327
306
633
4
Pra Dewasa (18 - 22)
249
198
447
5
Produktif (23 - 60)
1.287
1.480
2.767
6
Lansia (> 60)
194
319
513
2.400
2.582
4.982
Total
Note: Data BIDUK cut off tgl 30 September’16. Wilayah 21- 29 dgn 1.493 KK 18
PETA WILAYAH PAROKI VILLA MELATI MAS (Sumber peta dari DPH Paroki Serpong St. Monika 15 Februari 2017 )
o o o o o o o o o o
Paroki Villa Melati Mas pada saat tulisan ini dibuat terdiri dari Wilayah 21 – 29 ditambah dengan sebagian wilayah 9 yang disesuaikan dengan batas-batas alam yang ada yaitu : Wilayah 21 (4 Lingkungan: Keluarga Kudus, St. Gisela, St. Yudith, & St. Yulius) Wilayah 22 (6 Lingkungan : St. Agatha, St. Angela, St. Hugo, St. Pius X, St. Rosa de Lima & St. Silverius) Wilayah 23 (6 Lingkungan : St. Agustinus, St. Ambrosius, St. Basilius, St. Melania, St. Odilia & St. Sesilia) Wilayah 24 (4 Lingkungan: St. Irene, St. Tarsisius, St. Theresia Lisieux & St. Yohanes dari Salib) Wilayah 25 (4 Lingkungan : St. Anna, St. Emanuel, St. Gervasius & St. Skolastika) Wilayah 26 (4 Lingkungan: St.Lucia, St.Regina, St.Stanislaus Kotska & St. Yovita) Wilayah 27 (4 Lingkungan : St. Kristoforus, St.Leonardus, St. Maria & St. Maria de Fatima) Wilayah 28 (4 Lingkungan : St. Kanisius, St. Matius, St. Maximilianus M. Kolbe & St. Yakobus) Wilayah 29 (4 Lingkungan : St. Atanasius, St. Benediktus, St. Felisitas & St. Perpetua) Sebagian Wilayah 9 ( 2 Lingkungan : St. Kornelius dan St. Ansgarius )
BATAS-BATAS PAROKI BATAS-BATAS PAROKI Batas utara : Jalan SKKI, jalan raya Serpong, Jalan Sekolah Pustek, Tembok Perum Alam Sutra, Tembok Batas utara : Regency Melati Mas Jalan SKKI, Jalan Raya JalanGiriloka Sekolah Pustek, Batas selatan : Jalan Layang Damai Indah Golf,Serpong, Tembok Perum Tembok Komp. Alam Sutra, Tembok Regency Melati Mas. Batas timur : Kali Angke Batas barat : Sungai Cisadane, Perum Tirta Golf, Perum Victoria River Park, Perum Fountaine Golf
Batas selatan : Jalan Layang Damai Indah Golf, Tembok Komp. Giriloka. Batas timur : Kali Angke Batas barat : Sungai Cisadane, Komp. Tirta Golf, Komp. Victoria River Park, Komp. Fountaine Golf
19
3. BIDANG LAYANAN
20
SAKRAMEN BAPTIS, KOMUNI, DAN PENGUATAN PERDANA Baptisan Perdana sekaligus Penanda
T
idak ada yang pernah tahu siapa yang dibaptis untuk masuk ke dalam Gereja Katolik pertama kali. Bahkan secara administratif, Gereja baru mencatat pembaptisan yang dilakukan sekitar tahun 200-an. Tetapi apakah itu penting? Yang penting dari sebuah pembaptisan adalah gerbangnya dan pintu masuknya. Dengan dibaptis, mereka masuk sebagai anggota Gereja Katolik, menjadi anak-anak Allah, dan pintu masuk supaya bisa menerima sakramen-sakramen lain di dalam Gereja Katolik. Ini lebih dari sekadar catatan dan sekadar dokumen administratif, baptisan menghantarkan manusia menjadi bagian dalam sejarah keselamatan Allah. Tentu menjadi bagian yang penting ketika menjadi bagian dalam sejarah keselamatan Allah. Mereka yang dibaptis diikutsertakan dan ikut berproses di dalamnya sebagai umat Allah yang menyebarkan teladan-Nya ke seluruh dunia. Menjadi sesuatu yang membanggakan, ketika beberapa orang dibaptis dalam Gereja Katolik seperti yang terjadi pada tanggal 11 Desember 2016 di Gereja yang saat itu berstatus Stasi St. Ambrosius. Pada Minggu sore, 23 orang dibaptis dan dua orang menerima sakramen penguatan pertama kali di Gereja Ambrosius serta secara khusus Reinardus fransesco Benedictus Budiman tercatat sebagai baptisan pertama. Hal ini tentu menjadi kebahagiaan buat umat Katolik karena Gereja memiliki anggota keluarga baru. Setelah menempuh berbagai proses pengajaran (baca: Katakese), mereka menjadi anggota Gereja Katolik secara penuh dan akan menjadi bagian dari Gereja (kita) untuk mengemban tugas sebagai murid-murid Kristus. Tapi tentu ada hal yang penting lagi dari peristiwa tersebut. Baptisan perdana ini tidak hanya menjadi kebahagiaan Gereja Katolik secara universal, tetapi juga umat Paroki St. Ambrosius. Baptisan tersebut juga sekaligus menjadi penanda perubahan status Gereja Stasi St. Ambrosius menjadi Gereja Administratif (kuasi) St. Ambrosius. Ketika baptisan menjadi panggilan misi untuk umat-Nya, perubahan status ini pun membuat umat Paroki Administratif St. Ambrosius memiliki tanggung jawab yang lebih besar mengelola kegiatan parokial. Tidak hanya sekadar mencatat dokumen administratif tentang baptisan tentunya, tetapi membuat seluruh umat Allah yang dipercayakan kepadanya menjadi lebih hidup dan berbuah. Terutama dengan menjalankan semangat Gereja Ambrosius sebagai paguyuban umat beriman yang “Peduli, Berbagi dan Merakyat”. Baptisan bayi yang pertama kali di Gereja Ambrosius diadakan pada tanggal 18 Februari 2017 dan sebagai penanda Maria Angelina Nathania menjadi bayi pertama yang tercatat dalam buku administrasi baptisan Paroki Villa Melati Mas di antara 6 bayi lainnya yang dibaptis. Dalam homilinya, Romo Natalis mengingatkan tentang Sakramen Perkawinan dimana pasangan berjanji untuk mendidik anakanak dengan iman Katolik.
21
Perilaku orangtua sehari-hari akan tertulis nyata dalam hidup anak-anaknya. Hidup iman yang baik dari orangtua sangat berpengaruh terhadap perkembangan hidup dan iman anak-anak. Pemilihan nama baptis juga diingatkan untuk dipahami maknanya bukan hanya sekedar memilih nama yang baik dan keren. Nama Santo/ Santa pelindung diharapkan menjadi teladan hidup iman anak-anak dan bisa dicontoh perilakunya. Untuk selanjutnya baptisan bayi ini akan diadakan setiap dua bulan sekali yaitu setiap hari minggu pertama dan seminggu sebelumnya Katakese bagi orangtua bayi. Formulir dapat diambil di sekretariat setiap jam kerja.
22
KEKHASAN PAROKI
D
esign Gereja Ambrosius memiliki suatu ciri khas yang dapat menjadi sebuah kebanggaan bagi umat Katolik pada umumnya dan umat St. Ambrosius khususnya. Bentuk bangunan dilihat dari depan menyerupai topi Uskup sedangkan dari samping menyerupai perahu besar dengan layar terkembang. Lonceng gereja menyerupai mercusuar sebagai tanda bagi perahu yang berlayar. Pagar di samping kiri dan kanan dibuat berbentuk ombak. Orientasi bangunan memanjang dari timur ke barat sehingga mendapat area bukaan yang lebih besar di utara dan selatan. Panti Imam area utama gereja diletakkan di sisi timur sesuai dengan terbitnya matahari dianggap sebagai awal pemberi cahaya kehidupan bagi bangunan ini. Kesederhanaan interior memberikan sentuhan keanggunan bagi umat yang memandangnya. Sejarah gereja yang berkembang luar biasa di Serpong ini tak terlepas dari semangat umat perdana yang ketika itu umumnya adalah keluarga muda dalam membangun komunitas Katolik. Walau awalnya sedikit, terus dipelihara hingga terwujudnya komunitas yang lebih besar Stasi Ascensio yang menjadi cikal bakal Paroki St. Monika. Mereka terlibat secara langsung dalam pembangunan fisik dan hidup menggereja. Kini berangsur mereka memasuki usia lanjut namun tidak menyurutkan semangat beberapa di antara mereka untuk tetap melayani gereja. Kaderisasi yang baik dengan cukup banyak umat muda memberikan waktu untuk melayani. Gabungan antara yang tua dan muda ini menjadi kekhasan Stasi Ambrosius dan menjadi kekuatan dalam kehidupan menggereja. Pengalaman umat-umat perdana yang telah menjalani kurun waktu 36 tahun sejak tahun 1980 dalam berpastoral sangat matang untuk dibagikan kepada yang lebih muda untuk bersama membangun kehidupan menggereja di masa depan. Walau belum menjadi Paroki, beberapa seksi sudah berlari jauh dalam pelayanan. Seksi PSE selain menjalankan kegiatan rutin pelayanan pada umumnya juga telah membangun persaudaraan dengan masyarakat di Kampung Baru dan Griya Asri yang lokasinya tidak jauh dari gereja dengan melakukan kolaborasi kegiatan sosial seperti bakti sosial, perbaikan saluran air bahkan bakti sosial di luar Melati Mas. Di awal tahun 2017, taman bacaan dan Bimbel bagi masyarakat telah beroperasi yang keduanya berlokasi di Kampung Baru. Sebuah terobosan berarti sesuai ARDAS 2016-2020 untuk membangun hubungan yang inklusif dan tidak jago kandang.
23
Mendengar kata bidang liturgi, sosial, Pengembangan talenta, merupakan kegiatan yang kerasulan keluarga, atau katekese pasti sudah tidak ditujukan untuk membangun kompetensi berupa terlalu asing di telinga kita tetapi ketika mendengar pengetahuan dan keterampilan kepada setiap umat bidang PITK semua pasti bertanya-tanya apakah itu? sehingga menjadi pribadi yang semakin kompeten. PITK adalah singkatan dari Pengembangan Iman, Pengembangan kaderisasi, merupakan rangkaian Talenta, & Kaderisasi. Di Keuskupan Agung Jakarta kegiatan yang ditujukan untuk menciptakan para kita patut berbangga karena Paroki St. Ambrosius kader umat Allah yang mau dan siap melayani di adalah Paroki ke-4 yang memiliki bidang PITK ini. lingkungan, gereja, ataupun masyarakat. Kita menyadari bahwa potensi yang ada di Dengan ketiga tujuan utama tersebut maka bidang dalam gereja sebenarnya sangatlah besar tetapi PITK Paroki St. Ambrosius memiliki 6 program kadang belum muncul ke permukaan, misalkan yaitu: sulitnya untuk mencari pengurus lingkungan atau sedikitnya umat yang mau terlibat di dalam aktivitas 1. Program Spiritulitas Doa, berupa pembangunan lingkungan. Sasaran pengembangan PITK mencakup Habitus Doa yang akan membangun sebuah seluruh umat Allah yang ada di Paroki St. Ambrosius kebiasaan dan komunitas doa yang dimulai dari yang meliputi anak-anak, remaja, dewasa, orangtua, keluarga. Program ini akan diberikan kepada dan lansia serta umat Allah yang sudah melayani di seluruh Umat Allah di Paroki St. Ambrosius lingkungan, wilayah, dan paroki. PITK yang dibentuk tanpa terkecuali. sejak awal tahun 2017 di Paroki St. Ambrosius 2. Program Spiritualitas Kepemimpinan, berupa memiliki 3 tujuan utama yaitu: program pembekalan kepada para pengurus Pengembangan iman yang merupakan kegiatan lingkungan khususnya untuk ketua dan wakil utama PITK untuk membangun habitus doa di dalam ketua lingkungan beserta dengan para keluarga yang menjadi kunci semangat Gereja koordinator bidang yang ada di lingkungan. Katolik kepada Yesus Kristus. 3. Program Spiritualitas Fungsional, berupa Pengembangan talenta, merupakan kegiatan yang program pembekalan kepada umat berdasarkan ditujukan untuk membangun kompetensi berupa fungsinya masing-masing yang ada di Lingkungan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap umat24 dan Dewan Paroki misalkan pelatihan untuk sehingga menjadi pribadi yang semakin kompeten. Bendahara, Sekretaris, Liturgi, dll
3.
Program Spiritualitas Fungsional, berupa program pembekalan kepada umat berdasarkan fungsinya masing-masing yang ada di Lingkungan dan Dewan Paroki misalkan pelatihan untuk Bendahara, Sekretaris, Liturgi, dll. 4. Program Spiritualitas Kehidupan, berupa program pembekalan dalam bentuk Bina Iman untuk anak, remaja, dewasa, orangtua, dan lansia. 5. Program Spiritualitas Pendukung, berupa program pembekalan dalam bentuk seminar-seminar umum, program train the trainer, perpustakaan, dll. 6. Program Riset & Pengembangan. Untuk mendukung efektivitas semua program maka PITK juga memiliki 1 program khusus yang terkait dengan riset dan pengembangan supaya seluruh kegiatan yang dilakukan sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan umat dan memastikan visi dan misi Paroki St. Ambrosius dapat terwujud nyata di dalam kehidupan umat. Sejak terbentuk di awal Januari 2017, PITK Paroki St. Ambrosius telah menjalankan tiga kegiatan pengembangan spiritual fungsional berupa Pelatihan Dasar Bendahara, Pelatihan Dasar Penata Bunga Altar, dan Pelatihan Dasar Sekretaris. Tiga pelatihan dasar yang dilakukan di Aula Paroki St. Ambrosius tersebut telah melibatkan lebih dari 300 umat. Sekarang gereja fisik St. Ambrosius sudah selesai dibangun dan kini waktunya bagi kita untuk membangun sekitar 5000 umat Allah yang ada di dalamnya.
OMK St. Ambrosius
K
eluarga muda yang mulai memasuki Perumahan Villa Melati Mas di mana puncaknya sekitar tahun 1995 saat ini telah menghadirkan sebuah potensi luar biasa OMK yang nantinya akan menjadi generasi penerus gereja. Sekitar 1.300 OMK yang terdata di Stasi Ambrosius saat ini didorong untuk mengikuti pertemuan rutin setiap bulan melalui kemasan acara khas anak muda “Meet n Greet”. Sesuai PDDP, OMK tentunya bukan cuma sekedar ajang berkumpul tapi diharapkan ada pembekalan spiritualitas, softskill di segala bidang dunia kerja atau pelayanan dan termasuk juga mempersiapkan mereka agar bisa mandiri di bidang ekonomi. Hal-hal inilah yang coba dikemas dalam pertemuan bulanan oleh sejumlah OMK yang aktif dengan mempersiapkan sendiri semua hal yang diperlukan. Antusiasme dan semangat melayani yang sangat tinggi dalam setiap acara dengan kepanitiaan yang berbeda telah menghadirkan sekitar 150 OMK yang rutin datang sejak dimulainya Meet and Greet awal tahun 2016. OMK yang rutin mengikuti acara ini juga teribat dalam pelayanan liturgi dengan menjadi PAPS, Mazmur, dan Lektris. Banyak hal yang tidak terduga dan luar biasa dari Komunitas OMK ini
OMK yang rutin mengikuti acara ini juga terlibat dalam pelayanan liturgi dengan menjadi PAPS, Mazmur, dan Lektris. Banyak hal yang tidak terduga dan luar biasa dari Komunitas OMK ini dengan juga bergabung dalam pelayanan koor, Emmaus Journey Junior, dan kelompok meditasi. Menurut hemat kami, OMK ini sudah sangat bersemangat dan siap untuk berkegiatan namun mereka tetap anak-anak yang butuh pendampingan. Tanggung jawab sebagai orangtua di setiap lingkungan untuk mendampingi anak-anak berkegiatan menjadi hal penting untuk mengangkat jumlah OMK yang aktif. Di masa depan pembentukan Tim Kepemudaan di setiap lingkungan kiranya dapat memicu perkembangan jumlah yang lebih besar lagi. Wadah dan kesempatan yang diberikan kepada anak muda dalam kehidupan menggereja kiranya akan meneruskan sejarah perkembangan umat di Stasi Ambrosius yang luar biasa dimana proses kaderisasi yang berjalan baik dari umat perdana kepada kita yang saat ini melayani. 25
26
Tantangan Paroki
L
okasi Gereja Ambrosius yang berada di tengah pemukiman padat warga dan bersebelahan dengan Gereja HKBP yang memiliki umat cukup besar menjadi tantangan
bagi umat yang akan mendiami gereja Ambrosius ini untuk terus menciptakan suasana kondusif di tengah masyarakat. Rasa memiliki gereja bukan terbatas pada selesainya pembangunan sebuah gereja tapi umat Allah sebagai pemilik gereja harus senantiasa berfikir untuk “merawat” gereja agar dapat tetap eksis di tengah masyarakat. Seluruh umat harus bekerjasama membangun, memelihara dan meningkatkan relasi di masyarakat agar tidak timbul resisten kepada gereja dan mengusahakan agar gereja mampu menjadi berkat bagi sekitar. Seluruh umat harus mau repot keluar dari zona nyaman mengusahakan hal relasi ini agar tidak timbul kesulitan dalam masalah akses dan parkir di kemudian hari yang menjadi problem klasik hampir di seluruh gereja. Umat butuh semangat baru dan tidak apatis hanya berfikir selesai dengan mengikuti misa dan memberikan kolekte. Gereja adalah sebuah komunitas besar yang berkumpul dalam sebuah organisasi dimana para anggotanya harus berani menyediakan diri dengan keberagaman potensi yang ada untuk saling melengkapi. Saat ini gereja masih berkelompok dan perlu dibangun koordinasi yang lebih baik dalam sebuah sistem yang bersinergi satu sama lain serta dijalankan dengan visi dan misi yang sama. Kegiatan-kegiatan yang diadakan tidak perlu banyak dan spektakuler. Program-program kegiatan yang kecil dan sederhana kreatif inovatif jauh lebih diperlukan umat Ambrosius saat ini agar dapat menggerakkan banyak umat untuk terlibat. Rasa memiliki yang besar terhadap gereja, bergerak dalam komunitas yang mempunyai visi misi yang sama, mau repot dengan memberikan diri melakukan pelayanan yang sungguh-sungguh, berani keluar dari zona nyaman untuk terus berkembang, pengelolaan gereja yang kredibel dan transparan, peningkatan kualitas pelayan gereja baik Romo atau umatnya, mewujudkan kaderisasi dan pembangunan iman yang berkelanjutan dari anak-anak hingga lanjut usia akhirnya akan bermuara pada satu hal yaitu kenyamanan bagi umat sendiri dan masyarakat sekitar dalam kehidupan menggereja.
27
FEATURE
Romo Yosef Natalis Kurnianto, Pr
D
ilahirkan di penghujung tahun 1979 dalam keluarga Katolik yang sederhana di sebuah komplek tentara di CilandakJakarta, setelah sepuluh tahun lamanya orangtua menantikan kedatangan sang buah hati dalam keluarga. Bersama dengan seorang adik laki-laki sejak kecil dididik dan dibesarkan dalam suasana keluarga yang penuh cinta kasih dimana nilai-nilai keutamaan kristiani tumbuh dan berkembang melalui ayah ibu nya. Sejak kecil telah diperkenalkan semangat hidup beriman melalui doa dan juga keterlibatan dalam hidup menggereja sebagai misdinar dan aktif di Sekolah Minggu. Keluarga inilah yang menjadi seminari awal tempat dimana benih-benih panggilan mulai tampak dan bekerja. Seperti penuturan orangtuanya yang setia menjadi aktivis di Rumah Tangga Gereja, selama masa anak-anak dan remaja sebenarnya tidak ada tanda-tanda yang menonjol berniat menjadi Imam. Yang mencolok adalah keaktifan Romo yang sering mendapatkan ranking pertama di sekolah dan aktif di OSIS, tidak pernah absen dalam tugas sebagai misdinar dan di Sekolah Minggu meski dalam keadaan hujan lebat sekalipun. Ketertarikan menjadi Imam dimulai dari keinginan mengenakan jubah yang bagus dan dapat minum anggur serta kehadiran Frater maupun Imam yang suka berkunjung ke rumah yang dekat dari Gereja setelah misa membuat panggilan menjadi Imam semakin kuat. Berawal dari ketertarikan sekolah yang memiliki fasilitas sarana olahraga yang bagus dan kesempatan belajar music empat tahun lamanya di Seminari Menengah Wacana Bakti bergulat dengan panggilan. Penjumpaan dengan banyak teman baik di SMU Gonzaga maupun Seminari dimana Yesus hadir menyapa melalui berbagai keprihatinan pada kaum muda Jakarta yang hidup di tengah budaya pluralisme, konsumerisme dan serba instant meyakinkan dirinya untuk terus menjadi calon Imam Diosesan KAJ walaupun sempat berfikir ingin menjadi dokter atau pengusaha. Latihan doa dan mengolah hidup kerohanian selama di Seminari Tinggi KAJ kurun waktu tahun 2001-2004 dilanjutkan dengan Seminari Tinggi di Jogjakarta tahun 2004-2008 memantapkan dirinya untuk ditahbiskan menjadi Diakon pada tanggal 29 Februari 2008 di Gereja St. Theresia Menteng. Setelah sempat menjalani Tahun Orientasi Pastoral di Paroki St. Maria Tangerang (2004), serta masa Diakonat di Paroki St. Fransiskus Xaverius - Tunjung Priok dan Paroki Regina Caeli - Pantai Indah Kapuk (2007-2008); maka pada tanggal 15 Agustus 2008 ditahbiskan sebagai Imam di Paroki St. Matias - Kosambi Baru.
28
Ladang panggilan baru di Gereja Ambrosius sejak 12 September 2016 yang merupakan paroki keempat setelah Gereja Ibu Teresa-Paroki Cikarang tahun 2008-2012, Gereja Gregorius Agung-Paroki Kotabumi Tangerang tahun 2012-2013 dan Gereja St. Bonaventura-Paroki Pulomas tahun 2013-2016 memantapkan dirinya untuk terus menggembalakan umat. Persaudaraan dengan rekan Imam lainnya menjadi sarana untuk terus menempa diri menghadapi berbagai persoalan pastoral. Ketegasan, leadership, pembelajaran karakter, belajar sabar, kesetiaan menjadi Imam dan keterampilan berpastoral semua diperoleh dari persahabatan Imamat dengan sesama Rekan Imam di KAJ. "Melayani sehebat apapun bila tidak memiliki relasi yang baik dan taat kepada Uskup, serta persahabatan Imamat dengan rekan-rekan Imam pasti tugas perutusan menjadi tidak bermakna" Walau masih sendiri, Romo cukup senang selama di Gereja Ambrosius dan tidak pernah merasa kesepian karena ada beberapa tugas perutusan yang dijalaninya selain di Paroki. Hobby memelihara tanaman selain olahraga dan musik tersalurkan dengan beberapa pembenahan di beberapa tempat hingga taman secantik saat ini.
Romo mengajak seluruh umat Gereja St. Ambrosius untuk bersama-sama mewujudkan visi dan misi Gereja melalui banyak hal dengan berbagai talenta dan mendoakan agar Romo menjadi Imam yang setia, yang memaknai perutusan dan memiliki ketaatan. “ Inilah Aku…. Utuslah Aku, Tuhan” (Yes 6:8) *Dirangkum dari Buku Kenangan Tahbisan Imam 15 Agustus 2008
Imam Diosesan adalah seorang Imam yang pada waktu tahbisannya mengikatkan diri pada suatu dioses atau keuskupan tertentu. Imam diosesan menyerahkan diri seutuhnya dan untuk seumur hidup berkarya dalam keuskupan tersebut. Imam Diosesan biasanya menggunakan singkatan ‘Pr’ yang sering diartikan sebagai ‘praja’ dari bahasa Jawa sebagai ungkapan untuk kota, kerajaan atau Negara. ‘Pr’ juga dapat merujuk dari kata Yunani Presbyteros yang berarti “penatu atau yang tua-tua” yaitu orang-orang yang bersama Uskup membentuk Presbiterium. 29
JADWAL MISA
A favorite motto of Blessed Teresa
Senin - Sabtu
05.45 WIB
Minggu
07.30 dan 17.00 WIB
Jumat Pertama
19.30 WIB
PETUGAS LITURGI HARI, TGL Rabu, 1 Maret Jumat, 3 Maret Minggu, 5 Maret
JAM
KOOR
PENATA UMAT
PENATA PARKIR
05.45 19.30 19.30
Koor Gabungan St.Ambrosius, Basilius, Melania St.Ambrosius, Basilius, Melania Atanasius,Benediktus,Felisitas,Perpetua Lingk. St. Agatha Atanasius,Benediktus,Felisitas,Perpetua Lingk.St Matius Lingk. Scolastika Lingk. Emanuel Lingk. Scolastika Lingk. Emanuel *Sebelum Misa Jumat Pertama akan diadakan Jalan Salib Mulai pk. 19.00 07.30 Lingk. St Maria de Fatima Lingk. Scolastika, Lingk. Yovita Lingk. Scolastika, Lingk. Yovita Lingk. Pius X 17.00 Lingk. Kanisius, Lingk. Yakobus Lingk. Kanisius, Lingk. Yakobus
PEMAZMUR Santi Petrus Lianny Sherina Jeanne
LEKTOR Janti, Sianawati Josephine, Elvina Patricia Evie Winarni, Juni Elen Felicia Devina, Riawan Gani
SARAN NYANYIAN & BACAAN HARI, TGL
PERAYAAN
BACAAN
SARAN LAGU
Rabu, 1 Maret
Hari Rabu Abu (U)
Yl. 2:12-18; Mzm. 51:3-4,5-6a, 12-13, 14,17;2Kor.5:20-6:2; Mat.6:1-6,16-18.
PS. 479, 481, 490, 601, 602, 606, 813, 965
Minggu, 5 Maret
Prapaskah I
Kej. 2:7-9; 3:1-7; Mzm. 51:3-4,5-6a,1213,14,17; Rm. 5:12-19 (Rm. 5:12,17-19); Mat. 4:1-11.
PS. 479, 490, 605, 606, 671, 698, 812, 965.
PENGUMUMAN PERKAWINAN Akan saling menerimakan Sakramen Perkawinan: Pengumuman Kedua: Yosephine Yanneke Purwantoro dari Lingkungan Santa Lucia dengan Silvester Natalianus Albion Wahono dari Paroki Roh Kudus – Surabaya Apabila Saudara-saudari mengetahui adanya halangan dalam perkawinan tersebut, dimohon untuk memberitahukannya pada Pastor Paroki
30
AGENDA KARYA 1. PSE bekerjasama dengan PMI Tangsel dan Prodia, mengadakan acara donor darah dan pemeriksaan kesehatan serta konsultasi PELAYANAN dokter gratis, pada hari Minggu, 26 Februari 2017 pk. 09.30 – 12.00 di ruang Rafael dan Mikael, Santo Ambrosius.
BIDANG PELAYANAN
2. PSE akan mengadakan "bukalapak" PEDULI PENDIDIKAN di depan pintu gereja St. Ambrosius mulai hari Minggu, 5 Maret 2017, setelah Misa pagi dan sore. Untuk recruitment sukarelawan bimbel dan memberi kesempatan umat untuk berpartisipasi dalam bentuk perlengkapan sekolah, dsb. 3. PSE akan mengadakan Seminar Pelatihan Kewirausahaan/UKM dengan tema: “Tingkatkan Omset dan Kembangkan Bisnis di Era Digital”, Narasumber: Haryo Ardito (Digital Marketing & Business Coach) pada hari Minggu, 26 Maret 2017 pk. 09.00 di Aula St.Ambrosius. Biaya pendaftaran : Rp. 10.000,- (pengganti snack). Pendaftaran setelah misa. Info : Bp. Roy (081288885482), ibu Melih (085946355222) 4. SPKSA: Untuk semua ketua lingkungan, agar setoran iuran SPKSA ditransfer ke rekening BCA 497.075.0059 a/n. PGDP Gereja Santo Ambrosius, dengan memberikan berita: “Iuran SPKSA bulan….. (lingkungan…… / Wilayah….)”
BIDANG PEWARTAAN 1.
2.
Telah dibuka pendaftaran Pelajaran Agama Katolik untuk Sekolah Non Katolik (PAKSNK) di St. Ambrosius, kegiatan belajar mengajar dimulai bulan Juli 2017. Pendaftaran dibuka selesai misa pertama. Untuk informasi & pendaftaran dapat menghubungi Ida (0811 1506 428) atau Ninik (0818 0838 9284) BIA St. Ambrosius akan mengadakan acara Temu Akbar - Bulan Bakti BIA St. Ambrosius, Minggu, 5 Maret 2017, pk. 10.00-12.00, dengan tema: "Tak Kenal Maka Tak Sayang" bersama Rm. Natalis & Panti Asuhan Bakti Luhur.
BIDANG PERSEKUTUAN 1. 2.
OMK mengajak kaum muda untuk bergabung dengan Koor OMK Paroki ataupun Orkestra OMK Paroki. Yang berminat dapat menghubungi : Jordi (0812-823-11233) Akan diadakan pelatihan sekretaris tahap II dengan materi utama pengenalan BIDUK pada hari Minggu, 19 Maret 2017 tempat di Aula St Ambrosius. Para sekretaris lingkungan diundang untuk ikut serta.
BIDANG PERIBADATAN 1.
2.
Akan diadakan Pelantikan Prodiakon St.Ambrosius, pada hari Minggu, 26 Februari 2017 dalam perayaan Ekaristi pk. 17.00. Dimohon seluruh prodiakon St.Ambrosius untuk mempersiapkan diri dan hadir 30 menit sebelum misa. Akan diadakan seleksi anggota pemazmur baru (diutamakan laki-laki) pada hari Minggu, 5 Maret 2017 pukul 10.00 - selesai. Pendaftaran setelah misa pagi dan sore di depan gereja tanggal 26 Februari 2017.
SERBA-SERBI
Akan diadakan Rapat Pleno Paroki St.Ambrosius untuk evaluasi dua bulanan Program Karya pada Minggu, 12 Maret 2017 pk. 09.00 – 12.00 di Aula St.Ambrosius. Seluruh Ketua Lingkungan, Koordinator Wilayah, Koordinator Tim Bidang, dan Subtim Bidang diundang hadir. Pengumuman ini sebagai undangan. Jam buka sekretariat Paroki St. Ambrosius: Selasa-Minggu: pk. 07.00 – 17.00 (istirahat pk.12.00 – 13.00) Senin: Libur 31
32